9
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN Pemilihan Jurusan di SMK Menggunakan Metode SAW (Simple Additeve Weighting) ISTIKHOMAH (11.51.0007) Tugas Paper SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN, Moh. Ahsan Sistem Informasi, STMIK PPKIA PRANYA PARAMITA MALANG I. Pendahuluan Pendidikan Indonesia pada saat ini mulai mengarah pada pembelajaran yang lebih mengutamakan teknologi. Teknologi yang digunakan seprti penggunaan internet, adanya video dalam pembelajaran dikelas serta pemakain alat – alat canggih untuk memperoleh hasil sempurnadalam mengerjakan sebuah studi kasus. Model pembelajaran tersebut banyak dijumpai pada sekolah sekolah menengah atas yang pada khususnya biasa ditemui pada sekolah kejuruan. Sekolah ini banyak mengadakan praktek dibandingkan sekolah menengah atas. Untuk dapat memperoleh fasilitas – fasilitas tersebut, seorang calon siswa tidak dengan mudah masuk pada sekolah yang diinginkannya. Banyak dari mereka gugur karena nilai dari sekolah asal yang tidak memenuhi syarat untuk masuk pada sekolah tersebut. Selain itu jurusan yang mereka pilih tidak sesuai dengan nilai yang mereka dapatkan. Dari pernyataan tersebut melatar belakangi dibuatnya sebuah aplikasi yang nantinya dapat membantu calon siswa agar tepat dalam memilih jurusan yang diinginkan. Hasil dari aplikasi tersebut dapat mereferensi calon siswa untuk dapat memilih skeolah yang diinginkan. Aplikasi tersebut adalah Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Jurusan Bagi Siswa Baru di SMK. yang menggunakan metode SAW(Simple Additive Weighting) II. Landasan Teori a. Sistem Pendukung Keputusan Menurut Raymond McLeod (1998), Sistem Pendukung Keputusan adalah sistem penghasil informasi spesifik yang ditujukan

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jurusan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jurusan

Citation preview

Page 1: Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jurusan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN Pemilihan Jurusan di SMK

Menggunakan Metode SAW (Simple Additeve Weighting)

ISTIKHOMAH (11.51.0007)Tugas Paper SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN, Moh. AhsanSistem Informasi, STMIK PPKIA PRANYA PARAMITA MALANG

 

I.       Pendahuluan

Pendidikan Indonesia pada saat ini mulai mengarah pada pembelajaran yang lebih mengutamakan teknologi. Teknologi yang digunakan seprti penggunaan internet, adanya video dalam pembelajaran dikelas serta pemakain alat – alat canggih untuk memperoleh hasil sempurnadalam mengerjakan sebuah studi kasus.Model pembelajaran tersebut banyak dijumpai pada sekolah sekolah menengah atas yang pada khususnya biasa ditemui pada sekolah kejuruan. Sekolah ini banyak mengadakan praktek dibandingkan sekolah menengah atas.Untuk dapat memperoleh fasilitas – fasilitas tersebut, seorang calon siswa tidak dengan mudah masuk pada sekolah yang diinginkannya. Banyak dari mereka gugur karena nilai dari sekolah asal yang tidak memenuhi syarat untuk masuk pada sekolah tersebut. Selain itu jurusan yang mereka pilih tidak sesuai dengan nilai yang mereka dapatkan.Dari pernyataan tersebut melatar belakangi dibuatnya sebuah aplikasi yang nantinya dapat membantu calon siswa agar tepat dalam memilih jurusan yang diinginkan. Hasil dari aplikasi tersebut dapat mereferensi calon siswa untuk dapat memilih skeolah yang diinginkan. Aplikasi tersebut adalah Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Jurusan Bagi Siswa Baru di SMK. yang menggunakan metode SAW(Simple Additive Weighting)

II.    Landasan Teoria.       Sistem Pendukung Keputusan

Menurut Raymond McLeod (1998), Sistem Pendukung Keputusan adalah sistem penghasil informasi spesifik yang ditujukan untuk memecahkan suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manager pada berbagai tingkatan.Dapat disimpulkan bahwa, Sistem Pendukung Keputusan adalah sebuah sistem yang mendukung kerja seorang manager maupun sekelompok manager dalam memecahkan masalah semi-terstruktur dengan cara memberikan informasi ataupun usulan menuju pada keputusan tertentu.

Page 2: Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jurusan

b.      Metode Simple Additeve Weighting

Metode SAW adalah metode MADM yang sering disebut metode penjumlahan terbobot. Metode SAW mempunyai konsep dasar untuk mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW dapat membantu dalam pengambilan keputusan suatu kasus, akan tetapi perhitungan dengan menggunakan metode SAW ini hanya yang menghasilkan nilai terbesar yang akan terpilih sebagai alternatif yang terbaik. Perhitungan akan sesuai dengan metode ini apabila alternatif yang terpilih memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Metode SAW ini lebih efisien karena waktu yang dibutuhkan dalam perhitungan lebih singkat.Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada. Persamaan dari metode inid apat dilihat pada gambar berikut :

Dimana rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif A i pada atribut Cj; i=1,2,…,m dan j=1,2,…,n. Nilai prefesensi untuk setiap alternatif (V i) diberikan sebagai berikut:

Vi        = nilai prefensiWj      = bobot rangkingrij     = rating kinerja ternormalisasiNilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih.Sedangkan untuk kriterianya terbagi dalam dua kategori yaitu untuk bernilai positif termasuk dalam  kriteria keuntungan dan yang bernilai negatif termasuk dalam kriteria biaya.Berikut Tahapan Metode SAW

1.      Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan

keputusan, yaitu C.

Page 3: Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jurusan

2.      Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria.3.      Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria (C), kemudian melakukan

normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut sehingga diperoleh  matriks ternormalisasi  R.

4.      Hasil akhir diperoleh dari proses perankingan yaitu penjumlahan dari perkalian

matriks ternormalisasi R dengan vector bobot sehingga diperoleh nilai terbesar yang dipilih sebagai alternative terbaik (A) sebagai solusi. 

Page 4: Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jurusan

III.   PEMBAHASANa.       Analisis keputusan

Hal pertama adalah menentukan kriteria penilaian. Kriteria yang telah ditentukan adalah sebagai berikut:

1.      Nilai Bahasa Indonesia (C1)2.      Nilai Matematika (C2)3.      Nilai Bahasa Inggris (C3)4.      Nilai IPA (C4)5.      Nilai TIK (C5)

Dari kriteria tersebut, maka dibuat suatu tingakat kepentingan kriteria berdasarkan nialai bobot yang telah ditentukan kedalam bilangan fuzzy. Rating kecocokan setiap alternative pada setiap kriteria sebagai berikut :Sangat  Rendah  (SR) = 0Rendah  (R)                = 0,25Cukup  (C)                  = 0,5Tinggi  (T)                   = 0,75  Sangat  Tinggi  (ST)    = 1Tabel kriteria Nilai Bahasa Indonesia 60-69Teknik Informatika 0,25Teknik Mesin 0,25Pertanian 0,25

Tabel kriteria Nilai Bahasa Indonesia 70-79Teknik Informatika 0,5Teknik Mesin 0,5Pertanian 0,5

Tabel kriteria Nilai Bahasa Indonesia >80Teknik Informatika 0,75Teknik Mesin 0,75Pertanian 0,75

Tabel kriteria Nilai Matematika 60-69Teknik Informatika 0,5Teknik Mesin 0,5Pertanian 0,25

Tabel kriteria Nilai Matematika 70-79Teknik Informatika 0,75Teknik Mesin 0,75Pertanian 0,5

Page 5: Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jurusan

Tabel kriteria Nilai Matematika >80Teknik Informatika 1Teknik Mesin 1Pertanian 0,75

Tabel kriteria Nilai Bahasa Inggris 60-69Teknik Informatika 0,25Teknik Mesin 0,25Pertanian 0,25

Tabel kriteria Nilai Bahasa Inggris 70-79Teknik Informatika 0,5Teknik Mesin 0,5Pertanian 0,5

Tabel kriteria Nilai Bahasa Inggris >80Teknik Informatika 1Teknik Mesin 0,75Pertanian 0,75

Tabel kriteria Nilai IPA 60-69Teknik Informatika 0,25Teknik Mesin 0,25Pertanian 0,5

Tabel kriteria Nilai IPA 70-79Teknik Informatika 0,5Teknik Mesin 0,5Pertanian 0,75

Tabel kriteria Nilai IPA >80Teknik Informatika 0,75Teknik Mesin 0,75Pertanian 1

Tabel kriteria Nilai TIK 60-69Teknik Informatika 0,5Teknik Mesin 0,25Pertanian 0,25

Tabel kriteria Nilai TIK 70-79Teknik Informatika 0,75Teknik Mesin 0,5Pertanian 0,5

Tabel kriteria Nilai TIK >80Teknik Informatika 1

Page 6: Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jurusan

Teknik Mesin 0,75Pertanian 0,75

b.      Studi KasusPerhitungan manual dengan kasus seorang calon pendaftar (Istikhomah), dengan memiliki data sebagai beikut :

NilaiBahasa Indonesia 78Matematika 92Bahasa Inggris 86IPA 76TIK 89

Berdasarkan data pedaftar diatas dapat dibentuk matriks keputusan X sebagai berikut :Rating kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria

AlternatifKriteria

C1 C2 C3 C4 C5Teknik Informatika

0,5 1 1 0,5 1

Teknik Mesin 0,5 1 0,75 0,5 0,75Multimedia 0,5 0,75 0,75 0,75 0,75Vektor bobot : W = [ 5, 4, 5, 4, 4]

Membuat matriks keputusan X, dibuat dari table kecocokan sebagai berikut :X =  

Normalisasi matriks X untuk menghitung nilai masing-masing kriteria.A1)

A2)

Page 7: Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jurusan

A3)

Dari hasil r11 sampai r35 maka dibuatkan normalisasi matrik R

Selanjutnya akan dibuat perkalian matriks W * R dan penjumlahan hasil perkalian untuk memperoleh alternatif terbaik dengan melakukan perangkingan nilai terbesar sebagai berikut :

A1 = (5)(1) + (4)(0,75) + (5)(1) + (4)(1) + (4)(1)       = 5 + 3 + 5 + 4 + 4 = 21

A2 = (5)(1) + (4)(0,75) + (5)(0,75) + (4)(1) + (4)(0,75)  = 5 + 3 + 3,75 + 4 + 3 = 18,17

A3 = (5)(1) + (4)(1) + (5)(0,75) + (4)(0,66667) + (4)(0,75) = 5 + 4 + 3,75 + 2,66668 +  3 = 18,41668

Page 8: Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jurusan

Dengan demikian alterntif A1 (Teknik Informatika) adalah alternatif yang etrpilih sebagai pilihan jurusan terhadap calon siswa tersebut (Istikhomah)

IV. Kesimpulan1.     Hasil dari perhitungan system merupakan perangkaian nilai tertinggi ke rendah dan

nilai tertinggi merupakan hasil yang dibutuhkan sebagai bahan pertimbangan oleh user menentukan pilihanan jurusan di SMK

2.     Aplikasi yang dibangun hanya sebagai media referensi bagi calon siswa SMKuntuk

memilih sekolah yang diinginkan.