Sl Blok Blok2 Modul 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

SL

Citation preview

Middle East Respiratory SyndromeJeffry Rulyanto SimamoraFakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta 11510Email : [email protected] AbstrakMERS ( Middel East Respiratory Syndrome ) atau sindrom pernapasan Timur Tengah adalah suatu sindrom pada pernapasan akibat virus jenis coronaviridae yang pertama kali ditemukan di negara Timur Tengah tahun 2012. Analisis genetis yang sudah dilakukan pada penderita MERS di negara Timur Tengah, menunjukkan bahwa penyakit ini telah beberapa kali berpindah dari hewan ke manusia. Data WHO bulan September 2013 juga menunjukkan setidaknya 58 pasien dari 132 penderita MERS, meninggal dunia sepanjang tahun 2012-2013. MERS mempunyai gejala seperti SARI ( Severe Acute Respiratory Infection ) progresif, yaitu demam, batuk, sesak napas, gejala pneumonia hingga penurunan kesadaran, hal ini yang membuat MERS menjadi salah satu penyakit yang seringkali sulit didiagnosis. Penyebaran MERS itu sendiri melalui hewan- hewan ternak, seperti kambing, domba, unta, dan beberapa hewan peliharaan seperti kucing dan anjing yang dapat menyebar ke manusia, lalu dari manusia ke manusia. Penegakkan diagnosis MERS dapat dilakukan dengan anamnesis yang cermat, pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang agar pencegahan penularan dapat segera dilakukan dengan efektif.Kata kunci: MERS, penyakit MERS, pemeriksaan, progresifitas AbstractMers (Middel East Respiratory Syndrome) or the Middle East respiratory syndrome is a syndrome caused by respiratory viruses types Coronaviridae which was first discovered in the Middle East countries in 2012 genetic analysis that has been performed in patients mers in the Middle East countries, indicating that the disease has been several times transferred from animals to humans. In September 2013 the WHO data also shows at least 58 patients of the 132 patients with Mers, passed away during the year 2012-2013. Mers have symptoms such as SARI (Severe Acute Respiratory Infection) progressive, ie fever, cough, shortness of breath, pneumonia symptoms until loss of consciousness, which makes it Mers be one disease that is often difficult to diagnose. The spread itself mers through livestock animals, such as goats, sheep, camels, and some pets such as cats and dogs that can spread to humans, and from humans to humans. Mers diagnosis can be made with a careful history, physical examination and investigations in order to prevent the transmission can be done effectively.Key words: MERS, MERS diagnosis, investigation, progression

Pendahuluan Menyikapi keberadaan terjangkitnya MERS-CoV yang selalu berkaitan dengan riwayat perjalanan ke Arab Saudi, telah timbul kekawatiran dikalangan mereka yang akan bepergian ke tanah Arab .Khusus untuk Indonesia, setiap tahun tidak kurang dari 200.000 orang melakukan ibadah haji. Sepanjang tahun sejumlah besar umat Islam melakukan ibadah Umroh kekota Mekah dan Madinah, terutama menjelang da n selama bulan Ramadhan. Sebagai traveler , mereka yang yang melakukan perjalanan ibadah Haji Umroh memang beresiko kemungkinan terjadinya gangguan kesehatan .Mass gathering , terkumpulnya jutaaan orang disatu tempat pada satu saat yang sama, akan memudahkan transmisi penyakit. Untuk itu perlu dilakukan kesiapsiagaan menghadapi MERS-CoV dengan lebih terpadu dan lebih baik. Informasi yang jelas dan benar harus disampaikan ke masyarakat..1

Epidemiologi Sejak bulan maret 2012 hingga maret 2014 telah dicatat oleh WHO terdapat 206 kasus yang terinfeksi MERS-CoV, termasuk86 orangyang meninggal. Distribusi penyakit MERS terdapat kasus primer dan sekunder. Kasus primer merupakan orang yang terinfeksi langsung oleh virus tersebut bukan dari orang lain, lebih banyak menginfeksi orang yang lebih tua dan berjenis kelamin laki-laki dibanding kasus sekunder. Kasus sekunder merupakan orang yang terinfeksi MERS-CoV dari orang lain yang terinfeksi virus tersebut. Sejauh ini, kasus primer hanya ditemukan di negara timur tengah yaitu Jordan, Kuwait, Oman,Qatar, Saudia Arabia, dan United Arab Emirates (UAE). Selain itu, negara lain yang terinfeksi MERS-CoV adalah Perancis, Jerman, Italia, United Kingdom, Tunisia, Afrika Utara yang kebanyakan merupakan kasus sekunder dari transmisi negara timur tengah. Virus mers menyebar ke Indonesia melalui Jemaah haji atau umroh yang pulang dari arab Saudi,namun pemerintah telah melakukan pemeriksaan kepada para Jemaah haji atau umroh yang pulang dengan gejala demam dan batuk, dan sampai saat ini didapatkan hasil negatif. 1-3

Etiologi Middle East Respiratory Syndrome (MERS)disebabkan oleh betacoronavirus yang disebut MERS-CoV atau novel coronavirus. Infeksi dimulai dari reservoir nya yaitu hewan ternak, seperti unta, domba, kambing serta dapat berkembang biak ditubuh anjing dan kucing. Hal ini dikarenakan hewan-hewan tersebut memiliki RNA yang dapat memfasilitasi pembentukan virion-virion baru dari virus ini. Analisis peneliti di dunia sampai dengan saat ini menyimpulkan bahwa virus corona yang menjadi penyebab MERS memiliki hubungan spesies dengan coronavirus yang jadi penyebabSARS.PerbedaannyaadalahvirusSARSberkembang biakdidalamkelelawartanpamenimbulkanantibody didalamkelelawar, sedangkanMERS coronavirus mengaktifkan antibody pada hewan reservoirnya. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa MERS Coronavirus memiliki jalur transmisi dari animals to animals, man to man dan animals to man.Virus ini kabarnya menular melalui binatang kelelawar dan onta. Dan dapat menular antar manusia secara terbatas, tidak terdapat transmisi penularan antar manusia yang berkelanjutan. Jadi dideteksi kemungkinan penularannya dapat melalui :1. Langsung : melalui percikan dahak (droplet) pada saat pasien batu ataubersin.2. Tidak Langsung : melaluikontak dengan benda yang terkontaminasi virus.Kriteria diagnostik suspek terinfeksi MERS-CoVPasien dengan ISPA, yaitu demam atau riwayat demam, batuk dan pneumonia atau dengan SARS atau pada pasien Immunocompromised mempunyai gejala dan tanda yang tidak jelas, disertai SALAH SATU tanda berikut:1. Riwayat perjalanan ke Timur Tengah atau negara terjangkit dalam waktu 14 hari sebelum mulainya gejala. Pneumonia yang bukan disebabkan oleh infeksi lainnya.1.a Penyakit muncul dalam satu cluster yang terjadi dalam waktu 14 hari, tanpa memperhatikan tempat tinggal atau riwayat bepergian, kecuali ditemukan etiologi lain.1.b Penyakit terjadi pada petugas kesehatan yang bekerja di RS/layanan kesehatan yang merawatpasiendenganISPAberat(SARI),terutamapasienyangmemerlukanperawatanintensif,tanpa memperhatikan tempat tinggal atau riwayat bepergian, kecuali ditemukan etiologi lain.2. Seseorang yang memiliki riwayat perjalanan ke Timur Tengah atau negara terjangkit dalam waktu 14 hari sebelum mulai sakit selain ISPA ( pada pasien dengan gangguan kekebalan tubuhkemungkinan tanda dan gejala tidak jelas )3. Seseorang dengan penyakit pernapasan akut dengan berbagai tingkat keparahan ( ringan - berat ) yang dalam waktu 14 hari sebelum mulai sakit, memiliki riwayat kontak erat dengan kasus konfirmasi atau kasus probable infeksi MERS-CoV yang sedang sakit..2,4

PencegahanA. Sebelum seseorang melakukan perjalananl dianjurkan :1. Melakukan pemeriksaan kesehatan Melakukan vaksinasi yang dianjurkan 2. Tidak dianjurkan berangkat bila telah dalam kondisi sakit sebelum berangkat atau mempunyai penyakit kronis yang tidak terkontrol misalnya penyakit kardiopulmonal dan sistem kekebalan tubuh.3. Rekomendasi Kementerian Kesehatan Arab Saudi : Pengunduran pelaksanaan haji/umrah tahun ini bagi: i. Orang tua (diatas usia 65 thn) ii. Jamaah dgn penyakit kronis (mis: penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit saluran pernafasanl diabetes) iii. Jamaah dgn defisiensi kekebalan tubuh iv. Jamaah dgn keganasanl kanker v. Jamaah dgn penyakit-penyakit terminal wanita hamil & anak-anak (usia di bawah 12 thn)

