57
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, pasal 5 ayat (1) menegaskan bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan. Selanjutnya pada ayat (2) ditegaskan pula bahwa setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau. 1,2 Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. 3 Terjaminnya kesinambungan usaha pelayanan kesehatan sangat penting dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat. 4 Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten. Pada kenyataan

Skripsi Gambaran Persalinan Pada Program Jampersal Di RSU Prof DR. R. D Kandou Manado

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Skripsi Gambaran Persalinan Pada Program Jampersal Di RSU Prof DR. R. D Kandou Manado

Citation preview

Page 1: Skripsi Gambaran Persalinan Pada Program Jampersal Di RSU Prof DR. R. D Kandou Manado

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, pasal 5 ayat

(1) menegaskan bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama dalam

memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan. Selanjutnya pada

ayat (2) ditegaskan pula bahwa setiap orang mempunyai hak dalam

memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan

terjangkau.1,2

Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat

penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.3

Terjaminnya kesinambungan usaha pelayanan kesehatan sangat penting dalam

peningkatan derajat kesehatan masyarakat.4

Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan persalinan

yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten. Pada

kenyataan di lapangan, masih terdapat penolong persalinan yang bukan tenaga

kesehatan dan dilakukan di luar fasilitas pelayanan kesehatan. Oleh karena itu

secara bertahap seluruh persalinan akan ditolong oleh tenaga kesehatan

kompeten dan diarahkan ke fasilitas pelayanan kesehatan.5

Menurut data Riskesdas 2010, persalinan yang ditolong oleh bidan

sebanyak 51,9%, 40,2% ditolong oleh dukun, dan sisanya sebesar 7,9%

ditolong oleh dokter.6,7 Berdasarkan data profil kesehatan provinsi Sulawesi

Utara tahun 2008 juga, cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

Page 2: Skripsi Gambaran Persalinan Pada Program Jampersal Di RSU Prof DR. R. D Kandou Manado

di Manado sebesar 81,8%.3 Pada tahun 2010 persentase tertinggi penolong

kelahiran di Kota Manado yang dilakukan oleh dokter yaitu mencapai 48,2

persen.8 Hal ini menandakan belum tercapainya target cakupan pertolongan

persalinan oleh tenaga kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pada

tahun 2010 yaitu 90%.9,10 Beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan di

Indonesia juga melaporkan bahwa cakupan persalinan yang ditolong oleh

tenaga kesehatan belum mencapai target yang telah ditentukan, yaitu masih di

bawah 80 persen.11-14

Salah satu penyebab belum tercapainya target cakupan pertolongan

persalinan tenaga kesehatan ialah ketersediaan jaminan pembiayaan kesehatan

sehingga diperlukan kebijakan terobosan untuk meningkatkan

persalinan yang ditolong tenaga kesehatan di fasilitas

kesehatan melalui kebijakan yang disebut Jaminan

Persalinan.2,15 Jaminan Persalinan dimaksudkan untuk

menghilangkan hambatan finansial bagi ibu hamil untuk

mendapatkan jaminan persalinan, yang didalamnya termasuk

pemeriksaan kehamilan, pelayanan nifas termasuk KB pasca

persalinan, dan pelayanan bayi baru lahir.2,16,17 RSU Prof. Dr. R.

D. Kandou Manado ialah salah satu rumah sakit rujukan di

kota Manado yang turut memberikan Jampersal kepada setiap

ibu hamil yang akan bersalin hanya dengan perlu

menunjukkan identitas diri melalui Kartu Tanda Penduduk

(KTP).18

2

Page 3: Skripsi Gambaran Persalinan Pada Program Jampersal Di RSU Prof DR. R. D Kandou Manado

Di Rumah Sakit lainnya seperti RSU Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

mengalami kebanjiran pasien yang hendak memanfaatkan Jampersal (Jaminan

Persalinan) sejak mulai diberlakukan pada Mei 2011 lalu, dengan kenaikan ibu

yang melahirkan hingga 50 persen. Hampir tiap bulan ada 600 pasien yang

masuk menggunakan Jampersal dan dari jumlah tersebut terdapat sekitar 300

ibu hamil yang melahirkan.19 Begitu juga dengan jumlah pasien pengguna

jaminan persalinan (Jampersal) di Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi 

Jember, Jawa Timur  yang meningkat tajam selama beberapa bulan terakhir

dengan jumlah kunjungan pasien Jampersal rata-rata mencapai 500 orang

setiap bulan, padahal sebelumnya pasien yang melahirkan di RSD setempat

berkisar 100-200 orang per bulan.20

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk meneliti lebih

jauh mengenai gambaran persalinan pada program Jampersal di RSU. Prof.

Dr. R. D. Kandou Manado.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan

permasalahan penelitian sebagai berikut: “Bagaimana gambaran persalinan

pada program Jampersal di RSU. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado?”

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui gambaran persalinan pada program Jampersal di RSU.

Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.

3

Page 4: Skripsi Gambaran Persalinan Pada Program Jampersal Di RSU Prof DR. R. D Kandou Manado

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Instansi terkait: sebagai masukan dan informasi dari program

kesehatan dalam rangka memperluas pengetahuan tentang program

Jampersal dan sebagai sumber informasi untuk penelitian lebih lanjut

mengenai program Jampersal.

2. Bagi ibu hamil: Sebagai masukan dan informasi kepada ibu hamil tentang

program Jampersal di rumah sakit.

3. Bagi peneliti: Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan

memperluas pengetahuan tentang program Jampersal.

4

Page 5: Skripsi Gambaran Persalinan Pada Program Jampersal Di RSU Prof DR. R. D Kandou Manado

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian

Jampersal (Jaminan Persalinan) adalah jaminan pembiayaan pelayanan

persalinan yang meliputi pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan,

pelayanan nifas termasuk pelayanan Keluarga Berencana (KB) pasca

persalinan dan pelayanan bayi baru lahir yang dilakukan oleh tenaga

kesehatan di fasilitas kesehatan.2,17,21

Pada dasarnya Jaminan Persalinan adalah perluasan kepesertaan dari

Jamkesmas dan tidak hanya mencakup masyarakat miskin saja.2,21-24 Jaminan

persalinan ini diberikan kepada seluruh ibu hamil yang belum memiliki

jaminan persalinan.24-26 Hal ini didasarkan pada persalinan di Indonesia yang

masih banyak terjadi di rumah dan masih di tolong oleh biang kampung/

dukun bayi. Dengan adanya Jampersal masyarakat dipastikan lebih aman dan

nyaman dalam menjalani persalinan karena terjaminnya akses pelayanan

persalinan masyarakat oleh tenaga dokter dan bidan.17

Pelaksanaan Jampersal bersifat menyeluruh dari pelayanan kesehatan

dasar sampai pada pelayanan kesehatan rujukan.2,21,24,25

Page 6: Skripsi Gambaran Persalinan Pada Program Jampersal Di RSU Prof DR. R. D Kandou Manado

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Meningkatnya akses terhadap pelayanan kehamilan, persalinan, nifas,

bayi baru lahir dan KB pasca persalinan yang dilakukan oleh tenaga

kesehatan yang kompeten dan berwenang di fasilitas kesehatan dalam

rangka menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian

Bayi (AKB).2,16,21,26

2. Tujuan Khusus

a. Meningkatnya cakupan pemeriksaan kehamilan, pertolongan

persalinan, dan pelayanan nifas ibu oleh tenaga kesehatan yang

kompeten.

b. Meningkatnya cakupan pelayanan:

1) bayi baru lahir.

