114
KONSEP PENDIDIKAN MULTIKULTURAL PERSPEKTIF AL QUR’AN SURAT AL-HUJURAT SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: SITI NUR HALIMAH NIM. 11112235 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2017

SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

KONSEP PENDIDIKAN MULTIKULTURAL

PERSPEKTIF AL QUR’AN SURAT AL-HUJURAT

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

SITI NUR HALIMAH

NIM. 11112235

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

Page 2: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam
Page 3: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam
Page 4: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam
Page 5: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam
Page 6: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Dan di antara tanda-tanda

kebesaran-Nya ialah terciptanya langit dan bumi serta

perbedaan bahasa-bahasamu sekalian dan warna-warnamu,

sesungguhnya yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi

orang yang mengetahui”

(Q.S Ar.Rum:22)

Perbedaan ada bukanlah untuk dipersatukan,

Melainkan untuk disandingkan.

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

Bapak dan ibu tercinta yang senantiasa

mendoakan dengan tiada henti-hentinya,

dan memberikan dukungan secara moril

Page 7: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

maupun materil. Terimakasih untuk semua

pengorbanan, kesabaran dan ketulusanmu;

Kakak-kakakku tersayang, Mas Agus, Mas

Ikhsan, Mas Yuli dan Mas Arif;

Para dosenku, terimakasih atas ilmu dan

bimbingan;

Teman-teman seperjuangan, khususnya PAI

G angkatan 2012, good luck and success;

Someone, thanks for care, spirit, support and

everything.

Page 8: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang

telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, akhirnya penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang merupakan tugas dan syarat yang

harus dipenuhi guna memperoleh gelar Sarjana dari Institut Agama Islam Negeri

Salatiga.

Tidak lupa penulis haturkan sholawat dan salam kepada junjungan kita Nabi

Muhammad SAW yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan Ilmu

Pengetahuan, khususnya ilmu keislaman, sehingga dapat menjadi bekal umat

manusia baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Ucapan terimakasih yang setulusnya penulis sampaikan kepada semua pihak

yang telah memberikan bimbingan dan arahan serta dorongan yang sangat besar

bagi penulis. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku rektor IAIN Salatiga;

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan;

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga;

4. Bapak M. Farid Abdullah S.Pd.I, M.Hum. selaku dosen pembimbing skripsi

yang telah mencurahkan segala ilmu, waktu, tenaga dan bimbingan yang telah

diberikan kepada penulis dengan kesabaran dan keikhlasan.

5. Ibu Dra. Maryatin, selaku dosen Pembimbing Akademik;

Page 9: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

6. Segenap Bapak dan Ibu dosen beserta karyawan IAIN Salatiga yang telah

dengan ikhlas membekali berbagai pengetahuan, sehingga penulis mampu

menyelesaikan penulisan skripsi ini;

7. Terkhusus untuk kedua orangtuaku tercinta (Muh Ali dan Siti Shoimah) yang

telah merawat, membesarkan, mendidik dan mencurahkan kasih sayang

kepada penulis.

Kepada mereka semua penulis tidak dapat memberikan apa-apa, hanya

ucapan terimakasih diiringi dengan doa semoga amal kebaikan mereka mendapat

balasan dari Allah SWT yang berlipat ganda dan mendapat limpahan rahmat,

taufiq dan hidayah-Nya. Semoga skripsi yang berjudul: KONSEP PENDIDIKAN

MULTIKULTURAL PERSPEKTIF AL-QUR‟AN SURAT AL-HUJURAT ini

dapat bermanfaat bagi siapa saja.

Pada akhirnya penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa penulisan

skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dalam arti yang sebenarnya. Namun

penulis tetap berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para

pembaca pada umumnya. Amin.

Salatiga, 15 Desember 2016

Penulis,

Page 10: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

ABSTRAK

Siti Nur Halimah. 2016. Konsep Pendidikan Akhlak Perspektif Al-Qur‟an Surat

Al-Hujurat. Skripsi. Salatiga. Jurusan Pendidikan Agama

Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama

Islam Negeri Salatiga. 2016. Pembimbing: M. Farid Abdullah

S.Pd.I. M.Hum.

Kata kunci: Konsep Pendidikan Multikultural

Penelitian ini dilatar belakangi karena keadaan Indonesia yang multikultur.

Kekayaan yang dimiliki Indonesia merupakan sumber kekuatan sekaligus sumber

potensi timbulnya persoalan. Banyak konflik timbul karena sikap fanatisme,

kecintaan terhadap kelompok, dan kurangnya sikap toleransi. Oleh karena itu,

pendidikan multikultural dipilih sebagai upaya untuk menemukan solusi yang

tidak terlepas dari Al-Qur‟an mengenai konflik yang terjadi karena pendidikan

multikultural sangat relevan untuk konteks Indonesia.

Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan atau library research. Sumber

data primer menggunakan Tafsir Al-Mishbah karya M.Quraish Shihab, Tafsir

Ibnu Katsir karya Muhammad Nasib Ar-Rifa‟i, Tafsir Nurul Majid karya Prof. Dr.

Teungku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy dan terjemah tafsir Al-Maragi.

Pengumpulan data menggunakan pendekatan kajian tafsir maudlu‟i. Metode ini

penulis gunakan untuk menganalisis ayat-ayat yang membicarakan tema yang

sama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep pendidikan multikultural

perspektif Al-Qur‟an surat Al-Hujurat dan implementasinya dalam pendidikan

Islam di Indonesia.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) konsep pendidikan

multikultural yang terkandung dalam surat Al-Hujurat antara lain: mengutamakan

klarifikasi atau tabayyun; memupuk perdamaian dan keadilan; saling menghargai

dan menghormati; saling percaya dan menjauhi prasangka; bersikap terbuka;

bersikap toleransi dan menambah ketakwaan kepada Tuhan. (2) konsep

pendidikan multikultural dalam Q.S Al-Hujurat dapat diimplementasikan di

perpustakaan. Perpustakaan sebagai gerbang multikulturalisme harus netral dari

keberpihakan. Keragaman koleksi buku merefleksikan keterbukaan perpustakaan

terhadap isu-isu pluralisme dan multikulturalisme. Selanjutnya para pemakai

perpustakaan masuk dan berdialog dengan beranekaragam kebudayaan baik

melalui pemanfaatan koleksi maupun melalui serangkaian layanan yang ada

sehingga diharapkan akan tumbuh semangat dan sikap untuk menghargai

keragaman dan perbedaan kebudayaan yang ada.

Page 11: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN BERLOGO ................................................................................. ii

HALAMAN NOTA PEMBIMBING ............................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... vi

KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

ABSTRAK ....................................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian........................................................................... 5

D. Kegunaan Penelitian ...................................................................... 5

E. Definisi Operasional ...................................................................... 6

F. Kajian Pustaka ............................................................................... 9

G. Metode Penelitian .......................................................................... 10

H. Sistematika Penulisan Skripsi ....................................................... 15

BAB II KAJIAN TEORI .................................................................................. 17

A. Pendidikan Multikultural .............................................................. 17

1. Definisi Pendidikan Multikultural............................................ 17

2. Sejarah Multikulturalisme di Indonesia ................................... 22

Page 12: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

3. Pendidikan Multikultural di Indonesia ..................................... 25

B. Surat Al-Hujurat ............................................................................. 28

C. Pandangan Islam tentang Multikultural ......................................... 33

BAB III TAFSIR AL-QUR‟AN SURAT AL-HUJURAT .............................. 37

A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11-13 ....................... 38

B. Asbabun Nuzul .............................................................................. 39

C. Penafsiran ...................................................................................... 42

1. Penafsiran M Quraish Shihab ................................................. 42

2. Penafsiran M Nasib Ar Rifa‟i ................................................ 48

3. Penafsiran Allamah Kamal Faqih Imani ............................... 55

4. Penafsiran Al-Maragi ............................................................. 61

D. Munasabah .................................................................................... 67

1. Pengertian Munasabah ............................................................ 67

2. Munasabah Surat ..................................................................... 68

3. Munasabah Ayat ...................................................................... 69

E. Konsep Pendidikan Multikultural yang terkandung dalam Q.S

Al-Hujurat .................................................................................... 71

BAB IV ANALISIS ......................................................................................... 76

A. Urgensi Pendidikan Multikultural di Indonesia ............................ 76

B. Relevansi Pendidikan Multikultural dengan Pendidikan Islam

dan Implementasi Pendidikan Multikultural di Indonesia ............ 80

BAB V PENUTUP ...........................................................................................

A. Kesimpulan.................................................................................... 88

Page 13: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

B. Saran .............................................................................................. 89

C. Penutup .......................................................................................... 90

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar SKK

2. Nota Pembimbing Skripsi

3. Lembar Konsultasi

4. Riwayat Hidup

Page 15: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara multikultural terbesar di dunia. Negara

yang terdiri dari ribuan pulau baik besar maupun kecil dengan jumlah

penduduk lebih dari dua ratus juta jiwa ini, terdiri dari tiga ratus suku yang

menggunakan hampir dua ratus bahasa yang berbeda-beda. Selain itu juga

terdapat beragam agama dan kepercayaan yang dianut seperti Islam, Kristen

Protestan, Katolik, Hindu, Budha, Konghucu serta aliran kepercayaan lainnya

(Yaqin, 2005:4).

Al-Qur‟an menjelaskan bahwa umat manusia memiliki kesatuan muasal

yaitu dari segumpal darah, seperti yang tercantum dalam QS. Al Alaq ayat 2:

نسان من علق (2)خلق ال

“Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah”

Dalam ayat lain menjelaskan bahwa Allah SWT menciptakan manusia

berpasang-pasangan pria dan wanita dari air mani apabila dipancarkan. QS

An Najm ayat 45-46:

(46)من نطفة إذا تن (45)وأنو خلق الزوجي الذكر والن ثى ”Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita dari air

mani, apabila dipancarkan”

Page 16: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa walaupun kita terlahir dengan

kondisi yang beraneka ragam baik secara fisik, budaya, ras, suku, agama dan

sebagainya, tetapi pada dasarnya manusia berasal dari hal yang sama yaitu

dari segumpal darah, dan dari air mani.

Indonesia ditakdirkan menjadi negara yang multi-suku, multi-etnik,

multi-agama juga multi-budaya. Kekayaan itu sesungguhnya merupakan

potensi dan sumber kekuatan (source of power)bangsa Indonesia. Kekayaan

tersebut sekaligus sangat berpotensi menimbulkan berbagai persoalan. Oleh

sebab itu, untuk mencegah timbulnya konflik dan menumbuhkan sikap

kebersamaan, saling menghargai serta menghormati, perlu dilakukan tindakan

preventif. Salah satunya dengan cara membangun kesadaran pluralis pada

generasi muda melalui pendidikan multikulturalisme. Hal ini sesuai dengan

ungkapan Abudin Nata:

Indonesia yang berideologi Pancasila memiliki latar belakang budaya,

etnis, paham keagamaan, tingkat ekonomi dan sosial yang amat

beraneka ragam. Kondisi pluralitas dan heterogenitas masyarakat di

Indonesia yang demikian itu pula pada gilirannya sangat mempengaruhi

corak pendidikan manusia (Nata, Tt : 1).

Dari ungkapan tersebut, maka pendidikan menjadi faktor penting

sebagai alat untuk membangun peradaban manusia. Pendidikan merupakan

sebuah sistem yang mengembangkan segala aspek pribadi dan kemampuan

manusia. Dalam pendidikan itu sendiri ada beberapa aspek yang harus dicapai

dalam berbagai segi kehidupan. Hal ini meliputi pengembangan segala segi

kehidupan masyarakat, termasuk pengembangan sosial budaya, ekonomi, dan

politik, serta bersedia menyelesaikan permasalahan masyarakat terkini dalam

Page 17: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

menghadapi tuntutan-tuntutan masa depan dan memelihara sejarah dan

kebudayaannya.

Salah satu idealitas agama Islam sebagaimana tertulis dalam Al-Qur‟an

adalah untuk saling mengenal dan menghormati berbagai budaya, ras, dan

agama. Akan tetapi pada kenyataannya saat ini peta dunia diwarnai dengan

konflik yang muncul akibat sara. Kesenjangan antara idealitas dan realitas

itulah yang perlu dijembatani dengan memberikan pemahaman multikultural

dalam proses pendidikan.

Sebagai sebuah konsep, pendidikan multikultural menemukan

relevansinya untuk konteks Indonesia. Pendidikan multikultural sejalan

dengan semboyan bangsa Indonesia “Bhinneka Tunggal Ika” yang memiliki

pengertian bahwa Indonesia merupakan salah satu bangsa di dunia yang

terdiri dari beragam suku, ras, budaya, bahasa, dan agama yang berbeda-beda

tetapi dalam kesatuan Indonesia (Haryati, 2009:153).

Pendidikan multikultural dipilih sebagai sebuah solusi untuk

memaksimalkan pemahaman nilai-nilai pluralisme dalam sistem pendidikan,

karena strategi pendidikan ini mengadopsi nilai-nilai yang terdapat dalam

budaya yang berbeda-beda dan berusaha menegakkan pluralisme dengan cara

menanamkannya ke dalam diri siswa, guru, dan komunitas mereka. Di

samping itu, pendidikan multikultural menolak segala bentuk diskriminasi di

sekolah dan masyarakat dengan cara mempromosikan prinsip-prinsip

demokrasi dan keadilan sosial.

Page 18: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

Sebenarnya, pendidikan multikultural dengan mengacu pada entitas

budaya, telah ada pada diri masing-masing individu, institusi sekolah dan

dunia pendidikan pada umumnya. Persoalannya, sejauh mana kesadaran nilai-

nilai multikultural pada diri masing-masing individu itu teraktualisasi dalam

kehidupannya. Untuk mengaktualisasikan nilai-nilai multikultural menjadi

praktik dalam kehidupan masyarakat, maka diperlukan suatu upaya

pengkondisian yang mengarah pada situasi tersebut (Nadlir,2013:63).

Oleh sebab itu, wacana pendidikan multikultural sangat dibutuhkan

sebagai upaya internalisasi nilai-nilai multikultural pada diri setiap manusia.

Dengan memahami perbedaan tafsir setiap teks yang ada, diharapkan akan

menghasilkan pemahaman keberagamaan yang inklusif, toleran, dan terbuka

kepada siapapun. Dalam skripsi ini penulis berusaha mengkaji secara

mendalam dan komprehensif sertamenelaah isi kandungan Al-Qur‟an surat

Al-Hujurat yang menurut hemat penulis surat tersebut menyiratkan konsep

matang mengenai pendidikan multikultural yang sangat relevan dengan

konteks kekinian. Selain itu, dalam surat Al-Hujurat mengandung dasar

kesopanan yang kompleks, mengenai bagaimana cara manusia menerima

berita dari orang yang tidak dapat dipercaya, bagaimana cara menghadapi

ketika ada orang beriman yang sedang berseteru, bagaimana memperlakukan

saudara seagama baik ketika berhadapan muka maupun tidak, bagaimana cara

menghadapi perbedaan, serta bagaimana menyikapi manusia di seluruh muka

bumi. Maka skripsi ini penulis beri judul: KONSEP PENDIDIKAN

MULTIKULTURAL PERSPEKTIF AL-QUR‟AN SURAT AL-HUJURAT.

Page 19: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka pokok

permasalahan yang akan dibahas adalah:

1. Bagaimana konsep pendidikan multikultural perspektif Al-Qur‟an surat

Al-Hujurat dalam tafsir Al-Misbah, tafsir Ibnu Katsir, tafsir Nurul Majid

dan tafsir Al-Maragi?

2. Bagaimanaimplementasi konsep pendidikan multikultural perspektif Al-

Qur‟an surat Al-Hujurat dalam pendidikan di Indonesia?

C. Tujuan Penelitian

Dari permasalahan diatas, maka penelitian ini bertujuan:

1. Untuk mengetahui bagaimana konsep pendidikan multikultural dalam

perspektif Al-Qur‟an surat Al-Hujurat;

2. Untuk mengetahui bagaimana implementasi konsep pendidikan

multikultural Al-Qur‟an surat Al-Hujurat dalam pendidikan di Indonesia.

D. Kegunaan Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

bagi ilmu pendidikan Islam, terutama mengenai konsep pendidikan

multikultural dalam Al-Qur‟ansurat Al-Hujurat.

Page 20: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Penulis

Menambah wawasan penulis mengenai konsep pendidikan

multikultural perspektif Al-Qur‟an.

b. Bagi Ilmu Pengetahuan

1) Menambah khazanah keilmuan tentang konsep pendidikan

multikultural dalam perspektif Al-Qur‟an;

2) Sebagai bahan referensi dalam ilmu pendidikan sehingga dapat

memperkaya dan menambah wawasan di bidang tersebut.

c. Bagi Peneliti Berikutnya

Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan atau dikembangkan

lebih lanjut, serta referensi terhadap penelitian yang sejenis.

E. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahan dan kekeliruan terhadap judul penelitian

ini, maka penulis perlu menjelaskan istilah-istilah yang terdapat dalam judul

skripsi ini, antara lain:

1. Pendidikan

Kata pendidikan berasal dari kata “didik”, yang artinya memelihara

dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan

adanya ajaran, tuntutan, dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan

pikiran. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata

Page 21: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

lakuseseorang dan kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia

melalui upaya pengajaran dan pelatihan(Poerwadarminta, 1985:250).

Maslikhah (2007:48) menyebutkan bahwa pendidikan adalah usaha

sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

dan mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara.

Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan pendidik untuk

mengubah sikap dan tingkah laku (akhlak) yang dididik menuju ke arah

yang lebih baik. Pengertian pendidikan lebih luas dari pengajaran.

Karena pendidikan tidak mengenal ruang dan waktu. Pendidikan bisa

diperoleh kapan saja, tentang apa saja dan oleh siapa saja. Sedangkan

pengajaran lebih bersifat formal di dalam kelas atau ruangan dan untuk

mempelajari tentang materi tertentu.

