136
PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH (STUDI KASUS DI SMK NEGERI 1 DEPOK YOGYAKARTA) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah Oleh: CHORNALIUS NIM: 101314042 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

  • Upload
    doque

  • View
    226

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI

KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

(STUDI KASUS DI SMK NEGERI 1 DEPOK YOGYAKARTA)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Sejarah

Oleh:

CHORNALIUS

NIM: 101314042

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

i

PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI

KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

(STUDI KASUS DI SMK NEGERI 1 DEPOK YOGYAKARTA)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Sejarah

Oleh:

CHORNALIUS

NIM: 101314042

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

iv

PERSEMBAHAN

Dengan segala puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus kupersembahkan

Skripsis ini kepada :

1. Kedua orang tuaku (Bapak L.Terasan dan Ibu Ninah Friska), yang telah

memberikan dukungan moril maupun materi serta doa yang tiada henti

untuk kesuksesan saya. Ucapan terimakasih saja takkan pernah cukup

untuk membalas kebaikan orang tua, karena itu terimalah persembahan

bakti dan cintaku untuk kalian bapak ibuku.

2. Adikku Sevil Alta, terimakasih atas dukungan dan doanya selama ini.

3. Sahabat dan teman tersayang, tanpa semangat, dukungan dan bantuan

kalian semua takkan mungkin aku sampai disini, terimakasih untuk canda

tawa, tangis, dan perjuangan yang kita lewati bersama dan terima kasih

untuk kenangan manis yang telah terukir selama ini, dengan perjuangan

dan kebersamaan kita pasti bisa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

v

MOTTO

Orang yang tidak berani melakukan apa-apa, janganlah mengharapkan apa-apa.

(Schiller)

Orang yang berhasil adalah orang bodoh yang tetap bejuang, dan orang yang

tidak menghasilkan apapun adalah orang bijak yang berhenti berjuang.

(Celica ~ Rokudenashi Majutsu Koushi to Akashic Records)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

viii

ABSTRAK

PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI

KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

(STUDI KASUS DI SMK NEGERI 1 DEPOK YOGYAKARTA)

Chornalius

101314042

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) Persepsi guru sejarah

terhadap implementasi Kurikulum 2013 dalam mata pelajaran sejarah, (2)

Persepsi siswa terhadap implementasi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran

sejarah, (3) Kendala yang dirasakan oleh guru dalam pengimplementasian

Kurikulum 2013 beserta solusi untuk mengatasi kendala tersebut, (4) Kendala

yang dirasakan oleh siswa dalam pengimplementasian Kurikulum 2013 beserta

solusi untuk mengatasi kendala tersebut.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Sampel dalam penelitian ini adalah 2

orang guru sejarah dan 90 siswa SMK Negeri 1 Depok Yogyakarta yang dipilih

mengunakan teknik purposive sampling dan snowball sampling. Pengumpulan

data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan

secara deskriprif interaktif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Persepsi guru positif karena

menyambut baik implementasi Kurikulum 2013. Ikut serta dalam pelatihan

Kurikulum 2013, guru juga menyesuaikan perangkat pembelajaran yang lama

dengan yang baru. (2) Persepsi siswa negatif karena tidak melakukan persiapan

terhadap implementasi Kurikulum 2013, banyak siswa yang tidak mengetahui

Kurikulum 2013. (3) Kendala guru berupa sistem penilaian yang rumit dan

keterlambatan ketersediaan sumber belajar. Guru mengatasi kendala tersebut

dengan membuat form penilai yang lebih sederhana dan mengunakan sumber

belajar yang ada di sekolah. (4) Kendala siswa berupa sistem pembelajaran yang

berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa. Siswa mengatasi kendala

tersebut dengan belajar lebih giat dengan memanfaatkan berbagai sumber.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

ix

ABSTRACT

TEACHER AND STUDENST PERCEPTION ABOUT THE

IMPLEMENTATION CURRICULUM 2013 IN LEARNING HISTORY

(CASE STUDY AT SMK NEGERI 1 DEPOK YOGYAKARTA)

Chornalius

101314042

This reseacrh aims to describe : (1) Teacher perception about Curriculum

2013 implementation in the teaching of history. (2) Student perception about

Curriculum 2013 implementation in the teaching of history. (3) the perceived

problems by teachers in the Curriculum 2013 implementation and the solution to

overcome that problems. (4) the perceived problem by students in the Curriculum

2013 implementation and solution to overcome that problems.

This reseacrh is an qualitative case study. The sample in this research

include 2 history teachers and 90 students of SMK Negeri 1 Depok Yogyakarta

who were selected using purposive sampling and snowball sampling technique.

Data were collected by means of interactive and questionnaires. Data analysis

techniques is a descriptive interactive.

Research results show that : (1) Teacher perception is positive because they

welcomed the implementation of Curriculum 2013. Participating in the

Curriculum 2013 training, the teacher also adjusted the old learning device with

the new one. (2) Students perception is negative for not preparing for the

implementation of the Curriculum 2013, many students do not know the

Curriculum 2013. (3) The teachers problems include a complicated assessment

system and the delay in learning resources. The teachers reduced the problem by

making a simpler assessment form and using the learning resources that exist in

the school. (4) Students had difficulty in the form of a teacher centered learning

system to be student centered. The Students reduced the problem by studying

more diligenty by using various sources.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

yang melimpah dan anugrah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul Persepsi Guru dan Siswa Terhadap Implementasi Kurikulum 2013

di SMK Negeri 1 Depok Yogyakarta dapat tersusun dengan baik. Skripsi ini

diajukan sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan studi

pada program studi Pendidikan Sejarah, Jurusan Pendidikan dan Ilmu

Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa keberhasilan dalam penyusunan skripsi ini tidak

lepas dari bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Ibu Dra. Theresia Sumini, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta, sekaligus sebagai Dosen Pembimbing I yang senantiasa

memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi kepada penulis selama proses

penyusunan skripsi ini dan dapat terselesaikan dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

xi

4. Bapak Hendra Kurniawan, M.Pd., selaku Wakil Ketua Program Studi

Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta. dan juga selaku dosen pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.

5. Dosen-dosen ku yang baik: “Pak Anton, Pak A.k, Pak Musidi, Pak Bakti, Pak

Padi, Pak Adi, Bu Sumini, Pak Hendra, Pak Yulius” Terimakasih atas ilmu

dan didikan yang telah diberikan kepada penulis selama ini.

6. Pak Agus selaku staff seketariat Program Studi Pendidikan Sejarah, yang

selalu sabar dan telaten dalam memberikan pelayanan adminitrasi kepada

penulis.

7. Kedua orang tua saya ( Bapak Lorentius Terasan dan Ibu Ninah Friska), tiada

kata dan tindakan yang mampu membalas semua kasih sayang, doa dan

perhatian kepadaku.

8. Adikku Sevin Alta, terimakasih atas perhatian, dukungan, dan doanya selama

ini.

9. Sahabat-sahabatku dan anak-anak forum Fokus Mapawi yang selalu ada

untuk memberikan dukungan beserta doa selama ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena

itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini lebih

baik, dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

HALAMAN PESEMBAHAN ......................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v

PERYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................................... vii

ABSTRAK ....................................................................................................... viii

ABSTRACT ..................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ..................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori ......................................................................................... 8

1. Persepsi .......................................................................................... 8

2. Kurikulum 2013 ............................................................................. 10

3. Pembelajaran Sejarah ..................................................................... 25

B. Kerangka Pikir ..................................................................................... 27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

xiii

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 29

B. Pendekatan Penelitian .......................................................................... 30

C. Subjek Penelitian .................................................................................. 31

D. Sumber Data ......................................................................................... 31

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 32

F. Teknik Cuplikan ................................................................................... 35

G. Analisis Data ........................................................................................ 35

H. Keabsahan Data .................................................................................... 37

BAB IV PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian.................................................................. 40

B. Deskripsi Hasil penelitian .................................................................... 43

1. Persepsi Guru ................................................................................. 43

2. Persepsi Siswa ................................................................................ 53

3. Kendala Beserta Solusi Guru dalam Pengimplementasian

Kurikulum 2013 ............................................................................. 59

4. Kendala Beserta Solusi Siswa dalam Pengimplementasian

Kurikulum 2013 ............................................................................. 60

C. Pembahasan .......................................................................................... 62

1. Persepsi Guru ................................................................................. 62

2. Persepsi Siswa ................................................................................ 68

3. Kendala Beserta Solusi Guru dalam Pengimplementasian

Kurikulum 2013 ............................................................................. 71

4. Kendala Beserta Solusi Siswa dalam Pengimplementasian

Kurikulum 2013 ............................................................................. 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .......................................................................................... 73

B. Saran ..................................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kisi-kisi Wawancara Guru ................................................................. 33

Table 2. Kisi-kisi Kuesioner Siswa .................................................................. 35

Tabel 3. Daftar Responden ............................................................................... 53

Table 4. Persiapan Siswa Menghadapi Kurikulum 2013 ................................. 54

Table 5. Pembelajaran Sejarah Dengan Kurikulum 2013 ................................ 55

Table 6. Metode Mengajar Guru Sejarah ......................................................... 56

Table 7. Persepsi Tentang Pembelajaran Sejarah Dengan Kurikulum 2013 ... 58

Table 8. Kendala yang di hadapai dalam pembelajaran sejarah dengan

Kurikulum 2013 ................................................................................. 60

Table 9. Upaya Siswa Mengatasi kendala ....................................................... 61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir .................................................................... 28

Gambar 2. Analisis Data .................................................................................. 37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Jadwal Penelitian .............................................................................................. 79

Lembar Wawancara ......................................................................................... 80

Angket .............................................................................................................. 82

Catatan Lapangan 1 .......................................................................................... 85

Catatan Lapangan 2 .......................................................................................... 91

Dokumentasi Wawancara Guru ....................................................................... 96

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ................................................................ 98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini pendidikan sangat diperlukan bagi setiap orang, agar bisa

bersaing secara intelektual. Pendidikan yang memadai bagi setiap individu

maupun kelompok, dapat meningkatkan kualitas suatu bangsa. Pendidikan sendiri

belum merata di Indonesia, karena masih banyak anak bangsa yang belum bisa

mengeyam pendidikan yang memadai, untuk bisa mengangkat martabat mereka.

Pendidikan dapat diartikan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Pengertian secara psikologis, belajar merupakan proses perubahan yaitu

perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam

memenuhi kehidupan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam

seluruh aspek tingkah laku. Pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai, suatu

proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri

dalam interaksi dengan lingkungannya.1 Untuk mencapai hasil yang diinginkan

perlu suatu sistem yang mengatur pendidikan itu sendiri, kurikulum disini yang

menentukan proses pembelajaran yang berlaku di dunia pendidikan Indonesia,

kurikulum di Indonesia memiliki sejarah yang panjang, perubahan kurikulum

yang terjadi merupakan konsekuensi dan implikasi dari terjadinya perubahan

1 Slameto, Belajar dan Fakto-Faktor yang Mempengaruhi, Jakarta, Rineka Cipta, 2010, hlm. 2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

2

sistem politik, sosial budaya, ekonomi dan perkembangan iptek. Kurikulum

pertama yang lahir setelah Indonesia merdeka disebut rencana pembelajaran 1947

atau dalam bahasa Belanda leer plan. Perubahan orientasi pendidikan lebih

bersifat politis: dari orientasi pendidikan Belanda kepada kepentingan nasional.

Setelah rencana pembelajaran 1947, pada tahun 1952 kurikulum di Indonesia

mengalami penyempurnaan, kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem

pendidikan nasional. Yang paling menonjol dan sekaligus ciri dari kurikulum

1952 ini bahwa setiap rencana pembelajaran sehari-hari. Silabus mata

pelajarannya jelas, seorang guru mengajar satu pelajaran.

Kurikulum 1964, kurikulum ini diberi nama rencana pendidikan 1964 yang

menjadi ciri kurikulum ini adalah pembelajaran dipusatkan pada program

pancawardana yaitu : daya cipta, rasa, karsa, karya dan moral. Selanjutnya

kurikulum 1968, lahirnya kurikulum 1968 mengantikan rencana pendidikan 1964

yang dicitrakan sebagai produk Orde Lama, kurikulum 1964 diarahkan untuk

membentuk manusia Pancasila sejati, kuat dan sehat jasmani. pembaharuan

kelima terjadi dengan diterbitnya kurikulum 1975 berorientasi pada tujuan,

menekankan kepada efisiensi dan efektivitas dalam hal daya dan waktu, menganut

pendekatan sistem intruksional yang dikenal dengan Prosedur Pengembangan

Sistem Intruksional (PPSI), mengarah pada tercapainya tujuan yang spesifik,

dapat diukur dalam bentuk tingkah laku siswa. Kurikulum 1975 hingga menjelang

tahun 1983 dianggap sudah tidak relevan lagi dalam memenuhi kebutuhan

masyarakat dan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi. Maka diganti

kurikulum 1984, kurikulum ini mengusung pendekatan proses, meski

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

3

mengutamakan pendekatan proses tapi faktor tujuan tetap penting, kurikulum ini

juga sering disebut kurikulum 1975 yang disempurnakan. Posisi siswa

ditempatkan sebagai subjek belajar. Dari mengamati sesuatu, mengelompokkan,

mendiskusikan, hingga melaporkan. Model ini disebut Cara Belajar Siswa Aktif

(CBSA) atau Student Active learning (SAL).

Selanjutnya kurikulum 1994 kurikulum ini dibuat sebagai penyempurnaan

dari kurikulum 1984 dan dilaksanakan sesuai Undang-Undang No. 2 Tahun 1989

tentang Sistem Pendidikan nasional. Hal ini berdampak pada sistem pembagian

waktu pelajaran, yaitu dengan mengubah dari sistem semester ke sistem

caturwulan. Setelah kurikulum 1994, kurikulum berbasis kompetensi 2002 dan

2004, Kurikulum ini dikatakan sebagai perbaikan dari KBK yang diberi nama

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP ini merupakan bentuk

implementasi dari UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

yang dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan antara lain Peraturan Pemerintah

Nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan. Peraturan Pemerintah

ini memberikan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan delapan

standar nasional pendidikan, yaitu: standar isi, standar proses, standar kompetensi

lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,

standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.

(KTSP) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau kurikulum 2006 menjadi

kurikulum terakhir, sebelum digantikan lagi dengan Kurikulum 2013, secara

substansial, pemberlakuan Kurikulum Tingkat Kesatuan Pendidikan lebih pada

mengimplentasikan regulasi yang ada, yaitu PP No. 19/2005. Akan tetapi, esensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

4

isi dan arah pengembangan pembelajaran tetap masih bercirikan tercapainya

paket-paket kompetensi.2

Setelah melalui berbagai macam pergantian kurikulum, kurikulum yang

terakhir diterapkan di Indonesia adalah Kurikulum 2013, walaupun sekarang

masih diberhentikan dan menggunakan kurikulum 2006, namun Kurikulum 2013

ini direncanakan akan digunakan kembali, Kurikulum 2013 lebih ditekan pada

pendidikan berkarakter, terutama pada tingkat dasar, yang akan menjadi pondasi

bagi tingkat berikutnya, Kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi sekaligus

berbasis karakter, dengan pendekatan tematik dan kontektual mengharapkan

peserta didik untuk mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan

pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-

nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam prilaku sehari-hari.3

Kurikulum 2013 belum optimal dalam persiapan, masih banyak guru-guru

yang belum mengerti tujuan dan cara melaksanakan Kurikulum 2013 ini, ada juga

kendala dari segi sarana dan prasarana yang di butuhkan untuk menjalankan

Kurikulum 2013 ini, Kurikulum 2013 masih perlu persiapan yang lebih untuk bisa

diterapkan kembali di dunia pendidikan nasional. Untuk mengetahui pandangan

guru dan peserta didik terhadap implementasi Kurikulum 2013, juga bisa menjadi

acuan dalam perbaikan dan penyempurnaan Kurikukum 2013 peneliti melakukan

penelitian ini di SMK Negeri 1 Depok Sleman Yogyakarta.

2 Hidayat Sholeh, Pengembangan Kurikulum baru, Bandung : PT, Remaja rosdakarya, 2013, hlm.

2-18. 3 Mulyasa. E, Pengembangan dan Implementasi Kuruikulum 2013, Bandung, PT Remaja

Rosdakarya, 2013 hlm 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana persepsi guru terhadap implementasi Kurikulum 2013 dalam mata

pembelajaran sejarah?

2. Bagaimana persepsi siswa terhadap implementasi Kurikulum 2013 dalam

mata pembelajaran sejarah?

3. Apa saja kendala yang dirasakan oleh guru dalam pengimplementasian

Kurikulum 2013 serta solusi untuk mengatasi kendala tersebut ?

4. Apa saja kendala yang dirasakan siswa dalam pengimlementasian Kurikulum

2013 serta solusi untuk mengatasi kendala tersebut ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah :

1. Mendeskripsikan persepsi guru terhadap implementasi Kurikulum 2013 dalam

mata pelajaran sejarah.

2. Mendeskripsikan persepsi siswa terhadap implementasi Kurikulum 2013

dalam pembelajaran sejarah.

3. Mendeskripsikan kendala yang dirasakan oleh guru dalam

pengimplementasian Kurikulum 2013 beserta solusi untuk mengatasi masalah

tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

6

4. Mendeskripsikan kendala yang dirasakan oleh siswa dalam

pengimplementasian Kurikulum 2013 beserta solusi untuk mengatasi kendala

tersebut.

D. Manfaat Penelitian

1. Secara teoritis

Pada tataran teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat-

manfaat sebagai berikut :

a. Memperluas pengetahuan dan wawasan tentang Kurikulum 2013, baik

yang berkaitan dengan aspek kesiapan manajemen, pelaksanaan,

keunggulan dan kekurangannya.

b. Memberikan informasi berkaitan dengan hambatan atau faktor

penghambat dalam implementasi kurikulum 2013 khususnya bagi guru

2. Aspek praktis

Pada tataran praktis penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat yang

besar bagi :

a. Kepala Sekolah atau bidang kesiswaan, hasil penelitian ini dapat dijadikan

bahan masukan dalam melakukan pembenahan sehingga tercipta suasana

baru yang lebih kondusif.

b. Guru khususnya dalam pembelajaran Sejarah mengetahui usaha yang perlu

dapat dilakukan dalam penerapan konsep Kurikulum 2013.

c. Universitas Sanata Dharma, sebagai bahan kajian keilmuan dan

pengembangan kajian khususnya bidang kebijakan pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

7

d. Penulis, dapat mengetahui implementasi Kurikulum 2013 pada mata

pelajaran Sejarah.

E. Sistematika Skripsi

Bagian skripsi ini terdiri dari:

1. Bab satu yaitu pendahuluan yang berisi tentang; latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika

skripsi.

2. Bab dua yaitu kajian teori yang berisi tentang; persepsi, Kurikulum 2013, dan

pembelajaran sejarah.

3. Bab tiga yaitu metode penelitian yang berisi tentang; tempat dan waktu

penelitian, pendekatan penelitian, subjek penelitian, sumber data, teknik

pengumpulan data, teknik cuplikan, analisis data, dan keabsahan data.

4. Bab empat yaitu hasil penelitian dan pembahasan yang berisi tentang;

deskripsi lokasi penelitian, deskripsi hasil penelitian, dan pembahasan.

5. Bab lima yaitu penutup yang berisi tentang; kesimpulan dan saran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Persepsi

Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses

pengindraan, yaitu merupakan proses diterimannya stimulus oleh individu

melalui alat indra atau juga disebut proses sensorik. Namun proses itu tidak

berhenti begitu saja, melainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses

selanjutnya merupakan proses individu menerima stimulus melalui alat indra,

yaitu melalui mata sebagai alat penglihatan, telinga sebagai alat pendengar,

hidung sebagai alat pembauan, lidah sebagai alat pengecap, kulit pada telapak

tangan sebagai alat perabaan; yang kesemunya merupan alat indera yang di

gunakan untuk menerima stimulus dari luar individu.

Alat indera tersebut merupakan alat penghubung antara individu dengar

dunia luarnya stimulus yang diindera itu kemudian oleh individu di

organisasikan dan diinterpresentasikan, sehingga individu menyadari,

mengerti tentang apa yang diinderakan itu, dan proses ini disebut persepsi.

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa stimulus diterima oleh alat

indera, yaitu yang di maksud dengan pengindraan, dan melalui proses

pengindraan tersebut stimulus itu menjadi sesuatu yang berarti setelah di

organisasikan dan interpresentasikan. Persepsi merupakan proses yang

integrated dalam diri individu terhadap stimulus yang diterimanya. Dengan

demikian dapat dikemukakan bahwa persepsi itu merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

9

pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang diindranya

sehingga merupakan sesuatu yang berarti, dan merupakan respon yang

integrated dalam diri individu. Karena itu dalam pengindraan orang akan

mengaitkan dengan stimulus, sedangkan dalam persepsi orang akan

mengaitkan dengan objek. Dengan persepsi individu akan menyadari tentang

keadaan diri sendiri.

Dalam persepsi stimulus dapat datang dari luar, tetapi juga dapat datang

dari individu sendiri. Namun demikian sebagian besar stimulus datang dari

luar individu yang bersangkutan. Sekalipun persepsi dapat melalui macam-

macam alat indra yang ada pada diri individu, tetapi sebagian besar persepsi

melalui alat indra penglihatan. Untuk itulah banyak penelitian mengenai

persepsi adalah persepsi yang berkaitang dengan alat penglihatan.

Persepsi merupakan aktivitas yang integrated dalam diri individu, maka

apa yang di dalam individu akan ikut aktip dalam persepsi, faktor yang

berperan dalam persepsi dapat dikemukakan sebagai berikut;4

a. Objek yang dipersepsi

Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor.

Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersepsi, tetapi juga

dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan yang langsung

mengenai syaraf penerima yang bekerja sebagai reseptor. Namun sebagian

besar stimulus datang dari luar individu.

b. Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf

4 Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum (edisi revisi), Yogyakarta : CV. Andi offset, 2010,

hlm 99-101.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

10

Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus,di

samping itu juga harus ada syaraf sensori sebagai alat untuk meneruskan

stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otak

sebagai pusat kesadaran. Sebagai alat untuk mengadakan respon

diperlukan syaraf motorik.

c. Perhatian

Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan adanya

perhatian, yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan

dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan atau

konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditunjukan kepada sesuatu

atau sekumpulan objek.

Tidak semua stimulus akan direspon oleh individu; respon diberikan bila

ada kesesuaian atau yang menarik perhatian individu. Stimulus yang diberikan

respons tergantung pada bermacam-macam factor diantaranya adalah

perhatian individu.5

2. Kurikulum 2013

Istilah kurikulum muncul untuk pertama kalinya dan digunakan dalam

bidang olahraga. Secara etimologis curriculum yang berasal dari bahasa

yunani, yaitu curir yang artinya “pelari” dan curere yang berarti “tempat

berpacu”. Jadi istilah kurukulum pada zaman Romawi kuno mengandung

pengertian sebagai suatu jarak yang harus di tempus oleh pelari dari garis start

5 Abdul Majid & Chaerul Rochman, Pendekatan Ilmiah dalam Implementasi Kurikulum 2013,

Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2014, hlm 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

11

sampai garis finish.6 Konsep kurikulum terus berkembang sejalan dengan

perkembangan teori dan praktik pendidikan serta bervariasi sesuai dengan

aliran atau teori pendidikan yang di anutnya.

Kurikulum menurut pandangan lama, Kamus Webster’s Internasional

Dictionary (1953) “a specified fixsed course of study, as in a school or

college, as one leading to a degree” (pergertian tersebut memandang bahwa

Kurikulum terdiri dari sejumlah mata pelajaran tertentu yang harus dikuasai

untuk mencapai suatu tingkat pendidikan.) Sedangkan Oemar Hamalik

mengungkapkan “Kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang harus di

tempuh oleh murid untuk memperoleh ijazah”.

Kurikulum menurut pandangan baru Kurikulum dibataskan sebagai

segala hal yang berhubungan sebagai upaya pendidikan. Peserta didik

Kurikulim hendaknya mempertimbangkan masalah belajar mengajar,

kedudukan dan peranan sekolah di masyarakat, tuntutan masyarakat terhadap

sekolah, kebijaksanaan politik ,kemajuan teknologi dan pengetahuan, jelahlah

bahwa Kurikulum itu bukan sekedar perangkat mata pelajaran, tetapi menjadi

ajang kehedak politik, tuntutan dan aspirasi masyarakat , upaya personal

pendidikan untuk disampaikan pada generasi muda sebagai bekal

kehidupannya.7

Pengertian Kurikulum terus berkembang seirama dengan perkembangan

berbagai hal yang harus diemban dan menjadi tugas sekolah atau madrasah.

Berikut ini dikutip pendapat para ahli lain sebagai perbandingan, seperti yang

6 Hidayat Sholeh, op.cit., hlm 19 7 Iskandar Wiryokusumo dan Usman Mulya, perkembangan Kurukulum, Jakarta : bina aksara,

1988 hlm 2-4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

12

dikemukakan Romine, pandagan ini dapat digolongkan senbagai pendapat

yang baru yang dirumuskan sebagai berikut: “curriculum is interpreted to

mean all of the organized courses, activites, and experience which pupile have

under direction of the school, whether in the classroom organisatoris not”.

Selanjutnya Saylor dan Alexsander merumuskan Kurukulum sebagai ”the

total effort of the school to going about desired outcomes in school and out-of

school situations”.8

Kurikulum terdapat tiga konsep yakni; Kurikulum sebagai Substansi,

Kurikulum sebagai sistem dan kurikulum sebagai bidang studi.

a. Kurikulum sebagai sebagai substansi. Suatu Kurikulum di pandang

sebagai suatu rencana kegiatan belajar bagi siswa disekolah, atau sebagai

suatu perangkat tujuan yang ingin dicapai. Suatu Kurikulum juga dapat di

arti suatu dokumen yang berisi rumusan tentang tujuan, bahan ajar,

kegiatan belajar mengajar, jabwal dan evaluasi.

b. Kurukulum sebagai sistem, yaitu sistem kurikulum. Sistem merupakan

bagian dari sistem persekolahan, sistem pendidikan. Suatu system

kurikulum mencakup suatu system personalia, dan prosedur kerja

bagaimana cara agar dapat menyusun suatu kurikulum, melaksanakan,

mengevaluasi, dan menyempurnakannya. Hasil dari suatu sistem

kurikulum adalah tersusunnya satu kurikulum, dan fungsi dari sistem

kurikulum adalah bagaimana memilihara kurikulum agar tetap dinamis.

8 Sholeh Hidayat, op.cit., hlm 21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

13

c. Kurikulum sebagai suatu bidang studi, yaitu bidang studi kurikulum. Ini

merupakan bidang kajian para ahli kurikulum dan ahli pendidikan dan

pengajaran. Tujuan kurikulum sebagai bidang studi adalah

mengembangkan ilmu tentang kurikulum dan sistem kurikulum.9

Pengembangan kurikulum 2013 diorientasi terjadinya peningkatan dan

keseimbangan kompetensi sikap (attitude), keterampilan (skill) dan

pengetahuan (knowledge). Hal ini sejalan dengan amanat UU No. 20 Tahun

2003 sebagaimana tersurat dalam penjelasan pasal 35: kompetensi lulusan

merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,

pengetahuan, dan keterampilan sesuia dengan standar nasional yang telah di

sepakati. Hal ini sejalan pula dengan pengembangan kurikulum berbasis

kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi

sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.10

Pelaksanaan atau implementasi dalam kamus besar bahasa Indonesia

diartikan sebagai pelaksanaan atau penerapan, rancangan kurikulum dan

impelementasi kurikulum adalah sebuah system membentuk garis lurus dalam

arti implementasi mencerminkan rancangan. Fullan mengemukakan bahwa

implementasi: suatu proses peletakan dalam praktik tentang suatu ide,

program atau seperangkat aktivitas baru bagi orang lain dalam mencapai atau

mengharapkan suatu perubahan.11 Dalam implementasi Kurikulum 2013,

pendidikan karakter dapat diintegrasikan dalam seluruh pembelajaran pada

setiap bidang studi yang terdapat dalam kurikulum. Materi pembelajaran yang

9 Abdul Majid, Implementasi Kurikulum 2013, Bandung, Interes, 2014 hlm 3 10 Ibid, hlm 37 11 Ibid, hlm 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

14

berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap bidang studi perlu

dikembangkan, dieksplisitkan, dihubungkan dengan konteks kehidupan

sehari-hari.12

a. Karakteristik Kurikulum 2013

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun

2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah

Atas/Madrasah Aliyah halaman 3 dijelaskan karakteristik kurikulum 2013

sebagai berikut :

1) Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan

sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan

intelektual dan psikomotorik.

2) Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman

belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di

sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber

belajar.

3) Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta

menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat.

4) Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai

sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

5) Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci

lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran.

12 Muliyasa. E, op.cit., hlm 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

15

6) Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements)

kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses

pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan

dalam kompetensi inti.

7) Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif,

saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata

pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

b. Pengembangan Kurikulum 2013

Dalam suatu sistem pendidikan, kurikulum bersifat dinamis serta harus

selalu dilakukan perubahan dan perkembangan, agar dapat mengikuti

perkembangan dan tantangan zaman. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan

Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah dijelaskan

bahwa ada beberapa faktor yang mendasari dikembangkannya Kurikulum

2013.13 Beberapa faktor tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :

1) Tantangan Internal

Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan

dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar

Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar

kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar

sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan

standar penilaian pendidikan. Tantangan internal lainnya terkait dengan

13 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 TentangKerangka Dasar

Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.hlm 1-3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

16

perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk

usia produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64

tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14

tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia

produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat

angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi

adalah bagaimana mengupayakan agar sumberdaya manusia usia produktif

yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia

yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak

menjadi beban.

2) Tantangan Eksternal

Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan

berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan

teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan

perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan

menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional

menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat

terlihat di World Trade Organization (WTO), Association of Southeast

Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic Cooperation

(APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan eksternal juga

terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas

teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan.

Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International Trends in

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

17

International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for

International Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga

menunjukkan bahwa capaian anak-anak Indonesia tidak menggembirakan

dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini

disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS

dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia.

3) Penyempurnaan Pola Pikir

Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai

berikut :

a) pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran

berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-

pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi

yang sama;

b) pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi

pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-

lingkungan alam, sumber/media lainnya);

c) pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring

(peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja

yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet);

d) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari

(pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model

pembelajaran pendekatan sains);

e) pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

18

f) pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat

multimedia;

g) pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan

(users) dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang

dimiliki setiap peserta didik;

h) pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi

pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan

i) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.

4) Penguatan Tata Kelola Kurikulum

Pelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan kurikulum

sebagai daftar mata pelajaran. Pendekatan Kurikulum 2013 untuk Sekolah

Menengah Atas/Madrasah Aliyah diubah sesuai dengan kurikulum satuan

pendidikan. Oleh karena itu dalam Kurikulum 2013 dilakukan penguatan

tata kelola sebagai berikut:

a) tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang

bersifat kolaboratif;

b) penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan

manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan

(educational leader); dan

c) penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan

proses pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

19

5) Penguatan Materi

Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan

materi yang relevan bagi peserta didik

c. Tujuan Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia

agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang

beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi

pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.14

Kurikulum 2013 bertujuan untuk menghadapi berbagai masalah dan tantangan

masa depan yang semakin lama semakin rumit dan kompleks. Berbagai

tantangan masa depan tersebut antara lain berkaitan dengan globalisasi dan

pasar bebas, masalah lingkungan hidup, pesatnya kemajuan teknologi

informasi, konvergensi ilmu dan teknologi, ekonomi berbasis pengetahuan,

kebangkitan industry kreatif dan budaya, pergeseran kekuatan ekonomi dunia,

pengaruh dan imbas teknosains, mutu, investasi dan transformasi pada sektor

pendidikan, serta materi TIMSS dan PISA yang harus dimiliki oleh peserta

didik.15

Perlu adanya perubahan maupun pergantian kurikulum di Indonesia

tentu tidak lepas dari persoalan perubahan zaman. Sebab, hakikat

penyelenggaraan pendidikan adalah untuk menjadi solusi terhadap persoalan-

persoalan yang dihadapi bangsa dan negara. Dengan kata lain, melalui

pendidikan bangsa dan negara ini akan mengalami kemajuan. Oleh karena itu,

14Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 TentangKerangka Dasar

Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.hlm 4. 15Mulyasa. E, op.cit., hlm 63-64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

20

pendidikan diselenggarakan secara optimal supaya menghasilkan lulusan-

lulusan berkualitas yang memiliki kompetensi sikap, keterampilan, dan

pengetahuan sesuai standar nasional yang disepakati.16

Pada dasarnya Kurikulum ditentukan oleh guru (tenaga kependidikan).

Guru (pelatih/widyaiswara) turut serta menyusun kurikulum, duduk dalam

suatu panitia pengembang kurikulum, atau memberikan masukan kepada

panitia pengembang kurikulum.Prosedur apapun yang ditempuh dalam

pengembangan kurikulum, guru tetap memegang peran yang penting, karena

guru merupakan unsure penting yang menentukan berhasil atau gagalnya

pelaksanaan kurikulum pada suatu lembaga pendidikan (sekolah). guru terlibat

langsung secara aktif dalam pelaksanaan kurikulum bersama para siswa. Guru

yang menentuka topic pengajaran, bahan-bahan yang akan diajarkan, metode

yang digunakan, alat yang dipilih dan dipergunakan, serta mengevaluasi hasil

pelaksanaan kurikulum. Guru memegang peran penting dalam penyusunan

dan pelakasanaan kurikulum, dan oleh karenanya guru harus memahmi

dengan baik masalah kurikulum.17

Melalui pengembangan Kurikulum 2013 kita akan menghasilkan insan

Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, afektif melalui penguatan sikap,

keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Dalam hal ini,

pengembangan kurikulum difokuskan pada pembentukan kompetensi dan

karakter peserta didik, berupa paduan pengetahuan, keterampilan, dan sikap

yang dapat didemonstrasikan peserta didik sebagai wujud pemahaman

16 M.Fadillah, Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTs, dan

SMA/MA, Yogyakarta : Ar- Ruzz Media, 2014, hlm 17. 17Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara, 2013, hlm 64.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

21

terhadap konsep yang dipelajarinya secara konseptual. Kurikulum 2013

memungkinkan para guru menilai hasil belajar peserta didik dalam proses

pencapaian sasaran belajar, yang mencerminkan penguasaan dan pemahaman

terhadap apa yang dipelajari. Oleh karena itu, peserta didik perlu mengetahui

kriteria penguasaan kompetensi dan karekter yang akan dijadikan sebagai

standar penilaian hasil belajar, sehingga para peserta didik dapat

mempersiapkan dirinya melalui penguasaan terhadap sejumlah kompetensi

dan karakter tertentu, sebagai prasyarat untuk melanjutkan ke tingkat

penguasaan kompetensi dan karakter berikutnya.18

d. Landasan Pengembangan Kuriklum 2013

Pada hakikatnya penegembangan kurikulum itu merupakan usaha untuk

mencari bagaimana mencari rencana dan pengaturan mengenai tujuan , isi, dan

bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman peyelenggaraan

kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan

untuk mencapai tujuan tertentu dalam suatu lembaga. Kurikulum 2013

dikembangkan berdasarkan ketentuan yuridis yang mewajibkan adanya

pengembangan kurikulum baru, landasan filosifis, dan landasan empiris.

Landasan yuridis merupakan ketentuan hukum yang dijadikan dasar untuk

pengembagan kurikulum dan yang mengharuskan adanya pengembangan

kurikulum baru. Landasan filosofis adalah landasan yang mengarahkan

kurikulum kepada manuasia apa yang akan dihasilkan kurikulum. Landasan

teoritis memberikan dasar-dasar teoritis pengembangan kurikulum sebagai

18Mulyasa. E, op.cit., hlm 65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

22

dokumen dan proses. Landasan empiris memberikan arahan berdasarkan

pelaksanaan kurikulum yang sedang berlaku di lapangan. Landasan-landasan

tersebut di jelaskan sebagai berikut.

1) Landasan Yuridis

Landasan yuridis kurikulum adalah pancasila dan Undang-Undang

Dasar 1945, Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi.

Lebih lanjut, pengembangan Kurikulum 2013 diamanatkan oleh Rencana

Pendidikan Menengah Nasional (RJPMN). Landasan yuridis

pengembangan Kurikulum 2013 lainnya adalah Instruksi Presiden

Indonesia tahun 2010 tentang Pendidikan Karakter, Pembelajaran Aktif,

dan Pendidikan kewirausahaan.

2) Landasan Filosofis

Secara singkat, Kurikulum adalah untuk membangun kehidupan

bangsa masa kini dan masa yang akan datang, yang dikembangkan dari

warisan nilai dan prestasi bangsa di masa lalu, serta kemudia diwariskan

serta dikembangkan untuk kehidupan masa depan. Ketiga dimensi

kehidupan bangsa (masa lalu-masa sekarang-masa yang akan datang)

menjadi landasa filosofis pemgembangan kurikulum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

23

Pada perkembangannya Kurikulum 2013, Pancasila sebagai falsafah

bangsa dan Negara menjadi sumber utama dan penentu arah yang akan

dicapai dalam kurikulum. Berdasarkan pancasila, kurikulum yang

dikembangkan atas dasar filosofi adalah sebagai berikut.

a) Kurikulum berakar pada budaya dan Bangsa Indonesia. Berdasarkan

filosofi ini, kurikulum memberikan kesempatan pada peserta untuk

belajara dari budaya setempat dan nasional tentang berbagai nilai yang

penting dan memberikan kesmpatan untuk berpartisipasi dalam

mengembangkan nilai-nilai budaya setempat dan nasional menjadi

nilai budaya yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

b) Kurikulum dikembangkan berdasarkan filosofis eksperimentalisme

yang mengatan bahwa proses pendidikan adalah upaya untuk

mendekatkan apa yang dipelajari di sekolah dengan apa yang terjadi

dimasyarakat.

c) Filosofis rekonstrusi sosial yang memberikan dasar bagi

pengembangan kurikulum untuk menempatkan peserta didik sebagai

subjek yang peduli pada lingkungan sosial, alam, dan lingkungan

budaya.

d) Filosofis esensialisme dan perenialisme yang menempatkan

kemampuan intelektual dan berpikir rasional sebagai aspek penting

yang harus menjadi kepedulian kurikulum untuk dikembangkan.

Manusia yang cerdas dan intelektual adalah manusia yang terdidik dan

sekolah harus menjadi centre for excellence, di mana kurikulum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

24

mempunyai tugas untuk mengembangkan potensi manusia dan aspek

intelektual dan rasional.

e) Filosofis eksistensialis dan romantic naturalism, yaitu aliran filosofi

yang memandang proses pendidikan adalah untuk mengembangkan

rasa kemanusiaan yang tinggi, kemampuan berinteraksi dengan sesame

dalam mengangkat harkat kemanusiaan dan kebebasan berinteraksi

dan berkreasi.

3) Landasan Empiris

Dengan berbagai kemajuan yang telah dicapai, mutu pendidikan

Indonesia harus terus ditingkatkan. Hasil riset PISA (Program for

International Student Assessment), studi yang memfokuskan pada literasi

bacaan, matematika, dan IPA menunjukan peringkat Indonesia baru bisa

menduduki 10 besar terbawah dari 65 negara. Hasil Riset TIMSS (Trends

in International Mathematics and Science Study) menunjukan siswa

Indonesia berada pada rangking amat rendah dalam kemampuan.

a) Memahami informasi yang konfleks

b) Teori, analisis, dan pemecahan masalah

c) Pemakaian alat, prosedur dan pemecahan masalah

d) Melakukan investigasi

Hasil-hasil ini menunjukan perlunya adanya perubahan orientasi

kurikulum, yang tidak membebani peserta didik dengan konten, namun pada

aspek kemampuan esensial yang diperlukan semua warga Negara untuk

berperan serta dalam membangun negaranya pada abad 21.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

25

4) Landasan Teoretis

Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar teori ”pendidikan

berdasarkan standar” (standar-based seducation), dan teori kurikulum

berbasis kompetensi. Pendidikan berdasarkan standar adalah pendidikan

yang menetapkan standar nasional sebagai kualitas minimal warganegara

untuk suatu jenjang pendidikan. Standar kurikulum dan kurikulum

dikembangkan agar peserta didik mampu mencapai dinyatakan sebagai

Standar kompetensi Lulusan. Standar Kompetensi Lulusan mencakup

sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi lulusan

dikembangkan menjadi Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan

yaitu SKL SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK. Kurikulum

berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar

seluas-luasnya bagi peserta didik untuk membangun kemampuan yang

dirumuskan dalam SKL. Hasil dari pengalamn belajar tersebut adalah hasil

belajar peserta didik yang menggambarkan manusia dengan kualitas yang

dinyatakan dalam SKL. Empat landasan tersebut merupakan landasan

yang digunakan sebagai bahan pertimbangan utama dalam pengembangan

Kurikulum 2013.19

3. Pembelajaran Sejarah

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pembelajaran dimaknai sebagai

proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar20.

Artinya dengan kegiatan pembelajaran seseorang dapat memperoleh ilmu

19Mulyasa. E, Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013, Bandung : PT Remaja Rosdakarya,

2014, hlm 10-13 20 Depdiknas KBBI ed IV. 2008 Jakarta : PT Gramedia, hlm 23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

26

pengetahuan tentang materi yang dipelajari. Istilah pembelajaran sendiri

berasal dari kata dasar belajar, yaitu suatu aktivitas atau suatu proses untuk

memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku,

sikap, dan mengukuhkan kepribadian.

Pengertian ini lebih diarahkan kepada perubahan individu, baik

menyangkut ilmu pengetahuan maupun berkaitan dengan sikap dan

kepribadian dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian, dalam UU No. 20 tahun

2003 tentang sistem pendidikan nasional dinyatakan bahwa pembelajran ialah

proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu

lingkungan belajar.

Dari beberapa uraian tersebut secara umum definisi pembelajaran

memiliki pengertian yang sama, yaitu proses interaksi antara pendidik dengan

pserta didik maupun antar-peserta didik. Proses interaksi ini bisa dilakukan

dengan berbagai media dan sumber belajar yang menunjang keberhasilan

belajar peserta didik. Oleh karenanya pembelajaran dalam hal ini dapat

didefinisikan sebagai proses interaksi antara pendidik dengan peserta didik

dan peserta didik dengan peserta didik dalam rangka memperoleh

pengetahuan yang baru dikehendaki dengan menggunakan berbagai media,

metode, dan sumber belajar yang sesuai dengan kebutuhan. Melalui proses

inilah diharapkan peserta didik mampu mendapatkan bermacam-macam

informasi baru yang akan menunjang kehidupannya dimasa yang akan

datang.21

21M. Fadillah, op.cit., hlm 172-173.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

27

Sejarah adalah studi tentang kehidupan manusia di masa lampau. Para

sejarahwan tertarik dengan semua aspek kegiatan manusia dimasa; lampau:

politik, hukum, militer, sosial, keagamaan, kreativitas (seperti yang berkaitan

dengan seni, musik, arsitektur Islam, literatur), keilmuan dan intelektual.

Seorang sejarahwan mungkin mengkhususkan pada suatu atau lebih dari

aspek-aspek kegiatan manusia (sosial, militer, seni); pada sejarah tertentu atau

geografis (Amerika Serikat, Afrika, Asia Tenggara, Timur Tengah); pada

periode waktu tertentu (Abad Pertengahan, Zaman Keemasan yunani, Zaman

Kejayaan Islam, Abad Nuklir, Abad Informasi); pada peristiwa-peristiwa

penting (Perang Diponogoro, Perang Kemerdekaan Indonesia, Perang Saudara

di Amerika Serikat, Kelaparan di Afrika, Revolusi Industri); atau kepribadian

orang terkemuka (Bung Karno, Bung Hatta, Julius Caesar, Mahatma Gandhi,

Eleanor Roosevelt, Martin luther King, Jr.).22

B. Kerangka Pikir

Alur kerangka pikir dalam penelitian ini diawali dari Kurikulum 2013

yang dirancang untuk melengkapi dan penyempurnaan dari kurikulum

sebelumnya yang menekankan pada pendidikan karakter. Yang di

implementasikan, khususnya pada mata pelajaran sejarah. Yang diterapkan

oleh guru maupun siswa menghasilkan persepsi dari guru atau pun siswa yang

terlibat dalam implementasi Kurikulum 2013 khususnya pada mata pelajaran

sejarah. Dari pengalaman dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013

tersebut tentunya guru dan siswa akan mendapat beberapa kendala, dari

22 Dr. Sapriya, Pendidikan IPS konsep dan pembelajaran, Bandung, PT Remaja Rosdakarya. hlm,

26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

28

kendala tersebut maka guru dan siswa akan mencari solusi agar kendala

tersebut bisa diatasi. Berdasarkan uraian tersebut dapat digambarkan kerangka

pikir sebagai berikut:

Gambar 1. Bagan kerangka pikir

Kurikulum 2013

Implementasi

Pembelajaran Sejarah

Guru dan Siswa

Persepsi Solusi Kendala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Depok Sleman Yogyakarta.

Yang beralamat di Jl. Ring Roud Utara, 55282, merupakan salah satu SMK

yang pernah melaksanakan Kurikulum 2013.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini berlangsung selama kurang lebih selama tiga bulan

dari tanggal 01 November 2015 sampai dengan 01 Januari 2016. Bila dimulai

dari awal penyusunan proposal, perijinan, pengumpulan data analisis data dan

penyusunan, penelitian ini dimulai dari bulan Agustus sampai Juli.

B. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif metode deskriptif.

disini penelitian ini di lakukan di SMK Negeri I Depok Yogyakarta, khususnya

pada implementasi Kurikulum 2013 pada mata pelajaran sejarah. penelitian

kualitatif adalah kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat

diamati. pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik

(utuh). Jadi dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke

dalam variable atau hipotesis tapi perlu memandangnya sebagai bagian dari

keutuhan.23

23Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : Remadja Karya, 1989. hlm 3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

30

Penelitian kualitatif berbeda dengan penelitian model lain, berikut ciri-ciri

penelitian kualitatif :

1. Latar alamiah

2. Manusia sebagai alat (instrument)

3. Metode kualitatif

4. Analisis data secara induktif

5. Teori dari dasar (grounded theory)

6. Deskriptif

7. Lebih mementingkan proses daripada hasil

8. Adanya “batas” yang ditentukan oleh “fokus”

9. Adanya kriteria kuhusus untuk keabsahan data

10. Desain yang bersifat sementara

11. Hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama

Beberapa poin diatas merupakan karakteristik penelitian kualitatif yang

harus dijadikan pedoman dalam pelaksanaan penelitian ini.24

C. Subyek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subyeknya adalah 2 orang guru mata

pelajaran Sejarah, dan 90 siswa didik di SMK Negeri 1 Depok Sleman

Yogyakarta.

D. Sumber Data

Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan

selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.25 Data penelitian

24 Lexy J Moleong, op.cit., hlm 4-9.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

31

kualitatif diperoleh dari sumber data dengan menggunakan teknik pengumpulan

data yang dapat dikelompokan ke dalam dua kategori yaitu metode yang bersifat

interaktif dan non interaktif. Teknik interaktif terdiri dari wawancara dan

pengamatan berperan serta, sedangkan non interaktif meliputi pengamatan tak

berperan serta, analisis isi dokumen dan arsip.26 Adapun yang dijadikan data

dalam penelitian ini adalah :

1. Hasil wawancara terhadap guru mata pelajaran sejarah tentang pelaksanaan

Kurikulum 2013 dalam mata pelajaran sejarah.

2. Hasil angket terhadap peserta didik tentang pelaksanaan Kurikulum 2013

dalam mata pelajaran sejarah.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelian kualitatif untuk mendapatkan informasi yang diharapkan

pengumpulan data dapat dilakukan melalui :

1. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu

dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan

pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban

atas pertanyaan itu. Maksud mengadakan wawancara, seperti ditegaskan oleh

Lincoln dan Guba (1985 : 266), antara lain: mengkontruksikan mengenai

orang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian

dan lain-lain kebulatan; merekontruksikan kebulatan-kebulatand demikian

sebagai yang dialami masa lalu.

25 Ibid, hlm 122. 26 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktek, Jakarta : Bumi Aksara, 2013

hlm 142.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

32

Memproyeksikan kebulatan-kebulatan sebagai yang telah diharapkan

untuk dialami pada masa yang akan datang; memverifikasi, mengubah dan

memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain, baik manusia maupun

bukan manusia (triangulasi); dan memverifikasi, mengubah dan memperluas

konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan

anggota.27Dalam wawancara kualitatif, peneliti dapat melakukan face-to-face

(wawancara berhadap-hadapan) dengan partisipan, mewawancarai mereka

dengan telepon, terlibat dalam focus group interview (interview dalam

kelompok tertetu) yang terdiri dari enam sampai delapan partisipan

perkelompok.

Wawancara-wawancara seperti ini tentu saja memerlukan pertanyaan-

pertanyaan yang secara umum tidak terstruktur (unstructured) dan bersipat

terbuka (open-ended) yang dirancang untuk memunculkan pandangan dan

opini dari pada partisipan.28 Wawancara dalam penelitian ini dilakukan pada

guru sejarah, untuk mengetahui persepsi guru tentang implementasi

Kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Depok Sleman Yogyakarata, berikut kisi-

kisi wawancara guru.

27Ibid, hlm 148. 28John W. Creswell, Research Design, pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixsed, edidi ke-3,

2013, Pustaka Pelajar, hlm 267.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

33

Tabel 1. Kisi-kisi instrumen wawancara guru

No Kisi Kisi Pertayaan Indikator Pertanyaan

1 Perencanaan implementasi kurikulum 2013 dalam

mata pelajaran sejarah

Pelatihan SDM

Silabus dan RPP

Modul dan Sumber

Evaluasi

2 Langkah langkah yang dilaksanakan dalam

implementasi kurikulum 2013

3 Perbedaan mendasar dari kurikulum 2013 dan

kurikulum yang sebelumnya

Landasan

Orientasi

Metode

Pengelolaan

4 Efektivitas Kurikulum 2013 dalam pembelajaran

sejarah

5 Kendala yang terjadi ketika kurikulum 2013

diimplementasikan dalam matapelajaran sejarah

6 Solusi dari kendala yang telah ditemukan

2. Dokumentasi

Istilah dokumen dalam tiga pengertian (1) dalam arti luas, yaitu yang

meliputi semua sumber, baik sumber tertulis maupun sumber lisan; (2) dalam

arti sempit, yaitu yang meliputi semua sumber tertulis saja; dan (3) dalam arti

spesifik, yaitu hanya yang meliputi surat-surat resmi dan surat-surat negara,

seperti surat pejanjian, undang-undang, konsesi, hibah dan sebagainya.

Sementara dokumen yang dibedakan dengan record. Definisi dari record

adalah setiap pernyataan tertulis yang disusun oleh seseorang atau lembaga

untuk keperluan pengujian suatu peristiwa atau menyajikan akunting. Selain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

34

itu dokumen adalah setiap bahan tertulis atau film, yang dari record, yang

tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik.29

3. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data

yang efisien bila peneliti tahu degan pasti variabel yang akan diukur dan tahu

apa yang bisa diharapkan dari responden.30 Pada penelitian ini mengunakan

Kuesioner semi terbuka yang di berikan pada peserta didik. Berikut kisi-kisi

kuesioner siswa.

Tabel 2. Kisi-kisi kuesioner siswa

No Butir-butir pertanyaan

1 Seperti apa persiapan dalam menghadapi Kurikulum 2013 ?

2 Bagaimana proses belajar mengajar dengan Kurikulum 2013 menyenangkan

atau tidak ?

3

Apakah anda senang dengan pembelajaran menggunakan kurikulum

2013 ?

4 Bagaimana Persepsi tentang pembelajaran dengan Kurikulum 2013 ?

5

Apa saja kendala yang dihadapi dalam pembelajaran dengan kurikulum

2013 ?

6 Bagaimana Solusi untuk mengatasi kendala ?

29Imam Gunawan, op.cit., hlm 175-176. 30 Sugiyono, Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,(cetakan ke-14) Bandung:

ALFABET,2011, hlm 142

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

35

F. Teknik Cuplikan

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini bersifat purposive

sampling atau sampling bertujuan. Dalam hal ini peneliti memilih informan yang

dianggap mengetahui permasalahan dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber

data yang memiliki kebenaran dan pengetahuan yang mendalam. Namun

demikian, informan yang dipilih dapat menunjukkan informan lain yang

dipandang lebih tahu. Maka pilihan informan dapat berkembang sesuai dengan

kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data.31 Maka dalam

penelitian ini bentuk sampling yang digunakan adalah purposive sampling,

dangan kecenderungan untuk memilih informasi berdasarkan posisi dengan akses

tertentu yang dianggap memiliki informasi yang berkaitan dengan permasalahan

ini secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang

menetap. Namun demikian informasi yang dipilih dapat berkembang sesuai

dengan kebutuhan dalam memperolah data.

G. Analisis Data

Analisis data merupakan proses sistematis pencarian dan pengaturan

transkripsi wawancara, catatan lapangan dan materi-materi yang lain yang telah

anda kumpulkan untuk meningkatkan pemahaman anda sendiri mengenai materi-

materi tersebut dan untuk memungkinkan anda menyajikan apa yang sudah anda

temukan pada orang lain. Analisis data penyusunan, dan pemecahannya ke dalam

unit-unit yang dapat ditangani, perangkumannya, pencarian pola-pola, dan

31 H.B Sutopo, Metodologi Penelitian Kualitatif, Surakarta :UNS Press, 2002, hlm 56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

36

penemuan apa yang penting dan apa yang perlu di pelajari, dan dibuatkan

keputusan apa yang akan anda katakana pada orang lain32

Dalam penelitian ini mengunakan analisis data model Miles dan Huberman

ada tiga macam kegiatan dalam analisis data kualitatif, yaitu :

1. Reduksi data

Reduksi data merujuk pada proses pemilihan, pemokusan,

penyederhanaan, abstraksi, dan pentransformasian “data mentah” yang terjadi

dalam catatan-catatan lapangan tertulis. 33 mereduksi data berarti merangkum,

memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, di cari

tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah di reduksi akan

memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk

melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

2. Penyajian Data

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk

uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya. Yang paling

sering digunakan untuk menyajikan data penelitian kualitatif dengan teks yang

bersipat naratif.34

3. Verifikasi

Dari permulaan pengumpulan data, peneliti kualitatif mulai

memutuskan apakah makna sesuatu mencatat keteraturan, pola-pola,

penjelasan, konfigurasi yang mungkin, alur kausal, dan proposisi-proposisi.

32 Emzir, Metodologi penelitian Kualitatif Analisis Data, Jakarta : PT Rajagrafindo Persada,2012

hlm 85-86 33 Ibid, hlm 129 34 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (cetakan ke-16), Bandung,

ALFABET, 2012 hlm 249.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

37

Dari ketiga tahap, reduksi data, penyajian data, verifikasi, dapat di

gambarkan seperti bagan berikut:

Bagan 2. Komponen Analisis Data: Model Interatif

H. Keabsahan Data

Keabsahan data dalam penelitian, sering tekankan pada uji validitas dan

reabilitas, pengujian kredibilitas data hasil penelitian kualitatif antara lain

dilakukan dengan perpanjang pengamatan, peningkatan ketekunan, triangulasi,

analisis kasus negative, dan membercheck.35 Dalam penelitian ini peneliti

mengunakan triangulasi dan menggunakan bahan referensi.

1. Triangulasi

Triangulasi merupakan cara pemeriksaan keabsahan data yang paling umum

digunakan. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

35 Sugiyono, op.cit., hlm 270-276

Pengumpulan

Data Data Display

Penarikan/Verivikasi

Kesimpulan

Reduksi

Data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

38

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap hal tersebut.36 Menurut Patton triangulasi ada empat

macam yaitu :37

a. Triangulasi sumber yaitu pemeriksaan sumber yang memanfaatkan jenis

sumber data yang berbeda-beda untuk menggali data yang sejenis.

Triangulasi sumber berlakukan untuk menguji kredibilitas data yang

diperoleh melalui beberapa sumber. Dalam penelitian ini peneliti

membandingkan data hasil wawancara guru dengan hasil angket siswa.

b. Triangulasi metode yaitu pemeriksaan yang menekankan penggunaan

metode pengumpulan data yang berbeda untuk mengumpulkan data

yang sejenis.

c. Triangulasi peneliti yaitu hasil penelitian baik data atau simpulan

mengenai bagian tertentu atau keseluruhan bisa diuji validitasnya dari

beberapa peneliti lain.

d. Triangulasi teori yaitu pemeriksaan data menggunakan prespektif lebih

dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji.

Dalam penelitian ini peneliti mengunakan triangulasi sumber dengan

membandingkan data hasil wawancara guru dan data hasil angket siswa.

Selain itu peneliti juga mengunakan bahan referensi yang dimaksud dengan

bahan referensi di sini adalah adanya pendukung untuk membuktikan data yang

telah ditemukan. Alat-alat bantu perekam data dalam penelitian kualitatif, seperti

kamera, handycam, alat perekam suara sangat diperlukan untuk mendukung

36 Lexy J Moleong, op.cit., hlm 178 37 H.B. Sutopo, op.cit., hlm 92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

39

kredibilitas data yang telah ditemukan oleh peneliti. Selain triangulasi, peneliti

menggunakan bahan referensi pendukung berupa video hasil rekaman wawancara

agar data yang telah diperoleh lebih dapat dipercaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

40

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Depok Sleman semula

berlokasi di Jalan Gowongan Kidul, Yogyakarta. Didirikan pada tahun 1952

dengan Surat Keputusan No. 319982/Kab/52 tanggal 10 September 1952 dengan

nama Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA).

Berdasarkan catatan tulisan tangan Kepala Tata Usaha SMEA I Yogyakarta,

Bapak Soedjono pada tanggal 11 September 1981 yang kemudian diserahkan

kepada Bapak Oentoeng alumni SMEA I Yogyakarta yang kemudian menjadi

Staf Tata Usaha di SMKN 1 Depok sampai sekarang, dapat diceriterakan bahwa

penamaan sekolah sejak berdiri telah mengalami beberapa kali perubahan yaitu :

1. SMEA Dagang 1 Yogyakarta 1952 – 1964

2. SMEA Pembina 1 Yogyakarta 1964 – awal tahun 1980an

3. SMEA 1 Yogyakarta awal tahun 1980an – 1982

4. SMEA Negeri 1 Depok1983 (masa transisi) – 1997

5. SMK Negeri 1 Depok1997 – sekarang

Adapun nama-nama yang pernah menjabat sebagai Kepala Sekolah ketika

sekolah ini masih berada di Gowongan, Yogyakarta adalah sebagai berikut :

1. Bapak Sudirdjo (SMEA Dagang I Yogyakarta) tahun 1952 – 1957

2. Bapak Kardiyono (SMEA Dagang I Yogyakarta) tahun 1957 – 1964 dan

pernah dijabat oleh Bapak Soenarso sebagai Pdjs. Kepala Sekolah sejak

tanggal 19-7-1964

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

41

3. Bapak Iswoyo Wibowo (SMEA Pembina I Yogyakarta) tahun 1964 – 1974

dan dipimpin oleh Pdjs Kepala Sekolah yang dijabat oleh Bapak Mulyono

Sularso

4. Bapak Wasi Widijarseno, BA (SMEA Pembina I Yogyakarta) tanpa tahun

yang jelas

5. Bapak Drs. Soenarso (SMEA I Yogyakarta) tahun 1981 – sampai dengan

pindah ke Maguwoharjo

6. Pada tahun 1982-1983 SMEA Negeri 1 Yogyakarta secara bertahap berpindah

ke Maguwoharjo, Depok, Sleman sampai sekarang.

Berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

No. 031/O/1997 tanggal 7 Maret 1997 Sekolah Menengah Ekonomi Tingkat Atas

(SMEA) Negeri 1 Yogyakarta berganti nama menjadi Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta yang berkedudukan di Jl.

Ring road Utara Maguwoharjo, Depok, Sleman.

Adapun nama-nama Kepala Sekolah yang pernah memimpin SMKN 1

Depok adalah sebagai berikut :

1. Bapak Drs. Soenarso (alm)- 1986

2. Bapak JM. Soejitno (alm) 1986 – 1990

3. Bapak Roebijo Sigit Seputro (alm) 1990 – 1994

4. Bapak Drs. Suhardi (alm) 1994 – 1999

5. Bapak Drs. Suharno 2002 – 2002

6. Bapak Drs. Supriyadi 2002 – 2007

7. Bapak Drs. Mohammad Effendi, MM 2007 – 2010

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

42

8. Bapak Drs. Eka Setiadi, M.Pd. 2010 – sekarang

Program Studi/Jurusan yang pernah dikembangkan adalah :

1. Perdagangan

2. Pembukuan

3. Perkantoran

4. Koperasi

Sekarang SMKN 1 Depok memiliki 4 jurusan / Kompetensi Keahlian yaitu

1. Pemasaran

2. Akuntansi

3. Administrasi Perkantoran

4. Busana Butik

1. Visi dan Misi SMK Negeri 1 Depok Sleman yogyakarata.

a. Visi:

Menghasilkan tamatan yang profesional, berkarakter dan berakhlak mulia.

b. Misi:

1) Mengembangkan budaya sekolah yang berakhlak mulia

2) Mengembangkan suasana belajar aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan

menyenangkan.

3) Melaksanakan KMB dengan pendekatan Competence based Training

(CBT) yang berorientasi pada peninkatan mutu dan keunggulan sesuai

dengan tuntutan dunia kerja.

4) Mengimplementasikan sistem managemen ISO 90001:2008.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

43

c. Tujuan :

1) Menjadikan SMK Negeri 1 Depok Sleman sebagai lembaga

pendidikan yang berkualitas sesuai Standar Nasional Pendidikan.

2) Mewujudkan tamatan yang mampu mansiri, produktif, kreatif dan

professional dalam mengembangkan kariernya masing-masing.

3) Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik melalui

pembinaan agama sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.

4) Meningkatkan keunggulan kompetitif di bidang akademis dan non

akademis.38

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian yang dilakukan peneliti tentang persepsi guru dan siswa tentang

implementasi Kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Depok Sleman Yogyakarta

meliputi, perencanaan yang meliputi pelatihan, silabus dan RPP. Modul dan

sumber belajar serta evaluasi. Langkah-langkah, perbedaan dilihat dari landasan,

orientasi, metoden serta pengelolaan, dan kendala yang di hadapi guru dan siswa

serta solusi untuk mengatasi kendala tersebut. Hasil penelitian yang dilakukan

oleh peneliti adalah sebagai berikut ini.

1. Persepsi guru

Hasil wawancara peneliti di SMK Negeri 1 Depok Sleman Yogyakarta

khususnya pada guru mata pelajaran sejarah, mengenai persepsi mereka

tentang Kurikulum 2013. Pada persepsi guru ini di bagi menjadi beberapa

38http://smkn1depoksleman.sch.id/html/profil.php?id=profil&kode=12&profil=Sejarah%20Singka

t%20SMK%20N%201%20Depok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

44

bagian yaitu, perencanaan, langkah-langkah, pelaksanaan, perbedaan, dan

evektivitas Kurikulum 2013.

a. Perencanaan implementasi Kurikulum 2013 dalam mata pelajaran sejarah

Setelah melakukan wawancara langsung dengan guru SMK Negeri 1

Depok Sleman Yogyakarta, yaitu Ibu Asni dan Pak Suganda. Berkaitan

dengan perubahan kurikulum Ibu Asni berpendapat bahwa tidak ada masalah

karena kurikulum itu memang harus berubah, karena pemerintah mempunyai

target bahwa pendidikan itu harus ada perkembangan dan peningkatan kalau

tidak ada perubuhan kurikulum, Itu justru membuat perserta didik dan guru

tidak berkembang, serta diperlukannya evaluasi-evaluasi untuk

penyempurnaan kurikulum ke depannya.39 Sementara Pak Suganda

mengatakan bahwa perubahan kurikulum merupakan kebijakan dari pusat,

yaitu kebijakan pemerintah sendiri. jadi setiap sekolah harus taat kepada

kebijakan pemerintah.40

Berkaitan dengan pergantian KTSP menjadi Kurikulum 2013, Ibu Asni

berpendapat bahwa, kurikulum memang harus dievaluasi, jika memang

dianggap membutuhkan pembenahan kurikulum memang harus diganti

dengan kurikulum yang nantinya bisa mengembangkan pendidikan di

Indonesia. Ibu Asni menambahkan bahwa pergantian kurikulum harus diuji

coba terlebih dahulu untuk membuktikan kurikulum apakah bisa dilaksanakan,

sehingga pelaksanaan kurikulum tidak terkesan gegabah. Ujicoba kurikulum

yang dilakukan pada sekolah pilot belum selesai sepenuhnya namun semua

39 Cl. 1 40 Cl. 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

45

sekolah sudah harus mengunakan Kurikulum 2013, sehingga dalam dalam

pelaksanaan khususnya di SMK Negeri 1 hanya bisa bertahan satu semester

saja.41 Sementara itu menurut Pak Suganda mengapa kurikulum yang lama

harus diganti dengan kurikulum yang baru yaitu untuk meningkat mutu

pendidikan dengan mengembangkan proses pembelajaran yang lebih efektif.42

Berikutnya harapan pemerintah dengan berubahnya kurikulum Ibu Asni

mengatakan pemerintah mengharapkan penyempurnaan di bidang pendidikan,

dengan dibenahinya kurikulum pemerintah mempunyai suatu harapan bahwa

pendidikan di Indonesia bisa jauh lebih berkembang dan lebih maju untuk

memenuhi apa yang diinginkan oleh masyarakat, hanya disini mestinya antara

di lapangan dan pusat harus ada pembicaraan terlebih dahulu mesti ada

tinjauan ke lapangan apakah memang kurikulum harus dirubah total atau

hanya dibenahi, sehingga apa yang diharapkan bisa terlaksanakan.43 Pak

Suganda di sini mengatakan yang diharapkan pemerintah dengan berubahnya

kurikulum, agar pendidikan bisa mengeluarkan lulusan yang punya karakter.44

Berkaitan dengan pelatihan apakah sudah mendapatkan pelatihan yang

cukup untuk melaksanakan kurikulum 2013 khususnya pada mata pelajaran

sejarah Ibu Asni mengatakan beliau mendapat pelatihan, tetapi masih belum

sepenuhnya mengerti. setelah menjalankan Kurikulum 2013 dan harus

berhenti tentu belum cukup untuk mendalami kurikulum 2013.45 Sementara

itu Pak Suganda mengatakan bahwa pelatihan cukup, waktu awal pelaksanaan

41 Cl. 1 42 Cl. 2 43 Cl. 1 44 Cl. 2 45 Cl. 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

46

Kurikulum 2013 beliau belum di diklat, setelah proses pelaksanaan baru

beliau mendapat diklat.46

Berkaitan dengan RPP langkah-langkah yang dilakukan dalam

penyusunan RPP kurikulum 2013, menurut Ibu Asni sebenarnya langkah-

langkahnya sudah ada, pada kompetensi inti sudah menjadi patokan jadi tidak

bisa diubah, kemudian yang dikembangkan pada kompetensi dasar serta

indikator disesuaikan dan ada langkah-langkah yang harus dilakukan oleh

guru mulai dari persepsi atau penghagatan suasana, dikaitkan dengan mata

pelajaran yang diampu selanjutnya di arahkan. Jadi disini guru haruh pandai

mensiasati karena di Kurikulum 2013 guru tidak boleh bicara banyak (guru

sentris) menjadi siswa yang lebih berperan, guru hanya sebagai fasilitator,

beliau juga mengatakan waktu di pelatihan dikatakan untuk bicara didepan

kelas dibatasi hanya 3-5 menit, bahkan secara ektrim dikatakan kalau guru

terlalu banyak bicara menerangkan didepan kelas itu dosa hukumnya, karna

tidak memberikan keleluasaan untuk siswa belajar banyak atau mengkaji lebih

bebas, guru hanya membuka dan sebagainya, mengarahkan misalnya hari ini

pokok bahasannya apa kemudian diberikan sekilas langkah-langkahnya seperti

apa.47

Menurut Pak Suganda langkah-langkah yang dilakukan untuk menyusun

RPP pada kurikulum 2013, yang pertama harus dilakukan menganalisis

kompetensi inti dan kompetensi dasar tujuannya untuk merumuskan indikator,

setelah indikator dirumuskan kemudian merumuskan tujuan pembelajaran

46 Cl. 2 47 Cl. 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

47

yang akan dilaksanakan baru mengembangkan materi pembelajaran setelah

megembangkan materi pembelajaran menentukan metode apa yang harus

diterapkan untuk melaksanakan pembelajaran setelah menentukan metode

pembelajaran dilanjutkan dengan mengembangkan proses pembelajaran dalam

mengembangkan proses pembelajaran ada langkah-langkah, pertama

pendahuluan atau apersepsi, memberi motivasi pada siswa kemudian setelah

pendahuluan ada kegiatan inti, proses pembelajaran yang sesungguhnya harus

ada kekompakkan antara guru, murid, metode belajar.48

Berikut berkaitan dengan modul dan sumber belajar, apakah modul dan

sumber belajar sudah memadai untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan

Kurikulum 2013 berhubungan dengan pertanyaan tersebut Ibu Asni

mengatakan belum, untuk modul tentu saja kita bekerja sama dengan para

penerbit buku pelajaran seperti intan pariwara dan lain-lain, kemudian kita

harus membandingkan satu dengan yang lain nya, kemudian dari pemerintah

sediri menjanjikan guru mendapatkan buku, semua siswa mendapatkan buku

tetapi pada praktek pelaksanaanya kemaren, pelajaran sudah harus mulai

berjalan tetapi buku dan modul belum ada, sehingga guru harus mencari

materi sendiri.49 Menurut Pak Suganda juga belum. Alasan karna proses

pembelajaran sudah berjalan modul belum datang, buku siswa ,buku guru juga

belum datang.50

Selanjutnya penyusunan evaluasi yang bertujuan untuk melihat seberapa

jauh pencapaian siswa, Ibu Asni mengatakan penyusunan evaluasi yang

48 Cl. 2 49 Cl. 1 50 Cl. 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

48

bertujuan untuk melihat seberapa jauh pencapaian siswa pada kurikulum 2013

dapat dihat dari berbagai aspek, ada penilaian guru, sesama teman dan

penilaian diri sendiri, semua dapat dinilai dari keterampilan, pengetahuan dan

keaktifan siswa.51 Menurut Pak Suganda penyusunan evaluasi yang bertujuan

untuk melihat seberapa jauh pencapaian siswa pada kurikulum 2013 terutama

yang berkaitan dengan pendidikan karakter dengan membuat format penilaian

untuk memudahkan penilaian.52

b. Langkah-langkah yang dilaksanakan dalam implementasi Kurikulum 2013

Langkah-langkah yang digunakan dalam pembelajaran sejarah, dalam

memilih metode pembelajaran apa pertimbangan dalam memilih metode

tersebut. Dalam hal ini Ibu Asni mengatakan metode diskusi dan penelitian

yang Ia gunakan dalam pembelajaran sejarah terutama pada Kurikulum 2013,

dikarenakan metode diskusi akan membuat siswa banyak berpikir dan dengan

diskusi juga peserta didik harus memecahkan persoalan dengan teman, serta

mempersentasikannya. Dari persentasi dan tanya jawab, serta menjawab

pertanyaan kemudian di simpulkan dalam bentuk portopolio, diserahkan pada

guru sebagai bukti fisik. Dan ada penilaian pada anak yang berdiskusi seperti

suasananya seperti apa dan dilihat dari keaktifan siswa masing-masing.53

Menurut Pak Suganda yang pertama dilakukan harus mempunyai RPP, di

dalam RPP harus memasukan pendidikan karakter dan metode yang Pak

Suharto gunakan adalah metode diskusi walaupun sulit tetapi efektif, untuk

penilaian guru harus betul-betul fokus, Pak Suharto juga menjelaskan langkah

51 Cl. 1 52 Cl. 2 53 Cl. 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

49

pembelajaran dalam metode diskusi, yang pertama membentuk kelompok

diskusi kemudian memberi materi yang harus didiskusikan kemudia peserta

didik dapat mencari materi mengunakan buku atau browsing, setelah selesai

dipaparkan di depan kelas, keuntungan dalam metode ini kita bisa menilai

pengetahuan maupun karakternya, sulitnya guru tidak bisa menilai satu-

persatu anak pada waktu diskusi.54

c. Perbedaan Kurikulum 2013 dan KTSP

Perbadaan mendasar dari Kurikulum 2013 dan kurikulum sebelumnya

dapat dilihat dari landasan pelaksanaannya, orientasi, metode dan dalam

pengelolaan. Dilihat dari landasan pelaksanaan dari hasil wawancara pertama

dari Ibu Asni mengatakan, Pada Kurikulum 2013 guru tidak banyak bicara,

peserta didik mencari sendiri materi pelajaran dan menganalisisnya, guru

hanya sebagai pasilitator, sedangkan KTSP guru dan murid mempunya porsi

yang hampir sama dalam pembelajaran.55 Menurut Pak Suganda KTSP

menekanan pada pengetahuan, anak didik diharapkan pintar, sehingga banyak

terjadi korupsi karena hanya pintar saja. Sementara Kurikulum 2013

menekankan pada karakter, peserta didik tidak hanya pintar semata, tetapi

memiliki karakter yang kuat dan diharapkan kedepannya tidak ada korupsi-

korupsi lagi sehingga membuat hubungan antara masyarakat dan pemerintah

menjadi lebih baik.56

Berikutnya berkaitan dengan orientasi, apakah KTSP dan Kurikulum

2013 memiliki orientasi yang sama ataukah keduanya memiliki perbedaan

54 Cl. 2 55 Cl. 1 56 Cl. 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

50

orientasi. Ibu Asni mengatakan ada persamaan dan perbedaan, untuk

persamaannya Kurikulum 2013 dengan KTSP anak sudah diberikan

keleluasaan untuk berpendapat, jadi anak diberi materi, anak membuat

makalah, lalu persentasi, menangapi pertanyaan lalu menyimpulkan, pada

KTSP guru sebagai moderator, guru mengarahkan siswa, jadi perang guru

masih besar, paling tidak 50%, tapi pada Kurikulum 3013 siswa dibebaskan,

guru sebagai pendengar saja tetapi secara diam-diam guru menilai proses

pembelajaran. Beliau menambahkan bahwa pada pelatihan dikatakan guru

harus bisa menguasai kelas dengan porsi bicara didepan kelas yang sangat

minim, bahkan seorang guru tidak boleh menyombongkan diri, banyak guru

yang merasa lebih berpengalaman sehingga guru bisa menguasai kelas dan

memusatkan semuanya pada guru. Jadi guru harus rendah hati dan bisa saling

memberi dan menerima.57

Selanjutnya pertanyaan yang berkaitan dengan pengunaan metode pada

Kurikulum 2013 dan KTSP apakah mengunakan metode yang sama. Ibu Asni

mengatakan metode yang digunakan pada Kurikulum 2013 dan KTSP masih

sama hanya yang membedakan peran gurunya, pada Kurikulum 2013 peran

guru sangat sedikit, sedangkan pada KTSP guru berperang banyak dalam

menjelaskan pelajaran.58 Sedangkan Pak Suganda mengatakan metode

pembelajaran tergantung dari kompetensi dasar, jadi metode yang digunakan

ada yang sama dan ada yang tidak, kalau KTSP metode yang digunakan yaitu

diskusi dan juga tanya jawab. Sedangkan Kurikulum 2013 metode yang

57 Cl. 1 58 Cl. 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

51

digunakan kebanyakan diskusi, guru memberikan pada anak untuk lebih

kreatif karna Kurikulum2013 guru hanya bersifat fasilitator, jadi yang aktif

harus siswa itu sendiri.59

Setelah menanyakan tentang landasan, orientasi, dan metode yang

digunakan, selanjutnya peneliti menanyakan metode apa yang paling efektif

dalam mencapai tujuan pembelajaran khususnya pada mata pelajaran sejarah.

Ibu Asni mengatakan metode diskusi, karena pada metode diskusi guru

memberi kebebasan pada pada siswa untuk belajar sendiri.60 Dan Pak Suganda

mengatakan metode yang paling efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran

adalah metode diskusi karena banyak yang hal yang bisa di dapatkan baik

guru maupun peserta didik.61

Berkaitan dengan pengelolaan kurikulum apa yang berbeda dari

kurukulum KTSP dan Kurikulum 2013 dari penyusunan , pelaksanaan, hingga

evaluasi. Ibu Asni mengatakan semuanya hampir sama, tetapi pada Kurikulum

2013 penilaian sangat sulit dan melalui proses yang panjang.62 Dilain pihak

Pak Suganda mengatakan pada Kurikulum 2013 penyusunan yang berkaitan

dengan RPP harus ada karakter, KI 1, KI 2. Kompetensi satu berkaitan dengan

Tuhan dan Kompetensi dua berkaitan sesama manusia pada KTSP tidak. Dari

pelaksanaannya pada Kurikulum 2013 mengunakan pendekatan saintifik yaitu

pendekatan dengan sistem 5M, mengamati, menannya, mengumpulkan

informasi, menyimpulkan dan menginformasikan. Evaluasi pada Kurikulum

59 Cl. 2 60 Cl. 1 61 Cl. 2 62 Cl. 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

52

2013 terlalu rumit, penilaian pada setiap anak harus teliti dan terinci berbeda

dengan KTSP tidak serumit Kurikulum 2013. Beliau menambahkan istilahnya

pada KTSP sudah baik dan sudah sesuai dengan kebutuhan pendidikan di

Indonesia sekarang ini, dan pada Kurikulum 2013 terjadi penyempurnaan

kurukulum yang mencakup segala aspek keterampilan, pengetahuan, dan

keimanan.63

Kelebihan dan kekurangan dari Kurikulum 2013, Ibu Asni mengatakan

Kurikulum 2013 memberikan keleluasaan pada siswa sehingga siswa lebih

aktif, anak-anak yang tidak aktif pasti akan tertinggal dalam pelajaran. Siswa

juga bisa membuat jejaring dan siswa bisa searching, jadi dikelas siswa tidak

boleh dilarang membawa alat elektronik karena akan menunjang pembelajaran

di kelas. Guru juga bebas berdiskusi dengan siswa untuk mengarahkan siswa

belajar sehingga siswa tidak main-main, beliau menambahkan bahwa cara ini

sudah diterapkan diluar negeri, Indonesia sendiri sebenarnya tertinggal dan

akan mencoba dengan persiapan yang belum matang. Kekurangannya sendiri

pada Kurikulum 2013 dari segi penilaiaannya yang sangat sulit karena banyak

aspek yang harus dinilai.64

Pak Suganda mengatakan kelebihan Kurikulum 2013 pembelajaranya

mengunakan sistem pendekatan scientific yang bagus sekali untuk siswa

karena siswa diberi motifasi diberi kesempatan untuk mengembangkan diri.

Dalam Kurikulum 2013 juga terdapat pendekatan karakter. Untuk kekurangan

beliau mengtakan hanya dalam penilaian. Penilaian sangat rumit, guru hanya

63 Cl. 2 64 Cl. 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

53

fokus pada penilaian jadi proses pembelajaran kurang didalami oleh guru,

karena fokus pada penilaiannya saja, beliau sendiri berharap jika Kurikulum

2013 diterapkan lagi pemerintah harus mengoreksi yang berkaitan dengan

penilaian agar bisa lebih disederhanakan.65

d. Efektivitas Kurikulum 2013 dalam pembelajaran sejarah

Efektivitas Kurikulum 2013 dalam pembelajara sejarah terutama pada

SMK Negeri 1 Depok Sleman Yogyakarta, Ibu Asni mengatakan efektif

karena sekolah SMK Negeri 1 Depok Sleman Yogyakarta, memang dituntut

dan sudah terbiasa karena dulunya SMK Negeri 1 Depok merupakan RSBI

(Rintisan Sekolah Standar Internasional).66 Sementara itu Pak Suganda

mengatakan secara keseluruhan Kurikulum 2013 belum efektif dikarenakan

sumber belajar, berupa modul dan sumber belajar lainnya yang dibuat oleh

pusat datangnya terlambat, kemudian sosialisasi kurang dan persiapan yang

minim, mamun di SMK Negeri 1 Yogyakarta, Kurikum 2013 yang berjalan

satu semester sudah efektif.67

2. Persepsi siswa

Persepsi siswa terhadap implementasi Kurikulum 2013 di SMK Negeri 1

Depok di bagi dalam beberapa kategori sebagai berikut : pesiapan dalam

menghadapi kurikulum 2013, pembelajaram sejarah dengan kurikulum 201.

Metode mengajar yang digunakan oleh guru sejarah. Efektivitas pembelajaran

sejarah dengan kurikulum 2013. Dapat dilihat dari table-tabel dibawah ini,

yang merupakan hasil kuesioner (angket) yang diberikan pada siswa.

65 Cl. 2 66 Cl. 1 67 Cl. 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

54

Tabel 3. Daftar responden

No Kelas

Jumlah Responden

1 XII Akutansi

31

2 XII Pemasaran

30

3 XII Adminitrasi Perkantoran

29

Jumlah

90

Dapat dilihat dari tabel 3 bahwa jumlah responden ada 90 siswa, terdiri

dari 31 siswa kelas XII AK, 30 siswa kelas XII PM, dan 29 siswa kelas XII

AP, ada beberapa anak yang tidak hadir pada setiap kelas.

a. Persiapan dalam menghadapi pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013

Tabel 4. Persiapan siswa menghadapi kurikulum 2013

N

o Kelas

Pilihan

Angket/Kuesioner Persentase %

Ya Tidak Ya Tidak

1 XII AK 0 3I 0 % 100%

2 XII PM 0 30 0 % 100%

3 XII AP 9 20 31,0 % 69,0 %

Pada tabel 4 dapat kita lihat bahwa siswa di kelas XII AK tidak ada atau

0% anak yang melakukan persiapan dalam menghadapi pembelajaran dengan

Kurikulum 2013 dan 31 orang atau 100% anak mengatakan tidak melakukan

persiapan dalam menghadapi pembelajaran dengan Kurikulum 2013. Dan ini

juga sama dengan apa yang dapat kita lihat pada siswa di kelas XII PM tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

55

ada atau 0 % anak yang melakukan dalam menghadapi pembelajaran dengan

Kurikulum 2013 dan 30 orang atau 100% anak mengatakan tidak melakukan

persiapan dalam menghadapi pembelajaran dengan Kurikulum 2013. Berbeda

dengan siswa di kelas XII PM sebanyak 9 orang anak atau 31,0% mengatakan

bahwa mereka melakukan persiapan dalam menghadapi pembelajaran dengan

Kurikulum 2013 dan sisanya 20 orang atau 69,0% mengatakan tidak

melakukan persiapan. 100% anak kelas kelas XII AK dan kelas XII PM dan

ada 20 anak kelas XII AP atau 96 % mengatakan tidak melakukan persiapaan

kareka Kurikulum 2013 dilakukan secara mendadak tidak adanya sosialisasi

pada murid, sehingga mereka tidak mengerti sama sekali dengan Kurikulum

2013, dan ada 9 orang anak atau 31% anak kelas XII AP menyatakan

melakukan persiapan karena memang harus melakukan persiapan jadi

perubahan kurikulum sudah menjadi keputusan sekolah maka siswa harus siap

menghadapinya walaupun susah karena penerapannya yang mendadak.

b. Proses belajar mengajar dengan Kurikulum 2013

Tabel 5. Pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013

No Kelas

Pilihan Angket/Kuesioner

Persentase % menyenangka

n

Tidak

Menyenangkan

1 XII AK 0 31 0 100

2 XII PM 0 30 0 100

3 XII AP 2 27 6,9 93,1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

56

Pada tabel 5 terlihat bahwa siswa di kelas XII AK sebanyak 0 orang

atau 0% mengatakan bahwa pembelajaran sejarah dengan kurikulum 2013

menyenangkan dan 31 anak atau 100% menyatakan bahwa pembelajaran

sejarah dengan Kurikulum 2013 tidak menyenangkan dan siswa kelas XII PM

juga tidak ada anak atau 0% anak yang menyatakan bahwa pembelajaran

sejarah dengan Kurikulum 2013 menyenangkan dan sebanyak 30 anak atau

100% menyatakan pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013 tidak

menyenangkan serta pada siswa kelas XII AP ada 2 orang anak atau 6,9%

mengatakan bahwa pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013

menyenangkan dan 27 anak atau 93,1% mengatakan bahwa pembelajaran

sejarah dengan Kurikulum 2013 tidak menyenangkan 100 % anak kelas XII

AK dan kelas XII PM serta 93,1% anak kelas XII AP mengatakan bahwa

pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013 tidak menyenangkan karena

mereka sudah terbiasa dengan kurikulum sebelumnya, bahwa sesuatu

dijelaskan oleh guru sementara Kurikulum 2013 mereka diharuskan belajar

sendiri jadi peran guru berkurang sehingga hasil belajar mereka tidak

maksimal sementara ada 2 orang anak atau 6,9% anak dari kelas XII AP yang

mengatakan bahwa pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013

menyenangkan, memberikan alasan bahwa mereka dibebaskan mencari

sumber dari internet sehingga mereka bebas untuk mencari materi yang belum

mereka mengerti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

57

c. Metode mengajar yang digunakan oleh guru sejarah

Tabel 6. Metode mengajar guru sejarah

No Kelas

Pilihan

Angket/Kuesioner Persentase %

Ya Tidak Ya Tidak

1 XII AK 29 2 90,3 6,5

2 XII PM 29 1 96,7 3,3

3 XII AP 27 2 93,1 6,9

Pada tabel 6 terlihat bahwa siswa di kelas XII AK sebanyak 28 orang

atau 90,3% yang mengatakan bahwa metode yang guru mereka gunakan sudah

mengarahkan mereka berfikir analitis sementara sisanya yaitu 2 orang atau

6,9% mengatakan bahwa metode yang digunakan guru mereka belum

mengarahkan mereka untuk berfikir analitis. Untuk kelas XII PM jumlah

siswa yang mengatakan bahwa metode yang guru mereka gunakan sudah

mengarahkan mereka berfikir analitis adalah sebanyak 29 orang atau 96,7%

dan sisanya 1 orang atau 3,3% mengatakan metode yang digunakan guru

mereka belum mengarahkan mereka berfikir analitis. Serta pada kelas XII AP

jumlah siswa yang mengatakan bahwa metode yang guru mereka gunakan

sudah mengarahkan mereka berfikir analitis adalah sebanyak 27 orang atau

93,1% dan sisanya 2 orang atau 6,9% mengatakan metode yang digunakan

guru mereka belum mengarahkan mereka berfikir analitis. Alasan siswa kelas

XII AK mengatakan bahwa metode yang digunakan guru mereka sudah

mengarahkan mereka berfikir analitis adalah karena mereka harus mencari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

58

materi pembelajaran sendiri dan guru sangat sedikit menjelaskan jadi mereka

harus mengalisis permasalahan sendiri dan mereka sering berdiskusi untuk

membahas materi pembelajaran. Sementara yang mengatakan metode yang

digunakan guru mereka tidak mengarahkan mereka berfikir analitis. Karena

pembelajaran dengan kurikulum 2013 yang diangap mereka susah, dimana

kurang penjelasan dari guru jadi mereka tidak mengerti. Untuk kelas XII PM

siswa yang mengatakan bahwa metode yang guru mereka gunakan sudah

mengarahkan mereka berfikir analitis beralasan karena pada pembelajaran

sejarah mereka terbiasa melakukan melakukan identifikasi masalah sendiri,

dan soal yang diberikan oleh guru mereka mengarahkan mereka untuk berpikir

analitis sementara itu untuk kelas XII AP siswa yang mengatakan bahwa

metode yang guru mereka gunakan sudah mengarahkan mereka berfikir

analitis beralasan mereka diberi kebebasan untuk memecahkan masalah

sendiri dan mencari materi sendiri dari berbagai sumber yang mengharuskan

mereka untuk berfikir analitis.

d. Efektivitas pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013

Tabel 7. Persepsi tentang pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013

No Kelas

Pilihan

Angket/Kuesioner Persentase %

Ya Tidak Ya Tidak

1 XII AK 23 8 74,2 25,8

2 XII PM 23 7 76,7 23,3

3 XII AP 2 27 6,9 93,1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

59

Pada tabel 7 terlihat bahwa kelas XII AK sebanyak 23 orang atau 74,2%

yang mengatakan bahwa pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013 sudah

efektif sementara 8 orang atau 25,8 % mengatakan bahwa pembelajaran

sejarah dengan Kurikulum 2013 tidak efektif. dan kelas XII PM sebanyak 23

orang atau 76,7% yang mengatakan bahwa pembelajaran sejarah dengan

Kurikulum 2013 sudah efektif sementara 7 orang atau 23,3% mengatakan

bahwa pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013 tidak efektif serta pada

kelas XII AP sebanyak 2 orang atau 6,9% yang mengatakan bahwa

pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013 sudah efektif sementara 27

orang atau 93,1% mengatakan bahwa pembelajaran sejarah dengan Kurikulum

2013 tidak efektif. Kelas XII AK yang menjawab ya beralasan karena dalam

pelaksanaan selama satu semester mereka merasa kurikulum yang di terap

sudah afektip dan metode yang guru mereka ajarkan sudah sesuai dengan

Kurikulum 2013 yang menjawab tidak, beralasan bahwa Kurikulum 2013

menuntut sarana dan prasarana yang memadai terutama IT jadi mereka merasa

belum efektif karena kurangnya pasilitas yang mereka miliki. Kelas XII PM

menjawab ya beralasan bahwa nilai yang mereka peroleh sudah melebihi

KKM jadi kurikulum sudah efektif dilihat dari pencapai nilai mereka. yang

menjawab tidak karena pada pembelajaran mereka banyak mengunakan

diskusi yang memakan banyak waktu. Sementara untuk kelas XII AP alasan

mereka menjawab ya karena guru sudah menerapkan metode mengajar yang

di terapkan pada Kurikulum 2013 dan yang menjawab tidak beralasan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

60

modul dan sumber belajar belum memadai jadi mereka hanya mengharapkan

sumber dari internet.

3. Kendala beserta solusi guru dalam pengimplementasian Kurikulum 2013

Kendala yang dialami ketika melaksanakan Kurikulum 2013 yang

pertama menurut Ibu Asni mengatakan yang menjadi kendalanya yaitu

keterlambatan buku pelajaran, pelajaran sudah dilaksanakan modul belum ada.

Serta proses penilai yang begitu rumit jadi melakukan serangkaian penilaian

yang panjang hanya untuk mendapat satu nilai akhir. Menurut pak Suganda

kendala yang dialami ketika pelaksanaan Kurikulum 2013, adalah modul dan

sumber belajar yang terlambat datang, selain itu penilaian, yang dinilai beliau

sangat sulit dan rumit.

Dengan adanya kendala pada pelaksanaan tentunya ada usaha untuk

mengatasi kendala yang dihadapi di dalam mengatasi kendala yang dihadapi

Ibu Asni tidak kaget,karna beliau dibesarkan di sanata dharma, mengatasi

kendala berupa keterlambatan modul dan sumber belajar Ibu Asni mencari

sendiri buku sumber belajar dan memang setiap guru harus punya buku

pegangan paling tidak enam sampai delapan buku untuk membandingkan,

sehingga kalau nanti ada pertanya dari siswa guru tidak kebingungan dan

beliau membuat lampiran materi dari buku yang ada untuk mensiasati sumber

belajar yang belum tersedia. Sementara menurut Pak Suganda berkaitan

dengan sumber belajar beliau mencari di internet, dan anak didik juga disuruh

mencari materi sendiri untuk kendala di penilaian yang rumit, beliau membuat

format penilaian yang lebih sederhana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

61

4. Kendala beserta solusi siswa dalam pengimplementasian Kurikulum 2013

a. Kendala yang dihadapi dalam pembelajaran dengan Kurikulum 2013

Tabel 8. Kendala yang di hadapai dalam pembelajaran sejarah dengan

Kurikulum 2013

No Kelas

Pilihan

Angket/Kuesioner Persentase %

Ya Tidak Ya Tidak

1 XII AK 31 0 100 0

2 XII PM 30 0 100 0

3 XII AP 29 0 100 0

Pada tabel 8 terlihat bahwa kelas XII AK sebanyak 29 orang atau 90.3%

mendapatkan kendala dalam pembelajaran 2013 khususnya di mata pelajaran

sejarah, sementara 2 orang atau 6,5 % mengatakan tidak mendapatkan kendala

dalam pembelajaran 2013 khususnya di mata pelajaran sejarah dan kelas XII

PM sebanyak 30 orang atau 100% mendapatkan kendala dalam pembelajaran

dengan kurikulum 2013 khususnya di mata pelajaran sejarah, tidak ada anak

yang tidak mendapatkan kendala serta kelas XII AP sebanyak 29 orang atau

100% mendapatkan kendala dalam pembelajaran 2013 khususnya di mata

pelajaran sejarah dan tidak anak yang menjawab tidak mendapatkan kendala

dalam pembelajaran dengan kurikulum 2013 khususnya pada mata pelajaran

sejarah. Alasan mereka menjawab ya pada kelas XII AK, XII PM dan XII AP

yaitu keterlambatan modul dan sumber belajar yang membuat mereka

kesulitan belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

62

b. Solusi untuk mengatasi kendala

Table 9. Upaya siswa mengatasi kendala

No Kelas

Pilihan

Angket/Kuesioner Persentase %

Ya Tidak Ya Tidak

1 XII AK 31 0 100 0

2 XII PM 28 0 100 0

3 XII AP 29 0 100 0

Dari tabel 9 dapat dilihat bahwa pada kelas XII AK 31 anak atau 100%

anak melakukan tindakan untuk mengatasi kendala yang mereka alami, untuk

kelas XII PM 28 anak atau 93,3 % melakukan tindakan untuk mengatasi

masalah yang mereka alami dan 2 anak atau 6,7% tidak melakukan tindakan

serta di kelas XII AP ada 28 anak atau 96,6 % melakukan tindakan untuk

mengatasi kendala yang mereka alami dan 1 orang anak atau 3,4 % tidak

melakukan tindakan, pada kelas XII AK, XII PM dan kelas XII AP yang

melakukan tindakan untuk mengatasi kendala yang mereka alami, mereka

berusaha melakukan untuk mengatasi kendala sebisa mereka seperti banyak

membaca buku di perpustakaan mencari materi dari internet, membentuk

kelompok belajar untuk lebih memperdalam pemahan mereka tentang materi

yang diajarkan disekolah.

c. Pembahasan

1. Persepsi guru dalam Implementasi Kurikulun 2013 di SMK Negeri 1 Depok

Sleman Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

63

a. Perencanaan implementasi Kurikulum 2013 dalam mata pelajaran sejarah

Kurikulum harus berubah untuk perkembangan dan peningkatan kualitas

pendidikan yang ada saat ini. Kurikulum harus bersifat dinamis, artinya

kurikulum selalu mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan zaman,

ilmu pemgetahuan dan teknologi, tingkat kecerdasan peserta didik, kultur,

sistem nilai, serta kebutuhan masyarakat.68 Kurikulum harus bisa

menyesuaikan dengan kondisi dan perkembangan yang ada, pemerintah pusat

tentunya sangat mengerti akan hal ini maka dari itu pemerintah berusaha

menyempurnakan Kurikulum 2013 agar dapat dijalankan kembali.

Muhammad Nuh, menyatakan bahwa perubahan dan pengembangan

Kurikulum 2013 penting dan genting, pentinya perubahan kurikulum terutama

untuk menghadapi berbagai perubahan yang terjadi dalam percaturan global.69

Perubahan kurikulum dilakukan oleh pemerintah sendiri untuk

penyempurnaan dibidang pendidikan sendiri, agar pendidikan bisa lebih

berkembang dan maju serta untuk meninggkatkan mutu pendidikan,

implementasi Kurikulum 2013 diharapkan membawa kemajuan, dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran, sekaligus meningkatkan mutu

pendidikan pada umumnya; dan dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas,

kreatif, inivatif, dan berkarakter, yang dapat membawa bangsa dan negara ini

menjadi bangsa yang terhormat dan bermartabat.70 Perlu koordinasi antara

pemerintahan pusat dan di lapangan atau disetiap sekolah membentuk

68 Zainal Arifin, Konsep dan Model pegembangan Kurikulum, PT Remaja Rosdakarya, Bandung,

2011, hlm 2 69 Mulyasa. E, op.cit., hlm 15 70 Mulyasa. E, op.cit., hlm 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

64

persamaan persepsi teruma di guru, agar setiap guru bisa menyiapkan

pendidikan yang efektif melalui proses yang kreatif dan inovatif.

Dalam praktik, guru merupakan ujung tombak pengembangan kurikulum

sekaligus sebagai pelaksana kurikulum di lapangan. Guru juga sebagai sebagai

faktor kunci (key factor) dalam keberhasilan suatu kurikulum. Bagaimanapun

baiknya suatu kurikulum disusun, pada ahirnya akan sangat tergantung pada

kemampuan guru di lapangan.71 Pelatihan sangat penting bagi setiap guru

dalam dalam pelaksanaan kurikulum, setiap guru sudah mendapatkan

pelatihan yang cukup untuk melaksanakan Kurikulum 2013.

Langkah-langkah dalam menyusun RPP Kurikulum 2013, yang pertama

guru harus mencantumkan identitas RPP, termasuk didalam KI, KD dan

indikator pembelajaran, dan selanjutnya merumuskan tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai pada pertemuan tersebut, menentukan metode yang

digunakan pada proses pembelajaran serta mengembangkan proses

pembelajaran, dalam pemgembagan proses pembelajaran termasuk

didalamnya pendahulua atau apersepsi, kegiatan inti yaitu proses

pembelajaran yang sebenarnya dan terahui penutup serta eveluasi. RPP paling

tidak harus memuat: 1) tujuan pembelajaran; 2) materi pelajaran; 3) metode

pelajaran; 4) sumber belajarar; 5) penilaian. Komponen tersebut secara

operasional diwujudkan dalam bentuk format.72

Modul dan sumber belajar belum menunjang pemebelajaran dalam

Kurikulum 2013, penyuplaian buku terlambat sehingga menghambat proses

71 Zainal Arifin, op,cit., hlm 15 72 Abdul Majid & Chaerul Rochman, Pendekatan Ilmiah dalam Implementasi Kurikulum 2013,

Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2014, hlm 62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

65

pembelajaran, setiap guru berusa sebisa mungkin mencari sumber yang ada,

untuk melakukan pembelajaran. Keterlambatan penyaluran modul dan sumber

belajar yang menjadi salah satu penghambat pembelajaran. Pendidikan wajib

memiliki prasarana yang meliputi prabot, peralatan pendidikan, media

pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai serta

perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran

yang teratur dan berkelanjutan.73 Kunci sukses kelima yang menentukan

keberhasilan implementasi Kurikulum 2013 adalah fasilitas dan sumber

belajar yang memadai, agar kurikulum yang sudah dirancang dapat

dilaksanakan secara optimal.74

Dalam eveluasi,untuk menilai seberapa jauh pencapaian siswa dilakukan

dengan beberapa penilaian, penilaian dari guru, penilaian sesama teman, dan

penilaian diri sendiri. serta membuat format penilaian utuk mempermudah

proses penilaian. Penilaian perlu dilakukan secara adil. Prinsip ini diikuti

prinsip lain agar penilaian bisa dilakukan secara objektif, karena penilai yang

adil tidak dipengaruhi oleh factor keakraban (hallo effect), menyeluruh,

mempunyai kriteria yang jelas, sehingga mampu menunjukan prestasi belajar

peserta didik sebagai mana adanya.75

b. Langkah-langkah yang dilaksanakan dalam implementasi Kurikulum 2013

Metode yang digunakan guru SMK Negeri 1 Depok pada Kurikulum

2013, mengunakan metode diskusi, dimana siswa dapat memecahkan

masalahnya sendiri yang mengharuskan siswa banyak berpikir, membangun

73 Mulyasa. E, op.cit., hlm 23 74 Ibid, hlm 49 75 Ibid, hlm 64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

66

jejaring antar teman dan siswa memprentasikannya kedepan, sehingga

mempermudah guru melihat keaktifan siswa, guru bisa menilai pengetahuan

siswa maupun karakter siswa. Metode yang digunakan semua berpusat pada

siswa guru hanya sebagai fasilitator. Pembelajaran dalam Kurikulum 2013

lebih menekankan pada pembelajaran kontekstual dengan student center.76

dalam pembelajaran yang prodektif, kreatif, inovatif, dan bekarakter guru

harus berperan sebagai fasilitator, dengan member kemudahan bagi seluruh

peserta didik, agar dapat mengembangkan potensinya secara maksimal.77

c. Perbedaan mendasar dari Kurikulum 2013 dan kurikulum yang sebelumnya

Guru SMK Negeri 1 Depok menjelaskan perbedaan landasan empiris ,

KTSP siswa sudah diberi keleluasaan untuk berpendapat, namun peran guru

sebagai moderator masih besar dalam pembelajaran, Kurikulum 2013 guru

sebagai fasilitator guru mengarahkan pembelajaran yang ingin dicapai, seterus

yang menjalankan adalah peserta didik yang secara aktif memecahkan

masalah yang ditemukan dengan teman sekelas, bertujuan meningkatkat rasa

ingin tau, keaktifan, siswa diharapkan tidak hanya pintar tetapi memiliki

karakter yang kuat. Dalam rangka menciptakan iklim pembelajaran yang

kondusif, dan pembelajaran yang dapat membangkitkan rasa ingin tau peserta

didik, guru harus mengubah metode pembelajaran yang biasa dilakukan, yakni

pembelajaran yang berpusat pada guru (TCL) ke metode yang berpusat pada

peserta didik (SCL)78. Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan ketentuan

yuridis yang mewajibkan adanya perkembangan kurikulum baru, landasan

76 Ibid, hlm 131 77 Ibid, hlm 53 78 Ibid, hlm 65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

67

filosofis, dan landasan empiris. Landasan yuridis merupakan ketentuan hukum

yang dijadikan dasar untuk pengembagan kurikulum dan mengharuskan

adanya pengembagan kurikulum baru. Landasan filosofis adalah landasan

yang mengarah kurikulum kepada manusia apa yang harus dihasilkan

kurikulum. Landasan teoritis memberikan dasar-dasar teoritis pengembagan

kurikulum sebagai dokumen dan proses. Landasan empiris memberi arahan

berdasarkan pelaksanaan kurikulum yang sedang berlaku di lapangan.79

Dari hasil analisis Kelebihan dan kekurangan Kurikulum 2013,

kelebihan dari Kurikulum 2013, memberikan keleluasaan yang meningkatkan

keaktifan siswa anak-anak akan tertingal dalam pemebelajaran bila tidak aktif,

dalam pengunaan media pembelajaran sangat di bebaskan, termasuk

mengunakan alat eletronik dan jaringan internet yang sangat menunjang

pembelajaran dikelas serta pengunaan pendekatan saintifik yang bagus untuk

siswa mengembang diri. Menggali informasi melalui observing/ pengamatan,

questioning/ bertanya, experimenting/percobaan, kemudian mengolah data

atau informasi, menyajikan data atau informasi, dilanjutkan dengan

menganalisis, associating/menalar, kemudian menyimpulkan, dan

menciptakan serta membentuk jaringan/ networking.80 Kekurangan Kurikulum

2013 terdapat pada penilaian, penilaian yang tergolong rumit dengan proses

yang sangat panjang dan banyak aspek yang harus dinilai dari proses, produk

dan sikap pada proses penbelajaran guru sendiri harus fokus pada penilaian.

79 Abdul Majid & Chaerul Rochman, op.cit., hlm 10 80 Hosnan, Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abab 21, Bogor Ghalia

Indonesia, 2014 hlm 37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

68

Teknik penilaian dalam pembelajaran dengan pendekatan scientific

dapat dilakukan dengan; penilaian proses, penilain produk, dan penilaian

sikap. Penilaian pada 3 aspek tersebut dapat dijelaskan sebgai berikut.

1) Penilaian proses atau keterampilan, dilakukan melalui observasi saat siswa

bekerja kelompok, bekerja individu, berdiskusi maupun saat persentasi

dengan mengunakan lembar observasi kinerja.

2) Penilaian produk berupa pemahaman konsep, prinsip dan hukum

dilakukan dengan tes tertulis.

3) Penilaian sikap, melalui opservasi saat siswa bekerja kelompok, bekerja

individu, berdiskusi maupun saat persentasi dengan mengunakan lember

obsevasi sikap.81

d. Efektivitas Kurikulum 2013 dalam pembelajaran sejarah

Berdasarkan hasil penelitian Kurikulum 2013 berjalan dengan efektif

pada SMK Negeri 1 Depok khususnya pada mata pelajaran sejarah, dilihat

dari kesiapan dan sudah tuntutan bagi setiap sekolah untuk mempersiapkan

diri, menyambut kurikulum baru, dari dasar sekolah juga sudah tebiasa kerena

dulunya SMK Negeri 1 Depok merupakan rintisan sekolah standar

internasional.

2. Persepsi Siswa

a. Persiapan dalam menghadapi Kurikulum 2013

Dari hasil analisis sebanyak 90% siswa tidak melakukan persiapan

dalam pelaksanaan Kurikulum 2013, dikarenakan kurangnya sosialisasi akan

81 Ibid, hlm 396

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

69

adanya pergantian kurikulum, mereka tidak mengetahui Kurukulum 2013 dan

pelaksanaan kurikulum yang tiba-tiba langsung diterapkan disekolah-sekolah.

Sosialisasi dalam implementasi Kurikulum sangat penting dilakukan, agar

semua pihak yang terlibat dalam implementasinya dilapangan paham dengan

perubahan yang akan dilakukan sesuaia dengan tugas pokok dengan fungsinya

masing-masing, sehingga mereka memberi dukungan terhadap perubahan

kurikulum yang dilakukan.82 Dan 10% anak melakukan persiapan karena

memang menjadi kewajiban merekan untuk melakukan persiapan walaupun

dengan persiapan seadanya walaupun mereka juga belum mengerti secara

menyeluruh tentang Kurikulum 2013.

b. Proses belajar mengajar dengan Kurikulum 2013

Hasil analisis 97,8% siswa menyatakan pembelajaran dengan Kurikulum

2013 tidak menyenangkan dikarenakan kebiasaan mereka mengunakan KTSP

yang banyak dijelaskan oleh guru perubahan proses pembelajaan yang

berpusat dari guru menjadi berpusat pada siswa sendiri memberatkan mereka

dalam belajar perlu proses untuk menyesuaikan dengan proses pembelajaran

yang baru. Dalam rangka menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif, dan

pembelajaran yang dapat membangkitkan rasa ingin tau peserta didik, guru

harus mengubah metode pembelajaran yang biasa dilakukan, yakni

pembelajaran yang berpusat pada guru (TCL) ke metode yang berpusat pada

peserta didik (SCL)83.

82 Mulyasa. E, op,cit., hlm 48 83 Mulyasa. E, op,cit., hlm 65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

70

Ada 2,2 % siswa yang menyatakan pembelajaran dengan Kurikulum

2013 menyenangkan memberikan alasan bahwa pada Kurikulum 2013 mereka

di bebaskan mencari materi dari sumber apapun dan mengunakan media

apapun, yang tentunya meningkatkan kreativitas mereka. Dengan kreativitas,

anak-anak bangsa mampu berinovasi secara produktif untuk menjawab

tantangan masa depan yang semakin rumit dan komplek.84

c. Metode mengajar yang digunakan oleh guru sejarah

Hasil analisis menyatakan 93,3 % siswa yang mengatakan metode yang

digunakan guru mereka sudah mengarahkan mereka berpikir analitis karena

dalam proses pembelajaran mereka guru hanya sedikit memberikan

penjelasan, guru mengarahkan proses pembelajan agar pembelajaran berjalan

dengan efektif. secara tidak langsung siswa sendiri yang harus mencari dan

mengindentifikasi masalah sendiri tanpa bantuan guru, dan soal-soal yang

diberikan guru memerlukan jawaban yang bersifat analisis. Yang menentukan

keberhasilan implementasi Kurikulum 2013 adalah kreativitas guru, karena

guru merupakan faktor penting yang besar pengaruhnya, bahkan sangat

menetukan berhasil-tidaknya peserta didik dalam belajar.85

Dan 5,6 % siswa mengatakan metode yang digunakan guru tidak

mengarah mereka berpikir analitis beralasan bahwa mereka tidak mengerti

sama sekali materi yang di ajarkan guru karena perubahan proses pembelajan

yang berpusat pada mereka dan ketidak mampuan mereka belajar sendiri.

84 Ibid, hlm 39 85 Mulyasa, E, op,cit., hlm 41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

71

tidak semua siswa mampu dengan cepat menyesuaikan metode pembelajar

yang lama dengan yang baru.

d. Efektivitas pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013

Sebanyak 53,3 % siswa menyatakan bahwa pembelajaran sejarah dengan

Kurikulum 2013 sudah efektif karena, metode yang digunakan oleh guru

sudah sesuai dengan kriteria Kurikulum 2013, pencapaian nilai sudah

melebihi KKM, 46,7 % menyatakan pembelajaran sejarah dengan kurikulum

2013 tidak efektif dilihat belum ada fasilitas penunjang proses pembelajaran

yang mereka miliki, seperti laptop, hand phone yang bisa mengakses internet

serta belum maksimal pengunaan waktu belajar.

3. Kendala beserta solusi guru dalam pengimplementasian Kurikulum 2013

Keterlambatan modul dan sumber belajar serta penilaian yang

mencakup banyak aspek yang sangat membebani guru karna harus menilai

berbagai aspek terhadap setiap siswa, dan memerlukan proses yang begitu

panjang untuk menentukan satu nilai akhir yang akan dimasukan di raport

siswa. Penilaian kurikulum harus mencakup aspek pengetahuan, keterampilan,

dan sikap secara utuh dan proporsional, sesuai dengan kompetensi inti yang

telah ditetukan. Penilaian aspek pengetahuan dapat dilakukan dengan ujian

tulisan, lisan, dan daftar isian pertanyaan. Penilaian aspek keterampilan dapat

dilakukan dengan ujian praktek, analisis keterampilan dan analisis tugas, serta

penilaai oleh peserta didik sendiri. adapun penilaian aspek sikap dapat

dilakukan dengan daftar isian sikap (pengamatan pribadi) dari diri sendiri, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

72

daftar isisan sikap yang disesuaikan dengan kompetensi inti.86 Untuk

mengatasi kendala yang ada, guru mengunakan perpustakaan sekolah,

membeli buku sumber dari luar, sudah tutuntan bagi guru untuk memiliki

buku pegangan lebih dari satu,dan dalam melakukan penilaian, guru membuat

format penilaian yang lebih sederhana.

4. Kendala beserta solusi siswa dalam pengimplementasian Kurikulum 2013

Sebagian besar siswa memiliki kendala dalam pengimplementasian

Kurikulum 2013, penyesuian proses belajar yang berbeda membutuhkan

waktu. Keterlambatan modul dan sumber belajar dari pemerintah, buku

pelajaran masih merupakan sumber belajar yang sangat penting bagi para

peserta didik.87 Sebagian besar siswa melakukan solusi untuk mengatasi

kendala yang mereka dapatkan dengan membaca buku di perpustakaan,

mengakses materi dari internet, serta membiasakan diri dengan proses

pembelajaran pada Kurikulum 2013, seiring dengan terpenuhinya modul dan

sumber belajar dari pemerintah implementasi Kurikulum 2013 berjalan

dengan lancar. Pemerintah sudah menyiapkan sebagian besar buku-buku wajib

yang harus dipelajari oleh peserta didik, termasuk buku guru dan pedoman

belajar peserta didik.88

86 Mulyasa. E, op,cit., hlm 137 87 Ibid, hlm 49 88 Ibid, hlm 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

73

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada

bab-bab sebelumnya dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

1. Persepsi guru positif dalam implementasi Kurikulum 2013, guru menyambut

baik pelaksanaan Kurikulum 2013, dimana guru-guru ikut serta dalam

pelatihan kurikulum 2013, guru juga menyesuaikan segala perangkat

pembelajaran yang lama dengan perangkat pembelajaran yang baru berupa

penilaian dan metode belajar. Melaksanakan pembelajaran sejarah degan

pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan

mempresentasikan. Serta menyambut baik perubahan KTSP menjadi

Kurikulum 2013, yang merubah paradigma pendididkan yang pada awalnya

bersifat guru sentris menjadi siswa sentris.

2. Persepsi siswa negatif dalam implementasi Kurikulum 2013, banyak siswa

yang tidak melakukan persiapan karena Kurikulum 2013 yang diterapkan

secara mendadak sehingga banyak siswa yang tidak mengerti Kurikulum

2013. Perubahan metode pembelajaran tidak masalah karena pembelajaran

dianggap siswa masih efektif, dikarenakan metode yang digunakan oleh guru

pada kurikulum sebelum tidak berubah, yang berubah hanya sistem

pembelajarannya. Kurangnya sosialisasi pada implementasi Kurikulum 2013

yang didapatkan oleh peserta didik di SMK Negeri 1 Depok Sleman, sehingga

banyak siswa yang tidak mengetahui Kurikulum 2013. Implementasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

74

Kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Depok Sleman sudah cukup baik,

persiapan pemerintah yang masih kurang menjadikan pelaksanaan Kurikulum

2013 belum maksimal.

3. Kendala guru dalam implementasi Kurikulum 2013, sistem penilaian pada

Kurikulum 2013 dinilai sangat rumit karena harus menilai siswa dari berbagai

aspek sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam penilaian. Selain itu

lambatnya distribusi buku pada siswa sehingga guru harus mengembangkan

materi sendiri supaya proses pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan apa

yang diharapkan pada Kurikulum 2013 serta kurangnya fasilitas yang

menunjang pelaksanaan kurikulum 2013. Solusinya guru membuat form

penilaian yang lebih sederhana untuk penilaian sehingga guru bisa melakukan

penilai dengan benar dan juga tidak membutuhkan proses yang rumit.

Sedangkan untuk keterlambatan sumber belajar guru mengunakan fasilitas

yang ada disekolah seperti mengunakan buku-buku yang ada di perpustakaan

serta mengunakan internet untuk menambah materi pembelajaran. dan

masalah fasilitas, guru menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan

mudah dimengerti oleh siswa dengan mengunakan fasilitas yang ada.

4. Kendala siswa dalam implementasi Kurikulum 2013, sistem pembelajaran

yang berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa sendiri, sehingga siswa

harus belajar lebih giat lagi untuk memahami pembelajaran. Keterlambatan

modul dan sumber balajar lainnya juga menjadi kendala bagi siswa. Solusinya

siswa mengunakan waktu luang sebaik-baiknya untuk belajar lebih giat,

menambah jam belajar mereka di rumah, membentuk kelompok belajar agar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

75

belajar lebih terasa menyenangkan. dan masalah keterlambatan modul dan

sumber belajar siswa mengunakan sarana yang ada di sekolah seperti

perpustakaan yang bisa digunakan untuk siswa belajar kelompok dan internet

untuk menambah sumber pengetahuan tentang materi pembelajaran, serta

belajar lebih giat untuk menyesuaikan sistem pembelajaran yang baru.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat disampaikan saran-saran

sebagai berikut:

1. Bagi guru perlu menyederhanakan form penilaian untuk mempermudah guru

dalam melakukan penilaian, dan juga belajar dari kendala yang dialami pada

implementasi Kurikulum 2013, sehingga dalam pelaksanaanya ke depan

berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

2. Bagi siswa untuk terus belajar memahami pembelajaran dengan Kurikulum

2013, bila pada waktunya Kurikulum 2013 diterapkan lagi semua siswa sudah

mampu menyesuaikan pembelajaran dengan Kurikulum 2013.

3. Bagi sekolah untuk menambah fasilitas penunjang yang diperlukan untuk

pelaksanaan Kurikulum 2013, sehingga pelaksanaan Kurikulum 2013 ke

depannya bisa berjalan sesuai yang diharapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

76

Daftar Pustaka

Abdul, M dan Chaerul, R. 2014. Pendekatan Ilmiah dalam Implementasi

Kurikulum 2013. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Abdul Majid. 2014. Implementasi Kurikulum 2013. Bandung : Interes.

Arifin Zainal. 2011. Konsep dan Model pegembangan Kurikulum. Bandung : PT

Remaja Rosdakarya.

Bimo Walgito. 2010. Pengantar Psikologi Umum (edisi revisi). Yogyakarta : CV.

Andi Offset.

Creswell, Jhon W. 2013. Research Design, pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan

Mixsed, edidi ke-3. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Emzir. 2012. Metodologi penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta : PT

Rajagrafindo Persada.

Fadillah, M. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran SD/MI,

SMP/MTs, dan SMA/MA. Yogyakarta : Ar- Ruzz Media.

Gunawan Iman. 2013. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktek. Jakarta :

Bumi Aksara.

Hamalik Oemar. 2013. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Hidayat Sholeh. 2013. Pengembagan Kurikulum Baru. Bandung : Rosda Karya.

Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abab

21. Bogor : Ghalia Indonesia.

Iskandar W dan Usman M. 1988. perkembangan Kurukulum. Jakarta : Bina

Aksara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

77

Moleong, Lexy J. 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remadja

Karya.

Mulyasa, E. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kuruikulum 2013. Bandung

: PT. Remaja Rosdakarya.

.2014. Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 Tentang

Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah

Atas/Madrasah Aliyah..

Sapriya. 2011. Pendidikan IPS konsep dan pembelajaran, Bandung, PT Remaja

Rosdakarya.

Slameto. 2010. Belajar dan Fakto-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka

Cipta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D,(cetakan ke-

16). Bandung : ALFABET.

Sutopo H.B. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta : UNS Press.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

78

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

USER
Typewritten Text
Page 96: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

79

Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Bulan

Ags

Sep Okt Nov Des Jan

Penyusunan proposal √ √

Perijinan √

Pengumpulan data √

Analisis data √

Penyusunan √ √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

80

Lembar Wawancara Guru Sejarah

1. Berkaitan dengan Kurikulum 2013 ini, bagaimana pendapat bapak/ibu sendiri

sebagai Guru dengan berubahnya kurikulum ?

2. Menurut bapak/ibu mengapa kurikulum sebelumnya harus diganti dengan

yang baru ?

3. Menurut bapak/ibu apa yang diharapkan oleh pemerintah dengan berubahnya

kurikulum ?

4. Apakah bapak/ibu sudah mendapatkan pelatihan yang cukup untuk

melaksanakan Kurikulum 2013 khususnya di mata pelajaran sejarah ?

5. Bagaimana langkah – langkah yang dilakukan dalam penyusunan RPP

Kurikulum 2013?

6. Bagaimana dengan modul dan sumber apakah sudah memadai untuk menjadi

pedoman dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 ?

7. Evaluasi apa yang akan digunakan ketika melaksanakan Kurikulum 2013?

8. Bagaimana penyusunan evaluasi yang bapak/ibu lakukan terutama yang

tujuannya untuk melihat seberapa jauh pencapaian siswa ?

9. Menurut bapak/ibu langkah-langkah apa yang digunakan dalam pembelajaran

sejarah? Dalam hal memilih metode pembelajaran dan apa pertimbangan

bapak/ibu dalam memlilih metode tersebut ?

10. Apa yang membedakan kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013 dari segi

landasan pelaksanaannya ?

11. Menurut bapak/ibu apakah orientasi Kurikulum 2013 hampir sama dengan

kurikulum KTSP ?

12. Apakah metode yang digunakan bapak/ibu dalam pelaksanaan

Kurikulum2013 dan KTSP itu sama ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

81

13. Selama menerapkan Kurikulum 2013, metode apa yang menurut bapak/ibu

paling efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran khususnya mata pelajaran

sejarah ?

14. Dalam pengelolaan kurikulum adakah yang berbeda dari kedua kurikulum

tersebut ? Baik dari penyusunan, pelaksanaan, hingga evaluasi.

15. Menurut pendapat bapak/ibu, apa saja kekurangan dan kelebihan dari

Kurikulum2013 ?

16. Sejauh ini seberapa efektif penerapan Kurikulum 2013 di SMK Negeri 1

Depok?

17. Kendala apa saja yang bapak/ibu alami ketika melaksanakan Kurikulum

2013?

18. Apa yang bapak/ibu lakukan untuk mengatasi kendala yang dihadapi?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

82

ANGKET TENTANG PERSEPSI SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI

KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMK

NEGERI 1 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA

Daftar angket yang kami sampaikan pada Anda kami harap diisi dengan

jujur dan apa adanya, karena jawaban Anda akan kami gunakan untuk penelitian

tentang PERSEPSI SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM

2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH (STUDI KASUS DI SMK

NEGERI 1 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA) dan jawaban Anda sama

sekali tidak berpengaruh terhadap prestasi sekolah Anda, kami sangat

mengharapkan Anda dapat memberikan informasi yang sesuai. Atas kesedian dan

partisipasi Anda, kami ucapkan terimakasih.

PETUNJUK PENGISIAN ANGKET

Jawaban pertanyaan di bawah ini sesuai keadaan yang sesungguhnya dengan

memberi tanda (X) pada salah satu huruf a atau b dan sertakan alasan anda.

IDENTITAS

Nama :................................................

Kelas :................................................

PERTANYAAN

1. Apakah anda melakukan persiapan dalam menghadapi pembelajaran dengan

Kurikulum 2013?

a. Ya b. Tidak

Alasan:................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

2. Menurut anda bagaimana pembelajaran sejarah dengan Kurikulum 2013?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

USER
Typewritten Text
82
USER
Rectangle
Page 100: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

83

a. Menyenangkan b. Tidak menyenangkan

Alasan:................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

3. Apakah metode mengajar yang guru sejarah Anda gunakan mengarahkan

Anda untuk berpikir analitis?

a. Ya b. Tidak

Alasan:................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

4. Menurut pendapat anda, apakah pembelajaran sejarah dengan Kurikulum

2013 sudah berjalan dengan efektifitas?

a. Ya b. Tidak

Alasan:................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

5. Apakah dalam pembelajaran dengan Kurikulum 2013 khususnya mata

pelajaran Sejarah, anda mendapat kendala?

a. Ya b. Tidak

Alasan:................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

84

6. Apakah anda melakukan tindakan untuk mengatasi kendala yang anda alami?

a. Ya b. Tidak

Alasan:................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

85

CATATAN LAPANGAN 1

WAWANCARA

Topik/ Judul : Persepsi Guru dan Siswa Terhadap Implementasi Kurikulum

2013 Dalam Pembelajaran Sejarah di SMK Negeri 1Depok

Yogyakarta

Nama Peneliti : Chornalius

Responden : Ibu Agnes

Waktu : 4 November 2015

Keterangan P : Peneliti

I : Informan

P : Berkaitan dengan Kurikulum 2013 ini, bagaimana pendapat Ibu sendiri

sebagai Guru dengan berubahnya kurikulum ?

I : Bagi saya tidak ada masalah karna kurikulum itu memang harus berubah,

kitakan punya target bahwa pendidikan itu harus ada suatu perkembangan dan

peningkatan kalau tidak ada perubuhan kurikulum berhenti disitu aja. Itu justru

kita tidak berkembang, jadi harus ada evaluasi-evaluasi untuk penyempurnaan

kedepannya.

P : Menurut Ibu mengapa kurikulum sebelumnya harus diganti dengan yang baru?

I : Kita memang harus mengevaluasi kurikulum, kalau memang itu harus

membutuhkan pembenahan memang harus diganti, hanya disini pengantian itu

juga harus diuji coba terlebih dahulu supaya kita tidak terkesan gegabah. seperti

misalnya kayak yang kemaren itu uji coba belum selesai dari kurikulum itu.

Kenapa sudah harus diluncurkan untuk semuanya sudah harus mengunakan

Kurikulum 2013, sehingga dalam perjalanannya satu semester dijalankan ternyata

harus berhenti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

USER
Typewritten Text
85
USER
Rectangle
Page 103: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

86

P : Menurut Ibu apa yang diharapkan oleh pemerintah dengan berubahnya

kurikulum?

I : Pemerintah tentu saja mengharapkan penyempurnaan dibidang pendidikan

dengan dibenahi kurikulum tentunya mempunyai suatu harapan bahwa pendidikan

ini jauh lebih berkembang dan lebih maju, jadi memenuhi apa yang diharapkan

oleh masyarakat. Hanya di sini mestinya antara yang dilapangan dengan membuat

kurikulum itu juga mestinya harus ada pembicaraan terlebih dahulu, mau dibuat

seperti apa, sementara itu mesti ada tinjauan ke lapangan, apakah memang

kurikulum harus dirubah total apa hanya dibenahi di sana-sini sehingga apa yang

diharapkan bisa memenuhi harapan.

P : Apakah Ibu sudah mendapatkan pelatihan yang cukup untuk melaksanakan

Kurikulum 2013 khususnya di mata pelajaran sejarah?

I : Pelatihan kemaren untuk kita dapati pada 2014/2015. kita masih meraba pada

waktu itu kemudian setelah kita jalan dan harus berhenti tentunya kita belum

cukup mendalami kurikulum itu. bagi sipembuat kurikulum juga harus

mempersiapkan lebih baik lagi, kemudian bagi kita di lapangan kita juga harus

dipersiapkan dengan baik sehingga tidak terkesan sekolah yang bermain-main.

P : Bagaimana langkah – langkah yang dilakukan dalam penyusunan RPP

Kurikulum 2013?

I : Sebenarnya langkah-langkahnya sudah ada ,misalnya pada KI sudah patokan

tidak bisa di ubah-ubah, kemudian nanti yang dikembangkan pada KD dan

indikator disesuaikan, ada langkah-langkah yang harus dilakukan oleh guru mulai

dari persepsi atau penghagatan suasana, dikaitkan dengan mata pelajaran yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

87

diampu selanjutnya diarahkan. Jadi disini guru haruh pandai mensiasati karna

pada Kurikulum 2013 guru tidak boleh bicara banyak (guru sentris) menjadi siswa

yang lebih berperan, guru hanya sebagai pasilitator, bahkan kemaren dipelatihan-

pelatihan dikatakan untuk bicara didepan kelas dibatasi hanya 3-5 menit, bahkan

secara ekstrim dikatakan kalau guru terlalu banyak bicara menerangkan didepan

kelas itu dosa hukumnya, karna tidak memberikan keleluasaan untuk siswa belajar

banyak atau mengkaji lebih bebas, guru hanya membuka dan sebagainya,

mengarahkan misalnya hari ini pokok bahasannya apa kemudian diberikan sekilas

langkah-lagkahnya seperti apa.

P : Bagaimana dengan modul dan sumber apakah sudah memadai untuk menjadi

pedoman dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 ?

I : Belum. Untuk modul tentu saja kita bekerja sama dengan para penerbit buku

pelajaran seperti Intan Pariwara dan lain-lain, kemudian kita harus

membandingkan satu dengan yang lain nya, kemudian dari pemerintah sediri

menjanjikan guru mendapatkan buku, semua siswa mendapatkan buku tetapi pada

praktek pelaksanaanya kemaren, pelajaran sudah harus mulai berjalan tetapi buku

dan modul belum ada, sehingga guru harus mencari materi sendiri.

P : Evaluasi apa yang akan digunakan ketika melaksanakan Kurikulum 2013?

Bagaimana penyusunan evaluasi yang ibu lakukan terutama yang tujuan nya

untuk melihat seberapa jauh pencapaian siswa?

I : Evalusinya berpariasi, jadi pada Kurikulum 2013 ini untuk pembelajarannya

sangat bagus, kita memberikan kesempatan pada siswa untuk berkembang dengan

baik, Cuma pada penilaiannya terkesan sulit, karena ada penilaian guru , ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

88

penilai antar teman, diri sendiri, dan guru harus mengolah. Misalnya saya menberi

nilai 7, atau 7,5 kemudian dia penilaian dirinya karna untuk dirinya sendiri dia

lebih tinggi berani tinggi antar teman .teman mengerti dia bisa mengukur jadi

lebih rendah, guru masih harus mengolah nilai ini. Dari guru sekian yang dari

diri sendiri sekian yang dari teman sekian masih juga ada untuk portopolio, jadi

untuk rentangan nilai begitu panjang hanya utuk memunculkan nilai KKM,

misalnya KKM 7,5 tapi riwayat penilaian sangat melelahkan untuk guru, satu

contoh untuk penilai sikap, disini ada mensyukuri, jujur, kerjasama ,menhargai,

ini semua ada rentangan nilai kemudia dirata-ratakan, kemuadian nanti

pensekoran. Guru begitu mengajar sudah harus mengambil nilai, pada waktu

berdoa, sudah mengambil penilaan, anak seperti apa disiplin ketakwaan seperti

apa, untuk diskusi begitu diskusi kita sudah punya lembar penilaian, dari

komunikasi , wawasan, keaktifan, kerjasama, disitu begitu dia kerja sehingga

tidak ada anak yang berani main-main, karna semuanya di nilai, sehingga

pekerjaan guru menjadi luar biasa banyak sekali.

P: Menurut Ibu langkah-langkah apa yang digunakan dalam pembelajaran

sejarah? Dalam hal memilih metode pembelajaran dan apa pertimbangan

bapak/ibu dalam memlilih metode tersebut ?

I : Metode yang paling pas, diskusi dengan penelitian karna itu yang akan

membuat siswa banyak berpikir, diskusi siswa harus memecahkan persoalan

dengan teman, kemudian siswa bisa menyimpulkan dan bisa mempersentasikan,

kemudian nanti yang kita ambil mulai dari persentasi mengajukan pertanyaan ,

menjawab pertanyaan kemuan siswa menyimpulkan, menjadi bentuk portopolio ,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

89

portopolionya di serahkan ke guru, sesudah itu penilaian yang berikutnya lagi,

yang satunya dari penilai anak yang diskusi di situ suasananya seperti apa, apa

yang dimunculkan itu yang bisa kita nilai. Kemudian hasil dari pekerjaan siswa

yang berupa portopolio itu harus dikumpulkan dan dinilai sebagai bukti fisik.

P : Apa yang membedakan kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013 dari segi

landasan pelaksanaannya?

I : Kurikulum 2013 guru tidak banyak bicara mas, jadi peserta didik yang

mencari sendiri guru hanya sebagai fasilitator, KTSP guru dan murid mempunyai

porsi yang hampir sama.

P : Dalam pengelolaan kurikulum adakah yang berbeda dari kedua kurikulum

tersebut? Baik dari penyusunan , pelaksanaan, hingga evaluasi.

I : Dari penilaiannya kurikulum sangat ribet, dan berbelit-belit.

P : Menurut pendapat Ibu, apa saja kelebihan dan kekurangan dari Kurikulum

2013 ?

I : Kelebihanya kita menberikan keleluasaan kepada siswa, sehingga siswa lebih

aktip, jadi anak yang tidak mau aktip akan tertinggal. Siswa juga bisa membuat

jejaring, bisa seartching, Jadi di kelas anak tidak boleh dilarang membawa hp,

bahwa hp yang paling cangih boleh dimiliki oleh anak, dan guru bebas untuk

berdiskusi dengan siswa, tinggal nanti guru sedikit mengarahkan, itu segi

bagusnya sehingga anak tidak main-main saat belajar, dengan cara ini memang

sebenarnya sudah diterapkan di luar negeri, kita itu sebernanya tertingal kita

sedang akan mencoba dan itupun persiapannya belum matang dan sudah

diluncurkan, oleh karna ini nanti di luncurkan kembali dengan penyempurnaan,

sebenar memang untuk pembelajaranya sangat bagus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

90

P : Sejauh ini seberapa efektif penerapan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 1

Depok ?

I : Waktu itu Sudah, karna kita memang di tuntut, mereka sudah terbiasa kata

dulunya bekas RSBI. Gak ada masalah Kurikulum 2013 walaupun bukan sample.

P : Kendala apa saja yang Ibu alami ketika melaksanakan kurikulum 2013?

I : Keterlambata buku pelajaran, pelajaran sudah dilaksanakan mudul belum ada.

P : Apa yang Ibu lakukan untuk mengatasi kendala yang dihadapi?

I : Kalau saya sebenarnya sudah tidak kaget, karena saya dibesarkan di Sanata

Dharma, Pak Warno, Pak mujianto yang menjadi dosen saya telah membekali

anak didiknya dengan baik senhingga saya bisa mengatasi kendala yang ada,

karna memang buku-buku sejarah sudah menjadi makanan dan kita harus punnya,

sehingga kita meski harus cari, kita gak boleh ada dibawah siswa, jadi kalau siswa

punya pakai satu buku, paling tidak kita harus punya 6 atau 8 buku, yang bisa

untuk membandingkan senhingga kalau nanti ada pertanyaan diri siswa kita tidak

kebingungan, kita sudah anti spasi pertanya anak, kita mensiasatinya untuk buku

yang belum datang dengan lampiran materi dari buku yang ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

91

CATATAN LAPANGAN 2

WAWANCARA

Topik/ Judul : Persepsi Guru dan Siswa Terhadap Implementasi Kurikulum

2013 Dalam Pembelajaran Sejarah di SMK Negeri 1Depok

Yogyakarta

Nama Peneliti : Chornalius

Responden : Pak Suharto

Waktu : 19 November 2015

Keterangan P : Peneliti

I : Informan

P : Berkaitan dengan Kurikulum 2013 ini, bagaimana pendapat bapak sendiri

sebagai guru dengan berubahnya kurikulum ?

I : Karna kebijakan dari pemerintah jadi, sekolah harus taat kepada kebijakan

pemerintah yaitu melaksanakaan kebijakan kurikulum 2013, meskipun Kurikulum

2013 banyak kendalanya, berkaitan sumber belajar buku datang terlambat

berkaitan dengan evaluasi terlalu rumit, guru hanya fokus pada penilaian.

P : Menurut Bapak mengapa kurikulum sebelumnya harus diganti dengan yang

baru ?

I : Untuk meningkatkan mutu pendidikan.

P : Menurut Bapak apa yang diharapkan oleh pemerintah dengan berubahnya

kurikulum?

I : Pemerintah mengharapkan, agar menjaga pendidikan bisa mengeluarkan

lulusan yang punya karakter.

P : Apakah Bapak sudah mendapatkan pelatihan yang cukup untuk melaksanakan

Kurikulum 2013 khusus nya di mata pelajaran sejarah?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

USER
Typewritten Text
USER
Typewritten Text
91
USER
Rectangle
Page 109: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

92

I : Pelatihan cukup, pas pelaksanaan kurikulum 2013 belum di diklat, setelah

prorses pelaksanaan baru mendapat diklat.

P : Bagaimana langkah – langkah yang dilakukan dalam penyusunan RPP

kurikulum 2013?

I : Yang pertama menganalisis KI dan KD, yang tujuan untuk merumuskan

indikator, setelah indikator dirumuskan kemudian kita merumuskan tujuan

pembelajaran yang akan kita laksanakan, baru kita mengembangkan materi

pembelajaran setelah kita mengembangkan materi pembelajaran kita susun

metode apa yang harus kita terapkan untuk melaksanakan pembelajaran. Setelah

metode pembelajaran kita susun kita bentuk kemudian kita mengembangkan

proses pembelajaran, dalam mengembangkan proses pembelajaran itu ada

langkah-langkah, kalau gak salah yang pertama pendahuluan kita bisa apersepsi

bisa memberi motivasi pada siswa kemudian setelah pendahuluan ada kegiatan

inti itu proses pembelajaran yang sesungguhnya harus ada kekompakkan antara

guru dan murid, terus metode pembelajaran diterapkan, setelah itu baru penutup,

penutup intinya kita menyimpulkan misalnya proses pembelajaran atau memberi

tugas untuk pertemuan yang akan datang.

P : Bagaimana dengan modul dan sumber apakah sudah memadai untuk menjadi

pedoman dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 ?

I : Menurut pendapat saya berkaitan dengan modul dan sumber belajar pada

waktu saya melaksanakan Kurikulum 2013, belum mas. Alasannya karna proses

pembelajaran sudah berjalan modul belum datang, buku siwa ,buku guru belum

datang kendalanya seperti itu jadi pemerintah kalau akan melaksanakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

93

Kurikulum 2013 harus mempersiapkan betul-betul mas, jangan seperti kemaren-

kemaren saya mengangap itu belum berhasil.

P : Evaluasi apa yang akan digunakan ketika melaksanakan Kurikulum 2013?

Bagaimana penyusunan evaluasi yang ibu lakukan terutama yang tujuan nya

untuk melihat seberapa jauh pencapaian siswa?

I : Pada waktu saya melaksanakan Kurikulum 2013, evaluasi yang saya gunakan

itu evaluasi yang berkaitan dengan karakter mas, ada KI 1, KI 2, ada beberapa

macam yang pertama ada penilaian diri oleh siswa, penilaian antar teman,

penilaian guru sendiri, penilaian guru sendiri bisa dilihat waktu anak melakukan

proses pembelajaran penilainya sulitnya seperti itu, jadi guru dituntut untuk

menilai satu-persatu murid padahal muridnya banyak, terus kaitanya dengan ranah

pengetahuan, yang saya lakukan adalah dengan membuat soal berkaitan dengan

meteri pembelajaran, yaitu dengan UTS atau ulangan harian dan setiap pertemuan

dalam Kurikulum 2013 diharuskan untuk memberikan eveluasi pada anak didik,

berkaitan dengan evaluasi karekter dan ilmu pengetahuan.

P: Menurut Bapak langkah-langkah apa yang digunakan dalam pembelajaran

sejarah? Dalam hal memilih metode pembelajaran dan apa pertimbangan

bapak/ibu dalam memlilih metode tersebut ?

I : Pertama kita harus punya RPP, di RPP itu harus memasukan pendidikan

karakter, kemudian metode yang saya lakukan dan itu efektip meskipun itu sulit,

itu dengan mengunakan metode diskusi. Meskipun utuk penilaian kita betul-betul

fokus, langkahnya kita membentuk kelompok diskusi kemudian, memberikan

materi yang harus didiskusikan kemudian anak mencari materi itu bisa lewat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

94

browsing, bisa internet, keperpustakaan setelah itu di paparkan didepan kelas,

keuntungannya kita bisa menilai baik penilainyan pengetahuan maupun penilaian

karakter sulitnya, saya yakin guru tidak bisa menilai satu-persatu anak pada waktu

diskusi itu.

P : Apa yang membedakan Kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013 dari segi

landasan pelaksanaannya?

I : Yang saya tau perbedaan landasan kurikulum KTSP dengan kurikulum 2013,

KTSP itu penekanan pada pengetahuan, jadi anak diharapkan pintar sehingga

banyak terjadi korupsi karna hanya pintar. Sementara Kurikulum 2013

menekankan pada karakter, diharapkan besok tidak ada korupsi-korupsi lagi,

hubungan antara masyarakat dan pemerintah menjadi lebih baik.

P : Dalam pengelolaan kurikulum adakah yang berbeda dari kedua kurikulum

tersebut? Baik dari penyusunan , pelaksanaan, hingga evaluasi.

I : Untuk penyusunan berkaitan dengan RPP Kurikulum 2013 harus ada karakter,

ada KI 1 KI 2, KI 1 berkaitan dengan Tuhan, K I3 berkaitan dengan sesama

manusia kalau KTSP tidak. Pelaksanaanya pada Kurikulum 2013 mengunakan

pendekatan saintific, (pendekatan dengan system 5 M, mengamati, menanya,

mengumpulkan informasi, menyimpulkan, menginformasikan) 5 M pokok dalam

Kurikulum 2013. Evaluasi, K 13 terlu rumit, jadi setiap anak penilaiannya harus

teliti, harus terinci kalau KTSP tidak, istilahnya kalau baik ya baik kalau

kurikulum 2013 baik dalam bidang tertentu.

P : Menurut pendapat Bapak, apa saja kelebihan dan kekurangan dari Kurikulum

2013 ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

95

I : Kelebihannya itu, pembelajaran mengunakan sitem pendekatan saintific, yaitu

dengan 5m itu bagus sekali bagi anak karena apa, anak diberi motivasi diberi

kesempatan untuk mengembangkan diri, mencari informasi dengan 5 m, kalau

berjalan dengan lancar Insha Allah nanti bagus untuk anak didik kita. Kemudian

dalam Kurikulum 2013 ada pendekatan karakter, kedepanya bisa menangkal

korupsi. Kelemahanya, hanya dalam penilaian, penilaian sangat rumit sekali, guru

hanya fokus pada penilaian jadi proses pembelajarannya kurang didalami hannya

melihat penilaiannya saja. Jadi harapan saya kalau besok diterapkan lagi

pemerintah harus mengoreksi berkaitan dengan penilaian lebih disederhanakan.

P : Sejauh ini seberapa efektif penerapan Kurikulum 2013 di SMK Negeri 1

Depok ?

I : Menurut pendapat saya belum efektip , karena sumber belajar dibuat oleh

pusat, buku guru dan buku siswa datangnya terlambat, kemudian dari segi guru

Kurikulum 2013 sudah berjalan sosialisasi baru dilaksanakan. Kurang persiapan

itu salahnya pemerintah.

P : Kendala apa saja yang Bapak alami ketika melaksanakan kurikulum 2013?

I : modul dan penilaian anak didik sesuai dengan kurikulum 2013, penilaian

karakter ,pengetahuan, yang sulit seperti itu, saya sendiri mengharapkan harus ada

sosialisasi lagi jadi lebih mantap. Kalau pasilitas disini bagus mas.

P : Apa yang Bapak lakukan untuk mengatasi kendala yang dihadapi?

I : Yang pertama berkaitan dengan sumber belajar saya mencari di internet, anak

didik juga saya suruh untuk mencari materi sendiri, membuat format peneliaan

agar lebih sederhana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

96

Dokumentasi Wawancara Guru

Wawancara tanggal 4 November 2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

97

Wawancara 19 November 2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

USER
Typewritten Text
Page 115: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

98

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMK N 1 Depok

Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia

Kelas / Semester : X / Gasal

Materi Pokok : Memahami corak kehidupan masyarakat jaman praaksara

( mengenal manusia purba )

Pertemuan ke : 2

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (90 menit)

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,

santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,

responsif dan pro-aktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari

solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri

sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

99

B. Kompetensi dasar dan Indikator

1.2. Menghayati keteladanan para pemimpin dalam toleransi antar umat

beragama dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

2.1. Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli terhadap berbagai hasil

budaya pada masa praaksara, Hindu Budha dan Islam.

2.1.1. Peserta didik dapat menunjukkan prilaku tanggung jawab dalam

melaporkan hasil pengamatan.

2.1.2. Peserta didik dapat menunjukkan prilaku peduli dalam

mengerjakan tugas.

2.3. Berperilaku jujur dan bertanggung jawab dalam mengerjakkan tugas-

tugas dalam pembelajaran sejarah.

2.3.1. Peserta didik dapat menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam

mengerjakan tugas-tugas.

3.2. Memahami corak kehidupan masyarakat pada masa praaksara.

3.2.1. Menganalisis jenis manusia praaksara.

3.2.2. Menganalisis corak kehidupan manusia praaksara.

4.1. Menyajikan hasil penalaran mengenai corak kehidupan masyarakat pasa

zaman praaksara.

4.1.1. Peserta didik dapat menalar ide materi dari buku tekssiswa dan

internet mengenai jenis manusia purba praaksara di Sangiran dan

Trinil.

4.1.2. Peserta didik dapat membuat laporan hasil diskusi mengenai jenis

manusia purba praaksara.

4.1.3. Perserta didik dapat mempresentasikan hasil laporan mengenai

jenis manusia praaksaran di Sangiran dan Trinil.

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui diskusi, membaca dan tanya jawab peserta didik dapat :

1. Menganalisis Sangiran sebagai pusat perkembagan manusia purba.

2. Menganalisis beberapa fosil di Sangiran.

3. Menganalisis beberapa fosil di Trinil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

100

D. Materi Ajar

1. Pusat perkembagan manusia purba di Sangiran.

2. Temuan-temuan fosil di Sangiran dan Trinil.

3. Jenis manusia purba di Sangiran dan Trinil.

E. Metode pembelajaran

1. Pendekatan : Scientific Learning.

2. Strategi : Cooperatif Learning.

3. Model : Disovery Learning.

4. Metode : Diskusi kelompok, ceramah, tanya jawab, penugasan.

F. Alat / Bahan / Sumber Bahan

1. Media : Buku teks siswa, powerpoint, dan lembar pengamatan.

2. Alat : LCD, laptop, papan tulis dan spidol.

3. Sumber belajar:

a. --------. 2013. Sejarah Indonesia. Jakarta. Kemendikbud.

b. Hapsari Ratna, M Adil, 2013, Sejarah untuk SMA Kelas X, Jakarta,

Erlagga.

G. Kegiatan Pembelajaran

KEGIATAN DISKRIPSI ALOKASI

WAKTU

Pendahuluan Mengucapkan salam dan berdoa sebelum

membuka pelajaran.

Memeriksa kehadiran peserta didik.

Menanyakan kesiapan peserta didik untuk

mengikuti proses pembelajaran.

Meminta peserta didik mengumpulkan tugas

yang diberikan pada pertemuan sebelumnya.

Mempersiapkan materi ajar dan alat / media

pembelajaran.

Mengajukan pertanyaan yang mengaitkan

pertanyaan sebelumnya dengan materi yang

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

101

akan dipelajari untuk memfokuskan siswa

dalam mengikuti pelajaran.

Menjelaskan tujuan pembelajaran atau

kompetensi dasar yang akan dicapai.

Inti Mengamati

1. Guru menampilkan tayangan vidio atau

tayangan manusia purba.

2. Guru memberikan maktu pada peserta didik

untuk membaca materi halaman 18-32

untuk mengenal dan memahami manusia

praaksara.

Menanya

Guru memberikan kesempatan pada peserta

didik untuk bertanya dan menyampaikan

pendapat. Dari gambar manusia purba maupun

tayangan video terutama mengenai mengapa

Sangiran sebagai pusat perkembangan manusia

purba.

Mengumpulkna Informasi

1. Peserta didik mengumpulkan data dan

informasi dari berbagai sumber buku

maupun internet dan tayangan gambar

maupun video.

2. Pertanyaan yang terkumpul dijadikan bahan

diskusi.

Mengasosiasikan

Peserta didik dibagi menjadi 6 kelompok :

1. Kelompok 1, 3 dan 5 ditugaskan untuk

melakukan kajian tentang kegiatan

penelitian manusia purba di Sangiran,

70 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

102

melalui buku paket maupun buku-buku

yang terdapat di perpustakaan.

2. Kelompok 2, 4 dan 6 ditugaskan untuk

melakukan kajian tentang kegiatan

penelitian manusia purba di Trinil, melalui

buku paket maupun buku-buku yang

terdapat di perpustakaan.

3. Setiap kelompok membuat laporan sesuai

dengan masalah yang dikaji, misalnya :

a. Siapa tokoh penemunya

b. Hasil temuannya

c. Mengapa Sangiran disebut sebagai

laboratorium manusia purba

d. Jenis-jenis manusia purba

e. Kesimpulan yang diperoleh dari

penelitian itu

Hasil kajian sebaiknya didukung dengan

gambar-gambar yang relevan.

Mengkomunikasikan

1. Guru meminta perwakilan masisng-masing

kelompok mempresentasikan hasil

diskusinya di depan kelas dan kelompok

lain menanggapi.

2. Guru memberi penguatan pada peserta didik

yang sedang presentasi.

3. Perseta didik mencatat / menyempurnakan

hasil diskusinya.

Penutup Peserta didik diberikan ulasan singkat tentang

kegiatan pembelajaran dan hasil belajarnya,

mana yang sudah baik dan mana yang masih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

103

harus ditingkatkan.

Peserta didik dapat ditanyakan apakah sudah

memahami materi tersebut.

Sebagai refleksi, guru membimbing peserta

didik untuk membuat kesimpulan tentang

pelajaran yang baru saja berlangsung serta

menanya pada peserta didik apa manfaat yang

diperoleh setelah mempelajari topik manusia

purba.

Peserta didik menjawab pertanyaan (acak)

secara lisan untuk mendapat umpan balik atas

pelajarang yang baru saja didapatkan.

Peserta didik mengumpulkan hasil diskusi

kelompok.

Menutup dengan salam.

H. Hasil Proses dan Hasil Belajar

1. Teknik : Tes dan non-tes

2. Bentuk

a. Sikap : Observasi

b. Pengetahuan : Tes tertulis, tes lisan dan penugasan.

c. Keterampilan : Penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut

peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dan

penilaian fortopolio.

I. Instrumen Penilaian

a. Penilaian tes : Soal uraian (terlampir)

b. Penilaian sikap dan keterampilan / non tes : (terlampir)

Lembar pengamatan diskusi

Lembar pengamatan persentasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

104

Sleman,

Mengetahui:

Kepala Sekolah SMK N 1 Depok Guru Mata Pelajaran

.................................... ..................................

NIP. NIP.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

105

Lampiran 1 : Materi (Manusia Purba)

Peninggalan manusia purba untuk sementara ini yang paling banyak

ditemukan berada di pulau jawa. Meskipun di daerah lain tentu juga ada, tetapi

parapeneliti belum berhasil menemukan peninggalan tersebut atau masih sedikit

yang berhasil ditemukan, misalnya di Flores. Di bawah ini akan dipaparkan

penemuan fosil manusia purba dibeberapa tempat.

1. Sangiran

Sangiran adalah sebuah situs arkeologi (situs manusia purba) di Jawa,

Indonesia. Sangiran terletak di sebelah utara kota Solo dan berjarak sekitar 15 km

(tepatnya di desa Krikilan, kec. Kalijambe, kab.Sragen). Gapura situs Sangiran

berada di jalur jalan raya Solo-Purwodadi dekat perbatasan antara Gemolong dan

Kalioso (Kabupaten Karanganyar). Gapura ini dapat dijadikan penanda untuk

menuju Situs Sangiran, Desa Krikilan. Jarak dari gapura situs Sangiran menuju

Desa Krikilan ± 5 km.

Situs Sangiran mempunyai luas sekitar 59, 2 km² (SK Mendikbud

070/1997) secara administratif termasuk kedalam dua wilayah pemerintahan,

yaitu: Kabupaten Sragen (Kecamatan Kalijambe, Kecamatan Gemolong, dan

Kecamatan Plupuh) dan Kabupaten Karanganyar (Kecamatan Gondangrejo),

Provinsi Jawa Tengah (Widianto & Simanjuntak, 1995). Pada tahun 1977

Sangiran ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia sebagai

cagar budaya. Oleh Karenanya Dalam sidangnya yang ke 20 Komisi Warisan

Budaya Dunia di Kota Marida, Mexico tanggal 5 Desember 1996, menetapkan

Sangiran sebagai salah satu warisan budaya dunia “World Heritage List” Nomor :

593. Dengan demikian pada tahun tersebut situs ini terdaftar dalam situs warisan

dunia UNESCO.

Pada awalnya Sangiran adalah sebuah kubah yang dinamakan Kubah

Sangiran. Puncak kubah ini kemudian melalui proses erosi sehingga membentuk

depresi. Pada depresi itulah dapat ditemukan lapisan tanah yang mengandung

informasi tentang kehidupan di masa lampau. Museum Sangiran beserta situs

arkeologinya, selain menjadi obyek wisata yang menarik juga merupakan arena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

USER
Rectangle
USER
Typewritten Text
105
USER
Typewritten Text
USER
Typewritten Text
USER
Typewritten Text
Page 123: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

106

penelitian tentang kehidupan pra sejarah terpenting dan terlengkap di Asia,

bahkan dunia.

Di museum dan situs Sangiran dapat diperoleh informasi lengkap tentang

pola kehidupan manusia purba di Jawa yang menyumbang perkembangan ilmu

pengetahuan seperti Antropologi, Arkeologi, Geologi, Paleoanthropologi. Di

lokasi situs Sangiran ini pula, untuk pertama kalinya ditemukan fosil rahang

bawah Pithecantropus erectus oleh arkeolog Jerman, Profesor Von Koenigswald.

Di area situs Sangiran ini pula jejak tinggalan berumur 2 juta tahun hingga

200.000 tahun masih dapat ditemukan hingga kini. Sehingga para ahli dapat

merangkai sebuah benang merah sebuah sejarah yang pernah terjadi di Sangiran

secara berurutan.

Bentang lahan situs tersebut meliputi areal seluas ± 48 km2 yang berbentuk

seolah seperti kubah (dome), sehingga situs tersebut dinamakan dengan Sangiran

Dome. Situs Sangiran merupakan salah satu situs manusia purba yang sangat

berperan penting dalam perkembangan penelitian di bidang palaeoanthropology di

Indonesia. Pada tahun 1934 penelitian yang dilakukan oleh G.H.R. Von

Koenigswald yang menemukan beberapa alat sepih yang terbuat dari batu

kalsedon di atas bukit Ngebung, arah barat laut Sangiran.

Berdasarkan penelitian geologis, situs Sangiran merupakan kawasan yang

tersingkap lapisan tanahnya akibat proses orogenesa (pengangkatan dan

penurunan permukaan tanah) dan kekuatan getaran di bawah permukaan bumi

(endogen) maupun di atas permukaan bumi (eksogen). Aliran Sungai Cemoro

yang melintasi wilayah tersebut juga mengakibatkan terkikisnya kubah Sangiran

menjadi lembah yang besar yang dikelilingi oleh tebing-tebing terjal dan

pinggiran-pinggiran yang landai. Beberapa aktifitas alam di atas mengakibatkan

tersingkapnya lapisan tanah/formasi periode pleistocen yang susunannya

terbentuk pada tingkat-tingkat pleistocen bawah (lapisan Pucangan), pleistocen

tengah (lapisan Kabuh), dan pleistocen atas (lapisan Notopuro). Fosil-fosil

manusia purba yang ditemukan di laipsan-lapisan tersebut berasosiasi dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

107

fosil-fosil fauna yang setara dengan lapisan Jetis, lapisan Trinil, dan lapisan

Ngandong.

2. Trinil , Ngawi, Jawa Timur

Trinil adalah sebuah desa di pinggiran Begawan Solo, masuk wilayah

adminitrasi kabupaten Ngawi, jawa timur. Tinggalan purbakala telah lebih dulu

ditemukan di daerah ini jauh sebelum Koenigswald menemukan sangiran pada

1934. Ekskavasi yang di lakukan oleh Eugene Dubois di Trinil telah membawa

penemuan sisa-sisa manusia purba yang sangat berharga bagi dunia pengetahuan.

Pemgalian Dubois dilakukan pada endapan alluvial Begawan Solo. Dari lapisan

ini ditemukan atap tengkorak Pithecanthoropus Erectus, dan beberapa buah

tulang paha (utuh dan fragmen) yang menunjukan bahwa pemiliknya telah

berjalan tegak. Tengkorak Pithecanthoropus Erectus dari Trinil sangat pendek

tetapi memanjang ke belakang. Volume otaknya sekitar 900 cc, di antara otak kera

(600 cc) dan otak manusia moderen (1.200 cc-1.400cc). Tulang kening sangat

menonjol dan dibagian belakang mata, terdapat peyempitan yang sangat jelas,

menandakan otak yang belum berkembang. Pada bagian belakang kepala terlihat

bentuk yang meruncing yang diduga pemiliknya merupakan perempuan.

Berdasarkan kaburnya sambungan perekatan antar tulang kepala, ditafsirkan

individu ini telah mencapai usia dewasa. Selain tempat-tempat di atas,

peninggalan manusia purba tipe ini juga di temukan di Perning, Mojokerto, Jawa

timur, Ngadong, Blora, Jawa tengah, Sambungmacan, Sragen. Berdasarkan

beberapa penelitian yang dilakukan oleh para ahli, dapatlah

direkonstruksibbeberapa jenis manusia purba yang penah hidup di zaman

praaksara.

a. Jenis Meganthropus

Jenis manusia purba ini berdasarkan penelitian Von Koenigswald di

Sangiran tahun 1936 dan 1941 menemukan fosil rahang manusia yang berukuran

besar. Dari hasil rekostruksi ini kemudia para ahli menemukan jenis manusia ini

dengan sebutan Megantropus Paleojavanicus, artinya manusia raksasa dari jawa,

jenis manusia purba ini memiliki rahang yang kuat dan badannya yang tegap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

108

Diperkirakan makanan jenis manusia purba ini adalah tumbu-tumbuhan. Masa

hidupnya diperkirakan pada zaman pleistosen awal.

b. Jenis Pithecanthropus

Jenis manusia ini didasarkan pada penelitian Eugene Dubois 1890 di dekat

Trinil, debuah desa di pinggir Begawan Solo, di wilayah Ngawi, setelah

direkontruksi bentuk kerangka manusia tetapi masih terlihat tanda-tanda kera.

Oleh karena itu jenis ini dinamakan Jenis Pithecanthropus Erectus, artinya semua

kera yang berjalan tegak. Jenis ini juga ditemukan di Mojokerto, sehingga disebut

Pithecanthropus Mojokertensis, jenis manusia purba yang dikenal sebagai rumpun

Homo Erectus ini paling banyak ditemukan di Indonesia. Diperkirakan jenis

manusia purba ini hidup dan berkembang sekitar zaman pleistosen tengah.

3. Jenis Homo

Fosil jenis homo ini pertama kali diteliti oleh Von Reitchoten di Wajak.

Penelitian dilanjutkan oleh Eugene Dubois bersama kawan-kawan dan

menyimpulkan sengala jenih homo. Ciri-ciri jenih manusia jenih homo ini, muka

lebar, hidung dan mulutnya menonjol, dahi juga masih menonjol, bentuk fisiknya

tidak jauh dengan manusia sekarang. Hidup dan berkembang jenih manusia ini

sekitar 40.000 – 25.000 tahun yang lalu. Tempat penyebarannya tidak hanya di

Indonesia tetapi juga di Filipina dan Cina Selatan. Homo Sapiens artinya manusia

sempurna maupun dari segi fisik, volume otak maupun postur badannya yang

secara umum tidak berbeda denga manusia modern. Para ahli paleoanthropologi

dapat melukiskan perbedaan morfologis antara Homo Sapiens dengan

pendahulunya, Homo erectus. Rangka Homo Sapiens kurang kekar posturnya

dibandingkan dengan Homo Erectus. Hal ini mengidentifikasikan secara fisik

Homo Sapiens jauh lebih lemah dari pendahulunya tersebut. Berdasarkan bukti-

bukti penemuan, sejauh ini manusia modern awal di kepulauan Indonesia dan

Asia Tenggara paling tidak telah hadir sejak 45.000 tahun yang lalu. Dalam

perkembangannya, kehidupan manusia modern ini dapat dikelompokan dalam tiga

tahap, yaitu (1) kehidupan manusia modern awal yang kehadiranya hingga akhir

zaman es ( sekitar 12.000 tahun lalu), kemudian dilanjutkan oleh (2) kehidupan

manusia modern yang lebih belakangan, dan berdasarkan karakter fisik dikenal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

109

sebagai ras Austromelanesoid. (3) mulai sekitar 4000 tahun lalu muncul penghuni

baru di kepulauan Indonesia yang dikenal sebagai penutur bahasa Austronesia.

a. Manusia Wajak

Manusia Wajak (Homo Wajakensis) merupan satu-satunya temuan di

Indonesia yang untuk sementara dapat disejajarkan perkembanganya dengan

manusia modern awal dari akhir kala Pleistosen. Pada tahun 1889, manusia Wajak

ditemukan oleh B,D. Van Rietschoten di sebuah ceruk di lereng pegunungan

Karst di barat laut , dekat Tulung Agung jawa timur.

b. Manusia Liang Bua

Pengumuman tentang penemuan manusia Homofloresiensis tahun 2004

menggemparkan dunia ilmu pengetahuan. Sisa-sisa manusia ditemukan disebuah

gua Liang Bua oleh tim peneliti gabungan Indonesia dan Australia. Sebuah gua

permukiman prasejarah di Flores. Liang Bua bila diartikan secara harafiah

merupakan sebuah gua yang dingin. Sebuah gua yang sangat lebar dan tinggi

dengan permukaan tanah yang datar, merupakan tempat permukiman yang

nyaman bagi manusia pada masa praaksara. Hal itu bisa dilihat dari kondisi

lingkungan gua yang sangat indah. Liang Bua merupakan sebuah temuan manusia

modern awal dari akhir masa Pleistosen di Indonesia yang menakjubkan yang

diharapkan dapat menyibak asal usul manusia di kepulauan Indonesia. Manusia

Liang Bua di temukan oleh Peter Brown dan Mike J. Morwood pada bulan

september 2003 lalu. Temuan itu dianggap sebagai temuan spesies baru yang

kemudia diberi nama Florensiensis, sesuai dengan tempat ditemukannya beberapa

frakmen tulang manusia di Liang Bua. Manusia di Liang Bua memiliki ciri

tengkorak yang panjang dan rendah, berukuran kecil, dengan volume otak 380 cc.

Kapasitas karanial tersebut berada jauh di bawah Homo Erectus (1000cc),

manusia modern Homo sapiens (1.4000), dan bahkan berada dibawah volume

otak simpanse (450cc).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

110

Lampiran 2 : Gambar

Kehudupan manusia purba zaman praaksara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

111

Gambar dan fosil di Sangiran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

112

Penilaian Hasil Belajar

Penilaian dilakukan menggunakan penilaian otentik yang meliputi penilaian

sikap, pengetahuan dan keterampilan format penilaian sebagai berikut.

1. Penilaian Sikap

No Nama Sikap spiritual Sikap sosial Jumlah

skor Mensyukuri

1-4

Jujur

1-4

Kerjasama

1-4

Harga diri

1-4

1 Andi

2 Titus

3 Dora

4 Siti

5 Lalu

6 Dara

Nilai =Skor perolehan

Skor total x 100

Keterangan :

a. Sikap Spiritual

Indikator sikap spiritual mensyukuri

Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran

Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang

dianut

Saling menghormati dan toleransi

Memelihara hubungan baik dengan sesama teman sekelas.

Rubik pemberian skor:

4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut.

3 = jika peserta didik melakukan 3 (empat) kegiatan tersebut.

2 = jika peserta didik melakukan 2 (empat) kegiatan tersebut.

1 = jika peserta didik melakukan salah satu (empat) kegiatan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

113

b. Sikap Sosial

1) Sikap jujur

Indikator sikap sosial jujur

Tidak berbohong

Mengembalikan pada yang berhak bila menemukan sesuatu

Tidak menyontek, tidak plagiatrisme

Terus terang.

Rubik pemberian skor

4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut.

3 = jika peserta didik melakukan 3 (empat) kegiatan tersebut.

2 = jika peserta didik melakukan 2 (empat) kegiatan tersebut.

1 = jika peserta didik melakukan salah satu (empat) kegiatan tersebut.

2) Sikap kerjasama

Indikator sikap sosial kerja sama

Peduli kepada sesama

Saling membantu dalam hal kebaikan

Saling menghargai dan toleransi

Ramah dengan sesama

Rubik pemberian skor

4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut.

3 = jika peserta didik melakukan 3 (empat) kegiatan tersebut.

2 = jika peserta didik melakukan 2 (empat) kegiatan tersebut.

1 = jika peserta didik melakukan salah satu (empat) kegiatan tersebut.

3) Sikap harga diri

Indikator sikap sosial harga diri

Tidak suka dengan dominasi asing

Bersikap sopan untuk menegur bagi mereka yang mengejek

Cinta produk negeri sendiri

Menghargai dan menjaga karya-karya sekolah dan masyarakat sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

114

Rubik pemberian skor

4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut.

3 = jika peserta didik melakukan 3 (empat) kegiatan tersebut.

2 = jika peserta didik melakukan 2 (empat) kegiatan tersebut.

1 = jika peserta didik melakukan salah satu (empat) kegiatan tersebut.

c. Skor rentang antara 1-4

1 = Kurang

2 = Cukup

3 = Baik

4 = Amat Baik

2. Penilaian keterampilan

Penilaian untuk kegiatan film atau gambar pelayaran, petualangan dan

penjelajahan samudra oleh bangsa-bangsa barat yang akhirnya sampai di

indonesia.

No Nama Relevansi

1-4

Kelengkapan

1-4

Kebahasaan

1-4

Jumlah

skor

1 Andi

2 Titus

3 Dora

4 Siti

5 Lalu

6 Dara

Nilai =Skor perolehan

Skor total x 100

Keterangan :

a. Kegiatan mengamati dalam hal ini dipahami sebagai cara peserta didik

mengumpulkan informasi faktual dengan memanfaatkan indera penglihat,

pembau, pendengar, pengecap dan peraba. Maka secara keseluruhan yang

dinilai adalah hasil pengamatan (berupa informasi) bukan cara mengamati.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

115

b. Relevansi, kelengkapan dan kebahasaan diperlakukan sebagai indikator

penilaian kegiatan mengamati.

Relevansi merujuk pada ketepatan atau keterhubungan fakta yang

diamati dengan informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan

kompetensi dasar/tujuan pembelajaran.

Kelengkapan dalam arti semangkin banyak komponen fakta yang

terliput atau semakin sedikit sisa fakta yang tertinggal.

Kebahasaan menunjukan bagaimana peserta didik mendeskripsikan

fakta-fakta yang dikumpulkan dalam bahasa tulis yang efektif.

c. Skor rentang antara 1-4

1 = Kurang

2 = Cukup

3 = Baik

4 = Amat baik

3. Penilaian kegiatan diskusi kelompok

No Nama Mengkomunikasikan

1-4

Mendengarkan

1-4

Berargumentasi

1-4

Berkontribusi

1-4

Jumlah

skor

1 Andi

2 Titus

3 Dora

4 Siti

5 Lalu

6 Dara

Nilai =Skor perolehan

Skor total x 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

116

Keterangan :

a. Keterampilan mengkomunikasikan adalah kemampuan peserta didik untuk

mengungkapkan atau menyampaikan ide atau gagasan dengan bahasa lisan

yang efektif.

b. Keterampilan mendengarkan dipahami sebagai kemampuan peserta didik

untuk tidak menyela, memotong, atau menginterupsi pembicaraan seseorang

ketika sedang mengungkapkan gagasannya.

c. Kemampuan berargumentasi menunjukan kemampuan peserta didik dalam

mengemukakan argumentasi logis ketika ada pihak yang bertanya atau

mempertanyakan gagasannya.

d. Kemampuan berkontribusi dimaksudkan sebagai kemampuan peserta didik

memberikan gagasan-gagasan yang mendukung atau mengarah pada

kesimpulan termasuk di dalam menghargai perbedaan pendapat.

e. Skor rentang antara 1-4

1 = Kurang

2 = Cukup

3 = Baik

4 = Amat Baik

4. Penilaian presentasi

No Nama Menelaskan

1-4

Memvisualkan

1-4

Merespon

1-4

Jumlah

skor

1 Andi

2 Titus

3 Dora

4 Siti

5 Lalu

6 Dara

Nilai =Skor perolehan

Skor total x 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

117

Keterangan :

a. Keterampilan menjelaskan adalah kemampuan menyampaikan hasil

observasi dan diskusi secara meyakinkan

b. Keterampilan memvisualisasikan berkaitan dengan kemampuan peserta

didik untuk membuat atau mengemas informasi sekreatif mungkin

c. Keterampilan merespon adalah kemampuan peserta didik menyampaikan

tanggapan atas pertanyaan.

d. Skor rentang antara 1-4

1 = Kurang

2 = Cukup

3 = Baik

4 = Amat baik

5. Penilaian pengetahuan

a. Jelaskan keadaan Eropa Barat setelah Konstantinopel jatuh ke tangan

Turki Usmani? Mengapa Lisabon pada abad ke-16 cepat menjadi pusat

pedagangan di Eropa?

b. Jelaskan tujuan Portugal datang ke Indonesia! bagaimana penilaianmu

tentang pasangan Patok Padrao?

c. Jelaskan posisi Maluku dalam konteks perdagangan Internasional pada

sekitar abad ke-16!

d. Disebut bahwa Magellan atau Magelhaens sebagai tokoh yang pertama

kali mengelilingi dunia, betulkah demikian lakukan telaah secara kritis!

e. Mengapa Del Cano setelah sampai di Maluku segera memenuhi kapal-

kapalnya dengan rempah-rempah kemudian segera bertolak ke Eropa?

f. Negeri kita negeri yang kaya raya dan indah permai Tuhan telah

berkenan melimpahkan rahmat-Nya kepada masyarakat Indonesia. Tetapi

negara yang berabad-abad sebagai daerah yang berdaulat itu

dikendalikan bahkan dijajah orang asing. Bagaimana sikap dan upaya

kamu agar peristiwa tersebut tidak terulang!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

118

g. Apa yang dimaksud konsep perubahan dan keberlanjutan dalam sejarah?

Jelaskan bukti empirik prinsip perubahan dan keberlanjutan dalam

sejarah penjajahan Belanda di Indonesia, adakah unsur-unsur yang

sampai sekarang masih kita rasakan?

Pedoman penilaian

No soal Skor

1 15

2 10

3 10

4 20

5 10

6 15

7 20

Nilai =Skor perolehan

Skor total x 100

6. Penilaian sikap pada saat diskusi

No Nama

Siswa

Aspek Pengamatan Jumlah

skor

Nilai

Kerjasama Komunikatif Toleransi Keaktifan

1

2

3

4

5

Nilai =Skor perolehan

Skor total x 100

Keterangan skor penilaian diskusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: SKRIPSI - repository.usd.ac.id · data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriprif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

119

Masing-masing kolom diisi dengan kriteria :

1 = Kurang

2 = Cukup

3 = Baik

4 = Amat baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI