22
PERALIHAN HAK ATAS TANAH AKIBAT PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Program Studi Ilmu Hukum Oleh : Aidil Afrizal 50 2015 339 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG 2019

SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Palembang

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Palembang

i

PERALIHAN HAK ATAS TANAH AKIBAT PENGADAAN

TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK

KEPENTINGAN UMUM

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

Program Studi Ilmu Hukum

Oleh :

Aidil Afrizal

50 2015 339

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

2019

Page 2: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Palembang

ii

Page 3: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Palembang

iii

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Aidil Afrizal

NIM : 502015339

Program Studi : Ilmu Hukum

Program Kekhususan : Hukum Perdata

Menyatakan bahwa karya ilmiah / skripsi saya yang berjudul :

PERALIHAN HAK ATAS TANAH AKIBAT PENGADAAN TANAH BAGI

PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM.

Adalah bukan merupakan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun

keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah kami sebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila

pernyataan ini tidak benar, kami bersedia mendapatkan sanksi akademis.

Palembang, 30 Agustus 2019

Yang menyatakan,

Aidil Afrizal

Page 4: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Palembang

iv

ABSTRAK

PERALIHAN HAK ATAS TANAH AKIBAT PENGADAAN TANAH BAGI

PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

Aidil Afrizal

Adapun permasalahan dalam skripsi ini adalah Bagaimanakah peralihan hak

atas tanah akibat pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum?

Dan Apakah akibat hukumnya peralihan hak atas tanah akibat pengadaan tanah

bagi pembangunan untuk kepentingan umum?. Jenis penelitian hukum ini adalah

“penelitian hukum sosiologis” yang dimaksudkan objek kerjanya meliputi data-data

sekunder yang ada di perpustakaan. Tipe penelitian ini adalah bersifat deskriptif,

yaitu menggambarkan.

Sesuai dengan judul dan beberapa permasalahan yang telah dikemukakan di

atas, dapat disimpulkan bahwa : Peralihan hak atas tanah akibat pengadaan tanah

bagi pembangunan untuk kepentingan umum, yaitu : Setelah penetapan lokasi

pembangunan untuk kepentingan umum, pihak yang berhak hanya dapat

mengalihkan hak atas tanahnya kepada instansi yang memerlukan tanah melalui

lembaga pertanahan. Beralihnya hak tersebut dilakukan dengan memberikan ganti

kerugian yang nilainya ditetapkan saat nilai pengumuman penetapan lokasi. Yang

dimaksud dengan nilai pengumuman penetapan lokasi ialah bahwa penilai dalam

menentukan ganti kerugian didasarkan nilai objek pengadaan tanah pada tanggal

pengumuman penetapan lokasi. Dan Akibat hukumnya peralihan hak atas tanah

akibat pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum. Yaitu:

Pemberian ganti kerugian kepada pihak yang berhak dan pelepasan hak serta

menyerahkan bukti penguasaan atau kepemilikan objek pengadaan tanah kepada

instansi yang memerlukan tanah melalui lembaga pertanahan telah dilaksanakan.

Kata Kunci : Peralihan, Hak Atas Tanah, Pengadaan Tanah.

Page 5: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Palembang

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Segala puji dan syukur senantiasa dipanjatkan ke hadirat Allah SWT, serta

sholawat dan salam kepada nabi Muhammad Saw., karena atas rahmat dan nikmat

Nya jualah skripsi dengan judul : PERALIHAN HAK ATAS TANAH AKIBAT

PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN

UMUM.

Dengan segala kerendahan hati diakui bahwa skripsi ini masih banyak

mengandung kelemahan dan kekurangan. semua itu adalah disebabkan masih

kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis, karenanya mohon dimaklumi.

Kesempatan yang baik ini penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak

yang telah memberikan dorongan dan bantuan, khususnya terhadap:

1. Bapak Dr. Abid Djazuli, SE., MM., Rektor Universitas Muhammadiyah

Palembang beserta jajarannya;

2. Ibu Dr. Hj. Sri Suatmiati, SH., M.Hum., Dekan Fakultas Hukum Universitas

Muhammadiyah Palembang beserta stafnya;

3. Bapak/Ibu Wakil Dekan I, II, III dan IV, Fakultas Hukum Universitas

Muhammadiyah Palembang;

4. Bapak Mulyadi Tanzili, SH., MH. selaku Ketua Program Studi Ilmu Hukum

Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang;

