82
SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA PABRIK KELAPA SAWIT SEI SILAU PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III KABUPATEN ASAHAN OLEH LAILA KALSUM HASIBUAN 140521044 PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN EKSTENSI DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2017 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA PABRIK

KELAPA SAWIT SEI SILAU PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III

KABUPATEN ASAHAN

OLEH

LAILA KALSUM HASIBUAN

140521044

PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN EKSTENSI

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2017

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 2: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

i

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA PABRIK

KELAPA SAWIT SEI SILAU PT PERKEBUNAN NUSANTARA III

KABUPATEN ASAHAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis

pengaruh biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik

terhadap laba Pabrik Kelapa Sawit Sei Silau PT Perkebunan Nusantara III tahun

2012-2015. Objek penelitian pada penelitian ini adalah Pabrik Kelapa Sawit Sei Silau

Kabupaten Asahan PTPN III dengan menggunakan data perbulannya selama periode

2012-2015 dengan jumlah observasi data sebanyak 48 observasi. Teknik analisi data

yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan analisis regresi linier berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara serempak antara biaya bahan

baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead berpengaruh positif signifikan

terhadap laba Pabrik Kelapa Sawit Sei Silau Kabupaten Asahan periode 2012-2015.

Secara parsial menunjukkan bahwa biaya bahan baku berpengaruh positif signifikan

terhadap laba, biaya tenaga kerja langsung berpengaruh positif tidak signifikan

terhadap laba, dan biaya overhead pabrik berpengaruh positif signifikan terhadap laba

Pabrik Kelapa Sawit Sei Silau Kabupaten Asahan periode 2012-2015. Hasil Uji

Koefisien Determinasi (R2) menunjukkan bahwa 19,2% laba Pabrik Kelapa Sawit Sei

Silau Kabupaten Asahan periode 2012-2015 dapat dijelaskan oleh Biaya Bahan Baku,

Biaya Tenaga Kerja Langsung, dan Biaya Overhead Pabrik sedangkan sisanya

sebesar 80,8% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.

Kata kunci : Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik,

laba.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 3: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

ii

ABSTRACT

AN ANALYZE THE INFLUENCE OF PRODUCTION COST TO PROFITS

PALM OIL MILL PT PERKEBUNAN NUSANTARA III SEI SILAU

KABUPATEN ASAHAN

The purpose of this research is to analyze the influence of direct material cost,

direct labor costs and overhead costs to profit palm oil mill Sei Silau PT Perkebunan

Nusantara III in 2012-2015. The object of research in this study is a palm oil mill Sei

Silau Asahan PTPN III using monthly data during the period 2012-2015 the number

of data observations 48 observations. Technical analysis of the data used is

descriptive statistical analysis and multiple linear regression analysis.

The result show that simultaneouslly between direct material cost, direct labor

costs and overhead costs is positive significant to profit palm oil mill Sei Silau PT

Perkebunan Nusantara III in 2012-2015. The partially show that direct material cost

related positive significant, direct labor costs related positive not significant and

overhead costs related positive significant to profit palm oil mill Sei Silau PT

Perkebunan Nusantara III in 2012-2015 . The result of the coefficient of

determination (R2) show that 19.2% profit palm oil mill Sei Silau PT Perkebunan

Nusantara III in 2012-2015 can be explained by the direct material cost, direct labor

costs, overhead costs while the rest of 80.8% is explained by other factors not

examined in this study.

Keywords: direct material cost, direct labor costs, overhead costs, profit

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 4: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr wb.

Alhamdulillah segala puji dan syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT

yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat

menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara. Adapun skripsi ini berjudul “Analisis Pengaruh Biaya Produksi

terhadap Laba Pabrik Kelapa Sawit Sei Silau PT Perkebunan Nusantara III

Kabupaten Asahan Tahun 2012-2015 ”.

Dengan segenap kerendahan hati peneliti ucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada orang yang paling istimewa yaitu ayahanda Abdul Rivai Hasibuan

dan ibunda Metty Khairani Nasution yang senantiasa mencurahkan kasih

sayangnya serta sabar dalam membesarkan dan mendidik peneliti selama ini.

Selama proses penyusunan skripsi ini peneliti menyadari banyak mendapat

bantuan, bimbingan, doa, motivasi serta kritik dan saran dari berbagai pihak. Untuk

itu izinkanlah peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang

terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. Ramli, S.E., M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 5: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

iv

2. Bapak Dr. Muslich Lufti, S.E., M.B.A., dan Bapak Drs. Amlys Syahputra

Silalahi, M.Si., selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Daniel Surbakti, S.T., selaku Manager dan seluruh jajaran pimpinan

beserta karyawan Pabrik Kelapa Sawit Sei Silau yang telah membantu peneliti

dalam mengumpulkan data.

4. Ibu Dra. Lisa Marlina, M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktunya dalam membimbing peneliti selama ini.

5. Bapak Drs. Syahyunan, M.Si., selaku Dosen Pembanding yang telah memberikan

masukan dan saran bagi kesempurnaan skripsi ini.

6. Kedua saudara yang peneliti sayangi Adik Rijal Hamid Hasibuan, S.ST., dan

Nurjannah Hasibuan dan sepupu peneliti Ermida, Husnil, Fitri, Indah dan Umi

terima kasih untuk semangat dan doanya selama ini.

7. Untuk abangda Abdul Aziz Harahap, S.Hi., M.H., terima kasih untuk semangat,

doa dan motivasinya selama ini.

8. Untuk sahabat yang peneliti sayangi Kak Fitri, Kak Farah, Kak Noe, Kak Resny,

Dina, Agung serta seluruh teman-teman Manajemen Ekstensi USU 2014 yang

maaf tidak bisa disebutkan satu persatu terima kasih untuk motivasi dan

bantuannya selama ini. Semoga kelak kita bisa meraih sukses bersama amin ya

rabbal’alamin.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 6: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

v

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh

karena itu peneliti mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca

untuk perbaikan-perbaikan di masa yang akan datang.

Wassalamu’alaikum wr wb.

Medan, April 2017

Peneliti

Laila Kalsum Hasibuan

NIM. 140521044

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 7: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

vi

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ...................................................................................................... i

ABSTRACT ..................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................. 8

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................. 8

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................ 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 10

2.1 Biaya .................................................................................... 10

2.1.1 Pengertian Biaya ...................................................... 10

2.1.2 Klasifikasi Biaya ........................................................ 10

2.2 Biaya Produksi ..................................................................... 13

2.2.1 Pengertian Biaya Produksi ........................................ 14

2.2.2 Biaya Bahan Baku ..................................................... 13

2.2.2.1 Faktor-faktor yang Perlu Dipehatikan

Terkait Dengan Bahan Baku......................... 15

2.2.3 Biaya Tenaga Kerja Langsung ............................................ 16

2.2.4 Biaya Overhead Pabrik .............................................. 18

2.2.4.1 Penggolongan Biaya Overhead Pabrik ......... 19

2.3 Laba ..................................................................................... 21

2.3.1 Pengertian Laba ........................................................ 21

2.3.2 Jenis-jenis Laba ........................................................ 21

2.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laba ................. 22

2.4 Penelitian Terdahulu .......................................................... 25

2.5 Kerangka Konseptual ......................................................... 27

2.6 Hipotesis ............................................................................. 29

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 30

3.1 Jenis Penelitian .................................................................... 30

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 8: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

vii

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................. 30

3.3 Batasan Operasional ............................................................ 30

3.4 Defenisi Operasionalisasi Variabel .................................... 31

3.5 Objek Penelitian .................................................................. 33

3.6 Jenis dan Sumber Data ....................................................... 33

3.7 Metode Pengumpulan Data ................................................. 33

3.8 Teknik Analisis Data .......................................................... 34

3.8.1 Analisis Statistik Deskriptif .................................... 34

3.8.2 Analisis Regresi Linier Berganda ............................ 34

3.9 Uji Asumsi Klasik ............................................................... 35

3.10 Uji Hipotesis ....................................................................... 37

3.10.1 Uji Serempak (Uji F) .............................................. 37

3.10.2 Uji Parsial (Uji t) ..................................................... 39

3.10.3 Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................... 40

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................... 41

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian .................................... 41

4.1.1 Profil Singkat PKS Sei Silau Kabupaten Asahan ..... 41

4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan ................................ 41

4.1.3 Jumlah Tenaga Kerja................................................. 43

4.2 Hasil Penelitian ................................................................... 43

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif ..................................... 43

4.2.2 Uji Asumsi Klasik ...................................................... 45

4.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda .............................. 51

4.2.4 Pengujian Hipotesis .................................................... 53

4.2.4.1 Uji Serempak (Uji F) ..................................... 53

4.2.4.2 Uji Parsial (Uji t) ........................................... 54

4.2.4.3 Uji Koefisien Determinasi (R2) ..................... 55

4.3 Pembahasan ........................................................................ 56

4.3.1 Pengaruh Biaya Bahan Baku Terhadap Laba ............ 56

4.3.2 Pengaruh Biaya Tenaga Kerja Langsung

Laba .......................................................................... 57

4.3.3 Pengaruh Biaya Overhead Pabrik Terhadap Laba .... 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. 61

5.1 Kesimpulan ......................................................................... 61

5.2 Saran .................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 63

LAMPIRAN .................................................................................................... 66

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 9: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

viii

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu ...................................................................... 25

3.1 Operasionalisasi Variabel............................................................... 32

4.1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian .......................................... 44

4.2 Uji Kolmogorov-Smirnov .............................................................. 47

4.3 Uji Glejser ...................................................................................... 49

4.4 Uji Multikolinearitas ...................................................................... 50

4.5 Uji Autokorelasi ............................................................................. 51

4.6 Koefisien Regresi Linier Berganda ................................................ 52

4.7 Uji Serempak (Uji F) ...................................................................... 53

4.8 Uji Parsial (Uji t) ............................................................................ 54

4.9 Uji Koefisien Determinasi (R2) ........................................................ 55

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 10: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

ix

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

1.1 Laba PKS Sei Silau Januari-Juni 2015 .................................. 4

1.2 Biaya Produksi PKS Sei Silau Januari-Juni 2015 .................. 6

2.1 Kerangka Konseptual Penelitian ............................................ 29

4.1 Struktur Organisasi................................................................. 42

4.2 Histogram ............................................................................... 45

4.3 Normal Probability Plot ......................................................... 46

4.4 Scatter Plot ............................................................................. 48

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 11: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

x

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Lampiran Halaman

Lampiran 1

Daftar biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,

biaya overhead pabrik dan laba Pabrik Kelapa Sawit

Sei Silau PTPN III tahun 2012-2015………………….

66

Lampiran 2 Hasil Olah SPSS……………………………………… 67

Lampiran 3 Surat Izin melakukan Penelitian……………………… 71

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 12: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang semakin pesat ini akan

membawa dampak persaingan usaha yang semakin kompetitif, terutama pada

perusahaan sejenis. Dengan persaingan yang semakin kompetitif, perusahaan-

perusahaan dituntut agar lebih efisien dalam menjalankan usahanya karena tingkat

efisiensi khususnya efisiensi biaya akan terkait dengan laba yang akan diperoleh

perusahaan seperti dikemukakan oleh Mulyadi (2007:63) mengemukakan bahwa

efisiensi adalah ketepatan cara (usaha, kerja) dalam menjalankan sesuatu dengan

tidak membuang-buang waktu, tenaga dan biaya. Efisiensi juga berarti rasio antara

input dan output atau biaya dan keuntungan.

Peningkatan efisiensi tersebut, tidak lepas dari bagaimana manajemen

perusahaan dalam merencanakan, mengorganisasikan dan mengawasi jalannya

perusahaan. Jadi, untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan memerlukan suatu

manajemen dalam mengelola faktor produksi. Sehingga sumber-sumber yang ada di

dalam maupun di luar perusahaan dapat dikelola sedemikian rupa untuk memperoleh

hasil dan dayaguna yang maksimal.

Pada umumnya perusahaan didirikan dengan tujuan untuk mendapat laba

yang maksimal. Jika perusahaan memperoleh laba yang maksimal maka pertumbuhan

positif akan terjadi. Jika pertumbuhan positif terjadi maka perusahaan akan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 13: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

2

mengalami perkembangan. Adanya laba yang maksimal maka perusahaan memiliki

dana untuk pengembangan aktivitas perusahaan dan pada akhirnya akan menjaga

kelangsungan hidup perusahaan. Namun pada kenyataannya seringkali perusahaan

mengalami penurunan laba bahkan mengalami kerugian.

