SKRIPSI KARTIKA SIMBOLON

  • Upload
    wmemy

  • View
    49

  • Download
    8

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Contoh skripsi

Citation preview

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

    SKRIPSI

    ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA

    EFEK INDONESIA

    Oleh :

    NAMA : KARTIKA P. SIMBOLON NIM : 050503218 DEPARTEMEN : AKUNTANSI

    GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MEMPEROLEH GELAR SARJANA EKONOMI

    UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

    2009

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    PERNYATAAN

    Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul: Analisis Faktor-

    Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan yang Terdaftar di

    Bursa Efek Indonesia adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul yang

    dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan, atau diteliti oleh mahasiswa lain

    dalam konteks skripsi Program Reguler S1 Departemen Akuntansi Fakultas

    Ekonomi Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah

    dinyatakan dengan jelas dan benar apa adanya. Apabila di kemudian hari

    pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh

    Universitas Sumatera Utara.

    Medan, 21 Agustus 2009 Yang Membuat Pernyataan,

    Kartika P. Simbolon NIM: 050503218

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Allah Bapa yang Maha Baik atas

    segala berkat dan anugerah-Nya, sehingga Penulis mampu menyelesaikan skripsi

    ini dengan judul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada

    Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

    Penulisan skripsi ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan

    Penulis khususnya mengenai masalah yang diangkat dalam penelitian ini. Selama

    penyusunan skripsi ini, Penulis telah banyak mendapat bimbingan, pengarahan,

    bantuan, dan doa dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan hati yang tulus Penulis

    mengucapkan terima kasih kepada:

    1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi

    Universitas Sumatera Utara.

    2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak. selaku Ketua Departemen

    Akuntansi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Ibu Dra.

    Mutia Ismail, MM, Ak selaku sekretaris Departemen Departemen Akuntansi

    S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

    3. Bapak Drs. Sucipto, MM, Ak selaku dosen pembimbing yang telah banyak

    meluangkan waktu dalam memberikan petunjuk, pengarahan, bimbingan dan

    bantuan dari awal hingga selesainya skripsi ini.

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    4. Bapak Drs. Syahelmi, MM, Ak dan Bapak Iskandar Muda, SE, M.Si, Ak

    selaku dosen penguji dan dan pembanding yang telah banyak memberikan

    masukan dan arahan dalam penulisan skripsi ini.

    5. Kedua orangtua Penulis, S. Simbolon dan D. Hutagaol, serta adik Penulis,

    Moses Simbolon, terima kasih atas kasih sayang dan doa kalian.

    6. Teman-teman di Fakultas Ekonomi angkatan 2005 serta semua pihak-pihak

    yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena

    keterbatasan penulis dalam pengetahuan dan pengulasan skripsi. Oleh karena itu

    Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga dapat

    dijadikan acuan dalam penulisan karya-karya ilmiah selanjutnya. Akhir kata,

    Penulis berharap semoga skripsi ini menjadi bahan bacaan yang bermanfaat bagi

    pembaca.

    Medan, 21 Agustus 2009 Penulis,

    Kartika Perina Simbolon NIM: 050503218

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    ABSTRAK

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis apakah tingkat profitabilitas, tingkat solvabilitas, ukuran perusahaan, dan reputasi kantor akuntan publik, baik parsial maupun simultan berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling dan diperoleh sampel sebanyak 199 perusahaan. Penelitian ini dilakukan untuk periode 2005 sampai dengan 2007. Data yang digunakan adalah laporan keuangan dari masing-masing perusahaan sampel yang dipublikasikan melalui situs www.idx.co.id. Adapun yang menjadi variabel terikat adalah audit delay dan variabel bebas adalah Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), total aktiva, serta reputasi kantor akuntan publik. Proses analisis data yang dilakukan terlebih dahulu adalah pengujian asumsi klasik, lalu kemudian dilakukan pengujian hipotesis. Pengujian dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 15 for windows. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara simultan, Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), total aktiva, dan reputasi kantor akuntan publik berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay. Tetapi secara parsial, Return on Assets (ROA) berpengaruh negatif signifikan terhadap audit delay, sedangkan Debt to Equity Ratio (DER), total aktiva, dan reputasi kantor akuntan publik tidak berpengaruh terhadap audit delay. Return on Assets (ROA) memiliki pengaruh paling signifikan.

    Kata Kunci: audit delay, Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER),

    total aktiva, reputasi kantor akuntan publik.

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    ABSTRACT

    The purpose of this research is to examine the significant impact of profitability, solvency, firm size, and reputation of audit firm toward audit delay in companies that listed on Indonesia Stocks Exchange. Sampling method that used is cluster random sampling and the result are 199 firms as sample. This research is done for 2005-2007 period. Data that used in this research is financial statements from each company, publized through website www.idx.co.id. Dependent variable in this research is audit delay and independent variable are Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), total assets, and reputation of audit firm. The data which have already collected are processed with classic assumption test before hypothesis test. Software SPSS versi 16 for windows is used to test in this research. The result of this research shows that Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), total assets, and reputation of audit firm, has a significant influence simultaneously toward audit delay. But partially, Return on Assets (ROA) have negative significant toward audit delay, where as Debt to Equity Ratio (DER), total assets, and reputation of audit firm are not influence toward audit delay. The most significant effect was from Return on Assets (ROA) regression.

    Keyword: audit delay, Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER),

    total assets, reputation of audit firm.

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    DAFTAR ISI

    PERNYATAAN.................................................................................................... i

    KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii

    ABSTRAK............................................................................................................ iv

    ABSTRACT........................................................................................................... v

    DAFTAR ISI......................................................................................................... vi

    DAFTAR GAMBAR............................................................................................ ix

    DAFTAR TABEL.................................................................................................. x

    DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................ xi

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah............................................................ 1

    B. Batasan Penelitian dan Perumusan Masalah............................. 5

    C. Tujuan Penelitian...................................................................... 7

    D. Manfaat Penelitian.................................................................... 7

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    A. Tinjauan Teoritis....................................................................... 9

    1. Laporan Keuangan.............................................................. 9

    2. Teori Kepatuhan (Compliance Theory)............................ 11

    3. Audit

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    a. Defenisi Audit............................................................. 12

    b. Audit Laporan Keuangan........................................... 12

    c. Tujuan Audit............................................................... 13

    d. Standar Auditing......................................................... 13

    4. Audit Delay....................................................................... 14

    5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay

    a. Profitabilitas................................................................ 17

    b. Solvabilitas.................................................................. 18

    c. Ukuran Perusahaan...................................................... 19

    d. Reputasi Kantor Akuntan Publik................................ 20

    B. Penelitian Terdahulu............................................................... 21

    C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis

    1. Kerangka Konseptual....................................................... 24

    2. Hipotesis........................................................................... 27

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    A. Desain Penelitian.................................................................... 29

    B. Populasi dan Sampel Penelitian.............................................. 29

    C. Jenis dan Sumber Data........................................................... 30

    D. Metode Pengumpulan Data.................................................... 31

    E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian.... 31

    F. Metode dan Teknik Analisis Data.......................................... 33

    G. Jadwal Penelitian.................................................................... 39

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Data Penelitian....................................................................... 41

    B. Analisis Hasil Penelitian

    1. Analisis Statistik Deskriptif.............................................. 47

    2. Uji Asumsi Klasik

    a. Uji Normalitas............................................................ 49

    b. Uji Multikoliniearitas................................................. 55

    c. Uji Heteroskedastisitas............................................... 57

    3. Analisis Regresi

    a. Persamaan Regresi...................................................... 60

    b. Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien

    Determinasi................................................................. 63

    c. Pengujian Hipotesis.................................................... 64

    C. Pembahasan Hasil Penelitian.................................................. 66

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan............................................................................. 70

    B. Saran........................................................................................ 71

    DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 73

    LAMPIRAN........................................................................................................ 75

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    DAFTAR GAMBAR

    Nomor Judul

    Halaman

    Gambar 2.1 Kerangka Konseptual................................................................. 27

    Gambar 4.1 Histogram (sebelum data di-trimming)...................................... 50

    Gambar 4.2 Grafik Normal P-Plot (sebelum data di-trimming).................... 51

    Gambar 4.3 Histogram (setelah data di-trimming)........................................ 53

    Gambar 4.4 Grafik Normal P-Plot (setelah data di-trimming)...................... 54

    Gambar 4.5 Scatterplot.................................................................................. 58

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    DAFTAR TABEL

    Nomor Judul

    Halaman

    Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu............................................................... 21

    Tabel 3.1 Jadwal Penelitian..................................................................... 40

    Tabel 4.1 Daftar Sampel Perusahaan...................................................... 41

    Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Variabel-Variabel Penelitian................... 48

    Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Sebelum Data Di-trimming................... 49

    Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Setelah Data Di-trimming..................... 52

    Tabel 4.5 Coefficients untuk AD = f (ROA, DER, TA, KAP)............... 55

    Tabel 4.6 Coefficients Correlation untuk AD = f (ROA, DER, TA,

    KAP)....................................................................................... 56

    Tabel 4.7 Hasil Uji Park.......................................................................... 59

    Tabel 4.8 Hasil Uji Glejser...................................................................... 59

