Skripsi Febinanto Satrio Anggoro (105092002944)

Embed Size (px)

Citation preview

ANALISIS TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PETANI YANG MENERAPKAN AGROEKOLOGI DIDESA CIDOKOM, KECAMATAN RUMPIN, KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT Febinanto Satrio Anggoro PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 M / 1432 H ANALISIS TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PETANI YANG MENERAPKAN AGROEKOLOGI DI DESA CIDOKOM, KECAMATAN RUMPIN, KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT Febinanto Satrio Anggoro 105092002944 Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Program Studi Agribisnis PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS SAUNS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 M/ 1432 H PERNYATAAN DENGANINISAYAMENYATAKANBAHWASKRIPSIINIBENAR-BENARHASILKARYASENDIRIYANGBELUMPERNAHDIAJUKAN SEBAGAISKRIPSIATAUKARYAPADAPERGURUANTINGGIATAU LEMBAGA LAIN. FEBINANTO SATRIO ANGGORO PENGESAHAN UJIAN Skripsiyang berjudul Analisis Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Petani yangMenerapkanAgroekologidiDesaCidokom,KecamatanRumpin, KabupatenBogor,Jawabarat,yangditulisolehFebinantoSatrioAnggoro NIM105092002944telahdiujidandinyatakanlulusdalamSidangMunaqosyah FakultasSainsdanTeknologiUniversitasIslamNegeriSyarifHidayatullah JakartapadahariKamisTanggal28Juli2011.Skripsiinitelahditerimasebagai salahsatusyaratuntukmemperolehgelarSarjanaPertanianpadaProgramStudi Agribisnis. Menyetujui, Penguji IPenguji II Dr. Ujang Maman, MSiDrs. Acep Muhib, MMA Pembimbing IPembimbing II Dr. Edmon Daris, MSIr. Siti Rochaeni, M.Si Mengetahui, Ketua Program Studi Agribisnis Drs. Acep Muhib, MMA NIP. 19690605 200112 1 001 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Data Personal Nama: Febinanto Satrio Anggoro Jenis kelamin: Laki-laki Tempat/tanggal lahir: Temanggung, 17 Februari 1987Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Islam Alamat:KampungLioRT06/19no.80kelurahanDepok,kecamatan Pancoran Mas, kota Depok, Jawa barat 16431 Nomor kontak : 0856 97 0856 17 / (021) 91262748 Email : [email protected] / [email protected] Hobi: Membaca, Petualangan Alam Bebas, Organisasi, Olahraga Latar Belakang Pendidikan 1993 1999: SD Negeri Anyelir 2 Depok 1999 2002: SLTP Negeri 5 Depok 2002 2005: SMA Sejahtera 1 Depok 2005 2011:ProgramStudiAgribisnis,JurusanSosialEkonomiPertanian,FakultasSainsdanTeknologiUniversitasIslamNegeriSyarif Hidayatullah, Jakarta Pengalaman Organisasi -Staf Bidang Advokasi Kebijakan Publik, Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia periode 2006-2009-Presiden BadanEksekutifMahasiswaJurusan AgribisnisFakultas SainsdanTeknologi, UIN Jakarta periode 2007-2008. -KetuaUmumUnitKegiatanMahasiswa(UKM)KelompokMahasiswaPecintaLingkungan Hidup dan Kemanusiaan RANITA UIN JAKARTA periode 2009-2010. -StafbidangAdvokasi&AnalisaKebijakanPublikDewanPengurusPusatPemudaTani Indonesia periode 2010-2014 Kepanitian yang pernah diikuti : -Ketua Panitia Training Organization Platform BEM Jurusan Agribisnis UIN Jakarta, 2006. -KetuaPanitiaOrasiLingkunganSelamatkanIndonesia!bersamaProf.Dr.AmienRais, KelompokMahasiswaPecintaLingkunganHidupdanKemanusiaanRANITAUIN JAKARTA, 2008 -Koordinator Bazar dan Pameran Konsolidasi Nasional WALHI tahun 2010 -RelawanSahabatMerahPutihpadaBencanaAlamgunungMerapidiYogyakartadan Boyolali tahun 2010 -ProgramPemanfaatanBiogassebagaiBahanBakarKomporpadaKuliahKerjaNyatadi kecamatan Ciwidey Bandung tahun 2008 Pelatihan yang pernah diikuti -Magang pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan Serikat Petani Indonesia, Bogor tahun 2008.-Pelatihan Desa Mitra Nasional Dari Desa Membangun Bangsa di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta tahun 2009. -Pelatihan Advokasi Lingkungan Hidup Mahasiswa Pecinta Alam se-Jawa, WALHI 2010.-Pelatihan Manajemen Bencana Ikatan Dokter Indonesia di Bontang Kalimantan timur, 2008 -Training ESQ di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2008 -Workshop Wirausaha Muda Mandiri, Bank Mandiri tahun 2009 -Pelatihan Konservasi Sumber Daya Alam Gladian Nasional Pecinta Alam Indonesia, Mataram tahun 2009. Febinanto Satrio Anggoro i v RINGKASAN FebinantoSatrioAnggoro,PenerapanAgroekologidalamMensejahterakan RumahTanggaPetani(StudiKasus:DesaCidokom,KecamatanRumpin, KabupatenBogor,Jawabarat)(DibawahbimbinganEdmonDarisdanSiti Rochaeni) Agroekologimerupakanpenerapankonsepdanprinsipekologidalam mendesaindanmengelolaagroekosistemyangberkelanjutan.Gagasantentang agroekologiadalahmelampauipenggunaanpraktikalternatifdanuntuk mengembangkanagroekosistemdenganketergantunganminimalpadainput agrokimiayangtinggidanenergi,yangmenekankansistempertanianyang kompleksdimanainteraksiekologidankesinergisanantarakomponenbiologis menyediakanmekanismeuntuksistemkesuburantanah,produktifitasdan perlindungantanaman.PenerapankonsepagroekologidiIndonesiasebenarnya telahdikenalsecaraturun-temurunsebagaiwarisandarinenekmoyangpetani dahulu.Namunseiringperkembanganjamanmakabudayapertanianalamiah tersebutsemakinterpinggirkanolehsistemyangdijalankanpadaera pembangunanpertaniantahun1970-1980.Sekarangpolabudayaorganikatau agroekologimulaidikembangkanolehkelompok-kelompokpetani,sepertipada kelompok tani di desa Cidokom kecamatan Rumpin kabupaten Bogor. Kelompok tanididesaCidokominimengembangkanpertanianyangramahdengan lingkunganyaitusistemagroekologi.Penelitiantentang pertanianagroekologidi desa Cidokom ini dipilih karena agroekologi yang dikembangkan adalah berbasis keluargapetaniyangmemproduksitanamanpangandenganmemanfaatkan sumberdayalokal.Modelpertanianberbasiskeluargainimerupakankonsep ekonomi rumah tangga yang dapat diukur tingkat kesejahteraannya. Tujuanpenelitianiniadalah:(1)Mengetahuibagaimanapenerapan pertanianberbasisagroekologididesaCidokom(2)Mengetahuitingkat kesejahteraanrumahtanggapetanididesaCidokomkecamatanRumpin kabupatenBogor(3)Mengetahuiseberapabesarpengaruhagroekologiterhadap tingkat kesejahteraan rumah tangga petani.PenelitianinidilaksanakandidesaCidokom,kecamatanRumpin, kabupatenBogor,datayangdigunakandalampenelitianiniadalahdataprimer dansekunder.Untukmengetahuitingkatkesejahteraanrumahtanggapetani digunakanindikatorkesejahteraanmenurutkriteriaBPSdalamSUSENAS2005, sedangkanuntukmengetahuiseberapabesarpengaruhPendapatanpetani, Pengeluaranpetani,KeadaanTempatTinggalpetani,FasilitasTempatTinggal petani,KesehatanKeluargapetani,KemudahanPetaniMendapatPelayanan Kesehatan,KemudahanPetaniMenyekolahkanAnak,danKemudahanPetani MendapatkanFasilitasTransportasiterhadapKesejahteraanRumahTangga digunakanujiRegresiLinearBerganda.Untukmengetahuiderajatkepekaan variabel dependen terhadap perubahan variabel independen digunakan Elastisitas. Berdasarkanpengamatandanwawancaradenganresponden,kegiatanusahatani yangdilakukanolehpetanididesaCidokommenggunakanmodelagroekologi, yaitupenerapanpertanianselarasdenganalamyangmengarahpadaorganik dengan mengintegrasikan sumber daya dan pengetahuan lokal untuk mendapatkan v hasilyangusahataniyangbaiksecarasosial,ekonomidanlingkungan. BerdasarkandelapanindikatorBPS2005,rumahtanggapetaniyangtermasuk kategorikesejahteraantinggisebanyak22rumahtangga(73,33%)dansisanya sebanyak8rumahtangga(26,67%)termasukkategorikesejahteraansedang.BerdasarkankriteriagariskemiskinanSajogyo,sebagianbesarrumahtangga petani(66,67%)termasukkategoritidakmiskin.Sedangkanberdasarkankriteria gariskemiskinandariDirektorat TataGunaTanah,sebagianbesarrumahtangga petani(66,67%)termasukkategoritidakmiskin.Berdasarkandarihasil perhitungan Regresi berganda didapat nilai Y = -6.870 + 1.568(X1) +0.536(X2) +0.316(X3)+0.095(X4)+1.336(X5)+0.164(X6)+0.808(X7)+0.219(X8), sedangkan hasil uji t terlihat bahwa bila ada kenaikan pendapatan sebesar 1 satuan makaakanmempengaruhikenaikankesejahteraanrumahtanggasebesar1,568 satuandanbilaadakenaikankesehatankeluargasebesar1satuanmakaakan mempengaruhi kenaikan tingkat kesejahteraan rumah tangga sebesar 1,336 satuan. Selain itu, keenam variabel bebas lainnya bila ada kenaikan 1 satuan berpengaruh terhadaptingkatkesejahteraanrumahtanggadibawah1satuan.Untukpengujian secarasimultan(ujiF)diperolehnilaiFhitungadalah9.687dengantingkat probabilitas(0,000)jauhlebihkecildari0,01danFtabel(3,51)denganderajat kebebasan21,makadapatdisimpulkanbahwaFhitung>Ftabeliniberarti signifikan. Hal ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwaterdapatpengaruhyangsignifikanantarapendapatanpetani,pengeluaran petani,keadaantempattinggal,fasilitastempattinggal,kesehatananggota keluarga, kemudahan pelayanan kesehatan, kemudahanmenyekolahkan anak dan kemudahanmendapatfasilitastransportasisecarabersamaanterhadaptingkat kesejahteraanrumahtanggapetani.Hasilpenghitunganelastisitas,variabel(X) yaitupendapatan,pengeluaran,keadaantempattinggal,fasilitastempattinggal, kesehatananggotakeluarga,pelayanankesehatan,pelayananpendidikan,dan transportasi dinyatakanbersifat inelastis ( F tabel, maka Ho ditolak artinya signifikansi dan Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima artinya tidak signifikanc.Uji Statistik t Ujistatistiktdilakukandenganmemperbandingkant hitungdengant tabel

