Upload
dothuy
View
240
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
i
TUGAS AKHIR
SISTEM PENIMBANG BERAT BAYI
BERBASIS ATMega 8535
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Teknik pada
Program Studi Teknik Elektro
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma
disusun oleh:ALBERTUS RICO SIMPATI
135114034
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
FINAL PROJECT
THE BABY WEIGHING SCALE
BASED ON ATMEGA 8535
In a partial fulfillment of the requirements
for the degree of Sarjana Teknik
Department of Electrical Engineering
Faculty of Science and Technology, Sanata Dharma University
ALBERTUS RICO SIMPATI
135114034
ELECTRICAL ENGINEERING STUDY PROGRAMMEELECTRICAL ENGINEERING DEPARTMENTFACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
“A Person who never made a mistake never triedanything new”
-Albert Einstein-
“Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Iamemelihara kamu”
-1 Petrus 5:7-
Skripsi ini kupersembahkan untuk…
Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertaiku
Papi dan Mami
Keluarga Besar YaputraKo Richard
Mariati Daeli
Teman-teman seperjuangan dan Prodi Teknik Elektro
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
INTISARI
Perkembangan fisik bayi adalah salah satu hal penting dalam mengetahui adanyagangguan dalam pertumbuhan bayi. Perkembangan fisik bayi yang perlu dipantau salahsatunya adalah berat bayi. Oleh sebab itu, dibuatlah Sistem Timbangan Berat Bayi.
Sistem penimbang berat bayi yang dirancang menggunakan sensor Flexiforcesebagai sensor berat bayi. Cara kerjanya adalah dengan menekan tombol start, danmikrokontroler akan memproses data berat yang ditampilkan dalam bentuk grafik melaluiVisual Basic. Data berat yang di dapat akan dibandingkan dengan data Kartu Menuju Sehat(KMS). Pengguna dapat menyimpan data bayi pada database Visual Basic berupa nama,jenis kelamin, tanggal lahir, berat lahir, dan tanggal kunjungan. Sistem akan dibagikedalam kategori bayi laki-laki dan bayi perempuan.
Sistem penimbang berat bayi berhasil diimplementasikan dan di uji,dapatmenimbang berkisar antara 2 Kg sampai 18 Kg. Alat ini memiliki output sensor Flexiforcedan nilai ADC yang stabil. Pengukuran timbangan bayi ini memiliki galat sejati sebesar0,670 Kg. Sedangkan beban 2 Kg sampai 18 Kg memiliki galat sejati ≤ 0.570 Kg. Datahasil yang disimpan pada Visual Basic hanya dapat menambah dan menghapus dataspesifik dari bayi, belum dapat menampilkan hasil grafik.
Kata Kunci: ATMega8535, Database , Penimbang bayi, Sensor Flexiforce, Visual Basic
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
The development of baby’s body is one of the important things in knowing thetroubles in the growth of baby . The development of physical baby to be monitored one ofthem is heavy baby. With the Baby weighing machine the development of physical wasmonitored.
System baby weighing machine which uses a flexiforce sensor as sensor babyweighing machine .The way it works is by pressing start button, and mikrokontroler willprocess the data weight shown in the form a chart through visual basic ..Data recordingwill be compared with data Kartu Menuju Sehat ( KMS ). The user can save the data of thebaby in database Visual Basic including name, sex, date of birth, birth weight, and the dateof visit . System will be categorized in baby boy and baby girl
System baby weighing machine successfully implemented and in test can wightranges start from 2 Kg until 18 Kg. The measurement of weighing babies have a true error0,670 Kg. While 2 kg to 18 kg have a true error ≤ 0,570 Kg. The user can only add orremove the data in Visual Basic. However, it cannot show the graphic of the baby bodydevelopment.
Keywords: ATMega8535, Database, Flexiforce Sensor, Visual Basic, Weighing Babyscale
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus yang telah mengaruniakan rahmat dan berkat
sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. Penelitian dalam
bentuk laporan tugas akhir ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar
Sarjana Teknik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Tugas Akhir ini dapat diselesaikan
dengan baik atas gagasan, bantuan, dan dukungan moral dan material dari banyak pihak.
Oleh sebab itu, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Tuhan Yesus yang selalu memberikan nafas kehidupan dan kesehatan hingga saat
ini
2. Bapak Sudi Mungkasi, S.Si., M. Math.Sc., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Sains
dan Teknologi Universitas Sanata Dharma
3. Bapak Petrus Setyo Prabowo, S.T.,M.T. selaku Kepala Program Studi Teknik
Elektro Universitas Sanata Dharma
4. Bapak Martanto S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing yang dengan penuh
kesabaran membantu, membimbing , memberikan ide dan menyemangati selama
penulis mengerjakan Tugas Akhir ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Teknik Elektro dengan sabar dan tekun
memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis selama menempuh
perkuliahan di Universitas Sanata Dharma
6. Ibu Ir. Prima Ari Setiyani.,M.T dan Romo A.M Ardi Handojoseno S.J.,
M.E.,Ph.D selaku dosen penguji yang sudah memberikan saran dan memberikan
masukan dalam pengerjaan Tugas Akhir ini
7. Seluruh Karyawan dan Laboran Fakultas Sains dan Teknologi khususnya
Program Studi Teknik Elektro yang telah memberikan dukungan dan bantuan
secara tidak langsung dalam kelancaran pengerjaan laporan Tugas Akhir ini.
8. Kedua Orang tua penulis (Toni Adi Marwan dan Paulina) yang sudah
memberikan doa, motivasi, dukungan dalam bentuk moral dan material
9. Saudaraku satu-satunya Ko Richard yang selalu mendukung dan memberikan
petuah untuk semangat dalam proses perkuliahan juga pengerjaan Tugas Akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL (Bahasa Indonesia) ........................................................... i
HALAMAN SAMPUL (Bahasa Inggris)............................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.............................................. vi
INTISARI............................................................................................................. vii
ABSTRACT........................................................................................................ viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix
DAFTAR ISI.......................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi
DAFTAR TABEL................................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Tujuan dan Manfaat ................................................................................. 2
1.3 Batasan Masalah ...................................................................................... 2
1.4 Metodologi Penelitian.............................................................................. 2
BAB II DASAR TEORI
2.1. Kartu Menuju Sehat.............................................................................. 4
2.1.1 Pertumbuhan Anak Berdasar KMS ............................................. 4
2.2. Sensor Flexiforce .................................................................................. 5
2.2.1. Prinsip Kerja Sensor Flexiforce.................................................. 6
2.2.2. Karakteristik Sensor Flexiforce .................................................. 7
2.3. Regulator Tegangan.............................................................................. 8
2.3.1. Pengatur Tegangan IC 78XX ..................................................... 8
2.3.2. Pengatur Tegangan IC 79XX ................................................... 10
2.4. Liquid Crystal Display........................................................................ 11
2.4.1. Material LCD (Liquid Crystal Display) ................................... 11
2.4.2. Pengendali/Kontroler LCD....................................................... 12
2.5. Mikrokontroler ATMega8535 ............................................................ 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
2.5.1. Konstruksi ATMega8535 ......................................................... 14
2.5.2. Pin-pin pada Mikrokontroler ATMega8535............................. 15
2.5.3. USART..................................................................................... 16
2.6. Analog Digital Converter ................................................................... 20
2.7. Visual Basic ........................................................................................ 22
2.7.1. Tipe Variabel ............................................................................ 22
2.7.2. Operator pada Visual Basic dan urutan operasinya.................. 23
2.7.3. Operator Like ............................................................................ 23
2.7.4. Deklarasi Variabel .................................................................... 24
2.7.4.1. Mengenal Struktur Kendali .......................................... 24
2.7.5. Deklarasi Konstanta.................................................................. 25
2.7.5.1. Struktur Pengulangan................................................... 25
2.8. Code Vision AVR ................................................................................ 26
2.9. Push Button ........................................................................................ 27
BAB III RANCANGAN PENELITIAN
3.1. Perancangan Alat Secara Umum ........................................................ 30
3.2. Perancangan Alat Secara Hardware................................................... 31
3.2.1. Rangkaian Sistem Minimum AVR 8535................................... 31
3.2.2. Rangkaian LCD 16x2............................................................... 33
3.2.3. Regulator Tegangan.................................................................. 35
3.2.4. Rangkaian Pengondisi Sinyal Sensor Flexiforce...................... 36
3.3. Perancangan Alat Secara Software..................................................... 39
3.3.1. Program Utama Mikrokontroler ............................................... 41
3.3.2. Program Utama Visual Basic.................................................... 42
3.3.2.1. Subrutin Bandingkan Umur Bayi................................. 42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Bentuk Mekanik dan Elektrik ............................................................. 46
4.1.1. Mekanik dan Sumber Tegangan............................................... 46
4.1.2. Hardware Elektrik .................................................................... 46
4.2. Percobaan Alat.................................................................................... 48
4.3. Analisis ............................................................................................... 51
4.4. Pembahasan Software ......................................................................... 53
4.5. Program .............................................................................................. 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan.......................................................................................... 56
5.2 Saran .................................................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 57
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Diagram Blok Sistem ......................................................................... 3
Gambar 2.1 Grafik Pertumbuhan Anak dalam KMS............................................. 4
Gambar 2.2 Sensor Flexiforce................................................................................ 5
Gambar 2.3 Konstruksi Bahan Pembuatan pada Flexiforce .................................. 6
Gambar 2.4 Grafik Hubungan antara Hambatan dengan Berat ............................. 7
Gambar 2.5 Rangkaian Pengondisi Sinyal Sensor Flexiforce ............................... 8
Gambar 2.6 Susunan Kaki IC Regulator 78XX dan 79XX ................................... 8
Gambar 2.7 Rangkaian Regulator 78XX ............................................................... 9
Gambar 2.8 Liquid Crystal Display ..................................................................... 11
Gambar 2.9 Konfigurasi Pin ATMega8535 ......................................................... 15
Gambar 2.10 Koneksi Master Slave SPI.............................................................. 18
Gambar 2.11 SPI Control Register ...................................................................... 19
Gambar 2.12 SPI Status Register ......................................................................... 20
Gambar 2.13 SPI Data Register........................................................................... 20
Gambar 2.14 USB to TTL.................................................................................... 27
Gambar 2.15 Push Button Switch ........................................................................ 28
Gambar 2.16 Prinsip Kerja Push Button .............................................................. 29
Gambar 3.1 Rancang Mekanik Keseluruhan ....................................................... 30
Gambar 3.2 Rancang Mekanik per-part............................................................... 31
Gambar 3.3 Rangkaian Osiltor............................................................................. 32
Gambar 3.4 Rangkaian Reset ............................................................................... 32
Gambar 3.5 Rangkaian Sistem Minimum ATMega8535 .................................... 33
Gambar 3.6 Rangkaian LCD 16x2....................................................................... 34
Gambar 3.7 Tampilan LCD 16x2......................................................................... 34
Gambar 3.8 Rangkaian Catu Daya....................................................................... 36
Gambar 3.9 Rangkaian Pengondisi Sinyal Sensor Flexiforce ............................. 36
Gambar 3.10 Grafik untuk menentukan nilai Rs ................................................. 36
Gambar 3.11 Grafik Perbandingan Berat badan dengan ADC ............................ 39
Gambar 3.12 Rancangan form 1 pada Visual Basic ............................................. 40
Gambar 3.13 Rancangan form 2 pada Visual Basic............................................. 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Gambar 3.14 Rancangan Grafik Bayi laki-laki berdasarkan KMS...................... 41
Gambar 3.15 Rancangan Grafik Bayi Perempuan berdasarkan KMS ................. 41
Gambar 3.16 Diagram alir program utama Mikrokontroler 8535........................ 43
Gambar 3.17 Diagram alir program utama Visual Basic ..................................... 43
Gambar 3.18 Diagram alir subrutin bandingkan umur bayi ................................ 44
Gambar 4.1 Penimbang Berat Bayi...................................................................... 46
Gambar 4.2 Sumber Tegangan............................................................................. 46
Gambar 4.3 Tampak pada sistem penimbang berat bayi ..................................... 47
Gambar 4.4 Tampak dalam pada system penimbang berat bayi.......................... 47
Gambar 4.5 LCD dan Sistem Minimum ATMega 8535...................................... 47
Gambar 4.6 Hubungan antara Berat terhadap Nilai ADC.................................... 49
Gambar 4.7 Hubungan antara Berat Pengukuran Terhadap Berat Rill ................ 50
Gambar 4.8 Form Visual Basic............................................................................ 52
Gambar 4.9 Form Visual Basic dan Database..................................................... 52
Gambar 4.10 Tampilan error pada Visual Basic ................................................. 53
Gambar 4.11 Listing Program CV-AVR .............................................................. 54
Gambar 4.12 Listing Program Visual Basic ........................................................ 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tipe IC 78XX......................................................................................... 9
Tabel 2.2 Fungsi Khusus Port B .......................................................................... 16
Tabel 2.3 Fungsi Khusus Port C .......................................................................... 16
Tabel 2.4 Fungsi Khusus Port D .......................................................................... 17
Tabel 2.5 Hubungan SCK dan Frekuensi Osilator............................................... 19
Tabel 2.6 Tipe Variabel,pemakaian storage dan jangkauan masing-masing....... 22
Tabel 2.7 Operator pada Visual Basic dan urutan dari atas kebawah .................. 23
Tabel 2.8 Karakter dalam pencocokan pola pada operator Like .......................... 23
Tabel 3.1 Penggunaan masing-masing port ......................................................... 33
Tabel 3.2 Rancangan Penggunaan Database ....................................................... 44
Tabel 4.1 Penggunaan Port sistem Minimum ATMega 8535.............................. 48
Tabel 4.2 Data Kalibrasi antara Tegangan Keluaran dan ADC 10 bit................. 49
Tabel 4.3 Data Uji antara Berat Rill terhadap Berat Pengukuran ........................ 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada bayi, perkembangan fisiknya sangat perlu dipantau. Bila ada gangguan
pertumbuhan maka hal itu merupakan pertanda ada kelainan atau penyakit tertentu pada
anak. Ketika lahir, berat normal bayi berkisar antara 2,5 kg sampai 4 kg. Berat lahir ini
dipengaruhi kesehatan ibu dan janin.
Pengukuran berat badan bayi hingga saat ini masih menggunakan Dacin. Dacin
adalah sebuah alat untuk menimbang sesuatu yang diberi skala juga dilengkapi dengan
anak timbangan dan tempat untuk menimbang barang [1]. Penggunaan dacin untuk
menimbang bayi memiliki kelemahan antara lain: keakuratan penimbangan, penggunaan
persiapan dalam menggunakan timbangan, sistem pencatatan yang dilakukan masih secara
manual.
Ada kelemahan pula dalam proses penyimpanan data yang dilakukan secara manual.
Pencatatan manual yang dilakukan di lembar kertas juga akan menyulitkan ketika
melakukan pencarian data historis. Di samping kesulitan dalam pencarian data, kesalahan
dalam proses pencatatan data pasien dapat menyebabkan kejanggalan data. Dengan sistem
yang masih manual, hal ini sangat sulit dilakukan sehingga kesalahan penginputan data
pasien, rekam medis dan yang lainnya masih sering terjadi. Selain karena pencatatan yang
dilakukan masih manual, apalagi menggunakan kertas sebagai medianya tentu saja
Posyandu akan membutuhkan jumlah kertas yang sangat banyak untuk setiap bulannya.
Hal ini akan memengaruhi kondisi pengeluaran posyandu serta memakan ruang yang
cukup banyak ketika menyimpan data-datanya.
Maka dari itu, untuk meminimalisir kelemahan dari penggunaan dacin dan
pencatatan yang manual maka dirancanglah sistem penimbang berat bayi menggunakan
mikrokontroller ATMega 8535 sebagai pemroses datanya. Selain karena penggunaan yang
lebih mudah, memiliki tingkat akurasi yang tinggi dibandingkan dacin, serta sistem
pencatat yang bisa mengetahui perkembangan bayi setiap bulannya dalam bentuk grafik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Alat penimbangan ini menggunakan sensor berat menggunakan sensor Flexiforce
sebagai pendeteksi berat bayi. Pada saat alat mendeteksi bayi, maka secara otomatis sensor
akan membaca dan mengirimkan sinyal ke mikrokontroler yang kemudian data akan
otomatis tersimpan, lalu ditampilkan oleh sistem antarmuka (menggunakan Visual Basic)
dalam bentuk grafik.
1.2 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penelitian ini adalah menciptakan sebuah sistem penimbang berat bayi
berbasis mikrokontroler ATMega 8535.
Manfaat penelitian ini bagi dunia kesehatan adalah menyediakan suatu instrumen
yang dapat menimbang tubuh bayi, lalu data tersebut dicatat secara sistematis dan
ditampilkan melalui grafik.
1.3 Batasan Masalah
Agar Tugas Akhir ini mengarah pada tujuan dan menghindari terlalu kompleks
permasalahan yang akan muncul,maka dari itu perlunya batasan-batasan masalah yang
sesuai dengan judul tugas akhir ini. Adapun batasan masalahnya antara lain:
1. Menggunakan Sensor Flexiforce sebagai sensor berat
2. Mikrokontroler yang digunakan adalah ATMega 8535
3. Sistem Antarmuka (Interface) menggunakan Visual Basic
4. Sensor berat untuk mengukur berat tubuh bayi berkisar antara 0kg sampai 20kg.
1.4 Metodologi Penelitian
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, maka metode-metode yang akan digunakan
dalam penyusunan tugas akhir ini adalah:
1. Studi Literatur, yaitu dengan cara membaca buku – buku dan jurnal yang
berkaitan dengan Mikrokontroler ATMega 8535, Visual Basic, Sensor
Flexiforce.
2. Dokumenter, yaitu mendapatkan sumber informasi berdasarkan data ataupun
arsip yang sudah ada, sehingga dapat membantu penulis dalam menyelesaikan
tugas akhir ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
3. Perancangan Hardware. Dalam tahap ini, penulis mencari bentuk pemodelan
yang optimal dari sistem keseluruhan dan mempertimbangkan bermacam-macam
faktor masalah. Gambar diagram blok sistem ditujukan pada gambar 1.1.
Gambar 1.1 Diagram blok sistem
4. Perancangan Software. Dalam Tahap ini, penulis menggunakan Mikrokontroler
sebagai “otak” dari perancangan alat yang dimasukkan program menggunakan
bahasa pemrograman C dengan menggunakan software Codevision AVR.
5. Proses pengambilan data. Dalam tahap ini, penulis mengambil data dengan cara
mengukur berat suatu benda yang merepresentasikan tubuh bayi.
6. Analisis dan penyimpulan hasil percobaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
BAB IIDASAR TEORI
Bab ini berisi dasar teori berupa konsep dasar penghitungan KMS (Kartu Menuju
Sehat), serta komponen-komponen yang dibutuhkan dalam melakukan penelitian.
2.1. Kartu Menuju Sehat (KMS)
Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah kartu yang memuat kurva pertumbuhan
normal anak berdasarkan indeks antropometri berat badan menurut umur [2]. Dengan
KMS gangguan pertumbuhan atau risiko kelebihan gizi dapat diketahui lebih dini,
sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan secara lebih cepat dan tepat sebelum
masalahnya lebih berat. KMS di Indonesia telah digunakan sejak tahun 1970-an,
sebagai sarana utama kegiatan pemantauan pertumbuhan.
2.1.1 Pertumbuhan Anak Berdasarkan KMS
Status pertumbuhan anak dapat diketahui dengan 2 cara yaitu dengan menilai
garis pertumbuhannya, atau dengan menghitung kenaikan berat badan anak
dibandingkan dengan Kenaikan Berat Badan Minimum (KBM). Penentuan status
pertumbuhan anak adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1 Grafik Pertumbuhan Anak dalam KMS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
N=Naik = Grafik Berat Badan mengikuti garis pertumbuhan
T=Turun=Grafik Berat Badan mendatar atau menurun memotong garis pertumbuhan
1. TIDAK NAIK (T);
grafik berat badan memotong garis pertumbuhan dibawahnya; kenaikan berat
badan < KBM (<800 g)
2. NAIK (N),
grafik berat badan memotong garis pertumbuhan diatasnya; kenaikan berat
badan > KBM (>900 g)
3. NAIK (N),
grafik berat badan mengikuti garis pertumbuhannya; kenaikan berat badan >KBM
(>500 g)
4. TIDAK NAIK (T),
grafik berat badan mendatar; kenaikan berat badan < KBM (<400 g)
5. TIDAK NAIK (T),
grafik berat badan menurun; grafik berat badan < KBM (<300 g)
2.2. Flexiforce
Sensor flexiforce adalah sensor berat yang berbentuk printed circuit yang ultra-tipis
yaitu 0,008 inchi dan fleksibel, seperti pada gambar 2.2. Flexiforce terbuat dari beberapa
lapisan yang dapat dilihat pada gambar 2.3 [4]
Gambar 2.2 Flexiforce Sensor [4]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Gambar 2.3 Konstruksi Bahan Pembuatan pada Flexiforce [4]
Pada lapisan Flexible Substrate terbuat dari dua lapisan substrat (polyester) film
yang digunakan sabagai pembungkus kemasan Flexiforce.Kemudian dilapisi dengan
lapisan silver yang terbuat dari bahan Polimida, setiap lapisan tebuat dari konduktif
(perak), dan diikuti oleh lapisan dengan lapisan Pressure Sensitive Ink. Untuk
menggabungkan antar lapisan yang satu dengan yang lainnnya, digunakan bahan Adhesive,
sehingga kedua lapisan substrat dapat dilaminasi untuk membentuk sensor gaya berat.
Untuk mempermudah pemfokusan pendeteksian, maka bagian pendeteksian Flexiforce
dibuat berbentuk lingkaran. Apabila bagian pendeteksian sensor aktif, maka lapisan Silver
akan mengaktifkan konektor yang ada pada ujung sensor, sehingga dapat dihubungkan ke
dalam rangkaian sistem minimum.
2.2.1 Prinsip Kerja Sensor Flexiforce
Sensor Flexiforce memiliki keadaan awal sebagai nilai batasan minimum yaitu
sebesar 0 kilogram dan nilai batasan maksimum sebesar 45 kilogram dalam mendeteksi
berat, berat yang memiliki nilai dibawah batasan minimum tidak akan terdeteksi oleh
sensor flexiforce. Sensor berat mengkonversikan ukuran berat ke dalam perubahan
resistansi. Atau dengan kata lain bahwa berat berbanding terbalik dengan hambatan,
dimana semakin besar beban berat yang dideteksi maka semakin kecil nilai hambatan-nya.
Grafik 2.4 menunjukkan hubungan antara berat dengan hambatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Gambar 2.4 Grafik Hubungan antara Hambatan dengan Berat [4]
2.2.2 Karakteristik Sensor Flexiforce
Sensor flexiforce memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Physical Properties:
Ketebalan Flexiforce yaitu 0,208 mm (0,008 in)
Panjang Flexiforce : 197 mm (7,75in)
Lebar : 14mm (0,55 in)
Diameter Sensing Area : 9,53 mm (0,372 in)
Connector : 3-pin Male (Center pin is inactive)
Pin Spacing : 2,54 mm (0,1 in)
Substrate : Polyster
b. Standard Force Range
0 – 1 lb atau 0 gram – 453 gr dengan gaya berat 0 N – 4,4 N
0 – 25 lb atau 0 gram – 11339 gr dengan gaya berat 0 N – 110 N
0 – 100 lb atau 0 gram – 45359 gr dengan gaya berat 0 N – 440 N
Untuk mendeteksi berat di atas 100 lb, maka diperlukan rangkaian tambahan
yaitu menggunakan rangkaian amplifier.
c. Typical Performance
Linearity (Error) : < ± 3 %
Repeatability : < ± 2.5 %
Hysteresis : < ± 4,5 %
Respon Time : < 5μ second
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Gambar 2.5 Rangkaian pengondisi sinyal sensor flexiforce [4]
Tegangan masukan sensor Flexiforce adalah -5V maka dibuatlah pengondisi sinyal
inverting (pembalik).Di bawah ini adalah persamaan untuk menghitung := − ∗ (2.1)
2.3. Regulator Tegangan
Perangkat elektronika mestinya dicatu oleh suplai arus searah DC (direct current)
yang stabil agar dapat bekerja dengan baik. Catu Daya atau sering disebut dengan Power
Supply adalah sebuah piranti yang berguna sebagai sumber listrik untuk piranti
lain[5]. Baterai atau accu adalah sumber catu daya DC yang paling baik. Namun untuk
aplikasi yang membutuhkan catu daya lebih besar, sumber dari baterai tidak cukup.
Sumber catu daya yang besar adalah sumber bolak-balik AC (alternating current) dari
pembangkit tenaga listrik. Untuk itu diperlukan suatu perangkat catu daya yang dapat
mengubah arus AC menjadi DC.
Regulator Voltage berfungsi sebagai filter tegangan agar sesuai dengan keinginan.
Oleh karena itu biasanya dalam rangkaian power supply maka IC Regulator tegangan ini
selalu dipakai untuk stabilnya outputan tegangan. Susunan kaki IC Regulator 78XX dan
79XX dapat dilihat pada gambar 2.6
Gambar 2.6 Susunan kaki IC Regulator 78XX dan 79XX [5]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2.3.1 Pengatur Tegangan IC 78XX
IC 78XX adalah regulator tegangan positif dengan tiga terminal, masing-masing
adalah input, ground, dan output.IC 78XX tersedia untuk beberapa nilai tegangan keluaran
seperti terlihat pada tabel 2.1. [5]
Tabel 2.1 Tipe IC 78XX [5]
TypeVOut
(Volt)
IOut (A) VIn (Volt)
78XXC 78LXX 78MXX Min Maks
7805 5 1 0,1 0,5 7,5 20
7806 6 1 0,1 0,5 8,6 21
7808 8 1 0,1 0,5 10,5 23
7809 9 1 0,1 0,5 11,5 24
7810 10 1 0,1 0,5 12,5 25
7812 12 1 0,1 0,5 14,5 27
7815 15 1 0,1 0,5 17,5 30
7818 18 1 0,1 0,5 21 33
7824 24 1 0,1 0,5 27 38
Meskipun semula dirancang untuk regulator tegangan tetap,namun regulator ini
dapat dikembangkan untuk tegangan dan arus yang dapat diatur. Rangkaian dasar 78XX
ditunjukkan pada gambar 2.7, untuk tegangan dan arus output sesuai nilai nominalnya.
Gambar 2.7 Rangkaian regulator IC 78XX
C1 diperlukan jika regulator jauh dari kapasitor filter pencatu daya sedangkan C2
diperlukan untuk memperbaiki tanggapan kilasan dan penindasan kerut (trancient
response). Dalam penerapannya,tegangan masukan VIN harus lebih besar dari tegangan
keluaran, jika kurang maka regulator tidak berfungsi tetapi bila melebihi nilai VIN
maksimumnya dapat merusak regulator.
Perhitungan nilai Kapasitor C1 menggunakan persamaan: [6]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
C = √ ( ) (2.2)
Dengan:
C : Kapasitor (Farad)
Idc : Arus beban (Ampere)
F : Frekuensi (Hz)
Vr(rms) : Tegangan ripple rms (Volt)
Di mana nilai Vr(rms) dapat dicari menggunakan persamaan:[6]( ) = ( )√ (2.3)
Dengan Vr (p-p) adalah tegangan ripple peak to peak yang merupakan tegangan selisih
antara tegangan masukan regulator dengan tegangan masuk minimum IC regulator yang
digunakan atau dapat ditulis persamaan sebagai berikut: [6]( − ) = − (2.4)
Dengan:
Vm : Tegangan masukan regulator (Volt)
Vmin : Tegangan minimum IC regulator (Volt)
Apabila tegangan masukan regulator berasal dari tegangan AC maka harus disearahkan
dengan dioda,nilai Vm dapat dicari dengan menggunakan persamaan :[6]= √2 − 1,4 (2.5)
Dengan VAC merupakan nilai tegangan AC yang sudah diturunkan dengan menggunakan
trafo step-down (Volt) dan nilai 1,4 adalah nilai dioda yang digunakan sebagai penyearah.
2.3.2 Pengatur Tegangan IC 79XX
IC 79XX adalah regulator tegangan negatif dengan tiga terminal, masing-masing
adalah input, ground, dan output.[5] Pengatur tegangan IC 79xx mengeluarkan tegangan
negatif yang relatif stabil dengan tinggi tegangan sebesar “xx”. Contoh :
7909 mengeluarkan tegangan stabil sebesar -9V
7912 mengeluarkan tegangan stabil sebesar -12V
7924 mengeluarkan tegangan stabil sebesar -24V.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
2.4. LCD (Liquid Cristal Display)
Display elektronik adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi sebagai
tampilan suatu data, baik huruf, karakter ataupun grafik [7]. LCD (Liquid Cristal Display)
adalah salah satu jenis display elektronik yang dibuat dengan teknologi CMOS logic yang
bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya tetapi memantulkan cahaya yang ada di
sekelilingnya terhadap front-lit atau mentransmisikan cahaya dari back-lit.
