52
i PERBANDINGAN KUAT LEKAT TULANGAN LIMBAH BETON BERTULANG TERHADAP TULANGAN BARU Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh RIZAL BAKHTIAR 5101411060 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

i

PERBANDINGAN KUAT LEKAT TULANGAN LIMBAH BETON

BERTULANG TERHADAP TULANGAN BARU

Skripsi

disajikan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

RIZAL BAKHTIAR

5101411060

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

Page 2: Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

ii

Page 3: Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

iii

Page 4: Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

iv

Page 5: Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

v

MOTTO

� Masa lalu bukan untuk dikenang, tetapi untuk pembelajaran kedepannya

� Semangat dan motivasi sebenarnya ada pada dirimu

PERSEMBAHAN

� Kepada kedua orang tua, Ibu (Kustiyati) dan Bapak (Sudir) serta kedua

orang kakak yang tiada henti memberikan do’a, kekuatan, dorongan serta

motivasi.

� Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, Jurusan Teknik Sipil, UNNES

sebagai naunganku dalam belajar.

� Untuk seluruh teman-teman seperjuangan PTB angkatan 2011 yang telah

memberikan bantuan dan dukungan..

� Untuk saudara-saudara kost SARDJIEM yang telah memberikan support,

dukungan, membantu, menghibur, dan lain-lain.

Page 6: Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

vi

ABSTRAK

Bakhtiar, Rizal. 2017. Perbandingan Kuat Lekat Tulangan Limbah Beton Bertulang Terhadap Tulangan Baru dengan panjang penjangkaran 20 cm. Dosen Pembimbing: Drs. Harijadi Gunawan B W, M.Pd., dan Drs. Henry

Apriyatno, M.T.. Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan.

Baja tulangan merupakan baja yang digunakan untuk konstruksi beton atau yang lebih dikenal adalah beton bertulang. Kuat lekat adalah kemampuan baja tulangan dan beton yang menyelimuti dalam menahan gaya-gaya dari luar. Tegangan lekat memegang peranan penting. Dalam mencegah beton tergelincir (slip), sehingga terjadi perubahan atau transformasi energi antara batang-batang tulangan dengan beton.. Dalam praktek, tulangan yang ditambahkan pada beton ada yang menggunakan baja bekas, yang belum diketahui perilaku lekat dari baja dan beton. Oleh karenanya diperlukan penelitian untuk membandingkan kekuatan lekat antara baja baru dan baja bekas pada beton bertulang sehingga diketahui sejauh mana perbedaan lekatan antara kedua jenis tulangan. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: Berapakah selisih kekuatan lekat antara baja tulangan bekas dengan baja tulangan baru.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimental laboratorium, yaitu suatu pengujian yang dilakukan di laboratorium untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.benda uji yang dibuat adalah benda uji beton berbentuk silinder sebanyak 14 benda uji, dibagi menjadi 3 benda uji untuk uji kuat tekan, 3 benda uji untuk kuat tarik belah, dan masing masing 4 benda uji untuk uji kuat lekat dengan panjang penjangakaran 20 cm

Setelah dilakukan penelitian maka didapatkan hasil kuat tekan beton sebesar 204,30 kg/cm², 201,75 kg/cm² dan 210,12 kg/cm². Kuat tarik belah mendapat hasil 18,85 kg/cm², 17,25 kg/cm² dan 20,28 kg/cm². Tulangan bekas mencapai tegangan sebesar 42,201 Kg/cm² dan tulangan baru mencapai tegangan sebesar 34,883 Kg/cm². Jadi selisih antara tegangan lekat baja tulangan baru dengan baja tulangan bekas adalah 20,97%.

Oleh karena itu diperlukan penelitian serupa dengan variasi berbeda agar mendapatkan hasil yang diinginkan. Misalnya dengan kuat tekan beton yang berbeda-beda atau dengan diameter tulangan yang berbeda.

Page 7: Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dan

mengharapkan ridho yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul Perbandingan Kuat Lekat Tulangan Limbah

Beton Bertulang Terhadap Tulangan Baru. Shalawat dan salam disampaikan

kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW, mudah-mudahan kita semua

mendapatkan safaat-Nya di yaumil akhir nanti, Amin.

Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh

karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaiakan ucapan terimakasih

kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang

2. Dr. Nur Qudus, M.T., Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.

3. Dra. Sri Handayani, M.Pd., Ketua Jurusan dan Ketua Program Studi

Pendidikan Teknik Bangunan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas

Negeri Semarang.

4. Drs. Harijadi Gunawan B W, M.Pd., Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan serta pengarahan selama pembuatan skripsi.

5. Drs. Henry Apriyatno., M.T., Dosen Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan serta pengarahan selama pembuatan skripsi.

6. Berbagai pihak yang telah memberi bantuan untuk skripsi ini yang tidak

dapat disebutkan satu persatu.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk pelaksanaan

perkuliahan di Universitas Negeri Semarang.

Semarang,

Penulis

Page 8: Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

viii

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL/COVER ........................................................................................................ i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................ iii

PERNYATAAN KEASLIAN .......................................................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................................... v

ABSTRAK ................................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR .................................................................................................. vii

DAFTAR ISI .............................................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................................ xii

DAFTAR GRAFIK ..................................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... xiv

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 2

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 3

1.4.1 Manfaat Praktis .................................................................................. 3

1.4.2 Manfaat Teoritis ................................................................................. 3

1.3 Batasan Masalah ........................................................................................ 3

Page 9: Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

ix

BAB II. LANDASAN TEORI ........................................................................................ 4

2.1 Beton .......................................................................................................... 4

2.1.1 Definisi Beton .................................................................................... 4

2.2 Baja Tulangan ............................................................................................. 9

2.2.1 Pengertian Baja Tulangan .................................................................. 9

2.2.2 Baja ..................................................................................................... 9

2.2.3 Jenis Baja Tulangan .......................................................................... 10

2.3 Mix Design ............................................................................................... 11

2.3.1 Tahapan Perancangan Mix Design Beton......................................... 11

2.4 Benda Uji (Beton) .................................................................................... 19

2.4.1 Benda Uji ......................................................................................... 19

2.4.2 Perawatan Benda Uji ....................................................................... 19

2.5 Curing (Perawatan Beton) ...................................................................... 21

2.6 Pengujian Beton ...................................................................................... 22

2.6.1 Kuat Tekan Beton ............................................................................ 22

2.6.2 Kuat Tarik Beton .............................................................................. 25

2.6.3 Kuat Lekat ........................................................................................ 26

2.7 Kerangka Berpikir .................................................................................... 22

BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................................... 30

