60
Sistem Pencernaan Anggota Kelompok : Anna Rika Chryzsa Ayu Ghaniya Gumityana Maulidha Fitria Wening Dharmastuti

Sistem pencernaan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sistem pencernaan

Sistem Pencernaan

Anggota Kelompok :

Anna Rika

Chryzsa Ayu

Ghaniya Gumityana

Maulidha Fitria

Wening Dharmastuti

Page 2: Sistem pencernaan

Apakah yang dimaksud dengan sistem pencernaan ?

Sistem pencernaan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar

menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul

makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan

menggunakan enzim dan organ-organ pencernaan.

Page 3: Sistem pencernaan

Ada beberapa fungsi dari sistem pencernaan yaitu :

Menjaga tubuh dari kondisi stress

Menyerap nutrisi pada darah

Memproduksi energi pada sel (ATP)

Meningkatkan dan menurunkan aktivitas sel

Page 4: Sistem pencernaan

Sistem dari Organ Pencernaan

Saluran pencernaan

Bagian yang berfungsi untuk meneruskan

makanan dari mulut hingga ke anus

Organ tambahan

Pencernaan di dalam tubuh oleh pembuluh

(kel. eksokrin) ke dalam saluran pencernaan

Page 5: Sistem pencernaan

Tipe pencernaan makanan terbagi mejadi dua yaitu :

Mekanik

Tidak ada perubahan kimia pada makanan

Makanan akan terurai menjadi bagian yang

kecil, tercampur dengan sistem pencernaan dalam

tubuh

Kimiawi

Ada perubahan zat kimia pada makanan.

Reaksi hidrolisis yang dibantu oleh enzim didalam

sistem pencernaan.

Page 6: Sistem pencernaan

Proses-proses yang terjadi pada saat proses pencernaan makanan yaitu :

Page 7: Sistem pencernaan

• Pemasukan makanan ke dalam tubuh melalui mulut.1. Ingesti :

• Proses mengunyah makanan oleh gigi2. Mastikasi :

• Proses menelan makanan di kerongkongan .3. Deglutisi :

• Pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana dengan bantuan enzim yang terdapat di lambung .

4. Digesti :

• Proses penyerapan yang terjadi di usus halus.5. Absorpsi :

• Pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna untuk tubuh melalui anus.6. Defekasi :

Page 8: Sistem pencernaan

Proses pencernaan makanan

Makan Tenaga penggerak

Pencernaan Mekanik

Pencernaan Kimiawi

Penyerapan makanan

Pembuangan / ekskresi

Page 9: Sistem pencernaan

Organ-organ pencernaan yang terdapat dalam tubuh kita yaitu :

Page 10: Sistem pencernaan

Organ Utama

Mulut

Faring

Esofagus

Lambung

Usus halus

Usus besar

Anus

Page 11: Sistem pencernaan

Organ Tambahan

Kelenjar Ludah

Gigi

Pankreas

Liver

Kandung kemih

Page 12: Sistem pencernaan

1. Mulut :Proses pencernaan dimulai

sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di dalam mulut terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air liur). Di dalam rongga mulut, makanan mengalami pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Beberapa organ di dalam mulut, yaitu : a. Gigib. Lidahc. Kelenjar Ludah

Page 13: Sistem pencernaan

a. Gigi Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi halus. Keadaan ini memungkinkan enzim-enzim pencernaan mencerna makanan lebih cepat dan efisien. Gigi dapat dibedakan atas empat macam yaitu gigi seri, gigi taring, gigi geraham depan, dan gigi geraham belakang. Secara umum, gigi manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu mahkota gigi (korona), leher gigi (kolum), dan akar gigi (radiks).

Page 14: Sistem pencernaan

Bagian-bagian gigi:

Email gigi :

Sum-sum gigi :

Tulang gigi:

Lapisan keras berwarna putih yang menutupi mahkota gigi

Rongga gigi yang di dalamnya terdapat serabut sraf dan pembuluh darah

Bagian gigi yang tersusu atas zat dentin

Page 15: Sistem pencernaan
Page 16: Sistem pencernaan

b. Lidah

Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga mulut dan membantu mendorong makanan (proses penelanan). Selain itu, lidah juga berfungsi sebagai alat pengecap yang dapat merasakan manis, asin, pahit, dan asam.

letak kepekaan lidah terhadap rasa

Page 17: Sistem pencernaan

Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia. Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap berupa tunas pengecap. Tunas pengecap terdiri atas sekelompok sel sensori yang mempunyai tonjolan seperti rambut yang disebut papila.