2) Keluarga Berencana pasca persalinan.

3) Penanganan komplikasi ibu hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru

lahir, KB pasca persalinan oleh tenaga kesehatan yang kompeten.

c. Terselenggaranya pengelolaan keuangan yang efisien, efektif,

transparan, dan akuntabel.2,21,24,26

C. Sasaran

Sasaran yang dijamin oleh Jaminan Persalinan adalah:

1. Ibu hamil.

2. Ibu bersalin.

6

Page 7: Skripsi Gambaran Persalinan Pada Program Jampersal Di RSU Prof DR. R. D Kandou Manado

3. Ibu nifas ( sampai 42 hari pasca melahirkan).

4. Bayi baru lahir (sampai dengan usia 28 hari).2,21,24

Sasaran yang dimaksud diatas adalah kelompok sasaran yang berhak

mendapat pelayanan yang berkaitan langsung dengan kehamilan dan

persalinan baik normal maupun dengan komplikasi atau risiko tinggi untuk

mencegah AKI dan AKB dari suatu proses persalinan.2,24

Agar pemahaman menjadi lebih jelas, batas waktu sampai dengan 28 hari

pada bayi dan sampai dengan 42 hari pada ibu nifas adalah batas waktu

pelayanan Post-Natal Care (PNC) dan tidak dimaksudkan sebagai batas

waktu pemberian pelayanan yang tidak terkait langsung dengan proses

persalinan dan atau pencegahan kematian ibu dan bayi karena suatu proses

persalinan.2,24

D. Kebijakan Operasional

1. Pengelolaan Jaminan Persalinan dilakukan pada setiap jenjang

pemerintahan (pusat, provinsi, dan kabupaten/kota) yang merupakan

bagian integral dari Jamkesmas dan dikelola mengikuti tata kelola

Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas).

2. Jaminan Persalinan adalah perluasan kepesertaan dari Jamkesmas dan

tidak hanya mencakup masyarakat miskin saja. Manfaat yang diterima

oleh penerima manfaat Jaminan Persalinan terbatas pada pelayanan

kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan KB pasca persalinan.

3. Penerima manfaat Jaminan Persalinan mencakup seluruh sasaran yang

belum memiliki jaminan persalinan.

7

Page 8: Skripsi Gambaran Persalinan Pada Program Jampersal Di RSU Prof DR. R. D Kandou Manado

4. Penerima manfaat Jaminan Persalinan didorong untuk mengikuti

program KB pasca persalinan (dengan membuat surat pernyataan).

5. Penerima manfaat Jaminan Persalinan dapat memanfaatkan pelayanan

di seluruh fasilitas kesehatan tingkat pertama pemerintah (puskesmas

dan jaringannya) dan swasta serta fasilitas kesehatan tingkat lanjutan

(Rumah Sakit) pemerintah dan swasta (berdasarkan rujukan) di rawat

inap kelas III.

6. Fasilitas kesehatan tingkat pertama swasta seperti Bidan Praktik

Mandiri, Klinik Bersalin, Dokter praktik yang berkeinginan ikut serta

dalam program ini harus mempunyai Perjanjian Kerja Sama (PKS)

dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota selaku Tim Pengelola

Jamkesmas dan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) atas nama

Pemerintah Daerah setempat yang mengeluarkan ijin praktiknya

sedangkan untuk fasilitas kesehatan tingkat lanjutan baik pemerintah

maupun swasta harus mempunyai Perjanjian Kerja Sama (PKS)

dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota selaku Tim Pengelola

Jamkesmas dan BOK Kabupaten/Kota yang diketahui oleh Tim

Pengelola Jamkesmas dan BOK Provinsi.

7. Pelaksanaan pelayanan Jaminan Persalinan mengacu pada standar

pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

8. Pembayaran atas pelayanan jaminan persalinan dilakukan dengan cara

klaim.

9. Pada daerah lintas batas, fasilitas kesehatan yang melayani sasaran

Jaminan Persalinan dari luar wilayahnya, tetap melakukan klaim

8

Page 9: Skripsi Gambaran Persalinan Pada Program Jampersal Di RSU Prof DR. R. D Kandou Manado

kepada Tim Pengelola/Dinas Kesehatan setempat dan bukan pada

daerah asal sasaran Jaminan Persalinan tersebut.

10. Bidan Desa dalam wilayah kerja Puskesmas yang melayani Jaminan

Persalinan diluar jam kerja Puskesmas yang berlaku di wilayahnya,

dapat menjadi Bidan Praktik Mandiri sepanjang yang bersangkutan

memiliki Surat Ijin Praktik dan mempunyai Perjanjian Kerjasama

dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota selaku Tim Pengelola

Jamkesmas dan BOK atas nama Pemerintah Daerah.

11. Pelayanan Jaminan Persalinan diselenggarakan dengan pelayanan

terstruktur berjenjang berdasarkan rujukan dan prinsip portabilitas

dengan demikian jaminan persalinan tidak mengenal batas wilayah.

12. Untuk menjamin kesinambungan dan pemerataan pelayanan, Tim

Pengelola Jamkesmas Pusat dapat melakukan realokasi dana antar

kabupaten/kota, dengan mempertimbangkan penyerapan dan

kebutuhan daerah serta disesuaikan dengan ketersediaan dana yang ada

secara nasional.2,21

E. Ruang Lingkup

1. Pelayanan persalinan tingkat pertama

Pelayanan persalinan tingkat pertama adalah pelayanan yang diberikan

oleh dokter atau bidan yang berkompeten dan berwenang memberikan

pelayanan yang meliputi pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan,

pelayanan nifas dan pelayanan KB pasca salin, serta pelayanan kesehatan

bayi baru lahir, termasuk pelayanan persiapan rujukan pada saat terjadinya

9

Page 10: Skripsi Gambaran Persalinan Pada Program Jampersal Di RSU Prof DR. R. D Kandou Manado

komplikasi (kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir serta KB

pasca salin) tingkat pertama.2,21

Pelayanan tingkat pertama diberikan di Puskesmas dan Puskesmas

Pelayanan Obstetri dan Neonatus Emergensi Dasar (PONED untuk kasus-

kasus tertentu), serta jaringannya termasuk Pondok bersalin desa

(Polindes) dan Pos kesehatan desa (Poskesdes), fasilitas kesehatan swasta

(bidan, dokter, klinik, rumah bersalin) yang memiliki Perjanjian Kerja

Sama (PKS) dengan Tim Pengelola Kabupaten/Kota. 2,21,24,27

Jenis pelayanan Jaminan persalinan di tingkat pertama meliputi:

a. Pelayanan ANC sesuai standar pelayanan KIA dengan frekuensi

4 kali;

b. Deteksi dini faktor risiko, komplikasi kebidanan dan bayi baru

lahir

c. Pertolongan persalinan normal;

d. Pertolongan persalinan dengan komplikasi dan atau penyulit

pervaginam yang merupakan kompetensi Puskesmas PONED.