Page 6: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Palembang

vi

5. Bapak Burhanuddin, SH, MH. Selaku Pembimbing dalam penulisan skripsi ini;

6. Ibu Eni Suarti, SH, MH. Pembimbing Akademik Penulis selama menempuh

pendidikan, yang selalu memberikan inspirasi

7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah

Palembang;

8. Kedua orang tuaku tercinta dan saudara-saudaraku terkasih.

Semoga segala bantuan materiil dan moril yang telah menjadikan skripsi ini

dapat selesai dengan baik sebagai salah satu persyaratan untuk menempuh ujian

skripsi, semoga kiranya Allah Swt., melimpahkan pahala dan rahmat kepada

mereka.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Palembang, Agustus 2019

Penulis,

Aidil Afrizal

Page 7: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Palembang

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ......................................................... ii

PENDAFTARAN UJIAN SKRIPSI ................................................................ iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN............................................................ iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................. v

ABSTRAK ....................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................ 1

B. Permasalahan ........................................................................... 7

C. Ruang Lingkup dan Tujuan .................................................... 7

D. Definisi Konseptual ................................................................ 8

E. Metode Penelitian .................................................................... 10

F. Sistematika Penulisan .............................................................. 12

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Hak Atas Tanah ..................................................... 13

B. Macam-macam hak Atas Tanah Menurut UUPA ................... 16

C. Hapusnya Hak Atas tanah ....................................................... 31

D. Pengertian Pengadaan Tanah .................................................. 36

Page 8: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Palembang

viii

BAB III : PEMBAHASAN

A. Peralihan Hak Atas Tanah Akibat Pengadaan Tanah bagi

Pembangunan untuk Kepentingan Umum............................... 39

B. Akibat Hukumnya Peralihan Hak Atas Tanah Akibat

Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk

Kepentingan Umum ................................................................ 54

BAB IV : PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................. 60

B. Saran-saran .............................................................................. 60

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 9: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Palembang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara Republik Indonesia adalah suatu organisasi kekuasaan dari

seluruh rakyat Indonesia yang dibentuk guna mengatur, mengurus,

menyelenggarakan dan menyelesaikan kepentingan-kepentingan dari seluruh

rakyat Indonesia. Demikian pula halnya dengan pengaturan, pengurusan,

penyelenggaraan serta penyelesaian pengelolaan fungsi bumi, air dan ruang

angkasa adalah sepenuhnya diserahkan kepada Negara sebagai organisasi

kekuasaan dari seluruh rakyat Indonesia.

Pengelolaan fungsi bumi, air dan ruang angkasa serta kekayaan alam

yang terkandung di dalamnya yang merupakan suatu karunia Tuhan Yang Maha

Esa kepada rakyat Indonesia adalah ditujukan untuk mencapai sebesar-besarnya

kemakmuran seluruh rakyat Indonesia.

Landasan yuridis konstitusional Pasal 33 ayat (3) Undang-undang Dasar

1945 telah menyebutkan bahwa bumi dan air serta kekayaan alam yang

terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-

besarnya kemakmuran rakyat. Berdasarkan ketentuan ini dapat tercermin bahwa

bumi, air serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya adalah dikuasai

oleh Negara dan dipergunakan untuk mencapai sebesar-besarnya kemakmuran

rakyat Indonesia.

Page 10: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Palembang

2

Azas penguasaan oleh Negara atas bumi, air serta kekayaan alam yang

terkandung di dalamnya ini, untuk selanjutnya oleh Undang-Undang Nomor 5

Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria atau yang lebih

dikenal dengan singkatan Undang-Undang Pokok Agraria telah dijabarkan

lebih lanjut, yakni bumi, air dan ruang angkasa termasuk kekayaan alam yang

terkandung di dalamnya pada tingkat yang tertinggi dikuasai oleh Negara.

Pengertian dikuasai di sini memuat pengertian bahwa Negara adalah

berwenang selaku organisasi kekuasaan dari seluruh rakyat Indonesia untuk

melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Mengatur dan menyelenggarakan peruntukan, penggunaan dan

pemeliharaannya;

2. Menentukan dan mengatur hak-hak yang dapat dipunyai atas bagian-

bagian dari bumi, air dan ruang angkasa;

3. Mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-orang dan

perbuatan hukum yang mengenai bumi, air dan ruang angkasa;

4. Penguasaan Negara hanyalah pada tingkat tertinggi saja sedangkan

untuk tingkat yang terendah dapat diberikan dan dipunyai oleh

seseorang atau badan-badan hukum tertentu;

5. Penguasaan terhadap bumi, air dan ruang angkasa serta kekayaan

alam yang terkandung di dalamnya dipergunakan untuk mencapai

sebesar-besarnya kemakmuran rakyat Indonesia.1)

Kekuasaan Negara sebagaimana tercantum dalam Pasal 33 ayat (3)

Undang-Undang Dasar 1945 joncto Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Pokok

Agraria tersebut di atas, adalah kekuasaan Negara atas bumi, air dan ruang

angkasa serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.

Melalui hak menguasai Negara inilah, Negara akan dapat senantiasa

mengendalikan atau mengarahkan fungsi bumi, air, ruang angkasa sesuai

1) Bachtiar Effendi, 2001, Kumpulan Tulisan Tentang Hukum Tanah, Alumni, Bandung,

hlm.2.

Page 11: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Palembang

3

dengan kebijakan Pemerintah, sehubungan dengan kepentingan Nasional dan

dengan adanya hak menguasai dari Negara ini, maka Negara berhak di sektor

agraria untuk selalu campur tangan dengan pengertian bahwa setiap pemegang

hak atas tanah tidak berarti bahwa ia akan terlepas dari hak menguasai Negara

tersebut.

Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Undang-undang

Dasar 1945 adalah Negara hukum yang memberikan jaminan dan memberikan

perlindungan atas hak-hak warga negara, antara lain hak warga Negara untuk

mendapatkan, mempunyai dan menikmati hak milik.

Hak milik atas tanah sebagai salah satu jenis hak milik, sangat penting

bagi Negara, bangsa dan rakyat Indonesia sebagai masyarakat agraria yang

sedang membangun ke arah perkembangan industri. Akan tetapi, tanah yang

merupakan kehidupan pokok manusia akan berhadapan dengan berbagai hal,

antara lain:

1. Keterbatasan tanah, baik dalam jumlah maupun kualitas dibanding

dengan kebutuhan yang harus dipenuhi;

2. Pergeseran pola hubungan antara pemilik tanah dan tanah sebagai akibat

perubahan-perubahan yang ditimbulkan oleh proses pembangunan dan

perubahan-perubahan sosial pada umumnya;

3. Tanah di satu pihak telah tumbuh sebagai benda ekonomi yang sangat

penting, pada lain pihak telah tumbuh sebagai bahan perniagaan dan

obyek spekulasi;

4. Tanah di satu pihak harus dipergunakan dan dimanfaatkan untuk

sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat lahir batin, adil dan merata,

sementara di lain pihak harus dijaga kelestariannya.2)

2) Adrian Sutedi, 2008, Peralihan Hak Atas Tanah dan Pendaftarannya, Sinar Grafika,

Jakarta, hlm.1.

Page 12: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Palembang

4

Berdasarkan struktur dan bentuk penguasaan tanah secara ekonomis,

ternyata tanah telah ditempatkan pada posisi yang mampu memancarkan

sejumlah besar nilai yang tidak dapat digantikan peranannya oleh faktor yang

lain dan sebagai faktor produksi, ternyata tanah juga mampu membawa

implikasi lain ke arah kegiatan ekonomis berikutnya, tergantung seberapa besar

akses orang itu terhadap tanah.

Intinya tanah merupakan investasi yang sangat menguntungkan, karena

nilainya tidak akan pernah turun, demikian juga pemiliknya tidak perlu susah

memperbaiki mutu tanahnya, karena faktor alamiah yaitu tekanan penduduk

yang terus bertambah dan kebutuhan manusia yang terus meningkat. Apalagi

jika ada campur tangan manusia untuk mengupayakan naiknya nilai tambah

tanah, maka tanah akan menjadi basis dari tambang kekayaan siapa saja yang

mempunyai akses terhadapnya.

Permintaan akan tanah dewasa ini semakin meningkat dengan tajam,

bahkan di banyak tempat telah terjadi komersialisasi tanah yang cenderung

semakin individualistis dan terkonsentrasi pada segelintir pemilik. Kejadian ini

menyebabkan fungsi sosial tanah sebagian besar telah tergeser dan berubah

menjadi fungsi ekonomi atau produksi saja. Akibat perubahan fungsi

penguasaan dan penggunaan tanah itu membawa kecendrungan distribusi yang

lebih mengalir pada keuntungan kelompok atau golongan tertentu yang

mempunyai akses memadai terhadap tanah.

