23
PERMUKAAN BUMI ADA YG CEKUNG DAN ADA YG CEMBUNG. YANG CEKUNG APA SAJA DAN YG CEMBUNG APA SAJA?? DAN MENGAPA

Sk 1 Memahami Lingkungan Kehidupan Manusia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sk 1 Memahami Lingkungan Kehidupan Manusia

PERMUKAAN BUMI ADA YG CEKUNG DAN ADA YG CEMBUNG. YANG CEKUNG APA SAJA DAN YG CEMBUNG APA SAJA?? DAN MENGAPA

Page 2: Sk 1 Memahami Lingkungan Kehidupan Manusia

PERTEMUAN I Mendeskripsikan tenaga endogen yang menimbulkan berbagai bentuk muka bumiMETODE BELAJAR EXAMPLES NON EXAMPLESLangkah-langkah :

1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran

2. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP

3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan/menganalisa gambar

4. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas

5. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya

6. Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai

7. Kesimpulan

BENTUK-BENTUK MUKA BUMI

RELIEF PERMUKAAN BUMI

PROSES PEMBENTUKAN RELIEFPERMUKAAN BUMI

Bumi yang difoto dari ruang angkasa Memerhatikan gambar tersebut, muka bumi terdiri atas dua bagian, daratan dan lautan.Daratan yang luas disebut benua dan lautan yang luas sering disebut samudera

Bentuk permukaan bumi yang kita huni tidak rata. Kenyataannya permukaan bumi ada yang cembung ada yang cekung. Bentuk cembung dapat berupa

TENAGA ENDOGEN TENAGA EKSOGEN

Vulkanisme

Seisme

Tektonisme Pelapuk

anErosi

Sedimentasi

Page 3: Sk 1 Memahami Lingkungan Kehidupan Manusia

bukit, gunung, maupun pegunungan. Sedangkan bentuk cekung dapat berupa lembah, danau, maupun lautan.

Keberagaman bentuk muka bumi disebabkan oleh kekuatan besar yang bekerjapada bumi. Kekuatan itu disebut tenaga geologi. Tenaga geologi pada dasarnya dibedakanatas dua macam, yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen. Tenaga endogen ialah tenagayang berasal dari dalam bumi. Tenaga endogen mempunyai sifat membangun. Tenaga

eksogen ialah tenaga yang berasal dari luar permukaan bumi. Tenaga ini mempunyaisifat merusak permukaan bumi.

PERTEMUAN SELANJUTNYA BAWA TELUR REBUS YANG SUDAH DIBELAH

PERTEMUAN II TUJUANNYA= Mendeskripsikan gejala diatropisme yang menimbulkan berbagai bentuk muka bumi.

A. STRUKTUR LAPISAN BUMI

Bumi adalah salah satu planet tata surya. Pada awal pembentukannya, bumi berupa benda angkasa yang pijar dan sangat panas. Setelah berjuta-juta tahun, bumi yang pijar dan sangat panas tersebut perlahan-lahan mengalami pendinginan. Bagian kulit bumi menjadi beku, walaupun bagian dalam masih tetap panas

Page 4: Sk 1 Memahami Lingkungan Kehidupan Manusia

KERAK BUMI LAPISAN ASTENOSFER

LAPISAN LITOSFERLAPISAN INTI

Keterangan:A = Inti dalam, jari-jarinya 1.300 km. Massa jenisnya = 12 – 15. cairan kental bersuhu di atas 4.500°C dan bertekanan tinggi, mengandung mineral cairan Besi dan Nikel (disebut juga lapisan Nife).B = Inti luar, tebalnya 2.100 km. Massa jenisnya = 12 - 15. merupakan lapisan kedua yang melapisi lapisan inti dengan suhu antara 2.000-4.000° C dan tekanan terus menurun, mengandung mineral Silicium dan Magnesium (disebut juga lapisan Sima).C = Mantel, tebalnya 2.900 km. Massa jenisnya = 3,0 – 8,0. merupakan lapisan lebih kental dengan suhu < 2.000° C dan tekanan terus turun. Lapisan ini disebut juga lapisan mantel bumi.D = Kulit bumi atau kerak bumi, tebalnya 4 – 80 km. Massa jenis 2,6 - 3,0. padat dan keras, menempel pada mantel bumi, mengandung mineral Silicium dan Aluminium (disebut juga lapisan Sial). Inti bumi (inti dalam dan inti luar), merupakan massa cair liat yang sangat kental dan sangat panas, yang terdiri atas nikel dan besi (nife). Temperatur di bagian pusat bumi ± 2.500°C.

Kerak bumi yang membentuk dasar samudera disebut lempeng samudera, sedangkan kerak bumi yang membentuk benua dinamakan lempeng benua. Lempeng samudera bergerak dari tengah samudera karena tertekan dari bawah lempeng yang cair pijar. Lempeng yang bergeser akhirnya akan bertumbukan dengan lempeng yang lain

Lempeng samudera yang bergeser ke kanan akan bertabrakan dengan lempeng benua, kemudian menunjam ke bawah, dan leleh karena panas dan berubah menjadi magma yang mengeluarkan energy (tenaga). Bila

Page 5: Sk 1 Memahami Lingkungan Kehidupan Manusia

tumpukan magma dan tumpukan energi tersebut terus bertambah dan menjadi sangat besar Menyebabkan terjadinya hal-hal berikut.(1) Tekanan ke atas dari magma, gerak lempeng, dan energi yang terkumpul akan mampu menekan lapisan kulit bumi sehingga terjadi perubahan letak atau pergeseran kulit bumi. Akibatnya, kulit bumi bisa melengkung (disebut lipatan) atau patah (disebut patahan). Gejala ini disebut tektonisme.(2) Magma akan menerobos lempeng benua di atasnya melalui celah atau retakan atau patahan dan terbentuklah gunung api. Gejala ini disebut vulkanisme.(3) Bila tumpukan energi di daerah penujaman demikian besar, energi tersebut akan mampu menggoyang atau menggetarkan lempeng benua dan lempeng samudera di sekitarnya. Goyangan atau getaran ini disebut gempa bumi. Gejala ini disebut seisme.

Gerakan-gerakan tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk yang menghasilkan pola baru yang disebut struktur diastropik. Bentuk baru yang termasuk dalam struktur diastropik adalah pelengkungan, pelipatan, patahan, dan retakan. Pelengkungan : lapisan kulit bumi yang semula mendatar jika mendapat tekanan vertikal akan membentuk struktur melengkung. Lengkungan tersebut dapat mengarah ke atas yang disebut kubah (dome) dan dapat mengarah ke bawah yang disebut basin. Lipatan : lapisan kulit bumi yang mendapat tekanan arah mendatar akan membentuk lipatan. Punggung lipatan disebut antiklinal. Lembah lipatan disebut sinklinal.Patahan : terjadi karena adanya tekanan atau gerakan tektonik secara horizontal maupun vertikal pada kulit bumi yang rapuh. Daerah patahan merupakan daerah yang rawan gempa karena rapuh. Patahan sering disebut juga sesar.

Retakan : terjadi karena gaya regangan yang menyebabkan batuan menjadi retakretak.

Page 6: Sk 1 Memahami Lingkungan Kehidupan Manusia

Keterangan:a. lipatan tegakb. lipatan miringc. lipatan rebahd. lipatan menggantunge. lipatan isoklinf. lipatan kelopak

PERTEMUAN III - V

Skrip kooperatif : MATERI DIFOTOCOPY OLEH SISWA

metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajari

Langkah-langkah :

1. Guru membagi siswa untuk berpasangan

2. Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan

3. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar

4. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya.

Sementara pendengar :

5. Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap

Page 7: Sk 1 Memahami Lingkungan Kehidupan Manusia

6. Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya

7. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti diatas.

8. Kesimpulan Siswa bersama-sama dengan Guru

9. Penutup

B. VULKANISME

Proses keluarnya magma dari dalam bumi menuju ke permukaan bumi disebut vulkanisme. Keluarnya magma ke permukaan bumi umumnya melalui retakan batuan, patahan, dan pipa kepundan pada gunung api.

Di dalam kulit bumi, di bawah gunung api terdapat rongga besar dengan dinding tidak beraturan disebut dapur magma. Dapur magma berisi benda cair liat sangat panas, yang disebut magma. Magma yang mencapai permukaan bumi disebut lava. Lava pijar yang keluar dari gunung api, suhunya masih sangat tinggi yaitu masih beberapa ratus drajad celsius. Setelah beberapa lama suhu lava makin dingin dan akhirnya membeku menjadi batuan beku.

Magma yang menerobos atau menyusup menuju permukaan bumi ada yang membeku sampai dipermukaan bumi, tetapi ada pula yang sudah membeku sebelum sampai ke permukaan bumi. Apabila penyusupan magma tersebut tidak mencapai permukaan bumi disebut intrusi magma, dan bila sampai di permukaan bumi disebut ekstrusi magma. Magma yang sudah keluar ke permukaan bumi disebut lava.Proses vulkanisme menghasilkan berbagai bentuk muka bumi antara lain:(1) kawah, lubang berbentuk mangkuk di puncak gunung api(2) kaldera, hasil letusan gunung api yang berbentuk seperti kawah tetapi berukuranjauh lebih besar. Karena besar, pada sebuah kaldera dapat terbentuk danau, emisigas, mata air panas, dan gunung api corong kecil(3) berbagai bentuk gunung api.

Intrusi magma menghasilkan bentukan-bentukan berikut.(1) Retas (sill), magma yang membeku di antara dua lapisan batuan yang ada didalam bumi berupa batuan beku.

Page 8: Sk 1 Memahami Lingkungan Kehidupan Manusia

(2) Lakolit, bentuk cembung ke atas tetapi datar di bawah akibat magma yang menekanke atas di antara dua lapisan batuan sedimen.(3) Gang atau korok, bentukan tipis dan panjang memotong lapisan litosfer secaravertikal atau miring yang berasal dari magma yang membeku ketika berusahamenerobos batuan sedimen.(4) Batholit, magma yang membeku jauh di dalam bumi.

2. Bentuk gunung api

Menurut bentuknya gunung api digolongkan menjadi tiga jenis, yaitua. Gunung api perisai, yaitu gunung api yang bentuknya seperti perisai atau tameng. Gunung api ini lerengnya sangat landai. Contoh: G. Maona Loa di Hawaii. Erupsi yang dimikian disebut erupsi efusif.b. Gunung api strato, yaitu gunung api yang berbentuk seperti kerucut. Gunung semacam ini makin lama akan makin bertambah tinggi. Pada umumnya gunung api di Indonesia termasuk jenis gunung api strato.c. Gunung api maar, yaitu gunung api yang lubang kepundan berbentuk corong. Contoh: Gunung Paricutin di Meksiko, Gunung Rinjani di Nusa Tenggara. Bila dasar dan dinding corong kepundan tak dapat ditembus air maka akan terbentuk danau kawah, seperti pada G. Rinjani.

C B A

3. Material hasil erupsi

Pada waktu gunung api meletus, material yang dikeluarkan terdiri atas tiga jenis. Ketiga jenis itu adalah material padat, material cair (lava cair) dan gas. Material padat yang disebut piroklastika, dan dibedakan menjadi:a. batu-batu besar disebut bom,b. batu-batu kecil disebut lapili,

Page 9: Sk 1 Memahami Lingkungan Kehidupan Manusia

c. kerikil dan pasir,d. debu atau abu vulkanis

Gas-gas yang dikeluarkan oleh gunung api disebut ekshalasi. Gas-gas tersebut dapat berujud asam sulfida (H2S), asam sulfat (H2SO4), carbon dioksida (CO2), klorida (CL), uap air (H2O) dansulfida (HCL).

Letusan gunung api yang sangat dahsyat dapat menghancurkan puncak gunung, sehingga terbentuk kawah yang sangat luas dan berdinding terjal yang disebut kaldera. Contohnya adalah : Kaldera Tengger (lebarnya 8 km), kaldera Ijen (lebarnya 11 km) , Kaldera Iyang (17 km), kaldera Tambora (lebarnya 6 km), dan kaldera Batur (lebarnya 10 km).

Gunung api yang akan meletus biasanya mengeluarkan tanda-tanda alami sebagai berikut:a. suhu di sekitar kawah naik;b. banyak sumber air di sekitar gunung itu mengering;c. sering terjadi gempa (vulkanik);d. sering terdengar suara gemuruh dari dalam gunung;e. banyak binatang yang menuruni lereng.

