Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
i
SKRIPSI
KUALITAS ORGANOLEPTIK, DAN DAYA LELEH ES KRIM DENGAN
PENAMBAHAN BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus)
Disusun dan diajukan oleh
MAHATIR MUHAMMAD KAHAR
I 111 16 507
PROGRAM STUDI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
ii
iii
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan dibawah ini ;
Nama
NIM
Program Studi
Jenjang
: Mahatir Muhammad Kahar
: I11116507
: Peternakan
: S1
Menyatakan dengan ini bahwa karya tulisan saya berjudul Kualitas Organoleptik, dan Daya Leleh Es Krim dengan Penambahan Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus). Adalah karya tulisan saya sendiri dan bukan merupakan pengambilan alihan tulisan orang lain bahwa skripsi yang saya tulis ini benar benar merupakan hasil karya saya sendiri. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian atau keseluruhan skripsi ini hasil karya orang lain , maka saya bersedia meneri
Makassar, 2 Februari 2021
Yang Menyatakan
Tanda tangan
Mahatir Muhammad Kahar
iv
ABSTRAK
Mahatir Muhammad Kahar. I11116507. Kualitas Organoleptik, dan Daya
Leleh Es Krim dengan Penambahan Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus),
dibimbing oleh Fatma Maruddin dan Ratmawati Malaka
Es krim merupakan produk makanan beku yang terbuat dari susu. Pembuatan es
krim dapat divariasikan dengan penambahan berbagai jenis buah-buahan salah
satunya adalah buah naga merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh penambahan buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap
karakteristik organoleptik (aroma, rasa, warna dan kesukaan) dan daya leleh es
krim. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5
perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini adalah tanpa
penambahan level buah naga merah (0%) dan penambahan buah naga merah (20,
30, 40, 50, dan 60%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan buah
naga merah pada es krim berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap
karakteristik organoleptik (warna,aroma,dan daya leleh) sedangkan penambahan
buah naga merah pada es krim berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap karakteristik
(tekstur dan kesukaan) serta tidak berpengaruh terhadap rasa manis. Peningkatan
penggunaan buah naga merah dalam pengolahan es krim akan mengakibatkan
penurunan aroma susu, tekstur dan nilai kesukaan, sedangkan aroma buah naga
mengalami peningkatan. Namun tidak mengubah rasa manis es krim.
Penambahan buah naga merah hingga 40% pada pembuatan es krim
mengakibatkan daya leleh es krim meningkat. Namun penggunaan di atas 40%
mengakibatkan daya leleh es krim mengalami penurunan. Penambahan buah naga
merah 30% dalam pengolahan es krim menghasilkan es krim yang terbaik.
Kata kunci : Es krim, Buah Naga Merah, Organoleptik, Daya Leleh
v
ABSTRACT
Mahatir Muhammad Kahar. I11116507. Organoleptic Quality, and Melting
Power of Ice Cream with the Addition of Red Dragon Fruit (Hylocereus
Polyrhizus), supervised by Fatma Maruddin and Ratmawati Malaka
Ice cream is a frozen food product made from milk. The making of ice cream can
be varied with the addition of various types of fruits, one of which is red dragon
fruit The purpose of this research was to know the effect of adding red dragon
fruit (Hylocereus polyrhizus) on organoleptic characteristics (aroma, taste, color
and preference) and the melting power of ice cream. This research used was a
completely randomized design (CRD) with 5 treatments and 3 replications. The
treatments in this research were without increasing the level of red dragon fruit
(0%) and the addition of red dragon fruit (20, 30, 40, 50, and 60%). The results
showed were that the addition of red dragon fruit to ice cream had a very
significant effect (P< 0.01) on the organoleptic characteristics (color, aroma, and
melting power) while the addition of red dragon fruit to ice cream had a
significant effect (P< 0.05) on the characteristics (texture and preference) and has
no effect on sweetness. The increase in the use of red dragon fruit in ice cream
processing would result in a decrease in the aroma of milk, texture and favorite
value, while the aroma of dragon fruit has increased. But it didn't change the
sweetness of the ice cream. The addition of red dragon fruit up to 40% in making
ice cream resulted in an increase in the melting power of the ice cream. However,
the use of more than 40% causes the melting power of the ice cream to decrease.
The addition of 30% red dragon fruit in ice cream processing produces the best ice
cream.
Keywords: Ice cream, Red Dragon Fruit, Organoleptic, Melting Power
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan
rahmat dan nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi
yang berjudul “Kualitas Organoleptik, dan Daya Leleh Es Krim Dengan
Penambahan Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus)”. Skripsi ini sebagai
salah satu tugas akhir untuk mendapatkan gelar sarjana. Penulis menyadari bahwa
skripsi ini tidak akan saya selesaikan dengan baik tanpa dukungan, motivasi,
nasehat, dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini pula dengan
segala keikhlasan dan kerendahan hati penulis juga menyampaikan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada
1. Ibu Dr. Fatma Maruddin, S.Pt. MP selaku Pembimbing Utama dan Ibu
Prof. Dr. drh. Hj. Ratmawati Malaka, M.Sc selaku pembimbing
anggota yang telah membagi ilmunya dan banyak meluangkan waktu
untuk membimbing, mengarahkan dan memberikan nasihat serta motivasi
dalam penyusunan makalah ini.
2. Ibu Endah Murphi Ningrum, S.Pt., MP dan Ibu Dr. Hajrawati, S.Pt.,
M.Si selaku penguji yang telah memberikan arahan dan masukan dalam
proses perbaikan skripsi ini
3. Bapak Prof. Dr. Ir. Lellah Rahim, M.Sc. selaku Dekan Fakultas
Peternakan Universitas Hasanuddin, beserta jajarannya dan juga kepada
Dosen-dosen pengajar Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin.
vii
4. Ibu Dr. Agr. Ir..Renny Fatmyah Utamy. S.Pt.,M.Agr.IPM selaku
Penasehat Akademik yang telah banyak memberikan arahan dan motivasi
kepada penulis.
5. Kepada Sahabat yang telah jadi penyemangat dalam menyelesaikan
penelitian dan skripsi
6. Kedua orang tua saya Kahar Masong dan Hadirah Raupong atas segala
perhatian dan kasih sayang, bantuan materi maupun non materi yang tak
ternilai harganya serta doa-doa yang senantiasa dipanjatkan
7. Himpunan Mahasiswa Teknologi Hasil Ternak Universitas
Hasanuddin atas segala pengalaman dan ilmu yang telah diajarkan
kepada penulis sehungga sangat memebantu dalam penulisan skripsi
Semoga segala bentuk apresiasi yang telah diberikan kepada penulis
mendapat imbalan yang layak dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi
ini masih banyak kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati penulis mengharapkan saran ataupun kritikan yang bersifat
konstruktif dari pembaca.
