Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SKRIPSI
DINDA IRHAMNA
PENGARUH KADAR EKSTRAK ALOE VERA
DALAM FORMULASI KRIM ANTIBAKTERI
PEPPERMINT OIL
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2017
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Pengaruh Kadar
Ekstrak Aloe vera Dalam Formulasi Krim Antibakteri Peppermint Oil”, untuk
memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan Program Studi
Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Dengan selesainya skripsi ini, penulis beterima kasih kepada:
1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep.Sp.Kom., selaku Dekan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah malang.
2. Ibu Naylis Syifa’, S.Farm., M.Sc., Apt., selaku Ketua Program Studi
Farmasi Fakultas Ilmu.
3. Ibu Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt., selaku dosen pembimbing
pertama yang dengan penuh kesabaran telah membimbing, mengarahkan,
dan memberikan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan
skripsi dengan baik.
4. Ibu Dian Ermawati, M.Farm., Apt, selaku dosen pembimbing kedua yang
telah bersedia meluangkan waktu dan memberikan banyak masukan serta
arahan kepada penulis.
5. Bapak Ahmad Shobrun Jamil, S.Si.,MP. dan Bapak Andri Tilaqza
M.Farm., Apt., selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan,
saran, maupun kritik yang bersifat membangun untuk penyelesaian
penulisan skripsi ini menjadi lebih baik.
6. Ibu Sovia Aprina Basuki, S.Farm., M.Si., Apt., selaku Kepala
Laboratorium Program Studi Farmasi dan Bapak Joko selaku Penanggung
Jawab Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran yang telah
memberikan izin dan kesempatan untuk melakukan penelitian kepada
penulis sehingga penelitian ini dapat berjalan lancar.
7. Ayah dan Ibu, serta segenap keluarga yang telah mendukung secara materi
dan mendoakan agar tugas akhir ini berjalan dengan lancar.
8. Selutuh staf Laboratorium Sediaan Farmasi, Steril dan Kimia yang telah
memberikan bantuan selama proses penelitian penulis.
v
9. Tim penelitian penulis : Raramiyati Fitratunnisah, Anisa Mega Insani dan
Kurnia Puspita Sari yang telah berkerjasama dengan penulis selama proses
penelitin ini.
10. Serta semua pihak dari dalam maupun luar yang telah membantu sehingga
terselesaikannya skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang
membangun. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis,
pembaca, serta dapat berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya
bidang teknologi dan bahan alam.
Malang, 6 Juli 2017
Penulis
vi
RINGKASAN
Penyakit infeksi merupakan jenis penyakit yang paling banyak diderita oleh
penduduk negara berkembang, termasuk Indonesia. Pada umumnya untuk
mengatasi penyakit kulit digunakan antibiotik sintetik dan sebagian besar
antibiotik sintetik telah banyak mengalami resistensi. Sehingga pemanfaatan
tumbuhan herbal dapat menjadi alternatif, Aloe vera yang mengandung senyawa
antrakuinon dan Peppermint oil yang dihasilkan dari tanaman Mentha piperita
mengandung senyawa mentol telah diteliti memiliki aktivitas sebagai antibakteri,
salah satunya adalah bakteri Staphylococcus aureus.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak Aloe vera dalam
formulasi krim antibakteri Peppermint oil terhadap karakteristik fisik dan aktivitas
antibakterinya. Pada penelitin ini dibuat tiga formula yaitu formula 0, formula 1
dan formula 2. Formula 0 merupakan krim tanpa penambahan zat aktif, formula 1
merupakan krim dengan konsentrasi Peppermint oil 5% dan ekstrak Aloe vera
7,5% sedangkan formula 2 merupakan krim dengan konsentrasi Peppermint oil
5% dan ekstrak Aloe vera 10%. Evaluasi yang dilakukan dalam penelitian ini
antara lain pemeriksaan karakteristik fisik sediaan, yang meliputi organoleptis,
tipe emulsi, pH, viskositas, daya sebar, stabilitas dan uji aktivitas antibakteri.
Berdasarkan pemeriksaan organoleptis sediaan krim ekstrak Aloe vera dan
Peppermint oil didapatkan bahwa ketiga formula memiliki konsistensi semi padat,
berwarna putih, formula 1 dan 2 berbau mentol sedangkan formula 0 tidak berbau.
Pada pengujian tipe emulsi dengan metode pewarnaan menggunakan methylen
blue dan metode pengenceran hasil menunjukkan semua formula memiliki tipe
O/W. Pada pengukuran pH sediaan didapatkan formula 0 memiliki pH sebesar
(6,30 ± 0,14), formula 1 sebesar (5,49 ± 0,13) dan formula 2 sebesar (5,17±
0,02). Berdasarkan uji statistik didapatkan ada perbedaan bermakna antara pH
formula 0, formula 1 dan formula 2 sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak
Aloe vera dapat menurunkan pH sediaan. Berdasarkan persyaratan SNI 16-4399-
1966 tentang pH sediaan krim yang memenuhi persyaratan yaitu 4,5 – 8,0,
sehingga dapat disimpulkan bahwa krim memenuhi persyaratan. Pada pengukuran
viskositas didapatkan viskositas formula 0 sebesar (9800± 300), formula 1
sebesar (6833,33 ± 404,15) dan formula 2 sebesar (6600± 556,78). Dari hasil uji
statistik viskositas didapatkan bahwa formula 0 memiliki perbedaan yang
bermakna terhadap formula 1 dan formula 2 ini berarti penambahan Pepppermint
oil dan ekstrak Aloe vera mempengaruhi viskositas sediaan sedangkan tidak ada
perbedaan yang bermakna antara formula 1 dengan formula 2 maka peningkatan
konsentrasi Peppermint oil dan ekstrak Aloe vera tidak mempengaruhi viskositas
sediaan. Berdasarkan persyaratan SNI 16-4399-1966 tentang viskositas sediaan
krim yang memenuhi persyaratan yaitu 2000 – 50000 cps, sehingga dapat
disimpulkan bahwa krim memenuhi persyaratan.
Pada pengukuran daya sebar krim ekstrak Aloe vera dan Peppermint oil
didapatkan slope positif formula 0 sebesar (0,0897± 0,0209), formula 1 sebesar
(0,0950± 0,0176) dan formula 2 sebesar (0,1084± 0,0383) yang berati semakin
tinggi konsentrasi Peppermint oil dan ekstrak Aloe vera maka luas area
penyebaran krim semakin luas. Dari hasil uji statistik didapatkan bahwa tidak ada
perbedaan bermakna antara formula 0, formula 1 dan formula 2. Hasil uji
vii
stabilitas menunjukkan ketiga formula krim tidak menunjukkan adanya perubahan
bau dan warna serta tidak mengalami pemisahan fase setelah disimpan selama
satu bulan pada suhu 4˚C, suhu 28˚C dan suhu 40˚C. Hasil pengukuran pH
masing-masing sediaan krim pada penyimpanan suhu 4˚C, suhu 28˚C dan suhu
40˚C mengalami perubahan yang bervariasi. Formula 1 dan formula 2 pada
penyimpanan suhu 4˚C, suhu 28˚C dan suhu 40˚C terjadi kenaikan pH, adanya
peningkatan pH sediaan bisa diakibatkan oleh adanya reaksi-reaksi enzimatis yang
terjadi dalam sediaan selama proses penyimpanan. Sedangkan pada formula 0
pada penyimpanan suhu 4˚C, suhu 28˚C dan suhu 40˚C tidak mengalami
perubahan pH yang signifikan.
Pada pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi agar,
yaitu metode semuran. Hasil percobaan krim uji memiliki aktivitas antibakteri
yang ditunjukkan oleh adanya zona hambat yaitu suatu daerah disekitar sumuran
dimana bakteri dihambat oleh antibakteri. Pada penelitian ini zona hambat yang
dihasilkan formula 1 (Peppermint oil 5% dan ekstrak Aloe vera 7,5%) dan
formula 2 (Peppermint oil 5% dan ekstrak Aloe vera 10% ) sangat kecil. Hal ini
menunjukkan aktivitas antibakteri dari sediaan krim ekstrak Aloe vera dan
Peppermint oil dengan konsentrasi tersebut tidak efektif terhadap bakteri
Staphylococcus aureus.
x
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ..................................................................................................iv
RINGKASAN ...............................................................................................................vi
ABSTRAK ................................................................................................................. viii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. x
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 3
1.4 Hipotesis ..................................................................................................... 3
1.5 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................... 4
2.1 Tanaman Mentha piperita ............................................................................ 4
2.1.1 Taksonomi Tanaman Mentha piperita ........................................ 4
2.1.2 Morfologi Tanaman Mentha piperita .......................................... 4
2.1.3 Komponen Peppermint oil.......................................................... 5
2.1.4 Karakteristik Fisika Kimia Peppermint Oil ................................. 5
2.1.5 Khasiat Peppermint Oil .............................................................. 6
2.1.6 Mentol Sebagai Antibakteri ....................................................... 6
2.2 Tanaman Lidah Buaya (Aloe vera L.) .......................................................... 7
2.2.1 Taksonomi Tanaman Aloe vera ................................................. 7
2.2.2 Morfologi Tanaman Aloe vera .................................................... 7
2.2.3 Komponen Aloe vera .................................................................. 8
2.2.4 Karakteristik Fisika Kimia Ekstrak Aloe vera ............................. 8
2.2.5 Khasiat Aloe vera ....................................................................... 9
2.2.6 Senyawa Golongan Antrakuinon Sebagai Antibakteri ................. 9
xi
2.3 Antibakteri ................................................................................................ 10
2.3.1 Mekanisme Kerja Antibakteri ................................................... 10
2.4 Kulit .......................................................................................................... 11
2.4.1 Anatomi dan Fisiologi Kulit ..................................................... 11
2.5 Krim ......................................................................................................... 13
2.5.1 Definisi Krim ........................................................................... 13
2.5.2 Tipe Krim ................................................................................ 13
2.5.3 Fungsi Krim ............................................................................. 13
2.5.4 Komponen Krim ...................................................................... 13
2.5.5 Metode Pembuatan Krim .......................................................... 14
2.5.6 Stabilitas Krim ......................................................................... 15
2.5.7 Vanishing Krim........................................................................ 16
2.6 Uji Potensi Antibakteri .............................................................................. 21
2.6.1 Metode Pengujian Antibakteri .................................................. 21
2.6.2 Kontrol Positif Antibakteri ....................................................... 23
2.7 Tinjauan tentang Staphylococcus aureus .................................................... 23
2.7.1 Klasifikasi Staphylococcus aureus ............................................ 23
2.7.2 Morfologi dan Identifikasi ........................................................ 23
2.7.3 Patogenitas dan Patologi........................................................... 25
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ..................................................................... 26
3.1 Uraian Kerangka Konseptual ..................................................................... 26
3.2 Kerangka Konseptual ................................................................................ 27
BAB IV METODE PENELITIAN.............................................................................. 28
4.1 Rancangan Penelitian ................................................................................ 28
4.1.1 Desain Penelitian ..................................................................... 28
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 29
4.3 Variabel Penelitian .................................................................................... 29
4.3.1 Variabel Bebas ......................................................................... 29
4.3.2 Variabel tergantung .................................................................. 29
4.4 Definisi Operasional .................................................................................. 29
4.5 Bahan dan Alat Penelitian.......................................................................... 29
4.5.1 Bahan Penelitian ...................................................................... 29
4.5.2 Bakteri Uji ............................................................................... 30
4.5.3 Bahan Formula Sediaan Krim................................................... 30
xii
4.5.4 Alat Penelitian ......................................................................... 30
4.6 Rancangan Formula ................................................................................... 31
4.7 Cara Pembuatan Krim Antibakteri ............................................................. 31
4.7.1 Pembuatan Krim Antibakteri .................................................... 31
4.7.2 Bagan Alir Pembuatan Krim Antibakteri .................................. 31
4.8 Pengujian Sediaan ..................................................................................... 32
4.8.1 Uji Sifat Fisik Sediaan Krim ..................................................... 32
4.8.2 Uji Aktivitas Antibakteri .......................................................... 33
4.9 Analisis Data ............................................................................................. 34
BAB V HASIL PENELITIAN .................................................................................... 35
5.1 Hasil Formulasi Sediaan Krim Peppermint oil dan ekstrak Aloe vera ........ 35
5.2 Uji Sifat Fisik Sediaan Krim..................................................................... 36
5.2.1 Organoleptis ................................................................................... 36
5.2.2 Tipe Emulsi .................................................................................... 37
5.2.3 pH.......................................................................................................38
5.2.4 Viskositas....................................................................................... 39
5.2.5 Daya Sebar ..................................................................................... 41
5.2.6 Stabilitas ........................................................................................ 43
5.3 Uji Aktivitas Antibakteri ........................................................................... 44
BAB VI PEMBAHASAN ............................................................................................ 46
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 51
7.1 Kesimpulan ............................................................................................... 51
7.2 Saran......................................................................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 52
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
II.1 Komponen Peppermint oil .......................................................................... 5
II.2 Komponen Aloe vera .................................................................................. 8
IV.1 Rancangan formula krim Peppermint oil dan Aloe vera ............................ 30
V.1 Hasil pengamatan organoleptis krim Peppermint oil dan Aloe vera ........... 36
V.2 Hasil pengamatan tipe emulsi krim Peppermint oil dan Aloe vera ............. 37
V.3 Hasil pengukuran pH krim Peppermint oil dan Aloe vera .......................... 38
V. 4 Hasil pengukuran viskositas krim Peppermint oil dan Aloe vera ............... 39
V.5 Hasil pengukuran daya sebar krim Peppermint oil dan Aloe vera .............. 41
V. 6 Hasil pengamatan stabilitas krim Peppermint oil dan Aloe vera ................ 43
V.7 Hasil pengukuran zona hambat bakteri krim Peppermint oil dan Aloe vera 44
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Mentha piperita (www.ijddr.in) .................................................................. 5
2.2 Struktur molekul mentol (Pubchem.com) .................................................... 6
2.3 Aloe vera (Perpustakaan .pom.go.id) ........................................................... 8
2.4 Struktur molekul Aloe-emodin, Aloin dan Barbaloin (Pubchem.com) ......... 9
2.5 Struktur anatomi kulit (Traggono dan Latifah,2007) ................................. 12
2.6 Tipe ketidakstabilan emulsi (Im-Emsap & Siepmann,2002) ...................... 15
2.7 Bakteri Staphylococcus aureus (Cook,2005) ............................................. 23
3.1 Skema kerangka konseptual ...................................................................... 27
4.1 Desain penelitian krim Pepppermint oil dan Aloe vera .............................. 28
4.1 Bagan alir pembuatan krim Pepppermint oil dan Aloe vera ....................... 31
5.1 Peppermint oil dan ekstrak Aloe vera ........................................................ 35
5.2 Krim Peppermint oil dan Aloe vera ........................................................... 35
5.3 Hasil pengamatan tipe emulsi dengan metode Dye solubility test .............. 37
5.4 Hasil pengamatan tipe emulsi dengan metodekrim Dillution test ............... 38
5.5 Histogram pengukuran pH krim Peppermint oil dan Aloe vera ................. 38
5.6 Histogram pengukuran viskositas krim Peppermint oil dan Aloe vera ....... 40
5.7 Histogram pengukuan daya sebar krim Peppermint oil dan Aloe vera ....... 42
5.8 Histogram pengukuran pH stabilitas krim Peppermint oil dan Aloe vera ... 44
5.9 Histogram pengukuran zona hambat krim Peppermint oil dan Aloe vera ... 45
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 . Daftar riwayat hidup ...................................................................................... 59
2. Surat pernyataan bebas plagiasi ..................................................................... 60
3. Surat keterangan penelitian ............................................................................ 61
4. Certificate of analysis .................................................................................... 62
5. Hasil analisis One Way Anova dan Kruskal Wallis ......................................... 71
6. Dokumentasi stabilitas dan aktivitas antibakteri ............................................. 76
52
DAFTAR PUSTAKA
Anief, Moh., 2008. Ilmu Meracik Obat. Cetakan ke-14, Yogyakarta: Gajah
Mada University Press.
Anief, Moh., 2007. Farmasetika. Cetakan IV, Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Aulia, A., Thaihana, dan Mirhanuddin. 2007. Potensi ekstrak kayu ulin
(eusideroxylon zwageri T et B) dalam menghambat pertumbuhan bakteri
Staphylococcus aureus secara in Vitro. Bioscientiae, Vol. 4 No. 1, p. 37- 42.
Aulton, M.E., 2003. Pharmaceutics the Science of Dosage Form Design, 530,
ELBS Fonded by Brithis Government.
Barnhill, A.E., Brewer, M.T., and Carison S.A., 2012. Adverse effects of
antimicrobials via predictable or idiosyncratic inhibition of host
mitochondrial components. Antimicrobial Agents and Chemoterapy, Vol.
56 No. 8, p. 4046-4051.
Bonag, G., 1992. Mikrobiologi untuk Profesi Kesehatan. Edisi ke-16, Jakarta :
Buku Kodekteran EGC.
Borland, A.M., Griffiths, H., Hartwell, J., and Smith, J.A., 2009. Exploiting the
potential of plants with crassulacean acid metabolism for bioenergy
production on marginal lans. Journal of Experimental Botany, Vol. 60, p.
2879-2896.
Brooks, G. F., Butel J. S., Carroll K. C., Morse S. A., Jawetz, Melnick, and
Adelberg’s. Medical Microbiology. 24th Ed. USA: MC Graw Hill. 2007;
224-7.
Cook, L.F., and Cook, K. F., 2005. Deadly Disease and Epidemics
Staphylococcus aureus Infection. Philadelphia: Chelsea House Pub.
Cowan, M.M., 1999. Plant Products as Antimicrobial Agents. Departement of
Microbiology, Miami University, Oxford, Ohio, 45056.
53
Darsono, F.L., and Artemisia, S.D., 2003. Aktivitas antimikroba ekstrak daun
jambu biji dari beberapa kultivar terhadap Staphylococcus aureus ATCC
25923 dengan “Hole-Plate Diffusion Method” Berl. Penel. Jurnal Hayati,
Vol. 9 No. 1, p. 49-51.
Dirjen POM. 2014. Farmakope Indonesia. Edisi Kelima, Jakarta: Departemen
Kesehatan RI.
Djajadisastra, J., 2004. Cosmetic Stability, Seminar Setengah hari HIKI. Depok:
Depertemen Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Indonesia.
Eipstein, H., 2009. Skin Care Products. Didalam Barel, A.O., Paye, M., Maibach,
H.I. Handbook of Cosmetic Science and Technology. 3rd Edition. News
Yorl : Informa Health Care USA, Inc.
Furnawanthi, S.P., 2007. Khasiat dan Manfaat Lidah Buaya Si Tanaman
Ajaib. Tanggerang: Argomedia Pustaka.
Habeeb, F., Shakir, E., Brasbury, F., et al., 2007. Screening methods used to
determine the antimicrobial properties of Aloe vera inner gel. Methods,
Vol. 42, p. 315-320.
I.H.N., Bassole, A., Lamien-Meda, B., Bayala et al., 2010, “Composition and
antimicrobial activities of Lippia multiflora Moldenke, Mentha piperita L.
and Ocimum basillicum L. Essensial oils and their major monoterpenen
alcohols alone and in combination”. Molecules, Vol 15 No. 11, pp. 7825-
7839.
Im-Emsap, W., and Siepmann, J., 2002. Disperse Systems. Didalam Banker, G.S.,
Rhodes, C.T. Modern Pharmaceutics. 4 th Edition, Revised and Expanded.
Ner Yorl: Marcel Dekker, Inc.
Int. J. Drug Dev and Res. Essensial Oil Repellannts – A Short Review, 2014.
Istasaputri, K.M., Sutedja E., Suwarsa O., and Sedigdoadi S., 2013. Methicillin-
resistant Staphylococcus aureus pada penderita dermatitis atopik dan
sensitivitasnya terhadap mupirosin dibandingkan dengan gentamisin. MKB,
Vol. 45 No.1.
Jawetz E., Melnick JL., Adelberg EA., 2007. Mikrobiologi Untuk Profesi
Kesehatan. Edisi ke-23. Jakarta: Penerbit buku Kedokteran EGC.
54
Jawetz E., Melnick JL., Adelberg EA., 2005. Mikrobiologi kedokteran. Salemba
Medika. Jakarta.
Julianti, Citra, Nirwana and Bowo, 2007. Manfaat sirih merah (Pipercrocatum)
sebagai agen antibakteri terhadap bakteri gram positif dan gram negatif.
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia, Vol. 2 No. 3, p. 1-10.
Kainsa, S., and Bhoria, R., 2012. Medical plants as a source of anti-inflamantory
agent: A review. International Journal of Ayurvedic and Herbal
Medicine, Vol. 2 No.3. p. 499-509.
Kotan, R., Kordali, S., and Cakir, A., 2006. Screening of antibacterial activities
of twenty-one oxygenated monoterpenes. Zeitschrift fur Naturforshung
C, Vol. 6 No. 2, p. 507-513.
Kumar, S., Tyagi, L.K., and Chandra, A., 2011. Chemical penetration enhanchers:
An approach for better transderman drug delivery, Int. J. Pharm. Res and
Dev., Vol 3 No. 7. p. 87-95.
Lachman, L., Lieberman, A. H., and Kanig J. L., 1994. Teori dan Praktek
Farmasi Industri. Terjemahan Siti Suyatmi. Jakarta: Universitas Indonesia
Press.
Lammert, John M.,2007. Techniques in Microbiology: A Student Handbook.
Pearson Education,Inc.
Lutony, T.L., dan Rahmawati, Y., 1994. Produksi dan Perdagangan Minyak
Atsiri. Cetakan I, Jakarta: Penerbar Swadaya.
Marchaban. 1993. Efisiensi Krim Hidrokortison Secara In-Vitro. Majalah
Farmasi Indonesia. Yogyakarta: Fakultas Farmasi UGM
Marriot, John F, dkk., 2010. Pharmaceutical Compounding and Dispending,
London : Pharmaceutical Press.
Martin, A., James S., dan Arthur C., 1993, Farmasi Fisik Dasar-Dasar Kimia
Fisik Dalam Ilmu Farmasetika. Edisi Kedua, Jakarta: UI Press.
McKay, D.L., and Blumberg, J.B., 2006. “ A review of the bioactivity and
potential health benefits of Peppermint Tes (Mentha piperita L.)”,
Phytotherapy Research, Vol. 20 No. 8, pp. 619-633.
55
Mescher AL., 2010. Junqueira’s Basic Histology Text & Atlas. New York :
McGraw Hill Medical.
Moghtader, M., 2013. In vitro antifungal effect of the essensial oil of Mentha
piperita L. and its comparison with syntjetic menthol on Aspergillus niger,
African Journal of Plant Science, Vol. 7 No. 11, pp. 521-527.
Mohadeseh, A. T., Mohammad, R.Y., Fatemeh, G., Robabeh, G.T., Reza, H.E.,
and Manijeh, Y.B., 2012. Comparison of antibacterial effects of Eucalyptus
essence isolate, Departement of Pharmacology, Iran, pp. 536-540.
Mpila, D. A., 2012. Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun mayana (Coleus
atropurpureus [L] Benth) terhadap Staphylococcus aureus, Escherichia coli
dan Pseudomonas aeruginosa secara In-Vitro. Pharmacon, Vol. 1 No. 1.
Nazifah, Rustini dan Darwin Deswinar, 2013. Uji sensitivitas isolat bakteri dari
pasien luka bakar di bangsal luka bakar RSUP Dr. M. Djamil Padang.
Prosiding Seminar Nasional Perkembangan Terkini Sains Farmasi dan
Klinik III.
Naufalin, R., Batty S.L.J., Feri K., Mirnawati S., Herastuti S.R., 2006. Pengaruh
pH, NaCl dan Pemanasan terhadap Stabilitas Antibakteri Bunga
Kecombrang dan Aplikasinya pada Daging Sapi Giling. Jurnal Teknologi
dan Industri Pangan. 17(3): Hal. 197-202.
Ni, Y., Tizard, I.R., 2004. Analytical Methodology: The Gel- Analysis of Aloe
Pulp and it’s Derivatives. In Aloes The Genus Aloe; Reyold, T., Ed; CRC
Press: Boca Raton, pp. 111-126.
Octy Novy Fissy, Rafika Sarim Liza Pratiwi, 2014. Efektivitas Gel Anti Jerawat
Ekstrak Etanol Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc. Var
Rubrum) terhadap Propionibacterium acnes dan Staphylococcus
epidermidis. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, Vol. 12 No. 2, p. 193-
201.
Panangan, A.T., dan Syarif, Nirwan, 2009. Uji daya hambat asap cair hasil
prolisis kayu pelawan (Tristania abavata) terhadap bakteri Escherrichia
coli. Sumatera Selatan. Jurusan Kimia Fakultas MIPA, Universitas
Sriwijaya.
Pankaj K. Sahu, Deen Dayal Giri, Ritu Singh, Priyanka Pandey, Sharmistha
Gupta, Atul Kumar Shrivastava, Ajay Kumar, and Kapil Dev Pandey, 2013.
Theraupetic and medicinal uses of Aloe vera. Pharmacology & Pharmacy,
Vol. 4, p. 599-610.
56
Paula Gardiner Peppermint, 2000. Longwood Herbal Task Force:
http://www.mcp.edu/herbal/
Parwanto, M.E., Senjaya H., dan Edy H.J., 2013. Formulasi salep antibakteri
ekstrak etanol daun tembelekan (Lantana camara L.). Pharmacon, Vol. 2
No.3.
Pelczar, M.J., dan E.S., Chan, 1998. Dasar-dasar Mikrobiologi. Edisi ke-2,
Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
Perpustakaan.pom.go.id/ebook/Taksonomi Koleksi Tanaman Obat Kebun
Tanaman Obat Citeureup/Aloe vera L, 2008.
Pratiwi, S.T., 2008. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Penerbit Airlangga, Hal 22-
42, 188-189.
Pubhem, 2016. Menthol, https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/menthol,
Diakses tanggal 1 Desember 2016.
Pubchem, 2016. Aloe-emodin, https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Aloe
-emodin, Diakses tanggal 1 Desember 2016.
Pubchem, 2016. Aloin, https://puchem.ncbi.nml.nih.gov/compound/313325=2D-
Structure, Diakses tanggal 1 Desember 2016.
Pubchem, 2016. Barbaloin, https://pubchem.ncbi.nml.nih.gov/compound/Aloin
B. Diakses tanggal 1 Desember 2016.
Rahman, D.T., E.M. Sutrisna dan Anika Candrasari, 2012. Uji efek antibakteri
ekstrak etil asetat dan kloroform meniran (Phyllanthus niruri L.) terhadap
petumbuhan bakteri Staphylococcus aureus ATCC 6538 dan Escherichia
coli ATCC 11229 Secara in vitro. Biomedika, Vol. 4 No. 2.
Ramachandra. C.T., and Srinivasa, P.R., 2008. Processing of Aloe vera leaf gel.
American Journal of Agricultural and Biological Sciences, Vol.3 No. 2,
p. 502-510.
Ravindra, R.P. dan Muslim, P.K., 2013 . “Comparison of physical characteristics
of vanishing cream base, cow ghee and Shata-dhauta-ghrita as per
Pharmacopoeial Standars”. International Journal of Pharma and Bio
Science, Vol.4 No. 4, p. 14-21.
57
Rowe, R.C., Sheskey, P.J., and Quinn, M.E., 2009. Handbook of
Pharmaceutical Expipients. 6th Edition, London: Pharmaceutical Press.
Sahu Alakh, N., Jha, S.B., and Dubey, S.D., 2011. Formulation and evaluation of
curcuminoid based herbal face cream. Indo-Global Journal of
Pharmaceutical Sciences, vol. 1 No. 1, p. 77-84.
Salmenlina, S., 2002. Molecular epidemiology of Methicillin-resistant
Staphylococcus aureus in Finland. Helsinki : The National Public Health
Insitute, p. 88-92.
Sangwan, N.S., Farooqi, A.H.A., Shabih, F., and Sangwan, R.S., 2001. Regulation
of essensial oil production in plants. Plant Growth Regulation, Kluwer
Academic Publishers, p. 3-12.
Sartoratto, A., Machado, M.A.L., Delarmelina, C., Figueria, G.M., Duarte,
M.C.T., and Rehder, V.L.G., 2004. Composition and antimicrobial activity
of essensial oils from aromatic plants used in Brazil. Braz J Microbial,
Vol. 3 No. 5, p. 275-280.
Saxena, V.K and Avanish Kumar, et al (1997), “Efficient Dehydration of
Produced Emulsions from Bechraji field an Interfacial Chemistry
Approach” Proceedings International Conf. pp. 251-258.
Shah, P.P., and Mello, P.M.D, 2004. A Review of medicinal uses and
pharmacological effects of Mentha piperita. Natural Product Rdiance,
Vol. 3 No. 4, p. 214-221.
Sharma, S., 2008. Topical Drug Delivery System: A Review. Pharmaceut. Rev.
Vol 6, p. 1-29.
Sharon, N., Anam, S., dan Yuliet, 2013. Formulai krim ekstrak etanol bawang
hutan (Eluetherine palmifolia L. Merr). Online Journal of Natural
Science, Vol. 2 No.3, p. 111-122.
Sinko, P., J., 2006. Martin’s Physical Pharmacy and Pharmaceutical Sciences,
5th Edition. Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia.
Stanway, A., 2007. Staphylococcal Skin Infections. Available at:
http://dermentnz.org/bacterial/staphylococco.html.
58
Stringer, J.L., 2006. Konsep Dasae Farmakologi Panduan Untuk Mahasiswa,
terjemahan oleh Huriawati Hartanto, Jakarta: EGC.
Tabari, et al., 2012. Comparasion of Antibacterial Effect of Eucalyptus Essence
and Combination of Them on Staphylococcus aureus and Escherichia coli
Isolates. Department of Pharmacology, pp. 536-540.
Todar, K., 2002. Staphylococcus Bacteriology at UW-Bacteriology 330 Home
Page 1-7.
Tranggono, R.I.,dan Latifah, F., 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan
Kosmetik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum.
Trombetta, D., Casteli, F., Sarpietro,M.G., Venuti., Cristani,M., Daniele, C.,
Saija.S., Mazzanti, G., and Bisignano, G., 2005. Mechanism of antibacterial
action of three monoterpense. Antimicrobial Agents Chemotherapy, Vol.
49, p. 2472-2478.
Tyagi, A.K., and Malik, A., 2011. Antimicrobial potential and chemical
composition of Mentha piperita oil in liquid and vapour phase againt food
spoiling microorganism. Food Control, Vol. 22, p. 1707-1741.
United State Departement of Agriculture, 2016. Aloe vera,
http://plants.usda.gov/java/Classification, Diakses tanggal 1 Desember
2016.
World Health Organization, 2002. Monographs on selected medicinal plants.
Ed. 2nd, Malta: Cataloguing-in-Publication Data, pp. 188-195.
Yebpella, G.G., Adeyemi Hassan, M.M, Hammuel, C., Magomya, A.M.,
Agbaji,A.S., and Okonkwo, E.M., 2011. Phytochemical screening and
comparative study of antimicrobial activity of Aloe vera various extracts.
African Journal of Microbiology Research, Vol. 5 No. 10, pp. 1182-1187.