3. Bagaimana keadaan upwelling dan downwelling di kedua wilayah tersebut ?

Dalam skripsi yang disusun oleh saudara Hartas N. Bela, dijelaskan bahwa arah

gerakan arus eddy memiliki dampak yang berbeda antara belahan bumi utara dan belahan

selatan. Di belahan bumi utara, eddy akan menyebabkan upwelling jika bergerak berlawanan

arah jarum jam, dan menyebabkan downwelling jika bergerak saeah jarum jam. Sebaliknya,

di belahan bumi selatan, jika eddy bergerak searah jarum jam maka akan menyebabkan

upwelling, dan jika bergerak berlawanan arah jarum jam maka akan menyebabkan

downwelling (Stewart 2008)

Garis Equator yang melintasi wilayah Indonesia

Mindanao-Halmahera

Eddy di daerah Mindanao dan Halmahera terletak di belahan bumi bagian utara.

Dapat dilihat pada gambar dibawah ini, ME (Mindanao Eddy) bergerak melawan arah jarum

jam, sedangkan HE (Halmahera Eddy) bergerak searah jarum jam. Sesuai dengan pernyataan

sebelumnya, maka dapat didefinisikan bahwa ME akan menyebabkan Upwelling karena

bergerak melawan arah jarum jam, sedangkan HE akan menyebabkan Downwelling karena

bergerak searah jarum jam. Kedua eddy ini bersifat tetap karena mendapat dorongan dari

samudera pasifik yang menjalar terus menerus di sepanjang topografi pulau.

Lokasi Mindanao Eddy dan Halmahera Eddy

Selatan Jawa

Pada perairan selatan pulau Jawa eddy yang terbentuk sangat dipengaruhi oleh pola

arus geostropik. Pada suatu periode tertentu eddy yang dapat terbentuk di sepanjang pulau

Jawa hingga Bali memiliki perputaran yang searah dengan jarum jam, dan pada periode

lainnya dapat bergerak melawan arah jarum jam. Dapat disimpulkan bahwa eddy yang

terbentuk bersifat temporal dan dapat berubah arah. Dengan lokasinya yang berada di bumi

bagian selatan, ketika eddy yang terbentuk bergerak searah jarum jam maka akan terjadi

upwelling, sebaliknya ketika eddy yang terbentuk bergerak melawan arah jarum jam, maka

akan terjadi downwelling.

Eddy yang terbentuk di perairan Jawa-Bali pada periode tertentu