    Tabel 4.9 Hasil Analisis Regresi............................................................. 61

    Tabel 4.10 Hasil Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien

    Determinasi............................................................................ 63

    Tabel 4.11 Hasil Uji t............................................................................... 64

    Tabel 4.12 Hasil Uji F.............................................................................. 66

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran Judul

    Lampiran 1 Daftar Perusahaan Go Public yang Menjadi Sampel

    Lampiran 2 Data Return on Asset (ROA) Perusahaan Sampel Tahun 2005-2007

    Lampiran 3 Data Debt to Equity Ratio (DER) Perusahaan Sampel Tahun

    2005-2007

    Lampiran 4 Data Total Asset Perusahaan Sampel Tahun 2005-2007

    Lampiran 5 Data Reputasi Kantor Akuntan Publik

    Lampiran 6 Data Audit Delay Perusahaan Sampel Tahun 2005-2007

    Lampiran 7 Descriptive Statistic

    Lampiran 8 Hasil Uji Normalitas Sebelum dan Setelah Trimming

    Histogram Sebelum dan Setelah Trimming

    Grafik Normal P-Plot Sebelum dan Setelah Trimming

    Hasil Uji Multikoliniearitas

    Hasil Uji Heteroskedastisitas

    Hasil Uji Park

    Hasil Uji Glejser

    Lampiran 9 Hasil Analisis Regresi

    Hasil Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi

    Hasil Uji t

    Hasil Uji F

    Lampiran 10 Tabel Uji t dan Uji F dengan Signifikansi 5%

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Pelaporan keuangan merupakan cara untuk menyampaikan informasi-

    informasi dan pengukuran secara ekonomi mengenai sumber daya yang dimiliki

    dan kinerja kepada berbagai pihak yang mempunyai kepentingan atas informasi

    tersebut. Unsur utama dalam pelaporan keuangan adalah laporan keuangan itu

    sendiri. Laporan keuangan merupakan proses akhir dari proses akuntansi yang

    dirancang untuk memberikan informasi kepada calon investor, calon kreditor, dan

    pengguna laporan keuangan untuk pengambilan keputusan. Bagi pihak

    manajemen, laporan keuangan digunakan sebagai bahan pertimbangan

    manajemen perusahaan untuk periode mendatang.

    Perkembangan pasar modal di Indonesia menyebabkan adanya permintaan

    akan transparansi kondisi keuangan suatu perusahaan. Hal ini berakibat pada

    penyampaian laporan keuangan. Laporan keuangan yang biasanya disampaikan

    ada tiga bentuk, yaitu laporan tahunan, laporan tengah tahunan, dan laporan

    triwulan yang disebut juga laporan keuangan intern. Laporan keuangan tahunan

    diterbitkan selambat-lambatnya 120 hari setelah tanggal berakhirnya tahun buku.

    Laporan keuangan tengah tahunan disampaikan paling lambat 60 hari atau 90 hari

    kemudian tanpa disertai laporan akuntan atau 120 hari tetapi telah disertai dengan

    laporan akuntan. Sedangkan laporan triwulan diterbitkan paling lambat 60 hari

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    setelah triwulanan buku perusahaan berakhir tanpa disertai laporan akuntan,

    sehingga laporan ini biasanya bersifat sukarela. Laporan keuangan yang

    disampaikan harus disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan telah

    diaudit oleh akuntan publik yang telah terdaftar pada Badan Pengawas Pasar

    Modal.

    Hasil audit atas perusahaan publik mempunyai konsekuensi dan tanggung

    jawab yang besar. Adanya tanggung jawab yang besar ini memicu auditor untuk

    dapat bekerja secara lebih profesional. Salah satu bentuk profesionalitas auditor

    adalah adalah ketepatan waktu penyampaian laporan auditnya. Ketepatan waktu

    perusahaan dalam mempublikasikan laporan keuangannya kepada masyarakat

    maupun kepada Bapepam sendiri, tergantung dari ketepatan waktu auditor dalam

    menyelesaikan laporan auditnya. Ketepatan waktu ini berkaitan dengan manfaat

    yang terkandung dalam laporan keuangan. Suatu manfaat akan sangat membantu

    apabila dapat diterima tepat pada waktunya. Jika terjadi penundaan waktu yang

    tidak semestinya dalam pelaporan keuangan, maka informasi yang dihasilkan

    akan kehilangan relevansinya.

    Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan telah diatur dalam pasar

    modal. Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang peraturan pasar modal

    menyatakan bahwa semua perusahaan yang terdaftar dalam pasar modal wajib

    menyampaikan laporan keuangan secara berkala kepada Bapepam dan

    mengumumkan kepada masyarakat. Apabila perusahaan tersebut terlambat

    menyampaikan laporan keuangannya, maka akan dikenakan sanksi administrasi

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    sesuai dengan ketetapan dalam undang-undang. Peraturan tentang penyampaian

    laporan keuangan ini kemudian diperbaharui oleh Bapepam tahun 1996 dan mulai

    berlaku per tanggal 17 Januari 1996. Peraturan ini menyatakan bahwa

    penyampaian laporan keuangan dilakukan selambat-lambatnya 120 hari setelah

    berakhirnya tahun buku.

    Dalam penyelesaian pekerjaan lapangannya, auditor membutuhkan waktu

    untuk melakukan pencatatan atas aktivitas yang akan dilakukan, pemahaman yang

    memadai atas struktur pengendalian internal dan pengumpulan bukti-bukti

    kompeten yang diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan

    dan konfirmasi sebagai dasar untuk menyatakan pendapatan atas laporan

    keuangan. Auditor akan dihadapkan dalam dilema antara menyelesaikan laporan

    auditnya tepat waktu dan melaksanakan audit sesuai dengan standar yang berlaku

    demi kualitas laporan audit. Lamanya waktu penyelesaian audit akan berpengaruh

    pada ketepatan waktu informasi tersebut disampaikan. Ketepatan waktu pelaporan

    keuangan merupakan elemen pokok bagi catatan keuangan yang memadai.

    Ketepatan waktu pelaporan keuangan bisa berpengaruh pada nilai informasi dalam

    laporan keuangan tersebut. Keterlambatan pelaporan akan menimbulkan reaksi

    negatif dari pelaku pasar modal karena laporan keuangan auditan memuat

    informasi tentang laba yang dihasilkan perusahaan yang digunakan sebagai pelaku

    pasar modal untuk memprediksi nilai perusahaan, dalam hal ini adalah harga

    sahamnya. Pengumuman laba yang terlambat menyebabkan abnormal returns

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    negatif dan sebaliknya. Dengan kata lain, keterlambatan pelaporan diartikan

    investor sebagai sinyal buruk perusahaan.

    Perbedaan waktu antara tanggal laporan keuangan dengan tanggal opini audit

    dalam laporan keuangan mengindikasikan tentang lamanya waktu penyelesaian

    audit yang diselesaikan oleh auditor. Perbedaan waktu ini, dalam audit, sering

    disebut sebagai audit delay. Semakin panjang audit delay, maka semakin lama

    auditor dalam menyelesaikan laporan auditnya. Beberapa penelitian yang

    dilakukan terdapat faktor yang memiliki jenis hubungan yang bertentangan

    dengan logika teorinya. Bahkan ada kontroversi mengenai jenis hubungan suatu

    faktor antara hasil peneliti yang satu dengan yang lain. Hossain dan Taylor (1998)

    menyatakan bahwa tingkat solvabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap

    audit delay. Penelitian ini dilakukan untuk menguji kembali beberapa faktor-

    faktor dalam penelitian terdahulu dan untuk melihat pengaruh dan jenis

    hubungannya.

    Ada juga penelitian yang menunjukkan bahwa faktor-faktor yang

    mempengaruhi audit delay adalah ukuran perusahaan, opini audit, tingkat

    profitabilitas, pelaporan laba atau rugi, dan auditor. Penelitiannya menyatakan

    bahwa audit delay cenderung lebih lama pada perusahaan jika ukuran perusahaan

    semakin besar, mendapat unqualified opinion, tingkat profitabilitas rendah, dan

    mengalami kerugian. Perusahaan yang berukuran besar akan cenderung

    menyelesaikan proses auditnya lebih cepat dibandingkan dengan perusahaan yang

    lebih kecil. Hal ini disebabkan karena perusahaan besar diawasi secara ketat oleh

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    investor, pengawas permodalan, dan pemerintah sehingga manajemen perusahaan

    mengalami tekanan dari luar untuk lebih awal menyampaikan laporan keuangan

    auditannya. Selain itu, perusahaan besar biasanya memiliki internal control yang

    sudah lebih baik sehingga akan memudahkan pekerjaan auditor. Namun, sudut

    pandang yang lain menyatakan bahwa semakin besar perusahaan, maka waktu

    yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses auditnya akan semakin lama. Hal

    ini disebabkan oleh banyaknya sampel yang mungkin harus diambil dan luas

    prosedur audit yang harus ditempuh. Kantor Akuntan Publik (KAP) yang

    memiliki reputasi baik akan berusaha memperpendek audit delay demi menjaga

    reputasinya. Selain itu, sumber daya yang memadai secara kuantitas juga akan

    membantu dalam mencegah audit delay yang panjang.