2.4.1. Material LCD (Liquid Cristal Display)
LCD adalah lapisan dari campuran organic antara lapisan kaca bening dengan
elektroda transparan indium oksida dalam bentuk tampilan seven-segment dan lapisan
elektroda pada kaca belakang. Ketika elektroda diaktifkan dengan medan listrik
(tegangan), molekul organic yang panjang dan silindris menyesuaikan diri dengan
elektroda dari segmen. Lapisan sandwich memiliki polarizer cahaya vertikal depan dan
dipantulkan tidak dapat melewati molekul-molekul yang telah menyesuaikan diri dan
segmen yang diaktifkan terlihat menjadi gelap dan membentuk karakter data yang ingin
ditampilkan. Tampilan LCD dapat dilihat pada gambar 2.8 .
Gambar 2.8 Tampilan LCD [7]
2.4.2. Pengendali / Kontroler LCD (Liquid Cristal Display)
Dalam modul LCD (Liquid Cristal Display) terdapat microcontroller yang
berfungsi sebagai pengendali tampilan karakter LCD (Liquid Cristal Display).
Microcontroller pada suatu LCD (Liquid Cristal Display) dilengkapi oleh memori dan
register.
Memori yang digunakan microcontroller internal LCD adalah:
a. DDRAM (Display Data Random Access Memory) merupakan memori tempat karakter
yang akan ditampilkan beranda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
b. CGRAM (Character Generator Random Access Memory) merupakan memori untuk
menggambarkan pola sebuah karakter dimana bentuk dari karakter dapat diubah-ubah
sesuai dengan keinginan.
c. CGROM (Character Generator Read Only Memory) merupakan memori untuk
menggambarkan pola sebuah karakter dimana pola tersebut merupakan karakter dasar
yang sudah ditentukan secara permanen oleh pabrikan pembuat LCD (Liquid Cristal
Display) tersebut sehingga pengguna tinggal mengambilnya sesuai dengan alamat
memorinya dan tidak dapat merubah karakter dasar yang ada dalam CGROM. Register
kontrol yang terdapat dalam suatu LCD diantaranya adalah:
a. Register perintah yaitu register yang berisi perintah – perintah dari mikrokontroler ke
panel LCD (Liquid Cristal Display) pada saat proses penulisan data atau tempat status
dari panel LCD (Liquid Cristal Display) dapat dibaca saat pembacaan data.
b. Register data yaitu register untuk menuliskan atau membaca data dari atau ke
DDRAM. Penulisan data pada register akan menempatkan data tersebut ke DDRAM
sesuai dengan alamat yang telah diatur sebelumnya.
Pin, kaki atau jalur input dan kontrol dalam suatu LCD (Liquid Cristal Display)
diantaranya adalah:
a. Pin data adalah jalur untuk memberikan data karakter yang ingin ditampilkan
menggunakan LCD (Liquid Cristal Display) dapat dihubungkan dengan bus data dari
rangkaian lain seperti mikrokontoler dengan lebar data 8 bit.
b. Pin RS (Register Select) berfungsi sebagai indikator atau yang menentukan jenis data
yang masuk, apakah data atau perintah. Logika low menunjukkan yang masuk adalah
perintah, sedangkan logika high menunjukkan data.
c. Pin R/W (Read Write) berfungsi sebagai instruksi pada modul jika low tulis data,
sedangkan high baca data.
d. Pin E (Enable) digunakan untuk memegang data baik masuk atau keluar.
e. Pin VLCD berfungsi mengatur kecerahan tampilan (kontras) dimana pin ini
dihubungkan dengan trimpot 5 kΩ, jika tidak digunakan ke ground, sedangkan
tegangan catu daya ke LCD sebesar 5 volt.
2.5. Mikrokontroler ATmega 8535
Mikrokontroler adalah IC yang dapat diprogram berulang kali, baik ditulis atau
dihapus.[8] Biasanya digunakan untuk pengontrolan otomatis dan manual pada perangkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
elektronika. Beberapa tahun terakhir, mikrokontroler sangat banyak digunakan terutama
dalam pengontrolan robot.Seiring perkembangan elektronika, mikrokontroler dibuat
semakin kompak dengan bahasa pemrograman yang juga ikut berubah. Salah satunya
adalah mikrokontroler AVR (Alf and Vegard’s Risc processor) ATmega8535 yang
menggunakan teknologi RISC (Reduce Instruction Set Computing) dimana program
berjalan lebih cepat karena hanya membutuhkan satu siklus clock untuk mengeksekusi satu
instruksi program. Secara umum, AVR dapat dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu kelas
ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATmega, dan AT86RFxx.Pada dasarnya yang
membedakan masing-masing kelas adalah memori, peripheral, dan fungsinya. Dari segi
arsitektur dan instruksi yang digunakan, mereka bisa dikatakan hampir sama.
Mikrokontroler AVR ATmega8535 memiliki fitur yang cukup lengkap.
Mikrokontroler AVR ATmega8535 telah dilengkapi dengan ADC internal, EEPROM
internal, Timer/Counter, PWM, analog comparator.Sehingga dengan fasilitas yang lengkap
ini memungkinkan kita belajar mikrokontroler keluarga AVR dengan lebih mudah dan
efisien, serta dapat mengembangkan kreativitas penggunaan mikrokontroler ATmega8535.
Konfigurasi yang dimiliki oleh mikrokontroler ATmega8535 adalah:
Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu port A, port B, port C, dan port D.
ADC internal sebanyak 8 saluran.
Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan pembandingan.
CPU yang terdiri atas 32 buah register.
SRAM sebesar 512 byte.
Memori Flash sebesar 8 kb dengan kemampuan Read While Write.
Port antarmuka SPI
EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi.
Antarmuka komparator analog.
Port USART untuk komunikasi serial.
Sistem mikroprosesor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16 MHz.
2.5.1. Konstruksi ATmega 8535
Mikrokontroler ATmega8535 memiliki 3 jenis memori, yaitu memori program,
memori data dan memori EEPROM. Ketiganya memiliki ruang sendiri dan terpisah.
a. Memori program
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
ATmega8535 memiliki kapasitas memori progam sebesar 8 Kbyte yang terpetakan
dari alamat 0000h – 0FFFh dimana masing-masing alamat memiliki lebar data 16 bit.
Memori program ini terbagi menjadi 2 bagian yaitu bagian program boot dan bagian
program aplikasi.
b. Memori data
ATmega8535 memiliki kapasitas memori data sebesar 608 byte yang terbagi menjadi
tiga bagian, yaitu register serba guna, register I/O dan SRAM. ATmega8535 memiliki
32 byte register serba guna, 64 byte register I/O yang dapat diakses sebagai bagian
dari memori RAM (menggunakan instuksi LD atau ST) atau dapat juga diakses
sebagai I/O (menggunakan instruksi IN atau OUT), dan 512 byte digunakan untuk
memori data SRAM.
c. Memori EEPROM
ATmega8535 memiliki memori EEPROM sebesar 512 byte yang terpisah dari memori
program maupun memori data. Memori EEPROM ini hanya dapat diakses dengan
menggunakan register-register I/O yaitu register EEPROM Address, register
EEPROM Data, dan register EEPROM Control. Untuk mengakses memori EEPROM
ini diperlakukan seperti mengakses data eksternal, sehingga waktu eksekusinya relatif
lebih lama bila dibandingkan dengan mengakses data dari SRAM.
ATmega8535 merupakan tipe AVR yang telah dilengkapi dengan 8 saluran ADC
internal dengan fidelitas 10 bit. Dalam mode operasinya, ADC ATmega8535 dapat
dikonfigurasi, baik secara single ended input maupun differential input. Selain itu, ADC
ATmega8535 memiliki konfigurasi pewaktuan, tegangan referensi, mode operasi, dan
kemampuan filter derau yang amat fleksibel, sehingga dengan mudah disesuaikan dengan
kebutuhan ADC itu sendiri.ATmega8535 memiliki 3 modul timer yang terdiri dari 2 buah
timer/counter 8 bit dan 1 buah timer/counter 16 bit. Ketiga modul timer/counter ini dapat
diatur dalam mode yang berbeda secara individu dan tidak saling mempengaruhi satu sama
lain. Selain itu, semua timer/counter juga dapat difungsikan sebagai sumber interupsi.
Masing-masing timer/counter ini memiliki register tertentu yang digunakan untuk
mengatur mode dan cara kerjanya.
Serial Peripheral Interface (SPI) merupakan salah satu mode komunikasi serial
syncrhronous kecepatan tinggi yang dimiliki oleh ATmega8535.Universal Syncrhronous
and Asyncrhronous Serial Receiver and Transmitter (USART) juga merupakan salah satu
mode komunikasi serial yang dimiliki oleh ATmega8535.USART merupakan komunikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
yang memiliki fleksibilitas tinggi, yang dapat digunakan untuk melakukan transfer data
baik antar mikrokontroler maupun dengan modul-modul eksternal termasuk PC yang
memiliki fitur UART.
USART memungkinkan transmisi data baik secara syncrhronous maupun
asyncrhronous, sehingga dengan memiliki USART pasti kompatibel dengan UART. Pada
ATmega8535, secara umum pengaturan mode syncrhronous maupun asyncrhronous adalah
sama. Perbedaannya hanyalah terletak pada sumber clock saja.
Jika pada mode asyncrhronous masing-masing peripheral memiliki sumber clock
sendiri, maka pada mode syncrhronous hanya ada satu sumber clock yang digunakan
secara bersama-sama. Dengan demikian, secara hardware untuk mode asyncrhronous
hanya membutuhkan 2 pin yaitu TXD dan RXD, sedangkan untuk mode syncrhronous
harus 3 pin yaitu TXD, RXD dan XCK.
2.5.2. Pin-pin pada Mikrokontroler ATmega8535
Gambar 2.9 Konfigurasi pin ATmega 8535 [8]
Konfigurasi pin ATmega8535 dengan kemasan 40 pin DIP (Dual Inline Package)
dapat dilihat pada gambar 2.9. Dari gambar di atas dapat dijelaskan fungsi dari masing-
masing pin Atmega8535 sebagai berikut:
1. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai masukan catu daya.
2. GND merukan pin Ground.
3. Port A (PortA0…PortA7) merupakan pin input/output dua arah dan pin masukan
ADC.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
4. Port B (PortB0…PortB7) merupakan pin input/output dua arah dan dan pin fungsi
khusus, seperti dapat dilihat pada tabel 2.2
Tabel 2.2 Fungsi Khusus Port B
Pin Fungsi Khusus
Port B.7 SCK (SPI Bus Serial Clock)
Port B.6 MISO (SPI Bus Master Input/ Slave Output)
Port B.5 MOSI (SPI Bus Master Output/ Slave Input)
Port B.4 SS (SPI Slave Select Input)
Port B.3 AIN1 (Analog Comparator Negative Input)
OC0(Timer/Counter0 Output Compare Match
Output)
Port B.2 AIN0 (Analog Comparator Positive Input)
INT2 (External Interrupt 2 Input)
Port B.1 T1 (Timer/ Counter1 External Counter Input)
Port B.0 T0T1(Timer/Counter External Counter Input)
XCK (USART External Clock Input/Output)
5. Port C (PortC0…PortC7) merupakan pin input/output dua arah dan pin fungsi khusus,
seperti dapat dilihat pada tabel 2.3
Tabel 2.3 Fungsi Khusus Port C
Pin Fungsi Khusus
Port C.7 TOSC2 ( Timer Oscillator Pin2)
Port C.6 TOSC1 ( Timer Oscillator Pin1)
Port C.5 Input/Output
Port C.4 Input/Output
Port C.3 Input/Output
Port C.2 Input/Output
Port C.1 SDA(Two-wire Serial Bus Data Input/Output
Line)
Port C.0 SCL ( Two-wire Serial Bus Clock Line)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
6. Port D (PortD0…PortD7) merupakan pin input/output dua arah dan pin fungsi khusus,
seperti yang terlihat pada tabel 2.4
Tabel 2.4 Fungsi Khusus Port D
Pin Fungsi Khusus
Port D.7 OC2 (Timer/Counter Output Compare Match Output)
Port D.6 ICP (Timer/Counter1 Input Capture Pin)
Port D.5 OC1A (Timer/Counter1 Output Compare A Match
Output)
Port D.4 OC1B (Timer/Counter1 Output Compare B Match
Output)
Port D.3 INT1 (External Interrupt 1 Input)
Port D.2 INT0 (External Interrupt 0 Input)
Port D.1 TXD (USART Output Pin)
Port D.0 RXD (USART Input Pin)
7. RXD (USART Input Pin)
8. XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal.
9. AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC.
10. AREFF merupakan pin masukan tegangan referensi ADC.
2.5.3. USART (Universal Synchronous and Ansynchronous Serial Receiver and
Transmitter)
USART merupakan komunikasi yang memiliki fleksibilitas tinggi, yang dapat
digunakan untuk melakukan transfer data baik antar mikrokontroler maupun dengan
modul-modul eksternal termasuk PC yang memiliki fitur UART.
USART memungkinkan transmisi data baik secara syncrhronous maupun
asyncrhronous, sehingga dengan memiliki USART pasti kompatibel dengan UART. Pada
ATmega8535, secara umum pengaturan mode syncrhronous maupun asyncrhronous
adalah sama. Perbedaannya hanyalah terletak pada sumber clock saja. Jika pada mode
asyncrhronous masing-masing peripheral memiliki sumber clock sendiri, maka pada mode
syncrhronous hanya ada satu sumber clock yang digunakan secara bersama-sama. Dengan
demikian, secara hardware untuk mode asyncrhronous hanya membutuhkan 2 pin yaitu
TXD dan RXD, sedangkan untuk mode syncrhronous harus 3 pin yaitu TXD, RXD dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
XCK. Komunikasi serial data antara master dan slave pada SPI diatur melalui 4 buah pin
yang terdiri dari SCLK, MOSI, MISO, dan SS sbb:
a. SCLK dari master ke slave yang berfungsi sebagai clock.
b. MOSI jalur data dari master dan masuk ke dalam slave.
c. MISO jalur data keluar dari slave dan masuk ke dalam master.
d. SS (slave select) merupakan pin yang berfungsi untuk mengaktifkan slave.
2.5.4. Serial Peripheral Interface ( SPI )
Serial Peripheral Interface ( SPI ) adalah protokol data serial sinkron digunakan
oleh mikrokontroler untuk berkomunikasi dengan satu atau lebih perangkat periferal cepat
jarak pendek. Hal ini juga dapat digunakan untuk komunikasi antara dua mikrokontroler.
Dengan koneksi SPI selalu ada perangkat satu master (biasanya mikrokontroler) yang
mengontrol perangkat periferal
Komunikasi SPI membutuhkan 3 jalur yaitu MOSI, MISO, dan SCK. Melalui
komunikasi ini data dapat saling dikirimkan baik antara mikrokontroller maupun antara
mikrokontroller dengan peripheral lain di luar mikrokontroller. Penjelasan 3 jalur utama
dari SPI adalah sebagai berikut :
a. MOSI : Master Output Slave Input, yaitu jika dikonfigurasi sebagai Master maka pin
MOSI sebagai output tetapi jika dikonfigurasi sebagai Slave maka pin MOSI sebagai
input.
b. MISO : Master Input Slave Output, yaitu jika dikonfigurasi sebagai Master maka pin
MISO sebagai input tetapi jika dikonfigurasi sebagai Slave maka pin MISO sebagai
output.
c. CLK : Clock, jika dikonfigurasi sebagai Master maka pin CLK berlaku sebagai
output tetapi jika dikonfigurasi sebagai Slave maka pin CLK berlaku sebagai input.