e. Pelayanan Nifas (PNC) bagi ibu dan bayi baru lahir sesuai

standar pelayanan KIA dengan frekuensi 4 kali;

f. Pelayanan KB pasca persalinan serta komplikasinya.

g. Pelayanan rujukan terencana sesuai indikasi medis untuk ibu

dan janin/bayinya.2,21,24,26

Penatalaksanaan rujukan kasus ibu dan bayi baru lahir dengan

komplikasi dilakukan sesuai standar pelayanan KIA.2,21

10

Page 11: Skripsi Gambaran Persalinan Pada Program Jampersal Di RSU Prof DR. R. D Kandou Manado

2. Pelayanan Persalinan Tingkat Lanjutan

Pelayanan tingkat lanjutan untuk rawat jalan diberikan di poliklinik

spesialis Rumah Sakit, sedangkan rawat inap diberikan di fasilitas

perawatan kelas III di Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta yang memiliki

Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Tim Pengelola Kabupaten/Kota.21,24

Pelayanan persalinan tingkat lanjutan adalah pelayanan yang diberikan

oleh tenaga kesehatan spesialistik untuk pelayanan kebidanan dan bayi

baru lahir kepada ibu hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir dengan

risiko tinggi dan atau dengan komplikasi yang tidak dapat ditangani pada

fasilitas kesehatan tingkat pertama yang dilaksanakan berdasarkan rujukan

atas indikasi medis. Pada kondisi kegawatdaruratan kebidanan dan

neonatal tidak diperlukan surat rujukan.2,21 Pelayanan tingkat lanjutan

menyediakan pelayanan terencana atas indikasi ibu dan janin/bayinya.2

Jenis pelayanan persalinan di tingkat lanjutan meliputi:

a. Pemeriksaan kehamilan Ante-Natal Care (ANC) dengan

risiko tinggi (risti).

b. Pertolongan persalinan dengan risti dan penyulit yang tidak

mampu dilakukan di pelayanan tingkat pertama.

c. Penanganan komplikasi kebidanan dan bayi baru lahir

dalam kaitan akibat persalinan.

d. Pemeriksaan pasca persalinan (PNC) dengan risiko tinggi

(risti).

11

Page 12: Skripsi Gambaran Persalinan Pada Program Jampersal Di RSU Prof DR. R. D Kandou Manado

e. Penatalaksanaan KB pasca salin dengan metode

kontrasepsi jangka panjang (MKJP) atau kontrasepsi

mantap (Kontap) serta penanganan komplikasi.2,21,24,26

Paket pelayanan Jampersal di rumah sakit:

a. Pemeriksaan rujukan kehamilan pada kehamilan risiko

tinggi.

b. Penanganan rujukan pasca keguguran.

c. Penanganan Kehamilan ektopik terganggu (KET).

d. Persalinan dengan tindakan emergensi komprehensif.

e. Pelayanan nifas dengan tindakan emergensi komprehensif.

f. Pelayanan bayi baru lahir dengan tindakan emergensi

komprehensif.

g. Pelayanan KB pasca persalinan.24,25

3. Pelayanan Persiapan Rujukan

Pelayanan persiapan rujukan adalah pelayanan pada suatu keadaan

ketika terjadi kondisi yang tidak dapat ditatalaksana secara paripurna di

fasilitas kesehatan tingkat pertama sehingga perlu dilakukan rujukan ke

fasilitas kesehatan tingkat lanjut dengan memperhatikan hal-hal sebagai

berikut:

a. Kasus tidak dapat ditatalaksana paripurna di fasilitas kesehatan

karena:

- keterbatasan SDM

- keterbatasan peralatan dan obat-obatan.

12

Page 13: Skripsi Gambaran Persalinan Pada Program Jampersal Di RSU Prof DR. R. D Kandou Manado

b. Dengan merujuk dipastikan pasien akan mendapat pelayanan

paripurna yang lebih baik dan aman di fasilitas kesehatan

rujukan.

c. Pasien dalam keadaan aman selama proses rujukan. Untuk

memastikan bahwa pasien yang dirujuk dalam kondisi aman

sampai dengan penanganannya di tingkat lanjutan, maka

selama pelayanan persiapan dan proses merujuk harus

memperhatikan syarat-syarat sebagai berikut:

1) Stabilisasi keadaan umum:

a) Tekanan darah stabil/ terkendali,

b) Nadi teraba

c) Pernafasan teratur dan jalan nafas longgar

d) Terpasang infus

e) Tidak terdapat kejang/kejang sudah terkendali

2) Perdarahan terkendali:

a) Tidak terdapat perdarahan aktif, atau

b) Perdarahan terkendali

c) Terpasang infus dengan aliran lancar 20-30 tetes per

menit

3) Tersedia kelengkapan ambulasi pasien:

a) Petugas kesehatan yang mampu mengawasi dan

antisipasi kedaruratan

b) Cairan infus yang cukup selama proses rujukan (1

kolf untuk 4-6 jam) atau sesuai kondisi pasien

13

Page 14: Skripsi Gambaran Persalinan Pada Program Jampersal Di RSU Prof DR. R. D Kandou Manado

c) Obat dan Bahan Habis Pakai (BHP) emergensi

yang cukup untuk proses rujukan.2,24

F. Manfaat

1. Bagi Masyarakat

a. Biaya pelayanan dijamin Pemerintah.2,21

b. Ibu hamil akan mendapatkan pelayanan antenatal 4 kali sesuai

standar oleh tenaga kesehatan disertai konseling KB dengan

frekuensi:

1) 1 kali pada triwulan pertama.

2) 1 kali pada triwulan kedua.

3) 2 kali pada triwulan ketiga.

Pemeriksaan kehamilan yang jumlahnya melebihi frekuensi di

atas pada tiap-tiap triwulan tidak dibiayai oleh program ini.

Pada Jaminan Persalinan dijamin penatalaksanaan komplikasi

kehamilan antara lain:

1) Penatalaksanaan abortus imminen, abortus inkompletus

dan missed abortion.

2) Penatalaksanaan mola hidatidosa.

3) Penatalaksanaan hiperemesis gravidarum.

4) Penanganan Kehamilan Ektopik Terganggu.

5) Hipertensi dalam kehamilan, preeklampsi dan

eklampsi.

6) Perdarahan pada masa kehamilan.

14

Page 15: Skripsi Gambaran Persalinan Pada Program Jampersal Di RSU Prof DR. R. D Kandou Manado

7) Decompensatio cordis pada kehamilan.

8) Pertumbuhan janin terhambat (PJT): tinggi fundus tidak

sesuai usia kehamilan.

9) Penyakit lain sebagai komplikasi kehamilan yang

mengancam nyawa. 2

c. Ibu bersalin akan mendapat pelayanan pertolongan persalinan

oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan.

Penatalaksanaan persalinan:

1) Persalinan pervaginam

a) Persalinan pervaginam normal.

b) Persalinan pervaginam melalui induksi.

c) Persalinan pervaginam dengan tindakan.

d) Persalinan pervaginam dengan komplikasi.

e) Persalinan pervaginam dengan kondisi bayi kembar.

Persalinan pervaginam dengan induksi, dengan

tindakan, dengan komplikasi serta pada bayi kembar

dilakukan di Puskesmas PONED dan/atau RS.

2) Persalinan perabdominam

a) Seksio sesarea elektif (terencana), atas indikasi

medis.

b) Seksio sesarea segera (emergensi), atas indikasi

medis.

15

Page 16: Skripsi Gambaran Persalinan Pada Program Jampersal Di RSU Prof DR. R. D Kandou Manado

c) Seksio sesarea dengan komplikasi (perdarahan,

robekan jalan lahir, perlukaan jaringan sekitar rahim,

dan sesarea histerektomi).

3) Penatalaksanaan Komplikasi Persalinan :

a) Perdarahan

b) Eklampsi

c) Retensio plasenta

d) Penyulit pada persalinan.

e) Infeksi

f) Penyakit lain yang mengancam keselamatan ibu

bersalin

4) Lama hari inap minimal di fasilitas kesehatan

a) Persalinan normal dirawat inap minimal 1 (satu) hari

b) Persalinan pervaginam dengan tindakan dirawat inap

minimal 2 (dua) hari

c) Persalinan dengan penyulit post sectio-caesaria

dirawat inap minimal 3 (tiga) hari.2

d. Ibu nifas akan mendapat pelayanan nifas 4 kali sesuai standar

oleh tenaga kesehatan, termasuk pelayanan bayi baru lahir dan

KB pasca persalinan.

Pelayanan ibu nifas dan bayi baru lahir dilaksanakan 4 kali,

masing-masing 1 kali pada :

16

Page 17: Skripsi Gambaran Persalinan Pada Program Jampersal Di RSU Prof DR. R. D Kandou Manado

1) Kunjungan pertama untuk pemeriksaan ibu nifas (Kf1) dan

kunjungan pertama untuk neonatal (KN1) (6 jam s/d hari

ke-2).

2) Kunjungan kedua untuk KN2 (hari ke-3 s/d hari ke-7).

3) Kunjungan ketiga untuk Kf2 dan KN3 (hari ke-8 s/d hari

ke-28).

4) Kunjungan keempat untuk Kf3 (hari ke-29 s/d hari ke-42).

Pada Jaminan Persalinan dijamin penatalaksanaan komplikasi

nifas antara lain :

1) Perdarahan

2) Sepsis

3) Eklampsi

4) Asfiksia

5) Ikterus

6) BBLR

7) Kejang

8) Abses/Infeksi diakibatkan oleh komplikasi

pemasangan alat kontrasepsi.

9) Penyakit lain yang mengancam keselamatan ibu dan

bayi baru lahir sebagai komplikasi persalinan.

Penatalaksanaan bayi baru lahir

1) Perawatan esensial neonatus atau bayi baru lahir

2) Penatalaksanaan bayi baru lahir dengan komplikasi

(asfiksia, BBLR, infeksi, ikterus, kejang)

17

Page 18: Skripsi Gambaran Persalinan Pada Program Jampersal Di RSU Prof DR. R. D Kandou Manado

Pelayanan Keluarga Berencana pasca salin antara lain;

1) Kontrasepsi mantap (Kontap);

2) IUD, Implant, dan

3) Suntik.

Pelayanan KB pasca persalinan dilakukan hingga 42 hari

pasca persalinan.2

e. Ibu hamil, bersalin, dan nifas serta bayi baru lahir yang

mempunyai masalah kesehatan akan ditangani oleh tenaga

kesehatan di fasilitas kesehatan yang lebih mampu (Puskesmas,

Puskesmas mampu PONED, RS).2,21

2. Bagi Tenaga Kesehatan

a. Mendukung program Pemerintah dalam rangka menurunkan

AKI, AKB, dan meningkatkan cakupan KB.17,24,27

b. Adanya kepastian akan menerima jasa pelayanan medis sesuai

ketentuan yang berlaku.

c. Peluang bagi tenaga kesehatan untuk meningkatkan jumlah

klien yang ditangani.

d. Adanya kepastian mekanisme rujukan sehingga kasus dapat

ditangani dan dirujuk lebih dini.

e. Peluang bagi bidan di desa untuk meningkatkan kemitraan

dengan dukun beranak.24

3. Bagi Dinas Kesehatan

a. Melaksanakan program Pemerintah dalam rangka

meningkatkan cakupan, menurunkan AKI dan AKB.

18

Page 19: Skripsi Gambaran Persalinan Pada Program Jampersal Di RSU Prof DR. R. D Kandou Manado

b. Peluang untuk meningkatkan kemitraan dengan fasilitas

kesehatan swasta.

c. Peluang untuk memperkuat sistem pencatatan dan pelaporan

program KIA dan KB.

d. Peluang untuk memperbaiki sistem rujukan kegawatdaruratan

obstetrik dan neonatal.21

G. Kerangka Berpikir

Menurut hasil Riskesdas 2010, persalinan oleh tenaga kesehatan pada

kelompok sasaran miskin (Quintile 1) baru mencapai sekitar 69,3%.

Persalinan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan juga

baru mencapai 55,4%.2 Berdasarkan data profil kesehatan provinsi Sulawesi

Utara tahun 2008 juga, cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

di Manado sebesar 81,8%.3 Hal ini menandakan belum tercapainya target

cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang sudah ditetapkan

oleh pemerintah pada tahun 2010 yaitu 90%.9

Salah satu kendala penting untuk mengakses persalinan oleh tenaga

kesehatan di fasilitas kesehatan ialah keterbatasan dan ketidak-tersediaan

biaya sehingga diperlukan kebijakan terobosan untuk meningkatkan

persalinan yang ditolong tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan melalui

kebijakan yang disebut Jaminan Persalinan.2

Jampersal (Jaminan Persalinan) adalah jaminan pembiayaan pelayanan

persalinan yang meliputi pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan,

pelayanan nifas termasuk pelayanan Keluarga Berencana (KB) pasca

19

Page 20: Skripsi Gambaran Persalinan Pada Program Jampersal Di RSU Prof DR. R. D Kandou Manado

persalinan dan pelayanan bayi baru lahir yang dilakukan oleh tenaga

kesehatan di fasilitas kesehatan.2,17,21 Program ini bertujuan menjamin akses

pelayanan persalinan masyarakat oleh tenaga dokter dan bidan dalam rangka

menurunkan AKI dan AKB. Dengan jaminan ini dapat dipastikan masyarakat

lebih aman dan nyaman dalam menjalani persalinan.17,21

Sasaran Jampersal adalah para ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi

baru lahir yang berhak mendapat pelayanan yang berkaitan langsung dengan

kehamilan dan persalinan baik normal maupun dengan komplikasi atau risiko

tinggi untuk mencegah AKI dan AKB dari suatu proses persalinan.2,24

RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado adalah salah satu

rumah sakit rujukan di kota Manado yang turut memberikan

Jampersal kepada setiap ibu hamil yang akan bersalin hanya

dengan perlu menunjukkan identitas diri melalui Kartu Tanda

Penduduk (KTP).18

Paket pelayanan Jampersal di rumah sakit sendiri, antara lain seperti

pemeriksaan rujukan kehamilan pada kehamilan risiko tinggi, penanganan

rujukan pasca keguguran, penanganan kehamilan ektopik terganggu (KET),

persalinan dengan tindakan emergensi komprehensif, pelayanan nifas dengan

tindakan emergensi komprehensif, pelayanan bayi baru lahir dengan tindakan

emergensi komprehensif dan pelayanan KB pasca persalinan.24,25 Pelayanan

pertolongan persalinan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di fasilitas

kesehatan, meliputi persalinan normal dengan rawat inap minimal 1 hari,

persalinan pervaginam dengan tindakan dengan rawat inap minimal 2 hari,

persalinan perabdominam dengan rawat inap minimal 3 hari, maupun

20

Page 21: Skripsi Gambaran Persalinan Pada Program Jampersal Di RSU Prof DR. R. D Kandou Manado

persalinan dengan komplikasi-komplikasi, seperti perdarahan, eklampsi,

retensio plasenta, penyulit pada persalinan, infeksi dan penyakit lain yang

mengancam keselamatan ibu bersalin.2

H. Kerangka Konsep

Keterangan

yang diteliti :

yang tidak diteliti :

21

Program Jampersal

Pemeriksaankehamilan

Pertolongan persalinan

Pelayanan nifas

Pelayanan KB pasca persalinan

Pelayanan bayi baru

lahir

Paritas

Usia ibu

Cara masuk rumah sakit

Jumlah hari rawat

Jenis persalinan

Luaran bayi

Page 22: Skripsi Gambaran Persalinan Pada Program Jampersal Di RSU Prof DR. R. D Kandou Manado

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

1. Jenis penelitian:

Penelitian yang dilakukan bersifat Retrospektif Deskriptif.

2. Subjek penelitian

a. Populasi penelitian adalah seluruh ibu hamil yang menjalani

persalinan di bagian Obstetri Ginekologi RSU Prof. Dr. R. D. Kandou

Manado periode 1 April - 31 Desember 2011.

b. Sampel penelitian adalah seluruh ibu hamil yang menjalani persalinan

dengan menggunakan program Jampersal di bagian Obstetri

Ginekologi di RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode 1 April-

31 Desember 2011.

c. Kriteria restriksi

i. Kriteria inklusi

1) Ibu hamil yang menjalani persalinan dengan menggunakan

program Jampersal di bagian Obstetri Ginekologi RSU

Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.

2) Ibu hamil yang menjalani persalinan, baik itu persalinan

pervaginam, ataupun persalinan perabdominam yang

menggunakan program Jampersal.

Page 23: Skripsi Gambaran Persalinan Pada Program Jampersal Di RSU Prof DR. R. D Kandou Manado

3) Ibu hamil yang menjalani persalinan dan tercatat dalam

buku partus dan buku register di bagian Obstetri Ginekologi

RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.

ii. Kriteria eksklusi

1) Ibu hamil yang menjalani persalinan tanpa menggunakan

program Jampersal di bagian Obstetri Ginekologi RSU

Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.

2) Ibu hamil yang menjalani persalinan di bagian Obstetri

Ginekologi RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado di luar

dari 1 April – 31 Desember 2011.

3) Ibu hamil yang menjalani persalinan tapi tidak tercatat

dalam buku partus dan buku register di bagian Obstetri

Ginekologi RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.

3. Rencana pengolahan dan analisa data

Data penelitian yang didapatkan dikumpulkan secara retrospektif dari

buku partus dan buku register di bagian Obstetri Ginekologi, serta buku di

sub bagian perinatologi RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Kemudian

seluruh data yang dikumpulkan diolah dengan analisa presentase dan

disajikan dalam bentuk tabel.

B. Waktu Penelitian

Waktu diadakannya penelitian ini selama periode 1 April 2011-31

Desember 2011.

23

Page 24: Skripsi Gambaran Persalinan Pada Program Jampersal Di RSU Prof DR. R. D Kandou Manado

C. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di bagian Obstetri Ginekologi RSU Prof. Dr.

R. D. Kandou Manado.

D. Variabel

Variabel yang diteliti adalah persalinan dengan menggunakan program

Jampersal yang dilihat berdasarkan:

1. Paritas

2. Usia ibu

3. Cara masuk rumah sakit

4. Jumlah hari rawat

5. Jenis persalinan

6. Luaran bayi

E. Definisi Operasional

1. Program Jampersal adalah program jaminan persalinan yang diikuti oleh

ibu hamil di bagian Obstetri Ginekologi RSU Prof. Dr. R. D. Kandou

yang khusus mencakup pertolongan persalinan.

2. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang telah cukup

bulan, melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, yang dibantu oleh tenaga

kesehatan di bagian Obstetri Ginekologi RSU Prof. Dr. R. D. Kandou.

3. Paritas adalah jumlah kehamilan terdahulu dan telah dilahirkan.

4. Usia ibu adalah usia saat ibu hamil berdasarkan data dari buku partus.

24

Page 25: Skripsi Gambaran Persalinan Pada Program Jampersal Di RSU Prof DR. R. D Kandou Manado

5. Cara masuk rumah sakit adalah cara ibu hamil bisa masuk ke RSU Prof.

Dr. R. D. Kandou, baik itu dengan rujukan dari rumah sakit lain, rujukan

dari dokter, rujukan dari puskesmas, ataupun dengan datang sendiri.

6. Jumlah hari rawat adalah lamanya perawatan untuk setiap persalinan

di RSU Prof Dr. R. D. Kandou, yang dinyatakan dalam hari.

7. Jenis persalinan adalah jenis penatalaksanaan persalinan pada ibu hamil,

baik itu dengan pervaginam ataupun perabdominam.

8. Luaran bayi adalah keadaan bayi hasil persalinan dari ibu yang

menggunakan program Jampersal, baik itu dalam keadaan hidup ataupun

dalam keadaan meninggal yang terbagi lagi menjadi lahir mati dan

kematian neonatal dini.

9. Lahir mati adalah kelahiran bayi hasil persalinan dengan program

Jampersal dalam keadaan mati.

10. Kematian neonatal dini adalah kematian bayi lahir hidup dalam 7 hari

pertama setelah kelahiran, selama masa perawatan di sub bagian

perinatologi bagian IKA RSU Manado.

25

Page 26: Skripsi Gambaran Persalinan Pada Program Jampersal Di RSU Prof DR. R. D Kandou Manado

F. Alur Penelitian

26

Populasi

Kriteria eksklusiKriteria inklusi

Sampel

Mengumpulkan data

Pengolahan dan analisa data

Tabel data dan hasil penelitian

Kesimpulan

Page 27: Skripsi Gambaran Persalinan Pada Program Jampersal Di RSU Prof DR. R. D Kandou Manado

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Tabel 1

Insidensi persalinan dengan program Jampersal

TahunJumlah

Persalinan

Persalinan dengan program Jampersal

Jumlah %

1 April – 31

Desember 20113561 2800 78,63

Persalinan dengan menggunakan program Jampersal di RSU Prof Dr. R. D.

Kandou Manado periode 1 April 2011 – 31 Desember 2011 berjumlah 2800 dari

total persalinan 3561 (78,63%).

Tabel 2

Insidensi persalinan dengan program Jampersal menurut paritas

Paritas Jumlah %

Primigravida 1255 44,82

Multigravida 1545 55,18

Total 2800 100

Persalinan dengan menggunakan program Jampersal lebih banyak ditemukan

pada multigravida, yaitu sebanyak 1545 (55,18%).

Page 28: Skripsi Gambaran Persalinan Pada Program Jampersal Di RSU Prof DR. R. D Kandou Manado

Tabel 3

Distribusi persalinan dengan program Jampersal menurut usia ibu

Usia ibu Jumlah %

< 20 tahun 393 14,04

20-25 tahun 812 29,00

26-30 tahun 621 22,18

31-35 tahun 510 18,21

> 35 tahun 464 16,57

Total 2800 100

Persalinan dengan menggunakan program Jampersal paling banyak ditemukan

pada ibu hamil pada kelompok usia 20-25 tahun, yaitu sebanyak 812 (29,00%).

Tabel 4

Distribusi persalinan dengan program Jampersal menurut cara masuk RS

Cara masuk RS Jumlah %

Rujukan RS 82 2,93

Rujukan dokter 298 10,64

Rujukan puskesmas 409 14,61

Datang sendiri 2011 71,82

Total 2800 100

Persalinan dengan menggunakan program Jampersal paling banyak ditemukan

pada ibu hamil yang masuk ke rumah sakit dengan cara datang sendiri sebanyak,

2011 (71,82%).

28

Page 29: Skripsi Gambaran Persalinan Pada Program Jampersal Di RSU Prof DR. R. D Kandou Manado

Tabel 5

Distribusi penggunaan program Jampersal pada persalinan berdasarkan jumlah

hari rawat

Jumlah Hari Rawat Jumlah %

1 hari 315 11,25

2 hari 765 27,32

3 hari 625 22,32

> 3 hari 1095 39,11

Total 2800 100

Ibu hamil yang bersalin dengan menggunakan program Jampersal paling banyak

dirawat di RSU Prof Dr. R. D Kandou selama > 3 hari yaitu sebanyak, 1095

(39,11%).

Tabel 6

Distribusi persalinan dengan program Jampersal menurut jenis persalinan

Jenis persalinan Jumlah %

Pervaginam:

1. Spontan 1874 66,93

2. Ekstraksi vakum 139 4,96

3. Ekstraksi forceps 6 0,21

Per abdominal:

Seksio sesarea 781 27,90

Total 2800 100

29

Page 30: Skripsi Gambaran Persalinan Pada Program Jampersal Di RSU Prof DR. R. D Kandou Manado

Jenis pertolongan persalinan yang paling sering dilakukan dengan menggunakan

program Jampersal yaitu persalinan pervaginam dengan cara spontan sebanyak,

1874 (66,93%).

Tabel 7

Distribusi luaran bayi pada persalinan dengan program Jampersal

Luaran Bayi Jumlah %

Luaran meninggal:

1. Lahir mati 70 2,47

2. Kematian neonatal dini 29 1,02

Luaran hidup 2738 96,51

Total 2837 100

Berdasarkan tabel di atas bayi hasil dari persalinan dengan menggunakan program

Jampersal yang meninggal terbanyak ditemukan dalam keadaan lahir mati

sebanyak 70 kasus (2,47%) dari 2837 total luaran bayi.

30

Page 31: Skripsi Gambaran Persalinan Pada Program Jampersal Di RSU Prof DR. R. D Kandou Manado

BAB V

PEMBAHASAN

Pada penelitian Retrospektif yang telah dilakukan di RSU Prof. Dr. R. D

Kandou Manado periode 1 April 2011 – 31 Desember 2011 ditemukan persalinan

dengan menggunakan program Jampersal sebanyak 2800 kasus dari 3561

persalinan sehingga insidensi persalinan dengan menggunakan program

Jampersal sebesar 78,63%. Hal ini menandakan bahwa program Jampersal yang

diberlakukan RSU Prof Dr. R. D Kandou Manado mendapatkan sambutan yang

baik dari masyarakat, khususnya para ibu hamil. Tidak hanya di sini saja,

beberapa survei di tempat lain juga menyimpulkan hal yang sama. Salah satu

contohnya yaitu program Jampersal di Kabupaten Jember yang diberlakukan

sejak 1 April 2011 lalu juga mendapat tanggapan positif dari ibu – ibu hamil di

Kabupaten setempat, sehingga jumlah pengguna Jampersal meningkat tajam

setiap bulannya.20

Berdasarkan tabel 2, dari 2800 kasus persalinan dengan menggunakan

program Jampersal ditemukan 1255 kasus pada primigravida (48,2%) dan pada

multigravida agak lebih banyak yaitu 1545 kasus (55,18%). Keduanya merupakan

hasil dari bulan April – Desember 2011. Hal ini sesuai dengan penelitian yang

sebelumnya pernah dilakukan di RSUD dr. R. Koesma Tuban tahun pada tahun

2008 lalu yang menyatakan bahwa distribusi ibu berdasarkan tingkat paritas yang

paling banyak yaitu ibu dengan tingkat paritas 2 - 3.28 Jadi dengan kata lain yang

paling banyak bersalin ialah ibu dengan paritas multigravida.

Page 32: Skripsi Gambaran Persalinan Pada Program Jampersal Di RSU Prof DR. R. D Kandou Manado

Pada tabel 3, persalinan dengan menggunakan program Jampersal paling

banyak ditemukan pada kelompok usia 20 - 25 tahun yaitu sebanyak 812 kasus

(29,00%), sedangkan yang paling sedikit ditemukan pada kelompok usia < 20

tahun yaitu sebanyak 393 kasus (14,04%). Hasil penelitian ini sama halnya

dengan yang dilaporkan oleh Yulis Styani dan Mujianto bahwa sebagian besar ibu

bersalin di Bidan Praktik Swasta Indah Kecamatan Gabus Kabupaten Pati tahun

2012 memiliki umur 20 – 35 tahun, yaitu sebesar 88,6% dan sebagian besar dari

ibu tersebut memenuhi syarat menggunakan Jampersal.29 Ini menunjukkan bahwa

ibu bersalin di RSU Prof Dr. R. D Kandou telah cukup umur untuk menjalani

proses persalinan. Sebagaimana menurut Wardana (2007) yang menyatakan

bahwa usia wanita produktif yang aman untuk kehamilan dan persalinan ialah 20–

35 tahun.30

Berdasarkan tabel 4, terlihat distribusi persalinan dengan menggunakan

program Jampersal terbanyak pada ibu hamil yang masuk rumah sakit dengan

cara datang sendiri, yaitu 2011 kasus (71,82%). Paling rendah ditemukan pada ibu

hamil yang masuk rumah sakit dengan dirujuk oleh rumah sakit yaitu 82 kasus

(2,92%). Penelitian ini sesuai dengan pernyataan dr. Sarminto, M.Kes, kepala

Dinas Kesehatan Provinsi DIY bahwa sistem rujukan untuk pasien Jampersal

kurang berlaku, karena masyarakat cenderung langsung ke rumah sakit, terutama

di Rumah Sakit yang memiliki program Jampersal. Masyarakat banyak cenderung

langsung ke rumah sakit, menurut dr. Gandung disebabkan karena sosialisasi

pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas masih kurang. Akibatnya masyarakat

memilih langsung ke rumah sakit.17

32

Page 33: Skripsi Gambaran Persalinan Pada Program Jampersal Di RSU Prof DR. R. D Kandou Manado

Hal ini cenderung kurang sesuai dengan kebijakan operasional Jampersal

yang menyatakan bahwa pelayanan Jaminan Persalinan diselenggarakan dengan

pelayanan terstruktur berjenjang berdasarkan rujukan dan juga penerima manfaat

Jaminan Persalinan dapat memanfaatkan pelayanan di seluruh fasilitas kesehatan

tingkat pertama pemerintah (puskesmas dan jaringannya) dan swasta serta fasilitas

kesehatan tingkat lanjutan (Rumah Sakit) pemerintah dan swasta (berdasarkan

rujukan) dirawat inap kelas III.2,21 Jadi seharusnya ibu hamil yang masih bisa

dilayani di fasilitas kesehatan tingkat pertama tidak perlu langsung ke rumah sakit

sebagai fasilitas kesehatan tingkat lanjutan, kecuali memang terdapat risiko dan

komplikasi yang tidak dapat ditangani pada fasilitas kesehatan tingkat pertama.

Pada tabel 5, terlihat jumlah hari rawat untuk ibu hamil yang bersalin

menggunakan program Jampersal paling banyak ditemukan lebih dari 3 hari

sebanyak 1095 kasus (39,11%). Selanjutnya ibu dengan jumlah hari rawat selama

2 hari sebanyak 765 kasus (27,32%) dan ibu dengan jumlah hari rawat selama 3

hari sebanyak 625 kasus (22,32%), sedangkan ibu dengan jumlah hari rawat

selama 1 hari paling sedikit ditemukan yaitu sebanyak 315 kasus (11,25%). Hasil

survei di RSUD Bantul juga didapati bahwa secara keseluruhan, rawat inap

didominasi oleh pasien dengan program Jampersal.17

Sebagaimana juga yang ditetapkan dalam petunjuk teknis Jaminan

Persalinan menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor

2562/MENKES/PER/XII/2011 bahwa lama hari inap minimal di fasilitas

kesehatan, yaitu untuk persalinan normal dirawat inap minimal 1 (satu) hari,

persalinan pervaginam dengan tindakan dirawat inap minimal 2 (dua) hari, dan

33

Page 34: Skripsi Gambaran Persalinan Pada Program Jampersal Di RSU Prof DR. R. D Kandou Manado

persalinan dengan penyulit post sectio-caesaria dirawat inap minimal 3 (tiga)

hari.2

Berdasarkan tabel 6, ditemukan bahwa persalinan dengan menggunakan

program Jampersal terbanyak ditolong pervaginam secara spontan, yaitu

sebanyak 1874 kasus (66,93%). Selanjutnya seksio sesarea sebanyak 781 kasus

(27,90%). Ekstraksi vakum sebanyak 139 kasus (4,96%) dan paling sedikit

ekstraksi forceps, yaitu sebanyak 6 kasus (0,21%). Pasien lebih banyak ditolong

pervaginam secara spontan dibandingkan seksio sesarea bisa disebabkan karena

persalinan dengan bedah caesar sangat tinggi risikonya terhadap bayi baru lahir,

yaitu risiko gangguan pernapasan bayi, risiko gangguan otak, risiko trauma bayi

dan kematian bayi. Menurut Dr. Andon Hestiantoro, SpOG (K) dari Departemen

Obstetri dan Ginekologi FKUI/RSCM, risiko yang dialami bayi baru lahir terkait

persalinan dengan caesar ialah 3,5 kali lebih besar dibandingkan dengan

persalinan normal.31 FRIGOLETTO, dkk 1980 juga melaporkan bahwa angka

kematian dan kesakitan lebih tinggi pada persalinan dengan operasi caesar

dibanding persalinan pervaginam, karena ada peningkatan risiko yang

berhubungan dengan proses persalinan sampai pada keputusan dilakukan operasi

caesar.32

Pada tabel 7, terlihat bahwa bayi hasil dari persalinan dengan

menggunakan program Jampersal yang meninggal terbanyak ditemukan dalam

keadaan lahir mati, yaitu sebanyak 70 kasus (2,47%) sedangkan untuk kematian

neonatal dini ditemukan 29 kasus (1,02%). Menurut data yang diolah program

Kesga (Kesehatan Keluarga) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara yang

bersumber dari laporan kabupaten/kota pada tahun 2008 menunjukkan bahwa

34

Page 35: Skripsi Gambaran Persalinan Pada Program Jampersal Di RSU Prof DR. R. D Kandou Manado

jumlah bayi lahir mati juga lebih banyak, yaitu 307 kasus bila dibandingkan

dengan jumlah kematian bayi sebesar 29 kasus.3

35

Page 36: Skripsi Gambaran Persalinan Pada Program Jampersal Di RSU Prof DR. R. D Kandou Manado

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Gambaran persalinan pada program Jampersal di RSU Prof. Dr. R. D

Kandou kebanyakan diikuti oleh ibu yang multigravida, usia 20-25 tahun,

langsung datang sendiri ke rumah sakit, dirawat selama lebih dari 3 hari dan

ditolong secara spontan.

B. Saran

Perlu adanya pembenahan pada program Jampersal dalam hal

penyelenggaraan pelayanan yang harus lebih disesuaikan dengan kebijakan

operasional Jampersal yaitu sebagai pelayanan terstruktur berjenjang berdasarkan

rujukan. Seperti dengan meningkatkan sosialisasi dan jasa pelayanan kesehatan

dasar di Puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama lainnya,

serta memperbaiki sistem rujukan Jampersal supaya lebih selektif.

Page 37: Skripsi Gambaran Persalinan Pada Program Jampersal Di RSU Prof DR. R. D Kandou Manado

DAFTAR PUSTAKA

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.

2. Sedyaningsih ER. Petunjuk teknis jaminan persalinan: Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 2562/MENKES/PER/XII/2011. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2011.

3. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara. Profil kesehatan provinsi Sulawesi Utara tahun 2008. Manado: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Balai Data, Surveilans, dan Sistem Informasi Kesehatan, 2009.

4. Nasution SK. Gambaran kepuasan pasien berdasarkan metode servqual dan diagram kartesius di rumah sakit Bakti Yudha kota Depok. Jurnal Info Kesehatan Masyarakat. 2007;11:149-57.

5. EMAS. Pertolongan persalinan [homepage on the Internet]. Nodate [cited 2012 Oct 26]. Available from: http://www.selamatkanibudanbayi.org/index.php?option=com_content&view=article&id=146%3Apertolongan-persalinan&catid=66%3Amaternal-health&Itemid=135&lang=en. diakses 26 Oktober 2012.

6. Trihono. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan RI, 2010.

7. Anorital, Sundari S, Soetiarto F, Sudiman H, Mulyadi, Sari DI. Kinerja dua tahun Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2009-2011: menuju masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI; 2011. p. 26-7.

8. Statistik daerah kota Manado 2011. Manado: Badan Pusat Statistik Kota Manado, 2011.

9. Manueke I, Mukti AG, Emilia O. Kemampuan bayar keluarga untuk mendapatkan pertolongan persalinan di Indonesia (analisis data susenas kor 2001). Maj Obstet Ginekol Indones. 2008;32:26-32.

10. Departemen Kesehatan RI. Indikator Indonesia Sehat 2010 dan pedoman penetapan indikator provinsi sehat dan kabupaten/kota sehat: Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1202/MENKES/SK/VIII/2003. Jakarta: Departemen Kesehatan, 2003.

Page 38: Skripsi Gambaran Persalinan Pada Program Jampersal Di RSU Prof DR. R. D Kandou Manado

11. BPS, BKKBN, DEPKES, ORC, Macro. Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia 2002-2003. Jakarta, 2003.

12. Profil kesehatan Indonesia 2007. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2008.

13. Program nasional bagi anak Indonesia kelompok kesehatan [homepage on the internet]. Nodate [cited 2012 Sept 2]. Available from: www.bappenas.go.id/get-file-server/node/334/.

14. Komaruddin A, Murti B. Perbedaan pengaruh kelengkapan pemeriksaan antenatal antara rumah bersalin dan puskesmas di kota Surakarta. Jurnal Daya Saing. 2004;5:53-64.

15. Rundupadang JF. Pengaruh jaminan pembiayaan kesehatan terhadap pemanfaatan tenaga kesehatan dalam pertolongan persalinan di kabupaten Bulungan [thesis]. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada; 2009.

16. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jaminan persalinan, upaya terobosan kementerian kesehatan dalam percepatan pencapaian target MDGs [homepage on the Internet]. c2011 [updated 2011 July 28; cited 2012 Sept 3]. Available from: http://www.kesehatanibu.depkes.go.id/archives/99.

17. Utami M. Mediakom: Jampersal turunkan kematian ibu dan anak. Edisi 34. Jakarta: Pusat Komunikasi Publik, Gedung Kementerian Kesehatan RI; 2012. p. 15-30.

18. Hanny. Ibu hamil gratis masuk RSU Kandou. Badan layanan umum RSU Prof. DR. R. D. Kandou Manado [homepage on the Internet]. c2012 [updated 2012 Feb 25; cited 2012 Oct 26]. Available from: http://beritamanado.com/kota-manado/ibu-hamil-gratis-masuk-rsup-kandou/28804/.

19. Harnowo PA. Sejak ada jampersal jumlah persalinan di RSU Soeradji naik [homepage on the Internet]. c2011 [updated 2011 Sept 27]. Available from: http://health.detik.com/read/2011/09/27/161137/1731641/763/sejak-ada-jampersal-jumlah-persalinan-di-rsup-soeradji-naik. diakses tanggal 23 Oktober 2012.

20. Suyanto. Pasian jampersal di Jember meningkat. [homepage on the Internet]. c2012 [updated 2012 Apr 13; cited 2012 Oct 23]. Available from: http://surabaya.tribunnews.com/m/index.php/2012/04/13/pasien-jampersal-di-jember-meningkat.

21. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Buku saku sosialisasi jaminan persalinan (jampersal). Jakarta: Kementerian Kesehatan, 2011.

38

Page 39: Skripsi Gambaran Persalinan Pada Program Jampersal Di RSU Prof DR. R. D Kandou Manado

22. Febrianti AW. Tingkat pengetahuan ibu rumah tangga di Surabaya tentang iklan layanan masyarakat “jampersal” di televisi [skripsi]. Surabaya: Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”. Jawa Timur; 2012.

23. Arifurrohman A. Implementasi regulasi jaminan persalinan di kabupaten Sleman (kajian pada bidan praktik yang melakukan perjanjian kerja sama) [tesis]. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada; 2012.

24. Persatuan Karya Dharma Kesehatan Indonesia. Jampersal 2012 [homepage on the Internet]. c2012 [updated 2012 March 9; cited 2012 Aug 8] Available from: www.perdhaki.org/content/jampersal-2012.

25. Tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit. RSUD. dr. H. Soemarno Sosroatmodjo siap menerima pasien jampersal. Bulletin RSUD. dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas 2011. April-Juni 10;5. p.8-9.

26. Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK Pusat. Kebijakan umum program jamkesmas dan jampersal. Jakarta: Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI; 2011.

27. Notoatmodjo S. Ilmu kesehatan masyarakat (prinsip-prinsip dasar). Edisi 2. Jakarta: PT Rineka Cipta; 2003. p. 90.

28. Sari NK. Hubungan tingkat paritas dan kejadian letak sungsang pada ibu bersalin di RSUD dr. R. Koesma Tuban tahun 2008. Journal DOSEN. 2012;2:1-3.

29. Styani Y, Mujianto. Studi deskriptif pemanfaatan jampersal oleh ibu bersalin di bidan praktik swasta indah kecamatan Gabus kabupaten Pati. Jawa Tengah; 2012.

30. Abdat AU. Hubungan antara paritas ibu dengan kejadian plasenta previa di rumah sakit dr.Moewardi Surakarta [skripsi]. Surakarta: Universitas Sebelas Maret; 2010.

31. Siswati. Hubungan antara persalinan seksio sesarea dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir [skripsi]. Surabaya: Politeknik Kesehatan Depkes Jurusan Kebidanan Sutomo; 2008.

32. Evarny A. Operasi Caesar, Amankah [homepage on the Internet]. c2007 [updated 2007 Jan 31; cited 2012 Dec 10]. Available from: http://www.hypno-birthing.web.id/?p=102.

39