3.1 Jenis Penelitian ........................................................................................ 30

3.2 Tempat Penelitian ................................................................................... 30

Page 10: Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

x

3.3 Objek Penelitian ...................................................................................... 30

3.4 Alat dan Bahan ......................................................................................... 31

3.4.1 Alat ................................................................................................... 31

3.4.2 Bahan ............................................................................................... 32

3.5 Fokus Penelitian ...................................................................................... 32

3.6 Tahap Penelitian ..................................................................................... 32

3.6.1 Tahapan Persiapan .......................................................................... 32

3.6.2 Tahap Pengujian Bahan ................................................................... 32

3.7 Proses Pembuatan Benda Uji Silinder Beton .......................................... 39

3.8 Pengujian Benda Uji ................................................................................ 42

3.8.1 Pengujian Kuat Lekat ....................................................................... 42

3.8.2 Pengujian Kuat Tekan ...................................................................... 43

3.8.3 Pengujian Kuat Tarik ........................................................................ 44

3.9 Pencatatan Data Hasil Pengujian ............................................................ 44

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................... 45

4.1 Hasil Pemeriksaan Bahan Beton ............................................................. 45

4.1.1 Air .................................................................................................... 45

4.1.2 Agregat Halus (Pasir) ....................................................................... 45

4.1.3 Agregat Kasar (Kerikil) ..................................................................... 47

4.1.4 Mix Design ....................................................................................... 47

4.2 Kuat Lekat ............................................................................................... 48

4.3 Kuat Tekan .............................................................................................. 53

Page 11: Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

xi

4.4 Kuat Tarik Belah ...................................................................................... 55

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN ............................................................................ 58

5.1 Simpulan ................................................................................................. 58

5.2 Saran ....................................................................................................... 59

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 60

Page 12: Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Hubungan Faktor Air Semen dan Kuat Tekan ................................................ 14

2.2. Panjang Penyaluran Baja Tulangan ............................................................... 28

3.1. Beton dengan Tulangan Baru ........................................................................ 41

3.2. Beton dengan Tulangan Bekas ...................................................................... 41

3.3. Panjang Penjangkaran Tulangan ................................................................... 41

4.1. Analisa Gradasi Pasir ..................................................................................... 46

4.2. Pengujian Uji Lekat ........................................................................................ 48

4.3. Pembacaan Dial Gauge ................................................................................. 48

Page 13: Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. Komposisi Limit Semen Portland ................................................................... 5

2.2. Gradasi Agregat Halus ..................................................................................... 7

2.3. Standar Batang Baja Tulangan ASTM .......................................................... 10

2.4. Dimensi Tulangan Polos ................................................................................ 11

2.5. Perkiraan Kuat Tekan Beton dengan fas 0,5 ................................................. 15

2.6. Persyaratan Fas Minimum Untuk Pembetonan ............................................. 15

2.7. Nilai Slump yang direkomendasikan Untuk Berbagai Konstruksi ................ 16

2.8. Rasio Kuat Tekan Silinder-Kubus ................................................................ 22

2.9. Perbandingan Kuat Tekan antara Silinder dan Kubus .................................. 23

4.1. Proporsi Campuran adukan beton Per 1 m³ .................................................. 47

4.2. Proporsi Campuran Beton Untuk Penelitian ................................................. 48

4.3. Konversi Kuat Tekan Beton Umur 21 Hari .................................................. 53

4.4. Kuat Tekan Beton ......................................................................................... 54

4.5. Kuat Tekan Beton Rata Rata ......................................................................... 55

4.6. Kuat Tarik Belah Beton ................................................................................ 56

4.7. Kuat Tarik Belah Rata Rata .......................................................................... 56

Page 14: Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

xiv

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

4.1. Grafik Tegangan Regangan Rata Rata A ........................................................ 49

4.2. Grafik Perbandingan Beban Tulangan Baru dan Teori .................................. 50

4.3. Grafik Tegangan Regagan Rata Rata B .......................................................... 51

4.4. Grafik Perbandingan Beban Tulangan Baru dan Teori ................................... 52

4.5. Grafik Perbandingan Tulangan Baru Bekas dan Teori ................................... 52

4.6. Grafik Kuat Tekan Beton ............................................................................... 55

Page 15: Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Tabel Berat Jenis Agregat Halus ................................................................ 60

2. Tabel Gradasi Agregat Halus ..................................................................... 61

3. Tabel Kadar Lumpur Agregat Halus ........................................................... 62

4. Tabel Berat Jenis Kerikil ............................................................................ 63

5. Tabel Gradasi Krikil .................................................................................... 64

6. Tabel Kadar Lumpur Kerikil ....................................................................... 65

7. Tabel Mix Design ....................................................................................... 66

8. Dokumentasi Praktek ................................................................................ 69

9. Usul topik ................................................................................................... 71

10. Surat Penetapan Dosen Pembimbing Skripsi ........................................... 72

11. Surat Tugas Pembimbing Skripsi ............................................................. 73

12. Daftar Hadir dan Berita acara Seminar Proposal Skripsi ......................... 74

13. Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat

Laboratorium.......................................................................................... 76

Page 16: Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Beton merupakan material buatan yang sejak dahulu telah

digunakan dalam bidang rekayasa sipil baik sebagai struktural maupun non

struktural. Sebagai material struktur, material beton kuat terhadap tekan

tetapi lemah terhadap tarik, sehingga pada umumnya bagian-bagian struktur

beton yang mengalami tarik diperkuat dengan material baja tulangan yang

membentuk satu kesatuan material yang sering disebut beton bertulang.

Kerjasama antara beton dengan tulangan merupakan kebutuhan yang

mendasar/mutlak, sehingga saat terbebani tidak terjadi pergeseran secara

relatif terhadap tulangan.

Sebuah baja tulangan yang tertanam dengan baik dalam beton yang

mengeras akan merekat sedemikian rupa sehingga diperlukan gaya yang

kuat untuk menariknya keluar.

Pada konstruksi beton bertulang, kerjasama antara beton dengan

tulangan merupakan kebutuhan yang mendasar, sehingga saat beton

terbebani tidak terjadi pergeseran terhadap tulangan.

Tegangan lekat memegang peranan penting dalam menyanggah

penghambat gelincir (slip), sehingga terjadi perubahan atau transformasi

energy antara batang tulangan dengan beton. Salah satu persyaratan dasar

dalam konstruksi beton bertulang adalah lekatan (bond strength) antara

tulangan dengan beton di sekelilingnya.Faktor yang mempengaruhi lekatan

Page 17: Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

2

antara beton dengan baja tulangan antara lain mutu beton (comperenssive

strength) dan permukaan tulangan.

Dalam praktek, tulangan yang ditambahkan pada beton ada yang

menggunakan baja bekas, yang belum diketahui perilaku lekat dari baja dan

beton. Oleh karenanya diperlukan penelitian untuk membandingkan

kekuatan lekat antara baja baru dan baja bekas pada beton bertulang

sehingga diketahui sejauh mana perbedaan lekatan antara kedua jenis

tulangan.

Dengan demikian diperlukan penelitian tentang pengujian lekat

pada beton,dengan judul penelitian “Perbandingan Kuat Lekat Tulangan

Limbah Beton Bertulang Terhadap Tulangan Baru”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat

dirumuskan masalah sebagai berikut:

Berapakah selisih kekuatan lekat antara baja tulangan bekas beton dan baja

tulangan baru?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka dapat

dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut:

Untuk mengetahui perbedaan kekuatan lekat antara baja tulangan bekas dan

baja tulangan yang baru.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Praktis

a. Memberikan alternatif materi bagi peneliti untuk dalam membuat

penelitian sejenis.

b. Menambah dan menyebarluaskan informasi tentang uji lekat baja

tulangan beton.

Page 18: Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

3

1.4.2 Manfaat Teoritis

a. Sebagai suatu karya ilmiah, hasil penelitian diharapkan dapat

memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada

khususnya, maupun masyarakat pada umumnya mengenai penggunaan

beton bertulang.

b. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai pedoman untuk kegiatan

penelitian yang sejenis.