    Berdasarkan uraian di atas, maka diketahui bahwa ketepatan penyampaian

    laporan keuangan sangat penting terutama bagi pengguna-pengguna informasi

    keuangan dalam memprediksi dan mengambil keputusan. Hal inilah yang

    membuat penulis tertarik untuk melanjutkan penelitian terdahulu dalam skripsi

    yang berjudul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada

    Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

    B. Batasan Penelitian dan Perumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas sebelumnya, maka peneliti

    akan membatasi penelitian ini dengan uraian sebagai berikut.

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    1. Tingkat profitabilitas akan diwakili oleh Return on Asset (ROA). Rasio ini

    digunakan karena mampu menunjukkan kemampuan dari modal yang

    diinvestasikan dari keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan.

    2. Untuk mengukur tingkat solvabilitas, akan digunakan rasio keuangan Debt to

    Equity Ratio (DER). Bila kewajiban lebih besar daripada modal, maka akan

    meningkatkan kecenderungan kerugian dan meningkatkan kehati-hatian

    auditor dalam mengaudit laporan keuangan.

    3. Untuk mengukur ukuran perusahaan, yang digunakan adalah proksi total

    asset.

    4. Untuk mengukur reputasi Kantor Akuntan Publik akan digunakan variabel

    dummy yakni pemberian nilai 1 (satu) pada KAP yang termasuk kategori Big

    Four dan nilai 0 (nol) pada KAP yang tidak termasuk kategori Big Four.

    5. Audit delay sendiri diukur dengan menghitung lama waktu penyelesaian audit

    dari tanggal akhir tahun buku sampai diterbitkannya laporan auditor

    independen atas laporan keuangan yang diaudit.

    6. Objek penelitian adalah perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek

    Indonesia untuk periode 2005-2007.

    Sesuai dengan latar belakang dan batasan masalah di atas, maka peneliti

    merumuskan masalah sebagai berikut :

    1. Apakah ada pengaruh tingkat profitabilitas (ROA) terhadap audit delay?

    2. Apakah ada pengaruh tingkat solvabilitas (DER) terhadap audit delay?

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    3. Apakah ada pengaruh ukuran perusahaan (Total Asset) terhadap audit delay?

    4. Apakah ada pengaruh reputasi Kantor Akuntan Publik terhadap audit delay?

    5. Apakah ada pengaruh tingkat profitabilitas (ROA), tingkat solvabilitas

    (DER), ukuran perusahaan (Total Asset), dan reputasi Kantor Akuntan Publik

    terhadap audit delay secara simultan?

    C. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

    1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh tingkat profitabilitas (ROA) terhadap

    audit delay.

    2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh tingkat solvabilitas (DER) terhadap

    audit delay.

    3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh ukuran perusahaan (Total Asset)

    terhadap audit delay.

    4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh reputasi Kantor Akuntan Publik

    terhadap audit delay.

    5. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh tingkat profitabilitas (ROA), tingkat

    solvabilitas (DER), ukuran perusahaan (Total Asset), dan reputasi Kantor

    Akuntan Publik terhadap audit delay secara simultan.

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    D. Manfaat Penelitian

    Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, di

    antaranya :

    1. Bagi peneliti, menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang faktor-

    faktor yang mempengaruhi audit delay.

    2. Bagi para investor, memberikan informasi agar mengetahui faktor-faktor

    yang mempengaruhi audit delay sehingga dapat dijadikan sebagai bahan

    pertimbangan tersendiri dalam berinvestasi.

    3. Bagi praktisi manajemen dan analis keuangan, membantu dalam

    mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay.

    4. Dapat memberikan wacana bagi perkembangan studi akuntansi yang

    berkaitan dengan audit delay.

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Tinjauan Teoritis

    1. Laporan Keuangan

    Semakin berkembangnya pasar modal di Indonesia menyebabkan semakin

    besarnya kebutuhan akan transparansi. Di dalam dunia akuntansi, transparansi

    dapat dimaksudkan dengan seberapa jauh pembaca laporan keuangan atau pihak-

    pihak lain yang mempunyai kepentingan terhadap laporan keuangan suatu

    perusahaan untuk mengetahui dan menggali kandungan informasi yang terdapat

    dalam laporan keuangan. Semakin banyak pihak yang secara aktif menaruh

    perhatian terhadap kualitas pelaporan keuangan perusahaan yang telah go public.

    Di dalam masyarakat yang sudah maju perekonomiannya, komunikasi data

    keuangan dan data ekonomi lainnya sangat diperlukan. Para penanam modal

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    tersebut merasa bahwa modal yang mereka tanamkan perlu diawasi dan

    dikendalikan, sehingga mereka sangat memerlukan laporan keuangan yang dapat

    dipercaya dari perusahaan tempat mereka menanamkan modalnya. Demikian

    juga pemerintah dalam menentukan pajak sangat didasarkan pada laporan

    keuangan agar diperoleh penentuan pajak yang lebih objektif.

    Melihat pentingnya kebutuhan akan laporan keuangan, laporan keuangan

    hendaknya dapat memenuhi kebutuhan yaitu dapat memberikan informasi secara

    kualitatif, lengkap, dan dapat dipercaya. Selain itu, laporan keuangan harus

    menunjukkan keadaan perusahaan secara tepat dan netral sehingga para

    pengambilan keputusan menggunakan laporan keuangan sebagai dasar

    pertimbangan tidak tersesat.

    Laporan keuangan harus disajikan secara wajar. Laporan keuangan

    merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan, dimana pelaporan keuangan

    merupakan salah satu sumber informasi yang mengkomunikasikan keadaan

    keuangan dari hasil operasi suatu perusahaan dalam periode tertentu kepada

    pihak-pihak yang berkepentingan. Penyajian laporan keuangan diatur menurut

    PSAK (KDPPLK No.7).

    Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Di samping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut. Misalnya informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    Pelaporan keuangan dilakukan atas tujuan seperti yang dikemukakan dalam

    PSAK No.1 (2002 par 07).

    Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggung jawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan yang meliputi: (a) aset; (b) kewajiban; (c) ekuitas; (d) pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian; dan (e) arus kas.

    2. Teori Kepatuhan (Compliance Theory)

    Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian

    laporan keuangan perusahaan publik di Indonesia telah diatur dalam Undang-

    Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan keputusan ketua

    BAPEPAM No.80/PM/1996 tentang kewajiban penyampaian laporan keuangan

    berkala. Peraturan tersebut sesuai dengan teori kepatuhan (compliance theory).

    Dalam Baron dan Bryne (1991: 387) dinyatakan bahwa :

    Obedience is a form of social influence in which one or more persons are ordered to do something, and they do it. It is in a sense, the most direct form of social influence. Several strategies can help reduce the occurance of destructive obedience. These include reminding individuals that they share in the responsibility for any harm produced, reminding them that beyond some point obedience is inappropriate, calling into question the motives of authority figures.

    Terdapat dua perspektif dasar mengenai kepatuhan hukum yaitu instrumental dan

    normatif . Perspektif instrumental mengasumsikan individu secara utuh didorong

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    oleh kepentingan pribadi dan tanggapan-tanggapan terhadap perubahan insentif,

    dan penalti yang berhubungan dengan perilaku. Perspektif normatif berhubungan

    dengan apa yang orang anggap sebagai moral dan berlawanan dengan kepentingan

    pribadi mereka. Teori kepatuhan telah diteliti dalam ilmu-ilmu sosial khususnya

    di bidang psikologi dan sosiologi yang lebih menekankan pada pentingnya proses

    sosialisasi dalam mempengaruhi perilaku kepatuhan seorang individu. Seorang

    individu cenderung mematuhi hukum yang mereka anggap sesuai dan konsisten

    dengan norma-norma internal mereka.

    3. Audit

    a. Definisi Audit

    Boynton, Johnson, dan Kell (2003:5) mendefinisikan audit sebagai:

    suatu proses yang sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi-asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi, dengan tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

    Tujuan umum audit terhadap laporan keuangan adalah untuk memberikan

    pernyataan pendapat apakah laporan keuangan yang diperiksa menyajikan secara

    wajar, dalam segala hal yang bersifat materiil, sesuai dengan prinsip-prinsip

    akuntansi yang lazim.

    b. Audit Laporan Keuangan

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    Laporan keuangan perlu diaudit karena beberapa alasan (Boynton,

    Johnson,dan Kell, 2003: 53-54) antara lain:

    1) Adanya benturan kepentingan / conflict of interest Para pengguna laporan keuangan mencari keyakinan dari auditor independen luar bahwa informasi tersebut telah : Bebas dari bias untuk kepentingan manajemen Netral untuk kepentingan berbagai kelompok pengguna

    2) Konsekuensi / consequence Keputusan yang dibuat akan membawa konsekuensi ekonomi, sosial, dan konsekuensi lain yang signifikan, maka para pengguna laporan akan melirik pada auditor independen untuk memperoleh keyakinan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berlaku Umum (PABU),termasuk semua pengungkapan yang memadai.

    3) Kompleksitas / complexity Dengan meningkatnya tingkat kompleksitas, maka risiko salah interpretasi dan risiko timbulnya kesalahan yang tidak disengaja juga ikut meningkat. Karena para pengguna merasa semakin sulit, atau bahkan mustahil untuk mengevaluasi sendiri mutu laporan keuangan, maka mereka mengandalkan auditor independen untuk menilai mutu informasi yang dimuat dalam laporan keuangan.

