Upload
riyadh-januar
View
221
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
For Free
Citation preview
TUGAS TEKNOLOGI PENGAWETAN
SISTEM PENDINGIN ABSORBSI
Disusun oleh :
Yuni Nurani 133020169
Cici Heniati 133020168
Mela Zulfa Prasticia S 133020170
Yossy Aryanti 123020327
Ahmad Ruyat K 123020326
JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2015
Sistem Pendinginan Absorbsi
Absorpsi adalah suatu proses pemisahan suatu komponen fluida dari
campurannya dengan menggunakan solven atau fluida lain. Absorbs dapat
dilakukan pada fluida yang relative berkonsentrasi rendah maupun yang bersifat
konsentrat. Prinsip operasi ini adalah memanfaatkan besarnya difusivitas molekul-
molekul gas pada larutan tertentu. Dengan demikian bahan yang memiliki
koefisien partisi hukum Henry rendah sangat disukai dalam operasi ini.
Peristiwa absorbsi adalah suatu peristiwa perpindahan massa yang besar
peranannya dalam proses industry. Operasi ini dikendalikan oleh laju difusi dan
kontak antara dua fasa. Operasi ini dapat terjadi secara fisika maupun kimia.
Contoh dari absorbsi fisika antara lain sistem ammonia-udara-air, dan dimana NOx
akan bereaksi dengan air membentuk HNO3.
Di dalam sistem absorbsi dikenal istilah absorben. Absorben adalah cairan
yang dapat melarutkan bahan yang akan diabsorbsi pada permukaannya, baik
secara fisik ataupun secara reaksi kimia. Absorben sering juga disebut sebagai
cairan pencuci.
Persyaratan absorben diantaranya :
1. Memiliki daya melarutkan bahan yang akan diabsorbsi yang sebesar
mungkin ( kebutuhan akan cairan lebih sedikit, volume alat lebih kecil).
2. Selektif
3. Memiliki tekanan uap yang rendah
4. Tidak korosif
5. Mempunyai viskositas yang rendah
6. Stabil secara termis
7. Murah
Jenis-jenis bahan yang dapat digunakan sebagai absorben adalah air ( untuk
gas-gas yang dapat larut, atau untuk memindahkan debu dan tetesan cairan), natrium
hidroksida ( untuk gas-gas yang dapat bereaksi seperti asam) dan asam sulfat ( untuk
gas-gas yang dapat bereaksi seperti basa.
Kebutuhan alat pendingin untuk menyimpan bahan pangan dan obat semakin
dirasa penting. Bahan makanan dengan karakteristik mudah rusak harus diberi
perlakuan salah satunya dengan menekan laju aktivitas mikroba dengan
mengendalikan kondisi suhunya. Sehingga kondisi lingkungannya tidak
memungkinkan mikroba untuk merusak kualitas bahan pangan.
Di Indonesia, sumber energi pendingin masih bergantung kepada energi
listrik. Sementara ketersediaannya di Indonesia belum merata untuk semua daerah.
Sistem pendingin absorbsi adalah sebuah sistem dimana pemerolehan energi untuk
proses pendinginan dari energi panas. Energi panas tersebut dapat berupa energi
surya, energi panas bumi, dan energi biomassa yang ketersediaannya di Indonesia
sangat berlimpah.
Sistem pendinginan absorbsi telah dikenal oleh masyarakat dunia sejak abad
ke-19. Dalam sistem alam pendingin absorbsi digunakan absorber, dimana uap
bertekanan rendah diserap di absorber. Tekanan ditingkatkan dengan pompa
pemberian panas di generator sehingga absorber dan generator dapat menggantikan
fungsi kompresor secara mutlak. Untuk melakukan kompresi, sistem pendinginan
absorbsi memerulukan masukan energi panas. Oleh karena itu siklus pendinginan
absorbsi sering disebut dengan siklus yang digerakkan dengan panas ( heat
operated).
Mekanisme siklus absorbsi
Proses 1-2 /1-3
Larutan encer campuran zat penyerap dengan refrigerant ( konsetrasi zat
penyerap rendah) masuk ke generator pada tekanan tinggi. Di generator panas dari
sumber suhu bersuhu tinggi ditambahkan untuk menguapkan dan memisahkan
refrigerant dari zat penyerap, sehingga terdapat uap refrigerant dan larutan pekat
zat penyerap. Larutan pekat campuran zat penyerap mengalir ke absorber dan uap
refrigerant mengalir ke kondensor.
Proses 2-7
Larutan pekat campuran zat penyerap dengan refrigerant ( konsentrasi zat
penyerap tinggi) kembali ke absorber melalui katup cekik. Penggunaan katup cekik
bertujuan untuk mempertahankan perbedaan tekanan antara generator dan
absorber.
Proses 3-4
Di kondensor, uap refrigerant bertekanan dan bersuhu tinggi diembunkan,
panas dilepas ke lingkungan, dan terjadi perubahan fase refrigerant dari uap ke
cair. Dari kondensor dihasilkan refrigerant cair bertekanan tinggi dan bersuhu
rendah.
Proses 4-5
Tekanan tinggi refrigerant cair diturunkan dengan menggunakan katup cekik
( katup ekspansi) dan dihasilkan refrigerant cair bertekanan dan bersuhu rendah
yang selanjutnya dialirkan ke evaporator.
Proses 5-6
Di evaporator, refrigerant cair mengambil panas dari lingkungan yang akan
didinginkan dan menguap sehingga terjadi uap refrigerant bertekanan rendah.
Proses 6-8/7-8
Uap refrigerant dari evaporator diserap oleh larutan pekat zat penyerap di
absorber dan membentuk larutan encer zat penyerap. Jika proses penyerapan
tersebut terjadi secara adiabatic, terjadi peningkatan suhu campuran larutan yang
pada gilirannya akan menyebabkan proses penyerapan uap tanpa terhenti. Agar
proses penyerapan berlangsung terus menerus, absorber didinginkan dengan air
yang mengambil dan melepaskan panas tersebut ke lingkungan.
Proses 8-1
Pompa menerima larutan cair bertekanan rendah dari absorber,
meningkatkan tekanannya, dan mengalirkannya ke generator sehingga proses
berulang secara terus menerus.
Uap tekanan rendah dari evaporator diserap oleh larutan cairan ( liquid
solution) dalam absorber. Jika proses ini dilakukan secara adiabatic, suhu larutan
akan naik dan akhirnya absorbs uap akan terhenti. Untuk mengekalkan proses
absorbsi, absorbser didinginkan oleh udara atau air yang kemudian melepaskan
kalor ke udara bebas. Pompa menerima zat cair tekanan rendah dari absorber,
meninggikan tekanan zat cair, dan mengalirkan ke generator. Dalam generator,
larutan dipanaskan degan sumber panas sehingga terjadi proses penguapan larutan.
Selanjutnya larutan cairan dikembalikan ke absorber melalui katup trotel yang
maksudnya adalah untuk memberikan penurunan tekanan agar menjaga beda
tekanan antara generator dan absorber. Refrigerant yang sering dipakai adalah
amoniak dengan media transport berupa air. Refrigerant lain yang juga dipakai
adalah air dengan media transport berupa lithium bromide atau lithium chloride.
Keunggulan sistem ini lebih terasa apabila ada sumber panas dengan
tenperatur100-200 C yang murah seperti misalnya energi surya, geothermal, waste
energy dan lain-lain.
Daftar Pustaka
www.usd.ac.id Accessed 11 November 2015 at 18.54 WIB
Althouse, Andrew D.et. al Modern Refrigeration and Air Condotioning, The
Goodheart-Willcox Company, Inc., 18 th edition, Tinley Park Illinolis, 2004.