70
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam Perkembangannya, Website termasuk salah satu yang paling cepat karena banyaknya pengguna internet dan kebutuhan pasar. Perbedaan antara website dengan aplikasi desktop adalah aplikasi website memberikan kesempatan untuk menjawab permintaan pengguna di manapun mereka berada. Salah satu pemanfaatan website adalah sebagai media informasi yang berguna untuk masyarakat luas. Dalam Hari Raya Idul Adha, banyak masyarakat yang menjalankan sunnah mukkadah dengan ikut berqurban bagi mereka yang sanggup atau berkecukupan. Qurban yang di lakukan oleh umat muslim adalah dengan membeli hewan-hewan ternak seperti sapi, kambing dan domba dan menyembelih yang kemudian akan di shadaqahkan kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Salah satu lembaga yang berhubungan dengan penjualan hewan qurban adalah Lembaga Nurul Hayat yang bergerak dalam bidang penjualan hewan qurban serta layanan Aqiqah. Namun yang banyak dijumpai Sering kali peternak atau penjual tidak mengetahui kondisi kesehatan dari hewan qurban tersebut dikarenakan minimnya pengetahuan tentang penyakit pada hewan qurban tersebut. Kesehatan hewan Qurban merupakan hal yang wajib untuk dipenuhi dengan mengacu pada hadis riwayat Abu Dawud yang berbunyi “Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam pernah berdiri diantara kami, jari-jariku lebih pendek daripada jari-jarinya dan ruas-ruas jariku lebih pendek dari ruas- ruas jarinya, kemudian beliau berkata: “Empat perkara yang tidak boleh ada di dalam hewan-hewan kurban.” Kemudian belau berkata; yaitu; buta sebelah matanya yang jelas kebutaannya, pincang yang jelas pincangnya, sakit yang jelas sakitnya, dan pecah kakinya yang tidak memiliki sumsum. „Ubaid berkata; aku katakan kepada Al Bara`; Aku tidak suka pada giginya terdapat aib. Ia berkata; apa yang tidak engkau sukai maka tinggalkan dan janganlah engkau mengharamkannya kepada seseorang. Abu Daud berkata;

Skripsi utuh.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Skripsi utuh.pdf

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam Perkembangannya, Website termasuk salah satu yang paling

cepat karena banyaknya pengguna internet dan kebutuhan pasar. Perbedaan

antara website dengan aplikasi desktop adalah aplikasi website memberikan

kesempatan untuk menjawab permintaan pengguna di manapun mereka

berada. Salah satu pemanfaatan website adalah sebagai media informasi yang

berguna untuk masyarakat luas.

Dalam Hari Raya Idul Adha, banyak masyarakat yang menjalankan

sunnah mukkadah dengan ikut berqurban bagi mereka yang sanggup atau

berkecukupan. Qurban yang di lakukan oleh umat muslim adalah dengan

membeli hewan-hewan ternak seperti sapi, kambing dan domba dan

menyembelih yang kemudian akan di shadaqahkan kepada orang-orang yang

berhak menerimanya. Salah satu lembaga yang berhubungan dengan penjualan

hewan qurban adalah Lembaga Nurul Hayat yang bergerak dalam bidang

penjualan hewan qurban serta layanan Aqiqah. Namun yang banyak dijumpai

Sering kali peternak atau penjual tidak mengetahui kondisi kesehatan dari

hewan qurban tersebut dikarenakan minimnya pengetahuan tentang penyakit

pada hewan qurban tersebut.

Kesehatan hewan Qurban merupakan hal yang wajib untuk dipenuhi

dengan mengacu pada hadis riwayat Abu Dawud yang berbunyi “Rasulullah

shallallahu „alaihi wasallam pernah berdiri diantara kami, jari-jariku lebih

pendek daripada jari-jarinya dan ruas-ruas jariku lebih pendek dari ruas-

ruas jarinya, kemudian beliau berkata: “Empat perkara yang tidak boleh ada

di dalam hewan-hewan kurban.” Kemudian belau berkata; yaitu; buta

sebelah matanya yang jelas kebutaannya, pincang yang jelas pincangnya,

sakit yang jelas sakitnya, dan pecah kakinya yang tidak memiliki sumsum.

„Ubaid berkata; aku katakan kepada Al Bara`; Aku tidak suka pada giginya

terdapat aib. Ia berkata; apa yang tidak engkau sukai maka tinggalkan dan

janganlah engkau mengharamkannya kepada seseorang. Abu Daud berkata;

Page 2: Skripsi utuh.pdf

2

tidak ada sumsum padanya. (H.R.Abu Dawud)” Dari hadits tersebut jelas

menerangkan bahwa hewan Qurban yang dijual harus benar-benar sehat.

Peternak sadar akan hal itu, selama ini peternak melakukan pengecekan

kesehatan hewan Qurban secara mandiri dengan mengandalkan pengalaman

mereka yang masih minim,Dengan hanya melihat dari segi fisik hewan

tersebut cacat atau tidak dan masih banyak juga yang belum mengetauhui dari

ciri–ciri tersebut hewan terkena penyakit apa juga bagaimana solusi cara

menangani atau mengobatinya, padahal perkembangan penyakit sangat cepat,

terkadang harus mendatangkan dokter khusus hewan untuk mengetahui

penyakit yang diderita oleh hewan ternaknya. Hal ini tentunya kurang efektif

dan membutuhkan banyak biaya bagi peternak.

Dari alasan di ataslah pada kali ini akan dilakukan penelitian untuk

membuat website system pakar untuk mengetahui penyakit hewan qurban

dengan metode Backwad Chaining, perancangan sistem ini agar peternak atau

penjual hewan qurban dapat mengetahui penyebab juga hewan tersebut

menderita penyakit apa Dengan melihat dari beberapa ciri_ciri penyakit dan

bahkan dapat segera mengetahui solusi yang terbaik untuk menyembuhkan

penyakit hewan ternaknya.

Penulis berinisiatif untuk membuat skripsi dengan judul “Sistem

Pakar Penelusuran Penyakit Hewan Qurban Berbasis Website Dengan

Metode Backward Chaining.”

1.2. Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan dipecahkan dalam penulisan ini adalah

Bagaimana Mempermudah peternak atau penjual untuk mengetahui dan

mengobati penyakit yang sering terjadi pada hewan qurban tanpa harus

memanggil dokter khusus hewan ?

1.3. Batasan Masalah

Ruang lingkup yang akan dijelaskan dalam tugas akhir ini antara lain:

a. Aplikasi ini berbasis website yang menggunakan bahasa pemrograman

HTML, PHP dan MYSQL

Page 3: Skripsi utuh.pdf

3

b. Aplikasi ini terdiri dari fasilitas menambah data rule yang dilakukan

oleh admin dan pencarian data penelusuran oleh pengguna

c. Aplikasi ini menggunakan metode pencarian yaitu Backward Chaining

d. Pakar disini yang dimaksud adalah Bapak Muhammad Ali, Sp. Seksi

Kesehatan Hewan Subdinas Perternakan Dinas Pertanian,Perkebunan

Dan Peternakan Kabupaten Sidoarjo.serta Buku daftar pustaka

e. Hewan Qurban yang dibahas pada skripsi ini yaitu hewan sapi dan

kambing

1.4. Tujuan Penulisan

Tujuan pembuatan Skripsi ini adalah Mempermudah peternak atau

penjual untuk mengetahui dan mengobati penyakit yang sering terjadi pada

hewan qurban tanpa harus memanggil dokter khusus hewan

1.5. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat yang diharapkan dari system ini antara lain:

1. Bagi Penulis

Mampu mengimplementasikan ilmu yang didapat di perkuliahan untuk

diterapkan di dalam permasalahan riil di masyarakat.

2. Bagi Masyarakat

Untuk memudahkan masyarakat memperoleh hewan qurban yang sehat

3. Bagi Lembaga Nurul Hayat

Mempermudah Lembaga dalam hal mengetahui dan mengobati

penyakit yang sering terjadi pada hewan qurban

4. Bagi Universitas

Menambah referensi bagi mahasiswa untuk penelitian lebih lanjut

1.6. Sistematika Penulisan

Adapun maksud dan tujuan sistematika penulisan skripsi ini adalah

untuk lebih memudahkan penulis dalam membuat dan menyelesaikan

permasalahan yang dianalisa sehingga lebih terarah dan terfokus dan tidak

menyimpang dari ruang lingkup batasan masalah. Adapun sistematika

penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

Page 4: Skripsi utuh.pdf

4

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini merupakan bagian yang berisi mengenai latar belakang

penulisan, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan,

manfaat penulisan, metodologi penelitian, serta sistematika

penulisan.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Pada bab ini dijelaskan tentang uraian teoritis mengenai

pengertian – pengertian, metode penyusunan data serta mengenai

bahasa pemrograman yang digunakan.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini penulis menguraikan tentang perancangan sistem

pakar yang akan dibuat serta perancangan database sebagai

pendukung sistem pakar ini serta algoritma dari sistem pakar

yang dibuat.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini menjelaskan bentuk implementasi aplikasi beserta

pembahasannya.

BAB V : PENUTUP

Pada bagian ini dijelaskan mengenai kesimpulan dan saran guna

memperbaiki kelemahan yang terdapat pada aplikasi tersebut.

Page 5: Skripsi utuh.pdf

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

2.1 Penelitian Terdahulu

Untuk memperkuat penelitian kali ini maka akan dikembangkan dari

beberapa penelitian terdahulu sebagai berikut.

Tabel 2.1 Penelitian terdahulu

No Nama

Peneliti/Thn

Judul Metode Hasil

1 Raditya

Pratama,

2014

Analisis Dan

Perancangan

Sistem Pakar

Untuk

Mendiagnosa

Penyakit

Pada Kucing

Persia

Berbasis

Dekstop

Metode yang

digunakan

oleh penulis

berbasis

aplikasi

desktop

menggunakan

program

visual basic

6.0 dan

mysql

Sistem pakar untuk

diagnosis penyakit pada

kucing tersebut

mempunyai fasilitas

konsultasi yang

memungkinkan

pengguna dapat

memperoleh informasi

penyakit yang diderita

kucing, serta pengguna

juga memperoleh

informasi berupa solusi,

untuk penanganan jika

kucing terdiagnosis

penyakit

2 Alim

Rahmat

Rido, 2014

Rancang

Bangun

Sistem

Informasi

Pemantauan

Kondisi

Ternak

Metode yang

digunakan

berbasis

website untuk

bahasa

pemrograman

menggunakan

Dengan adanya sistem

informasi berbasis web

ini masyarakat dapat

berkonsultasi online

untuk mengidentifikasi

jenis penyakit yang

diderita oleh sapi dan

Page 6: Skripsi utuh.pdf

6

Hewan Sapi

Pada Dinas

Peternakan

Kabupaten

Blitar

Berbasis Web

html, php dan

mysql

sebagai

databasenya

mengetahui cara

penanganan dininya

3 Achmad

Hermanto,

2014

Sistem Pakar

Penelusuran

Penyakit

Hewan

Qurban Dan

Aqiqoh

Berbasis

Website

Dengan

Metode

Backward

Chaining

Perancangan

system pakar

berbasis

website

menggunakan

html, php dan

mysql serta

penggunaan

metode

backward

chaining

Pada penelitian kali ini

akan dibuat sistem

pakar untuk penyakit

hewan kurban yang

meliputi sapi dan

kambing dimana sistem

nantinya berbasis

website sehingga akan

lebih mudah diakses

oleh peternak hewan

kurban.

Perbedaan penelitian antara penelitian kali ini dengan penelitian yang

pertama adalah system pakar yang dirancang pada kali ini berbaiss website

sehingga akan mudah diakses dan data pakar yang akan selalu update,

kemudian adanya konsultasi yang bisa dilakukan oleh pengguna dengan pakar.

Perbedaan dengan peneliti kedua yaitu pada kali ini dirancang system pakar,

bukan hanya system yang menampilkan data penyakit tetapi memberikan

solusi sesuai gejala yang dialami oleh peternak sehingga hasil dan solusi akan

cepat diterima karena system yang akan menjawab beberapa permasalahan.

Page 7: Skripsi utuh.pdf

7

2.2. Landasan Teori

2.2.1 Sistem Pakar

Kecerdasan buatan adalah salah satu bidang ilmu komputer yang

mendayagunakan komputer sehingga dapat beperilaku cerdas seperti manusia.