    4) Keterpencilan / remoteness Para pengguna laporan keuangan, bahkan pengguna yang paling pandai sekalipun menganggap tidak praktis lagi untuk mencari akses langsung pada catatan akuntansi utama guna melaksanakan sendiri verifikasi atas asersi laporan keuangan karena adanya faktor jarak, waktu, dan biaya.

    c. Tujuan Audit

    Tujuan umum audit terhadap laporan keuangan adalah untuk memberikan

    pernyataan pendapat apakah laporan keuangan yang diperiksa menyajikan secara

    wajar, dalam segala hal yang bersifat materiil, sesuai dengan prinsip-prinsip

    akuntansi yang lazim.

    Ada beberapa tipe laporan audit yang diterbitkan auditor menurut Boynton,

    Johnson, dan Kell (2003):

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    1) Laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian / unqualified opinion report,

    2) Laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan / unqualified opinion report with explanatory language,

    3) Laporan yang berisi pendapat wajar dengan pengecualian / qualified opinion report,

    4) Laporan yang berisi pendapat tidak wajar / adverse opinion report, 5) Laporan yang di dalamnya auditor tidak menyatakan pendapat / disclaimer

    of opinion report.

    d. Standar Auditing

    Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) menetapkan standar-standar audit untuk

    profesi yaitu Standar Auditing Berlaku Umum. Standar ini adalah standar auditing

    yang paling dikenal. Di Indonesia, standar ini terdiri dari Standar Umum, Standar

    Pekerjaan Lapangan, dan Standar Pelaporan.

    Standar ini diatur dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) No. 01

    (2001 par.27) sebagai berikut.

    1) Standar Umum Standar umum berhubungan dengan kualifikasi atau seorang auditor dan kualitas pekerjaan seorang auditor, yaitu : Audit harus dilakukan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian

    dan pelatihan teknis yang cukup sebagai seorang auditor, Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi

    dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor, Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib

    menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama. 2) Standar Pekerjaan Lapangan

    Standar pekerjaan lapangan berhubungan dengan pelaksaan pekerjaan audit di lapangan, yaitu : Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan

    asisten, harus disupervisi dengan semestinya, Pemahaman yang memadai atas pengendalian intern harus diperoleh

    untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan,

    Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.

    3) Standar Pelaporan Standar ini berhubungan dengan masalah pengkomunikasian hasil-hasil audit, yaitu : Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah

    disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia,

    Laporan audit harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada, ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya,

    Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor,

    Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan, atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh auditor.

    4. Audit Delay

    Manfaat dari laporan keuangan suatu perusahaan tergantung pada

    keakuratannya dan ketepatan waktunya. Informasi yang relevan akan bermanfaat

    bagi para pemakai apabila tersedia tepat waktu sebelum pemakai kehilangan

    kesempatan atau kemampuan untuk mempengaruhi keputusan yang akan diambil.

    Menurut Hossain dan Taylor (1998:1) timeliness requires that information

    should be made available to financial statement users as rapidly as possible and it

    is necessary condition to be satisfied if financial statements are to be useful.

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    Dalam melaksanakan audit, maka dibutuhkan sebuah perencanaan.

    Perencanaan audit termasuk juga membuat anggaran waktu (time budget) yaitu

    menetapkan pedoman mengenai jumlah waktu dari masing-masing bagian audit.

    Anggaran waktu merupakan suatu pedoman, namun tidak absolut. Apabila auditor

    menyimpang dari program audit akibat suatu kondisi, auditor juga mungkin

    terpaksa menyimpang dari anggaran waktu. Auditor mendapat tekanan dalam

    memenuhi anggaran waktu untuk menunjukkan efisiensinya dan membantu

    mengevaluasi kinerjanya. Akan tetapi, bila tidak sesuai dengan tujuan pokok

    audit, maka informasi yang disampaikan juga tidak baik dan dapat merugikan.

    Proses audit sangat memerlukan waktu sehingga dapat berakibat pada audit delay

    yang nantinya akan sangat berpengaruh pada ketepatan waktu pelaporan

    keuangan. Audit delay is generally defined in these studies as the length of time

    from a companys financial year-end to the date of the auditors report (Hossain

    dan Taylor, 1998: 3).

    Proses dalam mencapai ketepatwaktuan terutama dalam penyajian laporan

    auditor independen menjadi semakin tidak mudah mengingat semakin

    meningkatnya perkembangan perusahaan publik yang ada di Indonesia. Hambatan

    ini juga terlihat dalam Standar Pemeriksaan Akuntan Publik pada standar yang

    ketiga yang menyatakan bahwa audit harus dilaksanakan dengan penuh

    kecermatan dan ketelitian serta pengumpulan alat-alat pembuktian yang cukup

    memadai. Hambatan-hambatan inilah yang memungkinkan akuntan publik untuk

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    menunda publikasi laporan audit dan laporan keuangan auditan apabila dirasakan

    perlu untuk memperpanjang masa audit.

    Berdasarkan penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya di Indonesia,

    menunjukkan bahwa rata-rata audit delay di Indonesia mengalami kenaikan dari

    tahun ke tahun. Pada tahun 1993, rata-rata audit delay di Indonesia adalah 72 hari,

    sedangkan pada tahun 1994 menjadi 78 hari. Pada tahun 2001, rata-rata audit

    delay telah menjadi 98 hari. Kesimpulan atas beberapa penelitian sebelumnya ,

    bahwa kenaikan ini disebabkan oleh incremental audit report, masalah pajak yang

    sering diperdebatkan, dan penggunaan staf audit yang kurang berpengalaman.

    Penelitian lainnya mencoba mencari penyebab audit delay dan faktor faktor

    yang mempengaruhinya. Audit delay dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor

    internal dan eksternal perusahaan.

    Beberapa penelitian menghubungkan kaitan antara faktor-faktor internal

    maupun eksternal tersebut dan audit delay dengan menggunakan logika teori.

    Semakin tinggi profitabilitas, maka audit delay akan semakin pendek. Hal ini

    dikarenakan perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi akan

    memperoleh laba. Menurut Hossain dan Taylor (1998:11) it is likely that if the

    profitability of a company is high, management likely to hurry to publish the

    corporate annual report in order to experience the comfort of comunicating it as

    it is good news . Semakin besar ukuran perusahaan, maka audit delay akan

    semakin pendek. That managements of larger companies may have incentives to

    reduce both audit delay and reported delay since larger company may be

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    monitored more closely by investors, trade unions and regulatory agencies, and

    thus face greater external pressure to report earlier (Hossain dan Taylor: 1998,

    10). Solvabilitas yang tinggi akan memperpendek audit delay. Menurut

    Ratnawaty dan Sugiharto (2005: 289-290),

    hal ini dikarenakan perusahaan dengan jumlah hutang besar dimonitor oleh kreditor sehingga akan memberikan tekanan kepada perusahaan untuk mempublikasikan laporan keuangan auditan lebih cepat untuk meyakinkan kembali para pemilik modal yang pada dasarnya menginginkan mengurangi tingkat risiko dalam pengembalian modal mereka.

    5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay

    Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa audit delay dipengaruhi

    oleh banyak faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Penelitian sebelumnya

    menguji beberapa variabel yang dapat mewakili kedua faktor tersebut, antara lain

    profitabilitas, solvabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan, ukuran KAP,

    internal auditor, rugi-laba yang dilaporkan klien, dan lain sebagainya. Hasilnya

    adalah dalam tiap penelitian seringkali didapati hasil yang tidak sama dengan

    penelitian yang lain. Kemungkinan hal ini dipengaruhi oleh sampel dan waktu

    penelitian serta kebijakan dari pemerintah setempat.

    Dalam penelitian ini sendiri, mencoba menguji kembali beberapa variabel

    yang diyakini mempengaruhi audit delay, yaitu profitabilitas, solvabilitas, ukuran

    perusahaan, dan reputasi Kantor Akuntan Publik.

    a. Profitabilitas

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

    keuntungan pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu (Almilia dan

    Setiady, 2006: 6). Profitabilitas mencerminkan tingkat efektivitas yang dicapai

    oleh operasional perusahaan. Semakin besar rasio profitabilitas perusahaan, maka

    akan semakin baik perusahaan dalam menghasilkan laba. Perusahaan yang

    mengalami laba, cenderung melaporkan laporan keuangannya lebih cepat daripada

    yang tingkat profitabilitasnya rendah. Menurut Hossain dan Taylor (1998:11) it

    is likely that if the profitability of a company is high, management likely to hurry

    to publish the corporate annual report in order to experience the comfort of

    comunicating it as it is good news . Sedangkan jika perusahaan mendapat rugi

    (loss), maka audit delay akan semakin panjang. Hossain dan Taylor (1998:12)

    berpendapat bahwa an auditor may proceed more cautiously during the audit

    process in response to a company loss if the auditors believes the companys loss

    increases the likelihood of financial failure or management fraud. Sehingga

    dengan demikian, dapat dikatakan bahwa semakin besar tingkat profitabilitas,

    maka semakin singkat audit delay. Dalam penelitian ini, rasio yang digunakan

    adalah Return on Asset (ROA). ROA adalah perbandingan antara laba sebelum

    pajak dan total asset (Wild, Subramanyan, dan Halsey, 2005: 41).

    b. Solvabilitas

    Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam membayar semua

    kewajibannya (baik kewajiban jangka panjang maupun jangka pendek) dari harta

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    perusahaan tersebut (Almilia dan Setiady, 2006: 7). Tingkat solvabilitas

    menunjukkan resiko perusahaan sehingga berdampak pada ketidakpastian harga

    saham. Bila tingkat solvabilitas tinggi, maka resiko kegagalan perusahaan dalam

    mengembalikan pinjaman juga akan tinggi, demikian pula sebaliknya. Menurut

    Almilia dan Setiady (2006:7), solvabilitas yang buruk merupakan bad news bagi

    perusahaan sehingga perusahaan cenderung berusaha untuk memoles terlebih

    dahulu sebelum laporan keuangan disajikan. Dalam penelitian ini, rasio yang

    akan dipakai adalah Debt to Equity Ratio (DER). DER menggambarkan

    perbandingan kewajiban dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan

    menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan untuk memenuhi seluruh

    kewajibannya. Semakin tinggi DER, maka semakin besar perusahaan

    menggunakan modal dari kreditor. Perusahaan dengan kewajiban yang besar

    cenderung mendesak auditor untuk memulai dan meyelesaikan audit lebih cepat.

    Hal ini dikarenakan, perusahaan dengan kewajiban yang besar diawasi dan

    dimonitor oleh kreditor sehingga akan memberikan tekanan kepada perusahaan

    untuk mempublikasikan laporan keuangan auditan lebih cepat untuk meyakinkan

    kembali para pemilik modal yang pada dasarnya menginginkan mengurangi

    tingkat resiko dalam pengembalian modal mereka. Maka semakin besar tingkat

    solvabilitas, semakin singkat pula audit delay. DER dapat dihitung dengan rumus

    sebagai berikut (Wild, Subramanyan, dan Halsey, 2005: 41).

    c. Ukuran Perusahaan

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    Ukuran perusahaan dapat menunjukkan seberapa besar informasi yang

    terdapat di dalamnya, sekaligus mencerminkan kesadaran dari pihak manajemen

    mangenai pentingnya informasi, baik bagi pihak internal maupun eksternal

    perusahaan (Almilia dan Setiady, 2006: 4). Perusahaan yang lebih besar

    memiliki pengendalian internal yang lebih kuat dan akan mengurangi

    kecenderungan kesalahan pelaporan keuangan yang mungkin terjadi dan

    memampukan auditor untuk mengendalikan pengendalian yang lebih luas serta

    melakukan pekerjaan intern. Selain itu, manajemen dari perusahaan yang berskala

    besar cenderung diberikan insentif untuk mengurangi audit delay dikarenakan

    perusahaan-perusahaan tersebut dimonitor secara ketat oleh investor, pengawas

    permodalan, dan pemerintah. Sehingga perusahaan berskala besar cenderung

    menghadapi tekanan eksternal yang lebih tinggi untuk mengumumkan laporan

    audit lebih awal. That managements of larger companies may have incentives to

    reduce both audit delay and reported delay since larger company may be

    monitored more closely by investors, trade unions and regulatory agencies, and

    thus face greater external pressure to report earlier (Hossain dan Taylor: 1998,

    10). Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan total asset sebagai proksi

    ukuran perusahaan.

    d. Reputasi Kantor Akuntan Publik

    Reputasi Kantor Akuntan Publik adalah salah satu faktor eksternal

    yang mempengaruhi audit delay. Penelitian-penelitian sebelumnya (Ahmad dan

    Kamarudin, 2000) menunjukkan bahwa reputasi Kantor Akuntan Publik

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    berpengaruh signifikan terhadap audit delay dan memiliki pengaruh negatif.

    Semakin baik reputasi Kantor Akuntan Publik, maka semakin pendek audit delay.

    Pada umumnya, Kantor Akuntan Publik (KAP) yang besar (yang bekerja sama

    dengan KAP internasional) mempunyai insentif yang kuat untuk menyelesaikan

    tugas audit lebih cepat demi mempertahankan reputasinya. Selain itu, KAP besar

    memiliki lebih banyak sumber daya sehingga tugas audit dapat diselesaikan dalam

    waktu lebih singkat. KAP besar juga memiliki lebih banyak pengalaman yang

    membuat mereka dapat melakukan tugas audit lebih cepat. KAP ini dapat

    menjalankan pengauditan secara lebih efisien dan efektif , serta memiliki

    fleksibilitas yang lebih tinggi dalam penjadwalan audit. Menurut Hossain dan

    Taylor (1998:13) it may be reasonable to expect that larger audit firms would

    complete audits on a more timely basis because of their experience; larger firms

    may be able to audit such companies more efficiently than small audit firms.

    Dalam penelitian ini, KAP akan dikategorikan menjadi Big Four dan Non Big

    Four. Kategori KAP merupakan variabel dummy di mana KAP yang memiliki

    hubungan internasional diberi nilai 1 (satu) dan yang tidak memiliki hubungan

    internasional diberi nilai 0 (nol).

    B. Penelitian Terdahulu

    Beberapa penelitian yang dilakukan untuk meneliti faktor-faktor yang

    mempengaruhi audit delay.

    Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    Nama Peneliti

    Judul Variabel Penelitian

    Metode Analisis

    Data

    Hasil Penelitian

    Waresul Karim, Kamran Ahmed, Atiqul Islam (2006)

    The Effect of Regulation on Timeliness of Corporate Financial Reporting : Evidence from Bangladesh

    Variabel independen : undang-undang perusahaan, kebijakan pasar modal setempat, krisis pasar modal.

    Variabel dependen: audit delay, financial statement issue delay, total delay.

    Analisis diskriminan

    Undang-undang perusahaan tidak berpengaruh signifikan, sedangkan kebijakan pasar modal dan krisis pasar modal berpengaruh signifikan.

    Monirul Alam Hossain dan Peter J. Taylor (1998)

    An Examination of Audit Delay : Evidence from Pakistan

    Variabel independen : ukuran perusahaan, solvabilitas, profitabilitas, anak perusahaan multinasional, dan ukuran KAP

    Variabel dependen : audit delay

    Regresi linear berganda

    Anak perusahaan multinasional lebih cepat melaksanakan audit. Kelima variabel tidak berpengaruh signifikan.

    Renny Catrinasari (2006)

    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Perbankan Go Publik di Bursa Efek

    Variabel independen: rasio gearing, profitabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan, dan struktur kepemilikan

    Variabel

    Regresi linear berganda

    Rasio gearing, profitabilitas,ukuran perusahaan, dan umur perusahaan berpengaruh signifikan.

    Struktur kepemilikan tidak berpengaruh signifikan.

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    Jakarta (BEJ) dependen : lag

    Anggit Wasis Sejati (2007)

    Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan Go Publik di Bursa Efek Jakarta tahun 2003-2005

    Variabel independen : ukuran perusahaan, klasifikasi industri, dan laba atau rugi perusahaan.

    Variabel dependen : audit delay

    Regresi linear berganda

    Ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan.

    Klasifikasi industri dan laba / rugi perusahaan berpengaruh signifikan.

    Sistya Rachmawati (2008)

    Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan Terhadap Audit Delay dan Timeliness

    Variabel independen : profitabilitas, solvabilitas, ukuran perusahaan, internal auditor, dan ukuran KAP

    Variabel dependen : audit delay dan timeliness

    Regresi linear berganda

    Ukuran perusahaan dan ukuran KAP berpengaruh signifikan terhadap audit delay, sedangkan profitabilitas, internal auditor, dan solvabilitas tidak berpengaruh.

    Ukuran perusahaan, ukuran KAP, dan solvabilitas berpengaruh signifikan terhadap timeliness, sedangkan profitabilitas, internal auditor berpengaruh.

    Ratnawaty dan Toto Sugiharto (2005)

    Audit Delay pada Industri Real Estate dan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Faktor yang

    Variabel independen : total aktiva, total asset turnover ratio, debt to equity ratio, laba rugi usaha, kategori KAP, dan opini

    Regresi linear berganda

    Total aktiva, debt to equity ratio, dan laba/ rugi perusahaan tidak berpengaruh signifikan.

    Total asset turnover

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    Mempengaruhi audit

    Variabel dependen : audit delay

    ratio, kategori KAP, dan opini audit berpengaruh signifikan terhadap audit delay.

    Hamzah Ahmad, M. Nisarul Alim, dan Imam Subekti (2005)

    Pengujian Empiris Audit Report Lag Menggunakan Client Cycle Time dan Firm Cycle Time

    Variabel Independen : client size, ukuran KAP, going concern opinion, rugi/ loss, segmen geografis, jenis perusahaan.

    Variabel dependen : Client Cycle Time (CCT) dan Firm Cycle Time (FCT)

    Regresi linear berganda

    Client size, loss, dan segmen geografis berpengaruh terhadap CCT, sedangkan ukuran KAP, going concern opinion, dan jenis perusahaan tidak berpengaruh.

