20
SKRIPSI FARISA DIWI HARSIWI STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA EMPIRIS PADA PASIEN RAWAT INAP PATAH TULANG TERTUTUP (CLOSED FRACTURE) (Penelitian Dilakukan di Rumah Sakit Dr.Saiful Anwar Malang) PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014

SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/26172/2/jiptummpp-gdl-farisadiwi-37792-1... · serta jaringan lunak yang mengelilinginya (terbuka atau compound dan tertutup) . Fraktur

  • Upload
    vandiep

  • View
    232

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/26172/2/jiptummpp-gdl-farisadiwi-37792-1... · serta jaringan lunak yang mengelilinginya (terbuka atau compound dan tertutup) . Fraktur

SKRIPSI

FARISA DIWI HARSIWI

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA

EMPIRIS PADA PASIEN RAWAT INAP PATAH

TULANG TERTUTUP (CLOSED FRACTURE)

(Penelitian Dilakukan di Rumah Sakit Dr.Saiful Anwar Malang)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2014

Page 2: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/26172/2/jiptummpp-gdl-farisadiwi-37792-1... · serta jaringan lunak yang mengelilinginya (terbuka atau compound dan tertutup) . Fraktur

ii

Page 3: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/26172/2/jiptummpp-gdl-farisadiwi-37792-1... · serta jaringan lunak yang mengelilinginya (terbuka atau compound dan tertutup) . Fraktur

iii

Page 4: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/26172/2/jiptummpp-gdl-farisadiwi-37792-1... · serta jaringan lunak yang mengelilinginya (terbuka atau compound dan tertutup) . Fraktur

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Puji syukur tercurahkan kepada ALLAH SWT, Tuhan semesta alam karena

berkat rahmad dan ridhonya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA EMPIRIS PADA PASIEN

RAWAT INAP PATAH TULANG TERTUTUP (Closed Fracture) (Penelitian

di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang).

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjana

Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Malang. Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak terlepas dari

peranan pembimbing dan bantuan dari seluruh pihak. Oleh karena itu, dengan

segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. ALLAH SWT, Tuhan semesta alam yang memberikan rahmat, nikmat dan

hidayah kepada umat-Nya, Rosulullah SAW, yang sudah menuntun kita

menuju jalan yang lurus.

2. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep.,Sp.Kom selaku Dekan Fakultas

Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah

memberikan kesempatan penulis belajar di Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang.

3. dr. Budi Rahayu MPH selaku Direktur RSU Dr. Saiful Anwar Malang

beserta jajarannya yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk

melakukan penelitian di RSU Dr. Saiful Anwar Malang.

4. Ibu Nailis Syifa’, S.Farm., M.Sc.,Apt selaku Ketua Program Studi Farmasi

Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberi motivasi dan

kesempatan penulis belajar di Program Studi Farmasi Universitas

Muhammadiyah Malang.

5. Bapak Drs. Didik Hasmono.,M.S.,Apt. dan ibu Hidajah Rachmawti,

S.Si.,Apt.,Sp.FRS selaku Dosen Pembimbing I dan II, disela kesibukan

Bapak dan Ibu masih bisa meluangkan waktu untuk membimbing dan

memberi pengarahan dan dorongan moril sampai terselesaikannya skripsi

ini.

6. Ibu Dra.Lilik Yusetyani.,Apt.,Ap.FRS dan Ibu Nailis Syifa’, S.Farm.,

M.Sc.,Apt. selaku Dosen Penguji I dan II, yang telah banyak memberikan

saran dan masukan demi kesempurnaan skripsi ini.

7. Semua Dosen Farmasi Universitas Muhamadiyah Malang yang sudah

memberikan waktunya untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang sangat berguna.

8. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Tatok Mudjihardadi dan Ibu Idawati

yang tiada hentinya memotivasi dalam segala hal, dengan sabar

mendoakan untuk kebaikan dan kesuksesan anak-anaknya. Terima kasih

banyak atas didikan dan kerja keras untuk membuat anak-anaknya bahagia

serta mendapatkan ilmu yang bermanfaat.

9. Kakakku Muhammad Hatta Pratama, terima kasih sudah menjadi kakak

terbaik yang selalu memberikan dukungan hingga skripsi ini dapat

Page 5: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/26172/2/jiptummpp-gdl-farisadiwi-37792-1... · serta jaringan lunak yang mengelilinginya (terbuka atau compound dan tertutup) . Fraktur

v

terselesaikan dengan baik. Kepada Erizal Fauzan, terima kasih untuk

selalu memberikan semangat dan motivasi sehingga penulis dapat

menyelesaikan studi tepat waktu.

10. Sahabat seperjuangan fraktur, Randy Teja Permana, Jorinda Karyudi dan

Reny Septianingsih, terima kasih atas bantuannya selama ini, atas

kebersamaan yang tidak akan pernah penulis lupakan.

11. Sahabatku Rezki Maulidya dan Hervita Meivenni, terima kasih sudah

selalu menemani penulis, menjadi sahabat terbaik. Penulis mohon maaf

apabila selama 4 tahun bersama penulis melakukan kesalahan baik yang

disengaja ataupun tidak disengaja.

12. Teman-teman Farmasi 2010 khususnya sahabat-sahabat Farmasi C yang

penulis tidak bisa sebutkan satu persatu, terima kasih atas pengalaman

berharga selama 4 tahun bersama.

13. Kepada semua sahabat, semua teman, semua orang yang sudah mendoakan

yang terbaik untuk penulis, terima kasih.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena

itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi

kebaikan skripsi ini. Semoga penulisan ini dapat berguna bagi penelitian

berikutnya, amiin.

Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh

Malang, September 2014

Penyusun

(Farisa Diwi Harsiwi)

Page 6: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/26172/2/jiptummpp-gdl-farisadiwi-37792-1... · serta jaringan lunak yang mengelilinginya (terbuka atau compound dan tertutup) . Fraktur

vi

RINGKASAN

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA EMPIRIS PADA PASIEN

RAWAT INAP PATAH TULANG TERTUTUP (Closed Fracture)

(Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

Fraktur berarti deformasi atau diskontinuitas dari tulang oleh tenaga yang

melebihi kekuatan tulang. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat di tahun

2011 terdapat lebih dari 5,6 juta orang meninggal dikarenakan insiden kecelakaan

dan sekitar 1,3 juta orang mengalami kecacatan fisik. Salah satu insiden

kecelakaan yang memiliki prevalensi cukup tinggi yaitu insiden fraktur sekitar

40% dari insiden kecelakaan yang terjadi. Berdasarkan data dari Departemen

Kesehatan RI tahun 2011 di Indonesia didapatkan sekitar 8 juta orang mengalami

kejadian fraktur dengan jenis fraktur yang berbeda dan penyebab yang berbeda.

Berdasarkan Laporan Tahunan Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang

tahun 2009, mencatat terdapat 1.305 kasus fraktur yang berada pada urutan ketiga

dari sepuluh penyakit terbanyak rawat inap.

Fraktur dapat diklasifikasikan menurut jenis (transversal, spiral, oblik

segmental, kominutiva), lokasi (diafise, metafise, epifise), dan integritas dari kulit

serta jaringan lunak yang mengelilinginya (terbuka atau compound dan tertutup) .

Fraktur apabila kulit di atasnya masih utuh, keadaan ini disebut fraktur tertutup

(atau sederhana), bila kulit atau salah satu dari rongga tubuh tertembus, keadaan

ini disebut fraktur terbuka (atau compound), yang cenderung mengalami

kontaminasi.

Proses penyembuhan patah tulang adalah proses biologis alami yang akan

terjadi pada setiap patah tulang. Proses penyembuhan patah tulang ini dapat

mengalami gangguan. Gangguan penyembuhan dapat disebabkan oleh imobilisasi

yang tidak cukup, infeksi, interposisi, dan gangguan pendarahan setempat. Infeksi

di daerah patah tulang merupakan penyulit berat. Penggunaan antibiotik untuk

terapi empiris adalah penggunaan antibiotik pada kasus infeksi yang belum

diketahui jenis bakteri penyebabnya. Tujuan pemberian terapi empiris adalah

eradikasi atau penghambatan pertumbuhan bakteri yang diduga menjadi penyebab

infeksi, sebelum diperoleh hasil pemeriksaan mikrobiologi.

Pengetahuan mengenai mikroorganisme yang paling mungkin dalam

menyebabkan infeksi pada inang sangatlah penting. Namun dalam kebanyakan

situasi identifikasi morfologi organisme penginfeksi tidaklah cukup untuk

menetapkan diagnosis bakteriologis yang spesifik, sehingga pemilihan antibiotik

berspektrum sempit mungkin tidak tepat, terutama jika infeksinya mengancam

nyawa. Oleh karena itu disarankan untuk memakai antibiotik berspektrum luas,

sambil menunggu hasil isolasi dan identifikasi mikroorganisme.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan antibiotika empiris

pada pasien patah tulang tertutup (closed fracture), dilakukan secara retrospektif,

dianalisa secara deskripstif, dan menggunakan data pasien patah tulang tertutup

(closed fracture) yang di rawat di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr.Saiful Anwar

Malang dari periode Januari 2012 sampai dengan Desember 2013. Data yang

didapatkan dari rekam medik yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 20 pasien.

Page 7: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/26172/2/jiptummpp-gdl-farisadiwi-37792-1... · serta jaringan lunak yang mengelilinginya (terbuka atau compound dan tertutup) . Fraktur

vii

Pasien yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak mengalami patah tulang

tertutup (closed fracture) sebanyak 12 pasien (60%) dibandingkan dengan pasien

berjenis kelamin laki-laki sebanyak 8 pasien (40%). Penyebab pasien mengalami

patah tulang (closed fracture) paling banyak karena kecelakaan sebanyak 13

pasien (65%). Antibiotika empiris tunggal pada pasien patah tulang tertutup

(closed fracture) digunakan sebanyak 10 pasien (56%) diberikan sefazolin dengan

dosis 2 kali 2g rute iv yakni 1 pasien (5%), dosis 2 kali 1g rute iv yakni 2 pasien

(12%), dosis 3 kali 1g rute iv yakni 7 pasien (39%). Sebanyak 8 pasien (44%)

diberikan sefazolin dengan dosis 2 kali 1g rute iv yakni 7 pasien (39%) dan dosis

3 kali 1g rute iv sebanyak 1 pasien (5%). Sedangkan antibiotika empiris

kombinasi digunakan sebanyak 2 pasien (40%) diberikan gentamisin 80mg rute iv

dengan stabactam 1g rute iv sebanyak 1 pasien (50%) dan kombinasi gentamisin

80mg rute iv dengan seftriakson 2g rute iv sebanyak 1 pasien (50%).

Page 8: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/26172/2/jiptummpp-gdl-farisadiwi-37792-1... · serta jaringan lunak yang mengelilinginya (terbuka atau compound dan tertutup) . Fraktur

viii

ABSTRACT

DRUG UTILIZATION STUDY OF EMPIRICAL ANTIBIOTIC IN

HOSPITALIZED PATIENT CLOSED FRACTURE

(Research at Hospital of Dr. Saiful Anwar Malang)

Background: Fracture when the overlying skin is intact, the condition is called a

closed fracture. The purpose of empirical therapy is eradication or inhibition of

growth of bacteria suspected to be the cause of infection in closed fractures

because it can inhibit the healing fracture, before the results of microbiological

examination was obtained.

Objectives: The study aims to determine pattern of empirical antibiotic utilization

in hospitalized patients closed fracture and to examine the relationship empirical

antibiotic therapy related to the dose and route of administration associated with

condition of patients at the Hospital of Dr. Saiful Anwar Malang.

Methods: The study is a retrospective observational with consecutive sampling

method in patients closed fracture from January 2012 to December 2013.

Result & Conclusion: This study there were 20 patients. 18 patients (90%)

received antibiotic empiric single dose and 2 patients (10%) received empirical

combination antibiotic. In a single empirical antibiotics received ceftriaxone

(44%) at a dose of 2x1g there is 7 patients (39%) and the dose of 3x1g there is 1

patient (5%) with the iv route. A total of (56%) cefazoline given at a dose of 2x2g

there is 1 patient (5%), the dose of 2x1g there is 2 patients (12%) and a dose of

3x1g there is 7 patients (39%) with the iv route. Empirical combination antibiotic

there are gentamicin 80mg and ceftriaxone 2g with the iv route there is 1 patient

(50%) and gentamicin 80 mg iv combain with stabactam 1g with the iv route there

is 1 patient (50%).

Key words: Antibiotic Empirical, Closed Fracture, Hospitalized

Page 9: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/26172/2/jiptummpp-gdl-farisadiwi-37792-1... · serta jaringan lunak yang mengelilinginya (terbuka atau compound dan tertutup) . Fraktur

ix

ABSTRAK

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA EMPIRIS PADA PASIEN

RAWAT INAP PATAH TULANG TERTUTUP (Closed Fracture)

(Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

Latar Belakang: Patah tulang atau fraktur apabila kulit di atasnya masih utuh,

keadaan ini disebut fraktur tertutup. Tujuan pemberian terapi empiris adalah

eradikasi atau penghambatan pertumbuhan bakteri yang diduga menjadi penyebab

infeksi pada fraktur tertutup karena dapat menghambat penyembuhan fraktur

tersebut , sebelum diperoleh hasil pemeriksaan mikrobiologi.

Tujuan: Untuk mengetahui pola penggunaan antibiotika empiris pada pasien

patah tulang tertutup (closed fracture) di RSU Dr. Saiful Anwar Malang dan jenis

antibiotika empiris terkait dosis dan rute pemberian yang dikaitkan dengan

kondisi pasien.

Metode: Penelitian ini bersifat observational yaitu berupa studi retrospektif

dengan metode consecutive sampling pada pasien patah tulang tertutup (closed

fracture) periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2013.

Hasil & Kesimpulan: Data yang didapatkan dari rekam medik yang memenuhi

kriteria inklusi sebanyak 20 pasien. Antibiotika empiris digunakan secara tunggal

pada pasien patah tulang tertutup (closed fracture) sebanyak 18 pasien (90%) dan

digunakan secara kombinasi sebanyak 2 pasien (10%). Pada antibiotika empiris

tunggal diberikan seftriakson (44%) dengan dosis 2 kali 1g sebanyak 7 pasien

(39%) dan dosis 3 kali 1g sebanyak 1 pasien (5%) dengan rute iv. Sebanyak

(56%) diberikan sefazolin dengan dosis 2 kali 2g sebanyak 1 pasien (5%), dosis 2

kali 1g sebanyak 2 pasien (12%) dan dosis 3 kali 1g sebanyak 7 pasien (39%).

Antibiotika empiris kombinasi diberikan gentamisin 80mg rute iv dengan

seftriakson 2g iv sebanyak 1 pasien (50%) dan gentamisin 80mg rute iv dengan

stabactam 1g rute iv sebanyak 1 pasien (50%).

Kata Kunci: Antibiotika Empiris, Patah Tulang Tertutup, Rawat Inap

Page 10: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/26172/2/jiptummpp-gdl-farisadiwi-37792-1... · serta jaringan lunak yang mengelilinginya (terbuka atau compound dan tertutup) . Fraktur

x

ABSTRACT

DRUG UTILIZATION STUDY OF EMPIRICAL ANTIBIOTIC IN

HOSPITALIZED PATIENT CLOSED FRACTURE

(Research at Hospital of Dr. Saiful Anwar Malang)

Background: Fracture when the overlying skin is intact, the condition is called a

closed fracture. The purpose of empirical therapy is eradication or inhibition of

growth of bacteria suspected to be the cause of infection in closed fractures

because it can inhibit the healing fracture, before the results of microbiological

examination was obtained.

Objectives: The study aims to determine pattern of empirical antibiotic utilization

in hospitalized patients closed fracture and to examine the relationship empirical

antibiotic therapy related to the dose and route of administration associated with

condition of patients at the Hospital of Dr. Saiful Anwar Malang.

Methods: The study is a retrospective observational with consecutive sampling

method in patients closed fracture from January 2012 to December 2013.

Result & Conclusion: This study there were 20 patients. 18 patients (90%)

received antibiotic empiric single dose and 2 patients (10%) received empirical

combination antibiotic. In a single empirical antibiotics received ceftriaxone

(44%) at a dose of 2x1g there is 7 patients (39%) and the dose of 3x1g there is 1

patient (5%) with the iv route. A total of (56%) cefazoline given at a dose of 2x2g

there is 1 patient (5%), the dose of 2x1g there is 2 patients (12%) and a dose of

3x1g there is 7 patients (39%) with the iv route. Empirical combination antibiotic

there are gentamicin 80mg and ceftriaxone 2g with the iv route there is 1 patient

(50%) and gentamicin 80 mg iv combain with stabactam 1g with the iv route there

is 1 patient (50%).

Key words: Antibiotic Empirical, Closed Fracture, Hospitalized

Page 11: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/26172/2/jiptummpp-gdl-farisadiwi-37792-1... · serta jaringan lunak yang mengelilinginya (terbuka atau compound dan tertutup) . Fraktur

xi

ABSTRAK

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA EMPIRIS PADA PASIEN

RAWAT INAP PATAH TULANG TERTUTUP (Closed Fracture)

(Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

Latar Belakang: Patah tulang atau fraktur apabila kulit di atasnya masih utuh,

keadaan ini disebut fraktur tertutup. Tujuan pemberian terapi empiris adalah

eradikasi atau penghambatan pertumbuhan bakteri yang diduga menjadi penyebab

infeksi pada fraktur tertutup karena dapat menghambat penyembuhan fraktur

tersebut , sebelum diperoleh hasil pemeriksaan mikrobiologi.

Tujuan: Untuk mengetahui pola penggunaan antibiotika empiris pada pasien

patah tulang tertutup (closed fracture) di RSU Dr. Saiful Anwar Malang dan jenis

antibiotika empiris terkait dosis dan rute pemberian yang dikaitkan dengan

kondisi pasien.

Metode: Penelitian ini bersifat observational yaitu berupa studi retrospektif

dengan metode consecutive sampling pada pasien patah tulang tertutup (closed

fracture) periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2013.

Hasil & Kesimpulan: Data yang didapatkan dari rekam medik yang memenuhi

kriteria inklusi sebanyak 20 pasien. Antibiotika empiris digunakan secara tunggal

pada pasien patah tulang tertutup (closed fracture) sebanyak 18 pasien (90%) dan

digunakan secara kombinasi sebanyak 2 pasien (10%). Pada antibiotika empiris

tunggal diberikan seftriakson (44%) dengan dosis 2 kali 1g sebanyak 7 pasien

(39%) dan dosis 3 kali 1g sebanyak 1 pasien (5%) dengan rute iv. Sebanyak

(56%) diberikan sefazolin dengan dosis 2 kali 2g sebanyak 1 pasien (5%), dosis 2

kali 1g sebanyak 2 pasien (12%) dan dosis 3 kali 1g sebanyak 7 pasien (39%).

Antibiotika empiris kombinasi diberikan gentamisin 80mg rute iv dengan

seftriakson 2g iv sebanyak 1 pasien (50%) dan gentamisin 80mg rute iv dengan

stabactam 1g rute iv sebanyak 1 pasien (50%).

Kata Kunci: Antibiotika Empiris, Patah Tulang Tertutup, Rawat Inap

Page 12: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/26172/2/jiptummpp-gdl-farisadiwi-37792-1... · serta jaringan lunak yang mengelilinginya (terbuka atau compound dan tertutup) . Fraktur

xii

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. i

LEMBAR PENGUJIAN…………………………………………….. ii

KATA PENGANTAR………………………………………………… iii

RINGKASAN………………………………………..……………….. v

ABSTRACT……………………………………………………………. vii

ABSTRAK……………………………………………………………… viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ...................................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………...

xiii

xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 ....................................................................................................... L

atar Belakang .......................................................................................... 1

1.2 ....................................................................................................... R

umusan Masalah ...................................................................................... 3

1.3 ....................................................................................................... T

ujuan Penelitian…………………………………………...…

1.3.1 Tujuan Umum…………………………………………...

1.3.2 Tujuan Khusus…………………………………………..

1.4 ....................................................................................................... M

anfaat Penelitian ...................................................................................... 3

1

3

3

3

3

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 ......................................................................................................... F

raktur .........................................................................................................

2.1.1 Definisi Fraktur………………………………………….

2.1.2 Klasifikasi Fraktur……………………………………….

2.1.2.1 Berdasarkan Lengkap Atau Tidak Lengkapnya

Patahan………………………………………….

2.1.2.2 Berdasarkan Hubungannya Antara Fragmen

Tulang Dengan Dunia Luar………………………

2.1.2.3 Berdasarkan Jumlah Garis Patah………………..

2.1.2.4 Berdasarkan Bergeser Atau Tidaknya Patahan….

2.1.2.5 Berdasarkan Sudut Patahnya Patahnya…………

5

5

5

5

6

6

6

7

8

Page 13: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/26172/2/jiptummpp-gdl-farisadiwi-37792-1... · serta jaringan lunak yang mengelilinginya (terbuka atau compound dan tertutup) . Fraktur

xiii

2.1.3 Etiologi Fraktur….……………………………………….

2.1.4 Patofisiologi Fraktur…………………………………….

2.1.5 Penatalaksanaan Fraktur………………………………….

2.1.6 Manifestasi Klinik Fraktur……………………………….

2.2 ......................................................................................................... P

enggunaan Antibiotika ............................................................................... 10

2.2.1 Klasifikasi Antibiotika…………………………………..

2.2.2 Antibiotika Empris……………………………………….

2.2.2.1 Antibiotika Golongan β-Laktam………………….

2.2.2.1.1 Mekanisme Kerja Antibiotika Turunan

β-Laktam …………..………………….

2.2.2.1.2 Antibiotika Golongan Sefalosporin…..

2.2.2.1.3 Antibiotika Golongan β-Laktam

Lainnya . …………..………………….

2.2.2.2 Antibiotika Golongan Aminoglikosida…………

2.2.2.3 Antibiotika Golongan Kuinolon……………….…

2.2.2.4 Antibiotika Golongan Lain-Lain…………….….

2.2.2.4.1 Vankomisin…………………………….

2.2.2.5 Pemilihan Antibiotika Empiris….…………….….

9

11

12

13

13

14

15

16

16

19

20

21

21

21

22

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL 24

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 ......................................................................................................... R

ancangan Penelitian ................................................................................... 27

4.2 ......................................................................................................... P

opulasi dan Sampel Penelitian ................................................................... 42

4.2.1 Populasi Penelitian………………………………………

4.2.2 Sampel Penelitian………………………………………..

4.2.3 Kriteria Data Inklusi…………………………………….

4.2.4 Kriteria Data Eksklusi…………………………………...

4.3 ......................................................................................................... B

ahan Penelitian………………………………………………

4.4 ......................................................................................................... I

nstrumen Penelitian….……………………………………….

4.5 Tempat dan Waktu Penelitian………………………………….

4.6 Definisi Operasional…………………………………………..

4.7 Prosedur Pengumpulan Data………………………………….

4.8 Analisis Data………………………………………………….

BAB V HASIL PENELITIAN.

5.1 .........................................................................................................

27

27

27

27

27

27

28

28

28

28

29

30

31

32

32

32

33

Page 14: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/26172/2/jiptummpp-gdl-farisadiwi-37792-1... · serta jaringan lunak yang mengelilinginya (terbuka atau compound dan tertutup) . Fraktur

xiv

Jumlah Sampel Penelitian ........................................................................... 27

5.2 .........................................................................................................

Data Demografi Pasien ............................................................................... 42

5.2.1 Jenis Kelamin…...………………………………………

5.2.2 Usia Pasien……………………………………………...

5.3 Penyebab Pasien Terdiagnosis Patah Tulang Tertutup………..

5.4. Profil Penggunaan Terapi Patah Tulang Tertutup…………….

5.4.1 Profil Penggunaan Antibiotika Empiris…………………

5.5 Terapi yang Diberikan Pada Pasien Patah Tulang Tertutup…..

5.6 Lama Rawat Inap Pasien Patah Tulang Tertutup………………

5.7 Kondisi Keluar Rumah Sakit (KRS) Pasien Patah Tulang

Tertutup……………………………………………………….

BAB VI PEMBAHASAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan……………………………………………………

7.2 Saran…………………………………………………………..

33

33

35

37

37

38

45

45

45

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 63 46

Page 15: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/26172/2/jiptummpp-gdl-farisadiwi-37792-1... · serta jaringan lunak yang mengelilinginya (terbuka atau compound dan tertutup) . Fraktur

xv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

2.1 Klasifikasi Fraktur Berdasarkan Sudut Patahnya ....................... 8

2.2 Patofisiologi Fraktur .................................................................. 10

2.3 Patofisiologi Terjadi Infeksi Pada Fraktur ............................... 11

2.4 Perbedaan Struktur Kimia Sefalosporin Generasi Pertama

Pada Rantai R1 Dan R2..............................................................

17

2.5 Perbedaan Struktur Kimia Sefalosporin Generasi Pertama

Pada Rantai R1 Dan R2..............................................................

18

2.6 Perbedaan Struktur Kimia Sefalosporin Generasi Pertama

Pada Rantai R1 Dan R2..............................................................

18

2.7 Struktur Kimia Imipenem .......................................................... 19

2.8 Struktur Kimia Vankomisin ........................................................ 21

3.1 Skema Kerangka Konseptual Fraktur Tertutup.......................... 25

3.2 Skema Kerangka Operasional .................................................... 26

5.1 Skema Inklusi dan Ekslusi Penelitian Pada Pasien Patah

Tulang Tertutup (Closed Fracture).…………………………

31

Page 16: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/26172/2/jiptummpp-gdl-farisadiwi-37792-1... · serta jaringan lunak yang mengelilinginya (terbuka atau compound dan tertutup) . Fraktur

xvi

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

II.1

V.1

V.2

V.3

V.4

V.5

V.6

V.7

V.8

V.9

V.10

Evaluasi Penggunaan Antibiotika Empiris … ...................

Jenis Kelamin Pasien Patah Tulang Tertutup (Closed

Fracture)…………………………………………………..

Usia Pasien Patah Tulang Tertutup (Closed Fracture)…...

Penyebab Pasien Terdiagnosa Patah Tulang Tertutup

(Closed Fracture)……………………………………...….

Profil Penggunaan Antibiotika Empiris Pasien Patah

Tulang Tertutup (Closed Fracture)…………………….....

Profil Penggunaan Antibiotika Empiris Tunggal Pasien

Patah Tulang Tertutup (Closed Fracture)…………….......

Profil Penggunaan Antibiotika Empiris Kombinasi Pada

Pasien Patah Tulang Tertutup (Closed Fracture)…...…....

Golongan Terapi Yang Diberikan Pada Pasien Patah

Tulang Tertutup (Closed Fracture) ……………………....

Jenis Obat Yang Diberikan Pada Pasien Patah Tulang

Tertutup (Closed Fracture)…………………………….....

Lama Rawat Inap Pasien Patah Tulang Tertutup (Closed

Fracture)…………………………………………………..

Kondisi Keluar Rumah Sakit (KRS) Pasien Patah Tulang

Tertutup (Closed Fracture)……………………………….

15

32

32

33

33

34

34

35

36

37

37

Page 17: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/26172/2/jiptummpp-gdl-farisadiwi-37792-1... · serta jaringan lunak yang mengelilinginya (terbuka atau compound dan tertutup) . Fraktur

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup .............................................................. 49

2. Surat Pernyataan ..................................................................... 50

3. Keterangan Kelayakan Etik ..................................................... 51

4. Daftar Nilai Normal Data Klinik dan Data Laboratorium ....... 52

5. Lembar Pengumpul Data ......................................................... 53

6. Lembar Tabel Induk ................................................................ 69

Page 18: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/26172/2/jiptummpp-gdl-farisadiwi-37792-1... · serta jaringan lunak yang mengelilinginya (terbuka atau compound dan tertutup) . Fraktur

xviii

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2008. 104 Antibiotic Prophylaxis In Surgery. A National Clinical

Guideline. Scottish Intercollegiate Guidelines Network. Elliot House 8-

10 Hillside Crescent, Edinburg

Anonim, 2010. Intensive Care Unit Empirical Antimicrobial Treatment

Guidelines. Quality Use of Antimicobical in Intensive Care.

Appley, AG and Solomon, L., 1995. Buku Ajar Ortopedi dan fraktur system

Appley, 7th Ed, Jakarta: Widya Medika, hal: 238

Chambers, H.F., 2008. Senyawa Antimikroba. In: Molinoff, P.B., and Ruddon,

R.W. (editor). Goodman & Gilman’s Dasar Farmakologi dan Terapi

edisi 10th volume 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteram ECG.hal 1117-

1145

Corwin, Elizabeth J. 2000. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : ECG.

Depkes RI, 2011. Insidens Fraktur. http://www.depkes.go.id

Diana, D., 2011. Studi Kasus Closed Neglected Femur Fracture. Skripsi

Universitas Sumatra Utara

Baughman, Diane C. 2002. Keperawatan Medical Bedah: Buku Saku Untuk

Brunner Dan Suddarth. Ahli Bahasa Yasmin Asih. Jakarta: EGC.

Fauziyah, S.,Radji, M.,A.Nurgani, 2011. Hubungan Penggunaan Antibiotika

Pada Terapi Empiris Dengan Kepekaan Bakteri di ICU RSUP

Fatmawati Jakarta. Jurnal Farmasi Indonesia.Vol.5.No.3.Januari

2011:150-158

Gillespie, WJ and Walenkamp,GHIM, 2010. Antibiotic prophylaxis for surgery

for proximal femoral andother closed long bone fractures. Cochrane

Database of Systematic Reviews 2010, Issue 3. Page: 4

Joyce L Kee. and Hayes, ER.,1996. Farmakologi Pendekatan Proses

Keperawatan.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran ECG. Hal 324

Katzung, B.G., 2006. Basic And Clinical Pharmacology. Edisi ke-10, San

Francisco : McGraw-Lange, section 7

Kropp, H., Sundelof, J.G., Hajdu, R., and Kahan, F.M., 1982. Metabolism of

thienamycin and related carbapenem antibiotics by the renal

dipeptidase, dehydropeptidase. Antimicrob. Agents Chemother

Page 19: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/26172/2/jiptummpp-gdl-farisadiwi-37792-1... · serta jaringan lunak yang mengelilinginya (terbuka atau compound dan tertutup) . Fraktur

xix

Lane NE., 2001. Osteoporosis, Rapuh Tulang : Petunjuk untuk Penderita dan

Langkah-Langkah Pengamanan untuk Keluarga. Terjemahan. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Lestari,W., Almahdy,A., Zubir,N., Darwin,D., 2011. Studi Penggunaan

Antibiotik Berdasarkan Sistem ATC/DDD dan Kriteria Gyysens di

Bangsal Penyakit Dalam RSUP DR.M.Djamil Padang, hal: 2

Munckhof W., 2005. Antibiotics for surgical prophylaxis. Australian

Prescriber, Vol. 28 No. 2. P. 38 – 40

Neal, M.J., 2006. At a Glance Farmakologi Medis. Edisi ke-5, Jakarta: Penerbit

Erlangga, hal. 80-84

Reese, E, Richard, Betts, F, Robert., Gumustop, Bora, 2000. Handbook of

Antibiolics, 3rd Edition, Lippncott Williams & Wilkins, Philadelphia,

USA

Reeves CJ, Roux G and Lockhart R, 2001, Keperawatan Medikal Bedah, Buku

I, (Penerjemah Joko Setyono), Jakarta : Salemba Medika

Sabiston, D.C., 1995. Buku Ajar Bedah (Essentials of Surgery). Bagian 1.

Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

Sachdeva R.K., 1996. Catatan Ilmu Bedah. Ed 5, Jakarta: Hipocrates, hal 245-

249

Schwartz S, Shires G, Spencer F., 2000. Prinsip-prinsip Ilmu Bedah (Principles

of Surgery). Edisi 6. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran E

Sjamsuhidajat,R. and De Jong,Wim, 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah edisi 2,

Jakarta: penerbit buku kedokteran EGC

Smeltzer, S, 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner

Suddarth. Volume 2 Edisi 8. Jakarta: EGC

Smeltzer C. Suzanne. Bare G. Brenda, 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal

Bedah Brunner & Suddarth’s. Volume 2. Edisi 8, Jakarta: EGC

SMF Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga RS Umum Dr.

Soetomo, Pedoman Diagnosa dan Terapi UPF Ilmu Bedah 1994

Soekardjo B., Hardjono, S., dan Sondakh, R., 2000. Hubungan Struktur

Aktivitas Obat Antibiotika. In: Siswandono, dan Soekardjo, B. Kimia

Medisinal, hal.110-153

Sylvia A.Price. and Lorainne M.Wilson, 2006. Patofisiologi Konsep Klinis

Proses-Proses Penyakit, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Page 20: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/26172/2/jiptummpp-gdl-farisadiwi-37792-1... · serta jaringan lunak yang mengelilinginya (terbuka atau compound dan tertutup) . Fraktur

xx

Whitehouse,DJ.,Friedman,MD.,et all, 2002. The Impact of Surgical‐Site

Infections Following Orthopedic Surgery at a Community Hospital

and a University Hospital: Adverse Quality of Life, Excess Length of

Stay, and Extra Cost. Infection Control and Hospital Epidemiology, Vol. 23, No. 4, pp. 183-189

Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan, edisi 7. EGC :

Jakarta

William A. Petri, Jr, 2008. Senyawa Antimikroba. In: Molinoff, P.B., and

Ruddon, R.W. (editor). Goodman & Gilman’s Dasar Farmakologi dan

Terapi edisi 10th volume 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteram EKG.hal

1181 – 1188