Upload
esme
View
71
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
SITUASI PERBURUHAN & DIALOG SOSIAL di INDONESIA. Disampaikan pd MNC Training (Women Training) Le Dian Hotel , Serang : 21 Oktober 2012 Nikasi Ginting / Sekjen DPP FPE SBSI. Hasil Survey dari 658 pimpinan Serikat Pekerja / Buruh : - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
SITUASI PERBURUHANSITUASI PERBURUHAN& DIALOG SOSIAL di & DIALOG SOSIAL di
INDONESIAINDONESIADisampaikan pd MNC Training
(Women Training)Le Dian Hotel ,Serang : 21 Oktober 2012
Nikasi Ginting/ Sekjen DPP FPE SBSI
Hasil Survey dari 658 pimpinan Serikat Pekerja/Buruh :
- hampir separuh kasus terkait dengan pemecatan
- sepertiga kasus tentang kebebasan berserikatKetidakpatuhan terhadap UU memprihatinkan
(survey perusahaan formal yang ada SP/SB)Ketidakpatuhan UU diperkirakan lebih banyak
jumlahnya di tempat kerja & perushaan yg tidak ada Sp/SB
(ACILS 2010/Core Labor rights in Indonesia,survey of violations in the formal sector)
Jumlah pelanggaran atas hak-hak buruh menurut jenis (%)
Jenis pelanggaran Pangsa (%)
1.Pemecatan 49,52.Kebebasan berserikat 31,8- Menolak mengakui SP/SB 5,5- Memecat pimpinan SP/SB 20,4- Tindak kriminal 3,6- Kasus lain 2,3
3. Perselisihan kontrak/status 11,74. Upah Minimum 6,05. Perundingan bersama 5,16.Outsourcing 3,67.Cakupan Jaminan Sosial(Jamsostek) 3,08. hak-hak Perempuan 0,9
Beberapa kasus melibatkan tindak pelanggaran ganda !
Globalisasi telah menyebabkan gerakan buruh terus melemah karena investor dengan mudah mengalihkan lokasi produksi ke negara lain, ( Kepala Penasihat Teknis Proyek International Labour Organization (ILO) Better Work Indonesia Simon Field.
Daya saing global di antara negara-negara yang menyediakan tenaga kerja dapat menuju pada penekanan upah yang lebih rendah.
Hal tersebut membuat kondisi kerja menjadi tidak layak.
"Banyak pekerjaan baru dalam bidang manufaktur dan jasa yang tidak layak, tidak aman, tidak terjamin, tidak ada kontribusi sosial, upah rendah, tidak ada serikat, dan kondisi kerja yang buruk,"
Di sisi lain, pekerja yang riskan untuk dieksploitasi, yaitu anak-anak, perempuan, pekerja sektor informal, dan pekerja paruh waktu, yang sering kali tidak berserikat ataupun di dukung oleh serikat pekerja serikat buruh.
Untuk meningkatkan kapasitas dan kekuatan buruh, maka gerakan pekerja/buruh harus membangun aliansi dengan organisasi-organisasi pekerja/buruh yang rentan. Advokasi untuk globalisasi yang bertanggung jawab sosial dan membangun aliansi yang luas dengan organisasi internasional yang memiliki tujuan yang sama juga harus dilakukan.
Data dari Organisasi Pekerja Internasional (International Labour Organization-ILO) menunjukkan bahwa :
Ada 90 federasi buruh nasional, Enam konfederasi besar, Sekitar 11.000 serikat pekerja dan serikat
buruh yang telah dibentuk dan didaftarkan sejak 2011.
Sementara untuk konflik perburuhan, ILO mencatat ;
Sebanyak 192 pemogokan yang melibatkan 125.784 pekerja dan
812.131 jam kerja hilang di tahun 2010.Jumlah total perselisihan pada tahun 2010
adalah 612 kasus.
Tahun 2011 lalu Indonesia menjadi negara pertama di dunia yang mengadaptasi PAKTA LAPANGAN KERJA GLOBAL ILO dalam konteks Indonesia, yang diadopsi dari Konferensi perburuhan Internasional ke-98 di Jenewa tahun 2009
Ada tujuh (7) langkah yang dicanangkan oleh Pemerintah RI di sidang Konferensi ILO ke -100 di Jenewa,Swiss ihwal situasi ketenagakerjaan global yang membutuhkan kerja sama internasional a.l :
1) Mempromosikan pro growth, pro job, & pro poor2) Kebijakan & strategis penciptaan lapangan kerja
harus dipandu o/ visi pembangunan berkelanjutan (pro environment)
3) Kehormatan pekerja/buruh harus dilindungi & dipromosikan
4) Kebijakan pembangunan harus menyediakan peluang bagi pekerja/buruh u/ terlibat
5) Kerjasama global harus menjamin bahwa keuntungan global dibagi secara seimbang
6) Pelaksanaan ratifikasi konvensi secara terpadu7) Bahu membahu u/ membangun era baru keadilan
sosial.
Serikat buruh adalah organisasi yang dibentuk dari,oleh & untuk buruh.yang bersifat bebas, terbuka, mandiri,demokratis.
Bertujuan memperjuangkan,membela,melindungi hak & kepentingan buruh serta meningkatkan kesejahteraan buruh & keluarganya.
Masalah yang dihadapi SP/SB :- Anggota SP/SB & buruh non anggota
masih berjuang sendiri-sendiri- Menyerahkan seluruh masalah pada
organisasi (pucuk pimpinan)- Lemah pendanaan- Kapabilitas mengembangkan organisasi
masih kurang- Visi yang masih belum menyatu
Masalah yang dihadapi pihak perusahaan :
- Belum mengakui sepenuhnya keberadaan serikat
- Tidak menempatkan mitra yang sejajar dgn SP/SB
- Perundingan PKB sangat sulit- Enggan membentuk LKS Bipartit- Kalau ada LKS hanya formalitas,yang
cendrung u/ penyelesaian PHI.
- Lebih senang mempekerjakan yg terikat dgn PKWT a/ menyerahkan pekerjaan pd pihak lain by pemborongan pekerjaan a/ pengerah jasa tenaga kerja.
- Perlindungan sosial spt upah jaminan sosial ; kesehatan;hari tua;sangat minim bahkan hampir tidak ada
- Kepastian kerja tidak terjamin ,karena memeperkenalkan PKWT & sub-contracting system
Dari sisi kebijakan ketenagakerjaan :- Penerapan system “flexible labour market”- Masalah pengangguran belum terpecahkan- Pelatihan ketrampilan kerja masih terabaikan- Koordinasi antar dep.kementrian,pemerintah
pusat & daerah belum sinkron- Program jaminan sosial belum tertata dgn
baik
Dari sisi kebijakan global :- Tekanan kebijakan ekonomi pasar bebas- Dominasi lembaga ekonomi & keuangan
International (IFI)- CSR yang baik masih menjadi persoalan
perusahaan- Tekana MDG’s dirasakan berat bagi
pemerintah- Dorongan bagi ILO u/ melaksanakan kerja
layak (decent work) belum terurai & dijalankan secara terpadu & terukur.
Bentuk dan forum Sosial dialoq : Di tingkat perusahaan :- Perundingan penyelesaian sengketa & perundingan PKB- Keputusan yg diambil adalah mengikat,- Forum LKS Bipartiet ; wajib dibentuk > 50 anggota.- Forum komunikasi & konsultasi mengenai ketenagakerjaan
di perusahaan- Forum membahas masalah hubungan industrial dlm
meningkatkan produktifitas & kesejahteraan- Keputusannya bersifat rekomendasi u/ penetapan
kebijakan perusahaan- Rekomendasi yang ditetapkan sebagai kebijakan o/
perusahaan dgn demikian sifatnya mengikat.
Tingkat Wilayah ;- LKS tripartit pusat/nasional- LKS tripartit Propinsi- LKS tripartit Kab./ kota- LKS tripartit sektoral
nasional,propinsi,kab./Kota- Keanggotaan : Triparit ( Pem. Pengusaha &
SP/SB)- Tugas : memberi pertimbangan,saran &
pendapat pd pemerintah bersangkutan dlm menyusun kebijakan & masalah ketenagakerjaan.
TUGAS & PERJUANGAN SP/SB yang tergabung dalam wadah MPBI :
1. Jalankan jaminan kesehatan untuk seluruh rakyat per 1 Januari 2014 (termasuk para guru bantu,honorer,kontrak ) berhak dibiaya jaminan kesehatannya seumur hidup melalui penerima bantuan iuran
2. Jalankan jaminan pensiun wajib untuk buruh per 1 Juli 20153. Tolak kebijakan upah murah dengan merevisi permenakertrans
no 17 tahun 2005 tentang KHL,termasuk upah guru yang diberikan upah layak (upah guru bantu,honorer,kontrak) yang dananya diambil dari APBN/APBD
4. Hapuskan system outsourcing tenaga kerja yang bersifat eksploitatif
5. Berikan subsidi buruh & keluarganya melalui APBN/APBD (perumahan,pendidikan,kesehatan & transportasi)
6. Jadikan 1 mei menjadi hari buruh & libur nasional (agenda dari May day 2012)
EFEKTIVITAS PENERAPAN DIALOG SOSIAL pada GERAKAN BURUH di INDONESIA
Kondisi efektivnya dialog sosial :
a.Organisasi pengusaha & SP/SB yang kuatb.Independenc.Memiliki kapasitas tehnis & akses ke
informasi yg diperlukan u/ partisipasi
TANTANGAN TERHADAP DIALOG SOSIAL DI INDONESIA Besarnya jumlah pekerja informal (68%)=> mayoritas
pekerja pada cakupan non primer Buruh yang berserikat di tingkat nasional : 3.414.455 &
anggota APINDO sangat rendah Kerjasama tripartit tdk memadai (budaya curiga) Jumlah PKB yg sedikit 11.052 dari 166.000 prshn kurang
lebih Perusahaan regulasi masih dominan ; ada 36 710 Aktor dialog sosial tidak kuat Penegakan hukum masih lemah Lemahnya kemampuan keuangan serikat buruh begitu
rentan dipengaruhi o/ uang dan posisi
KETERKAITAN DIALOG SOSIAL di Indonesia 3 pilihan dlm penyelesaian konflik industri; (PHI,strike,&
negosiasi ) Dialog sosial is cara efesiensi u/ mengatasi perselisihan
perburuhan Pengalaman Ind. Gerakan sosial tidak seperti gerakan
ekstrim, konfrontasi terbuka,konflik kelas & revolusi kiri.lebih suka menggunakan kerja sama,musyawarah & budaya harmoni.
Di GARTEKS sdh ada protocol FoA (freedom of Association) bersama dg SB lain, utk negosiasi & dialog dg merek,pemasok & pembeli.
Membuat perjanjian dengan para pihak (serikat,merek,pemasok & pembeli ) ttg kebebasan berserikat dlm prshn yg memproduksi pakaian olah raga.
““BURUH BERSATU PASTI BURUH BERSATU PASTI MENANG”MENANG”
AKU SUDAH TAK TAHAN SELALU MENDERITADI NEGERI YANG KAYA RAYA MERDEKA2 XMARI KITA BERJUANG2XUNTUK MENUNTUT HAK KITA BERSAMA-SAMAMARI KITA BERJUANG 2XKITA PASTI PASTI KITA MENANGKITA PASTIPASTI KITA MENANG