10
LI 1 ERITROPOESIS Morfologi Eritrosit - Sel berbentuk cakram bikonkaf - Sel yg telah melepaskan inti ( dewasa : tdk ada inti, mitokondria, RE, Golgi, ribosom) - Bersifat elastis à mampu merubah bentuk à kapiler2 dengan diameter kecil - Ø 7,6 μm , tebal 1,9 μm à dlm apus darah. - Pria : 5-5,5 juta /mm3 - Wanita : 4,5-5 juta/mm3 - ± 120 hari à ± 2,5 juta/dtk masuk aliran darah - Luas permukaan 3.800 m2 à seluas ini utk pertukaran zat antar sel dg plasma dan O2 - Eritrosit tua à dihancurkan oleh fagosit : di dlm liver, sumsum tulang, lien (>>>) à Hb dipecah melepaskan besi à besi msk kembali ke sumsum tulang utk dipakai lagi dlm pembentukan Hb baru (eritrosit baru) - Setiap eritrosit diliputi oleh membran plasma (lipoprotein) - Dibawahnya : cystokel terdiri dari 2 lapis : o Jala granular vertikal o Filamentosa horisontal - Jala2 terutama tersusun oleh protein kontraktil “spektrin” : o Memelihara bikonkaf o Efisiensi pengaliran O2 dan CO2 - Normal : 1% eritrosit drh perifer belum dewasa yg disebut retikulosit - Permukaan Konkaf à cenderung menempel à seperti tumpukan uang logam à fenomena “ROULEAUX” à spontan terjadi bila ada hambatan didalam sirkulasi atau darah keluar dari peredaran darah. Penyebab ? à tegangan permaukaan. Mekanisme eritropoesis Eritrosit dihasilkan pertama kali di dalam kantong kuning saat embrio pada minggu – minggu pertama. Proses pembentukan eritrosit disebut eritropoiesis. Setelah beberapa bulan kemudian, eritrosit terbentuk dari dalam hati, limfa, dan kelenjar sumsum tulang. Produksi eritrosit ini dirangsang oleh hormon

sk 1-anemia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Hematologi

Citation preview

Page 1: sk 1-anemia

LI 1 ERITROPOESIS

Morfologi Eritrosit- Sel berbentuk cakram bikonkaf - Sel yg telah melepaskan inti ( dewasa : tdk ada inti, mitokondria, RE, Golgi, ribosom)- Bersifat elastis à mampu merubah bentuk à kapiler2 dengan diameter kecil - Ø 7,6 μm , tebal 1,9 μm à dlm apus darah.- Pria : 5-5,5 juta /mm3- Wanita : 4,5-5 juta/mm3 - ± 120 hari à ± 2,5 juta/dtk masuk aliran darah - Luas permukaan 3.800 m2 à seluas ini utk pertukaran zat antar sel dg plasma dan O2- Eritrosit tua à dihancurkan oleh fagosit : di dlm liver, sumsum tulang, lien (>>>) à Hb

dipecah melepaskan besi à besi msk kembali ke sumsum tulang utk dipakai lagi dlm pembentukan Hb baru (eritrosit baru)

- Setiap eritrosit diliputi oleh membran plasma (lipoprotein) - Dibawahnya : cystokel terdiri dari 2 lapis :

o Jala granular vertikal o Filamentosa horisontal

- Jala2 terutama tersusun oleh protein kontraktil “spektrin” : o Memelihara bikonkaf o Efisiensi pengaliran O2 dan CO2

- Normal : 1% eritrosit drh perifer belum dewasa yg disebut retikulosit - Permukaan Konkaf à cenderung menempel à seperti tumpukan uang logam à

fenomena “ROULEAUX” à spontan terjadi bila ada hambatan didalam sirkulasi atau darah keluar dari peredaran darah. Penyebab ? à tegangan permaukaan.

Mekanisme eritropoesisEritrosit dihasilkan pertama kali di dalam kantong kuning saat embrio pada minggu –

minggu pertama. Proses pembentukan eritrosit disebut eritropoiesis. Setelah beberapa bulan kemudian, eritrosit terbentuk dari dalam hati, limfa, dan kelenjar sumsum tulang. Produksi eritrosit ini dirangsang oleh hormon eritropoietin (EPO) yang disintesa oleh ginjal. Hormon ini sering digunakan dalam aktivitas olahraga sebagai doping. Saat sebelum dan sesudah meninggalkan sumsum tulang belakang, sel yang berkembang ini dinamai retikulosit dan jumlahnya sekitar 1% dari seluruh darah yang beredar.

Setelah dewasa eritrosit dibentuk di sumsum merah yang terletak pada tulang belakang, sternum (tulang dada), tulang rusuk, tengkorak, tulang belikat, tulang panggul serta tulang – tulang anggota badan (kaki dan tangan). Semakin bertambah usia seseorang, maka produktivitas sumsum tulang semakin menurun.

Page 2: sk 1-anemia

Sel pembentuk eritrosit adalah hemositoblas yaitu sel batang myeloid yang terdapat di sumsum tulang. Sel ini akan membentuk berbagai jenis leukosit, eritrosit, megakariosit (pembentuk keping darah). Eritrosit dikembangkan dari sel punca melalui retikulosit untuk mendewasakan eritrosit dalam waktu sekitar 7 hari dan eritrosit dewasa akan hidup selama 100-120 hari.

ERITROPOISISPROERITROBLASTØ14-19m,nukl tgh, inti halus, sito basofil

BASOFILIK ERITROBLASØ 13-16m, nukl tdk tmpk, krom padat, >> mt

POLIKROMAFILIK ERITRØ10-12m, nukl bsr, asidofil, <<mt

NORMOBLASTØ8-10m, nukl kcl, konden, sito asido, org kcl

RETIKULOSIT≠ nukl, imatur eritr, msk sirkls, mjd erith dlm 48 j.

 Komponen EritrositKomponen eritrosit adalah sebagai berikut:1.      Membran eritrosit

Page 3: sk 1-anemia

Merupakan lapisan lipid bipolar yang mengandung protein structural dan kontraktil dan banyak enzim serta antigen permukaan. Kira – kira 50  membran adalah protein, 40 lemak dan sampai 10 karbohidrat. Lipid terdiri dari 60fosfolipid netral (terutama kolesterol) dan 10 glikolipid.

2.      Sistem enzim: enzim G6PD (Glucose 6-Phosphatedehydrogenasel)3.      Hemoglobin, komponennya terdiri atas:        Heme yang merupakan gabungan protoporfirin dengan besi        Globin: bagian protein yang terdiri atas 2 rantai alfa dan 2 rantai beta

Terdapat sekitar 300 molekul hemoglobin dalam setiap sel darah merah. Hemoglobin berfungsi untuk mengikat oksigen, satu gram hemoglobin akan bergabung dengan 1,34 ml oksigen. Oksihemoglobin merupakan hemoglobin yang berombinasi/berikatan dengan oksigen. Tugas akhir hemoglobin adalah menyerap karbondioksida dan ion hydrogen serta membawanya ke paru – paru tempat zat – zat tersebut dilepaskan dari hemoglobin.

Penghancuran EritrositEritrosit ini memiliki waktu hidup yang relatif pendek. Hal ini disebabkan gangguan

mekanis dan kondisi internal eritrosit itu sendiri. Tidak adanya ini menyebabkan eritrosit memiliki sejumlah keterbatasan. Eritrosit tidak mampu mensintesis protein untuk tumbuh, atau untuk memperbanyak diri. Eritrosit lama kelamaan akhirnya menjadi tua dan kehilangan fleksibilitasnya. Eritrosit menjadi kaku dan rapuh.

Rata – rata umur eritrosit kurang lebih 120 hari. sel dipindahkan ke ekstravaskular oleh makrofag system retikuloendotelial (RE), teristimewa dalam sumsum tulang tetapi juga dalam hati dan limpa. Metabolisme sel darah merah perlahan – lahan memburuk karena enzim tidak diganti, sampai sel menjadi tidak mampu.

Globin dan hemoglobin dipecah menjadi asam amino untuk digunakan sebagai protein dan jaringan – jaringan dan zat besi dalam hem dari hemoglobin dikeluarkan untuk dibuang dalam pembentukan sel darah merah lagi. Sisa hem dari hemoglobin diubah menjadi bilirubin (warna kuning empedu) dan biliverdin, yaitu yang berwarna kehijau – hijauan yang dapat dilihat pada perubahan warna hemoglobin yang rusak pada luka memar.

Page 4: sk 1-anemia

Fungsi EritrositEritrosit berfungsi untuk mentransport gas respirasi, karena mengandung hemoglobin yang

didalamnya terdapat zat besi untuk mengikat oksigen. Eritrosit membawa oksigen yang diserap dari paru – paru dan didistribusikan keseluruh  sel – sel tubuh agar sel – sel tubuh tetap hidup, yakni melakukan metabolisme. Selain itu, fungsi yang lain yaitu menurunkan lemak darah, mencegah pembentukan formasi thrombus, pemulihan dan pencegahan hipertensi serta menstabilkan darah.

Normal Eritrosit dalam DarahEritrosit normal memiliki volume sekitar 9 fL (9 femtoliter). Sekitar sepertiga dari volume

diisi oleh hemoglobin, total dari 270 juta molekul hemoglobin, dimana setiap molekul membawa 4 gugus hem.

Perhitungan jumlah sel darah merah dalam setetes darah di atas gelas objek di bawah mikroskop. Nilai normal bergantung terhadap usia dan jenis kelamin. Pria berkisar 4,5 – 6,2 juta, wanita 4,2 – 5,4 juta, anak – anak 4,6 – 4,8 juta. Nilai yang rendah menunjukkan adanya anemia, kelebihan cairan tubuh atau pendarahan. Nilai yang meningkat menunjukkan keadaan polisitemia (tingginya jumlah sel darah merah dalam darah) atau dehidrasi.

Eritrosit terkandung di darah dalam jumlah yang tinggi dibandingkan dengan darah yang lain, seperti misalnya sel darah putih yang hanya sekitar 4000 – 11000 sel darah putih dan platelet yang hanya memiliki 150000 – 400000 di setiap mikroliter dalam darah manusia. 

Kelainan Eritrosit

Page 5: sk 1-anemia

Normosit: - ukuran ± 6 – 8 µm                    -    Bentuk bikonkaf                    -    Warna merah jambu                    -    Normal 4,0 – 5,5 / 4,5 – 6,0 juta/mm3

Retikulosit: - ukuran ± 8 – 12 µm                     -    Inti tidak ada                     -    Bergranula halus sisa RNA                     -    Pewarnaan Vital Staining (BCB)                     -    N = 0,5 – 1,5 per 1000 eritrosit

Mikrosit: - diameter 6 µm                 -    Normal 10                 -    Biasanya pada Anemi Def Fe

Makrosit: - diameter 9 - 12 µm                  -    Normal 10

              -    Biasanya pada Anemi Def Vit 12/ Def asam folat

Page 6: sk 1-anemia

Basofilik Stipling: eritrosit dengan granula biru-hitam, granula ini dari kondensasi atau presipitasi RNA ribosom akibat dari defective hemoglobin synthesis

Hipokrom: - eritrosit pucat ditengah >1/3nya                     -    Normal 10                     -    Kurangnya Hb                     -    Pada anemi Def Fe

Eliptosit: - eritrosit berbentuk oval (ovalosyt) atau lonjong (pensil cell/sel cerutu)                  -    Osmotic fragility meningkat

             -    Distribusi kolesterol dalam membran akumulasi                  -    Kolesterol dipinggir

Lakrimasit: - eritrosit berbentuk tetesan air                  -    Nama lain Tear Drop Cell

Target Cell: - eritrosit yang gelap di tengah                      -    Normal 2

                 -    Akibat cytoplasmic aturation Defects dan liver disease

Page 7: sk 1-anemia

Acantocyt: - eritrosit dengan tonjolan sitoplasma yang runcing                   -    Tonjolan tidak teratur                   -    Akibat defisiensilow-dencity betha Lipoprotein

Burr Cell: - eritrosit dengan tonjolan sitoplasma yang tumpul teratur                   -    Akibat passage through fibrin network

Crenated Cell: - eritrosit dengan sitoplasma mengkerut                    -    Terjadi karena hipertronik larutan pada saat pengeringan apusan

Scistocyt: - eritrosit dengan bentuk tak teratur                     -    Akibat proses fragmentasi

               -    Dikeluarkan ke dalam sirkulasi oleh RE sistem

Stomatocyt: - eritrosit pucat memanjang di tengah                      -    Normal 5%

                  -    Akibat meningkatnya sodium dalam sel dan menurunnya potassium

Page 8: sk 1-anemia

Sferosit: - eritrosit nampak pucat ditengah                  -    Bentuk lebih kecil, tebal                  -    Akibat developmental defect

Cabot Ring: - eritrosit mengandung cincin                       - Penyebab kegagalan eritopoiesis                      - Terbentuk dari kumparan mitosis                      - Artefak akibat kerusakan protein

Howell Jolly: eritrosit yang mengandung fragmen kromatin akibat pembelahan/mitosin abnormal pada tahap orthochromic yang gagal membentuk inti

 Leptosyt: - eritrosit dengan pucat ditengan besar                    -    Diameter besar tapi volume sama

Papenheimer: - eritrosit dengan granula besi (ferritin aggregate)                    -    Disebut juga siderosit

                    -    Ditemukan pada anemi hemolitik, infeksi, splenectomy

Page 9: sk 1-anemia

Sickle Cell: - eritrosit yang memanjang dan melengkung dengan 2 katup runcing                   -    Nama lain: Drepanocyt                   -    Eritrosit yang mengalami perubahan bizarre muncul pada keadaan                        kurang oksigen di udara