    Client size, loss, going concern opinion, dan segmen geografis yang berpengaruh signifikan terhadap FCT, sedangkan ukuran KAP dan jenis industri tidak berpengaruh.

    Luciana Spica Almilia dan Lucas Setiady (2006)

    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyelesaian Penyajian Laporan Keuangan pada Perusahaan yang Terdaftar di BEJ

    Variabel independen : ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, likuiditas, umur perusahaan, pelaporan item item luar biasa dan / atau kontijensi (extra).

    Variabel dependen : penyelesaian

    Regresi linear berganda

    Ukuran perusahaan dan umur perusahaan berpengaruh signifikan terhadap lag.

    Profitabilitas, solvabilitas, likuiditas, dan extra tidak berpengaruh signifikan.

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    penyajian laporan keuangan (lag).

    Raja Adzrin Raja Ahmad dan Khairul Anuar Kamarudin (2000)

    Audit Delay and The Timeliness of Corporate Reporting : Malaysian Evidence

    Variabel independen : total asset, klasifikasi industri, laba/rugi perusahaan, extraordinary item, opini audit, ukuran KAP, akhir tahun buku perusahaan, proporsi utang.

    Variabel dependen: audit delay

    Regresi linear berganda

    Klasifikasi industri, laba/rugi perusahaan, opini audit, ukuran KAP, tahun akhir buku perusahaan, dan proporsi utang berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Sedangkan total asset dan extraordinary item tidak berpengaruh signifikan.

    Sumber: Penulis, 2009

    C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis

    1. Kerangka Konseptual

    Semakin berkembangnya pasar modal, semakin membuat jumlah pengguna

    informasi keuangan meningkat. Hal ini menuntut adanya transparansi kondisi

    perusahaan khususnya kondisi keuangan. Informasi keuangan yang biasanya

    disampaikan oleh perusahaan adalah laporan keuangan tahunan, laporan

    keuangan tengah tahunan, dan laporan keuangan triwulan, sesuai dengan

    peraturan yang dikeluarkan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam). Untuk

    laporan keuangan tahunan dan tengah tahunan, haruslah berupa laporan keuangan

    auditan. Laporan keuangan harus disampaikan tepat pada waktunya sehingga

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    nilai dari informasi keuangan tidak berkurang dan dapat berguna bagi

    penggunanya.

    Pentingnya laporan keuangan auditan menyebabkan semacam tanggung

    jawab bagi auditor untuk menghasilkan laporan audit yang tidak menyesatkan.

    Selain itu, ada tuntutan untuk menyelesaikan laporan audit tepat pada waktunya

    untuk menunjukkan efisiensinya dan evaluasi kinerjanya. Karenanya auditor

    membuat time budget untuk mencapai hal itu. Tetapi bila berorientasi pada time

    budget, namun kualitas audit juga tidak optimal, maka hal itu juga tidak

    dibenarkan. Sehingga muncullah audit delay, yaitu lama waktu antara berakhirnya

    tahun fiskal perusahaan dan tanggal penerbitan laporan audit.

    Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, ada banyak faktor-faktor yang

    mempengaruhi lamanya audit delay. Beberapa faktor-faktor tersebut antara lain

    tingkat profitabilitas (ROA), tingkat solvabilitas (DER),ukuran perusahaan (Total

    Asset), dan reputasi Kantor Akuntan Publik. Perusahaan dengan tingkat

    profitabilitas tinggi biasanya memiliki audit delay lebih singkat karena tingkat

    profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.

    Perusahaan yang memiliki laba cenderung melaporkan laporan keuangannya lebih

    cepat karena ingin menyampaikan good news kepada pihak eksternalnya yang

    berkepentingan di dalamnya. Perusahaan yang memiliki tingkat solvabilitas

    tinggi, maka audit delay-nya akan lebih singkat. Karena semakin tinggi

    solvabilitas, maka resiko keuangan juga semakin tinggi. Perusahaan yang seperti

    ini akan cenderung lebih cepat menyampaikan laporan keuangannya untuk

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    meyakinkan kembali para investor mengenai pengembalian modal mereka sebab

    perusahaan ini diawasi dan dimonitor secara ketat oleh pihak eksternal.

    Perusahaan yang memiliki ukuran relatif besar, biasanya memiliki audit delay

    yang lebih singkat karena perusahaan ini dimonitor oleh investor, pengawas

    modal, dan pemerintah. Hal ini memaksa peusahaan untuk lebih cepat

    menyampaikan laporan keuangannya. Selain itu, perusahaan besar sudah memiliki

    internal control yang lebih baik dalam mencegah terjadinya kesalahan dalam

    informasi dan hal ini akan membantu auditor dalam melaksanakan proses audit.

    Reputasi Kantor Akuntan Publik yang termasuk Big Four akan membuat proses

    pengauditan menjadi lebih cepat. Di samping demi menjaga reputasinya, Kantor

    Akuntan Publik jenis ini memiliki lebih banyak sumber daya manusia sehingga

    lebih fleksibel dalam penjadwalan audit.

    Hubungan antara tingkat profitabilitas, tingkat solvabilitas, ukuran

    perusahaan, dan reputasi KAP terhadap audit delay dapat dilihat sebagai berikut :

    ROA

    (X1)

    DER

    (X2)

    Total Asset

    (X3)

    Audit Delay

    (Y)

    H1

    H2

    H3

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

    2. Hipotesis

    Berdasarkan latar belakang, tujuan penelitian, dan tinjauan teoritis, maka

    hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

    1. H1: Tingkat profitabilitas (ROA) berpengaruh terhadap audit delay.

    2. H2: Tingkat solvabilitas (DER) berpengaruh terhadap audit delay.

    3. H3: Ukuran perusahan (total asset) berpengaruh terhadap audit delay.

    4. H4 : Reputasi Kantor Akuntan Publik berpengaruh terhadap audit delay.

    5. H5: Tingkat profitabilitas (ROA), tingkat solvabilitas (DER), ukuran

    perusahaan (total asset), dan reputasi Kantor Akuntan Publik berpengaruh

    secara bersama-sama terhadap audit delay.

    H4 Reputasi KAP (X4)

    H5

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Desain Penelitian

    Desain penelitian merupakan kerangka kerja untuk merinci hubungan antara

    variabel dalam suatu penelitian. Erlina dan Mulyani (2007: 61) menyatakan

    bahwa desain penelitian adalah cetak biru yang memberi garis dari setiap

    prosedur mulai dari hipotesis sampai analisis data. Penelitian ini menggunakan

    rancangan kausal untuk menganalisis hubungan antara satu atau beberapa variabel

    dengan variabel lainnya dan bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel

    lainnya (Umar, 2007:35).

    B. Populasi dan Sampel Penelitian

    Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang

    mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah

    seluruh perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (yang sebelumnya telah

    berubah nama dari Bursa Efek Jakarta menjadi Bursa Efek Indonesia sejak 31

    Desember 2008). Berdasarkan data yang diperoleh melalui situs BEI di

    www.idx.co.id, jumlah perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2007 adalah

    398 perusahaan.

    Metode pengambilan sampel dilakukan dengan metode cluster random

    sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan memilih secara random

    kelompok dari populasi (Umar, 2008:89). Kemudian dari kelompok yang terpilih

    tersebut, diambil semua atau sebagian elemen secara random. Teknik ini memiliki

    ketepatan yang tinggi jika variasi dalam kelompok lebih besar dibanding variasi

    antarkelompok.

    Untuk menentukan berapa jumlah sampel yang dibutuhkan dari populasi ini

    dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

    n = N

    1 + N e2 = 199,49 = 199 perusahaan

    Dimana

    n = ukuran sampel yang dibutuhkan

    N = ukuran populasi (398 perusahaan)

    e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan

    sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan (5%)

    C. Jenis dan Sumber Data

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    Data yang digunakan berupa data sekunder yang diperoleh dalam bentuk yang

    sudah jadi yang tidak memerlukan pengolahan lebih lanjut, yaitu laporan

    keuangan auditan selama periode 2005 2007.

    Jenis data yang dibutuhkan antara lain:

    1. Tanggal laporan audit independen diterbitkan

    2. Laba/rugi bersih perusahaan sebelum pajak penghasilan

    3. Total assets

    4. Total kewajiban

    5. Total ekuitas

    6. Kantor akuntan publik yang mengaudit perusahaan

    D. Metode Pengumpulan Data

    Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode

    dokumenter yaitu dengan mempelajari, mengklasifikasikan, dan menganalisis data

    sekunder berupa laporan auditor independen, laporan keuangan, maupun

    informasi lainnya yang terkait dengan lingkup penelitian ini.

    E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

    Berdasarkan perumusan masalah dan metode analisis, maka variabel-variabel

    dalam penelitian ini terdiri dari :

    1. Variabel Bebas (Independent Variable)

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang dapat

    mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan yang mempunyai

    hubungan positif maupun negatif bagi variabel dependen lainnya (Erlina dan

    Mulyani, 2007: 34), dimana dalam penelitian adalah tingkat pengembalian aktiva

    (ROA), rasio tingkat kewajiban terhadap ekuitas (DER), ukuran perusahaan, dan

    reputasi Kantor Akuntan Publik.

    a. Return on Asset / ROA (X1)

    Return on Asset (ROA) adalah salah satu rasio untuk mengukur profitabilitas

    dengan membandingkan antara laba sebelum pajak dengan total asset suatu

    perusahaan. ROA dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

    b. Debt to Equity Ratio / DER (X2)

    Debt to Equity Ratio (DER) adalah salah satu rasio yang digunakan dalam

    mengukur tingkat solvabilitas perusahaan. Rasio ini akan membandingkan antara

    total kewajiban dengan total ekuitas yang dimiliki perusahaan untuk mengetahui

    seberapa mampu perusahaan dalam memenuhi kewajibannya kepada kreditur.

    DER dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

    c. Ukuran perusahaan (X3)

    Ukuran perusahaan mencerminkan seberapa besar informasi yang dimiliki

    perusahaan dan mencerminkan kesadaran pihak manajemen mengenai pentingnya

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    informasi, baik pihak internal perusahaan maupun eksternal perusahaan. Dalam

    penelitian ini, proksi yang digunakan untuk mengukur ukuran perusahaan adalah

    total aktiva.

    d. Reputasi Kantor Akuntan Publik (X4)

    Reputasi auditor menunjukkan auditor yang berafiliasi dengan Kantor Akuntan

    Publik (KAP) The Big Four dan KAP Non The Big Four . KAP The Big Four

    adalah KAP sebagai berikut :

    Ernst & Young

    KPMG Piet Marwick

    Deloitte

    PricewaterhouseCoopers

    Pengukuran variabel menggunakan variabel dummy dengan nilai 1 (satu)

    untuk perusahaan yang menggunakan auditor dengan KAP The Big Four dan 0

    (nol) dengan yang bukan KAP The Big Four.

    2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

    Menurut Erlina dan Mulyani (2007:33), variabel terikat / dependent variable (Y)

    adalah perhatian utama dalam sebuah pengamatan; variabel ini dijelaskan atau

    dipengaruhi oleh variabel independen. Dalam hal ini adalah audit delay yang

    dihitung dari lama waktu penyelesaian audit mulai dari tanggal penutupan tahun

    buku hingga tanggal laporan auditor independen atas laporan keuangan audit.

    F. Metode dan Teknik Analisis Data

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    Metode dan teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

    dengan analisis statistik yang menggunakan perangkat lunak statistik. Alat analisis

    data yang digunakan adalah statistik deskriptif, yakni untuk mendeskripsikan

    variabel-variabel dalam penelitian ini. Alat analisis yang dipakai adalah mean

    (rata-rata) dan standar deviasi. Mean dan standar deviasi dipakai untuk

    mengetahui rata-rata lamanya audit delay pada perusahaan. Analisis data

    dilakukan dengan bantuan perangkat lunak SPSS 15 (Statistical Package for

    Social Science).

    1. Uji Asumsi Klasik

    Sebelum menganalisis data, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik yaitu

    uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas.

    a. Uji Normalitas

    Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

    pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozalli, 2005 : 110). Jika

    terdapat normalitas, maka residual akan terdistribusi secara normal dan

    independen yaitu perbedaan antara nilai prediksi dengan skor yang sesungguhnya

    atau error akan terdistribusi secara simetri di sekitar nilai means sama dengan nol.

    Melalui uji ini diharapkan didapatnya kepastian dipenuhinya syarat normalitas

    yang akan menjamin dapat dipertanggungjawabkannya langkah-langkah analisis

    statistik sehingga kesimpulan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan.

    Pengujian normalitas dilakukan dengan uji non-parametrik Kolmogorof-Smirnov

    (Ghozalli, 2005: 114). Pedoman untuk pengambilan keputusan didasarkan pada :

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    1) Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,005, maka distribusi data

    normal.

    2) Apabila nilai signifikansi atau probabilitas < 0,005, maka distribusi data tidak

    normal.

    Ada beberapa cara mengubah model regresi menjadi normal menurut Erlina

    (2007: 106), yaitu :

    1) Lakukan transformasi data ke bentuk lainnya,

    2) Lakukan triming, yaitu membuang data outlier,

    3) Lakukan winsorizing, yaitu mengubah data yang outlier ke suatu nilai

    tertentu.

    b. Uji Multikolinearitas

    Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan

    adanya korelasi antarvariabel bebas (independent variable). Jika terjadi relasi,

    berarti terjadi masalah multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya

    tidak terjadi korelasi di antara variabel bebasnya (Ghozalli, 2005: 91). Untuk

    mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dapat dilihat dari :

    1) Nilai tolerance dan lawannya,

    2) Variance Inflation Factor (VIF)

    Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang

    dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas

    variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen

    lainnya. Jadi, nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    (karena VIF = 1/ tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan

    adanya multikolineraitas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan VIF >

    10. Cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi jika terjadi multikolinearitas

    adalah dengan mengeluarkan salah satu variabel bebas yang memiliki korelasi

    yang tinggi dari model regresi dan identifikasi variabel lainnya untuk membantu

    prediksi.

    c. Uji Heteroskedastisitas

    Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

    terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

    yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain

    tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

    Model yang baik adalah homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas

    (Ghozalli, 2005: 105).

    Cara yang dipakai dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada atau tidaknya

    heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik Plot antara nilai prediksi variabel

    terikat (dependent) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada

    tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya

    pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, di mana sumbu

    Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi Y

    sesungguhnya) yang telah di-studentized. Dasar analisis yang dapat digunakan

    untuk menentukan heteroskedastisitas, antara lain:

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu

    yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit),

    mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

    2) Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah

    angka 0 pada sumbu Y, tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi

    homokedastisitas.

    Selain melihat grafik plot, ada beberapa cara lain yang dapat digunakan untuk

    mengetahui apakah dalam suatu model regresi terdapat kondisi homokedastisitas

    atau heteroskedastisitas, antara lain uji Park, uji Glejser, dan uji White. Dalam

    penelitian ini sendiri, agar lebih akurat, akan digunakan pula uji Park dan uji

    Glejser, untuk dibandingkan dengan hasil grafik plot.

    Pada uji Park, dasar analisis adalah apabila koefisien parameter beta dari

    persamaan regresi tersebut signifikan secara statistik, hal ini menunjukkan bahwa

    dalam data model empiris yang diestimasi terdapat heteroskedastisitas. Dalam uji

    Glejser, kondisi heteroskedastisitas apabila tidak ada satupun variabel bebas yang

    signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat nilai Absolut Ut

    (AbsUt). Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansi di atas tingkat kepercayaan

    5%.

    2. Pengujian Hipotesis

    Penelitian ini dianalisis dengan model regresi berganda untuk melihat seberapa

    besar pengaruh rasio profitabilitas (ROA), rasio solvabilitas (DER), ukuran

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    perusahaan (total asset), dan reputasi Kantor Akuntan Publik terhadap audit delay

    dengan model dasar sebagai berikut :

    Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e

    Keterangan :

    Y = lamanya hari penyelesaian audit (audit delay)

    a = konstanta

    b= koefisien regresi X1, X2, X3, X4

    X1= Return on Assets (ROA)

    X2= Debt to Equity Ratio (DER)

    X3= total asset

    X4= reputasi Kantor Akuntan Publik

    e = tingkat kesalahan pengganggu

    a. Pengujian Koefisien Regresi Parsial (Uji t)

    Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

    variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi

    variabel dependen. Uji t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel

    independen secara parsial terhadap variabel dependen. Hipotesis statistik yang

    diajukan adalah sebagai berikut :

    - H0 : bi = 0 : tidak ada pengaruh

    - H1 : bi 0 : ada pengaruh

    Signifikan tidaknya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen

    dilakukan melihat nilai probabilitas (nilai Sig.) dari t rasio masing-masing

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    variabel independen pada taraf uji = 5%. Kesimpulan diterima atau ditolaknya

    H0 dan H1 sebagai pembuktian adalah :

    - Jika probabilitas lebih kecil daripada maka H0 ditolak dan H1 diterima yang

    memiliki arti bahwa variabel independen memiliki pengaruh signifikan

    terhadap variabel dependen.

    - Jika probabilitas lebih besar daripada maka H1 ditolak dan H0 diterima yang

    memiliki arti bahwa variabel independen memiliki pengaruh tidak signifikan

    terhadap variabel dependen.

    Selain itu dapat pula dilakukan dengan melakukan perbandingan signifikansi

    thitung dengan ketentuan sebagai berikut :

    - H0 diterima jika thitung < ttabel ( = 5%)

    - H1 diterima jika thitung > ttabel ( = 5%)

    b. Pengujian Koefisien Regresi Serentak (uji F)

    Uji F digunakan untuk menguji goodness of fit test yang menunjukkan variasi

    pengaruh variabel independen secara bersama-sama/simultan terhadap variabel

    dependen. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai

    berikut :

    - H0 : b0 = b1 = b2 =b3 = 0 : tidak ada pengaruh

    - H1 : b0 = b1 = b2 = b3 0 : ada pengaruh

    Signifikan tidaknya pengaruh variabel independen secara simultan terhadap

    variabel dependen dilakukan dengan melihat probabilitas (nilai Sig.) dari F rasio

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    seluruh variabel independen pada taraf uji = 5%. Kesimpulan diterima atau

    ditolaknya H0 dan H1 sebagai pembuktian adalah :

    - Jika probabilitas lebih kecil daripada maka H0 ditolak dan H1 diterima yang

    memiliki arti bahwa variabel independen secara bersama-sama memiliki

    pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

    - Jika probabilitas lebih besar daripada maka H1 ditolak dan H0 diterima yang

    memiliki arti bahwa variabel independen secara bersama-sama tidak memiliki

    pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

    Selain itu dapat pula dilihat dari signifikansinya yang dibandingkan dengan

    Fhitung, dengan ketentuan :

    - H0 diterima jika Fhitung < Ftabel ( = 5%)

    - H1 diterima jika Fhitung > Ftabel ( = 5%)

    G. Jadwal Penelitian

    Penelitian ini direncanakan dilaksanakan dari bulan April 2009 sampai dengan

    bulan Agustus 2009. Jadwal penelitian yang direncanakan adalah sebagai berikut :

    Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

    Tahap Penelitian April Mei Juni Juli Agustus

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    Pengajuan Proposal

    Seminar Proposal

    Bimbingan Proposal

    Pengumpulan dan Pengolahan Data

    Penyelesaian Laporan

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    A. Data Penelitian

    Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

    analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data

    dimulai dengan mengolah data dengan menggunakan Microsoft Excel, selanjutnya

    dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian menggunakan regresi berganda.

    Pengujian asumsi klasik dan pengujian regresi berganda dilakukan dengan

    menggunakan software SPSS versi 15. Prosedur dimulai dengan memasukkan

    variabel-variabel penelitian ke program SPSS tersebut dan menghasilkan output-

    output sesuai metode analisis data yang telah ditentukan. Berdasarkan metode

    pemilihan sampel yang digunakan, didapat 199 perusahaan yang dijadikan sampel

    dalam penelitian ini dan diamati selama periode 2005-2007.

    Tabel 4.1 Daftar Sampel Perusahaan

    No. Nama Perusahaan Kode Tanggal Listing 1. Astra Agro Lestari Tbk. AALI 9 Des 1997 2. Abdi Bangsa Tbk. ABBA 3 Apr 2002 3. Ades Waters Indonesia Tbk. ADES 13 Jun 1994 4. Adira Dinamika Multi Finance Tbk. ADMF 31 Mar 2004 5. Polychem Indonesia Tbk. ADMG 20 Okt 1993 6. Akbar Indomakmur Stimec Tbk AIMS 20 Jul 2001 7. Aneka Kemasindo Utama Tbk. AKKU 1 Nov 2004 8. Argha Karya Prima Ind. Tbk. AKPI 18 Des 1992 9. AKR Corporindo Tbk. AKRA 3 Okt 1994

    10. Asia Kapitalindo Securities Tbk. AKSI 13 Jul 2001 11. Alfa Retailindo Tbk. ALFA 18 Jan 2000 12. Aneka Tambang (Persero) Tbk. ANTM 27 Nov 1997

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    13. Apexindo Pratama Duta Tbk. APEX 10 Jul 2002 14. Arwana Citramulia Tbk. ARNA 17 jul 2001 15. Ratu Prabu Energi Tbk. ARTI 30 Apr 2003 16. Asuransi Bintang Tbk. ASBI 29 Nov 1989 17. Asuransi Dayin Mitra Tbk. ASDM 15 Des 1989 18. Astra Graphia Tbk. ASGR 15 Nov 1989 19. Astra International Tbk. ASII 4 Apr 1990 20. Asuransi Jasa Tania Tbk. ASJT 23 Des 2003 21. ATPK Resources Tbk. ATPK 17 Apr 2002 22. Astra Otoparts Tbk. AUTO 15 Jun 1998 23. Bank Bumiputera Indonesia Tbk. BABP 15 Jul 2002 24. BAT Indonesia Tbk. BATI 20 Des 1979 25. Bayu Buana Tbk. BAYU 30 Okt 1989 26. Bank Central Asia Tbk. BBCA 31-Mei-00 27. Buana Finance Tbk. BBLD 07-Mei-90 28. Bank Rakyat Indonesia (Persero)

    Tbk. BBRI 10 Nov 2003

    29. Bhakti Capital Indonesia Tbk. BCAP 8 Jun 2001 30. Bank Century Tbk. BCIC 25 Jun 1997 31. Bank Danamon Indonesia Tbk. BDMN 6 Des 1989 32. Bank Eksekutif Internasional Tbk. BEKS 13 Jul 2001 33. BFI Finance Indonesia Tbk. BFIN 16-Mei-90 34. Bhakti Investama Tbk. BHIT 24 Nov 1997 35. Sentul City Tbk. BKSL 28 Jul 1997 36. Bank Kesawan Tbk. BKSW 21 Nov 2002 37. Berlian Laju Tanker Tbk. BLTA 26 Mar 1990 38. Bank Mandiri (Persero) Tbk. BMRI 14 Jul 2003 39. Bintang Mitra Semestaraya Tbk. BMSR 29 Des 1999 40. Bakrie & Brothers Tbk. BNBR 28 Agust 1989 41. Bank Internasional Indonesia Tbk. BNII 21 Nov 1989 42. Barito Pacific Tbk. BRPT 1 Okt 1993 43. Bumi Teknokultura Unggul Tbk. BTEK 14-Mei-04 44. Betonjaya Manunggal Tbk. BTON 18 Jul 2001 45. Budi Acid Jaya Tbk. BUDI 08-Mei-95 46. Bumi Resources Tbk. BUMI 30 Jul 1990 47. Cahaya Kalbar Tbk. CEKA 9 Jul 1996

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    48. Centrin Online Tbk. CENT 1 Nov 2001 49. Clipan Finance Indonesia Tbk. CFIN 2 Okt 1990 50. Citra Mineral Investindo Tbk. CITA 20 Mar 2002 51. Citra Kebun Raya Agri Tbk. CKRA 19-Mei-99 52. Colorpak Indonesia Tbk. CLPI 30 Nov 2001 53. Centris Multi Persada Pratama Tbk. CMPP 8 Des 1994 54. CENTEX Tbk. CNTX 22-Mei-79 55. Charoen Pokhpand Indonesia Tbk. CPIN 18 Mar 1991 56. Citra Tubindo Tbk. CTBN 28 Nov 1989 57. Duta Anggada Realty Tbk. DART 08-Mei-90 58. Davomas Abadi Tbk. DAVO 22 Des 1994 59. Danasupra Erapacific Tbk. DEFI 6 Jul 2001 60. Dharma Samudera Fishing Ind.

    Tbk. DSFI 24 Mar 2000

    61. Daya Sakti Unggul Corporation Tbk.

    DSUC 25 Mar 2000

    62. Duta Pertiwi Tbk. DUTI 2 Nov 1994 63. Darya Varia Laboratoria Tbk. DVLA 11 Nov 1994 64. Dynaplast Tbk. DYNA 5 Agust 1991 65. Energi Mega Persada Tbk. ENRG 7 Jun 2004 66. Enseval Putra Megatrading Tbk. EPMT 1 Agust 1994 67. Eratex Djaja Tbk. ERTX 21 Agust 1990 68. Ever Shine Textile Industry Tbk. ESTI 13 Okt 1992 69. Eterindo Wahanatama Tbk. ETWA 16-Mei-97 70. Fast Food Indonesia Tbk. FAST 11-Mei-93 71. Fortune Indonesia Tbk. FORU 30 Jun 2000 72. PT. Titan Kimia Nusantara Tbk. FPNI 21 Mar 2002 73. Goodyear Indonesia Tbk. GDYR 1 Des 1980 74. Gema Grahasarana Tbk. GEMA 12 Agust 2002 75. Gudang Garam Tbk. GGRM 27 Agust 1990 76. Gowa Makassar Tourism

    Development Tbk. GMTD 11 Des 2000

    77. Equity Development Investment Tbk.

    GSMF 13 Okt 1989

    78. Hero Supermarket Tbk. HERO 2 Des 1989 79. Hexindo Adiperkasa Tbk. HEXA 13 Peb 1995 80. HM Sampoerna Tbk. HMSP 15 Agust 1990

  • Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

    81. Infoasia Teknologi Global Tbk. IATG 15 Nov 2001 82. Indosiar Karya Media Tbk. IDKM 4 Okt 2004 83. Intikeramik Alamsari Industri Tbk. IKAI 4 Jun 1997 84. Indomobil Sukses International

    Tbk. IMAS 15 Sept 1993

    85. Indofarma Tbk. INAF 17 Apr 2001 86. Indal Aluminium Industry Tbk. INAI 5 Des 1994 87. Indocitra Finance Tbk. INCF 18 Des 1989 88. Intanwijaya Internasional Tbk. INCI 24 Jul 1990 89. Indofood Sukses Makmur Tbk. INDF 14 Jul 1994 90. Indorama Synthetics Tbk. INDR 3 Agust 1990 91. Indoexchange Tbk. INDX 17-Mei-01 92. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. INKP 16 Jul 1990 93. Intraco Penta Tbk. INTA 23 Agust 1993 94. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. INTP 5 Des 1989 95. Indosat Tbk. ISAT 19 Okt 1994 96. Jaka Inti Realtindo Tbk. JAKA 11 Des 2000 97. Jembo Cable C