Upload
dinhliem
View
699
Download
83
Embed Size (px)
Citation preview
SKRIPSI
PERANAN TRANSPORTASI LAUT DALAM MENUNJANG ARUSBARANG DAN ORANG DI KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN
MUNA
Oleh:
JUSNAStb. B1A1 11 161
JURUSAN ILMU EKONOMIFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALUOLEOKENDARI
2016
SKRIPSI
PERANAN TRANSPORTASI LAUT DALAM MENUNJANG ARUSBARANG DAN ORANG DI KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN
MUNA
Oleh:
JUSNAStb. B1A1 11 161
JURUSAN ILMU EKONOMIFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALUOLEOKENDARI
2016
SKRIPSI
PERANAN TRANSPORTASI LAUT DALAM MENUNJANG ARUSBARANG DAN ORANG DI KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN
MUNA
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Gelar Sarjana Pada Jurusan Ilmu Ekonomi
Oleh:
JUSNAStb. B1A1 11 161
JURUSAN ILMU EKONOMIFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALUOLEOKENDARI
2016Tanggal 29 februari 2016
vii
ABSTRACT
JUSNA, B1A1 11 161, Transportation role Goes Out To Sea In PropGoods and Person Current at Maligano's district Muna's Regency, Led byTibertius Nempung and Tajuddin.
This research intent to know transportation development role goes out tosea in prop goods and person Current At Maligano's district Muna's Regency.Information source that is utilized in this research is informan which is as much 7person with details of as follows: 1 person camat Maligano (to y. informan), 2business men, 2 farmers, and 2 shipowners. Analisis is data that is utilized inpenilitian this is utilize to methodic analisis dekriptif by figures character andobservational subject situation or menganalisis way with mendekriptifkan dataalready collected.
Base found observational result by researcher gets to be concluded thatPort development and acquisition KM.Rembulan and speed boat gets role to itscrescent business man amount or person amount that do economy activity aroundport so increases society income, and gets role to goods and person current that isseen from crescent it totals passenger and amount and goods type that istransported via Maligano Raha's route because society progressively is easily todo crossing activity.
Key word: Oceanic transportation, goods and person current,
viii
ABSTRAK
JUSNA, B1A1 11 161, Peranan Transportasi Laut Dalam MenunjangArus Barang dan Orang di Kecamatan Maligano Kabupaten Muna, Dibimbingoleh Tibertius Nempung dan Tajuddin.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan pengembangantransportasi laut dalam menunjang Arus barang dan orang Di KecamatanMaligano Kabupaten Muna. Sumber informasi yang digunakan dalam penelitianini adalah informan yaitu sebanyak 7 orang dengan rincian sebagai berikut : 1orang camat Maligano (key informan), 2 orang pedagang, 2 orang petani, serta 2orang pemilik kapal. Analisis data yang digunakan dalam penilitian ini adalahmenggunakan metode analisis dekriptif dengan menggambarkan sifat dan keadaansubyek penelitian atau cara menganalisis dengan mendekriptifkan data yang telahterkumpul.
Berdasarkan hasil penelitian yang ditemukan oleh peneliti dapatdisimpulkan bahwa Pembangunan pelabuhan dan pengadaan KM.Rembulan danspeed boat berperan terhadap bertambahnya jumlah pedagang atau jumlah orangyang melakukan aktivitas ekonomi di sekitar pelabuhan sehingga meningkatkanpendapatan masyarakat, serta berperan terhadap arus barang dan orang yangdilihat dari bertambahnya jumlah penumpang serta jumlah dan jenis barang yangdiangkut melalui rute Maligano-Raha karena masyarakat semakin mudah untukmelakukan aktifitas penyeberangan.
Kata kunci : Transportasi Laut, arus barang dan orang,
x
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur bagi Allah SWT pencipta alam semesta besertaisinya, yang telah memberikan rahmat dan hidayah serta petunjuk kepada setiapmahkluk ciptaan-Nya, termasuk penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi inidengan judul “Peranan Pengembangan Transportasi Laut Dalam MenunjangArus Barang Dan Orang Di Kecamatan Maligano Kabupaten Muna”. Salamdan shalawat dihaturkan kepada Nabi Muhammad SAW, sang pencerah yangmenuntun ummatnya dari alam yang gelap gulita menuju alam yang terangbenderang dengan segala ilmu dan ajarannya.
Penulis skripsi ini merupakan tugas akhir untuk mencapai gelar SarjanaEkonomi (S.E) pada Jurusan Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,Universitas Halu Oleo, untuk memberikan pengalaman kepada penulis dalammeneliti dan menyusun karya ilmiah berupa skripsi. Penulis menyadari bahwamasih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Untuk itu penulis mengharapakankritik dan saran yang sifatnya membangun dan memotivasi penulis agar lebihbaik di masa yang akan datang.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis diberi bimbingan dan bantuandari berbagai pihak baik secara materil maupun moril. Khususnya untuk keduaorang tuaku tersayang Bapak La Buhana dan ibu Wa Edu yang selalumendoakan, memotivasi, mendukung pilihan ananda tercinta. Untuk itu anandamengucapkan terima kasih atas doa dan segala dukungannya serta telah menjadiorang tua terbaik bagi ananda.
Penulis juga menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang mendukung tercapainya karya ilmiah ini.Semoga segala bantuan dan bimbingan dari semua pihak yang telah diberikankepada penulis dibalas dengan kebaikan dan pahala dari Allah SWT. Dalamkesempatan ini penulis mengucapakan terima kasih yang setulusnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Usman Rianse, MS, selaku Rektor Halu OleoKendari
2. Bapak Prof. Dr. H. Muh. Syarif, Selaku Dekan Fakulatas Ekonomi danBisnis Universitas Halu Oleo Kendari.
3. Ibu Dr. Rosnawintang, SE., M.Si, Selaku Ketua Jurusan Ilmu Ekonomidan Bisnis Universitas Halu Oleo Kendari.
4. Bapak Dr. Tibertius Nempung, SE., MS dan Bapak Tajuddin, SE., M.Siselaku pembimbing I dan II yang telah memberikan saya saran danmasukan dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Bapak Dosen Tim Penguji, yang telah memberikan saya saran danmasukan sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak dan ibu dosen dan staf jurusan ilmu ekonomi yang telahmemberikan saya ilmu pengetahuan dan motivasi selama saya berada dibangku perkuliahan saya ucapkan banyak terima kasih atasbimbingannya.
xi
7. Keluargaku tersayang, Azin, Juti, Aji, ibu rifa, Ibu Wiwit Fitriani, MasEko yang selalu memberikan saya motivasi dan dukungan sehinggapenelitian ini dapat diselesaikan.
8. Kakandaku Agus Rihu, saya ucapkan banyak terima kasih, atas dukungandan dorongan sehingga penelitian ini dapat diselasaikan.
9. Sahabat-sahabatku, Yati, Yuyun, Nurmina, Asriani, Sariati, Tyas, Jefri,Hengsa, Yana serta Rekan-Rekan Mahasiswa Ilmu Ekonomi FEB UHOyang selalu memberikan saya motivasi sehingga penelitian ini dapatdiselesaikan.
10. Pihak-pihak yang tidak sempat penulis sebutkan satu-persatu yang telahmembantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung.Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini dapat memberikan manfaatserta sumbangsih wawasan dan pemikiran bagi seluruh pihak yangmembacanya.
Kendari, Februari 2016
penulis
xii
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DEPAN ………………………………………………………….. iSAMPUL DALAM ………………………………………………………….. iiHALAMAN PERSYARATAN GELAR SARJANA …………………….. iiiHALAMAN PERSETUJUAN ……………………………………………... ivHALAMAN PENETAPAN PENGUJI SKRIPSI ……………………….... vHALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ………………......... viABSTRACT …………………………………………………………….......... viiABSTRAK ………………………………………………………………….... viiiKATA PENGANTAR ………………………………………………............ xDAFTAR ISI …………………………………………………………………. xiiDAFTAR TABEL ............................................................................................ xvDAFTAR GAMBAR ………………………………………………………... xvi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………… 5
1.3 Tujuan Penelitian …………………………………………………. 5
1.4 Manfaat Penelitian ………………………………………………... 5
1.5 Ruang Lingkup Penelitian ………………………………………… 6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teoritis …………………………………………………… 7
2.1.1 Konsep Perkembangan Transportasi Laut ................................. 7
2.1.2 Konsep Transportasi Laut ……………………………………. 8
2.1.3 Fungsi Transportasi ………………………………………….. 13
2.1.4 Jenis-Jenis Transportasi ……………......................................... 22
2.1.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jasa Transportasi ............. 24
2.1.6 Konsep Pendapatan ................................................................... 262.1.7 Konsep Ekonomi ....................................................................... 27
xiii
2.2 Kajian Empirik ……………………………………………………... 28
2.3 Kerangka Pemikiran ………………………………………………... 30
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian ……………………………………… 32
3.2 Informan Penelitian ............................................................................ 32
3.3 Jenis dan Sumber Data
3.3.1 Data Primer …………………………………………………… 32
3.3.2 Data Sekunder ………………………………………………... 32
3.4 Teknik Pengumpulan Data ………………………………………..... 33
3.5 Teknik Analisis Data ………………………………………………. 33
3.6 Definisi Operasional ……………………………………………….. . 34
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ………………………………… 35
4.1.1 Sejarah Singkat Kecamatan Maligano ......................................... 35
4.1.2 Topografi, Oceanografi Dan Demografi ...................................... 36
4.2. Karakteristik demografi ....................................................................... 37
4.2.1 Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin ............................ 37
4.2.2 Komposisi Penduduk Menurut Golongan Umur ......................... 39
4.2.3 Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian ...................... 39
4.2.4 Komposisi Penduduk Menurut Pendidikan ................................. 41
4.4 Karakteristik Informan ......................................................................... 42
4.4.1 Tingkat Umur .............................................................................. 42
4.4.2 Tingkat Pendidikan ..................................................................... 43
4.4.3 Jenis Pekerjaan ............................................................................ 44
4.5. Hasil Penelitian ................................................................................... 45
4.5.1 Pengembangan Transportasi Laut ................................................ 46
4.5.2 Peranan Pengembangan Transportasi Laut Dalam Menunjang arus
barang dan orang ............................................................................ 47
xiv
4.5.2.1 Jumlah Pedagang ........................................................................ 47
4.5.2.2 Jumlah Penumpang ..................................................................... 52
4.5.2.3 Jumlah Dan Jenis Barang ............................................................. 56
BAB 5 PENUTUP
4.1 Kesimpulan ……………………………………………………........... 66
4.2 Saran ………………………………………………............................. 66
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
Tabel HalamanTabel 4.1 luas wilayah administrasi Kecamatan Maligano Menurut Desa…..........Tabel 4.2 Komposisi penduduk menurut jenis kelamin di Kecamatan Maligano
………………………………………………………………….................Tabel 4.3Komposisi penduduk menurut golongan umur ……………………….Tabel 4.4 Karakteristik penduduk berdasarkan jenis pekerjaan pada Kecamatan
Maligano Kabupaten Muna ……………………………………………..Tabel 4.5 Karakteristik penduduk berdasarkan tingkat pendidikan pada
Kecamatan Maligano ……………………………………………………Tabe 4.6 Karakteristik Informan berdasarkan tingkat umur pada Kecamatan
Maligano ……………………………………………………………….Tabel 4.7 Karakteritik Informan berdasarkan tingkat pendidikan pada
Kecamatan Maligano ……………………………………………………Tabel 4.8 Karakteristik Informan berdasarkan jenis pekerjaan pada Kecamatan
Maligano ………………………………………………………………...Tabel 4.9 Jumlah jenis usaha sebelum adanya pembangunan dan
pengembangan transportasi laut yang melakukan aktivitas ekonomi disekitar Pelabuhan Maligano ......................................................................
Tabel 4.10 Jumlah jenis usaha sesudah adanya pembangunan danpengembangan transportasi laut yang melakukan aktivitas ekonomi disekitar Pelabuhan Maligano ......................................................................
Tabel 4.11 Jumlah Penumpang sebelum pengadaan KM. Rembulan dan speedboat...............................................................................................................
Tabel 4.12 Jumlah Penumpang sesudah pengadaan KM. Rembulan dan speedboat...............................................................................................................
Tabel 4.13 Jumlah Dan Jenis Barang yang Di angkut sebelum dan sesudahpengadaan km.rembulan dan speed boat......................................................
Tabel 4.14 Jumlah Dan Jenis Barang yang Di angkut sebelum dan sesudahpengadaan km.rembulan dan speed boat ..................................................
35
3839
40
41
43
43
44
49
50
52
53
56
57
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Skema Kerangka Pikir ……………………………………………………… 30
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Negara Indonesia merupakan negara kepulauan, maka fungsi angkutan
laut sangat penting dalam pembangunan. Sebagai negara kepulauan yang
mempunyai luas sekitar 1,5 juta km2 dengan wilayah laut empat kali luas daratan,
maka sudah sewajarnya bila negara maritim ini menempatkan perhubungan laut
dalam kedudukan yang amat penting karena dalam wilayah seluas itu tersebar
17.508 pulau baik besar maupun kecil dan hampir setengahnya dihuni oleh
manusia yang mutlak saling berhubungan.
Negara kepulauan Indonesia memiliki kekayaan alam, darat maupun laut
yang sangat melimpah, yang dapat digunakan bagi kesejahteraan masyarakat
Bangsa dan Negara. Dengan kondisi geografis demikian, jaringan transportasi
melalui laut dengan sendirinya harus mampu menjangkau seluas mungkin wilayah
nusantara, sampai ke daerah-daerah kecil sekalipun. Bukan sekadar untuk
menyediakan fasilitas lingkungan bagi penduduk yang ingin bepergian dari satu
tempat ke tempat lain atau menyalurkan barang-barang kebutuhan pokok, namun
juga merupakan tali penyikat yang menyatukan seluruh wilayah nusantara dari
berbagai aspek.
Di Provinsi Sulawesi Tenggara, sebagai bagian integral dari Negara
Kesatuan Republik Indonesia terutama memasuki era otonomi daerah diharapkan
semakin memacu pada pembangunan daerah. Untuk meningkatkan pembangunan
ekonomi membutuhkan jasa angkutan laut atau transportasi laut yang sangat
2
memadai. Angkutan merupakan salah satu sarana yang sangat penting bagi
kehidupan perekonomian masyarakat, karena lancar atau tidaknya proses
pengangkutan khususnya pengangkutan laut mempengaruhi tingkat aktivitas
maupun perkembangan ekonomi masyarakat. Tingkat perekonomian masyarakat
yang baik senantiasa membutuhkan sarana transportasi yang memadai yang
merupakan mobilitas masyarakat yang menunjang aktivitas kehidupan masyarakat
sehari-hari.
Hal ini sejalan dengan pendapat yang menyatakan dengan proses
pengangkutan yang lancar maka mobilitas orang dapat ditingkatkan lebih baik
yang berarti lebih produktif, jika seluruh kegiatan-kegiatan diarahkan kepada
tujuan posiitif (Siregar 2012).
Transprotasi laut merupakan salah satu subsektor transportasi yang turut
menjadi bagian penting dalam menunjang aktivitas masyarakat kepulauan. Hal ini
juga menjadi salah satu sasaran dalam peningkatkan perekonomian nasional
dalam menunjang perdagangan antar pulau seperti yang terjadi di Sulawesi
Tenggara khususnya Kecamatan Maligano. Wilayah kepulauan di Kecamatan
Maligano menjadikan transportasi laut sebagai salah satu alat bantu yang
digunakan untuk menghubungkan satu pulau dengan pulau lainnya yang terus
dikembangkan. Orientasi merupakan kegiatan yang dilakukan dalam bentuk
peninjauan untuk mendapatkan suatu cara atau sikap yang tepat dalam
membangun kegiatan perdagangan antar pulau dengan menggunakan kapal motor
dan speed boat yang sekaligus menjadi salah satu tindak untuk memenuhi
kebutuhan transportasi.
3
Transportasi laut memberikan kontribusi yang sangat besar bagi
perekonomian nasional dan daerah sebagaimana amanat dalam Undang-Undang
No. 17 Tahun 2008 menjadi suatu yang sangat strategis bagi wawasan nasional
serta menjadi sarana vital yang menunjang tujuan persatuan dan kesatuan
nasional. Perlu diketahui juga kontribusi transportasi laut menjadi semakin
penting karena nilai biaya yang dikeluarkan adalah paling kecil bila dibandingkan
dengan biaya transportasi darat dan udara. Selain itu, transportasi laut juga
memiliki kelebihan dari jasa angkutan lainnya dalam keleluwesan
penggunaannya. Kapal laut dapat melewati medan yang tidak dapat ditempuh oleh
kendaraan roda dua atau kapal udara, karena kondisi alam dan letaknya.
Perkembangan transportasi laut di Kecamatan Maligano sangat
memegang peranan penting. Dengan adanya pembangunan pelabuhan pada tahun
1995, pengadaan speed boat, dan kapal penumpang KM Rembulan pada tahun
2002 merupakan suatu proses arus pelayaran dengan melayani rute Maligano-
Raha. Dengan adanya perkembangan tersebut tentu bisa berdampak positif baik
bagi penumpang dan proses distribusi barang, maupun aktivitas masyarakat
lainnya. Selain itu, usaha tersebut juga menyediakan lapangan kerja bagi
masyarakat sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran.
Rute atau jalur pelayaran dari setiap kapal mesin dan speed boat
ditetapkan untuk meningkatkan kegiatan perekonomian masyarakat lokal. Rute
yang ditetapkan tersebut merupakan kerja sama antara stakeholder di daerah.
Stakeholder yang dimaksud adalah pemerintah daerah, pihak yang memiliki
sarana transportasi masyarakat lokal yang bekerja sama dalam membangun
4
perekonomian daerah. Salah satu rute penyeberangan yang turut membangun
ekonomi daerah adalah rute transportasi laut dari Kecamatan Maligano menuju
Kota Raha di Kabupaten Muna untuk memindahkan orang dan barang.
Perkembangan transportasi laut memiliki peluang untuk meningkatkan
pendapatan, melalui sarana transportasi laut yang digunakan memungkinkan
adanya peningkatan pelayanan yang dilakukan oleh masyarakat untuk
meningkatkan kegiatan perekonomian masyarakat. Sejalan dengan hal itu, usaha
transportasi laut Maligano – Raha merupakan salah satu jalur transportasi laut
yang dikembangkan oleh pemerintah daerah untuk menunjang mobilisasi barang
dan orang dari Kecamatan Maligano ke Kota Raha yang sekaligus sebagai rute
perdagangan antar pulau di Kabupaten Muna.
Di mana usaha transportasi laut yang beroperasi terdiri dari 1 unit kapal
motor dan 4 buah speed boat yaitu KM Rembulan, Maligano Start, Satria Jaya
Saniava, Prima Dona, Lintas Samudra. Adapun kapasitas atau daya tampung
masing-masing untuk KM Rembulan memuat kurang lebih 120 orang, dimana
tarif penumpang perorangnya Rp. 17.000,- sedangkan speed mempunyai kapasitas
atau daya tampung kurang lebih 100 orang, dengan tarif perorangnya Rp. 20.000,-
serta kecapatan waktu yang ditempuh KM Rembulan dan speed kurang lebih satu
jam. Adapun jumlah penumpang dalam setiap tahun berubah-ubah, karena banyak
faktor yang mempengaruhinya.
Dengan dikembangkannya pembangunan pelabuhan Maligano serta
ditingkatkannya jumlah unit kendaraan yang beroperasi di pelabuhan Maligano
yang telah menunjang dalam mempercepat penyeberangan barang dan jasa dari
5
Kecamatan Maligano menuju Kota Raha, maka akan membantu percepatan
pertumbuhan ekonomi masyarakat Kecamatan Maligano sehingga hal ini
menarikpeneliti untuk melakukan penelitian “PERANAN TRANSPORTASI
LAUT DALAM MENUNJANG ARUS BARANG DAN ORANG DI
KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN MUNA’’.
1.2 Rumusan Masalah
Bedasarkan uraian latar belakang maka yang menjadi permasalahan
dalam penelitian ini apakah transportasi laut berperan terhadap arus barang dan
orang di Kecamatan Maligano Kabupaten Muna.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah untuk mengetahui
peranan transportasi laut terhadap arus barang dan orang di Kecamatan Maligano
Kabupaten Muna.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini yaitu :
1. Bagi pemerintah, diharapakan hasil penelitian ini untuk menjadi masukan
bagi pemerintah daerah di Kecamatan Maligano dalam melakukan usaha
transportasi laut
2. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan referensi untuk peneliti selanjutnya,
terutama yang berkaitan dengan pengembangan jasa transportasi laut.
6
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian difokuskan pada peranan transportasi laut, dalam
menunjang arus barang dan orang yang dilihat dari kegiatan : Jumlah pedagang,
Jumlah penumpang, Jumlah dan jenis barang yang diangkut melalui jasa
transportasi laut.
7
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.I Landasan Teoritis
2.1.1 Konsep Perkembangan Transportasi Laut
Pengertian perkembangan transportasi sangat erat kaitannya dengan
pembangunan dari segi tujuan yaitu untuk kemajuan dan perluasan dan
melakukan berbagai usaha ekonomi dan sosial di Kecamatan Maligano dan
sekitarnya. Hanya saja yang membedakan masalah waktu, sedangkan
pengembangan mengacu pada periode waktu. Namun keduanya mempunyai
tujuan untuk memperbesar usaha. Sesuai dengan kenyataan di atas, secara
etimologi perkembangan berasal dari kata “berkembang” sebagaimana
W.J.S. Poerdaminta (2003) diartikan berkembang sebagai terbuka menjadi
besar dan meluas atau menjadi sempurna banyak dan maju.
Perkembangan transportasi mencakup bidang yang sangat luas
karena hampir seluruh kehidupan manusia tidak terlepas dari kehidupan
transportasi. Perkembangan transportasi tumbuh dan berkembang sejalan
dengan majunya tingkat kehidupan manusia. Kehidupan masyarakat yang
maju ditandai oleh mobilitas yang tinggi dengan tersediannya fasilitas dan
sarana yang cukup memadai. Dewasa ini terlihat bahwa perkembangan
transportasi tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pemindahannya, tetapi
menghendaki pula kecepatan proses pengangkutannya. Sehubungan dengan
itu, industri pembuatan alat-alat angkutan senantiasa meningkatkan
kecepatan dari alat angkutan yang diproduksinya. Dengan cepatnya alat
angkutan maka periode pengangkutan akan semakin singkat karena itu item
8
yang diangkut menjadi semakin cepat sampai di tempat tujuan,
menyebabkan dapatnya dipetik kegunaan-kegunaan waktu yaitu kegunaan
yang tercipta atas barang dan tersedian pada waktu yang dibutuhkan.
Pengangkutan menyebabkan nilai barang lebih tinggi di tempat
tujuan daripada di tempat asal, dan nilai ini lebih besar daripada biaya yang
dikeluarkan untuk pengangkutannya adalah nilai tempat dan waktu, kedua
nilai ini diperoleh jika barang diangkut ke tempat di mana nilainya lebih
tinggi dan dapat dimanfaatkan tepat pada waktunya.
2.1.2 Konsep Trasnsportasi Laut
Transportasi berasal dari kata latin yaitu transportare, dimana trans
berarti seberang atau sebelah lain dan portare berarti mengangkut atau
membawa. Jadi transportasi berarti mengangkut atau membawa (sesuatu) ke
sebelah lain atau dari suatu tempat ke tempat lainnya. Transportasi seperti
itu merupakan suatu jasa yang diberikan guna memuat barang atau orang
untuk dibawa dari suatu tempat ke tempat lainnya.
Kegiatan perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain telah
dilakukan sejak dulu, baik memindahkan barang maupun orang dengan
menggunakan peralatan yang sesuai untuk mengangkut orang atau barang
tersebut seperti menggunakan kendaraan angkutan darat, angkutan laut,
maupun angkutan udara.
Transportasi telah digunakan dalam kehidupan masyarakat sejak
dulu, hanya saja alat angkut yang dimaksud bukan seperti sekarang ini
Sebelum tahun 1800, alat pengangkutan yang digunakan adalah tenaga
9
manusia, hewan dan sumber tenaga dari alam. Antara tahun 1800 – 1860
transportasi telah mulai berkembang dengan dimanfaatkannya sumber
tenaga mekanis seperti kapal laut, dan kereta api, hal mana digunakan dalam
dunia perdagangan.
Sejarah transportasi pada tahun 1860 – 1920 ditemukan kendaraan
bermotor, pesawat terbang, dalam masa ini angkutan kereta api dan jalan
raya memegang peranan penting pula. Dalam tahun 1920 transportasi telah
mencapai tingkat perkembangan pada puncaknya dengan sistem transportasi
berkembang pesat sejalan dengan kemajuan teknologi mutakhir (Abbas
Salim, 2006).
Abbas Salim (2006) mengemukakan bahwa transportasi adalah
kegiatan pemindahan barang muatan dan penumpang dari suatu tempat ke
tempat lain. Dikatakan juga bahwa transportasi menjadi dasar untuk
pembangunan ekonomi dan perkembangan masyarakat serta pertumbuhan
industrialisasi. Dengan adanya transportasi menyebabkan adanya
spesialisasi atau pembagian pekerjaan menurut keahlian sesuai dengan
budaya, adat istiadat, dan budaya suatu bangsa atau daerah.
Sumantoro (1998) mengemukakan bahwa kegiatan transportasi
merupakan tindakan yang dilakukan untuk memindahkan suatu barang atau
orang dari suatu tempat ke tempat lain. Manajemen tranportasi merupakan
bagian dari perencanaan, pengorganisasian, pengaktivitasan dan
pengontrolan kegiatan-kegiatan pemindahan barang dan orang dari suatu
tempat ke tempat lain untuk mencapai tujuan tertentu.
10
Menurut Setijowarno dan Frazila (2003) transportasi berarti suatu
kegiatan untuk memindahkan sesuatu (orang dan barang) dari satu tempat
ke tempat yang lain, baik dengan atau tanpa sarana (kendaraan, pipa, dan
lain-lain.
Soleh Al jufri (1993) menyatakan bahwa transportasi merupakan
suatu alat yang digunakan manusia untuk menyangkut barang dan manusia
dari suatu tempat ke tampat lain dengan menggunakan tenaga dorong mesin
atau manusia dan angin melalui laut.
Porwosujipto (2003) berpendapat bahwa pelayaran merupakan
segala kegiatan usaha pemuatan melalui laut pada asasnya dengan
pengertian angkutan laut, pemersatuan-pemersatuan ini diadakan dengan
tujuan untuk membulatkan pertanggungjawaban pengangkutan terhadap
pengangkutan terhadap pengiriman segala usaha dan kegiatan yang
bersangkutan dengan kewajibannya mengangkut barang atau orang di laut.
Sehingga sampai di tempat tujuan dengan selamat atau barang itu diterima
oleh sipenerima pada waktunya dengan selamat.
Pengertian transportasi menurut Buchari Alma (2007) ialah
pengangkutan merupakan kegiatan pemindahan barang-barang dan manusia
dari satu tempat asal ke tempat tujuan.
Transportasi diartikan sebagai pemindahan barang dan manusia dari
tempat asal ke tempat tujuan. Proses pengangkutan merupakan gerakan dari
tempat asal dari mana kegiatan dimulai, ke tempat tujuan, ke mana tempat
kegiatan diakhiri (Nasution, 2008)
11
Widyahartono (1986:15) menjelaskan bahwa transportasi
memberikan macam kegunaan (utility) pada barang yaitu : (1)
memungkinkan pemindahan barang-barang tersebut tidak dibutuhkan ke
tempat atau lokasi yang membutuhkannya, memberi kegunaan tempat pada
barang, jadi memindahkan barang dari tempat yang berlebihan atau dari
tempat yang keguaannya lebih mudah ke tempat yang langka yang
kegunaanya relatif lebih tinggi dari tempat asalnya. (2) memungkinkan
pengadaan barang dari suatu tempat pada waktunya, artinya memberi
kegunaan waktu pada barang.
Kamaluddin (2003) menyatakan bahwa transportasi atau
pengangkutan merupakan sarana ekonomi yang berfungsi untuk menunjang
pemindahan sesuatu (manusia, hewan, dan barang) dari suatu tempat tujuan
dengan maksud untuk menciptakan kegunaan tempat (place utility ) dan
kegunaan waktu (time utility).
Dengan adanya transportasi menyebabkan adanya spesialisasi atau
pembagian pekerjaan menurut keahlian sesuai dengan budaya, adat istiadat
dan budaya suatu bangsa atau daerah.
Transportasi dibutuhkan karena sumber kebutuhan manusia tidak
terdapat di sembarang tempat, sehingga terdapat kesenjangan jarak antar,
lokasi sumber, lokasi produksi, dan pemukiman masyarakat sebagai
konsumen. Kesenjangan jarak inilah yang melahirkan kegiatan
pengangkutan. Dengan demikian maka unsur-unsur pengangkutan yang
paling pokok antara lain :
12
a. Manusia sebagai pihak yang membutuhkan.
b. Barang dan jasa sebagai unsur yang dibutuhkan.
c. Kendaraan sebagai alat angkut.
d. Jalan raya sebagai prasarana pengangkutan.
e. Perusahaan sebagai pengelola kegiatan transportasi.
Sakti Adji Adisasmita (2012) mengemukakan bahwa trasportasi
adalah sarana penghubung atau yang menghubungkan antara daerah
produksi dan pasar, atau dapat dikatakana pendekatan daerah produksi dan
pasar atau sering kala dikatakan menjembatani produsen dan konsumen.
Siregar (2012) mengemukakan bahwa kegiatan pengangkutan dapat
terlaksana jika terpenuhi hal-hal sebagai berikut:
a. Ada barang atau jasa atau orang yang diangkut.
b. Tersedianya kendaraan sebagai alat angkutan.
c. Adanya jalan raya tempat melintasnya kendaraan angkutan.
Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa atau negara tergantung pada
tersedianya pengangkutan dalam negara atau bangsa yang bersangkutan.
Suatu barang atau komoditi mempunyai nilai menurut tempat dan waktu,
jika barang tersebut dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain. Dalam
transportasi terlihat ada dua unsur yang terpenting yaitu :
a. Pemindahan/pergerakan (Movement)
b. Secara fisik mengubah tempat dari barang (komoditi) dan penumpang
ke tempat lain.
13
Menurut Raharjo Adisasmita (2010) transportasi adalah kegiatan
pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Dalam
kegiatan transportasi diperlukan empat komponen yakni :
a. Tersedianya muatan yang diangkut,
b. Terdapatnya kendaraan sebagai sarana angkutannya,
c. Adanya jalan yang dapat dilaluinya dan
d. Tersedianya terminal.
Menurut lokasi pendekatan pasar Losch August menyatakan bahwa
lokasi penjual sangat berpengaruh terhadap jumlah konsumen yang dapat
garapnya, makin jauh dari pasar maka konsumen makin enggan membeli
karena biaya transportasi Menurut Weber Alfred bahwa biaya transportasi
merupakan faktor pertama dalam menentukan lokasi sedangkan kedua
faktor lainnya merupakan faktor yang dapat memodifikasi lokasi. Titik
terendah biaya transportasi menunjukkan biaya minimum untuk angkutan
bahan baku dan ditribusi hasil produksi.untuk mendatangangi tenpat
penjualan (pasar) semakin mahal. Produsen harus memilih lokasi yang
menghasilkan penjualan terbesar yang identik dengan penerimaan terbesar.
2.1.3 Fungsi Transportasi
Fungsi transportasi adalah untuk mengangkut penumpang dan
barang dari satu tempat ke tempat lain. Kebutuhan akan angkutan
penumpang tergantung fungsi bagi kegunaan seseorang ( personal place
utility ). Peranan transportasi tidak hanya untuk melancarkan barang atau
mobilitas manusia. Transportasi juga membantu tercapainya pengalokasian
14
sumber – sumber ekonomi secara optimal. Transportasi berfungsi sebagai
sektor penunjang pembangunan ( the promoting sector ) dan pemberi jasa
(the servicing sector) bagi perkembangan ekonomi. Manfaat Transportasi (
perangkutan) bukanlah tujuan melainkan sarana untuk mencapai tujuan.
Sementara itu, kegiatan masyarakat sehari – hari bersangkut paut dengan
produksi barang dan jasa untuk mencukupi kebutuhan yang beraneka.
Barang yang diangkut adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup
masyarakat atau barang yang dimaksud digunakan sebagai bahan baku
untuk menghasilkan produk akhir. Orang yang menggunakan jasa
transportasi adalah untuk bekerja, berdagang, menghadiri pertemuan, atau
melakukan kegiatan lainnya. Fungsi utama transportasi ada dua, yaitu 1)
sebagai penunjang dimaksudkan untuk melayani pengembangan disektor
lain yaitu sektor pertanian, industri, perdagangan, pendidikan, kesehatan,
pariwisata, transmigrasi dan lainnya. dan 2) sebagai pendorong atau
pendukung pembangunan, maksudnya bahwa pengadaan/pembangunan
fasilitas transportasi diharapkan dapat membantu membuka daerah-daerah
yang terisolasi, terpencil, terbelakang dan daerah-daerah perbatasan.
Fungsi transportasi memegang peranan pening dalam usaha
mencapai tujuan pengembangan ekonomi dalam suatu bangsa. Adapun
tujuan pengembangan ekonomi yang bisa diperankan oleh jasa transportasi
adalah : (Burhanuddin, 2003)
15
1) Meningkatkan pendapatan nasional, disertai dengan distribusi yang
merata antara penduduk, bidang usaha dan daerah.
2) Meningkatkan jenis dan jumlah barang jadi dan jasa yang dapat
dihasilkan para konsumen, industri dan pemerintah.
3) Mengembangkan indusri nasional yang dapat menghasilkan devisa
serta mensupply pasaran dalam negeri.
4) Menciptakan dan memelihara tingkatan kesempatan kerja bagi
masyarakat.
Ada peranan transportasi dalam kegiatan non ekonomis yaitu sebagai
sarana mempertinggi integritas bangsa, transportasi menciptakan dan
meningkatkan standar kehidupan masyarakat secara menyeluruh,
mempertniggi ketahanan Nasional bangsa Indonesia ( Hankamnas ) dan
menciptakan pembangunan nasional.
Rahardjo Adisasmita (2010) mengemukakan bahwa ketersediaan
jasa transportasi berkorelasi positif dengan kegiatan ekonomi dan
pembangunan dalam masyarakat. Jasa transportasi mempunyai peran yang
sangat penting bukan hanya untuk melancarkan arus barang, dan mobilisasi
manusia, tetapi jasa transportasi juga membantu tercapainya alokasi sumber
daya ekonomi secara optimal, kegiatan produksi dilaksanakan secara efektif
dan efisien, kesempatan kerja dan pendapatan masyarakat meningkat
selanjutnya kesenjangan antar daerah dapat ditekan menjadi sekecil
mungkin.
16
Menurut Nasution (2008) transportasi sebagai perpindahan barang
dan manusia dari tempat asal ke tujuan mengandung 3 (tiga) hal yakni:
1. Ada muatan yang diangkut,
2. Tersedia kendaraan sebagai alat angkutan, dan
3. Ada jalan yang dilalui.
Arah dan kebijakan pembangunan transportasi laut dilaksanakan
fungsi yaitu antara lain : (Tamin,2000)
1) Meningkatkan peran armada pelayaran nasional, baik untuk angkutan
dalam negri maupun ekspor-impor dengan memberlakukan azas
cabatage. Untuk itu diperlukan dukungan perbankan dalam
penyediaan kredit murah bagi peremajaan armada.
2) Mengurangi bahkan menghapus pungutan-pungutan tidak resmi di
pelabuhan, sehingga tarif yang ditetapkan otoritas pelabuhan tidak
jauh berbeda dengan biaya yang secara riil dikeluarkan pengguna jasa
kepelabuhan, melalui peningkatan kordinasi bagi semua instansi yang
terkait dalam proses bongkar muat barang.
Transportasi laut sebagai sarana penunjang pengalokasian sumber-
sumber ekonomi dan merangsang sektor lain, di mana fungsinya tercermin
dalam mobilitas segenap sektor dan wilayah pembangunan. Seiring dengan
perkembangan ekonomi dewasa ini, maka peranan transportasi laut yang
semula hanya sebagai unit pelayaran, kemudian meningkat menjadi pusat
perdagangan dan kegiatan ekonomi lainnya yang mendorong perekonomian
yang satu dengan daerah yang lainnya diseluruh tanah air sehingga secara
17
prinsip transportasi laut tidak hanya memungkinkan tetapi juga
menyebabkan perubahan dalam masyarakat termasuk cara hidupnya, dengan
demikian demikian mempengaruhi peradaban manusia.
Transportasi mencakup bidang yang sangat luas karena hampir
setiap manusia tidak terlepas dari kegiatan transportasi. Hampir seluruh
kehidupan tidak terlepas dari keperluannya akan angkutan dan prasarana. Di
zaman modern manusia sudah saling berinteraksi dan berhubungan
meskipun terdapat jarak fisik yang memisahkan antara satu dengan yang
lainnya. Hal ini disebabkan karena adanya tansportasi yang efektif yang
dapat memberikan pelayaran secara cepat, tertib, aman, nyaman dan murah.
Tanpa adanya fasilitas transportasi, maka kegiatan manusia, khususnya di
bidang ekonomi, hanya dapat dilaksanakan secara terbatas pada lokasi-
lokasi tertentu dengan intensitas yang sangat rendah. Oleh karena itu,
transportasi sangat penting peranannya dalam memindahkan manusia dan
barang dari satu tempat ke tempat lainnya
Menurut H.F.Ruru (1993) peranan transportasi dari sudut ekonomi
adalah sebagai berikut:
1. Merangsang pertumbuhan ekonomi
2. Melancarkan dan memudahkan distribusi bahan-bahan kebutuhan
yang berbeda
3. Alat untuk menstabilkan harga
4. Mengurangi isolasi daerah
5. Menunjang perluasan pasar
18
6. Menunjang terciptanya spesialisasi yang luas
Sedangkan menurut Widyahartono (1986) bahwa manfaat
transportasi laut adalah sebagai berikut:
1. Transportasi laut merupakan jangkauan terhadap sumber yang
dibutuhkan suatu daerah dan memungkin digunakan sumber yang
lebih murah ataupun lebih tinggi mutunya. Sebagai tambahan barang
yang tidak bisa didapatkan di daerah setempat, didapatkan di daerah
lain.
2. Pemakaian sumber daya lebih efisien menyakibatkan timbulnya
kekhususan setiap daerah ataupun pembagian setiap tenaga kerja yang
sesuai, yang mengakibatkan pemahaman jumlah barang yang
dikonsumsi, yang berhubungan erat dengan ini adalah memungkinkan
untuk melayani daerah yang luas, sehingga keuntungan ekonomi
dalam skala produksi dapat dimanfaatkan
3. Karena penyaluran barang tidak lagi terbatas pada daerah setempat
saja, maka barang-barang dapat disalurkan dari sumber-sumber
alternatif lainnya, apabila sumber yang biasa dipakai tidak dapat
memenuhi semua kebutuhan.
Edward V. Lewis dalam Ali Hadara (1998) menyatakan bahwa kapal
telah memainkan peranan penting dalam peristiwa dunia baik di masa damai
maupun di masa perang. Berkat adanya kapal maka manusia mampu
menjelajah, menduduki daerah baru serta berdagang.
19
Dari pendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa peranan
transportasi kapal laut telah memegang peranan penting dalam proses
perjalanan para pedagang dan kepentingan masyarakat lainnya, dalam
rangka membeli barang dan mengadakan hubungan kerja sama dalam
bidang ekonomi.
Nasution (2008), mengemukakan bahwa transportasi bukanlah
tujuan, melainkan sarana untuk mencapai tujuan. Dalam hubungan tersebut,
akan dikemukakan peranan transportasi dalam berbagai aktivitas manusia di
tinjau dari tiga aspek yaitu:
1. Aspek ekonomi
Transportasi adalah bagian dari suatu kegiatan perekonomian karena
dengan transportasi yang lancar dan memadai maka hasil produksi,
distribusi dari berbagai sektor akonomi seperti pertanian, akan lebih
mudah dan lancar untuk dipasarkan (disalurkan). Dengan kata lain alat
transportasi merupakan jembatan yang mendekatkan sentra-sentra
produksi dengan sentra konsumsi untuk meningkatkan, nilai guna dan
nilai waktu suatu barang dan jasa.
2. Aspek sosial budaya
Sebagai makhluk sosial, dalam memenuhi kebutuhan tertentu manusia
memerlukan hubungan antar manusia yang satu dengan manusia yang
lainnya yang tentu memerlukan alat transportasi yang murah, mudah,
cepat dan menyenangkan, sehingga bisa saling beriteraksi.
3. Aspek politik
20
Transportasi akan mempermudah jaringan aparat pemerintah dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai motifator
pembangunan dalam berbagai aspek kehidupan terutama dalam
bidang pertahanan, keamanan sehingga dapat melakukan mobilisasi
agar bisa berjalan lancar.
Salim ( 2006 ), mengemukakan bahwa peranan transportasi meliputi :
1. Dalam kehidupan masyarakat
Transportasi bermanfaat bagi masyarakat, dalam arti hasil–hasil
produksi dan bahan baku suatu daerah dapat dipasarkan kepada
perusahaan industri.
2. Spesialisasi secara geografis
Tiap – tiap daerah mempunyai kekhususan dalam arti spesialisasi
yang berbeda untuk masing–masing daerah (wilayah), dengan
transportasi dapat menghubungkan berbagai daerah sehingga dapat
mendorong perkembangan dan pertumbuhan wilayah, dapat
melakukan akses antar wilayah dengan lancar dan cepat.
3. Produksi yang ekonomis
Suatu produksi akan bermanfaat dan ekonomis, bila cukup tersedia
modal. Karena ada transportasi dan produksi dalam arti untuk
pelemparan hasil produksi ke pasar (market).
4. Pembangunan nasional dan HANKAMNAS
Jaringan transportasi melalui laut dengan sendirinya harus mampu
menjangkau seluas mungkin wilayah nusantara, sampai ke daerah-daerah
21
sekalipun sehingga terjadinya perdagangan, antara daerah yang lain untuk
saling memenuhi kebutuhan hidup, dengan menggunakan transportasi yang
sifatnya masih sederhana (tradisional) baik yang menggunakan tenaga
mesin dengan kemampuan lebih besar .
Menurut Soedjono (2005) dalam teori tujuan, kapal diartikan sebagai
benda yang sengaja dibangun untuk dapat bergerak di atas permukaan air,
baik dengan kekuatan sendiri yang lebih dibangun ataupun ditempelkan
dengan kekuatan yang sedemikian rupa guna pengangkutan barang maupun
orang. Menyadari kedudukan negara Indonesia sebagi negara kepulauan,
maka pengangkutan laut memegang peranan yang sangat penting
dibangdingkan udara dan darat.
Demikian pula menurut Purwosujipto (2003) menyatakan bahwa
pelayaran merupakan segala usaha kegiatan pemuatam melalui laut yang
pada dasarnya dipersatukan dengan pengertian angkutan laut, pemersatuan
ini diadakan dengan tujuan untuk membulatkan pertanggungjawaban
pengangkutan terhadap pengiriman segala usaha dan kegiatan yang
bersangkutan dengan kewajibannya mengangkut barang atau orang di laut.
Dari beberapa pendapat para ahli tersebut jelas bahwa transportasi
laut itu menyangkut pemindahan barang atau manusia dari tempat asalnya
dimana kegiatan transportasi mulai ke tempat tujuan dan k emana
transportasi itu diakhiri.
Dalam prakteknya dewasa ini terlihat bahwa konsumen tidak hanya
dipenuhi kebutuhan dan pemidahannya, tetapi menghendaki pula kecepatan
22
proses pengangkutannya. Dengan adanya alat pengangkutan maka periode
pengangkutan akan semakin singkat dan efisien, sehingga yang diangkut
semakin lebih cepat sampai di tempat tujuan.
2.1.4 Jenis-Jenis Transportasi
Muchtaruddin Siregar (2012), mengemukakan bahwa jenis–jenis
transportasi dibagi menjadi 4 macam yaitu :
1. Angkutan darat yang dibedakan menjadi dua macam yaitu: 1)
angkutan jalan raya merupakan segala jenis angkutan yang
menggunakan kendaraan bermotor sebagai fasilitas operasional yang
bergerak di jalan raya seperti motor, bus, truk dan lain – lain. 2)
angkutan darat jenis kereta api merupakan angkutan yang terdiri dari
serangkaian gerbong barang yang di tarik oleh lokomotif.
2. Angkutan pelayaran atau angkutan laut dapat dibedakan menjadi dua
macam yaitu: 1) angkutan yang dilakukan oleh kapal laut. Angkutan
ini berabad-abad lamanya dipergunakan untuk perdagangan antar
Negara maupun antar pulau yang berlangsung sampai saat sekarang
ini. 2) angkutan sungai seperti kapal pengangkut kayu yang melalui
sungai ke pelabuhan kayu.
3. Angkutan udara merupakan jenis angkutan yang memindahkan suatu
barang atau manusia dari tempat asal ke tempat tujuan dengan
menggunakan alat angkutan pesawat terbang.
4. Angkutan pipa yaitu angkutan berupa pipa yang biasanya digunakan
untuk angkutan minyak dan gas.
23
Transportasi laut (water transport) dapat diklasifikasikan menurut
macam dan jenisnya yang terdiri dari dua golongan:
1. Transportasi air pedalaman (island transport)
2. Transportasi laut (ocean transport).
Untuk transportasi air pedalaman menggunakan alat angkut yang
berupa sampan, kapal motor, dan motor boad. Jalan yang dilaluinya adalah
sungai, danau, dan kanal. Dengan tenaga penggeraknya adalah dayung,
layar, tenaga uap, BBM, dan diesel. Sedangkan untuk transportasi laut
digunakan alat angkut perahu layar, kapal api, kapal uap, dan kapal mesin.
Tenaga penggeraknya adalah uap, BBM, dan diesel. Ocean transport ini
meliputi pelayaran petani, pelayaran samudera, termasuk pelayaran antar
negara yang bersangkutan.
Muchtaruddin Siregar (2012) juga mengklasifikasikan transportasi
laut berdasarkan atas peranan pengangkutan di Indonesia yakni:
1. Pengangkutan dalam daerah
2. Pengangkutan antar pulau
Transportasi laut dapat diklasifikasikan menurut fungsi
pengangkutan di Indonesia yaitu:
a. Pengangkutan dalam daerah
b. Pengangkutan antar pulau yang terdiri atas: pelayaran nusantara,
pelayaran samudera, pelayaran rakyat,pelayaran niaga.
24
c. Perahu merupakan salah satu karya manusia yang paling nyata yang
diciptakan oleh manusia pada akhirnya akan memiliki nilai guna
sebagaimana fungsinya yaitu sebagai sarana perdagangan.
2.1.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi jasa transportasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan akan jasa-jasa
transportasi, oleh Salim (2006) dapat dilihat dari dua segi yaitu:
1. Dari segi permintaan (demand)
a. Pertumbuhan penduduk
b. Pembangunan daerah dan wilayah
c. Industri
d. Transmigrasi dan penyebaran penduduk
2. Dari segi penawaran (supply)
a. Peralatan yang digunakan
b. Kapasitas yang tersedia
c. Kondisi teknik alat angkut yang dipakai
d. Produksi jasa yang dapat diserahkan oleh perusahaan angkutan
e. Sistem pembiayaan dalam pengoperasian alat pengangkutan.
Sutarsih Saleh (2003:17) menjelaskan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan dan penawaran jasa transportasi adalah:
1. Pendapatan Konsumen
Jasa transportasi yang di tawarkan kepada masyarakat sangat
tergantung dari pendapatan masyarakatitu sendiri karena banyak jenis
25
transportasi yang di sediakan oleh pengusaha untuk kepentingan
masyarakat disesuaikan dengan kemampuan/daya beli masyarakat,
2. Tarik Angkutan
Faktor lain yang bersangkutan dengan engenaan tarik angkutan dari
pengusaha kepada konsumen/pemakai jasa angkutan, sehingga
penentuan tari betu-betul harus dihitung kelayakan, sehingga
pengenaan tarik terjangkau oleh masyarakat yang meminta jasa
transportasi dianggap sebagai tarik wajar dan masyarakat mau
meminta jasa transportsi tersebut.
3. Selera konsumen
Selera atau keinginan konsumen dalam penggunaan transortasi sangat
bersifat heterogen memerlukan adanya pelayanan yang maksimal.
Sudarsono (1992), mengemukakan bahwa permintaan berkaitan
dengan berbagai kemungkinan jumlah barang dan jasa yang diminta oleh
pembeli pada berbagai tingkat harga untuk periode waktu tertentu dan
dalam suatu pasar tertentu.
Sukirno (2006) faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran suatu
barang dan jasa adalah:
1. Harga barang itu sendiri
2. Harga barang lain yang terkait
3. Harga faktor produksi
4. Biaya produksi
5. Jumlah pedagang/penjual
26
6. Tujuan perusahaan
7. Kebijakan pemerintah
2.1.6 Konsep Pendapatan
Pendapatan dapat diartikan sebagai balas jasa yang diterima oleh
setiap orang setelah melaksanakan pekerjaan atau penilaian dari barang
maupun jasa yang diterima oleh seseorang dari hasil penjualan barang dan
jasa.
Menurut Boediono (2001) pendapatan atau income adalah hasil
penjualan dari faktor-faktor produksi yang dimilikinya kepada sektor-sektor
produksi.
Dalam rangka mempertahankan kehidupan baik secara individu
maupun maupun sebagai anggota masyarakat, tidak melepaskan dari tanpa
usaha atau upaya untuk mendapatkan sejumlah pendapatan tertentu. Hal ini
mengingat bahwa seseorang dapat melangsungkan hidupnya bila ia
mengkosumsi barang dan jasa. Sedangkan untuk mendapatkan barang dan
jasa itu memerlukan pengorbanan atau biaya tertentu. Oleh karena itu,
semakin besar pendapatan maka semakin besar pula tingkat konsumsinya.
Pendapat seseorang warga masyarakat atau individu adalah nilai dari
seluruh faktor produksi yang dimilikinya. Ini mengandung suatu pengertian
bahwa tinggi rendahnya tingkat hidup seseorang ditentukan oleh
pendapatannya atau tingkat hidup suatu kel;uarga ditentukan tinggi
rendahnya pendapatan dari orrang atau keluarga yang bersangkutan.
27
2.1.7 Konsep Ekonomi
Suparmoko (2002) memberikan defenisi bahwa secara umum konsep
ekonomi dapat diartikan sebagai usaha-usaha manusia dalam memenuhi
kebutuhannya dengan alat pemuas kebutuhan yang ada, kegiatan tersebut
berlangsung sejak zaman primitif hingga zaman modern sekarang ini.
Kemudian Lipsey (1993:4) menyatakan walaupun ilmu ekonomi
modern bersifat kompleks, banyak keputusan-keputusan dasar yang harus
diambil oleh produsen dan konsumen tidaklah berbeda dengan keputusan-
keputusan dalam situasi ekonomi primitif, karena pada dasarnya manusia
selalu berupaya memecahkan masalah ekonomi yang ada.
Permasalahan tersebut akan terselesaikan sedikit demi sedikit dengan
adanya kegiatan para pelaku ekonomi. Pelaku ekonomi tersebut menurut
Gilarso (2004) terbagi dalam empat kelompok besar, yaitu :
1. Para konsumen, yaitu seluruh masyarakat yang kita jadikan kelompok
besar dengan nama masyarakat atau rumah tangga konsumen
2. Para produsen, baik dunia usaha, petani, industri kecil pedesaan,
maupun dunia usaha dagang jasa dan industri besar di kota yang
disebut rumah tangga produsen
3. Pemerintah, baik pusat maupun daerah membeli dan menyediakan
bermacam-macam barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat
4. Luar negeri artinya semua negara lain di Indonesia yang membeli
barang-barang ekspor kita dan menjual barang/jasa yang kita impor.
28
Hubungan keempat pelaku ekonomi tersebut atau biasa disebut
lingkaran kegiatan ekonomi akan menimbulkan kegiatan produksi,
konsumsi, tabungan, distribusi, investasi, dan sebagaianya yang bermuara
pada penciptaan pendapatan (Gilarso, 2004)
Jadi perekonomian sebenarnya adalah hubungan timbal balik para
pelaku ekonomi dalam suatu masyarakat untuk menjaga kelangsungan
hidup komunitasnya, mulai dari komunitas keluarga, negara bahkan
komunitas internasional sekalipun tidak luput dari kegitan perekonomian
tersebut.
2.2 Kajian empirik
Sarman (2008), perkembangan transportasi di sungai Konaweeha
dan dampaknya terhadap masyarakat desa Anggoipiu Kecamatan Uipai
Kabupaten Konawe, dalam pennelitiannya menyimpulkan bahwa dengan
adanya transportasi sungai Konaweeha dapat mempemudah arus lalu lintas
maupun komunikasi dengan daerah-daerah aliran sungai lainnya sehingga
aktivitas yang berada di daerah pedesaan tidak merasa ketinggalan khusunya
dalam hal perkembngan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
menjalankan kegiatan sehari-hari. Sehingga dalam waktu yang terus
berjalan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
dapat mempengaruhi atau merubah kondisi masyarakat ke arah yang lebih
baik khususnya dalam kehidupan sosial-ekonomi, di mana dalam
perkembangan transportasi pada sungai konaweeha tersebut dapat
menambah pendapat masyarakat yang berada tepat pada pesisir Konaweeha.
29
Uraian penelitian selanjutnya yang telah dilakukan oleh Ida Arsi di
Desa Tapunggaya Kecamatan Lasolo kabupaten Konawe Utara dengan
judul penelitian dampak transportasi laut terhadap kehidupan sosial
ekonomi masyarakat nelayan. Fungsi transportasi laut dan jaringannya
diberbagai daerah yaitu dapat memindahkan manusia dan barang dari satu
tempat ke tempat lain serta dapat menjual dan memasarkan hasil bumi ke
daerah lain. Dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa dengan adanya
transportasi laut maka dapat berdampak positif pada masyarakat nelayan di
Desa Tapunggaya Kecamatan Lasolo.
Peneliti Rudianto (2012), dengan judul perkembangan transortasi
laut masyarakat di Kecamatan Kalidupa. Dalam penelitinnya menyimpulkan
bahwa dampak perkembangan transportasi laut dapat dilihat pada sektor
sosial, ekonomi dan teknologi. Dengan adanya sarana transportasi yang
modern, maka akan merubah dinamika kehidupan masyarakat di kecamatan
kalidupa, yang menempatkan sarana transportasi laut sebagai sarana utama
dalam beraktivitas sekaligus sebagai kontributor dalam meningkatkan
perekonomiannya.
Di pandang dari segi sosial budaya transportasi yang modern akan
mendukung terjadinya kerja sama antara masyarakat maupun dengan
daerah lainnya. Sedangkan dari sisi ekonomi dan teknologi transportasi
modern akan berdapak pada pembangunan sumber daya maupun
peningkatan kualitas hidup masyarakat setempat. Masyarakat lebih
termotivasi untuk meningkatkan pendapatan atau penghasilan maupun
30
memperluas wawasan informasi karena didukung dengan adanya jaringan
transportasi laut.
2.3 Kerangka Pemikiran:
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
PengadaanKM.Rembulan
Pengadaan Speed
Boat
JumlahPedagang
JumlahPenumpang(pp)
Jumlah dan jenisBarang(pp)
Kesimpulan/Saran
Peranan transportasi laut
Analisis deskriptif
Pembangunan pelabuhan laut
31
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Maligano Kabupaten Muna.
Penetapan lokasi tersebut didasarkan atas pertimbangan bahwa di daerah
Kecamatan Maligano menjadikan alat transportasi laut sebagai sarana dalam
menunjang kegiatan pekonomian masyarakat sehari-hari.
3.2 Informan Penelitian
Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah sebanyak 7
orang dengan rincian sebagai berikut : 1 orang camat maligano (key informan), 2
orang pedagang, 2 orang petani, serta 2 orang pemilik kapal.
3.2 Jenis dan Sumber Data
3.2.1 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sejumlah informan
melelui observasi dan wawancara mengenai bagaimana peranan pengembangan
transportasi laut dalam menunjang arus bongkar muat barang dan orang serta
pengembangan usaha kecil menengah di Kecamatan Maligano Kabupaten Muna.
Di mana jenis data ini lansung di peroleh dari informan di lokasi peneltian.
3.2.2 Data sekunder
Data sekunder yakni data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung
dari lapangan, hal ini dapat berupa gambaran umum lokasi penelitian dan
landasan teoritis penelitian yang diperoleh melalui penelusuran sumber-sumber
pustaka baik berupa buku maupun laporan hasil penelitian yang relevan.
32
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Penelitian lapangan dilakukan untuk melihat berbagai gejala yang timbul
berkaitan dengan masalah yang telah diteliti dengan menggunakan teknik-teknik
sebagai berikut:
1. Pengamatan (observasi), yaitu cara mengumpulan data yang berdasarkan
atas tinjauan dan pengamatan peneliti secara langsung kepada informan
tentang hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan penelitian yang terjadi
akibat peranan alat transportasi laut dalam menunjang arus bongkar muat
barang dan orang serta pengembangan usaha kecil menengah.
2. Wawancara (interview) yaitu tindakan yang digunakan oleh seorang peneliti
dengan cara bertemu langsung dan melakukan tanya jawab kepada informan
yang dipilih untuk mendapat informasi yang akurat terkait dengan
permasalahan penelitian.
3. Dokumentasi, yaitu salah satu cara pengumpulan data yang menghasilkan
catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti,
sehingga akan diperoleh data yang lengkap, valid dan bukan berdasarkan
hasil pemikiran.
3.5 Teknik Analisa Data
Analisis data yang digunakan dalam penilitiaan ini adalah menggunakan
metode analisis dekriptif kualitatif dengan menggambarkan sifat dan keadaan
subyek penelitian atau cara menganalisis dengan mendekritifkan data yang telah
terkumpul. Untuk menganalisis data yang telah terkumpul dalam penelitian ini
digunakan metode analisis data kualitatif. Analisa dilakukan dengan melakukan
33
reduksi data. Reduksi dalam pengumpulan data meliputi kegiatan: (1) meringkas
data; (2) mengkode; (3) menelusur tema; (4) membuat gugus-gugus; (5) membuat
partisi; (6) membuat memo. Kegiatan ini berlangsung semenjak pengumpulan
data sampai dengan penyusunan laporan. Reduksi data merupakan bentuk analisa
yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu,
dan mengorgaisasi data dengan cara sedemikian rupa sehigga dapat memberikan
kesimpulan akhir (Sitorus,1998 dalam Wianti, 2011).
Di samping itu juga analisis data dalam penelitian ini menggunakan
analisis data kuantitatif, data yang diperoleh ditabulasi dan dijabarkan dalam
bentuk angka-angka yang kemudian akan menjadi data pendukung yang akan
membantu mengungkap hasil penelitian ini.
3.6 Defenisi Operasional
Setelah penulis membaca beberapa kajian teori, maka penulis memberikan
defenisi operasional sebagai berikut:.
1. Pengembangan transportasi laut adalah pembangunan pelabuhan, pengadaan
speet boat dan KM Rembulan untuk meningkatkan arus orang dan barang
dengan sarana tersebut.
2. Peranan pengembangan transportasi laut dilihat dari aspek jumlah pedagang
yang ada di sekitar pelabuhan, jumlah penumpang, jumlah dan jenis barang.
3. Jumlah pedagang adalah jumlah orang yang berdagang disekitar pelabuhan.
4. Jumlah penumpang adalah banyaknya orang yang diangkut oleh speed boat
dan KM Rembulan yang beroperasi (orang/tahun)
34
5. Jumlah barang adalah jumlah barang yang diangkut oleh speed boat dan
KM. Rembulan yang beroperasi (ton/tahun)
6. Jenis barang adalah jenis barang yang dimuat oleh speed boat dan KM
Rembulan
35
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.1.1 Sejarah Singkat Kecamatan Maligano
Kecamatan Maligano terletak di Jazirah sebelah utara pulau Buton
yang secara administrasi wilayah ini terdiri atas 6 (enam) desa dengan batas-
batas wilayah sebagai berikut:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Wakorumba Kabupaten
Buton Utara
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Bonegunu Kabupaten
Buton Utara
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Batu Kara
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Buton.
Luas wilayah Kecamatan Maligano adalah sekitar 98,09 km2 atau
9,809 Ha atau 3,03% dari luas wilayah Kabupaten Muna. Selengkapnya
disajikan pada tabel 4.1 sebagai berikut :
Tabel 4.1 Luas Wilayah Administrasi Kecamatan Maligano Menurut DesaNo. Desa Luas Daratan
(km2)Persentase
(%)1. Pohorua 17,32 17,662. Lapole 11,63 11,873. Maligano 18,14 17,094. Raimuna 16,77 18,495. Latompa 10,83 11,036. Langkoroni 23,41 23,86
Jumlah 98,09 100,00Sumber :Profil Kantor Camat Maligano 2014
35
36
Berdasarkan tabel tersebut diatas, telah tergambar bahwa secara
adimistratif Kecamatan Maligano Kabupaten Muna terdiri atas 6 (enam)
Desa. Desa yang paling luas adalah Desa Langkoroni dengan luas daratan
berkisar 23,41 Km2 (23,86%), kemudian urutan kedua adalah Desa
Maligano dengan luas wilayah 18,14 Km2 (17,09%) dan Desa yang
luasnya paling kecil adalah Desa Latompa dengan luas wilayah 10,83 Km2
(11,03%).
4.1.2 Topogarafi, Occeanografi dan Demografi
Topografi Kecamatan Maligano terdiri dari barisan pegunungan
yang sedikit melengkung kearah Utara-Selatan. Permukaan wilayahnya
umumnya beragam ketinggian kisaran antara 0-1000 meter di atas
permukaan laut, namun dengan demikian topografis sebagian berada pada
kisaran 25-500 meter di atas permukaan laut dengan persentase masing-
masing antara 32,37% dan 37,70%.
Oceanografi desa-desa sekecamatan Maligano umumnya desa pantai
atau pesisir yang berbatasan langsung dengan laut, kecuali desa lapole
berbatasan dengan kawasan hutan (desa hutan atau encaive). Namun
demikian desa-desa di Kecamatan Maligano tergolong tipe untuk desa
perkebunan yang prioritas pengembangannya lebih potensi untuk diarahkan
pada pengembangan potensi usaha perkebunan.
Penduduk Kecamatan Maligano sampai dengan 2014 mencapai 5.328
jiwa dengan jumlah 1.595 KK, penyebaran penduduk pada setiap desa
sangat bervariasi. Sebaran penduduk miskin sekecamatan Maligano
37
mencapai 649 jiwa atau sama dengan 12,65%. Pekerjaan pokok penduduk
antara lain : petani, nelayan, buruh, peternak, jasa, pedagang dan lain-lain.
4.1.3 Iklim dan Musim
Iklim Kecamatan Maligano umumnya beriklim tropis dengan suhu
rata-rata berkisar antara 20-28ºC,yang memiliki dua musim yaitu musim
hujan dan musim kemarau.Musim hujan berlangsung antara bulan Mei
sampai dengan bulan oktober.Pada musim ini bertiup dari Benua Australia
yang sifatnya kering, hanya mengandung sedikit uap air. Khusus bulan
April di Kecamatan Maligano seperti halnya dengan kecamatan-kecamatan
yang lain pada umunya angin bertiup dengan arahyang tidak menentu yang
berakibat pada curah hujan yang tidak menentu pula yang dikenal dengan
arah yang tidak menentu pula yang dikenal dengan musim panca ruba.
4.2 Kondisi Demografi di Kecamatan Maligano
4.2.1 Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Pada tahun 2014 penduduk Kecamatan Maligano mencapai 5.328
jiwa, yang terdiri dari 2.631 jiwa laki-laki 2.687 jiwa perempuan.
Kepadatan penduduk Kecamatan Maligano pada tahun 2014 rata-rata
54,31 jiwa/km2. Wilayah yang tertinggi tingkat kepadatan penduduknya
adalah desa Lapole dengan rata-rata 77,47 jiwa/ km2, dan terendah di desa
Langkoroni yaitu rata-rata 28,83 jiwa/km2, selengkapnya disajikan pada
tabel berikut :
38
Tabel 4.2 Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Di KecamatanMaligano
No. Desa Luas(km2)
Laki-laki Perempuan PendudukJiwa
KepadatanJiwa/ km2
1. Pohorua 17,32 314 318 632 36,482. Lapole 11,63 421 480 901 77,473. Maligano 16,77 603 652 1.255 74,844. Raimuna 18,14 546 527 1.073 59,155. Latompa 10,82 407 385 792 73,196. Langkoroni 23,41 350 325 675 28,83
Jumlah 98,09 2.641 2.687 5.328 54,32Sumber : Kantor Camat Maligano 2014
Tabel tersebut diatas telah tergambar bahwa diantara enam wilayah
administrasi Kecamatan Maligano, Desa Maligano merupakan Desa yang
paling banyak penduduknya.Namun apabila ditinjau dari tingkat kepadatan
penduduk, maka Desa Lapole yang paling padat penduduknya.
Wilayah yang paling sedikit penduduknya adalah Desa Pohorua,
tetapi tidak dikategorikan sebagai desa yang paling kecil tingkat kepadatan
penduduknya sebab Desa pohorua masih lebih padat penduduknya bila
dibandingkan dengan Desa Langkorni yang hanya mencakup 28,83
jiwa/km2.
39
4.2.2 Komposisi Penduduk Menurut Golongan Umur
Tabel 4.3KomposisiPenduduk Menurut Golongan Umur di KecamatanMaligano :
No. GolonganUmur
Laki-laki Perempuan JumlahJiwa
Persentase(%)
1. 0-10 770 688 1.458 27,362. 11-20 638 568 1.206 22,643. 21-30 349 365 714 13,404. 31-40 300 381 681 12,785. 41-50 256 283 539 10,126. 51-60 179 191 370 6,947. 61-70 97 126 223 4,198 >71 52 85 137 2,57
Jumlah 2.641 2. 687 5.328 100,00Sumber : Kantor Camat Maligano 2014
Dari tabel 4.3dapat dijelaskan bahwa penduduk yang ada di
Kecamatan Maliganopaling tinggi adalah umur 0-10 tahun berjumlah
1.458 jiwa (27,36), kemudian umur 11-20 yang berjumlah 1.206 jiwa
(22,64) orang,dan paling sedikit umur 71 tahun ke atas yang berjumlah
137 jiwa (2,57).
4.2.3 Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian
Salah satu penunjang keberhasilan pembangunan daerah adalah
tersedianya lapangan pekerjaan bagi masyarakat sehingga mampu
meningkatkan pendapatan asli daerah. Mata pencaharian penduduk disuatu
daerah dapat dipengaruhi oleh ketersediaan sumber daya alam atau potensi
wilayah yang dimiliki oleh wilayah itu sendiri, ketersediaan jumlah tenaga
kerja serta kondisi sosial ekonomi masyarakat di wilayah tersebut.
Masyarakat Kecamatan Maligano memiliki mata pencaharian
yang sangat beragam. Ada yang bekerja sebagai petani, nelayan,
pedagang, PNS, TNI/POLRI, tukang kayu, tukang batu, dan lain-lain.
40
Semakin banyak jenis mata pencaharian, maka semakin banyak pula
kesempatan untuk bekerja dan berusaha. Untuk lebih jelas mengenai mata
pencaharian penduduk Kecamatan Maligano dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut:
Tabel. 4.4 Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan PadaMasyarakat Kecamatan Maligano Kabupaten Muna
No Jenis Pekerjaan Jumlah orang Persentase (%)1 Petani 1.585 52,002 Pedagang 816 26,773 Nelayan 127 4,174 Tukang Kayu/Batu 156 5,125 PNS 108 3,546 TNI / Polri 21 0,697 Peternak 93 3,058 Pengrajin Industri 142 4,66
Total 3.048 100Sumber: Profil Kantor Camat Maligano Tahun 2014
Berdasarkan tabel tersebut diatas dapat dilihat bahwa mayoritas
mata pencaharian masyarakat Kecamatan Maligano adalah sebagai petani
yakni 1585 orang (52,00%). Selain bermata pencaharian sebagai petani,
masyarakat Kecamatan Maligano juga bermata pencaharian sebagai
pedagang. Jumlah penduduk yang sebagai pedagang adalah sebanyak 816
orang (26,77%). Dan presentasi masyarakat Kecamatan Maligano yang
bermata pencaharian sebagai peternak adalah sangat sedikit yakni
sebanyak 93 orang (3,05%).
41
4.2.4 Komposisi Penduduk Menurut Pendidikan
Salah satu faktor yang menentukan kelancaran pembangunan suatu
daerah adalah melalui peningkatan pendidikan.Pendidikan merupakan hal
yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat.Masalah pendidikan
tersebut hendaknya merata diseluruh daerah sehingga tidak terjadi
ketimpangan.
Demikian halnya dengan penduduk di Kecamatan Maligano,
pendidikan merupakan salah satu hal yang mendapatkan perhatian dalam
rangka peningkatan produktivitas dan perekonomian. Karakteristik
penduduk berdasarkan tingkat pendidikan pada Kecamatan Maligano
adalah sebagai berikut:
Tabel. 4.5 Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan PadaKecamatan Maligano Kabupaten Muna
No Tingkat Pendidikan Jumlah (N) Persentase (%)1 Tidak /belum Tamat SD 1889 35,452 Tamat SD 602 11,303 Tidak Tamat SMP 449 8,434 Tamat SMP 908 17,045 Tidak Tamat SMA 600 11,266 Tamat SMA 667 14,797 Perguruan Tinggi 213 1,73
Total 5.328 100Sumber: Profil Kantor Camat Maligano Tahun 2014
Berdasarkan tabel 4.5 tersebut diatas memberikan gambaran bahwa
sebanyak 1889 orang (35,45%) penduduk di Kecamatan Maligano
tidak/belum Tamat Sekolah Dasar. Presentase ini dikategorikan cukup
tinggi sebab pada tingkatan pendidikan ini meliputi anak-anak yang belum
42
cukup umur untuk melanjutkan pendidikan dan juga meliputi penduduk
yang tingkat pendidikannya tidak tamat Sekolah Dasar.
Tingkat pendidikan yang Tamat Sekolah Menengah Pertama
meliputi 908 orang (17,04%). Ini menempati urutan terbanyak kedua
setelah tingkatan tidak/belum tamat SD. Dan tingkat pendidikan yang
paling sedikit adalah Tingkat pendidikan Perguruan Tinggi yakni 92 orang
(1,73%). Sehingga merujuk dari data tersebut diatas maka tingkat
pendidikan masyarakat Kecamatan Maligano masih dikategorikan rendah.
4.3 Karakteristik Informan
Informan dalam penelitian ini merupakan masyarakat yang berada
atau melakukan aktifitas sehubungan dengan jasa angkutan laut jenis speed
boat dan KM Rembulan pada rute Maligano-Raha. Dalam penelitian ini
penulis, mengklasifikasikan karakteristik informan berdasarkan tiingkat
umur, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan.
4.3.1 Tingkat Umur
Tingkat umur merupakan salah satu factor yang menentukan
pertumbuhan dan perkembangan ekonomi suatu daerah. Hal ini
disebabkan oleh usia produktif dalam pemenuhan kebutuhan keluarga
merupakan tolak ukur mengetahui jumlah beban tanggungan, dimana
tingkat pendapatan atau pengeluaran dapat diketahui dengan tingkat
pendapatan usia produktif per jumlah beban tanggungan. Karakteristik
responden berdasarkan tingkat umur dalam penelitian ini dapat dilihat
pada tabel sebagai berikut:
43
Tabel 4.6 Karakteristik Informan Berdasarkan Umur PadaKecamatan Maligano Kabupaten Muna
No. Tingkat Umur Jumlah (N) Persentase (%)1. 20-30 2 28,57
2. 31-40 3 42,86
3. >41 2 28,57Total 7 100
Sumber : Data Primer Diolah2015
Berdasarkan tabel tersebut diatas bahwa informan yang dilibatkan
dalam penelitian ini adalah usia produktif yakni usia 31-40 tahun sebanyak
3 orang (42,86%), kemudian berikutnya adalah usia 20-30 dan tahun 41
yakni 2 orang (28,57%). Hal ini dapat diargumentasikan bahwa
kebanyakan pengguna jasa transportasi laut KM Rembulan dan Speed
Boat adalah masyarakat usia 20-50 tahun.
4.3.2 Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan informan dalam penelitian ini merupakan
salah satu unsur yang tidak kalah pentingnya dengan karakteristik
informan yang lain. Untuk lebih jelasnya maka karakterisitik informan
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel. 4.7Karakteristik InformanBerdasarkan Tingkat PendidikanPada Kecamatan Maligano Kabupaten Muna
No Tingkat Pendidikan Jumlah (N) Persentase (%)1 Tamat SD 1 14,29
2 Tamat SMP 2 28,57
3 Tamat SMA 3 42,85
4 Sarjana 1 14,29
Total 7 100Sumber : Data Primer Diolah 2015
44
Tabel tersebut diatas bahwa informan berpendidikan Sekolah
Menengah atas yakni 3 orang (42,85%), selanjutnya yang berpendidikan
Sekolah Menengah Pertamasebanyak 2 orang (28,57%), dan yang
selanjutanya berpendidikan Sekolah Dasar dan Sarjana yakni sebanyak 1
orang (14,29%).
4.3.3 Jenis Pekerjaan
Apabila ditinjau dari sisi profesi atau jenis pekerjaan, informan
dalam penelitian ini sebagian besar adalah sebagai petani dan pedagang.
Hal ini dapat dilihat sesuai dengan tabel sebagai berikut:
Tabel 4.8Karakteristik Informan Berdasarkan Jenis Pekerjaan PadaKecamatan Maligano Kabupaten Muna
No Jenis Pekerjaan Jumlah (N) Persentase (%)1 Petani 2 28,57
2 Pedagang 2 28,57
4 PNS 1 14,29
5 Pemilik kapal 2 28,57
Total 7 100%
Sumber : Data Primer Diolah 2015
Berdasarkan tabel tersebut diatas, diperoleh data bahwa informan
berprofesi sebagai pedagang,petani, dan pemilik kapal sebanyak 2 orang
(28,57), selanjutanya PNS yakni 1 orang (14,29%).
45
4.4 Hasil penelitian
4.4.1 Pengembangan Transporatasi Laut
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan membawa
masyarakat kearah yang lebih modern. Suatu masyarakat dalam kehidupan
ekonomi akan selalu menuntut kebutuhan secara terus-menerus sesuai
tingkat kebutuhan yang diperlukan dalam suatu masyarakat tertentu.
Akibat dari ilmu pengetahuan dan teknologi yang selalu berkembang
diberbagai daerah maka di wilayah Indonesia khususnya daerah-daerah
yang berada disekitar laut seperti di Kecamatan Maligano, pada awal
periode 2002 sampai pada tahun 2015 kehidupan masyarakat
menunjukkan suatu peningkatan yang dianggap dapat membawa
masyarakat pada kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya . Seiring
dengan perkembangan dan pembangunan ekonomi di Kecamatan
Maligano, transportasi lautpun yang semula hanya sebagai unit pelayaran,
kemudian meningkat menjadi alat transportasi yang diutamakan dalam
perdagangan untuk meningkatkan kehidupan perekonomian masyarakat.
Berbicara mengenai perkembangan, maka di Kecamatan Maligano
Kabupatan Muna telah mengalami pengembangan dalam hal transportasi
laut yang menjadi pendukung dalam aktivitas masyarakat. Hal ini dilihat
dari jenis sarana angkutan laut yang beroperasi di Kecamatan Maligano
pada tahun 1990-an yaitu johson,yang terdiri dari 3 unit yangdapat
memuat barang dan orang dengan jumlah yang sangat terbatas, di mana
hanya menampung maksimal 20 orang dengan membutuhkan waktu yang
46
relatif lama yaitu sekitar 2 jam untuk sampai ke daerah tujuan. Dengan
munculnya jenis transportasi laut yaitu Kapal Mesin Rembulan dan Speed
Boat,berubah menjadi suatu kapalyang dapat menampung orangdan barang
dengan kapasitas atau volume yang lebih besar dengan menggunakan
waktu yang lebih cepat.
Dalam pengertiannya kapal ini merupakan kapal yang berukuran
besar yang sudah mengalami perubahan yang lebih baik dari sebelumnya.
Di mana daya tampung kurang lebih 120 orang dengan jumlah muatan
kurang lebih 15 ton. Dalam pengoperasiannya diatur menurut jadwal
pemberangkatan yang telah ditentukan oleh kepala sahbandar. Dengan
hadirnya transportasi laut yang lebih modern ini masyarakat dapat
beraktivitas lebih giat karena mereka sudah bisa menjangkau daerah-
daerah yang sebelumnya tidak bisa dijangkau dengan kecepatan dan
ketepatan waktu.
Transportasi laut pada kecamatan maligano kabupaten muna
memberikan kontribusi yang sangat besar bagi perekonomian masyarakat
dimana pengangkutan barang dan penyebarangan merupakan bagian
terpenting dalam bisnis transportasi laut. Keefektifan terhadap
operasional pelayaran transportasi laut dikecamatan maligano kabupaten
muna akan menurunkan biaya operasional yang memberikan dampak
yang besar baik bagi masyarakat sebagai konsumen maupun penyedia
layanan transportasi itu sendiri.
47
4.5.2 Peranan Transportasi Laut Dalam Menunjang arus barangdan orang
4.5.2.1 jumlah pedagang
Pelabuhan sebagai prasarana transportasi yang mendukung
kelancaran sistem transportasi laut memiliki fungsi yang erat kaitannya
dengan faktor-faktor sosial dan ekonomi. Secara ekonomi, pelabuhan
berfungsi sebagai salah satu penggerak roda perekonomian karena menjadi
fasilitas yang memudahkan distribusi hasil-hasil produksi sedangkan
secara social, pelabuhan menjadi fasilitas publik dimana di dalamnya
berlangsung interaksi antar pengguna (masyarakat) termasuk interaksi
yang terjadi karena aktivitas perekonomian. Secara lebih luas, pelabuhan
merupakan titik simpul pusat hubungan (central) dari suatu daerah
pendukung (hinterland) dan penghubung dengan daerah luarnya.
Pelabuhan Maligano merupakan bagian yang tidak dapat
terpisahkan dengan penyelenggaraan transportasi laut dimana tempat
beroperasi Kapal KM Rembulan dan Speedboat. Keberadaan pelabuhan
Maligano sebagai titik tumpu kapal dan barang muatan, sungguh sangat
diperlukan dalam menunjang transportasi laut. Dari titik pandang
demikian, mutu pelabuhan Maligano turut menjadi salah satu faktor
penentu keberhasilan perjalanan kapal dalam memindahkan barang dan
penumpang dari Kecamatan Maligano ke tempat ibu kota Kabupaten
Muna. Tanpa ketersediaan fasilitas dan mutu yang baik dipelabuhan,maka
kelancaran angkutan laut tidak mungkin dapat diwujudkan.
48
Sejalan dengan hal itu, maka pembangunan pelabuhan di Kecamatan
Maligano mampu merangsang kegiatan ekonomi, perdagangan, melalui
aktivitas perputaran roda perekonomian, berbagai jenis usaha akan
tumbuh. Dengan pembangunan pelabuhan masyarakat dapat membuka
usaha seperti membangun kios, membangan warung makan, dan ada juga
sebagai pedagang keliling. Dengan pembangunan pelabuhan tersebut maka
dapat berdampak positif terhadap kemajuan perekonomian masyarakat hal
ini sesuai dengan hasil wawancawa bersama Camat Maligano yang
dilakukan pada tanggal 16 November sebagai berikut:
“kami menyiapkan sarana dan prasarana dipelabuhan dalamrangka memediasi kepentingan pengguna jasa pelabuhan, sehinggadapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan ekonomipada masyarakat Kecamatan Maligano, karena dengan dibenahinyapelabuhan maka memberikan ruang kepada para pedagang untukbisa melakukan aktifitas jual beli disekitaran pelabuhan” (La OdeZafrullah, 36 Tahun).
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat diperoleh suatu informasi
bahwa dengan dibenahinya pembangunan pelabuhan pada Kecamatan
Maligano dapat membantu perekonomian masyarakat Maligano,
khususnya para pedagang, baik itu pedagang keliling maupun pedagang
yang mendirikan kios disekitaran pelabuhan. Dengan kata lain bahwa
keberadaan pelabuhan dapat membantu mempermudah perolehan
pendapatan bagi mereka yang belum dengan mudah memperoleh
pendapatan sehingga dapat memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat.
Seiring dengan hasil wawancara tersebut diatas, berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka jumlah pedagang yang
49
melakukan aktifitas ekonomi disekitar wilayah pelabuhan sebelum dan
sesudah adanya pembangunandan pengembangan transportasi laut adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.9 JumlahPedagang yang Melakukan Akitifitas EkonomiDiSekitar Pelabuhan MaliganoSebelum Pembangunan
Pelabuhan Dan PengembanganTransportasi Laut
No Jenis Usaha Sebelum Pembangunan Pelabuhan
1999 2000 2001
1 Pedagang Keliling 1 orang 2 orang 2 orang
2 Kios 2 unit 2 unit 3 unit
3 Warung makan 1 unit 2 unit 2 unit
Sumber: Data primer 2015
Dari tabel di atas terlihat bahwa sebelum adanya pembangunan
pelabuhan dan sebelum pengadaan KM. Rembulan dan speed boat,
jumlah pedagang atau jumlah orang yang melakukan aktivitas ekonomi di
sekitar pelabuhan masih sangat sedikit dimana pedagang keliling pada
tahun 1999 1 orang, tahun 2000 -2001 yaitu 2 orang, kios pada tahun
1999-2001 terdiri 2 unit, pada tahun 2002 terdiri dari 3 unit.warung
makan pada tahun 1999 terdiri dari 1 unit, pada tahun 2000-2001 terdiri
dari 2 unit.
50
Tabel 4.10 JumlahPedagang yang Melakukan Akitifitas Ekonomi DiSekitar Pelabuhan Maligano Sesudah Pembangunan
Pelabuhan Dan PengembanganTransportasi Laut
Tahun Jenis barangPedagangkaki lima(orang)
Kios(unit)
WarungMakan(unit)
PedagangBensin(orang)
Bengkel(unit)
BuruhKapal(orang)
2002 2 3 2 - - -
2003 2 3 2 - - -2004 2 3 2 - - -2005 2 3 2 1 - -2006 3 4 2 1 - -2007 3 4 2 1 - -2008 4 5 2 2 - -2009 5 5 2 2 - -2010 5 5 3 2 - -2011 8 6 3 2 - -2012 8 6 3 3 1 -2013 8 7 3 3 2 -2014 9 8 5 3 2 22015 9 10 5 4 2 3
Sumber: Data primer 2015
Setelah adanya pembangunan pelabuhan dan pengembangan
transportasi laut dari tabel di atas memberikan gambaran bahwa dengan
dibangunnya pelabuhan Maligano maka dapat menambah tenaga kerja
dan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk bisa menambah
peluang usaha kecil dan menengahsehinggameningkatkan pendapatan
serta pemenuhan kebutuhan hidup dapat terpenuhi.
Dari enam jenis usaha yang beroperasi disekitaran pelabuhan
Maligano dapat mempermudah akses pemenuhan kebutuhan bagi para
penumpang atau konsumen untuk melakukan transaksi ekonomi dalam
51
memenuhi kebutuhannya.Disamping dapat menghemat waktu dalam
memperoleh pelayanan kebutuhan bagi konsumen, juga dapat
mempermuda jarak tempuh untuk mendapat pelayanan pemenuhan
kebutuhan. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara bersama pedagang
pelabuhan pada tanggal 17 November 2015 sebagai berikut:
“Dengan dibangunnya pelabuhan maka dapat meningkatkanpendapatan kami, karena kami merasa bahwa pemerintah telahmemberikan kami peluang untuk mengembangkan usaha kamidisekitaran pelabuhan ini. Orang-orang yang dipelabuhan ini jugasenang karena apabila mereka mau belanja sesuatu, mereka tidakperlu jau-jauh harus mencari diluar wilayah pelabuhan ini karenakami suda menyediakan apa yang menjadi kebutuhan merekaitu.”..(Wa Enga, 27 tahun).
Berdasarkan hasil wawancara tersebut diatas telah jelas bahwa
pembangunan pelabuhan membuka peluang usaha bagi masyarakat untuk
bisa melakukan aktifitas ekonomi sehingga dapat meningkatkan
pendapatan perkapita. Disisi lain dengan adanya usaha-usaha kecil yang
beroperasi disekitaran pelabuhan maka dapat mempermudah konsumen
untuk membeli kebutuhan yang dibutuhkannya tanpa harus mencari lokasi
diluar pelabuhan untuk melakukan transaksi jual beli.
Keberadaan pelabuhan Maligano beserta sarana dan prasarananya
yang telah disiapkan dapat mempengaruhi kondisi dan kenyamanan
pengguna pelabuhan. Fasilitas yang disiapkan semestinya dapat senantiasa
ditingkatkan sebab perkembangan teknologi yang semakin maju tidak
menutup kemungkinan akan berpotensi untuk menghadirkan angkutan laut
yang lebih canggih dan lebih maju.
52
Pengembangan pelabuhan Maligano dalam mendukung
pertumbuhan ekonomi masyarakat merupakan penghubung antara
transporasi jalur darat dan transpotasi jalur laut sehingga perannya sangat
strategis.
4.5.2.2. Jumlah Penumpang
Penyeberangan laut rute Maligano – Raha merupakan salah satu
rute pelayaran antar pulau yang dilakukan masyarakat dan ditetapkan oleh
Pemerintah Daerah Kabupaten Muna sebagai jalur pelayanan yang
membantu masyarakat untuk bepekergian atau berpindah dari Kecamatan
Maligano menuju Kota Raha dan sebaliknya. Penumpang yang
menggunakan jalur transportasi laut pada rute Maligano-Raha bukan hanya
masyarakat di Kecamatan Maligano tetapi juga masyarakat luar dari
Kecamatan Maligano yaitu masyarakat dari Buton Utara. Di mana jumlah
perkembangan penumpang sebelum dan sesudah pengadaan KM.
Rembulan dan speed boat, penulis sajikan pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.11 Jumlah Penumpang Sebelum Pengadaan KM.Rembulan
dan Speed Boat Rute Maligano – Raha(PP)
Sebelum Pegadaan KM. Rempulan dan SpeedBoat
Tahun Jumlah Penumpang %1999 19.615 29,61
2000 23.176 35,00
2001 23.438 35,39
Total 66.229 100,00Sumber Data : Kantor Pelabuhan(2015)
Dari tabel di atas sebelum pengadaan KM. Rembulan dan speed
boat jumlah penumpang setiap tahun masih sangat sedikit dibandingkan
53
dengan setelah pengadaan KM. Rembulan dan speed, dimana pada tahun
1999 jumlah penumpang 19.615 orang (29,61), pada tahun 2000 yaitu
23.176orang (23.176), pada tahun 2001 yaitu 23.438 orang (23.438),
dengan kecepatan waktu yang di tempuh dari Kecamatn Maligano menuju
Kota Raha yaitu 2 jam.
Tabel 4.12 Jumlah Penumpang Sesudah Pengadaan KM.Rembulan
dan Speed Boat Rute Maligano – Raha(PP)
Setelah Pegadaan KM. Rempulan dan Speed BoatTahun Jumlah Penumpang %2002 45.397 3,212003 45.405 3,212004 58.663 4,142005 62.875 4,442006 67.215 4,752007 84.924 6,002008 96.492 6,812009 110.826 7,832010 143.117 10,112011 144.160 10,182012 144.291 10,192013 136.539 9,642014 147.588 10,422015 128.440 9,07Total 1.415.932 100,00
Sumber Data : Kantor Pelabuhan(2015)
Setelah adanya pengembangan transportasi laut yaitu pengadaan
KM. Rembulan dan speed dari tabeldi atas menunjukkan jumlah
penumpang yang melintasi rute Maligano–Raha, tahun 2002-2012 terus
mengalami peningkatkatan di mana pada tahun 2012 jumlah penumpang
yaitu 144.291 orang (10,19) dan pada tahun 2013 jumlah penumpang
menurun menjadi 136.539 orang (9,64) disebabkan oleh cuaca buruk,dan
pada tahun 2014 meningkat menjadi 147.588 orang (10,42) merupakan
54
jumlah penumpang tertinggi, dan pada tahun 2015 menurun menjadi
128.440 orang (9,07) karena masyarakat sudah mulai menggunakan rute
lain yaitu Pure-Raha. Tetapi tidak begitu berpengaruh besar terhadap
jumlah perkembangan penumpang karena letak Kecamatan Maligano
adalah yang paling strategis. Kondisi kegiatan transportasi dengan jumlah
penumpang menggambarkan adanya kegiatan ekonomi yang berlangsung
pada masyarakat Maligano yang melakukan transportasi melalui laut ke
Kota Raha. Hal ini menunjukaan bahwa dengan adanya pengembangan
transpotasi laut maka jumlah penumpang yang melintasi Maligano-Raha,
semakin bertambah dan kecepatan yang digunakan untuk melintasi rute ini
lebih cepat yaitu kurang lebih 1 jam.
KM Rembulan merupakan salah satu angkutan transportasi laut
yang beroperasi pada pelabuhan Kecamatan Maligano Kabupaten Muna.
Alat transportasi laut ini senantiasa beroperasi untuk menghubungkan
Kecamatan Maligano dengan pusat ibu kota Kabupaten Muna.
Sebagaimana peran transportasi laut pada umumnya, aktifitas
penyeberangan dan pengangkutan barang dari Pelabuhan Maligano oleh
KM Rembulan ke Pelabuhan Laino berjalan lancar.Prosedur penggunaan
jasa telah ditetapkan sesuai standar pelayanan jasa angkutan laut yang
tidak bertentangan dengan aturan pemerintah dan tidak merugikan
masyarakat pengguna jasa.
Selain dari KM Rembulan yang melakukan pelayanan
transportasi laut, dipelabuhan Maligano juga beroperasi speed boat.Speed
55
boat merupakan alat transportasi laut yang beroperasi pada Maligano
Raha yang lebih canggih dari perahu sebab dilengkapi dengan mesin
yang memiliki kecepatan tinggi sehingga dapat mempermudah jarak dan
menghemat waktu tempuh dalam perjalanan masyarakat pengguna jasa
speed boat.
Speed boat yang beroperasi pada pelabuhan Maligano sebanyak 4
unit, dengan jadwal operasi setiap hari adalah 2 (dua) unit yang
beroperasi sekali dalam sehari dan 2 unit lainnya beroperasi sebanyak 2
(dua) kali dalam sehari. Dengan jadwal penyeberangan yang telah
disusun sedemikian rupa maka dapat mengakomodir setiap kepentingan
penyeberangan bagi penumpang atau pengguna jasa angkutan laut.
Jumlah kapasitas penumpang minimum bagi speed boat adalah
sebanyak kurang lebih 20 orang dan jumlah kapasistas maksimum
sebanyak 100 orang. Hal in berdasakan hasil wawancara bersama pemilik
kapalSpeedpada tanggal 15 November 2015 sebagai berikut:
“dalam mengangkut penumpang, speed ini kadang-kadang kalaulagi sepi penumpang yah biasanya kapasitas paling rendahnya itusebanyak 20 orang dan kalau lagi rame atau padat itu palingtinggi sebanyak 100 orang dan tidak boleh melebihi kapasitas itukarena kami lebih mengutamakan keselematan para penumpang.(La harimi, 38 Tahun).
Disamping itu ada juga petikan wawancara bersama ABK
Speedboat yang dilakukan wawancara pada tanggal 16 November 2015
sebagai berikut:
“kalau kita menyeberang itu tergantung jumlah penumpang yangada. Jumlah speed ini ada empat buah, dan yang berangkat itusesuai daftar keberangkatan. Kalau lagi sepi biasanya asal sudah
56
cukup sesuai kapasitas paling rendah yah kita berangkat. Kankalau yang datang belakangan nanti pada speed keberangkatanberikutnya. Kalaupun padat penumpang yah bisa satu kaliberangkat dua speed. (Dirman, 21 Tahun)
Dari hasil dua wawancara tersebut diatas dapat kita ketahui bahwa
apabila speed itu sudah memenuhi standar keberangkatan sesuai kapasitas,
maka segera akan berangkat, sebab jadwal keberangkatan sudah diatur dan
tidak tabrakan. Dan apabila bertepatan dengan pengguna jasa angkutan
laut itu lagi padat, maka yang diberangkatkan itu bisa bersamaan lebih dari
satu speedboat.
4.5.2.1 Jumlah dan jenis barang yang diangkut
Perkembangan jumlah dan jenis barang serta jumlah kendaraan
roda dua yang di angkut sebelum dan sesudah keberadaan KM rembulan
dan speed boat pada rute Maligano-Raha dapatpenulis sajikan pada Tabel
sebagai berikut:
Tabel 4.13 Jumlah dan Jenis Barang yang Diangkut SebelumKm.Rembulan Dan Speed Boat Rute Maligano-Raha
No Jenis Barang Sebelum Jumlah
1999 2000 2001
1 Hasil Pertanian danPerkebunan (Ton)
17 18 20 47
2 Kendaraan RodaDua (Unit)
3.1823.41
73.29
09.889
Sumber Data : Kantor Pelabuhan (2015)
Data diatas menunjukan bahwa sebelum pengadaan KM.
Rembulan dan speed boat jumlah hasil pertanian yang diangkut masih
rendah dimana pada tahun 1999 yaitu sebanyak 17 ton pada tahun 2000
57
yaitu 20 ton dan pada tahun 2001 sebanyak 18 ton, sedangkan jumlah
kendaraan yang diangkut sebelum adanya pengembangan transportasi laut
masih sedikit dimana pada tahun 1999 berjumlah 3.182 unit, pada tahun
2000 yaitu 3.417 unit, sedangkan pada tahun 2001 adalah berjumlah 3.290
unit.
Tabel 4.14 Jumlah dan Jenis Barang yang Diangkut SesudahKm.Rembulan Dan Speed Boat Rute Maligano-Raha
Jenis barangTahun Kendaraan roda dua(unit) Hasil Pertanian (ton)2002 4.136 222003 4.157 242004 4.232 252005 5.180 252006 5.136 252007 5.652 272008 6.112 312009 6.130 312010 7.288 422011 7.354 532012 7.156 542013 7.162 422014 7.825 582015 6.094 76Total 83.614 535
Sumber Data : Kantor Pelabuhan (2015)
Setelah adanya pengadaan KM. Rembulan dan speed jumlah
kendaraan danhasil pertanian yang di angkut semakin meningkat di mana
jumlah kendaraan dari tahun 2002-2014 selalu peningkatan, jumlah
kendaraan 2014 yaitu 7.825 unit dan pada tahun 2015 menurun menjadi
6.094 unit karena masyarakat menggunakan rute lain.sedangkan hasil
pertanian setiap tahun meningkat di mana pada tahun 2015 paling tertinggi
dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 76 ton karena hasil panen
58
seperti jambu mete, nilam,pisang dan kopra paling banyak diproduksi,
yang didukung oleh musim yang baik.
Ada beberapa peran KM Rembulan dalam kapasitasnya sebagai
sarana transportasi laut yang menghubungkan pelabuhan Maligano dengan
pelabuhan Laino yakni mempermudah akses antara pelabuhan Maligano
dengan pelabuhan Laino yang dapat memberikan ruang kepada setiap
masyarakat untuk menggunakan jasa KM Rembulan dengan waktu
pencapaian minimum. Dengan keberadaan KM Rembulan ini, masyarakat
semakin mudah untuk melakukan aktifitas penyeberangan. Hal ini sesuai
dengan hasil wawancara pada tanggal 11 November 2015 dengan salah
seorang penumpang pengguna jasa KM Rembulan yang berprofesi sebagai
pedagang sebagai berikut:
“Sejak KM Rembulan beroperasi dipelabuhan Maligano denganrute menuju pelabuhan Raha, kami merasa sangat terbantukankarena biasanya sebelum ada KM Rembulan, kami merasakesulitan untuk menyeberangkan barang dagangan kami”.(Zariati,21 tahun).
Berdasarkan hasil wawancara tersebut diatas, telah tergambar
bahwa dengan keberadaan KM Rembulan, maka masyarakat khususnya
yang berprofesi sebagai pedagang merasa terbantu. Hal yang paling
menonjol adalah barang dagangan yang akan dibawah diantara dua
pelabuhan tersebut dapat diangkut dengan mudah dengan waktu yang
relatif singkat.
59
Hal yang sama juga telah dikemukakan oleh salah seorang
pedagang yang dilakukan wawancara pada tanggal 11 November 2015
sebagai berikut:
“Biasanya saya belanja barang dagangan itu paling sedikit duakali dalam sebulan.Dan saya belanjnya itu di Raha dan saya bawapulang barang dagangan lumayan banyak.Maklum barangdagangan yang saya beli itu macam-macam jenisnya tergantungkebutuhan masyarakat disini.Bersyukur KM Rembulan sudahberoperasi sehingga meskipun banyak barang dagangan sayatetapi tetap dapat dimuat semua dan sewanya jugaterjangkau”.(Rosdiana, 33 tahun).
Hasil wawancara tersebut diatas memberikan gambaran bahwa
akses penyaluran barang dagangan yang menggunakan jasa KM Rembulan
sangat membantu masyarakat. Barang dagangan yang dibeli dari Ibu kota
Kabupaten Muna dapat dengan mudah disebrangkan ke Kecamatan
Maligano tanpa harus menunggu lama sebagaimana menggunakan johson.
Begitu pula sebaliknya, selain barang yang berasal dari pusat Kabupaten
Muna, jasa KM Rembulan juga digunakan oleh masyarakat untuk
menyeberangkan barang dari Kecamatan Maligano menuju Kota Raha.
Dalam pembangunan ekonomi suatu daerah, peranan transportasi
yang memadai sangat menentukan perkembangan keberhasilan
pembangunan. Tanpa adanya transportasi sebagai sarana pendukung, tidak
dapat diharapkan tercapainya hasil yang memuaskan dalam
pengembangan ekonomi suatu daerah sebab untuk setiap pertumbuhan/
perkembangan ekonomi diperlukan kapasitas angkutan yang optimum.
Potensi yang dimiliki masyarakat Kecamatan Maligano sangatlah
menguntungkan terhadap kemajuan dan perkembangan ekonomi
60
masyarakat sehingga mencapai kemakmuran sampai sekarang. Demikian
pula dengan keadaan tanah dan iklim yang miliki daerah tersebut turut
mendukung perkembangan perekonomian masyarakat.
Keberadaan KM Rembulan dan Speed Boat pada Kecamatan
Maligano secara ekonomi dapat dilihat melalui beberapa aspek yakni:
1. Peranan transportasi laut dalam sektor Pertanian dan Perkebunan
Masyarakat yang berada di Kecamatan Maligano mayoritas
bermata pencaharian sebagai petani. Hal ini dapat dilihat dari hasil-hasil
pertanian seperti: kelapa, nilam, kopra, jambu mete,jagung, pisang dan
coklat. Masyarakat Kecamatan Maligano pada umumnya membuka
pertanian di daerah-daerah pegunungan untuk perkebunan. Dari hasil
pertanian atau perkebunan di angkut oleh kapal KM Rembulan dan speed
boat menuju daerah-daerah yang ada di luar Kecamatan Maligano. Dengan
harga yang lebih tinggi dari daerah asal sehingga potensi peningakatan
keuntungan dapat diperoleh.
Peran KM Rembulan dan speedboat dalam bidang pertanian dan
perkebunan telah memperlihatkan peningkatan secara ekonomi. Hal ini
dikarenakan para petani dapat dengan cepat menjual hasil pertanian sesuai
dengan harga yang diinginkan. Dengan usaha yang cukup lama dalam
merawat dan memanen hasil pertanian yang telah mereka kelola, sehingga
menghasilkan daya jual secara ekonomi yang lebih tinggi dan pemenuhan
kebutuhan terhadap beban tanggungan juga dapat terpenuhi dengan baik.
61
Sektor pertanian yang kokoh adalah syarat perlu bagi keberhasilan
transformasi struktural perekonomian suatu daerah. Pada Kecamatan
Maligano yang mayoritas mata pencaharian sebagai petani, maka pertanian
sebagai motor penggerak utama bagi pertumbuhan perekonomian
karenamampu memberikan keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan
dengan sektor lain dan dengan dimudahkannya akses transportasi laut
maka distribusi hasil pertanian juga tidak akan mengalami kesulitan.
2. Peranan transportasi laut dalam Industri Rumah Tangga
Perkembangan industri rumah tangga pada Kecamatan Maligano
berpotensi meningkatkan pendapatan masyarakat. Kerajinan rumah tangga
banyak menyerap tenaga kerja sebab kondisi sumber daya alam
Kecamatan Maligano yang dapat dijadikan sebagai bahan baku untuk
suatu kerjinan.
Kerajinan rumah tangga yang berkembang meliputi kerjinan nentu
yang dapat menghasilkan barang-dan perabot yang memiliki nilai tawar
yang sangat tinggi apabila dibawah keluar Kecamatan
Maligano.Disamping kerajinan nentu juga ada kerajinan rotan yang juga
tidak kalah kualitasnya dengan kerajinan nentu. Kerajinan rotan juga telah
menembus pasar di Sulawesi Tenggara dimana banyaknya permintaan
akan kerajinan tersebut sehingga mendukung pertumbuhan dan
perkembangan ekonomi pada Kecamatan Maligano Kabupaten Muna.
Pengembangan ekonomi masyarakat pada Kecamatan Maligano
terfokus pada pengembangan usaha-usaha kecil dan menengah seperti
62
tanaman pangan, holtikultura, peternakan dan industri rumah tangga,
pemasaran hasil. Sumber dana yang digunakan untuk pengembangan
usaha berasal dari modal sendiri dan bantuan dana bergulir dari
pemerintah.
Manfaat yang diperoleh dengan adanya bantuan dana bergulir dari
pemerintah tersebut adalah masyarakat dapat mengembangkan usahanya
sehingga menghasilkan keuntungan yang memadai. Pengembangan
ekonomi dengan cara menumbuhkan usaha-usaha produktif khususnya
dalam bidang kerajinan rumah tangga pada masyarakat ditujukan untuk
meningkatkan pendapatan masyarakat, sehingga secara umum tingkat
pendapat masyarakat pada Kecamatan Maligano mengalami peningkatan
yang cukup signifikan.
Dengan beroperasinya KM Rembulan dan Speed Boat pada
Kecamatan Maligano yang membantu mempermudah transporatasi dalam
pengembangan usaha kerajinan rumah tangga, maka masyarakat dalam
kegiatan produksi, distribusimaupunkegiatan konsumsi merasa termediasi.
Pemenuhan kebutuhan ekonomi yang melibatkan jasa angkutan laut
tersebut telah memberikan efek positif terhadap pendapatan yang
diperoleh masyarakat.Hal ini berarti bahwa dengan kemudahan akses
angkutan laut, maka roda perekonomian masyarakat di Kecamatan
Maligano mengalami perkembangan sehingga memungkinkan
peningkatan kesejahteraan masyarakat Kecamatan Maligano.
63
Pelayanan jasa transportasi Laut KM Rembulan dapat
dimanfaatkan untuk mempermudah kegiatan pemasaran bahan hasil
pertanian bagi para petani serta mendistribusikan barang hasil kerajinan
rumah tangga bagi pengrajin rumah tangga. Disamping itu juga dapat
mempermudah proses belanja barang bagi pedagang yang melibatkan diri
dalam perdagangan.
Melalui adanya pengembangan ekonomi masyarakat akan
berpengaruh pada peningkatan kesejahteraan masyarakat pada Kecamatan
Maligano sehingga tujuan dari pengembangan ekonomi masyarakat yaitu
peningkatan pendapatan masyarakat akan tercapai..Informan menyatakan
demikian dengan alasan bahwa pengembangan ekonomi masyarakat di
Kecamatan Maligano dirasakan tidak berhasil karena masih ada usaha-
usaha produktif masyarakat yang belum mendapatkan peningkatan yang
signifikan dengan adanya pengembangan ekonomi masyarakat ini, hal ini
berakibat pada masih rendahnya tingkat pendapatan masyarakat, karena
tidak seluruh usaha-usaha produktif masyarakat yang melibatkan jasa
angkutan laut KM Rembulan dan Speed Boat di Kecamatan Maligano.
Hal ini sesuai dengan hasil wawancara bersama Camat Maligano
pada tanggal 16 November 2015 yang menyatakan bahwa:
“bersyukur bahwa sejak adanya KM Rembulan dan Speed Boatyang menghubungkan kecamatan maligano ini dengan ibu kotakabupaten Muna, masyarakat sudah dapat merasakan dampaknya,baik itu secara langsung maupun tidak langsung, karena dulunyakota raha yang kita anggap jauh, sekarang bisa kita katakanadekat. Bagi petani bisa langsung membawa hasil kebunnya keraha, bagi pedagang bisa langsung belanja dagangannya ke rahadengan biaya terjangkau dan sebagainya.Pada intinya bahwa
64
keberadaan kendaraan laut tersebut sangat membantupertumbuhan ekonomi kecamatan maligano” (La Ode Zafrullah,36 tahun).
Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan atau
perkembangan jika tingkat aktivitas ekonomi lebih tinggi dari apa yang
dicapai sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi terlalu cepat akan
menimbulkan ketimpangan pada distribusi pendapatan.
Hasil wawancara diatas secara jelas telah dikemukakan bahwa
dengan keberadaan KM Rembulan dan Speedboat, maka dapat membantu
perputaran roda perekonomian masyarakat Kecamatan Maligano.Kepada
segenap pelaku usaha dengan berbagai latar belakang profesi dapat dengan
mudah menggunakan jasa angkutan laut tersebut dalam rangka
mengembangkan usahanya atau memasarkan hasil pertaniannya.
3. Peranan transportasi laut Dalam Sektor Perdagangan
Perdagangan merupakan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh
pelaku ekonomi untuk membeli dan menjual barang dengan tujuan
memperoleh keuntungan. Dalam sector perdagangan, perputaran modal
dapat mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi suatu daerah sebab
perputaran modal dapat menentukan pendapatan perkapita bagi para
pedagang.Disamping sebagai petani, sebagian masyarakat pada
Kecamatan Maligano sebagai pedagang. Biasanya masyarakat Kecamatan
Maligano membeli barang-barang, dengan menggunakan jasa KM
Rembulan atau Speedboat untuk membeli barang-barang yang akan dijual
seperti: beras, perabot rumah tangga, makanan ringan, dan lain sebagainya
65
dengan harga yang lebih rendah kota Raha, dan kemudian di jual di daerah
asalnya, dengan harga yang lebih tinggi. Sehingga perekonomian
Kecamatan Maligano dapat mengalami peningkatan. Dengan mudahnya
masyarakat untuk melakukan aktifitas ekonomi, maka perputaran uang
juga akan semakin muda.
Hal ini sesuai dengan hasil wawancara bersama informan
mengenai peningkatan intensitas penggunaan jasa KM Rembulan dan
speed boat dalam sebulan pada tanggal 18 November sebagai berikut:
“sebelum KM Rembulan dan Speed Boat beroperasi, biasanyasaya hanya menyebrang ke Raha apabila ada keperluan penting.Kadang-kadang dalam satu bulan itu saya menyeberang kadangpernah kadang juga tidak pernah. Tetapi pada saat kapal danspeed itu ada, saya biasanya dalam sebulan itu menyeberang tigasampai empat kali”.(Jamria, 46 tahun).
Dari hasil wawancara tersebut diatas, dengan beroperasinya
angkutan laut KM Rembulan dan speedboat, intesintas masyarakat untuk
mengakses penyeberangan semakin meningkat. Semakin sering para
pelaku usaha untuk melakukan penyeberangan dalam rangka
meningkatkan usaha yang dikelola, maka makin tinggi tingkat pendapatan
yang akan diperoleh.
.
67
66
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang ditemukan oleh peneliti dapat
disimpulkan bahwa Pembangunan pelabuhan dan pengadaan KM.Rembulan dan
speed boat berperan terhadap jumlah pedagang atau jumlah orang yang
melakukan aktivitas ekonomi di sekitar pelabuhan sehingga meningkatkan
pendapatan masyarakat, serta berperan terhadap arus barang dan orang yang
dilihat dari bertambahnya jumlah penumpang serta jumlah dan jenis barang yang
diangkut melalui rute Maligano-Raha karena masyarakat semakin mudah untuk
melakukan aktifitas penyeberangan.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka ada beberapa saran dari
peneliti:
1. Bagi pemerintah diharapkan memperbaiki fasilitas, seperti parkiran, agar
mempermudah akses pelayanan, memperketat standar keamanan
transportasi laut sehingga meningkatkan kepercayaan kepada masyarakat
dalam menggunakan jasa transportasi laut
2. Bagi peneliti selanjutnya menambah variabel lain selain transportasi laut,
seperti transportasi darat terhadap perekonomian masyarakat di Kecamatan
Maligano.
DAFTAR PUSTAKA
Adisasmita, Rahardjo.2010. Dasar-Dasar Ekonomi Transportasi, Ghalia Ilmu.
Jakarta.
Adisasmita, Sakti Adji. 2011. Perencanaan Pembangunan Transportasi, Edisi
Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Alma, Buchari. 2007. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Edisi Revisi:
Bandung.
Burhanuddin, 2003. Sejarah Maritim Indonesia: Menulusuri Jiwa Bahari, Pusat
Riset Wilayah Laut dan Sumber Daya Non-Hayati Badan Riset
Kelautan dan Perikanan Departemen Kelautan Dan Perikanan.
Boediono. 2001. Ekonomi Makro, Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi. No. 2.
Yogyakarta: FE-UG.
H,M,N,Purwostjipto. 2003. Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia. jilid 6,
Djambatan, Jakarta.
Kamaluddin, Rustian . 2003 . Ekonomi Transportasi Karakteristik, Teori dan
Kebijakan , Jakarta : Galia Indonesia .
Lipsey, R, G. 1991. Pengantar Mikro Ekonomi. jilid1, Penerbit Binarupa Aksara:
Jakarta.
Lewis, Edward, V. 1998. Principles of Nafal Architecture Volum, Propulsion and
Vibration: Jakarta.
Nasution, M, N. 2008. Manajemen Transportasi. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Poerdarminta, W, J, S. 2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Balai Pustaka:
Jakarta.
Ruru, H, F. 1993, Bahan Kuliah Ekonomi Pengangkutan, ujung pandang.
Salim, Abbas. 2006 Manajemen Transportasi. Raja Grafindo, Jakarta.
Schumer. LA. 1983, The Elements of Transport. London.
Siregar, Muchtaruddin. 2012. Beberapa Masalah Ekonomi dan Menejemen
Pengangkutan. Jakarta.
Setijowarno, dan Frazil, R, B. 2003. Pengantar Rekayasa Dasar Transportasi.
Jakarta: Proyek Peningkatan Penelitian Pendidikan Tinggi.
Soedjono. 2005. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Organisasi dan
Kepuasan kerja Karyawan pada Terminal Penumpang Umun di
Surabaya. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan UDL . 7, No. 1.
STIESIA. Surabaya.
Sukirno, Sadono . 2006 . Pengantar Teori Mikro Ekonomi , Edisi Ketiga Raja
Grafindo, Persada . Jakarta.
Sudarsono. 1992. Pengantar Ilmu Ekonomi. Jakarta: PT Gunung Agung.
Sumantoro. 1998. Naskah akademis Peraturan Perundang-Undangan Ruu
tentang Perdagangan Internasional, Badan Pembinaan Hukum Nasional
Departemen Kehakiman RI: jakarta.
Suparmoko. 2002 . Ekonomi Publik Untuk Keuangan dan Pembangunan. Penerbit
Andi, Jogjakarta.
Sutarsih, Saleh. 2003. Studi Usaha Angkutan Mikrolet Trayek Kota Kendari.
IESP: Skripsi Unhalu.
T, Gilarso. 2004. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro. Yogyakarta: kanisius.
Tamin, Ofyar ,Z . Perencanaan dan Pemodelan Transportasi Institut Teknologi
Bandung. Bandung : 2000.
Widyhartono . 1986. Peranan Transportasi. BPFE: Yogyakarta.