4. Gejala post vulkanik

Gunung api yang sudah kurang aktif, memiliki tandatanda yang disebut gejala post vulkanik, atau pasca vulkanik atau setelah aktivitas vulkanik dengan gejala-gejala sebagai berikut.a. Sumber gas asam arang (CO2 dan CO) yang disebut mofet. Gas ini berbahaya sebab dapat menyebabkan mati lemas bagi orang yang menghirupnya. Contoh: Kawah Timbang dan Nila di Dieng (Jawa Tengah), Tangkuban Perahu dan Papandayan (Jawa Barat).b. Sumber gas belerang , disebut solfatara. Contoh : Tangkuban Parahu (Jawa Barat), Dieng (Jawa Tengah) dan Rinjani (NTB).c. Sumber gas uap air, disebut fumarol. Contoh : Dieng (Jawa Tengah) dan Kamojang (Jawa Barat).d. Sumber air panas. Sumber air panas yang mengandung zat belerang, dapat digunakan untuk menyembuhkan beberapa jenis penyakit kulit.e. Sumber air mineral. Sumber air mineral ini berasal dari air tanah yang meresap bercampur dengan larutan mineral tertentu seperti: belerang, atau mineral lain. Contoh sumber air mineral terdapat di: Ciater dan Maribaya (Jawa Barat), dan Minahasa (Sulawesi Utara).f. Geyser. Pancaran air panas yang berlangsung secara periodic disebut geyser. Geyser yang terkenal terdapat di Yellow Stone National Park, California (USA), pancaran airnya bias mencapai ketinggian 40 meter. Pancaran air semacam ini juga terdapat di Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat.

Page 10: Sk 1 Memahami Lingkungan Kehidupan Manusia

5. Keuntungan adanya gunung apiKeuntungan adanya gunung api antara lain:a. Abu vulkanis yang dikeluarkan gunung api saat terjadi erupsi (letusan) dapat menyuburkan tanah pertanian karena banyak mengandung unsur hara tanaman.b. Material yang dikeluarkan gunung api saat terjadi letusan yang berupa pasir, kerikil, batu-batu besar, kesemuanya merupakan mineral industri yang dapat digunakan untuk bahan bangunan.c. Gunung api terbentuk dari keluarnya magma dari dalam bumi. Magma yang menuju permukaan bumi tersebut banyak membawa mineral logam, dan barang tambang lainnya. Oleh karena itu di daerah pegunungan dan gunung api banyak ditemukan bahan tambang.d. Adanya gunung api yang tinggi menyebabkan terjadinya hujan orografis, sehingga daerah itu menjadi daerah yang banyak hujan.e. Daerah yang bergunung api biasanya merupakan daerah tinggi, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai daerah hutan, perkebunan, dan daerah pariwisata.

6. Kerugian adanya gunung api:a. Gunung api pada waktu meletus mengeluarkan lava pijar dan sangat berbahaya.b. Gunung api yang meletus juga mengeluarkan gas yang sangat panas, yang juga bergerak menuruni lereng. Contoh awan panas dari G. Merapi di Jawa Tengah.c. Pada saat terjadi letusan, lava pijar akan bercampur dengan air yang terdapat di danau kawah, dan membentuk lahar panas, yang sangat berbahaya. Contoh lahar panas dari G. Kelud (Jawa Timur).d. Lava yang menumpuk di puncak gunung akan hanyut dan turun ke bawah bersama air hujan sebagai lahar dingin. Wujud lahar dingin ini berupa aliran batu, kerikil dan pasir yang jenuh air, meluncur ke bawah menuruni lereng.e. Gunung api yang tinggi dan berderet dapat membentuk daerah bayangan hujan. Daerah bayangan hujan ini curah hujannya sedikit dan bersifat lebih kering. Contoh Lembah Palu, Sulawesi Tengah.f. Letusan gunung api bawah laut dapat menyebabkan terjadinya gelombang Tsunami, seperti tsunami di di Banten dan Lampung akibat letusan Gunung Krakatau (1883). g. Abu vulkanis di udara dari letusan gunung api dapat mengganggu penerbangan dan dapat merusak tanaman.

7. Deretan Pegunungan dan Gunung api

Secara garis besar, terdapat dua deretan gunung api di dunia, yaitu deretan atau jalur pegunungan mediteran dan deretan pegunungan (sirkum) Pasifik.

Page 11: Sk 1 Memahami Lingkungan Kehidupan Manusia

Indonesia merupakan tempat pertemuan antara deretan pegunungan medeteran dan sirkum Pasifik. Oleh karena itu Indonesia banyak terdapat gunung api dan sekaligus merupakan daerah gempa bumi. Jumlah gunung api aktif di Indonesia ± 129 buah dan sejak awal abad ke XVII, 70 buah diantaranya sering meletus

C. GEMPA BUMI PERTEMUAN KE ENAMMODEL ARTIKULASILangkah-langkah :

1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai 2. Guru menyajikan materi sebagaimana biasa 3. Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok

berpasangan dua orang 4. Menugaskan salah satu siswa dari pasangan itu menceritakan

materi yang baru diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya

5. Menugaskan siswa secara bergiliran/diacak menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman pasangannya. Sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya

6. Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa

7.Kesimpulan/penutup

Tempat-tempat yang dekat dengan palung laut adalah daerah rawan gempa bumi tektonik. Gempa bumi tektonik adalah getaran kulit bumi akibat keluarnya energi dari dalam bumi (zone penunjaman). Ilmu yang mempelajari gempa bumi disebut seismologi.

Page 12: Sk 1 Memahami Lingkungan Kehidupan Manusia

1. Jenis-Jenis Gempa Bumia. Gempa VulkanikGempa bumi yang disebabkan oleh letusan gunungapi, disebut gempa vulkanik. Contoh: gempa G. Bromo, gempa G. Una-Una, gempa G. Krakatau.b. Gempa TektonikGempa bumi yang terjadi karena pergeseran lapisan kulit bumi akibat lepasnya energi di zone penunjaman disebut gempa tektonik. Gempa bumi tektonik memiliki kekuatan yang dahsyat. Contoh, gempa Aceh, Bengkulu, Pangandaran.c. Gempa runtuhan atau terbanGempa bumi yang disebabkan oleh tanah longsor, guagua yang runtuh, dan sejenisnya disebut gempa runtuhan atau terban. Tipe gempa seperti ini hanya berdampak kecil dan wilayahnya sempit.Menurut bentuk episentrumnya, ada dua jenis gempa.(1) Gempa sentral: episentrumnya berbentuk titik.(2) Gempa linear: episentrumnya berbentuk garis.Menurut kedalaman hiposentrumnya, ada tiga jenis gempa.(1) Gempa bumi dalam: kedalaman hiposenter lebih dari 300 km di bawahpermukaan bumi.(2) Gempa bumi menengah: kedalaman hiposenter berada antara 60-300 km dibawah permukaan bumi.(3) Gempa bumi dangkal: kedalaman hiposenter kurang dari 60 km.Menurut jaraknya, ada tiga jenis gempa.(1) Gempa sangat jauh: jarak episentrum lebih dari 10.000 km.(2) Gempa jauh: jarak episentrum sekitar 10.000 km.(3) Gempa lokal: jarak episentrum kurang 10.000 km.Menurut lokasinya, ada dua jenis gempa.(1) Gempa daratan: episentrumnya di daratan.(2) Gempa lautan: episentrumnya di dasar laut. Gempa jenis inilah yang menimbulkan tsunami.

2. Intensitas Kekuatan GempaUntuk mengukur kekuatan gempa dibuat skala, yang dikaitkan dengan kerusakan yang ditimbulkannya. Berdasarkan skala tersebut orang dapat membedakan gempa bumi yang lemah dan gempa bumi yang kuat. Skala untuk mengukur kekuatan gempa yang terkenal adalah Skala Richter.

3. Wilayah Gempa bumi di Indonesia dan DuniaIndonesia merupakan salah satu negara yang paling sering dilanda gempa bumi tektonik maupun gempa bumi vulkanik. Daerah yang sering dilanda gempa adalah pegunungan Jayawijaya, pantai utara Papua, Maluku, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara, Jawa bagian selatan dan Sumatera bagian barat. Pada saat terjadi gempa sering diiringi tanah longsor, dan tsunami di daerah pantai.

Page 13: Sk 1 Memahami Lingkungan Kehidupan Manusia

Negara di dunia yang sering dilanda gempa bumi selain Indonesia adalah China, Jepang, Filipina, Afganistan, Iran, Amerika serikat.

PERTEMUAN SELANJUTNYA BAWA KERTAS KARTON UKURAN 30 X 15 CM

D. PEROMBAKAN RELIEF MUKA BUMI PERTEMUAN VII

METODE TAKE AND GIVE

Langkah-langkah :1. Siapkan kelas sebagaimana mestinya 2. Jelaskan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai 3. Untuk memantapkan penguasaan peserta tiap siswa diberi

masing-masing satu kartu untuk dipelajari (dihapal) lebih kurang 5 menit

4. Semua siswa disuruh berdiri dan mencari pasangan untuk saling menginformasi. Tiap siswa harus mencatat nama pasangannya pada kartu contoh.

5. Demikian seterusnya sampai tiap peserta dapat saling memberi dan menerima materi masing-masing (take and give).

6. Untuk mengevaluasi keberhasilan berikan berikan siswa pertanyaan yang tak sesuai dengan kartunya (kartu orang lain).

7. Strategi ini dapat dimodifikasi sesuai keadaan 8. Kesimpulan

1. PelapukanPelapukan berasal dari kata lapuk. Benda mengalami pelapukan berarti sebagian atau seluruh benda itu telah lapuk.

a. Pelapukan MekanikBatuan yang membentuk kulit bumi, tersusun dari berbagai mineral. Tiap mineral memiliki koefisien pemuaian yang berbeda-beda. Artinya ada mineral batuan yang cepat memuai bila kena panas, dan ada mineral batuan yang sulit memuai bila kena panas

Mineral batuan yang mudah memuai bila kena panas juga mudah menyusut bila bila mengalami pendinginan. Pada siang hari ketika batuan terkena sinar matahari, mineral yang mudah menyerap panas akan lebih cepat memuai

Page 14: Sk 1 Memahami Lingkungan Kehidupan Manusia

dari pada mineral lain yang sulit menyerap panas. Memuai berarti volumenya bertambah besar. Akibatnya mineral yang volumenya bertambah besar akan mendesak mineral-mineral lain sehingga batuan tersebut akan retak-retak. Pada malam hari suhu udara turun dan batuan mengalami pendinginan sehingga volumenya menyusut (mengecil). Akibatnya batuan mengalami retak-retak. Proses ini berlangsung terus menerus setiap hari, sehingga lama kelamaan batuan yang keras, akan retak-retak dan lepas selapis demi selapis, yang dimulai dari bagian luar batuan. Akhirnya batuan yang besar tersebut akan hancur menjadi batu kecil, dan batu kecil akan hancur menjadi kerikil, dan kerikil akan hancur menjadi pasir dan pasir akan hancur menjadi debu-debu yang halus. Proses semacam ini disebut pelapukan mekanik

Page 15: Sk 1 Memahami Lingkungan Kehidupan Manusia

b Pelapukan kimiawiPelapukan batuan juga dapat disebabkan oleh proses kimiawi. Contoh: batu yang keras dapat ditembus oleh akar tumbuh tumbuhan, karena tudung akar mengeluarkan zat kimia yang dapat melapukkan batuan. Contoh lain adalah batu kapur yang retak kemudian disusupi air hujan yang mengandung CO2. Air hujan yang mengandung CO2.. akan melarutkan batu kapur yang dilaluinya. Lama kelamaan retakan batu kapur akan bertambah lebar dan besar sehingga akhirnya terbentuk goa-goa kapur. Larutan kapur yang mengendap dan menempel di langit-langit goa akan membentuk stalagtit dan bila mengendap dan menempel di dasar goa akan membentuk stalagmite (Gambar 1.11) Kadang-kadang dalam goa kapur terdapat sungai bawah tanah. Di Gunung Kidul (DIY) air sungai bawah tanah dijadikan sumber air bersih.

Pada pelapukan ini, peristiwa hancur dan terlepasnya material dari batuan induk disertai perubahan unsur kimia. Perubahan unsur kimia terjadi ketika unsur mineral batuan bereaksi dengan unsur kimia yang berasal dari luar, misalnya dengan oksigen atau air. Pelapukan ini sering terjadi di daerah tropik dengan batuan kapur. Contoh pelapukan kimiawi ialah stalaktit dan stalagmitc Pelapukan Biologis atau Pelapukan OrganisPelapukan biologis atau pelapukan organis adalah lapuknya batuan yang disebabkan oleh makhluk hidup, baik oleh tumbuh-tumbuhan, hewan maupun manusia. Akar tumbuhtumbuhan yang makin membesar dapat menyebabkan retak atau hancurnya batuan menjadi bagianbagian yang lebih kecil. Ujung akar yang mengeluarkan cairan dapat menembus batuan melalui pelapukan kimia. Demikian pula berbagai jenis jamur, lumut, dan bakteri yang melekat pada permukaan batuan Demikian juga berbagai jenis hewan seperti semut, cacing, anai-anai, tikus, dapat membuat lubang pada batuan dan melapukkan batuan.

2. ErosiBatuan yang telah lapuk secara berangsur-angsur akan dikikis dan dipindahkan ke tempat lain oleh tenaga eksogen. Tenaga eksogen yang mampu mengikis dan memindahkan batuan yang telah lapuk adalah air, angin, dan gletsyer. Proses pengikisan dan pengangkutan material hasil pelapukan dinamakan erosi.

a. Erosi airErosi yang disebabkan oleh tenaga air, misalnya1) Erosi percikan, yaitu erosi yang disebabkan oleh tetesan air hujan yang memecahkan butir-butir tanah.2) Erosi lembar, yaitu pengikisan dan pengangkutan lapisan tanah permukaan, yang disebabkan oleh aliran air di permukaan tanah.

Page 16: Sk 1 Memahami Lingkungan Kehidupan Manusia

3) Erosi Alur, yaitu pengikisan lapisan tanah yang sudah membentuk alur-alur dengan lebar < 40 cm dan kedalaman < 25 cm.4) Erosi Parit, yaitu pengikisan lapisan tanah yang mebentuk alur-alur yang lebih besar,sehingga sering disebut parit m ukuran lebar > 40 cm dan kedalaman > 25 cm.5) Erosi tebing sungai, yaitu aliran air sungai mengikis tebing sungai,6) Erosi gelombang air laut (abrasi). Pantai yang curam atau pantai yang landai dapat hancur diterjang gelombang laut. Banyak sawah, tambak dan desa-desa di Sumatera dan Jawa yang lenyap diterjang gelombang laut. Di daerah yang berpantai curam, gelombang laut akan menghancurkan tebing-tebing yang curam, sehingga terbentuk goa-goa pantai.

b. Erosi anginErosi ini terjadi di daerah kering dan gurun pasir. Proses pengikisan batuan oleh angin disebut deflasi. Jika angin yang kencang di daerah gurun mampu menerbangkan debu dan mengangkut butirbutir pasir. Bila butir-butir pasir menabrak kaki batuan maka batu yang ditabrak akan terkikis bagian bawahnya, sehingga akan terbentuk batu jamur. Proses erosi ini disebut korasi.

c. Erosi gletser (eksarasi)Tenaga yang dominan pada erosi ini adalah gletser atau es. Di daerah kutub dan di puncak-puncak pegunungan yang tinggi, tumpukan salju yang mencair akan menuruni lereng dan mengikis batuan yang dilaluinya, sehingga akan terbentuk tebing-tebing yang terjal. Material hasil kikisan akan diendapkan di daerah ujung gletser. Di Indonesia erosi gletser kemungkinan hanya terjadi di puncak Jayawijaya (Papua), walaupun salju di sana sudah makin menyusut karena suhu udara di bumi makin panas.

Page 17: Sk 1 Memahami Lingkungan Kehidupan Manusia

3. SedimentasiSedimentasi adalah proses pengendapan material hasil erosi air, angin, gelombang laut dan gletsyer. Material hasil erosi yang diangkut oleh aliran air akan diendapakan di daerah yang lebihrendah.

a) Sedimentasi FluvialSungai merupakan pelaku efektif dalam proses erosi. Dengan demikian, sungai juga merupakan pelaku efektif dalam proses sedimentasi. Proses pengendapan materi yang diangkut sungai dan diendapkan di sepanjang aliran sungai, danau, waduk, atau muara sungai inilah yang disebut sedimentasi fluvial. Contoh hasil sedimentasi fluvial antara lain bantaran sungai, delta, meander (aliran sungai yang berkelok-kelok). Adapun sedimen di danau disebut sedimen lakustrin.b) Sedimentasi oleh Air LautSedimentasi yang disebut juga sedimentasi marine ini disebabkan oleh abrasi pantai yang kemudian diendapkan kembali di seputar pantai. Ada berbagai bentuk sedimentasi oleh air laut. Bentuk-bentuk sedimentasi yang mudah kamu temui antara lain pesisir dan bukit pasir.

c) Sedimentasi oleh AnginKamu tentunya pernah merasakan diterpa debu yang diterbangkan angin. Itu adalah salah satu contoh peranan angin dalam memindahkan materi alam. Bukan hanya debu yang dapat dibawa oleh angin. Pasir pun dapat diterbangkan angin. Pasir dan debu yang dibawa oleh angin akan membentuk bukit-bukit pasir (sand dunes). Pengendapan oleh angin ini disebut sedimentasi eolis.d) Sedimentasi oleh GletserGletser yang membawa material akan mengendap. Pengendapan berupa gundukan bantuan yang tertinggal di ujung gletser. Bentuknya dapat berupa moraine, kettles, esker, dan drumline.

E. JENIS-JENIS BATUANAda tiga jenis batuan yang ada di bumi kita, yaitu batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf1) Batuan Beku

Page 18: Sk 1 Memahami Lingkungan Kehidupan Manusia

Batuan beku terbentuk dari magma yang keluar dari dalam bumi dan membeku karena proses pendinginan.(1) Jika proses pembekuannya terjadi di luar kulit bumi, disebut batuan beku luar, contohnya obsidian, basalt, dan andesit.(2) Jika proses pembekuannya terjadi di sela-sela lapisan kulit bumi, disebut batuan beku sela atau batuan beku gang atau batuan beku korok.(3) Jika proses pembekuannya terjadi di dalam bumi, disebut batuan beku dalam atau batuan plutonik, contohnya granit, diorite, dan grabo.

BATU ANDESIT

BATU GRANIT

2) Batuan SedimenBatuan sedimen terbentuk dari batuan beku atau zat-zat padat yang mengalami pelapukan dan kemudian diendapkan. Berdasarkan tenaga pengangkutnya, batuan sedimen dibedakan menjadi tiga:(1) batuan sedimen aeolis atau aeris: batuan sedimen yang terbentuk oleh tenaga angin(2) batuan sedimen aquatis: batuan sedimen yang terbentuk oleh tenaga air(3) batuan sedimen glasial: batuan sedimen yang terbentuk oleh tenaga gletserDalam batuan sedimen, kadang-kadang terdapat sisa-sisa binatang atau tumbuhan yang telah membatu.

BREKSI KONGLOMERAT KAPUR,KORAL

3) Batuan MetamorfBatuan metamorf berasal dari batuan beku dan batuan sedimen yang berubah bentuk. Perubahan bentuk terjadi karena batuan mendapat tekanan yang sangat besar dan pengaruh suhu tinggi. Contohnya batu kapur yang berubah menjadi batu marmer.

Page 19: Sk 1 Memahami Lingkungan Kehidupan Manusia

MARMER DAN KUARSA

Dampak Proses Endogen dan Eksogen terhadap KehidupanKita telah belajar tentang berbagai bentuk muka bumi. Kamu pun telah tahu bahwa keragaman bentuk muka bumi itu disebabkan oleh kegiatan-kegiatan yang terjadi baik di dalam bumi maupun dari luar bumi. Kegiatan-kegiatan tersebut berpengaruh terhadap kehidupan yang berada di atas bumi. Apa saja dampak kegiatan-kegiatan tersebut kepada kehidupan di bumi?

Kegiatan yang disebabkan oleh tenaga endogen lebih bersifat membangun. Kegiatan yang disebabkan oleh tenaga eksogen lebih bersifat negatif. Tenaga endogen antara lain menyebabkan timbulnya pegunungan, dataran tinggi, bantaran sungai, delta, pantai, danau. Semua itu berguna bagi makhluk hidup di sekitarnya.

Kegiatan yang disebabkan oleh tenaga eksogen lebih banyak merugikan makhlukhidup di muka bumi. Adapun dampak negatif tenaga endogen ialah kerusakan yangditimbulkan antara lain oleh gempa, letusan gunung api, banjir, tanah longsor,pendangkalan sungai, dan perusakan bangunan.