221
SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI IMPOR BARANG BERBASIS WEB (STUDI KASUS: PT. KARUNIA SUKSES ABADI ) Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta VEDRA YUSRICAN 1112093000020 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 M / 1440 H

SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Skripsi yang berjudul Rancang Bangun Sistem Informasi Administrasi

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

SKRIPSI

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI IMPOR

BARANG BERBASIS WEB

(STUDI KASUS: PT. KARUNIA SUKSES ABADI )

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu

Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

VEDRA YUSRICAN

1112093000020

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M / 1440 H

SKRIPSI

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI IMPOR

BARANG BERBASIS WEB

(STUDI KASUS: PT. KARUNIA SUKSES ABADI )

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu

Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

VEDRA YUSRICAN

1112093000020

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M / 1440 H

SKRIPSI

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI IMPOR

BARANG BERBASIS WEB

(STUDI KASUS: PT. KARUNIA SUKSES ABADI )

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu

Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

VEDRA YUSRICAN

1112093000020

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M / 1440 H

ii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

RANCANG BANGAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI

IMPOR BARANG BERBASIS WEB

STUDI KASUS: PT. KARUNIA SUKSES ABADI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh :

VEDRA YUSRICAN

1112093000020

Menyetujui,

Pembimbing I

Pembimbing II

Nur Aeni Hidayah, S.E, MMSI Elvi Fetrina, MIT

NIP. 19750818 200501 2 008 NIP. 19740625 2009012 005

Mengetahui,

Ketua Program Studi Sistem Informasi Falkultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

A’ang Subiyakto, Ph.D

NIP. 19760219 200710 1 002

iii

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi yang berjudul Rancang Bangun Sistem Informasi Administrasi

Impor Barang Berbasis Web Pada PT. Karunia Sukses Abadi yang ditulis oleh

Vedra Yusrican, NIM 1112093000020 telah diuji dan dinyatakan lulus dalam

sidang Munaqosah Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 29 Juli 2019. Skripsi ini telah diterima sebagai

salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Satu (S1) Program Studi Sistem

Informasi.

Menyetujui,

Penguji I Penguji II

Yuni Sugiarti, M.KomYuni Sugiarti, M.Kom M. Nur Gunawan, MBA

NIDN. 20060676020406067304 NIDN. 2006127901

19790718 201411 2 002

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Nur Aeni Hidayah, MMSI Elvi Fetrina, MIT

NIP. 19750818 200501 2 008 NIP. 19740625 200901 2 005

Mengetahui,

Dekan Ketua

Fakultas Sains dan Teknologi Program Studi Sistem Informasi

Prof. Dr. LiLy Surraya Eka Putri, M. Env. Stud A’ang Subiyakto, Ph.D

NIP. 19690404 200501 2 005 NIP. 19760219 200710 1 002

iv

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-

BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH

DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA

PERGURUAN TINGGI ATAU LE MBAGA MANAPUN.

Jakarta, 29 Juli 2019

Vedra Yusrican

1112093000020

v

ABSTRAK

Vedra Yusrican – 11120930000020, “Rancang Bangun Sistem Informsi

Administrasi Impor Barang Berbasis Web (Studi Kasus : PT. Karunia Sukses

Abadi)” dibawah bimbingan Ibu Nur Aeni Hidayah dan Ibu Elvi Fetrina

PT. Karunia Sukses Abadi adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa

pengurusan kepabeanan (PPJK) melayani permintaan pembuatan surat

Permohonan Impor Barang (PIB). Tujuan penelitian ini untuk membangun sistem

informasi impor barang yang memudahkan pengumpulan dokumen persyaratan

administrasi yang terkomputerisasi dan terintegrasis dengan pelanggan,

memudahkan pengolahan dan pencarian berkas administrasi impor barang.

Mengurangi besarnya penyimpanan berkas fisik karena meningkatnya permintaan

impor tiap tahun. Metode pengumpulan data dalam perancangan sistem ini metode

wawancara, observasi, dan literatur sejenis. Sedangkan metode pengembangan

sistem menggunakan model Rapid Application Development (RAD) menggunakan

Unified Modelling language (UML) sebagai tools-nya. Dalam membangun sistem

tersebut, teknologi yang dipakai yaitu PHP dan MySQL. Hasil penelitian ini adalah

sistem informasi adminstrasi impor barang berbasis web.

Kata Kunci : Sistem Informasi, Impor Barang, PPJK, PIB, Rapid Application

Development (RAD), Unified Modelling Language (UML)

xix Halaman + V Halaman + 171 Halaman + 80 Gambar + 34 Tabel + Daftar

Pustaka + Lampiran

Pustaka acuan 22 (2009-2013)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat, hidayah dan

nikmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW

beserta keluarga, sahabat serta para pengikutnya hingga akhir zaman.

Penyusunan Skripsi ini adalah syarat mata kuliah Skripsi dan syarat

kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini berjudul “Rancang

Bangun Sistem Informsi Administrasi Impor Barang Berbasis Web (Studi Kasus :

PT. Karunia Sukses Abadi)”.

Pada kesempatan kali ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima

kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung terselesaikannya skripsi ini, Rasa

terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada:

1. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Lubis, Lc., MA. selaku Rektor

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Ibu Prof. Dr. Lily Surraya Eka Putri, M. Env.Stud. selaku Dekan Fakultas

Sain dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

3. Bapak A’ang Subiyakto, Ph.D, selaku Ketua Program Studi Sistem

Informasi Fakultas Sains dan Teknologi.

4. Ibu Nidaul Hasanati S.T, MMSI, selaku Sekertaris Program Studi Sistem

informasi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

vii

5. Nur Aeni Hidayah, MMSI, selaku dosen pembimbing 1 yang telah

memberikan dukungan dan bimbingannya.

6. Elvi Fetrina, MIT, selaku dosen pembimbing 2 yang telah memberikan

dukungan dan bimbingannya.

7. Yuni Sugiarti, M.Kom, selaku dosen penguji 1.

8. M. Nur Gunawan, MBA. Selaku dosen penguji 2

9. Ayahanda tercinta Candra Yani Zainun, yang selalu memberi semangat

agar perkuliahan dapat berjalan dengan lancar.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Jakarta, Juni 2019

Vedra Yusrican

1112093000020

viii

LEMBAR PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan juga kepada semua orang yang selalu

bertanya: “Kapan wisuda?”.

Terlambat lulus atau lulus tidak tepat waktu bukan sebuah kejahatan, bukan

pula sebuah aib. Alangkah kerdilnya jika mengukur kepandaian dan kesuksesan

seseorang hanya dari siapa yang paling cepat lulus atau dengan IPK cumlaude,

Bukankah sebaik-baiknya skripsi adalah yang selesai?, Baik itu tepat waktu

maupun tidak.

UIN Jakarta, 2012-2019

ix

DAFTAR ISI

JUDUL

SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI

IMPOR BARANG BERBASIS WEB .................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................. ii

PENGESAHAN UJIAN ....................................................................................... iii

PERNYATAAN .................................................................................................... iv

ABSTRAK ............................................................................................................. v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

LEMBAR PERSEMBAHAN ............................................................................ viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvii

DAFTAR SIMBOL ............................................................................................ xix

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

Latar Belakang ................................................................................ 1

Identifikasi Masalah ........................................................................ 6

Rumusan Masalah ........................................................................... 7

Batasan Masalah.............................................................................. 7

Tujuan Penelitian ............................................................................ 8

Manfaat Penelitian .......................................................................... 8

Metodologi Penelitian ..................................................................... 9

Sistematika Penulisan ................................................................... 11

LANDASAN TEORI ......................................................................... 13

x

Konsep dasar Pengembangan Sistem ............................................ 13

Konsep Dasar Sistem .................................................................... 13

Definisi Sistem ................................................................ 13

Karakteristik Sistem ........................................................ 15

Konsep Dasar Informasi ................................................................ 17

Pengertian Informasi ....................................................... 17

Kualitas Informasi ........................................................... 18

Konsep Dasar Sistem Informasi .................................................... 19

Pengertian Sistem Informasi ........................................... 19

Komponen Sistem Informasi ........................................... 20

Impor ............................................................................................. 22

Pengertian Impor ............................................................. 22

Tatalaksana kepabeanan di bidang impor ....................... 22

Requirement (Kebutuhan) ............................................... 27

Metode Pengembangan ................................................................. 29

Rapid Application Devlopment (RAD) ........................... 29

Keunggulan dan Kelemahan Model RAD ...................... 30

Pengembangan Sistem .................................................................. 31

Definisi Unified Modeling Language (UML) ................. 31

Diagram-diagram Unified Modeling Language (UML) .. 32

Extend .............................................................................. 44

Include ............................................................................. 45

Database ....................................................................................... 47

Pengertian Basis Data ...................................................... 47

Pengertian DBMS ........................................................... 48

xi

Pengujian ....................................................................................... 48

White Box ........................................................................ 49

Black Box ......................................................................... 49

Bahasa Pemrograman .................................................................... 50

HTML .............................................................................. 50

PHP .................................................................................. 51

CSS .................................................................................. 53

XAMPP ........................................................................... 53

METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 55

Metode Pengumpulan Data ........................................................... 55

Observasi ......................................................................... 55

Wawancara ...................................................................... 56

Studi Literatur ................................................................. 56

Metode Pengembangan Sistem ..................................................... 58

Metode Rapid Application Devlopment (RAD) .............. 58

Kerangka Penelitan ....................................................................... 61

HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 63

Perencanaan Syarat ....................................................................... 63

Gambaran Umum Perusahaan ......................................... 63

Analisis Sistem Berjalan ................................................. 64

Analisis Sistem Usulan .................................................... 68

Analisis Kebutuhan ......................................................... 70

Kebutuhan Fungsional ......................................... 70

Kebutuhan Non-Fungsional ................................. 71

Workshop Desain .......................................................................... 72

xii

Usecase Diagram ............................................................ 72

Activity Diagram ............................................................. 92

Class Diagram ............................................................... 108

Sequence Diagram ........................................................ 118

User Interface ................................................................ 137

Implementasi ............................................................................... 148

Tampilan Sistem ............................................................ 148

Pengujian Sistem ........................................................... 155

Pengujian White Box ..................................................... 155

KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 170

Kesimpulan ................................................................................. 170

Saran ............................................................................................ 171

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... xxi

LAMPIRAN ......................................................................................................... 24

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Bagan Permintaan Jasa ....................................................................... 4

Gambar 2. 1 Karakter Sistem..................................................................................15

Gambar 2. 2 Penghubung Sistem .......................................................................... 16

Gambar 2. 3 Siklus RAD ...................................................................................... 30

Gambar 2. 4 Usecase Extend ................................................................................ 44

Gambar 2. 5 Contoh extend .................................................................................. 45

Gambar 2. 6 Usecase Include ................................................................................ 46

Gambar 2. 7 Contoh include ................................................................................. 47

Gambar 3. 1 Kerangka Berfikir..............................................................................62

Gambar 4. 1 Struktur Organisasi Perusahaan.........................................................64

Gambar 4. 2 Analisis Sistem Berjalan .................................................................. 65

Gambar 4. 3 Analisis Sistem Usulan..................................................................... 68

Gambar 4. 4 Usecase Diagram ............................................................................. 76

Gambar 4. 5 Usecase Diagram ............................................................................. 76

Gambar 4. 6 Activity Diagram Login .................................................................... 92

Gambar 4. 7 Activity Diagram Logout .................................................................. 93

Gambar 4. 8 Activity Diagram Registrasi ............................................................. 94

Gambar 4. 9 Activity Diagram Ganti Password ................................................... 95

Gambar 4. 10 Activity Diagram Edit Profil .......................................................... 96

Gambar 4. 11 Activity Diagram Kelola Data Pelanggan ...................................... 97

Gambar 4. 12 Activity Diagram Kelola Data Karyawan....................................... 98

xiv

Gambar 4. 13 Activity Diagram Tambah Job Order ............................................ 99

Gambar 4. 14 Activity Diagram Approve Job Order .......................................... 100

Gambar 4. 15 Activity Diagram Kelola Dokumen PIB ...................................... 101

Gambar 4. 16 Activity Diagram Kelola Dokumen SPPB ................................... 102

Gambar 4. 17 Activity Diagram Kelola Dokumen DO ....................................... 103

Gambar 4. 18 Activity Diagram Kelola Invoice .................................................. 104

Gambar 4. 19 Activity Diagram Upload Bukti Pembayaran............................... 105

Gambar 4. 20 Activity Diagram Validasi Invoice ............................................... 106

Gambar 4. 21 Activity Diagram Dokumen Barang Keluar ................................. 107

Gambar 4. 22 Activity Diagram Lihat Laporan .................................................. 107

Gambar 4. 23 Class Diagram.............................................................................. 110

Gambar 4. 24 Mapping Cardinality .................................................................... 111

Gambar 4. 25 Skema Database ........................................................................... 112

Gambar 4. 26 Sequence Diagram Login ............................................................. 118

Gambar 4. 27 Sequence Diagram Logout ........................................................... 119

Gambar 4. 28 Sequence Diagram Registrasi ...................................................... 120

Gambar 4. 29 Sequence Diagram Ganti Password ............................................. 121

Gambar 4. 30 Sequence Diagram Edit Profil ..................................................... 122

Gambar 4. 31 Sequence Diagram Kelola data Pelanggan .................................. 123

Gambar 4. 32 Sequence Diagram Kelola Data Karyawan .................................. 125

Gambar 4. 33 Sequence Diagram Tambah Job Order ........................................ 127

Gambar 4. 34 Sequence Diagram Approve Job Order ....................................... 128

Gambar 4. 35 Sequence Diagram Kelola Dokumen PIB .................................... 129

xv

Gambar 4. 36 Sequence Diagram Kelola Dokumen SPPB ................................ 130

Gambar 4. 37 Sequence Diagram Kelola Dokumen DO .................................... 131

Gambar 4. 38 Sequence Diagram Kelola Invoice ............................................... 132

Gambar 4. 39 Sequence Diagram Upload Bukti Pembayaran ............................ 133

Gambar 4. 40 Sequence Diagram Validasi Invoice ............................................ 134

Gambar 4. 41 Sequence Diagram Dokumen Barang keluar ............................... 135

Gambar 4. 42 Sequence Diagram Lihat Laporan................................................ 136

Gambar 4. 43 User Interface Halaman Login ..................................................... 137

Gambar 4. 44 User Interface Halaman Profil ..................................................... 138

Gambar 4. 45 User Interface Halaman Kelola Pelanggan .................................. 139

Gambar 4. 46 User Interface Halaman Kelola Karyawan .................................. 140

Gambar 4. 47 User Interface Halaman Job Order ............................................. 141

Gambar 4. 48 User Interface Halaman PIB ........................................................ 142

Gambar 4. 49 User Interface Halaman SPPB ..................................................... 143

Gambar 4. 50 User Interface Halaman DO ........................................................ 144

Gambar 4. 51 User Interface Halaman Bukti Pembayaran................................. 145

Gambar 4. 52 User Interface Halaman Dokumen Barang Keluar ...................... 146

Gambar 4. 53 User Interface Halaman Laporan ................................................. 147

Gambar 4. 54 Tampilan login ............................................................................. 148

Gambar 4. 55 Tampilan Registrasi...................................................................... 149

Gambar 4. 56 Tampilan Profil ............................................................................ 150

Gambar 4. 57 Tampilan Ganti Password ............................................................ 151

Gambar 4. 58 Tampilan Kelola Data Pelanggan ................................................. 151

xvi

Gambar 4. 59 Tampilan Kelola data karyawan ................................................... 152

Gambar 4. 60 Tampilan Job Order ...................................................................... 152

Gambar 4. 61 Tampilan PIB ............................................................................... 153

Gambar 4. 62 Tampilan SPPB ............................................................................ 153

Gambar 4. 63 Tampilan DO ................................................................................ 154

Gambar 4. 64 Tampilan Laporan ........................................................................ 154

Gambar 4. 65 Flowchart dan Flowgraph Halaman Admin ................................ 156

Gambar 4. 66 Flowchart dan Flowgraph Halaman Pelanggan .......................... 158

Gambar 4. 67 Flowchart dan Flowgraph Halaman Administrasi ...................... 160

Gambar 4. 68 Flowchart dan Flowgraph Halaman Operasional ........................ 162

Gambar 4. 69 Flowchart dan Flowgraph Halaman Keuangan ........................... 164

Gambar 4. 70 Flowchart dan Flowgraph Halaman Kurir .................................. 166

Gambar 4. 71 Flowchart dan Flowgraph Halaman Direktur .............................. 168

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Simbol Usecase Diagram .................................................................... 34

Tabel 2. 2 Simbol Activity diagram ...................................................................... 38

Tabel 2. 3 Simbol Sequence Diagram................................................................... 40

Tabel 2. 4 Contoh dari Spesifikasi Database ........................................................ 43

Tabel 3. 1 Referensi Perbandigan dengan Penelitian Sejenis.................................57

Tabel 4. 1 Kebutuhan Fungsional...........................................................................70

Tabel 4. 2 Identifikasi Aktor ................................................................................. 72

Tabel 4. 3 Identifikasi Usecase ............................................................................. 73

Tabel 4. 4 Usecase Skenario Login ....................................................................... 77

Tabel 4. 5 Usecase Skenario Logout ..................................................................... 78

Tabel 4. 6 Usecase Skenario Registrasi ................................................................ 78

Tabel 4. 7 Usecase Skenario Ganti Password ...................................................... 79

Tabel 4. 8 Usecase Skenario Edit Profil ............................................................... 80

Tabel 4. 9 Usecase Skenario Kelola Data Pelanggan ........................................... 81

Tabel 4. 10 Usecase Skenario Kelola Data Pelanggan ......................................... 82

Tabel 4. 11 Usecase Skenario Tambah Job Order ............................................... 83

Tabel 4. 12 Usecase Skenario Approve Job Order ............................................... 84

Tabel 4. 13 Usecase Skenario Kelola Dokumen PIB ........................................... 85

Tabel 4. 14 Usecase Skenario Kelola Dokumen SPPB ........................................ 86

Tabel 4. 15 Usecase Skenario Kelola Dokumen DO ............................................ 87

xviii

Tabel 4. 16 Usecase Skenario Kelola Invoice ....................................................... 88

Tabel 4. 17 Usecase Skenario Upload Bukti Bayar Invoice ................................. 89

Tabel 4. 18 Usecase Skenario Validasi Invoice .................................................... 89

Tabel 4. 19 Usecase Skenario Dokumen Barang Keluar ...................................... 90

Tabel 4. 20 Usecase Skenario Lihat Laporan ....................................................... 91

Tabel 4. 21 Potential Object ............................................................................... 108

Tabel 4. 22 Tabel User ........................................................................................ 113

Tabel 4. 23 Tabel Pelanggan ............................................................................... 113

Tabel 4. 24 Tabel Karyawan ............................................................................... 114

Tabel 4. 25 Tabel Joborder ................................................................................ 115

Tabel 4. 26 Tabel PIB ......................................................................................... 115

Tabel 4. 27 Tabel SPPB ...................................................................................... 116

Tabel 4. 28 Tabel DO .......................................................................................... 117

Tabel 4. 29 Tabel Invoice .................................................................................... 117

xix

DAFTAR SIMBOL

SIMBOL-SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Notasi Nama Simbol Keterangan

Actor1

Actor

Menspesifikasikan seperangkat

peranan yang user system dapat

perankan ketika berinteraksi dengan

use case.

UseCase1

Use Case

Sebuah deskripsi dari seperangkat

aksi-aksi yang berurutan yang

ditampilkan sebuah sistem.

Association

Menggambarkan interaksi antara

aktor dan use case.

System

System

Tempat seluruh aktivitas-aktivitas

sistem yang sedang / berjalan.

Dependency

Untuk menggambarkan

ketergantungan sebuah use case

dengan use case lainnya.

Include

Menggambarkan bahwa keseluruhan

dari sebuah use case merupakan

fungsionalitas use case lainnya.

Extend

Menggambarkan hubungan antar use

case dimana bahwa sebuah use case

merupakan fungsionalitas use case

lainnya, apabila kondisi tertentu

dipenuhi.

Generalization

Relasi antara use case, dimana salah

satunya dalam bentuk yang lebih

umum dari yang lain.

<<include>>

<<extend>>

xx

SIMBOL-SIMBOL CLAS DIAGRAM

Simbol Nama Simbol Keterangan

1.Class Name

2. Attributes

3. Behaviour

Suatu set obyek yang

memiliki atribut dan

behavior yang sama.

Association

Hubungan dua arah antar

kelas

Agregation

Hubungan dimana suatu

kelas yang paling besar

berisi satu atau lebih kelas

yang lebih kecil.

Generalization/

Specialization

Hubungan yang

menggambarkan suatu

kelas adalah pewarisan dari

kelas lainnya

1

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi saat ini sudah semakin pesat. Hal ini

ditandai dengan semakin mudahnya pembuatan dokumen digital dalam berbagai

format serta proses penyimpanannya untuk dapat digunakan kembali pada masa

yang akan datang. Teknologi informasi sudah menjadi kebutuhan oleh masyarakat

dalam mencari informasi. Berbagai perusahaan berusaha mengembangkan

usahanya dengan melakukan banyak perubahan dengan memanfaatkan teknologi

saat ini seperti database (basis data) yang berfungsi menyimpan data-data

perusahaan. Dan perkembangan teknologi informasi ini membantu dalam

pengurusan dokumen impor barang pada perusahaan penguruan jasa kepabeanan.

Kegiatan impor menurut Undang-Undang nomor 17 tahun 2006 pasal 1

nomor 14 tentang perubahan atas Undang-Undang nomor 10 tahun 1995 tentang

kepabeanan adalah kegiatan memasukkan barang ke dalam daerah pabean. Daerah

pabean menurut UndangUndang nomor 17 tahun 2006 pasal 1 nomor 2 tentang

perubahan atas Undang –Undang nomor 10 tahun 1995 tentang kepabeanan adalah

wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat, perairan dan ruang

udaradi atasnya, serta tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi Eksklusif dan

landas kontinen yang di dalamnya berlaku Undang-Undang ini.

2

Kegiatan impor saat ini sudah menjadi hal yang biasa dilakukan oleh para

pelaku perdagangan internasional, bahkan sudah menjadi bidang usaha yang

menjanjikan. Untuk mendukung kegiatan tersebut menjadi suatu kegiatan yang

efektif dan efisien serta dapat menghasilkan seperti yang diharapkan maka, para

pelaku perdagangan internasional diharuskan mengetahui hal-hal yang harus

dikerjakan dalam proses kepabeanan.

