15
Kajian Wajib Mahasiswa Abad 21 Situasi Umum Masyarakat Indonesia Oleh : Raja Amar 25 oktober 2011 1. Keadaan geografis Luas daratan Indonesia adalah 1.922.570 km² dan luas perairannya 3.257.483 km²(wikipedia), merupakan negara dengan luas terbesar ke- 15 di dunia. Dari luasan ini terkandung sangat banyak potensi alam yang akan dibahas pada poin berikutnya. Iklim Terletak di sekitar garis khatulistiwa yaitu 6°LU - 11°08'LS dan dari 95°'BT - 141°45'BT, menyebabkan Indonesia hanya memiliki 2 musim yaitu musim penghujan serta kemarau yang terbagi dengan rentang waktu yang sama (6 bulan). Tidak seperti musim dingin, kedua musim di Indonesia merupakan musim yang tidak menganggu produktifitas manusia dalam bekerja bahkan akan mendukung kegiatan produksi jika dikenali dengan baik. Sebagai contoh pada saat musim penghujan, air hujan dapat ditampung sebagai cadangan pengairan di musim kemarau. Sehingga pada saat musim kemarau tidak terjadi kekeringan (keterbatasan air). Waktu kerja yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia lebih panjang dibandingkan negeri-negeri di Eropa, dimusim penghujan cuaca tidak terlewat dingin dan tidak menghambat produksi apapun bahkan saat musim penghujan datang kaum tani di Indonesia menyabut dengan suka cita karena musim tanam segera datang. Begitu pula disaat musim kemarau walaupun disekitar garis katulistiwa atau biasa orang bilang bahwa matahari lebih dekat kaum tani di Indonesia juga mulai bisa memanen hasil hutan dan perkebunan. Bahkan panas terik seperti apapun bukan suatu halangan bahkan dibeberapa tempat karena waktu cerah cuacanya semakin giat untuk bekerja. Pulau Jumlah pulau di Indonesia mencapai 17.504 pulau dan sekitar 6.000 di antaranya tidak berpenghuni. (wikipedia). Pernah dikatakan dalam republikaonline.com “pulau-pulau di Indonesia masih menjadi raksasa ekonomi yang tertidur”. Sangat banyak potensi yang terdapat didalamnya, di setiap pulau tersebut memiliki banyak potensi yang berbeda-beda. Dapat dibayangkan bagaimana pengelolaan 17.504 pulau ini jika dilakukan dengan baik. Terbukti tidak sedikit investor yang melirik pulau-pulau ini, salah satunya Investor dari Maladewa, melirik Pulau Tabuan di Banyuwangi, Jawa Timur, untuk lokasi wisata bahari. Pulau-pulau Menghasilkan garis pantai Indonesia terpanjang keempat di dunia dengan panjang mencapai lebih dari 95.181 kilometer (antaranews). Bibir pantai terpanjang ini salah satunya dapat menjadi lahan pertanian garam yang sangat mengiurkan. Sayangnya sampai saat ini Indonesia masih melakukan import garam untuk memenuhi kebutuhan garam dalam negeri. Begitu juga keberadaan pulau-pulau potensial ini justru menjadi persengketaan dan memunculkan konflik dengan negara-negara tetangga. Laut Luas perairan di Indonesia yang mencapai 3.257.483 km² ini memiliki potensi sangat besar. Menurut kompas.com tahun 2009, Prakiraan nilai ekonomi potensi dan kekayaan laut Indonesia yang telah dihitung para pakar dan lembaga terkait, dalam setahun mencapai 149,94 miliar dollar AS atau sekitar Rp 14.994 triliun.

Situasi Umum Masyarakat Indonesia terik seperti apapun ... · PDF fileKajian Wajib Mahasiswa Abad 21 ... Perkebunan kelapa sawit tersebar di Indonesia barat seluas 15 ... produksi

  • Upload
    buidat

  • View
    221

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Situasi Umum Masyarakat Indonesia terik seperti apapun ... · PDF fileKajian Wajib Mahasiswa Abad 21 ... Perkebunan kelapa sawit tersebar di Indonesia barat seluas 15 ... produksi

Kajian Wajib Mahasiswa Abad 21

Situasi Umum Masyarakat Indonesia

Oleh : Raja Amar

25 oktober 2011

1. Keadaan geografis

Luas daratan Indonesia adalah 1.922.570 km² dan luas perairannya

3.257.483 km²(wikipedia), merupakan negara dengan luas terbesar ke-

15 di dunia. Dari luasan ini terkandung sangat banyak potensi alam

yang akan dibahas pada poin berikutnya.

Iklim

Terletak di sekitar garis khatulistiwa yaitu 6°LU - 11°08'LS

dan dari 95°'BT - 141°45'BT, menyebabkan Indonesia hanya memiliki

2 musim yaitu musim penghujan serta kemarau yang terbagi dengan

rentang waktu yang sama (6 bulan). Tidak seperti musim dingin,

kedua musim di Indonesia merupakan musim yang tidak menganggu

produktifitas manusia dalam bekerja bahkan akan mendukung

kegiatan produksi jika dikenali dengan baik. Sebagai contoh pada saat

musim penghujan, air hujan dapat ditampung sebagai cadangan

pengairan di musim kemarau. Sehingga pada saat musim kemarau

tidak terjadi kekeringan (keterbatasan air).

Waktu kerja yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia lebih

panjang dibandingkan negeri-negeri di Eropa, dimusim penghujan

cuaca tidak terlewat dingin dan tidak menghambat produksi apapun

bahkan saat musim penghujan datang kaum tani di Indonesia

menyabut dengan suka cita karena musim tanam segera datang. Begitu

pula disaat musim kemarau walaupun disekitar garis katulistiwa atau

biasa orang bilang bahwa matahari lebih dekat kaum tani di Indonesia

juga mulai bisa memanen hasil hutan dan perkebunan. Bahkan panas

terik seperti apapun bukan suatu halangan bahkan dibeberapa tempat

karena waktu cerah cuacanya semakin giat untuk bekerja.

Pulau

Jumlah pulau di Indonesia mencapai 17.504 pulau dan sekitar

6.000 di antaranya tidak berpenghuni. (wikipedia). Pernah dikatakan

dalam republikaonline.com “pulau-pulau di Indonesia masih menjadi

raksasa ekonomi yang tertidur”. Sangat banyak potensi yang terdapat

didalamnya, di setiap pulau tersebut memiliki banyak potensi yang

berbeda-beda. Dapat dibayangkan bagaimana pengelolaan 17.504

pulau ini jika dilakukan dengan baik. Terbukti tidak sedikit investor

yang melirik pulau-pulau ini, salah satunya Investor dari Maladewa,

melirik Pulau Tabuan di Banyuwangi, Jawa Timur, untuk lokasi

wisata bahari.

Pulau-pulau Menghasilkan garis pantai Indonesia terpanjang keempat

di dunia dengan panjang mencapai lebih dari 95.181 kilometer

(antaranews). Bibir pantai terpanjang ini salah satunya dapat menjadi

lahan pertanian garam yang sangat mengiurkan. Sayangnya sampai

saat ini Indonesia masih melakukan import garam untuk memenuhi

kebutuhan garam dalam negeri. Begitu juga keberadaan pulau-pulau

potensial ini justru menjadi persengketaan dan memunculkan konflik

dengan negara-negara tetangga.

Laut

Luas perairan di Indonesia yang mencapai 3.257.483 km² ini

memiliki potensi sangat besar. Menurut kompas.com tahun 2009,

Prakiraan nilai ekonomi potensi dan kekayaan laut Indonesia yang

telah dihitung para pakar dan lembaga terkait, dalam setahun

mencapai 149,94 miliar dollar AS atau sekitar Rp 14.994 triliun.

Page 2: Situasi Umum Masyarakat Indonesia terik seperti apapun ... · PDF fileKajian Wajib Mahasiswa Abad 21 ... Perkebunan kelapa sawit tersebar di Indonesia barat seluas 15 ... produksi

Kajian Wajib Mahasiswa Abad 21

Meliputi perikanan, wilayah pesisir lestari, biotehnologi, minyak

bumi, dll. Dari kekayaan perairan tersebut terdapat 6.800 kapal yang

rata-rata berukuran 30 GT hingga 100 GT ke atas. Kapal milik

pengusaha nasional masih sangat sedikit jumlahnya, sebagian besar

masih menyewa kapal milik asing. Potensi dan kondisi itulah yang

dimanfaatkan para nelayan asing yang melakukan kegiatan illegal

fishing selama ini. Dari deteksi udara yang dilakukan oleh

Bakorkamla dan Border Protection Command (BPC) Australia,

didapati puluhan kapal besar dan kapal tanker yang mencurigakan

yang berlayar dengan sangat pelan di sekitar perbatasan RI-Australia.

Kapal-kapal tramper tersebut mendatangi kapal-kapal ikan kecil untuk

mengangkut hasil tangkapan dan membawanya ke luar, dan biasanya

dilakukan 2 minggu sekali.(tabloid diplomasi).

Beberapa hal yang pernah terungkap bahwa selain melimpahnya ikan,

mutiara, dan hasil laut lainnya, perairan ini dapat dimanfaatkan

sebagai pengembangan tekhnologi. Salah satunya pengembangan

pembangkit listrik tenaga gelombang laut.

Hutan dan Perkebunan

Keberadaan hutan di indonesia sangat potensial, baik sebagai

paru-paru dunia, penanggulangan banjir hingga yang terpenting

menyimpan potensi ekonomi bagi kesejahteraan rakyat. Tidaklah

miris ketika kekayaan ini menjadi dilema bagi kita. Pengelolaan hutan

ditakutkan menyebabkan kerusakan alam, sehingga menjadi dalih

pengekangan pengelolaan hutan oleh rakyat. Hutan lindung

memunculkan banyak konflik di Indonesia. Padahal jika pengelolaan

hutan dilakukan dengan baik, potensi-potensi hutan seluas 138 juta Ha

dapat digunakan dengan maksimal tanpa merusak alam. Menurut

green “peace” dengan asumsi luas hutan Indonesia hanya 100 juta ha

dalam waktu 20 tahun potensi hutan tetap terjaga berarti kita hanya

mengmbil 5% setiap tahunnya dari 100 juta hektare tersebut. 5% dari

100 juta hektare = 5 juta hektare , kemudian di konversi ke meter

persegi, 5 juta x 5 juta = 25 juta m persegi. Permisalan berikutnya, kita

dimisalkan menanam pohon jati. Jarak tanam aman penanaman

tanaman jati adalah 5 meter x 5 meter = 25 m persegi untuk setiap

pohonnya.Berarti dalam luas 25 juta hektare akan ada 1 juta pohon

jati. Sedangkan harga pohon jati per kubik = 4-5 US$ (harga standar

nasional menurut indonesia.go.id). Berikut kita hitung kubik dari satu

buah pohon jati , kita anggap pohon jati tinggi 20 meter dan diameter

4 meter (dalam kategori tanaman layak tebang lihat web departemen

kehutanan) untuk menghitung kubik berarti rumus luas kali tinggi,

luas lingkaran = 3,14 x 2 pangkat 2 = 12,56 x 20 = 251,2 kita

setarakan 251 kubik , kita kalikan harga per kubiknya 251 x 4 = 1004

US$ . Dalam hasil akhir satu tahun negara akan mendapatkan uang

sebesar , 1004 US$ x 1 Juta = 1.004.000.000 US$. (sumber:

green“peace”).

Sayangnya sampai saat ini pengelolaan hutan hanya tegas tidak boleh

dimanfaatkan oleh warga sekitar. Padahal pemanfaatan rakyat sekitar

terhadap hutan tidak menimbulkan kerusakan lingkungan, kenapa?

Karena kesadaran bahwa rusaknya hutan adalah kerusakan sumber

ekonomi dan bahkan tempat tinggal rakyat sekitar hutan. Selebihnya

illegal logging semakin liar terjadi di Indonesia.

Perkebunan kelapa sawit tersebar di Indonesia barat seluas 15

juta hektar dari luas tersebut 8 juta Ha diantaranya mulai

menghasilkan pada tahun 2009. Perkebunan di indonesia masih

dimiliki oleh asing dan sisanya swasta. Belum ada pengelolaan

perkebunan secara massal/bersama, padahal dengan mode produksi

Page 3: Situasi Umum Masyarakat Indonesia terik seperti apapun ... · PDF fileKajian Wajib Mahasiswa Abad 21 ... Perkebunan kelapa sawit tersebar di Indonesia barat seluas 15 ... produksi

Kajian Wajib Mahasiswa Abad 21

bersama diperkirakan dapat meningkatkan penghasilan 2 kali lipat dan

penghematan biaya pengelolaan. Sebagai pembandingnya eksploitasi

oleh investor seperti yang dipaparkan oleh Direktur Eksekutif WALHI

Berry Nahdian Forqan pada kesempatan siaran pers dalam rangka

menyambut hari jadi WALHI yang ke-31 (14/10/2011), bahwa saat ini

tercatat 42,96 juta Ha atau setara 21% dari total luas daratan Indonesia

telah mendapat izin ekplorasi pertambangan. Sedangkan untuk

perkebunan sawit dari rencana 26,710,800 ha telah teralisasi

9,091,277 juta ha. Alih fungsi ekosistem rawa gambut seluas

3.145.182,20 ha. Tidak hanya itu saja, bahkan sungai-sungai kecil

selain telah diubah menjadi areal kebun sawit telah pula ditimbun oleh

perusahaan hingga tidak berfungsi.

Sampai saat ini Indonesia masih menempati posisi teratas

sebagai negara produsen minyak kelapa sawit (CPO) terbesar dunia,

dengan produksi sebesar 19,4 juta ton pada 2009. Dari total produksi

tersebut diperkirakan hanya sekitar 25% sekitar 4,8 juta ton yang

dikonsumsi oleh pasar domestik. Menurut pemerintah Masalah lain

yang dihadapi industri CPO adalah tidak selaras dengan pertumbuhan

industri turunannya. Pertumbuhan industri CPO dan produk CPO

selama ini hanya diikuti pertumbuhan industri hulu. Seperti, industri

fatty acid, fatty alcohol, glycerine, methyl esther. Sampai saat ini CPO

belum dimanfaatkan secara optimal untuk pengembangan industri

hilir. Produk industri hilir hasil olahan CPO yang pengembangannya

masih minim seperti surfactant, farmasi, kosmetik, dan produk kimia

dasar organik. Padahal dengan mengembangkan industri hilir, maka

nilai mata rantai dan nilai tambah produk CPO akan semakin tinggi.

Apalagi, produk turunan CPO mempunyai hubungan dengan sektor

usaha dan kebutuhan masyarakat di bidang pangan. Misalnya, pupuk,

pestisida, bahan aditif makanan, pengawet makanan, penyedap

makanan, kemasan plastik. Dari sini dapat dilihat bahwa pengolahan

bahan baku di Indonesia tidak tuntas hingga siap pakai, sehingga daya

jualnya tidak optimal. Padahal keuntungan besar terdapat pada

produksi industri hilir dgn hasil produksi siap konsumsi.

Jika melihat pendapatan terbesar negara kuba berasal dari

tembakau yang mendapat predikat terbaik di dunia, maka miris

melihat kondisi pertanian tembakau di Indonesia yang merupakan

tembakau terbaik ke2 setelah kuba. Kondisi petani tembakau yang

tidak jauh dari petani lainnya dan buruh pabrik rokok yang selalu

dihantui oleh fatwa haram rokok. Sama sekali tidak ada upaya

pengembangan produksi ini. Padahal jika melihat keberhasilan kuba,

industri rokok sangat menjanjikan pertumbuhan ekonomi. Dilema

antara fatwa haram, ketidakmampuan penyediaan lapangan pekerjaan

bagi petani tembakau dan buruh pabrik rokok hanya membawa

potensi ini ke dalam kebiasaan pikun birokrasi. Sehingga kampanye

sehat soal mengurangi konsumsi rokok tetap tidak disambut meriah

dan tidak menghasilkan apa-apa. Satu hal yang dihasilkan yaitu

terhimpitnya industri rokok dalam negeri dan digantikan philip morris

dengan tawanya, melalui marlboro dan sampoerna (99% sahamnya

dimiliki philip morris).

Kekayaan alam

Kekayaan mineral yang terkandung didalam perut bumi Indonesia

sangatlah luar biasa banyaknya. Tidak hanya mineral yang lazim

didapati, namun juga uranium sebagai bahan dasar pembuat nuklir

sangatlah melimpah di negeri Indonesia. Bahkan uranium di Indonesia

memiliki kadar resiko pengolahan yang sangat minim, dan mampu

diolah dalam rentan jangka waktu yang relatif singkat.

Page 4: Situasi Umum Masyarakat Indonesia terik seperti apapun ... · PDF fileKajian Wajib Mahasiswa Abad 21 ... Perkebunan kelapa sawit tersebar di Indonesia barat seluas 15 ... produksi

Kajian Wajib Mahasiswa Abad 21

Negara dengan kekayaan alam yang melimpah ruah ini ternyata dapat

mengalami krisis energi. Krisis energi telah pula menghantui

Indonesia karena sebagaian besar sumber bahan mentah telah

diperuntukan bagi kepentingan luar negeri, tidak diutamakan bagi

kepentingan domestik. Dari seluruh pertambangan yang ada, 75

persen dikuasi oleh asing dan 25 oleh dalam negeri. Dan untuk migas

sebesar 70 persen dikuasai oleh perusahaan asal AS. Pada 2004 kilang

minyak nasional menghasilkan 400,48 juta barel dan pada 2010

menurun menjadi 344,82 juta barel. Sedangkan import minyak mentah

dari tahun ketahun cenderung meningkat, pada 2008 sebesar 97 juta

barel dan pada 2010 menjadi 101 juta barel. Disektor tambang batu

bara, produksi batubara Indonesia pada tahun 2010 tercatat sebesar

280 juta ton atau lebih besar dari target pemerintah yaitu sebesar 250

juta ton. Dan pada 2011 ini Asosiasi Pengusaha Batubara Indonesia

memperkirakan produksi batu bara sebesar 340 juta ton atau lebih

besar dari target pemerintah yaitu sebesar 300 juta ton. Sedangkan

cadangan batubara terbukti hanya sebesar 4.328 juta ton atau hanya

0,5 persen dari total cadangan batubara dunia. Kondisi ini menunjukan

bahwa pada tahun 2020 Indonesia akan mengalami krisis batubara

yang akut. (sumber:Walhi)

Gunung

Jenis gunung dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu gunung berapi

(vulkanik) dan gunung mati (non vulkanik).

Indonesia yang teletak pada pertemuan 2 jalur pegunungan yang

melintasi benua eropa dan asia (eurasia) menyebabkan Indonesia

memiliki banyak gunung berapi. Di Indonesia terdapat 240 Gunung

berapi yang masih aktif. Letusan gunung berapi ini yang

menghasilkan tanah subur melalui proses mineralisasi, potensi

material (pasir, batu, dll), disamping itu tekanan gunung berapi dapat

dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga uap (ex: tehnologi

pembangkit yang digunakan di dieng). Teknologi ini juga dapat

mengurangi potensi ledakan, sehingga mengurangi resiko bencana

alam. Listrik yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan warga

sekitar, seharusnya hal demikian dapat dikembangkan untuk

memenuhi kebutuhan listrik di seluruh Indonesia.

2. Demografis

Kependudukan

Pada 2011, Indonesia memiliki jumlah penduduk sebesar 245

juta jiwa, membawa Indonesia pada peringkat ke-4 penduduk

terbanyak di dunia (sumber:wikipedia). Yang tergolong dalam

beberapa klasifikasi menurut mata pencahariannya. Mata pencaharian

terbesar dari rakyat Indonesia di dominasi oleh kaum tani yang

mencapai jumlah 60-70% dari total penduduk di Indonesia. Itulah

salah satu faktor yang menjadikan indonesia disbut sebagai negara

agraris. Namun terdapat fakta menarik, dengan bahwa 69 % penduduk

miskin terdapat di pedesaan.

Banyaknya jumlah penduduk ini merupakan sumber tenaga

kerja. Tenaga kerja yang memiliki kesempatan untuk mengembangkan

diri dan memiliki kesempatan mengelola limpahan SDA di Indonesia

akan menghasilkan perekonomian yang mandiri. Catatannya tenaga

kerja ini bukan objek yang berperan dalam pekerjaan yang disediakan.

Namun, tenaga kerja dapat berkembang menjadi tenaga produktif

yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan. Secara otomatis

masalah pengangguran dapat terselesaikan. Penyelesaian persoalan

Page 5: Situasi Umum Masyarakat Indonesia terik seperti apapun ... · PDF fileKajian Wajib Mahasiswa Abad 21 ... Perkebunan kelapa sawit tersebar di Indonesia barat seluas 15 ... produksi

Kajian Wajib Mahasiswa Abad 21

pengangguran seharusnya tidak lagi bersifat temporer, seperti yang

masih berjalan saat ini(ex: KB(keluarga berencana), dll) tapi

paradigma tenaga kerja yang ditransformasi menjadi tenaga produktif

pencipta lapangan pekerjaan.

Hal ini juga dapat mengatasi angka kemiskinan yang semakin

membesar pada tahun 2006 sebanyak 17,8% masyarakat hidup di

bawah garis kemiskinan, dan terdapat 49,0% masyarakat yang hidup

dengan penghasilan kurang dari AS$ 2 per

hari(sumber:wikipedia).(66,8% penduduk miskin). Sehingga untuk

mengatasi kemiskinan, tidak hanya peningkatan daya beli masyarakat

dengan bantuan langsung seperti (mis : BLT(Bantuan Langsung

Tunai)), atau bukan hanya sekedar penyediaan lapangan pekerjaan

yang diciptakan industri-industri asing, tapi mangakar dengan

membuka lapangan pekerjaan pengelolaan SDA oleh rakyat. Solusi ini

dapat mengatasi ketergantungan pekerjaan, penurunan daya tawar

tenaga kerja dalam negri, juga meningkatkan produktifitas dalam

negeri sebagai pengelola Sumber daya secara mandiri.

Keadaan sosial, politik, ekonomi dan rakyat

Keadaan sosial penduduk di Indonesia sangatlah berbanding

terbalik dengan kondisi alam yang tergambar di atas. Luasnya

perkebunan, hutan, laut dll sama seklai tidak bisa dinikamti oleh

rakyat Indonesia. Bahkan luas daratan Indonesia belum juga

menopang perekonomian kaum tani. Padahal sejak dahulu Indonesia

dikenal sebagai negara Agraris. Hal ini salah satu faktor penyebab

Negara Agraris Indonesia yang belum mampu swasembada beras.

Hingga saat ini swasembada pangan di Indonesia hanya menjadi

impian, target, orientasi semu sebagai spirit pemerintahan, utamanya

dalam sektor pertanian. Padahal terukir dengan jelas jumlah kaum tani

di Negara Agraris ini mencapai 60% dari total penduduk Indonesia.

Seperti yang diungkapkan diatas bahwa luas daratan Indonesia tidak

dapat dimanfaatkan oleh 60% rakyat Indonesia. Terbukti dari

kepemilikan lahan pertanian, 56,5% petani Indonesia hanya memiliki

lahan tidak lebih dari 0,5Ha, atau bahkan banyak petani kita tidak

memiliki lahan sama sekali. Terbukti bahwa 56,5% dari 60%

penduduk negara agraris Indonesia yang bermata pencaharian bertani

dinyatakan MISKIN. 56,5% ini yang sering disebut buruh tani dan

tani miskin. Belum lagi ketergantungannya terhadap bahan baku dan

penopang produktifitas pertanian yang sampai saat ini masih dihambat

oleh pemerintah daerah. Terbukti dari :

a. pencabutan subsidi pupuk,

b. UU Penanaman Modal Asing(UU PMA) yang hakekatnya

bertentangan dengan UU pokok Agraria (menyerahkan

pengelolaan sumber daya utamanya tanah oleh rakyat

Indonesia),

c. Berkembangnya perampasan tanah di Indonesia, melalui

berbagai dalih dari mulai persoalan global warming,

pengembangan Industri, pembangunan, penataan kota atau

daerah,

d. Dsb.

Akibatnya dari seluruh rakyat miskin di Indonesia terdapa 69 %

penduduk miskin di pedesaan. Cukup miris ketika lagi-lagi mengingat

indonesia sebagai negara agraris. Topangan perekonomian Pertanian

yang notabene berada di pedesaan justru membuahkan hasil

kemiskinan sebanyak 69% tersebut. Kurang mampu berada di pikiran

Page 6: Situasi Umum Masyarakat Indonesia terik seperti apapun ... · PDF fileKajian Wajib Mahasiswa Abad 21 ... Perkebunan kelapa sawit tersebar di Indonesia barat seluas 15 ... produksi

Kajian Wajib Mahasiswa Abad 21

sehat manusia, namun inilah kondisi kongkrit yang akan kita analisa

lebih lanjut.

Maraknya sengketa tanah yang tidak henti-hentinya

dipertontonkan dan menghiasi berita-berita malam. Tentunya

diberita malam dengan jumlah prosentase penonton sangat minim.

(Inilah salah satu peran media yang tidak bebas dari nilai kepentingan

pemiliknya2). Atasnama pemenang tender, pembangunan, keamanan,

dll perampasan tanah ini di lancarkan tanpa belas kasih dan penuh

pengkhianatan (melalui korupsi mark up anggaran, dsb). Beberapa

konflik agraria yang sering kita jumpai tersebut juga terjadi di DIY,

kabupaten kulonprogo, parangkusumo kabupaten bantul, cangkringan

kabupaten sleman, dll. Konflik agraria mengenai sertifikasi

kepemilikan tanah yang juga memunculkan banyak konflik seperti di

bantaran sungai code DIY, gampingan wirobrajan DIY, dll.

Terindikasi sulitnya pengakuan kepemilikan tanah oleh penduduk

setempat merupakan langkah untuk mempermudah pangambilalihan

tanah oleh pemerintah guna nafsu investasi dan pembangunan.

Perampasan lahan tersebut yang mengakibatkan banyaknya

urbanisasi, penumpukan tenaga kerja di perkotaan, dan melemahnya

daya tawar pekerja. Rentetan ini akan dibahasakan lebih sistematis

beserta persoalan lainnya pada paragraf-paragraf selanjutnya dalam

tulisan ini.

Persoalan yang menjelaskan kondisi masyarakat tidak berhenti

pada hal di atas. Kondisi penduduk Indonesia masih banyak yang

perlu di perhatikan dan lagi. Rate mata pencaharian penduduk

terbanyak ke-2 setelah kaum tani yaitu buruh (tenaga kerja). Juga

termasuk golongan yang dirugikan atas maraknya perampasan tanah.

Lemahnya daya tawar pekerja yang merupakan akibat dari tingginya

angka pengangguran di Indonesia menyebabkan rendahnya upah

buruh. Walaupun UMK (Upah Minimum Kabupaten) telah

ditentukan. Namun pada praktek di lapangan hanya 40% perusahaan

yang memberikan upah sesuai dengan UMK. Penentuan UMK

ditentukan dengan KHL (Kebutuhan Hidup Layak) dan tingkat inflasi.

Pada penentuan KHL biaya-biaya kelayakan hidup diasumsikan

dengan sanga minim, sehingga UMK yang telah ditetapkan tersebut

belum juga menjamin kelayakan hidup buruh. Sebagai contoh upah

minimum kabupaten yang terdapat di provinsi yogyakarta, berkisar Rp

847.000,00 per bulan. Dapat dipertimbangkan dengan kebutuhan

wajar manusia dengan perhitungan sebagai berikut :

Pendapatan per bulan Rp. 847.000,-

Kebutuhan per bulan

Makan @Rp 9.000,- Rp. 810.000,-

(X 3 (dalam 1 hari)X 30hari)

Transportasi @5.000,-/liter Rp. 150.000,-

(X 30hari)

Total pengeluaran (Rp 960.000,-)

Defisit (Rp 113.000,-)

Jadi setiap bulannya buruh di Indonesia harus mencari tambahan

sekurang-kurangnya Rp 113.000,-

Secara langsung ini membuktikan bahwa kebutuhan manusia yang

paling minim saja, yaitu makan dan transportasi saja untuk bekerja

memunculkan defisit anggaran Rp. 60.000,- per bulan. Penghitungan

di atas hanya kebutuhan seorang pekerja saja dan sangat minim.

Belum kebutuhan pokok lainnya seperti pendidikan, rokok, kebutuhan

keluarga, biaya anak sekolah, dll. Itulah gambaran kehidupan buruh

Page 7: Situasi Umum Masyarakat Indonesia terik seperti apapun ... · PDF fileKajian Wajib Mahasiswa Abad 21 ... Perkebunan kelapa sawit tersebar di Indonesia barat seluas 15 ... produksi

Kajian Wajib Mahasiswa Abad 21

Indonesia yang berkerja selama 8-12 jam per hari. Sehingga tidak

mendapat kesempatan untuk mencari pendapatan tambahan.

Kedua elemen masyarakat di atas telah menggambarkan secara

umum kondisi rakyat Indonesia. Hampir setiap hari kita melihat buruh

diperkotaan dan kaum tani di pedesaan, namun pernahkah kita

berpikir tentang kehidupan mereka? Tetap saja sebenarnya kehidupan

buruh dan kaum tani Indonesia masih mudah ditemui. Sayangnya

kondisi miris rakyat Indonesia tidak hanya terjadi pada hal-hal yang

mudah kita temukan seperti diatas. Tapi telah terdapat Penduduk

terbelakang (suku bangsa minoritas dan terasing) yang tersebar di

Indonesia, dengan perincian 2.328 desa, 807 kecamatan, 211

kabupaten. Merekapun juga manusia yang hidup di Indonesia, yang

berarti rakyat Indonesia. Hak dasar manusia juga harus mereka

dapatkan, termasuk pengembangan keahlian agar dapat bersaing.

Bukan menjadi potensi objek wisata, pada prakteknya saat ini suku

bangsa terasing ini menjadi objek, pemerintah hari ini tidak

dibedakannya dengan biantang atau benda bersejarah. Kondisi ini

adalah pelanggaran Hak Asasi Manusia.

Pendidikan

Kondisi pendidikan di Indonesia yang tidak kalah miris.

Penindasan tersistematis membelenggu dunia pendidikan Indonesia.

Jika berbicara orientasi pendidikan yang tidak jauh dari pencetak

tenaga ahli yang murah. Terindikasi dari sistem pendidikan saat ini

tidak mencetak tenaga produktif yang mampu menciptakan sarjana-

sarjana untuk mengembangkan industri dan membangun industri

nasional yang tangguh. Menilik kembali sejarah pendidikan di

Indonesia pada masa pemerintahan belanda yang berorientasi untuk

mempermudah pembangunan irigasi. Tanpa itikad mencerdaskan

kehidupan rakyat, sehingga di awal dikatakan bahwa orientasi

pendidikan kita masih terbelenggu kebutuhan modal, efisiensi biaya

pengolahan bahan baku yang juga dieksplorasi dari Indonesia. Jutaan

penduduk Indonesia yang mengakses pendidikan hingga jenjang

tertinggi, namun belum menghasilkan prestasi penyelesaian kongkrit

persoalan rakyat indonesia. Terangnya sarjana tehnik industri masih

bergulat dengan keunggulan komparatif negara, sehingga menutup

niat mereka untuk menciptakan industri dasar hingga saat ini. Sarjana

ekonominya masih terbelenggu teori-teori yang berkutat pada

pelipatgandaan modal, baik secara individu melalui materi

kewirausahaan penghasil produk tersier maupun mencari label sarjana

untuk menaikkan daya tawarnya terhadap perusahaan-perusahaan

untuk mengabdi. Lagi-lagi tanpa itikad pembangunan ekonomi rakyat

jangka panjang tersistematis. Inilah potret materi pendidikan yang

disebut-sebut tidak ilmiah.

Persoalan dalam akses pendidikan ini juga belum mampu diakses

oleh seluruh rakyat indonesia. Kendala-kendala dalam dunia

pendidikan berkutat pada (1) tingginya biaya untuk menempuh

pendidikan dan (2) fasilitas yang mendukung serta menyelenggarakan

(akses) pendidikan yang tidak merata. Mahalnya biaya pendidikan

yang mencapai puluhan bahkan ratusan juta. Apakah mungkin anak

buruh dan tani dengan pendapatan yang dibahas di atas mampu

mengakses pendidikan ini. Secara tidak langsung ini merupakan

praktek diskriminasi dalam dunia pendidikan. Seleksi akses

pendidikan tidak lagi berbicara soal kemampuan bersaing secara

akademik.

Salah satu faktor yang menyebabkan mahalnya akses pendidikan

ini tidak lain adalah semakin menjamurnya praktek-praktek

Page 8: Situasi Umum Masyarakat Indonesia terik seperti apapun ... · PDF fileKajian Wajib Mahasiswa Abad 21 ... Perkebunan kelapa sawit tersebar di Indonesia barat seluas 15 ... produksi

Kajian Wajib Mahasiswa Abad 21

komersialisasi dalam dunia pendidikan. Baik yang secara terbuka

seperti pemberlakuan universitas menjadi institusi badan usaha

(BUMN) atau bahkan beberapa waktu lalu akan dijadikan Badan

Hukum (melalui UU BHP), hingga praktek komersialisasi yang belum

terlegitimated seperti pemberlakuan KIK di UGM(Universitas Gajah

Mada), denda-denda yang menjamur di UII(Universitas Islam

Indonesia), dll. Transparansi dana yang tidak accountable juga

menjadi peluang komersialisasi pendidikan.

Berikutnya fasilitas pendidikan yang belum merata. Potret

kurangnya pemerataan fasilitas pendidikan tidak jarang lagi

diperdengarkan. Bahkan terdokumentasi secara jelas dalam film

“laskar pelangi”. Itu hanyalah salah satu contoh saja dan masih

banyak kondisi serupa. Nampaknya pemerintah Indonesia lebih

bangga dengan banyaknya investasi dan infrastruktur pendukungnya

yang megah, lebih bangga dengan kedatangannya dari bandara ke

bandara, lebih bangga dengan patung-patung dan monumen tanpa

peduli gedung sekolah yang hampir roboh.

Tidak melupa juga akan pentingnya tenaga pengajar di Indonesia

yang belum terjamin kesejahteraannya. belum melihat jauh ke luar

pulau ini, sangatlah banyak tenaga pendidik yang harus mengampu

banyak materi di tempat yang berbeda-beda. Salah satu motifnya

diakibatkan kurangnya gaji, terbatasnya pengembangan diri di suatu

wilayah, sehingga mengaharuskan mengajar di tempat lain. Hal ini

memiliki dampak tersendiri, yaitu optimalisasi penyampaian materi

akan dipertaruhkan. Memang benar menjadi tenaga pendidik adalah

bentuk abdian, “pahlawan tanpa tanda jasa”, pertanyaannya apakah

pahlawan tidak memiliki kebutuhan hidup? Jika harus memiliki usaha

sampingan, optimalisasi mengajar kembali dipertaruhkan. Pertanyaan

berikutnya apakah pendidikan Indonesia akan selamanya

mengandalkan kerelaan?

Kenaikan sembako

3. Kebudayaan

Suku bangsa

Suku bangsa di Indonesia sangatlah banyak, terutama di luar jawa

yang hampir setiap wilayah memiliki suku bangsa yang berbeda.

Tidak jarang dalam satu wilayah terdapat beberapa suku bangsa.

Terang saja jumlah suku bangsa di Indonesia mencapai 230 suku.

Tentunya setiap suku memiliki bahasa dan budaya masing-masing.

Kenaekaragaman ini mengusung jargon yang disepakati bersama

yaitu “Bhineka tunggal ika” berbeda-beda tapi tetap satu. Itulah

semangat persatuan suku bangsa yang diagungkan. Tidak ada suku

bangsa yang menolak kata tersebut membuktikan bahwa setiap suku

bangsa sama sekali tidak memiliki pemahaman untuk saling

mengganggu.

Bahasa

Terdapat 726 bahasa di Indonesia, Namun hanya ada 1 bahasa

nasional yaitu bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia adaptasi dari

bahasa melayu yang bukan suku bangsa mayoritas, tanpa ada

persengketaan dan konflik, bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa

melayu diakui oleh 230 suku bangsa sebagai bahasa nasional. Hal ini

juga mempertegas keberanekaragaman suku bangsa yang terdapat di

Indonesia memiliki budaya persatuan yang gigih.

Dua aspek kebudayaan di atas untuk saat ini berada pada prepektif

bahwa keberanekaragman tersebut masih di anggap ancaman bagi

persatuan bangsa. Hal ini disimpulkan ketika terjadi konflik didaerah-

daerah, keterbatasan untuk melihat konflik tersebut lebih jauh

Page 9: Situasi Umum Masyarakat Indonesia terik seperti apapun ... · PDF fileKajian Wajib Mahasiswa Abad 21 ... Perkebunan kelapa sawit tersebar di Indonesia barat seluas 15 ... produksi

Kajian Wajib Mahasiswa Abad 21

membawa penyimpulan yang tidak tepat. Salah seorang kawan dari

UAD (Universitas Ahmad Dahlan) pernah mengekspos dalam media

cetak mengenai riset dan penelitiannya terkait konflik antar suku

bangsa di daerah-daerah Indonesia.

Kebudayaan lain

Kebudayaan rakyat Indonesia dalam produksi sangatlah gigih.

Terindikasi dari kebudayaan penduduk mayoritas kaum tani yang

mencapai 60%. Dalam kebudayaan jam kerja kaum tani yang cukup

lama, bahkan tidak menghitung tenaga yang dikeluarkan sebagai biaya

setelah hasil panen. Beberapa desa yang diamati terlihat jam kerja

petani mulai sejak pukul 06.00 sampai pukul 18.00. jam kerja itu

paling sedikit jika di bandingkan beberapa petani di beberapa desa

tertentu. Jam kerja kaum tani hingga 12 jam itu apakah masih

menunjukkan budaya malas penduduk Indonesia? Jam kerja tersebut

berlaku 6 hari kerja tanpa istirahat, karena pertanian butuh

pengelolaan yang rutin.

Tidak jauh berbeda pekerja yang merupakan golongan terbanyak

ke-2 setelah kaum tani. Pekerja di Indonesia rata-rata bekerja selama

8-12 jam per harinya.

Simpulan

“Ibu pertiwi yang mengandung mineral, batu bara, gas, tanah subur,

dll sekian lama telah selingkuh dengan bapak tiri Imperialisme”

(devtra)

Kondisi alam di atas menggambarkan kekayaan alam yang

melimpah ruah dan kebudayaan masyarakat yang maju namun,

dengan kondisi rakyat yang timpang. Pertanyaan terbesar bagi kita

adalah mungkinkah dengan kondisi demikian rakyat Indonesia

mengalami kemiskinan yang berkepanjangan. Mungkinkah kondisi

ini mengkategorikan Indonesia kedalam Least Developed Country

(LDC), yang berarti menderita mass poverty (kemiskinan massal) dan

debt overhang (beban hutang)?.

Sekilas dari data-data di atas, ketika Indonesia mampu mengelola

hutan dan lautnya secara mandiri dalam waktu satu tahun maka APBN

tidak lagi bergantung pada pajak dan alokasinya pada sektor sosial

dapat dikembangkan sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi

dengan signifikan. Pengelolaan SDA di daerah papua yang dikelola

secara mandiri sebagai pengganti eksplolator Free Port maka tenaga

kerja yang terserap 100% dari Indonesia. Tentunya rakyat yang berhak

sepenuhnya atas SDA ini, sehingga tenaga kerja yang merupakan

rakyat Indonesia wajib mendapatkan gaji yang tinggi. Perlu kita

ketahui bahwa gaji karyawan free port Indonesia adalah gaji karyawan

terendah dibandingkan karyawan PT Free Port negara lain. Belum lagi

soal pendapatan negara dari pertambangan yang kini dikelola Free

Port hanya sekitar 8juta per tahun, padahal jika dikelola secara

mandiri dapat mencapai 70T per tahunnya. Artinya kesejahteraan

rakyat papua khususnya akan melejit jauh dibanding saat ini bahkan

jauh di atas rata-rata. Jika di bandingkan dengan kebutuhan belanja

negara maka pendapatan dari pertambangan di papua atau yg

dieksplorasi oleh free port hanya berbanding sangat tipis dengan total

APBN Indonesia yang masih bergantung pada pajak saat ini.

Tidak hanya Free port yang bercokol di tanah papua. Jika

diperhatikan lebih lanjut, kekayaan alam dan juga jumlah penduduk

yang besar ini justru dimanfaatkan oleh pihak eksternal Indonesia

(asing). Berlandaskan juga pada salah satu fakta bahwa 10 perusahaan

terbesar di Indonesia adalah milik USA. Penikmat potensial teritory

Page 10: Situasi Umum Masyarakat Indonesia terik seperti apapun ... · PDF fileKajian Wajib Mahasiswa Abad 21 ... Perkebunan kelapa sawit tersebar di Indonesia barat seluas 15 ... produksi

Kajian Wajib Mahasiswa Abad 21

Indonesia tinggallah pemodal yang selalu berorientasi untuk ekspansi,

eksploitasi, akumulasi, dan monopolistik.

Faktor penyebab negara miskin berdasarkan SDA dan SDM sama

sekali tidak terdapat di Indonesia. Yang menjadi syarat perkembangan

suatu negara dapat berkembang dengan pesat dengan potensi-

potensinya tanpa ketergantungan ekonomi , sosial, politik dan budaya

telah terdapat di Indonesia. So, what’s wrong? Kemudian tinggal

menyisakan satu hal lagi yang perlu secara mendalam untuk di analisa

dengan kongkrit dan objektif, satu hal ini yang merupakan sumber

persoalan atau akar persoalan yang terdapat di negara Indonesia. Hal

itu adalah sistem, bagian-bagian yang terstruktur ini mencapai dalam

tahap kesalahan yang fatal untuk dilalui oleh struktur masyarakat

Indonesia. Tinggallah sebuah sistem ekonomi (metode manajemen

pengelolaan yang bergantung pada kekuatan asing) negara ini yang

carut marut dan usang. Pembahasan kita terkait persoalan-persoalan

rakyat di atas dan relevansinya terhadap kekayaan alam yang melimpa

ruah tersebut dapat ditarik beberapa kesimpulan, kemiskinan dan

kesengsaraan rakyat Indonesia jika dicermati bersumber pada tidak

tersedianya lahan produksi bagi rakyat. Penyebab utamanya,

banyaknya perampasan lahan produski rakyat. Tidak jarang, bahkan

sudah menjadi biasa pemberitaan, kabar, informasi tentang permapsan

tanah. Di setiap waktu, setiap tempat selalu terdapat eksekusi bejat

berdampak sistemik yaitu perampasan tanah. Tanah adalah dasar

manusia dapat hidup untuk berkerja dan mengembangkan hidupnya,

sehingga tanah merupakan hak dasar rakyat. Muncullah pertanyaan

sistem apa yang carut marut itu? akar persoalan rakyat Indonesia

adalah adanya sistem yang membelenggu yaitu sistem setengah

jajahan-setengah feodal. Sistem ekonomi Setengah jajahan yang

bertumpu pada sistem setengah feodal. Perampasan hak dasar rakyat

yang di awali dari permpasan terjadi terlaksana berdasarkan sistem

feodalisme yang menggunakan hasil produksinya untuk memenuhi

kebutuhan tuan Imperialisme. Dari dua sistem kapitalisme dan

feodalisme yang berkembang maka rakyat Indonesia memiliki 3

musuh besar yang sempat kita singgung di atas, yaitu:

Imperialisme

Berawal dari berkembangnya sistem kapitalisme, yaitu sistem yang

bergerak dengan prespektif modal. Poin penting untuk memahami

imperialisme adalah pemahaman akan kapitalisme. Sistem ini

berkembang karena adanya modal dan bergerak untuk

melipatgandakan modal tersebut. Kapitalisme dapat melipatgandakan

modal ketika mengambil kerja lebih yang dilakukan oleh buruhnya.

Sistem ini digunakan oleh industri-industri pada era sebelum 1900.

Setiap Industri bersaing secara bebas dengan harapan mencapai pasar

persaingan sempurna untuk mendapatkan surplus value. Sedangkan

imperialisme adalah sistem ekonomi dengan basis produksi capital

(modal), sejarah terlahirnya sistem imperialisme terlahir dari sistem

kapitalisme. Maka Imperialisme juga sering disebut sistem

kapitalisme monopoli. Industri Kapitalis yang diambang kehancuran

akibat persaingan yang semakin ketat dan gejolak sosial atas

ketimpangan juga kontradiksi antara sang kapitalis dan buruhnya,

kurang lebih pada tahun 1900 telah mengambil langkah singkat

dengan melakukan akuisisi, merger, dan tidak terkecuali

likuidasi(collapse). Muncullah saling menguasai antar kapitalis,

sehingga hanya menyisakan beberapa kapitalis besar yang mampu

bertahan, maka kapitalisme tidak lagi saling bersaing. Kapitalisme

besar ini sudah merubah sistem perekonomian dunia menjadi sistem

Page 11: Situasi Umum Masyarakat Indonesia terik seperti apapun ... · PDF fileKajian Wajib Mahasiswa Abad 21 ... Perkebunan kelapa sawit tersebar di Indonesia barat seluas 15 ... produksi

Kajian Wajib Mahasiswa Abad 21

ekonomi kapitalisme monopoli (Imperialisme). Hal ini juga yang

menghapuskan pasar persaingan sempurna, imperialis memilih untuk

melakukan pembagian wilayah antar imperialis di bawah pimpinan

amerika serikat(terdeteksi dari forum-forum dunia yang didominasi

oleh US dan bergerak atas kepentingannya ex:PBB, G-20, dll).

Proses produksinya yang mengharuskan untuk selalu melakukan

perluasan monopoli memunculkan kebutuhan kapitalisme besar untuk

memudahkan laju modal. Muncullah bank sebagai alat untuk

memperlancar arus modal dari wilayah yang telah dikuasai, dalam

perkembangannya terjadi jual beli modal yang dikenal dengan pasar

modal. Maka, salah satu ciri dari Imperialisme, disamping pembagian

wilayah, adalah terjadinya penggabungan capital industri dan capital

bank menjadi capital finance(pasar modal). Kongkritnya Imperialisme

melakukan eksploitasi ke negara lain untuk melipatgandakan

modalnya.

Perluasan wilayah untuk mendapatkan bahan baku harus dilakukan

demi keberlangsungan produksi, jika produksi pada satu sektor

terhenti maka akan terjadi ketimpangan pada industri lainnya karena

terdapat pada satu induk perusahaan (holding company). Akibatnya

akan melemahkan atau bahkan menghancurkan deretan sistematis

industri raksasa. Sehingga Imperialisme tidak akan pernah lepas dari

krisis overproduksi.

Bahan baku melimpah dan 245 juta jiwa penduduk Indonesia

merupakan tenaga kerja murah, dan pangsa pasar. Sangatlah

mengiurkan bagi Imperilaisme untuk bercokol demi pelipatgandaan

modal yang efisien serta efektif.

Feodalisme

Adalah sistem ekonomi atau hubungan produksi dengan basis

produksi tanah. Sistem feodalisme notabene banyak ditemui di daerah

perdesaan dan selalu berkonflik dengan kaum tani. Feodalisme

memunculkan klas tuan tanah sebagai orang yang menguasai banyak

tanah dengan tingkat produktifitas tertentu tanpa terlibat dalam proses

produksi. Jelaslah bahwa klas ini kontradiktif dengan kaum tani yang

ingin memiliki tanah garapan. Sistem feodalisme sama sekali tidak

mengenal adanya demokrasi.

Para tuan tanah pada fase hubungan produksi feodalisme

murni menggunakan hasil produksinya hanya untuk memenuhi

kebutuhannya dan apabila akan perlu dijadikan komoditi maka

pelipatgandaannya berupa produk. Sistem upah kerja buruh tani pun

tidak digaji dengan uang, melainkan dengan sistem bagi hasil.

Kesimpulannya tuan tanah pada sistem feodalisme mengambil surplus

produk.

Berbeda dengan tuan tanah yang berada pada sistem setengah

feodal seperti Indonesia saat ini, tuan tanah akan berperan menjadi

konsolidator tanah untuk memenuhi kebutuhan bahan baku

Imperialisme dalam malakukan monopolinya di negeri Setengah

jajahan-setengah feodal.

Kapitalis birokrat

Peran kapitalis birokrat dalam mengkhianati rakyat Indonesia

cukup mengesankan, lembaga Transparency International

menempatkan Indonesia sebagai peringkat ke-143 dari 180 negara

dalam Indeks Persepsi Korupsi, yang dikeluarkannya pada tahun 2007

(wikipedia). Disamping fraud berbentuk korupsi, kapitalis birokrat

juga merupakan antek setia tuan Imperialisme untuk melegitimasi

dominasi ekonominya di Indonesia. Praktek kongkritnya Kabinet

Page 12: Situasi Umum Masyarakat Indonesia terik seperti apapun ... · PDF fileKajian Wajib Mahasiswa Abad 21 ... Perkebunan kelapa sawit tersebar di Indonesia barat seluas 15 ... produksi

Kajian Wajib Mahasiswa Abad 21

Indonesia Bersatu yang telah mengesahkan UU PMA (Penanaman

Modal Asing) sebagai legitimasi penanaman modal asing ke dalam

negeri. Juga perjanjian FTA (Free Trade Agreement) yang

melegitimasi ekspor bahan mentah/bahan baku industri yang

sebenarnya dapat diolah menjadi barang bernilai ekonomis tinggi di

dalam negri (lihat: artikel dampak negatif AFTA1). Kebijakan-

kebijakan singkat dan hanya menguntungkan diri sendiri dan tuannya

menjadi landasan utamanya.

Skema umum penindasan dan penghisapan di Indonesia

Cerminan dari sistem ekonomi dunia kapitalisme monopoli di

bawah pimpinan USA (United State of America) yang tidak lepas

menapaki bumi kaya Indonesia. Salah satu contoh fakta paling

menonjol adalah bercokolnya free port di negeri Indonesia yang tanpa

rasa malu melakukan eksploitasi dengan memberikan kontribusi

hanya sebesar 1% dari pendapatan kepada tuan rumah sekaligus

pemilik sebenarnya yaitu Indonesia, bahkan 1% itu hanya akan habis

ditelan jalur birokrasi bersamaan dalih administrasi, biaya operasional,

dll yang hakekatnya berorientasi pada kekayaan pribadi kapitalis

birokrat. Seperti yang dikutip di atas bahwa pendapatan Free Port

dapat mencapai 70T per tahun, sedangkan pemilik lahan ini hanya

mendapat 10,8 M per tahun, sama sekali tidak signifikan, bahkan

kalau dilakukan audit di PT free port nominal 8 juta ini sama sekali

tidak materiil (tidak pantas diperhitugkan). 70 T tersebut dihasilkan

Free port dalam bentuk konsentrat (bahan tambang yang belum diurai)

sebanyak 540.000 ton per hari. setiap ton konsentrat terdiri dari 8 kg

tembaga, 0,91 gram emas, dan bahan tambang lainnya seperti nikel,

bauksit, biji besi dll. Juga merupakan salah satu bukti besarnya SDA

yang terdapat di Indonesia atau papua pada khususnya. Ini sudah

menjadi pelanggaran UU yang pernah menetapkan kontribusi

ekplolator minimal 7% dari total pendapatan. Kolotnya pemerintahan

Indonesia tidak pernah belajar dari kesalahan tersebut bahkan

perpangku tangan sambil menyembah majikan Imperialisme US dan

tidak pernah mencoba untuk mendorong rakyat untuk mampu

mengelola Sumber daya alam. Padahal dengan pengelolaan yang

dilakukan oleh rakyat dan termanej dengan baik, maka seluruh hasil

kekayaan alam dapat meningkatkan hajat hidup rakyat Indonesia.

Sebagai contoh lain dengan melakukan pengembangan pembangkit

listrik dengan menggunakan potensi seperti yang dipaparkan diatas,

yaitu Pembangkit listrik tenaga gelombang, tenaga angin, tenaga uap

gunung berapi, dll maka rakyat Indonesia tidak perlu kehilangan 162T

per tahun yang selama ini di monopoli oleh PLN yang juga

bekerjasama dengan USA. Lagi-lagi salah satu antek imperialisme

yaitu kapitalis birokrat memilih untuk menawarkan lahan investasi

kesana-kemari. Juga tidak bosan-bosan mengagungkan teori invisble

hand melalui prakteknya, bahwa perusahaan asing yang mendirikan

industri di Indonesia akan memberikan manfaat bagi rakyat indonesia.

Baik untuk mengatasi pengangguran, perbaikan infrastruktur,dsb.

Sayangnya manfaat itu hanya pemahaman sempit, dampak negatif

bagi rakyat Indonesia sangatlah besar, juga merupakan poin penting

dalam skema penghisapan di Indonesia. Faktanya banyaknya

eksplorator asing di dalam negri menyebabkan ketergantungan

ekonomi, politik, sosial dan budaya. Salah satu akibat sistemiknya

adalah ketidakmampuan rakyat untuk mengelola SDA, sehingga skill

dan akses pengembangan tenaga produktif di Indonesia akan semakin

terbatasi, maka lapangan pekerjaan akan menyempit. Akses keahlian

terhimpit kepentingan investor yang takut kehilangan lahan produksi,

Page 13: Situasi Umum Masyarakat Indonesia terik seperti apapun ... · PDF fileKajian Wajib Mahasiswa Abad 21 ... Perkebunan kelapa sawit tersebar di Indonesia barat seluas 15 ... produksi

Kajian Wajib Mahasiswa Abad 21

tenaga kerja murah, dan pangsa pasar yang luas. Jika rakyat Indonesia

memiliki akses untuk mengelolah SDA maka lahan produksi akan

dikelola rakyat (hilanglah lahan produksi Imperialis). Sehingga

pengangguran menipis berakibat daya tawar pekerja di Indonesia

meningkat, hilanglah tenaga kerja murah bagi Imperialis. Rakyat yang

mampu mengolah SDA juga akan menghasilkan produk, yang berarti

pesaing baru dalam pangsa pasar. Habislah surga Imperialisme dan

Imperialisme pimpinan US tidak akan membiarkan hal itu.

Di sisi lain perlu diingat rapuhnya dominasi Imperialisme

dunia. Dengan proses produksinya yang monopolistik, secara nyata

tergambar dengan adanya holding company serta cengkeraman ke

anak perusahaan-anak perusahaan yang tidak terlihat, pernah di

gambarkan oleh seorang mantan economics hitman John Perkins

dalam bukunya “confessions of an economics hit man”. Dalam satu

produk saja Imperialisme menguasai seluruh industrinya dari mulai

industri hulu hingga industri hilir. Produksi mobil mitsubishi

misalnya, tidak hanya menguasai pabrik mobil itu saja. Metode

produksi Imperialisme menguasai Industri pengolahan karet mentah,

industri tembaga, industri kaca, industri biji besi, industri pembuat

ban, industri kabel, pengolahan besi ke barang setengah jadi (rangka),

industri mesin hingga industri pembuat mobil, bahkan industri minyak

mentah menjadi bahan bakar mobil. Industri-industri tersebut yang

kemudian dikonsolidasi melalui kekuatan capital bank, atau secara riil

berbentuk bank yang memunculkan pasar modal, dsb.

Perlu diingat bahwa kesemua industri tersebut membutuhkan

bahan baku utama yang berasal dari tanah (yang nantinya menjadi

peran tuan tanah dalam memenuhi kebutuhan Imperialisme). Mode

produksi seperti ini mengakibatkan efek domino jika terjadi

pelemahan pada satu industri saja. Ketika mobil yang di produksi

tidak dapat diproduksi karena kurangnya pasokan bahan baku karet

maka mobil tidak akan mampu terjual dan mengakibatkan rentetan

industri lainnya mengalami over product. Yang hingga pada akhirnya

mengalami likuidasi secara beruntun.

Tuan Imperialisme US telah belajar dari kesalahan belanda,

yang pada masa penjajahan memerangi tuan tanah lokal sehingga

mengeluarkan biaya yang besar, maka Imperialisme kali ini datang

dengan merangkul tuan -tuan tanah yang berdiri diatas sistem

setengah feodal.

Tuan tanah di atas sistem setengah feodal tidak lagi

menggunakan kekuasaannya atas tanah dan hasil produksinya untuk

memenuhi kebutuhan pribadi, namun surplus product yang dihasilkan

tuan tanah telah menjadi komoditi ekspor. Seperti yang telah

diungkapkan di atas bahwa komoditi ekspor yang dihasilkan tuan

tanah digunakan sebagai kebutuhan dari produksi Imperialisme.

Muncullah klasifikasi baru dalam tuan tanah yang juga berperan tidak

jauh dari kapitalis birokrat. Tuan tanah yang menjadi antek setia

Imperialisme dalam melakukan monopoli tanah di Indonesia. Contoh

kongkritnya, di daerah kulonprogo, DI. Yogyakarta terdapat sengketa

lahan antara petani yang memanfaatkan lahan pesisir pantai sebagai

lahan pertanian vs PT JMI sebagai industri eksploitasi biji besi. Lahan

ini diduda memiliki potensi yang sangat luar biasa, bahkan salah satu

dosen UPN (Universitas Pembangunan Nasional) pernah menganalisa,

disampaikan melalui koran Tribun Jogja pada bulan oktober 2011.

Dosen ini menyampaikan bahwa potensi alam yang ada di kulonprogo

tersebut memiliki nilai sama dengan lahan tambang di Papua yang

dikelola PT Free Port. Peran tuan tanah lokal Sri Sultan

Page 14: Situasi Umum Masyarakat Indonesia terik seperti apapun ... · PDF fileKajian Wajib Mahasiswa Abad 21 ... Perkebunan kelapa sawit tersebar di Indonesia barat seluas 15 ... produksi

Kajian Wajib Mahasiswa Abad 21

hamengkubuwono X dengan setia mendampingi kepentingan

eksploitasi biji besi tersebut. Hingga titik darah penghabisan untuk

mendapatkan legitimasi badan hukum yang memunculkan kembali

wacana UU keistimewaan. Dengan UU ini maka kraton yogyakarta

mendapatkan legitimasi hukum sekaligus menjadi badan hukum dan

memiliki power untuk melakukan pembebasan lahan pertanian rakyat

menjadi lahan pertambangan Perusahaan asing. Padahal ketika project

ini berjalan maka, puluhan ribu kepala keluarga di pesisir pantai

kulonprogo akan tergusur dan kehilangan pekerjaan. “Bertani atau

mati” yang menjadi jargon rakyat kulonprogo, sudah jelas bahwa

profesinya sebagai petani sudah berlangsung puluhan tahun. Maka

tidak bisa digantikan dengan pekerjaan lain. Jika berniat

mengembangkan perekonomian dalam negeri keahlian setiap rakyat

harus dikembangkan, bukan diombang-ambingkan demi investasi dan

dihambat dengan merampas sarana produksi yang rakyat ciptakan.

Apa jadinya ketika lahan mereka digusur?

Sudah menjadi tugas kita untuk mengambil satu langkah maju

secara bersama untuk menyikapi dan menjadi penyokong demi

terselesaikannya persoalan kita sendiri dan persoalan rakyat secara

umum.

Sekilas tentang solusi kongkrit

Setelah melakukan analisa terkait akar persoalan rakyat, maka

wajib solusi akan terlahir dengan sendirinya. Dengan bentuknya yang

baku dan tanpa kompromi.

Akar persoalan bangsa ini dipastikan adanya dominasi

Imperialisme, feodalisme, dan kapitalis birokrat, yang bernaung

dibawah payung sistem setengah jajahan-setengah feodal. Tiga musuh

besar ini mutlak hukumnya untuk dihapuskan demi terciptanya

kesejahteraan sejati rakyat indonesia, demi terselesaikannya seluruh

persoalan yang selalu menjadi gunjingan. Sistematika pembahasan di

atas mengantarkan kita pada satu solusi perjuangan demokrasi baru

yang harus ditempuh oleh seuruh rakyat Indonesia.

Jika Sutan Syahrir pernah berkata:

“kita hidup didalam gelap dan semua aktivitas kita dilakukan

dalam gelap”

Maka, sadar dan berjanjilah bahwa saat ini kita memang hidup di

dalam gelap, namun kita tidak hidup dalam gelapnya kedalaman

laut, bukan juga gelapnya langit yang hampa udara, tapi kita hidup

dalam gelap akibat selimut hitam milik Imperialisme, feodalisme,

dan kapitalis birokrat. Selimut hitam yang mudah terbakar, selimut

hitam yang rapuh untuk kita sobek, yang kemudian hari akan sobek

dengan sendirinya, selimut hitam ini semakin mencekik kehidupan

kita dan telah membunuh banyak orang. Siapalah yang bertahan,

selembar selimut? atau jutaan manusia lagi yang harus mati?.

Mampukah selimut hitam kita cabik atau akan kita bakar?.

sehingga sadarlah bahwa kegelapan ini tidak mengakibatkan

padamnya api, dan tidak juga memberlambat ayunan senjata kita.

Tentukan pilihanmu yang tentunya perjuangan ada pada dirimu,

Satukan semangatmu. Wujudkan demokrasi baru.

Long Live People struggle !!!

(Raja Amar, 25 oct 2011)

Page 15: Situasi Umum Masyarakat Indonesia terik seperti apapun ... · PDF fileKajian Wajib Mahasiswa Abad 21 ... Perkebunan kelapa sawit tersebar di Indonesia barat seluas 15 ... produksi

Kajian Wajib Mahasiswa Abad 21

Footnote :

1. Amar, Raja.“Dampak ASEAN-Free Trade Agreement”, 2009,

yogyakarta.

2. Rekomendasi pendiskusian lebih lanjut jika dibutuhkan.

Nb : *Kajian Sejarah singkat masyarakat Indonesia.

*Pembahasan reforma agraria sejati (landreform sejati) sebagai

solusi kongkrit persoalan rakyat.

*Pembahasan berikutnya mengenai konsepsi demokrasi baru.

Data2 :

- 60% kaum tani = 56,5 % tidak memiliki tanah dan

kepemilikan di bawah 0,5ha.

- 69 % penduduk miskin terdapat di pedesaan.

- Penduduk terbelakang (suku bangsa minoritas dan

terasing) terdapat di 2328 desa, 807 kecamatan, 211

kabupaten,

- 2011 Penghasilan free port 540.000 ton per hari

konsentrat (bahan tambang yang belum diurai, setiap

ton terdiri dari tembaga 8 kg, emas 0,91 gram, bahan

tambang lainnya spt nikel, bauksit, biji besi dll

- 2010 perusahaan dan bank swasta terbesar dalam negri

ASTRA international 130T, TELKOM 68T, BANK

RAKYAT I 50T, HM Sampoerna 43,5T, bank mandiri

43T, Bumi resort 39T, indofood sukses makmur 38T,

Gudang garam 37,5T, united tractor 37T, BCA 28T

BUMN,

Pertamina 420T/tahun, PLN 162T,

- 2011 CPO perkebunan menghasilkan terbesar PT sinar

mas = 15.000 ton per hari, PT wilmar international

group 7500 ton per hari, PTPN IV 6675 ton per hari,

PT astra agrolestari = 6000 ton per hari. Nilai ekspor

CPO pertengahan 2011 20,2M US$/Rp 180T.

Menguasai 4,5% pasar sawit dunia, 19,1juta ton(2010)