Upload
nguyenhanh
View
233
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AL-QUR’AN
HADITS BERBASIS PORTOFOLIO
DI MAN SEMARANG 2
SKRIPSI
Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam
Oleh :
Muhammad Ajib Ulil Albab NIM: 3103125
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2008
ii
DEPARTEMEN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH
Alamat: Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Telp. 7601295 Fax. 7615387 Semarang 50185
PENGESAHAN
Skripsi Saudara : Muhammad Ajib Ulil Albab NIM : 3103125 Judul : Implementasi Model Pembelajaran Al-Qur’an Hadits
Berbasis Portofolio di MAN Semarang 2 Telah dimunaqasahkan oleh dewan penguji Fakultas Tarbiyah Institut Agama
Islam Negeri Walisongo Semarang dan dinyatakan lulus dengan predikat
cumlude/ baik/ cukup, pada tanggal : 17 Januari 2008
Dan dapat diterima sebagai guna memperoleh gelar Sarjana Strata 1 tahun
akademik 2007/2008
Semarang, 17 Januari 2008
Ketua Sidang/ Dekan Sekretaris Sidang
Drs. FatahSyukur , M. Ag. Dra. Siti Mariam , M. Pd. NIP : 150 267 028 NIP : 150 257 372
Penguji I Penguji II
Drs. H. Rahardjo, M. Ed. ST. H. Mursyid, M.Ag NIP : 150 246 873 NIP : 150 318 583
Pembimbing I Pembimbing II
Ridwan, M. Ag. Muntholi’ah, M. Pd NIP: 150 282 132 NIP: 150 263 166
iii
MOTTO
. فإذا فرغت فانصب. إن مع العسر يسرا. فإن مع العسر يسرا
. ربك فارغب وإلى
Karena sesungguhnya sesudah kesukaran itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesukaran itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah, hendaknya kamu berharap. (Q.S. al-Insyirah: 5-8)*)
*) Depag RI, Al-Qur’an dan Tarjamah, (Semarang: CV. Al-Waah, edisi baru revisi 1993),
hlm. 1073.
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
Ayahanda M. Sholeh dan Ibunda tercinta Masmuah.
Mas Afief Khoiril Anam danAdik-adikku M.Syamsul Hadi dan Ima
matussa’dah.
Sobat-sobatku Umam, Darminto, Prapto, Futihah, Ana, Umi Kulsum, dewi,
imah, rohmat aswan.
v
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi
ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.
Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali
informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang, Januari 2008
Deklarator
Muhammad Ajib Ulil Albab NIM: 3103125
vi
ABSTRAK
Rochmat Aswan (NIM: 3102159). Problematika Penyusunan Silabus Berbasis Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Pelaksanaannya dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMP Negeri 30 Semarang. Skripsi. Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2007.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Problematika yang muncul
dalam penyusunan silabus PAI berbasis Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SMP Negeri 30 Semarang, 2) Problematika pelaksanaan silabus dalam pembelajaran PAI yang berbasis Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SMP Negeri 30 Semarang.
. Penelitian ini menggunakan metode riset lapangan (field research) dengan
teknik analisis deskriptif kualitatif. Data penelitian yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi, interview.
Hasil analisis menunjukkan bahwa: 1) Problematika yang muncul dalam
penyusunan silabus PAI yang berbasis KTSP di SMP N 30 Semarang, antara lain: menentukan materi standar tentang sikap yang disebabkan adanya perbedaan pada tingkat intelektual, sosial, dan spiritual peserta didik; pengembangan pengalaman belajar peserta didik yang bersifat kompetentif yang tidak mengacu pada buku referensi; penyesuaian karakteristik satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik; dan menentukan standar penilaian yang mengarah pada ranah afektif dan psikomotorik yang diukur berdasarkan pengamatan kerja. 2) Problematika Pelaksanaan Silabus Berbasis Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dalam Pembelajaran PAI di SMP Negeri 30 Semarang, diantaranya: Dari segi pendekatan, guru kesulitan untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengkaji materi PAI yang kontekstual; Dari segi metode, belum dapat menerapkan berbagai metode secara efektif dan efisien. Dari segi sarana dan prasarana, masih selalu menggunakan papan tulis dan buku-buku paket pelajaran PAI dalam proses pembelajaran sehingga kreatifitas guru belum bisa diwujudkan dalam mengoperasionalkan teknologi yang bersifat audio-visual. Dari segi alokasi waktu, pengalokasian waktu yang minim yang menyebabkan guru merasa kesulitan untuk mencapai tujuan dari ketiga ranah pembelajaran (afektif, kognitif, dan psikomotorik). Dari segi evaluasi, sulitnya guru dalam mengamati, mengidentifikasi dan mensimulasikan dari hasil pembelajaran yang telah dicapai oleh siswa.
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Pengasih
dan penyayang, karena dengan taufiq dan hidayah-Nya penulis telah dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Skripsi yang berjudul “Implementasi Model Pembelajaran Al-Qur’an Hadits
Berbasis Portofolio di MAN Semarang 2” ini ditulis untuk memenuhi salah satu
syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Fakultas Tarbiyah Institut
Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.
Dengan selesainya penulisan skripsi ini penulis menyampaikan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1. Prof. Dr. H. Ibnu Hadjar, M. Ed. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang.
2. Ridwan, M. Ag. Selaku Pembimbing I dan Muntholi’ah M. Pd, yang telah
bersedia meluangkan waktu, tenaga dan fikiran untuk memberikan bimbingan
dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
3. Drs. M.Sholeh, M. Ag. selaku Kepala Madrasah MAN Semarang 2 yang telah
memberikan izin riset dalam penelitian skripsi ini, dan M. Durri Anna’im,
S.Ag., selaku guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di MAN Semarang 2
yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membantu dalam
memberikan kemudahan dalam penelitian skripsi ini.
4. Bapak dan ibu Dosen di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo yang telah
memberikan ilmunya sehingga mengilhami penulis untuk menyelesaikan
skripsi ini.
5. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan motivasi dan do’a yang
tulus bagi penulis selama berlangsungnya proses dan penyelesaian studi serta
penulisan skripsi ini.
viii
Kepada mereka semua penulis tidak dapat memberikan apa-apa selain
untaian rasa terima kasih yang tulus dengan diiringi do’a semoga Allah SWT
membalas semua amal kebaikan mereka dengan sebaik-baik balasan.
Pada akhirnya, penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini belum
mencapai kesempurnaan dalam arti seluruhnya. Namun demikian, penulis
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
pembaca pada umumnya.
Semarang, Januari 2008
Penulis
Muhammad Ajib Ulil Albab NIM: 3103125
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iii
HALAMAN MOTTO ....................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... v
DEKLARASI .................................................................................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... x
BAB I : PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 3
C. Penegasan Istilah....................................................................... 4
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 5
E. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 6
F. Metode Penelitian ..................................................................... 7
BAB II : LANDASAN TEORI .................................................................... 12
A. Model Pembelajaran Berbasis Portofolio ................................. 12
1. Pengertian Pembelajaran .................................................... 12
2. Prinsip-prinsip Belajar dan Pembelajaran .......................... 13
3. Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Portofolio ......... 15
4. Dasar dan Tujuan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio 16
5. Prinsip Dasar dan Ciri-ciri Model Pembelajaran Berbasis
Portofolio ............................................................................ 19
6. Manfaat Model Pembelajaran Berbasis Portofolio ............ 22
B. Pembelajaran Al-Qur’an Hadits ............................................... 23
1. Pengertian Pembelajaran Al-Qur’an Hadits di Madrasah
Aliyah ................................................................................. 23
x
2. Karakteristik Pembelajaran Al-Qur’an Hadits di Madrasah
Aliyah ................................................................................. 23
3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits di Madrasah
Aliyah ................................................................................. 25
4. Pendekatan Pembelajaran Al-Qur’an Hadits ...................... 26
C. Pembelajaran Al-Qur’an Hadits Berbasis Portofolio ............... 26
1. Pengertian Pembelajaran Al-Qur’an Hadits Berbasis
Portofolio ............................................................................ 26
2. Langkah-langkah Pembelajaran Al-Qur’an Hadits Berbasis
Portofolio ............................................................................ 27
BAB III : IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AL-QUR’AN
HADITS BERBASIS PORTOFOLIO DI MAN SEMARANG 2 . 31
A. Kondisi Umum ......................................................................... 31
1. Letak Geografis .................................................................. 31
2. Kondisi Sosiologis .............................................................. 32
3. Tinjauan Historis ................................................................ 33
4. Visi dan Misi MAN Semarang 2 ........................................ 33
5. Ekstrakurikuler dan Fasilitas di MAN Semarang 2 ............ 33
6. Keadaan Peserta Didik di MAN Semarang 2 tahun ajaran
2007/2008 ........................................................................... 34
7. Struktur Organisasi di MAN Semarang 2 .......................... 35
8. Daftar Guru dan Pegawai MAN Semarang 2
tahun 2007/2008 ................................................................. 35
9. Profil Pengajar Bidang Studi Al-Qur’an Hadits di MAN
Semarang 2 tahun 2007/2008 ............................................. 37
B. Penerapan Model Pembelajaran Al-Qur’an Hadits Berbasis
Portofolio di MAN Semarang 2 ............................................... 39
1. Proses Belajar Mengajar (PBM) ......................................... 39
2. Refleksi Pengalaman Belajar .............................................. 54
3. Problematika yang dihadapi dalam menerapkan model
pembelajaran Al-Qur’an Hadits Berbasis Portofolio ......... 54
xi
BAB IV : ANALISIS IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AL-QUR’AN
HADITS BERBASIS PORTOFOLIO DI MAN SEMARANG 2 . 57
A. Analisis Penerapan Pembelajaran Al-Qur’an Hadits Berbasis
Portofolio di MAN Semarang 2 ............................................... 57
1. Persiapan Teknik Model Pembelajaran Berbasis Portofolio 58
2. Strategi Pembelajaran Al-Qur’an Hadits Berbasis
Portofolio ........................................................................... 59
3. Pelaksanaan Model Pembelajaran Al-Qur’an Hadits
Berbasis Portofolio di MAN Semarang 2 .......................... 59
B. Kendala atau Hambatan Pelaksanaan Pembelajaran Al-Qur’an
Hadits Berbasis Portofolio di MAN Semarang 2 ..................... 66
C. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Al-Qur’an Hadis
Berbasis Portofolio di MAN Semarang 2 ................................. 67
1. Kelebihan atau Keuntungan Pembelajaran Al-Qur’an Hadits
Berbasis Portofolio ............................................................. 67
2. Kelemahan atau Kendala Pembelajaran Al-Qur’an Hadits
Berbasis Portofolio ............................................................. 68
BAB V : KESIMPULAN
A. Kesimpulan ............................................................................... 69
B. Saran-saran ............................................................................... 71
C. Penutup ..................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN PENULIS
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu media yang digunakan manusia
untuk mengembangkan potensi dan mencapai yang diharapkan oleh manusia.
untuk itu pendidikan dari masa ke masa melakukan perubahan berbagai aspek
yang berkaitan dengan pendidikan, mulai dari materi pelajaran, metode, sarana
dan prasarana perlu ditata ulang untuk di sesuaikan dengan tuntutan zaman
reformasi ini perlu dilakukan jika dunia pendidikan ingin tetap bertahan secara
fungsional dalam memadu perjalanan umat manusia.1
Belajar merupakan proses yang kontinu. Belajar merupakan suatu
proses, karena merupakan suatu proses, maka belajar membutuhkan waktu.
Sedangkan proses belajar memerlukan metode yang tepat, sangat penting bagi
guru dan siswa karena dengan metode belajar yang tepat akan memungkinkan
seorang siswa menguasai ilmu lebih mudah dan lebih cepat sesuai dengan
kapasitas tenaga dan pikiran yang dikeluarkan, dengan demikian siswa akan
terhindar dari beban pikiran yang berat dalam mempelajari suatu mata
pelajaran.2 Firman Allah swt:
)286: البقرة. (يكلف الله نفسا إلا وسعها لها ما كسبت وعليها ما اكتسبت لا
Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kemampuannya (kesanggupannya) ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya….(QS. Al-Baqarah : 286)3
Oleh karena itu, untuk meningkatkan mutu pendidikan diperlukan
perubahan pola pikir yang digunakan sebagai landasan pelaksanaan kurikulum
1 Tilaar, Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional, (Jakarta: Tera Indonesia, 2001), hlm.1.
2 Arnie Fajar, Portofolio dalam Pembelajaran IPS, (Bandung: Rosda Karya, 2004), hlm.12.
3 Departemen Agama, Al-Aliyi Al-Qur'an dan Terjemahnya, (Bandung: CV., Diponegoro, 2003), hlm.38.
2
pada masa lalu, proses belajar mengajar terfokus pada guru, dan kurang
terfokus pada siswa, akibatnya KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) lebih
menekankan pada pengajaran dari pada pembelajaran.
Salah satu kelemahan proses pembelajaran yang dilaksanakan para
guru kita adalah kurang adanya usaha pengembangan berpikir siswa dalam
setiap proses pembelajaran, pada mata pelajaran apapun guru lebih banyak
mendorong agar siswa dapat menguasai sejumlah materi pelajaran, model
pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa.4
Model pembelajaran berbasis portofolio merupakan suatu bentuk
perubahan pola pikir tersebut. Yaitu suatu inovasi pembelajaran yang
dirancang untuk membantu peserta didik memahami teori secara mendalam
melalui pengalaman belajar praktik-empirik, metode pembelajaran ini dapat
menjadi program pendidikan yang mendorong kompetensi, tanggung jawab,
dan partisipasi peserta didik, belajar menilai dan mempengaruhi kebijakan
umum (public policy), memberanikan diri untuk berperan serta dalam kegiatan
antar siswa, antar sekolah, dan antar anggota masyarakat.5
Diharapkan model pembelajaran portofolio dapat diterapkan dan
dilaksanakan pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits khususnya pada jenjang
sekolah tingkat menengah atas (Madrasah Aliyah) sebaik mungkin, seperti
kita ketahui bahwa al-Qur’an al karim yang merupakan sumber utama ajaran
Islam berfungsi sebagai petunjuk ke jalan yang sebaik-baiknya (QS. 17:9) dan
kebahagiaan hidup manusia di dunia dan di akhirat, sehingga penjelasan dan
penjabarannya dibebankan kepada Nabi Muhammad saw. Al Hadits di
definisikan oleh pada umumnya ulama, seperti definisi al sunnah-sebagai
“segala sesuatu yang dinisbatkan kepada Muhammad SAW, baik ucapan,
perbuatan, dan taqrir (ketetapan), baik sebelum beliau menjadi Nabi maupun
4 Wirasanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,
(Jakarta: kencana, 2006), hlm.7. 5 Dasim Budimansyah, Model Pembelajaran dan Penilaian Berbasis Portofolio,
(Bandung: PT. Genesindo, 2002), hlm.i-ii
3
sesudahnya” ulama ushul fiqh, membatasi pengertian Hadits hanya pada
ucapan-ucapan Nabi Muhammad saw yang berkaitan dengan hukum:6
)64: النحل ( .وأنزلنا إليك الذكر لتبين للناس ما نزل إليهم ولعلهم يتفكرون...
Dan kami turunkan kepadamu al-qur’an agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah di turunkan kepada mereka. (QS. An-Nahl; 46)
وما أنزلنا عليك الكتاب إلا لتبين لهم الذي اختلفوا فيه وهدى ورحمة لقوم )64: النحل . (يؤمنون
Dan kami tidak menurunkan kepadamu al kitab (al-Qur’an) ini kecuali agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan dan untuk menjadi dan rahmat bagi orang yang beriman. (QS. An-Nahl: 64)
عن عبد احلميد ابن عبد الرمحن بن , عن زيد بن أيب أنيسة, لكحدثين حيي عن ما:.... أن عمر بن اخلطاب : أنه أخربه عن مسلم بن ياسر اجلهين , زيد بن اخلطاب
تركت فيكم امرين لن تضلوا ما : أنه بلغه أن رسول اهللا صلى اهللا عليه وسلم قال . متسكتم ما كتاب اهللا وسنة نبيه
Telah menceritakan kepadaku dari Malik bahwa Rasulullah pernah menyampaikannya, beliau bersabda: aku telah tinggalkan pegangan yang kamu sekalian tidak akan sesat selama kamu berpegang kepadanya yaitu kitab Allah dan sunnah Nabi-Nya.7
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka pokok permasalahan
akan peneliti bahas, dalam skripsi ini adalah:
Bagaimana penerapan model pembelajaran Al-Qur’an Hadits portofolio di
MAN 2 Semarang?
6 M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur'an, (Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2004),
hlm.21. 7 Imam Malik bin Anas, Al-Muwatho’, (Thoba’ah Wan Nasr Wat Tauzi’: Darul Fikr,
t.th), hlm.602.
4
C. Penegasan Istilah
Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam memahami judul ini, maka
perlu adanya penjelasan dan penegasan istilah-istilah yang dipergunakan
dalam judul penelitian ini.
1. Implementasi
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata “implementasi” berarti
pelaksanaan, penerapan.8
Sedangkan dalam kamus ilmiah populer, implementasi berarti
pelaksanaan, penerapan implement.9
Sedangkan implementasi berasal dari kata “implementation” yang
berarti suatu pelaksanaan atau penyelenggaraan.10 Jadi arti implementasi
disini adalah mengaplikasikan sebuah teori ke dalam realita, sehingga akan
menghasilkan manfaat dari teori tersebut serta mengembangkannya agar
menjadi lebih sempurna.
2. Model pembelajaran
Model pembelajaran didefinisikan sebagai suatu sumber dari
prosedur yang akan digunakan untuk memajukan pembelajaran dalam hal
ini bidang studi pendidikan agama Islam.11
Pembelajaran adalah proses interaktif yang berlangsung antara
guru dan murid atau juga antara kelompok siswa dengan tujuan untuk
memperoleh pengetahuan, ketrampilan atau sikap serta memantapkan apa
yang dipelajari12.
3. Al-Qur’an dan Hadits
Adalah suatu mata pelajaran yang diajarkan di lingkungan
pendidikan Depag (MI, MTS, MA).
8 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: balai
Pustaka, 2001), hlm.377. 9 Pius A Partento dan M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arkola,
1994), hlm.247. 10 John M. Echols dan Hasan Sadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: Gramedia,
1992), hlm.313. 11 Muhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: CV. Mistaka Galiza,
2003), Cet.II, hlm.23. 12 S. Nasution, Kurikulum dan Pengajaran, (Jakarta: Bina Aksara, 2989), hlm.102.
