19
SISTEM SKELET Rangka Tulang Kepala Kranium (tulang tengkorak) dibentuk oleh potongan yang saling bertautan membentuk kerangka kepala, tulang-tulang yang membentuk kranium adalah: a. Neuro kranium (kerangka otak). Bagian ini terdiri dari: Gubah tengkorak (klavilaria) yang tersusun oleh os frontale (1 buah), os parietele (2 buah), os oksipitale (1 buh), dan os temporale (2 buah). Dasar tengkorak (basis kranii) yang tersusun oleh os spenoidale (1 buah) dan os etmoidale (1 buah). b. Spankno kranium (tengkorak wajah). Bagian ini terdiri dari: Bagian hidung yang tersusun oleh os lakrimale (2 buah), os nasale (2 buah), os konka nasale (2 buah), dan os septum nasale (2 buah). Bagian rahang yang tersusun oleh os maksilaris (2 buah), os zigomatikum (2 buah), os platum (2 buah), os mandibularis (1 buah), dan os hyoid (1 buah). Sutura Tulang Kepala Pertemuan tulang yang membentuk kranium merupakan pertautan yang sangat kuat sekali. Batas-batas tempet pertemuan ini berupa garis yang berliku-liku yang disebut sutura. Sutura merupakan garis-garis yang berkesinambungan dan

Sistem Skelet

Embed Size (px)

Citation preview

SISTEM SKELET

Rangka Tulang Kepala

Kranium (tulang tengkorak) dibentuk oleh potongan yang saling bertautan

membentuk kerangka kepala, tulang-tulang yang membentuk kranium adalah:

a. Neuro kranium (kerangka otak). Bagian ini terdiri dari:

Gubah tengkorak (klavilaria) yang tersusun oleh os frontale (1 buah), os

parietele (2 buah), os oksipitale (1 buh), dan os temporale (2 buah).

Dasar tengkorak (basis kranii) yang tersusun oleh os spenoidale (1 buah) dan

os etmoidale (1 buah).

b. Spankno kranium (tengkorak wajah). Bagian ini terdiri dari:

Bagian hidung yang tersusun oleh os lakrimale (2 buah), os nasale (2 buah), os

konka nasale (2 buah), dan os septum nasale (2 buah).

Bagian rahang yang tersusun oleh os maksilaris (2 buah), os zigomatikum (2

buah), os platum (2 buah), os mandibularis (1 buah), dan os hyoid (1 buah).

Sutura Tulang Kepala

Pertemuan tulang yang membentuk kranium merupakan pertautan yang sangat kuat

sekali. Batas-batas tempet pertemuan ini berupa garis yang berliku-liku yang disebut sutura.

Sutura merupakan garis-garis yang berkesinambungan dan saling berpotongan. Pembagian

sutura pada tulang kepala, yaitu:

Sutura koronalis ada diantara os parientalis dan os frontalis.

Sutura sagitalis ada diantara os parietale kiri dan kanan.

Sutura skuamosa ada diantara os parietale dan os temporal dan os apenoidale.

Sutura lamboidea ada diantara os parietale dan os oksipitale.

Sutura parietal mostoidea ada diantara os parietal dan os prosesus mastoidea dari os

temporal.

Sutura spenofrontalis ada diantara os frontale dan os etmoidale.

Sutura spenotemporalis ada diantara os etmoidale dan os temporale.

Sutura spenomaksilaris ada diantara os spenoidale dengan os maksilaris.

Sutura zigomatikotemporalis ada diantara os zigomatikum denagn os zigomatikum.

Sutura zigomatikomaksilaris ada diantara os maksilare dengan os temporale.

Sutura maksilarelakrimalis ada diantara os maksilaris dengan os lakrimalis.

Sutura maksilopalatina ada diantara os maksilaris dengan os platum.

Sutura platina sagitalis ada diantara os maksilaris dengan os platum durum kiri dan

kanan.

Sutura platina transversa ada diantara os maksilaris dengan os platinum (platum

dunum).

Tulang Neurokranial

Neurokranium terdiri atas sejumlah tulang yang menyatu pada sutura. Tulang-tulang

tengkorak dapat dibedakan menjadi tulang kraniumdan tulang wajah yang terdiri dari lamina

eksterna dan lamina interna yang dipisahkan oleh lapisan spongeosa. Tulang tengkorak

dilapisi oleh bagian luar perikardium dan bagian dalam endokardium. Permukaan dalam

klavaria menampakkan sutura (koronalis, sagitalis,dan sambdoidea), pada garis tengah

terdapat alur sagital dangkal yang menampung sinus sagitalis superior.

Os frontale

Tulang ini melengkung ke bawah membentuk margo superior orbita. Dapat dilihat

adanya arkus supersiliaris dan insisura foramen supraorbita yang dibedakan atas tiga bagian,

yaitu:

Squama frontalis (bagian atas), terdiri dari fasies eksterna yang menghadap ke luar

dan fasies interna frontalis yang menghadap ke dalam.

Pars nasalis,bagian tengah bawah os frontale yang menghubungkan os nasale di depan

dan os etmoidale di belakang, taju runcing yaitu spina frontalis, di kanan kiri spina

terdapat lubang hiatus sinus frontalis.

Pars ortalis, bagian lateral os frontalis samping kiri kanan dengan sutura lamboidea,

celah ini membentuk segitiga dengan alas segitiga pada sutura lambdoidea.

Kafum kranii adalah bagian belakang tulang tengkorak neurokranium berbentuk bola

terdapat rongga yang disebut kafum kranii terdapat lekukan dinamakan fossa kranii dan

dibagi menjadi tiga bagian:

a. Fossa kranii anterior (bagian depan), dibentuk oleh os frontale, os speniodale, dan os

ethimiodale; terdapat dua lubang (foramen), yaitu:

Lamina kribosa ossis etmoidale lubang halus yang dilalui oleh nervus

olfaktorius menuju hidung.

Foramen optikum terdapat pada sudut depan korpus ossis speniodale yang

dilalui oleh nervus optikus menuju mata untuk saraf penglihatan.

b. Fossa kranii media (bagian tengah), dibentuk oleh os spenoidale dan os temporale;

terdapat 6 lubang:

Fisura orbita superior

Foramen rotondum

Foramen ovale

Foramen spinosum

Foramen laseratum

Foramen karotikum internus

c. Fossa kranii posterior (bagian belakang) dibentuk oleh os spenoidale, os temporale,

dan os oksipitale

Pars nasalis dipisahkan oleh insissura etmoidalis, tepi medial depan pars

orbitalis lebih tebal dan didalamnya terdapat ruang udara yang disebut sinus

frontalis berhubungan dengan ruang sinus ethmiodalis yang terletak

dibawahnya.

Pars orbitalis ossis frontalis, fasies orbitalis permukaan yang menghadap

kerongga orbita, terdiri dari:

Lamina tringularis

Fossa trokhlearis

Fasies serebralis pars orbitalis ossis frontalis

Os parietal

Tulang ini dibentuk oleh tulang pipih segi empat di atap kranium.

a. Fasies eksterna: Permukaan luar os parietal yang menonjol tuber parietale, pada

samping (lateral) terdapat dua garis lengkung yang berjalan sejajar yaitu temporalis

superior dan linea temporalis inferior.

b. Fasies interna: Permukaan dalam menghadap ke otak terdapat sulkus:

Sulkus sagitalis, terdapat di sepanjang tepi atas margo parietalis sesuai denagn

sinus sagitalis.

Sulkus arteriosus, terdapat pada permulaan antara margo frontalis dan margo

skuamosa.

Sulkus transfersus, terdapat pada sudut antara margo skuamosa dan margo

oksipitalis untuk sinus (saluran) transfersusu.

Sulkus sagitalis, berupa parit besar yang disebut faveola granuralis pachieni

sesusai dengan tonjolan permukaan meningen.

Os oksipitalis

Tulang pipih yang berbentuk trapesium, terletak dibelakang kepala yang berlubang

besar di bawahnya yang disebut foramen magnum yang menghubungkan rongga otak (kavum

kranii) dengan kanalis vertebralis dan dilalui oleh pangkal medula spinalis (sumsum tulang

belakang), dibagi menjadi 3 bagian:

a. Pars basilaris; bagian depan foramen magnum berbentuk tonjolan memanjang yang

berhubungan dengan os speniodalis.

Fasies eksterna: bagian luar menghadap ke bawah berhubungan dengan

faring, disini terdapat tuberkulum faringeus suatu tonjolan kecil.

Fasies interna: bagian dalam menghadap ke otak terdapat sulkus pertrosus

inferior bagian samping berupa alur untuk sinus petrosus.

b. Pars lateralis; bagian samping kiri dan kanan foramen magnum.

Fasies eksterna menghadap ke bawah berhubungan dengan tulang leher, terdapat

kondilus oksipitalis bongkolan kiri kanan foramen magnum dan persendian dengan

tulang atlas (vertebrae servikalis) permukaan sendi terletak mendatar yang disebut

fasies artikularis atlantis.

c. Pars skuamosa ossis oksipitalis; tulang pipih berbentuk trapesium, pinggir tulang

disebut margo lumboidea sebelah atas,margo mastoid sebelah bawah, batas antara

keduanya terdapat sulkus transversus yang terletak pada fasies interna.

Fasies eksterna parmukaan luar skuamosa terdapat:

Protuberonsia oksipitalis eksterna

Krista oksipitalis eksterna

Linea mukhea superior

Linea mukhea suprema

Planum mukhea

Fasies interna permukaan dalam pars skuamosa terdapat:

Protuberonsia oksipitalis interna

Sulkus tranversus

Sulkus sagitalis

Krista oksipitalis anterior

Fossa oksipitalis superior

Fossa oksipitalis inferior

Os temporalis

Tulang ini berada di samping kepala, dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu:

a. Pars skuamosa; bagian lateral tengkorak membentuk batok kepala.

Fasies eksterna, permukaan luar terdapat prosesus zigomatikus dan fossa

madibularis.

Fasies interna,permukaan dalam (fasies serebralis) terdapat pars skuamosa

ossis temporalis dan pars skuamosa margo parietalis.

b. Pars petrosa; bagian belakang os temporalis terdapat pars mastoid membentuk

prosesus mastoiseus, dan pars piramidalis

c. Pars mastoidea; terletak di belakang lateral neurokranoum terdapat

Fasies eksterna, sebelah luar, insifura mastoid dan foramen stilomastoidea

sebelah depan insisura mastiodea.

Fasies interna, permukaan dalam pars mastiod, terdapat sulkus mastoideus

tempat sinus sigmoideus.

Pars piramidalis; os temporale yang menonjol ke dalam membentuk basis

kranii dengan fossa kraniiposterior.

Ruang/saluran pada os temporale

1. Kavum timpani

Rongga dalam os temporalis berhubungan keluar melalui meatus akustikus eksternus.

Di dalam kavum timpani terdapat tulang-tulang maleus, inkus dan stapes, terdapat

saluran kecil menuju ke depan yang disebut apartura superior kanalis timpani.

2. Kanalis karotikus

Bagian ini menghubungkan foramen karotikum eksternum dan foramen kerotikum

internum pada korotis ini berjalan a. karotis interna.

3. Kanalis fasialis

Bagian ini mulai dari pars akustikus internus os temporale dilanjutkan ke meatus

akustikus internus, sebelah belakang terdapat area vestibularis inferior sebagai saraf

keseimbangan, di bawah area vestibularis inverior terdapat nervus fasialis bagian atas

terdapat lubang n. Servikalis.

4. Kanalis nervus fasialis

Bagian ini mulai dari fundus meatus akustikus internus sebelah atas menuju ke arah

lateral di atas alat pendengar sampai batas kavum timpani membelok ke belakang

menuju ke bawah dan berakhir pada foramen stilo mastoideus.

Dasar Tengkorak (Basis Kranii)

Os spenoidale

Tulang ini terdiri dari kopus ossis spenoidale di tengah-tengah, kedua pasang kiri dan

kanan, sebelah depan atas sayap kecil sebelah belakang bawah sayap besar. Sayap kcil

memiliki taju menuju ke bawah yang disebut prosesus pterigoideus., bagian tengah

mempunyai lekuk yang disebut sella tursika (pelana turki) tempat kelenjar hipofise. Lekuk

sebelah lateral adibatasi oleh prosesus klinoideus medius, di depan dibatasi oleh tuberculum

salle dan di belakang oleh dorsum salle. Sebelah lateral dari dorsum salle terdapat sulkus

karotis tempat arterim karotis interna.permukaan bawah dari korpus ossis spenoidale

berhubungan dengan rongga hidung/karvum nasim di tengah-tengah terdapat taju restrum

spenoidalis.

Korpus ossis spenoidale mengandung rongga yang berisi sinus speniodalis yang

berhubungan dengan rongga hidung oleh apertura sinus spenoidalis. Sayap besar tempat

perlengketan foramen optikus dilalui oleh nervus optikus mempunyai taju yang tajam disebut

prosesus klinoideus. Anterior antara sayap kecil dan sayap besar terdapat fisura orbitalis

superior, tempat sayap yang menggerakkan mata (okulomotorius, n. Trokhlearis, n.

abdusens). Foramen rotundum tempat jalannya nervus trigeminus kedua nervus maksilaris.

Foramen ovale memberikan cabang ketiga n. Mandibularis dan foramenspinosum lubang

untuk arteri meningen media (selaput otak bagian dalam) prosesus pterigoideus terdiri dari

lamina medialis fisura dan lamina lateralis diantara kedua lamina ini terdapat pterigoideus

pada ujung lamina medialis terdapat taju runcing menuju kebelakang yang disebut hanulus

pterigoideus, bagian medial terdapat prosesus vaginalis membentuk kanalis faringeus.

Bagian pangkal pterigoideus terdapat saluran yang mengarah dari belakang ke depan, yaitu

kanalis pterigoideus. Antara lamina medialis dan lamina lateralis terdapat prosesus

pterigoidea, bagian belakang terdapat fossa pterigoidea.

Os ethimiodale

Tulang ini terdiri atas lamina kribrosa, lamina perpendikularis, dan labirintus

ethmoidalis.

a. Lamina kribrosa membentuk dasar tengkorak (kribrum sama dengan saringan)

terdapat lubang halus tempat saraf pembau (nervus olfaktorius), pada permukaan atas

terdapat balung (kristagali) untuk pegangan selaput otak. Pada bagian tepi depan dari

kanan kristagalis terdapat labirinthus ethimoidalis, bagian samping terdapat lamina

papyrasea.

b. Lamina perpendikularis, sebuah tulang tapis tegak lurus pada lamina kribrosa menuju

ke bawah membentuk sekat rongga hidung.

c. Lamina papirasea, membentuk dinding orbita (lekuk mata) bagian medial labirinthus

ethimoidalis membentuk beberapa bagian yang menonjol dalam rongga hidung.

Tengkorak Wajah (Spankno)

Ossa maksilaris

Dua buah tulang yang menjadi satu terdiri dari 5 bagian:

a. Korpus maksilaris, berbentuk kubus, terdapat rongga udara yang disebut sinus

maksilaris, berhubungan dengan udara luar melalui pintu yang disebut hiatus

maksilaris.

b. Prosesus frontalis: tonjolan pada sudut media anterior korpus maksilaris yang

berhubungan dengan os frontalis ke atas dan os kebawah medial.

c. Prosesus zigomatikus: berhubungan dengan os zigomatikum yang membentuk pipi.

d. Prosesus alveolaris: membentuk lengkung dan mempunyai lubang di ujung-ujungnya

untuk perlengketan dengan gigi.

e. Prosesus palatinum: tonjolan bagian medial bawah korpus maksilaris membentuk

sutura palatina, tepi atas sutura palatina terdapat krista nasalis anterior.

Os mandibularis

Os mandibularis berbentuk huruf L dan merupakan garis horizontal yang terdiri dari

bagian-bagian berikut:

a. Korpus mandibulare: bagian depan dan kiri dan kanan membentuk protuberonsia

mentalis dan bagian yang menonjol membentuk dagu pada wajah.

Spina mentalis, tonjolan tajam menghadap ke rongga mulut dan pertengahan

depan ossa mandibularis .

Fosa digastrik, lekuk di samping kiri dan kanan spina mentalis.

Korpus mandibulare, tepi atas berlubang membentuk akar gigi.

Angulus mandibulare, sudut batas lateral korpus mandibulare dengan

ramus mandibulare.

b. Ramus mandibulare: bagian samping mandibulare merupakan garis vertikal, sebelah

atas mandibulare bercabang dua menjadi prosesus kondiloideus (bagian belakang) dan

prosesus koronoideus (bagian depan), diantara keduanya terdapat celah lebar yang

disebut insisura mandibulare. Prosesus kondilus mempunyai permukaan sendi

artikulasiomandibulare dengan os temporal.

Foramen mandibulare, terdapat pada permukaan dalam ramus mandibulare di

daerah pertengahan.

Lingua, taju kecil bagian medial atas foramen mandibulare.

Kanalis mandibularis, merupakan lanjutan mandibulare yang berakhir pada

foramen mentalis yang dilalui oleh pembuluh darah dan saraf untuk gigi.

Os nasale

Dua keping tulang kecil berbentuk trapesium mempunyai empat sisi yang merupakan

tulang batang hidung.

a. Margo superior: tulang pendek yang berhubungan dengan os frontale.

b. Margo inferior: menghubungkan tulang rawan hidung dengan kartilago.

c. Margo lateralis eksterna: berhubungan dengan prosesus nasalis lateralis.

d. Margo medialis interna: terdapat krista longitudinalis sepanjang tepi bagian dalam

berhubungn dengan lamina perpendikularis ossis etmoidalis membentuk septum

hidung.

Pada bagian os nasale terdapat dua dataran/permukaan, yaitu fasies eksterna, dimana

permukaan luar berbentuk cekung dari atas ke bawah dan cembung dari sisi lateral dan fasies

interna, dimana permukaan dalam dari os nasale cekung dari lateral dan cembung dari arah

atas ke bawah.

Os zigomatikum

Tulang pipi terdiri dari sua buah tulang kiri dan kanan, bagian-bagiannya sebagai

berikut:

a. Fasies orbitalis: mempunyai lubang kecil foramen orbita, terdapat pada permukaan

saluran kecil menuju lateral, kemudian bercabang foramen zigomatikum fasialis dan

foramen zigomatikotemporalis.

b. Fasies temporalis: dataran yang berhubungan dengan samping tengkorak.

c. Fasies maksilaris: dataran yang berhubungan dengan tulang rahang atas.

Os lakrimale

Tulang ini berbentuk segi empat dan membentuk dinding medialis orbita, bagian lain

membentuk rongga hidung. Bagian depan tulang ini terdapat prosesus frontalis maksilaris dan

bagian belakang lamina papirasea ossis ethmoidalis. Melekat pada os frontale dan dibawah

korpus maksilaris. Dataran yang menghadap orbita dibagi menjadi dua krista lakrimalis

posterior di depannya terdapat sulkus lakrimalis yang dibatasi oleh krista lakrimalis anterior

dari prosesus frontalis maksilaris.

Os palatum

Bagian horizontal dan bagian vertikal lamina perpendikularis.

a. Lamina horizontal ossa palatina kiri dan kanan:melekat dalam sutura palatina

membentuk palatum durum, di depan melekat pada tepi belakang prosesus palatinus

maksilare dan membentuk sutura palatina transversal.

b. Perpendikularis: melekat pada bagian belakang korpus maksilaris (fasies maksilaris).

c. Lamina horizontalis ossis palatinus: merupakan lanjutan sutura palatina membentuk

palatum durum bagian belakang.

d. Lamina perpendikularis ossis palatinus: mempunyai sulkus pterigo palatinus bagian

yang agak menonjol disebut prosesus maksilaris. Bagian kranio posterior terdapat

prosesus piramidalis, samping atas depan terdapat taju prosesus orbitalis.

Os vamer

Berbentuk taju belah ketupat, terdapat tegak dibagian belakang dari fossa nasalis

membentuk septum nasi mempunyai dua permukaan dan empat tepi tulang (margo).

a. Margo superior: berhubungan dengan septum ossis spenoidalis.

b. Margo inferior: terjepit oleh krista nasalis ossis maksilaris.

c. Margo anterior: berhubungan dengan lamina perpendikularis ossis ethmoidalis.

d. Margo posterior: mambatasi pintu belakang kavum nasi (konka nasalis), terdapat

saluran nasalis nasopalatina yang dilalui pembuluh darah.

Konka nasalis inferior

Bagian ini menyerupai karang melengkung ke arah medialis, tepi atas melekat pada

kristakonka nasalis ossis maksilaris dan ossis palatina. Bagian tengah terdapat pintu sinus

maksilaris disantrum hygmori membentuk kanalis lakrimalis, tepi atas mempunyai taju kecil

berhubungan dengan prosesus ossis ethmiodalis.

Ekstremitas Superior

Gelang bahu

Gelang bahu merupakan persendian yang menghubungkan lengan denagn badan.

Pergelangan ini mempunyai mangkok yang tidak sempurna karena bagian belakangnya

terbuka, dibentuk oleh rangka tulang skapula, klavikula, dan humerus.

Tulang-tulang ekstremitas superior

Tulang ini terletak di sebelah posterior gelang bahu, merupakan tulang berbentuk

segitiga, pipih, mempunyai dua permukaan (fasies), tiga sudut (angulus), dan tiga tepi tulang

(margo), yaitu:

a. Margo vertebralis; pinggir tengah sejajar dengan tulang belakang.

b. Margo superior; pinggir atas hampir mendatar.

c. Margo aksilaris; merupakan sisi sebelah luar.

Antara ketiga tepi tulang ini terdapat angulus lateralis, angulus superior, dan angulus inferior.

Os klavikula (tulang selangka)

Tulang ini menyerupai huruf S lengkung medialis lebih besar menuju ke depan,

lengkung lateralis lebih kecil mengarah ke belakang, ujung medial berhubungan dengan

sternum, disebut ekstremitas sternalis, terdapat tonjolan kecil yang dinamakan tuberositas

kostalis untuk mengikat ligamentum kosta klavikular,bagian lateral berhubungan dengan

akromion (ekstremitas akrominalis) terdapat tuberositas kostalia dan sulkus sub klavikula.

Os humerus (tulang lengan atas)

Pangkal lengan atas (proksimal humeri). Bonggol sendi yang berhubungan dengan

kaput humeri pada skapula. Bagian inferior terdapat kolumna humeri, di bawahnya terdapat

tuberkulum mayor, dan bagian lateral terdapat tuberkulum minor, diantara keduanya terdapat

sulkus intertuberkularis. Pada permukaan lateralis terdapat tuberositas deltoidea dan di

belakang sulkus spiralis terdapat sulkus nervi radialis. Ujung distal korpus humeri melebar,

pada pinggir luar terdapat epikondilus lateralis, pinggir dalam terdapat epikondilus medialis,

dan dibagian belakang terdapat sulkus nervi ulnaris. Hubungan humerus dengan tulang-

tulang lengan bawah fossa antebrakhii terdapat pada trokhleahumeri bagian medialis dengan

ulna dan kapitulum humeri bagian lateral dengan radialis. Sebelah depan bagian proksimal

dari trokhlea terdapat fossa koronoid, prosesus koronoid pada ulna dan fossa radialis untuk

capitulum radii, sebelah belakang fossa olekrani untuk prosesus olekrani pada ulna.

Os ulna (tulang hasta)

Tulang panjang berbentuk prisma terletak sebelah medial lengan bawah sejajar

dengan radius dan mempunyai dua ekstremitas, yaitu:

a. Ekstremitas proksimal ulnaris; mempunyai insisura semilunaris persendian dengan

trokhlea humeri di belakang ujung terdapat benjolan yang disebut olekranon, pada

tepi distal dari insisura semilunaris ulna terdapat prosesus koronoideus ulna, bagian

distal terdapat tuberositas ulna tempat melekatnya m. brakialis bagian lateral terdapat

insisura radialis ulnae yang berhubungan dengan kapi ulnaris.

b. Ekstremitas distalis ulna; yaitu kapitulum ulna yang mempunyai prosesus stiloideus

ulnae. Pada permukaan dorsalis tempat melekatnya tendon m. ekstensor karpi ulnaris,

yaitu sulkus m. ekstensor ulnaris. Ujung distal mempunyai dua permukaan yaitu:

Sirkumferensiaartikularis, untuk persendian

Insisura ulna radii,permukaan sendi yang berhubungan dengan kartilago

tringularis

Os radius (tulang pengumpil)

Tulang ini terletak di sebelah lateralis dari ulna dan mempunyai ujung (ekstremitas), yaitu:

a. Ekstremitas proksilis; lebih kecil terdapat pada kaput radii yang terletak melintang

sebelah atas dan mempunyai persendian dengan humeri. Sirkumferensia artikularis

yang merupakan lingkaran yang menonjol tepi kapitulum radii dipisahkan dengan

insisura radialis ulna. Kapitulum radii dipisahkan oleh kolumna radii dari korpus

radii, bagian medial kolumna radii terdapat tuberositas radii tempat melekatnya m.

biseps brakhii. Korpus radii berbentuk prisma mempunyai tiga permukaan (fasies).