1.5 Batasan Masalah

Batasan masalah digunakan peneliti untuk membatasi dan memfokuskan

penelitian. Peneliti membatasi masalah hanya pada:

1. Kuat lekat tulangan baja baru.

2. Kuat lekat tulangan baja bekas.

3. Panjang penyaluran tulangan sedalam 20 cm

Tahap pengujian beton:

1. Mix desain fc 20

2. Pengecoran beton yaitu 6 beton tanpa tulangan untuk uji geser dan

tekan, dan 8 beton ditanami besi sepanjang 20 cm untuk uji lekat.

3. Perawatan beton selama 21 hari.

4. Pengujian geser.

5. Pengujian tekan.

6. Pengujian kuat lekat beton.

1.6 Sistematika Skripsi

Secara garis besar penulisan dibagi menjadi tiga bagian yaitu: bagian awal,

isi dan bagian akhir.

a. Bagian awal

Page 19: Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

4

Bagian awal skripsi meliputi: judul, persetujuan pembimbing, halaman

pengesahan, pernyataan keaslian, motto dan persembahan, kata pengantar, daftar

isi, daftar gambar, daftar tabel, daftar grafik, daftar lampiran, dan abstrak.

b. Bagian isi

Isi skripsi disajikan dalam lima bab dengan beberapa sub bab pada tiap babnya.

1. BAB I : PENDAHULUAN

Berisi mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, batasan masalah, dan sistematika skripsi.

2. BAB II : LANDASAN TEORI

Mengemkakan tentang landasan teori yang mendukung dalam

pelaksanaan penelitian meliputi:

Beton, definisi beton, material pembentuk beton, agregat, air, baja,

definisi baja, baja tulangan, jenis baja tulangan, mix design, tahapan

perancangan mix design, benda uji, perawatan benda uji, pengujian

beton, kuat tekan beton, kuat tarik beton, kuat lekat beton, distribusi

tegangan lekat dan regangan pada pengujian lolos tarik, tegangan dan

regangan geser.

3. BAB III : METODE PENELITIAN

Jenis penelitian, tempat penelitian, objek penelitian, alat dan bahan,

fokus penelitian, tahapan penelitianproses pembuatan benda uji silinder

beton, pengujian benda uji, pencatatan hasil pengujian.

Page 20: Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

5

4. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Mencakup hasil pemeriksaan bahan beton, air, agregat halus, agregat

kasar, mix design, kuat lekat, kuat tekan beton, dan kuat tarik belah beton.

5. BAB V : PENUTUP

Berisikan kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran yang diberikan

berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan.

c. Bagian Akhir

Bagian akhir skripsi berisikan daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

Page 21: Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Beton

2.1.1 Definisi Beton

Jenis bahan yang sering digunakan dalam struktur adalah kayu,baja,dan

beton dengan tulang penguatan (termasuk prategang). Bahan yang ringan seperti

aluminium dan plastik juga dapat digunakan. Beton merupakan campuran dari

semen, agregat kasar, agrehat halus, dan air.

Beton bertulang adalah gabungan dari dua jenis bahan yaitu beton yang

memiliki kekuatan tekan tinggi dan baja tulangan yang memiliki kuat tarik yang

tinggi, sehingga beton bertulang mempunyai kuat tekan dan kuat tarik yang tinggi.

Agregat merupakan bagian terbanyak dalam pembentukan beton sedangkan

semen dan air akan membentuk pasta yang akan mengikat agregat. Tugas pasta

yaitu sebagai bahan perekat antara pasir dan kerikil dan mengisi lubang-lubang

diantaranya.

Semen Portland tergolong sebagai bahan pengikat hidrolis, yaitu bila

semen dicampur dengan air akan terjadi proses pengerasan. Proses pengerasan

memakan waktu yang cukup lama dengan kata lain mempunyai umur pengerasan

dari beton itu sendiri.

Page 22: Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

7

Sifat-sifat beton di pengaruhi oleh faktor-faktor berikut :

a. Kualitas semen, untuk konstruksi beton bertulang pada umumnya.

b. Digunakan jenis-jenis semen yang memenuhi syarat-syarat yang sudah

ditetapkan.

c. Perbandingan campuran semen Portland, bahan tambahan (aditif) dan

air.

d. Cara mencampur komponen.

e. Agregat kasar (kerikil atau batu pecah).

f. Ketelitian pekerjaan perawatan.

g. Umur beton, dan

h. Suhu udara waktu mencampur dan waktu proses pengerasan beton.

2.1.2 Material Pembentuk Beton

1. Semen

Semen merupakan bahan hidrolis yang dapat bereaksi dengan air, sehingga

membentuk material yang padat. Secara umum, komposisi kimia semen

Portland adalah seperti yang diperlihatkan pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Komposisi limit semen Portland

Oksida Komposisi (%

berat)

CaO (kapur)

SiO2 (Silika)

Al2O3 (Alumina)

Fe2O3 (Besi)

60 – 67

17 – 25

3 – 8

0,5 – 6

Page 23: Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

8

MgO (Magnesia)

Alkalis

SO3 (Sulfur)

0,1 – 5,5

0,2 – 1,3

1 – 3

2. Agregat

Penjelasan didalam SNI-15-1991-03, agregat didefinisikan sebagai material

granular, misalnya pasir, kerikil dan batu pecah yang dipakai bersama-sama

dengan satu media pengikat untuk membentuk beton semen hidrolik atau

adukan. Dalam struktur beton biasanya agregat biasa menempati kurang lebih

70 % – 75 % dari volume beton yang telah mengeras.

Pada umumnya, semakin padat agregat-agregat tersebut tersusun, semakin

kuat pula beton yang dihasilkannya, daya tahannya terhadap cuaca dan nilai

ekonomis dari beton. Gradasi dari ukuran-ukuran partikel dalam agregat

mempunyai peranan yang sangat penting untuk menghasilkan susunan beton

yang padat.

Faktor penting yang lainnya ialah bahwa permukaan agregat haruslah bebas

dari kotoran seperti tanah liat, lumpur dan zat organik yang akan memperoleh

ikatannya dengan adukan semen dan juga tidak boleh terjadi reaksi kimia yang

tidak diinginkan diantara material tersebut dengan semen.

Agregat yang digunakan untuk beton harus memenuhi persyaratan sebagai

berikut:

Page 24: Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

9

1) Ketentuan dan persyaratan dari SII 0052-80 “Mutu dan Cara Uji Agregat

Beton”. Bila tidak tercangkup dalam SII 0052-80 maka agregat harus

memenuhi ASTM C33 “Specification for Structural Concrete Agregates”.

2) Ketentuan dari ASTM C330 “Specification for Light Weight Agregates for

Structural Concrete” , untuk agregat dan struktur beton.

Tabel 2.2 Gradasi agregat halus

Sieve (Specification E 11)

Percent Passing

9.5-mm (3⁄8-in.)

100

4.75-mm (No. 4)

95 to 100

2.36-mm (No. 8)

80 to 100

1.18-mm (No. 16)

50 to 85

600-μm (No. 30)

25 to 60

300-μm (No. 50)

5 to 30

150-μm (No. 100)

0 to 10

Page 25: Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

10

Berdasarkan ukurannya, agregat dapat dibedakan menjadi :

a. Agregat halus, diameter 0 – 5 mm disebut pasir, yang dibedakan

i. Pasir halus : Ø 0 – 1 mm

ii. Pasir kasar :Ø 1 – 5 mm

Pasir yang digunakan dalanm peneliian ini adalah jenis pasir

Muntilan,pasir hitam muntilan erupakan pasir yang sangat ideal bagi

mereka yang melaksanakan pembuatan bangunan yang kuat dan

kokoh.pasir ini mempunyai corak warna yang gelap (Hitam) sudah

membedakan ciri pasir tersebut dengan pasir lain pada umumnya.

Karakteristik pasir Muntilan agak sedikit kasar,namun pasir ini

memberikan kekuatan yang tinggi dalam suatu proyek pembangunan.

Page 26: Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

11

b.Agregat kasar, diameter ≥ 5 mm, biasanya berukuran antara 5 – 40

mm yang disebut kerikil.

3. Air

Air yang dimaksud disini adalah air yang digunakan sebagai campuran

bahan bangunan, harus berupa air bersih dan tidak mengandung bahan-bahan

yang dapat menurunkan kualitas beton.

Menurut PBI SNI, persyaratan dari air yang digunakan sebagai campuran

bahan bangunan adalah sebagai berikut :

1). Air untuk pembuatan dan perawatan beton tidak boleh mengandung

minyak, asam alkali, garam-garam, bahan-bahan organik atau bahan lain

yang dapat merusak daripada beton.

2). Apabila dipandang perlu maka contoh air dapat dibawa ke Laboratorium

Penyelidikan Bahan untuk mendapatkan pengujian sebagaimana yang

dipersyaratkan.

3). Jumlah air yang digunakan adukan beton dapat ditentukan dengan

ukuran berat dan harus dilakukan setepat-tepatnya.

Air yang digunakan untuk proses pembuatan beton yang paling baik adalah

air bersih yang memenuhi persyaratan air minum. Air yang digunakan dalam

proses pembuatan beton jika terlalu sedikit maka akan menyebabkan beton akan

sulit untuk dikerjakan, tetapi jika kadar air yang digunakan terlalu banyak maka

kekuatan beton akan berkurang dan terjadi penyusutan setelah beton mengeras.

Page 27: Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

12

Untuk memperoleh kepadatan beton dengan rasio air semen yang rendah

sebaiknya menggunakan alat penggetar adukan (vibrator). Menjaga

kelembaban dan panas agar dapat konstan sewaktu proses hidrasi berlangsung,

misalnya dengan menutupi permukaan dengan karung basah.

2.2 Baja Tulangan

2.2.1 Baja

Baja merupakan logam paduan,logam besi sebagai unsur dasar dengan

beberapa elemen lainnya, termasuk karbon.Kandungan karbon yang berada dalam

baja antara 0,2 % hingga 2,1 % yang beratnya sesuan dengan gradenya. Elemen

yang terkandung dalam baja antara lain : karbon, mangan, fosfor, silikon, dan

sulfur. Karbon berfungsi sebagai pengeras dengan mencegah dislokasi.

2.2.2 Baja Tulangan

Baja tulangan merupakan baja yang digunakan untuk konstruksi beton atau

yang lebih dikenal adalah beton bertulang. Tulangan menyediakan gaya tarik yang

tidak dimiliki beton. Secara umum baja tulangan memiliki dua bentuk, yaitu besi

polos dan besi ulir. Besi polos adalah besi yang memiliki penampang bundar

dengan permukaan licin, sedangkan besi ulir adalah besi dengan permukaan sirip

melintang.

� Baja Tulangan Baru

Tulangan baru merupakan baja tulangan yang belum pernah dipakai

sama sekali,dengan logo SNI dengan berbagai macam ukuran, yang

penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan

Page 28: Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

13

� Baja Tulangan Bekas

Tulangan bekas merupakan tulangan yang diperoleh dari bekas suatu

bangunan yang sudah tidak terpakai.

Tabel 2.3 Standar batang baja tulangan ASTM

Nomor

Batang

Diameter nominal Luas nominal

Berat

nominal

( inch ) ( mm ) ( inch2 ) ( mm2 ) ( kg/m )

# 3 0,375 9,500 0,110 71,000 0,559

# 4 0,500 12,700 0,200 129,000 0,994

# 5 0,625 15,900 0,310 200,000 1,552

# 6 0,750 19,100 0,440 284,000 2,235

# 7 0,875 22,200 0,600 387,000 3,041

# 8 1,000 25,400 0,790 510,000 3,973

# 9 1,128 28,700 1,000 645,000 5,059

# 10 1,270 32,300 1,270 819,000 6,403

# 11 1,410 35,800 1,560 1006,000 7,906

# 14 1,693 43,000 2,250 1452,000 11,380

# 18 2,257 57,300 4,000 2581,000 20,240

Page 29: Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

14

2.2.3 Jenis Baja Tulangan

a. Tulangan Polos (Plain)

Baja tulangan ini tersedia dalam beberapa macam diameter, tapi karena

ketentuan SNI henya memperkenalkan pemakaiannya untuk sengkang dan

tulang spiral, pemakaiannya terbatas. Saat ini tulangan polos yang mudah

dijumpai adalah hingga diameter 16mm,dengan panjang standar 12 meter.

Tabel 2.4 Dimensi Efektif Tulangan Polos

Diameter

(mm)

Berat

(kg/m)

Kliling

(cm)

Luas Penampang

(cm²)

6 0,222 1,88 0,283

8 0,395 2,51 0,503

10 0,617 3,14 0,785

12 0,888 3,77 1,13

16 1,58 5,02 2,01

Untuk melindungi tulangan terhadap bahaya kebakaran dan korosi

disebelah tulangan harus diberi tebal minimum beton.

Tebal selimut beton bervariasi tergantung pada tipe konstruksi dan kondisi

lingkungan.tebal selimut beton tidak langsung berhubungan dengan cuaca

luar atau tanah. Jika beton tersebut berhubungan langsung dengan tanah,

tebal selimut beton minimum adalah 40-50 mm, tergantung dari diameter

tulangannyaa,tetapi jika dicor langsung ditanah tanpa adanya lapisan dasar

atau lantai kerja,tebal selimut beton minimum 70 mm.

2.3 Mix Design

Mix design adalah Proses memilih bahan-bahan pembetonan yang tepat dan

memutuskan jumlah/kuantitas ketergantungan dari bahan-bahan tersebut dengan

mempertimbangkan syarat mutu beton, kekuatan (strength), ketahanan (durability)

dan kemudahan pengerjaan (workability) serta nilai ekonomisnya (Anonim, 1991)

Page 30: Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

15

2.3.1. Tahapan Perancangan Mix Design Beton

Tahapan perancangan mix design beton (Tjokrodimulyo) adalah sebagai

berikut :

1. Penetapan kuat tekan beton yang disyaratkan (f’c) pada umur tertentu.

2. Penetapan semen Portland

Penetapan semen sesuai penggunaan beton

3. Penetapan agregat

Jenis agregat halus dan agregat kasar ditetapkan, digunakan bahan

alami atau batu pecah.