Ada dua macam SPI, yaitu satu master dengan satu slave dan satu master dengan
banyak slave. Pada gambar 2.10 ditunjukkan sambungan antar master dan slave dengan
SPI.
Gambar 2.10 Koneksi Master-Slave dengan SPI [8]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Register yang berhubungan dengan SPI terdapat seperti gambar 2.11.
Gambar 2.11. SPI Control Register [8]
Setiap bit dari register SPCR mempunyai fungsinya masing-masing. Dan untuk
mengaktifkan SPI, maka perlu diketahui setiat bit register tersebut, sebagai berikut:
a. Bit 7 – SPIE: SPI Interrupt Enable. SPIE digunakan untuk mengaktifkan interupsi
SPI.
b. Bit-6 SPE (SPI Enable). SPE digunakan untuk mengaktifkan dan menonaktifkan
komunikasi SPI dimana jika SPI bernilai 1 maka komunikasi SPI aktif sedangkan
jika bernilai 0 maka komunikasi SPI tidak aktif.
c. Bit 5 – DORD: Data Order. DORD digunakan untuk memilih urutan pengiriman
data, dari LSB atau MSB terlebih dahulu. Nilai satu untuk LSB dan nilai nol untuk
MSB.
d. Bit-4 MSTR (Master or Slave Select). MSTR digunakan untuk mengkonfigurasi
sebagai master atau slave secara software dimana jika MSTR bernilai 1 maka
terkonfigurasi sebagai master sedangkan MSTR bernilai 0 maka terkonfigurasi
sebagai slave. Pengaturan bit MSTR ini tidak akan bisa dilakukan jika pin SS
dikonfigurasi sebagai input karena jika pin SS dikonfigurasi sebagai input maka
penentuan master atau slavenya otomatis dilakukan secara hardware yaitu dengan
membaca level tegangan pada SS.
e. Bit-3 CPOL dan Bit-2 CPHA digunakan untuk pengaturan polaritas dan fasa dari
clock.
f. Bit-1 SPR1/0 (SPI Clock Rate Select) SPR1 dan SPR0 digunakan untuk
menentukan kecepatan clock yang digunakan dalam komunikasi SPI.
Tabel 2.5. Hubungan SCK dan Frekuensi Osilator [8]
SPI2x SPR1 SPR0 SCK Frequency0 0 0 / 40 0 1 / 160 1 0 / 640 1 1 / 1281 0 0 / 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Tabel 2.5 (Lanjutan) Hubungan SCK dan Frekuensi Osilator [8]
1 0 1 / 81 1 0 / 321 1 1 / 64
Gambar 2.12. SPI Status Register [8]
SPIF (SPI Interrupt Flag) merupakan bendera yang digunakan untuk mengetahui
bahwa proses pengiriman data 1 byte sudah selesai. Jika proses pengiriman data sudah
selesai maka SPIF akan bernilai satu (high). SPIF ini berada dalam SPI Status Register
(SPSR).
Gambar 2.13. SPI Data Register [8]
SPI Data Register (SPDR) SPDR merupakan register yang digunakan untuk
menyimpan data yang akan dikirim atau diterima pada komunikasi SPI.
2.6. Analog Digital Converter
Analog To Digital Converter (ADC) adalah pengubah input analog menjadi kode –
kode digital.[9] ADC banyak digunakan sebagai pengatur proses industri, komunikasi
digital dan rangkaian pengukuran/pengujian. Umumnya ADC digunakan sebagai perantara
antara sensor yang kebanyakan analog dengan sistim komputer seperti sensor suhu,
cahaya, tekanan/berat, aliran dan sebagainya kemudian diukur dengan menggunakan
sistem digital (komputer).
ADC (Analog to Digital Converter) memiliki 2 karakter prinsip, yaitu kecepatan
sampling dan resolusi.kecepatan sampling suatu ADC menyatakan seberapa sering sinyal
analog dikonversikan ke bentuk sinyal digital pada selang waktu tertentu.Kecepatan
sampling biasanya dinyatakan dalam sample per second (SPS).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Prinsip kerja ADC adalah mengkonversi sinyal analog ke dalam bentuk besaran
yang merupakan rasio perbandingan sinyal input dan tegangan referensi.
= ∗ 2 (2.6)
Sistem mikroprosesor hanya dapat mengolah (memproses) data dalam bentuk biner
saja, atau lebih sering disebut besaran digital, oleh sebab itu setiap data analog yang akan
diproses oleh mikrokomputer harus diubah terlebih dahulu kedalam bentuk kode biner
(digital).[9] Tegangan analog yang merupakan masukan dan ADC berasal dari transducer.
Tranducer inilah yang mengubah besaran kontinyu seperti temperatur, tekanan, kecepatan,
ataupun putaran motor menjadi tegangan listrik. Tegangan listnik yang dihasilkan oleh
transducer yang berubah secara kontinyu pada suatu range tertentu disebut tegangan
analog, dan tegangan analog ini diubah oleh ADC menjadi bentuk digital yang sebanding
dengan tegangan analognya. Ada 3 karakteristik yang perlu diperhatikan dalam pemilihan
komponen ADC, antara lain:
Resolusi. Merupakan spesifikasi terpenting untuk ADC, yaitu jumlah langkah dan
sinyal skala penuh yang dapat dibagi, dan juga ukuran dan langkah-langkah. Boleh juga
dinyatakan dalam jumlah bit yang ada dalam satu kata (digital word), ukuran LSB (langkah
terkecil) sebagai persen dan skala penuh atau dapat juga LSB dalam mV (untuk skala
penuh yang diberikan).
Akurasi. Adalah jumlah dan semua kesalahan, misalnya kesalahan non linieritas,
skala penuh, skala nol, dll. Dapat juga menyatakan perbedaan antara tegangan input analog
secara teoritis yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu kode biner tertentu terhadap
tegangan input nyata yang menghasilkan tegangan kode biner tersebut.
Waktu konversi. Waktu yang dibutuhkan untuk mendigitalkan setiap sampel atau
yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu konversi.
2.7. Visual Basic
Visual Basic adalah salah suatu development tools untuk membangun aplikasi
dalam lingkungan Windows. Dalam pengembangan aplikasi, Visual Basic menggunakan
pendekatan Visual untuk merancang user interface dalam bentuk form, sedangkan untuk
kodingnya menggunakan dialok bahasa Basic yang cenderung mudah dipelajari.Visual
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Basic telah menjadi tools yang terkenal bagi para pemula maupun para developer dalam
pengembangan aplikasi skala kecil sampai ke skala besar.
2.7.1. Tipe Variabel
Ketepatan pemilihan tipe variabel akan sangat menentukan pemakaian resources
oleh aplikasi yang dihasilkan, adalah tugas programmer untuk memilih tipe yang sesuai
untuk menghasilkan program yang efisien dan berperfomance tinggi [10].
Tabel 2.6. Tipe variabel, pemakaian storage dan jangkauan masing-masing [10]
Type Data Ukuran Storage Jangkauan
Byte 1 byte 0 s/d 255
Boolean 2 byte True atau False
Integer 3 byte -32,768 s/d 32767
Long 4 byte -2,147,483,648 s/d 2,147,483,647
Single 4 byte -3.402823E38 s/d -1.401298E-45 (-)
1.401298E-45 s/d 3.402823E38 (+)
Double 8 byte -1.79769313486232E308 s/d -
4.94065645841247E-324 (-)
Currency 8 byte -922,337,203,685,477.5808 s/d
922,337,203,685,477.580
Decimal 14 byte +/79,228,162,514,264,337,593,543,9
50,335
Date 8 byte 1 Januari 100 s/d 31 Desember 9999
Object 4 byte Mengacu pada objek tertentu
String (panjang
variabel)
10 byte + panjang
string
0 sampai lebih kurang 2 milyar
String (panjang
tetap)
panjang dari string 1 sampai lebih kurang 65,400
Variant (dengan
angka)
16 byte Sembarang angka sampai jangkauan
jenis Double
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Tabel 2.6 (Lanjutan) Tipe Variabel, pemakaian storage dan jangkauan masing-masing [10]
Single 4 byte -3.402823E38 s/d -1.401298E-45 (-)
Decimal 14 byte +/79,228,162,514,264,337,593,543,9
50,335
2.7.2. Operator pada Visual Basic dan Urutan Operasinya
Visual basic meyediakan operator aritmatika, komparasi dan logika, salah satu hal
yang harus dipahami oleh programmer adalah tata urutan operasi dari masing-masing
operator tersebut sehingga mampu membuat ekspresi yang akan menghasilkan nilai yang
benar, Tabel 2.7 menunjukkan operator dan urutan operasinya dari atas ke bawah.
Tabel 2.7. Operator pada Visual Basic dan urutan operasi dari atas ke bawah
Aritmatika Komparasi Logika
Pangkat (^) Sama (=) Not
Negatif (-) Tidak sama (<>) And
Kali dan Bagi (*, /) Kurang dari (<) Or
Pembagian bulat (\) Lebih dari (>) Xor
Sisa Bagi (Mod)Kurang dari atau
sama (<=)Eqv
Tambah dan
Kurang (+,-)
Lebih dari atau
sama (>=)Imp
Pengabungan
String (&)Like
2.7.3. Operator Like
Salah satu operator yang menarik untuk dibahas adalah operator like, karena
operatorini tidak tersedia pada bahasa BASIC. Operator digunakan untuk operasi
pencocokan polapada string yang akan sangat membantu programmer. Tabel 2.8.
menunjukan karakter dalam pencocokan pola pada operator like.
Tabel 2.8. Karakter dalam pencocokan pola pada Operator Like
Karakter dalam pola Penyamaan dalam string
? Sembarang karakter tunggal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Tabel 2.8 (Lanjutan) Karakter dalam pencocokan pola pada Operator Like
* Nol atau lebih karakter
# Sembarang digit tunggal (0-9)
[charlist] Sembarang karakter yang berada dalam charlist
[!charlist] Sembarang karakter yang tidak berada dalam
charlist
2.7.4. Deklarasi Variabel
a. Deklarasi variabel pada bagian deklarasi (general declaration) di suatu form,
standar, atau class module, dari pada dalam suatu procedure, membuat variabel itu
berlaku untuk semua procedure dan function dalam module tersebut
b. Deklarasi variabel dengan menggunakan keyword Public membuatnya berlaku pada
keseluruhan aplikasi anda.
c. Deklarasi suatu variabel lokal dengan menggunakanan keyword Static akan
menyimpan nilainya ketika suatu procedure berakhir.
2.7.5. Mengenal Struktur Kendali
Struktur kendali memungkinkan anda untuk mengatur jalannya program anda, Jika
membiarkan tanpa di periksa oleh statement control-flow, suatu logika program akan
berjalan dari kiri ke kanan dan dari atas kebawah. Hanya program yang sangat sederhana
dapat ditulis tanpa statement control-flow. Struktur keputusan yang didukung oleh Visual
Basic adalah sebagai berikut :
a. If…Then
Kondisi biasanya berupa suatu perbandingan, maupun ekspresi yang menghasilkan
nilai numerik.Visual Basic menginterpretasikan False sebagai nol (0), dan True
sebagai bukan nol.
b. If…Then…Else
Visual Basic awalnya akan mencoba kondisi1. Jika False, maka Visual Basic akan
memeriksa kondisi2, dan seterusnya sampai menemukan suatu kondisi True untuk
dijalankan blok pernyataannya.
c. Select Case
Visual Basic menyediakan struktur Select Case sebagai suatu alternatif terhadap
If...Then...Else.Suatu Select Case statement memiliki kemampuan yang sama dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
If…Then…Else…, tetapi membuat code lebih mudah dibaca. Struktur Select Case
bekerja dengan suatu percobaan tunggal yang hanya dievaluasi satu kali pada bagian
atas struktur.Visual Basic then membandingkan hasil ekspresi dengan nilai pada setiap
case didalam struktur tersebut, jika ada yang sesuai, akan dijalankan blok statement
yang sesuai.
2.7.6. Deklarasi Konstanta
Membuat code dapat ditangani dengan menggunakan suatu konstanta [9]. Suatu
konstanta adalah nama yang menyimpan dari suatu nilai yang tidak dapat berubah. Ada
dua sumber dari suatu konstanta :
a. Intrinsic atau System-defined konstanta yang disediakan oleh suatu aplikasi atau
kontrol. Konstanta Visual Basic terdaftar pada Visual Basic (VB), Visual Basic for
Application (VBA), dan Data Access (DAO).
b. Symbolic atau User-defined konstanta adalah dideklarasikan dengan menggunakan
statement Const.
c. Membuat suatu konstanta yang mana hanya ada dalam suatu procedure, deklarasikan
di dalam procedure tersebut
d. Membuat suatu konstanta berlaku pada semua procedure dalam suatu module,
deklarasikan dia pada bagian deklarasi di module tersebut.
e. Membuat suatu konstanta berlaku pada semua aplikasi, deklarasikan dia dengan
keyword Public sebelum kata Const.
2.7.7. Struktur Pengulangan
Struktur loop memperbolehkan untuk melaksanakan sekelompok baris lebih dari
satu kali [9]:
a. Do…Loop
Ketika Visual menjalankan Do loop ini, pertama kali akan di coba kondisinya, jika
kondisi False (0), akan diloncati semua statements yang mengikuti kondisi tersebut.
Visual Basic akan menjalankan statements jika kondisi benar dan kembali ke
Do…Loop berikutnya.
b. For…Next
Do loops bekerja dengan baik, ketika anda tidak tahu berapa bayak kali untuk
butuhkan untuk menjalankan statement. Ketika anda mengetahui harus menjalankan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
statement sejumlah kali, bagaimanapun For…Next adalah pilihan yang lebih baik.
Tidak seperti Do Loop, For…loop menggunakan suatu variabel yang disebut counter
yang mana akan bertambah atau berkurang pada setiap perulangan.
c. Do While…Loop
Pengulangan Do While…Loop digunakan apabila jumlah pengulangan belum
diketahui, dan nilai awal pengulangan harus diinialisasi terlebih dahulu. Dalam
program terdapat counter untuk menaikkan nilai pengulangan.
2.8. CodeVision AVR Eval
CodeVision AVR C Compiler (CVAVR) merupakan compiler bahasa C untuk
AVR, compiler ini cukup memadai untuk belajar AVR, karena selain mudah
penggunaannya, juga didukung berbagai fitur yang sangat membantu dalam pembuatan
software untuk keperluan pemrograman AVR [11].
