Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENINGKATAN PEMAHAMAN BELAJAR SISWA DENGAN
MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KEPALA
BERNOMOR PADA MATA PELAJARAN PKn SISWA KELAS VI
SD SAWIT SEWON BANTUL SEMESTER GENAP
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun Oleh :
DYAH AYU SAPTA RINI
091134180
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Mengajar dengan kasih adalah panggilan hidup dan pilihanku
Segala bentuk kerja keras pasti akan berbuah manis
Dimana ada kehendak, di situ ada jalan
Semangat……Tuhan Memberkati
Skripsi ini saya persembahkan untuk :
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertaiku,
2. Theresia Sumini ibu yang selalu mendoakanku,
3. Antonius Andriyanto, suamiku tercinta yang selalu
membimbingku,
4. Hieronymus Rangga Andryan Alfaro, malaikat kecilku yang
selalu menjadi penyemangat bunda,
5. Bapak dan Ibu dosen yang telah membimbingku selama ini,
6. Sahabat terbaikku Anita Kusumastuti, Rohmat Nurhadi dan
Thoviub Sa’bandi yang banyak membantu dan menjadi tempat
berkeluh kesah,
7. Bapak dan Ibu guru SD Sawit yang selalu memberikan
dukungan,
8. Teman-teman seperjuangan atas kerjasama dan bimbingannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Dyah Ayu Sapta Rini. Peningkatan Pemahaman Belajar PKn Dengan
Menggunakan Pembelajaran Kooperatif Teknik Kepala Bernomor Pada Siswa
Kelas VI SD Sawit Sewon Bantul . Skripsi. S1. Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan pembelajaran
kooperatif teknik kepala bernomor dalam meningkatkan pemahaman belajar siswa
pada mata pelajaran PKn materi politik luar negeri yang bebas aktif siswa kelas
VI SD Sawit tahun pelajaran 2012/2013.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
menggunakan pembelajaran kooperatif teknik kepala bernomor. Subyek dalam
penelitian ini adalah siswa kelas VI SD Sawit Sewon Bantul tahun pelajaran
2012/2013 yang berjumlah 30 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini adalah soal pilihan ganda dan uraian serta lembar aktifitas siswa. Teknik
analisis data yang digunakan untuk mengkaji data adalah teknik perbandingan,
dimana peneliti membandingkan peningkatan jumlah siswa yang memenuhi KKM
dari siklus 1 dan siklus 2 serta membandingkan rata-rata peningkatan skor siswa
pada kedua siklus yang pada kondisi awal hanya 60. Dalam penelitian ini, target
pencapaian KKM pada siklus 1 yang diharapkan sebesar 75% dan pada siklus 2
sebesar 80%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kelas pada siklus 1 yaitu
67,9 dan pada siklus 2 menjadi 75,67. Hasil penelitian ini juga menunjukkan
bahwa pada siklus 1 siswa yang memenuhi KKM mencapai 70%, hal ini lebih
besar dari kondisi awal 60%, namun belum mencapai target yang diharapkan pada
siklus 1 yaitu 75%, sehingga dilakukan siklus 2. Pada siklus 2 siswa yang
memenuhi KKM mencapai 83,33%, hal ini sudah memenuhi target yang
diharapkan. Dari hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa dari siklus 1 ke siklus ke
2 mengalami peningkatan sebesar 13,33 %.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa
pembelajaran kooperatif teknik kepala bernomor dapat meningkatkan
pemahaman belajar PKn tentang materi politik luar negeri Indonesia yang bebas
aktif pada siswa SD Sawit Tahun Pelajarn 2012/2013.
Kata Kunci : Pemahaman Belajar, Pembelajaran Kooperatif Teknik Kepala
Bernomor, Politik Luar Negeri Indonesia yang Bebas Aktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Dyah Ayu Sapta Rini. The Understanding Improvement in Learning PKn
with Cooperative Learning in the technique of Numbered Head in the
Material of Indonesia’s Free and Active Foreign Policy to the Student on
Grade VI Elementary School Sawit Sewon Bantul in even Semester
2012/2013. Thesis 1 Teacher Education Study Program of Sanata Dharma
University Elementary School.
This study aimed at identifying the use of cooperative learning with
numbered head techniques increasing the understanding of student learning in
PKn (Civics) on the subject matter of Indonesia’s Ftrr and actice foreign policy to
the sixth grade student in learning year of 2012/2013.
The study presented a class action research (PTK), which used cooperative
learning with numbered heads techniques. The subjects in this study were sixth
grade students of Sawit Elementary School in the learning year of 2012/2013,
amounting to 30 students. Instrument of accession used in this study was the
multiple choice questions and description as well as student activity sheets. Data
analysis techniques applied to asses the data was a comparison technique, which
the researchers compared the increase in the numberof students who meet the
KKM of cycle 1 and 2 and compared the average increase in student scores on
the second cycle on the initial conditions that was only 60. In this study, the target
of KKM achievement in cycle 1 was expected to be 75% and the second cycle by
80 %.
The results showed that the class average was 67,9 in cycle 1 and cycle 2
to 75,67. The results of this study also showed that student met KKM 1 cycle of
the 70%, it was larger than the initial condition of 60%, but has not reached the
expected target, from this it chould be concluded that there was increas from cycle
1 to cycle 2 by 13,33%.
From the study that has been done could be concluded that cooperative
learning with numbered head teccniques could improvement in the Material of
Indonesia’s Free and active Foreign Policy to the Student on Grade VI Elementary
School Sawit Sewon Bantul in even Semester 2012/2013.
Keywords : Comprehension Learning, Cooperative Learning Techniques
Numbered Head, Indonesia’s Free and active Foreign Policy The
Free Active.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL …………………....……………….......…….....…...
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………….......….....……..
HALAMAN PENGESAHAN ……………….. ………….......….....……..
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ….......……….....….........
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……………………….….....……
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .......................…........….
ABSTRAK ……………………………………………………….....……..
ABSTRAK ……………………………………………………….....……..
KATA PENGANTAR ………………………………...……….....……….
DAFTAR ISI ……………………………..…….....…………………....…
DAFTAR TABEL …………………………..........………………....…….
DAFTAR GAMBAR ………………………………………...……....…...
DAFTAR LAMPIRAN …………………………...………....……………
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah …………………………............……………………
B. Batasan Masalah …………………………...…………...............…………
C. Rumusan Masalah …………………………...……………………
D. Pemecahan Masalah …………………………...……………………
E. Batasan Pengertian …………………………...……………………
F. Tujuan Penelitian …………………………...……………………
G. Manfaat Penelitian …………………………...……………………
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A. Pemahaman Belajar Pkn …………………………...……………………
B. Model Pembelajaran Kooperatif …………………………...………………
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
x
xii
xiii
xiv
1
2
3
3
3
4
4
6
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
C. Pembelajaran Kooperatif Teknik Kepala Bernomor ……………………
D. Hakikat PKn …………………………...…………........…………
E. Ulasan KD …………………………...……………...........…….....
F. Keterkaitan antara Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kepala Bernomor dengan Peningkatan Pemahaman Belajar .....
G. Kerangka Berpikir …………………………...……………………
H. Hipotesis Tindakan …………………………...……………………
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian …………………………...……………………
B. Desain Penelitian …………………………...……………………
C. Rencana Tindakan …………………………...……………………
D. Pengumpulan Data …………………………...……………………
E. Analisis Data …………………………...…………........…………
BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian …………………………...……........………………
B. Pembahasan …………………………...…………...........…………
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………...…………...........…………
B. Saran …………………………...……………...................………
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
15
19
20
22
23
24
25
25
28
34
35
38
47
53
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3
Tabel 4
Tabel 5
Tabel 6
Tabel 7
Indikator keberhasilan pembelajaran dan kriteria
capaiannya di awal, siklus I, dan Siklus II. .............................
Pengumpulan data .....................................................................
Format lembar observasi untuk siswa .....................................
Hasil Tes Evaluasi Siklus 1 ......................................................
Hasil Observasi Kegiaan Siswa Siklus I ..................................
Hasil Tes Evaluasi Siklus II .....................................................
Hasil Observasi Kegiaan Siswa Siklus II .................................
27
34
36
42
43
45
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
Gambar 4
Gambar 5
Alur Model Penelitian Tindakan ......................................
Nilai Rata-rata Siswa Siklus 1 ...........................................
Kondisi siswa yang mencapai KKM Siklus 1 ................
Nilai Rata-rata Siswa Siklus 1 dan 2 ...............................
Kondisi siswa yang mencapai KKM Siklus 1 dan 2 ....
26
48
49
52
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18
Lampiran 19
Silabus PKn .........................................................................
RPP Siklus I Pertemuan 1 .................................................
RPP Siklus I Pertemuan 2 .................................................
RPP Siklus II Pertemuan 1 ................................................
RPP Siklus II Pertemuan 2 ................................................
LKS Siklus I ........................................................................
LKS Siklus II .......................................................................
Kisi-kisi Soal Siklus I ..........................................................
Kisi-kisi Soal Siklus II ........................................................
Soal Siklus I .........................................................................
Soal Siklus II .......................................................................
Kunci LKS Siklus I .............................................................
Kunci LKS Siklus I .............................................................
Kunci Soal Siklus I ............................................................
Kunci Soal Siklus II ...........................................................
Foto Kegiatan ......................................................................
Hasil Evaluasi Siswa ...........................................................
Surat Permohonan ijin Penelitian .....................................
Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ……..
56
58
60
62
64
66
69
71
73
75
79
83
84
85
86
87
88
92
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran di sekolah akan berjalan dengan baik apabila guru
dalam mengajar tidak hanya menggunakan model ceramah, namun
menggunakan model pembelajaran yang menarik misalnya model
pembembelajaran kooperatif teknik kepala bernomor dalam proses belajar
mengajar di kelas. Guru berperan sebagai pengelola proses belajar
mengajar, bertindak selaku fasilitator yang berusaha menciptakan kondisi
belajar mengajar, mengembangkan bahan pelajaran dengan baik dan
meningkatkan kemampuan siswa untuk menyimak pelajaran dan
menguasai tujuan pendidikan yang harus mereka capai. Oleh karena itu,
guru dituntut mampu mengelola proses belajar mengajar yang memberikan
rangsangan kepada siswa sehingga ia mau belajar karena memang
siswalah subjek utama dalam belajar ( Daryanto & Rahardjo Muljo,
2012:1).
Pada jenjang pendidikan SD, PKn merupakan pelajaran yang kurang
mendapatkan perhatian dari siswa. Dari hasil observasi, pada saat
pelajaran berlangsung siwa lebih senang ngobrol dengan teman,kurang
antusias dan sibuk sendiri. Hal ini dapat terlihat dari kesulitan siswa kelas
VI SD Sawit dalam memahami materi, yang dibuktikan dengan daftar nilai
ulangan siswa selama 2 tahun berturut-turut (tahun pelajaran 2010/2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dan 2011/2012). Dari daftar tersebut dapat diketahui bahwa hasil rata-rata
ulangan harian materi “politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif”
masih di bawah KKM yang ditentukan yaitu 70.Pada tahun pelajaran
2011/2012 rata-rata nilai ulangan harian yang diperoleh siswa adalah 60
dan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM adalah
58%.Kemungkinan penyebab rendahnya nilai siswa kelas VI SD Sawit
adalah kurang pahamnya mereka terhadap materi yang diajarkan.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin mencoba meningkatkan
pemahaman belajar materi politik luar negeri Indonesia yang bebas dan
aktif siswa kelas VI SD Sawit Bantul dalam pembelajaran PKn
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kepala bernomor.
Model pembelajaran ini dapat memberikan suasana yang menyenangkan
bagi siswa, lebih menarik dengan pemakaian mahkota, siswa dapat saling
berdiskusi dan belajar mengemukakan pendapat. Dengan model
pembelajaran ini diharapkan siswa dapat lebih memahami dan mengerti
materi politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif sebelum
melanjutkan materi selanjutnya.
B. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada model pembelajaran kooperatif teknik
kepala bernomor pada mata pelajaran PKn kompetensi dasar politik luar
negeri Indonesia yang bebas dan aktif siswa kelas VI SD Sawit Sewon
Bantul Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
C. Rumusan Masalah
Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kepala
bernomor dapat meningkatkan pemahaman belajar siswa pada kompetensi
dasar politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif kelas VI SD
Sawit Semester II Tahun Pelajaran 2012 / 2013 ?
D. Pemecahan Masalah
Masalah yang muncul di dalam PTK ini akan diatasi dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kepala bernomor,
yang pelaksanaan pembelajarannya diusahakan dalam suasana yang
menyenangkan dan semua siswa ikut berperan aktif.
E. Batasan Pengertian
Berdasarkan uraian di atas, yang dimaksud dengan :
1. Pemahaman belajar adalah suatu proses atau perbuatan untuk
memahami dan menanamkan pada memori otak kita tentang suatu
pengertian dan makna yang sedang disampaikan.
2. Model pembelajaran kooperatif teknik kepala bernomor adalah suatu
metode belajar dimana setiap siswa diberi topi yang bernomor
kemudian dibuat suatu kelompok dan guru memanggil nomor dari
siswa untuk melakukan presentasi atau menjawab pertanyaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
F. Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai dalam PTK ini adalah untuk mengetahui
apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kepala bernomor
mampu meningkatkan pemahaman belajar pada mata pelajaran PKn
kompetensi dasar politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif siswa
kelas VI SD Sawit Sewon Bantul semester genap tahun pelajaran 2012/2013?
G. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini antara lain:
1) Bagi Siswa
a. Siswa mengalami perubahan yang baik dalam proses belajar.
b. Siswa memperoleh pengalaman belajar yang baru.
c. Siswa menjadi senang dalam mengikuti pelajaran PKn sehingga
pemahaman materi juga meningkat.
2) Bagi Guru
a. Guru dapat menambah wawasan dan pengetahuannya dalam
melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan alat peraga
pada mata pelajaran PKn.
b. Mendorong guru lain untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
memahami politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif.
3) Bagi Sekolah
Menambah salah satu koleksi bacaan untuk orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
4) Bagi Penulis
Menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman berharga mengnai
penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kepala bernomor pada
mata pelajaran PKn kelas VI semester II dalam materi politik luar negeri
Indonesia yang bebas dan aktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pemahaman Belajar PKn
Paham berarti pengertian; pendapat; pandangan; mengerti benar
akan; tahu benar akan; pandai dan mengerti benar. Sedangkan pemahaman
adalah proses, perbuatan, cara memahami atau memahamkan (KBBI,
1991:714). Berdasarkan urian di atas dapat dipahami bahwa pemahaman
merupakan kemampun diri dalam mengerti atau mengetahui dengan benar
terhadap sesuatu. Kemampuan memahami ini menjadi bagian penting dalam
mengetahui atau mempelajari sesuatu. Belajar dengan mengharapkan sesuatu
hasil yang baik, tidak cukup hanya sebatas kemampuan mangetahui.
Belajar pada hakekatnya adalah proses interaksi terhadap semua
situasi yang ada di sekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses
yang diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai
pengalaman. Belajar juga merupakan proses melihat, mengamati dan
memahami sesuatu indicator, belajar ditujukan dengan perubahan dalam
tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.
Belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung
dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-
perubahan dalam pengetahuan-pengetahuan, keterampilan dan nilai-sikap.
Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas (W.S.Winkel,
1984:64).
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Belajar merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari kehidupan
manusia dan dilakukan oleh setiap orang. Teori belajar Piaget membagi
perkembangan kognitif manusia dari bayi sampai dewasa menjadi empat
tahap yaitu :
1) Fase Sensori Motor ( umur 0-2 tahun )
Pada periode ini tingkah laku anak bersifat motorik dan anak
menggunakan system penginderaan untuk mengenal lingkungannya untuk
mengenal obyek.
2) Fase Intuitif atau Pra operasional (umur 2-7 tahun)
Pada periode ini anak bisa melakukan sesuatu sebagai hasil meniru
atau mengamati sesuatu model tingkah laku dan mampu melakukan
simbolisasi.
3) Fase Operasional Konkrit (umur 7-11 tahun)
Pada periode ini anak sudah mampu menggunakan operasi.
Pemikiran anak tidak lagi didominasi oleh persepsi, sebab anak mampu
memecahkan masalah secara logis.
4) Fase Operasional Formal ( umur 11-16 tahun)
Periode operasi formal merupakan tingkat puncak perkembangan
struktur kognitif, anak remaja mampu berpikir logis untuk semua jenis
masalah hipotesis, masalah verbal, dan ia dapat menggunakan penalaran
ilmiah dan dapat menerima pandangan orang lain.
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa
pemahaman belajar merupakan salah satu bentuk peryataan belajar. Oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
karena itu, untuk meningkatkan pemahaman diperlukan proses belajar yang
baik dan benar. Pemahaman siswa akan dapat berkembang bila proses
pembelajaran berlangsung dengan efektif dan efisien.
B. Model Pembelajaran Kooperatif
1. Pengertian pembelajaran kooperatif
Suparno (2006:71) menyatakan bahwa ”mengajar adalah suatu
proses membantu seseorang untuk membentuk pengetahuannya sendiri.
”Guru lebih berperan sebagai fasilitator yang membantu keaktifan siswa
dalam membentuk pengetahuannya tentang sesuatu. Keterlibatan siswa dalam
proses pembelajaran sangatlah penting. Oleh karena itu, melalui kegiatan
pembelajaran yang menekankan keaktifan siswa, diharapkan hasil belajar
siswa sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan oleh sekolah.
Menurut Slavin (dalam Solihatin,2007:4),pembelajaran kooperatif adalah
suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam
kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4
sampai 6 orang,dengan struktur kelompoknya yang bersifat heterogen.
Pembelajaan kooperatif merupakan suatu model pengajaran dimana siswa
belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat
kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota
saling bekerja sama dan membantu untuk memahami suatu bahan
pembelajaran. Belajar belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok
belum menguasai bahan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Model pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara
sadar dan sengaja mengembangkan interaksi yang saling asuh antar siswa
untuk menghindari ketersinggungan dan kesalahpahaman yang dapat
menimbulkan permusuhan (Kunandar, 2007: 359). Menurut Anita Lie pada
bukunya yang berjudul “ cooperative learning “ mengatakan bahwa,
pembelajaran kooperatif learning adalah cara belajar – mengajar berbasiskan
peace – education.
Model pembelajaran kooperatif dapat juga diartikan sebagai model
pembelajaran yang dirancang untuk membelajarkan kecakapan akademik
(academic skill), sekaligus keterampilan sosial (social skill) termasuk
interpersonal skill (Yatim Riyanto.2008:271)
Model pembelajaran kooperatif belum banyak diterapkan dalam
pendidikan walaupun orang Indonesia sangat membanggakan sifat gotong
royong dalam kehidupan bermasyarakat. Kebanyakan pengajar enggan
menerapkan sistem kerja sama di dalam kelas karena adanya beberapa alasan.
Alasan utama adalah kekhawatiran bahwa akan terjadi kekacauan di kelas
dan siswa tidak belajar jika mereka ditempatkan dalam kelompok. Banyak
siswa juga tidak senang disuruh bekerja sama dengan yang lain, karena siswa
yang tekun merasa temannya yang kurang mampu hanya menumpang saja
pada hasil jerih payah mereka, sedangkan siswa yang kurang mampu merasa
minder ditempatkan dalam satu kelompok dengan siswa yang lebih pandai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Kesan negatif ini sebenarnya tidak perlu muncul, karena jika prosedur
model pembelajaran kooperatif dilaksanakan dengan benar maka akan
memungkinkan pendidik mengelola kelas dengan lebih efektif.
2. Unsur – unsur pembelajaran kooperatif
Menurut Agus Suprijono (2009 : 58-61 ) unsur – unsur dalam model
pembelajaran kooperatif adalah :
a. Saling ketergantungan positif
Artinya setiap anggota harus sadar bahwa keberhasilan
seseorang merupakan keberhasilan yang lain atau sebaliknya. Jadi,
keberhasilan kelompok sangat tergantung pada usaha setiap
anggotanya. Penilaian juga dilakukan dengan cara yang unik. Setiap
siswa mendapat nilainya sendiri dan nilai kelompok. Nilai kelompok
dibentuk dari sumbangan setiap anggota. Beberapa siswa yang
kurang mampu tidak akan merasa minder terhadap rekan –rekan
mereka karena mereka juga memberikan sumbangan. Malah mereka
akan terpacu untuk meningkatkan usaha dan motivasi. Sebaliknya,
siswa yang lebih pandai juga tidak akan merasa dirugikan karena
rekannya yang kurang mampu juga telah memberikan bagian
sumbangan mereka. Hal ini akan bardampak masing-masing siswa
dapat mengukur sampai dimana kemampuan dalam memahami
materi pembelajaran, dapat saling membantu untuk mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
tugas- tugasnya dengan baik sehingga terciptalah suasana kerja sama
yang harmonis.
b. Tanggung jawab perseorangan.
Adanya ketergantungan yang positif dalam pembelajaran
kooperatif akan memotivasi siswa untuk
mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada kelompoknya,
sehingga siswa dituntut untuk berpartisipasi secara aktif. Tujuan
utama dari pembelajaran ini bukan hanya dapat diselesaikan tugas
yang diberikan dalam kelompok, tetapi siswa mampu
membelajarkan diantara anggota kelompoknya. Sebagai
konsekuensinya guru harus menyusun tugas individual untuk
dikerjakan oleh masing-masing anggota dalam kelompok tersebut.
Sehingga masing-masing siswa bertanggung jawab terhadap
pelajarannya sendiri.
c. Interaksi tatap muka
Setiap anggota kelompok memiliki latar belakang, pengalaman
keluarga dan sosial ekonomi yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Perbedaan ini akan menjadi modal utama dalam proses bertukar pikiran
dalam memecahkan permasalahan. Para anggota kelompok diberi
kesempatan saling mengenal dan menerima satu sama lain dalam
kegiatan tatap muka dan interaksi pribadi sehingga terjalin hubungan
yang akrab.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Dengan demikian maka di antara anggota kelompok dapat saling
menghargai perbedaan, saling memanfaatkan kelebihan dan mengisi
kekurangan masing-masing anggota hal ini akan berakibat hasil yang
dicapai akan jauh lebih baik bila dikerjakan sendiri.
d. Komunikasi Antar anggota
Dalam pembelajaran kooperatif siswa dituntut untuk memiliki
kemampuan berinteraksi dengan temannya sehingga sebelum
menugaskan siswa dalam kelompok, siswa perlu dibekali bagaimana
cara berkomunikasi yang baik. Hal ini karena tidak setiap siswa
mempunyai keahlian dalam mendengarkan dan berbicara. Keterampilan
berkomunikasi dalam kelompok merupakan proses panjang. Namun,
proses ini merupakan proses yang sangat bermanfaat dan perlu
ditempuh untuk memperkaya pengalaman belajar dan pembinaan
perkembangan mental dan emosional para siswa.
e. Evaluasi proses kelompok
Dalam melaksanakan evaluasi proses kelompok, guru hendaknya
menjadwalkan waktu khusus. Waktu evaluasi ini tidak perlu
dilaksanakan setiap kali ada kerja kelompok melainkan bisa diadakan
selang beberapa waktu setelah beberapa kali siswa terlibat dalam
pembelajaran kooperatif. Format evaluasi bermacam-macam,
bergantung pada tingkat pendidikan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
3. Keterampilan pembelajaran kooperatif
Dalam pembelajaran kooperatif tidak hanya mempelajari materi
saja, namun siswa juga harus mempelajari keterampilan-keterampilan
khusus yang disebut keterampilan kooperatif.
