180
SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT KEMAMPUAN KELUARGA DALAM PERAWATAN HALUSINASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEGER KABUPATEN MADIUN Oleh : TRI WULANDARI NIM : 201402106 PROGRAM STUDI KEPERAWATAN STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN 2018

SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

SKRIPSI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP

PERUBAHAN TINGKAT KEMAMPUAN KELUARGA

DALAM PERAWATAN HALUSINASI DI WILAYAH

KERJA PUSKESMAS GEGER

KABUPATEN MADIUN

Oleh :

TRI WULANDARI

NIM : 201402106

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

2018

Page 2: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

ii

SKRIPSI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP

PERUBAHAN TINGKAT KEMAMPUAN KELUARGA

DALAM PERAWATAN HALUSINASI DI WILAYAH

KERJA PUSKESMAS GEGER

KABUPATEN MADIUN

Diajukan untuk memenuhi

Salah satu persyaratan dalam mencapai gelar

Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Oleh :

TRI WULANDARI

NIM : 201402106

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

2018

Page 3: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

iii

Page 4: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

iv

Page 5: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

v

LEMBAR PERSEMBAHAN

Atas rahmat dan hidayahnya dari Allah SWT skripsi ini dapat diselesaikan

dengan penuh perjuangan dan iringan doa. Oleh karena itu skripsi ini

dipersembahkan penulis untuk keluarga yang mempunyai anggota keluarga

dengan masalah gangguan kejiwaan, khususnya halusinasi untuk meningkatkan

kemampuannya dalam memberikan perawatan. Penulis juga mempersembahkan

skripsi yang berjudul “Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Perubahan

Tingkat Kemampuan Keluarga dalam Perawatan Halusinasi di Wilayah Kerja

Puskesmas Geger Kabupaten Madiun” antara lain :

1. Kedua orang tua yang luar biasa mengiringi proses pembuatan skripsi ini

yaitu sang pemimpin dalam keluarga bapak Sokini serta seorang wanita

terindah yang diberikan dalam hidup saya Ibu Sutini.

2. Saudara – saudara tercinta yang selalu memberikan doa dan motivasi

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

3. Untuk dosen tercinta yang membimbing bu Dian Anisia W, S.Kep.,Ns.,

M.Kep selaku pembimbing 1 yang membimbing dengan penuh ketelatenan

dan kesabaran.

4. Bapak Kuswanto, S.Kep.,Ns, M.Kes selaku pembimbing 2 yang dengan

sabar dalam membimbing dan memberikan motivasi yang begitu besar

5. Untuk Pak Joon Suwarno E.S dan untuk para sahabat-sahabat yang telah

bersama selama 4 tahun mengarungi perjuangan kuliah Kelas A dan B

Keperawatan Angkatan 2014. Terima Kasih banyak semuanya.

Page 6: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

vi

Page 7: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

vii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Tri Wulandari

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat dan Tanggal Lahir : Ngawi, 13 Desember 1995

Agama : Islam

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan :

1. Lulus Dari Pendidikan TK Dharma Wanita Persatuan Tempuran Tahun

2002

2. Lulus Dari Sekolah Dasar Negeri Tempuran 5 Paron Tahun 2008

3. Lulus Dari Madrasah Tsanawiyah Negeri Paron Tahun 2011

4. Lulus Dari Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ngawi Tahun 2014

5. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Husada Mulia Madiun 2014-

sekarang

Page 8: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

viii

ABSTRAK

Tri Wulandari

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP

PERUBAHAN TINGKAT KEMAMPUAN KELUARGA DALAM

PERAWATAN HALUSINASI DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS GEGER KABUPATEN MADIUN

161 Halaman + 13 Tabel + 3 Gambar + 18 Lampiran

Gangguan jiwa di era globalisasi dan persaingan seperti saat ini semakin

meningkat. Menurut WHO (2016) 25% dari penduduk dunia pernah mengalami

masalah kesehatan jiwa. Halusinasi merupakan salah satu gejala gangguan jiwa,

dimana klien tidak mampu berkomunikasi, memecahkan masalah, merawat

dirinya sendiri, sikap curiga dan bermusuhan. Jika kondisi dibiarkan klien akan

berperilaku kekerasan, bahkan membunuh orang lain. Untuk itu keluarga

memiliki peran yang penting dalam perawatannya. Tujuan penelitian ini untuk

mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perubahan tingkat

kemampuan keluarga dalam perawatan halusinasi di Wilayah kerja Puskesmas

Geger Kabupaten Madiun.

Desain penelitian ini menggunakan quasy eksperimen dengan rancangan

non equavalent control group design. Sampel penelitian berjumlah 36 keluarga,

18 anak untuk sampel kelompok eksperimen dan 18 keluarga untuk sampel

kelompok kontrol dengan teknik sampling Proportional stratified random

sampling dan alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data

menggunakan Uji Statistik Mann Whitney U Test.

Hasil penelitian dengan uji Mann Whitney diperoleh nilai P = 0.000, Karena

nilai value = <0.05 maka Ha diterima, berarti ada pengaruh yang signifikan

antara pemberian pendidikan kesehatan terhadap perubahan tingkat kemampuan

keluarga dalam perawatan halusinasi di Wilayah kerja Puskesmas Geger

Kabupaten Madiun.

Diharapkan keluarga mempertahankan kemampuannya dalam perawatan

halusinasi dan petugas kesehatan memberikan pendidikan kesehatan tentang cara

perawatan halusinasi yang benar secara periodik kepada keluarga untuk

meningkatkan pengetahuan dan meningkatkan kemampuan dalam perawatan.

Kata kunci : Pendidikan kesehatan, tingkat kemampuan, halusinasi

Page 9: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

ix

ABSTRACT

Tri Wulandari

INFLUENCE OF HEALTH EDUCATION TO CHANGE ABILITY OF

FAMILY IN HALUSINATION CARE IN THE WORKING PUSKESMAS

GEGER REGENCY OF MADIUN

161 Pages + 13 Tables + 3 Pictures + 18 enclosures

Background : Mental disorders in the era of globalization and competition as it is

now increasing. According to WHO (2016) 25% of the world's population has

experienced mental health problems. Hallucinations are one of the symptoms of

mental disorder, where clients are unable to communicate, solve problems, take

care of themselves, suspicious and hostile. If the condition is left the client will

behave violently, even kill others. For that the family has an important role in its

care. The purpose of this study to determine the effect of health education on the

family's ability in the treatment of hallucinations in the working area of Geger

Health Center of Madiun Regency.

The methods of this research : The design of this research method using Quasy

Experimental Non Equavalent With Control Group Design. The samples in this

research were 36 families, 18 families for the experimental group and 18 families

for the control group. Sampling techniques in the research with Proportional

stratified random sampling and the measuring instruments using questionnaires.

The Result : The result of research with Mann Whitney test obtained value P =

0.000, Because value value = <0.05 then Ha accepted, meaning there is significant

influence between giving of health education to change of family ability level in

hallucination treatment at Working Area of Geger Public Health Center of

Madiun Regency.

Analysis : Analysis using Mann Whitney U Test Statistics is significant influence

between giving of health education to change of family ability level in

hallucination treatment.

Discuss dan Coclusion : Expected ability of family maintain behaviorin

hallucinatory treatment to provide health education workers period with proper

ways of correcting hallucinations to families to improve knowledge and improve

careers.

Keywords: Health education, ability level, hallucination

Page 10: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

x

DAFTAR ISI

Sampul Depan .................................................................................................... i

Sampul Dalam .................................................................................................... ii

Lembar Persetujuan ............................................................................................ iii

Lembar Pengesahan ........................................................................................... iv

Lembar Persembahan ......................................................................................... v

Halaman Pernyataan ........................................................................................... vi

Daftar Riwayat Hidup ......................................................................................... vii

Abstrak ............................................................................................................... viii

Abstract .............................................................................................................. ix

Daftar Isi ............................................................................................................. x

Daftar Tabel ........................................................................................................ xii

Daftar Gambar .................................................................................................... xiii

Daftar Lampiran ................................................................................................. xiv

Daftar Singkatan ................................................................................................. xv

Daftar Istilah ....................................................................................................... xvi

Kata Pengantar ................................................................................................... xix

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 6

1.5 Penelitian Sebelumnya .............................................................................. 8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Pendidikan Kesehatan

2.1.1 Pengertian Pendidikan Kesehatan ................................................. 10

2.1.2 Tujuan Pendidikan Kesehatan ...................................................... 11

2.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Pendidikan Kesehatan ...................... 11

2.1.4 Metode Pendidikan Kesehatan ...................................................... 12

2.1.5 Media Pendidikan Kesehatan ......................................................... 14

2.1.6 Perencanaan Pendidikan Kesehatan ............................................... 18

2.2 Konsep Keluarga

2.2.1 Pengertian Keluarga ...................................................................... 21

2.2.2 Ciri Keluarga ................................................................................. 21

2.2.3 Tipe Keluarga ............................................................................... 22

2.2.4 Struktur Keluarga .......................................................................... 24

2.2.5 Fungsi Keluarga ............................................................................ 26

2.2.6 Tugas Keluarga ............................................................................. 28

2.2.7 Peran Keluarga .............................................................................. 28

2.2.8 Kemampuan Keluarga .................................................................. 30

2.2.9 Faktor yang Mempengaruhi Keluarga .......................................... 33

2.3 Konsep Halusinasi

2.3.1 Pengertian Halusinasi ....................................................................34

2.3.2 Etiologi Halusinasi .........................................................................35

Page 11: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

xi

2.3.3 Jenis Halusinasi ..............................................................................37

2.3.4 Tahap Halusinasi ........................................................................... 37

2.3.5 Tanda Gejala Halusinasi ............................................................... 39

2.3.6 Rentang neurobiologi Halusinasi ................................................... 39

2.3.7 Manifestasi Klinis Halusinasi ........................................................ 42

2.3.8 Peran Keluarga dalam Perawatan Halusinasi ................................ 47

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESA PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual.................................................................................48

3.2 Hipotesa Penelitian ....................................................................................49

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian .......................................................................................50

4.2 Populasi dan Sampel

4.2.1 Populasi ..........................................................................................51

4.2.2 Sampel ...........................................................................................51

4.2.3 Kriteria Sampel ..............................................................................53

4.3 Teknik Sampling ........................................................................................54

4.4 Kerangka Kerja Penelitian ........................................................................56

4.5 Variabel dan Definisi Operasional ............................................................57

4.6 Instrumen Penelitian .................................................................................58

4.7 Lokasi dan Waktu Penelitian .....................................................................60

4.8 Prosedur Pengumpulan Data ....................................................................61

4.9 Pengolahan dan Analisa Data ...................................................................62

4.10 Etika Penelitian ..........................................................................................67

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Umum dan Lokasi Penelitian ...................................................70

5.2 Hasil Penelitian .........................................................................................71

5.3 Pembahasan ..............................................................................................89

5.4 Keterbatasan Penelitian ............................................................................96

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ...............................................................................................97

6.2 Saran .........................................................................................................98

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................99

Lampiran-lampiran ..............................................................................................103

Page 12: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

xii

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Tabel Halaman

Tabel 2.1 Tahap Pendidikan Kesehatan.............................................. 19

Tabel 2.2 Tahap Halusinasi................................................................. 38

Tabel 4.1 Skema/Rancangan Penelitian............................................. 50

Tabel 4.2 Data Halusinasi............................................................. 55

Tabel 4.4 Definisi Operasional........................................................... 57

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas............................................................ 59

Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas........................................................... 59

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Berdasarkan Usia..........................................................

72

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Berdasarkan Jenis Kelamin............................................

72

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

berdasarkan pendidikan.....................................................

73

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Berdasarkan Status Pekerjaan.............................................

73

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Berdasarkan Status Hubungan Dengan Penderita...............

74

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Berdasarkan Rutinitas Minum Obat...................................

74

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Berdasarkan Kekambuhan Bulanan...................................

75

Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Berdasarkan Jumlah Di Rawat............................................

75

Tabel

Tabel

5.9

5.10

Hasil Perubahan Tingkat Kemampuan Keluarga Pada

Kelompok Kontrol Dalam Perawatan Halusinasi Sebelum

Dan Sesudah Dilakukan Pendidikan Kesehatan................

Hasil Perubahan Tingkat Kemampuan Keluarga Dalam

Perawatan Halusinasi Pada Kelompok Kontrol Sebelum

Dan Sesudah Berdasarkan 5 Komponen Kemampuan........

76

78

Tabel 5.11 Hasil Perubahan Tingkat Kemampuan Keluarga Pada

Kelompok Eksperimen Dalam Perawatan Halusinasi

Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Pendidikan Kesehatan..

83

Tabel 5.12 Hasil Perubahan Tingkat Kemampuan Keluarga Dalam

Perawatan Halusinasi Pada Kelompok Kontrol Sebelum

Dan Sesudah Berdasarkan 5 Komponen Kemampuan........

85

Tabel 5.13 Hasil Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap

Perubahan Tingkat Kemampuan Keluarga Dalam

Perawatan Halusinasi......................................................

88

Page 13: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

xiii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Gambar Halaman Gambar 2.3 Respon Neurobiologi ......................................................... 41

Gambar 3.1 Kerangka Konsep .............................................................. 48

Gambar 4.3 Kerangka Kerja Penelitian ................................................. 56

Page 14: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Permohonan Surat Izin Pengambilan Data Dinkes ........... 103

Lampiran 2 Permohonan Surat Izin Pengambilan Data Puskesmas ..... 104

Lampiran 3 Lembar Izin Penelitian ...................................................... 105

Lampiran 4 Lembar Selesai Penelitian ................................................. 106

Lampiran 5 Lembar Permohonan Menjadi Responden ........................ 107

Lampiran 6 Lembar Persetujuan Menjadi Responden .......................... 108

Lampiran 7 Lembar Kisi-Kisi Kuesioner.............................................. 110

Lampiran 8 Lembar Kuesioner Responden .......................................... 111

Lampiran 9 Lembar Satuan Acara Penyuluhan .................................... 115

Lampiran 10 Lembar Leaflet .................................................................. 126

Lampiran 11 Lembar Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas ..................... 128

Lampiran 12 Lembar Tabulasi Data ....................................................... 135

Lampiran 13 Lembar Hasil Uji Normalitas Data .................................... 147

Lampiran 14 Lembar Pengolahan Data .................................................. 151

Lampiran 15 Lembar Tabulasi Perubahan .............................................. 154

Lampiran 16 Lembar Jadwal Kegiatan ................................................... 156

Lampiran 17 Lembar Konsultasi............................................................. 157

Lampiran 18 Foto Proses Penelitian ....................................................... 160

Page 15: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

xv

DAFTAR SINGKATAN

BAB : Buang Air Besar

BAK : Buang Air Kecil

BAKESBANGPOL : Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

DINKES : Dinas Kesehatan

RISKESDAS : Riset Kesehatan Dasar

WC : Water Closed

WHO : World Health Organization

Page 16: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

xvi

DAFTAR ISTILAH

Ability : Kemampuan

Afektif : Perasaan

Analysis : Analisis

Anonimity : Tanpa nama

Application : Aplikasi

Audio Aids : Alat bantu dengar

Audio Visual Aids : Alat bantu lihat-dengar

Autonomy : Bebas

Bill Board : Media papan

Bivariate : Menguji 2 variabel

Booklet : Pesan dalam bentuk gambar/tulisan

Brain Storming : Menghindari kritik

Caregiver : Pemberi perawatan

Cerebellum : Otak kecil

Coding : Pengkodean

Cohibing Couple : Dua/satu pasangan yang tidak tinggal

bersama

Commuter Married : Suami istri karier tinggal terpisah

Comunal : Satu rumah untuk dua/lebih pasangan

monogamy

Comprehension : Memahami

Confidentiality : Kerahasiaan

Dependent : Bebas

Drop Out : Keluar

Dual Carrier : Suami istri berkarier tanpa anak

Dyadic Nuclear : Suami istri berumur dan tidak

mempunyai anak

Editing : Penyuntingan data

Enabling Factor : Pemungkin

Evaluation : Evaluasi

Extended family : Keluarga inti ditambah sanak saudara

Film Strip : Putaran Film

Flash Card : Kertas/kartu bergambar 25x30 cm

Flyer : Selebaran

Frontal : Depan

Group Marriage : Satu perumahan terdiri dari orang tua dan

keturunan

Homicide : Membunuh orang lain

Inclusiveness : Keterbukaan

Independent T test : Terikat 2 sampel bebas

Inform Consent : Lembar persetujuan

Input : Sasaran

Institusional Anak/orang dewasa tinggal di panti

Johari Window : Peserta kesempatan mengolah informasi

Page 17: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

xvii

Justice : Keadilan

Know : Tahu

Kognitif : Pengetahuan

Leaflet : Poster mini

Make Up : Dandan

Mann Whitney : Uji non parametris yang digunakan untuk

mengetahui perbedaan median 2

kelompok bebas apabila skala data

variabel terikatnya ordinal atau

interval/ratio tetapi tidak berdistribusi

normal

Matrilineal : Keluarga sedarah ibu

Matrilokal : Suami istri tinggal bersama sedarah istri

Middle Age : Usia pertengahan

Non Equivalent : Satu grup/tidak ada pembanding

Output : Harapan

Paired T Test : Analisis pre post pada 2 subjek yang

sama

Patrilineal : Keluarga sedarah ayah

Patrilokal : Suami istri tinggal bersama sedarah

suami

Post Mortem : Otopsi

Predisposing : Pemudah

Preventif : Pencegahan

Proportional : Proporsi

Psikomotorik : Perilaku

Quasy : Semu

Recall : Mengingat kembali

Reconstituted Nuclear : Pembentukan baru dari keluarga inti

Reinforcing : Penguat

Respect For Human Dignity : Menghormati harkat dan martabat

manusia

Rubrik : Tulisan surat kabar, poster/foto

Sampling : Teknik pengambilan sampel

Scoring : Penilaian

Slide : Layar

Single Adult : Wanita atau pria dewasa tinggal sendiri

tidak ada keinginan menikah

Single Parent : Satu orang karena perceraian/kematian

pasangan

Stratified : Tingkatan/strata

Suicide : Bunuh diri

Synthesis : Sintesis

Tabulating : Tabel data

Temporal : Samping

Page 18: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

xviii

Three generation : Tiga keluarga/lebih tinggal dalam satu

rumah

Tradisional Nuclear : Keluarga inti

Univariate : Menguji 1 variabel

Unmarried Parent and Child : Ibu dan anak dengan perkawinan tidak

dikehendaki

Visual Aid : Alat bantu lihat

Wilcoxon Rank Test : Uji non parametris, sifat data berasal dari

ordinal, data berpasangan

Page 19: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

xix

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan Tingkat

Kemampuan Keluarga Dalam Perawatan Halusinasi di Wilayah kerja Puskesmas

Geger Kabupaten Madiun” dengan baik. Tersusunnya skripsi ini tentu tidak lepas

dari bimbingan, saran dan dukungan moral kepada penulis, untuk itu penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun yang telah memberikan izin

pencarian data awal.

2. Kepala Puskesmas Geger Kabupaten Madiun yang memberikan izin

penelitian di Wilayah kerja Puskesmas Geger Kabupaten Madiun.

3. Kepala Desa yang telah memberikan ijin dan kesempatan untuk melakukan

penelitian.

4. Zainal Abidin, SKM., M.Kes (Epid) selaku ketua STIKes Bhakti Husada

Mulia Madiun, yang telah memberikan kesempatan menyusun skripsi ini.

5. Mega Arianti Putri, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Ketua Prodi Sarjana

Keperawatan STIKes Bhakti Husada Mulai Madiun yang telah memberikan

kesempatan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Dian Anisia W, S.Kep., Ns., M.Kep selaku dosen pembimbing 1 yang selalu

membimbing dengan penuh ketelatenan sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

Page 20: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

xx

7. Bapak Kuswanto, S.Kep., Ns., M.Kes selaku dosen pembimbing 2 yang

selalu membimbing dengan penuh kesabaran sehinggga skripsi ini dapat

terselesaikan.

8. Aris Hartono, S.Kep., Ns., M.Kes selaku ketua dewan penguji dalam skripsi

ini.

9. Kedua Orang tua dan keluarga besar saya yang selalu memberi dorongan dan

semangat tanpa henti.

10. Teman-teman Angkatan 2014 yang telah memberi dorongan dan bantuan

berupa apapun dalam penyusunan tugas skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat

membangun selalu diharapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah

berperan serta dalam penyusunan skripsi ini dari awal sampai akhir. Semoga

Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin

Wassalamualaikum Wr.Wb

Page 21: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gangguan jiwa di era globalisasi dan persaingan bebas seperti sekarang ini

cenderung meningkat dan menjadi salah satu permasalahan kesehatan yang

signifikan di dunia. Menurut WHO (2016) prevalensi masalah kesehatan jiwa saat

ini cukup tinggi, 25% dari penduduk dunia pernah menderita masalah kesehatan

jiwa, 1% diantaranya adalah gangguan jiwa berat. Dalam penelitian Yosep (2011)

memperkirakan ada sekitar 450 juta orang di dunia yang mengalami gangguan

kesehatan jiwa. Di Indonesia sendiri pada tahun 2013 jumlah gangguan jiwa berat

terdapat 1,7 juta pasien dan gangguan jiwa ringan terdapat 19 juta pasien. Di Jawa

Timur menunjukkan 83.612 dari 38.005.413 jiwa mengalami gangguan jiwa

(Balitbang, 2013). Sedangkan data Dinas Kesehatan pada tahun 2013, 2014 dan

2015 berturut-turut mengalami peningkatan, tahun 2013 sebanyak 1.408 orang,

tahun 2014 sebanyak 1.869 orang dan tahun 2015 sebanyak 2.195 orang

mengalami gangguan jiwa (Dinkes Kab. Madiun, 2016).

Di Indonesia gangguan jiwa terbagi menjadi 7 masalah keperawatan utama

yaitu perilaku kekerasan, menarik diri/isolasi sosial, waham, resiko bunuh diri,

defisit perawatan diri, harga diri rendah dan halusinasi. Menurut perawat di

Rumah Sakit Grhasia Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta khususnya di ruang

kelas III rata-rata angka halusinasi mencapai 46,7% setiap bulannya (Mamnu‟ah,

2010). Tingginya angka penderita gangguan jiwa yang mengalami gangguan

Page 22: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

2

halusinasi apabila tidak ditangani dengan baik akan berakibat buruk bagi klien

sendiri, keluarga, orang lain dan lingkungan.

Halusinasi merupakan salah satu tanda dan gejala yang paling sering

dijumpai pada orang dengan gangguan jiwa. Halusinasi terjadi karena adanya

perubahan persepsi sensori berupa suara, penglihatan, pengecapan, perabaan atau

penghiduan yang mana penderita tidak dapat membedakan rangsangan internal

(pikiran) dan rangsangan eksternal (dunia luar) terhadap lingkungan tanpa ada

objek atau rangsangan yang nyata (Kusumawati dan Hartono, 2010). Tanda gejala

yang diperlihatkan klien dengan halusinasi yaitu klien tidak dapat memusatkan

perhatian/kurangnya konsentrasi, selalu berubah respon dari rangsangan, gelisah,

ketakutan, wajah tegang, perubahan sensori akut, mudah tersinggung, disorientasi,

ketidakmampuan memecahkan masalah, sikap curiga dan bermusuhan,

menyalahkan diri sendiri/orang lain serta perubahan pola perilaku (Yusnipah,

2012).

Chaery (2009) menyatakan bahwa dampak yang dapat ditimbulkan oleh

klien yang mengalami halusinasi adalah kehilangan kontrol dirinya. Klien akan

mengalami panik dan perilakunya dikendalikan oleh halusinasi. Pada situasi ini

pasien dapat melakukan bunuh diri (suicide), membunuh orang lain (homicide),

bahkan merusak lingkungan. Selain itu halusinasi juga akan berimbas pada

keluarganya, peningkatan beban keluarga klien dengan halusinasi tidak dapat

bekerja dan bergantung kepada keluarga, dampak pada psikologis keluarga

terutama stress, hilangnya waktu produktif keluarga klien dapat mengakibatkan

keadaan yang sangat membahayakan seperti berisiko menimbulkan perilaku

Page 23: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

3

kekerasan dan lainnya. Untuk memperkecil dampak yang ditimbulkan halusinasi

perlu penanganan yang tepat baik dari pelayanan kesehatan, masyarakat maupun

keluarga (Maramis, 2006).

Menurut Keliat dan Akemat (2010) pada proses penanganan halusinasi ada

beberapa hal yang harus diketahui, antara lain membina hubungan saling percaya

dengan pasien, dapat dilakukan dengan cara berkenalan dengan pasien dan

menunjukkan sikap empati kepada pasien. Kemudian dengan mengetahui jenis

halusinasinya, dilihat dari data objektif dan data subjektif yang didapat dari klien

halusinasi. Selain dengan mengetahui jenis halusinasinya kita harus mengetahui

waktu, frekuensi dan situasi munculnya halusinasi. Keluarga membantu klien

mengontrol halusinasi dengan empat cara yang sudah terbukti dapat

mengendalikan halusinasi, yaitu : menghardik halusinasi, bercakap-cakap dengan

orang lain, melakukan aktivitas terjadwal dan minum obat secara teratur.

Keluarga merupakan lingkungan sosial yang sangat dekat hubungannya

dengan seseorang, tinggal bersama dan berinteraksi untuk memenuhi kebutuhan

antar individu. Dimana keluarga yang akan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan

anggota keluarga itu sendiri dan masyarakat yang lebih luas secara afektif,

sosialisasi, maupun ekonomi. Keluarga perlu memahami kebutuhan klien, karena

keluarga sebagai pendukung utama yang memberikan perawatan langsung pada

klien. Keluarga harus memiliki 3 domain yaitu kognitif, afektif dan psikomotor

untuk meningkatkan kemampuannya (Bloom, 1956 dalam Potter dan Perry,

2009).

Page 24: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

4

Hasil penelitian Sulisnadewi (2012), dengan judul “Pendidikan kesehatan

keluarga efektif meningkatkan kemampuan ibu dalam merawat anak diare”. Pada

penelitian tesebut menyatakan bahwa ibu yang mendapatkan pendidikan

kesehatan perawatan anak dengan diare berpeluang sebesar 4,667 kali mampu

merawat anak diare dibandingkan dengan ibu yang tidak mendapatkan pendidikan

kesehatan. Sedangkan hasil penelitian Wira dengan judul “Pengaruh pendidikan

kesehatan terhadap kemampuan peran keluarga dalam merawat pasien tb paru di

Wilayah kerja Puskesmas Rambipuji Kabupaten Jember” menunjukkan adanya

pengaruh pendidikan kesehatan terhadap kemampuan peran keluarga dalam

merawat pasien Tb Paru di wilayah kerja Puskesmas Rambipuji Kabupaten

Jember. Oleh karena itu intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk

meningkatkan kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit

salah satunya adalah pemberian pendidikan kesehatan.