Perusahaan merupakan salah satu sarana yang dapat menunjang program

pemerintah di berbagai sektor perekonomian. Bagi perusahaan yang berorientasi laba,

pasti akan selalu berusaha untuk meningkatkan laba yang diperolehnya. Berbagai

upaya dilakukan untuk mendapatkan laba yang lebih besar. Salah satu upaya yang

dapat dilakukan adalah dengan perencanaan dan pengendalian biaya produksi

seefisien mungkin sehingga dalam perencanaan dan pengendalian biaya manajamen

perusahaan harus berhati-hati agar upaya tersebut sesuai dengan harapan. Carter

(2009:68) menyatakan bahwa keberhasilan dalam merencanakan dan mengendalikan

biaya tergantung pada pemahaman yang menyeluruh atas hubungan antara biaya

dengan aktivitas bisnis.

Biaya produksi merupakan biaya yang dikeluarkan suatu perusahaan untuk

mengolah bahan baku menjadi barang jadi. Pada perusahaan industri secara umum

biaya produksi terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya

overhead pabrik sebagaimana dikemukakan oleh Mulyadi (2007:14), yang

menyatakan bahwa biaya produksi adalah biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah

bahan baku menjadi barang jadi yang siap dijual.

Dengan demikian terlihat bahwa biaya produksi memiliki kaitan yang erat

dengan laba sebagaimana dikemukakan oleh Jumingan (2006:165) yang menyatakan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 14: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

3

bahwa beberapa faktor yang dapat mempengaruhi laba diantaranya adalah naik

turunnya biaya usaha yang dipengaruhi oleh jumlah unit yang dijual, variabel jumlah

unit yang dijual, variasi dalam tingkat harga dan operasi perusahaan. Carter

(2009:129) menyatakan bahwa tingkat laba yang diperoleh perusahaan dapat

ditentukan oleh volume produksi yang dihasilkan, semakin banyak volume produksi

yang dicapai maka semakin tinggi pula biaya produksi. Semakin banyak volume

produksi yang dicapai maka semakin tinggi pula laba yang diperoleh.

Halim dan Supomo, (2009:49) menyatakan bahwa beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi laba diantaranya adalah biaya, harga jual dan volume produksi. Biaya

yang timbul dari perolehan atau mengolah suatu produk atau jasa akan mempengaruhi

harga jual produk yang bersangkutan. Dengan kata lain semakin besar biaya produksi

yang dikeluarkan maka jumlah produksi yang dihasilkan juga akan semakin besar

yang pada nantinya meningkatkan potensi pendapatan perusahaan.

Kegiatan usaha Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Sei Silau (PSSIL) yaitu mengolah

bahan baku TBS (Tandan Buah Segar) menjadi minyak sawit dan inti sawit. Minyak

sawit yang dihasilkan dijual untuk lokal/dalam negeri (±60%) dan untuk diekspor

(±40%), Pengangkutan minyak sawit yang telah diolah dilakukan melalui Pelabuhan

Belawan, Sedangkan Produksi inti sawit diolahkan di PTPN3 yaitu di PKSMK Sei

Mangke. Kualitas minyak sawit yang baik merupakan tujuan pokok di Pabrik Kelapa

Sawit Sei Silau, kualitas minyak yang diproduksi pada pabrik juga ditentukan oleh

baik buruknya TBS yang dihasilkan dari kebun. Sumber bahan baku dari pengolahan

kelapa sawit ini terdiri dari :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 15: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

4

1. Kebun sendiri wilayah distrik Asahan yaitu: Kebun Sei Silau, Kebun Pulau

Mandi, Kebun Ambalutu, Kebun Huta Padang, Kebun Sei Dadap, Kebun Bandar

Selamat.

2. Kebun plasma inti rakyat dan pembelian TBS dari rakyat sekitar.

Pada pra penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa laba Pabrik Kelapa

Sawit (PKS) Sei Silau PTPN III cenderung berfluktuasi bahkan mengalami kerugian

pada beberapa bulan di tahun 2015 seperti ditunjukkan pada Gambar 1.1 berikut:

Sumber: PKS Sei Silau PT. Perkebunan Nusantara III (Data Diolah)

Gambar 1.1

Laba PKS Sei Silau Januari –Juni 2015

Pada Gambar 1.1 terlihat bahwa laba PKS Sei Silau pada bulan Januari 2015

mengalami kerugian sebesar -Rp. 214.215.840, di bulan Februari 2015, kembali

mengalami kerugian sebesar -Rp. 125.276.824, pada bulan Maret 2015 juga masih

mengalami kerugian meskipun lebih rendah dari bulan sebelumnya menjadi -Rp.

118.727.416. Pada bulan April 2015 laba perusahaan bernilai positif sebesar Rp.

(214,215,840)

(125,276,824)(118,727,416)

376,839,492

657,587,116

386,731,886

(300,000,000)

(200,000,000)

(100,000,000)

0

100,000,000

200,000,000

300,000,000

400,000,000

500,000,000

600,000,000

700,000,000

800,000,000

Januari Februari Maret April Mei Juni

Laba:Jan-Jun2015

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 16: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

5

376.839.492, pada bulan Mei 2015 mengalami peningkatan menjadi sebesar Rp.

657.587.116 dan laba pabrik pada bulan lebih rendah dibanding bulan sebelumnya

menjadi sebesar Rp. 386.731.886.

Hal ini menunjukkan bahwa pada tiga bulan pertama periode Januari-Maret

2015 Pabrik Kelapa Sawit Sei Silau mengalami kerugian berturut-turut, kemudian

dari bulan April hingga Juni 2015 laba bernilai positif namun berfluktuasi setiap

bulannya. Kondisi ini tentunya dipengaruhi oleh barbagai faktor diantaranya biaya

produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga keja langsung dan biaya

overhead pabrik.

Biaya produksi pada PKS Sei Silau PTPN III juga mengalami fluktuasi,

namun fluktuasi yang terjadi pada biaya produksi tidak selalu searah dengan fluktuasi

yang terjadi pada laba seperti terlihat pada Gambar 1.2 berikut yang menunjukkan

pergerakan biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

langsung (BTKL), dan biaya overhead pabrik (BOP).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 17: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

6

Sumber: PKS Sei Silau PT. Perkebunan Nusantara III (Data Diolah)

Gambar 1.2

Biaya Produksi dan Laba PKS Sei Silau Januari -Juni 2015

Berdasarkan Gambar 1.2 terlihat bahwa biaya produksi yang terdiri dari Biaya

Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja Langsung, dan Biaya Overhead Pabrik cenderung

berfluktuasi demikian halnya dengan laba pabrik juga mengalami fluktuasi dari

Januari sampai dengan Juni namun terlihat bahwa fluktuasi yang terjadi pada biaya

produksi baik biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, maupun biaya overhead

pabrik tidak selalu searah dengan fluktuasi yang terjadi pada laba pabrik.

Biaya bahan baku (BBB) berfluktuasi mengalami peningkatan dari Januari

sampai dengan Maret, selanjutnya pada bulan April sampai dengan Juni meskipun

masih berfluktuasi namun relatif lebih stabil dibanding periode Januari-Maret. Biaya

Januari Februari Maret April Mei Juni

BBB 14,546,770,7 13,637,652,4 17,855,980,8 20,210,972,9 19,869,204,0 20,087,656,3

BKTL 684,406,873 749,645,691 918,829,248 733,274,461 808,421,619 877,313,729

BOP 180,761,097 190,505,082 200,712,995 187,611,955 210,498,514 259,072,657

LABA (214,215,840) (125,276,824) (118,727,416) 376,839,492 657,587,116 386,731,886

(5,000,000,000)

-

5,000,000,000

10,000,000,000

15,000,000,000

20,000,000,000

25,000,000,000

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 18: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

7

Tenaga Kerja Langsung (BTKL) dan Biaya Overhead Pabrik (BOP) dari bulan

Januari sampai dengan Juni juga mengalami fluktuasi namun terlihat fluktuasi yang

terjadi menunjukkan pola tertentu dimana setiap tiga bulan mengalami peningkatan

dari Januari hingga Maret, dan mengalami penurunan pada bulan April selanjutnya

kembali meningkat pada Mei dan Juni. Sama halnya dengan fluktuasi yang terjadi

pada biaya produksi, laba juga mengalami fluktuasi selama dari Januari sampai

dengan Juni 2015. Laba pabrik bernilai negatif atau mengalami kerugian dari Januari

sampai dengan Maret 2015, selanjutnya pada April 2015 sampai dengan Juni laba

bernilai positif meskipun masih tetap berfluktuasi.

Hal ini menunjukkan bahwa tingkat laba yang diperoleh pabrik tidak selalu

seiring dengan meningkatnya biaya produksi. Saat biaya produksi meningkat

diharapkan dapat meningkatkan volume produksi selanjutnya peningkatan volume

produksi dapat meningkatkan laba ternyata tidak selalu demikian terlebih jika

peningkatan biaya produksi tidak diiringi dengan meningkatnya volume produksi

sehingga biaya produksi yang meningkat tidak menyebabkan laba meningkat.

Dari uraian tersebut menunjukkan bahwa pergerakan pada komponen biaya

produksi baik biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung maupun biaya overhead

pabrik tidak selalu sesuai dengan pergerakan yang terjadi pada laba pabrik. Hal ini

menunjukkan bahwa besarnya biaya produksi (Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga

Kerja Langsung, dan Biaya Overhead Pabrik) yang dikeluarkan tidak selalu mampu

meningkatkan laba.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 19: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

8

Dengan demikian, pengelolaan biaya produksi yang efisien menjadi hal yang

sangat penting untuk menghindari perusahaan dari kerugian dan meningkatkan laba.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka Peneliti tertarik utuk menganalisis

lebih jauh dengan memilih judul ”Analisis Pengaruh Biaya Produksi Terhadap

Laba Pabrik Kelapa Sawit Sei Silau PT. Perkebunan Nusantara III”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan maka rumusan masalah

pada penelitian ini adalah: Apakah Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja

Langsung, dan Biaya Overhead Pabrik berpengaruh signifikan terhadap Laba Pabrik

Kelapa Sawit Sei Silau PT. Perkebungan Nusantara III?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis

pengaruh biaya bahan baku, biaya tenaga kerja lansung, dan biaya overhead terhadap

laba Pabrik Kelapa Sawit Sei Silau PT. Perkebunan Nusantara III.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 20: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

9

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun beberapa manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain

adalah:

1. Bagi Perusahaan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan terkait dengan pengaruh

biaya produksi terhadap laba pabrik kelapa sawit Sei Silau PT. Perkebunan

Nusantara III.

2. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan peneliti

khususnya terkait dengan pengaruh biaya produksi terhadap laba.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian sejenis

terkait dengan biaya produksi dan laba.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 21: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Biaya

2.1.1 Pengertian Biaya

Bustami dan Nurlela (2010:7), menyatakan bahwa biaya adalah pengorbanan

sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan

terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Supriyono (2011:16) biaya adalah

harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh

penghasilan (revenues) dan akan dipakai sebagai pengurang penghasilan.

Selanjutnya Halim (2010:4), menyatakan bahwa biaya merupakan pengeluaran yang

sudah terjadi (expired) yang digunakan dalam memproses produk yang dihasilkan.

2.1.2 Klasifikasi Biaya

Menurut Mulyadi (2005:14), biaya dapat digolongkan menurut berikut :

1. Penggolongan Biaya Menurut Obyek Pengeluaran

Dalam cara ini, nama obyek pengeluaran merupakan dasar penggolongan

biaya. Misalnya nama obyek pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua

pengeluaran yg berhubungan dengan bahan bakar disebut biaya bahan bakar.

2. Penggolonan Biaya Menurut Fungsi Pokok Dalam Perusahaan

Dalam perusahaan manufaktur ada tiga fungsi pokok, yaitu fungsi produksi,

fungsi pemasaran, dan fungsi administrasi dan umum. Oleh karena itu dalam

perusahaan manufaktur, biaya dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 22: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

11

a. Biaya Produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah

bahan baku menjadi produk jadi yang siap untk dijual. Menurut obyek

pengeluarannya, biaya produksi dapat dibagi menjadi: biaya bahan

baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.

b. Biaya Pemasaran merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk

melaksanakan kegiatan pemasaran produk.

c. Biaya Administrasi dan Umum merupakan biaya-biaya yang terjadi

untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk.

3. Penggolongan Biaya Menurut Hubungan Biaya dengan yang Dibiayai.

Dalam hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat

dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu:

a. Biaya Langsung (direct cost), yaitu biaya yang terjadi, yang penyebab

satu-satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai.

b. Biaya Tidak Langsung (indirect cost), yaitu biaya yang terjadinya

tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak

langsung dalam hubungannya dengan produk disebut dengan istilah

biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik.

4. Penggolongan Biaya Menurut Perilakunya Dalam Hubungannya dengan Perubahan

Volume Kegiatan Menurut cara penggolongan ini, biaya dapat digolongkan menjadi

empat, diantaranya:

a. Biaya variabel, adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding

dengan perubahan volume kegiatan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 23: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

12

b. Biaya semi variabel, adalah biaya yang berubah tidak sebanding

dengan perubahan volume kegiatan. Dalam biaya semi variabel

mengandung unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel.

c. Biaya semifixed, adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume

kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada

volume produksi tertentu.

d. Biaya tetap, adalah biaya yang tetap jumlah totalnya dalam kisar

volume kegiatan tertentu. Contohnya: biaya gaji direktur produksi.

5. Penggolongan Biaya Menurut Jangka Waktu Manfaatnya Menurut jangka waktu

manfaatnya, biaya dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Pengeluaran modal (capital expenditure), adalah biaya yang

mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Contohnya:

pengeluaran untuk pembelian aktiva tetap, untuk reparasi besar

terhadap aktiva, biaya depresiasi, biaya amortisasi.

b. Pengeluaran pendapatan, adalah biaya yang hanya mempunyai

manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut.

Contohnya: biaya iklan, biaya tenaga kerja.

Menurut Bustami dan Nurlela (2010:11), mengatakan pengklasifikasian biaya

yang umum digunakan adalah biaya dalam hubungan dengan sebagai berikut:

1. Biaya dalam hubungan dengan produk. Adalah biaya yang digunakan dalam

proses produksi yang terdiri :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 24: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

13

a. Biaya bahan baku langsung, adalah bahan baku yang merupakan bagian

yang tidak dapat dipisahkan dari produk selesai dan dapat ditelusuri

langsung kepada produk selesai.

b. Biaya tenaga kerja langsung, adalah tenaga kerja yang digunakan dalam

merubah atau mengonversi bahan baku menjadi produk selesai dan dapat

ditelusuri secara langsung kepada produk selesai.

c. Biaya overhead pabrik, adalah biaya selain bahan baku langsung dan

tenaga kerja langsung tetapi membantu dalam mengubah bahan menjadi

produk jadi. Biaya dalam hubungan dengan volume produksi.

2. Biaya dalam hubungan dengan volume atau perilaku biaya dapat Biaya dalam

hubungan dengan departemen produksi. Adapun pengelompokkan biaya dalam

hubungannya dengan departemen produksi yaitu:

3. Biaya dalam hubungan dengan periode waktu.

4. Biaya dalam hubungannya dengan pengambilan keputusan

Berdasarkan klasifikasi biaya menurut para ahli di atas dapat disimpulkan

bahwa dalam pengklasifikasian yaitu terdapat biaya bahan baku langsung, biaya

tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

2.2 Biaya Produksi

2.2.1 Pengertian Biaya Produksi

Pengertian biaya produksi menurut Mulyadi (2007:14), menyatakan bahwa

biaya produksi adalah biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 25: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

14

barang jadi yang siap dijual. Biaya produksi terdiri dari biaya bahan baku langsung,

tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

Selanjutnya menurut Bastian dan Nurlela (2006:10), biaya produksi adalah

biaya yang digunakan dalam proses produksi yang terdiri dari bahan baku langsung,

tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa biaya produksi adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk

memproduksi suatu produk meliputi biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan baku,

dan biaya overhead pabrik.

2.2.2 Biaya Bahan Baku

Menurut Nafarin (2007:202), bahan baku adalah bahan utama atau bahan

pokok dan merupakan komponen utama dari suatu produk. Sedangkan menurut

Mulyadi (2010:275) Bahan baku merupakan bahan yang membentuk bagian

menyeluruh produk jadi. Bahan baku yang diolah dalam perusahaan manufaktur

dapat diperoleh dari pembelian lokal, impor atau dari pengolahan sendiri. Menurut

Jayaatmaja (2010:9) bahan baku adalah bahan yang dipergunakan dalam proses

produksi pada periode yang bersangkutan. Sedangkan pengertian bahan baku

menurut Kholmi dan Yuningsih (2009:26) bahan baku adalah bahan yang sebagian

besar membentuk produk setengah jadi (barang jadi) atau menjadi wujud dari suatu

produk yang dapat di telusuri ke produk tersebut.

Biaya bahan baku dapat mempengaruhi tingkat laba perusahaan seperti

dikemukakan oleh Rudianto (2006:17) menyatakan bahwa biaya bahan baku

merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku yang telah digunakan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 26: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

15

untuk menghasilkan suatu produk jadi tertentu dalam volume tertentu. Dengan

demikian, besar kecilnya biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku sehingga

menjadi barang jadi akan berdampak pada besar kecilnya laba perusahaan. Semakin

murah biaya pembelian bahan baku, maka perusahaan akan lebih efisien dalam

produksi karena biaya bahan baku dapat ditekan.

2.2.2.1 Faktor-faktor yang Perlu Diperhatikan Terkait Dengan Bahan Baku

Menurut (Kholmi 2003:172) bahan baku memiliki beberapa faktor yang perlu

diperhatikan, yaitu :

1. Perkiraan pemakaian

Merupakan perkiraan tentang jumlah bahan baku yang akan digunakan oleh

perusahaan untuk proses produksi pada periode yang akan datang.

2. Harga bahan baku

Merupakan dasar penyusunan perhitungan dari perusahaan yang harus disediakan

untuk investasi dalam bahan baku tersebut.

3. Biaya-biaya persediaan

Merupakan biaya-biaya yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk pengadaan

bahan baku.

4. Kebijaksanaan pembelanjaan

Merupakan faktor penentu dalam menentukan berapa besar persediaan bahan

baku yang akan mendapatkan dana dari perusahaan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 27: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

16

5. Pemakaian sesungguhnya

Merupakan pemakaian bahan baku yang sesungguhnya dari periode lalu dan

merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan.

6. Waktu tunggu

Merupakan tenggang waktu yang tepat maka perusahaan dapat membeli bahan

baku pada saat yang tepat pula, sehingga resiko penumpukan ataupun

kekurangan persediaan dapat ditekan seminimal mungkin.

2.2.3 Biaya Tenaga Kerja Langsung

Tenaga kerja merupakan usaha fisik atau mental yang dikeluarkan aryawan

untuk mengelola produk. Sedangkan menurut Samuelson (1996:23), tenaga kerja

merupakan waktu yang digunakan manusia untuk produksi.

Menurut Sukirno (2005:6), tenaga kerja dibedakan menjadi tiga golongan

yaitu tenaga kerja kasar, tenaga kerja terampil dan tenaga kerja terdidik. Tenaga kerja

kasara adalah tenaga kerja yang tidak berpendidikan atau rendah pendidikannya dan

tidak memiliki keahlian dalam bidang pekerjaan. Tenaga kerja terampil adalah tenaga

kerja yang memiliki keahlian dari pelatihan atau pengalaman kerja. Sedangkan tenaga

kerja yang memiliki pendidikan cukup tinggi dan ahli dalam bidang tertentu.

Menurut Halim (2010:73), biaya tenaga kerja langsung didefinisikan sebagai

pembayaran-pembayaran kepada para pekerja yang didasarkan pada jam kerja atau

atas dasar unit yang diproduksi. Menurut Carter (2009:40) biaya tenaga kerja

langsung adalah tenaga kerja yang melakukan konversi bahan baku langsung menjadi

produk jadi dan dapat dibebankan secara layak ke produk tertentu.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 28: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

17

Sedangkan menurut Bastian dan Nurlela (2010:12) menyatakan bahwa biaya

tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang digunakan dalam merubah atau

mengkonversi bahan baku menjadi produk selesai dan dapat ditelusuri secara

langsung kepada produk selesai. Selanjutnya menurut Mulyadi (2012:343)

menyatakan bahwa biaya tenaga kerja langsung merupakan harga yang dibebankan

untuk penggunaan tenaga kerja manusia tersebut.

Berdasarkan pendapat dari para ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

tenaga kerja langsung merupakan faktor penting berupa sumber daya manusia yang

mempengaruhi proses pengolahan bahan baku menjadi barang jadi pada suatu proses

produksi dan biaya tenaga kerja langsung merupakan upah atau biaya yang diberikan

kepada tenaga kerja yang terlibat langsung dalam proses produksi suatu produk yang

dapat ditelusuri langsung pada setiap unit produksi berdasarkan jam kerja maupun

berdasarkan unit produksi yang dihasilkan.

Selanjutnya Mulyadi (2012:343) menyatakan bahwa pada umumnya biaya

tenaga kerja langsung terdiri dari beberapa jenis pembayaran yaitu:

a. Gaji pokok, yaitu upah yang harus dibayarkan kepada setiap buruh sesuai

dengan kontrak kerja, yang dapat dibayar secara harian, mingguan atau bulanan.

b. Upah lembur, yaitu upah tambahan yang diberikan kepada pekerja yang

melaksanakan pekerjaan melebihi jam kerja yang ditentukan.

c. Bonus, yaitu upah tambahan diberikan kepada pekerja yang menunjukkan

prestasi melebihi batas yang ditentukan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 29: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

18

2.2.4 Biaya Overhead Pabrik

Menurut Hansen dan Mowen (2004:51) biaya overhead pabrik adalah

elemen biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja

langsung, yang terdiri dari biaya bahan tidak langsung, biaya tenaga kerja

tidak langsung, dan biaya pabrik lainnya. Biaya overhead pabrik (BOP) adalah

seluruh biaya produksi yang tidak dapat diklasifikasikan sebagai biaya bahan baku

langsung atau biaya tenaga kerja langsung. Biaya overhead dapat pula didefinisikan

sebagai seluruh biaya produksi yang tidak dilacak atau tidak perlu dilacak ke unit

produksi secara individual (Halim, 2010:90).

Menurut Carter (2009:40) biaya overhead pabrik terdiri atas semua biaya

manufaktur yang tidak secara langsung ditelusuri ke output tertentu. Misalnya biaya

energi bagi pabrik seperti gas, listrik, minyak dan sebagainya. Dengan demikian,

biaya overhead pabrik merupakan seluruh biaya produksi yang dikeluarkan oleh

perusahaan yang tidak diklasifikasikan kedalam biaya bahan baku dan biaya tenaga

kerja langsung.

Biaya overhead pabrik dapat mempengaruhi tinggi rendahnya laba

perusahaan. Hal ini karena biaya overhead pabrik merupakan biaya yang akan

disertakan pada harga pokok produksi suatu produk sehingga tinggi rendahnya biaya

overhead akan berdampak pada laba perusahaan seperti dikemukakan oleh (Halim

dan Supomo, 2009:49) yang menyatakan bahwa salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi laba diantaranya adalah biaya. Dengan demikian, setiap biaya yang

dikeluarkan oleh perusahaan akan berdampak pada tinggi rendahnya laba perusahaan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 30: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

19

terlebih biaya overhead merupakan biaya yang tidak dapat ditentukan jumlahnya

secara pasti karena penggunaanya tidak dapat ditelusuri pada setiap unit produk yang

diproduksi.

2.2.4.1 Penggolongan Biaya Overhead Pabrik

Menurut Mulyadi (2005:193) biaya overhead pabrik dapat digolongkan

menjadi tiga bagian, yaitu :

a. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut sifatnya, seperti: biaya

bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya reparasi dan

pemeliharaan, biaya penyusutan aktiva tetap.

b. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut perilakunya dalam

hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, diantaranya : biaya overhead

pabrik tetap, biaya overhead pabrik variabel, biaya overhead pabrik semi

variabel.

c. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut hubungannya dengan

departemen, yaitu : biaya overhead pabrik langsung departemen, biaya overhead

pabrik tidak langsung departemen.

