42
LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 2 Tutor : dr. Esa Ayudia Tan Anggota Kelompok 1 Florensia G1A112001 Wulandari G1A112005 Steven G1A112007 Olifia Stemia G1A112036 Rizki Febriyani G1A112067 M.Chatib Rifqi G1A112082 Alvin Pratama G1A112083 FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

Skenario 2 Blokk 7.2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tutorial

Citation preview

Page 1: Skenario 2 Blokk 7.2

LAPORAN TUTORIAL

SKENARIO 2

Tutor : dr. Esa Ayudia Tan

Anggota Kelompok 1

Florensia G1A112001

Wulandari G1A112005

Steven G1A112007

Olifia Stemia G1A112036

Rizki Febriyani G1A112067

M.Chatib Rifqi G1A112082

Alvin Pratama G1A112083

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JAMBI

2014/2015

Skenario 2

Page 2: Skenario 2 Blokk 7.2

Dokter Samsir bertugas di Puskesmas sengeti sedang berupaya dengan menerapkan

ilmu epidemiologinya dalam mengatasi masalah kesehatan akibat kabut asap yang juga

mengganggu kesehatan matra di wilayah kerjanya.

Pada sore harinya dokter Samsir juga membuka praktek dokter keluarga yang

bermitra dengan asuransi kesehatan BPJS. Di prakteknya selain memberikan resep obat

konvensional, beliau juga memberikan pelayanan kesehatan tradisional, alternatif dan

komplementer.

Klarifikasi Istilah

Page 3: Skenario 2 Blokk 7.2

1. Puskesmas : Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya

kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan

lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

2. Epidemiologi :

3. Kesehatan Matra : Upaya kesehatan dalam bentuk khusus yang diselenggarakan

untuk meningkatkan kemampuan fisik dan mental guna menyesuaikan diri terhadap

lingkungan yang serba berubah secara bermakna, baik di lingkungan darat, laut,

maupun udara.

4. Dokter Keluarga :

5. Asuransi Kesehatan : Jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta

memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi

kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar

iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah.

6. BPJS : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan yang

selanjutnya disingkat BPJS Kesehatan adalah badan hukum yang dibentuk untuk

menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan.

7. Obat Konvensional : Bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan,

bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan

tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat

diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat

8. Pengobatan Tradisional :

9. Pengobatan Alternatif :

10. Pengobatan Komplementer :

Identifikasi Masalah

Page 4: Skenario 2 Blokk 7.2

1. Apa yang dimaksud dengan epidemiologi ?

2. Apa saja jenis-jenis epidemiologi ?

3. Bagaimana peranan epidemiologi dalam kesehatan ?

4. Apa saja ruang lingkup epidemiologi ?

5. Apa saja jenis-jenis kesehatan matra ?

6. Bagaimana ruang lingkup kesehatan matra ?

7. Apa saja karakteristik dalam kedokteran keluarga ?

8. Apa saja ruang lingkup dalam kedokteran keluarga ?

9. Bagaimana prinsip dan standar pelayanan praktik dokter keluarga ?

10. Bagaimana kewirausahaan yang berjalan dalam praktek pelayanan kedokteran

keluarga ?

11. Apa yang dimaksud dengan ilmu kedokteran tradisional, alternatif dan

komplementer ?

12. Bagaiman cara menetapkan keamanan obat-obatan tradisional?

13. Apa saja resiko yang dapat terjadi dari pemakaian obat tradisional ?

14. Bagaimana Edukasi masyarakat tentang pemanfaatan obat dari tanaman sekitar ?

15. Apa saja macam-macam pengobatan tradisional ?

16. Apa visi dan misi BPJS ?

17. Apa manfaat BPJS ?

18. Apa saja prinsip penyelenggaran BPJS ?

19. Apa syarat dan ketentuan BPJS ?

20. Apa saja syarat fasilitas kesehatan untuk bisa bekerja sama dengan BPJS?

Analisis Masalah

Page 5: Skenario 2 Blokk 7.2

1. Apa yang dimaksud dengan epidemiologi ?1

Jawab :

Epidemiologi menurut beberap ahli :

a. Wade Hampton Frost (1927), epidemiologi sebagai suatu pengetahuan tentang

fenomena massal penyakit infeksi atau sebagai suatu atau sebagai riwayat alamiah

penyakit menular.

b. GreenWood (1934), epidemiologi mempelajari tentang penyakit dan segala

macam kejadian penyakit yang mengenai kelompok (herd) penduduk.

c. Brian MacMahon (1970), epidemiologi adalah studi tentang penyebaran dan

penyebab kejadian penyakit pada manusia dan mengapa terjadi distribusi

semacam itu.

d. Garry D. Friedman (1974), epidemiologi adalah ilmu pengetahuan mengenai

terjadinya penyakit pada populasi manusia.

2. Apa saja jenis-jenis epidemiologi ?1

Jawab :

a. EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF,

Distribusi & frekuensi (Who-ORANG, Where-TEMPAT, When-WAKTU)

b. EPIDEMIOLOGI ANALITIK,

Determinan (Why)

c. EPIDEMIOLOGI EKSPERIMENTAL,

Uji kebenaran dlm upaya penanggulangan (How)

3. Bagaimana peranan epidemiologi dalam kesehatan ?1

Jawab :

a. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang utama yang sedang dihadapi

masyarakat

b. Mengetahui faktor-faktor yang berperan dalam terjadinya masalah kesehatan atau

penyakit dalam masyarakat

c. Menyediakan data yang diperlukan unntuk perencanaan kesehatan dan

pengambilan keputusan

d. Membantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan yang sedang atau

telah dilakukan

Page 6: Skenario 2 Blokk 7.2

e. Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan suatu penyakit dalam

upaya untuk mengatasi atau menanggulanginya

f. Mengarahkan intervensi yang diperukan untuk menanggulangi masalah-masalah

yang perlu dipecahkan

4. Apa saja ruang lingkup epidemiologi ?1

Jawab :

a. ETIOLOGI, Penyebab penyakit

b. EFIKASI, Efek atau daya optimal intervensi kesehatan

c. EFEKTIVITAS, Besarnya hasil yang diperoleh dari suatu intervensi, serta

perbedaan antar intervensi.

d. EFISIENSI, Pengaruh yang diperoleh berdasarkan biaya yang diberikan

e. EVALUASI, Penilaian keberhasilan suatu program kesehatan masyarakat

f. EDUKASI, Intervensi berupa peningkatan pengetahuan tentang kesehatan

masyarakat, sebagai bagian dari upaya pencegahan penyakit.

5. Apa saja jenis-jenis kesehatan matra ?2

Jawab :

Jenis Kesehatan Matra meliputi:

a. Kesehatan Lapangan;

Kesehatan Lapangan sebagaimana terdiri atas:

a. kesehatan perpindahan penduduk;

b. kesehatan migran;

c. kesehatan haji dan umrah;

d. kesehatan penanggulangan bencana;

e. kesehatan bawah tanah;

f. kesehatan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat;

g. kesehatan dalam tugas operasi dan latihan militer di darat;

h. kesehatan pada arus mudik

i. kesehatan pada kegiatan di area tertentu; dan

j. kesehatan dalam penugasan khusus kepolisian.

b. Kesehatan Kelautan dan Bawah Air; dan

Kesehatan Kelautan dan Bawah Air terdiri atas:

Page 7: Skenario 2 Blokk 7.2

a. kesehatan penyelaman;

b. kesehatan pelayaran dan lepas pantai; dan

c. kesehatan dalam tugas operasi dan latihan militer di laut.

c. Kesehatan Kedirgantaraan.

Kesehatan Kedirgantaraan terdiri atas:

a. kesehatan penerbangan dan ruang angkasa; dan

b. kesehatan dalam tugas operasi dan latihan militer di udara.

6. Apa tujuan dan ruang lingkup penyelenggaraan kesehatan matra ?2

Jawab :

Tujuan

Pengaturan Kesehatan Matra dimaksudkan untuk

a. mewujudkan upaya kesehatan pada Kondisi Matra secara cepat, tepat,

menyeluruh dan terkoordinasi guna menurunkan potensi Risiko Kesehatan,

meningkatkan kemampuan adaptasi, dan mengendalikan Risiko Kesehatan.

b. Untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat dalam

menurunkan risiko serta memelihara kesehatan masyarakat dalam menghadapi

Kondisi Matra agar tetap sehat dan mandiri.

Lingkup penyelenggaraan Kesehatan Matra meliputi :

a. Pengurangan potensi Risiko Kesehatan;

Pengurangan potensi Risiko Kesehatan merupakan upaya yang dilakukan

terhadap semua variabel atau faktor untuk mencegah dan mengurangi Risiko

Kesehatan.

b. Peningkatan kemampuan adaptasi; dan

Peningkatan kemampuan adaptasi merupakan upaya untuk meningkatkan

kemampuan menyesuaikan diri dengan Kondisi Matra agar tidak menimbulkan

Risiko Kesehatan.

c. Pengendalian Risiko Kesehatan.

Pengendalian Risiko Kesehatan merupakan upaya yang dilakukan untuk

menurunkan dan menghilangkan variabel atau faktor dalam rangka mencegah

terjadinya penyakit, kecacatan, dan/atau gangguan kesehatan serta melakukan

pengobatan.

Page 8: Skenario 2 Blokk 7.2

Penyelenggaraan Kesehatan Matra dilakukan dengan memenuhi standar dan

persyaratan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dalam penyelenggaraan Kesehatan Matra harus dilakukan pelaporan secara

berjenjang yang meliputi laporan pra kejadian, kejadian, dan pasca kejadian.

7. Apa saja karakteristik dalam kedokteran keluarga ?3

Jawab :

Karakteristik Dokter Keluarga

1. Lynn P. Carmichael (1973)

a) Mencegah penyakit dan memelihara kesehatan

b) Pasien sebagai bagian dari keluarga dan masyarakat

c) Pelayanan menyeluruh, mempertimbangkan pasien dan keluarganya

d) Andal mendiagnosis, tanggap epidemiologi dan terampil menangani penyakit

e) Tanggap saling-aruh faktor biologik-emosi-sosial, dan mewaspadai kemiripan

penyakit.

2. Debra P. Hymovic & Martha Underwood Barnards (1973)

a) Pelayanan responsif dan bertanggung jawab

b) Pelayanan primer dan lanjut

c) Diagnosis dini, capai taraf kesehatan tinggi

d) Memandang pasien dan keluarga

e) Melayani secara maksimal

3. IDI (1982)

a) Memandang pasien sebagai individu, bagian dari keluarga dan masyarakat

b) Pelayanan menyeluruh dan maksimal

c) Mengutamakan pencegahan, tingkatan taraf kesehatan

d) Menyesuaikan dengan kebutuhan pasien dan memenuhinya

e) Menyelenggarakan pelayanan primer dan bertanggung jawab atas

kelanjutannya

8. Apa saja ruang lingkup dalam kedokteran keluarga ?3

Jawab :

Ruang Lingkup

Ruang lingkup pelayanan dokter keluarga mencakup bidang amat luas sekali. Jika

disederhanakan secara umum dapat dibedakan atas dua macam :

Page 9: Skenario 2 Blokk 7.2

Kegiatan yang dilaksanakan

Pelayanan yang diselenggarakan oleh dokter keluarga harus memenuhi syarat pokok

yaitu pelayanan kedokteran menyeluruh CMC (comprehensive medical services).

Karakteristik CMC :

1. Jenis pelayanan yang diselenggarakan mencakup semua jenis pelayanan

kedokteran yang dikenal di masyarakat.

2. Tata cara pelayanan tidak diselenggarakan secara terkotak-kotak ataupun

terputus-putus melainkan diselenggarakan secara terpadu (integrated) dan

berkesinambungan (continu).

3. Pusat perhatian pada waktu menyelenggarakan pelayanan kedokteran tidak

memusatkan perhatiannya hanya pada keluhan dan masalah kesehatan yang

disampaikan penderita saja, melainkan pada penderita sebagai manusia seutuhnya.

4. Pendekatan pada penyelenggaraan pelayanan tidak didekati hanya dari satu

sisi saja, melainkan dari semua sisi yang terkait (comprehensive approach) yaitu sisi

fisik, mental dan sosial (secara holistik).

Sasaran pelayanan

Sasaran pelayanan dokter keluarga adalah kelurga sebagai suatu unit.

Pelayanan dokter keluarga harus memperhatikan kebutuhan dan tuntutan kesehatan

keluarga sebagai satu kesatuan, harus memperhatikan pengaruhmasalah kesehatan

yang dihadapi terhadap keluarga dan harus memperhatikan pengaruh keluarga

terhadap masalah kesehatan yang dihadapi oleh setiap anggota keluarga.

Batasan pelayanan kedokteran keluarga

Batasan pelayanan kedokteran keluarga ada banyak macamnya. Dua diantaranya yang

dipandang cukup penting adalah:

1. Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan kedokteran yang menyeluruh

yang memusatkan pelayanannya kepada keluarga sebagai satu unit, dimana tanggung

jawab dokter terhadap pelayanan kesehatan tidak dibatasi oleh golongan umur atau

jenis kelamin, tidak juga oleh organ tubuh atau jenis penyakit tertentu saja.

2. Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan spesialis yang luas yang bertitik

tolak dari suatu pokok ilmu yang dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu lainnya

terutama ilmu penyakit dalam, ilmu kesehatan anak, ilmu kebidanan dan kendungan,

ilmu bedah serta ilmu kedokteran jiwa yang secara keseluruhan membentuk satu

kesatuan yang terpadu, diperkaya dengan ilmu perilaku, biologi dan ilmu-ilmu klinik,

dan karenanya mampu mempersiapkan setiap dokter agar mempunyai peranan unik

Page 10: Skenario 2 Blokk 7.2

dalam menyelenggarakan penatalaksanaan pasien, penyelesaian masalah, pelayanan

konseling serta dapat bertindak sebagai dokter pribadi yang menkoordinasikan

seluruh pelayanan kesehatan.

9. Bagaimana prinsip dan standar pelayanan dokter keluarga ?3

Jawab :

A. PRINSIP PELAYANAN

Prinsip dalam pelayanan atau pendekatan kedokteran keluarga yaitu memberikan :

1. Pelayanan yang holistik dan komprehensif.

2. Pelayanan yang kontinu.

3. Pelayanan yang mengutamakan pencegahan.

4. Pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif.

5. Penanganan personal bagi setiap pasien sebagai bagian integral dari keluarganya.

6. Pelayanan yang mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan lingkungan

tempat tinggalnya.

7. Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hukum.

8. Pelayanan yang sadar biaya dan sadar mutu.

9. Pelayanan yang dapat diaudit dan dapat dipertangungjawabkan

Pelayanan kedokteran yang diselenggarakan pada praktek dokter keluarga

pada umumnya :

1. Lebih aktif dan bertanggung jawab

a. Karena pelayanan kedokteran yang diselenggarakan pada praktek dokter

keluarga mengenal pelayanan kunjungan dan atau perawatan pasien di rumah,

bertanggung jawab mengatur pelayanan rujukan dan konsultasi, dan bahkan,

apabila memungkinkan, turut menangani pasien yang memerlukan pelayanan

rawat inap di rumah sakit, maka pelayanan kedokteran yang diselenggarakan

pada praktek dokter keluarga umunya lebih aktif dan bertanggung jawab dari

pada dokter umum.

2. Lebih lengkap dan bervariasi

a. Karena praktek dokter keluarga menangani semua masalah kesehatan yang

ditemukan pada semua anggota keluarga, maka pelayanan dokter keluarga

pada umumnya lebih lengkap dan bervariasi dari pada dokter umum. Tidak

Page 11: Skenario 2 Blokk 7.2

mengherankan jika dengan pelayanan yang seperti ini, seperti yang ditemukan

di Amerika Serikat misalnya, praktek dokter keluarga dapat menyelesaikan

tidak kurang dari 95 % masalah kesehatan yang ditemukan pada pasien yang

datang berobat.

3. Menangani penyakit pada stadium awal

a. Sekalipun praktek dokter keluarga dapat menangani pasien yang telah

membutuhkan pelayanan rawat inap, bukan selalu berarti praktek dokter

keluarga sarna dengan dokter spesialis. Praktek dokter keluarga hanya sesuai

untuk penyakit -penyakit pada stadium awal saja. Sedangkan untuk kasus

yang telah lanjut atau yang telah terlalu spesialistik, karena memang telah

berada diluar wewenang dan tanggung jawab dokter keluarga, tetap dan harus

dikonsultasikan dan atau dirujuk kedokter spesialis. Seperti yang dikatakan

oleh Malerich (1970), praktek dokter keluarga memang sesuai untuk penyakit-

penyakit yang masih dalam stadium dini atau yang bersifat umum saja. ‘The

family doctor cannot be expected to treat all problems as best possible, but he

can be expected to treat all common diseases as best possible’.

B. STANDAR PELAYANAN

Secara ringkas, yang dimaksud dengan dokter keluarga ialah dokter yang

memberikan pelayanan kesehatan dengan ciri-ciri utama sebagai berikut:

1. Pelayanan kesehatan lini pertama Artinya memberikan pelayanan pada strata primer,

yaitu ditengah-tengah pemukiman masyarakat sehingga mudah dicapai. Setiap

keluarga sebaiknya mempunyai dokter keluarga yang dapat mereka hubungi bila

memerlukan pertolongan kesehatan.

2. Pelayanan kesehatan/medis yang bersifat umum Artinya memberikan pelayanan untuk

masalah kesehatan atau penyakit yang tergolong umum dan bukan spesialistik.

Pelayanan dokter yang bersifat umum juga dikenal dengan istilah berobat jalan

walaupun kadang- kadang dapat pula diberikan di rumah untuk kasus tertentu

misalnya pasien yang sulit berjalan.

3. Bersifat holistik dan komprehensif Holistik artinya tidak dibatasi pada masalah

biomedis pasien saja, tetapi juga dengan melihat latar belakang sosial-budaya pasien

yang mungkin berkaitan dengan penyakitnya. Misalnya, banyak penyakit didapat dari

pekerjaannya seperti nyeri otot dan tulang, radang saluran napas, radang kulit atau

Page 12: Skenario 2 Blokk 7.2

kelelahan. Jika penyakit tersebut tidak ditangani secara holistik dan hanya terfokus

pada gejala atau penyakitnya saja, maka tidak akan benar- benar berhasil

disembuhkan.

Komprehensif artinya tidak hanya terbatas pada pelayanan pengobatan atau kuratif

saja, tetapi meliputi aspek lainnya mulai dari promotif-preventif hingga rehabilitatif.

Misalnya, konseling, edukasi kesehatan, imunisasi, KB, medical check-up, perawatan

pasca RS dan rehabilitasi medik.

4. Pemeliharaan kesehatan yang berkesinambungan Artinya, pelayanan kesehatan

dilakukan terus menerus kepada pasien maupun keluarganya guna memelihara dan

meningkatkan kesehatan mereka. Dengan kata lain, hubungan dokter-pasien yang

lebih kontinu atau sebagai dokter langganan. Hubungan yang berke- sinambungan itu

menguntungkan karena menjadi lebih saling kenal dan lebih akrab sehingga

memudahkan dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan pasien/keluarga tersebut.

5. Pendekatan Keluarga Artinya, lebih menekankan keluarga sebagai unit sasaran

pelayanan kesehatan daripada perorangan. Pasien umumnya merupakan anggota

sebuah keluarga yaitu sebagai suami, isteri atau anak. Pendekatan keluarga.

mempunyai berbagai keuntungan terutama untuk dukungan yang diperlukan guna

mengatasi masalah kesehatan. Misalnya seorang anak akan banyak memerlukan

pengertian dan dukungan orang tuanya. Suami yang menderita hipertensi perlu

dukungan isteri dan anaknya. Isteri yang sedang hamil, perlu dukungan suaminya dan

banyak lagi contoh lain.

Pelayanan yang diselenggarakan pada praktek dokter keluarga banyak

macamnya. Secara umum dapat dibedakan atas tiga macam :

1. Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan

Pada bentuk ini, pelayanan yang diselenggarakan pada praktek dokter keluarga hanya

pelayanan rawat jalan saja. Dokter yang menyelenggarakan praktek dokter keluarga

tersebut tidak melakukan pelayanan kunjungan dan perawatan pasien di rumah atau

pelayanan rawat inap di rumah sakit. Semua pasien yang membutuhkan pertolongan

diharuskan datang ke tempat praktek dokter keluarga. Jika kebetulan pasien tersebut

memerlukan pelayanan rawat inap, pasien tersebut dirujuk ke rumah sakit.

2. Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan, kunjungan dan perawatan pasien dirumah.

Pada bentuk ini, pelayanan yang diselenggarakan pada praktek dokter keluarga

mencakup pelayanan rawat jalan serta pelayanan kunjungan dan perawatan pasien di

Page 13: Skenario 2 Blokk 7.2

rumah. Pelayanan bentuk ini lazimnya dilaksanakan oleh dokter keluarga yang tidak

mempunyai akses dengan rumah sakit.

3. Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan, kunjungan dan perawatan pasien di rumah,

serta pelayanan rawat inap di rumah sakit.

Pada bentuk ini, pelayanan yang diselenggarakan pada praktek dokter keluarga telah

mencakup pelayanan rawat jalan, kunjungan dan perawatan pasien di rumah, serta

perawatan rawat inap di rumah sakit. Pelayanan bentuk ini lazimnya diselenggarakan

oleh dokter keluarga yang telah berhasil menjalin kerja sama dengan rumah sakit

terdekat dan rumah sakit tersebut memberi kesempatan kepada dokter keluarga untuk

merawat sendiri pasiennya di rumah sakit.

Menurut Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI), standar pelayanan

dokter keluarga meliputi:

A. Standar pemeliharaan kesehatan di klinik

1. Standar pelayanan paripurna

Sifat paripurna pada kedokteran keluarga yaitu termasuk pemiliharaan dan

peningkatan kesehatan (promotive), pencegahan kesehatan (curative), pencegahan

kecacatan (disability limitation), dan rehabilitasi setelah sakit (rehabilitation)dengan

memperlihatkan kemampuan sosial serta sesuai dengan mediko legal etika

kedokteran

Pelayanan medis strata pertama untuk semua orang

Memiliki izin pelayanan dokter keluarga dan surat persetujuan tempat praktik

Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan pasien dan keluarganya

Pencegahan penyakit dan proteksi khusus

Deteksi dini terhadap penyakit dan melakukan pentalaksanaan yang tepat

terhadap pasien dan keluarganya

Kuratif medik

Melaksanakan pemulihan kesehatan dan pencegahan kecacatan pada strata

pelayanan tingkat pertama, termasuk kegawatdaruratan medik, atau perujukan

Rehabilitasi medik dan sosial pada pasien dana atau keluarganya

Setelah mengalami masalah kesehatan baik dari segi fisik, jiwa maupun sosial

Kemampuan sosial keluarga

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistem untuk memeprhatikan kondisi

sosial pasien dan keluarganya

Page 14: Skenario 2 Blokk 7.2

2. Standar pelayanan medis (standard of medical care)

Pelayanan sebuah dokter keluarga harus sesuai dengan lege artis

Anamnesis

Dengan pendekatan patient centered approach dalam rangka memperoleh

keluhan utama pasien, kekhawatiran dan harapan pasien mengenai keluhannya

tersebut, serta memperoleh keterangan untuk dapat menegakkan diagnosis

Pemeriksaan fisik, penunjang serta diagnosis dan diagnosis banding

Melakukan secara diagnosis holistik

Konseling

Untuk membantu pasien dan keluarga menentukan pilihan terbaik

penatalaksanaan untuk pasien

Konsultasi

Saat diperlukan, dokter keluarga melakukan konsultasi ke dokter yang

dianggap lebih piawai dan atau berpengalaman.

2. Standar pelayanan bersinambung (standard of continuum care)

Pelayanan yang diberikan dokter keluarga merupakan pelayanan bersinambung yang

melaksanakan pelayanan kedokteran secara efektif efisien, proaktif dan terus

menerus demi kesehatan pasien

Rekam medik berkesinambung

Informasi riwayat kesehatan pasien sebelumnya pada saat datang sigunakan

untuk memaastikan bahwa penatalaksanaan yang diterapkan telah sesuai

Pelayanan efektif efisien

Pelayanan dokter keluarga menyelenggarakan pelayanan rawat jalan efektif

efisien bagi pasien, menjaga kualitas, sadar mutu dan biaya

Pendampingan

Saat dilaksanakan konsultasi dana atau rujukan, dokter keluarga menawarkan

kemudian melakasanakan pendampingan pasien, demi kepentingan pasien

Pelayanan proaktif

Pelayanan dokter keluarga menjaga kesinambungan

3. Standar pelayanan menyeluruh (standard of holistic of care)

Page 15: Skenario 2 Blokk 7.2

Pelayanan yang disediakan dokter keluarga bersifat menyeluruh, yaiut peduli nahwa

pasien adalah seorang manusia seutuhnya yang terdiri dari fisik, mental, social dan

spiritual, serta berkehidupan di tengah lingkungan fisik dan sosialnya

Pasien adalah manusia seutuhnya

Pelayanan dokter keluarga memiliki system untuk memandang pasien sebagai

manusia yang seutuhnya

Pasien adalah bagian dari keluarga dan lingkungannya

Pelyanan dokter keluarga memiliki sistem untuk memandang pasien sebagai

bagian dari keluarga pasien, dan memperhatikan bahwa keluarga pasien dapat

mempengaruhi dan/atau dipengaruhi oleh situasi dan kondisi kesehatan pasien.

Pelayanan menggunakan segala sumber di sekitarnya

Pelayanan dokter keluarga mendayagunakan segala sumber di sekitar

kehidupan pasien untuk meningkatkan keadaan kesehatan pasien dan

keluarganya.

4. Standar pelayanan terpadu (standard of integration of care)

Pelayanan yang disediakan dokter keluarga bersifat terpadu, selain merupkan

kemitraan antara dokter dengan pasien pada saat proses penatalaksanaan medis, juga

merupakan kemitraan lintas program dengan berbagai institusi yang menunjang

pelayanan kedokteran baik dari formal maupun informal.

koordinator penatalaksanaan pasien kerja sama dengan dokter – pasien -

keluarga, maupun bersama antara dokter – pasien – dokter spesialis / rumah

sakit.

Mitra dokter pasien saat proses pentalaksanaan medis

Mitra lintas sektoral medik

Dokter keluarga bekerja sebahai mitra penyedia pelayanan kesehatan dengan

berbagai sektor pelayanan kesehatan formal di sekitarnya.

Mitra lintas sektoral alternatif dan komplimenter medik

Dokter keluarga memperdulikan dan memperhatikan kebutuhan dan perliaku

pasien dan kelaurganya sebagai masyarakat yang menggunakan berbagai

pelayanan kesehatan nonformal di sekitarnya.

B. Standar perilaku dalam praktik (standard of behaviour in practice)

1. Standar perilaku terhadap pasien

Page 16: Skenario 2 Blokk 7.2

Dokter keluarga menyediakan kesempatan bagi pasien untuk menyampaikan

kekhawatiran dan masalah kesehatannya, serta memberikan kesempatan kepada

pasien untuk memperoleh penjelasan yang dibutuhkan guna dapat memutuskan

pemilihan penatalaksanaan yang akan dilaksanakannya.

Informasi memperoleh pelayanan

Dokter keluarga memberikan keterangan yang adekuat mengenai cara untuk

memperoleh pelayanan yang diinginkan

Masa konsultasi

Menyediakan waktu konsultasi untuk menjelaskan keluhan dan

keinginanannya

Informasi medik menyeluruh

Dokter keluarga memberikan informasi yang jelas kepada pasien mengenai

keadaan dan tindakan terhadap pasien, sehingga memungkin pasien dapat

memutuhkan tindakan yang akan dilakukan terhadapnya

Menghormati hak dan kewajiban pasien dan dokter

2. Standar perilaku dengan mitra kerja di klinik (standard of partners relationship in

practive) Baik dengan klinik, tim, sejawat, pegawai klinik, pemimpin klinik

10. Bagaimana kewirausahaan yang berjalan dalam praktek pelayanan kedokteran

keluarga ?3

Jawab :

a. Kesiapan Mental

1. Percaya diri

2. Fokus pada sasaran

3. Bekerja keras dan Mengatasi risiko

4. Memahami semua aspek

b. Kesiapan Pengetahuan

1. What, Why, Where, When, How

c. Kesiapan Sumberdaya

1. Sumber Daya Manusia, Finansial, Fisik, Informasi dan Waktu

Proses menjadi wirausaha

a. Identifikasi dan evaluasi peluang

b. Pengembangan rencana bisnis

Page 17: Skenario 2 Blokk 7.2

c. Penentuan sumber daya yg dibutuhkan

d. Pengelolaan perusahaan yg dibentuk

11. Apa yang dimaksud dengan ilmu kedokteran tradisional, alternatif dan

komplementer ?4

Jawab :

- Definisi Komplementer merupakan metode penyembuhan yang caranya berbeda dari pengobatan

konvensional di dunia kedokteran, yang mengandalkan obat kimia dan operasi, yangdapat

dilakukan oleh tenaga kesehatan.

- alternatif adalah pengobatan non konvensional yang ditujukan untuk meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang diperoleh

melalui pendidikan terstruktur dengan kualitas, keamanan dan efektifitas yang tinggi berlandaskan

ilmu pengetahuan biomedik tapi belum diterima dalam kedokteran konvensional

- kedokteran tradisional adalah pengobatan atau perawatan yang mengacu pada

pengalaman dan keterampilan turun temurun secara empiris yang dilakukan sesuai

dengan norma yang berlaku di masyarakat.

12. Bagaiman cara menetapkan keamanan obat-obatan tradisional?4

Jawab :

Obat tradisional mencakup jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka.

Perbedaan ketiga jenis obat tradisional ini adalah ada tidaknya data pendukung

terhadap manfaat obat, yaitu data empiris, data preklinik atau data klinik. Dan ketiga

jenis obat tersebut harus melalui standar penilaian yang dilakukan Badan Pengawas

Obat dan Makanan (BPOM) sehingga khasiat dan keamanannya terjamin. Walaupun

hanya memiliki bukti empiris tetapi tetap ada prosedur penilaian seperti penerapan

cara pembuatan obat tradisional yang baik dan pemeriksaan terhadap kontaminasi

mikroba. Untuk menaikan derajat dari jamu menjadi obat herbal terstandar harus

dilakukan uji coba pada hewan, untuk memiliki data preklinik. Sedangkan untuk

menjadi fitofarmaka, harus memiliki bukti preklinik dan bukti klinik yaitu uji coba

pada manusia. Untuk melindungi masyarakat dari kerugian dan bahaya yang

ditimbulkan dari mengkonsumsi obat tradisional, perlu pengawasan mengenai obat

tradisional yang beredar dalam masyarakat agar tidak menggunakan bahan kimia yang

Page 18: Skenario 2 Blokk 7.2

belum teruji keamanannya, terdaftar di BPOM, dan memenuhi persyaratan lain yang

telah ditetapkan oleh BPOM.

13. Apa saja resiko yang dapat terjadi dari pemakaian obat tradisional ?5

Jawab :

Beberapa jenis obat-obatan herbal dapat menimbulkan masalah serius bagi

pasien bedah, misalnya melalui peningkatan kecenderungan perdarahan. Anak-anak

dan ibu yang sedang menyusui juga termasuk kelompok yang rentan bagi penggunaan

obat-obatan, termasuk obat herbal, sehingga penggunaannya harus dilakukan dengan

ketat. Beberapa peneliti telah menunjukkan potensi obat-obatan herbal melukai organ-

organ tertentu, misalnya hati, kulit, sistem pencernaan, dan lain-lain.

Keputusan menggunakan obat herbal biasanya dilakukan bukan sebagai

bentuk penolakan terhadap obat sintetis atau obat pabrik, tetapi lebih merupakan suatu

keinginan masyarakat untuk menjaga kesehatan mereka sendiri secara mandiri dan

alami. Masyarakat juga yakin pengobatan alternatif dengan herbal selaras dengan

nilai-nilai filosofis yang ada di tengah masyarakat. Selain itu, ada keyakinan yang

memotivasi bahwa penggunaan sesuatu yang alami adalah aman. Hal ini agak

menyesatkan dan tidak sepenuhnya benar, karena obat herbal juga mengandung

berbagai senyawa kimia aktif yang dapat saja memiliki efek samping yang merugikan.

Efek samping ini dapat terjadi dalam beberapa cara, misalnya keracunan,

kontraindikasi dengan obat lain, dan lain-lain.

14. Bagaimana Edukasi masyarakat tentang pemanfaatan obat dari tanaman

sekitar ?6

Jawab :

Mengajak serta menumbuhkan rasa bahwa perlunya menanam tanaman obat

keluarga dengan memberikan informasi dan edukasi bahwa TOGA memilik banyak

sekali manfaat sebagai berikut. Salah satu fungsi Toga adalah sebagaisarana

untukmendekatkan tanaman obat kepada upaya-upaya kesehatan

masyarakatyangantara lainmeliputi:

1.Upaya preventif (pencegahan)

2.Upaya promotif (meniungkatkan derajat kesehatan)

Page 19: Skenario 2 Blokk 7.2

3.Upaya kuratif (penyembuhan penyakit) Selainfungsi diatas ada juga fungsi lainnya

yaitu:

a. Sarana untuk memperbaiki status gizi masyarakat, sebab banyak tanaman obat yang

dikenal sebagai tanaman penghasil buah-buahan atau sayur-sayuran misalnya lobak,

saledri, papaya dan lain-lain.

b. Sarana untuk pelestarian alam Apabila pembuatan tanaman obat alam tidak diikuti

dengan upaya-upaya pembudidayaannya kembali, maka sumber bahan obat alam itu

terutama tumbuh tumbuhan akan mengalami kepunahan.

c. Sarana penyebaran gerakan penghijauan. Untuk menghijaukan bukit-bukit yang

saat ini mengalami penggundulan, dapat dianjurkan penyebarluasan penanaman

tanaman obat yang berbentuk pohon-pahon misalnya pohon asam,pohon kedaung,

pohon trengguli dan lain-lain.

d. Sarana untuk pemertaan pendapatan Toga disamping berfungsi sebagai sarana

untuk menyediakan bahan obat bagi keluarga dapat pula berfungsi sebagai sumber

penghasilan bagi keluarga tersebut.

e. Sarana keindahan Dengan adanya Toga dan bila di tata dengan baik maka hal ini

akan menghasilkan keindahan bagi orang/masyarakat yang ada di sekitarnya. Untuk

menghasilkan keindahan diperlukan perawatan terhadap tanamanyang di tanam

terutama yang ditanam dipekarangan rumah

15. Apa saja macam-macam pengobatan tradisional ?5

Jawab :

BENALU TEH

Nama daerah dan manca : benalu,pasilan,jisheng (Cina)

Kandungan :

Mengandung senyawa flavonoid berguna sebagai obat

anti kanker penghambat berkembang sel-sel kanker.

Khasiat :

Penghambat sel kanker

Meluruhkan air seni

Memperbesar pembuluh arteri jantung

Mencegah osteoporosis

Sebagai anti radang

Page 20: Skenario 2 Blokk 7.2

* KELADI TIKUS

Nama daerah : keladi tikus

Kandungan :

Dalam balai penelitian di Malaysia. Keladi tikus terbukti mampu menghambat dan

mengobati penyakit kanker.

Khasiat :

Mengobati penyakit kanker

Mengatasi kista dan mioma

* MAHKOTA DEWA

Nama daerah dan manca : makuto dewo, makuto ratu,shian thao ( Cina)

Kandungan :

Mengandung senyawa lignan,tanin,flavonoid, saponin dan alkaloid.

Khasiat :

Menghambat sel kanker

Menghambat pertumbuhan sel leukeumia

Meningkatkan kekebalan tubuh dan stamina

Menurunkan asam urat

Mengobati diabetes

Menurunkan tekanan darah tinggi

Menurunkan kadar kolesterol

* PASAK BUMI

Nama daerah : pasak bumi,tongkat ali

Kandungan :

Mengandung beta-sitosterol (melebarkan pembuluh darah)

Khasiat :

Memperbaiki kadar testosteron pria

Mempelancar sirkulasi darah

Perangsang saraf pusat

* PEGAGAN

Page 21: Skenario 2 Blokk 7.2

Nama daerah dan manca : daun kaki kuda, antanan,regedeg,pegaga,ji xue cao (Cina),

Indian Hydrocotyle (Inggris)

Kandungan :

Mengandung senyawa kimia asam

asiatat,betakarotine,karotenoid,kalium,natrium,magnesium

Khasiat :

Menurunkan tekanan darah

Mengobati stroke

Mengatasi peradangan ( radang paru paru,tenggorokan,lambung)

Mengobati bronchitis

* PURWOCENG

Nama daerah : suripandak,puwoceng

Kandungan :

Mengandung zat aktif limonene,asam kafeat,anisketon

Khasiat :

Perangsang gairah seksual

Meningkatkan stamina dan gairah semangat

* SAMBILOTO

Nama daerah dan manca : sambiloto,andiloto,takila,pokok cerita, chuan xin lien

(Cina), King of Bitter ( Inggris)

Kandungan :

Kalisum, asam miristat,betasitosterol,asam klorogenat,panikolin dan antrium

Khasiat :

Memperbaiki aliran darah penyakit jantung

Meningkatkan respirasi sel

Menurunkan demam

Mengobati penyakit HIV/AIDS

Mengobati radang usus

Mengobati kencing manis

Mengobati TBC

* TEMPUYUNG

Page 22: Skenario 2 Blokk 7.2

Nama daerah : tempuyung, galibuk,lempung,jombang, rayana,niu she tou (Cina), sow

thistle (Inggris)

Kandungan :

Mengandung senyawa alfalaktuserol,beta laktuserol, flavonoid,manitol,kalium

Khasiat :

Mengobati batu ginjal

Mencegah radang usus buntu

Sebagai obat penurun panas

Mengobati pembengkakan

Mencegah rematik

Sebagai obat radang saluran kencing

* TEMULAWAK

Nama daerah dan manca : Temulawak, koneng gede

Kandungan :

Mengandung zat warna kuning ( curcuminoid) terdiri dari senyawa curcumin dan

monodesmetoksikurkumin

Mengandung 4-10 % minyak asiri

Khasiat :

Mencegah peradangan

Mengobati penyakit kuning

Memperkuat fungsi hati

Memulihkan kesehatan setelah melahirkan

Menurunkan kadar kolesterol

Mingkatkan nafsu makan

Meningkatkan produksi air susu ibu

Mengobati perut kembung

Mencegah rematik,pegel linu

Menurunkan kadar SGOT dan SGPT darah penderita Hepatitis B

* TEMU PUTIH

Nama daerah dan manca : Temu putih , zedoaire ( France)

Kandungan :

Mengandung zat asiri 1-1,5%

Page 23: Skenario 2 Blokk 7.2

Mengandung tannin dan flavonoid

Khasiat :

Menghambat pertumbuhan sel kanker

Menghambat pertumbuhan sel leukeumia

Mengobati perut kembung

Menghilangkan bau mulut

* TEMU MANGGA

Nama daerah dan manca : temu mangga

Kandungan :

Mengandung minyak asiri, kurkumin, tanin,gula,dammar,protein toksis yang berguna

menghambat sel kanker

Khasiat :

Mencegah pertumbuhan sel kanker

Mengobati sakit perut

Mengecilkan rahim setelah melahirkan

Menguatkan syahwat

Menambah nafsu makan

Mengurangi lemak perut

Mengobati gatal-gatal pada vagina

Mengobati demam,kembung,masuk angin

16. Apa visi dan misi BPJS ?7,8

Jawab :

CAKUPAN SEMESTA 2019

Paling lambat 1 Januari 2019, seluruh penduduk Indonesia memiliki jaminan

kesehatan nasional untuk memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan

perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatannya yang diselenggarakan

oleh BPJS Kesehatan yang handal, unggul dan terpercaya.

Misi BPJS Kesehatan :

Page 24: Skenario 2 Blokk 7.2

1. Membangun kemitraan strategis dengan berbagai lembaga dan mendorong

partisipasi masyarakat dalam perluasan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional

(JKN).

2. Menjalankan dan memantapkan sistem jaminan pelayanan kesehatan yang efektif,

efisien dan bermutu kepada peserta melalui kemitraan yang optimal dengan fasilitas

kesehatan.

3. Mengoptimalkan pengelolaan dana program jaminan sosial dan dana BPJS

Kesehatan secara efektif, efisien, transparan dan akuntabel untuk mendukung

kesinambungan program.

4. Membangun BPJS Kesehatan yang efektif berlandaskan prinsip-prinsip tata kelola

organisasi yang baik dan meningkatkan kompetensi pegawai untuk mencapai kinerja

unggul.

5. Mengimplementasikan dan mengembangkan sistem perencanaan dan evaluasi,

kajian, manajemen mutu dan manajemen risiko atas seluruh operasionalisasi BPJS

Kesehatan.

6. Mengembangkan dan memantapkan teknologi informasi dan komunikasi untuk

mendukung operasionalisasi BPJS Kesehatan

17. Apa manfaat BPJS ?7,8

Jawab :

Manfaat Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS Kesehatan meliputi :

a. Pelayanan kesehatan tingkat pertama, yaitu pelayanan kesehatan non spesialistik mencakup:

1. Administrasi pelayanan

2. Pelayanan promotif dan preventif

3. Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi medis

4. Tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif

5. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai

6. Transfusi darah sesuai kebutuhan medis

7. Pemeriksaan penunjang diagnosis laboratorium tingkat pertama

Page 25: Skenario 2 Blokk 7.2

8. Rawat inap tingkat pertama sesuai indikasi

b. Pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan, yaitu pelayanan kesehatan mencakup:

1. Rawat jalan, meliputi:

a) Administrasi pelayanan

b) Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh dokter spesialis dan sub spesialis

c) Tindakan medis spesialistik sesuai dengan indikasi medis

d) Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai

e) Pelayanan alat kesehatan implant

f) Pelayanan penunjang diagnostic lanjutan sesuai dengan indikasi medis

g) Rehabilitasi medis

h) Pelayanan darah

i) Peayanan kedokteran forensik

j) Pelayanan jenazah di fasilitas kesehatan

2. Rawat Inap yang meliputi:

a) Perawatan inap non intensif

b) Perawatan inap di ruang intensif

c) Pelayanan kesehatan lain yang ditetapkan oleh Menteri

18. Apa saja prinsip penyelenggaran BPJS ?7,8

Jawab :

Terdapat sembilan prinsip penyelenggaraan BPJS Kesehatan (UU No. 24 Tahun 2011 Pasal 4), yaitu:

1. Kegotong-royongan

Prinsip kegotongroyongan adalah prinsip kebersamaan antar peserta dalam menanggung beban biaya Jaminan Sosial, yang diwujudkan dengan kewajiban setiap peserta membayar iuran sesuai dengan tingkat gaji, upah, atau penghasilannya.

Page 26: Skenario 2 Blokk 7.2

2. Nirlaba

Prinsip nirlaba adalah prinsip pengelolaan usaha yang mengutamakan penggunaan hasil pengembangan dana untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi seluruh peserta.

3. Keterbukaan

Prinsip keterbukaan adalah prinsip mempermudah akses informasi yang lengkap, benar, dan jelas bagi setiap peserta.

4. Kehati-hatian

Prinsip kehati-hatian adalah prinsip pengelolaan dana secara cermat, teliti, aman, dan tertib.

5. Akuntabilitas

Prinsip akuntabilitas adalah prinsip pelaksanaan program dan pengelolaan keuangan yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

6. Portabilitas

Prinsip portabilitas adalah prinsip memberikan jaminan yang berkelanjutan meskipun peserta berpindah pekerjaan atau tempat tinggal dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

7. Kepesertaan bersifat wajib

Prinsip kepesertaan bersifat wajib adalah prinsip yang mengharuskan seluruh penduduk menjadi peserta Jaminan Sosial, yang dilaksanakan secara bertahap.

8. Dana amanat

Prinsip dana amanat adalah bahwa iuran dan hasil pengembangannya merupakan dana titipan dari peserta untuk digunakan sebesar-besarnya bagi kepentingan peserta Jaminan Sosial.

9. Hasil pengelolaan dana jaminan kesehatan dipergunakan seluruhnya untuk pengembangan program dan untuk sebesar-besar kepentingan peserta.

19. Syarat dan ketentuan BPJS ?7,8

Jawab :

Syarat dan Ketentuan :

a. Pengguna Layanan Pendaftaran BPJS Kesehatan harus memiliki usia yang cukup

secara hukum untuk melaksanakan kewajiban hukum yang mengikat dari setiap

Page 27: Skenario 2 Blokk 7.2

kewajiban apapun yang mungkin terjadi akibat penggunaan Layanan Pendaftaran

BPJS Kesehatan

b. Mengisi dan memberikan data dengan benar dan dapat dipertanggungjawabkan,

c. Mendaftarkan diri dan anggota keluarganya menjadi peserta BPJS Kesehatan.

d. Membayar iuran setiap bulan selambat-lambatnya tanggal 10 (sepuluh) setiap

bulan

e. Melaporkan perubahan status data peserta dan anggota keluarga, perubahan yang

dimaksud adalah perubahan fasilitas kesehatan, susunan keluarga/jumlah peserta, dan

anggota keluarga tambahan

f. Menjaga identitas peserta (Kartu BPJS Kesehatan atau e ID) agar tidak rusak,

hilang atau dimanfaat oleh orang yang tidak berhak

g. Melaporkan kehilangan dan kerusakan identitas peserta yang diterbitkan oleh BPJS

Kesehatan kepada BPJS Kesehatan

h. Menyetujui membayar iuran pertama paling cepat 14 (empat belas) hari kalender

dan paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender setelah menerima virtual account

untuk mendapatkan hak dan manfaat jaminan kesehatan

i. Menyetujui mengulang proses pendaftaran apabila :

a. Belum melakukan pembayaran iuran pertama sampai dengan 30 (tiga

puluh) hari kalender sejak virtual account diterima; atau

b. Melakukan perubahan data setelah 14 (empat belas) hari kalender sejak

virtual account diterima dan belum melakukan pembayaran iuran pertama.

20. Apa saja syarat fasilitas kesehatan untuk bisa bekerja sama dengan BPJS?7,8

Jawab :

Syarat Fasilitas Fasilitas kesehatan tingkat pertama yang ingin bekerja sama

dengan BPJS Kesehatan harus dapat melayani: pelayanan kesehatan promotif,

pelayanan kesehatan preventif, pelayanan kesehatan kuratif, pelayanan kesehatan

rehabilitatif, pelayanan kebidanan, pelayanan kesehatan darurat medis, pelayanan

penunjang (laboratorium sederhana dan farmasi). Jika faskes tidak memiliki layanan

penunjang, maka wajib membangun jejaring dengn sarana penunjang tersebut.

Kelengkapan dokumen

a. Praktik dokter atau dokter gigi: Surat Ijin Praktik (SIP); Nomor Pokok Wajib Pajak

(NPWP); Perjanjian kerja sama dengan laboratorium, apotek, dan jejaring lainnya;

Page 28: Skenario 2 Blokk 7.2

Dokter Samsir

Epidemiologi

Puskesmas

Kesehatan Matra

Asuransi Kesehatan

BPJSPelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif

dan Komplementer

Praktek Dokter Keluarga

DefinisiJenisPerananRuang lingkup

JenisRuang lingkup

KarakteristikRuang lingkupPrinsip dan pelayanankewirausahaan

dan Surat pernyataan kesediaan mematuhi ketentuan yang terkait dengan Jaminan

Kesehatan Nasional.

b. Puskesmas atau yang setara: Surat Ijin Operasional; Surat Ijin Praktik (SIP) bagi

dokter/dokter gigi, Surat Ijin Praktik Apoteker (SIPA) bagi Apoteker, dan Surat Ijin

Praktik atau Surat Ijin Kerja (SIP/SIK) bagi tenaga kesehatan lain; Perjanjian kerja

sama dengan jejaring, jika diperlukan; dan Surat pernyataan kesediaan mematuhi

ketentuan yang terkait dengan Jaminan Kesehatan Nasional.

c. Klinik Praktek atau yang setara: Surat Ijin Operasional; Surat Ijin Praktik (SIP)

bagi dokter/dokter gigi dan Surat Ijin Praktik atau Surat Ijin Kerja (SIP/SIK) bagi

tenaga kesehatan lain; Surat Ijin Praktik Apoteker (SIPA) bagi Apoteker dalam hal

klinik menyelenggarakan pelayanan kefarmasian; Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

badan; Perjanjian kerja sama dengan jejaring, jika diperlukan; dan Surat pernyataan

kesediaan mematuhi ketentuan yang terkait dengan Jaminan Kesehatan Nasional.

d. Rumah Sakit Kelas D Pratama atau yang setara: Surat Ijin Operasional; Surat Ijin

Praktik (SIP) tenaga kesehatan yang berpraktik; Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

badan; Perjanjian kerja sama dengan jejaring, jika diperlukan; dan Surat pernyataan

kesediaan mematuhi ketentuan yang terkait dengan Jaminan Kesehatan Nasional.

e. Persyaratan bagi praktik bidan dan/atau praktik perawat pada wilayah yang tidak

terdapat dokter: Surat Ijin Praktik (SIP); Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);

Perjanjian kerja sama dengan dokter atau puskesmas pembinanya; dan Surat

pernyataan kesediaan mematuhi ketentuan yang terkait dengan Jaminan Kesehatan

Nasional.

Mind Mapping

Page 29: Skenario 2 Blokk 7.2

Daftar Pustaka

1. Epidemiologi. Diunduh pada 1 November 2015 dari URL http://www.fk.unand.ac.id

2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2013 Tentang

KESEHATAN MATRA

3. Kedokteran Keluarga. Diunduh pada 1 November 2015 dari URL

http://www.ppjk.depkes.go.id/

4. Yuningsih, Rahmi. 2012. Pengobatan Tradisional di Unit Pelayanan Kesehatan. Vol IV

nomor 5, maret 2012

5. Obat Tradisional. Diunduh pada 2 November 2016 dari URL

http://www.academia.edu/5320556/Obat_Herbal_atau_Obat_Kimia

Page 30: Skenario 2 Blokk 7.2

6. Tanaman Obat. Diunduh pada 1 November 2015 dari URL

https://datastudi.files.wordpress.com/2009/11/toga.pdf)

7. Jamkesmas. Diunduh pada 3 November 2015 dari URL

http:// www.jamkesindonesia.com

8. Halaman Resmi BPJS Kesehatan (Bpjs-kesehatan.go.id)