Upload
enricofermihutagalung
View
219
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
adaada
Citation preview
HUBUNGAN BERAT BADAN BERDASARKAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN KEJADIAN DIBETES MELLITUS Tipe II
DI WILAYAH KERJA X TAHUN X
Oleh :Marlina
13310000
PEMBIMBING : 1. dr. Festy Ladyani Mustofa, M.Kes
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Risiko Kehamilan tidak dapat diketahui sejak dini
Hasil SDKI tahun 2010, Angka
kematian neonatal sebesar 20/1000
KH.
Penyebab Utama : BBLR
30,3%
WHO 2009 : Angka Kejadian BBLR di Indonesia 10,5% Thailand 9,6% Vietnam 5,2%
RISKESDAS 2010 : Kejadian BBLR di Indonesia Mencapai 11,1% dan pravelensi di DKI Jakarta mencapai 9,1%
RISKESDAS 2013 : Kejadian BBLR di Indonesia mencapai 10,2% dan pravelensi di DKI Jakarta mencapai 9,8%.
Profil Kesehatan Indonesia tahun 2012
Cakupan K1 mencapai 96,84% dan K4 mencapai 90,18%.
Cakupan K4 di Indonesia masih belum mencapai target yang ditetapkan oleh pemerintah
95,0%
Tidak Teratur
Kondisi ibu dan janin
tidak dapat dipantau
Pemeriksaan KehamilanPrimigravida
Miftahul Adnan, Tatik Mulyati dan Joko Teguh Isworo pada tahun 2013 tentang hubungan Indeks Massa Tubuh dengan kadar gula darah penderita Diabetes Melitus tipe 2 rawat
jalan di RS Tugurejo Semarang dengan hasil penelitian yang menunjukan bahwa terdapat hubungan antara IMT dengan kadar gula darah.
Ain Fathmi pada tahun 2012 tentang hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan kadar gula darah pada penderita Diabetes Melitus tipe 2 di wilayah Rumah Sakit Umum Daerah
Karang Anyar dengan subjek penelitian sebanyak 52 pasien diabetes melitus tipe 2 menunjukan terdapat hubungan signifikan antara IMT dan terjadinya resistensi insulin yang
menyebabkan kenaikan kadar gula darah penderita diabetes melitus tipe 2 di wilayah Rumah Sakit Umum Daerah Karang Anyar dengan nilai p-value = 0,001, nilai signifikan dengan p <
0,05.
Penelitian Sebelumnya :
Adakah Hubungan Antara Berat Badan Berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) Dengan Kejadian Diabetes Mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas X Tahun X?
Mengetahui apakah terdapat hubungan antara berat badan berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan kejadian Diabetes Mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas X Tahun X
TUJUAN PENELITIAN
• .Mengidentifikasi berat badan berdasarkan IMT pada penderita Diabetes Melitus di wilayah kerja Puskesmas X Tahun X
• 2. Mengidentifikasi kadar gula darah sewaktu penderita Diabetes Mellitus di wilayah kerja Puskesmas X
• 3. Menganalisis berat badan berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan kejadian Diabetes Mellitus di wilayah kerja Puskesmas X Tahun X
TUJUAN UMUM
TUJUAN KHUSUS
Manfaat Penelitian• Sebagai bahan untuk pengembangan ilmu
pengetahuan dan penelitian tentang kesehatan kehamilan dan bagi peneliti tentang keteraturan pemeriksaan kehamilan dengan BBLR, serta dapat dijadikan bahan evaluasi dan mendorong tenaga kesehatan dalam meningkatkan standar pelayanan pemeriksaan kehamilan pada ibu hamil.
Manfaat
teoritis• Memberikan pengetahuan kepada
masyarakat khususnya ibu hamil tentang hubungan keteraturan pemeriksaan kehamilan dengan kejadian BBLR
• Sebagai bahan pertimbangan dalam usaha promotif, preventif, maupun kuratif terhadap ibu hamil dan tumbuh kembang janin
Manfaat Praktis
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Golongan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh.