5
4. Berbasis
Dalam kamus besar bahasa Indonesia “berbasis” berasal dari kata
dasar “basis” yang berarti: asas, dasar. Jadi berbasis artinya berasas atau
berdasar. 13
5. Portofolio.
Portofolio sebagai sumber benda fisik itu adalah bundel, yakni
kumpulan atau dokumentasi hasil kerjaan peserta didik yang disimpan
pada suatu bundel.14 Misalnya hasil tes awal (pre test), tugas-tugas,
catatan, anekdot, piagam penghargaan, keterangan melaksanakan tugas
terstruktur, hasil tes akhir (post test) dan lain sebagainya, sebagai suatu
proses sosial pedagogis. Portofolio adalah collection of learning
experience yang terdapat di dalam pikiran peserta didik baik yang
berwujud pengetahuan (kognitif), ketrampilan (skill) maupun nilai dan
sikap (afektif).
6. MAN 2 semarang.
MAN 2 Semarang merupakan institusi pendidikan tingkat
menengah atas milik negara yang berciri khas nilai-nilai Islam berada di
desa Bangetayu Wetan Semarang Timur.
D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
Mengenai tujuan yang ingin diperoleh dari hasil penelitian adalah
untuk mengetahui bagaimana implementasi model pembelajaran Al-Qur’an
Hadits berbasis portofolio di MAN 2 Semarang.
Manfaat penelitian:
1. Secara teoritis.
a. Diharapkan merupakan sumbangan berharga bagi pengembangan ilmu
pendidikan khususnya model pembelajaran berbasis portofolio di
bidang study Al-Qur’an Hadits.
13 Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2003), hlm.516. 14 Dasim Budimansyah, op.cit., hlm.7.
6
b. Memberikan kontribusi dalam pendidikan khususnya pada
pengembangan model pembelajaran portofolio.
c. Melatih diri untuk peka terhadap fenomena dunia pendidikan.
2. Secara praktis.
a. Hasil penelitian in diharapkan sebagai bahan masukan para pendidik
dalam meningkatkan mutu pendidikan di Madrasah Aliyah khususnya
mata pelajaran Al-Qur’an Hadits.
b. Sebagai masukan karya ilmiah yang bercirikan keislaman
E. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka merupkan gambaran yang menyeluruh dari sikap
proyek penelitian tetapi keputusan tidak dapat menggantikan apa yang terjadi
di lapangan atau kejadian yang di amati.15
Pada dasarnya tinjauan pustaka ini berupa sintesis dan kritik terhadap
penelitian sebelumnya, baik mengenai kelebihan atau kekurangan, disamping
itu, tinjauan pustaka digunakan untuk memperoleh informasi tentang teori-
teori yang ada kaitannya dengan judul penelitian ini.
Penelusuran bahan pustaka mempunyai beberapa manfaat, antara lain:
1. Untuk memperdalam pengetahuan mengenai masalah yang akan di teliti.
2. Untuk menegaskan kerangka teoritis yang dijadikan landasan berpikir.
3. Untuk mempertajam konsep-konsep yang digunakan.
4. Untuk menghindari tujuan pengulangan dari suatu penelitian.16
Dalam kajian pustaka ini peneliti sedikit banyak menggunakan
beberapa buku pokok dan skripsi yang berkaitan dengan peneliti ini yaitu:
Buku model pembelajaran portofolio (untuk IPS) yang ditulis oleh
Dra. Arnie Fajar diterbitkan oleh PT. Remaja Rosda Karya Bandung Tahun
2003 yang mengulas masalah model pembelajaran portofolio. Sebagai
penelitian dan portofolio sebagai proses belajar mengajar.
15 James A Bleck dan J. Champion, Metode dan Masalah Penelitian Sosial, (Bandung:
Eresco, 1992), hlm.296. 16 Cik Hasan Bisri, Penuntun penyusun Rencana Penelitian Skripsi, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2001), hlm.42.
7
Buku yang berjudul model pembelajaran berbasis portofolio (untuk
PAI) yang ditulis oleh Dr. Dasyim Budimansyah, M.Si, yang di dalamnya
berisi tentang bagaimana bentuk dan model pembelajaran berbasis portofolio,
langkah-langkah pembelajaran serta cara penilaiannya.
Sebagai bahan acuan pembuatan skripsi penulis juga menggunakan
skripsi yang berjudul “Implementasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Berbasis Portofolio di SMA 3 Semarang” oleh Qoni Rosyidah NIM 3100049,
yang merupakan hasil penelitian tentang penerapan pembelajaran portofolio
pada bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMA 3 Semarang
meliputi strategi pembelajaran portofolio, pelaksanaan, evaluasi serta
problematika yang dihadapi dalam menerapkan model pembelajaran PAI
berbasis portofolio di SMA 3 Semarang.
Selain itu skripsi yang ditulis oleh mahasiswa non reguler Fakultas
Tarbiyah jurusan PAI di IAIN Walisongo Semarang yang bernama Muhadi.
NIM 3603110 yang berjudul “Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi
di SLTP 1 Blora”. KBK adalah merupakan kurikulum sebelum kurikulum
baru KTSP, yang menekankan pada kompetensi peserta didik selain pada
kompetensi sekolah juga, dengan kata lain kurikulum ini bertujuan untuk
mencetak dan membekali siswa dengan pengetahuan yang dibarengi dengan
pengalaman belajar dan salah satu taktik atau cara untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang terdapat dalam KBK adalah strategi pembelajaran
portofolio.
Dari kedua skripsi di atas diharapkan dapat membantu penulis dalam
menyusun skripsi ini, mengenai penerapan model pembelajaran portofolio di
Madrasah Aliyah khususnya pada mata pelajaran al-Qur'an Hadits. Baik
meliputi strategi pembelajaran, evaluasi serta problematika yang dihadapi
dalam menerapkan pembelajaran al-Qur'an Hadits di MAN 2 Semarang.
F. Metode Penelitian
1. Jenis penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yang mana penulis
tidak menggunakan data statistik dalam pengumpulan data dan analisis
8
data, akan tetapi peneliti menggunakan pendekatan deskriptif yaitu
penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan (deskripsi)
mengenai situasi-situasi/kejadian-kejadian17
Penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bersifat atau memiliki
karakteristik bahwa datanya dinyatakan dalam keadaan sewajarnya atau
bagaimana adanya dengan tidak merubah dalam bentuk simbol-simbol
atau bilangan18
2. Fokus dan ruang lingkup
Fokus adalah pokok permasalahan yang akan dibahas atau akan
dikaji yaitu tentang pembelajaran Al-Qur’an Hadits yang ada di MAN 2
semarang. Yang terfokus pada model implementasi, model pembelajaran
berbasis portofolio.
3. Sumber data
Yang dimaksud sumber data dalam penelitian ini adalah “subyek
dari mana data diperoleh”.19 Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau
wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber datanya disebut
responden yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan peneliti
baik pertanyaan tertulis maupun lisan.20
4. Pendekatan penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan fenomena yaitu
berusaha memahami makna dari suatu peristiwa dan pengaruhnya dengan
manusia dalam situasi tertentu.21 Dan juga peneliti menggunakan
pendekatan kualitatif yakni prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
17 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995),
hlm.18. 18 Hadari Nawawi dan Mimi Martini, Penelitian Terapan, (Yogyakarta: Gajah Mada
University Press, 1996), hlm.174. 19 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 1998), hlm.114. 20 Ibid, hlm.107. 21 Asnad Aksa, Pendekatan Kualitatif Serta Kombinasinya dalam Penelitian Psikologi,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), hlm.33.
9
yang dapat diamati dan diarahkan pada latar alamiah dan individu tersebut
secara holistik (menyeluruh).22
5. Metode pengumpulan data
Untuk mengumpulkan data dipergunakan beberapa metode yaitu:
a. Metode observasi.
Metode observasi adalah “suatu penelitian yang dijalankan
secara sistematik dan sengaja diadakan dengan menggunakan alat
indera (terutama mata) terhadap kejadian-kejadian yang langsung di
tangkap pada waktu kejadian itu terjadi”.23 Metode ini di gunakan
untuk memperoleh data di lapangan tentang situasi umum lokasi
penelitian dan melihat secara langsung perkembangan secara fisik
sekolah dan proses pembelajaran Al-Qur’an Hadits berbasis portofolio
di MAN 2 Semarang.
b. Metode interview
Metode interview adalah “sebuah dialog yang dilakukan oleh
pewawancara (Interview) untuk memperoleh informasi dari
terwawancara (interview)”.24
Menurut Rhochiati Wiriaatmadja mengutip pendapatnya
Denzim dalam Goetz dan Lecompte wawancara merupakan
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-
orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-
hal yang dipandang perlu. Menurutnya ada tiga macam wawancara,
yakni wawancara baku dan terjadwal, wawancara baku dan tidak
terjadwal, serta wawancara tidak baku. Pertanyaan-pertanyaan yang
sama diajukan dalam urutan yang sama, apabila pertanyaan lanjutan
atau probing diperlukan, maka hal itu juga harus baku. Wawancara
yang tidak terjadwal adalah bentuk lain dari yang terjadwal, hanya saja
22 Lexy J. Moeloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya, 2002), Cet.XVII, hlm.3 23 Bimowalgito, Bimbingan dan Penyuluhan Sekolah, (Yogyakarta: Andi Ofset, 1990),
hlm.47 24 Ibid
10
urutannya yang berubah tergantung jawaban yang diberikan oleh
informan. Namun demikian, fleksibilitas dari pewawancara dianjurkan
agar wawancara berlangsung wajar dan responsif. Wawancara yang
tidak baku biasa disebut juga sebagai wawancara pedoman atau
interview guide, yang berbentuk pertanyaan-pertanyaan umum dan
khusus yang diantisipasi pewawancara secara informal dalam urutan
dan kesempatan yang tersedia.25 Yang dimaksud pewawancara disini
yaitu peneliti dan terwawancara yaitu guru mata pelajaran al-Qur'an
Hadits dan siswa siswi di MAN 2 Semarang.
Interview ini dilakukan di lakukan untuk mendapatkan
informasi terhadap data-data dokumentasi dan sebagainya dengan
berbagai pihak. Yang berkaitan dengan pendidikan yaitu guru mata
pelajaran Al-Qur’an Hadits.
c. Metode dokumen
Menurut Suharsimi Arikunto, dokumentasi berasal dari kata
dokumen yang berarti barang-barang tertulis26, sedangkan menurut
Koentjoro Ningrat dokumentasi yaitu kumpulan data verbal yang
berbentuk tulisan27. Metode ini dilakukan peneliti untuk memperoleh
dokumen-dokumen yang berhubungan dengan komponen portofolio
meliputi pembelajaran portofolio dan evaluasi portofolio, dan juga
dokumen-dokumen yang berhubungan dengan kelembagaan dan
administrasi di MAN 2 Semarang, struktur organisasi, program kerja
sekolah dan lain sebagainya.
6. Teknik analisis data.
Analisis data yang digunakan peneliti adalah analisis non statistik
yaitu analisis deskriptif kualitatif, analisis data diwujudkan tidak dalam
25 Rohiyati Wiriatmaja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2006), hlm. 117. 26 Suharsimi Arikunto, op.cit., hlm.145. 27 Koentjara Ningrat, Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta : Gramedia, 1990), hlm.47
11
bentuk angka-angka melainkan dalam bentuk laporan dan uraian
deskriptif.28
Langkah akhir dari kegiatan ini adalah mendeskripsikan
pembelajaran Al-Qur’an Hadits berbasis portofolio di MAN 2 Semarang
untuk di analisis bagaimanakah proses belajar mengajar yang menekankan
pada pendekatan metode dan sarana prasarana penunjang yang mendukung
terjadinya tujuan pembelajaran Al-Qur’an Hadits yang berbasis portofolio
secara menyeluruh.
28 Lexy J. Muleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2000), Cet.IV, hlm.178.
12
BAB II
KONSEP DASAR MODEL PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADITS
BERBASIS PORTOFOLIO
A. Model Pembelajaran Berbasis Portofolio
1. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran berasal dari kata dasar belajar yang mendapat
tambahan pe- dan –an. Menurut Sholeh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul
Majid mendefinisikan belajar sebagai berikut:
ان التعلم هو تغيري ىف ذهن املتعلم يطرء على خربة سابقة فيحدث فيها تغيريا .جديدا
“Belajar adalah suatu perubahan di dalam pemahaman siswa yang dihasilkan dari pengetahuan terdahulu, maka akan menimbulkan pengetahuan baru di dalam pemahaman peserta didik.”1
Sedangkan menurut Clifford T. Morgan belajar adalah “Learning
is any relatively permanent change in behaviour which occurs as a result
of experience or practice”.2 Artinya belajar adalah perubahan tingkah
laku yang relatif permanen atau menetap yang dihasilkan dari
pengalaman atau praktek.
Menurut Max Darsono definisi pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Umum
Pembelajaran secara umum adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh
guru sedemikian rupa sehingga tingkah laku siswa berubah.
b. Khusus
1) Behavioristik
Pembelajaran adalah usaha untuk membentuk tingkah laku yang
diinginkan dengan menyediakan lingkungan (stimulus).
2) Kognitif
1 Sholeh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid, At-Tarbiyah Wat Turuqut Tadris, (Makkah: Darul Ma’arif, 1996), hlm. 169.
2 Clifford T. Morgan, Introduction to Psychology, Sixth edition (New York: McGraw Hill International Book Company, 1971), hlm. 112.
13
Pembelajaran adalah cara guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk dapat mengenal dan memahami apa yang sedang
dipelajari .
3) Gestalf
Pembelajaran adalah usaha memberikan materi pelajaran
sedemikian rupa sehingga siswa lebih mudah mengaturnya menjadi
suatu gestalf (pola bermakna).
4) Humanistik
Pembelajaran adalah memberikan kebebasan kepada siswa untuk
memilih bahan pelajaran dan cara mempelajarinya sesuai dengan
minat dan kemampuannya.3
Sedangkan menurut Jogiyanto pembelajaran adalah suatu kegiatan
berasal atau berubah lewat reaksi dari suatu situasi yang dihadapi dengan
keadaan bahwa karakteristik-karakteristik dari perubahan aktifitas tersebut
tidak dapat dijelaskan dengan dasar kecenderungan-kecenderungan reaksi
asli, kematangan atau perubahan-perubahan sementara dari organisme.4
Dengan demikian pembelajaran merupakan usaha untuk mengenal
dan memahami pengetahuan yang baru melalui perubahan tingkah laku
sebagai pengalaman.
2. Prinsip-Prinsip Belajar dan Pembelajaran
Dalam perencanaan pembelajaran, prinsip-prinsip belajar dapat
mengungkap batas-batas kemungkinan dalam pembelajaran. Dalam
melaksanakan pembelajaran, pengetahuan tentang teori dan prinsip-prinsip
belajar dapat membantu guru dalam memilih tindakan yang tepat.5 adapun
prinsip- prinsip pembelajaran sebagai berikut:
a. Perhatian dan motivasi
3 Max Darsono, Belajar dan Pembelajaran, (Semarang: IKIP PGRI, 2001), hlm. 23. 4 Jogiyanto, Pembelajaran Metode Kasus, (Yogyakarta: Andi Offset, 2006), hlm.12 5 Dimyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002),
hlm.41-49
14
Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan
belajar. Dari kajian teori belajar pengolahan informasi terungkap
bahwa tanpa adanya perhatian tidak mungkin terjadi belajar.
b. Keaktifan
Belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak
bisa dilimpahkan kepada orang lain. Belajar hanya mungkin terjadi
apabila anak aktif mengalami sendiri.
c. Keterlibatan langsung/berpengalaman
Dalam belajar melalui pengalaman langsung siswa tidak
sekedar mengamati secara langsung tetapi ia harus menghayati, terlibat
langsung dalam perbuatan, dan bertanggung jawab terhadap hasilnya.
d. Pengulangan
Prinsip belajar yang menekankan perlunya pengulangan
barangkali yang paling tua adalah yang dikemukakan oleh teori
psikologi daya. Menurut teori ini belajar adalah melatih daya-daya
yang ada pada manusia yang terdiri atas daya mengamat, menanggap,
mengingat, menghayal, merasakan, berpikir, dan sebagainya.
e. Tantangan
Tantangan yang dihadapi dalam bahan belajar membuat siswa
bergairah untuk mengatasi masalah. Bahan belajar yang baru, yang
banyak mengandung masalah yang perlu dipecahkan membuat siswa
tertantang untuk mempelajarinya.
f. Balikan dan penguatan
Siswa akan belajar lebih bersemangat apabila mengetahui dan
mendapatkan hasil yang baik. Hasil, apalagi hasil yang baik, akan
merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik bagi
usaha belajar selanjutnya.
g. Perbedaan individual
Siswa merupakan individual yang unik artinya tidak ada dua
orang siswa yang sama persis, tiap siswa memiliki perbedaan satu
15
dengan yang lain. Perbedaan itu terdapat pada karakteristik psikis,
kepribadian, dan sifat-sifatnya.
3. Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Portofolio
Arief A. Mangkoesapoetra mendefinisikan model pembelajaran
portofolio yaitu strategi pembelajaran yang melibatkan siswa dalam
keseluruhan proses belajar dan dapat melibatkan seluruh aspek yaitu:
kognitif, afektif, psikomotorik siswa, serta secara fisik dan mental
melibatkan semua pihak dalam pembelajaran sehingga siswa memiliki ke
bebasan berfikir, berpendapat, aktif dan kreatif.6
Selain itu Arnie Fajar memberitahukan pengertian model
pembelajaran portofolio sebagai suatu kumpulan pekerjaan siswa dengan
maksud tertentu dan terpadu yang diseleksi menurut panduan-panduan
tertentu.7
Dengan demikian pembelajaran berbasis portofolio adalah proses
pembelajaran yang tidak hanya dalam dataran mengetahui konsep,
melainkan lebih dari selain itu pembelajaran berbasis portofolio membantu
peserta didik dalam memahami teori secara mendalam yaitu melalui
pengalaman belajar empirik. Dalam pembelajaran berbasis portofolio
peserta didik diberi kesempatan untuk berkreatif dengan belajar
memberanikan diri berperan serta dalam kegiatan antar siswa, antar
sekolah dan antar anggota masyarakat, dengan menampilkan karya
terbaiknya yang didukung dengan panduan-panduan dan sumber yang
jelas.
Model pembelajaran dengan portofolio memang lebih
mengaktifkan peserta didik dan menyenangkan, namun tidak boleh
membuat mereka kesulitan, membebani guru-guru dan orang tua.
6 Arief Mangkoesapoetra, Model Pembelajaran Portofolio; Sebuah Tinjauan Kritis, Suara
Merdeka, http://www.merdeka.com/harian/03,1/15/kh.htm, hlm.4 (Selasa, 24 Januari 2006) 7 Arnie Fajar, op.cit., hlm.52.
16
Disarankan untuk tidak menerapkan model pembelajaran portofolio yang
justru memberatkan semua pihak.
Seperti banyak tugas ekstrakurikuler yang perlu memakan biaya
tambahan, perjalanan yang memakan waktu di luar jam pelajaran,
meninggalkan program kurikulum itu sendiri, adalah model pembelajaran
yang memberatkan semua pihak.
Strategi pembelajaran portofolio harus tetap mengacu pada
kurikulum, tetap berdasarkan persiapan yang biasa dibuat guru-guru, tetap
dalam kerangka interaksi pembelajaran seperti biasa di kelas dan di luar
kelas, namun menghasilkan bukti belajar tuntas yang didokumentasikan
menjadi bentuk portofolio yang menjadi kebanggaan peserta didik,
sekolah dan orang tua.8
4. Dasar dan Tujuan Model Pelajaran Berbasis Portofolio
a. Dasar Model Pelajaran Berbasis Portofolio
Dasar atau landasan dalam pelaksanaan PBB, sangatlah
diperlukan karena suatu kegiatan tanpa adanya dasar atau landasan
akan mudah runtuh atau roboh, ada beberapa dasar dalam sikap
pengajaran Al-Qur’an hadits yaitu dasar psikologis, yuridis, dan
religius.
1) Dasar psikologis.
Sudah menjadi tabiat manusia bahwa ia pasti merasa
perlunya arti kehidupan, karena bila mana arti kehidupan tidak ada,
maka energi menjadi lesu dan seseorang cenderung ingin bunuh
diri karena merasa hidupnya tidak ada gunanya. Oleh karena itu
manusia butuh pendidikan, karena dengan pendidikan manusia
akan belajar arti bagaimana menjalani kehidupan.9
Dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang di
inginkan perlu adanya suatu taktik atau strategi mengajar sebagai
8 Dandan Supratman, http://www.suaramerdeka.com/harian/0312/15/kha1.htm. 9 Ahmadi, “Dasar-dasar Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di Sekolah”, dalam Habib
Thoha (Eds), PBM di Sekolah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), hlm.44.
17
tindakan dan langka konkrit tidak lepas dari filosofi yang
mendasarinya.
Dasar filosofi ini bersifat logis abstrak yang melihat sosok
totalitas manusia sebagai pelaksanaan pendidikan baik sebagai
pendidik maupun sebagai peserta didik.
2) Dasar religius
Sebagai pendidik memiliki tanggung jawab untuk
mentransfer ilmu pengetahuan sikap, nilai dan ketrampilan peserta
didik manusia sebagai makhluk tuhan yang memiliki potensi untuk
dikembangkan sumber dayanya baik aspek penalarannya, sikap
hatinya, maupun aspek ketrampilan perilakunya.10 Semua itu tidak
lepas dari peran dan kewajiban manusia itu sendiri sesuai dengan
QS, Al Baqarah: 30
) 30 :البقرة . (أعلم ما لا تعلمون إني
“Sesungguhnya aku (Allah) hendak menjadikan seorang khalifah di bumi” (QS, Al Baqarah: 30)11
3) Dasar yuridis
Sedangkan untuk dasar landasan operasionalnya adalah
sesuai dengan undang-undang no 20 tahun 2003 tentang
pendidikan nasional bab II pasal 2 bahwa “Pendidikan nasional
berdasarkan undang-undang dasar negara republik Indonesia 1945”
bab III tentang prinsip penyelenggaraan pendidikan pasal 4 butir 4
yang berbunyi “pendidikan diselenggarakan dengan memberi
keteladanan membangun kemauan dan mengembangkan kreatifitas
peserta didik dalam proses pembelajaran”.12
10 Djamaludin Darwis, “Strategi Belajar Mengajar”, dalam Habib Thoha (Eds), PBM di
Sekolah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), hlm. 11 Soenarjo, Al-Qur'an dan Terjemahnya, (Semarang: PT. Kumudasmo Grifindo, 1994),
hlm.198. 12 Undang-undang No. 2 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS)
dan penjelasannya (Yogyakarta: Media Wacana Press, 2003), hlm.12.
18
Selain itu dalam undang-undang guru dan dosen juga di
tegaskan yaitu tentang dalam pasal 6 yang berbunyi “Kedudukan
guru dan dosen sebagai tenaga profesional bertujuan untuk
melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan
pendidikan nasional yaitu: berkembangnya potensi peserta didik
menjadi manusia beriman, bertaqwa kepada[ tuhan yang maha esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta
menjadi warga negara yang demokratif dan bertanggung jawab.13
b. Tujuan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio
Program ini dirancang untuk dapat memecahkan masalah,
tujuan ini di sebut juga dengan metode problem solving, yang
merupakan cara suatu mengajar yang merangsang seseorang untuk
menganalisa dan melakukan sintesa dalam kesatuan struktur atau
situasi dimana masalah itu berbeda, atas inisiatif sendiri.14
Dalam konteks memecahkan masalah, program ini akan
mampu meningkatkan nilai rata-rata yang diperoleh oleh siswa serta
meningkatkan penguasaan materi, model pembelajaran dan sistem
penilaian
Tujuan selanjutnya yaitu dengan meningkatkan relevansinya
dalam konteks relevansi, program ini sejalan (1) pandangan
konstruktifisme sebagai filosofi pendidikan mutakhir yang
menganggap bahwa semua peserta didik memiliki pengetahuan
tentang suatu peristiwa, meskipun pengetahuan sering kali naif atau
miskonsepsi (2) empat pilar pendidikan menurut UNESCO yaitu
learning to do, learning to know, learning to be, learning to live
together (3) paradigma baru sebagai teaching democracy in and for
democracy (pendidikan demokrasi dalam suasana yang demokrasi, dan
untuk menyokong kehidupan yang demokratis).15
13 Undang-undang Guru dan Dosen (Undang-Undang No.14 , 2005), Semarang: CV. Duta
Husiondo, 2006). 14 Yusuf Djajadisastra, Metode-metode Mengajar, (Bandung: Angkasa, 1982), hlm.19. 15 Dasim Budimansyah, op.cit., hlm.131.
19
Dalam konteks meningkatkan kualitas adalah dengan
meningkatkan penguasaan materi, model pembelajaran dan sistem
penilaian dan meningkatkan nilai mata pelajaran siswa, berarti kualitas
siswa meningkat adapun masalah efisiensi proses pembelajaran
dimungkinkan karena melalui pembelajaran ini dapat sekaligus
membina dan mengembangkan motivasi belajar para siswa,
meningkatkan wawasan dan mendekatkan siswa pada lingkungan,
meningkatkan keterampilan serta meningkatkan kepribadiannya.16
5. Prinsip Dasar dan Ciri-ciri Model Pembelajaran Berbasis Portofolio
Prinsip dasar pembelajaran berbasis portofolio ada lima (5) yaitu
belajar siswa aktif (student active learning), kelompok belajar kooperatif
(cooperative learning), mengajar yang kreatif (joy full learning), metode
discovery, metode inquiry, untuk memperjelas dasar-dasar tersebut
selanjutnya penulis akan menguraikan sebagai berikut:17
1) Prinsip belajar siswa aktif
Proses belajar dengan menggunakan pembelajaran berbasis
portofolio berpusat pada siswa hal ini dapat diartikan sebagai sistem
belajar mengajar yang menekankan keaktifan siswa atau dapat disebut
dengan CBSA, yang melibatkan siswa secara fisik mental, intelektual
dan emosional guna memperoleh hasil belajar yang berupa panduan
antara kognitif, afektif, psikomotorik dengan demikian model ini
menganut prinsip siswa aktif.18
Aktifitas siswa hampir diseluruh proses pembelajaran dari
mulai fase perencanaan di kelas, kegiatan lapangan dan laporan dalam
fase perencanaan aktifitas siswa terlihat pada saat mengidentifikasikan
masalah dengan menggunakan teknik bursa ide (brain storming) setiap
16 Hasibuan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
1995), hlm.79. 17 Dasim Budimansyah, op.cit., hlm.18. 18 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional I, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
1990), hlm.18.
20
siswa diperbolehkan menyampaikan masalah yang menarik baginya
disamping itu tentu saja yang berkaitan dengan materi pembelajaran,
setelah masalah terkumpul, siswa melakukan voting, untuk memilih
satu masalah sebagai kajian kelas.
2) Kelompok belajar kooperatif.
Kelompok belajar kooperatif terdapat dalam metode kelompok
atau kelompok kerja yang lazim disebut metode gotong royong yaitu
strategi yang merupakan suatu cara mengajar dimana murid di susun
dalam kelompok-kelompok pada waktu menerima pelajaran atau
mengerjakan tugas-tugasnya.19
Ciri khas dari metode ini adalah akhirnya semuanya di capai
oleh setiap kelompok yang ada di kelas itu ikut bertanggung jawab atas
hasil yang dicapai oleh setiap kelompok, oleh karena itu antara
anggota-anggota kelompok harus ada kerja sama yang baik atau solid
untuk dapat menghasilkan karya atau hasil tugas yang baik serta dapat
dipertanggung jawabkan bersama.
Adapun kerja sama dengan lembaga terkait diperlukan pada
saat siswa mengunjungi lembaga tertentu atau meninjau suatu kawasan
yang menjadi tanggung jawab lembaga tertentu kegiatan para siswa itu
tentu saja perlu dibekali surat pengantar dan kepala sekolah selaku
penanggung jawab kegiatan sekolah, dari sini terlihat jelas sekali kerja
sama sangat diperlukan untuk tercapainya tujuan yang telah
direncanakan.
3) Joyful learning
Salah satu teori pembelajaran menegaskan bahwa sesulit
apapun pelajaran apabila dipelajari dalam suasana yang menyenangkan
pelajaran tersebut akan mudah di pahami. Sebaliknya walau pelajaran
itu tidak terlampau sulit untuk di pelajari, maupun apabila suasana
pelajaran membosankan, tidak menarik, apa lagi siswa belajar di
bawah tekanan, maka pelajaran akan sulit di pahami. Atas dasar
19 Yusuf Djajadisastra, op.cit., 45
21
pemikiran tersebut, maka agar siswa mudah memahami materi
pelajaran, mereka harus belajar dalam suasana yang menyenangkan,
penuh daya tarik dan motivasi.
Model pembelajaran berbasis portofolio menganut prinsip
dasar bahwa belajar itu harus dalam suasana yang menyenangkan
(joyful learning). Melalui model ini para siswa diberi keleluasaan
memilih tema belajar yang menarik bagi dirinya. Misalnya kelas yang
sedang mempelajari Pendidikan Agama Islam merencanakan membuat
proyek belajar, yaitu mengidentifikasi sejumlah masalah aktual yang
ada di masyarakat, kemudian memilih salah satu diantaranya untuk
bahan kajian kelas.
4) Discovery
Menurut Martiningsih metode discovery merupakan komponen
dari praktek pendidikan yang meliputi metode mengajar yang
memajukan cara belajar aktif, berorientasi pada proses mengarahkan
sendiri, mencari sendiri dan reflektif. Discovery adalah proses mental
dimana siswa mengasimilasi suatu konsep atau sesuatu prinsip. Proses
mental tersebut misalnya mengamati, menggolong-golongkan,
membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan dan
sebagainya. Ada lima tahap yang harus ditempuh dalam metode
discovery yaitu:
a. Perumusan masalah untuk dipecahkan peserta didik
b. Penetapan jawaban sementara atau pengajuan hipotesis
c. Peserta didik mencari informasi, data, fakta, yang diperlukan untuk
menjawab atau memecahkan masalah dan menguji hipotesis.
d. Menarik kesimpulan dari jawaban atau generalisasi
e. Aplikasi kesimpulan atau generalisasi dalam situasi baru.
5) Inquiry
Metode inquiry adalah metode yang mampu menggiring
peserta didik untuk menyadari apa yang telah didapatkan selama
22
belajar. Inquiry menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar
yang aktif. Strategi pelaksanaan inquiry adalah:
a. Guru memberikan penjelasan, instruksi atau pertanyaan terhadap
materi yang akan diajarkan.
b. Memberikan tugas kepada peserta didik untuk menjawab
pertanyaan
c. Guru memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang
mungkin membingungkan peserta didik.
d. Resitasi untuk menanamkan fakta-fakta yang telah dipelajari
sebelumnya.
e. Siswa merangkum dalam bentuk rumusan sebagai kesimpulan
yang dapat dipertanggung jawabkan.20
6. Manfaat Model Pembelajaran Berbasis Portofolio
Manfaat dari model pembelajaran berbasis portofolio diantaranya
sebagai berikut:
a. Mendemonstrasikan kemajuan siswa dalam kurun waktu tertentu.
b. Mengetahui bagian-bagian yang diperbaiki
c. Membangkitkan percaya diri siswa untuk belajar.21
Sedangkan menurut Arnie Fajar manfaat model pembelajaran
portofolio yaitu antara lain:
Berlatih memadukan antara konsep yang diperoleh dari penjelasan guru
atau dari buku/bacaan dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-
hari.
Siswa diberi kesempatan untuk mencari informasi di luar kelas baik
informasi yang sifatnya bend, penglihatan (objek langsung, TV, radio,
internet) maupun orang/tokoh/pakar.
Membuat alternatif untuk mengatasi topik-topik/objek yang dibahas.22
20 http://martiningsih.blogspot.com/2007/12/macam-macammetodepembelajaran.html. 21 Abul Majid, dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi,
Konsep dan Implementasi KBK, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2005), hlm.194. 22 Arnie Fajar, op.cit., hlm.47.
23
B. Pembelajaran Al-Qur’an Hadits
1. Pengertian Pembelajaran Al-Qur’an Hadits di Madrasah Aliyah
Pembelajaran Al-Qur’an Hadist adalah merupakan suatu
pembelajaran di dalam lembaga pendidikan di bawah naungan departemen
agama yang merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di
Madrasah Aliyah. Sebagaimana juga dijelaskan oleh Dirjen Kelembagaan
Agama Islam, Depag bahwa ruang lingkup pada PAI di madrasah terdiri
dari lima bidang studi, masing-masing Aqidah akhlak, Al-Qur’an Hadits,
Fiqih, Sejarah Agama Islam dan Bahasa Arab untuk MI, Tsanawiyah dan
Aliyah.23
Abdul Majid, S.Ag dan Dian Andayani, S.Pd menjelaskan bahwa
materi pendidikan agama Islam berdasarkan rumusan dari pokok ajaran
Islam meliputi aqidah (keimanan), syari’ah (keislaman) dan akhlak (budi
pekerti). Ketiga kelompok ilmu agama itu kemudian dilengkapi dengan
pembahasan dasar hukum Islam yaitu Al-Qur’an dan Al-Hadits serta
ditambah lagi dengan sejarah Islam (tarikh).24
2. Karakteristik pembelajaran al-Quran Hadits di madrasah Aliyah.
Mata pelajaran Al-Qur’an Hadits merupakan unsur mata pelajaran
PAI pada madrasah yang memberikan pendidikan kepada peserta didik.
Untuk memahami dan mencintai Al-Qur’an Hadits sebagai sumber ajaran
Islam dan mengamalkan isi kandungannya dalam kehidupan sehari-hari.
a. Tujuan
Pembelajaran Al-Qur’an Hadits bertujuan agar peserta didik
gemar untuk membaca Al-Qur’an Hadits dengan benar serta
mempelajarinya, memahami, meyakini kebenarannya dan
23 Depag RI, Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Direktorat
Madrasah dan Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Umum, KBK Kegiatan Pembelajaran Qur’an Hadits, (Jakarta: Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 2003), hlm.iii
24 Abdul Majid, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005), hlm.79
24
mengamalkan ajaran dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
sebagai petunjuk dan pedoman dalam seluruh aspek kehidupannya.
b. Fungsi
Mata pelajaran Al-Qur’an Hadits pada madrasah Aliyah
memiliki fungsi sebagai berikut:
1) Pemahaman yaitu menyampaikan ilmu pengetahuan cara membaca
dan menulis Al-Qur’an serta kandungan Al-Qur’an dan hadits.
2) Sumber nilai yaitu memberikan pedoman hidup untuk mencapai
kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
3) Sumber motivasi yaitu memberikan dorongan untuk meningkatkan
kualitas hidup beragama, bermasyarakat dan bernegara.
4) Pengembangan yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan
peserta didik dalam meyakini kebenaran ajaran agama Islam,
melanjutkan upaya yang telah dilaksanakan dalam lingkungan
keluarga maupun jenjang pendidikan sebelumnya.
5) Perbaikan yaitu memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam
keyakinan, pemahaman dan pengamalan ajaran Islam peserta didik
dalam keyakinan, pemahaman dan pengamalan ajaran Islam
peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.
6) Pencegahan yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungan
atau budaya lain yang dapat membahayakan diri peserta didik dan
menghambat perkembangan menuju manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT.
7) Pembiasaan, yaitu menyampaikan pengetahuan, pendidikan dan
penanaman nilai-nilai Al-Qur’an Hadits pada peserta didik sebagai
petunjuk dan pedoman dalam seluruh kehidupannya.
3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits di Madrasah
a. Ulumul Qur’an dan Ulum Hadits secara garis besar yang disajikan
secara singkat dan jelas meliputi:
1) Pengetahuan Al-Qur’an dan wahyu
2) Al-Qur’an sebagai mukjizat Rasul
25
3) Kedudukan, fungsi dan tujuan Al-Qur’an
4) Cara-cara wahyu diturunkan
5) Hikmah wahyu diturunkan secara berangsur-angsur
6) Cara mencari surat-surat dan ayat-ayat Al-Qur’an
7) Pengertian hadits, sunnah, khabar dan atsar
8) Kedudukan dan fungsi hadits
9) Unsur-unsur hadits
10) Pengenalan beberapa kitab kumpulan hadits
b. Ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits pilihan dengan topik-topik sebagai
berikut:
1) Kemurnian dan kesempurnaan Al-Qur’an
2) Al-Qur’an Hadits sebagai sumber nilai dan pemikiran tentang
kebesaran dan kekuasaan Allah.
3) Al-Qur’an sebagai sumber nilai dasar kewajiban beribadah kepada
Allah.
4) Nikmat Allah berdasarkan ayat Al-Qur’an dan Hadits serta syukur
nikmat.
5) Ajaran Al-Qur’an Hadits tentang pola hidup sederhana dan
mengamalkannya.
6) Pokok-pokok kebajikan
7) Larangan berbuat khianat
8) Ajaran Al-Qur’an Hadits yang berkaitan dengan pembangunan
pribadi dan masyarakat.
4. Pendekatan Pembelajaran Al-Qur’an dan Hadits
Cakupan materi pada setiap aspek dikembangkan dalam suasana
pembelajaran yang terpadu, meliputi:
a. Keimanan, yang mendorong peseta didik untuk mengembangkan
pemahaman dan keyakinan tentang adanya Allah SWT sebagai sumber
kehidupan.
26
b. Pengalaman, mengkondisikan peserta didik untuk mempraktekkan dan
merasakan hasil-hasil pengalaman Al-Qur’an Hadits dalam kehidupan
sehari-hari.
c. Pembiasaan, melaksanakan pembelajaran dengan membiasakan sikap
dan perilaku yang baik yang sesuai dengan ajaran Islam yang
terkandung dalam Al-Qur’an Hadits serta dicontohkan oleh para
ulama.
d. Fungsional, menyajikan materi Al-Qur’an Hadits yang memberikan
manfaat nyata bagi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari dalam
arti luas.
e. Keteladanan, yaitu pendidikan yang menempatkan dan memerankan
guru serta komponen madrasah lainnya sebagai teladan, sehingga
cerminan dari individu yang mengamalkan isi Al-Qur’an Hadits.
C. Pembelajaran Al-Qur’an Hadits Berbasis Portofolio
1. Pengertian Pembelajaran Al-Quran Hadits Berbasis Portofolio
Pembelajaran Al-Qur’an Hadits berbasis portofolio adalah strategi
pembelajaran pada bidang mata pelajaran Al-Qur’an Hadits yang
melibatkan siswa dalam keseluruhan proses belajar dan dapat melibatkan
seluruh aspek yaitu kognitif, afektif, psikomotorik serta secara fisik dan
mental melibatkan semua pihak dalam pembelajaran, sehingga siswa
memiliki kebebasan berfikir, berpendapat, aktif dan kreatif.
Dari sejumlah model pembelajaran yang inovatif Model
Pembelajaran Berbasis Portofolio (MPBP) dapat dijadikan salah satu
pilihan yang cocok dalam meningkatkan kualitas pembelajaran PAI salah
satunya mata pelajaran Al-Qur’an Hadits. Hal ini dikarenakan :
a. MPBP mengembangkan berbagai kecakapan atau ketrampilan yang
diperlukan dalam kehidupan seperti trampil berkomunikasi,
menghargai pendapat orang lain, menggunakan sumber-sumber
informasi, mengambil keputusan, berempati kepada pihak yang
27
berwenang, bekerja sama dengan orang lain, tanggung jawab dan lain-
lain.
b. MPBP menganut prinsip belajar sambil melakukan (learning by
doing). Oleh karena itu amat cocok dengan tujuan PAI sebagai mata
pelajaran yang mengusung tugas membina pengetahuan, penghayatan
dan pengamalan peserta didik khususnya mata pelajaran Al-Qur’an
Hadits sehingga menjadi muslim yang beriman dan bertakwa kepada
Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.25
2. Langkah-langkah pembelajaran al-Quran hadits berbasis portofolio
a. Mengidentifikasi masalah sosial keagamaan
1) Kegiatan kelompok kecil
Untuk melakukan identifikasi masalah, diawali oleh diskusi
kelas guna berbagi pengetahuan tentang masalah-masalah di
masyarakat. Untuk mengerjakan kegiatan ini seluruh siswa diberi
tugas membaca salah satu ayat dan hadits materi yang
bersangkutan dan mendiskusikan masalah yang dapat ditemukan di
masyarakat. Guru membagi kelas ke dalam kelompok-kelompok
kecil (3 sampai 4 orang).
2) Pekerjaan rumah
Proses diskusi dalam kelompok kecil guna mengidentifikasi
dan menganalisis masalah, tentu saja memberikan informasi mana
yang patut untuk dijadikan kajian kelas. Untuk dapat menentukan
masalah mana yang akan dikaji oleh kelas, memerlukan informasi
yang cukup, terutama mengenai kelayakan informasi yang cukup,
mengenai kelayakan masalah tersebut untuk dikaji dalam konteks
25 Dasim Budimansyah, Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Bidang Studi PAI,
(Bandung: PT. Genesindo, 2003), hlm.4
28
pelajaran Al-Quran Hadits, oleh karena itu para siswa harus diberi
pekerjaan rumah.
Tugas pekerjaan rumah yang harus dikerjakan siswa meliputi
tugas-tugas pokok yaitu wawancara, tugas mencari informasi dari
sumber media massa cetak dari tugas mencari informasi melalui
media elektronik.26
b. Memilih masalah untuk kajian kelas
1) Membuat daftar masalah
Setiap kelompok kecil yang telah selesai mengidentifikasi
dan menganalisis masalah dengan dukungan informasi yang
memadai, menetapkan satu masalah dan menuliskannya dalam
daftar masalah di papan tulis.
2) Melakukan pemungutan suara
Setelah membuat daftar masalah, seumpama 10 daftar
masalah, diadakan pemungutan suara oleh siswa untuk memilih
salah satu masalah keagamaan (Al-Quran Hadits) yang layak di
disepakati sebagai bahan kajian kelas.
c. Mengumpulkan informasi tentang Masalah yang akan dikaji oleh kelas
1) Kegiatan kelas: mengidentifikasi sumber-sumber informasi
Setelah memilih satu masalah untuk dikaji, maka selanjutnya
kelas harus memutuskan untuk mencari informasi lebih banyak
antara lain: perpustakaan, kantor penerbitan surat kabar, biro
kliping, pakar di perguruan tinggi, pakar hukum dan hakim,
kepolisian, organisasi kemasyarakatan dan lain-lain.
2) Tugas pekerjaan rumah
Setelah kelas memutuskan sumber-sumber informasi yang
akan digunakan, kelas hendaknya dibagi ke dalam tim peneliti,
setiap tim hendaknya bertanggung jawab untuk mengumpulkan
informasi dari sumber yang berbeda.
d. Mengembangkan portofolio kelas
26 Dasim Budimansyah, op.cit., hlm.38
29
1) Spesifikasi portofolio
Jika informasi telah dirasa cukup, selanjutnya
mengembangkan portofolio kelas portofolio yang dikembangkan
meliputi dua seksi yaitu:
a) Portofolio penayangan
Yaitu portofolio yang akan ditayangkan sebagai bahan
presentasi kelas pada saat show case.
b) Portofolio seksi dokumentasi
Yaitu portofolio yang disimpan pada sebuah map jepit (binder)
yang berisi data dan informasi lengkap setiap kelompok
portofolio.
2) Kelompok portofolio
Kelas dibagi ke dalam empat kelompok portofolio masing-
masing kelompok ditugasi untuk membuat salah satu bagian dari
portofolio kelas.
e. Penyajian portofolio (show case)
Setelah portofolio kelas selesai dibuat, kelas dapat
menyajikannya dalam kegiatan show case (gelar kasus) dihadapan
dewan juri (judges) yang merupakan tokoh yang mewakili sekolah dan
masyarakat jumlah ideal sekitar 3 orang. Dewan juri ini akan menilai
penyajian para siswa atas dasar kriteria yang sama seperti yang
digunakan untuk membuat portofolio kelas. Kegiatan ini akan
memberikan pengalaman berharga dalam menyajikan ide-ide kepada
orang lain dan belajar meyakinkan mereka agar dapat memahami dan
menerima ide atau gagasan tersebut.
II. KESIMPULAN
Model pembelajaran portofolio merupakan suatu bentuk inovasi dalam
dunia pendidikan sekolah sebagai strategi pembelajaran yang sangat baik sekali
karena melibatkan siswa dalam proses pembelajaran (dalam hal ini khususnya
materi pelajaran Al-Qur’an Hadist) mengembangkan kreatifitas siswa dalam
30
keseluruhan aspek yaitu kognitif, afektif, psikomotorik dengan menampilkan
karya terbaiknya yang didukung dengan panduan-panduan dan sumber yang jelas,
serta secara fisik melibatkan semua pihak termasuk masyarakat, orang tua siswa
,dan lingkungan sekitar, sehingga tujuan pembelajaran dapat diwujudkan secara
menyeluruh.
III. PENUTUP
Demikianlah makalah yang penulis buat, tentunya masih jauh dari
kesempurnaan, karena kami hanyalah manusia biasa yang tidak pernah lepas dari
kekhilafan. Kami sadar ini adalah proses dalam menempuh pembelajaran, untuk
itu kami berharap kritik serta saran yang bisa membangun demi kesempurnaan
makalah kami berikutnya. Harapan kami semoga makalah ini dapat dijadikan
sebuah kontribusi yang berarti dalam dunia pendidikan. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, Sholeh Abdul dan Abdul Aziz Abdul Majid, At-Tarbiyah Wat Turuqut Tadris, Makkah: Darul Ma’arif, 1996.
Budimansyah, Dasim, Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Bidang Studi PAI, Bandung: PT. Genesindo, 2003.
Darsono, Max, Belajar dan Pembelajaran, Semarang: IKIP PGRI, 2001.
31
Depag RI, Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Direktorat Madrasah dan Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Umum, KBK Kegiatan Pembelajaran Qur’an Hadits, Jakarta: Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 2003.
Departemen Agama, Al-Aliyi Al-Qur'an dan Terjemahnya, Bandung: CV., Diponegoro, 2003.
Dimyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002.
Djajadisastra, Yusuf, Metode-metode Mengajar, Bandung: Angkasa, 1982.
Fajar, Arnie, Portofolio dalam Pembelajaran IPS, Bandung: Rosda Karya, 2004.
Jogiyanto, Pembelajaran Metode Kasus, Yogyakarta: Andi Offset, 2006.
Majid, Abdul, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005.
Majid, Abul, dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Konsep dan Implementasi KBK, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2005.
Mangkoesapoetra, Arief, Model Pembelajaran Portofolio; Sebuah Tinjauan Kritis, Suara Merdeka, http://www.merdeka.com/harian/03,1/15/kh.htm, Selasa, 24 Januari 2006.
Muslim, Shahih Muslim, Indonesia : Maktabh Dar-Ikhya’ Kutubul Arabiyah, t.th
Moedjiono, Hasibuan, Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995.
Morgan, Clifford T., Introduction to Psychology, Sixth edition (New York: McGraw Hill International Book Company, 1971.
Shihab, M. Quraish, Membumikan Al-Qur'an, Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2004.
Soenarjo, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Semarang: PT. Kumudasmo Grifindo, 1994.
Supratman, Dandan, http://www.suaramerdeka.com/harian/0312/15/kha1.htm.
Thoha, Habib (Eds), PBM di Sekolah, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998.
Tilaar, Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional, Jakarta: Tera Indonesia, 2001.
32
Undang-undang Guru dan Dosen (Undang-Undang No.14 , 2005), Semarang: CV. Duta Husiondo, 2006.
Undang-undang No. 2 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) dan penjelasannya, Yogyakarta: Media Wacana Press, 2003.
Usman, Moh. Uzer, Menjadi Guru Profesional I, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1990.
Wirasanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta: kencana, 2006.
KONSEP PEMBELAJARAN AL-QURAN HADITS
BERBASIS PORTOFOLIO
MAKALAH KOMPREHENSIP
33
Disusun Guna Memenuhi Persyaratan Mengikuti Ujian Komprehensif
Ol
eh :
Disusun oleh:
M. AJIB ULIL ALBAB NIM : 3103125
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2007
31
BAB III
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADITS
BERBASIS PORTOFOLIO DI MAN SEMARANG 2
A. Kondisi Umum MAN Semarang 2.
1. Letak Geografis.
MAN Semarang 2 adalah salah satu lembaga Pendidikan Islam
Negeri di bawah naungan Departemen Agama terletak di Jalan. Bangetayu
raya Desa Bangetayu Wetan, Genuk, Semarang Kode Pos 50115. Propinsi
Jawa Tengah
Pemandangan alam yang masih hijau, asri dan nuansa pedesaan
serta jauh dari keramaian kota serta menciptakan suasana yang kondusif
bagi terlaksananya proses belajar mengajar di lingkungan MAN Semarang
2 walaupun masih terdengar suara bising kereta api yang keluar di
depannya dengan jarak 100 meter dari sekolah, sehingga terkadang
mengganggu suasana belajar mengajar di MAN Semarang 2 .Daerah
sekitar MAN Semarang 2 masih banyak terdapat lahan pertanian,
perkebunan kelapa dan peternakan. MAN Semarang 2 Didirikan di atas
tanah 6000 m2. Berada dekat dengan pemukiman penduduk yang
menjadikan peserta didik dapat belajar untuk bersosialisasi dengan
masyarakat sekitar. Di sana juga terdapat pondok pesantren sebagai tempat
tinggal atau mondok dan dapat menambah ilmu pengetahuan ilmu agama
Islam bagi peserta didik yang jauh dari lokasi MAN Semarang 2 yang
datang dari luar daerah. Di samping itu fasilitas yang memadai dan
mendukung seperti perpustakaan, laboratorium semakin memperlancar
dan mempermudah peserta didik untuk memenuhi kebutuhan serta
melakukan aktivitas.
32
2. Kondisi Sosiologis
Pendidikan masyarakat Desa Bengetayu Wetan Kecamatan Genuk
Semarang Timur dapat dikategorikan tingkat sedang. Hal ini dapat dilihat
dari prosentase pendidikannya 30% berpendidikan SD, 35% SMP, 20%
SMA, 20% S1.
Kondisi masyarakat di daerah ini tergolong agraris, karena selain
masih terdapat lahan pertanian, menjadi petani juga merupakan mata
pencaharian utama selain juga menjadi buruh pabrik untuk mencukupi
kehidupan perekonomian mereka. Akan tetapi seiring dengan
perkembangan zaman dan kemajuan teknologi kini mulai banyak
masyarakat yang terjun di bidang industri.
Mayoritas masyarakat di lingkungan MAN Semarang 2 Desa
Bangetayu Wetan adalah pemeluk agama Islam dengan pengetahuan
agama yang cukup tinggi karena pengaruh dari pendahulu mereka yang
lulusan dari pondok pesantren Lirboyo Jawa Timur, Futuhiyyah Mranggen
Demak,dan lain sebagainya, Hal ini menandakan nuansa agamis semakin
terasa dan tentunya masyarakat berpartisipasi dan mendukung jalannya
program pendidikan yang diterapkan di MAN Semarang 2 yang
berlandaskan atas ukhuwah Islamiyyah.
3. Tinjauan Historis
Dimulai dari pandangan masyarakat Bangetayu Wetan yang
mayoritas beragama Islam dan Nahdliyin (warga Nahdlatul Ulama) bahwa
pendidikan adalah bagian yang sangat penting untuk mencerdaskan bangsa
harus segera diusahakan serta untuk kemajuan umat Islam.1, sebelum
menjadi MAN Semarang2 sekolah ini dahulunya bernama Pendidikan
Guru Agama Negeri (PGAN) yang berlokasi di Jl. Sisingamangaraja No 5
Semarang, kemudian pada tahun 1990 keluar Surat keputusan Menteri
Agama Republik Indonesia tentang alih fungsi Pendidikan Guru Agama
1 Hal ini ditunjukkan dengan tidak ditemukan tempat peribadatan agama lain seperti
wihara, gereja, dan lain sebagainya di lingkungan Bangetayu Wetan.
33
Negeri menjadi Madrasah Aliyah Negeri,2 sebuah lembaga pendidikan
yang dikelola oleh Departemen Agama.
4. Visi dan Misi MAN Semarang 2
MAN Semarang 2 mempunyai visi ingin menjadikan lembaga
pendidikan menengah atas berwawasan tinggi, intelektual, mempunyai
prestasi, disiplin, terampil, bertanggung jawab, berakhlakul karimah dalam
bersikap dan bertindak serta berorientasi kepada kebutuhan global.
Sedangkan misinya adalah:
1. Mengembangkan iklim belajar yang kondusif, berakar pada norma dan
nilai hidup bangsa.
2. Menyiapkan tamatan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan
sesuai dengan standar keahlian dan kejujuran.
3. Mewujudkan pelayanan dalam upaya memaksimalkan pemberdayaan
sumber daya manusia di sekolah.
4. Mencetak lulusan siswa agar mampu dan memiliki kemampuan untuk
berwirausaha dan melanjutkan studi secara profesional.
5. Menggali potensi sekolah dengan memberdayakan lingkungan guna
menunjang program pemerintah.
5. Ekstrakurikuler dan fasilitas di MAN Semarang 2
a. Komputer
b. Pramuka
c. Paskibra
d. Volley Ball
e. Bulu Tangkis
f. Basket
g. PMR
h. KIR (Karya Ilmiah Remaja)
i. Menjahit
2 Lampiran SK Menteri Agama Republik Indonesia No. 64 Tahun 1990, hlm. 27.
34
j. Latihan Dakwah dan Retorika (LDDR)
k. Kaligrafi
l. Jurnalistik
m. BTA (Baca Tulis Al-Qur’an)
Sedangkan fasilitas sarana dan prasarana yang mendukung dalam proses
kegiatan belajar mengajar (KBM) antara lain: Perpustakaan, laboratorium
Bahasa, Laboratorium Komputer, Laboratorium tataboga dan busana,
lapangan bulu tangkis, tenis meja, tenis lapangan,volley ball, masjid,
auditorium.
6. Keadaan Peserta Didik di MAN Semarang 2 Tahun Ajaran 2007/2008
No. Kelas Jumlah Siswa 1. X A 45 Siswa 2. X B 44 Siswa 3. X C 45 Siswa 4. X D 45 Siswa 5. X E 44 Siswa
6. XI IPA 1 40 Siswa 7. XI IPA 2 39 Siswa 8. XI IPA 3 38 Siswa 9. XI IPS 1 37 Siswa 10. XI IPS 2 35 Siswa
11. XII IPA 1 40 Siswa 12. XII IPA 2 39 Siswa 13. XII IPA 3 41 Siswa 14. XII IPS 1 36 Siswa 15. XII IPS 2 34 Siswa
Jumlah 612 Siswa
35
Ka.Madrasah Drs. sholeh,MAg
7. Struktur Organisasi MAN Semarang 2
Drs. Supriono
8. Daftar guru dan pegawai MAN Semarang 2 Tahun 2007/2008
No. Nama NIP Jabatan
1. Drs. H. Muhammad Soleh, M.
Ag.
150215142 Kepala Madrasah
2. Dra. Nur Inayati Zilfikar. 150257431 Wali Kelas XI IPA 2
3. Dra. Sri Yustiana Emi. 150263970 Wali Kelas XII IPS 1
4. Drs. Masrukhan. 150261456 Guru PKn
5. Dra. Diah Saptaningrum. 131947509 Wakamad Sarana dan
Prasarana
6. Drs. Ali Said 150268787 Wakamad Kurikulum
7. Dra. Wahyuandayani 150269802 Wali Kelas XII IPS 2
8. Drs. Anis Joko Pamuji 150270211 Wakamad Kesiswaan
9. Drs. Budi Susanto 150271637 Guru Komputer
10. Drs. Hari Muriana 150272290 Guru Olahraga dan
Wakamad Kur
Drs. Ali Said
Wakamad.Kesis
Drs.Anis JP
Wakamad. sarpras
Dra. Dyah S
Ka.Ur.TU Sukarni BP/BK
Siswa
Walikelas
Pegawai
Guru
Wakamad Humas
Drs.Masrukan
36
wali kelas XII IPA 2
11. Drs. Mustain 150272722 Wali Kelas XII IPA 1
12. Dra. Sri Atimah 150224582 Pembantu Waka
Kurikulum
13. Dra. Hj. Rushamida 150271162
14. Reskiyati, S. Pd. 150280557 Wali Kelas XI IPA 3
15. Nurlaila Abadiningsih, S. Pd. Guru
honorer
16. Sri Hastuti, S. Pd. 150282946
17. Drs. Bambang Santoso. 150283291 Wali Kelas XII IPA 3
18. Drs. M. Duri An-Naim 150285417 Guru Al-Quran Hadist
dan wali kelas XI IPS
1
19. Jamaludin, M. Ag. 150285417 Guru Fiqh
20. Faujin, M. Ag. 150285185
21. Solihatin, S. Pd. 150294832
22. Irfai, S. Ag. 150316638 Guru Aqidah
akhlak.SKI
23. Sukat Abdul Muiz, S. Ag. 150321439 Guru Bahasa Arab
24. Misbahul Huda, S. Pd. 150361511
25. Dra. Kristina Dwi. 150359824
26. Istiana, S. Pd. 150358842 Wali Kelas X D
27. Muh. Khoiri, S. Pd. Guru bantu
28. Nasron, S. Ag. 150452678 Guru Bahasa Arab
29. Dwi Hartiningsih, S. Pd. Guru bantu
30. Eni Wahyuni, S. Pd. Guru bantu
31. Sri Islami, S. Pd. 150329958 Wali Kelas XI IPA 2
32. Sigit Baning Artan, S. Pd. Guru
honorer
33. Joko Martono, S. Pd. 150358847
37
34. Anisah Cakrawati, S.Pd. 150359830
35. Rosidah, S. Pd. 150358738 Wali Kelas X E
36. Sunardi, S. Pd. 150358848 Wali Kelas XI IPA 1
37. Ristiono, S. Pd. 150357228 Wali Kelas X B
38. Nuri Yuminawati, S. Pd. 150358854
39. Aini Mustaghfiroh, S. Ag. 150358853 Guru Bahasa Arab dan
wali kelas X C
40. Salasiyah Urfi, S. Pd. Guru
honorer
Koordinator Guru
Piket
Daftar Pegawai MAN Semarang 2
No. Nama NIP
1. Tuti Hindrawati 150183201
2. Jumaidin 150189556
3. Sudarmiati 150202010
4. Moh. Nasir 150220488
5. Diah Prasmesti 150224413
6. Fuatun 1502288134
7. Marsudoko 150228830
8. Moh. Ramelan 150208918
9. Asrofi 150258543
10. Wahyono 150191528
11. Mas’udi, S. Pd. I.
9. Profil Pengajar Bidang Studi Al-Qur’an Hadits di MAN Semarang 2
Tahun Ajaran 2007/2008
Di MAN Semarang 2 tenaga pengajar untuk bidang study Al-
Qur’an Hadits diampu oleh hanya satu tenaga pengajar yaitu Drs. M .Durri
Anna’im yang mengajar di 15 kelas. Beban mengajar per minggunya
adalah 24 jam.
38
Berikut ini adalah sekilas tentang profil tenaga pengajar al-Qur’an
Hadits di MAN Semarang 2.
a. Identitas Diri
Nama : Drs. Durri Anna’im.
NIP. : 150 294 926
Golongan/pangkat : Penata Tk IIId
Tempat tanggal lahir : Kudus, 3 Oktober 1965
Pendidikan terakhir : S1 Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang Jurusan PAI tahun 1993
b. Pendidikan dan Pelatihan
No. Nama/jenis diklat Tempat Waktu pelaksanaan (……jam)
Penyelenggara
1. Diklat keagamaan al-Qur’an Hadits
Semarang 100 jam Balai diklat keagamaan Jateng
2. Workshop Al-Qur’an hadits
Bandungan 30 jam Kanwil Depag Propinsi Jateng
3. Semi loka standardisasi buku MA
Semarang 30 jam Kanwil Depag Propinsi Jateng
4. Pembinaan guru Al-Qur’an hadits
Magelang 30 jam Kanwil Depag Prop. Jateng
5. Workshop fasilitator KTSP MA
Semarang 30 jam Kanwil Depag Prop. Jateng
6. Penataran guru agama Islam
Semarang 30 jam Depdikbud Kota Semarang
7. PWKGA Guru Agama
Semarang 60 jam Depdikbud Kota Semarang
8. Penataran dan pelatihan guru sekolah swasta
Semarang 18 jam Depdikbud Kota Semarang
39
B. Penerapan Model Pembelajaran Al-Qur’an Hadits berbasis portofolio di
MAN Semarang 2
Diperlukan kesadaran yang sungguh-sungguh bagi setiap guru dan
siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran demi tercapainya tujuan
pembelajaran yang diinginkan. Apalagi di dalam tahun ajaran pendidikan
menengah atas SMA/MA 2007/2008, menuntut kesiapan fisik dan mental
dalam menghadapi persaingan global dalam pendidikan, khususnya untuk
menghadapi ujian akhir nasional, bukan hanya sekedar lulus akan tetapi juga
mempunyai bekal akhlakul karimah yang berdasarkan oleh Al-Qur’an dan Al-
Hadits.3
Model pembelajaran portofolio merupakan inovasi pembelajaran
dengan memberikan kebebasan kreativitas siswa, melalui sistem penugasan di
kelas dan di luar kelas yang menghasilkan karya tulis yang bermanfaat bagi
siswa, guru daa masyarakat.4
Model pembelajaran ini sangat tepat digunakan karena untuk
membangkitkan semangat belajar siswa di MAN Semarang 2 yang kurang
menyenangi pelajaran Al-Qur’an Hadits, karena mereka menganggap
pelajaran umum seperti matematika, bahasa Inggris, bahasa Indonesia, ini
yang lebih penting. Sehingga pelajaran Al-Qur’an Hadits kurang diperhatikan
siswa. Adapun penerapan model pembelajaran Al-Qur’an Hadits berbasis
portofolio meliputi:
1. Proses Belajar Mengajar (PBM)
Dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) di MAN Semarang 2
sudah menggunakan landasan kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP) yang di dalamnya digunakan strategi pembelajaran berbasis
portofolio, walaupun dari Departemen Agama belum memberikan buku
pedoman acuan khusus KTSP dalam pembelajaran PAI termasuk mapel
Al-Quran Hadist, strategi ini baru diterapkan pada permulaan tahun ajaran
2007/2008.
3 Ali Said, KA., Kurikulum MAN Semarang 2, Wawancara, Jum’at 9 November 2007. 4 Durri, A.Naim, Guru bidang studi Al-Qur’an Hadits MAN Semarang 2, wawancara
Jum’at 9 November 2007.
40
Di MAN Semarang 2 silabus yang digunakan dalam proses KBM
Al-Quran Hadist adalah silabus yang diterbitkan oleh Depdiknas dan
Departemen Agama, adapun materi Al-Qur’an Hadits yang peneliti teliti
adalah materi kelas XI yaitu antara lain ayat Al-Qur’an dan Hadits yang
menerangkan kemurnian Al-Qur’an, syukur atas nikmat Allah, kelestarian
sumber daya alam, dan perusakan alam. Selain itu dalam proses belajar
mengajar guru juga lebih menekankan kompetensi siswa yaitu dengan
menggunakan portofolio.
Berdasarkan penelitian dan observasi yang penulis lakukan selama
32 hari 6 November sampai dengan 10 Desember 2007 menghasilkan
beberapa data bahwa proses pembelajaran portofolio melalui beberapa
langkah yang ditempuh yaitu:
a. Persiapan
Dalam proses belajar mengajar, persiapan merupakan langkah
awal yang dilakukan oleh guru, baik kesiapan fisik maupun non fisik
yang berhubungan materi pelajaran.5 Dimana guru mempersiapkan
segala sesuatu yang berhubungan dengan interaksi siswa dalam KBM
meliputi, materi, kegiatan pengajaran, strategi, metode dan juga
langkah-langkah dalam menyampaikan materi tersebut.
Dalam persiapan pembelajaran Al-Qur’an Hadits, guru
membuat perencanaan pembelajaran baik yang berguna untuk satu kali
tatap muka yang disebut dengan rencana pembelajaran (RP) yang
terdapat dalam satu pelajaran untuk satu pokok bahasan, selain dua
bentuk tersebut perencanaan yang lain berupa perencanaan dimana
ruang lingkupnya lebih luas dan jangka waktunya juga lebih lama yaitu
membuat program semester (Promes), dan program tahunan (Prota)
promes ini berisi tentang perencanaan mengajar dari pokok bahasan
awal hingga akhir selama satu semester (6 bulan), sedangkan program
tahunan hampir sama dengan prota hanya jangkanya 2 semester.
5 Durri Anna’im, wawancara 10 November 2007.
41
b. Proses pembelajaran Al-Qur’an Hadits berbasis portofolio
Di dalam pelaksanaan pembelajaran Al-Qur’an Hadits
menggunakan portofolio ada beberapa fase seperti pada umumnya
pembelajaran bidang studi yang lain diantaranya:6
a. Tahap pra instruksional
Pada hakekatnya pada tahap ini dilakukan untuk memberikan
waktu pada peserta didik untuk mempersiapkan kebutuhan dan
perlengkapan pelajaran Al-Qur’an Hadits yang akan dipelajari
seperti mengucapkan salam, berdo’a, absensi kelas mengeluarkan
buku dan alat tulis kemudian memulai pelajaran dengan membaca
basmalah secara bersama-sama.
b. Tahap Instruksional
Pada saat proses kegiatan belajar Al-Qur’an Hadits dimana proses
saling mempengaruhi terjadi interaksi antara guru dan peserta didik
ada beberapa metode yang dipakai dalam menyampaikan pelajaran
Al-Qur’an Hadits :
a. Metode ceramah
b. Metode diskusi
c. Metode tanya jawab
d. Metode penugasan
Pembelajaran Al-Qur’an Hadits berbasis portofolio di MAN Semarang
2, peneliti memulainya di kelas XI IPA 2 proses pembelajaran dimulai dengan
identifikasi masalah yang berkaitan dengan kemurnian Al-Qur’an dan
dihubungkan dengan permasalahan yang muncul dimasyarakat, selanjutnya
diadakan pemilihan suara untuk memilih salah satu masalah sebagai kajian
kelas, berikut adalah daftar masalah yang akan dipilih oleh siswa kelas XI IPS
2 dalam proses pembelajaran Al-Qur’an hadits berbasis portofolio:
6 Hasil observasi penulis 10 November 2007.
42
No. Daftar Topik Masalah
1. Penyalahgunaan narkoba di kalangan masyarakat (studi kasus menurut
Qur’an Surat al-Ankabut ayat 17 dan juga hadits tentang mensyukuri
nikmat.
2. Merebaknya aliran-aliran sesat di Indonesia (Studi kasus menurut Al-
Qur’an Surat Yunus ayat 37-38 )
3. Kerusakan alam dan banjir (studi kasus menurut Al-Qur’an surat al-
Baqarah ayat 11, 204-206 dan QS. Ar-Rum ayat 41).
dan terpilih masalah sosial yaitu munculnya aliran-aliran sesat dalam
perspektif Al-Qur’an surat Yunus 37-38 dan Al-Hadist dengan perolehan 30
suara dari total 39 suara.7
Sedangkan sebagai bahan perbandingan, peneliti juga mengikutkan
kelas yang lain untuk dilaksanakan pembelajaran Al-Qur’an Hadits berbasis
portofolio yaitu kelas XI IPA 3.
No. Daftar Topik Masalah
1. Penyalahgunaan narkoba di kalangan masyarakat (studi kasus menurut
Qur’an Surat al-Ankabut ayat 17 dan juga hadits tentang mensyukuri
nikmat.
2. Merebaknya aliran-aliran sesat di Indonesia (Studi kasus menurut Al-
Qur’an Surat Yunus ayat 37-38 ).
3. Kerusakan alam dan banjir (studi kasus menurut Al-Qur’an surat al-
Baqarah ayat 204-206 dan QS. Ar-Rum ayat 41).
Proses pemilihan kajian masalah hampir sama akan tetapi kajian kelas
XI IPA 2 akan tetapi yang terpilih dalam kajian kelas XI IPA 3 yaitu
“kerusakan alam dan bencana banjir dalam QS. Arrum Ayat 41 dan Q.S Al-
Baqarah 204-206 dan Hadits riwayat Ahmad dengan perolehan suara 32 suara
dari total 38 suara.8
7 Hasil observasi, senin 12 November 2007 8 Hasil observasi Rabu 14 November 2007.
43
Setelah terpilih kajian kelas ada tahap yang harus ditempuh dalam
proses pembelajaran yaitu:
1) Pembagian kelompok portofolio
Dalam setiap kelas guru membagi dalam empat kelompok yang
mempunyai tugas berbeda. Yaitu setiap kelompok terdiri dari 8-13 siswa.
a. Kelompok portofolio satu.
Bertugas menjelaskan masalah dan mengidentifikasi masalah
b. Kelompok portofolio dua
Bertugas mencari solusi alternatif untuk mengatasi masalah
c. Kelompok portofolio tiga
Bertugas mengusulkan kebijakan publik untuk mengatasi masalah,
kebijakan yang diusulkan harus disetujui oleh mayoritas anggota
kelas.
d. Kelompok portofolio empat
Bertugas membuat rencana tindakan, mencakup langkah-langkah yang
dapat diambil agar kebijakan yang diusulkan diterima dan
dilaksanakan pemerintah.
Berikut daftar kelompok portofolio di kelas XI IPA 2.
Kelompok portofolio 1
Kelompok portofolio 2
Kelompok portofolio 3
Kelompok portofolio 4
- Abdul Habib - Agustin - Aini - Ahnaf - Ali Masud - Bagus
Haryanto - Hikmawati - Dewi Fitriyani - Eka Fitri Astuti
- Farizah - Maghfirah - Khasanah - Fitriyani - Masruin - Indra Taufiqi - Istiqomah - Masrifah - Mirah
- M. Asif - Mawan - Nur Rodi - Ridwan - Rokhim - Mukhlisin - Nasikhah - Nuning - Nur Reswati - Nurul Hidayah
- Purwanto - Rizka - Romadhona - Alfiyatun - Muayya - Winarsih - Tutik - Nadziroh - Wulandari - Zubaidah
44
Berikut daftar kelompok portofolio kelas XI IPA 3
Kelompok portofolio 1
Kelompok portofolio 2
Kelompok portofolio 3
Kelompok portofolio 4
- Aida Nur W. - Ifa M. Nazla - Kholila - Siti Ghonima - Sulistyowati - Ririn Askhorya - Rohmiyatun - Hendro Puji - Miftahudin
- Arif Khoirul Umam
- Jhoni Iskandar
- Heni NA. - Nafisatun N. - Eli Fitriya - Uswatun
Hasanah
- Risalahi Hawa - Istiqomah - Nurul
Kholifah - Yuyun W. - Mubarokatun - Fitri EW. - Zumairo - Badriyah
- Abdurrozaq - Mustofa - Panji - Mulyasari - Rima - Agus S. - Lestari - Nuriya - Jazir Z. - Adi
2) Penugasan Rumah (PR)
Guru memberi tugas untuk mencari sumber-sumber informasi yang
berhubungan tentang masalah yang akan dikaji, baik dari media cetak
seperti (surat kabar, majalah, buletin),media elektronik (TV, radio,
internet), organisasi kemasyarakatan, lembaga pemerintah, dengan
menggunakan metode wawancara, observasi, dokumentasi waktu yang
diberikan selama 1 minggu sampai 2 minggu.
Berikut adalah contoh wawancara tugas pekerjaan rumah siswa
kelas XI IPA 3
Nama pewancara : Lestari
Hari / tanggal : minggu / 25 November 2007
Masalah : kerusakan alam dan banjir
Nama yang diwawancarai : Eka Fitriyani
Pekerjaan : Mahasiswa
Pertanyaan :
1) Menurut anda apakah kerusakan alam dan banjir adalah masalah yang
penting ? mengapa ?
Jawab : masalah ini penting , karena jika banjir tidak segera diatasi
akan menimbulkan banyak masalah, akan banyak korban – korban
berjatuhan dan akan merusak lingkungan sehingga negara itu sendiri
yang rugi.
45
2) Apakah menurut anda warga masyarakat lain juga menganggap
masalah ini juga adalah masalah yang penting ? mengapa ?
Jawab: menurut saya, orang lain juga berfikir sama, karena dengan
adanya banjir dapat merugikan siapapun dimana kita berada.
3) Kebijakan apakah apabila ada yang harus dipakai untuk menangani
masalah banjir ini?
Jawab: peraturan larangan menebang pohon sembarangan atau
seenaknya. Peraturan larangan untuk membuang sampah di sembarang
tempat.
4) Apakah keuntungan dari kebijakan tersebut ?
Jawab: lingkungan akan terlihat bersih, udara akan lebih sehat.
5) Apakah ada kemungkinan kebijakan tersebut diperbaharui ?
bagaimana caranya ?
Jawab: mungkin, dengan cara lebih menekankan kepada warga agar
dapat lebih menghargai lingkungan.
6) Apakah kebijakan itu perlu diganti ? mengapa ?
Jawab: tidak perlu diganti karena kebijakan tersebut sudah paling
bagus untuk mengatasi banjir.
Berikut contoh sumber informasi media cetak dalam permasalahan
kerusakan alam dan banjir.
Nama pengobservasi : Nafisatun Nikmah
Kelas : XI IPA 3
Masalah : kerusakan alam dan banjir
Nama media cetak : Suara Merdeka
Tanggal, bulan, tahun : 20 Juni 2007
Tema/artikel/berita : banjir bandang
Kesimpulan dari berita banjir bandang harian Suara Merdeka tanggal 20
Juni 2007 sebagai berikut:
a. Dalam berita tersebut Kota Gainesville dan Sherman Texas Amerika
Serikat terendam akibat terkena banjir bandang.
46
b. Texas diterjang banjir bandang sudah diramal oleh badan meteorologi
bahwa banjir ini akan diikuti kekeringan dalam beberapa hari
mendatang.
c. Di berita ini tidak dicantumkan kebijakan apa yang harus digunakan
untuk mengatasi banjir ini, tapi yang dicantumkan hanyalah terjadi
banjir karena hujan yang tak kunjung reda dan cara menyelamatkan
puluhan orang yang tertimpa banjir. Menurut hemat saya kebijakan
yang harus dilaksanakan antara lain adalah:
1) Memberi sanksi kepada orang yang membuang sampah
sembarangan, itu salah satu penyebab dan bukan hanya karena
hujan.
2) Pemerintah membuatkan bendungan air.
3) Reboisasi
4) Mencanangkan program penanaman seribu pohon.
Berikut contoh tugas wawancara sebagai tugas pekerjaan rumah untuk
kelas XI IPA 2 dengan kajian kelas merebaknya aliran-aliran sesat di
Indonesia.
Nama pewawancara : Muhammad Rohim
Tanggal : 20 November 2007
Masalah : merebakya aliran-aliran sesat di Indonesia
Nama yang diwawancarai : Abdul Jalil
Pekerjaan : Ulama/Kyai
Pertanyaan :
1. Apakah Anda menganggap masalah merebaknya aliran-aliran sesat di
Indonesia ini penting ? mengapa ?
Jawab: Masalah ini sangat penting, karena mayoritas warga negara
Indonesia memeluk agama Islam. Jadi masalah isu agama merupakan
tugas setiap orang muslim agar tidak dinodai oleh orang-orang yang
ingin merusak citra Islam.
2. Apakah menurut Anda masyarakat yang lain juga menganggap
masalah ini adalah masalah yang penting ? mengapa ?
47
Jawab: menurut saya orang lain yang beragama Islam akan berfikir
sama seperti saya walaupun nanti pendapat mereka berbeda dengan
saya. Karena sebagai orang Muslim berkewajiban untuk meluruskan
aqidah Islam secara baik dan benar sesuai dengan Al-Qur’an dan
Hadits.
3. Kebijakan apa yang harus dipakai untuk menangani masalah ini ?
Jawab: adanya peraturan pemerintah tentang undang-undang
perlindungan kepercayaan agama di Indonesia. Antara lain
Departemen Agama harus memberi penyuluhan kepada mereka yang
terlibat dalam aliran-aliran sesat. Diadakannya musyawarah antara
pemerintah, tokoh agama, masyarakat dengan mereka yang menganut
aliran sesat. Dan masih banyak lagi.
4. Apakah keuntungan dari kebijakan tersebut ?
Jawab: tentunya ada antara lain masyarakat akan lebih tenteram tanpa
adanya konflik agama yang terjadi di masyarakat yang apabila tidak
segera diantisipasi akan menjadi konflik berdarah dengan isu agama di
Indonesia.
5. Apakah kemungkinan kebijakan tersebut diperbaharui ? bagaimana
caranya ?
Jawab: mungkin-mungkin saja, caranya dengan jalan pendekatan
kepada mereka yang tersesat dalam aliran kepercayaan agama.
6. Apakah kebijakan itu perlu diganti ? mengapa ?
Jawab: tidak perlu diganti, karena kebijakan tersebut dianggap sudah
bagus untuk mengatasi merebaknya aliran-aliran sesat di Indonesia.
Hasil pekerjaan siswa melalui format observasi media elektronik.
Nama pengobservasi : Muchlisin
Kelas : XI IPA 2
Media elektronik : Televisi
Berita/tayangan : Reportase Sore Trans TV
Waktu /jam : 17 : 00 – 17 :30
Tanggal : 12 November 2007
48
Tema : penyerahan diri tiga orang pengikut al-qiyadah al-Islamiyah
Berikut hasil observasi melalui media elektronik TV.
• Tiga orang pengikut al-qiyadah al-Islamiyah menyerahkan diri dan
bertaubat karena ingin diterima masyarakat.
• Ketua MUI berkata “bahwa Islam memiliki toleransi yang tinggi dan
kalau ada yang melecehkan agama dan sampai meresahkan
masyarakat semua itu urusan pihak yang berwajib”.
• Tiga orang pengikut al-qiyadah al-Islamiyah bertaubat di masjid
Gresik atas kemauan sendiri, walaupun begitu Kapolda Gresik akan
terus menelusuri gerakan jamaah al-qiyadah al-Islamiyah. Tiga orang
tersebut bernama Suudi, Wahyudi, dan Rahmat. Mereka bertiga masih
muda, mengikuti aliran al-qiyadah al-islamiyah dikarenakan aliran
yang bersifat bebas melakukan apapun seperti tidak shalat atau yang
bertentangan dengan Al-Qur’an dan al-Hadits.
3) Portofolio tayangan dan dokumentasi
Setelah terkumpul sumber-sumber informasi yang relevan dan valid
maka siswa membuatnya dalam kertas karton lebar sekitar 75 cm dan
tinggi sekitar 90 cm, bahan-bahan yang ditayangkan berisi tentang
pernyataan tertulis, daftar sumber informasi (koran, majalah, artikel) hasil
wawancara, foto, grafik, foto, karikatur, dan lain sebagainya yang
berhubungan dengan masalalah kajian kelas XI IPA 2 yakni merebaknya
aliran-aliran sesat di Indonesia, dan kelas XI IPA 3 dengan masalah kajian
kelas kerusakan alam alam dan banjir
4) Show case portofolio
Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam
berkreativitas dalam pembelajaran portofolio dengan mempresentasikan
dan mempertanggungjawabkan hasil karyanya, maka di adakan show case
portofolio (penjurian, penilaian portofolio) yang terdiri dari sedikitnya 3
dewan juri terdiri guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits, kepala sekolah,
dan perwakilan anggota masyarakat.
49
Berikut hasil pembuatan portofolio kelas XI IPA 2 dengan kajian
kelas Merebaknya aliran-aliran sesat di Indonesia
a. Kelompok portofolio 1
- Masalah merebaknya aliran sesat sangat penting untuk dibahas,
karena maslah ini sudah meluas dimana-mana justru yang paling
menarik dengan membawa nama agama islam. Di antara nama-nama
aliran agama yang di tetapkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI)
sebagai aliran sesat antara lain ; Jamaah Al Qiyadah Al islamiyah,
Ahmadiyah, Lia Eden, Al Quran suci.
- Ajaran-ajaran yang di anut oleh pengikut Al-Qiyadah Al-Islamiyah
yaitu tidak mewajibkan sholat lima waktu, hanya mewajibkan sholat
malam, tidak mewajibkan ibadah haji, mengakui Ahmad Mushodiq
sebagai nabi terakhir dan mengubah kalimat Syahadat.
- Ajaran aliran Ahmadiyah yang di anut oleh pengikutnya antara lain;
mengakui Mhirza Ghulam Ahmad sebagai nabi setelah nabi
Muhammad SAW dan mempunyai kitab suci sendiri.
- Ajaran aliran Lia eden yang di anut oleh pengikutnya antara lain
tidak mewajibkan sholat lima waktu, wanita tidak wajib
berkerudung, dan mengakui lia eden sebagai nabi jelmaan nabi Isa
Al-Masih AS.
- Ajaran aliran Al-Quran suci antara lain mewajibkan membayar
sejumlah uang untuk menebus dosa dan agar bisa masuk surga.
Aliran-aliran di atas sudah jelas menyimpang dari ajaran Al-Qur’an
dan al-Hadits. Firman Allah SWT dalam Surat Yunus ayat 37:
⌧ ⌧
Tidaklah mungkin Al-Qur’an ini dibuat-buat selain Allah akan tetapi membenarkan kitab-kitab sebelumnya dan
50
menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya tidak ada keraguan di dalamnya (diturunkan dari Tuhan semesta alam) (QS. Yunus: 37).
b. Kelompok Portofolio 2
- Solusi alternatif untuk mengatasi merebaknya aliran-aliran sesat di
Indonesia menurut hemat kelompok portofolio 2 adalah
diadakannya dialog antar umat beragama dalam hal ini tokoh-
tokoh agama dengan instansi pemerintahan yakni Departemen
Agama agar masyarakat tidak terjerumus lebih jauh di dalam
ajaran-ajaran yang dianggap sesat dan meresahkan masyarakat dan
ini merupakan kewajiban setiap umat Islam untuk mengatasi
masalah merebaknya aliran sesat di Indonesia. Dalam hadits
diriwayatkan
قال رسول اهللا صلى اهللا عليه وسلم : عن اىب هريرة رضي اهللا عنه قال يستطع من راى منكم منكر فليغريه بيده وان مل يستطع فبلسانه فان مل
).رواه امحد(فبقلبه وذلك اضعف اإلميان Hadits diriwayatkan dari Abi Hurairah RA berkata: Rasulullah bersabda “barang siapa diantara kamu melihat kemungkaran maka ubahlah dengan tangannya dan apabila tidak mampu maka dengan lisan apabila tidak mampu juga maka dengan hatinya dan itu merupakan selemah-lemahnya iman (HR. Ahmad).
c. Portofolio 3
- Mengusulkan kebijakan publik untuk mengatasi masalah dan
kebijakan publik ini merupakan kebijakan yang diusulkan dalam
kelas yang disetujui oleh mayoritas kelas. Dalam kebijakan untuk
mengatasi masalah merebaknya aliran sesat di Indonesia adalah
tindakan aktif dari tokoh agama dan instansi pemerintah melalui
dialog atau penyuluhan keagamaan di dalam organisasi
kemasyarakatan sekolah dan lain sebagainya dan perlu tindakan
tegas bagi mereka yang sengaja menyebarkan aliran sesat di
Indonesia dan serta dukungan seluruh masyarakat.
51
d. Portofolio 4
- Membuat rencana tindakan, tindakan yang akan ditempuh untuk
mengatasi masalah aliran sesat ini pemerintah sudah memberikan
sanksi kepada siapa saja melalui pasal-pasal di KUHP yakni:
1) Pasal 3 UU No. 1 Tahun 1965 tentang pencegahan dan
penyalahgunaan ajaran agama.
2) Pasal 156 (2) KUHP tentang penodaan agama dengan
ancaman hukuman 5 tahun penjara.
Dengan adanya Undang-Undang di atas diharapkan para pelaku
penyebar aliran sesat akan jera dan bertaubat tidak akan
mengulanginya lagi dan kembali kepada ajaran yang benar dalam
hal ini Al-Qur’an dan al-Hadits.
Sedangkan hasil karya portofolio kelas XI IPA 3 dengan tema
kerusakan alam dan banjir adalah sebagai berikut:
(a) Portofolio 1
Permasalahan kerusakan alam dan banjir merupakan hal yang
sangat perlu untuk dikaji karena di Indonesia merupakan
negara yang tingkat kerusakan alamnya sangat parah sekali
baik di daratan (hutan) dan di lautan bukti ini membenarkan di
dalam surat Ar-Rum ayat 41:
⌧
☺ ⌧
⌧
Sudah jelas kerusakan di daratan dan di lautan adalah sebab ulah tangan perbuatan manusia agar sebagian mereka merasakan apa yang dibuatnya, semoga mereka dapat kembali (jalan yang benar). (QS. Ar-Rum: 41).
52
(b) Portofolio 2
Sunatullah adalah kewenangan Allah untuk membuat
ketentuan-ketentuan seperti ketentuan sebab akibat termasuk
munculnya gejala alam tersebut. Akan tetapi zaman sekarang
musibah alam terjadi seperti banjir, tanah longsor, gempa
karena ulah tangan manusia itu sendiri. Adapun solusi
alternatif antara lain:
(1) Janganlah membuang sampah di sembarang tempat.
Sampah-sampah itu bisa di daur ulang agar menjadi
sesuatu yang lebih berguna.
(2) Reboisasi.
(3) Tebang pilih pohon.
(4) Membuat bendungan atau selokan air.
(5) Dilarang menambang pasir atau batu secara berlebihan.
(c) Portofolio 3
Kebijakan publik untuk mengatasi masalah-masalah kerusakan
alam dan banjir yang disetujui oleh kelas XI IPA 3 adalah
hampir sama dengan portofolio 2 akan tetapi ada tambahan
tentang dalil Al-Qur’an jika kita sebagai umat muslim tidak
mau untuk mengembalikan alam ini untuk lebih baik dan tidak
merusak alam maka kita termasuk golongan orang munafik.
☺
Apabila dikatakan kepada mereka janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, mereka menjawab sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan. (QS. Al-Baqarah: 11).
53
Dengan demikian jelaslah sifat orang munafik itu suka
membuat kerusakan di bumi akan tetapi enggan untuk
mengakuinya.
(d) Portofolio 4
Rencana tindakan untuk mengatasi permasalahan kerusakan
alam dalam hal ini dalam KUHP meliputi:
(1) Pasal 4 UU No. 3 Tahun 1984 barang siapa membuang
sampah sembarangan akan didenda Rp. 50.000,- atau
kurungan penjara tiga bulan.
(2) Pasal 134 (3) KUHP tentang kerusakan hutan beserta
isinya yang mengakibatkan musibah atau bencana
mengakibatkan kerugian negara didenda minimal Rp.
200.000.000,- atau kurungan penjara 10 tahun penjara.
Dengan adanya Undang-Undang yang mengatur tentang
kerusakan alam maka diharapkan warga negara sadar untuk
menjaga kelestarian alam.
Pada saat pelaksanaan show case portofolio banyak siswa yang
kurang siap dengan presentasi hasil karya. Portofolio meskipun begitu
siswa begitu antusias, suasana kelas lebih hidup dengan adanya
argumentasi peserta (audiensi) dan penyaji portofolio dan juga dewan
juri.9 Adapun untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam
menyajikan dan mempresentasikan portofolio masing-masing, makan ada
kriteria penilaian dalam sow-case porto folio yaitu : satu ( kelengkapan,
Keseriusan masalah) dua (kejelasan, tersusun dengan baik, tertulis dengan
baik, tertulis dengan baik, mudah dipahami) tiga (dukungan memuat
contoh, memuat alasan yang baik) lima (data grafis berkaitan dengan isi,
diberi judul dengan tepat, memberikan informasi, meningkatkan
9 Hasil observasi Sabtu 1 Desember 2007.
54
pemahaman) enam (bagian dokumentasi, cukup memadai, dapat
dipercaya, selektif )
Selama show-case dari kelas XI IPA2 dengan kajian kelas
munculnya aliran sesat, terpilih sebagai portofolio terbaik adalah
kelompok portofolio tiga ( 3 ) Sedangkan show-case dari kelas XI IPA 3,
terpilih sebagai portofolio terbaik adalah kelompok portofolio satu (1).10
5) Refleksi Pengalaman Belajar
Dalam melakukan refleksi pengalaman belajar siswa guru
melakukan upaya evaluasi mengetahui seberapa jauh siswa telah
mempelajari berbagai hal yang berkenaan dengan topik yang dipelajari.
Dalam hal ini kajian portofolio yang dikaji dalam al-Qur’an Hadits kelas
XI IPA 3 yaitu kerusakan alam dan musibah banjir (Qur’an Surat Ar-Rum
ayat 41) serta kajian kelas dalam pembelajaran portofolio al-Qur’an
Hadits kelas XI IPA 2 yaitu merebaknya aliran sesat di Indonesia.
Semuanya dievaluasi oleh guru yang bersangkutan secara kooperatif serta
penyajian portofolio yang lebih menyeluruh dan penyajian portofolio
kelas kepada audien yang telah dilakukan sangat bermanfaat dalam
pelaksanaan refleksi ini. Sebab pertanyaan-pertanyaan dan reaksi-reaksi
dari audien memberikan umpan balik yang penting bagi tercapainya
tujuan pembelajaran al-Qur’an Hadits berbasis portofolio.
6) Problematika yang dihadapi dalam menerapkan model pembelajaran Al-
Qur’an Hadits berbasis portofolio
Dalam setiap pembelajaran tidak akan lepas dari namanya
permasalahan yang timbul yang dapat menghambat jalannya proses KBM
tersebut karena pada dasarnya KBM adalah sebuah interaksi antara guru
dan murid, jadi sudah pasti keduanya memiliki permasalahan-
permasalahan dalam menjalankan kegiatan tersebut. Demikian juga dalam
penerapan portofolio dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits di MAN
10 Observasi, Senin 26 November 2007 dan kamis 6 Desember 2007
55
Semarang 2 permasalahan pun akan muncul, permasalahan tersebut antara
lain:
a. Problematika yang dihadapi guru
Dalam menerapkan model pembelajaran portofolio ini guru
menghadapi banyak kendala yaitu diantaranya terbatasnya waktu
mengajar, tempat, sarana, prasarana, persiapan dari guru Al-Qur’an
Hadits itu sendiri. Namun demikian guru Al-Qur’an Hadits tetap ingin
melaksanakan pembelajaran portofolio ini, karena guru Al-Qur’an
Hadits menyadari bahwa model ini masih tergolong model
pembelajaran yang baru.11
Latar belakang siswa merupakan kendala yang tersendiri
mengingat sebagian besar berasal dari lingkungan yang berbeda yang
nantinya mengakibatkan pengetahuan tentang ilmu Al-Qur’an dan
ilmu Hadits masih kurang.
Minat belajar siswa yang kurang pada Al-Qur’an Hadits,
karena anggapan pelajaran umum lebih penting dan juga Al-Qur’an
Hadits tidak mempengaruhi dalam kelulusan mereka karena tidak
diujikan dalam UN (Ujian Nasional), hal ini juga menghambat guru
dalam pelaksanaan pembelajaran karena hal pertama yang akan
menunjang keberhasilan pembelajaran adalah minat peserta didik pada
mata pelajaran yang akan dipelajari.
b. Problematika yang dihadapi peserta didik
Berdasarkan penelitian mengenai problematika yang dihadapi
para siswa dalam penerapan pembelajaran Al-Qur’an Hadits berbasis
portofolio adalah bervariasi, sebagian mereka mengalami beban tugas
yang berat, berkurangnya waktu mereka, banyak tugas mata pelajaran
yang selain Al-Qur’an Hadits, waktu yang relatif singkat, jadi hasilnya
kurang maksimal.12
11 Durri Annaim, Jum’at 9 November 2007. 12 Risalati Hawa Siswi kelas XI IPA 3, Wawancara tanggal 21 November 2007.
56
Selain itu kesulitan yang dialami dalam mengerjakan
portofolio adalah banyaknya dana uang yang harus dikeluarkan untuk
membeli peralatan dan juga mencari sumber-sumber informasi dari
luar sekolah.13
Kurang tersedianya sarana dan prasarana untuk peserta didik
seperti buku-buku panduan yang lain, sehingga mereka harus mencari
di luar, dan juga majalah atau koran yang berhubungan dengan
masalah yang dikaji dalam portofolio. Karena majalah dan koran
sering hilang dan dibawa pulang oleh dewan guru di MAN Semarang
2. Hal ini mengakibatkan mereka harus membeli koran/majalah di luar
sekolah.14
Walaupun demikian para siswa/peserta didik mengaku senang
dengan adanya pembelajaran portofolio ini, karena mereka bisa bebas
menggali pengetahuan tentang Al-Qur’an Hadits dan belajar dengan
lingkungan masyarakat di sekitar mereka, dan mengaplikasikannya
dalam masyarakat tentang teori ilmu Al-Qur’an Hadits yang mereka
dapat di sekolah.15
13 Mukhlisin Siswa kelas XI IPA 2, Wawancara tanggal 22 November 2007. 14 Hendro Puji Astowo Siswa kelas XI IPA 3, Wawancara tanggal 21November 2007. 15 Hijriyatul Hasanah Siswi kelas XI IPA 2, Wawancara tanggal 23 November 2007.
57
BAB IV
ANALISIS IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADITS
BERBASIS PORTOFOLIO DI MAN SEMARANG 2
Melihat fenomena yang terjadi di dunia pendidikan di negara kita ini
,sistem pendidikan dan kurikulum sering kali berubah-ubah. Hal ini tentunya akan
menimbulkan masalah baru bagi pendidik baik dalam perencanaan strategi
pembelajaran dan pelaksanaannya di sekolah.
Oleh karena itu model pembelajaran portofolio merupakan solusi alternatif
dalam mengatasi masalah tersebut. Dari data penelitian dalam bab sebelumnya
diketahui bahwa penerapan model pembelajaran portofolio dapat membantu siswa
dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang di inginkan
dalam bidang study Al-Qur’an Hadist di MAN 2 Semarang.
Dalam bab ini, peneliti akan coba menganalisis data hasil penelitian yang
memfokuskan pada analisis penerapan pembelajaran Al-Qur’an Hadist berbasis
portofolio di MAN 2 Semarang, kendala dan hambatan serta kelebihan dan
kekurangan pembelajaran Al-Qur’an Hadist berbasis portofolio di MAN 2
Semarang.
A. Analisis Penerapan Pembelajaran Al-Qur’an Hadits Berbasis Portofolio
di MAN Semarang
Sistem pembelajaran yang ada di MAN Semarang 2 adalah sistem
pembelajaran berbasis kompetensi yang mengacu pada kurikulum tingkat
satuan pengajaran (KTSP), yang menekankan pada proses dan hasil
pembelajaran siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah. Dengan harapan
siswa dapat mencapai kemampuan kompetensi secara utuh, hal ini dapat
membuat proses pembelajaran lebih bermakna bagi siswa karena mereka akan
mencapai suatu kompetensi 3 aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.
Mengacu pada tujuan MAN Semarang 2 diantaranya yaitu: agar siswa
memiliki tingkat keimanan dan ketaqwaan yang diwujudkan dalam kegiatan
akademik untuk meraih sejumlah prestasi dan pengamalannya dalam
58
mewujudkan lingkungan yang tertib, aman, bersih, indah dan rapi serta dapat
melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi, guna menjadi insan
kamil yang bermanfaat bagi agama, masyarakat dan bangsa.
Hal tersebut sesuai dengan tujuan dari PAI salah satunya mata
pelajaran Al-Qur’an Hadits yaitu untuk menumbuhkan dan meningkatkan
keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan
pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga
menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan,
ketaqwaan, berbangsa dan bernegara serta untuk dapat melanjutkan pada
jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Dalam proses belajar mengajar Al-Qur’an Hadits, pola model
pembelajaran sangatlah memegang peranan penting mengingat ketetapan
dalam memilih metode dapat mempengaruhi dan menentukan isi beserta cara
dalam mempelajari Al-Qur’an Hadits.
Dalam pemilihan metode pembelajaran Al-Qur’an Hadits berbasis
portofolio juga harus disesuaikan dengan karakter pelajarannya, sedangkan
dalam mempelajarinya siswa dituntut dapat menguasai materi pelajaran, dan
juga mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari dengan demikian siswa
tidak hanya belajar Al-Qur’an Hadits dalam dataran konsep saja melainkan
pembelajaran dengan disertai praktek langsung di lingkungan masyarakat.
Adapun analisis penerapan pembelajaran Al-Qur’an Hadits berbasis portofolio
di MAN 2 Semarang meliputi:
1. Persiapan teknik model pembelajaran portofolio.
Persiapan yang baik merupakan jaminan hasil pelaksanaan, sebab
itu pembelajaran hendaknya mempersiapkan materi pelajaran secara baik
dan sungguh-sungguh, meliputi dari strategi, metode, perangkat, media
pendukung.
Dalam persiapan pembelajaran Al Quran hadist berbasis portofolio,
di MAN Semarang 2 guru telah mempersiapkan dari mulai RP (rencana
Pembelajaran), Silabus, Promes (program semesteran), Prota (Program
Tahunan), yang akan disajikan dalam proses KBM. Pada hakekatnya Al-
59
Qur’an Hadits adalah suatu mata pelajaran yang menyenangkan, oleh
karena itu penyampaian yang kurang tepat sehingga menjadikan siswa
bosan dan kemudian siswa membenci pelajaran Al-Qur’an Hadits dengan
adanya inovasi model pembelajaran portofolio diharapkan dapat merubah
asumsi siswa yang merasa bosan dan membenci pelajaran Al-Qur’an
Hadits menjadi gemar dan tekun mempelajari lebih jauh dan mendalami
tentang Al-Qur’an Hadits di MAN Semarang 2.
2. Strategi Pembelajaran Al-Qur’an Hadits Berbasis Portofolio
Strategi pembelajaran portofolio merupakan strategi pembelajaran
yang menekankan pada kreativitas siswa yang terwujud dalam pengalaman
belajar, dengan demikian hasilnya dapat berbentuk suatu karya terpilih
yang dituangkan siswa dalam hal ini dapat berbentuk karya tulis dan juga
ada yang disimpan dalam disket. Dengan menggunakan beberapa referensi
yang relevan dan valid yang diperoleh siswa dari keluarga, masyarakat,
instansi dan lembaga yang terkait serta orang yang dianggap berkompeten
dengan masalah yang sedang dibahas.
3. Pelaksanaan Model Pembelajaran Al-Qur’an Hadits berbasis portofolio
Dalam pelaksanaan model pembelajaran Al-Qur’an di Man
Semarang 2 masih mengalami kendala, hal ini dikarenakan model
pembelajaran Al-Quran Hadits berbasis portofolio baru pertama kali
diterapkan di MAN Semarang 2, dan juga pengalaman guru Al-Qur’an
Hadist tentang pembelajaran portofolio masih kurang, hal ini bisa dilihat
dari tidak adanya pengalaman pelatihan-pelatihan/diklat tentang
pembelajaran portofolio yang di ikuti oleh guru yang bersangkutan. Hal ini
karena apabila dengan adanya pengalaman pelatihan/diklat tentang
pembelajaran portofolio yang dimiliki oleh guru akan dapat membantu
dalam pelaksanaan pembelajaran Al-Qur’an Hadist berbasis portofolio di
kelas XI IPA 2 dan kelas XI IPA 3 di MAN Semarang 2.
60
Ada beberapa hal pokok yang harus diperhatikan guru dalam
melaksanakan pembelajaran Al-Qur’an hadist berbasis portofolio antara
lain masalah metode mengajar, dan pemilihan pendekatan mengajar dan
serta penggunaan prinsip pembelajaran.
Sedangkan penerapan pembelajaran Al-Qur’an Hadits di MAN
Semarang 2 dengan menggunakan model pembelajaran berbasis portofolio
masih belum sempurna, karena portofolio itu sendiri masih asing
walaupun bukan model pembelajaran yang baru akan tetapi jarang sekali
diterapkan oleh sekolah-sekolah di MAN Semarang 2 model portofolio
dalam tahapan uji coba, namun dengan demikian para dewan guru Al-
Qur’an Hadits tetap antusias dalam melaksanakan pembelajaran
portofolio. Berawal dari asumsi siswa-siswa di MAN Semarang 2 yang
masih beranggapan bahwa pelajaran Al-Qur’an Hadits tidak begitu penting
dikarenakan pelajaran Al-Qur’an Hadits tidak menentukan dalam
kelulusan mereka ditingkat pendidikan menengah atas disebabkan Al-
Qur’an Hadits tidak masuk dalam salah satu mata pelajaran yang diujikan
dalam ujian nasional. Oleh karena itu dengan strategi pembelajaran
portofolio para guru berharap dengan prinsip pembelajaran siswa aktif,
partisipatorik, kooperatif, reactive teaching, Joy Full learning dapat
memberikan stimulus untuk membangkitkan keberanian saat mereka tidak
percaya diri, dan para guru berharap dapat menghilangkan asumsi para
siswa tentang Al-Qur’an Hadits yang dianggap sebelah mata, dengan
tujuan mereka dapat mengerti dan memahami serta dapat mengaplikasikan
dari ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits dalam kehidupan sehari-hari, dan
bekal hidup kelak di akhirat.
Dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits, dalam hal ini
menggunakan model pembelajaran berbasis portofolio, yaitu strategi
pembelajaran yang tidak hanya oriented teacher akan tetapi student
oriented juga, pembelajaran yang kreatif dengan ide-ide yang cemerlang,
menghasilkan karya yang terbaik, baik di dalam kelas maupun di luar
kelas. Melalui penugasan di luar kelas, berinteraksi dengan masyarakat
61
mengenai masalah sosial yang berhubungan dengan materi Al-Qur’an
Hadits.
Dalam hal ini langkah pertama mengidentifikasi masalah yang
berhubungan dengan materi Al-Qur’an Hadits, kemudian
mengelompokkan bahwa kajian kelas untuk dipilih salah satu masalah
sosial keagamaan yang dianggap penting sebagai bahan kajian kelas,
setelah terpilih topik kajian kelas, maka guru mata pelajaran Al-Qur’an
Hadits membagi dalam 4 kelompok setiap satu kelompok terdiri dari 10-15
siswa yaitu:
a. Kelompok portofolio 1, yang bertugas mengidentifikasi masalah.
b. Kelompok portofolio 2, bertugas mencari solusi alternatif.
c. Kelompok portofolio 3, bertugas mengkaji kebijakan yang akan
ditempuh.
d. Kelompok portofolio 4, bertugas mencari tindakan nyata.
Dari semua kelompok diberi tugas masing-masing terdiri dari
mencari sumber informasi baik dari media cetak maupun media elektronik,
informasi buku di perpustakaan, lembaga pemerintahan yang terkait,
organisasi masyarakat dan juga tugas interview dengan pihak yang
berkompeten.
Selanjutnya hasil-hasil penugasan dibuat dalam sebuah karya tulis
yaitu portofolio penayangan dan dokumentasi untuk kemudian
dipresentasikan oleh masing-masing kelompok portofolio untuk
mempertanggungjawabkan hasil karyanya di Show Case portofolio.
Dalam analisis ini menurut penulis dalam penyajian porto folio
baik dari kelas XI IPA 2 dengan kajian kelas “Merebaknya aliran sesat di
Indonesia” dan kelas XI IPA 3 dengan kajian kelas ”Kerusakan alam dan
banjir”, dalam menuangkan ayat Al-Qur’an tidak menggunakan kajian
Tafsir Al-Qur’an, sehingga mengurangi isi penjelasan ayat Al-Qur’an,
seharusnya dari setiap kelompok portofolio wajib mempersiapkan sebaik
mungkin dengan melengkapi sumber-sumber informasi yang valid dan
penuh tanggung jawab, termasuk penggunaa tafsir Al-Qur’an. Begitu
62
Hadits yang digunakan masih sedikit, hal ini dikarenakan setiap kelompok
portofolio belum bisa mencari dalil Hadist yang bersangkutan dengan
kelas masing-masing juga perlu adanya koordinasi yang erat antar setiap
kelompok portofolio dalam penyajian show-case portofolio baik
portofolio tayangan maupun portofolio dokumentasi, agar menjadi hasil
karya yang baik dan sempurna, bermanfaat bagi siswa itu.
Berikut analisis penulis tentang penyajian portofolio (show-case)
portofolio untuk kelas XI IPA 2 dengan kajian kelas merebaknya aliran
sesat di Indonesia.
a. Portofolio 1
Dalam penyajian portofolio kelompok portofolio 1 sudah hampir
sempurna tentang identifikasi masalah yang dikaji sehingga dalam
penyajian portofolionya banyak audien yang tertarik dan mengajukan
pertanyaan tentang hasil penyajian portofolio 1. penggunaan ayat Al-
Qur’an yang surat Yunus ayat 37 tidak menyertakan tafsir Al-Qur’an
dan juga tidak menuangkan satupun dalil hadits tentang merebaknya
aliran sesat di Indonesia. Padahal ada hadits yang menerangkan
tentang perpecahan umat Islam menjadi beberapa golongan/aliran yang
semuanya mengaku sebagai aliran yang benar akan tetapi yang masuk
surga hanya satu yaitu ahlu sunah wal jamaah.
b. Portofolio 2
Dalam penyajian portofolio kelompok portofolio 2 solusi alternatif
untuk mengatasi merebaknya aliran sesat hanyalah satu yakni diadakan
dialog antar umat Islam yang berbeda tentang ajaran-ajaran di
dalamnya. Hal ini sangatlah kurang sekali dikarenakan masih banyak
solusi alternatif untuk mengatasi merebaknya aliran sesat di Indonesia.
Salah satunya dengan pendekatan persuasif kepada para pengikut
aliran sesat dari ruang lingkup yang kecil yaitu keluarga, sekolah,
masyarakat, yang bersangkutan. Kelompok portofolio 2 hanya
mencamtumkan hadits dan tidak menyertakan satu ayat apapun di
dalam Al-Qur’an.
63
c. Portofolio 3
Dalam penyajian portofolio, kelompok portofolio 3 dalam
mengusulkan kebijakan publik untuk mengatasi aliran sesat di
Indonesia banyak tawaran yang diajukan sehingga kelompok
portofolio 3 ini dalam penyajiannya menarik untuk diperdebatkan
dalam show-case portofolio. Kelemahan kelompok ini tidak
menyertakan satupun ayat Al-Qur’an maupun hadits.
d. Portofolio 4
Dalam penyajian portofolio, kelompok portofolio 4 dalam membuat
rencana tindakan yang akan ditempuh untuk mengatasi masalah aliran
sesat sudah benar yakni dengan mencantumkan Undang-Undang atau
pasal-pasal di dalam KUHP. Yakni pasal 3 UU No. 1 Tahun 1965 dan
pasal 156 (2) KUHP. Dalam penyajian ini banyak sekali terjadi
perdebatan tentang pasal-pasal yang digunakan. Sehingga belum
ditemukan kata sepakat untuk Undang-Undang penodaan agama.
Alangkah baiknya untuk portofolio 4 juga mencantumkan ayat dan
hadits. Menelaah dari penyajian portofolio 4 ini kelemahannya
penyampaian portofolio tanpa menyinggung ayat Al-Qur’an dan
hadist.
Sedangkan analisis tentang show-case portofolio untuk kelas XI IPA 3
dengan kajian kelas “Kerusakan alam dan Banjir “ sebagai berikut :
a. Kelompok portofolio 1
Dalam penyajian portofolio, kelompok portofolio 1 dalam
mengidenfikasi masalah sudah cukup baik dengan mencantumkan
ayat Al-Qur’an walaupun tidak dikuatkan dengan tafsir Al-Qur’an
b. Kelompok portofolio 2
Dalam penyajian portofolio, kelompok portofolio 2 solusi alternatif
sudah cukup baik dengan banyaknya solusi yang ditawarkan
sayang sekali tidak mencantumkan ayat Al-Qur’an dan Hadits
64
c. Kelompok portofolio 3
Dalam penyajian portofolio, kelompok portofolio 3 adalah sangat
baik dalam menyajikan kebijakan publik yang disetujui oleh kelas
yang juga menyinggung ayat Al-Qur’an tentang salah satu ciri
orang munafik adalah mereka yang selalu membuat kerusakan di
muka bumi ini walaupun tidak diperkuat dengan tafsir Al-Qur’an.
d. Kelompok portofolio 4
Dalam menyajikan portofolio, kelompok portofolio 4 sangat
kurang sekali dalam penyampaian rencana tindakan untuk
mengatasi permasalahan kerusakan alam. Hal ini membuat banyak
kritikan dari audien dari hasil karya portofolio 4 yang juga tidak
mencantumkan ayat Al-Qur’an maupun hadits.
Dari data penyajian portofolio baik dikelas XI IPA 2 dan kelas XI
IPA 3 diatas menunjukkan bahwa penggunaan sarana tafsir Al-Qur’an
dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadist masih belum begitu diperhatikan,
padahal apabila diperkuat dengan tafsir dapat menjadikan hasil karya
portofolio yang lebih valid dan berbobot isinya.
4. Metode
Dalam pemilihan metode pembelajaran Al-Qur’an Hadits berbasis
portofolio harus mempertimbangkan dalam memilih dan menggunakan
metode antara lain sebagai berikut:
a) kesesuaian metode dengan tujuan yang telah ditetapkan.
b) Kesesuaian metode dengan materi yang akan diberikan.
c) Kesesuaian metode dengan sumber dan fasilitas yang tersedia.
d) Kesesuaian metode dengan situasi-kondisi belajar mengajar.
e) Kesesuaian metode dengan kondisi siswa.
f) Kesesuaian metode dengan waktu yang tersedia.
Sedangkan di dalam pelaksanaan KBM Al-Qur’an Hadits berbasis
portofolio di MAN Semarang 2 masih menggunakan metode klasikal
masih didominasi dengan metode ceramah dan metode tanya jawab, yang
hanya mengacu pada kesesuaian metode dengan materi yang akan
65
diberikan dan juga kesesuaian metode dengan tujuan yang telah
ditetapkan. Akan tetapi kesesuaian metode dengan kondisi siswa dan
situasi kondisi belajar mengajar dan kesesuaian metode dengan waktu
yang tersedia masih kurang efektif.
5. Sarana dan prasarana
Dari hasil observasi penelitian bahwa guru Al-Qur’an Hadist
MAN Semarang 2 dalam kegiatan KBM selalu menggunakan sarana
prasarana yang sifatnya klasikal yakni menggunakan spidol dan white
board. Dan hal yang harus di perhatikan dalam sarana prasarana oleh
seorang guru dia mampu memanajemen, bisa mengatur dan menjaga
sarana prasarana tersebut agar dapat memberikan kontribusi secara optimal
dan bermakna untuk jalannya proses pendidikan. Kegiatan pengelolaan ini
meliputi kegiatan perencanaan, pengadaan, pengawasan, penyimpanan
inventarisasi, dan penataan. Di samping itu juga diharapkan tersedianya
alat-alat belajar dan sarana belajar mengajar yang memadai dan relevan
dengan kebutuhan serta dapat dimanfaatkan untuk kepentingan proses
pendidikan dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits berbasis portofolio oleh
guru sebagai pengajar maupun murid sebagai pelajar.
6. Alokasi Waktu
Dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits berbasis portofolio
pengalokasian waktu yang ditetapkan pada tingkat sekolah menengah ke
atas yakni di MAN Semarang 2 hanya 1 X 45 menit (satu jam mata
pelajaran hanya berdurasi 45) sehingga guru merasa kesulitan untuk
mencapai ketiga aspek tujuan pembelajaran (afektif, kognitif dan
psikomotorik).
Jika pengalokasian waktu di dalam kelas yang hanya mematok 45
menit dalam satu kali pertemuan sehingga sudah jelas bahwa pelajaran Al-
Qur’an Hadits dalam pembelajaran portofolio akan sangat berkurang
mengingat banyak tujuan yang harus dicapainya baik itu dalam segi
kognitif, afektif maupun psikomotorik. Oleh karena itu guru harus pandai-
66
pandai memunculkan inovasi dan kreativitas untuk mengantisipasi dari
minimnya pengalokasian waktu tersebut. Dalam bentuk pengantisipasian
itu guru harus bisa menambah materi di luar jam pelajaran melalui
pembelajaran portofolio yakni penugasan-penugasan di rumah. Dan juga
untuk menunjang keberhasilan pembelajaran Al-Qur’an Hadits berbasis
portofolio guru harus memberi tambahan materi tentang tafsir Al-Qur’an
dan tafsir Hadits agar dalam penyajian portofolio dapat terwujud secara
sempurna dan dapat dipertanggung jawabkan.
7. Evaluasi
Dalam setiap kegiatan pembelajaran pasti ada tahap evaluasi yang
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat menguasai materi
pelajaran yang disampaikan oleh guru dalam hal ini Al-Qur’an Hadits.
Sistem evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits
berbasis portofolio adalah sangat komprehensif artinya komponen yang
akan diperbaiki atau dinilai dari aspek penampilan, kualitas, kreatifitas dan
juga bobot atau isi dari persembahan karya tersebut, dan juga kemampuan
mempertanggungjawabkan karya tersebut dengan menggunakan referensi
yang relevan.
B. Kendala atau hambatan pelaksanaan pembelajaran Al-Qur’an Hadits
berbasis portofolio di MAN Semarang 2
Dalam pelaksanaan penerapan pembelajaran Al-Qur’an Hadits
berbasis portofolio di MAN Semarang 2 masih belum sempurna dengan kata
lain belum maksimal dalam penerapannya. Hal ini disebabkan oleh beberapa
hambatan yang dihadapi oleh guru bidang studi Al-Qur’an Hadits diantaranya
keterbatasan waktu mengajar yaitu hanya 2 jam pelajaran perminggu, sarana
dan prasarana, persiapan teknik dan non teknik dari siswa dan guru itu sendiri.
Walaupun begitu siswa menyambut positif, dan sangat antusias dengan
memberikan respon yang baik untuk berpartisipasi dalam pembelajaran Al-
Qur’an Hadits berbasis portofolio.
67
Di samping itu dari pihak guru, beranggapan bahwa portofolio dalam
bidang studi PAI sangat membuat guru menjadi kerepotan, disebabkan oleh
banyaknya tugas yang dikumpulkan para siswa dan membutuhkan waktu dan
tenaga yang ekstra untuk mengoreksinya, selain itu kurangnya sarana
komputer khusus untuk guru bidang studi Al-Qur’an Hadits, karena tugas
portofolio tersebut ada yang disajikan dalam bentuk CD, sehingga perlu
komputer khusus untuk membuka begitu banyak tugas yang telah
dikumpulkan siswa dengan segala kemampuannya.
C. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Al-Qur’an Hadist Berbasis
portofolio di MAN Semarang 2
1) Kelebihan atau keuntungan pembelajaran al-Qur’an Hadits berbasis
portofolio
Dari data penelitian sebelumnya penggunaan portofolio sebagai
model pembelajaran al-Qur’an Hadits mempunyai kelebihan atau
keuntungan yang bisa diambil selama dalam proses pembelajaran Al-
Qur’an Hadits di MAN Semarang 2 antara lain:
a. Mendorong adanya kolaborasi (komunikasi dan hubungan) antar siswa
dan antara siswa dan guru dalam mempelajari materi al-Qur’an Hadits
secara lebih mendalam baik di dalam kelas dan di luar kelas, juga
melibatkan unsur masyarakat luas dalam menangani masalah sosial.
b. Memungkinkan guru mengakses kemampuan siswa membuat atau
menyusun laporan, menulis, dan menghasilkan karya ilmiah.
c. Meningkatkan dan mengembangkan wawasan siswa mengenai isu atau
masalah-masalah kemasyarakatan dan dihubungkan dengan dalil naqli
yakni al-Qur’an dan dalil aqli yakni al-Hadits.
d. Dapat memotivasi siswa dan guru dengan rasa peduli atau peka
terhadap lingkungan masyarakat yang paling dekat hingga masalah
nasional bahkan masalah internasional.
e. Mendidik siswa memiliki keterampilan sosial yang tinggi bukan hanya
sekedar mengetahui, menghafal, dan memahami dari suatu ayat al-
68
Qur’an dan Hadits akan tetapi mengaplikasikannya dalam ruang
lingkup masyarakat.
2) Kelemahan atau kendala pembelajaran al-Qur’an Hadits berbasis
portofolio
a. Tidak semua materi al-Qur’an Hadits dapat dijadikan sebagai kajian
kelas dalam pembelajaran al-Qur’an Hadits berbasis portofolio.
b. Membutuhkan waktu yang relatif lama.
c. Memerlukan ketekunan, kesabaran, dan keterampilan siswa dan guru.
d. Memerlukan biaya yang tidak sedikit.
e. Memerlukan adanya jaringan komunikasi yang erat antara siswa, guru,
sekolah, keluarga dan masyarakat.
69
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Dari uraian panjang lebar mengenai implementasi model pembelajaran
Al-Qur’an Hadits berbasis portofolio di MAN Semarang 2 di atas dapat
diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
Dalam pelaksanaan model pembelajaran Al-Qur’an Hadits berbasis portofolio
di MAN Semarang 2 diterapkan pada kelas XI IPA 2 dan kelas XI IPA 3.
Pembelajaran Al-Qur’an Hadits berbasis portofolio dimulai dengan
identifikasi masalah, memilih masalah untuk kajian kelas dan terpilih kajian
kelas untuk kelas XI IPA 2 yaitu : Merebaknya aliran-aliran sesat di Indonesia
(studi kasus Qur’an Surat Yunus ayat 37-38). Sedangkan kajian kelas XI IPA
3 adalah: Kerusakan alam dan banjir (studi kasus Qur’an Surat Al-Baqarah
ayat 204-206 dan surat Ar-Rum ayat 41). Kemudian masing-masing kelas
dibagi menjadi 4 kelompok portofolio yang mempunyai tugas yang berbeda-
beda sebagai berikut:
- Kelompok portofolio 1 bertugas menjelaskan maslah dan mengidentifikasi
maslah.
- Kelompok portofolio 2 bertugas mencari solusi alternatif untuk mengatasi
maslah.
- Kelompok portofolio 3 bertugas mengusulkan kebijakan publik.
- Kelompok portofolio 4 bertgas membuat rencana tindakan.
Dan langkah selanjutnya yaitu penyajian portofolio (show-case), Dari
penyajian masing-masing kelompok portofolio tersebut masih terdapat
kekurangannya yakni tidak menggunakan kajian Tafsir Al-Qur’an dan Tafsir
Hadist untuk menguatkan hasil karya ilmiah mereka dalam pembelajaran Al-
Qur’an Hadits berbasis portofolio.
Pembelajaran Al-Qur’an Hadits berbasis portofolio di MAN Semarang 2
masih dalam tahap uji coba, walaupun demikian model pembelajaran ini
mendapatkan respon yang baik dari para siswa, hal ini terbukti dengan strategi
70
pembelajaran portofolio pada bidang studi Al-Qur’an Hadits siswa lebih
bersemangat dan antusias dalam setiap (KBM) Kegiatan Belajar Mengajar
Tidak berfungsinya sarana dan prasarana yang menunjang dalam
pembelajaran portofolio, seperti tidak digunakannya laboratorium komputer di
MAN Semarang 2 untuk mengakses sumber informasi di internet, banyak
siswa lebih memilih menggunakan warnet (warung internet) di luar sekolah.
Seharusnya dalam proses pembelajaran portofolio harus ditunjang
dengan sarana prasarana yang memadai, dengan tujuan agar siswa tidak
merasa jenuh dengan mata pelajaran Al-Qur’an Hadits jika hanya
menggunakan strategi belajar yang masih tradisional. Sekolah adalah salah
satu lembaga pendidikan yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa, melalui sekolah pada umumnya para siswa menimba ilmu dan belajar
tentang sesuatu yang belum dia mengerti dan portofolio merupakan strategi
pembelajaran yang tidak hanya fokus di sekolah saja akan tetapi belajar
melalui kehidupan di lingkungan masyarakat luas, dengan tujuan siswa dapat
menambah pengetahuan dan juga merubah tingkah laku yang lebih baik lagi.
MAN Semarang 2 merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam yang di
dalam proses pembelajarannya menggunakan strategi pembelajaran portofolio,
dengan posisi sebagai variasi atau bagian dari strategi pembelajaran yang
digunakan di sana.
B. Saran-saran
Untuk mencari jalan keluar agar dapat mewujudkan pelaksanaan
model pembelajaran Al-Qur’an Hadits portofolio di MAN Semarang 2 adalah
sebagai berikut:
1. Guru diharap selalu aktif memiliki support, motivasi, dukungan terhadap
siswa dalam pelaksanaan model pembelajaran Al-Qur’an Hadits berbasis
portofolio.
2. Untuk materi atau bahan pengajaran, harus disusun dengan jelas dan ada
target yang ditentukan sehingga kalau diperlukan sebuah penambahan dan
pengembangan materi akan lebih jelas.
71
3. Kompetensi guru lebih ditingkatkan lagi dan sungguh-sungguh
bertanggung jawab dalam pembelajaran berbasis portofolio.
4. Optimalisasi sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran Al-
Qur’an Hadits berbasis portofolio seperti papan madding (wall magazine)
yang khusus untuk menampilkan karya portofolio siswa dan juga
komputer. Khusus untuk guru bidan studi Al-Qur’an Hadits.
5. Alangkah baiknya, guru sekolah memberikan apresiasi yang sebesar-
besarnya bagi siswa yang telah berhasil menampilkan hasil karya mereka
dalam show-case portofolio, semisal, piala atau piagam atau hadiah atau
beasiswa, untuk memacu prestasi mereka.
6. Perhatian dari pihak sekolah serta kerjasama dengan pihak sekolah lain
dalam hal ini kepala sekolah, bagian kurikulum, bagian humas dan guru
dengan orang tua dan masyarakat dan instansi atau lembaga yang berperan
sebagai sumber informasi dalam pembuatan karya terpilih portofolio,
harus ditingkat.
C. Penutup
Alhamdulillahi robbil alamin, segala puji syukur hanya untuk Allah
SWT, Tuhan semesta alam, yang telah memberikan hidayah, inayah dalam
menyelesaikan skripsi ini. shalawat serta salam penulis haturkan ke pangkuan
Nabi akhiruzzaman Rasulallah Muhammad SAW. Penulis benar-benar sadar
bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan, sebagai penulis amatir belum mampu menghasilkan karya
ilmiah yang bernilai tinggi dengan segala kerendahan hati penulis
mempersembahkan karya ilmiah ini untuk kemajuan pendidikan Islam dengan
lebih maju dan berani bersaing di era globalisasi.
Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat di dunia dan akhirat bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Aksa, Asnad, Pendekatan Kualitatif Serta Kombinasinya dalam Penelitian Psikologi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003.
Anas, Imam Malik , Al-Muwatho’, Thoba’ah Wan Nasr Wat Tauzi’: Darul Fikr, t.th
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 1998.
Aziz, Sholeh Abdul dan Abdul Aziz Abdul Majid, At-Tarbiyah Wat Turuqut Tadris, Makkah: Darul Ma’arif, 1996.
Bimowalgito, Bimbingan dan Penyuluhan Sekolah, Yogyakarta: Andi Ofset, 1990.
Bisri, Cik Hasan, Penuntun penyusun Rencana Penelitian Skripsi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001.
Bleck, James A dan J. Champion, Metode dan Masalah Penelitian Sosial, Bandung: Eresco, 1992.
Budimansyah, Dasim, Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Bidang Studi PAI, Bandung: PT. Genesindo, 2003.
Darsono, Max, Belajar dan Pembelajaran, Semarang: IKIP PGRI, 2001.
Depag RI, Al-Qur’an dan Tarjamah, Semarang: CV. Al-Waah, edisi baru revisi 1993.
Depag RI, Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Direktorat Madrasah dan Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Umum, KBK Kegiatan Pembelajaran Qur’an Hadits, Jakarta: Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 2003.
Departemen Agama, Al-Aliyi Al-Qur'an dan Terjemahnya, Bandung: CV., Diponegoro, 2003.
Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2003.
Dimyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002.
Djajadisastra, Yusuf, Metode-metode Mengajar, Bandung: Angkasa, 1982.
Echols, John M. dan Hasan Sadily, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: Gramedia, 1992.
Fajar, Arnie, Portofolio dalam Pembelajaran IPS, Bandung: Rosda Karya, 2004.
Jogiyanto, Pembelajaran Metode Kasus, Yogyakarta: Andi Offset, 2006.
Lampiran SK Menteri Agama Republik Indonesia No. 64 Tahun 1990.
Majid, Abdul, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005.
Majid, Abul, dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Konsep dan Implementasi KBK, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2005.
Mangkoesapoetra, Arief, Model Pembelajaran Portofolio; Sebuah Tinjauan Kritis, Suara Merdeka, http://www.merdeka.com/harian/03,1/15/kh.htm, Selasa, 24 Januari 2006.
Moedjiono, Hasibuan, Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995.
Moelong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000, Cet.IV.
Morgan, Clifford T., Introduction to Psychology, Sixth edition (New York: McGraw Hill International Book Company, 1971.
Muhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: CV. Mistaka Galiza, 2003, Cet.II.
Muslim, Shahih Muslim, Indonesia : Maktabh Dar-Ikhya’ Kutubul Arabiyah, t.th
Nasution, S., Kurikulum dan Pengajaran, Jakarta: Bina Aksara, 1989.
Nawawi, Hadari dan Mimi Martini, Penelitian Terapan, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1996.
Ningrat, Koentjara, Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta : Gramedia, 1990.
Partento, Pius A. dan M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Arkola, 1994.
Shihab, M. Quraish, Membumikan Al-Qur'an, Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2004.
Soenarjo, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Semarang: PT. Kumudasmo Grifindo, 1994.
Supratman, Dandan, http://www.suaramerdeka.com/harian/0312/15/kha1.htm.
Suryabrata, Sumadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995.
Thoha, Habib (Eds), PBM di Sekolah, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998.
Tilaar, Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional, Jakarta: Tera Indonesia, 2001.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: balai Pustaka, 2001.
Undang-undang Guru dan Dosen (Undang-Undang No.14 , 2005), Semarang: CV. Duta Husiondo, 2006.
Undang-undang No. 2 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) dan penjelasannya, Yogyakarta: Media Wacana Press, 2003.
Usman, Moh. Uzer, Menjadi Guru Profesional I, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1990.
Wirasanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Karena Berbasis Kompetensi, Jakarta: Kencana, 2006.
Wiriatmaja, Rohiyati, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006.
RIWAYAT PENDIDIKAN PENULIS
Nama : Muhamamd Ajib Ulil Albab
NIM : 3103125
Tempat/Tgl. Lahir : Demak, 3 Agustus 1984
Alamat : Sidogemah Rt. 01 Rw. 02 Sayung Demak
Pendidikan : 1. SDN Sidogemah II lulus tahun 1996
2. MTs Fathul Huda Sidorejo lulus tahun 1999
3. MA Fathul Huda Sidorejo lulus tahun 2002
4. Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang,
Jurusan Pendidikan Agama Islam (Program Minor
Pendidikan Bahasa Arab), Angkatan tahun 2003.
Demikian riwayat hidup ini kami buat dengan sebenarnya.
Semarang, 9 Januari 2008
Penulis
Muhammad Ajib Ulil Albab NIM : 3103125