Page 18: Sistem pencernaan

c. Kelenjar Ludah

Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Kelenjar ludah dalam rongga mulut ada tiga pasang, yaitu :1. Kelenjar parotis : terletak di

bawah telinga. Berfungsi untuk menghasilkan ludah berbentuk cair.

2. Kelenjar submandibularis : terletak di rahang bawah.

3. Kelenjar sublingualis : terletak di bawah lidah. Sedangkan kelenjar submandibularis dan sublingualis berfungsi untuk menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir

Page 19: Sistem pencernaan

Fungsi Ludah:• Mencampur lendir dan cairan• Membantu menguraikan makanan• Menghasilkan enzim amilase untuk

pencernaan• Melarutkan bahan kimia untuk merasakan

rasa

Page 20: Sistem pencernaan

d. Kerongkongan

Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dengan lambung. Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah dikunyah dari mulut menuju lambung. Jadi, pada kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan.

Page 21: Sistem pencernaan

2. Faring

• Faring merupakan bagian yang pendek tempat pertemuan jalur makanan dan udara. Pada saat makanan berada didalam faring, langit-langit lunak berotot naik untuk mencegah makanan masuk ke dalam rongga hidung, pernapasan akan terhenti sementara, faring naik dan epiglotis tertutup untuk mencegah makanan masuk ke dalam laring

Page 22: Sistem pencernaan

3. Esofagus

• Saluran untuk menghubungkan faring ke lambung melalui diafragma

• Membawa makanan dengan adanya gerak peristaltik

• Saluran untuk meneruskan makanan

Page 23: Sistem pencernaan

4. Lambung Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di sebelah kiri rongga perut sebagai tempat terjadinya sejumlah proses pencernaan. Lambung terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah yang membulat (fundus), dan bagian bawah (pilorus).Kardiak berdekatan dengan hati dan berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus berhubungan langsung dengan usus dua belas jari. Di bagian ujung kardiak dan pilorus terdapat klep atau sfingter yang mengatur masuk dan keluarnya makanan ke dan dari lambung.

Page 25: Sistem pencernaan

Struktur Lambung

Dinding lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar, memanjang, dan menyerong. Otot-otot tersebut menyebabkan lambung berkontraksi, sehingga makanan teraduk dengan baik dan bercampur merata dengan getah lambung. Getah lambung mengandung air lendir (musin), asam lambung, enzim renin, dan enzimpepsinogen. Getah lambung bersifat asam karena banyak mengandung asam lambung. Asam lambung berfungsi membunuh kuman penyakit atau bakteri yang masuk bersama makanan dan juga berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin berfungsi memecah protein menjadi pepton dan protease. Enzim renin berfungsi menggumpalkan protein susu (kasein) yang terdapat dalam susu. Selain menghasilkan enzim pencernaan, dinding lambung juga menghasilkan hormon gastrin yang berfungsi untuk pengeluaran (sekresi) getah lambung.Di dalam lambung terjadi gerakan mengaduk. Gerakan mengaduk dimulai dari kardiak sampai di daerah pilorus.

Page 26: Sistem pencernaan

5. Usus Halus

Usus halus (intestinum) merupakan tempat penyerapan sari makanan dan tempat terjadinya proses pencernaan yang paling panjang. Usus halus terdiri dari :1. Usus dua belas jari (duodenum)2. Usus kosong (jejenum)3. Usus penyerap (ileum)

Page 27: Sistem pencernaan
Page 28: Sistem pencernaan

Pada usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran empedu. Pankreas menghasilkan getah pankreas yang mengandung enzim-enzim sebagai berikut :1. Amilopsin (amilase pankreas)

Yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih sederhana (maltosa).

