Upload
others
View
13
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
Skripsi Penelitian
PENGARUH KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS TERHADAPKINERJA PEGAWAI DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN
KABUPATEN SINJAI
Disusun dan diusulkan oleh
JUMARNI
Nomor Induk Mahasiswa :105610500214
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASINEGARAFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR2018
PENGARUH KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS TERHADAPKINERJA PEGAWAI DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN
KABUPATEN SIINJAI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Ilmu Administrasi Negara
Disusun dan Diajukan Oleh
JUMARNI
Nomor Stambuk : 10561 05002 14
Kepada
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITASMUHAMMADIYAH MAKASSAR
2018
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
` Nama Mahasiswa : jumarni
Nomor Stambuk : 105610500214
Program Studi : Ilmu Administrasi Negara
Menyatakan bahwa benar karya ilmiah ini adalah penelitian saya sendiri tanpa
bantuan dari pihak lain atau telah ditulis/dipublikasikan orang lain atau melakukan
plagiat. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian
hari pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik
sesuai aturan yang berlaku, sekalipun itu pencabutan gelar akademik.
Makassar, 1 Juli 2017
Yang Menyatakan
,
Jumarni
ABSTRAK
JUMARNI. Pengaruh Kepemimpinan Demokratis Terhadap KinerjaPegawai Di Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai (dibimbing oleh alyas danMuhammad Tahir ).
Kepemimpinan Demokratis sangat penting untuk meningkat kinerjapegawai dan mampu mendorong dan mempengaruhi pegawai tersebut,sehingga tercipta kinerja yang efektif dan efesien pemimpin dan pegawaibekerjasama. Pemimpin ini sangat penting bagi pegawai yang mengarahkanbawahanya sehingga pegawai dapat melakukan kerja apa yang diberikanpada pimpinanya sesuai dengan kemampuan masing-masing . maka pegawaibisa mengerjakn apa yang diperintahkan dari pemipin dan pemimpin mampubekerjasama dengan bawahanya dengan komunikasi yang lancar dan pegawaibisa termotivas dengan adanya pemimpin yang efektif dan efisien di ataspeneliti tertarik untuk meneliti kepemimpinan demokratis terhadap kinerjapegawai di dinas pendidikan kabupaten sinjai.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh kepemimpinandemokratis terhadap kiinerja pegawai di dinas pendidikan kabupaten sinjai.Tipe penelitian adalah menggunakan survey. Jenis peneltian ini adalahdeskriptif kuantitatif dengan menjelaskan hubungan dan anggota sampelnyaadalah 87 orang yang dipilih secara simple random sampling dari 111anggota populasi. Tekhik pengumpulan data menggunakan penyebaranangket/kuesiner, dokumentasi dan observasi. Kemudian data tersebutdianalisis dengan menggunakan program komputer SPSS versi 23.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikanantara kepemimpiann demokratis terhadap kinerja pegawai di dinaspendidikan kabuaten sinjai..hal ini dikuatkan dari hasil uji regresi dapatdilihat pengaruh variabel bebas (kepemimpinan demokratis) terhadap variabelterikat (kinerja) adalah sebesar 20,62 %, sedangkan sisahnya dipengaruhioleh variabel lain.
Kata Kunci : pengaruh kepemimpinan demokratis terhadap kinerja
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul Pengaruh kepemimpinan demokratis terhadap kinerja
pegawai di dinas pendidikan kabupaten sinjai.
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi
syarat dalam memperoleh gelar sarjana ilmu administrasi negara Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagi pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. Alyas, M.S selaku Pembimbin I dan bapak Dr,
Muhammad Tahir, M.Si selaku Pembimbin II yang senantiasa
meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis,
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
2. Ibu Dr. Ihyani Malik, S.Sos.,M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar
3. Bapak Dr. Burhanuddin, S.Sos., M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu
Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Muhammadiyah Makassar
4. Kedua orang tua dan segenap keluarga yang senantiasa memberikan
semangat dan bantuan, baik moral maupun materi.
Demi kesempurnaan skripsi ini, saran dan kritik yang sifatnya membangun
sangat penulis harapkan. Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat
memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan.
Makassar 20 Juni 2018
JUMARNI
DAFTAR ISI
Halaman Pengajuan Skripsi ....................................................................iHalaman Persetujuan...............................................................................iiHalaman Persetujuan Tim.......................................................................iiiHalaman Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ..........................................ivAbstrak ...................................................................................................vKata Pengantar ........................................................................................viDaftar Isi..................................................................................................viiiDaftar Tabel ............................................................................................ixDaftar Gambar.........................................................................................ixBAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................1B. Rumusan Masalah................................................................5C. Tujuan Penelitian .................................................................5D. Manfaat Penelitian ...............................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori .........................................................................71. Konsep Kepemimpinan ...................................................72. Definisi Kinerja ...............................................................14
B. Kerangka Pikir ....................................................................23C. Definisi Operasiional ...........................................................25D. Hipotesis Penelitian .............................................................26
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Lokasi Penelitian ...............................................28B. Jenis Penelitian dan Tipe Penelitian ....................................28C. Populasi dan Sampel............................................................29D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................30E. Teknik Analisis Data ...........................................................33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian....................................................................37B. Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai ...39C. Gambarann Umum Responden ...........................................44D. Analisis Data........................................................................51E. Pembahasan .........................................................................58
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .........................................................................63B. Saran ...................................................................................63
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................64
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1Populasi Penelitian...................................................................29
Tabel 3.2 Kriteria Jawaban Responden...................................................34
Tabel 3.3 Interpretasi Koefisien Kolerasi Nilai ......................................35
Tabel 4.1 Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................44
Tabel 4.2 Persentase responden berdasarkan usia...................................45
Tabel 4.3 Persentase Responden Berdasarkan Pekerjaan .......................46
Tabel 4.4 Kriteria Jawaban Responden...................................................47
Tabel 4.5 Tanggapan Respoden Tentang Kepemimpinan ......................52
Tabel 4.6 Tanggapan Respoden Tentang Kinerja ...................................53
Tabel 4.7 Uji korelasi .............................................................................55
Tabel 4.8 Variables Entered/Remove .....................................................56
Tabel 4.9 Model Summary......................................................................56
Tabel 4.10 Anova......................................................................................57
Tabel 4.11 Coefficients.............................................................................57
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 kerangka fikir............................................................................24
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Zaman yang serba cepat saat ini menurut manusia untuk melakukan
tindakan yang cepat juga, banyak persoalan dan masalah yang timbul dan
instuisi membutuhkan pemecahan atau solusi yang itu dan baru agar bisa
menyelesaikan masalah dan persoalan yang ada seperti cara mengembangkan
kemampuan itu agar bisa menghadapi kompotisi dimasa depan dan melakukan
upaya agar visi dan misi yang telah dibuat bisa berjalan dengan baik. Untuk
mencapai semua itu di butuhkan pemimpin yang mampu mengambil keputusan
oleh seorang pemimpin yang mempunyai kriteria seorang pemimpin, karena
seorang pemimpin sangat berperan penting dalam membangun dan
mengembangkan suatu instuisi atau organisasi yang setiap dipimpinnya.
Kepemimpinan menurut Veithzal Rivai (2003: 133) mengemukakan
sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas-aktivitas yang ada
hubungannya dengan pekerjaan para anggota kelompok. Tiga implikasi
penting yang terkandung dalam hal ini yaitu : (1) kepemimpinan itu
melibatkan orang lain yaitu bawahan maupun pengikut, (2) kepemimpinan
melibatkan pendistribusian kekuasaan anatara pemimpin dan 8anggota
kelompok dan bukanlah tanpa daya, (3) adanya kemampuan membentuk
kekuasaan yang berbeda untuk mempengaruhi tingkah laku pengikutnya yang
melalui berbagai cara, yang pada hakikatnya, kepemimpinan merupakan
proses mempengaruhi dan memberi contoh dari pemimpin dan pengikutnya
dalam upaya mencapai tujuan orgaisasi secara bersama-sama.
Seorang pemimpin sebagai individu yang mampu mengarahkan setiap
anggota ataupun mendorong anggotanya untuk mencapai tujuan organisasi.
Seorang pemimpin mampu memahami setiap anggotanya yang dimana
kepribadiannya yang berbeda-beda dengan kepribadianya sendiri, pemimpin
memiliki kepribadian yang memiliki kinerja yang baik, baik dalam bentuk
kelompok untuk melaksanakan setiap kegiatan pemimpin mampu mengatasi
bawahanya, setiap pemimpin memiliki pribadi sentral yang sangat besar dan
pengaruhnya sangat besar terhadap bawahannya terlihat setiap perilakunya
pada saat melaksanakan tanggung jawab sebagai seorang pemimpin.
Pemimpin dalam setiap organisasi mampu menciptakan integrasi yang
serasi dengan para bawahannya juga termasuk membina kerja sama, mengarah
dan mendorong kerja para bwahan sehingga tercipta motivasi positif yang akan
menimbulkan niat dan usaha yang maksimal juga didukung fasilitas-fasilitas
organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Dimana sebagai seorang
pemimpin salah satu dari manajemen memainkan perang yang sangat penting
dalam mempengaruhi dan memberikan saran, sikap serta prilaku individu dan
kelompok, sehingga membentuk kepemimpinan yang efektif dan efisien.
Setiap upaya yang dijalankan maupun fungsi-fungsi kepemimpinan
secara integral maka akan berlangsun aktivitas kepemimpinan. Didalam
aktivitas tersebut akan tampak adanya tipe kepemimpinan yang
dikelompokkanberdasarkan perilaku pemimpin yang mampu bekerja sama
dengan bawahannya.
Kinerja dalam setiap organisasi dilakukan oleh segenap sumber daya
manusia dalam organisasi, baik unsur pimpinan dan pekerja. Banyak sekali
faktor yang dapat mempengaruhi dalam menjalankan kinerjannya seorang
pemimpin. Terdapat darisumber daya manusia sendiri maupun dari luar
dirinnya, suatu organisasi dapat berjalan karena didalamnya ada pekerja yang
aktif setiap organisasi.
Kepemimpina dalam organisasi sangat berperan dalam mempengaruhi
kinerja pegawai. Pemimpin menjalin hubungan dengan pekerja, memberikan
penghargaan kepada pekerja yang berprestasi,mengembangkan dan
memeberdayakan pekerjannya, sangat mempengaruhi kinerja sumber daya
manusia yang menjadi bawahannya.
Sebagai upaya untuk meningkatkan citra, kerja dan kinerja instansi
pemerintah menuju kearah profesionalisme dan menunjang terciptanya
pemerintah yang baik “good governance”, perluh adanya penyatuan arah dan
pandangan bagi segenap jajaran pegawai pemerintah yang dapat dipergunakan
sebagai pedoman atau acuan dalam melaksanakan tugas baik manajerial
maupun operasional diseluruh bidang tugas dan unit organisasi instansi
pemerintah secara terpadu, oleh karena itu dapat dirumuskan visi, misi, strategi
dan nilai acuan pemerintah yang menjadi pedoman mengenai arah yang dituju,
beban tanggung jawab, strategi tercapainnya serta nilai-nilai sikap dan perilaku
pegawai.Kinerja dikonsepsikan sebagai perilaku seseorang dalam menetapkan
sasaran kerja, pencapai target tujuan kerja, cara kerja dan sikap pribadi
seseorang maka dapat tercapainnya tujuan organisasi hanya dimungkinkan
karena upaya para pelaku yang terdapat dalam organisasi untuk berikenerja
dengan baik. Seorang pegawai harus memiliki kinerja yang tinggi, besikap
sopan dapat mencapai sasaran yang ditetapkan oleh kantor dalam setiap
pegawai harus memiliki keahlian setiap individu dan mempunyai keterampilan
sesuai dengan pekerjaan yang dikuasai, namun kadang kalah seorang
pemimpin menyuruh bawahannya yang tidak sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki dan kerap kali juga seorang pemimpin memerintah sesuka hati tanpa
memperhatikan pegawai tersebut.
‘Peraturan pemerintah nomor 42 tahun 2004 tentang pembinaan jiwa
korps dan kode etik pegawai negeri (Lembaran Negara Reoublik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 142). Tahun 2010 tentang disiplin Pegawai Negeri Sipil,
serta PP No. 53 Kinerja dipandang sebagai proses maupun hasil pekerjaan.
