98
SKRIPSI PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH (DPPKAD) PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA WINA WARDANI 105730396412 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2016

SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

SKRIPSI

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARANANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI

PADA DINAS PENDAPATAN PENGELOLAANKEUANGAN DAN ASET DAERAH (DPPKAD)

PEMERINTAH KABUPATENLUWU UTARA

WINA WARDANI

105730396412

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2016

Page 2: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Nama : Wina WardaniJudul Skripsi : Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Kejelasan

Sasaran Anggaran dan Komitmen Organisasi TerhadapKinerja Pegawai pad Dinas DPPKAD Kabupaten LuwuUtara

NIM : 1057 3039 6412Jurusan : AkuntansiFakultas : Ekonomi dan BisnisPerguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar

Menyatakan bahwa skripsi ini telah diperiksa dan diujikan di depan panitia

Penguji Skripsi Strata Satu (S1) pada hari Selasa, 8 November 2016 pada program

Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Makassar.

Makassar, 2016

Menyetujui :Pembimbing I

Dr. H. Andi Rustam, SE, MM.AK., CA.CPAiNBM: 1165156

Pembimbing II

Ismail Rasulong, SE, MMNBM: 903074

Mengetahui,

Dekan Fakultas EkonomiUniversitas Muhammadiyah Makassar

Dr.H. Mahmud Nuhung, MANBM : 497 794

Ketua JurusanAkuntansi

Ismail Badollahi, SE, M. Si. Ak. CANBM :1073428

Page 3: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah di sahkan oleh Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

dengan Surat Keputusan Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar dengan

No. 132 Tahun 2016, 1438 H/2016 M yang di pertahankan di depan penguji pada

hari Sabtu, 12 November 2016 sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar……………….2016

Panitia Ujian:

1. Pengawas Umum

Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE., MM (………………………)(Rektor Unismuh Makassar)

2. Ketua Dr. H. Mahmud Nuhung, S.E, M. A (………………………)(Dekan Fak. Ekonomi & Bisnis)

3. SekretarisDra. H. Sultan Sarda, MM (………………………)(WD I Dekan Fak. Ekonomi & Bisnis)

4.Pengujia) Dr. Andi Rustam, SE., MM. Ak. CA (………………………)

b) Saida Said, SE., MM. Ak. (………………………)

c) Dra. Lilly Ibrahim, M. Si (………………………)

d) Dr. H. Muhram BL, SE., M.SI (………………………)

Page 4: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

iv

MOTTO

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan

Maka apabila kamu telah selesai dari satu urusan,

Kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain

Dan hanya kepada Tuhanlah hendaknya kamu

berharap.

Kupersembahkan karya ini sebagai

tanda baktiku kepada ayahanda

dan ibunda tercinta yang telah

membesarkan, mengasihi,

membiayai, serta do’a yang tiada

henti demi keberhasilanku.

Page 5: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

v

ABSTRAK

Wina Wardani. 2016. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran KejelasanSasaran Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Pengelola KeuanganPada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Asset Daerah PemerintahKabupaten Luwu Utura. Dibimbing oleh Andi Rustam dan Ismail Rasulong.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Partisipasi PenyusunanAnggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran dan Komitmen Organisasi TerhadapPengelola Keuangan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset DaerahPemerintah Kabupaten Luwu Utara

Penelitian menggunakan desain survey dan sumber data berupa data primer,yaitu data yang dikumpulkan melalui kuisioner. Jumlah responden sebanyak 63dengan menggunakan metode Purposive Sampling di mana pengambilan sampeldilakukan dengan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.Responden dalam penelitian yaitu pegawai Dinas Pendapatan PengelolaanKeuangan dan Aset Daerah Pemerintah Kabupaten Luwu Utara. Metode analisisyang digunakan adalah analisis regresi linear berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial Partisipasi PenyusunanAnggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran dan Komitmen Organisasi berpengaruhpositif dan signifikan Terhadap Pengelola Keuangan Dinas PendapatanPengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Pemerintah Kabupaten Luwu Utara.Hasil pengujian secara simultan menunjukkan bahwa variabel PartisipasiPenyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran dan Komitmen Organisasiberpengaruh positif dan signifikan Terhadap Pengelola Keuangan DinasPendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Pemerintah Kabupaten LuwuUtara.

Kata Kunci: Partisipasi Penyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran,Komitmen Organisasi dan Kinerja

Page 6: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh.

Alhamdulillahirabbilalamin, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah

SWT yang telah memberikan kesehatan dan kekuatan sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “(pengaruh partisipasi

penyusunan anggaran,kejelasan sasaran anggaran dan komitmen organisasi

terhadap kinerja pengelolaan keuangan )”. Tak lupa pula, penulis hanturkan salam

dan shalawat kepada Nabi junjungan kita, pemberi rahmat bagi alam semesta

yaitu Baginda Rasulullah Muhammad SAW yang telah membawa kita keluar dari

alam gelap gulita menuju ke alam yang terang benderang seperti saat ini. Skripsi

yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan

Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bantuan dari

berbagai pihak sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Dan dalam penulisan skripsi ini penulis sadari bahwa tak sedikit hambatan yang di

alami, namun berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, hambatan

tersebut dapat di atasi, untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan

terimakasih yang setulusnya kepada:

Page 7: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

vii

1. Dr.H.Abd.Rahman Rahim,SE,MM selaku Rektorat Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Dr. H. Mahmud Nuhung, MA, selaku dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah Makassar.

3. Dr.H Andi Rustam.SE., MM. Ak. CA, selaku pembimbing I yang telah

berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.

Karena beliaulah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Ismail Rasulung, SE., MM, selaku pembimbing II yang telah berkenan

membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi. Karena

beliaulah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Ismail Badollahi, SE., M. Si, Ak. CA, selaku ketua jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar.

6. Para dosen pengajar Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah Makassar.

7. Para staf karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar.

8. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi Akuntansi 10 Angkatan 2012,

terima kasih atas kebersamaan selama penulis menempuh pendidikan di

Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar. Banyak kenangan

yang tidak terlupakan bersama kalian dan semoga Allah SWT senantiasa

memberikan kesempatan untuk bertemu lagi dan sukses bersama kalian.

9. Terima kasih tak terhingga penulis ucapkan kepada kedua orang tua Ayah

“Ujang Sapta” dan Ibu “Meriyanti” karena berkat kasih sayang, bimbingan

serta doa’nyalah, penulis bisa sampai pada jenjang ini.

Page 8: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

viii

Spesial kepada “M.Akbar” yang senantiasa selalu menyemangati dan

membantu saya dalam menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah Makassar. Banyak kenangan yang tidak terlupakan bersamanya

dan semoga Allah SWT senantiasa memberikan kesempatan untuk bertemu lagi

dan sukses bersamanya.

Tidak ada kesempatan di muka bumi ini, begitu pula dengan penulis

yang hadir dengan penuh keterbatasan sehingga penulis menyadari bahwa karya

ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu saran serta kritik yang membangun sangat

penulis butuhkan.

Akhirnya penulis berharap semoga bantuan dan perhatian yang telah

diberikan kepada penulis mendapatkan berkah dan balasan yang lebih besar dan

beelipat ganda dari Allah SWT. Amin. Wassalam…

Makassar, Agustus 2016

Penulis

Page 9: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ iii

MOTTO ................................................................................................................. iv

ABSTRAK .............................................................................................................. v

KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi

DAFTAR ISI.......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL.................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 6

C. Tujuan Penelitian.................................................................................. 7

D. Kegunaan Penelitian............................................................................. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 10

A. Penelitian Terdahulu .......................................................................... 10

B. Partisipasi Penyusunan Anggaran ...................................................... 14

C. Kejelasan Sasaran Anggaran.............................................................. 21

D. Komitmen Organisasi......................................................................... 23

E. Kinerja Pegawai ................................................................................. 27

F. Kerangka Pemikiran........................................................................... 30

G. Hipotesis Penelitian............................................................................ 32

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 34

A. Lokasi dan Waktu Penelitian.............................................................. 34

B. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 34

C. Jenis Data dan Sumber Data .............................................................. 35

D. Populasi dan Sampel .......................................................................... 35

E. Operasional Variabel.......................................................................... 38

F. Pengujian Instrumen Penelitian.......................................................... 42

G. Transformasi Data .............................................................................. 45

Page 10: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

x

H. Uji Asumsi Klasik .............................................................................. 46

I. Metode Analisis.................................................................................. 48

J. Pengujian Hipotesis............................................................................ 49

BAB 1V GAMBARAN UMUM .......................................................................... 52

A. Sejarah Singkat DPPKAD.................................................................. 52

B. VISI DAN MISI DPPKAD LUWU UTARA .................................... 53

C. STRUKTUR ORGANIASI DPPKAD LUWU UTARA................... 55

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 56

A. Hasil Penelitian .................................................................................. 56

B. Pembahasan........................................................................................ 75

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN.................................................................... 83

A. SIMPULAN ....................................................................................... 83

B. Saran................................................................................................... 84

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 86

RIWAYAT HIDUP............................................................................................... 88

Page 11: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu .................................... 13

Tabel 2. Populasi Penelitian.................................................................................. 36

Tabel 3. Sampel Penelitian.................................................................................... 37

Tabel 4. Operasional Variabel Penelitian.............................................................. 39

Tabel 5. Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien ............. 44

Tabel 6. Distribusi dan Pengembalian Kuesioner ................................................. 56

Tabel 7. Jenis Kelamin Responden ....................................................................... 57

Tabel 8. Tingkat Pendidikan Responden .............................................................. 57

Tabel 9. Masa Kerja Responden ........................................................................... 58

Tabel 10. Usia Responden..................................................................................... 58

Tabel 11. Analisis Statistik Deskriptif .................................................................. 59

Tabel 12. Tanggapan responden mengenai Partisipasi penyusunan anggaran X1 61

Tabel 13. Tanggapan responden mengenai Kejelasan sasaran anggaran X2 ........ 62

Tabel 14. Tanggapan responden mengenai Komitmen Organisasi X3 ................. 63

Tabel 15. Tanggapan responden mengenai Kinerja Pegawai Y ........................... 64

Tabel 16. Hasil Uji Validitas................................................................................. 65

Tabel 17. Hasil Uji Reliabilitas............................................................................. 67

Tabel 18. Hasil Uji Multikolinieritas .................................................................... 69

Tabel 20. Model Persamaan Regresi..................................................................... 71

Tabel 21. Hasil Uji Simultan (Uji F)..................................................................... 74

Page 12: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Konseptual Penelitian ......................................................... 32

Gambar 2. Hasil Uji Normalitas ........................................................................... 68

Gambar 3. Hasil Uji Heteroskedastisitas .............................................................. 70

Page 13: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia instansi pemerintah dituntut menciptakan pegawai yang

berkinerja tinggi. Pegawai negeri ini yang berkinerja menjadi ujung tombak

dan salah satu komponen utama yang berkaitan langsung dengan

penyelenggaraan pemerintahan. Keberhasilan suatu pemerintah dalam

pelayanan terhadap masyarakat, sangat ditentukan oleh sejauh mana pegawai

dapat memaksimalkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas dan

tanggungjawabnya sebagai aparatur pemerintah dengan baik, handal serta

berkinerja tinggi.

Instansi pemerintah dituntut memiliki aparatur pemerintah yang baik,

handal serta berkinerja tinggi, hal ini dimaksudkan agar pegawai dapat bekerja

dengan maksimal dan berdaya guna bagi kepentingan pemerintah. Pegawai

negeri sebagai aparatur pemerintah ini memiliki peranan dan posisi penting,

tidak saja sebagai pelaksana tetapi juga sebagai pemikir, perencana dan

penilaian segala bentuk kegiatan yang diprogramkan pemerintah (Sinuraya,

2009).

Fenomena yang terjadi dalam perkembangan di Instansi Pemerintahan

dewasa ini yaitu semakin menguatnya tuntutan melaksanakan program

pemerintah yang sesuai dengan visi, misi, tugas pokok dan fungsi yang

menjadi kewenangan pegawai yang bersangkutan dalam penyelanggaraan

Page 14: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

2

pemerintah dan pelayanan kepada masyarakat (Sardjito dan Muthaher,

2007). Penyelenggaran pemerintah ini tidak terlepas dari baik buruknya kinerja

pegawai. Kinerja pegawai dapat ditentukan oleh beberapa faktor yang

dijadikan pertimbangan yaitu melalui partisipasi penyusunan anggaran,

kejelasan sasaran anggaran dan komitmen organisasi.

Salah satu wujud untuk meningkatkan kinerja pegawai yakni melalui

partisipasi penyusunan anggaran. Partisipasi penyusunan anggaran mempunyai

dampak langsung terhadap perilaku manusia terutama bagi orang yang terlibat

langsung dalam penyusunan anggaran, dengan adanya partisipasi pegawai

dalam proses penyusunan anggaran dapat meningkatkan kesadaran pegawai

akan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.

Rendahnya kualitas pegawai yang berdampak pada rendahnya

partisipasi pegawai dalam penyusunan anggaran, dapat dilihat dari adanya

fenomena yang terjadi pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah (DPPKAD) Kabupaten Luwu Utara, berdasarkan hasil wawancara

langsung kepada salah satu pegawai di Dinas Pendapatan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Pemerintah Kabupaten Luwu Utara

memiliki kendala-kendala dalam menyusun anggaran yaitu, dari semua bidang

Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) lambat dalam menyetor

perencanaan kegiatannya dengan kas anggaran.

Partisipasi penyusunan anggaran merupakan aspek penting dengan

adanya tuntutan efesiensi dan efektifitas anggaran yang berorientasi pada

kinerja dalam pencapaian keberhasilan dari suatu organisasi, karena anggaran

Page 15: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

3

yang tidak efisien dan efektif dapat mengagalkan perencanaan dan

penganggaran (Amertadewi dan Dwirandra, 2013). Agar anggaran tepat

sasaran dan sesuai dengan tujuan maka diperlukan kinerja yang baik dari

pegawai (Azhar dkk, 2009).

Meningkatkan kinerja pegawai selain dengan melalui partisipasi

penyusunan anggaran, yaitu dengan adanya kejelasan sasaran anggaran. Upaya

agar pelaksana anggaran dapat berjalan secara efektif, maka penyusunan

anggaran harus memperhatikan karakteristik sistem penganggaran yaitu

kejelasan sasaran anggaran. Kejelasan sasaran anggaran, mengambarkan

sejauhmana tujuan anggaran ditetapkan secara jelas dan spesifik dengan tujuan

agar anggaran tersebut dapat dimengerti oleh orang yang bertanggungjawab

atas pencapaian anggaran tersebut (Kenis, 1979).

Fenomena kejelasan sasaran anggaran dapat dilihat dari temuan pada

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD)

Kabupaten Luwu Utara. Berdasarkan temuan BPK pada tahun 2012 adanya

penyimpangan-penyimpangan dalam organisasi pemerintahan baik pimpinan

maupun pegawai yang menyebabkan kerugian daerah. Adapun penyimpangan

yang terjadi antara lain penggunaan anggaran yang tidak jelas yaitu

pembayaran tenaga pengajar (guru) yang tidak melaksanakan tugasnya selama

2 tahun dan terdapat dana pemadam kebakaran yang pelaporannya tidak jelas.

Pengelolaan aset daerah yang tidak maksimal, dapat dilihat dimana ada

sebagian aset daerah yang terdaftar namun barangnya tidak ada sebaliknya

barangnya ada tapi tidak terdaftar

Page 16: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

4

Kejelasan sasaran anggaran berimplikasi pada aparat untuk menyusun

anggaran sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai instansi pemerintah.

Kejelasan sasaran anggaran akan membantu pegawai untuk mencapai kinerja

yang diharapkan, dimana dengan mengetahui sasaran anggaran maka tingkat

kinerja dapat tercapai. Sasaran anggaran yang jelas akan mempermudah untuk

mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan tugas

organisasi dalam rangka untuk mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran

yang telah ditetapkan sebelumnya. Apabila terdapat ketidakjelasan sasaran

anggaran akan menyebabkan pelaksana anggaran menjadi bingung, tidak

tenang dan tidak puas dalam bekerja, hal ini akan menyebabkan pelaksana

anggaran tidak termotivasi untuk mencapai kinerja yang diharapkan (kenis,

1979).

