Upload
dwie-jrfatt
View
215
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
macam macam macan
Citation preview
A. Bela Negara
1. Menurut UUD pasal 30
UU No. 20 1982 : HANKAM.
Bela negara adalah tekad, sikap dan tindakan warga negara yang teratur, menyeluruh,
terpadu dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air (wilayah Nusantara)
dan kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia dengan keyakinan pada Pancasila
sebagai dasar negara serta berpijak pada UUD 1945 sebagai konstitusi negara.
2. Menurut UUD pasal 31
UU No. 2/1989: System pendidikan nasional
Bela negara dilakukan melalui pendidikan bela negara, pendidikan dapat dilakukan
lewat 2 jalur:
a. Formal : Sekolah
PPBN tingkat dasar (SD-SMA)
PPBN tingkat lanjut (Perguruan Tinggi)
b. Nonformal, informal (di luar sekolah), Contoh : Kegiatan PRAMUKA
Berdasarkan pengertian bela negara dalah membela kepentingan nasional pada
seluruh aspek kehidupan nasional, hal ini memberikan kejelasan bahwa bela negara
tidak berhubungan dengan kepentingan militer semata, tetapi kepentingan seluruh
bangsa yang konsekuen dengan cita-citanya pada saat ingin mendirikan negara
Republik Indonesia.
Sifat bela negara yaitu:
1) Sempit
Bela negara secara sempit adalah bela negara hanya terbatas pada
mempertahankan keutuhan dan kedaulatan negara saja oleh TNI dan POLRI
dengan menggunakan senjata
2) Luas
Bela negara secara luas adalah bela negara dilaksanakan oleh warga negara sesuai
dengan profesu, kemampuan, kodrat masing-masing meliputi berbagai bidang
kehidupan. Berdasarkan Undang-Undang 1945 pada pasal 30 tertulis bahwa
“Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan
negara. dan syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang”. Jadi
sudah pasti mau tidak mau kita wajib ikut serta dalam membela negara dari
segala macam ancaman, Gangguan dan hambatan baik yang datang dari luar
maupun dari dalam.
Beberapa dasar hukum dan peraturan tentang Wajib Bela Negara :
a) Tap MPR no VI tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan
Keamanan Nasional;
b) Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat;
c) Undang-Undang No. 20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok hankam Negara
RI diubah oleh Undang-Undang No. 1 tahun 1988;
d) Tap MPR No VI tahun 2000 tahun tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.;
e) Tap MPR No. VII tahun 2000 tentang peranan TNI dan POLRI;
f) Amandemen UUD’45 pasal 30 dan pasal 27 ayat 3;
g) Undang-Undang No. 3 tahun 2002 tentang pertahanan Negara.
Berdasarkan pasal 27 ayat 3 dalam perubahan kedua UUD 1945, “Bahwa usaha
bela negara merupakan hak dan kewajiban setiap waga negara”. Hal ini menunjukkan
adanya asas demokrasi dalam pembelaan negara yang mencakup 2 arti. Pertama, bahwa
setiap warga negara turut serta dalam menentukan kebijakan tentang pembelaan negara
melalui lembaga-lembaga perwakilan sesuai dengan UUD 1945 dan perundang-
undangan yang berlaku. Kedua, bahwa warga negara harus turut serta dalam setiap
usaha pembelaan negara sesuai dengan kemampuan dan profesinya masing-masing.
3. Pendidikan
Pendidikan menurut pengertian Yunani adalah pedagogik, yaitu : ilmu menuntun
anak. Orang romawi melihat pendidikan sebagai educare, yaitu mengeluarkan dan
menuntun, tindakan merealisasikan potensi anak yang dibawa waktu dilahirkn di dunia.
Bangsa Jerman melihat pendidikan sebagai Erziehung yang setara dengan educare,
yakni : membangkitkan kekuatan terpendam atau mengaktifkan kekuatan/potensi anak.
Dalam bahasa Jawa, pendidikan berarti panggulawentah (pengolahan), mengolah,
mengubah kejiwaan, mematangkan perasaan, pikiran, kemauan dan watak, mengubah
kepribadian seorang anak.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan berasal dari kata didik
(mendidik), yaitu: memelihara dan memberi latihan (ajaran, pimpinan) mengenai
akhlak dan kecerdasan pikiran. Sedangkan pendidikan mempunyai pengertian : proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses, perbuatan, cara
mendidik. Ki Hajar Dewantara mengartikan pendidikan sebagai daya upaya untuk
memajukan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan
masyarakat.
Dari etimologi dan analisis pengertian pendidikan di atas, secara singkat
pendidikan dapat dirumuskan sebagai tuntutan pertumbuhan manusia sejak lahir hingga
tercapai kedewasaan jasmani dan rohani, dalam interaksi dengan alam dan lingkungan
masyarakatnya.
B. Pembahasan
1. Alasan Negara Wajib Dibela oleh Masyarakatnya
Usaha pembelaan negara bertumpu pada kesadaran setiap warganegara akan hak
dan kewajibannya. Kesadaran demikian perlu ditumbuhkan melalui proses motivasi
untuk mencintai tanah air dan untuk ikut serta dalam pembelaan negara. Proses
motivasi untuk membela negara dan bangsa akan berhasil jika setiap warga negara
memahami kemungkinan segala macam ancaman terhadap eksistensi bangsa dan
negara Indonesia. Dalam hal ini ada beberapa dasar pemikiran yang dapat dijadikan
sebagai bahan motivasi setiap warga negara untuk ikut membela negara Indonesia.
Contohnya:
Siskamling, dengan kegiatan siskamling maka keamanan dan ketertiban masyarakat
akan tetap terpelihara.
Posko Siskamling Masyarakat
2. Bela Negara dalam Pendidikan/Sekolah.
Di era globalisasi seperti sekarang ini usaha yang harus dilakukan untuk membela
negara adalah siskamling, membantu korban bencana alam, belajar dengan tekun. Kita
sebagai pelajar turut membela negara dengan belajar. Contohnya melalui Pendidikan
Kewarganegaraan, kegiatan ekstrakulikuler dan intrakulikuler.
Salahsatunya:
Menjaga nama baik sekolah dengan tidak melakukan perbuatan yang berdampak
negatif bagi sekolah dan sebagainya
\\\\\\\\
3. Bela Negara dalam Keluarga.Di dalam keluarga kita mempunyai saudara. Saudara yang lebih tua kita panggil
kakak. Saudara yang lebih muda kita panggil adik.
Ayah adalah kepala keluarga yang bertugas mencari nafkah. Ibu adalah kepala
rumah tangga yang bertugas mengurus rumah tangga. Sebagai anak, tugas utama kita
adalah belajar. Selain itu sudah menjadi bagian tugas utama kita adalah membantu
meringankan pekerjaan orang tua sesuai dengan kamampuan kita.
Kerukunan antara semua anggota keluarga harus dijaga agar ketentraman dalam
keluarga dapat tercipta. Kerukunan dalam keluarga dapat dilaksanakan dalam bentuk
pelaksanaan tugas sesuai dengan kewajiban masing-masing. Ketentraman dalam
keluarga akan tercapai apabila ada sikap saling menghormati dan menghargai antara
anggota keluarga.
Gambar Tauran Antar Pelajar
Ayah dan ibu mencintai anak-anaknya. Anak sudah seharusnya menghormati
orang tua. Kakak menyayangi adik. Kakak dan adik saling menyayangi. Kakak dan
adik saling membantu. Di dalam keluarga yang rukun dan damai, tidak pernah
terdengar ada keributan. Mereka hidup saling menyayangi.
Contohnya: Mengembangkan sikap saling mengasihi, saling menolong, saling
menghormati dan menghargai antar anggota keluarga.
4. Upaya bela negara di lingkungan negara.
Hukum dibuat untuk dipatuhi, kepatuhan terhadap hukum mengakibatkan
terjadinya ketertiban dalam masyarakat dan sebaliknya ketidak patuhan terhadap
hukum akan mengakibatkan kekacauan. Kita dapat bayangkan jika pengendara
kendaraan bermotot tidak mematuhi peraturan lalu lintas diperempatan jalan, dimana
disana ada lampu lalu lintas yang mengatur, pengendara diharuskan berhenti jika lampu
lalu lintas merah, dan harus menunggu sampai hijau untuk jalan, tetapi ada juga satu
dua pengendara sepeda motor yang nyelonong ketika lampu berwarna merah, hal ini
tentu membahayakan keselamatannya dan keselamatan pengendara lain jika terjadi
tabrakan.
Kepatuhan kepada hukum tidak hanya dilakukan ketika ada petugas melainkan
harus dilakukan dengan kesadaran bahwa hukum diciptakan untuk melindungi kita.
Ketaatan atau kepatuhan terhadap hukum yang berlaku merupakan konsep nyata dalam
dri seseorang yang diwujudkan dengan dalam prilaku yang sesuai dengan sistim hukum
yang berlaku, tingkat kepatuhasn terhadap hukum secara langsung menunjukan
kesadaran hukum. Kepatuhan hukum mengandung arti bahwa seseorang memiliki
kesadaran untuk :
sikap saling mengasihi
a. Memahami peraturan perundang-undangan yang berlaku
b. Mempertahankan tertib hukum yang ada
c. Menegakan kepastian hukum
Ciri-ciri orang yang berprilaku sesuai hukum
1) Disenangi masyarakat
2) Tidak menimbulkan kerugian bagi orang lain
3) Mencerminkan sikap sadar hukum
4) Tidak menyinggung perasaan orang lain
5) Menghormati hak-hak morang lain
Contohnya: Mematuhi peraturan hukum yang berlaku