Kinerja merupakan suatu proses tentang bagaimana pekerjaan itu berlangsun
untuk berhasil mencapai hasil kerja. Namun hasil kinerja itu sendiri juga
menunjukan kinerja’.
Permasalahan yang terjadi bahwa di Kantor Dinas Pendidikanseorang
pegawai kurangnya motivasi dari seorang pemimpin yang dimana seorang
pegawai perlu adanya motivasi agar pegawai tersebut dapat meningkatkan
kualitas kerjanya, memberikan pekerjaan pada pegawai tidak sesuai dengan
kemampuannya, kurangnya dorongan dari seorang pemimpin,menghubungkan
kekeluargaan dalam melakukan pelayanan di kantor, pegawai keluar sebelum
jam istirahat, adanya pegawai yang datang terlambat, kurang tegasnya seorang
pemimpin, di kantor dinas tersebut ada pegawai yang pulang lebih awal
padahal jam kantor pulang pada jam 4 tetapi pegawai kadang pulang sebelum
jam pulang dimana pemimpin yang kurang memperhatikan pegawainya,
Berdasrkan uraian tersebut diatas peneliti tertarik untuk mencoba
melakukan penelitian tentang fenomena yang terjadi dengan judul “Pengaruh
Kepemimpinan Demokratis Terhadap Kinerja Pegawai Di Kantor Dinas
Pendidikan Kabupaten Sinjai”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik melakukan penelitian
dengan merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana tanggapan responden tentang kepemimpinan demokratis?
2. Bagaimana tanggapan responden tentang kinerja?
2. Apakah kepemimpinan demokratis berpengaruh terhadap kinerja pegawai di
dinas pendidikan kabupaten sinjai?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh kepemimpian demokratis terhadap kinerja
pegawai di kantor dinas kabupaten sinjai.
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
Manfaat teoritis dari hasil penelitian ini dapat menjadi acuan ilmu
pengetahuan dalam mengembangkan kinerja, khsususnya pengaruh
kepemimpinan demokratis dalam kaitannya dengan kinerja pegawai Di
Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai.
2. Praktis
Manfaat praktis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat
berpengaruh terhadap pelaksanaan kepemimpinan demokratis terhadap
kinerja pegawai Di Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai dapat dipecahkan
masalahnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep kepemimpinan
1. Teori kepemimpinan
Istilah kepemimpinan menurut Pamajudi(1992:25) istilah
kepemimpinan berasal dari kata dasar ‘pimpin’ yang artinnya bimbing.
Dari kata ‘pimpin’ lahirlah kata kerja ‘memimpin’ yang artinya
membimbing atau menuntun, secara etimologi kepemimpinan dapat
diartikan dari kata dasar ‘pimpin’dalam bahasa inggris leadberarti bimbing
atau tuntun, dengan begitu didalamnya ada dua pihak yaitu, yang dipimpin
(umat) dan yang memimpin (iman). Setelah ditambah awalan “pe” menjadi
“pemimpin” (dalam bahasa inggris leader) berarti orang yang
mempengaruhi puhak lain melalui proses kewibawaan komunikasi sehingga
orang lain tersebut bertindak sesuatu dalam mencapai tujuan tentu apabila
ditambahkan akhiran “an”menjadi ‘pimpinan” artinya orang yang
mengepalai. Antara pemimpin dan pimpinan dapat dibedakan yaitu
pimpinan (kepala) cenderung lebih otokraris, sedangkan pimpinan (ketua)
cenderung lebig demokratis. Setelah dilengkapi diawalan “ke” menjadi
“kepemimpinan” (dalam bahasa inggris leadership) berarti kemampuan dan
kepribadian seseorang dalam mempengaruhi serta membujuk pihak lain
agar melakukan tindakan pencapaian tujuan bersama, sehingga dengan
demikian yang bersangkutan dan menjadi awal strukturdan pusat proses
kelompok.
Menurut Siagian (2014:5) kepemimpinan merupakan inti
manajemen. Memang demikianlah halnya karena kepemimpinan
merupakan ‘motor atau daya penggerak semua sumber-sumber dan alat-alat
yang tersedia bagi suatu organisasi’. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa
sukses atau tidaknya suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan sangat tergantung atas kemampuan para anggota ataupun
bawahan, pimpinanyang menggerakkkan sumber-sumber dan alat-alat
tersebut sehingga penggunaannya berlangsun dengan efesien dan efektif.
Kepemimpinan merupakan bagian paling penting dalam suatu
organisasi yang dimana organisasi tersebut tersusun atas dasar atau
pembagian tugas-tugas yang berbeda yang harus dilaksanakan, adanya
perbedaan tugas bagi setiap individu dalam organisasi merupakan penentuan
dari seorang pemimpin sesuai dengan keahlian setiap pegawai, adanya
berbagai peranan dan tugas mengakibatkan perlu pengaturan dan koordinasi
yang dilakukan seorang pemimpin.
Rivai (2014:20) terdapat beberapa karakteristik yang dimiliki
seseorang dalam kepemimpinan demokratis, diantaranya adalah dalam
menggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia
itu adalah mahluk yang mulia di dunia; selalu berusaha mensinkornasikan
kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi
dari pada bawahannnya: senang menerima saran, pendapat, dan bahkan
kritikan dari bawahannya; selalu berusaha mengutamakan kerja sama dan
teamwork dalam usaha pencapaian tujuan; ikhlas memberikan kebebasan
yang seluas-luasnnya kepada bawahannya untuk berbuat kesalahan dan
kemudian diperbabiki agar bawahan itu tidak lagi berbuat kesalahan yang
sama; tetapi lebih berani untuk berbuat kesalahan yang lain; selalu berusaha
untuk menjadikan bawahannya lebih sukses dari padanya; dan berusaha
mengembangkan kapasitas diri priabadinya sebagai pemimpin.
Disamping itu pemimpin yang demokratis selalu berusaha memupuk
rasa kekeluargaan, persatuan dan solidaritas, serta selalu memberikan
dorongan semangat dan motivasi kepadaa semua anggota organisasinya
dalam menjalangkan dan mengembangkan daya kerjanya. Agar setiap
anggota organisasi memiliki kecakapan dalam memimpin, seorang pemimpi
yang demokratis selalu memberikan kesempatan kepada semua anggota
organisasi dengan jalan pendelegasian sebagai kekuasaannya dan sebagian
tanggung jawabnya.
kepemimpinan adalah suatu proses saling mendorong melalui
keberhasilan interaksi dari perbedaan-perbedaan individualmengontrol
daya manusia dalam manajer tujuan bersama syafiie (2015:133).
Berdasarkan beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa
kepemimpinan merupakan suatu proses untuk mempengaruhi individu-
individu laindalam kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Dengan
demikian, proses kemimpinan meliputi faktor pemimpin, bawahan, dan
situasi yang dihadapi dalam menjalankan kepemimpinannya.
Kepemimpinan menurut Amirullah (2015:167) adalah orang yang
memiliki wewenang untuk memberi tugas, mempunyai kemampuan untuk
membujuk atau mempengaruhi orang lain dengan melalui pola hubungan
yang baik guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. Menurut Griffin
(2000) pengertian kepempinan dibagi menjadi 2 konsep yaitu sebagai proses
dan sebagai atribut. Sebagai proses, pemimpin difokuskan pada apa yang
dilakukan oleh para pemimpinnya yaitu dimana proses pada pimpinan
menggunakan pengaruhnya untuk memperjelas organisasi. Adapun dari sisi
atribut, kepemimpinan adalah kumpulan karakteristik yang harus dimiliki
oleh seseorang manajer. Menurut Erni Tisnawati dan Kurniawan
(2005:255) kepemimpinan adalah seseorang yang memiliki kemampuan
untuk mempengaruhi perilaku orang lain tanpa meggunakan kekuatan,
sehingga orang-orang yang dipimpinnya menerima dirinya sebagai sosok
yang layak memimpin mereka. Oleh karena itu kepemimpinan dapat
diartikan sebagai suatu proses mempengaruhi dan mengarahkan para
karyawannya dalam melakukan tugas atau pekerjaan yang telah diberikan
kepada mereka dan hal ini merupakan potensi untuk mampu membuat orang
lain (yang dipimpin) mengikuti apa yang kehendaki pimpinannya menjadi
realita.
Gaya kepemimpinan menurut soebagyo sastrodiningrat (2002:42)
merupakan kombinasi pengembangan pemikiran sosiologi dan pendekatan
pisikologis. Pankal tolak pemikiran ini adalah ‘pegawai bawahan akan
tersedia kerja keras serta termotivasi melaksanakan tugas yang efektif dan
efesien, jika pimpinan merupakan gaya yang akomodatif’. Teori ini
bertumpu pada pandangan bahan terhadap perilaku atasannya.
Gaya kepemimpinan adalah bagaimana seorang pemimpin
melaksanakan fungsi kepemimimpinannya dan bagaimana ia diliaht oleh
mereka yang berusah dipimpinnya atau mereka yang berusah dipimpinnya
atau mungkin mereka yang sedang mengamati dari luar stylis dari seorang
gaya kepimimpinan adalah berbagai pola tingkah laku yang disukai oleh
pemimpin dalam proses megarahkan dan mempengaruhi pekerja. Gaya
kepemimpinan adalah perilaku dan strategi mempengaruhi bawahanya
dengan sikap yang sopan dan memberikan motivasi seorang pegawai dapat
bekerja dengan tenang tanpa adanya tekanan ataupun paksaan dari seoran
pemimpin.
Kepemimpinan demokratis menurut Daryanto (2004: 75-76)
mengemukakan bahwa kepemimpinan demokratis menempatkan manusia
sebagai faktor utama serta yang paling penting dalam sebuah organisasi.
Perwujudan dari tipe kepemimpinan ini didominasi perilaku sebagai
pelindung, penyelamat serta perilaku yang cenderung memajukan dan
mengembangkan organisasi. Selain itu diwujudkan juga melalui perilaku
kepemimpinan sebagai pelaksana. Dengan didominasi oleh ketiga perilaku
kepemimpinan tersebut, maka dalam tipe ini diwarnai dengan upaya
mewujudkan dan mengembangkan hubungan manusiawi yang efektif,
berdasarkan prinsip saling menghormati dan menghargai anatara satu
dengan yang lain.
Tipe kepemimpinan demokratis menurut Daryanto(2011:34-35)
mengemukakan bahwa tipe kepemimpinan demokratis selalu terlihat usaha
untuk memanfaatkan setiap orang yang dipimpin. Aggota eorganisasi
diberikan kesempatan untuk berpartisipatif dalam setiap kegiatan.
Partisipasi tersebut disesuaikan dengan jabatan maupun tingkat dan jenis
kemampuan setiap anggota organisasi. Selain itu pengambilan keputusan
dalam tipe kepemimpinan ini sangat mementingkan musyawarah, sehingga
dalam pelaksanaan setiap keputusan tidak ada anggota yang merasa
terpaksa.
Sudarman Danim (2006:75-76) menyatakan bahwa inti demokrasi
adalah keterbukaan dan keiginan memposisiskan pekerjaan dari oleh, dan
untuk bersama. Landasan dari kepemimpinan demokrasi adalah angapan
dengan adanya interaksi dinamis maka tujuan organisasi akan tercapainya
tujuan yang sesuai dengan yang ditentukan bersama.
Kepemimpinan demokratis adalah kepemimpinan yan aktif, dinamis,
dan terarah. Pembagian tugas disertai dengan pelimpahan wewenang dan
tangggung jawab yang jelas memunkinkan agar setiap anggotanya
berpartisipasi secarta aktif. Hal tersebut bertujuan agar setiap anggota
mengetahui tugs apa yang diberikan untuk mencapai tujuan organisasinya
(Daryanto 2011:134)
Mengacu dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan
bahwa dalam kepemimpinan demokraris terjadi interaksi dinamis antara
pemimpin dan bawahan, karena memberikan kesempatanpada orang-orang
yang dipimpin untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang
dilakukan seorang pemimpin, pemimpin selalu mengikut sertakan
bawahannya dalam setiap pengambilan keputusan dan musyawarah
sehingga pemimpin dapat mengesampaikan kepentingan pribadi demi
tercapai tujuan bersama-sama.
