90
KARS DOKUMEN SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP)

SKP DOKUMEN

Embed Size (px)

Citation preview

PowerPoint Presentation

KARSDOKUMENSasaran Keselamatan Pasien(SKP)

1Curiculum vitae: DR.Dr.Sutoto.,M.KesJABATAN SEKARANG: Ketua KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit ) Th 2014-2018Ketua umum PERSI (Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia) Th 2009-2012/ 2012-2015Dewan Pembina MKEK (Majelis Kehormatan Etika Kedokteran) IDI Pusat 2009-2012/2012-2015Dewan Pembina AIPNI (Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia)Anggota Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit Kementerian Kesehatan R.IDewan Pengawas RS Mata Cicendo,Pusat Mata NasionalPENDIDIKAN: SI Fakultas Kedokteran Univ Diponegoro SII Magister Manajemen RS Univ. Gajahmada S III Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta (Cumlaude)PENGALAMAN KERJADirektur Utama RSUP Fatmawati Jakarta 2001 - 2005 Direktur Utama RS Kanker Dharmais Jakarta 2005-2010 Sesditjen/Plt Dirjen Bina Pelayanan Medis KEMENKES R.I( Feb-Sept 2010) Staf Pengajar Pascasarjana MMR UGM, UMY, UHAMKA Surveyor Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) sejak 1998Kepala Puskesmas Purwojati, Banyumas, Jawa Tengah, tahun 1978-1979Kepala Puskesmas Jatilawang, Banyumas,jawa Tengah., tahun 1979-1992 Direktur RSUD Banyumas Jawa Tengah 1992-2001

Sutoto.KARS2ENAM SASARAN KESELAMATAN PASIENSasaran I : Ketepatan identifikasi pasien Sasaran II: Peningkatan komunikasi yang efektifSasaran III: Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high-alert)Sasaran lV: Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasiSasaran V: Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatanSasaran VI: Pengurangan risiko pasien jatuh

Sutoto.KARS3

Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk memperbaiki / meningkatkan ketelitian identifikasi pasien.

SASARAN I : KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN 4WRONG IDENTIFICATION WRONG PERSON OPERATION

KEBIJAKAN IDENTITAS PASIENIdentifikasi pasien harus mengikuti pasien kemanapun (gelang identitas) dan yang tak mudah/bisa berubah.Identifikasi Pasien : menggunakan dua identitas dari minimal tiga identitasnama pasien ( e KTP)tanggal lahir ataunomor rekam medis

!!!! dilarang identifikasi dg nomor kamar pasien atau lokasi Bila ada kekecualian, RS harus membuat SPO khususSutoto.KARS6WARNA GELANG PASIEN7GELANG IDENTITASBiru: Laki LakiPink: PerempuanGELANG PENANDA:Merah: AlergiKuning: Risiko JatuhUngu : Do Not Resucitate 7SPO CARA IDENTIFIKASI PASIENPetemuan Pertama seorang petugas dengan pasien:Secara verbal: Tanyakan nama pasien Secara visual: Lihat ke gelang pasien dua dari tiga identitas, cocokkan dengan perintah dokter

Pertemuan berikutnya dapat lihat secara visual saja ke gelang pasien, dua identitas dari tiga identitasSutoto.KARS8

SPOSAAT PEMASANGAN GELANG OLEH PETUGASJelaskan manfaat gelang pasienJelaskan bahaya untuk pasien yang menolak, melepas, menutupi gelang .dllMinta pasien utuk mengingatkan petugas bila akan melakukan tindakan atau memberi obat memberikan pengobatan tidak menkonfirmasi nama dan mengecek ke gelangSutoto.KARS9KEBIJAKAN IDENTIFIKASI PASIENIdentifikasi menggunakan gelang pasien, identifikasi terdiri dari tiga identitas: nama pasien (e KTP), nomor rekam medik, dan tanggal lahir. Pasien laki-laki memakai gelang warna biru, pasien perempuan memakai gelang warna pink, sedangkan gelang merah sebagai penanda alergi, dan gelang kuning penanda risiko jatuh, gelang ungu penanda Do not ResucitatePada gelang identifikasi pasien: Nama pasien harus ditulis lengkap sesuai e-KTP bila tak ada gunakan KTP/kartu identitas lainnya, bila tak ada semuanya minta pasien/keluarganya untuk menulis pada formulir identitas yang disediakan RS dengan huruf kapital pada kotak kota huruf yang disediakan, nama tidak boleh disingkat, tak boleh salah ketik walau satu hurufIdentifikasi pasien pada gelang identitas pasien harus di cetak, tulisan tangan hanya boleh bila printer sedang rusak/tak ada fasilitas untuk itu dan harus segera diganti bila printer berfungsi kembali.10Petugas melakukan identifikasi pasien minimal dua dari tiga identitas diatasIdentifikasi dengan cara verbal (menanyakan/mengkonfirmasi nama pasien) dan visual (melihat gelang pasien)Semua pasien harus di identifikasi secara benar sebelum dilakukan pemberian obat, tranfusi/produk darah, pengobatan, prosedur /tindakan, diambil sample darah, urin atau cairan tubuh lainnya Pasien rawat jalan tak harus memakai gelang identitas pasien kecuali telah ditetapkan lain oleh RS,misalnya ruang haemodialisa, endoskopi Pasien dengan nama sama harus diberi tanda HATI HATI PASIEN DENGAN NAMA SAMA pada rekam medik dan semua formulir permintaan penunjang Sutoto.KARS11KEBIJAKAN IDENTIFIKASI PASIENlanjutan.PETUGAS HARUS MELAKUKAN IDENTIFIKASI PASIEN SAAT: pemberian obat pemberian darah / produk darahpengambilan darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinisSebelum memberikan pengobatan Sebelum memberikan tindakan

Sutoto.KARS12Elemen Penilaian SKP.I.

Pasien diidentifikasi menggunakan dua identitas pasien, tidak boleh menggunakan nomor kamar atau lokasi pasienPasien diidentifikasi sebelum pemberian obat, darah, atau produk darah. Pasien diidentifikasi sebelum mengambil darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis (lihat juga AP.5.6, EP 2)Pasien diidentifikasi sebelum pemberian pengobatan dan tindakan / prosedurKebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan identifikasi yang konsisten pada semua situasi dan lokasi

Sutoto.KARS13SASARAN II : PENINGKATAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

Rumah sakit mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan efektivitas komunikasi antar para pemberi layanan.Sutoto.KARS14Komunikasi yang mudah terjadi kesalahan

Terjadi pada saat:Perintah diberikan secara lisan Perintah diberikan melalui telpon Saat pelaporan kembali hasil pemeriksaan kritis.

15Perintah Lisan/Lewat TeleponTulis LengkapBaca Ulang- Eja untuk NORUM/LASA Konfirmasilisan dan tanda tangan

ISI PERINTAHNAMA LENGKAP DAN TANDA TANGAN PEMBERI PERINTAHNAMA LENGKAP DAN TANDA TANGAN PENERIMA PERINTAHTANGGAL DAN JAMSutoto.KARS16CONTOH FORMULIR CATATAN LENGKAP PERINTAH LISAN/MELALUI TELEPON/PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN KRITISSutoto.KARS17NOTGL/JAMISI PERINTAHNAMA PENERIMA PERINTAH (TANDA TANGAN)NAMA PEMBERI PERINTAH (TANDA TANGAN)PELAKSANA PERINTAH (NAMA DAN TANDA TANGAN)KETERANGAN

Sutoto.KARS18LASA (LOOK ALIKE SOUND ALIKE)NORUM ( NAMA OBAT RUPA MIRIP)hidralazinecerebyxvinblastinechlorpropamideglipizidedaunorubicinehidroxyzinecelebrexvincristinechlorpromazineglyburidedoxorubicineSutoto.KARS19SPO Persiapan Perawat/dokter jaga Sebelum Memberikan Laporan Kepada DokterVisit dan periksa pasienDiskusikan keadaan pasien dengan PN Review hasil pemeriksaan untuk menetapkan dokter yg tepat yang akan dilaporiKetahui kapan pasien masuk dan diagnosis waktu masukBaca catatan perkembangan terakhir dari dokter dan perawat Gunakan standar SBAR untuk melaporkan 20KEBIJAKAN PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN KRITISProses pelaporan hasil pemeriksaan/tes dikembangkan rumah sakit untuk pengelolaan hasil kritis dari tes diagnostik untuk menyediakan pedoman bagi para praktisi untuk meminta dan menerima hasil tes pada keadaan gawat darurat. RS mempunyai Prosedur yang meliputi penetapan tes kritis dan ambang nilai kritis bagi setiap tipe tes, oleh siapa dan kepada siapa hasil tes kritis harus dilaporkanmenetapkan metode monitoring yang memenuhi ketentuanSutoto.KARS21

CONTOH HASIL PEMERIKSAAN KRITIS YANG WAJIB DILAPORKAN SEGERA

CONTOH KEBIJAKAN MENERIMA PERINTAH LISAN/LISAN LEWAT TELEPON Penerima perintah menulis lengkap perintahnya, membaca ulang dan melakukan konfirmasiTulisan disebut lengkap bila terdiri dari jam/tanggal, isi perintah, nama penerima perintah dan tanda tangan, nama pemberi perintah dan tanda tangan (pada kesempatan berikutnya)Baca ulang dengan jelas, bila perintah mengandung nama obat LASA, maka nama obat lasa harus dieja satu persatu hurufnya Di unit pelayanan harus tersedia daftar obat Look alike sound alike, look alike, dan sound alikeKonfirmasi lisan dan tertulis, konfirmasi lisan sesaat setelah pemberi perintah mendengar pembacaan dan memberikan pernyataan kebenaran pembacaan secara lisan misal ya sudah benar . Konfirmasi tertulis dengan tanda tangan pemberi perintah yang harus diminta pada kesempatan kunjungan berikutnya .Ada kolom keterangan yang dapat dipakai mencatat hal-hal yang perlu dicatat, misal pemberi perintah tak mau tanda tangan

Sutoto.KARS25SASARAN III : PENINGKATAN KEAMANAN OBAT YANG PERLU DIWASPADAI (HIGH-ALERT)

Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk memperbaiki keamanan obat-obat yang perlu diwaspadai (high-alert)Sutoto.KARS26Obat high alert (yang harus diwaspadai): obat yang dapat menimbulkan KTD atau kejadian sentinel bisa salah digunakanParalytic agent vs antacidKARS

Uvo Ologboride, the nurse named in the lawsuit, had given Smith pancuronium.The drug, which is typically used during intubations, acts as a muscle relaxant and paralytic.In higher doses, pancuronium is used to administer lethal injections.Thirty minutes later, Smith was found unresponsive.Although doctors were able to revive Richard Smith, he was brain dead.He remained in a vegetative state until he died a month later.The Smith family lawyer, Andrew Yaffa, told ABCNews.com, "This is the worst case of medical neglect I have ever seen."Yaffa, who said he's handled hundreds of hospital death cases in his 22 years as a lawyer, added, "The hospital just seems to be thumbing their nose to this family."The nurse who administered the incorrect medication "is still working there in the exact same unit where the medical error occurred," Yaffa said.Ologboride, who could not be reached by ABCNews.com, has been retrained, and fined, according to ABC News Miami affiliate WPLG.In addition, the hospital has since removed pancuronium from all nursing areas except for the operation room, where the medication will only be handled by anesthesiologists.But that's little consolation for Marc Smith, an EMT, who says, "if we administer the wrong medication and someone dies, that's negligence. That's murder."The stress has taken its toll on his mother, he said, who was married to Richard Smith for 55 years."For the most part, she's making it," he said.The elderly couple had recently taken in two children, a 2 year old and a 10 year old whose parents had died.Ever since Marc Smith was a boy, "My mother and father had taken in a countless number of children who were in bad situations at home or didn't have place to stay," he said."They did it on a teacher's salary, but we never wanted for anything growing up."A report from the Florida Agency for Health Care Administration demonstrated that with all the safeguards in place to prevent a patient from receiving the wrong medication, the nurse would have had to ignore nearly all of the protocol in place for administering drugs.Specifically, the nurse "failed to look and read what medication he was taking failed to scan to determine the right count for the medication, failed to match the patient's ID with the scanned medication."In addition, the report says, the pharmacy wasn't able to show any justification for storing pancuronium in that particular area of the hospital.

27Pancuronium (Pavulon) vs PantoprazoleKARS

Paralytic agent vs antacidLASA (LOOK ALIKE SOUND ALIKE)NORUM ( NAMA OBAT RUPA MIRIP)hidraALAzineceREBYxvinBLASTinechlorproPAMIDEglipiZIdeDAUNOrubicinehidrOXYzineceLEBRexvinCRIStinechlorproMAZINEglYBURIdedOXOrubicineSutoto.KARS29Look Alike Sound Alike

LASASutoto.KARS30LASA

Sutoto.KARS31OBAT HIGH ALERTObat yang persentasinya tinggi dalam menyebabkan terjadi kesalahan/error dan/atau kejadian sentinel (sentinel event) Obat yang berisiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan (adverse outcome) Obat-obat yang (Nama Obat, Rupa dan Ucapan Mirip/NORUM, atau Look-Alike Sound-Alike / LASA)Sutoto.KARS32THREE PRINCIPLES TO IMPROVE HIGH-ALERT MEDICATION ADMINISTRATION AND DISTRIBUTION:Eliminate the Possibility of ErrorReduce the number of drugs on a facilitys formulary.Reduce the number of concentrations and volumes.Remove high-alert drugs from critical areas.Make Errors VisibleHave two individuals independently check the product to ensure it is correct, particularly when received in bulk. (In this case, the packaging and labeling could misleadingly look similar to another drug.)Have two individuals independently check equipment settings, as applicable, since some drugs are administered intravenously.Minimize the Consequence of ErrorsMinimize the size of vials or ampules in the patient care area to the dose commonly needed.Reduce the total dose of high-alert drugs in continuous IV drip bags.Reduce the concentration of the drugs when possible.Based on these principles, fostering change in the way high-alert drugs are managed and includes things such as:Encouraging standardized dosing procedures.Carefully screening new products.Creating system redundancies, commonly known as double checks.

Sutoto.KARS33OBAT HIGH ALERT: KATAGORI OBAT (ISMPs)Sutoto.KARS341ADRENERGIC AGONIS IV (Contoh: adrenalin)2ADRENERGIC ANTAGONIS IV (Contoh: Propanolol)3ANESTETIC AGENT GENERAL, INHALED dan IV (Misal: Propofol)4CARDIOPLEGIC SOLUTION5CHEMOTERAPIC AGENTS PARENTERAL DAN ORAL6DEXTROSE HIPERTONIC 20% ATAU LEBIH7DIALISIS SOLUTION (PERITONEAL, HEMODIALISIS)8OBAT EPIDURAL DAN INTRATHECAL9GLICOPROTEIN INHIBITOR II B/III A (Misal: Ephbatide)10HIPOGLIKEMIK ORAL11OBAT OBAT INOTROPIK IV (Misal: Digoxin, milrinone)12LIPOSOMAL FORM OF DRUGS (Liposomal Ampheterisine B)13MODERATE SEDATION AGENTS IV (Contoh : Midazolame)14MODERATE SEDATION AGENTS ORAL FOR CHILDREN (Contoh Chloralhydrate)15ANESTETIC/OPIATE IV DAN ORAL ( Termasuk cairan konsentrat, immediate and sustained released Formulation) 16NEUROMUSCULAR BLOCKING AGENT (Contoh: Succynil Choline) 17RADIO CONTRAS AGENT IV18THROMBOLITIC/ FIBRINOLITIC IV (Contoh: Tenecteplace)19TOTAL PARENTERAL SOLUTIONHIGH ALERTDAFTAR OBAT HIGH ALERTOBAT SPESIFIK1Amiodarone IV2Colcichine Injection3Heparin, Low moluculer weigt injection4Heparin Unfractionated IV5Insulin SC dan IV6Lidocaine IV7Magnesium SUlfat Injecion 8Methotrxate oral non oncologic use9Netiride10Nitroprusside sodium for injection11Potasium Cloride for injection concentrate12Potasium Phospate injection13Sodium Chloride injection hypertonic >0.9%14WarfarinSutoto.KARS35HIGH ALERTLook-Alike High Alert Drugs

HIGH ALERT

ELEKTROLIT KONSENTRATkalium/potasium klorida = > 2 mEq/ml kalium/potasium fosfat => 3 mmol/mlnatrium/sodium klorida > 0.9%magnesium sulfat => 50% atau lebih pekat!HIGH ALERTSutoto.KARS37ELEKTROLIT KONSENTRATECairan ini bisa mengakibatkan KTD/sentinel event bila tak disiapkan dan dikelola dengan baik Terpenting : KetersediaanAksesResepPemesananPersiapanDistribusiLabelVerifikasiAdministrasi dan pemantauan

Sutoto.KARS38 Langkah langkah>>>Cara untuk mengurangi atau mengeliminasi KTD:Tingkatkan proses pengelolaan obat-obat yang perlu diwaspadai Pindahkan elektrolit konsentrat dari unit pelayanan pasien ke farmasi. RS punya Kebijakan dan/atau prosedurDaftar obat-obat yang perlu diwaspadai berdasarkan data yang ada di rumah sakit identifikasi area mana saja yang membutuhkan elektrolit konsentrat, seperti di IGD atau kamar operasi pemberian label secara benar pada elektrolit konsentrat penyimpanannya di area tersebut, sehingga membatasi akses untuk mencegah pemberian yang tidak disengaja / kurang hati-hati.

Sutoto.KARS3939Standarisasi dosis, unit ukuran, dan terminologi adalah elemen penting dari penggunaan yang aman Campuran larutan elektrolit harus dihindari (misalnya : natrium klorida dengan kalium klorida). Upaya ini memerlukan perhatian khusus, keahlian yang sesuai, antar-profesional kolaborasi, proses verifikasi, dan fungsi yang akan memastikan penggunaan yang aman.

ELEKTROLIT KONSENTRATESutoto.KARS40Look alike

LASASutoto.KARS4141

LASALASASutoto.KARS42

CONTOHKEBIJAKAN PENANGANAN OBAT HIGH ALERTDEFINISI: Obat berisiko tinggi yang menyebabkan bahaya yang bermakna bila digunakan secara salahKETENTUAN :Setiap unit yan obat harus tersedia daftar obat high alert, Obat LASA, Elektrolit Konsentrat, serta panduan penata laksanaan obat high alertSetiap staf klinis terkait harus tahu penata laksanaan obat high alert Obat high alert harus disimpan terpisah, akses terbatas, diberi label yang jelasInstruksi lisan obat high alert hanya boleh dalam keadaan emergensi, atau nama obat harus di eja perhurufSebelum menyuntkikan obat high alert setelah cek 5 tepat, lanjutkan dengan double check.

HIGH ALERTSutoto.KARS43

KEBIJAKAN PENYIMPANAN OBAT HIGH ALERT DI INSTALASI FARMASITempelkan stiker obat high alert pada setiap dos obat Beri stiker high alert pada setiap ampul obat high alert yang akan diserahkan kepada perawat Pisahkan obat high alert dengan obat lain dalam kontainer/ rak tersendiri/khususSimpan obat sitostatika secara terpisah dari obat lainnyaSimpan Obat Narkotika secara terpisah dalam lemari terkunci double, doubel pintu.setiap pengeluaran harus diketahui oleh penanggung jawabnya dan dicatat, setiap ganti sif harus tercatat dalam buku serah terima lengkap dengan jumlahnya dan di tanda tanganiSebelum perawat memberikan obat high alert cek kepada perawat lain untuk memastikan tak ada salah (double check) Obat high alert dalam infus: cek selalu kecepatan dan ketepatan pompa infus, tempel stiker label, nama obat pada botol infus. Dan di isi dengan catatan sesuai ketentuanHIGH ALERTSutoto.KARS44CONTOH STIKER OBAT HIGH ALERT PADA BOTOL INFUSSutoto.KARS45

SASARAN IV : KEPASTIAN TEPAT-LOKASI, TEPAT-PROSEDUR, TEPAT-PASIEN OPERASI

Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk memastikan tepat-lokasi, tepat-prosedur, dan tepat- pasien.

Sutoto.KARS46REGINA TURNER (52)LEFT SIDED CRANIOTOMY BYPASSDIOPERASI SISI KANAN, KARENA TIM OPERASI TAK MELAKUKAN TIME OUT

OPERASI SALAH KAKI

Sutoto.KARS48

OPERASI SALAH SISIKomunikasi Yang Tidak Efektif/Tidak Adekuat Antara Anggota Tim BedahKurang/Tidak Melibatkan Pasien Di Dalam Penandaan Lokasi (Site Marking) Tidak Ada Prosedur Untuk Verifikasi Lokasi Operasi Asesmen Pasien Yang Tidak AdekuatPenelaahan Ulang Catatan Medis Tidak Adekuat Budaya Yang Tidak Mendukung Komunikasi Terbuka Antar Anggota Tim Bedah Tulisan perintah/Resep Yang Tidak Terbaca (Illegible Handwriting)tah Pemakaian Singkatan

Penyebab Salah-lokasi, Salah-prosedur, Salah Pasien Pada OperasiMaksud dan Tujuan SKP IV

Sutoto.KARS50Penandaan dilakukan pada semua kasus termasuk sisi (laterality), multipel struktur (jari tangan, jari kaki, lesi), atau multipel level (tulang belakang)Perlu melibatkan pasienTak mudah luntur terkena air/alkohol / betadineMudah dikenali Digunakan secara konsisten di RS dibuat oleh operator /orang yang akan melakukan tindakan,Dilaksanakan saat pasien terjaga dan sadar jika memungkinkan, dan harus terlihat sampai saat akan disayat

KEBIJAKAN PENANDAAN LOKASI OPERASI

Sutoto.KARS51CONTOH PENANDAAN

Sutoto.KARS52Rumah sakit dapat menggunakan penanda dgn tiga initial nama dokter misal stt (sutoto)52BEBERAPA PROSEDUR YANG TIDAK MEMERLUKAN PENANDAAN:

Kasus organ tunggal (misalnya operasi jantung, operasi caesar)Kasus intervensi seperti kateter jantungKasus yang melibatkan gigiProsedur yang melibatkan bayi prematur di mana penandaan akan menyebabkan tato permanen

Sutoto.KARS53KEBIJAKAN VERIFIKASI PRAOPERATIF :

Verifikasi lokasi, prosedur, dan pasien yang benar Pastikan bahwa semua dokumen, foto, hasil pemeriksaan yang relevan tersedia, diberi label dan dipampang dg baikVerifikasi ketersediaan peralatan khusus dan/atau implant 2 implant yg dibutuhkan Tahap Time out : memungkinkan semua pertanyaan/kekeliruan diselesaikan dilakukan di tempat tindakan, tepat sebelum dimulai, melibatkan seluruh tim operasiPakai surgical safety check-list (WHO . 2009)

Sutoto.KARS54

TIME OUTSutoto.KARS55PANDUAN Sebelum Induksi Anestesi:

Identifikasi pasien, prosedur, informed concent sudah dicek ?Sisi operasi sudah ditandai ?Mesin anestesi dan obat-obatan lengkap ? pulse oxymeter terpasang dan berfungsi ?Allergi ?Kemungkinan kesulitan jalan nafas atau aspirasiRisiko kehilangandarah >= 500mlSutoto.KARS56PANDUANSebelum Insisi Kulit (Time-out):Apakah .Konfirmasi anggota tim (nama dan peran)Konfirmasi nama pasien , prosedur dan lokasi incisiAntibiotik propillaksi sdh diberikan dalam 60 menit sebelumnyaAntisipasi kejadian kritis: Dr Bedah: apa langkah, berapa lama, kmk blood lost ?Dr anestesi: apa ada patients spesific corcern ?Perawat : Sterilitas , instrumen ?Imaging yg diperlukan sdh dipasang ?

Sutoto.KARS57PANDUANSEBELUM PASIEN MENINGGALKAN KAMAR OPERASIPerawat melakukan konfirmasi secara verbal, bersama dr dan anestesiNama prosedur, Instrumen, gas verband, jarum dihitung harus lengkapSpeciment telah di beri label dengan PID tepatApa ada masalah peralatan yang harus ditangani Dokter kpd perawat dan anesesi, apa yang harus diperhatikan dalam recovery dan manajemen pasien

Sutoto.KARS58Elemen Penilaian SKP.IV.

Rumah sakit menggunakan suatu tanda yang jelas dan dapat dimengerti untuk identifikasi lokasi operasi dan melibatkan pasien di dalam proses penandaan. Rumah sakit menggunakan suatu checklist atau proses lain untuk memverifikasi saat preoperasi tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien dan semua dokumen serta peralatan yang diperlukan tersedia, tepat, dan fungsional. Tim operasi yang lengkap menerapkan dan mencatat prosedur time-out , tepat sebelum dimulainya suatu prosedur / tindakan pembedahan. Kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk mendukung keseragaman proses untuk memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien, termasuk prosedur medis dan tindakan pengobatan gigi / dental yang dilaksanakan di luar kamar operasi.

Sutoto.KARS59SASARAN V : PENGURANGAN RISIKO INFEKSI TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN

Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk mengurangi risiko infeksi yang terkait pelayanan kesehatan.

Sutoto.KARS60Elemen Penilaian SKP.V. Rumah sakit mengadopsi atau mengadaptasi pedoman hand hygiene terbaru yang diterbitkan dan sudah diterima secara umum al dari WHO Patient Safety Rumah sakit menerapkan program hand hygiene yang efektif. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk mengarahkan pengurangan secara berkelanjutan risiko infeksi yang terkait pelayanan kesehatan

Sutoto.KARS61

Sutoto.KARS63Contoh: PENGGGUNAAN JEMBATAN KELEDAI, UNTUK MEMUDAHKAN MENGINGAT URUTAN ENAM AREA DALAM HAND-WASH/RUBTELAPAK TANGAN PUNGGUNG TANGAN SELA- SELA JARIPUNGGUNG JARI-JARI (GERAKAN KUNCI)SEKELILING IBU JARI (PUTAR- PUTAR)KUKU DAN UJUNG JARI (PUTAR-PUTAR)LAMA CUCI TANGAN:HAND RUB : 20-30 DETIKHAND WASH 40-60 DETIK

TEPUNG SELACI PUPUT

Acknowledgement : WHO World Alliance for Patient Safety 65Sutoto.KARSKARS Penggunaan sarung tangan tidak menggantikan cuci tangan. Cuci tangan harus dilakukan pada saat yang tepat tanpa harus ada indikasi untuk pemakaian sarung tangan. Lepaskan sarung tangan untuk cuci tangan, ketika indikasi terjadi saat mengenakan sarung tangan. Buang sarung tangan setelah setiap selesai tugas dan cuci tangan karena sarung tangan dapat membawa kuman.Pemakaian sarung tangan hanya bila diindikasikan menurut Standard dan Precaution contact jika tidak anda menjadi berisiko tertular kuman.CUCI TANGAN DAN PENGGUNAAN SARUNG TANGAN(Sumber : WHO. Hand hygine WHY,HOW , WHEN?)KARSProsedur bedahPemeriksaan vaginaprosedur radiologi invasifmelakukan akses vaskular dan prosedur (central line)Menyiapkan/mencampur total parenteral nutritionMenyiapkan/mecampur kemoterapi.PEMAKAIAN SARUNG TANGAN STERIL(Sumber : WHO. Hand hygine WHY,HOW , WHEN?)KARSDALAM SITUASI KLINIKPotensi menyentuh darah, cairan tubuh, sekresi, ekskresi dan item yang terlihat kotor oleh cairan tubuh.

DIRECT PATIENTS EXPOSURE: Kontak dengan darah; kontak dengan selaput lendir dan kulit yang tidak utuh; potensi adanya organisme sangat menular dan berbahaya; situasi darurat atau epidemi, memasang dan melepas infus, menggambar darah; menghentian venous line; Pemeriksaan panggul dan vagina; suctioning non-closed systems of endotracheal tubes.

INDIRECT PATIENT EXPOSURE: Mengosongkan pot tumpahan; Menangani dan mencuci instrumen; penanganan limbah; membersihkan tumpahan cairan tubuh.PEMAKAIAN SARUNG TANGAN PEMERIKSAAN

(Sumber : WHO. Hand hygine WHY,HOW , WHEN?)KARSPEMAKAIAN SARUNG TANGAN TIDAK DI INDIKASIKAN(kecuali KONTAK untuk tindakan pencegahan)Tidak ada potensi terpapar darah atau cairan tubuh, atau lingkungan yang terkontaminasi, mengukur tekanan darah, suhu dan denyut nadi; melakukan suntikan IM maupun SC ; memandikan dan memakaikan pakaian pasien; mengangkut pasien; merawat mata dan telinga (tanpa sekresi); manipulasi vasculas line tanpa ada kebocoran darah.TIDAK KONTAK LANGSUNG DENGAN PASIEN; Menggunakan telepon; menulis rekam medis; memberikan obat oral; mendistribusikan atau mengumpulkan nampan makanan pasien ; menghapus dan mengganti linen untuk tempat tidur pasien; menempatkan peralatan ventilasi non-invasif dan kanula oksigen; memindahkan perabotan pasien

(Sumber : WHO. Hand hygine WHY,HOW , WHEN?)KARS

Hand Hygine Guideline, IHI. Sarung tangan sterilSarungTangan pemeriksaanSASARAN VI : PENGURANGAN RISIKO PASIEN JATUH

Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk mengurangi risiko pasien dari cedera karena jatuh.

71Maksud dan Tujuan SKP VI.

Jumlah kasus jatuh cukup bermakna sebagai penyebab cedera pasien rawat inap. Rumah sakit perlu mengevaluasi risiko pasien jatuh dan mengambil tindakan untuk mengurangi risiko cedera bila sampai jatuh.

Evaluasi :riwayat jatuh, obat dan telaah terhadap konsumsi alkohol gaya jalan dan keseimbanganserta alat bantu berjalan yang digunakan oleh pasien.

Program tersebut harus diterapkan di rumah sakit.

Sutoto.KARS72Elemen Penilaian SKP.VI.

Rumah sakit menerapkan proses asesmen awal risiko pasien jatuh dan melakukan asesmen ulang bila diindikasikan terjadi perubahan kondisi atau pengobatan dll. Langkah-langkah diterapkan untuk mengurangi risiko jatuh bagi mereka yang pada hasil asesmen dianggap berisiko jatuh Langkah-langkah dimonitor hasilnya, baik keberhasilan pengurangan cedera akibat jatuh dan dampak dari kejadian tidak diharapkan Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk mengarahkan pengurangan berkelanjutan risiko pasien cedera akibat jatuh di rumah sakit

Sutoto.KARS73Sutoto.KARS74

Pediatric Patient Falls ScaleScale CharacteristicsGeneral Risk Assessment of Pediatric Inpatient Falls (GRAF-PIF)Humpty-Dumpty Scale- InpatientCHAMPS Pediatric Fall Risk Assessment ToolPediatric Fall Risk Assessment Scale(PFRA) Used at NCHPhysical & physiological falls (not developmental)All types of falls except when child is droppedAll types of fallsAll types of falls5 items7 items4 items10 itemsScale 0 to 5+Scale 7 to 23Scale 0 to 4Scale 0 to 30Cut-off score = 2Cut-off score = 12Cut-off score = 1Cut-off score = 5Sutoto.KARS75Patient fallsThere are three types of patient falls an accidental fall: is prevented by ensuring a safe environment.a physiological anticipated fall: Anticipated physiological falls are prevented by first identifying who is likely to fall using the MFS.an unanticipated physiological fall: The first unanticipated physiological fall cannot be predicted and, therefore, cannot be prevented, because the staff and the patient may not realize that the patient has the condition that precipitates the unexpected

Sutoto.KARS76Morse, Janice M..Preventing Patient Falls. Establishing a Fall Intervention Program, 2 nd Ed. Springer Publishing Company, New York. 2009.Intrinsik (berhubungan dengan kondisi pasien)Ekstrinsik (berhubungan dengan lingkungan)Dapat di antisipasi(Physiological antisipated fall)Riwayat jatuh sebelumnyaInkontinensiaGangguan kognitif/psikologisGangguan keseimbangan/mobilitasUsia > 65 tahunOsteoporosisStatus kesehatan yang burukLantai basah/silau, ruang berantakan, pencahayaan kurang, kabel longgar/lepasAlas kaki tidak pasDudukan toilet yang rendahKursi atau tempat tidur berodaRawat inap berkepanjanganPeralatan yang tidak amanPeralatan rusakTempat tidur ditinggalkan dalam posisi tinggiTidak dapat dii antisipasi(an unanticipated physiological fall)KejangAritmia jantungStroke atau Serangan Iskemik Sementara (Transient Ischaemic Attack-TIA)PingsanSerangan jatuh (Drop Attack)Reaksi individu terhadap obat-obatan

Morse, Janice M..Preventing Patient Falls. Establishing a Fall Intervention Program, 2nd Ed. Springer Publishing Company, New York. 2009.No/low risk: < 45Pencegahan jatuh akibat kecelakaanPastikan lingkungan amanEdukasi pasien dan keluargaHigh risk: > 45Strategi proteksi dari jatuh:MonitoringProteksi jatuh dari tempat tidur/kursiProteksi dari lingkungan berbahayaProteksi dari cedera Strategi pencegahan jatuhTranfer pasien dengan amanCegah kencing yang urgenEvaluasi kemampuan komunikasiLatihan /exercise keseimbangan Optimalisasi kondisi fisik

Sutoto.KARS79Morse, Janice M..Preventing Patient Falls. Establishing a Fall Intervention Program, 2 nd Ed. Springer Publishing Company, New York. 2009.FAKTOR RISIKOSKALASKORSKOR PASIENRiwayat jatuhTidak0Ya25Diagnosa SekunderTidak0Ya15Menggunakan alat-alat bantuTidak ada/ Bedrest/ Dibantu perawat0Kruk/ Tongkat15Kursi/ Perabot30Menggunakan Infus/ Heparin lock/ Pengencer darahTidak0Ya20Gaya BerjalanNormal/ Bedrest/ kursi roda0Lemah10Terganggu20Status MentalMenyadari Kemampuan0Lupa akan keterbatasan/ Pelupa15 Skor TotalKategori:KARSMFSMorse Fall ScaleCONTOH: ASESMEN RISIKO JATUHMORSE FALL SCALE

Sutoto.KARS8182PARAMETERKRITERIANILAISKORUsia< 3 tahun3 7 tahun7 13 tahun 13 tahun4321Jenis kelaminLaki-lakiPerempuan21DiagnosisDiagnosis neurologiPerubahan oksigenasi (diagnosis respiratorik, dehidrasi, anemia, anoreksia, sinkop, pusing, dsb.)Gangguan perilaku / psikiatriDiagnosis lainnya43

21Gangguan kognitifTidak menyadari keterbatasan dirinyaLupa akan adanya keterbatasanOrientasi baik terhadap diri sendiri321Faktor lingkunganRiwayat jatuh / bayi diletakkan di tempat tidur dewasaPasien menggunakan alat bantu / bayi diletakkan dalam tempat tidur bayi / perabot rumahPasien diletakkan di tempat tidurArea di luar rumah sakit43

21Respons terhadap:Pembedahan/ sedasi / anestesiPenggunaan medikamentosaDalam 24 jamDalam 48 jam> 48 jam atau tidak menjalani pembedahan / sedasi/ anestesiPenggunaan multipel: sedatif, obat hipnosis, barbiturat, fenotiazin, antidepresan, pencahar, diuretik, narkosePenggunaan salah satu obat di atasPenggunaan medikasi lainnya / tidak ada medikasi3213

21SKALA RISIKO JATUH HUMPTY DUMPTYSKALA RISIKO JATUH ONTARIO MODIFIED STRATIFY - SYDNEY SCORING ParameterSkriningJawabanKeterangan NilaiSkorRiwayat jatuhapakah pasien datang ke rumah sakit karena jatuh?Ya / tidakSalah satu jawaban ya = 6jika tidak, apakah pasien mengalami jatuh dalam 2 bulan terakhir ini?Ya/ tidakStatus mentalapakah pasien delirium? (tidak dapat membuat keputusan, pola pikir tidak terorganisir, gangguan daya ingat)Ya/ tidakSalah satu jawaban ya = 14apakah pasien disorientasi? (salah menyebutkan waktu, tempat, atau orang)Ya/ tidakapakah pasien mengalami agitasi? (ketakutan, gelisah, dan cemas)Ya/ tidakPenglihatanapakah pasien memakai kacamata?Ya/ tidakSalah satu jawaban ya = 1apakah pasien mengeluh adanya penglihatan buram?Ya/ tidakapakah pasien mempunyai glaukoma, katarak, atau degenerasi makula?Ya/ tidakKebiasaan berkemihapakah terdapat perubahan perilaku berkemih? (frekuensi, urgensi, inkontinensia, nokturia)Ya/ tidakya = 2Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan kembali ke tempat tidur)mandiri (boleh menggunakan alat bantu jalan)0jumlahkan nilai transfer dan mobilitas. Jika nilai total 0-3, maka skor = 0. jika nilai total 4-6, maka skor = 7memerlukan sedikit bantuan (1 orang) / dalam pengawasan1memerlukan bantuan yang nyata (2 orang)2tidak dapat duduk dengan seimbang, perlu bantuan total3Mobilitasmandiri (boleh menggunakan alat bantu jalan)0berjalan dengan bantuan 1 orang (verbal / fisik)1menggunakan kursi roda2imobilisasi3Edmonson Psychiatric Fall Risk Assessment

Sutoto.KARS84

Edmonson Psychiatric Fall Risk AssessmentSutoto.KARS85

86Edmonson Psychiatric Fall Risk Assessment

86

Sutoto.KARS87ASSESMENT RESIKO JATUH GERIATRI88USIASkorRIWAYAT JATUHSkorAKTIFITASSkorKurang dari 60 tahunAntara 60-69 tahunLebih dari 70 tahun012Tidak pernahPernah jatuh < 1 tahunPernah jatuh < 1 bulanJatuh pada saat dirawat sekarang0123MandiriADL dibantu sebagianADL dibantu penuh023MOBILITAS/MOTORIK SkorKOGNITIFSkorPOLA BAB/BAKSkorMandiriMenggunakan alat bantuKoordinasi/keseimbangan buruk012Orientasi baikKesulitan mengerti perintahGangguan memoriBingung/Disorientasi0223TeraturInkontinensia urine/faesesNokturiaUrgensi/Frequensi0123Pilihan di bawah ini dapat di jumpai lebih dari satuDEFISIT SENSORISSkorPENGOBATANSkorKOMORBIDITASSkorKacamata bukan biofokalKacamata biofokalGangguan pendengaranKacamata multifocalKatarak/GlaukomaHampir tidak melihat/buta 011223Kurang dari 4 jenis & tidak termasuk yang tsb dibawahAntihipertensi/Hipoglikemik/Antidepressan/NeurotropikSedatif/Psikotropika/Narkotika/Infus epidural/Spinal/Diuretik/Laxativ123Diabetes/Cardiac/ISKGangguan SSP/Stroke/ParkinsonPascabedah 0-24 jam123TOTAL SKOR: ____________Pedoman Pencegahan Pasien Resiko JatuhDan ScorPatient safety/Group/201189Resiko RendahSkor 0 - 5Resiko Sedang Skor 6-13Resiko Tinggi Skor 141. Pastikan bel mudah dijangkauLakukan langkah pencegahan untuk resiko rendah1. Lakukan SEMUA langkah pencegahan untuk resiko rendah dan sedang2. Roda tempat tidur pada posisi terkunci2. Pasangkan gelang khusus (warna kuning) sebagai tanda resiko pasien jatuh2. Kunjungi dan monitor pasien setiap 1 jam3. Posisikan tempat tidur pada posisi terendah3. Tempatkan tanda resiko pasien jatuh pada daftar nama pasien (warna kuning)3. Tempatkan pasien di kamar yang paling dekat dengan nurse station (jika memungkinkan)4. Pagar pengaman tempat tidur dinaikkan4. Beri tanda resiko pasien jatuh pada pintu kamar pasienContoh Langkah Pencegahan Pasien Risiko Jatuh

Anjurkan pasien meminta bantuan yang diperlukan Anjurkan pasien untuk memakai alas kaki anti slipSediakan kursi roda yang terkunci di samping tempat tidur pasien Pastikan bahwa jalur ke kamar kecil bebas dari hambatan dan terang Pastikan lorong bebas hambatan Tempatkan alat bantu seperti walkers/tongkat dalam jangkauan pasien Pasang Bedside rel Evaluasi kursi dan tinggi tempat tidur

Sutoto.KARS90LANGKAHTgl/jamPertimbangkan efek puncak obat yang diresepkan yang mempengaruhi tingkat kesadaran, dan gaitMengamati lingkungan untuk kondisi berpotensi tidak aman, dan segera laporkan untuk perbaikan Jangan biarkan pasien berisiko jatuh tanpa pengawasan saat di daerah diagnostik atau terapi Pastikan pasien yang diangkut dengan brandcard / tempat tidur, posisi bedside rel dalam keadaan terpasangInformasikan dan mendidik pasien dan / atau anggota keluarga mengenai rencana perawatan untuk mencegah jatuhBerkolaborasi dengan pasien atau keluarga untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan dengan

CONTOH LANGKAH PENCEGAHAN PASIEN RISIKO JATUH

Sutoto.KARSELEMEN PENDUKUNG UPAYA MENURUNKAN RISIKO CEDERA KARENA JATUHProses terintegrasi : mengembangkan kebijakan/ menyusun SOPMelaksanakan proses assessment dan reassessment risiko jatuhMonev pelaksanaan program pencegahan pasien jatuhMengembangkan sistem pelaporan pasien jatuhMONITORING DAN EVALUASIDengan cara AuditMonitoring laporan insiden pasien jatuhObservasi pelaksanaan pencegahan pasien jatuhINDIKATOR KLINIK DAN PARAMETER PENGUKURANCara AuditIndikator PengukuranKriteria SuksesNumerator DenominatorMonitoring laporan insiden pasien jatuhTotal laporan insiden jatuh pada periode monitoringTotal hari rawat pada periode monitoringTidak ada insiden pasien jatuh pada periode monitoring ( 0% )ASESMEN RISIKO JATUH RAWAT JALAN GET UP AND GOKARS

SEKIANTERIMA KASIHKARS