Ilmu komputer tersebut mengembangkan perangkat lunak dan perangkat keras

untuk menirukan tindakan manusia. Aktifitas manusia yang ditirukan seperti

penalaran, penglihatan, pembelajaran, pemecahan masalah, pemahaman

bahasa alami dan sebagainya. Sesuai dengan definisi tersebut, maka teknologi

kecerdasan buatan dipelajari dalam bidang – bidang seperti : Robotika

(Robotics), Penglihatan komputer (Computer Vision), Pengolahan Bahasa

Alami (Natural Language Processing), Pengenalan Pola (Pattern Revognition),

Sistem Syaraf Buatan (Artificial NeuralSystem), Pengenalan Suara (Speech

Recognition) dan Sistem Pakar (Expert System).Kecerdasan buatan

menyelesaikan permasalahan dengan mendayagunakan komputer untuk

memecahkan masalah yang kompleks dengan cara mengikuti proses.

Bentuk pengetahuan dalam suatu area kepakaran tertentu dapat

dikategorikan sebagai berikut:

1. Objek

Bentuk ini meliputi sifat – sifat objek secara fisis yang dapat diperoleh

dari pernyataan sederhana, aturan IF – THEN, dan daftar atribut dari

objektersebut.

2. Kejadian

Bentuk ini meliputi aksi dan kejadian. Kejadian secara umum

menentukan suatu elemen waktu dan dapat menunjukkan sebab akibat.

3. Performance

Bentuk ini meliputi informasi tentang bagaimana melakukan pekerjaan

tertentu.

Page 8: Skripsi utuh.pdf

8

4. Meta – Pengetahuan (Meta – Knowledge)

Meta-Pengetahuan adalah pengetahuan yang dimiliki sistem tentang

pengetahuan internalnya. Perbandingan sistem konvensional dengan sistem

pakar sebagai berikut:

1. Sistem Konvensional

a. Informasi dan pemrosesan umumnya digabung dalam satu program

sequential.

b. Program tidak pernah salah (kecuali pemrogramnya yang salah).

c. Tidak menjelaskan mengapa input dibutuhkan atau bagaimana hasil

diperoleh.

d. Data harus lengkap.

e. Perubahan pada program merepotkan.

f. Sistem bekerja jika sudah lengkap.

2. Sistem Pakar

a. Knowledge base terpisah dari mekanisme pemrosesan (inference).

b. Program bisa melakukan kesalahan.

c. Penjelasan (explanation) merupakan bagian dari ES.

d. Data tidak harus lengkap.

e. Perubahan pada rules dapat dilakukan dengan mudah.

f. Sistem bekerja secara heuristik dan logic.

2.2.2 Ciri – Ciri dan Kategori Masalah Sistem Pakar

Sistem pakar merupakan program – program praktis yang

menggunakan strategi heuristik yang dikembangkan oleh manusia untuk

menyelesaikan permasalahan – permasalahan yang spesifik (khusus),

disebabkan oleh keheuristikannya dan sifatnya yang berdasarkan pada

pengetahuan sehingga umumnya sistem pakar bersifat :

1. Memiliki informasi yang handal, baik dalam menampilkan

langkah – langkah maupun dalam menjawab pertanyaan –

pertanyaan tentang proses penyelesaian.

2. Mudah dimodifikasi, yaitu dengan menambah atau mengahapus

suatu kemampuan dari basis pengetahuannya.

Page 9: Skripsi utuh.pdf

9

3. Heuristik dalam menggunakan pengetahuan (yang sering kali tidak

sempurna) untuk mendapatkan penyelesaiannya.

4. Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer.

5. Memiliki kemampuan beradaptasi.

Sistem pakar ini saat ini telah dibuat untuk memecahkan berbagai

bentuk permasalahan dalam berbagai bidang seperti matematika, teknik,

kedokteran, kimia, farmasi, sains komputer, bisnis, hukum, pendidikan

sampai pertahanan. Secara umum, ada beberapa kategori dan area

permasalahan sistem pakar, yaitu :

1. Interpretasi

Yaitu pengambilan keputusan atau deskripsi tingkat tinggi dari

sekumpulan data mentah. Termasuk diantaranya juga pengawasan,

penenalan ucapan, analisis citra, interpretasi sinyal dan beberapa analisis

kecerdasan.

2. Proyeksi

Yaitu memprediksi akibat – akibat dimungkinkan dari situasi –

situasi tertentu, diantaranya peramalan, prediksi demografis, peramalan

ekonomi, prediksi lalu lintas, estimasi hasil, militer, pemasaran atau

peramal keuangan.

3. Diagnosis

Yaitu menentukan sebab malfungsi dalam situasi kompleks yang

didasarkan pada gejala – gejala yang teramati, diantaranya medis,

elektronis, mekanis dan diagnosis perangkat lunak.

4. Desain

Yaitu menentukan konfigurasi komponen – komponen sistem yang

cocok dengan tujuan – tujuan kinerja tertentu yang memenuhi kendala –

kendala tertentu. Di antaranya adalah layout sirkuit dan perancangan

bangunan.

Page 10: Skripsi utuh.pdf

10

5. Perencanaan

Yaitu merencanakan serangkaian tindakan yang dapat mencapai

sejumlah tujuan dengan kondisi awal tertentu, di antaranya adalah

perencanaan keuangan, komunikasi, militer, pengembangan produk, routing

dan manajemen proyek.

6. Monitoring

Yaitu membandingkan antara tingkah laku suatu sistem yang

teramati dengan tingkah laku yang diharapkan darinya, misalnya adalah

Computer AidedMonitoring System.

7. Debugging dan Repair

Yaitu menentukan dan mengimplementasikan cara – cara untuk

mengatasi malfungsi, di antaranya memberikan resep obat terhadap suatu

kegagalan.

8. Instruksi

Yaitu mendeteksi dan mengoreksi defesiensi dalam pemahaman

domain subjek,di antaranya melakukan instruksi untuk diagnosis,

debugging dan perbaikan kerja.

9. Pengendalian

Yaitu mengatur tingkah laku suatu environtment yang kompleks

seperti kontrol terhadap interpretasi – interpretasi, prediksi, perbaikan dan

monitoring kelakuan sistem.

10. Seleksi

Yaitu mengidentifikasi pilihan terbaik dari sekumpulan (list)

kemungkinan.

11. Simulasi

Yaitu pemodelan interaksi antara komponen – komponen sistem.

Page 11: Skripsi utuh.pdf

11

2.2.3 Basis Pengetahuan

Basis pengetahuan mengandung pengetahuan untuk pemahaman,

formulasi, dan penyelesaian masalah. Komponen sistem pakar ini disusun

atas dua elemen dasar, yaitu fakta dan aturan. Fakta merupakan informasi

tentang obyek dalalm area permasalahan tertentu, sedangkan aturan

merupakan informasi tentang cara memperoleh fakta baru dari fakta yang

telah diketahui.

Dalam studi kasus pada sistem berbasis pengetahuan, terdapat

beberapa karakteristik dibangun yang akan membantu dalam membentuk

serangkaian prinsip – prinsip arsitekturnya. Prinsip tersebut meliputi :

1. Pengetahuan merupakan kunci kekuatan sistem pakar.

2. Pengetahuan sering tidak pasti dan tidak lengkap.

3. Pengetahuan sering miskin spesifikasi.

4. Amatir menjadi ahli secara bertahap.

5. Sistem pakar harus fleksibel.

6. Sistem pakar harus transparan.

Sejarah penelitian di bidang AI telah menunjukkan berulang kali

bahwa pengetahuan adalah kunci untuk setiap sistem cerdas

(intelligencesystem),dan berikut contoh gambar Basis Pengetahuan.

Gambar 2.1 Basis Pengetahuan

Gambar diatas merupakan gambar basis pengetahuan dari system

pakar, basis pengetahuan digunakan sebagai sumber pengetahuan untuk

suatu permasalahan.

Page 12: Skripsi utuh.pdf

12

2.2.4 Mesin Inferensi

Mesin inferensi merupakan otak dari sebuah sistem pakar dan dikenal

juga dengan sebutan control structure (struktur kontrol) atau rule

interpreter (dalam sistem pakar berbasis kaidah) atau thinking machine

(mesin pemikir). Pada prinsipnya, komponen ini mengandung mekanisme

pola pikir dan penalaran yang digunakan oleh pakar dalam menyelesaikan

masalah.

Konsep yang biasanya digunakan mesin inferensi adalah runut balik

(top-down), yaitu proses penaran yang berawal dari tujuan yang kita

inginkan, menelusuri fakta – fakta pendukung untuk mencapai tujuan.

Selain itu dapat juga menggunakan runut maju (bottom-up), yaitu proses

penalaran yang bermula dari kondisi yang diketahui menuju tujuan yang

diinginkan.

Mesin inferensi adalah program komputer yang memberikan

metodologi untuk penalaran tentang informasi yang ada dalam basis

pengetahuan dan dalam workplace, dan untuk memformulasikan

kesimipulan (Turban, 2001).

Komponen – komponen ini menyajikan arahan – arahan tentang

bagaimana menggunakan pengetahuan dari sistem dengan membangun

agenda yang mengelola dan mengontrol langkah – langkah yang diambil

untuk menyelesaikan masalah ketika dilakukan konsultasi. Di dalam mesin

inferensi ini terdapat agenda, yaitu daftar prioritas aturan yang dibuat oleh

mesin inferensi, yang polanya dipenuhi oleh fakta atau obyek dalam

memori kerja.

2.2.5 Fasilitas Pengetahuan

Pengetahuan pada sistem pakar dapat ditambahkan kapan saja

pengetahuan baru diperoleh atau saat pengetahuan ada sudah tidak berlaku

lagi. Hal ini dilakukaan sehingga pemakai akan menggunakan sistem pakar

yang komplit dan sesuai perkembangan. Akuisisi pengetahuan adalah

proses pengumpulan, perpindahan, dan transformasi dari keahlian /

Page 13: Skripsi utuh.pdf

13

kepakaran pemecahan masalah yang berasal dari beberapa sumber

pengetahuan ke dalam bentuk yang dimengerti oleh komputer.

Menurut Firebaugh (1989), proses akuisisi pengetahuan dibagi ke

dalam enam tahap, yaitu :

1) Tahap identifikasi

Tahap identifikasi meliputi penentuan komponen – komponen kunci

dalam sistem yang sedang dibangun. Komponen kunci ini adalah

knowledgeengineer, pakar, karakteristik masalah, sumber daya dan

tujuan. Knowledge engineer dan pakar bekerja bersama untuk

menetukan berbagai aspek masalah seperti lingkup dari proyek, data

input yang dimasukkan, bagian – bagian penting dan interaksinya,

bentuk dan isi dari penyelesaian, dan kesulitan – kesulitan yang

mungkin terjadi dalam pembangunan sistem. Mereka juga harus

menetukan sumber pengetahuan seperti basis data, sistem informasi

manajemen, buku teks, serta prototip masalah dan contoh. Selain

menentukan sumber pengetahuan, pakar juga mengklarifikasi dan

menetukan tujuan – tujuan sistem dalam proses menentukan masalah.

2) Tahap Konseptualisasi

Konsep – konsep kunci dan hubungannya yang telah ditentukan

pada tahap pertama dibuat lebih jelas dalam tahap konseptualisasi.

3) Tahap Formalisasi

Tahap ini meliputi pemetaan konsep – konsep kunci, submasalah

dan bentuk aliran informasi yang telah ditentukan dalam tahap – tahap

sebelumnya ke dalam representasi formal yang paling sesuai dengan

masalah yang ada.

4) Tahap Implementasi

Tahap ini meliputi pemetaan pengetahuan dari tahap sebelumnya

yang telah diformalisasi ke dalam skema representasi pengetahuan yang

dipilih.

Page 14: Skripsi utuh.pdf

14

5) Tahap Pengujian

Setelah prototip sistem yang dibangun dalam tahap sebelumnya

berhasil menangani dua atau tiga contoh, prototip sistem tersebut harus

menjalani serangkaian pengujian dengan teliti menggunakan beragam

sampel masalah. Masalah – masalah yang ditemukan dalam pengujian

ini biasanya dapat dibagi dalam tiga kategori, yaitu kegagalan input /

output, kesalahan logika, dan strategi control.

6) Revisi Prototipe

Suatu unsur penting pada semua tahap dalam proses akuisisi

pengetahuan adalah kemampuan untuk kembali ke tahap – tahap

sebelumnya untuk memperbaiki sistem.

2.2.6 Unsur Manusia dalam Sistem Pakar

Sistem pakar setidak – tidaknya mempunyai dua unsur manusia atau

lebih yang terlibat di dalam pembangunan dan pengembangan serta

penggunaannya. Minimal, ada seseorang yang pembangun dan ada

penggunanya. Sering juga ada pakar dan perekayasa pengetahuan

(knowledge engineer). Menurut Turba (2001), ada 4 unsur manusia dalam

sistem pakar yaitu :

1) Pakar

Pakar merupakan orang yang menguasai bidang ilmu pengetahuan

tertentu, berpengalaman, pengambil keputusan dan menguasai metode –

metode tertentu, serta mampu memanfaatkan talentanya dalam

memberikan nasehat / saran terhadap penyelesaian suatu permasalahan.

Pakar juga merupakan tugas dari seorang pakar untuk memberikan atau

menyediakan pengetahuan bagaimana seseorang membentuk suatu

sistem berbasis pengetahuan yang hendak dibuatnya. Selain itu, pakar

juga mengetahui mana fakta yang penting dan tidak penting di antara

fakta – fakta yang ada.

Page 15: Skripsi utuh.pdf

15

2) Perekayasa pengetahuan

Perekayasa pengetahuan adalah orang yang membantu pakar dalam

menyusun permasalahan dengan menginterpretasikan dan

mengintegrasikan jawaban – jawaban pakar atas pertanyaan yang

diajukan, menggambarkan analogi, mengajukan counter example dan

menerangkan kesulitan – kesulitan konseptual.

3) Pemakai

Sistem pakar memiliki beberapa kelasi pemakai, yaitu :

a) Pemakai bukan pakar. Dalam hal ini, sistem pakar berperan sebagai

seorang konsultan atau pemberi nasehat.

b) Siswa yang ingin belajar, di sini sistem pakar berperan sebagai

instruktur.

c) Pembangun sistem pakar yang ingin meningkatkan dan menambah

basis pengetahuan, dalam hal ini sistem pakar berperan sebagai rekan

kerja.

d)Pakar, dalam hal ini sistem pakar berperan sebagai kolega atau asisten.

4) Unsur lainnya

Beberapa unsur lainnya yang mungkin termasuk ke dalam unsur

manusia untuk sistem pakar adalah system builder (pembangun sistem)

atau systemanalyst yang mengintegrasikan sebuah sistem pakar dengan

sistemterkomputerisasi lainnya. Sistem tool builder dapat menyediakan

atau membangunn tool – tool yang khusus.

2.3 Pengertian Backward Chaining

Backward chaining (atau penalaran mundur) adalah sebuah metode

inferensi yang dapat digambarkan (dalam istilah awam) sebagai bekerja

mundur dari tujuan (s). Hal ini digunakan dalam Prover teorema otomatis,

bukti asisten dan aplikasi kecerdasan buatan lainnya, tetapi juga telah diamati

pada primata.

Dalam teori permainan, aplikasi untuk (sederhana) subgames untuk

menemukan solusi untuk permainan ini disebut induksi mundur. Dalam catur,

Page 16: Skripsi utuh.pdf

16

hal itu disebut surut analisis, dan digunakan untuk menghasilkan tablebases

untuk endgames catur untuk komputer catur.

Backward chaining diimplementasikan dalam logika pemrograman

dengan resolusi SLD. Kedua aturan didasarkan pada aturan inferensi modus

ponens. Ini adalah salah satu dari dua metode yang paling umum digunakan

penalaran dengan aturan inferensi dan implikasi logis - yang lainnya adalah

forward chaining. Sistem backward chaining biasanya menggunakan strategi

pencarian mendalam-pertama, misalnya Prolog.

Berikut contoh kasus system pakar untuk mendeteksi kerusakan

computer dengan metode backward chaining

Rule Kondisi dan Aksi

Jika Indikator mati dan layar gelap.

Maka Cek kabel power apakah sudah terhubung dengan baik,cek Dioda

Bridge, Transistor Output Regulator, Dioda Zener dan IC Oscilator

apakah perlu diganti.

Jika Gambar Bergelombang.

Maka Cek Elco Filter dan Dioda Bridge.

Jika Gambar Bergetar.

Maka Periksa Condensator disekitar Oscilator.

Jika Indikator hidup tetapi layar gelap.

Maka Cek IC Oscilator Horizontal, Transistor Drive Horizontal,

Transistor Output Horizontal atau Cek Flayback.

Jika Raster satu garis vertical

Maka Kerusakan terjadi pada Condensator Non polar

Jika Gambar bergaris-garis.

Page 17: Skripsi utuh.pdf

17

Maka Periksa kabel data,Card Adapter, IC Syncronisasi.

Jika Gambar redup atau gelap

Maka Setting Trimpot Sub-Brightness, Trimpot Sub-Contras dan

Potensio Screen.

Jika Gambar lengkung dipinggiran kiri dan kanan.

Maka Cek Trimpot Pinchusion dan Yoke Defleksi.

Jika Ada blanking atau garis-garis putih.

Maka Periksa Potensio atau Flayback.

Gambar 2.2 Metode Backward Chainning kerusakan monitor

2.4 HTML (Hypertext Markup Language)

HTML adalah singkatan dari HyperText Markup Language yaitu

bahasa pemrograman standar yang digunakan untuk membuat sebuah

halaman web, yang kemudian dapat diakses untuk menampilkan berbagai

informasi di dalam sebuah penjelajah web Internet (Browser) . HTML dapat

juga digunakan sebagai link link antara file-file dalam situs atau dalam

komputer dengan menggunakan localhost, atau link yang menghubungkan

antar situs dalam dunia internet.

Supaya dapat menghasilkan tampilan wujud yang terintegerasi

Pemformatan hiperteks sederhana ditulis dalam berkas format ASCII

sehingga menjadi halaman web dengan perintah-perintah HTML.

HTML merupakan sebuah bahasa yang bermula bahasa yang

sebelumnya banyak dipakai di dunia percetakan dan penerbirtan yang disebut

Standard Generalized Markup Language (SGML ).

Sekarang ini HTML merupakan standar Internet yang dikendalikan

dan didefinisikan pemakaiannya oleh World Wide Web Consortium (W3C).

Pada tahun 1989, HTML dibuat oleh kolaborasi Berners-lee Robert dengan

Page 18: Skripsi utuh.pdf

18

Caillau TIM pada saat mereka bekerja di CERN (CERN merupakan lembaga

penelitian fisika energi tinggi di Jenewa) ( Abdul Kadir, 2002 )

2.5 PHP

PHP merupakan script yang menyatu dengan HTML dan berada pada

server (server side HTML embedded scripting). Dengan PHP ini Kita dapat

membuat beragam aplikasi berbasis web, mulai dari halaman web yang

sederhana sampai aplikasi kompleks yang membutuhkan koneksi ke

database.

Hal pertama yang harus di perhatikan dalam pemrograman PHP

sendiri adalah cara menggunakannya pemrograman ini, dalam pemrograman

ini ciri khsanya adalah setiap awal script selalu ditandai dengan tanda <? atau

<?php dan diakhiri dengan tanda ?> contoh :

<?php

…..

…..

?>

itu merupakan dasar dan ciri khas dari pemrograman php itu sendiri .

Selanjutnya untuk setiap baris perintah non fungsi selalu diakhiri dengan

tanda ―;‖ (tanpa tanda petik), contoh

<?php

echo ―hello world‖;

?>

penjelasan :

<?php = adalah tag pembuka dann juga menandakan bahwa ini adalah

pemrograman PHP

echo = syntak untuk menampilkan data

‖ ‖ = isi dari perintah yang akan ditampilkan

?> = penutup tag PHP

Page 19: Skripsi utuh.pdf

19

selain itu juga anda dapat menambahkan baris komentar atau

keterangan untuk setiap baris program yang anda inginkan dengan

menggunakan tanda ―// untuk 1 baris komentar atau /* beberapa baris

komentar dan diakhiri dengan tanda */‖ contoh :

<?php

//ini adalah perintah untuk menampilkan data

?>

atau

<?php

/* ini adalah perintah untuk membuat komentar pada baris pemrograman

PHP yang lebih dari satu buah */

?>

serupa namun tak sama tentunya, perintah tersebut digunakan untuk

memberi keterangan buat user yang awam yang ingin membaca baris

program dan juga maksudnya selain itu juga untuk memberikan penjelasan

dari vendor yang membuat sebuah aplikasi yang bersifat web base untuk

setting dasarnya. ( Abdul Kadir, 2002 )

selanjutnya adalah gimana cara menyisipkan tag php kedalam tag

html. contoh :

<HTML><HEAD>

<TITLE> contoh 1 </TITLE>

<BODY>

<?PHP

echo ―ini contoh teks‖;

echo ―<BR>‖;

?>

</BODY></HTML>

Ada pun kelebihan PHP yaitu :

Page 20: Skripsi utuh.pdf

20

1. Membuat web bisa menjadi lebih dinamis, PHP bersifat open source bisa

di pakai secara gratis.

2. Program atau Aplikasi yang dibuat dengan php dapat berjalan disemua

web browser karena PHP berjalan secara web base itu artinya bisa bekerja

di semua OS termasuk handphone.

3. Aplikasi menggunakan PHP biasanya lebih cepat dibanding yang lain.

Mendukung lebih banyak database.

4. PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan kompilasi dalam

penggunaannya.

5. Berbagai script sudah tersedia dengan gratis.

6. Dalam sisi pengembangan lebih mudah,dan segi pemahaman pun lebih

mudah.

7. Web server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana-mana dan bisa

di download secara gratis.

Kekurangan yaitu :

1. Permasalahan yang sering terjadi pada Register Global

2. Kode PHP dapat dibaca semua orang jika tidak di encoding, dan biayanya

encoding cukup mahal

3. Tidak mengenal package.

4. Tidak memiliki sistem pemrograman berorientasi objek yang

sesungguhnya.

5. PHP memiliki kelemahan pada keamanan, hati-hati dalam penggunaan

keamanan pada php.

2.6 MYSQL

MySQL (My Strukture Query Language) atau yang biasa dibaca

―mai-se-kuel‖ adalah sebuah program pembuat database yang bersifat open

source, artinya siapa saja boleh menggunakannya dan tidak dicekal. Saat kita

mendengar open source, kita ingat dengan sistem operasi handal keturunan

Unix, yaitu Linux.

MySQL sebenarnya produk yang berjalan pada platform Linux.

Karena sifatnya yang open source, dia dapat dijalankan pada semua platform

Page 21: Skripsi utuh.pdf

21

baik Windows maupun Linux. Selain itu, MySQL juga merupakan program

pengakses database yang bersifat jaringan sehingga dapat digunakan untuk

aplikasi Multi User (Banyak Pengguna). Saat ini database MySQL telah

digunakan hampir oleh semua programer database, apalagi dalam

pemrograman web. ( Rahmat Proyanto, 2012 )

2.7 Editor

Editor,merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk

mengetikkan perintah-perintah script yang digunakan baik itu client side

scripting ataupun server side scripting bahkan beberapa web editor dapat

digunakan untuk mengatur layout/ tampilan halaman web secara

instant.berikut contoh web editor: Notepad, Macromedia Dreamweaver,

Ultra Edit, Adobe Go Live, NetBean.

Software pada kategori ini hanya bertugas untuk mengolah skrip

HTML, CSS, PHP, atau JavaScript yang hanya terdiri dari teks. Dalam suatu

file teks bisa saja terdapat berbagai skrip pemrograman web. Maka

diperlukan sebuah web editor yang cerdas yang dapat membantu Anda

membedakannya.Cara umum yang digunakan web editor adalah dengan

memberikan warna yang berbeda pada masing-masing bahasa pemrograman

juga perintah-perintahnya.

Salah satu web editor populer adalah Adobe Dreamweaver (dulu

bernama Macromedia Dreamweaver).Web editor ini juga menggunakan

sistem WYSIWYG (What You See Is What You Get). Jadi desain web yang

Anda lihat pada Adobe Dreamweaver itulah yang akan Anda lihat pada

browser. Selain fitur membedakan warna (syntax coloring) terdapat juga

berbagai fasilitas lain yang banyak membantu seorang web designer.

2.8 Dreamweaver

Dreamweaver adalah suatu bentuk program editor web yang dibuat

oleh macromedia.Dengan program ini seorang programmer web dapat

dengan mudah membuat dan mendesain webnya.Dreamweaver adalah editor

yang komplit yang dapat digunakan untuk membuat animasi sederhana yang

berbentuk layer. Dengan adanya program ini akan memudahkan mengetik

Page 22: Skripsi utuh.pdf

22

script-script format HTML, PHP, ASP maupun bentuk program yang

lainnya.

Dalam menerjemahkan design yang telah kita buat kedalam bahasa

pemrograman. Ada 2 cara untuk membuat script website, yaitu :

1. Dengan cara Instant, Instan disini kita bisa dengan mudah

menerjemahkan design kita kedalam bahasa pemrograman dengan

bantuan software – software semacam dreamweaver, frontpage dan

lain – lain.

2. Dengan cara manual, Apabila anda lebih prefer membangun website

anda secara manual, maka baca ulasan berikut ini: untuk text Anda

harus merubahnya ke dalam file yang berformat HTML (umumnya

berakhiran .htm atau .html) agar dapat dibaca oleh program Internet

Explorer/Firefox (browser Anda). Apabila Anda belum mempelajari

bahasa HTML, CSS, Javascript dan lain –lain anda bisa baca – baca

artikel yang sudah kami sediakan di web prothelon.com. Untuk

pembuatan web secara manual hanya membutuhkan notepad atau

notepad++

Adobe Dreamweaver memberi kemudahan untuk merancang dan

menata halaman demi halaman website, dengan menyediakan berbagai

Tools yang siap pakai. Sangat mudah untuk menyisipkan elemen-elemen

apapun yang kita perlukan, seperti Text, Gambar, atau Media lain sekalipun

(suara, film, animasi flash, dll.)

Dengan cara ini kita bisa membuat halaman website yang canggih dan

dilengkapi dengan berbagai media masa kini, tanpa harus tahu sedikitpun

pemrograman di dalamnya. Adobe Dreamweaver telah menyiapkan berbagai

perangkat siap pakai dan akan menuliskan kode-kode yang diperlukan ketika

kita menggunakan perangkat tersebut. Berikut ini kita akan latihan cara

membuat website sederhana dengan bantuan macromedia dreamweaver :

Page 23: Skripsi utuh.pdf

23

1. Buka aplikasi dreamweaver, klik html.

2. Membuat table, dengan cara insert – Table – Isikan Rows = 1,

Columns = 1, Table Width = 100 %

3. Setelah membuat table, arahkan Kursor ke dalam tabel yang kita buat

tadi.

4. Buat table yang kedua yang nantinya akan digunakan sebagai layout

website kita, seperti contoh : Rows = 4, Columns=2 dan Table Width

= 900 Pixel, Tabel ini bisa anda atur sesuai dengan kebutuhan anda

5. Atur table mulai dari Header, Footer dll

6. Membuat menu dengan cara, Insert – Spry – Spry Menu Bar

7. Menu ini bisa kita pilih, apakah akan horizontal atau vertical.

8. Save!

Pembuatan website diatas merupakan salah satu cara perancangan

web yang berbasis Table. selain menggunakan table sebetulnya ada cara lain

yaitu dengan menggunakan Div atau campuran keduanya Div+Table. kedua

cara memiliki plus minus masing-masing dan anda akan mengerti dengan

sendirinya seiring dengan pengetahuan dan pengalaman anda dalam

membuat website

2.9 Hukum Qurban

2.9.1 Pengertian Qurban

Setiap tanggal 10 Dzul Hijjah, semua umat Islam yang tidak

melaksanakan haji merayakan hari raya Idul Adha. Pada hari itu, umat Islam

sangat disunnahkan untuk berqurban dimana mereka menyembelih hewan

qurban untuk kemudian dibagi-bagikan kepada seluruh umat Islam di suatu

daerah. Lalu apakah sebenarnya Qurban itu? Dibawah ini akan dijelaskan

secara lengkap.

Qurban berasal dari bahasa Arab, ―Qurban‖ yang berarti dekat (ان رب .(ق

Kurban juga disebut dengan al-udhhiyyah dan adh-dhahiyyah yang berarti

binatang sembelihan, seperti unta, sapi (kerbau), dan kambing yang

disembelih pada hari raya Idul Adha dan hari-hari tasyriq sebagai bentuk

taqarrub atau mendekatkan diri kepada Allah.

Page 24: Skripsi utuh.pdf

24

2.9.2 Dalil Disyari'atkannya Kurban

Allah SWT telah mensyariatkan kurban dengan firman-Nya,

―Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.

Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah. Sesungguhnya

orang-orang yang membencimu dialah yang terputus.‖ (Al-Kautsar: 1 — 3).

2.9.3 Keutamaan Ibadah Kurban

Dari Aisyah ra, Nabi saw bersabda, ―Tidak ada suatu amalan pun yang

dilakukan oleh manusia pada hari raya Kurban yang lebih dicintai Allah

SWT dari menyembelih hewan Kurban. Sesungguhnya hewan Kurban itu

kelak pada hari kiamat akan datang beserta tanduk-tanduknya, bulu-bulunya

dan kuku-kukunya. Dan sesungguhnya sebelum darah Kurban itu menyentuh

tanah, ia (pahalanya) telah diterima di sisi Allah, maka beruntunglah kalian

semua dengan (pahala) Kurban itu.‖ (HR Tirmidzi).

2.9.4 Hukum Berkurban

Ibadah kurban hukumnya sunnah muakkadah (sunnah yang sangat

dianjurkan). Bagi orang yang mampu melakukannya lalu ia meninggalkan

hal itu, maka ia dihukumi makruh. Hal ini berdasarkan hadis yang

diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim bahwa Nabi saw pernah berkurban

dengan dua kambing kibasy yang sama-sama berwarna putih kehitam-

hitaman dan bertanduk. Beliau sendiri yang menyembelih kurban tersebut,

dan membacakan nama Allah serta bertakbir (waktu memotongnya).

Diriwayatkan dari Abu Bakar dan Umar ra bahwa mereka berdua belum

pernah melakukan kurban untuk keluarga mereka berdua, lantaran keduanya

takut jika perihal kurban itu dianggap wajib.

2.9.5 Hikmah Kurban

Ibadah kurban disyariatkan Allah untuk mengenang Sejarah Idul Adha

sendiri yang dialami oleh Nabi Ibrahim as dan sebagai suatu upaya untuk

memberikan kemudahan pada hari Id, sebagaimana yang disabdakan oleh

Rasulullah saw, ―Hari-hari itu tidak lain adalah hari-hari untuk makan dan

minum serta berdzikir kepada Allah Azza wa Jalla.‖

Page 25: Skripsi utuh.pdf

25

2.9.6 Syarat-syarat Qurban

Binatang yang boleh untuk kurban adalah onta, sapi (kerbau) dan

kambing. Untuk selain yang tiga jenis ini tidak diperbolehkan. Allah SWT

berfirman, ―supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak

yang telah dianugerahkan Allahkepadamereka.‖(Al-Hajj:34).

Dan dianggap memadai berkurban dengan domba yang berumur setengah

tahun, kambing jawa yang berumur satu tahun, sapi yang berumur dua

tahun, dan unta yang berumur lima tahun, baik itu jantan atau betina. Hal ini

sesuai dengan hadis-hadis di bawah ini:

Dari Abu Hurairah ra berkata, aku pernah mendengar Rasulullah saw

bersabda, ―Binatang kurban yang paling bagus adalah kambing yang jadza‟

(powel/berumur satu tahun).‖ (HR Ahmad dan Tirmidzi).

2.9.7 Berkorban dengan Kambing yang Dikebiri

Boleh-boleh saja berkurban dengan kambing yang dikebiri.

Diriwayatkan oleh Ahmad dari Abu Rafi‘, bahwa Rasulullah saw berkurban

dengan dua ekor kambing kibasy yang keduanya berwarna putih bercampur

hitam lagi dikebiri. Karena dagingnya lebih enak dan lebih lezat.

2.9.8 Binatang-Binatang yang Tidak Diperbolehkan untuk Kurban

Syarat-syarat binatang yang untuk kurban adalah bintang yang bebas

dari aib (cacat). Karena itu, tidak boleh berkurban dengan binatang yang aib

seperti di bawah ini:

1.Yang penyakitnya terlihat dengan jelas.

2.Yang buta dan jelas terlihat kebutaannya

3.Yang pincang sekali.

4.Yang sumsum tulangnya tidak ada, karena kurus sekali.

Rasulullah saw bersabda, ―Ada empat penyakit pada binatang kurban

yang dengannya kurban itu tidak mencukupi. Yaitu yang buta dengan

kebutaan yang nampak sekali, dan yang sakit dan penyakitnya terlihat

Page 26: Skripsi utuh.pdf

26

sekali, yang pincang sekali, dan yang kurus sekali.‖ (HR Tirmidzi seraya

mengatakan hadis ini hasan sahih).

5. Yang cacat, yaitu yang telinga atau tanduknya sebagian besar hilang.

Selain binatang lima di atas, ada binatang-binatang lain yang tidak boleh

untuk kurban, yaitu:

1. Hatma‘ (ompong gigi depannya, seluruhnya).

2. Ashma‘ (yang kulit tanduknya pecah).

3. Umya‘ (buta).

4. Taula‘ (yang mencari makan di perkebunan, tidak digembalakan).

5. Jarba‘ (yang banyak penyakit kudisnya).

6. Tidak sah kurban orang yang tidak memilikinya secara sah seperti hewan

kurban yang dicuri, dikuasai dengan cara batil, dan semisalnya

Juga tidak mengapa berkurban dengan binatang yang tak bersuara, yang

buntutnya terputus, yang bunting, dan yang tidak ada sebagian telinga atau

sebagian besar bokongnya tidak ada. Menurut yang tersahih dalam mazhab

Syafi‘i, bahwa yang bokong/pantatnya terputus tidak mencukupi, begitu juga

yang puting susunya tidak ada, karena hilangnya sebagian organ yang dapat

dimakan. Demikian juga yang ekornya terputus. Imam Syafi‘i berkata, ―Kami

tidak memperoleh hadis tentang gigi sama sekali.―

2.9.9 Waktu Penyembelihan Hewan Kurban

Untuk kurban disyaratkan tidak disembelih sesudah terbit matahari

pada hari ‗Iduladha. Sesudah itu boleh menyembelihnya di hari mana saja

yang termasuk hari-hari Tasyrik, baik malam ataupun siang.

Dari al-Barra‘ ra Nabi saw bersabda, ―Sesungguhnya yang pertama

kali kita lakukan pada hari ini (Iduladha) adalah kita salat, kemudian kita

kembali dan memotong kurban. Barangsiapa melakukan hal itu, berarti ia

mendapatkan sunnah kami. Dan barangsiapa yang menyembelih sebelum itu,

maka sembelihan itu tidak lain hanyalah daging yang ia persembahkan

kepada keluarganya yang tidak termasuk ibadah kurban sama sekali.‖

Page 27: Skripsi utuh.pdf

27

2.9.10 Bergabung dalam Berkurban

Dalam berkurban dibolehkan bergabung jika binatang korban itu berupa

onta atau sapi (kerbau). Karena, sapi (kerbau) atau unta berlaku untuk tujuh

orang jika mereka semua bermaksud berkurban dan bertaqarrub kepada Allah

SWT.

Dari Jabir ra berkata, ―Kami menyembelih kurban bersama Nabi saw di

Hudaibiyyah seekor unta untuk tujuh orang, begitu juga sapi (kerbau).‖ (HR

Muslim, Abu Daud, dan Tirmidzi)

2.9.11 Pembagian Daging Kurban

Disunahkan bagi orang yang berkurban memakan daging kurbannya,

menghadiahkannya kepada para kerabat, dan menyerahkannya kepada orang-

orang fakir.

Dalam hal ini para ulama mengatakan, yang afdhal adalah memakan

daging itu sepertiga, menyedekahkannya sepertiga dan menyimpannya

sepertiga.

Daging kurban boleh diangkut (dipindahkan) sekalipun ke negara lain.

Akan tetapi, tidak boleh dijual, begitu pula kulitnya. Dan, tidak boleh

memberi kepada tukang potong daging sebagai upah. Tukang potong berhak

menerimanya sebagai imbalan kerja. Orang yang berkurban boleh bersedekah

dan boleh mengambil kurbannya untuk dimanfaatkan (dimakan).

Menurut Abu Hanifah, bahwa boleh menjual kulitnya dan uangnya

disedekahkan atau dibelikan barang yang bermanfaat untuk rumah.

2.9.12 Orang yang Berkurban Menyembelihnya Sendiri

Orang yang berkorban yang pandai menyembelih disunahkan

menyembelih sendiri binatang kurbannya. Ketika menyembelih disunahkan

membaca, ―Bismillahi Allahu Akbar, Allahumma haadza „an?” (Dengan

nama Allah dan Allah Maha Besar, ya Allah kurban ini dari ?[sebutkan

namanya]).

Page 28: Skripsi utuh.pdf

28

2.10 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) merupakan gambaran sistem secara logika

yang menggambarkan arus data dalam perancangan sistem.Diagram alir data

adalah diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan

arus dari data sistem.Data Flow Diagram adalah suatu network yang

menggambarkan suatu sistem automat/komputerisasi, manipulasi atau

gabungan dari keduanya yang penggambarannya disusun dalam bentuk

kumpulann komponen system yang saling berhubungan sesuai dengan

aturannya.Keuntungan dari data flow diagram adalah memungkinkan untuk

menggambarkan system dari level yang paling tinggi kemudian

menguraikannya menjadi level yang lebih rendah, sedangkan kekurangannya

adalah tidak menunjukkan proses perulangan (looping), proses keputusan

dan proses perhitungan.Adapun simbol-simbol yang akan digunakan dalam

pembuatan Data.( Hanif Al Fatta.2008 )

Tabel 2.2 Simbol Data Flow Diagram

2.10.1 DFD Level

DFD dapat digambarkan dalam Diagram Context dan Level n. Huruf

dapat menggambarkan level dan proses di setiap lingkaran.

1. Diagram Context

2. Diagram Level n

3. DFD Logis

4. DFD Fisik

Page 29: Skripsi utuh.pdf

29

2.10.2 DFD Fisik

DFD fisik adalah representasi grafik dari sebuah sistem yang

menunjukan entitas-entitas internal dan eksternal dari sistem tersebut, dan

aliran-aliran data ke dalam dan keluar dari entitas-entitas tersebut.Entitas-

entitas internal adalah personel, tempat (sebuah bagian), atau mesin

(misalnya, sebuah komputer) dalam sistem tersebut yang

mentransformasikan data. Maka DFD fisik tidak menunjukkan apa yang

dilakukan, tetapi menunjukkan dimana, bagaimana, dan oleh siapa proses-

proses dalam sebuah sistem dilakukan. (Tidak Bahas). Perlu diperhatikan

didalam memberikan keterangan di lingkaran-lingkaran (simbol proses) dan

aliran-aliran data (simbol aliran data) dalam DFD fisik menggunakan

label/keterangan dari kata benda untuk menunjukan bagaimana sistem

mentransmisikan data antara lingkaran-lingkaran tersebut.

Misal :

Aliran Data : Kas, Formulir 66W, Slip Setoran

Proses : Cleck Penjualan, Kasir, Pembukuan, dll.

2.10.3 DFD Logis

DFD Logis adalah representasi grafik dari sebuah sistem yang

menunjukkan proses-proses dalam sistem tersebut dan aliran-aliran data ke

dalam dan ke luar dari proses-proses tersebut. Kita menggunakan DFD logis

untuk membuat dokumentasi sebuah sistem informasi karena DFD logis

dapat mewakili logika tersebut, yaitu apa yang dilakukan oleh sistem

tersebut, tanpa perlu menspesifikasi dimana, bagaimana, dan oleh siapa

proses-proses dalam sistem tersebut dilakukan.

Keuntungan dari DFD logis dibandingkan dengan DFD fisik adalah dapat

memusatkan perhatian pada fungsi-funsi yang dilakukan sistem. Perlu

diperhatikan di dalam pemberian Keterangan/ Label;

1. Lingkaran-lingkaran (simbol proses) menjelaskan apa yang dilakukan

sistem

Misal : Menerima Pembayaran, Mencatat Penjualan, Membandingkan

kas dan Daftar Penerimaan, Mempersiapkan Setoran, dll.

Page 30: Skripsi utuh.pdf

30

2. Aliran-aliran data (simbol aliran data) menggambarkan sifat data.

Misal : Pembayaran (bukan ―Cek‖, ―Kas‖, ― Kartu Kredit‖ Jurnal

Penjualan (bukan ―Buku Penjualan‖), dll

2.11 Simbol-simbol flowchart

Flowchart disusun dengan simbol-simbol. Simbol ini dipakai sebagai

alat bantu menggambarkan proses di dalam program. ( Hanif Al Fatta.2008 )

Simbol-simbol yang dipakai antara lain :

a) Flow Direction symbol

Yaitu simbol yang digunakan untuk menghubungkan antara simbol yang

satu dengan simbol yang lain. Simbol ini disebut juga connecting line.

b) Terminator Symbol

Yaitu simbol untuk permulaan (start) atau akhir (stop) dari suatu

kegiatan

c) Connector Symbol

Yaitu simbol untuk keluar – masuk atau penyambungan proses dalam

lembar / halaman yang sama.

Page 31: Skripsi utuh.pdf

31

d) Connector Symbol

Yaitu simbol untuk keluar – masuk atau penyambungan proses pada

lembar / halaman yang berbeda.

e) Processing Symbol

Simbol yang menunjukkan pengolahan yang dilakukan oleh komputer

f) Simbol Manual Operation

Simbol yang menunjukkan pengolahan yang tidak dilakukan oleh

komputer

g) Simbol Decision

Simbol pemilihan proses berdasarkan kondisi yang ada.

h) Simbol Input-Output

Simbol yang menyatakan proses input dan output tanpa tergantung

dengan jenis peralatannya

i) Simbol Manual Input

Simbol untuk pemasukan data secara manual on-line keyboard

Page 32: Skripsi utuh.pdf

32

j) Simbol Preparation

Simbol untuk mempersiapkan penyimpanan yang akan digunakan

sebagai tempat pengolahan di dalam storage.

k) Simbol Predefine Proses

Simbol untuk pelaksanaan suatu bagian (sub-program)/prosedure

l) Simbol Display

Simbol yang menyatakan peralatan output yang digunakan yaitu

layar, plotter, printer dan sebagainya.

m) Simbol disk and On-line Storage

Simbol yang menyatakan input yang berasal dari disk atau disimpan

ke disk.

2.12 Relasi Tabel

Relasi adalah hubungan antara tabel yang merepresentasikan

hubungan antar obyek di dunia nyata. Macam-Macam Relasi antar tabel:

One-to-many. Misalkan terdapat relasi antara tabel ibu dan tabel anak

dengan nama relasi "mempunyai" dan relasinya one-to-many. Artinya satu

record pada tabel ibu boleh berelasi (mempunyai) dengan banyak record pada

Page 33: Skripsi utuh.pdf

33

tabel anak. Namun satu record pada tabel anak hanya boleh berelasi dengan

satu record saja pada tabel ibu Gambar relasi one-to-many:

One-to-one. Jika dua tabel berelasi one-to-one artinya setiap record di

entitas pertama hanya akan berhubungan dengan satu record di entitas kedua

begitu pula sebaliknya. Conrohnya relasi antara tabel pegawai dan alamat

pegawai. Satu record pegawai hanya berhubungan dengan satu record alamat

pegawai beitu pula sebaliknya. Entitas 3 merupakan atribut yang unik di

entitas 4. Gambar relasi one-to-one:

Many-to-many. Jika tabel satu berelasi dengan tabel dua dengan relasi

any-to-many artinya ada banyak record di entitas satu dan entitas dua yang

saling berhubungan satu sama lain. Contohnya relasi many-to-many antara

tabel transaksi dan barang. Satu record transaksi bisa berhubungan dengan

banyak record barang, begitu pula sebaliknya. Gambar relasi many-to-many:

2.13 Atribut (field)

Atribut adalah ciri-ciri kualitatif yang dimiliki oleh suatu obyek, yang

mencerminkan sifat-sifat dari obyek tersebut.Field menyatakan data terkecil

yang memiliki makna. Istilah lain untuk field yaitu elemen data, kolom item.

Contoh field yaitu nama seseorang, jumlah barang yang dibeli, dan tanggal

lahir seseorang.

Page 34: Skripsi utuh.pdf

34

2.14 Record / Tuple

Record atau Rekaman data, merupakan kumpulan elemen data, atau

kumpulan beberapa nilai Atribut, atau kumpulan Field-data yang mewakili

satu Entitas secara lengkap. Misalnya: Entitas pegawai memiliki record: NIP,

Nama, Alamat, Pangkat, Jabatan, dsb.

2.15 DNS (Domain Name System/Sistem Penamaan Domain)

DNS adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama

host maupun nama domain basis data tersebar (distributed database) di dalam

jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk

setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange

server) yang menerima surat elektronik (email) untuk setiap domain. dalam

bentuk DNS menyediakan servis yang cukup penting untuk Internet, bilamana

perangkat keras komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk

mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia

pada umumnya lebih memilih untuk menggunakan nama host dan nama

domain, contohnya adalah penunjukan sumber universal (URL) dan alamat e-

mail . DNS menghubungkan kebutuhan ini.

2.16 Derajat Relasi Minimum-Maximum

Menunjukkan hubungan (korespondensi) minimum yang boleh terjadi

dalam sebuah relasi antar entitas.

Misalnya: pada relasi ―bekerja untuk‖ pada entitas pegawai

terhadap departemen Derajat relasi minimumnya adalah satu. Dalam arti lain,

setiap pegawai minimal harus memiliki sebuah relasi terhadap Departemen,

atau setiap pegawai selalu memiliki tempat di mana dia bekerja.

Notasi (x,y) pada relasi menunjukkan derajat minimum (x) dan derajat

maksimum (y) pada sebuah relasi.

Partisipasi total bisa dinotasikan dengan memberikan derajat relasi

minimum (x) = 1.

Page 35: Skripsi utuh.pdf

35

2.17 Kardinalitas / Derajat Relasi

Kardinalitas Relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang

dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Kardinalitas

relasi merujuk kepada hubungan maksimum yang terjadi dari himpunan

entitas yang satu ke himpunan entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya.

Kardinalitas di antara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dapat berupa :

a. Satu ke satu (One to One),

setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak

dengan satu entitas pada himpunan entitas begitu juga sebaliknya setiap

entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan

satu entitas pada himpunan entitas A.

b. Satu ke Banyak (one to many),

setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak

entitas pada himpunan entitas B,

tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B

berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan

entitas A.

c. Banyak ke Satu (Many to One),

setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak

dengan satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya,

dimana setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling

banyak satu entitas pada himpunan entitas B.

d. Banyak ke Banyak (Many to Many)

setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak

entitas pada himpunan entitas B,

demikian juga sebaliknya, di mana setiap entitas pada himpunan entitas B

dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A.

Page 36: Skripsi utuh.pdf

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini akan dijelaskan analisis dan perancangan sistem yang akan

dikembangkan adalah Sistem pakar Penelusuran penyakit hewan kurban.

3.1 Lokasi penelitian

Dalam penulisan Skripsi ini, penulis melakukan penelitian di Nurul

Hayat Sidoarjo JL. KH. Mukmin, IIB 02, Sidoarjo .

3.2 Alat Dan Bahan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan alat dan bahan

antara lain:

1. Bahan

Bahan yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini

meliputi :

a. Data - data yang menunjang dalam pembuatan aplikasi system pakar

penyakit hewan kurban

b. Buku - buku penunjang penulis dalam melakukan penelitian

diantaranya adalah:

1) Buku tutorial Website

2) Buku pakar hewan kurban

2. Alat Penelitian

a. Perangkat lunak, meliputi:

1) Windows 7

2) Office Word 2007

3) Dreamweaver

4) Appserv

b. Perangkat keras yang digunakan, meliputi:

1) Laptop

2) Printer

Page 37: Skripsi utuh.pdf

37

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data guna mencapai hasil yang maksimal, penulis

menggunakan metode-metode sebagai berikut:

1. Dokumentatif

Peneliti mencari data dari berbagai sumber dan referensi buku-buku

serta browsing data-data di internet untuk memperoleh informasi-

informasi yang menunjang, selanjutnya buku-buku yang menjadi sumber

data serta alamat browsing penulis dalam memperoleh data-data dapat

dilihat pada daftar pustaka.

2. Survey lapangan

Pengamatan dilakukan secara langsung di Nurul Hayat Sidoarjo

sehingga didapat data yang otentik dan informasi yang jelas.

3. Wawancara

Merupakan tindak lanjut dari survey lapangan dengan melakukan

dengan tanya jawab dengan pihak terkait.

4. Analisa permasalahan

Melakukan analisa terhadap permasalahan guna menentukan batasan

batasan dalam penyelesaian masalah agar lebih efektif.

3.4 Analisis Sistem

Sistem pakar merupakan sebuah sistem yang dirancang oleh seorang

pakar (ahli) dimana sistem ini memiliki kemampuan untuk melakukan

pekerjaan sesuai dengan program yang diberikan oleh pakar. Berdasarkan

penggunaanya, pembuatan sistem pakar ini dibedakan menjadi 3 halaman

pengguna yaitu :

1. Halaman Pakar

Halaman ini ditujukan kepada pengembang (pakar) untuk

menambahkan atau memperbaharui serta menghapus data penyakit, rule

dan solusi yang ada di dalam database web.

2. Halaman Member

Halaman ini ditujukan kepada pemakai dimana pemakai hanya

dapat menggunakan dan melihat – lihat sistem pakar ini tanpa bisa

memperbaiki dan menghapus data yang ada. Form Pemakai dan Form

Page 38: Skripsi utuh.pdf

38

Pakar dibedakan oleh sebuah password, dimana pada password tersebut

hanya pakar yang mengetahui dan menggunakannya. Sedangkan pemakai

hanya bisa melihat dan menggunakan informasi yang ada pada program

sistem pakar ini secara mentah tanpa bisa memanipulasi data yang ada di

dalam database sistem pakar ini.

2. Halaman admin

Halaman ini ditujukan kepada seorang admin atau pengguna yang

memiliki seluruh otoritas di dalam web, admin bisa menambah member,

pakar, info dan lain-lain, admin juga bisa melihat saran dari user biasa.

3.5. Desain Sistem

Desain sistem adalah tahapan berupa penggambaran, perencanaan dan

pembuatan dengan menyatukan beberapa elemen terpisah ke dalam satu

kesatuan yang utuh untuk memperjelas bentuk sebuah system. Berikut

merupakan desain system dari system pakar yang akan dibuat

Desain Sistem Informasi

Pakar

Server aplikasi sistem pakar hewan qurban

Admin

Pakar

Member

Pengecekan penyakit

Konsultasi dengan Pakar

Gambar 3.1 Desain Sistem

Dari gambar desain system diatas system pakar berada di computer

server dimana aplikasi tersebut bisa diakses oleh admin, pakar dan member.

Member dapat melakukan pencarian penyakit dan berkonsultasi secara online

dengan pakar.

Page 39: Skripsi utuh.pdf

39

3.6. Metode Pelacakan

Metode pelacakan yang digunakan Backward chaining yaitu teknik

yang memulai penalaran dari sekumpulan fakta menuju ke sebuah

kesimpulan.

Gambar 3.2 Diagram Pelacakan Backward Chaining

Teknik pencarian atau penelusuran yang penulis gunakan adalah Dept

first Serach atau disebut juga pencarian berdasarkan urutan keadaan, yaitu

penelusuran kaidah secara mendalam dari node (simpul akar) bergerak

menurun ke tingkat yang lebih dalam yang berurutan.

3.7 Pohon Penelusuran

Dalam sistem ini pohon penelusuran yang digunakan adalah Backward

chaining karena proses yang dialami dengan menampilkan gejala kerusakan.

Backward chaining digunakan untuk menguji faktor-faktor yang dimasukan

pengguna dengan aturan yang disimpan dalam sistem satu demi satu hingga

dapat diambil satu kesimpulan Backward chaining.

Karena kategori penyakit memiliki sejumlah manifestasi yang kadang

sama maka dalam hal ini setiap manifestasi dikelompokan berdasarkan jenis

kerusakan, dan Sistem Pakar akan menggunakan suatu nilai temuan dari

masing-masing manifestasi tersebut. Selanjutnya Sistem Pakar melakukan

penghitungan jumlah temuannya, sehingga dengan jumlah nilai temuan

tersebut, Sistem Pakar dapat menyimpulkan jenis kerusakan pencernaan yang

Observasi 1

Observasi 2

Observasi 3

Observasi 4

Kaidah A

Fakta 1

Fakta 2

Solusi

Page 40: Skripsi utuh.pdf

40

paling dimungkinkan terjadi. Berikut merupakan bentuk pohon penelusuran

yang digunakan untuk mengidentifikasi kerusakan dan menghitung nilai

temuan berdasarkan masukan manifestasi.

Sistem Pakar Identifikasi

Penyakit Pada Sapi Dan

Kambing

Ss1

Ks4 Ks5 Ks6Ks2 Ks3Ks1

Ss2

Ks8 Ks11Ks10Ks9Ks7

Sk1 Sk2

Kk7Kk6Kk5Kk4Kk3Kk2Kk1

Gambar 3.3 pohon penelusuran

3.8 Basis Aturan / Rule

Aturan dibuat berdasarkan diagram pohon keputusan yang telah dibuat

sebelumnya. Dengan rule dapat dengan mudah mengetahui hasil akhir nanti

berdasarkan rule-rule yang ada. Berikut adalah keterangan dari pohon

keputusan :

Tabel 3.1 Pembentukan Rule

Jenis Gangguan Gejala

Ss1

Penyakit Anthraks

Ks1 : Apakah Sapi mengalami demam tinggi,badan

lemah,dan gemetar ?

Ks2 : Apakah Hewan ternak mengalami gangguan

pernapasan ?

Ks3 : Apakah Kelenjar dada membengkak,leher,alat

kelamin,dan badan penuh bisul ?

Ks4 : Apakah Kadang-kadang keluar darah merah

kehitaman melalui hidung,telinga,mulut,anus dan

vagina sapi ?

Ks5 : Apakah Kotoran ternak cair dan sering bercampur

darah ?

Page 41: Skripsi utuh.pdf

41

Jenis Gangguan Gejala

Ks6 : Apakah Limpa bengkak dan berwarna kehitaman

?

Ss2

Penyakit Kuku dan

Mulut (PMK)

Ks7 : Apakah Rongga mulut,lidah,dan telapak kaki atau

tracak sapi melepuh,serta terdapat tonjolan bulat berisi

cairan yang bening pada bagian tubuh tersebut ?

Ks8 : Apakah Jalan sapi agak pincang atau bahkan

tidak bisa jalan sama sekali karena kakinnya yang

melepuh ?

Ks9 : Apakah Terjadi demam atau panas,tetapi

kemudian suhu badan menurun draktis ?

Ks10 : Apakah Nafsu makan sapi menurun,bahkan

tidak mau makan sama sekali ?

Ks11 : Apakah Air liur keluar secara berlebihan ?

Sk1

Penyakit Kuku dan

Mulut (PMK)

Kk1 : Apakah nafsu makannya menurun dan demam ?

Kk2 : Apakah Rongga mulut dan lidahnya melepuh ?

Kk3 : Apakah Mengeluarkan air liur secara berlebihan ?

Sk2

Penyakit Pink Eye

Kk4 : Apakah Selalu menghindari matahari ?

Kk5 : Apakah Matanya terlihat selalu berair ?

Kk6 : Apakah Matanya terlihat kemerah-merahan ?

Kk7 : Apakah Bagian matanya terlihat bengkak ?

Page 42: Skripsi utuh.pdf

42

3.9.Data Gejala Penyakit

Tabel 3.2 Data gejala penyakit kambing

No Penyakit

Kambing

Ciri-ciri Solusi

1. Bloating

(kembung

atau masuk

angina)

1. Bagian perut sebelah

kiri membesar, saat

dirabah terasa keras dan

ternak merasa sakit,

2. Susah dalam proses

BAB (Buang Air

Besar),

3. Saat berbaring kambing

akan mengalami

kesulitan untuk kembali,

Sebisa mungkin kambing tidak

memakan rumput yang masih

mudah atau mengandung tetes

embun, atau tidak

digembalakan pada pagi hari,

biasa juga memberikan obat

masuk angina yang tersedia di

toko-toko atau apotik.

2. Cacingan 1. Diare

2. Perut buncit dan kepala

agak nunduk

3. Tidak nafsu makan,

4. Kusam, dan bulu serasa

kasar serta

berdiri,bahkan rontok

berlebihan,

5. Terlihat lemah

Untuk menghindarinya berikan

obat cacing antara lain cetarin

concurat,Wormex Powder,atau

powder. Berikan secara

berkala misalnya 6 bulan

sekali, hindari menyabit

rumput yang masih ber embun

atau basah karena hujan, dan

hijauan yang tinggi misalnya

rumput gajah, rumput raja.

3. Scabiyes 1. Terlihat timbul bercak

merah pada kulit

kambing,

2. Bersisik dan gatal,

3. Kambing terlihat kurus.

Program pengendalian dan

pencegahan biasanya

dilakukan, antara lain kandang

dan ternak (kambing) sebisa

mungkin selalu bersih dan

steril, isolasi bagi ternak yang

terinfeksi penyakit

tsb,mencukur bulu pada bagian

Page 43: Skripsi utuh.pdf

43

No Penyakit

Kambing

Ciri-ciri Solusi

terjangkit dan pemberian anti

parasit seperti Ivomec bagi

ternak terinfeksit (terapi) dan

kambing yang sehat sebagai

imunisasi.

4. Pink Eye 1. Selalu menghindari

matahari,

2. Matanya terlihat selalu

berair,

3. Matanya terlihat

kemerah-merahan,

4. Bagian matanya terlihat

bengkak.

Pengendalian penyakit yang

dapat dilakukan diantaranya

adalah menghindari pemberian

hijauan yang terdapat duri,

cacah halus pakan

,pembersihan kandang,

bersihkan ternak menggunakan

air hangat dan pemberian salep

mata disarankan pada kambing

yang menderita pink eye

tersebut Suntikan antibiotik

dan . tempatkan ternak pada

tempat yang teduh atau

menempelkan kain di mata

dapat mengurangi rasa sakit

mata akibat silaunya matahari.

5. Penyakit kuku

dan mulut

1.Demam,

2. Nafsu makan menurun,

3.Rongga mulut dan

lidahnya melepuh,

4.Mengeluarkan air liur

Cara menanggulangi nya yaitu

dengan memisahkan kambing

yang terjangkit dan selalu

menjaga kebersihan kandang

nya, Serta berikan vaksinasi

sesuai aturan

Page 44: Skripsi utuh.pdf

44

Tabel 3.3 Data gejala penyakit sapi

No Penyakit Sapi Ciri - ciri Solusi

1 Penyakit

Anthraks

a. Sapi mengalami

demam

tinggi,badan

lemah,dan

gemetar,

b. Hewan ternak

mengalami

gangguan

pernawasan,

c. Kelenjar dada

membengkak,lehe

r,alat kelamin,dan

badan penuh

bisul,

d. Kadang-kadang

keluar darah

merah kehitaman

melalui

hidung,telinga,mu

lut,anus dan

vagina sapi,

e. Kotoran ternak

cair dan sering

bercampur darah.

f. Limpa bengkak

dan berwarna

kehitaman.

a.Jika sapi sudah terserang sebaiknya sapi

disuntik dengan suntikan antibiotika

procain pinicilin. Dosis yang

digunakan yaitu 6000-10.000/kg berat

badan sapi.

b. Ternak yang divaksinasi dengan vaksin

spora dengan dosis 1cc, vaksinasi ini

dilakukan 6 bulan sekali atau

menggunakan serum antiantraks

dengan dosis 1/5 cc per ekor.

c. Jika sapi sudah terkena penyakit ini

segera pisahkan sapi dengan kandang

karantina.

d. Apabila sapi mati karena terkena

serangan penyakit ini, segera lakukan

pembakaran.

Page 45: Skripsi utuh.pdf

45

No Penyakit Sapi Ciri - ciri Solusi

2

Penyakit

mulut dan

kuku (PMK)

a. Rongga

mulut,lidah,dan

telapak kaki atau

tracak sapi

melepuh,serta

terdapat tonjolan

bulat berisi

cairan yang

bening pada

bagian tubuh

tersebut.

b. Jalan sapi agak

pincang atau

bahkan tidak bisa

jalan sama sekali

karena kakinnya

yang melepuh.

c. Terjadi demam

atau panas,tetapi

kemudian suhu

badan menurun

draktis.

d. Nafsu makan sapi

menurun,bahkanti

dak mau makan

sama sekali.

e. Air liur keluar

secara berlebihan

a. Pencegahan yang paling penting adalah

dengan menjaga kebersihan kandang

serta lingkungan disekitar kandang.

b. Selain itu,pemberian vaksin hendaknya

dilakukan secara rutin,Apabila dicurigai

ada sapi yang menderita PMK.

c. Segerah pisahkan dengan sapi yang lain

dan dikandangkan pada kandang

karantina,hal ini untuk mengantisipasi

penularan pada sapi lainnya.

d. sapi yang sudah terkena penyakit ini

dan sudah dipisahkan,diobati dengan

suplemen vitamin A,obat sulfa,dan

antibiotic.

e. Jika sapi yang terserang penyakit ini

mati hendajnya segera dikubur atau

dibakar.

Page 46: Skripsi utuh.pdf

46

No Penyakit Sapi Ciri - ciri Solusi

3 Penyakit

ngorok/mende

kur atau

Septichaema

Epizootica

(SE)

a. Kulit kepala dan

selaput lender

lidah sapi

membengkak,ber

warna merah,dan

kebiruan.

b. Leher,anus dan

vulva bengkak.

c. Paru-paru sapi

mengalami

peradangan,selap

ut lender usus dan

perut masam,serta

berwarna merah

tua.

d. Sapi mengalami

demam dan sulit

bernafas sehingga

mirip orang yang

ngorok.

e. Jika sapi sudah

dalam keadaan

sangat parah,sapi

akan mati dalam

waktu antara 12-

36 jam

Pengendalian penyakit ini dapat

dilakukan dengan pemberian vaksinasi

antise dan pemberian antibiotika atau

sulfa pada sapi ternakan tetapi harus

sepengetahuan mantri hewan atau

dokter hewan setempat.

4 Bloating

(Kembung)

a. Lambung pada

sebelah kiri atas

membesar dan

kencang .

b. Bagian itu bila

a. Hindarkan pemberian pakan yang

berasal dari jenis leguminose atau

pakan yang masih terlalu mudah.

b. Sekali-kali jangan menggembalakan

sapi di lapangan penggembalaan pada

Page 47: Skripsi utuh.pdf

47

No Penyakit Sapi Ciri - ciri Solusi

dipukul dengan

jari berbunyi

seperti drum

akibat rentangan

perut yang begitu

kencang.

c. Pernafasan

terganggu dan

bekerja

berat,demikian

pula kontraksi

rumen yang

sangat kuat.

pagi hari yang rumputnya masih basah

karena embun atau air hujan.

c. Berikan pakan pendahuluan berupa

jerami kering kepada sapi-sapi yang

lapar sebelum digembalakan. Jerami

kering akan bisa dipertahankan

kontraksi refleksi rumen secara normal.

d. Penderita diberi minum minyak yang

berasal dari tumbuh-

tumbuhan,misalnya minyak kacang

tanah sebanyak 0,6 liter ditambah

minyak terpentin 28 cc,sebab minyak

itu bisa menghancurkan buih yang

terbentuk dalam rumen yang

menghalangi keluarnya gas.

6 Pneumonia

(Radang paru-

paru)

a. Sulit bernafas

b. Batuk-batuk

c. Demam tinggi (±

42¬oC)

d. Ingusan (lendir

kekuningan

ataupun jernih)

a. Pindahkan ternak sakit ke kandang

bersih,hangat,cukup sinar matahari dan

sirkulasi udara baik

b. Pemberian antibiotika

Sulfonamida,Leokomisin,Genlamisin

c. Pemberian Vit. C

d. Pemberian pakan berkualitas

Page 48: Skripsi utuh.pdf

48

3.10 Perancangan Flowchart

Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah – langkah

dan urut – urutan prosedur dari suatu program. Berikut adalah flowchart dari

perancangan sistem pakar

a. Flowchart Menu

Gambar 3.4 Flowchart Aplikasi

Menu utama

Login

Tampil solusi

Log out

Input gejala

Mulai

Selesai

Page 49: Skripsi utuh.pdf

49

b. Flowchart Penelusuran penyakit

Gambar 3.5 Flowchart Sistem

3.11 Rancangan Diagram Kontex.

1.Data Pakar 1. Data gejalah penyakit

2.Data Info 2. Data basis pengetahuan

3.Data Saran 3. Data konsultasi

1.Info Member 1. Info member

2.Info Saran 2. Info konsultasi

1. Solusi 1. Penyakit

2. Jawaban 2. Konsultasi

Konsultasi 3. Saran

Gambar 3.6 Diagram Kontex

Lihat pertanyaan

Jawab ya /tidak

Sistem mengecek

basis aturan

Tampil solusi

/pertanyaan

lain

Admin Pakar

Member

Sistem Pakar

Penyakit

Kurban

Mulai

Selesai

Page 50: Skripsi utuh.pdf

50

Admin

Kelola Data Info

Kelola Data Pakar

Kelola Data Saran

Kelola Gejala

Penyakit

Kelola Basis

Pengetahuan

Melakukan

Penelusuran

Penyakit

pakar

MemberKonsultasi

info

pakar

saran

Gejala_penyakit

Basis_pengetahuan

Riwayat_penelusuran

Detail_Riwayat_penelusuran

konsultasi

Hasil_solusi

Kelola Data Membermember

Data infoData info

Data info

Data info

Data pakarData pakar

info pakar

info pakar

Data saran

Data saran

Data saran

info saraninfo saran

Data member

Data member

Data

member

info

member

Data gejalaData gejala

Info gejala

Data basisData basis

Info basis

Data penyakit

info penyakit

Data konsultasi

Data konsultasi

Data konsultasi

info konsultasi

info konsultasi

Data penyakit

Data penyakit

info penyakit

Gambar 3.7 DFD Level 1

Page 51: Skripsi utuh.pdf

51

3.12 Relasi Tabel

Gambar 3.8 Relasi Tabel

3.13 Struktur Tabel

1. Tabel gejala_penyakit, untuk menyimpan data penyakit hewan kurban

Tabel 3.4 Tabel gejala_penyakit

No Nama Field Type Data Panjang Keterangan

1 id_gejala int 5 Primary Key

2 penyakit Varchar 30

3 keterangan Varchar 50

Page 52: Skripsi utuh.pdf

52

2. Tabel basis_pengetahuan, untuk menyimpan data basis pengetahuan atau

alur pertanyaan

Tabel 3.5 Tabel basis_pengetahuan

No Nama Field Type Data Panjang Keterangan

1 id_basis Int 5 Primary Key

2 Id_gejala Int 5 Foreign key

3 Pertanyaan Varchar 100

4 rule_ya Varchar 50

5 rule_tidak Varchar 50

6 Id_hasil Int 5 Foreign key

3. Tabel Hasil_Solusi, untuk menyimpan data hasil dan solusi atau obat

untuk penyakit yang diderita

Tabel 3.6 Tabel hasil_solusi

No Nama Field Type Data Panjang Keterangan

1 id_hasil int 5 Primary Key

2 Hasil_Solusi text

3 Saran text

4. Tabel Admin, untuk menyimpan data admin

Tabel 3.7 Tabel admin

No Nama Field Type Data Panjang Keterangan

1 id_admin int 5 Primary Key

2 Nama varchar 30

3 Alamat Varchar 50

4 Notelp varchar 15

5 username varchar 10

6 password varchar 10

Page 53: Skripsi utuh.pdf

53

5. Tabel Pakar, untuk menyimpan data pakar penyakit hewan kurban

Tabel 3.8 Tabel pakar

No Nama Field Type Data Panjang Keterangan

1 id_pakar int 5 Primary Key

2 nama varchar 30

3 alamat Varchar 50

4 notelp varchar 15

5 email varchar 30

6 pengalaman varchar 50

7 username varchar 10

8 password varchar 10

9 Id_admin int 5 Foreign Key

6. Tabel Member, untuk menyimpan data member

Tabel 3.9 Tabel member

No Nama Field Type Data Panjang Keterangan

1 id_member int 5 Primary Key

2 Username varchar 10

3 Password Varchar 10

4 Nama varchar 30

5 alamat varchar 50

6 notelp varchar 15

7. Tabel Riwayat_penelusuran, untuk menyimpan data riwayat penelusuran

penyakit oleh member

Tabel 3.10 Tabel riwayat_penelusuran

No Nama Field Type Data Panjang Keterangan

1 id_riwayat Int 5 Primary Key

2 Id_member Int 5 Foreign Key

3 Waktu_penelusuran timestamp

4 id_Gejala int 5 Foreign Key

5 id_Solusi int 5 Foreign Key

Page 54: Skripsi utuh.pdf

54

8. Tabel detail_riwayat_penelusuran, untuk menyimpan data setail dari

riwayat penelusuran oleh member yang meliputi pertanyaan-pertanyaan

yang sudah dijawab

Tabel 3.11 detail_riwayat_penelusuran

No Nama Field Type Data Panjang Keterangan

1 id_detail Int 5 Primary Key

2 Id_riwayat int 5 Foreign Key

3 Id_member int 5 Foreign Key

4 Pertanyaan varchar 100

5 jawaban varchar 20

9. Tabel Konsultasi, untuk menyimpan data konsultasi antara member

dengan pakar

Tabel 3.12 Tabel konsultasi

No Nama Field Type Data Panjang Keterangan

1 id_konsultasi int 5 Primary Key

2 Id_member int 20 Foreign Key

3 Isi_konsultasi Varchar 100

4 Tgl timestamp

10. Tabel info, untuk menyimpan infor terbaru

Tabel 3.13 Tabel info

No Nama Field Type Data Panjang Keterangan

1 id_info int 5 Primary Key

2 Isi_info varchar 100

3 tgl timestamp

4 Id_admin int 5 Foreign Key

5 email varchar 20

6 Level varchar 20

Page 55: Skripsi utuh.pdf

55

3.14. Rancangan interface

3.14.1. Tampilan Pertanyaan

Gambar 3.9 Tampilan Pertanyaan

3.14.2 Tampilan Hasil

Gambar 3.10 Tampilan Hasil

Header

Menu 1 Menu 2 Menu 3

-Pakar - Data penyakit

1.Apakah rongga mulut dan lidah nya melepuh - Data solusi

- Pakar

- Konsultasi

- Saran

Footer

Ya Tidak

Header

- Hasil

- Penyakit : Kuku dan mulut

- Solusi : Pisahkan ternak yang sakit

Dengan yang tidak sakit

-Saran : jaga kebersiha kandang dan

Peralatan serta berikan vaksi

nasi sesuai aturan.

Footer

Menu 1 Menu 2 Menu 3

Footer

- Data penyakit

- Data solusi

- Pakar

- Konsultasi

- Saran

Page 56: Skripsi utuh.pdf

56

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berikut ini adalah hasil dari pengujian website sistem pakar Pada

Skripsi ini, dimana Website ini memiliki 3 pengguna yakni website untuk

user biasa, member untuk melakukan cek info tentang gejala penyakit dan

admin untuk mengelola halaman website. Berikut adalah implementasi

tentang website tersebut :

4.1 Hasil

Hasil penelitian ini berdasarkan pengamatan kejadian saat proses

pendaftaran, login dan melakukan pengecekan penyakit berbasis web.

Pengujian dilakukan untuk memeriksa apakah suatu perangkat lunak

yang dihasilkan sudah dapat dijalankan sesuai dengan standar tertentu. Metode

pengujian sistem adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak

dengan metode yang telah ditentukan. Pada metode ini data uji diinputkan,

dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak

dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan. Berikut adalah beberapa

pengujian website yang telah dilakukan, yaitu :

1. Login Pengguna

Pengujian login pengguna dilakukan guna meyakinkan bahwa login

pelanggan sudah berjalan sesuai dengan kebutuhan sistem secara keseluruhan.

Tabel 4.1 Pengujian Login Pengguna

Kasus dan Hasil Uji ( Data Normal )

Data Masukan Data Diharapkan Pengamatan

Data Terdaftar Muncul Halaman

Pengguna

Dapat masuk ke

halaman utama

Pengguna

Kasus dan Hasil Uji ( Data Salah )

Data Masukan Data Diharapkan Pengamatan

Data tidak terdaftar Menampilkan pesan Dapat Menampilkan

Page 57: Skripsi utuh.pdf

57

―Username atau

Password Salah‖

pesan ―Username atau

Password Salah‖

Data kosong atau

tidak diisi semua

Muncul pesan ―Username

dan Password Harus

Diisi‖

Menampilkan pesan

―Username dan

Password Harus Diisi‖

2. Pengujian Pengecekan Penyakit

Pengujian pengecekan penyakit dilakukan guna meyakinkan bahwa proses

member melakukan pengecekan penyakit hewan qurban sudah berjalan sesuai

dengan kebutuhan sistem secara keseluruhan.

Tabel 4.2 Pengujian Pemesanan

Kasus dan Hasil Uji ( Data Normal )

Data Masukan Data Diharapkan Pengamatan

Memilih gejala yang

dialami

Tampil hasil penyakit,

solusi dan saran

Dari hasil pengamatan

setelah member

memilih beberapa

gejala, member

mendapatkan info

penyakit, solusi dan

saran untuk mencegah

penyakit itu lagi

Kasus dan Hasil Uji ( Data Salah )

Data Masukan Data Diharapkan Pengamatan

Menghentikan

pemilihan gejala

yang dialami

Kembali ke pertanyaan

pertama

Setelah member

menghentikan

penelusuran ketika

member ingin

melanjutkan member

harus mengulangi

pertanyaan pertama

Page 58: Skripsi utuh.pdf

58

3. Pengujian Input Data Oleh Admin

Pengujian input data dilakukan guna meyakinkan bahwa proses

penginputan data oleh admin sudah berjalan sesuai dengan kebutuhan sistem

secara keseluruhan.

Tabel 4.3 Pengujian Input Data

Kasus dan Hasil Uji ( Data Normal )

Data Masukan Data Diharapkan Pengamatan

Klik Link Tombol

Simpan

Data bertambah secara

otomatis

Ketika di klik Tombol

Simpan data

bertambah secara

otomatis dalam

database

Klik Link Tombol

Ubah

Muncul form edit data Ketika di klik Tombol

Ubah data berubah

sesuai yang diinputkan

Klik Link Tombol

Hapus

Penghapusan data Ketika di klik Hapus

Data akan di hapus

Klik Link Tombol

Batal

Form akan kembali

kosong

Ketika di klik batal

form yang sudah diisi

kembali menjadi

kosong

Kasus dan Hasil Uji ( Data Salah )

Data Masukan Data Diharapkan Pengamatan

Data kosong atau

tidak diisi semua

Muncul pesan ―Input

Gagal Data Harus Diisi

Semua‖

Ketika ada data yang

kosong/tidak di isi,

muncul pesan ―Input

Gagal Data Harus Diisi

Semua‖

Page 59: Skripsi utuh.pdf

59

4.2 Pembahasan

Pada web utama Aplikasi Sistem Pakar Penelusuran Penyakit Hewan

Qurban Berbasis Website Dengan Metode Backward Chaining ini

menampilkan informasi profil secara umum. Selain itu pada web utama juga

terdapat informasi penjelasan tentang sistem pakar tersebut, sehingga dapat

mempermudah masyarakat untuk mendapatkan informasi tentang penyakit

hewan qurban.

Adapun menu-menu yang akan ditampilkan pada web utama,

diantaranya bagian atas terdiri dari beranda, tentang aplikasi, penyakit,

info,daftar, dan kontak.

Gambar 4.4 Halaman Utama

Keterangan:

Halaman utama terdiri dari menu-menu sebagai berikut:

a. Beranda: digunakan sebagai halaman utama aplikasi yang berisi tentang

profil

b. Tentang Aplikasi : merupakan penjelasan mengenai system pakar

c. Penyakit: merupakan halaman daftar penyakit hewan ternak qurban yang

biasa ditangani melalui website ini

Page 60: Skripsi utuh.pdf

60

d. Info : merupakan halaman yang menampilkan tentang Pakar penyakit

hewan qurban dan beberapa penjelasan dari pakar

e. Daftar: merupakan halaman pendaftaran untuk user yang ingin mengakses

menu system pakar

f. Kontak : merupakan halaman pengisian pesan ke admin web

4.2.1 Halaman Beranda

Halaman Beranda digunakan untuk menampilkan halaman awal data

Website system pakar penyakit hewan qurban, gambar halaman beranda di

bawah ini yang menampilkan halaman awal untuk melakukan cek penyakit

hewan qurban setelah mendaftar sebagai member.

Gambar 4.5 Halaman Beranda

4.2.2 Halaman Tentang Aplikasi

Halaman Tentang digunakan untuk menampilkan pengertian sistem

pakar dan menjelaskan secara singkat tentang apa sistem pakar. untuk

menampilkan data tentang penjelasan singkat sistem pakar, Gambar dibawah

adalah gambar halaman data Tentang Aplikasi sitem pakar tersebut

Page 61: Skripsi utuh.pdf

61

Gambar 4.6 Halaman Tentang Aplikasi

4.2.3 Halaman Penyakit

Halaman Penyakit ini untuk mengetahui sedikit ulasan data penyakit

hewan qurban dan ciri-ciri penyakit hewan qurban, Gambar dibawah adalah

gambar halaman data Penyakit dan ciri-ciri penyakit hewan qurban tersebut

Gambar 4.7 Halaman Penyakit

Page 62: Skripsi utuh.pdf

62

4.2.4 Halaman Daftar

Halaman data Daftar digunakan untuk menampilkan data pendaftaran

untuk menjadi member, Gambar dibawah adalah gambar halaman daftar yang

berisi beberapa form untuk identitas member seperti nama, alamat dan no

telpon serta username dan password yang diperlukan untuk keperluan login.

Gambar 4.8 Halaman Daftar

4.2.5 Halaman Kontak

Halaman From Kontak digunakan untuk mefasilitasi member untuk

mengirim komentar kepada admin

Gambar 4.9 Halaman Kontak

Page 63: Skripsi utuh.pdf

63

4.2.6 Halaman Admin

Halaman Menu Admin merupakan aplikasi yang digunakan oleh

bagian administrator atau orang yang mempunyai otoritas khusus untuk

melakukan konfigurasi sistem. Gambar di bawah menunjukan halaman

admin dan terdapat beberapa menu untuk mengelola isi dari website. Misal

menu input admin merupakan halaman untuk mengelola data username,

password, nama lengkap admin dan email untuk halaman kontak.

Gambar 4.10 Halaman Admin

4.2.7 Halaman Master Member

Input halaman Member untuk mengetahui Data Master Member,

adalah halaman Untuk mendaftarkan member Melalui Admin, Admin harus

mengisikan data tersebut yaitu diantaranya nama Member, Alamat, No Telp,

Username, Dan Password. Kemudian dilakukan penyimpanan data menu

setelah kita memilih tombol simpan. Data yang sudah diisikan akan

ditampilkan ke dalam datagrid di bagian bawah halaman input data menu.

Page 64: Skripsi utuh.pdf

64

Gambar 4.11 Halaman Master Member

4.2.8 Halaman Master Pakar

Input halaman Pakar digunakan untuk memasukkan data pakar

melalui admin, Diantara terdapat Username, Password, Nama Lengkap, Juga

Email Pakar.Berikut gambar tampilan halaman Master Pakar yang di

inputkan melalui menu admin.

Gambar 4.12 Halaman Master Pakar

4.2.9 Halaman Master Info

Input Halaman Master Info digunakan untuk menampilkan data info yang

terdapat dalam halaman Utama yang diinputkan oleh admin, Berikut

tampilan hasil gambar halaman data info yang sudah di inputkan oleh admin.

Page 65: Skripsi utuh.pdf

65

Gambar 4.13 Halaman Master Info

4.2.10 Tampilan Pakar

Tampilan Menu Pakar digunakan untuk menampilkan data Hewan

Qurban, Knowledge, solusi, User Histori Dan List Konsultasi, Berikut

gambar tampilan pakar yang terdapat beberapa tampilan data hewan qurban

dan kode tersebut.

Gambar 4.14 Tampilan Pakar

4.2.11 Tampilan Knowledge

Input Tampilan Knowledge digunakan untuk memasukan data penyakit

hewan qurban, hampir sama dengan cara memasukkan data kode hewan ,

Page 66: Skripsi utuh.pdf

66

kita harus mengisikan data Knowledge, yaitu diantaranya kode hewan,

pertanyaan gejala penyakit , Fakta Iya atau Fakta Tidak jika Iya akan

berlanjut kepenyakit berikutnya ,Jika Tidak akan berganti kegejala penyakit

yang lain dan kode solusi yang dipergunanakan untuk menampilkan

jawaban solusi setelah melakukan pencarian yang dilakukan oleh member.

Berikut hasil gambar tampilan Form knowledge. Data yang sudah diisikan

akan ditampilkan ke dalam datagrid di bagian bawah halaman input data

Knowledge.

Gambar 4.15 Tampilan Form Knowledge

4.2.12 Tampilan Form Solusi

Input Tampilan Solusi digunakan ini untuk memasukkan data solusi

Penyakit hewan qurban yang terdapat diantaranya Kode solusi, Solusi serta

Saran. Berikut tampilan Gambar halaman Input solusi yang terdapat dalam

menu pakar.

Page 67: Skripsi utuh.pdf

67

Gambar 4.16 Tampilan From Solusi

4.2.13 Tampilan Form Hewan Qurban

Tampilan From Hewan qurban digunakan untuk menampilkan data

dan kode hewan qurban Yang di inputkan melalui menu pakar .

Gambar 4.17 Tampilan From Hewan Qurban

4.2.14 Tampilan User History

Tampilan Data User History digunakan untuk menampilkan data

riwayat hasil pengecekan penyakit hewan qurban yang dilakukan oleh

member.

Page 68: Skripsi utuh.pdf

68

Gambar 4.18 Tampilan User History

4.2.15 Tampilan List Konsultasi

Tampilan Data List Konsultasi digunakan untuk menampilkan data

konsultasi yang diinputkan oleh pakar dan member, Berikut tampilan Data

List konsultasi.

Gambar 4.19 Tampilan List Konsultasi

Page 69: Skripsi utuh.pdf

69

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari pelaksanaan skripsi dan proses Perancangan Aplikasi sistem

pakar diagnosis penyakit hewan qurban dengan menggunakan metode

backward chaining mulai dari tahap analisa, perancangan hingga

implementasi sistem, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Aplikasi ini bisa meramalkan suatu jenis penyakit yang diderita hewan

qurban berdasarkan gejala-gejala yang diperlihatkan oleh hewan qurban

tersebut. Apabila penyakit yang diderita tidak kunjung sembuh, segera

hubungi dokter hewan terdekat.

2. Database yang telah dianalisis dan kemudian perancangan yang telah

dibuat telah membuat aplikasi ini berjalan sesuai harapan yaitu aplikasi

bisa meramalkan suatu jenis penyakit hewan qurban dan memberikan

solusi terhadap penyakit tersebut.

5.2 Saran

Adapun saran-saran yang ingin penulis sampaikan terhadap Aplikasi

Sistem pakar diagnosis Penyakit hewan qurban dengan menggunakan

metode Backward Chaining ini adalah sebagai berikut:

1. Software aplikasi ini diharapkan kedepannya bisa berkembang lebih

baik, dalam menentukan jenis penyakit hewan qurban dengan gejala

yang lebih spesifik berdasarkan penyebabnya, misalnya karena virus,

bakteri, maupun parasit

2. Software aplikasi ini diharapkan juga membantu seorang peternak

hewan qurban baik itu peternak sapi atau kambing dalam menghadapai

kesulitan terutama dalam hal penyaki. Agar tidak mengalami kerugian

biaya dan juga waktu yang sangat besar.

Page 70: Skripsi utuh.pdf

70

DAFTAR PUSTAKA

1. Al Fatta, Hanif. 2008. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Andi

Publisher : Jakarta.

2. Ali,Sp, Muhammad.2014.Pelayanan kesehatan Hewan Dalam Pengendalian

Penyakit Hewan Pada Hewa Besar Sapi.Seksi Kesehatan Hewan

Subdinas Peternakan Dinas Pertanian,Perkebunan Dan Pertenakan

Kabupaten : Sidoarjo.

3. Irawan, Aguk. 2011. Panduan Superlengkap Ibadah Haji & Umrah.

Qultum Media : Jakarta.

4. Kusrini.2006. Sistem Pakar Teori dan Aplikasi. Andi Publisher: Jakarta

5. Kadir, Abdul.2002. Pemrograman Web Mencakup HTML, CSS,

Javascript dan PHP. Andi : Yogyakarta.

6. Nugroho, Adi. 2008. Perancangan Dan Implementasi Sistem Basis

Data.Andi Publisher : Jakarta.

7. Syukur, Ir.Abdul.& Suharno, Ir.Bambang.2014. Bisnis Pembibitan

Kambing. Penebar Swadaya : Jakarta.