2. Multikultural

Akar kata multikultural adalah kebudayaan, sedangkan secara

bahasa, multikultural terdiri dari kata multi yang berarti banyak, dan

kultur yang berarti budaya.

Bagi H.A.R. Tilaar sebagaimana telah dikutip Abd Azis Albone

(2009:141) multikulturalisme secara sederhana dapat diartikan sebagai

pengakuan atas pluralisme budaya. Pluralisme budaya bukanlah sesuatu

Page 22: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

yang given tetapi merupakan suatu proses internalisasi nilai-nilai dalam

suatu komunitas.

Multikultural yaitu keanekaragaman budaya, mencakup

keanekaragaman suku, ras, bahasa, agama, dan sebagainya.

keanekaragaman tersebut menjadi potensi dan sumber daya kekuatan

sekaligus menjadi potensi munculnya berbagai persoalan. Berbagai

persoalan tersebut salah satunya karena sikap kecintaan terhadap

komunitasnya, sehingga perlu adanya sikap saling menghargai dan

menghormati dengan cara membangun kesadaran pluralitas untuk

meminimalisir kemungkinan munculnya berbagai persoalan.

3. Al-Qur‟an

Al-Qur‟an merupakan pedoman hidup bagi umat manusia. Di

dalamnya terdapat penjelasan tentang pokok-pokok ajaran Islam, salah

satunya yaitu mengenai pendidikan. Dalam Al-Qur‟an terdapat beberapa

ayat yang mengisyaratkan tentang pendidikan multikultural, diantaranya

yaitu dalam surat Al-Baqarah ayat 213 dan 256, surat Ar-Rum ayat 22,

surat Yunus ayat 99, serta beberapa ayat dalam surat Al-Hujurat. Dalam

hal ini penulis akan meneliti tentang pendidikan multikultural yang

difokuskan pada surat Al-Hujurat, karena dalam surat Al-Hujurat

mengisyaratkan pendidikan multikultural yang lebih kompleks.

Page 23: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

F. Kajian Pustaka

Sebelum penulis meneliti lebih dalam tentang Konsep Pendidikan

Multikultural perspektif Al-Qur‟an Surat Al-Hujurat, penulis berusaha

menelaah karya dari hasil beberapa penulis terdahulu yang berhubungan

dengan pembahasan ini.

Pertama, dalam skripsi saudara Abu Chanifah NIM 12106022

mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam, STAIN Salatiga, dan lulus

tahun 2012 yang berjudul “Multikulturalisme dalam Perspektif Pendidikan

Islam (Telaah Surah Al Anbiya‟ ayat 107 dan Surah Al-Hujurat ayat 9-13)”.

Kesimpulan dari skripsi tersebut yaitu konsep pendidikan multikulturalisme

yang ada di Indonesia yaitu pada dasarnya adalah penegakkan akan “Bineka

Tunggal Ika”. Pendidikan multikultural dapat diimplementasikan melalui

pendidikan formal, dalam kehidupan keluarga dan masyarakat. Pendidikan

multikultural mengedepankan penghormatan terhadap perbedaan, baik ras,

suku, budaya maupun agama. Pendidikan Islam mempunyai andil dalam

upaya transformasi nilai-nilai religius peserta didik. Dalam menghadapi

masyarakat yang multikultural, dibutuhkan paradigma pendidikan yang

toleran, inklusif dan berorientasi pada kesalehan sosial dengan tidak

melupakan kesalehan individual.

Kedua, dalam skripsi saudara Ismail Fuad NIM 104011000181

mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dan lulus tahun 2009 yang berjudul “Konsep Pendidikan Multikultural dalam

Pendidikan Islam.” Kesimpulan skripsi ini membahas tentang kesesuaian

Page 24: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

pendidikan multikultural dengan pendidikan Islam. Menurutnya, keduanya

mendukung terhadap kesetaraan dan persamaan derajat manusia, kelompok

manusia, kelompok suku bangsa, kelompok bangsa untuk hidup berdasarkan

kebudayaan sendiri secara bebas dan terkendali. Dilihat dari tujuannya,

keduanya memiliki tujuan yang sama. Sedangkan dalam implementasinya,

pendidikan Islam multikultural dapat diwujudkan tidak hanya dalam ranah

pendidikan formal, ia bisa mengambil tempat dalam pendidikan non formal,

keluarga, maupun lingkup masyarakat melalui proses yang panjang dan

berkesinambungan.

Dengan demikian, penulis dapat menyimpulkan bahwa pendidikan

multikultural harus diimplementasikan dalam konteks Indonesia, baik melalui

pendidikan formal maupun non formal. Pada skripsi yang akan penulis susun

yang berkaitan dengan konsep pendidikan multikultural diharapkan mampu

memberikan gambaran positif yang belum sempat tercantumkan dalam kedua

skripsi di atas.

G. Metode Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini, digunakan beberapa teknik untuk sampai

pada tujuan penelitian, yaitu:

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library

research), yaitu penelitian yang obyek utamanya adalah buku-buku atau

sumber kepustakaan lain. Maksudnya data-data dicari dan ditemukan

Page 25: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

melalui kajian pustaka dari buku-buku yang relevan dengan pembahasan

(Nawawi, 1994:23).

2. Sumber Data

Sumber data yang dijadikan bahan-bahan dalam penelitian ini

merupakan sumber data yang diperoleh dari bahan-bahan pustaka yang

dikategorikan sebagai berikut:

a. Sumber data primer

Data primer adalah data yang diperoleh atau

dikumpulkanlangsung dari lapangan oleh orang yang melakukan

penelitian atau orang yang bersangkutan yang memerlukannya. Data

primer ini disebut juga data asli atau baru (Hasan, 2004:19). Yang

menjadi sumber primer dalam penelitian ini adalah buku-buku tafsir

meliputi Tafsir Al-Mishbah karya M.Quraish Shihab, Tafsir Ibnu

Katsir karya Muhammad Nasib Ar-Rifa‟i, Tafsir Nurul Majid karya

Prof. Dr. Teungku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy dan terjemah

tafsir Al-Maragi.

b. Sumber data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan

oleh yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada

(Hasan, 2004:19). Adapun sumber data sekunder dalam penulisan

skripsi ini adalah buku-buku atau karya ilmiah lain yang isinya dapat

melengkapi data penelitian yang penulis teliti, terutama buku-buku

yang berkaitan dengan pendidikan multikultural.

Page 26: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

3. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan. Oleh karena itu

teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah pengumpulan

data literer yaitu bahan-bahan pustaka yang kohern dengan objek

pembahasan yang dimaksud (Arikunto, 1990:24). Karena obyek dalam

penelitian ini adalah ayat Al-Qur‟an, maka penulis menelaah dan

memahami ayat-ayat yang dipilih sebagai bahan penelitian. Disamping

itu, penulis memilih sumber-sumber lain yang dianggap menunjang

terhadap penelitian ini.

4. Teknik Analisis Data

Setelah pengumpulan data selesai, maka data tersebut dianalisis

dengan menggunakan metode analisis deskriptif, yaitu suatu usaha untuk

mengumpulkan dan menyusun data, kemudian diusahakan pula dengan

analisis dan interpretasi atau penafsiran terhadap data-data tersebut

(Surahmad, 1990:139).

Menurut Miles & Huberman (1992: 16) analisis terdiri dari tiga

alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: reduksi data, penyajian

data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.

a. Reduksi data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan

perhatian pada penyederhanaan dan transformasi data “kasar” yang

muncul dari catatan-catatan. Reduksi data merupakan bagian dari

analisis. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang

Page 27: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak

perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga

kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan di verifikasi.

Dengan reduksi data peneliti tidak perlu mengartikannya

sebagai kuantifikasi. Data kualitatif dapat disederhanakan dan dalam

aneka macam cara yakni: melalui seleksi yang ketat, melalui

ringkasan atau uraian singkat, menggolongkannya dalam satu pola

yang lebih luas dan sebagainya. Kadang kala dapat juga mengubah

data ke dalam angka-angka atau peringkat-peringkat, tetapi tindakan

ini tidak selalu bijaksana.

b. Penyajian data

Penyajian data menurut Miles & Huberman membatasi suatu

“penyajian” sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan. Mereka meyakini bahwa penyajian-penyajian yang lebih

baik merupakan suatu cara yang utama bagi analisis kualitatif yang

valid. Semuanya dirancang guna menggabungkan informasi yang

tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah diraih. Dengan

demikian seorang penulis yang merupakan juga penganalisis dapat

melihat apa yang sedang terjadi, dan menentukan apakah menarik

kesimpulan yang benar atau kah terus melangkah melakukan analisis

yang menurut saran yang dikisahkan oleh penyajian sebagai sesuatu

yang mungkin berguna.

Page 28: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

c. Penarikan kesimpulan atau verifikasi

Menurut Miles & Huberman, hal ini hanyalah sebagian dari

dari satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-

kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian itu berlangsung.

Verifikasi itu mungkin sesingkat pemikiran kembali yang melintas

dalam pikiran penganalisis (peneliti) selama ia menulis, suatu

tinjauan ulang pada catatan-catatan lapangan, atau mungkin menjadi

begitu seksama dan makan tenaga dengan peninjauan kembali serta

tukar pikiran diantara teman sejawat untuk mengembangkan

“kesepakatan intersubjektif” atau juga upaya-upaya yang luas untuk

menempatkan salinan suatu temuan dalam seperangkat data yang

lain. Makna-makna yang muncul dari data yang lain harus diuji

kebenarannya.

Dalam menganalisis data yang sudah terkumpul digunakan

beberapa metode, antara lain:

1) Metode Deduktif

Yaitu proses berpikir yang berangkat dari yang umum ditarik

tolok dari pengetahuan itu hendak menilai suatu kajian yang

khusus (Sugiyono, 2005:90). Dengan pendekatan deduktif ini

penulis menganalisa data yang berupa berbagai interpretasi

tafsiran surat Al Hujurat, baik dari sumber data primer maupun

sekunder untuk kemudian ditemukan kekhususan konsep

pendidikan multikultural dalam surat Al Hujurat.

Page 29: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

2) Metode Induktif

Yaitu proses berpikir yang berangkat dari fakta-fakta khusus

atau peristiwa-peristiwa yang konkrit kemudian dari fakta-fakta

atau peristiwa khusus tersebut ditarik generalisasi yang bersifat

umum (Sugiyono, 2005:90). Berangkat dari analisa konsep

khusus pendidikan multikultural yang terkandung dalam surat

Al Hujurat, kemudian konsep tersebut ditarik kesimpulan yang

merupakan esensi dari konsep pendidikan multikulturalyang

terkandung dalam surat Al Hujurat ayat secara umum.

3) Metode Maudlu‟i

Metode Maudlu‟i adalah metode tafsir yang bermaksud

menafsirkan ayat-ayat Al-Qur‟an dengan menghimpun ayat-ayat

Al-Qur‟an yang mempunyai maksud yang sama dalam arti

sama-sama membicarakan satu topik dan menyusunnya

berdasarkan kronologi dan sebab turunnya ayat tersebut

(Budiharjo, 2012:150)

H. Sistematika Penulisan Skripsi

Secara garis besar sistematika penulisan skripsi ini, penulis membagi

dalam beberapa bab, yaitu:

Bab I, dalam bab ini berisi tentang pendahuluan. Hal ini mencakup latar

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi

operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

Page 30: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

Bab II, dalam bab ini berisi tentang kajian teori yang mencakup

pengertian pendidikan multikultural, pembahasan mengenai surat Al-

Hujuratdan pandangan Islam tentang multikultural.

Bab III, dalam bab ini berisi tentang tafsir Al Qur‟an Surat Al-Hujurat,

mencakup redaksi dan terjemah surat Al-Hujurat ayat 11-13; Asbabun Nuzul

surat Al-Hujurat ayat 11-13; Penafsiran surat Al-Hujurat ayat 11-13 menurut

beberapa buku tafsir; Munasabah surat Al-Hujurat ayat 11-13; serta konsep

pendidikan multikultural perspektif Al Qur‟an surat Al-Hujurat ayat.

Bab IV, dalam bab ini berisi tentang analisis konsep pendidikan

multikultural dalam surat Al-Hujurat. Mencakup urgensi pendidikan

multikultural di Indonesia; dan relevansi pendidikan multikultural dengan

pendidikan Islam dan implementasi pendidikan multikulturaldi Indonesia.

Bab V, bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang

penulis lakukan dilanjutkan dengan saran-saran serta penutup.

Page 31: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pendidikan Multikultural

1. Definisi Pendidikan Multikultural

Oleh beberapa ilmuwan, pendidikan multikultural masih diartikan

sangat beragam. Belum ada kesepakatan, apakah pendidikan

multikultural tersebut berkonotasi pendidikan tentang keragaman budaya,

atau pendidikan untuk mengambil sikap agar menghargai keragaman

budaya.

Pendidikan dan multikultural memiliki keterkaitan sebagai subjek

dan objek atau „yang diterangkan‟ dan „menerangkan‟, juga esensi dan

konsekuensi. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan dan

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasa, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara. Sedangkan pendidikan multikultural, secara terminologi

merupakan proses pengembangan seluruh potensi manusia yang

menghargai pluralitas dan heterogenitas sebagai konsekuensi keragaman

budaya, etnis, suku dan aliran (agama) (Maslikhah, 2007:48).

Page 32: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

Kamanto Sunarto sebagaimana dikutip Dede Rosyada (2014:3)

menjelaskan bahwa pendidikan multikultural biasa diartikan sebagai

pendidikan keragaman budaya dalam masyarakat, dan terkadang juga

diartikan sebagai pendidikan yang menawarkan ragam model untuk

keragaman budaya dalam masyarakat, dan terkadang juga diartikan

sebagai pendidikan untuk membina sikap siswa agar menghargai

keragaman budaya masyarakat.

Adapun definisi yang diberikan para pakar pendidikan adalah fakta

bahwa bangsa Indonesia terdiri dari banyak etnik, dengan keragaman

budaya, agama, ras dan bahasa. Indonesia memiliki falsafah berbeda

suku, etnik, bahasa, agama dan budaya, tapi memiliki satu tujuan, yakni

mewujudkan bangsa Indonesia yang kuat, kokoh, memiliki identitas yang

kuat, dihargai oleh bangsa lain, sehingga tercapai cita-cita ideal dari

pendiri bangsa sebagai bangsa yang maju, adil, makmur dan sejahtera.

Untuk itu seluruh komponen bangsa tanpa membedakan etnik, ras, agama

dan budaya, seluruhnya harus bersatu padu, membangun kekuatan di

seluruh sektor, sehingga tercapai kemakmuran bersama, memiliki harga

diri bangsa yang tinggi dan dihargai oleh bangsa-bangsa lain di dunia

(Rosyada, 2014:3).

Choirul Mahfud (2006:167) meminjam pendapat Andersen dan

Cusher yang menyatakan bahwa pendidikan multikultural dapat diartikan

sebagai pendidikan mengenai keragaman kebudayaan. Kemudian,

mengutip pendapat James Banks, mendefinisikan bahwa pendidikan

Page 33: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

multikultural sebagai pendidikan untuk people of color. Artinya

pendidikan multikultural ingin mengeksplorasi perbedaan sebagai

keniscayaan (anugrah Tuhan/sunnatullah). Kemudian bagaimana kita

mampu mensikapi perbedaan tersebut dengan penuh toleran dan

semangat egaliter.

Pada prinsipnya pendidikan multikultural adalah pendidikan yang

menghargai perbedaan. Pendidikan multikultural senantiasa menciptakan

suatu proses dimana setiap kebudayaan bisa melakukan ekspresi. Akan

tetapi tidak mudah untuk mendesain pendidikan multikultural secara

praksis.

Menurut Said Agil Al Munawar (2005:207) secara sederhana

pendidikan multikultural dapat didefinisikan sebagai “pendidikan

untuk/tentang keragaman kebudayaan dalam merespon perubahan

dengan demografis dan kultural lingkungan masyarakat tertentu atau

bahkan dunia secara keseluruhan”. Dengan demikian pendidikan

multikultural selalu terkait dengan kebudayaan dan kultur lingkungan. Ini

berarti pembahasan tentang pendidikan multikultural tak dapat

dipisahkan dari budaya dan lingkungan sekitar masyarakat.

Istilah ”pendidikan multikultural” dapat digunakan baik pada

tingkat deskriptif dan normatif, yang menggambarkan isu-isu dan

masalah-masalah pendidikan berkaitan dengan masyarakat multikultural.

Lebih jauh ia juga mencakup pengertian tentang pertimbangan terhadap

kebijakan-kebijakan dan strategi-strategi pendidikan dalam masyarakat

Page 34: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

multikultural. Dalam konteks deskriptif ini, maka kurikulum pendidikan

multikultural mestilah mencakup subjek-subjek seperti; toleransi; tema-

tema tentang perbedaan ethno-kultural, dan agama; bahaya diskriminasi;

penyelesaian konflik dan mediasi; HAM; demokratis dan pluralitas;

kemanusiaan universal dan subjek-subjek lain yang relevan (Al

Munawar, 2005: 210).

Baidhawy (2005:6-7) menyimpulkan mengenai pendidikan

multikultural. Menurutnya, ada dua istilah penting yang berdekatan

secara makna dan merupakan suatu perkembangan yang sinambung,

yakni pendidikan multietnik dan pendidikan multikultural. “Pendidikan

multietnik” sering dipergunakan di dunia pendidikan sebagai suatu usaha

sistematik dan berjenjang dalam rangka menjembatani kelompok-

kelompok rasial dan kelompok-kelompok etnik yang berbeda dan

memiliki potensi untuk melahirkan ketegangan dan konflik. Sementara

itu istilah “pendidikan multikultural” memperluas payung pendidikan

multietnik sehingga memasukkan isu-isu lain seperti relasi gender,

hubungan antar agama, kelompok kepentingan, kebudayaan dan

subkultur, serta bentuk-bentuk lain dari keragaman. Kata “kebudayaan”

lebih diadopsi dalam hal ini daripada “rasisme” sehingga audiens dari

pendidikan multikultural semacam ini akan lebih mudah menerima dan

mendengarkan.

Oleh karena itu, banyak pendidik yang akhirnya lebih memilih

memisahkan pendidikan multikultural dari sekedar perjuangan sosial dan

Page 35: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

upaya meredefinisi maknanya menjadi perayaan makanan dan festival

etnik; bidang ini seringkali mendapatkan kritik karena terpisah dari kritik

utama terhadap rasisme dalam dunia pendidikan. Adalah penting

menempatkan pendidikan multikultural dalam perjuangan hak-hak sipil

demi kebebasan, kekuasaan politik, dan integrasi ekonomi (Baidhawy,

2005:7).

Sebagai sebuah pembaruan, pendidikan agama berwawasan

multikultural memiliki karakteristik khusus, meliputi: menanamkan pilar

keempat kesadaran pentingnya hidup bersama dalam keragaman dan

perbedaan agama-agama (how to live and work together with others);

menyemangati relasi antar manusia dengan spirit kesetaraan dan

kesederajatan (modest ang equal), saling percaya (mutual trust),saling

memahami (mutual understanding), dan menghargai persamaan, perbedaan

dan keunikan agama-agama (respect to similarities, differences, and

uniqueness);menyuguhkan suatu jejalin kelindan relasi dan interdependensi

dalam situasi saling mendengar dan menerima perbedaan perspektif agama-

agama dalam satu dan lain masalah dengan pkiran terbuka (open mind);

suatu kreasi untuk menemukan alan terbaik mengatasi konflik (conflict

resolution) antaragama dan menciptakan perdamaian (reconsiliation)melalui

sarana pengampunan (forgiveness) dan tindakan nirkekerasan (non violence)

(Baidhawy, 2005:14).

Dengan demikian, dapat dipahami bahwa orientasi dari pendidikan

multikultural adalah pada proses penyadaran yang berwawasan pluralis

Page 36: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

dan multikultural. Pendidikan semacam ini harus dilihat sebagai bagian

dari upaya pencegahan dan penanggulangan konflik etnis agama,

radikalisme agama, separatisme, dan disintegrasi bangsa, sedangkan nilai

dasar dari konsep pendidikan ini adalah toleransi.

2. Sejarah Multikulturalisme di Indonesia

Sejak presiden Soeharto jatuh dari kekuasaannya, yang kemudian

diikuti dengan masa yang disebut “era reformasi”, kebudayaan Indonesia

cenderung mengalami disintegrasi. Krisis moneter, ekonomi dan politik

yang bermula sejak akhir 1997, pada gilirannya juga telah

mengakibatkan terjadinya krisis sosio-kultural di dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara.

Krisis sosial budaya yang meluas itu dapat disaksikan dalam berbagai

bentuk disorientasi dan dislokasi banyak kalangan masyarakat kita. Hal ini

semakin merebak seiring dengan kian meningkatnya penetrasi dan ekspansi

budaya Barat, khususnya Amerika, sebagai akibat proses globalisasi yang

terus tidak terbendung. Hal ini bisa dilihat misalnya, dari semakin

merebaknya budaya McDonald, juga makanan instan lainnya serta budaya

serba instan.

Pluralisme kultural Asia Tenggara, khususnya Indonesia, Malaysia

dan Singapura sebagaimana dikemukakan Hefner yang dikutip oleh

Mahfud (2006:83) sangatlah mencolok, terdapat hanya beberapa wilayah

lain di duia yang memiliki pluralisme kultural seperti itu. Karena itulah

Page 37: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

dalam teori politik Barat sepanjang dasawarsa 1930-an dan 1940-an,

khususnya wilayah Indonesia dipandang sebagai “lokus klasik” bagi

konsep “masyarakat majemuk/plural” (plural society) yang

diperkenalkan ke dunia Barat oleh JS Furnivall (1994, 1948).

Berhadapan dengan tantangan untuk tidak hanya mempertahankan

kemerdekaan, tetapi juga eksistensi negara-bangsa (nation building) yang

mengandung keragaman tersebut, maka para penguasa negara-negara

baru ini memiliki kecenderungan kuat untuk melaksanakan politik

“keseragaman budaya” (monokulturalisme atau monoculturality).

Pengalaman Indonesia sejak masa awal kemerdekaan dan masa Orde

Baru di bawah Presiden Soeharto memperlihatkan kecenderungan kuat

pada penerapan politik monokulturalisme.

Secara restrospektif, politik monokulturalisme atau

monokulturalitas yang dilaksanakan pemerintahan orde Baru atas nama

stabilitas untuk developmentalism telah mengahancurkan local cultural

geniuses, seperti tradisi “pelandong” di Ambon, republik nagari” di

Sumatera Barat dan lain-lain. Padahal tradisi sosio kultural lokal seperti

ini merupakan kekayaan kultural yang tidak ternilai harganya bukan

hanya bagi masyarakatnya sendiri, tetapi juga bagi masyarakat lain.

Merupakan kenyataan yang sulit dihindari bahwa negara-bangsa

Indonesia terdiri dari sejumlah besar kelompok etnis, budaya, agama dan

lain-lain, sehingga negara-bangsa Indonesia secara sederhana dapat

disebut sebagai masyarakat multikultural. Menurut analisis el-Ma‟hady

Page 38: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

sebagaimana dikutip Mahfud (2006:87) mengatakan bahwa akar sejarah

multikulturalisme bisa dilacak secara historis, bahwa sedikitnya selama

tiga dasawarsa kebijakan yang sentralistis dan pengawalan yang ketat

terhadap isu perbedaan telah menghilangkan kemampuan masyarakat

untuk memikirkan, membicarakan dan memecahkan persoalan yang

muncul karena adanya perbedaan secara terbuka, rasional dan damai.

Menurut Mahfud (2006:89) ada tiga kelompok sudut pandang yang

berkembang dalam menyikapi perbedaan identitas kaitannya dengan

konflik yang sering muncul. Pertama, pandangan kaum primordialis.

Kelompok ini menganggap bahwa perbedaan genetika, seperti suku dan

ras (juga agama), merupakan sumber utama lahirnya benturan

kepentingan etnis dan agama.

Kedua, pandangan kaum instrumentalis. Menurut mereka, suku,

agama dan identitas yang lain dianggap sebagai alat yang digunakan

individu atau kelompok untuk mengejar tujuan yang lebih besar, baik

dalam bentuk materiil maupun non-materiil. Konsepsi ini lebih banyak

digunakan oleh politisi dan para elit untuk mendapatkan dukungan dari

kelompok identitas.

Ketiga, pandangan kaum konstruktivitis, beranggapan bahwa

identitas kelompok tidak bersifat kaku, sebagaimana yang dibayangkan

kaum primordialis. Etnisitas, bagi kelompok ini, dapat diolah hingga

membentuk jaringan relasi pergaulan sosial. Karenanya, etnisitas

merupakan sumber kekayaan hakiki yang dimiliki manusia untuk saling

Page 39: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

mengenal dan memperkaya budaya. Bagi mereka, persamaan adalah

anugerah dan perbedaan adalah berkah.

3. Pendidikan Multikultural di Indonesia

Hingga saat ini wacana pendidikan multikultural di Indonesia

belum tuntas dikaji oleh berbagai kalangan, termasuk oleh para pakar dan

pemerhati pendidikan sekalipun. Pendidikan multikultural yang

dikembangkan di Indonesia sejalan dengan pengembangan demokrasi

yang dijalankan sebagai counter terhadap kebijakan desentralisasi dan

otonomi daerah (otoda). Apabila hal itu dilaksanakan dengan tidak

berhati-hati, justru mungkin akan menjerumuskan kita ke dalam

perpecahan nasional (disintegrasi bangsa dan separatisme)

(Mahfud,2006:190).

Menurtu Azyumardi Azra sebagaimana dikutip Mahfud (2006:190)

mengatakan bahwa pada level nasional, berakhirnya sentralisme

kekuasaan yang pada masa Orde Baru memaksakan ”monokulturalisme”

yang nyaris seragam, memunculkan reaksi balik, yang mengandung

implikasi negatif bagi rekonstruksi kebudayaan Indonesia yang

multikultural. Berbarengan dengan proses otonomisasi dan desentralisasi

kekuasaan pemerintahan, juga terjadi peningkatan fenomena/gajala

“provinsialisme” yang hampir tumpang tindih dengan “etnisitas”.

Kecenderungan ini, jika tidak terkendali, akan dapat menimbualkan tidak

Page 40: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

hanya disintegrasi sosio-kultural yang amat parah, bahkan juga

disintegrasi politik.

Menurut SAH Al Munawar, pendidikan di Indonesia maupun di

negara-negara lain, menunjukkan keragaman tujuan yang menerapkan

strategi dan sarana yang dipakai untuk mencapainya. Penambahan

informasi tentang keragaman budaya merupakan model pendidikan

multikultural yang mencakup revisi isi atau materi pembelajaran,

termasuk revisi buku-buku teks. Revisi pembelajaran seperti di Amerika

Serikat merupakan strategi yang paling penting dalam reformasi

pendidikan dan kurikulum. Penulisan kembali sejarah Amerika dari

perspektif yang lebih beragam merupakan suatu agenda pendidikan yang

diperjuangkan intelektual, aktivis dan praktisi pendidikan (Al Munawar,

2005:210).

Di Jepang, aktivis kemanusiaan melakukan advokasi serius untuk

merevisi buku sejarah, terutama yang menyangkut peran Jepang pada

Perang Dunia II di Asia. Walaupun belum diterima, usaha ini sudah

mulai membuka mata sebagian masyarakat akan pentingnya perspektif

baru tentang perang, agar tragedi kemanusiaan tidak terulang kembali.

Sedangkan di Indonesia masih perlu usaha panjang dalam merevisi buku-

buku teks agar mengakomodasi kontribusi dan partisipasi yang lebih

inklusif warga dari berbagai latar belakang dalam pembentukan

Indonesia. Indonesia juga memerlukan pula materi pembelajaran yang

bisa mengatasi “dendam sejarah” di berbagai wilayah.

Page 41: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

Model kedua yaitu pendidikan multikultural yang tidak sekedar

merevisi materi pembelajaran tetapi melakukan reformasi dalam sistem

pembelajaran itu sendiri. Affirmative action dalam seleksi siswa sampai

rekrutmen pengajar di Amerika adalah salah satu strategi untuk membuat

perbaikan ketimpangan struktural terhadap kelompok minoritas. Model

ini menunjukkan bagaimana sekolah dianggap sebagai medium yang

penting untuk perubahan perspektif siswa dengan harapan akan

perubahan masyarakat di masa yang akan datang. Tergantung tujuan dan

model penerapan di atas melihat pendidikan multikultural sebagai

“filsafat, metodologi untuk melakukan reformasi pendidikan”, atau

sekedar “satu set substansi pelajaran dengan program pembelajarannya”.

Menurut SAH Al Munawar (2005:212) untuk mencapai tujuan

tersebut, pendidikan multikultural di Indonesia perlu memakai kedua

model di atas. Dengan meminjam analisis Gorski, Al Munawar

menyatakan bahwa pendidikan multikultural dapat mencakup tiga hal

jenis transformasi, yakni: (1) transformasi diri; (2) transformasi sekolah

dan proses belajar-mengajar; dan (3) transformasi masyarakat.

Di Indonesia penerapan pendidikan multikultural mendapat

tantangan yang tidak mudah untuk dipikirkan. Karena pendidikan formal

di Indonesia masih sarat dengan persoalan-persoalan mendasar berkaitan

dengan sumber daya sampai dengan substansi dan sistem belajar-

mengajar. Jika modul-modul pendidikan multikultural sudah disusun,

siapakah pengajar untuk menerapkannya dan bagaimana

Page 42: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

mengintegrasikannya dalam kurikulum yang sudah terlalu sarat dengan

berbagai macam indoktrinasi? Persoalan-persoalan ini merupakan

tantangan bagi penerapan pendidikan multikultural di Indonesia.

Selain itu, wacana pendidikan multikultural dimungkinkan akan terus

berkembang semakin besar dan ramai diperbincangkan. Dan yang lebih

penting dan diharapkan adalah wacana pendidikan multikultural dapat

diberlakukan dalam dunia pendidikan di negeri yang multikultural ini.

B. Surat Al-Hujurat

Surat Al-Hujurat merupakan surat ke 49 dalam Al-Qur‟an, terdiri dari

18 ayat, termasuk juz ke-26, dan diwahyukan di Madinah. Kata hujurat

adalah bentuk jamak dari hujrah yang diambil dari ayat ke empat dalam surat

ini (Imani,2013:311). Dinamakan Hujurat karena mengungkapkan bahwa

seseorang tidak dipandang beradab apabila tidak memuliakan Rasul saw (ash-

Shieddiqy,2003:3907).

Surat Al-Hujurat merupakan salah satu surat madaniyyah yang turun

sesudah Nabi saw berhijrah. Surat ini mengandung tuntunan agama serta

prinsip-prinsip moral yang dengan memerhatikannya akan tercipta kehidupan

bahagia bagi setiap individu sekaligus terwujudnya suatu sistem

kemasyarakatan yang mantap, saleh dan sejahtera. Al-Biqai menulis bahwa

tema utama dan tujuan surat ini adalah tuntunan menuju tata krama

menyangkut penghormatan kepada Nabi Muhammad saw dan umatnya.

(Shihab, 2002:568).

Page 43: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

Surat ini melengkapi dasar-dasar kesopanan yang tinggi serta

menunjukkan manusia kepada pekerti-pekerti utama. Selain itu juga menjelaskan

sikap para muslim terhadap Allah dan Rasul-Nya, bagaimana cara mereka

menerima berita-berita (keterangan) dari orang-orang yang tidak dapat dipercaya,

dan bagaimana memperlakukan saudara seagama, baik sewaktu mereka

berhadapan muka ataupun tidak(Ash-Shieddieqy, 2003:3907).

Aspek hukum yang terkandung dalam surat ini yaitu larangan

mengambil keputusan yang menyimpang dari ketetapan Allah dan Rasul-

Nya; keharusan meneliti suatu pekabaran yang disampaikan oleh orang fasik;

kewajiban mengadakan islah (damai) antara orang muslim yang bersengketa

karena orang-orang Islam itu bersaudara; kewajiban mangambil tindakan

terhadap golongan kaum muslimin yang bertindak merugikan kaum muslimin

yang lain; larangan mencaci, menghina dan sebagainya, larangan buruk

sangka; bergunjing dan memfitnah, dan lain-lain. Selain itu, surat ini juga

memuat adab sopan santun berbicara dengan Rasulullah saw. Allah

menciptakan manusia bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar satu sama

lain kenal-mengenal; setiap manusia sama di sisi Allah, kelebihan hanya ada

pada orang-orang bertaqwa; serta sifat-sifat orang yang benar-benar

beriman(Depag, 1986:423).

Untuk memberikan gambaran tentang isyarat pendidikan multikultural

yang terdapat dalam Al-Qur‟an surat Al-Hujurat, maka dirasa perlu untuk

mengemukakan berbagai ayat yang berhubungan dengan hal tersebut, antara

lain:

Page 44: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

1. QS. Al-Hujurat ayat 6

(6)

Artinya:”Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang Fasik

membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak

menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui

keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”

Ayat ini mengajarkan kepada manusia agar meneliti kebenaran

setiap kabar atau berita yang datang dan tidak mudah menjatuhkan

vonis serta selalu mengutamakan klarifikasi (tabayyun).

2. QS. Al Hujurat ayat 9

(9)

Artinya:”dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu

berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! tapi kalau yang satu

melanggar Perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar

Perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. kalau

Dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan

hendaklah kamu Berlaku adil; Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang

yang Berlaku adil.”

Dalam ayat tersebut Allah SWT. menyuruh manusia untuk

melerai kemudian mendamaikan dua golongan orang-orang yang

beriman apabila mereka berperang atau berseteru. Mendamaikan kedua

Page 45: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

golongan tersebut dengan adil dan jujur tanpa memihak kepada salah

satu golongan, yakni dengan cara membela yang benar dan menghakimi

yang salah dengan berdasarkan pada pemahaman duduk

permasalahannya.

3. QS. Al-Hujurat ayat 10

(10)

Artinya:”orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu

damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan

takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.”

Dalam ayat ini Allah SWT. menjelaskan bahwa semua orang

beriman adalah bersaudara. Allah SWT. mengulangi kalimat-Nya untuk

mendamaikan antar saudara serta menyeru manusia untuk bertakwa

kepada-Nya agar manusia mendapat rahmat-Nya.

4. QS. Al-Hujurat ayat 11

(11)

Artinya:”Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-

laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih

baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan

kumpulan lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah

suka mencela dirimu sendiri[1409] dan jangan memanggil dengan gelaran

yang mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang

buruk sesudah iman[1410] dan Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka

mereka Itulah orang-orang yang zalim.”

Page 46: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

Dalam ayat tersebut Allah SWT. melarang setiap orang yang

beriman saling merendahkan satu sama lain, mencela diri sendiri yakni

dengan cara mencela orang lain, serta memanggil orang lain dengan

gelar yang buruk. Ayat tersebut juga mengandung perintah Allah SWT.

kepada hambanya untuk bertobat.

5. QS. Al-Hujurat ayat 12

(12)

Artinya:”Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka

(kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah

mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama

lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya

yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan

bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi

Maha Penyayang.”

Ayat tersebut mengandung larangan untuk berprasangka buruk,

ghibah atau menggunjing, serta perintah untuk bertakwa kepada Allah SWT.

6. QS. Al-Hujurat ayat 13

(13)

Artinya:”Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang

laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa

dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang

yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa

diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.”

Page 47: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

Dalam ayat ini Allah SWT. menjelaskan bahwa manusia

diciptakan dari seorang laki-laki dan perempuan, berbangsa-bangsa dan

bersuku-suku agar supaya manusia saling mengenal. Bukan dijadikan

sebagai dasar untuk saling bermusuhan, karena perbedaan yang ada

adalah sebuah anugrah. Ayat ini juga menjelaskan bahwa orang yang

paling mulia adalah orang yang bertakwa kepada Allah SWT.

Ayat-ayat di atas mengisyaratkan mengenai pendidikan multikultural

yang relevan dengan konteks kekinian. Dalam hal ini, untuk mempermudah

dalam menghafal maka penulis memfokuskan hanya meneliti tiga ayat, yakni

ayat 11, 12 dan 13 berdasarkan beberapa buku tafsir.

C. Pandangan Islam tentang Multikultural

Masyarakat menyadari bahwa keberagaman merupakan hal yang wajar

dan tidak dapat dihindari. Tapi pembahasan tentang bagaimana menyikapi

multikultural ini masih sering menjadi perdebatan. Bagi sebagian kelompok

perbedaan-perbedaan yang ada agar segera dilenyapkan dan perlu adanya

upaya untuk penyeragaman. Ada juga yang berpendapat agar perbedaan yang

ada itu tetap dipelihara. Perbedaan pandangan dalam menyikapi perbedaan

yang ada juga muncul dari beberapa kelompok dalam kehidupan masyarakat

muslim, apalagi masyarakat Indonesia yang disusun atas mayoritas

masyarakat muslim.

Seperti yang dikatakan Said Agil Husin (2002) bahwa Islam

merupakan puncak kesempurnaan dari agama Allah. Penyempurna agama-

Page 48: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

agama sebelumnya. Islam sangat sarat dengan nilai-nilai kemanusiaan sebab,

melaksanakan nilai-nilai kemanusiaan itu sendiri adalah bagian horizontal

dari pengaplikasian nilai-nilai keislaman. Dalam Islam tidak hanya membahas

mengenai norma-norma dan kaidah-kaidah Ilahiyah, tetapi juga nilai-nilai

yang berhubungan dengan dasar-dasar kemanusiaan(Al Munawar, 2002:

404). Termasuk di dalamnya pemberian penghormatan setinggi-tingginya

terhadap hak-hak yang dimiliki setiap manusia.

Untuk memberikan gambaran tentang pandangan Islam mengenai

wawasan multikultural maka dirasa penting untuk mengemukakan berbagai

ayat yang berhubungan dengan hal tersebut. Antara lain:

1. Surat Al-Hujurat ayat 13

عارفوا إن ي أي ها الناس إن خلقناكم من ذكر وأن ثى وجعلناكم شعوب وق بائل لت

(13)أكرمكم عند الل أت قاكم إن الل عليم خبري

Artinya:”Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang

laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa

dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang

yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa

diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha

Mengenal”(Depag RI, tt:847).

2. Surat Ar-Rum ayat 22

ومن آيتو خلق السماوات والرض واختلف ألسنتكم إن ف ذلك ليت للعالمي

(22) Artinya:”dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit

dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya

pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang

yang mengetahui”(Depag RI, tt:644).

Page 49: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

3. Surat Al-Baqarah ayat 213

رين ومنذرين وأن زل معهم الكتاب بلق كان الناس النبيي مبش عث الل أمة واحدة ف ب

لف فيو إل الذين أوتوه من ب عد ما لفوا فيو وما اخت ليحكم ب ي الناس فيما اخت

لفوا فيو من الق بذنو الذين آمنوا لما اخت هم ف هدى الل ن ينات ب غيا ب ي جاءت هم الب

ي هدي من يشاء إ راا مستقيم (213(واللArtinya:”Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan),

Maka Allah mengutus Para Nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah

menurunkan bersama mereka kitab yang benar, untuk memberi keputusan di

antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. tidaklah berselisih

tentang kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka

Kitab, Yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata,

karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-

orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkann

itu dengan kehendak-Nya. dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang

dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus”(Depag RI, tt:51).

4. Surat Yunus ayat 99

يعا أفأنت تكره الناس حت يكونوا مؤمني ولو شاء ربك لمن من ف الرض كلهم ج

(99) Artinya:”dan Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang

yang di muka bumi seluruhnya. Maka Apakah kamu (hendak) memaksa

manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman

semuanya?”(Depag RI, tt:322).

5. Surat Al-Baqarah ayat 256

ين قد ت ب ي الرشد من الغي فمن يكفر بلطاغوت وي ؤمن بلل ف قد ل إكراه ف الد

يع عليم س (256)استمسك بلعروة الوث قى ل انفصام لا واللArtinya:”tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya

telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. karena itu Barangsiapa

yang ingkar kepada Thaghut[162] dan beriman kepada Allah, Maka

Sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang Amat kuat yang tidak

Page 50: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

akan putus. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui”(Depag RI,

tt:63).

Dari berbagai uraian ayat di atas dapat dipahami bahwa Islam

sebagai suatu agama tidak pernah mengajarkan kekerasan. Islam yang

dibawa Rasulullah merupakan agama yang mendatangkan rahmat bagi

seluruh alam (Rahmatan lil „alamin). Islam tidak hanya mendatangkan

rahmat bagi pemeluk Islam itu sendiri, namun juga bagi seluruh alam.

Al Qur‟an mengingatkan dengan tegas dalam ayat di atas sebagai

antisipasi kemungkinan timbulnya sikap dan budaya saling mencemooh

dan merendahkan antara kelompok yang satu dengan yang lain. Karena

tindakan mencemooh dan mengejek, serta merendahkan orang, apalagi

kelompok lain, merupakan cikal dan sumber konflik sosial (Abdullah,

2000:77).

Dari berbagai macam ayat di atas yang menunjuk pada perbedaan

senantiasa ada pada setiap manusia, sudah jelas bahwa perbedaan

merupakan hal yang diakui dalam islam, sedangkan yang dilarang adalah

perpecahan. Dengan kata lain, Islam sangat menghargai adanya perbedaan,

perbedaan tersebut tidak menjadi api dalam mengobarkan kekerasan, tetapi

justru dijadikan sebagai alat untuk saling mengenal lebih dekat.

Zakiyuddin Baidhawy dalam bukunya yang berjudul Pendidikan

Agama Berwawasan Multikultural, menjelaskan bahwa setidaknya ada tiga

prinsip utama dalam Islam yang berkaitan dengan multikultural

(Baidhawy, 2005:49-51).

Page 51: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

Pertama, prinsip plural is usual. Yakni kepercayaan dan praktek

kehidupan bersama yang menandaskan kemajemukan sebagai sesuatu yang

lumrah dan tidak perlu diperdebatkan. Keragaman cara berpikir dan cara

bertindak umat manusia dalam kontek ruang dan waktu akan terus eksis.

Kedua,Equal is usual, dalam prinsip ini Islam mencoba

memperlihatkan bahwa keragaman itu adalah suatu hal yang biasa. Dan

prinsip yang ketiga adalah prinsip sahaja dalam keragaman (modesty in

diversity). Bersikap dewasa dalam merespon keragaman.Yakni sikap

moderat yang menjamin kearifan berpikir dan bertindak, jauh dari

fanatisme yang sering melegitimasi penggunaan instrumen kekerasan.

Selanjutnya Baidhawy menjelaskan bahwa dalam multikultural

dalam agama Islam dapat dikembangkan melalui menebar amanah dan

husnuzdon dalam memupuk kebersamaan, saling memaafkan, menganyam

ukhuwah islamiah dan ukhuwah basyariyah agar tercipta kehidupan yang

damai sesuai dengan visi misi Islam itu sendiri, yakni Islam sebagai agama

Rahmat bagi seluruh alam.

Page 52: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

BAB III

TAFSIR AL QUR’AN SURAT AL-HUJURAT

A. Redaksi dan TerjemahAl Qur’an Surat Al-Hujurat ayat 11-13

هم ول نساء من نساء را من ي أي ها الذين آمنوا ل يسخر ق وم من ق وم عسى أن يكونوا خي

هن ول ت لمزوا أن فسكم ول ت ناب زوا بللقاب بئس السم الفسوق را من عسى أن يكن خي

ميان ومن ل ي تب فأولئك ىم الظالمون ي أي ها الذين آمنوا اجتنبوا كثريا من (11)ب عد ال

الظن إن ب عض الظن إث ول تسسوا ول ي غتب ب عضكم ب عضا أيب أحدكم أن يكل لم

تا فكرىتموه وات قوا الل إن الل ت واب رحيم ي أي ها الناس إن خلقناكم من (12)أخيو مي

عارفوا إن أكرمكم عند الل أت قاكم إن الل عليم خبري ذكر وأن ثى وجعلناكم شعوب وق بائل لت

(13)

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki

merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari

mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya,

boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela dirimu

sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. seburuk-

buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan Barangsiapa

yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim(11). Hai orang-

orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena

sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang

dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang

suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa

jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha

Penerima taubat lagi Maha Penyayang(12). Hai manusia, Sesungguhnya Kami

menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan

kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.

Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang

paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha

Mengenal (13). (QS. Al-Hujurat:11-13).

Page 53: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

B. Asbabun Nuzul

1. Pengertian Asbabun Nuzul

Al Qur‟an diturunkan ke bumi secara berangsur-angsur dalam masa

22 tahun 2 bulan 22 hari, yang merupakan jawaban atas pertanyaan-

pertanyaan dan peristiwa yang terjadi pada masa Nabi saw. (Mahali,

1989: XI). Suatu peristiwa yang karenanya Al Qur‟an diturunkan untuk

menerangkan status hukum pada saat terjadinya, baik itu berupa

peristiwa ataupun pertanyaan, disebut asbabun nuzul (al-Qattan,

2001:110).

Menurut Az-Zarqani, asbabun nuzul adalah sesuatu yang

menyebabkan satu ayat atau beberapa ayat diturunkan untuk

membicarakan sebab atau menjelaskan hukum sebab tersebut pada masa

terjadinya sebab itu(Az-Zarqani, 2001:95).

Sedangkan Hasbi Ash-Shiddieqy (1980:78) mendefinisikannya

sebagai kejadian yang karenanya diturunkan Al-Qur‟an untuk

menerangkan hukumnya di hari timbul kejadian-kejadian itu dan suasana

yang di salam suasana itu Al-Qur‟an diturunkan serta membicarakan

sebab yang tersebut itu, baik diturunkan langsung sesudah terjadi sebab

itu, ataupun kemudian lantaran sesuatu hikmat.

Dari beberapa definisi dan pengertian asbabun nuzul di atas dapat

dipahami bahwa latar belakang turunnya ayat ataupun beberapa ayat Al-

Qur‟an dikarenakan adanya suatu peristiwa tertentu dan pertanyaan yang

diajukan kepada Nabi SAW..

Page 54: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

Al Qur‟an diturunkan melalui sebab musabab (Asbabun Nuzul),

tetapi tidak semua ayat yang terdapat di Al Qur‟an memiliki Asbabun

Nuzul. Demikian juga dengan surat Al-Hujurat. Berikut ini akan

dipaparkan beberapa sebab turunnya ayat surat Al-Hujurat dan tidak

semuanya memiliki Asbabun Nuzul. Karena ayat tertentu saja yang

memiliki peristiwa turunnya ayat.

2. Asbabun Nuzul QS. Al-Hujurat Ayat 11

Ada beberapa versi yang menjelaskan tentang sebab turunnya ayat

ini. Pertama, dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa seorang laki-laki

mempunyai dua atau tiga nama, dan dipanggil dengan nama tertentu agar

orang itu tidak senang dengan panggilan itu. Ayat ini turun sebagai

larangan untuk menggelari orang dengan nama-nama yang tidak

menyenangkan(Shaleh, 1990:473)

Kedua, dalam riwayat lain dikemukakan bahwa nama-nama gelaran

di zaman jahiliyah sangat banyak. Ketika Nabi saw. memanggil

seseorang dengan gelarnya, ada orang yang memberitahukan kepada nabi

bahwa gelar itu tidak disukainya. Maka turunlah ayat ini yang melarang

memanggil orang dengan gelaran yang tidak disukainya.

Ketiga, dalam riwayat lain dikemukakan bahwa ayat ini turun

berkenaan dengan Bani Salamah. Ketika Nabi saw. tiba di Madinah

orang-orang mempunyai dua atau tiga nama. Apabila Rasulullah

memanggil seseorang yang disebutnya dengan salah satu nama itu tetapi

ada orang yang berkata: “Ya Rasulallah! Sesungguhnya ia marah dengan

Page 55: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

panggilan itu”. Ayat “wala tana bazu bil alqab” turun sebagai larangan

memanggil orang dengan sebutan yang tidak disukainya(Shaleh,

1990:474).

3. Asbabun Nuzul QS. Al-Hujurat ayat 12

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ayat ini turun berkenaan

dengan Salman al-Farisi yang apabila selesai makan ia terus tidur dan

mendengkur. Pada waktu itu ada orang yang mempergunjingkan

perbuatannya itu. Maka turunlah ayat ini yang melarang seseorang

mengumpat menceritakan keaiban orang lain(Shaleh, 1990:474).

4. Ababun Nuzul QS. Al-Hujurat ayat 13

Ada dua versi yang menyatakan sebab turunnya QS Al-Hujurat

ayat 13. Pertama dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ketika fathu

Makkah, Bilal naik ke atas Ka‟bah untuk adzan. Berkatalah beberapa

orang: “Apakah pantas budak hitam ini adzan di atas Ka‟bah?” maka

berkatalah yang lainnya: “Sekiranya Allah membenci orang ini, pasti

Allah akan menggantinya”. Ayat ini turun sebagai penegasan bahwa

dalam Islam tidak ada diskriminasi, dan yang paling mulia adalah yang

paling bertakwa(Shaleh, 1990:475).

Kedua, diriwayatkan bahwa ayat ini turun berkenaan dengan Abu

Hindin akan dikawinkan oleh Rasulullahkepada seorang wanita Bani

Bayadlah. Bani Bayadlah berkata: “Wahai Rasulullah pantaskah kalau

kami mengawinkan puteri-puteri kami kepada budak-budak kami?”. Ayat

Page 56: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

ini turun sebagai penjelasan bahwa dalam Islam tidak ada perbedaan

antara bekas budak dengan orang merdeka(Shaleh, 1990:475).

Ayat-ayat di atas menegaskan kesatuan asal usul manusia dengan

menunjukkan kesamaan derajat kemanusiaan manusia. Tidak wajar seseorang

berbangga dan merasa diri lebih tinggi daripada yang lain, bukan saja antara

satu bangsa, suku, atau warna kulit dan selainnya, tetapi antara jenis kelamin

mereka. Karena kalaulah seandainya ada yang berkata bahwa Hawwa, yang

perempuan itu bersumber daripada tulang rusuk Adam, sedang Adam adalah

laki-laki, dan sumber sesuatu lebih tinggi derajatnya dari cabangnya, sekali

lagi seandainya ada yang berkata demikian itu hanya khusus terhadap Adam

dan Hawwa, tidak terhadap semua manusia karena manusia selain mereka

kecuali Isa, lahir akibat percampuran laki-laki dan perempuan(Shihab,

2003:616).

C. Penafsiran Al Qur’an Surat Al-Hujurat menurut Beberapa Tasir

1. Model Penafsiran M Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah

Berikut ini tafsir mengenai surat Al-hujurat ayat 11-13 dalam kitab

Al-Mishbah.

هم ول نساء را من ي أي ها الذين آمنوا ل يسخر ق وم من ق وم عسى أن يكونوا خي

هن ول ت لمزوا أن فسكم ول ت ناب زوا بللقاب را من من نساء عسى أن يكن خي

ميان ومن ل ي تب فأولئك ىم الظالمون (11)بئس السم الفسوق ب عد ال“Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok

kaum yang lain, boleh jadi mereka lebih baik dari mereka; dan jangan pula

Page 57: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

wanita-wanita terhadap wanita-wanita lain, boleh jadi mereka lebih baik

dari mereka. Dan janganlah kamu mengejek diri kamu sendiri dan

janganlah kamu panggil-memanggil dengan gelar-gelar buruk. Seburuk-

buruk panggilan ialah kefasikan sesudah iman, dan barangsiapa yang tidak

bertaubat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim(11).

Allah berfirman memanggil kaum beriman dengan panggilan

mesra: Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum, yakni

kelompok pria, mengolok-olok kaum kelompok pria yang lain karena hal

tersebut dapat menimbulkan pertikaian - walau yang diolok-olokan kaum

yang lemah - apalagi boleh jadi mereka yang diolok-olokkan itu lebih

baik dari mereka yang mengolok-olok. Dan jangan pula wanita-wanita,

yakni mengolok-olok, terhadap wanita-wanita lain karena ini

menimbulkan keretakan hubungan antar-mereka, apalagi boleh jadi

mereka, yakni wanita-wanita yang diperolok-olokkan itu, lebih baik dari

mereka, yakni wanita yang mengolok-olok itu, dan janganlah kamu

mengejek siapapun – secara sembunyi-sembunyi – dengan ucapan,

perbuatan, atau isyarat karena ejekan itu akan menimpa diri kamu sendiri

dan janganlah kamu panggil-memanggil dengan gelar-gelar yang dinilai

buruk oleh yang kamu panggil baik kamu yang menciptakan gelarnya

maupun orang lain. Seburuk-buruk panggilan ialah panggilan kefasikan,

yakni panggilan buruk sesudah iman. Siapa yang bertaubat sesudah

melakukan hal-hal buruk, maka mereka adalah orang-orang yang

menelusuri jalan lurus dan barangsiapa tidak bertaubat, maka mereka

adalah orang-orang yang zalim (Shihab, 2002:605).

Page 58: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

ي أي ها الذين آمنوا اجتنبوا كثريا من الظن إن ب عض الظن إث ول تسسوا ول

تا فكرىتموه وات قوا الل ي غتب ب عضكم ب عضا أيب أحدكم أن يكل لم أخيو مي

(12)إن الل ت واب رحيم Hai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak dari dugaan, sesungguhnya

dugaan adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain

serta jangan sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah

seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati?

Maka kamu telah jijik kepadanya dan bertakwalah kepada Allah.

Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.

Ayat tersebut menyatakan: Hai orang-orang yang beriman,

jauhilah dengan upaya sungguh-sungguh banyak dari dugaan, yakni

prasangka buruk terhadap manusia yang tidak memiliki indikator itu,

adalah dosa. Tidak jarang prasangka buruk mengundang upaya mencari

tahu, maka ayat di atas melanjutkan bahwa: dan janganlah kamu

mencari-cari kesalahan orang lain yang justru ditutupi oleh pelakunya

serta jangan juga melangkah lebih luas, yakni sebaagian kamu

menggunjing, yakni membicarakan aib sebagian yang lain. Sukakah

salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah

mati? Maka, tentulah jika itu disodorkan kepada kamu, kamu telah

merasa jijik kepadanya dan akan menghindari memakan daging saudara

sendiri itu. Karena itu, hindarilah pergunjingan karena ia sama dengan

memakan daging saudara yang telah meninggal dunia dan bertakwalah

kepada Allah, yakni hindari siksa-Nya di dunia dan di akhirat, dengan

melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya serta bertaubat

Page 59: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

atas kesalahan, sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha

Penyayang(Shihab, 2001: 609).

Ghibah adalah menyebut orang lain yang tidak hadir dihadapan

penyebutnya dengan sesuatu yang tidak disenangi oleh orang yang

bersangkutan. Jika keburukan yang disebut itu tidak disandang oleh yang

bersangkutan, ia dinamai buhtaan atau kebohongan besar. Dari

penjelasan di atas terlihat bahwa, walaupun keburukan yang diungkap

oleh penggunjing tadi memang disandang oleh objek ghibah, ia tetap

terlarang. Memang, pakar-pakar hukum membenarkan ghibah untuk

sekian banyak alasan antara lain:

a. Meminta fatwa, yakni seorang yang bertanya tentang hukum dengan

menyebut kasus tertentu dengan memberi contoh. Ini seperti halnya

seorang wanita yang bernama Hind meminta fatwa Nabi

menyangkut suaminya, yakni Abu Sufyan, dengan menyebut

kekikirannya. Yakni apakah sang istri boleh mengambil uang

suaminya tanpa sepengetahuan sang suami?

b. Menyebut keburukan seseorang yang memang tidak segan

menampakkan keburukannya di hadapan umum. Seperti menyebut si

A adalah pemabuk karena memang dia sering minum dihadapan

umum dan mabuk.

c. Menyampaikan keburukan seseorang kepada yang berwenang

dengan tujuan mencegah terjadinya kemungkaran.

Page 60: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

d. Menyampaikan leburukan seseorang kepada siapa yang sangat

membutuhkan informasi tentang yang bersangkutan, misalnya dalam

konteks menerima lamarannya.

e. Memperkenalkan seseorang yang tidak dapat dikenal kecuali dengan

menyebut aib/kekurangannya. Misalnya “Si A yang buta sebelah itu”

(Shihab, 2002:611).

عارفوا إن ي أي ها الناس إن خلقناكم من ذكر وأن ثى وجعلناكم شعوب وق بائل لت

(13)أكرمكم عند الل أت قاكم إن الل عليم خبري “Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki

dan seorang perempuan serta menjadikan kamu berbangsa - bangsa juga

bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang

paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa

diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha

Mengenal.(13)

Ayat ini beralih kepada uraian tentang prinsip dasar hubungan

antar-manusia. Allah berfirman: Hai manusia, sesungguhnya Kami

menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan. Yakni

Adam dan Hawwa, atau dari sperma (benih laki-laki) dan ovum (indung

telur perempuan), serta menjadikan kamu berbangsa-bangsa juga

bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal yang mengantar kamu

untuk bantu-membantu serta saling melengkapi, sesungguhnya yang

paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah yang paling bertakwa di

antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha

Mengenal sehingga tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagi-Nya,

walau detak detik jantung dan niat seseorang(Shihab, 2002:616).

Page 61: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

Penggalan ayat sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari

seorang laki-laki dan seorang perempuan adalahpengantar untuk

menegaskan bahwa semua manusia derajat kemanusiaannya sama di sisi

Allah, tidak ada perbedaan antara satu suku dan yang lain. Pengantar

tersebut mengantar pada kesimpulan yang disebut oleh penggalan

terakhir ayat ini yakni “sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu

di sisi Allah ialah yang paling bertakwa”. Karena itu, berusahalah untuk

meningkatkan ketakwaan agar menjadi yang termulia di sisi

Allah(Shihab, 2001:616).

Semakin kuat pengenalan satu pihak kepada selainnya, semakin

terbuka peluang untuk saling memberi manfaat. Karena itu, ayat diatas

menekankan perlunya saling mengenal. Perkenalan itu dibutuhkan untuk

saling menarik pelajaran dan pengalaman pihak lain guna meningkatkan

ketakwaan kepada Allah SWT. yang dampaknya tercermin pada

kedamaian dan kesejahteraan hidup(Shihab, 2002:617).

Demikan halnya dengan pengenalan terhadap alam raya. Semakin

banyak pengenalan terhadapnya, semakin banyak pula rahasia-rahasianya

yang terungkap, dan ini pada gilirannya melahirkan kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi serta menciptakan kesejahteraan lahir dan

batin, dunia dan akhirat.

Page 62: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

2. Model Penafsiran Muhamad Nasib Ar Rifa’i dalam ringkasan Ibnu

Katsir

هم ول نساء من را من ي أي ها الذين آمنوا ل يسخر ق وم من ق وم عسى أن يكونوا خي

هن ول ت لمزوا أن فسكم ول ت ناب زوا بللقاب بئس را من نساء عسى أن يكن خي

ميان ومن ل ي تب فأولئك ىم الظالمون (11)السم الفسوق ب عد ال“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki

merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik

dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan

lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka

mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang

mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk

sesudah iman dan Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah

orang-orang yang zalim.”(QS.Al-Hujurat:11)

Allah swt melarang kita mengejek dan menghina orang lain,

sebagaimana yang telah ditetapkan dalam hadits sahih bahwa Rasulullah

saw bersabda,

ربطرالق وغم الناس وغم الناس - وي روى- الكب

“kesombongan itu adalah mencampakkan kebenaran dan

menghinakan manusia”

Kesombongan ini hukumnya haram. Boleh jadi, orang dihina itu

kedudukannya lebih mulia di sisi Allah. Itulah sebabnya Allah swt

berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengolok-

olokkan kaum yang lain, karena boleh jadi mereka diolok-olokkan itu

lebih baik dari mereka yang mengolok-olokkan itu. Dan jangan pula

wanita mengolok-olokkan wanita-wanita lain karena boleh jadi wanita

Page 63: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

yang diperolok-olokkan itu lebih baik dari wanita yang memperolok-

olokkan.” Ayat ini merupakan larangan bagi laki-laki dan wanita.

ول تلمزوا أنفسكم

Kalimat ini seperti firman-Nya “janganlah kamu mencela diri

kamu sendiri” (an-Nisa:29). Maksudnya ialah janganlah satu sama lain

saling membunuh. Sedangkan, maksud penggalan di atas ialah janganlah

satu sama lain saling mencela dengan perkataan. Al-hamz adalah mencela

dengan perbuatan, sedangkan al-lamz adalah mencela dengan perkataan.

Hal itu dilakukan untuk menghina orang lain dan berbuat sewenang-

wenang terhadap mereka. Dan, mengadu domba manusia termasuk

mencela lewat perkataan (Ar-Rifa‟i, 2000:430).

ول تنابزوا بللقاب

Yaitu, janganlah kalian memanggil sebagian kalian dengan sebutan

yang buruk yang tidak enak bila didengar oleh seseorang. Telah

diriwayatkan oleh Imam Ahmad bahwa Abu Jubairah bin Dhahhak

mengatakan “ayat ini, dan janganlah kamu panggil memanggil dengan

gelar yang buruk diturunkan berkenaan dengan kami, Bani Salamah.

Perawi mengatakan, „Rasulullah saw sampai di kota Madinah dan tidak

ada seseorangpun di antara kami melainkan dia mempunyai dua atau tiga

nama. Maka bila beliau memanggil seseorang dengan salah satu

namanya, maka orang-orang mengatakan, „Ya Rasulullah, dia marah jika

dipanggil dengan nama itu.‟ Maka turunlah ayat, dan janganlah kamu

Page 64: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

panggil-memanggil dengan gelar yang buruk.”. Hadits ini diriwayatkan

pula oleh Abu Dawud (Ar-Rifa‟i, 2000:430).

بئس السم الفسوق بعد الميان

Yaitu, sejelek-jelek sifat dan nama ialah yang buruk, yaitu saling

memanggil dengan sebutan yang buruk, sebagaimana sifat-menyifati

yang dilakukan oleh orang-orang jahiliah, setelah kalian masuk Islam dan

kamu memahami keburukannya, “Dan barangsiapa yang tidak bertobat”

dari kelakuan ini, “maka mereka itulah orang-orang yang zalim”.

ي أي ها الذين آمنوا اجتنبوا كثريا من الظن إن ب عض الظن إث ول تسسوا ول

تا فكرىتموه وات قوا الل ي غتب ب عضكم ب عضا أيب أحدكم أن يكل لم أخيو مي

(12)إن الل ت واب رحيم Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka

(kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah

mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama

lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya

yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan

bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi

Maha Penyayang.(QS. Al-Hujurat.12)

Allah SWT melarang hamba-Nya yang beriman banyak

berprasangka, yaitu melakukan tuduhan dan sangkaan terhadap keluarga,

kerabat, dan orang lain tidak pada tempatnya, sebab sebagian dari

prasangka itu adalah murni perbuatan dosa. Imam Malik meriwayatkan

dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda:

Page 65: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

كم والظن ف ن الظن أكذب الديث ولتسسوا ولتسسوا ولت ن فسوا ˛إي

رواه البخاري و مسلم ). وكونوا عبا إخوان ˛ولتاسدوا ولتباغضوا ولتداب روا

(وأبو او “Jauhilah berprasangka, karena prasangka itu adalah perkataan yang paling

dusta. Janganlah kamu meneliti rahasia orang lain, mencuri dengar, bersaing

yang tidak baik, saling mendengki, saling membenci, dan saling membelakangi.

Jadilah kalian ini sebagai hamba-hamba Allah yang bersaudara”. (riwayat

Bukhari Muslim dan Abu Dawud) (Ar-Rifa‟i, 2000:432).

Yakni, satu sama lain saling mencari-cari kesalahan masing-

masing. Dan istilah tajassasu biasanya digunakan untuk menunjukkan

sesuatu yang berarti jelek. Dari kata itu pula lahir istilah jasus (mata-

mata). Adapun pengertian tajassus biasanya digunakan untuk sesuatu

yang baik. Seperti firman Allah SWT ketika menceritakan tentang

Ya‟qub a.s. yaitu, “Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita

tentang Yusuf dan saudaranya...” Akan tetapi terkadang kedua istilah ini

digunakan untuk menunjukkan hal yang jelek, sebagaimana yang

terdapat di dalam hadis di atas(Ar-Rifa‟i, 2000:432).

Janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain.

Ayat ini mengandung larangan berbuat ghibah. Dan telah

ditafsirkan pula pengertiannya oleh Rasulullah saw., sebagaimana yang

terdapat di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud bahwa Abu

Page 66: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

Hurairah r.a. berkata, “wahai Rasulullah! Apakah yang dimaksud dengan

ghibah itu?” Rasulullah menjawab, “Kamu menceritakan perihal

saudaramu yang tidak disukainya.” Ditanyakan lagi, “Bagaimanakah

bila keadaan saudaraku itu sesuai dengan yang aku katakan?”

rasulullah saw menjawab,”Bila keadaan saudaramu itu sesuai dengan

yang kamu katakan, maka itulah ghibah terhadapnya. Bila tidak terdapat

apa yang kamu katakan, maka kamu telah berbohong”. Hadis ini

diriwayatkan pula oleh Imam Tirmidzi yang mengatakan, “Hadits ini

hasan dan sahih.” Dan diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir (Ar-Rifa‟i,

2000:433).

Ghibah adalah haram berdasarkan ijma‟. Itu sebabnya Allah SWT

menyerupakan perbuatan ghibah dengan memakan daging manusia yang

sudah menjadi bangkai sebagaimana ayat di atas. Yakni sebagaimana

kamu membenci hal ini secara naluriah, maka kamu harus membencinya

berlandaskan syariat, karena hukumannya akan lebih hebat dari sekedar

memakan bangkai manusia. Diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Abu

Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda,

حسب امرء من الشر أن ˛كل المسلم على المسلم حرام مالو وعر و و مو

(رواه أبو او والرتمذي). يقرأخاه المسلم

“Setiap harta, kehormatan, dan darah seorang muslim adalah haram

atas muslim lainnya. Cukup buruklah seseorang yang merendahkan

Page 67: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

saudaranya sesama muslim.”(HR. Abu Daud dan Tirmidzi) (Ar-Rifa‟i,

2000:433).

Hadis tersebut menjelaskan bahwa semua umat muslim adalah

bersaudara maka manusia dilarang merendahkan umat muslim lainnya.

Karena harta, kehormatan dan darah seorang muslim haram bagi muslim

yang lain.

Bertakwalah kepada Allah

Yakni pada perkara yang telah Dia perintahkan dan Dia larang

kepada kamu. Dan jadikanlah Dia sebagai pengawas kamu dalam hal itu

dan takutlah kepada-Nya.

Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang

Yaitu, Allah itu Maha Penerima tobat kepada siapa saja yang

bertobat kepada-Nya dan Maha Pengasih kepada siapa saja yang kembali

dan bersandar kepada-Nya. Jumhur ulama mengatakan, “Cara yang mesti

ditempuh oleh orang yang bertobat karena menceritakan saudaranya ialah

hendaknya dia menghentikan perbuatan itu dan bertekad tidak akan

mengulanginya.” Dan apakah menjadi syarat pula menyesali perbuatan

yang telah lalu itu dan meminta maaf kepada orang yang telah

digunjingnya? Maka sebagian ulama berpendapat demikian, dan yang

lain mengatakan, “Tidak menjadi syarat baginya meminta maaf kepada

Page 68: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

orang itu. Karena bila dia memberitahukan kepada orang itu, barangkali

ia akan merasa lebih sakit (Ar Rifa‟i, 2000:436).

عارفوا إن ي أي ها الناس إن خلقناكم من ذكر وأن ثى وجعلناكم شعوب وق بائل لت

(13)أكرمكم عند الل أت قاكم إن الل عليم خبري “Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki

dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan

bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang

paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa

diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha

Mengenal.(QS Al-Hujurat:13).

Allah memberitahukan kepada umat manusia bahwa Dia telah

menciptakan mereka dari satu jiwa dan telah menjadikan dari jiwa itu

pasangannya. Itulah Adam dan Hawa. Dan Allah menciptakan mereka

berbangsa-bangsa dan bersuku-suku. Maka kemuliaan manusia

dipandang dari kaitan ketanahannya dengan Adam dan Hawa a.s. adalah

sama. Hanya saja kemuliaan mereka bertingkat-tingkat bila dilihat dari

sudut keagamaan. Karena itu, setelah Allah melarang manusia berbuat

ghibah dan menghina satu sama lain, maka Dia mengingatkan bahwa

mereka itu sama dalam segi keimanannya. Yang membedakan derajat

kamu di sisi Allah hanyalah ketakwaan, bukan keturunan. Sebagaimana

diterangkan dalam sebuah hadis bahwa Rasulullah saw bersabda,

“Orang yang paling baik di antara kamu pada masa jahiliah

adalah yang paling baik pada masa Islam, apabila mereka memahami.”

(H.R. Bukhari)

Page 69: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Abu Hurairah r.a., dan

diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw.

bersabda,

“Allah tidak akan melihat penampilan dan kekayaan kamu, akan

tetapi kepada hati dan amalmu.”(H.R. Muslim dan Ibnu Majah).

3. Model Tafsir Allamah Kamal Faqih Imani dalam Tafsir Nurul

Qur’an

هم ول نساء من را من ي أي ها الذين آمنوا ل يسخر ق وم من ق وم عسى أن يكونوا خي

هن ول ت لمزوا أن فسكم ول ت ناب زوا بللقاب بئس را من نساء عسى أن يكن خي

ميان ومن ل ي تب فأولئك ىم الظالمون (11)السم الفسوق ب عد ال“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki

merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih

baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan

kumpulan lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan

janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan

gelaran yang mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah

(panggilan) yang buruk sesudah iman dan Barangsiapa yang tidak bertobat,

Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim.”(QS.Al-Hujurat:11)

Pada ayat ini digambarkan tentang penyebab yang bisa

menghancurkan persaudaraan. Ayat-ayat sebelumnya membahas tentang

perdamaian dan islah, sedangkan ayat ini membuat referensi mengenai

sejumlah faktor pemicu pertentangan dan konflik, seperti mencaci,

meremehkan dan memfitnah.

Ayat ini mengajarkan agar menjauhkan diri dari mencaci saudara

seiman mereka. Tidak pantas menilai hati dan tindakan mereka yang

Page 70: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

berakhir pada ekspresi peremehan dan pencelaan. Sebab boleh jadi yang

dicemooh dan dihina itu mungkin lebih baik daripada yang menghina.

Wanita yang beriman secara keras dilarang mencaci wanita lain dan

melemparkan komentar sinis dan buruk terhadap mereka, karena mereka

tidak mengetahui keunggulan orang yang dicaci dan diejek itu.(Imani,

2013:345).

Menurut tafsir ibnu Abbas sebagaimana dikutip Allamah Kamal

(2013:346) menyatakan bahwa ayat ini diturunkan terkait dengan dua

Istri Nabi saw yang telah mencemooh istri beliau yang lain, Ummu

salamah. Sedemikian tidak patut hal itu dilakukan oleh seorang

muslimah, Allah Swt melarang perbuatan tercela itu, ”...dan jangan pula

sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, karena boleh

jadi yang direndahkan itu lebih baik daripada mereka...” Seperti telah

disebutkan beberapa kali sebelumnya mengenai salah satu metode

pengajaran Al Qur‟an maka ayat ini pun tidak berlaku secara khusus saja.

Artinya ayat ini memberikan aturan yang berlaku secara umum, berupa

larangan melakukan perbuatan tercela dan jahat kepada kaum muslim,

baik mereka yang hadir pada saat wahyu diturunkan maupun generasi

berikutnya(Imani, 2013:346)

Ayat ini melanjutkan kalimatnya “...dan janganlah saling

menjatuhkan satu sama lain dan jangan memanggil dengan gelaran yang

mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah panggilan yang

buruk sesudah iman...” kata lamz, diartikan sebagai “fitnah dan mencari-

Page 71: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

cari kesalahan orang lain.” Beberapa ahli berpendapat bahwa kata itu

menunjuk pada makna “menyebut kesalahan seseorang di hadapan orang

itu.” Dikatakan bahwa hamz adalah fitnah dan lamz adalah mengekspos

kesalahan seseorang melalui ekspresi wajah.” Hal ini juga menunjukkan

bahwa hamz mencakup makna “menunjukkan atau mengungkapkan

kesalahan seseorang.”

Ayat ini melarang orang-orang beriman untuk mencari kesalahan

satu sama lain. Kata anfusakum dapat mengindikasikan tentang keadaan

orang-orang beriman yang dianggap berada dalam satu jiwa (nafs

wahidah).

Kata tanabazu (jangan memanggil dengan julukan yang

mengandung ejekan) seasal dengan kata nabaz (julukan). Ayat ini

menyatakan bahwa orang-orang beriman tidak seharusnya saling

memanggil dengan julukan yang menghina(Imani, 2013:347).

Yang dimaksud dalam anak kalimat “melakukan perbuatan buruk

seperti itu adalah tidak pantas bagi kalian setelah beriman”

mengandung konotasi yang sama, yaitu bahwa iman adalah seperti air

murni yang menetralkan kandungan racun atau membersihkan jiwa

seseorang dari kotoran dan noda.

Barang siapa tidak bertobat maka mereka itulah orang-orang yang

zalim.

Page 72: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

Tertuju pada orang-orang Islam yang menyakiti muslim yang lain

melalui ekspresi wajah dan pembeberan kesalahan sambil menunjuknya

termasuk di antara orang-orang jahat. Jika orang itu tidak bertobat,

mereka dianggap termasuk di antara orang-orang zalim(Imani,

2013:348).

ي أي ها الذين آمنوا اجتنبوا كثريا من الظن إن ب عض الظن إث ول تسسوا ول ي غتب

تا فكرىتموه وات قوا الل إن الل ب عضكم ب عضا أيب أحدكم أن يكل لم أخيو مي

(12)ت واب رحيم Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka

(kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah

mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain.

Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang

sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah

kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha

Penyayang.(QS. Al-Hujurat.12)

ي أي ها الذين آمنوا اجتنبوا كثريا من الظن إن ب عض الظن إث Kata zhann secara khusus menunjukkan bahwa di kalangan

umumnya masyarakat, prasangka buruk itu lebih banyak daripada

prasangka baiknya. Karena itu, ayat ini menunjukkan prasangka yang

dimaksudkannya dengan menggunakan kata katsir atau banyak. Kata

sebagian bisa menunjuk pada sebagian yang lain, dan sekaligus

menunjukkan agar kaum muslim bersikap hati-hati dan waspada terhadap

setiap persangkaannya(Imani, 2013:350).

ول تسسوا ول ي غتب ب عضكم ب عضا

Mengikuti prasangka buruk bisa mendorong seseorang untuk

mencari-cari dan menyebarluaskan cacat dan rahasia orang lain, yang

Page 73: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

mengakibatkan timbulnya pergunjingan yang merebak, dan hal tersebut

merupakan perbuatan yang dilarang dalam Islam.

Ayat ini begitu jelas menggambarkan kejahatan yang dihasilkan

dari perbuatan tersebut. “Adakah seorang diantara kamu yang suka

memakan daging saudaranya yang sudah mati?” Selanjutnya ayat ini

menambahkan “Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya”.

Mempermalukan seorang muslim melalui gunjingan disamakan dengan

memakan bangkai mayat korban gunjingan. Penyebutan mayat

didasarkan pada kenyataan bahwa orang yang menjadi korban

pergunjingan seperti orang mati yang tidak dapat membela diri.

Perbuatan jahat seperti itu merupakan salah satu perilaku paling

memalukan yang dilakukan seseorang terhadap saudaranya sendiri.

Perumpamaan tersebut mengekspresikan begitu jahat dan tercelanya

pergunjingan(Imani, 2013:353).

Bergunjing akan menabur dendam dan permusuhan dalam hati dan

kadang-kadang menimbulkan konflik berdarah, pembunuhan dan

pembantaian. Islam yang rahim memberikan kesempatan kepada orang-

orang yang melakukan ketiga dosa tersebut untuk segera bertobat “dan

bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat

lagi Maha Penyayang.” Intinya, kesadaran untuk kembali ke jalan takwa,

takut melanggar perintah Tuhan Yang Mahaagung, akan mendorong para

pelaku dosa untuk bertobat dan mereka bisa meraih rahmat dan nikmat

Ilahi(Imani, 2013:353).

Page 74: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

عارفوا إن ي أي ها الناس إن خلقناكم من ذكر وأن ثى وجعلناكم شعوب وق بائل لت

(13)أكرمكم عند الل أت قاكم إن الل عليم خبري “Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang

laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa

dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang

yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa

diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha

Mengenal.(QS Al-Hujurat:13).

Islam menolak semua perbedaan rasial, politik, suku, golongan,

geografis, ekonomi, intelektual, budaya, sosial dan militer, serta

menempatkan takwa kepada Allah sebagai standar untuk membedakan

antara kebajikan dan kejahatan. Maka dinyatakan, Sesungguhnya orang

yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah orang yang

paling bertakwa di antara kalian. Ayat ini memiliki cakupan paling luas,

yang ditujukan kepada seluruh manusia, dan menjelaskan tentang

prinsip-prinsip penting yang menjamin disiplin, stabilitas dan standar

nilai-nilai kemanusiaan; mana nilai yang benar dan mana nilai yang

salah(Imani, 2013:358).

عارفوا ي أي ها الناس إن خلقناكم من ذكر وأن ثى وجعلناكم شعوب وق بائل لت

Penciptaan manusia dari seorang laki-laki dan perempuan

menunjukkan bahwa silsilah manusia berasal dari akar yang sama,

sehingga membangga-banggakan silsilah, kabilah dan suku menjadi

kurang ada artinya. Karakteristik yang berbeda pada setiap suku bukan

sebagai diskriminasi, melainkan untuk memelihara tatanan sosial, karena

Page 75: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

karakteristik yang berbeda itu justru memberikan “kekayaan” dalam

jatidiri kelompok-kelompok manusia.

أكرمكم عند الل أت قاكم

Standar nilai sejati manusia adalah ketakwaannya kepada Allah

SWT. semua hak lahiriah dan materi tiada harganya. Dan standar nilai

yang benar ditentukan oleh ketakwaan kepada Allah SWT. Artinya,

kedekatan dengan Allah SWT. hanya bisa diraih melalui takwa kepada-

Nya(Imani, 2013:359).

4. Model Tafsir Al-Maragi

هم ول نساء من را من ي أي ها الذين آمنوا ل يسخر ق وم من ق وم عسى أن يكونوا خي

هن ول ت لمزوا أن فسكم ول ت ناب زوا بللقاب بئس را من نساء عسى أن يكن خي

ميان ومن ل ي تب فأولئك ىم الظالمون (11)السم الفسوق ب عد ال“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki

merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih

baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan

kumpulan lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan

janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan

gelaran yang mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah

(panggilan) yang buruk sesudah iman dan Barangsiapa yang tidak bertobat,

Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim.”(QS.Al-Hujurat:11)

Setelah Allah menyebutkan apa yang dilakukan oleh seorang

mukmin terhadap Allah SWT. maupun terhadap Nabi saw. dan terhadap

orang yang tidak mematuhi Allah dan Nabi-Nya serta bermaksiat kepada-

Nya, yaitu orang fasiq, maka Allah menerangkan pula apa yang patut

dilakukan oleh seorang mukmin kepada mukmin lain, yaitu:

Page 76: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

ي أي ها الذين آمنوا ل يسخر ق وم من ق وم

Janganlah beberapa orang dari orang-orang mukmin mengolok-

olok orang-orang mukmin lainnya.

Setelah itu Allah SWT menyebut alasan mengapa hal itu tidak

boleh dilakukan. Karena kadang-kadang orang yang diolok-olokkan itu

lebih baik di sisi Allah daripada orang-orang yang mengolok-

olokkannya. Maka seyogyanya agar tidak seorangpun berani mengolok-

olok orang lain yang ia pandang hina karena keadaan compang-camping,

atau karena ia cacat pada tubuhnya atau karena ia tidak lancar berbicara.

Karena barangkali ia lebih ikhlas nuraninya dan lebih bersih hatinya.

هن را من ول نساء من نساء عسى أن يكن خي

Allah menyebutkan kata jamak pada dua tempat dalam ayat

tersebut, karena kebanyakan mengolok-olok itu dilakukan di tengah

orang banyak, sehingga sekian banyak orang enak saja mengolok-

olokkan, sementara di pihak lain banyak pula yang sakit hati(Al-Maragi,

1993:222).

ول ت لمزوا أن فسكم

Anfusakum merupakan peringatan bahwa orang yang berakal tentu

takkan mencela dirinya sendiri.Oleh karena itu, tidak sepatutnya ia

mencela orang lain. Karena orang lain itupun seperti dirinya juga.

Karenanya sabda Nab saw. “orang-orang mukmin itu seperti halnya satu

tubuh. Apabila salah satu anggota tubuh itu menderita sakit, maka

Page 77: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

seluruh tubuh akan merasakan tak bisa tidur dan demam.”(Al Maragi,

1993:223).

ول ت ناب زوا بللقاب

Janganlah kamu memanggil sebagian yang lain dengan gelar yang

menyakiti dan tidak disukai. Seperti halnya berkata kepada sesama

muslm, “Hai fasik, hai munafik”, atau berkata kepada orang yang masuk

Islam ,”Hai Yahudi, Hai Nasrani”(Al-Maragi, 1993:224).

Adapun gelar-gelar yang memuat pujian dan penghormatan, dan

merupakan gelar yang benar tidak dusta, maka hal itu tidaklah dilarang,

sebagaimana orang memanggil Abu Bakar „Atiq dan Umar dengan nama

Al-Faruq, Usman dengan nama Zun Nurain, Ali dengan Abu Thurab dan

Khalid dengan Saifullah.

ميان ب ئس السم الفسوق ب عد ال

Hal ini merupakan isyarat betapa buruknya penghimpunan antara

kedua perkataan, yakni sebagaimana kamu mengatakan, alangkah

buruknya tingkah laku seperti anak muda setelah tua. Maksudnya tingkah

laku anak muda yang dilakukan semasa sudah tua.

ومن ل ي تب فأولئك ىم الظالمون

Barangsiapa tidak bertaubat dari mencela saudara-saudaranya

dengan gelar-gelar yang Allah melarang mengucapkannya atau

menggunakannya sebagai ejekan atau olok-olok terhadapnya, maka

mereka itulah orang-orang yang menganiaya dirinya sendiri yang berarti

Page 78: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

mereka menimpakan hukuman Allah terhadap dirinya sendiri(Al-Maragi,

1993:225).

ي أي ها الذين آمنوا اجتنبوا كثريا من الظن إن ب عض الظن إث ول تسسوا ول

تا فكرىتموه وات قوا الل ي غتب ب عضكم ب عضا أيب أحدكم أن يكل لم أخيو مي

(12)إن الل ت واب رحيم Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka

(kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah

mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama

lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging

saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.

dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat

lagi Maha Penyayang.(QS. Al-Hujurat.12)

ي أي ها الذين آمنوا اجتنبوا كثريا

Prasangka buruk itu hanya diharamkan terhadap orang yang

disaksikan sebagai orang yang menutupi aibnya, saleh dan terkenal

amanatnya. Adapun orang yang mempertontonkan diri sebagai orang

yang gemar melakukan dosa, seperti orang yang masuk ke tempat-tempat

pelacuran atau berteman dengan penyanyi-penyanyi cabul, maka tidaklah

diharamkan berburuk sangka terhadapnya.

ول تسسوا

Janganlah kamu meneliti keburukan sebagian lainnya dan jangan

mencari-cari rahasia-rahasianya dengan tujuan mengetahui cacatnya.

Akan tetapi puaslah kalian dengan apa yang nyata bagimu mengenai

dirinya. Lalu pujilah atau kecamlah berdasarkan yang nyata itu, bukan

berdasarkan hal yang kamu ketahui dari yang tidak nyata.

Page 79: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

At-Tajassus (memata-matai) adalah mencari-cari berita apa yang

tersembunyi bagimu.

At-Tahassus (merasa-rasai) maksudnya mencari-cari berita

mengenai saudaramu.

At-Tanajusy, maksudnya berjual beli atas jual beli orang lain

(dengan cara saling mengungguli harga).

At-tadabur, tidak mengajak bicara dan memutuskan hubungan(Al-

Maragi, 1993:229).

ول ي غتب ب عضكم ب عضا

Adapun yang dimaksud menyebut di sini ialah menyebut-nyebut

dengan terang-terangan, atau dengan isyarat atau dengan cara lain yang

bisa diartikan sebagai perkataan. Karena itu, semua berarti menyakiti

orang yang digunjing dan memanaskan hatinya serta memecah belah

jamaah. Karena menggunjing memang merupakan api yang menyala, ia

takkan membiarkan sesuatu pun dan takkan menyisakan. Dan yang

dimaksud sesuatu yang tidak ia sukai adalah hal yang berkenaan dengan

agama atau dunianya, rupa, akhlak, harta, anak, istri, pembantu, pakaian

atau apa saja yang lain, yang berkaitan dengan dia(Al-Maragi, 1993:231).

Selanjutnya Allah SWT. memberikan suatu perumpamaan tentang

ghibah agar orang menghindari dan berhati-hati terhadap kelakuan

seperti itu.

تا فكرىتموه أيب أحدكم أن يكل لم أخيو مي

Ghibah itu telah dimisalkan dengan memakan daging karena

ghibah itu berarti merobek-robek kehormatan yang serupa dengan

Page 80: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

memakan dan merobek-robek daging. Lebih dari itu, ayat ini

menganggap daging yang dimakan itu adalah daging saudaranya sendiri

yang telah mati, sebagai gambaran betapa kejinya perbuatan seperti itu

yang dianggap menjijikkan oleh perasaan siapapun(Al-Maragi,

1993:232).

عارفوا إن ي أي ها الناس إن خلقناكم من ذكر وأن ثى وجعلناكم شعوب وق بائل لت

(13)أكرمكم عند الل أت قاكم إن الل عليم خبري “Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki

dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan

bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang

yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa

diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha

Mengenal.(QS Al-Hujurat:13).

ي أي ها الناس إن خلقناكم من ذكر وأن ثى

“Hai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kalian dari

adam dan Hawa”. Maka kenapakah kamu saling mengolok sesama

kamu, sebagian kamu mengejek sebagian yang lain, padahal kalian

bersaudara dalam nasab dan sangat mengherankan bila saling mencela

sesama saudaramu atau saling mengejek, atau panggil-memanggil

dengan gelar-gelar yang jelek.

إن أكرمكم عند الل أت قاكم

Sesungguhnya yang paling mulia di sisi Allah dan yang paling

tinggi kedudukannya di sisi-Nya adalah yang bertakwa. Jadi jika kamu

hendak berbangga maka banggakanlah takwamu. Artinya barang siapa

Page 81: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

yang ingin memperoleh derajat-derajat yang tinggi maka hendaklah ia

bertakwa(Al-Maragi, 1993:237).

D. Munasabah

1. Pengertian Munasabah

Kata munasabah berasal dari kata nasaba yang berarti hubungan

sesuatu dengan sesuatu yang lain. Kata nasab juga dapat berarti

keturunan, sebab keturunan itu adalah adanya hubungan antara orang tua

dengan anak-anaknya. Munasabah berarti muqarabah atau kedekatan dan

kemiripan. Hal ini tentunya bisa terjadi antara dua hal atau lebih,

sedangkan kemiripan tersebut dapat terjadi pada sebagiannya saja.

Dengan demikian munasabah menurut istilah adalah adanya kecocokan,

kepantasan dan keserasian antara ayat dengan ayat atau surat dengan

surat, atau Munasabah adalah kemiripan yang terdapat pada hal-hal

tertentu dalam Al-Qur‟an baik pada surat maupun pada ayat-ayatnya yang

menghubungkan antara uraian yang satu dengan yang lainnya(Budihardjo,

2012:39).

Quraish Shihab sebagaimana dikutip oleh Budihardjo (2012:40)

mengatakan bahwa ada tujuh macam munasabah, yakni: hubungan antara

surat dengan surat sebelumnya; hubungan antara nama surat dengan

tujuan turunnya; hubungan antara ayat dengan ayat; hubungan kalimat

dengan kalimat dalam ayat; hubungan penutup ayat (fashilah) dengan

kandungan ayatnya; hubungan awal surat dengan akhir uraiannya; dan

Page 82: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

hubungan penutup surat terdahulu dengan awal uraian surat berikutnya.

Dalam penelitian ini adalah munasabah antara surat Al-Hujurat dengan

surat Al-Fath dan surat Qaaf serta ayat sebelum dan sesudah ayat 11-13

surat Al-Hujurat.

2. Munasabah Surat

Surat Al-Hujurat tersusun di antara surat Al-Fath dan surat Qaaf.

Adapun persesuaian surat Al-Hujurat dengan surat Al-Fath adalah:

a. Dalam surat yang Al-Fath dijelaskan tentang masalah memerangi

orang kafir, sedangkan dalam surat Al-Hujurat dijelaskan tentang

memerangi kaum Bughah;

b. Surat Al-Fath diakhiri dengan ”alladziina aamamuu”. Dalam surat

Al-Hujurat, kalimat “alladziina aamanu” sebagai permulaan surat;

c. Kedua surat sama-sama mengandung pernyataan tentang kemuliaan

Rasul dan keistimewaannya.

Surat Al-Fath ditempatkan sesudah surat Al-Qitaal (Muhammad),

karena surat Al-Qitaal dianggap sebagai mukadimah pembicaraan,

sedangkan surat Al-Fath dianggap sebagai natijahnya

(kesimpulannya). Sesudah itu diiringi dengan surat Al-Hujurat ini,

mengingat apabila umat telah berjihad dan memperoleh kemenangan,

serta masyarakat (negara) pun telah kembali tenteram dan aman

sentosa, maka perlulah ada etika pergaulan antara para sahabat dengan

Nabi serta cara-cara bergaul di antara sesama mereka(ash-Shiddieqy,

2003:3907).

Page 83: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

Adapun persesuaian surat Al-Hujurat dengan surat sesudahnya,

yaitu surat Qaaf adalah:

a. Pada akhir surat Al-Hujurat disebutkan bagaimana keimanan orang-

orang Badui, yang sebenarnya mereka belum beriman. Hal ini dapat

membawa kepada mereka bertambahnya iman mereka dan dapat pula

menjadikan mereka orang yang mengingkari kenabian dan hari

kebangkitan, sedang pada awal surat Qaaf disebutkan beberapa sifat

orang kafir yang mengingkari kenabian dan hari kebangkitan.

b. Surat Al-Hujurat telah banyak menguraikan soal-soal duniawi, sedang

surat Qaaf lebih banyak menguraikan masalah akhirat(Depag RI,

1986:458)

3. Munasabah Ayat

a. Surat Al-Hujurat ayat 11

هم ول نساء را من ي أي ها الذين آمنوا ل يسخر ق وم من ق وم عسى أن يكونوا خي

هن ول ت لمزوا أن فسكم ول ت ناب زوا بللقاب را من من نساء عسى أن يكن خي

ميان ومن ل ي تب فأولئك ىم الظالمون (11)بئس السم الفسوق ب عد ال

Setelah ayat yang lalu memerintahkan untuk melakukan islah

akibat pertikaian yang muncul, ayat ini memberi petunjuk tentang

beberapa hal yang harus dihindari untuk mencegah timbulnya

pertikaian(Shihab, 2002:605).

Page 84: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

Menurut Imani (2013:344) berpendapat bahwa pada ayat ini

digambarkan tentang penyebab yang bisa menghancurkan

persaudaraan itu. Ayat-ayat sebelumnya membahas pula tentang

perdamaian dan islah atau rekonsiliasi, sedangkan ayat ini membuat

referensi mengenai sejumlah faktor pemicu pertentangan dan konflik,

seperti mencaci, meremehkan dan memfitnah.

b. Surat Al-Hujurat ayat 12

ي أي ها الذين آمنوا اجتنبوا كثريا من الظن إن ب عض الظن إث ول تسسوا ول

تا فكرىتموه وات قوا الل ي غتب ب عضكم ب عضا أيب أحدكم أن يكل لم أخيو مي

(12)إن الل ت واب رحيم

Ayat ini masih merupakan lanjutan tuntunan yang lalu, hanya di

sini hal-hal buruk yang sifatnya tersembunyi(Shihab, 2002:608).

Melanjutkan pembahasan yang diangkat dari ayat sebelumnya, ayat

ini menyebutkan faktor lain lagi yang menjadi bibit perusak persatuan

dan persaudaraan di antara umat Islam. Ayat ini menyebut

purbasangka (kecurigaan), mencari-cari kesalahan orang lain dan

menggunjing sebagai deretan perbuatan merusak yang lain(Imani,

2013:349).

Page 85: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

c. Surat Al-Hujurat ayat 13

عارفوا إن ي أي ها الناس إن خلقناكم من ذكر وأن ثى وجعلناكم شعوب وق بائل لت

(13)أكرمكم عند الل أت قاكم إن الل عليم خبري

Pada ayat terdahulu seruannya ditujukan kepada orang-orang

beriman, sedangkan dalam ayat ini digunakan frase “wahai

manusia!”. Ayat ini memiliki cakupan yang paling luas, yang

ditujukan kepada seluruh manusia, dan menjelaskan tentang prinsip-

prinsip penting yang menjamin disiplin, stabilitas dan standar nilai-

nilai kemanusiaan; mana yang benar dan mana yang salah(Imani,

2013:358).

E. Konsep Pendidikan Multikultural yang terkandung dalam Qur’an Surat

Al-Hujurat

Pada bab sebelumnya telah dibahas tentang penafsiran surat Al-Hujurat

ayat 11-13, surat ini memiliki makna yang luas dan mendalam, membahas

tentang adab sopan santun kepada Rasulullah saw. bagaimana cara seseorang

menyikapi perbedaan yang ada serta sikap seorang muslim terhadap muslim

yang lain agar tercipta sebuah kehidupan yang harmonis, tentram dan damai.

Perbedaan yang ada pada setiap individu baik suku, ras, bahasa, kelas sosial,

agama dan lain sebagainya dapat menyebabkan perpecahan. Padahal Allah

tidak pernah memandang sejauh itu mengenai kedudukan umat manusia di

bumi. Orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang bertakwa.

Page 86: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

Zakiyudin Baidhawy (2005:78-84) dalam bukunya yang berjudul

Pendidikan agama Berwawasan Multikultural menjelaskan bahwa ada tujuh

karakteristik utama dalam pendidikan multikultural:

1. Belajar Hidup dalam Perbedaan

Hal ini dilakukan dengan cara menerapkan tiga pilar how to know,

how to do dan how to be dilengkapi dengan pilar keempat, yakni:

pengembangan sikap toleran, empati, dan simpati; klarifikasi nilai-nilai

kehidupan bersama perspektif agama; pendewasaan emosional;

kesetaraan dalam partisipasi; serta kontrak sosial baru dan aturan main

kehidupan bersama antaragama.

2. Membangun Saling Percaya (Mutual Trust)

Rasa saling percaya adalah salah satu modal sosial terpenting

dalam penguatan kultural masyarakat madani. Merasa harus hati-hati

untuk melakukan kontrak, transaksi, hubungan dan komunikasi dengan

penganut agama lain, memperkuat intensitas kecurigaan yang dapat

mengarah pada ketegangan, friksi dan konflik antaragama. Pendidikan

multikultural menggarisbawahi perlunya pencerahan melalui penanaman

mutual trust antaragama, antarkultur dan antaretnik.

3. Memelihara Saling Pengertian (Mutual Understanding)

Saling memahami adalah kesadaran bahwa nilai-nilai mereka dan

kita dapat berbeda dan mungkin saling melengkapi serta memberi

kontribusi terhadap relasi yang dinamis dan hidup.

Page 87: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

4. Menjunjung Sikap Saling Menghargai (Mutual Respect)

Sikap ini mendudukkan semua manusia dalam relasi kesetaraan,

tidak ada superioritas maupun inferioritas. Untuk menjaga kehormatan

dan harga diri tidak harus diperoleh dengan mengorbankan kehormatan

dan harga diri orang lain.

5. Terbuka dalam Berpikir

Kematangan berpkir merupakan salah satu tujuan penting

pendidikan. Pendidikan seyogyanya memberi pengetahuan baru tentang

bagaimana berpikir dan bertindak bahkan mengadopsi dan mengadaptasi

sebagian pengetahuan bari itu pada siswa.

6. Apresiasi dan Interdependensi

Dengan saling menunjukkan apresiasi dan memelihara relasi, dapat

menciptakan kehidupan yang layak dan manusiawi. Sebagai makhluk

sosial, manusia dari jenis kelamin dan ras manapun bahkan mereka yang

mengaku penganut setia individualisme sejati, tidak akan dapat survive

tanpa ikatan sosial.

7. Resolusi Konflik dan Rekonsiliasi Nirkekerasan

Konflik adalah hal yang selalu mengiringi dalam setiap kehidupan.

Tetapi konflik tersebut harus diselesaikan dengan sebuah solusi yang

baik dengan berdasarkan nilai persaudaraan. Resolusi konflik harus

disertai dengan rekonsiliasi, yakni upaya perdamaian melalui sarana

pengampunan atau memaafkan. Apabila terjadi perselisihan, Islam

menawarkan jalur perdamaian melalui dialog untuk mencapai mufakat.

Page 88: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

Menurut penulis, konsep pendidikan multikultural dalam Q.S Al-

Hujurat dalam tafsir Al-Misbah, tafsir Ibnu Katsir, tafsir Nurul majid dan

tafsir Al-Maragi memiliki inti yang sama, hanya redaksinya yang sedikit

berbeda. Adapun inti dari konsep pendidikan multikultural yang terkandung

dalam Al-Qur‟an surat Al-Hujurat menurut keempat kitab tafsir di atas dapat

penulis simpulkan yaitu:

Dalam ayat 11 Allah menjelaskan larangan saling merendahkan satu

sama lain baik oleh laki-laki maupun perempuan. Karena belum tentu yang

merendahkan atau mengolok-olok itu lebih baik dari yang diolok-olok. Allah

juga melarang mencela sesama muslim yang lain, karena hal tersebut sama

saja mencela dirinya sendiri. Hal ini dikarenakan semua umat muslim adalah

bersaudara. Selain itu Allah juga melarang memanggil dengan gelar yang

mengandung ejekan yang apabila dipanggil, orang tersebut tidak senang.

Dalam ayat 12, Allah memerintahkan manusia untuk menjauhi

prasangka atau kecurigaan serta mencari-cari keburukan orang lain. Karena

sebagian prasangka itu adalah negatif. Allah juga melarang manusia

menggunjingkan sebagian yang lain, hal tersebut diibaratkan seperti makan

bangkai saudaranya sendiri yang sudah mati. Serta Allah menyeru manusia

untuk bertakwa kepada-Nya.

Dalam ayat 13, Allah menjelaskan bahwa Allah menciptakan manusia

dari seorang laki-laki dan seorang perempuan. Ini berarti semua manusia

memiliki kedudukan yang sama. Kemudian Allah menjadikan manusia

berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar manusia saling mengenal satu sama

Page 89: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

lain. Dan yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertakwa

kepada-Nya.

Ayat tersebut menjelaskan tentang kesamaan derajat manusia.

Walaupun manusia berbeda suku, ras, warna kulit bahkan jenis kelamin,

derajat kemanusiaan mereka adalah sama. Dan yang paling mulia di sisi Allah

SWT adalah yang paling bertakwa.

Page 90: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

BAB IV

ANALISIS KONSEP PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DALAM

SURAT AL-HUJURAT

A. Urgensi Pendidikan Multikultural di Indonesia

Negara Indonesia adalah negara multikultur terbesar di dunia, hal ini

terlihat dari kondisi sosiokultural maupun geografis Indonesia yang begitu

kompleks, beragam, dan luas. Kusumohamidjodjo sebagaimana dikutip oleh

Gina Lestari (2015:31) mengatakan bahwa “Indonesia terdiri atas sejumlah

besar kelompok etnis, budaya, agaa dan lain-lain yang masing-masing plural

(jamak) dan sekaligus juga heterogen „aneka ragam‟.

Pluralitas dan heterogenitas yang tercermin pada masyarakat Indonesia

diikat dalam prinsip persatuan dan kesatuan bangsa yang kita kenal dengan

semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”, yang mengandung makna meskipun

Indonesia berbhinneka, tetapi terintegrasi dalam kesatuan. Hal ini merupakan

sebuah keunikan tersendiri bagi bangsa Indonesia yang bersatu dalam suatu

kekuatan dan kerukunan beragama, berbangsa dan bernegara. Namun

kemajemukan terkadang membawa berbagai persoalan dan potensi konflik

yang berujung pada perpecahan. Hal ini mengambarkan bahwa pada

dasarnya, tidak mudah mempersatukan suatu keragaman tanpa didukung oleh

kesadaran mesyarakat multikultura(Lestari, 2015:31).

Page 91: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

Sebagai bangsa dengan beragam kultur memiliki resistensi yang tinggi

terhadap munculnya konflik. Akar munculnya konflik dalam masyarakat

multikultur disebabkan oleh: Adanya perebutan sumber daya, alat-alat

produksi, dan kesempatan ekonomi (acces to economic resources and to

means of production); perluasan batas-batas sosial budaya (social and

cultural borderline expansion); dan benturan kepentingan politik, idiologi,

dan agama (conflict of political, ideology, and religious interest) (Al Arifin,

2012:78).

Dari uraian tersebut mengindikasikan bahwa pendidikan multikultural

menjadi sesuatu yang sangat penting dan mendesak untuk di implementasikan

dalam praksis pendidikan di Indonesia. Karena pendidikan multikultural

dapat berfungsi sebagai sarana alternatif pemecahan konflik. Melalui

pembelajaran yang berbasis multikultur, siswa diharapkan tidak tercerabut

dari akar budayanya, dan rupanya diakui atau tidak pendidikan multikultural

sangat relevan di praktekkan di alam demokrasi seperti saat ini(Al Arifin,

2012:79).

Choirul Mahfud (2006:207) berpendapat bahwa untuk mewujudkan

multikulturalisme dalam dunia pendidikan, maka pendidikan multikultural

juga perlu dimasukkan ke dalam kurikulum nasional, yang pada akhirnya

dapat menciptakan tatanan masyarakat Indonesia yang multikultural serta

upaya-upaya lain yang dapat dilakukan guna mewujudkannya. Ada beberapa

urgensi pendidikan multikultural menurut Choirul Mahfud, diantaranya:

Page 92: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

1. Sebagai sarana alternatif pemecahan konflik

Penyelenggaraan pendidikan multikultural di dunia pendidikan

diyakini dapat menjadi solusi nyata bagi konflik dan disharonisasi yang

terjadi di Masyarakat, khususnya yang kerap terjadi di masyarakat

Indonesia yang secara realitas plural. Dengan kata lain, pendidikan

multikultural dapat menjadi sarana alternatif pemecahan konflik sosial

budaya(Mahfud, 2006:208).

2. Supaya siswa tidak tercerabut dari akar budaya

Selain sebagai sarana alternatif pemecahan konflik, pendidikan

multikultural juga signifikan dalam membina siswa agar tidak tercerabut

dari akar budaya yang ia miliki sebelumnya, tatkala ia berhadapan

dengan realitas sosial-budaya di era globalisasi(Mahfud, 2006:210).

Siswa perlu diberi penyadaran akan pengetahuan yang beragam

termasuk kebudayaan untuk menghadapi realitas global. Mengingat

beragamnya kebudayaan baik di dalam negeri maupun di luar negeri,

maka siswa perlu diberi materi tentang pendidikan multikultural agar

siswa tidak tercerabut dari budaya Indonesia.

3. Sebagai landasan pengembangan kurikulum nasional

Pendidikan multikultural sebagai landasan pengembangan

kurikulum menjadi sangat penting.pengembangan kurikulum dengan

menggunakan pendekatan pengembangan multikultural harus didasarkan

pada empat prinsip. Pertama, keragaman budaya menjadi dasar dalam

menentukan filsafat. Kedua, keragaman budaya dijadikan dasar dalam

Page 93: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

mengembangkan berbagai komponen kurikulum. Ketiga, budaya di

lingkungan unit pendidikan adalah sumber belajar dan objek studi yang

harus dijadikan bagian dari kegiatan belajar siswa. Keempat, kurikulum

berperan sebagai media dalam mengembangkan kebudayaan daerah

nasional(Mahfud, 2006:217).

4. Menuju masyarakat Indonesia yang Multikultural

Corak masyarakat Indonesia yang bhinneka tunggal ika ini bukan

hanya dimaksudkan pada keanekaragaman suku bangsa, melainkan juga

keanekaragaman kebudayaan yang ada dalam masyarakat Indonesia

secara keseluruhan. Eksistensi keberagaman kebudayaan tersebut selalu

dijaga atau terjaga yang bisa tampak dalam sikap saling menghargai,

menghormati, toleransi antara satu kebudayaan dengan kebudayaan lain.

Dalam konteks ini ditegaskan, bahwa perbedaan bukan menjadi

penghalang untuk bersatu padu meraih tujuan dan mewujudkan cita-cita

dalam kehidupan berbangsa dan bernegara(Mahfud, 2006:227).

Multikulturalisme yang ada di Indonesia adalah kekayaan yang luar

biasa, yang tidak dimiliki orang lain. Maka sepatutnya kita jaga dan

leastarikan kekayaan tersebut. Mengingat pentingnya pemahaman mengenai

multikulturalisme dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara

terutama bagi negara Indonesia yang memiliki keanekaragaman budaya

masyarakat, maka pendidikan berwawasan multikultural ini perlu

dikembangkan. Melalui pendidikan multikultural ini diharapkan akan dicapai

Page 94: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

suatu kehidupan masyarakat yang damai, harmonis, dan menjunjung tinggi

nilai-nilai kemanusiaan.

B. Relevansi Pendidikan Multikultural dengan Pendidikan Islam dan

Implementasi Pendidikan Multikultural di Indonesia

Dari beberapa konsep pendidikan multikultural yang terkandung dalam

surat Al-Hujurat, bahwa konsep pendidikan multikultural relevan untuk

pendidikan masa kini. Banyak orang yang kurang memahami tentang

multikulturalisme, sehingga menganggap orang lain yang berbeda dengan

dirinya adalah hal yang salah. Di antara relevansi konsep pendidikan

multikultural dalam surat Al-Hujurat antara lain:

1. Mengutamakan klarifikasi atau tabayyun

Jika kita mendengar berita, sebaiknya kita periksa terlebih dahulu

apakah kabar atau berita itu benar adanya sebelum kita mengambil

keputusan. Sebagaimana tercantum dalam Q.S Al-Hujurat ayat 6 yang

artinya: “hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang

fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu

tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui

keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatan itu”.

2. Memupuk rasa perdamaian dan keadilan

Apabila terjadi perbedaan atau perseteruan hendaknya kita

mengutamakan perdamaian, dan keadilan. Seperti yang terdapat dalam

Q.S Al-Hujurat ayat 9 dan ayat 10.