2. Steapsin (lipase pankreas)Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.

3. TripsinogenJika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap oleh usus halus.

Page 29: Sistem pencernaan

Selain enzim dari pankreas, dinding usus halus juga menghasilkan getah usus halus yang mengandung enzim-enzim sebagai berikut :1. Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.2. Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa

dan galaktosa.3. Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa

dan fruktosa.4. Tripsin, berfungsi mengubah pepton menjadi asam

amino.5. Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen

menjadi tripsin.

Page 30: Sistem pencernaan

Proses Pencernaan pada Usus Halus

Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna menjadi asam lemak dan gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino. Jadi, pada usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein diselesaikan. Selanjutnya, proses penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di usus kosong dan sebagian besar di usus penyerap. Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol, dan protein diserap dalam bentuk asam amino. Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat langsung diserap oleh usus halus.

Page 31: Sistem pencernaan

Pada dinding usus penyerap terdapat jonjot-jonjot usus yang disebut vili. Vili berfungsi memperluas daerah penyerapan usus halus sehingga sari-sari makanan dapat terserap lebih banyak dan cepat. Agar dapat mencapai darah, sari-sari makanan harus menembus sel dinding usus halus yang selanjutnya masuk pembuluh darah atau pembuluh limfe. Glukosa, asam amino, vitamin, dan mineral setelah diserap oleh usus halus, melalui kapiler darah akan dibawa oleh darah melalui pembuluh vena porta hepar ke hati. Selanjutnya, dari hati ke jantung kemudian diedarkan ke seluruh tubuh.

Page 32: Sistem pencernaan

6. Usus BesarDi dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah.Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari usus besar.Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu (apendiks), bagian mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus.

Page 33: Sistem pencernaan

7. Anus Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap dibuang maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik.Jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan dengan sadar, yaitu dengan adanya kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan mengendurnya otot sfingter anus dan kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya feses dapat terdorong ke luar anus. Struktur Anus

Page 34: Sistem pencernaan

Metabolisme

Page 35: Sistem pencernaan

Secara garis besar metabolisme dalam sel dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:- anabolisme atau reaksi penyusunan atau sintesisAnabolisme adalah penyusunan senyawa kimia sederhana menjadi senyawa kimia atau molekul kompleks.- katabolisme atau pembongkaran atau pemecahankatabolisme adalah reaksi pemecahan atau penguraian senyawa kimia kompleks menjadi senyawa kimia yang lebih sederhana.

Page 36: Sistem pencernaan

Jenis-jenis Kelenjar Pencernaan

* kelenjar ludah (parotis),

* kelenjar pankreas

* kelenjar lambung,

*kelenjar usus halus

* Kelenjar empedu

Page 37: Sistem pencernaan

1. Kelenjar ludah (parotis)Kelenjar ludah terdapat di bawah lidah, di rahang bawah sebelah kanan dan kiri serta di bawah telinga sebelah kanan dan kiri faring. Kelenjar ludah menghasilkan air ludah (saliva). Saliva keluar dipengaruhi oleh kondisi psikhis yang membayangkan makanan tertentu serta refleks karena adanya makanan yang masuk ke dalam mulut. Saliva mengandung enzim ptialin atau amilase ludah.

2. Kelenjar lambungLambung memiliki kelenjar yang menghasilkan enzim pepsin, enzim renin dan asam khlorida (HCl). Enzim pepsin berasal dari pepsinogen yang diaktifkan oleh asam lambung. Sekresi atau pengeluaran asam lambung dipengaruhi oleh refleks jika ada makanan yang masuk ke dalam lambung, serta dipengaruhi oleh hormon gastrin yang dikeluarkan oleh dinding lambung. Produksi asam lambung yang berlebih dapat membuat radang pada dinding lambung.

3. Kelenjar EmpeduKantong empedu menempel di hati, sebagai tempat menampung cairan empedu. Empedu dihasilkan dari perombakan sel darah merah yang tua atau rusak oleh hati. Cairan empedu dialirkan ke dalam duodenum. Pengeluaran cairan empedu dipengaruhi oleh hormon kolesistokinin. Hormon ini dihasilkan oleh duodenum.