B. Selama perjalanan dan saat di negara tujuan: Melakukan langkah-langkah umum untuk mencegah penularan semua penyakit pernafasan :a. Hindari kontak dekat jika mungkin dengan siapa saja yang menunjukkan gejala ( batuk dan bersin ) . b. Menutup mulut dan hidung saat batuk dan bersinc. Menjaga baik KEBERSIHAN tangan .d. MENCUCI tangan sesering mungkin setidaknya 15 sampai 20 detik dengan sabun dan air.e. Tidak menyentuh mata, hidung atau mulutf. Tinggal di rumah/hotel saat Anda sakit dan melapor pada petugas kesehatan/pimpinan rombongan g. Menghindari kontak dekat dengan orang lain jika Anda sakith. Menjaga benda dan permukaan bersih dan didesinfeksii. Dianjurkan untuk tidak berdekatan dengan untatidak minum susu unta mentah atau makanan yg mungkin terkontaminasi. Bukti menunjukkan bahwa virus mung

C. Setelah pulang dari per jalanan : Wajib mewaspadai gangguan kesehatan yang bisa terjadi karena tertular saat perjalanan hingga 14 hari sesudah pulang. Apabila menderita sakit saat pulang dari perjalananl segera memeriksakan diri ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Gejala yang harus diwaspadai adalah bila menderita sakit akut dengan gejala gangguan saluran nafas beratl demam atau diare. 4,5

KesimpulanVirus MERS-CoV merupakan salah satu jenis virus yang menyerang organ pernafasan orang yang mengidapnya yang merupakan jenis penyakit saluran pernafasan yang bisa mengakibatkan kematian. MERS Cov adalah merupakan singkatan dari Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus. Virus ini merupakan jenis baru dari kelompok Corona virus (Novel Corona Virus). Belum ada vaksin yang tersedia. Pengobatan anti viral yang bersifat spesifik belum ada, dan pengobatan yang dilakukan sangat tergantung dari kondisi pasien. Pasien hanya ditempatkan di ventilator dan diberikan antibiotik untuk mencegah infeksi bakteri sekunder, dengan harapan sistem kekebalan tubuh pasien perlahan lahan akan mengalahkan virus tersebut. Pencegahan dengan cara "pola hidu bersih dan sehat", menghindari kontak erat dengan penderita, menggunakan masker, menjaga kebersihan tangan dengan sering mencuci tangan menggunakan sabun dan menerapkan etika batuk (menutup mulut) ketika sakit.Kita tetap bisa melakukan perjalanan atau berkunjung ke negara negara Arabia Peninsula dan sekitarnya, karena World Health Organization (WHO) dan Center for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat tidak akan mengeluarkan surat travel warning tentang kesehatan kepada negara negara yang terkait dengan MERS-Cov. Namun, hal yang perlu diantisipasi oleh masyarakat yang akan berpergian ke negara negara tersebut, yaitu jika terdapat demam dan gejala sakit pada saluran pernapasan bagian bawah, seperti halnya: batuk atau sesak napas dalam kurun waktu 14 hari sesudah perjalanan, maka sangat disarankan untuk segera periksa ke dokter.

Daftar Pustaka1. European Centre for Disease Prevention and Control (ECDC). Whats new. Stockholm: ECDC. Novel coronavirus updates. (Diaksess pada tanggal 19 Agustus 2014). Diunduh dari : http://www.ecdc.europa.eu/en/healthtopics/coronavirus-infections/whats-new/Pages/whats_new.aspx 2. Hijawi B, Abdallat M, Sayaydeh A, Alqasrawi S, Haddadin A, Jaarour N, et al. Novel coronavirus infections in Jordan, April 2012: epidemiological findings from a retrospective investigation. East Mediterr Health J. 2013; Hal 12-8.3. World Health Organization (WHO). Coronavirus infections. Geneva: WHO. (Diakses pada tanggal 20 Agustus 2014 ). Diunduh dari : http://www.who.int/csr/don/archive/disease/coronavirus_infections/en/index.html4. Press Release PB IDI tentang Virus MERS-CoV. Jakarta: PB IDI. ( Diakses pada tanggal 20 Agustus 2014 ). Diunduh dari : http://www.idionline.org/wp-content/uploads/2014/05/Press-Release-MERS-CoV-8-Mei-2014-edit.pdf 5. Kemenkes RI., 2013. Pedoman Umum Kesiapsiagaan Menghadapi Middle East Respiratory Syndrome-Corona Virus (MERS-CoV). Jakarta.

1