Page 95: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

3. Saling menghargai dan menghormati

Kita dilarang untuk merendahkan atau mengolok-olok orang lain,

karena kita belum tentu lebih baik dari mereka. Sebagaimana firman

Allah dalam Q.S Al-Hujurat ayat 11.

Dalam kaitannya pendidikan multikultural saling menghargai dan

menghormati relevan dengan keadaan masa kini. Dimana dalam

lingkungan sekolah saling menghargai dan menghormati dapat dilakukan

oleh sesama siswa, siswa dengan guru atau karyawan, siswa dengan

orangtua siswa, sesama guru, guru dengan siswa dan karyawan, guru

dengan orangtua siswa, serta antar sesama warga sekolah agar tercipta

lingkungan sekolah yang nyaman dan harmonis

4. Memupuk sikap saling percaya dan menjauhi prasangka

Sikap saling percaya sangat dibutuhkan dalam suatu hubungan.

Baik hubungan berkeluarga, bertetangga, serta hubungan dalam hal

pekerjaan. Allah memerintahkan kepada manusia agar menjauhi

prasangka karena sebagian prasangka itu adalah dosa. Sebagaimana

tersurat dalam Q.S Al-Hujurat ayat 12 yang artinya: “jauhilah

kebanyakan prasangka karena sebagian prasangka itu adalah dosa.”

Kaitannya dalam sikap saling percaya dan menjauhi prasangka,

pendidikan ini relevan untuk diajarkan karena banyaknya orang yang

kehilangan sikap saling percaya kepada sesamanya baik di lingkungan

sekolah maupun masyarakat. Timbulnya prasangka-prasangka yang

berujung pada mencari-cari kesalahan orang lain. Serta mewabahnya

Page 96: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

pergunjingan, menyebar luaskan aib seseorang kepada publik yang

terjadi di semua kalangan tanpa menyadari bahwa ia telah memakan

daging saudaranya sendiri yang sudah meninggal. Maka dari itu sikap

saling percaya dan menjauhi prasangka sangat perlu diajarkan dan

diterapkan karena jika manusia bersikap saling percaya, maka tidak akan

timbul prasangka dan ghibah.

5. Bersikap terbuka

Dalam Q.S Al-Hujurat ayat 12 yang artinya: “dan janganlah

mencari-cari keburukan dan jangan menggunjingkan satu sama lain”

memiliki makna tersirat untuk bersikap terbuka. Sikap terbuka tersebut

untuk menghindari munculnya prasangka dan pergunjingan yang dapat

memicu konflik.

6. Menumbuhkan sikap toleransi

Sikap toleransi sangat diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat.

Agar dapat hidup berdampingan secara damai di tengah perbedaan-

perbedaan yang ada. Sebagaimana tercantum dalam Q.S Al-Hujurat ayat

13 yang menjelaskan bahwa manusia diciptakan dalam kondisi berbeda-

beda supaya saling mengenal.

Sikap toleransi ini mengakui perbedaan dan sikap menerima bahwa

orang lain berbeda dengan kita. Sikap toleransi sangat relevan untuk

diajarkan dalam pendidikan masa kini. Apalagi saat ini banyak masalah

yang timbul karena fanatisme serta kurangnya sikap toleransi. Baik itu

menyangkut perkara politik, rasial, budaya maupun agama. Untuk

Page 97: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

meminimalisir timbulnya konflik akibat perbedaan yang ada, maka perlu

ditanamkan sikap toleransi pada setiap individu, sehingga kita dapat

menerima, menghargai pandangan, keyakinan dan perilaku yang dimiliki

orang lain.

7. Menambah ketakwaan kepada Allah SWT

Secara vertikal, takwa menyangkut peribadatan terhadap Allah

SWT, sedangkan secara horizontal menyangkut sikap manusia terhadap

sesamanya dan terhadap karunia Allah. Manusia diperintahkan untuk

bertakwa kepada Allah SWT karena orang yang paling mulia di sisi

Allah adalah orang yang bertakwa. Sebagaimana tercantum dalam Q.S

Al-hujurat ayat 13.

Dari penjelasan tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa konsep

pendidikan multikultural sangat penting untuk diajarkan sebagai ilmu

pendidikan terapan yang saat ini dibutuhkan bagi semua kalangan. Karena

orang yang minim ilmu tentang multikultural mengakibatkan mereka

melakukan perbuatan yang mungkin melukai orang atau golongan lain tanpa

disadari. Banyak pula orang yang tidak terasa melakukan dosa karena sudah

terbiasa, seperti menggunjing. Selain itu, banyak juga orang yang

merendahkan orang lain dengan panggilan-panggilan ejekan baik dalam

kehidupan nyata maupun hanya untuk hiburan semata.

Pendidikan multikultural dapat diterapkan di perpustakaan.

Sebagaimana kita ketahui salah satu fungsi perpustakaan adalah fungsi

edukasi atau fungsi pendidikan. Perpustakaan merupakan lembaga non formal

Page 98: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

di mana seseorang, baik individu maupun kelompok dapat menggunakan

perpustakaan sebagai sarana peningkatan pengetahuan dan ketrampilan yang

diperlukan dalam kehidupan. Dengan demikian, sebagai pusat atau lembaga

pendidikan maka perpustakaan diharapkan dapat berperan dalam upaya

peningkatan kualitas sumber daya manusia. Diantara peran perpustakaan

dalam hal pendidikan multikultural sebagaimana dikemukakan oleh Agus

Rifai (2007: 6-9) sebagai berikut:

1. Gerbang Multikultural

Perpustakaan merupakan suatu gerbang bagi kebudayaan secara

luas, maka perpustakaan haruslah merupakan tempat yang „bebas noda‟

atau netral dari keberpihakan. Perpustakaan hendaknya menjadi tempat

penyimpanan beragam kebudayaan manusia di mana seseorang dapat

mengenal dan memahami beragam kebudayaan yang dimiliki oleh

manusia.

Pendidikan multikulturalisme memerlukan pengenalan terhadap

beragam kebudayaan yang dimiliki oleh semua umat manusia dari

beragam suku bangsa, ras atau etnis, dan agama. Keragaman koleksi

yang mencakup berbagai subjek dan aspek-aspeknya merefleksikan

keterbukaan perpustakaan terhadap isu-isu pluralisme dan

multikulturalisme. Semakin akomodatif kebijakan suatu perpustakaan

terhadap berbagai sumber-sumber informasi dari beragam kebudayaan

maka berarti perpustakaan tersebut telah menunjukkan kepeduliannya

terhadap pendidikan multikulturalisme.

Page 99: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

Dalam hal ini satu hal yang harus diperhatikan adalah bahwa

perpustakaan tidak boleh dijadikan sarana propaganda bagi satu

kebudayaan atau faham tertentu, sebab hal ini akan bertentangan dengan

konsep multikulturalisme. Dalam kerangka ini maka perpustakaan harus

menjadi lembaga yang inklusif, dan bukan exklusif terhadap beragam

kebudayaan umat manusia.

2. Dialog Kebudayaan

Pendidikan multikulturalisme meniscayakan adanya dialog

kebudayaan sehingga di antara keragaman kebudayaan yang ada tidak

akan terjadi benturan, apalagi menjadi sumber konflik. Perpustakaan

sebagai suatu institusi tidak hanya mempunyai tanggung jawab dalam hal

penyediaan sumber-sumber informasi saja, akan tetapi juga bertanggung

jawab terhadap penyebarluasan sumber-sumber informasi tersebut

kepada masyarakat.

Dalam konteks pendidikan multikulturalisme maka berbagai

layanan dan kegiatan yang diselenggarakan oleh perpustakaan akan

menyediakan suatu dialog atau titik hubungan antara individu dengan

masyarakat dengan berbagai karakteristik budaya. Melalui penyediaan

dan pemanfaatan sumber-sumber informasi yang tersedia di perpustakaan

tersebut, para pemakai perpustakaan yang mempunyai latar belakang

kebudayaan berbeda dapat mengenali sekaligus memahami berbagai

kebudayaan yang dimiliki oleh suatu masyarakat lainnya.

Page 100: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

Di samping itu, dialog kebudayaan ini dapat terjadi secara langsung

di antara pemakai perpustakaan, antara satu pemakai dengan pemakai

lainnya, dan antara pemakai dengan pustakawan yang memiliki

kebudayaan yang berbeda. Dengan semakin sering terjadinya dialog

tersebut, baik antara pemakai dengan sumber-sumber informasi yang

tersedia di perpustakaan, antara pemakai dengan pemakai lainnya,

maupun antara pemakai dengan pustakawan, diharapkan dapat

berpengaruh terhadap sikap dan prilaku seseorang dalam memaknai dan

mempersepsikan perbedaan dan keragaman kebudayaan. Berbagai bentuk

dialog tersebut diharapkan dapat menanamkan sifat toleran, tidak

memaksakan kehendak dan “kebenaran” pribadinya kepada pihak lain.

3. Apresiasi Budaya

Selain sebagai gerbang keanekaragaman kebudayaan dan sebagai

tempat terjadinya dialog antarbudaya, perpustakaan juga dapat

merupakan sebagai tempat apresiasi budaya. Keragaman koleksi

perpustakaan yang multikultural yang tersusun dengan baik dan

sistematis merupakan bentuk peragaan dan pameran kebudayaan.

Di samping itu, berbagai kegiatan lain seperti pameran buku-buku,

bedah buku, lokakarya, penayangan fil dokumenter dan kebudayaan, dan

kegiatan lainnya dapat diselenggarakan oleh perpustakaan dalam rangka

mengenalkan keragaman kebudayaan umat manusia. Berbagai kegiatan

tersebut diharapkan dapat mengenalkan keragaman kebudayaan dan

sekaligus untuk meningkatkan apresiasi terhadap keanekaragaman

Page 101: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

kebudayaan yang ada sebagai bagian dari kegiatan pendidikan

multikulturalisme.

Page 102: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sebagai akhir dari pembahasan, terdapat dua kesimpulan yang dapat

diambil dan sekaligus menjadi jawaban dari rumusan masalah dari skripsi ini,

adapun kesimpulannya sebagai berikut:

1. Rangkaian ayat yang terdapat dalam surat Al-Hujurat menyimpan konsep

pendidikan multikultural yang patut untuk dipelajari dan diterapkan

dalam kehidupan. Baik di lingkungan sekolah, lingkungan bekerja, di

masyarakat bahkan di media sosial. Konsep yang spesifik dalam surat Al-

Hujurat antara lain: mengutamakan klarifikasi atau tabayyun; memupuk

perdamaian dan keadilan; menghargai dan menghormati; saling percaya

dan menjauhi prasangka; terbuka; toleransi; dan bertakwa kepada Allah

SWT.

2. Perpustakaan merupakan lembaga yang dapat menumbuh-kembangkan

semangat pluralisme dan multikulturalisme. Koleksi perpustakaan

merupakan gerbang multikulturalisme yang menggambarkan

keberagaman umat manusia. Melalui koleksi perpustakaan para pemakai

perpustakaan mulai mengenal keragaman kebudayaan manusia untuk

mencapai pemahaman dan pemaknaan terhadap perbedaan. Selanjutnya,

melalui gerbang ini, para pemakai kemudian masuk dan berdialog

dengan beraneka ragam kebudayaan, baik melalui pemanfaatan koleksi

Page 103: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

maupun melalui serangkaian layanan yang ada sehingga diharapkan akan

tumbuh semangat dan sikap untuk menghargai keragaman dan perbedaan

kebudayaan yang ada.

B. Saran-saran

Setelah penulis menguraikan kesimpulan, selanjutnya penulis

menyampaikan saran-saran sebagai berikut:

1. Kepada pembuat kebijakan hendaknya mengupayakan sistem yang

sejalan dengan era global multikultural di Indonesia sebagai

perlindungan hukum dalam mengimplementasikan pendidikan

multikultural di Indonesia agar lebih komprehensif;

2. Kepada pengelola lembaga pendidikan, guru, serta pejabat terkait untuk

menanamkan sikap saling menghargai dan menghormati terhadap segala

perbedaan yang ada. Karena perbedaan tersebut merupakan realitas dan

kehendak Allah yang harus dikelola dengan baik agar bernilai positif;

3. Kepada siswa, mari renungkan kembali makna Bhineka Tunggal Ika dan

Pancasila sebagai bentuk menghargai pengorbanan para pahlawan karena

bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa-jasa

pahlawannya.

4. Untuk masyarakat, stop pergunjingan, prasangka, dan fatanisme, mari

tingkatkan takwa. Kita semua sama di hadapan Allah, Tuhan yang Maha

Kuasa.

Page 104: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

C. Penutup

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. karena berkat

rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari

bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu

kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis

harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah

membantu demi kelancaran penulisan ini.

Page 105: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M, Amin. 2000. Dinamika Islam Kultural Pemetaan Wacana

Keislaman Kontemporer. Cet.I. Mizan, Bandung.

Al Arifin, A. Hidayatullah. Juni 2012. Implementasi Pendidikan Multikultural

dalam Praksis Pendidikan di Indonesia. Vol.1. No.1.

Al Maraghi. 1993. Terjemah Tafsir Al-Maraghi. Juz,25-27. CV. Toha Putra,

Semarang.

Al Munawar, Agil, Said. 2005. Aktualisasi Nilai-nilai Qur‟ani dalam Sistem

Pendidikan Islam. Ciputat Press, Ciputat.

Albone, Abd Aziz. 2009. Pendidikan Agama Islam dalam Perspektif

Multikulturalisme, Balai Litbang Agama, Jakarta.

Al-Qattan, M.Khalil. 2001. Studi Ilmu-ilmu Qur‟an, terj. Mudzakir AS. Litera

Antar Nusa, Bogor.

Ar Rifa‟i, M.Nasib. 2000. Terjemahan Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir. Jilid 4.

Gema Insani, Depok.

Arikunto, Suharsimi. 1990. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,

Rineka Cipta, Jakarta.

Ash-Shiddieqy, Teungku, M.Hasbi. 2003. Terjemahan Tafsir An-Nuur. Jilid 5.

Pustaka Rizki Putra, Semarang.

Ash-Shiddieqy, Teungku, M.Hasbi. 1980. Sejarah dan Pengantar Imu Al-

Qur‟an/Tafsir. Bulan Bintang, Jakarta.

Az-Zarqani, 2001. Manahil Al-„Urfan fi Ulum Al-Qur‟an. Al-Qahirah: Dar al-

Hadis.

Baidhawy, Zakiyuddin. 2005. Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural.

Erlangga, Jakarta.

Budiharjo. 2012. Ilmu-ilmu Al-Quran. Lokus,Yogyakarta.

Depag, RI. 1985. Al Qur‟an dan Tafsirnya. Jilid IX. Juz:25-27.

Depag, RI. Tt. Al Qur‟an dan Terjemahnya. PT.Karya Toha Putra, Semarang.

Page 106: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Balai Pustaka, Jakarta.

Faqih Imani, 2013. Terjemahan Tafsir Nurul Qur‟an. Jilid 17. Nur Al-Huda,

Jakarta.

Hanum, Farida. Pendidikan Multikultural dalam Pluralisme Bangsa.

Haryati, Tri, Astutik. 2009. Islam dan Pendidikan Multikultural,tadris, Vol.4,

No.2,

Hasan, Iqbal. 2006. Analisis Data Penelitian dengan Statistik, PT Bumi Aksara,

Jakarta.

Ibrahim, Ruslan. 2008. Pendidikan Multikultural: Upaya Meminimalisir Konflik

dalam Era Pluralitas Agama, dalam El-Tarbawy: Jurnal Pendidikan Islam. No.1.

Vol.1.

Lestari, Gina. Pebruari 2015. Bhineka Tunggal Ika: Khasanah Multikultural

Indonesia di Tengah Kehidupan Sara. Th.28. No.1.

Mahalli, A.Mudjab. 1989. Asbabun Nuzul; Studi Pemahaman Al Qur‟an. Rajawali

Pers. Jakarta.

Mahfud, Choirul. 2006. Pendidikan Multikultural. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Maslikhah. 2007. Quo Vadis Pendidikan Multikultural: Rekonstruksi Sistem

Pendidikan Berbasis Kebangsaan, JP Books kerjasama dengan STAIN

Salatiga:Surabaya

Miles. Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif, UI- Press,Jakarta.

Nadlir, M. Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol.1, No.1, Mei 2013.

Nata, Abudin. Tt. Pidato Pengukuhan Guru Besar (Pendidikan Islam di

Indonesia:Tantangan dan Peluang),UIN Syarif Hidayatullah Press.

Nawawi, Hadari. 1994. Penelitian Terapan, Gajah Mada University Pers,

Yogyakarta.

Poerwadarminta, 1985. Kamus Umum Bahasa Indonesia. PT.Balai Pustaka,

Jakarta.

Rifai, Agus. Juni 2007. Perpustakaan dan Multikulturalisme Implementasi

Pendidikan Multikulturalisme di Perpustakaan, Vol.9, No.1.

Page 107: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam

Rosyada, Dede. Mei 2014. Pendidikan Multikultural di Indonesia Sebuah

Pandangan Konsepsional, Vol.1, No. 1.

Shaleh, Qamaruddin. Dkk. 1988. Asbabun Nuzul (Latar Belakang Historis

Turunnya Ayat-ayat Al Qur‟an). Diponegoro, Bandung.

Shihab, M.Quraish. 2002. Terjemahan Tafsir Al-Mishbah. Vol.12. Lentera Hati,

Jakarta.

Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif, Alfabet,Bandung.

Surahmad, Winarno. 1990. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik,

Tarsito, Bandung.

Yaqin, Ainul. 2005. Pendidikan Multikultural: Cross-Cultural Understanding

untuk Demokrasi dan Keadilan. Cet.1, Pilar Media, Yogyakarta.

Zubaedi. 2008. Pendidikan Multikultural: Konsepsi dan Implementasinya dalam

Pembelajaran. No. XXII. Vol.1

Page 108: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam
Page 109: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam
Page 110: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam
Page 111: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam
Page 112: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam
Page 113: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam
Page 114: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1640/1/SITI NUR HALIMAH 111... · A. Redaksi dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 11 ... mendalam