Page 38: Sistem pencernaan

4. Kelenjar PankreasKelenjar pankreas terletak di rongga perut di dekat lambung. Pankreas menghasilkan enzim pencernaan yang dialirkan menuju duodenum, yaitu:enzim amilase, enzim tripsinogen, enzim lipase dan NaHCO3. Sekresi enzim dari pankreas dipengaruhi oleh hormon sekretin. Hormon sekretin dihasilkan oleh duodenum pada saat makanan masuk duodenum (usus dua belas jari).

5. Kelenjar Usus HalusKelenjar pada usus halus menghasilkan enzim enterokinase, enzim erepsin (peptidase), enzim maltase, enzim sukrase, enzim laktase dan enzim nuklease serta lipase. Pengeluaran enzim-enzim ini dipengaruhi oleh hormon enterokrinin yang dihasilkan oleh duodenum.

Page 39: Sistem pencernaan

Macam-macam Enzim Pencernaan

1. Enzim PtialinEnzim ptialin terdapat di dalam air ludah, dihasilkan oleh kelenjar ludah. Fungsi enzim ptialin untuk mengubah amilum (zat tepung) menjadi glukosa.

2. Enzim AmilaseEnzim amilase dihasilkan oleh kelenjar ludah (parotis) di mulut dan kelenjar pankreas. Kerja enzim amilase yaitu : kerja amilaseAmilum sering dikenal dengan sebutan zat tepung atau pati. Amilum merupakan karbohidrat atau sakarida yang memiliki molekul kompleks. Enzim amilase memecah molekul amilum ini menjadi sakarida dengan molekul yang lebih sederhana yaitu maltosa.

3. Enzim MaltaseEnzim maltase terdapat di usus dua belas jari, berfungsi memecah molekul maltosa menjadi molekul glukosa. Glukosa merupakan sakarida sederhana (monosakarida). Molekul glukosa berukuran kecil dan lebih ringan dari pada maltosa, sehingga darah dapat mengangkut glukosa untuk dibawa ke seluruh sel yang membutuhkan.

Page 40: Sistem pencernaan

5. Enzim TripsinEnzim tripsin dihasilkan oleh kelenjar pancreas dan dialirkan ke dalam usus dua belas jari (duodenum). Cara kerja enzim tripsin yaitu : kerja tripsin. Asam amino memiliki molekul yang lebih sederhana jika dibanding molekul pepton. Molekul asam amino inilah yang diangkut darah dan dibawa ke seluruh sel yang membutuhkan. Selanjutnya sel akan merakit kembali asam amino-asam amino membentuk protein untuk berbagai kebutuhan sel.

4. Enzim PepsinEnzim pepsin dihasilkan oleh kelenjar di lambung berupa pepsinogen. Selanjutnya pepsinogen bereaksi dengan asam lambung menjadi pepsin. Cara kerja enzim pepsin yaitu : kerja pepsin. Enzim pepsin memecah molekul protein yang kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana yaitu pepton. Molekul pepton perlu dipecah lagi agar dapat diangkut oleh darah.

6. Enzim ReninEnzim renin dihasilkan oleh kelenjar di dinding lambung. Fungsi enzim renin untuk mengendapkan kasein dari air susu. Kasein merupakan protein susu, sering disebut keju. Setelah kasein diendapkan dari air susu maka zat dalam air susu dapat dicerna.

Page 41: Sistem pencernaan

8. Cairan EmpeduCairan empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung dalam kantong empedu. Empedu mengandung zat warna bilirubin dan biliverdin yang menyebabkan kotoran sisa pencernaan berwarna kekuningan. Empedu berasal dari rombakan sel darah merah (erithrosit) yang tua atau telah rusak dan tidak digunakan untuk membentuk sel darah merah yang baru. Fungsi empedu yaitu memecah molekul lemak menjadi butiran-butiran yang lebih halus sehingga membentuk suatu emulsi.

7. Asam Klorida(HCl)Asam khlorida (HCl) sering dikenal dengan sebutan asam lambung, dihasilkan oleh kelenjar didalam dinding lambung. Asam khlorida berfungsi untuk membunuh mikroorganisme tertentu yang masuk bersama-sama makanan. Produksi asam khlorida yang tidak stabil dan cenderung berlebih, dapat menyebabkan radang lambung yang sering disebut penyakit ”mag”.

9. Enzim LipaseEnzim lipase dihasilkan oleh kelenjar pankreas dan kemudian dialirkan ke dalam usus dua belas jari (duodenum). Enzim lipase juga dihasilkan oleh lambung, tetapi jumlahnya sangat sedikit. Cara kerja enzim lipase yaitu : kerja lipase

Page 42: Sistem pencernaan

Gangguan-gangguan yang terjadi pada sistem pencernaan

1. Gastritis

• Merupakan suatu peradangan akut atau kronis pada lapisan mukosa (lender) dinding lambung. Penyebabnya ialah penderita memakan yang mengandung kuman penyakit. Kemungkinan juga karena kadar asam klorida (HCL) pada lambung terlalu tinggi.

2. Hepatitis• Hepatitis merupakan penyakit yang terjadi

akibat infeksi virus pada hati. Virus dapat masuk ke dalam tubuh melalui air atau makanan.

3. Diare• Diare terjadi karena adanya iritasi pada selaput

dinding usus besar atau kolon. Fases penderita diare berbentuk encer. Penyebabnya adalah penderita memakan makanan yang mengandung bakteri atau kuman.

Page 43: Sistem pencernaan

4. Hemeroid/Wasir/Ambeyen

• Hemeroid/Wasir/Ambeyen merupakan gangguan pembengkakan pada pembuluh vena disekitar anus. Orang yang sering duduk dalam beraktivitas dan ibu hamil seringkali mengalami gangguan ini.

5. Maag

• Orang yang mengalami maag memiliki ciri-ciri rasa perih pada dinding lambung, mual, muntah, dan perut kembung. Gangguan ini disebabkan meningkatnya kadar asam lambung yang dipicu karena pikiran tegang, pola makan yang tak teratur, dan lain sebagainya

6. Keracunan• Keracunan makanan dapat terjadi karena

pengaruh beberapa bakteri semisal bakteri Salmonela yang menyebabkan penyakit demam tipus dan paratipus.

7. Parotitis • Penyakit gondong yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang kelenjar air ludah di bagian bawah telinga, akibatnya kelenjar ludah menjadi bengkak atau membesar.

Page 44: Sistem pencernaan

8.Malnutrisi (kurang gizi)

• Yakni penyakit yang disebabkan oleh terganggunya pembentukan enzim pencernaan. Gangguan tersebut disebabkan oleh sel-sel pancreas atropi yang kehilangan banyak reticulum endoplasma.

9. Xerostomia • Xerostomia adalah istilah bagi penyakit pada rongga mulut yang ditandai dengan rendahnya produksi air ludah. Kondisi mulut yang kering membuat makanan kurang tercerna dengan baik.

10.Tukak Lambung • Tukak lambung terjadi karena adanya luka pada dinding lambung bagian dalam. Maka secara teratur sangat dianjurkan untuk mengurangi resiko timbulnya tukak lambung.

11.Appendiksitis • Appendiksitis atau infeksi usus buntu, dapat merembet ke usus besar dan menyebabkan radang selaput rongga perut.

12. Konstipasi • Konstipasi atau sembelit terjadi akibat penyerapan air yang berlebihan pada sisa makanan di dalam usus besar.

Page 45: Sistem pencernaan

Appendiksitis

Page 46: Sistem pencernaan

Teknologi yang berhubungan dengan gangguan sistem

pencernaan

1. Feeding tube, adalah alat berupa selang untuk memberi makan pasien / penderita melalui hidung, jika tidak memungkinkan karena suatu hal.

2. Gastroscope, adalah endoskop khusus untuk memeriksa bagian organ yang ada dalam perut.

3. Sigmoidoscope, adalah endoskop khusus untuk memeriksa rongga belokan berbentuk S antara rektum dengan colon yang menurun.

4. Stomach tube, adalah alat berbentuk selang yang digunakan untuk mencuci perut, memberi obat-obatan atau untuk mengambil getah lambung.

5. Duodenoscope, adalah endoskop khusus untuk memeriksa bagian duodenum ( usus duabelas jari, bagian sari usus halus ).

Page 47: Sistem pencernaan

9. Protoscope, adalah endoskop khusus untuk memeriksa bagian anus / dubur.Itulah beberapa catatan mengenai teknologi yang digunakan untuk gangguan atau kelainan pada sistem pencernaan yang disebut dengan endoskop ( Endoscope ).

8. Anoscope, adalah endoscop khusus untuk memeriksa rongga saluran antara anus dan rektum ( anorektal ).

7. Rectal tube, adalah alat untuk membersihkan rectum ataumengeluarkan gas-gas dari usus.

Page 50: Sistem pencernaan

Makanan Sehat

Page 51: Sistem pencernaan
Page 52: Sistem pencernaan

Fungsi Berlebihan Kekurangan

Karbohidrat Memberi energi Kelebihan berat badan

Pertumbuhan terhambat

Protein Membentuk enzim, antibodi, hormon

Kelebihan lemak Antibodi menurun & memungkinkan terjangkit penyakit

Lemak Memberi cadangan tenaga & menghangatkan suhu, menyerap vitamin yang larut dalam lemak

Kelebihan berat badan Kekurangan berat badan

Page 53: Sistem pencernaan

Makronutrien sumber fungsi Jika kekurangan

Kalsium susu, keju, ikan, biji-bijian

merawat tulang & gigi, membantu proses pembekuan darah, diperlukan untuk pemindahan impuls syaraf

rickets, osteoporosis, hemofilia

Magnesium Susu, daging, biji-bijian, sayur-sayuan hijau

Menjaga enzim yang diperlukan untuk mengeluarkan tenaga dalam tubuh. Diperlukan oleh tubuh dalam pembentukan bahan genetik dan pertumbuhan tulang.

Otot lemah

kalium Susu, daging, pisang, sayuran hijau

Pemindahan impuls saraf, pengecutan otot Ganguan dlm sistem saraf

Fosforus Susu, daging, telur

Membentuk tulang & gigi yang kuat, mengatur enzim-enzim yang diperlukan tubuh untuk menukarkan makanan kepada tenaga.

Tulang rapuh, kerusakan gigi.

Natrium Garam, daging, telur, susu

Menjaga keseimbangan air dalam tubuh, menjaga tekanan osmosis dalam tubuh

Kekejangan otot

Page 54: Sistem pencernaan

Mikronutrien sumber Fungsi Jika kekurangan

Iodium Udang, kerang, makanan laut

Membentuk hormon tiroksina

Strauma (pembesaran kelenjar gondok), kretinisme pada anak anak

Besi Hati, bayam, kacang, telur kuning

Membentuk hemoglobin

Anemia

Florin Air minuman, teh, sayuran

Mengukuhkan enamel pada gigi

Karies gigi

Page 55: Sistem pencernaan

Vitamin• Kumpulan bahan organik yang diperlukan dalam kuantitas

yang kecil untuk memelihara kesehatan tubuh.• Terbagi menjadi dua :a) Larut lemak:

- tidak dapat dilarutkan dalam air, dan disimpan dalam tubuh- vitamin A, D, E dan K.

b) Larut air: - tidak dapat disimpan dalam badan dan jika berlebihan akan larut dalam air dan masuk kedalam sistem ekskresi- Vitamin B kompleks dan vitamin C.

Page 56: Sistem pencernaan

jenis sumber fungsi Kesan kekurangan

Vitamin C buah-buahan. memelihara kshtn kulit & pemulihan luka yang cepat, mngkatkan ketahanan tubuh

Gusi berdarah, pembengkakan pada sendi

Vitamin D Keju, mentega dan telur. membantu penyerapan kalsium & fosforus, memelihara tulang dan gigi yang kuat

penyakit riket, karies gigi

Vitamin E sayuran hijau,minyak kelapa sawit.

memelihara kesehatan sistem otot, saraf & sistem peredaran darah serta mencegah kemandulan

kemorosotan otot & saraf

Vitamin K hati,bayam dan kubis. membantu dalam pembekuan darah

Darah sulit berhenti (hemofili)

Vitamin A Minyak ikan, hati sapi, susu, kuning telur, buah-buahan, wortel

Merawat pigmen pada retina mata & memastikan pertumbuhan sel epitelium kulit yang sehat.

