Upload
phungdung
View
245
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT DI PT. BPR DELANGGU RAYA
HALAMAN JUDUL
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Dina Napita 10.11.3721
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA
2014
Credit Entrustment Eligibility Decision Support System at PT. BPR Delanggu Raya
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT DI PT. BPR DELANGGU RAYA
Dina Napita
Kusrini Jurusan Teknik Informatika
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Decision Support System (DSS) is a system that can assist a person in making
accurate decisions and targeted. Many problems can be solved by using the SPK, one of
which is determining the feasibility of customer credit recipients.
There are several methods that can be used in building a CMS such as scoring.
Scoring is the most widely used method to solve problems that are multicriteria, as in SPK
recipients loan eligibility determination. This study uses scoring in determining credit
worthiness receiving PT BRR Delanggu Raya.
PT BRR Delanggu Raya is one of the financial institutions in Indonesia in the form of
a bank that provides financial assistance in the form of payment by credit / mortgage and
have multiple systems, procedures and requirements that must be met by prospective
borrowers. So in an effort to improve profitability it is necessary to manage the financing to
keep the quality of the financing were kept awake from a troubled financing as well as the risk
of loss.
Keywords : credit, bank, DSS
1. Pendahuluan Teknologi komputer hadir dengan berbagai kemampuan sebagai jawaban atas
permasalahan yang sedang dihadapi. Penggunaan sistem komputer dapat menyelesaikan
pekerjaan yang sebelumnya manual dapat diselesaikan lebih baik dan lebih cepat.
PT. BPR Delanggu Raya harus benar-benar hati-hati dalam menyalurkan kreditnya,
sehingga sebelum menyalurkan kredit kepada seorang calon nasabah, PT. BPR Delanggu
Raya harus menilai terlebih dahulu kelayakan terhadap nasabah dalam pemberian kreditnya.
Menilai suatu kelayakan terhadap nasabah dalam pemberian kredit, bukanlah hal yang
mudah karena melibatkan banyak faktor yang harus dipertimbangkan dan dianalisis dengan
tepat, cermat, namun cepat. Hal ini mengingat keamanan dari kredit itu sendiri agar di
kemudian hari tidak menimbulkan masalah yang menyulitkan pihak nasabah maupun
merugikan pihak bank akibat pengembalian kredit yang kurang lancar, diragukan,dan macet.
Dari uraian di atas, maka dalam penyusunan skripsi ini mengambil judul “SISTEM
PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT DI PT. BPR DELANGGU
RAYA”.
2. Landasan Teori 2.1 Analisis Sistem Pendukung Keputusan 2.1.1 Pengertian Sistem Pendukung Keputusan
Decision Support System (DSS) atau lebih dikenal dengan system pendukung
keputusan merupakan salah satu produk perangkat lunak yang dikembangkan secara
khusus untuk membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Sesuai dengan
namanya tujuan digunakannya system ini adalah sebagai “second opinion” atau “information
source” yang dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan sebelum seorang manajer
memutuskan kebijakan tertentu.
2.1.2 Jenis-jenis Keputusan Keputusan yang diambil untuk menyelesaikan suatu masalah dilihat dari
keterstrukturannya yang bisa dibagi menjadi tiga (Kusrini, 2007).
1. Keputusan terstuktur (structured decision)
Keputusan terstruktur adalah keputusan yang dilakukan secara berulang-ulang
dan bersifat rutin.
2. Keputusan semiterstruktur (semistructured decision)
1
Keputusan semiterstruktur adalah keputusan yang memiliki dua sifat. Sebagian
keputusan bisa ditangani oleh komputer dan yang lain tetap harus dilakukan
oleh pengambil keputusan.
3. Keputusan tak terstruktur (unstructured decision)
Keputusan tak terstruktur adalah keputusan yang penanganannya rumit karena
tidak terjadi berulang-ulang atau tidak selalu terjadi.
2.2 Pengertian Kredit Kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan
suatu pembelian atau mengadakan suatu peminjaman dengan janji pembayaran akan
dilakukan atau ditangguhkan pada suatu jangka waktu yang disepakati.
2.3 Konsep Pemodelan Sistem 2.3.1 Konsep Entity Relationship Diagram
Perancangan basis data dengan menggunakan model entity relationship menurut
(Kusrini, 2007) perancangan basis data dengan menggunakan model entity relationship
adalah dengan menggunakan Entity Relation Diagram (ERD).
2.3.2 Flowchart
Flowchart sistem adalah metode untuk menggambarkan tahap-tahap pemecahan
masalah dengan merepresentasikan simbol-simbol tertentu yang mudah dimengerti, mudah
digunakan dan standar.
2.3.3 Data Flow Diagram
DFD dapat menggambarkan arus data didalam sistem dengan terstruktur dan jelas.
DFD juga merupakan dokumentasi dari sistem yang baik.
2.4 Sistem Perangkat Lunak
2.4.1 MySQL MySQL menurut (Bunafit, 2005) MySQL adalah sebuah program database server
yang mampu menerima dan mengirimkan datanya dengan sangat cepat, multi user serta
menggunakan perintah standar SQL (Structured Query Language).
2
2.4.2 Netbeans IDE
Dalam Netbeans, pemrograman dilakukan berbasiskan visual dan event-driven.
Untuk membuat dialog atau user-interface, tidak perlu membuat teks program secara manual
baris per baris, tetapi cukup klik pada component-pallete. Teks program akan dihasilkan
otomatis. Netbeans mencakup compiler atau builder, dan debugger internal. Hal ini sangat
memudahkan paska perancangan program.
3 Analisis Dan Perancangan Sistem 3.1 Tinjuan Umum
PT. BPR Delanggu Raya memiliki satu buah kantor pusat yang berkedudukan di
Kecamatan Delanggu yang sampai saat ini belum mempunyai kantor cabang maupun kantor
dibawah kantor cabang. Akte Notaris pendirian PT. BPR Delanggu Raya No. 41 tanggal, 15
Februari 1989 yang dibuat notaris Henricus Subekti, SH yang berkedudukan di Klaten,
diperbaiki dengan akte tanggal, 18 Maret 1989 No. 40 akte tertanggal, 30 Mei 1989 No. 64
dan tanggal 17 Juli 1989 No. 36 yang dibuat dihadapan notaries Henricus Subekti, SH.
Pengesahan dari Departemen Kehakiman No. C2 7051.H.T.01.01 1989 tanggal, 02
Agustus 1989. Izin usaha dari Menteri Keuangan No. 172 /KM13/1990 tanggal, 26 Februari
1990. Bank mulai beroperasional sejak tanggal, 20 Oktober 1989 dengan modal dasar Rp
2.000.000 ribu dan modal yang disetor Rp. 1.000.000 ribu dengan pemegang saham Adi
Kismo Suharto, Dra. Mulat Sri Utami, Dra. Mulat Sri Yuningsih, dan Marcus Setiarjo.
3.2 Analisis Sistem Analisis SWOT adalah instrument perencanaaan strategis yang klasik. Analisis yang
digunakan untuk menganlisa sistem lama dengan analisis SWOT (Strengths, Weakness,
Opportunities, Threats) untuk mendapatkan evaluasi masalah yang sedang dihadapi.
Dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan, kelemahan, kesempatan ekternal dan
ancaman, instrumen ini memberikan cara sederhana untuk memperkirakan cara terbaik
untuk melaksanakan sebuah strategi pembuatan sistem penunjang keputusan di PT. BPR
Delanggu Raya.
3.3 Perancangan Sistem
Perancangan sistem secara umum merupakan tahap persiapan dan rancangan
secara rinci terhadap sistem baru yang akan diterapkan. Adapun perancangan sistem
3
pendukung keputusan kelayakan pemberian kredit ini meliputi perancangan proses,
perancangan database, perancangan struktur menu, perancangan interface. Setelah
dilakukan tahap analisis terhadap sistem, proses selanjutnya adalah melakukan
perancangan terhadap sistem yang baru. Perancangan sistem merupakan kegiatan yang
menentukan proses dan data yang diperlukan sistem baru.
3.3.1 Flowchart Sistem yang diusulkan
Gambar 3.1 Flowchart Sistem yang di usulkan
4
3.3.2 Diagram Konteks
Gambar 3.2 Diagram Konteks
3.3.3 Diagram Arus Data (Data Flow Diagram)
Gambar 3.3 DFD Level 1 (Data Flow Diagram Level 1)
5
4. Implementasi Dan Perancangan 4.1 Implementasi
Tahapan implementasi dilakukan dengan menerapkan hasil rancangan pada bagian
sebelumnya dengan pembuatan kode sumber (source code) agar dapat dijalankan komputer.
Setelah melakukan analisis dan perancangan sistem, programmer melakukan pemrograman
yang merupakan aktivitas membuat program atau sederetan instruksi yang digunakan untuk
mengatur program agar bekerja dan berjalan sesuai dengan maksud dari instruksi yang
diketik.
4.1.1 Implementasi Basis Data Database untuk sistem ini bernama “spk_bank_3271”, dapat diakses dengan cara
mengetikan http://localhost/phpmyadmin pada browser namun sebelumnya mengaktifkan
terlebih dahulu XAMPP untuk koneksi Mysql dan Apache. Terdapat 5 tabel yaitu tabel
debitur, criteria, variabel, nilai dan login.
Gambar 4.1 Struktur Tabel Basis Data
4.1.2 Pembuatan Antarmuka (Interface) Pada aplikasi sistem pendukung keputusan ini terdapat beberapa halaman yaitu
login, menu utama, input data, cek, laporan, dan setting.
1. Form Login
Pada tampilan login ini terdapat user level untuk mengatur login dengan
status level administrator atau operator.
6
Gambar 4.2 Form Login
2. Form Menu Utama
Form menu utama adalah halaman pertama kali muncul saat menjalankan
aplikasi.
Gambar 4.3 Form Menu Utama
3. Form Debitur
Pada form debitur dibuat menjadi 4 tab yaitu form identitas, form kalkulasi,
form input scoring, form hitungscoring. Pengguna pertama kali akan masuk pada
tab identitas untuk mengisi identitas debitur.
Gambar 4.4 Form Identitas
7
Ketika sudah mengisikan identitas di form pertama maka akan muncul form
selanjutnya yaitu form kalkulasi untuk perhitungan.
Gambar 4.5 Form Kalkulasi
Selanjutnya yaitu form input scoring untuk melakukan input perhitungan
scoring debitur.
Gambar 4.6 Form Input Scoring
Ketika sudah selesai selanjutnya masuk di hitung scoring untuk mengetahui
berapa jumlah score debitur dan untuk mengetahui apakah status debitur
diterima atau ditolak.
8
Gambar 4.7 Form Hitung Scoring
4. Form Variabel
Pada form data variabel ini admin dapat mengisikan jenis variabel yang
dijadikan penilaian di PT. BPR Delanggu Raya ini.
Gambar 4.8 Form Data Variabel
5. Form Kriteria
Pada form data kriteria ini admin dapat mengisikan jenis kriteria yang
dijadikan penilaian di PT. BPR Delanggu Raya ini.
9
Gambar 4.9 Form Data Kriteria
6. Form Add User
Pada form add user ini admin dapat mengatur siapa saja yang statusnya
admin maupun user.
Gambar 4.10 Form Add User
7. Form Laporan
Pada laporan pengguna dapat melihat data seluruh penilaian yang pernah
dilakukan mencakup id debitur, no ktp, nama, no hp, skor dan status debitur.
Pengguna dapat menyimpan dalam bentuk pdf dan lainnya dengan klik gambar
disket, untuk pencentakan bisa langsung diklik gambar printer. Didalam form
laporan inipun pengguna dapat menentukan pilihan akan mencetak laporan
berdasarkan apa. Diform laporan ini terdapat tiga pilihan yaitu menampilkan
semua laporan, berdasarkan status kredit, maupun berdasarkan tanggal inputan.
10
Gambar 4.11 Form Laporan
8. Form Uji Bobot
Pada form uji bobot ini hanya digunakan untuk mengecek apakah parameter
variabel yang diinputkan untuk bobotnya sudah benar 100% apa belum.
Gambar 4.12 Form Uji Bobot
4.2 Pembahasan Pembahasan merupakan tahapan ketika penelitian diimplementasikan yang meliputi
pembahasan kode program dan pengujian program.
4.3 Pengujian Program Uji coba program dilakukan untuk mengetahui apakah program atau sistem baru
dapat berjalan dengan baik atau tidak dan sesuai dengan kebutuhan PT. BPR Delanggu
11
Raya. Dilakukannya pengujian program bertujuan untuk menghindari kesalahan program
yang telah dibuat. Adapun jenis-jenis pengujian yang dilakukan, diantaranya:
1. Kesalahan Sewaktu Proses
2. Kesalahan Bahasa
3. Kesalahan Logika
4.4 Pemeliharaan Setelah sistem digunakan, tentu saja ada kegiatan pemeliharaan dan perawatan
sistem. Pemeliharaan sistem meliputi perawatan hardware dan software:
4.4.1 Pemeliharaan Perangkat Keras (Hardware) Pemeliharaan pada perangkat keras perlu dilakukan untuk menjaga agar hardware
yang digunakan dalam menjalankan sistem tidak mengalami kerusakan.
4.4.2 Pemeliharaan Perangkat Lunak (Software) Selain pemeliharaan pada hardware, software yang digunakan dalam menjalankan
sistem juga perlu untuk dipelihara.
5 Penutup
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya
diperoleh kesimpulan untuk merancang dan membuat suatu sistem pendukung keputusan
yang dapat membantu PT. BPR Delanggu Raya dalam menentukan apakah seorang
nasabah dapat disetujui permohonan kredit pinjamannya atau tidak, dibutuhkan suatu sistem
pendukung yang dapat menghitung skor dari tiap variabel peminjaman sehingga dapat
diperoleh penilaian yang tepat dan keputusan persetujuan yang pasti.
5.2 Saran Sebuah sistem pasti memerlukan saran agar dalam implementasi dan
pengembangannya dapat berjalan dengan baik. Ada beberapa saran sehubungan dengan
sistem pendukung keputusan ini antara lain :
12
1. Untuk pengembangan sistem sebaiknya membuat tampilan yang lebih menarik dari
sistem ini karena tampilannya dirasa masih sederhana.
2. Sebaiknya pengembangan form input scoring dikembangan supaya dalam inputan
kriteria tidak terjadi duplikat data.
3. Dengan adanya sistem yang diusulkan oleh penulis diharapkan PT. BPR Delanggu
Raya melakukan pelatihan untuk petugas yang mengelola sistem ini atau
ditempatkannya orang yang benar-benar paham dan mengerti akan sistem ini,
sehingga sistem ini pun dapat dijalankan dengan baik pula.
13
14
DAFTAR PUSTAKA
Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem pendukung Keputusan. Yogyakarta : Andi Offset. Kusrini. 2007. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta : Andi Offset. Mashuri, Mila. 2013. Pengertian, Unsur dan Fungsi Kredit.
http://milamashuri.wordpress.com/jurnal-umum/. (diakses tanggal 19 November 2013,pukul 00.07 WIB).
Nugroho, Bunafit. 2005. Database Relasional dengan MySQL. Yogyakarta : Andi Offset.