4. Penetapan faktor air semen

Ada dua cara yaitu :

a) Berdasarkan jenis semen yang dipakai dan kuat tekan rata-

rata silinder beton yang direncanakan pada umur tertentu,

faktor air semen campuran adukan direncanakan pada umur 28

hari.Faktor air semen ditetapkan dengan Gambar.2.1

Page 31: Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

16

Kua

t tek

an s

ilind

er b

eton

(MPa

)

80

z Semen Tipe III

Semen Tipe I,II,V

60

50

40

30

91 hari

28 hari

20

7 hari

3 hari

10

0

0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1

Faktor air - semen

Gambar 2.1.Hubungan faktor air semen dan kuat tekan

Page 32: Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

17

Tabel 2.5 Perkiraan kuat tekan beton (MPa) dengan fas 0.5

Jenis semen Jenis agregat

kasar Umur (28 hari)

I, II, V Alami

Batu pecah

33 Mpa

37 Mpa

III Alami

Batu pecah

38 Mpa

44 Mpa

5. Penetapan faktor air semen maksimum

Penetapan nilai faktor air semen maksimum dengan Tabel 3.2 Tujuan

penetapan fas maksimum adalah agar beton yang diperoleh tidak cepat rusak.

Jika nilai fas ini lebih rendah dari langkah 6 maka fas maksimum ini yang digunakan

untuk perhitungan selanjutnya.

Tabel 2.6 Persyaratan Fas maksimum untuk pembetonan

Jenis Pembetonan Fas Maksimum

� Beton di dalam ruang bangunan :

1) Keadaan keliling non korosif

2) Keadaan keliling disebabkan

oleh kondensasi atau uap

korosi

0,60

0,52

� Beton di luar ruang bangunan :

1) Tidak terlindung dari hujan

dan terik matahari langsung

2) Terlindung dari hujan dan

terik matahari

0,55

0,60

� Beton yang masuk ke dalam tanah :

1) Mengalami keadaan basah

dan kering berganti ganti

2) Mendapat Pengaruh sulfat

dari alkali dan tanah

0,55

Page 33: Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

18

� Beton yang berhubungan

dengan air tawar / payau / laut 0,45 - 0,50

6. Penetapan nilai slump

Penetapan nilai slump dilakukan dengan memperhatikan pelaksanaan pembuatan,

pengangkutan, penuangan, pemadatan maupun jenis strukturnya.

Table 2.8 Nilai Slump yang direkomendasikan untuk Berbagai Type Konstruksi

Jenis Pekerjaan Slump (mm)

Maks. Min.

a. Dinding, plat pondasi dan pondasi telapak

bertulang 125 50

b. Pondasi telapak tidak bertulang, kaosin, dan

konstruksi di bawah tanah 90 25

c. Pelat, balok, kolom dan dinding 150 75

d. Pengerasan jalan 75 50

e. Beton massa (tebal) 75 25

7. Penetapan besar butir agregat maksimum

Ukuran agregat maksimum yang membatasi adalah :

a. Ukuran maksimum butir tidak boleh lebih besar dari ¾ kali jarak bersih antar

baja tulangan atau antara baja tulangan dan cetakan.

b. Ukuran agregat maksimum butir tidak boleh lebih besar dari 1/3 kali tebal plat.

c. Ukuran butir maksimum agregat tidak boleh lebih besar dari 1/5 kali jarak terkecil

antara bidang samping cetakan.

8. Penetapan jumlah air yang diperlukan per meter kubik beton

9. Perhitungan berat semen yang dibutuhkan

Page 34: Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

19

Berat semen per meter kubik betondihitung dengan membagi jumlah air dari langkah

11 dengan fas yang diperoleh dari langkah 7 dan 8.

10. Penyesuaian kebutuhan semen

Apabila kebutuhan yang diperoleh dari langkah 12 ternyata lebih sedikit dari kebutuhan

semen minimum langkah 13 maka kebutuhan semen harus dipakai yang minimum (yang

nilainya lebih besar).

11. Penyesuaian jumlah air

Jika jumlah semen ada perubahan akibat langkah 14 maka nilai fas berubah. Maka

dilakukan penyesuaian terhadap fas dengan cara membagi jumlah air dengan jumlah

semen minimum.

12. Penentuan daerah gradasi agregat halus

Dengan analisa gradasi dapat ditentukan golongan pasir yang digunakan.

13. Perbandingan agregat halus dan kasar

Nilai banding antara berat agregat halus dan agregat kasar diperlukan untuk memperoleh

gradasi campuran yang baik.Pada langkah ini dicari nilai banding antara berat agregat

halus dan berat agregat campuran.Penetapan dilakukan dengan memperhatikan besar

butir maksimum agregat kasar, nilai slump, faktor air-semen, dan daerah gradasi agregat

halus.

14. Penentuan berat jenis agregat campuran

Berat jenis agregat campuran dihitung dengan rumus : Bj camp = 0.01P (Bj agr halus)

+0.01K (Bj agr kasar) P = prosentase agregat halus terhadap campuran

K = prosentase agregat kasar terhadap agregat campuran

Page 35: Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

20

Berat jenis agregat halus dan agregat kasar diperoleh dari hasil pemeriksaan laboratorium,

namun jika tidak ada dapat diambil 2.6 untuk agregat alami dan 2.7 untuk batu pecah.

15. Berat jenis beton

Dengan data berat jenis campuran dair langkah 18 dan kebutuhan air setiap meter kubik

beton maka dapat diperkirakan berat jenis betonnya

16. Kebutuhan agregat campuran dihitung dengan cara mengurangi berat beton per

meter kubik dengan kebutuhan air dan semen.

17. Kebutuhan agregat halus Dihitung dengan cara mengkalikan kebutuhan agregat

campuran dengan prosentase berat agregat halusnya.

18. Berat agregat kasar.Dihitung dengan cara mengurangi kebutuhan agregat campuran dengan

kebutuhan agregat halus.

2.4 Benda Uji (Beton)

Menurut SNI 03-4810-1998

2.4.1. Benda Uji

Benda uji harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :

Page 36: Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

21

1. Untuk uji kuat tekan benda uji berupa silinder yang dicetak dalam posisi tegak :

1) Ukuran standar 150 mm x 300 mm atau 152 mm x 305 mm bila ukuran maksimum

agregat kadar tidak melebihi 50 mm.

2) Untuk agregat kasar yang lebih besar dari 50 mm bila disyaratkan spesifikasi

peoyek, diameter benda uji harus tiga kali ukuran maksimum agregat kasar;

2. Untuk uji kuat lentur, benda uji berbentuk balok :

(1) Ukuran benda uji, lebar 150 mm, tinggi 150 mm dan panjang minimal (3x150)

mm + 50 mm bila ukuran maksimum agregat kasar tidak melebihi 50 mm.

(2) Untuk agregat kasar yang lebih besar dari 50 mm, bila disyaratkan spesifikasi

proyek, lebar dan tinggi benda uji tiga kali ukuran maksimum agregat kasar dan

panjang minimal benda uji tiga kali lebar benda uji + 50 mm.

2.4.2. Perawatan Benda Uji

Perawatan benda uji harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :

1) Penutupan setelah penyelesaian, yaitu benda uji ditutup dengan bahan yang tidak mudah

menyerap air, tidak reaktif dan dapat menjaga kelembaban sampai saat benda uji

dilepas dari cetakan;

2) Perawatan untuk pemeriksaan proporsi campuran untuk kekuatanatau sebagai dasar

untuk penerimaan atau pengendalian mutu.

