Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS
KERJA PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM DARMAYU
PONOROGO TAHUN 2018
DISUSUN OLEH:
JIHHAN AVIV AZIZAH
(201403067)
PEMINATAN ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT
STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
2018
ii
SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS
KERJA PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM DARMAYU
PONOROGO TAHUN 2018
Diajukan untuk memenuhi
Salah satu persyaratan dalam mencapai gelar
Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM)
DISUSUN OLEH:
JIHHAN AVIV AZIZAH
(201403067)
PEMINATAN ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
2018
iii
iv
v
MOTTO
Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit
kembali setiap kali kita jatuh (Confusius).
Tiada keyakinanlah yang membuat orang takut menghadapi tantangan, dan saya
percaya pada diri saya sendiri (Muhammad Ali)
PERSEMBAHAN
Yang utama dari segalanya sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT.
Taburan cinta dan kasih sayang-Mu telah memberikanku kekuatan. Atas karunia
serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat
terselesaikan. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan keharibaab Rasullah
Muhammad SAW.
Kupersembahkan karya kecil ku ini untuk : Kedua orang tuaku tercinta,
sebagai tanda bukti, hormat, dan rasa terimakasih yang tiada terhingga
kupersembahkan karya keci ini untuk bapak dan ibu yang telah memberikan kasih
sayang, segala dukungan mungkin dapat kubalas hanya dengan selembar kertas
yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga ini menjadi langkah awal
untuk membuat bapak dan ibu bahagia karna kusadar, selama ini belum bisa
berbuat yang lebih. Untuk bapak dan ibu yang selalu membuatku termotivasi dan
selalu menyirami kasih sayang, selalu mendoakanku, selalu menasehatiku menjadi
lebih baik, terimakasih bapak dan terimakasih ibu dan untuk kakung sama nenek
saya terimakasih banyak, atas doa yang selalu engkau panjatkan, terimakasih
banyak.
For my best friend’s : Rezki, Titis, Nurul, Rita, Elsa, Dwi Ratna, Marisa,
Dita terimaksih atas bantuan, doa, nasehat hiburan dan semangat yang kalian
berikan, aku tak kan melupakan kalian semua teman-teman ku tersayang.
Terimaksih yang banyak buat Rezki Fatma Kusumawati dan Titis Rahmadeni
sudah menjadi sahabatku yang terbaik.
Terimakasih untuk dosen pembimbing Ibu Retno Widiarini, S.KM.,
M.Kes dan Ibu Eva Rusdianah, S.KM., MPH selaku dosen pembimbing tugas
akhir saya, terimakasih banyak ibu, saya sudah di bantu selama ini, sedah
dinasehati, sudah diajari, saya tidak akan lupa atas bimbinggan, bantuan dan
kesabaran dari ibu. Untuk seluruh dosen kesehatan masyarakat, terimakasih
banyak untuk ilmu, didikan dan pengalaman yang sangat berarti yang telah kalian
berikan kepada saya.
For my sweet heart Mas Sandy, terimakasih atas kasih sayang, perhatian ,
dukungan, bantuan dan kesabaran mu yang memberikanku semangat dan inspirasi
dalam menyelesaikan tugas akhir skripsi ini.
Dan rekan-rekan yang tak bisa kusebutkan satu persatu, terima kasih
banyak atas segala bantuan yang di berikan kepadaku untuk menyelesaikan skripsi
ini.
vi
vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Jihhan Aviv Azizah
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat dan Tanggal Lahir : Magetan, 01 Desember 1996
Agama : Islam
Alamat Tempat Tinggal KTP : lingk Sarangan RT/RW: 05/01, Kecamatan
Plaosan, Kabupaten Magetan
Email : [email protected]
Riwayat Pendidikan :
1. Lulusan Dari Pendidikan TK Baitul Makmur Sarangan
2. Lulusan Dari Sekolah Dasar Negeri 02 Sarangan
3. Lulusan Dari Sekolah Menengah Pertama Negeri 01 Plaosan
4. Lulusan Dari Sekolah Menengah Kejurusan Negeri 01 Kota Magetan
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur senantiasa saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa yang telah melimpahkan segala nikmatnya serta karuniannya kepada kita
semua penulis dapat menyelesaikan penyususnan skripsi yang berjudul
“Hubungan Antara Stres Kerja dengan Produktivitas Kerja Pada Perawat di
Rumah Sakit Umum Darmayu Ponorogo Tahun 2018.
Penulis sadar bahwa skripsi ini dapat terselesaikan berkat dorongan dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya dengan setulus hati
mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. dr. Djemiran selaku direktur Rumah Sakit Umum Darmayu Ponorogo beserta
staf yang telah menerima saya dengan baik untuk melaksanakan penelitian.
2. Zaenal Abidin, S.KM., M.Kes (Epid) selaku Ketua STIKES Bhakti Husada
Mulia Madiun.
3. Avicena Sakufa Marsanti, S.KM., M.Kes selaku Kaprodi S1 Kesehatan
Masyarakat Bhakti Husada Mulia Madiun yang telah memberi kesempatan
untuk mengikuti pendidikan di STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun Prodi
S1 Kesehatan Masyarakat
4. Cholik Harun Rosjidi, M.Kes selaku dewan penguji STIKES Bhakti Husada
Mulia Madiun.
5. Retno Widiarini, S.KM., M.Kes selaku pembimbing I yang telah meluangkan
banyak waktu untuk membimbing kami dalam menyelesaikan penyusunan
skripsi ini.
ix
x
Program Studi Kesehatan Masyarakat
STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun 2018
ABSTRAK
JIHHAN AVIV AZIZAH
HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS
KERJA PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM DARMAYU
PONOROGO TAHUN 2018
159 halaman + 29 tabel + 2 gambar + 17 lampiran
Tolak ukur produktivitas kerja bisa dilihat dari penilaian kinerja, dari data
yang ada rendahnya kinerja perawat di RSU Darmayu Ponorogo, yaitu bernilai C
sejumlah 65 orang 61,32% pada tahun 2018. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara stres kerja dengan produktivitas kerja pada perawat
di RSU Darmayu Ponorogo tahun 2018.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat yang berjumlah 106
responden. Sampel pada penelitian ini sebanyak 51 responden. Teknik sampling
yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling, menggunakan
proportionate random sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan di RSU
Darmayu Ponorogo memiliki stres berat dengan produktivitas kerja kurang baik.
Hasil uji korelasi Chi-Square menunjukkan nilai p-value 0,002 < α 0,05 yang
menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara stres kerja terhadap
produktivitas kerja. Dan hasil koefisien stres kerja dengan produktivitas kerja
sebesar 0,435 yang berarti keeratan hubungan sedang.
Berdasarkan penelitian ini maka disarankan sebaiknya perawat yang ada di
RSU Darmayu Ponorogo meningkatkan semangat kerja, selalu bermotivasi dalam
melakukan pekerjaan, meningkatkan mutu yang dimiliki, meningkatkan
keterampilan yang dimiliki perawat, menciptakan suasana lingkungan kerja yang
baik, selalu disiplin dalam melakukan pekerjaan, dan harus bertanggung jawab
setiap pekerjaan yang dilakukan.
Kata Kunci : Stres Kerja, Produktivitas Kerja, Perawat
Kepustakaan : 36 (2009-2018)
xi
Public Health Program
Health Science College of Bhakti Husada Mulia Madiun 2018
ABSTRACT
JIHHAN AVIV AZIZAH
THE ASSOCIATED OF WORK STRESS IN NURSES WORK
PRODUCTIVITY IN DARMAYU GENERAL HOSPITAL OF PONOROGO IN
2018
159 pages + 29 tables + 2 pictures + 17 appendixes
The measurement of work productivity seen from the performance
appraisal, form data that has in Darmayu General Hospital of Ponorogo had the
low performance for them nurses were got worth C of 65 people (61.32%) in
2018. The purpose of this research was to determine the associated of work stress
in nurses work productivity in Darmayu General Hospital of Ponorogo in 2018.
The kind of this research was quantitative used cross-sectional study. The
population in this research was all nurses about 106 respondents. The sampel of
this research were 51 respondents. The sampling technique of this research was
probability sampling used proportionate random sampling.
Result of research showed that most employees in RSU Darmayu
Ponorogo had heavy stress and not good work productivity. Result of correlation
test of Chi-Square showred p-value 0,002 < α 0,05 which indicate that there is a
significant influence between work stress on work productivity. And the result of
work stress coefficient with work productivity 0,435 which mean close strong
relationship.
Based on this research it is was suggested to nurses in Darmayu General
Hospital of Ponorogo to improve the spirit of work, nurses are always motivate to
do a work, improve the quality they have, improve the skills of nurses have, create
a good working environment, always discipline on working, and have to
responsible every work they do.
Keywords : Work stress, work productivity, nurses
Bibliography : 36 (2009-2018)
xii
DAFTAR ISI
Sampul Depan ................................................................................................. i
Sampul Dalam ................................................................................................. ii
Lembar Persetujuan ......................................................................................... iii
Lembar Pengesahan ........................................................................................ iv
Motto dan Persembahan .................................................................................. v
Lembar Keaslian Penelitian ............................................................................. vi
Daftar Riwayat Hidup ..................................................................................... vii
Kata Pengantar ................................................................................................ viii
Abstrak ............................................................................................................ x
Abstract ............................................................................................................ xi
Daftar Isi........................................................................................................... xii
Daftar Tabel .................................................................................................... xv
Daftar Gambar ................................................................................................. xvii
Daftar Lampiran ............................................................................................... xviii
Daftar Singkatan............................................................................................... xix
Daftar Istilah..................................................................................................... xx
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 6
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 6
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................... 6
1.5 Keaslian Penelitian .......................................................................... 8
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Rumah Sakit ..................................................................................... 10
2.1.1 Pengertian Rumah Sakit ......................................................... 10
2.1.2 Tujuan Rumah Sakit ............................................................... 11
2.1.3 Fungsi Rumah Sakit ............................................................... 11
2.1.4 Misi Rumah Sakit ................................................................... 11
2.1.5 Klasifikasi Rumah Sakit ......................................................... 12
2.2 Manajemen Sumber Daya Manusia ................................................. 13
2.2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia ..................... 15
2.2.2 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia ............................ 16
2.2.3 Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia ........................... 20
2.2.4 Lingkungan Manajemen Sumber Daya Manusia ................... 23
2.2.5 Peran Manajemen Sumber Daya Manusia ............................. 24
2.2.6 Perencanaan Manajemen Sumber Daya Manusia .................. 25
2.3 Stres Kerja ........................................................................................ 26
2.3.1 Pengertian Stres Kerja ............................................................ 26
2.3.2 Faktor yang Mempengaruh Penyebab Stres ........................... 26
2.3.3 Sifat Dasar Stres ..................................................................... 27
2.3.4 Gejala Stres di Tempat Kerja.................................................. 29
2.3.5 Pendekatan Stres Kerja ........................................................... 30
xiii
2.3.6 Cara Mengatasi Stressor ......................................................... 31
2.3.7 Indikator Stres Kerja .............................................................. 32
2.3.8 Tingkatan Stres ...................................................................... 33
2.4 Produktivitas .................................................................................... 34
2.4.1 Pengertian Produktivitas ......................................................... 34
2.4.2 Manfaat Peningkatan Produktivitas ....................................... 34
2.4.3 Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja .................. 35
2.4.4 Sikap Mental Produktivitas Kerja ........................................ 36
2.4.5 Indikator Produktivitas Kerja ................................................ 36
2.4.6 Faktor Penentu Keberhasilan Upaya Peningkatan
Produktivitas ......................................................................... 37
2.4.7 Konsep Produktivitas ............................................................. 40
2.4.8 Ciri Umum Pegawai yang Produktif ..................................... 41
2.5 Perawat ........................................................................................... . 41
2.5.1 Definisi Perawat .................................................................... 42
2.5.2 Tanggung Jawab Utama Perawat .......................................... 42
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka Konseptual........................................................................ 43
3.2 Hipotesis Penelitian .......................................................................... 44
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1 Rancangan Bangunan Penelitian ...................................................... 45
4.2 Populasi dan Sampel ........................................................................ 46
4.2.1 Populasi ................................................................................. 46
4.2.1 Sampel ................................................................................... 46
4.3 Teknik Sampling ............................................................................... 47
4.4 Kerangka Kerja ................................................................................ 49
4.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional .................................. 51
4.5.1 Variabel Penelitian ................................................................ 51
4.5.2 Definisi Operasional .............................................................. 51
4.6 Instrumen Penelitian ........................................................................ 54
4.7 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 55
4.7.1 Tempat ................................................................................... 55
4.7.2 Waktu ..................................................................................... 55
4.8 Prosedur Pengumpulan Data............................................................. 55
4.9 Teknik Analisis Data ........................................................................ 56
4.9.1 Uji Validitas ........................................................................... 58
4.9.2 Uji Reliabilitas ....................................................................... 61
4.9.3 Analisis Univariat .................................................................. 62
4.9.4 Analisis Bivariat .................................................................... 63
4.10 Etika Penelitian .............................................................................. 63
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil .............................................................................................. 66
5.1.1 Gambaran Umum dan Lokasi Penelitian ............................ 66
xiv
5.1.2 Visi, Misi, Falsafah, dan Motto Rumah Sakit .................... 67
5.1.3 Tujuan Rumah Sakit ........................................................... 68
5.1.4 Pelayanan dan Fasilitas Rumah Sakit ................................. 68
5.1.5 Sumber Daya Manusia ........................................................ 70
5.1.6 Karakteristik Responden Perawat Di RSU Darmayu
Ponorogo Tahun 2018 ......................................................... 70
5.1.7 Distribusi Frekuensi Stres Kerja Pada Perawat Di RSU
Darmayu Ponorogo Tahun 2018 ......................................... 72
5.1.8 Distribusi Frekuensi Produktivitas Kerja Pada Perawat Di
RSU Darmayu Ponorogo .................................................... 75
5.1.9 Tabulasi Silang Hubungan Stres Kerja dengan
Produktivitas Kerja Pada Perawat di RSU Darmayu
Ponorogo Tahun 2018 ......................................................... 78
5.1.10 Analisis Bivariat ............................................................... 79
5.2 Pembahasan ................................................................................... 80
5.2.1 Stres Kerja Pada Perawat di RSU Darmayu Ponorogo
Tahun 2018 ......................................................................... 81
5.2.2 Produktivitas Kerja Pada Perawat di RSU Darmayu
Ponorogo Tahun 2018 ......................................................... 88
5.2.3 Hubungan Antara Stres Kerja dengan Produktivitas Kerja
Pada Perawat di RSU Darmayu Ponorogo Tahun 2018 ..... 93
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ................................................................................... 96
6.2 Saran ............................................................................................. 97
6.2.1 Bagi Rumah Sakit ............................................................... 97
6.2.2 Bagi Institusi Pendidikan .................................................... 97
6.2.3 Bagi Peneliti Lain ............................................................... 98
6.2.4 Bagi Pembaca ..................................................................... 98
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 99
LAMPIRAN .................................................................................................... 103
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Hasil Penilaian Kinerja Pada Perawat di RSU Darmayu
Ponorogo Tahun 2018 ................................................................... 4
Tabel 1.2 Keaslian Penelitian ........................................................................ 8
Tabel 4.1 Jumlah Populasi Perawat Setiap Ruangan .................................... 48
Tabel 4.2 Definisi Operasional ..................................................................... 52
Tabel 4.3 Rencana Kegiatan Penelitian ......................................................... 55
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Stres Kerja ...................................................... 59
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Produktivitas Kerja ........................................ 60
Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Stres Kerja ................................... 61
Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Produktivitas Kerja ...................... 62
Tabel 5.1 Data Jumlah SDM di RSU Darmayu Ponorogo Tahun 2018 ....... 70
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Perawat di RSU Darmayu Ponorogo ............................................. 70
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Pada
Perawat di RSU Darmayu Ponorogo ............................................ 71
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Pada
Perawat di RSU Darmayu Ponorogo ............................................ 71
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Lama Kerja Pada
Perawat di RSU Darmayu Ponorogo ............................................ 72
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Stres Kerja Pada Perawat di
RSU Darmayu Ponorogo .............................................................. 73
Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tuntutan Tugas Pada
Perawat di RSU Darmayu Ponorogo ............................................ 73
Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tuntutan Peran Pada
Perawat di RSU Darmayu Ponorogo ............................................ 74
Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tuntutan Antar Pribadi Pada
Perawat di RSU Darmayu Ponorogo ............................................ 74
Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Struktur Organisasi Pada
Perawat di RSU Darmayu Ponorogo ............................................ 74
Tabel 5.11 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kepemimpinan Organisasi
Pada Perawat di RSU Darmayu Ponorogo ................................... 75
Tabel 5.12 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Produktivitas Kerja Pada
Perawat di RSU Darmayu Ponorogo ............................................ 75
Tabel 5.13 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kemampuan Pada Perawat
di RSU Darmayu Ponorogo ........................................................... 76
Tabel 5.14 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Meningkatkan Hasil Yang
Dicapai Pada Perawat di RSU Darmayu Ponorogo ...................... 76
Tabel 5.15 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Semangat Kerja Pada
Perawat di RSU Darmayu Ponorogo ............................................ 77
Tabel 5.16 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Perkembangan Diri Pada
Perawat di RSU Darmayu Ponorogo ............................................ 77
Tabel 5.17 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Mutu Pada Perawat di RSU
Darmayu Ponorogo ....................................................................... 78
xvi
Tabel 5.18 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Evisiensi Pada Perawat di
RSU Darmayu Ponorogo .............................................................. 78
Tabel 5.19 Hubungan Stres Kerja dengan Produktivitas Kerja Pada
Perawat Di RSU Darmayu Ponorogo Tahun 2018 ....................... 79
Tabel 5.20 Koefisien Korelasi ........................................................................ 80
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian .................................................... 43
Gambar 4.1 Kerangka Kerja ........................................................................... 50
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Meminta Ijin Pengambilan Data Awal .............................. 103
Lampiran 2 Surat Keterangan Pengambilan Data Awal ................................. 104
Lampiran 3 Surat Ijin Validitas ....................................................................... 105
Lampiran 4 Surat Keterangan Validitas ......................................................... 106
Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian ..................................................................... 107
Lampiran 6 Surat Keterangan Penelitian ........................................................ 108
Lampiran 7 Surat Selesai Penelitian ............................................................... 109
Lampiran 8 Lembar Permohonan Menjadi Responden .................................. 110
Lampiran 9 Lembar Persetujuan Menjadi Partisipasi Penelitian .................... 111
Lampiran 10 Kuesioner Penelitian .................................................................... 112
Lampiran 11 Hasil Validitas ............................................................................. 118
Lampiran 12 Hasil Reliabilitas ......................................................................... 123
Lampiran 13 Tabulasi Data Responden ........................................................... 125
Lampiran 14 Output SPSS ............................................................................... 137
Lampiran 15 Dokumentasi ............................................................................... 155
Lampitan 16 Kartu Bimbingan Tugas Akhir .................................................... 157
Lampiran 17 Lembar Revisi Skripsi ................................................................ 159
xix
DAFTAR SINGKATAN
UU : Undang-undang
RSU : Rumah Sakit Umum
MSDM : Manajemen Sumber Daya Manusia
SDM Sumber Daya Manusia
CSR : Corporate Social Responsibility
SPSS : Statistic Product and Service Solution
WHO : World Health Organization
xx
DAFTAR ISTILAH
Medical Care : Tempat pengobatan
Top Referral Hospital : Rumah Sakit Pusat
Regency Hospital : Rumah Sakit Kabupaten
Corporate Social Responsibility : Tanggung jawab sosial perusahaan
Research of Defelopment : Penelitian pengembangan
Time Based Conflict : Konflik berbasis waktu
Strain Based Conflict : Konflik berbasis ketegangan
Role Behavior Conflict : Konflik perilaku peran
Method of Coping : Metode
Behavioral Versus Cognitive : Perilaku versus kognitiv
Focus of Coping : Fokus mengatasi
Problem Solving : Penyelesaian masalah
Behavior Coping : Mengatasi perilaku
Cognitive Coping : Koping kognitif
Problem-Focused Coping : Fokus pada penyelesaian masalah
Emotion-Focused coping : Emosi fokus-mengatasi
Income : Pendapatan
Quality Control Circles : Lingkaran kendali kualitas
Conventional Wisdom : Kearifan Konversional
Founding \ : Didirikan
Cross Sectional : Potong Lintang
Probability Sampling : Pengambilan sampel kemungkinan
Proportionate Stratifed Random
Sampling
: pengambilan sampel acak
mempunyai unsur yang tidak
homogen
Informed Consent : Lembar persetujuan
Anomity : Tanpa Nama
Confidentiality : Kerahasiaan
Dependen : Terikat
Independen : Bebas
Univariat : Satu Variabel
Bivariat : Dua Variabel
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rumah Sakit menurut WHO adalah suatu bagian menyeluruh
(integral) organisasi sosisal dan medis, yang mempunyai fungsi memberikan
pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat baik kuratif maupun
preventif pelayanan keluarnya menjangkau keluarga dan lingkungan rumah
(Supriyanto dan Ernawaty, 2010).
Menurut Permenkes Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36
tahun 2009 Tentang Kesehatan Pasal 21-29 No 36/ 2009 Tenaga Kesehatan:
Harus memiliki kualifikasi umum, Harus memiliki kewenangan yang sesuai
dengan keahlian, memiliki izin, harus memenuhi kode etik, standar profesi,
hak pengguna pelayanan kesehatan, standar pelayanan, SOP, Pemerintah
mengatur penempatan untuk pemerataan, untuk kepentingan hukum, wajib
periksa kesehatan dengan biaya ditanggung negara, dalam hal diduga
kelalaian, selesaikan dengan mediasi terlebih dahulu.
Keperawatan adalah profesi dengan panjanan berbagai situasi yang
berpotensi menimbulkan stres ditempat kerja. Sumber stres dalam profesi
keperawatan berhubungan dengan interaksi terhadap pasien dan profesi
kesehatan lain. Perawat memiliki banyak tugas yang harus dilakukan
dibandingkan profesi lain (Herquatanto, 2017).
2
Menurut penelitian Herqutanto tahun 2017 tentang “Stres Kerja pada
Perawat di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer”.Hasil
Penelitian Persatuan Perawat Nasional Indonesia pada tahun 2006
menunjukkan 50,9% perawat Indonesia pernah mengalami stres kerja, dengan
gejala sering pusing, kurang ramah, merasa lelah, kurang istirahat akibat
beban kerja berat serta penghasilan tidak memadai. Menurut data Kementrian
Kesehatan RI tahun 2014 jumlah perawat di Indonesia mencapai 237.181
orang, dengan demikian angka kejadian stres kerja pada perawat cukup besar.
Menurut Griffin dan Moorhead tahun 2014 setres adalah respon
adaptif orang pada stimulus yang menempatakan piskologis atau tuntutan fisik
berlebihan pada orang tersebut (Wibowo, 2017).
Menurut Mali tahun 1978 produktivitas adalah bagaimana
menghasilkan atau meningkatkan hasil barang dan jasa setinggi mungkin
dengan memanfaatkan sumber daya secara efisien (Sedarmayanti, 2009).
Menurut penelitian yang di lakukan oleh Lukito tahun 2015 tentang
“Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pada Perawat
Rawat Inap di Rumkit Tk III 07.08.01 RW. Monginsidi Teling Manado”.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok responden yang mengalami
stres kerja dengan produktivitas kurang adalah sebanyak 8 orang atau sebesar
15,7% dan kelompok responden mengalami stres kerja dengan produktivitas
kerja baik adalah 1 orang atau sebesar 2,0%. Kemudian kelompok responden
yang tidak mengalami stress kerja dengan produktivitas kurang sebanyak 10
orang atau sebesar 19,6%, dan kelompok responden yang tidak mengalami
3
stress dengan produktivitas baik sebanyak 32 orang atau sebesar 62,7%.
Berdasarkan analisa data dengan menggunakan uji statistic chi- square dengan
nilai p = 0,000 < α = 0,5. Ini berarti bahwa H0 ditolak. Hasil penelitian ini
menunjukan ada hubungan antara stres kerja dengan produktivitas kerja pada
perawat ruang rawat inap di Rumkit TK III 07.08.01. R.W. Monginsidi Teling
Manado.
Menurut penelitian Lendombela tahun 2017 tentang “Hubungan Stres
Kerja Dengan Kelelahan Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap RSU Gmim
Kalooran Amurang. Hasil penelitian menujukkan bahwa menggunakan uji
Chi-Square menyatakan bahwa nilai signifikan yaitu 0,012. Hasil ini berarti
nilai p lebih kecil dari α (0,05) maka dengan demikian dapat dikatakan bahwa
Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara Stres Kerja Dengan Kelelahan Kerja Perawat di ruang rawat
inap RSU GMIM Kalooran Amurang.
Menurut penelitian Rahman tahun 2017 tentang “Hubungan Stres
Kerja Dengan Kinerja Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
Bhayangkara Palu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hubungan kerja
perawat yang mengalami stres kinerja kurang sebanyak 60% dan kinerja baik
sebanyak 40%. Hubungan kerja perawat yang tidak mengalami stres kinerja
kurang sebanyak 40,6% dan kinerja baik sebanyak 59,4% dan didapatkan nilai
p= 0,634.
Rumah Sakit Umum Darmayu Ponorogo merupakan rumah sakit
kelas C. Status akreditasi 5 pelayanan pada tanggal 29 januari 2012. Rumah
4
Sakit Umum Darmayu Ponorogo terletak di Jl. Dr. Soetomo No. 44-50
Ponorogo. Dalam tujuan RSU Darmayu melaksanakan kesehatan yang
parnipura, profesional dan menjunjung tinggi etika serta mengutamakan
keselamatan dan memberikan pelayanan kepada pasien sesuai standar
pelayanan yang berlaku untuk meningkatkan derajat kesehatan pasien secara
optimal, maka memerlukan tenaga Sumber Daya Manusia yang berkualitas
agar dapat memebrikan pelayanan kesehatan yang maksimal kepada
masyarakat.
Produktivitas dapat ditinjau berdasarkan tingkatannya dengan tolak
ukur masing-masing. Tolak Ukur Produktivitas kerja dapat dilihat dari Kinerja
Pegawai. Untuk melihat sejauh mana produktivitas kerja pegawai, diperlukan
penjelasan tentang dimensi, unsur, indikator dan kriteria yang menyatakan
produktivitas kerja pegawai. Dengan mengadakan perbaikan, maka diharapkan
akan mengahsilkan barang dan jasa yang bermutu tinggi dan standar
kehidupan yang lebih tinggi (Sedarmayanti, 2009).
RSU Darmayu telah melakukan penilaian kinerja yang menjadi salah
satu dari tolak ukur produktivitas kerja. Berdasarkan hasil dari Rekapitulasi
penilaian kinerja pada Perawat RSU Darmayu tahun 2018 tingkat kinerja
belum maksimal. Hal tersebut dapat di lihat dari tabel sebagai berikut.
Tabel 1.1 Hasil Penilaian Kinerja Pada Perawat di RSU Darmayu Ponorogo
Tahun 2018
Tahun Jumlah
Perawat
Nilai Baik
Sekali
Nilai
Baik
Nilai
Cukup
Nilai
Kurang
Kurang
Sekali
2018 106 0 40 65 1 0 Sumber: data rekapitulasi penilaian perawat RSU Darmayu Ponorogo tahun 2018.
5
Menurut sedarmayanti tahun 2009tolak ukur produktivitas kerja bisa
dilihat dari penilaian kinerja,dan salah satu dari indikator produktivitas kerja
terdapat pada indikator kinerja. Di RSU Darmayu Ponorogo penilaian kinerja
masih rendah, dilihat dari penilain kinerja diatas diketahui permasalahnnya
yaitu terdapat nilai cukup sejumlah 65 orang 61,32% dan nilai kurang 1 orang
0,9%.
Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah masih rendahnya
kinerja perawat di RSU Darmayu Ponorogo,yaitu bernilai C sejumlah 65
orang 61,32% pada tahun 2018.
Berdasarkan kenyataan diatas Apabila kinerja menurun sangat
mempengaruhi stres kerja, sehingga sangat berpengaruh kepada produktivitas
kerja, dari banyak faktor yang membuat perawat merasa stres dalam
pekerjaan, sehingga sangat mempengaruhi produktivitas pekerjanya. Dalam
rangka medorong untuk meningkatkan kinerja, sehingga seorang perawat
berpengaruh untuk megoptimalkan produktivitas kerja pada perawat.
Dari permasalahan yang ada bisa dikarenakan, pekerjaan perawat
yang terlalu berat, yang harus menangani pasien pada tengah malam, dan sift
malam sering berubah-ubah, sehingga sangat berpengaruh untuk menurunkan
produktivitas kerja perawat. Tujuan utama untuk meningkatkan produktivitas
kerja pada perawat sangatlah penting, guna untuk mencapai tujuan dan misi
mereka sendiri, maka mereka semakin meningkat kerjanya untuk mencapai
kepentingan bersama, yaitu tujuan dan misi organisasi.
6
Berdasarkan fenomena dari latar belakang permasalahan di atas
peneliti tertarik untuk mengadakan penlitian skripsi yang berjudul
:“Hubungan Antara Stres Kerja dengan Produktivitas Kerja Pada perawat di
RSU Darmayu Ponorogo Tahun 2018”.
1.2 Rumusan Masalah
Untuk mengetahui hubungan antara stres kerja dengan produktivitas
kerja perawat di RSU Darmayu Ponorogo Tahun 2018?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk menganalisis hubungan antara stres kerja dengan produktivitas
kerja pada perawat di RSU Darmayu Ponorogo Tahun 2018.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk menganalisis tingkat stres kerja perawat di RSU Darmayu
Ponorogo Tahun 2018.
2. Untuk menganalisis tingkat produktivitas kerja perawat di RSU Darmayu
Ponorogo Tahun 2018.
3. Untuk menganalisis hubungan antara stres kerja dengan produktivitas
kerja pada perawat di RSU Darmayu Ponorogo Tahun 2018.
1.4 Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini peliti berharap ada beberapa manfaat yang
dihasilkan baik manfaat teoritis maupun manfaat praktis, yaitu:
7
1.4.1 Manfaat Praktis
1. Bagi RSU Darmayu Ponorogo
1. Hasil penelitian ini bermanfaat untuk memberikan masukan yang
positif dan dapat meningkatkan produktivitas kerja Pada Perawat di
RSU Darmayu Ponorogo.
2. Sebagai dasar untuk mengetahui produktivitas Pada Perawat di RSU
Darmayu Ponorogo.
2. Bagi Peneliti
1. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengembangkan teori
terkait stres kerja terhadap produktivitas kerja pada perawat di RSU
Darmayu Ponorogo.
2. Menambah pengetahuan, pemahaman dan pengalaman secara langsung
dan nyata dilapangan tentang manajemen Sumber Daya Manusia
(SDM) khususnya stres kerja dan produktivitas kerja.
1.4.2 Manfaat Teoritis
1. Dapat dijadikan referensi terkait dengan hubungan antara stres kerja
dengan produktivitas kerja pada perawat di RSU Darmayu Ponorogo
Tahun 2018, dan untuk penelitian selanjutnya.
2. Diharapkan dapat menjadi masukan dan evaluasi keilmuan, serta hasil
penelitian ini dapat dipakai sebagai informasi.
8
1.5 Keaslian Penelitian
Keaslian penelitian hubungan antara stres kerja dengan produktivitas
kerja pada perawat di RSU Darmayu Ponorogo tahun 2018, dari penelitian
Hubungan Stres Kerja Dengan Kinerja Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah
Sakit Bhayangkara Palu tahun 2016, dan Hubungan Stres Kerja Dengan
Kelelahan Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap RSU Gmim Kalooran
Amurang tahun 2017.
Tabel 1.2 Keaslian Penelitian
No Judul
Penelitian
Metode
Penelitian
Hasil
Penelitian Perbedaan Persamaan
1. Rahman,
Lusia,
Ignasius,
tahun
2017,Hubung
an Stres
Kerja Dengan
Kinerja
Perawat di
Ruang Rawat
Inap Rumah
Sakit
Bhayangkara
Palu.
Penelitian
Kuantitatif
Hubungan
kerja perawat
yang
mengalami
stres kinerja
kurang
sebanyak
60% dan
kinerja baik
sebanyak
40%.
Hubungan
kerja perawat
yang tidak
mengalami
stres kinerja
kurang
sebanyak
40,6% dan
kinerja baik
sebanyak
59,4% dan
didapatkan
nilai p= 0,634
Variabel
dependen,
jenis
penelitian
survey
analitik
Variabel
independe
n,
penelitian
kuantitatif
2.
Lendombela,
Jimmy,
Linnie, tahun
2017,
Penelitian
Kuantitatif
Hasil uji
statistik Chi-
Square
dengan
Variabel
dependen
Variabel
dependen,
penelitian
Kuantitatif
9
No Judul
Penelitian
Metode
Penelitian
Hasil
Penelitian Perbedaan Persamaan
Hubungan
Stres Kerja
Dengan
Kelelahan
Kerja
Perawat
di Ruang
Rawat Inap
RSU Gmim
Kalooran
Amurang.
tingkat
kemaknaan
95% (α ≤
0,05) dan
diperoleh p
value 0,012 <
0,05.adanya
hubungan
antara stres
kerja dengan
kelelahan
kerja perawat
di ruang
rawat inap
RSU GMIM
Kalooran
Amurang.
3. Lukito,
Pinontoan,
Seprianto,
tahun 2015,
Hubungan
Antara Stres
Kerja Dengan
Produktivitas
Kerja Pada
Perawat
Rawat Inap
di Rumkit Tk
III 07.08.01
R.W
Monginsidi
Teling
Manado.
Penelitian
Kuantitatif
Hasil
penelitian ini
kelompok
responden
mengalami
stres kerja
dan
produktivitas
kurang
adalah
sebanyak 8
orang
(15,7%) dan
kelompok
responden
mengalami
stres kerja
dan
produktivitas
kerja baik
adalah 1
orang (2,0%).
Metode
simple
random
sampling
Variabel
dependen,
Variabel
Independe
n,
Penelitian
Kuantitatif
10
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Rumah Sakit
2.1.1 Pengertian Rumah Sakit
Rumah Sakit itu adalah suatu tempat, tetapi juga sebuah fasilitas,
sebuah institusi dan sebuah organisasi. Untuk mengetahui definisi dari
rumah sakit secara jelas dapat kita lihat dari pendapat para ahli di bawah ini:
a. Rumah Sakit menurut UU No. 44 tahun 2009 adalah institusi pelayanan
kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang
dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan
teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap
mampu meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih bermutu dan
terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya (Heni, 2013).
b. Rumah Sakit menurut WHO adalah suatu bagian menyeluruh (integral)
organisasi sosial yang medis, yang mempunyai kuratif maupun prefentif
pelayanan keluarnya menjangkau dan lingkungan rumah (Supriyanto,
Ernawaty, 2010).
c. Rumah Sakit menurut Adikoesoemo tahun 2002 adalah bagian dari
keseluruhan sistem pelayanan kesehatan yang dikembangkan melalui
rencana pembangunan kesehatan dan merupakan suatu sistem sosial yang
di dalamnnya terdapat obyek manusia sebagai pasien (Heni, 2013).
11
2.1.2 Tujuan Rumah Sakit
Tujuan pengelolaan rumah sakit agar menghasilkan produk jasa atau
pelayanan kesehatan yang benar-benar menyentuh kebutuhan dan harapan
pasien dari berbagai aspek, menyangkut mutu (medis dan non medis), jenis
pelayanan, prosedur pelayanan, harga dan informasi yang di butuhkan
(Supriyanto, Ernawaty, 2010).
2.1.3 Fungsi Rumah Sakit
Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 51 Menkes 1 Pos
17/2005 fungsi rumah sakit adalah sebagai berikut :
a. Tempat pengobatan (medical care) bagi penderita rawat jalan maupun
bagi penderita yang di rawat inap.
b. Tempat penelitian dan pengembangan ilmu dan teknologi dibidang
kesehatan.
c. Tempat pendidikan ilmu atau latihan tenaga medis maupun para medis.
d. Tempat pencegahan dan peningkatan kesehatan (Heni, 2013).
2.1.4 Misi Rumah Sakit
Misi Rumah Sakit dalam pemasaran dibedakan dengan pemasaran
bisnis, antara lain :
a. Maksimalasi kesejahteraan masyarakat lebih diutamakan (kepuasan
pasien + kesembuhan + nilai tambah)
b. Tidak boleh ada supplay induced demand (semakin banyak penawaran,
semakin banyak permintaan).
c. Kompetisi tidak diperkenankan (Supriyanto dan Ernawaty, 2010).
12
2.1.5 Klasifikasi Rumah Sakit
Menurut Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009, rumah sakit dapat
dibagi berdasarkan jenis pelayanan dan pengelolaan. Adapun
klasifikasinya sebagai berikut pada Heni tahun 2013:
1. Penggolongan rumah sakit berdasarkan jenis pelayanannya :
a. Rumah Sakit Umum : memberikan pelayanan kesehatan pada
semua bidang dan jenis penyakit.
b. Rumah Sakit Khusus : memberikan pelayanan utama pada satu
bidang atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu,
golongan umur, organ, jenis penyakit, dan kekhususan lainnya
2. Penggolongan rumah sakit berdasarkan penyelenggaranya :
a. Rumah Sakit Pemerintah adalah rumah sakit yang dimiliki dan
diselenggarakan oleh Departement Kesehatan, Pemerintah Daerah,
ABRI dan BUMN.
b. Rumah Sakit Swasta, adalah rumah sakit yang dimiliki dan
diselenggarakan oleh yayasan yang sudah disahkan sebagai badan
hukum dan badan hukum lain yang bersifat sosial.
3. Penggolongan rumah sakit berdasarkan perbedaan tingkat, menurut
kemampuan pelayanan kesehatan yang dapat disediakan, yaitu :
a. Rumah sakit kelas A
Merupakan Rumah Sakit yang telah mampu memberikan
pelayanan Kedokteran Spesialis dan Subspesialis luas sehingga
oleh perintah 37 ditetapkan sebagai tempat rujukan tertinggi (Top
13
Referral Hospital) atau bisa juga disebut sebagai Rumah Sakit
Pusat.
b. Rumah sakit kelas B
Merupakan Rumah Sakit yang telah mampu memberikan
pelayanan Kedokteran Spesialis dan Subspesialis terbatas Rumah
Sakit ini didirikan di setiap Ibukota Provinsi yang mampu
menampung pelayanan rujukan dari Rumah Sakit tingkat
Kabupaten.
c. Rumah sakit kelas C
Merupakan Rumah Sakit yang telah mampu memberikan
pelayanan Kedokteran Spesialis terbatas. Rumah Sakit tipe C
didirikan di setiap Ibukota Kabupaten (Regency Hospital) yang
mampu menampung pelayanan rujukan dan Puskesmas.
d. Rumah sakit kelas D
Merupakan Rumah Sakit yang hanya bersifat transisi dengan hanya
memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan Kedokteran
Umum dan gigi. Rumah sakit tipe D ini mampu menampung
rujukan yang berasal dari Puskesmas.
2.2 Manajemen Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan daya yang bersumber dari manusia.
Daya yang bersumber dari manusia dapat juga disebut tenaga atau kekuatan
(energi atau power). Tenaga, daya, kemampuan atau kekuatan terdapat pula
14
pada unsur alam yang lain. Seperti tenaga air, tenaga uap, tenaga angin,
tenaga matahari (Sedarmayanti, 2009).
Manajemen Sumber daya manusia mempunyai kekhususan
dibandingkan dengan manajemen secara umum atau menajemen sumber daya
lain. Karena yang dikelola adalah sumber daya manusia akan mempunyai
dampak yang sangat luas. Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu
pengakuan terhadap pentingnya sumber daya manusia terhadap sumber daya
manusia atau tenaga kerja dalam organisasi, dalam pemanfaatannya dalam
berbagai fungsi serta kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen
sumber daya manusia diperlukan untuk meningkatkan daya guna dan hasil
guna sumber daya manusia dalam organisasi, dengan tujuan untuk memberi
kepada organisasi suatu satuan kerja yang efektif (Sedarmayanti, 2009).
Manajemen SDM merupakan suatu pendekatan yang strategis
terhadap keterampilan, motivasi, pengembangan dan manajemen
pengorganisasian sumber daya. Manajemen SDM diciptakan untuk
membentuk kultur perusahaan yang layak, dan memasukkan program-
program yang mengambarkan dan mendukung nilai-nilai pokok dari
perusahaan tersebut dan memastikan keberhasilannya. Manajemen SDM
bersifat proaktif dan bukan reaktif, yaitu selalu mengharapkan sesuatu yang
perlu dikerjakan dan kemudian melakukannya, bukan menunggu
diperintahkan seuatu yang harus dikerjakan mengenai penerimaan karyawan,
mengkaji atau melatih karyawan, atau melatih karyawan, atau yang
15
berhubungan dengan masalah-masalah perburuan yang muncul (Yusuf,
2018).
Manajemen sumber daya manusia berdasarkan alasan-alasan diatas
merupakan proses serta upaya untuk merekrut, mengembangkan, memotivasi,
serta mengevaluasi keseluruhan sumber daya manusia yang diperlukan
perusahaan dalam pencapaian tujuannya. Manajemen sumber daya manusia
ini merupakan proses yang berkelanjutan sejalan dengan proses
operasionalisasi perusahaan sehingga perhatian terhadap sumber daya
manusia ini memiliki tempat yang khusus dalam organisasi perusahaan
(Yusuf, 2018)
2.2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
a. Manajemen sumber daya manusia menurut Michael Armstrong tahun
1990 adalah harta yang paling penting yang dimiliki oleh suatu
organisasi, sedangkan manajemen yang efektif adalah kunci bagi
keberhasilan organisasi tersebut (Yusuf, 2018).
b. Manajemen sumber daya manusia menurut Edwin B. Flippo adalah
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan kegiatan-
kegiatan, pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi,
pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar
tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan masyrakat
(Sedarmayanti, 2009).
16
c. Manajemen sumber daya manusia menurut French adalah sebagian
penarikan, seleksi, pengembangan, penggunaan dan pemeliharaan
sumber daya manusia oleh organisasi (Sedarmayanti, 2009).
d. Sumber daya manusia menurut Gomes tahun 1997 adalah yang terpenting
dan sangat menentukan dari seluruh sumber daya yang tersedia dalam
suatu organisasi, baik organisasi pemerintah maupun swasta. (Yusuf,
2018).
2.2.2 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Kegiatan sumber daya manusia merupakan bagian proses
manajemen sumber daya manusia yang paling sentral, dan merupakan
suatu rangkaian dalam mencapai tujuan organisasi. Kegiatan tersebut akan
berjalan lancar apabila memanfaatkan sungsi-fungsi manajemen pada
Yusuf tahun 2018.
Fungsi manajemen sumber daya manusia yang di makusd
menurut Sutrisno tahun 2010pada Yusuf tahun 2018 adalah :
a. Perencanaan
Perencanaan adalah kegiatan memperkirakan tentang keadaan
tenaga kerja, agar sesuai dengan kebutuhan organisasi secara efektif
dan efisien, dam membantu terwujudnya tujuan. Perencanaan itu
untuk menentukan program kekaryawanan ini meliputi
pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan
pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan, kedisiplinan,
dan pemberhentian karyawan.
17
b. Pengorganisasian
Pengorganisasiaan adalah kegiatan untuk mengatur karyawan
dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi
wewenang, integrasi, dan koodinasi dalam bentuk bagan organisasi.
Organisasi hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan.
Organisasi yang baik akan membantu terwujudnya tujuan secara
efektif.
c. Pengarahan dan Pengadaan
Pengarahan adalah kegiatan memberi petunjuk kepada karyawan,
agar mau bekerja sama dan bekerja efektif serta efisien dalam
membantu tercapainya tujuan organisasi. Pengarahan dilakukan
oleh pemimpin yang dengan kepemimpinannya akan memberi
arahan kepada karyawan agar mengerjakan semua tugasnya dengan
baik. Adapun pengadaan merupakan proses penarikan, seleksi,
penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan
yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Pengadaan yang baik
akan membutuhkan terwujudnya tujuan.
d. Pengendalian
Pengendalian merupakan kegiatan mengendalikan karyawan agar
mentaati peraturan organisasi dan bekerja sesuai dengan rencana.
Bila terdapat penyimpanan diadakan tindakan perbaikan dan atau
penyempurnaan. Pengendalian karyawan meliputi kehadiran,
18
kedisiplinan, prilaku kerjasama dan menjaga situasi lingkungan
pekerjaan.
e. Pengembangan
Pengembangan merupakan proses peningkatan keterampilan teknis,
teoritis, konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan
pelatihan. Pendidikan dan pelatihan yang diberikan hendaknya
sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupu masa yang
akan datang.
f. Kompensasi
Kompensasi merupakan pemberian balas jasa langsung berupa uang
atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan
kepada organisasi. Prinsip kompensasi adalah adil dan layak. Adil
diartikan sesuai dengan prestasi kerja, sedangkan layak diartikan
dapat memenuhi kebutuhan primer.
g. Pengintegrasian
Pengintegrasian merupakan kegiatan untuk mempersatukan
kepentingan organisasi dan kebutuhan karyawan, agar tercipta
kerjasama yang serasi dan saling menguntungkan. Di satu pihak
organisasi memperoleh keberhasilan/keuntungan, sedangkan dilain
pihak karyawan dapat memnuhi kebutuhan dari hasil pekerjaannya.
Pengintegrasian merupakan hal yang penting dan cukup sulit dalam
manajemen sumber daya manusia, karena mempersatukan dua
kepentingan yang berbeda.
19
h. Pemeliharan
Pemeliharaan merupakan kegiatan pemeliharaan atau meningkatkan
kondisi fisik, mental, dan loyalitas agar mereka tetap mau bekerja
sama sampai pensiun. Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan
program kesejahteraan berdasarkan kebutuhan sebagian besar
karyawan, serta berpedoman kepada internal dan eksternal
konsisten.
i. Kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan salah satu fungsi manajemen sumbe daya
manusia yang penting dan merupakan kunci terwujudnya
organisasi, karena tanpa adanya kedisiplinan maka sulit
mewujudkan tujuan yang maksimal. Kedisiplinan merupakan
keinginan dan kesadaran untuk menaati peraturan organisasi dan
norma sosial.
j. Pemberhentian
Pemberhentian merupakan pusatnya hubungan kerja seorang
karyawan dari suatu organisasi. Pemberitahuan ini disebabkan oleh
keinginan karyawan, keinginan organisasi, berakhirnya kontrak
kerja, pensiun atu sebab lainnya. Penerapan funsi manajemen
dengan sebaik-baiknya dalam mengelola karyawan akan
mempermudah mewujudkan tujuan dan keberhasilan organisasi.
20
2.2.3 Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia
Tujuan manajemen sumber daya manusia menurut Samsudin tahun
2006 adalah memperbaiki kontribusi produktif orang-orang atau tenaga
kerja terhadap organisasi atau perusahaan dengan cara yang bertanggung
jawab secara strategis, etis dan sosial (Yusuf, 2018).
Tujuan manajemen sumber daya manusia tidak hanya mencerminkan
kehendak manajemen senior, tetapi juga harus menyeimbangkan tantangan
organisasi, fungsi sumber daya manusia, dan orang-rang terpengaruh
(Yusuf, 2018).
Menurut Yusuf tahun 2018 manajemen sumber daya manusia
mengandung empat tujuan sebagai berikut:
a. Tujuan Sosial
Tujuan sosial manajemen sumber daya manusia adalah agar
organisasi atau perusahaan bertanggung jawab secara sosial dan etis
terhadap kebutuhan dan tantangan masyarakat dengan meminimalkan
dampak negatifnya. Organisasi atau perusahaan bisnis diharapkan dapat
meningkatkan kualitas masyarakat atau membantu memecahkan
masalah-masalah sosial. Implikasi dari tujuan sosial MSDM di
perusahaan adalah ditambahnya tanggung jawab sosial kedalam tujuan
perusahaan atau yang dikenal dengan Corponate Social Responsibility
(CSR) seperti program kesehatan lingkungan, proyek perbaikan
lingkungan, program perbaikan lingkungan, program pelatihan dan
21
pengembangan (Research Of Development), serta menyelenggarakan
gerakan dan mensponsori berbagai kegiatan sosial.
Perusahaan merupakan bagian integral dari kehidupan
masyarakat. Kontribusi perusahaan terhadap masyarakat
mengindikasikan bahwa faktor diluar organisasi akan berpengaruh
terhadap aktivitas dan kemajuan organisasi. Masyarakat mengharapkan
perusahaan bisnis untuk menyediakan produk dan jasa yang diperlukan
dengan tingkat harga yang wajar, bermutu, dan pengiriman yang tepat
waku. Perusahaan dapat menyerap dan mendayagunakan sumber daya
manusia yang ada, dan pada akhirnya, masyarakat menghendaki agar
setiap karyawan diperlukan secara adil dan bijaksana.
b. Tujuan Operasional
Tujuan Operasional adalah sasaran formal yang dibuat untuk
membantu organisasi mencapai tujuannya. Divisi sumber daya manusia
dibentuk untuk membantu para manajer mewujudkan tujuan organisasi.
Divisi sumber daya manusia meningkatkan efektivitas organisasional
dengan cara-cara sebagai berikut:
1) Menyedikan tenaga kerja yang terlatih dan bermotivasi tinggi.
2) Mendayagunakan tenaga kerja secara efisien dan efektif.
3) Mengembangkan kualitas kerja dengan membuka kesempatan bagi
terwujudnya aktualisasi diri karyawan.
22
4) Menyedikan kesempatan kerja yang sama bagi setiap orang,
lingkungan kerja yang sehat dan aman, serta memberikan
perlindungan terhadap hak-hak karyawan.
5) Mensosialisasikan kewajiban sumber daya manusia kepada semua
karyawan.
Kunci kelangsungan hidup organisasi terletak pada
evektivitas organisasi dalam membina dan memanfaatkan keahlian
karyawan dengan berusaha meminimalkan kelemahan karyawan.
Efektivitas organisasional bergantung pada efektivitas sumber daya
manusiannya, tanpa adanya tenaga kerja yang kompeten, suatu
organisasi atau perusahaan akan berjalan bisa-bisa saja, walaupun
organisasi itu mampu bertahan (Yusuf, 2018).
c. Tujuan Fungsional
Tujuan fungsional adalah tujuan untuk mempertahankan kontribusi
divisi sumber daya manusia pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan
organisasi. Divisi sumber daya manusia harus meningkatkan pengelolaan
sumber daya manusia dengan cara memberikan konsultasi yang baik.
Divisi sumber daya manusia semakin dituntut untuk mampu menyedikan
program-program rekrutmen dan pelatihan ketenagakerjaan. Divisi
sumber daya manusia harus mampu berfungsi sebagai penguji realitas
ketika para menajer ini mengajukan gagasan dan arahan yang baru.
23
d. Tujuan individual
Tujuan individual adalah tujuan pribadi dari setiap anggota
organisasi atau perusahaan yang hendak dicapai melalui aktivitasnya
dalam organisasi. Karyawan akan keluar dari perusahaan apabila tujuan
pribadi dan tujuan organisasi tidak harmonis. Konflik antar tujuan
organisasi dapat menyebabkan kinerja karyawan rendah, ketidak hadiran,
bahkan sabotase. Perusahaan diharapkan bisa memuaskan kebutuhan
para karyawan yang terkait dengan pekerjaan. Karyawan akan bekerka
efektif apabila tujuan pribadinya dalam bekerja tercapai. Aktivitas
sumber daya manusia haruslah terfokus pada pencapaian keharmonisan
atara pengetahuan, kemampuasn, kebutuhan, dan minat karyawan dengan
persyaratan pekerjaan dan imbalan yang ditawarkan oleh perusahaan.
2.2.4 Lingkungan Manajemen Sumber Daya Manusia
Kesalahan dalam pengambilan keputusan tentang sumber daya
manusia dapat berakibat lingkungan akan menguasai organisasi. Faktor-
faktor diluar organisasi yang mempengaruhi pengelolaan sumber daya
manusia disebut sebagai lingkungan eksternal (external environment)
(Bangun, 2012).
Lingkungan eksternal organisasi dapat berjalan sebagai tantangan,
dan juga sebagai peluang dalam pencapaian kinerja baik. Seringkali
organisasi gagal dalam mengendalikan organisasi, sehingga lingkungan itu
menjadi tantangan bagi organisasi itu sendiri. Tidak sedikit pula organisasi
memperoleh manfaat atas lingkungan, karena dapat menyediakan fasilitas
24
atas kegiatan operasional organisasi itu sendiri. Sebagai contoh,
perkembangan teknologi akan memberikan pengetahuan yang luas bagi
pekerja, pencapaian hasil kerja yang lebih baik dan memperbaiki produksi
(Bangun, 2012).
Beberapa faktor atau lingkungan eksternal: teknologi, kondisi
ekonomi, politik dan hukum, sosial budaya, pasar tenaga kerja, pesaing,
pelanggan, demografi, pemilik perusahaan, dan serikat pekerja. Setiap
faktor, baik secara parsial maupun simultan dapat mempengaruhi kegiatan
organisasi dengan mengaruskan dilakukannya perubahan pelaksanaanya
kegiatan-kegiatan sumber daya manusia untuk mencapai hasil kerja yang
efektif (Bangun, 2012).
2.2.5 Peran Manajemen Sumber Daya Manusia
Setiap organisasi lazimnya memiliki bagian pengelolaan sumber
daya manusia, tetapi apakah itu ditangani oleh seorang manajer sumber daya
manusia atau tidak akan tergantung pada kepentingannya. Kebanyakan
perusahaan besar menganggat seorang wakil ekseklusif yang khusus
menagani pengelolaan sumber daya manusia lainnya melakukan tugas
mengangkat melatih, membayar, memotivasi, memelihara dan pada
akhirnya berpisah dengan para sumber daya manusia lainnya di perusahaan
lain yang melaksanakan tugas-tugas manajemen sumber daya sumber daya
manusia dengan memperhitungkan hasil efesiensi, tertentu sebagaian dari
tugas-tugas tersebut dilimpahkan kepada pihak lain (Bangun, 2012).
25
Secara umum, manajer, sumber daya manusia bertanggung jawab
atas tugas-tugas khusus sumber daya manusia, walaupun sebagian hilang
karena dikerjakan oleh pihak lain (Bangun, 2012).
2.2.6 Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaa sumber daya manusia merupakan proses dimana manajer
memastikan bahwa mereka memiliki jumlah dan jenis orang-orang yang
tepat di tempat serta waktu yang juga tepat. Melalui perencanaan, organisasi
bisa menghindarkan diri dari kekurangan dan kelebihan personel yang
mendadak. Perencanaan SDM mencakup dua langkah pada Robbins dan
Coulter tahun 2010:
a. Menilai sumber daya manusia yang ada sekarang.
Manajer memuliai perencanaan SDM dengan mengamati
inventaris karyawan yang ada. Inventaris ini biasanya mencakup
informasi tentang karyawan seperti nama, pendidikan, pelatihan,
pekerjaaan sebelumnnya, bahasa, kemampuan khusus, dan keahlian
profesional. Data base yang canggih akan mempermudahkan
pengambilan dan penjagaan informasi seperti ini.
b. Memenuhi kebutuhan SDM di masa mendatang.
Kebutuhan SDM di masa mendatang ditentukan oleh misi, tujuan
dan strategi organisasi. Pemintaan akan tenaga kerja berasal dari
permintaan akan produk atau layanan organisasi. Setelah menilai
kemampuan SDM yang ada dan kebutuhan mendatang, manajer bisa
memperkirakan bidang-bidang yang mengalami kelebihan atupun
26
kekurangan staf. Kemudia mereka bisa melangkah ke tahap berikutnya
dalam proses MSDM.
2.3 Stres Kerja
2.3.1 Pengertian Stres Kerja
a. Menurut Griffin dan Moorhead tahun 2014 stres adalah respon adaptif
orang pada stimulus yang menempatakan piskologis atau tuntutan fisik
berlebihan pada orang tersebut (Wibowo, 2017).
b. Menurut Ivanko tahun 2012 stres didefinisikan sebagai reaksi-reaksi
individu terhadap faktor-faktor baru atau yang mengancam dalam
lingkungan kerja seseorang. Lingkungan kerja sering kali berisi situasi-
situasi dan situasi-situasi tertekan yang bersifat individu, dan dapat
dihasilkan dalam perubahan-perubahan emosional, perceptual, prilaku,
dan fisiologis (Yusuf, 2016).
2.3.2 Faktor yang Mempengaruhi Penyebab Stres
Stressor adalah penyebab stres, yaitu apa saja kondisi lingkungan
tempat tuntutan fisik dan emosional pada seseorang. Menurut Sopiah tahun
2008 Stresor yang berhubungan dengan pekerjaan terbagi menjadi empat
tipe yaitu pada Yusuf tahun 2016:
a. Lingkungan fisik, seperti suasana bising, penerangan lampu yang
kurang baik, rancangan ruang kantor yang buruk, ketidakadaan privasi,
dan kualitas udara yang buruk.
27
b. Stres karena peran atau tugas, yaitu karyawan mengalami kesulitan
memahami apa yang menjadi tugasnya dan peran yang dimainkan
terlalu berat.
c. Penyebab stres antar pribadi, berupa perbedaan karakte, kepribadian,
latar belakang dan persepsi karena adanya kompetisi untuk mencapai
target kerja.
d. Organisasi adanya penguragan karyawan, restrukturisasi perusahaan,
privatisasi dan merger merupakan kebijakan perusahaan yang
berpotensi memunculkan stres.
Menurut Sopiah (2008) stresor yang bukan bersumber dari
pekerjaan terdiri dari pada Yusuf tahun 2016:
a. Time based conflict, yaitu tantangan untuk menyeimbangkan tuntutan
waktu untuk pekerjaan dengan aktivitas keluarga dan aktivitas bukan
pekerjaan lainnya.
b. Strain based conflict, terjadi ketika stres dari satu sumber meluap
melebihi kemampuan yang dimiliki orang tersebut.
c. Role behavior conflict, peran ganda karyawan antara ditempat kerja
maupun di lingkungan tempat tinggalnya dengan tuntutan membangun
harmoni antara keduanya.
d. Stres karena adanya perbedaan individu.
2.3.3 Sifat Dasar Stres
Menurut Ivanko tahun 2012 sifat dasar stres dapat dikelompokkan
menjadi empat aspek yaitu pada Yusuf tahun 2016:
28
a. Stres dapat di alami baik yang disebabkan oleh peluang maupun
ancaman. Peluang adalah sesuatu yang memiliki potensi bagi
keuntungan seseorang, sedangkan tantangan adalah suatu yang
memiliki potensi mengancam seseorang. Peluang dapat berupa
pembelajaran keahlian-keahlian baru atau memperoleh pekerjaan baru
yang dapat membuat karyawan merasa tertekan ketika kehilangan
keberuntungan diri dan rasa takut yang tidak mampu yang kan
ditunjukkan pada tingkatan yang dapat diterima. Organisasi yang
mengurangi ukuran kekuatan kerjanya yang akan membuat karyawan
mengalami stres karena adanya ancaman terhadap keamanan keuangan,
kesejahteraan psikologis, dan dan pengembangan karier karyawan.
b. Aspek stres yang berupa ancaman atau peluang yang dialami dianggap
penting oleh seseorang. Ancaman atau peluang tersebut dianggap
penting karena memiliki potensi yang mempengaruhi kesejahteraan
seseorang atau muatan yang dapat membuat seseorang bahagia, sehat,
dan makmur.
c. Aspek stres yang berupa ketidakpastian. Orang yang mengalami
peluang atau ancaman yang penting tidak yakin untuk secara efektif
menangani suatu peluang atau ancaman, bahkan biasanya tidak
mengalami stres.
d. Aspek stres yang berakar pada dalam persepsi. Seseorang mengalami
stres tergantung pada bagaimana seseorang merasakan peluang-peluang
dan ancaman-ancaman potensial, dan bagaimana seseorang merasakan
29
kecakapan-kecakapan yang berhubungan dengannya, seseorang
mungkin merasa perubahan jabatan atau promosi sebagai sesuatu
peluang untuk belajar dan kemajuan karier, namun orang lain mungkin
merasa perubahan jabatan atau promosi yang sama sebagai suatu
ancaman karena berpotensi menuju kegagalan.
2.3.4 Gejala Stres di Tempat Kerja
Perasaan tertekan dapat mengubah cara seseorang dalam merasakan,
berpikir, dan bertingkah laku. Gejala-gejala stres di tempat kerja meliputi
pada Yusuf tahun 2016:
1. Gejala stres pada tingkat individu terdiri dari:
a. Reaksi fisiologis, seperti masalah yang bertailan dengan panggung,
rendahnya kekebalan tubuh, bisul perut, masalh jantung, hipertensi.
b. Reaksi emosional, seperti gangguan tidur, depresi, rasa benci dan
mudah marah, hipokondria, kelelahan masalah dalam rumah tangga,
merasa terasing.
c. Reaksi kognitif, seperti sulit berkonsentrasi, sulit sulit mengingat
sesuatu, sulit dalam mempelajari hal-hal baru, sulit dalam membuat
keputusan.
d. Reaksi tingkah laku, seperti penyalahgunaan obat-obatan, konsumsi
rokok dan alkohol, dan prilaku yang merusak.
2. Gejala stres pada tingkatan organisasi terdiri dari tingkat absensi
karyawan, flukruasi staf yang tinggi, masalah disiplin, kesalahan jadwal,
30
gerakan-gerakan, produktivitas rendah, kesalahan dan kecelakaan kerja,
biaya-biaya yang dinaikkan dari kompensasi atau perawatan kesehatan.
2.3.5 Pendekatan Stres Kerja
Stres dalam pekerjaan dapat dicegah timbulnya dan dapat dihadapi
tanpa memperoleh dampaknya yang negatif. Manajemen stres lebih dari
pada sekedar mengatasinya, yakni belajar menanggulanginya secara
adaptif dan efektif (Yusuf, 2016).
Menurut Ummam tahun 2012 pendekatan stres kerja di
kelompokkan menjadi dua, yaitu pada Yusuf tahun 2016:
1. Pendekatan Individual
Seseorang karyawan dapat berusaha sendiri untuk mengurangi
tingkatan stresnya. Strategi yang bersifat individual yang cukup efektif
adalah pengelolaan waktu, latihan fisik, latihan relaksasi, dan dukungan
sosial.
2. Pendekatan Organisasional
Penyebab-penyebab stres adalah tuntutan dari tugas dan peran serta
struktur organisasi yang semuanya dikendalikan oleh manajeman,
sehingga faktor-faktor itu dapat diubah. Strategi-strategi yang dapat
digunakan oleh manajemen perusahaan untuk mengurangi stres
karyawan adalah melalui seleksi dan penempatan, penempatan,
penetapan tujuan, desain ulang pekerjaan, pengambilan keputusan
partisipatif, komunikasi organisasi, dan program kesejahteraan.
31
2.3.6 Cara Mengatasi Stressor
Menurut Coquit, Lepine, dan Wessontahun tahun 2003 mengatasi
stressor menunjukkan pada perilaku dan pemikiran yang dipergunakann
orang mengelola baik tuntutan yang menimbulkan stres yang mereka
hadapi maupun emosi yang berkaitan dengan tuntutan yang menimbulkan
stres (Wibowo, 2017).
Mengatasi stres dapat melibatkan banyak tipe aktivitas berbeda,
dan aktivitas ini dapat dikelompokkan dalam empat kategori didasarkan
pada dua dimensi. Dimensi pertama menunjukkan method of coping yang
meliputi behavioral versus cognitive. Dimensi kedua menunjukkan pada
focuus of coping meliputi problem solving versus of emotion. Method of
coping dapat dikategorikan berdasarkan pada apakah menyangkut perilaku
atau pemikiran pada Wibowo tahun 2017:
1. Behavior coping menyangkut serangkaian aktivitas yang diguakan
untuk berurusan dengan situasi yang menimbulkan stres. Orang yang
dihadapkan dengan banyak tekanan waktu dipekerjaan mungkin
memilih mengatasi dengan bekerja lebih cepat. Pekerja yang
mempunyai beberapa percocokan sehari-hari mungkin mengatasi
dengan menghindari pekerjaan, datang terlambat, pulang lebih awal,
atau bahkan tinggal di rumah.
2. Cognitive coping menunjukkan pada pemikiran yang menyangkut
dalam usaha mengatasi situasi yang menimbulkan stres. Orang yang
dihadapkan pada tekanan waktu mungkin mengatasi dengan berfikir
32
tentang cara berbeda menyelesaikan pekerjaan secara lebih efisien.
Pekerja yang dihadapkan pada percecokan sehari-hari mungkin
berusaha menyamankan diri mereka bahwa percecokan tidak terlalu
buruk, mungkin dengan tinggal pada aspek yang kurang menganggu
dari kejadian sehari-hari.
3. Problem-focused coping menunjukkan perilaku dan kesadaran
dimaksudkan untuk mengelola situasi yang menimbulkan stres sendiri.
Orang berusaha mengatasi tekanan waktu dengan bekerja lebih keras,
atau orang berfikir tentang strategi untuk menyelesaikan pekerjaan
dengan lebih efisien.