Pendidikan kesehatan merupakan upaya yang direncanakan untuk

mempengaruhi orang lain, baik individu, kelompok, atau masyarakat, sehingga

mereka melakukan apa yang diharapkan oleh promosi kesehatan. Dengan adanya

pendidikan kesehatan tentang halusinasi di harapkan keluarga yang memiliki

anggota keluarga yang mengalami gangguan halusinasi memiliki pengetahuan

dan pemahaman tentang informasi yang menyangkut dengan halusinasi sehingga

keluarga memiliki kemampuan yang baik dalam menangani dan merawat anggota

keluarga dengan halusinasi dan bagi klien yang dirawat mendapatkan perawatan

yang optimal yang diberikan oleh keluarga terutama dalam mengontrol

halusinasinya (Keliat, 2011).

Page 25: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

5

Studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di Puskesmas Geger terdapat 272

orang penderita gangguan jiwa yang tersebar dalam 10 desa. Masalah yang

banyak terjadi pada penderita dengan gangguan jiwa yaitu halusinasi, dalam

catatan kunjungan terakhir terdapat 77 orang rata-rata mengalami halusinasi.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti didapatkan terhadap 5

keluarga yang merawat klien dengan gangguan jiwa tentang cara merawat

didapatkan 4 keluarga hanya membentak dan membiarkan klien ketika kambuh.

Dalam studi pendahuluan peneliti menanyakan pemberian pendidikan kesehatan

cara merawat halusinasi yang benar, keluarga mengatakan sudah pernah diberikan

pendidikan kesehatan. Setelah diberikan pendidikan kesehatan oleh fasilitas

kesehatan kebanyakan dari mereka melakukan tetapi mereka merasa bosan dan

terkadang lupa, untuk itu ingatan mereka harus di ulang (di recall).

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang pendidikan kesehatan terhadap perubahan kemampuan keluarga

dalam perawatan halusinasi di Wilayah kerja Puskesmas Geger Kabupaten

Madiun.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti menyusun rumusan

masalah dalam penelitian ini, yaitu: “Apakah ada pengaruh pendidikan kesehatan

terhadap perubahan tingkat kemampuan keluarga dalam perawatan halusinasi di

Wilayah kerja Puskesmas Geger Kabupaten Madiun?”

Page 26: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

6

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan

kesehatan terhadap perubahan tingkat kemampuan keluarga dalam perawatan

halusinasi di Wilayah kerja Puskesmas Geger Kabupaten Madiun.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengidentifikasi perubahan tingkat kemampuan keluarga dalam

perawatan halusinasi pada kelompok kontrol sebelum dan sesudah diberikan

pendidikan kesehatan di Wilayah kerja Puskesmas Geger Kabupaten

Madiun.

2. Untuk mengidentifikasi perubahan tingkat kemampuan keluarga dalam

perawatan halusinasi pada kelompok eksperimen sebelum dan sesudah

diberikan pendidikan kesehatan di Wilayah kerja Puskesmas Geger

Kabupaten Madiun.

3. Untuk menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perubahan

tingkat kemampuan keluarga dalam perawatan halusinasi di Wilayah kerja

Puskesmas Geger Kabupaten Madiun.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan manfaat

bagi perkembangan ilmu keperawatan jiwa terkait perawatan halusinasi pada

keluarga dengan gangguan jiwa.

Page 27: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

7

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Peneliti

Untuk menambah pengetahuan peneliti mengenai kesehatan jiwa yang

banyak terjadi pada masyarakat di daerah Madiun dan sekitarnya, sehingga

peneliti tertarik untuk membantu masyarakat dalam mencari solusi dari

permasalahan perawatan gangguan jiwa.

2. Bagi Keluarga

Diharapkan dengan adanya penelitian dapat memberikan manfaat informasi

dalam perawatan anggota keluarga menderita gangguan jiwa terutama

halusinasi.

3. Bagi pelayanan kesehatan

Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar pengembangan

dalam kaderisasi atau posbindu kesehatan jiwa.

4. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan penelitian ini menjadi evidence based kesehatan jiwa untuk

mengembangkan teori dan meningkatkan pengetahuan bagi pembaca

tentang pentingnya pendidikan kesehatan terhadap kemampuan keluarga

dalam perawatan halusinasi.

5. Bagi Peneliti yang selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan berguna sebagai dasar bagi penelitian

selanjutnya untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

Page 28: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

8

1.5 Penelitian Sebelumnya

1. Penelitian yang dilakukan oleh Yobi Wira Rahman (2016). Pengaruh

Pendidikan Kesehatan terhadap Kemampuan Peran Keluarga dalam

Merawat Pasien Tb Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Rambipuji Kabupaten

Jember. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

Pre-eksperimental dengan one group pretest-postest design. Populasi

penelitian ini sebanyak 32 responden. Variabel Data dianalisa secara

univariat dan bivariat dengan menggunakan Uji t test dependen (paired test)

dengan tingkat kemaknaan p < α (0,05). Hasil penelitian menunjukkan

adanya pengaruh pendidikan kesehatan terhadap kemampuan peran keluarga

dalam merawat pasien Tb Paru, dengan nilai p= 0,000 yang berarti p < α

(0,05). Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata sebelum dan sesudah

pendidikan kesehatan -14.813, standar deviasi 5,772, dengan nilai p value

0,000 yang berarti p < α (0,05). Maka ada pengaruh pendidikan kesehatan

terhadap kemampuan peran keluarga dalam merawat pasien Tb Paru di

wilayah kerja Puskesmas Rambipuji Kabupaten Jember

2. Penelitian yang dilakukan oleh Ni Luh Kompyang Sulisnadewi (2012).

Efektifitas Pendidikan Kesehatan Keluarga terhadap Peningkatan

Kemampuan Ibu Dalam Merawat Anak Diare di RSUP Sanglah dan RSUD

Wangaya Denpasar. Penelitian dengan metode Quasy-eksperimental dengan

posttest only group design. Sampel penelitian ini sebanyak 62 responden di

dua rumah sakit di Denpasar. Hasil posttest menggambarkan skor

pengetahuan, sikap dan keterampilan masing-masing kelompok berbeda

Page 29: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

9

penelitian menunjukkan bahwa Pemberian Pendidikan Kesehatan Efektif

Meningkatkan Kemampuan Ibu Dalam Merawat Anak Diare di RSUP

Sanglah dan RSUD Wangaya Denpasar.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Rismayanti (2017). Rancangan penelitian

yang digunakan pada penelitian ini adalah desain pra-eksperimental dengan

one-group pre-test and post-test design, dengan cara melakukan kunjungan

rumah untuk mendapatkan pengaruh yang bermakna dari pendidikan

kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan keluarga tentang perawatan

pasien dengan masalah gangguan persepsi halusinasi di RSKD Prov. Sul-Sel

selama 1 bulan. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 11 orang yang

diambil berdasarkan metode total sampling. Penelitian menggunakan uji

Wilcoxon dan data dianalisis dengan menggunakan SPSS 16. Pengetahuan

keluarga tentang perawatan pasien dengan masalah gangguan persepsi

halusinasi dengar di wilayah kerja Puskesmas Bara-baraya Makassar

sebelum diberikan pendidikan kesehatan (pretest) dan setelah diberikan

(posttest) mengalami peningkatan. Didapatkan nilai p=0,011 yang berarti

ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan

keluarga tentang perawatan pasien dengan masalah gangguan halusinasi

pendengaran di RSKD Prov Sul-Sel.

Page 30: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pendidikan Kesehatan

2.1.1 Pengertian Pendidikan Kesehatan

Pendidikan kesehatan dalam arti pendidikan secara umum adalah segala

upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain, baik individu,

kelompok, atau masyarakat, sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan

oleh promosi kesehatan. Dan batasan ini tersirat unsur-unsur input (sasaran dan

pendidik dari pendidikan), proses (upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi

orang lain) dan output (melakukan apa yang diharapkan). Hasil yang diharapkan

dari suatu promosi atau pendidikan kesehatan adalah perilaku kesehatan, atau

perilaku untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang kondusif oleh

sasaran dari promosi kesehatan (Notoatmodjo, 2010).

Pendidikan kesehatan termasuk dalam bentuk kegiatan dan pelayanan

keperawatan yang dapat dilakukan di rumah sakit ataupun diluar rumah sakit (non

klinik) seperti tempat ibadah, pusat kesehatan ibu dan anak, tempat pelayanan

public, tempat penampungan, organisasi pemeliharaan kesehatan, organisasi

masyarakat, sekolah, panti wredha, dan unit kesehatan yang bergerak lainnya

(Nursalam, 2008). Pendidikan kesehatan untuk mengembangkan dan

menyediakan arahan dan pengalaman belajar untuk memfasilitasi adaptasi

terhadap perilaku kodusif kesehatan pada individu, keluarga, kelompok, atau

komunitas. Dimana strategi pendidikan kesehatan jiwa dengan menguatkan

individu atau kelompok melalui pembangunan kompetensi atau ketahanan. Hal ini

Page 31: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

11

didasarkan pada pengetahuan bahwa banyak respon maladaptif merupakan hasil

dari kurangnya kompetensi, yaitu kurangnya kontrol terhadap kehidupan

seseorang dan hasilnya adalah penurunan harga diri (Stuart, 2016).

2.1.2 Tujuan Pendidikan Kesehatan

Tujuan pendidikan kesehatan menurut Effendy (2009) adalah

4. Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam

membina dan memelihara perilaku hidup sehat dan lingkungan sehat, serta

berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.

5. Terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga dan masyarakat yang

sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik mental dan sosial sehingga

dapat menurunkan angka kematian dan kesakitan.

6. Menurut WHO tujuan pendidikan kesehatan untuk merubah perilaku

perseorangan atau masyarakat dalam bidang kesehatan.

2.1.3 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pendidikan Kesehatan

Beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar pendidikan kesehatan dapat

mencapai sasaran (Saragih, 2010) yaitu :

1. Tingkat Pendidikan

Pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap informasi

baru yang diterimanya. Maka dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat

pendidikannya, semakin mudah seseorang menerima informasi yang

didapatnya.

Page 32: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

12

2. Tingkat Sosial Ekonomi

Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang, semakin mudah pula

dalam menerima informasi baru.

3. Adat Istiadat

Masyarakat kita masih sangat menghargai dan menganggap adat istiadat

sebagai sesuatu yang tidak boleh diabaikan.

4. Kepercayaan Masyarakat

Masyarakat lebih memperhatikan informasi yang disampaikan oleh orang-

orang yang sudah mereka kenal, karena sudah ada kepercayaan masyarakat

dengan penyampai informasi.

5. Ketersediaan waktu di masyarakat

Waktu penyampaian informasi harus memperhatikan tingkat aktifitas

masyarakat untuk menjamin tingkat kehadiran masyarakat dalam

penyuluhan.

2.1.4 Metode Pendidikan Kesehatan

Menurut Subargus (2011), metode dalam pendidikan kesehatan yaitu:

1. Diskusi Kelompok Kecil

Diskusi kelompok kecil adalah suatu teknik untuk saling bertukar pendapat

dan ide secara tatap muka antar anggota/peserta yang terdiri dari 5-20

peserta.

Ciri-ciri metode ini:

a. Memungkinkan interaksi dan saling merangsang peserta.

Page 33: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

13

b. Mengharuskan semua peserta untuk berpartisipasi dan mempersiapkan

diri dengan pendapat, ide, serta fakta.

c. Menjadikan peserta berfikir secara kelompok dan merasakan adanya

kedudukan yang sama (demokratis).

2. Ceramah

Ceramah merupakan suatu cara dimana kita menerangkan atau menjelaskan

suatu pengertian/ pesan secara lisan, disertai dengan tanya jawab atau

diskusi, kepada sekelompok pendengar serta dibantu oleh beberapa alat-alat

peraga yang diperlukan.

Ciri-ciri :

a. Ada sekelompok pendengar yang sudah dipersiapkan.

b. Ada suatu ide/pengertian/pesan yang akan disampaikan lisan.

c. Ada kesempatan bertanya bagi pendengar, yang harus dijawab oleh

penceramah.

3. Dialogue

Suatu diskusi yang dilakukan di depan sekelompok pendengar oleh dua

orang yang mempunyai pengetahuan yang cukup tentang topik yang

dibicarakan, dan apabila kedua orang itu mampu berkomunikasi dengan

jelas di depan pendengarnya.

4. Diskusi panel

Suatu pembicaraan yang dilakukan oleh beberapa orang yang dipilih 3-6

orang dibawah arahan seorang moderator, didepan sekumpulan pendengar.

Page 34: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

14

Bentuk diskusinya adalah berupa pembicaraan atau penyajian singkat

dengan pembicaraan.

5. Brain storming

Suatu pemecahan masalah untuk merangsang timbulnya pendapat maupun

saran sebanyak-banyaknya dalam pemecahan masalah dengan menghindari

timbulnya kritik dan penilaian diri serta mengembangkan masalah secara

kreatif.

6. Johari Window

Suatu pengalaman dalam pembukaan diri dan umpan balik dimana peserta

mendapat kesempatan untuk mengolah informasi tentang diri mereka

berdasarkan azas keterbukaan dan umpan balik.

2.1.5 Media Pendidikan Kesehatan

Media sebagai alat bantu menyampaikan pesan-pesan kesehatan. Alat-alat

bantu tersebut mempunyai fungsi sebagai berikut (Notoatmodjo, 2012) :

1. Menimbulkan minat sasaran pendidikan.

2. Mencapai sasaran yang lebih banyak.

3. Membantu dalam mengatasi banyak hambatan dalam pemahaman.

4. Menstimulasi sasaran pendidikan untuk meneruskan pesan-pesan yang

diterima oran lain.

5. Mempermudah penyampaian bahan atau informasi kesehatan.

6. Mempermudah penerimaan informasi oleh sasaran/ masyarakat.

7. Mendorong keinginan orang untuk mengetahui, kemudian lebih mendalami,

dan akhirnya mendapatkan pengertian yang lebih baik.

Page 35: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

15

8. Membantu menegakkan pengertian yang diperoleh.

Ada beberapa bentuk media penyuluhan antara lain (Notoatmodjo, 2012) :

1. Berdasarkan stimulasi indra

a. Alat bantu lihat (visual aid) yang berguna dalam membantu

menstimulasi indra penglihatan.

b. Alat bantu dengar (audio aids) yaitu alat yang dapat membantu untuk

menstimulasi indra pendengar pada waktu penyampaian bahan

pendidikan/pengajaran.

c. Alat bantu lihat-dengar (audio visual aids).

2. Berdasarkan pembuatannya dan penggunaannya

a. Alat peraga atau media yang rumit, seperti film, film strip, slide, dan

sebagainya yang memerlukan listrik dan proyektor.

b. Alat peraga sederhana, yang mudah dibuat sendiri dengan bahan –

bahan setempat.

3. Berdasarkan fungsinya sebagai penyalur media kesehatan

a. Media Cetak

1) Leaflet/pamflet

Merupakan poster mini dengan pesan-pesan yang lebih banyak dan

informative melalui selembar yang dilipat dan berisi beberapa

halaman. Keuntungan menggunakan media ini antara lain : dapat

disimpan lama, jangkauan lebih jauh karena selembar dapat dibaca

oleh beberapa orang. Sementara itu ada beberapa kelemahan dari

leaflet yaitu : tidak cocok untuk sasaran individu per individu, tidak

Page 36: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

16

tahan lama dan mudah hilang, leaflet akan menjadi percuma jika

sasaran tidak diikutsertakan secara aktif, serta perlu proses

penggandaan yang baik (Subargus, 2011).

2) Booklet

Booklet adalah suatu media untuk menyampaikan pesan-pesan

kesehatan dalam bentuk tulisan maupun gambar. Booklet sebagai

saluran, alat bantu, sarana dan sumber daya pendukungnya untuk

menyampaikan pesan harus menyesuaikan dengan isi materi yang

akan disampaikan.

Manfaat booklet sebagai media komunikasi pendidikan kesehatan

adalah :

a) Menimbulkan minat sasaran pendidikan.

b) Membantu di dalam mengatasi banyak hambatan.

c) Membantu sasaran pendidikan untuk belajar lebih banyak dan

cepat.

d) Merangsang sasaran pendidikan untuk meneruskan pesan-

pesan yang diterima kepada orang lain.

e) Mempermudah penyampaian bahasa pendidikan.

f) Mempermudah penemuan informasi oleh sasaran pendidikan.

g) Mendorong keinginan orang untuk mengetahui lalu mendalami

dan akhirnya mendapatkan pengertian yang lebih baik.

h) Membantu menegakkan pengertian yang diperoleh.

Page 37: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

17

3) Flyer

Selebaran (flyer) berbentuk seperti leaflet, tetapi tidak berlipat..

biasanya disebarkan melalui udara (Nursalam, 2008).

4) Flash Card

Flash Card adalah sejumlah kertas/kartu bergambar, biasanya

dengan ukuran 25x 30 cm, untuk menyampaikan sesuatu masalah

tertentu. Bagian depan kartu adalah gambar-gambar untuk dilihat

oleh sasaran, sedangkan bagian belakang adalah tulisan-tulisan

yang berisi pesan/keterangan yang harus dibacakan oleh yang

menggunakan (Nursalam, 2008).

5) Rubric : tulisan – tulisan surat kabar, poster, dan foto.

b. Media Elektronik

1) Video dan film strip

Keunggulan penyuluhan dengan media ini adalah dapat

memberikan realita yang mungkin sulit direkam kembali oleh mata

dan pikiran sasaran, dapat memicu diskusi mengenai sikap dan

perilaku, efektif untuk sasaran yang jumlahnya relatif penting dapat

diulang kembali, mudah digunakan dan tidak memerlukan ruangan

yang gelap. Sementara kelemahan media ini yaitu memerlukan

sambungan listrik, peralatannya beresiko untuk rusak, perlu adanya

kesesuaian antara kaset dengan alat pemutar, membutuhkan ahli

profesional agar gambar mempunyai makna dalam sisi artistik

Page 38: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

18

maupun materi, serta membutuhkan banyak biaya (Subargus,

2011).

2) Slide

Keunggulan media ini yaitu dapat memberikan berbagai realita

walaupun terbatas, cocok untuk sasaran yang jumlahnya relatif

besar, dan pembuatannya relatif murah, serta peralatannya cukup

ringkas dan mudah digunakan. Sedangkan kelemahannya

memerlukan sambungan listrik, peralatannya beresiko mudah rusak

dan memerlukan ruangan sedikit lebih gelap (Subargus, 2011).

c. Media Papan (Bill Board)

Papan/bill board yang dipasang ditempat-tempat umum dapat dipakai

diisi dengan pesan-pesan atau informasi-informasi kesehatan. Media

papan disini juga mencakup pesan-pesan yang ditulis pada lembaran

yang ditempel pada kendaraan umum seperti bus, taksi, dan kendaraan

umum lain (Subargus, 2011).

2.1.6 Perencanaan Kegiatan Pendidikan Kesehatan

Perencanaan kegiatan merupakan penentu dan sekaligus pemberi arah

terhadap tujuan pendidikan kesehatan yang ingin dicapai. Menurut Notoatmodjo

(2010) sebelum dilakukan pendidikan kesehatan, perlu disusun rencana kegiatan

dengan memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

1. Mengenal masalah, masyarakat dan wilayah

Untuk menyusun perencanaan pendidikan kesehatan langkah pertama

adalah mengumpulkan data atau keterangan tentang beberapa hal. Data yang

Page 39: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

19

dikumpulkan berupa data primer (data langsung dikumpulkan sendiri dari

realitas kehidupan masyarakat) ataupun data sekunder yakni data yang

didapat dari hasil yang dikumpulkan orang lain atau suatu instansi (Kantor

kecamatan, Kelurahan, atau sektor lainnya).

2. Menentukan prioritas masalah

Prioritas masalah dalam pendidikan/penyuluhan/promosi kesehatan harus

sejalan dengan prioritas masalah yang ditentukan oleh program kesehatan

yang ditunjang. Jangan menentukan prioritas sendiri, karena hal ini akan

menyebabkan program berjalan sendiri.

3. Menentukan tujuan masalah

Secara sederhana tahap pendidikan kesehatan sebagai berikut :

Tabel 2.1 Tahap Pendidikan Kesehatan

Pendidikan

kesehatan

masyarakat

Individu/kelompok

sasaran

Hasil antara,

perubahan

(peningkatan)

Pengetahuan

Sikap

Norma/nilai

Perilaku

sehat

Status

kesehatan

Sumber : Notoatmodjo, S (2010)

4. Menentukan sasaran pendidikan kesehatan

Sasaran adalah individu atau kelompok. Dalam menentukan sasaran,

menyangkut juga soal strategi pendidikan kesehatan.

5. Menentukan isi pendidikan kesehatan

Materi yang disampaikan disesuaikan tujuan yang ingin dicapai. Isi

pendidikan kesehatan harus dibuat sesederhana mungkin sehingga mudah

dipahami oleh sasaran. Bila perlu isi pesan dibuat dengan menggunakan

gambar dan bahasa setempat.

Page 40: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

20

6. Menentukan metode

Dalam menentukan yang akan digunakan pendidikan kesehatan, harus

dipertimbangkan tentang aspek yang akan di capai. Bila mencakup aspek

pengetahuan maka yang dilakukan dengan cara penyuluhan langsung,

pemasangan poster, spanduk, penyebaran leaflet, dan lain-lain. Untuk aspek

sikap, maka kita perlu memberikan contoh yang lebih konkret yang dapat

menggugah emosi, perasaan dan sikap sasaran, misalnya dengan

memperlihatkan foto, slide atau melalui pemutaran film atau video. Bila

untuk mengembangkan kemampuan keterampilan tertentu maka sasaran

harus diberi kesempatan untuk mencoba keterampilan tersebut.

7. Menentukan media

Teori pendidikan mengatakan bahwa belajar yang paling mudah adalah

dengan menggunakan media, oleh karena itu hampir semua program

pendidikan kesehatan selalu menggunakan berbagai media. Media yang

dipilih harus tergantung pada jenis sasarannya, tingkat pendidikan sasaran,

aspek yang ingin dicapai, metode yang di gunakan dan sumber yang ada.

8. Menyusun Rencana Evaluasi

Pada tahap ini di jabarkan kapan evaluasi akan dilaksanakan, dimana akan

dilaksanakan, kelompok sasaran yang mana akan dievaluasi dan siapa yang

akan melaksanakan evaluasi tersebut.

9. Menyusun Jadwal Pelaksanaan

Merupakan penjabaran dari waktu, tempat dan pelaksanaan yang biasanya

disajikan dalam bentuk gan chart.

Page 41: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

21

2.2 Keluarga

2.2.1 Pengertian Keluarga

Keluarga sebagai sebuah kelompok yang mengidentifikasi diri dan terdiri

atas dua individu atau lebih yang memiliki hubungan khusus, yang dapat terkait

dengan hubungan darah, hukum ataupun tidak, namun berfungsi sedemikian rupa

sehingga mereka menganggap dirinya sebagai keluaga (Whall, 1986 dalam

Friedman, 2010). Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan,

kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan

budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial

dari tiap anggota keluarga. Secara dinamis individu yang membentuk sebuah

keluarga dapat digambarkan sebagai anggota dari kelompok masyarakat yang

paling dasar, tinggal bersama dan berinteraksi untuk memenuhi kebutuhan antar

individu (Friedman, 2010 dalam Suwardiman, 2011).

2.2.2 Ciri – ciri Keluarga

Menurut Ali (2010) ciri-ciri keluarga di Indonesia adalah:

1. Mempunyai ikatan keluarga yang sangat erat yang dilandasi oleh semangat

kegotongroyongan.

2. Merupakan satu kesatuan utuh yang dijiwai oleh nilai budaya ketimuran

yang kental yang mempunyai tanggung jawab besar.

3. Umumnya dipimpin oleh suami sebagai kepala rumah tangga yang dominan

dalam mengambil keputusan walaupun prosesnya melalui musyawarah dan

mufakat.

Page 42: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

22

4. Sedikit berbeda antara yang tinggal di pedesaan dan di perkotaan, keluarga

di pedesaan masih bersifat tradisional, sederhana, saling menghormati satu

sama lain dan sedikit sulit menerima inovasi baru.

2.2.3 Tipe Keluarga

Menurut Mubarak (2010) bentuk keluarga sebagai berikut:

1. Tradisional nuclear

Keluarga inti yang terdiri atas ayah, ibu dan anak yang tinggal dalam satu

rumah ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan,

satu/keduanya dapat bekerja diluar rumah.

2. Extended family

Extended family dalah keluarga inti yang ditambah dengan sanak saudara,

misalnya nenek, kakek, keponakan, sepupu, paman, bibi, dan sebagainya.

3. Reconstituted Nuclear

Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali

suami/istri, tinggal dalam pembentukan stu rumah tangga dengan anak-

anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan lama atau hasil perkawinan baru.

Satu atau keduanya dapat bekerja diluar rumah.

4. Middle Age/Aging Couple

Suami sebagai pencari uang, istri di rumah/kedua-duanya bekerja dirumah,

anak-anak sudah meninggalkan rumah karena sekolah/perkawinan/meniti

karier.

Page 43: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

23

5. Dyadic Nuclear

Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak, keduanya/salah

satu bekerja diluar rumah.

6. Single parent

Satu orang tua sebagai akibat perceraian/kematian pasangannya dan anak-

anaknya dapat tinggal dirumah/di luar rumah.

7. Dual carrier

Suami istri atau keduanya berkarier dan tanpa anak.

8. Commuter Married

Suami istri/keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada jarak tertentu,

keduanya saling mencari pada waktu-waktu tertentu.

9. Single adult

Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya keinginan

untuk menikah.

10. Three generation

Tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah.

10. Institusional

Anak-anak atau orang-orang dewasa tinggal dalam suatu panti-panti.

11. Comunal

Satu rumah terdiri atas dua/lebih pasangan yang monogami dengan anak-

anaknya dan bersama-sama dalam penyediaan fasilitas.

Page 44: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

24

12. Group Marriage

Satu perumahan terdiri atas orang tua dan keturunannya di dalam satu

kesatuan keluarga dan tiap individu adalah menikah dengan yang lain dan

semua adalah orang tua dari anak-anak.

13. Unmaried Parent and Child

Ibu dan anak dimana perkawinan tidak dikehendaki, anaknya diadopsi.

14. Cohibing Couple

Dua orang/satu pasangan yang tidak tinggal bersama tanpa pernikahan.

2.2.4 Struktur Keluarga

Struktur keluarga menurut Mubarak (2010) terdiri atas bermacam-macam,

diantaranya adalah

1. Patrilineal

Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri atas sanak saudara sedarah

dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis

ayah.

2. Matrilineal

Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri atas sanak saudara sedarah

dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis

ibu.

3. Matrilokal

Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga

sedarah istri.

Page 45: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

25

4. Patrilokal

Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga

sedarah suami.

5. Keluarga kawinan

Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga dan

beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya

hubungan dengan suami istri.

Struktur sebuah keluarga memberikan gambaran tentang bagaimana suatu

keluarga itu melaksanakan fungsinya dalam masyarakat. Adapun macam-macam

struktur keluarga menurut Mubarak (2010) adalah:

1. Struktur komunikasi

Komunikasi dalam keluarga dikatakan berfungsi apabila: Jujur, terbuka,

melibatkan emosi konflik selesai dan ada hirarki kekuatan, komunikasi

keluarga bagi pengirim: memberikan pesan, memberikan umpan balik, dan

valid.

2. Struktur peran

Struktur peran adalah serangkain perilaku yang diharapkan sesuai dengan

posisi sosial yang diberikan. Jadi pada struktur peran bisa bersifat formal

atau informal.

3. Struktur kekuatan

Struktur kekuatan adalah kemampuan dari individu untuk mengontrol,

mempengaruhi, atau mengubah perilaku orang lain.

Page 46: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

26

4. Struktur nilai dan norma

Nilai adalah system ide-ide, sikap keyakinan yang mengikat anggota

keluarga dalam budaya tertentu. Sedangkan norma adalah pola perilaku

yang diterima pada lingkungan sosial tertentu, lingkungan keluarga dan

lingkungan masyarakat sekitar keluarga.

2.2.5 Fungsi Keluarga

Fungsi keluarga secara umum didefinisikan sebagai hasil akhir atau akibat

dari struktur keluarga. Sedangkan fungsi dasar keluarga adalah untuk memenuhi

kebutuhan anggota keluarga itu sendiri dan masyarakat yang lebih luas. Tujuan

terpenting yang perlu dipenuhi keluarga adalah menghasilkan anggota baru

(fungsi reproduksi) dan melatih individu tersebut menjadi bagian dari anggota

masyarakat (fungsi sosialisasi).Fungsi keluarga menjadi suatu perhatian ketika

kita akan membahas bagaimana kebutuhan dukungan yang dipersepsikan oleh

keluarga dengan beban keluarga yang mengalami halusinasi.

Adapun fungsi keluarga meliputi :

1. Fungsi afektif, kebahagiaan keluarga diukur oleh kekuatan cinta keluarga.

Keluarga harus memenuhi kebutuhan kasih sayang anggota keluarganya

karena respon kasih sayang satu anggota keluarga ke anggota keluarga

lainnya memberikan dasar penghargaan terhadap kehidupan keluarga.

Komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga yaitu : memiliki saling asuh,

keseimbangan saling menghargai, pertalian dan identifikasi, keterpisahan

dan kepaduan.

Page 47: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

27

2. Fungsi sosialisasi, sosialisasi anggota keluarga adalah fungsi yang universal

dan lintas budaya yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup masyarakat.

Sosialisasi merujuk pada banyaknya pengalaman belajar yang diberikan

dalam keluarga yang ditujukan untuk mendidik klien halusinasi tentang cara

menjalankan fungsi adaptif dalam lingkungan masyarakat, sehingga klien

yang mengalami halusinasi merasa diterima oleh lingkungan sosial.

3. Fungsi reproduksi, salah satu fungsi dasar keluarga adalah untuk menjamin

kontinuitas antar generasi keluarga dan masyarakat, yaitu menyediakan

anggota baru untuk masyarakat.

4. Fungsi ekonomi, fungsi ekonomi melibatkan penyediaan keluarga akan

sumber daya yang cukup, ruang, dan materi serta alokasinya yang sesuai

melalui proses pengambilan keputusan.

Termasuk ke dalam fungsi ekonomi yaitu :

a. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan

keluarga.

b. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi

kebutuhan keluarga.

c. Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di masa

yang akan datang (pendidikan, dan jaminan hari tua).

5. Fungsi perawatan kesehatan, fungsi peningkatan status kesehatan pada klien

dengan halusinasi dipenuhi oleh keluarga yang menyediakan makanan,

pakaian, tempat tinggal, perawatan kesehatan, dan perlindungan terhadap

munculnya bahaya. Pelayanan dan praktik kesehatan adalah fungsi keluarga

Page 48: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

28

yang paling relevan bagi perawat keluarga (caregivers)(Friedman, 1988,

dalam Mubarak, 2010).

2.2.6 Tugas Keluarga

Keluarga mempunyai tugas dibidang kesehatan (Friedman, 2010) yang

meliputi :

1. Kemampuan keluarga untuk mengenal masalah kesehatan keluarga klien

dengan halusinasi, keluarga perlu mengetahui peneyebab tanda-tanda klien

kambuh.

2. Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan mengenai tindakan

keperawatan yang tepat dalam mengatasi anggota keluarga dengan

halusinasi, menanyakan kepada orang yang lebih tahu.

3. Kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan merawat

anggota keluarga dengan riwayat halusinasi.

4. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan yang

berada di masyarakat.

5. Kemampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan.

2.2.7 Peran Keluarga

Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain

terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu sistem peran didasarkan

pada harapan yang menerangkan apa yang harus individu lakukan dalam situasi

tertentu. Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial, baik dari dalam maupun dari luar

dan bersifat stabil (Mubarak, 2010).

Page 49: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

29

Macam peran dalam keluarga :

1. Peran formal keluarga

Keluarga membagi peran secara merata kepada para anggotanya, ada peran

yang membutuhkan keteramilan dan kemampuan tertentu. Peran fomal yang

standar terdapat dalam keluarga (pencari nafkah, ibu rumah tangga, tukang

perbaiki rumah, sopir, pengasuh anak, manajer keuangan, dan tukang

masak). Jika dalam keluarga hanya terdapat sedikit orang yang memenuhi

peran ini, maka akan lebih banyak tuntutan dan kesempatan bagi anggota

keluarga untuk memerankan beberapa peran pada waktu yang berbeda (Nye

dan Gecas, 1976 dalam Mubarak, 2010)

2. Peran informal keluarga

Peran ini untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan emosional individu untuk

menjaga keseimbangan dalam keluarganya yang didasarkan pada personalitas

atau kepribadian anggota keluarga secara individual Satir (1967) dalam

Mubarak (2010) yaitu :

a. Pendorong : kegiatan mendorong, memuji, setuju dengan, dan menerima

kontribusi dari orang lain.

b. Pendamai : apabila ada konflik dalam keluarga maka konflik diselesaikan

dengan jalan musyawarah atau damai.

c. Pencari nafkah : peran yang dijalankan oleh orang tua untuk memenuhi

kebutuhan, baik material maupun mnonmaterial anggota keluarganya.

d. Perawat keluarga : merawat keluarga yang sakit.

Page 50: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

30

e. Penghubung keluarga : biasanya ibu mengirim dan memonitor

komunikasi dalam keluarga.

2.2.8 Kemampuan Keluarga

Kemampuan berasal dari kata mampu yang berarti kuasa, bisa atau sanggup

dalam melakukan sesuatu, sedangkan kemampuan berarti kesanggupan,

kecakapan.Kemampuan (ability) berarti kapasitas seorang individu untuk

melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan (Stephen P. & Timonthy, 2009).

Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan adalah

kesanggupan atau kecakapan seorang individu dalam menguasai suatu keahlian

dan digunakan untuk mengerjakan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. Ketiga

domain tersebut lebih dikenal pengetahuan, sikap, dan praktik.

1. Kemampuan Kognitif/Pengetahuan

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting karena

digunakan untuk menerima informasi baru dan mengingat informasi tersebut. Saat

keluarga diberikan informasi baru, maka keluarga tersebut akan membentuk

tindakan keluarga yang merujuk pada pikiran rasional, mempelajari fakta,

mengambil keputusan dan mengembangkan pikiran (Craven, 2006). Caregiver

dengan klien halusinasi diperlukan pengetahuan yang tinggi untuk memberikan

pemahaman dan keyakinan tentang perawatan dan meningkatkan motivasi klien

agar klien dapat menjalani rehabilitasi dan mengurangi gejala yang ditimbulkan

dan klien akan dapat hidup dan berfungsi untuk orang sekitarnya serta lingkungan.

Apabila keluarga diberi pendidikan kesehatan oleh promosi kesehatan, keluarga

dapat menerapkan pengetahuannya dalam merawat klien dengan gangguan jiwa.

Page 51: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

31

Tingkat Pengetahuan seseorang secara rinci terdiri dari enam tingkatan

Kholid (2014) yaitu:

a. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari

atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini adalah tingkat

pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang

tahu tentang apa yang dipelajari antara lain dapat menyebutkan,

menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya.

b. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan

materi tersebut secara benar.

c. Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini

dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus,

metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

d. Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur

organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini

Page 52: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

32

dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan,

membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.

e. Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang

baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun

formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.

f. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu

didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan

kriteria-kriteria yang telah ada.

2. Afektif

Afektif adalah perpaduan antara perasaan atau ekspresi dan penerimaan

sikap, opini dan nilai (Potter and Perry, 2009). Setiap individu mempunyai

karakteristik perilaku yang kompleks (Krathwohl,dkk, 1964, dalam Potter and

Perry, 2009). Sikap atau afektif merupakan reaksi/respon yang masih tertutup dari

keluarga terhadap stimulus atau objek (Notoatmodjo, 2012). Afektif terdiri dari

penerimaan, respon, nilai, organisasi dan karakter (Potter and Perry, 2009).

Afektif dapat berupa perubahan keyakinan, sikap, nilai, sensitivitas, situasi emosi,

dan lebih sulit untuk diukur (Craven, 2006). Caregiver klien gangguan jiwa akan

merasakan, menerima dan mampu mengekspresikan keinginan atau perasaan yang

dirasakan oleh klien. Caregiver dapat merubah keyakinan terhadap diri sendiri dan

Page 53: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

33

mempunyai sikap yang baik terhadap klien. Klien akan menjadi patuh bukan

karena dari orang lain melainkan kepentingan dan keyakinan diri yang kuat.

3. Kemampuan Psikomotorik

Psikomotor termasuk integrasi kemampuan mental dan muskulo, seperti

kemampuan untuk berjalan dan makan (Potter and Perry, 2009). Psikomotor atau

kemampuan praktek merujuk pada pergerakan muskuler yang merupakan hasil

dari koordinasi pengetahuan dan menunjukkan penguasaan terhadap suatu tugas

atau keterampilan (Craven, 2006). Caregiver pada klien gangguan jiwa dapat

melakukan tindakan keperawatan dengan cara mengantar ke tempat pelayanan

kesehatan saat klien terjadi kekambuhan. Caregiver juga dapat membantu klien

dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari untuk pemenuhan kebutuhan dasarnya.

2.2.9 Faktor yang mempengaruhi Kemampuan

Kemampuan keluarga memberikan perawatan kepada klien dipengaruhi

oleh beberapa faktor. Menurut Green (1980) dalam Notoatmodjo (2012), faktor

yang mempengaruhi kesehatan meliputi :

1. Predisposing factor/faktor predisposisi/pemudah

Faktor ini mencakup pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan,

tradisi dan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal yang berkaitan dengan

kesehatan, sistem nilai yang dianut masyarakat, faktor pendidikan, usia,

jenis kelamin, pekerjaan juga mempengaruhi kemampuan seseorang.

2. Enabling factor(pemungkin)

Mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan bagi

masyarakat, termasuk fasilitas pelayanan kesehatan seperti rumah sakit,

Page 54: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

34

puskesmas, poliklinik, posyandu, posbindu, pos obat desa, dokter atau bidan

praktek swasta. Faktor ini pada dasarnya mendukung atau memungkinkan

terwujudnya perilaku kesehatan

3. Reinforcing factor (penguat)

Dukungan keluarga, sikap dan perilaku tokoh masyarakat (toma), tokoh

agama (toga), para petugas kesehatan yang ada di masyarakat. Termasuk

undang-undang, peraturan-peraturan baik di pusat maupun di daerah yang

terkait dengan kesehatan. Keberadaan meerka sangat dibutuhkan keluarga

untuk membantu klien dan anggota keluarga lainnya dalam meningkatkan

status kesehatan, seperti Jaminan kesehatan yang dapat digunakan klien

dalam berobat.

2.3 Konsep Halusinasi

2.3.1 Pengertian Halusinasi

Halusinasi adalah hilangnya kemampuan manusia dalam membedakan

rangsangan internal maupun rangsangan eksternal. Klien memberi pendapat

tentang lingkungan tanpa ada objek atau rangsangan yang nyata, misalnya klien

mengatakan mendengar suara padahal tidak ada orang yang berbicara

(Kusumawati, F dan Hartono,Y 2010).

Halusinasi merupakan salah satu gejala gangguan jiwa yang pasien

mengalami perubahan sensori persepsi, serta merasakan sensasi palsu berupa

suara, penglihatan, pengecapan, perabaan atau penciuman. Pasien gangguan jiwa

yang mengalami perubahan dalam hal orientasi realitas. Salah satu manifestasi

yang muncul adalah halusinasi yang membuat pasien tidak dapat menjalankan

Page 55: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

35

pemenuhan kehidupan sehari-hari. Halusinasi adalah terganggunya persepsi

sensori seseorang, di mana tidak terdapat stimulus (Yosep, 2011).

2.3.2 Etiologi Halusinasi

Menurut Stuart (2007), faktor penyebab terjadinya halusinasi adalah:

1. Faktor Predisposisi

a. Biologis: Abnormalitas perkembangan sistem saraf yang berhubungan

dengan respon neurobiologis yang maladaptif baru mulai dipahami. Ini

ditunjukkan oleh penelitian-penelitian yang berikut

1) Penelitian pencitraan otak sudah menunjukkan keterlibatan otak

yang lebih luas dalam perkembangan skizofrenia. Lesi pada daerah

frontal, temporal dan limbik berhubungan dengan perilaku psikotik.

2) Beberapa zat kimia di otak seperti dopamin neurotransmitter yang

berlebihan dan masalah-masalah pada sistem reseptor dopamin

dikaitkan dengan terjadinya skizofrenia.

3) Pembesaran ventrikel dan penurunan massa kortikal menunjukkan

terjadinya atropi yang signifikan pada otak manusia. Pada anatomi

otak klien dengan skizofrenia kronis, ditemukan pelebaran lateral

ventrikel, atropi korteks bagian depan dan atropi otak kecil

(cerebellum). Temuan kelainan anatomi otak tersebut didukung

oleh otopsi (post-mortem).

b. Psikologis

Keluarga, pengasuh dan lingkungan klien sangat mempengaruhi respon

dan kondisi psikologis klien. Salah satu sikap atau keadaan yang dapat

Page 56: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

36

mempengaruhi gangguan orientasi realitas adalah penolakan atau

tindakan kekerasan dalam rentang hidup klien.

c. Sosial Budaya

Kondisi sosial budaya mempengaruhi gangguan orientasi realita seperti

: kemiskinan, konflik sosial budaya (perang, kerusuhan, bencana alam)

dan kehidupan yang terisolasi disertai stres.

2. Faktor Presipitasi

Secara umum klien dengan gangguan halusinasi timbul gangguan setelah

adanya hubungan yang bermusuhan, tekanan, isolasi, perasaan tidak berguna,

putus asa dan tidak berdaya. Penilaian individu terhadap stresor dan masalah

koping dapat mengindikasikan kemungkinan kekambuhan (Keliat, 2012).

Menurut Stuart (2007), faktor presipitasi terjadinya gangguan halusinasi:

a. Biologis

Gangguan dalam komunikasi dan putaran balik otak, yang mengatur

proses informasi serta abnormalitas pada mekanisme pintu masuk

dalam otak yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara selektif

menanggapi stimulus yang diterima oleh otak untuk diinterpretasikan.

b. Stres Lingkungan

Ambang toleransi terhadap stres yang berinteraksi terhadap stresor

lingkungan untuk menentukan terjadinya gangguan perilaku.

c. Sumber Koping

Sumber koping mempengaruhi respon individu dalam menanggapi

stresor.

Page 57: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

37

2.3.3 Jenis halusinasi

Jenis-jenis halusinasi menurut ( Keliat, 2011) sebagai berikut:

1. Halusinasi pendengaran: mendengarkan suara atau kebisingan yang kurang

jelas ataupun yang jelas, dimana terkadang suara-suara tersebut seperti

mengajak berbicara klien dan kadang memerintah klien untuk melakukan

sesuatu yang berbahaya, marah-marah tanpa sebab, mencondongkan telinga

ke arah tertentu dan meutup telinga.

2. Halusinasi penglihatan: stimulus visual dalam bentuk kilatan atau cahaya,

gambar atau bayangan yang rumit dan kompleks, klien menunjuk ke arah

tertentu, ketakutan pada objek yang tidak jelas, bayangan bisa

menyenangkan atau menakutkan, melihat hatu/monster, dan bentuk

geometris lainnya.

3. Halusinasi penciuman/penghidu : menghidu seperti sedang membau bau-

bauan tertentu seperti bau darah, urine, feses, parfum, atau bau yang lain. Ini

sering terjadi pada seseorang pasca serangan stroke, kejang,atau dimensia.

4. Halusinasi perabaan: klien menggaruk-garuk permukaan kulit, mengatakan

ada serangga dopermukaan kulit, merasa seperti tersengat listrik.

5. Halusinasi pengecapan: klien sering meludah, muntah, merasakan seperti

mengecap darah,urine seperti feses, atau yang lainnya.

2.3.4 Tahap Halusinasi

Menurut tim kesehatan jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

tahap-tahap halusinasi, karakteristik dan perilaku yang ditampilkan oleh klien

yang mengalami halusinasi adalah :

Page 58: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

38

Tabel 2.2 Tahap Halusinasi

Level Karakteristik Halusinasi Perilaku Klien

TAHAP 1

Memberi nyaman

tingkat ansietas

sedang secara

umum halusinasi

merupakan suatu

kesenangan.

Mengalami ansietas, kesepian, rasa

bersalah dan ketakutan.

Mencoba berfokus pada pikiran yang

dapat meghilangkan ansietas.

Pikiran dan pengalaman sensori

masih dalam kontrol kesadaran

Tersenyum atau tertawa

sendiri

Menggerakkan bibir tanpa

suara

Pergerakan mata yang cepat

Respon verbal yang lambat

Diam dan berkonsentrasi

TAHAP 2

Menyalahkan.

Tingkat kecemasan

berat secara umum

halusinasi

menyebabkan

rasa antipati

Pengalaman sensori yang menakutkan

Merasa dilecehkan oleh pengalaman

sensori tersebut

Mulai merasa kehilangan control

Menarik diri dari orang lain

Terjadinya peningkatan

denyut jantung,

pernapasan dan tekanan

darah

Perhatian dengan

lingkungan berkurang

Konsentrasi dengan

lingkungan berkurang

Konsentrasi terhadap

pengalaman sensorinya

Kehilangan kemampuan

membedakan halusinasi

dengan realitas.

Tahap III

Mengontrol tingkat

kecemasan berat

pengalaman sensori

(halusinasi) tidak

dapat ditolak

Klien menyerah dan menerima

pengalaman sensorinya (halusinasi)

Isi halusinasi menjadi atraktil

Kesepian bila pengalaman sensori

berakhir

Perintah halusinasi ditaati

Sulit berhubungan dengan

orang lain

Perhatian dengan

lingkungan kurang atau

hanya beberapa detik

Tidak mampu mengikuti

perintah dari perawat,

tampak tremor dan

berkeringat

TAHAP IV

Menguasai tingkat

kecemasan, panik

secara umum,

diatur dan

dipengaruhi oleh

halusinasi

Pengalaman sensori menjadi

mengancam.

Halusinasi dapat berlangsung selama

beberapa jam atau hari

Perilaku panik

Potensial untuk bunuh diri

atau membunuh

Tindakan kekerasan agitasi,

menarik atau katatonik

Tidak mampu merespon

terhadap lingkungan

Tidak mampu berespon

terhadap lebih dari satu

orang

Sumber : Keliat (2010)

Page 59: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

39

2.3.5 Tanda dan Gejala Halusinasi

Klien dengan gangguan persepsi sensori halusinasi dapat memperlihatkan

berbagai manifestasi klinis yang bisa diamati dalam perilaku mereka sehari-hari.

Menurut Kusumawati (2010), tanda dan gejala halusinasi meliputi : Tidak dapat

memusatkan perhatian/kurangnya konsentrasi, selalu berubah respon dari

rangsangan, gelisah, ketakutan, wajah tegang, perubahan sensori akut, mudah

tersinggung, disorientasi waktu, tempat, dan orang, ketidakmampuan penderita

dalam memecahkan masalah, serta perubahan pola perilaku, sikap curiga dan

bermusuhan, menyalahkan diri sendiri/orang lain. Bicara dan tertawa sendiri,

mengatakan melihat dan mendengar sesuatu padahal objek sebenarnya tidak ada,

menarik diri, mondar-mandir, dan mengganggu lingkungan juga sering ditemui

pada pasien dengan halusinasi. Individu terkadang sulit untuk berpikir dan sulit

mengambil keputusan. Banyak dari mereka yang justru mengganggu lingkungan

karena perilakunya itu. Hal tersebut sebenarnya dapat dicegah apabila keluarga

mengetahui tanda dan gejala awal dari halusinasi (Yusnipah, 2012).

2.3.6 Rentang Neurobiologi Halusinasi

Halusinasi merupakan gangguan dari persepsi sensori, waham merupakan

gangguan pada isi pikiran. Keduanya merupakan gangguan dari respons

neurobiologi. Oleh karenanya secara keseluruhan, rentang respons halusinasi

mengikuti kaidah rentang respons neurobiologi. Rentang respons neurobilogi

yang paling adaptif adalah adanya pikiran logis dan terciptanya hubungan sosial

yang harmonis. Rentang respons yang paling maladaptif dalah adanya waham,

halusinasi, isolasi sosial, dan menarik diri.

Page 60: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

40

Berikut adalah gambaran rentang respons neurobiologi Keliat (2011)

Adaptif Maladaptif

Keterangan gambar :

Gambar 2.3 Rentang Neurobiologi

Proses terjadinya halusinasi

1. Respon adaptif adalah respon yang dapat diterima oleh norma-norma sosial

budaya yang berlaku. Dengan kata lain individu tersebut dalam batas normal

jika menghadapi suatu masalah akan dapat memecahkan masalah tersebut.

Respon adaptif

a. Pikiran logis adalah pandangan yang mengarahkan pada kenyataan

b. Persepsi akurat adalah pandangan yang tepat pada kenyataan

c. Emosi konsisten dengan pengalaman yaitu perasaan yang timbul dari

pengalaman ahli

d. Perilaku sosial adalah sikap dan tingkah laku yang masih dalam batas

kewajaran

e. Hubungan sosial adalah proses suatu interaksi dengan orang lain dan

lingkungan.

2. Respon psikososial meliputi

a. Proses pikiran terganggu adalah proses yang menimbulkan gangguan.

Pikiran Logis

Persepsi akurat

Emosi konsisten dengan

pengalaman

Perilaku cocok

Hubungan sosial harmonis

Kadang proses pikir tidak

terganggu

Ilusi

Emosi tidak stabil

Perilaku tidak biasa

Menarik diri

Gangguan proses berfikir/

waham

Halusinasi

Kesukaran proses emosi

Perilaku tidak terorganisasi

Isolasi sosial

Page 61: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

41

b. Ilusi adalah miss interpretasi atau penilaian yang salah tentang

penerapan yang benar-benar terjadi (objek nyata) karena rangsangan

panca indra.

c. Emosi berlebihan atau berkurang.

d. Perilaku tidak biasa adalah sikap dan tingkah laku yang melebihi batas

kewajaran.

e. Menarik diri yaitu percobaan untuk menghindari intraksi dengan orang

lain.

3. Respon maladaptif adalah respon individu dalam menyelesaikan masalah

yang menyimpang dari norma-norma sosial budaya dan lingkungan, adapun

respon maladaptif ini meliputi:

a. Kelainan pikiran adalah keyakinan yang secara kokoh dipertahankan

walaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan

kenyataan sosial

b. Halusinasi merupakan persepsi sensori yang salah atau persepsi

eksternal yang tidak realita atau tidak ada

c. Kerusakan proses emosi adalah sesuatu yang timbul dari hati

d. Isolasi sosial adalah kondisi kesendirian yang dialami oleh individu dan

diterima sebagai ketentuan oleh orang lain dan sebagai suatu

kecelakaan yang negatif mengancam.

Page 62: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

42

2.3.7 Manifestasi Klinis Halusinasi

Menurut Kusumawati, F dan Hartono, Y (2010) manifestasi klinik pada gangguan

persepsi sensori halusinasi adapun perilaku yang dapat teramati adalah sebagai

berikut:

1. Halusinasi penglihatan

a. Melirik mata kekiri dan kekanan seperti mencari siapa atau apa yang

sedang dibicarakan

b. Mendengar dengan penuh perhatian pada orang lain yang sedang tidak

berbicara atau pada benda seperti mebel

c. Terlihat percakapan dengan benda mati atau dengan seseorang yang

tidak tampak

d. Menggerak-gerakan mulut seperti sedang berbicara atau sedang

menjawab suara.

2. Halusinasi pendengaran

Adapun perilaku yang dapat teramati

a. Tiba-tiba tampak tanggap, ketakutan atau ditakuti oleh orang lain,

benda mati atau stimulus yang tidak tampak.

b. Tiba- tiba berlari keruangan lain.

3. Halusinasi penciuman

Perilaku yang dapat diamati pada klien gangguan halusinasi penciuman

adalah

a. Hidung yang dikerutkan seperti, mencium bau yang tidak enak

b. Mencium bau tubuh

Page 63: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

43

c. Mencium bau udara ketika sedang berjalan kearah orang lain

d. Merespon terhadap bau dengan panik seperti mencium bau api atau

darah

e. Melempar selimut atau menuang air pada orang lain seakan

memadamkan api.

4. Halusinasi pengecapan

Adapun perilaku yang terlihat pada klien yang mengalami gangguan

halusinasi peraba adalah:

a. Meludahkan makanan atau minuman

b. Menolak untuk makan, minum atau minum obat

c. Tiba-tiba meninggalkan meja makan

2.3.8 Peran Keluarga dalam Perawatan Halusinasi

Menurut Keliat (2011), peran keluarga dalam perawatan halusinasi meliputi:

1. Membantu mengenal halusinasi

a. Bina hubungan saling percaya dengan klien.

Hubungan saling percaya dengan memfasilitasi klien agar merasa

nyaman menceritakan pengalaman aneh halusinasinya agar informasi

tentang halusinasi yang dialami oleh klien dapat diceritakan secara

komprehensif. Keluarga harus sabar, memperlihatkan penerimaan yang

tulus, dan aktif mendengar ungkapan klien saat menceritakan

halusinasinya. Hindarkan menyalahkan klien atau menertawakan klien

walaupun pengalaman halusinasi yang diceritakan aneh dan menggelikan.

b. Mendiskusikan kapan muncul dan situasi penyebab halusinasi.

Page 64: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

44

Membantu klien mengenali halusinasi mengenai isi halusinasi, waktu,

frekuensi terjadinya halusinasi, situasi yang menyebabkan munculnya

halusinasi, dan perasaan klien saat halusinasi muncul). Setelah klien

menyadari bahwa halusinasi yang dialaminya adalah masalah yang harus

diatasi, maka selanjutnya klien perlu dilatih bagaimana cara yang bisa

dilakukan dan terbukti efektif mengatasi halusinasi.

c. Meningkatkan kontak dengan realita

1) Bicara dengan pasien secara sering dan singkat

2) Ajak bicara pasien jika tampak pasien sedang berhalusinasi

3) Buat jadwal sehari-hari untuk menghindari kesendirian

4) Ajak bicara jika tampak klien sedang berhalusinasi

d. Membantu penurunan kecemasan dan ketakutan

1) Temani pasien, cegah isolasi dan menarik diri

2) Terima halusinasi pasien tanpa mendukung dan menyalahkan.

Misalnya : “Saya percaya anda mendengar, tetapi saya sendiri

tidak mendengar”.

3) Beri kesempatan pasien untuk mengungkapkan

4) Tetap hangat, empati dan lemah lembut

e. Mencegah pasien melukai dirinya sendiri dan orang lain

1) Melakukan perlindungan

2) Kontak sering dengan personal

f. Tingkatkan harga diri

1) Identifikasi kemampuan pasien dan beri kegiatan yang sesuai

Page 65: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

45

2) Beri kesempatan dan beri pujian atas kegiatan yang pasien lakukan

3) Dorong supaya pasien melakukan kegiatan yang positif.

2. Keluarga melatih klien untuk mengontrol halusinasi, meliputi :

a. Mengajarkan klien menghardik halusinasi

Menghardik yaitu upaya mengendalikan halusinasi dengan cara

menolak halusinasi yang muncul. Klien dilatih untuk mengatakan, ”pergi

pergi...kamu palsu...kamu tidak nyata...aku tidak mau dengar...aku tidak

mau lihat”. Ini dianjurkan untuk dilakukan bila halusinasi muncul setiap

saat.

b. Berinteraksi dengan klien saat halusinasinya kambuh

Dengan bercakap-cakap dengan klien, maka klien akan terjadi teknik

distraksi, fokus perhatian klien saat terjadi halusinasi beralih

kepercakapan.

c. Mengajak klien beraktivitas dengan menyusunkan kegiatan harian

Kebanyakan halusinasi muncul akibat banyaknya waktu luang yang

tidak dimanfaatkan dengan baik oleh klien. Klien akhirnya asyik dengan

halusinasinya. Untuk itu, klien dilatih menyusun rencana kegiatan dari

pagi sejak bangun pagi sampai malam menjelang tidur dengan kegiatan

yang bermanfaat seperti memasak, makan bersama, mencuci piring,

menyapu lantai, dan aktivitas lainnya. Keluarga harus selalu memonitor

pelaksanaan kegiatan tersebut sehingga klien betul-betul tidak ada waktu

lagi untuk melamun tak terarah.

Page 66: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

46

d. Menggunakan obat

Salah satu penyebab munculnya halusinasi adalah akibat

ketidakseimbangan neurotransmiter di syaraf (dopamin, serotonin). Untuk

itu, klien perlu diberi penjelasan bagaimana obat dapat mengatasi

halusinasi, pemberian obat kepada klien harus patuh dan teratur untuk

menjalankan pengobatan yang optimal.

3. Pemenuhan ADL

Keluarga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari klien (Fitria, 2009)

yang meliputi :

a. Kebersihan diri : memandikan klien dan melakukan perawatan kulit,

perawatan kuku dan kaki, perawatan mulut, perawatan rambut,

perawatan mata, telinga dan hidung dan perawatan alat kelamin (Fitria,

2009)

b. Toileting : melepaskan dan memakaikan kembali pakaian untuk

toileting, membersihkan klien setelah BAB/ BAK dengan tepat, dan

menyiram toilet atau kamar kecil (Fitria, 2009).

c. Berhias : mengambil pakaian, memakaikan pakaian, mengancing baju

dan celana, menggunakan kaos kaki, menggunakan alat tambahan,

memberikan penampilan pada yang memuaskan, dan mengenakan

sepatu secara tepat sesuai dengan iklim dan kondisi sosial. Dan seluruh

kegiatan ini tergantung pada kesukaan dan budaya seseorang, klien

wanita memakai make up, mencukur bulu ketiak dan alis merupakan

bagian yang penting dari kerapian. Sedangkan untuk pria mencukur

Page 67: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

47

merupakan sesuatu yang penting sekali bagi penampilan dan harga diri

mereka (Fitria, 2009).

d. Makan dan minum : mempersiapkan makanan, perkakas makanan dan

minuman, mengajarkan berdoa sebelum makan dan sesudah makan

(Fitria, 2009).

4. Keluarga memodifikasi lingkungan rumah

Memanipulasi dan memodifikasi lingkungan akan berpengaruh positif

terhadap proses penyembuhan seperti membersihkan rumah, menciptakan

lingkungan yang aman dan nyaman dengan ruang yang mudah dijangkau klien

baik ruang makan, kamar mandi ataupun WC, memberikan perhatian selama 24

jam, menghindarkan alat-alat yang menyebakan pencideraan diri yang

menimbulkan terjadinya kecelakaan/luka, meminta klien berpartisipasi melakukan

kegiatan membereskan kamarnya sendiri (Stuart, 2007).

5. Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada

Keluarga memutuskan tindakan yang tepat bagi klien yang sakit. Keluarga

mengajak anggota keluarga lain berdiskusi bersama dalam menentukan tempat

pengobatan yang tepat untuk klien.Keluarga mengetahui keberadaan fasilitas

kesehatan, memahami keuntungan yang diperoleh dari fasilitas kesehatan,

memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan mengunjungi balai kesehatan jiwa,

puskesmas, maupun rumah sakit. Keluarga datang ke pelayanan saat obat pasien

habis ataupun klien yang mengalami gangguan jiwa kambuh dan keluarga tidak

mampu menanganinya (Stuart, 2007).

Page 68: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

48

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konseptual

Keterangan:

: Tidak diteliti : Berpengaruh

: Diteliti

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian Tentang Perubahan Kemampuan

Keluarga Dalam Perawatan Halusinasi Di Wilayah Kerja

Puskesmas Geger.

Faktor yang mempengaruhi kemampuan

dalam kesehatan

1. Predisposing factor

Pengetahuan, sikap, tradisi dan

kepercayaan masyarakat

2. Enabling factor(pemungkin)

Ketersediaan fasilitas dan sarana

kesehatan

3. Reinforcing factor (penguat)

Dukungan keluarga dan petugas

kesehatan

Faktor yang Mempengaruhi Pendidikan

Kesehatan (Saragih, 2010) yaitu :

1. Tingkat Pendidikan

2. Tingkat Sosial Ekonomi

3. Adat Istiadat

4. Kepercayaan Masyarakat

5. Ketersediaan waktu di masyarakat

Pendidikan Kesehatan Keluarga

Halusinasi

1. Mengenal halusinasi

2. Mengontrol halusinasi

3. Pemenuhan ADL

4. Memodifikasi lingkungan

5. Memanfaatkan fasilitas kesehatan

Kemampuan

Keluarga

Perawatan

Halusinasi

Page 69: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

49

Pada gambar 3.1 dapat dijelaskan faktor yang mempengaruhi kemampuan

dalam kesehatan meliputi predisposing factor (pengetahuan, sikap, tradisi dan

kepercayaan masyarakat), enabling factor(pemungkin) ketersediaan fasilitas dan

sarana kesehatan, reinforcing factor (penguat) berupa dukungan keluarga dan

petugas kesehatan. Pendidikan yang akan diberikan kepada keluarga meliputi

mengenal halusinasi, mengontrol halusinasi, pemenuhan ADL, memodifikasi

lingkungan rumah, dan memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada. Di dalam

pendidikan ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi meliputi tingkat

pendidikan, sosial ekonomi, adat istiadat, kepercayaan masyarakat, ketersediaan

waktu di masyarakat. Jadi perlu kita memahami akan hal tersebut. Dimana

keluarga yang diberi pendidikan kesehatan itu mempunyai kemampuan baik

secara kognitif, afektif maupun psikomotoriknya.

3.2 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka konseptual penelitian maka hipotesa yang diajukan dalam

penelitian ini adalah :

Ha : Ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perubahan tingkat

kemampuan keluarga dalam perawatan halusinasi.

Page 70: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

50

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis

penelitian Quasy eksperimental. Desain yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Non Equavalent Control Group Design, dimana pada penelitian ini

membandingkan hasil intervensi program pendidikan kesehatan pada kelompok

eksperimen yang sampelnya di observasi terlebih dahulu sebelum diberi perlakuan

kemudian setelah diberikan perlakuan sampel tersebut diobservasi kembali

dengan kelompok kontrol yang sampelnya diobservasi sebelum dan sesudah tanpa

diberikan perlakuan.

Bentuk rancangan ini sebagai berikut :

Tabel 4.1 Skema Penelitian Non Equavalent Control Group Design

Subyek Pra Perlakuan Pasca-tes

P O1 X O2

K O1 - O2

Keterangan :

P : Perlakuan

K : Kontrol

O1 : Pengukuran awal sebelum dilakukan perlakuan (pre test)

X : Perlakuan (Pendidikan kesehatan)

O2 : Pengukuran kedua setelah dilakukan perlakuan (post test)

- : Tidak diberi perlakuan

Page 71: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

51

Peneliti memberikan penjelasan kepada responden tentang maksud dan

tujuan serta inform consent. Responden yang terpilih diminta untuk mengisi

kuesioner pretest tentang kemampuan keluarga merawat halusinasi. Setelah

mendapatkan persetujuan dari responden peneliti membagikan kuesioner pada

responden dan menjelaskan cara pengisian kuesioner serta tiap item pernyataan

pada kuesioner. Kuesioner yang telah diisi secara lengkap selanjutnya diserahkan

kepada peneliti untuk pengolahan data. Setelah pengisian kuesioner selesai,

responden diberikan pendidikan kesehatan mengenai cara merawat anggota

keluarga dengan halusinasi. Setelah pendidikan kesehatan selesai, peneliti

melakukan observasi kepada responden tentang cara merawat anggota keluarga

halusinasi dan dua minggu setelah diberikan pendidikan kesehatan peneliti

memberikan kuesioner kemampuan keluarga untuk posttest.

4.2 Populasi dan Sampel

4.2.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua keluarga yang memiliki anggota

keluarga dengan masalah halusinasi di Wilayah kerja Puskesmas Geger

Kabupaten Madiun. Angka halusinasi yang 3 bulan terakhir pada bulan Oktober

74 orang, November 79 orang, dan Desember 77 orang. Rata – rata angka

kejadian halusinasi 3 bulan terakhir 77 orang.

4.2.2 Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian keluarga dengan anggota

keluarga yang mengalami halusinasi di Wilayah kerja Puskesmas Geger

Kabupaten Madiun.

Page 72: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

52

Jumlah sampel minimal dalam penelitian ini dihitung dengan rumus besar

sampel menggunakan rumus Federer ditentukan berdasarkan total kelompok (t)

yang digunakan dalam penelitian sehingga t = 2 kelompok (Suyanto, 2011) maka

besar sampel yang digunakan :

(t – 1) (n – 1) ≥ 15

(2 – 1) (n – 1) ≥ 15

1 (n – 1) ≥ 15

(n - 1) ≥ 15/1

n – 1 ≥ 15

n ≥ 16

n = jumlah pengulangan

t = jumlah pengelompokan

Sehingga dengan menggunakan rumus diatas maka besar sampel yang

diperlukan untuk masing-masing kelompok perlakuan dan kelompok kontrol

adalah n = 16 responden.

Untuk menghindari Drop Out dalam penelitian, maka perlu penambahan

jumlah sampel agar besar sampel tetap terpenuhi dengan rumus berikut :

n‟ =

=

=

= 17,7

= 18

Page 73: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

53

Keterangan :

n‟ = ukuran sampel mengantisipasi drop out

n = ukuran sampel asli

1 – f = perkiraan proporsi Drop Out, yang diperkirakan 10% (f = 0,1)

Berdasarkan rumus tersebut, maka jumlah sampel akhir yang dibutuhkan

dalam penelitian ini adalah 18 responden.

4.2.3 Kriteria Sampel

Penentuan kriteria sampel sangat membantu peneliti untuk mengurangi bias

hasil penelitian, khususnya jika terdapat variabel-variabel kontrol ternyata

mempunyai pengaruh terhadap variabel yang kita teliti. Kriteria sampel dapat

dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu inklusi dan eksklusi (Nursalam, 2013).

1. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

2. Keluarga yang bersedia menjadi responden

3. Keluarga yang merawat klien

4. Keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan halusinasi di Wilayah

kerja Puskesmas Geger Kabupaten Madiun

5. Keluarga yang dapat membaca dan memahami pertanyaan yang

diberikan

6. Keluarga yang berumur 17 - 65 tahun

7. Keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan halusinasi yang ada

di rumah saat akan diberi pendidikan kesehatan

Page 74: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

54

2. Kriteria ekslusi

Kriteria ekslusi dalam penelitian ini, yaitu :

a. Keluarga klien yang tidak ada dirumah pada saat akan diberi

pendidikan kesehatan

b. Keluarga yang pindah tempat tinggal

c. Keluarga yang membatalkan

d. Keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan halusinasi yang

mengikuti kunjungan pengobatan jiwa.

4.3 Tehnik Sampling

Penelitian ini menggunakan teknik sampling Proportional Stratified

Random Sampling, yaitu teknik sampling yang digunakan pada populasi yang

mempunyai anggota atau unsur yang heterogen. Besaran sampel pada masing-

masing desa diambil secara proporsional untuk memperoleh jumlah sampel yang

bisa mewakili populasi di setiap desa secara sebanding untuk representative.

Dimana penetapan sampel dipilih dengan prosentase pada masing-masing desa,

untuk prosentase terbanyak pengambilan sampel juga banyak.

Page 75: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

55

Tabel 4.2 Data Halusinasi

No Desa Populasi Presentase (%) Sampel

1. Banaran 4 5,19 2

2. Purworejo 11 14,28 5

3. Geger 8 10,38 4

4. Slambur 2 2,59 1

5. Klorogan 4 5,19 2

6. Sareng 8 10,38 4

7. Jatisari 12 15,58 6

8. Uteran 9 11,68 4

9. Pagotan 12 15,58 5

10. Sumberejo 7 9,09 3

Total 36

Sumber : Data Kunjungan ODGJ Halusinasi Wilayah Puskesmas Geger

Kabupaten Madiun (2017)

Cara pengambilan sampel secara stratified adalah :

a. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 77 orang.

b. Berdasarkan perhitungan statistik, sampel yang diikutkan sebanyak 36

orang keluarga dengan anggota keluarga dengan masalah halusinasi.

c. Populasi pada masing-masing desa di sendirikan, dibuat penomoran

sesuai kode yang telah ditentukan.

d. Dari masing-masing dilakukan pengkopyokan, awalnya pengkopyokan

untuk kelompok kontrol, besarnya sampel sesuai dengan presentase dari

masing-masing desa selanjutnya pemilihan kelompok eksperimen.

e. Semakin besar prosentase maka sampel yang akan diambil dari masing-

masing semakin banyak.

f. Setelah semua responden terpilih 18 sebagai kelompok kontrol dan 18

sebagai kelompok eksperimen, peneliti membuat pengkodean angka 1-

36 dimana kode 1-18 untuk kelompok kontrol dan 19-36 sebagai

kelompok eksperimen.

Page 76: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

56

4.4 Kerangka Kerja Penelitian

Gambar 4.3 Kerangka Kerja Penelitian Tentang Perbedaan Perubahan

Kemampuan Keluarga Dalam Perawatan Halusinasi di Wilayah

kerja Puskesmas Geger.

Populasi

Seluruh keluarga dengan anggota keluarga yang mengalami halusinasi yang berjumlah 77

keluarga di Wilayah kerja Puskesmas Geger Kabupaten Madiun

Sampel

Sebagian keluarga dengan anggota keluarga yang mengalami halusinasi yang berjumlah 36

keluarga di Wilayah kerja Puskesmas Geger Kabupaten Madiun

Teknik Sampling

Stratified Random sampling

Desain Penelitian

Quasy eksperimental (Non Equivalen pre- post test design)

Pengumpulan Data

Kuesioner

Kelompok Eksperimen

Pretest

Intervensi

Posttest

Kelompok Kontrol

Pretest

Tanpa Intervensi

Posttest

Pengolahan Data

Editing, Coding, Entry, Cleaning, Tabulating

Analisis

Wilcoxon Rank Test dan Mann

Whitney U Test

Hasil dan Kesimpulan

Page 77: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

57

4.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

4.5.1 Identifikasi Variabel

Macam jenis variabel meliputi independen dan dependen (Nursalam, 2008

dalam Nursalam, 2016) :

1. Variabel independen (Variabel bebas)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendidikan kesehatan tentang

perawatan halusinasi.

2. Variabel dependen (Variabel terikat)

Variabel terikat pada penelitian ini adalah kemampuan keluarga dalam

perawatan halusinasi.

4.5.2 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional secara rinci dapat dilihat dalam definisi operasional

penelitian yang digambarkan

Tabel 4.4 Definisi Operasional Variabel dibawah ini:

Variabel Definisi

Operasional

Parameter Cara Ukur Alat

Ukur

Skala

Data Skor

Independent

Pendidikan

Kesehatan

Peneliti

memberikan

pendidikan

kesehatan

tentang cara

perawatan

halusinasi

kepada

keluarga

selama 30

menit.

Pelaksanaan

pendidikan

kesehatan

dilakukan

dengan

metode

Memberikan

pendidikan

kesehatan pada

keluarga cara

merawat halusinasi

Pengertian

Halusinasi

Etiologi

Jenis

Tahap

Tanda Gejala

Manifestasi Klinik

Perawatan

Halusinasi

Responden

diberi

pendidikan

kesehatan

tentang

perawatan

halusinasi

Leaflet Nominal Dilakukan

(2)

Tidak

Dilakukan

(1)

Page 78: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

58

4.6 Instrumen Penelitian

Dalam penyusunan instrumen penelitian terdapat uraian dalam

pengumpulan data, yaitu validitas dan reliabilitas. Uji Validitas instrumen

penelitian berupa kuesioner kemampuan keluarga yang dimodifikasi dari Budi A.

Keliat yang diukur berdasarkan psikomotorik/perilaku keluarga dalam perawatan

halusinasi yang terdiri dari 20 pernyataan tertutup. Uji validitas instrumen

penelitian ini berupa kuesioner psikomotorik/perilaku keluarga terhadap

kemampuan dalam perawatan halusinasi yang dilakukan di Wilayah Puskesmas

Geger Kabupaten Madiun pada Februari 2018 sebanyak 20 keluarga dengan

masalah perawatan halusinasi. Metode yang digunakan pada pengujian validitas

instrumen menggunakan pendekatan korelasi pearson product moment dengan

demonstrasi

dan

pemberian

leaflet

kepada

responden

Dependent

Kemampuan

keluarga

Kemampuan

yang

dimiliki

keluarga

dalam

perawatan

halusinasi.

Kemampuan

keluarga

Mengenali

halusinasi

Mengontrol

halusinasi

Pemenuhan

ADL

Memodifikasi

lingkungan

rumah

Memanfaatkan

fasilitas

kesehatan

Responden

mengisi

lembar

kuesioner

pretest dan

posttest

tentang

kemampuan

keluarga

dalam

perawatan

halusinasi

yang

berjumlah 20

pernyataan

yang

dilakukan 3

minggu

setelah

diberikan

pendidikan

kesehatan

Kuesio

ner

Ordinal

4.

Kemampuan

perawatan

halusinasi

dalam

kategori

sebagai

berikut:

x≥60 Baik

40≤ x<60

Cukup

x<60

Kurang

Page 79: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

59

menggunakan software SPSS 16. Hasil uji validitas pada kuesioner kemampuan

keluarga dalam perawatan halusinasi ini seluruh pernyataan dinyatakan valid.

Ketentuan kevalidan instrumen dengan melihat hasil perhitungan r hitung.

Apabila r hitung > r tabel (0,378) maka pernyataan tersebut valid pada N 20 atau

pada taraf signifikansi 5% (Sugiyono, 2010).

Tabel 4.5 Hasil uji validitas

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Uji reliabilitas pada penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas

Geger Kabupaten Madiun menggunakan rumus Alpha Cronbach dengan software

SPSS 16. Hasil uji menunjukkan nilai Alpha 0,960, nilai r tabel N 20 adalah 0,378

pada taraf signifikansi 5%, kesimpulannya Alpha 0,960 > r tabel 0,378 artinya

item item pernyataan dikatakan reliabel atau terpercaya sebagai alat pengumpul

data penelitian. Teori lain menyebutkan suatu variabel dikatakan reliabel juka

memberikan nilai Alpha Cronbach >0,60 (Hidayat, 2007).

Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.960 20

Page 80: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

60

Penilaian Kemampuan

1. Baik : jika skor jawaban x ≥ (µ+1.ϭ)

x ≥ (50+1.10) = jadi x ≥ 60

2. Cukup : jika skor jawaban (µ-1+0.ϭ) ≤x<(µ+1.ϭ)

(50-10) ≤ x < (50+10) jadi 40≤ x < 60

3. Kurang : jika skor jawaban x < (µ-1.ϭ)

x < (50-10) jadi x < 40

Dengan ketentuan :

µ = ½ (Xmaks+Xmin)xtotal item pertanyaan

=½ (4+1)x20

=50

Ϭ =1/6 (Imaks-Imin)

=1/6 (80-20)

=10

Xmaks = skor tertinggi pada item pernyataan (4)

Xmin = skor terendah pada item pernyataan (1)

Imaks = jumlah total skor tertinggi (80)

Imin = jumlah total skor terendah (20)

4.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Wilayah kerja Puskesmas Geger Kabupaten

Madiun. Penelitian dilakukan pada Desember 2017 sampai April 2018.

Page 81: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

61

4.8 Prosedur Pengumpulan Data

Beberapa langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam pengumpulan

data adalah sebagai berikut :

1. Mengurus ijin penelitian dengan membawa surat dari STIKes Bhakti

Husada Mulia Madiun untuk ditujukan kepada Bakesbangpol Kabupaten

Madiun.

2. Setelah mendapatkan surat ijin penelitian dari Bakesbangpol, surat ijin

ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, Kepala

Puskesmas Geger Kabupaten Madiun dan 10 Kepala Desa Kecamatan

Geger Kabupaten Madiun.

3. Peneliti memberikan penjelasan kepada responden tentang maksud dan

tujuan serta inform consent.

4. Setelah mendapatkan persetujuan dari responden peeliti membagikan

kuesioner pada responden dan menjelaskan cara pengisian kuesiner serta

tiap item pertanyaan pada kuesioner kemampuan keluarga dalam perawatan

halusinasi.

5. Kuesioner yang telah diisi secara lengkap selanjutnya diserahkan kepada

peneliti untuk pengolahan data.

6. Setelah pengisian kuesioner selesai, peneliti memberikan intervensi kepada

kelompok perlakuan berupa pendidikan kesehatan selama 30 menit

mengenai halusinasi dan cara perawatannya yang meliputi mengenali

halusinasi, mengontrol halusinasi, pemenuhan ADL, memodifikasi

lingkungan rumah, dan memanfaatkan fasilitas kesehatan.

Page 82: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

62

7. Setelah pendidikan kesehatan selesai, responden diobservasi dan 3 minggu

setelah pendidikan kesehatan diberi kuesioner untuk post test berupa

pertanyaan yang sama menilai kemampuan keluarga.

8. Kuesioner yang telah diisi lengkap selanjutnya diserahkan kepada peneliti

untuk pengolahan data.

4.9 Pengolahan Data dan Analisis Data

4.9.1 Pengolahan Data

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data perlu diproses dan

dianalisis secara sistematis supaya bisa terdeteksi. Data tersebut di tabulasi dan

dikelompokkan sesuai dengan variabel yang diteliti.

Langkah-langkah pengolahan data (Notoatmodjo, 2012) meliputi :

1. Editing

Editing adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk melihat kembali apakah

isian pada lembar pengumpulan data sudah cukup baik sebagai upaya

menjaga kualitas data agar dapat di proses lebih lanjut. Pada saat melakukan

penelitian, apabila ada soal yang belum diisi oleh responden maka responden

diminta untuk mengisi kembali.

2. Coding

Coding atau pengkodean yaitu mengubah data yang berbentuk kalimat

menjadi bentuk angka. Pada penelitian ini diberikan kode antara lain yaitu :

a. Umur

17-20 tahun : 1

21-27 tahun : 2

Page 83: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

63

28-32 tahun : 3

33-39 tahun : 4

40-65 tahun : 5

b. Jenis kelamin

Laki –laki : 1

Perempuan : 2

c. Pendidikan

Tidak sekolah : 1

SD : 2

SMP : 3

SMA/SMK : 4

Diploma/Sarjana : 5

d. Pekerjaan

Tidak bekerja : 1

Pedagang : 2

Petani : 3

Pegawai negeri : 4

Swasta : 5

TNI/Polri : 6

e. Hubungan dengan klien

Orang tua : 1

Suami/istri : 2

Anak : 3

Page 84: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

64

Saudara : 4

Bukan Keluarga Inti : 5

f. Rutinitas Minum Obat

Rutin minum obat : 1

Tidak rutin minum obat : 2

g. Jumlah kekambuhan halusinasi dalam 1 bulan

1-3 kali : 1

> 3 kali : 2

h. Jumlah di rawat

Belum Pernah : 1

1-3 kali : 2

> 3 kali : 3

i. Kelompok

Kontrol : 1

Perlakuan : 2

j. Data

Pretest : 1

Posttest : 2

k. Pertanyaan : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16,

17, 18, 19, 20

Page 85: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

65

3. Entry

Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke

dalam master tabel atau data komputer, kemudian membuat distribusi

frekuensi.

4. Cleaning

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai

dimasukkan perlu di cek kembali untuk melihat kemungkinan adanya

kesalahan kode, ketidaklengkapan dan sebagainya, kemudian dilakukan

pembetulan atau koreksi.

5. Tabulating

Tabel yang akan ditabulasi adalah tabel yang berisikan data yang sesuai

dengan tujuan penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti.

4.9.2 Analisa Data

1. Analisa Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian. Analisis univariat digunakan untuk melihat

distribusi frekuensi karakteristik responden dari data demografi (umur, jenis

kelamin, pendidikan, pekerjaan, hubungan dengan klien yang sakit, rutinitas

minum obat, jumlah kekambuhan, jumlah dirawat), variabel dependen, dan

variabel independen. Dalam analisis univariat ini yaitu untuk mengidentifikasi

perubahan tingkat kemampuan keluarga dalam perawatan halusinasi pada

kelompok kontrol sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan dan untuk

mengidentifikasi perubahan tingkat kemampuan keluarga dalam perawatan

Page 86: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

66

halusinasi pada kelompok eksperimen sebelum dan sesudah diberikan pendidikan

kesehatan di Wilayah kerja Puskesmas Geger Kabupaten Madiun.

2. Analisa bivariate

Metode analisis statistik ini untuk mengetahui korelasi pengaruh pendidikan

kesehatan terhadap perubahan tingkat kemampuan keluarga dalam perawatan

halusinasi dengan uji Wilcoxon Rank Test yang termasuk non parametrictest,

sebagai uji alternatif dari paired t-test (karena data tidak berdistribusi normal), uji

ini untuk menguji perbedaan rank skor pada dua kelompok sampel yang

berpasangan yaitu pretest dan posttest. Untuk mengetahui besarnya perbedaan

antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan uji Mann Whitney U

Test yang termasuk non parametric test, sebagai uji alternatif dari independent t-

test (data tidak berdistribusi normal). Uji Mann Whitney digunakan untuk uji beda

2 kelompok. Uji Mann Whitney memiliki asumsi atau syarat yang harus dipenuhi,

yaitu :

1. Skala data variabel terikat ordinal

2. Berasal dari 2 kelompok yang tidak berpasangan

3. Data tidak berdistribusi normal

4. Homogen/sejenis

Uji homogenitas menggunakan metode levene‟s. Dimana didapatkan hasil

nilai yang didapatkan > 0,05 maka data dikatakan homogen.

Hasil analisa disimpulkan sevagai berikut:

1. Menolak Ho (menerima Ha) bila diperoleh nilai p < 0,05

2. Menerima Ho (menolak Ha) bila diperoleh nilai p < 0,05

Page 87: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

67

Perhitungan uji statistik menggunakan perhitungan dengan system komputerisasi

SPSS 16.0

4.10 Etika Penelitian

Masalah etika pada penelitian yang menggunakan subjek manusia menjadi

isu sentral yang berkembang saat ini. Peneliti harus memahami prinsip-prinsip

etika penelitian. Apabila hal ini tidak dilaksanakan, maka peneliti akan melanggar

hak-hak (otonomi) manusia yang kebetulan sebagai klien. Subjek harus menurut

semua anjuran yang diberikan (Nursalam, 2016).

Dalam melakukan penelitian ini , masalah etika meliputi :

1. Lembar persetujuan menjadi responden (Informed Consent)

Responden diberi informasi tentang tujuan penelitian yang akan

dilaksanakan, responden mempunyai hak untuk berpartisipasi atau menolak

(Nursalam, 2013).

2. Tanpa nama (Anonimity)

Peneliti tidak mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan

data (kuesioner) yang diisi responden. Lembar diisi kode dalam bentuk

angka pada masing-masing pengumpulan data.

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Setiap subyek mempunyai hak-hak dasar termasuk privasi dan kebebasan

dalam memberikan informasi. Subyek berhak untuk tidak memberikan apa

yang diketahuinya kepada orang lain. Oleh sebab itu, peneliti tidak boleh

menampilkan informasi mengenai identitas dan kerahasiaan identitas

Page 88: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

68

subyek. Peneliti seyogyanya cukup menggunakan coding sebagai pengganti

identitas responden.

4. Keadilan dan Keterbukaan (Respect for Justice an Inclusiveness)

Menurut peneliti di dalam hal ini menjamin bahwa semua subjek penelitian

memperoleh perlakuan dan keuntungan yang sama, tanpa membedakan

jender, agama, etnis, dan sebagainya serta perlunya prinsip keterbukaan dan

adil pada kelompok. Keadilan dalam penelitian ini pada setiap calon

responden, sama-sama diberi intervensi pemberian pendidikan kesehatan

selama 30 menit mengenai perawatan halusinasi pada masing-masing

responden. Perlakuan peneliti dengan memberikan leaflet dan pendidikan

kesehatan tentang perawatan halusinasi kepada responden yang tidak

menjadi sampel setelah dilakukan pemberian kuesioner pre post test.

Page 89: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

69

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis menyajikan hasil dan pembahasan penelitian tentang

pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perubahan tingkat kemampuan keluarga

dalam perawatan halusinasi di Wilayah kerja Puskesmas Geger Kabupaten

Madiun. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan 02 Maret 2018-24 Maret 2018

dengan jumlah responden sebanyak 36 orang dari keluarga dengan masalah

halusinasi. Dimana 18 responden menjadi kelompok perlakuan dan 18 responden

menjadi kelompok kontrol. Dimana untuk penentuannya diambil sesuai dengan

presentase halusinasi yang ada di Wilayah kerja Puskesmas Geger Kabupaten

Madiun.

Minggu pertama tanggal 02-06 Maret 2018 peneliti melakukan pretest pada

kelompok perlakuan dan kelompok kontrol, kemudian memberikan pendidikan

kesehatan untuk kelompok perlakuan sedangkan kelompok kontrol tidak

diberikan. Kemudian tanggal 12-14 Maret 2018 kelompok perlakuan di lakukan

observasi menanyakan terkait kemampuan reponden dalam perawatan anggota

keluarga dengan masalah halusinasi dan peneliti mengingatkan kembali terkait

cara perawatan halusinasi (recall). Selanjutnya pada tanggal 20-24 Maret 2018

responden diberi kuesioner untuk post test berupa pertanyaan yang sama untuk

melihat perubahan kemampuan keluarga dalam perawatan halusinasi pada

kelompok kontrol dan kelompok perlakuan.

Data hasil penelitian dibagi menjadi dua bagian, yaitu: data umum dan data

khusus. Data umum akan menyajikan mengenai karakteristik responden

Page 90: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

70

berdasarkan umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, hubungan dengan klien,

rutinitas minum obat, jumlah kekambuhan halusinasi dalam 1 bulan, jumlah di

rawat, sedangkan data khususnya menyajikan hasil perubahan kemampuan

keluarga dalam perawatan halusinasi sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan

kesehatan pada kelompok perlakuan dan hasil uji statistik Mann Whitney untuk

mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perubahan kemampuan

keluarga dalam perawatan halusinasi.

5.1 Gambaran Umum dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah kerja Puskesmas Geger Kabupaten

Madiun yang mencakup sepuluh desa, yaitu Desa Banaran, Desa Klorogan, Desa

Sumberejo, Desa Jatisari, Desa Uteran, Desa Pagotan, Desa Purworejo, Desa

Slambur, Desa Geger, dan Desa Sareng. Batas-batas Wilayah Puskesmas Geger

sebelah utara Kecamatan Kaibon, sebelah timur Kecamatan Dagangan, sebelah

selatan Kecamatan Bangunsari dan sebelah barat Kecamatan Kebonsari. Jumlah

penderita halusinasi sebanyak 77 orang. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil

tempat penelitian di 10 desa yang ada di Wilayah kerja Puskesmas Geger

Kabupaten Madiun.

Setiap tiga bulan sekali puskesmas mengadakan kunjungan di masing-

masing desa yaitu dengan memberikan injeksi dan pemberian obat oral untuk

mengurangi halusinasinya. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti,

kunjungan yang dilakukan setiap 3 bulan puskesmas, pihak puskesmas

memberikan penjelasan kepada keluarga saat keluarga menanyakan terkait

penatalaksaan halusinasi tetapi pengetahuan yang diberikan belum terstruktur

Page 91: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

71

seperti pemberian pendidikan kesehatan. Peneliti juga menanyakan sudahkah

diberikan pemberian pendidikan kesehatan cara merawat halusinasi yang benar,

keluarga mengatakan sudah pernah diberikan pendidikan kesehatan. Setelah

diberikan pendidikan kesehatan oleh fasilitas kesehatan kebanyakan dari mereka

melakukan tetapi mereka merasa bosan dan terkadang lupa, untuk itu ingatan

mereka harus di ulang. Jadi peneliti ingin memberikan pendidikan kesehatan

terkait perawatan halusinasi yang benar.

5.2 Hasil Penelitian

5.2.1 Data Umum

Data umum akan menyajikan mengenai karakteristik responden berdasarkan

sebaran populasi, karakteristik responden berdasarkan usia, karakteristik

responden berdasarkan jenis kelamin, karakteristik responden berdasarkan

pendidikan, karakteristik responden berdasarkan pekerjaan, karakteristik

responden berdasarkan hubungan dengan klien yang sakit, karakteristik responden

berdasarkan rutinitas minum obat, karakteristik responden berdasarkan

kekambuhan halusinasi dalam 1 bulan, karakteristik responden berdasarkan

jumlah di rawat.

Page 92: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

72

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Di Wilayah Kerja Puskesmas Geger Kabupaten Madiun Maret

2018

Umur Frekuensi (f) Persentase (%)

21-27 Tahun 2 5,6

28-32 Tahun 2 5,6

33-39 Tahun 5 13,9

40-65 Tahun 27 75,0

Total 36 100

(Sumber : Data primer hasil penelitian bulan maret 2018)

Berdasarkan tabel 5.1 dapat diketahui bahwa sebagian besar usia responden

adalah usia 40-65 tahun sebanyak 27 responden (75,0%) dan paling sedikit adalah

usia 21-27 tahun dan 28-32 tahun masing-masing 2 responden (5,6%).

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis

Kelamin Di Wilayah Kerja Puskesmas Geger Kabupaten Madiun

Maret 2018

Jenis Kelamin Frekuensi (f) Persentase (%)

Laki-laki 12 33,3

Perempuan 24 66,7

Total 36 100

(Sumber : Data primer hasil penelitian bulan maret 2018)

Berdasarkan tabel 5.2 dapat diketahui bahwa jenis kelamin responden laki-

laki sebanyak 12 responden (33,3%) dan jenis kelamin responden perempuan

sebanyak 24 responden (66,7%).

Page 93: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

73

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Pendidikan Di Wilayah Kerja Puskesmas Geger Kabupaten

Madiun Maret 2018

Pendidikan Frekuensi Persentase

SD 8 22,2

SMP 13 36,1

SLTA 14 38,9

Diploma/Sarjana 1 2,8

Total 36 100

(Sumber : Data primer hasil penelitian bulan maret 2018)

Berdasarkan tabel 5.3 dapat diketahui bahwa pendidikan responden

terbanyak adalah SLTA sebanyak 14 responden (38,9%) dan paling sedikit adalah

Diploma/sarjana sebanyak 1 responden (2,8%).

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pekerjaan

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Status

Pekerjaan Di Wilayah Kerja Puskesmas Geger Kabupaten

Madiun Maret 2018

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Tidak Bekerja 21 58,3

Pedagang 2 5,6

Petani 10 27,8

Wirawasta 3 8,3

Total 36 100

(Sumber : Data primer hasil penelitian bulan maret 2018)

Berdasarkan Tabel 5.4 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden

tidak bekerja sebanyak 21 responden (58,3%) dan paling sedikit adalah pedagang

sebanyak 2 responden (5,6%).

Page 94: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

74

5. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Hubungan Dengan Penderita

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Status

Hubungan Dengan Penderita Di Wilayah Kerja Puskesmas Geger

Kabupaten Madiun Maret 2018

Hubungan dgn Penderita Frekuensi Persentase

Orang Tua 17 47,2

Suami/Istri 3 8,3

Anak 11 30,6

Saudara 5 13,9

Total 36 100

(Sumber : Data primer hasil penelitian bulan maret 2018)

Berdasarkan Tabel 5.5 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden

dirawat orang tua sebanyak 17 responden (47,2%) dan paling sedikit dirawat oleh

suami atau istrinya sebanyak 3 responden (8,3%).

6. Karakteristik Responden Berdasarkan Rutinitas Minum Obat

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Rutinitas Minum Obat Di Wilayah Kerja Puskesmas Geger

Kabupaten Madiun Pada Tanggal 02 Maret 2018-23 Maret 2018

Rutinitas Minum Obat Frekuensi Persentase (%)

Rutin 9 25,0

Tidak Rutin 27 75,0

Total 36 100

(Sumber : Data primer hasil penelitian bulan maret 2018)

Berdasarkan Tabel 5.6 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden

tidak rutin dalam minum obat sebanyak 27 responden (75,0%) dan yang rutin

dalam minum obat sebanyak 9 responden (25,0%).

Page 95: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

75

7. Distribusi Kekambuhan Bulanan

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Kekambuhan Bulanan Di Wilayah Kerja Puskesmas Geger

Kabupaten Madiun Maret 2018

Kekambuhan Bulanan Frekuensi Persentase (%)

1-3 Kali 11 30,6

> 3 Kali 25 69,4

Total 36 100

(Sumber : Data primer hasil penelitian bulan maret 2018)

Berdasarkan Tabel 5.7 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden

mengatakan kekambuhan anggota keluarga yang sakit lebih dari 3 kali sebanyak

25 penderita (75,0%) dan yang mengalami kekambuhan 1 sampai 3 kali sebanyak

11 responden (25,0%).

8. Distribusi Jumlah Di Rawat

Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Jumlah Dirawat Di Wilayah Kerja Puskesmas Geger Kabupaten

Madiun Maret 2018

Jumlah di Rawat Frekuensi Persentase (%)

Belum Pernah 15 41,7

1-3 Kali 13 36,1

>3 Kali 8 22,2

Total 36 100

(Sumber : Data primer hasil penelitian bulan maret 2018)

Berdasarkan Tabel 5.8 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden

mengatakan anggota keluarga yang sakit belum pernah di rawat sebanyak 15

responden (41,7%) dan yang dirawat lebih dari 3 kali sebanyak 8 responden

(22,2%).

Page 96: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

76

5.2.2 Data Khusus

Data khusus menyajikan data hasil pretest dan posttest kemampuan keluarga

dalam perawatan halusinasi pada kelompok kontrol, data hasil pretest dan posttest

kemampuan keluarga dalam perawatan halusinasi pada kelompok eksperimen dan

hasil statistik Wilcoxon Rank Test dan Mann Whitney U test.

1. Hasil Perubahan Tingkat Kemampuan Keluarga Dalam Perawatan

Halusinasi Pada Kelompok Kontrol Sebelum Dan Sesudah Dilakukan

Pendidikan Kesehatan.

Tabel 5.9 Hasil Perubahan Tingkat Kemampuan Dalam Perawatan

Halusinasi Pada Kelompok Kontrol Sebelum Dan Sesudah Dilakukan

Pendidikan Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas Geger Kab. Madiun

Kemampuan

Keluarga

dalam

Perawatan

Halusinasi

Sebelum Sesudah

P

value

Kontrol Frekuensi Persentas

e

Frekuensi Persentase 0,366

Baik > 60 0 0 0 0

Cukup (40-

60)

6 33,33 6 33,33

Kurang < 40 12 66,67 12 66,67

Total 18 100 18 100

(Sumber : Data Primer Hasil Penelitian Bulan Maret 2018)

Berdasarkan tabel 5.9 hasil penelitian dapat diketahui bahwa

kemampuan keluarga kelompok kontrol dalam perawatan halusinasi

sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan sebagian besar

responden berkemampuan kurang sebanyak 66,67% responden dan

responden yang berkemampuan cukup sebanyak 33,33% responden.

Page 97: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

77

Hasil penelitian berdasarkan lima komponen kemampuan keluarga

dalam perawatan halusinasi yaitu mengenali halusinasi, mengontrol

halusinasi, memanfaatkan palayanan, pemenuhan ADL, dan memodifikasi

lingkungan keluarga mengalami peningkatan. Ini ditunjukkan pada beberapa

item pernyataan. Kemampuan keluarga dalam menemani anggota keluarga

dengan masalah halusinasi pada kelompok kontrol yang awalnya 100%

responden memilih jawaban kadang-kadang menurun menjadi 94,59%

responden yang memilih kadang-kadang. Keluarga memantau lingkungan

sekitar anggota keluarga dengan masalah halusinasi dan menjauhkan

barang-barang tajam yang dapat melukai dirinya atau orang lain yang

awalnya keluarga memilih jawaban kadang-kadang sebanyak 61,1%

meningkat menjadi 83,3% keluarga memilih jawaban kadang-kadang.

Keluarga tidak membiarkan anggota keluarga dengan masalah halusinasi di

kamar sendirian sebanyak 77,7% keluarga memilih jawaban kadang-kadang

Saya membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari yang tidak dapat dipenuhi

oleh anggota keluarga dengan masalah halusinasi secara mandiri, keluarga

mengingatkan anggota keluarga yang mengalami halusinasi, cara

menghardik halusinasinya muncul sebanyak 72,2% keluarga memilih

jawaban tidak pernah.

Page 98: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

78

Tabel 5.10 Hasil Perubahan Tingkat Kemampuan Keluarga Dalam

Perawatan Halusinasi Pada Kelompok Kontrol Sebelum Dan Sesudah

Berdasarkan 5 Komponen Kemampuan Di Wilayah Kerja Puskesmas Geger

Kab. Madiun

Komponen Soal Pernyataan Hasil

Sebelum Sesudah

1 1 Saya

menemani

anggota

keluarga

dengan

masalah

halusinasi

dan tidak

membiarkan

dia sendiri

100% keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

94,59% keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

3 Saya

menyokong/

meminta

anggota

keluarga saya

yang

mengalami

halusinasinya

untuk

menceritakan

baik suara,

yang dia lihat

atau sesuatu

yang tidak

enak kepada

saya.

61,1 % keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

61,1 % keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

4 Saya

mendengarka

n ungkapan

anggota

keluarga

dengan

masalah

halusinasi

terhadap

halusinasi

yang

dirasakan

61,1 % keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

61,1 % keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

5 Saya

menemani

66,6 % keluarga

memilih jawaban

66,6 % keluarga

memilih jawaban

Page 99: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

79

anggota

keluarga

dengan

masalah

halusinasi

saat dia

merasa

takut/cemas

kadang-kadang kadang-kadang

2 2 Saya

mengingatka

n anggota

keluarga

yang

mengalami

halusinasi,

cara

menghardik

halusinasinya

muncul

83,33% keluarga

memilih jawaban

tidak pernah

72,2 % keluarga

memilih jawaban

tidak pernah

7 Saya

mengajak

klien

beraktivitas

dengan

menyusunkan

kegiatan

harian

88,8 % keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

88,8 % keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

8 Saya

mengajak

anggota

keluarga

bercakap-

cakap ketika

anggota

keluarga saya

mengalami

halusinasi.

55,5% keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

55,5% keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

9 Saya tidak

membiarkan

anggota

keluarga

dengan

masalah

halusinasi di

kamar

sendirian

72,2 % keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

77,7 % keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

Page 100: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

80

10 Saya selalu

memotivasi

anggota

keluaga

dengan

masalah

halusinasi

untuk

berhubungan

sosial dengan

orang lain.

61,1 % keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

61,1 % keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

15 Saya

menyarankan

anggota

keluarga

penderita

halusinasi

untuk

melakukan

kegiatan/peke

rjaan rumah

yang ringan

dalam batas

kemampuan

aggota

keluarga

dengan

masalah

halusinasi.

72,2 % keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

77,7 % keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

16 Saya

mengingatka

n anggota

keluarga

yang

mempunyai

masalah

halusinasi

untuk minum

obat secara

rutin.

88,8 % keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

88,8 % keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

18 Saya

mengingatka

n anggota

keluarga

dengan

masalah

66,6 % keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

66,6 % keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

Page 101: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

81

halusinasi

untuk

mencuci

piring,

menyapu

lantai, dan

makan

bersama

20 Saya

mengingatka

n anggota

keluarga

dengan

masalah

halusinasi

untuk

berkomunika

si dengan

orang yang

ada di

lingkungan

sekitar

94,4 % keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

94,4 % keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

3 6 Saya

mengajak

keluarga

berdiskusi

bersama

dalam

menentukan

tempat

pengobatan

yang tepat

untuk

anggota

keluarga

yang

menderita

halusinasi

83,3 % keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

83,3 % keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

19 Saya

mengambil

obat

dipuskesmas,

rumah sakit

umum,

rumah sakit

jiwa bila obat

50 % keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

55, 5% keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

Page 102: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

82

anggota

keluarga

yang

mengalami

halusinasi

habis.

4 11 Saya

mengingatka

n anggota

keluarga

dengan

halusinasi

merawat

dirinya.

77,7% keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

83,3 % keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

12 Saya

mempersiapk

an makanan

dan minum

anggota

keluarga

dengan

masalah

halusinasi

dan

mengajarkan

cara makan.

55,5% keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

55,5% keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

13 Saya

mengajarkan

anggota

keluarga

dengan

masalah

halusinasi

berdoa

terlebih

dahulu

sebelum

makan dan

sesudah

makan.

72,2 % keluarga

memilih jawaban

tidak pernah

72,2 % keluarga

memilih jawaban

tidak pernah

14 Saya

membantu

memenuhi

kebutuhan

sehari-hari

yang tidak

88,8 % keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

94,4 % keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

Page 103: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

83

dapat

dipenuhi oleh

anggota

keluarga

dengan

masalah

halusinasi

secara

mandiri.

5 17 Saya

memantau

lingkungan

sekitar

anggota

keluarga

dengan

masalah

halusinasi

dan

menjauhkan

barang-

barang tajam

yang dapat

melukai

dirinya atau

orang lain.

61,1 % keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

83,3 % keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

2. Hasil Perubahan Tingkat Kemampuan Keluarga Dalam Perawatan

Halusinasi Pada Kelompok Eksperimen Sebelum Dan Sesudah Dilakukan

Pendidikan Kesehatan.

Tabel 5.11 Hasil Perubahan Tingkat Kemampuan Dalam Perawatan

Halusinasi Pada Kelompok Eksperimen Sebelum Dan Sesudah Dilakukan

Pendidikan Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas Geger Kab. Madiun

Kemampuan

Keluarga

dalam

Perawatan

Halusinasi

Sebelum Sesudah P

value

Eksperimen Frekuens

i

Persentase Frekuens

i

Persentase 0,000

Baik > 60 0 0 3 16,67

Cukup (40-60) 9 50 15 83,33

Kurang < 40 9 50 0 0

Total 18 100 18 100

(Sumber : Data Primer Hasil Penelitian Bulan Maret 2018)

Page 104: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

84

Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa kemampuan keluarga

kelompok eksperimen dalam perawatan halusinasi sebelum diberikan

pendidikan kesehatan responden berkemampuan cukup sebanyak 9

responden (50%) dan responden yang berkemampuan kurang sebanyak 9

responden (50%). Sedangkan pada kelompok eksperimen sesudah diberikan

pendidikan kesehatan hasil posttest kemampuan responden dalam perawatan

halusinasi sebagian besar berkemampuan cukup yaitu sebanyak 15

responden (83,33%) sedangkan kemampuan responden yang baik sebanyak

3 responden (16,67%).

Hasil penelitian berdasarkan lima komponen kemampuan keluarga

dalam perawatan halusinasi yaitu mengenali halusinasi, mengontrol

halusinasi, memanfaatkan palayanan, pemenuhan ADL, dan memodifikasi

lingkungan keluarga mengalami peningkatan. Ini ditunjukkan pada beberapa

item pernyataan. Kemampuan keluarga dalam membantu anggota dengan

masalah halusinasi dalam menghardik halusinasi yang muncul yang

awalnya 72,2% keluarga memilih jawaban kadang-kadang setelah diberikan

pendidikan kesehatan kemampuan keluarga meningkat menjadi 72,2%

memilih jawaban sering. Keluarga juga mengingatkan anggota keluarga

dengan masalah halusinasi bercakap-cakap didapatkan responden yang

awalnya 88,8% memilih jawaban kadang-kadang menjadi 72,2% keluarga

memilih jawaban sering. Selain itu keluarga juga mengingatkan anggota

keluarga dengan masalah halusinasi untukberkomunikasi dengan orang yang

ada di lingkungan sekitar awalnya 88,8% keluarga memilih jawaban

Page 105: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

85

kadang-kadang menjadi 66,6% keluarga memilih jawaban sering.

Tabel 5.12 Hasil Perubahan Tingkat Kemampuan Keluarga Dalam

Perawatan Halusinasi Pada Kelompok Eksperimen Sebelum Dan Sesudah

Berdasarkan 5 Komponen Kemampuan Di Wilayah Kerja Puskesmas Geger

Kab. Madiun

Komponen Soal Pernyataan Hasil

Sebelum Sesudah

1 1 Saya menemani anggota

keluarga dengan masalah

halusinasi dan tidak

membiarkan dia sendiri

94,59% keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

50,0%

keluarga

memilih

jawaban

sering

3 Saya

menyokong/meminta

anggota keluarga saya

yang mengalami

halusinasinya untuk

menceritakan baik suara,

yang dia lihat atau sesuatu

yang tidak enak kepada

saya.

77,7 % keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

66,6%

keluarga

memilih

jawaban

sering

4 Saya mendengarkan

ungkapan anggota

keluarga dengan masalah

halusinasi terhadap

halusinasi yang dirasakan

88,8 % keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

55,5%

keluarga

memilih

jawaban

sering

5 Saya menemani anggota

keluarga dengan masalah

halusinasi saat dia merasa

takut/cemas

88,8 % keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

50,0%

keluarga

memilih

jawaban

sering

2 2 Saya mengingatkan

anggota keluarga yang

mengalami halusinasi,

cara menghardik

halusinasinya muncul

72,2% keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

72,2 %

keluarga

memilih

jawaban

sering

7 Saya mengajak klien

beraktivitas dengan

menyusunkan kegiatan

harian

83,3 % keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

50,0%

keluarga

memilih

jawaban

kadang-

kadang

8 Saya mengajak anggota

keluarga bercakap-cakap

ketika anggota keluarga

88,8% keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

72,2%

keluarga

memilih

Page 106: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

86

saya mengalami

halusinasi.

jawaban

sering

9 Saya tidak membiarkan

anggota keluarga dengan

masalah halusinasi di

kamar sendirian

83,3% keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

55,5%

keluarga

memilih

jawaban

sering

10 Saya selalu memotivasi

anggota keluaga dengan

masalah halusinasi untuk

berhubungan sosial

dengan orang lain.

72,2% keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

44,4%

keluarga

memilih

jawaban

sering

15 Saya menyarankan

anggota keluarga

penderita halusinasi untuk

melakukan

kegiatan/pekerjaan rumah

yang ringan dalam batas

kemampuan aggota

keluarga dengan masalah

halusinasi.

77,7% keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

55,5%

keluarga

memilih

jawaban

sering

16 Saya mengingatkan

anggota keluarga yang

mempunyai masalah

halusinasi untuk minum

obat secara rutin.

94,59% keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

44,4%

keluarga

memilih

jawaban

sering

18 Saya mengingatkan

anggota keluarga dengan

masalah halusinasi untuk

mencuci piring, menyapu

lantai, dan makan bersama

72,2% keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

44,4%

keluarga

memilih

jawaban

sering

20 Saya mengingatkan

anggota keluarga dengan

masalah halusinasi untuk

berkomunikasi dengan

orang yang ada di

lingkungan sekitar

88,8% keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

66,6%

keluarga

memilih

jawaban

sering

3 6 Saya mengajak keluarga

berdiskusi bersama dalam

menentukan tempat

pengobatan yang tepat

untuk anggota keluarga

yang menderita halusinasi

72,2% keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

61,1%

keluarga

memilih

jawaban

sering

19 Saya mengambil obat

dipuskesmas, rumah sakit

umum, rumah sakit jiwa

100,0% keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

55,5%

keluarga

memilih

Page 107: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

87

bila obat anggota keluarga

yang mengalami

halusinasi habis.

jawaban

sering

4 11 Saya mengingatkan

anggota keluarga dengan

halusinasi merawat

dirinya.

66,6% keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

50,0%

keluarga

memilih

jawaban

sering

12 Saya mempersiapkan

makanan dan minum

anggota keluarga dengan

masalah halusinasi dan

mengajarkan cara makan.

72,2% keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

44,4%

keluarga

memilih

jawaban

sering

13 Saya mengajarkan

anggota keluarga dengan

masalah halusinasi berdoa

terlebih dahulu sebelum

makan dan sesudah

makan.

72,2% keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

55,5%

keluarga

memilih

jawaban

sering

14 Saya membantu

memenuhi kebutuhan

sehari-hari yang tidak

dapat dipenuhi oleh

anggota keluarga dengan

masalah halusinasi secara

mandiri.

94,59% keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

38,8%

keluarga

memilih

jawaban

selalu

5 17 Saya memantau

lingkungan sekitar

anggota keluarga dengan

masalah halusinasi dan

menjauhkan barang-

barang tajam yang dapat

melukai dirinya atau

orang lain.

72,2% keluarga

memilih jawaban

kadang-kadang

44,4%

keluarga

memilih

jawaban

selalu

Page 108: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

88

3. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan Tingkat Kemampuan

Keluarga Dalam Perawatan Halusinasi.

Tabel 5.13 Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan Tingkat

Kemampuan Keluarga Dalam Perawatan Halusinasi Di Wilayah Kerja

Puskesmas Geger Kab. Madiun

Kemampuan keluarga

dalam perawatan

halusinasi

N Kemampuan

keluarga

(Presentase)

Mean

Posttest

P value

(Mann

Whitney)

Kontrol 0.000

Baik > 60 0 0 9.53

Cukup (40-60) 6 33,33

Kurang < 40 12 66,67

Eksperimen

Baik > 60 3 16,67 27.47

Cukup (40-60) 15 83,33

Kurang < 40 0 0

N 36 100

(Sumber : Data primer hasil penelitian bulan maret 2018)

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui rata-rata nilai kemampuan

keluarga dalam perawatan halusinasi pada kelompok kontrol sebagian besar

berkemampuan kurang sebanyak 66,67% responden dengan nilai Mean

posttest sebesar 9.53 dan nilai kemampuan keluarga dalam perawatan

halusinasi pada kelompok eksperimen sebagian besar berkemampuan cukup

sebagian besar berkemampuan cukup sebanyak 83,33% responden dengan

Mean posttest kelompok eksperimen 27.47. Hasil uji statistik posttest dua

kelompok menggunakan Mann Whitney diperoleh nilai P = 0,000 karena

nilai P > 0,05 maka ada perbedaan hasil kemampuan keluarga dua

kelompok dalam perawatan halusinasi pada posttest di Wilayah Kerja

Puskesmas Geger Kabupaten Madiun. Perbedaan pada kedua kelompok

setelah diberikan pendidikan kesehatan sangat banyak yang artinya

Page 109: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

89

pendidikan kesehatan sangat mempengaruhi kemampuan keluarga dalam

perawatan halusinasi sesudah dilakukan pendidikan kesehatan, sehingga

kemampuan keluarga meningkat dan semakin baik.

5.3 Pembahasan

Berikut pembahasan hasil dari perhitungan masing-masing variabel dan ada

tidaknya pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perubahan tingkat kemampuan

keluarga dalam perawatan halusinasi.

5.3.1 Perubahan Tingkat Kemampuan Keluarga dalam Perawatan

Halusinasi pada Kelompok Kontrol Sebelum dan Sesudah Dilakukan

Pendidikan Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Geger Kabupaten

Madiun

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 18 responden kelompok kontrol di

Wilayah kerja Puskesmas Geger Kabupaten Madiun sebelum dan sesudah

didapatkan tingkat kemampuan keluarga sama yaitu setengah dari masing-masing

berkemampuan kurang dan cukup yaitu sebanyak 9 responden (50%)

berkemampuan kurang dan sebanyak 9 responden (50%) berkemampuan cukup.

Kemampuan keluarga yang kurang dalam pengetahuannya dalam perawatan

halusinasi, selain itu kurangnya kesadaran dan motivasi keluarga akan pentingnya

pemenuhan kebutuhan anggota keluarga dengan masalah halusinasi.

Dari hasil penelitian didapatkan kemampuan keluarga dalam perawatan

halusinasi pada kelompok kontrol tidak ada perubahan tingkat kemampuan karena

kelompok kontrol tidak mendapatkan pendidikan kesehatan, hanya beberapa saja

yang berubah tetapi hanya dari nilainya saja. Pada kelompok kontrol ada 5

keluarga yang mengalami penurunan kemampuan, 3 orang terjadi peningkatan

Page 110: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

90

kemampuan dan 10 keluarga masih sama kemampuannya pada posttest. Dari

analisa kuesioner item “Saya menemani keluarga dengan masalah halusinasi dan

tidak membiarkan sendiri” hasil wawancara didapatkan keluarga kurang adanya

waktu dikarenakan keluarga harus bekerja, dan kebanyakan dari mereka hidup

berdua saja sehingga keluarga harus meninggalkan anggota dengan masalah

halusinasi di rumah. Pada item “ saya memantau lingkungan sekitar anggota

keluarga dengan masalah halusinasi dan menjauhkan barang-barang tajam yang

dapat melukai dirinya atau orang lain” meningkat lebih baik. Hasil wawancara

didapatkan ada anggota keluarga dengan masalah halusinasi mencoba untuk

menyakiti anggota keluarganya dan menghadang orang-orang yang lewat di depan

rumahnya. Jadi keluarga menaruh barang-baran tajam jauh dari jangkauan

penderita halusinasi. Sedangkan pada item “Saya membantu memenuhi kebutuhan

sehari-hari yang tidak dapat dipenuhi oleh anggota keluarga dengan masalah

halusinasi secara mandiri” hasil wawancara didapatkan keluarga membantu

anggota keluarga yang mengalami halusinasi seperti mengambilkan makanan,

minuman, memandikan dan membantu berhias diri.

Penelitian ini di dukung oleh hasil penelitian dari Sulisnadewi (2012) dalam

penelitiannya yang berjudul “Pendidikan kesehatan keluarga efektif meningkatkan

kemampuan ibu dalam merawat anak diare” bahwa pada kelompok kontrol hanya

19,4% ibu yang mampu merawat anak dengan diare setelah dilakukan pendidikan

kesehatan. Hasil penelitian sejalan dengan penelitian Mardhiah dengan judul

“Pendidikan kesehatan terhadap peningkatan kemampuan keluarga dalam

merawat hipertensi” pada kelompok pretest hanya 20,8% keluarga mampu

Page 111: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

91

merawat lansia dengan hipertensi. Ini menunjukkan keluarga pada belum

memiliki kemampuan keluarga dalam merawat hipertensi.

Kemampuan dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap, dan praktek dimana

pengetahuan untuk meningkatkan informasi terkait bagaimana tindakan keluarga

dalam mengambil keputusan dan mengembangkan pikirannya serta memahami

tentang cara perawatan halusinasi yang benar (Craven, 2006). Pengetahuan yang

kurang akan berdampak pada kemampuan yang kurang (Wawan, 2011).

Kemampuan baik yang harus dimiliki keluarga yaitu mau menerima praktik

perawatan halusinasi mulai dari hal sederhana tentang mengontrol halusinasi yang

dilakukan dengan benar.

Naik turunnya hasil nilai kuesioner didapatkan penurunan pada kemampuan

keluarga dalam mengingatkan anggota keluarga dengan masalah halusinasi dalam

perawatan dirinya dan keluarga tidak mengambilkan obat, Hasil wawancara

didapatkan keluarga bosan dan kadang mereka sibuk sendiri sehingga tidak

mengingatkan anggota keluarganya dan keluarga tidak mempunyai transportasi

untuk mengambil obat di fasilitas kesehatan.

5.3.2 Perubahan Tingkat Kemampuan Keluarga dalam Perawatan

Halusinasi pada Kelompok Eksperimen Sebelum dan Sesudah di

Lakukan Pendidikan Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Geger

Kabupaten Madiun

Berdasarkan tabel 5.10 penelitian terhadap 18 responden pada kelompok

eksperimen kemampuan keluarga sebelum diberikan pendidikan kesehatan

didapatkan tingkat kemampuan keluarga sebanyak 9 responden (50%)

berkemampuan cukup dan 9 responden (50%) berkemampuan kurang sedangkan

Page 112: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

92

setelah diberikan pendidikan kesehatan didapatkan tingkat kemampuan keluarga

sebanyak 3 responden (16,67%) berkemampuan baik dan 15 responden (83,33%)

berkemampuan cukup. Sehingga terlihat bahwa ada perbedaan bermakna tingkat

kemampuan keluarga sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan pada

kelompok eksperimen.

Dari analisa kuesioner didapatkan hasil dari pernyataan kemampuan

keluarga meningkat dalam membantu anggota keluarga dalam mengontrol

halusinasi, dari item pernyataan “Saya mengingatkan anggota keluarga yang

mengalami halusinasi, cara menghardik halusinasinya muncul dengan mengatakan

pergi-pergi kamu palsu kamu tidak nyata saya tidak mau dengar” didapatkan

sebagian besar responden memilih jawaban tidak pernah sebanyak 13 responden

(72,3%), jawaban kadang-kadang sejumlah 4 responden (22,2%) serta jawaban

sering hanya 1 responden (5,5%). Pada kebanyakan keluarga saat wawancara

mereka tidak tahu cara menghardik halusinasi, jadi mereka hanya membiarkan.

Hasil penelitian Nugroho (2013) bahwa setelah diberikan terapi menghardik

responden mengalami penurunan intensitas halusinasi. Ini juga sejalan dengan

Widuri (2016) halusinasi menurun setelah diberikan teknik mengontrol halusinasi.

Item pernyataan “Saya mengajak anggota keluarga bercakap-cakap ketika

anggota keluarga saya mengalami halusinasi” hasil didapatkan sebagian besar

responden memilih jawaban kadang-kadang sebanyak 16 responden (88,9%) dan

jawaban sering hanya 2 responden (11,1%). Sedangkan item pernyataan “Saya

mengingatkan anggota keluarga dengan masalah halusinasi untuk berkomunikasi

dengan orang yang ada di lingkungan sekitar” hasil didapatkan sebagian besar

Page 113: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

93

responden memilih jawaban kadang-kadang sebanyak 16 responden (88,9%) dan

jawaban tidak pernah hanya 2 responden (11,1%). Ini sejalan dengan pendapat

Dermawan dan Rusdi (2013) bahwa bercakap-cakap dengan orang lain merupakan

cara efektif untuk mengontrol halusinasinya karena dengan bercakap-cakap

dengan orang lain perhatian klien akan beralih dari halusinasi ke percakapan yang

dilakukan.

Penelitian ini di dukung penelitian dari Sulisnadewi (2012) dalam

penelitiannya yang berjudul “Pendidikan kesehatan keluarga efektif meningkatkan

kemampuan ibu dalam merawat anak diare” bahwa pada kelompok eksperimen

90,3% ibu yang mampu merawat anak dengan diare setelah dilakukan pendidikan

kesehatan. yang mendapatkan pendidikan kesehatan berpeluang sebesar 4,667 kali

mampu merawat dibandingkan dengan yang tidak mendapatkan pendidikan

kesehatan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Wira dengan judul

“Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap kemampuan peran keluarga dalam

merawat pasien tb paru di wilayah kerja Puskesmas Rambipuji Kabupaten

Jember” menunjukkan adanya pengaruh pendidikan kesehatan terhadap

kemampuan peran keluarga dalam merawat pasien Tb Paru di wilayah kerja

Puskesmas Rambipuji Kabupaten Jember.

Pendidikan kesehatan merupakan serangkaian upaya yang ditujukan untuk

mempengaruhi orang lain, mulai dari individu, kelompok, keluarga dan

masyarakat untuk meningkatkan kemampuan. Sama halnya dengan proses

pendidikan kesehatan memiliki tujuan yang sama yaitu terjadinya perubahan

kemampuan yang dipengaruhi banyak faktor diantaranya sasaran pendidikan,

Page 114: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

94

pelaku pendidikan, proses pendidikan dan perubahan kemampuan yang

diharapkan (Darmawan, 2008). Peneliti menggunakan media pemberian leaflet

dan ceramah mengenai halusinasi dan cara perawatannya agar dalam proses

pemberian materi lebih jelas, mudah dipahami, dan saat keluarga lupa dapat di

baca kembali. Pendidikan kesehatan merupakan upaya untuk menjadikan

perubahan kemampuan keluarga dengan meningkatkan kesadaran keluarga dalam

perawatan halusinasi di Wilayah kerja Puskesmas Geger.

Harapan peneliti setelah diberikan pendidikan kesehatan sebagian besar

kemampuan keluarga meningkat menjadi baik. Namun dari hasil penelitian

didapatkan kemampuan keluarga dalam perawatan halusinasi pada kelompok

eksperimen yang sebagian besar masih berkemampuan cukup. Hasil pengamatan

peneliti didapatkan bahwa keluarga mengingatkan anggota keluarga dengan

masalah halusinasi untuk menghardik halusinasi, keluarga mengajak anggota

keluarga untuk bercakap-cakap, dan keluarga mengingatkan komunikasi dengan

orang yang ada di lingkungan sekitar. Ini sejalan dengan pendapat Muhith (2015)

dalam mengontrol halusinasi ada 4 cara yaitu dengan menghardik halusinasi,

mengkonsumsi obat, bercakap-cakap dan melakukan aktifitas terjadwal.

5.3.3 Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perubahan tingkat

kemampuan keluarga dalam perawatan halusinasi di Wilayah kerja

Puskesmas Geger Kabupaten Madiun

Hasil uji statistik dengan Mann Whitney U Test untuk menguji kemampuan

keluarga sesudah dilakukan pendidikan kesehatan diperoleh nilai p =0,000 karena

nilai p < 0,05, Ho ditolak dan Ha diterima, dapat disimpulkan bahwa ada

pengaruh kemampuan keluarga dalam perawatan sebelum dan sesudah dilakukan

Page 115: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

95

pendidikan kesehatan halusinasi di Wilayah kerja Puskesmas Geger Kabupaten

Madiun. Hal ini di dukung hasil mean rank posttest dua kelompok yaitu sebesar

17,94. Sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan hasil kemampuan keluarga

dalam perawatan halusinasi antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen di

Wilayah Kerja Puskesmas Geger Kabupaten Madiun.

Avrianto (2014) menjelaskan bahwa pendidikan kesehatan sebagai proses

perubahan yang tidak mudah. Bukan semata penambahan pengetahuannya saja

tetapi keluarga diharapkan memiliki keterampilan sekaligus sikap mantap dalam

merawat anggota keluarga dengan halusinasi. Namun dalam mewujudkan semua

itu perlu adanya faktor pendukung (support) atau kondisi yang memungkinkan

lainnya seperti adanya fasilitas dan dukungan semua pihak. Setelah dilakukan

intervensi pendidikan kesehatan selama 3 minggu dalam pengamatan peneliti saat

posttest penderita dengan masalah halusinasi didapatkan keluarga mengatakan

halusinasi pada malam hari sudah mulai berkurang, saat bercakap-cakap penderita

mau menjawab saat diajak bicara, penderita dengan masalah haluinasi mulai

kooperatif, ekspresi wajah bersahabat, klien mau berjabat tangan, dan penderita

mau berkomunikasi dengan orang-orang di lingkungan sekitar, penderita mau

minum obat, anggota keluarga dengan masalah halusinasi sebagian besar mau

melakukan aktifitas sehari-hari seperti mencabuti rumput, menyapu, mencuci

piring, memasak, bekerja dan aktifitas lainnya.

Hasil penelitian setelah dilakukan pendidikan kesehatan kemampuan

keluarga sudah lebih baik. Kaitannya dengan hal yang ada diatas peneliti

berpendapat dengan mengajarkan cara mengahrdik halusinasi dan bercakap-cakap

Page 116: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

96

akan menurunkan tingkat kejadian halusinasi mengontrol. Pendidikan kesehatan

sangat penting diberikan dalam pelayanan kesehatan secara periodik tentang cara

mengontrol halusinasi dan peratan halusinasi kepada keluarga ataupun penderita

halusinasi. Pelayanan kesehatan dapat membentuk kaderisasi di masing-masing

posyandu di setiap desa. Kader dapat mengagendakan pemberian pendidikan

kesehatan setiap 1 bulan sekali di setiap desa agar hasilnya optimal.

5.4 Keterbatasan Penelitian

1. Pada waktu pemberian pendidikan kesehatan ada keluarga yang kurang

maksimal dalam mendengarkan dan memperhatikan materi yang diberikan

sehingga tidak kooperatif.

2. Dalam pemberian pendidikan kesehatan ada responden yang menyambi

mengupasi jagung, sehingga pengetahuan serta kemampuan yang didapat

oleh responden kurang maksimal.

3. Tidak semua anggota keluarga berada di rumah, hanya ada 1 orang saja,

karena sebagian dari anggota keluarga lain bekerja.

Page 117: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

97

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Ada perubahan kemampuan keluarga dalam perawatan halusinasi pada

kelompok kontrol sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan di

Wilayah kerja Puskesmas Geger Kabupaten Madiun tetapi hanya pada

nilainya saja, tidak ada perubahan tingkat kemampuan. Sebagian besar

responden mempunyai kemampuan yang kurang.

2. Ada perubahan tingkat kemampuan keluarga dalam perawatan halusinasi

pada kelompok eksperimen sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan

kesehatan di Wilayah kerja Puskesmas Geger Kabupaten Madiun. Sebagian

besar responden mempunyai kemampuan yang cukup.

3. Ada pengaruh dan perubahan hasil pretest dan posttest setelah diberikan

pendidikan kesehatan terhadap tingkat kemampuan keluarga dalam

perawatan halusinasi di Wilayah kerja Puskesmas Geger Kabupaten Madiun

dengan hasil analisis statistik dengan Mann Whitney U Test didapatkan p

value (0,000<0,05).

Page 118: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

98

6.2 Saran

1. Bagi Keluarga

Pemberian pendidikan kesehatan keluarga dapat dijadikan informasi,

meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan pengaplikasian serta

meningkatkan kemampuan keluarga dalam perawatan anggota keluarga

menderita gangguan jiwa terutama halusinasi. Keluarga memberi dukungan

dan perhatian lebih optimal.

2. Bagi pelayanan kesehatan

Keterlibatan pelayanan kesehatan dalam menggalakkan pendidikan

kesehatan jiwa dan kaderisasi di masing-masing posyandu di setiap desa

secara periodik setiap 1 bulan sekali tentang cara perawatan yang benar

dengan memberi leaflet akan menjadikan hasil yang optimal.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Dapat menambah pustaka mengenai perawatan halusinasi yang benar dan

dijadikan sumber dalam penelitian mahasiswa, pengembangan teori dan

meningkatkan pengetahuan bagi pembaca tentang pentingnya pendidikan

kesehatan terhadap kemampuan keluarga dalam perawatan halusinasi.

4. Bagi Peneliti yang selanjutnya

Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai perawatan halusinasi

dengan menggunakan metode yang lain dengan jangka waktu yang lebih

lama untuk meningkatkan kemampuan keluarga.

Page 119: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

99

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Z. 2010. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Avrianto, D. 2014. Pengaruh Penyuluhan terhadap Pengetahuan, Sikap, dan

Tindakan Petani Paprika di Desa Kumbo Pasuruan Terkait Penggunaan

Alat Pelindung Diri dari Bahaya Pestisida. Jakarta: Skripsi Universitas

Islam Indonesia

Balitbang, Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : Balitbang

Kemenkes RI

Caplan, R. 1996. Clinical Approach. Buterworth Heinemann : Boston

Chaery I. 2009. TAK: Persepsi Sensori. Online. Http://www.schizophrenia.com/

[12 Desember 2017]

Dinkes Madiun. 2016. Data Orang dengan Gangguan Jiwa Tahun 2016.

Craven,R.F. & Himle,C.J. 2006. Fundamental of nursing, human and function.

(5th

,ed). Lippincott;Williams & Wilkins.

Darmawan, et. al. 2008. Gambaran Faktor yang berhubungan dengan tingginya

diare pada balita di kelurahan Krian, Kecamatan Krian, Kabupaten

Sidoarjo (Studi Kasus). Diunduh pada 28 Maret 2018 dari akses

http://www.fk.uwks.ac.id

Effendy, O. U. 2009. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktik. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya.

Fitria, N. 2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan Dan

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP dan SP): Untuk 7

Diagnosis Keperawatan Jiwa Berat Bagi Program S1 Keperawatan.

Jakarta: Penerbit Salemba Medika

Friedman, M.M., et al. 2010. Keperawatan keluarga : Riset, teori dan

praktik, Edisi ke-5. Jakarta: EGC.

Hidayat, A. 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.

Jakarta : Salemba Medika.

Page 120: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

100

Keliat, B. A. dkk. 2010. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta :

EGC.

. 2011. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas: CMHN (Basic

Course). Jakarta : EGC.

. 2012. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta:

EGC

Kholid, A. 2014. Promosi Kesehatan: Dengan Pendekatan Teori Perilaku, Media,

dan Aplikasinya. Jakarta: Rajawali Pers.

Kusumawati, F. 2010. Psikologi untuk keperawatan. Jakarta : EGC.

dan Yudi, H. 2010. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta :

Salemba Medika.

Mamnu‟ah, .2010. Stres dan Strategi Koping Anggota Keluarga Merawat yang

Mengalami Halusinasi.Jurnal Kebidanan dan Keperawatan. Yogyakarta :

Stikes „Aisyiyah Yogyakarta.

Maramis, W. F. 2006. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya : Airlangga

University Press.

Mubarak, W. I., dkk.2009. Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep DanAplikasi.

Jakarta : Salemba medika.

. 2010. Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep Dan Aplikasi.

Jakarta : Salemba medika.

Muhith, A. 2015. Pendidikan Keperawatan Jiwa (Teori dan Aplikasi). Yogyakarta

: Penerbit ANDI

Nasehudin,.T.S., Gozali,N. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung:

Pustaka Setia.

Notoatmodjo, S. 2010. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta : Rinerika

Cipta.

. 2012. Promosi kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta :

Rineka Cipta

Nugroho, A. 2013. Pengaruh Menghardik Terhadap Penurunan Tingkat

Halusinasi Dengar Pada Pasien Skizofrenia di RSJD Dr.

Aminogondhohutomo Semarang. Skripsi. Stikes Telogorejo

Page 121: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

101

Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Ilmu Keperawatan. Jakarta :

Salemba Medika.

. 2013. Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba

Medika.

. 2016. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi 4. Jakarta:

Salemba Medika.

Potter, Patricia A. dan Anne G. Perry. 2009. Fundamental Keperawatan Buku 1

Edisi 7. Jakarta: Salemba Medika.

Puspa, S. 2009. Mengenali Dunia Kerja. Jakarta : Salemba

Saragih, F,.S. 2010. Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu

Tentang Makanan Sehat dan Gizi Seimbang di Desa Merek Raya

Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun Tahun 2010. Skripsi. Universitas

Sumatera Utara ( USU )

Stephen P. Robbins dan Timonthy A. Judge. 2009. Perilaku Organisasi. Jakarta:

Salemba

Stuart, G. W. dan Laraia, M. T. 2007. Principles and Practice of Psychiatric

Nursing. St. Louis: Mousby.

, dkk. 2016. Prinsip dan Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa.

Penerbit: Elsevier.

Subargus, A. 2011. Promosi Kesehatan. Yogyakarta : Gosyen Publishing

Sugiyono. 2010. Statistik untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sulisnadewi, N 2012. Pendidikan kesehatan keluarga efektif meningkatkan

kemampuan ibu dalam merawat anak diare. Skripsi : Universitas

Indonesia

Suwardiman. 2011. Hubungan antara dukungan keluarga dengan beban keluarga

untuk mengikuti regimen teraupetik pada keluarga klien halusinasi RSUD

Serang. Tesis Jakarta,FIK. Tidak dipublikasikan.

Suyanto. 2011. Metodologi dan Aplikasi Penelitian Keperawatan.Yogjakarta:

Nuha Medika.

Wawan, D. 2011. Teori Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia.

Yogyakarta : Nuha Medika

Page 122: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

102

WHO. 2016. Peran Keluarga Dukung Kesehatan Jiwa Masyarakat. [Diakses 12

Desember 2017]

Widuri, N. Upaya Penurunan Intensitas Halusinasi dengan Cara Mengontrol

Halusinasi di RSJD Arif Zainudin Surakarta. Skripsi : Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Wira, Y. R. Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap kemampuan peran keluarga

dalam merawat pasien tb paru di wilayah kerja Puskesmas Rambipuji

Kabupaten Jember. Skripsi Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas

Muhammadiyah Jember.

Yosep, I. 2011. Keperawatan Jiwa. Bandung: Penerbit Refika Aditama.

Yusnipah, Y. 2012. Tingkat Pengetahuan Keluarga dalam Merawat Pasien

Halusinasi di Poliklinik Psikiatri Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor.

Skripsi. Fakultas Ilmu Keperawatan. Universitas Indonesia.

Page 123: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

103

Lampiran 1

Page 124: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

104

Lampiran 2

Lampiran 3

Page 125: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

105

Lampiran 4

Page 126: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

106

Lampiran 5

Page 127: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

107

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada

Yth. Calon Responden

Di Tempat

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa Progam Studi

Ilmu Keperawatan STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun,

Nama : Tri Wulandari

NIM : 201402106

Bermaksud melakukan penelitian tentang berjudul “Pengaruh Pendidikan

Kesehatan terhadap Perubahan Tingkat Kemampuan Keluarga dalam Perawatan

Halusinasi di Wilayah Kerja Puskesmas Geger Kabupaten Madiun”. Sehubungan

dengan ini, saya mohon kesediaan saudara untuk bersedia menjadi responden

dalam penelitian yang akan saya lakukan. Kerahasiaan data pribadi saudara akan

sangat kami jaga dan informasi yang akan saya gunakan untuk kepentingan

penelitian. Demikian permohonan saya, atas perhatian dan kesediaan saudara saya

ucapkan terima kasih.

Lampiran 6

Madiun, Maret 2018

Peneliti

Tri Wulandari

201402106

Page 128: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

108

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(Informed Consent)

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Umur :

Alamat :

Setelah saya mendapatkan penjelasan mengenai tujuan, manfaat, jaminan

kerahasiaan dan tidak adanya resiko dalam penelitian yang akan dilakukan oleh

mahasiswa Program Studi Keperawatan STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

yang bernama Tri Wulandari mengenai berjudul “Pengaruh Pendidikan Kesehatan

terhadap Perubahan Tingkat Kemampuan Keluarga dalam Perawatan Halusinasi

di Wilayah Kerja Puskesmas Geger Kabupaten Madiun”. Saya mengetahui bahwa

informasi yang akan saya berikan ini sangat bermanfaat bagi pengetahuan

keperawatan di Indonesia. Untuk itu saya akan memberikan data yang diperlukan

dengan sebenar-benarnya. Demikian penyataan ini saya buat untuk dipergunakan

sesuai keperluan.

Madiun, Maret 2018

Responden

Page 129: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

109

Lampiran 7

KISI-KISI KUISIONER

Kemampuan Keluarga

No Uraian Nomor soal

1 Mengenali Halusinasi 1, 3, 4, 5

2 Mengontrol halusinasi 2, 7, 8, 9, 10, 15, 16, 18, 20

3 Memanfaatkan pelayanan 6, 19

4 Pemenuhan ADL 11, 12, 13, 14

5 Memodifikasi lingkungan 17

Page 130: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

110

Lampiran 8

KUESIONER

KEMAMPUAN KELUARGA

Tanggal wawancara :

Nama pewawancara :

No responden :

A. Identitas Responden

Jawablah beberapa pertanyaan ini sebagai identitas diri anda, yaitu sebagai

berikut:

1. Inisial nama :

2. Umur :

18-20 tahun 21-27 tahun 28-32 tahun

33-39 tahun 40-65 tahun

3. Jenis Kelamin :

laki-laki Perempuan

4. Pendidikan :

Tidak sekolah SD SMP SLTA Diploma/Sarjana

5. Pekerjaan :

Tidak bekerja Pedagang Petani PegawaiNegeri

Wiraswasta TNI/POLRI Lain-lain

6. Hubungan dengan Klien yang sakit :

Orangtua Suami/istri Anak Saudara Bukan Keluarga inti

7. Rutinitas Minum Obat :

Rutin Minum Obat Tidak rutin minum obat

8. Jumlah Kekambuhan Halusinasi dalam 1 bulan :

1-3 kali >3 kali

9. Jumlah di rawat :

Belum pernah 1-3 kali > 3 kali

Page 131: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

111

B. Petunjuk Pengisian Angket

1. Isilah angket dengan jujur sesuai dengan apa yang paling anda rasakan saat ini.

Apapun jawaban anda akan dijamin kerahasiaannya.

2. Berilah tanda (√) pada salah satu kolom yang menurut anda cocok atau anda

setuju dengan pernyataan tersebut.

3. Untuk kerjasama dan perhatianya, peneliti mengucapkan terimakasih

Keterangan :

Page 132: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

112

No Pernyataan SL SR K TP

1.

Saya menemani anggota keluarga dengan masalah

halusinasi dan tidak membiarkan dia sendiri

2. Saya mengingatkan anggota keluarga yang

mengalami halusinasi, cara menghardik halusinasi

nya muncul dengan mengatakan pergi pergi...kamu

palsu...kamu tidak nyata...saya tidak mau dengar

3. Saya menyokong/meminta anggota keluarga saya

yang mengalami halusinasinya untuk menceritakan

baik suara, yang dia lihat atau sesuatu yang tidak

enak kepada saya.

4. Saya mendengarkan ungkapan anggota keluarga

dengan masalah halusinasi terhadap halusinasi yang

dirasakan

5. Saya menemani anggota keluarga dengan masalah

halusinasi saat dia merasa takut/cemas

6. Saya mengajak keluarga berdiskusi bersama dalam

menentukan tempat pengobatan yang tepat untuk

anggota keluarga yang menderita halusinasi

7. Saya mengajak klien beraktivitas dengan

menyusunkan kegiatan harian

8. Saya mengajak anggota keluarga bercakap-cakap

ketika anggota keluarga saya mengalami halusinasi.

9. Saya tidak membiarkan anggota keluarga dengan

masalah halusinasi di kamar sendirian

10. Saya selalu memotivasi anggota keluaga dengan

masalah halusinasi untuk berhubungan sosial

dengan orang lain.

11. Saya mengingatkan anggota keluarga dengan

halusinasi merawat dirinya.

12. Saya mempersiapkan makanan dan minum anggota

keluarga dengan masalah halusinasi dan

mengajarkan cara makan.

13. Saya mengajarkan anggota keluarga dengan

masalah halusinasi berdoa terlebih dahulu sebelum

makan dan sesudah makan.

14. Saya membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari

yang tidak dapat dipenuhi oleh anggota keluarga

dengan masalah halusinasi secara mandiri.

15. Saya menyarankan anggota keluarga penderita

halusinasi untuk melakukan kegiatan/pekerjaan

rumah yang ringan dalam batas kemampuan aggota

keluarga dengan masalah halusinasi.

16. Saya mengingatkan anggota keluarga yang

mempunyai masalah halusinasi untuk minum obat

Page 133: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

113

secara rutin.

17. Saya memantau lingkungan sekitar anggota

keluarga dengan masalah halusinasi dan

menjauhkan barang-barang tajam yang dapat

melukai dirinya atau orang lain.

18. Saya mengingatkan anggota keluarga dengan

masalah halusinasi untuk mencuci piring, menyapu

lantai, dan makan bersama

19. Saya mengambil obat dipuskesmas, rumah sakit

umum, rumah sakit jiwa bila obat anggota keluarga

yang mengalami halusinasi habis.

20. Saya mengingatkan anggota keluarga dengan

masalah halusinasi untuk berkomunikasi dengan

orang yang ada di lingkungan sekitar

Keterangan:

SL : Selalu (setiap hari perawatan)

SR : Sering (dari 7 hari perawatan, saya melakukan tindakan perawatan 4-6

hari)

K : Kadang-kadang (dari 7 hari perawatan, saya melakukan tindakan

perawatan 1-3 hari)

TP : Tidak pernah melakukan

Page 134: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

114

Lampiran 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN HALUSINASI

Topik : Perawatan Halusinasi

Sub Topik : Pengertian, penyebab, tanda gejala, jenis, dan

cara perawatan

Sasaran : Keluarga dengan anggota keluarga halusinasi di

Wilayah kerja Puskesmas Geger Kabupaten

Madiun

Hari / Tanggal : 02-06 Maret 2018

Waktu : 30 menit

Tempat : Rumah Responden dengan anggota keluarga

masalah halusinasi di Wilayah Puskesmas Geger,

Kab. Madiun

Penyuluh : Tri Wulandari

1. Analisa Data

1.1 Latar Belakang

Prevalensi masalah kesehatan jiwa saat ini cukup tinggi, 25% dari penduduk

dunia pernah menderita masalah kesehatan jiwa, 1% diantaranya adalah gangguan

jiwa berat (WHO 2016). Angka terjadinya halusinasi cukup tinggi. Berdasarkan

hasil pengkajian di Rumah Sakit Jiwa Medan ditemukan 85% pasien dengan

kasus halusinasi. Studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di Puskesmas Geger

Page 135: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

115

terdapat 272 orang penderita gangguan jiwa yang tersebar dalam 10 desa. Masalah

yang banyak dirasakan penderita dengan gangguan jiwa yaitu halusinasi, dalam

catatan kunujungan terakhir terdapat 77 orang rata-rata pernah mengalami

halusinasi. Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti didapatkan

terhadap 5 keluarga yang merawat klien dengan gangguan jiwa tentang cara

merawat didapatkan 4 keluarga hanya membentak dan membiarkan klien ketika

kambuh.

Upaya meningkatkan kemampuan Keluarga dalam perawatan halusinasi ini

yaitu dengan dilakukanya pendidikan kesehatan.

1.2 Kebutuhan Keluarga

Keluarga dengan masalah halusinasi membutuhkan pendidikan kesehatan

tentang cara merawat anggota keluarga dengan masalah halusinasi sebagai upaya

meningkatkan kemampuan keluarga dalam perawatan halusinasi. Pendidikan

kesehatan ini akan menambah pengetahuan dan merubah perilaku keluarga dalam

perawatan anggota yang mengalami halusinasi.

1.3 Karakeristik Keluarga

1. Kemampuan : keluarga dengan masalah halusinasi

2. Sosial : interaksi dengan lingkungan sosial terganggu

1.4 Tujuan Instruksional

1. Tujuan Umum : setelah mengikuti pendidikan kesehatan, para keluarga

dengan gangguan halusinasi mampu memahami dan meningkatkan

kemampuan keluarga dalam perawatan halusinasi.

Page 136: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

116

2. Tujuan Khusus : setelah mengikuti pendidikan keluarga selama 2 x 30

menit , para keluarga dengan anggota keluarga yang mempunyai masalah

halusinasi mampu memahami dan meningkatkan kemampuannya dalam

perawatan halusinasi.

a. Menyebutkan pengertian halusinasi

b. Menyebutkan etiologi/penyebab terjadinya halusinasi

c. Menyebutkan tanda dan gejala halusinasi

d. Menyebutkan jenis halusinasi

e. Menjelaskan cara perawatan halusinasi

1.6 Materi (terlampir)

1. Menyebutkan pengertian halusinasi

2. Menyebutkan etiologi/penyebab terjadinya halusinasi

3. Menyebutkan tanda dan gejala halusinasi

4. Menyebutkan jenis halusinasi

5. Menjelaskan cara perawatan halusinasi

1.7 Metode

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Demonstrasi

1.8 Media dan Alat Pengajaran

1. Leaflet

Page 137: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

117

1.9 Kegiatan Penyuluhan

N

o

Waktu Kegiatan pendidikan kesehatan Kegiatan

peserta

1 Pembukaan 1

menit

1. Memberikan salam

2. Perkenalan

3. Menjelaskan tujuan penyuluhan

4. Menyebutkan tema materi

penyuluhan

1. Menjawab

salam

2. Mendengarka

n dan

memperhatika

n

2 Inti 25 menit 1. Mengisi kuesioner untuk pretest

kemampuan keluarga pada masing-

masing kelompok

2. Menjelaskan materi perawatan

halusinasi (untuk kelompok

eksperimen

a. Pengertian

b. Etiologi/penyebab

c. Jenis

d. Tanda gejala

e. Peran keluarga

1. Menjawab

pertanyaan

penyuluh

2. Mendengarka

n dan

memperhatika

n materi yang

diberikan

3. bertanya pada

penyuluh bila

masih ada

yang kurang

jelas

4. Ikut

berpartisipasi

aktif dalam

demontrasi

Page 138: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

118

3 Evaluasi 3 menit

3

m

e

n

i

t

1. Meminta keluarga untuk menjawab

pertanyaan penyuluh

2. memberikan reward jika menjawab

benar dan membetulkan jika masih

ada kekurangan

Menyebutkan dan

menjelaskan

jawaban

4 Penutup 1 menit Mengucapka n terima kasih dan

salam

Memperhatikan

dan enjawab

salam

1.10 Referensi

Lampiran Materi SAP Pendidikan Kesehatan Perawatan Halusinasi

1. Konsep Halusinasi

1.1 Pengertian Halusinasi

Halusinasi adalah hilangnya kemampuan manusia dalam membedakan

rangsangan dalam maupun rangsangan luar. Gejala gangguan jiwa yaitu klien

merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan, perabaan atau

penciuman (Kusumawati, F dan Hartono,Y 2010).

1.2 Etiologi Halusinasi

Menurut Stuart (2007), faktor penyebab terjadinya halusinasi adalah:

1. Biologis : Abnormalitas perkembangan sistem saraf yang berhubungan

dengan respon neurobiologis yang maladaptif baru mulai dipahami.

Page 139: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

119

2. Psikologis

Keluarga, pengasuh dan lingkungan klien sangat mempengaruhi respon,

kondisi psikologis klien, penolakan atau tindakan kekerasan dalam rentang

hidup klien, hubungan yang bermusuhan, tekanan, isolasi, perasaan tidak

berguna, putus asa dan tidak berdaya.

3. Sosial Budaya

Kemiskinan, konflik sosial budaya (perang, kerusuhan, bencana alam) dan

kehidupan yang terisolasi disertai stres.

4. Sumber Koping

Sumber koping mempengaruhi respon individu dalam menanggapi stresor.

1.3 Jenis halusinasi

Jenis-jenis halusinasi menurut ( Kusumawati, 2010) sebagai berikut:

6. Halusinasi pendengaran: mendengarkan suara atau kebisingan yang

kurang jelas ataupun yang jelas

7. Halusinasi penglihatan: stimulus visual dalam bentuk kilatan atau cahaya,

gambar atau bayangan yang rumit dan kompleks

8. Halusinasi penciuman/penghidu : menghidu seperti sedang membau bau-

bauan tertentu seperti bau darah, urine, feses, parfum, atau bau yang lain.

9. Halusinasi perabaan: merasa mengalami nyeri, rasa tersetrum atau

ketidaknyamanan tanpa stimulus yang jelas.

10. Halusinasi pengecapan: klien sering meludah, muntah, merasa mengecap

rasa seperti darah,urine seperti feses, atau yang lainnya

Page 140: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

120

1.4 Tanda dan Gejala

Menurut Kusumawati (2010), tanda dan gejala halusinasi meliputi : Tidak

dapat memusatkan perhatian, gelisah, ketakutan, wajah tegang, mudah

tersinggung, disorientasi waktu, tempat, dan orang, ketidakmampuan penderita

dalam memecahkan masalah, serta perubahan pola perilaku, sikap curiga dan

bermusuhan, menyalahkan diri sendiri/orang lain, bicara dan tertawa sendiri,

pembicaraan kacau, kadang tidak masuk akal, keluyuran, dan tidak mampu

mengurus dirinya sendiri (Yusnipah, 2012).

1.5 Peran Keluarga dalam Perawatan Halusinasi

Menurut Keliat (2011), peran keluarga dalam perawatan halusinasi meliputi :

1. Membantu mengenal halusinasi

a. Bina hubungan saling percaya dengan klien.

Hubungan saling percaya dengan memfasilitasi klien agar merasa

nyaman menceritakan pengalaman aneh halusinasinya agar informasi tentang

halusinasi yang dialami oleh klien dapat diceritakan secara komprehensif.

Keluarga harus sabar, memperlihatkan penerimaan yang tulus, dan aktif

mendengar ungkapan klien saat menceritakan halusinasinya. Hindarkan

menyalahkan klien atau menertawakan klien walaupun pengalaman halusinasi

yang diceritakan aneh dan menggelikan.

b. Mendiskusikan kapan muncul dan situasi yang menyebabkan halusinasi.

Membantu klien mengenali halusinasi mengenai isi halusinasi, waktu,

frekuensi terjadinya halusinasi, situasi yang menyebabkan munculnya

Page 141: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

121

halusinasi, dan perasaan klien saat halusinasi muncul). Setelah klien

menyadari bahwa halusinasi yang dialaminya adalah masalah yang harus

diatasi, maka selanjutnya klien perlu dilatih bagaimana cara yang bisa

dilakukan dan terbukti efektif mengatasi halusinasi.

c. Meningkatkan kontak dengan realita

5) Bicara dengan pasien secara sering dan singkat

6) Ajak bicara pasien jika tampak pasien sedang berhalusinasi

7) Buat jadwal sehari-hari untuk menghindari kesendirian

8) Ajak bicara jika tampak klien sedang berhalusinasi

d. Membantu penurunan kecemasan dan ketakutan

5) Temani pasien, cegah isolasi dan menarik diri

6) Terima halusinasi pasien tanpa mendukung dan menyalahkan.

Misalnya : “Saya percaya anda mendengar, tetapi saya sendiri tidak

mendengar”.

7) Beri kesempatan pasien untuk mengungkapkan

8) Tetap hangat, empati dan lemah lembut

e. Mencegah pasien melukai dirinya sendiri dan orang lain

3) Melakukan perlindungan

4) Kontak sering dengan personal

f. Tingkatkan harga diri

4) Identifikasi kemampuan pasien dan beri kegiatan yang sesuai

5) Beri kesempatan dan beri pujian atas kegiatan yang pasien lakukan

6) Dorong supaya pasien melakukan kegiatan yang positif.

Page 142: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

122

2. Keluarga melatih klien untuk mengontrol halusinasi, meliputi :

a. Mengajarkan klien menghardik halusinasi

Menghardik yaitu upaya mengendalikan halusinasi dengan cara menolak

halusinasi yang muncul. Klien dilatih untuk mengatakan, ”pergi pergi...kamu

palsu...kamu tidak nyata...aku tidak mau dengar...aku tidak mau lihat”. Ini

dianjurkan untuk dilakukan bila halusinasi muncul setiap saat.

b. Berinteraksi dengan klien saat halusinasinya kambuh

Dengan bercakap-cakap dengan klien, maka klien akan terjadi teknik

distraksi, fokus perhatian klien saat terjadi halusinasi beralih ke percakapan.

c. Mengajak klien beraktivitas dengan menyusunkan kegiatan harian

Halusinasi muncul akibat banyaknya waktu luang yang tidak

dimanfaatkan dengan baik oleh klien. Klien akhirnya asyik dengan

halusinasinya. Untuk itu, klien dilatih menyusun rencana kegiatan dari pagi

sejak bangun pagi sampai malam menjelang tidur dengan kegiatan yang

bermanfaat seperti memasak, makan bersama, mencuci piring, menyapu

lantai, dan aktivitas lainnya. Keluarga harus selalu memonitor pelaksanaan

kegiatan tersebut sehingga klien betul-betul tidak ada waktu lagi untuk

melamun tak terarah.

d. Menggunakan obat

Salah satu penyebab munculnya halusinasi adalah akibat

ketidakseimbangan neurotransmiter di syaraf (dopamin, serotonin). Untuk itu,

klien perlu diberi penjelasan bagaimana obat dapat mengatasi halusinasi,

pemberian obat kepada klien harus patuh dan teratur untuk menjalankan

Page 143: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

123

pengobatan yang optimal.

3. Pemenuhan ADL

Keluarga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari klien (Fitria, 2009) yang

meliputi :

a. Kebersihan diri : memandikan klien dan melakukan perawatan kulit,

perawatan kuku dan kaki, perawatan mulut, perawatan rambut, perawatan

mata, telinga dan hidung dan perawatan alat kelamin (Fitria, 2009)

b. Toileting : melepaskan dan memakaikan kembali pakaian untuk toileting,

membersihkan klien setelah BAB/ BAK dengan tepat, dan menyiram

toilet atau kamar kecil (Fitria, 2009).

c. Berhias : mengambil pakaian, memakaikan pakaian, mengancing baju

dan celana, menggunakan kaos kaki, menggunakan alat tambahan,

memberikan penampilan pada yang memuaskan, dan mengenakan sepatu

secara tepat sesuai dengan iklim dan kondisi sosial. Dan seluruh kegiatan

ini tergantung pada kesukaan dan budaya seseorang, klien wanita

memakai make up, mencukur bulu ketiak dan alis merupakan bagian

yang penting dari kerapian. Sedangkan untuk pria mencukur merupakan

sesuatu yang penting sekali bagi penampilan dan harga diri mereka

(Fitria, 2009).

d. Makan dan minum : mempersiapkan makanan, perkakas makanan dan

minuman, mengajarkan berdoa sebelum makan dan sesudah makan

(Fitria, 2009).

Page 144: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

124

4. Keluarga memodifikasi lingkungan rumah

Memodifikasi lingkungan akan berpengaruh positif terhadap proses

penyembuhan seperti membersihkan rumah, menciptakan lingkungan yang

aman dan nyaman dengan ruang yang mudah dijangkau klien baik ruang

makan, kamar mandi ataupun WC, memberikan perhatian selama 24 jam,

menghindarkan alat-alat yang menyebakan pencideraan diri yang

menimbulkan terjadinya kecelakaan/luka, meminta klien berpartisipasi

melakukan kegiatan membereskan kamarnya sendiri (Stuart, 2007).

5. Kemampuan keluarga dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada

Keluarga mengajak anggota keluarga lain berdiskusi bersama dalam

menentukan tempat pengobatan yang tepat untuk klien.Keluarga

mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan, memahami keuntungan yang

diperoleh dari fasilitas kesehatan, memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan

mengunjungi balai kesehatan jiwa, puskesmas, maupun rumah sakit.

Keluarga datang ke pelayanan saat obat pasien habis ataupun klien yang

mengalami gangguan jiwa kambuh dan keluarga tidak mampu

menanganinya (Stuart, 2007).

Page 145: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

126

Lampiran 10

Page 146: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

127

Page 147: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

128

Lampiran 11

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

SPSS 16

Correlations

Soal1 Soal2 Soal3 Soal4 Soal5 soal6 soal7 soal8 soal9 soal10 soal11 soal12 soal13 soal14 soal15 soal16 soal17 soal18 soal19 soal20

Soal1 Pearson

Correlation 1 .745** .767** .767** .724** .373 .789** .779** .667** .663** .800** .324 .768** .507* .549* .631** .497* .396 .552* .789**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .105 .000 .000 .001 .001 .000 .164 .000 .023 .012 .003 .026 .084 .012 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

Soal2 Pearson

Correlation .745** 1 .666** .585** .647** .167 .828** .735** .631** .563** .615** .435 .750** .432 .563** .487* .400 .513* .247 .828**

Sig. (2-tailed) .000 .001 .007 .002 .482 .000 .000 .003 .010 .004 .056 .000 .057 .010 .029 .081 .021 .294 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

Soal3 Pearson

Correlation .767** .666** 1 .937** .800** .499* .595** .875** .586** .765** .836** .342 .781** .595** .443 .746** .664** .330 .822** .595**

Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .025 .006 .000 .007 .000 .000 .140 .000 .006 .051 .000 .001 .155 .000 .006

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

Page 148: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

129

Soal4 Pearson Correlation

.767** .585** .937** 1 .655** .499* .595** .743** .677** .765** .836** .266 .781** .595** .523* .746** .734** .330 .822** .595**

Sig. (2-tailed) .000 .007 .000 .002 .025 .006 .000 .001 .000 .000 .257 .000 .006 .018 .000 .000 .155 .000 .006

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

Soal5 Pearson

Correlation .724** .647** .800** .655** 1 .241 .649** .832** .620** .830** .706** .435 .698** .681** .184 .740** .480* .336 .685** .649**

Sig. (2-tailed) .000 .002 .000 .002 .307 .002 .000 .004 .000 .001 .055 .001 .001 .436 .000 .032 .147 .001 .002

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

soal6 Pearson

Correlation .373 .167 .499* .499* .241 1 .234 .355 .075 .333 .510* .189 .284 .141 .067 .301 .289 -.182 .569** .234

Sig. (2-tailed) .105 .482 .025 .025 .307 .320 .124 .754 .151 .022 .426 .226 .554 .780 .198 .216 .442 .009 .320

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

soal7 Pearson Correlation

.789** .828** .595** .595** .649** .234 1 .607** .821** .704** .738** .610** .754** .545* .416 .684** .561* .249 .347 1.000**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .006 .006 .002 .320 .005 .000 .001 .000 .004 .000 .013 .068 .001 .010 .291 .134 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

soal8 Pearson

Correlation .779** .735** .875** .743** .832** .355 .607** 1 .535* .695** .723** .356 .662** .548* .444* .567** .473* .328 .576** .607**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .124 .005 .015 .001 .000 .124 .001 .012 .050 .009 .035 .158 .008 .005

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

Page 149: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

130

soal9 Pearson Correlation

.667** .631** .586** .677** .620** .075 .821** .535* 1 .824** .700** .324 .747** .579** .480* .631** .596** .229 .467* .821**

Sig. (2-tailed) .001 .003 .007 .001 .004 .754 .000 .015 .000 .001 .164 .000 .007 .032 .003 .006 .331 .038 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

S

,MMoal10

Pearson

Correlation .663** .563** .765** .765** .830** .333 .704** .695** .824** 1 .825** .385 .685** .668** .286 .767** .620** .167 .720** .704**

Sig. (2-tailed) .001 .010 .000 .000 .000 .151 .001 .001 .000 .000 .093 .001 .001 .222 .000 .004 .481 .000 .001

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

soal11 Pearson

Correlation .800** .615** .836** .836** .706** .510* .738** .723** .700** .825** 1 .526* .770** .659** .379 .727** .678** .142 .705** .738**

Sig. (2-tailed) .000 .004 .000 .000 .001 .022 .000 .000 .001 .000 .017 .000 .002 .099 .000 .001 .549 .001 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

soal12 Pearson Correlation

.324 .435 .342 .266 .435 .189 .610** .356 .324 .385 .526* 1 .410 .711** -.096 .628** .502* -.088 .250 .610**

Sig. (2-tailed) .164 .056 .140 .257 .055 .426 .004 .124 .164 .093 .017 .073 .000 .686 .003 .024 .713 .287 .004

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

soal13 Pearson

Correlation .768** .750** .781** .781** .698** .284 .754** .662** .747** .685** .770** .410 1 .652** .492* .750** .712** .449* .663** .754**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .001 .226 .000 .001 .000 .001 .000 .073 .002 .027 .000 .000 .047 .001 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

Page 150: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

131

soal14 Pearson Correlation

.507* .432 .595** .595** .681** .141 .545* .548* .579** .668** .659** .711** .652** 1 .237 .756** .561* .314 .640** .545*

Sig. (2-tailed) .023 .057 .006 .006 .001 .554 .013 .012 .007 .001 .002 .000 .002 .315 .000 .010 .178 .002 .013

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

soal15 Pearson

Correlation .549* .563** .443 .523* .184 .067 .416 .444* .480* .286 .379 -.096 .492* .237 1 .153 .177 .539* .190 .416

Sig. (2-tailed) .012 .010 .051 .018 .436 .780 .068 .050 .032 .222 .099 .686 .027 .315 .518 .455 .014 .423 .068

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

soal16 Pearson

Correlation .631** .487* .746** .746** .740** .301 .684** .567** .631** .767** .727** .628** .750** .756** .153 1 .844** .140 .779** .684**

Sig. (2-tailed) .003 .029 .000 .000 .000 .198 .001 .009 .003 .000 .000 .003 .000 .000 .518 .000 .557 .000 .001

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

soal17 Pearson Correlation

.497* .400 .664** .734** .480* .289 .561* .473* .596** .620** .678** .502* .712** .561* .177 .844** 1 -.081 .625** .561*

Sig. (2-tailed) .026 .081 .001 .000 .032 .216 .010 .035 .006 .004 .001 .024 .000 .010 .455 .000 .735 .003 .010

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

soal18 Pearson

Correlation .396 .513* .330 .330 .336 -.182 .249 .328 .229 .167 .142 -.088 .449* .314 .539* .140 -.081 1 .173 .249

Sig. (2-tailed) .084 .021 .155 .155 .147 .442 .291 .158 .331 .481 .549 .713 .047 .178 .014 .557 .735 .466 .291

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

Page 151: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

132

soal19 Pearson Correlation

.552* .247 .822** .822** .685** .569** .347 .576** .467* .720** .705** .250 .663** .640** .190 .779** .625** .173 1 .347

Sig. (2-tailed) .012 .294 .000 .000 .001 .009 .134 .008 .038 .000 .001 .287 .001 .002 .423 .000 .003 .466 .134

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

soal20 Pearson

Correlation .789** .828** .595** .595** .649** .234 1.000** .607** .821** .704** .738** .610** .754** .545* .416 .684** .561* .249 .347 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .006 .006 .002 .320 .000 .005 .000 .001 .000 .004 .000 .013 .068 .001 .010 .291 .134

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-

tailed).

Page 152: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

133

Hasil Uji Validitas

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Hasil Uji Reliabilitas

Cronbach's

Alpha N of Items

.960 20

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Soal1 37.7500 108.724 .839 .957

Soal2 38.6000 108.884 .732 .958

Soal3 38.1000 102.832 .904 .955

Soal4 38.1000 103.147 .885 .956

Soal5 37.8500 106.345 .816 .957

soal6 38.1000 115.568 .378 .962

soal7 37.8000 111.432 .803 .958

Page 153: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

134

soal8 38.0000 105.158 .804 .957

soal9 37.9500 109.734 .760 .958

soal10 37.7500 107.250 .846 .956

soal11 37.5500 107.734 .893 .956

soal12 37.3500 112.029 .480 .961

soal13 38.4000 106.042 .878 .956

soal14 37.4500 109.524 .727 .958

soal15 37.7500 113.355 .423 .962

soal16 37.6000 107.411 .837 .957

soal17 37.3500 107.608 .702 .958

soal18 37.8000 117.537 .310 .962

soal19 38.1000 105.042 .725 .959

soal20 37.8000 111.432 .803 .958

Page 154: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

135

Lampiran 12

TABULASI DATA

DATA PRETEST RESPONDEN KELOMPOK KONTROL

No U Jen.

Kel

Pendidi

kan Pekerjaan

Hub. Dgn

Klien

Rutinitas

Minum

Obat

Juml.

Kambu

han

Juml.

Di

Rawat

Skor Pernyataan Kemampuan Keluarga

Total

Skor Ket.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 65 L SD Petani Orang

Tua

Tidak Rutin

Minum

Obat

>3 Kali >3 Kali 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 4 2 2 2 41 Cukup

2 53 L SMP Petani Suami

Tidak Rutin

Minum

Obat

>3 Kali Belum

Pernah 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 40 Cukup

3 34 P SMP Tidak

Bekerja Anak

Tidak Rutin

Minum

Obat

>3 Kali Belum

Pernah 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 3 1 2 2 2 2 2 1 2 32 Kurang

4 38 P SLTA Tidak

Bekerja Saudara

Tidak Rutin

Minum

Obat

>3 Kali 1-3

Kali 2 2 2 1 3 2 2 3 1 2 2 3 1 2 1 2 2 2 1 2 38 Kurang

5 49 L SD Petani Suami

Tidak Rutin

Minum

Obat

>3 Kali Belum

Pernah 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 3 1 2 2 2 2 2 1 2 32 Kurang

Page 155: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

136

6 24 P SLTA Tidak

Bekerja Anak

Tidak Rutin

Minum

Obat

>3 Kali Belum

Pernah 2 1 1 1 2 2 2 2 3 2 2 3 1 3 3 2 2 2 1 2 39 Kurang

7 32 P SLTA Tidak

Bekerja Saudara

Rutin

Minum

Obat

1-3

Kali

1-3

Kali 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 46 Cukup

8 60 P SD Petani Orang

Tua

Tidak Rutin

Minum

Obat

>3 Kali 1-3

Kali 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 3 1 2 2 2 3 1 1 2 33 Kurang

9 40 P SLTA Tidak

Bekerja Saudara

Tidak Rutin

Minum

Obat

>3 Kali > 3

Kali 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 1 2 35 Kurang

10 61 L SD Tidak

Bekerja

Orang

Tua

Tidak Rutin

Minum

Obat

>3 Kali Belum

Pernah 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 3 1 2 4 1 2 34 Kurang

11 64 P SD Tidak

Bekerja Saudara

Tidak Rutin

Minum

Obat

>3 Kali Belum

Pernah 2 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 33 Kurang

12 58 P SLTA Tidak

Bekerja

Orang

Tua

Tidak Rutin

Minum

Obat

>3 Kali > 3

Kali 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 3 2 2 2 40 Cukup

13 32 P SMP Tidak

Bekerja Anak

Tidak Rutin

Minum

Obat

>3 Kali Belum

Pernah 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 37 Kurang

14 40 P SMP Wiraswas

ta Saudara

Tidak Rutin

Minum

Obat

>3 kali Belum

Pernah 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 3 1 2 1 2 2 2 2 2 36 Kurang

Page 156: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

137

15 48 P SMP Tidak

Bekerja Istri

Rutin

Minum

Obat

1-3

Kali

1-3

Kali 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 39 Kurang

16 60 L SMP Petani Orang

Tua

Tidak Rutin

Minum

Obat

>3 kali Belum

Pernah 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 36 Kurang

17 42 P SMP Tidak

Bekerja Anak

Tidak Rutin

Minum

Obat

1-3

Kali

Belum

Pernah 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 1 1 2 2 3 3 2 2 41 Cukup

18 39 P SD Tidak

Bekerja Anak

Tidak Rutin

Minum

Obat

>3 Kali Belum

Pernah 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 42 Cukup

Page 157: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

138

TABULASI DATA

DATA PRETEST RESPONDEN KELOMPOK EKSPERIMEN

No U Jen.

Kel

Pendidi

kan Pekerjaan

Hub. Dgn

Klien

Rutinitas

Minum

Obat

Juml.

Kambu

han

Juml.

Di

Rawat

Skor Pernyataan Kemampuan Keluarga

Total

Skor Ket.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 63 P SMP Tidak

Bekerja

Orang

Tua

Tidak Rutin

Minum

Obat

>3 Kali >3 Kali 2 1 1 3 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 3 2 2 2 36 Kurang

2 34 P SLTA Tidak

Bekerja Anak

Tidak Rutin

Minum

Obat

>3 Kali 1-3

Kali 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 38 Kurang

3 60 P SMP Tidak

Bekerja

Orang

Tua

Tidak Rutin

Minum

Obat

>3 Kali 1-3

Kali 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 41 Cukup

4 46 L SLTA Wiraswas

ta

Orang

Tua

Rutin

Minum

Obat

1-3

Kali >3 Kali 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 38 Kurang

5 50 P SLTA Tidak

Bekerja Anak

Rutin

Minum

Obat

1-3

Kali

1-3

Kali 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 40 Cukup

6 64 L SD Petani Orang

Tua

Tidak Rutin

Minum

Obat

>3 Kali Belum

Pernah 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 38 Kurang

Page 158: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

139

7 28 P SLTA Tidak

Bekerja Anak

Tidak Rutin

Minum

Obat

>3 Kali Belum

Pernah 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 36 Kurang

8 65 L SLTA Petani Orang

Tua

Rutin

Minum

Obat

1-3

Kali >3 Kali 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 4 3 2 2 3 2 3 2 2 2 54 Cukup

9 60 P SMP Tidak

Bekerja

Orang

Tua

Tidak Rutin

Minum

Obat

>3 Kali Belum

Pernah 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 38 Kurang

10 48 P SLTA Tidak

Bekerja

Orang

Tua

Rutin

Minum

Obat

1-3

Kali

1-3

Kali 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 40 Cukup

11 38 L DIPLO

MA

Wiraswas

ta Anak

Rutin

Minum

Obat

1-3

Kali

1-3

Kali 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 41 Cukup

12 60 L SLTA Petani Orang

Tua

Rutin

Minum

Obat

1-3

Kali

1-3

Kali 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 32 Kurang

13 58 P SMP Petani Orang

Tua

Tidak Rutin

Minum

Obat

>3 Kali 1-3

Kali 2 1 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 40 Cukup

14 42 P SLTA Pedagang Orang

Tua

Rutin

Minum

Obat

1-3

Kali

Belum

Pernah 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 42 Cukup

15 24 P SLTA Tidak

Bekerja Anak

Tidak Rutin

Minum

Obat

>3 Kali 1-3

Kali 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 36 Kurang

Page 159: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

140

16 61 P SMP Tidak

Bekerja

Orang

Tua

Tidak Rutin

Minum

Obat

>3 Kali >3 Kali 2 1 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 40 Cukup

17 40 L SD Petani Anak

Tidak Rutin

Minum

Obat

>3 Kali Belum

Pernah 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 1 2 2 2 2 1 2 2 39 Kurang

18 58 L SMP Pedagang Orang

Tua

Rutin

Minum

Obat

1-3

Kali

1-3

Kali 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 42 Cukup

Page 160: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

141

TABULASI DATA

DATA POSTTEST RESPONDEN KELOMPOK KONTROL

No U Jen.

Kel

Pendidi

kan Pekerjaan

Hub. Dgn

Klien

Rutinitas

Minum

Obat

Juml.

Kambu

han

Juml.

Di

Rawat

Skor Pernyataan Kemampuan Keluarga

Total

Skor Ket.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 65 L SD Petani Orang

Tua

Tidak Rutin

Minum

Obat

>3 Kali >3 Kali 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 40 Cukup

2 53 L SMP Petani Suami

Tidak Rutin

Minum

Obat

>3 Kali Belum

Pernah 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 40 Cukup

3 34 P SMP Tidak

Bekerja Anak

Tidak Rutin

Minum

Obat

>3 Kali Belum

Pernah 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 3 1 2 2 2 2 2 1 2 32 Kurang

4 38 P SLTA Tidak

Bekerja Saudara

Tidak Rutin

Minum

Obat

>3 Kali 1-3

Kali 2 2 2 1 3 2 2 3 1 2 2 3 1 2 1 2 2 2 1 2 38 Kurang

5 49 L SD Petani Suami

Tidak Rutin

Minum

Obat

>3 Kali Belum

Pernah 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 3 1 2 2 2 2 2 1 2 33 Kurang

6 24 P SLTA Tidak

Bekerja Anak

Tidak Rutin

Minum

Obat

>3 Kali Belum

Pernah 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 1 2 36 Kurang

Page 161: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

142

7 32 P SLTA Tidak

Bekerja Saudara

Rutin

Minum

Obat

1-3

Kali

1-3

Kali 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 46 Cukup

8 60 P SD Petani Orang

Tua

Tidak Rutin

Minum

Obat

>3 Kali 1-3

Kali 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 3 1 2 2 2 2 1 1 2 32 Kurang

9 40 P SLTA Tidak

Bekerja Saudara

Tidak Rutin

Minum

Obat

>3 Kali > 3

Kali 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 36 Kurang

10 61 L SD Tidak

Bekerja

Orang

Tua

Tidak Rutin

Minum

Obat

>3 Kali Belum

Pernah 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 3 1 2 4 1 2 34 Kurang

11 64 P SD Tidak

Bekerja Saudara

Tidak Rutin

Minum

Obat

>3 Kali Belum

Pernah 2 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 34 Kurang

12 58 P SLTA Tidak

Bekerja

Orang

Tua

Tidak Rutin

Minum

Obat

>3 Kali > 3

Kali 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 3 2 2 2 40 Cukup

13 32 P SMP Tidak

Bekerja Anak

Tidak Rutin

Minum

Obat

>3 Kali Belum

Pernah 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 37 Kurang

14 40 P SMP Wiraswas

ta Saudara

Tidak Rutin

Minum

Obat

>3 kali Belum

Pernah 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 3 1 2 1 2 2 2 2 2 36 Kurang

15 48 P SMP Tidak

Bekerja Istri

Rutin

Minum

Obat

1-3

Kali

1-3

Kali 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 38 Kurang

Page 162: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

143

16 60 L SMP Petani Orang

Tua

Tidak Rutin

Minum

Obat

>3 kali Belum

Pernah 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 36 Kurang

17 42 P SMP Tidak

Bekerja Anak

Tidak Rutin

Minum

Obat

1-3

Kali

Belum

Pernah 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 1 1 2 2 3 3 2 2 41 Cukup

18 39 P SD Tidak

Bekerja Anak

Tidak Rutin

Minum

Obat

>3 Kali Belum

Pernah 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 41 Cukup

Page 163: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

144

TABULASI DATA

DATA POSTTEST RESPONDEN KELOMPOK EKSPERIMEN

No U Jen.

Kel

Pendidi

kan Pekerjaan

Hub. Dgn

Klien

Rutinitas

Minum

Obat

Juml.

Kambu

han

Juml.

Di

Rawat

Skor Pernyataan Kemampuan Keluarga

Total

Skor Ket.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 63 P SMP Tidak

Bekerja

Orang

Tua

Tidak Rutin

Minum

Obat

>3 Kali >3 Kali 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 4 3 2 3 2 2 4 2 2 2 51 Cukup

2 34 P SLTA Tidak

Bekerja Anak

Tidak Rutin

Minum

Obat

>3 Kali 1-3

Kali 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 4 2 3 3 52 Cukup

3 60 P SMP Tidak

Bekerja

Orang

Tua

Tidak Rutin

Minum

Obat

>3 Kali 1-3

Kali 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 50 Cukup

4 46 L SLTA Wiraswas

ta

Orang

Tua

Rutin

Minum

Obat

1-3

Kali >3 Kali 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 55 Cukup

5 50 P SLTA Tidak

Bekerja Anak

Rutin

Minum

Obat

1-3

Kali

1-3

Kali 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 2 4 3 61 Baik

6 64 L SD Petani Orang

Tua

Tidak Rutin

Minum

Obat

>3 Kali Belum

Pernah 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 2 3 3 50 Cukup

Page 164: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

145

7 28 P SLTA Tidak

Bekerja Anak

Tidak Rutin

Minum

Obat

>3 Kali Belum

Pernah 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 48 Cukup

8 65 L SLTA Petani Orang

Tua

Rutin

Minum

Obat

1-3

Kali >3 Kali 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 66 Baik

9 60 P SMP Tidak

Bekerja

Orang

Tua

Tidak Rutin

Minum

Obat

>3 Kali Belum

Pernah 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 50 Cukup

10 48 P SLTA Tidak

Bekerja

Orang

Tua

Rutin

Minum

Obat

1-3

Kali

1-3

Kali 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 56 Cukup

11 38 L DIPLO

MA

Wiraswas

ta Anak

Rutin

Minum

Obat

1-3

Kali

1-3

Kali 3 2 3 2 2 3 2 4 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 52 Cukup

12 60 L SLTA Petani Orang

Tua

Rutin

Minum

Obat

1-3

Kali

1-3

Kali 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 4 3 46 Cukup

13 58 P SMP Petani Orang

Tua

Tidak Rutin

Minum

Obat

>3 Kali 1-3

Kali 3 2 2 3 2 3 2 3 4 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 52 Cukup

14 42 P SLTA Pedagang Orang

Tua

Rutin

Minum

Obat

1-3

Kali

Belum

Pernah 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 4 2 3 61 Baik

15 24 P SLTA Tidak

Bekerja Anak

Tidak Rutin

Minum

Obat

>3 Kali 1-3

Kali 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 4 2 2 3 3 2 4 3 3 3 51 Cukup

Page 165: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

146

16 61 P SMP Tidak

Bekerja

Orang

Tua

Tidak Rutin

Minum

Obat

>3 Kali >3 Kali 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 4 3 2 2 3 3 3 2 3 52 Cukup

17 40 L SD Petani Anak

Tidak Rutin

Minum

Obat

>3 Kali Belum

Pernah 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 4 3 2 51 Cukup

18 58 L SMP Pedagang Orang

Tua

Rutin

Minum

Obat

1-3

Kali

1-3

Kali 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 4 3 2 3 52 Cukup

Page 166: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

147

Lampiran 13

Hasil Uji Normalitas Data

SPSS 16

Kontrol

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Kontrol_Pretest 18 100.0% 0 .0% 18 100.0%

Kontrol_Posttes

t 18 100.0% 0 .0% 18 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Kontrol_Pretest Mean 37.44 .919

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 35.51

Upper Bound 39.38

5% Trimmed Mean 37.27

Median 37.50

Variance 15.203

Std. Deviation 3.899

Minimum 32

Maximum 46

Range 14

Interquartile Range 6

Skewness .326 .536

Kurtosis -.374 1.038

Kontrol_Posttes

t

Mean 37.22 .865

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 35.40

Upper Bound 39.05

5% Trimmed Mean 37.02

Median 36.50

Variance 13.477

Std. Deviation 3.671

Page 167: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

148

Minimum 32

Maximum 46

Range 14

Interquartile Range 6

Skewness .555 .536

Kurtosis .335 1.038

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kontrol_Pretest .099 18 .200* .957 18 .538

Kontrol_Posttes

t .130 18 .200

* .948 18 .398

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true

significance.

Eksperimen

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Eks_Pre_Pendkes 18 100.0% 0 .0% 18 100.0%

Eks_Post_Pendkes 18 100.0% 0 .0% 18 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Eks_Pre_Pendkes Mean 39.50 1.039

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 37.31

Upper Bound 41.69

5% Trimmed Mean 39.11

Median 39.50

Variance 19.441

Std. Deviation 4.409

Minimum 32

Maximum 54

Page 168: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

149

Range 22

Interquartile Range 4

Skewness 1.948 .536

Kurtosis 7.017 1.038

Eks_Post_Pendkes Mean 53.11 1.182

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 50.62

Upper Bound 55.61

5% Trimmed Mean 52.79

Median 52.00

Variance 25.163

Std. Deviation 5.016

Minimum 46

Maximum 66

Range 20

Interquartile Range 5

Skewness 1.329 .536

Kurtosis 1.552 1.038

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Eks_Pre_Pendkes .230 18 .013 .798 18 .001

Eks_Post_Pendkes .310 18 .000 .850 18 .008

a. Lilliefors Significance Correction

Page 169: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

150

Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

Pretest .285 1 34 .597

Posttest .605 1 34 .442

ANOVA

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Pretest Between

Groups 38.028 1 38.028 2.195 .148

Within Groups 588.944 34 17.322

Total 626.972 35

Posttest Between

Groups 2336.111 1 2336.111 118.588 .000

Within Groups 669.778 34 19.699

Total 3005.889 35

Page 170: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

151

Lampiran 14

Pengolahan Data

SPSS 16

Wilcoxon Signed Ranks Test Kelompok Kontrol

Descriptive Statistics

N Mean

Std.

Deviation Minimum Maximum

Kontrol_Pretest 18 37.44 3.899 32 46

Kontrol_Posttes

t 18 37.22 3.671 32 46

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Kontrol_Posttest -

Kontrol_Pretest

Negative Ranks 5a 4.80 24.00

Positive Ranks 3b 4.00 12.00

Ties 10c

Total 18

a. Kontrol_Posttest < Kontrol_Pretest

b. Kontrol_Posttest > Kontrol_Pretest

c. Kontrol_Posttest = Kontrol_Pretest

Test Statisticsb

Kontrol_Postt

est -

Kontrol_Prete

st

Z -.905a

Asymp. Sig. (2-

tailed) .366

a. Based on positive ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Page 171: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

152

Wilcoxon Signed Ranks Test Kelompok Eksperimen

Descriptive Statistics

N Mean

Std.

Deviation Minimum Maximum

Eks_Pre_Pendkes 18 39.50 4.409 32 54

Eks_Post_Pendkes 18 53.11 5.016 46 66

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Eks_Post_Pendkes -

Eks_Pre_Pendkes

Negative Ranks 0a .00 .00

Positive Ranks 18b 9.50 171.00

Ties 0c

Total 18

a. Eks_Post_Pendkes < Eks_Pre_Pendkes

b. Eks_Post_Pendkes > Eks_Pre_Pendkes

c. Eks_Post_Pendkes = Eks_Pre_Pendkes

Test Statisticsb

Eks_Post_Pen

dkes -

Eks_Pre_Pen

dkes

Z -3.749a

Asymp. Sig. (2-

tailed) .000

a. Based on negative ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Page 172: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

153

Mann Whitney Test Posttest

Descriptive Statistics

N Mean

Std.

Deviation

Minimu

m

Maximu

m

posttest 36 45.0556 9.26728 32.00 66.00

kelompo

k 36 1.5000 .50709 1.00 2.00

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Posttest Eksperimen 18 27.47 494.50

Kontrol 18 9.53 171.50

Total 36

Test Statisticsb

Posttest

Mann-Whitney U .500

Wilcoxon W 171.500

Z -5.126

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

Exact Sig. [2*(1-tailed

Sig.)] .000

a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Kelompok

Page 173: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

154

Lampiran 15

HASIL TABULASI DATA PERUBAHAN PADA KELOMPOK KONTROL

SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PENDIDIKAN KESEHATAN

No Responden Kelompok

kontrol

Pre Post Perubahan

1 41 40 -1

2 40 40 0

3 32 32 0

4 38 38 0

5 32 33 0

6 39 36 -3

7 46 46 0

8 33 32 -1

9 35 36 0

10 34 34 0

11 33 34 0

12 40 40 0

13 37 37 0

14 36 36 0

15 39 38 -1

16 36 36 0

17 41 41 0

18 42 41 -2

Rata-Rata 37,44 37,22 -0,44

Nilai Maksimum 46 46 0

Nilai Minimun 32 32 -3

Standart Deviasi 3,899 3,671 0,855

Page 174: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

155

HASIL TABULASI DATA PERUBAHAN PADA KELOMPOK

EKSPERIMEN SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PENDIDIKAN

KESEHATAN

No Responden Kelompok

Eksperimen

Pre Post Perubahan

1 36 51 15

2 38 52 14

3 41 50 9

4 38 55 17

5 40 61 21

6 38 50 12

7 36 48 12

8 54 66 12

9 38 50 12

10 40 56 16

11 41 52 11

12 32 46 14

13 40 52 12

14 42 61 19

15 36 51 15

16 40 52 12

17 39 51 12

18 42 52 10

Rata-Rata 39,50 53,11 13,61

Nilai Maksimum 54 66 21

Nilai Minimun 32 46 9

Standart Deviasi 4,409 5,016 3.108

Page 175: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

156

Lampiran 16

JADWAL KEGIATAN

Bulan

No Kegiatan Desember 2017 Januari 2018 Februari 2018 Maret 2018 April 2018

1. Pembuatan dan

Konsultasi Judul

2. Penyusunan

Proposal

3. Bimbingan

Proposal

4. Ujian

Proposal

5. Revisi

Proposal

6. Pengambilan

Data

7. Penyusunan dan

Konsultasi Skripsi

8. Ujian

Skripsi

Page 176: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

157

Lampiran 17

LEMBAR KONSULTASI

Page 177: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

158

Page 178: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

159

Page 179: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

160

Lampiran 18

FOTO PROSES PENELITIAN

Page 180: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/282/1/62.pdf · program studi keperawatan stikes bhakti husada mulia madiun 2018 . ii skripsi pengaruh

161