CVAVR ini dapat berjalan di bawah system operasi Windows 9x, Me, NT 4, 2000,
dan XP. CVAVR ini dapat mengimplementasikan hampir semua instruksi bahasa C yang
sesuai dengan arsitektur AVR, bahkan terdapat beberapa unggulan tambahan untuk
memenuhi keunggulan spesifik dari AVR. Hasil kompilasi objek CVAVR bisa digunakan
sebagai source degub dengan AVR Studio debugger dari ATMEL.
Selain pustaka standar bahasa C, CVAVR juga menyediakan pustaka tambahan
yang sangat membantu pemrograman AVR, yaitu:
1. Alphanumeric LCD modules
2. Phillips I2C bus
3. National Semiconductor LM75 Temperature Sensor
4. Phillips PCF8563, PCF8583, Maxim/Dallas Semiconductor DS1302 and DS1307 Real
Time Clock
5. Maxim/Dallas Semiconductor 1 Wire Protocol
6. Maxim/Dallas Semiconductor DS1820, DS18520, DS18B20, Temperature Sensors,
7. Maxim/Dallas Semiconductor DS1621 Thermometer/Thermostat
8. Maxim/Dallas Semiconductor DS2430 and DS2433 EEPROMs
9. SPI
10. Power Management
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
11. Delays
12. Gray Code conversion
13. CVAVR juga memiliki program generator yang memungkinkan kita membuat
program dengan cepat
2.9. USB to TTL
USB to TTL adalah sebuah modul yang berguna untuk berkomunikasi dengan
peralatan eksternal dengan port USB (Universal Serial Bus) secara serial seperti pada
protokol RS-232 namun pada tingkatan tegangan signal yang kompatibel dengan TTL,
level tegangan yang umum digunakan pada UART mikrokontroler berbasis 5V [12].
Modul ini memiliki beberapa fitur seperti berikut:
1. Spesifikasi USB 2.0 dan kompatibel dengan kecepatan sampai 12Mbps.
2. Standar USB jenis male dan TTL 5 pin konektor. 5 pins untuk
TXD RXD GND 3.3V 5V.
3. Baud rates: 300 bps to 1.5 Mbps.
4. Byte receive buffer; 640 byte transmit buffer.
5. Temperature Range: -40 to +85.
6. Supports Windows 98SE, 2000, XP, Vista, Windows 7, Mac OS 9, Mac OS X &
Linux 2.40.
Berikut bentuk fisik dari USB to TTL ditunjukkan pada gambar 2.14.
Gambar 2.14. Bentuk fisik USB to TTL [12]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
2.10. Push ButtonSakelar tombol tekan adalah (Push Button Switch) suatu jenis peralatan kontrol
yang digunakan untuk menghubungkan atau memutuskan rangkaian listrik. Saklar tombol
tekan dioperasikan secara manual dengan cara menekan tombolnya. Menurut kedudukan
kontak-kontaknya tombol tekan dapat dibagi menjadi dua yaitu: Normally Open (NO) dan
Normally Close (NC). Kontak NO kedudukan kontaknya dalam keadaan terbuka sebelum
tombol dioperasikan /ditekan. Apabila kontak NO tersebut dioperasikan/ditekan maka
kedudukan kontaknya akan berubah menjadi NC (tertutup), begitu juga sebaliknya untuk
kontak NC dan ketika tombol dilepas maka kedudukan kontaknya akan kembali ke posisi
semula.
Berdasarkan fungsi kerjanya yang menghubungkan dan memutuskan, push button
switch mempunyai 2 tipe kontak yaitu NC (Normally Close) dan NO (Normally Open).
a. NO (Normally Open), merupakan kontak terminal dimana kondisi normalnya
terbuka (aliran arus listrik tidak mengalir). Dan ketika tombol saklar ditekan,
kontak yang NO ini akan menjadi menutup (Close) dan mengalirkan atau
menghubungkan arus listrik. Kontak NO digunakan sebagai penghubung atau
menyalakan sistem circuit (Push Button ON).
b. NC (Normally Close), merupakan kontak terminal dimana kondisi normalnya
tertutup (mengalirkan arus litrik). Dan ketika tombol saklar push button ditekan,
kontak NC ini akan menjadi membuka (Open), sehingga memutus aliran arus
listrik. Kontak NC digunakan sebagai pemutus atau mematikan sistem circuit (Push
Button Off).
Push button switch ditujukan pada gambar 2.15.
Gambar 2.15 Push Button Switch [13]
Sebagai device penghubung atau pemutus, push button switch hanya memiliki 2
kondisi, yaitu On dan Off (1 dan 0). Istilah On dan Off ini menjadi sangat penting karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
semua perangkat listrik yang memerlukan sumber energi listrik pasti membutuhkan kondisi
On dan Off. Karena sistem kerjanya yang unlock dan langsung berhubungan dengan
operator, push button switch menjadi device paling utama yang biasa digunakan untuk
memulai dan mengakhiri kerja mesin di industri. Secanggih apapun sebuah mesin bisa
dipastikan sistem kerjanya tidak terlepas dari keberadaan sebuah saklar seperti push button
switch atau perangkat lain yang sejenis yang bekerja mengatur pengkondisian On dan Off.
Gambar 2.16 Prinsip Kerja Push Button Switch [13]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
BAB III
PERANCANGAN
Bab ini menjelaskan tentang perancangan mengenai perancangan alat secara umum,
hardware dan software.
3.1. Perancangan Alat Secara Umum
Ide untuk membuat alat ini adalah membuat sebuah sistem penimbang berat bayi yang
lebih gampang digunakan dan didokumentasikan dalam bentuk grafik agar terpantau
kesehatan bayi. Untuk rancangan mekanik timbangan bayi terdiri dari beberapa bagian,yaitu
rancang mekanik secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar 3.1 dan rancang mekanik per-
part dapat dilihat pada gambar 3.2
Perancangan secara umum terdiri dari keranjang yang berfungsi untuk meletakkan bayi
yang ingin ditimbang, kemudian terdapat box yang berfungsi sebagai timbangan dan tempat
meletakkan sistem secara keseluruhan. Hal pertama yang dilakukan yakni memasukkan nama
dan tanggal lahir bayi yang ingin ditimbang berat badannya, kemudian bayi diletakkan di atas
keranjang yang sudah disediakan. Setelah itu, data akan diolah didalam mikrokontroler untuk
mengubah sinyalnya yang semula analog diubah menjadi sinyal digital. Berikutnya data yang
sudah diolah dalam bentuk sinyal digital diolah kembali didalam visual basic. Tujuannya
adalah membandingkan data berat yang sudah diolah dengan tanggal lahir bayi supaya
didapatkan grafik hubungan antara berat badan bayi dan umurnya. Dari sini bisa didapatkan
hasil apakah bayi mengalami pertumbuhan yang optimal atau tidak.
Gambar 3.1 Rancang mekanik keseluruhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Gambar 3.2 Rancang mekanik per-part
3.2 Perancangan Alat Secara Hardware
Perancangan secara Hardware ini meliputi perancangan pada rangkaian minimum
system ATMega 8535, rangkaian LCD 16x2, regulator tegangan, dan rangkaian sensor
FlexyForce
3.2.1 Rangkaian Sistem Minimum AVR 8535
Sistem minimum (sismin) mikrokontroler adalah rangkaian elektronik minimum
yang diperlukan untuk beroperasinya IC mikrokontroler. Sismin ini kemudian bisa
dihubungkan dengan rangkaian lain untuk menjalankan fungsi tertentu. Di keluarga
mikrokontroler AVR, seri 8535 adalah salah satu seri yang sangat banyak digunakan.
Untuk membuat rangkaian sismin Atmel AVR 8535 diperlukan beberapa komponen
yaitu:
1. IC mikrokontroler ATmega8535
2. XTAL 12 MHz (XTAL1)
3. Kapasitor yaitu dua buah 22 pF (C2 dan C3) serta 100 nF (C4)
4. Satu kapasitor elektrolit 4.7 uF (C12)
5. Dua resistor yaitu 100 ohm (R1) dan 10 Kohm (R3)
6. Satu tombol reset pushbutton (PB1)
7. Selain itu tentunya diperlukan power suply yang bisa memberikan tegangan
5VDC. Rangkaian sistem minimum ini sudah siap untuk menerima sinyal
analog (fasilitas ADC) di port A.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Rangkaian Osilator ditujukan pada gambar 3.3 perancangan osilator menggunakan
Kristal dengan frekuensi 12 MHz dan menggunakan kapasitor 22pF (sesuai dengan
datasheet) pada pin XTAL 1 dan XTAL2 di mikrokontroler-nya.
Gambar 3.3 Rangkaian Osilator
Rangkain reset ditujukan pada gambar 3.4 bertujuan untuk memaksa proses kerja
pada mikrokontroler diulang dari awal. Jika tombol reset ditekan, maka pin reset akan
mendapat input logika rendah, sehingga mikrokontroler akan mengulang proses eksekusi
program dari awal. Pada perancangan, rangkaian reset digunakan resistor sebesar 10kΩ
dan kapasitor sebesar 10uF.
Gambar 3.4 Rangkaian Reset
Perancangan penggunaan port sebagai input dan output pada mikrokontroler
disesuaikan dengan kebutuhan. Port yang akan digunakan adalah Port A, Port B, Port C
dan Port D. Port A.0 digunakan sebagai input sensor Flexiforce, Port B.7 digunakan
sebagai tombol start, Port B.6 digunakan sebagai tombol stop , dan Port B.5 digunakan
sebagai tombol reset. Lalu, Port C.7, Port C.6, Port C.5, Port C.4 digunakan sebagai Port
data. Sedangkan, Port C.2 sebagai Port Enable Port C.1 sebagai port R/W , dan Port C.0
sebagai Port RS. Port D.1 digunakan sebagai kirim data,Port D.0 digunakan sebagai terima
data. Berikut ini adalah tabel penggunaan port:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Tabel 3.1 penggunaan masing-masing port
No Nama Port Keterangan
1 Port A.0 Input Sensor
2 Port C.7 DB0 LCD
3 Port C.6 DB1 LCD
4 Port C.5 DB2 LCD
5 Port C.4 DB3 LCD
6 Port C.2 Port Enable
7 Port C.1 Port R/W
8 Port C.0 Port RS
Gambar 3.5 Rangkaian Sistem Minumum ATmega 8535
3.2.2 Rangkaian LCD
LCD digunakan untuk menampilkan data output dari sensor Flexiforce. Data yang
tertampil adalah berat dari bayi yang sudah ditimbang.LCD yang digunakan adalah LCD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
16x2 yang memiliki tipe LMB162A. LCD tipe 16x2 ini memungkinkan pemrogram untuk
mengoperasikan komunikasi data secara 8 bit atau 4 bit. Dalam perancangan ini, mode
yang digunakan untuk menuliskan data ke LCD adalah mode nibble (4 bit). Port C.7, Port
C.6, Port C.5, dan Port C.4 digunakan sebagai port data. Sedangkan, Port C.2, Port C.1,
dan Port C.0 digunakan sebagai port pengatur interface LCD.
Berdasarkan datasheet tegangan kontras (VCC LCD) maksimum sebesar 5VDC,
sehingga dalam perancangan digunakan resistor variable sebesar 10kΩ yang berfungsi
untuk membatasi tegangan yang masuk ke pin VCC LCD. Rangkaian LCD dengan mode
nibble (4 bit) terdapat pada gambar 3.6.
Gambar 3.6 Rangkaian LCD
Gambar 3.7 Tampilan pada LCD 16x2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Setelah baca ADC pada mikrokontroler ATMega 8535, LCD akan menampilkan
data Berat Bayi.Gambar 3.7 menunjukkan tampilan pada LCD 16x2 yang berisi Berat Bayi
dengan ketelitian 0.1 Kg.
3.2.3 Regulator Tegangan
Regulator tegangan digunakan untuk menyalakan piranti mikrokontroler ATmega
8535, LCD 16x2, dan sensor Flexiforce. Piranti-piranti tersebut membutuhkan catu daya
sebesar 5VDC.Rangkaian catu daya memperoleh sumber tegangan dari jala-jala listrik PLN.
Tegangan 220VAC diturunkan terlebih dahulu menggunakan trafo 1A. Penurunan tegangan
menjadi sekitar 12VAC. Tegangan AC tersebut disearahkan menggunakan dioda bridge,
sehingga menghasilkan gelombang penuh. Rangkaian catu daya tersebut menghasilkan
tegangan sebesar 5VDC.
IC Regulator yang digunakan untuk menghasilkan 5V adalah menggunakan IC
7805. Rangkaian catu daya yang digunakan dapat dilihat pada gambar 3.7. Nilai kapasitor
C1 dapat dihitung menggunakan persamaan 2.2 dengan IDC sebesar 1A dan frekuensi
sebesar 50Hz. Nilai Vr(rms) dihitung menggunakan persamaan 2.3 dengan Vr(p-p)
dihitung menggunakan persamaan 2.4 dan Vm dihitung menggunakan persamaan 2.5.
dengan nilai C2 berdasarkan datasheet sebesar 0,01uF.Berikut adalah perhitungan C1.
Vm=VAC√2-1.4V
Vm=12√2-1.4V = 15,57V
Vr(p-p)=Vm-Vmin= 15,57 V- 7.5 V= 8,07 V
Vr(rms)=( )√ =
,√ =2,32 V
C1= √ ,C1= 1244uF
3.2.4 Rangkaian pengondisi sinyal sensor Flexiforce
Pada gambar 3.9 menunjukkan rangkaian pengondisi sinyal sensor flexiforce. Jenis
op-amp yang digunakan pada rangkaian pengondisi sinyal sensor Flexiforce adalah LM
358.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Gambar 3.8 Rangkaian catu daya
Gambar 3.9 Rangkaian pengondisi sinyal sensor flexiforce
Berdasarkan persamaan 2.1 akan dicari nilai dan . Nilai bisa didapatkan
berdasarkan grafik pada gambar 3.10:
Gambar 3.10 Grafik untuk menentukan nilai RS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Pada gambar 3.10 terdapat garis bantu berwarna hijau. Sumbu X mewakili berat
dalam satuan pon (1 pon = 0.45 Kg), sumbu Y (sebelah kiri) mewakili Resistansi (KΩ),dan
sumbu Y (sebelah kanan) mewakili konduktansi (mʊ). Untuk menentukan maka
ditariklah sebuah garis bantu berwarna hijau pada sumbu X (45 pon ≈ 20Kg) dan sumbu Y
sebelah kanan (± 0,0078mʊ). Sedangkan untuk menentukan maka ditariklah
sebuah garis bantu berwarna merah pada sumbu X (5 pon ≈ 0Kg) dan sumbu Y sebelah
kanan (± 0,0019mʊ). Maka, berdasarkan grafik tersebut didapatkanlah nilai konduktansi
( =0,078mʊ). Setelah mendapatkan nilai , nilai Rf ditentukan berdasarkan
datasheet yang berkisar antara 1 KΩ- 100 KΩ.
Untuk nilai Rf = 1KΩ diperoleh VOut:
VOut = -VT *
VOut = - (-5V) *Ω, ʊ
VOut = 39mV
Untuk nilai Rf = 100kΩ diperoleh VOut:
VOut = -VT *
VOut = - (-5V)*Ω, ʊ
VOut = 3,9V
Berdasarkan perhitungan diatas, didapatkanlah VOut sebesar 39mV (dengan nilai Rf
1 KΩ) dan 3,9V (dengan nilai R f 100KΩ). Karena nilai VOut 39mV terlalu kecil, maka VOut
yang diambil adalah 3,9V. Dari perhitungan yang dilakukan di atas, didapatkanlah nilai
sebesar 0,0078mʊ dan nilai Rf sebesar 100 KΩ.
Untuk nilai Rf = 100KΩ dan = 0,0019mʊ diperoleh VOut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
VOut = -VT *
VOut = - (-5V) *Ω, ʊ
VOut= 0,95V
Setelah mendapatkan nilai Rf dan maka selanjutnya memperhitungkan nilai ADC.
Nilai ADC disini untuk menentukan berapakah range untuk masukan ke mikrokontroler.
Berdasarkan persamaan 2.6 akan ditentukan berapakah range dari ADC tersebut. Berikut
adalah perhitungannya:
Untuk nilai Vin = 0,95V (saat beban minimal 5 pon) nilai ADC-nya adalah:
ADC = ∗ 1023ADC min =
, ∗ 1023ADC min = 194,37 ≈ 194
Untuk nilai Vin = 3,9V (saat beban maksimal 45 pon) nilai ADC-nya adalah:
ADC = ∗ 1023ADC max =
, ∗ 1023ADC max = 797,94 ≈ 798
Jadi, diperolehlah nilai ADC yang berkisar antara 194 – 798.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Gambar 3.11 Grafik perbandingan antara Berat Badan dengan Nilai ADC
x
ym
03.0
194798
25.225.20
m
m
57.3
82.525.2
82.525.2
)194(03.025.2
c
c
c
c
cmxy
Berdasarkan gambar 3.11 akan ditentukan berapakah persamaan garisnya. Awalnya,
tentukan berapa nilai m (gradient), selanjutnya tentukan berapa nilai c (konstanta). Setelah
dihitung, didapatlah persamaan garis, yaitu: 57.3003 xy
3.3 Perancangan alat secara SoftwareRancangan alat secara software dibuat dalam bentuk flowchart agar mempermudah
proses pembuatan listing program. Perancangan alat secara software terdiri dari dua
program utama, yaitu program utama pada Visual Basic sebagai user interface serta
program utama pada mikrokontroler ATMega 8535 sebagai pengolah data masuk dari
sensor menuju visual basic. Rancangan Visual Basic dapat dilihat pada gambar 3.10.
0100200300400500600700800900
0 5 10 15 20 25
Y (N
ilai A
DC)
X (Berat Badan Bayi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Gambar 3.12 Rancangan form1 pada Visual Basic
Gambar 3.13 Rancangan form 2 pada Visual Basic
Pada grafik data sumbu X adalah umur bayi (bulan) dari 0 bulan sampai 24 bulan
sedangkan pada sumbu Y adalah berat (Kilogram) dari 0 Kilogram sampai 17 Kilogram.
Selain itu, terdapat garis referensi sebagai batas atas dan batas bawah yang telah diatur
berdasarkan Kartu Menuju Sehat (KMS).
Pada gambar 3.14 adalah rancangan grafik bayi laki-laki yang tumbuh sehat berikut
dengan batas atas dan batas bawahnya. Sedangkan pada gambar 3.15 adalah rancangan
grafik bayi perempuan yang tumbuh sehat dengan batas atas dan batas bawahnya. Kedua
grafik tersebut dirancang berdasarkan Kartu Menuju Sehat (KMS) [2].
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Gambar 3.14 Rancangan grafik bayi laki-laki berdasarkan KMS [2]
Gambar 3.15 Rancangan grafik bayi perempuan berdasarkan KMS [2]
3.3.1 Program utama Mikrokontroler ATMega 8535
Program utama Mikrokontroler 8535 adalah program yang akan diteruskan ke
program penampil Visual Basic. Hal pertama adlah menanyakan ada atau tidaknya tombol
ditekan,jika tidak maka akan kembali untuk mengecek kembali ambil data tombol.
Selanjutnya menanyakan ada karakter”a” yang dikirim, jika tidak maka akan kembali
ambil data karakter yang dikirim. Lalu, pengukuran berat keranjang dilakukan dilanjutkan
dengan peng-nol-an. Dengan adanya peng-nol-an maka data berat akan lebih
akurat.Mikrokontroler akan membaca ADC dan menampilkan data berat pada
0
2
4
6
8
10
12
14
16
1 4 7 10 13 16 19 22 25
bera
t bad
an (k
g)
umur (bulan)
Bayi Laki-Laki
Berat bayi laki-laki (batasbawah)
Berat laki-laki(batas atas)
0
2
4
6
8
10
12
14
1 3 5 7 9 1113151719212325
Bera
t (Kg
)
Umur bayi (bulan)
Berat Perempuan
Berat bayiperempuan(batas bawah)
Berat bayiperempuan(batas atas)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
LCD.Lalu,akan mengirimkan data tersebut ke Visual Basic. Diagram alir program utama
mikrokontroler ATMega 8535 dapat dilihat pada gambar 3.16.
3.3.2 Program utama Visual Basic
Program utama Visual Basic adalah program penampil oleh Visual Basic setelah
data diolah oeh Mikrokontroler ATMega 8535. Hal pertama yang dilakukan adalah
menmasukkan umur, tanggal lahir bayi, dan juga berat lahir bayi tersebut. Setelah itu akan
keluar form 1 dan tampilan bahwa alat sudah siap untuk digunakan. Hal kedua adalah
mengirimkan karakter”a” ke mikrokontroler,selanjutnya menerima data berat dari
mikrokontroler.Hal ketiga menanyakan jenis kelamin bayi tersebut. Dilanjutkan dengan
adanya data berat maka akan menampilkan grafik pertumbuhan bayi tersebut.
Terakhir,operator akan menekan tombol stop untuk menghentikanseluruh penimbangan
berat.menanyakan ada atau tidaknya operator menekan tombol start, jika tidak maka akan
kembali ke tampilan utama pada Visual Basic. Sedangkan jika operator menekan tombol
start, maka akan kirim karakter “a” ke mikrokontroler. Setelah itu akan menerima data
berat, dengan adanya data berat maka Visual Basic akan masuk ke subrutin bandingkan
data berat dan umur bayi . Hal ketiga adalah akan menampilkan grafik pertumbuhan bayi
tersebut. Terakhir, operator akan menekan tombol stop untuk menghentikan seluruh
penimbangan berat. Diagram alir program utama Visual Basic dapat dilihat pada gambar
3.17.
3.3.2.1 Subrutin Bandingkan Umur Bayi
Pada subrutin bandingkan umur bayi, akan menentukan berapakah umur bayi. Hal
pertama yang dilakukan adalah memasukkan tanggal lahir bayi, hal kedua yaitu
memasukkan tanggal kunjungan. Setelah memasukkan tanggal lahir bayi dan tanggal
kunjungan, lalu diproses antara tanggal kunjungan dikurangi dengan tanggal lahir bayi.
Pada gambar 3.18 menunjukkan diagram alir subrutin bandingkan umur bayi.
Peng-nol-an adalah suatu cara untuk meng-nol-kan atau dalam kata lain adalah
“kalibrasi” sehingga berat yang dihitung adalah murni berat si ”bayi”,tidak termasuk berat
keranjang bayi tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Gambar 3.16 Diagram alir program utama mikrokontroler 8535
Gambar 3.17 Diagram alir program utama Visual Basic
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Gambar 3.18 Diagram alir subrutin bandingkan umur bayi
Tabel 3.1 Rancangan Format Database
No Nama JenisKelamin
BeratLahir
Bulan ke- (dalam Kg)
1 2 3 4 5 … … .. … … 241 A2 B3 C4 D5 E
Pada perancangan database setiap paket data yang diterima akan disimpan pada
database. Tabel 3.1 menunjukkan rancangan Format Database meliputi Nama bayi, Jenis
kelamin bayi, dan Berat lahir bayi. Semua data diproses dan data berat tersebut akan
disimpan dalam database. Semisal, kunjungan bayi pada bulan ke-4 maka data akan
dituliskan pada bulan ke-4 dan selanjutnya akan dicatat hingga data berat bulan ke-24.
Terakhir, dari data berat tersebut akan dibuat grafik dari masing-masing bayi dan akan
terpantau apakah bayi tersebut tumbuh optimal atau tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas hasil dari sistem yang telah dirancang sebelumnya. Alat dan
sistem tersebut diuji dan diambil data untuk mengetahui apakah sesuai dengan tujuan awal
dari pembuatan alat. Data yang diambil adalah mengukur berat suatu benda yang
merepresentasikan tubuh bayi dan diukur dengan alat ukur yang standar atau alat
pembanding. Data berat rill akan dibandingkan dengan rata-rata data pengukuran, lalu
didapatkan nilai galat yang bervariasi.
4.1. Bentuk Mekanik dan Elektrik Penimbang Bayi
Hardware alat pengukur berat bayi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu mekanik,
sumber tegangan dan bagian elektronik. Berikut adalah uraian masing-masing bagian.
4.1.1.Mekanik dan Sumber Tegangan
Alat penimbang berat bayi berbasis ATMega 8535 ini terbuat dari plat besi dengan
ketebalan ±1.5mm dan dibuat sesuai dengan desain perancangannya. Bagian-bagiannya
seperti yang tertera pada gambar 4.1 dan gambar 4.2 adalah sumber tegangan
(+5V,Gnd,5V)
Gambar 4.1 Penimbang Berat Bayi Gambar 4.2 Sumber Tegangan
Bagian-bagian terdiri dari penimbang berat bayi, LCD 16x2 sebagai penampil
karakter data berat, Rangkaian Pengondisi Sinyal Sensor Flexiforce sebagai sensor berat.
4.1.2. Hardware ElektrikHardware elektrik sistem penimbang berat bayi berbasis mikrokontroler ATMega 8535
ditunjukkan pada gambar 4.2 Elektrik sistem terdiri atas LCD 16x2, sistem minimum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
mikrokontroler ATMega 8535, sensor Flexiforce juga rangkaian pengkondisi sinyal
sebagai penguat untuk sensor flexiforce.
Gambar 4.3 Tampak atas pada sistem penimbang berat bayi
Gambar 4.4 Tampak dalam pada sistem penimbang berat bayi
LCD 16x2 sebagai penampil karakter (output), mikrokontroler ATMega 8535
sebagai kendali utama yang memproses data berat. Rangkaian pengondisi sinyal (Op-amp
LM358). LCD dan Rangkaian Sistem minimum dapat dilihat pada Gambar 4.5. Perihal
penggunaan port pada sistem minimum ATMega 8535 tertera pada tabel 4.1
Gambar 4.5 LCD dan Sistem Minimum ATMega8535
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel 4.1 Penggunaan Port pada Sistem Minimum Mikrokontroler
No. Saluran Fungsi
1. Port A.0 Output Sensor Flexiforce
2. Port C.0 RS LCD
3. Port C.1 RW LCD
4. Port C.2 Enable LCD
5. Port C.4 C.4 LCD
6. Port C.5 C.5 LCD
7. Port C.6 C.6 LCD
8. Port C.7 C.7 LCD
4.2. Percobaan Alat
Program mikrokontroler hanya membaca ADC dari sensor yang telah mengalami
penguatan tegangan lalu, selanjutnya data ADC akan ditampilkan melalui LCD 16x2.
Percobaan alat berupa pengambilan data dilakukan namun terkendala karena sensor
flexiforce tidak stabil dalam menunjukkan tegangan keluaran begitu pula dengan nilai
ADC yang terlalu cepat berubah-ubah. Data hasil percobaan ditunjukkan pada tabel 4.2
Dari data Kalibrasi yang sudah dilakukan sebanyak enam belas kali (data kalibrasi
terdapat pada lampiran L1-L2), didapatlah grafik hubungan antara Berat terhadap Nilai
ADC. Berdasarkan persamaan yang tampil pada gambar 4.6, maka persamaan garis
tersebut dapat dimasukkan ke program CV-AVR untuk menentukan hasil penimbangan
berat bayi. Gambar 4.6 menunjukkan Hubungan antara Berat Terhadap Nilai ADC 10 bit.