Para pelaku perdagangan internasional tidak hanya dituntut hanya

mengetahui persis barang–barang yang diperdagangkan, namun juga harus

mengerti bagaimana cara melakukan kegiatan impor, seperti cara pembayaran,

sistem pengangkutan yang harus dipilih, hak dan kewajiban penjual maupun

pembeli serta dokumen apa saja yang diperlukan dalam menunjang perdagangan

internasional tersebut.

Beberapa dokumen yang diperlukan dalam menunjang perdagangan

internasional disebut sebagai pemberitahuan pabean. Sesuai dengan Undang –

Undang nomor 10 tahun 1995 pasal 1 nomor 7 tentang kepabeanan, pemberitahuan

pabean adalah pernyataan yang dibuat oleh Orang dalam rangka melaksanakan

Kewajiban Pabean dalam bentuk dan syarat yang ditetapkan dalam Undang-undang

ini. Sehingga pengurusan dokumen impor menjadi kewajiban yang harus dilakukan

dalam perdagangan internasional.

Pengurusan dokumen impor tidak mudah dan ada banyak peraturan dan

faktor yang harus dipenuhi dalam kegiatan pengurusan dokumen tersebut.

Peraturan dan faktor tersebut akan menambah beban importir dan eksportir. Jadi,

sesuai dengan Undang-Undang nomor 10 tahun 1995 pasal 29 ayat 2 tentang

3

kepabeanan, dalam hal pengurusan Pemberitahuan Pabean sebagaimana dimaksud

pada ayat 1 tidak dilakukan sendiri, importir menguasakannya kepada pengusaha

pengurusan jasa kepabeanan. Hal ini adalah sebuah peluang usaha yang diberikan

oleh pemerintah untuk pengusaha pengurusan jasa kepabeanan (PPJK).

Dengan begitu, industri jasa pengurusan kepabeanan menjadi sangat

dibutuhkan bagi importir. Kecepatan, keamanan, dan kepercayaan adalah hal – hal

yang menjadi penting dalam memenuhi kebutuhan importir.

Berdasarkan Undang-Undang nomor 17 tahun 2006 pasal 49 tentang

perubahan atas Undang-Undang nomor 10 tahun 1995 tentang kepabeanan,

pengusaha pengurusan jasa kepabeanan wajib menyelenggarakan pembukuan.

Sistem informasi menjadi salah satu komponen yang penting dalam

penerapan teknologi informasi tersebut, terutama dalam dunia bisnis. Dengan

adanya sistem informasi pada perusahaan tentunya akan membantu perusahaan

dalam melakukan penyimpanan data perusahaan dalam jumlah yang besar serta

dapat mengolah dan menampilkan informasi data tersebut dengan cepat, akurat, dan

terintegrasi.

PT. Karunia Sukses Abadi adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa

pengurusan kepabeanan (PPJK). Peusahaan melayani permintaan impor barang dari

perusahaan lain atau perorangan karena rumitnya pembuatan surat Permohonan

Impor Barang (PIB) yang sering ditolak Bea Cukai karena kesalahan dalam

membuat PIB. Dalam melakukan proses pengurusan impor barang tidak semua

permintaan dapat diterima karena akses pelanggan dalam melakukan pemesanan

jasa masih terbatas melalui telepon atau dengan SMS (Short Text Messaging).

4

Keterbatasan akses komunikasi ini membuat penerimaan permintaan impor barang

tidak maksimal karena padatnya komunikasi antara pelanggan dan perusahaan.

Penguruan impor barang membutuhkan beberapa dokumen dari pelanggan

meliputi Faktur/Invoice, Packing List dan Bill of Lading. Pelanggan dapat

memberikan dokumen secara langung ke perusahaan atau mengirimnya lewat kurir.

Proses ini menyebabkan perusahaan tidak dapat langsung mengeksekusi

permintaan karena harus menunggu dokumen datang dan sering terjadi dokumen

yang datang tidak lengkap atau kurang. Ketika permintaan semakin meningkat,

terjadi kesalahan pencatatan atau pembukuan dokumen.

Gambar 1. 1 Bagan Permintaan Jasa

Dengan permintaan impor barang yang selalu meningkat setiap tahunnya.

Pada tahun 2015 permintaan impor barang sebesar 1.358, selanjutnya tahun 2016

meningkat menjadi 2.580 lalu meningkat lagi menjadi 4.809 pada tahun 2017 dan

terakhir tahun 2018 sebesar 5.490 permintaan. Dari tahun 2015 sampai tahun 2018

1358

2580

4809

5490

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

2015 2016 2017 2018

Permintaan Jasa

5

meningkat 4.132 permintaan. Peningkatan permintaan jasa impor hampir empat kali

lipat karena meningkatnya perekonomian global.

Dari besarnya peningkatan permintaan impor barang ini perusahaan mulai

mengalami beberapa masalah. Penerimaan permintaan tidak maksimal karena sibuk

atau padatnya panggilan telepon. Penyimpanan berkas yang semakin besar seiring

menigkatnya permintaan jasa. Pihak operasional membutuhkan waktu pencarian

berkas dari 5 menit menjadi 15 sampai 20 menit. Karyawan membutuhkan waktu

yang lebih lama dalam melakukan pembukuan atau pelaporan.

Telah banyak penelitian rancang bangun sistem impor barang . Berikut

adalah contoh dari beberapa literatur yang penulis ambil untuk menjadi bahan

referensi.

Rif’a Harjanti (2014) didalam penilitian ini diambil kesimpulan kesimpulan

perusahaan juga membutuhkan sistem informasi secara terkomputerisasi berbasis

web yang dapat mencatat data shipper, consignee, shipping line, packing list barang

dan juga dapat mencatat order dan menampilkan tracking dari pengiriman juga form

invoice

Novan Zulkarnain (2014) didalam penelitian ini pentingnya membuat

perancangan berbasis sistem informasi ekspor & impor berbasis web yang dapat

digunakan oleh semua pabrik atau perusahaan. Sistem Informasi ini terdiri dari

perangkat lunak yang bertujuan menyediakan informasi secara online, sehingga

laporan semakin mudah diakses dan semakin cepat dibuat untuk dilaporkan ke

pihak Bea Cukai.

Irpan Kusyadi (2018) didalam penelitian ini kebutuhan sistem administrasi

impor untuk pemeriksaan dan pembuatan dokumen impor barang khusus tidak

diperlukan waktu yang lama. Untuk menyelesaikan satu dokumen hanya

dibutuhkan waktu 1 hari. Dokumen yang telah diselesaikan telah didokumentasikan

6

dengan baik, sehingga memudahkan untuk pencarian dokumen jika dibutuhkan

kembali. Proses pembuatan laporan bulanan terkait impor barang khusus dapat

dilakukan dengan mudah, karena mempunyai menu tersendiri di dalam aplikasi

untuk membuatnya.

Berkaitan dengan hal diatas, maka tugas akhir ini ditulis dengan judul

“RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI IMPOR

BARANG BERBASIS WEB PADA PT. KARUNIA SUKSES ABADI”.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah

dalam penelitian ini adalah:

1. Pada proses pembuatan dokumen impor barang masih secara manual yaitu

pelanggan masih harus mengirim berkas file secara manual dengan

menggunakan kurir atau membawa langsung ke perusahaan karena belum

adanya aplikasi yang menunjang perusahaan dalam memproses pengiriman

dokumen dari pelanggan ke perusahaan.

2. Meningkatnya permintaan impor barang disetiap tahun membuat tempat

penyimpanan berkas menjadi terlalu banyak sehingga proses pencarian

dokumen secara manual menjadi lebih lama dari 5 menit sampai 25 menit

setiap 1 kali pencarian.

3. Berkas fisik setiap tahunnya selalu bertambah dengan seiringnya

bertambahnya permintaan jasa impor sehingga mengharuskan perusahaan

menambah tempat penyimpanan khusus.

7

4. Stackholder kesulitan melihat laporan hasil kegiatan impor secara barang

karena harus menunggu proses pembuatan laporan yang banyak diakibatkan

semakin banyaknya berkas permintaan impor barang.

Rumusan Masalah

Maka daripada itu berdasarkan identifikasi masalahan, rumusan masalah yang

akan di bahas dalam penelitian ini adalah;

“Bagaimana cara membangun sistem informasi administrasi impor barang pada PT.

Karunia Abadi yang terkomputerisasi dan sistematis berbasis website?”

Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut maka ruang lingkup masalah

dibatasi pada:

1. Penelitian ini dilakukan terhadap PT. Karunia Sukses Abadi pada bagian

administrasi impor barang.

2. Sistem informasi yang dibangun berbasis website native dengan progam

PHP dan MySQL.

3. Perancangan sistem informasi yang dibangun peneliti menggunakan metode

rapid application devlopment (RAD) hanya fokus penerapannya pada

analisis sistem, design sistem, coding, testing sistem dan implementasi.

4. Pada pengujian aplikasi, peneliti menggunakan teknik Blackbox Testing

yaitu pengujian fungsionalitas pada menu-menu dan Whitebox Testing yaitu

pada langkah-langkah program menu aplikasi.

8

Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan di atas, tujuan umum dari

penelitian ini adalah :

1. Membangun sistem informasi jasa pengurusan kepabeanan pada bagian

pengumpulan dokumen persyaratan administrasi yang terkomputerisasi dan

terintegrasi di PT. Karunia Sukses Abadi.

Berdasarkan identifikasi masalah yg sudah dijabarkan di atas, tujuan khusus

dari penelitian ini adalah :

1. Memudahkan pelanggan dalam memberikan berkas-berkas impor barang ke

perusahaan PT. Karunia Sukses Abadi.

2. Memudahkan pegawai perusahaan PT. Karunia Sukses Abadi dalam

mengelola berkas administrasi pada impor barang, khususnya pada bagian

pencarian berkas dokumen impor barang.

3. Mengurangi besarnya penyimpanan berkas fisik yang dikelola perusahaan.

4. Memudahkan membuat laporan hasil kinerja impor barang sehingga pihak

stackholder perusahaan bisa melihat secara langsung dari sistem yang

dibangun.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Meningkatkan kinerja PT. Karunia Sukses Abadi dalam efektifitas dan

efisiensi proses bisnis yang ada.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak

PT. Karunia Abadi dalam rencana pengembangan sistem berikutnya.

9

3. Pada penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi peneliti

selanjutnya atau pihak lain dalam memahami pengguna sistem.

4. Penelitian ini diharapkan dapat mendorong pemanfaatan metode rapid

application devlopment (RAD) dalam penyusunan skripsi di program studi

sistem informasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang

berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti.

Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah:

1. Metode pengumpulan data, terdiri dari:

a. Observasi

Dalam hal ini penulis terjun langsung ke lapangan untuk

mengetahui dan mengamati bagaimana sistem yang telah ada pada PT.

Karunia Sukses Abadi

b. Interview (wawancara)

Penulis mengumpulkan data melalui wawancara langsung

kepada orang-orang yang terlibat langsung dengan sistem administrasi

impor barang.

c. Metode Studi Literatur

Pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca buku-

buka maupun jurnal referensi baik mengenai prosedur sistem yang

telah ada, panduan akademik, dan juga evaluasi sistem yang dapat

dijadikan acuan pembahasan dalam masalah penelitian ini.

10

2. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang dipakai dalam penelitian skripsi

ini adalah metode Rapid Application Development (RAD). Pengembangan

sistem berorientasi obyek RAD terdiri dari tiga fase yaitu:

1. Requirement Planning

Pada tahap ini, penulis mengumpulkan kebutuhan yang dibutuhkan

dalam sistem yang akan dibuat seperti membatasi pengembangan

sistem, tahapan ini juga menggambarkan dengan jelas dan singkat

tentang permasalahan yang ada. Pada tahapan ini peneliti menjabarkan

secara lengkap tentang analisis sistem dan melakukan pertemuan kepada

pihak perusahaan untuk melakukan identifikasi tujuan dan kebutuhan

informasi untuk mencapai tujuan pembuatan sistem aplikasi.

Dari aplikasi ada tiga fase dalam tahapan analisis sistem pada alur

pengembangan sistem RAD, yaitu: Analisis masalah, analisis

persyaratan dan amalisis keputusan.

2. Workshop Design

Pada tahap ini terdiri dari tiga bagian yaitu: designprocess, design

database, design interface. Pada tahap ini penulis melakukan perbaikan-

perbaikan apabila masih terdapat ketidak sesuaian antar user dan analys.

3. Implementation

Setelah melakukan analisis dan perancangan sistem, kemudian tahap

selanjutnya adalah sistem untuk di implementasi. Pada tahap ini

programmer mengembangkan desain menjadi suatu program, setelah

11

program selesai maka dilakukan proses pengujian terhadap program

tersebut sebelum digunakan oleh pihak perusahaan.

Sistematika Penulisan

Skripsi ini terbagi dalam lima bab yang meliputi pendahuluan, landasan teori,

metodologi penelitian, hasil dan pembahasan, dan Kesimpulan dan saran. Berikut

penjelasan kelima bab tersebut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah,

tujuan dan sasaran, model penelitian, pertanyaan peneliti, batasan

masalah, manfaat penelitian, metodologi dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan konsep teori dasar yang mendukung penulisan

skripsi, dari teori yang umum hingga khusus teori perangkat lunak.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini akan menguraikan metode – metode yang digunakan peneliti

dalam penulisan yaitu metode pengumpulan data dan meotde

pengembangan sistem.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi hasil dari analisa, perancangan, implementasi sesuai

dengan modtodologi yang dilakukan pada sistem yang dibuat.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

12

Bab ini berisi kesimpulan dan saran terhadap seluruh penyusunan skripsi

yang telah dilakukan dan saran apa yang peneliti perlukan sarankan

mengenai hal-hal yang perlu diperbaiki dalam pembuatan

pengimplementasi administrasi impor barang pada PT. Karunia Sukses

Abadi.

13

LANDASAN TEORI

Konsep dasar Pengembangan Sistem

Perkembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem baru untuk

menggantikan sistem lama secara keseluruhan atau sistem yang telah ada (Jogianto,

2011)

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Pengertian sistem menurut beberapa ahli yaitu, sistem adalah sekelompok

unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-

sama untuk mencapai tujuan tertentu (Sutabri, 2012). Menurut Marakas (2013),

bahwa sistem adalah merupakan sepertangkat komponen yang saling terkait dengan

batas yang jelas, saling bekerja sama untuk mencapai tujuan dengan menerima

input dan menghasilkan output dalam transformasi terorganisir.

Menurut Marakas (2013), sistem memiliki tiga komponen utama dan dua

komponen tambahan sebagai penyempurnaan dari fungsi sistem. Adapun

komponen tersebut sebagai berikut :

1. Masukan (Input)

Masukan merupakan proses penangkapan bahan baku, data, maupun fakta,

yang ada, untuk diolah menjadi hasil yang didapat lebih bernilai bagi

penggunanya.

14

2. Proses

Proses dalam sistem merupakan aktifitas pengolahan masukan yang

dilakukan sesuai prosedur dan telah ditentukan untuk menghasilkan

keluaran yang sesuai dengan kebutuhan pengguna atau pihak yang

berkepentingan dengan diterapkannya sistem yang sedang berjalan.

3. Keluaran (Output)

Keluaran merupakan hasil yang dperoleh dari rangkaian proses, yang di

dapat berupa produk jadi, jasa manusia maupun manajemen informasi yang

harus dikirim kepada pengguna.

Komponen tambahan :

1. Timbal balik (Feedback)

Timbal balik pada sistem merupakan hasil dari rangkaian prosedur

yang menciptakan respon terhadap aktifitas yang dilakukan dalam

sistem. Hasil dari timbal balik tersebut dapat dimanfaatkan oleh

pengguna dengan maksimal, maupun didaur-ulang kembali menjadi

keluaran yang lebih bermanfaat lagi bagi setiap pihak yang

mendapat dampak dari diterapkannya sistem.

2. Kontrol (Control)

Kontrol merupakan kegiatan pengawasan serta pengendalian yang

dilakukan fslsm menjalankan sistem, agar sistem dapat berjalan

sesuai dengan prosedur yang ditentukan dan dapat berjalan seperti

yang diharapkan.

15

Karakteristik Sistem

Sistem memiliki beberapa karakteristik, diantaranya harus memiliki

komponen sistem, batasan sistem, lingkungan luar sistem, penghubung sistem,

masukan sistem, pengolahan sistem, keluaran sistem, dan tujuan sistem. (Mulyanto,

2009)

Gambar 2. 1 Karakter Sistem

a. Komponen Sistem

Sebuah sistem secara umum tidak berdiri sendiri melainkan bergantung

pada sistem lain dan bekerja membentuk satu kesatuan. Apabila sistem

tersebut bekerja pada sistem yang lebih besar, maka akan disebut dengan

subsistem, sedangkan sistem yang lebih besar disebut dengan super sistem.

Hal ini sebagaimana digambarkan pada Gambar .

b. Batasan Sistem

16

Batasan sistem adalah pemisah antara sistem dengan lingkungan luarnya.

Batasan ini menentukan ruang kerja (scope) sistem dan kemampuan sistem

dalam melakukan pemrosesan.

c. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar sistem merupakan segala hal yang berada diluar batasan

sistem namun berpengaruh terhadap kinerja. Pengaruh yang diberikan dapat

bersifat menguntungkan atau merugikan sistem.

d. Penghubung Sistem

Penghubung (interface) sistem adalah media perantara yang

menghubungkan satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui media

ini subsistem dapat saling terintegrasi dan membentuk satu kesatuan.

Gambar menjelaskan dua jenis penghubung, yaitu apabila subsistem hanya

memiliki satu jalur penghubung maka disebut dengan interface satu arah,

sedangkan apabila subsistem memiliki dua jalur penguhubung maka diseut

dengan interface dua arah.

e. Masukan Sistem

Masukan sistem adalah energi yang diberikan ke dalam sistem. Masukan

dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal

Gambar 2. 2 Penghubung Sistem

17

(signal input). Masukan perawatan adalah masukan yang membuat sistem

dapat beroperasi, sedangkan masukan sinyal adalah masukan yang dapat

diproses untuk menghasilkan keluaran (output).

f. Pengolahan Sistem

Pengolahan sistem adalah proses perubahan bentuk dari masukan menjadi

keluaran yang sesuai dengan keinginan dan tujuan sistem dibuat.

g. Keluaran Sistem

Keluaran sistem adalah hasil dari pengolahan yang bentuknya dapat

berupa informasi sebagai masukan bagi sistem lain atau hanya sebagai sisa

pembuangan.

h. Tujuan Sistem

Tujuan merupakan alasan dibalik rangkaian kerja yang dikakukan oleh

sistem. Secara umum, tujuan dibuatnya sistem adalah untuk mendukung

kegiatan operasi perusahaan.

Konsep Dasar Informasi

Pengertian Informasi

Informasi adalah sesuatu yang menunjukkan hasil pengolahan data yang

diorganisasi dan berguna kepada orang yang menerimanya (Mulyanto, 2009).

Informasi merupakan data yang telah diolah sedemikian rupa sehingga berubah

menjadi bentuk yang lebih penting bagi penerimanya dan mempunyai fungsi

sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara

langsung saat itu juga ataupun secara tidak langsung di masa yang akan datang

(Sutanta, 2011).

18

Kita dapat mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diubah menjadi

konteks yang berarti dan berguna bagi penggunaan akhir tertentu. Dengan demikian

data yang umumnya mengalami proses nilai tambah (pengolahan data atau

informasi pengolahan) dimana (1) bentuknya dikumpulkan, dimanipulasi dan

terorganisir, (2) kontennya dianalisis dan dievaluasi dan (3) mereka ditempatkan

dalam konteks yang tepat untuk pengguna (Marakas, 2013)

Kualitas Informasi

Menurut (Mulyanto,2009), kualitas informsi sangat ditentukan oleh tiga hal

pokok yaitu, akurasi (accuracy), relevansi (relevancy), dan tepat waktu (timeliness).

a. Akurat (Accuracy)

Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga

penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat

merubah dan merusak informasi tersebut, informasi yang lengkap memiliki

kelengkapan yang baik. Karena apabila informasi yang dihasilkan, sebagian

tertentu akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menetukan

tindakan secara keseluruhan. Sehingga mampu mengontrol dan

memecahkan masalah dengan baik.

b. Relevansi (Relevancy)

Informasi di katakan berkwalitas jika relevan bagi pemakainya, hal ini

berarti harus bermanfaat bagi pemakainya.

c. Tepat Waktu (Timeless)

19

Informasi yang dihasilkan oleh suatu data datangnya tidak boleh terlambat

karena informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik

karena informasi merupakan landasan dalam mengambil keputusan.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Pengertian Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian Sistem Informasi menurut beberapa

ahli, diantaranya :

1. Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan

cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima. Sebagai

contoh, apabila kita memasukkan jumlah gaji dengan jumlah jam

bekerja kita akan mendapatkan informasi yang berguna. Dengan kata

lain, informasi datang dari data yang akan diproses. (Sutarman, 2009).

2. Informasi yaitu data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang

berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan

saat ini atau saat mendatang. Definisi lain, informasi yaitu sesuatu yang

menunjukkan hasil pengolahan data yang diorganisasi dan berguna

kepada orang yang menerimanya (Mulyanto, 2009).

Jadi definisi sistem informasi adalah suatu kumpulan sumber daya manusia

atau alat yang terpadu serta modal yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan

data dan mengolah data demi menghasilkan suatu informasi yang berguna bagi

seluruh tingkat operasi untuk kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pekerjaan,

pengendalian, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.

20

Komponen Sistem Informasi

Sistem Informasi terdiri dari lima sumber daya yang dikenal sebagai

komponen sistem informasi. Kelima sumber daya tersebut adalah manusia,

hardware, software, data dan jaringan (Mulyanto, 2009). Kelima komponen

tersebut memainkan peranan yang sangat penting dalam suatu sistem informasi.

Namun dalam kenyataannya, tidak semua sistem informasi mencakup kelima

komponen tersebut. Misalnya sistem informasi pribadi yang tidak mencakup

jaringan telekomunikasi.

a. Sumber Daya Manusia

Manusia mengambil peranan yang penting bagi sistem informasi.

Manusia dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem informasi. Sumber daya

manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu pengguna akhir dan

pakar sistem informasi.

Pengguna akhir adalah orag-orang yang menggunakan sistem

informasi yang dihasilkan dari sistem informasi, misalnya pelanggan,

pemasok, teknisi, mahasiswa, dosen dan orang-orang yang berkepentingan

dengan informasi dari sistem informasi tersebut.

Sedangkan pakar sistem informasi adalah orang-orang yang

mengembangkan dan megoperasikan sistem informasi, misalnya sistem

analis, developer, operator sistem, dan staf administrasi lainnya.

b. Sumber Daya Hardware

Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan dalam

pemrosesan informasi. Sumber daya hardware tidak hanya sebatas

21

komputer saja, melainkcan semua media data seperti lembaran kertas dan

disk magnetik atau optikal.

c. Sumber Daya Software

Sumber daya software adalah semua rangkaian perintah (instruksi)

yang digunakan untuk memproses informasi. Sumber daya software tidak

hanya berupa program saja, tetapi juga berupa prosedur. Program

merupakan sekumpulan instruksi untuk pemrosesan informasi dan

mengoperasikan perintah bagi orang yang akan menggunakan informasi.

d. Sumber Daya Data

Sumber daya data bukan hanya sekadar bahan baku untuk masukan

sebuah sistem informasi, melainkan sebagai dasar membentuk sumber daya

organisasi. Data dapat berbentuk teks, gambar, audio, maupun video.

e. Sumber Daya Jaringan

Sumber daya jaringan merupakan media komunikasi yang

menghubungkan komputer, pemroses komunikasi, dan peralatan lainnya,

serta dikendalikan melalui software komunikasi. Sumber daya jaringan

dapat berupa media komunikasi seperti kabel, satelit, seluler dan dukungan

jaringan seperti modem, software pengendali, serta prosesor antarjaringan.

Kelima komponen tersebut digunakan oleh sistem informasi untuk

menjalankan aktivias input, pemrosesan, output, penyimpanan dan

pengendalian yang mengubah sumber daya data menjadi produk informasi.

(Mulyanto, 2009).

22

Impor

Pengertian Impor

Impor adalah kegiatan memasukkan barang ke dalam daerah pabean.

Transaksi impor adalah perdagangan dengan cara memasukkan barang dari luar

negeri ke dalam daerah pabean Indonesia dengan mematuhi ketentuan peraturan

perudang-undangan yang berlaku (Tandjung, 2011).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa impor yaitu kegiatan perdagangan

internasional dengan cara memasukkan barang ke wilayah pabean Indonesia yang

dilakukan oleh perorangan atau perusahaan yang bergerak dibidang ekspor impor

dengan mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang

dikenakan bea masuk.

Tatalaksana kepabeanan di bidang impor

Kepabeanan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pengawasan

atau lalu lintas barang yang masuk atau keluar daerah pabean dan pemungutan bea

masuk (UU.No.10/95). Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang

kepabeanan, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun

2006 Kep. Menkeu No. 453/KMK 04/2002 tentang Tatalaksana Kepabeanan di

Bidang Impor, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Kep.

Menkeu No.112/KMK 04/2003. Kep. DJBC No. KEP-07/BC/2003 tentang

Petunjuk Pelaksanaan Tatalaksana Kepabeanan di Bidang Impor yang telah

beberapa kali di ubah terakhir dengan peraturan DJBC No.112/mk 04/2003

(Sasono, 2012).

23

1. Daerah pabean adalah wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah

daratan, perairan, dan ruang udara di atasnya serta tempat-tempat tertentu di

Zona Ekonomi Eksklusif dan landasan kontinen yang di dalamnya berlaku

Undang-Undang No.10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan.

2. Kawasan pabean adalah kawasan dengan batas-batas tertentu di pelabuhan laut,

bandar udara atau tempat lain yang ditetapkan untuk lalu lintas barang yang

sepenuhnya berada di bawah pengawasan Direktorat Jendral Bea dan Cukai.

3. Impor untuk dipakai

a. Memasukkan barang ke dalam daerah pabean dengan tujuan untuk dipakai

oleh orang yang berdomisili di Indonesia.

b. Memasukan barang ke dalam daerah pabean untuk dimiliki atau dikuasai

oleh orang yang berdomisili di Indonesia.

4. Pengeluaran barang impor untuk dipakai setelah :

a. Diserahkan pemberitahuan pabean dan dilunasi bea masuk dan PDRI

b. Diserahkan pemberitahuan pabean dan jaminan

c. Diserahkan dokumen pelengkap pabean dan jaminan

5. Penjaluran

Barang impor yang telah diajukan PIB dilakukan pemeriksaan pabean secara

selektif, dalam rangka pemeriksaan pabean secara selektif inilah ditetapkan

jalur pengeluaran barang, yaitu :

a. Jalur merah adalah proses pelayanan dan pengawasan pengeluaran

barang impor dengan dilakukan pemeriksaan fisik, dan dilakukan

24

penelitian dokumen sebelum diterbitkannya Surat Persetujuan

Pengeluaran Barang (SPPB).

b. Jalur hijau adalah proses pelayanan dan pengawasan pengeluaran

barang impor dengan tidak dilakukan pemeriksaan fisik, tetapi

dilakukan penelitian dokumen setelah diterbitkannya Surat

Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB).

c. Jalur kuning adalah proses pelayanan dan pengawasan pengeluaran

barang impor dengan tidak dilakukan pemeriksaan fisik, tetapi

dilakukan penelitian dokumen sebelum diterbitkannya Surat

Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB).

d. Jalur prioritas adalah proses pelayanan dan pengawasan pengeluaran

barang impor yang tidak dilakukan pemeriksaan fisik dan penelitian

dokumen, setelah ada penetapan dari Pemerintah terhadap importir

jalur prioritas tersebut.

6. Kriteria penjaluran arus barang impor yang masuk ke Indonesia dan melalui

Kantor Bea dan Cukai, kemudian akan didistribusikan sesuai klasifikasi dan

identifikasi barang impor. Setiap penjaluran penanganan barang impor yang

masuk memiliki kriteria masing-masing, berikut penjelasannya (Sasono, 2012):

a. Kriteria jalur kuning:

1. Importir yang beresiko tinggi yang mengimpor komoditi beresiko

rendah, artinya importir tersebut belum terlalu dikenal kejujurannya

oleh aparat Bea dan Cukai. Lazimnya, mereka adalah importir pemula

25

atau importir yang pernah melakukan illegal activities dan masuk dalam

daftar hitam.

2. Importir yang beresiko menengah yang mengimpor komoditi beresiko

menengah.

b. Kriteria jalur hijau

1. Importir yang berisiko menengah yang mengimpor komoditi beresiko

rendah.

2. Importir yang beresiko rendah yang mengimpor komoditi beresiko

rendah atau menengah.

c. Kriteria jalur prioritas

1. Importir yang ditetapkan oleh Pemerintah sebagai importir jalur

prioritas.

2. Barang impor yang terkena pemeriksaan acak.

d. Kriteria jalur merah

1. Importir baru adalah orang atau perusahaan yang memasukkan barang-

barang dari luar negeri atau mengimpor barang untuk pertama kalinya.

2. Importir yang termasuk dalam kategori risiko tinggi adalah importir

yang tingkat pelanggarannya tinggi atau importir yang telah banyak

melakukan pelanggaran ketentuan pabean.

3. Barang impor sementara adalah barang yang di impor untuk sementara

waktu yang selanjutnya akan diekspor kembali.

4. Barang re-impor adalah barang ekspor yang karena sebab tertentu

diimpor kembali.

26

a) Terkena pemeriksaan acak.

b) Barang impor tertentu yang ditetapkan pemerintah.

c) Barang impor yang termasuk dalam komoditi berisiko tinggi

dan/atau berasal dari negara yang berisiko tinggi.

e. Pemberitahuan pabean

1. Pemberitahuan Impor Barang (PIB), dibuat dengan modul

importir/PPJK

2. Dokumen pelengkap pabean antara lain:

a) PIB adalah pemberitahuan pabean untuk pengeluaran barang yang

diimpor untuk dipakai.

b) Invoice adalah daftar barang kiriman yang dilengkapi dengan nama,

jumlah dan harga yang harus dibayar oleh pembeli.

c) Packing Lista dalah dokumen yang menerangkantentang jenis,

jumlah, berat dan volume barang/komoditi dalam perdagangan

internasional.

d) Bill of Lading adalah dokumen perjalanan barang melalui

laut/dokumen pengapalan yang menyatakan bukti penerimaan

barang bukti kepemilikan barang dan bukti adanya

kontrak/perjanjian pengangkutan.

e) Polis Asuransi adalah suatu perjanjian asuransi ataupun

pertanggungan untuk melindungi barang dari berbagai macam

resiko.

27

f) Surat Setoran Pabean Cukai Pajak (SSPCP) adalah formulir yang

digunakan oleh wajib pajak untuk melakukan penyetoran pungutan

serta pajak-pajak dalam rangka impor seperti cukai, bea masuk,

PPN/PPn-BM, PPh pasal22impor.

g) Surat Kuasa adalah sebuah surat yang menyatakan pemberian

wewenang untuk melakukan sebuah kegiatan dari pemberi kuasa

kepada penerima kuasa yang keduanya menyertakan buktisah

dengan pernyataan disetai materai atau tanda tangan sebagai bukti

(Sasono, 2012).

Requirement (Kebutuhan)

Pada aktivitas ini dilakukan analisa terhadap kebutuhan-kebutuhan untuk

mengerjakan proyek. Menurut Dennis, Wixom, & Roth (2012:138) definisi

kebutuhan dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu kebutahan fungsional dan kebutuhan

nonfungsional.

1. Kebutuhan Fungsional.

Menurut (Dennis, Wixom, & Roth, 2012) prasyarat fungsional

berhubungan secara langsung dengan proses yang harus dilakukan oleh

sistem sebagai bagian dari dukungan terhadap pekerjaan yang dilakukan

oleh pengguna atau informasi yang dibutuhkan untuk mendukung pekerjaan

user.

Berikut hal-hal yang harus yang terdapat pada prasyarat fungsional :

(Pinandito, 2012).

28

- Menggambarkan fungsionalitas sistem atau layanan-layanan

sistem.

- Sangat bergantung dari jenis perangkat lunak, pengguna sistem,

dan jenis sistem dimana perangkat lunak tersebut digunakan.

- Kebutuhan fungsional dapat berupa pernyataan-pernyataan tingkat

tinggi, yaitu:

a. Apa yang sistem harus lakukan?

b. Harus dapat menggambarkan layanan-layanan yang dapat

diberikan oleh sistem kepada pengguna secara mendetail.

2. Kebutuhan Non Fungsional

(Dennis, Wixom, & Roth, 2012) Prasyarat Nonfungsional

merupakan prasyarat yang diterapkan pada fase desain ketika ingin

menerapkan tampilan antar pengguna, hardware, software dan arsitektur

sistem.

Kebutuhan non fungsional menempatkan batasan pada produk

yang sedang dikembangkan, proses pengembangannya, dan menentukan

batasan-batasan eksternal yang harus dipenuhi oleh produk tersebut.

Beberapa kategori non fungsional, meliputi keselamatan (safety) dan

keamanan (security), ketergunaan (usability), reliabilitas, dan performansi

(Pinandito, 2012).

29

Metode Pengembangan

Rapid Application Devlopment (RAD)

Rapid Application Development (RAD) adalah suatu pendekatan

berorientasi objeck terhadap pengembangan sistem yang mencakup suatu metode

pengembangan serta perangkat-perangkat lunak. Terdapat tiga fase didalam metode

pengembangan sistem menggunakan RAD (Kendall 2011)

1. Fase Perencanaan Syarat

Dalam fase ini, pengguna dan penganalisis bertemu untuk

mengidentifikasikan tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta untuk

megidentifikasi syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari tujuan-tujuan

tersebut. Fase ini memerlukan peran aktif mendalam dari kedua kelompok

tersebut. Orientasi dalam fase ini ialah menyelesaikan problem-problem

perusahaan. Meskipun teknologi informasi dan sistem bisa mengarahkan

sebagian dari sistem yang diajukan, fokusnya akan selalu tetap pada upaya

pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.

2. Workshop Desain

Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki yang bisa

digambarkan sebagai workshop. Dalam fase ini penganalisis dan pengguna

dapat melakukan kesepakatan-kesepakatan tertentu, selain itu penganalisis

dan pemrogram dapat bekerja membangun dan menunjukkan representasi

visual desain dan pola kerja kepada pengguna. Selama workshop desain,

pengguna merespon prototipe yang ada dan penganalisis memperbaiki

modul-modul yang dirancang berdasarkan respon pengguna.

30

3. Fase Implementasi

Pada fase implementasi ini, penganalisis bekerja dengan para

pengguna secara intens selama workshop untuk merancang aspek-aspek

bisnis dan nonteknis perusahaan. Segera setelah aspek-aspek ini disetujui

dan sistem-sistem dibangun dan disaring, sistem-sistem baru atau bagian

dari sistem di uji coba atau kemudian diperkenalkan kepada organisasi.

Gambar 2. 3 Siklus RAD

Keunggulan dan Kelemahan Model RAD

RAD memiliki keunggulan sebagai berikut (Shalahuddin & A.S, 2011):

1. Penghematan waktu di tahapan proyek secara keseluruhan.

2. RAD mengurangi biaya proyek secara keseluruhan dan kebutuhan sumber

daya manusia.

3. RAD bekerja dengan baik dengan upaya pembangunan dimana waktu

adalah esensi.

4. Perubahan desain sistem dapat dilakukan jauh lebih cepat daripada dengan

pendekatan tradisional SDLC.

31

5. Perspektif pengguna direpresentasikan dalam sistem final sehubungan

dengan kedua fungsi dan antarmuka.

6. RAD menciptakan rasa kepemilikan yang kuat antara semua stakeholder

proyek.

Metode Pengumpulan Data

A. Observasi

Pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan oleh pengumpul

data terhadap gejala/ peristiwa yang diselidiki pada obyek penelitian. (Sugiarti,

2011)

Sifat:

Tidak ada interaksi antara obyek yang diamati dengan pengamat/pengumpul

data.

B. Interview/Wawancara

Pengumpulan data melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara

pewawancara (pengumpul data) dengan responden (sumber data). (Sugiarti, 2011)

Sifat:

Terdapat interaksi dan komunikasi antara pewawancara dan responden.

Pengembangan Sistem

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Pengertian UML (Unified Modeling Language) menurut (Nugroho, 2010),

adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma

32

berorientasi objek. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk

penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa

sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Sedangkan di buku lain yang berjudul Rekayasa Perangkat Lunak

Berorientasi Objek dengan Metode USDP, (Nugroho, 2009) mengemukakan

pendapatnya tentang definisi UML (Unified Modeling Language), yaitu metodologi

kolaborasi antara metodemetode Booch, OMT (Object Modeling Technique), serta

OOSE (object Oriented Software Enggineering) dan beberapa metoda lainnya,

merupakan metodologi yang paling sering digunakan saat ini untuk analisa dan

perancangan sistem dengan metodologi berorientasi objek mengadaptasi maraknya

penggunaan bahasa Object Orientied Programming (OOP).

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan

bahwa Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan

grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan

pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis

Objek (Object Oriented programming).

Diagram-diagram Unified Modeling Language (UML)

Notasi adalah bahasa textual dan graphical untuk menggambar sebuah

sistem dan konteksnya yang diformalisasikan secara terpisah. Tujuannya adalah

untuk menyederhanakan komunikasi dan dokumentasi.

Berikut ini merupakan beberapa diagram UML dan notasinya menurut

(Sugiarti, 2013):

33

1. Use Case Diagram

Menurut (Sugiarti, 2013), use case diagram secara grafis

menggambarkan interaksi antara sistem, sistem eksternal dan pengguna.

Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa

yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user)

mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif

digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-

langkah dari setiap interaksi.

Dalam membuat sebuah sistem, langkah awal yang perlu

dilakukan adalah menentukan kebutuhan.Terdapat dua jenis kebutuhan

yaitu kebutuhan fungsional dan nonfungsional. Kebutuhan fungsional

adalah kebutuhan pengguna dan stakeholder sehari-hari yang dimiliki

oleh sistem, dimana kebutuhan ini akan digunakan oleh pengguna dan

stakeholder. Sedangkan kebutuhan nonfungsional adalah kebutuhan

yang memperhatikan halhal berikut yaitu performasi, kemudahan dalam

menggunakan sistem, kehandalan sistem, keamanan sistem, keuangan,

legalitas, dan operasional.

Kebutuhan fungsional akan digambarkan melalui sebuah diagram

yang dinamakan diagram use case. Use case diagram atau diagram use

case merupakan pemodelan untuk menggambarkan kelakuan (behavior)

sistem yang dibuat. Dengan pengertian yang cepat, diagram use case

digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah

sistem dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi tersebut.

34

Terdapat beberapa simbol dalam menggambarkan diagram use

case, yaitu use case, aktor dan relasi. Hal yang perlu diingat mengenai

diagram use case adalah diagram use case bukan menggambarkan

tampilan antar muka (user interface), arsitektur dari sistem, kebutuhan

nonfungsional, dan tujuan performansi. Sedangkan untuk penamaan use

case adalah didefinisikan sesimpel mungkin, dapat dipahami dan

menggunakan kata kerja.

Adapun simbol-simbol pada use case diagram meliputi :

Tabel 2. 1 Simbol Usecase Diagram

Nama Simbol Deskripsi

Use Case

Fungsionalitas yang disediakan sistem

sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan

antar unit atau aktor, biasanya dinyatakan

dengan menggunakan kata kerja di awal di

frase nama Use Case.

Aktor

Orang, proses, atau sistem lain yang

berinteraksi dengan sistem informasi yang

akan dibuat di luar sistem informasi yang

akan dibuat itu sendiri. Aktor hanya

memberikan informasi ke sistem, aktor

hanya menerima informasi dari sistem,

aktor memberikan dan menerima informasi

ke sistem dan dari sistem.

35

Asosiasi

Komunikasi antara aktor dan use case yang

berpartisipasi pada use case atau use case

memiliki interaksi dengan aktor. Asosiasi

merupakan hubungan statis antar elemen

yang menggambarkan elemen yang

memiliki atribut berupa elemen lain, atau

Ekstensi

Relasi use case tambahan ke sebuah use

case dimana use case yang ditambahkan

dapat berdiri sendiri walaupun tanpa use

case tambahan itu, mirip dengan prinsip

inheritance pada pemrograman berorientasi

objek. Biasanya use case tambahan

memiliki nama depan yang sama dengan

use case yang ditambahkan. Misalnya arah

panah mengarah pada use case yang

ditambahkan, biasanya use case yang

menjadi extend-nya merupakan jenis yang

sama dengan use case yang menjadi

induknya.

Generalisasi

Hubungan generalisasi dan spesialisasi

(umum-khusus) anatara dua buah use case

dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang

lebih umum dari yang lainnya, misalnya :

arah panah mengarah pada use case yang

menjadi generalisasinya (umum).

Generalisasi merupakan hubungan hirarkis

antara elemen. Elemen dapat mewarisi

semua atribut dan metode elemen asalnya

dan menambah fungsionalitas baru.

36

Include

<<include>>

Relasi use case tambahan ke sebuah use

case yang ditambahkan memerlukan use

case ini untuk menjalankan fungsinya atau

sebagai syarat.

2. Activity Diagram

Menurut (Sugiarti, 2013), diagram aktivitas atau activity diagram

menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah

sistem atau proses bisnis. Aktivitas diagram menggambarkan aktivitas

sistem bukan apa yang dilakukan aktor. Diagram aktivitas mendukung

perilaku parallel.

Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan

hal-hal berikut :

a. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang

digambarkan merupakan proses bisnis sistem yang

didefinisikan.

b. Urutan atau pengelompokan tampilan dari

sistem/userinterface dimana setiap aktivitas dianggap

memiliki sebuah rancangan antar muka tampilan.

c. Rancangan pengujuian dimana setiap aktivitas dianggap

memerlukan sebuah pengujuian yang perlu didefinisikan kasus

ujiannya.

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam

sistem yang sedang dirancang, dimana masing-masing alir berawal,

37

decision yang mungkin terjadi, bagaiman mereka berakhir. Activity

diagram juga dapat menggambarkan proses parallel yang mungkin

terjadi pada beberapa eksekusi.

Activity diagram merupakan state diagram khusus, dimana

sebagian besar state adalah action dan sebagian transisi di-triger oleh

selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu

activity diagram tidak menggambarkan behavior internal sebuah sistem

(dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih

menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas

secara umum.

Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use

case atau lebih. Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan,

sementara use case menggambarkan bagaimana aktor menggunakan

sistem untuk melakukan aktivitas.

Sama seperti state, standar UML menggunakan segi empat dengan

sudut membulat untuk menggambarkan aktivitas, decision digunakan

untuk menggambarkan behavior pada kondisi tertentu. Untuk

mengilustrasikan proses-proses pararel (fork dan join) digunakan titik

sinkronisasi yang dapat berupa titik, garis horizontal atau vertical.

Activity diagram dapat dibagi menjadi beberapa objek swimline untuk

menggambarkan objek mana yang bertanggung jawab untuk aktivitas

tertentu.

38

Tabel 2. 2 Simbol Activity diagram

Nama Simbol Deskripsi

Status Awal

Status awal aktivitas sistem,

sebauh aktivitas memiliki

sebuah status awal.

Aktivitas

Aktivitas yang dilakukan

sistem, aktivitas biasanya

diawali dengan kata kerja.

percabangan/decision Asosiasi percabangan dimana

jika ada pilihan aktivitas lebih

dari satu.

Penggabungan / join Asosiasi penggabungan

dimana lebih dari satu aktivitas

digabungkan menjadi satu.

Status akhir

Status akhir yang dilakukan

sistem, sebuah diagram

aktivitas memiliki sebuah

status akhir

Swimlane Memisahkan organisasi bisnis

yang bertanggung jawab

terhadap aktivitas yang terjadi.

3. Sequence Diagram

Menurut (Sugiarti, 2013), diagram interaksi digunakan untuk

memodelkan interaksi objek didalam sebuah use case (proses).Diagram

interaksi memperlihatkan interaksi yang memuat himpunan dari objek

dan relasi yang terjadi antar objek tersebut, termasuk juga bagian

39

message (pesan) mengalir diantar objek. Diagram interaksi terdiri dari

dua buah diagram, yaitu diagram sequence diagram dan collaboration

diagram.Sequence Diagram menggambarkan urutan event dan waktu

dari sebuah pesan yang terjadi antar objek dalam sebuah use case,

sedangkan collaboration diagram menggambarkan bagaimana objek

terkoneksi secara static (tetap) dengan penekanan pada organisasi

structural objekobjek yang mengirim dan menerima pesan.

Sequence diagram menggambarkan kelakuan/perilaku objek pada

use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang

dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambar

sequence diagram maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam

sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang

diinstansiasi menjadi objek itu.

Banyaknya sequence diagram yang harus digambar adalah

sebanyak pendefinisian use case yang memiliki proses sendiri atau yang

penting semua use case yang telah didefinisikan interaksi jalannya pesan

sudah dicakup pada sequence diagram sehingga semakin banyak use

case yang didefinisikan maka sequence diagram yang harus dibuat juga

semakin banyak. Sequence diagram memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

c. Pada sequence diagram terdapat garis hidup objek. Garis hidup

objek adalah garis tegak vertical yang mencerminkan eksistensi

sebuah objek sepanjang periode waktu. Sebagian objek-objek

yang tercakup dalam diagram interaksi akan eksis sepanjang

40

durasi tertentu dari interaksi, sehingga objek-objek itu diletakan

di bagian atas diagram dengan garis hidup tergambar dari atas

hingga bagian bawah diagram. Suatu objek lain dapat saja

diciptakan, dalam hal ini garis hidup dimulai saat pesan create

diterima suatu objek. Selain itu suatu objek dapat dimusnahkan

dengan pesan destroy, jika kasus ini terjadi, maka garis hidupnya

juga berakhir.

d. Terdapat fokus kendali (focus of control), berupa empat persegi

panjang ramping dan tinggi yang menampilkan aksi suatu objek

secara langsung atau sepanjang sub ordinat. Puncak dari empat

persegi panjang adalah permulaan aksi, bagian dasar adalah

akhir dari suatu aksi. Pada diagram ini mungkin juga

memperlihatkan penyaringan (nesting) dan fokus kendali yang

disebabkan oleh proses rekursif dengan menumpuk fokus

kendali yang lain pada induknya.

Berikut adalah simbol-simbol dari sequence diagram :

Tabel 2. 3 Simbol Sequence Diagram

Nama Simbol Deskripsi

Aktor

Orang, proses, atau sistem lain yang

berinteraksi dengan sistem informasi yang

akan dibuat di luar sistem informasi yang

akan dibuat itu sendiri.

Lifeline

Menyatakan kehidupan suatu objek, untuk

menggambarkan kelas dan objek.

41

Objek message Menyatakan objek yang berinteraksi (pesan).

Waktu

Aktif

Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan

berinteraksi, semua yang terhubung dengan

waktu aktif.

Pesan tipe

create

Menyatakan suatu objek membuat objek yang

lain, arah panah mengarah pada objek yang

dibuat.

Pesan tipe

call

Menyatakan suatu objek membuat objek yang

lain, arah panah mengarah pada objek yang

dibuat.

Pesan tipe

return

Menyatakan bahwa suatu objek yang telah

menjalankan suatu operasi atau metode

menghasilkan suatu kembalian ke objek

tertentu, arah panah mengarah pada objek

yang menerima kembalian.

4. Class Diagram

Menurut (Sugiarti, 2013), diagram kelas atau class diagram

menggambarkan struktur sistem dari segi pendefiasian kelas-kelas yang

akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut

atribut dan metode atau operasi. Diagram kelas mendefinisikan jenis-jenis

objek dalam sistem dan berbagai hubungan statis yang terdapat diantara

mereka.

Simbol-simbol pada class diagram akan dijelaskan sebagai

berikut:

42

NO GAMBAR NAMA KETERANGAN

1

Generalization

Hubungan dimana objek anak

(descendent) berbagi perilaku dan

struktur data dari objek yang ada di

atasnya objek induk (ancestor).

2

Nary

Association

Upaya untuk menghindari asosiasi

dengan lebih dari 2 objek.

3

Class Himpunan dari objek-objek yang

berbagi atribut serta operasi yang sama.

4

Collaboration

Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang

ditampilkan sistem yang menghasilkan

suatu hasil yang terukur bagi suatu actor

5

Realization

Operasi yang benar-benar dilakukan

oleh suatu objek.

6

Dependency

Hubungan dimana perubahan yang

terjadi pada suatu elemen mandiri

(independent) akan mempegaruhi

elemen yang bergantung padanya

5. Spesifikasi Database

Spesifikasi Basis Data menggambarkan struktur data fisik pada

suatu sistem atau aplikasi. Spesifikasi basis data menyajikan bagaimana

penyimpanan data dilakukan di software basis data. Bentuk dari

spesifikasi basis data sendiri secara umum berupa tabel yang

menyajikan informasi field untuk seluruh tabel yang digunakan.

Informasi field yang ditampilkan antara lain namafield, tipe field,

panjang field dan field yang menjadi field kunci (primary key).

43

Secara sederhana, untuk membuat spesifikasi basis data dapat

menggunakan Microsoft Word atau Open Office Writer. Informasi tabel

dan field berasal dari hasil analisis sistem berupa class diagram. Dari

spesifikasi basis data kemudian membuat struktur tabel di suatu DBMS

seperti MySQL atau Oracle.

Adapun contoh dari spesifikasi database adalah gambar dibawah

ini:

Tabel 2. 4 Contoh dari Spesifikasi Database

Nama Field Tipe data Ukuran Keterangan

reservasiID int 5 Id Reservasi

reservasiNumber varchar 5 Nomor Reservasi

reservasiTgl datetime - Tanggal reservasi

reservasiStatus varchar 12 Status reservasi

reservasiAmbil datetime - tanggal

pengambilan alat

reservasiKembali datetime - Tanggal

pengembalian alat

reservasiTotal int 9 Jumlah alat yang

disewa

reservasiHarga double 8 Biaya sewa alat

reservasiOvertime double 9 Biaya

keterlambatan

alat

adminStatus int 11 Status akses

administrative

alatID int 5 Id alat

statusID int 12 Id status

userID int 6 Id user

44

Extend

Extend adalah relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana use case

yang ditambahkan dapat berdiri sendiri walaupun tanpa use case tambahan itu,

mirip dengan prinsip inheritance pada pemrograman berorientasi objek. Biasanya

use case tambahan memiliki nama depan yang sama dengan use case yang

ditambahkan. Misalnya arah panah mengarah pada use case yang ditambahkan,

biasanya use case yang menjadi extend-nya merupakan jenis yang sama dengan use

case yang menjadi induknya. (sugiarti, 2013)

Gambar 2. 4 Usecase Extend

Pada gambar diatas use case Validasi User merupakan use case yang

ditambahkan, dimana use case ini dapat berdiri sendiri tanpa use case tambahan

(Validasi Sidik Jari). pada contoh diatas setelah pengguna melakukan validasi user,

pengguna dapat mengembangkannya (opsional) dengan validasi sidik jari atau

tidak. (Shalahuddin & A.S, 2011)

45

Gambar 2. 5 Contoh extend

Contoh lainnya adalah seperti pada gambar diatas. use case Buka Rekening

merupakan use case yang ditambahkan sehingga use case ini dapat berdiri sendiri

sedangkan use case Buka Deposito dan Buat Kartu Kredit merupakan use case

tambahan yang berasal dari pengembangan use case extend. pada contoh diatas

setelah pengguna melakukan Buka Rekening, pengguna dapat mengembangkannya

/ melanjutkannya (opsional) dengan Buka Deposito / Buat Kartu Kredit.

Include

Include adalah relasi use case tambahan ke sebuah use case yang

ditambahkan memerlukan use case ini untuk menjalankan fungsinya atau sebagai

syarat. (Sugiarti, 2013)

46

Gambar 2. 6 Usecase Include

Pada gambar diatas Use Case Login merupakan syarat / selalu dipanggil

terlebih dahulu sebelum dijalankannya use case Mengelola Anggota atau use case

Mengelola Peminjaman (Shalahuddin & A.S, 2011).

Intinya perbedaan mendasar dari use case extend dan use case include

adalah : use case extend digunakan untuk mengembangkan sebuah use case (use

case inti) misalnya setelah melakukan Buka Rekening selanjutnya bisa melakukan

apa lagi ?, dimana pada hubungan extend arah panah mengarah pada use case inti

(use case ditambahkan). sedangkan use case include digunakan untuk menjelasakan

bahwa sebuah use case memiliki sebuah syarat agar / ketentuan sebelum bisa

dijalankan, misalnya saat kita akan mengelola anggota maka kita diwajibkan login

terlebih dahulu. pada hubungan include arah panah mengarah pada use case

47

tambahan (use case yang dipakai / dibutuhkan). Untuk semakin memperjelas,

perhatikan contoh dibawah ini:

Database

Pengertian Basis Data

Database adalah kumpulan pengelompokan informasi, yang masing-masing

terkait satu sama lain dalam beberapa cara. Pengelompokan informasi logis dapat

mencakup kategori seperti data pelanggan, informasi tentang pesanan, informasi

produk, dan sebagainya. (Dennis et al., 2012)

Menurut (Mulyanto, 2009), definisi basis data (database) merupakan

komponen utama dalam membangun sebuah sistem yang menyangkut

pendokumentasian data ke dalam sebuah database. Basis data juga merupakan

suatu tempat penyimpanan data adalah sebuah file yang mengordinasi file-file data

Gambar 2. 7 Contoh include

48

yang saling berhubungan dan memiliki kepentingan yang sama sehingga akan

mempermudah pengolahan data. Bentuk basis data adalah sebuah aturan yang

mengatasi masalah tersebut.

Basis data sebagai kumpulan terorganisir dari data-data yang berhubungan

sedemikian rupa sehingga mudah disimpan, dimanipulasi, serta dipanggil oleh

pengguna (Nugroho, 2011).

Berdasarkan pengertian diatas maka basis data adalah tempat penyimpanan

kumpulan data yang terorganisir sehingga memudahkan untuk di manipulasi oleh

sistem.

Pengertian DBMS

DBMS (Database Management System) adalah suatu perangkat lunak yang

ditujukan untuk menangani penciptaan, pemeliharaan, dan pengendalian akses data.

Dengan menggunakan perangkat lunak ini pengelolaan data menjadi mudah

dilakukan (Kadir, 2009)

Pengujian

Pengujian adalah satu set aktifitas yang direncanakan dan sistematis untuk

menguji atau mengevaluasi kebenaran yang diinginkan. Aktifitas pengujian terdiri

dari satu set atau sekumpulan langkah dimana dapat menempatkan desain kasus uji

yang spesifik dan metode pengujian (Shalahuddin & Rosa, 2011).

Berdasarkan pengertian diatas maka pengujian merupakan suatu aktifitas

untuk mengevaluasi suatu sistem yang telah dibangun apakah sudah sesuai dengan

49

persyaratan yang diinginkan oleh pengguna, dan untuk mengetahui apakah terdapat

kesalahan-kesalahan dari sistem yang telah dibangun tersebut.

White Box

White box testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih

berkonsentrasi terhadap “isi” dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak

berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat sehingga

membutuhkan proses testing yang jauh lebih lama dan lebih “mahal” dikarenakan

membutuhkan ketelitian dari para tester serta kemampuan teknis pemrograman bagi

para tester-nya (Rizky, 2011).

Akibatnya, jenis testing tersebut hanya dapat dilakukan jika perangkat lunak

telah dinyatakan selesai dan telah melewati tahapan analisa awal. Jenis testing ini

juga membutuhkan input data yang dianggap cukup memenuhi syarat agar

perangkat lunak benar-benar dinyatakan memenuhi kebutuhan pengguna.

Black Box

Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak

yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang

perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat

isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar (Rizky, 2011).

Jenis testing ini hanya memandang perangkat lunak dari sisi spesifikasi dan

kebutuhan yang telah di definisikan pada saat awal perancangan. Sebagai contoh,

jika terdapat sebuah perangkat lunak yang merupakan sebuah sistem informasi

inventory di sebuah perusahaan. Maka pada jenis white box testing, perangkat lunak

50

tersebut akan berusaha dibongkar listing programnya untuk kemudian di tes

menggunakan teknik-teknik yang telah dijelaskan sebelumnya. Sedangkan pada

jenis black box testing, perangkat lunak tersebut akan di eksekusi kemudian

berusaha di tes apakah telah memenuhi kebutuhan pengguna yang didefinisikan

pada saat awal tanpa harus membongkar listing programnya

Bahasa Pemrograman

HTML

HTML adalah bahasa pemrograman dasar yang dipakai untuk menampilkan

informasi pada halaman web. HTML menampilkan informasi dalam bentuk

hypertext dan sesuai dengan namanya. Bahasa ini menggunakan tanda (markup)

disebut dengan Tag untuk menandai perintah-perintahnya (Sitorus, 2012).

Berdasarkan pengertian diatas maka HTML merupakan kumpulan dari

beberapa instruksi yang dapat digunakan untuk mengubah-ubah format suatu

naskah atau dokumen pada web.

Struktur HTML dokumen yaitu:

1. HTML

Setiap dokumen HTML selalu diawali dan ditutup dengan tag HTML.

2. HEAD

Bagian head biasanya berisi tag TITLE, meta tag, dan semua script java

atau yang lain yang akan di eksekusi di browser.

3. BODY

51

Bagian body digunakan untuk menampilkan text, image link, dan semua

yang akan ditampilkan pada web page.

Contoh format dokumen HTML:

<html>

<head>

<title>Selamat Datang di Dunia

Internet</title>

</head>

<body>

<p>Dokumen HTML yang pertama</p>

</body>

</html>

PHP

PHP (Hypertext Preprocessor) merupakan bahasa pemrograman berbasis

web yang memiliki kemampuan untuk memproses dan mengolah data secara

dinamis. PHP dapat dikatakan sebagai sebuah server-side embedded script

language, artinya semua sintaks dan perintah program yang ditulis akan

sepenuhnya dijalankan oleh server, tetapi dapat disertakan pada halaman HTML

biasa. Pada umumnya, semua aplikasi yang dibangun menggunakan PHP akan

memberikan hasil pada web browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan

dijalankan pada server (Wahana Komputer, 2009).

PHP memiliki beberapa keunggulan, diantaranya (Wahana

Komputer, 2009):

1. Relatif aman, mengingat skrip atau source code PHP yang terdapat pada

web browser tidak dapat dilihat dengan fasilitas View HTML source, seperti

52

pada Internet Explorer atau sejenisnya karena skrip PHP ditempelkan pada

tag HTML.

2. Fleksibel, instalasi sistem operasi mendukung semua varian Linux,

Windows, Mac OS, dan varian UNIX. Selain itu, jenis webserver yang dapat

diaplikasikan selain Apache adalah Personal Webserver, Netscape and

Planet Servers, Xitami, OmniHTTP, dan Microsoft Internet Information

server.

3. Dalam hal keamanan data, PHP dapat menggunakan berbagai macam varian

database, seperti: MySQL, Microsoft Access, InterBase, MySQL, Sybase,

Dbase, Informix, SQL Server, dan lain-lain.

4. PHP dapat berintegrasi dengan semua aplikasi program CGI, misalnya

mengambil nilai form, sehingga menghasilkan halaman web yang dinamis.

Selain itu, integrasi dapat juga dengan mengirimkan dan menerima cookie.

PHP juga dapat berkomunikasi dengan berbagai layanan yang

menggunakan protokol HTTP, SNMP, NNTP, POP3, IMAP, dan lain

sebagainya.

5. PHP bisa dikatakan cepat karena ditempelkan pada HTML sehingga waktu

tanggap menjadi pendek.

6. Dilihat dari segi harga PHP tidak mahal, kebanyakan varian PHP gratis dan

dapat diperoleh dengan cuma-cuma.

7. Selain bisa didapatkan secara gratis karena di bawah lisensi GNU, juga

dapat memodifikasi fitur PHP sesuai dengan kebutuhan.

53

CSS

CSS adalah suatu kumpulan kode-kode untuk memformat, yang

mengendalikan tampilan isi dalam suatu halaman web. Penggunaan style CSS pada

format suatu halaman diletakkan terpisah dari tampilan halaman. Isi dari halaman

kode HTML terletak di dalam file HTML, sedangkan kode CSS dapat berupa

tampilan kode yang berada dalam file lain atau dalam salah satu bagian dari

dokumen HTML, dan biasanya diletakkan di bagian kepala atau tag <head>

(MADCOMS, 2013). Contoh sebuah kode CSS:

body{

color: red; background: black;}

Berdasarkan pengertian diatas maka CSS merupakan sebuah dokumen yang

berdiri sendiri dan dapat dimasukkan ke dalam kode HTML untuk pendefinisian

style. CSS digunakan untuk mengatur susunan tampilan pada halaman HTML.

XAMPP

Singkatan XAMPP menurut (Supriyatno, 2010), adalah X (empat sistem

operasi apapun), Apache, MySQL, PHP, Perl. XAMPP merupakan perangkat lunak

yang dapat di download secara gratis.XAMPP merupakan tool yang menyediakan

paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat

Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP

server, PHPMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya.

XAMPP merupakan aplikasi gratis dan tersedia untuk platform Linux,

Windows, Mac OS dan solaris.Aplikasi ini dikembangkan oleh Kay Vogelgeang,

54

carten Wiedmann dan Kai EOswand Saidler dibawah lisensi General Public

Lisence (GNU).Aplikasi ini dapat diperoleh pada situs http://apachefriends.org.

55

METODOLOGI PENELITIAN

Metode Pengumpulan Data

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan beberapa metode yang

digunakan dalam penyusunan skripsi, metode yang digunakan baik berupa

pengumpulan data terkait dengan perusahaan maupun mengumpulkan informasi

agar sesuai dengan kebenaran dalam uraian pembahasan. Adapun metode

pengumpulan data yang digunakan dalam pembahasan ini antara lain:

Observasi

Observasi dilakukan dengan mengamati langsung aktivitas dan masalah

yang terjadi pada Subdirektorat Sistem Informasi, Direktorat Pengundangan,

Penerjemah, dan Publikasi. Aktivitas tersebut terkait alur perancangan peraturan

perundang-undangan mulai dari tahap awal perencanaan hingga akhir penyimpanan

dan publikasi. Selain itu juga pengamatan dilakukan melalui website resmi yang

dimiliki Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan. Adapun secara

spesifik kegiatan observasi ini dijelaskan sebagai berikut:

Perusahaan : PT. Karunia Abadi

Alamat : Rukan Taman Palem Lestari, RT 013/08, Blok Y/3, Lantai

2, Cengkareng, Jakarta 117030

Waktu : 7 Januari – 22 Maret 2019

56

Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan

untuk pengembangan sistem. Wawancara terdiri dari beberapa pertanyaaan yang

berhubungan dengan pengembangan sistem yang diperlukan untuk memenuhi

akses informasi, daftar pertanyaan dan jawaban di Lampiran 1. Proses tanya jawab

secara lisan yang berlangsung satu arah ini dilakukan dengan harapan dapat

mengungkapkan sebanyak mungkin data yang ingin digali mengenai sistem yang

dibutuhkan user.

Studi Literatur

Metode ini dilakukan dengan menelusuri literatur yang ada dan

menelaahnya secara tekun. Studi literatur sejenis dilakukan guna untuk menambah

referensi teori-teori yang dibutuhkan dalam penyusunan skripsi dengan membaca

dan mempelajari literatur yang berkaitan dengan penyusunan skripsi ini. Pada

penulisan ini menggunakan referensi dari beberapa jurnal dan skripsi sistem

informasi impor barang dengan mempelajarinya lebih dalam untuk memperoleh

kelebihan dan kelemahan yang ada sehingga dapat menjadi acuan dalam

penyempurnaan penyusunan skripsi ini.

Berikut adalah beberapa hasil penelitian sejenis yang digunakan penulis

sebagai referensi dalam peyusunan skripsi:

57

Tabel 3. 1 Referensi Perbandigan dengan Penelitian Sejenis

No. Nama Penulis Judul Tahun Perbedaan

Studi Litelatur Penulis

1

Arif Maulana (Jurnal

Manajemen Informatika,

Universitas Dian

Nuswantoro)

Sistem Informasi

Pemeritahuan Impor Barang

pada PT.Asia Pacific Fiber,

Tbk Kaliwungu

2016

Sistem yang memudahkan dalam

melakukan penambahan data PIB dan

pencarian data serta pembuatan laporan

data PIB

Peneliti tidak hanya membuat sistem

untuk pembuatan laporan PIB tetapi

juga dokumen SPPB dan DO

2

Rif’a Harjanti (Penelitian

Skripsi Fakultas Komputer

Universitas Dian Nuswantoro

Semarang)

Sistem Informasi Ekspor dan

Impor Barang di

PT.Wiraprima Samudra

Sejahtera

2014

Perancangan sistem hanya sebatas

prototype dan pengurusan dokumen

PIB.

Peneliti merancang sistem tidak

hanya pengurusan PIB tetapi juga

pengurusan dokumen SPPB dan DO

3

Novan Zulkarnain (Jurnal

universitas Binus, Information

System Departement )

Perencanaan Sistem Informasi

Impor & Ekspor (SIEB)

Berbasis Web pada

PT.WINDU EKA

2014

Sistem hanya untuk mengetahui

informasi mengenai laporan barang jadi

ekspor dan bahan baku impor.

Peneliti merancang sistem yang

dibutuhkan untuk membuat dokumen

yang dibutuhkan bea cukai

4

Vicko Gutomo (Jurnal

Universitas Komputer

Indonesia jurusan sistem

informasi)

Sistem Informasi Data

Importir berbasis Web di

ITPC Busan Korea Selatan

2016

Sistem hanya memuat data yang dibutuh

untuk membuat dokumen PIB seperti

Faktur, Packing List dan Bill of lading.

Tidak ada pelaporan

.Peneliti merancang sistem yang dapat

melakuran pelaporan secara otomatis

5

Irpan Kusyadi (Jurnal Teknik

Informatika Universitas

Pamulang)

Penerapan Sistem Informasi

Pemberitahuan Impor Barang

Khusus berbasis Web dengan

Metode Waterfall pada

KPPBC TMP Soekarno -

Hatta

2018 Proses bisnis hanya pengurusan

dokumen PIB dan dokumen SPPB.

Peneliti merancang sistem tidak

hanya pengurusan PIB dan SPPB

tetapi juga pengurusan dokumen DO

58

Metode Pengembangan Sistem

Peneliti ini mengunakan metode Rapid Application Devlopment (RAD).

Menurut penulis, metode ini merupakan metode yang paling cocok kerena semua

peryaratan sudah dipahami dengan baik di awal dan proses pengembangan sistem

menjadi lebih teratur karena berurutan dari satu tahap ke tahap selanjutnya.

Metode Rapid Application Devlopment (RAD)

Pengembangan sistem penyewaan ini menggunakan metode RAD (Rapid

Application Devlopment) dikarenakan RAD (Rapid Application Devlopment)

menggunakan pendekatan beriorientasi objek terhadap pengembangan sistem yang

mencakup suatu metode pengembangan serta perangkat-perangkat lunak. Penulis

melihat RAD (Rapid Application Devlopment) sebagai suatu pendekatan yang

cocok dalam membantu membuat sistem penyewaan yang baru. Hal ini dikarenakan

RAD adalah strategi yang menekankan kecepatan pengembangan melalui

keterlibatan pengguna yang ekstensif dalam kontruksi, cepat, berulang dan

bertambah serangkaian yang bekerja dalam sebuah sistem yang pada akhirnya

berkembang kedalam sistem final.

Pengem bangan sistem berorientasi obyek RAD terdiri dari tiga fase yaitu.

1. Fase Perencanaan Syarat.

Dalam analisis kebutuhan sistem, pengguna dan penganalisis

bertemu untuk mengidentifikasikan tujuan-tujuan aplikasi atau sistem

serta untuk mengidenifikasi syarat-syarat informasi yang ditimbulkan

dari tujuan-tujuan tersebut. Orientasi dalam fase ini ialah menbangun

59

sistem penyewaan yang sesuai dengan kebutuhan PT KARUNIA

SUKSES ABADI.

Peneliti dalam hal ini menganalisa sistem yang berjalan dan

sistem yang akan diterapkan. Dalam penulisan skripsi dan

pengembangan sistem penyewaan peneliti hanya melakukan analisis

kebutuhan sistem dan tidak melakukan studi kelayakan, studi kelayakan

dilakukan oleh manajemen puncak, peneliti hanya melakukan uji

sistem. Dalam pertemuan tersebut diperoleh perencanaan yang akan

dibuat di dalam sistem:

1. Identifikasi masalah.

2. Penentuan kebutuhan sistem.

3. Menyesuaikan tujuan pengembangan sistem.

4. Perencanaan solusi sistem.

.

2. Workshop Design RAD.

Workshop design RAD adalah fase untuk merancang dan

memperbaiki yang bias digambarkan sebagai workshop. Selama

workshop design RAD, pengguna merespon kerja prototype yang ada

dan penganalisis memperbaiki modul-modul yang dirancang

berdasarkan respon pengguna.

Dalam proses desain, peneliti memulai merancang sistem

penyewaan dengan tools UML (Unifed Modelling Language) dengan

tahapan sebagai berikut:

60

5. Membuat use case diagram

Ditahap ini peneliti mencoba untuk menangkap requirements

sistem dan memahami sistem yang sedang berjalan.

6. Membuat use case spesification

Disini peneliti mendeskripsikan use case yang telah dibuat pada

tahap pertama.

7. Membuat Activity Diagram

Peneliti membuat sebuah alur kerja dari suatu aktivitas ke

aktivitas lainnya. Tahap ini sangat berguna ketika kita ingin

menggambarkan atau menjelaskan bagaimana perilaku dalam

berbagai use case berperilaku.

8. Membuat Sequence Diagram

Peneliti menjelaskan interaksi objek yang disusun dalam suatu

urutan waktu. Peneliti memperlihatkan tahap demi tahap apa

yang seharusnya terjadi untuk menghasilkan sesutau di dalam

use case.

9. Membuat Class Diagram

Penulis memvisualisasikan struktur kelas dari suatu sistem dan

memperlihatkan hubungan antar kelas..

3. Fase Implementasi

Sesudah sistem-sistem dibangun dan disaring sesuai dengan

workshop RAD, sistem-sistem baru atau bagian dari sistem diuji

61

coba pada tahap desain interface, pengkodean sampai dengan

tahap testing.

Kerangka Penelitan

Kerangka penelitian merupakan bagan yang menggambarkan tahapan-

tahapan yang dilakukan dalam melakukan penelitian tugas akhir ini. Dalam proses

pengembangan aplikasi ini, penulis menggunakan metode Rapid Application

Devlopment (RAD). Tahapan-tahapan pengembangan aplikasi dapat dilihat sebagai

berikut:

62

Gambar 3. 1 Kerangka Berfikir

63

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perencanaan Syarat

Gambaran Umum Perusahaan

1. Identitas Perusahaan

PT. Karunia Abadi merupakan salah satu perusahaan dibidang pelayanan

jasa. Perusahaan bergerak di bidang jasa kepabeanan ini berdiri sejak tahun 2009

dan merupakan perusahaan tersebut berlokasi di Jl. Taman Palem Lestari RT

013/008 Ruko Taman Palem Lestari Blok Y/3 Lt. 2 Cengkareng Jakarta Barat.

2. Visi dan Misi

Visi : Menjadi Perusahaan terdepan dalam bidang jasa kepabeanan melalui

sumber daya manusia dan manajemen yang profesional guna menjadi market leader

di Indonesia.

Misi :

- Memberi pe;ayanan yang kompetitif di bidang jasa kepabeanan untuk

pelanggan dan perusahaan

- Memberi kontribusi yang optimal bagi pelanggan atau perusahaan,

negara, karyawan dan lingkungan.

- Meningkatkan nilai perusahaan yang di bangun melalui kreatifitas,

inovasi dan kompetisi sumber daya manusia.

64

3. Struktur Organisansi Perusahaan

Analisis Sistem Berjalan

Analisis proses bisnis ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses

yang terjadi dalam aktivitas pengamatan cuaca yang dilakukan oleh pengamat

(forecaster) dan pelaporan hasil pengamatan tersebut ke dalam sistem dan

bagaimana sistem yang berjalan untuk penyajian informasi tersebut. Proses yang

dimaksud dapat dijelaskan melalui gambar 4.2.

Gambar 4. 1 Struktur Organisasi Perusahaan

65

Gambar 4. 2 Analisis Sistem Berjalan

66

Berikut adalah penjelasan rich picture sistem administrasi yang sedang

berjalan yang digambarkan diatas:

1. Pelanggan menelpon perusahaan untuk permintaan jasa impor barang.

2. Pelanggan mengirim berkas yang diperlukan ntuk impor barang seperti

faktur, packing list dan Bill of Lading (BL) ke perusahaan memlalui POS

(kurir) atau memberikan langsung ke administrasi perusahaan.

3. Administrasi membuat surat Permohonan Impor Barang (PIB) berdasarkan

berkas faktur, packing list dan bill of lading (BL) dari pelanggan

mengunakan modul EDI beacukai.

4. Setelah PIB selesai dan tidak ada revisi lagi, PIB akan diproses oleh Bea

Cukai dan menerima respon.

5. Administrasi menerima respon PIB jalur mana barang keluar seperti jalur

hijau, jalur kuning dan jalur merah lalu memberitahukan ke operasional.

6. Jika mendapat respon jalur hijau, tidak perlu mengecek isi peti kemas dan

langsung menerima SPPB.

7. Jika mendapat respon jalur kuning, tergantung petugas ingin mengecek

barang di peti kemas atau tidak. Belum tentu di periksa dan langsung

mendapatkan SPPB

8. Jika jalur merah harus memeriksa isi peti kemas satu per satu. Biasanya

barang yang masuk jalur merah itu barang yang dicurigai atau barang yang

jumlahnya tidak sesuai dengan PIB.

9. Setelah semua cek jalur selesai terbitlah Surat Perintah Pengeluaran

Barang(SPPB)

67

10. Operasional membarikan Bill of Lading (BL) ke pelayaran.

11. Pihak pelayaran menerima Bill of Lading (BL) dan menerbitkan surat

Delivery Order(DO).

12. Operasional menerima Delivery Order(DO) dari pelayaran.

13. Operasional memberitahukan semua proses kepabeanan selesai.

14. Pihak keuangan membuat invoice.

15. Pelanggan menerima invoice berapa yang harus dibayar.

16. Pelanggan membayar invoice dan memberikan bukti pembayaran.

17. Pihak keuangan menvalidasi pembayaran.

18. Operasional diberitahu pembayaran sudah selesai.

19. Operasional memberikan berkas Delivery Order(DO) dan Surat Perintah

Keluar Barang(SPPB) ke kurir untuk mengeluarkan barang dari pelabuhan.

20. Kurir mengirim barang ke pelanggan.

21. Keuangan membuat laporan keuangan.

22. Direktur mendapatkan laporan keuangan untuk bahan dalam mengambil

keputusan.

68

Analisis Sistem Usulan

Gambar di atas merupakan alur sistem usulan yang peneliti rancang sebagai

berikut:

1. Pelanggan request Job Order impor barang dengan meng-input data dan

upload berkas faktur, packing list dan bill of lading.

Gambar 4. 3 Analisis Sistem Usulan

69

2. Setelah ada permintaan job order, administrasi meng-approve Job Order

dari pelanggan.

3. Administrasi mengelola dokumen PIB dan membuat PIB (Permohonan

Impor Barang) dengan module EDI berdasarkan berkas fktur, packing

list dan bill of lading dari pelanggan.

4. Operasional mengelola SPPB seperti input dokumen SPPB bersarkan

dokumen PIB.

5. Setelah operasional selesai mengurus dokumen SPPB, operasional

meng-input dokumen Delivery Order (DO) dari pihak pelayaran.

6. Pihak keuangan membuat invoice ketika operasional sudah mengupload

dokumen SPPB dan DO

7. Pelanggan mendapatkan invoice dan tanda pekerjaan sudah seleasi.

Pelanggan membayar sesuai invoice dan meng-upload bukti

pembayaran.

8. Pihak keuangan mengecek membayaran pelanggan dan memvalidasi

pembayaran tersebut.

9. Ketika pembayaran sudah selesai kurir melihat dan mencetak berkasas

SPPB dan DO dan diberikan kepada petugas ketika akan membawa

keluar barang dari peluhan.

10. Direktur dapat melihat laporan.

11. Administrasi mengelola data pelanggan.

12. Admin mengelola data karyawan.

70

Analisis Kebutuhan

Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsional adalah pernyataan layanan yang harus diberikan

kepada sistem agar dapat melakukan keperilakuannya dalam bereaksi terhadap

masukan tertentu dan pada situasi. Kebutuhan fungsional harus dapat

mengilustrasikan secara jelas fungsi-fungsi dan fitur-fitur yang ada pada sistem

yang dikembangkan.

Berikut ini adalah kebutuhan fungsional dari sistem yang akan dibangun :

Tabel 4. 1 Kebutuhan Fungsional

No. Kebutuhan Fungsional Aktor

1

Sistem menyediakan fungsi login Admin, Pelanggan, Administrasi,

Operasional, Keuangan, Kurir,

Direktur

2

Sistem menyediakan fungsi logout Admin, Pelanggan, Administrasi,

Operasional, Keuangan, Kurir,

Direktur

3

Sistem menampilkan informasi profil

pengguna terkait

Admin, Pelanggan, Administrasi,

Operasional, Keuangan, Kurir,

Direktur

4

Sistem menyediakan fitur ganti password Admin, Pelanggan, Administrasi,

Operasional, Keuangan, Kurir,

Direktur

5 Sistem menyediakan fitur registrasi Pelanggan

6 Sistem menyediakan fitur kelola data

pelanggan

Admin

7 Sistem menyediakan fitur kelola data

karyawan

Admin

71

8 Sistem menyediakan fitur tambah job

order

Pelanggan

9 Sistem menyediakan fitur approve job

order

Administrasi

10 Sistem menyediakan fitur kelola dokumen

PIB

Administrasi

11 Sistem menyediakan fitur kelola dokumen

SPPB

Operasional

12 Sistem menyediakan fitur kelola dokumen

DO

Operasional

13 Sistem menyediakan fitur kelola Invoice Keuangan

14 Sistem menyediakan fitur upload bukti

bayar

Pelanggan

15 Sistem menyediakan fitur validasi invoice Keuangan

16 Sistem menyediakan fitur lihat dokumen

barang keluar

Kurir

17 Sistem menyediakan fitur lihat laporan Direktur

Kebutuhan Non-Fungsional

Kebutuhan non-fungsional berisi tentang batasan layanan atau fungsi yang

diberikan sistem

1. Adapun software yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :

Star UML : untuk mendesain diagram UML.

Microsoft Visio 2016 : untuk mendesain Rich Picture Proses Bisnis.

Balsamiq Mock Up 3.5.16 : untuk merancang User Interface Aplikasi.

Adobe Photoshop CS6 : untuk mendesain FP-Tree.

XAMPP : untuk sebagai webservice.

Mozilla Firefox : untuk web browser.

72

2. Hardware :

Min. RAM : 256 Mb (yang digunakan peneliti : 8 GB)

Min.Processor : Intel Dual Core (yang digunakan peneliti : AMD A8

Quadcore)

Min. VGA : 128 Mb (yang digunakan peneliti : 1Gb ATI RADEON)

Min. Hardisk : 125 Gb (yang digunakan peneliti : 750 Gb)

3. Sistem Operasi : Min.Windows 7 32-bit (yang digunakan peneliti : Windows

10 64-bit)

Workshop Desain

Usecase Diagram

A. Identifikasi Pelaku (Aktor) Bisnis

Pada Tabel dijabarkan pelaku yang terlibat dalam Sistem Informasi

Administrasi Impor Barang beserta deskripsi tentang masing-masing pelaku yang

ada.

Tabel 4. 2 Identifikasi Aktor

No Pelaku

(Actor)

Deskripsi

1 Admin Orang yang mengelola data user dan sistem.

2 Pelanggan Orang yang mengajukan permintaan jasa impor barang dan

input bukti pembayaran.

3 Administrasi Orang yang membuat surat Permohonan Impor Barang

(PIB).

4 Operasional Orang yang mengurus Surat Perintah Pengeliaran Barang

(SPPB) dan Delivery Order (DO).

5 Keuangan Orang yang membuat invoice dan validasi pembayaran.

6 Direkur Orang yang menerima laporan.

7 Kurir Orang yang mengeluarkan barang dari pelabuhan dan

mengirimkan ke pelanggan

73

B. Identifikasi Usecase

Pada tabel dijabarkan daftar usecase yang terlibat dalam Sistem Informasi

Administrasi Impor Barang beserta deskripsi tentang masing-masing usecase dan

aktor yang terlibat dalam usecase tersebut.

Tabel 4. 3 Identifikasi Usecase

No Nama

Usecase Deskripsi Aktor

1 Login

Usecase menggambarkan

kegiatan login ke dalam

sistem dengan memasukan

data pengguna untuk

diverifikasi oleh sistem.

Admin, Pelanggan,

Administrasi, Operasional,

Keuangan, Direktur, Kurir

2 Logout

Usecase menggambarkan

kegiatan untuk keluar dari

sistem.

Admin, Pelanggan,

Administrasi, Operasional,

Keuangan, Direktur, Kurir

dmin, Pegawai, Teknisi,

Kepala Bidang IT

3 Registrasi

Usecase menggambarkan

kegiatan untuk registrasi agar

dapat akun untuk masuk

kedalam sistem

Pelanggan

4 Ganti

Password

Usecase menggambarkan

kegiatan untuk menganti

password akun.

Admin, Pelanggan,

Administrasi, Operasional,

Keuangan, Direktur, Kurir

5 Edit Profil

Usecase menggambarkan

kegiatan mengubah profil

akun pada sistem.

Admin, Pelanggan,

Administrasi, Operasional,

Keuangan, Direktur, Kurir

74

6 Kelola Data

Pelanggan

Usecase menggambarkan

kegiatan kelola data dan

akun pelanggan.

Admin

7 Kelola Data

Karyawan

Usecase menggambarkan

kegiatan kelola akun

Karyawan.

Admin

8 Tambah

JobOrder

Usecase menggambarkan

kegiatan pengajuan Job

Order dan input berkas

faktur, packing list dan

billing of lading (BL).

Pelanggan

9 Appove

JobOrder

Usecase menggambarkan

kegiatan administrasi

menerima permintaan jasa

impor barang

Administrasi

10

Kelola

Dokumen

PIB

Usecase menggambarkan

kegiatan pembuatan

dokumen PIB

Administrasi

11

Kelola

Dokumen

SPPB

Usecase menggambarkan

kegiatan memasukan

dokumen SPPB

Operasional

12

Kelola

Dokumen

DO

Usecase menggambarkan

kegiatan memasukan

dokumen DO

Operasional

13 Kelola

Invoice

Usecase menggambarkan

kegiatan mengelola invoice Keuangan

14

Upload

bukti

pembayaran

Usecase menggambarkan

kegiatan pelanggan telah

membayar invoice dan

Pelanggan

75

Berikut adalah usulan Usecase Diagram yang menggambarkan kegiatan-

kegiatan diatas:

meng-upload bukti

pembayaran

15 Validasi

invoice

Usecase menggambarkan

kegiatan keuangan

memvalidasi pembayaran

yang telah pelanggan

lakukan.

Keuangan

16

Dokumen

barang

keluar

Usecase menggambarkan

kegiatan kurir melihat

dokumen untuk

mengeluarkan barang dari

pelabuhan

Kurir

17 Lihat

Laporan

Usecase menggambarkan

kegiatan melihat data laporan Direktur

76

Gambar 4. 5 Usecase Diagram

Gambar 4. 4 Usecase Diagram

77

C. Usecase Skenario

Proses yang terjadi pada gambar lebih lanjut dijelaskan secara rinci pada

tabel berikut:

1. Login

Tabel 4. 4 Usecase Skenario Login

Use Case Name Login

Use Case ID 1

Actor Admin, Pelanggan, Administrasi, Operasional,

Keuangan, Direktur, Kurir

Description

Usecase menggambarkan kegiatan input

username dan password agar dapat masuk ke dalam

sistem.

Precondition -

Typical Course of

Events

Actor Action System Response

1: Input username dan

password.

2: Klik tombol login.

3: Verifikasi username dan

password.

4: Menampilkan pesan “Login

berhasil”

5: Menampilkan halaman

utama sistem.

Alternate Course 4: Jika username atau password salah maka

menampilkan pesan “Login gagal” dan kembali ke no 1.

Conclusion Usecase ini menentukan bisa tidaknya user masuk

ke dalam sistem.

Post Condition Ganti Password, Profil

78

2. Logout

Tabel 4. 5 Usecase Skenario Logout

3. Registrasi

Tabel 4. 6 Usecase Skenario Registrasi

Use Case Name Logout

Use Case ID 2

Actor Admin, Pelanggan, Administrasi, Operasional,

Keuangan, Direktur, Kurir

Description Usecase menggambarkan kegiatan keluar dari

sistem.

Precondition Login

Typical Course of

Events

Actor Action System Response

1: Klik tombol logout.

3: klik “Oke”

2: Menampilkan konfirmasi

logout.

4: menghapus session_id

5: Menampilkan halaman login

Alternate Course 3: jika klik batal akan kembali ke halaman utama

Conclusion Usecase menggambarkan kegiatan keluar dari

sistem.

Post Condition -

Use Case Name Registrasi

Use Case ID 3

Actor Pelanggan

Description Usecase menggambarkan kegiatan registrasi atau

mendaftar akun untuk masuk kedalam sistem.

Precondition -

79

4. Ganti password

Tabel 4. 7 Usecase Skenario Ganti Password

Typical Course of

Events

Actor Action System Response

1: Klik “Registrasi”

3: input nama,

username dan

password

4: klik “simpan”

2: Menampilkan form

registrasi

5:mengecek apakah username

sudah ada yang menggunakan.

6: jika tidak ada akan

menyimpan data ke dalam

database

Menampilkan pesan “registrasi

berhasil”

7: menampilkan halaman login

Alternate Course

6: jika sudah ada yang menggunakan akan muncul pesan

“Username sudah ada yang menggunakan” dan kembali

input username lain.

Conclusion Berhasil buat akun baru

Post Condition -

Use Case Name Ganti Password

Use Case ID 4

Actor Admin, Pelanggan, Administrasi, Operasional,

Keuangan, Direktur, Kurir

Description Usecase menggambarkan kegiatan mengganti password.

Precondition Login

Actor Action System Response

80

5. Edit Profil

Tabel 4. 8 Usecase Skenario Edit Profil

Typical Course of

Events

1: Klik menu “ganti

password”

3: input password baru

4: klik “oke”

6: klik “oke”

2: Menampilkan form ganti

password.

5:menampilkan pesan “sudah

yakin?”

7: update data password baru

ke dalam database

8: menampilkan pesan

“Berhasil ubah password”

9: menampilkan halaman

utama

Alternate Course 4: jika klik “batal” akan menampilkan halaman utama

6: jika klik “batal” akan kembali input password

Conclusion Password berhasil diubah.

Post Condition -

Use Case Name Edit Profil

Use Case ID 5

Actor Admin, Pelanggan, Administrasi, Operasional,

Keuangan, Direktur, Kurir

Description Usecase menggambarkan kegiatan merubah profil

akun.

Precondition Login

Typical Course of

Events

Actor Action System Response

1: Klik menu “profil”.

3: input data profil

4: klik “simpan”

2: Menampilkan halaman

profil.

81

6. Kelola Data Pelanggan

Tabel 4. 9 Usecase Skenario Kelola Data Pelanggan

6: klik “oke”

5: menampilkan pesan “profil

anda sudah benar?”

7: Menyimpan data profil baru

ke dalam database

8: menampilkan pesan

“berhasil ubah profil”

9. menampilkan halaman profil

Alternate Course 4: jika klik “batal” akan menampilkan halaman profil

6: jika klik “batal” akan kembali input password

Conclusion Profil akun berhasil diubah

Post Condition -

Use Case Name Kelola Pelanggan

Use Case ID 6

Actor Admin

Description Usecase menggambarkan kegiatan kelola pelanggan.

Precondition Login

Typical Course of

Events

Actor Action System Response

1: Klik menu “kelola

pelanggan”.

3: Klik “Edit”

5: input data pelanggan

6: klik ”simpan”

8: klik “tambah”

2: Menampilkan halaman

kelola pelanggan

4: Menampilkan halaman form

data pelanggan

7: update data pelanggan ke

dalam database

82

7. Kelola Data Karyawan

Tabel 4. 10 Usecase Skenario Kelola Data Pelanggan

10: klik ”simpan”

12: klik “hapus”

14: klik “oke”

9: Menampilkan halaman form

data pelanggan

11: update data pelanggan ke

dalam database

13: menampilkan pesan

“hapus?”

15: menghapus data dari

database

16: menampilkan halaman

kelola data pelanggan

Alternate Course 14: jika klik “batal” langsung kembali ke halaman kelola

data pelanggan

Conclusion Kelola akun pelanggan

Post Condition -

Use Case Name Kelola Karyawan

Use Case ID 7

Actor Admin

Description Usecase menggambarkan kegiatan kelola karyawan.

Precondition Login

Typical Course of

Events

Actor Action System Response

1: Klik menu “kelola

karyawan”.

3: Klik “Edit”

2: Menampilkan halaman

kelola karyawan

4: Menampilkan halaman form

data karyawan

83

8. Tambah Job Order

Tabel 4. 11 Usecase Skenario Tambah Job Order

5: input data karyawan

6: klik ”simpan”

8: klik “tambah”

10: klik ”simpan”

12: klik “hapus”

14: klik “oke”

7: update data karyawan ke

dalam database

9: Menampilkan halaman form

data karyawan

11: update data karyawan ke

dalam database

13: menampilkan pesan

“hapus?”

15: menghapus data dari

database

16: menampilkan halaman

kelola data karyawan

Alternate Course 14: jika klik “batal” langsung kembali ke halaman kelola

data karyawan

Conclusion Kelola akun karyawan

Post Condition -

Use Case Name JobOrder

Use Case ID 8

Actor Pelanggan

Description Usecase menggambarkan kegiatan tambah job order

impor barang

Precondition Login

Actor Action System Response

84

9. Approve Job Order

Tabel 4. 12 Usecase Skenario Approve Job Order

Typical Course of

Events

1: Klik menu

“JobOrder” .

3: klik “tambah”

5: input data job order

6: klik “simpan”

1.

2: Menampilkan halaman job

order

4: Menampilkan form job

order

7: insert data job order ke

dalam database

8: menampilkan pesan “tambah

job order berhasil”

Alternate Course 3: jika klik “edit” dapat merubah data job order yang

salah

Conclusion Berhasil menambahkan job order

Post Condition Menampilkan halaman job order

Use Case Name Approve Job order

Use Case ID 9

Actor Administrasi

Description Usecase menggambarkan kegiatan approve job order

impor barang oleh adminisrasi

Precondition Login

Typical Course of

Events

Actor Action System Response

1: Klik menu “job

order”.

3: Klik “approve”

5: klik ”oke”

2: Menampilkan halaman job

order

4: Menampilkan pesan “anda

yakin approve job order ini?”

6: menyimpan data ke dalam

database

85

10. Kelola Dokumen PIB

Tabel 4. 13 Usecase Skenario Kelola Dokumen PIB

7: menampilkan pesan

“approve job order berhasil

Alternate Course 5: jika klik “batal” akan kemabali ke halaman job order

Conclusion Berhasil approve Job Order permintaan impor barang

Post Condition menampilkan halaman job order

Use Case Name Kelola Dokumen PIB

Use Case ID 10

Actor Administrasi

Description Usecase menggambarkan kegiatan input pib berdasarkan

job order

Precondition Login

Typical Course of

Events

Actor Action System Response

1: Klik menu “PIB”

3: klik “tambah”

5: input data PIB

6: klik “simpan”

8: klik “oke”

2.

2: Menampilkan halaman PIB

4: menampilkan form input

PIB

7: menampilkan pesan “apakah

sudah benar?”

9: menyimpan data PIB ke

dalam database

10: menampilkan pesan “input

PIB berhasil”

86

11. Kelola Dokumen SPPB

Tabel 4. 14 Usecase Skenario Kelola Dokumen SPPB

Alternate Course 8: jika klik “batal” akan kembali ke form input PIB

Conclusion Berhasil menambahkan dokumen PIB

Post Condition Menampilkan halaman PIB

Use Case Name Kelola Dokumen SPPB

Use Case ID 11

Actor Operasional

Description

Usecase menggambarkan kegiatan input dokumen Surat

Perintah Penguluaran Barang SPPB

Precondition Login

Typical Course of

Events

Actor Action System Response

1: Klik menu “SPPB”

3: klik “tambah”

5: Input data SPPB

6: klik “simpan”

8: klik “Oke”

2: Menampilkan halaman

SPPB

4: Menampilkan form input

SPPB

7: menampilkan pesan “apakah

sudah benar?”

9: Menyimpan data SPPB ke

database

87

12. Kelola Dokumen DO

Tabel 4. 15 Usecase Skenario Kelola Dokumen DO

10: menampilkan pesan “input

SPPB berhasil”

Alternate Course 8: jika klik “batal” kembali ke form intput SPPB

Conclusion Berhasil menambah dokumen SPPB

Post Condition Menampilkan halaman SPPB

Use Case Name Kelola Dokumen DO

Use Case ID 12

Actor Operasional

Description Usecase menggambarkan kegiatan input surat Delivery

Order (DO).

Precondition Login

Typical Course of

Events

Actor Action System Response

1: Klik menu “DO”

3: klik “tambah”

5: Input data DO

6: klik “simpan”

8: klik “Oke”

2: Menampilkan halaman DO

4: Menampilkan form input

DO

7: menampilkan pesan “apakah

sudah benar?”

9: Menyimpan data DO ke

database

10: menampilkan pesan “input

DO berhasil”

88

13. Kelola Invoice

Tabel 4. 16 Usecase Skenario Kelola Invoice

Alternate Course 8: jika klik “batal” kembali ke form intput DO

Conclusion Berhasil menambah dokumen DO

Post Condition Menampilkan halaman DO

Use Case Name Kelola Invoice

Use Case ID 13

Actor Keuangan

Description Usecase menggambarkan kegiatan pembuatan invoice

Precondition Login

Typical Course of

Events

Actor Action System Response

1: Klik menu “Invoice”

3: klik “tambah”

5: Input data Invoice

6: klik “simpan”

8: klik “Oke”

2: Menampilkan halaman

Invoice

4: Menampilkan form input

Invoice

7: menampilkan pesan “apakah

sudah benar?”

9: Menyimpan data Invoice ke

database

10: menampilkan pesan “input

Invoice berhasil”

Alternate Course 8: jika klik “batal” kembali ke form intput Invoice

Conclusion Berhasil menambah dokumen Invoice

Post Condition Menampilkan halaman Invoice

89

14. Upload Bukti Pembayaran Invoice

Tabel 4. 17 Usecase Skenario Upload Bukti Bayar Invoice

15. Validasi Invoice

Tabel 4. 18 Usecase Skenario Validasi Invoice

Use Case Name Upload Bukti Pembayaran Invoice

Use Case ID 14

Actor Pelanggan

Description Usecase menggambarkan kegiatan upload bukti

pembayaran invoice

Precondition Login

Typical Course of

Events

Actor Action System Response

1: Klik menu “Invoice”

3: klik “upload”

5: Input foto bukti

pembayaran

6: klik “simpan”

2: Menampilkan halaman

Invoice

4: Menampilkan form input

Invoice

7: Menyimpan bukti

pembayaran ke database

8: menampilkan pesan “bukti

pembayaran sukses di upload”

Alternate Course -

Conclusion Berhasil menambah bukti pembayaran Invoice

Post Condition Menampilkan halaman Invoice

Use Case Name Validasi Invoice

Use Case ID 15

Actor Keuangan

90

16. Dokumen keluar barang

Tabel 4. 19 Usecase Skenario Dokumen Barang Keluar

Description Usecase menggambarkan kegiatan validasi bukti

pembayaran invoice

Precondition Login

Typical Course of

Events

Actor Action System Response

1: Klik menu “validasi

invoice”.

3: Klik “validasi”

5: klik ”oke”

2: Menampilkan halaman

validasi invoice

4: Menampilkan pesan “anda

yakin validasi invoice ini?”

6: menyimpan data ke dalam

database

7: menampilkan pesan “

validasi invoice berhasil

Alternate Course 5: jika klik “batal” kembali ke halaman validasi invoice

Conclusion Berhasil validasi invoice

Post Condition Menampilkan halaman validasi invoice

Use Case Name Dokumen Keluar Barang

Use Case ID 16

Actor Kurir

Description Usecase menggambarkan kegiatan melihat dokumen

keluar barang.

Precondition Login

Typical Course of

Events

Actor Action System Response

1: Klik menu

“Dokumen barang

keluar”

2: Menampilkan halaman

Dokumen Barang Keluar

91

17. Lihat laporan

Tabel 4. 20 Usecase Skenario Lihat Laporan

3: klik “download”

4: menampilkan pesan

“download dokumen keluar”

Alternate Course -

Conclusion Kurir dapat melihat Dokumen barang keluar untuk

persyaratan mengeluarkan barang dari pelabuhan

Post Condition Menampilkan halaman Dokumen Barang Keluar

Use Case Name Lihat laporan

Use Case ID 17

Actor Direktur

Description Usecase menggambarkan kegiatan melihat laporan

Precondition Login

Typical Course of

Events

Actor Action System Response

1: Klik menu

“Laporan”

3: klik “download”

2: Menampilkan halaman

Laporan

4: menampilkan pesan

“download dokumen selesai”

Alternate Course -

Conclusion Menampilkan semua laporan

Post Condition Menampilkan halaman Utama

92

Activity Diagram

Activity diagram yang dibuat berdasarkan deskripsi usecase sebelumnya.

Berikut adalah activity diagram yang penulis buat dari setiap kegiatan yang ada.

1. Activity Diagram Login

Activity diagram yang digunakan oleh semua user yang ada di sistem

seperti Admin, Pelanggan, Administrasi, Operasional, Keuangan,

Direktur dan Kurir untuk masuk kedalam sistem dengan input username

dan password.

Gambar 4. 6 Activity Diagram Login

93

2. Activity Diagram Logout

Activity diagram yang digunakan oleh semua user seperti Admin,

Pelanggan, Administrasi, Operasional, Keuangan, Direktur dan Kurir

untuk keluar dari sistem dengan menekan tombol Logout.

Gambar 4. 7 Activity Diagram Logout

94

3. Activity Diagram Registrasi

Aktifitas ini dilakukan oleh pelanggan yang belum memiliki account

untuk masuk kedalam sistem. Pelanggan harus registrasi dahulu untuk

mendapatkan username dan password. Setelah itu pelanggan dapat login

menggunakan username dan password tersebut.

Gambar 4. 8 Activity Diagram Registrasi

95

4. Activity Diagram Ganti Password

Activity diagram yang digunakan oleh semua user seperti Admin,

Pelanggan, Administrasi, Operasional, Keuangan, Direktur dan Kurir

untuk mengganti Password.

Gambar 4. 9 Activity Diagram Ganti Password

96

5. Activity Diagram Edit Profil

Activity diagram yang digunakan oleh semua user seperti Admin,

Pelanggan, Administrasi, Operasional, Keuangan, Direktur dan Kurir

untuk merubah profil akun mereka pada sistem.

Gambar 4. 10 Activity Diagram Edit Profil

97

6. Activity Diagram Kelola Data Pelanggan

Activity diagram yang digunakan oleh Admin untuk mengelola data

pelanggan. Admin dapat merubah data pelanggan dan dapat menghapus

data sekaligus account pelanggan.

Gambar 4. 11 Activity Diagram Kelola Data Pelanggan

98

7. Activity Diagram Kelola Data Karyawan

Activity diagram yang digunakan oleh Admin untuk melakukan kegiatan

mengelola data pelanggan. Admin dapat menambah, mengedit dan

menghapus data pelanggan.

Gambar 4. 12 Activity Diagram Kelola Data Karyawan

99

8. Activity Diagram Tambah Job Order

Activity diagram yang digunakan oleh pelanggan untuk melakukan

kegiatan tambah job order. Pelanggan harus meng-input dokumen faktur,

packing list dan bill of lading (BL) yang berkaitan dengan job order tersebut.

Gambar 4. 13 Activity Diagram Tambah Job Order

100

9. Activity Diagram Approve Job Order

Activity diagram yang digunakan oleh Administrasi untuk melakukan

kegiatan Approve job order. Administrasi akan melihat dokumen yang di-

input pelanggan dalam job order dan menyetujui job order tersebut jika

dokumen faktur, packing list dan bill of lading (BL) sesuai atau benar.

Gambar 4. 14 Activity Diagram Approve Job Order

101

10. Activity Diagram Kelola Dokumen PIB

Activity diagram yang digunakan oleh Administrasi untuk memproses

job order yang sudah di-approve dengan membuat dokumen PIB

bedasarkan dokumen faktur, packing list dan bill of lading (BL) dan di-

input ke dalam sistem.

Gambar 4. 15 Activity Diagram Kelola Dokumen PIB

102

11. Activity Diagram Kelola Dokumen SPPB

Activity diagram yang digunakan oleh Operasional untuk memproses

dokumen SPPB yang diterbitkan oleh Bea Cukai dan di-input ke salam

sistem

Gambar 4. 16 Activity Diagram Kelola Dokumen SPPB

103

12. Activity Diagram Kelola Dokumen DO

Activity diagram yang digunakan oleh Operasional meng-input DO yang

diterbitkan oleh pihak pelayaran dengan memberikan dokumen Bill of

Lading(BL).

Gambar 4. 17 Activity Diagram Kelola Dokumen DO

104

13. Activity Diagram Kelola Invoice

Activity diagram yang digunakan oleh Keuangan untuk membuat

invoice setiap job order yang sudah selesai kepada pelanggan.

Gambar 4. 18 Activity Diagram Kelola Invoice

105

14. Activity Diagram Upload Bukti Pembayaran

Activity diagram yang digunakan oleh Pelanggan untuk meng-upload

bukti bayar sesuai invoice yang diberikan pihak Keuangan.

Gambar 4. 19 Activity Diagram Upload Bukti Pembayaran

106

15. Activity Diagram Validasi Invoice

Activity diagram yang digunakan oleh Keuangan untuk validasi bukti

bayar yang di-upload oleh Pelanggan. Pihak Keuangan akan mengecek

bukti bayar dengan rekening koran.

Gambar 4. 20 Activity Diagram Validasi Invoice

107

16. Activity Diagram Dokumen Barang Keluar

Activity diagram yang digunakan oleh Kurir untuk melihat berkas yang

dibutuhkan untuk mengeluarkan barang dari pelabuhan.

17. Activity Diagram Lihat Laporan

Activity diagram yang digunakan oleh Direktur untuk melihat laporan

permintaan jasa yang sudah diselesaikan .

Gambar 4. 21 Activity Diagram Dokumen Barang Keluar

Gambar 4. 22 Activity Diagram Lihat Laporan

108

Class Diagram

Class diagram mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan

berbagai macam hubungan dan interaksi diantara mereka. Diagram ini juga

digunakan untuk mengorganisir objek-objek dari pemodelan use case dan

mendokumentasikan hubungan diantara objek-objek tersebut. Class diagram

dapat juga dikatan sebagai kumpulan dari beberapa objek yang saling berhubungan.

Class diagram menggambarkan keadaan (attribute atau property) suatu

sistem, sekaligus menggambarkan layanan untuk memanipulasi keadaan

tersebut, kumpulan class-class biasa disebut dengan class entity. Class diagram

merupakan sebuah langkah menuju terbentuknya database atau sebuah desain

dari perancangan database.

1. Objek Berpotensi (Potential Object)

Pencarian objek berpotensi dimaksudkan untuk menentukan

calon class yang akan digunakan pada class diagram. Berikut adalah

table objek yang berpotensi (potentional object) :

Tabel 4. 21 Potential Object

Potensial Objek Berpotensi Alasan

User Ya Data User

Admin Tidak Aktor Turunan Karyawan dan User

Pelanggan Ya Data Pelanggan

Administrasi Tidak Aktor Turunan Karyawan dan User

Operasional Tidak Aktor Turunan Karyawan dan User

Keuangan Tidak Aktor Turunan Karyawan dan User

Kurir Tidak Aktor Turunan Karyawan dan User

Direktur Tidak Aktor Turunan Karyawan dan User

109

Alamat Tidak Atribut User

SPPB Ya Data SPPB

PIB Ya Data PIB

Status Tidak Atribut User

Username Tidak Atribut User

Invoice Ya Data Invoice

Karyawan Ya Data Karyawan

Job Order Ya Data Job Order

Id User Tidak Atribut User

DO Ya Data DO

2. Class Diagram

Setelah objek berpotensi ditentukan dan generalisasi dilakukan, maka

class diagram dapat digambarkan. Class diagram dibuat untuk

mempermudah dalam pembuatan database karena mengembarkan

obyek-obyek sistem yang saling berkaitan. Adapun bagan class

diagram yang dihasilkan dari obyek berpotensi seperti dibawah ini :

110

Gambar 4.23 Class Diagram menunjukan suatu relasi atau keterkaitan

antar kelas dan multiplisitas (multiplicity) pada class-class yang

ditujukan untuk menunjukan jumlah suatu objek yang bisa berhubungan

dengan objek lain.

Gambar 4. 23 Class Diagram

111

3. Mapping Cardinality

Mapping Cardinality menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di atara obyek tersebut.

Gambar 4. 24 Mapping Cardinality

112

4. Skema Database

. Pada database ini, semua jenis data yang terlibat dalam proses yang terjadi

dikumpulkan dalam bentuk penyajian sebagai berikut :

Gambar 4. 25 Skema Database

113

Berikut ini adalah perancangan database sistem informasi informasi impor

barang yang disajikan sebagai berikut:

a. Tabel User

Nama Tabel : user

Primary Key : id_user

Foreign Key : -

Tabel 4. 22 Tabel User

b. Tabel Pelanggan

Nama Tabel : Pelanggan

Primary Key : id_pelanggan

Foreign Key : id_user

Tabel 4. 23 Tabel Pelanggan

Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

id_user Int 5 Id unik dari setiap user, auto increment

nama Varchar 20 Username

password Varchar 20 Password user

level Varchar 20 Akses level user

Nama Field Tipe

Data Ukuran Keterangan

id_pelanggan Int 5 Id unik dari setiap pelanggan, auto

increment

id_user Int 5 Id unit dari setiap user

username Varchar 25 username

foto_pelanggan Varchar 50 Foto pelanggan

nama_pelanggan Varchar 25 Nama lengkap pelanggan

114

c. Tabel Karyawan

Nama Tabel : karyawan

Primary Key : id_karyawan

Foreign Key : id_user

Tabel 4. 24 Tabel Karyawan

d. Tabel Joborder

Nama Tabel : job_order

jk_pelanggan Varchar 10 Jenis kelamin pelanggan

alamat_pelanggan Varchar 50 Alamat pelanggan

tlp_pelanggan Varchar 15 Nomor telepon pelanggan

kota_pelanggan Varchar 20 Kota pelanggan

siup Int 10 SIUP pelanggan

npwp Int 10 NPWP pelanggan

Nama Field Tipe

Data Ukuran Keterangan

id_ karyawan Int 5 Id unik dari setiap karyawan , auto

increment

id_user Int 5 Id unit dari setiap user

username Varchar 20 username

foto_ karyawan Varchar 50 Foto karyawan

nama_ karyawan Varchar 25 Nama lengkap karyawan

jk_ karyawan Varchar 10 Jenis kelamin karyawan

alamat_ karyawan Varchar 50 Alamat karyawan

tlp_ karyawan Varchar 20 Nomor telepon karyawan

kota_ karyawan Varchar 20 Kota karyawan

npwp Int 25 NPWP karyawan

115

Primary Key : id_joborder

Foreign Key : id_pelanggan, id_karyawan

Tabel 4. 25 Tabel Joborder

e. Tabel PIB

Nama Tabel : pib

Primary Key : no_pib

Foreign Key : id_joborder, id_karyawan, id_pelanggan

Tabel 4. 26 Tabel PIB

Nama Field Tipe

Data Ukuran Keterangan

id_ joborder Int 5 Id unik dari setiap joborder , auto

increment

id_pelanggan Int 5 Id unik dari setiap Pelanggan

nama_exportir Varchar 25 Exportir

bl Varchar 50 Bill of Lading

packing_list Varchar 50 Packing list

faktur Varchar 50 Faktur

id_karyawan int 5 Id unik dari setiap karyawan

validasi Varchar 20

tgl_order date Tanggal order

tgl_approve date Tanggal order di approve

Nama Field Tipe

Data Ukuran Keterangan

no_pib int 30 Id unik dari setiap PIB

id_ joborder int 25 Id unit dari setiap joborder

kantor_pabean varchar 25 Nama kantor kepabeanan

no_pengajuan int 25 Nomor pengajuan PIB

116

f. Tabel SPPB

Nama Tabel :sppb

Primary Key : no_sppb

Foreign Key : no_pib, id_karyawan, id_pelanggan

Tabel 4. 27 Tabel SPPB

g. Tabel DO

Nama Tabel :do

Primary Key : id_do

Foreign Key : id_karyawan, id_joborder

pib varchar 50 Dokumen PIB

id_pelanggan int 5 Id unik dari setiap Pelanggan

id_karyawan int 5 Id unik dari setiap Karyawan

tgl_pib date Tanggal Pengajuan PIB

biaya_pib int 25 Biaya PIB

Nama Field Tipe

Data Ukuran Keterangan

no_sppb Int 20 Id unik dari setiap SPPB

no_ pib Int 30 Id unit dari setiap joborder

tgl_sppb date Tanggal SPPB terbit

id_pelanggan int 5 Id unik dari setiap Pelanggan

sppb varchar 50 Dokumen SPPB

id_karyawan varchar 25 Id unik dari setiap Karyawan

Biaya_sppb int 15 Biaya dokumen SPPB

117

Tabel 4. 28 Tabel DO

h. Tabel Invoice

Nama Tabel : invoice

Primary Key : id_tagihan

Foreign Key : id_joborder, no_sppb, no_pib, no_do,

id_pelanggan, id_karyawan

Tabel 4. 29 Tabel Invoice

Nama Field Tipe

Data Ukuran Keterangan

no_do Int 15 Id unik dari setiap DO

pelayaran varchar 25 Nama armada pelayaran

from varchar 25 Kota asal barang impor

total_cont int 5 Total kontainer

do varchar 25 Dokumen DO

biaya_do int 15 Biaya dokumen DO

id_karyawan varchar 5 Id unik dari setiap Karyawan

id_ joborder int 25 Id unit dari setiap joborder

Nama Field Tipe

Data Ukuran Keterangan

id_tagihan Int 11 Id unik dari setiap invoice

id_karyawan Int 15 Id unik dari setiap karyawan

id_pelanggan Int 15 Id unik dari sertiap pelanggan

biaya_total Int 13 Total biaya invoice

bukti_bayar varchar 25 Bukti bayar

validasi varchar 11 Validasi oleh pihak keuangan

id_ joborder Int 15 Id unit dari setiap joborder

biaya_pib int 15 Biaya dokumen PIB

118

Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan bagaimana objek-objek yang berada di

dalam sistem usulan berinteraksi satu sama lain melalui pesan perintah yang masuk

dan keluar dari sistem sesuai dengan narasi use case yang telah dibuat sebelumnya.

1. Sequence Diagram Login

Sequence Diagram Login dilakukan oleh semua user yang ada di sistem

seperti Admin, Pelanggan, Administrasi, Operasional, Keuangan,

Direktur dan Kurir. Sequence ini menggambarkan aliran pesan untuk

aktor masuk kedalam sistem dengan input username dan password.

biaya_sppb int 15 Biaya dokumen SPPB

biaya_do int 15 Biaya dokumen DO

no_pib int 30 Id unik dari setiap PIB

no_sppb int 20 Id unik dari setiap SPPB

no_do int 15 Id unik dari setiap DO

Gambar 4. 26 Sequence Diagram Login

119

2. Sequence Diagram Logout

Sequence Diagram Logout dilakukan oleh semua user seperti Admin,

Pelanggan, Administrasi, Operasional, Keuangan, Direktur dan Kurir. Sequence ini

menggambarkan aliran pesan untuk keluar dari sistem dengan menekan tombol

Logout. Kemudian sistem akan menghapus session_id dan menampilkan form

login.

Gambar 4. 27 Sequence Diagram Logout

120

3. Sequence Diagram Registrasi

Sequence Diagram Registrasi dilakukan oleh Pelanggan. Sequence ini

menggambarkan aliran pesan untuk membuat account baru untuk memasuki sistem.

Pelanggan akan klik tombol registrasi dan input form registrasi dan klik simpan.

Kemudian sistem akan menyinpan ke dalam database. Jika berhasil akan muncul

pesan Registrasi berhasil.

Gambar 4. 28 Sequence Diagram Registrasi

121

4. Sequence Diagram Ganti Password

Sequence Diagram Ganti Password dilakukan oleh semua aktor seperti

Admin, Pelanggan, Administrasi, Operasional, Keuangan, Direktur dan Kurir..

Sequence ini menggambarkan aliran pesan untuk pengganti Password dengan

memilih menu Ganti Password. Semua aktor akan input password baru di form

Ganti password dan klik Simpan. Sistem akan merubah password lama menjadi

password baru. Jika berhasi akan muncul pesan Ganti Password berhasil.

Gambar 4. 29 Sequence Diagram Ganti Password

122

5. Sequence Diagram Edit Profil

Sequence Diagram Ganti Password dilakukan oleh semua aktor seperti

Admin, Pelanggan, Administrasi, Operasional, Keuangan, Direktur dan

Kurir. Sequence ini menggambarkan aliran pesan untuk merubah profil

dengan memilih menu Profil. Semua user dapat melihat data profil dan

merubahnya. Jika ingin merubahnya dapat mengisi form profil dan klik

simpan. Sistem akan merubah data profil dalam database. Juka berhasil

akan ada pesan Perbarui Profil Berhasil.

Gambar 4. 30 Sequence Diagram Edit Profil

123

6. Sequence Diagram Kelola Data Pelanggan

Gambar 4. 31 Sequence Diagram Kelola data Pelanggan

124

Sequence Diagram Ganti Password dilakukan oleh Admin.. Sequence

ini menggambarkan aliran pesan untuk Admin ingin mengelola data

pelanggan. Admin dapat merubah dan menghapus data pelanggan.

Sistem akan mengambil data pelanggan pada database pelanggan dan

user lalu menampilkan halaman kelola data pelanggan. Pilih Edit untuk

merubah data dengan mengisi form data pelanggan dan klik simpan.

Sistem akan merubah data pelanggan di dalam database. Jika berhasil

akan tampil pesan Perbarui Data Pelanggan Berhasil. Jika Admin ingin

hapus data pelanggan klik Hapus, akan tampil konfirmasi Yakin Hapus

Data Ini. Jika iya sistem akan menghapus data pelanggan di dalam

database lalu tampil pesan Data Pelaggan Berhasi Dihapus dan

menampilkan kembali halaman kelola data pelanggan.

125

7. Sequence Diagram Kelola Data Karyawan

Gambar 4. 32 Sequence Diagram Kelola Data Karyawan

126

Sequence Diagram Kelola Data Karyawan dilakukan oleh Admin.

Sequence ini menggambarkan aliran pesan untuk Admin ingin

mengelola data karyawan. Admin dapat merubah dan menghapus data

karyawan. Sistem akan mengambil data karyawan pada database

karyawan dan user lalu menampilkan halaman kelola data karyawan.

Pilih Edit untuk merubah data dengan mengisi form data karyawan dan

klik simpan. Sistem akan merubah data karyawan di dalam database.

Jika berhasil akan tampil pesan Perbarui Data Karyawan Berhasil. Jika

Admin ingin hapus data karyawan klik Hapus, akan tampil konfirmasi

Yakin Hapus Data Ini. Jika iya sistem akan menghapus data karyawan

di dalam database lalu tampil pesan Data Karyawan Berhasi Dihapus

dan menampilkan kembali halaman kelola data karyawan.

127

8. Sequence Diagram Tambah Job Order

Sequence Diagram Tambah Job Order dilakukan oleh Pelanggan. Sequence

ini menggambarkan aliran pesan untuk menambahakan Job Order. Pelanggan akan

memilih menu Job Order dan sistem akan menampilkan halaman Job Order. Jika

ingin membuat Job Order klik Tambah dan sistem menampilkan form Job Order.

Pelangan input data di dalam form Job Order dan klik Simpan. Sistem akan

menyimpan data Job Order ke dalam database dan tampil pesan Berhasil Buat Job

Order.

Gambar 4. 33 Sequence Diagram Tambah Job Order

128

9. Sequence Diagram Approve Job Order

Sequence Diagram Approve Job Order dilakukan oleh Administrasi.

Sequence ini menggambarkan aliran pesan untuk menerima Job Order dari

Pelanggan. Pilih menu Job Order sistem akan menampilkan halaman Job Order.

Administrasi akan memilih Job Order mana yang akan di terima lalu klik Approve.

Akan tampil pesan Anda Yakin Untuk Approve job Order ini?, jika iya sistem akan

perbarui validasi job order dan tampil pesan Approve Job Berhasil.

Gambar 4. 34 Sequence Diagram Approve Job Order

129

10. Sequence Diagram Kelola Dokumen PIB

Sequence Diagram Kelola Dokumen PIB dilakukan oleh Administrasi.

Sequence ini menggambarkan aliran pesan untuk membuat dokumen PIB. Pilih

menu PIB akan tampil halaman PIB. Klik tambah pada data yang ingin dibuat

dokumen PIB. Input data PIB dan klik simpan. Sistem akan menyimpan ke dalam

database. Akan tampil pesan Berhasil menambahkan PIB

Gambar 4. 35 Sequence Diagram Kelola Dokumen PIB

130

11. Sequence Diagram Kelola Dokumen SPPB

Sequence Diagram Kelola Dokumen SPPB dilakukan oleh Operasional.

Sequence ini menggambarkan aliran pesan untuk membuat dokumen

SPPB. Pilih menu SPPB akan tampil halaman SPPB. Klik tambah pada

data yang ingin dibuat dokumen SPPB. Input data SPPB dan klik

simpan. Sistem akan menyimpan ke dalam database. Akan tampil pesan

Berhasil menambahkan SPPB

Gambar 4. 36 Sequence Diagram Kelola Dokumen SPPB

131

12. Sequence Diagram Kelola Dokumen DO

Sequence Diagram Kelola Dokumen DO dilakukan oleh Operasional.

Sequence ini menggambarkan aliran pesan untuk membuat dokumen

DO. Pilih menu DO akan tampil halaman DO. Klik tambah pada data

yang ingin dibuat dokumen DO. Input data DO dan klik simpan. Sistem

akan menyimpan ke dalam database. Akan tampil pesan Berhasil

menambahkan DO

Gambar 4. 37 Sequence Diagram Kelola Dokumen DO

132

13. Sequence Diagram Kelola Invoice

Sequence Diagram Kelola Invoice dilakukan oleh Keuangan. Sequence

ini menggambarkan aliran pesan untuk membuat mengelola Invoice.

Pilih menu Invoice akan tampil halaman Invoice. Klik tambah pada data

yang ingin dibuat Invoice. Input data Invoice dan klik simpan. Sistem

akan menyimpan ke dalam database. Akan tampil pesan Berhasil buat

Invoice

Gambar 4. 38 Sequence Diagram Kelola Invoice

133

14. Sequence Diagram Upload Bukti Pembayaran

Sequence Diagram Upload Bukti Pembayaran dilakukan oleh

Pelanggan. Sequence ini menggambarkan aliran pesan untuk membuat

Upload Bukti Pembayaran. Pilih menu Invoice akan tampil halaman

Invoice. Klik Upload pada data yang ingin Upload Bukti Pembayaran.

Input data bukti bayar Invoice dan klik simpan. Sistem akan menyimpan

ke dalam database. Akan tampil pesan Upload Bukti bayaran Berhasil.

Gambar 4. 39 Sequence Diagram Upload Bukti Pembayaran

134

15. Sequence Diagram Validasi Invoice

Sequence Diagram Validasi Invoice dilakukan oleh Keuangan.

Sequence ini menggambarkan aliran pesan untuk Validasi Invoice dari

Pelanggan. Pilih menu Invoice sistem akan menampilkan halaman

Invoice. Administrasi akan memilih bukti bayar mana yang akan di

terima lalu klik Validasi. Akan tampil pesan Anda Yakin Untuk Validasi

data ni?, jika iya sistem akan perbarui validasi Invoice dan tampil pesan

Validasi Berhasil.

Gambar 4. 40 Sequence Diagram Validasi Invoice

135

16. Sequence Diagram Dokumen Barang keluar

Sequence Diagram Dokumen Barang keluar dilakukan oleh Kurir.

Sequence ini menggambarkan aliran pesan untuk melihat Dokumen

Barang keluar tiap job order.

Gambar 4. 41 Sequence Diagram Dokumen Barang keluar

136

17. Sequence Diagram Lihat Laporan

Sequence Diagram Lihat Laporan dilakukan oleh Direktur. Sequence ini

menggambarkan aliran pesan untuk melihat Laporan tiap job order.

Gambar 4. 42 Sequence Diagram Lihat Laporan

137

User Interface

1. User Interface Halaman Login

Halaman ini merupakan tampilan awal ketika masuk ke dalam web

Sistem Informasi Administrasi Impor Barang yang merupakan form

login bagi Admin, Pelanggan, Administrasi, Operasional, Keuangan,

Kurir dan Direktur

Gambar 4. 43 User Interface Halaman Login

138

2. User Interface Halaman Profil

Halaman ini merupakan tampilan edit Profil bagi Admin, Pelanggan,

Administrasi, Operasional, Keuangan, Kurir dan Direktur.

Gambar 4. 44 User Interface Halaman Profil

139

3. User Interface Halaman Kelola Pelanggan

Halaman ini merupakan tampilan Admin yang ingin mengelola data

Pelanggan.

Gambar 4. 45 User Interface Halaman Kelola Pelanggan

140

4. User Interface Halaman Kelola Karyawan

Halaman ini merupakan tampilan Admin yang ingin mengelola data

Karyawan.

Gambar 4. 46 User Interface Halaman Kelola Karyawan

141

5. User Interface Halaman Job Order

Halaman ini merupakan tampilan Pelanggan yang ingin menambahkan Job

Order.

Gambar 4. 47 User Interface Halaman Job Order

142

6. User Interface Halaman PIB

Halaman ini merupakan tampilan Administrasi yang ingin mengelola

dokumen PIB.

Gambar 4. 48 User Interface Halaman PIB

143

7. User Interface Halaman SPPB

Halaman ini merupakan tampilan Operasional yang ingin mengelola

dokumen SPPB.

Gambar 4. 49 User Interface Halaman SPPB

144

8. User Interface Halaman DO

Halaman ini merupakan tampilan Operasional yang ingin mengelola

dokumen DO.

Gambar 4. 50 User Interface Halaman DO

145

9. User Interface Halaman Bukti Pembayaran

Halaman ini merupakan tampilan Pelanggan yang ingin meng-upload bukti

bayar invoice.

Gambar 4. 51 User Interface Halaman Bukti Pembayaran

146

10. User Interface Halaman Dokumen Barang Keluar

Halaman ini merupakan tampilan Kurir yang ingin melihat dokumen Keluar

Barang.

Gambar 4. 52 User Interface Halaman Dokumen Barang Keluar

147

11. User Interface Halaman Laporan

Halaman ini merupakan tampilan Direktur yang ingin melihat laporan.

Gambar 4. 53 User Interface Halaman Laporan

148

Implementasi

Tampilan Sistem

Tampilan sistem informasi administrasi impor barang:

1. Tampilan Login

Gambar 4. 54 Tampilan login

149

2. Tampilan Registrasi

Gambar 4. 55 Tampilan Registrasi

150

3. Tampilan Profil

Gambar 4. 56 Tampilan Profil

151

4. Tampilan Ganti Password

5. Tampilan Kelola Data Pelanggan

Gambar 4. 57 Tampilan Ganti Password

Gambar 4. 58 Tampilan Kelola Data Pelanggan

152

6. Tampilan Kelola Data Karyawan

7. Tampilan JobOrder

Gambar 4. 59 Tampilan Kelola data karyawan

Gambar 4. 60 Tampilan Job Order

153

8. Tampilan PIB

9. Tampilan SPPB

Gambar 4. 62 Tampilan SPPB

Gambar 4. 61 Tampilan PIB

154

10. Tampilan DO

11. Tampilan Laporan

Gambar 4. 63 Tampilan DO

Gambar 4. 64 Tampilan Laporan

155

Pengujian Sistem

Testing atau pengujian sistem merupakan proses pengeksekusian sistem

perangkat lunak untuk menentukan apakah sistem tersebut sesuai dengan

spesifikasi sistem dan berjalan pada lingkungan yang diinginkan. Pengujian sering

kali diasosiasikan dengan pencarian bug, ketidaksempurnaan program, kesalahan

pada program yang menyebabkan kegagalan pada eksekusi sistem perangkat lunak.

Pengujian dilakukan dengan menguji setiap proses dan kemungkinan

kesalahan yang terjadi untuk setiap proses. Adapun pengujian sistem yang

digunakan adalah Blackbox testing dan White Box testing atau yang biasa disebut

dengan pengujian struktural melibatkan pengetahuan teknis terperinci dari sistem.

Untuk menguji software, tester membuat pengujian yang paling struktural dengan

melihat kode dan struktur data itu sendiri.

Pengujian White Box

Pengujian white-box testing merupakan metode perancangan test case

yang menggunakan struktur kontrol dari perancangan procedural dalam

mendapatkan test case. Adapun metode yang digunakan dalam pengujian white-

box ini adalah metode basis path. Metode basis path mengijinkan pendesain

kasus uji untuk membuat perkiraan lojik yang kompleks dari desain prosedural

dan menggunakan perkiraan ini untuk mendefinisikan aliran eksekusi

156

a. Halaman Admin

Dari flowgraph Halaman Admin dapat diketahui :

1) Cyclomatic Cemplexity

E (Edge) = 17

Gambar 4. 65 Flowchart dan Flowgraph Halaman Admin

157

N (Node) = 13

V (G) = E – N + 2

= 17 – 13 + 2

= 6

2) Predicate Node (P)

V(G) = P + 1 dimana P = 5

= 5 + 1

= 6

3) Jumlah Region (R) flowgraph Halaman Admin 6 region :

4) Path-path yang terdapat pada flowgraph Halaman Admin adalah :

Path 1 : 1 – 2 – 3 – 5 – 7 – 9 – 11 – 13

Path 2 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 7 – 9 – 11 – 13

Path 3 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 9 – 11 – 13

Path 4 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9 – 11 – 13

Path 5 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9 – 10 – 11 – 13

Path 6 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9 – 10 – 11 – 12 – 13

Dapat disimpulkan dari perhitungan flowgraph Halaman Login terdapat jumlah

Cyclomatic Comlexity = 6, Predicate Node = 6, Region = 6, dan Independent Path

= 6. Karena nilai yang dihasilkan dari keempat parameter tersebut hasilnya sama

dapat disimpulkan bahwa rancangan program tersebut bebas dari kesalahan logika

program.

158

b. Halaman Pelanggan

Dari flowgraph Halaman Pelanggan dapat diketahui :

1) Cyclomatic Cemplexity

E (Edge) = 17

N (Node) = 13

Gambar 4. 66 Flowchart dan Flowgraph Halaman Pelanggan

159

V (G) = E – N + 2

= 17 – 13 + 2

= 6

2) Predicate Node (P)

V(G) = P + 1 dimana P = 5

= 5 + 1

= 6

3) Jumlah Region (R) flowgraph Halaman Pelanggan 6 region :

4) Path-path yang terdapat pada flowgraph Halaman Pelanggan adalah :

Path 1 : 1 – 2 – 3 – 5 – 7 – 9 – 11 – 13

Path 2 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 7 – 9 – 11 – 13

Path 3 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 9 – 11 – 13

Path 4 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9 – 11 – 13

Path 5 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9 – 10 – 11 – 13

Path 6 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9 – 10 – 11 – 12 – 13

Dapat disimpulkan dari perhitungan flowgraph Halaman Pelanggan terdapat

jumlah Cyclomatic Comlexity = 6, Predicate Node = 6, Region = 6, dan Independent

Path = 6. Karena nilai yang dihasilkan dari keempat parameter tersebut hasilnya

sama dapat disimpulkan bahwa rancangan program tersebut bebas dari kesalahan

logika program.

160

c. Halaman Administrasi

Dari flowgraph Halaman Administrasi dapat diketahui :

1) Cyclomatic Cemplexity

E (Edge) = 17

N (Node) = 13

V (G) = E – N + 2

Gambar 4. 67 Flowchart dan Flowgraph Halaman Administrasi

161

= 17 – 13 + 2

= 6

2) Predicate Node (P)

V(G) = P + 1 dimana P = 5

= 5 + 1

= 6

3) Jumlah Region (R) flowgraph Halaman Administrasi 6 region :

4) Path-path yang terdapat pada flowgraph Halaman Administrasi

adalah:

Path 1 : 1 – 2 – 3 – 5 – 7 – 9 – 11 – 13

Path 2 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 7 – 9 – 11 – 13

Path 3 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 9 – 11 – 13

Path 4 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9 – 11 – 13

Path 5 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9 – 10 – 11 – 13

Path 6 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9 – 10 – 11 – 12 – 13

Dapat disimpulkan dari perhitungan flowgraph Halaman Administrasi

terdapat jumlah Cyclomatic Comlexity = 6, Predicate Node = 6, Region = 6,

dan Independent Path =6. Karena nilai yang dihasilkan dari keempat

parameter tersebut hasilnya sama dapat disimpulkan bahwa rancangan

program tersebut bebas dari kesalahan logika program.

162

d. Halaman Operasional

Dari flowgraph Halaman Operasional dapat diketahui :

1) Cyclomatic Cemplexity

E (Edge) = 17

N (Node) = 13

V (G) = E – N + 2

Gambar 4. 68 Flowchart dan Flowgraph Halaman Operasional

163

= 17 – 13 + 2

= 6

2) Predicate Node (P)

V(G) = P + 1 dimana P = 5

= 5 + 1

= 6

3) Jumlah Region (R) Flowgraph Halaman Operasional 6 region :

4) Path-path yang terdapat pada flowgraph Halaman Admin adalah :

Path 1 : 1 – 2 – 3 – 5 – 7 – 9 – 11 – 13

Path 2 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 7 – 9 – 11 – 13

Path 3 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 9 – 11 – 13

Path 4 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9 – 11 – 13

Path 5 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9 – 10 – 11 – 13

Path 6 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9 – 10 – 11 – 12 – 13

Dapat disimpulkan dari perhitungan flowgraph Halaman Operasional

terdapat jumlah Cyclomatic Comlexity = 6, Predicate Node = 6, Region = 6,

dan Independent Path =6. Karena nilai yang dihasilkan dari keempat

parameter tersebut hasilnya sama dapat disimpulkan bahwa rancangan

program tersebut bebas dari kesalahan logika program.

164

e. Halaman Keuangan

Dari flowgraph Halaman Keuangan dapat diketahui :

1) Cyclomatic Cemplexity

Gambar 4. 69 Flowchart dan Flowgraph Halaman Keuangan

165

E (Edge) = 17

N (Node) = 13

V (G) = E – N + 2

= 17 – 13 + 2

= 6

2) Predicate Node (P)

V(G) = P + 1 dimana P = 5

= 5 + 1

= 6

3) Jumlah Region (R) flowgraph Halaman Keuangan 6 region :

4) Path-path yang terdapat pada flowgraph Halaman Keuangan adalah :

Path 1 : 1 – 2 – 3 – 5 – 7 – 9 – 11 – 13

Path 2 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 7 – 9 – 11 – 13

Path 3 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 9 – 11 – 13

Path 4 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9 – 11 – 13

Path 5 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9 – 10 – 11 – 13

Path 6 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9 – 10 – 11 – 12 – 13

Dapat disimpulkan dari perhitungan flowgraph Halaman Keuangan terdapat

jumlah Cyclomatic Comlexity = 6, Predicate Node = 6, Region = 6, dan Independent

Path = 6. Karena nilai yang dihasilkan dari keempat parameter tersebut hasilnya

sama dapat disimpulkan bahwa rancangan program tersebut bebas dari kesalahan

logika program.

166

f. Halaman Kurir

Dari flowgraph Halaman Kurir dapat diketahui :

1) Cyclomatic Cemplexity

E (Edge) = 14

N (Node) = 11

V (G) = E – N + 2

= 14 – 11 + 2

= 5

2) Predicate Node (P)

Gambar 4. 70 Flowchart dan Flowgraph Halaman Kurir

167

V(G) = P + 1 dimana P = 4

= 4 + 1

= 5

3) Jumlah Region (R) flowgraph Halaman Kurir 5 region :

4) Path-path yang terdapat pada flowgraph Halaman Kurir adalah :

Path 1 : 1 – 2 – 3 – 5 – 7 – 9 – 11

Path 2 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 7 – 9 – 11

Path 3 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 9 – 11

Path 4 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9 – 11

Path 5 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9 – 10 – 11

Dapat disimpulkan dari perhitungan flowgraph Halaman Kurir terdapat

jumlah Cyclomatic Comlexity = 5, Predicate Node = 5, Region = 5, dan Independent

Path = 5. Karena nilai yang dihasilkan dari keempat parameter tersebut hasilnya

sama dapat disimpulkan bahwa rancangan program tersebut bebas dari kesalahan

logika program.

168

g. Halaman Direktur

Dari flowgraph Halaman Direktur dapat diketahui :

1) Cyclomatic Cemplexity

E (Edge) = 14

N (Node) = 11

Gambar 4. 71 Flowchart dan Flowgraph Halaman Direktur

169

V (G) = E – N + 2

= 14 – 11 + 2

= 5

2) Predicate Node (P)

V(G) = P + 1 dimana P = 4

= 4 + 1

= 5

3) Jumlah Region (R) flowgraph Halaman Direktur 5 region :

4) Path-path yang terdapat pada flowgraph Halaman Direktur adalah :

Path 1 : 1 – 2 – 3 – 5 – 7 – 9 – 11

Path 2 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 7 – 9 – 11

Path 3 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 9 – 11

Path 4 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9 – 11

Path 5 : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9 – 10 – 11

Dapat disimpulkan dari perhitungan flowgraph Halaman Direktur terdapat

jumlah Cyclomatic Comlexity = 5, Predicate Node = 5, Region = 5, dan Independent

Path = 5. Karena nilai yang dihasilkan dari keempat parameter tersebut hasilnya

sama dapat disimpulkan bahwa rancangan program tersebut bebas dari kesalahan

logika program.

170

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat dari pengembangan sistem informasi jasa

pengurusan kepabeanan pada PT. Karunia Sukses Abadi adalah:

1. Membangun Sistem Informasi Administrasi Impor Barang yang

terkomputerisasi dan tersistematis berbasis website sudah berhasil dibuat

sesuai metode pengembangan sistem menggunakan Rapid Application

Development (RAD) yaitu dengan cara melakukan perencanaan, analisa

kebutuhan sistem, desain sistem, penulisan kode program dan pengujian

program. Sistem informasi ini sudah bisa digunakan karena sudah

memenuhi kriteria yang dibutuhkan untuk mempermudah proses

pengelolaan impor barang dalam bentuk digital di perusahaan.

2. Proses permintaan impor jadi lebih mudah karena dokumen persyaratan

impor dapat di-upload ke dalam sistem dan tidak perlu mengirim dengan

kurir atau datang ke perusahaan.

3. Proses pencarian berkas menjadi lebih mudah karena data sudah

tersimpan secara digital dan diakses kapan saja.

4. Jumlah bekas fisik yang disimpan menjadi berkurang karena

mengunakan penyimpanan digital berbasis database.

171

5. Pihak Direktur dapat menerima laporan secara cepat untuk proses

pengambilan keputusan kinerja kerja.

Saran

1. Penelitian ini bisa dikembangkan lagi untuk bagian divisi lain

diperusahaan PT. Karunia Sukses Abadi maupun di luar perusahaan

tersebut.

2. Sistem informasi berbasis website ini bisa dikembangkan dengan

menggunakan framework agar bisa dikembangkan lebih mudah oleh

developer program aplikasi.

3. Diharapkan pengembangan sistem bisa melakukan implementasi pada

perusahaan secara langsung beserta proses maintenance agar

membangun sistem menjadi lebih baik lagi.

4. Pengujian sistem diharapkan bisa dilakukan secara keseluruhan bagian

sistem dengan langkah atau metode lain dalam teknik Blackbox Testing

maupun Whitebox Testing.

xxi

DAFTAR PUSTAKA

Dennis, A., Wixom, B. H., & Roth, R. M. (2012). System Analiysis & Design (Vol.

Fifth Edition). USA: Wiley.

Dennis, A., Wixom, B. H., & Tegarden, D. (2012). Systems analysis and design

with UML Version 2.0: An object-oriented approach with UML. John

Wiley & Sons.

George M. Marakas, J. A. O. (2013). Introduction to Information System Sixteenth

Edition (16th ed.). Americas, New York, NY, 10020: McGraw-Hill/Irwin

Jogiyanto. (2010). Analisis dan perancangan system. Yogyakarta: Andi Offset.

Jogiyanto, (2010). Analisis dan Desain Sistem Informasi, Edisi IV, Andi Offset,

Yogyakarta.

Kadir, A. (2009). Dasar Perancangan & Implementasi. Yogyakarta: Andi Offset.

Kendall, Kenneth E dan Kendall, Julie E (2011). Systems Analysis And Design.

Pearson Education Inc, New Jersey.

Ladjamudin, Al-Bahra Bin. (2013). Analisis dan Desain Sistem Informasi.

Yogyakarta: Graha Ilmu.s

MADCOMS. (2013). Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver dengan Pemrograman

PHP & MySQL CS6. Yogyakarta: Andi Offset

Mulyanto, Agus. (2009). Sistem Informasi Konsep Aplikasi, Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Rizky, S. (2011). Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak {Software

Reengineering}. Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya.

xxii

Sasono, Herman Budi, (2012). Manajemen pelabuhan & Realisasi Ekspor Impor.

Yogyakarta: Andi Offset

Shalahuddin, M., & Rosa, A. S. (2011). Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur

dan Berorientasi Objek). Bandung: Modula.

Sitorus, I. (2012). Panduan Mudah menjadi Programmer Web menggunakan

HTML, xHTML, dan CSS3. Yogyakarta: Andi Offset.

Sugiarti, Yuni. (2011). Metode Penelitian di Bidang Komputer dan Teknologi

Informasi. Dikti Provinsi Banten.

Sugiarti, Yuni. (2013). Analisis dan perancangan UML. Yogyakarta: Graha ilmu

Sutanta, E. (2011). Basis Data dalam Tinjauan Konseptual. Yogyakarta: Andi

Offset.

Sutarman. (2009). Pengantar teknologi informasi. Jakarta: Bumi Aksara

Supriyatno. (2010). Programmer data bases menggunakan java dan MYSQL untuk

pemula, Jakarta: Media kita

Tandjung, Marolop. (2011). Aspek dan Prosedur Ekspor-Impor. Jakarta: Salemba.

Tata, Sutabri (2012). Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.

Wahana Komputer. (2010). Panduan Belajar MySQL Database Server. Jakarta:

Mediakita.

LAMPIRAN

TRANSKRIP WAWANCARA

Transkrip Wawancara Peneliti dengan Direktur PT.KARUNIA SUKSES

ABADI

Nama : Mauruts P Lubis

Jabatan : Direktur

Hari/Tanggal : Kamis, 14 Marete 2019.

Pukul : 13.30 WIB

Tempat : PT.KARUNIA SUKSES ABADI

Peneliti Bagaimana pelanggan dapat mengajukan

permintaan jasa impor?

Mauruts P Lubis Pelanggan dapat menelpon atau datang ke kantor

untuk mengajukan permintaan jasa impor

Peneliti Dokumen apa saja yang diperlukan dari pelanggan

untuk pengurusan PIB?

Mauruts P Lubis Pelanggan bisa membawa dokumen faktur,

packing list dan bill of lading

Peneliti Berkas apa jasa yang diurus oleh perusahaan agar

barang impor bisa keluar dari pelabuhan.

Mauruts P Lubis Setelah dokumen dari pelanggan datang, langsung

dibuat dokumen PIB lalu dapat respon dari

beacukai berupa SPPB dan mengurus dokumen

DO dari pihak pelayaran

Peneliti Apa proses pencatatan permintaan impor barang

dilakukan secara manual?

Mauruts P Lubis Iya, benar. Untuk proses masih dilakukan dengan

excel. Akan sangat terbantu jika ada sistem yang

dapat mengelola permintaan dan pelaporan online.

Source Code Program

Beberapa potongan source code program.

1 Index.php

Berikut source code index.php

<body>

<table width="777" border="0" cellspacing="0" cellpadding="4"

style="border:1pt solid #000; font-family:calibri; font-size:12px;"

align="center">

<tr>

<td height="178" colspan="2" bgcolor="#3399CC"><img

src="image/b_img3.png" height="220" width="777" border="1" /></td>

</tr>

<tr>

<td colspan="2" align="right">&nbsp;</td>

</tr>

<tr>

<td width="188" height="210" valign="top">&nbsp;</td>

<td width="576" valign="top">

<?php

echo"<div style='margin-left:50px; margin-top:70px; margin-

right:100px'>

<form method=POST action='cek_login.php' onSubmit=\"return

validasi(this);\" >

<table border=0 cellpadding=4 cellspacing=0 style='border:1pt solid

#006699; padding:10px; -moz-border-radius:10px; -webkit-border-

radius:10px;'>

<tr><td>Nama</td><td><input type=text name='nama'></td></tr>

<tr><td>Password</td><td><input type=password

name='password'></td></tr>

<tr><td></td><td><a href='daftar.php'><input type=button

value='Registrasi'></a><input type=submit value='Login' name='p-

login'><input type=reset value='Cancel'></td></tr>

</table>

</form>

</div>";

?></td>

</tr>

<tr>

<td colspan="2" align="center" bgcolor="#3366FF">Copyright by

PT. Karunia Sukses Abadi &copy; 2019 all right reserved</td>

</tr>

</table>

</body>

</html>

<?php

?>

2 Home.php

Berikut source code Home

<?php

error_reporting(0);

ob_start();

session_start();

include"config/koneksi.php";

$nama=ucwords($_SESSION['nama']);

$status=ucwords($_SESSION['status']);

if(empty($_SESSION['id_user']) or empty($_SESSION['status'])){

echo"Login Gagal;";

}else{

?>

<!DOCTYPE html>

<html>

<head>

<style type="text/css">

@import "DataTables/media/css/jquery.dataTables.css";

</style>

<script src="DataTables/media/js/jquery.js"></script>

<script src="DataTables/media/js/jquery.dataTables.js"></script>

<script type="text/javascript">

$(document).ready(function()

{

$('#example').DataTable();

} );

</script>

<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8" />

<title>

SI Administasis Impor Barang Berbasis Web

</title>

<link rel="stylesheet" type="text/css"

href="css/superfish.css">

<link rel="stylesheet" type="text/css" href="css/superfish-

vertical.css">

<link href="mycss/style.css" rel="stylesheet" type="text/css" />

</head>

<body>

<table width="780" border="0" cellspacing="0" cellpadding="4"

style="border:1pt solid #000; font-family:calibri; font-size:12px;"

align="center">

<tr>

<td height="178" colspan="2" bgcolor="#3399CC"><img

src="image/b_img3.png" height="220" width="777" border="1" /></td>

</tr>

<tr>

<td colspan="2" align="right"><?php echo"Selamat Datang<b>

$nama </b> | <a href=\"logout.php\" onclick=\"return confirm('Anda

Yakin Mau Keluar Aplikasi ?');\">logout</a>";?></td>

</tr>

<tr>

<td width="160" height="210" valign="top">

<?php include"menu.php";?>

</td>

<td width="576" valign="top"><?php include"content2.php";?></td>

</tr>

<tr>

<td colspan="2" align="center" bgcolor="#3366CC">Copyright by

PT.Karunia Sukses Abadi &copy; 2019 all right reserved</td>

</tr>

</table>

</body>

</html>

<?php

}

?>

3 Tambah_joborder.php

Berikut merupakan source code dari pembuatan permintaan job_order.

<?php

echo"

<h3>Tambah Job Order : </h3><hr><p></p>

<form

method=POST enctype='multipart/form-data' action=''>

<table

border=0 cellpadding=4 cellspacing=0>

<tr><td>Nama Pemasok</td><td><input type=text

name='nama_exportir'></td></tr>

<tr><td>Faktur</td><td><input type=file

name='faktur'></td></tr>

<tr><td>Packing List</td><td><input type=file

name='packing_list'></td></tr>

<tr><td>Bill of Landing</td><td><input type=file

name='bl'></td></tr>

<tr><td></td><td><input type=submit name=submit

value='Tambah'><input type=button

value='Cancel'onclick=self.history.back()></td></tr>

</table>

</form>

";

if (isset($_POST['submit']))

{

$iduser=$_SESSION['id_user'];

$sqll=mysqli_query($konek,"select *

from pelanggan where id_user='$iduser'");

$datal=mysqli_fetch_array($sqll);

$nama_exportir=htmlspecialchars($_POST['nama_exportir']);

$tanggal=date("y/m/d");

$namafolder="image/Joborder/"; //folder

tempat menyimpan file

if

(!empty($_FILES["faktur"]["tmp_name"]) or

!empty($_FILES["packing_list"]["tmp_name"]) or

!empty($_FILES["bl"]["tmp_name"]) )

{

//memeriksa format gambar

$jenis_gambar_faktur=$_FILES['faktur']['type'];

$jenis_gambar_packing=$_FILES['packing_list']['type'];

$jenis_gambar_bl=$_FILES['bl']['type'];

if

(

$jenis_gambar_faktur=="image/jpeg" ||

$jenis_gambar_faktur=="image/jpg" ||

$jenis_gambar_faktur=="image/gif" ||

$jenis_gambar_faktur=="image/x-png" ||

$jenis_gambar_packing=="image/jpeg" ||

$jenis_gambar_packing=="image/jpg" ||

$jenis_gambar_packing=="image/gif" ||

$jenis_gambar_packing=="image/x-png" ||

$jenis_gambar_bl=="image/jpeg" ||

$jenis_gambar_bl=="image/jpg" || $jenis_gambar_bl=="image/gif" ||

$jenis_gambar_bl=="image/x-png"

)

{

$lampiran_faktur =

$namafolder . basename($_FILES['faktur']['name']);

$lampiran_packing =

$namafolder . basename($_FILES['packing_list']['name']);

$lampiran_bl =

$namafolder . basename($_FILES['bl']['name']);

//mengupload gambar dan

update row table database dengan path folder dan nama image

if

(move_uploaded_file($_FILES['faktur']['tmp_name'], $lampiran_faktur)

and move_uploaded_file($_FILES['packing_list']['tmp_name'],

$lampiran_packing) and

move_uploaded_file($_FILES['bl']['tmp_name'], $lampiran_bl))

{

$query_insert =

"INSERT INTO job_order

(id_pelanggan,nama_exportir,faktur,packing_list,bl,tgl_order,validasi)

VALUES

('$datal[id_pelanggan]','$nama_exportir','$lampiran_faktur','$lampiran_

packing','$lampiran_bl','$tanggal','Belum di Approve')";

$insert =

mysqli_query($konek,$query_insert);

echo"<script>alert('Berhasil Buat Job

Order');window.location=('home.php?menu=job_order');</script>";

//Jika gagal upload,

tampilkan pesan Gagal

} else {

echo "Gambar gagal

dikirim";

}

} else {

echo "Jenis gambar yang

anda kirim salah. Harus .jpg .gif .png";

}

} else {

echo "Anda belum memilih

gambar";

}

}

?>

4 Respon_job.php

Berikut merupakan source code untuk validasi permintaan joborder

<?php

$no=1;

echo"

<h3>

Job Order

</h3>

<hr><br>

<p></p>

<br>

<table id=\"example\" class=\"display\" cellspacing=\"0\"

width=\"100%\">

<thead>

<tr>

<th>No</th>

<th>ID JobOrder</th>

<th>Nama Importir</th>

<th>Faktur</th>

<th>Packing List</th>

<th>Bill of Landing</th>

<th>Status</th>

<th>Aksi</th>

</tr>

</thead>

<tbody>";

$sql=mysqli_query($konek,"select * from job_order");

while($data=mysqli_fetch_array($sql))

{

$id_k=$data[id_pelanggan];

$sqll=mysqli_query($konek,"select * from pelanggan

where id_pelanggan='$id_k'");

$datal=mysqli_fetch_array($sqll);

echo"

<tr>

<td>$no</td>

<td align=center>$data[id_joborder]</td>

<td>$datal[nama_pelanggan]</td>

<td><img src='$data[faktur]' width='150'></td>

<td><img src='$data[packing_list]'

width='150'></td>

<td><img src='$data[bl]' width='150'></td>

<td>$data[validasi]</td>

<td><a

href='?menu=approve_job&job=$data[id_joborder]'><input

type=button value='Approve' onclick=\"return confirm('Anda Yakin

Untuk Approve Job Order Ini?');\"></a></td>

</tr>

";

$no++;

}

echo"

</tbody>

</table>

<br>";

?>

5 Profil_p.php

Berikut merupakan source code pengubahan profil yang dilakukan oleh

pelanggan

<?php

$iduser=$_SESSION['id_user'];

$usernama=$_SESSION['nama'];

$sql = mysqli_query($konek,"select * from pelanggan where

username='$usernama'");

$data=mysqli_fetch_array($sql);

echo"

<h3>Profil : </h3><hr><p></p>

<form method=post enctype='multipart/form-data' action=''

onSubmit=\"return confirm('Profil anda sudah benar?');\">

<input type=hidden name='foto_lama'

value='$data[foto_pelanggan]'>

<table border=0 cellpadding=4 cellspacing=0>

<tr><td>Id User</td><td><input type=text name='iduser'

value='$iduser' disabled></td></tr>

<tr><td>Username</td><td><input type=text name='username'

value='$nama' disabled></td></tr>

<tr>

<td>Foto</td>

<td><img src='$data[foto_pelanggan]'

width='150'><br><input type=file name='foto_pelanggan'></td>

</tr>

<tr><td>Nama Lengkap</td><td><input type=text

name='nama_pelanggan' value='$data[nama_pelanggan]'></td></tr>

<tr><td>Jenis Kelamin</td>

<td>

<select name='jk' >

<option

value='$data[jk_pelanggan]'>$data[jk_pelanggan]</option>

<option value=''>- pilih jenis-</option>

<option value='Pria'>Pria</option>

<option value='Wanita'>Wanita</option>

</select>

</td></tr>

<tr><td>Alamat</td><td><input type=text name='alm'

value='$data[alamat_pelanggan]'></td></tr>

<tr><td>Telepon</td><td><input type=text name='tlp'

value='$data[tlp_pelanggan]'></td></tr>

<tr><td>Kota</td><td><input type=text name='kota'

value='$data[kota_pelanggan]'></td></tr>

<tr><td>SIUP</td><td><input type=text name='siup'

value='$data[siup]'></td></tr>

<tr><td>NPWP</td><td><input type=text name='npwp'

value='$data[npwp]'></td></tr>

<tr><td></td><td><input type=submit name='simpan'

value='Simpan'><input type=button

value='Cancel'onclick=self.history.back()></td></tr>

</table>

</form>

";

if (isset($_POST['simpan']))

{

$nama_pelanggan=htmlspecialchars($_POST['nama_pelanggan'

]);

$jk_pelanggan=htmlspecialchars($_POST['jk']);

$alamat_pelanggan=htmlspecialchars($_POST['alm']);

$tlp_pelanggan=htmlspecialchars($_POST['tlp']);

$kota_pelanggan=htmlspecialchars($_POST['kota']);

$siup=htmlspecialchars($_POST['siup']);

$npwp=htmlspecialchars($_POST['npwp']);

$foto_lama=($_POST['foto_lama']);

$namafolder="image/pelanggan/";

//folder tempat menyimpan file

if

(!empty($_FILES["foto_pelanggan"]["tmp_name"]))

{

$jenis_gambar=$_FILES['foto_pelanggan']['type']; //memeriksa

format gambar

if($jenis_gambar=="image/jpeg" || $jenis_gambar=="image/jpg"

|| $jenis_gambar=="image/gif" || $jenis_gambar=="image/x-png")

{

$lampiran =

$namafolder . basename($_FILES['foto_pelanggan']['name']);

//mengupload

gambar dan update row table database dengan path folder dan nama

image

if

(move_uploaded_file($_FILES['foto_pelanggan']['tmp_name'],

$lampiran))

{

mysqli_query($konek,"update pelanggan set

foto_pelanggan='$lampiran', nama_pelanggan='$nama_pelanggan',

jk_pelanggan='$jk_pelanggan', alamat_pelanggan='$alamat_pelanggan',

tlp_pelanggan='$tlp_pelanggan', kota_pelanggan='$kota_pelanggan',

siup='$siup', npwp='$npwp'

where

id_user='$id'");

echo

"<script>alert('perbarui profil berhasil

!');window.location=('home.php?menu=profil');</script>";

}

else //Jika gagal

upload, tampilkan pesan Gagal

{

echo

"<script>alert('Gagal Upload foto baru

!');window.location=('home.php?menu=profile');</script>";

}

}

else

{

echo "Jenis

gambar yang anda kirim salah. Harus .jpg .gif .png";

}

}

else

{

$update =

mysqli_query($konek,"update pelanggan set

foto_pelanggan='$foto_lama', nama_pelanggan='$nama_pelanggan',

jk_pelanggan='$jk_pelanggan', alamat_pelanggan='$alamat_pelanggan',

tlp_pelanggan='$tlp_pelanggan', kota_pelanggan='$kota_pelanggan',

siup='$siup', npwp='$npwp'

where

id_user='$id'");

echo

"<script>alert('Perbarui profil berhasil

!');window.location=('home.php?menu=profil');</script>";

}

}

?>

6 Pib.php

Berikut merupakan potongan kode kelola dokumen PIB

<?php

$no=1;

echo"

<h3>PIB (Pemberitahuan Impor Barang)</h3><hr><br>

<br>

<table id=\"example\" class=\"display\" cellspacing=\"0\"

width=\"100%\">

<thead>

<tr>

<th>No</th>

<th>Id_job</th>

<th>Nama Importir</th>

<th>Kantor Pabean</th>

<th>No Pengajuan</th>

<th>PIB</th>

<th>Aksi</th>

</tr>

</thead>

<tbody> ";

$sql=mysqli_query($konek,"select * from job_order

where validasi='Approved'");

while($data=mysqli_fetch_array($sql))

{

$id_j=$data[id_pelanggan];

$sqll=mysqli_query($konek,"select * from

pelanggan where id_pelanggan='$id_j'");

$datal=mysqli_fetch_array($sqll);

// $sqlt=mysqli_query($konek,"select * from pib

where id_joborder='$data[id_joborder]'");

$datat=mysqli_fetch_array(mysqli_query($konek,"select * from

pib where id_joborder='$data[id_joborder]'"));

echo"

<tr>

<td class=\"dt-center\">$no</td>

<td class=\"dt-

center\">$data[id_joborder]</td>

<td>$datal[nama_pelanggan]</td>

<td>$datat[kantor_pabean]</td>

<td>$datat[no_pib]</td>

<td><img src='$datat[pib]'

width='150'></td>

<td><a

href='?menu=tambah_pib&data=$data[id_joborder]'><input

type=button value='Tambah'></a></td>

</tr>";

$no++;}

echo"

</tbody>

</table>

<br>";

?>