Diabetes Mellitus
Gejala Diabetes Mellitus
• sering merasa haus (polidipsia)• sering buang air kecil (poliuria)• sering merasa lapar (polifagia)• berat badan yang menurun• badan terasa lemah• kurang gairah kerja• mudah mengantuk• timbul kesemutan pada jari tangan dan kaki• gatal-gatal• gairah seks menurun bahkan sampai impotensi• luka yang sulit sembuh• penglihatan kabur• keputihan
Tipe Diabetes Mellitus
• Diabetes Mellitus Tipe 1 (Insulin Dependent Diabetes Mellitus) Diabetes mellitus Tipe 1 terjadi karena sel-sel beta pada pankreas telah mengalami kerusakan
• Diabetes Mellitus Tipe 2 (Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus) DM Tipe 2 atau DM Tidak Tergantung Insulin adalah DM yang paling sering dijumpai. DM Tipe 2 terjadi karena kombinasi dari “kecacatan dalam produksi insulin” dan “resistensi terhadap insulin”
Faktor Resiko Terjadinya Diabetes Melitus
- tidak dapat diubah seperti ras, etnik, riwayat keluarga dengan diabetes, usia > 45 tahun, riwayat melahirkan bayi dengan berat badan lahir lebih dari 4 kg, riwayat pernah menderita DM Gestasional dan riwayat berat badan lahir rendah < 2,5 kg- yang dapat diperbaiki seperti berat badan lebih (indeks massa tubuh > 23kg/m2, kurang aktivitas fisik, hipertensi(>140/90 mmHg), dislipidemia (HDL <35 mg/dl dan atau trigliserida > 250 mg/dl dan diet tinggi gula rendah serat
Patofisiologi• Di dalam sel, zat makanan terutama glukosa dibakar melalui
proses metabolisme, yang hasil akhirnya adalah timbulnya energi. Dalam proses metabolisme ini insulin memegang peran yang sangat penting yaitu memasukkan glukosa ke dalam sel. Jika kadar insulin darah berkurang, kadar glukosa darah akan melebihi normal, menyebabkan terjadinya hiperglikemia.Insulin yang dikeluarkan oleh sel beta pankreas dapat diibaratkan sebagai anak kunci yang dapat membuka pintu masuknya glukosa ke dalam sel, untuk kemudian di dalam sel glukosa itu dimetabolisasikan menjadi tenaga. Bila insulin tidak ada, maka glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel, akibatnya glukosa akan tetap berada di dalam pembuluh darah yang artinya kadarnya di dalam darah meningkat.
Diagnosa Diabetes Melitus
Kadar gula darah sewaktu (plasma vena) lebih atau sama dengan 200mg/dl
Kadar gula darah puasa (plasma vena) lebih atau sama dengan 126 mg/dl
Komplikasi
a. Komplikasi akut1) Ketoasidosis diabetik2) Hipoglikemi3) Hiperglikemia hiperosmolar non ketotikb. Komplikasi kronis1) Mikroangiopati
a) Retinopati diabetikumb) Nefropati diabetikum
c) Neuropati diabetikum2) Makroangiopati
a) Penyakit jantung koronerb) Kaki Diabetik
Penatalaksanaan a. Diet dan pengendalian berat badanb. Latihan / Aktivitas fisikc. Edukasid. Terapi Farmakologis (jika diperlukan)
Berat Badan (IMT)
Indeks massa tubuh (IMT) adalah nilai yang diambil dari perhitungan antara berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) seseorang
Kekurangan dan Kelebihan Indeks Massa TubuhKekurangan • Tidak akurat pada olahragawan• Tidak akurat pada anak-anak• Tidak akurat pada kelompok bangsa tertentu
Kelebihan• Biaya yang diperlukan tidak mahal• Untuk mendapat nilai pengukuran, hanya diperlukan data
berat badan dan tinggi badan seseorang.• Mudah dikerjakan dan hasil bacaan adalah sesuai nilai standar
yang telah dinyatakan pada tabel IMT.
Faktor Risiko BBLR
Faktor Ibu
Faktor Janin
Faktor Kehamilan
Komplikasi
gangguan perkembangan
dan pertumbuhan
gangguan pendengaran
gangguan penglihatan (retinopati)
kenaikan frekuensi kelainan bawaan
penyakit paru kronis
Masalah Jangka Panjang
hipotermia
gangguan cairan dan elektrolit
asfiksia neonatorum
hiperbilirubinemia
hipoglikemia
Komplikasi langsung
Kerangka Teori
Kelebihan Berat Badan
Berat Badan Normal
Berat Badan Kurang
Beresiko Obesitas
Obesitas
Berat Badan (IMT)
Diabetes Mellitus Tipe II
Pemeriksaan Kadar Gula Darah
Hipotesis
H0: Tidak terdapat hubungan antara berat badan berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan kejadian Diabetes Mellitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas X Tahun X
Ha: Terdapat hubungan antara berat badan berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan kejadian Diabetes Mellitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas X Tahun X
TERIMAKASIH
BAB 1 BA B II