(1) Perawatan awal sesudah pencetakan :

Page 37: Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

22

a) Benda uji harus disimpan dalam suhu antara 16 sampai 27ºC dan dalam

lingkungan yang lembab selama 48 jam, harus terlindungi dari sinar matahari

langsung atau alat yang memancarkan panas.

b) Benda uji dilepas dari cetakan dan diberi perawatan standar.

c) Jika benda uji tidak akan diangkut selama 48 jam, cetakan harus dilepas dalam

waktu 24 jam ±8 jam dan diberi perawatan standar sampai tiba waktu

pengangkutan.

(2) Perawatan standar sebagai berikut :

a) Benda uji silinder :

(a) Dalam waktu 30 menit sesudah dilepas daricetakan, harus disimpan

dalam keadaan lembab pada suhu 23ºC ±1,7ºC;

(b) Tidak lebih dari 3 jam sebelum pengujian pada suhu antara 20ºC sampai

30ºC;

(c) Benda uji tidak boleh terkena tetesan atau aliran air.

(d) Penyimpangan dalam keadaan basah, yaitu dengan perendaman dalam

air kapur jenuh atau dengan ditutupi kain basah;

b) Benda uji balok harus dirawat sama seperti benda uji silinder kecuali

sekurang-kurangnya 20 jam sebelum pengujian, balok harus disimpan

dalam air kapur jenuh pada suhu 23ºC ±1,7ºC.

3) Perawatan untuk menentukan saat pelepasan cetakan atau saat struktur boleh menerima

beban :

(1) Silinder disimpan pada atau sedekat mungkin dengan struktur yang dan suhu serta

kelembabannya harus sama.

Page 38: Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

23

(2) Balok uji dan struktur yang diwakilinya harus memperoleh perawatan yang sama.

a) Balok uji dilepas dari cetakan setelah 48 jam ±4 jam.

b) Balok uji harus disimpan dalam air kapur pada suhu 23ºC ±1,7ºC selama 24

jam ±4 jam sebelum pengujian.

2.5 Pengujian Beton

2.5.1 Kuat Tekan Beton

Kuat tekan merupakan salah satu kinerja utama beton.Kekuatan tekan adalah kemampuan

beton untuk menerima gaya tekan persatuan luas.Walaupun dalam dalam beton terdapat tegangan

Tarik yang kecil,diasumsikan bahwa semua tegangan tekan didukung olehbeton

tersebut.Penentuan kekuatan tekan dapat dilakukan dengan menggunakan alat uji tekan dan benda

uji berbentk silinder dengan prosedur uji ASTM C-39 atau kubus dengan prosedur BS-1881.

Kuat tekan relatif antra benda uji silinder dan kubus ditunjukan pada tabel 2.6 dan 2.7.

Tabel 2.8 Rasio Kuat Tekan Silinder-Kubus Kuat

Tekan(Mpa) 7.00 15.20 20.00 24.00 26.20 34.50 36.50 40.70 44.10 50.30

Kuat Rasio

Kubus/Silinder 0.76 0.77 0.81 0.87 0.91 0.94 0.87 0.92 0.91 0.96

Page 39: Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

24

Tabel 2.9 Perbandingan Kuat Tekan antara Silinder dan Kubus

Kuat

Tekan(Mpa) 2 4 6 8 10 12 16 20 25 30 35 40 45

50

Kuat Rasio

Kubus/Silinder? 2.5 5 7.5 10 12.5 15 20 25 30 35 40 45 50

55

Sifat pada beton yang menonjol adalah kuat tekannya,maka dari itu dalam pembuatan beton

sifat ini ditargetkan. Dalam teori teknologi beton,kekuatan beton yang dihasilkan dipengaruhi oleh

:

1) Rasio semen terhadap pasir.

2) Rasio semen terhadap agregat

3) Grading, tekstur permukaan, bentuk, kekuatan dari agregat

4) Ukuran maksimum agregat.

Pemeriksaan kuat tekan beton dilakukan untuk mengetahui secara pasti akan kekuatan beton

apakah sesuai dengan yang direncanakan atau tidak.Pada mesin uji tekan benda diletakan dan

diberikan beban sampai benda runtuh,yaitu pada saat beban maksimum bekerja.

Kuat tekan beton dapat dihitung dengan rumus :

fc’= P/A

Dimana :

P = gaya maksimum dari mesin tekan, (N)

A = luas penampang yang diberi tekanan, (mm²)

Page 40: Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

25

Dalam perencanaan komponen struktur beton bertulang, beton diasumsikan hanya menerima

beban tekan saja. Dengan demikian,mutu beton selalu dikaitkan dengan kemampuannya memikul

beban tekan.

� Tegangan dan regangan Beton

Tegangan didefinisikan sebagai tahanan terhadap gaya-gaya luar. Intensitas gaya

yaitu gaya per satuan luas disebut tegangan dan diberi notasi huruf Yunani “σ” (sigma).

Gaya P yang bekerja tegak-lurus (normal) pada penampang melintang a-a ini secara

aktual merupakan resultan distribusi gaya-gaya yang bekerja pada penampang melintang

dengan arah normal. Tegangan menunjukkan kekuatan gaya yang menyebabkan

perubahan bentuk benda. Tegangan (stress) didefinisikan sebagai perbandingan antara

gaya yang bekerja pada benda dengan luas penampang benda. Secara matematis

dituliskan :

σ = dengan:

σ = tegangan (Mpa)

P = gaya (N)

A = luas penampang (m2)

� Modulus Elastisitas Beton

Tolak ukur yang umum dari sifat elastisitas suatu bahan adalah modulus

elastisitas, yang merupakan perbandingan dari tekanan yang diberikan dengan perubahan

bentuk per-satuan panjang, sebagai akibat dari tekanan yang diberikan itu. Berbeda

dengan baja, maka modulus elastisitas beton adalah berubah-ubah menurut kekuatan.

Page 41: Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

26

Modulus elastisitas juga tergantung pada umur beton, sifat-sifat dari agregat dan semen,

kecepatan pembebanan, jenis dan ukuran dari benda uji.

Bahan beton bersifat plastis elastis dimana akibat dari beban yang sangat kecil

sekalipun, disamping memperlihatkan kemampuan elastis bahan beton juga menunjukan

deformai permanen.Sehingga penerapannya menggunakan rumus – rumus empiris yang

menyertakan besaran berat disamping kuat betonnya. (Dipohusodo, Istimawan. 1999.)

Ec = w (0.43)√fc’

Dimana :

Wc : berat beton

fc’ : mutu beton (Mpa)

Ec : Modulud elastisitas (Mpa)

Rumus tersebut hanya berlaku untuk beton dengan berat berkisar antara 1500 – 2500 kg/m³.

