Sistem Perawatan Mesin Teknik Pemeliharaan Mesin2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Sistem dan perawatan mesin

Citation preview

  • SISTEM PERBAIKAN / PERAWATANTEKNIK PEMELIHARAAN MESIN

    | 1

    Bab I

    PERAWATAN MESIN-MESIN

    1. UMUMDalam mendukung kegiatan operasional Pertamina Daerah Operasi HuluNAD-SUMBAGUT, disamping mencari sumber-sumber minyak dan gas, sertamemproduksikannya, maka diperlukan satu kegiatan penyaluran hasilproduksi tersebut dari tempat minyak dan gas diproduksi ke tempatpemrosesan lebih lanjut baik di dalam lingkungan Pertamina DOH NAD-SUMBAGUT sendiri seperti; SP-SP, HPCS (gas lift), PPP dan lain-lainataupun yang dikirim ke unit pengolahan Pangkalan Berandan, PLN dan PGNMedan.

    Untuk penyaluran minyak diperlukan sarana herupa stasiun pompa danpenyaluran gas diperlukan sarana kompresor beserta jalur pipa kemanaminyak/gas tersebut dikirimkan. Dimana dalam pengoperasiannya didukungoleh rotary equipment lainnya seperti: air compressor, cooling pinup,generator set dan lain-lain.

    Seluruh peralatan tersebut harus dalam kondisi kesediaan (availability) dankeandalan (reliability) yang tinggi, dengan demikian dapat memberikankonstribusi secara maksimal terhadap proses produksi. Hal tersebut hanyadapat dilaksanakan dengan manajemen perawatan yang baik, dengansasaran:

    Mengurangi down time

    Mengurangi biaya operasi

    Meningkatkan umur unit.

    Untuk mencapai basil maksimum dari pelaksanaan perawatan yang baik tidakterlepas dari:

    Perencanaan perawatan yang baik Man power yang mampu dan cukupPengadaan suku cadang yang tepat waktu Peralatan kerja yang cukupdan memadai

    Mengutamakan keselamatan kerja (HES)

    Model /pola pemeliharaan adalah sbb:

    1. Pemeliharaan Preventive (Preventive Maintenance)2. Pemeliharaan dengan cara penggantian berdasarkan criteria umur

    ekonomis (Replacement Cycle Criterion).

    3. Model probabilitas yaitu model penyediaan mesin cadangan.

  • SISTEM PERBAIKAN / PERAWATANTEKNIK PEMELIHARAAN MESIN

    | 2

    Pemeliharaan preventive bertujuan:

    1. Menjamin kontinuitas pengoperasian mesin2. Memperpanjang mesin dan peralatan operasi3. Memperpanjang masa guna4. Menjamin performance mesin.

    Dalam preventive maintenance, kita mengenal:

    1. Pendekatan konventionalPelaksanaan kegiatan pemeliharaan berdasarkan jadwal dan Petunjukdari pembuat mesin (vendor).

    2. Pendekatan ProgresiveDisamping kegiatan berdasarkan apa yang ditetapkan vendor, Jugadilakukan kegiatan lain yang menunjang ke arah Pencegahan/penanganan perbaikan secara cepat, antara lain:

    Pengadaan suku cadang kategori "mendesak" dan "kurangmendesak".

    Penggunaan perlengkapan deteksi untuk menganalisis danMenginterprestasi kemampuan operasi mesin.

    Untuk dapat melaksanakan perawatan secara baik terhadap mesin-mesin,hendaknya memahami system bekerjanya mesin-mesin. Hal ini sangatpenting agar dapat menganalisis penyebab kerusakan dengan tepat dancepat.

    1.2 Fokus PerawatanFokus perawatan pada mesin-mesin penggerak (prime mover): pompa,gas kompresor, generator dan lain-lain, meliputi:

    Air system

    Starting system

    Fuel system

    Lube system Cooling system

    Alligment

    Operating system

  • SISTEM PERBAIKAN / PERAWATANTEKNIK PEMELIHARAAN MESIN

    | 3

    Komponen sensitive meliputi yang bersumber dari putaran (revolution)dan beban (load).

    Revolution-sensitive komponen :

    Tanda "X" pada kurva menunjukan titik batas dimana schedule perawatandirekomendasikan dalam bentuk .perawatan rutin /inspeksi, perbaikanatau penggantian (replacement). Jika kornponen dirawat dalam point ini,maka resiko terjadinya kegagalan (failure) dapat diminimasi dansebaliknya bila dilewati maka laju kegagalan akan sernakin besar yangditandai dengan kemiringan kurva melewati "X" yang sangat tajam.

    Yang termasuk pada revolution sensitive komponen adalah: Water pump Fuel transfer pump Oil pump Alternator Starting motor

    Komponen tersebut hanya tergantung pada jam operasi unit dan putaranmesin tidak ada pengaruh beban.

    Load-sensitive komponen :

    Laju keausan (wear rate) pada load sensitive item adalah darikonsumsi bahan bakar. Pada mesin yang beroperasi 100 % beban, akanmengkonsumsi bahan bakar dengan waktu yang lebih pendek biladibandingkan dengan 50 % beban. Yang berarti untuk keausan yangsama dengan beban 50% (low Fuel rate) akan diperoleh waktu yang Iebihlama bila dibandingkan dengan beban 100 % (high fuel rate).

  • SISTEM PERBAIKAN / PERAWATANTEKNIK PEMELIHARAAN MESIN

    | 4

    Load sensitive component diantaranya:

    Cylinder head Cylinder liner Connecting rod Piston & ring Maint & con rod bearing Valve

    Komponen tersebut sangat dipengaruhi oleh beban, untuk menentukaninterval penggantian yang paling tepat adalah dengan jumlah pemakaianBBM.

    Pada umumnya beban ringan BBM sedikit, beban berat konsumsi BBMbanyak.

    Pentingnya cooling system:

    Sesuai dengan karakteristiknya mesin diesel, penambahan temperaturoperasi mesin akan meningkatkan performancenya. Menjaga kualitaspelumas dan bakar mesin.

    Overheating, overcooling, pitting, cavitation, erosion, craked heads,kerusakan piston dan tersumbatnya radiator adalah kegagalan klasikyang terjadi karena cooling system

    Preventive maintenance yang efektive akan mengurangi biaya karenakerusakan dan perbaikan.

  • SISTEM PERBAIKAN / PERAWATANTEKNIK PEMELIHARAAN MESIN

    Permasalahan cooling system:

    Overheating Overcooling Loss of coolant

    Overheating dapat disebabkan:

    Rendahnya level cairan Core radiator Loose fan belt Tekanan cooling system yang tidak mencukupi Coolant overflow Temperatur udara masuk tinggi Pembuangan panas (heat t

    akibat adanya pembentukan kerak (sc Penyempitan exhaust Engine overload Water pump atau temperatur regulator gagal (failure)

    Akibat overheatingkelengkungan/baling (Warped) pada cylinder head

    SISTEM PERBAIKAN / PERAWATANTEKNIK PEMELIHARAAN MESIN

    Permasalahan cooling system:

    OverheatingOvercoolingLoss of coolant

    Overheating dapat disebabkan:

    nya level cairan pendinginCore radiator banyak tersumbatLoose fan beltTekanan cooling system yang tidak mencukupiCoolant overflowTemperatur udara masuk tinggiPembuangan panas (heat transfer) melalui dinding rendah

    bat adanya pembentukan kerak (scale).nyempitan exhaust

    Engine overloadWater pump atau temperatur regulator gagal (failure)

    overheating akan menimbulkan Keretakan ataukelengkungan/baling (Warped) pada cylinder head

    SISTEM PERBAIKAN / PERAWATAN

    | 5

    ransfer) melalui dinding rendah misalnya

    atau

  • SISTEM PERBAIKAN / PERAWATANTEKNIK PEMELIHARAAN MESIN

    1.3. Cooling SystemSebagian panas yang ditimbulkan selama proses6.000 sampai 10.000 Btu tiap dktemperatur bisa mencapai 800rnenyebabkan tegangan berlebihan dan retaknya komponen mesin. Untukitu perlu dilakukan proses pedijaga pada batas kemampuan logamnya.

    Berdasarkan penelitian bahwa panas yang ditimbulkan dari haspembakaran dibuang:

    30 % ke Cooling

    30 % ke Exhaust

    33 % ke Flywheel

    7 % radiasi

    SISTEM PERBAIKAN / PERAWATANTEKNIK PEMELIHARAAN MESIN

    Cooling SystemSebagian panas yang ditimbulkan selama proses pembakaran kira6.000 sampai 10.000 Btu tiap dk-jam mengalir ke dinding silinder dengantemperatur bisa mencapai 800 1200 F. Suhu sebesar tersebut akanrnenyebabkan tegangan berlebihan dan retaknya komponen mesin. Untukitu perlu dilakukan proses pendinginan, sehingga temperatur mesin dapatdijaga pada batas kemampuan logamnya.

    Berdasarkan penelitian bahwa panas yang ditimbulkan dari haspembakaran dibuang:

    30 % ke Cooling

    30 % ke Exhaust

    33 % ke Flywheel

    SISTEM PERBAIKAN / PERAWATAN

    | 6

    pembakaran kira-kirajam mengalir ke dinding silinder dengan

    1200 F. Suhu sebesar tersebut akanrnenyebabkan tegangan berlebihan dan retaknya komponen mesin. Untuk

    ndinginan, sehingga temperatur mesin dapat

    Berdasarkan penelitian bahwa panas yang ditimbulkan dari hasil proses

  • SISTEM PERBAIKAN / PERAWATANTEKNIK PEMELIHARAAN MESIN

    | 7

    Over cooling dapat disebabkan :

    Temperatur udara lingkungan (ambient) yang sangat rendah Beban terlalu ringan (light loading) Water temperatur regulator macet atau dipindahkan Temperatur gauge yang tidak sempurna(defective)

    Akibat over cooling dapat rnenimbulkan:

    Jika temperatur lebih rendah dari 80 derajat C, pembentukan partikelsulfur mudah terjadi yang akan mempercepat keausan komponenengine.

    Mesin tidak mampu memberikan temperatur operasi yang paling efektifsehingga per-Format-KT maksimumnya tidak tercapai.

    Air adalah media yang paling efisien untuk perpindahan panas:

    Rendah kandungan chlorid, sulfur dan larutan padat lainnya.

    Tidak mudah membentuk scale & deposit yang berpotensitersumbatnya core radiator dan kegagalan water pump.

    PH dapat diperbaiki sehingga menjaga komponen mesin dari korosidan kegagalan seal.

    Memiliki titik didih yang rendah.

  • SISTEM PERBAIKAN / PERAWATANTEKNIK PEMELIHARAAN MESIN

    SISTEM PERBAIKAN / PERAWATANTEKNIK PEMELIHARAAN MESIN

    SISTEM PERBAIKAN / PERAWATAN

    | 8

  • SISTEM PERBAIKAN / PERAWATANTEKNIK PEMELIHARAAN MESIN

    SISTEM PERBAIKAN / PERAWATANTEKNIK PEMELIHARAAN MESIN

    SISTEM PERBAIKAN / PERAWATAN

    | 9

  • SISTEM PERBAIKAN / PERAWATANTEKNIK PEMELIHARAAN MESIN

    | 10

    1.4. Material PerawatanDidalam mendukung kelancaran pelaksanaan perawatan mesin,menyangkut kebutuhan material, sbb:

    Review kebutuhan material untuk 1 (satu) tahun operasi atau schedulemaintenance.

    Review persediaan stock material (fast moving)

    Persiapkan permintaan material dengan memperhatikan delivery time-nya

    Monitoring berkas permintaan material program

    Anggaran material tersebut sudah diajukan/tersedia.

    Untuk pelaksanaan perbaikan besar/overhaul maka perlu diperhatikan hal-hal berikut:

    Pilih waktu pelaksanaan yang tepat sersuai dengan situasi/kondisioperasi yang memungkinkan.

    Pastikaan bahwa persediaan suku cadang yang tersedia lengkap Peralatan kerja yang diperlukan lengkap termasuk peralatan

    keselamatan kerja. Tenaga kerja yang cukup, serta utamakan tidak mengganti tenaga

    pelaksana overhaul selama kegiatan berlangsung karena alasankebutuhan kerja di tempat lain.

    Catat semua keadaan dalam pelaksanaan perbaikan/overhaul tersebut:

    Running hours pelaksanaan overhaul

    Mandays nyata yang diperlukan

    Mencatat seluruh kerusakann yang terjadi termasuk keausan liner,bearing dan sebagainya.

    Semua part yang digunakan.

    Setelah selesai perbaikan berkala, perbaikan /overhaul, seluruh unitdibersihkan dari kotoran-kotoran (oli, grease dsb), terutama untukmenghindari adanya zat-zat yang mudah terbakar karena suhu tinggi.