Setelah mendapatkan data kalibrasi, selanjutnya adalah menguji penimbang berat bayi
tersebut. Dengan data pengukuran yang diambil sebanyak dua puluh kali (Data uji terdapat
pada Lampiran L-3) lalu dihitung rata-ratanya dan didapatlah rata-rata pengukuran berat
bayi. Tabel 4.3 adalah data yang berisi berat rill dibandingkan dengan data pengukuran
serta terdapat juga nilai galat sejati dalam penimbangan. Gambar 4.7 merupakan grafik
hubungan antara berat rill dan berat pengukuran yang segaris (linier).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel 4.2 Data Kalibrasi antara Tegangan Keluaran dan Nilai ADC 10 bit
No Berat
Benda
Tegangan Keluaran Sensor
(V)
Nilai ADC 10 bit Standard Deviasi
Min Maks Rata-rata Min Maks Rata-rata V.out (v) ADC
1 0 Kg 0,030 0,080 0,056 3 9 5,5 0,012 2,7
2 2 Kg 0,110 0,190 0,130 14 34 22,6 0,021 7,1
3 4 Kg 0,200 0,270 0,239 40 55 45,8 0,020 13,0
4 6 Kg 0,238 0,366 0,319 53 80 64,4 0,036 18,7
5 8 Kg 0,320 0,457 0,396 64 101 78,9 0,047 23,4
6 10 Kg 0,436 0,607 0,512 95 131 102,4 0,051 29,4
7 12 Kg 0,510 0,735 0,598 111 163 122,5 0,066 35,2
8 14 Kg 0,571 0,835 0,684 123 184 140,0 0,073 40,6
9 16 Kg 0,645 0,888 0,752 135 198 154,5 0,078 44,7
10 18 Kg 0,673 0,945 0,834 150 207 172,4 0,079 48,5
Gambar 4.6 Hubungan Antara Berat Terhadap Nilai ADC
y = 0.1065x - 0.6814R² = 0.9981
-202468
101214161820
0 50 100 150 200
Bera
t (Kg
)
Nilai ADC 10 bit
Hubungan Antara Berat Terhadap NilaiADC
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 4.3 Data uji antara Berat Rill dengan Rata-rata Berat Pengukuran
Berat Rill (Kg) Rata-rata Berat Pengukuran
(Kg)
Galat Sejati
0 0,670 0,670
2 2,146 0,146
4 4,176 0,176
6 5,962 0,037
8 8,271 0,271
10 10,574 0,574
12 12,293 0,293
14 14,211 0,211
16 15,925 0,075
18 17,589 0,141
Gambar 4.7 Hubungan Antara Berat Pengukuran Terhadap Berat Rill
02468
101214161820
0 5 10 15 20
Ber
at P
engu
kura
n (K
g)
Berat Rill (Kg)
Hubungan Antara Berat PengukuranTerhadap Berat Rill
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
4.3. Analisa
a. Sumber Tegangan yang diinginkan adalah +5V, Gnd, dan -5V. Namun, yang
terjadi adalah tegangan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Tegangan sumber yang
seharusnya +5V ternyata meleset pada +4,978 V, hal sebaliknya terjadi pada tegangan
sumber -5V yang stabil menunjukkan angka -5,009 V. Kemungkinan besar sumber
tegangan menunjukkan hasil tersebut adalah toleransi pada resistansi dan juga penggunaan
kapasitor yang kurang tepat.
b. Percobaan dan Pengambilan Data dapat dilakukan, dengan tanpa beban (0 Kg)
sampai dengan 18 Kg. Beban yang dipakai adalah benda yang merepresentasikan tubuh
bayi yang berkisar antar 2 Kg sampai 18 Kg. Benda yang ditimbang sebelumnya terlebih
dahulu ditimbang menggunakan timbangan berat tubuh.
c. Pembacaan ADC yang dibuat menggunakan ADC 10 bit. Beban ditimbang dan
dicatat pada tabel 4.2 dan selanjutnya dibuat grafik seperti pada gambar 4.6. Hasil
persamaan garis pada grafik tersebut akan digunakan untuk mengubah nilai ADC menjadi
data berat.
d. Hasil yang didapatkan adalah nilai ADC yang ditampilkan melalui LCD 16x2,
cukup jauh jika dibandingkan dengan hasil dari perancangan (194-798). Selain itu,
Tegangan sensor yang dihasilkan cukup jauh jika dibandingkan dengan hasil dari
perancangan (0,95 V- 3,9 V).
e. Pada tabel 4.2 standard deviasi merupakan nilai yang menyatakan besarnya
keragaman sampel. Nilai V.out pada Standard Deviasi menunjukkan angka yang lebih
kecil dibandingkan V.out pada saat rata-rata. Begitu pula dengan Nilai ADC 10 bit pada
Standard Deviasi menunjukkan angka yang lebih kecil dibandingkan ADC pada saat rata-
rata. Dengan begitu, maka hasil sampel yang didapatkan memiliki nilai yang tidak
beragam.
f. Pada bagian mekanik alat penimbang berat bayi sebenarnya sudah sesuai dengan
rancangan. Namun, sulitnya mencari dan memperhitungkan pegas yang tepat sesuai
dengan keinginan berakibat pada terlalu kerasnya bagian luas penampang atas timbangan
untuk turun dan menekan sensor flexiforce.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
g. Nilai berat pengukuran yang nampak pada LCD 16x2 sudah stabil. Dengan hasil
dari masing-masing berat dapat terlihat pada Tabel 4.3 bahwa nilai galat sejati terbesar
pada berat 0 Kg (0,670 Kg). Namun, galat paling besar hanya pada berat 0 Kg. Hal ini
terjadi karena belum adanya sistem zeroisation yang dapat memberikan hasil pengukuran
lebih tepat pada berat 0 Kg. Oleh karena tidak adanya sistem zeroisation maka, berat
pengukuran pada 0 Kg selalu diatas nol.
h. Pada bagian Visual Basic hanya dapat menambah dan menghapus data spesifik
mengenai bayi seperti nama, tanggal lahir, berat lahir,dan tanggal kunjungan. Belum dapat
mengkomunikasikan antara mikrokontroler dengan Visual Basic. Selain itu juga, belum
dapat menampilkan grafik pertumbuhan bayi.
Gambar 4.8 Form Visual Basic
Gambar 4.9 Form Visual Basic dan database
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Gambar 4.10 Tampilan Error pada Visual Basic
Pada gambar 4.8 menunjukkan bahwa form Visual Basic sesuai dengan rancangan
sebelumnya. Selanjutnya, gambar 4.9 menunjukkan bahwa Form Visual Basic dan
database dalam program Microsoft Acess 2013 sudah dapat ditampilkan. Gambar 4.10
menunjukkan Error pada Visual Basic, karena terlalu banyak data yang diubah sedangkan
baris pada database terbatas (hanya 10 baris).
4.4. Pembahasan Software
Pada tugas akhir ini Software yang digunakan antara lain:
a. CodeVision AVR versi 1.25.8 Standard dengan Compiler Bahasa C. IC
(Integrated Circuit) yang digunakan adalah ATMega8535 jenis DT-AVR Low
Cost Micro System merk Innovative Electronics dan IC tersebut sudah terpasang
di Minimum System
b. Software Simulasi yang digunakan adalah Proteus ISIS 7.1 SP0 (Build 12325).
Simulasi diperlukan agar mengetahui rangkaian yang akan digunakan sudah
bekerja dengan baik atau belum
c. Pembuatan PCB menggunakan software Eagle version 7.0.2 for Windows. Jenis
komponen yang digunakan sampai desain rangkaian sudah dirancang dengan
baik, dilanjutkan membuat rangkaian PCB hingga rapi
d. Program Mikrokontroler yang sudah dibuat lalu disimulasikan, selanjutnya
dimasukkan kedalam ATMega8535. Downloader yang digunakan untuk
memasukan program ke Mikrokontroler ATMega8535 adalah USBasp for Atmel
AVR controllers 2011. Proses download program ke mikrokontroler
menggunakan program Extreme Burner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
e. Program Visual Basic 6.0 digunakan untuk menunjukkan pertumbuhan bayi
melalui grafik. Selain itu, menggunakan program Microsoft Access 2013 sebagai
database yang berisi data-data penting dari bayi yang ingin ditimbang seperti
nama, tanggal lahir, jenis kelamin, berat lahir, dan tanggal kunjungan.
4.5. Program
4.5.1 Program CV-AVR
Pada bagian ini berisi tentang program LCD 16x2 yang menampilkan “ADC dan
Berat”. Gambar 4.11 adalah program tentang data ADC dan perhitungan mengenai berat
pengukuran.
Gambar 4.11 List Program CV-AVR
Program selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
4.5.2 Program Visual Basic
Program Visual Basic menampilkan database, lalu memasukkan data spesifik
mengenai bayi dan disimpan. Gambar 4.12 adalah penggalan program Visual Basic 6.0.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Gambar 4.12 Listing Program Visual Basic
Program selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan proses perancangan, pembuatan, sampai dengan pengujian berat badan
bayi berbasis mikrokontroler dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Secara keseluruhan penimbang berat bayi sudah dapat menimbang berat dengan
optimal. Namun, tetap memiliki galat sejati sebesar 0,670 Kg (pada berat 0 Kg)
b. Berdasarkan pengujian, pada beban 0 Kg memiliki nilai galat sejati paling besar
karena belum adanya sistem zeroisation yang mampu memberikan hasil
pengukuran dengan lebih presisi pada berat 0 Kg
c. Pada hasil pengujian beban 2 Kg sampai 18 Kg memiliki galat sejati 57,0 Kg
d. Hasil Visual Basic hanya dapat menambah dan menghapus data spesifik
mengenai bayi, belum dapat menampilkan grafik pertumbuhan bayi.
5.2. Saran
Setelah melewati berbagai proses maka didapatkan saran yang bisa digunakan untuk
penelitian lebih lanjut, yaitu:
a. Lebih seksama dalam menentukan desain penimbang berat bayi, pemilihan bahan
yang efisien
b. Untuk penelitian lebih lanjut, bisa dikembangkan menjadi sistem penimbang
berat dan panjang bayi
c. Menjadi bahan referensi untuk penelitian lebih lanjut agar hasil yang didapatkan
lebih efektif
d. Membuat sistem zeroisation pada penimbang berat ini, dengan begitu akan lebih
tepat untuk menimbang pada berat 0 Kg.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
DAFTAR PUSTAKA
[1] Kamus Besar Bahasa Indonesia. “Dacin”. Fakultas Ilmu Komputer. Universitas
Indonesia. 2008 diakses tanggal 20 September 2015, 19:18
http://bahasa.cs.ui.ac.id/kbbi/kbbi.php?keyword=dacin&varbidang=all&vardialek=
all&varragam=all&varkelas=all&submit=kamus
[2] Mentri Kesehatan Republik Indonesia, 2010, Penggunaan Kartu Menuju Sehat
(KMS) Bagi Balita, gizi.depkes.go.id/wp.../Pedoman-Penggunaan-KMS_SK-
Menkes.pdf, diakses tanggal 7 Oktober 2015
[3] ----,2013,Datasheet, http://cdn.sparkfun.com/datasheet/Sensors/Pressure/A401-
force-sensor.pdf, diakses 28 September 2015, 21:21
[4] ----,2013,Datasheet, http://www.tekscan.com/flexible-force-sensors, diakses 28
September 2015, 21:21
[5] https://cnt121.files.wordpress.com/2007/11/catu-daya-power-supply.pdf diakses
pada tanggal 12 Oktober 2015
[6] Jati, Antonius Budi Prasetyo.,2015, Sistem Telemetri Kualitas Air Kolam Ikan
Menggunakan TX02-433D dan RX01-433D Sebagai Unit Sentral, Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
[7] http://elektronika-dasar.web.id/artikel-elektronika/lcd-liquid-cristal-display/ diakses
pada tanggal 17 Oktober 2015
[8] ----,2006,Datasheet,
http://www.atmel.com/dyn/resources/prod_documents/2502S.pdf, diakses 20 Oktober
2015, 13:32
[9] Depok Instruments,2011, “ADC (Analog to Digital Converter)”,
http://depokinstruments.com/2011/07/20/adc-analog-to-digital-converter/, diakses
23 Oktober 2015,13:15
[10] Hendra., Dasar Pemrograman Visual Basic,
http://aldi_tob_2000.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15631/Dasar+Pemrogr
aman+Visual+Basic.pdf, diakses Tanggal 26 Oktober 2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
[11] Heryanto,M.Ary., Adi P,Wisnu.,2008,Pemrograman Bahasa C untuk Mikrokontroler
ATMega 8535, Yogyakarta
[12] ----------, 2005, USB TTL Data Sheet, avitresearch , diakses 27 Oktober 2015
[13] ----------,2013, thesis.umy.ac.id/datapublik/t48.pdf ,diakses 25 Februari 2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-0
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-1
Tabel pengambilan data kalibrasi antara V.out Sensor Flexiforce terhadap Nilai ADC 10 bit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-3
Tabel Data Uji antara Berat Rill terhadap Berat Pengukuran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L4
Chip type : ATmega8535
Program type : Application
Clock frequency : 12.000000 MHz
Memory model : Small
External SRAM size : 0
Data Stack size : 128
*****************************************************/
#include <mega8535.h>
// Alphanumeric LCD Module functions
#asm
.equ __lcd_port=0x15 ;PORTC
#endasm
#include <lcd.h>
#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
#include <delay.h>
#include <math.h>
#define ADC_VREF_TYPE 0x00
// Read the AD conversion result
unsigned int read_adc(unsigned char adc_input)
ADMUX=adc_input | (ADC_VREF_TYPE & 0xff);
// Delay needed for the stabilization of the ADC input voltage
delay_us(10);
// Start the AD conversion
ADCSRA|=0x40;
// Wait for the AD conversion to complete
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L5
while ((ADCSRA & 0x10)==0);
ADCSRA|=0x10;
return ADCW;
// Declare your global variables here
char buff[16];
int adc,logic;
int limit_adc=500;
void main(void)
// Declare your local variables here
// Input/Output Ports initialization
// Port A initialization
// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In
// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T
PORTA=0x00;
DDRA=0x00;
// Port B initialization
// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In
// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T
PORTB=0x00;
DDRB=0x00;
// Port C initialization
// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In
// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T
PORTC=0x00;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L6
DDRC=0x00;
// Port D initialization
// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In
// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T
PORTD=0x00;
DDRD=0x00;
// Timer/Counter 0 initialization
// Clock source: System Clock
// Clock value: Timer 0 Stopped
// Mode: Normal top=FFh
// OC0 output: Disconnected
TCCR0=0x00;
TCNT0=0x00;
OCR0=0x00;
// Timer/Counter 1 initialization
// Clock source: System Clock
// Clock value: Timer 1 Stopped
// Mode: Normal top=FFFFh
// OC1A output: Discon.
// OC1B output: Discon.
// Noise Canceler: Off
// Input Capture on Falling Edge
// Timer 1 Overflow Interrupt: Off
// Input Capture Interrupt: Off
// Compare A Match Interrupt: Off
// Compare B Match Interrupt: Off
TCCR1A=0x00;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L7
TCCR1B=0x00;
TCNT1H=0x00;
TCNT1L=0x00;
ICR1H=0x00;
ICR1L=0x00;
OCR1AH=0x00;
OCR1AL=0x00;
OCR1BH=0x00;
OCR1BL=0x00;
// Timer/Counter 2 initialization
// Clock source: System Clock
// Clock value: Timer 2 Stopped
// Mode: Normal top=FFh
// OC2 output: Disconnected
ASSR=0x00;
TCCR2=0x00;
TCNT2=0x00;
OCR2=0x00;
// External Interrupt(s) initialization
// INT0: Off
// INT1: Off
// INT2: Off
MCUCR=0x00;
MCUCSR=0x00;
// Timer(s)/Counter(s) Interrupt(s) initialization
TIMSK=0x00;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L8
// Analog Comparator initialization
// Analog Comparator: Off
// Analog Comparator Input Capture by Timer/Counter 1: Off
ACSR=0x80;
SFIOR=0x00;
// ADC initialization
// ADC Clock frequency: 750.000 kHz
// ADC Voltage Reference: AREF pin
// ADC High Speed Mode: Off
// ADC Auto Trigger Source: None
ADMUX=ADC_VREF_TYPE & 0xff;
ADCSRA=0x84;
SFIOR&=0xEF;
// LCD module initialization
lcd_init(16);
while (1)
// Place your code here
int a,b;
a=0; //variabel a
b=0; //variabel b
for (a;a<10;a++)
// Place your code here
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L9
Adc=read_adc(0); // nilai adc ditampung pada variabel adc
delay_ms (10);
b=Adc+b;
c=b/10; //variabel c untuk rata-rata adc
//adcc=Adc*1.0;
Berat=(0.1065*Adc)-0.6814;
lcd_gotoxy(0,0);
sprintf(buff,"Adc=%f",c); //tampilkan nilai adc
lcd_puts(buff);
lcd_gotoxy(0,1);
sprintf(buff,"Berat=%f",Berat); //tampilkan nilai berat
lcd_puts(buff);
delay_ms(250);
lcd_clear();
;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L10
Private Sub Adodc1_Click()
End Sub
Private Sub Command2_Click()
Text1.Text = "" 'pengosongan
Text2.Text = ""
Text3.Text = ""
Text3.Text = ""
Text4.Text = ""
Text5.Text = ""
Text1.SetFocus
End Sub
Private Sub Command3_Click()
Adodc1.Recordset.AddNew
Me.Adodc1.Recordset.Fields(0) = Text1.Text
Me.Adodc1.Recordset.Fields(1) = Text2.Text
Me.Adodc1.Recordset.Fields(2) = Text3.Text
Me.Adodc1.Recordset.Fields(3) = Text4.Text
Me.Adodc1.Recordset.Fields(4) = Text5.Text
End Sub
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-11
Rangkaian Elektrik Keseluruhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-12
Rangkaian Reset dan Osilator
Rangkaian LCD 16x2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-13
Rangkaian Regulator Tegangan
Rangkaian Pengondisi Sinyal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-14
Typical Performance Evaluation Conditions
Linearity (Error)
< ±5%
Line drawn from 0 to 50% load
Repeatability < ±2.5% of Full Scale Conditioned Sensor, 80% of Full Force Applied Hysteresis < 4.5 % of Full Scale Conditioned Sensor, 80% of Full Force Applied Drift < 3% per Logarithmic Time Constant Load of 25 lbs. (111 N) Rise Time < 20 µsec Impact Load, Output recorded on Oscilloscope Operating Temperature 15°F - 140°F (-9°C - 60°C)*
Technical Data Sheet (Model #A101)
This data sheet provides technical performance characteristics for FlexiForce® Sensors.
Physical Properties
Thickness .005" (0.127 mm)
Length 8.00" (203 mm), 6.00”, 4.00”, or 2.00”
Width 0.55" (14 mm)
Sensing Area .375" diameter (9.53 mm)
Connector 3-pin Male Square Pin
Recommended Excitation Circuit
*Force reading change per degree of temperature change = ±0.2%/ºF (0.36%/ºC)
*For loads less than 10 lbs., the operating temperature can be increased to 165°F (74°C)
Tekscan, Inc. - 307 W. First Street - S. Boston, MA 02127 - USA - www.tekscan.com
T(800)248-3669\(617)464-4500x223 - F(617)464-4266\269-8389 - [email protected]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ISP HEADERISP HEADERISP HEADERISP HEADER
DT-AVR Low Cost Micro System
DTDTDTDT----AVRAVRAVRAVR Low Cost Micro System is a single chip module based
on AVR® Microcontroller and has the ability to perform UART RS-
232 serial data communication and memory programming through ISP (In-System Programming). Examples of this module’s application are: LED display controller, motor driver controller, digital voltmeter, data communications between module and PC, etc.
Hardware SpecificationHardware SpecificationHardware SpecificationHardware Specification 1. ATmega8535, a High-performance, Low-power AVR
® 8-bit
Microcontroller with 8 KB Flash Memory and 8-channel, 10-bit ADC.
2. Supports variant of 40-pins AVR®, such as: ATmega8535,
ATmega8515, AT90S8515, AT90S8535, etc. Conversion socket is required for AVR
® without internal ADC.
3. Up to 35 pins programmable I/O lines. 4. An external brown out detector in reset circuit. 5. Jumper configuration to select types of reference voltage
for AVR® with internal ADC.
6. Programming indicator LED. 7. 4 MHz oscillator frequency. 8. UART RS-232 serial communication lines with RJ11 connector. 9. ISP programming port. 10. Power supply input voltage 9-12 VDC (VIN) and output
voltage 5 VDC (VOUT).
Layout and Layout and Layout and Layout and JJJJumper umper umper umper CCCConfigurationonfigurationonfigurationonfiguration
J10 Header PinoutJ10 Header PinoutJ10 Header PinoutJ10 Header Pinout J11 Header PinoutJ11 Header PinoutJ11 Header PinoutJ11 Header Pinout
J12 Header PinoutJ12 Header PinoutJ12 Header PinoutJ12 Header Pinout J13 Header PinoutJ13 Header PinoutJ13 Header PinoutJ13 Header Pinout
* * * * If UART RSIf UART RSIf UART RSIf UART RS----232 lines in this module are used, 232 lines in this module are used, 232 lines in this module are used, 232 lines in this module are used, PD.1 andPD.1 andPD.1 andPD.1 and PD.0 PD.0 PD.0 PD.0 won’t be connected to this header as digital I/O.won’t be connected to this header as digital I/O.won’t be connected to this header as digital I/O.won’t be connected to this header as digital I/O.
Programming through ISP (In-System Programming) uses ISP Header. The pin configuration is shown in the following figure:
To use UART RS-232 serial communication in the module, configure J4 and J5 as follows:
J4 and J5 Configuration
Jumper configuration when Jumper configuration when Jumper configuration when Jumper configuration when PD.0 and PD.1 are used for PD.0 and PD.1 are used for PD.0 and PD.1 are used for PD.0 and PD.1 are used for
UART RSUART RSUART RSUART RS----232 serial 232 serial 232 serial 232 serial communication linescommunication linescommunication linescommunication lines
Jumper configuration when Jumper configuration when Jumper configuration when Jumper configuration when PD.0 aPD.0 aPD.0 aPD.0 and PD.1 are used for nd PD.1 are used for nd PD.1 are used for nd PD.1 are used for
digital I/O or UART TTL serial digital I/O or UART TTL serial digital I/O or UART TTL serial digital I/O or UART TTL serial communication linescommunication linescommunication linescommunication lines
22 22 11 11
PB.6PB.6PB.6PB.6
PB.4PB.4PB.4PB.4
PB.2PB.2PB.2PB.2
PB.0PB.0PB.0PB.0
GNDGNDGNDGND
PB.7PB.7PB.7PB.7
PB.PB.PB.PB.5555
PB.3PB.3PB.3PB.3
PB.1PB.1PB.1PB.1
VCCVCCVCCVCC
PORT APORT APORT APORT A PORT BPORT BPORT BPORT B
J14J14J14J14 Header Pinout Header Pinout Header Pinout Header Pinout
J6 Header PinoutJ6 Header PinoutJ6 Header PinoutJ6 Header Pinout
PA.6PA.6PA.6PA.6
PA.4PA.4PA.4PA.4
PA.2PA.2PA.2PA.2
PA.0PA.0PA.0PA.0
GNDGNDGNDGND
PA.7PA.7PA.7PA.7
PA.5PA.5PA.5PA.5
PA.3PA.3PA.3PA.3
PA.1PA.1PA.1PA.1
VCCVCCVCCVCC
RSTRSTRSTRST
PD.5PD.5PD.5PD.5
PD3PD3PD3PD3
*PD.1*PD.1*PD.1*PD.1
VCCVCCVCCVCC
PDPDPDPD.6.6.6.6
PDPDPDPD.4.4.4.4
PDPDPDPD.2.2.2.2
PDPDPDPD.0.0.0.0****
GNDGNDGNDGND
PC.7PC.7PC.7PC.7
PC.5PC.5PC.5PC.5
PC.3PC.3PC.3PC.3
PC.1PC.1PC.1PC.1
VCCVCCVCCVCC
PC.6PC.6PC.6PC.6
PC.4PC.4PC.4PC.4
PC.2PC.2PC.2PC.2
PC.0PC.0PC.0PC.0
GNDGNDGNDGND
22 22 11 11
PORT CPORT CPORT CPORT C PORT PORT PORT PORT DDDD
AVCCAVCCAVCCAVCC
AGNDAGNDAGNDAGND
AGNDAGNDAGNDAGND
PE.1PE.1PE.1PE.1
VCCVCCVCCVCC
AVCCAVCCAVCCAVCC
AGNDAGNDAGNDAGND
Aref/PE.2Aref/PE.2Aref/PE.2Aref/PE.2
PE.0PE.0PE.0PE.0
GNDGNDGNDGND
22 22 11 11
AUXAUXAUXAUX
GNDGNDGNDGND
GNDGNDGNDGND
GNDGNDGNDGND
GNDGNDGNDGND
VCCVCCVCCVCC
MISOMISOMISOMISO
SCKSCKSCKSCK
RST AVRRST AVRRST AVRRST AVR
LEDLEDLEDLED
MOSIMOSIMOSIMOSI
J5J5J5J5 1111
PD.1PD.1PD.1PD.1
J4J4J4J4 1111
PD.PD.PD.PD.0000
1111 J5J5J5J5
TXDTXDTXDTXD
1111 J4J4J4J4
RXDRXDRXDRXD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
* * * * ForForForFor AVR AVR AVR AVR®®®® withwithwithwith Internal ADC, Internal ADC, Internal ADC, Internal ADC, this this this this jumper jumper jumper jumper is used to is used to is used to is used to
configure external reference voltage (Aref)configure external reference voltage (Aref)configure external reference voltage (Aref)configure external reference voltage (Aref)....
The table below shows the connection between computer and Low Cost Micro System through UART RS-232:
To use AVR® with internal ADC, reference voltage can be
obtained from AVCC or Aref. To obtain reference voltage from AVCC, configure jumper J6, J7, and J8 as follows:
To obtain reference voltage (Aref) from external source, configure jumper J8 as follows:
To use AVR® without internal ADC, a conversion socket must be used. Configure jumper J6, J7, and J8 as follows:
J6, J7, and J8 jumper configuration is used to configure microcontroller’s pin 30, 31, and 32. For some microcontrollers, such as Atmega8515, the pins function as Port E (PE.0 - PE.2).
CD ContentsCD ContentsCD ContentsCD Contents
1. CodeVisionAVR 1.24.2c Evaluation Version.
2. Program for I/O, Serial, and ADC testing in C language. 3. TESTBOARD.EXE Tester Program. 4. Datasheets of several AVR
® Microcontrollers supported by
DT-AVR Low Cost Micro System. 5. DT-AVR Low Cost Micro System Manual. 6. DT-AVR Low Cost Micro System and Conversion Socket
schematics. 7. Innovative Electronics Offline Website.
Testing ProcedureTesting ProcedureTesting ProcedureTesting Procedure A program that has been written down into ATmega8535 (avrtest.prj) can be used for preliminary testing. This program will generate square waves through all Port B, Port C, and Port D I/O pins, except PD.0 and PD.1 because they are used as UART communication lines.
The steps to test serial port are as follows: 1. Configure J4 and J5 for UART RS-232 communication, and
then apply power supply input voltage to Low Cost Micro System.
2. Connect DB-9 Connector on computer and RJ11 on Low Cost Micro System using the provided serial cable.
3. Run TESTBOARD.EXE program. Determine COM Port to be used. Click Serial TestSerial TestSerial TestSerial Test button. If serial communication is successful, information about the sent and received data (“0 = 0”, “1 = 1”, “2 = 2”, etc) will be displayed in green, and a window containing text "Success!” will appear. If serial communication is failed, the text “Fail” will be displayed in red and a window containing text “Fail!” will appear.
The square waves on Port B, Port C, and Port D can be examined by oscilloscope or by connecting the ports to LED circuitry or to
DT-I/O LED Logic Tester to see the blinking LED lights. In ADC testing, Port A is used as input channel. Before testing, configure J6, J7, and J8 to obtain reference voltage from AVCC. Input the voltage between 0 – 5 Volt to one of ADC channel (channel 0 – channel 7). Select input channel to be measured, then click Test ADCTest ADCTest ADCTest ADC button. If there is no error, the result of input voltage measurement will be displayed on screen.
Note:Note:Note:Note:
DT-AVR Low Cost Micro System and Conversion Socket schematics are in the CD.
EEEE----mail: [email protected]: [email protected]: [email protected]: [email protected] Trademark & CopyrightTrademark & CopyrightTrademark & CopyrightTrademark & Copyright
- CodeVisionAVR is copyright by Pavel Haiduc, HP InfoTech s.r.l.
- AVR is registered trademark of Atmel.
COM port COM port COM port COM port Komputer DB9Komputer DB9Komputer DB9Komputer DB9
DTDTDTDT----AVR Low Cost AVR Low Cost AVR Low Cost AVR Low Cost Micro System J1Micro System J1Micro System J1Micro System J1
RX (pin 2) RX (pin 5)
TX (pin 3) TX (pin 4)
GND (pin 5) GND (pin 3) RXRXRXRX TX TX TX TX
5 4 3 2
J1 J1 J1 J1 Front ViewFront ViewFront ViewFront View
GNDGNDGNDGND
J6 and J7 ConfigurationJ6 and J7 ConfigurationJ6 and J7 ConfigurationJ6 and J7 Configuration
1111 J6J6J6J6
AVCCAVCCAVCCAVCC AGNDAGNDAGNDAGND
1111 J7J7J7J7
J8J8J8J8 1111
Aref / PE.2Aref / PE.2Aref / PE.2Aref / PE.2
J8 ConfigurationJ8 ConfigurationJ8 ConfigurationJ8 Configuration
J8 ConfigurationJ8 ConfigurationJ8 ConfigurationJ8 Configuration
J8J8J8J8 1111
*Aref / PE.2*Aref / PE.2*Aref / PE.2*Aref / PE.2
J6, J7 ConfigurationJ6, J7 ConfigurationJ6, J7 ConfigurationJ6, J7 Configuration
J7J7J7J7 1111
PE.0 PE.0 PE.0 PE.0
J6J6J6J6 1111
PE.1 PE.1 PE.1 PE.1
* * * * ForForForFor AVR® AVR® AVR® AVR® withoutwithoutwithoutwithout interna interna interna internal ADC l ADC l ADC l ADC which haswhich haswhich haswhich has Port E, J8 Port E, J8 Port E, J8 Port E, J8 is used to configure is used to configure is used to configure is used to configure PE.2. PE.2. PE.2. PE.2.
J8 ConfigurationJ8 ConfigurationJ8 ConfigurationJ8 Configuration
J8J8J8J8 1111
Aref / PE.2*Aref / PE.2*Aref / PE.2*Aref / PE.2*
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-17
215
50200
55 400
500 300
*Break all sharp 0.3x45
- - - - - -Qt'y Description Item Material Dim/Dwg.No. Rem/Seat No.
SN 258440 - Middle Dwn4.2.2015 RikoChkVal
F : 03DT:1Sc :1:5
Hard.HRc. Item OperationNom
Tol
0.560.1
>6300.2
>301200.3
>1204000.5
>40010000.8
>100020001.2 Title Timbangan Berat BayiRI RNo. Date Name
. . Detail of : -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-17
. .
. .
. .USD Assy.- Dwg.No. 3-1000
Origin : Register : Wt : MU : SN : NS :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI