13
8/15/2019 Skrining Penyakit http://slidepdf.com/reader/full/skrining-penyakit 1/13 SKRINING PENYAKIT Makalah Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas pada Mata Kuliah Dasar Epidemiologi Dosen Pengampu: Minsarnawati, SKM, M.Kes Disusun Oleh: KELOMPOK 11 Kelas !"# $aramadina $ithrotunnisa %&M 111'1(1(((((() Karunia Putri Saleha %&M 111'1(1(((((!* "dila $ata+a $uad %&M 111'1(1(((((!  PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016

Skrining Penyakit

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Skrining Penyakit

8/15/2019 Skrining Penyakit

http://slidepdf.com/reader/full/skrining-penyakit 1/13

SKRINING PENYAKIT

Makalah

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas pada Mata Kuliah Dasar Epidemiologi

Dosen Pengampu: Minsarnawati, SKM, M.Kes

Disusun Oleh:

KELOMPOK 11 Kelas !"#

$aramadina $ithrotunnisa %&M 111'1(1(((((()

Karunia Putri Saleha %&M 111'1(1(((((!*

"dila $ata+a $uad %&M 111'1(1(((((!

 

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016

Page 2: Skrining Penyakit

8/15/2019 Skrining Penyakit

http://slidepdf.com/reader/full/skrining-penyakit 2/13

A. PENDAHULUAN

Misi epidemilogi adalah untuk menun-ang program kesehatan mas+arakat.

Tu-uan ahli epidemiologi adalah untuk memahami kausalitas dan huungan

 pen+akit sehingga program pengendalian pen+akit, pen/egahan, dan program

 perlindungan dapat dikemangkan dan diterapkan untuk melindungi populasi.

Program skrinning merupakan salah satu alat +ang digunakan untuk men/apai

misi dan sasaran epidemiologi terseut.

B. PENGERTIAN SKRINING

Skrining dide0inisikan seagai pelaksanaan prosedur sederhana dan /epat

untuk mengidenti0ikasikan dan meimisahkan orang +ang tampakn+a sehat,

tetapi kemugkinan erisiko terkena pen+akit, dari mereka +ang mungkin tidak terkena pen+akit terseut. Skrining dilakukan untuk mengidenti0ikasikan

mereka +ang diduga mengidap pen+akit sehingga mereka dapat dikirim untuk

men-alani pemeriksaan medis an studi diagnostik +ang dilakukan se/ara

 erurutan oleh teknisi di awah arahan medis terhadap sekelompok esar

orang +ang sehat. Skrining multi0ase menggunakan serangkaian tes skrining

terseut seagai upa+a pen/egahan untuk mengidenti0ikasi pen+akit atau

kondisi apa pun pada populasi +ang kelihatnn+a sehat1.

Skrining terkadang dipertukarkan maknan+a dengan diagnosis, tetapi

skrining itu sendiri merupakan prekursor untuk diagnosis. Tes skrining, sperti

tes penglihatn, pengukuran tekanan darah, pap  smears, pemeriksaan darah,

dan x-rays dada dilakukan pada kelompok +ang esar atau populasi. Tes

skrining memiliki titik potong +ang digunakan untuk menentukan mana orang

+ang erpen+akit dan mana +ang tidak. Diagnosis dierikan kepada pasien

se/ara perorangan oleh dokter atau institusi perawatan kesehatan erkualitas

lainn+a. Diagnosis, selain menggunakan hasil tes, -uga meliatkan ealuasi

tanda dan ge-ala, dan mungkin meliatkan penilaian +ang su-ekti0 erdasrkan

 pengalaman doktern+a. Diagnosis adalah hak prerogati0 dokter. Tes skrining

dapat dilakukan oleh teknisi medis di awah pengawasan dokter. Skrining

tidak ditu-ukan untuk men+aingi diagnosis, tetapi leih seagai proses +ang

digunakan untuk mendeteksi kemungkinan suatu kondisi pen+akit sehingga

dapat diru-uk dan diagnosis. Diagnosis tidak han+a memperkuat atau

Page 3: Skrining Penyakit

8/15/2019 Skrining Penyakit

http://slidepdf.com/reader/full/skrining-penyakit 3/13

men+anggah tes skrining, tetapi -uga dapat memantu menetapkan aliditas,

sensiitas, dan spesi0itas u-i!.

Skrining oleh 23O45egional 6ommittee 0or Europe 1*') dide0inisikan

seagai upa+a pengenalan pen+akit7kelainan +ang elum diketahui dengan

menggunakan test, pemeriksaan atau prosedur lain +ang dapat se/ara /epat

memedakan orang +ang tampak sehat enar4enar sehat dengan tampak sehat

tapi sesungguhn+a menderita sakit.

C. TUJUAN SKRINING

Skrining mempun+ai tu-uan diantaran+a:

1. Menemukan orang +ang terdeteksi menderita suatu pen+akit sedinimungkin sehingga dapat dengan segera memperoleh pengoatan.

!. Men/egah meluasn+a pen+akit dalam mas+arakat.

8. Mendidik dan memiasakan mas+arakat untuk memeriksakan diri sedini

mungkin.

. Mendidik dan memerikan gamaran kepada petugas kesehatan tentang

si0at pen+akit dan untuk selalu waspada melakukan pengamatan terhadap

ge-ala dini.

'. Mendapatkan keterangan epodemiologis +ang erguna agi klinis dan

 peneliti8.

  " 9 6 D

444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444

interaksi asimptomatik simptomatik semuh7meninggal

 iologis

Page 4: Skrining Penyakit

8/15/2019 Skrining Penyakit

http://slidepdf.com/reader/full/skrining-penyakit 4/13

  Program skrining

Skrining erperan dalam:

1. Proses mengidenti0ikasi mereka +ang erisiko terkena pen+akit atau

masalah kesehatan tertentu. Penegakan diagnosis pasti untuk menentukan

ada tidakn+a pen+akit harus ditindak lan-uti di 0asilitas kesehatan

seagaimana ter/ermin pada de0inisi di atas#.

!. &denti0ikasi pen+akit pada stadium dini +aitu identi0ikasi peruahan

 patologis seelum mun/ul ge-ala# sehingga se/epatn+a dapat dimulai dan

 prognosis pen+akit dapat diperaiki.

8. Melindungi kesehatan indiidual.

. Mengendalikan pen+akit in0eksi melalui identi0ikasi /arrier pen+akit di

komunitas.

D. SYARAT-SYARAT SKRINNING

2ilson dan unger menetapkan eerapa hal +ang harus dipertimangkan

ahli epidemiologi saat meren/anakan dan melaksanakan program skrining.

Dari sudut pandang kesehatan mas+arakat, skrining paling e0ekti0 -ika dapat

men/apai seagian esar populasi

'

.

9erikut 1( 0aktor +ang perlu dipertimangkan ketika meren/anakan

 program skrining untuk kelompok populasi +ang enar :

1. Pen+akit atau kondisi +ang sedang diskrining harus merupakan masalah

medis utama.

!. Pengoatan +ang dapat diterima harus tersedia untuk indiidu erpen+akit

+ang terungkap saat proses skrining dilakukan.

Page 5: Skrining Penyakit

8/15/2019 Skrining Penyakit

http://slidepdf.com/reader/full/skrining-penyakit 5/13

8. 3arus tersedia akses ke 0asilitas dan pela+anan perawatan kesehatan

untuk diagnosis dan pengoatan lan-ut pen+akit +ang ditemukan.

. Pen+akit harus memiliki per-alanan +ang dapat dikenali, engan keadaan

awal dan lan-utn+a +ang dapat diidenti0ikasi.'. 3arus tersedia tes atau pemeriksaan +ang tepat dan e0ekti0 untuk pen+akit.

;. Tes dan u-i harus dapat diterima oleh mas+arakat umum.

). 5iwa+at alami pen+akit atau kondisi harus /ukup dipahami, termasuk 0ase

reguler dan per-alanan pen+akit, dengan periode awal +ang dapat

diidenti0ikasi melalui u-i.

<. Kei-akan, prosedur, dan tingkatan u-i harus ditentukan untuk

menentukan siapa +ang harus diru-uk untuk pemeriksaan, diagnosis, dan

tindakan leih lan-ut.

*. Proses harus /ukup sederhana sehingga seagian esar kelompok mau

 erpartisipasi.

1(. Skrining -angan di-adikan kegiatan +an sesekali sa-a. Tetapi harus

dilakukan dalam proses +ang teratur dan erkelan-utan;.

E. PENYAKIT YANG COCOK DI SKRINING

F. JENIS-JENIS SKRINING

1. Massal

S/reening ini dilakukan tanpa mempertimangkan  population at risk.

6ara ini dimaksudkan men-aring sean+ak mungkin kasus tanpa ge-ala.

=ntuk melaksanakan s/reening se/ara massal, esarn+a ia+a dan

 an+akn+a tenaga +ang diutuhkan hendakn+a men-adi pertimangan

+ang masak seelum dilaksanakan.

!. Spesi0ik

S/reening se/ara spesi0ik dilakukan terhadap orang4orang +ang

mempun+ai risiko atau di kemudian hari dapat meningkatkan risiko

terkena pen+akit seperti hipertensi +ang dapat meningkatkan risiko

 pen+akit -antung koroner. =-i tapis se/ara spesi0ik dilakukan dengan

mempertimangkan 0aktor umur, -enis kelamin atau peker-aan, dll).

Tes pen+aringan pada umumn+a dilakukan se/ara manual pada suatu

kelompok populasi tertentu +ang men-adi sasaran pen+aringan. %amun,

Page 6: Skrining Penyakit

8/15/2019 Skrining Penyakit

http://slidepdf.com/reader/full/skrining-penyakit 6/13

demikian ila suatu pen+akit diperkirankan mempun+ai si0at resiko tinggi

 pada kelompok populasi tertentu maka tes ini dapat pula dilakukan se/ara

selekti0 umpan+a khusus pada wanita dewasa# mauun se/ara random +ang

sasarann+a ditu-ukan terutama kepada mereka dengan risiko tinggi. Tes ini

dapat dilakukan khusu untuk satu -enis pen+akit tertentu, tetapu dapat pula

dilakukan se/ara serentak untuk leih dari satu pen+akit<.

G. VALIDITAS INSTRUMEN SKRINING

>aliditas adalah kemampuan darpada tes pen+aringan untuk memisahkan

mereka +ang etul4etul menderita mereka +ang etu4etul sehat atau dengan

kata lain esarn+a kemungkinan untuk menempatkan setiap indiidu pada

keadaan +ang seenarn+a. >aliditas ditentukan dengan melakukan pemeriksaan

di luar tes pen+aringan untuk diagnosis pasti, dengan ketentuan ahwa ia+a

dan waktu +ang digunakan pada setiap pemeriksaan diagnostik leih esar

daripada +ang diutuhkan pada pen+aringan. "da dua komponen +an

menentukan tingkat aliditas, +akni :

1. %ilai sensitiitas, +aitu kemampuan dari suatu tes pen+aringan +ang se/ara

 enar menempatkan mereka +ang etul4etul menderita pada kelompok

 penderita? dan

!. %ilai spesi0isitas +aitu kemampuan daripada tes terseut +ang se/ara enar

menempatkan mereka +ang etul4etul tidak menderita pada kelompom

sehat*.

9esarn+a nilai kedua parameter terseut tentun+a ditentukan dengan alat

diagnostik di luar tes pen+aringan. Kedua nilai terseut saling mempengaruhi

satu dengan +ang lainn+a, +akni ila nilai sensitiitas meningkat maka nilai

spesi0isitas akan menurun dan sealikn+a. =ntuk menentukan atas standar

+ang digunakan pada tes pen+aringan, harus ditentukan tu-uan pen+aringan

apakah mengutamakan semua +ang di/urigai menderita dapat ter-aringan,

termasuk +ang tidak menderita, ataukah mengarah ke memilih han+a mereka

+ang etul4etul sehat.

Page 7: Skrining Penyakit

8/15/2019 Skrining Penyakit

http://slidepdf.com/reader/full/skrining-penyakit 7/13

=ntuk menetapkan esarn+a nilai sensitiitas dan spesi0isitas suatu tes,

harus dipertimangkan eerapa hal tertentu

4 5isiko adan+a kasus +ag tidak ter-aring7lolos dari seleksi karena menolak

diperiksa7tidak ikut erpartisipasi4 9esarn+a ia+a diagnosis klinis untuk menentukan penderita se/ara klinis

terutama pada mereka dengan positi0 palsu

4 $rekuensi pen+aringan artin+a kemungkinan pada pen+aringan erikutn+a

akan mengamil kasus +ang tidak ter-aring pada saat ini.

4 9esarn+a praelensi pen+akit dalam mas+arakat +ang men-adi sasaran tes1(.

=ntuk kepentingan aliditas diperlukan eerapa perhitungan tertentu

a. Positi0 seenarn+a P9#, +aitu mereka +ang oleh tes pen+aringan

din+atakan menderita dan +ang kemudian didukangan oleh diagnosis

klinis +ang positi0

 . Positi0 palsu PP#, +aitu mereka +ang oleh tes pen+aringan

din+atakan menderita, tetapi pada diagnosis klinis din+atakan

sehat7negati0.

/. %egati0 seenarn+a %S#, +aitu mereka +ang pada pen+aringan

din+atakan sehat dan pada diagnosis klinis tern+ata etul sehat.

d. %egati0 palsu %P#, +aitu mereka +ang pada tes pen+aringan

din+atakan sehat, tetapi oleh diagnosis klinis tern+ata menderita11.

Keempat kategori itu digunakan untuk memahami dan mengealuasi hasil

 program skrining. Kategori itu -uga digunakan untuk mengka-i hasli u-i dan

untuk analisis data populasi studi. "gar keih mudah memahami keempat

kategori itu, seaikn+a gunakan persentasi gra0ik dari proses skrining danletakkan masing4masing dari keempat hasil +ang mungkin dari suatu u-i pada

 posisi +ang sesuai. @amar 1 adalah seuah decision tree +ang men+a-ikan

isualisasi penempatan empat hasil +ang mungkin %P,PP, %9, P9#1!

Page 8: Skrining Penyakit

8/15/2019 Skrining Penyakit

http://slidepdf.com/reader/full/skrining-penyakit 8/13

ProgramSkrining untu

Populasi Besar

Hasil TesSkrining

Negatif (-)

NB Tidak Sakit

  NP Sakit

Postif (+)

PP Tidak Sakit

  PB Sakit

G!"# 1. Pohon keputusan +ang digunakan untuk memantu memahami

e0ek tes skrining melalui perandingan gamar 

% Sensitivitas = % orang dengan penyakit yang terdeteksi

melalui tes ui

 PB

 PB+ NP ×100

% Negatif Palsu = % orang dengan penyakit yang tidak terdeteksi

melalui tes ui

 NP

 NP+ PB ×100

% Spesi!sitas = % orang tanpa penyakit yang dengan "enar

dinyatakan tidak terkenapenyakit melalui ui

 NB

 NB+ PP ×100

% Sensitivitas = % orang tanpa penyakit yang saat ui keliru

dinyatakan terkena

  Penyakit PP

 PP+ NB ×100

=ntuk memantu analisisi, eerapa oserasi tentang sensitiitas akan

sangat memantu. ika persentase negati0 enar %9# dan positi0 enar P9#

meningkat, sensitiitas dan spesi0isitasn+a pun meningkat. ika persentase

negati0 palsu %P# dan positi0 palsu PP# meningkat, sensitiitas dan

spesi0isitasn+a menurun. Singkatn+a, sensiisitas adalah kemampuan untuk

Page 9: Skrining Penyakit

8/15/2019 Skrining Penyakit

http://slidepdf.com/reader/full/skrining-penyakit 9/13

mengidenti0ikasi dengan enar mereka +ang terkena pen+akit. Spesi0isitas

adalah kemampuan untuk mengidenti0ikasi dengan enar mereka +ang terkena

 pen+akit.

&n0ormasi dalam decision tree digunakan ersamaan dengan matriks sel

!A! sehingga ahli epidemiologi dapat menentukan tempat dan e0ek keempat

hasil tes skrining. 9aik decision tree maupun matriks memungkinkan

dilakukann+a pen+a-ian keempat e0ek dalam entuk gamar guna memantu

memahami hasil analisis.

G!"# 2. Matriks epidemiologi empat !A! dugunakan untuk

menganalisis temuan studi epidemiologi

G!"# $. Positi0 enar erandingan teralik dengan positi0 palsu

G!"# %. %egati0 palsu eranding teralik dengan negati0 enar 

Persentase negati0 palsu adalah pelengkap sensitiitas. Sealikn+a,

 persentase positi0 palsu adalah pelengkap spesi0isitas. "hli epidemiologi

menginginkan seuah u-i +ang sensiti0 sehingga u-i itu dapat

mengidenti0ikasi -umlah +ang /ukup tinggi dari mereka +ang terkena

 pen+akit, dan -uga seuah u-i +ang dapat menghasilkan eerapa negati0

T o t a lTidak SakiB#

NB

PP

NP

PB

Posi # + B

$

+ $Negat

#+ B + + $B + $# + T o t a l

PPPB

NN

Page 10: Skrining Penyakit

8/15/2019 Skrining Penyakit

http://slidepdf.com/reader/full/skrining-penyakit 10/13

 palsu. Selain itu, ahli epidemiologi -uga menginginkan u-i +ang /ukup

spesi0ik untuk mendeteksi pen+akit, sehingga dihasilkan respons +ang

teratas han+a pada kelompok studi +ang memang terkena pen+akit dan

 eerapa positi0 palsu. 9egitu proses skrining selesai, seuah diagnosis

diperlukan untuk menegakkan pen+akit di antara mereka +ang diduga

memiliki pen+akitdan mengeluarkan mereka +ang diduga terkena pen+akit

tetapi seenarn+a tidak 18.

H. UKURAN EFISIENSI SKRINING

 %ilai predikti0 tes skrining merupakan aspek terpenting suatu u-i.

Kemampuan suatu u-i untuk memprediksi ada atau tidakn+a pen+akit

merupakan penentu kela+akan suatu tes. Semakin tinggi angka praelensi

suatu pen+akit dalam populasi, semakin tinggi pengaruh sensitiitas dan

spesi0itas u-i terseut terhadapa nilai predikti0n+a. Semakin tinggi angka

 praelensi suatu pen+akit dalam populasi, semakin esar kemungkinan

ter-adin+ apositi0 enar. Semakin sensiti0 suatu u-i, semakin tinggi nilai

 predikti0 dan semakin rendah -umlah positi0 palsu dan negati0 palsu +ang

dihasilkan u-i terseut, +ang -uga menentukan nilai predikti0n+a. Ketika

melakukan seuah u-i negati0. %ilai predikti0 u-i positi0 adlah persentase positi0 enar di antara indiidu

+ang hasil u-in+a positi0. %ilai predikti0 dari u-i negati0 adala persentase orang

+an tidak sakit di anatar mereka +ang hasil u-in+a negati0. Sutu pen+akit harus

men/apai tingkat 1'B sampai !(B dalam populasi seelum nilai predikti0

+ang erguna ter/apai. &n0ormai praelensi digunakan untuk menghitung dan

memagi kelompok studi men-adi mereka +ang terkena pen+akit dan mereka

+ang tidak terkena pen+akit1.

5umus nilai predikti0 u-i positi0 

   Nilai prediktif uji positif = Positif benar

 Positf ben ar+ Positif palsu × 100

5umus nilai predikti0 u-i negati0 

Page 11: Skrining Penyakit

8/15/2019 Skrining Penyakit

http://slidepdf.com/reader/full/skrining-penyakit 11/13

   Nilai prediktif uji negatif = Negatif benar

 Negatif ben ar+ Positif palsu ×100

I. CONTOH SOAL

6ontoh soal 1:

;.<1( wanita usia (4; tahun mengikuti program skrining untuk

mendeteksi kanker pa+udara melalui mamogra0i dengan pemeriksaan 0isik.

Setelah ' tahun, dari 111' hasil tes skrining +ang positi0 dikon0irmasi 18!

terdiagnosis pasti kanker pa+udara.Sementara pada ;8.;*' peserta +ang

hasil tes skriningn+a negati0, tern+ata han+a ' orang +ang menderita

kanker pa+udara. 3itunglah

a. umlah positi0 palsu . %ilai sensitiitas tes

/. umlah negati0 palsu

d. %ilai spesi0isitas tes

e. %ilai predikti0 C#

0. %ilai predikti0 4#

Kanker pa+udara =ML"3

POS&T&$ %E@"T&$

TES

M"MO@5"$&

POS&T&$ 18! *<8 111'

 %E@"T&$ ' ;8.;'( ;8.;*'

=ML"3 1)) ;.;88 ;.<1(

a. umlah positi0 palsu *<8

 . Sensitiitas  A

 A+C  A 1(( B

132

132+45 A 1(( B

132

177 A

1(( B ),'); B

/. umlah negati0 palsu '

d. Spesi0isitas B

B+ D A 1(( B

983

983+63.650 A 1(( B

983

64.633 A 1(( B 1,'! B

e. %ilai predikti0 C# True positive

True positive+ false positive A 1(( B

132

132+983 A 1(( B 11,<8< B

Page 12: Skrining Penyakit

8/15/2019 Skrining Penyakit

http://slidepdf.com/reader/full/skrining-penyakit 12/13

0. %ilai predikti0 4# Truenegative

True negative+ falsenegative A 1(( B

63.650

63.650+45

 A 1(( B **,*!* B

6ontoh soal !:

3uungan pen+akit kanker seriks dengan tes &>" positi0 

Kanker seriks =ML"3

POS&T&$ %E@"T&$

TES &>" POS&T&$ ; ! 8(

 %E@"T&$ 8 ;) )(=ML"3 * *1 1((

3itunglah nilai4nilain+a.

a. Sensitiitas  A

 A+C  A 1(( B

6

6+3 A 1(( B ;;,;) B

 . Spesi0isitas B

B+ D A 1(( B

67

24+67 A 1(( B )8,;! B

/. True positie ;

d. $alse positie ! B$P 24

24+67 A 1((B !;,8)B

e. True negatie ;)

0. $alse negatie 8 B$% 3

3+6 A 1((B 88,88B

g. Positie predi/tie alue True positive

True positive+ false positive A 1((B

6

6+24 A 1((B !(B

h. %egatie predi/tie alue Truenegative

True negative+ falsenegative A 1((B

67

67+3 A 1((B *',)B

J. PENUTUP

Pen/egahan primer merupakan /ara teraik untuk men/egah pen+akit,

tetapi ila hal itu tidak mungkin dilakukan maka mendeteksi tanda dan ge-ala

 pen+akit dan pengoatan se/ara tuntas merupakan pertahanan kedua.

Page 13: Skrining Penyakit

8/15/2019 Skrining Penyakit

http://slidepdf.com/reader/full/skrining-penyakit 13/13

DAFTAR PUSTAKA

#miruddin& 'id(an dkk) *,,) Modul Epidemiologi Dasar &

-NH#S . /01

 2)1)3 4ilson& dan 2ungner /& Principle and Practice of Screening

for Disease, 3eneva& S(it5erland . 4H6& Paper No 78

Nisa& Hoirun) *9) Modul Dasar-Dasar Epidemiologi) 2akarta .

/0:0 -:N Syarif

Noor& N) Nasry) *;) Epidemiologi) 2akarta . 'ineke ipta

'aa"& 4a<yudin) *) Buku Ajar Epidemiologi untuk Mahasiswa

Keidanan) 2akarta . >3

 Timmre?k& T<omas ) ,;@) Dictionar! of "ealth Ser#ices

management, 6(ings 1ills& 1$ . National Healt<t< Pu"lis<ing

 Timmre?k& T<omas ) *8) Epidemiologi Suatu Pengantar$

 2akarta . >3