Makassar, 2 Februari 2021
Mahatir Muhammad Kahar
viii
DAFTAR ISI
halaman
DAFTAR ISI .................................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi
PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
TINJAUAN PUSTAKA
Es Krim...................................................................................................... 3
Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhirus) .............................................. 6
Kandungan Nutrisi Buah Naga Merah ..................................................... 7
Kualitas Es Krim dengan Penambahan Buah ............................................ 9
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat .................................................................................... 11
Meteri Penelitian ....................................................................................... 11
Rancangan Penelitian ................................................................................ 11
Prosedur Penelitian .................................................................................... 12
Parameter yang Diukur .............................................................................. 14
Analisis Data ............................................................................................. 16
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Organoleptik Warna Es Krim Buah Naga Merah................................ 18
Uji Organoleptik Rasa Manis Es Krim Buah Naga Merah ....................... 20
Uji Organoleptik Aroma Susu dan Aroma Buah Naga Merah ................. 21
Uji Organoleptik Tekstur Es Krim Buah Naga Merah .............................. 24
Uji Organoleptik Kesukaan Es Krim Buah Naga Merah .......................... 26
Uji Daya Leleh Es Krim Buah Naga Merah .............................................. 28
KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 32
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 33
LAMPIRAN ..................................................................................................... 36
RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... 45
ix
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman
Teks
1. Diagram Alir Pembuatan Es Krim Buah Naga Merah ......................... 13
2. Warna Es Krim dengan Penambahan Buah Naga Merah ..................... 18
3. Rasa Manis Es Krim dengan Penambahan Buah Naga Merah ............ 20
4. Aroma Susu Es Krim dengan Penambahan Buah Naga Merah ........... 22
5. Aroma Buah Naga Es Krim dengan Penambahan Buah Naga Merah . 23
6. Tekstur Es Krim dengan Penambahan Buah Naga Merah ................... 24
7. Kesukaan Es Krim dengan Penambahan Buah Naga Merah ............... 26
8. Daya Leleh Es Krim dengan Penambahan Buah Naga Merah ............. 29
x
DAFTAR TABEL
No. Halaman
Teks
1. Syarat Mutu Es Krim Badan Standarisasi Nasional .............................. 4
2. Kandungan Zat Gizi Buah Naga Merah ................................................ 7
xi
DAFTAR LAMPIRAN
No. Halaman
Teks
1. Analisis Ragam dan Uji Lanjut warna Es krim dengan Penambahan Buah
Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) ............................................... 36
2. Analisis Ragam dan Uji Lanjut Rasa Manis Es krim dengan Penambahan
Buah Naga Merah ............................................................................. 37
3. Analisis Ragam dan Uji Lanjut Aroma Susu Es krim dengan Penambahan
Buah Naga Merah ............................................................................. 37
4. Analisis Ragam dan Uji Lanjut Aroma Buah Naga Es krim dengan
Penambahan Buah Naga Merah ........................................................ 38
5. Analisis Ragam dan Uji Lanjut Tekstur Es krim dengan Penambahan Buah
Naga Merah ....................................................................................... 39
6. Analisis Ragam dan Uji Lanjut Kesukaan Es krim dengan Penambahan Buah
Naga Merah ........................................................................................ 40
7. Rata-Rata dan Devisiasi Daya Leleh Es Krim dengan Penambahan Buah
Naga Merah ........................................................................................ 41
8. Dokumentasi Penelitian ..................................................................... 43
1
PENDAHULUAN
Es krim merupakan salah satu produk olahan beku berbahan dasar susu
dan memiliki kandungan gizi yang tinggi. Nilai gizi dan kualitas es krim
tergantung pada komposisi nutrisi bahan baku. Es krim dijadikan salah satu
hidangan penutup (dessert) dengan berbagai inovasi rasa. Es krim dengan
subtitusi buah-buahan menambah cita rasa dan tingkat kesukaan. Subtitusi buah-
buahan mampu memperbaiki tekstur es krim. Salah satu jenis buah yang dapat
digunakan sebagai bahan tambahan adalah naga merah.
Buah naga merah(Hylocereus polyrhizus) merupakan tanaman holtikultura
yang baru dibudidayakan diindonesia dengan warna buah merah yang menyala
dan bersisik hijau. Buah ini memiliki bentuk yang sangat unik dan cukup
memikat untuk dilihat, bentuk fisiknya mirip dengan buah nanas hanya saja buah
ini memiliki sulur pada kulitnya. Buah naga merah memiliki biji kecil berwarna
hitam yang sangat lembut dan lunak.
Penggunaan buah naga sebagai salah satu inovasi dalam pembuatan es
krim dengan memanfaatkan warna dan rasanya yang unik. Pigmen alami yang
terdapat pada buah naga dapat dijadikan pewarna alami yang aman untuk pangan.
Penggunaan buah naga sebagai bahan pewarna dapat menghilangkan keraguan
konsumen akan penggunaan bahan pewarna sintetis. Komponen nutrisi buah
naga, selama proses pengolahan es krim dapat mempengaruhi karakteristik fisik
maupun kimiawi es krim. Jumlah penggunaan buah naga dalam pembuatan es
krim berhubungan erat dengan jumlah komponen yang berkontribusi terhadap
total padatan es krim dan waktu leleh es krim. Hal ini, berhubungan dengan
keberadaan karbohidrat sebesar 11,5g dan serat sebesar 0,71g (Taiwan Food
2
Industry Develop and Research Authorities, 2005) serta protein sebesar 1,45g
(Nurul dan Asmah, 2014). Komponen nutrisi tersebut sangat berperan dalam
pendistribusian udara, air dan lemak dengan baik selama pengolahan es krim.
Ikatan yang baik antara molekul air dengan komponen nutrisi lainnya (pada
komponen susu dan buah naga) mempengaruhi daya leleh es krim dan tekstur es
krim. Selain itu peningkatan konsentrasi buah naga akan meningkatkan
kandungan antosianin yang merupakan penentu warna merah pada es krim.
Dampak lebih lanjut dari interaksi komponen bahan dasar es krim dan buah naga
yang ditambahkan dalam pengolahan adalah pada tingkat penerimaan konsumen
dan penilaian organoleptik (rasa,warna,citarasa). Perubahan komposisi bahan-
bahan es krim, akibat perlakuan mengakibatkan perbedaan kualitas akhir es krim.
Hal inilah yang melatar belakangi penelitian penggunaan buah naga dalam
pengolahan es krim.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan buah
naga merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap karakteristik organoleptik (aroma,
rasa, warna dan kesukaan) dan daya leleh es krim.
Kegunaan penelitian yakni sebagai bahan acuan atau referensi bagi para
mahasiswa terutama yang ingin penelitian tentang produk es krim dengan
penambahan buah.
3
TINJAUAN PUSTAKA
Es Krim sebagai Produk Olahan Susu
Es krim merupakan produk makanan beku yang terbuat dari susu yang
digemari semua kalangan masyarakat, baik yang usia muda maupun usia lanjut es
krim dapat dikatakan sebagai salah satu jenis makanan yang sangat populer
didunia dan sangat digemari semua kalangan. Es krim juga sangat baik untuk
kesehatan karena kaya akan nutrisi dan termasuk makanan dengan gizi tinggi.
Komposisi terbesar es krim adalah susu yang merupakan sumber protein dan
energi yang dapat membantu pertumbuhan (Chan, 2008).
Es krim dibuat dari bahan yang terdiri atas lemak, susu, gula atau bahan
pemanis, bahan padat bukan lemak, zat penstabil dan kuning telur. Lemak susu
berfungsi membantu memberikan bentuk dan kepadatan, serta memberikan sifat
meleleh yang baik. Bahan kering tanpa lemak (BKTL) berfungsi untuk
menstabilkan emulsi lemak setelah proses homogenisasi, meningkatkan dan
menstabilkan daya ikat air yang berpengaruh pada kekentalan dan tekstur es krim
serta meningkatkan nilai overrun es krim. Syarat mutu untuk es krim yang baik
yaitu mengandung lemak minimal 10%, gula minimal 12%. Bahan padatan tanpa
lemak (BPTL) minimal 9%, dan air minimal 55% (Padaga dan Sawitri, 2005).
Bahan-bahan yang biasa digunakan dalam pembuatan es krim yaitu 1) gula
yang berguna untuk memberiakn rasa manis, meningkatakan cita rasa dan
meminimalkan pembentukan kristal pada saat pembuatan es krim, 2) CMC
(carboxy methyl celulose) bahan ini digunakan sebagai bahan penstabil yang
berperan dalam meningkatkan kekentalan dan kristalisasi es krim selama
4
penyimpanan, 3) kuning telur, bahan ini digunakan sebagai bahan pengemulsi
yang berfungsi untuk memperbaiki struktur lemak dan distrubusi udara serta
meningkatkan kekompakan bahan sehingga mampu mempengaruhi tekstur es
krim (Padaga dan Sawitri, 2005).
Susu pada es krim mengandung komposisi utama lemak, protein, laktosa,
dan mineral. Komposisi gizi tergantung pada jenis ternak, jumlah dan komposisi
yang diberikan, iklim, suhu, waktu laktasi, prosedur pemerahan, umur dan
kesehatan ternak. Syarat mutu es krim yaitu mengandung lemak minimal 5,0%,
gula yang dihitung sebagai sukrosa minimal 8,0%, protein minimal 2,7%, dan
padatan padatan minimal 3,4% (Astawan, 2008). Komposisi dan syarat mutu es
krim (SNI 01 3713 1995) dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Komposisi dan syarat mutu es krim
Kriteria Satuan Persyaratan
Lemak % b/b Minimum 5,0
Gula % b/b Minimum 8,0
Protein % b/b Minimum 2,7
Jumlah padatan % b/b Minimum 3,4
Keadaan _ Normal
Penampakan _ Normal
Rasa _ Normal
Bau _ Normal
Bahan penstabil (stabilizer) merupakan bahan aditif yang ditambahkan
dalam jumlah kecil untuk mempertahankan emulsi sekaligus memperbaiki
kelembutan produk es krim, mencegah pembentukan kristal es yang besar pada es
krim, memberikan keseragaman produk, memberikan ketahanan agar tidak
meleleh atau mencair dan memperbaiki sifat produk. Es krim yang diperoleh
dengan penambahan bahan penstabil menjadi menjadi lebih halus dan lembut.
Tekstur lembut es krim juga dapat diperoleh melalui proses pembekuan cepat
Sumber : Badan Standarisasi Nasional (1995)
5
yang akan menghasilkan kristal es berukuran kecil dan halus serta tekstur es krim
lembut (Douglas, 2000).
Proses dan Karakteristik Es Krim
Pembuatan es krim mempunyai prinsip yaitu dapat membentuk rongga
udara pada ice cream mix (ICM), sehingga diperoleh pengembangan volume es
krim agar menjadikan es krim lebih ringan dan tidak padat serta mempunyai
tekstur yang lembut. Proses pembuatan es krim terdiri dari pencampuran bahan,
pasteurisasi, homogenisasi, aging didalam refrigerator, pembekuan sekaligus
pengadukan didalam votator, dan pengerasan (hardening) didalam freezer
(Astawan, 2010). Setelah pencampuran bahan selanjutnya pasteurisasi low
temperature long time (LTLT), atau high temperature short tim (HTST).
Pasteurisasi bertujuan untuk mencampur bahan es krim agar lebih homogen.
Selanjutnya homogenisasi bertujuan untuk mencegah terjadi penggumpalan lemak
serta membuat es krim nampak lebih halus. Setelah homogenisasi campuran es
krim didinginkan pada suhu 0-5oC selama beberapa jam untuk meningkatkan
kualitas whipping pada tahap terakhir adalah pengemasan. Pada pengemasan
diusahakan memiliki desain kemasan yang menarik minat konsumen.
Pengemasan biasanya dalam cup-cup yang terbuat dari bahan plastik atau karton
(Malaka, 2014).
Daya leleh mempengaruhi kualitas organoleptik pada es krim. Tekstur
yang diinginkan pada es krim adalah lembut dan berpenampilan creaminess
(seperti kondisi kaya akan lemak). Tekstur yang lembut dipengaruhi oleh bahan-
bahan yang dicampurkan, pengolahan dan penyimpanan. Tekstur es krim
bergantung pada bentuk dan ukuran partikel padatan penyusun es krim
6
(Widiantoko, 2011). Tahap pemisahan krim susu sampai tiga kali menghasilkan
tekstur yang lebih halus dengan cita rasa dan aroma yang lebih baik dibanding
dengan tahap pemisahan krim susu yang hanya dua kali atau satu kali (Rosdiana,
2008).
Daya leleh merupakan waktu yang dibutuhkan es krim untuk meleleh
sempurna. Es krim yang berkualitas tinggi tidak cepat meleleh saat dihidangkan
pada suhu kamar. Daya leleh pada es krim dapat dipengaruhi oleh bahan baku es
krim seperti protein, padatan dan bahan penstabil. Selain itu proses pembuatan
seperti homogenisasi dapat mempengaruhi kecepatan meleleh es krim.
Homogenisasi yang kurang tepat menyebabkan penyebaran lemak kurang merata
membuat tekstur menjadi kasar dan overrun meningkat. Tingginya overrun
mengakibatkan es krim cepat meleleh pada suhu ruang (Padaga dan Sawitri,
2005).
Buah Naga
Buah naga merupakan tanaman asal Meksiko dan Amerika Selatan Bagian
Utara (Kolombia). Pada awalnya buah naga ini dibawa ke kawasan Indocina
(Vietnam) oleh seorang warga negara Prancis sekitar tahun 1870 dari Guyama,
Amerika Selatan sebagai hiasan sebab sosoknya yang unik dan bunganya yang
unik dan cantik. Pada tahun 1977 buah ini dibawa ke Indonesia dan berhasil
disemaikan kemudian dibudidayakan. Buah naga kaya vitamin dan mineral
dengan kandungan serat (Hardjadinata, 2010).
Buah naga termasuk dalam kelompok tanaman kaktus atau famili
Cactaceae dan subfamili Hylocereanea dalam subfamili ini terdapat beberapa
7
genus, sedangkan buah naga termasuk dalam genus Hylocereus. Adapun
klasifikasi buah naga Kristianto (2003) tersebut sebagai berikut:
Divisi : Spermatohyta (tumbuhan berbiji)
Subdivisi : Angiospermae (berbiji tertutup)
Kelas : Dicotyledonae (berkeping dua)
Ordo : Cactales
Famili : Cactaceae
Subfamili : Hylocereanea
Genus : Hylocereus
Spesies : - Hylocereus undatus (daging putih)
- Hylocereus costaricensis (daging merah)
Secara umum buah naga terdiri dari buah naga merah dan buah naga putih.
Namun secara klasifikasi buah naga terdiri dari empat, yaitu buah naga daging
putih, buah naga daging merah, buah naga daging super merah dan buah naga
kulit kuning daging putih. Dari ke empat jenis buah naga, buah naga merah
terkenal dengan rasa manisnya dan warnanya yang merah baik daging maupun
kulitnya. Komposisi kandungan nutrisi buah naga merah dapat dilihat pada Tabel
2.
Tabel 2. Komposisi kandungan nutrisi buah naga merah
Kandungan Kadar(1) Kadar(2)
(Asal Malaysia)
Kadar (2)
(Asal Australia)
Kadar air - 85,05 ± 0,11 89,98 ± 0,02
Karbohidrat (g) 11,5 12,97 ± 0,11 8,42 ± 0,03
Serat (g) 0,71 2,65 ± 0,03 -
Protein - 1,45 ± 0,01 0,41 ± 0,01
Kalsium (mg) 8,6 6,72 ± 0,02 1,55 ± 0,02
Fosfor (mg) 9,4 - -
Magnesium (mg) 60,4 26,40 ± 0,07 13,7 ± 0,11
Betakaroten (mg) 0,005 - -
Vitamin B1 (mg) 0,28 - - Vitamin B2 (mg) 0,043 - -
Vitamin C (mg) 9,4 24,66 ± 0,03 30,21 ± 0,34
Niasin 1,297 - 1,300 - -
Fenol (mg) 561,76 /100g - -
Sumber : (1) Taiwan Food Industry Develop & Research Authorities (2005)
(2) Nurul dan Asmah (2014)
8
Buah naga atau dragon fruit mempunyai kandungan zat bioaktif yang
bermanfaat bagi tubuh diantaranya antioksidan (dalam asam askorbat,
betakaroten, dan antosianin), serta mengandung serat pangan dalam bentuk pektin.
Selain itu, dalam buah naga terkandung beberapa mineral seperti kalsium,
phosphor, besi, dan lain-lain.
Vitamin yang terdapat didalam buah naga antara lain vitamin B1, vitamin
B2, vitamin B3, dan vitamin C (Pratomo, 2008; Simanjuntak, 2014). Berat buah
naga merah mencapai 500 gram per buah, dan memiliki tingkat kemanisan 13-15
briks (Umayah dan Amrun 2007). Ashari (2004) menyatakan bahwa antioksidan
adalah zat yang bisa menghambat proses penuaan atau kematian sel atau jaringan.
Oleh karenanya pengomsumsi buah-buahan akan terjaga kulitnya dari keriput dan
awet muda.
Antosianin merupakan zat warna yang berperan memberikan warna merah
berpotensi menjadi pewarna alami untuk pangan dan dapat dijadikan alternatif
pengganti pewarna sintetis yang lebih aman bagi kesehatan (Citramukti, 2008).
Buah naga merah juga kaya akan antioksidan antosianin yang dibutuhkan oleh
tubuh manusia. Kadar antosianin berkisar 8,8 mg/100 gr buah naga (Wu dkk.,
2006).
Buah naga merah berwarna menarik, semakin merah warnanya semakin
banyak kandungan betakarotennya. Buah naga merah segar tidak dapat disimpan
lama, karena memiliki kadar air tinggi yaitu 90% dan umur simpan 7-10 hari,
sehingga diperlukan pengolahan lanjutan agar dapat mempertahankan kandungan
gizi dan memperpanjang masa simpan (Citramukti, 2008).
9
Kualitas Es Krim dengan Penambahan buah
Buah naga merah memiliki struktur kulit seperti sisik ular, warna merah
menyala dan rasanya manis segar keasaman. Pada umumnya masyarakat hanya
mengambil daging buah naga merah saja dan membuang kulitnya. Pada dasarnya
kulit buah naga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pewarna alami pangan warna
merah. Warna merah yang dihasilkan dari pigmen antosianin yang terkandung
didalam kulit buah naga merah. Handayani (2012), bahwa ekstrak kulit buah naga
merah mengandung antosianin sebesar 26,4587 ppm. Penggunaan pewarna
sintetis semakin meningkat karena harganya yang murah dan warna yang
dihasilkan lebih cerah dibandingkan pewarna alami. Penggunaan pewarna sintesis
harus dibatasi, karena jika digunakan dalam jangka waktu panjang menimbulkan
efek buruk bagi kesehatan. Waladi (2015) dalam penelitian tentang pemanfaatan
kulit buah naga sebagai pewarna alami es krim, diperoleh hasil perlakuan terbaik
dalam penambahan kulit buah naga merah sebesar 6% berdasarkan uji deskriptif
sebesar 4,47 (merah), hal ini didukung dengan skor nilai kesukaan tertinggi 3,93
(suka). Kulit buah naga tidak hanya dimanfaatkan sebagai pewarna alami pada es
krim. Kulit buah naga merah dapat dimanfaatkan sebagai bahan pewarna alami
untuk berbagai makanan dan minuman seperti jelly, pudding, kue, yoghurt dan
mie.
Pemanfaatan buah naga secara keseluruhan baik dari kulit maupun buah
naga merah mengandung protein yang mampu meningkatkan metabolisme tubuh
dan menjaga kesehatan jantung, seratnya berguna untuk mencegah kanker usus
dan kencing manis, dan karotin yang terkandung dalam buah naga bermanfaat
10
untuk kesehatan mata, menguatkan fungsi otak dan mencegah masuknya penyakit
ke dalam tubuh manusia (Andoko dan Nurrasyid, 2012), Rahman et al. (1992).