gunamengetahuiseberapajauhmasing-masingvariabelbebas mempengaruhitingkatkesejahteraanrumahtanggapetanidiCidokom. (Riduwan, 2007:133) Rumus perhitungan Uji t adalah : a - t hitung =S n Keterangan : thitung:Nilaiyangdihitungdanmenunjukkanstandardeviasidari distribusi t (table t) n : Rata-rata nilai yang diperoleh dari hasil pengumpulan data po: Nilai yang dihipotesiskan n: Jumlah sampel penelitian Nilai t hitung yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan nilai t tabel.Pengambilan keputusan untuk uji t adalah : 43t hitung t tabelmaka Ho diterima, artinya variabel X tidak berpengaruh nyata terhadap variabel Y thitungt tabelmakaHoditolak,artinyavariabelXberpengaruhnyata terhadap variabel Y. 3.4.7Uji Elastisitas Elastisitasadalahderajatkepekaansuatuvariabelsebagaiakibatdari perubahanvariabellain.Elastisitasdapatdigunakanuntukmengetahuiderajat kepekaan variabel dependen terhadap perubahan variabel independen (Suprayitno, 2008:132). Penghitungan elastisitas yang dimaksud untuk menggambarkan tingkat kepekaanvariabelkesejahteraan(Y)terhadapvariabel(X).Adapunrumusdari elastisitas dapat dituliskan sebagai berikut: E = bXAyAx Keterangan : E= Nilai elastisitas kesejahteraan b= Koefisien Regresi y = Nilai rata-rata Y x = Nilai rata-rata X Kriteria : In elastis sempurna jika E = 0 In elastis jika E < 1 Elastis uniter jika E = 1 Elastis jika E > 1 Elastis sempurna jika E = ~ 44BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak dan Lokasi Kecamatan Rumpin terletak pada koordinat geografis antara 6o36 - 6o55 LintangSelatandan106o60106o69BujurTimur,berdasarkanadministratif pemerintahankabupatenBogor,propinsiJawabaratdenganluas2.564.416 hektare. Kecamatan Rumpin dibatasi oleh beberapa wilayah, yaitu: Sebelah Utara : Propinsi Banten Sebelah Selatan: Kecamatan Jabangbulang dan Kecamatan Leuwiliang Sebelah Timur: Kecamatan Gunung Sindur dan Kecamatan Parung Sebelah Barat : Kecamatan Parung panjang dan Cigudeg SecaraadministratifkecamatanRumpinmeliputi13desayaitudesa Leuwibatu,Cidokom,Gobang,Cibodas,Rabak,KampungSawah,Rumpin, Cipinang, Sukasari, Tamansari, Sukamulya, Kertajaya dan Mekarjaya. Kecamatan Rumpinyangterdiridaribeberapadesainimempunyaisatukesatuanyangkuat dansistemkekeluargaanyangtinggi.SedangkanwilayahdesaCidokomdibatasi oleh : Sebelah Utara : Desa Cibodas Kecamatan Rumpin Sebelah Selatan: Desa Ciaruteun Ilir Kecamatan Cibungbulang Sebelah Timur: Desa Mekarsari Kecamatan Rancabungur Sebelah Barat : Desa Gobang Kecamatan Rumpin 454.2 Iklim dan Hidrologi MenurutklasifikasiiklimSchmidtdanFerguson,kecamatanRumpin termasukdalamiklimAyaitudaerahyangsangatbasahdenganvegetasi hutanhujantropikdenganrata-ratajumlahbulankeringadalahduadan jumlahbulanbasahadalahRumpinmemilikisuhuminimum28oCdansuhu maksimum 33oC.Adapun curahhujan terbanyaksebanyak 51hari, dengan curah hujan 944 mm/t. sedangkan desa Cidokom memiliki curah hujan 3762 Mm/t. 4.3 Tanah dan Geologi BerdasarkandatayangdiperolehdarihasillaporanTopografiKecamatan Rumpin, terdapat beberapa jenis tanah. Jenis tanah yang memiliki luasan terbesar yaitu asosiasi latosol merah dan latosol coklat kemerahan (51,36%) dan kompleks latosolmerahkekuningan,latosolcoklatdanlitosol(21,06%).TanahdiRumpin jugamempunyaivariasiyaitudatarsampaiberombak(75%),berombaksampai berbukit(10%),danberbukitsampaibergunung(15%).Tanahyangadadi Rumpinjugaadabermacamsesuaidenganpenggunaannya,diantaranyatanah sawah,tanahkering,tanahhutan,tanahperkebunan,tanahkeperluanfasilitas umumdantanahmakam.Secarageologissebagianbesarlahankecamatan Rumpintersusundaribatuanendapanpermukaan(52,43%),gunungapimuda berupa endapan bereaksi, lahar, lava, tufa (36,60%), batuan gamping (6,14%) dan batuantersier(4,83%).SedangkantanahdidesaCidokomwarnatanahsebagian besarmerah,kuning,hitam,danabu-abudenganteksturtanahnyalempungan, pasiran dan debuan. 464.4 Topografi DesaCidokommempunyaiketinggianyangbervariasiyaituantara125-150 mdpl. Karakteristik topografi desa Cidokom secara umum berada pada daerah dengankemiringanlerengberagam.Wilayahdataranrendahseluas638ha/m2, berbukit-bukit 326 ha/m2, aliran sungai 20 ha/m2 dan bantaran sungai 0,5 ha/m2

4.5 Jumlah Penduduk dan Tingkat Pendidikan Keadaan sosial ekonomi masyarakat Cidokom dapat digambarkan melalui pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan. Jumlah penduduk desa Cidokom adalah 11.460jiwa,yangsebagianbesarpenduduknyabermatapencahariansebagai petaniyaitu618keluargadansisanyaadalahsebagaipegawainegerisipil, pegawaiswasta,wiraswasta/berdagang,pensiunan,danburuhbangunan. Selanjutnya,digambarkanjugadaritingkatpendidikan,bahwasebagianbesar pendudukberpendidikanhanyasampaitingkatSekolahDasar(SD)yaitu5.431 jiwa, tamatan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama(SLTP) yaitu 523jiwa, tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA) yaitu 142, dan tamatan perguruan tinggi 19 jiwa, selebihnya tidak tamat sekolah. 4.6 Karakteristik Responden RespondendalampenelitianyangdilakukandidesaCidokomadalah petaniagroekologiyangberjumlah30orang.Berjumlah30orangkarena kelompoktaniyangmenerapkanagroekologiberanggotakan30orang.Petanidi desaCidokommenerapkanagroekologikarenatelahmengikutikebiasaan masyarakatsebelumnyadankondisitanahyangsubursertaketersediaaninput (pupuk kandang) mendukung untuk menerapkan agroekologi. 47 Pemilihan responden secara purposive berdasarkan beberapa kriteria yaitu (1) petani bersedia diwawancarai dengan dipandu kuesioner dan (2) petani adalah yangmenerapkanagroekologi.Kuesioneryangdisebarkankepada30responden menjelaskanberbagaikarakteristikresponden.Karakteristikrespondenyang didapatdiolahsecaradeskriptifdenganmembagikarakteristiksesuaidengan umur,pendidikan,pengalamanbertani,statuskepemilikantanahdanluaslahan yang digarap.4.7.1 Umur Umurpetaniakanmempengaruhikemampuanfisikbekerjadancara berfikirpetani.Kemampuankerjapetaniakanbertambahpadasatu tingkatumur tertentu,kemudianakanmenurun.Petanirespondenyangmenerapkan agroekologididesaCidokomberusiaantara2878tahun.Jikadilihatdari sebaranumurresponden,sebagianbesarrespondenadalahpetaniyangusianya antara 46 -55 tahun.Tabel3.JumlahdanPersentaseRespondenBerdasarkanUmurdidesa Cidokom, 2011 TingkatUmur (tahun) Jumlah (orang)Persentase (%) 25 35516,67 36 45516,67 46 55723,33 56 65620,00 66 75516,67 76 8526,67 Total30100,00 Sumber : Hasil Penelitian Diolah Berdasarkan tabel3 diatasmemperlihatkan tingkat umur responden,yang menunjukkanbahwa petaniyangberusia antara 46 55 tahunmenempati urutan 48tertinggidenganpersentasesebesar23,33persen.Halinimenunjukkanbahwa sebagianbesarpetanirespondenmasihberadapadausiayangproduktif.Petani dengan Usia 46 55 masih mempunyai fisik yang baik untuk melakukan kegiatan usahatani dan relatif lebih terbuka menerima adopsi teknologi dalam usahatani.4.7.2 Pendidikan Pendidikandapatmenjadisalahsatufaktorpembentukanpolapikir seseorang dalam menyikapi perubahan. Semakin tinggi pendidikan yang ditempuh makapetanitersebutakanselalumeningkatkankesejahteraannya.Pendidikan dapat diperoleh melalui pendidikan formal dan informal. Hasil wawancara dengan respondenmenunjukkanbahwapendidikanformalyangdicapaipadaumumnya masihrelatifrendahyaitutidaktamatSekolahDasar(SD).Sebanyak14orang responden (46,67 %) tidak tamat SD, sedangkan petani responden yang tamat SD sebanyak 12 orang (40 %) dan yang tidak sekolah sebanyak 4 orang (13,33 %). Tabel4.JumlahdanPersentaseRespondenBerdasarkanTingkat Pendidikan di desa Cidokom, 2011 Tingkat Pendidikan Jumlah(orang) Persentase(%) Tidak sekolah413,33Tidak tamat SD1446,67Tamat SD1240Total30100,00Sumber : Hasil Penelitian Diolah Berdasarkantabel4daristatuspendidikanyangterlihat,sebagianbesar respondenmemilikipendidikanyangrendahdanmungkinmempengaruhi kemampuan petani untuk menyerap atau menerima pengetahuan yang baru dalam halpembangunanatauperkembanganpertaniantermasukjugadalampenerapan 49agroekologiyangsebenarnyadapatmembantupetanimeningkatkanhasil produksi pertanian mereka. 4.7.3 Pengalaman Bertani MayoritasmasyarakatdesaCidokommemilikimatapencahariansebagai petani.Tabel5menunjukkanbahwapengalamankerjarespondenpalingbanyak berada pada kisaran 16-30 tahun yaitu sebanyak 16 orang (53,33 %).Tabel5.JumlahdanPersentaseRespondenBerdasarkanPengalaman Bertani di desa Cidokom, 2011 Tingkat Pengalaman (tahun) Jumlah (tahun) Persentase (%) 1 15930 16 301653,33 31 45516,67 46 600- Total30100,00 Sumber : Hasil Penelitian Diolah Pengalamanbertaniitudiperolehdengancaraturun-temurundariorang tuamerekamaupundaritemansesamapetani,sehinggateknikbertaniyang dilakukanrelatifsama.PengalamankerjapetanididesaCidokomrata-rata20 tahun.Sebagianrespondenmengakumulaibertanisejakusiamuda.Halini disebabkankarenamerekaawalnyamembantumengurussawahgarapan orangtuanya. 4.7.4 Status Kepemilikan Lahan Petani di desa Cidokom sebagian melakukan usahatani dari tanah keluarga yangdimilikidansebagianmengusahakantanahoranglaindantanahdesa. Sebanyak 24 orang (80%) melakukan kegiatan usahatani diatas tanah pribadi yang 50dibelisendiriataudiwariskanorangtuamereka.Sebanyak6orang(20%) melakukan usahatani di tanah milik orang lain. Tabel 6. Status Kepemilikan Lahan di desa Cidokom, 2011 Status Kepemilikan Lahan Jumlah (orang) Presentase (%) Pribadi2480 Orang lain620 Total30100 Sumber : Hasil Penelitian Diolah Pendapatanpetaniyangmenggaraplahanmiliksendiriakanmemiliki pendapatanyanglebihbesardaripadapendapatanpetaniyangmenggaraplahan milikoranglain.Halinikarenapetaniyangmenggaraplahanmilikoranglain akanmembagihasilyangdiperolehdenganpemiliklahan.Proporsipembagian hasilyang biasa dilakukan petani adalah 1 : 4 yaitu empat bagian dari hasil untik pemilik lahan dan satu bagian dari hasil untuk penggarap. 4.7.5 Luas LahanLuaslahanyangdimilikipetanidilokasipenelitianmasihdikatakan sangat kecil dan hasil yang diperoleh dari hasil bertani pun lebih untuk kebutuhan makansehari-hari.Padaumumnyarespondenmemilikiluaslahankurangdari1 hektar. Tabel 7. Luas Lahan yang Usaha Tani Responden di desa Cidokom, 2011 No.Rentang Luas (ha) Jumlah (orang) Presentase (%) 1.0,25 0,51550 2.0,60 1,0930 3.1,10 1,526,67 4.1,60 2,0413,33 Total30100,00 Sumber : Hasil Penelitian Diolah 51 Tabel7menunjukkanbahwasebagianbesarpetanididesaCidokom memilikiluaslahan0,250,5hasebanyak15orang(50%),0,601,0ha sebanyak 9 orang (30%), 1,10 1,5 ha sebanyak 2 orang (6,67 %) dan 1,60 2,0 hasebanyak4orang(13,33%).Halinimenunjukkanbahwarata-ratapetanidi desa Cidokom tergolong petani kecil. 52BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Penerapan Agroekologi di Cidokom SektorpertaniandiIndonesiamengalamiberbagaimasalahsalahsatunya adalahdalamhalketidakberdayaanpetanikecilyangmempunyaiketerbatasan sumberdayauntukmenyerapteknologi.Sehingga,petaniseringtidakmengikuti perkembanganteknologidalamhalmeningkatkanhasilproduksiyangberkaitan denganpeningkatankesejahteraanrumahtangga.Kondisitersebutsamahalnya sepertiyangterjadipadapenerapanagroekologididesaCidokomkecamatan Rumpin kabupaten Bogor. ModelpertanianagroekologiyangditerapkandikabupatenBogortidak mudah dilakukan oleh masyarakat atau petani, karena sifat ketergantungan petani padapupukkimia.Kondisipetaniyangberlatarpendidikanyangrelatifrendah menyebabkanpetanisulituntukmenyerapsuatumodelpertanianyangbaru.Hal inikarenapetanilebihcenderungbelajardaripengalaman,pengetahuanwarisan orang tua dulu dan lebih berorientasi pada hasil produksi yang tinggi tanpa peduli dengankeadaanlingkungandankesuburantanahyangberkelanjutan.Kesuburan tanahyangsemakinmenurunmenyebabkanproduktivitaslahansemakin menurun,yangberimplikasipadaproduktivitaspangansecaraglobalterutamadi Indonesia sendiri. Produktivitaspanganyangsemakinmenurunmemberikanrangsangan kepadapemerintahdanpihakpemerhatipertanianlainnyauntukmelakukan inovasi-inovasibaruagardapatmeningkatkanproduktivitaspangannasionaldan 53menyelamatkankeseimbanganlingkunganatauekologidarikerusakanakibat aktivitaspertanian.Penyeimbanganlingkungandanpeningkatanproduksi pertanian dimulai dengan mengurangi penggunaan input eksternal.Penggunaaninputeksternalyangrendahdapatmenjagastabilitasekologi dan kondisi lingkungan, terutama kesuburan tanah yang sangat berpengaruh pada hasilproduksi.Penerapanpenggunaaninputeksternalyangrendahtelah dilakukandibeberapadaerahyangadadiIndonesia,salahsatunyadikabupaten Bogor.PenerapanLowExternalInput(LEI)dikabupatenBogormerupakan percontohan bagi daerah-daerah lain.Penerapan agroekologi di kabupaten Bogor (desaCidokom)sebenarnyatelahdilakukandaridahuluolehpetaniberdasarkan pengetahuanlokal.Namunpetanibelummengetahuibahwakegiatanyangtelah merekalakukanmerupakankegiatanagroekologi.Adapunkegiatanpenereapan agroekologi yang telah dilakukan oleh petani adalah sebagai berikut: 5.1.1Perawatan Tanah SebagianbesarpetanididesaCidokommerawattanahuntukmenjaga kesuburantanahmasihdilakukandenganmenggunakanpupukkimiadan pestisida.Namun,penggunaanpupukkimiainisudahberkurangdarisebelum merekamenerapkanpertanianagroekologi.Penguranganpenggunaanpupuk kimia sekitar 170 kg/ha per tahun.Penggunaan pupuk di desa Cidokom dilakukan denganmengurangidosispemakaianpupukkimiadanmenggantinyadengan pupukkandangyangtersediakarenalebihbanyakterjangkauolehpetani.Selain pupukkimiadanpupukkandang,petanijugamenggunakanpupukalamiserta daunbambuyangdibakaruntukdijadikanpupuk,kotorankerbau,dankotoran 54kambingyangdijadikanpupukkandang,penggunaanpupukdarijeramiyang dilapisi dengan kotoran ayam, dan penggunaan abu dari kayu bakar. Pengolahantanahyangdilakukanolehpetaniuntukmenjagakesuburan tanahmasihmenggunakancaratradisionalyaitumenggunakankerbaudalam prosespembajakan.Penggunaankerbauinimenggambarkanpengurangan pemakaianenergi(bahanbakar)dibandingkandenganpenggunaantraktoryang biasadilakukanpetanisekarang.Selainitupetanijugamelakukanpergantian tanamanantaralaintanamankacang-kacangandanjagungyangdapatmengikat nitrogen sehingga dapat mempertahankan unsur hara tanah. 5.1.2Penangkaran benih PenangkaranbenihyangdilakukanpetanididesaCidokompada umumnyadilakukansendiriolehpetani,halinidilakukankarenamemperkecil biaya yang harus dikeluarkan petani per musimnya. Benih pada awalnya diperoleh petanidengancaramembeli,laluuntukmusimtanamberikutnyapetanimemilih hasilpanenyangdianggapbaikuntukdijadikanbenih.Namun,benihyang diambildarihasilpanenhanyadapatdigunakanuntuktigamusimtanam, selanjutnya petani membeli benih lagi atau melakukan pertukaran pada petani lain yang hasil panennya masih baik untuk dijadikan benih. Prosespenangkaranbenihiniselainmenjaditradisiparapetani,juga disosialisasikan oleh Serikat Petani Indonesia (SPI) sebagai bagian dari kampanye kemandirian benih tanpa menggantungkan pada benih pada produk pabrik. Petani yangtergabungdalamanggotabasisSPI,selainmenangkarbenihsendirijuga biasanya membeli benih hasil tangkaran dari Bank Benih SPI di Dramaga, Bogor. 555.1.3Pengendalian Hama Pertanianyangekologismengendalikanhamadenganmenggunakan pestisidaalami.PenggunaanpestisidaalamipadapetanididesaCidokom dilakukansesuaidenganhamayangmenyerang.Hamayangmenyerangsesuai denganjenistanamannya.Tanamanpadibiasanyadiseranghamawereng,hama inimerupakanhamayangpalingsulituntukdimusnahkandanbelumditemukan juga bahan alami yang dapat memusnahkan hama tersebut, sehingga petani masih menggunakanpestisidakimiauntukmembasmihamatersebut.Jenispestisida kimiayangseringdigunakanpetaniadalahAkodandanPurudan.Padijuga diserangolehhamatikus,hamainidapatdikendalikandenganmenggunakan pestisidaalamiyaitudenganmenggunakandaunpandan,dengancaradaun pandan yang telah diiris kemudian disebar ke sawah. Hamawalangsangitjugamenjadiancamanpetanipadikarena menggangguproduktivitaspadi.Hamainibiasadikendalikandengan menggunakandaunsirsakyangditumbukdandicampurdenganair.Petanidi lokasipenelitianjugamenggunakanpengetahuanlokaldalammengendalikan hama.Pengetahuanlokalyangdimanfaatkanpetanimisalnyainformasitentang waktutanamyaitumenggunakanbulanjawa(setiaptanggal18bulanjawa) denganperhitunganinidiharapkandapatmengurangiseranganhamadan meningkatkanhasil.PengenalianhamayangdilakukandidesaCidokombelum sepenuhnyalepasdariinputeksternalataupenggunaanpestisida.Haliniterjadi karenaadanyaketerbatasanpengetahuandaninformasitentangpestisidaalami yang dapat digunakan oleh petani. 