15
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Farida Dwi Listiana | 10.1.01.07.0208 FKIP Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia simki.unpkediri.ac.id || 1|| CAMPUR KODE TUTURAN GURU PLAYGROUP BUAH HATI DESA TIRIPAN KECAMATAN BERBEK KABUPATEN NGANJUK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S1) Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusantara PGRI Kediri DisusunOleh: FARIDA DWI LISTIANA NPM: 10.1.01.07.0208 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2014

SKRIPSI - simki.unpkediri.ac.idsimki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/10.1.01.07.0208.pdf · SKRIPSI. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA, FAKULTAS KEGURUAN

  • Upload
    ngoque

  • View
    223

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Farida Dwi Listiana | 10.1.01.07.0208 FKIP – Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

simki.unpkediri.ac.id || 1||

CAMPUR KODE TUTURAN GURU PLAYGROUP BUAH HATI DESA TIRIPAN

KECAMATAN BERBEK KABUPATEN NGANJUK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S1)

Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Nusantara PGRI Kediri

DisusunOleh:

FARIDA DWI LISTIANA

NPM: 10.1.01.07.0208

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

2014

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Farida Dwi Listiana | 10.1.01.07.0208 FKIP – Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

simki.unpkediri.ac.id || 2||

1. Cover Skripsi

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Farida Dwi Listiana | 10.1.01.07.0208 FKIP – Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

simki.unpkediri.ac.id || 3||

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Farida Dwi Listiana | 10.1.01.07.0208 FKIP – Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

simki.unpkediri.ac.id || 4||

CAMPUR KODE TUTURAN GURU PLAYGROUP BUAH HATI DESA TIRIPAN

KECAMATAN BERBEK KABUPATEN NGANJUK

FARIDA DWI LISTIANA

NPM: 10.1.01.07.0208

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Pebimbing I Pembimbing II

Dr. AndriPitoyo,M.Pd Dra.Sumyarsi

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Farida Dwi Listiana | 10.1.01.07.0208 FKIP – Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

simki.unpkediri.ac.id || 5||

ABSTRAK

FARIDA DWI LISTIANA.NPM.

10.1.01.07.0208. CAMPUR KODE

TUTURAN GURU PLAYGROUP BUAH

HATI DESA TIRIPAN KECAMATAN

BERBEK KABUPATEN NGANJUK.

SKRIPSI. PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

INDONESIA, FAKULTAS KEGURUAN

DAN ILMU PENDIDIKAN, UNIVERSITAS

NUSANTARA PGRI KEDIRI. 2014

kata kunci: penyisipan unsur-unsur yang

berwujud kata, penyisipan unsur-unsur yang

berujud frasa

Skripsi ini berjudul Campur Kode

Tuturan Guru Playgroup Buah Hati Desa

Tiripan Kecamatan Berbek Kabupaten

Nganjuk dengan sub judul Bagaimana campur

kode tuturan Guru pada Playgroup Buah Hati

Desa Tiripan Kecamatan Berbek Kabupaten

Nganjuk dan Bagaimana jenis-jenis campur

kode yang terdapat di Playgroup Buah Hati

Desa Tiripan Kecamatan Berbek Kabupaten

Nganjuk. Bahasa dalam perkembangannya

merupakan produk yang harus dipahami baik

aspek bentuk maupun makna. Berkaitan pula

dengan Sosiolinguistik yang menempatkan

pemakai bahasa di dalam masyarakat, karena

dalam kehidupan masyarakat manusia tidak

dipandang sebagai individu tetapi sudah

dipandang sebagai masyarakat sosial. Yang

menjadi identifikasi masalah dalam campur

kode adalah percampuran antara bahaasa ibu

yang berdomisili di daerah Jawa Timur otomatis

menggunakan bahasa Jawa dan bahasa kedua.

Sosiolinguistik mengambil bahasa

sebagai objek kajiannya. Faktor yang

mempengaruhi pemakaian bahasa misalnya

tingkat pendidikan, status sosial, umur, tingkat

ekonomi, jenis kelamin, dan sebagainya. Dalam

sosiolinguitik terdapat kedwibahasaan yang

mengandung arti mengerti dua bahasa yang juga

bisa disebut bilingual. Yang menjadi pokok

bahasan adalah campur kode yang terjadi

karena ketergantungan bahasa tertentu. Dalam

hal ini masyarakat Indonesia yang sebagian

besar mengenal dan memahami dua bahasa atau

lebih dalam berkomunikasi, sering dijumpai

orang mengganti bahasa sehingga menjadi hal

yang umum dalam berkomunikasi. Adanya

campur kode ditandai dengan kata atau frase

yang disisipkan pada bahasa utama, misalnya

dalam bahasa Indonesia disisipkan bahasa

Inggris, bahasa Arab, dan bahasa daerah. Jenis

yang terdapat dalam campur kode ada enam

yaitu penyisipan berwujud kata, frase,

perulangan kata, baster, idiom/ ungkapan,

klausa. Fungsi campur kode ada beragam

sebagai perulangan, sebagai penyisip kalimat,

sebagai kutipan, sebagai spesifikasi lawan tutur,

sebagai unsur mengualifikasi isi pesan.

Metode yang digunakan dalam penelitin

ini adalah metode kualitatif yang menggunakan

kata-kata dan tidak menggunakan angka di

dalammnya sebagai data dan analisisnya.

Pendekatan metodologis menghasilkan data

yang deskriptif yang berupa kata-kata tertulis

atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang

dapat diamati.sedang pendekatan teoretis

menggunakan pendekatan Sosiolinguistik yang

menelaah kesalahan dalam tuturan guru. Jenis

penelitian yang dipakai adalah studi kasus yang

berati penelitian lapangan juga sesuai dengan

yang menjadi objek peneliti. Dalam membuat

suatu penelitian, terdapat tahapan yang akan

dilakukan sebelum meneliti antara lain 1) tahap

persiapan. 2) tahap pelaksanaan. 3) tahap

pelaporan.

Pada laporan hasil penelitian terdapat

dua yang perlu dianalisis yaitu, yaitu 1)

Bagaimana campur kode dalam tuturan guru

Playgroup Buah Hati Desa Tiripan Kecamatan

Berbek Kabupaten Nganjuk. 2) Bagaimana

jenis-jenis campur kode yang terdapat di

Playgroup Buah Hati Desa Tiripan Kecamatan

Berbek Kabupaten Nganjuk.Campur code dalam

tuturan guru Playgroup ini berfungsi untuk

memudahkan penyampaian materi kemurid dan

murid jadi lebih memahami apa yang

dimaksudkan oleh guru. Jenisnya ada enam

yaitu penyisipan berwujud kata, frase,

perulangan kata, baster, idiom/ ungkapan,

klausa.Namun yang terdapat dalam penelitian ini

hanya empat saja yaitu penyisipan berwujud

kata, frase, perulangan kata, klausa.

Tahapan yang harus dilewati adalah

analisis ini harus ada data dari rekaman

tersebut dengan cara ditranskripsikan

terlebih dahulu menjadi bentuk tulisan yang

selanjutnya bisa dianalisis atau dipilah-pilah

kedalam jenis-jenis campur kode. Dalam

tuturan guru ini hanya terdapat empat jenis

saja karena dalam mengajar anak usia 3

sampai empat tahun diperlukan kalimat-

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Farida Dwi Listiana | 10.1.01.07.0208 FKIP – Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

simki.unpkediri.ac.id || 6||

kalimat yang sederhana agar mudah dalam

mencernanya. Sedangkan manfaat yang

dapat diambil dari penelitian ini adalah

orang yang berkutat dengan Bahasa akan

menjadi semakin tahu tentang pengertian

dan jenis yang ada dalam penelitian ini.

I. LATAR BELAKANG

Bahasa merupakan produk sosial budaya masyarakat. Sebagai produk sosial budaya

masyarakat, bahasa harus dipahami dari dua aspek bentuk dan makna. Karena bahasa yang

dihasilkan masyarakat tidak hanya berupa deretan tanda-tanda tanpa arti akan tetapi berupa

deretan tanda yang memuat konteks makna dan nilai. Dengan kata lain, setiap bahasa yang

dituturkan masyarakat tidak dapat dilepaskan dari konteks makna dan nilai. Karena pengguna

bahasa memiliki karakteristik majemuk, akibatnya bahasa pun memiliki sejumlah karakteristik

berbeda. Misal, masyarakat dapat dibedakan berdasar umur, jenis kelamin, status sosial,

pekerjaan, dan tingkat pendidikan. Tentu saja bahasa yang digunakan masyarakat tersebut

memiliki ciri berbeda.

Sebagai alat komunikasi, bahasa itu terdiri dari dua aspek, yaitu aspek linguistik dan

nonlinguistik atau paralinguistik. Kedua aspek ini “bekerja sama” dalam membangun

komunikasi bahasa itu. Aspek linguistik mencakup tataran fonologis, morfologis, dan sintaksis.

Ketiga tataran ini mendukung terbentuknya yang akan disampaikan, yaitu semantik (yang

didalamnyaterdapatmakna, gagasan,ide, ataukonsep). Aspek paralinguistik mencakup (1)

kualitas ujaran, yaitu pola ujaran seseorang, sepertifalseto (suara tinggi), staccato (suara

terputus-putus), dan sebagainya. ; (2) unsur supra segmental, yaitu tekanan (stres), nada (pitch),

dan intonasi. ; jarakdan geraktubuh, sepertigerakan tangan, anggukan kepala, dan sebagainya ;

(4) rabaan, yakni yang berkenaan dengan indra perasa (pada kulit) (Leonie, 2004: 22).

Setiap orang secara konkret memiliki kekhasan sendiri-sendiri dalam berbahasa

(berbicara atau menulis). Kekhasan ini dapat mengenai volume suara, pilihan kata, penataan

sintaksis, dan penggunaan unsur-unsur bahasa lainnya. Itulah sebabnya, kalau kita akrab dengan

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Farida Dwi Listiana | 10.1.01.07.0208 FKIP – Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

simki.unpkediri.ac.id || 7||

seseorang, akan dapat mengenali orang itu dengan mendengar pada suaranya saja (orangnya

tidak tampak), atau hanya dengan membaca tulisannya saja (namanya tidak tampak), ciri khas

bahasa seseorang disebut dengan istilah idiolek.

Sosiolinguistik sebagai cabang linguistik memandang atau menempatkan kedudukan

bahasa dalam hubungannya dengan pemakai bahasa di dalam masyarakat, karena dalam

kehidupan bermasyarakat manusia tidak lagi sebagai individu, akan tetap sebagai masyarakat

sosial. Oleh karena itu, segala sesuatu yang dilakukan manusia dalam bertutur akan selalu

dipengaruhi oleh situasi dan kondisi di sekitarnya. Sosiolinguistik berupaya menjelaskan

kemampuan manusia menggunakan aturan-aturan berbahasa secara tepat dalam situasi-situasi

bervariasi.

Penggunaan bahasa anak dipengaruhi oleh berbagai penggunaan bahasaorang-orang di

sekitarnya. Bahasa orang tua sangat dominan mempengaruhibahasa anak karena adanya fungsi

mengarahkan dan membimbing.Pada penelitian ini tentang tuturan pendidik di pengajaran

Playgroup Buah Hati Desa Tiripan Kecamatan Berbek Kabupaten Nganjuk ini ingin

menunjukkan bahwa ada komunikasi lanjutan setelah terjadinya komunikasi di lingkungan

keluarga. Setiap penjelasan yang di ucapkan pendidik akan menjadi data, pengertian data adalah

pernyataan yang diterima secara apa adanya dan selanjutnya akan di berubah menjadi informasi,

karena data-data yang terkumpul akan mengalami proses pengolahan. Dalam situasi pertuturan

baik bersifat formal maupun yang bersifat informal, baik lisan maupun tulis sering ditemukan

orang bertutur dengan menggunakan bahasa tertentu tiba-tiba mengganti bahasanya. Mengganti

bahasa diartikan sebagai tindakan mengalihkan bahasa maupun mencampur antara bahasa satu

dengan bahasa lainnya.

Penggunaan campur kode sering terjadi pada Playgroup tepatnya di Playgroup Buah Hati

Desa Tiripan Kecamatan Berbek Kabupaten Nganjuk, karena dalam berkomunikasi masih sering

menggunakan bahasa campur antara bahasa Jawa yang juga merupakan bahasa ibu yaitu bahasa

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Farida Dwi Listiana | 10.1.01.07.0208 FKIP – Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

simki.unpkediri.ac.id || 8||

Indonesia yang merupakan bahasa kedua yang diterima anak. Bahasa ibu sering dibawa dalam

berkomunikasi anak dengan orang disekitarnya. Siswa Playgroup menarik untuk diteliti karena

dalam berkomuniksi bahasa yang digunakan adalah bahasa campuran antara bahasa ibu dan

bahasa yang digunakan di lingkungan sekolah, yaitu bahasa Indonesia. Pencampuran bahasa itu

dapat menyebabkan terjadinya campur kode yang menarik untuk diteliti.

A. Identifikasi Masalah

Dalam ilmu Sosiolinguistik penggunaan bahasa terdapat dua cara, yakni alih kode Dan

campur code. Namun kali ini peneliti akan mengulas masalah campur code. Pada hakikatnya

peristiwa campur kode itu pemakaian dua bahasa yang terjadi karena ketidak sengajaan penutur

menyisipkan unsur-unsur bahasa Indonesia ke dalam bahasa Jawa atau sebaliknya sering itu

disebut kedaerah-daerahan. Karena yang menjadi lawan tutur itu adalah murid yang masih anak

kecil antara umur tiga sampai empat tahun, maka perlu adanya penyisipan bahasa ibu agar anak

tersebut mudah dalam memahami dan menyerap apa yang di ajarkan pendidik kepada mereka.

Pada hal ini campur kode erat kaitannya dengan alih kode, namun hanya dipilih campur

kode karena dalam praktiknya mudah dijumpai peristiwa itu. Seperti yang di paparkan diatas

campur kode cocok dalam pengajaran di sekolah seperti Playgroup karena terdapat percampuran

dua bahasa yang memang disengaja guna untuk menambah pemahaman si anak tersebut.

B. Ruang Lingkup

Bahasa sangat erat kaitannya dalam kehidupan di masyarakat satu dengan yang lainnya

karena masyarakat menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dan menyampaikan informasi.

Meski beragam suku yang ada di Indonesia, namun bahasa indonesia pula yang

mempersatukannya. Sosiolinguitik merupakan kajian interdipliner yang mempengaruhi

pengaruh budaya terhadap suatu bahasa yang digunakan di daerah itu. Dalam sosiolinguistik

juga terdapat kedwibahasaan yang berarti penggunaan dua bahasa yang dicampur guna

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Farida Dwi Listiana | 10.1.01.07.0208 FKIP – Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

simki.unpkediri.ac.id || 9||

mempermudah dalam mengerti isi dari pengucapan tersebut, entah itu percakapan antara penyiar

radio dan narasumber maupun antara pendidik dan anak didik.

Setiap kegiatan penelitian perlu adanya ruang lingkup, agar hasil yang dicapai dapat

optimal dan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Objek penelitian ini adalah penuturan

pendidik pada sebuah Playgroup Buah Hati yang ada di Nganjuk. Bertolak dari latar belakang

masalah dan identifikasi masalah maka penelitian ini dibatasi pada “Campur Kode Tuturan Guru

Playgroup Buah Hati Desa Tiripan Kecamatan Berbek Kabupaten Nganjuk”.

C. Rumusan Masalah

Sesuai dengan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah dipaparkan di

atas penelitian yang berjudul “Campur Kode Tuturan Guru Playgroup Buah Hati Desa Tiripan

Kecamatan Berbek Kabupaten Nganjuk”. Dirumuskan dengan pertanyaan penelitian.

1. Bagaimana campur kode tuturan Guru pada Playgroup Buah Hati Desa Tiripan

Kecamatan Berbek Kabupaten Nganjuk ?

2. Bagaimana jenis-jenis campur kode yang terdapat di Playgroup Buah Hati Desa

Tiripan Kecamatan Berbek Kabupaten Nganjuk ?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan umum yang ingin dicapai dalam penelitian penelitian ini adalah mendeskripsikan

Campur Kode pada Tuturan Guru Playgroup Buah Hati Desa Tiripan Kecamatan Berbek

Kabupaten Nganjuk. Tujuan penelitian yang dilakukan secara khusus adalah :

1. mendeskripsikan bagaimana campur kode tuturan Guru pada Playgroup Buah Hati

Desa Tiripan Kecamatan Berbek Kabupaten Nganjuk ?

2. mendeskripsikan jenis-jenis campur kode yang terdapat di Playgroup Buah Hati

Desa Tiripan Kecamatan Berbek Kabupaten Nganjuk ?

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Farida Dwi Listiana | 10.1.01.07.0208 FKIP – Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

simki.unpkediri.ac.id || 10||

E. Kegunaan Penelitian

Setiap kegiatan yang dilakukan ternyata mempunyai tujuan dan kegunaan. Oleh sebab

itu, hasil penelitian ini diharapkan akan dapat bermanfaat bagi pengajar khususnya pengajar

Playgroup. Selanjutnya deskripsi seperti ini dapat menambah pengetahuan serta pengalaman

dalam berbahasa. Penelitian ini mempunyai kegunaan sebagai berikut:

a. Untuk peneliti

Agar dapat meneliti dan mengetahui unsur yang ada dalam tuturan pendidik pada muridnya

di Playgroup Buah Hati Desa Tiripan Kecamatan Berbek Kabupaten Nganjuk tersebut. Selain itu

juga akan menambahkan dan menerapkan teori-teori yang ada dalam campur code ke dalam

kehidupan sehari-hari sastra mengetahui keunikan kehidupan yang belum pernah kita alami.

menambah kekayaan penelitian dan mengembangkam teori sosiolinguistik khususnya campur

kode.

b. Untuk lembaga

Bagi perguruan tinggi, hasil penelitian diharapkan dapat menjadi dokumen akademik

yang berguna untuk dijadikan acuan bagi sivitas akademika. Penelitian ini juga dilakukan agar

memberi wawasan pengetahuan tentang “Campur Kode Tuturan Guru Playgroup Buah Hati

Desa Tiripan Kecamatan Berbek Kabupaten Nganjuk”. Juga berfungsi sebagai sarana informasi

yang dibutuhkan oleh adik tingkat dan juga untuk arsip bukti peneliti sudah mengumpulkan

tugas.

c. Untuk pembelajaran

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan peningkatkan hasil belajar dan solidaritas

siswa untuk menemukan pengetahuan dan mengembangkan wawasan, meningkatkan

kemampuan menganalisis suatu masalah melalui pembelajaran dengan model pembelajaran

inovatif. Untuk meningkatkan hasil dari belajar serta solidaritas antar siswa.Dapat juga

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Farida Dwi Listiana | 10.1.01.07.0208 FKIP – Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

simki.unpkediri.ac.id || 11||

memberikan pengetahuan tentang penuturan yang dilakukan pendidik dalam judul “Campur

Kode Tuturan Guru Playgroup Buah Hati Desa Tiripan Kecamatan Berbek Kabupaten

Nganjuk”. Dapat membantu untuk lebih memahami suatu konsep atau teori dalam suatu displin

ilmu.

II. METODE

Penelitian ini jenisnya adalah penelitian kualitatif. Menurut (Bogdan dan Taylor dalam

Moleong, 2014: 4) penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

Untuk mendukung penelitian yang harus dilakukan penulis adalah memilih metode yaitu metode

deskriptif. Metode deskriptif merupakan pelaksanaan metode ini hanya terbatas pada

pengumpulan dat dan penyusunan data, tetapi meliputi analisis dantentang interpretasi arti dari

data itu.

Metode kualitatif memberikan pelatian terhadap data alamiah, data dalam hubungannya

dengan konteks keberadaannya. Cara inilah yang mendorong metode kualitatif dianggap sebagai

multi metode sebab penelitian pada gilirannya melibatkan sejumlah besar gejala sosial yang

relevan. Jenis campur kode yang digunakan di sini macamnya adalah penyisipan unsur-unsur

yang berwujud kata, penyisipan unsur-unsur yang berwujud frasa, penyisipan unsur-unsur yang

berwujud bentuk baster, penyisipan unsur-unsur yang berwujud perulangan kata, penyisipan

unsur-unsur yang berwujud ungkapan atau idiom, penyisipan unsur-unsur yang berwujud klausa.

Latar peneliti melakukan penelitian ini, yaitu di Playgroup Buah Hati Desa Tiripan

Kecamatan Berbek Kabupaten Nganjuk. Data yang ingin diteliti yaitu dalam tuturan guru dalam

Playgroup Buah Hati Desa Tiripan Kecamatan Berbek Kabupaten Nganjuk. Dan penulis terlibat

langsung dalam pengumpulan data tersebut. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri yang

direkam melalui handphone.

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Farida Dwi Listiana | 10.1.01.07.0208 FKIP – Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

simki.unpkediri.ac.id || 12||

III. HASIL DAN KESIMPULAN

Berdasarkanhasilpenelitian yang dilakukan,

makadalampembahasaniniakandipaparkansecararincidanfactualhasildaripenelitian yang

dilakukan di Playgroup

BuahHatidenganjudulPlaygroupBuahHatiDesaTiripanKecamatanBerbekKabupatenNganjuk.

Pembahasan yang akansayaanalisisyaitu 1) Bagaimanacampurkodedalamtuturan guru

PlaygroupBuahHatiDesaTiripanKecamatanBerbekKabupatenNganjuk. 2) Bagaimana jenis-jenis

campur kode yang terdapat di Playgroup Buah Hati Desa Tiripan Kecamatan Berbek Kabupaten

Nganjuk.

A. Mendeskripsikan Bentuk Campur Kode

Campur kode yang dilakukan oleh seorang guru terhadap muridnya itu berfungsi untuk

memudahkan anak menerima materi yang diberikan oleh guru. Mengingat bahwa daya tangkap

setiap anak selalu berbeda, maka seorang pendidik perlu memvariasikan perbendaharaan

bahasanya. Dengan demikian, campur kode memiliki kedudukan tersendiri dalam sebuah sistem

pembelajaran. Bahkan campur kode sebenarnya tidak hanya dilakukan oleh guru anak

Playgroup, namun campur kode juga diberlakukan di pendidikan dasar hingga seterusnya.

Berdasarkanhasil penelitian di Playgroup Buah Hati Desa Tiripan Kecamatan Berbek

Kabupaten Nganjuk yang dilakukan sebelumnya, maka dalam hal ini akan dipaparkan secara

jelas bentuk campur kode yang terjadi Playgroup Buah Hati antara pendidik dengan anak-anak

dengan menggunakan bahasa sehari-hari dalam proses komunikasi. Peristiwa campur kode

terjadi karena ketergantungan penutur terhadap pemakaian bahasa, hal ini terjadi pada tuturan

pendidik Playgroup Buah Hati Desa Tiripan Kecamatan Berbek Kabupaten Nganjuk yaitu

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Farida Dwi Listiana | 10.1.01.07.0208 FKIP – Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

simki.unpkediri.ac.id || 13||

percampuran antara bahasa jawa yang merupakan bahasa ibu yang sudah dikenal anak dan

bahasa Indonesia yang baru dikenal anak.

Penelitian ini menganalisis tentang tuturan guru di Playgroup Buah Hati Kecamatan

Berbek Kabupaten Nganjuk. Temuan serta pembahasan telah dibahas dalam bab sebelumnya

melahirkan kesimpulan yang pada akhirnya menjadi jewaban atas pertanyaan-pertanyaan akhir

penelitian ini.

A. Simpulan

Bagian kesimpulan ini terdiri atas analisis tuturan gurudi Playgroup Buah Hati

Kecamatan Berbek Kabupaten Nganjuk. Berdasarkan analisis data yang disajikan pada bab

sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Analisis tuturan guru di Playgroup Buah Hati Kecamatan Berbek Kabupaten Nganjuk

terdapat enam jenis yang dianalisis yakni (1) penyisipan berwujud kata (2) penyisipan

berwujud frase (3) penyisipan berwujud baster (4) penyisipan berwujud perulangan

kata (5) penyisipan berwujud idiom/ ungkapan (6) penyisipan berwujud klausa.

Hanya saja dalam empat tuturan guru hanya terdapat empat jenis campur kode yaitu

(1) penyisipan berwujud kata (2) penyisipan berwujud frase (3) penyisipan berwujud

perulangan kata (4) penyisipan berwujud klausa.

2. Adanya analisis ini harus ada data dari rekaman tersebut dengan cara ditranskripsikan

terlebih dahulu menjadi bentuk tulisan yang selanjutnya bisa dianalisis atau dipilah-

pilah ke dalam jenis-jenis campur kode. Dalam tuturan guru ini hanya terdapat empat

jenis saja karena dalam mengajar anak usia 3 sampai empat tahun diperlukan kalimat-

kalimat yang sederhana agar mudah dalam mencernanya.

B. Implikasi

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Farida Dwi Listiana | 10.1.01.07.0208 FKIP – Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

simki.unpkediri.ac.id || 14||

Manfaat teoretis yang diharapkan dari hasil penelitian ini memberikan sumbangan untuk

membantu menjelaskan aspek bahasa yang dapat dimasukkan dalam pembelajaran selanjutnya.

Selanjutnya penelitian juga diharapkan bermanfaat bagi pemakai bahasa, sehingga dalam

berkomunikasi akan lebih komunikatif, serta dapat meningkatkan pemahaman seseorang pada

suatu permasalahan.Terutama bentuk dan fungsi kepada pemakai bahasa, pemerhati masalah

kebahasan yang berkaitan dengan campur kode bahasa Indonesia.

C. Saran

Dalam penelitian ini penulis menganalisis tentang tuturan guru Playgroup di Desa

Tiripan Kecamatan Berbek Kabupaten Nganjuk. Pada penelitian ini, penulis memberitahukan

kepada pengajar betapa pentingnya adanya penggunaan campur kode. Yaitu, agar anak mengerti

yang dimaksudkan oleh pengajar dengan menyisipkan bahasa pertama yang dikuasai anak

adalah bahasa jawa ke dalam bahasa indonesia agar anak diperkenalkan juga dengan bahasa

indonesia.

IV. DAFTAR PUSTAKA

Aslinda, dan Leni Syafyahya. 2010. Pengantar Sosiolinguistik. Bandung: Refika

Aditama.

Hanifa, Wildan. 2011. Motif Tokoh dalam Novel “Aku Lelaki Asing dan Kota

Kairo”Karya Aguk Irawan MN FKIP UNP. Skripsi- FKIP: Universitas Nusantara

PGRI Kediri.

Moleong, Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

________. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Hoetomo, M.A. 2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Mitra Pelajar.

Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2004. Sosiolinguitik Perkenalan Awal.Jakarta: PT

Rineka Cipta

Suwito. 1983. Pengantar Awal Sosiolinguitik Teori dan Problema. Surakarta : Henari

Offet Solo

Nababan, P.W.J. 1984. Sosiolinguistik ”suatu pengantar”. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Farida Dwi Listiana | 10.1.01.07.0208 FKIP – Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

simki.unpkediri.ac.id || 15||

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta:Rineka Cipta.

Pateda, Dr Mansoer. 1987. Sosiolinguistik. Bandung: Offset Angkasa.

Ibrahim, Abdul Syukur. 2001. Pengantar Sosiolinguistik. Malang: Fakultas Sastra

Universitas Negeri Malang.

Wijana, I Dewa Putu dan Muhammad Rohmadi. 2006. Sosiolinguistik. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-ardhimawar-5147-4-

bab3.pdf (18 Januari 2014 pukul 20:58).

http://ssgpelajarbahasa.blogspot.com/2011/11/kata-pengantar-puji-syukur-

kehadirat.html (19 Januari 2014 pukul 03:00).

http://made.blog.unissula.ac.id/2012/02/16/pendekatan-penelitian/ (26 September

2014 pukul 19:44).

http://1sajak.blogspot.com/2013/12/pembahasan-campur-kode-pengertian.html

(3Oktober 2014 pukul 12:44).

http://stochert.blogspot.com/2013/04/analisis-campur-kode-siaran-radio.html (7

Oktober 2014 pukul 20:13).