4. Emotion-focused coping menunjukkan pada berbagai cara di mana
orang mengelola reaksi emosional mereka sendiri pada tuntutan yang
menimbulkan stres. Pekerja menggunakan penghindaran dan menjaga
jarak perilaku yntuk menurutkan kesulitan emosional yang disebabkan
oleh situasi yang menimbulkan stres.
2.3.7 Indikator Stres Kerja
Indikator stres kerja menurut Robbins tahun 2006 pada Roni tahun 2016:
1. Tuntutan tugas
Merupakan faktor yang berkaitan pada pekerjaan seseorang seperti
kondisi kerja, tata kerja letak fisik.
2. Tuntutan peran
Berhubungan dengan tekanan yang diberikan pada seseorang sebagai
suatu fungsi dari peran tertentu yang dimainkan dalam satu organisasi.
33
3. Tuntutan antar pibadi
Merupakan tekanan yang diciptakan oleh pegawai lain.
4. Struktur organisasi
Gambaran instansi yang diwarnai dengan struktur organisasi yang tidak
jelas, kurangnya kejelasan mengenai jabatan, peran, wewenang, dan
tanggung jawab.
5. Kepemimpinan organisasi
Memberikan gaya manajemen pada organisasi. Beberapa didalamnnya
membuat iklim organisasi yang melibatkan ketegangan, ketakutan, dan
kecemasan.
2.3.8 Tingkatan Stres
Menurut Rasmun tahun 2004 tingkatan stres di bagi menjadi 3 yaitu:
1. Stres ringan umumnya dirasakan dan dihadapi oleh setiap orang
secara teratur seperti lupa, kebanyakan tidur, kemacetan, dikritik.
Situasi seperti ini biasanya berakhir dalam beberapa menit atau
beberapa jam dan biasanya tidak akan menimbulkan penyakit kecuali
jika dihadapi terus menerus.
2. Stres sedang adalah stres yang terjadi lebih lama dari beberapa jam
sampai beberapa hari seperti pada waktu perselisihan, kesepakatan
yang belum selesai, sebab kerja yang berlebih, mengharapkan
pekerjaan baru, permasalahan keluarga. Situasi seperti ini dapat
berpengaruh pada kondisi kesehatan seseorang.
34
3. Stres berat merupakan stres kronis yang terjadi beberapa minggu
sampai beberapa tahun yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti
hubungan suami istri yang tidak harmonis, kesulitan finansial dan
penyakit fisik yang lama.
2.4 Produktivitas
2.4.1 Pengertian Produktivitas
1. Menurut Encyclopedia Britanica tahun 1982 disebutkan bahwa
produktivitas dalam ekonomi berarti rasio dari hasil yang dicapai
dengan pengorbanan yang dikeluarkan untuk menghasilkan sesuatu
(Sedarmayanti, 2009).
2. Menurut Paul Mali tahun 1978 produktivitas adalah bagaimana
menghasilkan atau meningkatkan hasil barang dan jasa setinggi
mungkin dengan memanfaatkan sumber daya secara efisien
(Sedarmayanti, 2009).
3. Menurut Whitmore tahun 1979 produktivitas adalah sebagai suatu
ukuran atas penggunaan sumber daya dalam suatu organisasi yang
biasnya dinyatakan sebagai rasio dari keluaran yang dicapai dengan
sumber daya yang digunakan (Sedarmayanti, 2009).
2.4.2 Manfaat Peningkatan Produktivitas
Manfaat peningkatan produktivitas pada tingkat individu dilihat dari
Serdamayanti tahun 2009 :
1. Meningkatnya pendapatan (income) dan jaminan sosial lainnya. Hal
tersebut akan memperbesar kemampuan (daya) untuk membeli barang
35
dan jasa ataupun keperluan hidup-sehari-hari, sehingga kesejahteraan
akan lebih baik. Dari segi lain, meningkatnya pendapatan tersebut dapat
disimpan yang nantinya bermanfaat untuk investasi.
2. Meningkatnya hasrat dan martabat serta pengakuan teradap potensi
individu.
3. Meningkatkan motivasi kerja dan keinginan berprestasi.
2.4.3 Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Banyak faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja, baik yang
berhubungan dengan tenaga kerja maupun yang berhubungan dengan
lingkungan perusahaan dan kebijaksanaan pemerintah secara keseluruhan
(Sedarmayanti, 2009).
Menurut Balai pengembangan produktivitas Daerah, enam faktor
utama yang menentukan produktivitas tenaga kerja, adalah pada
Sedarmayanti tahun 2009:
1. Sikap kerja, seperti: kesediaan untuk bekerja secara bergiliran (sift work),
dapat menerima tambahan tugas dan bekerja dalam suatu tim.
2. Tingkat keterampilan, yang ditentukan oleh pendidikan, latihan dalam
manajemen dan supervisi serta keterampilan dalam teknik industri.
3. Hubungan antara tenaga kerja dan pimpinan organisasi yang tercermin
dalam usaha bersama anta pimpinan organisasi dan tenaga kerja untuk
meningkatkan produktivitas melalui lingkaran pengawasan mutu (quality
control circles) dan panitia mengenai kerja unggul.
36
4. Efisiensi tenaga kerja, seperti: perencanaan tenaga kerja dan tambahan
tugas.
5. Kewiraswastaan, yang tercermin dalam pengambilan resiko, kreativitas
dalm berusaha, dan berada pada jalur yang benar dalam berusaha.
2.4.4 Sikap Mental Produktivitas Kerja
Perwujudan sikap mental, dalam berbagai kegiatan antara lain
sebagai beriikut pada Serdamayanti tahun 2009:
1. Yang berkaitan dengan diri sendiri dapat dilakukan melalui peningkatan:
pengetahuan, keterampilan, disiplin, upaya pribadi, kerukunan kerja.
2. Yang berkaitan dalam pekerjaan, dapat dilakukan melalui: manajemen
dan metode kerja yang lebih baik, penghematan biaya, ketepatan waktu,
sistem dan teknologi yang lebih baik.
2.4.5 Indikator Produktivitas Kerja
Menurut Sutrisno tahun 2010 indikator produktivitas kerja, meliputi
pada Anggraeni tahun 2015:
1. Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas. Kemampuan
seseorang karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang di miliki
serta profesionalisme mereka dalam bekerja.
2. Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai, hasil merupakan salah
satu yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang
menikmati hasil pekerjaan tersebut.
37
3. Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin. Indikator ini
dapat dilihat dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari
kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya.
4. Perkembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja.
Perkembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan
harapan dengan apa yang dihadapi.
5. Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang lalu.
Mutu merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja
seseorang pegawai.
6. Efesiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya
yang digunakan. Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas
yang memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan.
2.4.6 Faktor Penentu Keberhasilan Upaya Peningkatan Produktivitas
Telah disinggung di muka bahwa masalah peningkatan produktivitas
kerja dapat dilihat sebagi masalah keperilakuan, tetapi juga dapat
mengandung aspek-aspek teknis. Untuk mengatasi hal itulah perlu
pemahaman yang tepat tentang faktor-faktor penentu keberhasilan
meningkatkan produktivitas kerja, sebagaian di antaranya berupa etos kerja
38
yang harus di pegang teguh oleh semua orang dalam organisasi pada Sagian
tahun 2009:
1. Perbaikan terus-menerus
Jika di muka telah di katakan bahwa “benang merah” dalam karya
tulis ini ialah tidak adanya titik jenuh dalam upaya meningkatkan
produktivitas kerja, salah satu implikasinya ialah bahwa seluruh
komponen organisasi harus melakukan perbaikan secara terus-menerus.
Pandangan ini bukan hanya merupakan salah satu kiat dalam mengelola
organisasi dengan baik, akan tetapi merupakan salah satu etos kerja yang
penting sebagai bagian dari filsafat manajemen mutakir.
Pentingnya etos kerja ini terlihat dengan jelas apabila diingat
bahwa suatu organisasi selalu dihadapkan kepada tuntutan yang terus
menerus berubah, baik secara internal maupun eksternal.
Perubahan secara internal, contoh-contoh perubahan yang harus di
tanggapi adalah: perubahan strategi organisasi, perubahan kebijaksanaan
tentang produk misalnya dari satu produk unggulan menjadi dervisifikasi
produk, perubahan dalam pemanfaatan teknologi, dan perubahan dalam
praktek-praktek sumber daya manusia sebagai akibat diterbitkannya
peraturan perundang-undang baru oleh pemerintah dan berbagai faktor
lain yang tertuang dalam berbagai keputusan manajemen.
Perubahan yang terjadi secara eksternal juga tidak kurang banyak,
kesemuanya harus ditangapi secara tepat oleh manajemen perubahan
dapat mengambil salah satu dari empat bentuk berikut: perubahan yang
39
terjadi dengan lambat atau evolusioner dan bersifat acak, perubahan yang
terjadi secara perlahan tetapi berkelompok, perubahan yang terjadi
dengan cepat karena dampak tindakan suatu organisasi yang dominan
peranannya di masyarakat, dan perubahan yang terjadi dengan cepat,
meyeluruh dan kontinu.
2. Peningkatan mutu hasil pekerjaan
Berkaitan erat dengan upaya melakukan perbaikan secara terus
menerus ialah peningkatan mutu hasil pekerjaan oleh semua orang dan
segala komponen organisasi. Jika secara tradisional ditekankan
pentingnya orientasi hasil untuk dianut oleh manajemen, dewasa ini lebih
ditekankan lagi orientasi hasil kerja dengan mutu yang semakin tinggi.
Hal ini perlu ditekankan karena “kearifan konvensional” (conventional
wisdom) dalam dunia manajemen hanya menekankan pentingnya mutu
produk yang dihasilkan.
3. Pemberdayaan sumber daya manusia
Dapat dinyatakan secara aksiomatis bahwa sumber daya manusia
merupakan unsur yang paling strategik dalam organisasi. Tidak ada
pilihan lain bagi manajemen kecuali menerima aksioma tersebut. Karena
itu memberdayakan sumber daya manusia merupakan etos kerja yang
sangat mendasar yang harus dipegang teguh oleh semua eselon
manajemen dalam hierarki organisasi.
40
4. Filsafat organisasi
Sesungguhnya titik tolak perumusan etos kerja bersifat filsafat yang
pada mulanya mungkin dirumuskan oleh para pendiri (founding fathers)
organisasi yang bersangkutan.
2.4.7 Konsep Produktivitas
Produktivitas dapat dipahami secara filosofis. Pertanyaan yang
digunakan adalah produktivitas merupakan suatu sikap mental menciptakan
hari ini yang lebih baik dari kemarin dan mengusahakan hari esok yang
lebih baik dari hari ini (Gaol, 2014).
Sikap mental menuntut kita selalu berusaha membuat kemajuan-
kemajuan di segala bidang kehidupan. Orientasinya adalah selalu harus
maju, tak boleh diam tetap di tempat, selalu berpikir untuk menciptakan
kemajuan-kemajuan (Gaol, 2014).
Tingi rendahnya produktivitas ternyata di pengaruhi oleh banyak
faktor, mulai dari sikap, disiplin karyawan sampai pada manajemen dan
teknologi. Oleh karena itu, produktivitas perlu ditingkatkan melalui
pengelolaan yang terpadu menyangkut pembentukan sikap mental,
perbaikan sistem, pendidikan dan latihan, serta peningkatan gizi atau nutrisi
(Gaol, 2014).
Produktivittas kerja seorang karyawan biasnya terwujud sebagai
prestasi karawan tersebut di lingkungan kerja. Dari sisi lain, produktivitas
pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai pandangan
bahwa mutu kehidupan hari ini harus ada lebih baik dari kemarin, dan hari
41
esok harus lebih baik dari hari ini. Peningkatan produktivitas merupakan
pengertian relatif melukiskan keadaan saat ini yang lebih baik dibanding
dengan keadaan lalu atau kedaan di tempat lain (Gaol, 2014).
2.4.8 Ciri Umum Pegawai yang Produktif
1. Cerdas dan dapat belajar dengan cepat.
2. Kompeten secara profesional/ teknis selalu memperdalam pengetahuan
dalam bidangnya.
3. Kreatif dan inovati, memperlihatkan kecerdikan dan keanekaragaman.
4. Memahami pekerjaan.
5. Belajar dengan “cerdik”, menggunkan logika, mengorganisasikan
pekerjaan dengan efisien, tidak mudah macet dalam pekerjaan. Selalu
mempertahankan kinerja rancangan, mutu, kehandalan, pemeliharaan
keamanan, mudah dibuat, produktivitas, biaya dan jadwal.
6. Selalu mencari perbaikan, tetapi tahu kapan harus berhenti
menyempurnakan.
7. Dianggap bernilai oleh pengawasnya.
8. Memiliki catatan prestasi yang berhasil.
9. Selalu mingkatkan diri (Sedarmayanti, 2009).
2.5 Perawat
Kegiatan pelayanan keperawatan bergantung pada kualitas dan
kuantitas perawat yang bertugas selama jam terus-menerus di bangsal. Untuk
meningkatkan mutu pelayanan, diperlukan dukungan sumber daya manusia
mengembang tugas dan mengadakan perubahan. Agar dapat
42
melaksanakannya perlu adanya perencanaan, baik jumlah maupun klasifikasi
tenaga kerja, memperdayagunaan tenaga kerja sesuai dengan sistem
pengelolaan yang ada (Suarli dan Bahtiar, 2009)
2.5.1 Definisi Perawat
Keperawatan adalah subsistem kesehatan yang harus bekerjasama
dengan profesi lain, dalam memberikan pelayanan kesehatan secara merata
kepada seluruh lapisan masyarakat, dengan menggunakan daya dan sarana
yang tersedia (Ghofar, 2014).
2.5.2 Tanggung Jawab Utama Perawat
Tanggung jawab utama perawat adalah meningkatkan kesehatan,
mencegah timbulnya penyakit, memelihara kesehatan, dan mengurangi
penederitaan. Untuk melaksanakan tanggung jawab utama tersebut
perawat harus meyakini bahwa (Rifiani dan Sulihandari, 2013) :
1. Kebutuhan terhadap pelayanan keperawatan di berbagai tempat adalah
sama.
2. Pelaksanaan praktik keperawatan dititikberatkan pada penghargaan
terhadap kehidupan yang bermartabat dan menjunjung tinggi hak asasi
manusia.
3. Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dan/ atau keperawatan
kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, perawat
mengikutsertakan kelompok dan instansi terkait.
43
BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka Konseptual
Kerangka konsep adalah suatu gambaran dalam wujud abstrak yang
diperoleh melalui proses generalisasi dari sekelompok fenomena yang akan di
teliti (Sani, 2016). Variabel independen (bebas) adalah merupakan variabel
yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen (Sujarweni, 2014). Variabel dependen (terikat) yaitu
merupakan variabel yang di pengaruhi atau akibat, karena adanya variabel
bebas (Sujarweni, 2014). Kerangka konsep dalam penelitian ini adalah:
Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian
Indikator Produktivitas
Kerja (Sutrisno, 2011)
1. Kemampuan 2. Meningkatkan hasil
yang dicapai
3. Semangat kerja
4. Perkembangan diri
5. Mutu
6. Efesiensi
Indikator Stres Kerja
(Robbins, 2006)
1. Tuntutan tugas 2. Tuntutan peran 3. Tuntutan antar pibadi 4. Struktur organisasi 5. Kepemimpinan
organisasi
faktor yang mempengaruhi
produktivitas kerja:
1. Sikap kerja 2. Tingkat keterampilan 3. Hubungan antara tenaga
kerja dan pimpinan
organisasi 4. Efisiensi tenaga kerja 5. Kewiraswastaan
faktor yang mempengaruhi
stres kerja:
1. Lingkungan fisik 2. Stres karena peran atau
tugas 3. Penyebab stres antar
pribadi 4. Organisasi adanya
penguragan karyawan
: diteliti
: tidak diteliti
Kinerja
44
Berdasarkan gambar 3.1 diatas, dapat dijelaskan bahwa hubungan
antara stres kerja dengan produktivitas kerja pada perawat di RSU Darmayu
Ponorogo tahun 2018. Variabel bebas (variabel independen) dari penelitian
ini adalah Stres kerja, yang dapat dilihat dari 5 indikator, yaitu: tuntutan
tugas, tuntutan peran, tuntutan antar pibadi, struktur organisasi dan,
kepemimpinan organisasi.Variabel terikat (variabel dependen) dari penlitian
ini adalah Produktivitas kerja, yang dapat dilihat dari 6 indikator, yaitu:
kemampuan, meningkatkan hasil yang dicapai, semangat kerja,
perkembangan diri, mutu dan, efesiensi. Faktor yang mempengaruhi (variabel
independen) stres kerja adalah lingkungan fisik, stres karena peran atau tugas,
penyebab stres antar pribadi, organisasi adanya penguragan karyawan, dan
faktor yang mempengaruhi (variabel dependen) produktivitas kerja adalah
sikap kerja, tingkat keterampilan, hubungan antara tenaga kerja dan pimpinan
organisasi, efisiensi tenaga kerja, kewiraswastaan.
3.2 Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah anggapan sementara terhadap hasil penelitian yang
dibuktikan kebenarnnya dengan menggunakan analisis yang sesuai (Sani,
2016). Maka berdasarkan pernyataan tersebut diatas, penelitian ini
menurunkan hipotesis sebagai berikut.
H1 : Ada Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pada
Perawat di RSU Darmayu Ponorogo Tahun 2018.
H0 : Tidak Ada Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja
Pada Perawat di RSU Darmayu Ponorogo Tahun 2018.
45
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1 Rancangan Bangun Penelitian
Menurut Nursalam tahun 2008 Desain penelitian pada hakikatnya
merupakan suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang telah
ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun peneliti pada seluruh
proses penelitian (Sujarweni, 2014).
Penelitian ini menggunakanpenelitian Kuantitatif dengan pendekatan
“Analitik”adalah suatu pendekatan yang sistematis dan subjektif yang
digunakan untuk menggambarkan pengalaman hidup dan memberikannya
sebuah makna (Sujarweni, 2014).
Desain penelitian ini menggunakan Cross Sectional adalah penelitian
yang dilakukan dengan mengambil waktu tertentu yang relatif pendek dan
tempat tertentu. Cara pengambilan data variabel bebas dan variabel
tergantung dilakukan sekali waktu pada saat yang bersamaan (Sujarweni,
2014).
Jenis penelitian ini dikategorikan penelitian lapangan, karena data yang
diperoleh dari hasil pengamatan langsung di RSU Darmayu Ponorogo.
Sumber data sumber data adalah subjek darimana asal data penelitian itu di
peroleh.
46
4.2 Populasi dan Sampel
4.2.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri dari atas obyek atau
subyek yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sujarweni, 2014).
Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat yang berjumlah
106 yang ada di RSU Darmayu Ponorogo.Penentuan populasi ini didasarkan
pada apa yang di uji yaitu variabel independen stres kerja pada variabel
dependen produktivitas kerja perawat di RSU Darmayu Ponorogo tahun
2018.
4.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari sejumlah karakteristik yang dimiliki oleh
populasi yang digunakan untuk penelitian (Sujarweni, 2014). Untuk
menentukan sampel pada penelitian ini maka teori yangdikemukakan oleh
Sujarweni tahun 2014dengan rumus Slovin sebagai berikut :
Dimana :
n = Ukuran sampel
N=Populasi
e =Prosentasi kelonggaran ketidakterikatan karena kesalahan pengambilan
sampel yang masih diinginkan.
n = N
1 + ( N×e2 )
47
Dengan menggunakan rumus diatas dapat diambil jumlah sampel pada
perawat di RSU Darmayu Ponorogo sebagai berikut:
n = N
1+(N×e2)
n = 106
1+(106×0,12)
n= 106
2,06
n=51.4
n=51
jadi, jumlah sampel pada perawat di RSU Darmayu Ponorgo sebanyak
51 responden.
4.3 Teknik Sampling
Teknik sampling merupakan teknik yang digunakan untuk pemilihan
sampel agar sampel yang dipilih dapat memenuhi kriteria yang diinginkan
sesuai dengan populasi yang ada.
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan
adalah dengan menggunkan teknik sampling Probability Sampling adalah
teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap
unsur (anggota) populasi untuk di pilih menjadi anggota sampel.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan
Proportionate Random Sampling adalah teknik ini digunakan bila populasi
48
mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara
proposional (Sugiono, 2018).
Tabel 4.1 Jumlah Populasi Perawat Setiap Ruangan
No Ruang Jumlah Populasi Setiap Ruangan
1. IGD 9
2. Poliklinik 6
3. Ok (Operasi) 13
4. Prinatologi 8
5. ICU 9
6. Bougenville 10
7. Dahlia 8
8. Flamboyan 14
9. Tulip 8
10. Mawar 8
11. Recovery Room 5
12. Hemodialisa 8
Total Populasi seluruh ruangan 106
Total sampel 51 perawat
Perhitungan jumlah sampel setiap ruangan :
𝑃𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝐾𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 × 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
IGD = 9
106× 51 = 4,3 sampel : 4 perawat
Poliklinik =6
106× 51 = 2,8 sampel : 3 perawat
Ok(Operasi) = 13
106× 51 = 6,2 sampel : 6perawat
Perinatologi = 8
106× 51 = 3,8 sampel : 4 perawat
ICU = 9
106× 51 = 4,3 sampel : 4 perawat
Bougenville = 10
106× 51 = 4,8 sampel : 5 perawat
Dahlia = 8
106× 51 = 3,8 sampel : 4 perawat
Flamboyan = 14
106× 51 = 6,7 sampel : 7 perawat
49
Tulip = 8
106× 51 = 3,8 sampel : 4 perawat
Mawar = 8
106× 51 = 3,8 sampel : 4 perawat
RecoveryRoom = 5
106× 51 = 2,4 sampel : 2perawat
Hemodialisa = 8
106× 51 = 3,8 sampel : 4perawat+
Total Sampel 51 perawat
4.4 Kerangka Kerja
Kerangka kerja adalah hubungan abstrak yang disusun berdasarkan
suatu tema atau topik guna menyajikan alur fikir penelitian terutama variabel-
variabel yang digunakan dalam penelitian (Nursalam, 2011).
Berdasarkan kerangka kerja dijelaskan bahwa, kerangka kerja
penelitian ini di RSU Darmayu Ponorogo dijelakan dari jumlah populasi
sejumlah 106 orang, dengan pengambilan sampel sejumlah 51 responden.
Teknik sampling Proportionate Random Sampling. Desain penelitian ini
adalah Cross Sectional. Menggunakan data kuisioner dan data penilaian kerja
pada perawat. Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan uji validitas
dengan bantuan SPSS for windows, bisa di lihat pada gambar 4.1.
50
Gambar 4.1 Kerangka Kerja
Populasi
Semua perawat di RSU Darmayu Ponorogo sejumlah 106 perawat.
Sampel
Sampel yang diambil di RSU Darmayu Ponorogo berjumlah 51 responden.
TEKNIK SAMPLING
Teknik sampling pengambilan jumlah sampel menggunakan Proportionate
Random Sampling.
Desain Penelitian
Crosss Sectional
Pengumpulan Data
Data yang di kumpulkan yaitu data kuisioner dan data kinerja perawat di
RSU Darmayu Ponorogo
Penyajian Hasil
Kesimpulan
Pengolahan Data
Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan Uji Chi Sequare
51
4.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
4.5.1 Variabel Penelitian
a. Variabel independen (bebas) adalah merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen (Sujarweni, 2014). Variabel independen (bebas)
dalam penelitian ini yaitu Stres Kerja.
b. Variabel dependen (terikat) yaitumerupakan variabel yang di pengaruhi
atau akibat, karena adanya variabel bebas (Sujarweni, 2014). (Variabel
terikat) dalam penelitian ini yaitu Produktivitas Kerja.
4.5.2 Definisi Operasional
Definisi Operasional adalah variabel penelitian dimaksudkan untuk
memahami arti setiap variabel penelitian sebelum dilakukan analisis
(Sujarweni, 2014).
Berdasarkan Definisi operasional dijelaskan bahwa, tentang
hubungan antara stres kerja dengan produktivitas kerja pada perawat di RSU
Darmayu Ponorogo. Sebagai definisi operasional dari variabel bebas yaitu
stres kerja dan variabel terikat yaitu produktivitas kerja. adanya pengertian
dari kedua variabel tersebut diketahui alat ukur dengan menggunakan
kusioner dan menggunkan skala pengukuran liklet, dengan data nominal,
dan skor sebagai pengukuran kuisioner tersebut.
52
Tabel 4.2 Definisi Opersional Hubungan Antara Stres Kerja dengan Produktivitas Kerja Perawat di RSU Darmayu Ponorogo
Variabel Definisi
Operasional Parameter Alat Ukur
Skala
Data Skor Kategori
Stres Kerja Suatu keadaan
yangmenggan
ggu sikap
emosional,
perilaku, dan
fisiologis yang
dimiliki
perawat di
RSU Darmayu
Ponorogo.
Stres Kerja menurut Robbins (2006) :
1. Tuntutan Tugas:
Faktor biologis:yang berkaitan dengan
perawat yaitu seperti kondisi fisik, tata
kerja fisik, stres biologis, dan faktor
psikologis : merasa tertekan karena
pekerjaan,
2. Tuntutan Peran:
Tekanan yang diberikan pada perawat
sebagai suatu fungsi dari peran untuk
menyelesaikan tugasnya.
3. Tuntutan Antar Pibadi:
Merupakan tekanan didalam pekerjaan
yang diciptakan oleh rekan kerja pada
perawat lain.
4. Struktur Organisasi:
Adanya struktur organisasi untuk
mencapai suatu tujuan dan tanggung
jawab yang dimiliki perawat.
5. Kepemimpinan Organisasi:
Gaya kepemimpinan dari atasan,yang
didalamnnya terdapat iklim organisasi
pada perawat.
Kuisioner
dengan
pengukuran
skala liklet
Nominal Dengan skor
pertanyaan
positif:
1 = Sangat Setuju
2 = Setuju
3 = Ragu-ragu
4 = Tidak Setuju
5 = Sangat Tidak
Setuju
Pertanyaan
negatif :
5 = Sangat Setuju
4 = Setuju
3 = Ragu-ragu
2 = Tidak Setuju
1 = Sangat Tidak
Setuju
Bila nilai ≥ mean
= tidak stres
Bila nilai < mean
= stres
Produktivitas
Kerja
Hasil kerja
perawat yang
ada di RSU
Darmayu
Produktivitas Kerja menurut Sutrisno
(2011) :
1. Kemampuan:
Kuisioner
dengan
pengukuran
skala liklet
Nominal Dengan skor
pertanyaan
positif:
1. 5 = Sangat Setuju
Baik Skor ≥
mean
Kurang baik Skor
< mean
53
Variabel Definisi
Operasional Parameter Alat Ukur
Skala
Data Skor Kategori
Ponorogo.
Kemampuan perawat yang mampu
menyelesaikan tugas dengan
meningkatkan profesionalisme dalam
bekerja.
2. Meningkatkan Hasil Yang Dicapai:
Salah satu yang dirasakan perawat
untuk menigkatkan hasil yang dicapai.
3. Semangat Kerja:
Kedisiplinan perawat untuk
meningkatkan target pencapaian sesuai
dengan waktu yang ditentukan.
4. Perkembangan Diri:
Perawat harus meningkatkan
keterampilan dalam melakukan
pekerjaan.
5. Mutu:
Hasil pekerjaan yang dapat
menunjukkan kualitas kerja perawat.
6. Efesiensi:
Perbandingan antara hasil yang di
capaidengan melihat waktu dalam
bekerjanya.
2. 4 = Setuju
3. 3 = Ragu-ragu
4. 2 = Tidak Setuju
5. 1 = Sangat Tidak
Setuju
Pertanyaan
negatif :
1. 1 = Sangat Setuju
2. 2 = Setuju
3. 3 = Ragu-ragu
4. 4 = Tidak Setuju
5. 5 = Sangat Tidak
Setuju
54
4.6 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuisioner.
Kuisioner merupakan suatu alat untuk mengumpulkan data dalam sebuah
penelitian. Dalam kuisioner berisi berbagai pertanyaan yang diajukan oleh
responden dalam suatu proses penelitian atau survei (Sujarweni, 2014).
Jumlah pertanyaan yang dimuat dalam kuisioner penelitian cukup
banyak dan berisi jawaban-jawaban dalam bentuk kata-kata, sehingga
diperlukan skorsing (jawaban dari kata-kata menjadi angka) untuk
memudahkan dalam proses penilaian dan akan membantu dalam proses
analisis data yang telah ditemukan (Sujarweni, 2014).
Penentuan skorsing ilmiah secara umum berpedoman pada aturan
penedekatan dengan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial. Dengan skala likert variabel akan di ukur dijabarkan
menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai
tolak ukur untuk menyusun butir-butir pertanyaan (Sujarweni, 2014).
Kedua variabel independen yaitu stres kerja dan variabel dependen
yaitu produktivitas kerja, menggunakan kuisioner dengan menggunkan skala
likert yang mempunyai alternatif jawaban :
1. 5 = Sangat Setuju
2. 4 = Setuju
3. 3 = Ragu-ragu
4. 2 = Tidak Setuju
5. 1 = Sangat Tidak Setuju
55
4.7 Tempat dan Waktu Penelitian
4.7.1 Tempat
Tempat adalah keterangan tempat peneliti melakukan penelitiannya
sesuai dengan tujuan dan desain penelitian yang digunakan (Sani, 2016).
Penelitian ini di laksanakan di RSU Darmayu Ponorogo Tahun 2018, alamat
Jl.Dr.Soetomo No.44-50 Ponorogo.
4.7.2 Waktu
Waktu penelitian adalah lama waktu yang dibutuhkan peneliti untuk
dapat menyelesaikan penelitiannya dari mulai penyusunan proposal hingga
laporan akhir penelitian (Sani, 2016).Waktu penelitian dilaksanakan bulan
Februari 2018 sampai September 2018.
Tabel 4.3 Rencana Kegiatan Penelitian
No Rencana Kegiatan
Waktu Pelaksanaan Pada Bulan
ke-
3 4 5 6 7 8
1. Pengambilan dan data
pengelolaan data penelitian
2. Pengajuaan proposal penelitian
3. Pelaksanaan penelitian dan
pengumpulan data
4. Analisis data
5. Pelaporan
4.8 Prosedur Pengumpulan Data
Kuesioner merupakan suatu alat untuk mengumpulkan data dalam
sebuah penelitian. Dalam kuisioner berisi berbagai pertanyaan yang
diajukan oleh responden dalam suatu proses penelitian atau survei
(Sujarweni, 2014).
56
Berdasarkan pada hal tersebut maka teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan alat atau instrumen penelitian
berupa angket atau kuisioner yang dirancang berdasarkan berhubungan
dengan variabel independen stres kerja dan variabel dependen produktivitas
kerja dengan jumlah reponden 51.
Metode pengumpulan akan menghasilkan data yang benar akan
menghasilkan data yang memiliki kredibilitas tinggi. Oleh karena itu, tahap
pengumpulan data tidak boleh salah dan harus dilakukan dengan cermat
sesuai prosedur dan ciri-ciri penelitian kualitatif (Sujarweni, 2014).
Cara pengumpulan data dimulai permohonan izin tempat penelitian
dengan mengajukan permohonan surat izin penelitian kepada pihak
akademis yang digunakan sebagai surat tembusan RSU Darmayu Ponorogo,
serta tahap pelaksanaan penelitian membagikan kuisioner kepada perawat
untuk mengisi kuisioner stres kerja dan produktivitas kerja, dengan bantuan
peneliti untuk melakukan checklist.
4.9 Teknik Analisis Data
Analisis data adalah data yang telah di olah baik pengolahan secara
manual maupun menggunakan bantuan komputer, tidak akan ada maknanya
tanpa di analisis (Notoatmodjo, 2012). Dibawah ini tahap pengolahan data
menurut Bustami tahun 2011 :
a. Pengecekan data (Editing) yaitu kegiatan untuk melihat atau mengecek
kuisioner-kuisioner atau formulir yang sudah terisi, apakah isian
kuisioner formulir dapat dibaca, apakah semua pertanyaan telah
57
dijawab, apakah ketidakserasiaan atau ketidakkonsistenan jawaban,
apkah nomor sudah beruntun, dan kesalahan-kesalahan lainnya.
b. Memberi kode data (Coding) yaitu kegiatan memindahkan atau
merubah data dari kuisioner yang berbentuk huruf atau kalimat menjadi
data atau bentuk angka dengan menggunakan kode tertentu pada
masing-masing data atau variabel. Dari variabel stres kerja memberikan
kode, tidak stres dengan kode 0, stres dengan kode 1, dan dari variabel
produktivitas kerja memberikan kode, kurang baik kode 0, baik kode 1.
Kegunaan pengkodean adalah mempermudah pada saat analisis data
dan juga mempercepat pada saat memasukkan (entry) data ke computer.
c. Memasukkan data ke computer yaitu mentransfer atau memasukkan
data program computer agar data dapat disajikan dan dianalisis dengan
baik. Hal ini merupakan kegiatan awal dari pemrosesan data. Semua
data yang akan diproses kemudian direkam dan disimpan dalam media
penyimpanan data dengan menggunkan format atau perangkat lunak
atau paket program tertentu.
d. Pembersihan data yaitu data yang sudah dimasukkan ke computer harus
diperiksa kembali dari kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi,
sehingga data yang masuk ke program computer tersebut betul-betul
sudah tidak terdapat kesalahan lagidan siap untuk dianalisis. Kegiatan
ini disebut dengan pembersihan data (data cleaning).
58
4.9.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir
dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Daftar
pertanyaan ini pada umumnya mendukung suatu kelompok variabel tertentu.
Uji validitas sebaiknya dilakukan pada setiap butir pertanyaan di uji
validitasnya (Sujarweni, 2014).
Hasil sig. 5%, jika P value < 0.05 maka valid. Uji validitas
menggunakan teknik Korelasi Prodact Moment(Sujarweni, 2014). Adapun
kriteria pengambilan keputusan yang digunakan pada uji validitas dengan
bantuan SPSS adalah sebagai berikut:
1) Jika sig. ≤ 0,05, maka valid.
2) Jika sig. > 0,05, maka dinyatakan tidak valid
Dalam penelitian ini pengujian di lakukan di Rumah Sakit Griya
Husada Madiun untuk variabel stres kerja menurut teori Stres Kerja menurut
teori Robbins (2006) dan, variabel Produktivitas Kerja menurut Sutrisno
(2011).
Langkah langkah uji validitas dalam penelitian ini menggunakan
bantuansoftware SPSS for windows yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Dari hasil input tabulasi data jawaban responden di program excel yang
berupa skala likert tersebut kemudian dilakukan penjumlahan skor total
untuk tiap jawaban responden.
b. Selanjutnya data dari excel dipindahkan ke halaman SPSS dan dilakukan
pemberian label untuk setiap pertanyaan yang dilakukan analisis.
59
c. Dari hasil tersebut kemudian dilakukan pengkategorian jawaban yang
valid dan yang tidak valid dengan membandingkan nilai siggnifikasi
dengan nilai α = 0,05. Apabila hasil pengujian nilai signifikansi ≤ 0,05,
maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid.
Berikut adalah hasil dari uji validitas yang telah dilakukan oleh
peneliti:
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Stres Kerja
SOAL NILAI SIGNIFIKANSI KEPUTUSAN
1 0,007 Valid
2 0,792 Tidak Valid
3 0,005 Valid
4 0,016 Valid
5 0,001 Valid
6 0,001 Valid
7 0,019 Valid
8 0,049 Valid
9 0,009 Valid
10 0,000 Valid
11 0,011 Valid
12 0,297 Tidak Valid
13 0,007 Valid
14 0,333 Tidak Valid
15 0,008 Valid
16 0,002 Valid
17 0,027 Valid
18 0,045 Valid
19 0,045 Valid
20 0,006 Valid Sumber : Data Primer Diolah, 2018
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dari 20 item
soal yang dinyatakan valid 17 soal dan item yang dinyatakan tidak valid
ada 3 soal yaitu nomer (2, 12 dan 14). Untuk item-item soal yang tidak
valid tidak disertakan di kuisioner atau di hilangkan, sedangkan item-
item soal yang valid tetap disertakan di kuesioner karena sudah
memenuhi syarat validitas.
60
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Produktivitas Kerja
SOAL NILAI SIGNIFIKANSI KEPTUSAN
1 0,020 Valid
2 0,001 Valid
3 0,006 Valid
4 0,014 Valid
5 0,001 Valid
6 0,010 Valid
7 0,016 Valid
8 0,453 Tidak Valid
9 0,000 Valid
10 0,003 Valid
11 0,000 Valid
12 0,000 Valid
13 0,000 Valid
14 0,950 Tidak Valid
15 0,000 Valid
16 0,000 Valid
17 0,060 Tidak Valid
18 0,019 Valid
19 0,000 Valid
20 0,055 Tidak Valid
21 0,019 Valid
22 0,790 Tidak Valid
23 0,002 Valid
24 0,019 Valid Sumber : Data Primer Diolah, 2018
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dari 24 item
soal yang dinyatakan valid 19 soal dan item yang dinyatakan tidak valid
ada 5 soal yaitu nomer (8, 14, 17, 20 dan 22). Untuk item-item soal yang
tidak valid tidak disertakan di kuisioner atau di hilangkan, sedangkan
item-item soal yang valid tetap disertakan di kuesioner karena sudah
memenuhi syarat validitas.
61
4.9.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan ukuran suatu kstabilan dan konsistensi
responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan kontruk-kontruk
pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan di susun dalam
suatu bentuk kuisioner (Sujarweni, 2014).
Uji reliabilitas dapat dilakukan secra bersama-sama terhadap seluruh
butir pertanyaan. Jika nilai Alpha > 0,60 maka reabel, dengan menggunakan
rumus alpha cronbach (Sujarweni, 2014).Kriteria pengambilan keputusan
digunakan pada Uji Reliabilitas dengan dengan bantuan SPSS for Windows
adalah sebagai berikut :
a) Masih menggunakan data hasil dari uji validitas tersebut.
b) Kemudian dilakukan analisis menggunakan program SPSS kemudian
akan tampak nilai koefisiens reliabilitasnya.
c) Dari hasil uji reliabilitas tersebut nantinya dilakukan pengkategorian
dengan membandingkan nilai Crobanch’s Alpha yang harus lebih besar
dari 0,60. Apabila nilai tersebut lebih besar maka dapat dikatakan bahwa
seluruh butir pertanyaan tersebut reliabel atau dapat dipercaya
kebenarannya.
Beikut adalah hasil dari uji reliabilitas yang telah dilakukan oleh
peneliti :
Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Stres Kerja
NILAI CROBANCH’S ALPHA KEPUTUSAN
0,826 Reliabel Sumber: Data Diolah, 2018
62
Pada tabel di atas yang diperoleh dari penelitian menunjukkan bahwa
variabel budaya organisasi nilai koefisiensi alpha cronbach’s adalah
0,826 > 0,6 sehingga terbukti reliabel.
Beikut adalah hasil dari uji reliabilitas yang telah dilakukan oleh
peneliti :
Tabel 4.78 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Produktivitas Kerja
NILAI CROBANCH’S ALPHA KEPUTUSAN
0,927 Reliabel Sumber: Data Diolah, 2018
Pada tabel di atas yang diperoleh dari penelitian menunjukkan bahwa
variabel budaya organisasi nilai koefisiensi alpha cronbach’s adalah
0,927 > 0,6 sehingga terbukti reliabel.
4.9.3 Analisis Univariat
Penelitian analisis univariat adalah analisa yang dilakukan
menganalisis tiap variabel dari hasil penelitian Notoadmodjo tahun 2005.
Analisa univariat bergungsi untuk meringkas kumpulan data hasil
pengukuran sedemikian rupa sehingga kumpulan data tersebut berubah
menjadi informasi yang berguna, dan pengolahan datanya hanya satu
variabel saja, sehingga dinamakan uivariat. Yang termasuk analisis
univariate tersebut adalah statistik deskriptif. Dalam analisis deskriptif
data dapat diringkas berupa ukuran statistik (mean, median, modus), tabel
grafik. Analisis univariat dilakukan masing-masing variabel yang diteliti
(Sujarweni, 2014).
63
4.9.4 Analisis Bivariat
Analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan terhadap dua variabel
yang diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoatmojdo, 2012).
Metode yang digunakan adalah uji Chi Square adalah salah satu uji
statistik non parametik yang melihat hubungan antara 2 variabel. Data
kedua variabel merupakan bentuk kategorik dengan skala ukur nominal.
Artinya data yang dikumpulkan peneliti berbentuk data yang spesifik
kemudian baru diberikan kode angka agar dapat diolah secara statistik
untuk melihat hubungan dua variabel tersebut. Interpretasi data dilihat dari
nilai signifikanasi yang diperoleh. Jika nilai signifikasi yang di dapat <
0,05 maka terdapat hubungan (Sani, 2016).
4.10 Etika Penelitian
Menurut Notoatmodjo tahun 2012, masalah etika penelitian
keperawatan sangatpenting karena penelitian ini berhubungan langsung
dengan manusia, sehingga perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Informed Consent
Informed consent merupakan lembar persetujuan yang akan diteliti
agarsubyek mengerti maksud dan tujuan penelitian. Bila responden tidak
bersedia maka peneliti harus menghormati hak-hak responden.
Sebagai ungkapan, peneliti menghormati harkat dan martabat subjek
penelitian, peneliti mempersiapkan formulir persetujuan subjek (Inform
consent) yang menakup :
1) Penjelasan manfaat peneliti.
64
2) Penjelasan kemungkinan resiko dan ketidaknyamanan yang
ditimbulkan.
3) Penjelasan manfaat yang didapatkan.
4) Persetujuan peneliti dapat menjawab setiap pertanyaan yang diajukan
oleh subjek berkaitan prosedur penelitian.
5) Persetujuan subjek dapat mengundurkan diri sebagai subjek penelitian
kapan saja.
6) Jaminan anonimitas dan kerahasiaan terhadap identitas dan insformasi
yang diberikan oleh responden.
b. Tanpa Nama (Anomity)
Adalah untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak
mencantumkan namaresponden dan hannya menuliskan kode pada lembar
pengumpulan data.
Setiap orang mempunyai hak-hak dasar individu termasuk privasi
dan kebebasan individu dalam memberikan informasi. Setiap orang
berhak untuk tidak memberikan apa yang tidak diketahuinya kepada
orang lain. Oleh sebab itu, peneliti tidak boleh menampilkan informasi
mengenai identitas dan kerahasiaan identitas subjek.
c. Kerahasiaan (Confidentiality)
Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan kepada
pihak yang terkait dengan peneliti.
65
Yang ada dalam (confidentiality) adalah : data-data yang sifatnya
pribadi (seperti nama, tempat tanggal lahir, agama, status perkawinan,
penyakit yang pernah di derita) harus dapat diproteksi dalam penggunaan
dan penyebarannya.
66
BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil
5.1.1 Gambaran Umum dan Lokasi Penelitian
Rumah sakit Umum Darmayu Ponorogo adalah sebuah rumah sakit
yang awalnya merupakan Rumah Sakit Bersalin yang didirikan oleh
Almarhumah Bidan Susilowati Sudarman yang yang berdiri sekitar tahun
1951 s/d 1999. Pada tahun 1995 rumah bersalin tersebut diambil alih oleh
Yayasan Pelayanan Kesehatan Darmayu yamg diketuai oleh Bapak
Soegeng Prawoto, kemudian pada tanggal 09 Agustus 1998 di
resmikanlah RSIA Darmayu Ponorogo oleh Bupati Kepala Daerah Tingkat
II Ponorogo, pada saat itu dijabat oleh Bapak Prof. Dr. Markoem
Singodimejo, MM. Dengan surat ijin uji coba nomor YM.02.04.3.5.1397
dengan 36 tempat tidur.
Seiring berjalnnya waktu dan tuntutan jaman serta banyaknnya
minat masyarakat yang berobat di RSIA Darmayu waktu itu, maka mulai
tahun 2000 berubahlah RSIA Darmayu menjadi Rumah Sakit Umum
Darmayu Ponorogo dengan surat ijin tetap nomor YM.02.04.3.5.2002,
akan tetapi masih dibawah naungan Yayasan Pelayanan Kesehatan
Darmayu. Jumlah tempat tidur itu meningkat menjadi 67 tempat tidur.
Pada tahun 2002 ststus kepemilikan RSU “Darmayu” dari Yayasan
Pelayanan Kesehatan Darmayu beralih ststus menjadi PT Darmayu Putri
67
Kencana dengan Akte Notaris Nomor 12 Tanggal 01 Juli 2002 dan telah
diperbarui dengan AKTE Notaris nomor : 82 Tanggal 31 Maret 2010
terdaftar di departement hukum dan HAM dengan nomor AHU-
61069.AH.01.02. Tahun 2010 dengan NPWP 02.033.235.9-621.000.
Saat ini RSU “Darmayu” Ponorogo sudah memiliki 146 TT dan
memperoleh akreditasi rumah sakit standar dasar pada tanggal 29 Juni
2012 dengan nomor KARS-SERT 729/VI/2012 sebagai pengakuan rumah
sakit telah memenuhi pelayanan yang meliputi administrasi dan
manajemen, pelayanan medis, pelayanan gawat darurat, pelayanan
keperawatan, rekam medis, beberapa fasilitas lainnya yaitu IGD 24 jam,
laboratorium 24 jam, radiologi, USG, CT Scan, instalasi farmasi,
fisioterapi, poliklinik, instalasi bedah sentral (IBS), instalasi gizi, bank
darah, rawat inap, pelayanan trauma center, dan asuransi kesehatan.
Dengan bertambahnya penduduk dan tingginya peminataan dari
masyarakat akan tuntutan pelayanan kesehatan di wilayah Jawa Timur
khususnya Ponorogo maka pada tahun 2012, RSU “Darmayu” Ponorogo
melakukan pengembangan rumah sakit dengan membangun gedung baru
yang saat ini sudah ditempati. Pada tanggal 24 Februari 2014 RSU
“Darmayu” ditetapkan menjadi rumah sakit umum kelas C oleh Kemenkes
RI.
5.1.2 Visi, Misi, Falsafah, dan Motto Rumah Sakit
1. Visi : Terciptanya sarana kesehatan yang dapat memberikan
pelayanan, kesehatan serta secara cepat dan profesional.
68
2. Misi : Memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh pasien dengan
didasari oleh keramahan, kenyamanan, provesionalisme dan
mengutamakan keamanan dalam menjalankan tugas.
3. Falsafah : Menjunjung Tinggi Nilai-Nilai Kemanusiaan dalam
Pelayanan.
4. Motto : Keputusan Psien Idaman Kami,
5.1.3 Tujuan Rumah Sakit
Melaksankan kesehatan yang paripurna, profesional dan
menjunjung tinggi etika serta mengutamkan keselamatan dalam
memberikan pelayanan kepada pasien sesuai standar pelayanan yang
berlaku untuk meningkatkan derajat kesehatan pasien secara optimal.
5.1.4 Pelayanan dan Fasilitas Rumah Sakit
1. Pelayanan Rawat Inap dengan 150 TT yaitu Kelas I 15 TT, Kelas II 40
TT, Kelas III 28 TT, VIP 20 TT, VVIP 13 TT, ICU 14 TT, Isolasi 2
TT, dan Perinatologi 18 TT.
2. Pelayanan Rawat Jalan yang terdiri dari :
a. Unit Gawat Darurat 24 jam
b. Poliklinik Paru
c. Poliklinik penyakit dalam
d. Poliklinik Bedah
e. Poliklinik Obgyn
f. Poliklinik Anak
g. Poliklinik Gigi
69
h. Poliklinik THT (Telinga, Hidung, dan Tenggorokan)
i. Poliklinik Mata
j. Poliklinik Jantung
k. Poliklinik Syaraf
l. Poliklinik Orthopedi
m. Poliklinik Paru
n. Poliklinik Rehabilitasi Medik
o. Poliklinik Bedah Syaraf
p. Poliklinik Konsuktasi Jiwa
q. Fisioterapi
3. Kamar Bedah
4. Pelayanan Penunjang berbagai peralatan penunjang yang lengkap dan
canggih,
a. Laboratorium, yaitu Hematologi dan Kimia Klinik
b. Radiologi, yaitu Rongent/ X Ray, usg 3 Dimensi, Eendoscopi
5. Medical Check UP
6. Hemodialisa (Renal Unit)
7. Instalasi Farmasi
8. Instalasi Gizi
9. Penunjang lain, seperti : Ambulance, Ruang Duka, mobil jenasah, mini
market, IPAL, dengan Biosystem
10. Peralatan Medis
70
5.1.5 Sumber Daya Manusia
Adapun data jumlah Sumber Daya Manusia di Rumah Sakit Umum
Darmayu adalah sebagai berikut :
Tabel 5.1 Data Jumlah SDM di RSU Darmayu Ponorogo Tahun 2018
No Kualifikasi Jumlah
1 Tenaga Medik Dasar 7
2 Tenaga Medik Spesialis Dasar 10
3 Tenaga Medik Spesialis Penunjang Medik 5
4 Tenaga Spesialis Lain 10
5 Tenaga Paramedis 137
6 Tenaga Non Medis 65
Total 234 Sumber :Laporan Tahunan RSU “Darmayu” Ponorogo Tahun 2018
Berdasarkan tabel 5.1 jumlah SDM di RSU “Darmayu” Ponorogo
yang terdiri dari Tenaga Medik Dasar sebanyak 7 orang, Tenaga Medik
Spesialis Dasar sebanyak 10 orang, Tenaga Medik Spesialis Penunjang
Medik Sebanyak 5 orang, Tenaga Medik Spesialis Lain sebanyak 10
orang, tenaga Paramedis sebanyak 137 orang. Tenaga Non Medis
sebanyak 65 orang dengan total ketenagaan seluruhnya adalah 234 orang.
5.1.6 Karakteristik Responden Perawat di RSU Darmayu Ponorogo Tahun
2018
5.1.6.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Perawat di
RSU Darmayu Ponorogo Tahun 2018
Karakteristik Responen Berdasarkan Jenis Kelamin Pada Perawat
Di RSU Darmayu Ponorogo Tahun 2018.
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Perawat di RSU Darmayu Ponorogo
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
1 Laki-laki 12 23,5
2 Perempuan 39 76,5
Total 51 100 Sumber : Data Primer Tahun 2018
71
Berdasarkan tabel 5.2 tentang distribusi frekuensi berdasarkan jenis
kelamin, menunjukkan bahwa dari 51 responden, yang tertinggi yaitu
sebanyak 39 responden (76,5%) dengan jenis kelamin perempuan.
5.1.6.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Pada Perawat di RSU
Darmayu Ponorogo Tahun 2018
Karakteristik Responen Berdasarkan Umur Pada Perawat Di RSU
Darmayu Ponorogo Tahun 2018.
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Pada
Perawat di RSU Darmayu Ponorogo
No Umur Jumlah Persentase (%)
1 26-35 Tahun 15 29,4
2 36-45 Tahun 14 27,5
3 46-55 Tahun 22 43,1
Total 51 100 Sumber : Data Primer Tahun 2018
Berdasarkan tabel 5.3 tentang distribusi frekuensi berdasarkan usia,
menunjukkan bahwa dari 51 responden, responden yang umur 46-55
tahun menempati proporsi tertinggi yaitu (43,1%) sebanyak 22
responden.
5.1.6.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pada
Perawat di RSU Darmayu PonorogoTahun 2018
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pada
Perawat Di RSU Darmayu Ponorogo Tahun 2018.
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Pada
Perawat di RSU Darmayu Ponorogo
No Pendidikan Jumlah Persentase (%)
1 D1-D3 47 92,2
2 S1 4 7,5
Total 51 100 Sumber : Data Primer Tahun 2018
72
Berdasarkan tabel 5.4 tentang distribusi frekuensi berdasarkan
pendidikan, menunjukkan bahwa dari 51 responden, yang mempunyai
tingkat pendidikan tertinggi yaitu D1-D3 sebanyak 47 responden
(92,2%).
5.1.6.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja Pada Perawat di
RSU Darmayu Ponorogo
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja Pada Perawat
Di RSU Darmayu Ponorogo Tahun 2018.
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Lama Kerja Pada
Perawat di RSU Darmayu Ponorogo
No Lama Kerja Jumlah Persentase (%)
1 3-11 Bulan 2 3,9
2 1-2 Tahun 24 47,1
3 3-4 Tahun 2 3,9
4 >5 Tahun 23 45,1
Total 51 100 Sumber : Data Primer Tahun 2018
Berdasarkan tabel 5.5 tentang distribusi frekuensi
berdasarkan lama kerja, menunjukkan bahwa dari 51 responden, yang
bekerja selama 1-2 tahun menempati proporsi tertinggi yaitu (47,1%)
dengan jumlah 24 responden.
5.1.7 Distribusi Frekuensi Stres Kerja Pada Perawat di RSU Darmayu
Ponorogo Tahun 2018
Distribusi Frekuensi Stres Kerja Pada Perawat di RSU Darmayu
Ponorogo tahun 2018.
73
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Variabel Stres Kerja Pada
Perawat di RSU Darmayu Ponorogo
No Variabel Stres Kerja Jumlah (n) Persentase (%)
1 Tidak Stres 22 43,1
2 Stres 29 56,9
Total 51 100 Sumber : Data Primer Tahun, 2018
Berdasarkan tabel 5.6 dapat diketahui bahwa perawat yang
mempunyai tingkat stres tertinggi adalah sebesar (56,9%) dengan jumlah
29 responden.
5.1.7.1 Distribusi Frekuensi Stres Kerja Berdasarkan Indikator Tuntutan
Tugas Pada Perawat di RSU Darmayu Ponorogo Tahun 2018
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Berdasarkan Indikator Tuntutan
Tugas Pada Perawat di RSU Darmayu Ponorogo Tahun 2018.
Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tuntutan Tugas Pada Perawat
di RSU Darmayu Ponorogo
No Tuntutan Tugas Jumlah (n) Persentase (%)
1 Tidak Stres 20 39,2
2 Stres 31 60,8
Total 51 100 Sumber : Data Primer Tahun, 2018
Berdasarkan tabel 5.7 dapat diketahui bahwa perawat yang
mempunyai tingkat stres tertinggi sebesar (60,8%) dengan jumlah 31
responden.
5.1.7.2 Distribusi Frekuensi Stres Kerja Berdasarkan Indikator Tuntutan
Peran Pada Perawat di RSU Darmayu Ponorogo Tahun 2018
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Berdasarkan Indikator Tuntutan
Peran Pada Perawat di RSU Darmayu Ponorogo Tahun 2018.
74
Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tuntutan Peran Pada Perawat
di RSU Darmayu Ponorogo
No Tuntutan Peran Jumlah (n) Persentase (%)
1 Tidak Stres 24 47,1
2 Stres 27 52,9
Total 51 100 Sumber : Data Primer Tahun, 2018
Berdasarkan tabel 5.8 dapat diketahui bahwa perawat yang memiliki
tingkat stres tertinggi sebesar (52,9%) dengan jumlah 27 responden.
5.1.7.3 Distribusi Frekuensi Stres Kerja Berdasarkan Indikator Tuntutan
Antar Pribadi Pada Perawat di RSU Darmayu Ponorogo Tahun 2018
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Berdasarkan Indikator Tuntutan
Antar Pribadi Pada Perawat di RSU Darmayu Ponorogo Tahun 2018.
Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tuntutan Antar Pribadi Pada
Perawat di RSU Darmayu Ponorogo
No Antar Pribadi Jumlah (n) Persentase (%)
1 Tidak Stres 25 49
2 Stres 26 51
Total 51 100 Sumber : Data Primer Tahun, 2018
Berdasarkan tabel 5.9 dapat diketahui bahwa perawat yang
mempunyai tingkat stres tertinggi sebesar (51%) dengan jumlah 26
responden.
5.1.7.4 Distribusi Frekuensi Stres Kerja Berdasarkan Indikator Struktur
Organisasi Pada Perawat di RSU Darmayu Ponorogo Tahun 2018
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Berdasarkan Indikator Struktur
Organisasi Pada Perawat di RSU Darmayu Ponorogo Tahun 2018.
Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Struktur Organisasi Pada
Perawat di RSU Darmayu Ponorogo
No Strukrur Organisasi Jumlah (n) Persentase (%)
1 Tidak Stres 17 33,3
2 Stres 34 66,7
Total 51 100 Sumber : Data Primer Tahun, 2018
75
Berdasarkan tabel 5.10 dapat diketahui bahwa perawat yang
mempunyai stres tertinggi sebesar (66,7%) dengan jumlah 34 responden.
5.1.7.5 Distribusi Frekuensi Stres Kerja Berdasarkan Indikator
Kepemimpinan Organisasi Pada Perawat di RSU Darmayu Ponorogo
Tahun 2018
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Berdasarkan Indikator
Kepemimpinan Organisasi Pada Perawat di RSU Darmayu Ponorogo
Tahun 2018.
Tabel 5.11 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kepemimpinan Organisasi
Pada Perawat di RSU Darmayu Ponorogo
No Kepemimpinan Organisasi Jumlah (n) Persentase (%)
1 Tidak Stres 22 43,1
2 Stres 29 56,9
Total 51 100 Sumber : Data Primer Tahun, 2018
Berdasarkan tabel 5.11 dapat diketahui bahwa perawat yang
mempunyai tingkat stres tertinggi sebesar (56,9%) dengan jumlah 29
responden.
5.1.8 Distribusi Frekuensi Produktivitas Kerja Pada Perawat di RSU
Darmayu Ponorogo
Distribusi Frekuensi Produktivitas Kerja Pada Perawat di RSU
Darmayu Ponorogo Tahun 2018.
Tabel 5.12 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kemampuan Pada Perawat
di RSU Darmayu Ponorogo
No Variabel Produktivitas Kerja Jumlah (n) Persentase (%)
1 Baik 23 45,1
2 Kurang Baik 28 54,9
Total 51 100 Sumber : Data Primer Tahun, 2018
Berdasarkan tabel 5.12 dapat diketahui bahwa perawat yang menilai
tertinggi yaitu kurang baik sebesar (54,9%) dengan jumlah 28 responden.
76
5.1.8.1 Distribusi Frekuensi Produktivitas Kerja Berdasarkan Indikator
Kemampuan Pada Perawat di RSU Darmayu Ponorogo Tahun 2018
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Berdasarkan Indikator
Kemampuan Pada Perawat di RSU Darmayu Ponorogo Tahun 2018.
Tabel 5.13 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kemampuan Pada Perawat
di RSU Darmayu Ponorogo
No Kemampuan Jumlah (n) Persentase (%)
1 Baik 27 52,9
2 Kurang Baik 24 47,1
Total 51 100 Sumber : Data Primer Tahun, 2018
Berdasarkan tabel 5.13 dapat diketahui bahwa perawat yang menilai
tertinggi yaitu baik sebesar (52,9%) dengan jumlah 27 responden.
5.1.8.2 Distribusi Frekuensi Produktivitas Kerja Berdasarkan Indikator
Meningkatkan Hasil Yang Dicapai Pada Perawat di RSU Darmayu
Ponorogo Tahun 2018
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Berdasarkan Indikator
Meningkatkan Hasil Yang Dicapai Pada Perawat di RSU Darmayu
Ponorogo Tahun 2018.
Tabel 5.14 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Meningkatkan Hasil Yang
Dicapai Pada Perawat di RSU Darmayu Ponorogo
No Meningkatkan Hasil Yang
di Capai
Jumlah (n) Persentase (%)
1 Baik 19 37,3
2 Kurang Baik 32 62,7
Total 51 100 Sumber : Data Primer Tahun, 2018
Berdasarkan tabel 5.14 dapat diketahui bahwa perawat yang menilai
tertinggi yaitu kurang baik sebesar (62,7%) dengan jumlah 32 responden.
77
5.1.8.3 Distribusi Frekuensi Produktivitas Kerja Berdasarkan Indikator
Semangat Kerja Pada Perawat di RSU Darmayu Ponorogo
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Berdasarkan Indikator Semangat
Kerja Pada Perawat di RSU Darmayu Ponorogo Tahun 2018.
Tabel 5.15 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Semangat Kerja Pada
Perawat di RSU Darmayu Ponorogo
No Semangat Kerja Jumlah (n) Persentase (%)
1 Baik 19 37,3
2 Kurang Baik 32 62,7
Total 51 100 Sumber : Data Primer Tahun, 2018
Berdasarkan tabel 5.15 dapat diketahui bahwa perawat yang menilai
tertinggi yaitu kurang baik sebesar (62,7%) dengan jumlah 32 responden.
5.1.8.4 Distribusi Frekuensi Produktivitas Kerja Berdasarkan Indikator
Perkembangan Diri Pada Perawat di RSU Darmayu Ponorogo
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Berdasarkan Indikator
Perkembangan Diri Pada Perawat di RSU Darmayu Ponorogo Tahun
2018.
Tabel 5.16 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Perkembangan Diri Pada
Perawat di RSU Darmayu Ponorogo
No Perkembangan Diri Jumlah (n) Persentase (%)
1 Baik 17 33,3
2 Kurang Baik 34 66,7
Total 51 100 Sumber : Data Primer Tahun, 2018
Berdasarkan tabel 5.16 dapat diketahui bahwa perawat yang menilai
tertinggi yaitu kurang baik sebesar (66,7%) dengan jumlah 34 responden.
78
5.1.8.5 Distribusi Frekuensi Produktivitas Kerja Berdasarkan Indikator
Mutu Pada Perawat di RSU Darmayu Ponorogo Tahun 2018
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Indikator Mutu Pada Perawat di
RSU Darmayu Ponorogo Tahun 2018.
Tabel 5.17 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Mutu Pada Peraway di RSU
Darmayu Ponorogo
No Mutu Jumlah (n) Persentase (%)
1 Baik 0 0
2 Kurang Baik 51 100
Total 51 100 Sumber : Data Primer Tahun, 2018
Berdasarkan tabel 5.17 dapat diketahui bahwa perawat yang menilai
tertinggi yaitu kurang baik sebesar (100%) dengan jumlah 51 responden.
5.1.8.6 Distribusi Frekuensi Produktivitas Kerja Berdasarkan Indikator
Evisiensi Pada Perawat di RSU Darmayu Ponorogo Tahun 2018
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Berdasarkan Indikator Evesiensi
Pada Perawat di RSU Darmayu Ponorogo Tahun 2018.
Tabel 5.18 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Evisiensi Pada Perawat di
RSU Darmayu Ponorogo
No Evisiensi Jumlah (n) Persentase (%)
1 Baik 10 19,6
2 Kurang Baik 41 80,4
Total 51 100 Sumber : Data Primer Tahun, 2018
Berdasarkan tabel 5.18 dapat diketahui bahwa perawat yang menilai
tertinggi yaitu kurang baik sebesar (80,4%) dengan jumlah 41 responden.
5.1.9 Tabulasi Silang Hubungan Stres Kerja dengan Produktivitas Kerja
Pada Perawat di RSU Darmayu Ponorogo Tahun 2018
Berdasarkan tabulasi silang digunakan untuk melihat hubungan antar
variabel stres kerja dengan produktivitas kerja. Berikut ini adalah
79
pengolahan data dengan uji Chi Square menggunakan software SPSS 16
for windows :
Tabel 5.19 Hubungan Stres Kerja dengan Produktivitas Kerja Perawat di
RSU Darmayu Ponorogo Tahun 2018
Stres Kerja Produktivitas Kerja Total P
Value
Cc
Baik Kurang
Baik
F % f % f %
Tidak Stres 16 72,7 6 27,3 22 100 0,002 0,435
Stres 7 24,1 22 75,9 29 100
Total 23 45,1 28 54,9 51 100 Sumber : Data Primer, 2018
Berdasarkan tabel 5.19 dapat di ketahui bahwa dari 51 responden
terdapat perawat yang tidak mempunyai stres dengan produktivitas baik
sejumlah 16 orang dengan persentase (72,7%). Perwat yang tidak
mempunyai stres dengan produktivitas kurang baik sejumlah 6 orang,
dengan persentase (27,3%). Selain itu terdapat perawat yang mempunyai
stres dengan produktivitas baik sejumlah 7 orang dengan persentase
(24,1%). Serta untuk perawat yang mempunyai stres dengan produktivitas
kurang baik sejumlah 22 orang dengan persentase (75,9%), dan untuk
Contingen coefficient 0,435.
5.1.10 Analisis Bivariat
Analisis dalam penelitian ini diperoleh dari data kuisioner tentang
stres kerja dengan produktivitas kerja di RSU Darmayu Ponorogo. Analisis
bivariat pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Chi-
Sequare dengan program SPSS for windows release untuk mengetahui ada
tidaknya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Untuk
80
mengetahui hubungan yang signifikan antara variabel independen yaitu
stres kerja dan, variabel dependen yaitu produktivitas kerja, digunakan p
value dengan tingkat kesalahan (α) yaitu 0,05 atau 5%. Apabila p value ≤
0,05 maka H0 ditolak yang berarti ada hubungan yang signifikan antara
variabel independen dan variabel dependen. Apabila p value > 0,05 maka
H0 yang diterima berarti tidak ada hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen.
Hasil menggunakan analisis Chi Square menunjukkan hasil uji
statistik di dapatkan nilai p = 0,002 < α = 0,05 maka (H0) ditolak, dan (H1)
diterima yang berarti ada hubungan antara stres kerja dengan produktivitas
kerja pada perawat di RSU Darmayu Ponorogo Tahun 2018. Dari hasil
koefisien korelasi stres kerja dengan produktivitas kerja sebesar 0,435
yang berarti ada korelasi dengan keeratan hubungan yang sedang. Seperti
tertera tabel di bawah ini :
Tabel 5.20 Koefisien Korelasi
No Interval Koefisien Tingkat Hubungan
1 0,00-0,199 Sangat Rendah
2 0,20-0,3999 Rendah
3 0,40-0,5999 Sedang
4 0,60-0,799 Kuat
5 0,80-1,000 Sangat Kuat Sumber: Sujarweni, 2014
5.2 Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dari hasil pengumpulan
data memlalui kuisioner dan telah di olah sesuai dengan indikator yang
81
diteliti, maka berikut ini disajikan pembahasan mengenai indikator
tersebut.
5.2.1 Stres Kerja Pada Perawat di RSU Darmayu Ponorogo Tahun 2018
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Umum
Darmayu Ponorogo tahun 2018 dengan jumlah 51 responden, tentang stres
kerja perawat yang meliputi lima indikator yaitu indikator tuntutan tugas,
indikator tuntutan peran, indikator tuntutan antar pribadi, indikator struktur
organisasi, dan indikator kepemimpinan organisasi. Dapat diketahui
perawat yang mempunyai stres sejumlah 29 orang sebesar (56,9%).
Tingginya stres kerja perawat di Rumah Sakit Umum Darmayu
Ponorogo didukung dari hasil perhtungan tiap item indikator stres kerja.
Terdapat lima indikator yang menunjukkan bahwa perawat memiliki stres
sertinggi yaitu : indikator tuntutan tugas, tuntutan peran, indikator tuntutan
antar pribadi, indikator struktur organisasi, dan indikator kepemimpinan
organisasi. Untuk jenis kelamin yang mempunyai stres kerja adalah
responden yang berjenis kelamin perempuan sejumlah 23 orang sebesar
(79,3%), ini sejalan dengan (Diamianus, 2015), menunjukkan bahwa
perempuan memiliki stres dikarenakan wanita kerap melakukan sesuatu
dengan perasaan, dan perawat peempuan seyelah pulang dari tempat
bekerja masih harus mengurus rumah tangga dan merawat anak-anaknya,
sedangkan laki-laki selalu melakukan sesuatu atau berfikir secara logika.
Menurut ivanko tahun 2012 stres adalah sebagai reaksi-reaksi
individu terhadap faktor faktor baru atau yang mengancam dalam
82
lingkungan kerja seseorang. Lingkungan kerja sering kali berisi situasi-
situasi dan situasi-situasi yang bersifat individu, dan dapat dihasilkan
dalam perubahan-perubahan emosional, perceptual, prilaku dan fisiologis.
Berikut adalah indikator yang menunjukkan bahwa perawat memiliki
stres kerja yaitu:
1. Indikator Tuntutan Tugas
Berdasarkan Indikator Tuntutan Tugas di ketahui bahwa perawat
yang mempunyai stres sebesar (60,8%) sejumlah 31 responden. Hal ini
didukung berdasarkan tiga pertanyaan yang diberikan dan terdapat satu
pertanyaan yang memiliki hasil tertinggi yaitu pertanyaan setuju dengan
jumlah 30 responden sebesar (58,8%).
Tanggung jawab utama perawat adalah meningkatkan kesehatan,
mencegah timbulnya penyakit, memelihara kesehatan, dan mengurangi
penederitaan. Untuk melaksanakan tanggung jawab utama tersebut
perawat harus meyakini bahwa: kebutuhan terhadap pelayanan
keperawatan di berbagai tempat adalah sama, pelaksanaan praktik
keperawatan dititik beratkan pada penghargaan terhadap kehidupan yang
bermartabat dan menjunjung tinggi hak asasi manusia, dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan dan/ atau keperawatan kepada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, perawat mengikutsertakan
kelompok dan instansi terkait (Rifiani dan Sulihandari, 2013).
Pelayanan Rumah Sakit terdiri dari layanan rawat inap dan rawat
jalan. Tuntutan tugas perawat, baik rawat inap maupun unit rawat jalan
83
dapat menyebabkan kelelahan fisik, emosi, dan mental yang di sebut
burnout. Burnout adalah penarikan diri secara psikologis dari pekerjaan
yang dilakukan sebagi reaksi atas stres dan ketidakpuasan terhadap situasi
kerja yang berlebihan atau berkepanjangan. Kondisi tersebut dapat terjadi
akibat adanya kejenuhan akan rutinitas pekerjaan (Damianus, 2015).
Faktor piskologis pada perawat akan menentukan suatu abnormal juga
menimbulkan kecemasan sehingga menurunkan kecemasan, ini merupakan
priorotas tertinggi perawat sebelum melakukan pengkajian (Muttaqin,
2010).
Menurut pendapat peneliti pihak manajemen Rumah Sakit Umum
Darmayu Ponorogo harus melakukan upaya-upaya yang dapat
meningkatkan tuntutan tugas agar perawat terhindar dari stres kerja. Upaya
yang dapat dilakukan oleh manajemen Rumah Sakit Umum Darmayu
Ponorogo yaitu dengan memberikan pengetahuan melalui bimbingan atau
pelatihan secara berkala kepada perawat. Pengetahuan masyarakat yang
semakin meningkat berpengaruh terhadap meningkatnya tuntutan
masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan, termasuk pelayanan
keperawatan.
2. Indikator Tuntutan Peran
Indikator Tuntutan Peran dapat diketahui bahwa perawat yang
mempunyai stres sebesar (52,9%) dengan jumlah 27 responden. Hal ini
didukung berdasarkan empat pertanyaan yang, diberikan dan terdapat satu
84
pertanyaan yang memiliki hasil tertinggi yaitu pertanyaan setuju sejumlah
36 responden sebesar (70,6%).
Peran perawat merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang
lain terhadap seseorang sesuai dengan kedudukan dalam sistem, dimana
dapat dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari profesi perawat maupun
dari luar profesi keperawatan yang bersifat konstan (Yadii, 2013).
Pendidikan keperawatan sebagai pendidikan profesi mengarahkan
hasil pendidikan menjadi tenaga profesional. Melalui sistem pendidikan
ini, dihasilkan perawat yang dapat menjalankan peran dan fungsinya sesuai
dengan tuntutan profesi untuk memberikan pelayanan profesional kepada
masyarakat. Peran perawat adalah: mitra kerja, sumber informasi,
pendidik, pemimpin, wali atau pengganti, dan konselor (Simamora, 2009)
Menurut pendapat peneliti tuntutan peran di Rumah Sakit Umum
Darmayu Ponorogo perlu ditingkatkan yaitu, dengan perawat bertanggung
dengan kode etik yang sudah ada, meningkatkan kemampuan dan
kewenangan melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang
dimilikinya yang diperoleh melalui pendidikan keperawatan,
mengemgangkan program-program pendidikan kesehatan terutama pada
perawat, perawat perlu mengembangkan ilmu kesehatannya kususnya
keperawatan dalam hal menuju arah yang lebih baik.
85
3. Indikator Tuntutan Antar Pribadi
Indikator Tuntutan Antar Pribadi dapat di ketahui bahwa, yang
memiliki stres sebesar (51%) dengan jumlah 26 responden. Hal ini di
dukung berdasarkan tiga pertanyaan yang diberikan dan terdapat satu
pertanyaan yang memiliki hasil tertinggi yaitu pertanyaan tidak setuju
sejumlah 40 responden sebesar (78,4%).
Menurut Roni tahun 2016 tuntutan antar pribadi adalah merupakan
tekanan yang diciptakan oleh pegawai lain . Dalam hubungan interpersonal
komunikasi memiliki peran yang sangat penting. Komunikasi berperan
untuk menjembatani interaksi antar individu selalu melibatkan harapan-
harapan dari setiap individu tersebut. Ide atau gagasan setiap orang
disampaikan juga melalui kumunikasi. Komunikasi yang baik akan
mempermudah untuk memahami harapan dan keinginan orang lain yang
pada akhirnya akan mencegah terjadinya kesalah pahaman dan konflik
sehinga akan menciptakan saling pengertian (Putri, 2015).
Menurut pendapat peneliti tuntutan antar pribadi di Rumah Sakit
Umum Darmayu Ponorogo perlu di tingkatkan yaitu salah satunya
menciptakan hubungan interpersonal yang tidak kondusif atau tuntutan
antar pribadi yang dapat memicu konflik. Meningkatkan kemampuan
dengan selalu percaya diri. Melatih komunikasi secara intrapersonal
dengan mendengarkan ide atau gaagasan yang diutarakan oleh preawat
lain, sehingga komunikasi yang ada di rumah sakit bisa berjalan dengan
lancar.
86
4. Indikator Struktur Organisasi
Indikator Struktur Organisasi, dapat diketahui bahwa yang
mempunyai stres sejumlah 34 responden dengan prosentase (66,7%). Hal
ini di dukung berdasarkan tiga pertanyaan yang diberikan dan terdapat satu
pertanyaan yang paling tertinggi adalah tidak setuju sejumlah 34
responden sebesar (66,7%).
Untuk menjaga dan meningkatkan pelayanan di keperawatan,
pengorganisasian atau organizing dikeperawatan sangat diperlukan, karena
pengorganisasian adalah suatu proses penyusunan struktur organisasi yang
sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya yang dimiliki dan
lingkungan yang melingkupinya. Struktur organisasi yang sesuai dengan
tujuan organisasi akan mempermudah manajemen melaksanakan
perannya, terutama dalam pembagian tugas (Leli, 2015).
Pengorganisasian dalam manajemen keperawatan sebenarnya
mempunyai banyak aktivitas penting, antara lain mengatur bagaimana
asuhan keperawatan dikelola secara efektif dan efisien, untuk sejumlah
pasien disebuah ruang rawat inap dengan jumlah tenaga keperawatan dan
fasilitad yang tersedia (Leli, 2015).
Dimana struktur organisasi menggambarkan kerangka dan susunan
hubungan diantara fungsi, bagian atau posisi, juga menunjukkan hirarki
organisasi dan struktur sebagai wadah untuk menjalankan wewenang,
tanggung jawab dan sistem pelaporan terhadap atasan dan pada akhirnya
memberikan stabilitas dan kontinuitas serta pengkoordinasian hubungan
87
dengan lingkungan. Struktur organisasi dapat menghindari
kesimpangsiuran dalam pelaksanaan tugas (Robbins, 2010).
Menurut pendapat peneliti struktur oragnisasi di Rumah Sakit Umum
Darmayu Ponorogo masih belum berjalan secara efektif. Perlu adanya
pelaksanaan pengorganisasian dengan memperinci tugas pekerjaan seorang
perawat, sehingga suatu organisasi dapat mencapai tujuannya yang
tercerim pada struktur organisasi yang mencakup, pembagian tugas, bagan
organisasi formal, sehingga perawat di rumah sakit berjalan dengan
efektif.
5. Indikator Kepemimpinan Organisasi
Indikator Kepemimpinan Organisasi, dapat diketahui bahwa yang
mempunyai stres sebesar (56,9%) dengan jumlah 29 responden. Hal ini di
dukung berdasarkan empat pertanyaan yang diberikan dan terdapat satu
pertanyaan yang memiliki hasil tertinggi adalah setuju sejumlah 43
responden sebesar (84,3%).
Menurut sullivan dan Decker tahun 1989, mengatakan bahwa
kepemimpinan merupakan penggunaan keterampilan seseorang dalam
mempengaruhi orang lain, untuk melaksanakan sesuatu dengan sebaik-
baiknya sesuai dengan kemampuannya. Kepempimpinan merupakan
interaksi antar kelompok, proses mempengaruhi kegiatan suatu organisasi
dalam pencapaian tujuan (Raess, 2013).
Kepemimpinan dalam keperawatan merupakan kemampuan dan
keterampilan seorang pimpinan perawat dalam mempengaruhi perawat
88
lain dibawah pengawasannya untuk melaksanakan tugas dan tanggung
jawab dalam memberikan pelayanan dan asuhan keperawatan sehingga
tujuan keperawatan tercapai. Setiap perawat mempunyai potensi yang
berbeda dalam kepemimpinan, namun keterampilan ini dapat di pelajari
sehingga selalu ditingkatkan (Raess, 2013).
Menurut pendapat peneliti kepemimpinan organisasi di Rumah Sakit
Umum Darmayu Ponorogo perlu penambahan dengan, merencankan dan
mengorganisir dengan melakukan koordinasi dengan prawat, memberikan
pengarahan bagian keperawatan, melakukan supervisi pada setiap ruangan
yaitu perawat rawat inap maupun rawat jalan, dan memberikan motivasi
kepada perawat.
5.2.2 Produktivitas Kerja Pada Perawat di RSU Darmayu Ponorogo Tahun
2018
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Umum
Darmayu Ponorogo tahun 2018 dengan jumlah 51 responden, tentang
Produktivitas kerja perawat yang meliputi enam indikator yaitu indikator
kemampuan, indikator meningkatkan hasil yang dicapai, indikator
semangat kerja, indikator perkembangan diri, indikator mutu, dan
indikator evisiensi. Dalam produktivitas kerja tersebut menunjukkan
bahwa perawat di RSU Darmayu Ponorogo yang memiliki produktivitas
menduduki proporsi tertinggi yaitu kurang baik (54,9%) sebanyak 28
responden dan yang menduduki proporsi terendah adalah baik (45,1%)
sebanyak 23 responden. Untuk karakteristik responden berdasarkan umur
89
yang paling tertinggi adalah umur 46-55 tahun sejumlah 12 reponden
sebesar (42,9%).
Menurut Mali tahun 1978 produktivitas adalah bagaimana
menghasilkan atau meningkatkan hasil barang dan jasa setinggi mungkin
dengan memanfaatkan sumber daya secara efisien (Sedarmayanti, 2009).
Berikut adalah pembahasan produktivitas kerja pada perawat di RSU
Darmayu Ponorogo setiap indikator :
1. Indikator Meningkatkan Hasil yang di Capai
Indikator Meningkatkan Hasil Yang di Capai, dapat diketahui bahwa
yang mempunyai produktivitas tertinggi yaitu kurang baik sebesar (62.7%)
dengan jumlah 32 responden, dan yang mempunyai produktivitas terendah
yaitu baik sebesar (37,3%) dengan jumlah 19 responden.
Meningkatkan hasil yang dicapai adalah berusaha untuk
meningkatkan hasil yang dicapai, hasil merupakan salah satu yang dapat
dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut (Anggraeni, 2015).
Dari permasalahan yang ada adalah, perawat kurang melakukan
pekerjaan dengan serius. Perawat kurang meningkatkan hasil pekerjaan
saat bekerja, kurang meningkatkan mutu yang sudah ada, atau perawat
kurang meningkatkan kualitas dalam bekerjannya.
Menurut pendapat peneliti dari hasi yang ada, selisish 13 responden,
seharusnya perlu meningkatkan lagi dari indikator meningkatkan hasil
yang di capai dengan cara, perawat melakukan pekerjaan dengan benar,
90
dengan contoh selalu mengecek pasien pada jam dan giliran yang sudah
ditentukan, perawat harus meningkatkan hasil pekerjaan yang lebih baik
dari pekerjaan yang sebelummnya, dan perawat harus menjaga mutu
maupun kualitas yang sudah dimiliki saat melakukan pekerjaan.
2. Indikator Semangat Kerja
Indikator Semangat Kerja, dapat diketahui bahwa yang mempunyai
produktivitas tertinggi adalah kurang baik sebesar (62,7%) dengan jumlah
32 responden, dan yang mempunyai produktivitas terendah yaitu baik
sebesar (37,3%) dengan jumlah 19 responden.
Semangat kerja adalah merupakan usaha untuk lebih baik dari hari
kemarin, indikator ini dapat dilihat dari etos kerja dan hasil yang dicapai
dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
(Anggraeni, 2015).
Dari permasalahan yang ada adalah perawat kurang disiplin dalam
melakukan pekerjaan, kurangnya perawat untuk berfikir meningkatkan
kemampuan agar hasil kerja menjadi lebih baik dibandingkan hari
sebelumnya, dan kurangnnya perawat menentukan target dalam
menyelasikan tugas.
Menurut pendapat peneliti dari hasil yang ada selisih 13 reponden,
seharusnya perlu ditingkatkan semangat kerja bagi perawat dengan cara,
selalu disiplin dalam melakukan pekerjaan, datang tepat waktu, mengikuti
prosedur yang sudah ditentukan, perawat harus melakukan pekerjaan
dengan kemampuan yang maksimal, dan perawat meningkatkan dalam
91
menyelesaikan tugas dengan target yang sudah di tetapkan, dan
memperbaikinnya lagi dari sebelumnnya.
3. Indikator Perkembangan Diri
Indikator Perkembangan diri, dapat diketahui bahwa yang
mempunyai produktivitas tertinggi yaitu, kurang baik sebesar (66,7%)
sejumlah 34 responden, dan yang mempunyai tingkat produktivitas rendah
sebesar (33,3%) sejumlah 17 responden.
Perkembangan diri adalah senantiasa mengembangkan diri untuk
meningkatkan kemampun kerja, perkembangan diri dapat dilakukan
dengan melihat tantangan dan harapan dengan apa yang dihadapi
(Anggraeni, 2015).
Dari permasalahan yang ada adalah, perawat kurang berkreativitas
dalam menjalankan tugas, kurang memiliki keterampilan yang dimiliki,
dan tidak mengambangkan potensi yang sudah ditanam dalam diri seorang
perawat.
Menurut pendapat peneliti dari hasil yang ada selisih 13 reponden,
seharusnya perlu ditingkatkan lagi untuk perkembangan diri dengan cara,
perawat harus berkreativitas dengan kemampuan yang dimiliki,
meningkatkan inovasi atau keterampilan yang sudah dimiliki, perawat
harus lebih mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya dengan
cara, melatih skill yang sudah dimiliki agar selalu terus berkembang.
92
4. Indikator Mutu
Indikator Mutu, jumlah 51 orang dengan prosentase (100%) dari
keenam indikator produktivitas kerja satu-satunya menilai tertinggi dengan
kategori kurang baik sejumlah 51 orang.
Mutu adalah selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik
dari yang lalu, mutu merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan
kualitas kerja seorang pegawai (Anggraeni, 2015).
Dari permasalahan yang ada adalah, saat melakukan pekerjaan
perawat kurang berkualitas, sehingga menurunkan mutu produktivitas
berkurang, kurangnya pelayanan yang baik kepada pasien, kurangnya
kerjasama dalam melakukan pekerjaan.
Menurut pendapat peneliti seharusnya dari indikator mutu perlu
ditingkatkan lagi mutu dari perawat tersebut, dengan contoh perawat
mampu menjaga mutu pelayanan saat melakukan pekerjaan, dengan
memberikan respon time yang cepat dalam penanganan, dan perawat harus
meningkatkan kualitas kerja.
5. Indikator Evisiensi
Indikator Evisiensi, dapat diketahui bahwa yang mempunyai
produktivitas tertinggi yaitu, kurang baik sebesar (80.4%) dengan jumlah
41 responden, dan yang mempunyai produktivitas rendah adalah sebesar
(19,6%) dengan jumlah 10 responden.
Evisiensi adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan
keseluruhan sumber daya yang digunakan, masukan dan keluaran
93
merupakan aspek produktivitas yang memberikan pengaruh yang cukup
signifikan bagi karyawan (Anggraeni, 2015).
Dari permasalahan yang ada adalah, perawat kurang melakukan
tugas secara efesiensi sebagai contoh, perawat kurang melakukan tugas
dengan waktu yang efisiensi yang sudah ditetapkan, perawat sering
memperlambat pekerjaan, dan menunda pekerjaan, sehingga hasil yang
dicapai tidak maksimal.
Menurut pendapat peneliti dari hasil yang ada selisih 31 reponden,
seharusnya ditingkatkan lagiuntuk mencapai efisiensi dalam bekerja,
perawat harus memperhatikan waktu daam bekerja agar pekerjaan cepat
selesai, perawat harus bersemangat untuk melakukan pekerjaan, jagan
menunda pekerjaan dan gunkan waktu sebaik mungkin.
5.2.3 Hubungan Antara Stres Kerja dengan Produktivitas Kerja Pada
Perawat di RSU Darmayu Ponorogo Tahun 2018
Berdasarkan hasil yang ada, stres kerja tersebut menunjukkan bahwa
perawat di RSU Darmayu Ponorogo yang memiliki kategori stres ringan
dan stres berat adalah dengan menduduki proporsi tertinggi yaitu stres
berat (56,9%) sebanyak 29 responden dan yang menduduki proporsi
terendah adalah stres ringan (43,1%) sebanyak 22 responden. Sedangkan
Produktivitas kerja tersebut menunjukkan bahwa perawat di RSU
Darmayu Ponorogo yang memiliki produktivitas menduduki proporsi
tertinggi yaitu kurang baik (54,9%) sebanyak 28 responden dan yang
menduduki proporsi terendah adalah baik (45,1%) sebanyak 23 responden.
94
Selain itu dari 51 responden terdapat perawat yang mempunyai tidak
mempunyai stres dengan produktivitas kurang baik sebanyak 6 orang
dengan persentase (27,3%). Perawat yang mempunyai tidak mempunyai
stres dengan produktivitas baik sebanyak 16 orang dengan persentase
(27,2%). Selain itu terdapat perawat yang mempunyai stres dengan
produktivitas kurang baik sebanyak 22 orang dengan presentase (75,9%),
dan perawat yang mempunyai stres dengan produktivitas baik sebanyak 7
orang dengan presentase (24,1%). Untuk Contingen coefficient 0,435.
Hasil menggunakan analisis Chi Square menunjukkan hasil uji
statistik di dapatkan nilai p = 0,002 < α = 0,05maka (Ho) ditolak,
dan(H1)diterima yang berarti ada hubungan antara stres kerja dengan
produktivitas kerja pada perawat di RSU Darmayu Ponorogo Tahun 2018.
Dari hasil koefisien korelasi stres kerja dengan produktivitas kerja sebesar
0,435 yang berarti ada korelasi dengan keeratan hubungan yang sedang.
Rumah Sakit menurut WHO adalah suatu bagian menyeluruh
(integral) organisasi sosisal dan medis, yang mempunyai fungsi
memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat baik kuratif
maupun preventif pelayanan keluarnya menjangkau keluarga dan
lingkungan rumah (Supriyanto dan Ernawaty, 2010).
Menurut Griffin dan Moorhead tahun 2014 setres adalah respon
adaptif orang pada stimulus yang menempatakan piskologis atau tuntutan
fisik berlebihan pada orang tersebut (Wibowo, 2017).
95
Menurut Mali tahun 1978 produktivitas adalah bagaimana
menghasilkan atau meningkatkan hasil barang dan jasa setinggi mungkin
dengan memanfaatkan sumber daya secara efisien (Sedarmayanti, 2009).
Menurut pendapat peneliti, bahwa stres kerja ada hubungnnya
dengan produktivitas kerja dikarenakan tingginya stres kerja sehingga
mempengaruhi produktivitas kerja.
Stres kerja dikarenakan suatu kondisi ketegangan yang menciptakan
adanya ketidak seimbangan fisik dan psikis, yang mempengaruhi emosi,
proses berfikir, dan kondisi seseorang perawat, sehingga mengganggu
dalam melakukan tugasnya, adanya konflik yang terjadi pada rekan kerja,
struktur organisasi yang kurang lengkap, perawat kurang bertanggung
jawab dalam melakukan pekerjaan, takut dalam melakuakan pekerjaan,
dan kurangnya motivasi yang di ciptakan oleh perawat.
Produktivitas disebabkan karena, masih banyaknya perawat yang
tidak disiplin dalam melakukan tugas, kuranya mengembangkan diri
dengan cara meningkatkan kreativitas yang dimiliki, kuranya perawat
menjaga mutu saat bekerja untuk itu perawat harus meningkatkan
produktivitas.
96
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang “Hubungan Antara Stres Kerja
dengan Produktivitas Kerja Pada Perawat Di RSU Darmayu Ponorogo
Tahun 2008” peneliti dapat menarik kesimpulan :
1. Stres kerja tersebut menunjukkan bahwa perawat di RSU Darmayu
Ponorogo yang memiliki tingkat stres kerja yang menduduki proporsi
tertinggi yaitu sebesar (56,9%) sebanyak 29 responden.
2. Produktivitas kerja tersebut menunjukkan bahwa perawat di RSU
Darmayu Ponorogo yang memiliki tingkat produktivitas kerja yang
menduduki proporsi tertinggi yaitu kurang baik (54,9%) sebanyak 28
responden.
3. Ada Hubungan Aantara Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pada
Perawat Di RSU Darmayu Ponorogo Tahun 2018 dengan nilai p =
0,002 < α = 0,05.
97
6.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian tentang “Hubungan Antara Stres Kerja
dengan Produktivitas Kerja Pada Perawat Di RSU Darmayu Ponorogo
Tahun 2008” peneliti dapatmemberikan saran sebagai berikut :
6.2.1 Bagi Rumah Sakit
1. Bagi RSU Darmayu Ponorogo untuk menghindari stres kerja sebaiknya
perawat menjaga kondisi fisik, menjaga emosi, istirahat yang cukup
agar tubuh tidak mudah letih maupun cemas, bersemangat dalam
melakukan pekerjaan dan bertanggung jawab, menjaga keharmonisan
dengan perawat lain, selalu percaya diri dengan kemampuan yang
dimiliki, didalam organisasi saling mendukung satu sama lain untuk
melakukan pekerjaan, dan meningkatkan motivasi kerja.
2. Bagi RSU Darmayu Ponorogo untuk meningkatkan produktivitas kerja
perwat dengan cara meningkatkan keterampilan dalam bekerjannya,
meningkatkan profesionalisme dalam bekerja, dan melakukan
pekerjaan secara efektif dan efisien, perawat harus meningkatkan mutu
yang sudah dimiliki, selalu disiplin dalam melakukan pekerjaan,
datang tepat waktu, dan meningkatkan inovasi atau keterampilan yang
sudah dimiliki.
6.2.2 Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan kajian dan bahan
pertimbangan untuk kegiatan penelitian selanjutnya.
98
6.2.3 Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan data dasar untuk
melakukan penelitian berikutnya, dan untuk penelitian selanjutnya
diharpkan untuk melakukan dan mengembangkan penelitian lebih lanjut
mengenai hubungan antara stres kerja dengan produktivitas kerja pada
perawat.
6.2.4 Bagi Pembaca
Untuk Kesempurnaan hasil penelitian ini diharapkan bagi semua pihak
untuk memberi masukan yang bersifat membangu agar pada penelitian
selanjutnya bisa lebih sempurna lagi.
99
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, Lusia Shinta. 2015. Pengaruh Produktivitas Evisiensi,Kepuasan Kerja
Terhadap Perutaran Karyawan Bagian Marketing.Jurnal Ilmu danRiset
Manajemen
Vol.4.No.5.Https://ejoernal.stiesia.ac.id/jirm/article/download/806/767.
Diakses Pada Tanggal 1 Januari 2018 Pukul 15.00 WIB.
Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga.
Budiono dan Pertam, Sumirah Budi. 2015. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta:
Bumi Medika.
Depkes RI. 2009. Umur Menurut Depkes RI.
https://www.scribd.com/doc/151484440/kategori-umur-menurut=depkes.
Diakses pada tanggal 3 September 2018 Pukul 08.30 WIB.
Febriawati, Heni. 2013. Manajemen Logistik Farmasi Rumah Sakit. Yogyakarta:
Gosyen Publishing.
Gaol, Jimmy. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia Konsep, Teori dan
Pengembangan Dalam Konteks Organisasi Publik dan Bisnis. Jakarta:
Kompas Garamedika.
Ghofar, Abdul. 2014. Pedoman Lengkap Keperawatan Klinik. Mitra Buku.
Herqutanto Dkk. 2017. Stres Kerja Pada Perawat di Rumah Sakit dan Fasilitas
Pelayanan Kesehtan Primer. Https://www.neti.com/id/publications/
62345/Stres-Kerja-Pada-Perawat-di-Rumah-Sakit-dan-Fasilitas Pelayanan-
Kesehatan-Primer.Diakses Pada Tanggal 29 Maret 2018 Pukul 12.00 WIB.
Leli, khoirotul dan supriyadi. 2015. Hubungan Struktur Organisasi Keperawatan
Dengan Kinerja Perawat Dalam Pemberian Asuhan Keperawatan di RSUD
Balung Kab Jember.
Http://diglib.unmuhjember.ac.id/download.php?id=3404. Diakses pada
tanggal 4 September 2018 Pukul 12.00 WIB.
Lendombele, Jimmy, Linie. 2017. Hubungan Stres Kerja Dengan Kelelahan
Kerja Perawat Di Ruang Rawat Inap RSU Gmim Kalooran Amurang. E-
journal Keperawatan(e-kp) Vol.5
No.1.Https://media.neti.com/media/publications/105978 -ID hubungan-
stres-kerja dengan -kelelahan-ke.pdf. Diakses Pada Tanggal 28 Maret 2018
Pukul 16.00 WIB.
100
Lukito, Pinontoan, Seprianto. 2015. Hubungan Antara Stres Kerja Dengan
Produktivitas Kerja Pada Perawat Rawat Inap Di Rumkit Tk. III 07.08.01
RW Monginsidi Teling Manado.
Https://ejournalhealth.com/index.php/kesmasarticleviewFile/530/518.
Diakses Pada Tanggal 28 Maret 2018 Pukul 17.00 WIB.
Muttaqin, Arif. 2010. Pengkajian Keperawatan Aplikasi Pada Praktik Klinik.
Jakarta: Salemba Medika.
Notoatmodjo, Soekidji. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Nursalam. 2011. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Putri, Dwi. 2015. Hubungan Tuntutan Tugas, Tuntutan Peran, Tuntutan Antar
Pribadi Dengan Stres Kerja Pada Perawat Di Bagian IGD Rumah Sakit
Haji Kota Makasar. Https://repositori.uin-
alauddin.ac.id/2902/1/dwi%20putri.pdf. Diakses pada tanggal 4 September
2018 Pukul 10.00 WIB.
Raes, Zuhdi. 2013. Kepemimpinan Dalam Keperawatan.
https://www.scrbd.com/doc/147537200/KEPEMIMPINAN-DALAM-
KEPERAWATAN. Diakses pada tanggal 3 September 2018 Pukul 08.00
WIB.
Rahman, Lusia Ignasius. 2017. Hubungan Stres Kerja Dengan Kinerja Perawat
Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Bhayangkara Palu. Jurnal Kesehatan
Tadulako Vol.3
No.2.Http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index,php/HealthyTadulako/article/dow
nload/8749/6956. Diakses Pada Tanggal 28 Maret 2018 Pukul 10.00 WIB.
Rifiani, Nisya dan Sulihandari. 2013. Prinsip-Prinsip Dasar Keperawatan.
Jakarta: Dunia Cerdas.
Robbins, Stephen Mary. 2010. Manajemen. Jakarta: Erlangga.
Rointan, Vera Nainggolan. 2017. HuBUNGAN Stres Kerja dengan kinerja
Perawat Pelaksana di RSU Bina Kasih Medan Tahun 2017.
Http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/2419/1310000020.p
df?sequance=1&ISALLowed=y. Diakses Pada Tnggal 5 Agudtus 2018
Pukul 12.00 WIB.
101
Roni, Dkk. 2016. Pengaruh Stres Kerja Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan.Https://download.portalgaruda.org/article.php?article=410164&v
al=1350&title=PENGARUH%20STRES%20KERJA%20DAN%20KEPUA
SAN%KERJA%20TERHADAP%20KINERJA%20KARYAWAN. Diakses
Pada Tanggal 1 April 2018 Pukul 10.00 WIB.
Sagian, Sondang. 2009. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Sani Fathnur. 2016. Metodologi Penelitian Farmasi Komunitas dan
Eksperimental. Yogyakarta: Deepublish
Simamora, Roymond. 2009. Buku Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta:
EGC.
Suarti, Bahtiar. 2009. Manajemen Keperawatan Dengan Pendekatan Praktis.
Jakarta: Erlangga.
Sujarweni, Wiratna. 2014. Metodologi Penelitian Keperawatan. Yogyakarta:
Gava medika.
Sujarweni, Wiratna. 2014. SPSS Untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru
Press.
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.
Supriyanto, S Ernawaty. 2010. Pemasaran Industri Jasa Kesehatan. Yogyakarta:
Andi.
Surilena. 2015. Damianus Journal of medicine Vol 14 no.1.
Http://ojs.atmajaya.ac.id/indexphp/damianus/article/view/400/337. Diakses
pada tanggal 3 September 2018 Pukul 09.00 WIB.
STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun. 2017. Panduan Penyusunan Tugas Akhir
STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun. Madiun.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44. 2009.
Http://www.depkes.go.id/resources/download/general/UU%20Nomor%203
6%Tahun2%20009%20tentang%20Kesehatan.pd. Diakses Pada Tanggal 27
Maret 2018 Pukul 11.00 WIB.
Wibowo S E. 2017. Prilaku Dalam Organisasi. Depok: PT Rajagrafindo Persada.
Yadii, Indra. 2013: Peran Perawat Di Masyarakat.
Https:www.academia.edu/12079393/peran-perawat-dimasyarakat. Diakses
pada tanggal 4 September 2018 Pukul 08.00 WIB.
102
Yusuf, Arif. 2016. Pemahaman Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Canter For Academic Publishing Service.
Yusuf, Arif. 2018. Pemahaman Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Canter For Academic Publishing Service.
103
Lampiran 1 Surat Meminta Ijin Pengambilan Data Awal
104
Lampiran 2 Surat Keterangan Pengambilan Data Awal
105
Lampiran 3 Surat Ijin Validitas
106
Lampiran 4 Surat Keterangan Validitas
107
Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian
108
Lampiran 6 Surat Keterangan Penelitian
109
Lampiran 7 Surat Selesai Penelitian
110
Lampiran 8 Lembar Permohonan Menjadi Responden
KUISIONER
HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN
PRODUKTIVITAS KERJA PADA PERAWAT DI
RUMAH SAKIT DARMAYU PONOROGO TAHUN
2018
Kepada Yth,
Calon Responden Penelitian
Di
Tempat
Dengan Hormat,
Assalamualaikum, Wr. Wb.
Dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul “Hubungan
Antara Stres Kerja dengan Produktivitas Kerja Pada Perawat di RSU
Darmayu Ponorogo Tahun 2018” maka, saya :
Nama : Jihhan Aviv Azizah
Nim : 201403067
Prodi : Program Studi S-1 Kesehatan Masyarakat
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Bhakti Husada Mulia
Madiun
Dengan kerendahan hati mohon Bapak/ ibu/Saudara akan sangat
membantu keberhasilan penelitian yang sedang dilaksankan. Saya akan
menghargai setiap jawaban yang Bapak/Ibu/Saudara berikan dan tetap
dijaga kerahasiaannya.
Demikian surat permohonan ini saya buat, atas kesediaan dan
partisipasinya saya ucapkan terimakasih.
Wassalamualaikum, Wr. Wb
Madiun. .................... 2018
Hormat Saya,
(Jihhan Aviv Azizah)
111
Lampiran 9 Lembar Persetujuan Menjadi Partisipasi Penelitian
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI PARTISIPASI PENELITIAN
(INFORM CONSENT)
Saya yang beetanda tangan dibawah ini :
Nama (inithial) :
Umur :
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa setelah mendapatkan
penjelasan penelitian dan memahami informasi yang diberikan oleh
peneliti, maka dengan ini saya secara sukareala bersedia menjadi
partisipan dalam penelitian yang dilakukan oleh Jihhan Aviv Azizah
mahasiswa STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun Program Studi S1
Kesehatan Masyarakat dengan judul “Hubungan Antara Stres Kerja
dengan Produktivitas Kerja Pada Perawat di RSU Darmayu
Ponorogo Tahun 2018”.
Demikian pertanyaan ini saya buat dengan sebenar-benarnya
dan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari siapapun.
Madiun, ...................... 2018
Responden,
(..................................)
112
Lampiran 10 Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
1. Karakteristik Pekerja
Nama Responden :
No. Responden :
Tanggal Penelitian :
2. Data umum
a. Umur :
b. Jenis Kelamin :
c. Pendidikan terakhir :
d. Lama Kerja :
3. Data Khusus
Petunjuk pengisian pertanyaan: pilihlah jawaban yang sesuai dengan pendapat
anda dengan cara memberikan tanda check (√) pada kotak yang tersedia.
Alternatif pilihan :
a. (5) SS : Sangat Setuju
b. (4) S : Setuju
c. (3) RR : Ragu-ragu
d. (2) TS : Tidak Setuju
e. (1) STS : Sangat Tidak Setuju
113
4. Kisi-Kisi Kuesioner
No. Variabel Indikator Pernyataan
Positif Negatif
1. Stres Kerja Tuntutan Tugas 1,2,3
Tuntutan Peran 7 4,5,6
Tuntutan Antar Pribadi 8 9,10
Struktur Organisasi 11,13 12
Kepemimpinan
Organisasi
14,15,17 16
2. Produktivitas
Kerja
Kemampuan 2,3 1,4
Meningkatkan Hasil
Yang Dicapai
5,6,7
Semangat Kerja 8,10,11 9
Pengembangan Diri 12,13 14
Mutu 15,16
Efisiensi 17,18,19
114
A. Kuisioner Stres Kerja
Beri tanda (√) pada kolom pilihan jawaban yang tersedia sesuai dengan
pendapat anda. Ada 5 aternatif jawaban uang di pilih:
Sangat
(5) SS : Sangat Setuju
(4) S : Setuju
(3) RR : Ragu-ragu
(2) TS : Tidak Setuju
(1) STS : Sangat Tidak Setuju
No PERTANYAAN SS S RR TS STS
A. Tuntutan Tugas
1. Saya merasa letih apabila melakukan
pekerjaan yang sangat banyak
2. Saya mudah cemas apabila pekerjaan saya
belum selesai.
3. Saya merasa tertekan karena pekerjaan
saya terlalu banyak.
B. Tuntutan Peran
4. Saya mempunyai beban kerja yang
berlebihan.
5. Saya sering melakukan tugas lebih dari jam
istirahat.
6. Saya selalu kurang siap dalam
melaksanakan pekerjaan saya.
7. Saya terhindar dari stres kerja karena
waktu yang diberikan untuk menyelesaikan
pekerjaan terasa cukup.
C. Tuntutan Antar Pribadi
8. Saya selalu mendapat tanggapan baik dari
rekan kerja saya
9. Pekerjaan yang berat cendrung membuat
saya mudah marah kepada rekan kerja.
10. Saya cendrung tidak percaya diri dengan
rekan kerja saya, dikarenakan jenis
pekerjaan yang tidak sesuai dengan
kemampuan.
115
No PERTANYAAN SS S RR TS STS
D. Struktur Organisasi
11. Struktur organisasi yang dijalankan telah
berjalan secara efektif.
12. Saya kurang bertanggung jawab terhadap
pekerjaan yang telah diberikan oleh atasan.
13. Saya bertanggung jawab didalam pekerjaan
tanpa ketergantungan dari pihak lain.
E. Kepemimpinan organisasi
14. Pemimpin sudah mengkoordinasikan
jadwal tugas pekerjaan dalam setahun
15. Pemimpin sudah berpartisipasi dalam
setiap kegiatan yang berlangsung.
16. Saya kurang bermotivasi dalam melakukan
pekerjaan.
17. Saya selalu bersemangat dengan motivasi
yang ada saat melakukan pekerjaan.
116
B. Kuisioner Produktivitas Kerja
Beri tanda (√) pada kolom pilihan jawaban yang tersedia sesuai dengan
pendapat anda. Ada 5 aternatif jawaban uang di pilih:
Sangat
(5) SS : Sangat Setuju
(4) S : Setuju
(3) RR : Ragu-ragu
(2) TS : Tidak Setuju
(1) STS : Sangat Tidak Setuju
No PERTANYAAN SS S RR TS STS
A. Kemampuan
1. Saya kurang mampu menyelesaikan tugas
dengan baik.
2. Saya melakukan pekerjaan dengan
maksimal.
3. Perkerjaan dan tugas yang di berikan pada
atasan sesuai dengan kemampuan saya.
4. Kemampuan yang kurang sangat
mempengaruhi produktivitas kerja.
B. Meningkatkan Hasil yang di Capai
5. Saya melakukan pekerjaan dengan serius.
6. Saya berusaha untuk meningkatkan hasil
pekerjaan yang lebih baik dari sebelumnya.
7. Saya selalu meningkatkan mutu pada hasil
pekerjaan.
C. Semangat Kerja
8. Saya selalu disiplin dalam melakukaan
tugas.
9. Saya tidak memikirkan cara bagaimana
hasil kerja menjadi lebih baik.
10. Saya melakukan pekerjaan sesuai dengan
target yang sudah ditentukan.
11. Saya menyelesaikan tugas dengan tepat
waktu.
117
No PERTANYAAN SS S RR TS STS
D. Pengembangan Diri
12. Saya selalu berkreativitas dalam
menjalankan tugas.
13. Saya mengaplikasikan keterampilan yang
dimiliki dalam melakukan pekerjaan.
14. Tugas yang saya lakukan memerlukan
keterampilan yang tinggi.
E. Mutu
15. Standar kualitas kerja yang ditentukan
Rumah Sakit dapat saya capai dengan baik.
16. Saya berusaha untuk meningkatkan
kualitas hasil kerja.
F. Efisiensi
17. Saya melakukan tugas dengan standar
waktu yang ditentukan Rumah Sakit.
18. Saya melakukan pekerjaan dengan
meningkatkan hasil kerja dengan tepat
waktu.
19. saya melakukan pekerjaan dengan waktu
yang efisiensi.
118
Lampiran 11 Hasil Validitas
a. Hasil Validitas Stres Kerja (Robbins, 2006)
VAR000
01 VAR000
02 VAR000
03 VAR000
04 VAR000
05 VAR000
06 VAR000
07 VAR000
08 VAR000
09 VAR000
10 VAR000
11 VAR000
12 VAR000
13 VAR000
14 VAR000
15 VAR000
16 VAR000
17 VAR000
18 VAR000
19 VAR000
20 VAR000
21
VAR00001 Pearson Correlation 1 -.314 .614** .283 .067 .497* .422 .391 .203 .556* .000 -.343 .468* .168 .340 -.575** .153 -.138 .218 .479* .582**
Sig. (2-tailed) .178 .004 .226 .780 .026 .064 .088 .392 .011 1.000 .138 .038 .479 .142 .008 .518 .561 .355 .032 .007
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
VAR00002 Pearson Correlation -.314 1 -.643** .494* .173 -.523* -.100 -.169 .175 -.290 .275 .146 -.508* -.395 -.154 .466* -.097 .358 .117 .103 -.063
Sig. (2-tailed) .178 .002 .027 .467 .018 .675 .477 .462 .214 .240 .538 .022 .085 .518 .039 .684 .121 .625 .665 .792
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
VAR00003 Pearson Correlation .614** -.643** 1 -.144 .189 .664** .438 .123 .127 .596** .019 -.020 .627** .359 .367 -.806** .328 .000 .177 .113 .599**
Sig. (2-tailed) .004 .002 .545 .425 .001 .053 .605 .592 .006 .937 .935 .003 .120 .112 .000 .158 1.000 .456 .635 .005
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
VAR00004 Pearson Correlation .283 .494* -.144 1 .627** -.016 .202 .315 .461* .383 .318 -.154 -.177 .013 .080 -.020 -.105 .367 .201 .545* .531*
Sig. (2-tailed) .226 .027 .545 .003 .948 .394 .175 .041 .095 .172 .517 .454 .958 .738 .934 .660 .111 .395 .013 .016
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
VAR00005 Pearson Correlation .067 .173 .189 .627** 1 .193 .298 .327 .412 .588** .366 .073 .225 .234 .151 -.289 .214 .402 .118 .279 .703**
Sig. (2-tailed) .780 .467 .425 .003 .416 .201 .159 .071 .006 .113 .761 .341 .320 .526 .217 .365 .079 .621 .234 .001
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
VAR00006 Pearson Correlation .497* -.523* .664** -.016 .193 1 .277 .458* .365 .592** .367 -.570** .703** .218 .549* -.716** .531* .200 .292 .583** .663**
Sig. (2-tailed) .026 .018 .001 .948 .416 .236 .042 .114 .006 .111 .009 .001 .356 .012 .000 .016 .399 .211 .007 .001
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
VAR00007 Pearson Correlation .422 -.100 .438 .202 .298 .277 1 .125 .452* .242 .306 -.070 .149 -.118 .191 -.317 .284 .309 .030 .115 .520*
Sig. (2-tailed) .064 .675 .053 .394 .201 .236 .600 .045 .304 .190 .770 .530 .621 .419 .173 .225 .185 .901 .630 .019
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
VAR00008 Pearson Correlation .391 -.169 .123 .315 .327 .458* .125 1 .345 .430 .153 -.248 .416 .343 -.055 -.312 .183 .000 -.159 .408 .446*
Sig. (2-tailed) .088 .477 .605 .175 .159 .042 .600 .136 .058 .519 .292 .068 .139 .817 .181 .440 1.000 .502 .074 .049
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
VAR00009 Pearson Correlation .203 .175 .127 .461* .412 .365 .452* .345 1 .267 .634** -.330 .072 .118 .171 -.369 .325 .683** .000 .423 .568**
Sig. (2-tailed) .392 .462 .592 .041 .071 .114 .045 .136 .255 .003 .155 .764 .619 .470 .110 .163 .001 1.000 .063 .009
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
VAR00010 Pearson Correlation .556* -.290 .596** .383 .588** .592** .242 .430 .267 1 .395 -.229 .536* .295 .356 -.690** .202 .243 .206 .395 .776**
Sig. (2-tailed) .011 .214 .006 .095 .006 .006 .304 .058 .255 .085 .332 .015 .206 .123 .001 .392 .301 .384 .085 .000
119
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
VAR00011 Pearson Correlation .000 .275 .019 .318 .366 .367 .306 .153 .634** .395 1 -.391 .170 -.210 .541* -.218 .288 .866** .423 .375 .557*
Sig. (2-tailed) 1.000 .240 .937 .172 .113 .111 .190 .519 .003 .085 .089 .475 .374 .014 .355 .218 .000 .063 .103 .011
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
VAR00012 Pearson Correlation -.343 .146 -.020 -.154 .073 -.570** -.070 -.248 -.330 -.229 -.391 1 -.342 .249 -.431 .085 -.272 -.225 -.186 -.716** -.246
Sig. (2-tailed) .138 .538 .935 .517 .761 .009 .770 .292 .155 .332 .089 .140 .289 .058 .721 .246 .339 .431 .000 .297
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
VAR00013 Pearson Correlation .468* -.508* .627** -.177 .225 .703** .149 .416 .072 .536* .170 -.342 1 .202 .464* -.500* .619** -.049 .320 .382 .579**
Sig. (2-tailed) .038 .022 .003 .454 .341 .001 .530 .068 .764 .015 .475 .140 .393 .039 .025 .004 .838 .169 .097 .007
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
VAR00014 Pearson Correlation .168 -.395 .359 .013 .234 .218 -.118 .343 .118 .295 -.210 .249 .202 1 -.161 -.336 .197 -.243 -.237 -.210 .228
Sig. (2-tailed) .479 .085 .120 .958 .320 .356 .621 .139 .619 .206 .374 .289 .393 .498 .147 .405 .303 .314 .374 .333
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
VAR00015 Pearson Correlation .340 -.154 .367 .080 .151 .549* .191 -.055 .171 .356 .541* -.431 .464* -.161 1 -.339 .372 .351 .801** .541* .572**
Sig. (2-tailed) .142 .518 .112 .738 .526 .012 .419 .817 .470 .123 .014 .058 .039 .498 .144 .106 .129 .000 .014 .008
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
VAR00016 Pearson Correlation -.575** .466* -.806** -.020 -.289 -.716** -.317 -.312 -.369 -.690** -.218 .085 -.500* -.336 -.339 1 -.307 -.126 -.199 -.218 -.652**
Sig. (2-tailed) .008 .039 .000 .934 .217 .000 .173 .181 .110 .001 .355 .721 .025 .147 .144 .187 .597 .401 .355 .002
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
VAR00017 Pearson Correlation .153 -.097 .328 -.105 .214 .531* .284 .183 .325 .202 .288 -.272 .619** .197 .372 -.307 1 .074 .200 .288 .492*
Sig. (2-tailed) .518 .684 .158 .660 .365 .016 .225 .440 .163 .392 .218 .246 .004 .405 .106 .187 .757 .398 .218 .027
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
VAR00018 Pearson Correlation -.138 .358 .000 .367 .402 .200 .309 .000 .683** .243 .866** -.225 -.049 -.243 .351 -.126 .074 1 .225 .289 .446*
Sig. (2-tailed) .561 .121 1.000 .111 .079 .399 .185 1.000 .001 .301 .000 .339 .838 .303 .129 .597 .757 .339 .217 .049
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
VAR00019 Pearson Correlation .218 .117 .177 .201 .118 .292 .030 -.159 .000 .206 .423 -.186 .320 -.237 .801** -.199 .200 .225 1 .423 .452*
Sig. (2-tailed) .355 .625 .456 .395 .621 .211 .901 .502 1.000 .384 .063 .431 .169 .314 .000 .401 .398 .339 .063 .045
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
VAR00020 Pearson Correlation .479* .103 .113 .545* .279 .583** .115 .408 .423 .395 .375 -.716** .382 -.210 .541* -.218 .288 .289 .423 1 .593**
Sig. (2-tailed) .032 .665 .635 .013 .234 .007 .630 .074 .063 .085 .103 .000 .097 .374 .014 .355 .218 .217 .063 .006
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
VAR00021 Pearson Correlation .582** -.063 .599** .531* .703** .663** .520* .446* .568** .776** .557* -.246 .579** .228 .572** -.652** .492* .446* .452* .593** 1
Sig. (2-tailed) .007 .792 .005 .016 .001 .001 .019 .049 .009 .000 .011 .297 .007 .333 .008 .002 .027 .049 .045 .006
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
120
b. Hasil Validitas Produktivitas Kerja (Sutrisno, 2011)
VAR
00001
VAR
00002
VAR
00003
VAR
00004
VAR
00005
VAR
00006
VAR
00007
VAR
00008
VAR
00009
VAR
00010
VAR
00011
VAR
00012
VAR
00013
VAR
00014
VAR
00015
VAR
00016
VAR
00017
VAR
00018
VAR00
019
VAR00
020
VAR00
021
VAR00
022
VAR00
023
VAR00
024 Total
VAR
00001
Pearson
Correlation 1 .283 .740** .338 .279 .308 .060 .371 .556* .867** .596** .042 .036 -.113 .127 .078 -.055 -.140 .728** .229 -.140 .223 .340 -.140 .532*
Sig. (2-tailed) .226 .000 .145 .233 .186 .802 .108 .011 .000 .006 .860 .881 .635 .595 .744 .819 .556 .000 .332 .556 .344 .142 .556 .016
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
VAR
00002
Pearson
Correlation .283 1 .324 .376 .960** .919** .289 -.455* .730** .464* .683** .610** .629** .461* .691** .626** .088 .000 .234 .000 .000 -.556* .385 .000 .642**
Sig. (2-tailed) .226 .164 .103 .000 .000 .217 .044 .000 .039 .001 .004 .003 .041 .001 .003 .713 1.000 .322 1.000 1.000 .011 .093 1.000 .002
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
VAR
00003
Pearson
Correlation .740** .324 1 .416 .350 .386 .320 .274 .366 .771** .638** .145 .122 -.189 .145 .119 .021 .053 .647** .294 .053 .326 .480* .053 .546*
Sig. (2-tailed) .000 .164 .068 .131 .093 .169 .242 .112 .000 .002 .542 .608 .425 .542 .617 .930 .823 .002 .208 .823 .161 .032 .823 .013
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
VAR
00004
Pearson
Correlation .338 .376 .416 1 .317 .253 .637** .125 .425 .469* .489* .355 .299 -.104 .392 .310 .024 .062 .322 .152 .062 -.133 .424 .062 .390
Sig. (2-tailed) .145 .103 .068 .173 .282 .003 .599 .062 .037 .029 .125 .200 .663 .087 .183 .919 .795 .167 .523 .795 .577 .062 .795 .089
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
VAR
00005
Pearson
Correlation .279 .960** .350 .317 1 .905** .244 -.488* .720** .370 .725** .601** .588** .336 .658** .582** .086 .063 .274 .155 .063 -.423 .366 .063 .650**
Sig. (2-tailed) .233 .000 .131 .173 .000 .300 .029 .000 .108 .000 .005 .006 .147 .002 .007 .717 .791 .242 .514 .791 .063 .112 .791 .002
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
VAR
00006
Pearson
Correlation .308 .919** .386 .253 .905** 1 .195 -.539* .543* .409 .659** .348 .471* .502* .411 .448* .096 -.105 .182 -.043 -.105 -.467* .255 -.105 .513*
Sig. (2-tailed) .186 .000 .093 .282 .000 .411 .014 .013 .073 .002 .133 .036 .024 .072 .048 .689 .660 .444 .858 .660 .038 .279 .660 .021
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
VAR
00007
Pearson
Correlation .060 .289 .320 .637** .244 .195 1 .096 .327 .197 .376 .416 .351 -.080 .388 .371 .205 .286 .247 .262 .286 -.102 .531* .286 .352
Sig. (2-tailed) .802 .217 .169 .003 .300 .411 .686 .160 .406 .102 .068 .129 .738 .091 .107 .387 .222 .293 .264 .222 .668 .016 .222 .128
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
VAR
00008
Pearson
Correlation .371 -.455* .274 .125 -.488* -.539* .096 1 -.044 .322 .011 .016 .013 -.429 -.141 -.067 .115 .294 .510* .403 .294 .711** .200 .294 .243
Sig. (2-tailed) .108 .044 .242 .599 .029 .014 .686 .855 .167 .965 .948 .956 .059 .554 .777 .630 .208 .022 .078 .208 .000 .397 .208 .303
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
VAR
00009
Pearson
Correlation .556* .730** .366 .425 .720** .543* .327 -.044 1 .580** .724** .714** .500* .157 .835** .648** .172 .241 .626** .221 .241 -.218 .533* .241 .795**
Sig. (2-tailed) .011 .000 .112 .062 .000 .013 .160 .855 .007 .000 .000 .025 .508 .000 .002 .467 .307 .003 .349 .307 .355 .015 .307 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
121
VAR
00010
Pearson
Correlation .867** .464* .771** .469* .370 .409 .197 .322 .580** 1 .636** .254 .214 -.014 .346 .256 -.030 -.076 .662** .047 -.076 .038 .459* -.076 .618**
Sig. (2-tailed) .000 .039 .000 .037 .108 .073 .406 .167 .007 .003 .281 .365 .952 .135 .277 .901 .749 .001 .845 .749 .874 .042 .749 .004
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
VAR
00011
Pearson
Correlation .596** .683** .638** .489* .725** .659** .376 .011 .724** .636** 1 .537* .453* .046 .550* .489* .185 .248 .663** .331 .248 .063 .589** .248 .805**
Sig. (2-tailed) .006 .001 .002 .029 .000 .002 .102 .965 .000 .003 .015 .045 .847 .012 .029 .436 .292 .001 .154 .292 .791 .006 .292 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
VAR
00012
Pearson
Correlation .042 .610** .145 .355 .601** .348 .416 .016 .714** .254 .537* 1 .844** -.056 .939** .914** .536* .704** .522* .287 .704** -.127 .445* .704** .817**
Sig. (2-tailed) .860 .004 .542 .125 .005 .133 .068 .948 .000 .281 .015 .000 .814 .000 .000 .015 .001 .018 .220 .001 .593 .049 .001 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
VAR
00013
Pearson
Correlation .036 .629** .122 .299 .588** .471* .351 .013 .500* .214 .453* .844** 1 .058 .690** .929** .674** .594** .441 .242 .594** -.200 .254 .594** .764**
Sig. (2-tailed) .881 .003 .608 .200 .006 .036 .129 .956 .025 .365 .045 .000 .808 .001 .000 .001 .006 .052 .303 .006 .397 .279 .006 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
VAR
00014
Pearson
Correlation -.113 .461* -.189 -.104 .336 .502* -.080 -.429 .157 -.014 .046 -.056 .058 1 .056 .012 -.251 -.435 -.395 -.431 -.435 -.570** -.009 -.435 -.058
Sig. (2-tailed) .635 .041 .425 .663 .147 .024 .738 .059 .508 .952 .847 .814 .808 .814 .961 .286 .055 .085 .058 .055 .009 .970 .055 .807
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
VAR
00015
Pearson
Correlation .127 .691** .145 .392 .658** .411 .388 -.141 .835** .346 .550* .939** .690** .056 1 .840** .353 .503* .453* .123 .503* -.315 .474* .503* .743**
Sig. (2-tailed) .595 .001 .542 .087 .002 .072 .091 .554 .000 .135 .012 .000 .001 .814 .000 .127 .024 .045 .605 .024 .176 .035 .024 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
VAR
00016
Pearson
Correlation .078 .626** .119 .310 .582** .448* .371 -.067 .648** .256 .489* .914** .929** .012 .840** 1 .749** .681** .536* .152 .681** -.235 .292 .681** .795**
Sig. (2-tailed) .744 .003 .617 .183 .007 .048 .107 .777 .002 .277 .029 .000 .000 .961 .000 .000 .001 .015 .523 .001 .319 .212 .001 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
VAR
00017
Pearson
Correlation -.055 .088 .021 .024 .086 .096 .205 .115 .172 -.030 .185 .536* .674** -.251 .353 .749** 1 .825** .526* .159 .825** .165 -.019 .825** .512*
Sig. (2-tailed) .819 .713 .930 .919 .717 .689 .387 .630 .467 .901 .436 .015 .001 .286 .127 .000 .000 .017 .502 .000 .488 .938 .000 .021
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
VAR
00018
Pearson
Correlation -.140 .000 .053 .062 .063 -.105 .286 .294 .241 -.076 .248 .704** .594** -.435 .503* .681** .825** 1 .577** .408 1.000** .421 .190 1.000** .584**
Sig. (2-tailed) .556 1.000 .823 .795 .791 .660 .222 .208 .307 .749 .292 .001 .006 .055 .024 .001 .000 .008 .074 .000 .064 .421 .000 .007
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
VAR
00019
Pearson
Correlation .728** .234 .647** .322 .274 .182 .247 .510* .626** .662** .663** .522* .441 -.395 .453* .536* .526* .577** 1 .471* .577** .476* .412 .577** .843**
Sig. (2-tailed) .000 .322 .002 .167 .242 .444 .293 .022 .003 .001 .001 .018 .052 .085 .045 .015 .017 .008 .036 .008 .034 .071 .008 .000
122
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
VAR
00020
Pearson
Correlation .229 .000 .294 .152 .155 -.043 .262 .403 .221 .047 .331 .287 .242 -.431 .123 .152 .159 .408 .471* 1 .408 .583** .321 .408 .436
Sig. (2-tailed) .332 1.000 .208 .523 .514 .858 .264 .078 .349 .845 .154 .220 .303 .058 .605 .523 .502 .074 .036 .074 .007 .168 .074 .055
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
VAR
00021
Pearson
Correlation -.140 .000 .053 .062 .063 -.105 .286 .294 .241 -.076 .248 .704** .594** -.435 .503* .681** .825** 1.000** .577** .408 1 .421 .190 1.000** .584**
Sig. (2-tailed) .556 1.000 .823 .795 .791 .660 .222 .208 .307 .749 .292 .001 .006 .055 .024 .001 .000 .000 .008 .074 .064 .421 .000 .007
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
VAR00
022
Pearson
Correlation .223 -.556* .326 -.133 -.423 -.467* -.102 .711** -.218 .038 .063 -.127 -.200 -.570** -.315 -.235 .165 .421 .476* .583** .421 1 .102 .421 .143
Sig. (2-tailed) .344 .011 .161 .577 .063 .038 .668 .000 .355 .874 .791 .593 .397 .009 .176 .319 .488 .064 .034 .007 .064 .668 .064 .549
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
VAR
00023
Pearson
Correlation .340 .385 .480* .424 .366 .255 .531* .200 .533* .459* .589** .445* .254 -.009 .474* .292 -.019 .190 .412 .321 .190 .102 1 .190 .520*
Sig. (2-tailed) .142 .093 .032 .062 .112 .279 .016 .397 .015 .042 .006 .049 .279 .970 .035 .212 .938 .421 .071 .168 .421 .668 .421 .019
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
VAR
00024
Pearson
Correlation -.140 .000 .053 .062 .063 -.105 .286 .294 .241 -.076 .248 .704** .594** -.435 .503* .681** .825** 1.000** .577** .408 1.000** .421 .190 1 .584**
Sig. (2-tailed) .556 1.000 .823 .795 .791 .660 .222 .208 .307 .749 .292 .001 .006 .055 .024 .001 .000 .000 .008 .074 .000 .064 .421 .007
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Total
Pearson
Correlation .532* .642** .546* .390 .650** .513* .352 .243 .795** .618** .805** .817** .764** -.058 .743** .795** .512* .584** .843** .436 .584** .143 .520* .584** 1
Sig. (2-tailed) .016 .002 .013 .089 .002 .021 .128 .303 .000 .004 .000 .000 .000 .807 .000 .000 .021 .007 .000 .055 .007 .549 .019 .007
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
123
Lampiran 12 Hasil Reliabilitas
a. Hasil Reliabilitas Stres Kerja (Robbins, 2006)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 20 95.2
Excludeda 1 4.8
Total 21 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.826 17
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
VAR00001 57.8000 48.484 .530 .810
VAR00003 58.8500 46.661 .485 .816
VAR00004 58.7500 50.618 .351 .823
VAR00005 57.8500 45.713 .484 .818
VAR00006 57.6500 45.292 .677 .798
VAR00007 57.2000 52.695 .450 .816
VAR00008 56.4500 54.261 .407 .819
VAR00009 59.5500 52.682 .508 .814
VAR00010 58.0500 46.892 .726 .796
VAR00011 56.8500 54.134 .533 .817
VAR00013 57.0000 52.000 .591 .811
VAR00015 57.1000 50.832 .565 .810
VAR00016 56.3500 62.450 -.693 .851
VAR00017 56.7500 51.987 .424 .817
VAR00018 56.8000 54.800 .384 .821
VAR00019 56.9500 52.682 .369 .819
VAR00020 56.8500 53.503 .642 .814
b. Hasil Reliabilitas Produktivitas Kerja (Sutrisno, 2011)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
124
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.927 19
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
VAR00001 73.3000 59.274 .431 .927
VAR00002 72.9500 52.787 .766 .920
VAR00003 73.5500 56.682 .492 .926
VAR00004 73.5500 57.208 .518 .926
VAR00005 73.1500 49.503 .734 .923
VAR00006 72.8000 57.011 .621 .924
VAR00007 73.5500 56.261 .470 .927
VAR00009 73.5500 50.997 .831 .918
VAR00010 73.3500 57.713 .578 .925
VAR00011 73.5000 52.263 .820 .918
VAR00012 73.5000 55.421 .810 .920
VAR00013 73.5000 55.211 .697 .922
VAR00015 73.7000 51.379 .798 .919
VAR00016 73.5500 55.208 .771 .921
VAR00018 73.3500 59.818 .405 .928
VAR00019 73.2000 57.221 .658 .924
VAR00021 73.3500 59.818 .405 .928
VAR00023 73.3500 55.187 .575 .925
VAR00024 73.3500 59.818 .405 .928
125
Lampiran 13 Tabulasi Data Responden
TABULASI DATA RESPONDEN
A. STRES KERJA PERAWAT
NO
RES
JENIS
KELAMIN UMUR
PENDIDIKAN
TERAKHIR
LAMA
KERJA
TUNTUTAN TUGAS TUNTUTAN PERAN TUNTUTAN
ANTAR PRIBADI
STRUKTUR
ORGANISASI
KEPEMIMPINAN
ORGANISASI JUMLAH KODE KET
1 2 3 SKOR 4 5 6 7 SKOR 8 9 10 SKOR 11 12 13 SKOR 14 15 16 17 SKOR
1 2 2 2 2 4 4 4 12 3 4 2 2 11 2 2 2 6 2 2 2 6 2 2 2 2 8 43 0.0 TIDAK STRES
2 2 4 2 4 4 2 2 8 2 2 2 3 9 2 2 2 6 4 2 2 8 2 3 2 2 9 40 0.0 TIDAK STRES
3 2 3 2 2 2 2 2 6 2 4 2 4 12 2 1 2 5 2 2 2 6 2 2 2 2 8 37 0.0 TIDAK STRES
4 2 2 2 2 2 2 2 6 2 2 2 4 10 2 2 2 6 2 2 2 6 2 2 2 2 8 36 0.0 TIDAK STRES
5 2 3 2 3 2 2 2 6 2 2 2 4 10 2 2 2 6 2 2 2 6 2 2 2 2 8 36 0.0 TIDAK STRES
6 2 2 2 3 2 4 3 9 2 2 2 2 8 2 2 3 7 2 2 2 6 2 2 2 2 8 38 0.0 TIDAK STRES
7 1 4 2 4 4 2 2 8 2 2 2 2 8 2 3 2 7 2 2 2 6 2 2 2 2 8 37 0.0 TIDAK STRES
8 2 3 2 4 4 4 2 10 2 3 1 2 8 1 4 2 7 2 1 2 5 4 2 2 2 10 40 0.0 TIDAK STRES
9 1 4 3 4 5 4 3 12 2 2 1 3 8 2 2 2 6 3 2 2 7 3 2 1 1 7 40 0.0 TIDAK STRES
10 2 4 2 4 4 2 2 8 2 3 2 2 9 2 3 2 7 4 2 3 9 4 2 2 2 10 43 0.0 TIDAK STRES
11 1 4 2 4 2 2 4 8 4 4 1 2 11 1 1 1 3 2 1 2 5 4 2 1 2 9 36 0.0 TIDAK STRES
12 2 2 2 2 2 2 3 7 3 4 4 2 13 3 2 2 7 4 2 2 8 3 3 3 2 11 46 1.0 STRES
13 1 3 2 4 4 3 2 9 2 2 1 2 7 3 2 2 7 4 2 2 8 2 2 2 4 10 41 0.0 TIDAK STRES
14 2 3 2 4 2 4 2 8 3 2 2 2 9 2 2 2 6 2 2 2 6 3 2 2 1 8 37 0.0 TIDAK STRES
15 1 3 2 2 4 3 3 10 3 3 2 2 10 2 2 2 6 2 2 2 6 2 2 2 1 7 39 0.0 TIDAK STRES
16 2 2 2 1 4 5 4 13 3 4 3 3 13 2 3 4 9 3 3 3 9 3 4 2 2 11 55 1.0 STRES
17 1 4 2 2 4 2 2 8 4 4 2 3 13 2 2 2 6 2 2 1 5 2 2 2 2 8 40 0.0 TIDAK STRES
18 1 4 2 4 4 4 4 12 3 1 4 2 10 2 3 3 8 3 3 2 8 2 2 3 2 9 47 1.0 STRES
126
NO
RES
JENIS
KELAMIN UMUR
PENDIDIKAN
TERAKHIR
LAMA
KERJA
TUNTUTAN TUGAS TUNTUTAN PERAN TUNTUTAN
ANTAR PRIBADI
STRUKTUR
ORGANISASI
KEPEMIMPINAN
ORGANISASI JUMLAH KODE KET
1 2 3 SKOR 4 5 6 7 SKOR 8 9 10 SKOR 11 12 13 SKOR 14 15 16 17 SKOR
19 2 4 2 4 4 4 2 10 2 4 1 2 9 1 4 2 7 2 1 1 4 4 2 2 2 10 40 0.0 TIDAK STRES
20 2 2 2 2 4 4 2 10 2 3 1 2 8 1 4 2 7 2 1 1 4 4 2 2 2 10 39 0.0 TIDAK STRES
21 2 4 2 4 4 4 2 10 2 3 1 2 8 1 4 2 7 2 1 1 4 4 2 2 2 10 39 0.0 TIDAK STRES
22 2 4 2 4 4 4 3 11 2 3 1 2 8 1 4 2 7 2 1 1 4 4 2 2 2 10 40 0.0 TIDAK STRES
23 2 4 2 4 4 4 2 10 2 3 1 2 8 1 4 2 7 2 1 1 4 4 2 2 2 10 39 0.0 TIDAK STRES
24 2 3 2 1 5 3 2 10 2 4 2 2 10 2 2 2 6 2 1 1 4 2 2 2 2 8 38 0.0 TIDAK STRES
25 2 4 2 2 4 5 5 14 4 3 3 2 12 2 2 3 7 3 2 2 7 2 2 2 2 8 48 1.0 STRES
26 2 3 2 2 4 4 4 12 4 3 2 3 12 2 3 3 8 3 2 2 7 2 2 2 2 8 47 1.0 STRES
27 2 4 2 4 5 4 3 12 4 5 2 4 15 2 2 2 6 4 2 1 7 2 2 4 2 10 50 1.0 STRES
28 2 4 2 4 5 4 3 12 2 2 1 3 8 2 2 2 6 3 1 1 5 5 2 1 1 9 40 0.0 TIDAK STRES
29 1 3 3 2 4 4 4 12 4 4 4 2 14 2 4 4 10 2 4 2 8 2 2 4 2 10 54 1.0 STRES
30 2 2 2 2 5 4 4 13 5 4 5 2 16 1 2 2 5 2 2 2 6 5 2 2 2 11 51 1.0 STRES
31 2 2 2 2 4 4 5 13 5 4 5 2 16 2 2 2 6 2 2 2 6 4 2 2 2 10 51 1.0 STRES
32 2 4 2 4 5 4 5 14 5 5 4 2 16 2 2 2 6 2 2 2 6 4 2 2 2 10 52 1.0 STRES
33 2 3 2 2 5 4 5 14 4 5 4 2 15 2 2 2 6 2 2 2 6 4 2 1 1 8 49 1.0 STRES
34 2 4 3 4 5 5 4 14 4 4 4 3 15 2 3 2 7 1 3 2 6 4 2 1 2 9 51 1.0 STRES
35 1 4 2 4 5 4 4 13 4 4 5 2 15 1 2 4 7 2 1 1 4 3 2 2 2 9 48 1.0 STRES
36 2 3 2 2 4 4 4 12 5 5 4 2 16 1 2 2 5 2 3 1 6 4 2 2 2 10 49 1.0 STRES
37 2 2 2 2 4 5 5 14 4 5 4 2 15 1 2 2 5 1 2 1 4 4 2 2 2 10 48 1.0 STRES
38 2 2 2 2 4 5 4 13 4 4 4 3 15 2 4 2 8 3 2 1 6 3 3 2 3 11 53 1.0 STRES
39 1 3 2 2 4 5 4 13 4 4 5 2 15 2 2 2 6 1 2 2 5 5 2 2 2 11 50 1.0 STRES
40 1 4 3 4 5 4 5 14 4 4 5 4 17 2 2 3 7 1 1 1 3 5 2 2 2 11 52 1.0 STRES
41 2 4 2 4 4 4 4 12 4 4 5 2 15 2 4 2 8 2 2 2 6 3 2 1 1 7 48 1.0 STRES
127
NO
RES
JENIS
KELAMIN UMUR
PENDIDIKAN
TERAKHIR
LAMA
KERJA
TUNTUTAN TUGAS TUNTUTAN PERAN TUNTUTAN
ANTAR PRIBADI
STRUKTUR
ORGANISASI
KEPEMIMPINAN
ORGANISASI JUMLAH KODE KET
1 2 3 SKOR 4 5 6 7 SKOR 8 9 10 SKOR 11 12 13 SKOR 14 15 16 17 SKOR
42 2 2 2 2 4 4 4 12 5 5 4 2 16 2 2 2 6 2 2 1 5 4 2 3 3 12 51 1.0 STRES
43 1 2 2 2 5 4 4 13 5 4 4 2 15 1 2 2 5 2 2 2 6 5 3 1 2 11 50 1.0 STRES
44 2 2 2 2 5 4 5 14 4 5 5 2 16 3 3 1 7 2 2 2 6 4 2 2 2 10 53 1.0 STRES
45 2 4 2 4 4 4 4 12 4 4 4 2 14 2 4 2 8 2 3 1 6 5 2 2 2 11 51 1.0 STRES
46 2 2 2 2 5 5 5 15 5 5 5 2 17 2 2 2 6 2 2 2 6 4 4 2 3 13 57 1.0 STRES
47 2 4 2 4 4 4 4 12 4 4 4 3 15 3 3 2 8 1 2 2 5 3 2 3 2 10 50 1.0 STRES
48 2 3 2 2 4 5 5 14 4 5 5 2 16 3 3 3 9 2 2 1 5 3 2 2 2 9 53 1.0 STRES
49 2 2 2 2 4 4 4 12 4 4 4 3 15 2 2 2 6 2 2 3 7 4 2 2 2 10 50 1.0 STRES
50 2 3 2 2 5 5 4 14 5 4 4 2 15 1 2 2 5 2 2 2 6 4 3 1 2 10 50 1.0 STRES
51 2 4 2 4 4 4 4 12 5 4 4 2 15 2 3 2 7 3 2 1 6 4 2 2 2 10 50 1.0 STRES
Mean = 11,21569 Mean = 12,37255 Mean = 6,588235 Mean = 5,882353 Mean = 9,470588 45,52941
Keterangan :
Stres Ringan : 0
Stres Berat : 1
Mean : 45,52941
128
B. PRODUKTIVITAS KERJA PERAWAT
NO
RES
JENIS
KELAMIN UMUR
PENDIDIKAN
TERAKHIR
LAMA
KERJA
KEMAMPUAN
MENINGKATKAN
HASIL YANG
DICAPAI
SEMANGAT KERJA PENGEMBANGAN
DIRI MUTU EFISIENSI
JUMLAH KODE KET
1 2 3 4 SKOR 5 6 7 SKOR 8 9 10 11 SKOR 12 13 14 SKOR 15 16 SKOR 17 18 19 SKOR
1 2 2 2 2 4 4 4 2 14 4 4 4 12 4 4 4 4 16 4 4 2 10 4 4 8 4 4 4 12 72 0.0 KURANG
BAIK
2 2 4 2 4 4 4 4 2 14 4 4 4 12 4 4 4 4 16 3 4 3 10 3 4 7 4 4 4 12 71 0.0 KURANG
BAIK
3 2 3 2 2 4 4 4 4 16 4 4 4 12 4 4 4 4 16 4 4 3 11 3 4 7 4 4 4 12 74 1.0 BAIK
4 2 2 2 2 4 4 4 4 16 4 4 4 12 4 2 4 4 14 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12 74 1.0 BAIK
5 2 3 2 3 4 4 4 4 16 4 4 4 12 4 4 4 4 16 4 4 4 12 4 4 8 4 4 4 12 76 1.0 BAIK
6 2 2 2 3 4 4 4 2 14 4 4 4 12 4 4 4 4 16 4 4 2 10 4 4 8 4 4 4 12 72 0.0 KURANG
BAIK
7 1 4 2 4 4 4 4 2 14 4 4 4 12 4 4 4 4 16 4 4 1 9 5 4 9 4 4 4 12 72 0.0 KURANG
BAIK
8 2 3 2 4 5 4 4 2 15 5 5 5 15 5 4 4 4 17 4 4 2 10 4 4 8 4 4 4 12 77 1.0 BAIK
9 1 4 3 4 5 5 4 2 16 4 5 5 14 4 3 4 4 15 4 4 2 10 4 4 8 4 4 4 12 75 1.0 BAIK
10 2 4 2 4 4 4 4 2 14 4 4 4 12 3 4 4 4 15 4 4 2 10 4 4 8 4 4 4 12 71 0.0 KURANG
BAIK
11 1 4 2 4 4 4 4 4 16 4 4 4 12 4 4 4 4 16 4 4 2 10 4 4 8 4 4 4 12 74 1.0 BAIK
12 2 2 2 2 4 4 4 3 15 4 4 4 12 4 2 3 4 13 4 4 3 11 4 4 8 4 4 4 12 71 0.0 KURANG
BAIK
13 1 3 2 4 3 4 4 2 13 4 5 4 13 3 4 4 3 14 3 4 5 12 4 5 9 4 3 4 11 72 0.0 KURANG
BAIK
14 2 3 2 4 4 4 4 3 15 5 5 5 15 5 4 4 4 17 4 4 3 11 4 4 8 4 4 4 12 78 1.0 BAIK
15 1 3 2 2 4 5 4 3 16 5 5 5 15 5 4 4 4 17 4 4 5 13 4 4 8 4 4 4 12 81 1.0 BAIK
16 2 2 2 1 2 4 3 2 11 4 5 4 13 4 4 3 3 14 4 4 2 10 3 4 7 4 4 4 12 67 0.0 KURANG
BAIK
17 1 4 2 2 4 4 4 3 15 4 4 4 12 4 2 4 4 14 4 4 2 10 4 4 8 4 4 4 12 71 0.0 KURANG
BAIK
18 1 4 2 4 3 4 3 2 12 4 4 4 12 4 2 4 4 14 4 4 2 10 4 4 8 4 4 4 12 68 0.0 KURANG
BAIK
19 2 4 2 4 5 5 4 2 16 5 5 5 15 5 2 4 4 15 4 4 2 10 4 4 8 4 4 4 12 76 1.0 BAIK
20 2 2 2 2 5 5 4 2 16 5 5 5 15 5 2 4 4 15 4 4 2 10 4 4 8 4 4 4 12 76 1.0 BAIK
129
NO
RES
JENIS
KELAMIN UMUR
PENDIDIKAN
TERAKHIR
LAMA
KERJA
KEMAMPUAN
MENINGKATKAN
HASIL YANG
DICAPAI
SEMANGAT KERJA PENGEMBANGAN
DIRI MUTU EFISIENSI
JUMLAH KODE KET
1 2 3 4 SKOR 5 6 7 SKOR 8 9 10 11 SKOR 12 13 14 SKOR 15 16 SKOR 17 18 19 SKOR
21 2 4 2 4 5 5 4 2 16 5 5 5 15 5 2 4 4 15 4 4 2 10 4 4 8 4 4 4 12 76 1.0 BAIK
22 2 4 2 4 5 5 4 2 16 5 5 5 15 5 2 4 4 15 4 4 2 10 4 4 8 4 4 4 12 76 1.0 BAIK
23 2 4 2 4 5 5 4 2 16 5 5 5 15 5 2 4 4 15 4 4 2 10 4 4 8 4 4 4 12 76 1.0 BAIK
24 2 3 2 1 4 4 4 2 14 4 4 5 13 5 5 5 4 19 5 5 1 11 5 5 10 5 5 5 15 82 1.0 BAIK
25 2 4 2 2 4 3 4 1 12 4 4 4 12 3 2 4 4 13 3 4 2 9 3 4 7 4 4 4 12 65 0.0 KURANG
BAIK
26 2 3 2 2 3 4 4 2 13 4 4 4 12 4 2 3 3 12 3 4 2 9 3 4 7 4 3 3 10 63 0.0 KURANG
BAIK
27 2 4 2 4 4 5 3 1 13 5 5 4 14 4 2 5 3 14 3 4 1 8 4 5 9 5 4 3 12 70 0.0 KURANG
BAIK
28 2 4 2 4 5 5 4 2 16 4 5 5 14 4 2 4 4 14 4 4 2 10 4 4 8 4 4 4 12 74 1.0 BAIK
29 1 3 3 2 2 4 4 2 12 4 4 4 12 4 2 4 4 14 4 4 2 10 4 4 8 4 4 4 12 68 0.0 KURANG
BAIK
30 2 2 2 2 4 5 4 3 16 5 5 5 15 5 4 4 4 17 4 4 5 13 4 4 8 4 4 4 12 81 1.0 BAIK
31 2 2 2 2 2 4 3 2 11 4 5 4 13 4 4 3 3 14 4 4 2 10 3 4 7 4 4 4 12 67 0.0 KURANG
BAIK
32 2 4 2 4 4 4 4 3 15 4 4 4 12 4 2 4 4 14 4 4 2 10 4 4 8 4 4 4 12 71 0.0 KURANG
BAIK
33 2 3 2 2 3 4 3 2 12 4 4 4 12 4 2 4 4 14 4 4 2 10 4 4 8 4 4 4 12 68 0.0 KURANG
BAIK
34 2 4 3 4 5 5 4 2 16 5 5 5 15 5 2 4 4 15 4 4 2 10 4 4 8 4 4 4 12 76 1.0 BAIK
35 1 4 2 4 5 5 4 2 16 5 5 5 15 5 2 4 4 15 4 4 2 10 4 4 8 4 4 4 12 76 1.0 BAIK
36 2 3 2 2 4 4 4 2 14 4 4 4 12 4 4 4 4 16 4 4 2 10 4 4 8 4 4 4 12 72 0.0 KURANG
BAIK
37 2 2 2 2 4 4 4 2 14 4 4 4 12 4 4 4 4 16 3 4 3 10 3 4 7 4 4 4 12 71 0.0 KURANG
BAIK
38 2 2 2 2 3 3 4 3 13 3 4 3 10 5 3 5 4 17 3 5 3 11 3 4 7 4 4 4 12 70 0.0 KURANG
BAIK
39 1 3 2 2 3 4 4 1 12 4 4 5 13 5 2 4 5 16 4 5 2 11 4 5 9 4 5 4 13 74 1.0 BAIK
40 1 4 3 4 5 4 4 2 15 4 5 5 14 5 2 4 4 15 4 5 2 11 4 4 8 4 4 4 12 75 1.0 BAIK
41 2 4 2 4 5 5 4 3 17 4 3 5 12 4 2 4 4 14 4 5 2 11 4 4 8 4 4 4 12 74 1.0 BAIK
42 2 2 2 2 4 4 4 3 15 4 3 5 12 3 2 4 4 13 4 5 2 11 4 4 8 5 4 5 14 73 1.0 BAIK
130
NO
RES
JENIS
KELAMIN UMUR
PENDIDIKAN
TERAKHIR
LAMA
KERJA
KEMAMPUAN
MENINGKATKAN
HASIL YANG
DICAPAI
SEMANGAT KERJA PENGEMBANGAN
DIRI MUTU EFISIENSI
JUMLAH KODE KET
1 2 3 4 SKOR 5 6 7 SKOR 8 9 10 11 SKOR 12 13 14 SKOR 15 16 SKOR 17 18 19 SKOR
43 1 2 2 2 5 4 3 3 15 4 4 4 12 4 2 5 4 15 3 5 2 10 4 5 9 4 4 4 12 73 1.0 BAIK
44 2 2 2 2 3 5 3 3 14 4 4 5 13 3 2 4 4 13 4 4 2 10 4 4 8 5 4 4 13 71 0.0 KURANG
BAIK
45 2 4 2 4 5 4 4 2 15 3 4 5 12 5 2 5 4 16 4 4 1 9 4 5 9 3 4 4 11 72 0.0 KURANG
BAIK
46 2 2 2 2 3 3 4 2 12 4 4 4 12 4 2 4 4 14 4 4 3 11 4 3 7 4 3 3 10 66 0.0 KURANG
BAIK
47 2 4 2 4 5 5 4 2 16 3 4 3 10 4 2 4 3 13 4 4 5 13 3 4 7 4 4 3 11 70 0.0 KURANG
BAIK
48 2 3 2 2 3 5 4 2 14 4 4 3 11 4 2 4 4 14 4 4 2 10 3 4 7 4 4 4 12 68 0.0 KURANG
BAIK
49 2 2 2 2 3 5 4 2 14 5 5 4 14 4 3 5 4 16 3 4 2 9 5 4 9 4 5 4 13 75 1.0 BAIK
50 2 3 2 2 5 4 3 1 13 4 4 3 11 5 2 5 4 16 3 4 2 9 4 4 8 3 4 4 11 68 0.0 KURANG
BAIK
51 2 4 2 4 5 4 3 2 14 4 5 3 12 4 4 4 3 15 4 3 2 9 4 4 8 4 4 5 13 71 0.0 KURANG
BAIK
Mean = 14,4118 Mean = 12,8431 Mean = 15 Mean = 10,3137 Mean= 7,96078 Mean = 12,0196 72,54902
Keterangan :
Kurang Baik : 0
Baik : 1
Mean : 72,54902
131
C. PRODUKTIVITAS UNTUK ATASAN
NO
RES
JENIS
KELAMIN UMUR
PENDIDIKAN
TERAKHIR
LAMA
KERJA
KEMAMPUAN
MENINGKATKAN
HASIL YANG
DICAPAI
SEMANGAT KERJA PENGEMBANGAN
DIRI MUTU EFISIENSI
JUMLAH KODE KET
1 2 3 4 SKOR 5 6 7 SKOR 8 9 10 11 SKOR 12 13 14 SKOR 15 16 SKOR 17 18 19 SKOR
1 2 2 2 2 5 4 3 3 15 4 3 4 11 4 5 5 4 18 4 5 1 10 4 5 9 4 4 4 12 75 0.0 KURANG
BAIK
2 2 4 2 4 4 4 4 2 14 5 3 5 13 4 4 4 4 16 3 4 3 10 3 4 7 4 5 5 14 74 0.0 KURANG
BAIK
3 2 3 2 2 4 5 5 4 18 4 4 5 13 4 4 4 5 17 4 5 2 11 4 4 8 4 4 4 12 79 1.0 BAIK
4 2 2 2 2 4 4 3 4 15 3 4 4 11 5 2 5 5 17 4 4 4 12 5 5 10 5 5 4 14 79 1.0 BAIK
5 2 3 2 3 5 4 4 4 17 3 5 4 12 5 4 5 4 18 5 4 4 13 4 4 8 4 4 4 12 80 1.0 BAIK
6 2 2 2 3 4 4 3 2 13 4 5 4 13 5 5 5 4 19 4 4 2 10 4 4 8 5 4 4 13 76 0.0 KURANG
BAIK
7 1 4 2 4 4 4 4 3 15 4 4 4 12 4 4 4 4 16 4 5 1 10 5 4 9 4 4 5 13 75 0.0 KURANG
BAIK
8 2 3 2 4 4 4 5 3 16 4 4 4 12 5 5 4 4 18 4 5 2 11 4 4 8 4 5 4 13 78 1.0 BAIK
9 1 4 3 4 5 5 4 2 16 5 4 5 14 4 3 3 4 14 5 4 1 10 5 5 10 4 5 4 13 77 1.0 BAIK
10 2 4 2 4 4 4 4 2 14 4 4 4 12 3 4 5 4 16 5 4 2 11 4 4 8 5 4 4 13 74 0.0 KURANG
BAIK
11 1 4 2 4 4 4 4 4 16 4 4 4 12 4 4 4 4 16 4 5 2 11 4 4 8 4 4 4 12 75 1.0 BAIK
12 2 2 2 2 3 4 4 3 14 4 4 4 12 4 5 2 4 15 4 5 3 12 5 5 10 4 5 4 13 76 0.0 KURANG
BAIK
13 1 3 2 4 4 3 4 2 13 4 5 4 13 3 5 4 3 15 3 4 5 12 4 5 9 4 3 4 11 73 0.0 KURANG
BAIK
14 2 3 2 4 3 4 4 3 14 5 4 5 14 5 4 4 4 17 4 4 3 11 4 4 8 4 4 5 13 77 1.0 BAIK
15 1 3 2 2 4 5 4 3 16 5 4 5 14 5 5 4 4 18 4 5 5 14 5 4 9 5 4 4 13 84 1.0 BAIK
16 2 2 2 1 2 4 3 2 11 4 4 4 12 4 5 3 3 15 5 5 2 12 3 4 7 4 4 5 13 70 0.0 KURANG
BAIK
17 1 4 2 2 4 4 4 3 15 4 4 4 12 4 2 4 4 14 4 4 2 10 4 4 8 5 4 4 13 72 0.0 KURANG
BAIK
18 1 4 2 4 3 4 3 2 12 4 4 4 12 4 2 4 4 14 5 4 2 11 4 4 8 4 5 4 13 70 0.0 KURANG
BAIK
19 2 4 2 4 4 5 4 1 14 5 5 5 15 5 2 4 4 15 4 4 3 11 4 4 8 4 4 4 12 75 1.0 BAIK
20 2 2 2 2 4 5 4 1 14 5 5 5 15 5 2 4 4 15 4 4 3 11 4 5 9 4 5 4 13 77 1.0 BAIK
132
NO
RES
JENIS
KELAMIN UMUR
PENDIDIKAN
TERAKHIR
LAMA
KERJA
KEMAMPUAN
MENINGKATKAN
HASIL YANG
DICAPAI
SEMANGAT KERJA PENGEMBANGAN
DIRI MUTU EFISIENSI
JUMLAH KODE KET
1 2 3 4 SKOR 5 6 7 SKOR 8 9 10 11 SKOR 12 13 14 SKOR 15 16 SKOR 17 18 19 SKOR
21 2 4 2 4 5 4 4 2 15 5 5 5 15 5 2 4 4 15 5 4 2 11 5 4 9 5 5 4 14 79 1.0 BAIK
22 2 4 2 4 4 4 5 2 15 4 5 5 14 5 2 4 4 15 4 4 2 10 4 4 8 4 4 4 12 74 1.0 BAIK
23 2 4 2 4 4 5 5 2 16 4 5 4 13 5 2 4 4 15 4 4 2 10 4 4 8 4 4 5 13 75 1.0 BAIK
24 2 3 2 1 5 4 5 2 16 3 4 5 12 5 5 5 4 19 5 5 1 11 5 5 10 5 5 5 15 83 1.0 BAIK
25 2 4 2 2 4 3 4 1 12 4 4 4 12 3 2 4 4 13 3 4 2 9 3 4 7 4 5 4 13 66 0.0 KURANG
BAIK
26 2 3 2 2 4 4 4 2 14 4 4 4 12 4 1 3 3 11 3 4 2 9 3 4 7 4 3 3 10 63 0.0 KURANG
BAIK
27 2 4 2 4 4 5 3 1 13 5 5 4 14 4 2 5 3 14 3 4 1 8 4 5 9 5 5 3 13 71 0.0 KURANG
BAIK
28 2 4 2 4 3 5 4 2 14 5 5 5 15 4 2 4 4 14 4 4 2 10 4 4 8 4 4 4 12 73 1.0 BAIK
29 1 3 3 2 2 4 4 2 12 4 4 4 12 4 2 4 4 14 4 5 2 11 5 4 9 4 4 4 12 70 0.0 KURANG
BAIK
30 2 2 2 2 4 5 4 3 16 5 5 5 15 5 4 4 4 17 4 4 5 13 4 5 9 5 5 4 14 84 1.0 BAIK
31 2 2 2 2 2 4 3 2 11 4 5 4 13 4 4 3 3 14 5 4 2 11 3 4 7 4 4 4 12 68 0.0 KURANG
BAIK
32 2 4 2 4 4 4 4 3 15 4 4 4 12 4 2 4 4 14 4 5 2 11 4 5 9 4 4 4 12 73 0.0 KURANG
BAIK
33 2 3 2 2 3 4 3 2 12 4 4 4 12 4 2 4 4 14 4 4 2 10 4 4 8 3 4 4 11 67 0.0 KURANG
BAIK
34 2 4 3 4 5 5 4 2 16 5 5 5 15 5 2 4 4 15 4 4 2 10 4 4 8 4 4 4 12 76 1.0 BAIK
35 1 4 2 4 5 5 4 2 16 5 5 5 15 4 2 5 4 15 4 4 2 10 5 5 10 4 4 3 11 77 1.0 BAIK
36 2 3 2 2 4 4 4 3 15 4 4 4 12 4 4 4 4 16 4 4 2 10 4 4 8 4 4 4 12 73 0.0 KURANG
BAIK
37 2 2 2 2 4 4 4 3 15 4 5 4 13 4 4 4 5 17 3 4 3 10 3 4 7 4 4 3 11 73 0.0 KURANG
BAIK
38 2 2 2 2 3 4 3 3 13 3 5 3 11 5 3 5 5 18 3 5 3 11 3 4 7 4 4 4 12 72 0.0 KURANG
BAIK
39 1 3 2 2 4 3 4 1 12 4 4 5 13 5 2 4 5 16 4 5 2 11 4 5 9 4 5 4 13 74 1.0 BAIK
40 1 4 3 4 5 4 4 2 15 4 5 5 14 5 1 4 4 14 4 5 2 11 4 4 8 5 4 4 13 75 1.0 BAIK
41 2 4 2 4 5 5 4 3 17 4 5 4 13 4 2 4 4 14 4 5 2 11 4 4 8 4 4 4 12 75 1.0 BAIK
42 2 2 2 2 4 4 4 3 15 4 3 5 12 3 3 4 4 14 4 5 2 11 4 4 8 5 4 5 14 74 1.0 BAIK
133
NO
RES
JENIS
KELAMIN UMUR
PENDIDIKAN
TERAKHIR
LAMA
KERJA
KEMAMPUAN
MENINGKATKAN
HASIL YANG
DICAPAI
SEMANGAT KERJA PENGEMBANGAN
DIRI MUTU EFISIENSI
JUMLAH KODE KET
1 2 3 4 SKOR 5 6 7 SKOR 8 9 10 11 SKOR 12 13 14 SKOR 15 16 SKOR 17 18 19 SKOR
43 1 2 2 2 5 4 3 3 15 4 4 4 12 4 2 5 4 15 3 5 2 10 5 5 10 4 4 4 12 74 1.0 BAIK
44 2 2 2 2 3 5 3 3 14 4 3 4 11 3 2 4 4 13 4 4 2 10 4 4 8 5 4 5 14 70 0.0 KURANG
BAIK
45 2 4 2 4 5 4 4 2 15 4 3 5 12 5 2 5 4 16 4 4 1 9 4 5 9 3 4 4 11 72 0.0 KURANG
BAIK
46 2 2 2 2 3 3 4 2 12 4 4 4 12 4 2 4 4 14 4 4 3 11 4 3 7 4 3 4 11 67 0.0 KURANG
BAIK
47 2 4 2 4 5 5 4 2 16 3 4 3 10 4 2 4 3 13 4 5 5 14 3 4 7 4 4 3 11 71 0.0 KURANG
BAIK
48 2 3 2 2 5 3 3 2 13 4 4 3 11 4 2 4 4 14 4 4 2 10 3 4 7 4 4 4 12 67 0.0 KURANG
BAIK
49 2 2 2 2 3 5 4 2 14 5 5 4 14 4 3 5 4 16 3 4 2 9 5 4 9 4 5 4 13 75 1.0 BAIK
50 2 3 2 2 5 4 3 1 13 4 3 4 11 5 2 5 4 16 3 4 2 9 4 4 8 3 4 4 11 68 0.0 KURANG
BAIK
51 2 4 2 4 5 4 4 3 16 4 4 4 12 4 3 4 4 15 4 4 2 10 4 5 9 4 5 5 14 76 0.0 KURANG
BAIK
Mean= 14,4118 Mean= 12,7059 Mean= 15,3529 Mean= 10,6667 Mean= 8,31373 Mean= 12,4902 73,94118
Keterangan :
Kurang Baik : 0
Baik : 1
Mean : 73,94118
134
D. REKAPAN PRODUKTIVITAS PERAWAT DAN ATASAN
NO
RES
JENIS
KELAMIN UMUR
PENDIDIKAN
TERAKHIR
LAMA
KERJA
KEMAMPUAN
MENINGKATKAN
HASIL YANG
DICAPAI
SEMANGAT KERJA PENGEMBANGAN
DIRI MUTU EFISIENSI
JUMLAH KODE KET
1 2 3 4 SKOR 5 6 7 SKOR 8 9 10 11 SKOR 12 13 14 SKOR 15 16 SKOR 17 18 19 SKOR
1 2 2 2 2 4,5 4,5 4,5 4,5 18 4 3,5 4 11,5 4 4,5 4,5 4 17 4 4,5 1,5 10 4 4,5 8,5 4 4 4 12 77 1.0 BAIK
2 2 4 2 4 4 4 4 2 14 4,5 3,5 4,5 12,5 4 4 4 4 16 3 4 3 10 3 4 7 4 4,5 4,5 13 72,5 0.0 KURANG
BAIK
3 2 3 2 2 4 4,5 4,5 4 17 4 4 4,5 12,5 4 4 4 4,5 16,5 4 4,5 2,5 11 3,5 4 7,5 4 4 4 12 76,5 1.0 BAIK
4 2 2 2 2 4 4 3,5 4 15,5 3,5 4 4 11,5 4,5 2 4,5 4,5 15,5 4 4 4 12 4,5 4,5 9 4,5 4,5 4 13 76,5 1.0 BAIK
5 2 3 2 3 4,5 4 4 4 16,5 3,5 4,5 4 12 4,5 4 4,5 4 17 4,5 4 4 12,5 4 4 8 4 4 4 12 78 1.0 BAIK
6 2 2 2 3 4 4 3,5 2 13,5 4 4,5 4 12,5 4,5 4,5 4,5 4 17,5 4 4 2 10 4 4 8 4,5 4 4 12,5 74 1.0 BAIK
7 1 4 2 4 4 4 4 2,5 14,5 4 4 4 12 4 4 4 4 16 4 4,5 1 9,5 5 4 9 4 4 4,5 12,5 73,5 0.0 KURANG
BAIK
8 2 3 2 4 4,5 4 4,5 2,5 15,5 4,5 4,5 4,5 13,5 5 4,5 4 4 17,5 4 4,5 2 10,5 4 4 8 4 4,5 4 12,5 77,5 1.0 BAIK
9 1 4 3 4 5 5 4 2 16 4,5 4,5 5 14 4 3 3,5 4 14,5 4,5 4 1,5 10 4,5 4,5 9 4 4,5 4 12,5 76 1.0 BAIK
10 2 4 2 4 4 4 4 2 14 4 4 4 12 3 4 4,5 4 15,5 4,5 4 2 10,5 4 4 8 4,5 4 4 12,5 72,5 0.0 KURANG
BAIK
11 1 4 2 4 4 4 4 4 16 4 4 4 12 4 4 4 4 16 4 4,5 2 10,5 4 4 8 4 4 4 12 74,5 1.0 BAIK
12 2 2 2 2 3,5 4 4 3 14,5 4 4 4 12 4 3,5 2,5 4 14 4 4,5 3 11,5 4,5 4,5 9 4 4,5 4 12,5 73,5 0.0 KURANG
BAIK
13 1 3 2 4 3,5 3,5 4 2 13 4 5 4 13 3 4,5 4 3 14,5 3 4 5 12 4 5 9 4 3 4 11 72,5 0.0 KURANG
BAIK
14 2 3 2 4 3,5 4 4 3 14,5 5 4,5 5 14,5 5 4 4 4 17 4 4 3 11 4 4 8 4 4 4,5 12,5 77,5 1.0 BAIK
15 1 3 2 2 4 5 4 3 16 5 4,5 5 14,5 5 4,5 4 4 17,5 4 4,5 5 13,5 4,5 4 8,5 4,5 4 4 12,5 82,5 1.0 BAIK
16 2 2 2 1 2 4 3 2 11 4 4,5 4 12,5 4 4,5 3 3 14,5 4,5 4,5 2 11 3 4 7 4 4 4,5 12,5 68,5 0.0 KURANG
BAIK
17 1 4 2 2 4 4 4 3 15 4 4 4 12 4 2 4 4 14 4 4 2 10 4 4 8 4,5 4 4 12,5 71,5 0.0 KURANG
BAIK
18 1 4 2 4 3 4 3 2 12 4 4 4 12 4 2 4 4 14 4,5 4 2 10,5 4 4 8 4 4,5 4 12,5 69 0.0 KURANG
BAIK
19 2 4 2 4 4,5 5 4 1,5 15 5 5 5 15 5 2 4 4 15 4 4 2,5 10,5 4 4 8 4 4 4 12 75,5 1.0 BAIK
20 2 2 2 2 4,5 5 4 1,5 15 5 5 5 15 5 2 4 4 15 4 4 2,5 10,5 4 4,5 8,5 4 4,5 4 12,5 76,5 1.0 BAIK
21 2 4 2 4 5 4,5 4 2 15,5 5 5 5 15 5 2 4 4 15 4,5 4 2 10,5 4,5 4 8,5 4,5 4,5 4 13 77,5 1.0 BAIK
135
NO
RES
JENIS
KELAMIN UMUR
PENDIDIKAN
TERAKHIR
LAMA
KERJA
KEMAMPUAN
MENINGKATKAN
HASIL YANG
DICAPAI
SEMANGAT KERJA PENGEMBANGAN
DIRI MUTU EFISIENSI
JUMLAH KODE KET
1 2 3 4 SKOR 5 6 7 SKOR 8 9 10 11 SKOR 12 13 14 SKOR 15 16 SKOR 17 18 19 SKOR
22 2 4 2 4 4,5 4,5 4,5 2 15,5 4,5 5 5 14,5 5 2 4 4 15 4 4 2 10 4 4 8 4 4 4 12 75 1.0 BAIK
23 2 4 2 4 4,5 5 4,5 2 16 4,5 5 4,5 14 5 2 4 4 15 4 4 2 10 4 4 8 4 4 4,5 12,5 75,5 1.0 BAIK
24 2 3 2 1 4,5 4 4,5 2 15 3,5 4 5 12,5 5 5 5 4 19 5 5 1 11 5 5 10 5 5 5 15 82,5 1.0 BAIK
25 2 4 2 2 4 3 4 1 12 4 4 4 12 3 2 4 4 13 3 4 2 9 3 4 7 4 4,5 4 12,5 65,5 0.0 KURANG
BAIK
26 2 3 2 2 3,5 4 4 2 13,5 4 4 4 12 4 1,5 3 3 11,5 3 4 2 9 3 4 7 4 3 3 10 63 0.0 KURANG
BAIK
27 2 4 2 4 4 5 3 1 13 5 5 4 14 4 2 5 3 14 3 4 1 8 4 5 9 5 4,5 3 12,5 70,5 0.0 KURANG
BAIK
28 2 4 2 4 4 5 4 2 15 4,5 5 5 14,5 4 2 4 4 14 4 4 2 10 4 4 8 4 4 4 12 73,5 0.0 KURANG
BAIK
29 1 3 3 2 2 4 4 2 12 4 4 4 12 4 2 4 4 14 4 4,5 2 10,5 4,5 4 8,5 4 4 4 12 69 0.0 KURANG
BAIK
30 2 2 2 2 4 5 4 3 16 5 5 5 15 5 4 4 4 17 4 4 5 13 4 4,5 8,5 4,5 4,5 4 13 82,5 1.0 BAIK
31 2 2 2 2 2 4 3 2 11 4 5 4 13 4 4 3 3 14 4,5 4 2 10,5 3 4 7 4 4 4 12 67,5 0.0 KURANG
BAIK
32 2 4 2 4 4 4 4 3 15 4 4 4 12 4 2 4 4 14 4 4,5 2 10,5 4 4,5 8,5 4 4 4 12 72 0.0 KURANG
BAIK
33 2 3 2 2 3 4 3 2 12 4 4 4 12 4 2 4 4 14 4 4 2 10 4 4 8 3,5 4 4 11,5 67,5 0.0 KURANG
BAIK
34 2 4 3 4 5 5 4 2 16 5 5 5 15 5 2 4 4 15 4 4 2 10 4 4 8 4 4 4 12 76 1.0 BAIK
35 1 4 2 4 5 5 4 2 16 5 5 5 15 4,5 2 4,5 4 15 4 4 2 10 4,5 4,5 9 4 4 3,5 11,5 76,5 1.0 BAIK
36 2 3 2 2 4 4 4 2,5 14,5 4 4 4 12 4 4 4 4 16 4 4 2 10 4 4 8 4 4 4 12 72,5 0.0 KURANG
BAIK
37 2 2 2 2 4 4 4 2,5 14,5 4 4,5 4 12,5 4 4 4 4,5 16,5 3 4 3 10 3 4 7 4 4 3,5 11,5 72 0.0 KURANG
BAIK
38 2 2 2 2 3 3,5 3,5 3 13 3 4,5 3 10,5 5 3 5 4,5 17,5 3 5 3 11 3 4 7 4 4 4 12 71 0.0 KURANG
BAIK
39 1 3 2 2 3,5 3,5 4 1 12 4 4 5 13 5 2 4 5 16 4 5 2 11 4 5 9 4 5 4 13 74 1.0 BAIK
40 1 4 3 4 5 4 4 2 15 4 5 5 14 5 1,5 4 4 14,5 4 5 2 11 4 4 8 4,5 4 4 12,5 75 1.0 BAIK
41 2 4 2 4 5 5 4 3 17 4 4 4,5 12,5 4 2 4 4 14 4 5 2 11 4 4 8 4 4 4 12 74,5 1.0 BAIK
42 2 2 2 2 4 4 4 3 15 4 3 5 12 3 2,5 4 4 13,5 4 5 2 11 4 4 8 5 4 5 14 73,5 0.0 KURANG
BAIK
43 1 2 2 2 5 4 3 3 15 4 4 4 12 4 2 5 4 15 3 5 2 10 4,5 5 9,5 4 4 4 12 73,5 0.0 KURANG
BAIK
44 2 2 2 2 3 5 3 3 14 4 3,5 4,5 12 3 2 4 4 13 4 4 2 10 4 4 8 5 4 4,5 13,5 70,5 0.0 KURANG
BAIK
136
NO
RES
JENIS
KELAMIN UMUR
PENDIDIKAN
TERAKHIR
LAMA
KERJA
KEMAMPUAN
MENINGKATKAN
HASIL YANG
DICAPAI
SEMANGAT KERJA PENGEMBANGAN
DIRI MUTU EFISIENSI
JUMLAH KODE KET
1 2 3 4 SKOR 5 6 7 SKOR 8 9 10 11 SKOR 12 13 14 SKOR 15 16 SKOR 17 18 19 SKOR
45 2 4 2 4 5 4 4 2 15 3,5 3,5 5 12 5 2 5 4 16 4 4 1 9 4 5 9 3 4 4 11 72 0.0 KURANG
BAIK
46 2 2 2 2 3 3 4 2 12 4 4 4 12 4 2 4 4 14 4 4 3 11 4 3 7 4 3 3,5 10,5 66,5 0.0 KURANG
BAIK
47 2 4 2 4 5 5 4 2 16 3 4 3 10 4 2 4 3 13 4 4,5 5 13,5 3 4 7 4 4 3 11 70,5 0.0 KURANG
BAIK
48 2 3 2 2 4 4 3,5 2 13,5 4 4 3 11 4 2 4 4 14 4 4 2 10 3 4 7 4 4 4 12 67,5 0.0 KURANG
BAIK
49 2 2 2 2 3 5 4 2 14 5 5 4 14 4 3 5 4 16 3 4 2 9 5 4 9 4 5 4 13 75 1.0 BAIK
50 2 3 2 2 5 4 3 1 13 4 3,5 3,5 11 5 2 5 4 16 3 4 2 9 4 4 8 3 4 4 11 68 0.0 KURANG
BAIK
51 2 4 2 4 5 4 3,5 2,5 15 4 4,5 3,5 12 4 3,5 4 3,5 15 4 3,5 2 9,5 4 4,5 8,5 4 4,5 5 13,5 73,5 0.0 KURANG
BAIK
Mean= 14,48039 Mean= 12,77451 Mean= 15,17647 Mean= 10,4902 Mean= 8,137255 Mean= 12,2549 73,31373
Keterangan :
Kurang Baik : 0
Baik : 1
Mean : 73,31373
137
Lampiran 14 Output SPSS
A. KARATERISTIK RESPONDEN
Statistics
JENIS_KELAMIN UMUR PENDIDIKAN_TERAKHIR LAMA_KERJA
N Valid 51 51 51 51
Missing 0 0 0 0
JENIS_KELAMIN
Frequency Percent
Valid
Percent Cumulative Percent
Valid LAKI_LAKI 12 23.5 23.5 23.5
PEREMPUAN 39 76.5 76.5 100.0
Total 51 100.0 100.0
UMUR
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 26-35_TAHUN 15 29.4 29.4 29.4
36-45_TAHUN 14 27.5 27.5 56.9
46-55_TAHUN 22 43.1 43.1 100.0
Total 51 100.0 100.0
PENDIDIKAN_TERAKHIR
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid S1-D3 47 92.2 92.2 92.2
S1 4 7.8 7.8 100.0
Total 51 100.0 100.0
LAMA_KERJA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 3-11_BULAN 2 3.9 3.9 3.9
1-2_TAHUN 24 47.1 47.1 51.0
3-4_TAHUN 2 3.9 3.9 54.9
>5_TAHUN 23 45.1 45.1 100.0
Total 51 100.0 100.0
138
B. HASIL SPSS STRES KERJA SECARA UMUM, DAN INDIKATOR STRES KERJA
STRES_KERJA_
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid TIDAK_STRES 22 43.1 43.1 43.1
STRES 29 56.9 56.9 100.0
Total 51 100.0 100.0
Statistics
TUNTUTA
N_TUGAS
TUNTUTAN_P
ERAN
TUNTUTAN_
ANTAR_PRI
BADI
STRUKTUR_O
RGANISASI
KEPEMIMPINA
N_ORGANISASI
N Valid 51 51 51 51 51
Missing 0 0 0 0 0
TUNTUTAN_TUGAS
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid TIDAK_STRES 20 39.2 39.2 39.2
STRES 31 60.8 60.8 100.0
Total 51 100.0 100.0
TUNTUTAN_PERAN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid TIDAK_STRES 24 47.1 47.1 47.1
STRES 27 52.9 52.9 100.0
Total 51 100.0 100.0
TUNTUTAN_ANTAR_PRIBADI
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid TIDAK_STRES 25 49.0 49.0 49.0
STRES 26 51.0 51.0 100.0
Total 51 100.0 100.0
139
STRUKTUR_ORGANISASI
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid TIDAK_STRES 17 33.3 33.3 33.3
STRES 34 66.7 66.7 100.0
Total 51 100.0 100.0
KEPEMIMPINAN_ORGANISASI
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid TIDAK_STRES 22 43.1 43.1 43.1
STRES 29 56.9 56.9 100.0
Total 51 100.0 100.0
C. HASIL SPSS PRODUKTIVITAS SECARA UMUM, DAN INDIKATOR
PRODUKTIVITAS KERJA
PRODUKTIVITAS_KERJA_
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid KURANG_BAIK 28 54.9 54.9 54.9
BAIK 23 45.1 45.1 100.0
Total 51 100.0 100.0
Statistics
KEMAMPU
AN
MENINGKAT
KAN_HASIL
SEMANGAT_
KERJA
PERKEMBA
NGAN_DIRI MUTU
EVISIEN
SI
N Valid 51 51 51 51 51 51
Missing 0 0 0 0 0 0
KEMAMPUAN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid KURANG_BAIK 24 47.1 47.1 47.1
BAIK 27 52.9 52.9 100.0
Total 51 100.0 100.0
140
MENINGKATKAN_HASIL
Frequency Percent
Valid
Percent Cumulative Percent
Valid KURANG_BAIK 32 62.7 62.7 62.7
BAIK 19 37.3 37.3 100.0
Total 51 100.0 100.0
SEMANGAT_KERJA
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid KURANG_BAIK 32 62.7 62.7 62.7
BAIK 19 37.3 37.3 100.0
Total 51 100.0 100.0
PERKEMBANGAN_DIRI
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid KURANG_BAIK 34 66.7 66.7 66.7
BAIK 17 33.3 33.3 100.0
Total 51 100.0 100.0
MUTU
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid KURANG BAIK 51 100.0 100.0 100.0
EVISIENSI
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid KURANG_BAIK 41 80.4 80.4 80.4
BAIK 10 19.6 19.6 100.0
Total 51 100.0 100.0
141
D. HASIL SPSS HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
STRES_KERJA *
PRODUKTIVITAS_KERJ
A
51 100.0% 0 .0% 51 100.0%
STRES_KERJA *
PRODUKTIVITAS_KERJ
A_
51 100.0% 0 .0% 51 100.0%
STRES_KERJA_ *
PRODUKTIVITAS_KERJ
A
51 100.0% 0 .0% 51 100.0%
STRES_KERJA_ *
PRODUKTIVITAS_KERJ
A_
51 100.0% 0 .0% 51 100.0%
Crosstab
PRODUKTIVITAS_KERJA
_
Total KURANG_BAIK BAIK
STRES_
KERJA_
TIDAK_STRES Count 6 16 22
Expected Count 12.1 9.9 22.0
% within STRES_KERJA_ 27.3% 72.7% 100.0%
STRES Count 22 7 29
Expected Count 15.9 13.1 29.0
% within STRES_KERJA_ 75.9% 24.1% 100.0%
Total Count 28 23 51
Expected Count 28.0 23.0 51.0
% within STRES_KERJA_ 54.9% 45.1% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig.
(2-sided)
Exact Sig.
(2-sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 11.929a 1 .001
Continuity Correctionb 10.047 1 .002
Likelihood Ratio 12.374 1 .000
Fisher's Exact Test .001 .001
Linear-by-Linear
Association 11.695 1 .001
N of Valid Casesb 51
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9,92.
b. Computed only for a 2x2 table
142
Symmetric Measures
Value Approx. Sig.
Nominal by Nominal Contingency Coefficient .435 .001
N of Valid Cases 51
E. HASIL OUTPUT VARIABEL STRES KERJA DENGAN KARAKTERISTIK
RESPONDEN
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
STRES_KERJA *
JENIS_KELAMIN 51 100.0% 0 .0% 51 100.0%
STRES_KERJA *
UMUR 51 100.0% 0 .0% 51 100.0%
STRES_KERJA *
PENDIDIKAN_TER
AKHIR
51 100.0% 0 .0% 51 100.0%
STRES_KERJA *
LAMA_KERJA 51 100.0% 0 .0% 51 100.0%
STRES_KERJA * JENIS_KELAMIN Crosstabulation
JENIS_KELAMIN
Total LAKI_LAKI PEREMPUAN
STRES_
KERJA
TIDAK_
STRES
Count 6 16 22
% within STRES_KERJA 27.3% 72.7% 100.0%
% of Total 11.8% 31.4% 43.1%
STRES Count 6 23 29
% within STRES_KERJA 20.7% 79.3% 100.0%
% of Total 11.8% 45.1% 56.9%
Total Count 12 39 51
% within STRES_KERJA 23.5% 76.5% 100.0%
% of Total 23.5% 76.5% 100.0%
143
STRES_KERJA * UMUR Crosstabulation
UMUR
Total
26-
25_TAHUN
36-
45_TAHUN
46-
55_TAHUN
STRES_
KERJA
TIDAK_
STRES
Count 4 7 11 22
% within
STRES_KERJA 18.2% 31.8% 50.0% 100.0%
% of Total 7.8% 13.7% 21.6% 43.1%
STRES Count 11 7 11 29
% within
STRES_KERJA 37.9% 24.1% 37.9% 100.0%
% of Total 21.6% 13.7% 21.6% 56.9%
Total Count 15 14 22 51
% within
STRES_KERJA 29.4% 27.5% 43.1% 100.0%
% of Total 29.4% 27.5% 43.1% 100.0%
STRES_KERJA * PENDIDIKAN_TERAKHIR Crosstabulation
PENDIDIKAN_TERAKHIR
Total D1-D3 S1
STRES_
KERJA
TIDAK_STRES Count 21 1 22
% within
STRES_KERJA 95.5% 4.5% 100.0%
% of Total 41.2% 2.0% 43.1%
STRES Count 26 3 29
% within
STRES_KERJA 89.7% 10.3% 100.0%
% of Total 51.0% 5.9% 56.9%
Total Count 47 4 51
% within
STRES_KERJA 92.2% 7.8% 100.0%
% of Total 92.2% 7.8% 100.0%
144
STRES_KERJA * LAMA_KERJA Crosstabulation
LAMA_KERJA
Total
3-
11_BULA
N
1-
2_TAHUN
3-
4_TAHUN
>5_TAHU
N
STRES_
KERJA
TIDAK_
STRES
Count 1 6 2 13 22
% within
STRES_KERJA 4.5% 27.3% 9.1% 59.1% 100.0%
% of Total 2.0% 11.8% 3.9% 25.5% 43.1%
STRES Count 1 18 0 10 29
% within
STRES_KERJA 3.4% 62.1% .0% 34.5% 100.0%
% of Total 2.0% 35.3% .0% 19.6% 56.9%
Total Count 2 24 2 23 51
% within
STRES_KERJA 3.9% 47.1% 3.9% 45.1% 100.0%
% of Total 3.9% 47.1% 3.9% 45.1% 100.0%
F. HASIL OUTPUT VARIABEL PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN
KARAKTERISTIK RESPONDEN
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
PRODUKTIVITAS_KERJA
* JENIS_KELAMIN 51 100.0% 0 .0% 51 100.0%
PRODUKTIVITAS_KERJA
* UMUR 51 100.0% 0 .0% 51 100.0%
PRODUKTIVITAS_KERJA
*
TINGKAT_PENDIDIKAN
51 100.0% 0 .0% 51 100.0%
PRODUKTIVITAS_KERJA
* LAMA_KERJA 51 100.0% 0 .0% 51 100.0%
145
PRODUKTIVITAS_KERJA * JENIS_KELAMIN Crosstabulation
JENIS_KELAMIN
Total
LAKI_LA
KI PEREMPUAN
PRODUKTI
VITAS_KE
RJA
KURAN
G_BAIK
Count 6 22 28
% within
PRODUKTIVITAS_KERJA 21.4% 78.6% 100.0%
% of Total 11.8% 43.1% 54.9%
BAIK Count 6 17 23
% within
PRODUKTIVITAS_KERJA 26.1% 73.9% 100.0%
% of Total 11.8% 33.3% 45.1%
Total Count 12 39 51
% within
PRODUKTIVITAS_KERJA 23.5% 76.5% 100.0%
% of Total 23.5% 76.5% 100.0%
PRODUKTIVITAS_KERJA * UMUR Crosstabulation
UMUR
Total
25-
25_TAH
UN
36-
45_TAHU
N
46-
55_TAH
UN
PRODUKTIV
ITAS_KERJA
KURAN
G_BAIK
Count 9 7 12 28
% within
PRODUKTIVITAS_KERJ
A
32.1% 25.0% 42.9% 100.0%
% of Total 17.6% 13.7% 23.5% 54.9%
BAIK Count 6 7 10 23
% within
PRODUKTIVITAS_KERJ
A
26.1% 30.4% 43.5% 100.0%
% of Total 11.8% 13.7% 19.6% 45.1%
Total Count 15 14 22 51
% within
PRODUKTIVITAS_KERJ
A
29.4% 27.5% 43.1% 100.0%
% of Total 29.4% 27.5% 43.1% 100.0%
146
PRODUKTIVITAS_KERJA * PENDIDIKAN TERAKHIR Crosstabulation
PENDIDIKAN_TERAKH
IR
Total D1-D3 S1
PRODU
KTIVIT
AS_KER
JA
KURANG
_BAIK
Count 27 1 28
% within
PRODUKTIVITAS_KERJA 96.4% 3.6% 100.0%
% of Total 52.9% 2.0% 54.9%
BAIK Count 20 3 23
% within
PRODUKTIVITAS_KERJA 87.0% 13.0% 100.0%
% of Total 39.2% 5.9% 45.1%
Total Count 47 4 51
% within
PRODUKTIVITAS_KERJA 92.2% 7.8% 100.0%
% of Total 92.2% 7.8% 100.0%
PRODUKTIVITAS_KERJA * LAMA_KERJA Crosstabulation
LAMA_KERJA
Total
3-
11_BULAN
1-
2_TAHUN
3-
4TAHU
N
>5_TAHU
N
PRODU
KTIVIT
AS_KER
JA
KURAN
G_BAIK
Count 1 16 0 11 28
% within
PRODUKTIVITA
S_KERJA
3.6% 57.1% .0% 39.3% 100.0%
% of Total 2.0% 31.4% .0% 21.6% 54.9%
BAIK Count 1 8 2 12 23
% within
PRODUKTIVITA
S_KERJA
4.3% 34.8% 8.7% 52.2% 100.0%
% of Total 2.0% 15.7% 3.9% 23.5% 45.1%
Total Count 2 24 2 23 51
% within
PRODUKTIVITA
S_KERJA
3.9% 47.1% 3.9% 45.1% 100.0%
% of Total 3.9% 47.1% 3.9% 45.1% 100.0%
147
G. HASIL OUTPUT SPSS PERTANYAAN STRES KERJA PERAWAT
PERTANYAAN_1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TIDAK_SETUJU 7 13.7 13.7 13.7
SETUJU 30 58.8 58.8 72.5
SANGAT_SETUJU 14 27.5 27.5 100.0
Total 51 100.0 100.0
PERTANYAAN_2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TIDAK_SETUJU 9 17.6 17.6 17.6
RAGU_RAGU 3 5.9 5.9 23.5
SETUJU 30 58.8 58.8 82.4
SANGAT_SETUJU 9 17.6 17.6 100.0
Total 51 100.0 100.0
PERTANYAAN_3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TIDAK_SETUJU 15 29.4 29.4 29.4
RAGU_RAGU 7 13.7 13.7 43.1
SETUJU 20 39.2 39.2 82.4
SANGAT_SETUJU 9 17.6 17.6 100.0
Total 51 100.0 100.0
PERTANYAAN_4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TIDAK_SETUJU 17 33.3 33.3 33.3
RAGU_RAGU 6 11.8 11.8 45.1
SETUJU 19 37.3 37.3 82.4
SANGAT_SETUJU 9 17.6 17.6 100.0
Total 51 100.0 100.0
148
PERTANYAAN_5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid SANGAT_TIDAK_S
ETUJU 1 2.0 2.0 2.0
TIDAK_SETUJU 9 17.6 17.6 19.6
RAGU_RAGU 9 17.6 17.6 37.3
SETUJU 23 45.1 45.1 82.4
SANGAT_SETUJU 9 17.6 17.6 100.0
Total 51 100.0 100.0
PERTANYAAN_6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid SANGAT_TIDAK_S
ETUJU 10 19.6 19.6 19.6
TIDAK_SETUJU 14 27.5 27.5 47.1
RAGU_RAGU 2 3.9 3.9 51.0
SETUJU 16 31.4 31.4 82.4
SANGAT_SETUJU 9 17.6 17.6 100.0
Total 51 100.0 100.0
PERTANYAAN_7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid SETUJU 36 70.6 70.6 70.6
RAGU_RAGU 10 19.6 19.6 90.2
TIDAK_SETUJU 5 9.8 9.8 100.0
Total 51 100.0 100.0
PERTANYAAN_8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid SANGAT_SETUJU 13 25.5 25.5 25.5
SETUJU 33 64.7 64.7 90.2
RAGU_RAGU 5 9.8 9.8 100.0
Total 51 100.0 100.0
149
PERTANYAAN_9
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid SANGAT_TIDAK_S
ETUJU 2 3.9 3.9 3.9
TIDAK_SETUJU 29 56.9 56.9 60.8
RAGU_RAGU 10 19.6 19.6 80.4
SETUJU 10 19.6 19.6 100.0
Total 51 100.0 100.0
PERTANYAAN_10
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid SANGAT_TIDAK_S
ETUJU 2 3.9 3.9 3.9
TIDAK_SETUJU 40 78.4 78.4 82.4
RAGU_RAGU 6 11.8 11.8 94.1
SETUJU 3 5.9 5.9 100.0
Total 51 100.0 100.0
PERTANYAAN_11
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid SANGAT_SETUJU 5 9.8 9.8 9.8
SETUJU 33 64.7 64.7 74.5
RAGU_RAGU 8 15.7 15.7 90.2
TIDAK_SETUJU 5 9.8 9.8 100.0
Total 51 100.0 100.0
PERTANYAAN_12
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid SANGAT_TIDAK
_SETUJU 11 21.6 21.6 21.6
TIDAK_SETUJU 34 66.7 66.7 88.2
RAGU_RAGU 5 9.8 9.8 98.0
SETUJU 1 2.0 2.0 100.0
Total 51 100.0 100.0
150
PERTANYAAN_13
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid SANGAT_SETUJU 18 35.3 35.3 35.3
SETUJU 30 58.8 58.8 94.1
RAGU_RAGU 3 5.9 5.9 100.0
Total 51 100.0 100.0
PERTANYAAN_14
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid SETUJU 16 31.4 31.4 31.4
RAGU_RAGU 9 17.6 17.6 49.0
TIDAK_sETUJU 20 39.2 39.2 88.2
SANGAT_TIDAK_S
ETUJU 6 11.8 11.8 100.0
Total 51 100.0 100.0
PERTANYAAN_15
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid SETUJU 44 86.3 86.3 86.3
RAGU_RAGU 5 9.8 9.8 96.1
SETUJU 2 3.9 3.9 100.0
Total 51 100.0 100.0
PERTANYAAN_16
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid SANGAT_TIDA
K_SETUJU 8 15.7 15.7 15.7
TIDAK_SETUJU 37 72.5 72.5 88.2
RAGU_RAGU 4 7.8 7.8 96.1
SETUJU 2 3.9 3.9 100.0
Total 51 100.0 100.0
PERTANYAAN_17
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid SANGAT_SETUJU 6 11.8 11.8 11.8
SETUJU 41 80.4 80.4 92.2
RAGU_RAGU 3 5.9 5.9 98.0
TIDAK_SETUJU 1 2.0 2.0 100.0
Total 51 100.0 100.0
151
H. HASIL OUTPUT SPSS PERTANYAAN PRODUKTIVITAS KERJA PERAWAT
PERTANYAAN_1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid SETUJU 3 5.9 5.9 5.9
RAGU_RAGU 10 19.6 19.6 25.5
TIDAK_SETUJU 21 41.2 41.2 66.7
SANGAT_TIDAK_S
ETUJU 17 33.3 33.3 100.0
Total 51 100.0 100.0
PERTANYAAN_2
Frequency Percent
Valid
Percent Cumulative Percent
Valid RAGU_RAGU 3 5.9 5.9 5.9
SETUJU 31 60.8 60.8 66.7
SANGAT_SETUJU 17 33.3 33.3 100.0
Total 51 100.0 100.0
PERTANYAAN_3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid RAGU_RAGU 9 17.6 17.6 17.6
SETUJU 42 82.4 82.4 100.0
Total 51 100.0 100.0
PERTANYAAN_4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid SANGAT_SETUJU 4 7.8 7.8 7.8
SETUJU 32 62.7 62.7 70.6
RAGU_RAGU 11 21.6 21.6 92.2
TIDAK_SETUJU 4 7.8 7.8 100.0
Total 51 100.0 100.0
PERTANYAAN_5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid RAGU_RAGU 3 5.9 5.9 5.9
SETUJU 35 68.6 68.6 74.5
SANGAT_SETUJU 13 25.5 25.5 100.0
Total 51 100.0 100.0
152
PERTANYAAN_6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid RAGU_RAGU 2 3.9 3.9 3.9
SETUJU 29 56.9 56.9 60.8
SANGAT_SETUJU 20 39.2 39.2 100.0
Total 51 100.0 100.0
PERTANYAAN_7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid RAGU_RAGU 5 9.8 9.8 9.8
SETUJU 26 51.0 51.0 60.8
SANGAT_SETUJU 20 39.2 39.2 100.0
Total 51 100.0 100.0
PERTANYAAN_8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid RAGU_RAGU 5 9.8 9.8 9.8
SETUJU 29 56.9 56.9 66.7
SANGAT_SETUJU 17 33.3 33.3 100.0
Total 51 100.0 100.0
PERTANYAAN_9
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid SETUJU 29 56.9 56.9 56.9
RAGU_RAGU 3 5.9 5.9 62.7
TIDAK_SETUJU 18 35.3 35.3 98.0
SANGAT_TIDAK_S
ETUJU 1 2.0 2.0 100.0
Total 51 100.0 100.0
PERTANYAAN_10
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid RAGU_RAGU 4 7.8 7.8 7.8
SETUJU 40 78.4 78.4 86.3
SANGAT_SETUJU 7 13.7 13.7 100.0
Total 51 100.0 100.0
153
PERTANYAAN_11
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid RAGU_RAGU 7 13.7 13.7 13.7
SETUJU 43 84.3 84.3 98.0
SANGAT_SETUJU 1 2.0 2.0 100.0
Total 51 100.0 100.0
PERTANYAAN_12
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid RAGU_RAGU 10 19.6 19.6 19.6
SETUJU 40 78.4 78.4 98.0
SANGAT_SETUJU 1 2.0 2.0 100.0
Total 51 100.0 100.0
PERTANYAAN_13
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid RAGU_RAGU 1 2.0 2.0 2.0
SETUJU 43 84.3 84.3 86.3
SANGAT_SETUJU 7 13.7 13.7 100.0
Total 51 100.0 100.0
PERTANYAAN_14
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid SANGAT_SETUJU 4 7.8 7.8 7.8
SETUJU 34 66.7 66.7 74.5
RAGU_RAGU 7 13.7 13.7 88.2
TIDAK_SETUJU 2 3.9 3.9 92.2
SANGAT_TIDAK_S
ETUJU 4 7.8 7.8 100.0
Total 51 100.0 100.0
PERTANYAAN_15
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid RAGU_RAGU 10 19.6 19.6 19.6
SETUJU 38 74.5 74.5 94.1
SANGAT_SETUJU 3 5.9 5.9 100.0
Total 51 100.0 100.0
154
PERTANYAAN_16
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid RAGU_RAGU 1 2.0 2.0 2.0
SETUJU 44 86.3 86.3 88.2
SANGAT_SETUJU 6 11.8 11.8 100.0
Total 51 100.0 100.0
PERTANYAAN_17
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid RAGU_RAGU 2 3.9 3.9 3.9
SETUJU 45 88.2 88.2 92.2
SANGAT_SETUJU 4 7.8 7.8 100.0
Total 51 100.0 100.0
PERTANYAAN_18
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid RAGU_RAGU 3 5.9 5.9 5.9
SETUJU 45 88.2 88.2 94.1
SANGAT_SETUJU 3 5.9 5.9 100.0
Total 51 100.0 100.0
PERTANYAAN_19
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid RAGU_RAGU 4 7.8 7.8 7.8
SETUJU 44 86.3 86.3 94.1
SANGAT_SETUJU 3 5.9 5.9 100.0
Total 51 100.0 100.0
155
Lampiran 15 Dokumentasi
156
157
Lampiran 16 Kartu Bimbingan Tugas Akhir
158
159
Lampiran 17 Lembar Revisi Skripsi