50
BAB. IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian (Deskripsi dan Analisis Data) 4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian SMP Negeri 11 Palembang didirikan pada tahun 1977, yang beralamat di jalan Adi Sucipto komplek TNI–AU Talang Betutu, Kelurahan Talang Betutu, Kecamatan Sukarami Palembang. Kode pos 30154, telepon ( 0711 ) 432-490 dengan nomor Statistik Sekolah 20116001013. Pada bulan oktober 2010 SMP Negeri 11 Palembang telah resmi menyandang gelar Sekolah Standar Nasional ( SSN ) yang terakreditasi A. Sekolah Pertama Negeri 11 Palembang memiliki visi dan misi, adapun visi dari sekolah adalah “(1) Terwujudnya proses belajar mengajar yang efektif dan efesien, (2) Terwujudnya lulusan yang cerdas, kopetitif dan berkepribadian, (3) Terwujudnya pendidik dan tenaga kependidikan yang berkualitas, (4) Terwujudnya pengembangan kurikulum sekolah yang baik sesuai dengan tuntutan KTSP, (5) Terwujudnya menejemen berbasis sekolah yang tangguh, 32

skripsi bab 4 bab 5

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: skripsi bab 4 bab 5

BAB. IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian (Deskripsi dan Analisis Data)

4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

SMP Negeri 11 Palembang didirikan pada tahun 1977, yang beralamat di jalan

Adi Sucipto komplek TNI–AU Talang Betutu, Kelurahan Talang Betutu, Kecamatan

Sukarami Palembang. Kode pos 30154, telepon ( 0711 ) 432-490 dengan nomor

Statistik Sekolah 20116001013. Pada bulan oktober 2010 SMP Negeri 11 Palembang

telah resmi menyandang gelar Sekolah Standar Nasional ( SSN ) yang terakreditasi A.

Sekolah Pertama Negeri 11 Palembang memiliki visi dan misi, adapun visi dari

sekolah adalah “(1) Terwujudnya proses belajar mengajar yang efektif dan efesien, (2)

Terwujudnya lulusan yang cerdas, kopetitif dan berkepribadian, (3) Terwujudnya

pendidik dan tenaga kependidikan yang berkualitas, (4) Terwujudnya pengembangan

kurikulum sekolah yang baik sesuai dengan tuntutan KTSP, (5) Terwujudnya

menejemen berbasis sekolah yang tangguh, (6) Terwujudnya lulusan yang berbudaya

bangsa”. Selain itu misi dari sekolah ini adalah “(1) Melaksanakan pembelajaran dan

bimbingan secara efektif dan efisien, (2) Membangkitkan sikap peduli, kreatif, dan

inovatif terhadap semua komponen sekolah, (3) Menumbuhkan penghayatan terhadap

agama yang dianut, dan juga budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam

bertindak dan berprilaku, (4) Menerapkan disiplin waktu yang efektif dalam

pengelolaan sekolah, (5) Menciptakan keselarasan antara iptek dan imtaq, (6)

Terwujudnya Wiyatamandala.

32

Page 2: skripsi bab 4 bab 5

SMP Negeri 11 Palembang mempunyai luas lahan 13.493 m2 dengan jumlah

ruang belajar 28 dilengkapi dengan ruang Kepala Sekolah, ruang Wakil Kepala

Sekolah, ruang guru, ruang tata usaha, ruang tamu, ruang perpustakaan, ruang

laboratorium IPA Biologi, ruang laboratorium IPA Fisika, ruang laboratorium

Komputer, ruang laboratorium Kesenian, ruang laboratorium Bahasa, ruang

ibadah/musollah, ruang BP/BK, ruang UKS, Pramuka, OSIS, ruang Koperasi, ruang

dinas penjaga sekolah, ruang gudang, ruang kamar mandi siswa dan guru serta tempat

bangsal kendaraan. Kelas VII terdiri dari 9 kelas, Kelas VIII terdiri dari 9 kelas, dan

Kelas IX terdiri dari 10 kelas dengan jumlah murid 1120 siswa, yang terdiri dari 360

siswa kelas VII, 360 siswa kelas VIII dan 400 siswa kelas IX.

4.1.2 Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Penelitian yang berjudul “Perbandingan antara Penggunaan Metode Inquiry dan

Metode Discovery terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 11 Palembang

pada Mata Pelajaran IPS Terpadu”. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa setelah menggunakan metode

inquiry dan metode discovery pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 11

Palembang .

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen.

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VII yang

berjumlah sembilan kelas dengan jumlah siswanya sebanyak 360 orang siswa, dalam

penarikan sampel, peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel Purposive

Sampling sehingga sampel yang terpilih sebagai kelas eksperimen-1 yaitu kelas VII.4

33

Page 3: skripsi bab 4 bab 5

yang berjumlah 40 orang siswa dan sebagai eksperimen-2 yaitu kelas VII.5 yang

berjumlah 40 orang siswa.

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 14 Mei sampai dengan 14 Juni 2013.

Sebanyak 3 kali pertemuan atau 3 jam pelajaran pada masing-masing kelas eksperimen-

1 dan kelas eksperimen-2. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode

inquiry pada kelas eksperimen-1 dan pada kelas eksperimen-2 menggunakan metode

discovery, materi pokok “Siklus hidrologi dan bagian-bagiannya”. Sebelum melakukan

penelitian, peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai

acuan kegiatan belajar mengajar, dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen

tertulis berupa tes pilihan ganda untuk mendapatkan data mengenai hasil belajar siswa

pada mata pelajaran IPS Terpadu.

Adapun kegiatan pembelajaran dikelas eksperimen-1 yaitu kelas VII.4 “kelas

yang menggunakan metode inquiry”,pada pertemuan pertama hari kamis tanggal 16

Mei 2013, pertemuan kedua hari kamis tanggal 23 Mei 2013, dan pertemuan ketiga hari

sabtu 25 Mei 2013. Sedangkan di kelas eksperimen-2 yaitu kelas VII.5 “kelas yang

menggunakan metode discovery” sama dengan pertemuan pada kelas eksperimen-1

hanya saja jamnya yang berbeda. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 5 berikut

ini.

34

Page 4: skripsi bab 4 bab 5

TABEL 5

LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PENELITIAN

Kelas Eksperimen 1 (metode inquiry) Kelas Eksperimen 2 (metode discovery)Pertemuan ke 1 Pertemuan Ke 1

1. Kegiatan Pendahuluan:

- Guru memperkenalkan diri kepada siswa

- Guru Mengucap salam dan menanyakan

kabar

- Guru mengabsen siswa

- Apersepsi: Guru menanyakan kembali

pelajaran sebelumnya

- Motivasi: memeberikan pertanyaan

tentang penegertian siklus.

2. Kegiatan Inti:

Eksplorasi:

Guru mengajak siswa aktif dalam kegiatan

pembelajaran dengan membentuk kelompok

diskusi

Elaborasi:

1. Siswa dibagi dalam 5 kelompok

2. Siswa di ajak merumuskan masalah

dengan cara melihat pentingnya siklus

hidrologi dan bagian-bagiannya dalam

kehidupan sehari-hari.

1. Kegiatan Pendahuluan:

- Guru memperkenalkan diri kepada siswa

- Guru Mengucap salam dan menanyakan

kabar

- Guru mengabsen siswa

- Apersepsi: Guru menanyakan kembali

pelajaran sebelumnya

- Motivasi: memeberikan pertanyaan

tentang penegertian siklus.

2. Kegiatan Inti:

Eksplorasi:

Guru mengajak siswa aktif dalam kegiatan

pembelajaran dengan membentuk kelompok

diskusi

Elaborasi:

1. Siswa dibagi dalam 5 kelompok

2. Siswa diberi gambar siklus hidrologi.

35

Page 5: skripsi bab 4 bab 5

3. Siswa diberi gambar siklus hidrologi.

4. Siswa diajak mengembangkan hipotesis

yakni dengan cara mengamati gambar

siklus hidrologi dan bagian-bagiannya

kedalam tiga siklus yaitu siklus pendek,

siklus panjang, dan siklus sedang melalui

pendapatnya sendiri.

5. Siswa secara berkelompok diberi tugas

mengumpulkan data, mengevaluasi data

mengklasifikasi data dan mencatat

persamaan dan perbedaan yang terdapat

pada siklus pendek, siklus sedang dan

siklus panjang dengan cara

mengemukakan pendapatnya sendiri.

6. Siswa diajak merumuskan kesimpulan

dari hasil pengamatan tentang siklus

hidrologi dan bagian-bagiannya

berdasarkan pendapatnya sendiri.

3. Guru membimbing Siswa dengan

memberikan petunjuk praktikum agar

siswa mengetahui apa saja yang akan

dicari pada saat diskusi kelompok

berlangsung.

4. Siswa melakukan praktikum dibawah

bimbingan guru.

5. Siswa secara berkelompok diberi tugas

untuk menjelasakan proses terjadinya

siklus hidrologi dan mencari pengertian

dari bagian-bagian siklus hidrologi

berdasarkan gambar dan petunjuk

praktikum yang telah diberikan guru.

6. Guru membimbing siswa dalam

melakuakan diskusi dan menanyakan

kesulitan-kesulitan yang terdapat dalam

mengolongkan siklus hidrologi dan

36

Page 6: skripsi bab 4 bab 5

7. Guru membimbing siswa pada saat

presentasi kelompok.

Konfirmasi:

-Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang

belum diketahui siswa.

Kegiatan Penutup:

-Guru menugaskan siswa untuk

menyelesaikan tugas diskusi kelompok

dirumah.

bagian-bagiannya dengan cara

mengajarkan, memberikan jawaban

pengertian tentang bagian-bagian siklus

dan mengarahkan siswa pada urutan

siklus hidrologi dan bagian-bagiannya

yang benar.

7. Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi

yang telah dilakukan.

8. Guru membimbing siswa dalam proses

presentasi kelompok diskusi.

Konfirmasi:

-Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang

belum diketahui siswa.

Kegiatan Penutup:

-Guru menugaskan siswa untuk

menyelesaikan tugas diskusi kelompok

dirumah.

Pertemuan ke 2 Pertemuan ke 2Eksplorasi

-Guru melibatkan siswa aktif dalam diskusi

kelompok

Elaborasi

Eksplorasi

-Guru melibatkan siswa aktif dalam diskusi

kelompok

Elaborasi

37

Page 7: skripsi bab 4 bab 5

- Guru menyuruh siswa melanjutkan

diskusi kelompok

- Guru menyuruh siswa melanjutkan

diskusi kelompok

- Setiap kelompok mempresentasikan hasil

diskusi dan kelompok lain menanggapi.

- Guru membantu kesulitan siswa dalam

menjawab pertanyaan pada saat

presntasi.

Konfirmasi

-Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang

belum diketahui siswa

Kegiatan penutup

- Guru menginformasikan pada siswa

bahawa pada pertemuan selanjutnya

akan diadakan tes.

- Setiap kelompok mempresentasikan hasil

diskusi dan kelompok lain menanggapi.

- Guru membantu kesulitan siswa dalam

menjawab pertanyaan pada saat

presentasi.

Konfirmasi

-Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang

belum diketahui siswa.

Kegiatan penutup

- Guru menginformasikan pada siswa

bahawa pada pertemuan selanjutnya

akan diadakan tes.

Pertemuan ke 3 Pertemuan ke 3

- Pemberian postes berupa soal pilihan

ganda sebanyak 20 soal.

- Pemberian postes berupa soal pilihan

ganda sebanyak 20 soal.

Sumber: Pengelolahan Data Primer Tahun 2013

Penelitian ini menggunakan dua metode dalam pengumpulan data, yaitu teknik

tes dan teknik dokumentasi. Instrument tes digunakan untuk mendapatkan data

mengenai hasil belajar siswa, sedangkan dokumentasi digunakan sebagai pembuktian

bahwa benar-benar diadakan penelitian di sekolah SMP Negeri 11 Palembang.

38

Page 8: skripsi bab 4 bab 5

4.1.3 Deskripsi Data Hasil Tes Belajar

Data tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Tes ditujukan kepada

siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan perbandingan

antara dua kelas, yaitu kelas VII.4 sebagai kelas eksperimen-1 menggunakan metode

inquiry dan kelas VII.5 sebagai kelas eksperimen-2 menggunakan metode discovery.

Peneliti memberikan tes kepada siswa setelah materi siklus hidrologi dan bagian-

bagiannya tuntas dibahas. Instrumen yang digunakan berupa soal ulangan berbentuk

pilihan ganda berjumlah 20 soal. Dengan nilai KKM yang telah ditetapkan SMP Negeri

11 Palembang yaitu 75. Peneliti memberikan soal tes yang sama untuk kedua kelas

eksperimen dan tes yang diberikan tersebut telah diuji validitas dan reliabilitasnya.

Berikut disajikan data nilai tes yang telah dianalisis.

TABEL 6

NILAI TES KELAS EKSPERIMEN-1 DAN KELAS EKSPERIMEN-2

NO

KelasNilai

TertinggiNilai

terendahNilai

Rata - rataKeterangan

1 Eksperimen-1 (inquiry) 90 50 78,125 Tuntas2 Eksperimen-2 (discovery) 85 40 67,625 Tidak Tuntas

Sumber : Pengolahan data primer Tahun 2013

Berdasarkan tabel 3 diketahui hasil tes siswa kelas VII.4 sebagai kelas

eksperimen-1 yang menggunakan metode Inquiry lebih tinggi dibandingkan dengan

hasil tes siswa kelas VII.5 sebagai kelas eksperimen-2 yang menggunakan metode

discovery dengan ketentuan KKM 75 dari SMP Negeri 11 Palembang.

4.2. Analisa Data

39

Page 9: skripsi bab 4 bab 5

4.2.1. Analisa Data Tes

Untuk menguji hipotesis data yang diperoleh dari penelitian digunakan analisa

statistik. Teknik yang dipakai adalah Uji-t, yang digunakan untuk membandingkan hasil

belajar nilai rata-rata yang dicapai oleh siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu, baik

yang menerapkan metode inquiry maupun metode discovery. Untuk melakukan Uji-t

diperlukan uji normalitas dan uji homogenitas untuk mengetahui merata atau tidaknya

penyebaran data. Untuk menganalisa data dilakukan langkah sebagai berikut.

4.2.1.1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang akan diolah

normal atau tidak. Sebab uji statistik baru bisa digunakan apabila data tersebut

terdistribusi normal. Berdasarkan dari daftar distribusi frekuensi maka dapat ditentukan

rata-rata (x ), simpangan baku (S2) dan modus (Mo). Hal ini berkenaan dengan uji

statistik parameter t atau uji-t yang hanya dapat digunakan bila data yang diperoleh

terdistribusi normal. Data yang dibuat dalam tabel distribusi frekuensi diuji

kenormalannya dengan menggunakan rumus kemiringan kurva.

Km= X−MoS (Sudjana, 2005:249)

Di mana Mo dicari melalui :

Mo=b+ p [ b1

b1+b2]

(Sudjana, 2005:249).

40

Page 10: skripsi bab 4 bab 5

Data terdistribusi normal apabila harga Km terletak Antara (–1) dan (+1) atau

dalam selang (-1<Km<+1).

Keterangan :

Km = kemiringan

Mo = modus

S = simpangan baku

B = batas bawah kelas modus

P = panjang kelas modus

b1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval dengan tanda kelas

yang lebih kecil sebelum kelas modus.

b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval dengan tanda kelas

yang lebih besar sebelum kelas modus.

X = nilai rata-rata hasil tes kelas

4.2.1.1.1. Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen-1

Dari hasil tes yang diperoleh siswa kelas VII.4 (kelas eksperimen-1) yang

menerapkan metode inquiry, dapat dilihat pada tabel berikut.

TABEL 7

DAFTAR NILAI KELAS EKSPERIMEN-I (METODE INQUIRY)

41

Page 11: skripsi bab 4 bab 5

Kelas VII.4No Nama Nilai1 Adelia Permata Sari 752 Agus Friyady 803 Aisyah 904 Alhafiz Pratama 855 Amelia Agustini 806 Ana Irariwi Yatami 807 Andre Wahyudi 758 Anugrah Reka M 809 Bily Ramadhani 8010 Denti Setiawati 7011 Destry Zumar Sastiani 8012 Dina Aprilia 7013 Erika Permata A 8014 Fajar Tri Atmojo 9015 Hani Setia Wahyu 8016 Hanifah Adila 9017 Hofifah Firza Kurniasih 8018 Indra Putra Wijaya 9019 Lastri Ivana Sianturi 5020 M. Agus Hukama 8021 M. Bintang 8022 M. Mardiyanto 9023 Marieluziantoya 6024 Maya Atika 8025 Melati Eruson 7526 Melia Agustini 7027 Merinda Edora W 8528 Nopita Adilia 9029 Oki Putra 7030 Putri Kriesna Yulianti 9031 Rico Ardiansyah 8032 Ridho Nopriyanto 8533 Rifqi Adya Putra Afrizal 6534 Salsabillah 8035 Segi Nopebriansyah 7036 Setyawan Adianto 8037 Tiara Citra 5038 Wisnu Pangestu 8039 Yayuk Nurbaiti 7040 Yuliana 90

Jumlah 3125

Rata-rata 78,125

42

Page 12: skripsi bab 4 bab 5

50,50,60,65,70,70,70,70,70,70,75,75,75,80,80,80,80,80,80,80,80,80,80,80,80,80,80,80,

80,85,85,85,90,90,90,90,90,90,90,90.

Nilai Tertinggi : 90

Nilai terendah : 50

a. Rentang = nilai terbesar – nilai terkecil

= 90 – 50

= 40

b. Banyak kelas interval = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 (log 40)

= 1+ 3,3 (1,60)

= 1+ 5,28

= 6,28

= 6

Jadi banyak kelas yang di ambil adalah 6

c. Panjang kelas interval =

Re n tan gBanyakKelas

=

406

= 6,6

Dibulatkan menjadi = 7

TABEL 8

DISTRIBUSI FREKUENSI NILAI KELAS EKSPERIMEN-I

43

Page 13: skripsi bab 4 bab 5

(METODE INQUIRY)

Interval fi Xi fi.xi xi2 fi.xi250-56 2 53 106 2809 561857-63 1 60 60 3600 3600

64-70 7 67 469 4489 31423

71-77 3 74 222 5476 16428

78-84 16 81 1296 6561 104976

85-91 11 88 968 7744 85184Jumlah 40 423 3121 30679 247229

Sumber : Pengolahan data primer Tahun 2013

Dari tabel 5 distribusi frekuensi hasil belajar siswa kelas eksperimen-1 di atas,

dapat dilihat frekuensi nilai dari tiap-tiap kelas interval kelas eksperimen-1 dan nilai

tengah dari tiap-tiap kelas interval, dimana frekuensi (fi) paling banyak terdapat pada

kelas 78 – 84 sebanyak 16 siswa berikut data dalam diagram batang.

GAMBAR. 1

DIAGRAM DISTRIBUSI FREKUENSI HASIL BELAJAR

KELAS EKSPERIMEN-I (METODE INQUIRY)

50-56 57-63 64-70 71-77 78-84 85-9102468

1012141618

d. Nilai rata-rata kelas eksperimen-1.

44

Page 14: skripsi bab 4 bab 5

x1 =

∑ f i . x i

∑ f i

=

312140

= 78,02

e. Mencari modus kelas eksperimen-1.

Mo1 = b + p (

b 1b 1+b 2 )

b = 77+78 = 77,5 2

p = 16

b1 = 16 – 3 = 13

b2 = 16 – 11 = 5

Mo1 = 77,5 + 16 (1313+5

)

Mo1 = 77,5 + 16 (0,72)

Mo1 = 77,5 + 11,5

Mo1 = 89

f. Mencari simpangan baku kelas eksperimen-1 dengan rumus :

S12 =

n2∑ f i . xi2−(∑ f i . x i )

2

n2(n2−1 )

S12 =

40 (247229)−(3121)2

40 (40−1)

S12 =

9889160−97406411560

45

Page 15: skripsi bab 4 bab 5

S12 =

1485191560

S12 = 95,20

S1 = 9,75

Dari nilai rata-rata, modus, dan simpangan baku, maka dapat dicari koefisien

kemiringan kurva dengan menggunakan rumus Karl Pearson,yaitu.

Km1 =

x1−Mo1

S1

Km1 =

78 ,02−899 ,75

Km1 =

−10989 , 75

Km1 = -1,1

Dari perhitungan di atas, nilai Km1 adalah -1,1 dan harga ini terletak diantara (-

1) dan (+1) ,maka data kelas eksperimen-1 dapat dikatakan terdistribusi normal.

4.2.1.1.2. Uji Normalitas Data Kelas Ekperimen-2

Dari hasil tes yang diperoleh siswa pada kelas VII.5 (kelas eksperimen-2) yang

menerapkan metode discovery, dapat dilihat pada tabel berikut ini.

46

Page 16: skripsi bab 4 bab 5

TABEL 9

DAFTAR NILAI KELAS EKSPERIMEN-II ( METODE DISCOVERY)

Kelas VII.5No Nama Nilai1 A. Wendi Saputra 802 Adinda Viska Wardasari 653 Agung Firman Syaputra 704 Aisyah Sri Rezeki Wijaya 805 Andhika Pamungkas 856 Annisa Permatasari 807 Bangun Jonatan 708 Bima Nugroho 709 Citra H. Simanjuntak 7010 Dawel Goutama Adhi Asya P 7511 Diah Ayu Nawang Wulan 7012 Dian Resi Saputri 6513 Dicky Apriansyah 7514 Eko Julianto 6515 Enny Nurkhoiriyah 7516 Fadhillah Qiswatullah Reihan 4017 Febrianti 7518 Feri Andi Baby Pratama 7519 Fikar Birawansya 4020 Gidion Sihombing 7021 Inkha Tasyana Riza 4022 Jihan Vera Pramayda 4023 M. Aflahul Irsyaad 7024 M. Rizki Syaputra 7525 M. Sahrizal Arpa'i 7026 Meidy Ulpansyah 5527 Muhammad Reza 6528 Muhammad Yosi Safwatullah 8029 Nilam Andana 7530 Novita Sari Genting 6531 Nurul Afifah Aprilianti 7032 Rischa Intan Wulansar 6533 Rizki Fhatia Irlaini 7034 Rizki Melinia Putri 7035 Vera Zesica Simanjuntak 5036 Wahyu Sya'adiyah 6537 Widurikalbu Utami BR HSR 75

47

Page 17: skripsi bab 4 bab 5

38 Widyawati 7039 Febri Aji 8040 Adinda Tahlia Salsabila 60

Jumlah 2705

Rata-rata67,62

5

40,40,40,40,50,55,60,65.65.65.65.65.65.65.70,70,70,70,70,70,70,70,70,70,70,70,75,75,

75,75,75,75,75,75,80,80,80,80,80,85

Nilai Tertinggi : 85

Nilai terendah : 40

a. Rentang = nilai terbesar – nilai terkecil

= 85 – 40

= 45

b. Banyak kelas interval = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 (log 40)

= 1+ 3,3 (1,60)

= 1+ 5,28

= 6,28

= 6

Jadi banyak kelas yang di ambil adalah 6

c. Panjang kelas interval =

Re n tan gBanyakKelas

=

456

= 7,5

Dibulatkan menjadi = 8

48

Page 18: skripsi bab 4 bab 5

TABEL 10

DISTRIBUSI FREKUENSI NILAI KELAS EKSPERIMEN-2

(METODE DISCOVERY)

Interval fi Xi fi.xi xi2 fi.xi240 – 47 4 43,5 174 1892,25 756948 – 55 2 51,5 103 2652,25 5304,556– 63 1 59,5 59,5 3540,25 3540,2564 – 71 19 67,5 1282,5 4556,25 86568,7572 – 79 8 75,5 604 5700,25 4560280 - 87 6 83,5 501 6972,25 41833,5Jumlah 40 381 2724 25313,5 190418

Sumber : Pengolahan data primer Tahun 2013

Dari tabel 7 distribusi frekuensi hasil belajar kelas eksperimen-2 tersebut dapat

dilihat frekuensi nilai dari tiap-tiap kelas interval kelas eksperimen-2 dan nilai tengah

dari tiap-tiap kelas interval yang memiliki frekuensi (fi) paling banyak terdapat pada

kelas 64 – 71 sebanyak 19 siswa, sedangkan untuk kelas yang memiliki frekuensi

berikut data dalam diagram batang.

49

Page 19: skripsi bab 4 bab 5

GAMBAR 2

DIAGRAM DISTRIBUSI FREKUENSI HASIL BELAJAR

KELAS EKSPERIMEN-2

40 - 47 48 – 55 56 – 63 64-71 72 – 79 80 – 8702468

101214161820

d. Nilai rata-rata kelas eksperimen-2

x2 =

∑ f i x i

∑ f i

=

272440

= 68,6

e. Modus kelas eksperimen-2

Mo2 = b + p (

b 1b 1+b 2 )

50

Page 20: skripsi bab 4 bab 5

b =

63+642

=63 ,5

p = 19

b1 = 19 – 1 = 18

b2 = 19 – 8 = 11

Mo2 = 63,5 + 19 (

1818+11 )

Mo2 = 63,5 + 19 (0,62)

Mo2 = 63,5 +11,78

Mo2 = 75,28

f. Simpangan baku kelas eksperimen-2

S22 =

n1∑ f i . xi2−(∑ f i . x i)

2

n1( n1−1 )

S22 =

40 (190418)−(2724 )2

40 (40−1)

S22 =

7616720−74201761560

S22 =

1965441560

S22 = 125,98

S2 = 11,22

51

Page 21: skripsi bab 4 bab 5

Dari rata-rata, modus, dan simpangan baku maka dapat dicari koefisien

kemiringan kurva dengan menggunakan rumus Karl Pearson yaitu.

Km2 =

x2−Mo2

S2

Km2 =

68 , 6−75 ,2811 , 22

Km2 =

−6 , 6811 , 22

Km2 = -0,59

Dari perhitungan di atas, nilai Km1 adalah -0,59 karena nilai Km1 sebesar -0,59

harga ini terletak antara (-1) dan (+1), maka data kelas ekperimen-2 dapat dikatakan

terdistribusi normal.

4.2.1.2. Uji Homogenitas Data

Uji homogenitas data dilakukan untuk menguji kesamaan beberapa nilai rata-

rata yang terdistribusi normal, dan membuktikan kesamaan varians kelompok yang

membentuk sampel tersebut, dengan kata lain kelompok yang diambil berasal dari

populasi yang sama. Syarat pengambilan sampel harus representatif artinya sampel

harus dapat mewakili suatu populasi dengan baik. Analisa yang digunakan untuk

menguji kesamaan varians dalam penelitian ini, yakni dengan Uji Bartlet menggunakan

statistik Chi Kuadrat dengan dk = 1 pada taraf nyata 0,05 dari daftar chi kuadrat didapat

(X2) (0,95) ( t ). untuk lebih jelasnya lihat dapat dilihat di tabel 8 dibawah ini.

TABEL 11

52

Page 22: skripsi bab 4 bab 5

UJI HOMOGENITAS DENGAN TES BARTLET

(Kelas Eksperimen-I dan Kelas Eksperimen-II)

Sampel dk = (n-1) 1/dk Si2 Log Si

2 (dk) Log Si2

Eksperimen-1 39 0,025 95,20 1,97 76,83

Eksperimen-2 39 0,025 125,98 2,10 81,9

Jumlah 78 0,05 158,73

Sumber : Pengolahan data primer Tahun 2013

1. Menghitung varians gabungan dari kedua sampel.

S2=(n1−1)S1

2+(n2−1)S22

n1+ n2−2

S2 =

(40−1)95 , 20+(40−1)125 ,9840+40−2

S2 =

(3712 , 8)+(4913 , 22)(78)

S2 =

8626 ,0278

S2 = 110,59

S = 10,5

2. Menghitug Log S2 = Log 10,5 = 1,02

3. Menghitung nilai B = (Log S2) . ∑ (ni-1) = 1,02 X 78 = 79,56

4. Menghitung nilai X2 hitung = (lon 10) [B - ∑ (db) Log Si

2]

= (2,3) × [ 79,56 – 158,73 ]

= 2,3 × (-79,17) = -182,091

5. Membandingkan X2hitung dengan nilai X2

tabel untuk α = 0,05 dan

53

Page 23: skripsi bab 4 bab 5

derajat kebebasan (dk) = 2-1 = 1, maka dicari pada tabel chi-kuadrat

di dapat X2tabel = 3,841 dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika X2hitung ≥ X2

tabel, berarti tidak homogen dan

Jika X2hitung ≤ X2

tabel, berarti homogen.

Ternyata X2hitung < X2

tabel, atau -182,091 < 3,841, maka varians-varians adalah

homogen.

4.2.1.3. Uji Hipotesis Data

Setelah pengujian normalitas data dan homogenitas data, sehingga data tersebut

dinyatakan terdistribusi normal dan varians dalam penelitian bersifat homogen, maka

tahapan selanjutnya yang dilakukan adalah pengujian hipotesis penelitian dengan

menggunakan statistik parametris yaitu rumus Uji-t.

t =

X1−X2

S √ 1n1

+1n2

Dengan S2 =

(n1−1) S1

2+(n2−1 )S22

n1+n2−2 (Sudjana, 2005:239)

Kriteria pengujian hipotesis dalam penelitian ini diterima H0 jika – t1 - ½ α < t <

t1 - ½ α, dimana t1 - ½ α didapat dari daftar distribusi t dengan dk=(n1 + n2 - 2) dan peluang

(1 - ½α ). Untuk harga-harga t lainnya H0 ditolak.

Dari perhitungan sebelumnya diperoleh nilai rata-rata data simpangan baku

untuk kelas eksperimen-1 dan kelas eksperimen-2 sebagai berikut.

54

Page 24: skripsi bab 4 bab 5

TABEL 12

NILAI RATA-RATA DAN SIMPANGAN BAKU

(Kelas Eksperimen-I dan Kelas Eksperimen-II)

Kelas Eksperimen-1 Kelas Eksperimen-2x

1 = 78,02S1

2 = 95,20n1 = 39

x 2 = 68,6 S2

2 = 125,98 n2 = 39

Sumber : Pengolahan data primer Tahun 2013

Kemudian masukan nilai tersebut dalam rumus.

S2 =

(n1−1 )S1

2+(n2−1)S22

n1+n2−2

S2 =

(40−1)95 , 20+(40−1)125 ,9840+40−2

S2 =

3712 ,8+4913 ,2278

S2 =

8626 ,0278

S2 = 110,59

S = 10,51

Kemudian t hitung dicari dengan.

t =

X1−X2

S √ 1n2

+1n2

55

Page 25: skripsi bab 4 bab 5

t =

78 , 02−62 ,25

10 , 51√ 140

+ 140

t=

15 , 7710 , 51√0,4

t=

15 ,776 , 62

t = 2,38

Untuk mencari ttabel untuk t (1-½α ) adalah.

dk = n1 +n2 – 2

dk = 40 + 40 - 2

dk = 78

jadi thitung = 2,38 sedangkan ttabel (0,95)(60) tidak terdapat dalam tabel distribus t,

maka harus ditentukan besarnya dengan rumus interpolasi yaitu.

60−6060−120

= 1,67−x1 ,67−1 , 66

0−60

=1,67−x0 , 01

0 = -100,2 + 60 x

60 x = -0 + 100,2

56

Page 26: skripsi bab 4 bab 5

X=100 , 260

= 1,67

Jadi ttabel adalah 1,67

Berdasarkan uji hipotesis di atas diketahui nilai thitung (2,38) lebih besar dari ttabel

(1,67). Sehingga dapat disimpulkan Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian hasil

penelitian ini dinyatakan bahwa “ Terdapat perbedaan antara penggunaan metode

inquiry dan metode discovery terhadap hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 11

Palembang pada mata pelajaran IPS Terpadu”.

4.3 Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar

melalui penggunaan metode Inquiry dan metode Discovey pada mata pelajaran IPS

Terpadu di SMP Negeri 11 Palembang. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua

kelas dimana pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling. Sebagai

kelas eksperimen-1 yaitu kelas VII.4 menggunakan metode inquiry yang berjumlah 40

siswa dan sebagai kelas eksperimen-2 yaitu VII.5 menggunakan metode discovery yang

berjumlah 40 siswa. Data dikumpulkan menggunakan teknik pengumpulan data berupa

instrument tes, tes merupakan alat yang digunakan untuk memperoleh hasil belajar

siswa setelah menggunakan metode Inquiry pada kelas eksperimen-1 dan metode

Discovery pada kelas eksperimen-2 mata pelajaran IPS Terpadu pada materi siklus

hidrologi dan bagian-bagiannya. Tes dilakukan untuk mengukur kemampuan siswa

57

Page 27: skripsi bab 4 bab 5

dalam menerima materi pelajaran. Soal tes pilhan ganda berjumlah 20 soal dan tiap-tiap

soal bila benar diberi skor 5. Setelah diperoleh data hasil tes siswa kelas eksperimen-1

maupun kelas eksperimen-2, maka peneliti melakukan analisis data tersebut. Analisis

data dilakukan dengan menggunakan uji-t yang terdiri uji normalitas, uji homogenitas,

dan uji hipotesis.

Berdasarkan analisis data tes, rata-rata skor siswa pada kelas eksperimen-1

78,125 sedangkan rata-rata skor yang diperoleh siswa pada kelas eksperimen-2 adalah

67,625. Perbedaan nilai rata-rata antara kelas eksperimen-1 dan kelas eksperimen-2

adalah sebesar 10,75 yang berarti metode Inquiry lebih baik dibandingkan dengan

metode Discovery. Dilihat dari nilai rata-rata nya bahwa ada perbedaan hasil belajar

yang diperoleh siswa ketika diterapkan metode Inquiry dan metode Discovery di kelas

eksperimen-1 dan di kelas eksperimen-2, hal ini sudah cukup membuktikan bahwa hasil

belajar dengan menerapkan metode Inquiry di kelas eksperimen-1 lebih baik jika

dibandingkan dengan hasil dari penerapan metode Discovery dikelas eksperimen-2.

Selain itu dari hasil perhitungan uji-t diketahui bahwa penerapan metode Inquiry lebih

baik dibandingkan dengan metode Discovery, hasil belajar siswa yang dibuktikan

dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti terhadap sampel yang berjumlah 40

siswa yang terdiri dari kelas eksperimen-1 dan kelas eksperimen-2 untuk uji normalitas

data tampak bahwa kedua kelas tersebut normal, karena didapat perhitungan untuk kelas

eksperimen -1,1 dan untuk kelas eksperimen -0,59. Kedua kelas tersebut terletak

diantara -1 dan +1, sehingga dapat dilanjutkan ke uji homogenitas data.

Uji homogenitas perlu dilaksanakan untuk membuktikan kesamaan varian

kelompok yang dibentuk sampel tersebut yang sama. Pengujian sampel dalam penelitian

58

Page 28: skripsi bab 4 bab 5

ini menggunakan Uji Bartlett dengan statistik Chi Kuadrat . Dengan syarat homogen

X2hitung < X2

tabel, maka didapat X2hitung = -182,091 < X2

tabel = 3,841 maka kedua sampel

tersebut homogen. Setelah data dari masing-masing sampel terbukti homogen dan

berdistribusi normal maka data tersebut dapat diolah dengan uji statistik yaitu dengan

uji-t. Dari daftar distribusi t dengan taraf signifikan α = 0.05 atau 0.95 dan dk = 78,

maka thitung > ttabel atau thitung = 2,38 > ttabel = 1,67 maka Ho ditolak dan Ha diterima

(signifikan) yaitu hasil belajar siswa yang menggunakan metode Inquiry berpengaruh

terhadap hasil belajar siswa. Dimana nilai rata-rata kelas eksperimen-1 lebih besar

dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas eksperimen-2.

Penerapan metode Inquiry dalam proses belajar mengajar dikelas eksperimen-1

kelas VII.4 siswa dapat merumuskan sendiri permasalah dari tugas kelompok yang

diberikan, siswa juga dapat mengembangkan hipotesis dengan cara menggolongkan

siklus hidrologi dan mencari persamaan serta perbedaannya dan dalam mengumpulkan

data dan mengevaluasi data siswa diberi kebebasan untuk mengeluarkan pendapatnya

sendiri tanpa harus menjawab sama dengan jawaban yang ada dibuku pegangan maupun

penjelasan yang diberikan guru. Sehingga dengan penerapan metode ini dapat melatih

siswa untuk berfikir secara mandiri dan kritis, yang pada akhirnya berdampak pada

mudahnya siswa memahami dan mengingat materi yang diajarakan dan juga

berdampak pada peningkatan hasil belajar.

Sedangkan pada penerapan metode Discovery dikelas VII.5 dalam proses belajar

mengajar siswa masih diberikan bimbingan guru berupa cara permecahan masalah yang

terdapat pada siklus hidrologi dan bagian-bagiannya, dan pada saat siswa kesulitan

dalam menemukan jawaban tentang pengertian siklus hidrologi dan bagian-bagiannya

59

Page 29: skripsi bab 4 bab 5

guru membantu dengan memberikan jawaban, sehingga siswa cendrung malas untuk

mengeluarakan pendapatnya dan masih terpaku pada jawaban dibuku pegangan maupun

jawaban dari guru yang dianggap paling sudah benar. Inilah yang membuat siswa tidak

kreatif dikarenakan masih banyak menghapal hasil dari diskusi kelompoknya yang

kebanyakan dalam menyelesaiakan masalah pada saat diskusi kelompok, masih banyak

dibantu jawabannya oleh guru dan buku pegangan siswa sehingga siswa tidak aktif dan

kreatif untuk menggunakan pendapatnya sendiri yang lebih mudah untuk dipahami dan

diingat.

Dilihat dari nilai rata-rata kelas eksperimen-1 (metode inquiry) dan kelas

eksperimen-2 (metode discovery) dapat disimpulkan bahwa dengan diterapkannya

metode Inquiry dapat meningkatkan hasil belajar siswa IPS Terpadu pada materi siklus

hidrologi dan bagian-bagiannya kelas VII di SMP Negeri 11 Palembang tahun ajaran

2012/2013.

60

Page 30: skripsi bab 4 bab 5

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut.

1) Dari hasil analisis data, tentang perbandingan hasil belajar antara penggunaan

metode inquiry dengan metode discovery pada mata pelajaran IPS Terpadu di kelas

VII SMP Negeri 11 Palembang tahun pelajaran 2012/2013, diketahui bahwa hasil

yang didapat berdasarkan pengujian hipotesis menggunakan uji t, yaitu harga thitung =

2,38 sedangkan harga t yang didapat dari tabel distribusi t sebesar 1,67. Berdasarkan

kriteria pengujian hipotesis, Ho diterima jika thitung < ttabel dan Ho ditolak jika thitung >

ttabel, karena thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima . Hal ini menujukkan bahwa

61

Page 31: skripsi bab 4 bab 5

terdapat perbedaan hasil belajar antara penggunaan metode inquiry dengan metode

discovery pada mata pelajaran IPS Terpadu di kelas VII SMP Negeri 11 Palembang

tahun pelajaran 2012/2013.

2) Berdasarkan penelitian ini dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa dengan

menggunakan metode inquiry lebih baik dibandingkan dengan menggunakan

metode discovery. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas eksperimen I

(metode inquiry) sebesar 78,125 dan nilai rata-rata kelas eksperimen II (metode

discovey) sebesar 67,625, hal ini berarti bahwa hasil belajar yang diperoleh siswa

kelas VII.4 (kelas inquiry) lebih besar dari pada kelas VII.5 (kelas discovery).

3) Salah satu penyebab hasil belajar siswa pada kelas eksperimen I (metode inquiry)

lebih baik adalah karena siswa dapat menemukan sendiri permasalahan dari materi

yang dipelajari dengan cara merumuskan masalah dari materi yang dipelajari dan

siswa lebih bebas dalam menemukan jawaban tanpa harus menjawab pertanyaan

yang sesuai dengan jawaban dibuku pegangan, karna siswa di bebaskan menjawab

melalui pendapatnya sendiri. Inilah yang membuat siswa lebih mudah memahami

materi pelajaran dan menjawab soal tes yang diberikan.

4) Sedangkan penyebab dari hasil belajar siswa pada kelas

eksperimen II (metode discovery) menjadi rendah dikarenakan

dalam proses diskusi kelompok siswa diberikan bimbingan oleh

guru dengan cara guru membantu dan mengarahkan siswa pada

jawaban yang benar inilah yang membuat siswa cendrung malas

dalam berpikir kreatif untuk mengelurkan pendapatanya sendiri

yang lebih mudah untuk dipahami dan diingat.

62

Page 32: skripsi bab 4 bab 5

5) Kelebihan dan kelamahan metode inquriy setelah diterapkan di kelas VII.4 adalah

metode inquiry memiliki kelebihan dapat membantu siswa mengetahui pentingnya

suatu permasalahan yang dipelajari dengan merumuskan masalah, siswa dapat

mengembangkan hipotesis yakni dapat menggolongkan siklus hidrologi dan bagian-

bagiannya dan dapat membandingkan persamaan dan perbedaan dari siklus

hidrologi dan bagian-bagiannya, siswa menjadi lebih aktif dan kreatif dalam

menjawab pertanyaan dikarenakan siwa dibebaskan untuk menggunakan

pendapatnya sendiri dalam memecahkan permasalahan yang ada dalam diskusi

kelompok. Sedangkan kelemahan dari metode discovery adalah memerlukan alat-

alat percobaan yang sulit didapat, memerlukan waktu yang lama untuk merubah

kebiasaan belajar siswa yang biasanya hanya mendengar ceramah dari guru, proses

diskusi yang berjalan lama karna pada saat menemukan jawaban sendiri dibutuhkan

rasa percaya diri dari siswa dalam menyelesaikan permasalahan.

6) Kelebihan dan kelemahan metode discovery setelah diterapkan di kelas VII.5.

Kelebihan siswa cendrung lebih aktif dalam proses belajar dikarenakan adanya

perubahan cara belajar yang semula menggunakan metode konvensional (ceramah)

dan berganti menjadi metode discovery yang mengajarkan untuk siswa lebih aktif

dalam menemukan jawaban, metode ini berpusat pada siswa dan guru sebagai

pembimbing dalam mengarahkan siswa kepada jawaban yang benar. Sedangkan

kelemahan metode discovery adalah metode ini kurang memberi kesempatan siswa

untuk berfikir kreatif dikarenakan banyak dari pengertian-pengertian siklus

hidrologi dan bagian-bagiannya yang dibimbing dalam menjawabnya oleh guru.

63

Page 33: skripsi bab 4 bab 5

Metode ini tidak cocok untuk diskusi kelompok dalam jumlah anggota kelompok

yang banyak melebihi dari 5 orang karena jika jumlah anggota kelompok terlalu

banyak maka siswa yang malas cendrung mengandalkan siswa yang rajin untuk

menyelesaiakan tugas kelompok.

5.2 Saran

Setelah melakukan penelitian, penulis mengemukakan beberapa saran sebagai

berikut.

1) Pada saat proses belajar mata pelajaran IPS Terpadu di sekolah, siswa diharapkan

lebih aktif dengan bertanya kepada guru mengenai materi yang kurang dimengerti

dan membiasakan untuk menjawab pertanyaan dengan pendapat sendiri agar lebih

mudah diingat dan dimengerti.

2) Penggunaan metode inquiry dengan metode discovery hendaknya diterapkan pada

kelas yang jumlahnya tidak terlalu padat dengan cara membentuk maksimal 6

kelompok diskusi dan jumlah maksimal 5 orang siswa pada masing-masing

kelompok, sehingga siswa dapat benar-benar melakukan aktivitas dalam kelompok

sesuai dengan fungsi dan tujuan yang ingin dicapai.

64

Page 34: skripsi bab 4 bab 5

3) Guru mata pelajaran IPS Terpadu hendaknya dapat menggunakan metode inquiry

dan metode discovery dalam proses belajar mengajar kepada siswa dan dapat

mengoptimalkan proses belajar mengajar siswa sehingga dapat menjadi pendorong

yang kuat bagi siswa untuk selalu belajar menyadari akan pentingnya belajar di

dalam mencapai prestasi belajar yang lebih baik.

4) Sebaiknya Guru selalu mempertimbangkan penggunaan model/metode

pembelajaran yang bervariasi agar siswa lebih terampil dan tidak bosan untuk

mengikuti pembelajaran sehingga siswa tidak mengalami kebosanan dalam belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABETA.

Arikunto, Suharsimin. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidika. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta.

Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: TARSITO.

Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarata: Bumi Aksara.

Mulyatiningsih, Endang. 2012. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Bandung: ALFABETA.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA.

Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 2011. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.

Djamarah, bahari. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.Sumarmi. 2012. Model-Model Pembelajaran Geografi. Malang: Aditya Media

Publishing.

65

Page 35: skripsi bab 4 bab 5

, 2011. Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanwiyah (MTS) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: CV. Az-Zahra.

Kurniaturohima, Dwi. 2010. “Penerapan metode inquiry dalam meningkatkan Keaktifan dan prestasi belajar siswa pada Mata pelajaran ekonomi Di SMP Shalahuddin Malang”. Skripsi S 1. UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG.

66