Keterampilan kooperatif tersebut antara lain sebagai berikut
(Lundgren,1994).
a. Keterampilan kooperatif tingkat awal, meliputi
1). Menggunakan kesempatan
2). Menggunakan kontribusi
3). Mengambil giliran dan berbagai tugas
4). Berada dalam kelompok
5). Berada dalam tugas
6). Mendorong partisipasi
7). Mengundang orang lain untuk berbicara
8). Menyelesaikan tugas pada waktunya
9). Menghormati perbedaan individu
b. Keterampilan kooperatif tingkat menengah, meliputi :
1). Menunjukkan penghargaan dan simpati
2). Mengungkapkan ketidaksetujuan dengan cara yang dapat diterima
3). Mendengarkan dengan aktif
4). Bertanya
5). Membuat ringkasan
6). Menafsirkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
7). Mengatur dan mengorganisir
8). Menerima tanggung jawab
9). Mengurangi ketegangan
c. Keterampilan kooperatif tingkat mahir, meliputi :
1). Mengelaborasi
2). Memeriksa dengan cermat
3). Menanyakan kebenaran
4). Menetapkan tujuan
5). Berkompromi
4. Karakteristik pembelajaran kooperatif
a. Adanya saling ketergantungan positif, saling membantu dan
memberikan motivasi sehingga terjadi interaksi yang baik.
b. Adanya akuntabilitas individu dapat mengukur penguasaan materi
pelajaran setiap anggota kelompok, dan kelompok diberi umpan
balik hasil belajarnya sehingga anggota kelompok mengetahui siapa
yang memerlukan bantuan dari anggota lainnya.
c. Kelompok belajar bersifat heterogen, baik dalam kemampuan
akademiknya, ras, jenis kelamin dan sebagainya.
d. Ketua kelompok dipilih secara demokratis atau bisa juga secara
bergilir sehingga memberi kesempatan bagi setiap anggota kelompok
untuk memimpin kelompoknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
e. Mampu mengembangkan keterampilan sosial anggota kelompoknya,
seperti kemampuan berinteraksi dengan baik, rasa saling percaya
kepada orang lain, dan mengelola konflik secara bersama-sama.
f. Guru melakukan pemantauan dan intervensi jika terjadi
permasalahan dalam kerjasama antar anggota kelompok pada saat
pembelajaran berlangsung.
g. Guru memperhatikan proses kelompok yang sedang berlangsung.
h. Penekanan pada hubungan pribadi antar anggota kelompok yang
saling menguntungkan, tidak hanya pada penyelesaian tugas saja
5. Kelebihan pembelajaran kooperatif
Dalam model pembelajaran kooperatif berlangsung interaksi yang
rileks dan terbuka namun sisi keaktifan siswa tetap ada. Mereka membuka
kesempatan untuk memberi dan menerima masukan di antara mereka
supaya dapat mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap dan keterampilan
yang ingin dikembangkan.
C. Pembelajaran Kooperatif Teknik Kepala Bernomor
1. Pengertian pembelajaran kooperatif teknik kepala bernomor
Teknik pembelajaran kepala bernomor pertama kali dikembangkan
oleh Spencer Kagan (1992). Teknik ini memberikan kesempatan kepada
siswa untuk saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban
yang paling tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Menurut Lie (1999), pembelajaran ini juga mendorong siswa untuk
meningkatkan semangat kerjasama mereka. Teknik ini bisa digunakan
dalam semua mata pelajaran dan untuk semua memberi kesempatan
kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan
tingkatan usia siswa. Namun pada intinya pengertian pembelajaran
kooperatif teknik kepala bernomor adalah salah satu teknik pembelajarn
yang jawaban mana yang paling tepat, dengan cara membagi siswa dalam
kelompok setiap siswa diberi nomor yang sudah buat mahkota berbentuk
kepala binatang. Binatang yang dipakai bisa apa saja, mahkota itu
kemudian dipakai di kepala mereka untuk menunjukkan nomor. Nomor
yang dipanggil menjawab pertanyaan yang sudah didiskusikan bersama
dengan kelompok.
2. Langkah – langkah pembelajaran kooperatif teknik kepala bernomor
Pembelajaran kooperatif teknik kepala bernomor dikembangkan
oleh Spencer Kagen (1992). Pada umumnya teknik kepala bernomor
digunakan untuk melibatkan siswa dalam penguatan pemahaman
pembelajaran atau mengecek pemahaman siswa terhadap materi
pembelajaran.
Langkah-langkah pembelajaran kooperatif teknik kepala bernomor
adalah :
a. Guru menyampaikan materi pembelajaran atau permasalahan kepada
siswa sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
b. Guru memberikan kuis secara individual kepada siswa untuk
mendapatkan skor dasar atau awal.
c. Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok, setiap kelompok
terdiri dari 4-5 siswa, setiap anggota kelompok diberi nomor atau
nama.
d. Guru mengajukan permasalahan untuk dipecahkan bersama dalam
kelompok.
e. Guru mengcek pemahaman siswa dengan menyebut salah satu nomor
anggota kelompok untuk menjawab. Jawaban salah satu siswa yang
ditunjuk oleh guru merupakan wakil jawaban dari kelompok.
f. Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman,
mengarahkan,dan memberikan penegasan pada akhir pelajaran.
g. Guru memberikan tes kepada siswa secara individual.
h. Guru memberi penghargaan pada kelompok melalui skor penghargaan
berdasarkan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar
ke skor kuis berikutnya.
3. Manfaat pembelajaran kooperatif teknik kepala bernomor
Model pembelajaran kooperatif teknik kepala bernomor memiliki
beberapa manfaat, antara lain :
a. Memudahkan dalam pembagian tugas
b. Siswa belajar melaksanakan tanggung jawab pribadinya dalam saling
keterkaitan dengan rekan – rekan kelompoknya
c. Teknik ini bisa digunakan untuk semua tingkatan usia anak didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
d. Menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan.
e. Meningkatkan prestasi belajar siswa.
4. Kelebihan dan kelemahan pembelajaran kooperatif teknik kepala
bernomor
Pada dasarnya setiap teknik pembelajaran pasti ada kelebihan dan
kelemahannya, oleh karena itu guru dituntut untuk pandai memilih model
pembelajaran yang sesuai. Model pembelajaran kooperatif teknik kepala
bernomor juga memiliki kelebihan dan kelemahan, yaitu :
a. Kelebihan
1). Memudahkan dalam pembagian tugas.
2). Memudahkan siswa belajar melaksanakan tanggung jawab
pribadinya dalam saling keterkaitan dengan rekan sekelompoknya.
3). Bisa digunakan untuk semua mata pelajaran serta semua tingkatan
usia anak didik.
4) Setiap siswa menjadi siap semua.
5). Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh.
6). Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai
7). Siswa menjadi lebih aktif
8). Motivasi belajar siswa dapat meningkat
9). Susana pembelajaran menjadi menyenangkan
b. Kelemahan
1). Tidak terlalu cocok untuk jumlah siswa yang banyak karena
membutuhkan waktu yang lama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
2). Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru.
3). Masih membutuhkan bimbingan guru.
4). Guru memerlukan persiapan yang maksimal.
5). Memerlukan waktu yang lama karena banyak kegiatan dalam
proses pembelajaran.
D. Hakikat PKn
1. Pengertian PKn
Menurut Drs. Paulus Wahana, M.Hum (2009) Pkn adalah program
pendidikan yang berlandaskan nilai Pancasila sebagai wahana untuk
mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar
pada budaya Bangsa Indonesia yang diharapkan dapat menjadi jati diri
yang diwududkan dalam bentuk perilaku dalam kehidupan sehari-hari para
siswa, baik sebagai individu, sebagai anggota masyarakat, dan sebagai
makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
2. Tujuan PKn SD
Yang merupakan tujuan PKn SD yaitu memberikan kompetensi-
kompetensi
sebagai berikut :
a. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menghadapi isu
kewarganegaraan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
b. Berpartisipasi secara bermutu dan bertanggung jawab, dan bertindak
secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat Indonesia agar dapat
hidup bersama dengan bangsa – bangsa lainnya.
c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan pada karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat
hidup bersama-sama dengan bangsa lainnya.
d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi.
E. Ulasan Kompetensi Dasar
1. Pengertian Politik Luar Negeri Bebas Aktif
Politik luar negeri adalah arah kebijakan sutu negara untuk
mengatur hubungannya dengan negara lain. Politik luar negeri merupakan
bagian dari kebijakan nasional yang diabdikan bagi kepentingan nasional
dalam lingkup dunia internasional. Setiap negara mempunyai kebijakan
politik luar negeri yang berbeda-beda. Hal ini dapat terjadi karena politik
luar negeri suatu negara tergantung pada tujuan nasional yang akan
dicapai. Indonesia menganut politik luar negeri yang bebas dan aktif.
Bebas artinyapolitik luar negeri Indonesia terbebas dari pengaruh negara-
negara atau kekuatan asing. Aktif artinya Indonesia tidak tinggal diam
dengan masalah-masalah dunia yang muncul. Bersama Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) dan organisasi-organisasi dunia lain, Indonesia
turut aktif dalam mewujudkan perdamaian dunia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2. Faktor Politik Luar Negeri
Kebijakan luar negeri suatu negara dipengaruhi oleh faktor luar negeri dan
faktor dalam negeri.
a. Faktor Luar Negeri
Faktor luar negeri, misalnya akibat globalisasi. Dengan globalisasi
seakan-akan dunia ini sangat kecil dan begitu dekat. Maksudnya dunia
ini seperti tidak ada batasnya. Hubungan suatu negara dengan negara
lainnya sangatmudah dan cepat. Apalagi dengan adanya kemajuan
teknologi komunikasi seperti sekarang ini. Peristiwa-peristiwa yang
terjadi di negara lain dengan mudah diketahui oleh negara lain.
b. Faktor Dalam Negeri
Faktor dalam negeri, misalnya sering terjadinya pergantian
pemimpin pemerintahan. Setiap pemimpin pemerintahan mempunyai
kebijakan sendiri terhadap politik luar negeri.
3. Tujuan Politik Luar Negeri Indonesia
Tujuan politik luar negeri setiap negara adalah mengabdi kepada
tujuan nasionl negara itu sendiri. Tujuan politik luar negeri Indonesia,
antara lain sebagai berikut :
a. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan
negara.
b. Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar negeri untuk
memperbesar kemakmuran rakyat.
c. Meningkatkan perdamaian internasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
d. Meningkatkan persaudaraan dengan semua bangsa.
Tujuan politik luar negeri tidak terlepasdari hubungan luar negeri.
Hubungan luar negeri merupakan hubungan internasional, melalui
kerjasama bilateral maupun multirateral yang ditujukan untuk kepentingan
nasional.
4. Landasan Politik Luar Negeri Indonesia
Politik luar negeri Indonesia berlandaskan Pancasila dan
UUD 1945. Pancasila sebagai landasan ideal dan UUD 1945 sebagai
landasan konstitusional.
a. Pancasila sebagai Landasan Ideal
Pancasila adalah dasar negara Indonesia. Nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila harus dijadikan sebagai pedoman dan
pijakan dalam melaksanakan politik luar negeri Indonesia.
b. Landasan Konstitusional
Landasan konstitusional politik luar negeri Indonesia tercantum
dalam Pembukaan UUD 1945 alinea pertama dan alinea keempat, serta
pada batang tubuh UUD 1945 Pasal 11 dan Pasal 13.
F. Keterkaitan antara Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kepala
Bernomor dengan Peningkatan Pemahaman Belajar.
Penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kepala
bernomor dalam kegiatan pembelajaran sangat berpengaruh pada
perkembangan pemahaman belajar siswa. Siswa yang mengalami kesulitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
dalam memahami materi, tidak antusias dalam pembelajaran, asyik
ngobrol dengan teman diberi kesempatan untuk merespons dan saling
membantu satu sama lain dalam suatu kelompok. Dengan begitu, siswa
dapat mempertimbangkan lebih banyak mengenai apa yang dijelaskan oleh
guru maupun apa yang telah dialaminya, sehingga siswa mendapatkan
pengalaman belajar yang dapat meningkatkan pemahaman belajar.
G. Kerangka berpikir
Pemahaman belajar siswa terutama dalam mata pelajaran PKn
maih rendah.Hal ini dapat dilihat dari perentase jumlah siwa yang mencapai
KKM masih sedikit. Dari hasil observasi juga menunjukkan pada saat
pelajaran berlangsung siswa tidak semangat, asyik ngobrol,sibuk dengan
kegiatan sendiri. Kurangnya variasi dalam pembelajaran dan penggunaan
metode ceramah yang monoton dapat menyebabkan prestasi belajar siswa
menjadi rendah.
Kegiatan pembelajaran yang menarik merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan pemahaman belajar siswa, khususnya dalam mata pelajaran
PKn. Penggunaan pembelajaran kooperatif teknik kepala bernomor
memungkinkan siswa untuk bekerja sama dalam kelompok untuk
penguasaan materi, selain itu siswa dapat lebih aktif. Berdasarakan hal
tersebut, diharapkan model pembelajaran kooperatif teknik kepala bernomor
dapat meningkatkan pemahaman belajar siswa dalam mata pelajaran PKn.
a.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
H. Hipotesis Tindakan
Pembelajaran kooperatif teknik kepala bernomor dapat meningkatkan
pemahaman belajar siswa pada mata pelajaran PKn siswa kelas VI SD
Sawit Bantul semester genap Tahun Pelajaran 2012 / 2013 pada Kompetensi
Dasar politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Seting Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan pada bulan Februari sampai
Maret tahun pelajaran 2012/2013.
2. Tempat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan di SD Sawit Miri
Panggungharjo Sewon Bantul 55188 Yogyakarta.
3. Subyek Penelitian
Yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI SD
Sawit.
4. Obyek Penelitian
Obyek dalam penelitian ini adalah kemampuan meningkatkan pemahaman
belajar siswa pada mata pelajaran PKn.
B. Desain Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini akan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas.
Menurut Kemmis dan Tagart (1986) Penelitian Tindakan Kelas itu sendiri
adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif yang dilakukan oleh
pelaku dalam masyarakat sosial dan bertujuan untuk memperbaiki
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
pekerjaannya, memahami pekerjaan serta situasi dimana pekerjaan itu
dilakukan. Penelitian Tindakan Kelas sangat mendukung program
peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah yang muaranya adalah
peningkatan peningktan kualitas pendidikan.
2. Model Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti memilih model penelitian dari
Kemmis dan Taggart dalam Wiraatmadja (2005:66) seperti yang terlihat
dalam gambar di bawah ini :
sudah
belum
Perencanaan 1
Perencanaan 2
Pelaksanaan
kemampuan I yang
akan ditingkatkan
Refleksi
Pengamatan
tindakan
Pelaksanaan
kemampuan II yang
akan ditingkatkan
Berhasil ? Refleksi
Pengamatan
tindakan
Penulisan
Laporan
Perencanaan
selanjutnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Gambar 1. Alur Model Penelitian Tindakan Kelas dari Kemmis dan Taggart
( Wiraatmadja,2005)
3. Kriteria Keberhasilan
Tabel 1. Indikator keberhasilan pembelajaran dan kriteria
capaiannya di awal, siklus I, dan Siklus II.
Kondisi awal
Kondisi akhir
Peubah Indikator Siklus I Siklus II
Pemahaman
siswa
mengenai
konsep politik
luar negeri
Indonesia yang
bebas dan aktif
Persentase
jumlah siswa
yang telah
memenuhi
KKM
58% 75% 80%
Rata-rata nilai
ulangan harian
siswa
60 70 75
Dari tabel 1 di atas dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut :
PT =
n
ST x 100%
Keterangan:
PT = Prosentase siswa yang tuntas
ST = Jumlah siswa yang tuntas
n = Jumlah semua siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
C. Rencana Tindakan
1. Persiapan
Adapun hal-hal yang dipersiapkan sebelum penelitian ini antara
lain :
a. Permintaan izin kepada Kepala Sekolah SD Negeri Sawit Bantul
untuk melakukan kegiatan penelitian.
b. Mengamati kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran PKn di
kelas VI SD Negeri Sawit.
c. Identifikasi masalah.
d. Analisis masalah.
e. Perumusan hipotesis
f. Penyusunan rencana penelitian dalam setiap siklus yang ditingkatkan.
g. Membuat gambaran aal mengenai pemahaman konsep materi politik
luar negeri Indonesia yang bebas aktif siswa kelas VI dengan
melakukan tes awal.
h. Penyusunan silabus, RPP, LKS, Membuat Silabus, RPP, LKS, Kisi-
Kisi, Soal Evaluasi, Kunci Jawaban, Pedoman Penskoran, Lembar
Observasi Kegiatan Siswa.
2. Rencana Tindakan
Dalam penelitian ini ada 2 rencana tindakan yang akan dilakukan
sebagai upaya peningkatan prestasi belajar mata..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
a. Siklus I
Pertemuan 1 (2x40 menit)
1) Rencana Tindakan
a. Guru mengucapkan salam dan mengkondisikan siswa agar
siap menerima pelajaran.
b. Guru merumuskan permasalahan tentang topik pelajaran
dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa.
Siapakah di antara kalian yang tidak ingin hidup bebas?
Apakah alasannya mengapa hampir seluruh manusia ingin
hidup bebas?
c. Memberi pretes mengenai materi politik luar negeri
Indonesia yang bebas dan akif.
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dari
kegiatan ini.
e. Guru melakukan tanya jawab mengenai pengertian politik
luar negeri dan faktor politik luar negeri Indonesia.
f. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok secara merata, setiap
siswa diberi nomor yang dibentuk mahkota gambar
binatang yang dipakai di kepala.
g. Siswa menempati tempat duduk sesuai dengan
kelompoknya masing-masing.
h. Guru membagi LKS kemudian tiap-tiap kelompok
mendiskusikan jawaban yang paling tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
i. Guru memanggil salah satu nomor, siswa dengan nomor
yang dipanggil menjawab pertanyaan dari guru secara lisan
dengan jawaban yang telah didiskusikan dengan
kelompoknya.
j. Kelompok yang lain memberi tanggapan.
k. Siswa membuat kesimpulan bersama dari hasil kegiatan
pembelajaran.
l. Melakukan refleksi kegiatan pembelajaran.
m. Guru menyampaikan rencana kegiatan pada pertemuan
selanjutnya.
2) Pelaksanaan Tindakan
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana tindakan.
3) Observasi
Peneliti mencatat kejadian-kejadian yang muncul dengan instrument
lembar pengamatan. Hal-hal yang perlu dicatatat antara lain tentang
proses pengerjaan yang dilakukan siswa dalam kelompok dan
ketepatan jawaban.
4) Refleksi
Mengidentifikasi dan melihat kesulitan anak serta hambatannya
dalam proses pembelajaran serta hasil yang diperoleh dari
pertemuan pertama di siklus I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Pertemuan 1I (2x40 menit)
1) Rencana Tindakan
a. Guru mengucapkan salam dan mengkondisikan siswa agar siap
menerima pelajaran.
b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
c. Guru menyampaikan petunjuk pengerjaan soal.
d. Siswa mengerjakan evaluasi secara individu..
e. Melakukan refleksi kegiatan pembelajaran
f. Guru merencanakan kegiatan pada siklus selanjutnya.
2) Pelaksanaan Tindakan
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana tindakan.
3) Observasi
Peneliti mencatat kejadian-kejadian yang muncul dengan instrument
lembar pengamatan. Hal-hal yang perlu dicatatat antara lain tentang
proses pengerjaan yang dilakukan siswa.
4) Refleksi
Mengidentifikasi dan melihat kesulitan anak serta hambatannya
dalam proses pembelajaran serta hasil yang diperoleh dari pertemuan
kedua di siklus I.
a. Siklus II
Pertemuan 1 (2x40 menit)
1) Rencana Tindakan
a. Menyiapkan kondisi kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
b. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
c. Melakukan apersepsi.
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
e. Guru mengkoordinasikan siswa untuk berkelompok seperti
pertemuan sebelumnya.
f. Guru membagi LKS untuk didiskusikan bersama
kelompoknya.
g. Guru memanggil salah satu nomor untuk menyampaikan
jawaban hasil diskusi.
h. Setelah selesai kemudian guru dan siswa secara bersama-
sama bertanya jawab untuk menarik kesimpulan.
2) Pelaksanaan Tindakan
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana tindakan.
3) Observasi:
Peneliti mencatat kejadian-kejadian yang muncul dengan instrument
lembar pengamatan. Hal-hal yang perlu dicatatat antara lain tentang
ketepatan siswa dan guru dalam penggunaan alat peraga, keaktifan
siswa, serta ketepatan jawaban siswa.
4) Refleksi:
Mengidentifikasi dan melihat kesulitan anak serta hambatannya
dalam proses pembelajaran serta hasil yang diperoleh dari pertemuan
pertama di siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Pertemuan 2 (2x40 menit)
1) Rencana Tindakan
a. Guru mengucapkan salam dan mengkondisikan siswa agar siap
menerima pelajaran.
b. Guru menyampaikan petunjuk pengerjaan soal.
c. Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu.
d. Melakukan refleksi kegiatan pembelajaran
2) Rencana Pelaksanaan
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana tindakan.
3) Observasi:
Peneliti mencatat kejadian-kejadian yang muncul dengan
instrument lembar pengamatan. Hal-hal yang perlu dicatatat antara
lain tentang kerjasama dalam kelompok,keaktifan siswa, serta
ketepatan jawaban siswa.
4) Refleksi:
Guru merefleksikan secara menyeluruh dari hasil perlakuan siklus
II. Lalu menganalisis data tersebut dengan membandingkan antara
kondisi awal, KKM, kondisi pada akhir siklus I, kondisi pada akhir
siklus II dan target ketuntasan siklus serta menarik kesimpulan
tentang ada tidaknya peningkatan pemahaman siswa atas perkalian
dan pembagian pecahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
D. Pengumpulan Data
Peubah dalam penelitian ini adalah kemampuan menjelaskan tentang
politik luar negeri yang bebas dan aktif. Data yang diperlukan adalah skor
hasil evaluasi. Untuk instrument yang dipilih dalam pengumpulan data
berupa butir soal. Secara jelasnya, dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 2. Pengumpulan data
Peubah Indikator Data yang
Diperlukan
Pengumpulan
Data
Instrumen
Kemampuan
menjelaskan
politik luar
negeri yang
bebas dan
aktif.
Kemampuan
siswa dalam
menjawab
soal-soal yang
berkaiatan
dengan politik
luar negeri
Indonesia
yang bebas
dan aktif.
Skor hasil
tes tertulis
Tes tertulis
Butir soal
Tes Tertulis
Tes dilaksanakan di setiap akhir siklus untuk melihat apakah terjadi
peningkatan pemahaman materi politik luar negeri Indonesia setelah proses
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
E. Analisis Data
1. Data Hasil Tes Tertulis
Data hasil tes dianalisis dengan rumus sebagai berikut :
N = 100SM
R
N = Nilai akhir yang diperoleh siswa
R = Skor mentah yang diperoleh siswa
SM = Skor maksimal ideal dari tes
100 = Bilangan tetap
Rata-rata kelas = siswaJumlah
siswaseluruh diperoleh yang nilai Total
Prosentase ketuntasan = %100siswaJumlah
tuntassiswaseluruh Jumlah x
Presentase ketidak tuntasan = %100siswaJumlah
tas tidak tunsiswaseluruh Jumlah x
2. Data Hasil Observasi
Observasi dilakukan dengan cara observasi sistematis. Observasi
sistematis yaitu observasi yang dilakukan pengamat ( peneliti) dengan
menggunakan pedoman instrumen pengamatan. Observasi dilakukan
selama kegiatan belajar mengajar berlangsung di kelas VI. Data yang ingin
diperoleh dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3 tentang format
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
lembar observasi. Tabel 3 merupakan format lembar observasi untuk
siswa.
Tabel 3. Format lembar observasi untuk siswa
NAMA
KRITERIA
Jml
Skor Kerjasama
dalam
kelompok
Keaktifan
dalam
kelompok
Ketepatan
jawaban
........
........
Kriteria Penilaian
1. Kerjasama dalam kelompok
Skor yang diperoleh:
1 = Siswa tidak ikut berdiskusi
2 = Ikut berdiskusi, tetapi pasif
3. = Ikut berdiskusi dan saling kerjasama
2. Keaktifan siswa
Skor yang diperoleh:
1 = Siswa tidak ikut berpartisipasi di dalam kelompok
2 = Siswa berpartisipasi pasif (hanya mengamati/menonton dan tidak
membantu menyelesaikan masalah).
3. = Siswa berpartisipasi aktif (membantu menyelesaikan masalah).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
3. Ketepatan jawaban
Skor yang diperoleh:
0 = Jawaban siswa salah
4 = Jawaban siswa benar
Data hasil observasi dianalisis dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
NA = %100N
Nm
NA = Nilai Akhir
Nm = jumlah item yang dicek list pada tiap indikator daftar cek
N = Jumlah seluruh item dari indikator daftar cek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul “Peningkatan Pemahaman
Belajar Siswa Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kepala
Bernomor Pada Mata Pelajaran PKn Siswa Kelas VI SD Sawit Tahun
Ajaran 2012/2013” dilaksanakan selama 2 siklus. Dimulai pada tanggal
27 Februari 2013 sampai 2 Maret 2013.
Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan pada setiap siklus yang
terdiri dari dua siklus. Dalam upaya peningkatan pemahaman belajar
melalui model pembelajaran kooperatif teknik kepala bernomor hasilnya
dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Siklus Pertama
a. Rencana Tindakan
Rencana kegiatan yang dilaksanakan pada siklus 1 terdiri dari
penyusunan silabus, RPP, LKS, dan soal evaluasi. Sebelum
melaksanakan siklus 1, peneliti melakukan observasi dan melihat
nilai siswa pada tahun-tahun sebelumnya untuk mengetahui nilai
siswa terkait materi politik luar negeri Indonesia yang bebas dan
aktif.
Setelah mengetahui kondisi awal siswa, peneliti melaksanakan
siklus pertama. Tindakan siklus 1 terdiri dari dua kali pertemuan.
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Pada tahap ini peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran yang
terdiri atas silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP),
lembar kerja siswa, lembar observasi kegiatan siswa dan lembar
evaluasi
b. Pelaksanaan Penelitian Siklus Pertama
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas siklus 1 dilaksanakan
dalam 2 pertemuan yaitu pada hari Rabu tanggal 27 Februari 2013,
pukul 07.00 – 08.10 dan pada hari Kamis tanggal 28 Februari 2013
pukul 08.10 – 09.20. Total waktu yang dibutuhkan pada
pelaksanaan siklus 1 adalah 140 menit (4 JP). Pada siklus ini
peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik
kepala bernomor. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas
VI SD Sawit yang berjumlah 30 siswa.
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang masing-masing
kelompok terdiri dari 5 anak. Setiap kelompok memperoleh LKS,
dimana LKS tersebut kemudian dikerjakan bersama-sama dalam
masing-masing kelompok secara berdiskusi. Pada waktu siswa
berdiskusi guru sudah mulai mengobservasi kegiatan siswa.
Setelah siswa selesai mendiskusikan LKS, guru memanggil salah
satu nomor, kemudian siswa yang dipanggil nomornya maju ke
depan untuk mempresentasikan hasilnya. Kelompok yang lain
memperhatikan dan boleh untuk memberikan tanggapan. Pada
akhir pertemuan siklus I, siswa mengerjakan soal evaluasi untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang telah
disampaikan.
c. Observasi
Kegiatan observasi pada siklus I dilakukan dengan mengamati
yang dilakukan siswa selama kegiatan diskusi. Selama pelaksanaan
tindakan, peneliti sekaligus melakukan pengamatan terhadap
kegiatan siswa dalam kelas, baik yang sifatnya menunjang maupun
yang menghambat proses pembelajaran. Hal ini dimaksudkan
untuk dijadikan bahan refleksi dalam pelaksanaan pembelajaran.
Sisklus I siswa mendiskusikan LKS di dalam kelompok yang
telah dibagi. Hasil temuan pada saat peneliti mengadakan
pengamatan selama pelaksanaan tindakan adalah ada beberapa
siswa yang cenderung kurang aktif. Siswa hanya diam dan tidak
ikut berdiskusi bersama teman-teman dalam kelompok sehingga
tidak terlihat adanya kerjasama. Siswa belum memahami perintah,
kurang konsentrasi dan mengganggu temanya. Selain itu, beberapa
kelompok suaranya kurang bisa didengar oleh teman atau
kelompok lain ketika ditunjuk maju untuk mempresestasikan hasil
diskusi kelompok.
Hal yang menunjang adalah adanya suasana yang berbeda
dalam kelas, siswa belajar sambil mngenakan mahkota bernomor
sehingga siswa lebih bersemangat dan lebih antusias dalam proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
pembelajaran. Hal itu akan mempengaruhi keberhasilan dalam
belajar.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan pada saat kegiatan
pembelajaran siklus 1 berlangsung, berikut hasil refleksi yang
diperoleh :
1) Pada pembentukan kelompok masih ada beberapa siswa yang
tidak mau berbaur dengan teman yang lain, mereka masih pilih-
pilih teman dalam kelompok.
2) Ada beberapa siswa yang kurang aktif, tidak mau ikut
berdiskusi.
3) Pada siklus 1 ini juga terjadi peningkatan terhadap aktifitas
siswa bila dibandingkan dengan sebelum dilakukan tindakan.
Jumlah siswa yang ramai atau mengganggu temannya tampak
berkurang. Siswa lebih konsentrasi terhadap pembelajaran yang
sedang berlangsung. Beberapa siswa tidak lagi malu untuk
bertanya maupun menjawab pertanyaan, bahkan beberapa siswa
yang berani memberikan tanggapan ketika kelompok
mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
4) Pemahaman siswa juga meningkat, hal ini dapat dilihat dari
jumlah siswa yang mencapai KKM juga meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
e. Hasil Penelitian Siklus 1
1) Hasil Tes Tertulis
Data hasil tes tertulis yang diikuti oleh siswa kelas VI SD
Sawit yang berjumlah 30 siswa yang terdiri dari 13 siswa
perempuan dan 17 siswa laki-laki. Berikut adalah hasil tes pada
siklus 1 :
Tabel 4. Hasil Tes Evaluasi Siklus 1
No Nama Siswa Nilai Tuntas Tidak
Tuntas
1 Lusi Wulandari 75 √ -
2 Irvan Afandi 30 - √
3 Damarjati R 75 √ -
4 David Ali Akbar 45 - √
5 Fitri Mulyani 25 - √
6 Afifrendra Rifqi N 85 √ -
7 Ahmad Anggit H 80 √ -
8 Annia Rian Nurhidayah 85 √ -
9 Desi Febtika Putri 95 √ -
10 Diva Nada Latifah 70 √ -
11 Edo Hernawan 75 √ -
12 Fery Adam Hesapraja 75 √ -
13 Fikri Irvansyah 70 √ -
14 Galuh Kartika Putri 60 - √
15 Khakima Khoirul Latifa 70 √ -
16 MuhamadVani W 60 - √
17 Okta Pandu Aryanto 75 √ -
18 Ridwan Tri Anugrah 78 √ -
19 Sasi Agustin 78 √ -
20 Syaiful Aji Antoro 60 - √
21 Taufik Ramadhan 72 √ -
22 Vina Dwi Astuti 75 √ -
23 Vicka Fidianti 78 √ -
24 Vicky Fidiantoro 75 √ -
25 Sutan Tsabit Kalam B 78 √ -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
26 Tuti Faroroh 55 - √
27 Ahmad Fauzan 75 √ -
28 Arista Nur Vella Dwi S 50 - √
29 Wulan Adiningsih 45 - √
30 Angga Kurniawan 70 √ -
Jumlah 2039
Rata-rata 67,9
Persentase ketuntasan siswa 70% 30%
2) Hasil Observasi Kegiatan
Tabel 5. Hasil Observasi Kegiaan Siswa Siklus I
N
o Nama
Kriteria
Jumlah
skor
Kerjasama
dalam
kelompok
Keaktifan
siswa
dalam
kelompok
Ketepatan
jawaban
1 Lusi Wulandari 1 2 3 6
2 Irvan Afandi 1 2 2 5
3 Damarjati R 1 2 2 5
4 David Ali Akbar 2 2 3 7
5 Fitri Mulyani 2 2 3 7
6 Afifrendra Rifqi 1 2 2 5
7 Ahmad Anggit H 2 2 3 7
8 Annia Rian N 2 2 3 7
9 Desi Febtika Putri 2 2 3 7
10 Diva Nada L 2 2 3 7
11 Edo Hernawan 1 1 2 4
12 Fery Adam H 2 2 3 7
13 Fikri Irvansyah 2 1 3 6
14 Galuh Kartika P 2 1 2 5
15 Khakima Khoirul 1 2 2 5
16 MuhamadVani W 2 2 2 6
17 Okta Pandu A 2 2 1 5
18 Ridwan Tri A 2 2 3 7
19 Sasi Agustin 1 2 2 5
20 Syaiful Aji A 2 2 3 7
21 Taufik Ramadhan 1 1 2 4
22 Vina Dwi Astuti 2 2 2 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
23 Vicka Fidianti 2 2 3 7
24 Vicky Fidiantoro 1 1 3 5
25 Sutan Tsabit K 2 1 2 5
26 Tuti Faroroh 2 2 3 7
27 Ahmad Fauzan 2 2 2 6
28 Arista Nur Vella 2 2 3 7
29 Wulan Adiningsih 1 1 2 4
30 Angga Kurniawan 1 1 2 4
Jumlah 49 52 74
Skor Maksimal 90 90 90
% ketercapaian 54% 57% 82%
2. Siklus Kedua
a. Pelaksanaan Penelitian Siklus Kedua
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas siklus kedua
dilaksanakan dalam 2 pertemuan yaitu hari Jumat 1 Maret 2013
pukul 08.10 – 09.40 dan hari Sabtu tanggal 2 Maret 2013 pada
pukul 07.00 – 08.10. Subyek yang digunakan pada siklus kedua
berjumlah 30 siswa. Pada siklus kedua ini peneliti menggunakan
model pembelajaran kooperatif teknik kepala bernomor pada
rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat. Pada akhir siklus
kedua, siswa diberi soal evaluasi untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa setelah melakukan proses pembelajaran.
b. Hasil Penelitian Siklus Kedua
1) Hasil Tes Tertulis
Pengukuran dari siklus II dilakukan dengan alat ukur tes yaitu
tes tertulis. Prosentase keberhasilan yang ingin dicapai pada siklus
II ini adalah 72 persen dengan KKM 70. Berikut hasil tes pada
siklus II :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Tabel 6. Hasil Tes Evaluasi Siklus II
No Nama Nilai Tuntas Tidak
Tuntas
1 Lusi Wulandari 75 √ -
2 Irvan Afandi 65 - √
3 Damarjati R 70 √ -
4 David Ali Akbar 70 √ -
5 Fitri Mulyani 65 - √
6 Afifrendra Rifqi N 90 √ -
7 Ahmad Anggit H 90 √ -
8 Annia Rian Nurhidayah 95 √ -
9 Desi Febtika Putri 100 √ -
10 Diva Nada Latifah 70 √ -
11 Edo Hernawan 75 √ -
12 Fery Adam Hesapraja 70 √ -
13 Fikri Irvansyah 75 √ -
14 Galuh Kartika Putri 65 - √
15 Khakima Khoirul Latifa 80 √ -
16 MuhamadVani W 75 √ -
17 Okta Pandu Aryanto 80 √ -
18 Ridwan Tri Anugrah 75 √ -
19 Sasi Agustin 100 √ -
20 Syaiful Aji Antoro 70 √ -
21 Taufik Ramadhan 75 √ -
22 Vina Dwi Astuti 80 √ -
23 Vicka Fidianti 75 √ -
24 Vicky Fidiantoro 75 √ -
25 Sutan Tsabit K 80 √ -
26 Tuti Faroroh 70 √ -
27 Ahmad Fauzan 70 √ -
28 Arista Nur Vella 60 - √
29 Wulan Adiningsih 65 - √
30 Angga Kurniawan 70 √ -
Jumlah 2270
Rata-rata 75,67
Persentase Ketuntasan 83,33% 16,67%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
2) Hasil Observasi Kegiatan
Tabel 7. Hasil Observasi Kegiaan Siswa Siklus II
No Nama
Kriteria Jumlah
skor
Kerjasama
dalam
kelompok
Keaktifan
siswa dalam
kelompok
Ketepatan
jawaban
1 Lusi Wulandari 2 2 3 7
2 Irvan Afandi 2 2 2 6
3 Damarjati R 1 2 2 5
4 David Ali Akbar 2 2 3 7
5 Fitri Mulyani 2 3 2 7
6 Afifrendra Rifqi N 1 2 4 5
7 Ahmad Anggit H 2 2 4 7
8 Annia Rian N 3 2 3 8
9 Desi Febtika Putri 2 2 4 7
10 Diva Nada Latifah 2 2 3 7
11 Edo Hernawan 1 1 2 4
12 Fery Adam H 2 2 3 7
13 Fikri Irvansyah 2 2 3 7
14 Galuh Kartika P 2 1 2 5
15 Khakima Khoirul 1 2 2 5
16 Muhamad Vani W 2 2 2 6
17 Okta Pandu A 2 2 2 6
18 Ridwan Tri A 2 2 3 7
19 Sasi Agustin 1 2 2 5
20 Syaiful Aji Antoro 2 2 3 7
21 Taufik Ramadhan 1 2 3 5
22 Vina Dwi Astuti 2 2 3 6
23 Vicka Fidianti 2 2 3 7
24 Vicky Fidiantoro 1 2 3 6
25 Sutan Tsabit K 2 1 4 7
26 Tuti Faroroh 2 2 3 7
27 Ahmad Fauzan 2 2 2 6
28 Arista Nur Vella 2 2 3 7
29 Wulan Adiningsih 2 2 2 6
30 Angga Kurniawan 2 2 2 6
Jumlah 54 58 82
Skor Maksimal 90 90 90
% ketercapaian 60% 64,4% 91,1%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
3) Observasi
Pengamatan dan observasi dilakukan peneliti sepanjang
pelaksanaan tindakan berlangsung. Secara keseluruhan terjadi
peningkatan, baik itu aktifitas siswa maupun kondisi siswa
pada saat melaksanakan diskusi, maupun pada saat persentasi
kelompok.
4) Refleksi
Tidak banyak hambatan yang yang ditemukan pada siklus
2, siswa sudah mulai terbiasa dengan model pembelajaran
berfikir berpasangan. Hal ini dapat dilihat dari keaktifan siswa
dalam proses diskusi. Namun masih ada beberapa siswa yang
memperoleh hasil yang kurang memuaskan, karena ada
beberapa siswa yang bermain saat proses diskusi dan tidak
mendengarkan saat kelompok lain mempresentasikan hasil
diskusi.
F. Pembahaan
Berikut merupakan ringkasan dari hasil penelitian yang telah
dilaksanakan pada setiap siklus :
1. Siklus 1
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada akhir siklus 1
yang dibandingkan dengan kondisi awal, maka diperoleh diagram
sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Nilai Rata-rata Siswa Siklus 1
67,9
60
56
58
60
62
64
66
68
70
Kondisi Awal Siklus 1
Nilai Rata-rataSiswa
Gambar 2. Nilai Rata-rata Siswa Siklus 1
Pada siklus pertama diperoleh nilai tertinggi yaitu 95, dan nilai
terendah yaitu 25. Pada pelaksanaanya, dua siswa mendapat nilai 85,
satu siswa mendapat 80, empat siswa mendapat nilai 78, delapan
siswa mendapat nilai 75, satu siswa mendapat nilai 72, empat siswa
mendapat nilai 70, tiga siswa mendapat nilai 60, satu siswa mendapat
nilai 55, satu siswa mendapatkan nilai 50, dua siswa mendapatkan
nilai 45, satu siswa mendapat nilai 30, dan satu siswa mendapat nilai
25. Dari data tersebut dapat dilihat rata-rata nilai siklus pertama adalah
67,9, walaupun mengalami peningkatan namun kondisi tersebut belum
sesuai dengan yang diinginkan peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Pada siklus pertama siswa yang mendapat nilai di atas kriteria
ketuntasan minimal (KKM) berjumlah 21 siswa atau mencapai 70%.
Pada siklus pertama ada 9 siswa yang mendapat nilai di bawah kriteria
ketuntasan minimal (KKM) atau mencapai 30%. Berdasarkan data
tersebut, jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus 1 mengalami
peningkatan dibandingkan kondisi awal yaitu sebesar 12 %.
58%
75%70%
0%
20%
40%
60%
80%
Kondisi Awal Kondisi yang Diinginkan Siklus 1
Siklus 1
Kondisi Siswa yang Mencapai KKM
Kondisi Siswa yang Mencapai KKM
Gambar 3. Kondisi siswa yang mencapai KKM Siklus 1
Berdasarkan hasil observasi kegiatan siswa menunjukkan
pemahaman belajar siswa meningkat. Hal itu ditunjukkan dari
kerjasama dalam kelompok %54%10090
49 x , siswa yang
menunjukkan keaktifan dalam kelompok / pembelajaran
%57%10090
52 x , sedangkan siswa yang menunjukkan ketepatan
dalam menjawab soal %82%10090
74 x . Sehingga, dapat
disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
teknik kepala bernomor dapat meningkatkan pemahaman belajar
siswa mengenai politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif pada
siswa kelas VI SD Sawit.
2. Siklus 2
Pada siklus kedua ini, siswa lebih aktif berinteraksi dengan teman
satu kelompok, yang tadinya diam sekarang lebih aktif berdiskusi
bersama. Siswa lebih serius dan antusias dalam mempresentasikan
hasil diskusi yang diperoleh. Siswa juga memperhatikan ketika ada
kelompok lain yang maju mempresentasikan hasilnya.
Berdasarkan hasil evaluasi pada siklus 2, rata-rata nilai ulangan
siswa telah mencapai indikator keberhasilan akhir siklus kedua, maka
siklus tidak dilanjutkan. Pada siklus kedua nilai tertinggi adalah 100
dan nilai terendah 60. Pada siklus kedua ini, satu siswa mendapat nilai
95, dua siswa mendapat nilai 90, empat siswa mendapat nilai 80,
delapan siswa mendapat nilai 75, delapan siswa mendapat nilai 70,
empat siswa mendapat nilai 65, dan satu siswa mendapat nilai 60.
Dari data tersebut dapat dilihat rata-rata nilai pada siklus kedua
adalah 75,67, sedangkan siswa yang memperoleh nilai di atas kriteria
ketuntasan minimal (KKM) berjumlah 25 siswa atau mencapai
83,33%. Pada siklus kedua ada 5 siswa yang mendapat nilai di bawah
kriteria ketuntasan minimal (KKM) atau mencapai 16,67%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Berdasarkan data tersebut, jumlah siswa yang mencapai KKM pada
siklus 2 mengalami peningkatan dibandingkan siklus 1.
Berdasarkan hasil observasi kegiatan siswa menunjukkan
pemahaman belajar siswa meningkat. Hal ini ditunjukkan dari
kerjasama kelompok %60%10090
54 x , siswa yang menunjukkan
keaktifan dalam kelompok/ pembelajaran %64%10090
58 x ,
sedangkan siswa yang menunjukkan ketepatan dalam menjawab soal
%91%10090
82 x .
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada siklus 2 ini siswa
menjadi lebih aktif. Siswa aktif dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran seperti bertanya, menjawab pertanyaan, dan menanggapi
persentasi di depan kelas. Suasana siswa yang ramai saat
pembelajaran mengalami penurunan dan siswa lebih terpusat pada
kegiatan langsung bersama teman satu kelompoknya. Sehingga, siklus
2 ini siswa menjadi lebih mudah dalam memahami materi yang
dipelajari tersebut.
Berikut peneliti paparkan nilai rata-rata pada kondisi awal siklus 1
dan siklus 2 :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Nilai Rata-rata Siswa
60
70,575,67
01020304050607080
Kondisi
Awal
Siklus 1 Siklus 2
Nilai Rata-rataSiswa
Gambar 4. Nilai Rata-rata Siswa Siklus 1 dan 2
Adapun data peningkatan kemampuan siswa dapat dilihat pada diagram
berikut ini.
58%
75%70%
80% 83,33%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
Kondisi Awal
Kondisi yang
Diinginkan
Siklus 1
Siklus 1 Kondisi yang
Diinginkan
Siklus 2
Siklus 2
Kondisi Siswa yang Mencapai KKM
Kondisi Siswa yang Mencapai KKM
Gambar 5. Kondisi Siswa yang Mencapai KKM Siklus 1 dan 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai politik luar negeri
Indonesia yang bebas dan aktif dapat ditarik kesimpulan. Dengan
penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kepala bernomor
dalam pembelajaran politik luar negeri yang bebas dan aktif dapat
meningkatkan pemahaman belajar PKn siwa kelas VI SD Sawit. Terbukti
dari siklus 1 dan dilanjutkan siklus 2 siswa menjadi lebih paham saat
mengikuti pelajaran, pada siklus 1 pertama nilai rata-rata siswa
mengalami peningkatan dari kondisi awal menjadi 67,9 dengan persentase
siwa yang mencapai KKM 70 %. Pada siklus 2 nilai rata-rata siswa
meningkat menjadi 75,67 dengan persentase siswa yang mencapai KKM
83,33 % , sehingga kenaikan presentase pencapaian KKM dari siklus 1 ke
siklus 2 adalah sebesar 13,33 %.
Selain itu, dapat disimpulkan pula bahwa temuan pada penelitian
menjawab hipotesis yang dirumuskan pada bab II yaitu model
pembelajaran kooperatif teknik kepala bernomor dapat meningkatkan
pemahaman belajar siswa pada materi politik luar negeri Indonesia yang
bebas aktif siswa kelas VI SD Sawit.
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
B. Saran
Sehubungan dengan hasil penelitian ini, peneliti mengemukakan
beberapa saran yaitu sebagai berikut :
1. Dalam pembelajaran PKn seorang guru baiknya dapat menggunakan
model pembelajaran kooperatif dalam menyampaikan materi
pembelajaran agar siswa lebih mudah memahami materi yang
disampaikan oleh guru.
2. Seorang guru hendaknya lebih inovatif dalam menggunakan model
pembelajaran supaya siswa tidak bosan dalam kegiatan pembelajaran.
3. Karena hasil yang dicapai melalui penelitian tindakan kelas ini nyata
dan positif, maka diharapkan pada kelas-kelas lain bahkan di sekolah
lain dapat menerapkan metode pembelajaran tersebut dalam proses
pembelajaran.
4. Siswa dalam mengikuti pelajaran dibiasakan untuk melakukan kerja
kelompok, dan siswa harus aktif sehingga seorang guru hanya sebagai
fasilitator saja.
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto, Rahardjo Mulyo. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta :
Gava Media
Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI). 1991. Jakarta : Balai Pustaka.
Kunandar. 2007. Guru Profesional Implementasi KTSP. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Lie, Anita.2002. Mempraktikkan Cooperative Learnig di Ruang-Ruang Kelas.
Jakarta : Gramedia
Muhadi.2011. Penelitian Tindakan Kelas.Yogyakarta : Shira Media
Purnomo puji. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta : Universitas Sanata
Dharma
Riyanto, Yatim. 2008. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media.
Slavin,R.E.2009. Cooperative Learning. Teori Riset dan Praktik Bandung : Nusa
Indah
Solihatin, Etin & Raharjo. 2007. Cooperative Learning: Analisis Model
Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara.
Suparno, Paul. 2001. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta:
Kanisius.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta :Pustaka Pelajar.
Wahana Paulus.2009.Pendididikan Kewarganegaraan Sekolah Dasar.
Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma
Winkel, W.S. 1984.Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar,Jakarta: PT
Gramedia
Wiriaatmadja, Rochiati.2008. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
LAMPIRAN 1
SILABUS
Nama Sekolah : SD SAWIT
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas : VI
Semester : II (dua)
Waktu : 4 Jam Pelajaran
Standar Kompetensi : 4. Memahami peranan politik luar negeri Indonesia dalam era globalisasi
Kompetensi
Dasar Materi Pokok Pengalaman Belajar Indikator Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Bahan / Alat
4.1 Menjelaskan
politik luar
negeri
Indonesia yang
bebas dan aktif
Politik luar negeri
Indonesia yang
bebas dan aktif
Pertemuan ke - 1
- Menjelaskan macam –
macam pengertian politik
- Menjelaskan tujuan
politik
- Menjelaskan pengertian
politik luar negeri yang
bebas dan aktif
- Menjelaskan pentingnya
politik luar negeri bebas
dan aktif
Pertemuan ke -2
- Menjelaskan landasan
hukum politik luar negeri
bebas dan aktif
o Menyebutkan
arti kebijakan
bebas aktif
o Menyebutkan
tujuan politik
luar negeri
o Menyebutkan
faktor yang
menentukan
perumusan
politik luar
negeri
o Menyebutkan
tujuan politik
luar negeri
Kinerja/perbuatan
Keaktifan dalam
bertanya dan
menjawab
pertanyaan,
keaktifan dalam
proses belajar
mengajar.
Penugasan
Tugas/tes individu
yang diberikan pada
akhir pembelajaran.
2 jam
pelajaran
2 jam
pelajaran
Sumber :
o Buku PKn
kelas VI
o LKS
Alat :
o Mahkota
bernomor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
- Menjelaskan tujuan
politik luar negeri bebas
dan aktif
o Menjelaskan
alasan sikap
negara RI
melaksanakan
politik luar
negeri bebas
aktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
LAMPIRAN 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( SIKLUS I )
PERTEMUAN 1
Nama Sekolah : SD Sawit
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas : VI (Enam)
Semester : II (Dua)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2 JP).
A. Standar Kompetensi
4. Memahami peranan politik luar negeri Indonesia dalam era globalisasi.
B. Kompetensi Dasar
4.1 Menjelaskan politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif.
C. Indikator
4.1.1 Menyebutkan arti kebijakan bebas aktif.
4.1.2 Menyebutkan tujuan politik luar negeri.
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menyebutkan arti kebijakan bebas aktif.
Siswa dapat menyebutkan tujuan politik luar negeri.
E. Materi Pokok Pembelajaran
Pengertian dan tujuan politik bebas aktif.
F. Metode Pembelajaran
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kepala Bernomor
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Awal ( 10 menit )
1. Menyiapkan kondisi kelas
2. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
3. Guru membuka pelajaran dengan memberikan apersepsi, siapa
diantara kalian yang ingin hidup bebas ? apa alasan manusia ingin
hidup bebas ?
4. Anak menjawab pertanyaan dari guru sebagai respon.
Kegiatan Inti ( 50 menit )
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, siswa
memperhatikan.
2. Guru melakukan tanya jawab tentang pengertian politik luar negeri
dan tujuan dari politik luar negeri yang bebas dan aktif.
3. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok secara merata, setiap siswa
dalam kelompok diberi mahkota bernomor.
4. Guru membagi LKS kemudian siswa secara berkelompok
menjawab soal-soal yang ada dalam LKS.
5. Guru memanggil salah satu nomor, siswa yang nomornya dipanggil
menjawab pertanyaan secara lisan sesuai dengan jawaban yang
telah didiskusikan, kelompok yang lain memberi tanggapan.
Kegiatan Penutup ( 10 menit )
1. Guru dan siswa membuat kesimpulan bersama dari pembelajaran
hari ini.
2. Melakukan refleksi kegiatan pembelajaran.
3. Guru menutup pembelajaran
H. Sumber/Bahan Belajar
Buku paket (Buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar
Kelas 6, terbitan narasumber umum).
Buku referensi lain.
Surat Kabar, dst.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
LAMPIRAN 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( SIKLUS I )
PERTEMUAN 2
Nama Sekolah : SD Sawit
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas : VI (Enam)
Semester : II (Dua)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2 JP).
A. Standar Kompetensi
4. Memahami peranan politik luar negeri Indonesia dalam era globalisasi.
B. Kompetensi Dasar
4.2 Menjelaskan politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif.
C. Indikator
4.1.1 Menyebutkan arti kebijakan bebas aktif.
4.1.3 Menyebutkan tujuan politik luar negeri.
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menyebutkan arti kebijakan bebas aktif.
Siswa dapat menyebutkan tujuan politik luar negeri.
E. Materi Pokok Pembelajaran
Pengertian dan tujuan politik bebas dan aktif.
F. Metode Pembelajaran
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kepala Bernomor
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Awal ( 10 menit )
1. Guru mengucapkan salam dan mengkondisikan siswa agar siap
menerima pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
2. Apersepsi dengan tanya jawab mengenai materi yang berhubungan
dengan politik bebas aktif.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran agar siswa memahami
dan mengerti materi tersebut.
4. Guru menyampaikan petunjuk pengerjaan soal.
Kegiatan Inti ( 50 menit )
1. Siswa mengerjakan soal evaluasi tertulis secara individu sesuai
dengan petunjuk.
Kegiatan Penutup
1. Peneliti dan siswa melakukan refleksi
2. Peneliti menutup pembelajaran
H. Sumber/Bahan Belajar
Peta dunia.
Buku paket (Buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar
Kelas 6, terbitan narasumber umum).
Buku referensi lain.
Surat Kabar, dst.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
LAMPIRAN 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( SIKLUS II )
PERTEMUAN I
Nama Sekolah : SD Sawit
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas : VI (Enam)
Semester : II (Dua)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2 JP).
A. Standar Kompetensi
4. Memahami peranan politik luar negeri Indonesia dalam era globalisasi.
B. Kompetensi Dasar
4.3 Menjelaskan politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif.
C. Indikator
4.1.1 Mennyebutkan factor yang menentukan perumusan politik luar
negeri.
4.1.4 Menjelaskan tujuan politik luar negeri yang bebas dan aktif.
4.1.5 Menjelaskan alasan sikap Negara RI melaksanakan politik luar
negeri bebas aktif.
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menyebutkan faktor yang menentukan perumusan
politik luar negeri.
Siswa dapat menjelaskan tujuan politik luar negeri yang bebas dan
aktif.
Siswa dapat menjelaskan alasan sikap negara RI melaksanakan
politik luar negeri bebas aktif.
E. Materi Pokok Pembelajaran
Pelaksanaan Kebijakan Politik Luar Negeri Bebas Aktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
F. Metode Pembelajaran
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kepala Bernomor
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Awal ( 10 menit )
1. Menyiapkan kondisi kelas
2. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam
3. Guru membuka pelajaran dengan memberikan apersepsi,
Kegiatan Inti ( 50 menit )
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, siswa
memperhatikan.
2. Guru mengkoordinasikan siswa untuk berkelompok seperti
pertemuan sebelumnya.
3. Guru membagi LKS untuk didiskusikan bersama kelompoknya.
4. Guru memanggil salah satu nomor, siswa yang dipanggil nomornya
menjawab secara lisan ( diulang)
Kegiatan Penutup
1. Guru dan siswa membuat kesimpulan
2. Guru menutup pelajaran
H. Sumber/Bahan Belajar
Peta dunia.
Buku paket (Buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar
Kelas 6, terbitan narasumber umum).
Buku referensi lain.
Surat Kabar, dst.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
LAMPIRAN 5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( SIKLUS II )
PERTEMUAN 2
Nama Sekolah : SD Sawit
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas : VI (Enam)
Semester : II (Dua)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2 JP).
A. Standar Kompetensi
4. Memahami peranan politik luar negeri Indonesia dalam era globalisasi.
B. Kompetensi Dasar
4.4 Menjelaskan politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif.
C. Indikator
4.1.1 Menyebutkan factor yang menentukan perumusan politik luar
negeri.
4.1.6 Menjelaskan tujuan politik luar negeri yang bebas dan aktif.
4.1.7 Menjelaskan alasan sikap Negara RI melaksanakan politik luar
negeri bebas aktif.
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menyebutkan faktor yang menentukan perumusan
politik luar negeri.
Siswa dapat menjelaskan tujuan politik luar negeri yang bebas dan
aktif.
Siswa dapat menjelaskan alasan sikap negara RI melaksanakan
politik luar negeri bebas aktif.
E. Materi Pokok Pembelajaran
Pelaksanaan kebijakan politik luar negeri bebas aktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
F. Metode Pembelajaran
Pembelajaran Kooperatif Teknik Kepala Bernomor
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Awal ( 10 menit )
1. Salam Pembuka
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Guru menyampaikan petunjuk pengerjaan soal
Kegiatan Inti ( 50 menit )
1. Siswa mengerjakan evaluasi secara individu.
Kegiatan Penutup
1. Siswa dan guru mengadakan refleksi
2. Guru menutup pelajaran
H. Sumber/Bahan Belajar
Peta dunia.
Buku paket (Buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar
Kelas 6, terbitan narasumber umum).
Buku referensi lain.
Surat Kabar, dst.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
LAMPIRAN 6
LEMBAR KERJA SISWA
(SIKLUS I)
PERTEMUAN 1
Nama Sekolah : SD Sawit
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas : VI (Enam)
Semester : 2 (Dua)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2 JP)
A. Indikator
4.1.1 Menjelaskan pentingnya politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif.
4.1.2 Menjelaskan tujuan politik luar negeri yang bebas dan aktif
B. Petunjuk Pengerjaan
Isilah tabel sesuai dengan pengetahuan kalian!
Jawablah pertanyaan yang ada di bawah ini!
C. Kegiatan Belajar
1. Kegiatan Belajar 1
Guru membagi kelompok @ 5 anak atau 6 anak.
Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.
2. Kegiatan Belajar 2
Diskusikan bersama teman sekelompokmu!
No Pernyataan Sikap Bangsa Indonesia Dalam
Menghadapi Siuasi
1. Negara Abalaba seringkali terlibat
perang dengan Negara Bulbul. Perang
kedua negara tersebut sulit untuk
diselesaikan karena sudah berlangsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
turun temurun sejak nenek moyang ada.
2. Negara-negara dalam kawasan ingin
meningkatkan perdagangan diantara
mereka. Mereka kemudian membentuk
sebuah forum atau organisasi untuk
megatur kegiatan-kegiatan tersebut.
Indonesia termasuk dalam kawasan ini
3. Sebuah organisasi pertahanan
antarnegara dibentuk untuk melawan
negara-negara adikuasa. Kerjasama
dalam organisasi ini antara lain
mengembangkan persenjataan canggih
dan mematikan
4. Kerjasama pertahanan antar negara
tetangga dibentuk dalam rangka
meningkatkan keamanan dan stabilitas
politik dalam negeri masing-masing
negara peserta. Kerjasama ini antara
lain untuk mengatasi pembajakan kapal-
kapal oleh para perompak, mencegah
penyelundupan dan pertukaran tahanan.
3. Kegiatan Belajar 3
Jawablah pertanyaan berikut ini sesuai dengan hasil diskusi!
1. Apakah landasan ideal politik luar negeri Indonesia?
Jawab : ....................................................................................................
................................................................................................................
2. Apakah landasan kontitusional politik luar negeri Indonesia?
Jawab : ....................................................................................................
................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
3. Jelaskan pengertian “bebas” dan “aktif” dalam prinsip politik luar
negeri bebas dan aktif?
Jawab : ....................................................................................................
................................................................................................................
4. Jelaskan sikap bangsa Indonesia terhadap keberadaan negara lain?
Jawab : ....................................................................................................
................................................................................................................
Refleksi (dituliskan pada akhir kegiatan)
Kesulitan apa yang kamu alami?
Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari tema ini?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
LAMPIRAN 7
LEMBAR KERJA SISWA
(SIKLUS II)
PERTEMUAN 1
Nama Sekolah : SD Sawit
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas : VI (Enam)
Semester : 2 (Dua)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2 JP)
A. Standar Kompetensi
4. Memahami peranan politik luar negeri Indonesia dalam era globalisasi
B. Kompetensi Dasar
4.1 Menjelaskan politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif.
C. Indikator
4.1.1 Menjelaskan pentingnya politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif.
4.1.2 Menjelaskan tujuan politik luar negeri yang bebas dan aktif
D. Petunjuk Pengerjaan
Secara berkelompok, siswa diminta mengerjakan soal, kemudian melaporkan
hasilnya di depan kelas sesuai nomer urutan yang dipanggil!
No Pertanyaan Jawaban
1. Sebutkan fungsi politik bagi
kehidupan bernegara!
2. Sebutkan tujuan Negara Indonesia
yang tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945 alenia 4!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
3. Apakah arti penting politik luar
negeri bebas aktif bagi bangsa
Indonesia?
4. Apakah yang mempengaruhi
kebijakan luar negeri suatu negara?
5. Apa fungsi departemen luar negeri?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
LAMPIRAN 8
KISI-KISI SOAL PILIHAN GANDA SIKLUS I
Indikator
Jenis Penilaian
Tes Tertulis
Bentuk Soal Aspek dan Nomor Soal
PG Pengetahuan Pemahaman Penerapan
Siswa dapat menyebutkan arti kebijakan bebas
aktif. V 3,5 8,9 _
Siswa dapat menyebutkan factor yang menentukan
perumusan politik luar negeri. V 6 10 _
Siswa dapat menyebutkan tujuan politik luar
negeri. V 2,4 _
Siswa dapat menjelaskan alasan sikap Negara RI
Melaksanakan politik luar negeri bebas aktif. V 1 7 _
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
KISI-KISI SOAL URAIAN SIKLUS I
Indikator
Jenis Penilaian
Tes Tertulis
Bentuk Soal Aspek dan Nomor Soal
Isian Pengetahuan Pemahaman Penerapan
Siswa dapat menyebutkan arti kebijakan bebas
aktif. V 11 12
Siswa dapat menyebutkan factor yang menentukan
perumusan politik luar negeri. V
Siswa dapat menyebutkan tujuan politik luar
negeri. V 15 14 13
Siswa dapat menjelaskan alasan sikap Negara RI
Melaksanakan politik luar negeri bebas aktif. V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
LAMPIRAN 9
KISI-KISI SOAL PILIHAN GANDA SIKLUS II
Indikator
Jenis Penilaian
Tes Tertulis
Bentuk Soal Aspek dan Nomor Soal
PG Pengetahuan Pemahaman Penerapan
Siswa dapat menyebutkan arti kebijakan bebas
aktif. V 3,5 8,9 _
Siswa dapat menyebutkan factor yang menentukan
perumusan politik luar negeri. V 6 10 _
Siswa dapat menyebutkan tujuan politik luar
negeri. V 2,4 _
Siswa dapat menjelaskan alasan sikap Negara RI
Melaksanakan politik luar negeri bebas aktif. V 1 7 _
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
KISI-KISI SOAL URAIAN SIKLUS II
Indikator
Jenis Penilaian
Tes Tertulis
Bentuk Soal Aspek dan Nomor Soal
Isian Pengetahuan Pemahaman Penerapan
Siswa dapat menyebutkan arti kebijakan bebas
aktif. V 11 12
Siswa dapat menyebutkan factor yang menentukan
perumusan politik luar negeri. V
Siswa dapat menyebutkan tujuan politik luar
negeri. V 15 14 13
Siswa dapat menjelaskan alasan sikap Negara RI
Melaksanakan politik luar negeri bebas aktif. V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Nama : …………………….
No.Absen : ……………………
LAMPIRAN 10
Lembar Evaluasi Mata Pelajaran PKn
Siklus 1
Satuan Pendidikan : SD Sawit
Kelas/Semester : VI/2
Hari/Tanggal : Sabtu, 2 Maret 2013
Waktu : 60 menit
A. Berilah tanda silang (x) huruf a,b,c dan d di depan jawaban yang paling
tepat !
1. Dalam melakukan kerja sama internasional, setiap Negara selalu
berpedoman pada…..
a. Supremasi hukum
b. Asas Negara
c. Politik luar negeri masing-masing
d. Ideologi Negara tertentu
2. Politik luar negeri Indonesia bebas aktif sesuai dengan cita-cita luhur
bangsa Indonesia yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 alinea ….
a. 4
b. 3
c. 2
d. 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
3. Demokrasi yang paling cocok berkembang di Indonesia adalah....
a. Demokrasi parlementer
b. Demokrasi liberal
c. Demokrasi Pancasila
d. Demokrasi perjuangan
4. Politik luar negeri Indonesia bertujuan untuk ....
a. Ikut menjaga perdamaian dunia
b. Menyaingi Negara lain
c. Menjajah Negara lain
d. Merebut kekuasaan
5. Politik luar negeri Indonesia adalah...
a. Bebas berserikat
b. Bebas aktif
c. Mengikat ke dalam
d. Mengikat ke luar
6. Landasan idiil politik luar negeri Indonesia adalah ...
a. UUD 1945
b. GBHN
c. Pancasila
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
d. UU No.37 Tahun 1999
7. Politik luar negeri Indonesia memiliki sifat aktif karena ....
a. Aktif mendukung Blok Timur
b. Aktif menyerang Negara-negara tetangga
c. Aktif dalam menciptakan perdamaian dunia
d. Aktif membuat organisasi meskipun tidak ada gunanya
8. Untuk menjalin hubungan internasional dengan Negara-negara sahabat,
presiden mendelegasikan tugasnya kepada…
a. Menteri Dalam Negeri
b. Menteri Luar Negeri
c. Menteri Ekonomi
d. Menteri Pariwisata
9. Departemen Luar Negeri memiliki tugas ….
a. Eksekutif
b. Legislatif
c. Yudikatif
d. Kekuasaan
10. Munculnya dua blok pada PD II, sikap Negara Indonesia yaitu…
a. Memihak Blok Barat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
b. Memihak Blok Timur
c. Netral
d. Non Blok
B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat !
1. Kebijakan suatu untuk mengatur hubungan luar negeri disebut ....
2. Politik luar negeri Indonesia adalah ….
3. Dalam menjalin hubungan dengan Negara lain, Indonesia tidak membeda-
bedakan dengan Negara manapun. Hal tersebut sesuai dengan politik luar
negeri yang ....
4. Politik luar negeri ditujukan untuk kepentingan ...
5. Cita-cita luhur bangsa Indonesia tertuang dalam Pembukaan UUD 1945
alinea .....
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Nama : …………………….
No.Absen : ……………………
LAMPIRAN 11
Lembar Evaluasi Mata Pelajaran PKn
Siklus 2
Satuan Pendidikan : SD Sawit
Kelas/Semester : VI/2
Hari/Tanggal : Sabtu, 2 Maret 2013
Waktu : 60 menit
A. Berilah tanda silang (x) huruf a,b,c dan d di depan jawaban yang paling
tepat !
1. Contoh peran politik luar negeri Indonesia dalam percaturan internasional,
kecuali ....
a. Bangsa Indonesia mengirimkan pasukan Garuda ke Timur Tengah
b. Bangsa Indonesia aktif dalam organisasi ASEAN
c. Bangsa Indonesia meminta bantuan negara lain setiap ada bencana
d. Bangsa Indonesia terlibat dalam organisasi PBB
2. Bentuk penyimpangan politik luar negeri Indonesia bebas aktif adalah
adanya poros Jakarta-Peking. Hal tersebut terjadi pada tahun ....
a. 1955
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
b. 1960
c. 1965
d. 1970
3. Landasan idiil politik luar negeri Indonesia adalah....
a. UUD 1945
b. GBHN
c. Pancasila
d. UU No 37 Tahun 1999
4. Contoh pelaksanaan politik luar negeri RI yang bebas aktif berdasarkan
Pancasila yaitu ....
a. Ikut campur urusan negara lain
b. Menghimpun kekuatan dengan negara-negara yang sepaham
c. Mengembangkan kekuatan sendiri
d. Ikut serta dalam pengiriman pasukan perdamaian ke Timut Tengah.
5. Munculnya dua blok pada PD II, sikap negara Indonesia yaitu ....
a. Memihak blok barat
b. Memihak blok timur
c. Netral
d. Acuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
6. Pelaksaan politik luar negeri bebas aktif didasarkan pada ...
a. Anjuran negara sahabat
b. Pancasila
c. UUD 1945
d. Ajakan presiden
7. Pertukaran perwakilan diplomatik merupakan kerja sama dalam bidang ....
a. Ekonomi
b. Sosial
c. Politik
d. Pertahanan
8. Dalam mewujudkan tujuan politik luar negeri bebas dan aktif, ada beberapa
sikap yang perlu di dukung , kecuali ...
a. Memantapkan peranan Indonesia dalam ASEAN
b. Menyokong uji coba nuklir di bawah dasar laut
c. Mendukung netralisasi ASEAN dan Samudera Indonesia
d. Memperkokoh kerja sama negara-negara Non Blok
9. Demokrasi yang paling cocok berkembang di Indonesia adalah ....
a. Demokrasi pancasila
b. Demokrasi parlementer
c. Demokrasi liberal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
d. Demokrasi perjuangan
10. Politik luar negeri Indonesia adalah ....
a. Bebas berserikat
b. Bebas aktif
c. Mengikat ke luar
d. Mengikat ke dalam
B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat !
1. Kebijakan suatu untuk mengatur hubungan luar negeri disebut ....
2. Menjabarkan politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif serta
menjalin dan mengelolan hubungan internasional merupakan fungsi
eksekutif yang dimiliki....
3. Politik luar negeri Indonesia adalah ...
4. Dalam rangka melaksanakan politik bebas aktif, maka Indonesia ...
5. Mewakili negara pengirim di negara penerima merupakan funsi dari .....
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
LAMPIRAN 12
KUNCI JAWABAN
LKS SIKLUS 1
Kegiatan Belajar 2
1. Bersikap netral tidak memihak Negara manapun, karena pada dasarnya
peperangan hanya akan membawa penderitaan. Indonesia ikut dalam usaha
perdamaian dunia.
2. Ikut berperan aktif dalam kegiatan meningkatkan perdagangan.
3. Tidak perlu melawan Negara-negara tersebut, tetapi berusaha memajukan
Indonesia.
4. Ikut aktif dalam kerjasama.
Kegiatan Belajar 3
1. Pancasila
2. Pembukaan UUD 1945 alinea 4
3. Bebas artinya politik luar negeri Indonesia terbebas dari pengaruh Negara-
negara atau kekuatan asing.
Aktif artinya Indonesia tidak tinggal diam dengan masalah-masalah dunia
yang muncul.
4. Membuka diri, menjalin kerjasama namun tetap waspada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
LAMPIRAN 13
KUNCI JAWABAN
LKS SIKLUS 2
1. Fungsi politik dalam kehidupan bernegara adalah menentukan arah kebijakan
suatu negara dalam mengatur hubungannya dengan negara lain.
2. Mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia.
3. Bagian dari kebijakan nasional yang diabdikan bagi kepentingan nasional
dalam lingkup dunia internasional.
4. Politik luar negeri suatu Negara tergantung pada tujuan nasional yang akan
dicapai.
5. Melindungi warga negara yang tinggal di negara lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
LAMPIRAN 14
KUNCI JAWABAN
SOAL SIKLUS 1
A. Soal Pilihan Ganda
1. C 6. C
2. A 7. C
3. C 8. B
4. A 9. B
5. B 10. C
B. Soal Uraian/Isian
1. Politik luar negeri
2. Bebas Aktif
3. Bebas
4. Dunia
5. Alinea 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
LAMPIRAN 15
KUNCI JAWABAN
SOAL SIKLUS 2
A. Soal Pilihan Ganda
1. C 6. B
2. A 7. C
3. C 8. B
4. D 9. A
5. C 10. B
B. Soal Uraian/Isian
1. Politik luar negeri
2. Departemen luar negeri
3. Bebas dan aktif
4. Memiliki tujuan nasional
5. Duta dan Konsul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
LAMPIRAN 16
FOTO KEGIATAN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI