22
WRAP UP SKENARIO 1 BLOK METODE BELAJAR “Setelah Lima Belas Tahun Kelompok : B-8 Ketua : Tegar Maulana (1102014263) Sekretaris : Olivia Tanjung (1102014263) Anggota : Yuni Maharani N.F (1102013317) Pamor Faisal G (1102014208) Vindhita Ratiputri (1102014263) Naraswari R.A (1102014188) Muhammad Fikri (1102014162) MuhammadAidil F (1102014263) Wiwin rianas (1102014284) Nabil Dhiya Ulhak (1102014177) FAKULTAS KEDOKTERAN

Skenario PBL b8

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Skenario PBL b8

Citation preview

Page 1: Skenario PBL b8

WRAP UP SKENARIO 1

BLOK METODE BELAJAR

“Setelah Lima Belas Tahun

Kelompok : B-8

Ketua : Tegar Maulana (1102014263)

Sekretaris : Olivia Tanjung (1102014263)

Anggota : Yuni Maharani N.F (1102013317)

Pamor Faisal G (1102014208)

Vindhita Ratiputri (1102014263)

Naraswari R.A (1102014188)

Muhammad Fikri (1102014162)

MuhammadAidil F (1102014263)

Wiwin rianas (1102014284)

Nabil Dhiya Ulhak (1102014177)

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS YARSI

Jalan. Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta 10510

Telp. 62.21.4244574 Fax. 62.21. 4244574

Page 2: Skenario PBL b8

DAFTAR ISI

Page 3: Skenario PBL b8

1. Pendahuluan

1.1 Skenario 1

Polisi Enggan Beberkan Rekam Medis Cicit Soeharto

JAKARTA-MICOM: Tersangka kasus penyalahgunaan narkoba jenis sabu, Putri Aryanti Haryowibowo, 21, masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Agar cicit mantan penguasa Orde Baru itu dapat kembali ke rutan narkoba Polda Metro Jaya, penyidik masih menunggu keterangan dari dokter soal kondisi kesehatan Putri.

“Sekarang masih di rumah sakit nanti kalau sudah ada surat keterangan dari dokter, apakah dia sudah layak di kembalikan ke sini tentu penyidik segera menjemputnya,” terang Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol B.aharudin Djafar, Senin (11/4).

Baharudin mengatakan, penyidik Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya sudah menerima rekam medis milik Putri. Namun, Baharudin berdalih bahwa hasil rekam medis itu tidak sepenuhnya harus di ketahui oleh publik.

“Kita kan ada medical record kan kita ambil. Itu medical record kita dapat. Untuk yang pertama kali dia di masukkan, dia dalam keadaaan muntah-muntah dan tidak semua keadaaan ini kita sampaikan pada publik,” kata Baharudin

Seperti yang sudah di beritakan Putri Aryanti Haryowibowo di tangkap Jajaran Reserse Narkoba Polda Metro Jaya karena mengonsumsi narkotika jenis sabu di Hotel Maharani, Jakarta Selatan beberapa waktu yang lalu.

Page 4: Skenario PBL b8

1.2 Penentuan Kata-Kata Sulit

1. Penyidik:Seseorang yang bertugas menyelidiki, mengumpulkan, dan mengembangkan kasus

2. Reserse : Polisi yang bertugas mencari informasi yang rahasia, penyidikan pada bidang tertentu, terbagi dua : kriminal dan narkoba

3. Tersangka: Orang yang dituduh melakukan kesalahan4. Rekam Medis : Berkas catatan dan dokumen identitas, hasil pemeriksaan, pengobatan,

tindakan yang telah diberikan pada pasien5. Narkotika :

6. Direktorat :

7. Sabu :

8. Perawatan :

9. Orde Baru :

10. Humas :

11. Rutan :

1.3 Pertanyaan

1. Siapa saja yang berhak mengetahui rekam medis?

2. Apa tujuan dari rekam medis?

3. Bagaimana pandangan islam dalam penggunaan narkotika?

4. Apakah dokter yang memberikan rekam medis kepada polisi tanpa persetujuan pasien itu melanggar etika kedokteran?

5. Apa tanda-tanda si pemakai sehingga polisi dapat melacak?

6. Bagaimana etika yang baik dalam membuat rekam medis?

7. Apa dampak penyalagunaan narkotika?

8. Apakah Pasien yang sedang dalam masa penahanan berhak mendapat kaidah otonomi(menolak pengobtan)?

9. Bagaimana hukumnya membuka rahasia medis menurut pandangan islam?

Jawaban

1. Dokter boleh memberikan rekam medis pada pasien kepada polisi untuk kepentingan penelitian;memberikan kepada peneliti untuk kepentingan penelitian;memberikan pada institusi pendidikan untuk kepentingan pendidikan dan juga kepada pihak asuransi.

Page 5: Skenario PBL b8

2. Untuk membantu dokter dalam proses anamnesis, pemberian pengobatan selanjutnya, untuk mengetahui keadaan pasien, menjadi bukti tertulis untuk administrasi(biaya pengobatan)selama pasien berobat, menjadi referensi belajar dan penelitian dan untuk menentukan tindakan preventif selanjutnya.

3. Kita tidak boleh meminum khamr(sesuatu yang memabukan).Hukumnya haram bila disalahgunakan namun diperbolehkan untuk kepentingan medis.

4. Dokter memperbolehkan memberikan rekaman medis kepada pasien kepada polisi untuk kepentingan hukum.

5. Ciri-ciri berdasarkan jenis narkoba yang dikonsumsi.

6. Mengahargai hak pasien(menjaga kerahasiaaan rekam medis), membuatnya dengan benar, jujur dan lengkap sesuai prosedur yang berlaku.

7. Merusak susunan saraf pusat, kehilangan kesadaran, menimbulkan ketergantungan, kematian.

8. Pasien tetap mendapat hak otonomi

9.Hukumnya berdasarkan niat bila digunakan untuk niat buruk seperti merusak nama baik orang maka haram hukumnya tetapi diizinkan bila digunakan untuk pembelajaran ataupun hukum

1.4 Hipotesis

Page 6: Skenario PBL b8

2. SASARAN BELAJAR1. Rekam Medis/Medical Record1.1.Isi

1.2. Tujuan

1.3. Orang yang Berhak Mengetahui

1.4.Etika dalam penulisan

1.5 Ketentuan Hukum

2. Pandangan Islam2.1. Membuka Rahasia Medis

2.2. Hak Pasien

3. Hak dan Kewajiban Dokter dan Pasien3.1. Hak Pasien dan Dokter

3.2. Kewajiban Pasien dan Dokter

4. Rahasia Medis4.1. UU dalam membuka rahasia medis

Page 7: Skenario PBL b8
Page 8: Skenario PBL b8

3. Pembahasan

3.1. Memahami dan Mempelajari mengenai Rekam Medis

3.1.1. Definisi Rekam Medis

Rekam medis merupakan berkas/dokumen penting bagi setiap instansi rumah sakit. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (2008:1), rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 749a/Menkes/Per/XII/1989 tentang rekam medis dijelaskan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan.Sedangkan menurut Huffman rekam medis adalah fakta yang berkaitan dengan keadaan pasien, riwayat penyakit dan pengobatan masa lalu serta saat ini yang ditulis oleh profesi kesehatan yang memberikan pelayanan kepada pasien tersebut.

Sedangkan menurut Huffman dalam Fajri (2008:5) rekam medis adalah fakta yang berkaitan dengan keadaan pasien, riwayat penyakit dan pengobatan masa lalu serta saat ini yang ditulis oleh profesi kesehatan yang memberikan pelayanan kepada pasien tersebut.

Dengan melihat ketiga pengertian di atas dapat dikatakan bahwa suatu berkas rekam medis mempunyai arti yang lebih luas daripada hanya sekedar catatan biasa, karena didalam catatan tersebut sudah memuat segala informasi menyangkut seorang pasien yang akan dijadikan dasar untuk menentukan tindakan lebih lanjut kepada pasien.

Menurut Dorland, rekam medis adalah laporan tentang sesuatu yang menetap atau berjangka panjang, selain itu rekam medis dapat pula diartikan sebagai catatan metode perawatan penderita yang difokuskan pada masalah perawatan kesehatan secara khusus dan penyusunan rencana perawatan kesehatan secara koperatif yang dirancang untuk mengatasi masalah yang ditemukan.

3.1.2. Isi Rekam Medis

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 269/MENKES/PER/ III/2008 tentang Rekam Medis,

Pasal 2 tentang jenis rekam medis:

1.Rekam medis harus dibuat secara tertulis, lengkap dan jelas atau secara elektronik. 2.Penyelenggaraan rekam medis dengan menggunakan teknologi informasi elektronik diatur lebih lanjut dengan peraturan tersendiri.

Pasal 3 tentang isi rekam medis:

Page 9: Skenario PBL b8

A.Rekam Medis untuk pasien rawat jalan pada sarana pelayanan kesehatan:

o Identitas pasieno Tanggal dan waktuo Hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat penyakito Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang mediko Diagnosiso Rencana penatalaksanaano Pengobatan dan/atau tindakano Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasieno Sedangkan untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik o Persetujuan tindakan bila diperlukan.B. Rekam medis untuk pasien rawat inap dan perawatan satu hari yang memuat :o Identitas pasieno Tanggal dan waktuo Hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat penyakito Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang mediko Diagnosiso Rencana penatalaksanaano Pengobatan dan/atau tindakano Persetujuan tindakan bila diperlukano Catatan observasi klinis dan hasil pengobatano Ringkasan pulango Nama dan tandatangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan tertentu yang

memberikan pelayanan kesehatano Pelayanan lain yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tertentuo Dan untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik.

C. Rekam medis untuk pasien gawat darurat yang memuat :o Identitas pasieno Kondisi saat pasien tiba di sarana pelayanan kesehatano Identitas pengantar pasieno Tanggal dan waktuo Hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat

penyakito Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang mediko Diagnosiso Pengobatan dan/atau tindakano Ringkasan kondisi pasien sebelum meninggalkan pelayanan unit gawat

darurat dan rencana tindaklanjuto Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan tertentu

yang memberikan pelayanan kesehatano Sarana transportasi yang digunakan bagi pasien yang akan dipindahkan ke

sarana pelayanan kesehatan laino Dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

Page 10: Skenario PBL b8

3.1.3. Tujuan Dan Manfaat

3.1.3.1. Tujuan

Tujuan diadakannya rekam medis menurut Permenkes no.269 tahun 2008 pasal 13 ayat (1) adalah: bahwa rekam medis dapat dimanfaatkan/digunakan sebagai pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien, alat bukti dalam penegakan hokum, disiplin kedokteran,penegakan etika kedokteran dan kedokteran gigi bagi profesi kedokteran, keperluan pendidikan dan penelitian, dasar pembiayaan biaya pelayanan kesehatan, dan data statistik kesehatan.

Sedangkan menurut DEPKES RI tahun 1997, tujuan rekam medis adalah menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit.

Menurut International Federation Health Organization (1992:2), rekam medis disimpan dengan tujuan:

1. Fungsi komunikasi

Rekam medis disimpan untuk komonikasi diantara dua orang yang bertanggungjawab terhadap kesehatan pasien untuk kebutuhan pasien saat ini dan yang akan datang.

2. Kesehatan pasien yang berkesinambungan

Rekam medis dihasilkan atau dibuat untuk penyembuhan pasien setiap waktu dan sesegera mungkin.

3. Evaluasi kesehatan pasien

Rekam medis merupakan salah satu mekanisme yang memungkinkan evaluasi terhadap standar penyembuhan yang telah diberikan.

4. Rekaman bersejarah

Rekam medis merupakan contoh yang menggambarkan tipe dan metode pengobatan yang dilakukan pada waktu tertentu.

5. Medikolegal

Rekam medis merupakan bukti dari opini yang yang bersifat prasangka menegnai kondisi, sejarah dan prognosi pasien.

6. Tujuan statistik

Rekam medis dapat digunakan untuk menghitung jumlah penyakit, prosedur pembedahan dan insiden yang ditemukan setelah pengobatan khusus.

7. Tujuan penelitian dan pendidikan

Rekam medis di waktu yang akan datang dapat digunakan dalam penelitian kesehatan

Page 11: Skenario PBL b8

3.1.3.2. Manfaat

Menurut PERMENKES no 269/ MENKES/ PER/ III/2008 BAB V Pasal 13 tentang manfaat dan tujuan rekam medis :

1.Pemanfaatan rekam medis dapat dipakai sebagai :

A.Pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien

B.Alat bukti dalam proses penegak hukum, disiplin kedokteran dan kedokteran gigi dan penegakkan etika kedokteran dan etika kedokteran gigi

C.Keperluan pendidikan dan penilitian

D.Dasar pembayar biaya pelayanan kesehatan; dan

E.Data statistik kesehatan

2.Pemanfaatan rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c yang menyebutkan indentitas pasien harus mendapat persetujuan secara tertulis dari pasien atau ahli warisnya dan harus dijaga kerahasiaannya

3.Pemanfaatan rekam medis untuk keperluan pendidikan dan penelitian tidak diperlukan persetujuan pasien, bila dilakukan untuk kepentingan Negara

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 749 a tahun 1989 menyebutkan bahwa Rekam Medis memiliki 5 manfaat, yaitu :

1. Sebagai dasar pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pesien

2. Sebagai bahan pembuktian dalam perkara hukum

3. Bahan untuk kepentingan penelitian

4. Sebagai dasar pembayaran biaya pelayanan kesehatan dan

5. Sebagai bahan untuk menyiapkan statistik kesehatan

Page 12: Skenario PBL b8

3.1.4. Orang Yang Berhak Mengetahui Rekam Medis

Berdasarkan Permenkes no 269/ MENKES/ PER/ III/2008 BAB V Pasal 12 dapat diketahui bahwa yang berhak mendapatkan rekam medis adalah:

a. Tenaga Medis(Sarana Pelayanan Kesehatan)b. Pasienc. Keluarga pasiend. Orang yang diberi kuasa oleh pasien atau keluarga pasiene. Orang yang mendapat persetujuan tertulis dari pasien atau keluarga pasien

3.1.5. Etika Dalam Penulisan Rekam Medik

Penulisan harus di sertai catatan dan dokumen pasien,waktu, pemeriksaan,pengobatan tindakan dan pelayanan lain yg telah di berikan kepada pasien dan tanda tangan petugas yang telah memberikan pelayanan atau tindakan kesehatan.Jika terjadi kesalahan dalam penulisan rekam medis berkas catatan tidak boleh di hilangkan atau di hapus dengan cara apapun. Perubahan catatan atau kesalahan dalam rekam medis hanya dapat dilakukan dengan pencoretan dan dibubuhi paraf petugas yang bersangkutan. Keterangan tersebut berdasarkan Permenkes no 269/ MENKES/ PER/ III/2008 BAB V Pasal 5

•Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib rnembuat rekam medis.Rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

•harus dibuat segera dan dilengkapi setelah pasien menerima pelayanan.

•Pembuatan rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan melalui pencatatan dan pendokumentasian hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah díberikan kepada pasien.

•Setiap pencatatan ke dalam rekam medis harus dibubuhi nama, waktu dan tanda tangán dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan secara langsung,

•Dalam hai terjadi kesalahan dalam melakukan pencatatan pada rekam medis dapat dilakukan pembetulan.

•Pembetulan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) hanya dapat dilakukan dengan cara pencoretan tanpa menghilangkan catatan yang dibetulkan dan dibubuhi paraf dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu yang bersangkutan.

Page 13: Skenario PBL b8

3.1.5. Ketentuan Hukum Rekam Medis

3.2 Pandangan Islam Mengenai Membuka Rahasia Medis dan Hak Pasien

Page 14: Skenario PBL b8

3.3 Hak dan Kewajiban Dokter dan Pasien

3.3.1.Kewajiban

3.3.1.1 Kewajiban Dokter

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia NOMOR 29 TAHUN 2004 Tentang Praktik Kedokteran pasal 51 Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran mempunyai

kewajiban :

a. memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar

prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien;

b. merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain yang mempunyai keahlian atau

kemampuan yang lebih baik, apabila tidak mampu melakukan suatu

pemeriksaan atau pengobatan;

c. merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan juga

setelah pasien itu meninggal dunia;

d. melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia

yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya; dan

e. menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran

atau kedokteran gigi.

3.3.1.2 Kewajiban Pasien

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia NOMOR 29 TAHUN 2004 Tentang Praktik Kedokteran pasal 53 Pasien dalam menerima pelayanan dokter berkewajiban:

a. memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya;

b. mematuhi nasihat dan petunjuk dokter atau dokter gigi;

c. mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan kesehatan; dan

d. memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.

Page 15: Skenario PBL b8

3.3.2 Hak

3.3.2.1 Hak Dokter

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia NOMOR 29 TAHUN 2004 Tentang Praktik Kedokteran pasal 50 Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran mempunyai hak :

a. memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai

dengan standar profesi dan standar prosedur operasional;

b. memberikan pelayanan medis menurut standar profesi dan standar prosedur

operasional; 17

c. memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pasien atau keluarganya

d. menerima imbalan jasa.

3.3.2.2 Hak Pasien

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia NOMOR 29 TAHUN 2004 Tentang Praktik Kedokteran pasal 52 Pasien dalam menerima pelayanan dokter mempunyai hak:

a. mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis

b. meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain;

c. mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis;

d. menolak tindakan medis; dan

e. mendapatkan isi rekam medis.

3.4. Rahasia Medis

1.PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1966 TENTANG WAJIB SIMPAN RAHASIA KEDOKTERAN

Pasal 1.

Yang dimaksud dengan rahasia kedokteran ialah segala sesuatu yang diketahui oleh orang-orang tersebut dalam

pasal 3 pada waktu atau selama melakukan pekerjaannya dalam lapangan kedokteran.

Pasal 2.

Pengetahuan tersebut pasal 1 harus dirahasiakan oleh orang-orang yang tersebut dalam pasal 3, kecuali apabila

Page 16: Skenario PBL b8

suatu peraturan lain yang sederajat atau lebih tinggi daripada Peraturan Pemerintah ini menentukan lain.

Pasal 3.

Yang diwajibkan menyimpan rahasia yang dimaksud dalam pasal 1 ialah:

a.tenaga kesehatan menurut pasal 2 Undang-undang tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara tahun 1963 No.

79).

b.mahasiswa kedokteran, murid yang bertugas dalam lapangan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan, dan

orang lain yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.

Pasal 4

Terhadap pelanggaran ketentuan mengenai: wajib simpan rahasia kedokteran yang tidak atau tidak dapat dipidana

menurut pasal 322 atau pasal 112 Kitab Undang-undang Hukum Pidana, Menteri Kesehatan dapat melakukan

tindakan administratif berdasarkan pasal 11 Undang-undang tentang Tenaga Kesehatan.

Pasal 5.

Apabila pelanggaran yang dimaksud dalam pasal 4 dilakukan oleh mereka yang disebut dalam pasal 3 huruf b, maka

Menteri Kesehatan dapat mengambil tindakan-tindakan berdasarkan wewenang dan kebijaksanaannya.

Pasal 6.

Dalam pelaksanaan peraturan ini Menteri Kesehatan dapat mendengar Dewan Pelindung Susila Kedokteran dan/atau

badan-badan lain bilamana perlu.4/23/12 PP No 10 Tahun 1966

hukum.unsrat.ac.id/pp/pp_10_1966.htm 2/3

Pasal 7.

Peraturan ini dapat disebut "Peraturan Pemerintah tentang Wajib Simpan Rahasia Kedokteran".

Pasal 8.

Peraturan ini mulai berlaku pada hari diundangkannya. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan

Page 17: Skenario PBL b8

pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

2.Pasal 48 KUHP

Pasal 48

Barang siapa melakukan perbuatan karena pengaruh daya paksa, tidak dipidana.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21393/4/Chapter%20II.pdf

http://www.idionline.org/wp-content/uploads/2010/03/PMK-No.-269-ttg-Rekam-Medis.pdf

http://www.idionline.org/wp-content/uploads/2013/06/KODEKI-Tahun-2012.pdf

http://www.rshs.or.id/edukasi/hak-dan-kewajiban/