rabun malam, kulit tidak yang sehat

Vitamin B Bekatul, beras merah, kacang hijau, kacang kedelai

Menjaga kesehatan rambut, mencegah penyakit beri-beri

Terjangkit penyakit beri-beri

Page 57: Sistem pencernaan

Air• Merupakan 70% dari berat badan manusia.• Fungsi:a) Sebagai zat pelarutb) Tempat pengangkutan bahan makanan yang sudah

dicernac) Pengaturan suhu badan : Bila kekurangan air, suhu

tubuh akan menjadi panas dan naik. Air akan membantu menstabilkan suhu tubuh.

d) Sbg pelicin : mengurangi gesekan tulang pada sendi.e) Perkumuhan : urea, dan garam mineral yang

berlebihan disingkirkan melalui air kencing dan keringat

Page 58: Sistem pencernaan

Ruminansia

• Hewan ruminansia seperti kerbau, domba, kambing, sapi, kuda, jerapah, kancil, rusa adalah hewan pemakan tumbuhan atau biasa disebut herbivora. Hewan tersebut memiliki karakter unik dalam mencerna makanan, yaitu dengan dua langkah pencernaan sebelum makanan benar - benar masuk ke dalam lambung. Pertama adalah dengan menelan bahan makanan mentah, kemudian hewan mengeluarkan makanan setengah dicerna itu lagi dari perutnya dan akan mengunyahnya lagi. Lambung pada ruminansia berbeda dengan hewan pada umumnya, terdapat 2 buah ruang. Dikenal istilah rumen untuk menggambarkan lambung pada ruminansia dewasa.

• .

Page 59: Sistem pencernaan

Ruminansia memilliki sistem pencernaan yang sama dengan manusia ataupun hewan lainnya. Terdiri atas mulut, faring, esophagus, lambung, dan juga usus. Lambung pada ruminansia terdiri dari 4 bagian. Hal inilah yang unik pada ruminansia dan tidak dimiliki oleh hewan lainnya. Ada rumen, retikulum, omasum dan abomasum. Ukuran dapat bervariasi sesuai dengan jenis, umur dan juga faktor makanan ruminansia.

Proses pencernaan ruminansia tergolong unik karena melibatkan bagian yang tidak dimiliki hewan lain selain ruminansia, yaitu rumen. Fungsi rumen itu sendiri adalah sebagai penampung sementara makanan setelah ditelan hewan. Jadi setelah makanan dikunyah di mulut, maka akan ditampung sementara di rumen yang kemudian akan terjadi fermentasi selulosa oleh enzim selulase. Setelah melewati rumen, maka siklus makanan tersebut akan melanjut ke retikulum. Pada retikulum inilah makanan dibentuk menjadi gumpalan yang masih kasar. Nah, setelah jadi gumpalan ternyata yang terjadi bukan langsung melanjut ke bagian berikutnya, tapi dimuntahkan dulu ke mulut untuk dikunyah lagi. Setelah terjadi proses pengunyahan yang kedua kalinya itu, maka makanan akan melanjut ke retikulum. Setelah melewati proses tersebut, siklus makanan melanjut lagi menuju omasum dan abomasum.

Page 60: Sistem pencernaan

• Bakteri rumen akan menghasilkan suatu enzim yang disebut selulase yang bertugas merombak selulosa menjadi asam lemak. Akan tetapi, dalam lingkungan abomasum yang bersifat asam bakteri tidak dapat bertahan hidup, akibatnya bakteri ini akan mati, kemudian akan dicerna untuk menjadi sumber protein bagi hewan ruminansia. Dengan demikian, hewan ini tidak memerlukan asam amino esensial seperti pada manusia. Asam lemak serta protein inilah yang menjadi bahan baku pembentukkan susu pada sapi.

Sekum pada ruminansia lebih besar dibandingkan dengan sekum karnivora. Hal ini disebabkan karena makanan hewan hewan pemakan tumbuhan bervolume besar dan proses pencernaannya berat, sedangkan pada karnivora volume makanannya kecil dan percernaan berlangsung dengan cepat.