Selanjutnya penentuan tarif biaya overhead pabrik menurut Mulyadi

(2005:197) dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

1. Menyusun anggaran biaya overhead pabrik

2. Memilih dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk

3. Menghitung tarif biaya overhead pabrik.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 31: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

20

Sedangkan menurut Bustami dan Nurlela (2010:13) Biaya Overhead dapat

dikelompokkan menjadi elemen:

a. Bahan Tidak Langsung (Bahan Pembantu atau Penolong)

Yaitu bahan yang digunakan dalam penyelesaian produk tetapi pemakaiannya

relatif lebih kecil dan biaya ini tidak dapat ditelusuri secara langsung kepada

produk selesai. Contoh: ampas, pola kertas, oli dan minyak pelumas, paku,

sekrup dan mur,staples, asesoris pakaian, vanili, garam, pelembut, pewarna.

b. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung

yaitu biaya tenaga kerja yang membantu dalam pengolahan produk selesai, tetapi

dapat ditelusuri kepada produk selesai. Contoh: Gaji satpam pabrik, gaji

pengawas pabrik, pekerja bagian pemeliharaan, penyimpanan dokumen pabrik,

gaji operator telepon pabrik, pegawai pabrik, pegawai bagian gudang pabrik, gaji

resepsionis pabrik, pegawai yang menangani barang.

c. Biaya Tidak Langsung Lainnya

Yaitu biaya selain bahan tidak langsung dan tenaga kerja tidak langsung yang

membantu dalam pengolahan produk selesai, tetapi tidak dapat ditelusuri kepada

produk selesai. Contoh : Pajak bumi dan bangunan pabrik, listrik pabrik, air, dan

telepon pabrik, sewa pabrik, asuransi pabrik penyusutan pabrik, peralatan pabrik,

pemeliharaan mesin dan pabrik, gaji akuntan pabrik, reparasi mesin dan peralatan

pabrik.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 32: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

21

2.3 Laba

2.3.1 Pengertian Laba

Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Pengertian laba

menurut Harahap (2008:113) adalah kelebihan penghasilan diatas biaya selama satu

periode akuntansi. Sementara pengertian laba yang dianut oleh struktur akuntansi

sekarang ini adalah selisih pengukuran pendapatan dan biaya. Besar kecilnya laba

sebagai pengukur kenaikan sangat bergantung pada ketepatan pengukuran pendapatan

dan biaya.

Menurut Suwardjono (2008:464) laba dimaknai sebagai imbalan atas upaya

perusahaan menghasilkan barang dan jasa. Menurut Hanafi (2010:32), menyatakan

bahwa laba merupakan ukuran keseluruhan prestasi perusahaan, yang didefinisikan

sebagai berikut : Laba = Penjualan-Biaya.

2.3.2 Jenis-jenis Laba

Penyajian laba terdapat dalam laporan laba rugi atau Income statement.

Menurut Kieso, et.al (2008:148) bahwa terdapat beberapa laba, yaitu:

1. Laba kotor (gross profit)

Laba kotor merupakan hasil pengurangan dari penjualan perusahaan pada

periode tertentu dikurangi dengan harga pokok dari produk yang dijual.

2. Laba operasi (income from operations)

Laba operasi diperoleh melalui hasil pengurangan laba kotor dengan biaya

operasi perusahaan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 33: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

22

3. Laba bersih sebelum pajak (income before income tax)

Laba bersih sebelum pajak merupakan perhitungan dari laba operasi, dikurangi

beban keuangan yaitu beban bunga.

4. Laba dari operasi yang berkelanjutan (income from continuing operations)

Laba dari operasi yang berkelanjutan merupakan laba akhir yang diperoleh dari

laba sebelum pajak dikurangi dengan pajak penghasilan.

5. Laba bersih (net income)

Laba bersih merupakan laba bersih dari operasi yang berkelanjutan dikurangi

dengan operasi yang tidak berkelanjutan.

2.3.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Laba

Besarnya laba yang diperoleh perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor,

yaitu sebagai berikut (Halim dan Supomo, 2009:49):

1. Biaya.

Biaya yang timbul dari perolehan atau mengolah suatu produk atau jasa akan

mempengaruhi harga jual produk yang bersangkutan. Selanjutnya harga jual

produk akan berpengaruh terhadap laba. Jika biaya produksi meningkat, namun

tidak diiringi dengan meningkatnya volume produksi maka perusahaan akan

membebankan sejumlah biaya tersebut pada harga jual untuk menutupi sejumlah

biaya yang dikeluarkan sebaliknya jika biaya produksi meningkat dan diiringi

dengan meningkatnya volume produksi maka harga jual produk bisa ditekan

sehingga perusahaan akan memperoleh keuntungan dari harga jual yang

kompetitif. Carter (2009:129) menyatakan bahwa tingkat laba yang diperoleh

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 34: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

23

perusahaan dapat ditentukan oleh volume produksi yang dihasilkan, semakin

banyak volume produksi yang dicapai maka semakin tinggi pula biaya produksi.

Semakin banyak volume produksi yang dicapai maka semakin tinggi pula laba

yang diperoleh.

2. Harga Jual

Harga jual produk atau jasa akan mempengaruhi besarnya volume penjualan

produk atau jasa yang bersangkutan.

3. Volume Penjualan dan Produksi

Besarnya volume penjualan berpengaruh terhadap volume produksi produk atau

jasa tersebut, selanjutnya volume produksi akan mempengaruhi besar kecilnya

biaya produksi.

Menurut Jumingan (2006:167) faktor-faktor yang mempengaruhi laba kotor

adalah :

1. Perubahan harga jual (sales price variance), yaitu adanya perubahan antara harga

jual yang sesungguhnya degan harga jual yang dibujetkan atau harga jual tahun

sebelumnya.

2. Perubahan kuantitas produk yang dijual (sales volume variance), yaitu adanya

perbedaan antara kuantitas produk yang direncanakan pada tahun sebelumnya

dengan kuantitas produk yang sesungguhnya dijual (direalisasikan).

3. Perubahan harga pokok penjualan per satuan produk (cost price variance), yaitu

adanya perbedaan antara harga pokok penjualan per satuan produk (unit cost)

menurut bujet/tahun sebelumnya dengan harga pokok yang sesungguhnya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 35: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

24

4. Perubahan kuantitas harga pokok penjualan (cost volume variance),yaitu adanya

perubahan harga pokok penjualan karena adanya perubahan kuantitas atau

volume yang dijual atau yang diproduksi.

Selanjutnya menurut Jumingan (2006:165) beberapa faktor-faktor yang

mempengaruhi laba bersih adalah :

1. Naik turunnya jumlah unit barang yang di jual dan harga jual per unit.

2. Naik turunnya harga pokok penjualan, perubahan harga pokok penjualan ini

dipengaruhi oleh jumlah unit yang dibeli atau diproduksi atau dijual dari harga

per unit atau harga pokok per unit.

3. Naik turunnya biaya usaha yang di pengaruhi oleh jumlah unit yang dijual,

variabel jumlah unit yang dijual, variasi dalam tingkat harga dan operasi

perusahaan.

4. Naik turunnya pos penghasilan atau biaya non operasional yang di pengaruhi

oleh variasi jumlah unit yang dijual, variasi dalam tingkat harga dan

kebijaksanaan dalam pemberian atau peneriamaan

5. Naik turun pajak perseroan yang di pengaruhi oleh besar kecilnya laba yang

diperoleh atau tinggi rendahnya tarif pajak.

6. Adanya perubahan dalam metode akuntansi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 36: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

25

2.4 Penelitian Terdahulu

Adapun beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini

diantaranya dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut:

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No. Peneliti/Tahun Judul Penelitian Variabel Penelitian Teknik

Analisis Hasil Penelitian

1 Shah, and

Pradhan (2016)

Cost Management

Practices And Firms

Performance of

Nepal Oil

Corporation

Dependen:

Return on Assets

Independen:

1. Direct Material

Cost

2. Direct Labour Cost

3. Selling Overhead

4. Administrative

Overhead Cost

Multiple

Regression

Analysis

1. Bahan baku

langsung

berpengaruh positif

tidak signifikan

terhadap Return on

Assets

2. Biaya Tenaga Kerja

Langsung

berpengaruh positif

signifikan Return on

Assets

3. Biaya Overhead

berpengaruh negatif

tidak signifikan

terhadap Return on

Assets

4. Biaya Overhead

Administrasi

berpengaruh negatif

signifikan terhadap

Return on Assets.

2 Oluwagbemiga,

et.al (2014)

Cost Management

Practices And Firms

Performance of

Manufacturing

Organization s

Dependen:

Profitability

Independen:

1. Direct Material

Cost

2. Direct Labour Cost

3. Factory Overhead

Cost

4. Administrative

Overhead Cost

Multiple

Regression

Analysis

1. Biaya bahan baku

berpengaruh positif

tidak signifikan

terhadap profitabilitas

2. Biaya tenaga kerja

langsung berpengaruh

positif signifikan

terhadap profitabilitas.

3. Biaya Overhead

Pabrik berpengaruh

negatif signifikan

terhadap profitabilitas

4. Biaya Overhead

Administrasi

berpengaruh negatif

signifikan terhadap

profitabilitas.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 37: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

26

Lanjutan Tabel 2.1

No. Peneliti/Tahun Judul Penelitian Variabel Penelitian Teknik

Analisis Hasil Penelitian

3 Rustami, et.al

(2014)

Pengaruh Biaya

Produksi, Biaya

Promosi, dan

Volume Penjualan

Terhadap Laba

Pada Perusahaan

Kopi Bubuk

Banyuantis

Dependen:

Laba

Independen:

1. Biaya Produksi

2. Biaya Promosi

3. Volume Penjualan

Analisis

Regresi

Linear

Berganda

1. Biaya produksi

berpengaruh

signifikan terhadap

laba perusahaan

2. Biaya promosi

berpengaruh

signifikan terhadap

laba perusahaan

3. Volume penjualan

berpengaruh

signifikan terhadap

laba perusahaan

4 Sayyida (2014) Pengaruh Biaya

Produksi Terhadap

Laba Perusahaan

Dependen:

Laba

Independen:

1. Biaya bahan baku

2. Upah tenaga kerja

langsung

3. Overhead pabrik

Analisis

Regresi

Linear

Berganda

1. Biaya bahan baku

berpengaruh negatif

dan signifikan

terhadap laba

2. Upah tenaga kerja

berpengaruh negatif

tidak signifikan

terhadap laba

3. Overhead pabrik

berpengaruh negatif

tidak signifikan

terhadap laba

5 Komara, et.al

(2012)

Pengaruh Biaya

Kualitas Terhadap

Laba Bersih

Perusahaan (Studi

Kasus Pada PT.

Pindad (Persero)

Dependen:

Laba Bersih

Independen:

Biaya Kualitas

Analisis

Regresi

Linier

Sederhana

Biaya Kualitas

berpengaruh signifikan

terhadap laba bersih

perusahaan

6 Muktiadji dan

Somantri (2009)

Analisis Pengaruh

Biaya Produksi

Dalam

Meningkatkan

Kemampulabaan

Perusahaan Studi

Kasus di PT. HM

Sampoerna, Tbk

Dependen:

Laba (GPM)

Independen:

1. Biaya Produksi

2. HPP

Analisis

Tren

Biaya Produksi melalui

Harga Pokok Produksi

berpengaruh signifikan

terhadap kemampulabaan

peusahaan (GPM)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 38: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

27

2.5 Kerangka Konseptual

Mulyadi (2005:11) mengemukakan bahwa biaya produksi merupakan suatu

sumber ekonomi yang dikorbankan untuk menghasilkan keluaran, nilai keluaran

diharapkan lebih besar dari pada masukan yang dikorbankan untuk menghasilkan

keluaran tersebut sehingga kegiatan organisasi dapat menghasilkan laba atau sisa

hasil usaha. Berdasarkan teori tersebut, menunjukkan bahwa biaya produksi

mempunyai pengaruh terhadap laba. Hal ini karena semakin besar biaya produksi

yang dikeluarkan, maka semakin besar volume produksi yang dihasilkan sehingga

volume produksi yang tinggi dapat meningkatkan laba.

Dalam penelitian ini, biaya produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga

kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Sebagaimana dikemukakan oleh Mulyadi

(2007:14), yang menyatakan bahwa biaya produksi adalah biaya-biaya yang terjadi

untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi yang siap dijual. Biaya produksi

terdiri dari biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead

pabrik.

Halim dan Supomo, (2009:49) menyatakan bahwa beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi laba diantaranya adalah biaya. Biaya yang timbul dari perolehan atau

mengolah suatu produk atau jasa akan mempengaruhi harga jual produk yang

bersangkutan. Selanjutnya menurut Carter (2009:129) menyatakan bahwa tingkat

laba yang diperoleh perusahaan dapat ditentukan oleh volume produksi yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 39: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

28

dihasilkan, semakin banyak volume produksi yang dicapai maka semakin tinggi pula

biaya produksi. Semakin banyak volume produksi yang dicapai maka semakin tinggi

pula laba yang diperoleh. Artinya jika biaya produksi tinggi dan diiringi dengan

meningkatnya volume produksi maka akan berdampak pada meningkatnya laba

sebaliknya jika biaya produksi tinggi namun tidak diiringi dengan peningkatan

volume produksi maka akan merugikan perusahaan.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli tersebut, menjelaskan bahwa biaya

produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya

overhead dapat mempengaruhi laba, dimana ketika biaya produksi ditingkatkan maka

akan menambah volume produksi yang nantinya akan mempengaruhi tingkat laba

yang diperoleh perusahaan. Dengan kata lain semakin besar biaya produksi yang

dikeluarkan maka jumlah produksi yang dihasilkan juga akan semakin besar yang

pada nantinya meningkatkan potensi pendapatan perusahaan. Sebaliknya, biaya

produksi yang meningkat namun tidak diimbangi dengan peningkatan pendapatan

justru akan menekan laba yang bisa diperoleh perusahaan atau bahkan akan

mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 40: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

29

Berdasarkan uraian tersebut, maka kerangka konseptual penelitian ini

digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1

Kerangka Konseptual

2.6 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2013:93) hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian

biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Berdasarkan kerangka

konseptual, maka hipotesis penelitian ini adalah Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga

Kerja Langsung, dan Biaya Overhead Pabrik berpengaruh terhadap Laba Pabrik

Kelapa Sawit Sei Silau PT. Perkebunan Nusantara III.

Biaya Bahan Baku

(X1)

Biaya Tenaga

Kerja Lansung

(X2)

Biaya Overhead

(X3)

Laba Perusahaan

(Y)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 41: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

30

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif kausal, yaitu penelitian yang

bertujuan untuk mengetahui hubungan atau pengaruh dua variabel atau lebih

(Ginting, dan Situmorang, 2008:57). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh variabel bebas, yaitu, Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja Langsung,

dan Biaya Overhead Pabrik terhadap variabel dependen yaitu laba Pabrik Kepala

Sawit Sei Silau PTPN III .

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pabrik Kelapa Sawit Sei Silau PTPN III Desa

Perkebunan PKS Sei Silau Kec. Buntu Pane Kab. Asahan Sumatera Utara melalui

laporan manajemen dan laporan laba rugi setiap bulannya selama periode 2012-2015.

Penelitian ini akan dilakukan dari bulan Desember 2016 sampai dengan Januari 2017.

3.3 Batasan Operasional

Batasan Operasional pada penelitian ini dibatasi pada Biaya Produksi yang

terdiri dari Biaya Bahan Baku (BBB), Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL), Biaya

Overhead Pabrik (BOP) dan Laba Kotor PKS Sei Silau PTPN III dari tahun 2012

sampai dengan tahun 2015.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 42: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

31

3.4 Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Independen (Variabel Bebas)

Variabel independen dalam penelitian ini adalah Biaya bahan baku, Biaya

Tenaga Kerja Langsung, dan Biaya Overhead.

a. Biaya Bahan Baku merupakan biaya bahan baku perbulan untuk memproduksi

bahan baku Tandan Buah Segar (TBS) menjadi minyak sawit dan inti sawit

dalam volume tertentu yang dihitung secara bulanan pada Pabrik Kelapa Sawit

Sei Silau.

b. Biaya Tenaga Kerja Langsung merupakan biaya tenaga kerja langsung perbulan

yang dipakai untuk membiayai tenaga kerja yang bertugas mengolah bahan baku

menjadi minyak sawit dan inti sawit berupa upah karyawan bagian bengkel,

bagian instalasi air, tukang kayu, boiler, turbin, genset, mesin rumput, dan upah

karyawan bagian laboratorium yang dihitung secara bulanan pada Pabrik Kelapa

Sawit Sei Silau.

c. Biaya Overhead Pabrik merupakan biaya overhead pabrik bulanan yang dipakai

yang tidak termasuk sebagai biaya bahan baku langsung maupun sebagai biaya

tenaga kerja langsung namun terkait dengan pengolahan bahan baku menjadi

minyak sawit dan inti sawit berupa gaji dan tunjangan karyawan pimpinan,

karyawan pelaksana, pengangkutan dan penginapan dalam kebun, pemeliharaan

bangunan, mesin, jalan, perlengkapan, pajak, asuransi, keamanan, dan

penerangan yang dihitung secara bulanan pada Pabrik Kelapa Sawit Sei Silau.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 43: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

32

2. Variabel Dependen (Variabel Terikat)

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah laba kotor pabrik. Laba

merupakan keuntungan yang diperoleh setiap bulannya pada Pabrik Kelapa Sawit

Sei Silau.

Lebih jelas definisi operasionalisasi variabel dapat dilihat pada Tabel 3.1

berikut:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Varibel

Variabel Definisi Operasional Parameter

Skala

Ukur

Biaya Bahan

Baku

(X1)

Biaya Bahan Baku merupakan biaya

bahan baku perbulan untuk

memproduksi Tandan Buah Segar

(TBS) menjadi minyak sawit dan inti

sawit.

Biaya bahan baku

yang setiap bulan

untuk memproduksi

minyak sawit dan

inti sawit

Rasio

Biaya Tenaga

Kerja Langsung

(X2)

Biaya Tenaga Kerja Langsung

merupakan biaya yang membiayai

tenaga kerja yang bertugas secara

langsung dalam mengolah bahan baku

menjadi minyak sawit dan inti sawit.

Gaji dan Upah

perbulan

Rasio

Biaya Overhead

(X3)

Biaya Overhead Pabrik merupakan

biaya overhead pabrik bulanan yang

tidak termasuk sebagai biaya bahan

baku langsung maupun sebagai biaya

tenaga kerja langsung namun terkait

dengan pengolahan bahan baku

menjadi minyak sawit dan inti sawit.

Biaya-biaya yang

timbul setiap

bulannya dalam

proses produksi

diluar biaya tenaga

kerja langsung dan

biaya bahan baku

langsung.

Rasio

Laba PKS

(Y)

Laba merupakan keuntungan yang

diperoleh setiap bulannya pada Pabrik

Kelapa Sawit Sei Silau.

Laba Kotor PKS

Sei Silau per bulan

Rasio

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 44: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

33

3.5 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. Menurut Sugiyono (2012:13),

menyatakan bahwa objek penelitian adalah adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan

data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid, dan

reliable tentang suatu hal (variabel tertentu).

Objek penelitian pada penelitian ini adalah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Sei

Silau PTPN III dengan menggunakan data perbulannya selama periode 2012-2015

dengan jumlah observasi data adalah sebanyak 48 observasi (12 bulan x 4 tahun).

3.6 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data yang berasal

dari data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan

dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai

instansi lain. Data ini bisa diperoleh dari laporan keuangan perusahaan, jurnal dan

buku-buku referensi.

3.7 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan studi dokumentasi

yaitu pengumpulan data melalui informasi dari tulisan ilmiah, jurnal, artikel ataupun

internet yang memiliki relevansi dengan objek penelitian yang nantinya data tersebut

digunakan sebagai acuan dan bahan pertimbangan terhadap apa yang ada di lapangan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 45: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

34

3.8 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

statistik deskriptif dan analisis regresi linear berganda.

3.8.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara

mengumpulkan, mengklasifikasikan dan menginterpretasikan data yang telah

terkumpul meliputi nilai maksimum, nilai minumum, nilai rata-rata, dan standar

deviasi.

3.8.2 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara

beberapa variabel bebas (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya

overhead pabrik) terhadap variabel terikat (laba). Analisis regresi linier berganda

pada penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

Y = α + b1X1 + b2X2 + b3 X3 + e

Keterangan:

Y = Laba

α = Konstanta

b1,b2,b3, = Koefisien regresi variabel bebas

X1 = Biaya Bahan Baku (BBB)

X2 = Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL)

X3 = Biaya Overhead Pabrik (BOP)

e = error of term

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 46: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

35

3.9 Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui kelayakan dari model

analisis data yang digunakan. Uji asumsi klasik adalah pernyataan statistik yang

harus dipenuhi pada analisis regresi linear berganda. Uji asumsi klasik yang

digunakan dalam penelitian ini terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji

heteroskedastisitas dan uji autokorelasi.

1. Uji Normalitas

Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Data yang baik adalah data

yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak

menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Uji ini dilakukan melalui analisis grafik dan

analisis statistik (Kolmogorv-Smirnov). Dasar pengambilan keputusan dengan

analisis grafik:

a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal

maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah

garisdiagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi

normal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Kriteria pengujian menggunakan uji non-parametrik Kolmogorv-Smirnov:

a. Jika angka signifikan uji Kolmogorv-Smirnov> 0,05 maka data dinyatakan

normal

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 47: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

36

b. Jika angka signifikansi Kolmogorv-Smirnov< 0,05 maka data tidak

mempunyai distribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi berganda

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya

tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel-variabel saling berkorelasi

maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel

bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel adalah nol. Untuk mendeteksi ada

tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi dapat dilihat dari besaran Variance

Inflation Factor (VIF) dengan pedoman sebagai berikut:

a. Jika Variance Inflation Factor (VIF) > 10 maka artinya terdapat persoalan

multikolinearitas diantara variabel bebas.

b. Jika Variance Inflation Factor (VIF) < 10 maka artinya tidak terdapat

persoalan multikolinearitas diantara variabel bebas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lainnya.

Jika varians sama dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada

homoskedastisitas. Sedangkan jika varians tidak sama dikatakan terjadi

heteroskedastisitas. Cara mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah

dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 48: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

37

ZPRED dengan residualnya SRESID. Pengambilan keputusan ada tidaknya

heteroskedastisitas adalah sebagai berikut:

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu

yang teratur maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas.

4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi terjadi apabila terdapat penyimpangan terhadap suatu

observasi oleh penyimpangan yang lain atau terjadi korelasi diantara observasi

menurut waktu dan tempat. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dalam satu

model regresi digunakan model D-W (Durbin-Watson) dengan kriteria jika nilai D-W

> 1 dan < 3 maka tidak ada autokorelasi.

3.10 Pengujian Hipotesis

Setelah mendapatkan paramater estimasi yang dianggap sesuai maka langkah

selanjutnya adalah melakukan pengujian terhadap parameter estimasi tersebut.

Pengujian dilakukan untuk menentukan baik tidaknya sebuah model yang telah

dipilih.

3.10.1 Uji Serempak (Uji F)

Pengujian secara serempak (Uji F) dilakukan untuk mengetahui pengaruh

suatu variabel independen (biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan baku, dan biaya

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 49: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

38

overhead pabrik) secara serempak terhadap variabel dependen (laba)

Bentuk pengujian secara serempak adalah sebagai berikut:

a. H0:b1= b2= b3= 0, artinya secara serempak Biaya Bahan Baku, Biaya

Tenaga Kerja Langsung, dan Biaya Overhead Pabrik berpengaruh tidak

signifikan terhadap laba Pabrik Kelapa Sawit Sei Silau PTPN III

b. H0:b1≠ b2≠ b3≠ 0, artinya secara serempak Biaya Bahan Baku, Biaya

Tenaga Kerja Langsung, dan Biaya Overhead Pabrik berpengaruh

signifikan terhadap laba Pabrik Kelapa Sawit Sei Silau PTPN III

Dengan menggunakan tingkat signifikan (α) 5%, jika nilai sig.F > 0,05 maka

H0 diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersama sama dari

variabel bebas (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead

pabrik) terhadap variabel terikat (laba). Sebaliknya, jika nilai sig. F < 0,05 maka Ha

diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari variabel bebas

(biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik) terhadap

variabel terikat (laba). Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan

membandingkan nilai Fhitung dan nilai Ftabel. Dimana kriteria sebagai berikut:

a. H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5%

b. Ha diterima jika Fhitung > Ftabel pada α = 5%

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 50: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

39

3.10.2 Uji Parsial ( Uji t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara

parsial terhadap variabel terikat. Bentuk pengujian secara parsial (Uji t) adalah

sebagai berikut:

a. Biaya Bahan Baku (X1)

H0 :b1 = 0, artinya Biaya Bahan Baku berpengaruh tidak signifikan terhadap

Laba pada Pakbrik Kelapa Sawit Sei Silau PTPN III Tahun 2012-

2015.

Ha :b1 ≠ 0, artinya Biaya Bahan Baku berpengaruh signifikan terhadap Laba

pada Pakbrik Kelapa Sawit Sei Silau PTPN III Tahun 2012-2015.

b. Biaya Tenaga Kerja Langsung (X2)

H0 :b2 = 0, artinya Biaya Tenaga Kerja Langsung berpengaruh tidak signifikan

terhadap Laba pada Pabrik Kelapa Sawit Sei Silau PTPN III Tahun

2012-2015.

Ha :b2 ≠ 0, artinya Biaya Tenaga Kerja Langsung berpengaruh signifikan

terhadap Laba pada Pakbrik Kelapa Sawit Sei Silau PTPN III

Tahun 2012-2015.

c. Biaya Overhead Pabrik (X3)

H0 :b3 = 0, artinya Biaya Overhead Pabrik berpengaruh tidak signifikan

terhadap Laba pada Pakbrik Kelapa Sawit Sei Silau PTPN III

Tahun 2012-2015.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 51: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

40

Ha :b3 ≠ 0, artinya Biaya Overhead Pabrik berpengaruh signifikan terhadap

Laba pada Pakbrik Kelapa Sawit Sei Silau PTPN III Tahun 2012-

2015.

Kriteria pengambilan keputusan yaitu:

1. H0 diterima jika -thitung > -ttabel atau thitung < ttabel pada α = 5%.

2. Ha diterima jika -thitung < -ttabel atau thitung > ttabel pada α = 5%.

3.10.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi

adalah antara 0 dan satu. Nilai koefisien determinasi kecil, berarti kemampuan

variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat

terbatas. Nilai koefisien determinasi mendekati satu, berarti kemampuan variabel-

variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel dependen.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 52: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

41

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1 Profil Singkat Pabrik Kelapa Sawit Sei Silau Kabupaten Asahan

Pabrik Kelapa Sawit Sei Silau (PKS Sei Silau) terletak di Desa Perkebunan

Sei Silau Kecamatan Buntu Pane, Kabupaten Asahan Sumatera Utara. Jarak tempuh

PKS Sei Silau ke Medan ± 160 km dan dari PKS Sei Silau ke Kisaran ± 18 Km.

Pabrik Kelapa Sawit Sei Silau dibangun dalam 3 (tiga) tahap. Pada tahap pertama,

dibangun tahun 1976 sampai dengan tahun 1978 dengan kapasitas Pabrik 30 ton

TBS/jam. Tahap kedua, pada tahun 1981 dilakukan peningkatan kapasitas dari 30 ton

TBS/jam menjadi 45 ton TBS/jam. Selanjutnya pada tahap ketiga di tahun 1986

dilakukan peningkatan kapasitas dari 45 ton TBS/jam menjadi 60 ton TBS/jam.

Kegiatan usaha PKS Sei Silau (PSSIL) yaitu mengolah bahan

baku TBS (Tandan Buah segar) menjadi menjadi Minyak Sawit dan Inti sawit.

Minyak Sawit yang dihasilkan dijual untuk lokal/dalam negeri (± 60 % ) dan untukdi

eksport (± 40 % ), melalui Pelabuhan Belawan, Sedangkan Produksi Inti Sawit

diolahkan sendiri oleh PTPN 3 PKSMK Sei Mangke.

4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi perusahaan menunjukkan kerangka dan susunan

perwujudan pola-pola tata hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 53: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

42

atau posisi-posisi maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas,

wewenang dan tanggung jawab yang berada dalam suatu organisasi.

Bentuk struktur organisasi yang digunakan pada PT. Perkebunan Nusantara

III Pabrik Kelapa Sawit Sei Silau adalah hubungan organisasi Lini yang merupakan

struktur organisasi dimana atasan mempunyai karyawan yang dapat membantu

menjalankan tugas sesuai dengan wewenangnya masing-masing. seperti yang

ditunjukkan pada Gambar 4.1. Dalam hal ini pimpinan puncak dipegang oleh seorang

manajer dan dalam pelaksanaan tugas-tugasnya dibantu oleh beberapa asisten kepala

bidang yang didalamnya terdapat batasan-batasan pertanggungjawaban dari setiap

bidang pekerjaan.

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Sumber: PKS Sei Silau PT. Perkebunan Nusantara III

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 54: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

43

4.1.3 Jumlah Tenaga Kerja

Jumlah tenaga kerja pabrik kelapa sawit Sei SilauTahun 2017 adalah 185 orang

yang terdiri dari 8 orang tenaga kerja karyawan pimpinan dan 177 orang tenaga kerja

untuk karyawan pelaksana yang dapat di uraikan sebagai berikut :

1. Tenaga kerja karyawan pimpinan PKS Sei Silau 2017 berjumlah 8 orang yang

terdiri dari :

1. Manajer : 1 Orang

2. Maskep : 1 Orang

3. Asisten Tata Usaha : 1 Orang

4. Asisten laboratorium : 1 Orang

5. Asisten Teknik : 1 Orang

6. AsistenPengolahan : 3 Orang

2. Tenaga kerja karyawan pelaksana PKS Sei Silau 2017 berjumlah 177 orang yang

terdiri dari :

1. Bhg.ATU/APK : 19 Orang

2. Bhg.Produksi : 7 Orang

3. Bhg.Pengolahan : 78 Orang

4. Bhg.Tehnik/Dinas sipil : 38 Orang

5. Bhg.Laboratorium/Sortasi : 25 Orang

6. Bhg.Hansip : 14 Orang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 55: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

44

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif

Hasil analisis statistik deskriptif variabel penelitian dapat dilihat pada Tabel

4.1 berikut:

Tabel 4.1

Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

BBB 48 13637652436 35553604596 24762116149,54 5383429685,010

BTKL 48 647794863 1156271686 784105178,35 101034434,596

BOP 48 157436896 853117973 252734604,40 106319575,520

LABA 48 -918566254 4136294941 1282008914,77 1267349848,495

Valid N (listwise) 48

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah Gambar)

Berdasarkan Tabel 4.1 terlihat bahwa jumlah observasi data setiap variabel

penelitian sebanyak 48 observasi. Biaya Bahan Baku (BBB) minimum sebesar Rp.

13.637.652.436 terjadi pada bulan Februari tahun 2015 dan nilai maksimum sebesar

Rp. 35.553.604.596 pada bulan Maret tahun 2014 dengan nilai rata-rata (mean)

sebesar Rp. 24.762.116.149,54 serta nilai standar deviasi sebesar Rp.

5.383.429.685,010.

Biaya Tenaga Kerja Langsung (BKTL) minimum sebesar Rp. 647.794.863

pada bulan September tahun 2013 dan biaya maksimum sebesar Rp. 1.156.271.686

pada bulan Oktober tahun 2013 dengan nilai rata-rata sebesar Rp. 784.105.178,35

serta nilai standar deviasi sebesar Rp. 101.034.434,596.

Biaya Overhead Pabrik minimum sebesar Rp. 157.436.896 pada bulan

November tahun 2014 dan biaya overhead pabrik tertinggi sebesar Rp. 853.117.973

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 56: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

45

pada bulan Juli tahun 2012 dengan nilai rata-rata sebesar Rp. 252.734.604,40 serta

nilai standar deviasi sebesar Rp. 106.319.575,520.

Selanjutnya, laba terendah sebesar –Rp. 918.566.254 pada bulan Januari tahun

2013 dan laba tertinggi sebesar Rp. 4.136.294.941 pada bulan Desember tahun 2012.

Nilai rata-rata (mean) sebesar Rp. 1.282.008.914,77 dengan nilai standar deviasi

sebesar Rp. 1.267.349.848,49.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

4.2.2.1 Uji Normalitas

a. Histogram

Hasil Uji Normalitas dengan pendekatan Histogram dapat dilihat pada

Gambar 4.2 berikut:

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)

Gambar 4.2

Histogram

Uji Normalitas Data dengan pendekatan histogram pada Gambar 4.2

menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan telah berdistribusi normal, hal ini

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 57: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

46

dapat dilihat dari garis histogram tidak menceng ke kiri atau ke kanan, sehingga

penyebaran datanya telah berdistribusi secara normal.

b. Normal Probability Plot

Hasil Uji Normalitas dengan pendekatan Normal Probability Plot dapat dilihat

pada Gambar 4.3 berikut:

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)

Gambar 4.3

Normal Probality Plot

Berdasarkan hasil Uji Normalitas dengan pendekatan grafik Normal

Probability Plot, dapat diketahui bahwa data memiliki distribusi atau penyebaran

yang normal, hal ini dapat dilihat dari penyebaran titik berada disekitar sumbu

diagonal dari grafik.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 58: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

47

c. Uji Kolmogorov Smirnov

Hasil Uji Normalitas dengan pendekatan statistik Kolmogorov-Smirnov dapat

dilihat pada Tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.2

Uji Kolmogorov-Smirnov

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Dari Tabel 4.2 terlihat bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah sebesar

0,417 > 0,05. Dengan demikian berdasarkan kriteria pengujian data telah berdistribusi

secara normal.

4.2.2.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heterokedastisitas digunakan untuk melihat variasi sebaran data apakah

homoskedastisitas atau hereroskedastisitas. Varian sebaran data yang baik adalah

terbebas dari heteroskedastisitas. Pendekatan dilakukan melalui pendekatan grafik

dan pendekatan statistik Glejser.

a. Scatter Plot

Untuk melihat ada tidaknya Heterokedastisitas pada model yang digunakan,

dilakukan dengan Uji Heterokedastisitas (Scatter Plot). Berikut hasil Uji

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 59: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

48

Heterokedastisitas dengan Scatter Plot. Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan

pendekatan Scatterl Plot dapat dilihat pada Gambar 4.4 berikut:

Gambar 4.4

Scatter Plot

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)

Berdasarkan Hasil Uji Heteroskedastisitas pada Gambar 4.4 diketahui bahwa

titik-titik penyebaran pada Scatter Plot tidak menunjukkan pola tertentu dan

penyebarannya acak berada di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, sehingga

model regresi yang digunakan tidak mengalami Heterokedastisitas.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 60: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

49

b. Uji Glejser

Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan pendekatan statistik Glejser dapat dilihat

pada Tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.3

Uji Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -634384221,379 940210663,444 -,675 ,503

BBB ,036 ,020 ,260 1,787 ,081

BTKL ,597 1,065 ,082 ,560 ,578

BOP ,363 1,008 ,052 ,360 ,721

a. Dependent Variable: Abs_Res

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)

Pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa tingkat signifikansi variabel Biaya Bahan

Baku (X1) sebesar 0,081 > 0,05, tingkat signifikansi variabel Biaya Tenaga Kerja

Langsung (X2) sebesar 0,578 > 0,05, dan tingkat signifikansi Biaya Overhead Pabrik

(X3) sebesar 0,721 > 0,05. Dengan demikian terlihat bahwa tidak satupun variabel

independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen

Absolut_Residual (Abs_Res). Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya diatas

tingkat kepercayaan 5%. Dengan demikian disimpulkan bahwa model regresi tidak

mengarah adanya heteroskedastisitas.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 61: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

50

4.2.2.3 Uji Multikoliniearitas

Uji Multikolonearitas pada penelitian ini digunakan untuk melihat ada

tidaknya gejala multikolonearitas antar variabel independen. Pada Tabel 4.4 berikut

dapat dilihat hasil Uji Multikolonearitas dengan melihat nilai Tolerance dan nilai

VIF. Hasil Uji Multikoliniearitas dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4

Uji Multikoliniearitas Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) -3028390170,454 1464683080,890

-2,068 ,045

BBB ,074 ,031 ,316 2,388 ,021 ,984 1,017

BTKL 2,021 1,659 ,161 1,218 ,230 ,983 1,018

BOP 3,506 1,570 ,294 2,233 ,031 ,990 1,010

a. Dependent Variable: LABA

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)

Pada Tabel 4.4 disimpulkan bahwa pada model regresi yang digunakan tidak

terlihat adalanya gejala multikolonearitas antar variabel indevenden. Hal ini dapat

diketahui dari nilai tolerance dan nilai VIF, hasil perhitungan menunjukkan bahwa

variabel Biaya Bahan Baku (X1) memiliki nilai tolerance sebesar 0,984 > 0,1 dan

nilai VIF sebesar 1,017 < 10, variabel Biaya Tenaga Kerja Langsung (X2) memiliki

nilai tolerance sebesar 0,983 dengan nilai VIF sebesar 1,018, dan variabel Biaya

Overhead Pabrik (X3) memiliki nilai tolerance sebesar 0,900 dengan nilai VIF

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 62: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

51

sebesar 1,010. Dengan demikian, sesuai denan kriteria pengujian, jika nilai tolerance

> 0,1 dan nilai VIF < 10 maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas antar

variabel independen.

4.2.2.4 Uji Autokorelasi

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi, dapat digunakan uji nilai

statistik Durbin Watson (DW). Hasil Uji Autokorelasi dapat dilihat pada Tabel 4.6

berikut:

Tabel 4.5

Uji Autokorelasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 ,494a ,244 ,192 1139092129,221 1,412

a. Predictors: (Constant), BOP, BBB, BTKL

b. Dependent Variable: LABA

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel 4.5 terlihat bahwa nilai Durbin-Watson Statistik sebesar

1,412 > 1 dan < 3. Dengan demikian berdasarkan kriteria pengujian maka dapat

disimpulkan tidak terjadi autokorelasi sehingga asumsi non-autokorelasi telah

terpenuhi.

4.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis Regresi Linear Berganda bertujuan untuk mengetahui pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini Analisis

Regresi Linear Berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel Biaya

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 63: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

52

Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja Langsung, dan Biaya Overhead Pabrik secara

simultan maupun parsial terhadap Laba Pabrik. Pada Tabel 4.6 berikut dapat dilihat

hasil perhitungan koefisen regresi linear berganda masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen.

Tabel 4.6

Koefisien Regresi Linier Berganda Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) -3028390170,454 1464683080,890

-2,068 ,045

BBB ,074 ,031 ,316 2,388 ,021 ,984 1,017

BTKL 2,021 1,659 ,161 1,218 ,230 ,983 1,018

BOP 3,506 1,570 ,294 2,233 ,031 ,990 1,010

a. Dependent Variable: LABA

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel 4.6 Koefisien Regresi Linier Berganda, diperoleh

persamaan sebagai berikut:

Laba= -3.028.390.170,454 + 0,074 BBB + 2,021BTKL + 3,506 BOP

Berdasarkan persamaan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Nilai konstanta sebesar -3.028.390.170,454. Artinya, jika variabel biaya

produksi (biaya bahan baku, biaya tenaga keja langsung, dan biaya overhead

pabrik)=0 maka laba Pabrik Kelapa Sawit Sei Silau periode 2012-2015 akan

menurun sebesar Rp. -3.028.390.170,454.

2. Nilai koefisien regresi variabel Biaya Bahan Baku (BBB) bernilai positif sebesar

0,074. Artinya, jika Biaya Bahan Baku meningkat sebesar Rp. 1, maka laba

pabrik kelapa sawit akan meningkat sebesar Rp. 0,074.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 64: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

53

3. Nilai koefisien regresi variabel Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL) bernilai

positif sebesar 2,021. Artinya jika biaya overhead pabrik meningkat sebesar Rp.

1 maka laba akan meningkat sebesar Rp. 2.021.

4. Nilai koefisien regresi variabel Biaya Overhead Pabrik (BOP) bernilai positif

sebesar 3,506. Artinya jika biaya overhead pabrik meningkat sebesar Rp. 1

maka laba akan meningkat sebesar Rp. 3,506.

4.2.4 Pengujian Hipotesis

4.2.4.1 Uji Serempak (Uji F)

Uji signifikansi Serempak (Uji F) bertujuan untuk mengetahui pengaruh

variabel independen (Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja Langsung, dan Biaya

Overhead Pabrik) secara bersama-sama terhadap variabel laba. Hasil Uji serempak

(Uji F) dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut:

Tabel 4.7

Uji Serempak (Uji F) ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 18398896338968248000,000 3 6132965446322749400,000 4,727 ,006b

Residual 57091358669558430000,000 44 1297530878853600770,000

Total 75490255008526680000,000 47

a. Dependent Variable: LABA

b. Predictors: (Constant), BOP, BBB, BTKL

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel 4.7 terlihat bahwa nilai Fhitung adalah sebesar 4,727 >

Ftabel (2,821) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,006 < 0,05. Dengan demikian,

maka Ha diterima atau H0 ditolak. Artinya, Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja

Langsung, dan Biaya Overhead Pabrik secara bersama-sama berpengaruh positif

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 65: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

54

signifikan terhadap Laba Pabrik Kelapa Sawit Sei Silau Kabupaten Asahan periode

2012-2015.

4.2.4.2 Uji Parsial (Uji t)

Uji Signifikansi Parsial (Uji t) bertujuan untuk mengetahui pengaruh masing-

masing variabel independen secara parsial atau individual terhadap variabel

dependen. Hasil Uji Parsial (Uji t) dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut:

Tabel 4.8

Uji Parsial Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -3028390170,454 1464683080,890 -2,068 ,045

BBB ,074 ,031 ,316 2,388 ,021

BTKL 2,021 1,659 ,161 1,218 ,230

BOP 3,506 1,570 ,294 2,233 ,031

a. Dependent Variable: LABA

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel 4.8 hasil Uji Parsial (Uji t) dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1. Biaya Bahan Baku (X1) memiliki nilai thitung sebesar 2,388 > ttabel (2,016) dengan

tingkat signifikansi sebesar 0,021 < 0,05. Dengan demikian, maka Ha diterima

atau H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa Biaya Bahan Baku berpengaruh

positif signifikan terhadap Laba Pabrik Kelapa Sawit Sei Silau Kabupaten

Asahan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 66: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

55

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung (X2) memiliki nilai thitung sebesar 1,218 < ttabel

(2,016) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,230 > 0,05. Dengan demikian,

maka H0 diterima atau Ha ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa Biaya Tenaga

Kerja Langsung berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Laba Pabrik

Kelapa Sawit Sei Silau Kabupaten Asahan periode 2012-2015.

3. Biaya Overhead Pabrik (X3) memiliki nilai thitung sebesar 2,233 > ttabel (2,016)

dengan tingkat signifikansi sebesar 0,031 < 0,05. Dengan demikian, maka Ha

diterima atau H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa Biaya Overhead Pabrik

berpengaruh positif signifikan terhadap Laba Pabrik Kelapa Sawit Sei Silau

Kabupaten Asahan periode 2012-2015.

4.2.4.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui kemampuan

variabel Brand Image dan Price dalam menjelaskan variabel Kepuasan Pengguna.

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut:

Tabel 4.9

Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,494a ,244 ,192 1139092129,221 1,412

a. Predictors: (Constant), BOP, BBB, BTKL

b. Dependent Variable: LABA

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel 4.9 terlihat bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,192.

Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 19,2% laba Pabrik Kelapa Sawit Sei Silau

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 67: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

56

Kabupaten Asahan periode 2012-2015 dapat dijelaskan oleh variabel biaya bahan

baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik sedangkan sisanya

sebesar 80,8% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diikutsertakan pada penelitian

ini lain seperti harga jual, volume produksi, biaya pemasaran, dan biaya administrasi.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Pengaruh Biaya Bahan Baku Terhadap Laba

Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa biaya bahan baku

berpengaruh positif signifikan terhadap laba. Hasil ini dibuktikan dengan nilai

Koefisien regresi sebesar 0,074 dan tingkat signifikan sebesar 0,021 < 0,05 yang

berarti menunjukkan pengaruh positif signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa

peningkatan yang terjadi pada biaya bahan baku menyebabkan meningkatnya laba

Pabrik Kelapa Sawit Sei Silau Kabupaten Asahan periode 2012-2015.

Nilai positif menunjukkan bahwa semakin tinggi Biaya Bahan Baku (BBB)

pabrik maka semakin tinggi pula laba yang dimiliki perusahaan. Pengaruh yang

signifikan berarti bahwa variabel Biaya Bahan Baku (BBB) berpengaruh nyata

terhadap laba Pabrik Kelapa Sawit Sei Silau.

Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa tingkat laba

yang diperoleh perusahaan dapat ditentukan oleh volume produksi yang dihasilkan,

semakin banyak volume produksi yang dicapai maka semakin tinggi pula biaya

produksi. Semakin banyak volume produksi yang dicapai maka semakin tinggi pula

laba yang diperoleh (Carter,2009:129). Artinya jika biaya produksi tinggi dan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 68: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

57

diiringi dengan meningkatnya volume produksi maka akan berdampak pada

meningkatnya laba.

Biaya Bahan Baku (BBB) berpengaruh positif signifikan terhadap laba Pabrik

Kelapa Sawit Sei Silau Kabupaten Asahan periode 2012-2015. Hal ini karena setiap

peningkatan yang terjadi pada biaya bahan baku seiring dengan meningkatnya

volume produksi sehingga semakin tinggi volume produksi semakin banyak

penjualan yang dicapai yang akhirnya akan menghasilkan laba.

Secara umum, pergerakan biaya bahan baku searah dengan pergerakan yang

terjadi pada laba pabrik. Kondisi ini mencerminkan kegiatan produksi yang optimal

sehingga volume produksi meningkat. Semakin besar volume produksi yang dicapai

semakin besar potensi laba yang akan diperoleh Pabrik Kelapa Sawit Sei Silau.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rustami,

et.al (2014) yang menyatakan bahwa biaya produksi berpengaruh signifikan terhadap

laba perusahaan. Namun penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Sayyida (2014) yang menyatakan bahwa biaya bahan baku

berpengaruh negatif signifikan terhadap laba.

4.3.2 Pengaruh Biaya Tenaga Kerja Langsung Terhadap Laba

Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa biaya tenaga kerja

langsung berpengaruh positif tidak signifikan terhadap laba. Hasil ini dibuktikan

dengan nilai Koefisien regresi sebesar 2,021 dan tingkat signifikan sebesar 0,230 <

0,05 yang berarti menunjukkan pengaruh positif tidak signifikan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 69: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

58

Nilai positif tidak signifikan ini berarti bahwa biaya tenaga kerja langung

(BTKL) tidak berpengaruh nyata terhadap laba Pabrik Kelapa Sawit Sei Silau. Tidak

signifikannya pengaruh dari variabel biaya tenaga kerja langsung (BTKL) terhadap

laba Pabrik Kelapa Sawit Sei Silau disebabkan oleh terjadinya peningkatan pada

biaya tenaga kerja langsung yang tidak selalu diiringi dengan meningkatnya volume

produksi namun biaya pengerjaannya dan waktu pengerjaan yang mengalami

peningkatan sehingga peningkatan yang terjadi pada biaya tenaga kerja langsung

secara umum tidak menyebabkan laba Pabrik Kelapa Sawit Sei Silau meningkat

secara signifikan.

Hasil penelitian sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa tingkat laba

yang diperoleh perusahaan dapat ditentukan oleh volume produksi yang dihasilkan,

semakin banyak volume produksi yang dicapai maka semakin tinggi pula biaya

produksi. Semakin banyak volume produksi yang dicapai maka semakin tinggi pula

laba yang diperoleh (Carter,2009:129). Artinya jika biaya produksi tinggi dan

diiringi dengan meningkatnya volume produksi maka akan berdampak pada

meningkatnya laba.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Shah,

and Pradhan (2016) dan Oluwagbemiga, et.al (2014) yang menyatakan bahwa biaya

tenaga kerja langsung berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas.

4.3.3 Pengaruh Biaya Overhead Pabrik Terhadap Laba

Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa biaya Overhead pabrik

berpengaruh positif signifikan terhadap laba. Hasil ini dibuktikan dengan nilai

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 70: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

59

Koefisien regresi sebesar 3,506 dan tingkat signifikan sebesar 0,31 < 0,05 yang

berarti menunjukkan pengaruh positif signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa

peningkatan yang terjadi pada biaya overhead pabrik menyebabkan meningkatnya

laba Pabrik Kelapa Sawit Sei Silau Kabupaten Asahan periode 2012-2015.

Nilai positif menunjukkan bahwa semakin tinggi biaya overhead pabrik maka

semakin tinggi pula laba yang dimiliki perusahaan. Pengaruh yang signifikan berarti

bahwa variabel biaya overhead pabrik berpengaruh nyata terhadap laba Pabrik

Kelapa Sawit Sei Silau Kabupaten Asahan periode 2012-2015.

Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa tingkat laba

yang diperoleh perusahaan dapat ditentukan oleh volume produksi yang dihasilkan,

semakin banyak volume produksi yang dicapai maka semakin tinggi pula biaya

produksi. Semakin banyak volume produksi yang dicapai maka semakin tinggi pula

laba yang diperoleh (Carter,2009:129). Artinya jika biaya produksi tinggi dan

diiringi dengan meningkatnya volume produksi maka akan berdampak pada

meningkatnya laba.

Biaya Overhead Pabrik (BOP) berpengaruh positif signifikan terhadap laba

Pabrik Kelapa Sawit Sei Silau periode 2012-2015 karena pergerakan yang terjadi

pada biaya overhead pabrik cenderung searah dengan pergerakan laba. Artinya setiap

peningkatan yang terjadi pada biaya overhead pabrik mencerminkan adanya

peningkatan volume produksi. Selanjutnya, meningkatnya volume produksi

menyebabkan Pabrik Kelapa Sawit Sei Silau mampu menjual lebih banyak minyak

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 71: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

60

sawit dan inti sawit sehingga dari penjualan tersebut akan diperoleh laba yang lebih

besar.

Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Halim

dan Supomo, (2009:49) yang menyatakan bahwa jika biaya produksi meningkat dan

diiringi dengan meningkatnya volume produksi maka harga jual produk bisa ditekan

sehingga perusahaan akan memperoleh keuntungan dari harga jual yang kompetitif.

Selanjutnya hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Muktiadji dan Somantri (2009). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa biaya

produksi termasuk didalamnya biaya overhead pabrik melalui harga pokok produksi

berpengaruh positif signifikan terhadap kemampulabaan (Gross Profit Margin).

