Upload
lukyaurera
View
12
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
DNA RNA sel
Citation preview
Sistem Transkripsi pada Prokariyot dan Eukaryot
Transkripsi merupakan suatu proses penyalinan kode-kode genetik yang ada
pada urutan DNA menjadi bahan molekul RNA. Proses Transkripsi akan mengawali
ekspresi sifat-sifat genetik yang kemudian akan menjadi faktor penentu sifat-sifat gen
secara fenotip. Beberapa komponen yang terlibat dalam proses transkripsi adalah :
1. Urutan DNA Gen yang akan di ekspresikan
Urutan DNA yang akan ditranskripsikan yaitu gen lengkap yang akan
diekspresikan. Gen lengkap terdiri dari :
a. daerah pengendali (promotor) terletak diujung ‘5 berperan dalam
pengendalian proses transkripsi.
b. bagian struktural terletak disebelah hilir promoter yang mengandung urutan
kode genetik DNA yang akan ditranskripsikan.
c. bagian terminator yang terletak hilir bagian struktural berperan dalam
mengakhiri (terminasi) porses transkripsi.
2. Enzim RNA polymerase yang mengkatalisis proses traskripsi ditandai dengan
pelepasan RNA dari DNA yang ditranskripsikan.
3. Faktor transkripsi
4. Prekursor untuk sintesis RNA yaitu 5’-trifosfat ATP, GTP, CTP, UTP.
Tahapan secara umum Sintesis RNA (transkripsi) :
penempelan faktor-faktor yang mengendalikan transkripsi pada promoter > terbentuk
kompleks promootor yang terbuka > RNA polimerase membaca cetakan (kode DNA)
> pengikatan nukleotida yang sesuai> pemanjangan untai RNA > terminasi
(pengakhiran) > pelepasan RNA polimerase dari DNA yang ditranskripsikan.
Dalam proses transkripsi suatu gen, molekul RNA yang akan disintesis adalah :
- mRNA : molekul RNA yang urutannya diterjemahkan menjadi urutan asam
amino suatu polipoeptida
- tRNA : molekul yang menyusun ribosom yang merupakan organel tempat
sintesis protein
- rRNA : molekul RNA yang membawa asam amino yang akan dipolimerasikan
dalam proses sintesis protein
Nama : Luky Wahyu Sipahutar
Nim : 1309200120014
Mekanisme dasar transkripsi genetik pada eukaryote tidak jauh berbeda
dengan yang terjadi pada prokaryot. Secara genetis, jasad eukryot yang paling
sederhana mempunyai organisasi sel yang lebih kompleks dibandingkan prokaryot.
Gen-gen pada jasad eukaryot bersifat mosistronik yang artinya transkripsi yang
dihasilkan hanya mengkode satu macam produk ekspresi. Pada eukaryote tidak
dikenal adanya sistem operon, gen-gen tersebar luas pada kromosom. Banyak gen
eukaryot yang bagian strukturnya bersalang-seling antar sekuens yang mengkode
suatu urutan yang spesifik (ekson) dan yang tidak mengkode suatu urutan spesifik
(intron).
Transkripsi pada sel eukaryot diawali dengan pencetakan informasi genetik
dalam bentuk kode DNA didalam inti sel oleh mRNA. pembentukan mRNA dari pita
DNA dibantu oleh enzim polimerase.
RNA polimerase melekat pada molekul DNA > double heliks sedikit terbuka >
terbukanya pita DNA akibatnya basa-basa dari salah satu pita terbebas > pasangan
basa menyusun mRNA (T dari DNA membentuk A pada mRNA) > mRNA yang
sudah selesai di cetak meninggalkan inti sel menuju sitoplasma dan melekat pada
Ribosom > sintesis protein.
Perbedaan gen struktur prokaryot dengan eukaryot adalah prokaryot tidak
mengandung intron kecuali pada beberapa archaea sedangka pada eukaryot sering
dijumpai keberadaan intron meskipun tidak semuanya. Perbedaan sistem transkripsi
prokaryot dengan eukaryot adalah yaitu pada prokaryot mRNA yang dihasilkan
adalah satu transkip terkandung lebih dari satu rangkaian kodon untuk polipeptida
(polisistronik), sedangkan eukaryot mRNA satu transkip yang dihasilkann membawa
satu macam kodon untuk satu polipeptida (monosistronik).
Pada jasad eukaryot terdapat 3 macar RNA polimerase yang bertanggung
jawab dalam proses transkripsi tiga kelas gen :
1. transkripsi oleh RNA polimerase I meliputi pengkodean 18S rRNA dan 28S rRNA
dan 5,8S rRNA (Gen kelas I). Gen kelas I ditranskripsikan tetapi tidak ditranslasikan.
2. transkripsi oleh RNA polimerase II meliputi semua gen yang mengkode protein dan
beberapa RNA yang berukuran kecil dalam nukleus (Gen kelas II). Gen kelas II
bersifat monosistronik dengan urutan nukleotida yang secara umum tidak
ditranslasikan dalam bentuk asam amino disebut intron dan urutan nukleotida yang
ditranslasikan dalam bentuk asam amino disebut ekson.
3. transkripsi oleh RNA polimerase III meliputi gen-gen yang mengkode tRNA, 5S
rRNA dan beberapa RNA kecil yang dalam nukleus (Gen kelas III). Gen terletak
dalam suatu kelompokan dan berulang, terbagi atas 2 kolompok gen yaitu gen kelas
III klasik (promotor pada bagian dalam gen strukturnya) dan gen kelas III nonklasik
(mirip dengan gen kelas II dengan promotornya dibagian dalam sel dan bersifat
lemah)
Pengendalian Ekspresi Genetik Pada Prokariyot dan Eukaryot
Pengendalian ekspresi gen merupakan sistem yang menentukan kapan suatu
gen diaktifkan dan diekspresikan untuk menghasilkan suatu produk ekspresi. ada 2
sistem penganktivan ekspresi gen yaitu secara konstitutif dan induktif.
konstitutif : ekspresi gen yang terjadi secara terus menerus dan tidak tergantung pada
faktor lain. seperti kelompok gen yang bertanggung jawab dalam metabolism
energidasar.
induktif : gen hanya bias diekspresikan jika ada sesuatu yang menginduksinya atau
ada sesuatu keadaan yang memungkinkan untuk ekspresi.
Pada sel prokaryot ada sel yang diekspresikan secara bersama-sama dengan
menggunakan satu promoter yang sama (kelompok operon). sebaliknya pada sel
eukaryot sel yang diekspresikan diatur satu promoter yang tersendiri.
Pengendalian ekspresi genetik sangat penting dilkukan agar sel tidak
kehilangan banyak energi dan mengontrol laju pertubuhan sel. dikenal 2 sistem
pengendalian ekspresi gen. 1) pengendalian positif suatu operon yaitu operon dapat
diaktifkan oleh produk ekspresi gen regulator 2) pengendalian positif operon yaitu
operon dinonaktifkan oleh produk ekspresi gen regulator. produk gen regulator terdiri
dari 2 masam yaitu :
- aktifator : berperan dalam pengendalian secara positif
- repressor : berperan dalam pengendalian secara negatif
Pada sel eukaryot pengendalian ekspresi genetik dapat ditinjau dari 3 sisi yaitu 1)
sinyal pengandalian ekspresi melibatkan semua molekul yang terkait dalam
pengendalian ekspresi. 2) arah pengendalian ekspresi meliputi inisiasi,
perpanjangan transkripsi, pengakhiran trasnkripsi dan proses setelah transkripsi
(tranlasi dan pasca-translasi). 3) mekanisme pengendalian ekspresi meliputi
proses-proses secara rinci pengendalian ekspresi.
Sinyal pengendali ekspresi genetik pada eukaryot dikelompokkan menjadi
dua yaitu 1) RNA polimerase sebagai protein utama yang melakukan transkripsi dan
2) protein-protein pembantu yang meliputi faktor transkripsi, protein yang berikatan
dengan nukleotida spesifik dan protein yang terlibat dalam translasi menjadi
polipeptida.
Translasi
Translasi merupakan proses penerjemahan urutan nukleotida yang ada pada
molekul mRNA menjadi rangkaian asam amino sehingga terbentuk protein atau
polipeptida. Dalam hal ini molekul RNA yang ditranslasikan adalah molekul rRNA
yang merupakan salinan dari DNA.
Proses translasi secara umum yaitu : Translasi terjadi didalam ribosom >
ribosom membaca kode mRNA dengan bantuan tRNA didalam sitoplasma > didalam
sitoplasma tRNA bertugas memindahkan asam amino ke ribosom dengan bantuan
ATP > Ujung bebas tRNA memiliki tiga basa nitrogen yang mengikat asam amino
tertentu (antikodon) yang nantinya akan berhubungan dengan tiga basa pada pita
mRNA (kodon) > Anti kodon berikatan sesuai dengan pasangan basa dari kodon >
ketika suatu unit tRNA melepaskan asam amino ribosom akan bergerak sepanjang
mRNA > tRNA yang telah melepaskan asam amino kemudian meninggalkan ribosom
> terbebas ke sitoplasma untuk selanjutnya mengikat asam amino lain yang telah
diaktifkan oleh ATP.
translasi meliputi tiga tahapan yaitu inisiasi, elongasi, dan terminasi :
1. tahap inisiasi meliputi peletakan sub unit ribosom dan molekul tRNA met (asam
amino metionin pada prokaryot formil metionin) diujung mRNA. Saat tRNA met
telah diletakkan pada potongan kodon pertama oleh mRNA sub unit ribosom
kemudian di ikat.
2. tahap elongasi (perpanjangan) meliputi pelengkapan anti kodon oleh tRNA ke
kodon mRNA sehingga terjadi pembentukan rantai polipeptida.
3. tahap terminasi merupakan tahapan pemberi sinyal penghentian. Pada proses
terminasi tRNA yang mempunyai antikodon berperan sebagai sinyal berpasangn
dengan salah satu dari 3 kodon mRNA dan mencapai posisi A pada ribosom.
pada sel eukaryote faktor inisiasi translasi yang diperlukan adalah eIF-1,-2,-3,
-5, -6. faktor eIF-3 mengubah subunit kecil ribosom eukryot 40S menjadi suatu
bentuk yang siap menerima amioasil-tRNA. Faktor pertama dalam Inisiasi translasi
pada sel prokaryot yatiu penggabungan mRNA, subunit 30S, dan formilmetionil-
tRNA yang membentuk komplek inisiasi 30S.
Mekanisme translasi memiliki sistem untuk melakukan koreksi jika ada
kesalahan dalam penggabungan aminoasil tRNA pada ribosom. jika terjadi kesalahan
pada saat aminoasil-tRNA melekat pada sisi ribosom maka tRNA tersebut akan
dikeluarkan ke ribosom. Sistem koreksi ini disebut dengan proofreading. Akurasi
sistem translasi ditentukan oleh 2 hal yaitu pada saat penambahan muatan pada tRNA
dan pada saat aminoasil-tRNA melekat pada sisi ribosom.