Persoalan distribusi penguasaan tanah perlu mendapat perhatian, karena

akan memperlihatkan bagaimana proses pemerataan dan keadilan penguasaan

Page 13: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Palembang

5

tanah itu dilaksanakan. Distribusi tanah di Indonesia sampai kini terus bergerak

menuju bentuk stratifikasi yang semakin mengkrucut. Dari tahun ke tahun,

tanah-tanah rakyat lepas ke tangan pemodal kuat, baik melalui proses

kelembagaan ataupun individu. Proses kelembagaan yang melepaskan tanah

rakyat dengan jalan yang resmi yang disebut dengan proses Pengadaan Tanah.

Proses Pengadaan tanah masih menghadapi persoalan yang serius,

meskipun kerangka peraturannya telah disempurnakan. Sebabnya, pertama

begitu mudahnya ia ditafsirkan, demikian juga cara membuktikannya

ketika terjadi pelanggaran hukum. Kedua kurang konsistennya pelaksana

pengadaan tanah dalam melaksanakan peraturan yang masih umum itu.3)

Sebagai benda tetap, tanah dapat memancarkan nilai ekonomis dan

politis. Secara ekonomis ia merupakan landasan atau basis kegiatan ekonomi

dan alat produksi bagi kegiatan ekonomi. Secara politis, tanah juga akan

melandasi kekuasaan pemiliknya. Sebagai konsekuensinya tanah akan

diperebutkan oleh siapa saja. Kemudian proses tawar menawar, tarik menarik

antara kepentingan yang pada gilirannya bermuara pada kerja sama ataupun

konflik antara kepentingan tersebut.

Bagi manusia, tanah merupakan hal terpenting bagi hidup dan

kehidupannya. Di atas tanah, manusia dapat mencari nafkah seperti bertani,

berkebun dan beternak. Di atas tanah pula manusia membangun rumah sebagai

tempat bernaung dan membangun berbagai bangunan lainnya untuk

perkantoran dan sebagainya. Tanah juga mengandung berbagai macam

kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan manusia. Dalam skala kecil, hasil yang

3) Ali Sofwan Husien, 2004, Ekonomi Politik Penguasaan Tanah, Pustaka Sinar Harapan,

Jakarta, hlm.11.

Page 14: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Palembang

6

diperoleh biasanya hanya cukup untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Dalam

skala besar, ditunjang oleh pengolahan dengan keahlian khusus dan

pemanfaatan teknologi, dapat menciptakan peluang bisnis yang menggiurkan.

Fungsi dan peran tanah dalam berbagai sektor kehidupan manusia

memiliki tiga aspek yang sangat strategis, yaitu aspek ekonomi, politik dan

hukum, dan aspek sosial.4)

Keempat aspek tersebut merupakan isu sentral yang paling terkait

sebagai satu kesatuan yang terintegrasi dalam pengambilan proses kebijakan

hukum pertanahan yang dilakukan oleh pemerintah.5)

Pengaturan hukum tentang pengadaan tanah untuk kepentingan umum

dan segala pengaturan yang terkait di Indonesia telah mengalami proses

perkembangan sejak unifikasi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang

Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria. Pengadaan tanah untuk kepentingan

umum dalam perkembangan hukum pertanahan di Indonesia dilakukan dengan

cara dan menggunakan lembaga hukum yang pertama, yaitu pencabutan hak-

hak atas tanah dan benda-benda yang ada di atasnya. Akan tetapi di dalam

praktek ketentuan undang-undang ini tidak dapat berjalan . Untuk mengatasi hal

tersebut pemerintah mengeluarkan ketentuan mengenai pembebasan hak atas

tanah, namun ketentuan ini dalam prakteknya banyak menimbulkan masalah

sehingga tidak dapat berjalan secara efektif. Berdasarkan kenyataan ini

4) Y. Wartaya Winangun, SJ., 2005, Tanah Sumber Nilai Hidup, Kanisius, Yogyakarta,

hlm. 21. 5) Idham, 2004, Konsolidasi Tanah Perkotaan dalam Perspektif Otonomi Daerah, Alumni,

Bandung, hlm. 1.

Page 15: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Palembang

7

pemerintah kemudian mengeluarkan keputusan presiden mengenai pelepasan

atau penyerahan hak atas tanah.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk

mengkaji dan menganalisis hal yang bersangkut paut dengan Akibat hukum

Terhadap Hak Atas Tanah Yang terkena Pengadaan tanah, untuk maksud

tersebut selanjutnya dirumuskan dalam skripsi ini yang berjudul : PERALIHAN

HAK ATAS TANAH AKIBAT PENGADAAN TANAH BAGI

PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM.

A. Permasalahan

Adapun permasalahan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah peralihan hak atas tanah akibat pengadaan tanah bagi

pembangunan untuk kepentingan umum?

2. Apakah akibat hukumnya peralihan hak atas tanah akibat pengadaan tanah

bagi pembangunan untuk kepentingan umum?

B. Ruang Lingkup dan Tujuan

Untuk memperoleh pembahasan yang sistematis, sehingga sejalan

dengan permasalahan yang dibahas, maka yang menjadi titik berat pembahasan

dalam penelitian ini yang bersangkut paut dengan Peralihan hak atas tanah

akibat pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum.

Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui dan mendapatkan

pengetahuan yang jelas tentang:

Page 16: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Palembang

8

1. Peralihan hak atas tanah akibat pengadaan tanah bagi pembangunan untuk

kepentingan umum.

2. Akibat hukumnya peralihan hak atas tanah akibat pengadaan tanah bagi

pembangunan untuk kepentingan umum.

C. Definisi Konseptual

1. Tanah adalah permukaan bumi, maka hak atas tanah itu adalah hak untuk

mempergunakan tanahnya saja, sedangkan benda-benda lain dalam tanah

umpamanya bahan-bahan mineral, minyak dan lain-lainnya tidak

termasuk.6)

2. Pengertian pengadaan tanah adalah setiap kegiatan untuk mendapatkan

tanah dengan cara memberi ganti kerugian kepada yang berhak atas tanah

dengan cara memberi ganti kerugian kepada yang berhak atas tanah

tersebut. Prosedur yang harus ditempuh adalah dengan cara pelepasan atau

penyerahan hak atas tanah adalah kegiatan melepaskan hubungan hukum

antara pemegang hak atas tanah dengan tanah yang dikuasainya dengan

memberikan ganti kerugian atas dasar musyawarah. (Pasal 1 butir 1

Undang-Undang No. 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi

Pembangunan Kepentingan Umum).

3. Kriteria Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Tanah untuk

kepentingan umum yang digunakan untuk pembangunan, antara lain:

a. Pertahanan dan keamanan nasional

6) Soehadi, 2006, Penyelesaian Sengketa Tentang Tanah, Karya Anda, Surabaya, hlm. 43.

Page 17: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Palembang

9

b. Jalan umum, jalan tol, terowongan, jalur kereta api, stasiun kereta api,

dan fasilitas operasi kereta api.

c. Waduk, bendungan, bending, irigasi, saluran air minum, saluran

pembuangan air dan sanitasi, dan bangunan pengairan lainnya.

d. Pelabuhan, bandar udara, dan terminal.

e. Infrastruktur minyak, gas dan panas bumi

f. Pembangkit, transmisi, gardu, jaringan dan distribusi tenaga listrik

g. Jaringan telekomunikasi dan informatika pemerintah

h. Tempat pembuangan dan pengolahan sampah

i. Rumah sakit pemerintah/pemerintah daerah

j. Fasilitas keselamatan umum

k. Tempat pemakaman umum pemerintah/pemerintah daerah.

l. Fasilitas sosial, fasilitas umum dan ruang terbuka hijau publik

m. Cagar alam dan cagar budaya

n. Kantor pemerintah/pemerintah daerah/desa

o. Penataan permukiman kumuh perkotaan dan/atau konsolidasi tanah,

serta perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah dengan status

sewa

p. Prasarana pendidikan atau sekolah pemerintah/pemerintah daerah

q. Prasarana olahraga pemerintah/pemerintah daerah, dan Pasar umum dan

lapangan parkir umum. (Pasal 5 Undang-Undang No. 2 Tahun 2012

tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Kepentingan Umum).

Page 18: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Palembang

10

D. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah jenis penelitian

hukum yang dipandang dari sudut tujuan penelitian hukum yaitu penelitian

hukum normatif, yang bersifat deskriptif atau menggambarkan.

2. Jenis dan Sumber Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder

yang terdapat dalam kepustakaan, yang berupa peraturan perundang-

undangan yang terkait, jurnal, hasil penelitian, artikel dan buku-buku

lainnya.

Data yang berasal dari bahan-bahan hukum sebagai data utama yang

diperoleh dari pustaka, antara lain :

a. Bahan hukum primer

Bahan hukum yang mempunyai otoritas (authoritatif) yang terdiri dari

peraturan perundang-undangan, antara lain: Undang-undang No. 5

Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria, Undang-

Undang No. 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi kepentingan

umum

b. Bahan Hukum Sekunder

Yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan

hukum primer, seperti rancangan undang-undang, hasil-hasil penelitian,

hasilnya dari kalangan hukum, dan seterusnya.

Page 19: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Palembang

11

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian hukum ini teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu

melalui studi kepustakaan (library research) yaitu penelitian untuk

mendapatkan data sekunder yang diperoleh dengan mengkaji dan

menelusuri sumber-sumber kepustakaan, seperti literatur, hasil penelitian

serta mempelajari bahan-bahan tertulis yang ada kaitannya dengan

permasalahannya yang akan dibahas, buku-buku ilmiah, surat kabar,

perundang-undangan, serta dokumen-dokumen yang terkait dalam

penulisan skripsi ini.

4. Teknik Analisa Data

Data yang diperoleh dari sumber hukum yang dikumpulkan

diklasifikasikan, baru kemudian dianalisis secara kualitatif, artinya

menguraikan data secara bermutu dalam bentuk kalimat yang teratur,

sistematis, logis, tidak tumpang tindih, dan efektif, sehingga memudahkan

interpretasi data dan pemahaman hasil analisis. Selanjutnya hasil dari

sumber hukum tersebut dikonstruksikan berupa kesimpulan dengan

menggunakan logika berpikir induktif, yakni penalaran yang berlaku khusus

pada masalah tertentu dan konkret yang dihadapi. Oleh karena itu hal-hal

yang dirumuskan secara khusus diterapkan pada keadaan umum, sehingga

hasil analisis tersebut dapat menjawab permasalahan dalam penelitian.

Page 20: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Palembang

12

E. Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari empat bab dengan sistematika sebagai berikut:

Bab I, merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang,

Permasalahan, Ruang Lingkup dan Tujuan Penelitian, Definisi Operasional,

Metode Penelitian, serta Sistematika Penulisan.

Bab II, merupakan tinjauan pustaka yang berisikan landasan teori yang

erat kaitannya dengan obyek penelitian, yaitu: Pengertian Hak Atas tanah,

Jenis-Jenis hak Atas tanah menurut UUPA, Hapusnya Hak Atas tanah,

Pengertian pengadaan Tanah.

Bab III, merupakan pembahasan yang berkaitan dengan Peralihan hak

atas tanah akibat pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum

dan Akibat hukumnya peralihan hak atas tanah akibat pengadaan tanah bagi

pembangunan untuk kepentingan umum.

Bab IV berisikan kesimpulan dan saran.

Page 21: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Palembang

13

DAFTAR PUSTAKA

Buku-Buku:

Ahmad Fikri Hadi, 2013, Eksistensi Badan Pengawasan Keuangan dan Adrian

Sutedi, 2007, Peralihan Hak Atas Tanah dan Pendaftarannya, Sinar

Grafika, Jakarta.

------------------, 2010, Implementasi Prinsip kepentingan Umum Dalam pengadaan

Tanah Untuk Pembangunan, Sinar Grafika, Jakarta

Bachtiar Effendi, 2003, Kumpulan Tulisan Tentang Hukum Tanah, Alumni,

Bandung.

Bernhard Limbong , 2012, Hukum Agraria Nasional, Margaretha Pustaka, Jakarta.

Boedi Harsono, 2008, Hukum Agraria Indonesia, Sejarah dan Isi., Djambatan,

Jakarta.

Ginting, Darwin, 2013, Kapita Selekta Hukum Agraria, Fokusindo Mandiri, Jakarta

H. Idham, 20008, Konsilidasi Tanah Perkotaan dalam Perspektif Otonomi Daerah,

Alumni, Bandung.

Kartini Muljadi dan Gunawan Widjaja, 2010, Hak-hak Atas Tanah, Prenada Mulia,

Jakarta.

R. Soehadi, 2002, Penyelesaian Sengketa Tentang Tanah, Karya Anda, Surabaya.

Supriadi, 2008, Hukum Agraria Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta.

Urip Santoso, 2011, Pendaftaran dan Peralihan Hak Atas Tanah, Prenada Media

Group, Jakarta.

Y. Wartaya Winangun, SJ., 2006, Tanah Sumber Nilai Hidup, Kanisius,

Yogyakarta.

Perundang-undangan:

Undang-undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria

Undang-Undang No. 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan

untuk Kepentingan Umum.

Page 22: SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Palembang

14

Internet :

Handoyo Setiyono, http://cahwaras.wordpress.com/2010,04,25, pengadaan tanah

bagi pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum

hukumpertanahansurveikadastral.blogspot.com