23
HUBUNGAN BERAT BADAN BERDASARKAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN KEJADIAN DIBETES MELLITUS Tipe II DI WILAYAH KERJA X TAHUN X Oleh : Marlina 13310000 PEMBIMBING : 1. dr. Festy Ladyani Mustofa, M.Kes

SLIDE DM

Embed Size (px)

DESCRIPTION

adaada

Citation preview

Page 1: SLIDE DM

HUBUNGAN BERAT BADAN BERDASARKAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN KEJADIAN DIBETES MELLITUS Tipe II

DI WILAYAH KERJA X TAHUN X

Oleh :Marlina

13310000

PEMBIMBING : 1. dr. Festy Ladyani Mustofa, M.Kes

Page 2: SLIDE DM

BAB I PENDAHULUAN

Page 3: SLIDE DM

LATAR BELAKANG

Risiko Kehamilan tidak dapat diketahui sejak dini

Hasil SDKI tahun 2010, Angka

kematian neonatal sebesar 20/1000

KH.

Penyebab Utama : BBLR

30,3%

WHO 2009 : Angka Kejadian BBLR di Indonesia 10,5% Thailand 9,6% Vietnam 5,2%

RISKESDAS 2010 : Kejadian BBLR di Indonesia Mencapai 11,1% dan pravelensi di DKI Jakarta mencapai 9,1%

RISKESDAS 2013 : Kejadian BBLR di Indonesia mencapai 10,2% dan pravelensi di DKI Jakarta mencapai 9,8%.

Profil Kesehatan Indonesia tahun 2012

Cakupan K1 mencapai 96,84% dan K4 mencapai 90,18%.

Cakupan K4 di Indonesia masih belum mencapai target yang ditetapkan oleh pemerintah

95,0%

Tidak Teratur

Kondisi ibu dan janin

tidak dapat dipantau

Pemeriksaan KehamilanPrimigravida

Page 4: SLIDE DM

Miftahul Adnan, Tatik Mulyati dan Joko Teguh Isworo pada tahun 2013 tentang hubungan Indeks Massa Tubuh dengan kadar gula darah penderita Diabetes Melitus tipe 2 rawat

jalan di RS Tugurejo Semarang dengan hasil penelitian yang menunjukan bahwa terdapat hubungan antara IMT dengan kadar gula darah.

Ain Fathmi pada tahun 2012 tentang hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan kadar gula darah pada penderita Diabetes Melitus tipe 2 di wilayah Rumah Sakit Umum Daerah

Karang Anyar dengan subjek penelitian sebanyak 52 pasien diabetes melitus tipe 2 menunjukan terdapat hubungan signifikan antara IMT dan terjadinya resistensi insulin yang

menyebabkan kenaikan kadar gula darah penderita diabetes melitus tipe 2 di wilayah Rumah Sakit Umum Daerah Karang Anyar dengan nilai p-value = 0,001, nilai signifikan dengan p <

0,05.

Penelitian Sebelumnya :

Page 5: SLIDE DM

Adakah Hubungan Antara Berat Badan Berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) Dengan Kejadian Diabetes Mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas X Tahun X?

Page 6: SLIDE DM

Mengetahui apakah terdapat hubungan antara berat badan berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan kejadian Diabetes Mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas X Tahun X

TUJUAN PENELITIAN

• .Mengidentifikasi berat badan berdasarkan IMT pada penderita Diabetes Melitus di wilayah kerja Puskesmas X Tahun X

• 2. Mengidentifikasi kadar gula darah sewaktu penderita Diabetes Mellitus di wilayah kerja Puskesmas X

• 3. Menganalisis berat badan berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan kejadian Diabetes Mellitus di wilayah kerja Puskesmas X Tahun X

TUJUAN UMUM

TUJUAN KHUSUS

Page 7: SLIDE DM

Manfaat Penelitian• Sebagai bahan untuk pengembangan ilmu

pengetahuan dan penelitian tentang kesehatan kehamilan dan bagi peneliti tentang keteraturan pemeriksaan kehamilan dengan BBLR, serta dapat dijadikan bahan evaluasi dan mendorong tenaga kesehatan dalam meningkatkan standar pelayanan pemeriksaan kehamilan pada ibu hamil.

Manfaat

teoritis• Memberikan pengetahuan kepada

masyarakat khususnya ibu hamil tentang hubungan keteraturan pemeriksaan kehamilan dengan kejadian BBLR

• Sebagai bahan pertimbangan dalam usaha promotif, preventif, maupun kuratif terhadap ibu hamil dan tumbuh kembang janin

Manfaat Praktis

Page 8: SLIDE DM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Page 9: SLIDE DM

Golongan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh.

Diabetes Mellitus

Page 10: SLIDE DM

Gejala Diabetes Mellitus

• sering merasa haus (polidipsia)• sering buang air kecil (poliuria)• sering merasa lapar (polifagia)• berat badan yang menurun• badan terasa lemah• kurang gairah kerja• mudah mengantuk• timbul kesemutan pada jari tangan dan kaki• gatal-gatal• gairah seks menurun bahkan sampai impotensi• luka yang sulit sembuh• penglihatan kabur• keputihan

Page 11: SLIDE DM

Tipe Diabetes Mellitus

• Diabetes Mellitus Tipe 1 (Insulin Dependent Diabetes Mellitus) Diabetes mellitus Tipe 1 terjadi karena sel-sel beta pada pankreas telah mengalami kerusakan

• Diabetes Mellitus Tipe 2 (Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus) DM Tipe 2 atau DM Tidak Tergantung Insulin adalah DM yang paling sering dijumpai. DM Tipe 2 terjadi karena kombinasi dari “kecacatan dalam produksi insulin” dan “resistensi terhadap insulin”

Page 12: SLIDE DM

Faktor Resiko Terjadinya Diabetes Melitus

- tidak dapat diubah seperti ras, etnik, riwayat keluarga dengan diabetes, usia > 45 tahun, riwayat melahirkan bayi dengan berat badan lahir lebih dari 4 kg, riwayat pernah menderita DM Gestasional dan riwayat berat badan lahir rendah < 2,5 kg- yang dapat diperbaiki seperti berat badan lebih (indeks massa tubuh > 23kg/m2, kurang aktivitas fisik, hipertensi(>140/90 mmHg), dislipidemia (HDL <35 mg/dl dan atau trigliserida > 250 mg/dl dan diet tinggi gula rendah serat

Page 13: SLIDE DM

Patofisiologi• Di dalam sel, zat makanan terutama glukosa dibakar melalui

proses metabolisme, yang hasil akhirnya adalah timbulnya energi. Dalam proses metabolisme ini insulin memegang peran yang sangat penting yaitu memasukkan glukosa ke dalam sel. Jika kadar insulin darah berkurang, kadar glukosa darah akan melebihi normal, menyebabkan terjadinya hiperglikemia.Insulin yang dikeluarkan oleh sel beta pankreas dapat diibaratkan sebagai anak kunci yang dapat membuka pintu masuknya glukosa ke dalam sel, untuk kemudian di dalam sel glukosa itu dimetabolisasikan menjadi tenaga. Bila insulin tidak ada, maka glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel, akibatnya glukosa akan tetap berada di dalam pembuluh darah yang artinya kadarnya di dalam darah meningkat.

Page 14: SLIDE DM

Diagnosa Diabetes Melitus

Kadar gula darah sewaktu (plasma vena) lebih atau sama dengan 200mg/dl

Kadar gula darah puasa (plasma vena) lebih atau sama dengan 126 mg/dl

Page 15: SLIDE DM

Komplikasi

a. Komplikasi akut1) Ketoasidosis diabetik2) Hipoglikemi3) Hiperglikemia hiperosmolar non ketotikb. Komplikasi kronis1) Mikroangiopati

a) Retinopati diabetikumb) Nefropati diabetikum

c) Neuropati diabetikum2) Makroangiopati

a) Penyakit jantung koronerb) Kaki Diabetik

Page 16: SLIDE DM

Penatalaksanaan a. Diet dan pengendalian berat badanb. Latihan / Aktivitas fisikc. Edukasid. Terapi Farmakologis (jika diperlukan)

Page 17: SLIDE DM

Berat Badan (IMT)

Indeks massa tubuh (IMT) adalah nilai yang diambil dari perhitungan antara berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) seseorang

Page 18: SLIDE DM

Kekurangan dan Kelebihan Indeks Massa TubuhKekurangan • Tidak akurat pada olahragawan• Tidak akurat pada anak-anak• Tidak akurat pada kelompok bangsa tertentu

Kelebihan• Biaya yang diperlukan tidak mahal• Untuk mendapat nilai pengukuran, hanya diperlukan data

berat badan dan tinggi badan seseorang.• Mudah dikerjakan dan hasil bacaan adalah sesuai nilai standar

yang telah dinyatakan pada tabel IMT.

Page 19: SLIDE DM

Faktor Risiko BBLR

Faktor Ibu

Faktor Janin

Faktor Kehamilan

Page 20: SLIDE DM

Komplikasi

gangguan perkembangan

dan pertumbuhan

gangguan pendengaran

gangguan penglihatan (retinopati)

kenaikan frekuensi kelainan bawaan

penyakit paru kronis

Masalah Jangka Panjang

hipotermia

gangguan cairan dan elektrolit

asfiksia neonatorum

hiperbilirubinemia

hipoglikemia

Komplikasi langsung

Page 21: SLIDE DM

Kerangka Teori

Kelebihan Berat Badan

Berat Badan Normal

Berat Badan Kurang

Beresiko Obesitas

Obesitas

Berat Badan (IMT)

Diabetes Mellitus Tipe II

Pemeriksaan Kadar Gula Darah

Page 22: SLIDE DM

Hipotesis

H0: Tidak terdapat hubungan antara berat badan berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan kejadian Diabetes Mellitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas X Tahun X

Ha: Terdapat hubungan antara berat badan berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan kejadian Diabetes Mellitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas X Tahun X

Page 23: SLIDE DM

TERIMAKASIH

BAB 1 BA B II