Kejelasan sasaran anggaran ini terkait dengan komitmen organisasi

dalam penggunaan anggaran karena apabila tercipta dalam diri pegawai merasa

memiliki hak dan tanggungjawab dalam organisasi untuk mencapai tujuan, visi

dan misi organisasi maka akan menghasilkan kinerja yang baik. Keberhasilan

dan kinerja pegawai dalam suatu bidang pekerjaan sangat ditentukan oleh

adanya komitmen seseorang terhadap organisasinya dimana pegawai merasa

memiliki organisasi dan berusaha mengembangkannya untuk mencapai tujuan-

tujuan organisasi (Prasetyono dan Nurul, 2007).

Setiap pegawai yang memiliki komitmen terhadap organisasi akan

menunjukan sikap dan perilaku positif terhadap organisasinya, memiliki jiwa

untuk tetap membela organisasinya, rasa tanggungjawab atas tujuan organisasi,

Page 17: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

5

dan memiliki keyakinan untuk membantu tercapainya tujuan organisasi.

fenomena yang terjadi di DPPKAD Pemerintah Kabupaten Luwu Utara masih

memiliki kekurangan kedisiplinan pegawai dalam melaksanakan tugas dilihat

dari adanya pegawai keluar dari kantor di waktu jam kerja dengan kepentingan

pribadi, menurunnya kedisiplinan pegawai juga dapat di lihat dari pegawai

yang tidak hadir pada hari kerja dan bahkan pulang belum pada waktu yang

ditentukan. Hal ini merupakan buktinyata bahwa masih kurang optimalnya

komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai.

Penelitian mengenai partisipasi penyusunan anggaran, kejelasan

sasaran anggaran dan komitmen organisasi terhadap kinerja merupakan

penelitian yang masih banyak diperdebatkan. Hasil penelitian Sardjito dan

Muthaher (2007) terdapat pengaruh yang signifikan antara partisipasi

penyusunan anggaran terhadap kinerja aparat pemerintah daerah, semakin

tinggi partisipasi penyusunan anggaran maka akan semakin meningkat kinerja

aparat pemerintahan daerah. Penelitian tersebut sejalan dengan penelitian

Azhar dkk, (2009) pengujian ini berhasil membuktikan bahwa partisipasi yang

tinggi dalam penyusunan anggaran akan meningkatkan kinerja aparat pemda.

Sementara hasil penelitian Sutrisna (2011) partisipasi penyusunan anggaran

terhadap kinerja manajerial tidak memiliki pengaruh yang signifikan

Penelitian mengenai kejelasan sasaran anggaran terhadap kinerja, hasil

penelitian Mawikere dkk, (2007) kejelasan sasaran anggaran terbukti

berpengaruh terhadap kinerja manajerial pemprov Sulut. Penelitian tersebut

sejalan dengan penelitian Emilia dkk, (2013) kejelasan sasaran anggaran

Page 18: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

6

mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja pemerintahan, hal ini

menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kejelasan sasaran dalam anggaran

maka semakin tinggi pula tingkat kinerja pemerintah. Berbeda dengan

penelitian Nurhalimah dkk, (2013) Kejelasan sasaran anggaran tidak

berpengaruh terhadap kinerja aparatur perangkat daerah di pemerintah aceh.

Penelitian yang lainnya mengenai komitmen organisasi terhadap

kinerja aparatur pemerintahan juga dilakukan oleh Ambarwati dkk, (2013)

komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

aparatur pemerintahan sejalan dengan penelitian Sumarno (2005) yaitu

pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial adalah positif dan

signifikan, sebaliknya penelitian Tunti (2013) menunjukkan bahwa komitmen

organisasi tidak mempengaruhi kinerja manajerial.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran,

Kejelasan Sasaran Anggaran dan Komitmen Organisasi Terhadap

Kinerja Pegawai pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah (DPPKAD) Pemerintah Kabupaten Luwu Utara”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskan masalah dalam

penelitian sebagai berikut :

1. Apakah partisipasi penyusunan anggaran, kejelasan sasaran anggaran dan

komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai

Page 19: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

7

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Pemerintah

kabupaten Luwu Utara

2. Apakah partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh signifikan terhadap

kinerja pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara

3. Apakah kejelasan sasaran anggaran berpengaruh signifikan terhadap kinerja

pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset

DaerahPemerintah Kabupaten Luwu Utara

4. Apakah komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja

pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset

DaerahPemerintah Kabupaten Luwu Utara.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan akhir yang ingin dicapai peneliti dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui dan menganalisis partisipasi penyusunan anggaran,

kejelasan sasaran anggaran dan komitmen organisasi terhadap kinerja

pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruhpartisipasi penyusunan

anggaran terhadap kinerja pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah Pemerintah Kabupaten Luwu Utara

3. Untuk mengetahui dan menganalisispengaruh kejelasan sasaran anggaran

terhadap kinerja pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah Pemerintah Kabupaten Luwu utara

Page 20: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

8

4. Untuk mengetahui dan menganalisispengaruh komitmen organisasi

terhadapa kinerja pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan

Aset Daerah Pemerintah Kabupaten Luwu Utara.

D. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan yaitu sebagai

berikut:

1. Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan menambah ilmu

pengetahuan serta sebagai bahan bacaan dan referensi atau acuan yang

bermanfaat bagi penelitian selanjutnya terkait partisipasi penyusunan

anggaran, kejelasan sasaran anggarandan komitmen organisasi terhadap

kinerja.

2. Praktis

Dapat menambah wacana tentang penerapan anggaran terhadap kinerja pada

organisasi sektor publik yang selanjutnya dapat dijadikan informasi

tambahan atas penelitian sejenis dimasa mendatang serta memberikan

informasi pada masyarakat tentang kinerja DPPKAD Pemerintah Kabupaten

Luwu Utara.

3. Kebijakan

Bagi pimpinan dan pegawai semoga hasil dari penelitian ini diharapkan

memberikan masukan berharga serta sebagai bahan informasi bagi pimpinan

dan pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Page 21: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

9

(DPPKAD) Kabupaten Luwu Utara Sulawesi Selatan dalam meningkatkan

kinerja pegawai dan melaksanakan pembangunan otonomi daerah yang

sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Page 22: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang sebelumnya berkaitan dengan penelitian ini sangat

penting untuk diuraikan karena sebagai bahan informasi dan acuan dalam

melakukan penelitian.Sardjito dan Muthaher (2007) melakukan penelitian

tentang “Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja

Pegawai Pemerintah Daerah:Budaya Organisasi Dan Komitmen Organisasi

Sebagai Variabel Moderating”.

Penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah Pengaruh

partisipasi penyusunan anggaran (X), dan variabel dependen adalah kinerja

Pegawai Pemerintah Daerah (Y). Data dalam penelitian ini diperoleh dari data

primer melalui metode survei. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode

sensus, berdasarkan data dikantorPemerintah kota dan kabupaten semarang

sebanyak 18 kantor dinas dan ada 150 pejabat dari dinas dan kantor pada

pemerintah daerah kota/kabupaten Semarang, dengan pengujian hipotesis

menggunakan analisis regresi berganda (multiple regression).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja pegawai

pemerintah daerah, yang ditunjukkan dengan nilai t hitung sebesar 2,054

dengan signifikan sebesar 0,042 yang lebih kecil dari α = 0,005. Semakin

tinggi partisipasi penyusunan anggaran maka akan semakin meningkat kinerja

pegawai pemerintah daerah. Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

Page 23: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

11

budaya organisasi dalam memoderasi partisipasi penyusunan anggaran dengan

kinerja manajerial, yang ditunjukkan dengan nilai t hitung sebesar 1,405

dengan signifikan sebesar 0,016 yang lebih kecil dari α = 0,05.

Hasil ini menunjukkan semakin tinggi tingkat kesesuaian antara

partisipasi penyusunan anggaran dan budaya organisasi yang berorientasi pada

orang akan semakin tinggi kinerja pegawai pemerintah daerah (kabag/kasub).

Terdapat pengaruh signifikan antara variabel komitmen organisasi dalam

memoderasi partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja pegawai

pemerintah daerah, yang ditunjukkan dengan nilai t hitung sebesar 4,825

dengan signifikan sebesar 0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05. Hasil ini

menunjukkan semakin tinggi tingkat komitmen organisasi akan menyebabkan

peningkatan kinerja aparat pemerintah daerah dalam berpartisipasi penyusunan

anggaran.

Mawikere dkk, (2007) dengan judul “Kejelasan Sasaran Anggaran

Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Manajerial Melalui Job-Relevant

Information Pada Pemda Sulawesi Utara”. Variabel independen dalam

penelitian ini adalah kejelasan sasaran anggaran (X) dan variabel dependen

yang digunakan adalah kinerja manajerial (Y). Penelitian ini menggunakan

model path analysis. Hasil penelitian kejelasan sasaran anggaran berpengaruh

terhadap kinerja manajerial pemprov Sulut, dapat dibuktikan dalam penelitian

ini. Kejelasan sasaran anggaran terbukti berpengaruh terhadap job-relevant

information. Job-relevant Information berpengaruh terhadap kinerja manajerial

pemprov Sulut, terbukti dalam penelitian ini. Kejelasan sasaran anggaran

Page 24: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

12

berpengaruh terhadap kinerja manajerial pemprov Sulut, melalui Job-relevant

information.

Sinuraya (2009) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

Partisipasi Penyusunan Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap

Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan”. Variabel independen Pertisipasi

Penyusunan Anggaran (X1), Komitmen Organisasi (X2), sedangkan variabel

dependen adalah Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan (Y). Penelitian ini

menggunakan jenis uji regresi berganda (multiple regression). Penelitian ini

menganalisis mengenai pengaruh partisipasi penyusunan anggaran dan

komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan, khususnya

ditujukan untuk karyawan bank swasta maupun bank pemerintah di kota

Bandung.

Penelitian ini dengan pengujian secara parsial bahwa, pertama, adanya

pengaruh antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap kepuasan kerja.

Kedua, adanya pengaruh antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap

kinerja karyawan. Ketiga, adanya pengaruh antara komitmen organisasi dengan

kepuasan kerja. Keempat, adanya pengaruh antara komitmen organisasi dengan

kinerja karyawan. Secara keseluruhan dapat disimpulkan secara simultan

perusahaan perlu untuk meningkatkan partisipasi penyusunan anggaran dan

komitmen organisasi agar dapat meningkatkan kinerja karyawannya.

Berikut ini persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan penelitian

terdahulu sebagaimana yang diuraikan dalam tabel 2.1

Page 25: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

13

Tabel 1. Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu

No Peneliti Persamaan Perbedaan Hasil1. Sardjito,Bamb

angdanMuthaher,Osmad 2007Pengaruhpartisipasipenyusunananggaranterhadap kinerjaaparatpemerintahdaerah: budayaorganisasi dankomitmenorganisasisebagai variabelpemoderating.

a.Partisipasipenyusunananggaran sebagaivariabelindependen

b. Kinerjaaparat pemerintahsebagai variabeldependen

c.Menggunakanmetode analisisregresi linearberganda

a.Komitmenorganisasisebagaivariabelpemoderating.

b. Tempatpenelitian

a.Terdapat pengaruh yangsignifikan antarapartisipasi penyusunananggaran terhadap kinerjaaparat pemerintah daerah

b.Terdapat pengaruh yangsignifikan antara variablebudaya organisasi dalammemoderasi partisipasipenyusunan anggarandengan kinerja manajerial

c.Terdapat pengaruhsignifikan antara variablekomitmen organisasi dalammemoderasi partisipasipenyusunan anggarandengan kinerja aparatpemrintah daerah

2. Mawikere, MLidiadkk, 2007Kejelasansasarananggaran danpengaruhnyaterhadap kinerjamanajerialmelalui job-relevantinformationpada pemdaSulawesi Utara.

a. Kejelasansasaran anggransebagai variabelindependen

b. Kinerjamanajerial sebagaivariabel dependen

a. Penelitianmenggunakanmetode Pathanalysis,

b.TempatPenelitian

a. Kejelasan sasarananggaran berpengaruhterhadap kinerja manajerialpemprov Sulut.

b. Kejelasan sasarananggaran berpengaruhterhadap job-relevantinformation.

c. job-relevantinformation berpengaruhterhadap kinerja manajerialpemprov Sulut

d. Kejelasan sasarananggaran berpengaruhterhadap kinerja manajerialpemprov Sulut melalui job-relevan Information

Page 26: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

14

3. Sinuraya,Candra 2009Pengaruhpartisipasipenyusunananggaran dankomitmenorganisasiterhadapkepuasan kerjadan kinerjakaryawan

a. Partisipasipenyusunananggaran danKomitmenorganisasi sebagaivariabelindependen

b. Kinerjakaryawan sebagaivariabel dependen

a.Penelitianmenggunakandua variabeldependen ,terhadapkepuasan kerjadan kinerjakaryawan.

b. Penelitianmenggunakananalisisregresisederhana

c. Tempatpenelitian

a. Adanya pengaruhantara partisipasipenyusunan anggaranterhadap kepuasan kerja.

b. Adanya pengaruhantara partisipasipenyusunan anggaranterhadap kinerja karyawan

c. Adanya pengaruhantara komitmen organisasidengan kepuasan kerja

d. Adanya pengaruhantara komitmen organisasidengan kinerja karyawan

B. Partisipasi Penyusunan Anggaran

1. Definisi Partisipasi Penyusunan Anggaran

Partisipasi adalah suatu proses pengambilan keputusan bersama oleh

dua pihak atau lebih yang mempunyai dampak masa depan bagi pembuat dan

penerima keputusan dan mengarah pada seberapa besar tingkat keterlibatan

aparat pemerintah daerah dalam menyusun anggaran daerah serta

pelaksanaannya untuk mencapai target anggaran tersebut, sehingga partisipasi

dalam penyusunan anggaran dapat diartikan merupakan keikutsertaan

seseorang dalam menyusun dan memutuskan anggaran secara bersama

(Bangun, 2009).

Tingkat partisipasi yang lebih tinggi akan menghasilkan moral yang

lebih baik dan inisiatif yang lebih tinggi pula.Partisipasi telah ditunjukkan

berpengaruh secara positif terhadap sikap pegawai, meningkatkan kuantitas

dan kualitas produksi, dan meningkatkan kerja sama diantara peminpin (Sord

dan Welsch, 1995dalam Sardjito dan Muthaher, 2007).Partisipasi yang baik

Page 27: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

15

diharapkan dapat meningkatkan kinerja, yaitu ketika suatu tujuan dirancang

dan secara partisipatif disetujui, maka seseorangakan mengintegrasikan tujuan

yang ditetapkan dan memiliki rasa tanggungjawab pribadi untuk mencapainya,

karena mereka ikut terlibat dalam proses penyusunan anggaran tersebut (Azhar

dkk, 2009).

Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang

hendak dicapai selama periode waktu tertentuyang dinyatakan dalam ukuran

finansial, sedangkan penganggaran adalah proses atau metoda untuk

mempersiapkan suatu anggaran.Penganggaran merupakan suatu proses politik

dalam organisasi sektor publikmerupakan tahapan yang cukup rumit dan

mengandung nuansa politik yang tinggi berbeda dengan penganggaran pada

sektor swasta, anggaran merupakan bagian dari rahasia perusahaan yang

tertutup untuk publik, namun sebaliknya pada sektor publik anggaran justru

harus diinformasikan kepada publik untuk dikritik, didiskusikan dan diberi

masukan. Anggaran sektor publik merupakan instrument akuntabilitas atas

pengelolaan dana publik dan pelaksanaan program-program yang dibiayai

dengan uang publik (Mardiasmo 2002:61).

Ada beberapa pengertian mengenai anggaran. (Anthony dan

Govindarajan,2005:73) menyatakan, Anggaran merupakan alat penting untuk

perencanaan dan pengendalian jangka pendek yang efektif dalam organisasi.

Mowen dan Hansen (2009:423) menyatakan bahwa:

“Anggaran adalah rencana keuangan untuk masa depan, rencana tersebutmendefenisikan tujuan dan tindakan yang diperlukan untuk mencapainya.Sebelum anggaran di persiapkan, organisasi seharusnya mengembangkanrencana strategis. Rencana strategis mengidentifikasi strategi-strategi

Page 28: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

16

untuk aktifitas dan operasi di masa depan, umumnya mencakupsetidaknya untuk lima tahun kedepan”.

Menurut Nordiawan Deddi (2006:48), bahwa:

“Anggaran dapat dinyatakan sebagai pernyataan mengenai estimasikinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu dalam ukuranfinansial. Bagi organisasi sektor publik seperti pemerintah, anggarantidak hanya sekedar rencana tahunan tetapi juga merupakan bentukakuntabilitas atas pengelolaan dana publik yang dibebankan kepadanya”.

Pengertian penganggaran (budgeting) dalam arti sempit adalah proses

mempersiapkan anggaran, sedangkan pengertian anggaran (budget) dalam arti

sempit adalah rencana kerja keuangan. Defenisi anggaran dalam arti luas,

anggaran merupakan suatu proses yang terus menerus, yang dimulai dari tahap

penyusunan anggaran sampai pada tahap pengesahan dan pertanggungjawaban

pihak yang terkait, setelah tahap terakhir maka dimulai lagi tahap penyusunan

anggaran untuk tahun baru, demikian seterusnya.

Berdasarkan defenisi diatas maka dapat diketehui bahwa anggaran

merupakan sebuah rencana operasi keuangan, yang mencakup estimasi

pengeluaran yang diusulkan dalam sumber pendapatan yang diharapkan untuk

membiayai dalam periode waktu tertentu. Proses penyusunan anggaran

merupakan kegiatan yang penting dalam melibatkan berbagai pihak, baik

manajer maupun karyawan yang memainkan peranan dalam mempersiapkan

dan mengevaluasi berbagai alternative dari tujuan anggaran, dimana anggaran

digunakan sebagai tolak ukur kinerja manajer/pimpinan maupun

karyawan/pegawai.

Page 29: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

17

Partisipasi anggaran merupakan sebagai proses dimana

bawahan/pelaksana anggaran diberikan kesempatan untuk terlibat dalam dan

mempunyai pengaruh dalam proses penyusunan anggaran (Chong, 2002 dalam

Ompusunggung dan Bawono 2006). Sedangkan menurut (Brownell, 1982)

Partisipasi anggaran merupakan suatu proses yang melibatkan individu-

individu secara langsung di dalamnya dan mempunyai pengaruh terhadap

penyusunan tujuan anggaran yang prestasinya akan dinilai dan kemungkinan

akan dihargai atas dasar pencapaian tujuan anggaran mereka.

Partisipasi dalam penyusunan anggaran merupakan pendekatan yang

secara umum dapat meningkatkan kinerja yang pada akhirnya dapat

meningkatkan efektifitas organisasi. Jadi partisipasi dalam penyusunan

anggaran dapat diartikan sebagai keikutsertaan seorang dalam menyusun dan

memutuskan anggaran secara bersama.

2. Pengukuran Partisipasi Penyusunan Anggaran

Mardiasmo (2002:70) mengemukakan bahwa partisipasi anggaran

pada akuntansi sektor pemerintahan terdapat empat siklus anggaran yang

meliputi empat tahap sebagai berikut:

a. Tahap persiapan anggaran, dilakukan taksiran pengeluaran atas dasar

taksiran pendapatan yang tersedia. Terkait dengan adanya penafsiran

tersebut maka perlu diperhatikan sebelum menyetujui taksiran pengeluaran,

hendaknya terlebih dahulu dilakukan penafsiran pendapatan secara lebih

akurat.

Page 30: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

18

b. Tahap ratifikasi anggaran, tahap ini merupakan tahap yang melibatkan

proses politik yang cukup rumit dan cukup berat. Pimpinan eksekutif

dituntut tidak hanya memiliki managerial skill, namun juga harus

mempunyai political skill, dan coalition building yang memadaidan

memberikan argumentasi yang rasional atas segala pertanyaan-pertanyaan

dan bantahan-bantahan dari pihak legislatif.

c. Tahap pelaksanaan anggaran, tahap ini merupakan tahapan yang sangat

penting dan harus diperhatikan oleh manajer keuangan pemerintah. Dalam

hal ini manajer keuangan publik mempunyai sistem (informasi) akuntansi

dan sistem pengendalian manajemen.

d. Tahap pelaporan dan evaluasi anggaran, tahap pelaporan ini terkait dengan

aspek akuntabilitas. Jika pada tahap implementasi telah didukung dengan

sistem akuntansi dan sistem pengendalian manajemen yang baik, maka

diharapkan pelaporan dan evaluasi anggaran tidak akan menemukan banyak

masalah.

Menurut Mahoney (1963) dalam Yuliana (2014) anggaran memiliki

dua peranan. Pertama, anggaran berperan sebagai rencana keuangan dalam

bentuk pendapatan dan biaya yang ingin dicapai oleh pusat

pertanggungjawaban. Kedua, anggaran berperan sebagai alat komunikasi,

motivasional, koordinasi, mendelegasikan wewenang dari atasan kepada

bawahan, proses penganggaran dan pengendalian serta evaluasi kinerja

manajerial. Selain itu, Siegel dan Marconi (1989) dalam Yuliana (2014)

melihat adanya manfaat dari partisipasi anggaran antara lain:

Page 31: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

19

a. Meningkatkan moral dan inisiatif seluruh tingkatan manajemen dalam

mengembangkan ide dan informasi

b. Meningkatkan group cohesiveness yang kemudian meningkatkan kerjasama

antar individu dalam pencapaian tujuan

c. Memudahkan terbentuknya group internalization yaitu penyatuan tujuan

individu dan organisasi

d. Mengurangi tekanan dan kebingungan dalam melaksanakan pekerjaan

e. Atasan menjadi lebih tanggap pada masalah-masalah sub bagian tertentu

serta memiliki pemahaman yang lebih baik tentang hubungan antar

departemen.

Kinerja yang efektif adalah apabila tujuan dari anggaran tercapai dan

partisipasi bawahan memegang peranan penting dalam pencapaian tujuan

tersebut (Argyris, 1952 dalam Yuliana, 2014)dengan demikian dapat dikatakan

bahwa partisipasi anggaran dapat menghasilkan keputusan dengan kualitas

yang optimal dan memiliki peran dalam meningkatkan kinerja.

Anggaran partisipatif dalam penelitian ini dimaksudkan untuk

meneliti bagaimana para pimpinan publik dan pegawai berperan dalam proses

penyusunan anggaran pemerintah berdasarkan teori Milani (1975) dalam

Handayani (2013) yaitu dengan indikator partisipasi dalam penyusunan

anggaran terdiri dari:

a. Keterlibatan bawahan dalam penyusunan anggaran

b. Alasan yang logis oleh atasan dalam melakukan revisi anggaran

c. Mengajak atasan untuk mendiskusikan anggaran yang diusulkan

Page 32: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

20

d. Pengaruh usulan bawahan yang tercermin dalam usulan final

e. Menilai kontribusi bawahan terhadap anggaran

f. Frekuensi bawahan dimintai usulan ketika anggaran sedang disusun.

3. Struktur Penyusunan Anggaran di DPPKAD Kabupaten Luwu Utara

Berdasarkan struktur penyusunan anggaran di atas dapat diketahui

bahwa semua bidang/kepala seksi menyusun program kegiatan kemudian

dikumpul di sekertaris atau bagian tata usahanya lalu dikirim ke tim anggaran

Pemerintah Daerah. Setelah itu di asistensi untuk persetujuan

ditambah/dikurangi kegiatan yang direncanakan, setelah di asistensi seluruh

kegiatan tersebut dilakukan penginputan di SIMDA pada bidang anggaran

Penyusunan Anggaran Setiap Bidang

Asistensi

Pengimputan di SIMDA (SistemInformasi Simpanan Daerah)

Pengesahan di DPRD

Penandatanganan Asistensi DPA danRKA

Page 33: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

21

DPPKAD. Pengesahan dilaksanakan di DPRD Kabupaten Luwu Utara dan

dikirim ke Provinsi untuk di asistensi kemudian dikembalikan ke Pemda Kota.

Di revisi kembali sesuai dengan hasil asistensi Provinsi, kemudian di bawah ke

DPR untuk disahkan menjadi Perda tentang APBD. Setelah itu ditanda tangani

Walikota dan Ketua DPR.

C. Kejelasan Sasaran Anggaran

Tujuan yang jelas akan mengatur perilaku, ketidakjelasan sasaran

anggaran akan menyebabkan pelaksana anggaran menjadi bingung, tidak

tenang dan tidak puas dalam bekerja (Kenis 1979).Kejelasan sasaran anggaran

berimplikasi pada aparat untuk menyusun anggaran sesuai dengan sasaran yang

ingin dicapai instansi pemerintah.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagai rencana kerja

Pemerintah daerah merupakan desain teknis pelaksanaan strategi untuk

mencapai tujuan daerah. Jika kualitas anggaran pemerintah daerah rendah,

maka kualitas fungsi-fungsi pemerintah cenderung lemah. Anggaran daerah

seharusnya tidak hanya berisi mengenai informasi pendapatan dan penggunaan

dana (belanja), tetapi harus menyajikan informasi mengenai kondisi kinerja

yang ingin dicapai. Anggaran Pemerintah daerah harus bisa menjadi tolak ukur

pencapaian kinerja yang diharapkan, sehingga perencanaan anggaran daerah

harus bisa menggambarkan sasaran kinerja secara jelas. Menurut Kenis (1979)

kejelasan sasaran anggaran merupakan sejauh mana tujuan anggaran ditetapkan

secara jelas dan spesifik dengan tujuan agar anggaran tersebut dapat dimengerti

oleh orang yang bertanggung jawab atas pencapaian sasaran anggaran

Page 34: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

22

tersebut,oleh sebab itu sasaran anggaran daerah harus dinyatakan secara jelas,

spesifik dan dapat dimengerti oleh mereka yang bertanggung-jawab untuk

menyusun dan melaksanakannya.

Pelaksanaan anggaran memberikan reaksi positif dan secara relatif

sangat kuat untuk meningkatkan kejelasan sasaran anggaran. Reaksi tersebut

adalah peningkatan kepuasan kerja, penurunan ketegangan kerja, peningkatan

sikap pegawai terhadap anggaran, kinerja anggaran dan efisiensi biaya pada

pelaksana anggaran secara signifikan, jika sasaran anggaran dinyatakan secara

jelas. Anggaran tidak hanya sebagai alat perencanaan dan pengendalian biaya

dan pendapatan dalam pusat pertangungjawaban dalam suatu organisasi, sisi

lain anggaran juga merupakan alat bagi pemerintah untuk mengkoordinasikan,

mengkomunikasikan, mengevaluasi kinerja dan memotivasi. Penentuan tujuan

spesifik akan lebih produktif dari pada tidak menetapkan tujuan spesifik yang

akan mendorong pegawai untuk melakukan yang terbaik bagi pencapaian

tujuan yang dikehendaki,oleh sebab itu kejelasan sasaran anggaran daerah

harus dinyatakan secara jelas, spesifik dan dapat dimengerti oleh mereka yang

bertanggung jawab untuk menyusun dan melaksanakannya.

Kenis (1979) mengemukakan terdapat 3 pengukuran kejelasan sasaran

anggaransebagai berikut:

1. Adanya kejelasan sasaran

2. Tidak adanya kejelasan (penetapan sasaran anggaran yang mendua)

3. Adanya pemahaman yang tinggi terhadap sasaran yang dicapai

Page 35: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

23

D. Komitmen Organisasi

Komitmen organisasi dapat diartikan sebagai suatu keadaan di mana

seseorang pegawai merasa memiliki organisasi dan berusaha

mengembangkannya untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Komitmen

memiliki arti janji antara dua pihak yang melibatkan individu atau sekelompok

individu sebagai subjek yang melakukan aktifitas terhadap subjek lainnya. Janji

atau komitmen tersebut dapat diarahkan kepada berbagai hal, misalnya janji

antara individu dengan pekerjaanya yang disebut sebagai profesi dan janji yang

dibuat oleh sekelompok individu dengan organisasi yang disebut komitmen

organisasi.

Komitmen organisasi adalah dorongan dari dalam individu untuk

berbuat sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan organisasi sesuai dengan

tujuan dan lebih mengutamakan kepentingan organisasi dibandingkan dengan

kepentingan sendiri. Dorongan yang ada pada setiap individu dapat

mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi dalam berpatisipasi dalam

penyusunan anggaran dan dapat meningkatkan kinerja manajerial (Weiner

dalam Wulandari 2011).

Komitmen organisasi yang kuat akan mendorong anggota organisasi

berusaha keras mencapai tujuan. Komitmen yang tinggi akan menjadikan

individu lebih mementingkan organisasi daripada kepentingan pribadi dan

berusaha menjadikan organisasi lebih baik. Komitmen organisasi yang rendah

akan membuat individu untuk berbuat untuk kepentingan pribadinya.

Komitmen organisasi dapat merupakan alat bantu psikologis dalam

Page 36: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

24

menjalankan organisasinya untuk pencapaian kinerja yang diharapkan (Nouri

dan Parker 1996 dalam Azhar dkk, 2009).

Pada konteks pemerintah daerah, pegawai yang memiliki komitmen

organisasi yang tinggi akan menggunakan informasi yang dimiliki untuk

membuat anggaran menjadi relatif cepat. Kejelasan sasaran anggaran akan

mempermudah pegawai pemerintah daerah dalam menyusun anggaran dan

mencapai target-target anggaran yang telah ditetapkan (Azhar dkk,

2009).Komitmen yang tinggi dari pegawai pemerintah daerah akan berdampak

pada tanggungjawab terhadap penyusunan anggaran.

Panggabean (2004:135) menyatakan komitmen organisasi dapat

didefinisikan dengan dua cara yang amat berbeda. Cara pertama diajukan oleh

Porter dkk, (Mowday, Porter, dan Steer, 1982; Porter, Steer, Mowday dan

Boulian, 1974) komitmen adalah kuatnya pengenalan dan keterlibatan

seseorang dalam suatu organisasi tertentu. Becker menggambarkan komitmen

sebagai kecendrungan untuk terikat dalam garis kegiatan yang konsisten karena

menganggap adanya biaya pelaksanaan kegiatan yang lain (berhenti bekerja).

Komitmen organisasi merupakan perasaan identifikasi, keterlibatan,

dan kesetiaan yang di ekspresikan oleh pegawai terhadap organisasi.

Komitmen terhadap suatu organisasi melibatkan tiga sikap: (1) rasa identifikasi

dengan tujuan organisasi, (2) perasaan terlibat dalam tugas-tugas organisasi,

dan (3) perasaan setia terhadap organisasi (Ivancevich dkk, 2005:234).Mayer

dan Allen (1990) mendefinisikan komitmen organisasi sebagai sebuah konsep

yang memiliki tiga dimensi yaitu affective, normative, dan contunuance.

Page 37: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

25

Affective commitment adalah tingkat seberapa jauh seorang secara emosi

terikat, mengenal, dan terlibat dalam organisasi. Continuance commitment

adalah suatu penilaian terhadap biaya yang terkait dengan meninggalkan

organisasi. Normative commitment merujuk kepada tingkat seberapa jauh

seseorang secara psychological terikat untuk menjadi karyawan/pegawai dari

sebuah organisasi yang didasarkan kepada perasaan seperti kesetiaan, affeksi,

kehangatan, pemilikan, kebanggan, kesenangan, kebahagiaan dan lain-lain

(Panggabean,2004:135).

Berbagai definisi komitmen organisasi tersebut di atas, maka pada

dasarnya komitmen organisasi merupakan kepercayaan dalam diri individu

yang merasa memiliki hak dan tanggungjawab terhadap organisasi, serta

mengidentifikasikan dirinya dengan nilai-nilai, aturan-aturan dan tujuan-tujuan

organisasi yang bukan hanya sebagai kesetiaan yang pasif terhadap organisasi,

namun komitmen dalam menyiratkan hubungan pegawai dan organisasi secara

aktif. Bagi pekerja merasa jiwanya terikat dengan nilai-nilai organisasional

yang ada maka dia akan merasa senang dalam bekerja, sehingga kinerjanya

dapat meningkat dengan baik.

1. Pengukuran Komitmen Pada Organisasi

Komitmen organisasi menggunakan pengukuran indikator yang

dikembangkan oleh (Meyer dan Allen 1990) dalam

(Panggabean,2004:135).Model pengukuran tersebut dalam bentuk kuisioner

yang terdiri dari :

a. Komitmen yang berkelanjutan (continuance commitment)

Page 38: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

26

b. Merasa cukup dengan pekejaan yang dilakukan saat ini, hal tersebut

dapat diindikasikan ketika pegawai telah mendapatkan sesuatu pekerjaan

melebihi atau sesuai dengan harapan dan keinginan

c. Merasa rugi bila meninggalkan pekerjaannya, hal ini dapat diindikasikan

ketika pegawai merasa bahwa jika ia meninggalkan pekerjaannya ia akan

rugi sebab mata pencahariannya dalam kelangsungan hidup pegawai

berasal dari pekerjaan sebagai pegawai

2. Komitmen Afektif (affective Commitment)

a. Merasa memiliki organisasi, hal tersebut dapat diindikasikan ketika

pegawai merasa memiliki kekuatan yang disebabkan oleh banyaknya

kontribusi yang mereka berikan untuk kepentingan organisasi.

b. Merasa terikat secara emosional dengan organisasi, hal tersebut dapat

diindikasikan ketika pegawai merasa sesuai dengan visi dan misi

organisasi.

c. Merasa tenang dalam hidupnya, hal tersebut dapat diindikasikan ketika

pegawai telah mendapatkan manfaat dari pekerjaannya dan kepentingan-

kepentingannya terpenuhi.

3. Komitmen normatif (Normative Commitment)

Merasa dibutuhkan oleh anggota organisasi, hal tersebut dapat diindikasikan

ketika pegawai menganggap bahwa kepentingan anggota organisasi

merupakan kepentingan dan tanggungjawabnya.

Page 39: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

27

E. Kinerja Pegawai

Bastian (2006:274) menjelaskan bahwa kinerja adalah gambaran

pencapaian pelaksana suatu kegiatan/program/kebijaksanaan dalam

mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi. Kinerja pegawai

(prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai

oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

jawab yang diberikan kepadannya (Mangkunegara, 2006:9). Kinerja pegawai

adalah prestasi kerja atau hasil kerja (output) baik kualitas maupun kuantitas

yang dicapai pegawai dalam periode tertentu untuk melaksanakan tugas

kerjanya sesuai denga tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Seseorang pegawai yang memiliki kinerja yang memadai

memungkinkan dia dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan

baik sesuai dengan yang diharapkan, tanpa kinerja yang baik seseorang

pegawai akan bekerja kurang maksimal dan kurang berdaya guna bagi

organisasi. Kinerja yang baik merupakan salah satu sasaran organisasi dalam

mencapai produktifitas kerja yang tinggi. Tercapainya kinerja yang baik tidak

terlepas dari kualitas sumber daya manusia yang baik pula. Kinerjasalah satu

faktor yang dapat digunakan untuk menilai pengelolaan organisasi secara

efektif.

Schiff dan Lewin (1970) dalam Sardjito dan Muthaher (2007),

mengemukakan bahwa anggaran yang telah disusun memiliki peranan sebagai

perencanaan dan sebagai kriteria kinerja, yaitu anggaran digunakan sebagai

sistem pengendalian untuk mengukur kinerja manajerial. Seiring dengan

Page 40: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

28

peranan anggaran tersebut, Argyris (1952) dalam Sardjito dan Muthaher

(2007), menyatakan bahwa kunci dari kinerja yang efektif adalah apabila

tujuan dari anggaran tercapai dan partisipasi dari bawahan memegang peranan

penting dalam mencapai tujuan tersebut.

Kinerja pegawai dilihat berdasarkan kemampuan pegawai dalam

melaksanakan tugas-tugas manajerial yang meliputi perencanaan, investigasi,

koordinasi, supervisi, pengaturan staf, negosiasi dan representasi (Mahoney

dalam Sardjito dan Muthaher, 2007). Menurut Santoso (2009) dalam Sardjito

dan Muthaher (2007),ada beberapa faktor yang diduga menyebabkan kinerja

pemerintah daerah rendah diantaranya karena sistem pengelolaan keuangan

daerah yang masih lemah dimulai dalam proses perencanaan dan penganggaran

APBD, pelaksanaan/penatausahaan APBD, pertanggungjawaban yang berupa

pelaporan hasil pelaksanaan APBD dan pengawasan.

Penilaian kinerja menurut Martoyo (2000:92) adalah proses melalui

organisasi-organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja pegawai.

Penilaian prestasi kerja tersebut dilakukan dengan tertib dan benar maka dapat

membawa peningkatan motivasi kerja sekaligus meningkatkan loyalitas

pegawai kepada organisasi.

Martoyo (2000:97) terdapat beberapa sifat yang paling umum dinilai

dari pegawai, sebagai berikut:

1. Quality merupakan kualitas kerja pegawai yang dicapai berdasarkan syarat-

syarat kesesuaian yang telah ditetapkan atau seberapa baik kualitas kerjanya.

2. Quality of work adalah menyangkut jumlah kerja yang dilakukan atau

Page 41: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

29

dicapai seseorang pegawai dalam satu periode waktu yang diperlukan.

3. Knowledge of job merupakan seberapa baik pemahaman pegawai pada

prosedur kerja atau tata kerja serta informasi teknis mengenai pekerjaan

yang telah ditetapkan, meliputi tingkat pemahaman dan tingkat

pengamalan/implementasi.

4. Cooperation menyangkut kesediaan seluruh pegawai untuk berpartisipasi

dan bekerja sama dengan pegawai lainnya, baik vertical maupun horizontal

didalam atau diluar pekerjaan, sehingga hasil pekerjaan yang dicapai

semakin baik.

5. Dependability adalah kemampuan/kompetensi seorang pegawai untuk dapat

diandalkan khususnya kesiapan untuk bekerja atau menyelesaikan pekerjaan

tepat pada waktunya.

6. Adaptability berkaitan dengan kemampuan seseorng pegawai untuk

beradaptasi dengan kondisi dan perubahan yang terjadi dilingkungan kerja.

Misalnya kebijakan tentang tata kerja yang disebabkan oleh perubahan

unsur pimpinan.

7. Attendence yang dalam penelitian ini berhubungan dengan

absensi/kedisiplinan yaitu sering tidaknya pegawai meninggalkan pekerjaan.

8. Initiative merupakan inisiatif dalam menjalankan fungsi atau

motivasi/dorongan kerja seseorang pegawai, untuk tidak menganggu atau

selalu diarahkan tata dan teknis kerja.

9. Health adalah kemampuan pegawai dalam memelihara dan menjaga

kesehatan lingkungan kerjanya misalnya empati, hubungan kerja yang sehat,

Page 42: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

30

tata ruang.

F. Kerangka Pemikiran

Dengan adanya partisipasi pegawai dalam penyusunan anggaran

diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran pada pegawai untuk lebih

bertanggungjawab pada pekerjaan yang telah dibebani kepadanya. Partisipasi

seorang pegawai dalam penyusunan anggaran dapat memotivasinya untuk lebih

berperan dalam berorganisasi. Setiap individu memiliki kepuasan kerja dengan

individu lainnya, dimana sikap tersebut bisa menghasilkan kinerja yang positif

yang bisa menguntungkan organisasi sebaliknya kinerja yang negatif yang bisa

merugikan organisasi tersebut. Jika seseorang merasa senang jiwanya terikat

dengan nilai-nilai organisasi yang ada, sehingga kinerjanya dapat meningkat.

Partisipasi penyusunan anggaran merupakan keterlibatan seluruh

pegawai dalam suatu instansi untuk melakukan kegiatan dalam pencapaian

sasaran yang telah ditetapkan dalam anggaran, dengan adanya keterlibatan

tersebut akan mendorong pegawai untuk bertangung jawab terhadap masing-

masing tugas yang diembannya sehingga para pegawai akan meningkatkan

kinerjanya agar mereka dapat mencapai sasaran/target yang telah ditetapkan

dalam anggaran.

Kejelasan sasaran anggaran yang ada diorganisasi akan berpengaruh

terhadap kinerja masing-masing pegawai,jika kejelasan sasaran anggaran jelas

arus keluar dan masuknya bisa memotivasi para pegawai. Target yang dicapai

bukan malah melakukan pekerjaan yang sama sekali yang tidak

Page 43: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

31

menguntungkan bagi organisasi, karena efek dari ketidaktahuan tersebut bisa

membuat pegawai tidak termotivasi untuk mencapai target, sehingga

menimbulkan pikiran negatif kalau aliran dana yang ada diorganisasi telah

diselewengkan atau dipakai tidak untuk keperluan organisasi.

Untuk melaksanakan fungsinya tersebut secara efektif, perlu adanya

penyusunan program dan anggaran serta pengendalian yang memadai dengan

adanya kesadaran seseorangterhadap tanggungjawab pekerjaanya melalui

komitmen organisasi. Kondisi mengenai tingkat komitmen organisasi yang

dimiliki oleh pegawai harus dalam kondisi yang sangat baik. Setiap individu

melakukan tugasnya dengan baik sebagai hasil dari loyalitas mereka terhadap

organisasi yang menaungi mereka. Walaupun secara rill sebagian besar

individu yang menjadi pengambil kebijakan memiliki perbedaan latar belakang

pendidikan terhadap status jabatannya di dalam organisasi, hal itu tidak

mengurangi komitmen mereka sedikit pun.

Komitmen organisasi dapat tercipta apabila individu dalam organisasi

sadar akan hak dan kewajibannya dalam organisasi tanpa melihat jabatan dan

kedudukan, hal ini disebabkan pencapaian tujuan organisasi merupakan hasil

kerja semua angota organisasi yang bersifat kolektif. Komitmen organisasi

masing-masing individu akan berbeda satu sama lain. Semakin tinggi

komitmen yang dimiliki oleh individu maka semakin tinggi tingkat

keberhasilan tujuan instansi itu tercapai.

Secara ringkas kerangka konseptual penelitian dapat dilihat pada

gambar 2.2 dibawah ini.

Page 44: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

32

Keterangan :

Pengaruh Simultan

Pengaruh Parsial

Gambar 1. Kerangka Konseptual Penelitian

G. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang, landasan teori dan kerangka

pemikiran diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

H1 : Partisipasi Penyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran dan

Komitmen Organisasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

kinerja Pegawai DPPKAD Kabupaten Luwu Utara

H2 : Partisipasi Penyusunan Anggaran berpengaruh signifikan terhadap kinerja

Pegawai DPPKAD Kabupaten Luwu Utara

H3 : Kejelasan Sasaran Anggaran berpengaruh signifikan terhadap kinerja

Pegawai DPPKAD Kabupaten Luwu Utara

Kinerja Pegawai

(Y)

PartisipasiPenyusunanAnggaran

( )

KejelasanSasaran

Anggaran( )

KomitmenOrganisasi

( )

Page 45: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

33

H4 : Komitmen Organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja Pegawai

DPPKAD Kabupaten Luwu Utara

Page 46: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

34

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan dikantor Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah DPPKAD KABUPATEN LUWU

UTARA yang beralamat di JL Andi Jemma No.1 Masamba Provinsi Sulawesi

Selatan. Sedangkan waktu penelitian ini berlangsung selama kurang lebih 2

bulan, dari bulan mei sampai bulan juni 2016.

B. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan satu produser yang standar, yang

dilakukan secara sistematis untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Teknik

pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

1. Observasi, yaitu metode pengumpulan data dengan melakukan pengamatan

secara langsung pada tempat penelitian DPPKAD Pemerintah Kabupaten

Luwu Utara.

2. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

Tanya jawab dengan responden. Wawancara adalah suatu percakapan

langsung dengan tujuan-tujuan tertentu. Teknik wawancara ini semata-mata

hanya untuk memperjelas kebenaran dari angket.

3. Kuesioner, yaitu metode yang dilakukan dengan memberikan daftar berisi

seperangkat pertanyaan yang ditujukan kepada responden yakni para

pegawai DPPKAD Pemerintah Kabupaten Luwu Utara.

Page 47: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

35

4. Teknik Kepustakaan, yaitu dengan cara mempelajari buku-buku dan artikel

atau jurnal dari lembaga/instansi yang terkait dan teori yang berhubungan

dengan masalah yang diteliti.

C. Jenis Data dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu

data yang sesuai dengan kenyataan yang terjadi dan untuk membuktikannya

harus sesuai dengan fakta dan kenyataan yang dilapangan atau data yang

diperoleh dari hasil kuisioner responden.

2. Sumber Data

a) Data primer adalah data penelitian yang diperoleh secara langsung dari

para responden (sumber asli) yang dalam penelitian ini berupa jawaban

responden atas penyebaran kuesioner.

b) Data skunder adalah Sumber data yang diperoleh melalui dokumen atau

literatur yang berkaitan dengan penelitian. Sumber data yang digunakan

adalah dokumen atau catatan yang diperoleh dari DPPKAD.

D. Populasi dan Sampel

1. PopulasI

Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kualitas karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik simpulannya

Sugiyono (2013:389). Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai

Page 48: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

36

DPPKAD Pemerintah Kabupaten Luwu Utara. Adapun jumlah dari berbagai

jabatan pegawai negeri Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah (DPPKAD) Pemerintah Kabupaten Luwu Utara terlampir sebagai

berikut :

Tabel 2. Populasi Penelitian

Jumlah Pegawai Negeri Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan AsetDaerah Pemerintah Kabupaten Luwu Utara

No Jabatan/Sub Bagian Jumlah

1 Kepala Dinas 12 Sekretaris 13 Bendahara 154 Kepala Bidang 55 Kepala Sub Bagian 36 Kepala Seksi 127 Pegawai Bidang Pendapatan I 338 Pegawai Bidang Anggaran 179 Pegawai Bidang Aset Daerah 1110 Pegawai Bidang Akuntansi 2111 Pegawai Bidang Pendapatan II 1112 Pegawai Unit Pengelolaan Teknis Daerah (UPTD) 18

Jumlah 147Sumber :DPPKAD Kabupaten Luwu Utara (2015)

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut Sugiyono (2013:116). Sampel dalam penelitian adalah

pegawai yang ikut dalam penyusunan anggaran. Metode pengambilan

sampel dalam penelitian ini menggunakan Purposive Sampling dimana

pengambilan sampel dilakukan dengan teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu (Sugiyono 2013:122).Pemilihan sampel berdasarkan

kriteria dengan jumlah sampel sebanyak 63 responden.

Page 49: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

37

Adapun Kriteria responden dalam pemilihan sampel sebagai berikut:

a. Responden merupakan pihak yang sudah tercatat sebagai pegawai negeri

sipil tetap di DPPKAD Kabupaten Luwu Utara.

b. Responden dalam penelitian ini yaitu pegawai yang sudah bekerja

minimal selama satu tahun karena dimungkinkan selama satu tahun

sudah mengetahui aturan, tujuan dan program kerja dalam DPPKAD

pemerintah Kabupaten Luwu Utara.

c. Responden dalam penelitian ini adalah pegawai yang terlibat dalam

proses penyusunan anggaran.

Tabel 3. Sampel Penelitian

Jumlah Pegawai Negeri Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan AsetDaerah Pemerintah Kabupaten Luwu Utara

No Jabatan/Sub Bagian Jumlah

1 Kepala Bidang 5

2 Kepala Sub Bagian 3

3 Kepala Seksi 12

4 Pegawai Bidang Pendapatan I 4

5 Pegawai Bidang Anggaran 17

6 Pegawai Bidang Aset Daerah 4

7 Pegawai Bidang Akuntansi 4

8 Pegawai Bidang Pendapatan II 6

9 PegawaiUnit Pengelolaan Teknis Daerah(UPTD) 8

Jumlah 63

Sumber :DPPKAD Kabupaten Luwu Utara (2015)

Page 50: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

38

E. Operasional Variabel

Berdasarkan uraian permasalahan yang telah diungkapkan, maka

variabel penelitian ini dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu variabel bebas

(independent) dan variabel terikat (dependent). Variabel bebasnya adalah

partisipasi penyusunan anggaran,kejelasan sasaran anggaran, komitmen

organisasi sedangkan variabel terikatnya kinerja pegawai.

Partisipasi penyusunan anggaran dalam penelitian ini seberapa jauh

tingkat keterlibatan dan pengaruh individu dalam menentukan dan menyusun

anggaran yang ada dalam divisi atau bagiannya, baik secara periodik maupun

tahunan. Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel ini diadopsi dari

penelitian yang terkait dengan proses penyusunan anggaran pemerintah

berdasarkan teori Milani (1975) dalam Handayani (2013).

Kejelasan sasaran anggaran merupakan sejauh mana tujuan anggaran

ditetapkan secara jelas dan spesifik dengan tujuan agar anggaran tersebut dapat

dimengerti oleh orang yang bertanggungjawab atas pencapaian sasaran

anggaran tersebut, oleh sebab itu sasaran anggaran pemerintah daerah harus

dinyatakan secara jelas, spesifik dan dapat dimengerti oleh mereka yang

bertanggungjawab untuk melaksanakannya. Variabel kejelasan sasaran

anggaran diukur dengan menggunakan pernyataaan yang digunakan oleh Kenis

(1979).

Komitmen organisasi dalam penelitian ini menunjukkan tingkat

keterlibatan pegawai yang bekerja di DPPKAD Pemerintah Kabupaten Luwu

Utara. Keterlibatan kerja yang tinggi oleh seorang pegawai berarti adanya

Page 51: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

39

komitmen pada organisasi yang tinggi terhadap organisasi tempat dia bekerja.

Komitmen organisasi diukur dengan mengadopsi instrumen yang

dikembangkan oleh (Meyer dan Allen 1990) dalam (Panggabean, 2004:135)

yaitu berdasarkan indikator dari komitmen yang berkelanjutan, komitmen

afektif dan komitmen normatif.

Kinerja dalam penelitian ini menunjukkan bagaimana anggota-

anggota dalam organisasi pemerintahan berupaya untuk memberikan pelayanan

terbaik dengan mendayagunakan sumber daya yang ada di organisasinya untuk

memberikan kepuasan kepada masyarakat sebagai pihak yang dilayani. Kinerja

pegawai yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil kerja secara kualitas

dan kuantitas yang dicapai seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya

dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Martoyo, 2000:97) yaitu,

kualitas, kualitas pekerjaan, pengetahuan tentang pekerjaan, kerja sama,

kemampuan/kompetensi, adaptasi, absensi/kehadiran, inisiatif, kesehatan

lingkungan kerja. Operasional variabel diuraikan dalam tabel 3.3 sebagai

berikut :

Tabel 4. Operasional Variabel Penelitian

No Variabel Indikator Skala

No.Kuesioner

1.PartisipasiPenyusunanAnggaran (X1)Milani (1975)dalamHandayani

1. Keterlibatan bawahan dalampenyusunan anggaran

2. Alasan yang logis olehatasan dalam melakukanrevisi anggaran

3. Mengajak atasan untukmendiskusikan anggaranyang diusulkan

4. Pengaruh usulan bawahanyang tercermin dalam usulan

Ordinal

1

2

3

4

Page 52: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

40

(2013) final5. Menilai kontribusi bawahan

terhadap anggaran6. Frekuensi bawahan dimintai

usulan ketika anggaransedang disusun.

5

6

2.

KejelasanSasaranAnggaran (X2)Kenis (1979)

1. Adanya kejelasan sasaran2. Tidak adanya kejelasan

(penetapan sasaran anggaranyang mendua)

3. Adanya pemahaman yangtinggi terhadap sasaran yangdicapai

Ordinal

1& 2

3&4

5 & 6

3.

KomitmenOrganisasi (X3)Meyer danAllen (1990)dalamPanggabean(2004:135)

1. Komitmen berkelanjutan:a. Merasa cukup dengan

pekerjaan yang dilakukanb. Merasa rugi bila

meninggalkanpekerjaannya

Ordinal

3

4

5, 9, 10 &11

7

6& 8

1 &2

2.Komitmen normatif:a. Merasa memiliki

organisasib. Merasa terikat secara

emosional denganorganisasi

c. Merasa tenang dalamhidupnya

3.Komitmen afektif:Merasa dibutuhkanolehorganisasi

4.

Kinerja Pegawai DPPKADAKabupatenLuwu Utara (Y)Martoyo(2000:97)

1. Kualitas2. Kualitas pekerjaan3. Pengetahuan tentang

pekerjaan4. Kerja sama5. Kemampuan/kompetensi6. Adaptasi7. Absensi/kehadiran8. Inisiatif9. Kesehatan lingkungan

kerja

Ordinal

12& 3

4

5 & 67891011

Sumber : Data diolah, 2015

Indikator-indikator tersebut diatas, baik variabel independen maupun

variabel dependen menjadi dasar untuk pembuatan kuisioner. Pengukuran

Page 53: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

41

untuk variabel independen (X) dan variabel dependen (Y) dalam penelitian ini

menggunakan skala ordinal dan teknik pengukuran Skala Likert. Skala Likert

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi, seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan Skala Likert, maka

variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian

indikator tersebut dijadikan tolok ukur untuk menyusun item-item instrumen

yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan (Sugiyono, 2013:133).

Skala likert secara umum menggunakan 5 kategori jawaban, yang

masing-masing jawaban diberi score atau bobot yaitu banyaknya score antara

5-1. Penggunaan Skala likert selanjutnya diklasifikasikan sebagai berikut:

sangat dilibatkan sampai dengan sangat tidak dilibatkan diberi bobot 5-1,

sangat logis sampai dengan sangat tidak logis diberi bobot 5-1, sangat sering

sampai dengan sangat tidak sering diberi bobot 5-1, sangat banyak sampai

dengan sangat tidak banyak diberi bobot 5-1, sangat penting sampai dengan

sangat tidak penting diberi bobot 5-1, sangat jelas sampai dengan sangat tidak

jelas diberi bobot 5-1, sangat mengetahui sampai dengan sangat tidak

mengetahuidiberi bobot 5-1, sangat bingung sampai dengan sangat tidak

bingung diberi bobot 1-5, sangat puas sampai dengan sangat tidak puas diberi

bobot 5-1, sangat paham sampai dengan sangat tidak paham diberi bobot 5-1,

sangat bersedia sampai dengan sangat tidak bersedia diberi bobot 5-1, sangat

sama sampai dengan sangat tidak sama diberi bobot 5-1, sangat tertarik sampai

dengan sangat tidak tertarik diberi bobot 5-1, sangat terancam sampai dengan

sangat tidak terancam diberi bobot 5-1, sangat peduli sampai dengan sangat

Page 54: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

42

tidak peduli diberi bobot 5-1, sangat membanggakan sampai dengan sangat

tidak membanggakan diberi bobot 5-1, sangat bangga sampai dengan sangat

tidak bangga diberi bobot 5-1, sangat senang sampai dengan sangat tidak

senang 5-1, sangat setuju sampai dengan sangat tidak setuju 5-1, sangat

memberikan sampai dengan sangat tidak memberikan 5-1, sangat menerima

sampai dengan sangat tidak menerima 5-1, sangat sesuai sampai dengan sangat

tidak sesuai 5-1, sangat tepat waktu sampai dengan sangat tidak tepat waktu 5-

1, sangat bisa sampai dengan sangat tidak bisa 5-1, dan sangat mampu sampai

dengan sangat tidak mampu 5-1.

Data yang dihimpun dengan menggunakan daftar pertanyaan

(indikator) yang ditujukan sebagai alat ukur teknik Skala Likert. Setiap

jawaban diberikan skor numeric (angka) untuk menentukan pendapat pegawai

yang ikut dalam partisipasi penyusunan anggaran DPPKAD Kabupaten Luwu

Utara tentangpartisipasi penyusunan anggaran, kejelasan sasaran anggaran dan

komitmen organisasi terhadap kinerja. Skala Likert digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena sosial (Sugiyono 2013:132).

F. Pengujian Instrumen Penelitian

Validitas (validity) dan reliabilitas (reliability) suatu hasil penelitian

tergantung pada alat pengukur (instrument) yang digunakan.Instrumen yang

digunakan untuk mengumpulkan data harus valid dan reliable. Untuk

Page 55: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

43

menghasilkan data yang handal oleh karena itu,perlu dilakukan uji validitas

dan uji reliabilitas.

1. Uji Validitas atau Kesalihan (validity)

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner

tersebut (Ghozali, 2006:45).Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan

masing-masing pertanyaan dengan jumlah skor untuk masing-masing

variabel, dalam memberi interpretasi terhadap koefisien korelasi, Masrun

mengemukakan:

“Item yang mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor total)

dan korelasinya tinggi, melanjutkan bahwa item tersebut mempunyai

validitas yang tinggi pula. Biasanya syarat minimum untuk memenuhi

syarat adalah kalau r = 0,3. Jadi kalau korelasi antar butir dengan skor total

kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid

Sugiyono (2013:188).

Menurut Sugiyono (2013:250), untuk dapat memberikan penafsiran

akan besar atau kecil hubungan terhadap korelasi yang telah dihitung dapat

berpedoman pada ketentuan-ketentuan seperti yang tertera pada tabel

berikut ini :

Page 56: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

44

Tabel 5. Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien

INTERVAL KOEFISIEN TINGKAT HUBUNGAN

0,00 – 0,199 Tidak Setujuh

0,20 – 0,399 Kurang Setujuh

0,40 – 0,599 Ragu-ragu

0,60 – 0,799 Setuju

0,80 – 1,000 Sangat Setuju

Sumber: Sugiyono (2013:250)

2. Uji Keandalan (Reliabilitas)

Uji reliabilitas atau keandalan dimaksudkan untuk mengetahui apakah

alat pengumpul data pada dasarnya menunjukkan tingkat ketepatan,

keakuratan, kestabilan, atau konsistensi alat tersebut dalam mengungkapkan

gejala tertentu dari sekelompok individu, walaupun dilakukan terhadap

pernyataan-pernyataan yang sudah valid, untuk mengetahui sejauh mana hasil

pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala

yang sama. Uji reliabilitas ini dilakukan terhadap pernyataan-pernyataan yang

sudah valid untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten

bila dilakukan pengukuran kembali dengan gejala yang sama.

Menurut Ghozali (2006:41) reliabilitas adalah alat untuk mengukur

suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu

kuisioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap

pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.Instrumen yang

reliabel adalah instrumen yang bisa digunakan beberapa kali untuk mengukur

Page 57: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

45

obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama, suatu konstruk atau

variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha> 0,60

(Ghozali,2006:42).

G. Transformasi Data

Variabel-variabel dalam penelitian ini diukur dengan melakukan

penyebaran kuesioner. Untuk keperluan pengolahan data, maka tanggapan

responden terhadap item-item pernyataan yang diajukan dalam kuesioner

penelitian yang di ukur dengan skala likert, akan dinaikkan dari skala

pengukuran ordinal ke skala pengukuran interval.

Menganalisis di perlukan data dengan ukuran interval sebagai syarat

dalam menggunakan alat Analisis Regresi Berganda. Seluruh variabel yang

berskala ordinal terlebih dahulu dinaikkan atau di transformasikan tingkat

pengukurannya ke tingkat interval melalui Method of Succesive Interval (MSI)

dengan langkah sebagai berikut:

1. Perhatikan setiap item pernyataan dalam kuesioner.

2. Untuk setiap item tersebut, tentukan beberapa orang responden yang

mendapat skor 1,2,3,4,5 disebut frekuensi (F).

3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden proporsi (P)

4. Hitung Proporsi Komulatif (Pk).

5. Gunakan tabel normal, hitung nilai Z setiap proporsi komulatif.

6. Nilai Densitas Normal (Fd) yang sesuai dengan nilai Z.

7. Tentukan nilai Interval (Scale Value) untuk setiap skor jawaban sebagai

berikut :

Page 58: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

46

NilaiInterval = ( )– ( )( ) − ( )8. Sesuai dengan skala ordinal ke interval, yaitu scale value (SV) yang

nilainya terkecil (harga negatif yang terbesar)diubah menjadi sama dengan

1( satu ).

Transformed Scale Value = Y =SV+SV min + 1

Dimana :

Density at Lower Limit : Kepadatan batas bawah

Density at UpperLimit : Kepadatan batas atas

Area underUpper Limit : Daerah dibawah batas atas

Area Under Lower Limit : Daerah dibawah batas bawah

H. Uji Asumsi Klasik

Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini secara teoritis

akan menghasilkan nilai parameter model penduga yang sah bila dipakai

asumsi klasik. Asumsi klasik menurut Ghozali (2006:89) yaitu Normalitas,

Multikolonieritas dan Heteroskedastisitas.

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian ini

untuk mengetahui normalitas distribusi data dapat dilakukan dengan

menggunakan One Sample Kolmogorof Smirnov-Test (nilai α = 5%).

Pemilihan One Sample Kolmogrof Smirnov-Test sebagai alat ukur

normalitas bertujuan untuk mengetahui nilai signifikannya. Jika nilai

Page 59: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

47

signifikasi dari pengujian One Sample Kolmogorof Smirnov-Test lebih besar

dari 0.05 maka data mempunyai distribusi normal (Ghozali, 2006:110).

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan

lain. Jika variance dari residual satu kepengamatan lain tetap, maka disebut

Homoskesdatisitas dan jika berbeda di sebut Heteroskedastisitas. Model

regresi yang baik adalah yang Homoskesdatisitas atau tidak terjadi

Heteroskesdatisitas (Ghozali, 2006).Gujarati, (2003) menyatakan untuk

mendeteksi adanya Heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji

Glejser dengan mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap

variabel independen (Ghozali,2006:105).

Koefisien korelasi dari masing-masing variabel independen yang signifikan

pada tingkat kepercayaan 1%, mengindikasikan adanya heteroskedastisitas.

Sebaliknya, jika tidak ada koefisien korelasi dari masing-masing variabel

independen yang signifikan pada tingkat kepercayaan 1%, berarti tidak ada

heteroskedastisitas.

3. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi

yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi variabel independen (Ghozali,

2006:91). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas didalam

model regresi adalah sebagai berikut :

Page 60: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

48

1. Besaran korelasi antar variabel independen haruslah lemah (dibawah

0,5). Jika korelasi kuat maka terjadi problem multikol.

2. Besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance, yaitu

mempunyai nilai VIF disekitar angka 1 (satu) dan mempunyai angka

Tolerance mendekati 1 (satu).

Catatan : Tolerance = 1 NIF atau bisa juga VIF = 1/Tolerance

I. Metode Analisis

Pengujian untuk membuktikan hipotesis yang telah dikemukakan

sebelumnya, maka digunakan metode analisis yang dapat dijadikan alat untuk

melakukan penelitian terhadap Pengaruh Partisipasi Penyusunan

Anggaran,Kejelasan Sasaran Anggaran dan Komitmen Organisasi terhadap

Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Tengah.

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengukur besarnya

pengaruh beberapa (minimal dua) variabel independen (X) terhadap variabel

dependen (Y) Sugiyono, (2013:277). Penelitian ini yang menjadi variabel

independen adalah partisipasi penyusunan anggaran (X1), kejelasan sasaran

anggaran (X2) dan komitmen organisasi (X3) sedangkan variabel dependen

adalah kinerja (Y). Hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas

dapat dirumuskan sebagai persamaan regresi berikut :

Dimana:

Y = Variabel dependen

Y = a + b1X1 + b2X2 + ……………..+ bnXn + e

Page 61: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

49

X1-Xn = Variabel independen

a = Intercept/constanta

b1-bn = Koefisien regresi

e = Error atau sisa (residual)

Apabila model tersebut ditransferkan kedalam penelitian ini, maka

model regresi tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :

Dimana :

Y = Kinerja Pegawai

X1 = Partisipasi penyusunan anggaran

X2 = Kejelasan sasaran anggaran

X3 = Komitmen organisasi

a = Intercept/constanta

b1-b3 = Koefisien regresi

e = Error atau sisa (residual)

J. Pengujian Hipotesis

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

statistic Analisis Regresi Linear Berganda untuk membuktikan hipotesis yang

diajukan. Pengukuran regresi berganda dalam penelitan ini menggunakan

bantuan perangkat lunak computer dalam program statistic SPSS for windows.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan dua cara, yaitu pertama dengan

menggunakan Uji Fisher (Uji F) untuk melihat secara simultan pengaruh semua

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Page 62: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

50

variabel independen terhadap variabel dependen. Kedua, (Uji t) untuk melihat

secara parsial pengaruh semua variabel independen terhadap variabel

dependen.

1. Uji F (Uji Simultan)

Uji f digunakan untuk mengetahui apakah ketiga variabel independen yang

diteliti secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

variabel dependen. Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah variabel

independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, dilakukan

perbandingan antara f hitung dengan f tabel pada tingkat kepercayaan 95%

(α 0,05) dengan pedoman sebagai berikut :

1. Jika fhitung > ftabelpada tingkat kepercayaan 95% atau α = 0,05 maka

terbukti secara simultan partisipasi penyusunan anggaran, kejelasan

sasaran anggaran dan komitmen organisasi (Variabel X), berpengaruh

signifikan terhadap kinerja pegawai (Variabel Y).

2. Jika fhitung <ftabel pada tingkat kepercayaan 95% atau α = 0,05 maka

terbukti secara simultanpartisipasi penyusunan anggaran, kejelasan

sasaran anggaran dan komitmen organisasi (Variabel X), tidak

berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai (Variabel Y).

2. Uji t (Uji Parsial)

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel

independen, secara parsial (individual) mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap variabel dependen. Adapun caranya yaitu dengan

Page 63: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

51

melakukan perbandingan antara thitung > ttabel pada tingkat kepercayaan 95%

thitung > ttabel (α 0,05), dengan pedoman sebagai berikut:

1. Apabila thitung > ttabel dan p < 0,05, maka variabel independen yang

diamati secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen.

2. Apabila thitung < ttabel dan p > 0,05, maka variabel independen yang

diamati secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen.

Nilai t hitung diperoleh dari hasil perhitungan statistik (SPSS) dalam

tabel ANOVA. Sedangkan t tabel diperoleh dengan melihat tabel t (sesuai

dengan tingkat kepercayaan yang ditentukan) dengan caradf (degree of

freedom). Nilaidf = N-K, dimana N = jumlah sampel dan K = jumlah variabel

penelitian, karena uji t bersifat dua sisi maka nilai α di bagi 2. Jadi nilai t

merupakan nilai dari df(α/2).

Page 64: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

52

BAB 1V

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Singkat DPPKAD

Pada tahun 1999, saat awal bergulirnya Reformasi di seluruh wilayah

Republik Indonesia, dimana telah dikeluarkannya UU No.22 Tahun 1999

tentang Pemerintahan di Daerah, dan mengubah mekanisme pemerintahan

yang mengarah pada Otonomi Daerah. Tepatnya pada tanggal 10 Pebruari

1999, oleh DPRD Kabupaten Luwu mengeluarkan Surat Keputusan Nomor

03/Kpts/DPRD/II/1999 tentang Usul dan Persetujuan Pemekaran Wilayah

Kabupaten Dati II Luwu yang dibagi menjadi dua Wilayah Kabupaten dan

selanjutnya Gubernur KDH Tk.I Sul-Sel menindaklanjuti dengan Surat

Keputusan No.136/776/OTODA tanggal 12 Pebruari 1999. Akhirnya pada

tanggal 20 April 1999, terbentuklah Kabupaten Luwu Utara ditetapkan dengan

UU Republik Indonesia No.13Tahun 1999. Pada awal pembentukannya,

Kabupaten Luwu Utara dengan batas Saluampak Kec. Sabbang sampai dengan

batas Propinsi Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara, terdiri dari 19

Kecamatan, yaitu:

1. Kec.Sabbang

2. Kec.PembantuBaebunta

3. Kec.Limbong

4. Kec.PembantuSeko

5. Kec.Malangke

6. Kec.Malangkebarat

Page 65: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

53

7. Kec.Masamba

8. Kec.Pembantu Mappedecen

9. Kec.Pembantu Rampi

10. Kec.Sukamaju

11. Kec.Bone-bone

12. Kec.PembantuBura

13. Kec.Wotu

14. Kec.PembantuTomon

15. .Kec.Mangkutana

16. Kec.PembantuAngkona

17. Kec.Malili

18. Kec.Nuha

19. Kec. Pembantu Towuti

Dengan demikian, pasca pemekaran tersebut Kabupaten Luwu Utara

terdiri dari sebelas kecamatan masing-masing Kecamatan Sabbang, Kecamatan

Baebunta, Kecamatan Limbong, Kecamatan Seko, Kecamatan Masamba,

Kecamatan Rampi, Kecamatan Malangke, Kecamatan Malangke Barat,

Kecamatan Mappedeceng, Kecamatan Sukamaju dan Kecamatan Bone Bone.

B. VISI DAN MISI DPPKAD LUWU UTARA

Visi DPPKAD Kabupaten Luwu Utara adalah :

MENINGKATKAN PENDAPATAN DAERAH DAN MEWUJUDKAN TATAKELOLA KEUANGAN DAN ASET YANG AKUNTABEL DANBERKELANJUTAN

Visi tersebut diuraikan sebagai berikut :

Page 66: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

54

1. DPPKAD Kabupaten Luwu Utara adalah merupakan institusi yang

merumuskan dan menyusun kebijakan pengelolaan keuangan daerah yang

meliputi pendapatan, belanja, dan pembiayaan yang tertuang di dalam

Peraturan Daerah dan Peraturan / Keputusan Bupati.

2. Pembina administrasi pengelolaan keuangan daerah yang strategis diartikan

bahwa DPPKAD Kabupaten Luwu Utara menjalankan fungsi PPKD,

pembinaan administratif pengeloaan kauangan daerah yang didasrakan pada

ketentuan dan peraturan yang berlaku, yang sangat menetukan kelancaran

dan efektifitas kinerja birokrasi seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah.

3. Dalam mendukung Visi dan Misi Bupati Luwu Utara adalah sebagai unsur

pelaksana teknis operasional, yang mendukung dan mempercepat akeslerasi

pembangunan sebagaimana Visi dan Misi Bupati terpilih yang telah

dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) tahun 2013-2018.

MISI DPPKAD

Dalam rangka mewujudkan Visi tersebut, DPPKAD Kabupaten Luwu Utara

melaksanakan beberapa Misi, antara lain :

1. Mengoptimalkan Pendapatan;

2. Perbaikan Tata Kelola Keuangan;

3. Perubahan Sistem Akuntansi Pemerintah dari Cash Basic menjadi

Accrual Basic

4. Mempertahankan Predikat Wajar Tanpa Pengecualian.

Page 67: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

55

C. STRUKTUR ORGANIASI DPPKAD LUWU UTARA

Page 68: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

56

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Objek Penelitian

a. Gambaran Umum Responden

Penelitian ini dilakukan terhadap Pegawai dikantor Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Pemerintah kab, Luwu

Utara. Data untuk penelitian ini diperoleh dengan menggunakan kuesioner

yang dibagikan secara langsung kepada responden yaitu Pegawai dikantor

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD)

Pemerintah kab, Luwu Utara. Jumlah Kuesioner yang disebarkan

berdasarkan auditor yang ada di Pegawai dikantor Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Pemerintah kab, Luwu

Utara.

Tabel 6. Distribusi dan Pengembalian Kuesioner

No Keterangan Jumlah

1 Jumlah kuisioner yang disebar 63

2 Jumlah kuisioner yang tidak kembali (33)

3 Jumlah kuisioner yang kembali 30

4 Jumlah kuisioner yang dapat diolah 30Sumber : Data primer yang diolah, 2016

b. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah dikantor Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Pemerintah kab, Luwu

Page 69: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

57

Utara. Berikut ini adalah gambaran mengenai identitas responden yang

terdiri dari jenis kelamin, tingkat pendidikan, Lama Bekerja, usia responden.

1) Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 7. Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Laki-Laki 17 56.67

Perempuan 13 43.33

Jumlah 30 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel 3.6 dapat diketahui bahwa dari 30 responden,

jumlah sampel terbanyak dalam penelitian ini adalah laki-laki sebanyak 17

atau 56.67%.

2) Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel 8. Tingkat Pendidikan Responden

Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase

S2 23 77%

S1 7 23%

Diploma 0 0

SMA 0 0

Jumlah 30 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel 3.7 dapat diketahui bahwa dari 30 responden,

jumlah sampel terbanyak dalam penelitian ini adalah S2 sebanyak 23 orang

atau 77%.

Page 70: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

58

3) Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Tabel 9. Masa Kerja Responden

Masa Frekuensi Persentase

1-5 Tahun 19 63.33%

6-10 Tahun 11 36.67%

11-15 Tahun 0 0.00%

16-20 Tahun 0 0.00

Total 30 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel 3.8 dapat diketahui bahwa dari 30 responden,

jumlah sampel masa kerja terbanyak dalam penelitian ini adalah 1-5 tahun

sebanyak 19 orang atau 263.33%

4) Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 10. Usia Responden

Usia Frekuensi Persentase

21 – 30 tahun 21 70.00

31 – 40 tahun 7 23.33

41 – 50 tahun 2 6.67

Diatas 50 tahun 0 0.00

Jumlah 30 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 30 responden,

jumlah sampel terbanyak dalam penelitian ini adalah usia 21-30 tahun

sebanyak 21 orang atau 70%

Page 71: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

59

2. Hasil Uji Instrumen Penelitian

a. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Partisipasi

penyusunan anggaran, Kejelasan sasaran anggaran, Komitmen organisasi,

dan Kinerja Pegawai. Variabel-variabel tersebut akan di uji dengan statistik

deskriptif.

Tabel 11. Analisis Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

kinerja pegawai 4.5833 .56390 30

Partisipasi penyusunan anggaran4.2723 .54057 30

Kejelasan sasaran anggaran3.6660 .88885 30

Komitmen organisasi 4.4860 .51714 30

0- 1 = Sangat tidak setuju1,1 - 2 = tidak setuju2,1 - 3 = ragu-ragu3,1 - 4 = setuju4,1 – 5 = sangat setuju

Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Tabel 4.1 menjelaskan hasil statistik deskriptif tentang variabel-

variabel dalam penelitian ini, antara lain :

1) Partisipasi penyusunan anggaran (X1)

Berdasarkan tabel 8 diatas X1 memiliki nilai mean 4.27 berada di skala

nilai yang menunjukkan pilihan jawaban sangat setuju. Nilai standar deviasi

menunjukkan adanya penyimpangan sebesar 0,540 dari nilai rata-rata jawaban

responden.

Page 72: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

60

2) Kejelasan sasaran anggaran (X2)

Berdasarkan tabel 8 diatas X2 memiliki nilai mean 3,66 berada di skala

nilai yang menunjukkan pilihan jawaban setuju. Nilai standar deviasi

menunjukkan adanya penyimpangan sebesar 0,888 dari nilai rata-rata jawaban

responden.

3) Komitmen organisasi (X2)

Berdasarkan tabel 8 diatas X2 memiliki nilai mean 4,48 berada di skala

nilai yang menunjukkan pilihan jawaban sangat setuju. Nilai standar deviasi

menunjukkan adanya penyimpangan sebesar 0,517 dari nilai rata-rata jawaban

responden

4) Kinerja Pegawai (Y)

Berdasarkan tabel 8 diatas Y memiliki mean 4.58 berada di skala nilai

yang menunjukkan pilihan jawaban sangat setuju. Nilai standar deviasi

menunjukkan adanya penyimpangan sebesar 0,563 dari nilai rata-rata jawaban

responden.

b. Tanggapan Responden Mengenai Indikator Penelitian

Setelah melakukan penelitian dan diperoleh data yang diperlukan

sebagai informasi yang akurat. Selanjutnya, akan dilakukan deskriptif

penelitian untuk memberikan penjelasan mengenai hasil jawaban dari masing-

masing responden atas pertanyaan yang di ajukan pada saat penelitian.

Deskriptif data hasil penelitian untuk memberikan gambaran umum

mengenai penyebaran distribusi frekuensi. Nilai-nilai yang akan di sajikan

setelah diolah dari data mentah dengan menggunakan metode statistik

Page 73: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

61

deskriptif. Berdasarkan banyaknya variabel dan merujuk kepada masalah

penelitian, maka deskriptif data dikelompokkan menjadi empat bagian yaitu :

Partisipasi penyusunan anggaran, Kejelasan sasaran anggaran, Komitmen

organisasi, dan Kinerja Pegawai. Hasil perhitungan statistic deskriptif masing-

masing variabel secara lengkap dapat dilihat pada lampiran. Uraian singkat

hasil perhitungan statistic deskriptif tersebut dikemukakan berikut ini.

Tabel 12. Tanggapan responden mengenai Partisipasi penyusunan anggaran X1

Item Frekuensi, skor, dan persentase

TotalRata-

rataPertanyaanSTS TS N S SS

1 2 3 4 5

Setiap penyusunan

anggaran, bawahan selalu

dilibatkan

F 0 1 4 16 9 30

4.10Skor 0 2 12 64 45 123

% 0% 3.33 13.33 53.33 30.00 10000%

Atasan selalumenyampaikan alasan yanglogis dalam menyampaikanrevisi anggaran

F 0 1 3 13 13 30

4.27Skor 0 2 9 52 65 128

% 0% 3.33 10.00 43.33 43.33 10000%

Bawahan mengajak atasanuntuk mendiskusikananggaran yang diusulkan

F 0 2 1 14 13 30

4.27Skor 0 4 3 56 65 128

% 0% 6.67 3.33 46.67 43.33 10000%

Pengaruh usulan bawahantercermin dalam usulan final

F 0 0 2 7 21 30

4.63Skor 0 0 6 28 105 139

% 0% 0.00 6.67 23.33 70.00 10000%

Atasan dapat menilaikontribusi bawahanterhadap anggaran terkaitdengan cara kerja

F 0 1 4 16 9 30

4.10Skor 0 2 12 64 45 123

% 0% 3.33 13.33 53.33 30.00 10000%

Frekuensi bawahan dimintai

usulan ketika anggaran

sedang disusun

F 0 1 3 13 13 30

4.27Skor 0 2 9 52 65 128

% 0% 3.33 10.00 43.33 43.33 10000%

Rata-rata Keseluruhan 4.21

Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Page 74: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

62

Tabel 13. Tanggapan responden mengenai Kejelasan sasaran anggaran X2

Item Frekuensi, skor, dan persentase

TotalRata-

rataPertanyaan

STS TS N S SS

1 2 3 4 5

Saya mengetahui dengan

jelas dan spesifik sasaran

anggaran di bagian saya

F 1 10 4 8 7 30

3.30Skor 0 20 12 32 35 99

% 0% 33.33 13.33 26.67 23.33 9667%

Saya berpendapat bahwa

sasaran anggaran di bagian

saya mendua dan tidak jelas

F 0 6 0 15 9 30

3.90Skor 0 12 0 60 45 117

% 0% 20.00 0.00 50.00 30.00 10000%

Saya memiliki pemahaman

yang jelas atas bagaian

sasaran anggaran yang

merupakan priorotas yang

lebih penting dibandingkan

dengan yang lainya

F 0 9 0 10 11 30

3.77Skor 0 18 0 40 55 113

% 0% 30.00 0.00 33.33 36.67 10000%

Rata-rata Keseluruhan 3.66

Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Page 75: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

63

Tabel 14. Tanggapan responden mengenai Komitmen Organisasi X3

Item Frekuensi, skor, dan persentaseTotal Rata-

rataPertanyaanSTS TS N S SS

1 2 3 4 5Komitmen afektif

Saya bersedia bekerja lebih keras dari padayang diharapkan agar organisasi ini sukses

F 0 0 1 3 26 304.83Skor 0 0 3 12 130 145

% 0% 0.00 3.33 10.00 86.67 10000%

Saya menemukan bahwa nilai-nilai sayasama dengan nilai-nilai organisasi.

F 0 1 1 3 25 304.73Skor 0 2 3 12 125 142

% 0% 3.33 3.33 10.00 83.33 10000%

Komitmen berkelanjutanSaya memiliki tingkat ketertarikan untuk

tetap bertahan pada organisasi dalammengembangkan karir saya

F 0 0 4 5 21 304.57Skor 0 0 12 20 105 137

% 0% 0.00 13.33 16.67 70.00 10000%Saya memiliki tingkat gangguan terhadap

karir saya jika keluar dari tempat sayabekerja sekarang

F 0 7 2 2 19 304.10Skor 0 14 6 8 95 123

% 0% 23.33 6.67 6.67 63.33 10000%Komitmen normative

Saya sungguh peduli mengenai nasiborganisasi ini.

F 0 2 3 2 23 304.53Skor 0 4 9 8 115 136

% 0% 6.67 10.00 6.67 76.67 10000%Saya membanggakan organisasi ini sebagaitempat kerja yang menyenangkan kepada

teman-teman saya

F 0 0 3 4 23 304.67Skor 0 0 9 16 115 140

% 0% 0.00 10.00 13.33 76.67 10000%Saya bangga mengatakan kepada orang

bahwa saya merupakan bagian dariorganisasi ini.

F 0 0 3 6 21 304.60Skor 0 0 9 24 105 138

% 0% 0.00 10.00 20.00 70.00 10000%

Saya sangat senang memilih organisasi inisebagai tempat kerja dari pada organisasi

lain

F 0 0 5 11 14 304.30Skor 0 0 15 44 70 129

% 0% 0.00 16.67 36.67 46.67 10000%

Bagi saya organisasi ini merupakan tempatkerja terbaik.

F 0 2 3 10 15 304.27Skor 0 4 9 40 75 128

% 0% 6.67 10.00 33.33 50.00 10000%

Organisasi ini memberi inspirasi terbaikmengenai cara mencapai kinerja

F 0 3 1 8 18 304.37Skor 0 6 3 32 90 131

% 0% 10.00 3.33 26.67 60.00 10000%

Saya akan menerima tugas apa saja agardapat tetap bekerja di organisasi ini.

F 0 3 1 8 18 304.37Skor 0 6 3 32 90 131

% 0% 10.00 3.33 26.67 60.00 10000%Rata-rata Keseluruhan 4.71

Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Page 76: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

64

Tabel 15. Tanggapan responden mengenai Kinerja Pegawai Y

Item Frekuensi, skor, dan persentase

Total Rata-rataPertanyaan

STS TS N S SS1 2 3 4 5

Hasil pekerjaan yang saya selesaikantelah memenuhi standard dan syarat

yang telah ditetapkan

F 0 0 1 3 26 30

4.83Skor 0 0 3 12 130 145

% 0% 0.00 3.33 10.00 86.67 10000%Selama ini saya dapat menyelesaikanpekerjaan yang menjadi tugas saya

sesuai dengan target yang ditetapkandan waktu yang ditentukan

F 0 1 1 3 25 30

4.73Skor 0 2 3 12 125 142

% 0% 3.33 3.33 10.00 83.33 10000%

Pimpinan memberikan penjelasankepada saya sebagai pegawai mengenai

petunjuk teknis berkaitan denganpekerjaan

F 0 0 4 5 21 30

4.57Skor 0 0 12 20 105 137

% 0% 0.00 13.33 16.67 70.00 10000%

Dalam melaksanakan pekerjaan, sayadapat bekerja sama dengan rekan kerja

saya yang sederajat

F 0 7 2 2 19 30

4.10Skor 0 14 6 8 95 123

% 0% 23.33 6.67 6.67 63.33 10000%

Dalam melaksanakan pekerjaan, sayadapat bekerja sama dengan

atasan/bawahan saya.

F 0 2 3 2 23 30

4.53Skor 0 4 9 8 115 136

% 0% 6.67 10.00 6.67 76.67 10000%

Saya dapat melaksanakan pekerjaantanpa tergantung dengan orang lain,

sehingga mampu menyelesaikanpekerjaan tepat pada waktunya

F 0 0 3 4 23 30

4.67Skor 0 0 9 16 115 140

% 0% 0.00 10.00 13.33 76.67 10000%

Selain itu, saya mampu menyesuaikandiri dengan perubahan yang terjadi

dilingkungan tempat kerja

F 0 2 3 2 23 30

4.53Skor 0 4 9 8 115 136

% 0% 6.67 10.00 6.67 76.67 10000%

Berkaitan dengan absensi, saya tidakpernah meninggalkan pekerjaan, kecualisakit atau ada hal yang sangat penting

F 0 0 5 11 14 30

1.00Skor 0 0 3 4 23 30

% 0% 0.00 16.67 36.67 46.67 10000%

Saya sering mempunyai inisiatif dalamhal-hal tertentu

F 0 2 3 2 23 30

4.53Skor 0 4 9 8 115 136

% 0% 6.67 10.00 6.67 76.67 10000%

Dalam melaksanakan kerja saya dapatmenjaga hubungan kerja yang sehat

dengan rekan kerja saya

F 0 0 3 4 23 30

4.67Skor 0 0 9 16 115 140

% 0% 0.00 10.00 13.33 76.67 10000%

Rata-rata Keseluruhan 4.71Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Page 77: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

65

c. Hasil Uji Kualitas Data

1. Hasil Uji Validitas

Uji validitas (uji kesahihan) adalah suatu alat yang digunakan untuk

mengukur sah/valid tidaknya kuesioner. Kriteria yang digunakan valid atau

tidak valid adalah apabila koefisien korelasi r hitung kurang dari nilai r table

dengan tingkat signifikansi 5 persen berarti butir pertanyaan tersebut tidak

valid (Ghozali, 2005).

Tabel 4.5 menunjukkan hasil uji validitas pada Empat variabel yang

terdiri dari: ). Partisipasi penyusunan anggaran, Kejelasan sasaran anggaran,

Komitmen organisasi, dan Kinerja Pegawai

Tabel 16. Hasil Uji Validitas

Butir Pertanyaan r-hitung r-tabel Keterangan

Partisipasi

penyusunan

anggaran

P1 0.727 0,31 VALID

P2 0.823 0,31 VALID

P3 0.609 0,31 VALID

P4 0.352 0,31 VALID

P5 0.727 0,31 VALID

P6 0.823 0,31 VALID

Kejelasan sasaran

anggaran

P1 0.315 0,31 VALID

P2 0.542 0,31 VALID

P3 0.382 0,31 VALID

Page 78: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

66

Komitmenorganisasi

P1 0.502 0,31 VALID

P2 0.344 0,31 VALIDP3 0.351 0,31 VALIDP4 0.374 0,31 VALIDP5 0.62 0,31 VALIDP6 0.57 0,31 VALIDP7 0.644 0,31 VALIDP8 0.513 0,31 VALIDP9 0.495 0,31 VALIDP10 0.759 0,31 VALID

P11 0.759 0,31 VALID

KinerjaPegawai

P1 0.675 0,31 VALIDP2 0.391 0,31 VALIDP3 0.463 0,31 VALIDP4 0.284 0,31 VALIDP5 0.875 0,31 VALIDP6 0.618 0,31 VALIDP7 0.875 0,31 VALIDP8 0.618 0,31 VALIDP9 0.875 0,31 VALIDP10 0.618 0,31 VALID

Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa Partisipasi penyusunan

anggaran, Kejelasan sasaran anggaran, Komitmen organisasi, dan Kinerja

Pegawai memiliki nilai r-hitung diatas r-table sehingga dapat disimpulkan

bahwa seluruh item pertanyaan dalam penelitian tersebut valid.

2. Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk.Uji reliabilitas ini

dilakukan untuk menguji konsistensi jawaban dari responden melalui

pertanyaan yang diberikan, menggunakan metode statistic Cronbach Alpha

Page 79: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

67

dengan signifikansi yang digunakan lebih dari (>) 0,60. Adapun hasil dari

pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut:

Tabel 17. Hasil Uji Reliabilitas

VariabelCronbach's

KeteranganAlpha

Partisipasi penyusunan anggaran 0.807 Reliabel

Kejelasan sasaran anggaran 0.692 Reliabel

Komitmen organisasi 0.83 Reliabel

Kinerja Pegawai 0.872 ReliabelSumber : Data primer yang diolah, 2016

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa variabel Partisipasi penyusunan

anggaran, Kejelasan sasaran anggaran, Komitmen organisasi, dan Kinerja

Pegawai mempunyai nilai conbach’s alpha lebih besar dari 0,6. Hal ini

menunjukkan bahwa item pertanyaan dalam penelitian ini bersifat reliabel.

Sehingga setiap item pertanyaan yang digunakan akan mampu memperoleh

data yang konsisten dan apabila pertanyaan diajukan kembali maka akan

diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.

d. Hasil Uji Asumsi Klasik

1) Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah

model regresi, error yang dihasilkan mempunyai distribusi normal

ataukah tidak. Dalam penelitian ini untuk menguji normalitas data

digunakan grafik Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

yang hasil pengujiannya dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Page 80: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

68

Gambar 2. Hasil Uji Normalitas

Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan gambar 3.1 terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis

diagonal, serta arah penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Hal ini

menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi

normalitas.

2) Hasil Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya

korelasi yang tinggi antara variabel-variabel independen dalam suatu model

regresi linear berganda. Jika ada korelasi yang tinggi di antara variabel-

variabel independennya, maka hubungan antara variabel independen

terhadap variabel dependennya menjadi terganggu. Untuk menguji

multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan nilai VIF (Variance

Inflation Faktor). Jika nilai VIF dibawah 10 dan nilai tolerance lebih besar

dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas

Page 81: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

69

(Sunjoyo,dkk., 2013). Hasil pengujian multikolinieritas dapat dilihat pada

tabel berikut ini:

Tabel 18. Hasil Uji Multikolinieritas

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

.522 1.915

.544 1.839

.360 2.775

Sumber : Data yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel 4.8, terlihat bahwa variabel Partisipasi penyusunan

anggaran, Kejelasan sasaran anggaran, Komitmen organisas. memiliki nilai

tolerance diatas 0,1 dan VIF lebih kecil dari 10. Hal ini berari dalam model

persamaan regresi tidak terdapat gejala multikoloniaritas sehingga data

dapat digunakan dalam penelitian ini.

3) Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah terdapat

ketidaksamaan varians pada residual dari satu pengamatan ke pengamatan

yang lain. Deteksi heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode

scatterplot di mana penyebaran titik-titik yang ditimbulkan terbentuk secara

acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu serta arah penyebarannya

berada di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hasil pengujian

heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Page 82: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

70

Gambar 3. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Data yang diolah, 2016

Berdasarkan gambar 4.1 grafik scatterplot menunjukkan bahwa data

tersebar pada sumbu Y dan tidak membentuk suatu pola yang jelas dalam

penyebaran data tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi

heterokedaktisitas pada model regresi tersebut, sehingga model regresi layak

digunakan untuk Partisipasi penyusunan anggaran, Kejelasan sasaran

anggaran, Komitmen organisasi

e. Hasil Uji Hipotesis

1) Analisis Regresi Linear Berganda

Setelah hasil uji asumsi klasik dilakukan dan hasilnya secara keseluruhan

menunjukkan model regresi memenuhi asumsi klasik, maka tahap berikut

adalah melakukan evaluasi dan interpretasi model regresi berganda.

Partisipasi penyusunan anggaran, Kejelasan sasaran anggaran, Komitmen

organisasi, dan Kinerja Pegawai

Page 83: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

71

Tabel 19. Model Persamaan Regresi

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) .005 .460 .012 .991

Partisipasi penyusunan

anggaran.357 .125 .343 2.870 .008

Kejelasan sasaran anggaran .213 .074 .336 2.871 .008

Komitmen organisasi .506 .157 .464 3.230 .003

Sumber : Data yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel diatas, maka persamaan regresi yang terbentuk pada

uji regresi ini adalah:

Y = 0.005 + 0,357X1 + 0.213X2 + 0.506X3 + e

Hasil pengujian yang diperoleh diatas adalah sebagai berikut :

a. Nilai konstanta (α) yang diperoleh sebesar 0.005 artinya jika variabel

Partisipasi penyusunan anggaran, Kejelasan sasaran anggaran, Komitmen

organisasi bernilai 0 maka besarnya tingkat Kinerja Pegawai yang terjadi

adalah sebesar 0.005.

b. Koefisien regresi X1 = + 0,357 artinya jika Partisipasi penyusunan

anggaran naik sebanyak 1 satuan, maka Kinerja Pegawai sebesar + 0,357.

c. Koefisien regresi X2 = 0.213 artinya jika Kejelasan sasaran naik

sebanyak 1 satuan maka Kinerja Pegawai meningkat sebesar 0.213.

d. Koefisien regresi X3 = 0.506 artinya jika Komitmen organisasi naik

sebanyak 1 satuan maka Kinerja Pegawai meningkat sebesar 0.506.

Page 84: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

72

2) Hasil Uji Parsial (Uji t)

Uji parsial digunakan untuk melihat pengaruh masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan uji t

yaitu dengan melihat nilai signifikansi t hitung, Jika nilai signifikansi t

hitung < dari 0,05 maka dapat dikatakan variabel independen tersebut

mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Hasil pengujiannya dapat

dilihat pada tabel 4 9.

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) .005 .460 .012 .991

Partisipasi penyusunan

anggaran.357 .125 .343 2.870 .008

Kejelasan sasaran anggaran .213 .074 .336 2.871 .008

Komitmen organisasi .506 .157 .464 3.230 .003

Sumber : Data yang diolah, 2016

Melalui statistik uji-t yang terdiri dari Partisipasi penyusunan

anggaran (X1), Kejelasan sasaran anggaran (X2) dan Komitmen organisasi

(X3) dapat diketahui secara parsial pengaruhnya terhadap Kinerja pegawai

(Y).

a. Pengujian Hipotesis Pertama (H1)

Berdasarkan hasil pengujian Uji Parsial (Uji-t) hipotesis X1 diperoleh

bahwa Partisipasi penyusunan anggaran memiliki pengaruh positif dan

signifikan terhadap Kinerja pegawai. Pengujian pengaruh variabel

Page 85: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

73

Partisipasi penyusunan anggaran terhadap Kinerja pegawai dapat

diketahui dengan melihat nilai t table sebesar 2,870 dengan signifikansi

sebesar 0,008. Nilai signifikansi yang berada di bawah 0,05 yang

menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari variabel Partisipasi

penyusunan anggaran terhadap Kinerja pegawai. Sehingga hipotesis 1

yang menyatakan bahwa Partisipasi penyusunan anggaran memiliki

pengaruh terhadap Kinerja pegawai diterima.

b. Pengujian Hipotesis Kedua (H2)

Berdasarkan hasil pengujian Uji Parsial (Uji-t) hipotesis X3 diperoleh

bahwa Kejelasan sasaran anggaran memiliki pengaruh positif dan

signifikan terhadap Kinerja pegawai. Pengujian pengaruh variabel

Kejelasan sasaran anggaran terhadap Kinerja pegawai audit dapat

diketahui dengan melihat nilai t tabel yang diperoleh sebesar 2.871

dengan signifikansi sebesar 0,008. Nilai signifikansi yang berada di

bawah 0,05 yang menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari

variabel Kejelasan sasaran anggaran terhadap Kinerja pegawai. Sehingga

hipotesis 2 yang menyatakan bahwa Kejelasan sasaran anggaran

memiliki pengaruh terhadap Kinerja pegawai diterima.

c. Pengujian Hipotesis Kedua (H3)

Berdasarkan hasil pengujian Uji Parsial (Uji-t) hipotesis X3 diperoleh

bahwa Komitmen organisasi memiliki pengaruh positif dan signifikan

terhadap Kinerja pegawai. Pengujian pengaruh variabel Komitmen

organisasi terhadap Kinerja pegawai dapat diketahui dengan melihat nilai

Page 86: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

74

t tabel yang diperoleh sebesar 3.230 dengan signifikansi sebesar 0,003.

Nilai signifikansi yang berada di bawah 0,05 yang menunjukkan adanya

pengaruh yang signifikan dari variabel Komitmen organisasi terhadap

Kinerja pegawai. Sehingga hipotesis 2 yang menyatakan bahwa

Komitmen organisasi memiliki pengaruh terhadap Kinerja pegawai

diterima.

d. Hasil Uji Simultan (Uji F)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel

independen mempunyai pengaruh yang sama terhadap variabel

dependen. Dengan kriteria pengujian tingkat kepercayaan yang

digunakan adalah 95% atau taraf signifikansi 5% (α=0,05). Jika taraf

signifikansinya > 0,05 Ha ditolak dan jika taraf signifikansinya < 0,05 Ha

diterima. Hasil pengujiannya sebagai berikut : Partisipasi penyusunan

anggaran, Kejelasan sasaran anggaran, Komitmen organisasi, dan Kinerja

Pegawai

Tabel 20. Hasil Uji Simultan (Uji F)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 7.438 3 2.479 36.142 .000b

Residual 1.784 26 .069

Total 9.222 29

a. Dependent Variable: kinerja pegawai

b. Predictors: (Constant), Komitmen organisasi, Kejelasan sasaran anggaran, Partisipasi

penyusunan anggaranSumber : Data yang diolah, 2016

Page 87: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

75

Pengujian signifikan bertujuan untuk mengetahui signifikansi korelasi

Partisipasi penyusunan anggaran (X1), Kejelasan sasaran anggaran (X2), dan

Komitmen organisasi (X3) secara bersama-sama berpengaruh terhadap Kinerja

Pegawai (Y). Uji signifikansi dilakukan dengan menggunakan uji F.

Berdasarkan hasil uji F diperoleh nilai P value sebesar 0,000b lebih kecil dari

0,05. Kesimpulannya berarti bahwa secara somultan Partisipasi penyusunan

anggaran, Kejelasan sasaran anggaran, Komitmen organisasi berpengaruh

positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai

B. Pembahasan

1. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran

dan Komitmen Organsasi Terhadap Kinerja PegawaiDinas Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah Pemerintah Kab. Luwu Utara.

Berdasarkan uji hipotesis pertama membuktikan bahwa partisipasi

penyusunan anggaran, kejelasan sasaran anggaran dan komitmen organisasi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai dinas pendapatan

pengelolaan keunagan dan aset daerah pemerintah Kabupaten Luwu Utara.

Berdasarkan fakta yang diperoleh dari tanggapan responden, pegawai

memberikan partisipasi berupa usulan untuk kelancaran kegiatan operasional

terhadap penyusunan anggaran yang terjadi di dinas. Usulan yang diberikan

pegawai berupa usulan mengenai anggaran peralatan kantor, konsumsi, dan

lain sebagainya. Usulandari pegawai kemudian diseleksi kembali oleh tiap

kepala, untuk dimasukkan pada anggaran final.Pendapat ini sejalan dengan

penelitian Bangun (2009) yang menyatakan bahwa, partisipasi sebagai proses

Page 88: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

76

pengambilan keputusan bersama oleh dua pihak atau lebih yang mempunyai

dampak masa depan bagi pembuat dan penerima keputusan dan mengarah pada

seberapa besar tingkat keterlibatan aparat pemerintah daerah dalam menyusun

anggaran daerah serta pelaksanaannya untuk mencapai target anggaran

tersebut, sehingga partisipasi dalam penyusunan anggaran yakni keikutsertaan

seseorang dalam menyusun dan memutuskan anggaran secara bersama.

Pegawai di DPPKAD mengetahui kejelasan sasaran anggaran sesuai

dengan target dan mencapai sasaran yang dianggarkan, sehingga kepuasan

pegawai akan kejelasan sasaran anggaran meningkat. Pendapat ini didukung

oleh penelitian Kenis (1979) yang menyatakan bahwa kejelasan anggaran akan

mengatur perilaku pihak-pihak yang berada dalam organisasi terhadap

penggunaan anggaran.

Berdasarkan data faktual yang diperoleh dari responden yang

menyatakan bahwa, pegawai di dppkad Kabupaten Luwu Utara merasa bangga

dengan penempatan kerjanya, setia terhadap pekerjaannya, dan terlibat dengan

tugas-tugas organisasi seperti penyusunan anggaran untuk mencapai tujuan

organisasi. Pendapat ini didukung penelitian Azhar, dkk (2009) yang

menyatakan komitmen organisasi yang kuat akan mendorong anggota

organisasi berusaha keras mencapai tujuan organisasi dan komitmen organisasi

merupakan alat bantu psikologis dalam menjalankan organisasinya untuk

pencapaian kinerja yang diharapkan.

Pegawai di dppkad memiliki peranan dalam perencanaan penyusunan

anggarandan bekerja sama dengan pegawai lain dalam mencapai tujuan

Page 89: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

77

organisasi. Pendapat ini didukung olehMangkunegara (2006) yang menjelaskan

bahwa kinerja pegawai merupakan hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas

yang dicapai pegawai dalam periode tertentu untuk melaksanakan tugas

kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

2. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Aggaran Terhadap Kinerja Pegawai

dan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Pemerintah

Kab. Luwu Utara

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua, diperoleh bukti secara

empiris bahwa Partisipasi Penyusunan Anggaran berpengaruh positif dan

signifikan Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah Pemerintah Kabupaten Luwu Utara. Hasil

penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan Sardjito (2007) yang

menyatakan partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan

dan Aset Daerah Pemerintah Kabupaten Luwu Utara.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan di dppkad, pegawai ikut

serta dalam proses penyusunan anggaran atau berpartisispasi dalam

penyusunan anggaran ,sehingga partisipasi anggaran dapat membentuk sikap,

perilaku pegawai dan memunculkan rasa memiliki terhadap organisasi serta

termotivasi untuk mencapai tujuan organisasi. Hasil penelitian ini didukung

oleh penelitian Sinuraya (2009) yang menyatakan bahwa semakin tinggi

partisipasi dalam penyusunan anggaran maka semakin tinggikinerja pegawai.

Page 90: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

78

3. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Kinerja Pegawai

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Pemerintah

Kab. Luwu Utara

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga, diperoleh bukti secara

empiris bahwa Kejelasan Sasaran Anggaran berpengaruh positif dan signifikan

Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah Pemerintah Kabupaten Luwu Utara. Hasil penelitian ini konsisten

dengan penelitian yang dilakukan Mawikere (2007) yang menyatakan

kejelasan sasaran anggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja

Pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara.

Berdasarkan fakta yang diperoleh dari pernyataan responden, sasaran

anggaran yang digunakan tujuannya jelas, pengelolaan asetnya maksimal dan

pelaporan sesuai dengan keadaan sebenarnya.Kejelasan sasaran anggaran

sangat penting dalam menentukan kinerja pegawai Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Pemerintah Kabupaten Luwu Utara.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Kenis (1979) yang menjelaskan bahwa

kejelasan sasaran anggaran merupakan sejauh mana anggaran ditetapkan secara

jelas dan spesifik dengan tujuan agar anggaran tersebut dapat dimengerti oleh

orang yang bertanggungjawab atas pencapaian sasaran anggaran

tersebut.Tujuan yang jelas akan mengatur perilaku, ketidakjelasan sasaran

anggaran akan menyebabkan pelaksana anggaran menjadi bingung, tidak

tenang dan tidak puas dalam bekerja, sehingga dengan mengutamakan

Page 91: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

79

kejelasan sasaran sasaran anggaran akan meningkatkan kinerja. Penelitian ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari (2014) dengan hasil

pengujian bahwa variabel kejelasan sasaran anggaran berpengaruh signifikan

terhadap kinerja.

4. Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Dinas

Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Pemerintah Kab.

Luwu Utara

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis keempat, diperoleh bukti secara

empiris bahwa Komitmen Organisasi berpengaruh positif dan signifikan

Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah Pemerintah Kabupaten Luwu Utara. Hasil penelitian ini konsisten

dengan penelitian yyang dilakukan Ambarwati (2013) yang menyatakan

komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja

Pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara.

Berdasarkan fakta yang diperoleh dari pernyataan responden,

komitmen yang timbul dari dalam diri masing-masing individu terhadap

organisasinya akan membuat perasaan identifikasi, keterlibatan, dan kesetiaan

yang diekspresikan oleh pegawai terhadap organisasi. Komitmen organisasi

sangat penting dalam menunjang kinerja pegawai karenaKomitmen Organisasi

yang semakin kuat akan membuat kinerja pegawai Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Pemerintah Kabupaten Luwu Utara

semakin baik dari waktu ke waktu. Sebagaimana yang dikatakan oleh

Page 92: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

80

(Panggabean, 2004:135) bahwa komitmen organisasi merupakan rasa

identifikasi dengan tujuan organisasi, perasaan terlibat dalam tugas-tugas

organisasi dan perasaan setia terhadap organisasi. Pegawai yang memiliki

komitmen tinggi akan menerima semua tugas dantanggung jawab pekerjaan

yang diberikan padanya, selain itu juga sikap kehangatan afeksi dan loyalitas

terhadap organisasi merupakan evaluasi dari komitmen serta adanya ikatan

emosional dan keterikatan antara organisasi dengan pegawai sehingga tujuan

organisasi dapat tercapai.Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Sinuraya (2009) dengan hasil pengujian bahwa variabel

komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja.

Page 93: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

83

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan mengenai

pengaruhPartisipasi Penyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran dan

Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Pemerintah Kabupaten Luwu Utara,

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian

menunjukkan bahwa Partisipasi Penyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran

Anggaran dan Komitmen Organisasi secara simultan berpengaruh positif

dan signifikan terhadap kinerja pegawai dinas pendapatan pengelolaan

keuangan dan aset daerah pemerintah Kabupaten Luwu Utara.

2. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini

menunjukkan bahwa secara parsial Partisipasi Penyusunan Anggaran

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas

Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Pemerintah Kabupaten

Luwu Utara.

3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini

menunjukkan bahwa secara parsial Kejelasan Sasaran Anggaran

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas

Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Pemerintah Kabupaten

Luwu Utara.

Page 94: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

84

4. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini

menunjukkan bahwa secara parsial Komitmen Organisasi berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Pemerintah Kabupaten Luwu

Utara.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan hasil kesimpulan

yang diperoleh, maka saran yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Sebaiknya pimpinan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah Pemerintah Kabupaten Luwu Utara memberikan perhatian terus-

menerus terhadap kinerja pegawainya.

2. Sebaiknya jika dalam nyusun anggaran harus secara jelas, dan pengelolaan

aset yang digunakan harus secara maksimal, serta pelaporan mengenai aset

dan penggunaan anggaran yang dilaporkan harus sesuai dengan keadaan

yang sebenarnya.

3. Sebaiknya Instansi DPPKAD Pemerintah Kabupaten Luwu Utara

memberikan kesempatan kepada media dan masyarakat untuk memperoleh

informasi mengenai perencanaan dan pelaksanaan program Pemerintah,

selain itu pimpinan/atasan memberikan wewenang kepada pegawai yang

tepat untuk terlibat dalam kegiatan organisasi sesuai dengan

tanggungjawabnya.

Page 95: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

85

4. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menanmbahkan dan

menggunakan variabel-variabel lain seperti pengendalian internal,

kompensasi, lingkungan Internal dll, yang kemungkinan akan berpengaruh

terhadap Kinerja Pegawai, hal ini di sebabkan karena dari hasil penelitian

diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,268 atau 26,8% sebagai

sisanya73,2% merupakan variabel lain tidak disertakan dalam perhitungan

model ini.

Page 96: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

86

DAFTAR PUSTAKA

Al Azhar L, Agusti.,dkk.,2010. Pengaruh Partisipasi Penyusunan AnggaranTerhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah: Komitmen OrganisasiDan Gaya Kepemimpinan Sebagai Variabel Moderating (Studi Empirispada Kabupaten Kuantan Singingi). Jurnal Ekonomi Volume 17, Nomor3.

Anthony, Robert N dan Vijay Govindarajan.,2005. Sistem PengendalianManajemen Buku 2. Terjemahan Kurniawan Tjakrawala. Jakarta:Salemba Empat

Emilia Nur, Abdillah.,dkk.,2013. Pengaruh Partisipasi Dalam Anggaran DanKejelasan Sasaran Anggaran Serta Peran Manajerial PengelolaanKeuangan Daerah Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah (Studi Empirispada Pemerintah Provinsi Bengkulu). Jurnal Fainerss Volume 3, Nomor3.

Ghozali Imam.,2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan program SPSS.Cetakan IV. Semarang: Badan Penelitian Universitas Diponegoro

Hansen Don R dan Women Maryanne M.,2009. Akuntansi Manajerial Buku 1Edisi 8. Terjemahan Kwary Deny Arnos. Jakarta: Salemba Empat

Indra Bastian.,2006. Akuntansi Sektor Publik suatu pengantar. Jakarta: Erlangga

M.Mawikere Lidia, Suhardito dan Bambang.,2007. Kejelasan Sasaran AnggaranDan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Manajerial Melalui Job-RelevantInformation Pada Pemda Sulawesi Utara. Jurnal Akuntansi danKeuangan Sektor Publik Pertama.

Mardiasmo.,2007. Akuntansi sektor publik Edisi IV. Yogyakarta:ANDI

Munawar, Irianto.,dkk.,2006. Pengaruh Karakteristik Tujuan Anggaran TerhadapPerilaku, Sikap, Dan Kinerja Aparat Pemerintah Daerah Di KabupatenKupang. SNA 9 Padang.

Ompusunggung1 Bornadi Krisler dan Bawono2 Rangga.,2011. PengaruhPartisipasi Anggaran Dan Job Relevant Information (JRI) TerhadapInformasi Asimetris (Studi pada Badan Layanan Umum UniversitasNegeri di Kota Purwokerto Jawa Tengah). SNA 9 Padang

Prasetyono,Nurul Kompyurini.,2007.Analisis Kinerja Rumah Sakit DaerahBerdasarkan Budaya Organisasi, Komitmen Organisasi Dan AkuntabilitasPublik.SNA X Unhas Makassar

Page 97: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

87

Pratiwi, Suyono dan Ambarwati.,2013. Analisis Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance dan Komitmen Organisasi terhadapKinerja Aparatur Pemerintahan (Studi Empiris pada Instansi-Instansidalam Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Banyumas). SNAXVI Manado.

Putra Deki.,2013. Pengaruh Akuntabilitas Publik Dan Kejelasan SasaranAnggaran Terhadap Kinerja Manajerial Satuan Kerja Perangkat Daerah(Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Padang).Tesis Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Padang.

Sardjito Bambang dan Muthaher.,2007. Pengaruh Partisipasi PenyusunanAnggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah: BudayaOrganisasi dan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating.SNA Makassar.

Sinuraya, Candra.,2009. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran danKomitmen Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan.Jurnal Akuntansi, Universitas Kristen Maranatha, Volume 1, Nomor 1Bandung.

Sugiyono.,2013. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,dan R&D). Cetakan 17. Bandung:Alfabeta

Syafrial.,2009. Pengaruh Ketepatan Skedul Penyusunan Anggaran, KejelasanSasaran Anggaran dan Partisipasi Penyusunan Anggaran TerhadapKinerja Manajerial Satuan Kerja Perangkat Daerah. Tesis. UniversitasSumatera Utara

Wulandari Nur Endah.,2011. Pengaruh Partisipasi Penyusunan AnggaranTerhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah : Kepuasan Kerja DanKomitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris padaPemerintah Daerah Kabupaten Demak).

www.luwuutara.bpk.go.id

Yuliana Ria.,2014. Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja ManajerialMelalui Trust Dan Self-Efficacy Sebagai Variabel Intervening. SNAXVII Mataram.

Zulkiram Moh. Rizal.,2014. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran DanKejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Kinerja Pegawai Pada SatuanKerja Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi Sulawesi Tengah. SkripsiJurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako.

Page 98: SKRIPSI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP …

88

RIWAYAT HIDUP

Wina wardani lahir di Baliase Kec. Masamba

Kabupaten Luwu Utara 22 tahun yang lalu tepatnya

pada tanggal 27 Januari 1995, terlahir sebagai putri dari

buah hati pasangan Ujang Sapta dan Merianti.

Penulis menempuh sekolah dasar (SD) pada tahun 2000

tepatnya di SDN 092 Lindu Kecamatan Masamba

Kabupaten Luwu Utara dan tamat pada tahun 2006.

Pada tahun yang sama penulis menempuh pendidikan ke jenjang sekolah lanjutan

tingkat pertama di SMP Negeri 2 Masamba dan tamat pada tahun 2009 kemudin

melanjutkan pendidikan ke jenjang sekolah lanjutan tingkat menengah SMA

Negeri 1 Masamba Kabupaten Luwu Utara dan tamat pada tahun 2012. Pada

tahun yang sama penulis melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi dan diterima di

Universitas Muhammadiyah Makassar jurusan Akuntansi S1 dan menjadi

mahasiswa sampai sekarang dan masih menimba ilmu yang Insha Allah dapat

menyelesaikan studinya dengan baik dan tepat pada waktunya hingga menjadi

kebanggaan bagi kedua orang tuanya. Pada tahun 2016 penulis menyelesaikan

studi dengan membuat sebuah karya tulis yang berjudul “Pengaruh Partisipasi

Penyusunan Anggaran,Kejelasan Sasaran Anggaran Dan Komitmen Organisasi

Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan

Aset Daerah (DPPKADA) Pemerintah Kabupaten Luwu Utara”.

Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabaraqatuh.