4
 LO 1 Macam-macam (tambahan punya fay): a. Packable Diindikasikan untuk restorasi kelas I, kelas II (MOD), dan u!a kelas "I.  b. #lo$able Dapat diindikasikan untuk restorasi kelas I dan kelas II den!an tekanan oklusal yan! minimal, untuk ka%itas email atau karies superficial , dan u!a dapat di!unakan seba!ai pit dan fissure sealent . LO 2 &ontraindikasi: a. 'i dak dian urk an untuk dia pli kas ika n pada dindi n! ka%it as yan! hany a terdapat sedikit atau sama sekali tidak ada email  b. estorasi komposit u!a menadi kontraindikasi ika sisa arin!an keras !i!i sedikit, misal kuran! dari *+ koronal c. pabi la ret ensi dari arin! an !i !i y an! t ersisa tidak adeku at d. Pasi en de n!an kont rol cai ran buruk, karena kekuran!an da ri restoras i den !an bah an rest orasi kompos it adal ah dap at meny erap air , sehin! !a apa bil a cair an di dal am ron !!a mul ut ber lebiha n maka rest ora si aka n mudah lepas. LO 3 &elebihan: a. 'i dak meni mbulk an reaksi !al% ani s, karena resi n kompos it merup aka n  bahan non lo!am, sementara arus !al%anis dihasilkan oleh karena dua  pertemuan lo!am yan! berbeda sehin!!a menimbulkan perbedaan  potensial yan! men!akibatkan arus listrik dan pada akhirnya menimbulkan rasa linu serta tidak nyaman pada ron!!a mulut  b. istem bondin!nya dapat mempertin!!i kekuatan !i!i terhadap fraktur 

sken 3 komposit

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tutorial 3

Citation preview

LO 1Macam-macam (tambahan punya fay):a. PackableDiindikasikan untuk restorasi kelas I, kelas II (MOD), dan juga kelas VI.b. FlowableDapat diindikasikan untuk restorasi kelas I dan kelas II dengan tekanan oklusal yang minimal, untuk kavitas email atau karies superficial, dan juga dapat digunakan sebagai pit dan fissure sealent.

LO 2Kontraindikasi:a. Tidak dianjurkan untuk diaplikasikan pada dinding kavitas yang hanya terdapat sedikit atau sama sekali tidak ada emailb. Restorasi komposit juga menjadi kontraindikasi jika sisa jaringan keras gigi sedikit, misal kurang dari 1/3 koronalc. Apabila retensi dari jaringan gigi yang tersisa tidak adekuatd. Pasien dengan kontrol cairan buruk, karena kekurangan dari restorasi dengan bahan restorasi komposit adalah dapat menyerap air, sehingga apabila cairan di dalam rongga mulut berlebihan maka restorasi akan mudah lepas.LO 3Kelebihan:a. Tidak menimbulkan reaksi galvanis, karena resin komposit merupakan bahan non logam, sementara arus galvanis dihasilkan oleh karena dua pertemuan logam yang berbeda sehingga menimbulkan perbedaan potensial yang mengakibatkan arus listrik dan pada akhirnya menimbulkan rasa linu serta tidak nyaman pada rongga mulutb. Sistem bondingnya dapat mempertinggi kekuatan gigi terhadap fraktur

LO 4Prosedura. Tahap preparasiTahapan yang dilakukan pertama adalah dengan memperoleh akses ke dentin yang terkena karies. Akses bisa dari arah fasial, maupun palatal atau labial tergantung bagaimana kondisi karies giginya, dan juga akses langsung bisa dilakukan apabila gigi tetangganya tidak ada.Selanjutnya adalah pembuatan ragangan kavitas atau outline form berdasarkan perluasan kariesnya. Adanya jaringan karies, email dan dentin yang sudah terlihat lemah harus dihilangkan. Perluasan kavitas ini merupakan langkah dari pencegahan timbulnya karies sekunder atau extention for prevention.Kemudian dilakukan pembuatan bevel pada bagian tepi-tepi kavitasnya atau cavosurface enamel margin. Namun perlu diperhatikan, bahwa adanya kavitas pada bagian oklusal tidak perlu dibevel karena justru dapat menyebabkan restorasi mudah pecah.Setelah preparasi selesai dilakukan, maka selanjutnya perlu dilakukan pengecekan tepi kavitas agar tidak ada email dan dentin karies yang tersisa sehingga tidak menyebabkan karies sekunder. Setelah itu, kavitas diirigasi dengan aquadest steril agar semua debridement dan sisa hasil preparasi bersih dan kemudian dikeringkan.b. Pemberian linerPada restorasi resin komposit pemberian liner sudah cukup. Liner ini berfungsi sebagai perlindungan karena sifat dari resin komposit yang iritan terhadap pulpa, sehingga dengan pemberian selapis tipis dari bahan liner maka resin komposit tidak secara langsung berkontak dengan struktur gigi.Salah satu bahan yang dapat digunakan adalah kalsium hidroksida (Ca(OH)2) yang berbentuk pasta, terdiri dari basis dan katalis. Nantinya dengan perbandingan 1:1, basis dan katalis dicampur dan ditempatkan di dalam kavitas dengan menggunakan sonde atau plastis filling instrument, kemudian dikondensasi dan diratakan dengan stopper semen. Ketebalan yang dianjurkan adalah tidak boleh melebihi dari 0,5 mm. c. Tahap etsa asamPemberian etsa asam pada email akan membentuk mikroporositas pada permukaan email yang dapat diisi dengan bonding agent, sehingga nantinya akan terbentuk ikatan mikromekanis antara resin komposit dengan email (resin tag).d. Tahap bondingBahan bonding diaplikasikan pada permukaan yang telah dietsa dengan menggunakan spon kecil atau brush kecil. Kemudian ditunggu detik sambil disemprot dengan udara ringan di sekitar kavitas agar bahan bonding dapat meresap, dan selanjutnya dapat dilakukan penyinaran selama 20 detik, lalu dicuci atau diirigasi dan dikeringkan. e. Tahap tumpatan resin kompositPada saat melakukan tumpatan, perlu diperhatikan bahwa tekanan kondensasi yang diberikan harus memadai agar alur-alur retensi dapat terisi dengan baik. Sehingga tumpatan dapat bertahan lama di dalam rongga mulut. Pada tahap ini merupakan tahapan pengembalian bentuk anatomi gigi.f. Tahap finishing dan polishingMeliputi shaping, contouring, penghalusan, dan pemolesan agar permukaan restorasi menjadi mengkilat. Tahapan ini dapat dilakukan segera ketika permukaan restorasi telah mengalami polimerisasi atau sekitar 3 menit setelah pengerasan awal. Alat-alat yang dapat digunakan diantaranya: Diamond burBerfungsi untuk membentuk anatomi pada permukaan restorasi DiscsTerdiri dari beberapa jenis mulai dari yang kasar hingga halus yang dapat digunakan secara berurutan saat melakukan tahapan finishing dan polishing. Berfungsi untuk menghaluskan permukaan restorasi hingga mencapai bagian embrasure dan area interproksimal. Rubber point dan cupsTerdiri dari yang kasar dan halus, dapat digunakan secara berurutan seperti disc. Untuk jenis yang paling kasar digunakan untuk mengurangi ekses-ekses yang besar pada permukaan restorasi. Sementara yang halus efektif untuk membuat permukaan menjadi halus dan mengkilat. Finishing stripsDigunakan pada tahapan akhir, untuk mengkontur dan memoles permukaan proksimal margin gingiva sehingga kontak interproksimal dengan gigi sebelahnya menjadi baik.

DAFPUS:Ford, T.R. Pitt. 1993. Restorasi Gigi. Alih bahasa, Narlan Sumawinata; editor, Narlan Sumawinata dan LIlian Yuwono. Ed.2. Jakarta: EGCPickard, H.M., Kidd, E.A.M., Smith, B.G.N 2002. Manual Konservasi Restoratif Menurut Pickard. Edisi 6. Alih bahasa: Narlan Sumawinata. Jakarta : Widya Medika.