Untuk beton dengan berat normal beton yang berkisar 2320 Kg/m³ dapat digunakan nilai :

Ec = 4700√fc’

2.5.2 Kuat Tarik Beton

Kuat tarik beton bervariasi antara 8% sampai 15% dari kuat tekannya. Alasan utama dari

kuat tarik yang kecil ini adalah kenyataan bahwa beton dipenuhi oleh retak-retak halus. Retak-

retak ini tidak berpengaruh besar bila beton menerirna beban tekan karena beban tekan

menyebabkan retak menutup sehingga memungkinkan terjadinya penyaluran tekanan. Jelas ini

tidak terjadi bila balok menerima beban tarik.

Meskipun biasanya diabaikan dalam perhitungan desain, kuat tarik tetap merupakan sifat

penting yang mempengaruhi ukuran beton dan seberapa besar retak yang terjadi. Selain itu, kuat

tarik dari batang beton diketahui selalu akan mengurangi jumlah lendutan. (Karena kuat tarik beton

Page 42: Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

27

tidak besar, hanya sedikit usaha yang dilakukan untuk menghitung modulus elastisitas tarik dari

beton. Namun, berdasarkan informasi yang terbatas ini, diperkirakan bahwa nilai modulus

elastisitas tarik beton sama dengan modulus elastisitas tekannya.)

Selanjutnya, anda mungkin ingin tahu mengapa beton tidak diasumsikan menahan tegangan

tarik yang terjadi pada suatu batang lentur dan baja yang menahannya. Alasannya adalah bahwa

beton akan mengalami retak pada regangan tarik yang begitu kecil sehingga tegangan-tegangan

rendah yang terdapat pada baja hingga saat itu akan membuat penggunaannya menjadi tidak

ekonomis.

Kuat tarik beton yang tepat sulit diukur. Suatu pendekatan yang umum dilakukan dengan

menggunakan modulus of rupture, ialah tegangan tarik lentur beton yang timbul pada pengujian

balok beton, sebagai pengukur kuat tarik sesuai teori elastisitas.Nilai pendekatan yang diperoleh

dari hasil pengujian berulang kali mencapai kekuatan 0,50 - 0,60√fc’.Pengujian dilakukan dengan

menggunakan benda uji silinder beton yang diletakan memanjang pada alat penguji, kemudian

diberikan beban merata arah tegak dari atas pada seluruh panjang silinder.Apabila kuat tarik

terlampaui, benda uji terbelah menjadi dua bagian. (Dipohusodo, Istimawan. 1999.)

Kuat Tarik beton dapat dihitung dengan rumus :

Fct = 2P/πLD

Dimana :

Fct = kuat Tarik belah ( Mpa )

P = beban uji maksimum ( N )

L = Panjang benda uji

D = diameter benda uji

Page 43: Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

28

2.5.3 Kuat lekat

Kuat lekat merupakan kombinasi kemampuan antara baja tulangan dan beton yang

menyelimutinya dalam menahan gaya-gaya yang dapat menyebabkan lepasnya lekatan antara

batang tulangan dan beton.

Gaya lekat terus meningkat seiring bertambahnya diameter tulangan, hal ini disebabkan

karena gaya lekat merupakan luas bidang singgung dikalikan dengan tegangan lekat

penjangkaran. Rumus tersebut menerangkan bahwa diameter yang lebih besar mempunyai luas

permukaan yang lebih besar juga, sehingga gaya yang dibutuhkan untuk menarik keluar

juga semakin besar.

Percobaan pull-out dapat memberikan perbedaan yang baik antara efisien lekatan

berbagai jenis permukaan tulangan dan panjang penanamannya (embedment length), akan

tetapi hasilnya belum memberikan tegangan lekat sesunguhnya pada struktur rangka. Pada

percobaan ini beton mengalami tekan dan baja mengalami tarik, dimana beton dan baja

disekelilingnya mengalami tegangan yang sama.

Pada penggunaan sebagai salah satu komponen bangunan, beton selalu diperkuat

dengan batang baja tulangan yang diharapkan baja dapat bekerja sama dengan baik,

sehingga hal ini akan menutup kelemahan yang ada pada beton yaitu kurang kuat dalam

menahan gaya tarik, sedangkan beton hanya diperhitungkan untuk menahan gaya tekan.

Kuat lekat antara baja tulangan dan beton yang membungkusnya dipengaruhi oleh

faktor :

Page 44: Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

29

1.Adesi antara elemen beton dan bahan penguatnya yaitu tulangan baja

dengan beton di sekelilingnya.

2.Efek gripping (memegang) sebagai akibat dari susut pengeringan beton di sekeliling

tulangan,dan saling geser antara tulangan

3.Efek kualitas beton dan kekuatan tarik dan tekannya.

4. Efek mekanis penjangkaran ujung tulangan.

5.Diameter tulangan.

Kuat lekat antara beton dan baja tulangan akan berkurang apabila mendapat tegangan

yang tinggi, karena pada beton terjadi retak. Hal ini apabila terus berlanjut akan dapat

mengakibatkan retakan yang terjadi pada beton menjadi lebih lebar dan biasanya

bersamaan dengan itu akan terjadi defleksi pada balok. Meskipun demikian, penggelinciran

yang terjadi antara baja tulangan dan beton disekelilingnya, kadang tidak mengakibatkan

keruntuhan balok secara menyeluruh. Hal ini disebabkan karena ujung-ujung baja tulangan

masih berjangkar dengan kuat sekalipun telah terjadi pemisahan diseluruh batang baja

tulangan.

Dasar utama teori panjang penyaluran adalah dengan memperhitungkan suatu baja

tulangan yang ditanam di dalam massa beton. Sebuah gaya F diberikan pada baja tulangan

tersebut. Gaya ini selanjutnya akan ditahan antara baja tulangan dengan beton di

sekelilingnya. Tegangan lekat bekerja sepanjang baja tulangan yang tertanam di dalam

massa beton, sehingga total gaya yang harus dilawan sebelum batang baja tercabut keluar

Page 45: Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

30

dari massa beton adalah sebanding dengan luas selimut baja tulangan yang tertanam

dikalikan dengan kuat lekat antara beton dengan baja tulangan.

Gambar 2.2 Panjang penyaluran baja tulangan

Gaya yang dapat ditahan oleh lekatan sepanjang panjang penjangkaran adalah ;

P = µ. d.π.db

Dimana ;

P : Gaya tarik yang terjadi (N)

σ : Tegangan lekat antara baja tulangan dan beton (MPa)

ld : Panjang penjangkaran (mm)

db : Diameter tulangan (mm)

π : Phi

Sehingga tegangan lekat rata-ratanya :

σ lk=

Gaya lekat terus meningkat seiring bertambahnya diameter tulangan, hal ini disebabkan

karena gaya lekat merupakan luas bidang singgung dikalikan dengan tegangan lekat penjangkaran.

Rumus tersebut menerangkan bahwa diameter yang lebih besar mempunyai luas permukaan yang

lebih besar juga, sehingga gaya yang dibutuhkan untuk menarik keluar juga semakin besar.

Percobaan pull-out dapat memberikan perbedaan yang baik antara efisien lekatan

berbagai jenis permukaan tulangan dan panjang penanamannya (embedment length), akan

Page 46: Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

31

tetapi hasilnya belum memberikan tegangan lekat sesunguhnya pada struktur rangka. Pada

percobaan ini beton mengalami tekan dan baja mengalami tarik, dimana beton dan baja di

sekelilingnya mengalami tegangan yang sama.

2.5.4 Distribusi Tegangan Lekat dan Regangan pada Pengujian Lolos Tarik

Tegangan lekat yang diijinkan sebagian besar ditetapkan dari pengujian lolos tarik (pull-

out test). Slip (perpindahan) batang relatif terhadap beton diukur pada ujung yang dibebani dan

ujung bebas. Makin besar gaya tarik yang dikerjakan, perpindahan pada ujung dibebani makin

bertambah besar. Apabila slip telah mencapai ujung bebas, maka perlawanan maksimum hampir

tercapai.

Perlawanan rata-rata selalu dihitung seakan-akan merata sepanjang penyaluran. Adapun

tegangan lekat kritis didefinisikan sebagai nilai terkecil dari tegangan lekat yang menghasilkan

sesar sebesar 0.05 mm pada ujung bebas atau 0.25 mm pada ujung yang dibebani.Untuk

perindahan beton yang terjadi dengan baja tulangan dapat dilihat seperti Gambar dibawah ini.

Gambar 2.3. Perpindahan Beton dan Baja Tulangan

Dari Gambar 2.3. dapat dirumuskan bahwa perpindahan beton yang terjadi setelah

pembebanan adalah :

∆c = ∆ - ∆s

Dimana:

∆c = Slip beton yang terjadi (mm)

Page 47: Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

32

∆ = pertambahan panjang lokal (mm)

∆s = pertambahan panjang baja (mm)

Pertambahan panjang baja dicari dengan persamaan :

∆s =

Modulus Young (Modulus Elastisitas)

E =

E = (Fn / A) / (∆L / Lo)

Regangan merupakan perubahan bentuk yang dialami sebuah benda jika dua buah gaya yang

berlawanan arah (menjauhi pusat benda) dikenakan pada ujung – ujung benda (Randy. 2016).

Regangan dan pertambahan panjang sebagai berikut :

ΔL =

ε =

dimana :

∆s = pertambahan panjang baja (mm)

P = Beban (N)

Lo = Panjang mula – mula baja (mm)

E = Modulus Young (Mpa)

A = Luas penampang baja (mm2)

ε = regangan baja

Fn = Gaya normal (N)

Page 48: Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

33

∆L = Pertambahan panjang baja (mm)

= Tegangan normal (N/mm2)

2.5.5 Tegangan dan Regangan Geser

Tegangan normal (normal stress) adalah intensitas gaya yang bekerja pada arah yang tegak

lurus permukaan bahan. Jika suatu batang yang lurus, berbentuk prisma dan langsing akan

mengubah bentuknya sampai gaya dalamnya menjadi seimbang dengan gaya luarnya. Kejadian

keseimbangan akan kita perhatikan dengan ketentuan agar perubahan bentuknya itu kecil sekali

dan pengaruh atas titik tangkap gaya luar dan jurusannya begitu kecil agar pada perhitungan kita

abaikan perhitungannya

=

Dimana ;

σ = Tegangan normal (N/mm2)

Fn = Gaya Normal (N)

A = Luas penampang (mm2)

Page 49: Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

74

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini terdapat simpulan dan saran dari hasil penelitian terhadap hal-hal yang

terkait dengan pengujian kuat lekat beton antara tulangan baru dan tulangan bekas dapat

dijadikan sebagai acuan penelitian selanjutnya.

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data penelitian tentang tegangan lekat

pada baja tulangan baru dan baja tulangan bekas didapat kesimpulan sebagai

berikut :

Dari hasil perhitungan diatas, tegangan lekat teori lebih kecil

dibandingkan dengan tegangan lekat pada praktek. Tulangan bekas

mencapai tegangan sebesar 42,201 Kg/cm² dan tulangan baru mencapai

tegangan sebesar 34,883 Kg/cm². Jadi selisih antara tegangan lekat baja

tulangan baru dengan baja tulangan bekas adalah 20,97%. Sehingga dapat

diketahui jika tulangan baru diameter 8 mm dengan panjang penjangkaran

20 cm pada mutu beton 20 Mpa memiliki kemampuan menahan beban

lebih kecil dibandingkan dengan tulangan bekas, akan tetapi mengalami

regangan yang lebih besar dibandingkan dengan tulangan bekas.Hal ini

disebabkan karena tulangan bekas telah menerima beban sehingga

memiliki regangan maksimum lebih kecil dibandingkan tulangan baru.

Akan tetapi permukaan tulangan bekas yang tidak rata membuat tulangan

bekas dapat menahan beban lebih besar dibandingkan tulangan baru.

Page 50: Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

75

5.2 Saran

Dari uraian diatas dengan merujuk pada hasildan pembahasan penelitian ternyata

masih banyak kekurangan dari penelitian ini, makauntuk mendapatkan hasil

penelitian yang lebih baik lagi diperlukan saran-saran yang bersifat membangun

seperti berikut ini:

1. Dalam pembuatan beton hendaknya perlu quality control yang baik.

2. Agar diperoleh sampel yang baik perlu diperhatkan pada saat pengadukan dan

pemadatan beton,karena apabila dalam pemadatan kurang baik, sampel akan

mengalami keropos dan ini akan sangat mempengaruhi hasil uji.

3. Penelitian yang dilakukan masih dapat dikembangkan, sehingga akan diperoleh

hasil yang lebih baik..

Page 51: Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

76

DAFTAR PUSTAKA

Mulyono, Tri. 2004. Teknologi Beton. Yogyakarta: ANDI.

Dispohusodo, Istimawan. 1999. Struktur Beton Bertulang. Jakarta: Gramedia.

Nugraha, Paul. Antoni. 2007. Teknologi Beton : Dari Material, Pembuatan, Ke Beton Kinerja Tinggi. Yogyakarta : ANDI

Mc Cormoc, Jack C. Desain Beton Bertulang. Jakarta :Erlangga

Kusuma, Gideon H. 2013 .Dasar Dasar Perencanaan Beton Bertulang. Jakarta :Erlangga

Sutarto.1998 .Konstruksi Beton Bertulang Dengan Pendimensian Cara Ultimit. Jakarta

:Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek

Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan

Afif, Muhammad. 2013. Pengaruh Penambahan Silika Fume dan Superplasticizer dengan

Pemakaian Semen PPC dan Tipe PCC Terhadap Peningkatan Mutu Beton.Semarang:

Jurusan Teknik Sipil FT UNNES.

SII 0052-80 “Mutu dan Cara Uji Agregat Beton”

SNI-T15-1990-03, Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal Departemen

Pekerjaan Umum, Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan, Bandung

SNI-03-1972-1990 Metode Pengambilan Contoh Campuran Beton Segar, Departemen Pekerjaan

Umum, Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan, Bandung

SNI-03-1972-1990 Metode Pengujian Slump Beton, Departemen Pekerjaan Umum, Yayasan

Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan, Bandung

SNI 03-4810-1998 Metode Pembuatan dan Perawatan Benda Uji Beton di Lapangan, Badan Standarisasi Nasional

Page 52: Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk ...lib.unnes.ac.id/30779/1/5101411060.pdf · 1.1 Latar Belakang ... Surat Permohonan Izin Praktikum dan Peminjaman Alat ... Pengecoran

77

Randy, M., 2016, Pemeriksaan Tegangan Lekat Beton Dengan Variasi Luas Tulangan, Fakultas

Teknik Sipil, Universitas Sam Ratu