20

Click here to load reader

Sistem Seluler Gsm

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Sistem Seluler Gsm

Citation preview

Page 1: Sistem Seluler Gsm

SISTEM SELULER GSM

TUGAS KE : 1

DASAR SISTEM KOMUNIKASI

KELAS B

NAMA : PUTU RUSDI ARIAWAN

NIM : 0804405050

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS UDAYANA

2008

Page 2: Sistem Seluler Gsm

PUTU RUSDI ARIAWAN 2

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis aturkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa , Karena atas

berkat dan Rahmatnya ,Tugas paper ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya

.Tugas paper ini merupakan perwujudan usaha saya untuk senantiasa menambah

wawasan.

Dalam pelaksaan ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak

yang tidak mungkin disebut satu persatu. Untuk itu penulis mengucapkan terima

kasih sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan

penulisan ini.

Penulis menyadari bahwa tugas paper ini masih jauh dari kata sempurna

sehingga penulis tidak menutup diri untuk menerima kritik dan saran dari pembaca,

pada akhir kata, besar harapan penulisan semoga paper ini dapat bermanfaat bagi

pembaca.

Denpasar, 22 September 2008

Penulis

Page 3: Sistem Seluler Gsm

PUTU RUSDI ARIAWAN 3

DAFTAR ISI

JUDUL .................................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR ........................................................................................... 2

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 4

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 4

1.3 Tujuan ......................................................................................................... 4

1.4 Manfaat ....................................................................................................... 5

1.5 Batasan Masalah ......................................................................................... 5

1.6 Sistematika Pembahasan ............................................................................. 5

BAB II ISI ............................................................................................................... 6

2.1 Evolusi Sistem Telepon Bergerak ............................................................... 6

2.2 GSM ............................................................................................................ 8

2.3 Jaringan GSM ............................................................................................ 9

2.4 Area Jaringan GSM .................................................................................... 13

2.5 Spesifikasi GSM ......................................................................................... 15

2,6 Layanan Langganan GSM .......................................................................... 16

BAB III PENUTUP ................................................................................................ 19

3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 19

3.2 Saran ........................................................................................................... 19

Page 4: Sistem Seluler Gsm

PUTU RUSDI ARIAWAN 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam karya tulis ini, saya membahas tentang sistem seluler GSM

yang teknologi ini sekarang sudah banyak di pakai, terutama pada handphone-

hanphone sekarang hampir semuanya adalah GSM.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas, hal-hal yang menjadi rumusan

masalah adalah sebagai berikut :

Pengenalan: Evolusi dari Sistem Telepon Bergerak

GSM

Jaringan GSM

Area jaringan GSM

Spesikasi GSM

Layanan langganan GSM

1.3 Tujuan

Adapun tujuan penulisan adalah sebagai berikut :

Untuk menyelesaikan tugas yang diberikan kepada saya.

Untuk mengetahui sistem seluler GSM.

Pembaca dapat lebih mudah mengetahui secara umum tentang

sistem seluler GSM.

Page 5: Sistem Seluler Gsm

PUTU RUSDI ARIAWAN 5

1.4 Manfaat

Manfaat dari tugas paper yang saya buat adalah untuk memberi

pangetahuan kepada para pembaca agar mengetahui bagaimana sistem seluler

GSM tersubut.

1.5 Batasan Masalah

Dalam hal ini saya batasi permasalahan yang di bahas yaitu sebatas

tentang sistem seluler GSM.

1.6 Sistematika Pembahasan

Dalam pembahasan ini dimulai tentang perkembangan sistem telepon

bergerak, apa itu GSM, jaringan GSM, area jaringan GSM, spesifikasi GSM dan

layanan langganan GSM.

Page 6: Sistem Seluler Gsm

PUTU RUSDI ARIAWAN 6

BAB II

ISI

Global system for mobile communication (GSM) merupakan standar yang

diterima secara global untuk komunikasi selular digital. GSM adalah nama group

standardisasi yang di mapankan pada tahun 1982 untuk menghasilkan standar

telepon

bergerak di eropa, digunakan sebagai formula spesifikasi untuk pan-eropa

sistem selular radio bergerak yang bekerja pada frekuensi 900 Mhz. Dan

diperkirakan banyak negara lainnya diluar eropa akan turut menggunakan teknologi

GSM.

Pada tutorial ini akan diperkenalkan konsep dasar GSM, spesifikasi, jaringan, dan

layanannya. Cerita singkat mengenai evolusi jaringan akan dituturkan guna

mempermudah pemahaman tentang GSM.

2.1 Evolusi Sistem Telepon Bergerak

Telepon selular adalah salah satu aplikasi bidang telekomunikasi yang

berkembang sangat pesat. Hal tersebut ditunjukkan dengan persentase kenaikan

pelanggan baru di seluruh pelosok dunia. Saat ini lebih dari 45 juta pelanggan

selular di seluruh dunia, dan sekitar 50 % dari pelanggan tersebut berada di

Amerika Serikat. Dan diperkirakan sistem selular dengan menggunakan

teknologi digital akan menjadi suatu metode telekomunikasi yang umum. Pada

tahun 2005, diperkirakan mencapai lebih dari 100 juta pelanggan selular di

seluruh dunia. Telah diperkirakan beberapa negara mungkin lebih banyak

menggunakan telepon bergerak daripada telepon tetap (PSTN).

Page 7: Sistem Seluler Gsm

PUTU RUSDI ARIAWAN 7

Konsep dari layanan selular adalah dengan menggunakan pemancar

berdayarendah dimana frekuensi dapat digunakan kembali dalam satu area

geografi. Ide dari pelayanan radio bergerak di kembangkan di Amerika Serikat di

Labs Bell di awal tahun 1970'an. Bagaimanapun, negara-negara Nordic

merupakan yang pertama memperkenalkan layanan selular untuk penggunaan

komersil dengan pengenalan dari Nordic Mobile Telephone (NMT) pada tahun

1981.

Sistem selular diawali di US dengan merilis Sistem Advanced Mobile

Phone Service (AMPS) pada tahun 1983. Standar AMPS kemudian diadopsi

oleh asia, Amerika Latin, dan negara-negara kepulauan, hal ini menghasilkan

pasar yang berpotensi besar di dunia untuk selular.

Di awal tahun 1980'an, kebanyakan sistem telepon bergerak merupakan

analog daripada digital. Salah satu tantangan menghadapi sistem analog adalah

ketidakmampuan untuk menangani perkembangan kapasitas yang diperlukan

dalam arti efisiensi biaya. Sebagai hasilnya, digital teknologi dikembangkan.

Keuntungan dari sistem teknologi digital adalah mudahnya pensinyalan,

interferensi yang lebih rendah, terintegrasinya transmisi dan switching, dan

bertambahnya kemampuan untuk mencukupi permintaan kebutuhan kapasitas.

Page 8: Sistem Seluler Gsm

PUTU RUSDI ARIAWAN 8

Tabel 1 menunjukkan perkembangan sistem telepon bergerak di seluruh dunia.

Year Mobile System

1981 Nordic Mobile Telephone (NMT) 450

1983 American Mobile Phone System (AMPS)

1985 Total Access Communication System (TACS)

1986 Nordic Mobile Telephony (NMT) 900

1991 American Digital Cellular (ADC)

1991 Global System for Mobile Communication (GSM)

1992 Digital Cellular System (DCS) 1800

1994 Personal Digital Cellular (PDC)

1995 PCS 1900 – Canada

1996 PCS – United States

Tabel 1. Perkembangan Sistem Telepon Bergerak

2.2 GSM

Secara keseluruhan evolusi dari telekomunikasi selular, sistem yang

beraneka telah dikembangkan tanpa menguntungkan dari spesifikasi yang

standar. Ini secara langsung menghadirkan banyak masalah kompatibilitas,

khususnya perkembangan teknologi radio digital. Standar GSM memfokuskan ke

arah tersebut.

Dari tahun 1982 sampai 1985 diskusi diselenggarakan untuk memutuskan

antara membangun sistem analog atau digital. Setelah melalui berkali-kali

pengujian, sistem digital di adopsi dari GSM.

Tahun Milestone

1982 Terbentuknya GSM

1986 Uji lapangan

1987 TDMA dipilih sebagai akses metode

1988 Ditandatanganinya pemahaman memorandum

1989 Validasi sistem GSM

Page 9: Sistem Seluler Gsm

PUTU RUSDI ARIAWAN 9

1990 Persiapan beroperasinya sistem GSM

1991 Sistem komersial di mulai

1992 cakupan yang lebih besar kota/airports

1993 cakupan berupa jalur utama jalan raya

1995 Cakupan daerah pedesaan

Tabel 2. GSM Milestone

2.3 Jaringan GSM

GSM memberikan suatu rekomendasi bukan suatu persyaratan. GSM

menspesifikasikan fungsi-fungsi dan antarmuka yang diperlukan secara detail

bukan mengarah ke perangkat keras yang digunakan. Alasan tersebut didasari

untuk membatasi para desainer sekecil mungkin namun tetap saja memungkinkan

para operator untuk membeli perangkat dari penyedia yang berbeda. Jaringan

GSM dibagi menjadi tiga sistem utama: sistem switching (SS), sistem base

station (BSS), dan sistem operasi dan support (OSS). Elemen dasar jaringan

GSM di tunjukkan pada gambar 2.

Page 10: Sistem Seluler Gsm

PUTU RUSDI ARIAWAN 10

Sistem Switching

Sistem switching bertanggung jawab untuk melakukan proses panggilan

dan fungsi pelanggan. Sistem switching mencakupi fungsional unit sebagai

berikut :

home location register (HLR) – HLR merupakan suatu basis data yang

digunakan untuk menyimpan dan mengatur abonemen. HLR

mempertimbangkan basis data yang paling penting, dimana menyimpan data

secara permanen tentang pelanggan, termasuk layanan profile nya, informasi

lokasi, dan status aktivitas. Ketika perseorangan menjadi pelanggan dari suatu

operator PCS, maka dia telah terdaftar di HLR operator tersebut

Page 11: Sistem Seluler Gsm

PUTU RUSDI ARIAWAN 11

Mobile services switching center (MSC) – MSC melakukan fungsi telepon

switching dari suatu sistem. MSC mengontrol panggilan ke dan dari telepon

lainnya dan sistem data. Dan juga melakukan fungsi sebagai toll ticketing,

antarmuka jaringan, pensinyalan kanal umum, dan lainnya.

Visitor location register (VLR) – VLR adalah basis data yang berisi

informasi sementara tentang pelanggan, dimana diperlukan oleh MSC untuk

melayani pelanggan yang datang berkunjung. VLR selalu terintegrasi dengan

MSC. Ketika stasion bergerak menjelajahi ke dalam area MSC yang baru,

VLR tersambung ke MSC yang akan meminta data tentang stasion bergerak

tersebut dari HLR. Nantinya, jika stasion bergerak melakukan panggilan,

VLR akan mempunyai informasi yang diperlukan untuk setup panggilan

tanpa harus menginterogasi HLR setiap saat.

Aunthetication center (AUC) – unit yang disebut AUC ini menyediakan

autentikasi dan enkripsi parameter untuk memverifikasi identitas pengguna

dan menjamin kerahasiaan dari setiap panggilan. AUC melindungi operator

jaringan dari tipe-tipe penggelapan atau kecurangan yang berbeda yang telah

ditemukan saat ini di dunia selular.

Equipment identity register (EIR) – EIR adalah basis data yang berisi

informasi tentang identitas dari perlengkapan mobile untuk mencegah

panggilan dari pencurian, unauthorized, atau stasion bergerak yang rusak.

AUC dan EIR di implementasikan sebagai node yang berdiri sendiri atau

kombinasi node AUC/EIR.

Base Station System (BSS)

Seluruh fungsi dari radio dilakukan di BSS, dimana terdiri dari base

station controller (BSCs) dan base transceiver stations (BTSs).

BSC – BSC menyediakan seluruh fungsi pengawasan dan hubungan fisik

antara MSC dan BTS. BSC merupakan switch berkapasitas tinggi yang

melakukan fungsi sebagai handover, data konfigurasi cell, dan kontrol level

daya radio frequency (RF) di base transceiver stations. Sejumlah BSC dapat

dilayani oleh MSC.

Page 12: Sistem Seluler Gsm

PUTU RUSDI ARIAWAN 12

BTS – BTS menangani antarmuka radio ke mobile station. BTS adalah

perlengkapan radio yang diperlukan untuk melayani setiap panggilan di

masing-masing cell dalam suatu jaringan.

Operasi dan Support System

Operasi dan maintenance center (OMC) tersambung ke seluruh

perlengkapan sistem switching dan ke BSC. Implementasi dari OMC disebut

operasi dan support sistem (OSS). OSS merupakan wujud fungsional dari

pemantauan jaringan operator dan pengontrollan sistem. Kegunaan dari OSS

adalah untuk menawarkan ke langganan biaya efektif support untuk sentralisasi,

regional, dan lokal operasional dan aktivitas pemeliharaan dimana diperlukan

untuk jaringan GSM. Fungsi yang pentindari OSS yaitu memberikan gambaran

jaringan dan dukungan aktivitas pemeliharaan dari operasi yang berbeda dan

pemeliharaan organisasi.

Tambahan Elemen fungsional

Fungsional elemen lainnya di perlihatkan pada gambar2 sebagai berikut :

message center (MXE) - MXE adalah node yang melakukan suara, fax, dan

pesan data.Khususnya, MXE menangani layanan pesan singkat, cell

broadcast, voice mail, fax mail, email, dan notifikasi.

Mobile service node (MSN) – MSN adalah node yang menangani layanan

mobile intelligent network (IN).

Gateway mobile service switching center (GMSC) – gateway adalah node

yang digunakan untuk saling mengubungkan dua jaringan. Gateway kadang

di implementasikan di dalam MSC. MSC kemudian mengacu ke GMSC.

GSM interworking unit (GIWU) – GIWU terdiri dari hardware dan

software yang menyediakan antarmuka ke berbagai jaringan untuk

komunikasi data. Melalui GIWU, pemakai dapat bergonta-ganti antara

percakapan dan data pada saat panggilan yang sama. Perlengkapan hardware

GIWU secara fisik terletak di MSC/VLR.

Page 13: Sistem Seluler Gsm

PUTU RUSDI ARIAWAN 13

2.4 Area Jaringan GSM

Jaringan GSM di buat berdasarkan area geografi. Seperti ditunjukkan

pada gambar 3, area tersebut termasuk cell, area lokasi (Las), area layanan

MSC/VLR, dan area lahan publik mobil network (PLMN).

Cell adalah area radio yang dapat diberikan oleh satu base transceiver

stasion. Jaringan GSM mengidentifikasi masing-masing cell melalui nomor cell

global identify (CGI) yang ditandai ke masing-masing cell. Lokasi area (LA)

adalah group dari cell-cell. LA merupakan area dimana pelanggan dipanggil.

Masing-masing LA dilayani oleh satu atau lebih base stasion pengontrol, hanya

oleh satu MSC (lihat gambar 4). Masing-masing LA di tandai nomor identitas

area lokasi (LAI).

Page 14: Sistem Seluler Gsm

PUTU RUSDI ARIAWAN 14

Pelayanan area MSC/VLR mewakili bagian dari jaringan GSM yang

tercakup oleh satu MSC dan dapat pula dicapai, yang terdaftar di VLR dan MSC

(lihat gambar 5).

Area Layanan PLMN adalah area yang dilayani oleh jaringan operator

(lihat gambar 6).

2.5 Spesifikasi GSM

Sebelum melihat ke spesifikasi GSM, adalah hal yang penting untuk

mengerti beberapa terms dasar berikut :

bandwidth - range dari batas kanal; lebih lebar bandwidth, lebih cepat data

dapat dikirim

Page 15: Sistem Seluler Gsm

PUTU RUSDI ARIAWAN 15

bits per second (bps) – pulsa tunggal dari data; delapan bit sama dengan satu

byte

frequency – banyaknya putaran per unit waktu; frekuensi diukur dalam hertz

(Hz)

kilo (k) – kilo menunjukkan 1000; singkatan kbps menyatakan 1000 bits per

detik

megahertz (Mhz) – 1,000,000 hertz (putaran per detik)

millisecond (ms) – se-pe- ribu dari satu detik

watt(W) – ukuran daya pemancar

Spesifikasi untuk layanan sistem personal communication services (PCS)

yang berlainan akan merubah jaringan PCS tersebut. Daftar dibawah

mendeskripsikan spesifikasi dan karakteristik GSM.

Frequency band – range frequency yang dispesikasikan untuk GSM adalah

1,850 to 1,990 Mhz (mobile station ke base station).

Duplex distance - duplex distance adalah 80 Mhz. Duplex distance ialah

jarak antara frekuensi uplink dan downlink. Satu kanal memiliki dua

frekuensi, terpisah 80 Mhz.

Channel separation – pemisahan antara frekuensi pembawa terdekat. Di

GSM, ini adalah 200 kHz.

Modulation - modulasi adalah proses mengirim sinyal dengan merubah

karakterikstik dari frekuensi pembawa. Hal ini dapat dilakukan di GSM

melalui Gaussian Minimum Shift Keying (GMSK).

Transmission rate – GSM adalah sistem digital dengan laju over-the-air 270

kbps.

Access method – GSM memanfaatkan konsep Time Division Multiple Access

(TDMA). TDMA adalah teknik dimana beberapa panggilan berbeda

memungkinkan berbagagi pembawa yang sama. Tiap panggilan di tandai slot

waktu yang akurat.

Speech coder - GSM menggunakan linear predictive coding (LPC). Maksud

dari LPC adalah untuk mengurangi laju bit. LPC memberikan parameter

untuk filter yang menirukan vokal. Sinyal lewat melalui filter ini,

meninggalkan dibelakang sinya sisa. Percakapan di enkode pada 13 kbps.

Page 16: Sistem Seluler Gsm

PUTU RUSDI ARIAWAN 16

2.6 Layanan Langganan GSM

Ada dua tipe dasar layanan yang ditawarkan GSM: telephony (juga

mengacu kepada teleservices) dan data (juga mengacu kepada bearer services).

Layanan telephony terutama merupakan layanan suara yang memenuhi

kebutuhan kapasitas untuk memancarkan sinyal data yang cocok antara dua akses

point sebagai antarmuka ke jaringan. Panggilan darurat dan telepon biasa, berikut

pelayanan yang dapat diberikan bagi pelanggan oleh GSM:

dual-tone-multifrequency (DTMF) – DTMF adalah gabungan nada

pensinyalan yang terkadang digunakan untuk mengontrol berbagai maksud

melalui jaringan telepon, seperti remote control mesin penjawab. GSM

mendukung penuh teknologi DTMF.

Facsimile group III – GSM mendukung CCITT Group 3 faksimili. Sebagai

standar mesin fax yang di desain untuk terhubung ke telepon menggunakan

sinyal analog, pengubah khusus fax disambungkan ke pertukaran dengan

mengunakan sistem GSM. Ini memungkinkan GSM – tersambung fax untuk

berkomunikasi dengan fax analog lainnya di jaringan.

Short message services – fasilitas yang tepat dari jaringan GSM adalah short

message services. Sebuah pesan terdiri dari maksimum 160 karakter

alphanumeric dengan beberapa keuntungan. Jika pelanggan unit mobile

mematikan alatnya atau meninggalkan coverage area, pesan akan disimpan

dan mengirimkan kembali saat mobile unit telah kembali menyala atau telah

memasuki area yang tercakup dalam suatu jaringan. Fungsi ini menjamin

suatu pesan akan diterima.

Cell broadcast – variasi dari layanan SMS adalah fasilitas cell broadcast.

Sebuah pesan dengan maksimum 93 karakter dapat di pancarkan tersebar ke

seluruh pelanggan mobile pada area geografi tertentu.

voice mail – layanan ini sebenarnya seperti mesin penjawab didalam suatu

jaringan, dimana dapat di kontrol oleh pelanggan. Panggilan dapat di teruskan

ke pelanngan voice-mail-box dan pelanggan meng'check pesan tersebut

dengan menggunakan kode keamanan pribadi.

Fax mail – dengan layanan ini, pelanggan dapat menerima pesan fax pada

mesin fax lainnya. Pesan tersebut tersimpan di service center dimana mereka

Page 17: Sistem Seluler Gsm

PUTU RUSDI ARIAWAN 17

dapat oleh pelanggan melalui kode keamanan pribadi yang diinginkan nomor

fax.

Layanan Tambahan

GSM mendukung layanan-layanan tambahan secara luas dan juga

mendukung layanan telephony dan data. Sebagian daftar layanan tambahan GSM

sebagai berikut.

call forwarding – layanan ini memungkinkan pelanggan untuk meneruskan

panggilan yang masuk ke nomor lain jika mobile unit yang tidak dapat

dicapai , jika sedang sibuk, tidak ada balasan, atau jika fasilitas panggilan

diteruskan di gunakan pada saat keadaan tak terkondisi.

barring of outgoing calls – layanan ini memungkinkan pelanggan untuk

mencegah seluruh panggilan keluar.

barring of incoming calls – berfungsi untuk mencegah panggilan masuk.

Terdapat dua kondisi : baring seluruh panggilan masuk dan baring seluruh

panggilan masuk bila termasuk roaming.

Advice of charge (AoC) – layanan AoC memungkinkan pelanggan

memperkirakan biaya panggilan. Terdapat dua tipe informasi AoC: yang

pertama memungkinkan pelanggan memmperkirakan tagihan biaya dan yang

kedua dapat digunakan untuk pengisian. AoC untuk panggilan berupa data

sebagai basis menghitung waktu.

Call hold – layanan ini memungkinakan pelanggan untuk menyela panggilan

dan secara berurutan membuat panggilan kembali. Layanan ini hanya dapat

dipakai ke telepon biasa.

Call waiting – layanan ini memungkinkan pelanggan untuk diberitahukan

adanya panggilan masuk ketika sedang terjadi percakapan. Pelanggan dapat

menjawab, menolak, atau menyisihkan panggilan yang datang tersebut. Call

wating hanya dapat dipakai ke seluruh layanan telekomunikasi GSM dengan

menggunakan koneksi circuit-switched.

Multiparty service - layanan ini memungkinkan pelanggan untuk melakukan

percakapan multyparty – percakapan yang simultan antara 3 dan 6 pelanggan

lainnya. Layanan ini hanya dapat dipakai untuk telepon biasa.

Page 18: Sistem Seluler Gsm

PUTU RUSDI ARIAWAN 18

Calling line identification presentation/restriction – layanan ini

menyediakan called party dengan layanan ISDN secara terpadu. Pembatasan

layanan memungkinkan party yang memanggil untuk membatasi presentasi.

Closed user gorups (CUGs) – CUGs pada umumnya sebanding dengan

PBX, dimana merupakan group dari pelanggan yang capable jika memanggil

group mereka sendiri dan nomor-nomor tertentu.

Page 19: Sistem Seluler Gsm

PUTU RUSDI ARIAWAN 19

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

GSM merupakan teknologi yang sangat kompleks dan memerlukan

pengkajian cukup lama untuk mencapai kesepakatan standar. Disamping itu

GSM menjadi ajang perebutan pengaruh dan kompetisi baik dari masing-masing

operator di tiap negara, maupun industri telekomunikasi yang memproduksi

GSM. Keuntungan bisnis yang besar akan diperoleh pihak yang berhasil

memasukkan usulan standarnya. Tidak heran apabila standar type approval untuk

hand phone baru dapat disepakati pada September 1992, karena harus

mempertimbangkan dan memasukkan puluhan item pengujian dalam

memproduksi sistem GSM.

GSM memberikan banyak keunggulan dibandingkan dengan sistem

analog yang ada :

Dapat melakukan International Roaming

Tidak terpaku kepada satu pemasok, sehingga tidak terjadi monopoli

Validitas pelanggan diperiksa sebelum hubungan pembicaraan terlaksana

Dengan fasilitas frekwensi hoping, tidak ada pihak ke tiga yang secara tidak

sah dapat ikut mendengarkan pembicaraan.

Kualitas suara yang lebih baik dan lebih peka.

Kapasitas pelanggan yanglebih besar.

Features pelanggan yang lebih beragam, paging, facsimile, dan ISDN.

3.2 Saran

Teknologi zaman sekarang perkembangannya sangat pesat sekali, maka

dari itu kita harus mengikuti perkembangan teknologi. Pelajari terus teknologi

yang baru dan kembangkan

Page 20: Sistem Seluler Gsm

PUTU RUSDI ARIAWAN 20

BIODATA PENULIS

Nama : Putu Rusdi Ariawan

TTL : Denpasar. 19 April 1990

Agama : Hindu

Mahasiswa Teknik Elektro Unv. Udayana

Email : [email protected]

www.facebook.com/turusdi