5
I. Skenario C Blok 14 Nn. L, 22 tahun karyawan honorer di sebuah perusahaan swasta, diantar k karena penurunan kesadaran se!ak 4 !a" yan# lalu. Dari aloana"nesis, se!ak 1 "in##u pasien "en#ala"i de"a" tin##i, batuk pilek dan sakit ten##orokan. $asien!u#a serin# "en#ala"i diare, %rekuensi &'4 kali(hari, tanpa disertai darah dan lender. Dala" be terakhir pasien !u#a serin# #u#up, keluar kerin#at banyak, "udah )e"as, sulit tidur "en#er!akan sesuatu selalu terburu'buru. Pemeriksaan Fisik: *esadaran+ Deliriu" -D 1 (/ ""0#, nadi 14 "enit(re#ular, 24 ("enit, suhu o C. *epala+ e ophtah"os 3 5, 6ulut+ %arin# hipere"is, oral hy#iene buruk Leher+ stru"a di%%usa 3 5, kaku kduk 3'5 7antun#+ takikardia paru+ bunyi na%as nor"al. 8bdo"en+ dindin# perut le"as hati dan li"pa tak teraba, bisin# usus "enin#kat. 9kstre"itas+ telapak tan#an le"bab, tre"or 3 5, re%le patolo#is 3'5 Pemeriksaan laboratorium: Darah rutin+ 0b+ 12#: ;BC+ 1<. ("" & *i"ia darah+ #lukosa darah, test %un#si #in!al dan hati nor"al, elektrolit seru" no -est %un#si tiroid+ -S0 , 1 "=(L, -4 bebas <,<< n#(dl II. *lari%ikasi Istilah 1. 8loana"nesis + ana"nesis terhadap keluar#a atau relasi terdekat ata "e"bawa pasien tersebut ke ru"ah sakit 2. Diare + pen#eluran tin!a berair berkali'kali yan# tidak nor" &. Lendir + )airan kental yan# a#ak padat dan "en#alir ber%un#si untuk "elu"asi dan "elindun#i banyak ba#ian'ba#ian tubuh. 4. Gu#up + berbuat atau berkata dala" keadaan tidak tenan#, #a#ap, san ter#esa'#esa . >. Deliriu" + #an##uan "ental yan# berlan#sun# sin#kat biasanya "en)er"inkan keadaan kera)unan yan# biasanya ditandai oleh ilusi, halusinasi, ke#iran#an, ke#elisahan, #an##uan "e"ori, inkohern. ?. 9 ophthal"os + protrusion 3perluasan "elebihi batas nor"al5 "ata abnor"al <. @arin# hipere"is + kelebihan darah pada daerah %arin#. /. Aral hy#iene + berkenaan den#an kesehatan dan pe"eliharaan ron##a "ulut.

Skenario C Blok 14

Embed Size (px)

DESCRIPTION

nnn

Citation preview

I. Skenario C Blok 14Nn. L, 22 tahun karyawan honorer di sebuah perusahaan swasta, diantar ke IGD sebuah RS karena penurunan kesadaran sejak 4 jam yang lalu. Dari aloanamnesis, sejak 1 minggu yang lalu pasien mengalami demam tinggi, batuk pilek dan sakit tenggorokan. Pasien juga sering mengalami diare, frekuensi 3-4 kali/hari, tanpa disertai darah dan lender. Dalam beberapa bulan terakhir pasien juga sering gugup, keluar keringat banyak, mudah cemas, sulit tidur dan bila mengerjakan sesuatu selalu terburu-buru.

Pemeriksaan Fisik:

Kesadaran: Delirium; TD 100/80 mmHg, nadi 140x menit/regular, RR 24x/menit, suhu 39oC.Kepala: exophtahmos (+), Mulut: faring hiperemis, oral hygiene burukLeher: struma diffusa (+), kaku kduk (-)Jantung: takikardia; paru: bunyi nafas normal.

Abdomen: dinding perut lemas; hati dan limpa tak teraba, bising usus meningkat.Ekstremitas: telapak tangan lembab, tremor (+), reflex patologis (-)

Pemeriksaan laboratorium:

Darah rutin: Hb: 12g%; WBC: 17.000/mm3Kimia darah: glukosa darah, test fungsi ginjal dan hati normal, elektrolit serum normal.

Test fungsi tiroid: TSH 0,001 mU/L, T4 bebas 7,77 ng/dl

II. Klarifikasi Istilah

1. Aloanamnesis

: anamnesis terhadap keluarga atau relasi terdekat atau yang membawa pasien tersebut ke rumah sakit

2. Diare

: pengeluran tinja berair berkali-kali yang tidak normal

3. Lendir

: cairan kental yang agak padat dan mengalir lambat yang berfungsi untuk melumasi dan melindungi banyak bagian-bagian tubuh.

4. Gugup

: berbuat atau berkata dalam keadaan tidak tenang, gagap, sangat tergesa-gesa .

5. Delirium

: gangguan mental yang berlangsung singkat biasanya mencerminkan keadaan keracunan yang biasanya ditandai oleh ilusi, halusinasi, delusi, kegirangan, kegelisahan, gangguan memori, inkohern.

6. Exophthalmos

: protrusion (perluasan melebihi batas normal) mata abnormal7. Faring hiperemis: kelebihan darah pada daerah faring.8. Oral hygiene

: berkenaan dengan kesehatan dan pemeliharaan rongga mulut.9. Struma diffusa

: pembesaran kelenjar tiroid menyebabkan pembengkakan di bagian depan leher.10. Kaku kuduk

: tengkuk terasa kaku yang disebabkan oleh mengejangnya otot.11. Tremor

: getaran atau gigilan yang involunter.

12. Reflex patologis: suatu respon involunter terhadap sebuah stimulus yang menandakan patologi atau kelainan.

13. TSH

: hormone kelenjar hipofisis anterior yang mempunyai afinitas untuk dan secara spesifik merangsang kelenjar tiroid

14. T4 bebas

: hormone yang mengandung iodium yang disekresi oleh kelenjar tiroid yang fungsi utamanya adalah meningkatkan metabolism sel.III. Identifikasi Masalah

1. Nn. L, 22 tahun dibawa ke IGD karena penurunan kesadaran sejak 4 jam yang lalu chief complain

2. K2+3

3. K4

4. Pem. Fisik

5. Pem. Labor main problemIV. Analisis Masalah

1. Nn. L, 22 tahun dibawa ke IGD karena penurunan kesadaran sejak 4 jam yang lalu

a. Apa penyebab penurunan kesadaran pada kasus ini? Retno, Ridha2. Tirotoksikosis terdapat peningkatan jumlah tempat pengikatan untuk katekolamin, sehingga jaringan saraf mempunyai kepekaan yang meningkat terhadap katekolamin dalam sirkulasi. Saraf simpatik menginervasi kelenjar tiroid dan katekolamin merangsang sintesis hormon tiroid. Berikutnya, peningkatan hormon tiroid meningkatkan kepadatan reseptor beta-adrenergik sehingga menambah efek katekolamin , peningkatan katekolamin yang semakin tinggi memicu terjadinya penurunan kesadaran sampai delirium.

3. Pemeriksaan Fisika. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormalitas pada pemeriksaan fisik?i. Kesadaran: Delirium; TD 100/80 mmHg, nadi 140x menit/regular, RR 24x/menit, suhu 39oC. Retno, ridha4. Kesadaran: Delirium5. TD 100/80

6. Pada kasus ini, Nn SS mengalami peningkatan suhu tubuh sentral. Salah satu kompensasi tubuh untuk menghilangkan panas tubuh adalah dengan membawa darah ke perifer. Semakin banyak darah semakin banyak panas yang dikeluarkan, yakni dengan cara vasodilatasi. Pengatur pembuluh darah perifer adalah hipotalamus (vasodilatasi) dan medula (vasokonstriksi). Untuk pembuluh darah perifer lebih dominan hipotalamus. Sehingga untuk penderita suhu tubuh tinggi mengalami penurunan tekanan darah.

7. Peningkatan suhu tubuh akibat peningkatan proses metabolik dalam menyebabkan perubahan pola kerja jantung dan paru. Pada kasus ini, TD 100/80 menunjukkan penurunan tekanan nadi (selisih sistole dan diastole). Tekanan nadi >25% dari sistole menunjukkan tekanan nadi yang rendah tidak normal. Hal ini dapat terjadi akibat tirotoksikosis. Komplikasi dari hipertiroid dapat menyebabkan congestive heart failure, dimana jantung tidak bekerja seperti normal. Kebutuhan akan oksigen dan nutrisi yang tinggi pada kasus hipertiroid menyebabkan kardiak output meningkat dan vasodilatasi bagian perifer, sehingga hambatan perifer menurun dan sistole menurun.8. Nadi 140x/menit9. Takikardi disebabkan oleh peningkatan sensitivitas reseptor adrenergik terhadap katekolamin pada tubuh. Hal tersebut terjadi akibat peningkatan kadar hormon tiroid dalam tubuh.10. RR 24x/menit11. Normal.12. Suhu 39 oC

13. Terjadi peningkatan suhu tubuh akibat aktivitas metabolik yang meningkat.14. Produksi hormon tiroid meningkat ( Metabolisme tubuh meningkat ( Produksi kalor meningkat ( Suhu tubuh meningkat

i. Leher: struma diffusa (+), kaku kduk (-) Aqil, Retno15. Leher: Struma diffusa (+)

16. Interpretasi: tidak normal

17. TSH receptor antibodies akan berikatan dengan TSH receptor pada kelenjar tiroid, meningkatkan cyclic AMP dependent dan merangsang epithel folikular kelenjar tiroid untuk memproduksi tiroksin dan triiodotironin (T4 dan T3) serta merangsang terjadinya hipertrophi dan hiperplasi kelenjar tiroid.18. Kaku kuduk (-)19. Interpretasi: normal, pada kasus dilakukan pemeriksaan kaku kuduk untuk menghapuskan dugaan hipertiroid akibat lesi di hypothalamus yang bisa muncul akibat meningitis tbc. Artinya pada Nn. SS hipertiroid bukan karena lesi di hipothalamus.20. Mekanisme: Kaku kuduk terjadi akibat mengejangnya otot-otot ekstensor tekuk. Bila terlalu berat dapat terjadi opistotonus, yaitu tengkuk kaku dalam sikap kepala tertengadah dan punggung dalam sikap hiperekstensi.

i. Ekstremitas: telapak tangan lembab, tremor (+), reflex patologis (-) Retno, ridha21. Tremor22. Tremor terjadi karena peningkatan hormon tiroid yang merangsang peningkatan sensitivitas dari saraf simpatis yang menyebabkan peningkatan tonus otot dan terjadi tremor.

23. Keringat banyak Gejala-gejala yang dialami penderita diakibatkan meningkatnya efek yang ditimbulkan hormon tiroid. Hormon tiroid memiliki efek pada pertumbuhan sel, perkembangan, dan metabolisme energi. Ketika kecepatan metabolisme meningkat, konsumsi oksigen tentu juga akan meningkat karena oksigen berperan sebagai oksidator reaksi metabolisme. Oleh karena itu, penderita sering merasa kepanasan dan suka hawa dingin. . Selain oksigen, kebutuhan zat makanan juga akan meningkat karena makanan merupakan bahan yang akan dimetabolisme tubuh. Hal ini menyebabkan penderita sering merasa lapar namun tidak gemuk karena kecpatan metabolisme tinggi. Sisa metabolisme diekskresikan salah satunya melalui keringat, karena itulah penderita banyak keringat.

a. Bagaimana patofisiologi krisis hipertiroid Retno, RidhaV. Keterkaitan Antar Masalah

VI. Learning Issue

1. Hipertiroid Retno, Ridha, Davi, Faqih, Aqil2. Kelenjar tiroid

a. Anatomi Divo, Shabrina, Yuliab. regulasi hormone (fisiologi) Alvi, Bena, Nisrina, Tutic. kelainan Rebeka, Putri, Eka VII. Hipotesis

Nn. L, 22 tahun menderita hipertiroid akut yang mengalami infeksi menyebabkan penurunan kesadaran.