565.1.4Pengaturan Air Airmerupakansumberdayayangvitalbagitanaman.Ketersediaanair sangat berpengaruh pada produksi tanaman, sehingga diperlukan sistem pengairan yangbaik untuk melestarikan airyang tersedia danmengatur airyangberlebihan darisawah.Sistempengairandilokasipenelitiantidakmenggunakansistem irigasi,melainkanmemanfaatkanairyangbersumberdarigunung,airhujandan airsungai.Pemanfaatanairmerupakancommonresourcesdilakukandengan baikolehmasyarakatyaitudengancaramembuatparitsecarabersama-sama sebagaitempataliranairdankemudianairdialirkankesetiapsawah.Airbukan merupakan sumberdayayangsulit diperoleh olehpetani, karenalokasiiniberada dikawasangunungkapuryangmenyediakanaliranairyangcukupuntuk pertanian. 5.1.5Keberlanjutan Agroekologi di desa Cidokom Penerapanagroekologipadaawalnyadinilaiolehsebagianbesarpetani sebagaimodelyangdianggapmerugikankarenadenganmenggunakanpupuk kandangdanpenguranganpupukkimiamenyebabkanhasilproduksiberkurang. Berkurangnyahasilproduksiyangdirasakanolehpetanihanyamerupakanawal perubahanyangdirasakanpetanidariyangbiasamenggunakanpupukkimia dengantanpapenggunaanpupukkimia.Sehinggasangatdiperlukanpenyuluhan ataupendidikannonformaluntukpetaniagarmerekadapatlebihmengertidan memahami keuntungan dari penerapan agroekologi. Penyuluhan dan pendidikan non formal di lokasi penelitian diawali dengan pembentukankelompoktanisepertiGabunganKelompokTani(Gapoktan)oleh 57SerikatPetaniIndonesiacabangBogor.Melaluiprosespenyuluhandijelaskan kepadapetanikeuntungandarisegilingkungandanekonomi,denganmelakukan penerapanpenggunaaninputeksternalyangrendah.Penyuluhaninijuga dilakukandenganmemberipengetahuandanpendidikanmengenaicara menghargailingkunganagartetapberkelanjutandanyangpastinyaakantetap memberikan manfaat bagi petani. Manfaatyangdisampaikankepadapetanibukanhanyamanfaatekonomi dalam bentuk nominal rupiah namun manfaat ekologis sistem lain, kesehatan serta keberlanjutan darisistem tersebut. Penerapan agroekologi didesa Cidokomyang didampingi oleh SPI baru dilakukan dalam waktu lebih kurang satu tahun terakhir ini. Penerapanini dilakukan oleh SPI denganbertahap di kabupaten Bogor, yaitu di desa Cidokom dan Pasir Honje. Pengorganisasian kelompok tani ini bermaksud juga untuk menguatkan basis petani di pedesaan melalui pendidikan politik petani danperjuanganatashak-hakpetaniatastanahdanbenih.Pengorganisasianini mengalami perkembanganyangsemakinmaju karena petanisemakinmemahami dan dengan mudah menerapkan pola agroekologi. 5.2Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Menurut Badan Pusat Statistik tahun 2005 5.2.1 Pendapatan Rumah Tangga Petani Tingkatpendapatanrumahtanggapetanidapatdiukurdengan menggunakankriteriaDirektoratTataGunaTanah.KriteriaTataGunaTanah dalammengukurtingkatkesejahteraankeluargamenggunakanpendekatan pendapatankeluargadalammembeliSembilanbahanpokokyangdisetarakan 58denganpendapatanperkapitapertahundarimasing-masingkeluarga (Irmayani,2007:89). SembilanbahanpokokyangtelahditetapkanolehDirektoratTataGuna Tanahantaralain100kgberas,15kgikanasin,6kgminyakgoring,60liter minyak tanah, 6 kg gula pasir, 9 kg garam, 20 batang sabun, 4 meter kain kasar 4 meter batik kasar. Harga yang ditetapkan merupakan harga yang berlaku pada saat dilakukan penelitian (tabel 8). Tabel8.NilaiSembilanBahanPokokSebagaiDasarMenentukanKriteria Kemiskinan di Desa Cidokom, 2011 No.BahanHarga satuan (Rp) JumlahNilai* (Rp) 1.Beras (kg)5.000,00100500.000,00 2.Ikan asin (kg)12.500,0015187.500,00 3.Minyak Goreng (kg)6.600,00639.600,00 4.Minyak tanah (liter)2.800,0060168.000,00 5.Gula Pasir (kg)6.600,00639.600,00 6.Garam (kg)2.500,00922.500,00 7.Sabun (batang)2.000,002040.000,00 8.Kain kasar (m)15.000,00460.000,00 9.Batik kasar (m)20.000,00480.000,00 Total1.137.200,00 *saat dilakukan penelitian KlasifikasitingkatkesejahteraanmenurutDirektoratTataGunaTanah berdasarkan pada kebutuhan Sembilan pokok antara lain : (1)Tidak Miskin, jika pendapatan per kapita per tahun bernilai lebih dari Rp. 2.274.400,00(diatas200persendaripengeluarantotalhargaSembilan bahan pokok). (2)Miskin,jikapendapatanperkapitapertahunbernilaiantaraRp. 1.421.000,00 Rp. 2.274.400,00 (125 200 persen dari pengeluaran total harga Sembilan bahan pokok) 59(3)Miskinsekali,jikapendapatanperkapitapertahunbernilaiantaraRp. 852.900,00Rp.1.421.000,00(75125persendaripengeluarantotal harga Sembilan bahan pokok). (4)Palingmiskin,jikapendapatanperkapitapertahunbernilaikurangdari Rp. 852.900,00 (dibawah 75 persen dari pengeluaran total harga Sembilan bahan pokok). Rata-ratapendapatanperkapitapertahunrumahtanggapetanididesa Cidokomdikategorikantidakmiskinkarenanilairata-ratapendapatanperkapita pertahunsebesarRp.2.477.140,00.BerdasarkankriteriakemiskinanDirektorat TataGunaTanah,makasebanyak20rumahtanggapetani(66,67%)tergolong tidakmiskinsedangkansisanyasebanyak7rumahtangga(23,33%)tergolong miskin dan 3 rumah tangga (10%) tergolong miskin sekali. Nilaipendapatanperkapitapertahunyangbesardisebabkankarena penerimaandariusahapertanianyangbesar.Respondenyangmemiliki pendapatanperkapitapertahunterbesarmemilikipenerimaansebesarRp. 14.800.000,00danmemilikiempatoranganggotarumahtangga.Pendapatanper kapitapertahunyangterkecildimilikiolehrespondenyangmemilikijumlah anggotarumahtanggasebanyaklimaorangdenganpenerimaansebesar Rp.4.800.000,00 per tahun. 60Tabel9.TingkatPendapatanRumahTanggaPetanididesaCidokom Berdasarkan Kriteria Tata Guna Tanah, 2011 Sumber : Hasil Penelitian Diolah Nomor Respon-den Pendapatan (Rp/tahun)Total Penda-patan (Rp/tahun) Jumlah Anggo-ta RT (orang) Pendapatan Per Kapita Per tahun Kriteria PadiNon PadiNon Pertanian 110.000.0001.800.0006.200.00018.000.00063.000.000Tidak Miskin 216.000.0001.000.0006.750.00023.750.00073.392.857Tidak Miskin 35.100.0001.350.0008.350.00014.800.00043.700.000Tidak Miskin 46.400.0001.800.0001.600.0009.800.00033.266.667Tidak Miskin 55.300.000400.000-5.700.00031.900.000Miskin 64.250.0003.950.0006.150.00014.350.00052.870.000Tidak Miskin 74.800.000-3.320.0008.120.00042.030.000Miskin 818.000.0002.750.0003.250.00024.000.00083.000.000Tidak Miskin 914.400.000550.000-14.950.00062.491.667Tidak Miskin 106.400.000600.000-7.000.00041.750.000Miskin 1112.000.0001.200.000-14.700.00052.940.000Tidak Miskin 121.200.0004.150.000-5.350.00041.337.500MiskinSekali 134.000.0003.500.0006.500.00014.000.00052.800.000Tidak Miskin 146.000.0002.000.000-8.000.00032.666.667Tidak Miskin 156.000.000-8.400.00014.400.00052.880.000Tidak Miskin 162.500.0003.000.0006.500.00012.000.00052.400.000Tidak Miskin 172.200.0002.400.0004.100.0008.700.00061.450.000Miskin 184.000.000800.000-4.800.0005960.000MiskinSekali 193.200.000400.0003.150.0006.750.00041.687.500Miskin 204.000.000450.0002.750.0007.200.00061.200.000MiskinSekali 212.600.000600.0003.300.0006.500.00023.250.000Tidak Miskin 2216.750.0003.000.0003.250.00023.000.00092.555.556Tidak miskin 233.600.000800.0008.000.00012.400.00043.100.000Tidak Miskin 246.000.000250.0002.000.0008.250.00051.650.000Miskin 254.800.0003.950.000-8.750.00032.916.667Tidak Miskin 266.800.0001.010.0005.000.00012.810.00052.562.000Tidak Miskin 274.250.0001.550.000-5.800.00041.450.000Miskin 289.000.0001.350.00011.000.00020.350.00072.907.142Tidak Miskin 293.200.000200.0003.000.0006.400.00023.200.000Tidak Miskin 303.400.0001.700.0006.900.00012.000.00043.000.000Tidak Miskin Jumlah196.150.00061.810.000109.470.000352.630.00014374.314.223 Rata-rata 6.538.3342.060.3343.649.00011.754.33342.477.140Tidak Miskin 615.2.2 Indikator Pengeluaran Rumah Tangga PetaniTingkatpengeluaranrumahtanggapetanididesaCidokomdapatdiukur denganmenggunakankonsepkemiskinanmenurutSajogyoyangmenggunakan berassebagaidasarpenggolongantingkatkemiskinan.Konsepinimenyetarakan pengeluaranperkapitapertahundengankonsumsiberassetempat (Irmayani,2007:91). Rata-ratahargaberaspadasaatdilakukanpenelitianadalahRp.5000,00 perkilogram.Hargaberastersebutdikalikansejumlahberasyangdikonsumsi masyarakatpedesaandenganpendapatanperkapitaberdasarkankonsepSajogyo dan disetarakan pengeluaran per kapita per tahun rumah tangga petani. Konsep kemiskinan Sajogyo mempunyai empat kriteria yaitu : (1)Tidakmiskin,apabilapengeluaranperkapitapertahunlebihbesardari Rp. 1.600.000,00 (konsumsi diatas 320 kilogram beras) (2)Miskin,apabilapengeluaranperkapitapertahunlebihkecildariRp. 1.600.000,00 (konsumsi dibawah 320 kilogram beras) (3)Miskinsekali,apabilapengeluaranperkapitapertahunlebihkecildari Rp.1.200.000,00 (konsumsi dibawah 240 kilogram beras) (4)Palingmiskin,apabilapengeluaranperkapitaper tahunlebihkecildari Rp.900.000,00 (konsumsi dibawah 180 kilogram beras) 62Tabel 10. Tingkat Pengeluaran Rumah Tangga Petani Berdasarkan Kriteria Sajogyo di desa Cidokom, 2011 Sumber : Hasil Penelitian Diolah NamaResponden Pengeluaran (Rp/tahun)Total Pengeluaran (Rp/tahun) Jumlah Anggota RT (orang) Pendapatan Per Kapita Per tahun Kriteria PanganNon Pangan 16.379.0002.560.0008.939.00061.489.830Miskin 27.920.0008.180.00016.100.00072.300.000Tidak Miskin 32.370.0002.580.0004.950.00041.237.500Miskin43.644.0002.344.0005.988.00031.996.000Tidak Miskin 53.870.0001.880.0005.758.00031.919.300Tidak Miskin 67.180.0003.300.00010.480.00052.096.000Tidak Miskin 75.637.0001.678.0007.315.00041.828.750Tidak Miskin 810.774.0006.580.00017.354.00082.169.250Tidak Miskin 97.368.0002.670.00010.038.00061.673.000Tidak Miskin 103.990.0002.230.0006.220.00041.555.000Miskin 115.200.0004.020.0009.220.00051.844.000Tidak Miskin 123.545.0001.400.0004.945.00041.236.250Miskin 135.175.0005.550.00010.725.00052.145.000Tidak Miskin 143.829.0002.030.0005.859.00031.953.000Tidak Miskin 156.080.0004.650.00010.730.00052.146.000Tidak Miskin 165.070.0003.110.0008.180.00051.636.000Tidak Miskin 174.982.0002.950.0007.932.00061.322.000Miskin 184.800.0002.000.0006.800.00051.360.000Miskin 193.600.0003.500.0007.100.00041.775.000Tidak Miskin 204.832.0002.630.0007.462.00061.243.660Miskin 212.161.0001.080.0003.241.00021.620.500Tidak Miskin 2210.890.00011.000.00021.890.00092.432.200Tidak Miskin 237.600.0003.900.00011.500.00042.875.000Tidak Miskin 245.120.0002.500.0007.620.00051.524.000Miskin 253.700.0002.810.0006.510.00051.302.000Miskin 267.400.0003.600.00011.000.00052.200.000Tidak Miskin 273.800.0001.500.0005.300.00041.325.000Miskin 2811.300.0008.120.00019.420.00072.774.500Tidak Miskin 292.800.0001.600.0004.400.00022.200.000Tidak Miskin 304.694.0004.624.0009.318.00042.329.500Tidak Miskin Jumlah165.710.000106.576.000272.294.00014553.588.940 Rata-rata5.523.6673.552.5339.076.46741.786.298Tidak miskin 63Dari hasil penelitian, rumah tangga petani yang tergolong miskin sebanyak 10responden(33,33%),dan20responden(66,67%)tergolongtidakmiskin. PengeluaranperkapitapertahunyangterkecilsebesarRp.1.236.250,00atau setaradengan247,25kilogramberas.Rata-ratapengeluaranperkapitapertahun sebesarRp.1.850.274,00atausetaradengan370,05kilogramberas.Jumlah pengeluaran(untukmakananatauuntuknonmakanan)sangatdipengaruhioleh besarnya pendapatan yang dimiliki.5.2.3 Keadaan Tempat Tinggal Kondisidankeadaanrumahatautempattinggalyangditempatidapat dijadikan salah satu indikator untuk menunjukkan keadaan sosial ekonomi rumah tangga seseorang. Keadaan tempat tinggal dapat memberikan gambaran mengenai tingkatkesejahteraanrumahtangga,karenatempat tinggalmerupakansalahsatu kebutuhanpokokdisampingkebutuhanpangan,sandang,pendidikandan kesehatan.Penilaiantempattinggaldibagimenjaditigakategoriyaitu permanen(skor3),semipermanen(skor2)dannonpermanen(skor1).Kriteria penilaiandidasarkanpadapenilaiansecaravisualantaralainpenilaianterhadap atap,bilik,statuskepemilikan,lantaidanluaslantai,dimanamasing-masing kriteria ini memiliki skor. Tabel11menggambarkankeadaantempattinggalpetani,dimanaseluruh petanipadiyangmenjadirespondensudahmenggunakanatapdarigenteng(100 persen).Biliktempattinggalpetaniyangmenggunakantemboksebanyak18 keluarga(60persen),7keluargamenggunakanbiliksetengahtembok(23,33 64persen), 1 keluarga (3,33 persen)menggunakanbilik kayu dan 4 keluarga (13,33 persen) menggunakan bilik bambu kayu. Tabel 11. Keadaan Tempat Tinggal Petani di desa Cidokom, 2011 No.Keadaan Tempat TinggalSkorJumlahRT Petani Presentase (%) 1.Atap a)Genteng530100,00 b)Asbes4- c)Seng3- d)Sirap2- e)Daun1- Jumlah30100,00 2.Bilik a)Tembok51860,00 b)Setengah Tembok4723,33 c)Kayu313,33 d)Bambu Kayu2413,33 e)Bambu1-- Jumlah100,00 3.Status a)Milik Sendiri32790,00 b)Sewa2310,00 c)Numpang1-- Jumlah100,00 4.Lantai a)Porselin513,33 b)Ubin41756,67 c)Plester3723,33 d)Papan2516,67 e)Tanah1-- Jumlah100,00 5.Luas Lantai a) 100 m23620,00 b)50 100 m222170,00 c)< 100 m21310,00 Jumlah100,00 Kriteria Permanen (total skor 15 21)32376,67 SemiPermanen(totalskor10-14) 2723,33 Non Permanen (total skor 5 -9) 1-- Total100,00 Sumber : Hasil Penelitian Diolah 65Statuskepemilikanrumahberdasarkantabel11yaitusebanyak27 keluarga(90persen)merupakanmiliksendiridan3keluarga(10persen) berstatusmenyewadenganoranglain.Lantairumahtanggasebanyak1keluarga (3,33 persen) porselin, 17 keluarga (56,67 persen) menggunakan ubin, 7 keluarga (23,33 persen) menggunakan plester dan 5 keluarga (16,67 persen) menggunakan papan. Luaslantaiyang dimiliki petanibervariasi,yaitu sebanyak 6 keluarga (20 persen)memilikiluaslantai100m2,21keluarga(70persen)memilikiluas lantaiantara50-100m2dansisanyasebanyak3keluarga(10persen)memiliki luas lantai < 100m2. Berdasarkan tabel 11 terlihat bahwa sebagian besar petani sudah memiliki tempat tinggal permanen (skor 15-21) yaitu sebanyak 23 keluarga (76,67 persen), sedangkansisanyasebanyak7keluarga(23,33persen)memilikitempattinggal semi permanen (skor 10-14). Hasil yang didapat menggambarkan bahwa perhatian rumah tangga petani terhadap keadaan tempat tinggal cukup besar.5.2.4 Fasilitas Tempat Tinggal Kondisidankualitaskeadaanrumahyangditempatikeluargajuga merupakan salah satu indikator yang dapat menunjukkan keadaan sosial ekonomi keluarga.Kriteriapenilaianfasilitastempattinggalantaralainluaspekarangan, saranahiburandanalatpendingin,penerangan,bahanbakar,sumberairdan ketersediaan MCK. Berdasarkan tabel 12, terlihat bahwa pekarangan rumah yang dimiliki oleh rumahtanggapetanisebagianbesartergolongcukupluas(50-100m2)yaitu sebanyak18orang(60,00persen),4rumahtangga(13,33persen)memiliki 66pekaranganyangluas ( > 100m2 ), dan sisanyasebanyak 8 rumah tangga (26,67 persen) memiliki pekarangan sempit ( < 50 m2).Alat hiburanyang dimiliki oleh rumah tangga petani sebagianbesaryaitu berupatelevisi.Rumahtanggapetaniyangmemilikialathiburanberupavideo sebanyak 3 keluarga (10,00 persen), televisi sebanyak 16 keluarga (53,33 persen), tape recorder sebanyak 5 keluarga (16,67 persen) dan sisanya sebanyak 6 keluarga (20persen)mempunyaihiburanradio.Halinimenunjukkanbahwapenduduk desa Cidokomsudahbanyakyangmampu dalammenyediakan saranahiburan di rumah. Fasilitaspendinginyangumumdigunakanolehrumahtanggapetani adalahalamyaitusebanyak20rumahtangga(66,67persen),7rumahtangga (23,33 persen) menggunakan kipas angin, dan sisanya 3 rumah tangga (10 persen) menggunakanlemariessebagaifasilitaspendingin.Sumberpeneranganyang digunakan oleh rumah tangga petani di desa Cidokom sebanyak 28 rumah tangga (93,33persen)menggunakanlistrikdansisanyasebanyak2rumahtangga(6,67 persen) masih menggunakan petromaks. Bahanbakaryangpalingbanyakdigunakanolehrumahtanggapetani adalah gas yaitu sebanyak 17 rumah tangga (56,67 persen), minyak tanah 3 rumah tangga(10persen)dansisanyasebanyak10rumahtangga(33,33persen)masih menggunakankayuarangsebagaibahanbakar.Bahanbakargasbanyakdipakai karena mudah didapat di warung dan adanya kompor gas subsidi dari pemerintah. Namunadajugayangmemakaikayukarenacukupmudahmendapatkankayu bakar. 67Tabel 12. Fasilitas Tempat Tinggal di desaCidokom, 2011 No.Fasilitas Tempat TinggalSkorJumlah RTPresentase % 1.Pekarangan a)Luas3413,33 b)Cukup21860,00 c)Sempit1826,67 Jumlah30100,00 2.Hiburan a)Video4310,00 b)TV31653,33 c)Tape recorder2516,67 d)Radio1620,00 Jumlah30100,00 3.Pendingin a)AC4-- b)Lemari es3310,00 c)Kipas angina2723,33 d)Alam12066,67 Jumlah30100,00 4.Sumber Penerangan a)Listrik32893,33 b)Petromak226,67 c)Lampu temple1-- Jumlah30100,00 5.Bahan bakar a)Gas31756,67 b)Minyak Tanah2310,00 c)Kayu arang11033,33 Jumlah30100,00 6.Sumber air a)PAM6 b)Sumur bor5 c)Sumur42996,67 d)Mata air3 e)Air hujan 2 f)Sungai113,33 Jumlah30100,00 7.MCK a)Kamar mandi sendiri41343,33 b)Kamar mandi umum313,33 c)Sungai21653,33 d)Kebun1-- Jumlah30100,00 Lengkap (skor 21 27)516,67 Cukup ( total skor 14 20)2376,67 Kurang (total skor 7 13)26,67 Jumlah30100,00 68Sumberairyangdimanfaatkanolehsebagianbesarrumahtanggapetani adalah sumur yaitu 29 rumah tangga (96,67 persen) dan sisanya sebanyak 1 rumah tangga (3,33 persen) menggunakan sungai. Rumah tangga petani di desa Cidokom yangmempunyaiMCKsendirisebanyak13rumahtangga(43,33persen),16 rumahtangga(53,33persen)masihmenggunakanMCKsungaidan1rumah tangga (3,33 persen) menggunakan kamar mandi umum. Berdasarkantabel12terlihatbahwarumahtanggapetaniyangfasilitas tempat tinggalnya termasuk dalam kategori cukup (14 20 ) sebanyak 23 rumah tangga(76,67 persen), lengkap (21 27) sebanyak 5 rumah tangga (16,67 persen) dansisanyasebanyak2rumahtangga(6,67persen)kategorikurang(713). Fasilitastempattinggalyangsedangataucukup,disebabkankarenapendapatan yangdiperolehpetanisebagianbesarmasihdigunakanuntukpengeluaran makanandanpendidikan.Fasilitaspokokyangterpentingadalahtersedianya sarana penerangan listrik, air, dan kamar mandi. 5.2.5 Kesehatan Anggota Keluarga Kesehatan anggota rumah tangga dapat dilihat dari beberapa kriteria, yaitu bagus(skor3)jikadariseluruhanggotarumahtanggadalamsatubulankurang dari 25 persen sering sakit, cukup bagus (skor 2) jika dari seluruh anggota rumah tanggadalamsatubulanantara25persensampai50persenseringsakitdan kurangbagus(skor1)jikadariseluruhanggotarumahtanggadalamsatubulan lebih dari 50 persen sering sakit. Berdasarkan tabel 10 terlihat bahwa sebanyak 14 rumahtanggapetani(46,67persen)kesehatananggotarumahtanggatergolong 69bagus,dan16rumahtanggapetani(53,33persen)kesehatananggotarumah tangga tergolong cukup.Tabel 13. Kesehatan Anggota Keluarga Petani di desa Cidokom, 2011 Kesehatan Anggota Keluarga Skor AkhirJumlah RT PetaniPresentase (%) Bagus(50%anggota keluarga sering sakit) 1-- Total30100,00 Sumber : Hasil Penelitian diolah 5.2.6 Kemudahan Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Kesehatanmerupakansalahsatufaktorpenunjangkeberhasilansuatu pembangunan.Peranpemerintahdalammeningkatkanpelayanankesehatan adalahdenganmelakukanupayapembangunansaranadanprasaranayang dibutuhkanmasyarakat.Berdasarkantabel14terlihatbahwakemudahan mendapatkanpelayanankesehatandaritenagamedis/paramedisdapatdiukur denganindikatorjarakkerumahsakitterdekat,jarakketempatpelayanan kesehatanterdekat,biayaberobat,penangananberobat,alatkontrasepsidan konsultasi KB. Skor untuk indikator ini adalah mudah (14- 18), cukup (10 13) dan sulit (6 9). Padatabel14terlihatbahwamenurutrumahtanggapetaniyangberjarak 0,01-3kmsebanyak26(86,67persen)dansisanyasebanyak4keluargaberada padajaraklebihdari3kmdarirumahsakitterdekatyaitudikotaBogor. MasyarakatdidesaCidokomlebihmemilihkePuskesmasuntukmelakukan pelayanan kesehatan. Sebanyak 26 rumah tangga (86,67 persen) menyatakan jarak 70ketempatpoliklinik0,013kmdansebanyak4rumahtangga(13,33persen) menyatakanjaraknyalebihdari3km.Iniberartibahwaketersediaantempat berobat di desa Cidokom masih cukup terjangkau oleh masyarakat. Sebagian besar rumah tangga petani yaitu 18 rumah tangga (60,00 persen) menyatakanbahwabiayayangdikeluarkanuntukpelayanankesehatancukup terjangkau, 4 rumah tangga (13,33 persen) terjangkau dan sisanya 8 rumah tangga (26,67persen)sulitterjangkau.Sedangkanpenangananberobatyangdirasakan oleh rumah tangga petani di desa Cidokom yaitu sebanyak 4 rumah tangga (13,33 persen) menyatakan baik, dan 26 rumah tangga (86,67 persen) menyatakan cukup.MasalahKeluargaBerencana(KB)rumahtanggapetanibaikmengenai cara mendapatkan alat kontrasepsi yaitu sebanyak 15 rumah tangga (50,00 persen) menyatakan cukup dan sisanya 15 rumah tangga (50,00 persen) menyatakan sulit. LainhalnyadengankonsultasiKB,bahwasebanyak3rumahtangga(10,00 persen)menyatakanmudah,13rumahtangga(43,33persen)menyatakancukup dan 14 rumah tangga (43,67 persen) menyatakan sulit. Alat KB dapat diperoleh di tempat-tempatpelayanankesehatanterdekatkarenatempattersebutsudah dilengkapi dengan alat-alat KB yang diperlukan.Pada tabel 14 menunjukkan bahwa rumah tangga petani yang menyatakan cukupmudah mendapatkan pelayanan kesehatanadalah 18 rumah tangga (60,00 persen) dan yang menyatakan sulit sebanyak 12 rumah tangga (40,00 persen). 71Tabel 14. Kemudahan Mendapatkan Pelayanan Kesehatan di desa Cidokom, 2011 No.Pelayanan KesehatanSkorJumlah RT Presentase % 1.Jarak Rumah Sakit a)0 km4-- b)0,01 3 km32686,67 c)> 3 km2413,33 d)Tidak terdapat1-- Jumlah30100,00 2.Jarak ke Poliklinik a)0 km4-- b)0,01 3 km32686,67 c)> 3 km2413,33 d)Tidak terdapat1-- Jumlah30100,00 3.Biaya berobat a)Terjangkau3413,33 b)Cukup terjangkau21860,00 c)Sulit terjangkau1826,67 Jumlah30100,00 4.Penanganan berobat a)Baik3413,33 b)Cukup22686,67 c)Kurang1-- Jumlah30100,00 5.Alat kontrasepsi a)Mudah3-- b)Cukup21550,00 c)Sulit11550,00 Jumlah30100,00 6.Konsultasi KB a)Mudah3310,00 b)Cukup21343,33 c)Sulit11446,67 KriteriaSkor Akhir Jumlah RT PetaniPresentase (%) Mudah (total skor 18 24)3- Cukup (total skor 13 17)21860,00 Sulit (total skor 8 12)11240,00 Total30100,00 Sumber : Hasil Penelitian Diolah 5.2.7 Kemudahan Menyekolahkan Anak ke Jenjang Pendidikan Pendidikanmerupakansalahsatufaktorpentingdalampembangunan negarakarenadapatmeningkatkankualitassumberdayamanusiasebagai 72penggerakpembangunan.Tingkatkesejahteraanrumahtanggadalambidang pendidikandapatdianalisisdenganindikatorkemudahanmemasukkananakke jenjang pendidikan yang dapat dilihat dari tiga faktor yaitu biaya sekolah, jarak ke sekolah dari rumahmasing-masing rumah tanggadan prosedur penerimaan. Skor akhiryangdiberikanadalahtigauntukkriteriamudah(skor710),duauntuk kriteria cukup ( skor 5 6), dan satu untuk kriteria sulit (skor 3 4). PetanididesaCidokomsebagianbesarmasihmemilikitanggungan keluargayangmasihsekolah.Berdasarkantabel14terlihatbahwasebanyak4 rumah tangga (13,33 persen)menyatakanbiaya pendidikan terjangkau, 24 rumah tangga(80,00persen)menyatakancukupterjangkaudan2rumahtangga(6,67 persen)menyatakansulitterjangkau.Secarakeseluruhanrumahtangga(100 persen)jarak antara sekolah dengan rumah 0,01 3 km. Letak sekolahberada di sekitardesasehinggadapatditempuhdengansatukalinaikangkutanumum. Sebanyak12rumahtangga(40,00persen)menyatakanbahwaprosedur penerimaanmuridbarutergolongmudahdan18rumahtangga(60,00persen) menyatakan cukup mudah. Daritabel15terlihatbahwasebanyak12rumahtangga(40,00persen) menyatakanmudahmemasukkananakkejenjangpendidikan,sedangkan18 rumahtangga(60,00persen)menyatakancukupmudahmemasukkananakke jenjangpendidikan.Kemudahandalambidangpendidikanmemilikiketerkaitan dengantingkatpendapatan,dimanasemakintinggitingkatpendapatanpetani makasemakinmudahmembayarbiayapendidikansertakemudahanmencapai jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 73Tabel 15. Kemudahan Menyekolahkan Anak ke Jenjang Pendidikan di desa Cidokom, 2011 No.Kemudahan PendidikanSkorJumlahRT Petani Presentase (%) 1.Biaya Sekolah a)Terjangkau3413,33 b)Cukup Terjangkau22480,00 c)Sulit Terjangkau126,67 Jumlah30100,00 2.Jarak ke Sekolah a)0 km3-- b)0,01 3 km230100,00 c)> 3 km1-- Jumlah30100,00 3.Prosedur Penerimaan a)Mudah31240,00 b)Cukup21860,00 c)Sulit1-- Jumlah30100,00 KriteriaSkor-Akhir Jumlah RT PetaniPresentase (%) Mudah (total skor 8 10)31240,00 Cukup (total skor 6 7)21860,00 Sulit ( Total skor 4 5)1-- Total30100,00 Sumber : Hasil Penelitian Diolah 5.2.8 Kemudahan Mendapatkan Fasilitas Transportasi Tersedianyasaranatransportasididesasangatpentinguntukmenunjang kegiatanmasyarakatsehari-hari,khususnyakegiatanyangberhubungandengan perekonomian.Kemudahanmendapatkansaranatransportasimenjadisalahsatu kriteriadalammenganalisistingkatkesejateraanmasyarakat.Indikator kemudahan mendapatkan fasilitas transportasi dan kepemilikan kendaraan. Padatabel16terlihatbahwasebanyak10rumahtangga(33,33persen) menyatakanongkos/biayayangdikeluarkanuntukfasilitastransportasidapat dapatterjangkau,17rumahtangga(56,67persen)menyatakancukupterjangkau dan3rumahtangga(10,00persen)menyatakansulitterjangkau.Mahaldan 74murahnyaongkostransportasibersifatsubyektifdanbiasanyatergantung jauh/dekatnya jarak yang ditempuh. Tabel 16. Kemudahan Mendapatkan Fasilitas Transportasi di desa Cidokom, 2011 No.KemudahanFasilitas Transportasi SkorJumlahRT Petani Presentase (%) 1.Ongkos dan Biaya a)Terjangkau31033,33 b)Cukup terjangkau21756,67 c)Sulit terjangkau1310,00 Jumlah30100,00 2.Fasilitas Kendaraan a)Tersedia31550,00 b)Cukup tersedia2930,00 c)Sulit tersedia1620,00 Jumlah30100,00 3.Kepemilikan a)Milik sendiri31343,33 b)Sewa2620,00 c)Ongkos11136,67 KriteriaSkor totalJumlah RT PetaniPresentase (%) Mudah (total skor 6 7)31756,67 Cukup (total skor 4 -5)2826,67 Sulit (total skor 2 -3)1516,67 Total30100,00 Sumber : Hasil Penelitian Diolah FasilitaskendaraanyangadadidesaCidokommenurutsebagianbesar rumah tangga petani yaitu 15 rumah tangga (50,00 persen) mempunyai kendaraan sendiri,baiksepedamotormaupunmobilsedangkan9rumahtangga(30,00 persen)cukuptersediadan6rumahtangga(20,00persen)belummempunyai kendaraan sendiri.Kepemilikanfasilitas transportasi di desa Cidokombervariasi, yaitusebanyak13rumahtangga(43,33persen)miliksendiri,6rumahtangga (20,00persen)sewadan11rumahtangga(36,67persen)ongkos.Kendaraanpribadiyang banyak dimilikipenduduk desa Cidokom adalah sepeda motor yang 75jugaseringdimanfaatkanuntukmelakukanpekerjaansampinganyaitumenjadi tukang ojek. Dalam kemudahan mendapatkan fasilitas transportasi, sebanyak 17 rumah tangga(56,67persen)menyatakanmudahdalammendapatkanfasilitas transportasi,8rumahtangga(26,67persen)cukupmudahdan5rumahtangga (16,67 persen) sulit. Fasilitas transportasi yang sering digunakan masyarakat desa Cidokom adalah angkutan umum dan ojek. 5.2.9 Tingkat Kesejahteraan Menurut BPS Hasil SUSENAS 2005 TingkatkesejahteraanrumahtanggapetanididesaCidokomdiukur dengan menggunakan indikator kesejahteraan menurut Badan Pusat Statistik yang dimodifikasi berdasarkan nilai skor yang dihasilkan dari jumlah total skor delapan indikator kesejahteraan. Berdasarkantabel17,terlihatbahwasebanyak22rumahtanggapetani (73,33persen)beradapadatingkatkesejahteraantinggi,sedangkansissanya sebanyak8rumahtangga(26,67persen)beradapadatingkatkesejahteraan sedang.Tingkatkesejahteraantertinggiterdapatpadarumahtanggapetaniyang memilikiskor26yaitusebanyaksaturumahtangga(3,33persen)dengan pendapatan per kapita per tahun sebesar Rp. 2.907.142,00, sedangkan pengeluaran per kapita per tahunnya adalah Rp. 2.774.500,00. 76Tabel17.TingkatKesejahteraanRumahTanggaPetanididesaCidokom Berdasarkan Indikator SUSENAS 2005, tahun 2011 Tingkat KesejahteraanJumlahRT Petani Presentase (%) Tingkat Kesejahteraan Tinggi2273,33 Tingkat Kesejahteraan Sedang826,67 Tingkat Kesejahteraan Rendah-- Total30100,00 Sumber : Hasil Penelitian Diolah 5.3 Hasil Uji Kualitas Data 5.3.1 Uji Validitas Ujivaliditasdigunakanuntukmengetahuiapakahpertanyaan-pertanyaan dalamkuesionerdapatmengukursuatukonstrukatautidak.Pengujianini dilakukandenganmenggunakanPearsonCorelation,pedomansuatumodel dikatakanvalidjikatingkatsignifikansinyadibawah0,05makabutirpertanyaan tersebut dapat dikatakan valid. Berdasarkanhasilujivaliditaspadatabel18diperolehdatayang menyatakanterdapat5pertanyaanyangtidakvalid,karenanilaisignifikansinya diatas0,05,sedangkan23pertanyaanlainnyadinyatakanvalidkarenanilai signifikansinyalebihkecildari0,05.Darijumlahpertanyaanyangvalidlebih besardariyangtidakvalidmakadengandemikiandapatdisimpulkankuesioner inivaliddanmampumengungkapkansesuatuyangdiukurpadakuesioner tersebut. 77Tabel 18. Hasil Data Penelitian Uji Validitas di desa Cidokom, 2011

PertanyaanPearson Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan Pertanyaan 1 Pertanyaan 2 Pertanyaan 3 Pertanyaan 4 Pertanyaan 5 Pertanyaan 6 Pertanyaan 7 Pertanyaan 8 Pertanyaan 9 Pertanyaan 10 Pertanyaan 11 Pertanyaan 12 Pertanyaan 13 Pertanyaan 14 Pertanyaan 15 Pertanyaan 16 Pertanyaan 17 Pertanyaan 18 Pertanyaan 19 Pertanyaan 20 Pertanyaan 21 Pertanyaan 22 Pertanyaan 23 Pertanyaan 24 Pertanyaan 25 Pertanyaan 26 Pertanyaan 27 Pertanyaan 28 1,000** 1,000** -0,297 0,960** 0,249 0,936** 0,591** 0,628** 0,722** 0,618** -,009 0,464** 0,503** 0,617** 1,000** 0,305 0,409* 0,680** 0,429* 0,807** 0,735** 0,598** -0,139 0,664** 0,603** 0,875** 0,945** 1,000** 0,000 0,000 0,517 0,000 0,184 0,000 0,001 0,000 0,000 0,000 0,962 0,010 0,005 0,000 0,000 0,101 0,025 0,000 0,018 0,000 0,000 0,000 0,463 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber : Data primer diolah5.3.2 Uji Reliabilitas Ujireliabilitasdilakukanuntukmenilaikonsistensidariinstrumen penelitian.Suatukonstrukatauvariabeldapatdikatakanreliabeljikanilai CronbachAlphaberadadiatas0,6.Tabel19menunjukkanhasilujireliabilitas untuk sembilan variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. 78Tabel 19. Hasil Uji Reliabilitas di desa Cidokom, 2011VariabelCronbachs AlphaKeterangan Pendapatan1,000Reliabel Pengeluaran1,000Reliabel Keadaan tempat tinggal0,650Reliabel Fasilitas tempat tinggal0,585Tidak reliable Kesehatan keluarga1,000Reliabel Pelayanan kesehatan0,605Reliabel Kemudahan Pendidikan-1,121Tidak reliable Kemudahan transportasi0,754Reliabel Kesejahteraan keluarga1,000Reliabel Sumber : Data primer diolah Tabel19menunjukkannilaicronbachsalphaatasvariabelpendapatan sebesar1,000,pengeluaransebesar1,000,keadaantempattinggalsebesar0,650, fasilitastempattinggalsebesar0,585,kesehatankeluargasebesar1,000, pelayanankesehatansebesar0,605,kemudahanpendidikan-1,121,kemudahan transportasi0,754,dankesejahteraankeluargasebesar1,000.Dengandemikian dapat disimpulkan tujuhvariabel dalam kuesionerini reliabel karenamempunyai nilaicronbachsalphasebesar0,6danduavariabeltidakreliabel.Halini menunjukkanbahwatidaksemuaitempertanyaanyangdigunakanakanmampu memperolehdatayangkonsistenbilapernyantaanitudiajukankembaliakan diperoleh jawaban yang relatif tidak sama dengan jawaban sebelumnya. 5.4 Hasil Uji Asumsi Klasik 5.4.1 Hasil Uji Normalitas Ujinormalitasdilakukandengantujuanmengetahuidistribusidata variabelyangakandigunakandalampenelitian.Dalampenelitianini,normalitas dataditentukandengannormalP-Plot.Hasilujinormalitasdatamenggunakan program SPSS.17 dapat dilihat pada gambar 2. 79Gambar 2. Hasil Uji Normalitas di desa Cidokom, 2011 HasildarioutputSPSSnormalP-Plotpadagambar2memperlihatkan bahwa distribusi dari titik-titik data variabel penelitian (pendapatan, pengeluaran, keadaantempattinggal,fasilitastempattinggal,kesehatankeluarga,pelayanan kesehatan,kemudahanpendidikan,kemudahantransportasi,kesejahteraan keluarga) menyebar disekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah mengikutigarisdiagonal.Jadidatapadakeseluruhanvariabeldapatdikatakan berdistribusi normal.5.4.2Hasil Uji Multikolinearitas Berdasarkan tabel 20 yangterlihat bahwa nilai toleransi tidak kurang dari 0,1dannilaiVarianInflationFactor(VIF)tidaklebihdari10.Makadapat disimpulkan hasil tersebut mengindikasikan tidak terdapat gejala multikolinieritas (tidakterjadihubungansesamavariabelindependenX)terhadapvariabel penelitian sehingga model regresi berganda dapat digunakan dalam penelitian. 80Tabel 20. Hasil Uji Multikolinearitas di desa Cidokom, 2011VariabelUnstandardized Coefficients TSig.Collinearity Statistics B Std. Error Tolerance VIF 1 (Constant) Pendapatan Pengeluaran Keadaan Tempat Tinggal Fasilitas Tempat Tinggal Kesehatan Keluarga Pelayanan Kesehatan Kemudahan Pendidikan Kemudahan Transportasi -6.870 1.568 .536 .316 .095 1.336 .164 .808 .219 4.764 .643 .485 .153 .142 .797 .230 .557 .178 -1.442 2.438 1.107 2.073 .672 1.676 .711 1.451 1.225 .164 .024 .281 .051 .509 .109 .485 .161 .234 .705 .652 .499 .381 .425 .344 .670 .594 1.418 1.534 2.003 2.626 2.356 2.908 1.493 1.684 Sumber: Data primer diolah 5.4.3 Uji Heteroskedastisitas Adatidaknyaheteroskedastisitasdilakukandenganmelihatadatidaknya polatertentupadagrafikscatterplotantaraSRESIDdanZPREDyangterlihat padagambar3.Berdasarkangambar3,grafikscatterplotmenunjukkanbahwa data tersebardiatasdandibawahangka0(nol)padasumbuYdantidakterdapat suatupolayangjelaspadapenyebarandatatersebut.Haliniberartitidakterjadi heteroskedastisitaspadamodelpersamaanregresi,sehinggamodelregresilayak digunakanuntukmemprediksipengaruhvariabelindependen(pendapatan, pengeluaran, keadaan tempat tinggal, fasilitas tempat tinggal, kesehatan keluarga, pelayanankesehatan,kemudahanpendidikan,dankemudahantransportasi) terhadap variabel dependen (Kesejahteraan Keluarga). 81Gambar 3. Grafik Scatterplot Sumber: Data primer yang diolah 5.5 Hasil Uji Hipotesis 5.5.1 Uji Koefisien Determinasi Pada tabel 21 berikut disajikan hasil uji koefisien determinasi. Tabel 21. Hasil Uji Koefisien DeterminasiModel Summaryb ModelRR SquareAdjusted R SquareStd. Error of the Estimate 1.887a.787.7061.39421 a. Predictors: (Constant), transportasi, pengeluaran, Pendidikan, Kesehatan keluarga, Pendapatan, Keadaan Tempat tinggal, Fasilitas tempat tinggal, Pelayanan kesehatan b. Dependent Variable: kesejahteraan 82Tabel21menunjukkannilaiRsebesar0,887atau88,7%.Haliniberarti bahwahubunganataukorelasiantaravariabelindependenyaitupendapatan, pengeluaran, keadaan tempat tinggal, fasilitas tempat tinggal, kesehatan keluarga, pelayanan kesehatan, kemudahan pendidikan, dan kemudahan transportasi dengan variabeldependenyaitukesejahteraanrumahtanggaadalahkuatkarenanilai korelasinya mendekati angka 1 (Suharyadi dan Purwanto, 2009:152). Nilai Adjust RSquaresebesar0,706atau70,6%,inimenunjukkanbahwavariabel kesejahteraanrumahtanggayangdapatdijelaskanolehvariabelpendapatan, pengeluaran, keadaan tempat tinggal, fasilitas tempat tinggal, kesehatan keluarga, pelayanan kesehatan, kemudahan pendidikan, dan kemudahan transportasi adalah 70,6%,sedangkansisanyasebesar0,294atau2,94%(1-0,294)dijelaskanoleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam model penelitian ini. 5.5.2 Hasil Uji Statistik t Ujistatistiktdigunakanuntukmengetahuiadaatautidaknyapengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yangdiujipadabeberapatingkatsignifikansi(0,05,0,10,0,20,0,50).Dalamhal inisengajatidakmengacupadasatutingkatsignifikansikarenasetiapvariabel independenmempunyaitarafkepercayaanyangberbeda-bedadalam mempengaruhivariabeldependen.Berdasarkantabel21,diperolehpersamaan sebagai berikutY=-6.870+1.568(X1)+0.536(X2)+0.316(X3)+0.095(X4)+1.336(X5)+ 0.164(X6) + 0.808(X7) + 0.219(X8) Dimana : 83Y: Kesejahteraan rumah tangga petani X1: Pendapatan rumah tangga petani X2: Pengeluaran rumah tangga petani X3: Keadaan tempat tinggal petani X4: Fasilitas tempat tinggal petani X5: Kesehatan keluarga petani X6: Kemudahan petani mendapatkan pelayanan kesehatan X7: Kemudahan petani menyekolahkan anak ke jenjang pendidikan X8: Kemudahan petani mendapatkan fasilitas transportasi Daripersamaantersebutdapatdiartikanbahwanilai-6.870menyatakan bahwajikatidakadafaktoryaitupendapatan,pengeluaran,keadaantempat tinggal,fasilitastempattinggal,kesehatankeluarga,pelayanankesehatan, kemudahanpendidikan,dankemudahantransportasimakanilaikesejahteraan sebesar -6.870. Tabel22.HasilUjiPersamaanStatistiktpadaTingkatKesejahteraandi desa Cidokom Konstanta / VariabelUnstandardized Coefficients TSig. B Std. Error 1 (Constant) Pendapatan Pengeluaran Keadaan Tempat Tinggal Fasilitas Tempat Tinggal Kesehatan Keluarga Pelayanan Kesehatan Kemudahan Pendidikan Kemudahan Transportasi -6.870 1.568 .536 .316 .095 1.336 .164 .808 .219 4.764 .643 .485 .153 .142 .797 .230 .557 .178 -1.442 ** 2.438 **** 1.107 * 2.073 *** .672 * 1.676 ** .711 * 1.451 ** 1.225 * .164 .024 .281 .051 .509 .109 .485 .161 .234 Sumber: Data primer diolah Keterangan: *signifikan pada tingkat kesalahan > 50% ** signifikan pada tingkat kesalahan 20% ***signifikan pada tingkat kesalahan 10% ****signifikan pada tingkat kesalahan 5% 84Hasilujipengaruhpendapatanrumahtanggaterhadapkesejahteraan menunjukkankoefisienregresipadavariabelpendapatanrumahtangga(X1) sebesar1.568terhadaptingkatkesejahteraanrumahtanggadapatdiasumsikan, bilaadakenaikanpendapatansebesar1satuanmakaakanmenambahdan mempengaruhikenaikankesejahteraanrumahtanggasebesar1.568satuan. Berdasarkanpadakoefisiendiatasdapatdisimpulkanujisignifikansiuntuk variabel(X1)pendapatanpadatingkatkesalahan5persen,dengannilaithitung 2,438 ternyata nilai t hitung > t tabel, atau 2,438 > 2,080 maka Ho ditolak dan Ha diterima,artinyasignifikan.Jadi,pendapatanberpengaruhterhadaptingkat kesejahteraanrumahtanggapadatingkatkesalahan5persendantidak berpengaruh nyata jika tingkat kesalahan kurang dari 5 persen. Kemudian hasil uji hipotesismenunjukkanbahwatingkatsignifikansiuntukvariabelpendapatan rumah tangga 0,024 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa pendapatan rumah tanggapetaniberpengaruhsecarasignifikanterhadappeningkatankesejahteraan rumah tangga. Dengan demikian, jika pendapatan rumah tangga petani meningkat atautinggimakakecenderungantingkatkesejahteraanrumahtanggaakan meningkat.Menurutanalisispenulisberdasarkanpenelitiandilapangan, dibandingkandenganvariabel-variabelyanglainpendapatanrumahtangga menjaditolakukurutamadalammengetahuitingkatkesejahteraansuaturumah tangga.Halinikarenapendapatanberkaitaneratdenganpemasukan perekonomiankeluargayangdidapatkandaripenghasilanpertaniandannon pertanian. 85Hasilujipengaruhpengeluaranrumahtanggaterhadapkesejahteraan menunjukkankoefisienregresipadavariabelpengeluaranrumahtangga(X2) sebesar0,536terhadaptingkatkesejahteraanrumahtanggadapatdiasumsikan, bilaadakenaikanpengeluaransebesar1satuanmakaakanmenambahdan mempengaruhi kenaikan tingkat kesejahteraan rumah tangga sebesar 0,536 satuan. Berdasarkanpadakoefisiendiatasdapatdisimpulkanujisignifikansiuntuk variabel (X2) pengeluaran pada tingkat kesalahan 50 persen, dengan nilai t hitung 1,107 ternyata nilai t hitung > t tabel, atau 1,107 > 0,686, maka Ho ditolak dan Ha diterima,artinyasignifikan.Jadi,pengeluaranberpengaruhterhadaptingkat kesejahteraanrumahtanggapadatingkatkesalahan50persen.Jikatingkat kesalahanbernilaidibawah50persenmakatidakberpengaruhsecarasignifikan. Kemudianhasilujistatistiktpadatabel19,memperlihatkanbahwavariabel pengeluaranrumahtanggamempunyaitingkatsignifikansisebesar0,281lebih kecildarialpa0,50(0,281 t tabel, atau 2,073 > 1,721, maka Ho ditolakdanHaditerima,artinyasignifikan.Jadi,keadaantempattinggal berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan rumah tangga pada tingkat kesalahan 10persen,jikatingkatkesalahandibawah10persenmakatidakberpengaruh secarasignifikan.Kemudianberdasarkanujistatistiktpadatabel19, memperlihatkanbahwavariabelkeadaantempattinggalmempunyaitingkat signifikansisebesar0,051lebihkecildarinilaialpaatau 0,0511,323,makaHoditolakdanHaditerima,artinyasignifikan.Jadi, padatingkatkesalahan20persenkesehatananggotakeluargaberpengaruh terhadaptingkatkesejahteraanrumahtangga.Namun,jikatingkatkesalahan dibawah 20 persen maka tidak terjadi pengaruh secara signifikan. Kemudian hasil ujistatistiktpadatabel19,memperlihatkanbahwavariabelkesehatananggota keluargamempunyai tingkat signifikansi sebesar0,109, bilanilai probabilitasnya 0,20 signifikansi lebih kecil dari alpa atau 0,109 < 0,20, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya kesehatan anggota keluarga berpengaruh terhadap kesejahteraan padanilaiprobabilitas0,20dantidakterjadipengaruhsignifikanjikanilai probabilitasnyadibawah0,20.Tingkatpengaruhkesehatananggotakeluarga terhadapkesejahteraanberadapadatarafkepercayaan80persen,artinya kesehatanmasihmenjadifaktoryangdiperhitungkandalammeningkatkan 89kesejahteraanrumahtangga.Halinikarenajikasalahsatuanggotakeluargaada yangsakitmakaakanadapengeluarantambahanuntukbiayaberobatdan mempengaruhipendapatanyangmerekaterima.Selainitubilaadayangsakitdi dalam keluarga akan menghambat keluarga tersebut untuk bekerja.Hasilujipengaruhkemudahanpelayanankesehatanterhadaptingkat kesejahteraanmenunjukkanbahwakoefisienregresipadavariabelKemudahan pelayanankesehatan(X6)sebesar0,164terhadaptingkatkesejahteraanrumah tanggadapatdiasumsikan,bilaadakenaikanKemudahanpelayanankesehatan sebesar1satuanmakaakanmenambahdanmempengaruhikenaikantingkat kesejahteraanrumahtanggasebesar0,164satuan.Berdasarkanpadakoefisien diatasdapatdisimpulkanujisignifikansiuntukvariabel(X6)kemudahan pelayanan kesehatan pada tingkat kesalahan 50 persen, dengan nilai t hitung 0,711 ternyatanilaithitung>ttabelatau0,711>0,686,makaHoditolakdanHa diterima,artinyakemudahanpelayanankesehatanberpengaruhterhadaptingkat kesejahteraanrumahtanggapadatingkatkesalahan50persen.Jikatingkat kesalahanbernilaidibawah50persenmakatidakterjadipengaruhyang signifikan.Kemudianhasilujistatistiktpadatabel19,memperlihatkanbahwa variabel kemudahan pelayanan kesehatan mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,485lebihbesardarinilaialpa0,50atau0,485 t tabel atau 1,451 > 1,323, maka Ho ditolak dan Ha diterima.Artinyapadatingkatkesalahan20persen,kemudahanmenyekolahkan anakberpengaruhterhadaptingkatkesejahteraanrumahtanggadantidak berpengaruhjikanilaitingkatkesalahandibawah20persen.Kemudianhasiluji statistiktpadatabel19,memperlihatkanbahwavariabelkemudahan menyekolahkananakmempunyaitingkatsignifikansisebesar0,161lebihbesar darinilaialpa0,20makasignifikansilebihkecildarialpaatau0,161ttabel,atau1,2253,51)iniberartisignifikan,yangartinyaHoditolakdanHa diterima.Kesimpulannyadapatdikatakanbahwapendapatan,pengeluaran, keadaantempattinggal,fasilitastempattinggal,kesehatananggotakeluarga, pelayanankesehatan,kemudahanpendidikan,dankemudahantransportasi 93berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap tingkat kesejahteraan rumah tangga. Tabel 23. Hasil Uji Persamaan Statistik F di desa Cidokom ANOVAb ModelSum of SquaresDfMean SquareFSig. 1Regression150.646818.8319.687.000a Residual40.821211.944 Total191.46729 a. Predictors: (Constant), transportasi, pengeluaran, Pendidikan, Kesehatan keluarga, Pendapatan, Keadaan Tempat tinggal, Fasilitas tempat tinggal, Pelayanan kesehatan b. Dependent Variable: kesejahteraan 5.6 Hasil Uji Elastisitas Berdasarkan tabel 24, memperlihatkan bahwa semua variabel (X) inelastis yangberartitidakpekaatautidaksensitifterhadapperubahanpadavariabel(Y). Dalamhalini,secaraindividualvariabelpendapatan(0,28