Namun penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Oluwagbemiga, et.al (2014) yang menyatakan bahwa biaya overhead pabrik

berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 72: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

61

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Secara serempak Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja Langsung, dan Biaya

Overhead Pabrik berpengaruh positif signifikan terhadap Laba Pabrik Kelapa

Sawit Sei Silau Kabupaten Asahan periode 2012-2015.

2. Secara parsial Biaya Bahan Baku berpengaruh positif signifikan terhadap laba,

Biaya Tenaga Kerja Langsung berpengaruh positif tidak signifikan terhadap laba,

dan Biaya Overhead Pabrik berpengaruh positif signifikan terhadap laba Pabrik

Kelapa Sawit Sei Silau Kabupaten Asahan Periode 2012-2015.

3. Uji Koefisien Determinasi (R2) menunjukkan bahwa 19,2% laba Pabrik Kelapa

Sawit Sei Silau Kabupaten Asahan periode 2012-2015 dapat dijelaskan oleh

Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja Langsung, dan Biaya Overhead Pabrik

sedangkan sisanya sebesar 80,8% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak

diteliti pada penelitian ini.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 73: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

62

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dan pembahasan, diberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Pabrik Kelapa Sawit Sei Silau

Diharapkan agar lebih efisien dalam kegiatan produksi sehingga setiap

peningkatan yang terjadi pada biaya produksi dapat mendorong meningkatnya

laba pabrik khususnya dalam pengalokasian biaya tenaga kerja langsung, karena

peningkatan yang terjadi pada biaya tenaga kerja langsung ternyata tidak

menyebabkan meningkatnya laba secara signifikan sehingga hal ini

mencerminkan masih kurang efisiennya pengalokasian biaya tenaga kerja

langsung dalam meningkatkan laba.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan dapat dijadikan referensi untuk penelitian sejenis dimasa mendatang

serta diharapkan menambah variabel lain yang tidak disertakan pada penelitian

ini seperti harga jual, volume produksi, dan biaya pemasaran dan administrasi

sehingga diperoleh hasil penelitian yang lebih akurat.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 74: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

63

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Bustami, Bastian dan Nurlela, 2010. Akuntansi Biaya, Graha Ilmu, Yogyakarta.

______, 2006. Akuntansi Biaya Tingkat Lanjut: Kajian Teori dan Aplikasi. Graha

Ilmu, Yogyakarta.

Carter, William K. 2009. Akuntansi Biaya, Edisi Keempat belas, Salemba Empat,

Jakarta.

Ginting, Paham, dan Syafrizal Helmi Situmorang, 2008. Filsafat Ilmu dan Metode

Riset. Cetakan Pertama, USU Press, Medan.

Halim, Abdul, 2010. Dasar-dasar Akuntansi Biaya, Edisi Keempat, BPFE,

Yogyakarta.

Halim, Abdul dan Bambang Supomo, 2009. Akuntansi Manajemen, Edisi Pertama,

BPFE, Yogyakarta.

Hanafi, Mamduh M., 2010. Manajemen Keuangan, Edisi Pertama, BPFE,

Yogyakarta.

Hansen dan Mowen, 2004. Manajemen Biaya, Edisi Bahasa Indonesia, Buku Kedua,

Salemba Empat, Jakarta.

Harahap, Sofyan Syafri, 2008. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Raja Grafindo

Persada, Jakarta.

Jumingan, 2006. Analisa Laporan Keuangan, Bumi Aksara, Jakarta.

Kholmi, Masiyal, 2003. Akuntasi Biaya, Edisi Keempat, BPFE, Yogyakarta.

Kieso, Weygandt, dan Warfield, 2008. Akuntansi Intermediate, Edisi Kedua Belas,

Erlangga, Jakarta.

Mulyadi, 2012. Akuntansi Biaya, UPP STIM, YKPN, Yogyakarta.

______, 2007. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Menejemen, Salemba Empat,

Jakarta.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 75: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

64

______, 2005, Akuntansi Biaya, Edisi Kelima, Cetakan Ketujuh, Akademi

Manajemen Perusahaan YKPN, Yogyakarta.

Nafarin, 2007. Penganggaran Perusahaan, Salemba Empat, Jakarta.

Rudianto, 2006. Akuntansi Manajemen, Informasi untuk Pengambilan Keputusan

Manajemen. Gramedia, Jakarta.

Situmorang, Syafrizal Helmi, dan Muslich Lufti, 2014. Analisis Data Untuk Riset

Manajemen dan Bisnis, USU Press, Medan.

Sugiyono, 2013. Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung.

______, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B, Alfabeta, Bandung.

Supriyono, 2011. Akuntansi Biaya, Perencanaan, dan Pengendalian Biaya Serta

Pengambilan Keputusan, BPFE, Yogyakarta.

Suwardjono, 2008. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan, BPFE,

Yogyakarta.

Sukirno, Sadono, 2005. Mikroekonomi Teori Pengantar, PT Raja Grafindo Persada,

Jakarta.

Samuelson, Paul A dan Nordbaus, William D, 1996. Mikroekonomi, Erlangga,

Jakarta.

Jurnal:

Komara, Anton Tirta, Djajun Djuhara, dan Lina Sonia, 2012. “Pengaruh Biaya

Kualitas Terhadap Laba Bersih Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Pindad

(Persero)”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Entrepreneurship, Vol. 6, No. 2,

pp.106-117.

Muktiadji, Nusa dan Samuel Soemantri, 2009. “Analisis Pengaruh Biaya Produksi

Dalam Meningkatkan Kemampulabaan Perusahaan Studi Kasus di PT. HM.

Sampoerna, Tbk.”, Jurnal Ilmiah Kesatuan, Vol. 11, No. 1, pp. 1-8.

Oluwagbemiga, Oyerogba Ezekiel, Olaleye Michael Olugbenga, and Solomon

Adeoluwa Zaccheaus, 2014. “Cost Management Practices And Firms

Performance of Manufacturing Organizations”, Jurnal International Journal

of Economics and Finance, Vol. 6, No. 2, pp. 234-239.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 76: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

65

Rustami, Putu, I Ketut Kirya, dan Wayan Cipta, 2014. “Pengaruh Biaya Produksi,

Biaya Promosi, dan Volume Penjualan Terhadap Laba Pada Perusahaan Kopi

Bubuk Banyuantis”, Jurnal e-Journal Bisma Unipersitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Manajemen, Vol. 2, No. 1.

Sayyida, 2014. “Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Laba Perusahaan”, Jurnal

FERFORMANCE, Vol. IV, No. 1, pp. 1-13.

Shah, Ghanshyam Prasad, and Radhes Shyam Pradham, 2016. “Cost Management

Practices And Firms Performance of Nepal Oil Corporation”, International

Academic Journal of Business Management, Vol. 3, No. 3, pp. 1-8.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 77: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

66

LAMPIRAN 1

Daftar biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik

dan laba Pabrik Kelapa Sawit Sei Silau PTPN III tahun 2012-2015.

Tahun Bulan BBB BTKL BOP LABA

2012

Januari 30,455,046,088 700,966,751 220,927,568 1,135,956,682

Februari 31,383,289,782 666,690,888 298,946,011 1,154,142,972

Maret 34,884,948,592 703,525,410 272,047,000 3,185,412,335

April 28,422,195,130 811,525,049 283,047,681 643,024,715

Mei 30,262,067,028 743,609,374 250,320,965 -92,243,900

Juni 24,564,289,346 805,720,178 336,195,918 231,039,222

Juli 20,893,436,589 772,182,180 853,117,973 2,440,070,850

Agustus 22,086,866,629 729,675,676 429,162,080 1,242,561,957

September 23,906,524,080 855,553,913 409,809,534 2,296,089,049

Oktober 23,584,794,317 787,478,623 273,595,501 3,841,206,265

Nopember 24,561,562,631 698,159,008 268,756,599 4,134,281,819

Desember 23,552,589,653 762,926,732 331,870,984 4,136,294,941

2013

Januari 29,974,769,498 791,696,462 198,792,745 -918,566,254

Februari 27,456,134,748 773,812,748 215,522,834 1,266,571,826

Maret 29,078,681,245 815,615,574 244,446,094 1,904,699,419

April 28,777,672,338 810,299,363 221,311,521 2,370,251,380

Mei 31,315,023,615 983,889,336 376,309,243 3,371,661,812

Juni 27,093,026,461 878,577,351 203,279,715 -101,237,396

Juli 29,465,701,697 897,122,153 276,279,513 1,301,027,148

Agustus 23,064,879,262 713,847,030 232,354,077 615,162,107

September 27,144,732,462 647,794,863 255,755,844 946,882,082

Oktober 27,453,433,800 1,156,271,686 246,382,361 2,953,150,768

Nopember 25,078,905,632 699,086,271 240,412,552 685,476,729

Desember 24,935,857,698 744,498,229 237,695,535 651,087,962

2014

Januari 30,120,266,708 733,790,020 201,763,261 3,138,325,837

Februari 29,229,973,563 687,298,278 205,597,923 1,176,121,735

Maret 35,553,604,596 844,846,754 253,728,117 4,116,121,735

April 29,647,374,058 862,327,917 247,257,160 1,552,824,235

Mei 28,508,075,977 787,108,632 188,787,642 -229,530,743

Juni 28,804,656,380 779,727,493 248,068,540 917,732,320

Juli 21,500,749,906 835,438,771 272,586,536 518,542,044

Agustus 25,604,919,852 752,863,726 230,512,990 566,650,526

September 24,209,214,955 841,083,198 208,338,712 1,127,789,588

Oktober 26,221,665,297 759,523,235 175,882,346 1,259,083,216

Nopember 25,385,980,702 766,934,629 157,436,896 1,358,439,360

Desember 26,520,661,849 799,065,811 208,833,748 651,087,962

2015

Januari 14,546,770,708 684,406,873 180,761,097 -214,215,840

Februari 13,637,652,436 749,645,691 190,505,082 -125,276,824

Maret 17,855,980,853 918,829,248 200,712,995 -118,727,416

April 20,210,972,907 733,274,461 187,611,955 376,839,492

Mei 19,869,204,080 808,421,619 210,498,514 657,587,116

Juni 20,087,656,302 877,313,729 259,072,657 386,731,886

Juli 18,874,557,144 661,935,801 189,192,077 577,523,594

Agustus 17,785,065,650 666,125,795 195,228,021 577,687,099

September 14,150,123,903 708,847,304 193,842,023 577,826,282

Oktober 17,494,031,101 695,183,995 192,797,038 581,352,604

Nopember 16,469,868,947 1,056,810,692 182,548,453 1,964,851,403

Desember 16,896,118,983 675,720,041 173,357,380 747,056,208

1,188,581,575,178 37,637,048,561 12,131,261,011 61,536,427,909

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 78: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

67

LAMPIRAN 2

HASIL OLAH DATA SPSS

1. Uji normalitas

Uji Kolmogorov-Smirnov

Uji histogram

Uji grafik

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 79: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

68

2. Uji Heterokedastisitas

Scaterplot

Uji Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -634384221,379 940210663,444 -,675 ,503

BBB ,036 ,020 ,260 1,787 ,081

BTKL ,597 1,065 ,082 ,560 ,578

BOP ,363 1,008 ,052 ,360 ,721

a. Dependent Variable: Abs_Res

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 80: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

69

3. Uji Auto korelasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 ,494a ,244 ,192 1139092129,221 1,412

a. Predictors: (Constant), BOP, BBB, BTKL

b. Dependent Variable: LABA

4. Uji Multikolinearitas Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) -3028390170,454 1464683080,890

-2,068 ,045

BBB ,074 ,031 ,316 2,388 ,021 ,984 1,017

BTKL 2,021 1,659 ,161 1,218 ,230 ,983 1,018

BOP 3,506 1,570 ,294 2,233 ,031 ,990 1,010

a. Dependent Variable: LABA

5. Uji F ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 18398896338968248000,000 3 6132965446322749400,000 4,727 ,006b

Residual 57091358669558430000,000 44 1297530878853600770,000

Total 75490255008526680000,000 47

a. Dependent Variable: LABA

b. Predictors: (Constant), BOP, BBB, BTKL

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 81: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

70

6. Uji t Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -3028390170,454 1464683080,890 -2,068 ,045

BBB ,074 ,031 ,316 2,388 ,021

BTKL 2,021 1,659 ,161 1,218 ,230

BOP 3,506 1,570 ,294 2,233 ,031

a. Dependent Variable: LABA

7. Koefisien determinasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,494a ,244 ,192 1139092129,221 1,412

a. Predictors: (Constant), BOP, BBB, BTKL

b. Dependent Variable: LABA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 82: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP …

71

LAMPIRAN 3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA