skripsi surakarta

Embed Size (px)

Citation preview

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU(MP ASI) PADA ANAK USIA 0-24 BULAN DENGAN KEJADIAN DIAREDI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWODADIKECAMATAN PURWODADIKABUPATEN GROBOGANTAHUN 2010Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Ijazah SI Kesehatan MasyarakatDisusun Oleh:FEBRIKA NUTRISIANIJ 410 050 001PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKATFAKULTAS ILMU KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA2010ABSTRAKFebrika NutrisianiJ 410 050 001HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MPASI)PADAANAKUSIA0-24BULANDENGANKEJADIANDIAREDIWILAYAHKERJAPUSKESMASPURWODADIKECAMATANPURWODADI KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2010.Hinggasaatinipenyakitdiaremasihmenjadipenyebabutamakesakitandankematianpadabayidananak-anak,diantaranyaakibatpemberian MPASIyangterlaludinidantidaktepat.TujuanpadapenelitianiniadalahuntukmengetahuihubunganpemberianmakananpendampingASIpadaanakusia0-24bulandengankejadiandiare MetodepenelitianinimenggunakanrancanganObsevasional denganpendekatan casecontrol.Subjekpenelitianiniadalahibu-ibuyangmempunyaianakusia0-24bulanyangmenderitadiaresertatercatatdiwilayahkerjaPuskesmasPurwodadi,sebanyak40respondenpadakelompokkasus dan 40 responden pada kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel padakelompokkasus denganmenggunakan purposivesampling,sedangkanpadakelompokkontroldenganmenggunakan SimpleRandomSampling (SRS).Analisis statistik menggunakan uji chi-square. Hasil statistik menunjukkan bahwaadahubunganpemberianMPASI(p=0,000,OR=14,043),frekuensipemberianMPASI(p=0,011,OR=0,290),jenisMPASI(p=0,025,OR=0,359),dancarapemberianMPASI(p=0,017,OR=3,273)padaanakusia0-24 bulandengankejadian diare, tidak ada hubungan usia pemberian MP ASI (p=0,633,OR=1,256),danporsipemberianMPASI(p=0,284,OR=1,788)padaanakusia0-24bulandengan kejadian diare.Kata kunci : MP ASI, bayi 0-24 bulan, kejadian DiareKepustakaan : 31, 2002-2009Surakarta, Juli 2010Pembimbing I Pembimbing IIBadar Kirwono, SKM, M. Kes Dwi Linna Suswardany, SKM, MPHNIP. 1968 0914 1991 01 1011 NIK. 682Mengetahui,Ketua Progdi Kesehatan MasyarakatFakultas Ilmu KesehatanYuli Kusumawati, SKM, M.Kes (Epid)NIK. 863Febrika Nutrisiani J 410 050 001THE CORRELATION BETWEEN FEEDING COMPLEMENTARY FOODS PLUSBREAST MILK (MP ASI) TO 0-24 MONTH OLD CHILDREN WITH DIARRHEAIN THE WORKING AREA OF THE DISTRICT HEALTH CENTER INPURWODADI, GROBOGAN IN 2010ABSTRACTUntilnowdiarrheadiseaseremainsamajor causeofmorbidityandmortalityininfantsandchildren,becauseofgiving complementaryfoodplusbreastmilktooearly.. This study aims to know relationship between feeding complementary foodsplusbreastmilkto0-24montholdchildrenwithdiarrhea. Themethodofthisresearchwasobservationalstudywithcasecontroldesign. Thesubjectsweremotherswithchildrensage0-24montholdandrecordedintheworkingareaPurwodadihealthcenterasmanyas40respondentforcasegroupand40respondentforcontrolgroup. Thesamplingtechniqueforcasegroupwaspurposivesampling,whileforcontrolgroupwassimplerandom sampling.Datawere analyzed by chi square test. The result showed that there were a relationshipbetweenfeedingofbreastmilk(p=0,000,OR=14,043),frequencyofbreast-feeding(p=0,011,OR=0,290),complementaryfeeding(p=0,025,OR=0,359), thewaybreast-feeding(p=0,017,OR=3,273)companionsinchildrenage0-24montholdwithdiarrhea,norelationshipbetweenageofgivingcomplementary food (p = 0,633, OR = 1,256), and portion of complementary foodplusbreastmilk(p=0,284,OR=1,778)in0-24montholdchildrenwithdiarrhea.Keywords : complementary food plus breast milk,0-24 old month infant, diarrhea@2010Hak Cipta pada PenulisPERNYATAAN PERSETUJUANSkripsi dengan judul:HUBUNGANPEMBERIANMAKANANPENDAMPINGAIRSUSUIBU(MPASI)PADAANAKUSIA0-24BULANDENGANKEJADIANDIAREDIWILAYAHKERJAPUSKESMASPURWODADIKECAMATANPURWODADIKABUPATENGROBOGANDisusun Oleh : Febrika NutrisianiNIM : J 410 050 001Telah dipertahankandihadapanTimPengujiSkripsiProgramStudiKesehatanMasyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.Pembimbing IBadar Kirwono, SKM, M. KesNIP. 1968 0914 1991 01 1011Surakarta,Juli 2010Pembimbing IIDwi Linna S, SKM, MPHNIK. 682HALAMAN PENGESAHANSkripsi dengan judul :HUBUNGANPEMBERIANMAKANANPENDAMPINGASI(MPASI)PADAANAKUSIA0-24BULANDENGANKEJADIANDIAREDIWILAYAHKERJAPUSKESMASPURWODADIKECAMATANPURWODADI KABUPATEN GROBOGANDisusun Oleh : Febrika NutrisianiNIM : J 410 050 001Telahdipertahankandi hadapanTimPengujiSkripsiProgramStudiKesehatanMasyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta padatanggal 12 Juli 2010dan telah diperbaiki sesuai denganmasukan Tim Penguji.Surakarta, Juli 2010Ketua Penguji : Badar Kirwono, SKM, M. Kes ( )Anggota Penguji I :Yuli Kusumawati, SKM, M. Kes (Epid) ( )Anggota Penguji II : Ambarwati, S. Pd, M. Si ( )Mengesahkan,Dekan Fakultas Ilmu KesehatanUniversitas Muhammadiyah Surakarta( Arif Widodo, A.Kep, M.Kes )NIK. 630MOTTODanKamiPerintahkankepadamanusia(berbuatbaik)kepadaduaorangibu,bapaknya;ibunyatelah mengandungnyadalamkeadaanlemahyangbertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepadadua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku-lah kembalimu(QS. Luqman:13)Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) danjanganlahkamuberjalandimukabumidenganangkuh.SesungguhnyaAllahtidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri(QS. Luqman:18)Tinggalkanlah kesenangan yang menghalangi pencapaian kecermelangan hidupyang diidamkan, dan berhati-hatilah karena beberapa kesenangan adalah caragembira menuju kegagalan.(Mario Teguh)Berjuanglah dengan apa yang kan kita cita-citakan dan bersyukurlah atas apayang tlah kita capai.(Penulis)PERSEMBAHANDengan mengucap rasa syukur atas segala nikmat yang lebih kepada Allah SWT,karya kecil yang sederhana ini ku persembahkan untuk : KeduaOrangtuaku(BapakLilikSulistiyono,SHdanIbuSarmi,SST), sebagai wujud rasa hormat dan baktiku, serta terimakasih atasdoa yang selalu kau panjatkan untukku dan dorongan serta semangatyang tanpa henti untukku guna meraih kesuksesan dan cita-citaku, Keduamertuaku(H.TriyonodanHj.Sumarni)tercintayangselalumendoakan ku dan memberi semangat dalam meraih kesuksesan dancita-citaku, Keluargakecilku(suamikutercintaAnggraitoAdiArisanto,SEdanmalaikatkecilkuIbrahimFarellianJavas)yangselalumemberikansemangat, dukungan, dan doa yang lebih, Kedua saudaraku (Dwi Putra Ogusta dan Febi Putra Ramadhan) yangselalu memberi motivasi, doa, dan semangat, Teman-temanseperjuanganKesehatanMasyarakatangkatan2005,terima kasih atas kebersamaan kalian selama ini, Almamater UMS.BIODATANama : Febrika NutrisianiTempat/Tanggal Lahir : Purwodadi, 23 Februari 1988Jenis Kelamin : PerempuanAgama : IslamAlamat : Perumahan Dinas RSU Purwodadi No. 8/Jl. Trikora RT. 05 RW. 11Riwayat Pendidikan : 1. Lulus SD Negeri 06 Purwodadi tahun 19992. LulusSMPKristenWidyaWacanaPurwodadi tahun 20023. LulusSMAKristenWidyaWacanaPurwodadi tahun 20054. MenempuhpendidikandiProgramStudiKesehatan Masyarakat FIK UMS sejak tahun2005KATA PENGANTARAssalamualaikum wrwbAlhamdulillahhirobbilalaminyangselalupenulispanjatkanatasnikmatdanberkahyangsenantiasaAllahSWTlimpahkan,sehinggapenulisdapatmenyelesaikanskripsiiniyangberjudul HubunganPemberianMakananPendamping Air Susu Ibu (MP ASI) pada Anak Usia 0-24 Bulan dengan KejadianDiare di Wilayah Kerja Puskesmas Purwodadi Kecamatan Purwodadi KabupatenGrobogan Tahun 2010.SkripsiinidisusungunamemenuhipersyaratandalammenempuhderajatS-1 Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas MuhammadiyahSurakarta.Dalam pembuatan skripsi ini penulis telah banyak mendapat bantuan sertabimbingandariberbagaipihak.Untukitu,padakesempataninipenulismengucapkan banyak terima kasih kepada :1. BapakArif Widodo,A.Kep,M.KesselakuDekanFakultasIlmuKesehatanUniversitas Muhammadiyah Surakarta dan staf.2. IbuYuliKusumawati,SKM,M.Kes(Epid) selakuKetuaProgramStudiKesehatanMasyarakatFakultasIlmuKesehatanUniversitasMuhammadiyah Surakarta.3. BapakBadarKirwono,SKM,M.KesselakuPembimbingIyangtelahmemberikan bimbingan, pengarahan dan saran dalam menyelesaikan skripsiini.4. IbuDwiLinnaSuswardany,SKM,MPH selakuPembimbingIIyangtelahmemberikan bimbingan, pengarahan dan saran dalam menyelesaikan skripsiini.5. SeluruhBapakdanIbudosenprogamStudiKesehatanMasyarakat FIKUMS terimakasih atas ilmu yang telah diberikan.6. IbuDrg.RendraMayangsariselakuKepalaPuskesmasPurwodadi yangtelahmemberikanijindanmembantudalampelaksanaanpenelitianuntukskripsi ini.7. Kedua orangtuakuyangtercinta,terimakasihatasdukunganbaikmaterialmaupun spiritual.8. Keduamertuakuyangtercinta,terimakasihatasdukungan,motivasidandoanya.9. Keduasaudaraku tersayangyangselalumemberikeceriaandansemangatuntuk meraih kesuksesan.10. Keluargakecilku(suamikutercintaAnggraitoAdiArisantodanmalaikatkecilkuIbrahimFarellianJavas)yangselalumemberikandukunganatassemua yang aku kerjakan dan terimakasih atas doa.11. Sahabat-sahabatku(Lyla,mbaDian,Putri) yangselalumemberinasehatdan motivasi serta keceriaan yang terindah.12. Teman-temanyangsudahmembantujalannyapenelitian(Novi,LiadanTitian)13. Teman-temanKesehatanMasyarakat2005(Aria,Riana,Reny,Imanda,Widia,Anjar, Bakti)dansemuapihakyangtidak bisadisebutkansatupersatuterima kasihatassenyumandalamkenanganindahselamadudukdibangku perkuliahan.14. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.Semoga Allah SWT membalas kebaikan di dunia maupun di akhirat, Amin.Wassalamualaikum wrwb.Surakarta, Juli 2010PenulisDAFTAR ISIHalamanHALAMAN JUDUL iABSTRAK ....iiABSTRACT .. iiiHAK CIPTA . ivHALAMAN PERSETUJUAN . vHALAMAN PENGESAHAN . viMOTTO viiPERSEMBAHAN viiiBIODATA ixKATA PENGANTAR .xDAFTAR ISI xiiDAFTAR TABEL xvDAFTAR GAMBAR ... xviiDAFTAR LAMPIRAN xviiiDAFTAR SINGKATAN . xixBAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang ...................................................................... 1B. Perumusan Masalah ............................................................... 6C. Tujuan Penelitian ................................................................... 7D. Manfaat Penelitian ................................................................. 8E. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................... 8BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP ASI) ............... 101. Definisi Pemberian MP ASI ............................................ 102. Usia Pemberian MP ASI ................................................. 113. Frekuensi dalam Pemberian MP ASI .............................. 124. Porsi dalam Pemberian MP ASI .................................... 135. Jenis MP ASI ................................................................. 136. Cara Pemberian MP ASI ................................................ 15B. Penyakit Diare ..................................................................161. Definisi Penyakit Diare ................................................... 162. Etiologi ........................................................................... 163. Klasifikasi Diare ............................................................. 184. Cara Penularan ................................................................ 195. Distribusi Penyakit .......................................................... 206. Gejala Diare .................................................................... 207. Epidemiologi Penyakit Diare ......................................... 218. Cara Pencegahan ............................................................. 25C. Kerangka Teori ................................................................ 27D. Kerangka Konsep ............................................................. 28E. Hipotesis ........................................................................... 29BAB IIIMETODE PENELITIANA. Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................ 30B. Subjek Penelitian ............................................................... 30C. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................ 31D. Populasi dan Sampel ......................................................... 31E. Variabel Penelitian ............................................................ 33F. Definisi Operasional .......................................................... 34G. Pengumpulan Data ............................................................ 39H. Jalannya Penelitian ............................................................ 42I. Pengolahan Data ................................................................ 42J. Analisis Data ...................................................................... 43BAB IV HASIL PENELITIANA. Karakteristik responden .................................................... 45B. Analisis Univariat ............................................................. 47C. Analisis Bivariat ............................................................... 52BAB V PEMBAHASANA. Hubungan Pemberian Makanan PendampingASI (MP ASI) pada Anak Usia 0-24 Bulan denganKejadian Diare 59B. Hubungan Usia Pemberian Makanan PendampingASI (MP ASI) pada Anak Usia 0-24 Bulan denganKejadian Diare . 61C. Hubungan Frekuensi Pemberian MakananPendamping ASI (MP ASI) pada Anak Usia 0-24Bulan dengan Kejadian Diare .. 62D. Hubungan Porsi Pemberian Makanan PendampingASI (MP ASI) pada Anak Usia 0-24 Bulan denganKejadian Diare . 64E. Hubungan Jenis Makanan Pendamping ASI(MP ASI) pada Anak Usia 0-24 Bulan denganKejadian Diare . 65F. Hubungan Cara Pemberian Makanan PendampingASI (MP ASI) pada Anak Usia 0-24 Bulan denganKejadian Diare 66BAB VI KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan .. 68B. Saran 69DAFTAR PUSTAKALAMPIRANDAFTAR TABELTabel Halaman1. Tabel Silang Risiko dan EfekKejadian Diare . 442. Distribusi Karakteristik Responden BerdasarkanUsia . 453. Distribusi Karakteristik Responden BerdasarkanTingkat Pendidikan ..464. Distribusi Karakteristik Responden BerdasarkanKelompok Jenis Pekerjaan .475. Distribusi Responden Berdasarkan PemberianMakanan Pendamping ASI (MP ASI) ...486. Distribusi Responden Berdasarkan UsiaPemberian Makanan Pendamping ASI (MP ASI) .....487. Distribusi Responden Berdasarkan Frekuensi PemberianMakanan Pendamping ASI (MP ASI) 498. Distribusi Responden Berdasarkan Porsi PemberianMakanan Pendamping ASI (MP ASI) 509. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis MakananPendamping ASI (MP ASI) 5110. Distribusi Responden Berdasarkan CaraPemberian Makanan Pendamping ASI (MP ASI) .............................. 5211. Hubungan Pemberian Makanan Pendamping ASI(MP ASI) dengan Kejadian Diare 5312. Hubungan Usia Pemberian Makanan PendampingASI (MP ASI) dengan Kejadian Diare .5413. Hubungan Frekuensi Pemberian Makanan PendampingASI (MP ASI) dengan Kejadian Diare ..5514. Hubungan Porsi Pemberian Makanan Pendamping ASI(MP ASI) dengan Kejadian Diare 5615. Hubungan Jenis Makanan Pendamping ASI (MP ASI)dengan Kejadian Diare .... 5616. Hubungan Cara Pemberian Makanan PendampingASI (MP ASI) dengan Kejadian Diare ....57DAFTAR GAMBARGambar Halaman1. Kerangka teori penelitian ................................................................ 272. Kerangka konsep penelitian ............................................................ 28DAFTAR LAMPIRAN1. Pernyataan Kesediaan Menjadi Responden2. Kuesioner3. Standart Jawaban Kuesioner4. Surat Ijin Penelitian5. Hasil Analisis Statistik6. DokumentasiDAFTAR SINGKATANASI : Air Susu IbuCI : Confidence IntervalMP ASI : Makanan Pendamping Air Susu IbuWHO : World Health OrganizationDepkes RI : Departemen Kesehatan Republik IndonesiaDinkes Jateng : Dinas Kesehatan Propinsi Jawa TengahDOV : Definisi Operasional VariabelIR : Incidence RateOR : Odds RatioPNS : Pegawai Negeri SipilP2MPL : Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan LingkunganSD : Sekolah DasarSLTP : Sekolah Lanjut Tingkat PertamaSLTA : Sekolah Lanjut Tingkat AtasBAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangHinggasaatini penyakitdiaremasihmenjadipenyebab utamakesakitandan kematian pada bayidananak-anak. BerbagaisebabdiantaranyaakibatpemberiansusuformulayangtidakhigienisdanMP-ASIyangterlaludini(Depkes RI, 2007). WHO (2008) menyatakan bahwa setiap tahun 1,5 juta anakbalitameninggalduniaakibat penyakit diare, halinimenyebabkandiaresebagai penyebabkematianterbesarkeduapadaanakbalita. DinegaraASEAN,anak-anakbalitamengalamirata-rata3-4kalikejadiandiarepertahunatauhampir15-20%waktuhidupanakdihabiskanuntukdiare(Soebagyo, 2008).PenyakitdiarediIndonesiamerupakansalahsatumasalahkesehatanmasyarakatyangutama.Halinidisebabkankarenamasihtingginyaangkakesakitandiareyangmenimbulkanbanyakkematianterutamapadabalita. DiIndonesia dilaporkan secara keseluruhan pada tahun 2006 diperkirakan angkakesakitandiaremeningkatsebesar423per1000pendudukpadasemuausiadenganjumlahkasus10.980penderita dan jumlahkematian277balita.Padatahun2008,diIndonesia episodediarepadabalitaberkisar40jutapertahundengan kematian sebanyak 200.000-400.000 balita (Soebagyo, 2008).HasilRisetKesehatanDasar(Rikesdas) tahun2007,menunjukkanbahwa diare telah menyebabkan kematian 25,2% anak usia satu tahun hinggaempattahun.Bahkanpada tahun2008, diaremerupakanpenyumbangkematian bayi terbesar di Indonesia, yaitu mencapai 31,4% dari total kematianbayi. Hasil penelitianSubijanto dkk(2007) jugamenunjukkanbahwa diarepadakelompokumurdibawahlimatahunmerupakanpenyebabkematianterbanyak yakni mencapai 23,2%.JumlahkasusdiarediProvinsiJawaTengah secarakeseluruhanmencapai625.022penderitadengan Incidence Rate (IR) 1,93%.Sementaraitu,kasusdiare padabalitarata-ratapertahunnyamencapai 40% denganjumlah kasus balita mencapai 269.483 penderita. Hal ini menunjukkan bahwakasusdiarepada balitadiProvinsiJawaTengahmasihtetaptinggidibandingkandengangolonganusialainnya.Sementaraitu,kejadiandiarediKabupatenGroboganpadatahun2007, mencapai 14.182penderitasecarakeseluruhandenganIR1,07%,sedangkan untukkasusdiarepadabalitamencapai 3.956 penderita dengan IR 27,89% (Dinkes Jateng, 2007).KecamatanPurwodadimerupakansalahsatudari19kecamatanyangadadiKabupatenGrobogan.Berdasarkandatadari PuskesmasPurwodadi,penderitadiarepadatahun2006mencapaisebanyak301penderitasecarakeseluruhan,sedangkanpadabalita menurutkategoriusiakurangdarisatutahun mencapai 68 balita (17,5%) dan pada usia 1-4 tahun mencapai 145 balita(37,4%).Padatahun2007,penderitadiaresecarakeseluruhanmencapai 215penderita, sedangkan kasus diare pada balita menurut kategori usia kurang darisatutahunmencapai29balita(13,4%)danpadausia1-4tahun mencapai 83balita (38,6%). Pada tahun 2008 penderita diare secara keseluruhan mencapai409 penderita, sedangkan kasus diare pada balita menurut kategori usia kurangdari satu tahun mencapai 54 balita (13,2%) dan pada usia 1-4 tahun mencapai151balita(36,9%).Padatahun2009penderitadiaresecarakeseluruhanmencapai326penderita,sedangkankasusdiarepadabalitamenurutkategoriusiakurangdarisatutahunmencapai54balita(16,5%),danpadausia1-4tahun meningkat menjadi 145 balita (44,4%).Bertambahnya usia bayi mengakibatkan bertambahpulakebutuhangizinya.Ketikabayimemasukiusia enam bulankeatas,beberapaelemennutrisisepertikarbohidrat,proteindanbeberapa vitamin serta mineralyangterkandung dalam ASI atau susu formula tidak lagi mencukupi, oleh sebab itusetelah usia enam bulan bayi perlu mulaidiberi MPASI agarkebutuhangizibayi atau anak terpenuhi. Dalam pemberian MP ASI, yang perlu diperhatikanadalahusia pemberianMPASI, frekuensi dalampemberianMPASI,porsidalampemberianMP ASI, jenis MP ASI,dancarapemberianMPASI padatahapawal. PemberianMP ASIyangtepatdiharapkantidakhanyadapatmemenuhi kebutuhan gizi bayi, namun juga merangsang keterampilan makandan merangsang rasa percaya diri pada bayi (Depkes RI, 2007).Pemberian makanan pendamping ASI setelah bayi berusia enam bulan,akan memberikanperlindungan besar padabayi dariberbagai macampenyakit. Hal ini disebabkan sistem imun pada bayi yang berusia kurang darienam bulanbelumsempurna,sehinggapemberian MP ASI dini (kurang darienam bulan) samasajadengan membukapintugerbangmasuknyaberbagaijeniskuman penyakit. Belumlagijikatidakdisajikansecarahigienis.HasilRiset Kesehatan Dasar (Rikesdas) tahun 2008, menunjukkan bahwa bayi yangmendapatkanMP ASIsebelumberusia enam bulan,lebihbanyakterserangdiare,sembelit,batuk-pilek,danpanas dibandingkanbayiyanghanyamendapatASIeksklusif danmendapatkanMPASIdengantepatwaktu(usiapemberian MP ASI setelah enam bulan). Namun tidak menutup kemungkinanjuga bahwa bayi atau anak yang usianya lebih dari enam bulan dan telah diberimakananpendamping ASI dengantepat,dapatterserang diare, sembelit,batuk-pilek,danpanas.Sebabdilihatdariberbagaifaktorsepertifrekuensipemberian makanan pendamping ASI, porsi pemberian makanan pendampingASI,jenis makananpendampingASI, dancarapemberian makananpendampingASI pada bayiataupunanaksangatberpengaruhbesaruntukterserangnya penyakit diare dan lain-lain (Depkes RI, 2007).Pemberianmakananpendampingmerupakansalahsatufaktoryangmempengaruhikejadiandiare.Makananyangtercemar,basidanberacun,sertaterlalubanyaklemak,mentahdankurangmatangbiasanyamemicuterjadinyadiarepadabayidananak-anak.Selainbeberapafaktortersebut,penularan diare biasanya terjadi melalui gelas, piring, atau sendok yang tidakbersihatautercemar olehkuman.Beberapafaktorperilakujugamempengaruhikejadiandiarepadabayidananak-anak,misalnyaperilakutidakmencuci tangandenganbersih sebelumdansesudahmakan,tidakmemasak air yang akan diminum sampai mendidih, serta makanan yang habismasakadaluarsanya danterkontaminasiparasit.Penyakitdiarebiasanyamudah menular pada bayi dan anak-anak karena adanya penerapan pola hidupyangtidakbenardanpemberianmakananyangtidaksehatpadabayidananak-anak (Widjaja, 2002).Berdasarkan hasilpenelitian Kasman (2003), diketahuibahwa adahubunganyangsignifikanantarapemberianmakananpendampingASIdengankejadiandiare padabalita.PadapenelitianinivariabelyangditelitimengenaipemberianmakananpendampingASI padabalita,begitujugadenganpenelitian fatmawati(2003), yang menyimpulkanbahwaadahubunganpemberianmakananpendampingASIdengankejadiandiarepadabayi 4-12 bulan.Hasil penelitianTumiat(2003),menyimpulkanbahwa adapengaruhpolapemberianmakananpendampingASIdengan kejadiandiarepada anakusia12-36bulan.BerbedadenganpenelitianMarsiman(2004), yangmenyimpulkanbahwa tidakadahubunganyangbermaknaantaraawalpemberianmakananpendampingASIdanjenis makananpendampingASIdengan kejadian diare pada anak usia 0-2 tahun.Berdasarkanlatarbelakangdiatas,makapenulistertarikuntukmenelitilebihjauhtentang hubunganpemberianmakanan pendamping ASI(MPASI) pada anakusia0-24bulan dengankejadian diaredi wilayah kerjaPuskesmas Purwodadi Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan.B. Perumusan Masalah1. Masalah UmumApakahadahubungan pemberian MP ASI pada anakusia0-24bulan dengankejadiandiarediwilayahkerja Puskesmas PurwodadiKecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan?2. Masalah Khususa. Apakahada hubungan usia pemberian MP ASI pada anakusia0-24bulan dengankejadiandiaredi wilayahkerjaPuskesmas PurwodadiKecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan?b. Apakahada hubungan frekuensi pemberian MP ASI pada anakusia0-24bulan dengankejadiandiaredi wilayahkerjaPuskesmasPurwodadi Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan?c. Apakahada hubunganantaraporsi pemberian MPASIpadaanakusia0-24bulandengankejadiandiarediwilayahkerjaPuskesmasPurwodadi Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan?d. Apakahada hubungan antara jenis MP ASI pada anakusia0-24bulandengankejadiandiaredi wilayahkerjaPuskesmasPurwodadiKecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan?e. Apakah ada hubungan antara cara pemberian MP ASI pada tahap awalpada anakusia0-24bulan dengankejadiandiaredi wilayahkerjaPuskesamas Purwodadi Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan?C. Tujuan Penelitian1. Tujuan umumPenelitianinibertujuanuntukmengetahui hubungan antarapemberian MP ASI pada anakusia0-24bulan dengan kejadiandiarediwilayahkerjaPuskesmas Purwodadi KecamatanPurwodadiKabupatenGrobogan?2. Tujuan khususa. Mengetahui hubungan usia pemberian MP ASI pada anakusia 0-24bulan dengankejadiandiaredi wilayahkerjaPuskesmas PurwodadiKecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan?b. Mengetahui hubungan frekuensi pemberian MP ASI pada anak usia 0-24 bulan dengan kejadian diare di wilayah kerja Puskesmas PurwodadiKecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan?c. Mengetahuihubungan porsi pemberianMPASIpadaanakusia0-24bulandengankejadiandiarediwilayahkerjaPuskesmasPurwodadiKecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan?d. Mengetahui hubungan jenis MP ASI pada anak usia 0-24 bulan dengankejadiandiaredi wilayahkerjaPuskesmasPurwodadi KecamatanPurwodadi Kabupaten Grobogan?e. Mengetahui hubungan cara pemberianMP ASI padatahapawal padaanak usia 0-24 bulan dengan kejadian diare di wilayah kerja PuskesmasPurwodadi Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan?D. Manfaat Penelitian1. Bagi Dinas Kabupaten GroboganSebagaibahanmasukandalammembuatperencanaankebijakanpencegahanpenyakitdiare, penyusunanperencanaankesehatan, danevaluasiprogramkesehatankhususnya dalampencegahanpenyakitdiareyang berhubungan dengan pemberian makanan pendamping ASI.2. Bagi masyarakatMemberikaninformasi tentanghubunganpemberianmakananpendamping ASI pada anakusia0-24bulan dengan kejadiandiare,sehinggamasyarakatlebihmeningkatkankepeduliannyaterhadappentingnyadalampemberian makanan pendamping ASI yang tepatdansehat pada bayi atau anak.3. Bagi instansi pemerintahSebagai bahan masukan dalam upaya preventif terhadap kejadiandiare.4. Bagi peneliti lainDapatdijadikansebagaiinformasiuntukpeneliti lainyanglebihlanjutmengenai hubungan pemberian makanan pendampingASI padaanak usia 0-24 bulan dengan kejadian diare.E. Ruang LingkupRuang lingkup pada penelitian ini dibatasi pada hubungan pemberianmakanan pendampingASI pada anakusia0-24bulan yangmeliputi usiapemberianmakananpendampingASI, frekuensi pemberianmakananpendamping ASI, porsi pemberian makanan pendamping ASI, jenis makananpendampingASI,dan carapemberianmakananpendampingASI padatahapawal dengankejadiandiarediwilayahkerjaPuskesmasPurwodadiKecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan.BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP ASI)1. Definisi pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 0-24 bulanPemberian makanan pendamping ASI (MP ASI) merupakan prosestransisidariasupanyang semataberbasissusumenujuke makananyangsemipadat.Untukprosesinijugadibutuhkanketrampilanmotorik oral.Ketrampilanmotorikoralberkembangdarirefleksmenghisapmenjadimenelan makananyangberbentukbukancairandenganmemindahkanmakanandarilidah bagiandepankelidahbagianbelakang. MakananpendampingASIadalahmakananatauminuman yangmengandungzatgizi,diberikankepadabayiatauanakusia6-24bulanguna memenuhikebutuhan gizi selain dari ASI. Sedangkan pengertian makanan itu sendiriadalah merupakan suatu kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiapsaatdanmemerlukanpengelolaanyangbaikdanbenaragarbermanfaatbagi tubuh (Irianto dan Waluyo, 2004).MenurutWHO,yangdimaksudmakanan adalah:Foodincludeallsubstances, whetherinanaturalstateorinamanufacturedorpreparedform,wicharepartofhumandiet. Batasanmakanantersebuttidaktermasukair,obat-obatandansubstansi-substansiyangdiperlukanuntuktujuanpengobatan. Makananyangdimaksudadalahberupaasupanyang dapat memenuhi kebutuhan akan zat gizi dalam tubuh.Menurut IriantodanWaluyo (2004)dalampemberianmakananpendampingASIyangdikonsumsi hendaknya memenuhikriteriabahwamakanantersebutlayakuntukdimakandantidakmenimbulkanpenyakit,serta makanan tersebut sehat, diantaranya :a. Berada dalam derajat kematanganb. Bebasdaripencemaranpadasaatmenyimpanmakanantersebutdanmenyajikan hingga menyuapi pada bayi atau anakc. Bebasdariperubahanfisik,kimiayangtidakdikehendaki,sebagaiakibat daripengaruhenzym,aktifitasmikroba,hewanpengerat,serangga,parasitdankerusakan-kerusakankarenatekanan,pemasakandan pengeringand. Bebasdarimikroorganismedanparasityangmenimbulkanpenyakityang dihantarkan oleh makanan (food borne illness)e. Harus cukup mengandung kalori dan vitaminf. Mudah dicerna oleh alat pencernaanSelainmelihatkriteriadiatas,menurutDepkesRI(2007)menyatakanbahwapemberianmakananpendampingASIhendaknyamelihat juga usia pemberian makanan pendamping ASI pada anak, apakahpemberianmakananpendampingyangdiberikansudahpadausiayangtepat atau tidak.2. Usia pemberian makanan pendamping ASIMenurut Depkes RI (2007) usia pada saat pertama kali pemberianmakanan pendamping ASI pada anak yang tepat dan benar adalah setelahanak berusia enam bulan, dengan tujuan agar anak tidak mengalami infeksiataugangguanpencernaanakibatvirusataubakteri.Berdasarkanusiaanak, dapat diketegorikan menjadi:a. Pada usia enam sampai sembilan bulana. Memberikanmakananlumatdalam tiga kaliseharidengantakaranyang cukupb. Memberikan makanan selingan satu hari sekali dengan porsi kecilc. Memperkenalkanbayiatauanakdenganberanekaragambahanmakananb. Pada usia lebih dari sembilan sampai 12 bulan1) Memberikanmakananlunakdalam tiga kaliseharidengantakaranyang cukup2) Memberikan makanan selingan satu hari sekali3) Memperkenalkanbayiatauanakdenganberanekaragambahanmakananc. Pada usia lebih dari 12 sampai 24 bulan1) Memberikan makanan keluarga tiga kali sehari2) Memberikan makanan selingan dua kali sehari3) Memberikan beraneka ragam bahan makanan setiap hari.3. Frekuensi pemberian makanan pendamping ASIMenurutDepkesRI(2007)frekuensidalampemberianmakananpendamping ASI yang tepat biasanya diberikan tiga kali sehari. Pemberianmakanan pendamping ASI dalam frekuensi yang berlebihan atau diberikanlebihdaritigakalisehari,kemungkinandapatmengakibatkanterjadinyadiare.MenurutIriantodanWaluyo(2004),apabiladalampemberianmakanan pendamping ASI terlalu berlebihan atau diberikan lebih dari tigakalisehari,makasisabahanmakananyangtidakdigunakanuntukpertumbuhan,pemeliharaansel,danenergiakandiubahmenjadilemak.Sehinggaapabilaanakkelebihanlemakdalamtubuhnya,dimungkinkanakanmengakibatkanalergiatauinfeksidalamorgantubuhnyadanbisamengakibatkan kelebihan berat badan (obesitas).4. Porsi pemberian makanan pendamping ASIMenurutDepkesRI(2007)untuktiapkalimakan,dalampemberian porsi yang tepat adalah sebagai berikut:a. Pada usia enam bulan, beri enam sendok makanb. Pada usia tujuh bulan, beri tujuh sendok makanc. Pada usia delapan bulan, beri delapan sendok makand. Pada usia sembilan bulan, beri sembilan sendok makane. Pada usia 10 bulan, diberi 10 sendok makan, dan usia selanjutnya porsipemberiannya menyesuaikan dengan usia anak5. Jenis makanan pendamping ASIDalampemilihanjenismakanan,biasanyadiawalidenganprosespengenalanterlebihdahulumengenaijenismakananyangtidakmenyebabkanalergi,umumnyayangmengandungkadarproteinpalingrendahsepertiserealia(berasmerah atau berasputih).Khusussayuran,mulailah dengan yang rasanya hambar seperti kentang, kacang hijau, labu,zucchini.Kemudianmemperkenalkanmakananbuahsepertialpukat,pisang, apel dan pir.Menurut Depkes RI (2007) jenis makanan pendamping ASI yangbaik adalah terbuat dari bahan makanan yang segar, seperti tempe, kacang-kacangan,telurayam,hatiayam,ikan,sayurmayurdanbuah-buahan.Jenis-jenismakanan pendampingyangtepatdandiberikansesuaidenganusia anak adalah sebagai berikut:1) Makanan lumatMakananlumatadalahmakananyangdihancurkan,dihaluskanataudisaring dan bentuknya lebih lembut atau halus tanpa ampas. Biasanyamakanan lumat ini diberikan saat anak berusia enam sampai sembilanbulan. Contoh dari makanan lumat itu sendiri antara lain berupa bubursusu,bubursumsum,pisangsaringataudikerok,pepayasaringdannasi tim saring.2) Makanan lunakMakanan lunak adalah makanan yang dimasak dengan banyak air atauteksturnyaagakkasardarimakananlumat.Makananlunakinidiberikanketikaanakusiasembilansampai12bulan.Makananiniberupa bubur nasi, bubur ayam, nasi tim, kentang puri.3) Makanan padatMakananpadatadalahmakananlunakyangtidaknampakberairdanbiasanyadisebutmakanankeluarga.Makananinimulaidikenalkanpada anak saat berusia 12-24 bulan. Contoh makanan padat antara lainberupa lontong, nasi, lauk-pauk, sayur bersantan, dan buah-buahan.6. Cara pemberian makanan pendamping ASIMenurutDepkesRI(2007)pemberianmakananpendampingASIpada anak yang tepat dan benar adalah sebagai berikut :a. Selalumencucitangansebelummulaimempersiapkanmakanan padabayiatau anak,terutamabilakontakdengandaging,telur,atauikanmentah,dansebelummemberimakananpada bayiatau anak. Selainitu, juga mencuci tangan bayi atau anak.b. Mencuci bahan makanan (sayuran, beras, ikan, daging, dll) dengan airmengalirsebelumdiolahmenjadimakananyangakandiberikankepada bayi atau anak.c. Mencucikembaliperalatandapursebelumdansesudahdigunakanuntuk memasak, walaupun peralatan tersebut masih tampak bersih.d. Peralatan makan bayi atau anak, seperti mangkuk, sendok, dan cangkir,harus dicuci kembali sebelum digunakan oleh bayi atau anak.e. Dalampemberianmakananpendampingpadabayiatauanak,hendaknya berdasarkan tahapan usia anak.f. Janganmenyimpanmakananyangtidakdihabiskan bayiatau anak.Ludahyangterbawaolehsendok bayiatau anakakanmenyebarkanbakteri.B. Penyakit Diare1. Definisi penyakit diareDiare diartikansebagaipenyakityangditandaidenganbertambahnya frekuensi buang air besar lebih dari biasanya (lebih dari tigakaliperhari)dandisertaidenganperubahankonsistensitinja(menjadicair),baikdisertaikeluarnyadarahdanlendermaupuntidak(Suraatmaja,2007). Sedangkan menurut WHO (2007) diare didefinisikan sebagai berakcair tiga kali atau lebih dalam sehari semalam (24 jam).2. EtiologiMenurutWidjaja(2002) danDepkesRI(2005),penyebabdiaredisebabkan oleh adanya beberapa faktor, antara lain:a. Faktor InfeksiInfeksipadasaluranpencernaanmerupakan penyebabutamadiarepadaanakbalita.Jenis-jenisinfeksiyangumumnyamenyerangdibagi menjadi dua, yaitu:a. Infeksienteralyaituinfeksisaluranpencernaanmakananyangmerupakan penyebab utama diare pada anak, meliputi :a) Infeksibakteri: Vibrio,E.Coli,Salmonella,Shigella,Campylobacter, Yersinia, Aeromonas.b) Inveksivirus: Enterovirus (virus ECHO,Coxsackie,Poliomyelitis) Adeno virus, Rotavirus, Astrovirus.c) Infeksiparasit:Cacing(Ascaris,Trichuris,Oxyuris,Strongyloides),Protozoa (Entamoebahistolytica, Giardialamblia,Trichoirionas hominis), jamur (Candida albicans).b. Infeksi parental ialah infeksi diluar alat pencernaan makanan seperti:Otitis MediaAkut (OMA), Tonsillitis/Tonsilofaringitis,Bronkopneumonia, Ensefalitis dan sebagainya. Keadaan ini terutamaterjadi pada bayi dan anak berumur di bawah dua tahun.b. Faktor MalabsorpsiFaktor ini dibagi menjadi dua, yaitu:a. Malabsorpsi karbohidratPadabayi,kepekaanterhadap lactoglobulis dalamsusuformuladapatmenyebabkandiare. Gejalanyaberupadiareberat,tinjaberbauasam,dansakitdidaerahperut. Jikaseringterkenadiare ini, pertumbuhan anak akan terganggu.b. Malabsorpsi lemakDalammakananterdapatlemakyangdisebut triglyserida.Triglyserida,denganbantuankelenjar lipase,mengubahlemakmenjadi micelles yang siap diabsorpsi usus. Jika tidak ada lipase danterjadikerusakanmukosausus,diaredapatjadimunculkarenalemaktidakterserapdenganbaik. Gejalanyaadalahtinjamengandung lemak.c. Faktor makananFaktormakananyangmengakibatkandiareadalahmakananyangtercemar,basi,beracun,terlalubanyaklemak,mentah(sayuran),dankurangmatang.Makananyangterkontaminasijauhlebihmudahmengakibatkan diare pada anak balita.d. Faktor PsikologisFaktorpsikologisyangmengakibatkanterjadidiare,meliputirasa takut, cemas dan tegang jika terjadi pada anak dapat menyebabkandiare kronis. Tetapi jarang terjadi pada anak balita dan umumnya terjadipada anak yang lebih besar atau dewasa.3. Klasifikasi diareMenurutDepkesRI(2005),berdasarkan jenisnyadiaredibagimenjadi empat, antara lain:a. Diare akutDiareakut,yaitudiareyangberlangsungkurangdari14hari(umumnya kurang dari tujuh hari). Akibat diare akut adalah dehidrasi.b. DisentriDisentri, yaitu diare yang disertai darah dalam tinjanya. Akibatdisentriadalah anoreksia,penurunanberatbadandengancepat,dankemungkinan terjadi komplikasi pada mukosa.c. Diare persistenDiare persisten, yaitu diare yang berlangsung lebih dari 14 harisecaraterusmenerus.Akibatdiarepersistenadalahpenurunanberatbadan dan gangguan metabolisme.d. Diare dengan masalah lainAnakyangmenderitadiare(diareakutdandiarepersisten)mungkin juga disertai dengan penyakit lain, seperti demam, gangguangizi, atau penyakit lainnya.4. Cara penularanMenurut Widoyono(2008),penyakitdiaredisebabkanolehkumansepertivirusdanbakteri.Penularanpenyakitdiaremelalui fekaloral yang terjadi karena:a. Melaluiairyangsudahtercemar,baiktercemardarisumbernya,tercemarselamaperjalanansaatmengambilairsampaikerumah,atautercemarpadasaatdisimpanditempatpenyimpananairdalamrumah.pencemaraniniterjadibilatempatpenyimpanantidaktertutupatauapabilatanganyangtercemarsaatmenyentuhairpadasaatmengambil air dari tempat penyimpanan.b. Melaluitinjayangterinfeksi.Bilatinjatersebutdihinggapiolehbinatangdankemudianbinatangtersebuthinggapkemakananyangakankitamakan,makamakananitudapatmenularkandiarekeorangyang memakan makanan tersebut.5. Distribusi penyakitMenurut Budi (2006)dalamAmiruddin(2007),distribusipenyakitdiareberdasarkanorang(usia),sekitar80%kematiandiaretersebutterjadipadaanakdibawahusiaduatahun.Darisekitar125jutaanakusia0sampai11bulan,dan450jutaanakusiasatusampaiempattahunyangtinggaldinegaraberkembang,totalepisodediarepadabalitasekitar1,4milyarkalipertahun.Darijumlahtersebuttotalepisodediarepadabayiusiadibawah0sampai11bulansebanyak475jutakalidananak usia satu sampai empat tahun sekitar 925 juta kali per tahun.6. Gejala diareMenurutWidoyono(2008), gejaladiare dibedakanmenjadidua,antara lain :a. Gejala umum1) Berak cair atau lembek dan sering (gejala khas diare)2) Muntah, biasanya menyertai diare pada gastroenteritis akut3) Demam, dapat mendahului atau tidak mendahului gejala diare4) Gejaladehidrasi,yaitumatacekung,ketegangankulitmenurun,apatis, bahkan gelisah.b. Gejala khusus1) Vibriocholera :diarehebat,warnatinjaseperticucianberasdanberbau amis.2) Disenteriform : tinja berlendir dan berdarah.7. Epidemiologi penyakit diareEpidemiologipenyakitdiaremenurutDepkesRI(2005)adalahsebagai berikut:a. Penyebaran kuman yang menyebabkan diareKumanpenyebabdiarebiasanyamenyebarmelalui fecaloral.Fecal oral ini terjadi antara lain melalui makanan atau minuman yangtercemartinjadanataukontaklangsungdengantinjapenderita.Beberapa perilaku yang dapat menyebabkan penyebaran kuman enterikdan meningkatkan risiko terjadinya diare, antara lain tidak memberikanASIsecarapenuhsampai usiaenam bulan,menggunakanbotolsusu,menyimpanmakananmasakpadasuhukamar,menggunakanairminumyangtercemar,tidakmencucitangansesudahbuangairbesaratau sesudah membuang tinja anak atau sebelum makan ataupun padasaat menyuapi anak.b. Faktor pejamu yang meningkatkan kerentanan terhadap diareBeberapafaktorpejamudapatmeningkatkaninsiden,beberapapenyakitdanlamanyadiare.Faktor-faktortersebutantaralainterdiridari:1) Tidak memberikan ASI sampai dua tahun,2) Kurang gizi,3) Campak,4) Imuno difisiensi,5) Secaraproporsional,diarelebihbanyakterjadipadagolonganbalita (55%).c. Faktor lingkungan dan perilaku1) Faktor lingkunganYang dominan dalam faktor lingkungan adalah:a) Sumber air minumSumber air minum utama merupakan salah satu saranasanitasi yang tidak kalah pentingnya berkaitan dengan kejadiandiare.Sebagiankumaninfeksiuspenyebabdiareditularkanmelalui fekal oral.Merekadapatditularkandenganmemasukkan ke dalam mulut, cairan, atau benda yang tercemartinja.Misalnyaairminum,jari-jaritangan,danmakananyangdisiapkan dalam panci (Depkes RI, 2005).b) Jenis tempat pembuangan tinjaPembuangantinjamerupakanbagianyangpentingdarikesehatanlingkungan.Pembuangantinjayangtidakmenurutaturanmemudahkanterjadinyapenyebaranpenyakitdiare.MenurutNotoatmodjo(2003),syaratpembuangankotoran yang memenuhi aturan kesehatan adalah :(1) Tidak mengotori permukaan tanah di sekitarnya(2) Tidak mengotori air permukaan di sekitarnya(3) Tidak mengotori air dalam tanah disekitarnya(4) Kotorantidakbolehterbuka,sehinggadapatdipakaisebagai tempat lalat bertelur atau perkembangbiakan vektorpenyakit lainnya(5) Tidak menimbulkan bau(6) Pembuatannya murah(7) Mudah digunakan dan dipelihara.2) Faktor perilakuFaktorperilakuyangdapatmenyebabkanpenyebarankuman enterikdanmeningkatkanrisikoterjadinyadiare(DepkesRI, 2005), antara lain:a) Pemberian ASI eksklusifASIturutmemberikanperlindunganterhadapdiare.TidakmemberikanASIeksklusifsecarapenuhselamaempatsampaienambulan,risikountukmenderitadiarelebihbesardaripadabayiyangdiberiASIsecarapenuh.Bayiyangtidakdiberi ASI, kemungkinan juga dapat menderita dehidrasi berat.Olehkarenaitu,padabayiyangbarulahir,pemberianASIsecarapenuhmempunyaidayalindungempatkalilebihbesarterhadapdiare,daripadapemberianASIyangdisertaidengansusu formula.b) Penggunaan botol susuPenggunaan botol susu memudahkan pencemaran olehkuman, karena botol susu susah dibersihkan. Penggunaan botoluntuksusuformula,biasanyamenyebabkanrisiko tinggiterkena diare, sehingga mengakibatkan terjadinya gizi buruk.c) Kebiasaan cuci tanganKebiasaanyangberhubungandengankeberhasilanperorangan yang penting dalam penularan diare adalah mencucitangan. Mencuci tangan dengan sabun, terutama sesudah buangairbesar,sesudahmembuangtinjaanak,sebelummenyuapianak, dan sesudah makan, mempunyai dampak dalam kejadiandiare.d) Kebiasaan membuang tinjaMembuang tinja (termasuk tinja bayi) harus dilakukansecarabersihdanbenar.Banyakorangberanggapanbahwatinja bayi tidaklah berbahaya. Padahal sesungguhnya tinja bayimengandungvirus atau bakteri dalam jumlah besar. Tinja bayidapatpulamenularkanpenyakitpadaanak-anakdanorangtuanya.e) Menggunakan air minum yang tercemarAir mungkin sudah tercemar dari sumbernya atau padasaatdisimpandirumah.Pencemarandirumahdapatterjadiapabilatempatpenyimpanantidaktertutupatautanganyangtercemarmenyentuhairpadasaatmengambilairdaritempatpenyimpanan.Untukmengurangirisikoterhadapdiare,yaituharus menggunakan air yang bersih dan melindungi air tersebutdari kontaminasi.f) Menggunakan jambanPenggunaanjambanmempunyaidampakyangbesardalam penularan risiko terhadap penyakit diare. Keluarga yangtidakmempunyaijamban,sebaiknyamembuatjamban dankeluargaharusbuangairbesardijamban.Bilatidakmampuuntuk mempunyai jamban, sebaiknya jangan membiarkan anak-anak untuk pergi ke tempat buang air besar, hendaknya tempatuntukbuangairbesarjauhdarirumah,jalansetapak,tempatbermainanak-anak,danharusberjarakkuranglebih10meterdari sumber air.g) Pemberian imunisasi campakDiareseringtimbulmenyertaicampak,sehinggapemberianimunisasi campak jugadapatmencegahdiare.Olehkarenaitu,segeraberikananakimunisasicampaksetelahberumursembilanbulan.Diareseringterjadidanberakibatberatpadaanak-anakyangsedangmenderitacampak,halinisebagai akibat dari penurunan kekebalan tubuh penderita.8. Cara pencegahanCara pencegahan penyakit diare menurut Widoyono (2008) adalahmelalui promosi kesehatan, antara lain :a. Menggunakan air bersih ( tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa)b. Memasakairsampaimendidihsebelumdiminum,agarmematikansebagian besar kuman penyakitc. Mencucitangandengansabunpadawaktusebelumdansesudahmakan, serta pada waktu sesudah buang air besard. Memberikan ASI pada anak sampai usia dua tahune. Menggunakan jamban yang sehatf. Membuang tinja bayi dan anak dengan benarC. Kerangka TeoriKeterangan:= Variabel yang diteliti= Variabel yang tidak ditelitiFaktor Perilaku- Pemberian ASI eksklusif- Penggunaan botol susu- Kebiasaan mencucitangan- Kebiasaan membuangtinja- Menggunakan air minumyang tercemar- Menggunakan jamban- Pemberian ImunisasicampakFaktor GiziPemberian MP ASI- UmurpemberianMP ASI- Frekuensipemberian MP ASI- Porsi pemberian MPASI- Jenis MP ASI- CarapemberianMPASIFaktor Lingkungan- Sumber air minum- Jenis tempatpembuangan tinjaAnak usia 0-24 bulanDerajat kesehatan Ibu yangmengasuh anakKejadian diareGambar 2.1Kerangka TeoriD. Kerangka KonsepVariabel BebasVariabel TerikatFaktor GiziPemberian MP ASI- UmurpemberianMP ASI- Frekuensipemberian MP ASI- Porsi pemberian MPASI- Jenis MP ASI- CarapemberianMPASIGambar 2.2Kerangka konsepKejadiandiare (anakusia 0-24 bulan)E. HIPOTESIS1. Ada hubungan usia pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia0-24 bulan dengan kejadian diare di wilayah kerja Puskesmas PurwodadiKecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan?2. Ada hubungan frekuensi pemberian makanan pendamping ASI pada anakusia0-24bulan dengankejadiandiarediwilayahkerjaPuskesmasPurwodadi Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan?3. AdahubunganporsipemberianmakananpendampingASIpadaanakusia0-24bulandengan kejadiandiarediwilayahPuskesmasPurwodadiKecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan?4. Adahubungan jenis makananpendamping ASI pada anak usia 0-24bulan dengankejadiandiarediwilayahkerjaPuskesmas PurwodadiKecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan?5. Ada hubungan cara pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia0-24 bulan dengan kejadian diare di wilayah kerja Puskesmas PurwodadiKecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan?BAB IIIMETODE PENELITIANA. Jenis dan Rancangan PenelitianJenispenelitianiniyaitupenelitianobservasionaldenganmenggunakanrancangankasuspembanding(casecontrolstudy).MenurutMurti(2006),penelitiankasuskontrolyangdisebutjuga CaseComparisonStudy,CaseReferenceStudyatauRetrospectiveStudy merupakanpenelitianepidemiologisanalitikobservasionalyangmengkajihubunganantaraefek(dapatberupapenyakitataukondisikesehatan)tertentudenganfaktorrisikotertentu.Metodepenelitianyangdigunakanadalahpendekatan retrospektifyaitupenelitiandenganmelihatpaparanpadawaktuyanglampau(backwardlooking)dimanapengumpulandatadimulaidaripaparanyangtelahterjadi,kemudiandaripaparan tersebutakanditelusurike belakang untukmelihatfaktor-faktor yang mempengaruhi kejadian diare pada balita.B. Subjek PenelitianSubjek pada penelitian ini terbagi menjadi dua subjek, yaitu:1. Subjek kasus : Ibu-ibu yang memiliki anak usia 0-24 bulan yang terkenadiaredalamkurunwaktutigabulanterakhirdantercatatdiwilayahkerjaPuskesmas Purwodadi.2. Subjek kontrol : Ibu-ibuyangmemilikianakusia0-24bulanyangtidakterkena diare dalam kurun waktu tiga bulan terakhir dan tercatat di wilayahkerja Puskesmas Purwodadi.C. Lokasi dan WaktuLokasipenelitianinidilakukandi wilayahkerjaPuskesmasPurwodadi,denganmengambilwaktupenelitianpadabulanFebruari-Mei2010.D. Populasi dan Sampel1. PopulasiPopulasiyangdigunakandalampenelitianini sebagaisubjekkasusadalah ibu-ibu yangmemiliki anakusia0-24bulanyangmenderitadiaredalamkurunwaktutigabulanterakhirdan tercatatdiwilayahkerjaPuskesmasPurwodadi sebesar40 anak,sedangkansebagaisubjekpembanding adalah ibu-ibu yang memiliki anak usia 0-24 bulan yang tidakmenderitadiaredalamkurunwaktutigabulanterakhirdantercatatdiwilayah kerja Puskesmas Purwodadi sebesar 340 anak.2. Sampela. Jumlah SampelPenentuanbesarsampel dalam penelitianiniakanmengujihipotesis tentang Odds Ratio (OR), maka besar sampel dalam penelitianiniditentukandenganmenggunakanrumusperhitunganbesarsampelmenurutLemeshowetal (1997) dalamRiwidikdo(2009),sebagaiberikut :( ) | | ( ) ( ) | |} {( )22 122 2 1 1 1 2 / 11 1 1 2P PP P P P Z P P Zn + + = Keterangan:P2= Proporsi pada kelompok kontrol 13% (0,13)OR = 5,619 (Tumiat, 2003)Z1 /2= 1,96 (tingkat kepercayaan 95%)Z1 = Power 90% (1,28)P1= Proporsi pada kelompok kasus 45% (0,45)P = P1+P2=0,292(OR)P2P1=(OR)P2+(1-P2)5,619 x 0,13P1= = 0,45(5,619 x 0,13)+(1-0,13)( ) | | ( ) ( ) | |} {( )22 122 2 1 1 1 2 / 11 1 1 2P PP P P P Z P P Zn + + = ( ) | | ( ) ( ) | |} {( )2213 , 0 45 , 013 , 0 1 13 , 0 45 , 0 1 45 , 0 28 , 1 29 , 0 1 29 , 0 . 2 96 , 1 + + = n40 1 , 40 = = nJadi jumlah sampel yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah40 respondenpadakelompokkasusdan 40 respondenpadakelompokkontrol (1:1).b. Teknik atau cara pengambilan sampelTeknikpengambilansampelpadakelompokkasus(diare)dalampenelitianinidilakukandenganmenggunakan purposivesampling, yaitu teknikpenentuansampeldenganpertimbangantertentu(Sugiyono,2005). Sedangkansampelpadakelompokkontrol(tidakdiare)dalampenelitianiniadalahibu-ibuyangmempunyaianakusia0-24bulanyangtidakmengalamidiaredantercatatdiwilayahkerjaPuskesmasPurwodadi,denganteknikpengambilansampelmenggunakan SimpleRandomSampling (SRS),yaitumetodepencuplikansampelsecaraacakdimanamasing-masingsubjekatauunit memiliki peluang yang sama dan independen untuk terpilih menjadisampel (Murti, 2008).E. Variabel Penelitian1. Variabel bebasVariabelbebasdalampenelitianiniyaitupemberianmakananpendampingASIyangmeliputi usia pemberianMPASI, frekuensipemberianMPASI,porsipemberianMPASI, jenisMPASI, dan carapemberian MP ASI.2. Variabel terikatVariabelterikatdalampenelitianiniadalahkejadiandiarepadaanak usia 0-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Purwodadi.F. Definisi Operasional Variabel (DOV)1. Kejadian diarea. Definisi : Suatukeadaandimanaterjadibuangairbesarcairataukeluarlendirdenganfrekuensilebihdaritigakaliseharidalamkurunwaktutigabulanterakhiryangdialamiolehbalita yang terpilih sebagai sampel.b. Alat ukur : Kuesionerc. Skala data : Nominald. Hasil ukur : 1) Diare2) Tidak diare2. Pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI)a. Definisi : Makanan tambahan yang diberikan kepada balita pada usia0-24bulanselainAirSusuIbu(ASI)atauPenggantiAirSusuIbu(PASI)untukmemenuhikebutuhananakakanberbagai zat gizi.b. Alat ukur: Kuesionerc. Skala data : Nominald. Hasil ukur : 1) Ya (diberi MP ASI)2) Tidak (tidak diberi MP ASI)3. Usia pemberian makanan pendamping ASIa. Definisi : Usia bayi saat pertama kali mendapat MP ASI.b. Alat ukur : Kuesionerc. Skala data : Nominald. Hasil ukur :1) Tidak tepat (usia 0 sampai enam bulan)2) Tepat (usia lebih dari enam sampai 24 bulan)4. Frekuensi pemberian makanan pendamping ASIa. Definisi : Jumlah makanan pendampingASIyangdiberikanpadaanak usia 0-24 bulan dalam sehari.b. Alat ukur : Kuesionerc. Skala data : Ordinald. Hasil ukur :1) Tidak tepat (kurang atau lebih dari tigakali)2) Tepat (tiga kali)5. Porsi pemberian makanan pendamping ASIa. Definisi : JumlahtakarandalampemberianmakananpendampingASI yang diberikan pada anak usia 0-24 bulan.b. Alat ukur : Kuesionerc. Skala data : Nominald. Hasil ukur :1) Tidak tepat (tidak sesuai dengan standar Depkes RI)2) Tepat (sesuai dengan standar Depkes RI)AdapunstandarDepkesRImengenaitakarandalampemberian MP ASI pada anak adalah:a) Padausia enam bulan,diberi enam sendokmakanMP ASIb) Padausia tujuh bulan,diberi tujuh sendokmakanMP ASIc) Padausia delapan bulan,diberi delapan sendokmakan MP ASId) Padausia sembilan bulan,diberi sembilan sendokmakan MP ASIe) Padausia lebihdarisembilan bulan (10bulan),diberi10sendokmakan MPASIdanusiaselanjutnyajumlahtakarannyasesuaidenganusiaanak.6. Jenis makanan pendamping ASIa. Definisi : Macam-macambahan makanan pendampingASI yangakandiberikanpadaanakusia0-24bulanberdasarkanpenggolongannya.b. Alat ukur : kuesionerc. Skala data : Nominald. Hasil ukur : 1) Tidak tepat (tidak sesuai dengan ketentuan Depkes RI)2) Tepat (sesuai dengan standart Depkes RI)AdapunketentuanDepkesRImengenaijenisMPASIyang diberikan pada anak adalah:a) Lumat (jenis MP ASI yang diberikan pada anak usiaenam sampai sembilan bulan)b) Lunak(jenisMPASIyangdiberiakanpadaanakusia lebih dari sembilan sampai 12 bulan)c) Padat (jenis MP ASI yang diberikan pada anak usialebih dari 12 sampai 24 bulan)7. Cara pemberian makanan pendamping ASIa. Definisi : Tatacara dalammemberikanmakananpendamping ASIyang sudah diolah pada anak usia 0-24 bulan.b. Alat ukur : kuesionerc. Skala data : Nominald. Hasil ukur :1)Tidakmemenuhisyaratkesehatan(tidaksesuaidenganketentuan Depkes RI)2) Memenuhisyaratkesehatan(sesuaidenganketentuanDepkes RI)Adapunketentuan DepkesRI(2007), pemberianmakananpendampingASIpadaanakyangtepatdanbenar adalah sebagai berikut:a) Selalumencucitangansebelummulaimempersiapkanmakanan padabayiatau anak,terutama bila kontak dengan daging, telur, atau ikanmentah,dansebelummemberimakananpada bayiatau anak. Selain itu, juga mencuci tangan bayi atauanak.b) Mencucibahanmakanan(sayuran,beras,ikan,daging,dll)denganairmengalirsebelumdiolahmenjadimakananyangakandiberikankepadabayiatau anak.c) Mencucikembaliperalatandapursebelumdansesudahdigunakanuntukmemasak,walaupunperalatan tersebut masih tampak bersih.d) Peralatanmakan bayiatau anak,sepertimangkuk,sendok,dancangkir,harusdicucikembalisebelumdigunakan oleh bayi atau anak.e) Dalampemberianmakananpendampingpadabayiatauanak,hendaknyaberdasarkantahapanusiaanak.f) Janganmenyimpanmakananyangtidakdihabiskanbayiatau anak.Ludahyangterbawaolehsendokbayi atau anak akan menyebarkan bakteri.G. Pengumpulan Data1. Jenis dataJenisdatadalampenelitianiniberupadatakualitatifyangmeliputikejadiandiarepadabalita, usia pemberianmakananpendampingASI,frekuensipemberianmakananpendampingASI,porsipemberianmakananpendampingASI, jenismakananpendampingASI,dancarapemberian makanan pendamping ASI.2. Sumber dataa. Data primerDataprimerdiperolehmelaluiwawancarasecaralangungpadarespondendenganmenggunakankuesioneryangdisesuaikandengan tujuan penelitian.b. Data sekunderDatasekunderdiperolehdariinstansikesehatanyaituPuskesmasPurwodadisertadaritempatpenelitianyangdikumpulkanpada waktu penelitian yaitu berupa karakteristik responden.3. Cara pengumpulan dataCarapengumpulandataprimerdenganmelakukanwawancarasecaralangsungkepadarespondendanpengamatansecaralangsungpadarespondententangusia pemberianmakananpendampingASI,frekuensipemberianmakananpendampingASI,porsipemberianmakananpendampingASI,jenismakananpendampingASIdancarapemberianmakananpendampingASI.Sedangkandatasekunderdiperolehsecaralangsung dari Puskesmas Purwodadi.4. Instrumen penelitianInstrumenpenelitianyangdigunakandalampenelitianiniadalahkuesioneryangterdiridari kejadiandiare,usia pemberianmakananpendampingASI,frekuensipemberianmakananpendampingASI,porsipemberianmakananpendampingASI,jenismakananpendampingASI,dan cara pemberian makanan pendamping ASI.a. Uji validitasUjivaliditas instrument penelitiandilakukandenganmaksudmemberikan pengertianbahwaalatukuryangdigunakanmampumemberikannilaiyangsesungguhnyadarinilaiyangdiinginkan.Ujivaliditas instrument menggunakanuji korelasiproductmomentperson(Muhidin dan Abdurahman, 2007).Rumus korelasi product moment person( )( )( ) | | ( ) | | =Y Y X XrN NY X XY Nxy2 2 2 2Keterangan :rxy: korelasi antara variabel x dan yX dan Y : skor masing-masing skalaN : banyaknya subjekHasilperhitunganujivaliditasyangdilakukanpada20responden diluar responden penelitian dengan menggunakan uji korelasiproduct moment menunjukkan bahwa nilai rata-rata rxy= 0,772, dimanarhitunglebih besar dari rtabel(rxy> 0,444), maka kuesioner yang ditelitidinyatakan valid.b. ReliabilitasUjireliabilitasdilakukanuntukmengetahuisejauhmanapengukuranitudapatmemberikanhasilyangrelatiftidakberbedaapabiladilakukanpengukurankembaliterhadapsubyekyangberbeda.Kuesionerpenelitianinidihitungdenganteknikanalisis variant yangdikembangkanoleh alfa cronbach, adapun rumusnya sebagai berikut :||.|

\| ((

=2211 11tikkrKeterangan :r11: Reliabilitas Instrumen atau koefisien alfak : Banyaknya bulir soal2i: Jumlah varians bulir2t: Varians totalN : Jumlah respondenStandarreliabilitasadalahjikanilairhitunglebihbesar(>)darinilai rtabel(0,666),maka instrument dinyatakanreliabel(MuhidindanAbdurahman,2007).Hasilujireliabilitaskuesionermenunjukkanr11=0,777dimanarhitunglebihbesardarinilai rtabel(0,777>0,666),makakuesioneryangdigunakandinyatakanreliabledandapatdipergunakansebagai alat pengumpulan data.H. Jalannya Penelitiana. MelakukanstudipendahuluankeDKKdanPuskesmasmengenaikasusdiare pada balita.b. Memberikantandapadarumahrespondenyangakandisurveidantelahsesuai dengan data register anak yang terkena diare (yang terpilih sebagaisampel secara Simple Random Sampling).c. Melakukansurvei observasidenganmenggunakankuesioneryangtelahditentukan.d. Melakukan pencatatan hasil observasi.I. Pengolahan DataPengolahan data pada penelitian ini meliputi tahapan sebagai berikut :1) Editing,yaitumengkajidanmenelitidatayangtelahterkumpulpadakuesioner.2) Coding,yaitumemberikankodepadadatauntukmemudahkandalammemasukkan data ke program komputer.3) Entry,yaitumemasukkandatadalamprogramkomputeruntukdilakukananalisis lanjut.4) Tabulating,yaitusetelahdatatersebutmasuk,kemudiandirekapdandisusun dalam bentuk tabel agar dapat dibaca dengan mudah.J. Analisis DataDatayangtelahterkumpuldianalisisdenganmenggunakanperangkatlunak berbasis komputer, analisis data meliputi:1. Analisis univariateAnalisisunivariatdilakukanuntukmenggambarkandistribusifrekuensimasing-masingvariabel,baikvariabelbebas,variabelterikat,maupun deskripsi karakteristik responden.2. Analisis bivariateAnalisisbivariat digunakanuntukmencarihubungansecarakorelasionalantaravariabelbebasdanvariabelterikat.Analisisinidilakukandenganmenggunakanuji chisquare.Syaratuji chisquareantaralainjumlahsampel haruscukupbesar(lebihdari30),pengamatanharusbersifat independent,danhanyadapatdigunakanpadadata deskritataudata kontinue yangtelahdikelompokkanmenjadikategori(Budiarto,2001). Adapun rumus uji chi square adalah:( )( )( )( ) d b c a d c b ac b d a Nx+ + + + + =) (22Keterangan :x2: nilai kuadrat hasil perhitunganN : jumlah subjek penelitiana, b, c, d : frekuensi dalam tiap sel dalam tabel 2x2Tabel 1. Tabel Silang Risiko dan Efek Kejadian DiareDasarpengambilankeputusanpenerimaanhipotesisberdasarkantingkat signifikan (nilai ) sebesar 95%:a. Jikanilaip> ( = 0,05 ;df=1)makahipotesis penelitian(Ha) ditolak.b. Jikanilaip ( = 0,05 ;df=1)makahipotesispenelitian(Ha) diterima.Faktor risikoKasus Kontrol TotalDiareaba+bTidak diare c d c+dJumlah a+c b+d a+b+c+dBAB IVHASIL PENELITIANK. Karakteristik Responden1. Usia responenDistribusikarakteristikrespondenberdasarkankelompokusia,dapat dilihat pada Tabel 2.Tabel 2. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan UsiaKasus KontrolKarakteristik Diare Tidak diareresponden n(%) n (%)Usia ibu< 34 34 (42,5) 38 (47,5) 34 6 (7,5) 2 (2,5)Total 40 40Usia anak0-6 bulan 8 (20) 18 (45)>6-9 bulan 7 (17,5) 16 (40)>9-12 bulan 7 (17,5) 2 (5)>12-24 bulan 18 (45) 4 (10)Total 40 40a. Usia ibuHasilpenelitianinimenunjukkanbahwausiaibupadakelompokdiaretermudaadalah18tahundanusiatertuaadalah34tahun.Sedangkanusiaibupadakelompoktidakdiaretermudaadalah18tahundanusiatertuaadalah30tahun.Rata-ratausiaibupadakelompok diare adalah usia 28 tahun, sedangkan pada kelompok tidakdiare adalah 29 tahun.b. Usia anakHasilpenelitianinimenunjukkanbahwausiaanakpadakelompokdiaretermudaadalahduabulandanusiatertuaadalah24bulan. Sedangkan pada kelompok tidak diare, usia termuda adalah satubulandanusiatertuaadalah14bulan.Hasilselengkapnyadisajikanpada Tabel 2.2. Tingkat pendidikanDistribusikarakteristikrespondenberdasarkantingkatpendidikan,dapat dilihat pada Tabel 3.Tabel3. DistribusiKarakteristik RespondenBerdasarkan TingkatPendidikanKasus KontrolPendidikan Diare Tidak diaren (%) n (%)Tamat SD 2 (5) 1 (2,5)Tamat SLTP 7 (17,5) 1 (2,5)Tamat SLTA 20 (50) 32 (80)Perguruan Tinggi/Akademi 11 (27,5) 6(15)Total 40 40Berdasarkanhasilpenelitianinimenunjukkanbahwarespondenyang memiliki tingkat pendidikan yang paling banyak adalah tamat SLTA.Padakelompokdiaresebesar50%danpadakelompoktidakdiaresebesar80%.Tingkatpendidikantertinggiadalahperguruantinggi(27,5%)padakelompokdiaredanpadakelompoktidakdiare(15%).Sedangkantingkatpendidikan terendah adalah tamat SD (5%) pada kelompok diare dan padakelompok tidak diare (2,5%).3. PekerjaanDistribusikarakteristikrespondenberdasarkanjenispekerjaan,dapat dilihat pada Tabel 4.Tabel4.DistribusiKarakteristik RespondenBerdasarkan JenisPekerjaanKasus KontrolPekerjaan Ibu Diare Tidak diaren (%) n (%)Ibu Rumah Tangga 19 (47,5) 15 (37,5)Buruh 3 (7,5) 1 (2,5)Pedagang 12 (30) 18 (45)PNS 6 (15) 6 (15)Total 40 40Berdasarkanhasilpenelitianinimenunjukkanbahwajenispekerjaanrespondenyangpalingbanyakpadakelompokdiareadalahsebagaiiburumahtangga(47,5%),sedangkanpadakelompoktidakdiare,jenispekerjaanrespondenyangpalingbanyakadalahsebagaipedagang(45%).L. Analisis Univariat1. Pemberian makanan pendamping ASI (MP ASI)Distribusi responden berdasarkan pemberian makanan pendampingASI (MP ASI), dapat dilihat pada Tabel 5.Tabel 5.Distribusi RespondenBerdasarkanPemberian MakananPendamping ASI (MP ASI)Kasus KontrolPemberian MP ASI DiareTidak diare Jumlahn (%) n (%)Ya (diberi MP ASI) 38 (95) 23 (57,5) 61Tidak (tidak diberi MP ASI) 2 (5) 17 (42,5) 19Total 40 40 80Berdasarkanhasilpenelitianini,pemberianMPASIpadakelompok diare yang diberi MP ASI sebesar 95% dan pada kelompok tidakdiare yang diberi MP ASI sebesar 57,5%. Hal ini menunjukkan bahwa anakyang diberi makanan pendamping ASI (MP ASI) lebih banyak yang terkenadiaredibandingdengananakyangtidakdiberimakananpendampingASI(MP ASI).2. Usia pemberian makanan pendamping ASI (MP ASI)Distribusirespondenberdasarkanusiapemberianmakananpendamping ASI (MP ASI), dapat dilihat pada Tabel 6.Tabel 6. Distribusi Responden Berdasarkan Usia Pemberian MakananPendamping ASI (MP ASI)Kasus KontrolUsia pemberian DiareTidak diare JumlahMP ASI n (%)n (%)Tidak tepat (0-6 bulan) 28 (70) 26 (65) 54Tepat (>6-24 bulan) 12 (30) 14 (35)26Total 40 40 80Berdasarkanhasilpenelitianini,usiapemberianMPASIpadakelompokdiaresebesar70%yangusiapemberiannyatidaktepat(kurangdarienambulan)danpadakelompoktidakdiare sebesar65%yangusiapemberiannya tidak tepat. Hal ini menunjukkan bahwa anak yang terkenadiare lebih banyak yang diberi makanan pendamping ASI (MP ASI) padausiayangtidaktepatdibandinganakyangdiberimakananpendampingASI (MP ASI) pada usia yang tepat.3. Frekuensi pemberian makanan pendamping ASI (MP ASI)Distribusi respondenberdasarkanfrekuensipemberianmakananpendamping ASI (MP ASI), dapat dilihat pada Tabel 7.Tabel7.Distribusi RespondenBerdasarkanFrekuensiPemberianMakanan Pendamping ASI (MP ASI)KasusKontrolFrekuensi pemberian Diare Tidak diare JumlahMP ASI n (%)n (%)Tidak tepat (< / > tigakali)9 (22,5)20 (50) 29Tepat (tiga kali) 31 (77,5) 20 (50) 51Total 40 4080Berdasarkan hasil penelitian ini, frekuensi pemberian MP ASI padakelompokdiareyangfrekuensipemberiannyatepatterdapat77,5%danpadakelompoktidakdiareyangfrekuensipemberiannyatepatterdapat50%.HalinimenunjukkanbahwaanakyangterkenadiarelebihbanyakyangdiberimakananpendampingASI(MPASI)denganfrekuensipemberianyangtepatdibandinganakyangdiberimakananpendampingASI(MPASI)denganfrekuensipemberianyangtidaktepatdanmembuktikanbahwabanyakibu-ibuyangmemberikanMPASIpadaanaknyadenganfrekuensiyangsudahtepat(tigakali),walaupunbanyakanakyangterserangdiarepadakelompokyangdiberiMPASIdenganfrekuensi yang tepat, karena kemungkinan adanya penyebab dan pengaruhdarifaktorlainyangberhubungan,yaitucarapemberianMPASIpadaanak yang kurang tepat (tidak memenuhi syarat kesehatan).4. Porsi pemberian makanan pendamping ASI (MP ASI)Distribusirespondenberdasarkanporsipemberianmakananpendamping ASI, dapat dilihat pada Tabel 8.Tabel 8. Distribusi Responden Berdasarkan Porsi Pemberian MakananPendamping ASI (MP ASI)Kasus KontrolPorsi pemberian DiareTidak diare JumlahMP ASI n (%)n (%)Tidak tepat (tidak sesuaidengan standart Depkes RI) 33 (82,5)29 (72,5) 62Tepat (sesuai denganstandart Depkes RI) 7 (17,5)11 (27,5)18Total 40 40 80Berdasarkanhasilpenelitian ini,porsipemberianMPASIpadakelompokdiareterdapat82,5%yangporsipemberiannyatidaktepatdanpada kelompok tidak diare terdapat 72,5% yang porsi pemberiannya tidaktepat.Halinimenunjukkanbahwaanakyangterkenadiarelebihbanyakyang diberi makanan pendamping ASI (MP ASI) dengan porsi pemberianyang tidak tepat dibandingkan anak yang diberi makanan pendamping ASI(MP ASI) dengan frekuensi pemberian yang tepat.5. Jenis MP ASIDistribusi responden berdasarkan jenis makanan pendamping ASI,dapat dilihat pada Tabel 9.Tabel 9.Distribusi Responden Berdasarkan Jenis PemberianMakanan Pendamping ASI (MP ASI)KasusKontrolJenis pemberian DiareTidak diare JumlahMP ASI n (%)n (%)Tidak tepat (tidak sesuaiDengan ketentuan standarDepkes) 16 (40) 26 (65) 42Tepat (sesuai denganketentuan standar Depkes) 24 (60) 14 (35) 38Total 40 40 80BerdasarkanhasilpenelitianinididapatjenispemberianMPASIpadakelompokdiareterdapat40%yangjenismakananpendampingnyatidaktepatdanpadakelompoktidakdiareterdapat65%yangjenismakananpendampingnyatidaktepat.Jikadilihatdari Tabel9,yangmenunjukkanbahwaanakyangterkenadiarelebihbanyakyangdiberijenis makanan pendampingASI (MPASI)yang tepat atau jenis makananpendampingnyasesuaidenganketentuanstandarDepkesdibandinganakyangdiberijenismakananpendampingASI(MPASI)yangtidaktepatatau jenis makanan pendampingnya tidak sesuai dengan ketentuan standarDepkes.Halinimembuktikanbahwabanyakibu-ibuyangtelahmemberikanjenisMPASIyangsudahtepatuntukanaknya,tetapiwalaupunjenisMPASI-nyasudahtepat,kemungkinananakterserangdiareakibatpengaruhdarifaktorlainyangberhubungan,yaitucarapemberianMPASIpadaanakyangmasihkurangtepat(tidakmemenuhisyarat kesehatan).6. Cara pemberian MP ASIDistribusi responden berdasarkan jenis makanan pendamping ASI,dapat dilihat pada Tabel 10.Tabel 10.Distribusi Responden Berdasarkan Cara Pemberian MakananPendamping ASI (MP ASI)Kasus KontrolCara pemberian Diare Tidak diare JumlahMP ASI n (%) n (%)Tidak memenuhisyarat kesehatan 32 (80)22 (55)54Memenuhi syaratkesehatan 8 (20) 18 (45) 26Total 40 40 80Berdasarkanhasilpenelitianini,carapemberianMPASIpadakelompokdiareterdapat80%yangcarapemberiannyatidakmemenuhisyaratkesehatandan padakelompoktidakdiareterdapat55%yangcarapemberiannyatidakmemenuhisyaratkesehatan.HalinimenunjukkanbahwaanakyangterkenadiarelebihbanyakyangcarapemberianmakananpendampingASI-nya(MPASI)tidakmemenuhisyaratkesehatandibanding anakyangcarapemberianmakananpendampingASI-nya (MP ASI) memenuhi syarat kesehatan.M. Analisis Bivariat1. Pemberian makanan pendamping ASI (MP ASI) dengan kejadian diareHubungan Pemberian makanan pendamping ASI (MP ASI) pada anak usia0-24 bulan degan kejadian diare, dapat dilihat pada Tabel 11.Tabel 11. Hubungan Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP ASI)pada Anak Usia 0-24 Bulan dengan Kejadian DiareKasus KontrolPemberian DiareTidak diare p value OR 95% CIMP ASI n (%) n (%)Ya(diberi MP ASI) 38 (95) 23 (57,5)Tidak(tidak diberi MP ASI)2 (5) 17 (42,5) 0,000 14,043 2,969-66,428Total 40 40Berdasarkanhasilanalisisbivariatdenganujistatistik chi-squarepadapemberianmakananpendampingASI,didapatkan p value =0,000dimana p hitunglebihkecildari p tabel0,05(p