77
SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI Oleh : AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN PROBOLINGGO – JAWA TIMUR FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2014 ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

  • Upload
    vananh

  • View
    253

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

i

SKRIPSI

PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK

PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

Oleh :

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN PROBOLINGGO – JAWA TIMUR

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA 2014

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 2: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

ii

SKRIPSI

PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK

PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

Oleh :

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN NIM. 141011106

Menyetujui,

Komisi Pembimbing

Pembimbing Pertama Pembimbing Kedua Muhammad Arief, Ir., M.Kes. Boedi S. Rahardja, Ir., MP. NIP. 19600823 198601 1 001 NIP. 19580117 198601 1 001

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 3: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

iii

SKRIPSI

PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK

PADA BELUT (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

Oleh :

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN NIM. 141011106

Telah diujikan pada Tanggal : 17 Juli 2014 KOMISI PENGUJI SKRIPSI Ketua : Agustono, Ir., M.Kes. Anggota : Dr. Woro Hastuti Satyantini, Ir., M.Si. Prayogo, S.Pi., M.P. Muhammad Arief, Ir., M.Kes.

Boedi S Rahardja, Ir., MP.

Surabaya, 18 Juli 2014 Fakultas Perikanan dan Kelautan

Universitas Airlangga Dekan,

Prof. Dr. Hj. Sri Subekti,drh.DEA NIP. 19520517 197803 2 001

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 4: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

iv

RINGKASAN

AKBAR YUSUF H. R. Penambahan Atraktan dalam Pakan Pasta terhadap Konsumsi Pakan, Retensi Protein dan Retensi Lemak pada Belut Sawah (Monopterus albus) yang Dipelihara dengan Sistem Resirkulasi. Dosen Pembimbing Muhammad Arief, Ir., M.Kes. dan Boedi S. Rahardja, Ir., MP.

Belut sawah (Monopterus albus) merupakan ikan dari Family Synbranchoidae yang permintaannya meningkat setiap tahun (Dirjen PPHP, 2010). Selama ini budidaya belut sawah dilakukan dengan memanfaatkan lumpur sebagai media budidaya. Pada budidaya belut sawah dengan menggunakan lumpur, sintasan atau kelangsungan hidup serta pertumbuhan belut sawah sulit untuk diukur, karena itu digunakan wadah akuarium dengan sistem resirkulasi untuk mengatasi masalah tersebut.

Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun pasta. Harga cacing yang mahal membuat proses budidaya berjalan tidak efektif, sedangkan penggunaan pasta tidak efektif karena pakan tidak habis dimakan oleh belut sawah, oleh karena itu pakan pasta perlu ditambahkan bahan atraktan yang dapat berfungsi sebagai zat perangsang (stimulus) untuk meningkatkan konsumsi pakan belut terhadap pakan pasta. Pakan merupakan sumber energi bagi ikan. Penggunaan energi pada ikan dipengaruhi oleh jumlah pakan yang dikonsumsi. Evaluasi pemanfaatan energi pakan dapat diketahui dari perhitungan retensi protein dan retensi lemak.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penambahan atraktan pada pasta terhadap peningkatan konsumsi pakan, retensi protein dan lemak belut sawah (M. albus) yang dipelihara dengan sistem resirkulasi. Penelitian dilakukan di Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga Surabaya pada bulan April hingga Mei 2014. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 kali ulangan. Data hasil penelitian akan dianalisis menggunakan ANOVA. Apabila menunjukkan adanya perbedaan maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan.

Hasil analisis varian (ANOVA) menunjukkan bahwa hasil perlakuan D (79,44 gr), B (79,26) dan C (78,98) memberikan konsumsi pakan tertinggi yang berbeda nyata dengan perlakuan A (77,12) (p<0,05). Pada hasil retensi protein menunjukkan bahwa hasil tertinggi adalah perlakuan C (7,92), D (7,75) dan B (7,23) yang berbeda nyata (p<0,05) dengan perlakuan A (4,48). Hasil retensi lemak menunjukkan perlakuan D (13,38) merupakan perlakuan dengan nilai rata-rata retensi lemak tertinggi yang tidak berbeda nyata dengan semua perlakuan, A (13,00), B (13,33) dan C (13,30) (p>0,05).

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 5: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

v

SUMMARY

AKBAR YUSUF H. R. Addition of Attractant in Pasta Feed Against Feed Consumption, Protein Retention and Fat Retention of Asian Swamp Eel (Monopterus albus) Cultured Using Recirculation System. Academic Advisor Muhammad Arief, Ir., M.Kes. and Boedi S. Rahardja, Ir., MP.

Asian swamp eel (Monopterus albus) is one of Synbranchoidae Family that increased on its demand every year (Dirjen PPHP, 2010). Up till now asian swamp eel is cultured using mud as its culture medium. On this medium, asian swamp eel survival rate and growth rate are hard to measured, therefore aquarium with recirculation system is used to settle the problem.

Worm or pasta feed are the main feed for asian swamp eel culture. The expensive price for worm made culture wasn’t effective, and using of pasta feed wasn’t effective because it wasn’t eaten by the asian swamp eel, therefore pasta feed needed an attractant that function as a stimuli to increased feed consumption of asian swamp eel. Feed is an energy source for fish. Energy using on fish is influenced by the amount of consumption of feed. Evaluation of feed energy utilization can be known by using protein and fat retention.

The purpose of this research was to find out addition of attractant in pasta feed against feed consumption, protein retention and fat retention of asian swamp eel (M. albus) cultured using recirculation system. The research was conducted in Faculty of Fisheries and Marine, Airlangga University, Surabaya in April - Mei 2014. Research design used Completely Randomized Design with 4 treatments and 5 replications. Data was analyzed using ANOVA. If it shows a difference than Duncan’s Multiple Range Test is used.

Result of analysis of variance (ANOVA) showed that treatment D (79.44 gr), B (79.26) and C (78.98) gave the best feed consumption that significantly different (p<0.05) with treatment A (77.12) (p<0.05). At the retention of protein showed that the best result are treatment C (7.92), D (7.75) and B (7.23) that significantly different (p<0.05) with treatment A (4,48). At the retention of fat the best result is treatment D (13.38) that significantly not different with all treatment, A (13.00), B (13.33) dan C (13.30) (p>0.05).

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 6: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas

limpahan rahmat serta hidayah-Nya sehingga skripsi dengan judul Penambahan

Atraktan dalam Pakan Pasta terhadap Konsumsi Pakan, Retensi Protein dan

Retensi Lemak pada Belut Sawah (Monopterus albus) yang Dipelihara dengan

Sistem Resirkulasi dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan,

sehingga kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi perbaikan dan

kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga karya ilmiah ini

bermanfaat dan memberikan informasi bagi semua pihak, khususnya bagi

Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga guna

kemajuan serta perkembangan ilmu dan teknologi dalam bidang perikanan,

terutama budidaya perairan.

Surabaya, Juli 2014

Penulis

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 7: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

vii

Ucapan Terima Kasih

Penulis ucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga serta penghargaan

yang setinggi-tingginya kepada :

1. Ibu Prof. Dr. Drh. Hj. Sri Subekti B. S., DEA, Dekan Fakultas Perikanan dan

Kelautan Universitas Airlangga.

2. Bapak H. Muhammad Arief, Ir., M.Kes., dosen pembimbing pertama dan

Bapak Boedi S. Rahardja, Ir., MP., dosen pembimbing kedua yang telah

memberikan arahan, petunjuk dan bimbingan sejak penyusunan usulan hingga

selesainya skripsi.

3. Bapak Agustono, Ir., M.Kes., Bapak Prayogo, S.Pi., MP., dan Ibu Dr. Woro

Hastuti Satyantini, Ir., M.Si., dosen penguji yang telah bersedia meluangkan

waktu untuk menguji serta memberikan masukan dan saran atas perbaikan

laporan skripsi.

4. Bapak Yudi Cahyoko, Ir., M.Si. dan Bapak Moch. Amin Alamsjah, Ir., M.Si.,

Ph.D., dosen wali yang telah membimbing dan memberikan nasehat kepada

penulis sejak menjadi mahasiswa.

5. Bapak/ Ibu dosen dan staf di Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas

Airlangga.

6. Keluarga besar tercinta yang telah memberikan dukungan yang tak terhingga.

7. Teman-teman satu tim Reza Septian, Rahmat Santoso, Fransiska Agustin dan

Ully Tri yang telah berjuang bersama dalam penelitian.

8. Teman-teman Piranha 2010 yang telah membantu dan tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu.

9. Semua pihak yang telah membantu sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 8: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

viii

DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN ....................................................................................... iv

SUMMARY ......................................................................................... v

KATA PENGANTAR .......................................................................... vi

UCAPAN TERIMA KASIH ................................................................. vii

DAFTAR ISI ......................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xiii

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 3

1.3 Tujuan .................................................................................... 3

1.4 Manfaat .................................................................................. 3

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Biologi Belut Sawah (M. albus) .............................................. 5

2.2 Kebutuhan Nutrien Belut Sawah ............................................. 6

2.2.1 Protein ............................................................................ 6

2.2.2 Lemak ............................................................................ 7

2.2.3 Karbohidrat .................................................................... 8

2.2.4 Vitamin dan Mineral ....................................................... 8

2.3 Pakan Belut Sawah ................................................................. 9

2.4 Atraktan ................................................................................. 10

2.4.1 Minyak Cumi .................................................................. 11

2.4.2 Minyak Ikan ................................................................... 11

2.4.3 Minyak Belut .................................................................. 12

2.5 Konsumsi Pakan .................................................................... 12

2.6 Retensi Protein ....................................................................... 13

2.7 Retensi Lemak ....................................................................... 14

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 9: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

ix

2.8 Sistem Resirkulasi .................................................................. 15

2.9 Kualitas Air ............................................................................ 16

2.9.1 Suhu ............................................................................... 16

2.9.2 pH .................................................................................. 16

2.9.3 Oksigen Terlarut (DO) .................................................... 17

2.9.4 Amoniak ......................................................................... 17

III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konseptual ............................................................. 18

3.2 Hipotesis ................................................................................ 20

IV METODOLOGI

4.1 Waktu dan Tempat ................................................................. 22

4.2 Materi Penelitian ................................................................... 22

4.2.1 Alat Penelitian ................................................................ 22

4.2.2 Bahan Penelitian ............................................................. 22

4.3 Metode dan Rancangan Penelitian .......................................... 23

4.3.1 Metode Penelitian ........................................................... 23

4.2.3 Rancangan Penelitian ...................................................... 23

4.4 Prosedur Kerja ....................................................................... 24

4.4.1 Persiapan Alat ................................................................ 24

4.4.2 Persiapan Bahan ............................................................. 25

4.4.3 Pelaksanaan .................................................................... 27

4.5 Definisi Operasional Variabel Penelitian ................................ 28

4.6 Analisis Data .......................................................................... 30

V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil ....................................................................................... 31

5.1.1 Konsumsi Pakan ............................................................... 31

5.1.2 Retensi Protein ................................................................. 32

5.1.3 Retensi Lemak ................................................................... 34

5.1.4 Kualitas Air ...................................................................... 35

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 10: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

x

5.2 Pembahasan ............................................................................ 35

5.2.1 Konsumsi Pakan ................................................................ 35

5.2.2 Retensi Protein .................................................................. 38

5.2.3 Retensi Lemak .................................................................. 39

5.2.4 Kualitas Air ...................................................................... 40

VI SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ................................................................................ 42

5.2 Saran ...................................................................................... 42

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 43

LAMPIRAN ......................................................................................... 47

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 11: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Denah pengacakan pada penelitian ..................................................... 24 2. Kandungan nutrisi bahan pakan ......................................................... 25

3. Komposisi pakan antar perlakuan ...................................................... 26

4. Jadwal pelaksanaan penelitian ........................................................... 30

5. Konsumsi pakan rata-rata belut sawah (Monopterus

albus) pada perlakuan selama pemeliharaan 35 hari ........................... 31

6. Retensi protein rata-rata belut sawah (Monopterus

albus) pada perlakuan selama pemeliharaan 35 hari ........................... 33

7. Retensi lemak rata-rata belut sawah (Monopterus

albus) pada perlakuan selama pemeliharaan 35 hari ........................... 35

8. Nilai kisaran kualitas air selama penelitian belut

sawah (Monopterus albus) selama pemeliharaan 35 hari ..................... 36

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 12: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Gambar 1. Belut sawah (Monopterus albus) ........................................... 5

2. Gambar 2. Kerangka konseptual penelitian ............................................. 20

3. Gambar 3. Diagram alir penelitian .......................................................... 28

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 13: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Perhitungan Pakan Uji .................................................................. 47

2. Data Tingkat Konsumsi Belut Sawah ............................................ 49

3. Hasil Analisis Proksimat Awal dan Akhir Penelitian

Belut Sawah ................................................................................... 50

4. Data Berat, Jumlah Protein dan Lemak Tubuh Belut Sawah .......... 51

5. Data Jumlah Protein dan Lemak Pakan yang

Dikonsumsi Belut Sawah ............................................................... 52

6. Data Retensi Protein dan Lemak Belut Sawah

serta Transformasinya ................................................................... 53

7. Hasil Analisis SPSS Tingkat Konsumsi ........................................ 54

8. Hasil Analisis SPSS Retensi Protein Transformasi Akar Y ........... 55

9. Hasil Analisis SPSS Retensi Lemak Transformasi Akar Y ............ 56

10. Perhitungan Tingkat Konsumsi Belut Sawah .............................. 57

11. Perhitungan Retensi Protein Belut Sawah ................................... 58

12. Perhitungan Retensi Lemak Belut Sawah .................................... 59

13. Alat dan Bahan Penelitian ........................................................... 60

14. Hasil Analisis Belut Awal ........................................................... 61

15. Hasil Analisis Belut Akhir .......................................................... 62

16. Hasil Analsisi Pakan ................................................................... 64

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 14: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

I PENDAHULUAN

1.2 Latar Belakang

Belut sawah (Monopterus albus) merupakan ikan dari Family

Synbranchoidae yang dapat ditemukan di Cina, India, Malaysia dan Indonesia

(Tan and He, 2007). Pengembangan budidaya belut sawah secara intensif di

Indonesia belum banyak dilakukan, padahal permintaan belut sawah terus

meningkat setiap tahun. Pada tahun 2007 volume ekspor belut sawah mencapai

2.189 ton sedangkan pada tahun 2008 meningkat menjadi 2.676 ton dan pada

tahun 2009 menjadi 4.744 ton (Dirjen PPHP, 2010).

Pada lingkungan alami, belut sawah hidup di dalam lumpur dan membuat

sebuah lubang pada pematang sawah atau pinggir sungai (Sunarma dkk., 2009).

Selama ini budidaya belut sawah dilakukan dengan memanfaatkan lumpur sebagai

media budidaya. Pada budidaya belut sawah dengan menggunakan lumpur,

sintasan atau kelangsungan hidup serta pertumbuhan belut sawah sulit untuk

diukur, karena itu perlu adanya media lain yang dapat digunakan untuk budidaya

belut sawah (Sunarma dkk., 2009).

Menurut Sunarma dkk. (2009) belut sawah dapat dibudidayakan pada

media air menggunakan wadah happa maupun akuarium dengan padat tebar lebih

banyak dibandingkan media lumpur. Pada budidaya menggunakan media air perlu

memperhatikan kualitas air dan pemberian pakan yang sesuai dengan kebutuhan

nutrisi. Kualitas air harus tetap dijaga dengan melakukan manajemen kualitas air,

sedangkan pemberian pakan yang sesuai diperlukan untuk menjaga pertumbuhan

optimum serta kelangsungan hidup belut sawah.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 15: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

2

2

Hal lain yang mempengaruhi kehidupan belut selain habitat adalah pakan.

Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

pasta sebanyak 5% dari biomas. Harga cacing yang mahal membuat proses

budidaya membutuhkan biaya yang besar, sedangkan penggunaan pasta tidak

efisien karena pakan tidak habis dimakan oleh belut sawah. Pakan pasta perlu

ditambahkan bahan atraktan yang dapat berfungsi sebagai zat perangsang

(stimulus) untuk meningkatkan konsumsi pakan belut terhadap pakan pasta.

Peningkatan konsumsi pakan biasanya dilakukan dengan menyemprot pasta

menggunakan larutan minyak, cairan ikan yang kental, atau jaringan ikan yang

telah dihaluskan (Afrianto dan Liviawaty, 2005).

Pakan merupakan sumber energi bagi ikan. Penggunaan energi pada ikan

dipengaruhi oleh jumlah pakan yang dikonsumsi. Energi diperoleh dari

perombakan ikatan kimia melalui proses reaksi oksidasi sehingga dapat diserap

oleh tubuh untuk digunakan atau disimpan (Afrianto dan Liviawaty, 2005).

Evaluasi pemanfaatan energi pakan dapat diketahui dari perhitungan retensi

protein dan retensi lemak. Buwono (2000) menyatakan bahwa retensi protein

merupakan gambaran dari banyaknya protein yang diberikan, yang dapat diserap

atau dimanfaatkan untuk membangun maupun memperbaiki sel-sel tubuh yang

rusak serta dimanfaatkan tubuh ikan bagi metabolisme sehari-hari. Retensi lemak

menggambarkan kemampuan ikan dalam menyimpan dan memanfaatkan lemak

pakan (Haryati dkk., 2007)

Penggunaan atraktan dalam pakan pasta belut sawah diharapkan dapat

mempercepat waktu konsumsi pakan untuk meningkatkan asupan nutrisi pakan

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 16: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

3

3

pada belut sawah, khususnya penyerapan protein dan lemak, sehingga mampu

meningkatkan pertumbuhan belut sawah. Pada penelitian Yudiarto (2012)

penambahan atraktan berpengaruh positif terhadap retensi lemak pada ikan sidat,

sedangkan pada penelitian Halimatusadiah (2009) penambahan atraktan

berpengaruh positif terhadap retensi protein pada ikan kerapu bebek.

1.3 Rumusan Masalah

1. Apakah penggunaan atraktan dapat meningkatkan konsumsi pakan pada

belut sawah (M. albus) yang dipelihara dengan sistem resirkulasi?

2. Apakah penggunaan atraktan dapat meningkatkan retensi protein pada

belut sawah (M. albus) yang dipelihara dengan sistem resirkulasi?

3. Apakah penggunaan atraktan dapat meningkatkan retensi lemak pada belut

sawah (M. albus) yang dipelihara dengan sistem resirkulasi?

1.4 Tujuan

1. Mengetahui penggunaan atraktan terhadap peningkatan konsumsi pakan

pada belut sawah (M. albus) yang dipelihara dengan sistem resirkulasi.

2. Mengetahui penggunaan atraktan terhadap peningkatan retensi protein

pada belut sawah (M. albus) yang dipelihara dengan sistem resirkulasi.

3. Mengetahui penggunaan atraktan terhadap peningkatan retensi lemak pada

belut sawah (M. albus) yang dipelihara dengan sistem resirkulasi.

1.5 Manfaat

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah dapat memberikan informasi

tentang pengaruh penggunaan atraktan terhadap peningkatan konsumsi pakan,

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 17: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

4

4

retensi protein dan retensi lemak pada belut sawah (M. albus) yang dipelihara

dengan sistem resirkulasi. Informasi ini nantinya bisa digunakan oleh masyarakat

luas untuk pedoman dalam usaha budidaya belut sawah. Diharapkan hasil

penelitian ini mampu diaplikasi oleh pembudidaya belut sawah dalam penggunaan

atraktan dalam pakan yang nantinya akan berpengaruh terhadap konsumsi pakan,

peningkatan retensi protein maupun lemak belut sawah (M. albus).

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 18: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

5

5

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Biologi Belut Sawah (M. albus)

Klasifikasi belut sawah menurut Saanin (1968) adalah sebagai berikut :

Filum : Vertebrata Kelas : Pisces Sub Kelas : Teleostei Ordo : Synbranchoidea Famili : Synbranchoidae Genus : Monopterus Spesies : Monopterus albus

Belut sawah memiliki bentuk tubuh silindris memanjang dan tidak bersisik

(Gambar 1.). Kulit berwarna kecoklatan, mulut dilengkapi dengan gigi runcing

kecil berbentuk kerucut dengan bibir berupa lipatan kulit yang lebar (Astiana,

2012).

Pada lingkungan alami, belut sawah hidup di dalam lumpur dan membuat

sebuah lubang pada pematang sawah atau pinggir sungai (Sunarma dkk., 2009),

selain itu belut sawah juga hidup di perairan dangkal dan berlumpur, kanal, serta

danau dengan kedalaman kurang dari 3 meter (Astiana, 2012). Belut sawah

merupakan kelompok air breathing fishes, yaitu ikan yang memiliki kemampuan

Gambar 1. Belut sawah (Monopterus albus)

(http://nas.er.usgs.gov/fishes/accounts/synbranc/mo_albus.html)

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 19: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

6

6

untuk mengambil oksigen langsung dari atmosfer sehingga dapat bertahan lama

pada kondisi air yang terbatas (Tay et al., 2003). Belut sawah diketahui memiliki

alat pernapasan tambahan berupa kulit tipis berlendir yang terdapat di rongga

mulut (Sarwono, 2003) dan juga memiliki toleransi yang tinggi terhadap

temperatur (Nico and Fuller, 2009) serta mampu melewati tanah basah untuk

berpindah tempat (Hill and Watson, 2007). Belut sawah beraktivitas pada malam

hari (nocturnal) dan cenderung bersembunyi di lubang atau di celah-celah tanah liat.

2.2 Kebutuhan Nutrien Belut sawah

Pertumbuhan belut sawah sangat dipengaruhi oleh pakan yang berkaitan

erat dengan kebiasaan makan dan jenis pakan yang diberikan. Pemberian pakan

diatur sesuai dengan sifat hewan untuk memacu pertumbuhan dan meningkatkan

produksi.

Belut sawah merupakan hewan karnivor yang memakan jasad renik ketika

masih benih dan memakan larva serangga, cacing, siput, berudu, maupun benih

ikan lain (Wirosaputro, 1978). Prok (2000) melaporkan bahwa belut sawah yang

berukuran satu meter atau lebih merupakan predator dan pemakan hewan akuatik

kecil termasuk ikan dan avertebrata.

2.2.1 Protein

Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur

C, H, O dan N yang tidak dimiliki oleh lemak maupun karbohidrat. Protein juga

merupakan sumber energi yang utama bagi ikan (Gusrina, 2008) dan merupakan

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 20: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

7

7

zat makanan yang sangat dibutuhkan untuk pemeliharaan tubuh (Cowey and

Sargent, 1972).

Kebutuhan ikan akan protein dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain

suhu dan kualitas air perairan, serta ukuran dan jenis ikan (Halver et al., 1973).

Pakan untuk belut sawah membutuhkan kandungan protein yang cukup tinggi,

menurut Yang et al. (2000) protein merupakan faktor utama yang mempengaruhi

pertumbuhan belut sawah dengan nilai optimum 35,7 %. Protein merupakan zat

makanan yang sangat dibutuhkan untuk pemeliharaan tubuh, pembentukan

jaringan, penggantian jaringan tubuh yang rusak serta penambahan protein tubuh

dalam pertumbuhan (Cowey and Sargent, 1972). Halver et al. (1973) menyatakan

bahwa protein merupakan bagian terbesar dari daging ikan, oleh karena itu dalam

menentukan kebutuhan nutrisi ikan kebutuhan protein perlu dipenuhi terlebih

dahulu.

2.2.2 Lemak

Lemak memberikan energi lebih besar daripada protein dan karbohidrat

(Surakhman, 2004). Ikan mensintesa lemak untuk menghasilkan energi (Halver et

al., 1973), memelihara bentuk dan fungsi membran (fosfolipid) serta sebagai

cadangan energi untuk kebutuhan energi jangka panjang selama periode yang

penuh aktivitas atau selama periode tanpa makanan (Zonneveld et al., 1991).

Lemak dalam proses metabolisme berkaitan dengan aktifitas protein,

karena apabila energi yang berasal dari lemak dan karbohidrat kurang, maka unsur

C (karbon) yang ada pada protein akan difungsikan sebagai sumber energi

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 21: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

8

8

(Buwono, 2000). Kebutuhan belut sawah terhadap lemak cukup sedikit yaitu

sebesar 3-4 % (Yang et al., 2000).

2.2.3 Karbohidrat

Kebutuhan karbohidrat berkaitan dengan aktivitas protein, karena apabila

terjadi kekurangan karbohidrat dalam ransum pakan, protein akan dapat diubah

menjadi energi (Buwono, 2000). Karbohidrat merupakan salah satu sumber energi

yang penting untuk ikan. Karbohidrat dapat berperan sebagai pemicu berbagai

metabolisme internal yang produknya dibutuhkan untuk pertumbuhan, misalnya

asam amino non esensial dan asam nukleat (Yudiarto, 2012). Karbohidrat di

dalam tubuh disimpan di hati dan otot dalam bentuk glikogen sebagai cadangan

makanan (Afrianto dan Liviawaty, 2005).

Kombinasi penggunaan karbohidrat dan lemak dapat mengurangi

penggunaan protein sebagai sumber energi yang dikenal dengan istilah protein

sparing effect (Yudiarto, 2012). Kebutuhan belut sawah akan karbohidrat yaitu

sebesar 24-33 % (Yang et al., 2000).

2.2.4 Vitamin dan Mineral

Vitamin dan mineral merupakan komponen mikro-nutrien yang tidak

memiliki energi sebagaimana makro-nutrien. Vitamin dan mineral merupakan

komponen yang terlibat dalam berbagai aktivitas enzimatik dan hormonal yang

terjadi di dalam tubuh, sehinga kebutuhannya mutlak diperlukan.

Kekurangan atau kelebihan akan vitamin dan mineral dapat berdampak

pada terganggunya aktivitas bio-fisiologis seperti nafsu makan hilang hingga

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 22: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

9

9

penurunan pertumbuhan, penyimpangan bentuk tulang, munculnya berbagai jenis

penyakit nutrisional dan bahkan kematian (Subandiyono, 2009). Kebutuhan belut

sawah terhadap Vitamin A 14.000 IU/kg, Vitamin C 2.200 mg/kg, Vitamin D3

5.000 IU/kg dan Vitamin E 120 mg/kg (Tan and He, 2007), sedangkan kebutuhan

akan mineral sebesar 3% (Yang et al., 2000).

2.3 Pakan Belut Sawah

Protein, lemak dan karbohidrat merupakan zat gizi dalam pakan yang

berfungsi sebagai sumber energi tubuh. Dalam tubuh ikan, energi berasal dari

pakan dipergunakan dalam kegiatan pemeliharaan hidupnya, yaitu untuk tumbuh,

berkembang, dan bereproduksi (Buwono, 2000). Karbohidrat merupakan

sumber energi yang relatif murah. Menurut Buwono (2000), kebutuhan

karbohidrat berkaitan dengan aktivitas protein. Protein merupakan nutrien yang

sangat dibutuhkan ikan untuk pertumbuhan. Kandungan protein yang optimal di

dalam pakan akan menghasilkan pertumbuhan yang maksimal bagi ikan yang

mengkonsumsinya. Ikan menggunakan protein secara efisien sebagai sumber

energi, selain itu protein yang diserap oleh ikan akan digunakan untuk

pertumbuhan. Lemak pada pakan mempunyai peranan penting bagi ikan, karena

berfungsi untuk memelihara bentuk dan fungsi membran (fosfolipid) serta sebagai

cadangan energi untuk kebutuhan energi jangka panjang selama periode yang

penuh aktivitas atau selama periode tanpa makanan (Zonneveld et al., 1991).

Belut sawah merupakan jenis ikan karnivora yang membutuhkan protein

cukup tinggi dalam pakannya. Belut sawah di habitat alaminya memakan jasad

renik berupa zooplankton dan zoobenthos pada saat masih berukuran benih,

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 23: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

10

10

sedangkan bila berukuran dewasa belut sawah akan memakan larva serangga,

cacing, siput, berudu maupun benih ikan lain (Wirosaputro, 1978). Pada kegiatan

budidaya belut sawah diberikan pakan berupa cacing tanah maupun pasta

sebanyak 5% dari biomas belut sawah. Pasta merupakan pakan yang memiliki

tekstur lunak serta sebelum diberikan perlu ditambahkan air terlebih dahulu.

Afrianto dan Liviawaty (2005) menyatakan bahwa pakan berbentuk pasta

memiliki kelemahan yaitu sering mengendap di dasar kolam sehingga tidak

termakan.

2.4 Atraktan

Pengambilan makanan pada ikan dipengaruhi oleh bahan kimia yang

terdifusi dari makanan ke dalam air dan merangsang sel kemosensori ikan.

Kebiasaan makan ikan dipengaruhi oleh campuran bahan kimia yang terdapat

dalam pakan sehingga sel-sel kemosensori pada ikan harus dirangsang agar

menimbulkan respon terhadap pakan (Halimatusadiah, 2009).

Atraktan merupakan suatu bahan aroma yang ditambahkan selama proses

pembuatan pakan (Afrianto dan Liviawaty, 2005). Penggunaan bahan atraktan

yang tepat dalam pakan dapat meningkatkan penyerapan makanan secara cepat,

mengurangi waktu pencampuran nutrisi pakan dengan air saat pakan berada dalam

air, dan pada saat yang sama memberikan nutrisi tambahan untuk protein dan

metabolisme energi (Polat and Beklevik, 1999).

Priyono (2009) menyatakan bahwa penggunaan atraktan dalam pakan

sebaiknya tidak lebih dari 10% sehingga pakan tidak mudah tengik. Beberapa

bahan yang dapat digunakan sebagai atraktan adalah larutan minyak, cairan ikan

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 24: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

11

11

yang kental, atau jaringan ikan yang telah dihaluskan (Afrianto dan Liviawaty,

2005), betaine (Polat dan Beklevik, 1999), daun kemangi (El-Dakar, et al., 2008),

serta dimethyl-β-propiothetin (Nakajima, et al., 1988).

Penambahan atraktan pada pakan dilakukan untuk merangsang ikan

mendekati dan mengkonsumsi pakan yang diberikan (Afrianto dan Liviawaty,

2005). Tingkat penerimaan ikan dapat diindikasikan dengan banyaknya pakan

yang dikonsumsi. Penambahan atraktan dengan jenis dan jumlah yang tepat akan

meningkatkan konsumsi pakan yang berdampak terhadap peningkatan

pertumbuhan (Afrianto dan Liviawaty, 2005).

2.4.1 Minyak Cumi

Minyak cumi merupakan salah satu bahan yang dapat dijadikan sebagai

atraktan pada pakan ikan. Minyak cumi juga memiliki kandungan asam lemak

EPA 13,4%-17,4% dan DHA 12,8%-15,6% (Watanabe, 1998). Cumi-cumi

mempunyai prosentase relatif kandungan asam lemak n-3 yang cukup besar, yaitu

sebesar 41 % (Wahyudin, 2005). Hal ini disebabkan karena cumi-cumi merupakan

kelas moluska dengan kandungan lemak yang cukup tinggi dan kebanyakan

lipidnya berupa fosfolipid (Herlijoso, 1994 dalam Wahyudin, 2005). Kandungan

asam lemak tak jenuh dalam daging cumi-cumi yang paling bermanfaat adalah

asam lemak n-3 (Marlina, 1998 dalam Wahyudin, 2005).

2.4.2 Minyak Ikan

Minyak ikan biasanya merupakan limbah pada pengolahan ikan, meskipun

pada minyak ikan masih mengandung asam lemak tak jenuh ganda omega 3 yang

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 25: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

12

12

sangat tinggi (Rusmana, dkk, 2010). Minyak ikan juga mengandung EPA dan

DHA sebanyak 58,418 mg/gr yang berfungsi mencegah penyumbatan pembuluh

darah, precursor pembentukan tromboksan serta meningkatkan jumlah oksigen

dalam darah (Rusmana, 2008).

2.4.3 Minyak Belut

Kandungan lemak pada belut cukup tinggi, yaitu mencapai 27 gram per

100 gram bahan (Surwono, 2003). Kandungan minyak belut pada fillet jaringan

antara 0,50–1,06% tiap 100 gram dan pada jaringan kepala 0,40–0,78% tiap 100

gram. Asam lemak utama dalam minyak belut adalah palmitat, oleat, arakidonat

dan dokosaheksaenoat. Secara keseluruhan minyak belut memiliki persentase

asam arakidonat sebesar 10,17 persen dan DHA 7,16 % (Razak et al, 2001).

2.5 Konsumsi Pakan

Konsumsi pakan berkaitan erat dengan kebiasaan makan dan jenis pakan

yang diberikan. Kebiasaan makan ikan dipengaruhi oleh campuran bahan kimia

yang terdapat dalam pakan sehingga sel-sel kemosensori pada ikan harus

dirangsang agar menimbulkan respon terhadap pakan (Halimatusadiah, 2009).

Konsumsi pakan juga bervariasi tergantung dari kondisi dari tubuh ikan, seperti

stadia maupun umur ikan, serta kondisi lingkungan tempat hidup ikan, yang

meliputi pengaruh suhu, pH maupun kadar oksigen. Konsumsi pakan dapat

digunakan sebagai parameter tingkat penerimaan ikan terhadap suatu pakan.

Konsumsi pakan dapat diketahui dengan menghitung jumlah pakan yang

dikonsumsi selama masa pemeliharaan ikan (Surakhman, 2004).

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 26: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

13

13

2.6 Retensi Protein

Protein merupakan zat makanan yang sangat dibutuhkan untuk

pemeliharaan tubuh (Cowey and Sargent, 1972) dan merupakan sumber asam-

asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O dan N yang tidak dimiliki

oleh lemak atau karbohidrat. Protein merupakan sumber energi yang utama bagi

ikan (Gusrina, 2008), sementara sumber energi lainnya adalah lemak dan

karbohidrat. Protein sebagai pembentuk energi akan menghasilkan 3,5 kkal tiap

gram protein (Surakhman, 2004). Mengingat harga protein relatif lebih mahal

dibandingkan lemak dan karbohidrat, maka diusahakan agar protein hanya

dimanfaatkan untuk pertumbuhan dan penggantian jaringan yang rusak.

Kebutuhan ikan akan protein dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain

suhu dan kualitas air perairan, serta ukuran dan jenis ikan (Halver et al., 1973).

Retensi protein merupakan gambaran dari banyaknya protein yang diberikan,

yang dapat diserap dan dimanfaatkan untuk membangun ataupun memperbaiki

sel-sel tubuh yang sudah rusak, serta dimanfaatkan tubuh ikan bagi metabolisme

sehari-hari (Afiranto dan Liviawaty, 2005). Retensi protein juga dapat diartikan

sebagai banyaknya protein yang disimpan dan dijadikan jaringan tubuh yang baru

oleh ikan selama masa pemeliharaan (Samsudin dkk., 2010). Menurut Wilson and

Poe (1987), nilai retensi protein selain menggambarkan adanya deposit protein

dalam tubuh ikan, juga menggambarkan sparing effect dari lemak dan karbohidrat

sebagai penyedia energi untuk aktivitas sehari-hari.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 27: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

14

14

2.7 Retensi Lemak

Lemak memiliki peran penting di dalam nutrisi ikan. Ikan mensintesa

lemak untuk menghasilkan energi (Halver et al., 1973), memelihara bentuk dan

fungsi membran (fosfolipid) serta sebagai cadangan energi untuk kebutuhan

energi jangka panjang selama periode yang penuh aktivitas atau selama periode

tanpa makanan (Zonneveld et al., 1991). Lemak juga berfungsi sebagai

pengangkut vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E dan K

(Robinson and Li, 1996). Nilai energi untuk lemak adalah sebesar 8.1 kkal per

gram lemak (Surakhman, 2004), sehingga lemak memberikan energi lebih besar

daripada protein dan karbohidrat. Bagi ikan karnivora lemak memegang peranan

penting sebagai sumber energi dalam pakan.

Craig and Helfrich (2009) menyatakan bahwa pada umumnya ikan

membutuhkan asam lemak dari golongan omega 3 dan 6 (n-3 dan n-6). Ikan air

tawar tidak membutuhkan HUFA berantai panjang, tapi hanya membutuhkan

asam linolenat, kadarnya berkisar antara 0,5-1,5% dalam pakan kering. Ikan-ikan

air tawar mampu mengubah asam linolenat menjadi n-3 HUFA berantai panjang

yaitu EPA dan DHA, yang dibutuhkan dalam metabolisme dan sebagai komponen

membran sel (Craig and Helfrich, 2002).

Asam lemak yang dibutuhkan oleh tubuh agar dapat hidup secara baik

disebut asam lemak esensial dan jika keberadaannya tidak terpenuhi maka tubuh

akan mengalami gangguan. Asam lemak esensial diantaranya adalah asam

linoleat, asam linolenat dan asam arachidonat (Surakhman, 2004).

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 28: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

15

15

Retensi lemak menggambarkan kemampuan ikan dalam menyimpan dan

memanfaatkan lemak pakan (Haryati dkk., 2007), oleh karena itu komposisi

lemak tubuh sangat dipengaruhi oleh pakan ikan yang mengandung lemak

(Gusrina, 2008). Tingginya lemak yang dikonsumsi ikan dan yang tidak

digunakan sebagai sumber energi kemudian disimpan sebagai lemak tubuh

(Haryati dkk., 2011).

2.8 Sistem Resirkulasi

Sejauh ini upaya budidaya belut sawah yang sudah dilakukan masih harus

menggunakan campuran lumpur dengan bahan organik lainnya sebagai media

pemeliharaan belut. Pada teknik budidaya seperti itu, kontrol pertumbuhan dan

kelangsungan hidup belut sulit dilakukan karena belut hidup di dalam lumpur

sehingga upaya intensifikasi budidaya belut sulit dilakukan sehingga produksi

belut relatif sulit diprediksi. Menurut Sunarma dkk. (2009) belut dapat

dibudidayakan pada media air menggunakan wadah happa maupun akuarium,

namun perlu dijaga agar kualitas airnya tetap optimal bagi kehidupan belut. Belut

yang dipelihara dalam media air tidak menunjukkan respon stress berdasarkan

indikasi warna tubuh maupun kadar glukosa darah.

Salah satu cara untuk menjaga kualitas air tetap baik yaitu dengan

menggunakan sistem resirkulasi. Sistem resirkulasi merupakan suatu usaha dalam

memperbaiki kualitas air agar tetap sesuai untuk kehidupan ikan yang

dibudidayakan. Sistem resirkulasi pada budidaya dilakukan dengan cara mendaur

ulang dan mengolah air buangan, sebagian (resirkulasi semi tertutup) atau

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 29: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

16

16

seluruhnya (resirkulasi tertutup), sehingga air tersebut menjadi layak untuk

digunakan kembali dalam proses budidaya.

2.9 Kualitas Air

Air sebagai media tempat hidup ikan sangat berpengaruh pada kehidupan

ikan dan pertumbuhan ikan, oleh sebab itu air yang digunakan dalam budidaya

harus mempunyai kondisi yang optimal, baik mengenai kualitas maupun

kuantitas. Kualitas air diantaranya dipengaruhi oleh, suhu, pH, oksigen terlarut

(DO) dan juga kadar amoniak.

2.9.1 Suhu

Suhu perairan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi

organisme perairan karena dapat berpengaruh terhadap proses metabolisme yang

nantinya berakibat pada pertumbuhan. Suhu air dipengaruhi oleh intensitas cahaya

matahari pada perairan, selain itu menurut (Yudiarto, 2012) suhu air dipengaruhi

oleh kecepatan reaksi kimia, baik dalam media luar maupun cairan dalam tubuh

ikan. Suhu optimal untuk budidaya belut adalah pada 25-34 0C (Tay et al., 2003).

2.9.2 pH

Nilai pH merupakan indikasi keasaman air karena juga menentukan proses

kimiawi dalam air. Setiap jenis ikan memiliki toleransi yang berbeda terhadap

nilai pH perairan. Nilai pH optimum pada budidaya belut sawah berkisar antara 7-

8 (Mashuri dkk., 2012). Nilai pH yang melebihi atau kurang dari kisaran optimum

dapat menurunkan pertumbuhan, dan pada kondisi ekstrim dapat mengganggu

kesehatan ikan.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 30: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

17

17

2.9.3 Oksigen Terlarut (DO)

Konsentrasi oksigen terlarut dalam perairan tergantung pada faktor fisika

dan biologi. Suhu dan salinitas yang tinggi dapat menyebabkan konsentrasi

oksigen terlarut menjadi rendah. Ikan memerlukan oksigen guna pembakaran

nutrisi dalam proses metabolisme tubuh untuk menghasilkan aktivitas biologis

maupun fisiologis seperti berenang, pertumbuhan dan reproduksi (Yudiarto,

2012). Kandungan oksigen terlarut yang baik bagi reproduksi maupun

pertumbuhan ikan adalah lebih besar dari 4 ppm. Kadar oksigen terlarut optimal

pada belut sawah belum diketahui, namun belut sawah diketahui dapat mengambil

oksigen langsung dari atmosfer sehingga kadar oksigen terlarut yang rendah

dalam perairan masih dapat ditoleransi oleh belut sawah.

2.9.4 Amoniak

Kadar amoniak terukur yang dapat menyebabkan kematian adalah lebih

dari 1 ppm (1 mg/L) dan nitrit lebih dari 0,1 ppm (0,1 mg/L). Daya racun NH3

akan meningkat bila pH dan kadar CO2 tinggi dan kadar O2 rendah (Wardoyo,

1975 dalam Puspita, 1990). Kadar amoniak maksimal yang dapat ditoleransi oleh

belut sawah masih belum diketahui hingga saat ini. Tay et al. (2003) menyatakan

bahwa belut sawah mampu mentoleransi kadar amoniak yang relatif lebih tinggi

pada taraf selular dan sub-selular dibandingkan dengan ikan teleostei lainnya.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 31: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

18

18

III KONSEPTUAL PENELITIAN DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konseptual

Belut sawah (M. albus) merupakan salah satu komoditas perikanan yang

permintaannya terus meningkat setiap tahun. Pada tahun 2007 volume ekspor

belut sawah mencapai 2.189 ton sedangkan pada tahun 2008 meningkat menjadi

2.676 ton dan pada tahun 2009 menjadi 4.744 ton (Dirjen PPHP, 2010).

Selama ini budidaya belut sawah dilakukan dengan memanfaatkan lumpur

sebagai media budidaya. Pada budidaya belut sawah dengan menggunakan

lumpur, sintasan atau kelangsungan hidup serta pertumbuhan belut sawah sulit

untuk diukur. Berdasarkan hal tersebut maka perlu adanya media lain yang lebih

efisien untuk budidaya belut sawah.

Menurut Sunarma dkk. (2009) belut dapat dibudidayakan pada media air

menggunakan wadah happa maupun akuarium. Pada budidaya menggunakan

media air perlu memperhatikan kualitas air dan pemberian pakan yang sesuai.

Kualitas air harus tetap dijaga dengan melakukan manajemen kualitas air,

sedangkan pemberian pakan yang sesuai diperlukan untuk menjaga pertumbuhan

optimum serta kelangsungan hidup belut sawah.

Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah

maupun pasta sebanyak 5% dari biomass belut sawah. Harga cacing yang mahal

membuat proses budidaya membutuhkan biaya yang besar, sedangkan

penggunaan pasta tidak efisien karena pakan tidak habis dimakan oleh belut

sawah. Guna mengoptimalkan pakan pasta perlu adanya bahan atraktan yang

dapat berfungsi sebagai zat perangsang (stimulus) untuk meningkatkan konsumsi

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 32: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

19

19

pakan belut terhadap pakan pasta. Peningkatan konsumsi pakan biasanya

dilakukan dengan menyemprot pasta menggunakan larutan minyak, cairan ikan

yang kental, atau jaringan ikan yang telah dihaluskan (Afrianto dan Liviawaty,

2005).

Penggunaan energi pada ikan dipengaruhi oleh jumlah pakan yang

dikonsumsi. Energi diperoleh dari perombakan ikatan kimia melalui proses reaksi

oksidasi sehingga dapat diserap oleh tubuh untuk digunakan atau disimpan

(Afrianto dan Liviawaty, 2005). Evaluasi pemanfaatan energi pakan dapat

diketahui dari perhitungan retensi protein dan retensi lemak. Buwono (2000)

menyatakan bahwa retensi protein merupakan gambaran dari banyaknya protein

yang diberikan, yang dapat diserap atau dimanfaatkan untuk membangun maupun

memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak serta dimanfaatkan tubuh ikan bagi

metabolisme sehari-hari. Retensi lemak menggambarkan kemampuan ikan

menyimpan dan memanfaatkan lemak pakan (Agustono dkk., 2007). Penggunaan

atraktan dalam pakan pasta belut sawah diharapkan dapat mempercepat waktu

konsumsi pakan untuk meningkatkan asupan nutrisi pakan pada benih belut

sawah, khususnya penyerapan protein dan lemak, sehingga mampu meningkatkan

pertumbuhan belut sawah. Kerangka konseptual penelitian dapat dilihat pada

Gambar 2.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 33: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

20

20

Gambar 2. Kerangka konseptual penelitian

3.2 Hipotesis Penelitian

H1 Penggunaan atraktan berpengaruh terhadap peningkatan laju konsumsi pada

belut sawah (M. albus) yang dipelihara dengan sistem resirkulasi.

H2 Penggunaan atraktan berpengaruh terhadap peningkatan retensi protein pada

belut sawah (M. albus) yang dipelihara dengan sistem resirkulasi.

Peningkatan permintaan belut sawah

Intensifikasi dengan sistem resirkulasi

Mahalnya pakan alami belut sawah

Peningkatan konsumsi belut sawah terhadap pakan pasta

Penggunaan pakan pasta

Peningkatan penyerapan nutrisi pakan

Retensi protein dan lemak meningkat

Nutrisi terpenuhi

Atraktan dalam pakan pasta

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 34: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

21

21

H3 Penggunaan atraktan berpengaruh terhadap peningkatan retensi lemak pada

belut sawah (M. albus) yang dipelihara dengan sistem resirkulasi.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 35: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

22

22

IV METODOLOGI

4.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas

Airlangga. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada bulan April – Mei 2014.

Analisis proksimat bahan pakan, analisis proksimat ikan awal dilakukan di Unit

Layanan Pemeriksaan Laboratoris Konsultasi dan Pelatihan, Fakultas Kedokteran

Hewan, Universitas Airlangga, sedangkan analisis proksimat akhir penelitian

dilakukan di Laboratorium Kimia Universitas Muhammadiyah Malang.

4.2 Materi Penelitian

4.2.1 Alat Penelitan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah 20 buah akuarium untuk

pemeliharaan belut, mesin giling, baskom, alat pengukus, alat filtrasi,

thermometer, pH paper, ammonia test kit, DO test kit, timbangan digital, sprayer,

penggaris serta satu set peralatan analisis proksimat.

4.2.2 Bahan Penelitian

Belut sawah yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah belut sawah

(M. albus) yang memiliki berat 6,0-8,0 gram sebanyak 200 ekor. Pakan buatan

yang digunakan merupakan pakan bentuk pasta yang tenggelam. Atraktan yang

digunakan dalam penelitian ini adalah minyak cumi, minyak ikan dan minyak

belut.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 36: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

23

23

4.3 Metode dan Rancangan Penelitian

4.3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

eksperimental. Kusriningrum (2008) menyatakan bahwa eksperimen dapat

didefinisikan sebagai suatu tindakan yang dibatasi dengan nyata dan dapat

dianalisis hasilnya. Pengambilan data penelitian dilakukan berdasarkan hasil uji

proksimat tubuh belut sawah pada awal sebelum diberikan perlakuan dan setelah

perlakuan. Penelitian eksperimental digunakan untuk mengetahui pengaruh

variabel tertentu terhadap suatu kelompok dalam kondisi yang terkontrol. Desain

eksperimen terdiri dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok

kontrol dimaksudkan sebagai pembanding hingga terjadi perubahan akhir

berbagai variabel eksperimen tersebut. Variabel eksperimen dalam penelitian

meliputi variabel bebas, variabel tergantung dan variabel kendali (Nasution,

2003). Variabel eksperimen dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel bebas, yaitu atraktan.

2. Variabel tergantung, yaitu konsumsi pakan, retensi protein dan retensi lemak

belut sawah.

3. Variabel kendali terdiri atas keseragaman berat belut sawah serta kualitas air

yang dinyatakan dengan suhu, pH, DO dan amoniak.

4.3.2 Rancangan Penelitian

Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak

Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan lima kali ulangan (Tabel 1.).

Perlakuan pertama/ kontrol (A) adalah pakan pasta yang tidak ditambahkan

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 37: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

24

24

atraktan. Perlakuan kedua (B) adalah pakan pasta ditambahkan 8% minyak cumi,

perlakuan ketiga (C) adalah pakan pasta ditambahkan 8% minyak ikan dan

perlakuan keempat (D) adalah pakan pasta ditambahkan 8% minyak belut. Tiap

perlakuan terdiri dari 10 ekor belut sawah. Denah pengacakan dapat dilihat pada

Tabel 1.

Tabel 1. Denah pengacakan pada penelitian

A5 B4 A1 C1 C3 D4 B3 D1 A2 D2

D3 D5 C4 A3 A4 B1 C5 B5 B2 C2

4.4 Prosedur Kerja

4.4.1 Persiapan Alat

Akuarium yang digunakan dalam penelitian ini berukuran 40 cm x 20 cm x

30 cm sebanyak 20 unit. Sebelum digunakan akuarium dibersihkan kemudian

dikeringkan terlebih dahulu. Akuarium kemudian disusun teratur dan diberi

plastik hitam diseluruh sisi akuarium untuk meminimalkan cahaya yang masuk

dikarenakan belut sawah merupakan ikan nokturnal. Pemberian tanda nama

perlakuan pada tiap akuarium diberikan setelah dilapisi plastik hitam. Air PDAM

diendapkan kemudian ditambahkan daun ketapang untuk membentuk warna air

menjadi kecoklatan atau kehijauan. Daun ketapang juga diketahui mengandung

tannin dan flavonoid yang dapat berfungsi sebagai antibiotik (Kadarini dkk.,

2010). Dosis daun ketapang yang digunakan adalah 10 g/40 L (Kadarini dkk.,

2010). Setiap akuarium diisi menggunakan air PDAM yang telah diendapkan

hingga ketinggian air 15 cm dan diberi satu set peralatan filtrasi.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 38: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

25

25

4.4.2 Persiapan Bahan

Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah belut sawah dengan

berat 6,0-7,0 gram berjumlah 200 ekor. Belut sawah yang digunakan berasal dari

Pasar Ikan Gunungsari, Surabaya. Masing-masing akuarium diisi 10 ekor belut

sawah. Belut sawah diadaptasikan terlebih dahulu dengan penambahan substrat

berupa tanaman air. Selama satu minggu dilakukan adaptasi pakan dari cacing

tanah ke pakan pasta. Padat tebar optimal untuk belut sawah adalah 5 ekor untuk

setiap 400 cm2 (Perdana, 2013). Pakan uji yang akan digunakan dalam penelitian

ini adalah pakan pasta yang dibuat sendiri. Bahan pakan yang digunakan dapat

dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Kandungan nutrisi bahan pakan

No. Bahan Pakan

Hasil analisis (%)

BK Protein Lemak Serat

Kasar BETN

1. Tepung ikan 93,24 39,65 11,91 6,52 3,47

2. Bungkil kedelai 91,35 44,74 5,16 3,13 23,33

3. Dedak padi 93,24 10,36 7,94 21,29 36,61

4. Tepung tapioka 92,09 3,07 1,56 0,60 86,80

5. Premix - - - - -

6. Multivitamin - - - - -

7. Minyak cumi - - - - -

8. Minyak ikan - - - - -

9. Minyak belut - - - - -

Keterangan : Hasil analisis proksimat Unit Layanan Pemeriksaan Laboratoris Konsultasi dan Pelatihan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga (2013).

Atraktan yang ada dipersiapkan terlebih dahulu sebelum dicampurkan

pada pakan ikan. Minyak yang digunakan sebesar 8% dari ransum pakan

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 39: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

26

26

(Samsudin dan Nainggolan, 2009). Priyono (2009) menyatakan bahwa

penggunaan atraktan dalam pakan sebaiknya tidak lebih dari 10% sehingga pakan

tidak mudah tengik. Perlakuan pakan yang digunakan adalah :

A. Pemberian pakan pasta tanpa atraktan

B. Pemberian pakan pasta + 8% minyak cumi

C. Pemberian pakan pasta + 8% minyak ikan

D. Pemberian pakan pasta + 8% minyak belut

Protein pada pakan pasta ditentukan sebesar 35,7%. Pakan untuk belut

sawah membutuhkan kandungan protein yang cukup tinggi, menurut Yang et al.

(2000) protein merupakan faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan belut

sawah dengan nilai optimum 35,7 %. Penghitungan pakan uji dilakukan dengan

metode bujur sangkar (Lampiran 1.). Hasil perhitungan pakan uji dapat dilihat

pada Tabel 3.

Tabel 3. Komposisi pakan antar perlakuan

No. Bahan pakan Jumlah dalam pakan (%)

A B C D

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Tepung ikan

Bungkil kedelai

Dedak padi

Tepung tapioka

Premix

Multivitamin

26

55

5

10

2

2

26

55

5

10

2

2

26

55

5

10

2

2

26

55

5

10

2

2

Jumlah 100 100 100 100

6.

7.

8.

Minyak cumi

Minyak ikan

Minyak belut

-

-

-

8

-

-

-

8

-

-

-

8

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 40: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

27

27

9.

10.

11.

12.

Kadar Protein (%)

Kadar Lemak (%)

Kadar BETN1 (%)

Kadar SK (%)

35,74

6,49

24,24

4,54

33,09

13,41

22,45

4,20

33,09

13,41

22,45

4,20

33,09

13,41

22,45

4,20

13.

14.

GE2 (kkal/kg pakan)

DE3 (kkal/kg pakan)

359,3364

339,4406

432,1582

404,2600

432,1582

404,2600

432,1582

404,2600

Keterangan : BETN1 : Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen GE2 : Energi total, dengan nilai 1 gr protein = 5,5 kkal GE, 1 gr lemak =

9,1 kkal GE, 1 gr karbohidrat = 4,1 kkal GE (Jauncey and Ross, 1982)

DE3 : Energi yang dapat dicerna, dengan nilai 1 gr protein = 4 kkal DE, 1 gr lemak = 8,1 kkal DE, 1 gr karbohidrat = 5 kkal DE (NRC, 1993)

4.4.3 Pelaksanaan

Belut sawah yang akan digunakan untuk penelitian ditimbang untuk

mengetahui berat awal guna mengetahui jumlah pakan yang akan diberikan. Belut

sawah kemudian dianalisis kandungan protein dan lemaknya. Pakan diberikan

sebanyak dua kali sehari sebanyak 3% dari biomass total ikan uji dengan

perbandingan 40% pada pagi hari dan 60% pada malam hari. Penyesuaian jumlah

pakan dilakukan setiap 7 hari sekali.

Kualitas air pada media pemeliharaan, yaitu suhu dan pH diukur setiap

hari sedangkan amoniak dan DO diukur sebelum dan setelah penggantian air.

Pengambilan sisa pakan dilakukan sebagai data utama konsumsi pakan dan data

pendukung untuk mengetahui nilai retensi. Sampel belut sawah pada awal dan

akhir penelitian diambil dan dianalisis protein dan lemaknya untuk mendapatkan

perhitungan retensi protein dan lemak. Diagram alir penelitian dapat dilihat pada

Gambar 3.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 41: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

28

28

Gambar 3. Diagram alir penelitian

4.5 Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Pemberian atraktan dilakukan dengan cara penyemprotan bahan atraktan

ke dalam pakan pasta.

Analisis kandungan protein dan lemak awal

Analisis berat tubuh awal

Belut sawah (Monopterus albus)

Pemberian pakan perlakuan

Perlakuan A Pakan Pasta (kontrol)

Perlakuan D Pakan Pasta + 8% Minyak Belut

Perlakuan B Pakan Pasta + 8% Minyak Cumi

Perlakuan C Pakan Pasta + 8% Minyak Ikan

Penghitungan sisa pakan

Analisis berat tubuh serta kandungan protein dan lemak akhir

Parameter utama : Konsumsi pakan, retensi protein

dan retensi lemak

Menyusun data penelitian

Analisis data

Parameter penunjang : Kualitas air (suhu, pH, DO dan

amoniak)

Simpulan

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 42: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

29

29

2. Konsumsi pakan menggunakan metode yang dirumuskan oleh

Halimutasadiah (2009) :

Konsumsi Pakan = Bobot Pakan yang Diberikan – Bobot Sisa Pakan

3. Retensi protein menggunakan metode yang dirumuskan oleh Buwono

(2000) :

RP = JPS akhir (g) – JPS awal (g) x 100% JPB (g)

Keterangan : JPS akhir = Jumlah Protein yang Disimpan dalam tubuh ikan pada akhir

penelitian (g) JPS awal = Jumlah Protein yang Disimpan dalam tubuh ikan pada awal

penelitian (g) JPB = Jumlah Protein yang Diberikan (g) JPS akhir = Kadar Protein Akhir (%) x Bobot Tubuh Akhir (g) 100 % JPS awal = Kadar Protein Awal (%) x Bobot Tubuh Awal (g) 100 % JPB = Kadar Protein Pakan (%) x Jumlah Pakan yang Dikonsumsi

(g) 100 %

4. Retensi lemak menggunakan metode yang dirumuskan oleh Buwono

(2000) dengan sedikit penyesuaian :

RL = JLS akhir (g) – JLS awal (g) x 100% JLB (g)

Keterangan : JLS akhir = Jumlah Lemak yang Disimpan dalam tubuh ikan pada akhir

penelitian (g) JLS awal = Jumlah Lemak yang Disimpan dalam tubuh ikan pada awal

penelitian (g) JLB = Jumlah Lemak yang Diberikan (g)

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 43: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

30

30

JLS akhir = Kadar Lemak Akhir (%) x Bobot Tubuh Akhir (g) 100 % JLS awal = Kadar Lemak Awal (%) x Bobot Tubuh Awal (g) 100 % JLB = Kadar Lemak Pakan (%) x Jumlah Pakan yang Dikonsumsi (g) 100 %

4.6 Analisis Data

Analisis ragam digunakan untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap

parameter yang diteliti. Perbedaan diantara perlakuan selanjutnya di uji

menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan (Duncan’s Multiple Range Test)

(Kusriningrum, 2008).

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 44: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

31

31

V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil

5.1.1 Konsumsi Pakan

Data rata-rata konsumsi pakan belut sawah yang diberi perlakuan pakan

kontrol dan ditambah atraktan terdapat pada Tabel 5., sedangkan data konsumsi

pakan belut sawah selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2.

Berdasarkan hasil uji statistik (Lampiran 7) diketahui bahwa pemberian

atraktan terhadap pakan pasta menunjukkan perbedaan yang nyata (p<0,05)

terhadap konsumsi pakan pakan belut sawah. Hasil yang berbeda sangat nyata

tersebut menunjukkan bahwa pada masing-masing perlakuan memiliki pengaruh

yang berbeda terhadap konsumsi pakan belut sawah.

Berdasarkan hasil Uji Jarak Berganda Duncan (Duncan’s Multiple Range

Test) maka diketahui bahwa konsumsi pakan tertinggi berturut-turut adalah

perlakuan D (79,44), B (79,26) dan C (78,98), sedangkan konsumsi pakan

terendah adalah perlakuan A (77,12).

Tabel 5. Konsumsi pakan rata-rata belut sawah (Monopterus albus) pada perlakuan selama pemeliharaan 35 hari

Perlakuan Konsumsi Pakan ± SD

A B C D

77,12 ± 1,83b

79,26 ± 0,81a

78,98 ± 0,91a

79,44 ± 0,87a

Keterangan : A = 100% Pakan buatan; B = Pakan buatan + 8% minyak cumi; C = Pakan buatan + 8% minyak ikan; D = Pakan buatan + 8% minyak belut; SD = Standar Deviasi Superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan terdapat perbedaan (p<0,05) Superskrip yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak terdapat perbedaan (p>0,05)

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 45: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

32

32

5.1.2 Retensi Protein

Data nilai rata-rata retensi protein belut sawah pada masing-masing

perlakuan terdapat pada Tabel 6., sedangkan data retensi protein belut sawah

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 6.

Berdasarkan hasil uji statistik (Lampiran 8) diketahui bahwa pemberian

atraktan yang berbeda pada pakan pasta menunjukkan perbedaan yang sangat

nyata (p<0,01) terhadap nilai rata-rata retensi protein pada belut sawah. Hasil

yang berbeda sangat nyata tersebut menunjukkan bahwa pada masing-masing

perlakuan memiliki pengaruh yang berbeda terhadap retensi protein belut sawah.

Berdasarkan hasil Uji Jarak Berganda Duncan (Duncan’s Multiple Range

Test) maka diketahui bahwa perlakuan C (7,92%), D (7,75%) dan B (7,23%)

berturut-turut merupakan perlakuan dengan nilai rata-rata retensi protein tertinggi,

sedangkan perlakuan A (4,48%), yaitu kontrol merupakan perlakuan terendah.

Tabel 6. Retensi protein rata-rata (%) belut sawah (Monopterus albus) pada perlakuan selama pemeliharaan 35 hari

Perlakuan Retensi Protein ± SD Transformasi √Y ± SD

A

B

C

D

4,48 ± 0,85b

7,23 ± 0,76a

7,92 ± 0,85a

7,75 ± 0,62a

2,11 ± 0,20

2,69 ± 0,14

2,81 ± 0,15

2,78 ± 0,11

Keterangan : A = 100% pakan buatan; B = Pakan buatan + 8% minyak cumi; C = Pakan buatan + 8% minyak ikan; D = Pakan buatan + 8% minyak belut; SD = Standar Deviasi Superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan terdapat perbedaan (p<0,05) Superskrip yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak terdapat perbedaan (p>0,05)

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 46: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

33

33

5.1.3 Retensi Lemak

Data retensi lemak belut sawah rata-rata pada masing-masing perlakuan

terdapat pada Tabel 7., sedangkan data retensi lemak belut sawah selengkapnya

dapat dilihat pada Lampiran 6.

Berdasarkan hasil uji statistik (Lampiran 9) diketahui bahwa pemberian

atraktan yang berbeda pada pakan pasta tidak menunjukkan perbedaan yang nyata

(p>0,05) terhadap rata-rata retensi lemak pada belut sawah. Hasil yang tidak

berbeda nyata tersebut menunjukkan bahwa pada masing-masing perlakuan tidak

memiliki pengaruh yang berbeda terhadap retensi lemak belut sawah. Perlakuan D

(13,38%) merupakan perlakuan dengan nilai rata-rata retensi lemak tertinggi yang

tidak berbeda nyata dengan semua perlakuan, A (13,00%), B (13,33%) dan C

(13,30%) (p>0,05). Perlakuan A (13,00%) merupakan perlakuan dengan nilai

rata-rata retensi lemak terendah yang tidak berbeda nyata dengan semua

perlakuan.

Tabel 7. Retensi lemak rata-rata (%) belut sawah (Monopterus albus) pada perlakuan selama pemeliharaan 35 hari

Perlakuan Retensi Lemak ± SD Transformasi √Y ± SD

A

B

C

D

13,00 ± 0,48

13,33 ± 0,69

13,30 ± 0,34

13,38 ± 0,31

3,61 ± 0,07

3,65 ± 0,09

3,65 ± 0,05

3,66 ± 0,04

Keterangan : A = 100% pakan buatan; B = Pakan buatan + 8% minyak cumi; C = Pakan buatan + 8% minyak ikan; D = Pakan buatan + 8% minyak belut; SD = Standar Deviasi

5.1.4 Kualitas Air

Data nilai kisaran kualitas air selama penelitian dapat dilihat pada Tabel 8.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 47: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

34

34

Tabel 8. Nilai kisaran kualitas air selama penelitian belut sawah (Monopterus albus) selama pemeliharaan 35 hari

Parameter Kisaran

Suhu (oC)

pH

DO (mg/L)

Amoniak (mg/L)

29-33

7-8

4-6

0-0,5

5.2 Pembahasan

5.2.1 Konsumsi pakan

Konsumsi pakan dapat digunakan sebagai parameter tingkat penerimaan

ikan terhadap suatu pakan. Konsumsi pakan dapat diketahui dengan menghitung

jumlah pakan yang dikonsumsi selama masa pemeliharaan ikan (Surakhman,

2004).

Hasil uji statistik menunjukkan bahwa pemberian atraktan terhadap pakan

pasta menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05) terhadap konsumsi pakan

pakan belut sawah. Hal ini diduga dikarenakan pada perlakuan A (77,12) yaitu

pakan kontrol tidak ditambahkan dengan atraktan, sehingga pakan kurang

direspon oleh belut sawah.

Berdasarkan hasil Uji Jarak Berganda Duncan (Duncan’s Multiple Range

Test), maka diketahui bahwa konsumsi pakan tertinggi berturut-turut adalah

perlakuan D (79,44), B (79,26) dan C (78,98), sedangkan konsumsi pakan

terendah adalah perlakuan A (77,12). Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa

pakan yang diberikan direspon lebih baik oleh belut sawah dibandingkan dengan

pakan perlakuan lainnya.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 48: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

35

35

Tingginya konsumsi pakan belut sawah disebabkan karena pakan yang

diberikan sebelumnya telah ditambahkan atraktan, yaitu minyak cumi, ikan dan

belut untuk meningkatkan respon belut sawah terhadap pakan, sedangkan

rendahnya nilai konsumsi pakan pada perlakuan karena tidak adanya bahan

atraktan yang membantu meningkatkan respon belut sawah terhadap pakan. Hal

ini sesuai pendapat Halimatusadiah (2009) yang menyatakan bahwa pengambilan

makanan pada ikan dipengaruhi oleh bahan kimia yang terdifusi dari makanan ke

dalam air dan merangsang sel kemosensori ikan, sehingga sel-sel kemosensori

pada ikan harus dirangsang agar menimbulkan respon terhadap pakan. Afrianto

dan Liviawaty (2005) juga menyatakan bahwa penambahan atraktan pada pakan

dilakukan untuk merangsang ikan mendekati dan mengkonsumsi pakan yang

diberikan.

Jenis ikan yang aktif di malam hari (nocturnal) akan menyukai pakan yang

memiliki bau yang kuat (Baskoro dan Efendy, 2006). Bau yang kuat dapat

dihasilkan dari kandungan kimia dalam pakan, diantaranya lemak. Lemak akan

mengalami degradasi autolisis karena air sehingga menimbulkan aroma amis yang

disukai oleh ikan dan menyebar pada media air.

Konsumsi pakan tertinggi adalah pada perlakuan D (79,26) yang

merupakan perlakuan pakan yang ditambahkan atraktan berupa minyak belut.

Tingginya konsumsi pakan pada perlakuan D (79,26) selain karena atraktan juga

dapat disebabkan karena kebiasaan makan belut yang kanibal. Bau khas yang

dimiliki oleh minyak belut akan membantu meningkatkan konsumsi pakan oleh

belut. Kebiasaan makan ikan dipengaruhi oleh campuran bahan kimia dalam

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 49: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

36

36

pakan yang menunjukkan bahwa olfaktori (indra penciuman) dan gustatori (indra

perasa) sensitif terhadap bahan makanan yang mirip dengan makanan alaminya

(Halimatusadiah, 2009).

Perlakuan terendah adalah perlakuan A (77,12) yang merupakan perlakuan

kontrol atau pakan tanpa penambahan atraktan. Rendahnya konsumsi pakan pada

perlakuan ini disebabkan tidak adanya bahan atraktan dalam pakan serta kadar

lemak yang terendah bila dibandingkan perlakuan lainnya. King (1986)

menyatakan bahwa pakan dengan lemak yang lebih tinggi direspon lebih baik

oleh ikan daripada pakan dengan lemak yang rendah.

Perlakuan B, yaitu penambahan pakan dengan minyak cumi lebih baik

daripada perlakuan C, penambahan pakan dengan minyak ikan karena minyak

cumi mengandung EPA 13,4%-17,4% dan DHA 12,8%-15,6% (Watanabe, 1998)

yang lebih tinggi dibandingkan EPA dan DHA minyak ikan sebesar 5,84%

(Rusmana, 2008), sehingga menghasilkan konsumsi pakan yang lebih tinggi juga.

Rantai kimia pada asam lemak bila terpotong akan menghasilkan komponen yang

menyebabkan bau sehingga dapat meningkatkan aroma pakan (Fitri, 2008)

5.2.2 Retensi Protein

Hasil uji statistik menunjukkan bahwa perlakuan C (7,92%), D (7,75%)

dan B (7,23%) berturut-turut merupakan perlakuan dengan nilai rata-rata retensi

protein tertinggi yang berbeda nyata dengan perlakuan A(4,48%) (p<0,05).

Perlakuan A (4,48%), yaitu kontrol merupakan perlakuan terendah yang berbeda

nyata dengan semua perlakuan (p<0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa

penambahan atraktan berupa minyak berpengaruh terhadap peningkatan retensi

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 50: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

37

37

protein belut sawah. Pada perlakuan C, D dan B menunjukkan bahwa

penambahan atraktan berupa minyak belut (D) dan minyak cumi (B) pada pakan

memiliki pengaruh yang sama dengan pakan yang ditambahkan minyak ikan (C)

terhadap penyimpanan protein dalam tubuh belut sawah. Perlakuan A (4,48%),

yaitu kontrol atau pakan tanpa penambahan atraktan menunjukkan pengaruh

paling rendah dari perlakuan lainnya terhadap penyimpanan protein dalam tubuh

belut sawah.

Penambahan minyak dalam pakan yang berfungsi sebagai atraktan

menunjukkan tingkat respon yang baik terhadap penciuman dan penerimaan ikan

terhadap pakan (Lampiran 2). Tingginya konsumsi pakan mengindikasikan

semakin banyak nutrisi pakan yang dikonsumsi. Terpenuhinya kebutuhan energi

belut sawah dari nutrisi selain protein menyebabkan protein yang dicerna akan

disimpan dalam tubuh. Halver et al. (1973) menyatakan bahwa protein merupakan

bagian terbesar dari daging ikan. Penggunaan karbohidrat dan lemak (nutrisi

selain protein) dalam memenuhi kebutuhan energi dikenal dengan istilah protein

sparing effect (Gusrina, 2008).

Perlakuan C (7,92%) merupakan perlakuan dengan nilai rata-rata retensi

protein tertinggi dibanding perlakuan lainnya meskipun tidak berbeda nyata

dengan perlakuan B (7,23%) dan D (7,75%) (p>0,05). Nilai rata-rata retensi

protein C (7,92%) tertinggi kemungkinan dikarenakan tingginya konsumsi pakan

pada perlakuan ini, selain itu tingginya kadar lemak pada perlakuan C (7,92%)

juga dapat membantu memenuhi kebutuhan energi sehingga protein yang ada

disimpan di dalam tubuh dan dapat meningkatkan retensi protein pada belut

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 51: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

38

38

sawah. Pada perlakuan A (4,48%) nilai rata-rata retensi protein rendah

dikarenakan rendahnya konsumsi pakan pada perlakuan ini sehingga protein yang

ada sebagian digunakan dalam memenuhi kebutuhan energi pada belut sawah.

5.2.3 Retensi Lemak

Hasil uji statistik menunjukkan bahwa perlakuan D (13,38%) merupakan

perlakuan dengan nilai rata-rata retensi lemak tertinggi yang tidak berbeda nyata

(p>0,05) dengan semua perlakuan, A (13,00%), B (13,33%) dan C (13,30%).

Perlakuan A (13,00%) merupakan perlakuan dengan nilai rata-rata retensi lemak

terendah yang tidak berbeda nyata (p>0,05) dengan semua perlakuan. Hasil

tersebut menunjukkan bahwa penambahan atraktan berupa minyak tidak

berpengaruh terhadap peningkatan retensi lemak belut sawah. Penambahan

minyak dalam pakan yang berfungsi sebagai atraktan menunjukkan tingkat respon

yang baik terhadap penciuman dan penerimaan ikan terhadap pakan (Lampiran 2).

Lemak yang dikonsumsi oleh belut sawah akan digunakan sebagai protein sparing

effect bersama-sama dengan karbohidrat untuk kebutuhan energi. Hasil dari

analisis menunjukkan nilai yang tidak berbeda nyata kemungkinan dikarenakan

jumlah karbohidrat pada masing-masing pakan yang berbeda sehingga berdampak

pada lemak yang tersisa setelah digunakan sebagai protein sparing effect. Nilai

rata-rata retensi lemak pada perlakuan A (13,00%) tidak berbeda nyata dengan

perlakuan lainnya dapat juga terjadi karena kadar lemak yang cukup tinggi dalam

pakan. Pada perlakuan D (13,38%) yaitu perlakuan pemberian pakan dengan

tambahan minyak cumi merupakan nilai rata-rata retensi lemak tertinggi

kemungkinan karena asam lemak yang sesuai dengan kebutuhan belut sawah

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 52: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

39

39

sehingga lemak lebih banyak disimpan dan meningkatkan retensi lemak pada

belut sawah.

5.2.4 Kualitas Air

Kualitas air yang baik dalam media pemeliharaan akan sangat mendukung

pertumbuhan ikan yang dipelihara. Suhu selama penelitian berkisar antara 29-

33oC. kisaran suhu ini merupakan suhu optimal dalam budidaya belut karena

menurut Tay et al., (2003) suhu optimal untuk budidaya belut adalah pada 25-34

oC.

pH selama penelitian berada pada kisaran 7-8. Kisaran pH tersebut sudah

termasuk ke dalam kisaran pH optimal pada budidaya belut sawah karena menurut

Mashuri dkk., (2012) nilai pH optimum pada budidaya belut sawah berkisar

antara 7-8. Nilai pH yang melebihi atau kurang dari kisaran optimum dapat

menurunkan pertumbuhan, dan pada kondisi ekstrim dapat mengganggu

kesehatan ikan.

Oksigen terlarut (DO) selama penelitian adalah sebesar 4-6 mg/L.

Kandungan oksigen terlarut yang baik bagi reproduksi maupun pertumbuhan ikan

adalah lebih besar dari 4 ppm, sehingga kandungan oksigen terlarut selama

penelitian dapat dikatakan sudah sesuai untuk pemeliharaan ikan.

Kadar amoniak selama penelitian adalah sebesar 0-0,5 mg/L. Kadar

amoniak terukur yang dapat menyebabkan kematian adalah lebih dari 1 mg/L.

Sumber amoniak di perairan dapat berasal dari sisa pakan maupun kotoran ikan

(Mulyana, 2004). Tingginya kandungan amoniak di perairan dapat menyebabkan

belut stress sehingga mengurangi konsumsi pakan belut sawah. Menurut Alit

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 53: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

40

40

(2009) kandungan ammonia antara 1-2 mg/l tidak menyebabkan pertumbuhan

belut menurun asalkan pH berada dalam rentang nilai 6,8-7,9. Tay et al. (2003)

menyatakan bahwa belut sawah mampu mentoleransi kadar amoniak yang relatif

lebih tinggi pada taraf selular dan sub-selular dibandingkan dengan ikan teleostei

lainnya.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 54: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

41

41

VI SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang penambahan atraktan pada pakan

pasta terhadap konsumsi pakan serta retensi protein dan lemak belut sawah

(Monopterus albus) yang dipelihara dengan sistem resirkulasi, dapat disimpulkan

bahwa :

1. Penambahan atraktan pada pakan pasta memberikan pengaruh yang sangat

nyata terhadap peningkatan konsumsi pakan pada belut sawah (M. albus)

yang dipelihara dengan sistem resirkulasi.

2. Penambahan atraktan pada pakan pasta memberikan pengaruh yang sangat

nyata terhadap peningkatan retensi protein pada belut sawah (M. albus)

yang dipelihara dengan sistem resirkulasi.

3. Penambahan atraktan pada pakan pasta tidak memberikan pengaruh yang

nyata terhadap peningkatan retensi lemak pada belut sawah (M. albus)

yang dipelihara dengan sistem resirkulasi.

6.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian disarankan untuk menggunakan minyak ikan

sebagai atraktan yang ditambahkan pada pakan pasta karena memiliki pengaruh

terbaik pada konsumsi pakan dan retensi protein. Penelitian lanjutan perlu

dilakukan dengan bahan maupun dosis yang berbeda dan dikombinasikan dengan

penggunaan ransum yang tepat untuk meningkatkan konsumsi pakan, retensi

protein dan retensi lemak belut sawah (Monopterus albus).

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 55: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

42

42

DAFTAR PUSTAKA

Afrianto, E., dan E. Liviawaty. 2005. Pakan Ikan. Kanisius : Yogyakarta. Hal 9-

77. Astiana, I. 2012. Perubahan Komposisi Asam Amino dan Mineral Belut Sawah

(Monopterus albus) Akibat Proses Penggorengan. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB. Bogor. Hal 3.

Baskoro, S. M. dan A. Effendy. 2005. Tingkah Laku Ikan : Hubungannya Dengan

Metode Pengoperasian Alat Tangkap Ikan. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Bogor

Buwono, I. D. 2000. Kebutuhan Asam Amino Essensial dalam Ransum Pakan

Ikan. Kanisius : Yogyakarta. Hal 24-39. Cowey, C. B. and J. R. Sargent. 1972. Fish Nutrition. Advances in Marine

Biology. 10: 303-477. Craig, S and L. A. Helfrich. 2009. Understanding fish nutrition, feeds and feeding.

Virginia Cooperative Extension. Yorktown. 4 p. Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. 2010. Warta

Pasar Ikan : Belut dan Sidat Permintaanya Semakin Meningkat. Edisi April Vol. 80. Jakarta: Kementerian Kelautan dan Perikanan. Hal 28-29.

El-Dakar, A. Y., G. D. Hassanien, S. S. Gad and S. E. Sakr. 2008. Use of Dried

Basil Leaves as a Feeding Attractant for Hybrid Tilapia, Oreochromis niloticus X Oreochromis aureus, Fingerlings. Mediterranean Aquaculture Journal 1 (1) : 35-44.

Fitri, A. D. P. 2008. Respon penglihatan dan penciuman ikan kerapu terhadap

umpan terkait dengan efektivitas penangkapan. Sekolah Pascarasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Hal 74-93.

Gusrina, 2008. Budidaya ikan. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah

Kejuruan. Departemen Pendidikan Nasional. Hal 167-249. Halimatusadiah, S. S. 2009. Pengaruh Atraktan untuk Meningkatkan Penggunaan

Tepung Darah pada Ikan Kerapu Bebek Cromileptes altivelis. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB. Bogor. Hal 6-18.

Halver, J. E., J. A. Coats, C. W. De Yoe, H. K. Dupree, G. Post and R. O.

Sinihuber. 1973. Nutrient Requirements of Trout, Salmon and Catfish.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 56: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

43

43

Nat. Acad.Sc., Washington D.C., Nat Res. Counc. Comm. Anim, Nutr., Ser. No. 11. 57 p.

Haryati, E. Saede dan A. Pranata. 2011. Pengaruh Tingkat Substitusi Tepung Ikan

dengan Tepung Maggot Terhadap Retensi dan Efisiensi Pemanfaatan Nutrisi pada Tubuh Ikan Bandeng (Chanos chanos Forsskal). Skripsi. Universitas Hasanudin. Makasar. Hal 7-8.

Hill, J. E. and C. A. Watson. 2007. Diet of the Nonidigenous Asian Swam Eel in

Tropical Ornamental Aquaculture Ponds in West-Central Florida. North American Journal of Aquaculture, 69 : 139-146.

Kadarini, T., S. Subandiyah, S. Rohmy dan E. Kusrini. 2010. Prosiding Forum

Inovasi Teknologi Akuakultur : Adaptasi dan Pemeliharaan Ikan Hias Gurame Coklat (Spaerychthys ophronomides) dengan Penambahan Daun Ketapang. Balai Riset Budidaya Ikan Hias Depok. Jakarta. Hal 809-814

Khan, N. H., and H. T. B. Ngan. 2010. Current practices of rice field eel

Monopterus albus (Zuiew, 1793) culture in Viet Nam. Aquaculture Asia Magazine, XV (3) : 26-29.

King, M. G. 1986. The Fisheries Resources of Pacific Island Countries part I :

Deep Water Shrimp. School of Fisheries. Australian Maritime College. Tasmania. Australia. 45 p.

Kusriningrum, R.S. 2008. Buku Ajar Perancangan Percobaan. Dani Abadi

Cetakan Pertama. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Airlangga. Surabaya. Hal 5-98.

Mashuri, Sumarjan dan Z. Abidin. 2012. Pengaruh Jenis Pakan yang Berbeda

Terhadap Pertumbuhan Belut Sawah (Monopterus albus Zuieuw). Jurnal Perikanan Unram, 1 (1) : 1-7.

Nakajima, K., A. Uchida and Y. Ishida. 1989. A New Feeding Attractant,

Dimethyl-β-propiothetin, for Freshwater Fish. Nippon Suisan Gakkaishi 55 (4), 689-695.

Nico, L., and P. Fuller. 2008. Monopterus albus : USGS Nonindigenous Aquatic

Species Database. Gaineville. Florida. 1 p. Perdana, B. P. 2013. Kinerja Produksi Belut Monopterus albus pada Media

Budidaya yang Berbeda. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Hal 3.

Polat, A. and G. Beklevik. 1999. The Importance of Betaine and Some Attractive

Substances as Fish Feed Additives. In : Feed Manufacturing in the

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 57: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

44

44

Mediterranean Region: Recent Advances in Research and Technology Zaragoza (Brufau, J. nd Tacon, A. Eds), CIHEAM, IAMZ. Spain. 217-220 p.

Priyono, E. 2009. Alternatif Penambahan Suplemen Hayati untuk Meningkatkan

Pertumbuhan Udang Lobster Air Tawar (cherax quadricarinatus). Tesis. Program Pascasarjana. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. 132 Hal.

Prok, J. 2000. Asian Swamp Eel Invasion in Southeast. Aquatic Nuisance Species

Digest 4 (1) : 5. Puspita, F. M. 1990. Pengaruh Frekuensi Pemberian Pakan terhadap Pertumbuhan

Benih Ikan Koan (Ctenopharyngodon idella C.V.). Karya Ilmiah. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB. Bogor. Hal 7.

Robinson, E. H. and Li, M. H. 1996. A Practical Guide to Nutrition, Feeds and

Feeding of Catfish. Mississippi Agricultural and Forestry Experiment Station, Mississippi State University. 7-8 p.

Rusmana, D. 2008. Minyak Ikan Lemuru sebagai Imunomodulator dan

Penambahan Vitamin E untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh Ayam Broiler. Tesis. Sekolah Pascarasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Hal 7-10.

Rusmana, D., D. Natawiharja dan Happali. 2010. Pengaruh Pemberian Ransum

Mengandung Minyak Ikan Lemuru dan Vitamin E terhadap Kadar Lemak dan Kolesterol Daging Ayam Broiler. Hal 1.

Saanin, H. 1968. Taksonomi dan Kunci Identifikasi. Jakarta : PT Penebar

Swadaya. 218 hal. Samsudin, A. A. W., dan A. Nainggolan. 2009. Efek Penambahan Campuran

Vitamin pada Pakan Buatan terhadap Pertumbuhan Larva dan Perkembangan Sidat, Anguilla bicolor bicolor. Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia. Vol 2 (1) : 62-68

Samsudin, R., N. Suhenda, dan M. Sulhi. 2010. Evaluasi Penggunaan Pakan

dengan Kadar Protein Berbeda Terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Nilem (Oeteochilus hasseltii). Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur. Bogor. Hal 700.

Sunarma, A., A. Sucipto, S. Mu’minah, dan I. Suharjo. 2009. Kajian Teknik

Budidaya Belut (Monopterus albus) Tanpa Menggunakan Media Lumpur. BBPBAT. Sukabumi. Hal 1-9.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 58: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

45

45

Suprayudi, M. A. dan Setiawati, M. 2003. Kebutuhan Ikan Gurame (Osphronemus gouramy Lac.) Akan Mineral Fosfor. Jurnal Akuakultur Indonesia, 2 (2) : 67-71.

Surakhman, A. 2004. Pengaruh Lemak Patin dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan

Ikan Mas (Cyprinus carpio). Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Hal 4-6.

Tan, Q. and R. He. 2007. Effect of Dietary Supplementation of Vitamin A, D3, E,

and C on Yearling Rice Field Eel, Monopterus albus : Serum Indices, Gonad Development, and Metabolism of Calcium and Phosphorus. Journal of the World Aquaculture Society. Vol. 38, No 1. 146-153.

Tay, A. S. L., S. F. Chew, Y. K. Ip. 2003. The Swamp Eel Monopterus albus

Reduces Endogenous Ammonia Production and Detoxifies Ammonia to Glutamine during 144 h of Aerial Exposure. The Journal of Experimental Biology, 206: 2473-2486.

Wahyudin. 2005. Pengaruh Rotifera yang Diperkaya dengan Beberapa Jenis

Sumber Lemak Terhadap Kelangsungan Hidup Larva Udang Vannamei Litopenaues vannamei. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Hal 6-7.

Watanabe, T. 1988. Fish Nutrition and Mariculture. Japan International

Coorporation Agency (JICA). 233 p. Wilson, R. P. and W. E. Poe. 1987. Apparent Inability of Channel Catfish to

Utilize Dietary Mono and Dissacharides as Energy Sources. Journal of Nutrition, 117: 280-285.

Wirosaputro, S. 1978. Percobaan Budidaya Ikan Belut (Monopterus albus Z.) di

dalam Bak. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Hal 2.

Yang, D., F. Chen, D. Li, and B. Liu. 2000. Requirements of Nutrients and

Optimum Energy-Protein Ratio in the Diet for Monopterus albus. Journal of Fisheries of China/ Shuichan Xuebao 24:259-262.

Yudiarto, S. 2012. Pengaruh Penambahan Atraktan yang Berbeda dalam Pakan

Pasta Terhadap Retensi Protein, Lemak dan Energi Benih Ikan Sidat (Aguilla bicolor) Stadia Elver. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga. Surabaya. Hal 10-21.

Zonneveld, N., E. A. Huisman, and J. H. Boon. 1991. Prinsip-Prinsip Budidaya

Ikan. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 318 hal.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 59: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

46

46

Lampiran 1. Perhitungan Pakan Uji

No. Bahan Pakan

Hasil analisis (%)

BK Protein Lemak Serat

Kasar BETN

1. Tepung ikan 93,24 39,65 11,91 6,52 3,47

2. Bungkil kedelai 91,35 44,74 5,16 3,13 23,33

3. Dedak padi 93,24 10,36 7,94 21,29 36,61

4. Tepung tapioka 92,09 3,07 1,56 0,60 86,80

5. Premix - - - - -

6. Minyak cumi - - - - -

7. Minyak ikan - - - - -

8. Minyak belut - - - - -

No % Bahan Pakan Kebutuhan (Kg) Protein

1. Tepung Ikan

2. 55 Bungkil Kedelai 0,55 0,55x44,74/1 = 24,607

3. 5 Dedak Padi 0,05 0,05x10,36/1 = 0,518

4. Tepung Tapioka

5. 4 Premix 0,04 -

TOTAL 0,64 = 25,125

Kekurangan kebutuhan = 1 – 0,64 = 0,36

Kekurangan protein = 35,7 – 25,125 = 10,575

% Kekurangan protein = 10,575/0,36x1 = 29,375

39,65 26,305

3,07 10,275 +

36,58

29,375

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 60: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

47

47

Tepung Ikan = 26,305/36,58x0,36 = 0,26

Tepung Tapioka = 10,275/36,58x0,36 = 0,10

No % Bahan

Pakan

Kebutuhan

(Kg) Protein Lemak

1. 26 Tepung

Ikan 0,26

0,26x39,65/1 =

10,309

0,26x11,91/1 =

3,097

2. 55 Bungkil

Kedelai 0,55

0,55x44,74/1 =

24,607

0,55x5,16/1 =

2,838

3. 5 Dedak Padi 0,05 0,05x10,36/1 =

0,518

0,05x7,94/1 =

0,397

4. 10 Tepung

Tapioka 0,10

0,10x3,07/1 =

0,307

0,10x1,56/1 =

0,156

5. 4 Premix 0,04 - -

100 2,50 35,74 6,49

No % Bahan

Pakan

Kebutuhan

(Kg) Betn Sk

1. 26 Tepung

Ikan 0,26

0,26x3,47/1 =

0,9022

0,26x6,52/1 =

1,6952

2. 55 Bungkil

Kedelai 0,55

0,55x23,33/1 =

12,8315

0,55x3,13/1 =

1,7215

3. 5 Dedak Padi 0,05 0,05x36,61/1 =

1,8305

0,05x21,29/1 =

1,0645

4. 10 Tepung

Tapioka 0,10

0,10x86,80/1 =

8,68

0,10x0,60/1 =

0,06

5. 4 Premix 0,04 - -

100 2,50 24,24 4,54

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 61: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

48

48

Lampiran 2. Data Tingkat Konsumsi Belut Sawah (gram)

Kode Sampel Pakan Diberikan Sisa Pakan Tingkat Konsumsi

A1

A2

A3

A4

A5

86,52

82,42

82,63

86,48

85,28

7,93

7,08

7,68

7,76

7,28

78,59

75,34

74,95

78,72

78,00

B1

B2

B3

B4

B5

87,02

87,44

86,31

85,08

87,63

7,46

7,73

7,23

7,14

7,64

79,56

79,71

79,08

77,94

79,99

C1

C2

C3

C4

C5

84,57

86,12

86,60

87,28

85,79

6,97

7,2

7,11

7,24

6,94

77,60

78,92

79,49

80,04

78,85

D1

D2

D3

D4

D5

86,84

87,09

87,19

87,17

84,69

6,96

7,36

7,35

7,32

6,79

79,88

79,73

79,84

79,85

77,90

Keterangan : A = 100% Pakan buatan

B = Pakan buatan + 8% minyak cumi C = Pakan buatan + 8% minyak ikan D = Pakan buatan + 8% minyak belut

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 62: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

49

49

Lampiran 3. Hasil Analisis Proksimat Awal dan Akhir Penelitian Belut Sawah

Kode Sampel Protein Kasar (PK) Lemak Kasar (LK)

P0 17,6453 1,1553

A1

A2

A3

A4

A5

14,508

14,058

14,156

14,523

14,483

1,4733

1,4729

1,4193

1,4867

1,4432

B1

B2

B3

B4

B5

14,948

15,147

14,795

14,737

14,926

1,5000

1,5243

1,5311

1,5855

1,5485

C1

C2

C3

C4

C5

14,733

14,930

15,031

15,275

14,919

1,5583

1,5254

1,5723

1,5560

1,5897

D1

D2

D3

D4

D5

14,675

14,930

14,959

14,813

15,024

1,4934

1,5090

1,5108

1,4811

1,4627

Keterangan : A = 100% Pakan buatan

B = Pakan buatan + 8% minyak cumi C = Pakan buatan + 8% minyak ikan D = Pakan buatan + 8% minyak belut

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 63: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

50

50

Lampiran 4. Data Berat, Jumlah Protein dan Lemak Tubuh Belut Sawah

Kode

Sampel

Berat Tubuh Berat Protein Berat Lemak

Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir

A1

A2

A3

A4

A5

72,3

71,0

73,0

72,3

71,5

97,8

95,6

97,7

97,3

96,5

12,7576

12,5282

12,8811

12,7576

12,6164

14,1888

13,4394

13,8304

14,1309

13,9761

0,8353

0,8203

0,8434

0,8353

0,8260

1,4409

1,4081

1,3867

1,4466

1,3927

B1

B2

B3

B4

B5

72,7

72,9

71,9

72,7

72,8

98,8

99,0

96,9

98,2

99,0

12,8281

12,8634

12,6870

12,8281

12,8458

14,7686

14,9955

14,3364

14,4717

14,7767

0,8399

0,8422

0,8307

0,8399

0,8411

1,4820

1,5091

1,4836

1,5570

1,5330

C1

C2

C3

C4

C5

72,0

71,5

72,6

72,4

71,8

98,0

98,1

98,1

99,0

97,3

12,7046

12,6164

12,8105

12,7752

12,6693

14,4383

14,6463

14,7454

15,1223

14,5162

0,8318

0,8260

0,8387

0,8364

0,8395

1,5271

1,4964

1,5424

1,5404

1,5468

D1

D2

D3

D4

D5

72,3

72,1

72,5

72,2

72,1

99,1

98,9

99,0

98,8

99,0

12,7576

12,7223

12,7928

12,7399

12,7223

14,5429

14,7658

14,8094

14,6352

14,8738

0,8353

0,8330

0,8376

0,8341

0,8330

1,4800

1,4924

1,4957

1,4633

1,4481

Keterangan : A = 100% Pakan buatan

B = Pakan buatan + 8% minyak cumi C = Pakan buatan + 8% minyak ikan D = Pakan buatan + 8% minyak belut

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 64: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

51

51

Lampiran 5. Data Jumlah Protein dan Lemak Pakan yang Dikonsumsi Belut Sawah (gram)

Kode Sampel Pakan

Dikonsumsi

Protein yang

Dikonsumsi

Lemak yang

Dikonsumsi

A1

A2

A3

A4

A5

78,59

75,34

74,95

78,72

78,00

27,2882

26,1600

26,0231

27,3326

27,0837

4,5674

4,3786

4,3557

4,5749

4,5332

B1

B2

B3

B4

B5

79,56

79,71

79,08

77,94

79,99

25,7974

25,8460

25,6404

25,2699

25,9365

5,0779

5,0874

5,0470

4,9740

5,1052

C1

C2

C3

C4

C5

77,60

78,92

79,49

80,04

78,85

24,5371

24,9558

25,1370

25,3083

24,9317

5,1568

5,2448

5,2829

5,3189

5,2397

D1

D2

D3

D4

D5

79,88

79,73

79,84

79,85

77,90

25,6851

25,6375

25,6745

25,6774

25,0510

4,8193

4,8103

4,8173

4,8178

4,7003

Keterangan : A = 100% Pakan buatan

B = Pakan buatan + 8% minyak cumi C = Pakan buatan + 8% minyak ikan D = Pakan buatan + 8% minyak belut

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 65: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

52

52

Lampiran 6. Data Retensi Protein dan Lemak Belut Sawah serta Transformasinya

Kode Sampel Retensi

Protein (%)

Transformasi

Retensi

Protein (%)

Retensi

Lemak (%)

Transformasi

Retensi

Lemak (%)

A1

A2

A3

A4

A5

5,2450

3,4835

3,6481

5,0245

5,0204

2,2902

1,8664

1,9100

2,2415

2,2406

13,2593

13,4251

12,4731

13,3617

12,5000

3,6413

3,6640

3,5317

3,6554

3,5355

B1

B2

B3

B4

B5

7,5221

8,2493

6,4327

6,5042

2,7426

2,8722

2,5363

2,5503

2,7285

12,6450

13,1077

12,9380

14,4160

13,5539

3,5560

3,6205

3,5969

3,7968

3,6816

C1

C2

C3

C4

C5

7,0657

8,1342

7,6975

9,2738

7,4077

2,6581

2,8520

2,7744

3,0453

2,7212

13,4836

12,7818

13,3200

13,2359

13,6891

3,6720

3,5752

3,6497

3,6381

3,6999

D1

D2

D3

D4

D5

6,9510

7,9708

7,8544

7,3814

8,5885

2,6365

2,8233

2,8026

2,7169

2,9306

13,3771

13,7086

13,6613

13,0599

13,0865

3,6575

3,7025

3,6961

3,6138

3,6175

Keterangan : A = 100% Pakan buatan

B = Pakan buatan + 8% minyak cumi C = Pakan buatan + 8% minyak ikan D = Pakan buatan + 8% minyak belut

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 66: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

53

53

Lampiran 7. Hasil Analisis SPSS Tingkat Konsumsi

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 67: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

54

54

Lampiran 8. Hasil Analisis SPSS Retensi Protein Transformasi Akar Y

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 68: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

55

55

Lampiran 9. Hasil Analisis SPSS Retensi Lemak Transformasi Akar Y

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 69: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

56

56

Lampiran 10. Perhitungan Tingkat Konsumsi Belut Sawah

Konsumsi Pakan = Bobot Pakan yang Diberikan – Bobot Sisa Pakan

Contoh :

Konsumsi Pakan A1

Konsumsi Pakan = 86,52 g – 7,93 g

= 78,59 g

Perhitungan konsumsi pakan dengan cara yang sama juga berlaku untuk perlakuan

lainnya.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 70: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

57

57

Lampiran 11. Perhitungan Retensi Protein Belut Sawah

JPS akhir = Kadar Protein Akhir (%) x Bobot Tubuh Akhir (g) 100 % JPS awal = Kadar Protein Awal (%) x Bobot Tubuh Awal (g) 100 % JPB = Kadar Protein Pakan (%) x Jumlah Pakan yang Dikonsumsi (g) 100 % Retensi Protein = JPS Akhir (g) x JPS Awal (g) x 100% JPB (g) Contoh :

Retensi Protein A1

JPS Akhir (A1) = 14,508 % x 97,8 g 100 %

= 14,1888 g

JPS Awal (A1) = 17,6453 % x 72,3 g 100 %

= 12,7576 g

JPB (A1) = 34,7222 % x 78,59 g 100%

= 27,2882 g

Retensi Protein = 14,1888 g - 12,7576 g x 100% 27,2882

= 5,2450 %

Perhitungan retensi protein dengan cara yang sama juga berlaku untuk perlakuan

lainnya.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 71: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

58

58

Lampiran 12. Perhitungan Retensi Lemak Belut Sawah

JLS akhir = Kadar Lemak Akhir (%) x Bobot Tubuh Akhir (g) 100 % JLS awal = Kadar Lemak Awal (%) x Bobot Tubuh Awal (g) 100 % JLB = Kadar Lemak Pakan (%) x Jumlah Pakan yang Dikonsumsi (g) 100 % Retensi Protein = JLS Akhir (g) x JLS Awal (g) x 100% JLB (g) Contoh :

Retensi Lemak A1

JLS Akhir (A1) = 1,1553 % x 97,8 g 100 %

= 1,4409 g

JLS Awal (A1) = 1,4733 % x 72,3 g 100 %

= 0,8353 g

JLB (A1) = 5,8117 % x 78,59 g 100%

= 4,5674 g

Retensi Lemak = 1,4409 g - 0,8353 g x 100% 4,5674

= 13,2593

Perhitungan retensi lemak dengan cara yang sama juga berlaku untuk perlakuan

lainnya.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 72: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

59

59

Lampiran 13. Alat dan Bahan Penelitian

(a) (b)

(c) (d)

(e)

Keterangan :

a. Belut

b. Alat pengukur kualitas air (termometer, pH paper, ammonia test kit dan DO test kit)

c. Bahan pakan

d. Atraktan (minyak cumi, minyak ikan dan minyak belut)

e. Wadah pemeliharaan

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 73: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

60

60

Lampiran 14. Hasil Analisis Belut Awal

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 74: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

61

61

Lampiran 15. Hasil Analisis Belut Akhir

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 75: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

62

62

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 76: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

63

63

Lampiran 16. Hasil Analisis Pakan

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN

Page 77: SKRIPSI PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA …repository.unair.ac.id/26298/1/RAMADHAN, AKBAR YH.pdf · Pada budidaya belut sawah pakan yang diberikan berupa cacing tanah maupun

64

64

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENAMBAHAN ATRAKTAN DALAM PAKAN PASTA TERHADAP KONSUMSI PAKAN, RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK PADA BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

AKBAR YUSUF HASYIM RAMADHAN