118
SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN SESUAI DENGAN HUKUM TAJWID DI SMP NEGERI 8 PAREPARE Oleh JUMENI NIM. 13.3211.001 PROGRAM STUDIPENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN TARBIYAH DAN ADAB INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PAREPARE 2018

SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

  • Upload
    others

  • View
    16

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

SKRIPSI

UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA

AL-QUR’AN SESUAI DENGAN HUKUM

TAJWID DI SMP NEGERI 8

PAREPARE

Oleh

JUMENI

NIM. 13.3211.001

PROGRAM STUDIPENDIDIKAN AGAMA ISLAM

JURUSAN TARBIYAH DAN ADAB

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

PAREPARE

2018

Page 2: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

ii

UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA

AL-QUR’AN SESUAI DENGAN HUKUM

TAJWID DI SMP NEGERI 8

PAREPARE

Oleh

JUMENI

NIM. 13.3211.001

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

(S.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah dan Adab

Institut Agama Islam Negeri Parepare

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

JURUSAN TARBIYAH DAN ADAB

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

PAREPARE

2018

Page 3: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

iii

UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN SESUAI DENGAN HUKUM

TAJWID DI SMP NEGERI 8 PAREPARE

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk mencapai

Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Program Studi

Pendidikan Agama Islam

Disusun dan diajukan oleh

JUMENI

NIM. 13.3211.001

Kepada

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

JURUSAN TARBIYAH DAN ADAB

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

PAREPARE

2018

Page 4: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

iv

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Judul Skripsi : Upaya Meningkatkan Minat Membaca Al-

Qur’an sesuai dengan Hukum Tajwid di SMP

Negeri 8 Parepare

Nama Mahasiswa : JUMENI

NIM : 13. 3211.001

Jurusan : Tarbiyah dan Adab

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Dasar Penetapan Pembimbing : SK. Ketua Jurusan Tarbiyah

Sti/08/PP.00.9/0422/2016

Disetujui Oleh

Pembimbing Utama : Drs. Amiruddin Mustam, M.Pd. (...............................)

NIP : 19620308 199203 1 001

Pembimbing Pendamping : Dr. Muh. Dahlan Thalib, M.A. (...............................)

NIP : 19631231 198703 1 012

Mengetahui:

Plt Ketua Jurusan Tarbiyah dan Adab

BAHTIAR, S.Ag., M.A.

NIP. 19720505 199803 1 004

Page 5: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

v

SKRIPSI

UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN SESUAI DENGAN HUKUM TAJWID

DI SMP NEGERI 8 PAREPARE

disusun dan diajukan oleh

JUMENI

NIM. 13.3211.001

telah dipertahankan di depan panitia ujian munaqasyah

pada tanggal 27 desember 2018 dan

dinyatakan telah memenuhi syarat

Mengesahkan

Dosen Pembimbing

Pembimbing Utama : Drs. Amiruddin Mustam, M.Pd. (...............................)

NIP : 19620308 199203 1 001

Pembimbing Pendamping : Dr. Muh. Dahlan Thalib, M.A. (...............................)

NIP : 19631231 198703 1 012

Rektor IAIN parepare

Dr. Ahmad Sultra Rustan, M.Si.

NIP. 19640427 198703 1 002

Plt Ketua Jurusan Tarbiyah dan Adab

BAHTIAR, S.Ag., M.A.

NIP. 19720505 199803 1 004

Page 6: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

vi

PENGESAHAN KOMISI PENGUJI

Judul Skripsi : Upaya Meningkatkan Minat Membaca Al-

Qur’an Sesuai Dengan Hukum Tajwid di

SMP Negeri 8 Parepare

Nama Mahasiswa : JUMENI

Nomor Induk Mahasiswa : 13.3211.001

Jurusan : Tarbiyah dan Adab

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Dasar Penetapan Pembimbing : SK. Ketua Jurusan Tarbiyah No.

Sti/08/PP.00.9/0422/2016

Tanggal Kelulusan : 27 Desember 2018

Disahkan Oleh Komisi Penguji

Drs. Amiruddin Mustam, M.Pd. (Ketua) (..........................................)

Dr. Muh. Dahlan Thalib, M.A. (Sekretaris) (...........................................)

Drs. Syarifuddin Tjali, M.Ag. (Anggota) (...........................................)

Kaharuddin, S.Ag., M.Pd.I. (Anggota) (...........................................)

Mengetahui:

Rektor IAIN parepare

Dr. Ahmad Sultra Rustan, M.Si.

NIP. 19640427 198703 1 002

Page 7: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah mengajarkan kepada manusia apa yang

belum diketahuinya. Berkat hidayah dan taufik-Nya, penulis dapat menyelesaikan

tulisan ini sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar

“Sarjana Pendidikan pada Jurusan Tarbiyah” Institusi Agama Islam Negeri Parepare.

Begitu pula shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada baginda Rasulullah

Muhammad saw. yang telah membimbing umatnya dari zaman biadab menuju zaman

yang penuh dengan peradaban.

Penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada ayahanda

Bakri dan ibunda tercinta Mirna berkat nasihat dukungan dan do’a tulusnya sehingga

penulis mendapat kemudahan dalam menyelesaikan tugas akademik tepat pada waktu

yang telah ditentukan.

Penulis telah menerima banyak bimbingan dan bantuan dari bapak Drs.

Amiruddin Mustam, M.Pd. dan bapak Dr. Muh. Dahlan Thalib, M.A. selaku

pembimbing I dan pembimbing II, atas segala bantuan dan bimbingan yang telah

diberikan, penulis ucapkan banyak terima kasih.

Selanjutnya, penulis juga mengucapkan, menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Ahmad Sultra Rustan, M.Si. selaku Rektor IAIAN Parepare yang telah

bekerja keras mengelola pendidikan di IAIAN Parepare.

2. Bapak Bahtiar, S.Ag., M.A. sebagai Plt. Ketua Jurusan Tarbiyah dan Adab atas

pengabdiannya telah menciptakan suasana pendidikan yang positif bagi

mahasiswa.

Page 8: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

viii

3. Bapak Dr. Muh. Dahlan Thalib, M.A. sebagai Penanggung Jawab Program Studi

Pendidikan Agama Islam sekaligus sebagai dosen pembimbing II.

4. Segenap dosen dan pengajar Jurusan Tarbiyah dan Adab atas ilmu yang

diberikan selama perkuliahan.

5. Bapak Tri Astoto, S.Pd, M.Pd. sebagai kepala SMP Negeri 8 Parepare yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah yang di

pimpinnya.

6. Bapak H. Bahuddin, S.Pd, M.Pd. sebagai wakil kepala sekolah terima kasih atas

bantuan dan kerjasamanya telah membantu penulis dalam menyelesaikan

penelitiannya.

7. Ibu Hj. Rasma, S.Pd.I. sebagai guru Pendidikan Agama Islam terima kasih atas

bantuan dan kerjasamanya telah membantu penulis dalam menyelesaikan

penelitiannya.

8. Bapak Drs. Muhammad Nasir, M.Pd.I. sebagai guru Pendidikan Agama Islam

terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya telah membantu penulis dalam

menyelesaikan penelitiannya.

9. Bapak Drs. Muh. Shaleh sebagai guru BTQ terima kasih atas bantuan dan

kerjasamanya telah membantu penulis dalam menyelesaikan penelitiannya.

10. Bapak Subyriansiari, S.Pd. sebagai guru BK terima kasih atas bantuan dan

kerjasamanya telah membantu penulis dalam menyelesaikan penelitiannya.

11. Kepada ke empat saudara saya yaitu Herni, S.Pd. Asmaul Husna, Asmaul Husni

dan Nailah terima kasih yang tak terhingga karena dukungan dan doanya penulis

bisa sampai sejauh ini.

12. Teman-teman seangkatan khususnya Program Studi Pendidikan Agama Islam

angkatan 2013 terima kasih yang tak terhingga karena telah menemani penulis

Page 9: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

ix

selama menempuh pendidikan di IAIN Parepare dan telah berpartisipasi dalam

membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

Penulis tak lupa pula mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

memberikan bantuan, baik moril maupun material hingga tulisan ini dapat

diselesaikan. Semoga Allah SWT berkenan menilai segala kebajikan sebagai amal

jariah dan memberikan rahmat dan pahala-Nya.

Akhirnya penulis menyampaikan kiranya pembaca berkenan memberikan saran

konstruktif demi kesempurnaan skripsi ini.

Parepare, 08 September 2018

Penulis

JUMENI

NIM. 13.3211.001

Page 10: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

x

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Mahasiswa yang bertanda tangan dibawah ini

Nama : JUMENI

NIM : 13.3211.001

Tempat/Tgl. Lahir : Parepare, 08 September 1995

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Jurusan : Tarbiyah

Judul Skripsi : Upaya Meningkatkan Minat Membaca Al-Qur’an Sesuai

Dengan Hukum Tajwid di SMP Negeri 8 Parepare

Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini

benar merupakan hasil karya saya sendiri. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa ia

merupakan duplikat, tiruan, plagiat atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau

seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.

Parepare, 08 September 2018

Penulis,

JUMENI

NIM 13.3211.001

Page 11: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

xi

ABSTRAK

JUMENI. (Upaya Meningkatkan Minat Membaca Al-Qur’an Sesuai Dengan Hukum Tajwid di SMP Negeri 8 Parepare) (dibimbing oleh Amiruddin dan Muh. Dahlan).

Upaya dalam meningkatkan minat membaca Al-Qur’an merupakan bentuk

perhatian terhadap peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

bagaimana upaya Kepala Sekolah dalam meningkatkan minat membaca Al-Qur’an

peserta didik sesuai dengan hukum tajwid. bagaimana upaya Pendidik dalam

meningkatkan minat membaca Al-Qur’an peserta didik sesuai dengan hukum tajwid.

Bagaimana upaya peserta didik dalam meningkatkan minat membaca Al-Qur’an

sesuai dengan hukum tajwid di SMP Negeri 8 Parepare.

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dalam

mengumpulkan data berupa observasi, wawancara, dokumentasi, triangulasi sumber,

triangulasi metode dan triangulasi teori. Adapun teknik analisis data yang digunakan

yaitu reduksi data, model data (data display), dan penarikan/verifikasi kesimpulan.

Hasil penelitian dapat dikemukakan bahwa upaya meningkatkan minat

membaca Al-Qur’an sesuai dengan hukum tajwid di SMP Negeri 8 Parepare yaitu :

1) Upaya kepala sekolah dalam meningkatkan minat membaca Al-Qur’an peserta

didik sesuai dengan hukum tajwid di SMP Negeri 8 Parepare dengan cara

menyelenggarakkan pesantren pendidikan karakter dan pesantren kilat, membangun

mushallah dan menyediakan buku keagamaan, Al-Qur’an, dan LCD, 2) Upaya

pendidik dalam meningkatkan minat membaca Al-Qur’an peserta didik sesuai dengan

hukum tajwid di SMP Negeri 8 Parepare dengan cara Mengajarkan dasar-dasar dalam

membaca Al-Qur’an, menyadarkan bahwa pentingnya membaca Al-Qur’an,

memberikan motivasi dan dorongan, peserta didik diberikan pelatihan-pelatihan,

mengelompokkan anak yang masih mengaji bugis kemudian diberikan bimbingan,

3) Upaya peserta didik dalam meningkatkan minat membaca Al-Qur’an sesuai

dengan hukum tajwid di SMP Negeri 8 Parepare yaitu peserta didik ikut serta apabila

ada kegiatan islami ekstrakurikuler yang dilakukan sekolah serta meramaikan

mushallah Jabal Ulum.

Kata Kunci: Upaya, Kepala Sekolah, Pendidik, Peserta Didik, Minat

Page 12: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ii

HALAMAN PENGAJUAN iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING iv

HALAMAN PENGESAHAN KOMISI PEMBIMBING v

HALAMAN PENGESAHAN KOMISI PENGUJI vi

KATA PENGANTAR vii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI x

ABSTRAK xi

DAFTAR ISI xii

DAFTAR TABEL xv

DAFTAR GAMBAR xvi

DAFTAR LAMPIRAN xvii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Rumusan Masalah 5

1.3 Tujuan Penelitian 5

1.2 Kegunaan Penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu 7

2.2 Tinjauan Teoretis 10

2.2.1 Teori Tentang Upaya Peningkatan Minat Membaca

Al-Qur’an 10

2.2.1.1 Teori Upaya Peningatan Minat 10

2.2.1.2 Pengertian Minat 10

2.2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Membaca

Al-Qur’an 11

Page 13: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

xiii

2.2.1.4 Pengertian Membaca 12

2.2.1.5 Pengertian Minat Baca 13

2.2.1.6 Pengertian Al-Qur’an 14

2.2.1.7 Adab-adab Dalam Membaca Al-Qur’an 14

2.2.1.8 Keutamaan Al-Qur’an dan Pembacanya 15

2.2.1.9 Faktor-faktor Kemudahan Mempelajarinya 17

2.2.2 Teori Tentang Hukum Tajwid 18

2.2.2.1 Harakat 18

2.2.2.2 Makharajul Huruf 19

2.2.2.3 Alif Lam 21

2.2.2.4 Lafazh Al-Jalalah 22

2.2.2.5 Hukum Nun Sukun dan Tanwin 22

2.2.2.6 Hukum mim sukun 24

2.2.2.7 Hukum mim tasydid dan nun tasydid 25

2.2.2.8 Hukum mitslain, mutaqari’bain, mutajanisain,

mutaba’idain 26

2.2.2.9 Huruf ro' 28

2.2.2.10 Qalqalah 30

2.2.2.11 Mad 31

2.3 Tinjauan Konseptual 35

2.4 Bagan Kerangka Pikir 36

BABIII METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian 38

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 38

3.3 Fokus Penelitian 39

3.4 Jenis dan Sumber Data yang Digunakan 39

3.5 Teknik Pengumpulan Data 40

3.6 Teknik Analisis Data 42

Page 14: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

xiv

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 44

4.1.1 Sarana dan Prasarana Sekolah 45

4.1.2 Keadaan Pendidik 52

4.1.3 Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan 54

4.1.4 Data Peserta Didik 55

4.1.5 Rombongan Belajar 58

4.1.6 Visi dan Misi SMP Negeri 8 Parepare 59

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian 60

4.2.1 Upaya Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Minat Membaca

Al-Qur’an Peserta Didik Sesuai dengan Hukum Tajwid 60

4.2.2 Upaya Pendidik dalam Meningkatkan Minat Membaca Al-

Qur’an Peserta Didik Sesuai dengan Hukum Tajwid 63

4.2.3 Upaya Peserta Didik dalam Meningkatkan Minat Membaca

Al-Qur’an Sesuai dengan Hukum Tajwid 68

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan 79

5.2 Saran 80

DAFTAR PUSTAKA 82

LAMPIRAN-LAMPIRAN 85

Page 15: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

xv

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Tabel Halaman

4.1

4.2

4.3

4.4

4.5

4.6

4.7

4.8

4.9

Profil sekolah

Sarana

Prasarana

Keadaan Pendidik

Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Data Peserta Didik

Rombongan Belajar

Data peserta didik tentang berapa kali dalam

seminggu membaca Al-Qur’an

Data peserta didik tentang berapa kali dalam

membaca Al-Qur’an setelah dilakukan bimbingan

44

45

51

52

54

56

58

76

77

Page 16: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

xvi

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Gambar Halaman

2.1 Kerangka Pikir 37

Page 17: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lamp. Judul Lampiran Halaman

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

Surat izin melaksanakan penelitian dari IAIN Parepare

Surat izin penelitian dari BAPPEDA

Surat keterangan telah melaksanakan penelitian

Pedoman wawancara untuk Kepala Sekolah, Wakil Kepala

Sekolah, Guru BK

Pedoman wawancara untuk Guru PAI dan BTQ

Pedoman wawancara untuk Peserta didik

Surat keterangan wawancara Kepala Sekolah

Surat keterangan wawancara Wakil Kepala Sekolah

Surat keterangan wawancara Guru BK

Surat keterangan wawancara Guru PAI

Surat keterangan wawancara Guru PAI

Surat keterangan wawancara Guru BTQ

Dokumentasi

Biografi Penulis

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

101

Page 18: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sejak manusia lahir kedunia, telah dibekali oleh Allah swt dengan adanya rasa

ingin tahu. Adapun wujud dari keingintahuan ini adalah adanya akal. Dengan akal

manusia berfikir sehingga dia mendapatkan ilmu pengetahuan yang semakin lama

akan terus berkembang. Untuk memanifestasikan kemampuan akal ini, maka

diperlukan pendidikan. Pendidikan merupakan hal terpenting dalam kehidupan kita,

sebagaimana Allah swt memerintahkan Nabi Muhammad saw dengan perintah Iqra’

(bacalah). Allah berfirman Q.S. Al-‘Alaq/96: 1-5.

Terjemahnya:

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang paling pemurah. yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Ayat ke-1 sampai dengan ayat ke-5 dari surah Al-‘Alaq merupakan wahyu

yang pertama kali yang diturunkan oleh Allah SWT. Kepada Muhammad bin abdillah

Rasulullah SAW. Yakni ketika beliau ber’uzlah (mengisolasi diri) di gua Hira’.

Ketika itu diturunkan tepat pada tanggal 17 ramadhan, dan hingga kini diperingati

sebagai hari nazulul-Quran. Merupakan momentum yang baik bagi umat islam yang

diabadikan sebagai hari besar.

Page 19: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

2

Jadi, dapat diambil satu konklusi, bahwa Allah menjadikan umat manusia agar

beribadah kepadanya. Menuntut ilmu pengetahuan untuk sarana mengembangkan

missi dan pengamalan agama. Bukan setelah pandai malah mengingkari agama Allah

SWT. Setiap manusia harus menyadari dari apa dirinya diciptakan.1

Menurut bilingual dalam buku Methodology in tesol book of readings

Bilingual education has different meanings to different people. Education I mean the use of two languages as mediums of instruction at some stage in a student’s educational career2.

Pendidikan di TKA/TPA dan di sekolah sistem pembelajarannya sangat

berbeda karena di TKA/TPA anak-anak secara khusus di ajarkan dalam membaca Al-

Qur’an sesuai dengan hukum tajwid, tidak seperti di sekolah pada umumnya sehingga

perlu bimbingan terlebih dahulu.

You take an interest in something, or show interest in it.3To make someone want to give their attention to something and find out more about it4.

Jadi dapat diketahui bahwa ketertarikan dalam minat membaca Al-Qur’an

seseorang dapat dilihat dari perhatian dan ingin memahami lebih mendalam dalam

penguasaan membaca Al-Qur’an. Ketertarikan seseorang dalam membaca Al-

1Mahali A Mudjab, Asbabun Nuzul : Studi Pendalaman Al-Qur’an (Cet. I; Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2002), h. 603.

2Michael H. Long and Jack C. Richards, Methodology In Tessol A Book of Readings, (First

Printing, English,1987).,h.61

(Catatan: Menurut Bilingual. Pendidikan memiliki arti yang berbeda untuk pendidikan orang yang berbeda. Yang saya maksud penggunaan dua bahasa instruksi di beberapa tahap pengasuh pendidikan siswa)

3Penny Hands and Patricia Marshall,An Active Learning Dictionary,(Singapore:Learners

Publishing,2003).,h.112

(Catatan: Anda tertarik pada sesuatu, atau menunjukkan minat di dalamnya)

4Longman, Active Study Dictionary (England: New Edition, 1998), h. 353

(Catatan: Untuk membuat seseorang ingin memberi perhatian mereka untuk sesuatu dan mengetahui lebih banyak tentang hal itu)

Page 20: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

3

Qur’an berbeda beda. Yang dimana saat kecil kita sudah di ajarkan membaca Al-

Qur’an di TKA/TPA. Jadi anak-anak harus dibiasakan sejak kecil agar ketertarikan

dalam membaca Al-Qur’an ada dalam dirinya.

Menghiasi Al-Qur’an merupakan keistimewaan Al-Qur’an yang secara khusus

disampaikan Nabi saw. Dari al-Barra’ bin Azib, berkata: Rasulullah saw bersabda

Artinya:

Hiasilah Al-Qur’an dengan suaramu. Karena suara yang bagus menambah kebaikan Al-Qur’an. 5

Tajwid merupakan penghias bacaan. Menurut as-Suyuti, tajwid adalah ilmu yang mengajarkan penempatan huruf sesuai hak dan susunannya, mengeluarkan sesuai makhraj dan asalnya serta melembutkan sesuai kesempurnaan tingkatnya, tanpa membatasi atau menahannya. 6

Cara baca dan hukum-hukum tajwid dapat diketahui dari orang-orang

terdahulu yang berasal dari bacaan Nabi saw, para sahabatnya dan tabi’in.

Keberadaan tajwid sangat penting dan mulia karena menjaga dari kecenderungan

salah. Dalam membaca Al-Qur’an kita harus memperhatikan baik benarnya suatu

bacaan, agar tidak ada kesalahan dalam membaca Al-Qur’an.

Menurut as-Suyuti, selain beribadah dengan jalan memahami dan menegakkan hukum-hukum Al-Qur’an, dapat pula dilakukan dengan membaca Al-

5Salim Bahreisy, Terjemahan Riyadlus Sholikhin, Jilid II, (Cet. terakhir; Bandung: Alma’rif)

h. 69.

6Sayyid Muhammad Alwi Al-Maliki, Keistimewaan-keistimewan Al-Qur’an (Cet. I;

Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2001), h. 145.

Page 21: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

4

Qur’an secara baik, benar lafal maupun hurufnya sesuai yang diajarkan para imam-imam qira’at yang bersambung kepada Nabi saw.7

Jika ada yang membaca Al-Qur’an tidak sesuai dengan hukum tajwid karena

pembaca tidak memperhatikan makhrijul huruf, Ini terjadi karena seringkali orang

membaca Al-Qur’an dengan kebiasaan yang tidak sesuai hukum tajwid sehingga

terus belanjut seperti itu.

Menurut Ijma’ membaca Al-Qur’an dengan cepat dan terburu-buru hukumnya makruh. Cara ini menimbulkan bacaan huruf, harakat dan tanda baca yang wajib tidak berjalan sebagaimana mestinya. Menurut sebagian yang lain, tindakan diatas bukan perbuatan makruh, karena tidak ada salahnya membaca dengan cepat dan terburu-buru, asal tidak merusak bacaan.8

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 8 Parepare karena disekolah pada

umummnya pembelajaran PAI di ajarkan secara umum dan dalam proses

pembelajarannya pun tidak dipusatkan dalam membaca Al-Qur’an walaupun dalam

pembelajannya terkait dengan pelajarannya. Dan di sekolah tersebut peserta didik

memang acuh tak acuh dalam membaca Al-Qur’an, karena dalam proses menuju

kedewasaan.

Berdasarkan hal tersebut maka peneliti merasa tertarik untuk mengadakan

penelitian di SMP Negeri 8 Parepare dengan judul “upaya meningkatkan minat

membaca Al-Qur’an sesuai dengan hukum tajwid di SMP Negeri 8 Parepare.” Dalam

hal ini membahas masalah upaya-upaya apa yang dilakukan dalam meningkatkan

minat membaca Al-Qur’an peserta didik sesuai dengan hukum tajwid.

7Sayyid Muhammad Alwi Al-Maliki, Keistimewaan-keistimewan Al-Qur’an, h. 146.

8Sayyid Muhammad Alwi Al-Maliki, Keistimewaan-keistimewan Al-Qur’an, h. 146.

Page 22: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

5

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang, maka yang menjadi perumusan

masalah dalam penelitian ini adalah :

1.2.1 Bagaimana Upaya Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Minat Membaca

Al-Qur’an Peserta Didik sesuai dengan Hukum Tajwid di SMP Negeri 8

Parepare?

1.2.2 Bagaimana Upaya Pendidik dalam Meningkatkan Minat Membaca Al-

Qu’ran Peserta Didik sesuai dengan Hukum Tajwid di SMP Negeri 8

Parepare?

1.2.3 Bagaimana Upaya Peserta Didik dalam Meningkatkan Minat Membaca Al-

Qur’an sesuai dengan Hukum Tajwid di SMP Negeri 8 Parepare?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1.3.1 Untuk Mengetahui Upaya Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Minat

Membaca Al-Qur’an Peserta Didik sesuai dengan Hukum Tajwid di SMP

Negeri 8 Parepare

1.3.2 Untuk Mengetahui Upaya Pendidik dalam Meningkatkan Minat Membaca

Al-Qu’ran Peserta Didik sesuai dengan Hukum Tajwid di SMP Negeri 8

Parepare

1.3.3 Untuk Mengetahui Upaya Peserta Didik dalam Meningkatkan Minat

Membaca Al-Qur’an sesuai dengan Hukum Tajwid di SMP Negeri 8

Parepare

Page 23: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

6

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi dan nilai tambah keilmuan

dalam kaitannya dengan hasil belajar alumni sekolah menengah pertama serta

pengaruhnya dalam meningkatkan minat membaca Al-Qur’an.

1.4.2 Sebagai tambahan informasi bagi tenaga pendidik dan juga kepada para

pecinta Al-Qur’an.

1.4.3 Sebagai bahan masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya

dibidang pendidikan agama islam tentang upaya meningkatkan minat

membaca Al-Qur’an sesuai dengan hukum tajwid.

1.4.4 Sebagai bahan perbandingan bagi mahasiswa yang berminat mengadakan

penelitian lebih lanjut dengan memperhatikan berbagai sudut pandang

permasalahan yang lebih luas.

Page 24: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Kami penyadari bahwa tidak menutup kemungkinan dalam penulisan skripsi

ini, terdapat persamaan pada penulisan skripsi yang dilakukan oleh peneliti

sebelumnya. Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nurvadilla Bachtiar.

Adapun perbedaan dalam penelitian ini, yakni: penelitian terdahulu mengulas tentang

kemampuan membaca Al-Qur’an, sedangkan penelitian ini meneliti tentang minat

membaca Al-Quran. Adapun kemiripan penelitian terdahulu dengan penelitian ini

adalah sama-sama fokus sasarannya tentang membaca Al-Qur’an.

Adapun hasil penelitiannya yaitu:

2.1.1 Upaya guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan kemampuan

membaca Al-Qur’an pada peserta didik kelas VIII.2 SMP Negeri 7 Pinrang,

yaitu mengadakan bimbingan melalui kegiatan yasinan dan baca tulis Al-

Qur’an serta pemberian tugas kepada peserta didik seperti hafalan surah-surah

pendek dan ayat-ayat yang berkaitan dengan materi yang dibahas, serta

menggunakan beberapa metode seperti ceramah dan Tanya jawab dan

menambah waktu pembelajaran Al-Qur’an diluar pembelajaran formal dengan

mengadakan pesantren kilat pada saat bulan suci ramadhan serta seorang

pendidik memvariasikan metode mengajar dengan alat atau media

pembelajaran seperti menggunakan tekhnologi, seperti menggunakan LCD,

tetapi tidak keseringan karena fasilitas yang kurang memadai, maka dari itu

Page 25: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

8

untuk meningkatkan kemampuan baca Al-Qur’an peserta didik di SMP Negeri

7 pinrang diperlukan adanya teori dan praktek langsung.

2.1.1 Kemampuan membaca Al-Qur’an pada peserta didik kelas VIII.2 SMP Negeri

7 Pinrang berada di atas rata-rata kategori baik. Hal ini dapat dibuktikan

dengan melihat 5 hasil kriteria penilaian tes kemampuan membaca Al-Qur’an

peserta didik.1

Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Suriani. Suriani fokus terhadap

strategi guru pendidikan Islam sedangkan penelitian ini membahas tentang upaya-

upaya apa yang dilakukan dalam meningkatkan minat membaca Al-Qur’an.

Kemudian penelitian ini mempunyai sedikit kemiripan dengan penelitian terdahulu,

dimana penelitian terdahulu membahas tentang minat baca Al-Qur’an.

Adapun hasil penelitiannya:

2.1.2 Minat baca Al-Qur’an siswa MTs DDI Kanang berada pada kategori baik

karena dengan adanya strategi guru Pendidikan Agama Islam maka minat

peserta didik makin meningkat.

2.1.3 Strategi yang digunakan oleh pendidik MTs DDI Kanang adalah

mengembangkan strategi yang ada kedalam beberapa metode dan tehnik serta

taktik yang digunakan dalam upaya membangkitkan minat baca Al-Qur’an. 2

Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Yockie Rein Sampoerno. Penelitian

terdahulu fokus pada upaya guru Pendidikan Agama Islam sedangkan penelitian ini

1Nurvadilla Bachtiar, 2015, Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan

Kemampuan Membaca Al-Qur’an Peserta Didik Kelas VIII.2 SMP Negeri 7 Pinrang, Sekolah Tinggi

Agama Islam Negeri (STAIN) Parepare.

2Suriani, 2014, Strategi guru pendidikan Islam dalam meningkatkan minat baca Al-Qur’an

siswa MTs DDI Kanang Kab. Polman, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Parepare.

Page 26: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

9

membahas masalah upaya kepala sekolah, upaya pendidik, dan upaya peserta didik

dalam meningkatkan minat membaca Al-Qur’an.

Adapun hasil penelitiannya yaitu bentuk-bentuk dorongan yang diberikan

guru PAI kepada peserta didik adalah memberikan pemahaman sedini mungkin

tentang pentingnya penguasaan baca tulis Al-Qur’an. Keuntungan yang diperoleh

siswa adalah untuk kondisi saat ini telah banyak perguruan tinggi yang memberikan

biaya gratis kepada hafizh Al-Qu’an. Harapannya dengan motivasi ini siswa

semangat dan terdorong untuk menghafalkan Al-Qu’an. 3

Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Lilis Seriyaningsih hampir sama

dengan penelitian yang dilakukan Yockie Rein Sampoerno yang sama-sama fokus

masalah upaya Guru PAI. Sedangkan penelitian ini membahas masalah upaya kepala

sekolah, upaya pendidik, dan upaya peserta didik dalam meningkatkan minat

membaca Al-Qur’an.

Adapun hasil penelitiannya yaitu menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan

guru pendidikan agama Islam dalam mengajarkan Al-Qur’an secara tartil melalui

pembiasaan sebagai kegiatan rutin siswa membaca Al-Qur’an di sekolah,

memberikan point ke dalam daftar nilai sebagai penilaian dari kegiatan mengajar Al-

Qur’an, memberikan penghargaan bagi siswa yang aktif dan berprestasi dalam belajar

Al-Qur’an, mengadakan kompetisi/lomba-lomba hari besar Islam agar bisa memikat

anak menjadi gemar mempelajari Al-Qur’an, menerapkan empat metode

penyampaian dalam proses mengajarkan Al-Qur’an secara tartil diantaranya metode

klasikal (klasikal baca: simak), metode individual, metode drill (latihan) dan metode

3Yockie Rein Sampoerno, 2016, Upaya guru pendidikan agama Islam dalam menumbuhkan

minat baca dan tulis Al-Qur’an di Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta, Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

Page 27: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

10

pemberian tugas, serta menggunakan media jilid dan Al-Qur’an dalam proses

pembelajarannya.4

2.2 Tinjauan Teoretis

2.2.1 Teori Tentang Upaya Peningkatan Minat Membaca Al-Qur’an

2.2.1.1 Teori Upaya Peningkatan Minat

Upaya adalah kegiatan dengan mengarahkan tenaga, pikiran atau badan untuk

mencapai suatu maksud.5 Upaya peningkatan minat berarti suatu usaha yang

dilakukan dalam masalah minat, peningkatan yang dimaksud yang awalnya masih

sangat rendah tapi setelah di terapkan upaya-upaya maka terjadi perubahan dan

semakin meningkat dari pada awal sebelumnya. Dimana minat disini berarti adanya

ketertarikan secara mendalam dalam diri seseorang, yang awalnya tidak tertarik

menjadi semakin tertarik terhadap sesuatu.

2.2.1.2 Pengertian Minat

Minat adalah kecenderungan jiwa yang tetap ke jurusan sesuatu hal yang

berharga bagi orang. Sesuatu yang berharga bagi seseorang adalah yang sesuai

dengan kebutuhannya.

Menurut Decroly, “minat itu ialah pernyataan suatu kebutuhan yang tidak

terpenuhi.” Kebutuhan itu timbul dari dorongan hendak memberi kepuasan kepada

suatu instink. Minat anak terhadap benda-benda tertentu dapat timbul dari berbagai

sumber antara lain perkembangan instink dan hasrat, fungsi-fungsi intelektual,

pengaruh lingkungan, pengalaman, kebiasaan, pendidikan dan sebagainya. 6

4Lilis Seriyaningsih, 2015, Pengembangan minat belajar baca Al-Qu’an siswa di SDN 1

Bandung Tulungagung, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung.

5Pusat Bahasa Depertemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta:

Balai Pustaka, 2002), h. 1254.

6Zakiah Daradjat, dkk, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam (Cet. IV; Jakarta: Bumi

Aksara, 2008), h. 133.

Page 28: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

11

Minat merupakan suatu keadaan dimana seseorang mempunyai perhatian

terhadap sesuatu dan disertai keiinginan untuk mengetahui dan mempelajari maupun

membuktikannya lebih lanjut. Minat timbul karena adanya perhatian yang mendalam

terhadap suatu obyek, di mana perhatian tersebut menimbulkan keinginan untuk

mengetahui, mempelajari, serta membuktikan lebih lanjut. Hal ini menunjukkan,

bahwa dalam minat, di samping perhatian juga terkandung suatu usaha untuk

mendapatkan sesuatu dari obyek minat tersebut.

Menurut M. Buchori minat adalah kesadaran seseorang, bahwa suatu objek,

seseorang, suatu soal atau situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya. Jadi

minat harus dipandang sebagai suatu sambutan yang sadar, kalau tidak demikian

minat itu tidak memiliki arti sama sekali. Sedangkan sardiman AM menyatakan,

bahwa minat seseorang terhadap suatu obyek akan lebih kelihatan apabila obyek

sasaran berkaitan dengan keinginan atau kebutuhan sendiri, dengan kata lain ada

kecenderungan apa yang dilihat dan diamati seseorang adalah sesuatu yang

berhubungan dengan keinginan dan kebutuhan seseorang tersebut. 7

Minat di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti kecenderungn hati

yang tinggi terhadap sesuatu gairah atau keinginan. Sama halnya dengan membaca

ketika seseorang tidak memiliki minat dalam hatinya untuk membaca maka orang itu

tidak akan melakukannya, karena minat bacapun harus timbul dari dalam hati dengan

dorongan yang sangat kuat. Apabila seseorang tidak memiliki minat baca maka tidak

akan menyenangi suatu bacaan yang dilihat atau hanya sekedar dipandang. 8

2.2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Membaca Al-Qur’an

Minat yang dimiliki oleh setiap orang (pelajar) pastinya berbeda-beda, dengan

kata lain tergantung pada masing-masing individu. Minat membaca tiap individu

7Darmadi, Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar Siswa

(Cet. I; Yogyakarta: Deepublish, 2017), h. 307.

8Meliyawati, Pemahaman Dasar Membaca, Edisi I (Cet. I; Yogyakarta: Deepublish, 2016), h.

30.

Page 29: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

12

(peserta didik) tidaklah sama, ada pelajar yang suka membaca dan ada pula yang

tidak suka membaca. Crow berpendapat ada tiga faktor yang menjadi timbulnya

minat, diantaranya sebagai berikut:

2.2.1.3.1 Dorongan dari dalam individu, misal dorongan untuk makan. Dorongan

untuk makan akan membangkitkan minat untuk bekerja atau mencari

penghasilan, minat terhadap produksi makanan dan lain-lain.

2.2.1.3.2 Motif sosial, dapat menjadi faktor yang membangkitkan minat untuk

melakukan sesuatu aktifitas tertentu. Minat untuk belajar atau menuntut

ilmu pengetahuan timbul karena ingin mendapat penghargaan dari

masyarakat, karena biasanya yang memiliki ilmu pengetahuan cukup luas

(orang pandai) mendapat kedudukan yang tinggi dan terpandang dalam

masyarakat

2.2.1.3.3 Faktor emosional, minat mempunyai hubungan yang erat dengan emosi.

Bila seseorang mendapat kesuksesan pada aktifitas akan menimbulkan

perasaan senang dan hal tersebut akan memperkuat minat terhadap

aktifitas tersebut.9

2.2.1.4 Pengertian Membaca

Aktifitas membaca adalah aktifitas yang paling banyak dilakukan selama

proses pembelajaran di sekolah. Karena membaca adalah jalan menuju ke pintu ilmu

pengetahuan, maka untuk mendapatkan ilmu pengetahuan tidak ada cara lain yang

harus dilakukan kecuali memperbanyak membaca. Kemampuan membaca saja sering

tidak cukup, perlu dilengkapi dengan keterampilan menuangkan pikiran dalam bahasa

9Abdul Rahman Shaleh dan Mihbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar Dalam

Perspektif Islam (Jakarta: Prenada Media, 2014), h. 264-265.

Page 30: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

13

tulis dan atau lisan yang sistematis dan runtut. Hal ini bisa dikembangkan

sebagiannya dengan banyak membaca.

Setiap orang mengalami pengalaman membaca. Pengalaman membaca ini

tentu saja beragam, berbeda antara satu dan lainnya. Namun, secara sederhana

membaca didefinisikan sebagai “proses mengambil makna dari bahasa tulis.”

Membaca merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa, yakni

mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Membaca juga merupakan satu

dari dua aspek utama melek huruf (literacy), yang terdiri dari membaca dan

menulis.10

2.2.1.5 Pengertian Minat Baca

Menurut Tarigan menyatakan minat baca merupakan kemampuan seseorang

berkomunikasi dengan diri sendiri untuk menangkap makna yang terkandung dalam

tulisan sehingga memberikan pengalaman emosi akibat dari bentuk perhatian yang

mendalam terhadap makna bacaan.11

Menurut Syaiful Jamarah Minat baca adalah keinginan dan kemauan kuat

untuk selalu membaca setiap kesempatan atau selalu mencari kesempatan untuk

membaca. Hal senada juga dikemukakan syaiful Rijal dalam majalah Edukasi, No.03.

Menurut Gage dalam Syaiful rijal, minat baca dibagi menjadi dua, yaitu minat baca

spontan dan minat baca terpola. Minat baca spontan adalah minat baca yang tumbuh

dari motivasi personil pembaca (peserta didik). Sedangkan minat baca terpola adalah

minat baca yang berlangsung dalam kegiatan mengajar di sekolah. Minat baca perlu

ditanamkan dan dipupuk pada diri setiap manusia (peserta didik) baik oleh diri sendiri

atau oleh orang lain, untuk dapat diharapkan prestasinya terus meningkat di masa

yang akan datang. 12

10Joko D Muktiono, Aku Cinta Buku: Menumbuhkan Minat Baca Pada Anak (Jakarta: Elex

Media Komputindo, 2003), h. 23-24.

11Dalman, Keterampilan Membaca (Cet. II; Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014), h.141.

12Zaencaem, Teori Minat Membaca, https://www.google.co.id/amp/s/nenengdotme.

wordpress.com/2012/01/01/tiori--minat-membaca/amp/, di akses 8 Januari 2018.

Page 31: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

14

2.2.1.6 Pengertian Al-Qur’an

Al-Qur’an secara etimologi diambil dari kata:

yang berarti sesuatu yang dibaca (المقروء). Arti ini menyiratkan anjuran anjuran

kepada umat Islam untuk membaca Al-Qur’an. Al-Qur’an juga bentuk mashdar dari

Dikatakan .(الضموالجمع) yang berarti menghimpun dan mengumpulkan القراءة

demikian sebab seolah-olah Al-Qur’an menghimpun beberapa huruf, kata, dan

kalimat secara tertib sehingga tersusun rapi dan benar. Oleh karena itu, Al-Qur’an

harus dibaca dengan benar sesuai dengan makhraj dan sifat-sifat hurufnya, juga

dipahami, dihayati, diresapi makna-makna yang terkandung di dalamnya dan

diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut M. Quraish Shihab, Al-Qur’an secara harfiyah berarti bacaan

sempurna. Ia merupakan suatu nama pilihan Allah yang sungguh tepat, karena tiada

satu bacaaan pun sejak manusia mengenal tulis baca lima ribu tahun yang lalu yang

dapat menandingi Al-Qur’an, bacaan sempurna lagi mulia. 13

2.2.1.7 Adab-adab Dalam Membaca Al-Qur’an

Berikut ini beberapa adab dalam membaca Al-Qur’an, diantaranya:

2.2.1.7.1 Memperindah suara ketika membaca Al-Qur’an.

2.2.1.7.2 Menghafalkan Al-Qur’an.

2.2.1.7.3 Disunnahkan membaca Al-Qur’an dalam keadaan telah bersuci.

2.2.1.7.4 Membersihkan gigi dengan bersiwak sebelum membaca Al-Qur’an.

2.2.1.7.5 Disunnahkan membaca Al-Qur’an di tempat yang besih.

2.2.1.7.6 Dianjurkannya menghadap kiblat ketika membaca Al-Qur’an.

2.2.1.7.7 Hendaklah ia membaca ta’awwudz saat memulai membaca Al-Qur’an.

13Anshori, Ulumul Qur’an: Kaidah-Kaidah Memahami Firman Tuhan (Cet. I; Jakarta:

Rajawali Pers, 2013), h. 17.

Page 32: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

15

2.2.1.7.8 Hendaklah mengucapkan basmalah disetiap awal surah, kecuali surah At-

Taubah.

2.2.1.7.9 Membaca Al-Qur’an dengan tartiil.

2.2.1.7.10 Mentadabburkan kandungan Al-Qur’an.

2.2.1.7.11 Menangis ketika membaca Al-Qur’an.

2.2.1.7.12 Merendahkan suara ketika membaca Al-Qur’an.

2.2.1.7.13 Membaca Al-Qur’an dengan melihat mush’haf, karena melihat mush’haf

adalah ibadah.

2.2.1.7.14 Tidak bercakap-cakap ketika membaca Al-Qur’an kecuali jika dalam

keadaan darurat (sangat perlu dibicarakan).

2.2.1.7.15 Tidak tertawa, tidak berbuat sia-sia dan tidak melihat kepada apapun yang

melalaikan ketika membaca Al-Qur’an.14

2.2.1.8 Keutamaan Al-Qur’an dan Pembacanya

2.2.1.8.1 Al-Qur’an merupakan semulia-mulia ilmu dari seluruh ilmu yang lainnya.

2.2.1.8.2 Al-Qur’an itu akan menjadi syafa’at terhadap orang yang membacanya

kelak pada hari kiamat.

2.2.1.8.3 Semakin banyak seseorang membaca Al-Qur’an maka akan semakin

tinggi pula derajatnya di surga nanti.

2.2.1.8.4 Satu huruf dari Al-Qur’an sama dengan satu kebaikan, lalu satu kebaikan

itu akan Allah berikan sepuluh pahala.

2.2.1.8.5 Satu ayat Al-Qur’an itu lebih utama dari pada satu unta yang besar, yang

unta itu merupakan semewah kendaraan dan perhiasan di zaman itu.

14Yazid Bin Abdul Qadir Jawas, Ar-Rasaa’il Jilid 3: Kumpulan Risalah ‘Aqidah, Fiqih &

Hukum (Cet. III; Bogor: Media Tarbiyah, 2016), h. 69-86.

Page 33: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

16

2.2.1.8.6 Orang yang ahli dalam Al-Qur’an itu menjadi keluarga Allah, menjadi

rang yang khusus di sisi Allah.

2.2.1.8.7 Mereka pembaca Al-Qur’an itu akan mendapatkan ketenangan, rahmat

dan ampunan dari Allah serta akan dikelilingi oleh para malaikat, dan

Allah akan selalu menyebutnnya.

2.2.1.8.8 Orang yang mahir dalam Al-Qur’an akan masuk surga bersama para

malaikat.

2.2.1.8.9 Keutamaan ini tidak hanya terbatas kepada pembaca Al-Qur’an saja

bahkan orangtua yang mempunyai anak, lalu anak itu membaca Al-

Qur’an dan mengamalkannya maka Allah akan memberikan mahkota

kepada kedua orangtua anak tadi pada hari kiamat, yang cahaya mahkota

itu lebih bagus dari cahaya sinar matahari.

2.2.1.8.10 Bahkan satu ayat Al-Qur’an itu lebih bagus dari seluruh apa yang ada di

muka bumi ini, mulai dari harta, emas, perak dan berlian, bangunan yang

tinggi, seluruh ikan yang ada di lautan, seluruh harta benda yang ada di

dalam bumi dan seterusnya.

2.2.1.8.11 Rumah yang di dalamnya dibaca ayat-ayat Allah akan terlihat oleh

penduduk langit yaitu para malaikat, dan rumah yang tidak disebut di

dalamnya ayat Allah ibarat rumah Yahudi dan Nashrani.

2.2.1.8.12 Tiga ayat yang dibaca dalam satu shalat itu lebih bagus dari tiga unta

yang sangat besar.

2.2.1.8.13 Syaithon akan lari dari rumah yang dibaca di dalamnya surat Al-Baqarah.

Page 34: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

17

2.2.1.8.14 Dilarang kita iri dengki kecuali dalam dua perkara, terhadap pengamal

Al-Qur’an dan orang yang selalu bershodaqah.15

2.2.1.9 Faktor-faktor Kemudahan Mempelajarinya

Sejak awal, proses turunnya Al-Qur’an memang telah diformat agar mudah

diterima dan tidak menimbulkan sesuatu yang menyusahkan bumi dan umat manusia,

dengan jalan antara lain sebagai berikut:

2.2.1.9.1 Al-Qur’an diturunkan melalui perantara malaikat Jibril (Q.S. Asy-

Syuara’/77:193). Jika Al-Qur’an serta merta turun langsung dari Allah

swt. Sementara Nabi Musa a.s sekedar melihat nur-Nya diatas bukit,

sudah jatuh pingsan dan bukit itu hancur berkeping-keping.

2.2.1.9.2 Al-Qur’an turun ke bumi sedikit demi sedikit, secara bertahap, dan

berangsur-angsur (gradual, tadrij). Tidak global dan tidak sekaligus

laksana turunnya pertama kali dari lauh Mahfuzh ke kelangit dunia (Q.S.

Al-‘Isra’/17:106 dan Q.S. Al-Furqan/25: 32).

2.2.1.9.3 Al-Qur’an turun melalui lisan Nabi Muhammad saw. Sendiri. Bisa

dibayangkan bagaimana berat dan susahnya jika Al-Qur’an turun

langsung tanpa melewati lisan beliau (Q.S. Maryam/19:97 dan Q.S. Ad-

Dukhan/44:58).

2.2.1.9.4 Al-Qur’an turun dalam tujuh dialek Arab (tujuh huruf), yaitu dialek

Quraisy, Hudzail, Tsaqif, Hawazin, Kinanah, Tamim dan Yaman, dan

sebagainya.

15Abu Hazim Muhsin bin Muhammad Bashory, Panduan Praktis Tajwid & Bid’ah-Bid’ah

Seputar Al-Qur’an: Serta 250 Kesalahan Dalam Membaca Al-Fatihah (Cet. VII; Magetan: Daarul

Atsar Al-Islamiyah, 2008), h. 16-24.

Page 35: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

18

Jalan tersebut ditempuh Al-Qur’an, salah satu hikmahnya adalah agar Kitab

Suci ini mudah diteriman dan tidak menimbulkan keterkejutan-keterkejutan besar

pada umat manusia dan lingkungan bumi.16

2.2.2 Teori Tentang Hukum Tajwid

2.2.2.1 Harakat

2.2.2.1.1 Harakat berbunyi pendek

Dalam bahasa Arab, harakat itu berarti “gerakan” dari asal kata Arab “ha-ro-

ka” kata kerjanya, harraka-yuharriku memiliki arti menggerakkan, membangkitkan

atau menggoyangkan. Kalau disandingkan dengan kata “huruf” semisal “harroka al-

huruf”, berarti memberi harakat pada huruf yang maksudnya adalah menjadikan huruf

itu bergerak hidup atau memiliki bunyi. Lawan dari harakat adalah sukun yang

berarti mati (A.W. Munawwir).

Ada tiga tanda harokat dasar yang disandangkan pada huruf hijaiyah agar

huruf itu menjadi hidup (memiliki bunyi). Ketiganya menunjukkan variasi bunyi yang

berbeda. Seperti

17

16Ahmad Syarifuddin, Mendidik Anak: Membaca, Menulis dan Mencintai Al-Qur’an (Cet. I;

Jakart: Gema Insani Press, 2004), h. 55-56.

17Saiful Amien, Mengaji Why Not?: Cara Mudah Nan Praktis Untuk Memahirkan Baca al-

Qur’an (Cet. II; Malang: Universitas Muhammadiyah, 2005), h. 25.

Page 36: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

19

2.2.2.1.2 Harakat berbunyi panjang

Selain harakat a, i, u, yang dibaca pendek, ada beberapa

bunyi harakat yang dibaca panjang (satu alif atau dua harakat). Bunyi harakat panjang

ini sering juga disebut Mad (dalam bahasa Arab artinya panjang).

2.2.2.1.2.1 Huruf berfathah akan dibaca panjang (dua harokat) apabila bersambung

dengan huruf alif (ا) sesudahnya;

2.2.2.1.2.2 Huruf berkasroh akan dibaca panjang (dua harokat) apabila bersambung

dengan huruf Ya’ sukun ( ;sesudahnya (ي

Huruf berdhommah akan dibaca panjang (dua harokat) apabila bersambung dengan

huruf Wau sukun ( sesudahnya. 18 (و

2.2.2.2 Makharajul Huruf

Makharijul Huruf adalah tempat keluarnya huruf atau letak pengucapan

huruf.19 Makharij adalah bentuk jamak dari kata makhraj. Artinya makhraj menurut

ilmu bahasa (etimologi) ialah nama bagi tempat keluarnya huruf atau suatu ungkapan

dari satu posisi tempat yang engeluarkan huruf. makhraj menurut istilah (terminologi)

ilmu tajwid ialah tempat keluarnya huruf yakni tempat tampaknya suatu huruf yang

padanya berhenti penyuaraan bunyi huruf. Sehingga dengan penyuaraan bunyi itu

satu huruf berbeda dengan huruf lainnya. 20

18Saiful Amien, Mengaji Why Not?: Cara Mudah Nan Praktis Untuk Memahirkan Baca al-

Qur’an, h. 39-40.

19Subhan Nur, Pintar Membaca Al-Qur’an Tanpa Guru (Cet. I; Jakarta: Qultum Media,

2009), h. 50.

20Muhsin Salim, Ilmu Tajwid: Pedoman Pembaca untuk Mentajwidkan Al-Qur’an (Cet. I;

Jakarta: Pustaka Panjimas, 1996), h. 20.

Page 37: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

20

Secara umum, Makharajul Huruf atau tempat keluarnya huruf-huruf hijaiyyah

terbagi menjadi lima tempat.

2.2.2.2.1 Jauf (rongga mulut dan rongga tenggorokan). Huruf-hurufnya adalah alif

) wau sukun ,(ا) ) dan ya sukun ,(و .(ي

2.2.2.2.2 Halq (tenggorokan) atau biasa disebut huruf halqiyah, terbagi menjadi

tiga bagian.

2.2.2.2.2.1 Aqsha Halq (pangkal tenggorokan), huruf-hurufnya adalah hamzah (ء)

dan ha (ه).

2.2.2.2.2.2 Washtul Halq (tengah tenggorokan), huruf-hurufnya adalah ‘ain (ع) dan

ha (ح).

2.2.2.2.2.3 Adna Halq (ujung tenggorokan), huruf-hurufnya adalah ghain (غ) dank

ha (خ).

2.2.2.2.3 Lisan (lidah) terbagi menjadi sepuluh bagian

2.2.2.2.3.1 Aqsha lisan (pangkal lidah) huruf-hurufnya adalah qaf (ق)

2.2.2.2.3.2 Washthu lisan (tengah lidah) huruf-hurufnya adalah kaf (ك)

2.2.2.2.3.3 Adna lisan (ujung lidah) huruf-hurufnya adalah jim (ج), syin (ش), dan ya

yang berharakat (ي)

2.2.2.2.3.4 Pinggir lidah bertemu dengan gigi geraham atas sebelah kiri huruf-

hurufnya adalah dhad (ض)

2.2.2.2.3.5 Ujung lidah bertemu dengan langit-langit mulut atas, hurufnya adalah lam

(ل)

2.2.2.2.3.6 Ujung lidah bertemu dengan gusi gigi seri atas, hurufnya adalah nun (ن)

2.2.2.2.3.7 Ujung lidah bertemu dengan hampir pertengahan gigi seri atas (lebih

bawah dari makhraj nun), hurufnya adalah ra (ر)

Page 38: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

21

2.2.2.2.3.8 Ujung lidah bertemu dengan gigi seri atas, huruf-hurufnya adalah ta (ت),

dal (د), dan tha (ط)

2.2.2.2.3.9 Antara ujung lidah bertemu dengan pertengahan gigi seri atas, huruf-

hurufnya adalah shad (ص), sin (س), dan zay (ز)

2.2.2.2.3.10 Ujung lidah bertemu dengan ujung gigi seri atas, huruf-hurufnya

adalah zha (ظ), dza (ذ), dan tsa (ث).

2.2.2.2.4 Syafatain (dua bibir) terbagi menjadi dua bagian

2.2.2.2.4.1 Bibir atas bertemu dengan bibir bawah, huruf-hurufnya adalah ba (ب),

mim (م), dan wau (و) berharakat

2.2.2.2.4.2 Bibir bawah bertemu dengan gigi seri atas, hurufnya adalah fa(ف)

2.2.2.2.5 Khaisum (dengung di hidung), huruf-hurufnya adalah nun tasydid ( dan (ن

mim tasydid ( 21 .(م

2.2.2.3 Alif Lam

Alif Lam dibagi menjadi dua, disebut alif lam qomariyyah jika alif lam

bertemu dengan salah satu dari 14 huruf alif lam qomariyyah yaitu

sedangkan alif lam syamsiyyah adalah jika alif lam bertemu ابجحخعغفقكموهي

dengan salah satu dari 14 huruf alif lam syamsiyyah.22 ال ini berfungsi mengubah

bentuk dommatain menjadi dommah.

Contoh: بيت ← البيت

Pada contoh tersebut diatas Al dibaca jelas (terang). Tetapi bila Al itu

disambung dengan huruf-huruf:

21Abu Nizan, Buku Pintar Al-Quran (Cet. I; Jakarta: Qultum Media, 2008), h. 15.

22Ahmad Juaeni Abdurahman BN dan Ihat El-Syuja’ BN, 112⁄ Jam Lancar Membaca Al-

Qur’an (Cet. I; Jakarta: Kaysa Media, 2014), h. 53.

Page 39: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

22

ت ث د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ل ن

Ini maka dibaca tidak jelas (terang), melainkan dibaca masuk ke huruf tersebut dan

dalam hal ini biasa dipergunakan tanda ( )

Contoh: 23. الدين

2.2.2.4 Lafazh Al-Jalalah

2.2.2.4.1 Tebal Tafkhim

2.2.2.4.2 Tipis Tarqiq

Sedangkan Lam yang berada pada lafazh Allah (الله), ketika diketahui oleh

huruf yang berharakat kasrah, maka harus dibaca tipis (tarqiq).

.24

2.2.2.5 Hukum Nun Sukun dan Tanwin

2.2.2.5.1 Izhar secara bahasa adalah jelas. Adapun secara istilah adalah mengeluarkan

setiap huruf dari tempat keluarnya tanpa mendengung. Huruf izhar ada 6,

yaitu:

ءهعحغخ

23M. Samsuri, Juz ‘Amma: Tarjamah Dengan Cara Membaca (Surabaya: Apollo, 2008), h. 9.

24NH Rifa’i, Kunci Ibadah (Jombang: Lintas Media), h. 110-111.

Page 40: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

23

Izhar ini diberi nama izhar halqi, karena keenam hurufnya keluar dari halq

(tenggorokan).

2.2.2.5.2 Idgham secara bahasa adalah memasukkan sesuatu ke dalam sesuatu, seperti

memasukkan mushaf ke dalam saku atau memasukkan pedang ke dalam

sarungnya. Idgham secara istilah adalah bertemunya huruf sukun dengan

huruf yang berharakat, sehingga menjadi satu huruf yang bertasydid. Huruf

izhar ada 6, yaitu:

يرملون = ي ر م ل و ن

Idqham terbagi menjadi 2 macam Idgham bighunnah berjumlah 4 huruf dan

Idgham bighairi ghunnah berjumlah 2 huruf.

Huruf Idgham bighunnah ينمو = ينمو

Idqham ini diberi nama Idqham naqish (yang kurang) karena hurufnya hilang

atau tidak terbaca, namun sifatnya tetap ada atau dibaca

Idgham bighunnah tidak terjadi kecuali di antara 2 kata. Jika terdapat huruf

idgham dengan nun sukun pada satu kata, hukumnya wajib dibaca izhar/jelas. Hal ini

hanya terdapat pada 4 kata dalam Al-Qur’an, yaitu:

Idzhar ini dinamakan dengan idzhar mutlak.

Huruf idgham bighairi ghunnah idgham ل dan ر ini disebut dengan

idgham yang sempurna karena huruf dan sifat hilang bersamaan.

Page 41: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

24

2.2.2.5.3 Iqlab secara bahasa adalah mengubah sesuatu dari tempat kebiasaannya.

Secara istilah adalah membalikkan nun sukun atau tanwin menjadi mim saat

bertemu dengan huruf ب disertai dengan dengungan dan tersamarkan.

2.2.2.5.4 Ikhfa’ secara bahasa adalah menutupi segala sesuatu. Adapun secara istilah

ialah mengucapkan huruf dengan cara pertengahan antara izhar dan idgham,

tidak mentasydid dan tetap mendengung pada huruf tersebut. Ikhfa’ memiliki

15 huruf. Dari 28 huruf hijaiyyah, setelah dikurangi 6 huruf izhar, 6 huruf

idgham, dan satu huruf iqlab, maka sisanya adalah 15 huruf ikhfa, yaitu: 25

صذثكجشقسدطزفتضظ

2.2.2.6 Hukum mim sukun

2.2.2.6.1 Ikhfa’ syafawi

Mim sukun adalah mim yang terlepas dari harakat, seperti: لم − لكم − منكم

Hukumnya ada 3 yaitu ikhfa’, idgham, dan idzhar. Yang termasuk huruf

ikhfa’ mim sukun yaitu ب jika terdapat mim sukun yang terletak setelah huruf ب maka

hukumnya adalah ikhfa’ syafawi, karena kedua hurufnya yaitu mim dan ba keluar dari

syafah (bibir), berbeda dengan ikhfa’ pada nun sukun dan tanwin.

25Ahmad Muhammad Mu’abbad, Panduan Lengkap Ilmu Tajwid: Kaidah Membaca Al-

Qur’an yang Disusun Secara Sistematis dan Aplikatif (Cet. I; Solo: Taqiya Publishing, 2014), h. 19-

33.

Page 42: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

25

2.2.2.6.2 Idgham mitslaini shaghir

Jika mim sukun bertemu dengan huruf mim, hukumnya adalah mim sukun

pertama di-idgham-kan (dimasukkan) ke dalam huruf mim setelahnya, idgham ini

dinamakan idgham mitslaini shaghir, karena mim sukun bertemu dengan mim

semisalnya yang berharakat ولكمماكسبتم

2.2.2.6.3 Izhar syafawi, izhar ini dibaca jelas ketika mim sukun bertemu dengan 26

huruf hijaiyyah tersebut, dan lebih jelas lagi manakala bertemu dengan

huruf wawu dan fa. Hal ini karena mim satu makhraj dengan wawu, dan

berdekatan makhraj dengan fa. Wajib dibaca izhar (jelas) tanpa degung.

Hukum ini diterapkan baik di dalam satu kata maupun dua kata. 26

2.2.2.7 Hukum mim tasydid dan nun tasydid

Keduanya wajib didengungkan (ghunnah), seperti:

Nun dan mim ber-tasydid di-ghunnah-kan dalam keadaan bersambung

ataupun berhenti, baik berada di tengah kata maupun di akhir kata. Ukurannya hanya

2 harakat. Satu harakat itu kira-kira lama waktu menggenggamkan jari-jari atau

melepaskannya. Ini dinamakan dengan huruf ghunnah musyaddad. Nun dan mim

yang ber-tasydid ada dalam kata benda, kata kerja, dan huruf (selain kata

benda/kerja). 27

26Ahmad Muhammad Mu’abbad, Panduan Lengkap Ilmu Tajwid: Kaidah Membaca Al-

Qur’an yang Disusun Secara Sistematis dan Aplikatif, h. 41-47.

27Ahmad Muhammad Mu’abbad, Panduan Lengkap Ilmu Tajwid: Kaidah Membaca Al-

Qur’an yang Disusun Secara Sistematis dan Aplikatif, h. 52.

Page 43: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

26

2.2.2.8 Hukum mitslain, mutaqari’bain, mutajanisain, mutaba’idain

2.2.2.8.1 Hukum mitslain

menurut kebanyakan qurra’.

2.2.2.8.2 Hukum mutaqaribain

Mutaqari’bain adalah 2 huruf yang berdekatan antara makhraj dan sifatnya seperti

huruf dzal

2.2.2.8.2.1 Shaghir

2.2.2.8.2.2 Kabir

Page 44: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

27

2.2.2.8.2.3 Mutlaq seperti huruf lam dan ya pada hukumnya wajib

izhar.

2.2.2.8.3 Hukum mutajanisain

Mutajanisain adalah 2 huruf yang sama makhraj-nya, namun berbeda sifat.

Mutajanisain terbagi menjadi 3 bagian yaitu:

2.2.2.8.3.1 Shaghir

Hukumnya wajib idgham pada huruf-huruf di bawah ini:

2.2.2.8.3.1.1 Dal ke dalam ta pada,

2.2.2.8.3.1.2 Ta ke dalam dal pada,

2.2.2.8.3.1.3 Ta ke dalam tha pada,

2.2.2.8.3.1.4 Tha ke dalam ta pada dan di-idgham-kan idgham naqish (tidak

sempurna).

2.2.2.8.3.1.5 Dzal ke dalam zha

2.2.2.8.3.1.6 Tsa ke dalam dzal pada,

2.2.2.8.3.1.7 Ba ke dalam mim pada

Ini adalah tujuh tempat yang hukumnya wajib idgham. Terapkan pada tempat-

tempat yang serupa dengannya.

2.2.2.8.3.2 Kabir. Hukumnya izhar, contoh:

2.2.2.8.3.3

Page 45: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

28

sukun. Juga huruf tad an tha pada: wajib dibaca izhar

menurut semua qurra.

2.2.2.8.4 Hukum mutaba’idain

Mutaba’idain adalah apabila kedua huruf berjauhan makhraj dan berbeda

sifatnya. Terbagi ke dalam 3 jenis:

2.2.2.8.4.1 Shaghir, seperti ta dan ‘ain

2.2.2.8.4.2 Kabir, seperti kaf dan ha

2.2.2.8.4.3 Mutlaq, seperti ha dan qaf

Ketiga jenis tersebut hukumnya izhar. Adapun perbedaan antara mutaqaribain

dan mutaba’idain yaitu: setiap huruf yang bertemu, bisa jadi dari dua golongan atau

satu golongan.

Jika dari dua golongan maka itulah mutaba’idain, seperti huruf halq

(kerongkongan) dengan lisan atau syafatain (dua bibir). Tetapi jika dari satu golongan

maka keduanya mutaqaribain, selama tidak didapati makhraj yang memisah antara

keduanya. Apabila terdapat makhraj yang memisah keduanya seperti pangkal

kerongkongan dengan ujung atasnya maka termasuk mutaba’idain. 28

2.2.2.9 Huruf ro'

2.2.2.9.1 Huruf ro' dibaca tafkhim/tebal jika

2.2.2.9.1.1 Ro' berhadapan fathah atau fathatain

2.2.2.9.1.2 Ro' berharakat dhommah atau dhommatain

28Ahmad Muhammad Mu’abbad, Panduan Lengkap Ilmu Tajwid: Kaidah Membaca Al-

Qur’an yang Disusun Secara Sistematis dan Aplikatif, h. 142-152.

Page 46: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

29

2.2.2.9.1.3 Ro' sukun didahului huruf berharakat fathah atau dhommah

2.2.2.9.1.4 Ro' sukun didahului huruf berharakat kasrah bertemu dengan huruf isti'la

dalam satu kata.

خصضغطقظ

قةر ف صادر م طاسر ق

2.2.2.9.1.5 Ro' sukun karena waqof didahului huruf berharakat fathah atau dhammah

2.2.2.9.1.6 Ro' sukun karena waqof didahului huruf alif atau wawu

2.2.2.9.1.7 Ro' sukun karena waqof didahului huruf mati dan didahului huruf

berharakat fathah atau dhommah

2.2.2.9.2 Huruf ro' dibaca tarqiq/tipis jika

2.2.2.9.2.1 Ro' berharakat kasrah atau kasratain

2.2.2.9.2.2 Ro' sukun didahului huruf berharakat kasrah

يةر م

2.2.2.9.2.3 Ro' sukun karena waqof didahului Ya' sukun

Page 47: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

30

2.2.2.9.2.4 Ro' sukun karena waqof didahului huruf yang mati dan didahului huruf

berharakat kasrah.29

بقرةلافارضولابكر

2.2.2.10 Qalqalah

Qalqalah ialah bunyi huruf yang mengeper/bergoyang bila huruf itu mati atau

bila mati karena dihentikan.30 Qalqalah artinya goncangan atau pantulan suara dengan

tiba-tiba sehingga terdengar suara membalik atau terdengar getaran suara. 31

Yang termasuk huruf Qalqalah yaitu : (ق), (ط), (د), (ج), (ب)

Apabila huruf qalqalah tersebut mati atau pada huruf qalqalah itu dibaca

berhenti, maka huruf itu diucapakan seraya menambahkan semacam pantulan bunyi

dari huruf itu sendiri di akhir pengucapan. Qalqalah ada dua yaitu, qalqalah sughra

dan qalqalah kubra.

2.1.1.1.1 Dinamakan qalqalah sughra jika huruf qalqalah itu memang mati (mati

asli). Contoh:

29Muhammad Baihaqi, Buku Tilawah, Tajwid & Ghorib Untuk SMP/MTs/SMK, Dewasa, dan

Umum (Surabaya: Wafa), h. 150-153.

30Dede Nurzaman, Belajar Mudah Baca Tulis al-Qur’an: Jilid 2 (Cet. VIII; Bandung: Geger

Sunten), h. 106.

31Abdullah Asy’ari BA, Pengajaran Tajwid: Qa’idah Bagaimana Seharusnya Membaca Al-

Qur’an Untuk Pelajaran Permulaan (Surabaya: Apollo Lestari), h. 30.

Page 48: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

31

2.1.1.1.2 Adapun dinamakan qalqalah kubra jika huruf qalqalah menjadi mati

karena bacaan berhenti di huruf itu. Di sini, pemantulan bunyi lebih jleas

lagi. Contoh: 32

2.2.2.11 Mad

Mad menurut istilah Ilmu Tajwid adalah memanjangkan suara suatu huruf

karena adanya huruf mad. Huruf mad ada tiga yaitu: 33. ا و ي Mad adalah

memanjangkan bacaan huruf. Hukum mad terbagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

2.2.2.11.1 Mad Thabi’i atau Mad Ashli

2.2.2.11.2 Mad Far’i

Far’i artinya bagian atau cabang. Mad Far’i terdiri dari beberapa bagian atau

cabang, yaitu sebagai berikut.

2.2.2.11.2.1 Mad Wajib Muttashil

Apabila mad thabi’i ( ي -و -١ ) bertemu dengan hamzah dalam satu kata. Pan

2.2.2.11.2.2 Mad Jaiz Munfashil

Apabila mad thabi’i ( ي -و -١ ) bertemu dengan hamzah (ء) tidak dalam satu

kata atau terpisah (Munfashil) maka hukum bacaannya mad jaiz munfashil. Cara

32Arliansyah dan Ahmad Fa’iq, Bimbingan Untuk Anak Saleh, Wudhu, Shalat, Do’a Pilihan,

Tahajud & Jum Amma (Cet. I; Jakarta: Cerdas Interaktif, 2017), h. 53-54. 33M. Khalilurrahman Al Mahfani, Juz ‘Amma Tajwid Berwarna & Terjemahannya (Cet. I;

Jakarta: Wahyu Media, 2008), h. 40.

Page 49: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

32

membacanya boleh dipanjangkan 1 alif atau 2 harakat, atau yang lebih utama 212⁄ alif

atau 5 harakat. Contoh: م ولآأنت

2.2.2.11.2.3 Mad lazim Mutsaqqal Kilmi

Apabila mad thabi’i ( ي -و -١ ) bertemu dengan huruf hijaiyyah bertasydid

( ) dalam satu kata maka hukum bacaanya mad lazim mutsaqqal kilmi atau mad

lazim muthawwal. Panjang bacaannya 3 alif atau 6 harakat. Contoh:

2.2.2.11.2.4 Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi

Apabila mad thabi’i ( ي -و -١ ) bertemu dengan huruf hijaiyyah bertanda

sukun ( ) maka hukum bacaannya mad lazim mukhaffaf kilmi. Panjang bacaannya

3 alif atau 6 harakat. Contoh: آلان

2.2.2.11.2.5 Mad Lazim Harfi Musyabba’

Apabila pada permulaan surah Al-Qur’an terdapat salah satu atau lebih

diantara huruf hijaiyyah yang delapan (س−ص−ع−ك−ق−ل−م−ن) maka dinamakan

mad lazim harfi musyabba’. Panjang bacaannya 3 alif atau 6 harakat. Contoh:

2.2.2.11.2.6 Mad Lazim Harfi Mukhaffaf

Apabila pada permulaan surah Al-Qur’an terdapat salah satu atau lebih

diantara huruf hijaiyyah yang lima (ح−ر−ط−ه−ي) maka hukum bacaanya mad lazim

harfi mukhaffaf. Panjang bacaannya 1 alif atau 2 harakat. Contoh

Page 50: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

33

2.2.2.11.2.7 Mad layyin

Apabila huruf berharakat fathah bertemu setelahnya huruf wau sukun (و) atau

ya’ sukun (ي) maka hukum bacaannya Mad layyin. Panjang bacaannya 1 alif atau 2

harakat. Namun, apabila terletak di akhir kalimat boleh dibaca 2/4/6 harakat.

Contoh: الصيفو

2.2.2.11.2.8 Mad ‘Aridh Lissukun

Apabila terdapat mad thabi’i bertemu dengan huruf hijaiyyah yang berharakat

pada akhir kalimat maka hukum bacaannya mad ‘aridh lissukun. Cara membacanya

boleh dipanjangkan 1/2/3 alif atau 2/4/6/ harakat, namun yang lebih utama adalah 3

alif atau 6 harakat. Contoh: يومعظيم

2.2.2.11.2.9 Mad Iwadh

Apabila terdapat fathatain ( ) bertemu dengan huruf alif atau ya’ sukun di

akhir kalimat maka hukum bacaannya mad iwadh. Panjang bacaannya 1 alif atau 2

harakat. Contoh: 34 هدی←هدی

2.2.2.11.2.10 Mad Badal

Apabila huruf hamzah ( ا) bertemu dengan mad maka hukum bacaannya mad

badal. Panjang bacaannya 1 alif atau 2 harakat.

Dinamakan badal (ganti) karena huruf mad tersebut asalnya adalah hamzah

yang bertanda sukun kemudian diganti dengan alif (ا) atau ya (ي) atau wau (و).

Contoh: نآم ← أأمن

34Tombak Alam, Ilmu Tajwid, Ed. I (Cet. I; Jakarta: Amzah, 2009), h. 32-34.

Page 51: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

34

2.2.2.11.2.11 Mad Shilah Thawilah

Apabila terdapat ha dhamir (ه) bertemu dengan huruf hamzah maka hukum

bacaannya mad shilah thawilah. Panjang bacaannya 1/2/3 alif atau 2/4/6 harakat.

Contoh: أنمالهأخلده

2.2.2.11.2.12 Mad Shilah Qashirah

Apabila ha dhamir (ه) setelahnya huruf hidup/berharakat selain hamzah maka

hukum bacaannya Mad Shilah Qashirah. Panjang bacaannya 1 alif atau 2 harakat.

Contoh: وعددهيحسب

Akan tetapi, apabila ha dhamir tersebut sebelumnya huruf yang bertanda

sukun maka tidak dibaca panjang. Contoh: مآأغنیعنه

2.2.2.11.2.13 Mad Tamkin

Apabila terdapat ya’ sukun (ي) yang diawali dengan ya’ tasydid (ي) dan

berharakat kasrah (ي) maka hukum bacaannya mad tamkin. Panjang bacaannya 1 alif

atau 2 harakat. Contoh: نبيين

2.2.2.11.2.14 Mad Farq

Farq maknanya membedakan, yakni untuk membedakan antara kalimat Tanya

dan berita dengan memanjangkan bacaan pada ayat Al-Qur’an. Cara membacanya

dipanjangkan 3 alif atau 6 harakat. Mad farq hanya terdapat 4 ayat dalam Al-

Qur’an.35

2.2.2.11.2.14.1Surah Al-An’am ayat 143

35Tombak Alam, Ilmu Tajwid, h. 35-36.

Page 52: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

35

2.2.2.11.2.14.2Surah Al-An’am ayat 144

2.2.2.11.2.14.3Surah Yunus ayat 59

2.2.2.11.2.14.4Surah An-Naml ayat 59

2.3 Tinjauan Konseptual

Penelitian berjudul “Upaya Meningkatkan Minat Membaca Al-Qur’an sesuai

dengan Hukum Tajwid Peserta Didik di SMP Negeri 8 Parepare”. Dari judul tersebut

peneliti perlu memaparkan definisi sebagai berikut:

2.3.1 “Upaya adalah usaha, syarat untuk menyampaikan sesuatu maksud, akal,

ikhtiar; daya.” 36

2.3.2 “Meningkatkan berarti menaikkan (derajat, taraf, dan sebagainya);

mempertinggi; memperhebat (produksi dan sebagainya); mengangkat diri;

memegahkan diri.” 37

2.3.3 “Minat meupakan suatu keadaan dimana seseorang mempunyai perhatian

terhadap sesuatu dan disertai keiinginan untuk mengetahui dan mempelajari

maupun membuktikannya lebih lanjut.” 38

36Team Pustaka Phoenix, Kamus Bahasa Indonesia Edisi Baru (Cet. III; Jakarta: Media

Pustaka Phoenix, 2008), h. 947.

37Hasan Alwi, kamus besar bahasa Indonesia, Ed. III (Cet. IV; Jakarta: Balai Pustaka, 2007),

h. 1197-1198.

38Darmadi, Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar Siswa.

h. 307.

Page 53: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

36

2.3.4 “Membaca merupakan satu dari empat keterampilan berbahasa, keterampilan

menyimak, berbicara, membaca dan menulis adalah keempat komponen yang

saling berkaitan. Membaca merupakan kegiatan yang melibatkan unsur auditif

(pendengaran) dan visual (pengamatan).” 39

2.3.5 “Al-Qur’an berarti wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad

secara berangsur-angsur dengan perantaraan Malaikat Jibril, yang

diriwayatkan secara mutawatir, dan membacanya merupakan ibadah.” 40

2.3.6 “Tajwid adalah tata cara (pengaturan) membaca Al-Qur’an beserta hukum-

hukumnya dengan menggunakan 26 huruf hijaiyyah.” 41

2.4 Bagan Kerangka Pikir

Sebagai gambaran umum mengenai arah dan tata pikir penulis dalam

kaitannya dengan topik pembahasan yang diangkat oleh penulis terdapat beberapa hal

yang cukup mendasar dalam melakukan pengkajian terhadap topik pembahasan yakni

“Upaya Meningkatkan Minat Membaca Al-Quran sesuai dengan Hukum Tajwid di

SMP Negeri 8 Parepare.”

Sekolah yang menjadi lokasi penelitian yaitu SMP Negeri 8 Parepare

merupakan lembaga yang didalam ada seorang Kepala Sekolah, Pendidik dan Peserta

Didik. Kepala Sekolah adalah pimpinan dari lembaga pendidikan, Pendidik

merupakan seorang pengajar yang memiliki peran yang sangat penting di sekolah

tersebut dan peserta didik merupakan seorang anak yang masih dalam pertumbuhan

39Ana Widyastuti, Kiat Jitu Anak Gemar Baca Tulis (Jakarta: Elex Media Komputindo,

2017), h. 2.

40Ari Hendri, Mukjizat Al-Qur’an (Jakarta: Artha Rivera,2008), h. 7.

41Ervan Avrian, Ilmu Tajwid (membaca Al-Qur’an dengan benar), https://www.google.co.id/

amp/s/ervanavrian.wordpress.com/2012/06/21/ilmu-tajwid-membaca-al-quran-dengan-benar/amp/, di

akses 8 Januari 2018.

Page 54: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

37

dan perkembangan dalam meningkatkan minat membaca Al-Qur’an dalam dirinya.

Jadi Kepala Sekolah, Pendidik dan Peserta Didik saling berkaitan dan memiliki peran

yang berbeda-beda dan harus saling bekerjasama dalam meningkatkan minat

membaca Al-Qur’an, karena ada yang menyiapkan sarana/prasana, ada sebagai

pelaksana dan ada yang melaksanakan. Sebagai umat muslim kita harus menyadari

betapa pentingnya membaca Al-Qur’an untuk masa kini ataupun dimasa yang akan

datang untuk kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

Adapun kerangka pikir yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

PESERTA DIDIK

PENDIDIK KEPALA SEKOLAH

Minat Membaca Al-Qur’an

SMP Negeri 8 Parepare

Page 55: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

38

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif. Ditinjau dari fokus kajian

penelitian ini, maka jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif,

penelitian deskriptif kualitatif merupakan metode penelitian yang didasarkan pada

fenomena yang empiris hidup pada masyarakat penutur, bersifat alamiah, manusia

sebagai alat, menggunakan pengetahuan intuisi, deskriptif berupa kata-kata tertulis

atau lisan dan bukan diperoleh dengan prosedur statistik.1

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 8 Parepare, dengan mengambil data

dari sekolah yaitu kepala sekolah, pendidik dan para peserta didik. Penentuan lokasi

diatas dengan pertimbangan bahwa perlu adanya upaya-upaya yang harus dilakukan

dalam meningkatkan minat membaca Al-Qur’an.

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian di SMP Negeri 8 Parepare kurang lebih 2 bulan.

Penentuan waktu penelitian tersebut berdasarkan pada pertimbangan karena belum

ada peneliti yang melakukan penelitian mengenai “Upaya Meningkatkan Minat

Membaca Al-Qur’an Sesuai Dengan Hukum Tajwid”.

1Leksi S. Y. Ingguoe, Tata Bahasa Rote, Ed. I (Cet. I; Yogyakarta: Deepublish, 2015), h. 9.

Page 56: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

39

3.3 Fokus Penelitian

Adapun fokus penelitian ini adalah

3.3.1 Upaya Kepala Sekolah dalam meningkatkan minat membaca Al-Qur’an sesuai

dengan hukum tajwid. Kepala Sekolah memiliki peran yang sangat penting

karena merupakan piminan dalam lembaga pendidikan. Yang menjadi

sasarannya yaitu kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan guru BK.

3.3.2 Upaya pendidik dalam meningkatkan minat membaca Al-Qur’an sesuai

dengan hukum tajwid. Pendidik merupakan seorang pengajar yang dapat

mengendalikan keadaan dan suasana sekolah yang seharusnya. Yang menjadi

sasarannya yaitu guru PAI, dan guru yang bersangkutan seperti guru BTQ

3.3.3 Upaya peserta didik dalam meningkatkan minat membaca Al-Qur’an sesuai

dengan hukum tajwid. Peserta didik sebagai pelengkap karena masih dalam

masa pertumbuhan dan perkembangan yang masih perlu bimbingan agar dapat

menumbuhkan minat membaca Al-Qur’an dalam dirinya. Yang menjadi

sasarannya yaitu siswa-siswi dengan kelas yang berbeda.

3.4 Jenis dan sumber data yang digunakan

3.4.1 Jenis data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif

merupakan data yang menunjukkan kualitas atau mutu sesuatu yang ada, baik

keadaan, proses, peristiwa/kejadian dan lainnya yang dinyatakan dalam bentuk

pernyataan atau berupa kata-kata. Penentuan kualitas data itu menuntut kemampuan

menilai tentang bagaimana mutu sesuatu itu. 2

2 Eko Putro Widoyoko, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian (Cet. V; Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2016), h. 18.

Page 57: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

40

3.4.2 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini lebih menitik beratkan pada data menurut cara

memperolehnya, yaitu data primer dan sekunder.

Data primer adalah data yang didapatkan dari responden. Sedangkan data

sekunder adalah data yang didapatkan tidak langsung dari responden. Karena data

primer merupakan data yang didapatkan langsung dari responden atau dari lapangan,

maka responden itu merupakan sumber dari data primer. 3

3.5 Teknik pengumpulan data

Dalam melakukan penelitian ini dibutuhkan teknik dan instrumen

pengumpulan data. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti antara

lain:

3.5.1 Observasi

Matthews and Ross mendefinisikan observasi sebagai berikut “Observation is

the collection of data through the use of human senses. In some natural conditions;

observation is the act of watching social phenomenan in the real world and recording

events as they happen”. Observasi merupakan metode pengumpulan data melalui

indra manusia. Berdasarkan pernyataan ini, indra manusia menjadi alat utama dalam

melakukan observasi. Tentu saja indra yang terlibat bukan hanya indra penglihatan

saja, tetapi indra lainnya pun dapat dilibatkan seperti indra pendengaran, indra

penciuman, indra perasa, dan lain sebagainya. 4

3.5.2 Wawancara

Wawancara (interview) adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan

yang dilaksanakan dengan tanya jawab baik secara lisan, sepihak, berhadapan muka,

maupun dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan. Wawancara juga dipandang

3Wahyu, Bimbingan Penulisan Skripsi (Cet. II; Bandung: Tarsito, 1996), h. 82.

4 Haris Hediansyah, Wawancara, Observasi, dan Focus Groups: Sebagai Instrumen

Penggalian Data Kualitatif, Ed. I (Cet. I; Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h. 129.

Page 58: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

41

sebagai percakapan di mana pewawancara mengajukan pertanyaan kepada partisipan.

Wawancara dapat dilakukan secara individu, satu-satu, kelompok, dan Focus Group

Discussion (FGD), yaitu suatu kelompok partisipan diminta untuk mendiskusikan

suatu topik tertentu, kemudian dilakukan wawancara dalam kelompok itu yang

dibarengi dengan alat perekam audio atau video. 5 Adapun sasaran yang di

wawancarai adalah Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru BK, 2 orang Guru

PAI dan Guru BTQ dan 20 orang peserta didik.

3.5.3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah mengumpulkan data dengan cara mengalir atau

mengambil data-data dari catatan, dokumentasi, administrasi yang sesuai dengan

masalah yang diteliti. Dalam hal ini dokumentasi diperoleh melalui dokumen-

dokumen atau arsip-arsip dari komunitas yang diteliti. Yaitu, mencari data mengenai

hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat, majalah, dan

Triangulasi Sumber, Triangulasi Metode dan Triangulasi Teori.6

3.5.4 Triangulasi Sumber

Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik

derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang

berbeda dalam metode kualitatif. Hal ini dapat dicapai dengan jalan:

3.5.4.1 Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara

3.5.4.2 Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang

dikatakannnya secara pribadi

5Muhammad Yaumi dan Muljono Damopolii, Action Research: Teori, Model, & Aplikasi, Ed.

I (Cet. I; Jakarta: Kencana, 2014), h. 101.

6M. Taufan B, Sosiologi Hukum Islam: Kajin Empirik Komunitas Sempalan, Ed. I (Cet. I;

Yogyakarta: Deepublish, 2016), h. 104.

Page 59: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

42

3.5.4.3 Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian

dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu

3.5.4.4 Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat

dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan

menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan

3.5.4.5 Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan

3.5.5 Triangulasi Metode

Triangulasi dengan metode menurut Patton, terdapat dua strategi, yaitu:

3.5.5.1 Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik

pengumpulan data.

3.5.5.2 Pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang

sama

3.5.6 Triangulasi Teori

Triangulasi dengan teori, menurut Lincoln dan Guba, berdasarkan anggapan

bahwa fakta tertentu tidak dapat diperiksa derajat kepercayaan dengan satu atau lebih

teori. Di pihak lain, Patton berpendapat lain, yaitu bahwa hal itu dapat dilaksanakan

dan hal itu dinamakannnya penjelasan banding (rival explanatons). 7

3.6 Teknik Analisis Data

Untuk kajian penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif

dengan pendekatan model analisis data Miles dan Huberman sebagai berikut:

7Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Cet. IV; Bandung: Remaja Rosdakarya,

1993), h. 178-179.

Page 60: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

43

3.6.1 Reduksi Data

Reduksi data merujuk pada proses pemilihan, pemokusan, penyederhanaan,

abstraksi, dan pentransformasian “data mentah” yang terjadi dalam catatan-catatan

lapangan tertulis. Sebagaimana kita ketahui, reduksi data terjadi secara kontinu

melalui kehidupan suatu proyek yang diorientasikan secara kualitatif. Melihat sebuah

tayangan membantu kita memahami apa yang terjadi dan melakukan sesuatu-analisis

lanjutan atau tindakan-didasarkan pada pemahaman tersebut.

3.6.2 Model Data (Data Display)

Langkah utama kedua dari kegiatan analisis data adalah model data. Kita

mendefinisikan “model” sebagai suatu kumpulan informasi yang tersusun yang

membolehkan pendeskripsian kesimpulan dan pengambilan tindakan. Model

(displays) dalam kehidupan sehari-hari berbeda-beda dari pengukur bensin, surat

kabar, sampai layar komputer.

3.6.3 Penarikan/Verifikasi Kesimpulan

Langkah ketiga dari aktivitas analisis adalah penarikan dan verifikasi

kesimpulan. Dari permulaan pengumpulan data, peneliti kualitatif mulai memutuskan

apakah “makna” sesuatu, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi

yang mungkin, alur kausal, dan proposisi-proposisi. Peneliti yang kompeten dapat

menangani kesimpulan-kesimpulan ini secara jelas, memelihara kejujuran dan

kejujuran (skeptisme), tetapi kesimpulan masih jauh, baru mulai dan pertama masih

samar, kemudian meningkat menjadi eksplisit dan mendasar, menggunakan istilah

klasik Glasser dan Strauss (967).8

8Emzir, Analisis Data: Metodologi Penelitian Kualitatif, Ed. I (Cet. II; Jakarta: Rajawali Pers,

2011), h. 129-133.

Page 61: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

44

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

SMP Negeri 8 Parepare terletak di Jl. Wekkee No. 10 RT II RW II kode pos

91125 kelurahan lompoe Kecamatan Bacukiki, Kabupaten Kota Parepare Provinsi

Sulawesi Selatan, berdiri pada tahun 1992, kegiatan belajar mengajarnya mulai jam

07.15 sampai 12.40 kecuali hari senin dimulai jam 07.45 sampai jam 12.15 karena

sebelum proses pembelajaran, SMP Negeri 8 Parepare melakukan upacara bendera

pada jam 07.00 sampai 07.45 dan hari jumat jam 07.50 sampai jam 11.00 karena

sebelum proses pembelajaran jumat bersih terlebih dahulu dimulai jam 07.15 sampai

07.50.

Dengan NPWP 002239820802000, SK pendirian Sekolah 216/0/1992, tanggal

SK pendirian 05 Mei 1992, status kepemilikan Pemerintah Daerah, luas tanah milik

4125 M2 nomor telepon 08124240423 Email [email protected].

Tabel 4.1 Profil SMP Negeri 8 Parepare.

Profil Sekolah

1 Nama Sekolah : SMP NEGERI 8 PAREPARE

2 NPSN : 40307687

3 Jenjang Pendidikan : SMP

4 Status Sekolah : Negeri

5 Alamat Sekolah : Jl. Wekkee No. 10

RT / RW : 2 / 2

Page 62: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

45

Lanjutan Tabel 4.1 Profil SMP Negeri 8 Parepare.

Profil Sekolah

Kode Pos : 91125

Kelurahan : Lompoe

Kecamatan : Kec. Bacukiki

Kabupaten/Kota : Kota Parepare

Provinsi : Prov. Sulawesi Selatan

Negara : Indonesia

6 Posisi Geografis : -4.0155 Lintang

119.6473 Bujur

Sumber Data : Kantor SMP Negeri 8 Parepare.

4.1.1 Sarana dan Prasarana Sekolah

Sarana dan prasarana merupakan fasilitas sekolah yang harus dimiliki di

dalam lingkungan pendidikan yang memiliki peran yang sangat penting karena

dengan adanya sarana dan prasarana proses pembelajaran dapat berjalan dengan

lancar dan peserta didik akan merasa senang dengan adanya sarana dan prasarana

yang dimiliki sekolah. Adapun sarana dan prasarana yang ada di SMP Negeri 8

Parepare.

4.1.1.1 Sarana

Tabel 4.2 Sarana SMP Negeri 8 Parepare.

No Jenis Sarana Letak Jumlah Ket.

1 Kloset Jongkok WC Guru I 1 Tidak Baik

2 Tempat Air (Bak) WC Guru I 1 Tidak Baik

Page 63: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

46

Lanjutan Tabel 4.2 Sarana SMP Negeri 8 Parepare.

No Jenis Sarana Letak Jumlah Ket.

3 Kloset Jongkok WC Guru II 1 Tidak Baik

4 Tempat Air (Bak) WC Guru II 1 Tidak Baik

5 Gayung WC Guru II 1 Baik

6 Meja Siswa Ruang Kelas 7.5 10 Baik

7 Kursi Siswa Ruang Kelas 7.5 28 Baik

8 Meja Guru Ruang Kelas 7.5 2 Baik

9 Kursi Guru Ruang Kelas 7.5 2 Baik

10 Papan Tulis Ruang Kelas 7.5 1 Baik

11 Komputer Ruang Kelas 7.5 9 Baik

12 Printer Ruang Kelas 7.5 1 Baik

13 Tempat Sampah Ruang Kelas 7.5 2 Baik

14 Simbol Kenegaraan Ruang Kelas 7.5 3 Baik

15 Tensimeter Ruang Kelas 7.5 2 Baik

16 Pengeras Suara Ruang Kelas 7.5 1 Baik

17 Proyektor Ruang Kelas 7.5 1 Baik

18 Lainnya Ruang Kelas 7.5 5 Baik

19 Meja Siswa Ruang Kelas 7.3 21 Baik

20 Kursi Siswa Ruang Kelas 7.3 21 Baik

21 Meja Guru Ruang Kelas 7.3 1 Baik

22 Kursi Guru Ruang Kelas 7.3 1 Baik

23 Papan Tulis Ruang Kelas 7.3 1 Baik

24 Lemari Ruang Kelas 7.3 1 Baik

Page 64: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

47

Lanjutan Tabel 4.2 Sarana SMP Negeri 8 Parepare.

No Jenis Sarana Letak Jumlah Ket.

25 Meja Siswa Ruang Kelas 8.3 21 Baik

26 Kursi Siswa Ruang Kelas 8.3 21 Baik

27 Meja Guru Ruang Kelas 8.3 1 Baik

28 Kursi Guru Ruang Kelas 8.3 1 Baik

29 Papan Tulis Ruang Kelas 8.3 1 Baik

30 Meja Siswa Ruang Kelas 9.4 26 Baik

31 Kursi Siswa Ruang Kelas 9.4 26 Baik

32 Meja Guru Ruang Kelas 9.4 1 Baik

33 Kursi Guru Ruang Kelas 9.4 1 Baik

34 Papan Tulis Ruang Kelas 9.4 1 Baik

35 Meja Siswa Ruang Kelas 8.2 28 Baik

36 Kursi Siswa Ruang Kelas 8.2 28 Baik

37 Meja Guru Ruang Kelas 8.2 1 Baik

38 Kursi Guru Ruang Kelas 8.2 1 Baik

39 Papan Tulis Ruang Kelas 8.2 1 Baik

40 Meja Siswa Ruang Kelas 9.2 27 Baik

41 Kursi Siswa Ruang Kelas 9.2 27 Baik

42 Meja Guru Ruang Kelas 9.2 1 Baik

43 Kursi Guru Ruang Kelas 9.2 1 Baik

44 Papan Tulis Ruang Kelas 9.2 1 Baik

45 Meja Siswa Ruang Kelas 7.1 21 Baik

46 Kursi Siswa Ruang Kelas 7.1 21 Baik

Page 65: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

48

Lanjutan Tabel 4.2 Sarana SMP Negeri 8 Parepare.

No Jenis Sarana Letak Jumlah Ket.

47 Meja Guru Ruang Kelas 7.1 1 Baik

48 Kursi Guru Ruang Kelas 7.1 1 Baik

49 Papan Tulis Ruang Kelas 7.1 1 Baik

50 Meja TU Ruang Perpustakaan 6 Baik

51 Kursi TU Ruang Perpustakaan 6 Baik

52 Lemari Ruang Perpustakaan 8 Baik

53 Komputer TU Ruang Perpustakaan 2 Baik

54 Printer TU Ruang Perpustakaan 1 Baik

55 Tempat Sampah Ruang Perpustakaan 4 Baik

56 Rak Buku Ruang Perpustakaan 6 Baik

57 Meja Baca Ruang Perpustakaan 4 Baik

58 Kursi Baca Ruang Perpustakaan 10 Baik

59 Meja Kerja / sirkulasi Ruang Perpustakaan 1 Baik

60 Lemari Katalog Ruang Perpustakaan 1 Baik

61 Papan pengumuman Ruang Perpustakaan 2 Baik

62 Kursi dan Meja Tamu Ruang Perpustakaan 1 Baik

63 Simbol Kenegaraan Ruang Perpustakaan 4 Baik

64 Brangkas Ruang Perpustakaan 2 Baik

65 Filling Cabinet Ruang Perpustakaan 1 Baik

66 Pengeras Suara Ruang Perpustakaan 2 Baik

67 Tape Recorder Ruang Perpustakaan 1 Tidak Baik

68 Meja Siswa Ruang Kelas 7.4 21 Baik

Page 66: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

49

Lanjutan Tabel 4.2 Sarana SMP Negeri 8 Parepare.

No Jenis Sarana Letak Jumlah Ket.

69 Kursi Siswa Ruang Kelas 7.4 21 Baik

70 Meja Guru Ruang Kelas 7.4 1 Baik

71 Kursi Guru Ruang Kelas 7.4 1 Baik

72 Papan Tulis Ruang Kelas 7.4 1 Baik

73 Tempat Sampah Ruang Kelas 7.4 1 Baik

74 Kloset Jongkok Kamar Mandi/WC 1 Tidak Baik

75 Tempat Air (Bak) Kamar Mandi/WC 1 Tidak Baik

76 Gayung Kamar Mandi/WC 1 Baik

77 Meja Siswa Ruang Kelas 9.3 26 Baik

78 Kursi Siswa Ruang Kelas 9.3 26 Baik

79 Meja Guru Ruang Kelas 9.3 1 Baik

80 Kursi Guru Ruang Kelas 9.3 1 Baik

81 Papan Tulis Ruang Kelas 9.3 1 Baik

82 Meja Siswa Ruang Kelas 9.1 21 Baik

83 Kursi Siswa Ruang Kelas 9.1 21 Baik

84 Meja Guru Ruang Kelas 9.1 1 Baik

85 Kursi Guru Ruang Kelas 9.1 1 Baik

86 Papan Tulis Ruang Kelas 9.1 1 Baik

87 Tempat Sampah Ruang Kelas 9.1 1 Baik

88 Meja Siswa Ruang Kelas 8.5 27 Baik

89 Kursi Siswa Ruang Kelas 8.5 27 Baik

90 Meja Guru Ruang Kelas 8.5 1 Baik

Page 67: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

50

Lanjutan Tabel 4.2 Sarana SMP Negeri 8 Parepare.

No Jenis Sarana Letak Jumlah Ket.

91 Kursi Guru Ruang Kelas 8.5 1 Baik

92 Papan Tulis Ruang Kelas 8.5 1 Baik

93 Meja Siswa Ruang Kelas 8.4 29 Baik

94 Kursi Siswa Ruang Kelas 8.4 29 Baik

95 Meja Guru Ruang Kelas 8.4 1 Baik

96 Kursi Guru Ruang Kelas 8.4 1 Baik

97 Papan Tulis Ruang Kelas 8.4 1 Baik

98 Meja Guru Ruang Kelas 9.5 30 Baik

99 Kursi Guru Ruang Kelas 9.5 30 Baik

100 Lemari Ruang Kelas 9.5 3 Baik

101 Lainnya Ruang Kelas 9.5 1 Baik

102 Meja Siswa Ruang Kelas 8.1 22 Baik

103 Kursi Siswa Ruang Kelas 8.1 22 Baik

104 Meja Guru Ruang Kelas 8.1 1 Baik

105 Kursi Guru Ruang Kelas 8.1 1 Baik

106 Papan Tulis Ruang Kelas 8.1 1 Baik

107 Meja Siswa Ruang Kelas 7.2 22 Baik

108 Kursi Siswa Ruang Kelas 7.2 22 Baik

109 Meja Guru Ruang Kelas 7.2 1 Baik

110 Kursi Guru Ruang Kelas 7.2 1 Baik

111 Papan Tulis Ruang Kelas 7.2 1 Baik

112 Kloset Jongkok Kamar Mandi/WC 1 Baik

Page 68: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

51

Lanjutan Tabel 4.2 Sarana SMP Negeri 8 Parepare.

No Jenis Sarana Letak Jumlah Ket.

113 Gayung Kamar Mandi/WC 1 Baik

Sumber Data : Kantor SMP Negeri 8 Parepare.

4.1.1.2 Prasarana

Tabel 4.3 Prasarana SMP Negeri 8 Parepare.

No Nama Prasarana Jumlah Ket

1 Kamar Mandi/WC 2 Baik

2 Lapangan Upacara/Olahraga 1 Baik

3 Ruang Kelas 7.1 1 Baik

4 Ruang Kelas 7.2 1 Baik

5 Ruang Kelas 7.3 1 Baik

6 Ruang Kelas 7.4 1 Baik

7 Ruang Kelas 7.5 1 Baik

8 Ruang Kelas 8.1 1 Baik

9 Ruang Kelas 8.2 1 Baik

10 Ruang Kelas 8.3 1 Baik

11 Ruang Kelas 8.4 1 Baik

12 Ruang kelas 8.5 1 Baik

13 Ruang Kelas 9.1 1 Baik

14 Ruang Kelas 9.2 1 Baik

15 Ruang Kelas 9.3 1 Baik

16 Ruang Kelas 9.4 1 Baik

17 Ruang Kelas 9.5 1 Baik

18 Ruang Perpustakaan 1 Baik

19 WC Guru I 1 Baik

20 WC Guru II 1 Baik

Page 69: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

52

Lanjutan Tabel 4.3 Prasarana SMP Negeri 8 Parepare.

No Nama Prasarana Jumlah Ket

21 Mushallah Jabal Ulum 1 Proses pembangunan

Sumber Data : Kantor SMP Negeri 8 Parepare.

4.1.2 Keadaan Pendidik

Tabel 4.4 Keadaan Pendidik SMP Negeri 8 Parepare.

No. Nama L/K Status

Kepegawaian Bidang Studi yang Diajarkan

1 TRI ASTOTO L PNS Kepala Sekolah

2 H. Bahuddin L PNS Wakasek, Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan

Kesehatan

3 Aslah L PNS Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

4 Bulqis P

Guru Honor

Sekolah

Seni dan Budaya, Ilmu Pengetahuan Sosial

(IPS)

5 Dahniar P

Guru Honor

Sekolah

Muatan Lokal Bahasa Daerah, Seni dan

Budaya

6 Dedy Mandrawata L PNS Tenaga Administrasi Sekolah

7 Fadjriani P PNS Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

8 FITRIADY L PNS Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

9 HASWANAH P

PNS

Diperbantukan

Matematika (Umum), Matematika,

Matematiika

10 Hj. Andi Farida

Karim P PNS Seni dan Budaya

Page 70: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

53

Lanjutan Tabel 4.4 Keadaan Pendidik SMP Negeri 8 Parepare.

No. Nama L/K Status

Kepegawaian Bidang Studi yang Diajarkan

11 Hj. Rasma P PNS Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti,

Muatan Lokal Bahasa Daerah

12 Karrama P PNS Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

13 Khadijah P PNS Bahasa Inggris

14 Khadijah Halid P

Guru Honor

Sekolah Matematika (Umum)

15 Marwah P PNS Teknologi Informasi dan Komunikasi

16 Misbahuddin L PNS Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

17 Muh. Shaleh L PNS Pendidikan Agama Islam, ML. BTQ

18 Muhajirin

Palimbong L

Guru Honor

Sekolah Bahasa Inggris

19 Muhammad Nasir L PNS Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti,

Pendidikan Agama Islam, ML. BTQ

20 Muhammad Nur L PNS Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), IPA

21 Nasniyar P

Tenaga Honor

Sekolah Tenaga Administrasi Sekolah

22 Nirwana S. P PNS Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), IPA

23 Nurbaya P PNS Tenaga Administrasi Sekolah

24 Nurhaedah P PNS Tenaga Administrasi Sekolah

25 Rosmaladewi P PNS Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), IPA

Page 71: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

54

Lanjutan Tabel 4.4 Keadaan Pendidik SMP Negeri 8 Parepare.

No. Nama L/K Status

Kepegawaian Bidang Studi yang Diajarkan

26 Sapri L

Tenaga Honor

Sekolah Tenaga Administrasi Sekolah

27 SUBYRIANSIARI L

Guru Honor

Sekolah Guru BK

28 SUKRIANI P PNS Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

29 Syahyuddin L PNS Bahasa Inggris

30 Syamsuddin P. L PNS Bahasa Indonesia

31 Abdullah L PNS Matematika (Umum), Matematika

32 Wahidah P

Guru Honor

Sekolah Prakarya, Bahasa Indonesia

33 WARDIYANSA L PNS Bahasa Inggris

Sumber Data : Kantor SMP Negeri 8 Parepare.

4.1.3 Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Tabel 4.5 Pendidikan dan Tenaga Kependidikan SMP Negeri 8 Parepare.

No Keterangan Jumlah

Pendidik

1 PNS 24

2 Guru PNS di Perbantukan 1

3 Guru Mapel 26

4 Guru Honor Sekolah 6

Page 72: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

55

Lanjutan Tabel 4.5 Pendidikan dan Tenaga Kependidikan SMP Negeri 8 Parepare.

No Keterangan Jumlah

5 Guru BK 1

Tenaga Kependidikan

1 Tenaga Administrasi Sekolah 3

2 Tenaga Honor Sekolah 1

3 Penjaga Sekolah 1

Sumber Data : Kantor SMP Negeri 8 Parepare.

Tabel diatas menunjukkan bahwa pendidik yang ada di SMP Negeri 8

Parepare kebanyakan PNS yakni 24 orang dan guru honor sekolah sebanyak 6 orang,

dan termasuk juga guru mata pelajaran sebanyak 26 orang, 4 orang lainnya yang

bukan guru mata pelajaran yaitu kepala sekolah dan 3 orang sebagai tenaga

administrasi sekolah yang berkedudukan sebagai PNS.

4.1.4 Data Peserta Didik

Peserta didik merupakan unsur yang penting dalam proses pembelajaran di

SMP Negeri 8 Parepare dibandingkan unsur pendidikan lainnya karena proses

pembelajaran tidak akan terlaksana apabila tidak ada orang yang akan di ajar oleh

pendidik, seorang pendidik membutuhkan peserta didik untuk di ajar begitu pula

dengan peserta didik yang membutuhkan pendidik sebagai pembimbing dan pengajar

untuk terjadinya proses pembelajaran sehingga tujuan dapat tercapai.

Page 73: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

56

Tabel 4.6 Data Peserta didik SMP Negeri 8 Parepare.

No

Kelas

Jenis Kelamin Jumlah

Laki-Laki Perempuan

1 VII.1 18 12 30

2 VII.2 19 11 30

3 VII.3 18 12 30

4 VII.4 18 12 30

5 VIII.1 13 14 27

6 VIII.2 14 13 27

7 VIII.3 13 15 28

8 VIII.4 15 13 28

9 VIII.5 14 15 29

10 IX.1 17 9 26

11 IX.2 15 10 25

12 IX.3 15 8 23

13 IX.4 15 9 24

14 IX.5 15 9 24

Jumlah Total 219 162 381

Sumber Data : Kantor SMP Negeri 8 Parepare.

Page 74: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

57

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dilihat bahwa keselurahan peserta didik

di SMP Negeri 8 Parepare adalah 381 orang, dengan jumlah perempuan sebanyak 162

orang dan jumlah laki-laki sebanyak 219 orang. Adapun penelitian ini peneliti hanya

mengambil kelas VIII dan kelas IX. Dengan rincian sebagai berikut:

Peserta didik kelas VIII.1 sebanyak 27 dengan jumlah laki-laki 13 orang

sedangkan perempuan berjumlah 14 orang, kelas VIII.2 sebanyak 27 dengan jumlah

laki-laki 14 orang sedangkan perempuan berjumlah 13 orang, kelas VIII.3 sebanyak

28 dengan jumlah laki-laki 13 orang sedangkan perempuan berjumlah 15 orang, kelas

VIII.4 sebanyak 28 dengan jumlah laki-laki 15 orang sedangkan perempuan

berjumlah 13 orang, kelas VIII.5 sebanyak 29 dengan jumlah laki-laki 14 orang

sedangkan perempuan berjumlah 15 orang, kelas IX.1 sebanyak 26 dengan jumlah

laki-laki 17 orang sedangkan perempuan berjumlah 9 orang, kelas XI.2 sebanyak 25

dengan jumlah laki-laki 15 orang sedangkan perempuan berjumlah 10 orang, kelas

XI.3 sebanyak 23 dengan jumlah laki-laki 15 orang sedangkan perempuan berjumlah

8 orang, kelas XI.4 sebanyak 24 dengan jumlah laki-laki 15 orang sedangkan

perempuan berjumlah 9 orang dan kelas XI.5 sebanyak 24 dengan jumlah laki-laki 15

orang sedangkan perempuan berjumlah 9 orang.

Semua kelas yang di teliti ada 10 kelas, kelas VIII berjumlah 5 kelas dan kelas

IX berjumlah 5 kelas juga, peneliti hanya mengambil dua orang sebagai perwakilan

dari kelas yang akan di wawancara jadi berjumlah 20 orang, karena terlalu banyak

siswa yang menjadi sasaran dalam wawancara.

Page 75: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

58

4.1.5 Rombongan Belajar

Tabel 4.7 Rombongan belajar SMP Negeri 8 Parepare.

No Wali Kelas Kurikulum Ruangan

1 Aslah Kurikulum SMP 2013 Ruang Kelas 7.1

2 Syamsul Bahri Kurikulum SMP 2013 Ruang Kelas 7.2

3 Khadijah Kurikulum SMP 2013 Ruang Kelas 7.3

4 SUKRIANI Kurikulum SMP 2013 Ruang Kelas 7.4

5 Muh. Shaleh Kurikulum SMP KTSP Ruang Kelas 8.1

6 Bulqis Kurikulum SMP KTSP Ruang Kelas 8.2

7 Rosmaladewi Kurikulum SMP KTSP Ruang Kelas 8.3

8 WARDIYANSA Kurikulum SMP KTSP Ruang Kelas 8.4

9 Muhammad Nasir Kurikulum SMP KTSP Ruang Kelas 8.5

10 Hj. Rasma Kurikulum SMP KTSP Ruang Kelas 9.1

11 Fadjriani Kurikulum SMP KTSP Ruang Kelas 9.2

12 Syamsuddin P. Kurikulum SMP KTSP Ruang Kelas 9.3

13 Karrama Kurikulum SMP KTSP Ruang Kelas 9.4

14 Abdullah Kurikulum SMP KTSP Ruang Kelas 9.5

Sumber Data : Kantor SMP Negeri 8 Parepare.

Page 76: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

59

SMP Negeri 8 Parepare ada 14 kelas bisa dilihat tabel diatas karena itu

merupakan nama-nama wali kelas yang ada di sekolah tersebut, dan dapat dilihat

kurikulum yang digunakan saat ini yaitu pada kelas VII menggunakan kurikulum

2013 sehingga pembelajaran BTQ di hapuskan sedangkan kelas VIII dan IX

menggunakan kurikulum KTSP. Jadi peniliti hanya melakukan penelitian terhadap

kelas VIII dan IX yang berjumlah 10 kelas.

4.1.6 Visi dan Misi SMP Negeri 8 Parepare

1. Visi SMP Negeri 8 Parepare

“Unggul dalam prestasi, berakhlak mulia, memiliki daya saing dengan

suasana sekolah yang bersih, dan berwawasan lingkungan”

2. Misi SMP Negeri 8 Parepare

a. Memupuk semangat berprestasi bagi warga sekolah;

b. Meningkatkan penghayatan dan pengamalan terhadap agama yang

dianutnya;

c. Memberikan motivasi dan bimbingan bagi siswa untuk lebih mengenal

potensi dirinya;

d. Menumbuhkan budaya hidup bersih bagi warga sekolah;

e. Mencintai dan melestarikan lingkungan sekolah dan kehidupannya;

f. Meningkatkan peran aktif dalam pencegahan pencemaran dan perusakan

lingkungan.

Page 77: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

60

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian

4.2.1 Upaya Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Minat Membaca Al-Qur’an

Peserta Didik Sesuai dengan Hukum Tajwid

Sekolah merupakan sarana pendidikan yang didalamnya terdapat Kepala

Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, guru BK, pendidik yaitu guru PAI dan guru BTQ

dan guru yang lainnya, dan peserta didik kelas VIII dan IX.

Dalam masalah upaya Kepala Sekolah dalam meningkatkan minat membaca

Al-Qur’an sesuai dengan hukum tajwid yang menjadi sasaran wawancara yaitu

Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah dan guru BK yang berjumlah 3 orang.

Setelah dilakukan penelitian di SMP Negeri 8 Parepare, adapun hasil

penelitian yang diperoleh dari proses wawancara dengan Kepala Sekolah, Wakil

Kepala Sekolah dan guru BK dengan berpedoman dengan pedoman wawancara.

terlampir

Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah sebagai berikut:

Tentang sarana dan prasarana apa yang ada di SMP Negeri 8 Parepare dalam

meningkatkan minat membaca Al-Qur’an yaitu dengan adanya program

pesantren pendidikan karakter dari pemerintah untuk kelas IX dan juga ada

pesantren kilat pada bulan suci ramadhan yang dikhususkan untuk kelas VIII

agar menumbuhkan kesadaran terhadap dirinya pentingnya membaca Al-Qur’an.

Dan juga telah disediakan Al-Qur’an dan buku-buku keagamaan serta sekarang

dalam proses pembangunan mushallah yang bernama Jabal Ulum yang akan

memiliki pengaruh besar dalam minat membaca peserta didik.1

1 Tri Astoto, S.Pd., M.Pd, (Kepala Sekolah SMP Negeri 8 Parepare), wawancara, pada

tanggal 06 September 2018.

Page 78: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

61

Sedangkan Hasil wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah sebagai berikut:

Wakil Kepala Sekolah mengatakan bahwa minat peserta didik dalam membaca

Al-Qur’an yaitu kurang berminat karena peserta didik masih dalam pertumbuhan

dan perkembangan sehingga dalam dirinya belum menyadari pentingnya

membaca Al-Qur’an untuk kehidupan didunia maupun di akhirat kelak. Jadi

harus diberikan dorongan dan motivasi oleh guru. Dengan adanya pesantren yang

diadakan sekolah yang bermanfaat bagi peserta didik karena setelah melakukan

pesantren peserta didik mendapatkan pelajaran yang tidak diajarkan di sekolah

pada umumnya.2

Sedangkan Hasil wawancara dengan Guru BK sebagai berikut:

Sarana dan prasarana yaitu adanya pesantren kilat dan pesantren pendidikan

karakter, faktor pendukung pelaksanaan pembelajaran dikelas yaitu buku dan

LCD, diadakannya pesantren sangat bagus dalam pembentukan akhlak peserta

didik, karena peserta didik antusias dalam mengikuti pesantren kilat dan secara

tidak langsung memberikan perubahan terhadap minat membaca Al-Qur’an

peserta didik, tentang mushallah jabal ulum, selain sebagai tempat ibadah juga

sebagai tempat membaca Al-Qur’an.3

Adapun pengembangan pendidikan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha

Esa. Perlu dikembangkan dalam diri setiap umat muslim. Dalam buku Psikologi

Perkembangan Anak dan Remaja. Dalam rangka membantu remaja (peserta didik)

dalam mengokohkan atau memantapkan keimanan dan ketakwaannya, maka sekolah

seyogianya melakukan upaya-upaya berikut:

1. Pimpinan (kepala sekolah dan para wakilnya), guru-guru, dan personel

sekolah lainnya harus sama-sama mempunyai kepedulian terhadap

program pendidikan agama atau penanaman nilai-nilai agama di sekolah,

baik melalui (a) proses belajar mengajar di kelas; (b) bimbingan

(pemaknaan hikmah hidup baragama/beribadah, pemberian dorongan, dan

contoh/tauladan baik dalam bertutur kata, berperilaku, berpakaian,

maupun melaksanakan ibadah); dan (c) pembiasaan dalam mengamalkan

nilai-nilai agama.

2 H. Bahuddin, S.Pd., M.Pd, (Wakil Kepala Sekolah SMP Negeri 8 Parepare), wawancara,

pada tanggal 06 September 2018.

3 Subyriansiari, S.Pd, (Guru BK SMP Negeri 8 Parepare), wawancara, pada tanggal 02

Agustus 2018.

Page 79: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

62

2. Guru agama seyogianya memiliki kepribadian yang mantap (akhlakul

karimah), pemahaman dan keterampilan profesional, serta kemampuan

dalam mengemas materi pembelajaran, sehingga mata pelajaran agama

menjadi menarik dan bermakna bagi anak.

3. Guru-guru menyisipkan nilai-nilai agama ke dalam mata pelajaran yang

diajarkannya, sehingga siswa memiliki apresiasi yang positif terhadap

nilai nilai agama.

4. Sekolah menyediakan sarana ibadah (mesjid) sebagai laboratorium

rohaniah yang cukup memadai, serta memfungsikannya secara maksimal .

5. Menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler kerohaniahan, pesantren kilat,

ceramah-ceramah keagamaan, atau diskusi keagamaan secara rutin.

6. Bekerja sama dengan orangtua siswa dalam membimbing keimanan dan

ketakwaan siswa. 4

Jadi berdasarkan pernyataan buku diatas dapat dibandingkan dengan hasil

wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti di lapangan. Melihat dari hasil

wawancara tersebut oleh Kepala Sekola, Wakil Kepala Sekolah dan guru BK saling

berkaitan satu sama lain. Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran membaca Al-

Qur’an harus disediakan program-program di luar kelas. Dimana sekolah tersebut

mengadakan pesantren pendidikan karakter.

Disana di ajarkan banyak hal masalah keagamaan dan shalat tepat waktu dan

juga ada pesantren kilat yang diadakan selama 3 hari waktu bulan suci ramadhan

seperti ungkapan ketua pesantren kilat atau guru BTQ kelas IX. Itu semua agar

peserta didik tidak merasa bosan apabila berada di dalam kelas terus menerus karena

tidak ada perubahan suasana yang dirasakan peserta didik. Sehingga peserta didik

dapat termotivasi dengan suasana yang baru. Dan dengan diadakan pesantren peserta

didik akan semakin beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. SMP Negeri 8

Parepare merupakan salah satu sekolah negeri yang materi pembelajarannya tidak

4Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja (Cet. XIV; Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2014), h. 98.

Page 80: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

63

mengacu kepada masalah membaca Al-Qur’an karena pembelajaran dikelas hanya

membahas pembelajaran PAI secara umum semua pembelajaran keagamaan di

gabung menjadi satu mata pelajaran yaitu PENDAIS jadi pembelajarannya pun

disampaikan secara umum, tidak seperti dengan sekolah pesantren yang dalam

Pembelajaran PAI yaitu dimana pembelajarannya dibagi menjadi 4 mata pelajaran

yaitu Al-Qur’an Hadist, Akidah Akhlak, Fikih dan SKI.

Di SMP Negeri 8 Parepare saat ini sedang dalam proses pembangunan

Mushallah dan dimana Mushallah tersebut selain sebagai tempat beribadah tetapi juga

akan dipusatkan dalam membaca Al-Qur’an menurut pendapat Kepala Sekolah saat

melakukan wawancara dan di perkuat dengan pernyataan Wakil Kepala Sekolah dan

Guru BK.

4.1.2 Upaya Pendidik dalam Meningkatkan Minat Membaca Al-Qur’an Peserta

Didik Sesuai dengan Hukum Tajwid

Pendidik selalu membimbing dan memberikan motivasi seperti halnya

termasuk orang tua peserta didik dan bekerjasama dengan semua pihak sekolah yang

terlibat. Dalam membaca Al-Qur’an bukan hanya keindahan suara yang didengar

tetapi juga harus melihat penyebutan huruf dengan benar. Adapun dari hasil

penelitian ini, penulis mengungkapkan bahwa dalam minat membaca Al-Qur’an

peserta didik di SMP Negeri 8 Parepare dapat dilihat cara penyebutan huruf atau

makhrijul huruf memilik pengaruh besar terhadap minat membaca Al-Qur’an peserta

didik karena dalam membaca Al-Qur’an yang terlebih dahulu yang harus

diperhatikan adalah cara penyebutan huruf dengan benar, apabila salah dalam

penyebutan maka akan terdengar tidak bagus saat membaca Al-Qur’an sehingga jika

ada yang mendengar pasti akan ditegur dan diberikan arahan yang benar, apalagi saat

Page 81: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

64

membaca Al-Qur’an di depan umum kemudian membaca tidak sesuai dengan

penyebutan huruf itu sangat tidak baik.

Setelah dilakukan penelitian di SMP Negeri 8 Parepare, adapun hasil

penelitian yang diperoleh dari proses wawancara dengan Guru PAI dan Guru BTQ

dalam masalah upaya pendidik dalam meningkatkan minat membaca Al-Qur’an

sesuai dengan hukum tajwid di SMP Negeri 8 Parepare mengatakan bahwa:

Menurut Guru PAI, biasanya dalam akhir pembelajaran guru memberikan

penugasan atau PR yang mana di maksud disitu agar mengulang kembali

pejarannya, kesulitannya siswa kurang paham karena siswanya masih mengaji

bugis, dalam mengatasinya yaitu dengan cara mengelompokkan anak yang

seperti itu kemudian dibimbing, kurang paham cara membaca Al-Qur’an hukum

tajwid, kesulitan siswa ada pada penyebutan huruf, penguasaannya kurang lebih

50:50%, agar siswa tertarik guru menampilkan melalui LCD, siswa berminat

karena biasanya siswa disuruh naik satu persatu, di suruh menghafal, yang tidak

menghafal dapat dilihat karena pasti selalu menghindar, adapun masalah

pesantren kilat ada banyak sekali kegiatan saat di pesantren kilat, setelah

pesantren kilat ada perkembangan minat peserta didik dalam membaca Al-

Qur’an dan ada juga pesantren dalam pembentukan karakter sebagian besar ada

perubahan terhadap tingkah laku peserta didik, adapun tentang mushallah jabal

ulum untuk sekarang belum memiliki pengaruh karena masih dalam proses

pembangunan tetapi setelah membangunannya selesai akan dipusatkan

pembelajaran Al-Qur’an di mushallah tersebut. Rasa keingintahuannya anak-

anak menjadi semakin meningkat.5

Adapun menurut Guru PAI yang lain kelas VII, adalah Materi yang diajarkan

hukum bacaan nun mati dan tanwin, karena itu merupakan dasar-dasar

pembelajaran hukum tajwid, mengaji adalah hal yang penting dan bagi umat

islam kita harus menyadari pentingnya pembelajaran hukum tajwid, bacaan

hukum tajwid juga diperlukan dalam melaksanakan shalat 5 waktu. Adapun

kesulitannya yaitu ada beberapa peserta didik yang tidak bisa menyebutkan

makhrijul huruf dengan tepat, dan belum menguasai menyebutan huruf dengan

benar. Cara mengatasinya memberikan motivasi dan dorongan-dorongan dengan

cara saat istirahat peserta didik diberikan pelatihan-pelatihan yang betul-betul

tidak tahu, keluhan peserta didik dalam mempelajari hukum tajwid karena

5Drs. Muhammad Nasir, M.PdI, (Guru PAI SMP Negeri 8 Parepare), wawancara, pada

tanggal 06 September 2018.

Page 82: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

65

kurangnya dorongan dari orangtua sehingga peserta didik tidak tahu mengaji,

dalam pembelajaran hukum tajwid yang paling sulit dipelajari peserta didik

hukum bacaan nun mati dan tanwin, adapun penguasaan peserta didik sekitar

50:50%, karena ada juga yang sudah belajar hukum tajwid sewaktu TKA/TPA,

dalam pembelajaran biasanya guru menampilkan di LCD berupa gambar huruf

hijaiyah atau lagu-lagu penyebutan makhrijul huruf dan video yang berhubungan

dengan hukum tajwid karena siswa tertarik dengan hal seperti itu yang

sumbernya dari youtube tetapi tetap berpedoman pada buku pegangan guru.

Peserta didik sangat berminat dalam mempelajari hukum tajwid begitu pula

dalam membaca Al-Qur’an karena saling berhubungan. Adapun pengaruh

pesantren kilat yang dilakukan di SMP N 8 Parepare menumbuhkan minat

membaca Al-Qur’an dan pesantren pendidikan karakter yang diadakan sangat

bagus dalam pembentukan karakter peserta didik dan menumbuhkan kesadaran

dalam dirinya pentingnya pembelajaran hukum tajwid. Mushallah jabal ulum

yang sedang dalam pembangunan tentunya memiliki pengaruh tersendiri dalam

minat peserta didik dalam membaca Al-Qur’an. Anak-anak aktif apabila ada

kegiatan islami yang di adakan sekolah.6

Dari hasil pelitian ini, penulis dapat menungkapkan bahwa upaya pendidik

dalam meningkatkan minat membaca Al-Qur’an sesuai dengan hukum tajwid di SMP

Negeri 8 Parepare. Sebagaimana yang diketahui bahwa minat membaca Al-Qur’an

harus muncul dari dalam diri kita sendiri. Adapun pengertian minat menurut para ahli

yaitu:

Dari kedua pendapat dari pendidik tersebut di atas peneliti dapat

menyimpulkan bahwa peserta didik di SMP Negeri 8 Parepare penguasaan dalam

membaca Al-Qur’an masih kurang, masih ada peserta didik yang salah dalam

penyebutan huruf dalam membaca Al-Qur’an tidak bisa membedakan huruf-huruf

yang penyebutannya hampir sama saat membaca Al-Qur’an. Tetapi pendidik yang

baik tidak pernah menyerah untuk membimbing peserta didik sampai bisa membaca

Al-Qur’an dengan baik.

6Hj. Rasma, S.Pd.I, (Guru PAI SMP Negeri 8 Parepare), wawancara, pada tanggal 27

September 2018.

Page 83: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

66

Pendidik melakukan berbagai cara seperti yang telah di ungkapkan saat

wawancara yaitu:

1. Mengajarkan dasar-dasar dalam membaca Al-Qur’an.

2. Menyadarkan bahwa pentingnya membaca Al-Qur’an di dunia maupun di

akhirat kelak.

3. Memberikan motivasi dan dorongan.

4. Saat istirahat peserta didik diberikan pelatihan-pelatihan bagi peserta didik

yang betul-betul tidak tahu.

5. Menampilkan LCD berupa gambar huruf hijaiyah atau lagu-lagu

penyebutan huruf dan video yang berhubungan dengan hukum tajwid.

6. Memberikan penugasan atau PR agar termotivasi mengulang pelajaranya

dirumah.

7. Mengelompokkan anak yang masih mengaji bugis kemudian diberikan

bimbingan.

8. Memberikan tugas untuk menghafal agar pendidik dapat mengetahui letak

kesalahannya

Adapun hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap Guru BTQ

yang mengajarkan masalah makhrijul huruf dan beliau juga merupakan Ketua dalam

Pesantren Kilat yang dilaksanakan di SMP Negeri 8 Parepare selama 3 hari di

sekolah, dimana beliau mengatakan bahwa:

Materi yang diajarkan di kelas tentang penyebutan huruf dengan benar, pertama-

tama pemberian motivasi yaitu mengatakan bahwa salah penyebutan huruf salah

arti dan maknanya, dalam pembelajaran tidak ada kesulitan, kesulitannya dalam

pemberian penilaian karena ada beberapa peserta didik yang salah dalam

penyebutan huruf sehingga guru sulit memberikan nilai, penguasaan peserta

didik sekitar 70-90%, cara pembelajarannya yaitu dengan memberikan pujian

dan hadiah dan juga nilai yang bagus, agar peserta didik tertarik dalam

pembelajaran, peserta didik sangat berminat karena peserta didik ingin tahu

membaca Al-Qur’an. Tentang pesantren kilat memiliki dampak positif terhadap

minat membaca Al-Qur’an, adapun kegiatannya keimanan, bersuci, muamalah,

akhlak, shalat dan rukun-rukunnya, puasa wajib dan sunnah, radarrus, ibadah

shalat dan lomba-lomba. tentang mushallah jabal ulum nantinya anak-anak

dilatih untuk shalat dan ikut meramaikan mesjid apabila gurunya berhalangan

Page 84: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

67

hadir, agar membaca ayat-ayat Al-Qur’an utamanya surah-surah pendek. Adapun

peningkatannya anak-anak semakin antusias apabila diberikan tugas.7

Seorang pendidik harus memahami peserta didiknya terlebih dahulu agar

dapat terjadi interaksi yang seharusnya karena pendidik juga merupakan orangtua

kedua di sekolah bagi peserta didik. Adapun ciri khas peserta didik yang perlu

dipahami oleh pendidik ialah:

1. Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga

merupakan insan yang unik.

2. Individu yang sedang berkembang.

3. Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan

manusiawi.

4. Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri.8

Berdasarkan hasil wawancara di atas, maka peneliti dapat menyimpulkan

bahwa pembelajaran membaca Al-Qur’an tidak hanya dilakukan di kelas saja atau di

dalam sekolah tetapi harus juga di terapkan di luar sekolah seperti yang dikatakan

oleh Guru PAI kelas VII diatas, bahwa peserta didik harus terlebih dahulu melatih

dirinya di TKA-TPA serta dorongan dari orangtua supaya dalam membaca Al-Qur’an

harus diterapkan dalam dirinya sejak dini. Karena kemampuan membaca Al-Qur’an

sangat berpengaruh terhadap minat membaca Al-Qur’an seseorang.

Yang perlu perkembangan dalam diri peserta didik yaitu masalah moral dan

religi. Adapun menurut buku Psikologis Remaja tentang religi dana moral antara lain

adalah:

1. Religi, yaitu kepercayaan terhadap kekuasaan suatu zat yang mengatur

alam semesta ini adalah sebagian dari modal, sebab dalam moral

sebenarnya diatur segala perbuatan yang dinilai baik dan perlu dilakukan,

serta perbuatan yang dinilai tidak baik sehingga perlu dihindari. Agama,

7Drs. Muh. Shaleh, (Guru PAI SMP Negeri 8 Parepare), Ruangan Guru SMP Negeri 8

Parepare, wawancara, pada tanggal 02 Agustus 2018.

8Umar Tirtarahardja, Pengantar Pendidikan, Ed. Revisi, (Cet. I; Jakarta: Rineka Cipta, 2005),

h. 52.

Page 85: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

68

mengatur juga tingkah laku baik-buruk, secara psikologis termasuk dalam

moral. Hal lain yang termasuk dalam moral adalah sopan-santun, tata

karma, dan norma-norma masyarakat lain.9

2. Untuk remaja, mores atau moral merupakan suatu kebutuhan tersendiri

Karena mereka sedang dalam keadaan membutuhkan pedoman atau

petunjuk dalam rangka mencari jalannya sendiri. Pedoman atau petunjuk

ini dibutuhkan juga untuk menumbuhkan identitas dirinya, menuju

kepribadian matang dengan unifying philosophy of life dan

menghindarkan diri dari konflik-konflik peran yang selalu terjadi dalam

masa transisi ini. Dengan kurang aktifnya orang tua dalam membimbing

remaja (bahkan pada beberapa remaja sudah terjadi hubungan yang tidak

harmonis dengan orang tua), maka pedoman berupa mores ini makin

diperlukan oleh remaja.10

4.2.1 Upaya Peserta Didik dalam Meningkatkan Minat Membaca Al-Qur’an

Sesuai dengan Hukum Tajwid

Peserta didik berstatus sebagai subjek didik. Pandangan modern cenderung

menyebut demikian oleh karena peserta didik (tanpa pandangan usia) adalah subjek

atau pribadi yang otonom, yang ingin , diakui keberadaannya. Selaku pribadi yang

memiliki cirri khas dan otonomi, ia ingin mengembangkan diri (mendidik diri)

secarabterus-menerus guna memecahkan masalah-masalah hidup yang dijumpai

sepanjang hidupnya.11 Peserta didik merupakan unsur yang penting dalam

pendidikan. Peserta didik menjadi objek ketiga dalam penelitian ini, karena dengan

adanya peserta didik dapat dilihat bahwa minat membaca Al-Qur’an harus dimiliki

terlebih dahulu oleh peserta didik yang masih dalam pertumbuhan dan perkembangan

dalam usia beranjak dewasa ini. Ini merupakan tingkat perkembangan fase pra-

remaja. Istilah masa pra-remaja digunakan untuk menunjukkan suatu masa yang

9Sarlito W. Sarwono, Psikologi Remaja, Ed. Revisi (Cet. XV; Jakarta: Rajawali Pers, 2012),

h. 109.

10Sarlito W. Sarwono, Psikologi Remaja, h. 111.

11Umar Tirtarahardja, Pengantar Pendidikan, h. 52.

Page 86: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

69

langsung mengikuti masa pueral, biasanya berlangsung hanya dalam waktu relatif

singkat. Masa ini ditandai oleh sifat-sifat negatif pada si remaja, sehingga seringkali

masa ini juga dusebut masa negatif. Berbagai gejala yang bisa dianggap gejala negatif

pada mereka ialah antara lain tidak tenang, kurang suka bekerja, kurang suka

bergerak, lekas lemah, kebutuhan untuk tidur besar, sifat-sifat negatif itu dapat

diringkaskan sebagai berikut.

1. Negatif dalam prestasi, baik prestasi jasmani maupun potensi mental.

2. Negatif dalam sikap sosial, baik dalam bentuk menarik diri dari

masyarakat (negatif pasif), maupun dalam bentuk agresif terhadap

masyarakat (negatif aktif).12

Minat dapat timbul karena daya tarik dari luar dan juga datang dari hati

sanubari. Minat yang besar terhadap sesuatu merupakan modal yang besar artinya

untuk mencapai/memperoleh benda atau tujuan yang diminati itu. 13

Dengan melihat minat peserta didik dalam usia ini maka harus lebih

ditingkatkan lagi karena minat dapat dipengaruhi banyak hal seperti dorongan dari

dalam individu, jadi minat harus memang berasal dari dalam diri kita sendiri bukan

dari oranglain tapi juga harus ada dorongan dari orang lain tapi itu hanya sebagai

penggerak agar dapat menumbuhkan minat dari dalam diri kita. Apa lagi bagi

Sekolah Negeri pada umumnya dalam proses pembelajaran di kelas tidak diterapkan

pembacaan Al-Qur’an dengan benar. Karena biasanya dalam proses pembelajaran

jika di dalam buku paket terdapat tulisan Al-Qur’an siswa tidak pernah dipusatkan

dalam ayat itu. Seperti yang dikatakan oleh guru agamanya bahwa:

Jika ada ayat siswa tidak disuruh satu persatu dalam membaca ayat tersebut

karena itu bukan merupakan indikator dalam pencapaian proses pembelajaran.

12Abu Ahmadi, Munawar Sholeh, Psikologi Perkembangan, (Cet. I; Jakarta: Rineka Cipta,

2005), h. 42-43.

13Dalyono, Psikologi Pendidikan (Cet. III; Jakarta: Rineka Cipta, 2005), h. 56.

Page 87: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

70

Ayat itu hanya dibaca oleh siswa yang benar-benar bisa membaca Al-Qur’an atau

gurunya itu sendiri yang membacakannya.14

Jadi peneliti penyimpulkan bahwa peserta didik memiliki pengaruh besar

dalam penelitian ini karena merupakan unsur yang penting dalam pendidikan.

Sehingga peneliti melakukan wawancara dengan 20 orang siswa. Adapun hasil

wawancara yang dilakukan tentang apa yang diketahuinya tentang hukum tajwid

yang berdasarkan pedoman wawancara yaitu:

Adhei Putri Ananda Kelas IX.2, Hukum tajwid adalah bacaan yang terdapat pada

Al-Qur’an. Saya bisa memahami apa yang diajarkan oleh guru dan saya lebih

mengerti tentang Al-Qur’an. Cuma kadang-kadang cara menjelaskannya tidak

jelas. Saat disuruh menghafal sura-surah pendek saya hanya bisa mengafalnya

separuh saja. Dan semoga mushallah jabal ulum cepat jadi agar bisa di pakai

secepatnya.15

Ahmad Fathir Kelas IX.3, Tajwid adalah huruf-huruf dan tanda-tanda baca yang

ada di Al-Qur’an. Dalam mengingat nama-namanya, seperti kasrah, fathah dan

dhammah hal yang paling mudah sehingga lebih mengetahui tentang tajwid, dan

lebih senang pada saat bertanya. Menurut pendapat saya tentang mushallah Jabal

Ulum, anak murid bisa sholat dan meramaikan mesjid dengan membaca Al-

Qur’an.16

Andi Rifai Kelas VIII.2, Menurut saya, saya suka pelajaran tentang hukum

tajwid karena bagus dipelajari dan dengan cara ini ia dapat mengetahui letak

kesalahan dalam membaca Al-Qur’an hanya saja susah di mengerti karena ada

beberapa yang susah di cermat. Karena itu saya mendengar masukan guru

dengan baik.17

Fitri Ramadhani Ramli Kelas IX.1, Hukum tajwid ialah cara baca suatu bacaan

Al-Quran. Kesulitannya ada beberapa huruf hijaiyah yang sulit di sebutkan. Saat

pembelajaran kadang susah dimengerti kadang juga cepat untuk dimengerti. Saat

14 Drs. Muhammad Nasir, M.PdI, (Guru PAI SMP Negeri 8 Parepare), wawancara, pada

tanggal 06 September 2018.

15 Adhei Putri Ananda, Kelas IX.2, wawancara, pada tanggal 10 Agustus 2018.

16 Ahmad Father, Kelas IX.3, wawancara, pada tanggal 10 Agustus 2018.

17 Andi Rifai, Kelas VIII.2, wawancara, pada tanggal 10 Agustus 2018.

Page 88: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

71

disuruh menghafal surah-surah pendek saya dapat menghafalkan surah-surah

pendek. 18

Dian Lestari Kelas IX.3, Hukum tajwid adalah tanda baca yang ada di dalam Al-

Qur’an yang sulit adalah untuk mengingat nama-namanya seperti iqlab, ikhfa,

idgam dan lain-lainnya. Tapi saya bisa mengetahui tanda-tanda tajwid. Hal yang

disukai saat pesantren adalah adanya lomba (perlombaan). 19

Edwin Prawira Wuarlela Kelas VIII.1, Hukum tajwid adalah hukum yang

terdapat didalam Al-Qur’an. Guru menyampaikannya dengan bagus dan jelas.

Bagus, kita bisa praktik sholat di mushollah. 20

Abdul Rahman Kelas VIII.4, Hukum tajwid adalah hukum yang terdapat dalam

Al-Qur’an, cara menjelaskannya bagus dan mudah di mengerti. Dalam

menghafal suah-surah pendek itu sangat bagus karena kita harus menghafal

surah-surah dalam al-quran. Tentang mushallah tersebut Pendapat saya bagus

karena kita akan melaksanakan ibadah di sekolah dengan mudah dan kita dapat

melaksanakan hal-hal positif. 21

Gina Anisahira Kelas IX.4, Hukum tajwid adalah tanda baca yang ada di Al-

Qur’an ada sebagian yang saya ketahui karena mudah dipahami, saat guru tidak

menjelaskan/menerangkan dan memberi soal disaat belum di pelajari saya kurang

paham tapi saat guru menjelaskan secara singkat dan jelas serta mudah dipahami

saya bisa mengerti. Dalam menghafal surah-surah pendek menurut saya bagus

karena siswa-siswi dapat mengahafal dan memahami arti dari surah-surah

tersebut. Saya hanya membaca Al-Qur’an 3x dalam seminggu karena saya

biasanya baca Al-Qur’an disaat ada waktu. Tapi saya berharap bisa membaca Al-

Qur’an tiap hari serta menghafal surah-surah pendek. 22

Muh. Ikhzan Muhadi Kelas IX.1, Hukum tajwid iyalah cara baca dalam suatu

bacaan Al-Qur’an. Kesulitan saya yaitu sulit membedakan hukum bacaan

walaupun guru menyampaikannya sangat jelas. Tetapi saya bisa membaca Al-

Qur’an setelah membaca Al-Qur’an perasaan saya langsung tenang dan

18 Fitri Ramadhani Ramli, Kelas IX.1, wawancara, pada tanggal 10 Agustus 2018.

19 Dian Lestari, Kelas IX.3, wawancara, pada tanggal 10 Agustus 2018.

20 Edwin Prawira Wuarlela, Kelas VIII.1, wawancara, pada tanggal 11 Agustus 2018.

21 Abdul Rahman , Kelas VIII.4, wawancara, pada tanggal 11 Agustus 2018.

22 Gina Anisahira, Kelas IX.4, wawancara, pada tanggal 11 Agustus 2018.

Page 89: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

72

merigankan pikiran dan kita dapat shalat setelah pulang sekolah apabila

mushallah jabal ulum selesai pembangunan. 23

Arfani Kelas IX.5, Hukum tajwid adalah cara bacaan dalam Al-Qur’an.

Penjelasan guru saya lebih mengerti setelah dijelaskan tentang hukum tajwid,

saya suka saat di suruh menghafal surah-surah pendek karena saya bisa lebih

sering mengulang bacaan surah-surah pendek dan perasaan lebih tenang. 24

Nabilah Putri a Kelas IX.5, Hukum tajwid adalah bacaan yang terdapat dalam

Al-Qur’an. Cara guru menjelaskan materi sangat bagus sehingga saya mudah

mengerti dan lebih mengetahui tentang hukum tajwid. Hal yang saya sukai saat

pesantren adalah waktu membawa sembako ke panti asuhan. Saya membaca Al-

Qur’an setiap selesai sholat magrib 7x dalam seminggu. 25

Nur Asia Kelas VIII.1, Hukum tajwid adalah pelajaran yang berhubungan

dengan tanda baca atau cara baca yang benar. Saat guru menjelaskan biasanya

saya dapat mengetahui materi pembelajaran.Tidak ada kesulitan yang saya

rasakan. Saat pesantren materi yang saya sukai materi tentang akhlak kedua

orang tua dan guru. Banyaknya tugas yang diberikan disekolah sehingga

Sekarang sudah jarang membaca Al-Qur’an. Semoga mushallah yang dibangun

bermanfaat bagi warga di sekitarnya. 26

Kayla Olivia Nauri Kelas VIII.4, Hukum tajwid adalah tanda baca yang ada di

Al-Qur’an. Kesulitannya lumayan karena ada materi yang sangat sulit di pahami,

kesulitannya adalah sulit untuk mencari hukum tajwid di dalam Al-Qur’an. 27

Karina Kelas VIII.3, Hukum tajwid merupakan aturan-aturan dalam membaca

Al-Qur’an. Saya suka pelajaran hukum tajwid karna kita lebih mengerti apa itu

hukum tajwid cara menjelasan guru sangat jelas. Kesulitan saya adalah saat

menghafal nama-nama hukum tajwid satu persatu tetapi saat disuruh menghafal

saya lebih tahu tentang hukum tajwid dan saat dijelaskan mudah memahami apa

yang disampaikan. 28

23 Muh. Ikhzan Muhadi, Kelas IX.1, wawancara, pada tanggal 17 Agustus 2018.

24 Arfani Kelas, IX.5, wawancara, pada tanggal 17 Agustus 2018.

25 Nabilah Putri a, Kelas IX.5, wawancara, pada tanggal 17 Agustus 2018.

26 Nur Asia, Kelas VIII.1, wawancara, pada tanggal 18 Agustus 2018.

27 Kayla Olivia Nauri, Kelas VIII.4, wawancara, pada tanggal 18 Agustus 2018.

28 Karina, Kelas VIII.3, wawancara, pada tanggal 18 Agustus 2018.

Page 90: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

73

Suci Ramadhani Kelas VIII.3, Hukum tajwid merupakan aturan-aturan yang

terdapat dalam Al-Qur’an. Guru menjelaskan dengan jelas saat dikelas sehingga

saya menyukai pembelajaran hukum tajwid yang di ajarkan. Saya menyukai saat

disuruh menghafal surah-surah pendek karena itu membuat saya melatih diri saya

untuk mengetahui kesalahan dalam penyebutan huruf. Setelah membaca Al-

Qur’an perasaan menjadi tenang, saya membaca Al- Qur’an hanya setelah shalat

magrib. 29

Suci Pratiwi Kelas VIII.2, hukum tajwid adalah hukum bacaan-bacaan dalam Al-

Qur’an yang harus dipahami terlebih dahulu sebelum membaca Al-Qur’an agar

pengucapan dan artinya benar dan jelas. Menyukai pelajaran hukun tajwid karena

gampang dan mudah dimengerti dan merasa lebih tertambah ilmu dan

pemahaman tentang islam. Cara guru menjelaskan sangat baik dan mudah

dipahami dan gurunya juga baik dan ramah, yang susah sebenarnya tidak ada,

tetapi jika orang yang tidak terlalu suka menghafal, mungkin akan susah untuk

menghafal satu demi satu huruf hijaiyah walaupun jarang diulang-ulang tetapi

masih tersimpan di otak, tidak ada kesulitan malah menyenangkan dengan

pelajarannya. Guru pernah menyuruh menghafal surah-surah pendek biasanya

juga bersama artinya walaupun jarang sekali saya membaca Al-Qur’an. Dan

mhusallah yang di bangun di SMP Negeri 8 Parepare akan sangat bermanfaat

bagi semua siswa. 30

Putri Kelas IX.2, Hukum tajwid ialah tanda baca pada Al-Qur’an, walaupun saya

suka belajar tentang bacaan Al-Qur’an, tetapi saya kurang dalam pelajaran

agama, kesulitannya terkadang dari guru menjelaskan, Pendapatku cara

menyampaikan terkadang tidak jelas dan terkadang jelas. Saat pesantren saya

tidak merasakan kesulitan dan saya menyukai saat lomba menghafal surah-surah

pendek itu sangat bagus karena menghafal surah-surah pendek. Pendapat saya

tentang mushallah tersebut akan lebih baik jika pembangunannya lebih cepat

sehingga dapat difungsikan. 31

Muh Rifky Darmawan Kelas IX.4, Hukum tajwid seperti tanda baca, saya cukup

suka karena guru melengkapinya dengan contohnya menjadi lebih tahu tentang

pengucapan huruf hijaiyah cara guru menyampaikannya sangat baik. Saat

pesantren saya suka saat lomba tentang keagamaan karena menghibur dan

29 Suci Ramadhani, Kelas VIII.3, wawancara, pada tanggal 18 Agustus 2018.

30 Suci Pratiwi, Kelas VIII.2, wawancara, pada tanggal 24 Agustus 2018.

31 Putri, Kelas IX.2, wawancara, pada tanggal 24 Agustus 2018.

Page 91: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

74

menyenangkan. Mushollah tersebut akan sangat membantu, apalagi dalam

pelajaran agama tentang praktik sholat dan membaca Al-Qur’an. 32

Sutra Dewi Kelas VIII.5, hukum tajwid merupakan hukum bacaan yang terdapat

di dalam Al-Qur’an saya senang belajar hukum tajwid karena gurunya sangat

ramah sehingga proses pembelajaran tidak terlalu tegang. Adapun dalam

pesantren yang di adakan saya sangat senang karena bisa berkempul dan bertemu

dengan teman-teman. 33

Muh. Ferdy Kelas VIII.5, hukum tajwid adalah materi yang paling saya sukai

karena kita di ajarkan cara membaca Al-Qur’an dengan benar. Walaupun saya

belum bisa membedakan hukum hukum tajwid dalam Al-Qur’an tetapi saya bisa

mengaji. Karena sudah diajarkan di tempat pengajian, pesantren kilat yang

diadakan saya sangat senang karena disana kita diajarkan banyak hal dan ada

banyak sekali pengalaman yang saya dapat dari pesantren kilat. 34

Jadi peneliti dapat menyimpulkan bahwa peserta didik sudah tahu tentang

hukum tajwid, hanya saja peserta didik masih belum paham macam-macam hukum

tajwid dalam Al-Qur’an karena memang bagi seorang anak yang akan beranjak

dewasa acuh tak acuh dalam proses pembelajaran karena lebih sibuk berinteraksi di

sosial media, dan lebih mementingkan bermain dengan teman-temannya dari pada

belajar secara mendalam.

Dalam masalah minat membaca Al-Qur’an dapat dilihat apakah peserta didik

tersebut dapat membaca Al-Qur’an sesuai dengan hukum tajwid, dan berapa sering

peserta didik membaca Al-Qur’an dalam setiap minggunya, dan masalah peserta

didik dalam memahami macam-macam hukum tajwid tidaklah terlalu berpengaruh

dalam hal minat peserta didik dalam membaca Al-Qur’an.

Adapun hasil wawancara dalam masalah berapa sering peserta didik membaca

Al-Qur’an yaitu kebanyakan peserta didik jarang membaca Al-Qur’an di rumah

32 Muh Rifky Darmawan, Kelas IX.4, wawancara, pada tanggal 24 Agustus 2018.

33 Sutra Dewi, Kelas VIII.5, wawancara, pada tanggal 24 Agustus 2018.

34 Muh. Ferdy, Kelas VIII.5, wawancara, pada tanggal 25 Agustus 2018.

Page 92: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

75

dikarenakan tidak ada waktu. Peserta didik membaca Al-Qur’an jika ada tugas dari

guru selain daripada itu hanya beberapa peserta didik yang membaca Al-Qur’an di

rumah saat selesai shalat magrib, adapun penyataan siswa dalam masalah berapa kali

dalam seminggu membaca Al-Qur’an dapat dilihat tabel dibawah ini.

Tabel 4.8 Data peserta didik tentang berapa kali dalam membaca Al-Qur’an

No. NAMA KELAS BERAPA KALI

1 Karina 8.3 7 kali

2 Suci ramadhani 8.3 7 kali

3 Fitri ramadhani ramli 9.1 2 kali

4 Dian lestari 9.3 2 kali

5 Nabilah putri a 9.5 7 kali

6 Ahmad fathir 9.3 2 kali

7 Edwin prawira wuarlela 8.1 2 kali

8 Abdul rahman 8.4 1 kali

9 Nur asia 8.1 2 kali

10 Muh. Ikhzan muhadi 9.1 1 kali

11 Andi rifai 8.2 1 kali

12 Arfani 9.5 1 kali

13 Gina anisahira 9.4 3 kali

Page 93: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

76

Lanjutan Tabel 4.8 Data peserta didik tentang berapa kali dalam membaca

Al-Qur’an

No. NAMA KELAS BERAPA KALI

14 Putri 9.2 1 kali

15 Muh. Rifky darmawan 9.4 1 kali

16 Suci pratiwi 8.2 1 kali

17 Adhei putri ananda 9.2 1 kali

18 Sura dewi 8.5 2 kali

19 Muh. Ferdy 8.5 2 kali

20 Kayla Olivia Nauri 8.4 2 kali

Sumber Data : Wawancara peserta didik di SMP Negeri 8 Parepare.

Hanya ada tiga orang yang membaca Al-Qur’an setiap minggunya. Ada pun

pendapat dari salah satu peserta didik bahwa karena banyaknya tugas yang di berikan

oleh guru sehingga saya jarang membaca Al-Qur’an karena saya tidak tenang apabila

saya masih kepikiran dengan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Adanya rasa takut

apabila dihukum membuat saya termotivasi dalam mengerjakan tugas yang diberikan

oleh guru walaupun pada saat itu guru tidak ada tetapi saya tetap mengerjakan tugas

darinya. SMP Negeri 8 parepare menerapkan kurikulum KTSP unuk kelas VIII dan

IX sedangkan kurikulum 2013 untuk kelas VII dimana peserta didik harus mampu

belajar sendiri.

Dilihat dari hasil wawancara adapun kesimpulan dari peneliti yaitu seorang

peserta didik yang masih perlu bimbingan dan ikut serta apabila ada kegiatan-

Page 94: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

77

kegiatan islami ekstrakurikuler yang dilakukan oleh sekolah tersebut dan harus diikuti

jangan pernah merasa malas karena itu semua merupakan ilmu yang akan berguna

bagi diri kita dalam hidup bermasyarakat. Sebagai orangtua harus selalu senantiasa

memberikan dorongan dan arahan kepada anaknya agar anak tersebut bisa menjadi

anak yang shaleh. Dan peserta didik juga harus ikut serta dalam meramaikan

mushallah Jabal Ulum.

Adapun data yang diperoleh setelah dilakukan bimbingan dari pendidik, yaitu:

Tabel 4.9 Data peserta didik tentang berapa kali dalam membaca Al-Qur’an

setelah dilakukan bimbingan

No. NAMA KELAS BERAPA KALI

1 Karina 8.3 7 kali

2 Suci ramadhani 8.3 7 kali

3 Fitri ramadhani ramli 9.1 7 kali

4 Dian lestari 9.3 7 kali

5 Nabilah putri a 9.5 7 kali

6 Ahmad fathir 9.3 2 kali

7 Edwin prawira wuarlela 8.1 2 kali

8 Abdul rahman 8.4 2 kali

9 Nur asia 8.1 7 kali

10 Muh. Ikhzan muhadi 9.1 2 kali

Page 95: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

78

Lanjutan Tabel 4.9 Data peserta didik tentang berapa kali dalam membaca

Al-Qur’an setelah dilakukan bimbingan

No. NAMA KELAS BERAPA KALI

11 Andi rifai 8.2 2 kali

12 Arfani 9.5 5 kali

13 Gina anisahira 9.4 7 kali

14 Putri 9.2 3 kali

15 Muh. Rifky darmawan 9.4 2 kali

16 Suci pratiwi 8.2 3 kali

17 Adhei putri ananda 9.2 3 kali

18 Sura dewi 8.5 7 kali

19 Muh. Ferdy 8.5 3 kali

20 Kayla Olivia Nauri 8.4 7 kali

Sumber Data : Wawancara peserta didik di SMP Negeri 8 Parepare.

Jadi dapat di simpulkan bahwa setelah dilakukan pelatihan-pelatihan dan

bimbingan minat peserta didik semakin meningkat dapat dilihat dari hasil wawancara

yang awalnya hanya tiga orang yang membaca Al-Qur’an setiap minggunya dan

setelah dilakukan bimbingan ada Sembilan orang membaca Al-Qur’an setiap

minggunya.

Page 96: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

79

BAB V

PENUTUP

Berdasarkan dari uraian telah dikemukakan pada bab terdahulu maka akan

lebih jelas maknanya serta aplikasinya jika penulis mengemukakan dalam bentuk

kesimpulan dan saran.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang telah diuraikan dalam skripsi ini, yang dibahas

tentang “upaya meningkatkan minat membaca Al-Quran sesuai dengan hukum tajwid

di SMP Negeri 8 Parepare maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

5.1.1 Upaya kepala sekolah dalam meningkatkan minat membaca Al-Qur’an peserta

didik dengan cara menyelenggarakkan pesantren pendidikan karakter dan

pesantren kilat selama tiga hari, membangun mushallah dan menyediakan alat

dan bahan seperti buku keagamaan, Al-Qur’an, dan LCD agar dalam

pembelajaan hukum tajwid lebih menyenangkan.

5.1.2 Upaya pendidik dalam meningkatkan minat membaca Al-Qur’an peserta didik

sesuai dengan hukum tajwid dengan cara Mengajarkan dasar-dasar dalam

membaca Al-Qur’an, menyadarkan bahwa pentingnya membaca Al-Qur’an di

dunia maupun di akhirat kelak, memberikan motivasi dan dorongan, saat

istirahat peserta didik diberikan pelatihan-pelatihan bagi peserta didik yang

betul-betul tidak tahu, menampilkan LCD berupa gambar huruf hijaiyah atau

lagu-lagu penyebutan huruf dan video yang berhubungan dengan hukum

tajwid, memberikan penugasan atau PR agar termotivasi mengulang

Page 97: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

80

pelajaranya dirumah, mengelompokkan anak yang masih mengaji bugis

kemudian diberikan bimbingan, memberikan tugas untuk menghafal agar

pendidik dapat mengetahui letak kesalahannya.

5.1.3 Upaya peserta didik dalam meningkatkan minat membaca Al-Qur’an sesuai

dengan hukum tajwid yaitu peserta didik harus ikut serta apabila ada kegiatan

islami ekstrakurikuler yang dilakukan sekolah serta meramaikan mushallah

Jabal Ulum.

5.1 Saran

Sehubungan dengan pembahasan masalah skripsi ini, maka untuk

mengoptimalkannya diajukan saran-saran yang diharapkan dapat menjadi bahan

pertimbangan dan untuk meningkatkan minat membaca Al-Qur’an terutama bagi diri

peserta didik, maka penyusun memberikan saran-saran sebagai berikut:

5.2.1 Melihat sarana dan prasarana yang kurang memadai dalam meningkatkan

minat membaca Al-Qur’an, maka perlu adanya penanaman nilai-nilai

keagamaan. Dengan cara menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler

kerohaniahan seperti ceramah-ceramah keagamaan atau kisah-kisah islami.

Karena dengan adanya itu maka peserta didik akan menyadari bahwa

membaca Al-Qur’an itu penting bagi dirinya.

5.2.2 Untuk lebih meningkatkan minat membaca Al-Qur’an di SMP Negeri 8

Parepare. Hendaknya guru menyisipkan nilai-nilai agama ke dalam mata

pelajaran yang diajarkannya, sehingga siswa memiliki apresiasi yang positif

terhadap nilai-nilai keagamaan.

Page 98: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

81

5.2.3 Pihak sekolah sebisa mungkin agar lebih aktif lagi dalam menjalin kerja sama

dengan orang tua/ wali peserta didik, serta masyarakat sekitar sekolah untuk

lebih meningkatkan minat membaca Al-Qur’an bagi peserta didik.

5.2.4 Diharapkan dapat dilakukan penelitian lanjutan dengan kajian yang lebih

mendalam tentang bagaimana minat membaca Al-Qur’an peserta didik.

Karena dalam penelitian ini tidak mengarah kepada hasil.

Page 99: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

82

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Qadir Jawas, Yazid Bin. 2016. Ar-Rasaa’il Jilid 3: Kumpulan Risalah‘Aqidah, Fiqih & Hukum. Cet. III; Bogor: Media Tarbiyah.

Abdurahman BN, Ahmad Juaeni dan El-Syuja’ BN, Ihat. 2014. 1 Jam Lancar

Membaca Al-Qur’an. Cet. I; Jakarta: Kaysa Media.

Ahmadi, Abu dan Sholeh, Munawar. 2005. Psikologi Perkembangan. Cet. I; Jakarta:Rineka Cipta.

Al Mahfani, M. Khalilurrahman. 2008. Juz ‘Amma Tajwid Berwarna &Terjemahannya. Cet. I; Jakarta: Wahyu Media.

Alam, Tombak. 2009. Ilmu Tajwid. Cet. I; Jakarta: Amzah.

Alwi Al-Maliki, Sayyid Muhammad. 2001. Keistimewaan-keistimewan Al-Qur’an.Cet. I; Yogyakarta: Mitra Pustaka.

Amien, Saiful. 2005. Mengaji Why Not?: Cara Mudah Nan Praktis UntukMemahirkan Baca al-Qur’an. Cet. II; Malang: Universitas Muhammadiyah.

Anshori. 2013. Ulumul Qur’an: Kaidah-Kaidah Memahami Firman Tuhan. Cet. I;Jakarta: Rajawali Pers.

Arliansyah dan Fa’iq, Ahmad. 2017. Bimbingan Untuk Anak Saleh, Wudhu, Shalat,Do’a Pilihan, Tahajud & Jum Amma. Cet. I; Jakarta: Cerdas Interaktif.

Asy’ari BA, Abdullah. Pengajaran Tajwid: Qa’idah Bagaimana SeharusnyaMembaca Al-Qur’an Untuk Pelajaran Permulaan. Surabaya: Apollo Lestari.

B, M. Taufan. 2016. Sosiologi Hukum Islam: Kajin Empirik Komunitas Sempalan. Cet. I;Yogyakarta: Deepublish.

Bahreisy, Salim. Terjemahan Riyadlus Sholikhin, Jilid II, Cet. terakhir; Bandung:Alma’rif.

Baihaqi, Muhammad. Buku Tilawah, Tajwid & Ghorib Untuk SMP/MTs/SMK,Dewasa, dan Umum. Surabaya: Wafa.

Dalman. 2014. Keterampilan Membaca. Cet. II; Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Dalyono. 2005. Psikologi Pendidikan. Cet. III; Jakarta: Rineka Cipta.

Daradjat, Zakiah, dkk. 2008. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Cet. IV;Jakarta: Bumi Aksara.

Darmadi. 2017. Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam DinamikaBelajar Siswa. Cet. I; Yogyakarta: Deepublish.

Page 100: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

83

Emzir. 2011. Analisis Data: Metodologi Penelitian Kualitatif. Cet. II; Jakarta:Rajawali Pers.

Ervan Avrian, Ilmu Tajwid (membaca Al-Qur’an dengan benar),https://www.google.co.id/ amp/s/ervanavrian.wordpress.com/2012/06/21/ilmu-tajwid-membaca-al-quran-dengan-benar/amp/, di akses 8 Januari 2018.

Hands, Penny &Marshall, Patricia. 2003 An Active Learning Dictionary, Firts,Printing Singapore : Learners Publishing.

Hediansyah, Haris. 2013. Wawancara, Observasi, dan Focus Groups: SebagaiInstrumen Penggalian Data Kualitatif. Cet. I; Jakarta: Rajawali Pers.

Hendri, Ari. 2008. Mukjizat Al-Qur’an. Jakarta: Artha Rivera.

Ingguoe, Leksi S. Y. 2015. Tata Bahasa Rote. Cet. I; Yogyakarta: Deepublish.

Lilis Seriyaningsih, 2015, Pengembangan minat belajar baca Al-Qu’an siswa di SDN1 Bandung Tulungagung, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung.

Longman.1998. Active Study Dictionary,Cet.II. England: New Edition.

Meliyawati. 2016. Pemahaman Dasar Membaca. Cet. I; Yogyakarta: Deepublish.

Michael, H. Long and Jack, C. Richards. 1987. Methodology In Tessol A Book ofReadings, First Printing, English.

Moleong, Lexy J. 1993. Metodologi Penelitian Kualitatif. Cet. IV; Bandung: RemajaRosdakarya.

Mu’abbad, Ahmad Muhammad. 2014. Panduan Lengkap Ilmu Tajwid: KaidahMembaca Al-Qur’an yang Disusun Secara Sistematis dan Aplikatif. Cet. I;Solo: Taqiya Publishing.

Mudjab, Mahali A. 2002. Asbabun Nuzul : Studi Pendalaman Al-Qur’an. Cet. I;Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Muhammad Bashory, Abu Hazim Muhsin bin. 2008. Panduan Praktis Tajwid &Bid’ah-Bid’ah Seputar Al-Qur’an: Serta 250 Kesalahan Dalam Membaca Al-Fatihah. Cet. VII; Magetan: Daarul Atsar Al-Islamiyah.

Muktiono, Joko D. 2003. Aku Cinta Buku: Menumbuhkan Minat Baca Pada Anak.Jakarta: Elex Media Komputindo.

Nizan, Abu. 2008. Buku Pintar Al-Quran. Cet. I; Jakarta: Qultum Media.

Nur, Subhan. 2009. Pintar Membaca Al-Qur’an Tanpa Guru. Cet. I; Jakarta: QultumMedia.

Nurvadilla Bachtiar, 2015, Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalamMeningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Peserta Didik Kelas VIII.2SMP Negeri 7 Pinrang, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Parepare.

Page 101: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

84

Nurzaman, Dede. Belajar Mudah Baca Tulis al-Qur’an: Jilid 2. Cet. VIII; Bandung:Geger Sunten.

Pusat Bahasa Depertemen Pendidikan Nasional, 2002, Kamus Besar BahasaIndonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Rifa’i, NH. Kunci Ibadah. Jombang: Lintas Media.

Samsuri, M. 2008. Juz ‘Amma: Tarjamah Dengan Cara Membaca. Surabaya: Apollo

Sarwono, Sarlito W. 2012. Psikologi Remaja. Cet. XV; Jakarta: Rajawali Pers.

Shaleh, Abdul Rahman dan Wahab, Mihbib Abdul. 2014. Psikologi Suatu PengantarDalam Perspektif Islam. Jakarta: Prenada Media.

Suriani, 2014, Strategi guru pendidikan Islam dalam meningkatkan minat baca Al-Qur’an siswa MTs DDI Kanang Kab. Polman, Sekolah Tinggi Agama IslamNegeri (STAIN) Parepare.

Syarifuddin, Ahmad. 2004. Mendidik Anak: Membaca, Menulis dan Mencintai Al-Qur’an. Cet. I; Jakarta: Gema Insani Press.

Team Pustaka Phoenix. 2008. Kamus Bahasa Indonesia Edisi Baru. Cet. III; Jakarta:Media Pustaka Phoenix.

Tirtarahardja, Umar. 2005. Pengantar Pendidikan. Cet. I; Jakarta: Rineka Cipta.

Wahyu. 1996. Bimbingan Penulisan Skripsi. Cet. II; Bandung: Tarsito.

Widoyoko, Eko Putro. 2016. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Cet. V;Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Widyastuti, Ana. 2017. Kiat Jitu Anak Gemar Baca Tulis. Jakarta: Elex MediaKomputindo.

Yaumi, Muhammad dan Damopolii, Muljono. 2014. Action Research: Teori, Model,& Aplikasi. Cet. I; Jakarta: Kencana.

Yockie Rein Sampoerno, 2016, Upaya guru pendidikan agama Islam dalammenumbuhkan minat baca dan tulis Al-Qur’an di Madrasah Aliyah Negeri 2Surakarta, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Yusuf, Syamsu. 2014. Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja. Cet. XIV;Bandung: Remaja Rosdakarya.

Zaencaem, Teori Minat Membaca, https://www.google.co.id/amp/s/nenengdotme.wordpress.com/2012/01/01/tiori--minat-membaca/amp/, di akses 08 Januari2018.

Page 102: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

85

Page 103: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …
Page 104: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …
Page 105: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …
Page 106: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

PEDOMAN WAWANCARA

Wawancara untuk kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan guru BK

1. Apa saja sarana dan prasana yang ada di SMP Negeri 8 Parepare dalam

meningkatkan minat membaca Al-Qur’an?

2. Apakah sarana dan prasarana yang ada saat ini sudah memenuhi standart

kelayakan sekolah pada umumnya?

3. Dalam pembelajaran hukum tajwid, faktor apa saja yang mendukung

pelaksanaannya?

4. Bagaimana pendapat anda tentang pesantren kilat yang di adakan selama ini

di SMP N 8 Parepare?

5. Menurut anda, sejauh manakah minat peserta didik membaca Al-Qur’an

setelah melakukan pesantren kilat?

6. Bagaimana pendapat anda tentang musollah jabal ulum yang dibangun di

SMP N 8 Parepare?

7. Apakah musollah tersebut memiliki pengaruh terhadap minat peserta didik

dalam membaca Al-Qur’an?

Page 107: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

PEDOMAN WAWANCARA

Wawancara untuk guru PAI dan BTQ

1. Materi apa saja yang anda ajarkan di kelas mengenai hukum tajwid?

2. Bagaimana cara anda memberikan motivasi agar peserta didik mengulang

kembali pelajaran dirumah?

3. Apakah anda mengalami kesulitan dalam mengajarkan materi hukum tajwid?

4. Bagaimana anda mengatasinya?

5. Apakah peserta didik memiliki keluhan dalam mempelajari hukum tajwid?

6. Menurut anda mengenai hukum tajwid yang mana paling sulit di mengerti

oleh peserta didik?

7. Berapa persen penguasaan peserta didik dalam materi hukum tajwid?

8. Apa yang anda lakukan supaya peserta didik tertarik dalam pembejaran

hukum tajwid?

9. Bagaimana minat peserta didik dalam mempelajari hukum tajwid?

10. Bagaimana minat peserta didik dalam membaca Al-Qur’an setelah

mempelajari hukum tajwid?

11. Bagaimana menurut anda mengenai pesantren kilat yang diadakan di SMP N

8 Parepare?

12. Kegiatan apa saja yang ada saat pesantren kilat?

13. Menurut anda bagaimana minat membaca Al-Qur’an peserta didik setelah

pesantren kilat?

14. Bagaimana pendapat anda tentang musollah jabal ulum yang dibangun di

SMP N 8 Parepare?

15. Apakah musollah tersebut memiliki pengaruh terhadap minat peserta didik

dalam membaca Al-Qur’an?

16. Setelah dilakukan upaya upaya tersebut apakah minat membaca Al-Qur’an

semakin meningkat atau tidak?

Page 108: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

PEDOMAN WAWANCARA

Wawancara untuk peserta didik

1. Apa yang kamu ketahui tentang hukum tajwid?

2. Apakah kamu menyukai pelajaran hukum tajwid?

3. Apakah kamu menyukai cara guru menyampaikan materi hukum tajwid?

4. Apa kesulitan-kesulitan dalam mempelajari hukum tajwid?

5. Apa yang kamu rasakan setelah mempelajari hukum tajwid?

6. Bagaimana pendapatmu tentang cara guru menyampaikan materi tentang

hukum tajwid?

7. Dalam materi hukum tajwid apakah pernah kamu di suruh membaca ayat?

8. Berapa kali kamu mengulang pelajaran di rumah tentang hukum tajwid?

9. Waktu pesantren kilat kemarin, kesulitan apa yang kamu rasakan?

10. Kegiatan apa yang paling kamu sukai sewaktu pesantren kilat?

11. Apakah guru pernah menyuruh menghafal surah-surah pendek?

12. Bagaimana menurutmu tentang hal itu?

13. Apakah kamu sering membaca Al-Qur’an?

14. Berapa kali kamu membaca Al-Qur’an setiap minggunya?

15. Bagaimana perasaanmu setelah membaca Al-Qur’an?

16. Setelah melaksanakan shalat apakah kamu membaca Al-Qur’an?

17. Bagaimana pendapatmu tentang musollah jabal ulum yang dibangun di

sekolahmu?

18. Berapa sering kamu membaca Al-Qur’an setelah diberikan upaya-upaya

lebih lanjut dari gurumu?

Page 109: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …
Page 110: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …
Page 111: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …
Page 112: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …
Page 113: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …
Page 114: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …
Page 115: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

DOKUMENTASI

Wawancara Kepala SMP Negeri 8 Parepare

Wawancara Wakil Kepala Sekolah

Page 116: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

Wawancara Guru PAI

Wawancara Guru BTQ

Page 117: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

Wawancara peserta didik

Wawancara peserta didik

Page 118: SKRIPSI UPA YA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN …

BIOGRAFI PENULIS

JUMENI, dilahirkan di Parepare pada tanggal 08 September 1995 Kelurahan Lompo’e Kecamatan Bacukiki, Kota Parepare, Sulawesi Selatan anak ke dua dari 5 bersaudara dari pasangan Bakri dan Mirna. Jumeni, adalah salah satu mahasiswa IAIN Parepare Jurusan Pendidikan Agama Islam. Penulis memulai pendidikannya di SDN 37 Parepare pada tahun 2001 dan SMPN 8 Parepare pada tahun 2007 dan melanjutkan pendidikan di SMAN 4 Parepare pada tahun 2010. Penulis akhirnya menamatkan sekolah menengah atas pada tahun 2013.

Selanjutnya, penulis menempuh pendidikan di IAIN Parepare pada program Sarjana Strata Satu (S1) Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Program Studi Bimbingan Konseling Islam (BKI) kemudian saat

semester III pindah ke fakultas Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dan penulis dapat menyelesaikan penyusunan skiripsinya pada tahun 2019 dengan judul skripsi “Upaya Meningkatkan Minta Membaca Al-Qur’an Sesuai Dengan Hukum Tajwid”.