89
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADITS BERBASIS PORTOFOLIO DI MAN SEMARANG 2 SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam Oleh : Muhammad Ajib Ulil Albab NIM: 3103125 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2008

SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam Oleh : Muhammad Ajib Ulil Albab NIM: 3103125 FAKULTAS

Embed Size (px)

Citation preview

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AL-QUR’AN

HADITS BERBASIS PORTOFOLIO

DI MAN SEMARANG 2

SKRIPSI

Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

Oleh :

Muhammad Ajib Ulil Albab NIM: 3103125

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2008

ii

DEPARTEMEN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAH

Alamat: Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Telp. 7601295 Fax. 7615387 Semarang 50185

PENGESAHAN

Skripsi Saudara : Muhammad Ajib Ulil Albab NIM : 3103125 Judul : Implementasi Model Pembelajaran Al-Qur’an Hadits

Berbasis Portofolio di MAN Semarang 2 Telah dimunaqasahkan oleh dewan penguji Fakultas Tarbiyah Institut Agama

Islam Negeri Walisongo Semarang dan dinyatakan lulus dengan predikat

cumlude/ baik/ cukup, pada tanggal : 17 Januari 2008

Dan dapat diterima sebagai guna memperoleh gelar Sarjana Strata 1 tahun

akademik 2007/2008

Semarang, 17 Januari 2008

Ketua Sidang/ Dekan Sekretaris Sidang

Drs. FatahSyukur , M. Ag. Dra. Siti Mariam , M. Pd. NIP : 150 267 028 NIP : 150 257 372

Penguji I Penguji II

Drs. H. Rahardjo, M. Ed. ST. H. Mursyid, M.Ag NIP : 150 246 873 NIP : 150 318 583

Pembimbing I Pembimbing II

Ridwan, M. Ag. Muntholi’ah, M. Pd NIP: 150 282 132 NIP: 150 263 166

iii

MOTTO

. فإذا فرغت فانصب. إن مع العسر يسرا. فإن مع العسر يسرا

. ربك فارغب وإلى

Karena sesungguhnya sesudah kesukaran itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesukaran itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah, hendaknya kamu berharap. (Q.S. al-Insyirah: 5-8)*)

*) Depag RI, Al-Qur’an dan Tarjamah, (Semarang: CV. Al-Waah, edisi baru revisi 1993),

hlm. 1073.

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

Ayahanda M. Sholeh dan Ibunda tercinta Masmuah.

Mas Afief Khoiril Anam danAdik-adikku M.Syamsul Hadi dan Ima

matussa’dah.

Sobat-sobatku Umam, Darminto, Prapto, Futihah, Ana, Umi Kulsum, dewi,

imah, rohmat aswan.

v

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi

ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.

Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali

informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang, Januari 2008

Deklarator

Muhammad Ajib Ulil Albab NIM: 3103125

vi

ABSTRAK

Rochmat Aswan (NIM: 3102159). Problematika Penyusunan Silabus Berbasis Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Pelaksanaannya dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMP Negeri 30 Semarang. Skripsi. Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2007.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Problematika yang muncul

dalam penyusunan silabus PAI berbasis Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SMP Negeri 30 Semarang, 2) Problematika pelaksanaan silabus dalam pembelajaran PAI yang berbasis Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SMP Negeri 30 Semarang.

. Penelitian ini menggunakan metode riset lapangan (field research) dengan

teknik analisis deskriptif kualitatif. Data penelitian yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi, interview.

Hasil analisis menunjukkan bahwa: 1) Problematika yang muncul dalam

penyusunan silabus PAI yang berbasis KTSP di SMP N 30 Semarang, antara lain: menentukan materi standar tentang sikap yang disebabkan adanya perbedaan pada tingkat intelektual, sosial, dan spiritual peserta didik; pengembangan pengalaman belajar peserta didik yang bersifat kompetentif yang tidak mengacu pada buku referensi; penyesuaian karakteristik satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik; dan menentukan standar penilaian yang mengarah pada ranah afektif dan psikomotorik yang diukur berdasarkan pengamatan kerja. 2) Problematika Pelaksanaan Silabus Berbasis Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dalam Pembelajaran PAI di SMP Negeri 30 Semarang, diantaranya: Dari segi pendekatan, guru kesulitan untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengkaji materi PAI yang kontekstual; Dari segi metode, belum dapat menerapkan berbagai metode secara efektif dan efisien. Dari segi sarana dan prasarana, masih selalu menggunakan papan tulis dan buku-buku paket pelajaran PAI dalam proses pembelajaran sehingga kreatifitas guru belum bisa diwujudkan dalam mengoperasionalkan teknologi yang bersifat audio-visual. Dari segi alokasi waktu, pengalokasian waktu yang minim yang menyebabkan guru merasa kesulitan untuk mencapai tujuan dari ketiga ranah pembelajaran (afektif, kognitif, dan psikomotorik). Dari segi evaluasi, sulitnya guru dalam mengamati, mengidentifikasi dan mensimulasikan dari hasil pembelajaran yang telah dicapai oleh siswa.

vii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Pengasih

dan penyayang, karena dengan taufiq dan hidayah-Nya penulis telah dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Skripsi yang berjudul “Implementasi Model Pembelajaran Al-Qur’an Hadits

Berbasis Portofolio di MAN Semarang 2” ini ditulis untuk memenuhi salah satu

syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Fakultas Tarbiyah Institut

Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.

Dengan selesainya penulisan skripsi ini penulis menyampaikan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. H. Ibnu Hadjar, M. Ed. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang.

2. Ridwan, M. Ag. Selaku Pembimbing I dan Muntholi’ah M. Pd, yang telah

bersedia meluangkan waktu, tenaga dan fikiran untuk memberikan bimbingan

dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

3. Drs. M.Sholeh, M. Ag. selaku Kepala Madrasah MAN Semarang 2 yang telah

memberikan izin riset dalam penelitian skripsi ini, dan M. Durri Anna’im,

S.Ag., selaku guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di MAN Semarang 2

yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membantu dalam

memberikan kemudahan dalam penelitian skripsi ini.

4. Bapak dan ibu Dosen di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo yang telah

memberikan ilmunya sehingga mengilhami penulis untuk menyelesaikan

skripsi ini.

5. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan motivasi dan do’a yang

tulus bagi penulis selama berlangsungnya proses dan penyelesaian studi serta

penulisan skripsi ini.

viii

Kepada mereka semua penulis tidak dapat memberikan apa-apa selain

untaian rasa terima kasih yang tulus dengan diiringi do’a semoga Allah SWT

membalas semua amal kebaikan mereka dengan sebaik-baik balasan.

Pada akhirnya, penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini belum

mencapai kesempurnaan dalam arti seluruhnya. Namun demikian, penulis

berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan

pembaca pada umumnya.

Semarang, Januari 2008

Penulis

Muhammad Ajib Ulil Albab NIM: 3103125

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iii

HALAMAN MOTTO ....................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... v

DEKLARASI .................................................................................................... vi

ABSTRAK ........................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... x

BAB I : PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................... 3

C. Penegasan Istilah....................................................................... 4

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 5

E. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 6

F. Metode Penelitian ..................................................................... 7

BAB II : LANDASAN TEORI .................................................................... 12

A. Model Pembelajaran Berbasis Portofolio ................................. 12

1. Pengertian Pembelajaran .................................................... 12

2. Prinsip-prinsip Belajar dan Pembelajaran .......................... 13

3. Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Portofolio ......... 15

4. Dasar dan Tujuan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio 16

5. Prinsip Dasar dan Ciri-ciri Model Pembelajaran Berbasis

Portofolio ............................................................................ 19

6. Manfaat Model Pembelajaran Berbasis Portofolio ............ 22

B. Pembelajaran Al-Qur’an Hadits ............................................... 23

1. Pengertian Pembelajaran Al-Qur’an Hadits di Madrasah

Aliyah ................................................................................. 23

x

2. Karakteristik Pembelajaran Al-Qur’an Hadits di Madrasah

Aliyah ................................................................................. 23

3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits di Madrasah

Aliyah ................................................................................. 25

4. Pendekatan Pembelajaran Al-Qur’an Hadits ...................... 26

C. Pembelajaran Al-Qur’an Hadits Berbasis Portofolio ............... 26

1. Pengertian Pembelajaran Al-Qur’an Hadits Berbasis

Portofolio ............................................................................ 26

2. Langkah-langkah Pembelajaran Al-Qur’an Hadits Berbasis

Portofolio ............................................................................ 27

BAB III : IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AL-QUR’AN

HADITS BERBASIS PORTOFOLIO DI MAN SEMARANG 2 . 31

A. Kondisi Umum ......................................................................... 31

1. Letak Geografis .................................................................. 31

2. Kondisi Sosiologis .............................................................. 32

3. Tinjauan Historis ................................................................ 33

4. Visi dan Misi MAN Semarang 2 ........................................ 33

5. Ekstrakurikuler dan Fasilitas di MAN Semarang 2 ............ 33

6. Keadaan Peserta Didik di MAN Semarang 2 tahun ajaran

2007/2008 ........................................................................... 34

7. Struktur Organisasi di MAN Semarang 2 .......................... 35

8. Daftar Guru dan Pegawai MAN Semarang 2

tahun 2007/2008 ................................................................. 35

9. Profil Pengajar Bidang Studi Al-Qur’an Hadits di MAN

Semarang 2 tahun 2007/2008 ............................................. 37

B. Penerapan Model Pembelajaran Al-Qur’an Hadits Berbasis

Portofolio di MAN Semarang 2 ............................................... 39

1. Proses Belajar Mengajar (PBM) ......................................... 39

2. Refleksi Pengalaman Belajar .............................................. 54

3. Problematika yang dihadapi dalam menerapkan model

pembelajaran Al-Qur’an Hadits Berbasis Portofolio ......... 54

xi

BAB IV : ANALISIS IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AL-QUR’AN

HADITS BERBASIS PORTOFOLIO DI MAN SEMARANG 2 . 57

A. Analisis Penerapan Pembelajaran Al-Qur’an Hadits Berbasis

Portofolio di MAN Semarang 2 ............................................... 57

1. Persiapan Teknik Model Pembelajaran Berbasis Portofolio 58

2. Strategi Pembelajaran Al-Qur’an Hadits Berbasis

Portofolio ........................................................................... 59

3. Pelaksanaan Model Pembelajaran Al-Qur’an Hadits

Berbasis Portofolio di MAN Semarang 2 .......................... 59

B. Kendala atau Hambatan Pelaksanaan Pembelajaran Al-Qur’an

Hadits Berbasis Portofolio di MAN Semarang 2 ..................... 66

C. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Al-Qur’an Hadis

Berbasis Portofolio di MAN Semarang 2 ................................. 67

1. Kelebihan atau Keuntungan Pembelajaran Al-Qur’an Hadits

Berbasis Portofolio ............................................................. 67

2. Kelemahan atau Kendala Pembelajaran Al-Qur’an Hadits

Berbasis Portofolio ............................................................. 68

BAB V : KESIMPULAN

A. Kesimpulan ............................................................................... 69

B. Saran-saran ............................................................................... 71

C. Penutup ..................................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN PENULIS

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu media yang digunakan manusia

untuk mengembangkan potensi dan mencapai yang diharapkan oleh manusia.

untuk itu pendidikan dari masa ke masa melakukan perubahan berbagai aspek

yang berkaitan dengan pendidikan, mulai dari materi pelajaran, metode, sarana

dan prasarana perlu ditata ulang untuk di sesuaikan dengan tuntutan zaman

reformasi ini perlu dilakukan jika dunia pendidikan ingin tetap bertahan secara

fungsional dalam memadu perjalanan umat manusia.1

Belajar merupakan proses yang kontinu. Belajar merupakan suatu

proses, karena merupakan suatu proses, maka belajar membutuhkan waktu.

Sedangkan proses belajar memerlukan metode yang tepat, sangat penting bagi

guru dan siswa karena dengan metode belajar yang tepat akan memungkinkan

seorang siswa menguasai ilmu lebih mudah dan lebih cepat sesuai dengan

kapasitas tenaga dan pikiran yang dikeluarkan, dengan demikian siswa akan

terhindar dari beban pikiran yang berat dalam mempelajari suatu mata

pelajaran.2 Firman Allah swt:

)286: البقرة. (يكلف الله نفسا إلا وسعها لها ما كسبت وعليها ما اكتسبت لا

Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kemampuannya (kesanggupannya) ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya….(QS. Al-Baqarah : 286)3

Oleh karena itu, untuk meningkatkan mutu pendidikan diperlukan

perubahan pola pikir yang digunakan sebagai landasan pelaksanaan kurikulum

1 Tilaar, Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional, (Jakarta: Tera Indonesia, 2001), hlm.1.

2 Arnie Fajar, Portofolio dalam Pembelajaran IPS, (Bandung: Rosda Karya, 2004), hlm.12.

3 Departemen Agama, Al-Aliyi Al-Qur'an dan Terjemahnya, (Bandung: CV., Diponegoro, 2003), hlm.38.

2

pada masa lalu, proses belajar mengajar terfokus pada guru, dan kurang

terfokus pada siswa, akibatnya KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) lebih

menekankan pada pengajaran dari pada pembelajaran.

Salah satu kelemahan proses pembelajaran yang dilaksanakan para

guru kita adalah kurang adanya usaha pengembangan berpikir siswa dalam

setiap proses pembelajaran, pada mata pelajaran apapun guru lebih banyak

mendorong agar siswa dapat menguasai sejumlah materi pelajaran, model

pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa.4

Model pembelajaran berbasis portofolio merupakan suatu bentuk

perubahan pola pikir tersebut. Yaitu suatu inovasi pembelajaran yang

dirancang untuk membantu peserta didik memahami teori secara mendalam

melalui pengalaman belajar praktik-empirik, metode pembelajaran ini dapat

menjadi program pendidikan yang mendorong kompetensi, tanggung jawab,

dan partisipasi peserta didik, belajar menilai dan mempengaruhi kebijakan

umum (public policy), memberanikan diri untuk berperan serta dalam kegiatan

antar siswa, antar sekolah, dan antar anggota masyarakat.5

Diharapkan model pembelajaran portofolio dapat diterapkan dan

dilaksanakan pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits khususnya pada jenjang

sekolah tingkat menengah atas (Madrasah Aliyah) sebaik mungkin, seperti

kita ketahui bahwa al-Qur’an al karim yang merupakan sumber utama ajaran

Islam berfungsi sebagai petunjuk ke jalan yang sebaik-baiknya (QS. 17:9) dan

kebahagiaan hidup manusia di dunia dan di akhirat, sehingga penjelasan dan

penjabarannya dibebankan kepada Nabi Muhammad saw. Al Hadits di

definisikan oleh pada umumnya ulama, seperti definisi al sunnah-sebagai

“segala sesuatu yang dinisbatkan kepada Muhammad SAW, baik ucapan,

perbuatan, dan taqrir (ketetapan), baik sebelum beliau menjadi Nabi maupun

4 Wirasanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,

(Jakarta: kencana, 2006), hlm.7. 5 Dasim Budimansyah, Model Pembelajaran dan Penilaian Berbasis Portofolio,

(Bandung: PT. Genesindo, 2002), hlm.i-ii

3

sesudahnya” ulama ushul fiqh, membatasi pengertian Hadits hanya pada

ucapan-ucapan Nabi Muhammad saw yang berkaitan dengan hukum:6

)64: النحل ( .وأنزلنا إليك الذكر لتبين للناس ما نزل إليهم ولعلهم يتفكرون...

Dan kami turunkan kepadamu al-qur’an agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah di turunkan kepada mereka. (QS. An-Nahl; 46)

وما أنزلنا عليك الكتاب إلا لتبين لهم الذي اختلفوا فيه وهدى ورحمة لقوم )64: النحل . (يؤمنون

Dan kami tidak menurunkan kepadamu al kitab (al-Qur’an) ini kecuali agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan dan untuk menjadi dan rahmat bagi orang yang beriman. (QS. An-Nahl: 64)

عن عبد احلميد ابن عبد الرمحن بن , عن زيد بن أيب أنيسة, لكحدثين حيي عن ما:.... أن عمر بن اخلطاب : أنه أخربه عن مسلم بن ياسر اجلهين , زيد بن اخلطاب

تركت فيكم امرين لن تضلوا ما : أنه بلغه أن رسول اهللا صلى اهللا عليه وسلم قال . متسكتم ما كتاب اهللا وسنة نبيه

Telah menceritakan kepadaku dari Malik bahwa Rasulullah pernah menyampaikannya, beliau bersabda: aku telah tinggalkan pegangan yang kamu sekalian tidak akan sesat selama kamu berpegang kepadanya yaitu kitab Allah dan sunnah Nabi-Nya.7

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka pokok permasalahan

akan peneliti bahas, dalam skripsi ini adalah:

Bagaimana penerapan model pembelajaran Al-Qur’an Hadits portofolio di

MAN 2 Semarang?

6 M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur'an, (Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2004),

hlm.21. 7 Imam Malik bin Anas, Al-Muwatho’, (Thoba’ah Wan Nasr Wat Tauzi’: Darul Fikr,

t.th), hlm.602.

4

C. Penegasan Istilah

Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam memahami judul ini, maka

perlu adanya penjelasan dan penegasan istilah-istilah yang dipergunakan

dalam judul penelitian ini.

1. Implementasi

Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata “implementasi” berarti

pelaksanaan, penerapan.8

Sedangkan dalam kamus ilmiah populer, implementasi berarti

pelaksanaan, penerapan implement.9

Sedangkan implementasi berasal dari kata “implementation” yang

berarti suatu pelaksanaan atau penyelenggaraan.10 Jadi arti implementasi

disini adalah mengaplikasikan sebuah teori ke dalam realita, sehingga akan

menghasilkan manfaat dari teori tersebut serta mengembangkannya agar

menjadi lebih sempurna.

2. Model pembelajaran

Model pembelajaran didefinisikan sebagai suatu sumber dari

prosedur yang akan digunakan untuk memajukan pembelajaran dalam hal

ini bidang studi pendidikan agama Islam.11

Pembelajaran adalah proses interaktif yang berlangsung antara

guru dan murid atau juga antara kelompok siswa dengan tujuan untuk

memperoleh pengetahuan, ketrampilan atau sikap serta memantapkan apa

yang dipelajari12.

3. Al-Qur’an dan Hadits

Adalah suatu mata pelajaran yang diajarkan di lingkungan

pendidikan Depag (MI, MTS, MA).

8 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: balai

Pustaka, 2001), hlm.377. 9 Pius A Partento dan M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arkola,

1994), hlm.247. 10 John M. Echols dan Hasan Sadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: Gramedia,

1992), hlm.313. 11 Muhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: CV. Mistaka Galiza,

2003), Cet.II, hlm.23. 12 S. Nasution, Kurikulum dan Pengajaran, (Jakarta: Bina Aksara, 2989), hlm.102.

5

4. Berbasis

Dalam kamus besar bahasa Indonesia “berbasis” berasal dari kata

dasar “basis” yang berarti: asas, dasar. Jadi berbasis artinya berasas atau

berdasar. 13

5. Portofolio.

Portofolio sebagai sumber benda fisik itu adalah bundel, yakni

kumpulan atau dokumentasi hasil kerjaan peserta didik yang disimpan

pada suatu bundel.14 Misalnya hasil tes awal (pre test), tugas-tugas,

catatan, anekdot, piagam penghargaan, keterangan melaksanakan tugas

terstruktur, hasil tes akhir (post test) dan lain sebagainya, sebagai suatu

proses sosial pedagogis. Portofolio adalah collection of learning

experience yang terdapat di dalam pikiran peserta didik baik yang

berwujud pengetahuan (kognitif), ketrampilan (skill) maupun nilai dan

sikap (afektif).

6. MAN 2 semarang.

MAN 2 Semarang merupakan institusi pendidikan tingkat

menengah atas milik negara yang berciri khas nilai-nilai Islam berada di

desa Bangetayu Wetan Semarang Timur.

D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Mengenai tujuan yang ingin diperoleh dari hasil penelitian adalah

untuk mengetahui bagaimana implementasi model pembelajaran Al-Qur’an

Hadits berbasis portofolio di MAN 2 Semarang.

Manfaat penelitian:

1. Secara teoritis.

a. Diharapkan merupakan sumbangan berharga bagi pengembangan ilmu

pendidikan khususnya model pembelajaran berbasis portofolio di

bidang study Al-Qur’an Hadits.

13 Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2003), hlm.516. 14 Dasim Budimansyah, op.cit., hlm.7.

6

b. Memberikan kontribusi dalam pendidikan khususnya pada

pengembangan model pembelajaran portofolio.

c. Melatih diri untuk peka terhadap fenomena dunia pendidikan.

2. Secara praktis.

a. Hasil penelitian in diharapkan sebagai bahan masukan para pendidik

dalam meningkatkan mutu pendidikan di Madrasah Aliyah khususnya

mata pelajaran Al-Qur’an Hadits.

b. Sebagai masukan karya ilmiah yang bercirikan keislaman

E. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka merupkan gambaran yang menyeluruh dari sikap

proyek penelitian tetapi keputusan tidak dapat menggantikan apa yang terjadi

di lapangan atau kejadian yang di amati.15

Pada dasarnya tinjauan pustaka ini berupa sintesis dan kritik terhadap

penelitian sebelumnya, baik mengenai kelebihan atau kekurangan, disamping

itu, tinjauan pustaka digunakan untuk memperoleh informasi tentang teori-

teori yang ada kaitannya dengan judul penelitian ini.

Penelusuran bahan pustaka mempunyai beberapa manfaat, antara lain:

1. Untuk memperdalam pengetahuan mengenai masalah yang akan di teliti.

2. Untuk menegaskan kerangka teoritis yang dijadikan landasan berpikir.

3. Untuk mempertajam konsep-konsep yang digunakan.

4. Untuk menghindari tujuan pengulangan dari suatu penelitian.16

Dalam kajian pustaka ini peneliti sedikit banyak menggunakan

beberapa buku pokok dan skripsi yang berkaitan dengan peneliti ini yaitu:

Buku model pembelajaran portofolio (untuk IPS) yang ditulis oleh

Dra. Arnie Fajar diterbitkan oleh PT. Remaja Rosda Karya Bandung Tahun

2003 yang mengulas masalah model pembelajaran portofolio. Sebagai

penelitian dan portofolio sebagai proses belajar mengajar.

15 James A Bleck dan J. Champion, Metode dan Masalah Penelitian Sosial, (Bandung:

Eresco, 1992), hlm.296. 16 Cik Hasan Bisri, Penuntun penyusun Rencana Penelitian Skripsi, (Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2001), hlm.42.

7

Buku yang berjudul model pembelajaran berbasis portofolio (untuk

PAI) yang ditulis oleh Dr. Dasyim Budimansyah, M.Si, yang di dalamnya

berisi tentang bagaimana bentuk dan model pembelajaran berbasis portofolio,

langkah-langkah pembelajaran serta cara penilaiannya.

Sebagai bahan acuan pembuatan skripsi penulis juga menggunakan

skripsi yang berjudul “Implementasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Berbasis Portofolio di SMA 3 Semarang” oleh Qoni Rosyidah NIM 3100049,

yang merupakan hasil penelitian tentang penerapan pembelajaran portofolio

pada bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMA 3 Semarang

meliputi strategi pembelajaran portofolio, pelaksanaan, evaluasi serta

problematika yang dihadapi dalam menerapkan model pembelajaran PAI

berbasis portofolio di SMA 3 Semarang.

Selain itu skripsi yang ditulis oleh mahasiswa non reguler Fakultas

Tarbiyah jurusan PAI di IAIN Walisongo Semarang yang bernama Muhadi.

NIM 3603110 yang berjudul “Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi

di SLTP 1 Blora”. KBK adalah merupakan kurikulum sebelum kurikulum

baru KTSP, yang menekankan pada kompetensi peserta didik selain pada

kompetensi sekolah juga, dengan kata lain kurikulum ini bertujuan untuk

mencetak dan membekali siswa dengan pengetahuan yang dibarengi dengan

pengalaman belajar dan salah satu taktik atau cara untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang terdapat dalam KBK adalah strategi pembelajaran

portofolio.

Dari kedua skripsi di atas diharapkan dapat membantu penulis dalam

menyusun skripsi ini, mengenai penerapan model pembelajaran portofolio di

Madrasah Aliyah khususnya pada mata pelajaran al-Qur'an Hadits. Baik

meliputi strategi pembelajaran, evaluasi serta problematika yang dihadapi

dalam menerapkan pembelajaran al-Qur'an Hadits di MAN 2 Semarang.

F. Metode Penelitian

1. Jenis penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yang mana penulis

tidak menggunakan data statistik dalam pengumpulan data dan analisis

8

data, akan tetapi peneliti menggunakan pendekatan deskriptif yaitu

penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan (deskripsi)

mengenai situasi-situasi/kejadian-kejadian17

Penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bersifat atau memiliki

karakteristik bahwa datanya dinyatakan dalam keadaan sewajarnya atau

bagaimana adanya dengan tidak merubah dalam bentuk simbol-simbol

atau bilangan18

2. Fokus dan ruang lingkup

Fokus adalah pokok permasalahan yang akan dibahas atau akan

dikaji yaitu tentang pembelajaran Al-Qur’an Hadits yang ada di MAN 2

semarang. Yang terfokus pada model implementasi, model pembelajaran

berbasis portofolio.

3. Sumber data

Yang dimaksud sumber data dalam penelitian ini adalah “subyek

dari mana data diperoleh”.19 Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau

wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber datanya disebut

responden yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan peneliti

baik pertanyaan tertulis maupun lisan.20

4. Pendekatan penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan fenomena yaitu

berusaha memahami makna dari suatu peristiwa dan pengaruhnya dengan

manusia dalam situasi tertentu.21 Dan juga peneliti menggunakan

pendekatan kualitatif yakni prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

17 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995),

hlm.18. 18 Hadari Nawawi dan Mimi Martini, Penelitian Terapan, (Yogyakarta: Gajah Mada

University Press, 1996), hlm.174. 19 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktek, (Jakarta: Rineka

Cipta, 1998), hlm.114. 20 Ibid, hlm.107. 21 Asnad Aksa, Pendekatan Kualitatif Serta Kombinasinya dalam Penelitian Psikologi,

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), hlm.33.

9

yang dapat diamati dan diarahkan pada latar alamiah dan individu tersebut

secara holistik (menyeluruh).22

5. Metode pengumpulan data

Untuk mengumpulkan data dipergunakan beberapa metode yaitu:

a. Metode observasi.

Metode observasi adalah “suatu penelitian yang dijalankan

secara sistematik dan sengaja diadakan dengan menggunakan alat

indera (terutama mata) terhadap kejadian-kejadian yang langsung di

tangkap pada waktu kejadian itu terjadi”.23 Metode ini di gunakan

untuk memperoleh data di lapangan tentang situasi umum lokasi

penelitian dan melihat secara langsung perkembangan secara fisik

sekolah dan proses pembelajaran Al-Qur’an Hadits berbasis portofolio

di MAN 2 Semarang.

b. Metode interview

Metode interview adalah “sebuah dialog yang dilakukan oleh

pewawancara (Interview) untuk memperoleh informasi dari

terwawancara (interview)”.24

Menurut Rhochiati Wiriaatmadja mengutip pendapatnya

Denzim dalam Goetz dan Lecompte wawancara merupakan

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-

orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-

hal yang dipandang perlu. Menurutnya ada tiga macam wawancara,

yakni wawancara baku dan terjadwal, wawancara baku dan tidak

terjadwal, serta wawancara tidak baku. Pertanyaan-pertanyaan yang

sama diajukan dalam urutan yang sama, apabila pertanyaan lanjutan

atau probing diperlukan, maka hal itu juga harus baku. Wawancara

yang tidak terjadwal adalah bentuk lain dari yang terjadwal, hanya saja

22 Lexy J. Moeloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya, 2002), Cet.XVII, hlm.3 23 Bimowalgito, Bimbingan dan Penyuluhan Sekolah, (Yogyakarta: Andi Ofset, 1990),

hlm.47 24 Ibid

10

urutannya yang berubah tergantung jawaban yang diberikan oleh

informan. Namun demikian, fleksibilitas dari pewawancara dianjurkan

agar wawancara berlangsung wajar dan responsif. Wawancara yang

tidak baku biasa disebut juga sebagai wawancara pedoman atau

interview guide, yang berbentuk pertanyaan-pertanyaan umum dan

khusus yang diantisipasi pewawancara secara informal dalam urutan

dan kesempatan yang tersedia.25 Yang dimaksud pewawancara disini

yaitu peneliti dan terwawancara yaitu guru mata pelajaran al-Qur'an

Hadits dan siswa siswi di MAN 2 Semarang.

Interview ini dilakukan di lakukan untuk mendapatkan

informasi terhadap data-data dokumentasi dan sebagainya dengan

berbagai pihak. Yang berkaitan dengan pendidikan yaitu guru mata

pelajaran Al-Qur’an Hadits.

c. Metode dokumen

Menurut Suharsimi Arikunto, dokumentasi berasal dari kata

dokumen yang berarti barang-barang tertulis26, sedangkan menurut

Koentjoro Ningrat dokumentasi yaitu kumpulan data verbal yang

berbentuk tulisan27. Metode ini dilakukan peneliti untuk memperoleh

dokumen-dokumen yang berhubungan dengan komponen portofolio

meliputi pembelajaran portofolio dan evaluasi portofolio, dan juga

dokumen-dokumen yang berhubungan dengan kelembagaan dan

administrasi di MAN 2 Semarang, struktur organisasi, program kerja

sekolah dan lain sebagainya.

6. Teknik analisis data.

Analisis data yang digunakan peneliti adalah analisis non statistik

yaitu analisis deskriptif kualitatif, analisis data diwujudkan tidak dalam

25 Rohiyati Wiriatmaja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2006), hlm. 117. 26 Suharsimi Arikunto, op.cit., hlm.145. 27 Koentjara Ningrat, Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta : Gramedia, 1990), hlm.47

11

bentuk angka-angka melainkan dalam bentuk laporan dan uraian

deskriptif.28

Langkah akhir dari kegiatan ini adalah mendeskripsikan

pembelajaran Al-Qur’an Hadits berbasis portofolio di MAN 2 Semarang

untuk di analisis bagaimanakah proses belajar mengajar yang menekankan

pada pendekatan metode dan sarana prasarana penunjang yang mendukung

terjadinya tujuan pembelajaran Al-Qur’an Hadits yang berbasis portofolio

secara menyeluruh.

28 Lexy J. Muleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2000), Cet.IV, hlm.178.

12

BAB II

KONSEP DASAR MODEL PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADITS

BERBASIS PORTOFOLIO

A. Model Pembelajaran Berbasis Portofolio

1. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran berasal dari kata dasar belajar yang mendapat

tambahan pe- dan –an. Menurut Sholeh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul

Majid mendefinisikan belajar sebagai berikut:

ان التعلم هو تغيري ىف ذهن املتعلم يطرء على خربة سابقة فيحدث فيها تغيريا .جديدا

“Belajar adalah suatu perubahan di dalam pemahaman siswa yang dihasilkan dari pengetahuan terdahulu, maka akan menimbulkan pengetahuan baru di dalam pemahaman peserta didik.”1

Sedangkan menurut Clifford T. Morgan belajar adalah “Learning

is any relatively permanent change in behaviour which occurs as a result

of experience or practice”.2 Artinya belajar adalah perubahan tingkah

laku yang relatif permanen atau menetap yang dihasilkan dari

pengalaman atau praktek.

Menurut Max Darsono definisi pembelajaran adalah sebagai berikut:

a. Umum

Pembelajaran secara umum adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh

guru sedemikian rupa sehingga tingkah laku siswa berubah.

b. Khusus

1) Behavioristik

Pembelajaran adalah usaha untuk membentuk tingkah laku yang

diinginkan dengan menyediakan lingkungan (stimulus).

2) Kognitif

1 Sholeh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid, At-Tarbiyah Wat Turuqut Tadris, (Makkah: Darul Ma’arif, 1996), hlm. 169.

2 Clifford T. Morgan, Introduction to Psychology, Sixth edition (New York: McGraw Hill International Book Company, 1971), hlm. 112.

13

Pembelajaran adalah cara guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk dapat mengenal dan memahami apa yang sedang

dipelajari .

3) Gestalf

Pembelajaran adalah usaha memberikan materi pelajaran

sedemikian rupa sehingga siswa lebih mudah mengaturnya menjadi

suatu gestalf (pola bermakna).

4) Humanistik

Pembelajaran adalah memberikan kebebasan kepada siswa untuk

memilih bahan pelajaran dan cara mempelajarinya sesuai dengan

minat dan kemampuannya.3

Sedangkan menurut Jogiyanto pembelajaran adalah suatu kegiatan

berasal atau berubah lewat reaksi dari suatu situasi yang dihadapi dengan

keadaan bahwa karakteristik-karakteristik dari perubahan aktifitas tersebut

tidak dapat dijelaskan dengan dasar kecenderungan-kecenderungan reaksi

asli, kematangan atau perubahan-perubahan sementara dari organisme.4

Dengan demikian pembelajaran merupakan usaha untuk mengenal

dan memahami pengetahuan yang baru melalui perubahan tingkah laku

sebagai pengalaman.

2. Prinsip-Prinsip Belajar dan Pembelajaran

Dalam perencanaan pembelajaran, prinsip-prinsip belajar dapat

mengungkap batas-batas kemungkinan dalam pembelajaran. Dalam

melaksanakan pembelajaran, pengetahuan tentang teori dan prinsip-prinsip

belajar dapat membantu guru dalam memilih tindakan yang tepat.5 adapun

prinsip- prinsip pembelajaran sebagai berikut:

a. Perhatian dan motivasi

3 Max Darsono, Belajar dan Pembelajaran, (Semarang: IKIP PGRI, 2001), hlm. 23. 4 Jogiyanto, Pembelajaran Metode Kasus, (Yogyakarta: Andi Offset, 2006), hlm.12 5 Dimyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002),

hlm.41-49

14

Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan

belajar. Dari kajian teori belajar pengolahan informasi terungkap

bahwa tanpa adanya perhatian tidak mungkin terjadi belajar.

b. Keaktifan

Belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak

bisa dilimpahkan kepada orang lain. Belajar hanya mungkin terjadi

apabila anak aktif mengalami sendiri.

c. Keterlibatan langsung/berpengalaman

Dalam belajar melalui pengalaman langsung siswa tidak

sekedar mengamati secara langsung tetapi ia harus menghayati, terlibat

langsung dalam perbuatan, dan bertanggung jawab terhadap hasilnya.

d. Pengulangan

Prinsip belajar yang menekankan perlunya pengulangan

barangkali yang paling tua adalah yang dikemukakan oleh teori

psikologi daya. Menurut teori ini belajar adalah melatih daya-daya

yang ada pada manusia yang terdiri atas daya mengamat, menanggap,

mengingat, menghayal, merasakan, berpikir, dan sebagainya.

e. Tantangan

Tantangan yang dihadapi dalam bahan belajar membuat siswa

bergairah untuk mengatasi masalah. Bahan belajar yang baru, yang

banyak mengandung masalah yang perlu dipecahkan membuat siswa

tertantang untuk mempelajarinya.

f. Balikan dan penguatan

Siswa akan belajar lebih bersemangat apabila mengetahui dan

mendapatkan hasil yang baik. Hasil, apalagi hasil yang baik, akan

merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik bagi

usaha belajar selanjutnya.

g. Perbedaan individual

Siswa merupakan individual yang unik artinya tidak ada dua

orang siswa yang sama persis, tiap siswa memiliki perbedaan satu

15

dengan yang lain. Perbedaan itu terdapat pada karakteristik psikis,

kepribadian, dan sifat-sifatnya.

3. Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Portofolio

Arief A. Mangkoesapoetra mendefinisikan model pembelajaran

portofolio yaitu strategi pembelajaran yang melibatkan siswa dalam

keseluruhan proses belajar dan dapat melibatkan seluruh aspek yaitu:

kognitif, afektif, psikomotorik siswa, serta secara fisik dan mental

melibatkan semua pihak dalam pembelajaran sehingga siswa memiliki ke

bebasan berfikir, berpendapat, aktif dan kreatif.6

Selain itu Arnie Fajar memberitahukan pengertian model

pembelajaran portofolio sebagai suatu kumpulan pekerjaan siswa dengan

maksud tertentu dan terpadu yang diseleksi menurut panduan-panduan

tertentu.7

Dengan demikian pembelajaran berbasis portofolio adalah proses

pembelajaran yang tidak hanya dalam dataran mengetahui konsep,

melainkan lebih dari selain itu pembelajaran berbasis portofolio membantu

peserta didik dalam memahami teori secara mendalam yaitu melalui

pengalaman belajar empirik. Dalam pembelajaran berbasis portofolio

peserta didik diberi kesempatan untuk berkreatif dengan belajar

memberanikan diri berperan serta dalam kegiatan antar siswa, antar

sekolah dan antar anggota masyarakat, dengan menampilkan karya

terbaiknya yang didukung dengan panduan-panduan dan sumber yang

jelas.

Model pembelajaran dengan portofolio memang lebih

mengaktifkan peserta didik dan menyenangkan, namun tidak boleh

membuat mereka kesulitan, membebani guru-guru dan orang tua.

6 Arief Mangkoesapoetra, Model Pembelajaran Portofolio; Sebuah Tinjauan Kritis, Suara

Merdeka, http://www.merdeka.com/harian/03,1/15/kh.htm, hlm.4 (Selasa, 24 Januari 2006) 7 Arnie Fajar, op.cit., hlm.52.

16

Disarankan untuk tidak menerapkan model pembelajaran portofolio yang

justru memberatkan semua pihak.

Seperti banyak tugas ekstrakurikuler yang perlu memakan biaya

tambahan, perjalanan yang memakan waktu di luar jam pelajaran,

meninggalkan program kurikulum itu sendiri, adalah model pembelajaran

yang memberatkan semua pihak.

Strategi pembelajaran portofolio harus tetap mengacu pada

kurikulum, tetap berdasarkan persiapan yang biasa dibuat guru-guru, tetap

dalam kerangka interaksi pembelajaran seperti biasa di kelas dan di luar

kelas, namun menghasilkan bukti belajar tuntas yang didokumentasikan

menjadi bentuk portofolio yang menjadi kebanggaan peserta didik,

sekolah dan orang tua.8

4. Dasar dan Tujuan Model Pelajaran Berbasis Portofolio

a. Dasar Model Pelajaran Berbasis Portofolio

Dasar atau landasan dalam pelaksanaan PBB, sangatlah

diperlukan karena suatu kegiatan tanpa adanya dasar atau landasan

akan mudah runtuh atau roboh, ada beberapa dasar dalam sikap

pengajaran Al-Qur’an hadits yaitu dasar psikologis, yuridis, dan

religius.

1) Dasar psikologis.

Sudah menjadi tabiat manusia bahwa ia pasti merasa

perlunya arti kehidupan, karena bila mana arti kehidupan tidak ada,

maka energi menjadi lesu dan seseorang cenderung ingin bunuh

diri karena merasa hidupnya tidak ada gunanya. Oleh karena itu

manusia butuh pendidikan, karena dengan pendidikan manusia

akan belajar arti bagaimana menjalani kehidupan.9

Dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang di

inginkan perlu adanya suatu taktik atau strategi mengajar sebagai

8 Dandan Supratman, http://www.suaramerdeka.com/harian/0312/15/kha1.htm. 9 Ahmadi, “Dasar-dasar Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di Sekolah”, dalam Habib

Thoha (Eds), PBM di Sekolah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), hlm.44.

17

tindakan dan langka konkrit tidak lepas dari filosofi yang

mendasarinya.

Dasar filosofi ini bersifat logis abstrak yang melihat sosok

totalitas manusia sebagai pelaksanaan pendidikan baik sebagai

pendidik maupun sebagai peserta didik.

2) Dasar religius

Sebagai pendidik memiliki tanggung jawab untuk

mentransfer ilmu pengetahuan sikap, nilai dan ketrampilan peserta

didik manusia sebagai makhluk tuhan yang memiliki potensi untuk

dikembangkan sumber dayanya baik aspek penalarannya, sikap

hatinya, maupun aspek ketrampilan perilakunya.10 Semua itu tidak

lepas dari peran dan kewajiban manusia itu sendiri sesuai dengan

QS, Al Baqarah: 30

) 30 :البقرة . (أعلم ما لا تعلمون إني

“Sesungguhnya aku (Allah) hendak menjadikan seorang khalifah di bumi” (QS, Al Baqarah: 30)11

3) Dasar yuridis

Sedangkan untuk dasar landasan operasionalnya adalah

sesuai dengan undang-undang no 20 tahun 2003 tentang

pendidikan nasional bab II pasal 2 bahwa “Pendidikan nasional

berdasarkan undang-undang dasar negara republik Indonesia 1945”

bab III tentang prinsip penyelenggaraan pendidikan pasal 4 butir 4

yang berbunyi “pendidikan diselenggarakan dengan memberi

keteladanan membangun kemauan dan mengembangkan kreatifitas

peserta didik dalam proses pembelajaran”.12

10 Djamaludin Darwis, “Strategi Belajar Mengajar”, dalam Habib Thoha (Eds), PBM di

Sekolah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), hlm. 11 Soenarjo, Al-Qur'an dan Terjemahnya, (Semarang: PT. Kumudasmo Grifindo, 1994),

hlm.198. 12 Undang-undang No. 2 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS)

dan penjelasannya (Yogyakarta: Media Wacana Press, 2003), hlm.12.

18

Selain itu dalam undang-undang guru dan dosen juga di

tegaskan yaitu tentang dalam pasal 6 yang berbunyi “Kedudukan

guru dan dosen sebagai tenaga profesional bertujuan untuk

melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan

pendidikan nasional yaitu: berkembangnya potensi peserta didik

menjadi manusia beriman, bertaqwa kepada[ tuhan yang maha esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta

menjadi warga negara yang demokratif dan bertanggung jawab.13

b. Tujuan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio

Program ini dirancang untuk dapat memecahkan masalah,

tujuan ini di sebut juga dengan metode problem solving, yang

merupakan cara suatu mengajar yang merangsang seseorang untuk

menganalisa dan melakukan sintesa dalam kesatuan struktur atau

situasi dimana masalah itu berbeda, atas inisiatif sendiri.14

Dalam konteks memecahkan masalah, program ini akan

mampu meningkatkan nilai rata-rata yang diperoleh oleh siswa serta

meningkatkan penguasaan materi, model pembelajaran dan sistem

penilaian

Tujuan selanjutnya yaitu dengan meningkatkan relevansinya

dalam konteks relevansi, program ini sejalan (1) pandangan

konstruktifisme sebagai filosofi pendidikan mutakhir yang

menganggap bahwa semua peserta didik memiliki pengetahuan

tentang suatu peristiwa, meskipun pengetahuan sering kali naif atau

miskonsepsi (2) empat pilar pendidikan menurut UNESCO yaitu

learning to do, learning to know, learning to be, learning to live

together (3) paradigma baru sebagai teaching democracy in and for

democracy (pendidikan demokrasi dalam suasana yang demokrasi, dan

untuk menyokong kehidupan yang demokratis).15

13 Undang-undang Guru dan Dosen (Undang-Undang No.14 , 2005), Semarang: CV. Duta

Husiondo, 2006). 14 Yusuf Djajadisastra, Metode-metode Mengajar, (Bandung: Angkasa, 1982), hlm.19. 15 Dasim Budimansyah, op.cit., hlm.131.

19

Dalam konteks meningkatkan kualitas adalah dengan

meningkatkan penguasaan materi, model pembelajaran dan sistem

penilaian dan meningkatkan nilai mata pelajaran siswa, berarti kualitas

siswa meningkat adapun masalah efisiensi proses pembelajaran

dimungkinkan karena melalui pembelajaran ini dapat sekaligus

membina dan mengembangkan motivasi belajar para siswa,

meningkatkan wawasan dan mendekatkan siswa pada lingkungan,

meningkatkan keterampilan serta meningkatkan kepribadiannya.16

5. Prinsip Dasar dan Ciri-ciri Model Pembelajaran Berbasis Portofolio

Prinsip dasar pembelajaran berbasis portofolio ada lima (5) yaitu

belajar siswa aktif (student active learning), kelompok belajar kooperatif

(cooperative learning), mengajar yang kreatif (joy full learning), metode

discovery, metode inquiry, untuk memperjelas dasar-dasar tersebut

selanjutnya penulis akan menguraikan sebagai berikut:17

1) Prinsip belajar siswa aktif

Proses belajar dengan menggunakan pembelajaran berbasis

portofolio berpusat pada siswa hal ini dapat diartikan sebagai sistem

belajar mengajar yang menekankan keaktifan siswa atau dapat disebut

dengan CBSA, yang melibatkan siswa secara fisik mental, intelektual

dan emosional guna memperoleh hasil belajar yang berupa panduan

antara kognitif, afektif, psikomotorik dengan demikian model ini

menganut prinsip siswa aktif.18

Aktifitas siswa hampir diseluruh proses pembelajaran dari

mulai fase perencanaan di kelas, kegiatan lapangan dan laporan dalam

fase perencanaan aktifitas siswa terlihat pada saat mengidentifikasikan

masalah dengan menggunakan teknik bursa ide (brain storming) setiap

16 Hasibuan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

1995), hlm.79. 17 Dasim Budimansyah, op.cit., hlm.18. 18 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional I, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

1990), hlm.18.

20

siswa diperbolehkan menyampaikan masalah yang menarik baginya

disamping itu tentu saja yang berkaitan dengan materi pembelajaran,

setelah masalah terkumpul, siswa melakukan voting, untuk memilih

satu masalah sebagai kajian kelas.

2) Kelompok belajar kooperatif.

Kelompok belajar kooperatif terdapat dalam metode kelompok

atau kelompok kerja yang lazim disebut metode gotong royong yaitu

strategi yang merupakan suatu cara mengajar dimana murid di susun

dalam kelompok-kelompok pada waktu menerima pelajaran atau

mengerjakan tugas-tugasnya.19

Ciri khas dari metode ini adalah akhirnya semuanya di capai

oleh setiap kelompok yang ada di kelas itu ikut bertanggung jawab atas

hasil yang dicapai oleh setiap kelompok, oleh karena itu antara

anggota-anggota kelompok harus ada kerja sama yang baik atau solid

untuk dapat menghasilkan karya atau hasil tugas yang baik serta dapat

dipertanggung jawabkan bersama.

Adapun kerja sama dengan lembaga terkait diperlukan pada

saat siswa mengunjungi lembaga tertentu atau meninjau suatu kawasan

yang menjadi tanggung jawab lembaga tertentu kegiatan para siswa itu

tentu saja perlu dibekali surat pengantar dan kepala sekolah selaku

penanggung jawab kegiatan sekolah, dari sini terlihat jelas sekali kerja

sama sangat diperlukan untuk tercapainya tujuan yang telah

direncanakan.

3) Joyful learning

Salah satu teori pembelajaran menegaskan bahwa sesulit

apapun pelajaran apabila dipelajari dalam suasana yang menyenangkan

pelajaran tersebut akan mudah di pahami. Sebaliknya walau pelajaran

itu tidak terlampau sulit untuk di pelajari, maupun apabila suasana

pelajaran membosankan, tidak menarik, apa lagi siswa belajar di

bawah tekanan, maka pelajaran akan sulit di pahami. Atas dasar

19 Yusuf Djajadisastra, op.cit., 45

21

pemikiran tersebut, maka agar siswa mudah memahami materi

pelajaran, mereka harus belajar dalam suasana yang menyenangkan,

penuh daya tarik dan motivasi.

Model pembelajaran berbasis portofolio menganut prinsip

dasar bahwa belajar itu harus dalam suasana yang menyenangkan

(joyful learning). Melalui model ini para siswa diberi keleluasaan

memilih tema belajar yang menarik bagi dirinya. Misalnya kelas yang

sedang mempelajari Pendidikan Agama Islam merencanakan membuat

proyek belajar, yaitu mengidentifikasi sejumlah masalah aktual yang

ada di masyarakat, kemudian memilih salah satu diantaranya untuk

bahan kajian kelas.

4) Discovery

Menurut Martiningsih metode discovery merupakan komponen

dari praktek pendidikan yang meliputi metode mengajar yang

memajukan cara belajar aktif, berorientasi pada proses mengarahkan

sendiri, mencari sendiri dan reflektif. Discovery adalah proses mental

dimana siswa mengasimilasi suatu konsep atau sesuatu prinsip. Proses

mental tersebut misalnya mengamati, menggolong-golongkan,

membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan dan

sebagainya. Ada lima tahap yang harus ditempuh dalam metode

discovery yaitu:

a. Perumusan masalah untuk dipecahkan peserta didik

b. Penetapan jawaban sementara atau pengajuan hipotesis

c. Peserta didik mencari informasi, data, fakta, yang diperlukan untuk

menjawab atau memecahkan masalah dan menguji hipotesis.

d. Menarik kesimpulan dari jawaban atau generalisasi

e. Aplikasi kesimpulan atau generalisasi dalam situasi baru.

5) Inquiry

Metode inquiry adalah metode yang mampu menggiring

peserta didik untuk menyadari apa yang telah didapatkan selama

22

belajar. Inquiry menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar

yang aktif. Strategi pelaksanaan inquiry adalah:

a. Guru memberikan penjelasan, instruksi atau pertanyaan terhadap

materi yang akan diajarkan.

b. Memberikan tugas kepada peserta didik untuk menjawab

pertanyaan

c. Guru memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang

mungkin membingungkan peserta didik.

d. Resitasi untuk menanamkan fakta-fakta yang telah dipelajari

sebelumnya.

e. Siswa merangkum dalam bentuk rumusan sebagai kesimpulan

yang dapat dipertanggung jawabkan.20

6. Manfaat Model Pembelajaran Berbasis Portofolio

Manfaat dari model pembelajaran berbasis portofolio diantaranya

sebagai berikut:

a. Mendemonstrasikan kemajuan siswa dalam kurun waktu tertentu.

b. Mengetahui bagian-bagian yang diperbaiki

c. Membangkitkan percaya diri siswa untuk belajar.21

Sedangkan menurut Arnie Fajar manfaat model pembelajaran

portofolio yaitu antara lain:

Berlatih memadukan antara konsep yang diperoleh dari penjelasan guru

atau dari buku/bacaan dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-

hari.

Siswa diberi kesempatan untuk mencari informasi di luar kelas baik

informasi yang sifatnya bend, penglihatan (objek langsung, TV, radio,

internet) maupun orang/tokoh/pakar.

Membuat alternatif untuk mengatasi topik-topik/objek yang dibahas.22

20 http://martiningsih.blogspot.com/2007/12/macam-macammetodepembelajaran.html. 21 Abul Majid, dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi,

Konsep dan Implementasi KBK, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2005), hlm.194. 22 Arnie Fajar, op.cit., hlm.47.

23

B. Pembelajaran Al-Qur’an Hadits

1. Pengertian Pembelajaran Al-Qur’an Hadits di Madrasah Aliyah

Pembelajaran Al-Qur’an Hadist adalah merupakan suatu

pembelajaran di dalam lembaga pendidikan di bawah naungan departemen

agama yang merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di

Madrasah Aliyah. Sebagaimana juga dijelaskan oleh Dirjen Kelembagaan

Agama Islam, Depag bahwa ruang lingkup pada PAI di madrasah terdiri

dari lima bidang studi, masing-masing Aqidah akhlak, Al-Qur’an Hadits,

Fiqih, Sejarah Agama Islam dan Bahasa Arab untuk MI, Tsanawiyah dan

Aliyah.23

Abdul Majid, S.Ag dan Dian Andayani, S.Pd menjelaskan bahwa

materi pendidikan agama Islam berdasarkan rumusan dari pokok ajaran

Islam meliputi aqidah (keimanan), syari’ah (keislaman) dan akhlak (budi

pekerti). Ketiga kelompok ilmu agama itu kemudian dilengkapi dengan

pembahasan dasar hukum Islam yaitu Al-Qur’an dan Al-Hadits serta

ditambah lagi dengan sejarah Islam (tarikh).24

2. Karakteristik pembelajaran al-Quran Hadits di madrasah Aliyah.

Mata pelajaran Al-Qur’an Hadits merupakan unsur mata pelajaran

PAI pada madrasah yang memberikan pendidikan kepada peserta didik.

Untuk memahami dan mencintai Al-Qur’an Hadits sebagai sumber ajaran

Islam dan mengamalkan isi kandungannya dalam kehidupan sehari-hari.

a. Tujuan

Pembelajaran Al-Qur’an Hadits bertujuan agar peserta didik

gemar untuk membaca Al-Qur’an Hadits dengan benar serta

mempelajarinya, memahami, meyakini kebenarannya dan

23 Depag RI, Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Direktorat

Madrasah dan Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Umum, KBK Kegiatan Pembelajaran Qur’an Hadits, (Jakarta: Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 2003), hlm.iii

24 Abdul Majid, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005), hlm.79

24

mengamalkan ajaran dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya

sebagai petunjuk dan pedoman dalam seluruh aspek kehidupannya.

b. Fungsi

Mata pelajaran Al-Qur’an Hadits pada madrasah Aliyah

memiliki fungsi sebagai berikut:

1) Pemahaman yaitu menyampaikan ilmu pengetahuan cara membaca

dan menulis Al-Qur’an serta kandungan Al-Qur’an dan hadits.

2) Sumber nilai yaitu memberikan pedoman hidup untuk mencapai

kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

3) Sumber motivasi yaitu memberikan dorongan untuk meningkatkan

kualitas hidup beragama, bermasyarakat dan bernegara.

4) Pengembangan yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan

peserta didik dalam meyakini kebenaran ajaran agama Islam,

melanjutkan upaya yang telah dilaksanakan dalam lingkungan

keluarga maupun jenjang pendidikan sebelumnya.

5) Perbaikan yaitu memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam

keyakinan, pemahaman dan pengamalan ajaran Islam peserta didik

dalam keyakinan, pemahaman dan pengamalan ajaran Islam

peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.

6) Pencegahan yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungan

atau budaya lain yang dapat membahayakan diri peserta didik dan

menghambat perkembangan menuju manusia yang beriman dan

bertaqwa kepada Allah SWT.

7) Pembiasaan, yaitu menyampaikan pengetahuan, pendidikan dan

penanaman nilai-nilai Al-Qur’an Hadits pada peserta didik sebagai

petunjuk dan pedoman dalam seluruh kehidupannya.

3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits di Madrasah

a. Ulumul Qur’an dan Ulum Hadits secara garis besar yang disajikan

secara singkat dan jelas meliputi:

1) Pengetahuan Al-Qur’an dan wahyu

2) Al-Qur’an sebagai mukjizat Rasul

25

3) Kedudukan, fungsi dan tujuan Al-Qur’an

4) Cara-cara wahyu diturunkan

5) Hikmah wahyu diturunkan secara berangsur-angsur

6) Cara mencari surat-surat dan ayat-ayat Al-Qur’an

7) Pengertian hadits, sunnah, khabar dan atsar

8) Kedudukan dan fungsi hadits

9) Unsur-unsur hadits

10) Pengenalan beberapa kitab kumpulan hadits

b. Ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits pilihan dengan topik-topik sebagai

berikut:

1) Kemurnian dan kesempurnaan Al-Qur’an

2) Al-Qur’an Hadits sebagai sumber nilai dan pemikiran tentang

kebesaran dan kekuasaan Allah.

3) Al-Qur’an sebagai sumber nilai dasar kewajiban beribadah kepada

Allah.

4) Nikmat Allah berdasarkan ayat Al-Qur’an dan Hadits serta syukur

nikmat.

5) Ajaran Al-Qur’an Hadits tentang pola hidup sederhana dan

mengamalkannya.

6) Pokok-pokok kebajikan

7) Larangan berbuat khianat

8) Ajaran Al-Qur’an Hadits yang berkaitan dengan pembangunan

pribadi dan masyarakat.

4. Pendekatan Pembelajaran Al-Qur’an dan Hadits

Cakupan materi pada setiap aspek dikembangkan dalam suasana

pembelajaran yang terpadu, meliputi:

a. Keimanan, yang mendorong peseta didik untuk mengembangkan

pemahaman dan keyakinan tentang adanya Allah SWT sebagai sumber

kehidupan.

26

b. Pengalaman, mengkondisikan peserta didik untuk mempraktekkan dan

merasakan hasil-hasil pengalaman Al-Qur’an Hadits dalam kehidupan

sehari-hari.

c. Pembiasaan, melaksanakan pembelajaran dengan membiasakan sikap

dan perilaku yang baik yang sesuai dengan ajaran Islam yang

terkandung dalam Al-Qur’an Hadits serta dicontohkan oleh para

ulama.

d. Fungsional, menyajikan materi Al-Qur’an Hadits yang memberikan

manfaat nyata bagi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari dalam

arti luas.

e. Keteladanan, yaitu pendidikan yang menempatkan dan memerankan

guru serta komponen madrasah lainnya sebagai teladan, sehingga

cerminan dari individu yang mengamalkan isi Al-Qur’an Hadits.

C. Pembelajaran Al-Qur’an Hadits Berbasis Portofolio

1. Pengertian Pembelajaran Al-Quran Hadits Berbasis Portofolio

Pembelajaran Al-Qur’an Hadits berbasis portofolio adalah strategi

pembelajaran pada bidang mata pelajaran Al-Qur’an Hadits yang

melibatkan siswa dalam keseluruhan proses belajar dan dapat melibatkan

seluruh aspek yaitu kognitif, afektif, psikomotorik serta secara fisik dan

mental melibatkan semua pihak dalam pembelajaran, sehingga siswa

memiliki kebebasan berfikir, berpendapat, aktif dan kreatif.

Dari sejumlah model pembelajaran yang inovatif Model

Pembelajaran Berbasis Portofolio (MPBP) dapat dijadikan salah satu

pilihan yang cocok dalam meningkatkan kualitas pembelajaran PAI salah

satunya mata pelajaran Al-Qur’an Hadits. Hal ini dikarenakan :

a. MPBP mengembangkan berbagai kecakapan atau ketrampilan yang

diperlukan dalam kehidupan seperti trampil berkomunikasi,

menghargai pendapat orang lain, menggunakan sumber-sumber

informasi, mengambil keputusan, berempati kepada pihak yang

27

berwenang, bekerja sama dengan orang lain, tanggung jawab dan lain-

lain.

b. MPBP menganut prinsip belajar sambil melakukan (learning by

doing). Oleh karena itu amat cocok dengan tujuan PAI sebagai mata

pelajaran yang mengusung tugas membina pengetahuan, penghayatan

dan pengamalan peserta didik khususnya mata pelajaran Al-Qur’an

Hadits sehingga menjadi muslim yang beriman dan bertakwa kepada

Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.25

2. Langkah-langkah pembelajaran al-Quran hadits berbasis portofolio

a. Mengidentifikasi masalah sosial keagamaan

1) Kegiatan kelompok kecil

Untuk melakukan identifikasi masalah, diawali oleh diskusi

kelas guna berbagi pengetahuan tentang masalah-masalah di

masyarakat. Untuk mengerjakan kegiatan ini seluruh siswa diberi

tugas membaca salah satu ayat dan hadits materi yang

bersangkutan dan mendiskusikan masalah yang dapat ditemukan di

masyarakat. Guru membagi kelas ke dalam kelompok-kelompok

kecil (3 sampai 4 orang).

2) Pekerjaan rumah

Proses diskusi dalam kelompok kecil guna mengidentifikasi

dan menganalisis masalah, tentu saja memberikan informasi mana

yang patut untuk dijadikan kajian kelas. Untuk dapat menentukan

masalah mana yang akan dikaji oleh kelas, memerlukan informasi

yang cukup, terutama mengenai kelayakan informasi yang cukup,

mengenai kelayakan masalah tersebut untuk dikaji dalam konteks

25 Dasim Budimansyah, Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Bidang Studi PAI,

(Bandung: PT. Genesindo, 2003), hlm.4

28

pelajaran Al-Quran Hadits, oleh karena itu para siswa harus diberi

pekerjaan rumah.

Tugas pekerjaan rumah yang harus dikerjakan siswa meliputi

tugas-tugas pokok yaitu wawancara, tugas mencari informasi dari

sumber media massa cetak dari tugas mencari informasi melalui

media elektronik.26

b. Memilih masalah untuk kajian kelas

1) Membuat daftar masalah

Setiap kelompok kecil yang telah selesai mengidentifikasi

dan menganalisis masalah dengan dukungan informasi yang

memadai, menetapkan satu masalah dan menuliskannya dalam

daftar masalah di papan tulis.

2) Melakukan pemungutan suara

Setelah membuat daftar masalah, seumpama 10 daftar

masalah, diadakan pemungutan suara oleh siswa untuk memilih

salah satu masalah keagamaan (Al-Quran Hadits) yang layak di

disepakati sebagai bahan kajian kelas.

c. Mengumpulkan informasi tentang Masalah yang akan dikaji oleh kelas

1) Kegiatan kelas: mengidentifikasi sumber-sumber informasi

Setelah memilih satu masalah untuk dikaji, maka selanjutnya

kelas harus memutuskan untuk mencari informasi lebih banyak

antara lain: perpustakaan, kantor penerbitan surat kabar, biro

kliping, pakar di perguruan tinggi, pakar hukum dan hakim,

kepolisian, organisasi kemasyarakatan dan lain-lain.

2) Tugas pekerjaan rumah

Setelah kelas memutuskan sumber-sumber informasi yang

akan digunakan, kelas hendaknya dibagi ke dalam tim peneliti,

setiap tim hendaknya bertanggung jawab untuk mengumpulkan

informasi dari sumber yang berbeda.

d. Mengembangkan portofolio kelas

26 Dasim Budimansyah, op.cit., hlm.38

29

1) Spesifikasi portofolio

Jika informasi telah dirasa cukup, selanjutnya

mengembangkan portofolio kelas portofolio yang dikembangkan

meliputi dua seksi yaitu:

a) Portofolio penayangan

Yaitu portofolio yang akan ditayangkan sebagai bahan

presentasi kelas pada saat show case.

b) Portofolio seksi dokumentasi

Yaitu portofolio yang disimpan pada sebuah map jepit (binder)

yang berisi data dan informasi lengkap setiap kelompok

portofolio.

2) Kelompok portofolio

Kelas dibagi ke dalam empat kelompok portofolio masing-

masing kelompok ditugasi untuk membuat salah satu bagian dari

portofolio kelas.

e. Penyajian portofolio (show case)

Setelah portofolio kelas selesai dibuat, kelas dapat

menyajikannya dalam kegiatan show case (gelar kasus) dihadapan

dewan juri (judges) yang merupakan tokoh yang mewakili sekolah dan

masyarakat jumlah ideal sekitar 3 orang. Dewan juri ini akan menilai

penyajian para siswa atas dasar kriteria yang sama seperti yang

digunakan untuk membuat portofolio kelas. Kegiatan ini akan

memberikan pengalaman berharga dalam menyajikan ide-ide kepada

orang lain dan belajar meyakinkan mereka agar dapat memahami dan

menerima ide atau gagasan tersebut.

II. KESIMPULAN

Model pembelajaran portofolio merupakan suatu bentuk inovasi dalam

dunia pendidikan sekolah sebagai strategi pembelajaran yang sangat baik sekali

karena melibatkan siswa dalam proses pembelajaran (dalam hal ini khususnya

materi pelajaran Al-Qur’an Hadist) mengembangkan kreatifitas siswa dalam

30

keseluruhan aspek yaitu kognitif, afektif, psikomotorik dengan menampilkan

karya terbaiknya yang didukung dengan panduan-panduan dan sumber yang jelas,

serta secara fisik melibatkan semua pihak termasuk masyarakat, orang tua siswa

,dan lingkungan sekitar, sehingga tujuan pembelajaran dapat diwujudkan secara

menyeluruh.

III. PENUTUP

Demikianlah makalah yang penulis buat, tentunya masih jauh dari

kesempurnaan, karena kami hanyalah manusia biasa yang tidak pernah lepas dari

kekhilafan. Kami sadar ini adalah proses dalam menempuh pembelajaran, untuk

itu kami berharap kritik serta saran yang bisa membangun demi kesempurnaan

makalah kami berikutnya. Harapan kami semoga makalah ini dapat dijadikan

sebuah kontribusi yang berarti dalam dunia pendidikan. Amin.

DAFTAR PUSTAKA

Aziz, Sholeh Abdul dan Abdul Aziz Abdul Majid, At-Tarbiyah Wat Turuqut Tadris, Makkah: Darul Ma’arif, 1996.

Budimansyah, Dasim, Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Bidang Studi PAI, Bandung: PT. Genesindo, 2003.

Darsono, Max, Belajar dan Pembelajaran, Semarang: IKIP PGRI, 2001.

31

Depag RI, Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Direktorat Madrasah dan Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Umum, KBK Kegiatan Pembelajaran Qur’an Hadits, Jakarta: Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 2003.

Departemen Agama, Al-Aliyi Al-Qur'an dan Terjemahnya, Bandung: CV., Diponegoro, 2003.

Dimyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002.

Djajadisastra, Yusuf, Metode-metode Mengajar, Bandung: Angkasa, 1982.

Fajar, Arnie, Portofolio dalam Pembelajaran IPS, Bandung: Rosda Karya, 2004.

Jogiyanto, Pembelajaran Metode Kasus, Yogyakarta: Andi Offset, 2006.

Majid, Abdul, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005.

Majid, Abul, dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Konsep dan Implementasi KBK, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2005.

Mangkoesapoetra, Arief, Model Pembelajaran Portofolio; Sebuah Tinjauan Kritis, Suara Merdeka, http://www.merdeka.com/harian/03,1/15/kh.htm, Selasa, 24 Januari 2006.

Muslim, Shahih Muslim, Indonesia : Maktabh Dar-Ikhya’ Kutubul Arabiyah, t.th

Moedjiono, Hasibuan, Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995.

Morgan, Clifford T., Introduction to Psychology, Sixth edition (New York: McGraw Hill International Book Company, 1971.

Shihab, M. Quraish, Membumikan Al-Qur'an, Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2004.

Soenarjo, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Semarang: PT. Kumudasmo Grifindo, 1994.

Supratman, Dandan, http://www.suaramerdeka.com/harian/0312/15/kha1.htm.

Thoha, Habib (Eds), PBM di Sekolah, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998.

Tilaar, Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional, Jakarta: Tera Indonesia, 2001.

32

Undang-undang Guru dan Dosen (Undang-Undang No.14 , 2005), Semarang: CV. Duta Husiondo, 2006.

Undang-undang No. 2 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) dan penjelasannya, Yogyakarta: Media Wacana Press, 2003.

Usman, Moh. Uzer, Menjadi Guru Profesional I, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1990.

Wirasanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta: kencana, 2006.

KONSEP PEMBELAJARAN AL-QURAN HADITS

BERBASIS PORTOFOLIO

MAKALAH KOMPREHENSIP

33

Disusun Guna Memenuhi Persyaratan Mengikuti Ujian Komprehensif

Ol

eh :

Disusun oleh:

M. AJIB ULIL ALBAB NIM : 3103125

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2007

31

BAB III

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADITS

BERBASIS PORTOFOLIO DI MAN SEMARANG 2

A. Kondisi Umum MAN Semarang 2.

1. Letak Geografis.

MAN Semarang 2 adalah salah satu lembaga Pendidikan Islam

Negeri di bawah naungan Departemen Agama terletak di Jalan. Bangetayu

raya Desa Bangetayu Wetan, Genuk, Semarang Kode Pos 50115. Propinsi

Jawa Tengah

Pemandangan alam yang masih hijau, asri dan nuansa pedesaan

serta jauh dari keramaian kota serta menciptakan suasana yang kondusif

bagi terlaksananya proses belajar mengajar di lingkungan MAN Semarang

2 walaupun masih terdengar suara bising kereta api yang keluar di

depannya dengan jarak 100 meter dari sekolah, sehingga terkadang

mengganggu suasana belajar mengajar di MAN Semarang 2 .Daerah

sekitar MAN Semarang 2 masih banyak terdapat lahan pertanian,

perkebunan kelapa dan peternakan. MAN Semarang 2 Didirikan di atas

tanah 6000 m2. Berada dekat dengan pemukiman penduduk yang

menjadikan peserta didik dapat belajar untuk bersosialisasi dengan

masyarakat sekitar. Di sana juga terdapat pondok pesantren sebagai tempat

tinggal atau mondok dan dapat menambah ilmu pengetahuan ilmu agama

Islam bagi peserta didik yang jauh dari lokasi MAN Semarang 2 yang

datang dari luar daerah. Di samping itu fasilitas yang memadai dan

mendukung seperti perpustakaan, laboratorium semakin memperlancar

dan mempermudah peserta didik untuk memenuhi kebutuhan serta

melakukan aktivitas.

32

2. Kondisi Sosiologis

Pendidikan masyarakat Desa Bengetayu Wetan Kecamatan Genuk

Semarang Timur dapat dikategorikan tingkat sedang. Hal ini dapat dilihat

dari prosentase pendidikannya 30% berpendidikan SD, 35% SMP, 20%

SMA, 20% S1.

Kondisi masyarakat di daerah ini tergolong agraris, karena selain

masih terdapat lahan pertanian, menjadi petani juga merupakan mata

pencaharian utama selain juga menjadi buruh pabrik untuk mencukupi

kehidupan perekonomian mereka. Akan tetapi seiring dengan

perkembangan zaman dan kemajuan teknologi kini mulai banyak

masyarakat yang terjun di bidang industri.

Mayoritas masyarakat di lingkungan MAN Semarang 2 Desa

Bangetayu Wetan adalah pemeluk agama Islam dengan pengetahuan

agama yang cukup tinggi karena pengaruh dari pendahulu mereka yang

lulusan dari pondok pesantren Lirboyo Jawa Timur, Futuhiyyah Mranggen

Demak,dan lain sebagainya, Hal ini menandakan nuansa agamis semakin

terasa dan tentunya masyarakat berpartisipasi dan mendukung jalannya

program pendidikan yang diterapkan di MAN Semarang 2 yang

berlandaskan atas ukhuwah Islamiyyah.

3. Tinjauan Historis

Dimulai dari pandangan masyarakat Bangetayu Wetan yang

mayoritas beragama Islam dan Nahdliyin (warga Nahdlatul Ulama) bahwa

pendidikan adalah bagian yang sangat penting untuk mencerdaskan bangsa

harus segera diusahakan serta untuk kemajuan umat Islam.1, sebelum

menjadi MAN Semarang2 sekolah ini dahulunya bernama Pendidikan

Guru Agama Negeri (PGAN) yang berlokasi di Jl. Sisingamangaraja No 5

Semarang, kemudian pada tahun 1990 keluar Surat keputusan Menteri

Agama Republik Indonesia tentang alih fungsi Pendidikan Guru Agama

1 Hal ini ditunjukkan dengan tidak ditemukan tempat peribadatan agama lain seperti

wihara, gereja, dan lain sebagainya di lingkungan Bangetayu Wetan.

33

Negeri menjadi Madrasah Aliyah Negeri,2 sebuah lembaga pendidikan

yang dikelola oleh Departemen Agama.

4. Visi dan Misi MAN Semarang 2

MAN Semarang 2 mempunyai visi ingin menjadikan lembaga

pendidikan menengah atas berwawasan tinggi, intelektual, mempunyai

prestasi, disiplin, terampil, bertanggung jawab, berakhlakul karimah dalam

bersikap dan bertindak serta berorientasi kepada kebutuhan global.

Sedangkan misinya adalah:

1. Mengembangkan iklim belajar yang kondusif, berakar pada norma dan

nilai hidup bangsa.

2. Menyiapkan tamatan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan

sesuai dengan standar keahlian dan kejujuran.

3. Mewujudkan pelayanan dalam upaya memaksimalkan pemberdayaan

sumber daya manusia di sekolah.

4. Mencetak lulusan siswa agar mampu dan memiliki kemampuan untuk

berwirausaha dan melanjutkan studi secara profesional.

5. Menggali potensi sekolah dengan memberdayakan lingkungan guna

menunjang program pemerintah.

5. Ekstrakurikuler dan fasilitas di MAN Semarang 2

a. Komputer

b. Pramuka

c. Paskibra

d. Volley Ball

e. Bulu Tangkis

f. Basket

g. PMR

h. KIR (Karya Ilmiah Remaja)

i. Menjahit

2 Lampiran SK Menteri Agama Republik Indonesia No. 64 Tahun 1990, hlm. 27.

34

j. Latihan Dakwah dan Retorika (LDDR)

k. Kaligrafi

l. Jurnalistik

m. BTA (Baca Tulis Al-Qur’an)

Sedangkan fasilitas sarana dan prasarana yang mendukung dalam proses

kegiatan belajar mengajar (KBM) antara lain: Perpustakaan, laboratorium

Bahasa, Laboratorium Komputer, Laboratorium tataboga dan busana,

lapangan bulu tangkis, tenis meja, tenis lapangan,volley ball, masjid,

auditorium.

6. Keadaan Peserta Didik di MAN Semarang 2 Tahun Ajaran 2007/2008

No. Kelas Jumlah Siswa 1. X A 45 Siswa 2. X B 44 Siswa 3. X C 45 Siswa 4. X D 45 Siswa 5. X E 44 Siswa

6. XI IPA 1 40 Siswa 7. XI IPA 2 39 Siswa 8. XI IPA 3 38 Siswa 9. XI IPS 1 37 Siswa 10. XI IPS 2 35 Siswa

11. XII IPA 1 40 Siswa 12. XII IPA 2 39 Siswa 13. XII IPA 3 41 Siswa 14. XII IPS 1 36 Siswa 15. XII IPS 2 34 Siswa

Jumlah 612 Siswa

35

Ka.Madrasah Drs. sholeh,MAg

7. Struktur Organisasi MAN Semarang 2

Drs. Supriono

8. Daftar guru dan pegawai MAN Semarang 2 Tahun 2007/2008

No. Nama NIP Jabatan

1. Drs. H. Muhammad Soleh, M.

Ag.

150215142 Kepala Madrasah

2. Dra. Nur Inayati Zilfikar. 150257431 Wali Kelas XI IPA 2

3. Dra. Sri Yustiana Emi. 150263970 Wali Kelas XII IPS 1

4. Drs. Masrukhan. 150261456 Guru PKn

5. Dra. Diah Saptaningrum. 131947509 Wakamad Sarana dan

Prasarana

6. Drs. Ali Said 150268787 Wakamad Kurikulum

7. Dra. Wahyuandayani 150269802 Wali Kelas XII IPS 2

8. Drs. Anis Joko Pamuji 150270211 Wakamad Kesiswaan

9. Drs. Budi Susanto 150271637 Guru Komputer

10. Drs. Hari Muriana 150272290 Guru Olahraga dan

Wakamad Kur

Drs. Ali Said

Wakamad.Kesis

Drs.Anis JP

Wakamad. sarpras

Dra. Dyah S

Ka.Ur.TU Sukarni BP/BK

Siswa

Walikelas

Pegawai

Guru

Wakamad Humas

Drs.Masrukan

36

wali kelas XII IPA 2

11. Drs. Mustain 150272722 Wali Kelas XII IPA 1

12. Dra. Sri Atimah 150224582 Pembantu Waka

Kurikulum

13. Dra. Hj. Rushamida 150271162

14. Reskiyati, S. Pd. 150280557 Wali Kelas XI IPA 3

15. Nurlaila Abadiningsih, S. Pd. Guru

honorer

16. Sri Hastuti, S. Pd. 150282946

17. Drs. Bambang Santoso. 150283291 Wali Kelas XII IPA 3

18. Drs. M. Duri An-Naim 150285417 Guru Al-Quran Hadist

dan wali kelas XI IPS

1

19. Jamaludin, M. Ag. 150285417 Guru Fiqh

20. Faujin, M. Ag. 150285185

21. Solihatin, S. Pd. 150294832

22. Irfai, S. Ag. 150316638 Guru Aqidah

akhlak.SKI

23. Sukat Abdul Muiz, S. Ag. 150321439 Guru Bahasa Arab

24. Misbahul Huda, S. Pd. 150361511

25. Dra. Kristina Dwi. 150359824

26. Istiana, S. Pd. 150358842 Wali Kelas X D

27. Muh. Khoiri, S. Pd. Guru bantu

28. Nasron, S. Ag. 150452678 Guru Bahasa Arab

29. Dwi Hartiningsih, S. Pd. Guru bantu

30. Eni Wahyuni, S. Pd. Guru bantu

31. Sri Islami, S. Pd. 150329958 Wali Kelas XI IPA 2

32. Sigit Baning Artan, S. Pd. Guru

honorer

33. Joko Martono, S. Pd. 150358847

37

34. Anisah Cakrawati, S.Pd. 150359830

35. Rosidah, S. Pd. 150358738 Wali Kelas X E

36. Sunardi, S. Pd. 150358848 Wali Kelas XI IPA 1

37. Ristiono, S. Pd. 150357228 Wali Kelas X B

38. Nuri Yuminawati, S. Pd. 150358854

39. Aini Mustaghfiroh, S. Ag. 150358853 Guru Bahasa Arab dan

wali kelas X C

40. Salasiyah Urfi, S. Pd. Guru

honorer

Koordinator Guru

Piket

Daftar Pegawai MAN Semarang 2

No. Nama NIP

1. Tuti Hindrawati 150183201

2. Jumaidin 150189556

3. Sudarmiati 150202010

4. Moh. Nasir 150220488

5. Diah Prasmesti 150224413

6. Fuatun 1502288134

7. Marsudoko 150228830

8. Moh. Ramelan 150208918

9. Asrofi 150258543

10. Wahyono 150191528

11. Mas’udi, S. Pd. I.

9. Profil Pengajar Bidang Studi Al-Qur’an Hadits di MAN Semarang 2

Tahun Ajaran 2007/2008

Di MAN Semarang 2 tenaga pengajar untuk bidang study Al-

Qur’an Hadits diampu oleh hanya satu tenaga pengajar yaitu Drs. M .Durri

Anna’im yang mengajar di 15 kelas. Beban mengajar per minggunya

adalah 24 jam.

38

Berikut ini adalah sekilas tentang profil tenaga pengajar al-Qur’an

Hadits di MAN Semarang 2.

a. Identitas Diri

Nama : Drs. Durri Anna’im.

NIP. : 150 294 926

Golongan/pangkat : Penata Tk IIId

Tempat tanggal lahir : Kudus, 3 Oktober 1965

Pendidikan terakhir : S1 Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang Jurusan PAI tahun 1993

b. Pendidikan dan Pelatihan

No. Nama/jenis diklat Tempat Waktu pelaksanaan (……jam)

Penyelenggara

1. Diklat keagamaan al-Qur’an Hadits

Semarang 100 jam Balai diklat keagamaan Jateng

2. Workshop Al-Qur’an hadits

Bandungan 30 jam Kanwil Depag Propinsi Jateng

3. Semi loka standardisasi buku MA

Semarang 30 jam Kanwil Depag Propinsi Jateng

4. Pembinaan guru Al-Qur’an hadits

Magelang 30 jam Kanwil Depag Prop. Jateng

5. Workshop fasilitator KTSP MA

Semarang 30 jam Kanwil Depag Prop. Jateng

6. Penataran guru agama Islam

Semarang 30 jam Depdikbud Kota Semarang

7. PWKGA Guru Agama

Semarang 60 jam Depdikbud Kota Semarang

8. Penataran dan pelatihan guru sekolah swasta

Semarang 18 jam Depdikbud Kota Semarang

39

B. Penerapan Model Pembelajaran Al-Qur’an Hadits berbasis portofolio di

MAN Semarang 2

Diperlukan kesadaran yang sungguh-sungguh bagi setiap guru dan

siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran demi tercapainya tujuan

pembelajaran yang diinginkan. Apalagi di dalam tahun ajaran pendidikan

menengah atas SMA/MA 2007/2008, menuntut kesiapan fisik dan mental

dalam menghadapi persaingan global dalam pendidikan, khususnya untuk

menghadapi ujian akhir nasional, bukan hanya sekedar lulus akan tetapi juga

mempunyai bekal akhlakul karimah yang berdasarkan oleh Al-Qur’an dan Al-

Hadits.3

Model pembelajaran portofolio merupakan inovasi pembelajaran

dengan memberikan kebebasan kreativitas siswa, melalui sistem penugasan di

kelas dan di luar kelas yang menghasilkan karya tulis yang bermanfaat bagi

siswa, guru daa masyarakat.4

Model pembelajaran ini sangat tepat digunakan karena untuk

membangkitkan semangat belajar siswa di MAN Semarang 2 yang kurang

menyenangi pelajaran Al-Qur’an Hadits, karena mereka menganggap

pelajaran umum seperti matematika, bahasa Inggris, bahasa Indonesia, ini

yang lebih penting. Sehingga pelajaran Al-Qur’an Hadits kurang diperhatikan

siswa. Adapun penerapan model pembelajaran Al-Qur’an Hadits berbasis

portofolio meliputi:

1. Proses Belajar Mengajar (PBM)

Dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) di MAN Semarang 2

sudah menggunakan landasan kurikulum tingkat satuan pendidikan

(KTSP) yang di dalamnya digunakan strategi pembelajaran berbasis

portofolio, walaupun dari Departemen Agama belum memberikan buku

pedoman acuan khusus KTSP dalam pembelajaran PAI termasuk mapel

Al-Quran Hadist, strategi ini baru diterapkan pada permulaan tahun ajaran

2007/2008.

3 Ali Said, KA., Kurikulum MAN Semarang 2, Wawancara, Jum’at 9 November 2007. 4 Durri, A.Naim, Guru bidang studi Al-Qur’an Hadits MAN Semarang 2, wawancara

Jum’at 9 November 2007.

40

Di MAN Semarang 2 silabus yang digunakan dalam proses KBM

Al-Quran Hadist adalah silabus yang diterbitkan oleh Depdiknas dan

Departemen Agama, adapun materi Al-Qur’an Hadits yang peneliti teliti

adalah materi kelas XI yaitu antara lain ayat Al-Qur’an dan Hadits yang

menerangkan kemurnian Al-Qur’an, syukur atas nikmat Allah, kelestarian

sumber daya alam, dan perusakan alam. Selain itu dalam proses belajar

mengajar guru juga lebih menekankan kompetensi siswa yaitu dengan

menggunakan portofolio.

Berdasarkan penelitian dan observasi yang penulis lakukan selama

32 hari 6 November sampai dengan 10 Desember 2007 menghasilkan

beberapa data bahwa proses pembelajaran portofolio melalui beberapa

langkah yang ditempuh yaitu:

a. Persiapan

Dalam proses belajar mengajar, persiapan merupakan langkah

awal yang dilakukan oleh guru, baik kesiapan fisik maupun non fisik

yang berhubungan materi pelajaran.5 Dimana guru mempersiapkan

segala sesuatu yang berhubungan dengan interaksi siswa dalam KBM

meliputi, materi, kegiatan pengajaran, strategi, metode dan juga

langkah-langkah dalam menyampaikan materi tersebut.

Dalam persiapan pembelajaran Al-Qur’an Hadits, guru

membuat perencanaan pembelajaran baik yang berguna untuk satu kali

tatap muka yang disebut dengan rencana pembelajaran (RP) yang

terdapat dalam satu pelajaran untuk satu pokok bahasan, selain dua

bentuk tersebut perencanaan yang lain berupa perencanaan dimana

ruang lingkupnya lebih luas dan jangka waktunya juga lebih lama yaitu

membuat program semester (Promes), dan program tahunan (Prota)

promes ini berisi tentang perencanaan mengajar dari pokok bahasan

awal hingga akhir selama satu semester (6 bulan), sedangkan program

tahunan hampir sama dengan prota hanya jangkanya 2 semester.

5 Durri Anna’im, wawancara 10 November 2007.

41

b. Proses pembelajaran Al-Qur’an Hadits berbasis portofolio

Di dalam pelaksanaan pembelajaran Al-Qur’an Hadits

menggunakan portofolio ada beberapa fase seperti pada umumnya

pembelajaran bidang studi yang lain diantaranya:6

a. Tahap pra instruksional

Pada hakekatnya pada tahap ini dilakukan untuk memberikan

waktu pada peserta didik untuk mempersiapkan kebutuhan dan

perlengkapan pelajaran Al-Qur’an Hadits yang akan dipelajari

seperti mengucapkan salam, berdo’a, absensi kelas mengeluarkan

buku dan alat tulis kemudian memulai pelajaran dengan membaca

basmalah secara bersama-sama.

b. Tahap Instruksional

Pada saat proses kegiatan belajar Al-Qur’an Hadits dimana proses

saling mempengaruhi terjadi interaksi antara guru dan peserta didik

ada beberapa metode yang dipakai dalam menyampaikan pelajaran

Al-Qur’an Hadits :

a. Metode ceramah

b. Metode diskusi

c. Metode tanya jawab

d. Metode penugasan

Pembelajaran Al-Qur’an Hadits berbasis portofolio di MAN Semarang

2, peneliti memulainya di kelas XI IPA 2 proses pembelajaran dimulai dengan

identifikasi masalah yang berkaitan dengan kemurnian Al-Qur’an dan

dihubungkan dengan permasalahan yang muncul dimasyarakat, selanjutnya

diadakan pemilihan suara untuk memilih salah satu masalah sebagai kajian

kelas, berikut adalah daftar masalah yang akan dipilih oleh siswa kelas XI IPS

2 dalam proses pembelajaran Al-Qur’an hadits berbasis portofolio:

6 Hasil observasi penulis 10 November 2007.

42

No. Daftar Topik Masalah

1. Penyalahgunaan narkoba di kalangan masyarakat (studi kasus menurut

Qur’an Surat al-Ankabut ayat 17 dan juga hadits tentang mensyukuri

nikmat.

2. Merebaknya aliran-aliran sesat di Indonesia (Studi kasus menurut Al-

Qur’an Surat Yunus ayat 37-38 )

3. Kerusakan alam dan banjir (studi kasus menurut Al-Qur’an surat al-

Baqarah ayat 11, 204-206 dan QS. Ar-Rum ayat 41).

dan terpilih masalah sosial yaitu munculnya aliran-aliran sesat dalam

perspektif Al-Qur’an surat Yunus 37-38 dan Al-Hadist dengan perolehan 30

suara dari total 39 suara.7

Sedangkan sebagai bahan perbandingan, peneliti juga mengikutkan

kelas yang lain untuk dilaksanakan pembelajaran Al-Qur’an Hadits berbasis

portofolio yaitu kelas XI IPA 3.

No. Daftar Topik Masalah

1. Penyalahgunaan narkoba di kalangan masyarakat (studi kasus menurut

Qur’an Surat al-Ankabut ayat 17 dan juga hadits tentang mensyukuri

nikmat.

2. Merebaknya aliran-aliran sesat di Indonesia (Studi kasus menurut Al-

Qur’an Surat Yunus ayat 37-38 ).

3. Kerusakan alam dan banjir (studi kasus menurut Al-Qur’an surat al-

Baqarah ayat 204-206 dan QS. Ar-Rum ayat 41).

Proses pemilihan kajian masalah hampir sama akan tetapi kajian kelas

XI IPA 2 akan tetapi yang terpilih dalam kajian kelas XI IPA 3 yaitu

“kerusakan alam dan bencana banjir dalam QS. Arrum Ayat 41 dan Q.S Al-

Baqarah 204-206 dan Hadits riwayat Ahmad dengan perolehan suara 32 suara

dari total 38 suara.8

7 Hasil observasi, senin 12 November 2007 8 Hasil observasi Rabu 14 November 2007.

43

Setelah terpilih kajian kelas ada tahap yang harus ditempuh dalam

proses pembelajaran yaitu:

1) Pembagian kelompok portofolio

Dalam setiap kelas guru membagi dalam empat kelompok yang

mempunyai tugas berbeda. Yaitu setiap kelompok terdiri dari 8-13 siswa.

a. Kelompok portofolio satu.

Bertugas menjelaskan masalah dan mengidentifikasi masalah

b. Kelompok portofolio dua

Bertugas mencari solusi alternatif untuk mengatasi masalah

c. Kelompok portofolio tiga

Bertugas mengusulkan kebijakan publik untuk mengatasi masalah,

kebijakan yang diusulkan harus disetujui oleh mayoritas anggota

kelas.

d. Kelompok portofolio empat

Bertugas membuat rencana tindakan, mencakup langkah-langkah yang

dapat diambil agar kebijakan yang diusulkan diterima dan

dilaksanakan pemerintah.

Berikut daftar kelompok portofolio di kelas XI IPA 2.

Kelompok portofolio 1

Kelompok portofolio 2

Kelompok portofolio 3

Kelompok portofolio 4

- Abdul Habib - Agustin - Aini - Ahnaf - Ali Masud - Bagus

Haryanto - Hikmawati - Dewi Fitriyani - Eka Fitri Astuti

- Farizah - Maghfirah - Khasanah - Fitriyani - Masruin - Indra Taufiqi - Istiqomah - Masrifah - Mirah

- M. Asif - Mawan - Nur Rodi - Ridwan - Rokhim - Mukhlisin - Nasikhah - Nuning - Nur Reswati - Nurul Hidayah

- Purwanto - Rizka - Romadhona - Alfiyatun - Muayya - Winarsih - Tutik - Nadziroh - Wulandari - Zubaidah

44

Berikut daftar kelompok portofolio kelas XI IPA 3

Kelompok portofolio 1

Kelompok portofolio 2

Kelompok portofolio 3

Kelompok portofolio 4

- Aida Nur W. - Ifa M. Nazla - Kholila - Siti Ghonima - Sulistyowati - Ririn Askhorya - Rohmiyatun - Hendro Puji - Miftahudin

- Arif Khoirul Umam

- Jhoni Iskandar

- Heni NA. - Nafisatun N. - Eli Fitriya - Uswatun

Hasanah

- Risalahi Hawa - Istiqomah - Nurul

Kholifah - Yuyun W. - Mubarokatun - Fitri EW. - Zumairo - Badriyah

- Abdurrozaq - Mustofa - Panji - Mulyasari - Rima - Agus S. - Lestari - Nuriya - Jazir Z. - Adi

2) Penugasan Rumah (PR)

Guru memberi tugas untuk mencari sumber-sumber informasi yang

berhubungan tentang masalah yang akan dikaji, baik dari media cetak

seperti (surat kabar, majalah, buletin),media elektronik (TV, radio,

internet), organisasi kemasyarakatan, lembaga pemerintah, dengan

menggunakan metode wawancara, observasi, dokumentasi waktu yang

diberikan selama 1 minggu sampai 2 minggu.

Berikut adalah contoh wawancara tugas pekerjaan rumah siswa

kelas XI IPA 3

Nama pewancara : Lestari

Hari / tanggal : minggu / 25 November 2007

Masalah : kerusakan alam dan banjir

Nama yang diwawancarai : Eka Fitriyani

Pekerjaan : Mahasiswa

Pertanyaan :

1) Menurut anda apakah kerusakan alam dan banjir adalah masalah yang

penting ? mengapa ?

Jawab : masalah ini penting , karena jika banjir tidak segera diatasi

akan menimbulkan banyak masalah, akan banyak korban – korban

berjatuhan dan akan merusak lingkungan sehingga negara itu sendiri

yang rugi.

45

2) Apakah menurut anda warga masyarakat lain juga menganggap

masalah ini juga adalah masalah yang penting ? mengapa ?

Jawab: menurut saya, orang lain juga berfikir sama, karena dengan

adanya banjir dapat merugikan siapapun dimana kita berada.

3) Kebijakan apakah apabila ada yang harus dipakai untuk menangani

masalah banjir ini?

Jawab: peraturan larangan menebang pohon sembarangan atau

seenaknya. Peraturan larangan untuk membuang sampah di sembarang

tempat.

4) Apakah keuntungan dari kebijakan tersebut ?

Jawab: lingkungan akan terlihat bersih, udara akan lebih sehat.

5) Apakah ada kemungkinan kebijakan tersebut diperbaharui ?

bagaimana caranya ?

Jawab: mungkin, dengan cara lebih menekankan kepada warga agar

dapat lebih menghargai lingkungan.

6) Apakah kebijakan itu perlu diganti ? mengapa ?

Jawab: tidak perlu diganti karena kebijakan tersebut sudah paling

bagus untuk mengatasi banjir.

Berikut contoh sumber informasi media cetak dalam permasalahan

kerusakan alam dan banjir.

Nama pengobservasi : Nafisatun Nikmah

Kelas : XI IPA 3

Masalah : kerusakan alam dan banjir

Nama media cetak : Suara Merdeka

Tanggal, bulan, tahun : 20 Juni 2007

Tema/artikel/berita : banjir bandang

Kesimpulan dari berita banjir bandang harian Suara Merdeka tanggal 20

Juni 2007 sebagai berikut:

a. Dalam berita tersebut Kota Gainesville dan Sherman Texas Amerika

Serikat terendam akibat terkena banjir bandang.

46

b. Texas diterjang banjir bandang sudah diramal oleh badan meteorologi

bahwa banjir ini akan diikuti kekeringan dalam beberapa hari

mendatang.

c. Di berita ini tidak dicantumkan kebijakan apa yang harus digunakan

untuk mengatasi banjir ini, tapi yang dicantumkan hanyalah terjadi

banjir karena hujan yang tak kunjung reda dan cara menyelamatkan

puluhan orang yang tertimpa banjir. Menurut hemat saya kebijakan

yang harus dilaksanakan antara lain adalah:

1) Memberi sanksi kepada orang yang membuang sampah

sembarangan, itu salah satu penyebab dan bukan hanya karena

hujan.

2) Pemerintah membuatkan bendungan air.

3) Reboisasi

4) Mencanangkan program penanaman seribu pohon.

Berikut contoh tugas wawancara sebagai tugas pekerjaan rumah untuk

kelas XI IPA 2 dengan kajian kelas merebaknya aliran-aliran sesat di

Indonesia.

Nama pewawancara : Muhammad Rohim

Tanggal : 20 November 2007

Masalah : merebakya aliran-aliran sesat di Indonesia

Nama yang diwawancarai : Abdul Jalil

Pekerjaan : Ulama/Kyai

Pertanyaan :

1. Apakah Anda menganggap masalah merebaknya aliran-aliran sesat di

Indonesia ini penting ? mengapa ?

Jawab: Masalah ini sangat penting, karena mayoritas warga negara

Indonesia memeluk agama Islam. Jadi masalah isu agama merupakan

tugas setiap orang muslim agar tidak dinodai oleh orang-orang yang

ingin merusak citra Islam.

2. Apakah menurut Anda masyarakat yang lain juga menganggap

masalah ini adalah masalah yang penting ? mengapa ?

47

Jawab: menurut saya orang lain yang beragama Islam akan berfikir

sama seperti saya walaupun nanti pendapat mereka berbeda dengan

saya. Karena sebagai orang Muslim berkewajiban untuk meluruskan

aqidah Islam secara baik dan benar sesuai dengan Al-Qur’an dan

Hadits.

3. Kebijakan apa yang harus dipakai untuk menangani masalah ini ?

Jawab: adanya peraturan pemerintah tentang undang-undang

perlindungan kepercayaan agama di Indonesia. Antara lain

Departemen Agama harus memberi penyuluhan kepada mereka yang

terlibat dalam aliran-aliran sesat. Diadakannya musyawarah antara

pemerintah, tokoh agama, masyarakat dengan mereka yang menganut

aliran sesat. Dan masih banyak lagi.

4. Apakah keuntungan dari kebijakan tersebut ?

Jawab: tentunya ada antara lain masyarakat akan lebih tenteram tanpa

adanya konflik agama yang terjadi di masyarakat yang apabila tidak

segera diantisipasi akan menjadi konflik berdarah dengan isu agama di

Indonesia.

5. Apakah kemungkinan kebijakan tersebut diperbaharui ? bagaimana

caranya ?

Jawab: mungkin-mungkin saja, caranya dengan jalan pendekatan

kepada mereka yang tersesat dalam aliran kepercayaan agama.

6. Apakah kebijakan itu perlu diganti ? mengapa ?

Jawab: tidak perlu diganti, karena kebijakan tersebut dianggap sudah

bagus untuk mengatasi merebaknya aliran-aliran sesat di Indonesia.

Hasil pekerjaan siswa melalui format observasi media elektronik.

Nama pengobservasi : Muchlisin

Kelas : XI IPA 2

Media elektronik : Televisi

Berita/tayangan : Reportase Sore Trans TV

Waktu /jam : 17 : 00 – 17 :30

Tanggal : 12 November 2007

48

Tema : penyerahan diri tiga orang pengikut al-qiyadah al-Islamiyah

Berikut hasil observasi melalui media elektronik TV.

• Tiga orang pengikut al-qiyadah al-Islamiyah menyerahkan diri dan

bertaubat karena ingin diterima masyarakat.

• Ketua MUI berkata “bahwa Islam memiliki toleransi yang tinggi dan

kalau ada yang melecehkan agama dan sampai meresahkan

masyarakat semua itu urusan pihak yang berwajib”.

• Tiga orang pengikut al-qiyadah al-Islamiyah bertaubat di masjid

Gresik atas kemauan sendiri, walaupun begitu Kapolda Gresik akan

terus menelusuri gerakan jamaah al-qiyadah al-Islamiyah. Tiga orang

tersebut bernama Suudi, Wahyudi, dan Rahmat. Mereka bertiga masih

muda, mengikuti aliran al-qiyadah al-islamiyah dikarenakan aliran

yang bersifat bebas melakukan apapun seperti tidak shalat atau yang

bertentangan dengan Al-Qur’an dan al-Hadits.

3) Portofolio tayangan dan dokumentasi

Setelah terkumpul sumber-sumber informasi yang relevan dan valid

maka siswa membuatnya dalam kertas karton lebar sekitar 75 cm dan

tinggi sekitar 90 cm, bahan-bahan yang ditayangkan berisi tentang

pernyataan tertulis, daftar sumber informasi (koran, majalah, artikel) hasil

wawancara, foto, grafik, foto, karikatur, dan lain sebagainya yang

berhubungan dengan masalalah kajian kelas XI IPA 2 yakni merebaknya

aliran-aliran sesat di Indonesia, dan kelas XI IPA 3 dengan masalah kajian

kelas kerusakan alam alam dan banjir

4) Show case portofolio

Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam

berkreativitas dalam pembelajaran portofolio dengan mempresentasikan

dan mempertanggungjawabkan hasil karyanya, maka di adakan show case

portofolio (penjurian, penilaian portofolio) yang terdiri dari sedikitnya 3

dewan juri terdiri guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits, kepala sekolah,

dan perwakilan anggota masyarakat.

49

Berikut hasil pembuatan portofolio kelas XI IPA 2 dengan kajian

kelas Merebaknya aliran-aliran sesat di Indonesia

a. Kelompok portofolio 1

- Masalah merebaknya aliran sesat sangat penting untuk dibahas,

karena maslah ini sudah meluas dimana-mana justru yang paling

menarik dengan membawa nama agama islam. Di antara nama-nama

aliran agama yang di tetapkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI)

sebagai aliran sesat antara lain ; Jamaah Al Qiyadah Al islamiyah,

Ahmadiyah, Lia Eden, Al Quran suci.

- Ajaran-ajaran yang di anut oleh pengikut Al-Qiyadah Al-Islamiyah

yaitu tidak mewajibkan sholat lima waktu, hanya mewajibkan sholat

malam, tidak mewajibkan ibadah haji, mengakui Ahmad Mushodiq

sebagai nabi terakhir dan mengubah kalimat Syahadat.

- Ajaran aliran Ahmadiyah yang di anut oleh pengikutnya antara lain;

mengakui Mhirza Ghulam Ahmad sebagai nabi setelah nabi

Muhammad SAW dan mempunyai kitab suci sendiri.

- Ajaran aliran Lia eden yang di anut oleh pengikutnya antara lain

tidak mewajibkan sholat lima waktu, wanita tidak wajib

berkerudung, dan mengakui lia eden sebagai nabi jelmaan nabi Isa

Al-Masih AS.

- Ajaran aliran Al-Quran suci antara lain mewajibkan membayar

sejumlah uang untuk menebus dosa dan agar bisa masuk surga.

Aliran-aliran di atas sudah jelas menyimpang dari ajaran Al-Qur’an

dan al-Hadits. Firman Allah SWT dalam Surat Yunus ayat 37:

⌧ ⌧

Tidaklah mungkin Al-Qur’an ini dibuat-buat selain Allah akan tetapi membenarkan kitab-kitab sebelumnya dan

50

menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya tidak ada keraguan di dalamnya (diturunkan dari Tuhan semesta alam) (QS. Yunus: 37).

b. Kelompok Portofolio 2

- Solusi alternatif untuk mengatasi merebaknya aliran-aliran sesat di

Indonesia menurut hemat kelompok portofolio 2 adalah

diadakannya dialog antar umat beragama dalam hal ini tokoh-

tokoh agama dengan instansi pemerintahan yakni Departemen

Agama agar masyarakat tidak terjerumus lebih jauh di dalam

ajaran-ajaran yang dianggap sesat dan meresahkan masyarakat dan

ini merupakan kewajiban setiap umat Islam untuk mengatasi

masalah merebaknya aliran sesat di Indonesia. Dalam hadits

diriwayatkan

قال رسول اهللا صلى اهللا عليه وسلم : عن اىب هريرة رضي اهللا عنه قال يستطع من راى منكم منكر فليغريه بيده وان مل يستطع فبلسانه فان مل

).رواه امحد(فبقلبه وذلك اضعف اإلميان Hadits diriwayatkan dari Abi Hurairah RA berkata: Rasulullah bersabda “barang siapa diantara kamu melihat kemungkaran maka ubahlah dengan tangannya dan apabila tidak mampu maka dengan lisan apabila tidak mampu juga maka dengan hatinya dan itu merupakan selemah-lemahnya iman (HR. Ahmad).

c. Portofolio 3

- Mengusulkan kebijakan publik untuk mengatasi masalah dan

kebijakan publik ini merupakan kebijakan yang diusulkan dalam

kelas yang disetujui oleh mayoritas kelas. Dalam kebijakan untuk

mengatasi masalah merebaknya aliran sesat di Indonesia adalah

tindakan aktif dari tokoh agama dan instansi pemerintah melalui

dialog atau penyuluhan keagamaan di dalam organisasi

kemasyarakatan sekolah dan lain sebagainya dan perlu tindakan

tegas bagi mereka yang sengaja menyebarkan aliran sesat di

Indonesia dan serta dukungan seluruh masyarakat.

51

d. Portofolio 4

- Membuat rencana tindakan, tindakan yang akan ditempuh untuk

mengatasi masalah aliran sesat ini pemerintah sudah memberikan

sanksi kepada siapa saja melalui pasal-pasal di KUHP yakni:

1) Pasal 3 UU No. 1 Tahun 1965 tentang pencegahan dan

penyalahgunaan ajaran agama.

2) Pasal 156 (2) KUHP tentang penodaan agama dengan

ancaman hukuman 5 tahun penjara.

Dengan adanya Undang-Undang di atas diharapkan para pelaku

penyebar aliran sesat akan jera dan bertaubat tidak akan

mengulanginya lagi dan kembali kepada ajaran yang benar dalam

hal ini Al-Qur’an dan al-Hadits.

Sedangkan hasil karya portofolio kelas XI IPA 3 dengan tema

kerusakan alam dan banjir adalah sebagai berikut:

(a) Portofolio 1

Permasalahan kerusakan alam dan banjir merupakan hal yang

sangat perlu untuk dikaji karena di Indonesia merupakan

negara yang tingkat kerusakan alamnya sangat parah sekali

baik di daratan (hutan) dan di lautan bukti ini membenarkan di

dalam surat Ar-Rum ayat 41:

☺ ⌧

Sudah jelas kerusakan di daratan dan di lautan adalah sebab ulah tangan perbuatan manusia agar sebagian mereka merasakan apa yang dibuatnya, semoga mereka dapat kembali (jalan yang benar). (QS. Ar-Rum: 41).

52

(b) Portofolio 2

Sunatullah adalah kewenangan Allah untuk membuat

ketentuan-ketentuan seperti ketentuan sebab akibat termasuk

munculnya gejala alam tersebut. Akan tetapi zaman sekarang

musibah alam terjadi seperti banjir, tanah longsor, gempa

karena ulah tangan manusia itu sendiri. Adapun solusi

alternatif antara lain:

(1) Janganlah membuang sampah di sembarang tempat.

Sampah-sampah itu bisa di daur ulang agar menjadi

sesuatu yang lebih berguna.

(2) Reboisasi.

(3) Tebang pilih pohon.

(4) Membuat bendungan atau selokan air.

(5) Dilarang menambang pasir atau batu secara berlebihan.

(c) Portofolio 3

Kebijakan publik untuk mengatasi masalah-masalah kerusakan

alam dan banjir yang disetujui oleh kelas XI IPA 3 adalah

hampir sama dengan portofolio 2 akan tetapi ada tambahan

tentang dalil Al-Qur’an jika kita sebagai umat muslim tidak

mau untuk mengembalikan alam ini untuk lebih baik dan tidak

merusak alam maka kita termasuk golongan orang munafik.

Apabila dikatakan kepada mereka janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, mereka menjawab sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan. (QS. Al-Baqarah: 11).

53

Dengan demikian jelaslah sifat orang munafik itu suka

membuat kerusakan di bumi akan tetapi enggan untuk

mengakuinya.

(d) Portofolio 4

Rencana tindakan untuk mengatasi permasalahan kerusakan

alam dalam hal ini dalam KUHP meliputi:

(1) Pasal 4 UU No. 3 Tahun 1984 barang siapa membuang

sampah sembarangan akan didenda Rp. 50.000,- atau

kurungan penjara tiga bulan.

(2) Pasal 134 (3) KUHP tentang kerusakan hutan beserta

isinya yang mengakibatkan musibah atau bencana

mengakibatkan kerugian negara didenda minimal Rp.

200.000.000,- atau kurungan penjara 10 tahun penjara.

Dengan adanya Undang-Undang yang mengatur tentang

kerusakan alam maka diharapkan warga negara sadar untuk

menjaga kelestarian alam.

Pada saat pelaksanaan show case portofolio banyak siswa yang

kurang siap dengan presentasi hasil karya. Portofolio meskipun begitu

siswa begitu antusias, suasana kelas lebih hidup dengan adanya

argumentasi peserta (audiensi) dan penyaji portofolio dan juga dewan

juri.9 Adapun untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam

menyajikan dan mempresentasikan portofolio masing-masing, makan ada

kriteria penilaian dalam sow-case porto folio yaitu : satu ( kelengkapan,

Keseriusan masalah) dua (kejelasan, tersusun dengan baik, tertulis dengan

baik, tertulis dengan baik, mudah dipahami) tiga (dukungan memuat

contoh, memuat alasan yang baik) lima (data grafis berkaitan dengan isi,

diberi judul dengan tepat, memberikan informasi, meningkatkan

9 Hasil observasi Sabtu 1 Desember 2007.

54

pemahaman) enam (bagian dokumentasi, cukup memadai, dapat

dipercaya, selektif )

Selama show-case dari kelas XI IPA2 dengan kajian kelas

munculnya aliran sesat, terpilih sebagai portofolio terbaik adalah

kelompok portofolio tiga ( 3 ) Sedangkan show-case dari kelas XI IPA 3,

terpilih sebagai portofolio terbaik adalah kelompok portofolio satu (1).10

5) Refleksi Pengalaman Belajar

Dalam melakukan refleksi pengalaman belajar siswa guru

melakukan upaya evaluasi mengetahui seberapa jauh siswa telah

mempelajari berbagai hal yang berkenaan dengan topik yang dipelajari.

Dalam hal ini kajian portofolio yang dikaji dalam al-Qur’an Hadits kelas

XI IPA 3 yaitu kerusakan alam dan musibah banjir (Qur’an Surat Ar-Rum

ayat 41) serta kajian kelas dalam pembelajaran portofolio al-Qur’an

Hadits kelas XI IPA 2 yaitu merebaknya aliran sesat di Indonesia.

Semuanya dievaluasi oleh guru yang bersangkutan secara kooperatif serta

penyajian portofolio yang lebih menyeluruh dan penyajian portofolio

kelas kepada audien yang telah dilakukan sangat bermanfaat dalam

pelaksanaan refleksi ini. Sebab pertanyaan-pertanyaan dan reaksi-reaksi

dari audien memberikan umpan balik yang penting bagi tercapainya

tujuan pembelajaran al-Qur’an Hadits berbasis portofolio.

6) Problematika yang dihadapi dalam menerapkan model pembelajaran Al-

Qur’an Hadits berbasis portofolio

Dalam setiap pembelajaran tidak akan lepas dari namanya

permasalahan yang timbul yang dapat menghambat jalannya proses KBM

tersebut karena pada dasarnya KBM adalah sebuah interaksi antara guru

dan murid, jadi sudah pasti keduanya memiliki permasalahan-

permasalahan dalam menjalankan kegiatan tersebut. Demikian juga dalam

penerapan portofolio dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits di MAN

10 Observasi, Senin 26 November 2007 dan kamis 6 Desember 2007

55

Semarang 2 permasalahan pun akan muncul, permasalahan tersebut antara

lain:

a. Problematika yang dihadapi guru

Dalam menerapkan model pembelajaran portofolio ini guru

menghadapi banyak kendala yaitu diantaranya terbatasnya waktu

mengajar, tempat, sarana, prasarana, persiapan dari guru Al-Qur’an

Hadits itu sendiri. Namun demikian guru Al-Qur’an Hadits tetap ingin

melaksanakan pembelajaran portofolio ini, karena guru Al-Qur’an

Hadits menyadari bahwa model ini masih tergolong model

pembelajaran yang baru.11

Latar belakang siswa merupakan kendala yang tersendiri

mengingat sebagian besar berasal dari lingkungan yang berbeda yang

nantinya mengakibatkan pengetahuan tentang ilmu Al-Qur’an dan

ilmu Hadits masih kurang.

Minat belajar siswa yang kurang pada Al-Qur’an Hadits,

karena anggapan pelajaran umum lebih penting dan juga Al-Qur’an

Hadits tidak mempengaruhi dalam kelulusan mereka karena tidak

diujikan dalam UN (Ujian Nasional), hal ini juga menghambat guru

dalam pelaksanaan pembelajaran karena hal pertama yang akan

menunjang keberhasilan pembelajaran adalah minat peserta didik pada

mata pelajaran yang akan dipelajari.

b. Problematika yang dihadapi peserta didik

Berdasarkan penelitian mengenai problematika yang dihadapi

para siswa dalam penerapan pembelajaran Al-Qur’an Hadits berbasis

portofolio adalah bervariasi, sebagian mereka mengalami beban tugas

yang berat, berkurangnya waktu mereka, banyak tugas mata pelajaran

yang selain Al-Qur’an Hadits, waktu yang relatif singkat, jadi hasilnya

kurang maksimal.12

11 Durri Annaim, Jum’at 9 November 2007. 12 Risalati Hawa Siswi kelas XI IPA 3, Wawancara tanggal 21 November 2007.

56

Selain itu kesulitan yang dialami dalam mengerjakan

portofolio adalah banyaknya dana uang yang harus dikeluarkan untuk

membeli peralatan dan juga mencari sumber-sumber informasi dari

luar sekolah.13

Kurang tersedianya sarana dan prasarana untuk peserta didik

seperti buku-buku panduan yang lain, sehingga mereka harus mencari

di luar, dan juga majalah atau koran yang berhubungan dengan

masalah yang dikaji dalam portofolio. Karena majalah dan koran

sering hilang dan dibawa pulang oleh dewan guru di MAN Semarang

2. Hal ini mengakibatkan mereka harus membeli koran/majalah di luar

sekolah.14

Walaupun demikian para siswa/peserta didik mengaku senang

dengan adanya pembelajaran portofolio ini, karena mereka bisa bebas

menggali pengetahuan tentang Al-Qur’an Hadits dan belajar dengan

lingkungan masyarakat di sekitar mereka, dan mengaplikasikannya

dalam masyarakat tentang teori ilmu Al-Qur’an Hadits yang mereka

dapat di sekolah.15

13 Mukhlisin Siswa kelas XI IPA 2, Wawancara tanggal 22 November 2007. 14 Hendro Puji Astowo Siswa kelas XI IPA 3, Wawancara tanggal 21November 2007. 15 Hijriyatul Hasanah Siswi kelas XI IPA 2, Wawancara tanggal 23 November 2007.

57

BAB IV

ANALISIS IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADITS

BERBASIS PORTOFOLIO DI MAN SEMARANG 2

Melihat fenomena yang terjadi di dunia pendidikan di negara kita ini

,sistem pendidikan dan kurikulum sering kali berubah-ubah. Hal ini tentunya akan

menimbulkan masalah baru bagi pendidik baik dalam perencanaan strategi

pembelajaran dan pelaksanaannya di sekolah.

Oleh karena itu model pembelajaran portofolio merupakan solusi alternatif

dalam mengatasi masalah tersebut. Dari data penelitian dalam bab sebelumnya

diketahui bahwa penerapan model pembelajaran portofolio dapat membantu siswa

dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang di inginkan

dalam bidang study Al-Qur’an Hadist di MAN 2 Semarang.

Dalam bab ini, peneliti akan coba menganalisis data hasil penelitian yang

memfokuskan pada analisis penerapan pembelajaran Al-Qur’an Hadist berbasis

portofolio di MAN 2 Semarang, kendala dan hambatan serta kelebihan dan

kekurangan pembelajaran Al-Qur’an Hadist berbasis portofolio di MAN 2

Semarang.

A. Analisis Penerapan Pembelajaran Al-Qur’an Hadits Berbasis Portofolio

di MAN Semarang

Sistem pembelajaran yang ada di MAN Semarang 2 adalah sistem

pembelajaran berbasis kompetensi yang mengacu pada kurikulum tingkat

satuan pengajaran (KTSP), yang menekankan pada proses dan hasil

pembelajaran siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah. Dengan harapan

siswa dapat mencapai kemampuan kompetensi secara utuh, hal ini dapat

membuat proses pembelajaran lebih bermakna bagi siswa karena mereka akan

mencapai suatu kompetensi 3 aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.

Mengacu pada tujuan MAN Semarang 2 diantaranya yaitu: agar siswa

memiliki tingkat keimanan dan ketaqwaan yang diwujudkan dalam kegiatan

akademik untuk meraih sejumlah prestasi dan pengamalannya dalam

58

mewujudkan lingkungan yang tertib, aman, bersih, indah dan rapi serta dapat

melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi, guna menjadi insan

kamil yang bermanfaat bagi agama, masyarakat dan bangsa.

Hal tersebut sesuai dengan tujuan dari PAI salah satunya mata

pelajaran Al-Qur’an Hadits yaitu untuk menumbuhkan dan meningkatkan

keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan

pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga

menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan,

ketaqwaan, berbangsa dan bernegara serta untuk dapat melanjutkan pada

jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Dalam proses belajar mengajar Al-Qur’an Hadits, pola model

pembelajaran sangatlah memegang peranan penting mengingat ketetapan

dalam memilih metode dapat mempengaruhi dan menentukan isi beserta cara

dalam mempelajari Al-Qur’an Hadits.

Dalam pemilihan metode pembelajaran Al-Qur’an Hadits berbasis

portofolio juga harus disesuaikan dengan karakter pelajarannya, sedangkan

dalam mempelajarinya siswa dituntut dapat menguasai materi pelajaran, dan

juga mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari dengan demikian siswa

tidak hanya belajar Al-Qur’an Hadits dalam dataran konsep saja melainkan

pembelajaran dengan disertai praktek langsung di lingkungan masyarakat.

Adapun analisis penerapan pembelajaran Al-Qur’an Hadits berbasis portofolio

di MAN 2 Semarang meliputi:

1. Persiapan teknik model pembelajaran portofolio.

Persiapan yang baik merupakan jaminan hasil pelaksanaan, sebab

itu pembelajaran hendaknya mempersiapkan materi pelajaran secara baik

dan sungguh-sungguh, meliputi dari strategi, metode, perangkat, media

pendukung.

Dalam persiapan pembelajaran Al Quran hadist berbasis portofolio,

di MAN Semarang 2 guru telah mempersiapkan dari mulai RP (rencana

Pembelajaran), Silabus, Promes (program semesteran), Prota (Program

Tahunan), yang akan disajikan dalam proses KBM. Pada hakekatnya Al-

59

Qur’an Hadits adalah suatu mata pelajaran yang menyenangkan, oleh

karena itu penyampaian yang kurang tepat sehingga menjadikan siswa

bosan dan kemudian siswa membenci pelajaran Al-Qur’an Hadits dengan

adanya inovasi model pembelajaran portofolio diharapkan dapat merubah

asumsi siswa yang merasa bosan dan membenci pelajaran Al-Qur’an

Hadits menjadi gemar dan tekun mempelajari lebih jauh dan mendalami

tentang Al-Qur’an Hadits di MAN Semarang 2.

2. Strategi Pembelajaran Al-Qur’an Hadits Berbasis Portofolio

Strategi pembelajaran portofolio merupakan strategi pembelajaran

yang menekankan pada kreativitas siswa yang terwujud dalam pengalaman

belajar, dengan demikian hasilnya dapat berbentuk suatu karya terpilih

yang dituangkan siswa dalam hal ini dapat berbentuk karya tulis dan juga

ada yang disimpan dalam disket. Dengan menggunakan beberapa referensi

yang relevan dan valid yang diperoleh siswa dari keluarga, masyarakat,

instansi dan lembaga yang terkait serta orang yang dianggap berkompeten

dengan masalah yang sedang dibahas.

3. Pelaksanaan Model Pembelajaran Al-Qur’an Hadits berbasis portofolio

Dalam pelaksanaan model pembelajaran Al-Qur’an di Man

Semarang 2 masih mengalami kendala, hal ini dikarenakan model

pembelajaran Al-Quran Hadits berbasis portofolio baru pertama kali

diterapkan di MAN Semarang 2, dan juga pengalaman guru Al-Qur’an

Hadist tentang pembelajaran portofolio masih kurang, hal ini bisa dilihat

dari tidak adanya pengalaman pelatihan-pelatihan/diklat tentang

pembelajaran portofolio yang di ikuti oleh guru yang bersangkutan. Hal ini

karena apabila dengan adanya pengalaman pelatihan/diklat tentang

pembelajaran portofolio yang dimiliki oleh guru akan dapat membantu

dalam pelaksanaan pembelajaran Al-Qur’an Hadist berbasis portofolio di

kelas XI IPA 2 dan kelas XI IPA 3 di MAN Semarang 2.

60

Ada beberapa hal pokok yang harus diperhatikan guru dalam

melaksanakan pembelajaran Al-Qur’an hadist berbasis portofolio antara

lain masalah metode mengajar, dan pemilihan pendekatan mengajar dan

serta penggunaan prinsip pembelajaran.

Sedangkan penerapan pembelajaran Al-Qur’an Hadits di MAN

Semarang 2 dengan menggunakan model pembelajaran berbasis portofolio

masih belum sempurna, karena portofolio itu sendiri masih asing

walaupun bukan model pembelajaran yang baru akan tetapi jarang sekali

diterapkan oleh sekolah-sekolah di MAN Semarang 2 model portofolio

dalam tahapan uji coba, namun dengan demikian para dewan guru Al-

Qur’an Hadits tetap antusias dalam melaksanakan pembelajaran

portofolio. Berawal dari asumsi siswa-siswa di MAN Semarang 2 yang

masih beranggapan bahwa pelajaran Al-Qur’an Hadits tidak begitu penting

dikarenakan pelajaran Al-Qur’an Hadits tidak menentukan dalam

kelulusan mereka ditingkat pendidikan menengah atas disebabkan Al-

Qur’an Hadits tidak masuk dalam salah satu mata pelajaran yang diujikan

dalam ujian nasional. Oleh karena itu dengan strategi pembelajaran

portofolio para guru berharap dengan prinsip pembelajaran siswa aktif,

partisipatorik, kooperatif, reactive teaching, Joy Full learning dapat

memberikan stimulus untuk membangkitkan keberanian saat mereka tidak

percaya diri, dan para guru berharap dapat menghilangkan asumsi para

siswa tentang Al-Qur’an Hadits yang dianggap sebelah mata, dengan

tujuan mereka dapat mengerti dan memahami serta dapat mengaplikasikan

dari ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits dalam kehidupan sehari-hari, dan

bekal hidup kelak di akhirat.

Dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits, dalam hal ini

menggunakan model pembelajaran berbasis portofolio, yaitu strategi

pembelajaran yang tidak hanya oriented teacher akan tetapi student

oriented juga, pembelajaran yang kreatif dengan ide-ide yang cemerlang,

menghasilkan karya yang terbaik, baik di dalam kelas maupun di luar

kelas. Melalui penugasan di luar kelas, berinteraksi dengan masyarakat

61

mengenai masalah sosial yang berhubungan dengan materi Al-Qur’an

Hadits.

Dalam hal ini langkah pertama mengidentifikasi masalah yang

berhubungan dengan materi Al-Qur’an Hadits, kemudian

mengelompokkan bahwa kajian kelas untuk dipilih salah satu masalah

sosial keagamaan yang dianggap penting sebagai bahan kajian kelas,

setelah terpilih topik kajian kelas, maka guru mata pelajaran Al-Qur’an

Hadits membagi dalam 4 kelompok setiap satu kelompok terdiri dari 10-15

siswa yaitu:

a. Kelompok portofolio 1, yang bertugas mengidentifikasi masalah.

b. Kelompok portofolio 2, bertugas mencari solusi alternatif.

c. Kelompok portofolio 3, bertugas mengkaji kebijakan yang akan

ditempuh.

d. Kelompok portofolio 4, bertugas mencari tindakan nyata.

Dari semua kelompok diberi tugas masing-masing terdiri dari

mencari sumber informasi baik dari media cetak maupun media elektronik,

informasi buku di perpustakaan, lembaga pemerintahan yang terkait,

organisasi masyarakat dan juga tugas interview dengan pihak yang

berkompeten.

Selanjutnya hasil-hasil penugasan dibuat dalam sebuah karya tulis

yaitu portofolio penayangan dan dokumentasi untuk kemudian

dipresentasikan oleh masing-masing kelompok portofolio untuk

mempertanggungjawabkan hasil karyanya di Show Case portofolio.

Dalam analisis ini menurut penulis dalam penyajian porto folio

baik dari kelas XI IPA 2 dengan kajian kelas “Merebaknya aliran sesat di

Indonesia” dan kelas XI IPA 3 dengan kajian kelas ”Kerusakan alam dan

banjir”, dalam menuangkan ayat Al-Qur’an tidak menggunakan kajian

Tafsir Al-Qur’an, sehingga mengurangi isi penjelasan ayat Al-Qur’an,

seharusnya dari setiap kelompok portofolio wajib mempersiapkan sebaik

mungkin dengan melengkapi sumber-sumber informasi yang valid dan

penuh tanggung jawab, termasuk penggunaa tafsir Al-Qur’an. Begitu

62

Hadits yang digunakan masih sedikit, hal ini dikarenakan setiap kelompok

portofolio belum bisa mencari dalil Hadist yang bersangkutan dengan

kelas masing-masing juga perlu adanya koordinasi yang erat antar setiap

kelompok portofolio dalam penyajian show-case portofolio baik

portofolio tayangan maupun portofolio dokumentasi, agar menjadi hasil

karya yang baik dan sempurna, bermanfaat bagi siswa itu.

Berikut analisis penulis tentang penyajian portofolio (show-case)

portofolio untuk kelas XI IPA 2 dengan kajian kelas merebaknya aliran

sesat di Indonesia.

a. Portofolio 1

Dalam penyajian portofolio kelompok portofolio 1 sudah hampir

sempurna tentang identifikasi masalah yang dikaji sehingga dalam

penyajian portofolionya banyak audien yang tertarik dan mengajukan

pertanyaan tentang hasil penyajian portofolio 1. penggunaan ayat Al-

Qur’an yang surat Yunus ayat 37 tidak menyertakan tafsir Al-Qur’an

dan juga tidak menuangkan satupun dalil hadits tentang merebaknya

aliran sesat di Indonesia. Padahal ada hadits yang menerangkan

tentang perpecahan umat Islam menjadi beberapa golongan/aliran yang

semuanya mengaku sebagai aliran yang benar akan tetapi yang masuk

surga hanya satu yaitu ahlu sunah wal jamaah.

b. Portofolio 2

Dalam penyajian portofolio kelompok portofolio 2 solusi alternatif

untuk mengatasi merebaknya aliran sesat hanyalah satu yakni diadakan

dialog antar umat Islam yang berbeda tentang ajaran-ajaran di

dalamnya. Hal ini sangatlah kurang sekali dikarenakan masih banyak

solusi alternatif untuk mengatasi merebaknya aliran sesat di Indonesia.

Salah satunya dengan pendekatan persuasif kepada para pengikut

aliran sesat dari ruang lingkup yang kecil yaitu keluarga, sekolah,

masyarakat, yang bersangkutan. Kelompok portofolio 2 hanya

mencamtumkan hadits dan tidak menyertakan satu ayat apapun di

dalam Al-Qur’an.

63

c. Portofolio 3

Dalam penyajian portofolio, kelompok portofolio 3 dalam

mengusulkan kebijakan publik untuk mengatasi aliran sesat di

Indonesia banyak tawaran yang diajukan sehingga kelompok

portofolio 3 ini dalam penyajiannya menarik untuk diperdebatkan

dalam show-case portofolio. Kelemahan kelompok ini tidak

menyertakan satupun ayat Al-Qur’an maupun hadits.

d. Portofolio 4

Dalam penyajian portofolio, kelompok portofolio 4 dalam membuat

rencana tindakan yang akan ditempuh untuk mengatasi masalah aliran

sesat sudah benar yakni dengan mencantumkan Undang-Undang atau

pasal-pasal di dalam KUHP. Yakni pasal 3 UU No. 1 Tahun 1965 dan

pasal 156 (2) KUHP. Dalam penyajian ini banyak sekali terjadi

perdebatan tentang pasal-pasal yang digunakan. Sehingga belum

ditemukan kata sepakat untuk Undang-Undang penodaan agama.

Alangkah baiknya untuk portofolio 4 juga mencantumkan ayat dan

hadits. Menelaah dari penyajian portofolio 4 ini kelemahannya

penyampaian portofolio tanpa menyinggung ayat Al-Qur’an dan

hadist.

Sedangkan analisis tentang show-case portofolio untuk kelas XI IPA 3

dengan kajian kelas “Kerusakan alam dan Banjir “ sebagai berikut :

a. Kelompok portofolio 1

Dalam penyajian portofolio, kelompok portofolio 1 dalam

mengidenfikasi masalah sudah cukup baik dengan mencantumkan

ayat Al-Qur’an walaupun tidak dikuatkan dengan tafsir Al-Qur’an

b. Kelompok portofolio 2

Dalam penyajian portofolio, kelompok portofolio 2 solusi alternatif

sudah cukup baik dengan banyaknya solusi yang ditawarkan

sayang sekali tidak mencantumkan ayat Al-Qur’an dan Hadits

64

c. Kelompok portofolio 3

Dalam penyajian portofolio, kelompok portofolio 3 adalah sangat

baik dalam menyajikan kebijakan publik yang disetujui oleh kelas

yang juga menyinggung ayat Al-Qur’an tentang salah satu ciri

orang munafik adalah mereka yang selalu membuat kerusakan di

muka bumi ini walaupun tidak diperkuat dengan tafsir Al-Qur’an.

d. Kelompok portofolio 4

Dalam menyajikan portofolio, kelompok portofolio 4 sangat

kurang sekali dalam penyampaian rencana tindakan untuk

mengatasi permasalahan kerusakan alam. Hal ini membuat banyak

kritikan dari audien dari hasil karya portofolio 4 yang juga tidak

mencantumkan ayat Al-Qur’an maupun hadits.

Dari data penyajian portofolio baik dikelas XI IPA 2 dan kelas XI

IPA 3 diatas menunjukkan bahwa penggunaan sarana tafsir Al-Qur’an

dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadist masih belum begitu diperhatikan,

padahal apabila diperkuat dengan tafsir dapat menjadikan hasil karya

portofolio yang lebih valid dan berbobot isinya.

4. Metode

Dalam pemilihan metode pembelajaran Al-Qur’an Hadits berbasis

portofolio harus mempertimbangkan dalam memilih dan menggunakan

metode antara lain sebagai berikut:

a) kesesuaian metode dengan tujuan yang telah ditetapkan.

b) Kesesuaian metode dengan materi yang akan diberikan.

c) Kesesuaian metode dengan sumber dan fasilitas yang tersedia.

d) Kesesuaian metode dengan situasi-kondisi belajar mengajar.

e) Kesesuaian metode dengan kondisi siswa.

f) Kesesuaian metode dengan waktu yang tersedia.

Sedangkan di dalam pelaksanaan KBM Al-Qur’an Hadits berbasis

portofolio di MAN Semarang 2 masih menggunakan metode klasikal

masih didominasi dengan metode ceramah dan metode tanya jawab, yang

hanya mengacu pada kesesuaian metode dengan materi yang akan

65

diberikan dan juga kesesuaian metode dengan tujuan yang telah

ditetapkan. Akan tetapi kesesuaian metode dengan kondisi siswa dan

situasi kondisi belajar mengajar dan kesesuaian metode dengan waktu

yang tersedia masih kurang efektif.

5. Sarana dan prasarana

Dari hasil observasi penelitian bahwa guru Al-Qur’an Hadist

MAN Semarang 2 dalam kegiatan KBM selalu menggunakan sarana

prasarana yang sifatnya klasikal yakni menggunakan spidol dan white

board. Dan hal yang harus di perhatikan dalam sarana prasarana oleh

seorang guru dia mampu memanajemen, bisa mengatur dan menjaga

sarana prasarana tersebut agar dapat memberikan kontribusi secara optimal

dan bermakna untuk jalannya proses pendidikan. Kegiatan pengelolaan ini

meliputi kegiatan perencanaan, pengadaan, pengawasan, penyimpanan

inventarisasi, dan penataan. Di samping itu juga diharapkan tersedianya

alat-alat belajar dan sarana belajar mengajar yang memadai dan relevan

dengan kebutuhan serta dapat dimanfaatkan untuk kepentingan proses

pendidikan dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits berbasis portofolio oleh

guru sebagai pengajar maupun murid sebagai pelajar.

6. Alokasi Waktu

Dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits berbasis portofolio

pengalokasian waktu yang ditetapkan pada tingkat sekolah menengah ke

atas yakni di MAN Semarang 2 hanya 1 X 45 menit (satu jam mata

pelajaran hanya berdurasi 45) sehingga guru merasa kesulitan untuk

mencapai ketiga aspek tujuan pembelajaran (afektif, kognitif dan

psikomotorik).

Jika pengalokasian waktu di dalam kelas yang hanya mematok 45

menit dalam satu kali pertemuan sehingga sudah jelas bahwa pelajaran Al-

Qur’an Hadits dalam pembelajaran portofolio akan sangat berkurang

mengingat banyak tujuan yang harus dicapainya baik itu dalam segi

kognitif, afektif maupun psikomotorik. Oleh karena itu guru harus pandai-

66

pandai memunculkan inovasi dan kreativitas untuk mengantisipasi dari

minimnya pengalokasian waktu tersebut. Dalam bentuk pengantisipasian

itu guru harus bisa menambah materi di luar jam pelajaran melalui

pembelajaran portofolio yakni penugasan-penugasan di rumah. Dan juga

untuk menunjang keberhasilan pembelajaran Al-Qur’an Hadits berbasis

portofolio guru harus memberi tambahan materi tentang tafsir Al-Qur’an

dan tafsir Hadits agar dalam penyajian portofolio dapat terwujud secara

sempurna dan dapat dipertanggung jawabkan.

7. Evaluasi

Dalam setiap kegiatan pembelajaran pasti ada tahap evaluasi yang

bertujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat menguasai materi

pelajaran yang disampaikan oleh guru dalam hal ini Al-Qur’an Hadits.

Sistem evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits

berbasis portofolio adalah sangat komprehensif artinya komponen yang

akan diperbaiki atau dinilai dari aspek penampilan, kualitas, kreatifitas dan

juga bobot atau isi dari persembahan karya tersebut, dan juga kemampuan

mempertanggungjawabkan karya tersebut dengan menggunakan referensi

yang relevan.

B. Kendala atau hambatan pelaksanaan pembelajaran Al-Qur’an Hadits

berbasis portofolio di MAN Semarang 2

Dalam pelaksanaan penerapan pembelajaran Al-Qur’an Hadits

berbasis portofolio di MAN Semarang 2 masih belum sempurna dengan kata

lain belum maksimal dalam penerapannya. Hal ini disebabkan oleh beberapa

hambatan yang dihadapi oleh guru bidang studi Al-Qur’an Hadits diantaranya

keterbatasan waktu mengajar yaitu hanya 2 jam pelajaran perminggu, sarana

dan prasarana, persiapan teknik dan non teknik dari siswa dan guru itu sendiri.

Walaupun begitu siswa menyambut positif, dan sangat antusias dengan

memberikan respon yang baik untuk berpartisipasi dalam pembelajaran Al-

Qur’an Hadits berbasis portofolio.

67

Di samping itu dari pihak guru, beranggapan bahwa portofolio dalam

bidang studi PAI sangat membuat guru menjadi kerepotan, disebabkan oleh

banyaknya tugas yang dikumpulkan para siswa dan membutuhkan waktu dan

tenaga yang ekstra untuk mengoreksinya, selain itu kurangnya sarana

komputer khusus untuk guru bidang studi Al-Qur’an Hadits, karena tugas

portofolio tersebut ada yang disajikan dalam bentuk CD, sehingga perlu

komputer khusus untuk membuka begitu banyak tugas yang telah

dikumpulkan siswa dengan segala kemampuannya.

C. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Al-Qur’an Hadist Berbasis

portofolio di MAN Semarang 2

1) Kelebihan atau keuntungan pembelajaran al-Qur’an Hadits berbasis

portofolio

Dari data penelitian sebelumnya penggunaan portofolio sebagai

model pembelajaran al-Qur’an Hadits mempunyai kelebihan atau

keuntungan yang bisa diambil selama dalam proses pembelajaran Al-

Qur’an Hadits di MAN Semarang 2 antara lain:

a. Mendorong adanya kolaborasi (komunikasi dan hubungan) antar siswa

dan antara siswa dan guru dalam mempelajari materi al-Qur’an Hadits

secara lebih mendalam baik di dalam kelas dan di luar kelas, juga

melibatkan unsur masyarakat luas dalam menangani masalah sosial.

b. Memungkinkan guru mengakses kemampuan siswa membuat atau

menyusun laporan, menulis, dan menghasilkan karya ilmiah.

c. Meningkatkan dan mengembangkan wawasan siswa mengenai isu atau

masalah-masalah kemasyarakatan dan dihubungkan dengan dalil naqli

yakni al-Qur’an dan dalil aqli yakni al-Hadits.

d. Dapat memotivasi siswa dan guru dengan rasa peduli atau peka

terhadap lingkungan masyarakat yang paling dekat hingga masalah

nasional bahkan masalah internasional.

e. Mendidik siswa memiliki keterampilan sosial yang tinggi bukan hanya

sekedar mengetahui, menghafal, dan memahami dari suatu ayat al-

68

Qur’an dan Hadits akan tetapi mengaplikasikannya dalam ruang

lingkup masyarakat.

2) Kelemahan atau kendala pembelajaran al-Qur’an Hadits berbasis

portofolio

a. Tidak semua materi al-Qur’an Hadits dapat dijadikan sebagai kajian

kelas dalam pembelajaran al-Qur’an Hadits berbasis portofolio.

b. Membutuhkan waktu yang relatif lama.

c. Memerlukan ketekunan, kesabaran, dan keterampilan siswa dan guru.

d. Memerlukan biaya yang tidak sedikit.

e. Memerlukan adanya jaringan komunikasi yang erat antara siswa, guru,

sekolah, keluarga dan masyarakat.

69

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Dari uraian panjang lebar mengenai implementasi model pembelajaran

Al-Qur’an Hadits berbasis portofolio di MAN Semarang 2 di atas dapat

diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

Dalam pelaksanaan model pembelajaran Al-Qur’an Hadits berbasis portofolio

di MAN Semarang 2 diterapkan pada kelas XI IPA 2 dan kelas XI IPA 3.

Pembelajaran Al-Qur’an Hadits berbasis portofolio dimulai dengan

identifikasi masalah, memilih masalah untuk kajian kelas dan terpilih kajian

kelas untuk kelas XI IPA 2 yaitu : Merebaknya aliran-aliran sesat di Indonesia

(studi kasus Qur’an Surat Yunus ayat 37-38). Sedangkan kajian kelas XI IPA

3 adalah: Kerusakan alam dan banjir (studi kasus Qur’an Surat Al-Baqarah

ayat 204-206 dan surat Ar-Rum ayat 41). Kemudian masing-masing kelas

dibagi menjadi 4 kelompok portofolio yang mempunyai tugas yang berbeda-

beda sebagai berikut:

- Kelompok portofolio 1 bertugas menjelaskan maslah dan mengidentifikasi

maslah.

- Kelompok portofolio 2 bertugas mencari solusi alternatif untuk mengatasi

maslah.

- Kelompok portofolio 3 bertugas mengusulkan kebijakan publik.

- Kelompok portofolio 4 bertgas membuat rencana tindakan.

Dan langkah selanjutnya yaitu penyajian portofolio (show-case), Dari

penyajian masing-masing kelompok portofolio tersebut masih terdapat

kekurangannya yakni tidak menggunakan kajian Tafsir Al-Qur’an dan Tafsir

Hadist untuk menguatkan hasil karya ilmiah mereka dalam pembelajaran Al-

Qur’an Hadits berbasis portofolio.

Pembelajaran Al-Qur’an Hadits berbasis portofolio di MAN Semarang 2

masih dalam tahap uji coba, walaupun demikian model pembelajaran ini

mendapatkan respon yang baik dari para siswa, hal ini terbukti dengan strategi

70

pembelajaran portofolio pada bidang studi Al-Qur’an Hadits siswa lebih

bersemangat dan antusias dalam setiap (KBM) Kegiatan Belajar Mengajar

Tidak berfungsinya sarana dan prasarana yang menunjang dalam

pembelajaran portofolio, seperti tidak digunakannya laboratorium komputer di

MAN Semarang 2 untuk mengakses sumber informasi di internet, banyak

siswa lebih memilih menggunakan warnet (warung internet) di luar sekolah.

Seharusnya dalam proses pembelajaran portofolio harus ditunjang

dengan sarana prasarana yang memadai, dengan tujuan agar siswa tidak

merasa jenuh dengan mata pelajaran Al-Qur’an Hadits jika hanya

menggunakan strategi belajar yang masih tradisional. Sekolah adalah salah

satu lembaga pendidikan yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan

bangsa, melalui sekolah pada umumnya para siswa menimba ilmu dan belajar

tentang sesuatu yang belum dia mengerti dan portofolio merupakan strategi

pembelajaran yang tidak hanya fokus di sekolah saja akan tetapi belajar

melalui kehidupan di lingkungan masyarakat luas, dengan tujuan siswa dapat

menambah pengetahuan dan juga merubah tingkah laku yang lebih baik lagi.

MAN Semarang 2 merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam yang di

dalam proses pembelajarannya menggunakan strategi pembelajaran portofolio,

dengan posisi sebagai variasi atau bagian dari strategi pembelajaran yang

digunakan di sana.

B. Saran-saran

Untuk mencari jalan keluar agar dapat mewujudkan pelaksanaan

model pembelajaran Al-Qur’an Hadits portofolio di MAN Semarang 2 adalah

sebagai berikut:

1. Guru diharap selalu aktif memiliki support, motivasi, dukungan terhadap

siswa dalam pelaksanaan model pembelajaran Al-Qur’an Hadits berbasis

portofolio.

2. Untuk materi atau bahan pengajaran, harus disusun dengan jelas dan ada

target yang ditentukan sehingga kalau diperlukan sebuah penambahan dan

pengembangan materi akan lebih jelas.

71

3. Kompetensi guru lebih ditingkatkan lagi dan sungguh-sungguh

bertanggung jawab dalam pembelajaran berbasis portofolio.

4. Optimalisasi sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran Al-

Qur’an Hadits berbasis portofolio seperti papan madding (wall magazine)

yang khusus untuk menampilkan karya portofolio siswa dan juga

komputer. Khusus untuk guru bidan studi Al-Qur’an Hadits.

5. Alangkah baiknya, guru sekolah memberikan apresiasi yang sebesar-

besarnya bagi siswa yang telah berhasil menampilkan hasil karya mereka

dalam show-case portofolio, semisal, piala atau piagam atau hadiah atau

beasiswa, untuk memacu prestasi mereka.

6. Perhatian dari pihak sekolah serta kerjasama dengan pihak sekolah lain

dalam hal ini kepala sekolah, bagian kurikulum, bagian humas dan guru

dengan orang tua dan masyarakat dan instansi atau lembaga yang berperan

sebagai sumber informasi dalam pembuatan karya terpilih portofolio,

harus ditingkat.

C. Penutup

Alhamdulillahi robbil alamin, segala puji syukur hanya untuk Allah

SWT, Tuhan semesta alam, yang telah memberikan hidayah, inayah dalam

menyelesaikan skripsi ini. shalawat serta salam penulis haturkan ke pangkuan

Nabi akhiruzzaman Rasulallah Muhammad SAW. Penulis benar-benar sadar

bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan dan jauh dari

kesempurnaan, sebagai penulis amatir belum mampu menghasilkan karya

ilmiah yang bernilai tinggi dengan segala kerendahan hati penulis

mempersembahkan karya ilmiah ini untuk kemajuan pendidikan Islam dengan

lebih maju dan berani bersaing di era globalisasi.

Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat di dunia dan akhirat bagi

penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Aksa, Asnad, Pendekatan Kualitatif Serta Kombinasinya dalam Penelitian Psikologi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003.

Anas, Imam Malik , Al-Muwatho’, Thoba’ah Wan Nasr Wat Tauzi’: Darul Fikr, t.th

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 1998.

Aziz, Sholeh Abdul dan Abdul Aziz Abdul Majid, At-Tarbiyah Wat Turuqut Tadris, Makkah: Darul Ma’arif, 1996.

Bimowalgito, Bimbingan dan Penyuluhan Sekolah, Yogyakarta: Andi Ofset, 1990.

Bisri, Cik Hasan, Penuntun penyusun Rencana Penelitian Skripsi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001.

Bleck, James A dan J. Champion, Metode dan Masalah Penelitian Sosial, Bandung: Eresco, 1992.

Budimansyah, Dasim, Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Bidang Studi PAI, Bandung: PT. Genesindo, 2003.

Darsono, Max, Belajar dan Pembelajaran, Semarang: IKIP PGRI, 2001.

Depag RI, Al-Qur’an dan Tarjamah, Semarang: CV. Al-Waah, edisi baru revisi 1993.

Depag RI, Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Direktorat Madrasah dan Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Umum, KBK Kegiatan Pembelajaran Qur’an Hadits, Jakarta: Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 2003.

Departemen Agama, Al-Aliyi Al-Qur'an dan Terjemahnya, Bandung: CV., Diponegoro, 2003.

Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2003.

Dimyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002.

Djajadisastra, Yusuf, Metode-metode Mengajar, Bandung: Angkasa, 1982.

Echols, John M. dan Hasan Sadily, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: Gramedia, 1992.

Fajar, Arnie, Portofolio dalam Pembelajaran IPS, Bandung: Rosda Karya, 2004.

Jogiyanto, Pembelajaran Metode Kasus, Yogyakarta: Andi Offset, 2006.

Lampiran SK Menteri Agama Republik Indonesia No. 64 Tahun 1990.

Majid, Abdul, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005.

Majid, Abul, dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Konsep dan Implementasi KBK, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2005.

Mangkoesapoetra, Arief, Model Pembelajaran Portofolio; Sebuah Tinjauan Kritis, Suara Merdeka, http://www.merdeka.com/harian/03,1/15/kh.htm, Selasa, 24 Januari 2006.

Moedjiono, Hasibuan, Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995.

Moelong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000, Cet.IV.

Morgan, Clifford T., Introduction to Psychology, Sixth edition (New York: McGraw Hill International Book Company, 1971.

Muhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: CV. Mistaka Galiza, 2003, Cet.II.

Muslim, Shahih Muslim, Indonesia : Maktabh Dar-Ikhya’ Kutubul Arabiyah, t.th

Nasution, S., Kurikulum dan Pengajaran, Jakarta: Bina Aksara, 1989.

Nawawi, Hadari dan Mimi Martini, Penelitian Terapan, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1996.

Ningrat, Koentjara, Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta : Gramedia, 1990.

Partento, Pius A. dan M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Arkola, 1994.

Shihab, M. Quraish, Membumikan Al-Qur'an, Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2004.

Soenarjo, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Semarang: PT. Kumudasmo Grifindo, 1994.

Supratman, Dandan, http://www.suaramerdeka.com/harian/0312/15/kha1.htm.

Suryabrata, Sumadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995.

Thoha, Habib (Eds), PBM di Sekolah, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998.

Tilaar, Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional, Jakarta: Tera Indonesia, 2001.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: balai Pustaka, 2001.

Undang-undang Guru dan Dosen (Undang-Undang No.14 , 2005), Semarang: CV. Duta Husiondo, 2006.

Undang-undang No. 2 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) dan penjelasannya, Yogyakarta: Media Wacana Press, 2003.

Usman, Moh. Uzer, Menjadi Guru Profesional I, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1990.

Wirasanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Karena Berbasis Kompetensi, Jakarta: Kencana, 2006.

Wiriatmaja, Rohiyati, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006.

RIWAYAT PENDIDIKAN PENULIS

Nama : Muhamamd Ajib Ulil Albab

NIM : 3103125

Tempat/Tgl. Lahir : Demak, 3 Agustus 1984

Alamat : Sidogemah Rt. 01 Rw. 02 Sayung Demak

Pendidikan : 1. SDN Sidogemah II lulus tahun 1996

2. MTs Fathul Huda Sidorejo lulus tahun 1999

3. MA Fathul Huda Sidorejo lulus tahun 2002

4. Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang,

Jurusan Pendidikan Agama Islam (Program Minor

Pendidikan Bahasa Arab), Angkatan tahun 2003.

Demikian riwayat hidup ini kami buat dengan sebenarnya.

Semarang, 9 Januari 2008

Penulis

Muhammad Ajib Ulil Albab NIM : 3103125