Upload
sansoba
View
325
Download
13
Embed Size (px)
Citation preview
8/16/2019 SK Manajemen Outage
1/35
- 1 -Pedoman Pelaksanaan Manajemen Outage ( Overhaul Unit Pembangkit ) PT Pembangkitan Jawa Bali
LAMPIRAN 7SURAT KEPUTUSAN DIREKSINomor : .K/010/DIR/2007Tanggal : 13 November 2007
TentangPEDOMAN PELAKSANAAN
MANAJEMEN OUTAGE
PT PEMBANGKITAN JAWA - BALI
1.
Seiring dengan kondisi unit yang sudah cukup tua dan performance unit yang sudah mulai menurun,
maka sangat diperlukan penanganan yang lebih intensif guna meningkatkan keandalan dan efisiensi
khususnya di bidang pemeliharaan unit pembangkit secara sistematis dan terencana.
Overhaul merupakan salah satu usaha pemeliharaan unit pembangkit yang diharapkan dapat
memberikan kontribusi yang optimal guna keandalan dan effisiensi sampai pada periode berikutnya (
siklus overhaul ).
Untuk itu sangat diperlukan usaha-usaha guna mendapatkan hasil pelaksanaan overhaul yang
memenuhi sasaran unit pembangkit
Tiga hal yang melatar belakangi pelaksanaan Manajemen Outage :
Latar Belakang
• Aspek Strategis
• Aspek Teknis
• Aspek Risiko
1.1 Aspek Strategis
• Kegiatan Overhaul menyerap anggaran terbesar dari anggaran tahunan.
Anggaran Biaya Inspection lebih dari 80% terhadap Total Biaya Pemeliharaan.
• Schedule Outage Hour merupakan kontribusi terbesar terhadap pencapaian EAF.
Pencapaian EAF unit pembangkit masih belum optimal dimana salah satu penyebabnya
adalah penyelesaian Overhaul tidak tepat waktu.
• Penuaan Peralatan Pembangkit .
Ketersediaan Spare Part Spesifik OEM sulit didapat karena sudah obsolete dan pabrikan
sudah tidak memproduksi lagi, sehingga diperlukan penyesuaian spesifikasi dan Renewal
Parts.
• Perbaikan Manajemen Overhaul.
Dengan menerapkan Manajemen Overhaul yang baik dapat meningkatkan / mengembalikanavailability dan efisiensi mesin pembangkit setiap tahunnya yang berarti peningkatan produksi
dan pendapatan.
8/16/2019 SK Manajemen Outage
2/35
- 2 -Pedoman Pelaksanaan Manajemen Outage ( Overhaul Unit Pembangkit ) PT Pembangkitan Jawa Bali
1.2 Aspek Teknis
Berdasarakan hasil identifikasi pada pelaksanaan Overhaul didapat beberapa aspek teknis yang
mempengaruhi penurunan mutu hasil pekerjaan Overhaul.
Aspek-aspek tersebut adalah :
Perencanaan dan Persiapan Overhaul.Perencanaan dan persiapan overhaul belum efektif sehingga perlu dilakukan peningkatan
kualitas pertemuan pembahasan perencanaan & persiapan Overhaul, pengaturan sumber
daya, antisipasi berkembangnya lingkup pekerjaan pemeliharaan dan terjadinya gangguan
pasca Overhaul (bahkan pada masa jaminan dari Unit Pemeliharaan).
Pengendalian pelaksanaan OH, jaminan dan evaluasi hasil pelaksanaan Overhaul.
Quality Control pelaksanaan OH, Quality Assurance dan Evaluasi hasil pelaksanaan
overhaul belum dilaksanakan dengan baik.
Ordering dan purchasing Spare Parts Spesifik.
- Permintaan spare parts oleh unit belum optimal dalam memperhitungkan waktu proses
pengadaan dan delivery time.
- Permintaan spare parts oleh unit dilakukan mendadak ( tanpa perencanaan yang baik ).
Rekomendasi dan Evaluasi hasil pelaksanaan Pemeliharaan.
- Rekomendasi dan laporan hasil pelaksanaan Overhaul sebelumnya belum dipergunakan
secara optimal sebagai dasar perencanaan overhaul berikutnya dan pelaksanaannya
belum dimonitor secara maksimal.
- Hasil evaluasi dan rekomendasi kegiatan Preventive Maintenance, Predictive
Maintenance, Pro-active Maintenance, Plant Performance Monitoring dan WO backlog
tunggu OH belum diIntegrasikan dengan baik dalam program Overhaul.
1.3 Aspek Risiko
• Kegagalan periode perencanaan dan persiapan OH ( pre ou tage ).
Belum dilakukan pemetaan Risiko atas kegagalan keakurasian perencanaan, kesiapanmaterial, kesiapan tenaga ahli dan resource lainnya dalam perencanaan dan persiapan
Ovehaul.
• Kegagalan periode pelaksanaan OH ( outage execution ).
Belum dilakukan pemetaan Risiko atas kegagalan keakurasian perencanaan, kesiapan
material, kesiapan tenaga ahli dan resource lainnya dalam pelaksanaan Ovehaul.
• Kegagalan periode pasca OH ( post ou tage ).
Belum dilakukan pemetaan Risiko atas kegagalan kelengkapan, ketajaman dan keakurasian
dalam pelaporan, evaluasi, rekomendasi dan tindak lanjut hasil Ovehaul.
• Kegagalan pengendalian Manajemen Outage
8/16/2019 SK Manajemen Outage
3/35
- 3 -Pedoman Pelaksanaan Manajemen Outage ( Overhaul Unit Pembangkit ) PT Pembangkitan Jawa Bali
Belum dilakukan pemetaan Risiko atas kegagalan keakurasian perencanaan, kesiapan
material, kesiapan tenaga ahli dan resource lainnya dalam pengendalian Manajemen
Outage.
• Kegagalan target performance dan pencapaian kinerja Unit Pembangkit
Belum dilakukan pemetaan Risiko atas kegagalan keakurasian perencanaan, kesiapan
material, kesiapan tenaga ahli dan resource lainnya dalam pengendalian Manajemen
Outage serta belum diidentifikasi dan dibuat alur mitigasi Risiko terkait dengan pencapaian
target performance, kinerja dan biaya dalam pelaksanaan program OH.
2.
Yang dimaksud Manajemen Outage adalah proses sinergi dan berkesinambungan dari kegiatan
perencanaan, persiapan, pelaksanaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan rencana tindak lanjut
program pemeliharaan ” Planed Outage ” yang mencakup :
Definisi dan Pengertian Manajemen Outage
• Penentuan lingkup pekerjaan
• Penjadwalan
• Pembuatan Work Package
• Penetapan kebutuhan sumber daya (SDM, material, dan tools)
• Penetapan kesiapan sarana
• Penetapan standar kualitas dan sasaran hasil pekerjaan
• Penetapan Anggaran dan Biaya
• Penentuan metode / standar prosedur komunikasi
• Pelaksanaan Overhaul (OH)
• Pelaporan Hasil Overhaul (OH)
3.
Tujuan pelaksanaan Manajemen Outage adalah sebagai berikut :
Tujuan
3.1. Meningkatkan kesiapan, keandalan dan efisiensi sehingga memaksimalkan pendapatan
komponen A dan B serta memaksimalkan margin peningkatan efifisiensi komponen C
dan D.
3.2. Peningkatan Overall Equipment Effectiveness (OEE).
Keberhasilan Overhaul harus dapat meningkatkan performance mesin, menurunkan biaya
operasi dan mengefisienkan sumber daya.
Manajemen Outage dilaksanakan berdasarkan kaidah–kaidah sebagai berikut :
• Right Problem
Permasalahan/problem unit yang akan diselesaikan dalam OH sudah diidentifikasi dengan
benar dan tujuan yang jelas
:
8/16/2019 SK Manajemen Outage
4/35
- 4 -Pedoman Pelaksanaan Manajemen Outage ( Overhaul Unit Pembangkit ) PT Pembangkitan Jawa Bali
• Right Solution
Penentuan penanganan permasalahan untuk memperoleh solusi yang tepat sesuai
dengan tujuan Overhaul.
:
• Right Design
Penjadwalan/scheduling, metode dan cara kerja dibuat secara lengkap dan jelas untukmenangani masalah.
:
• Right Implementation
Pelaksana Overhaul bekerja sesuai metode dan cara kerja yang baku serta berdasarkan
schedule dan anggaran yang telah dibuat.
:
4.
Lingkup Manajemen Outage meliputi proses-proses :
Lingkup Manajemen Outage
• Penetapan jadwal / Siklus Inspection Unit Pembangkit.
• Perencanaan sumber daya ( SDM, Material, Scope & Prosedur, Tools, Waktu, Anggaran)
secara optimal dan tepat waktu pada kondisi Pre Outage , Outage Execution sampai
dengan Post Outage.
• Pengumpulan ( Collect ) historical data Operasi dan Pemeliharaan, Assessment, Failure
mode, Inspeksi sebagai masukan perencanaan Siklus Inspection berikutnya.
• Persiapan dan pelaksanaan Inspection.
• Integrasi dengan sistem manajemen terkait ( Material Management, WPC, Pengendalian
Terintegrasi ).
•
Sinergi dengan pola pengoperasian sistem untuk mendapatkan Overall EquipmentEfectiveness ( OEE ) yang tinggi.
• Evaluasi dan Rencana Tindak lanjut pada setiap tahapan Manajemen Outage
• Identifikasi dan Mitigasi Risiko terhadap Safety, Reliability, Availability dan Efisiensi.
5.
5.1 Lagging Indikator ( hasil )
KPI Manajemen Outage
• Tepat Waktu dan Anggaran Planed Outage.
•
Durasi Planed Outage berkurang ( turun ).
• Interval ( Periode ) Planed Outage ( MTBOH ) bertambah.
• Kualitas Hasil Overhaul meningkat.
• Maturity Level Manajemen Outage meningkat.
• Performance Unit Pembangkit meningkat ( kembali ke performance awal ).
5.2 Leading Indikator (proses)• Lingkup Planed Outage diidentifikasi dan ditetapkan secara jelas, lengkap dan akurat
sesuai kondisi dan periode Siklus Overhaul.
8/16/2019 SK Manajemen Outage
5/35
- 5 -Pedoman Pelaksanaan Manajemen Outage ( Overhaul Unit Pembangkit ) PT Pembangkitan Jawa Bali
• Perencanaan dan persiapan outage dilaksanakan sesuai milestones input-proses-output
dalam framework pre outage.
• Pemenuhan kebutuhan Spare Part, Material, Tools dan Jasa diidentifikasi dengan jelas,
lengkap, akurat dan diadakan sesuai spesifikasi.
• Pelaksanaan Overhaul sesuai jadual dan SOP ( Assembly, Inspeksi, Disassembly, test
individual, sampai dengan sinkron ) yang telah ditetapkan dalam frame work Outage
Execution.
• Pelaksanaan laporan, evaluasi, rekomendasi dan tindak lanjut sesuai frame work post
outage.
• Pengukuran Maturity Level dilaksanakan secara intensif dan selalu dilakukan improvement
untuk peningkatannya.
•
Pelaksanaan Monitoring dan pengendalian progress Manajemen Outage optimal.
6. Key Success Factor Manajemen Outage
• Data history ( perencanaan, persiapan, pelaksanaan Overhaul dan hasil evaluasi Overhaul
) lengkap, jelas dan akurat serta didokumentasikan dalam Sistem Informasi Terpadu.
• Data history pemeliharaan ( preventive, predictive, corrective ) lengkap jelas dan akurat
serta didokumentasikan dalam Sistem Informasi Terpadu.
•
WO Overhaul teridentifikasi dengan jelas, lengkap dan akurat serta didokumentasikandalam Sistem Informasi Terpadu.
• Spare Part / material datang tepat waktu ( paling lambat 1 bulan ) sebelum unit shut down
( yang diproses oleh UP, Tim Pengadaan Kantor Pusat, UPHAR ), sedangkan untuk jasa /
repair penyelesaiannya sesuai milestone Overhaul.
• Sumber Daya terpenuhi secara kuantitas dan kualitas.
• SOP pelaksanaan Overhaul lengkap, jelas dan akurat serta didokumentasikan dalam
Sistem Informasi Terpadu, dan Tambahan Pekerjaan sesuai kesepakatan.
• Laporan hasil OH ( resume dan data pelaksanaan ) lengkap, jelas, akurat dan informatif
serta tepat waktu.
• Koordinasi antara : UP - UPHAR – SDKAL & Tim Pengadaan Kantor Pusat - ROP –
Keuangan – AKOR terjalin secara efektif dan optimal
7. Frame Work Manajemen Outage
Frame Work Manajemen Outage terbagi atas 4 Siklus Pemeliharaan Besar (OH), dimana tiap Siklus
terdiri atas ; 2 tahun ( Untuk PLTGU Muara Tawar ), 4 tahun ( Untuk Thermal ) dan 6 tahun ( untuk
Hydro dan PLTG GE Muara Karang ).
8/16/2019 SK Manajemen Outage
6/35
- 6 -Pedoman Pelaksanaan Manajemen Outage ( Overhaul Unit Pembangkit ) PT Pembangkitan Jawa Bali
Siklus tersebut didasarkan pada siklus equipment
sebagaimana digambarkan sebagai berikut :
Jam Periode Overhaul :
SI : Simple Inspection
ME : Medium Inspection
SE : Serius Inspection
AI : Annual Inspection
GI : General Inspection
MO : Major OH
CI : CombustionInspection
TI : Turbine Inspection
MI : Major Inspection
8.000 OH
16.000 OH
32.000 OH
8.000 OH
20.000 OH
40.000 OH
8.000 EOH
16.000 EOH
32.000 EOH
TA : Type A Inspection 6.000
TB : Type B Inspection
TC : Type C Inspection
TO : Top OH
SO : Semi OH
MO : Major OH
EOH
12.000EOH
24.000EOH
3.000 OH
6.000 OH
12.000 OH
EOH : Equivalent Operating Hour
Memasuki Siklus ke-V ( lima ), harus direncanakan capital project guna meningkatkan Kinerja UnitPembangkit yang meliputi :
1.
Assessment ( RLA ) untuk Boiler, Turbine, Generator & Alat-Alat Bantu.
2. Replace Equipment / system untuk Boiler, Turbine, Generator & Alat-Alat Bantu.
3. Retrofit / Rehabilitasi untuk Boiler, Turbine, Generator & Alat-Alat Bantu.
8.
Agar Manajemen Outage dapat berjalan dengan baik dan berhasil sesuai target perusahaan, makaperlu ditetapkan sebagai Owner Manajemen Outage sebagai berikut :
PT PJB Kantor Pusat :
Owner Manajemen Outage.
• Owner : MROP
• Agent : 1. Asmen Perencanaan Operasi dan Pemeliharaan2. Spesialis Rendal Pemeliharaan
UNIT SIKLUS 1 SIKLUS 2 SIKLUS 3 SIKLUS 4
PLTU SI ME SI SE SI ME SI SE SI ME SI SE SI ME SI SE
PLTG CI HGPI CI MI CI HGPI CI MI CI HGPI CI MI CI HGPI CI MI
PLTGU CI TI CI MI CI TI CI MI CI TI CI MI CI TI CI MI
PLTGU TC/TA TB/TA TC/TA TB/TA TC/TA TB/TA TC/TA TB/TA
PLTD TO SO TO MO TO SO TO MO TO SO TO MO TO SO TO MO
SIKLUS PEMELIHARAAN BESAR OH
PLTA AI AI GI AI AI MO AI AI GI AI AI MO AI AI GI AI AI MO AI AI GI AI AI MO
8/16/2019 SK Manajemen Outage
7/35
- 7 -Pedoman Pelaksanaan Manajemen Outage ( Overhaul Unit Pembangkit ) PT Pembangkitan Jawa Bali
Uraian Tugas Owner PT PJB Kantor Pusat :
1. Menyusun dan menetapkan jadual kegiatan Manajemen Outage berdasarkan jadualpemeliharaan tahunan ( Overhaul ) Unit Pembangkit.
2. Menyampaikan jadual kegiatan Manajemen Outage yang telah ditetapkan ke UnitPembangkitan, Unit Pelayanan Pemeliharaan dan Pengawas Intern Kantor Pusat.
3.
Sosialisasi program dan implementasi Outage Mangement di Unit Pembangkitan, UnitPelayanan Pemeliharaan dan Pengawas Intern Kantor Pusat.
4. Memonitor, mengendalikan dan membina pelaksanaan Manajemen Outage di UnitPembangkitan dan Unit Pelayanan Pemeliharaan.
5. Mengukur / Assesment Maturity Level pelaksanaan Manajemen Outage di UnitPembangkitan dan Unit Pelayanan Pemeliharaan.
6. Mengevaluasi pelaksanaan dan tindak lanjut Manajemen Outage di Unit Pembangkitan danUnit Pelayanan Pemeliharaan.
7. Melaporkan progress pelaksanaan Manajemen Outage secara periodik di Unit
Pembangkitan dan Unit Pelayanan Pemeliharaan kepada Direktur Produksi.
9. PT PJB Unit Pembangkitan :Owner Pre Outage.
• Owner : Manajer
• Agent : 1. DM Pemeliharaan.2. Spv. Outage / Spv. Rendal Pemeliharaan ( Apabila Spv. Outage
belum ada )
Uraian Tugas Owner PT PJB Unit Pembangkitan :
1. Memonitor, mengendalikan dan melaksanakan kegiatan Manajemen Outage di UnitPembangkitan berdasarkan jadual kegiatan Manajemen Outage yang telah ditetapkan olehSubdit ROP.
2. Menyampaikan informasi tertulis kepada Subdit ROP kegiatan Manajemen Outage ( setiapmengadakan meeting R1, R2, R3, P1, P2, P3 ) di Unit Pembangkitan sebagai dasar monitor,pengendalian dan pembinaan Manajemen Outage oleh Subdit ROP.
3. Melakukan pengukuran sendiri ( self asssment ) Maturity Level pelaksanaan ManajemenOutage di Unit Pembangkitan.
4. Melakukan evaluasi pelaksanaan Manajemen Outage di Unit Pembangkitan dan Tindaklanjutnya serta menyampaikan informasi tertulis kepada Subdit ROP sebagai dasar laporanSubdit ROP kepada Direktur Produksi.
10. PT PJB Unit Pelayanan Pemeliharaan :Owner Execution Outage dan Post Outage.
Owner : Manajer
Agent : 1. DM Teknik.2. Spv. Rendal Proyek Pemeliharaan.
Uraian Tugas Owner PT PJB Unit Pelayanan Pemeliharaan :
1.
Memonitor, mengendalikan dan melksanakan kegiatan Manajemen Outage di UnitPelayanan Pemeliharaan berdasarkan jadual kegiatan Manajemen Outage yang telahditetapkan oleh Subdit ROP.
8/16/2019 SK Manajemen Outage
8/35
- 8 -Pedoman Pelaksanaan Manajemen Outage ( Overhaul Unit Pembangkit ) PT Pembangkitan Jawa Bali
2. Menyampaikan informasi tertulis kepada Subdit ROP kegiatan Manajemen Outage ( Hasilinspeksi pelaksanaan OH dan Esekutif Summary hasil OH ) di Unit Pelayanan Pemeliharaansebagai dasar monitor, pengendalian dan pembinaan Manajemen Outage oleh Subdit ROP.
3. Melakukan pengukuran sendiri ( self asssment ) Maturity Level pelaksanaan ManajemenOutage di Unit Pelayanan Pemeliharaan.
4. Melakukan evaluasi pelaksanaan Manajemen Outage di Unit Pelayanan Pemeliharaan danTindak lanjutnya serta menyampaikan informasi tertulis kepada Subdit ROP sebagai dasarlaporan Subdit ROP kepada Direktur Produksi.
11.
Manajer UP menyampaikan Revisi Jadual Kegiatan Manajemen Outage ke SDROP cc Dirprod disertai dengan dasar pertimbangan revisi paling lambat 3 bulan sbelum OH ( P1rencana OH semual ).
Mekanisme Revisi Jadual kegiatan Manajemen Outage.
SDROP menyusun dan menyampaikan revisi jadual kegiatan Manajemen Outage yang telahditetapkan ke Unit Pembangkitan, Unit Pelayanan Pemeliharaan dan Pengawas InternKantor Pusat paling lambat 1 ( satu ) Minggu setelah usulan revisi diterima.
12.
Fungsi pengawasan terhadap kepatuhan pelaksanaan Manajemen Outage akan dilaksanakan olehPengawas Intern Kantor Pusat, Kepatuhan Unit Pembangkitan dan Kepatuhan Unit PelayananPemeliharaan.
Kepatuhan pelaksanaan Manajemen Outage.
13.
Maturity Level Manajemen Outage sebagai berikut :
Level 5 : Milestone / Frame Work Manajemen Outage ( Leading Indicator dan KSF ) sudahdilaksanakan secara Online dengan Sistem Informasi Terpadu.
Level 4 : Milestone / Frame Work Manajemen Outage ( Leading Indicator dan KSF ) sudahdilaksanakan secara Online dengan Sistem Informasi Terpadu.
Level 3 : Sebagian besar Leading Indicator dan KSF sudah dilaksanakan
Level 2 : Sebagian kecil Leading Indicator dan KSF sudah dilaksanakan
Level 1 : Belum melaksanakan Manajemen Outage
Maturity Level Manajemen Outage.
8/16/2019 SK Manajemen Outage
9/35
- 9 -Pedoman Pelaksanaan Manajemen Outage ( Overhaul Unit Pembangkit ) PT Pembangkitan Jawa Bali
FRAME WORK MANAJEMEN OUTAGE
6 bln 3 bln
1 bln 1 Mng
PPRREE OOUUTT A AGGEE
OOUUTT A AGGEE EEXXEECCUUTTIIOONN
PPOOSSTT OOUUTT A AGGEE
OOHH
FEED BACK ( Input next Inspection )
PPLL A ANNNNIINNGG
PPRREEPP A ARR A ATTIIOONN
R2 ( Skope, Anggaran,Sparepart Utama )
R1
( Skope, Anggaran,Sparepart Utama )
18 bln
12 bln
OH
R3 ( Skope, Anggaran,
Sparepart Pendukung )
P1 P2 P3 ( Skope, Anggaran,Sparepart Umum )
8/16/2019 SK Manajemen Outage
10/35
- 10 -Pedoman Pelaksanaan Manajemen Outage ( Overhaul Unit Pembangkit ) PT Pembangkitan Jawa Bali
FRAME WORK PRE OUTAGE
Untuk OH TypeMajor kegiatan dimulai dari R1
Pola Hubungan Skope Inspection dengan Pre Outage :
Untuk OH Type Middle kegiatan dimulai dari R2
Untuk OH Type Simple kegiatan dimulai dari R3
SOP R1 ( Meeting Perencanaan 18 bulan sebelum OH )
a. Owner dan Skope Kegiatan R1 :
:
Owner : DM Pemeliharaan UP.
OH
P1(3 bln)
P2(1 bln)
R2(12 bln)
R3(6 bln)
P3(1 Mng)
ReviewProgress
R3
Peta Risiko P1
DeliveryMaterial
Complete
Kick of Meeting :• Struktur Tim
• Detail Sko pe &Jadual
• Std. Job + WO OH,Pjct, Add + Jasa
• Tools & Sarana
• Material & SparePart
•
BasicCommunication
Peta Risiko P3
PersiapanSumberDaya &Lingkup /Scopes
Tambahan
ReviewProgress
R1
RencanaSkope, Anggaran,Spare PartUtama dan
Jasa R2
Peta Risiko
R2
ReviewProgress
R2
RencanaSkope, AnggaranSpare PartPendukung
dan Jasa R3
Peta Risiko
R3
Planning Complete *)
Peta Risiko R1
RencanaSkope, Anggaran,Spare PartUtama dan
Jasa R1
ReviewProgress
P1
Peta Risiko P2
Preparation
Complete
R1(18 bln)
8/16/2019 SK Manajemen Outage
11/35
- 11 -Pedoman Pelaksanaan Manajemen Outage ( Overhaul Unit Pembangkit ) PT Pembangkitan Jawa Bali
Penetapan Spare Parts Spesifik, Project, Rehabilitasi dan Jasa dengan delivery time 12 s/d 18bulan ( digunakan sebagai dasar program dan anggaran RKAP ).
Penerbitan RO/PO/DO atas kebutuhan Spare Part Spesifik, Project, Rehabilitasi dan Jasa.
Penetapan Form Monitoring dan Pengendalian RO/PO /DO/BA.
b. Tugas dan Tanggung Jawab Pelaksana Meeting R1 :
•
Pihak yang terlibat : UP, UPHAR, SDKAL / TPKP, SDROP.
• Manajer Unit Pembangkitan sebagai pemimpin pelaksanaan meeting.
• UP membuat permintaan spare part spesifik dan Jasa dengan Delivery Time 12 s/d 18 bulan.
• UPHAR mempersiapkan pengadaan Project, Rehabilitasi dan Jasa dengan Delivery Time 12s/d 18 bulan.
• SDKAL / TPKP mempersiapkan pengadaan Spare Part Spesifik, Project, Rehabilitasi dan Jasadengan Delivery Time 12 s/d 18 bulan.
• SDROP melakukan scheduling, memonitor & pengendalian secara korporat.
c. Tata Kelola Meeting R1 :
INPUT PROSES OUTPUT KETERANGAN
1. (R1-i1) : Review OH
History Peralatandan RekomendasiOH
2. (R1-i2) : Kegiatan OH• Jenis / Skope
• Jadual / PeriodePelaksanaan
3. ( R1-i3 ) : ReviewPerformance Unitdan
Pemeliharaan Rutin
• Review Kondisi
Operasi Unit.• Review Report dan
History Peralatanserta RekomendasiPemeliharaan Rutin( Pm, Pdm, Cr ).
1. Pembahasan HistoryPeralatan danRekomen-dasi dariOH, Pemeliha-raanRutin dan Perfor-
mance Unit2. Pembahasan
kebutuhan Spare PartSpesifik / Project /Rehabilitasi / Jasameliputi :
• Spesifikasi
• Delivery
• Tugas & Tanggung
jawab prosespenga-daan & Jasa( Alokasi )
3. Pembahasan skopedan Jadwal Rencanapelaksa-naanpekerjaan OH.
Kesepakatan antara UP,UPHAR , SDROP,SDTEK dan SDKAL /TPKP Kantor Pusattentang:
1. (R1- o1)Penetapan PrioritasHasil RekomendasiOH
2. (R1- o2)
• Daftar KebutuhanSpare Part Spesifik /Project / Rehabilitasiterkait OH dengandelivery 12 s/d 18
bulan• Alokasi Proses
Pengada-an : SDKAL/ TPKP, UP, UPHAR,PJBS
3. ( R1-o3 )
Form Monitoring danPengendalian HasilPembahasan R1
4. ( R1-o4)
Peta Risiko R1
Meeting dipimpin oleh :
Manajer UP
Peserta Meeting :
1. UP :
DM Pemeliharaan
DM Engineering
Spv. Rendal Har
Spv. RendalOperasi
Spv Outage
2. UPHAR :
Manajer/DMTeknik
Spesialis Har.
3. SDKAL / TPKP :
Manajer / Koord.
Spesialis / Staf
4. SDROP :
Manajer
Asmen / Spesialis
8/16/2019 SK Manajemen Outage
12/35
- 12 -Pedoman Pelaksanaan Manajemen Outage ( Overhaul Unit Pembangkit ) PT Pembangkitan Jawa Bali
SOP R2 ( Meeting Perencanaan 12 bulan sebelum OH )
a. Owner dan Skope Kegiatan R2 :
:
Owner : DM Pemeliharaan UP.
Penetapan pengadaan Spare Parts Spesifik, Project, Rehabilitasi dan Jasa dengandelivery time 6 s/d 12 bulan.
Penerbitan RO/PO/DO atas kebutuhan Spare Part Spesifik, Project, Rehabilitasi dan Jasa.
Penetapan Form Monitoring dan Pengendalian RO/PO/DO/BA.
Membutuhkan anggaran besar dan harus dianggarkan dalam RKAP.
b. Tugas dan Tanggung Jawab Pelaksana Meeting R2 :
• Pihak yang terlibat : UP, UPHAR, SDKAL / TPKP, SDROP.
• UP membuat permintaan spare part spesifik dan Jasa dengan Delivery Time 6 s/d 12 bulan.
• UPHAR mempersiapkan pengadaan Project, Rehabilitasi dan Jasa dengan Delivery Time 6 s/d 12bulan.
• SDKAL / TPKP mempersiapkan pengadaan Spare Parts spesifik, Project, Rehabilitasi dan Jasa.
• SDROP melakukan scheduling, memonitor & pengendalian secara korporat.
c. Tata Kelola Meeting R2 :
INPUT PROSES OUTPUT KETERANGAN
1. (R2–i1) : ReviewProgress R1
•
Tindak Lanjut HasilKesepakatan pd R1
2. (R2-i2) : Review OH
Rekomendasi OHyang lalu
3. (R2-i3) : KegiatanOH
• Jenis / Skope
• Jadual / Periode
Pelaksanaan4. (R2-i4) : Review
Performance Unitdan PemeliharaanRutin
• Review KondisiOperasi Unit.
Review Report danHistory Peralatanserta Rekomendasi
Pemeliharaan Rutin( Pm, Pdm, Cr ).
1. PembahasanRekomen-dasi dan
History Peralat-anberdasarkan hasilOH, PemeliharaanRutin danPerformance Unit
2. PembahasanKebutuhan Spare PartSpesifik / Project /Rehabilitasi / Jasameliputi :
•
Spesifikasi
• Delivery
• Tugas & Tanggung jawab prosespengadaan & Jasa( Alokasi )
3. Pembahasan skopedan Jadwal Rencanapelaksa-naan
pekerjaan OH
Kesepakatan antara UP,UPHAR , SDROP,
SDTEK dan SDKAL /TPKP Kantor Pusattentang:
1. (R2- o1)Penetapan PrioritasHasil RekomendasiOH
2. (R2- o2)
• Daftar KebutuhanSpare Part Spesifik /
Project / Rehabilitasiterkait OH dengandelivery 6 s/d 12bulan
• Alokasi ProsesPengada-an : SDKAL/ TPKP, UP, UPHAR,PJBS
3. (R2-o3)
Form Monitoringdan Pengendalian
Hasil PembahasanR2
4. (R2-o4)
Meeting dipimpin oleh :
Manajer UP
Peserta Meeting :
1. UP :
DM Pemeliharaan
DM Engineering
Spv. Rendal Har
Spv. Rendal Op
Spv. Outage
Spv. Inventory
2. UPHAR :
Manajer/DMTeknik
Spesialis Har.
Spv. Rendal Prjct.
3. SDKAL / TPKP :
Manajer / Koord.
Asmen / Spesialis
4. SDROP :
• Manajer
• Asmen / Spesialis
8/16/2019 SK Manajemen Outage
13/35
- 13 -Pedoman Pelaksanaan Manajemen Outage ( Overhaul Unit Pembangkit ) PT Pembangkitan Jawa Bali
Peta Risiko R2
SOP R3 ( Meeting Perencanaan 6 bulan sebelum OH )
a. Owner dan Skope Kegiatan R3 :
:
Owner : DM Pemeliharaan UP.
Penetapan pengadaan Spare Parts Spesifik dan Jasa dengan delivery time 3 s/d 6 bulan.
Penerbitan RO/PO/DO atas kebutuhan Spare Part Spesifik dan Jasa.
Penetapan Form Monitoring dan Pengendalian RO/PO/DO/BA.
Membutuhkan anggaran besar dan harus dianggarkan dalam RKAP.
b. Tugas dan Tanggung Jawab Pelaksana Meeting R3 :
•
Pihak yang terlibat : UP, UPHAR, SDKAL / TPKP, SDROP.
• UP membuat permintaan spare part spesifik dan Jasa dengan Delivery Time 3 s/d 6 bulan.
• UPHAR mempersiapkan Proses Pengadaan Jasa dengan Delivery Time 3 s/d 6 bulan
• SDKAL / TPKP mempersiapkan pengadaan spare parts spesifik dan Jasa dengan DeliveryTime 3 s/d 6 bulan.
• SDROP melakukan scheduling, memonitor & pengendalian secara korporat.
c. Tata Kelola Meeting R3 :
INPUT PROSES OUTPUT KETERANGAN
1. (R3 – i1) : ReviewProgress R2
• Tindak Lanjut HasilKesepakatan pd R2
2. (R3-i2) : Review OH
Rekomendasi OHyang lalu
3. (R3-i3) : KegiatanOH
• Jenis / Skope
• Jadual / PeriodePelaksanaan
4. (R3-i4) : ReviewPerformance Unit
dan PemeliharaanRutin
1. PembahasanRekomen-dasi danHistory Peralat-anberdasarkan hasilOH, PemeliharaanRutin danPerformance Unit
2. Pembahasankebutuhan Spare PartSpesifik / Project /Rehabilitasi / Jasameliputi :
• Spesifikasi
• Delivery
• Tugas & Tanggung jawab prosespengadaan & Jasa( Alokasi )
Kesepakatan antara UP,UPHAR , SDROP,SDTEK dan SDKAL /TPKP Kantor Pusattentang :
1. (R3- o1)
Penetapan PrioritasHasil RekomendasiOH
2. (R3- o2)
• Daftar KebutuhanSpare Part Spesifik /Project / Rehabilitasiterkait OH dengandelivery 3 s/d 6 bulan
• Alokasi ProsesPengada-an : SDKAL/ TPKP, UP, UPHAR,
Meeting dipimpin oleh:
Manajer UP
Peserta Meeting :
1. UP :
DM
Pemeliharaan DM Engineering
Spv. Rendal Har
Spv. Rendal Op
Spv. Outage
Spv. Inventory
2. UPHAR :
Manajer/DMTeknik
Spesialis Har. Spv. Purchasing
8/16/2019 SK Manajemen Outage
14/35
- 14 -Pedoman Pelaksanaan Manajemen Outage ( Overhaul Unit Pembangkit ) PT Pembangkitan Jawa Bali
• Review KondisiOperasi Unit.
• Review Report danHistory Peralatanserta Rekomendasi
Pemeliharaan Rutin( Pm, Pdm, Cr ).
3. Pembahasan skopedan Jadwal Rencanapelaksa-naanpekerjaan OH
PJBS
3. ( R3-o3 )
Form Monitoringdan PengendalianHasil Pembahasan
R34. (R3-o4)
Peta Risiko R3
Spv. RendalPrjct.
3. SDKAL / TPKP :
Manajer
Asmen / Spesialis
4. SDROP :• Manajer
• Asmen / Spesialis
SOP P1 ( Meeting Perencanaan 3 bulan sebelum OH )
a. Owner dan Skope Kegiatan P1 :
:
Owner : DM Pemeliharaan UP.
Penetapan pengadaan Spare Parts Spesifik, Spare Part Umum dan Jasa dengan delivery time1 s/d 3 bulan.
Penerbitan RO/PO atas kebutuhan Spare Part Spesifik, Spare Part Umum dan Jasa.
Penetapan Form Monitoring dan Pengendalian RO/PO/BA.
Penetapan detail Scope OH, Tim OH, Tools dan Sarana.
Prakiraan Kebutuhan tenaga Expert ( Lokal / Asing ).
b. Tugas dan Tanggung Jawab Pelaksana Meeting P1 :• Pihak yang terlibat : UP, UPHAR, SDKAL / TPKP, SDROP.
• UP membuat permintaan Spare Part Spesifik, Spare Part Umum dan Jasa dengan Delivery Time1 s/d 3 bulan.
• UPHAR mempersiapkan Proses Pengadaan Jasa.
• ROP melakukan scheduling, memonitor & pengendalian secara korporat.
c. Tata Kelola Meeting P1 :
INPUT PROSES OUTPUT KETERANGAN
8/16/2019 SK Manajemen Outage
15/35
- 15 -Pedoman Pelaksanaan Manajemen Outage ( Overhaul Unit Pembangkit ) PT Pembangkitan Jawa Bali
1. (P1-i1) : ReviewProgress R3
Tindak Lanjut HasilKesepakatan padaR3
2. (P1-i2) : Review OH
Rekomendasi OHyang lalu
3. (P1-i3) : Kegiatan OH
• Jenis / Skope
• Jadual / PeriodePelaksanaan
• Lingkup Tambahan
4. (P1-i4) : Review
Performance Unitdan PemeliharaanRutin
Review KondisiOperasi Unit .
Review Report danHistory Peralatanserta RekomendasiPemeliharaan Rutin( Pm, Pdm, Cr ).
1.Pembahasan Progress /Rekomendasi HasilKesepakatan danHistory Peralatanberdasarkan hasilPemeliharaan Rutin dan
Performance Unit
2.PembahasanKebutuhan PelaksanaanPekerjaan OH / Lingkuppekerjaan :
Resources(Lokal/Expert)
Tools(Umum/Spesifik)
Sarana ( Angkat/Angk)
WO Tambahan
3.Pembahasan KesiapanKebutuhan Material /Part Spesifik & Jasa
4.Pembahasanpembagian Tugas &Tanggung jawab
pekerjaan
Kesepakatan antara UP,UPHAR , SDROP, danSD KAL Kantor Pusattentang :
1. (P1- o1)Penetapan Prioritas
Hasil Kesepakatan2. (P1- o2)
• Daftar KebutuhanSpare Part Spesifik /Spare Part Umum danJasa terkait OH dng.delivery 1 s/d 3 bulan
• Alokasi ProsesPengada-an :UP,UPHAR, PJBS
3. (P1-o3) Scope OH :
•
Standard Job besertaWO OH
• Jadual Pekerjaan OH
• WO Project ( EJ ) &WO Tambahan / Jasa
4. (P1-o4)
Form Monitoring danPengendalian HasilPembahasan P1
5. (P1-o5)
Peta Risiko P1
Meeting dipimpin oleh :
DM Har UP
Peserta Meeting :
1. UP :
DM Operasi
DM Engineering
Spv. Rendal Har
Spv. Rendal Op
Spv. Outage
Spv. Inventory
Spv. Purchasing
2. UPHAR :
DM Teknik
Spesialis Har. Spv. Purchasing
Spv. Rendal Prjct.
Koord. Tim OH
3. SDKAL / TPKP :
Asmen / Spesialis
4. SD ROP :
• Asmen / Spesialis
SOP P2 ( Meeting Perencanaan 1 bulan sebelum OH )
a. Owner dan Skope Kegiatan P2 :
:
Owner : DM Pemeliharaan UP.
Penetapan pengadaan Spare Part Umum, Consumable Material dan Jasa dengan delivery times/d 1 bulan
Penerbitan RO/PO atas kebutuhan Spare Part Umum, Consumable Material dan Jasa.
Penetapan Form Monitoring dan Pengendalian RO/PO/BA.
Penetapan detail Scope OH, Tim OH, Tools dan Sarana.
b. Tugas dan Tanggung Jawab Pelaksana Meeting P2 :
• Pelaksana : UP, UPHAR, SDKAL / TPKP, SDROP.
• UP membuat permintaan Spare Part Umum, Consumable Material dan Jasa dengan DeliveryTime s/d 1 bulan serta membuat surat ijin ke P3B untuk persiapan performance test ( palinglambat 3 Minggu sebelum unit shutdown ).
• UPHAR mempersiapkan Proses Pengadaan Jasa.
• SDROP melakukan scheduling, memonitor & pengendalian secara korporat.
c. Tata Kelola Meeting P2 :
8/16/2019 SK Manajemen Outage
16/35
- 16 -Pedoman Pelaksanaan Manajemen Outage ( Overhaul Unit Pembangkit ) PT Pembangkitan Jawa Bali
INPUT PROSES OUTPUT KETERANGAN
1. ( P2-i1) : ReviewProgress P1
Tindak Lanjut Hasil
Kesepakatan padaP1
2. (P2-i2) : Review OH
Rekomendasi OHyang lalu
3. (P2-i3) : Kegiatan OH
• Detail Skope
• Tim ( Resources )
• Tools dan Sarana
•
Lingkup Tambahan• Rencana
pelaksanaanPerformance Testsebelum OH
4. (P2-i4) : ReviewPerformance Unitdan PemeliharaanRutin
Review KondisiOperasi Unit .
Review Report danHistory Peralatanserta RekomendasiPemeliharaan Rutin( Pm, Pdm, Cr ).
1.Pembahasan Progress /Rekomendasi HasilKesepakatan dan
History Peralatanberdasarkan hasilPemeliharaan Rutin danPerformance Unit
2.Pembahasan KesiapanKebutuhan PelaksanaanPekerjaan OH / Lingkuppekerjaan :
Resources ( Lokal )
Tools(Umum/Spesifik)
Sarana(Angkat/Angkut)
3.Pembahasan KesiapanKebutuhan Material /Part Umum & Jasa
4.Pembahasanpembagian Tugas &Tanggung jawab
pekerjaan
5. Pembahasan persiapanpelaksanaanperformance test.
Kesepakatan antara UP,UPHAR, SDKAL danSDROP tentang :
1. (P2- o1)Penetapan PrioritasHasil Kesepakatan
2. (P2- o2)
• Daftar KebutuhanSpare Part Umumdan Jasa terkaitOH dng. deliverys/d 1 bulan
• Alokasi ProsesPenga-daan :UP,UPHAR, PJBS
3. (P2-o3) Scope Detail OH :
• Standard Jobbeserta WO OH
• Jadual PekerjaanOH
• WO Project ( EJ ) &WO Tambahan /Jasa
• Jadual PerformanceTest sebelum OH
4. (P2-o4)
Form Monitoring danPengendalian HasilPembahasan P2
5. (P2-o5) Peta Risiko P2
Meeting dipimpinOwner :
DM Har UP
Peserta Meeting Agent :
1. UP :
DM Operasi
DM Engineering
Spv. Rendal Har
Spv. Rendal Op
Spv. Outage
Spv. Inventory
Spv. Purchasing2. UPHAR :
DM Teknik
Koord. Tim OH
Spesialis Har.
Spv. Purchasing
Spv. Rendal Prjct.
3. SDKAL / TPKP :
• Asmen / Spesialis
4. SDROP :
•
Asmen / Spesialis
SOP P3 ( Meeting Perencanaan 1 Minggu sebelum OH )
Owner : DM Pemeliharaan UP
:
a. Owner dan Skope Kegiatan P3 :
Review Scope OH
Review Kesiapan Tim OH, Tools, Sarana, Spare Part, Consumable Material dan Jasa
Review RO/PO
Mekanisme Koordinasi dan Komunikasi
b. Tugas dan Tanggung Jawab Pelaksana Meeting P3 :
• Pelaksana : UP dan UPHAR
• UP membuat Surat Ijin ke P3B dan Persiapan Performance Test
•
UPHAR mempersiapkan Proses Pengadaan Jasa dan mempersiapkan Proses pelaksanaan OH• SDROP melakukan scheduling, memonitor & pengendalian secara korporat.
8/16/2019 SK Manajemen Outage
17/35
- 17 -Pedoman Pelaksanaan Manajemen Outage ( Overhaul Unit Pembangkit ) PT Pembangkitan Jawa Bali
c. Tata Kelo la Meeting P3 :
INPUT PROSES OUTPUT KETERANGAN
1. ( P3-i1) : ReviewProgress P2
Tindak Lanjut HasilKesepakatan padaP2
2. (P3-i2) : ReviewKesiapan OH
• Detail Skope
• Tim ( Resources )
• Tools dan Sarana
• Lingkup Tambahan
•
Spare Part Spesifik /Spare Part Umum danConsumable Material
• Pekerjaan Jasa
• Hasil PerformanceTest sebelum OH
• Proses Ijin Kerja (Safety / WorkingPermite )
3. (P3-i3) : ReviewPerformance Unitdan PemeliharaanRutin
Review KondisiOperasi Unit .
Review Report danRekomendasiPemeliharaan Rutin( Pm, Pdm, Cr ).
1. Pembahasan Progress
P2/ Rekomendasi HasilKesepakatan danHistory Peralatanberdasarkan hasilPemeliharaan Rutin danPerformance Unit.
2.Pembahasan KesiapanPelaksanaan PekerjaanOH / Lingkup pekerjaan:
Resources ( SDM ) Tools
Sarana
3. Pembahasan KesiapanKebutuhan Material /Part Umum & Jasa.
4. Pembahasan KesiapanKoordinasi PelaksanaanOH.
5. Pembahasan hasil danpenetapan target dariperformance test.
Kesepakatan antara UPdan UPHAR tentang :
1. (P3- o1)Penetapan PrioritasHasil Kesepakatan
2. (P3- o2)
Check List KesiapanOH :
Struktur Tim
Detail Skope &Jadual
Standard Jobbeserta WO OH
WO Project ( EJ ) &WO Tambahan /Jasa
Tools & Sarana
Material & SparePart
3. (P3-o3)
Notulen Kick ofMeeting
4. (P3- o4)
Target PerformanceUnit setelah OH
5. (P3-o5)
Form Monitoring danPengendalian HasilPembahasan P3
6. (P3-o6)
Peta Risiko P3
Meeting dipimpin
Owner :DM Har UP
Peserta Meeting Agent :
1. UP :
Spv. Rendal Har
Spv. Outage
Spv. Rendal Op
Spv. Inventory Spv. Purchasing
2. UP HAR :
Manajer ProyekOH
Koord. Tim OH
Spesialis Har.
Spv. Purchasing
Spv. Rendal Prjct.
SOP Pelaksanaan Performance Test
a.
Owner : DM Operasi UP.
Owner dan Skope Kegiatan Performance Test :
Penetapan Skope kegiatan performance test ( SOP ).
Penetapan parameter standard untuk performance test.
Pelaksanaan performance test sebelum OH paling lambat 2 Minggu sebelum unit Shutdown.
Pelaksanaan performance test setelah OH paling lambat 2 Minggu setelah unit Synchron.
b. Tugas dan Tanggung jawab Pelaksana Performance Test :
• Pelaksana : UP dan UPHAR
• UP membuat Surat Ijin ke P3B dan persiapan performance test.
8/16/2019 SK Manajemen Outage
18/35
- 18 -Pedoman Pelaksanaan Manajemen Outage ( Overhaul Unit Pembangkit ) PT Pembangkitan Jawa Bali
• UP membuat Surat / Nota Dinas pelaksanaan performance test.
• UPHAR mempersiapkan personil yang terlibat dalam pelaksanaan performance test.
c.
INPUT
Tata Kelola Performance Test sebelum OH :
PROSES OUTPUT KETERANGAN
1. Jadual pelaksanaanperformance test
2. Permohonan SuratIjin utk. PerformanceTest ke P3B
3. Pembuatan SuratPemberitahuan / NotaDinas Pelaksanaan
Performance Testkepada pihak terkait.
4. ProsedurPelaksanaanPerformance Test(SOP).
5. Parameter StandardPerformance Test.
6. Formulir StandardPerformance Test
1. Pembahasan TeknisPelaksanaanPerformance Test .
2. Pembagian Tugaspelak – sanaanPerformance Test.
3. PelaksanaanPerformance Test
1. Laporan HasilPerformance Test
Meeting danpelaksanaandipimpin oleh :
• DM Operasi
Peserta Meeting :
UP :
Spv. Rendal Data
& Effisiensi Spv. Produksi
Tim Start-Up.
Spv. Rendal Ops.
Spv. Rendal Har
Spv. Outage
UPHAR :
DM Teknik
UPHAR
Manajer ProyekOH
Koord. Tim OH
Owner Kegiatan Manajemen Outage ( Input – Proses – Output )
MATERI – INPUT OWNER
Review Rekomendasi OH Spv. Rendal Outage UP
Review Progress Meeting ( R1, R2, R3, P1, P2, P3 )Spv. Rendal Outage UP
Rencana Kegiatan OH ( Type, Jadual, Work Order &
Scope OH )Spv. Rendal Outage UP
8/16/2019 SK Manajemen Outage
19/35
- 19 -Pedoman Pelaksanaan Manajemen Outage ( Overhaul Unit Pembangkit ) PT Pembangkitan Jawa Bali
Review Performance Unit ( DMN, Eff, PS ) Spv. Rendal Operasi UP
Review Historical & Hasil Preventive Maintenance &
Hasil Corrective MaintenanceSpv. Maintenance ( M-L-K ) UP
Review Historical & Hasil Predictive Maintenance Spv. Predictive Maintenance UP
Rencana Pekerjaan Modifikasi / Enjiniiring Enjiniiring UP Review Kondisi Operasi Unit Spv. Produksi UP
MATERI - OUTPUT OWNER
Hasil Kesepakatan Meeting Spv. Rendal Outage UP
Daftar Kebutuhan Spare Part / Material & Jasa Spv. Rendal Outage UP
Form Monitoring & Pengendalian Spv. Rendal Outage UP
Peta Risiko Spv. Rendal Outage UP
Tugas Owner Kegiatan Manajemen Outage ( Input ) :
a. Menyiapkan materi input kegiatan pertemuan R1 sampai dengan P3 paling lambat 3 hari sebelum jadual kegiatan pertemuan R1 sampai dengan P3.
b. Melaporkan progress kegiatan R1 sampai dengan P3 kepada DM Pemeliharaan UP.
Tugas Owner Kegiatan Manajemen Outage ( Output ) :a. Menyusun hasil pembahasan kegiatan pertemuan R1 sampai dengan P3 paling lambat 1 Minggu
setelah jadual pertemuan R1 sampai dengan P3.
b. Melaporkan progress kegiatan R1 sampai dengan P3 kepada DM Pemeliharaan UP.
8/16/2019 SK Manajemen Outage
20/35
- 20 -Pedoman Pelaksanaan Manajemen Outage ( Overhaul Unit Pembangkit ) PT Pembangkitan Jawa Bali
SOP Pelaksanaan OH Awal Shut Down
FRAME WORK OUTAGE EXECUTION
a.
•
Owner : Manajer Proyek OH
Owner dan Skope Kegiatan OH Awal Shut Down :
• Persiapan / pengambilan Spare part , Material Consumable, Tools dan Sarana.
• Persiapan Pre Test Awal ( Karakteristik Test Peralatan ).
• Penetapan Skope tambahan pekerjaan hasil temuan saat Awal Shutdown ( jika ada ).
• Pelaksanaan Isolasi peralatan dan pengamanan area.
• Briefing K3.
b. Tugas dan Tanggung Jawab Pelaksana OH Awal Shut Down :
• Pelaksana : Tim Start-up dan Koordinator Bidang OH.
•
Tim Start Up melakukan isolasi peralatan dan Pre Test Awal.
• Koordinator Bidang OH mempersiapkan Spare Part, Material dan Tools.
• Safety UP & UPHAR melakukan pengamanan Area dan Briefing K3.
Safety &Workingpermit, IK
harus siap,isolasi
peralatan,
QC Check
PetaResiko
Check HasilPengukuran,
Kalibrasi,Visual check,Standard &Tolerance,
QC Check
Peta
Resiko
Check hasil Assemb ly,
Prosedur ( SOP )& IK Assembly,
Standard &Tolerance,
QC Check
Peta
Resiko
Check HasilPengukuran,
Individual test,Prosedur & IK,
Standard &Tolerance,
QC Check
Peta
Resiko
Check HasilInterlock test,Prosedur & IK,
Standard &Tolerance,QC Check
Peta
Resiko
CheckProsedurSOP & IKStart-up &Synchron,QC Check
PetaResiko
CoolingDown &Pre-test,
Persiapan,Safety Area &
Briefing
Disassembly
Inspection Assembly
Individual & Interlock
Start up &Synchron
Performance Test
Sebelum OH
Shutdown
Pengujian ( Test )
PASCA
OH
Performance Test
Sebelum OH
8/16/2019 SK Manajemen Outage
21/35
- 21 -Pedoman Pelaksanaan Manajemen Outage ( Overhaul Unit Pembangkit ) PT Pembangkitan Jawa Bali
c. Tata Kelola Pelaksanaan OH Awal Shut Down :
INPUT PROSES OUTPUT KETERANGAN
1. WO / Job Card :
WO Standard
WO Engineering(EJ)
WO Repair (RP)
2. Ketersediaan /kesiapan Spare Parts( umum / spesifik ) ,Consumable danTools.
3. Jadwal pelaksanaanpekerjaan
4.
Jadwal meetingMingguan selamapelaksanaan OH
5. Kesiapan Tim OH
6. Kontrak pekerjaanJasa
7. Prosedure OH / IK
8. Prosedure QC /CheckList
9. Check Isolasi
Peralatan10. Prosedure dan
standard Test.
11. Prosedur ijin kerja( Safety / Workingpermite )
1. Melakukan Isolasi
peralatan &
pengamanan area .
2. Identifikasi kerusakan
yang ditemukan
setelah unit shut down
( Tim start up ).
3. Melakukan individual
tes /Pre Test Awal
peralatan(pengambilan data-
data awal ).
4. Pembahasan tindak
lanjut temuan
kerusakan ( jika ada )
dan memberi
informasi ke
pelaksana pekerjaan.
5. Melakukan Briefing K3
( Safety Induction ).
1. Area Aman dan
semua peralatan
sudah diisolasi
2. WO tambahan dari
hasil temuan setelah
shut down ( jika ada ).
3. Hasil Pre Test Awal.
4. Kesiapan UPHAR
untuk memulai
pelaksanaan
pekerjaan ( material,
tools, sarana & safety
).
Owner :
Manajer Proyek OH
Agent :
Koord. Bidang OH
Koord. Tim QC
Koord. Tim Start Up
Spv. Rendal Outage
SOP Pelaksanaan OH Periode Disassembly
a.
• Owner : Manajer Proyek OH.
Owner dan Skope Kegiatan OH Periode Disassembly :
• Menyiapkan IK pekerjaan disassembly ( urutan pembongkaran ), data clearence, material,
tools, kompetensi dan man hours yang dibutuhkan ).
• Menetapkan skope tambahan untuk tindak lanjut hasil temuan pada saat disassembly.
•
Mengkoordinir semua Koordinator Bidang OH agar pekerjaan disassembly tepat waktu, tepat
kualitas dan aman.
8/16/2019 SK Manajemen Outage
22/35
- 22 -Pedoman Pelaksanaan Manajemen Outage ( Overhaul Unit Pembangkit ) PT Pembangkitan Jawa Bali
b. Tugas dan Tanggung jawab Pelaksana OH Periode Disassembly :
• Pelaksana : Koordinator Bidang OH.
• Tim OH melaksanakan pembongkaran peralatan sesuai prosedur dan standard job yang telah
ditetapkan beserta skope tambahan yang telah disepakati bersama.
• Tim OH melaporkan hasil temuan ketidaksesuaian kepada Koordinator Bidang OH / Manajer
Proyek untuk segera ditindaklanjuti.
• Tim OH mencatat semua data-data kondisi peralatan hasil pekerjaan disassembly.
• Tim OH mendokumentasikan kondisi peralatan hasil pekerjaan disassembly.
c.
INPUT
Tata Kelola Pelaksanaan OH Periode Disassembly :
PROSES OUTPUT KETERANGAN
1. Jadwal pelaksanaan
pekerjaan
2. Jadwal meeting
Mingguan selama
pelak-sanaan OH
3. Prosedure OH / IK (
Link to Standard Job
OH )4. Maintenance Manual
Book ( Referensi Std.
)
5. Prosedure
QC/CheckList
6. Check Isolasi
Peralatan
7.
WO tambahan dari
hasil temuan setelah
shut down.
1. Pelaksanaan
pembong-karan
peralatan &
identifikasi awal
ketidak-sesuaian (
clearance, visual
check, alignment dll),
termasuk pembong-
karan peralatanberdasarkan
rekomenda-si
sebelumnya.
2. Membahas temuan
ketidaksesuaian dan
progress pekerjaan
dalam meeting
mingguan, termasuk
parts untuk wo
tamuan
1. Realisasi / Progress
OH.
2. Data ketidaksesuaian
(bila ada).
3. Tindak lanjut hasil
temuan
ketidaksesuaian
4.
Report / data hasildisassembly dan data
dokumentasi.
Owner :
Manajer Proyek
Agent :
Koord. Tim OH
Koord. Tim QC
Koord. Tim Start Up
Spv. Rendal Outage
SOP Pelaksanaan OH Periode Inspeksi
a.
• Owner : Manajer Proyek OH.
Owner dan Skope Kegiatan OH Periode Inspeksi :
• Pemeriksaan kondisi peralatan ( visual, pengukuran, kalibrasi, dll. ).
• Penetapan standard Inspeksi ( referensi standard / manufacture ).
• Penetapan Skope tambahan hasil temuan pada saat inspeksi peralatan.
8/16/2019 SK Manajemen Outage
23/35
- 23 -Pedoman Pelaksanaan Manajemen Outage ( Overhaul Unit Pembangkit ) PT Pembangkitan Jawa Bali
b. Tugas dan Tanggung Jawab Pelaksana OH Periode Inspeksi :
• Pelaksana : Koordinator Bidang OH dan Koordinator Tim Quality Control.
• Tim OH melaksanakan pemeriksaan peralatan sesuai Bidang masing-masing.
• Tim OH melakukan pencatatan ( Reporting ) serta dokumentasi hasil pemeriksaan peralatan.
•
Tim QC melaksanakan pemeriksaan ( terhadap metode kerja / SOP / IK / Standard teknik )
dan memberikan persetujuan hasil inspeksi peralatan sesuai Bidang masing-masing.
c.
INPUT
Tata Kelola Pelaksanaan OH Periode Inspeksi :
PROSES OUTPUT KETERANGAN
1. Hasil pemeriksaan
peralatan
2. Hasil temuan
ketidakse- suaian (
bila ada )
3. Hasil Rekomendasi
OH sebelumnya
4. Hasil Rekomendasi
CR, PM, PdM dan
Enjiniring
5. Prosedure
penanganan
pekerjaan / IK
6. Prosedure
QC/CheckList
(Standard &
Tolerance)
1. Pelaksanaan inspeksi,
meliputi :
Pengukuran
Visual Check
Destructive – Non
Destructive test.
dll
2. Melakukan
pengecekan dan
tindak lanjut yang
diperlukan
berdasarkan
rekomendasi pada
peralatan.
3. Pencatatan hasil
inspeksi
4.
Pembahasan ketidak-sesuaian pada hasil
inspeksi dalam
meeting mingguan
5. Pengisian job card
1. Laporan hasil
inspeksi.
2. Tindak lanjut ketidak-
sesuaian hasil
inspeksi berupa
rekomendasi
(penggantian, repair,
re-use, dll).
3. Data dokumentasi
hasil Inspeksi.
4. Job card yang telah
dilengkapi.
Owner :
Manajer Proyek
Agent :
Koord. Bidang OH
Koord. Tim QC
Spv. Rendal
Outage
SOP Pelaksanaan OH Periode Assembl y
a.
• Owner : Manajer Proyek OH.
Owner dan Skope Kegiatan OH Periode Assembly :
8/16/2019 SK Manajemen Outage
24/35
- 24 -Pedoman Pelaksanaan Manajemen Outage ( Overhaul Unit Pembangkit ) PT Pembangkitan Jawa Bali
• Menyiapkan IK pekerjaan assembly ( urutan pemasangan ), data clearence, material, tools dan
kompetensi dan man hours yang dibutuhkan ).
• Mengkoordinir semua Koordinator Bidang OH agar pekerjaan assembly tepat waktu, tepat
kualitas dan aman.
b. Tugas dan Tanggung Jawab Pelaksana OH Periode Assembly :
• Pelaksana : Koordinator Bidang OH.
• Tim OH melaksanakan pemasangan peralatan sesuai prosedur dan standard job yang telah
ditetapkan beserta skope tambahan yang telah disepakati bersama..
• Tim QC melaksanakan pemeriksaan ( terhadap metode kerja / SOP / IK / Standard teknik )
dan memberikan persetujuan hasil assembly peralatan sesuai Bidang masing-masing.
c.
INPUT
Tata Kelola Pelaksanaan OH Periode Assembl y :
PROSES OUTPUT KETERANGAN
1. Hasil Rekomendasi
Inspeksi
2. Hasil pengukuran
peralatan
3.
Prosedure
pemasangan
peralatan / IK
4. Prosedure
QC/CheckList (
Standard & Tolerance
)
1. Pelaksanaan semua
rekomendasi seperti
penggantian, repair,
reuse dan lain-lain.
2.
Pelaksanaanpemasang-an &
pencatatan data
pengukuran saat
pema-sangan
3. Pelaksanaan
pengujian
4. Pembahasan apabila
terjadi permasalahan
dalam proses
pelaksa-naan
rekomendasi &
pemasangan.
5. Pembahasan
progress pekerjaan.
6. Pengisian job card
1. Laporan Hasil
pelaksa-naan
pemasangan dan
rekomendasi untuk
pengujian ( test ).
2. Dokumentasi hasil
pemasangan.
Owner :
Manajer Proyek
Didukung oleh :
Koord. Bidang OH
Koord. Tim QC
Spv. Rendal Outage
8/16/2019 SK Manajemen Outage
25/35
- 25 -Pedoman Pelaksanaan Manajemen Outage ( Overhaul Unit Pembangkit ) PT Pembangkitan Jawa Bali
SOP Pelaksanaan OH Periode Pengujian ( test )
a.
• Owner : Manajer Proyek OH.
Owner dan Skope Kegiatan OH Periode Penguj ian ( test ) :
• Memastikan kesiapan IK pengujian peralatan, sub system dan sistem.
• Penetapan standard pengujian sesuai peralatan, sub system dan sistem.
• Pengujian meliputi : Individual test ( sub system ) dan Interlock test ( system ).
b. Tugas dan Tanggung Jawab Pelaksana OH Periode Pengujian ( test ) :
• Pelaksana : Koordinator Bidang OH dan Koordinator Tim Start-up.
• Tim Start-up melakukan pengujian terhadap peralatan, sub system dan system.
• Tim OH dan Tim Start-up melakukan Individual Test sesuai Bidang masing-masing.
• Tim OH melakukan Interlock Test.
•
Tim OH dan Start-up mencatat semua hasil pengujian ( test ) peralatan, sub system dansystem.
c.
INPUT
Tata Kelola Pelaksanaan OH Periode Penguj ian ( test ) :
PROSES OUTPUT KETERANGAN
1. Laporan dan
rekomen-dasi
penyelesaian peker-
jaan Assembly.
2. Prosedur/IK
Pengujian.
3. Standar Pengujian.
1. Proses koordinasi
pelaksanaan
pengujian denganbidang terkait.
2. Pelaksanaan
pengujian peralatan
sesuai prosedur :
Individual test ( sub
system test ).
Interlock test (
system test ).
3. Pencatatan semua
hasil pengujian sesuai
format yang berlaku
(standard).
4. Pembahasan hasil
pengujian yang tidak
sesuai standar.
1. Laporan hasil
pengujian peralatan,
subsystem dan
system.
2. Rekomendasi hasil
pengujian peralatan,
subsystem dan
system.
3. Tindak lanjut dari
ketidaksesuaian hasil
pengujian ( test ).
4. Job card yang telah
dilengkapi sesuai hasil
pengujian ( test ).
Owner :
Manajer Proyek
OH
Agent :
Koord. Tim
Startup
Koord. Tim OH
Koord. Tim QC
Spv. Rendal
Outage
Spv. Predictive
Maint.
8/16/2019 SK Manajemen Outage
26/35
- 26 -Pedoman Pelaksanaan Manajemen Outage ( Overhaul Unit Pembangkit ) PT Pembangkitan Jawa Bali
SOP Pelaksanaan OH Periode Start-up & Sinkron
a.
• Owner : Manajer Proyek OH.
Owner dan Skope Kegiatan OH Periode Start-up & Sinkron :
• Penetpan standard ( SOP / IK ) Start-up dan Sinkron.
• Mengkoordinir semua Koordinator Bidang OH, Tim Start-up dan Tim QC agar kegiatan
start-up dan sinkron berjalan lancar aman dan sesuai target.
b. Tugas dan Tanggung Jawab Pelaksana OH Periode Pengujian ( test ) :
• Pelaksana : UPHAR dan UP
•
Tim Start-up melaksanakan kegiatan start-up dan sinkron unit sesuai SOP / IK standard.• Tim Start-up mencatat semua data-data ( report ) kegiatan start-up dan sinkron.
• Tim OH melaksanakan pekerjaan jika terjadi gangguan pada peralatan saat start-up dan
sinkron.
c.
INPUT
Tata Kelola Pelaksanaan OH Periode Start-up & Sinkron :
PROSES OUTPUT KETERANGAN
8/16/2019 SK Manajemen Outage
27/35
- 27 -Pedoman Pelaksanaan Manajemen Outage ( Overhaul Unit Pembangkit ) PT Pembangkitan Jawa Bali
44 MMiinngggguu
SSeetteellaahh ssyynncchhr r oonn
33 MMiinngggguu
SSeetteellaahh ssyynncchhr r oonn
1. Prosedure dan
Standard Start-Up &
Sinkron.
2. Laporan hasil
pengujian peralatan,
subsystem dan
system.
3. Checklist kondisi
peralatan, subsystem
& system.
1. Persiapan &
Monitoring Parameter
start-up sesuai kondisi
Standard.
2. Pelaksanaan Start-Up
sesuai dengan
Standard
3. Melaksanakan
Koordi-nasi dengan
Pihak ter-kait ( P3B ).
4. Memastikan kondisisiap disinkron dengan
system
5. Pelaksanaan Sinkron
sesuai dengan
Standar.
1. Laporan Hasil Start-
Up & Sinkron Unit.
2. Hasil test pasca
sinkron ( over
speed, HSS, LSS, dll.
)
3. Berita Acara kegiatan
start-up dan sinkron.
Owner :
Manajer Proyek
OH
Agent :
Koord. Tim
Startup
Koord. Tim OH
Spv. Rendal
Outage
Tim Qualit
Control
Spv. Produksi
FRAME WORK POST OUTAGE
66 MMiinngggguu
SSeetteellaahh ssyynncchhr r oonn
8/16/2019 SK Manajemen Outage
28/35
- 28 -Pedoman Pelaksanaan Manajemen Outage ( Overhaul Unit Pembangkit ) PT Pembangkitan Jawa Bali
SOP Presentasi dan Laporan Hasil Pelaksanaan OH
a.
• Owner : DM Teknik UPHAR.
Owner dan Skope Kegiatan Presentasi dan Laporan Hasil Pelaksanaan OH :
•
Bahan Presentasi meliputi :
- Jenis / Type Overhaul.
- Rencana & Realisasi Overhaul ( waktu dan skope ).
- Hasil Performance Test ( sebelum dan setelah OH ).
- Kendala dalam pelaksanaan OH ( Human, Physical dan Knowledge Asset ).
- Evaluasi dan Rekomendasi awal hasil pelaksanaan OH.
• Presentasi dilaksanakan paling lambat 3 Minggu setelah Unit Synchron.
• Bahan Laporan hasil pelaksanaan OH meliputi :
- Jadual dan Scope Overhaul.
- Rencana & Realisasi Overhaul.
- Hasil performance test sebelum OH.
- Hasil performance test setelah OH ( jika sudah dilaksanakan ).
- Laporan Harian.
- Data-Data Inspeksi, Pengukuran dan Kalibrasi.
- Foto Dokumentasi Kondisi peralatan sebelum dan sesudah di Overhaul.
-
Foto Dokumentasi Kegiatan Overhaul.
- Daftar Pemakaian Material / Spare Part.
- Laporan hasil pekerjaan Jasa / Repair.
- Laporan hasil pelaksanaan OH paling lambat 1 Bulan setelah Unit Synchron.
b. Tugas dan Tanggungjawab Pelaksana Presentasi dan Laporan Hasil Pelaksanaan OH :
• Pelaksana : DM Teknik
• DM Teknik melaksanakan Presentasi Hasil Pelaksanaan OH dan menyusun Laporan Hasil
Pelaksanaan OH.
8/16/2019 SK Manajemen Outage
29/35
- 29 -Pedoman Pelaksanaan Manajemen Outage ( Overhaul Unit Pembangkit ) PT Pembangkitan Jawa Bali
c.
INPUT
Tata Kelola Presentasi Hasil Pelaksanaan OH :
PROSES OUTPUT KETERANGAN
1. Jadual dan Scope
Overhaul.2. Rencana & Realisasi
Overhaul.
3. Hasil performance testsebelum OH.
4. Hasil performance testsetelah OH ( jikasudah dilaksanakan ).
5. Evaluasi hasil OH danRekomendasi awalhasil pelaksanaanOH.
6. Foto/Dokumentasihasil pekerjaan OH
1. Penyusunan Materi
Presentasi hasilpelaksa-naanOverhaul.
2. Pemaparan /Presentasi hasilpelaksanaanOverhaul.
3. Tanya jawab / diskusihasil pemaparanPresentasi.
1. Materi pelengkap hasil
Presentasi untukpenyusunan LaporanOH
Presenter Oleh :
DM TeknikUPHAR
Peserta :
Manajer ProyekOH
Spv. RendalProject Har.
Koord. Bidang OH
Koord. Tim QC
UP :
DM Pemeliharaan DM Operasi
DM Engineering
Spv. RendalOutage
Spv. Rendal Har.
Spv. Rendal Ops.
Spv. Maintenance( Pm, Pdm, Cr )
Koord. TimStartup
Koord. Tim QC
SDROP :
Asmen / Spesialis
8/16/2019 SK Manajemen Outage
30/35
- 30 -Pedoman Pelaksanaan Manajemen Outage ( Overhaul Unit Pembangkit ) PT Pembangkitan Jawa Bali
d.
INPUT
Tata Kelola Laporan Hasil Pelaksanaan OH :
PROSES OUTPUT KETERANGAN
1. Jadual dan ScopeOverhaul.
2. Rencana & RealisasiOverhaul.
3. Hasil performance testsebelum OH.
4. Hasil performance testsetelah OH ( jikasudah dilaksanakan ).
5. Laporan Harian.
6. Data-Data Inspeksi,Pengukuran danKalibrasi.
7. Foto DokumentasiKondisi peralatansebelum dan sesudah
di Overhaul.8. Foto Dokumentasi
Kegiatan Overhaul.
9. Daftar PemakaianMaterial / Spare Part.
10. Laporan hasilpekerjaan Jasa /Repair.
11. Materi pelengkap hasil
Presentasi OH.
1. Penyusunan laporanhasil pelaksanaankegiatan Overhaul.
2. Closing / Acc WorkOrder (WO)Overhaule.
3. Pembuatan Berita
Acara PenyelesaianPekerjaan Overhaul.
4. Pengisian StandardJob pekerjaan OH.
5. Permintaan Approval /pengesahan LaporanOH
6. Penjilidan LaporanOH.
7.
Distribusi LaporanOH.
1. Laporan HasilPelaksanaan OH Unit.
2. Berita Acarapenyelesai-anpekerjaan OH.
Dikerjakan Oleh :
DM TeknikUPHAR
Didukung oleh :
Manajer ProyekOH
Spv. Rendal
Project Har. Koord. Bidang OH
Koord. Tim QC
UP :
DM Pemeliharaan
Koord. TimStartup
Koord. Tim QC
Spv. Rendal
Outage Spv. Rendal Ops.
8/16/2019 SK Manajemen Outage
31/35
- 31 -Pedoman Pelaksanaan Manajemen Outage ( Overhaul Unit Pembangkit ) PT Pembangkitan Jawa Bali
SOP Evaluasi dan Rekomendasi Hasil Pelaksanaan OH.
a.
• Owner : DM Teknik UPHAR.
Owner dan Skope Kegiatan Evaluasi dan Rekomendasi Hasil Pelaksanaan OH :
• Penyusunan Executive Summary hasil pelaksanaan OH paling lambat 4 Minggu setelah Unit
Synchron.
b. Tugas dan Tanggungjawab Pelaksana Evaluasi dan Rekomendasi Hasil Pelaksanaan OH :
• Pelaksana : DM Teknik UPHAR dan DM Pemeliharaan UP
• DM Teknik menyusun Evaluasi dan Rekomendasi Hasil Pelaksanaan OH ( Excutive Summary ).
c.
INPUT
Tata Kelola Evaluasi dan Rekomendasi Hasil Pelaksanaan OH :
PROSES OUTPUT KETERANGAN
1. Laporan Hasilpelaksa - naanOverhaul Unit.
2. Referensi Standard.
3. Maintenance ManualBook.
1. Penyusunan Evaluasidan Rekomendasihasil dari laporanpelaksanaan kegiatanOverhaul.
2. Persetujuan LaporanEvaluasi danRekomen-dasi hasil
pelaksanaan OH(Executive Summary).
3. Penyerahan LaporanOH dan ExecutiveSummary kepadapihak terkait (UP, UPHAR dan PTPJB Kantor Pusat ).
1. Laporan Evaluasi danRekomendasi HasilPelaksanaan OH Unit( Executive Summary).
2. Berita Acara serahterima Laporan.
Dikerjakan Oleh :
DM TeknikUPHAR
Didukung oleh :
Manajer ProyekOH
Spv. RendalProject Har.
Koord. Bidang OH
Koord. Tim QC
UP :
DM Pemeliharaan
Spv. RendalOutage
Koord. Tim QC
8/16/2019 SK Manajemen Outage
32/35
- 32 -Pedoman Pelaksanaan Manajemen Outage ( Overhaul Unit Pembangkit ) PT Pembangkitan Jawa Bali
SOP Rencana Tindak Lanjut untuk OH berikutnya ( UP ).
a.
• Owner : DM Pemeliharaan.
Owner dan Skope Kegiatan Rencana Tindak Lanjut un tuk OH berikutnya :
•
Penetapan Rencana Tindak Lanjut hasil Evaluasi dan Rekomendasi pelaksanaan OH pada OH
berikutnya paling lambat 6 Minggu setelah Unit Synchron ( program continuous improvement ).
b. Tugas dan Tanggungjawab Pelaksana Rencana Tindak Lanjut untuk OH berikutnya :
• Pelaksana : DM Pemeliharaan UP
• DM Pemeliharaan menetapkan Rencana Tindak Lanjut hasil Evaluasi dan Rekomendasi
pelaksanaan OH pada OH berikutnya paling lambat 6 Minggu setelah Unit Synchron.
c.
INPUT
Tata Kelola Rencana Tindak Lanju t OH berikutnya :
PROSES OUTPUT KETERANGAN
1. Laporan Hasilpelaksa- naanOverhaul Unit.
2. Laporan Evaluasi danRekomendasi Hasil
Pelaksanaan OH Unit( Executive Summary)
3. DataRiwayat/Hystoricalperalatan.
4. Data Spesifikasiperalat-an.
5. Referensi Standard.
6. Maintenance ManualBook.
1. Penetapan RencanaTindak Lanjut hasildari Laporan, Evaluasidan Rekomendasihasil pelaksanaan
OH.
1. Laporan RencanaTindak Lanjut OHberikutnya.
Dikerjakan Oleh :
DM PemeliharaanUP
Didukung oleh :
DM Engineering Koord. Tim QC
Spv. RendalOutage
Spv. Rendal Har.
Spv. Rendal Ops.
Spv. Maintenance( Pm, Pdm, Cr )
8/16/2019 SK Manajemen Outage
33/35
- 33 -Pedoman Pelaksanaan Manajemen Outage ( Overhaul Unit Pembangkit ) PT Pembangkitan Jawa Bali
SOP Rencana Tindak Lanjut untuk OH berikutnya ( UPHAR ).
a.
• Owner : DM Teknik UPHAR
Owner dan Skope Kegiatan Rencana Tindak Lanjut un tuk OH berikutnya :
• Penetapan Rencana Tindak Lanjut kendala – kendala pelaksanaan OH ( Human Asset,
Knowledge Asset dan Physical Asset ) pada OH berikutnya paling lambat 6 Minggu setelah Unit
Synchron ( program continuous improvement ).
b. Tugas dan Tanggungjawab Pelaksana Rencana Tindak Lanjut untuk OH berikutnya :
• Pelaksana : DM Teknik UPHAR
• DM Teknik menetapkan Rencana Tindak Lanjut kendala – kendala pelaksanaan OH ( Human
Asset, Knowledge Asset dan Physical Asset ) pada OH berikutnya paling lambat 6 Minggu
setelah Unit Synchron.
c.
INPUT
Tata Kelola Rencana Tindak Lanju t OH berikutnya :
PROSES OUTPUT KETERANGAN
1. Laporan Hasilpelaksa- naan
Overhaul Unit.2. Laporan Evaluasi dan
Rekomendasi HasilPelaksanaan OH Unit( Executive Summary)
3. DataRiwayat/Hystoricalperalatan.
4. Data Spesifikasi
peralat-an.
5. Referensi Standard.
6. Maintenance ManualBook.
2. Penetapan RencanaTindak Lanjut hasil
dari Laporan, Evaluasidan Rekomendasipelaksanaan OH.
1. Laporan RencanaTindak Lanjut OH
berikutnya.
Dikerjakan Oleh :
DM Teknik
UPHAR
Didukung oleh :
Manajer Proyek
Spv. Rendal Prjct.
Koord. Tim QC
Koord. Tim OH
Standar Pelaporan hasil Overhaul
Standar Pelaporan hasil Overhaul terbagai menjadi 2 (dua) bagian, yaitu :a. VOLUME I ( EXECUTIVE SUMMARY ), berisikan tentang :
- Ringkasan Eksekut if ( Executive Summary ) , yang menjelaskan tentang :
8/16/2019 SK Manajemen Outage
34/35
- 34 -Pedoman Pelaksanaan Manajemen Outage ( Overhaul Unit Pembangkit ) PT Pembangkitan Jawa Bali
Kontrak Kesepakatan ( Nomer & Biaya ) dan Surat pemberitahuan tanggal
pelaksanaan inspection ( PKU ).
Lingkup pekerjaan berdasarkan standard job dan kesepakatan.
Pelaksana pekerjaan ( Struktur Tim Overhaul ).
Penjelasan Rencana dan Realisasi pekerjaan OH. Penjelasan hasil Performance Test ( sebelum dan sesudah OH )
Kendala dalam pelaksanaan OH ( Human, Physical dan Knowledge Asset ).
Kesimpulan hasil inspection.
Penjelasan singkat bidang LK3 selama pelaksanaan pekerjaan OH.
- Evaluasi dan Rekomendasi
Memberikan Evaluasi dan Rekomendasi berdasarkan hasil pelaksanaan
pekerjaan OH yang meliputi :
- Kondisi terakhir dari peralatan, sub system dan system setelah dilakukan OH
disertai dengan dokumentasi.
- Kesiapan Spare part, Tools dan Sarana penunjang.
- Referensi Standard dan Pendukung ( Standarisasi Teknik, Drawing, dll. )
b. VOLUME II, berisikan tentang :
- BAB I : Pendahuluan, yang menjelaskan tentang :
-
Sejarah singkat operasi dan riwayat pemeliharaan terakhir dari unit yang
diinspeksi.
- Interval dan durasi inspections.
- Data teknik (boiler-turbin-generator-main transformer).
- BAB II : Struktu r Organisasi ( lembar asli yang ditandatangani Manajer ).
- BAB III : Lingkup Pekerjaan, yang menjelaskan tentang :
- Lingkup Standar inspection.
-
Pekerjaan tambahan.
- BAB IV : Ringkasan Hasil Inspections :
- Merupakan ringkasan dari laporan kegiatan pengecekan, penggantian,
perbaikan, dan modifikasi peralatan ( history of equipment maintenance list ).
- BAB V : Schedule Rencana dan Realisasi Inspections.
- BAB VI : Realisasi Biaya Inspections, meliputi : Man power, Tools, Material, Spare
parts dan jasa Pihak Ketiga ( Fitter & Helper, Jasa Borongan, Experts ).
- BAB VII : Standard Inspections.
- Standard Job Inspection.
- Laporan Harian (perbidang).
8/16/2019 SK Manajemen Outage
35/35
- Laporan kondisi peralatan (perbidang).
- Data inspeksi, pengukuran dan kalibrasi (perbidang).
- Realisasi Material/spare parts dan jasa Pihak Ketiga ( searching dari MIMSVU
/ SIT ELLIPS ).
-
Laporan / Data hasil pembahasan, yang meliputi meeting sebelum, selamapelaksanaan dan setelah Overhaul.
- Lampiran :
- Surat pemberitahuan pelaksanaan Overhaul ( PKU ).
- Working permit & Safety permit.
- Data Rencana & Realisasi Inspections.
- Data Performance Test.
- Photo-photo peralatan yang telah dilakukan perbaikan maupun penggantian
dengan disertai keterangan penyebab kerusakan dan tindakan perbaikan
(corrective action).
Standar Pelaporan Rencana Tindak Lanjut Overhaul berikutny a
Standar Pelaporan Rencana Tindak Lanjut Overhaul berikutnya meliputi :
•
BAB 1
- Resume hasil Evaluasi dan Rekomendasi pelaksanaan Overhaul
-
• BAB II
- Program pekerjaan Rencana Tindak Lanjut hasil Rekomendasi
- Referensi Standard
-
•
BAB III