28
SKIZOPRENIA

SKIZOPRENIA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

SKIZOPRENIA. Definisi. Istilah Skizoprenia diciptakan oleh Bleuler (psikiater dari Swiss) dari bahasa Yunani : skhizo = split / membela h phren = mind / pikiran terbelahnya / terpisahnya antara emosi dan pikiran / intelektual - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: SKIZOPRENIA

SKIZOPRENIA

Page 2: SKIZOPRENIA

Definisi

Istilah Skizoprenia diciptakan oleh Bleuler (psikiater dari Swiss) dari bahasa Yunani :

skhizo = split / membelahphren = mind / pikiran terbelahnya / terpisahnya antara emosi dan

pikiran / intelektual

• Merupakan penyakit psikiatrik kronik pada pikiran manusia mempengaruhi seseorang sehingga mengganggu hubungan antarpersonal dan kemampuan untuk menjalani kehidupan sosial

Page 3: SKIZOPRENIA

• Sindrome heterogen kronik yang ditandai dengan pikiran tidak teratur dan aneh, delusi, halusinasi, defisit kognitif, dan terganggunya fungsi psikososial

EtiologiEtiologinya kompleks dan secara pasti belum diketahui

Page 4: SKIZOPRENIA

Patofisiologi

• Beberapa hipotesis patofisiologi skizophrenia :– Hipotesis dopaminergik– Hipotesis glutamatergik– Hipotesis serotonergik

Page 5: SKIZOPRENIA

Hipotesis Dopaminergik

1

2

3

4

Page 6: SKIZOPRENIA

1. Jalur nigrostriataldari substantia nigra ke basal ganglia--- fungsi gerakan, EPS

2. Jalur mesolimbikdari tegmental area menuju ke sistem limbik--- memori, sikap, kesadaran, proses stimulus

3. Jalur mesocortical dari tegmental area menuju ke frontal cortex--- kognisi, fungsi sosial, komunikasi, respons terhadap stress

4. jalur tuberoinfendibulardari hipotalamus ke kelenjar pituitary--- pelepasan prolaktin

Page 7: SKIZOPRENIA
Page 8: SKIZOPRENIA

Hipotesis Glutamatergik (Glutamatergik dysfunction)Terjadi defisiensi aktivitas glutamat menghasilkan symptom yang sama saat terjadi hiperaktivitas dopaminergik

Page 9: SKIZOPRENIA

Hipotesis serotonin (Serotonin (5HT) abnormalities)Serotonergic neurons have been reported to directly terminate on

dopaminergic cell bodies and exert an inhibitory influence on mesolimbic and nigrostriatal dopamine activity through 5-HT2A receptors

Page 10: SKIZOPRENIA

Manifestasi Klinik

• episode psikotik yang pertama kali mungkin terjadi secara tiba-tiba, atau biasanya diawali dengan kelakuan yang menarik diri, pencuriga, dan aneh

• pada episode akut, pasien kehilangan kontak dengan realitas, dalam hal ini otak menciptakan realitas palsu

• Acute Episode :

- being out of touch with reality

- hallucinations (mendengar suara2 aneh)

- delusions (hayalan)

- ideas of influence

- disconnected thought processes

Page 11: SKIZOPRENIA

Diagnosis

Menurut The Diagnostic and Statistical Manual of Mental

Disorder 4th ed, terdapat beberapa kriteria untuk

mendiagnosis skizophrenia adalah :

1. Disfungsi persisten lebih dari 6 bulan

2. Terdapat 2 atau lebih simptom (terlihat sekitar 1 bln),

termasuk halusinasi, delusi, gangguan berbicara, tingkah

laku tidak teratur, dan gejala negatif

3. Terganggunya fungsi sehari-hari (bekerja, interpersonal,

self-care)

Page 12: SKIZOPRENIA

Gejala skizophrenia menurut The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder 4th ed

Page 13: SKIZOPRENIA

Tujuan Terapi

• pengatasan gejala yang dialami pasien

• menghindari dan meminimalkan efek samping

• peningkatan fungsi psikososial dan produktivitas

• patuh terhadap pengobatan yang diberikan

• keterlibatan pasien dalam rencana terapi yang

akan diberikan

Page 14: SKIZOPRENIA

Fase Akutmengurangi atau menghilangkan gejala psikotik dan meningkatkan fungsi

Fase stabilisasimengurangi resiko kekambuhan dan meningkatkan adaptasi pasien terhadap kehidupan dalam masyarakat

Page 15: SKIZOPRENIA

Strategi Terapi

Non-farmakologi :• program rehabilitasi : living skills, social

skills, basic education, work program,supported housing

• Psikoterapi : terapi tambahan, terutama jika pasien sudah berespon thd obat

• Family education

Farmakologi : menggunakan obat antipsikotik

Page 16: SKIZOPRENIA

Terapi FarmakologiMenggunakan obat-obat antipsikotik untuk

memodulasi neurotransmiter yang terlibat

Tipikal/FGA

- Generasi lama

- Memblok reseptor

dopamin D2

- Efek samping EPS besar

- Efektif untuk mengatasi

gejala positif

Atipikal/SGA

- Generasi lebih baru

(th 1990an)

- Memblok reseptor 5-HT2,

efek blokade dopamin rendah

- Efek samping EPS lebih kecil

- Efektif untuk mengatasi gejala

baik positif maupun negatif

Antipsikotik

Page 17: SKIZOPRENIA

Antipsikotik tipikal (FGA)• Klorpromazin• Tioridazin• Mesoridazin• Flufenazin• Perfenazin• Thiotixene• Haloperidol• Loxapin• Molindon

Low Potency

High Potency

Page 18: SKIZOPRENIA

Antipsikotik atipikal (SGA)• Clozapin• Risperidon• Olanzapin• Quetiapin• Ziprasidon• Aripiprazol

• serotonin memodulasi fungsi dopamine (reductions in serotonin activity are associated with enhancements in dopamine activity)

• Saat ini lebih banyak digunakan sebagai “drug of choice” karena relatif lebih aman dari efek samping ekstrapiramidal

• SGA memiliki efikasi yang besar untuk pengatasan gejala negatif, kognisi, dan mood

Antagonis reseptor serotonin, blokade dopamin rendah

Page 19: SKIZOPRENIA

Terapi pada Fase Akut

• Tujuan terapi 7 hari pertama : mengurangi agitasi, hostility, agresi, anxiety, dan menormalkan tidur dan makan pasien

• jika seorang pasien terkena serangan psikotik akut, lebih baik diatasi dengan “meng-imobilisasi” pasien dulu dan mengajaknya bicara, kemudian diberi benzodiazepine untuk penenang dan atau suatu obat antipsikotik

• IM antipsikosis (zisperidone 10-20 mg, olanzapin 2,5-10 mg, atau haloperidol 2-5 mg) dapat diberikan untuk agitasi yang berat dari pasien

• Selanjutnya dapat digunakan antipsikotik lain sesuai algoritma

Page 20: SKIZOPRENIA

Terapi pada fase stabilisasi

• Terapi minggu ke 2-3

• Tujuannya : meningkatkan sosialisasi dan perbaikan kebiasaan (self-care habits) dan perasaan/mood

• Perlu waktu 6-8 minggu utk mendapat respon yang diharapkan, pada pasien kronis mungkin butuh waktu sekitar 3-6 bulan

• Pengobatan : menggunakan antipsikotik atipikal (if any); jika menggunakan obat tipikal: dosis yang ekuivalen dengan klorpromasin (CPZ) 300-1000 mg dapat digunakan

• Terapi tidak bisa menyembuhkan, hanya mengurangi gejala

Page 21: SKIZOPRENIA

Terapi Pemeliharaan

• Tujuan : mencegah kekambuhan• Butuh sedikitnya sampai setahun sejak sembuh dari

episode akut• Untuk bisa lebih berhasil perlu terapi selama sedikitnya 5

tahun, kemudian dosis pada diturunkan perlahan-lahan• Terapi pemeliharaan dapat diberikan dalam dosis

setengah dari dosis akut• Bagi pasien yang kepatuhannya rendah ada obat yang

dibuat dalam formulasi depot• contoh : Flufenazin dekanoat atau haloperidol dekanoat,

dapat diberikan setiap 2 -4 minggu sekali secara i.m.--- tetapi formulasi depot ini hanya dapat diberikan jika pasien telah memiliki dosis efektif p.o yang stabil

• Recently : Risperidon long acting dg dosis 25-50 mg IM every 2 weeks

Page 22: SKIZOPRENIA

Terapi untuk pasien yang resistensi terhadap pengobatannya

• Satu-satunya obat yang terbukti superior dalam uji klinik pada pasien resisten adalah Clozapin

• Namun karena CLZ memiliki efek samping hipotensi ortostatik, dosis harus dititrasi

• Obat penguat seperti mood stabilizer dapat diberikan jika pasien tidak berespon baik, contoh: Li, Carbamazepin, asam valproat

Page 23: SKIZOPRENIA

ALGORITHMA

Page 24: SKIZOPRENIA

CONT. ALGORITHMA

Page 25: SKIZOPRENIA

Relative Side Effect

Sedation EPS Anticholinergic Orthostatis Weight

Gain Prolactin

Aripiprazol + + + + + +

Chlorpromazine ++++ +++ +++ ++++ ++ +++

Clozapine ++++ + ++++ ++++ ++++ +

Fluphenazine + ++++ + + + ++++

Haloperidol + ++++ + + + ++++

Olanzapine ++ ++ ++ ++ ++++ +

Perphenazine ++ ++++ ++ + + ++++

Quetiapine ++ + + ++ ++ +

Risperidone + ++ + ++ ++ ++++

Thioridazine ++++ +++ ++++ ++++ + +++

Thiothixene + ++++ + + + ++++

Ziprasidone ++ ++ + + + +

Page 26: SKIZOPRENIA

Sindrom Ekstrapiramidal• Pseudoparkinsonism

– simptom yang tampak adalah akinesia, tremor, rigidity, postural abnormalities

– diatasi dengan obat antikolinergik (benztropin, THF, dan difenhidramin, amantadin)

• Distonia (kontraksi otot)– pergerakan wajah dan tubuh yang tidak normal, yang lebih sering terjadi

pada anak atau dewasa muda

– diatasi dengan antikolinergik atau benzodiazepin (Benztropin, difenhidramin, diazepam, lorazepam)

• Akatisia (restlessness)– secara karakteristik muncul setelah pemberian dosis awal yang besar

– tidak bisa diterapi dengan antikolinergik -- turunkan dosis antipsikosis

– diatasi dengan propanolol dan diazepam

• Tardive dyskinesia – ritmik, pergerakan lidah, wajah, rahang yang tidak disadari [involuntary

movements of tongue, face and jaw]).

– sementara dapat timbul setelah pemutusan obat.

Page 27: SKIZOPRENIA

Penyebab ketidakpatuhan

• Efek samping EPS• Efek antikolinergik (mulut kering, pandangan

kabur, konstipasi, retensi urin, penurunan memori) misalnya pada antipsikotik potensi rendah (exp: klorpromazin)

• Efek pada kardiovaskuler (hipotensi ortostatik) -- pada obat tipikal dan atipikal

• Efek pada fungsi seksual dan endokrin• Kejang - potensi tertinggi pada pemakaian

klorpromazin atau klozapin

Page 28: SKIZOPRENIA

THANK YOU