Kepemimpinan demokratis bisa dikatakan efektif menuru Kartono
(2013:86) adalah dengan pertanda sebagai berikut:
a. Organisasi dengan seluruh bagian-bagiannya berjalan lancar,
sekalipun pemimpin tersebut tidak ada dikantor.
b. Otoritas sepenuhnya didelegasikan kebawah, dan semua orang
menyadari tugas sehrtrta\ kewajiban sehingga merasa puas dan
aman menyandang tugasnya.
c. Diutamakan tujuan-tujuan kesejahtheraan pada umumnya, dan
kelancara seluruh aspek dalam kelompok atau organisasi tersebut.
d. Dengan keadaan seperti pemimpin demokratis bisa dikatakan
sebagai katalisator untuk memperchepatr dinamisme dan kerja
sama demi mencapai tujuan dengan jiwa kelompok dan sitruasi
yang ada.
Dapat dikatakan kepemimpinan demoktratis adalah menitip beratkan
terhadap aktivitas yang dilakukan kelompok menjadi sangat berpengaruh
dalam mencapai tujuan kelompok yang ditargetkan. Dengan ini juga bisa
digambarkan kalau pemimpin tersebut sadar bahwa tidak bisa sendiri dalam
menjalankan organisasi tersebut membutuhkan dukungan dan partisipasi
dari bawahan. Perluh dapat penghargaan dan dorongan dari atasan, dan
butuh pendapat dandukungan moral dari teman yang memiliki posisi yang
sama dengannya.
Selanjutnya menurut Fiedler dalam Wahjosumidjo (2013:97)
menfidentifikasi indikator-indikator kepemimpinan yang efektif sebagai
berikut:
a. Hubungan antara pemimpin dengan bawahan (leader-member
relations). Maksudnya bagaimana tingkat kualiatas hubungan
yang terjadi antara atasan dengan bawahan.
b. Struktur tugas (task structure). Maksudnya didalam situasi kerja
apakah tugas-tugas telah disusun kedalam suatu pola-pola yang
jelas atau sebaliknya.
c. Kewibawaan kedudukan pemimpin (leader’s position power).
Bagaimana kewibawaan formal pemimpin dilaksanakan terhadap
bawahan.
Indikator kepemimpinan demokratis menurut Daryanto (20011: 34-35)
sebagai berikut:
a. Partisipatif
b. Pengambilan keputusan
2. Definisi kinerja
Suatu organisasi baik pemerintah maupun swasta, selalu digerakkan
oleh sekelompok orang yang berperan aktif untuk mencapai tujuan yang
ingin dicapai dari organisasi tersebut. Tujuan organisasi tentunya tidak akan
tercapai jika kinerja anggota atau pegawainya tidak maksimal. Menurut
mangkunegara (2001:67) dalam Pasolong (2010:176) kinerja merupakan
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam
melaksanakan fungsinya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan
padanya.
Prawirosentono dalam Pasolong (2007:176) lebih cenderung
menggunakan kata performance dalam menyebut kata kinerja. Menurut
performance atau kinerja adalah hasil yang dicapai oleh seseorang atau
sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan tanggung jawab
masing-masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi bersangkutan
secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun
etika.
Berbagai pendapat diatas dapat menggambarkan bahwa kinerja
pegawai dan kinerja organisasi memiliki keterkaitan yang sangat erat,
tercapainya organisasi atau tidak bisa dilepaskan dari manusia yang ada
dalam organisasi tersebut organisasi yang digerakkan atau dijalankan
pegawai yang berperan aktif sebagai pelaku dan mencapai tujuan organisasi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kinerja pegawai adalah hasil kerja seseorang
dalam suatu organisai sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya yang
diberikan oleh seorang atasan dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Keberhasilan suatu organisasi dipengaruhi oleh kinerja ‘job
performance’ sumber daya manusia, untuk itu setiap perusahaan akan
berusaha untuk meningkatkan kinerja pegawai dalam mencapai tujuan
organisasi telah ditetapkan. Budaya organisasi yang tumbuh dan terpelihara
dengan baik akan mampu memacu organisasi kearah perkembangan yang
lebih baik. Disisin lain, kemampuan pemimpin dalam menggerakkan dan
memberdayakan pegawainya akan mempengaruhi kinerja. Istilah kinerja
dari kata job performance atau actual performance (prestasi kerja atau
prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Prestasi kerja pada
umumnya dipengaruhi oleh kecakapan, keterampilan, pengalaman dan
kesesungguhan kerja dari tenaga kerja yang bersangkutan.
Menurut Stuart-Korze, (2006:68) kinerja adalah hasil dari aplikasi
kombinasi antara sustaining dan accelerating leadership nehavior.kedua
bentuk perilaku kepemimpinan dapat dimanifestasikan dengan cara yang
berbeda. Cara terpenting adalah melalui fokus dan action, people atau
system,atau kombinasi diantaranya.
Menurut Wibowo (2016:86) indikator kinerja atau perfomance
indicators kadang-kadang dipergunakan secara bergantian dengan ukuran
kinerja ‘perfomance measures’, tetapi banyak pula yang mebedakannya.
Pengukran kinerja berkaitan dengan hasil yang dikuantitatifkan dan
mengusahakan data setelah kejadian.
Terdapar dua indikator kinerja, dua diantaranya mempunyai peran
sangat penting, yaitu tujuan dan motif. Kinerja ditentukan oleh tujuan yang
hendak dicapai dan untuk melakukannya dilakukan perlu adanya motif.
Tanpa dorongan motif untuk mencapai tujuan, kinerja tidak akan berjalan.
Dengan demikian, tujuan dan motif menjadi indikator utama dari kinerja.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pegawai
Terdapat beberapa pendapat yang mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja pegawai. Menurut moorhead dan chung/megginson,
dalam sugiono (2009:12) kinerja pegawai dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yaitu:
a. Kualitas pekerjaan
Merupakan tingkat baik atau buruknya suatu pekerjaan yang diterima
bagi seorang pegawai yang dapat dilihat dari segi ketelitian dan
kerapihan kerja, keterampilan dan kecakapan.
b. Kuantitas pekerjaan
Merupakan seberapa besarnya bahan kerja dan jumlah pekerjaan yang
harus diselesaikan oleh seorang pegawai. Diukur dari kemampuan secara
kuantitatof didalam mencapai target atau hasil kerja atas pekerjaan-
pekerjaan baru.
c. Pengetahuan pekerjaan
Merupakan proses penenpatan seorang pegawai yang sesuai dengan
background pendidikan atau keahlian dalam suatu pekerjaan. Hal ini
ditinjau dari kemampuan pegawai dalam memahami hal-hal yang
berkaitan dengan tugas yang mereka lakukan.
d. Kerjasama timi
Melihat bagaiman seorang pegawai pekerja dengan orang lain dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan. Kerja sama tidak hanya sebatas secara
vertikal ataupun kerjasama antar pegawai, tetapi kerjasama secara
horizontal merupakan faktor penting dalam suatu kehidupan organisasi
yaitu dimana anatr pimpinan organisasi dengan para pegawainya terjalin
suatu hubungan kondusif dan timbal balik yang saling menguntungkan.
e. Kreatifitas
Merupakan kemampuan seorang pegawai dalam menyelesaikan
pekerjaannya dengan cara atau inisiatif sendiri yang dianggap mampu
secara efektif dan efesien serta mampu menciptakan perubahan-
perubahan baru guna perbaikan dan kemajuan organisasi.
f. Inovasi
Kemampuan menciptakan perubahan-perubahan baru guna perbaikan dan
kemajuan organisasi. Hal ini ditinjau dari ide-ide cenderung dalam
mengatasi pernasalahan organisasi.
g. Inisiatif
Melingkupi beberapa aspek seperti kemampuan untuk mengambiol
langkah yang tepat dalam mengadapi kesulitan. Kemampuan untuk
melakukan suatu pekerjaan tanpa bantuan, kemampuan untuk mengambil
tahapan pertama dalam kegiatan.
4. Indikator kinerja
Indikator kinerja adalah ukurukan kuantitatif atau kualitatif yang
menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasran atau tujuan yang telah
ditetapkan BPKP dalam Abdullah (2014:145). Sementara itu menurut
Lohman (2003) dalam Abdullah (2014:145) indikator kinerja adalah suatu
variabel yang digunakan untuk mengekspresikan secara kuantitatif
efektivitas dan efesiensi proses atau operasi dengan berpedoman dpada
target dan tujuan-tujuan organisasi.
Terhadap kinerja yang didapat dari, atasan langsung, penanggungjawab,
dan rekan kerja menurut Backer & Klimoski (:348) indikator kinerja sebagai
berikut:
a. Kualitas pekerjaan
b. Kuantitas pekerjaan
c. Sikap
d. Kerjasama
e. Komunikasi
Berdasarkan beberapa indikator tersebut maka kinerja pegawai
terdapat hubunganya dari masalh yang terjadi dikantor, dimana kinerja
pegawai sangat penting dalam suatu organisasi, pemimpin dan kinerja
pegawai saling membutuhkan.
Seperti yang kita ketahui bahwa tipe kepemipinan demokratis
dimana pemimpin selalu bersedia menerima dan menghargai saran-saran
pendapat, dan nasehat dari bawahan melalui forum musyawarah untuk
mencapai tujuan. Tipe pemimpin ini seorang pemimpin selalu
mengikusertakan seluruh anggota kelompoknya jadi seorang pememimpin
pengaruhnya sangat besar terhadap bawahannya. Dimana seorang pegawai
harus mampu menerima tugas dari seorang pemimpin
Dilihat dari beberapa pakar menurut Daryanto (2011:134) kepemimpinan
demokratis adalah kepemimpinan yan aktif,dinamis, dan terarah.
Pembagian tugas disertai dengan pelimpahan wewenang dan tanggung
jawab yang jelas memungkinkan agar setiap anggotanya berpartisipasi
secara aktif. Hal tersebut bertujuan untuk agar setiap mengetahui secara
pasti sumbangan yang dapat diberikan untuk mencapai tujuan organisasinya.
Menurut Pasolong (2010:176) kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas
dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan fungsinya
sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan padanya. Jadi hubunganya
sangat besar dimana seorang pemimpin dan bawahan harus terjadi interaksi
dinamis, karena dimana pemimpin memberikan kesempatan pada
bawahaanya dan turut berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.
5. Penelitian Terdahulu
1. Wahyuddin dan Djumino (2004)
Penelitian ini berjudul Analisa kepemimpinan dan Motivasi
Terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan
Masyarakat di Kabupaten Wonogiri. Hasil penelitian ini menunjukkan
masing-masing bahwa baik masing-masing atau secara bersama-sama,
variabel kepemimpinan dan motivasi mempunyai pengaruh yang positif
terhadap kinerja pegaawai. Konstribusi variabel yang kepemimpinan dan
motivasi terhadap kinerja pegawai yang dinyatakan dengan nilai prosentase
sebesar 90,0% sedangkan sisanya sebesar 10,0% dijelaskan atau
dipengaruhi faktor-faktor lainnya, sehingga boleh dikatakan variabel yang
diambil dalam penelitian mampu memberikan gambaran mengenai faktor
mempengaruhi kinerja pegawai.
Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah
sama sama mengambil kepemimpinan. Sedangkan pebedaan antara
penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah bahwa peneliti
menggunakan obyek penelitian adalah dikantor Dinas Pendidikan Kab
Sinjai, sedangkan pada penelitian terdahulu mengambil lokasi Kantor
Kesatuan Bangsa dan Pelindungan Masyarakat di Kabupaten Wonogori.
2. Nurita (2008)
Penelitian ini berjudul Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap
Kinerja Karyawan PT. Andika Finance Divisi Elektronik cabang bandung
tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan
terhadap kinerja karyawan. Melalui gaya kepemimpinan atasan
mempengaruhi, mengarahkan, dan membimbing bawahannya agar bekerja
dengan baik. Tingkah laku tersebut terbagi dalam 3 macam gaya yaitu,
otokratis, demokratis dan laissez-faire.
Metode penelitian yang digunakan dalam menyusun skripsi ini adalah
metode deskriptif, sedangkan dalam pengujian hipotesis digunakan metode
analisa statistik korelasi Rank Spearman, analisa koefesien determinasi.
Hasil dari tiga macam gaya kepemimpinan pada penelitian ini didapat
bahwa gaya kepemimpinan pada PT. Adira Finance Divisi Elektronik
Cabang Bandung dapat dikatakan baik, karena nilai-nilai rata-rata
keseluruhan sebesar 3,85 yang termasuk pada gaya demokratik. Sedangkan
kinerja karyawan PT. Andira Finance Divisi Elektronik cabang bandung
sudah baik karena nilai rata-rata keseluruhan sebesar 3,86 pengaruh gaya
kepemimpinan terhadap kinerja sebesar 36% sedangkan 64% dipengaruhi
oleh faktor lain dengan tingkat keeratan hubungan (rs) antar dua variabel
tersebut adalah 0,60, yang berarti bahwa antara variabel gay kepemimpinan
dan variabel kinerja terdapat pengaruh yang kuat/tinggi.
Perbedaan penelitian Nurita (2008) dengan penelitian yang akan
dilakukan peneliti adalah lokasinya, persamaan penelitian Nurita (2008)
penelitian yang dilakukan peneliti sama-sama kepemimpinan.
3. Andi hardianti (2004)
Penelitian ini berjudul pengaruh gaya kepemimpinan demokrtatis
terhadap kinerja pegawai di kantor dinas pendapat daerah kabupaten wajo,
tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan demokratis
terhadap kinerja. Metode penelitian yang digunakan dalam menyusun
skripsi ini adalah metode deskriptif, sedangkan dalam pengujian hipotesis
digunakan metode analisa korelasi berdasarkan dari hasil korelasi
perhitungan product moment di peroleh r hitug sebesar 0,330. Berdasarkan
dari hasil uji korelasi dinyatakan ada hubungan antara gaya kepemimpinan
demokratis terhadap kinerja pegawai di kantor dinas pendapatan daerah
kabupaten wajo karena r hitung 0,330 lebih besar dari pada r tabel 0,297
Perbedaan penelitian andi hardianti (2004) penelitian yang akan
dilakukan peneliti adalah lokasinya, persamaan penelitian andi hardianti
(2004) penelitian yang dilakukan peneliti sama-sama kepemimpinan.
B. Kerangka Pikir
Seorang yang menjadi pemimpin dimana orang-orang cenderung
mengikuti mereka yang dipandang dapat menyediakan sarana untuk mencapai
tujuan keinginan dan kebutuhan mereka sendiri, seorang pemimpin harus
mengarahkan, medorong dan memberi motivasi kepada bawahanya. Dalam
kehidupan organisasi masalah kinerja merupakan hal yang paling pokok.
Artinya eksistensi organisasi akan ditentukan oleh kinerja.
Gambar 2.1 kerangka fikir
Kepemimpinan demokratis (x)
- Partisipatif- Pengambilan
keputusan
Kinerja pegawai (y)
- Kualitas pekerjaan- Kuantitas pekerjaan- Sikap- Kerjasama- Komunikasi
Kualitas kerja pegawai meningkat
PENGARUH KEPEMIMPINANDEMOKRARIS TERHADAP
KINERJA PEGAWAI DIDINASPENDIDIKAN KABUPATEN
SINJAI
C. Definisi Operasional
1. Pemimpin demokratis (X) adalah memberikan kesempaan pada semua
bawahannya, mau menerima pendapat dan saran dalam membentuk
kelompok untuk mencapai tujuan bersama
Sebagai pedoman dalam penelitian ini adapun indikator-indikator
pemimpin demokratis sebagai berikut:
a. Partisipatif
Pemimpin perlu ikut berpatisipasi dalam setiap kegiatan agar persamaan
kekuatan dan sharing dalam pemecahan masalah dengan melakukan
konsultasi dengan bawahan sebelum pemimpin mengambil keputusan.
Adanya partisipasi agar pemimpin dapat turun langsung kelapangan dan
memeriksa sendiri apa kah tugas yang diberikan sudah terlaksanakan.
b. Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan seorang pemimpin sangat penting dalam
melakukan suatu kegiatan dengan cara musyawarah terlebih dahulu
sehingga dalam pelaksanaan setiap kegiatan yang di lakukan tidak ada
angota yang merasa dipaksa.
2. Kinerja pegawai (Y) adalah suatu pencapaian tujuan organisasi secara
individu ataupun kelompok sesuai dengan tugas masing-masing pegawai.
Sebagai pedoman dalam penelitian ini adapun indikator-indikator kinerja
pegawai:
a. Kualitas pekerjaan
Seorang pegawai Dinas Pendidikan mampu melaksanakan tugasnya
dengan kesesuaian, kerapaian dan kelengkapan.
b. Kuantitas pekerjaan
Jumlah kinerja yang dilakukan seorang pegawai Dinas dalam suatu
priode tertentu.
c. Sikap
Sikap seorang pegawai bersikap sopan, tepat waktu dalam menyelesaikan
tugas, menghormati teman kerja.
d. Kerjasama
Kerjasama dalam kantor Dinas Pendidikan itu perlu untuk mencapai
tujuan bersama, membentuk suatu kelompok, sehingga seorang
pemimpin memberikan tugas dapat terselesaikan tepat waktu.
e. Komunikasi
Komunikasi antara pemimpin dan pegawai Dinas harus berjalan lanjar.
D. Hipotesis Penelitian
Sugiyono (2007:51) hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap perumusan masalah penelitian, penelitian yang merumuskan
hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif.
Menurut Arikunto (2006:73) ada dua jenis hipotesis penelitian yaitu
hipotesis kerja dan hipotesis nol. Hipotesis kerja (H ) menyatakan adanya
pengaruh antara variabel X dan Y, sedangkan hipotesis nol (H )
menyatakan tidak adanya perbedaan antara dua variabel atau tidak adanya
pengaruh variabel X terhadap variabel Y hipotesis dalam penelitian ini
sebagai berikut:H : Adanya pengaruh kepemimpinan demokratis terhadap kinerja
pegawai didinas pendidikan kabupaten sinjai.H ; tidak adanya pengaruh kepemimpinan demokratis terhadap kinerja
pegawai didinas pendidikan kabupaten sinjai.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Lokasi Penelitian
Waktu penelitian ini dilakukan selama 2 bulan mulai tanggal 14 april
2018 sampai dengan 16 juni 2018 dan peneliian ini berlokasi di Kantor Dinas
Pendidikan Kabupaten Sinjai. Unuk mengetahui dan melihat secara langsung
bagaimana pengaruh kepemimpinan demokratis terhadap kinerja pegawai di
Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai.
B. Jenis dan Tipe Penelitian
1. Jenis penelitian
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang berlandasan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sample tertentu, tehnik pengambilan sample
pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang telah diterapkan dalam bukunya (Sugiyono
2013:13).
2. Tipe penelitian
Tipe penelitian ini adalah Survei yaitu penelitian yang dilakukan
dengan menggunakan angket sebagai alat penelitian yang dilakukan pada
populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari
sample yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian
relatif distribusi, dan hubungan anatar variabel, sosiologi maupun
pisikologis (Sugiyono 2013:11).
C. Popolasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut sugiyono (2013:115) mengatakan populasi merupakan
wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.maksudnya disini populasi
jumlah pegawai keseluruhan yang ada di kantor dinas pendidikan kabupaten
sinjai.
Populasi penelitian adalah keseluruhan Pegawai Di Dinas Pendidikan
Kabupaten Sinjai sebanyak 111 orang pegawai.
Tabel 3.1Keadaan Populasi Penelitian
NO Bagian Jumlah
1 PNS 34
2 HONORER 77
JUMLAH 111
Sumber::Hasil olahan data primer, (Mei 2018)
2. Sampel
Menurut sugiyono (2013:116) menyatakan sampel merupakan
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristek yang dimiliki
oleh populasi tersebut”. Dalam pengambilan sampel yang Teknik
digunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling, yaitu teknik
pengambilan sample yang memberikan peluang yang sama bagi setiap
unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sample.
Dalam penentuan sample di gunakan metode Simple Random
Sampling dengan penentuan sample menggunakan rumus slovin.
= N1 + Nen= jumlah sample
N= jumlah populasi
e= prestasi kelonggaran ketelitian karena kesalahan penerapan sample
Diketahui jumlah populasi = 111
Dan tingkat kesalahan penetapan sample 5%
Maka dapat dihitung sebagai berikut:n = = ×( ) = × . = , = , =87,40 = 87D. Tehnik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah yang harus dilakukan dalam
penelitian untuk mendapatkan informasi data yang menjelaskan permasalahan
penelitian. Menurut sugiyono (2007:129) “pengumpulan data dapat dilakukan
berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara”.
Adapun tehnik-tehnik dalam pengumpulan data adalah sebagai
berikut:
1. Tehnik observasi
Observasi merupakan langkah awal dalam pengumpulan data yang
dilakukan oleh peneliti dengan melakukan pengamatan dan pencatatan
terhadap objek yang diteliti. Menurut Hadi dalam sugiyono (2007:139)
mengembangkan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang
kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan
psiikologis yaitu proses pengamatan dan ingatan. Observasi ini dilakukan
terlebih dahulu untuk memastikan masalah apa yang terjadi.
2. Tehnik kuesioner (angket)
Tehnik merupakan cara untuk mendapatkan data dengan cara
mengajukan pertanyaan dalam bentuk kertas (angket). Menurut Sugiyono
(2007:135) adalah sebagai berikut: ‘kuesioner merupakan tehnik
pengumpulan data yang efesien bila peneliti tahu dengan pasti variabel
yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari
responden’.Angket yang akan dibagikan dengan beberapa pertanyaan
ataupun peryataan dan akan di isi.
Data yang diperoleh dari kuensioner akan diolah menggunakan
statistik sebagai alat analisa data. Dimana dalam statistik menggunakan
data skala Likert Menurut Sugiyono (2017:93) skala likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok
orang tentang fenomena sosial.yang dilaksanakan di dinas pendidikan
kabupaten sinjai.
Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert
mempunyai garadasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang daoat
berupa kata-kata antara lain:
a. Sangat setuju =5
b. Setuju =4
c. Ragu-ragu =3
d. Kurang setuju =2
e. Tidak setuju =1
Kuesioner penelitian yang dibuat oleh peneliti ini diuji validitas dan
reliabilitasnya.Uji validitas dilakukan untuk menguji keakuratan/
kevalidan kuesioner penelitian, sedangkan uji reliabilitas dilakukan untuk
menguji kehandalan/ konsistensi kuesioner penelitian.Kuesioner yang
sudah valid dan reliabel seluruh butirnya dapat digunakan untuk
pengukuran dalam rangka pengumpulan data.
Validitas konstruk (construct validity) dan validitas isi (content
validity) akan dilakukan oleh peneliti untuk menguji apakah konstruk atau
karakteristik (variabel laten) dalam penelitian ini, yaitu variable
kepemimpinan demokratis dan kinerja dapat diukur secara akurat oleh
indikator-indikatornya. Peneliti akan melakukan uji validitas dengan
menggunakan bantuan softwareSPSS version 20.
Reliabilitas konsistensi internal (internal consistency) akan dilakukan
oleh peneliti untuk menguji konsistensi butir-butir yang ada pada
kuesioner penelitian dengan teknik Belah Dua (Split Half) dari Spearman
Brown. Peneliti akan melakukan uji reliabilitas dengan menggunakan
bantuan softwareSPSS version 20. Pengujian realibilitas cukup dengan
membandingkan ralpha dengan nilai 0,6.Jika ralpha≥ 0,6 maka indikator atau
pertanyaan kuesioner dikatakan reliabel,begitupula sebaliknya.
3. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan informasi atau data dari apa
yang di teliti oleh peneliti yang dimana didapat berupa foto dari lokasi
penelitian dalam penelitian ini dokumentasi digunakan untuk mengetahui
kondisi dan jumlah pegawai.
E. Tehnik Analisa Data
Tehnik analisa yang digunakan penulis menggunakan tehnik analisa
kuantitatif. Menurut sugiyono (2007:142) dalam penelitian kuantitatif, analisa
data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul.
Analisa kantiatif uji data melalui melalui persyaratan yang terdiri dari:
1. Analisis Statistik Deskriptif
Teknik analisis statistik deskriptif yang akan digunakan dalam
penelitian ini berupa tabel, perhitungan modus, median, mean (pengukuran
tendensi sentral), perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata
dan standar deviasi, serta perhitungan persentase (%). Penentuan persentase
dari perolehan data hasil kuesioner dari masing-masing variabel menggunakan
rumus perhitungan persentase:
% = x 100%
Keterangan rumus:
n = Skor yang diperoleh
N = Skor ideal
% = Persentase
Data yang sudah dipersentasekan lalu ditafsirkan dengan kalimat-kalimat
yangbersifat kuantitatif, dimana hasil persentase itu dapat digolongkan
sebagaimana terlihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 3.2 Kriteria Jawaban Responden
Persentase Jawaban Tafsiran Kualitatif
80% - 100%
60% - 80%
40% - 60%
20% - <40%
20% - < 0%
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Sangat Tidak Baik
(Arikunto, 2006: 246)
2. Analisis Korelasi Sederhana
Rumusan masalah dan hipotesis penelitian ini termasuk dalam
kategori assosiatif, sehingga dapat dianalisis melalui teknik analisis korelasi
sederhana dengan menggunakan rumusan korelasi Pearson Product Moment
(Pearson Correlation), guna mengukur keeratan penngaruh di antara hasil-
hasil pengamatan dari populasi yang memiliki dua varian (bivariate), yaitu
variabel kepemimpinan demokratiis dan kinerja pegawai.
Analisis korelasi dalam penelitian ini akan menggunakan bantuan
softwareSPSS version 23. Guna memberi interpretasi terhadap kuatnya
korelasi yang terjadi maka digunakan pedoman sebagaimana yang tertera
pada tabel sebagai berikut:
Tabel 3.3 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai
Interval Koefisien Tingkat Korelasi0.00 – 0.199 Sangat Rendah
0.20 – 0.399 Rendah
0.40 – 0.599 Sedang
0.60 – 0.799 Kuat
0.80 – 1.000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono, 2017: 184
3. Teknik Analisis Regresi Sederhana
Teknik analisis regresi sederhana digunakan untuk melihat pengaruh
variabel kepemimpinan demokratis terhadap variabel kinerja
pegawai.Digunakan pula untuk membangun persamaan dan menggunakan
persamaan tersebut untuk membuat perkiraan (prediction). Adapun rumus
persamaan regresi sederhana yang digunakan dalam penelitian ini, adalah:
Ý = a + bX
Keterangan rumus:
Ý = variabel kinerja pegawai
X = variabel kepemimpinan demokratis
a = konstanta
b = koefisien regresi
Analisis regresi linear sederhana dalam penelitian ini akan menggunakan
bantuan softwareSPSS version 23.0. Hasil analisis regresi dapat digunakan pula
untuk melakukan uji hipotesis yang telah diajukan sebelumnya. Dasar
pengambilan keputusannya, adalah:
a. Jika nilai P value (sig) ≥ 0,05, maka Ho diterima dan H1 ditolak
b. Jika nilai P value (sig) ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran umum lokasi penelitian
a. Sejarah singkat dinas pendidikan kabupaten sinjai
Departemen Pendidikan Kabupaten Sinjai dalam perkembanganya telah
mengalami beberapa perubahan baik nama maupun mekanisme institusi.
Mulai dari IPR (inspeksi pengajaran rendah), kabin(kantor
pembinaan),departemen P&K(departemen pendidikan dan kebudayaan),
DEPDIKBUD( depaartemen pendidian dan kebudayaan), dinas pendidikan
kabupaten sinjai dan berubah menjadi dinas pendidikan pemudah dan
olahraga kabupaten sinjai, dan dinas pendidikan kabupaten sinjai seperti
yang kita kenal saat ini.
Pada tahun 2001 karena adanya kebjakan otonomi daerah, deparrtemen
pendidikan berubah nama menjadi Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai.
Kemudian diangkatlah Drs.muhammad Azikin Hasan sebagai kepala dinas
pendidikan kabupaten sinjai sampai memasuki masa pensiun pada tahun
2005 dan diganti oleh Drs. H. Idrus,MM. Sampai sekarang.
b. Visi dan Misi Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai
VISI DAN MISI
Dalam Rencana Strategi (RENSTRA) merupakan kerangka pembangunan
strategi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sinjai untuk
priode 5 tahun sebagai dokumen perencanaan yang memuat penjabaran visi,
misi, tujuan, sasaran dan proogram SKPD, RENSTRA berpedoman kepada
rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD).
Sebagai penerjemahan kebijakan politik bupati sebagai kepala daerah yang
tertuang didalam RPJMD,RENSTRA menjadi pijakan bagi perencanaan
tahunan. Bagian berikut akan menguraikan vici dan misi dinas pendidikan
kabupaten sinjai.
VISI:
merumuskan visi pemerintah daerah kabupaten sinjai yakni“Terwuujudnya
Sinjai Bersatu yang Sejahtera, Unggul dalam Kualitas Hidup, Terdepan
dalam Pelayanan Publik”, maka ditetapkan visi dinas pendidikan kabupaten
sinjai 2013-2018, yakni:
Terwujudnya layanan pendidikan yang terdepan, berkualitas, berkarakter,
terjangkau dilandasi iman dan taqwa.
MISI:
Untuk mewujudkan visi organisasi tersebut di atas adalah memberikan
konstribusi nyata dan strateggis dan inovasi dalam pengembangan pendidikan
di kabupaten sinjai, melalui:
Mewujudkan pemerataan akses pendidikan, peningkatan kualitas dan
relevannsi serta manajemeen tata kelola pendidikan pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah, pendidikan non formal dan informal dan pendidikan
kesetaraan.
B. Struktur organisasi dinas pendidikan kabupaten sinjai
Untuk mewujudkan tujuan dari instansi. Maka diperlukan suatu organisasi
sangat pentig dalam merumusksan konsentrasi pegawai dalam melaksanakn
tugasnya dengan adanya suatu struktur organisasi diharaapkan semua
pegawai dapat mengetahui apa fungnsi dan tugasnya masing-masing
1. Gambar struktur organisasi
Adapun struktur organisasi pada dinas pendidikan kabupaten sinjai
merupakan bentuk-bentuk yang menjelaskan bahwa ada suatu bagian yang
membawahi bagian lainnya. Adapuun struktur organisasi pada dinas
pendidikan kabupaten sinjai pada lampiran ke.
2.Uraian tugas
a. Kepala dinas mempunyai tugas pokok membantu bupaten
mellakksanakan urusan pemerintah bidang pendidikan yang menjadi
kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada
pemerintahan daerah
Kepala dinas dalam melaksanakan tugas pokok sebagai yag dimaksudkan
pada ayat 1 menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
1) Perumusan kebijakan teknis di bidang pendidikan
2) Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum bidang
pendidikan
3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pendidikan
4) Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaankeuangan
kepegawaian dan perlatan
5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pemerintah di bidang
pendidikan dan
6) Pelaksanaan tugas lain yag diberikan oleh atasan berkaitan dengan
tugas pokok organisasi guna mendukng kinerja organisasi.
b. Sekertaris dipimpin oleh sekertaris yang mempunyai tugas pokok
membantu kepala dinas dalam mengkoordinasi kegiatan, memeberikan
pelayanan administrasi teknis dan administrasi penyusunan program,
keuaangan, umum dan kepegawaian dalam lingkungan dinas.
Untuk melaksanakan sebuah tugas pokok sebagaiana dimaksudkan
pada ayat (1) sekertaris mempunyai fungsi sebagai berikut:
1) Pengoordinasian pelaksanaan tugas dalaam lingkungan dinas
2) Pengoordinasian penyusunan perogram dan pelaporan
3) Pengoordinasian pengelolaan administrasi keuangan
4) Pengoordinasian urusan umum dan kepegawaian dan
5) Pelaksanaan tugas lain yand diberikan oleh atasan berkaitan langsung
dengan tugas pokok organisasi guna mendukung kinerja organisasi.
Tugas pokok dan fungsi sekretariat sebagaimana dimaksudkan pada ayat 1
dan ayat 2 meliputi sebagai berikut:
1) Mengoordinasikan pelaksanaan tugas dalam lingkungan dinas
2) Mengoordinasikan penyusunan perogram dan pelaporan
3) Mengoordinasikan pengelolaan administrasi keuangan
4) Mengoordinasikan urusan umum dan kepegawaian dan
5) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan yang berkaitan
dengan tugas pokok organisasi guna mendukung kinerja organisasi.
c. Sub Bagian Program diiimpin oleh kepala sub bagian yang mempunyai
tugas pokok membantu sekertaris dalam menyusun program dan laporan
kerja.
Tugas pokok kepala sub bagian sebagaimana yang dimaksudkan
pada ayat 1 sebagai berikut:
1) Menyusun rencana kegiatan sub bagian program sebagai pedoman
dalam melaksanakan program
2) Menyusun standar operasional prosedur dalam melaksanakan kegiatan
pada sub bagian program
3) Menyusun rencana kerja dan anggaran dokumen pelaksanaan anggaran
dinas
4) Menyusun rencana kinerja dokumen perjanjian kinerja dinas
5) Memfasiliditasi penyusunan rencana kinerja rencan aksi dan laporan
kinerja masing-masing jabatan di lingkungan dinas
6) Menyusun laporan kerja dinas meliputi laporan bulanan, triwulan,
semestera dan laporan kinerja tahunan
7) Melakasanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan berkaitan dengan
tugas pokok organisasi guna mendukung kinerja organisasi.
d. Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh sub bagian yang mempunyai tugas
pokok membantu sekertaris dalam mengelola administrasi keuangan.
Tugas pokok kepala sub bagian sebagaimana yang dimaksudkan pada
ayat 1 sebagai berikut:
1) Menyusun rencana kegiatan sub bagian keuangan sebagai pedoman
dalam melaksanakan dalam pengelolaan administrasi keuangan.
2) Menyusun standar operasional prosedur dalam pelaksanaan kegiatan
pada sub bagian keuangan
3) Meneliti kelengkapan surat permintaan pembayaran langsun yang
diajukan oleh pejabat pelaksanaan teknis kegiatan surat permintaan
pembayaran uang persediaan surat permintaan pembayaran ganti
uang dan surat permintaan pembayaran tambah uang yang diajukan
bendahara pengeluaran serta menyiapkan surat perintah bayar
4) Melaksanakan penatausahan penerimaan dan pengeluaran keuangan
serta laporan pertanggung jawaban keuangan dinas
5) Menyusun laporan pelaksanan pengelolaan keuangn berupa laporan
bulanan surat pertanggung jawaban dan tahunan meliputi laporan
realisasi anggaran neraca dan catatan atas laporan keuangan dinas
6) Melaksanakan pengawasan dan pengendalian pembukuan ,
perhitungan anggaran verifikasi serta teknis pelaksanaan administrasi
keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan.
7) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan berkaitan dengan
tugas pokok organisasi guna mendukung kinerja organisasi
e. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh kepala sub bagian
yang mempunyai tugas pokokmembantu sekertaris dalammelaksanakan
urusan ketatausahaan, mengelola administrasi barang, urusan rumah
tangga serta mengelola administrasi kepegawaian dan fasilitas rencana
produk hukum di lingkungan dinas.
Tugas pokok kepala sub bagian sebagai yang dimaksudkan pada
ayat 1 sebagai berikut:
1) Menyusun rencana kegiatan sub bagian bagian umum dan
kepegawaian sebagai pedoman dalam melaksanakan urusan umum dan
kepegawaian
2) Menyusun standar operasional prosedur dalam melaksanakan kegiatan
pada sub bagian umun dan kepegawaian
3) Melaksanakan kegiatan ketatausahaan di lingkungan dinas
4) Menfasilitasi penyusunan rencana produk hukum
5) Melaksanakan tugas keprotokeleran
6) Menyusun rencana kebutuhan dan perlengkapan kantor distribusi
penggunaan serta pemeliharaanya
7) Mengelola administrasi kepegawaian dilingkungan dinas
8) Menyusun perencanaan dan pengembangan sumber daya ,manusia
aparatur di lingkungan dinas
9) Memfasilitasi pembuatan sasaran kerja pegawai dan penilaian kerja
bagi aparatur sipil negara sesuai tugas pokok dan fungsi di lingkup
dinas
10) Melakukan kegiatan pelayanan administrasi umum dan penyajian
informasi
11) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan berkaitan dengan
tugas pokok organisasi guna mendukung kinerja organisasi
C. Gambaran Umum Responden
Penelitian ini dilakukan di Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai dengan
pengambilan data dengan cara membagikan kuesioner kepada pegawai.
Kuesioner yang disebarkan di dinas pendidikan kabupaten sinjai sebanyak 87
kuesioner untuk diisi oleh responden dan kuesioner yang kembali sebanyak 75
kuesioner yang di isi oleh pegawai di dinas pendidikan kabupaten sinjai.
1. Karakteristik responden
Dengan menggunakan analisis presentasee dari kuesioner yang dibagikan 87
respnden sebagai sample, sebagian pegawai tidak menerirma kuesioner karna
sibuk jadi kuesioner yang kembali 75 kuesioner.
Karakteristik analisis responden yang diperoleh dari pembagian
kuesioner sebagai berikut:
a. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Dari karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin pegawai
dinas pendidikan kabupaten sinjai, dapat kita lihat melalui penjelasan tabel
dibawah ini.
Tabel 4.1 Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki-laki 27 31%
Perempuan 48 55%
Kuesioner tidak kembali 12 14%
Total 87 100%
Sumber::Hasil olahan data primer, (Mei 2018)
Berdasarkan tabel diatas maka didapat diketahui bahwa respooden
dengan jenis kelamin pria sebanyak 27 orang dengan persentase (31%),
responden jenis kelamin wanita sebanyak 48 dengann persentase (55%)
sedangkan kuesiner yang tidak kembali sebanyak 12 kuesioner dengan
persentase (14%), jadi sebagian besar pegawai wanita lebih banyak di
dinas pendidikan kabupaten sinjai.
b. Responden berdasarkan umur
Data yang diperoleh bahwa yang menjadi pegawai di Dinas
Pendidikan Kabupaten Sinjai juga memiliki tingkat usia yang berbeda-
beda agar lebih jelas maka, data responden berdasarkan umur, penulis
disajikan pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.2 Persentase responden berdasarkan usia
Usia Jumlah Persentase
20-25 34 40%
27-30 19 22%
31-39 13 15%
41-43 3 3%
47-53 6 6%
Kuesiner tidak kembali 12 14%
Total 87 100%
Sumber::Hasil olahan data primer, (Mei 2018)
tabel maka dapat diketahui bahwa jawaban responden persentase
tingkat usia responden paling banyak 20-25 tahun sebanyak 34 responden
(40%), responden dengan usia 27-30 tahun sebanyak 19 responden (22%),
sedangkan pada usia 31-39 tahun sebanyak 13 responden (15%), pada usia
41—43 tahun sebanyak 3 responden (3%), usia 47-53 tahun sebanyak 6
responden 6%. Sedangkan kuesioner yang tidak kembali sebanyak 12
tingkat persentase (14%).%). Hal ini menunjukkan bahwa tingkat umur
rata-rata responden merupakan usia produktif dalam memberikan sebuah
penilaian pengaruh kepemimpinan demokrais terhadap kinerja pegawai di
kantor dinas pendidikan kabupaten sinjai.
c. Responden berdasarkan Pekerjaan
Dari data yang di peroleh yang dimana bahwa pegawai di Dinas
Pendidikan Kabupaten Sinjai memiliki pekerjaan yang berbeda dilihat pada
tabel dibawah ini.
Tabel 4.3 Persentase Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Jumlah Persentase
PNS 20 23%
Honorer 55 63%
Kuesioner tidak kembali 12 14%
Total 87 100%
Sumber::Hasil olahan data primer, (Mei 2018)
Berdasarkan tabel diatas tentang responden berdasarkan pekerjaan, dapat
dilihat pada Pegawai Negri Sipil (PNS) sebanyak 20 responden (23%),
sedangkan honorer sebanyak 55 responden (63%). Dan kuesioner yang tidak
kembali sebanyak 12 dengan persentase (14%).
2. Analisis statisticdeskriptiif
Untuk memperoleh kepemimpinan demokratis terhadap kinerja
pegawai di dinas pendidikan kabupaten sinjai, kedua varibel tersebbut
dibuatknn tabel frekuensi dan persentase. Variabel kepemimpinan demokratis
(variabel X) diukur menggunakan kategori saangat setuju, setuju, ragu-ragu,
tidak setuju dan sangat tidak setuju. Sedangkan variabel kinerja (variabe Y)
sama dengn kategori yang digunakan pada variabel x.
Tabel 4.4 Kriteria Jawaban Responden
NO Indikator
Demokraris dan
kinerja
Nilai Tafsiraan
Jawaban Responden
Tafsiran Kualitatif
1 Partisipatif 87% Sangat baik
2 Pengambian
keputusan
86% Sangat baik
3 Kualiitas pekerjaan 76% Baik
4 Kuantitas kinerja 81% Sangat baik
5 Sikap 74% Baik
6 Kerjasama 91% Sangat baik
7 Komunikasi 76% Baik
Rata-rata 82% Sangat baik
Sumber::Hasil olahan data primer, (Mei 2018)
Berdasarkan pada tabel diatas kriteria jawaban responden pada variabel
(X) kepemimpinan demokratis indikator partisipatif dari hasil perhitungan
nilai tafsiran jawaban respoonden sebesar 87% maka dikatakan tafsiran
kualitatif sangat baik sedangkan indikator pengambilan keputusan dari hasil
perhitungan nilai tafsiran jawaban respnden sebesar 86% maka tafsiran
kualitatifnya sangat baik. Indikator kinerja (Y) kualitas pekerjaan berdasarkan
hitungan nilai tafsiran jawaban responden sebesar 76% maka tafsiran kualitatif
adalah baik, indikator kuantitas pekerjaan berdasarkan perhitungan nilai
tafsiran jawaban responden sebesar 81% maka tafsiran kuaitatif adalah sangat
baik, indikator sikap berdasarkan hsil perhitungan yang didapat niali tafsiran
jawabaan responden sebesar 74% maaka tafsiran kuallitatif adalah baik,
indikator kerjasama berdasarkan hasil perhitungan nilai tafsiran jawaban
responden sebebsar 91% mak tafsiran kualitatif adalah sangat baik dan
ndikator terakhir komuniikasi berdasarkan hasil perhitungan nilai tafsiran
jawaban responden sebesar 76% maka tafsiran kualitatif adalah baik.
Dapat dilihat dari masing-masing indikator dari kepemimpinan demokratis
terhadap kinerja pegawai di Dinas Pendidikann Kabupaten Sinjai sebagai
berikut:
1. Pengambilan keputusan
Berdasarkan pada kuesioner yang sudah diolah, bahwa sebagian besar
pegawai memberikan jawaban sangat setuju dimana pemimpin dan
pegawai harus mampu bekerjasama dalam pengambilan keputusan dari
seorang pemimpin yang ditunggu pegawai, keputusan itu di ambil pada
saat para bawahan setelah dibicarakan sebelumnya secara bersama-sama
2. Partisipatif
Berdasarkan pada jawaban dari responden kuesioner jawaban dari
responden sebagian besar sangat bahwa pegawai menginginkan pemimpin
yang ikut berpartisipasi setiap kegiatan yang dilaksanakan begitu juga
dengan pemimpin turun dan melihat langsun dilapangan setiap ada
kegiatan dan melihat kinerja pegawai di Dinas Pendidikan Kabupaten
Sinjai.
3. Kualitas pekerjaan
Berdasarkan pada jawaban responden yang telah diolah Ssbagian
menjawab seetuju dan sebagianya lagi menjawab tidak setuju pegawai
pemimpin memberikan pekerrjaan sesuai dengan kemampuan masing-
masing pegawai
4. Kuantitas pekerjaan
Berrdasarkan pada jawaban yang telah diolah di ecxel jawaban responden
sebagian besar menjawab setuju. Pegawai mampu mengerjakan apa yang
diberikan dari pemimpin.
5. Kerjasama
Berdasarkan jawaban responden yang telah diolah, sebagian besar
responden menjawab pernyataan sangat setuju, dari pembagian angket
pada pegawai setelah diolah bahwa dapat dikatakan pemmpin mampu
bekerjasama dengan pegawai sehingga pegawai bekerja dengan saling
bantu sesama kerjannya.
6. Sikap
Dari jawaban responden yang sudah diolah sebagian besar respondeen
menjawab pernyataan dari hasil pembagian angket pegawai menjawab
sangat setuju. Sikap yang ramah mampu mebuata semua pegawai bekerja
dengan nyaman ,sesama pegawai bersikap ramah dan pemimpin yang
mmpu memberikan contoh.
7. Komunikasi
Berdasarkan jawwaban responden yang telah diolah dalam bentuk tabulasi
sebagian besar responden menjawab sangat setuju hasil dari angket yang
dibagikan di dinas pendidikan, pemimpin dan pegawai mampu
menciptakan komunikasi lancar dan memnjaga hubungan yang baik.
1. Uji validitas
Uji validitas ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana alat ukur dapat
mengunggkapkan ketetapan gejala yang dapat diukur, validitas alat ukur yang
dicari dengan menguji korelasi antara skor butir dengan skor faktor yang
diperoleh dari jawaban kuesioner. Korelasi antara skor pertanyaan dengan
skor total signnifan. Hal ini yang ditunjukkan pada ukuran statistik tertentu
yaitu angka korelasi dimana angka korelasi yang diperoleh harus lebih besar
dari critical valueyang diisyartkan. Tehnik pengukuran yang digunakan
adalah tehnik product moment dari pearson r diperoleh dari nilai-nilai r
product momentdalam bukunya Hasan (198:2010). Responden 75 maka
df=n-2, df=75-2=73, didapatkan angka r tabel 73=0,227 . Berdasarkan tabel
pengujian validitas spss 23 dinyatakan secara keseluruhan pernyataan
dinyatakan valid semua bisa dilihat di lampiran.
2. Uji Realibilitas
Uji reabilitas ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana alat ukur dapat
digunakan untuk meneliti suatu obyek. Uji penelitian ini digunakan spss 23
uji realibilitas terhadap kuesioner untuk mengetahui sejauh mana kuesioner
tersebut dapat digunakan, dengan adanya uji realbel ini dapat diketahui
apakah data yang didapatkan realibbel atau tidak.
Reliabilitas adalah tingkat kestabilan suatu alat ukur dalam mengukur
suatu gejala. Reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran
relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih. Pada
penelitian ini pengujian reliabilitas menggunakan nilai Cronbach’s Alpha.
Nilai dari Cronbach’s Alpha adalah sebesar 0,851. Instrument ini dapat
dikatakan realibel karena lebih dari 0,60 yaitu minimal nilai Cronbach’s
Alpha agar instrument penelitian dapat dikatakan realibel. Berdasarkan tabel
yang terdapat pada halaman lampiran dapat diketahui semua pernyataan pada
variabel realibel.
D. Analisis data
Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan demokratis berpengaruh
terhadap kinerja pegawai yang digunakan berupa angket sebagai tehnik untuk
mengumpulkkan data untuk variabel X sebagai variabel kepempinan
demokratis dan nilai angket pada variabel Y sebaagai variabel kinerja pegawai,
selannjutnya dalam pengujian hipotesis maka dilakuan uji kuantitatif yang
mrnggunakan rumus-rumus statistik serta perangkat lunak komputer dengan
proogram statisticial standard solution (spss) 23 dianggap relevan untuk
menganalisis data yang brtujuan untuk mengetaui bagaaimana tingkat pengaruh
kepemimpinan demokratis terhadap knerja pegawai di dinas pendidikan
kabupaten sinjai, sebagamana yang telah dikemukan sebelumnya dilihat dari
hasil perhitungan dibawah ini.
1. Tanggapan responden tentang kepemimpinann demokratis
Adapun beberapa tanggapn responden mengenai kepemiminan demokratis
dari data hasil pembagian angket/kuesioner sebanyak 75 responden
sabagai berikut;
Tabel 4.5 Tanggapan responden tentang kepemimpinan demokratis
No Indikator skor
1 Partisipatif 1654
2 Pengambilan keputusan 1628
Jumlah 3282
Sumber:Hasil olahan dataa primer,(Mei 2018)
Dari hasil olahan diatas tannggapan responden dari indikator partisipatif,
responden lebih banyak memilih sangat setuju dan setuju dari 5
pernyataan. Jadi hal ini menunjukkan bahwa pemimpin di dinas
pendidikan kabupaten sinjai mampu ikut terlibat dalam setiap kegiatan
sehingga dapat kerjasama dengan baik dengan adanya dorongan dari
seorang pemimpin untuk pegawai di dinas pendidikan kabupaten sinjai
dengan skor responden sebanyak 1654, dan indikatot dari tanggapan
responden tentang pengambilan keputusan sebanyak 1628 secara umum
responden menunjukkan bahwa memberikan tanggapan ada yang memilih
ragu-ragu, setuju dan sangat setuju. Hal ini menujunkkan bahwa pemimpn
selalu melakukan musyawarah terlebih dahulu sebelum pengambilan
keeputusan dilakukan secara keseluruhan dari 2 indikator kepemimpinan
demokratis dengan skor 3282 maka hai ini menunjukkan bahwa kepala
dinas pendidikan kabupaten sinjai sudah menerapkan kepemimpinan
demokratis yang tepat, ketika organisasi dalam situasi kritis/masalah dan
menuntut perbaikan secepatnya .
2. Tanggapan responden tentang kinerja
Tanggapan responden mengenai kinerja di dinas pendidikan kabupaten
sinjai sebagai berikut:
4.6 Tanggapan Respoden Tentang kinerja
No Indikator Skor
1 Kualitas kinerja 1448
2 Kuantitas kinerja 1521
3 Kerjasama 1407
4 Sikap 1728
5 Komunikasi 1442
Jumlah 7546
Sumber:Hasil olahan dataa primer,(Mei 2018)
Beerdasarkan dari olahan diatas berdasarkan indikator kualitas kinerja
dengan skor 1448 responden ada yang memilih sangat tinggi dan ada yang
memilih sangat rendah, hal ini menunjukkan bahwa pegawai dapat
mengerjakan sesuai dengan kemampuan masing-masing pegawai dengan
ini kualitas pegawai meningkat, indikator kuantitas kinerja dengan skor
1521 berdasarkan dari jawaban responden ada yaag memilih sangat tinggi
dan ada yang memilih sangat rendah hal ini menunjukkan bahwa seorang
pengawai memiliki kuantitas kinerja tinggi yang dimana pekerjaan yang
diberikan dari seorang pemimpin selalu dikerjkan dengan cepat dengan
sesuai kemampuan masing-masing sehingga tidak tidak terjadi masalah
dengan mempunyai pegawai mampu bekerja dengan sangat baik, indikator
kerjasama dengan skor 1407 berdasarkan dari jawaban responden
memilih banyak sangat setuju dan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa
pegawai mampu bekerja sama dengan baik dengan cara saling membantu
sesama pegawai sehigga pekerjaan yang diberikan terselesaikan dengan
cepat, indikator sikap dengan skor 1728 berdasarkan dari jawaban
responden memilih sangat setuju dan setuju hal ini menunjukkan bahwa
pegawai memiliki sikap yang ramah dan indikator terakhir komunikasi
dengan skor 1442 berdasarkan dari jawaban responden ada yang memilih
sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Hal
ini menunjukkan bahwa komunikasi antara pemimpin dan bawahan sangat
baik, pegawai biasanya sebelum melakukan pekerjaanya terlebih dahulu
melakukan komunikasi kepada pemimpin dan menerima kritika dari atasan
jika ada kesalahan dilakukan dan dapat menjaga hubungan yang baik.
Secara keseluruhan dari 4 indikator kinerja pegawai dengan skor 7546
maka hal ini menunjukkan bahwa kinerja pegawai meningkat di dinas
pendidikan kabupaten sinjai
3. Analisis korelasi
Uji korelasi untuk dimaksudkan untuk mengetahui ada atau tidakya
hubugan antara gaya kepemimpinan demokratis terhadap kinerja pegawai
pada dinas pendidikan kabupaten sinjai, hasi analisis korelasi dapat lihat
pada tabel berikut
Sumber : Output SPSS versi 23,0
Dari hasil output diatas nilai sig untuk pengaruh kepemipinan demokratis
untukkinerja 0,000<0.05 maaka dapat dikatakan ada hubugan antara
kepemimpinan demokratis dengan kieerja. Sedangkan nilai pearson
correlation 0,463 jadi tingkat hubungan kepemimpinan demokratis dengan
kinerja termasuk kategori sedang dan diihat dari arah pedoman positif.
Artnya dapat disimpulkan kepempinan demokratis berpengaruh secara positif
terhadap kinerja dengan berkorelasi sedang.
1. Analisis regresi linear sederhana
Analisis regresi digunakan dalam penelitian ini adalah untuk mencari
pengaruh antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y), analisis
regresi penelitian ini yang digunakan untuk menguji pengaruh
kepemimpinan demmokratis terhadap kinerja pegawai. Penyelesaian model
regresi linear sederhana ini dilakukan dengan bantuan program SPSS 23
for windows adapun hasilnya sebagai berikut:
Tabel 4.7 Correlations
Kepemimpinan kinerja
Kepemimpinan Pearson Correlation 1 .469**
Sig. (2-tailed) .000
N 75 75
Kinerja Pearson Correlation .469** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 75 75
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Tabel 4.8 Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 kepemimpinanb . Enter
a. Dependent Variable: kinerjab. All requested variables entered.Sumber : Output SPSS versi 23,0
Output dari spss dengan liniear sederhana di atas menjelaskan tentang
variabel yang dimasukkan atau dibuang dan metode yang digunakan dalam
hal ini variabel yang dimasukkan adalah variabel nilai kepemimpinan
demkratis sebagai variabel X dan metode yang digunakan merupakan Enter
Method.
Tabel 4.9 Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .469a .220 .210 6.422a. Predictors: (Constant), kepemimpinan
Sumber : Output SPSS versi 23,0
Berdasarkan dari tabel di atas menjelaskan seberapa besarnya nilai
korelasi/hubungan (R) yaitu sebesar 0,469 dan dijelaskan seberapa besarnya
persentase pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yang disebut
koefisien determinasi yang merupakan hasil dari penguadratan R. Dari
output di atas diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar 0,220 yang
mengandung artian bahwa pengaruh variabel bebas kepemimpinan
demokratis terhadap variabel terikat kinerja pegawai adalah sebesar 22,0%,
sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain
Tabel 4.10 ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 850.655 1 850.655 20.623 .000b
Residual 3011.132 73 41.248
Total 3861.787 74
a. Dependent Variable: kinerja
b. Predictors: (Constant), kepemimpinanSumber : Output SPSS versi 23,0
Berdasarkan Pada tabel di atas, hal ini menunjukkan apakah ada
pengaruh yang nyata (signifikan) variabel kepemimpinan demokratis (X)
terhadap variabel kinerja pegawai (Y).Dari tabel output anova di atas, terlihat
bahwa F hitung yang diperoleh adalah sebesar 20,62 dengan
signifikan/probabilitas 0,000 yang ≤ 0,05, berarti model regresi dapat dipakai
untuk memprediksi variabel kinerja pegawai.
Tabel 4.11Coefficientsa
ModelUnstandardized Coefficients
StandardizedCoefficients
T Sig.B Std. Error Beta1 (Constant) 43.167 12.672 3.407 .00
1kepemimpinan 1.296 .285 .469 4.541 .00
0
a. Dependent Variable: kinerjaSumber : Output SPSS versi 23,0
Berdasarkan tabel Coefficients diatas, kolom B pada constant (a) adalah
43,16 sedang nilai kepemipinan demokratis 1,296 (b) sehingga persamaan
regresinya sebagai berikut :
Y = a + bX
= 43,167+ 1,296X
Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Konstant sebesar 43,167 artinya jika kepemimpinan demokratis nilainya
“1”maka kinerja pegawai nilainya positif sebesar 43,167
2. Koefisien regresi variabel kepemimpinan demokratis memberikan nilai
sebesar 1,296 artinya kepemimpinan demokratis memiliki kenaikan 1%
maka kenaikan kinerja pegawai memiliki peningkatan
Dari hasil observasi terlebih dahulu di dinas pendidikan kabupaten
sinjai bahwa pemimpin biasanya keruangan pegawai dengan berbincang
sesama bawahannya, dari hasil observasi saya bahwa ada pegawai pulang
istirahat kerumahya yang sbenarnya istirahat itu bisa dilakukan di kantor
dengan jam istirahat digunakan lebih dan PNS hanya bersantai di kantor dan
honorer yang sangat sibuk mengerjakan apa yang menjadi tugas PNS, dan
saya melihat bahwa ada pegawai yang pulang cepat yang sebenarnya jam
kerja belum selasai.
E. Pembahasan
1. kepemimpinan demokratis
Kepemimpinan demokratis adalah kepemimpinan yan aktif, dinamis, dan
terarah. Pembagian tugas disertai dengan pelimpahan wewenang dan
tangggung jawab yang jelas memunkinkan agar setiap anggotanya
berpartisipasi secarta aktif. Hal tersebut bertujuan agar setiap anggota
mengetahui tugs apa yang diberikan untuk mencapai tujuan organisasinya
(Daryanto 2011:134)
Kepemimpinan partisipatif lebih menekanka pada tingginya dukungan
dan pembuatan keputusan dan sedikit mengarahkan. Gaya pemimpin yang
tinggi dukungan dan rendah mengarahkan dirujuk sebagai partisipatif karena
posisi kotrol atas pemecahan masalah dan pembuatan keputusan,dengan
penggunaan gaya partisipatif ini pemimpin dan bawahan saling tukar
menukar ide dalam pemecahan masalah dan pembuatan masalah.
Pengambilan keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang
dihadapinya. Hal itu berkaitan dengan jawaaban dan pertanyaan-pertanyaan
mengenai apa yang harus dilakukan dan seterusnya mengenai unsur-unsur
perencanaan dan dapat juga dikatakann bahwa keputusan itu sesungguhnya
hasil pemikiran yang berupa pemilihan satu diantara beberapa alternatif dapat
digunakann untuk memecahkan masalah.
Keputusan itu sendiri merupakan unsur kegiatan jiwa kepemimpinan
seseorang dapat diketahui dari kemampuan mengatasi dan mengambil
keputusan yang tepat, keputusan yang tepat adalah keputusan yang berbobot
dan dapat diiterima bawahan.
Kepemimpinan demokratis banyak mempengaruhi keberhasilan seorang
pemmimpinan dalam setiap kegiatan mempengaruhi bawahannya yaitu, salah
satunya adalah gaya kepemimpinan demokratis yang dimana perilaku yang
digunakan oleh seseorang pada saat orang mencoba mempengaruhi kinerja
orang lain.
2. Kinerja pegawai
Suatu organisasi baik pemerintah maupun swasta, selalu digerakkan
oleh sekelompok orang yang berperan aktif untuk mencapai tujuan yang
ingin dicapai dari organisasi tersebut. Tujuan organisasi tentunya tidak akan
tercapai jika kinerja anggota atau pegawainya tidak maksimal. Menurut
mangkunegara (2001:67) dalam Pasolong (2010:176) kinerja merupakan
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam
melaksanakan fungsinya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan
padanya.
Keberhasilan suatu organisasi dipengaruhi oleh kinerja ‘job
performance’ sumber daya manusia, untuk itu setiap perusahaan akan
berusaha untuk meningkatkan kinerja pegawai dalam mencapai tujuan
organisasi telah ditetapkan. Budaya organisasi yang tumbuh dan terpelihara
dengan baik akan mampu memacu organisasi kearah perkembangan yang
lebih baik. Disisin lain, kemampuan pemimpin dalam menggerakkan dan
memberdayakan pegawainya akan mempengaruhi kinerja. Istilah kinerja
dari kata job performance atau actual performance (prestasi kerja atau
prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Prestasi kerja pada
umumnya dipengaruhi oleh kecakapan, keterampilan, pengalaman dan
kesesungguhan kerja dari tenaga kerja yang bersangkutan.
3. Pengaruh kepemimpinan demokratis terhadap kinerja pegawai di dinas
pendidikan kabupaten sinjai
Dari hasil pengujian bahwa terdapat pengaruh signifikan
kepemimpinan demokratis terhadap kinerja pegawai, hal ini menunjukkan
bahwa kepemimpinan demokratis sangat diperlukan oleh pegawai, karena
seorang pemimpin pengaruhnya sangat penting untuk bawahannya seoarang
pemimpin mampu mendororog da memberikan motivasi pada bawahannya.
Hasil dari pengujian korelasi yang dimana hasil dari sig untuk
hubungan kepemimmpinan demokratis yang dimana ssig 0,000<0,05 makaa
dapatt dikatakan bahwa kepemimpinan demokratis memeliki
hubungan/pengaruh terhadap kiinerja. Jika pemimpin tidak pengarahkan
maa terhadapat kinerja yang kurang mengerti maka dibutuhkan pemimpin
yang aktif dan dinamis.sedangkan nilai person correlations 0,643 jika kita
lihat dari tingkat korelasi maka dapat dikatakaan kategoi sedang dan diihat
dari pedoman positif terhadaap kinerja dengan berkorelasi sedang
Hasill Uji hipotesis, hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang
nyata (signifikan) variabel kepemimpinan demokratis (X) terhadap variabel
kinerja pegawai (Y).Dari tabel output anova di atas, terlihat bahwa F hitung
yang diperoleh adalah sebesar 20,62 dengan signifikan/probabilitas 0,000
yang ≤ 0,05, berarti model regresi dapat dipakai untuk memprediksi
variabel kinerja pegawai. Maka dapat dikatakan diterima secara simultan
terdapat pengaruh pada variabel Y.
Dari pengukuran dari besarnya sumbangan dari kepemimpinan
demokratis secara simultan terhadap kinerja pegawa, dari model sumarry
dapat diketaahui besarnya nilai korelasi/hubungan (R) yaitu sebesar 0,469
dan dijelaskan seberapa besarnya persentase pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat yang disebut koefisien determinasi yang
merupakan hasil dari penguadratan R. Dari output di atas diperoleh
koefisien determinasi (R2) sebesar 0,220 yang \mengandung artian bahwa
pengaruh variabel bebas kepemimpinan demokratis terhadap variabel terikat
kinerja pegawai adalah sebesar 22,0%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh
variabel lain.
Model regresi yang digunakan sederhana Berdasarkan tabel
Coefficients diatas, kolom B pada constant (a) adalah 43,16 sedang nilai
kepemipinan demokratis 1,296 (b) sehingga persamaan regresinya sebagai
berikutDari persamaan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Konstant
sebesar 43,167 artinya jika kepemimpinan demokratis nilainya “1”maka
kinerja pegawai nilainya positif sebesar 43,167. Koefisien regresi variabel
kepemimpinan demokratis memberikan nilai sebesar 1,296 artinya
kepemimpinan demokratis memiliki kenaikan 1% maka kenaikan kinerja
pegawai memiliki peningkatan.
Tidak adanya pengaruh kepemipinan demoratis terhadap kinerja
pegawai di dinas pendidikn kabupaten sinjai karna semua hasil data di uji
spss 23, tidak ada signnifikan ≥ 0,5 pemimpin adalah seorang yang sangat
penting yang mampu mendorong dan mengarahkan maka diperlukan
pemimpin yang aktif dan dinamis.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Untuk akhir penulisan skripsi ini yang berupa laporan penelitian ini, dalam
bab ini disampaikan beberapa kesimpulan serta saran yang relevan dengan hasil
analisis data apa yang telah dilakukan.
Adapun kesimpulan sert saran yang relevan dengan hasil analisis data tersebut
adalah sebagai berikut:
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan setelah analisis data dan pembahasan tentang
kepemimpinan demokraatis terhadap kinerja pegawai di dinas pendidikan
kabupaten sinjai bahwaa terdapat pengaruh terhadap kinerja pegawai maka
penulis dapat mngambil kesimpulan sebagai berikut: Dari hasil analisis linear
sederhana dan uji F terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kepemimpinan
demokratis terhadap kinerja pegawai di dinas pendidikan kabupaten sinjai
B. Saran
Saran-saran yang dapat disampaikan pada dinas pendidikan kabupaten sinjai
dan kepada peneliti selanjutnya dalam masa yang akan datang adalah bagi
pemimpin yang dikantor dinas pendidika kabupaten sinjai sebaiknya meluangkan
lebih banyak waktu berinteraksi dengan langsun pada pegawai. Disamping itu
bagi pemimpin dapat berkomunikasi dengan lancar dengan pegawai.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M. 2014. Manajemen dan Evaluasi Kerja Karyawan. Yogyakarta:Aswaja Pressindo.
Arikunto. (2002). prosedur penelitian suatu pendekatan prakte. yogjakarta:rhinela cipta.
Amirullah. 2015. Pengantar Manajemen. Jakarta: PT Mitra Wacana Media.
Azwar. 2003. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka pelajar.
Daryanto. 2011. Kepala Sekollah Sebagaai Pemimpi Pembelajarn.Yogyakarta:CV Gamma Media..
Erni tisnawati dan kurniawan saifullah. 2014. Pengantar Manajemen. Jakarta:Penerbit Prenadamedia.
Giffing. Ricky. 2000. Management. Jakarta:Erlangga.
Hadi, S. 1997. Metode Researce jilid 1. Yogyakarta: Andi Offset.
Kartono. 2013. Pemimpin dan kepemimpinan, apakah pemimpin upnormal itu?.Jakarta:Rajawali perss
Mangkunegara. A.A. Anwar Prabu. 2001. Manajemen Sumber Daya ManusiaPerusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Peraturan pemerintah nomor 42 tahun 2004 tentang pembinaan jiwa korps dankode etik pegawai negeri (Lembaran Negara Reoublik Indonesia Tahun 2004Nomor 142).
Pasolong. 2010. Teori Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta.
p.siagian. 2016. Filsafat administrasi. PT bumi aksara, jakarta
Rivai. 2003. Kepemimpinan Dan Perilaku Organisasi. Jakarta: PT RajagrafindoPersada.
S Pamajudi. 1992. Kepemimpinan Pemerintah di Indonesia. Jakarta: BinaAskara.
Syafiie, inu kencana.2015. Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia.Jakarta: PT bumi aksa.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Stuart-Korze. R. 2006.. perfomance. The Secrets Of Succesful Behaviour.London:FT Prentice Hall.
Tahun 2010 tentang disiplin Pegawai Negeri Sipil, serta PP No. 53 Kinerjadipandang sebagai proses maupun hasil pekerjaan.
Wibowo. 2016. Manajemen Kinerja. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
LAMPIRAN
LAMPIRAN DOKUMENTASI FOTO-FOTO PENELITIAN
Adapun yang terlampir disini yaitu foto-foto yang dijadikan dokumen guna untuk
melengkapi penelitian ini di Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai.
Gambar 1:pegambilan data
Data yang diambil yaitu jumlah pegawai, sejarah, visi misi serta gambar sruktur
dinas pendidikan kabupaten sinjai.
Gambar 2:pembagian angket di ruangan sub bagian keuangan.
Gambar 3:pembagian angket di ruangan sub bagian umum dan kepegawaian.
Gambar 4:pembagian angket di ruangan sub bagian Data .
PENGARUH KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS
TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN
KABUPATEN SINJAI
1. Identitas Responden
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin : a) Laki-Laki b) Perempuan
Pekerjaan :
2. Petunjuk
Peneliti menginginkan pendapat anda tentang hal-hal yang
menggambarkan Kepemimpinan Demokratis di Kantor Dinas pendidikan
Kabupaten Sinjai.
3. Cara Pengisian
Berilah tanda ceklist (√) pada jawaban yang saudara pilih.
Kriteria Penilaian :
No. Pernyataan Skor
1. Sangat Setuju (SS) 5
2. Setuju (S) 4
3. Ragu-Ragu (RR) 3
4. Tidak Setuju (TS) 2
5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Indikator-indikator tiap Variabel:
Variabel (X) Partisipatif
No. Pernyataan SS S RR TS STS
1. Pemimpin selalu terlibat dalam setiap
kegiatan.
2. bekerja sama dengan bawahan.
3. Mendengar pendapat dari bawahan
4. Melakukan aktifitas bersama-sama demi
pencapaian tujuan organisasi
5. Selalu ada dorongan dari seorang pemimpin
Variabel (X) Pengambilan keputusan
No. Pernyataan SS S RR TS STS
6. Melakukan musyawarah setiap pengambilan
keputusan
7. Terlibat setiap pengambilan keputusan itu di
lakukuan
8. Tertarik ikut setiap ada kegiatan
dilaksanakan
9. Mendegar kritik pada bawahan
10. Mendegarkan pendapat bawahan
Variabel (Y) kualitas pekerjaan
No. Pernyataan SS S RR TS STS
11. Tugas yang diberikan sesuai dengan
kemampuan setiap individu
12. Pekerjaan yang diberikan dikerjakan cepat
13. Pemimpin menjelaskan setiap tugas-tugas
yang diberikan.
14. Mempunyai pekerjaan sesuai kemampuan
15. Biasa tidak melakukan pekerjaan yang
diperintahkan
Variabel (Y) kuantitas pekerjaan
No. Pernyataan SS S RR TS STS
16. Jumlah pekerjaan banyak
17. Pekerjaan selesai tepat waktu
18. Mampu menyelesaikan tugas
19. Tugas diberikan sesuai dengan kemampuan
20. Diberikan penghargaan jika berprestasi
Variabel (Y) Kerjasama
No. Pernyataan SS S RR TS STS
21. Kerjasama kurang baik
22. Saling membantu satu sama lain
23 Mampu menjalani hubungan yang baik
antar individu
24. Membantu rekan kerja jika tidak mampu
25. Ada masalah siap membantu rekan kerja
Variabel (Y) sikap
No Pernyataan SS S RR TS STS
26 Bersikap ramah
27 Pemimpin memberikan contoh
28 Mendapatkan perlakuan yang baik
29 Bersikap ramah sesama pegawai
30 Ada masalah dibicarakan baik-baik
Variabel (Y) komunikasi
No Pernyataan SS S RR TS STS
31 Komunikasi lancar antara bawahan
32 Sebelum melakukan pekerjaan komunikasiterlenih dahulu
33 Mendengar kritik
34 Menjaga hubungan yang baik
35 Komunikasi tidak baik
RIWAYAT HIDUP PENELITI
JUMARNI, Dilahirkan di Pinrang pada Hari Jumat 14 Mei
1997. Anak ke empat dari (4) bersaudarah Pasangan dari
Tare dan Warda. Peneliti Menyelesaikan pendidikan di
Sekolah dasar SDN 44 desa palangka kecamatan sinjai
selatan kabupaten sinjai pada tahun 2008. Pada tahun itu
juga peneliti melanjutkan pendidikan di SMP Negeri satu atap desa palangka dan
tamat pada tahun 2011 kemudian melanjutkan Sekolah Menengah di Atas di SMK
Negeri 2 Sinjai Utara Pada tahun 2011 dan selesai pada tahun 2014. Pada tahun
2014 Peneliti melanjutkan pendidikan di Perguruan tinggi Swasta, Tepatnya
Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) Fakultas Ilmu Sosial Ilmu
Politik dan Program Studi Ilmu Administrasi Negara Peneliti menyelesaikan
kuliah strata satu (S1) Pada tahun 2018.
Akhir kata penulis mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya atas
terselesaikannya skripsi yang berjudul “ Penngaruh Kepemimpinan
Demokratis Terhadap Kinerja Pegawai Di Dinas Pendidikan Kabupaten
Sinjai”.